Anda di halaman 1dari 14

KAJIAN PERCEPATAN PENJADWALAN PEMBANGUNAN LANDING

CRAFT UTILITY (LCU) DENGAN METODE SIMULASI


MONTE CARLO

Maulidya Octaviani Bustamin1) dan Nadjadji Anwar2)


1)
Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia
e-mail: octaviani.maulidya@gmail.com
2)
Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

ABSTRAK

Suatu pelaksanaan konstruksi proyek biasanya mengalami keterlambatan waktu pelaksanaan


yang cukup lama sehingga harus pula mengeluarkan biaya lebih. Sesuai dengan perjanjian
kerja sebuah pembangunan kapal akan banyak hal yang akan disepakati berkaitan dengan
pembangunan kapal tersebut salah satunya proses pembangunan Hull Construction LCU.
Untuk tercapainya proses pembangunan pada waktu yang telah ditentukan dan mendapatkan
kualitas produksi yang diharapkan, maka urutan dari proses pembangunan sebuah kapal harus
ditentukan secara rasional dan disesuaikan dengan fasilitas produksi yang tersedia di
galangan. Tujuan dari penyusunan Tesis ini adalah untuk membuat penjadwalan probabilistik
yang sifatnya tidak tentu yang mengakibatkan proyek pembangunan melebihi estimasi waktu
yang telah direncanakan. Penelitian mengenai penjadwalan probabilistic pada Tesis ini akan
diaplikasikan pada proyek pembangunan kapal Landing Craft Utility (LCU).
Tahap yang akan dilakukan antara lain dengan cara mengumpulkan data penjadwalan proyek,
menentukan hubungan antar aktivitas proyek, melakukan estimasi durasi aktivitas proyek
serta melakukan simulasi dengan mengunakan Monte Carlo Simulation.
Dari hasil simulasi didapatkan pengerjaan pembangunan Landing Craft Utiliy pada bagian
Hull Construction, yang semula selama 102 hari dipercepat menjadi 99 hari dengan tingkat
keyakinannya sebesar 100%, 94 hari tingkat keyakinannya hingga sebesar 60%, dan untuk
percepatan menjadi 90 hari tingkat keyakinannya hanya sebesar 3%. Berdasarkan hasil
tersebut didapatkan durasi optimal selama 94 hari dengan percepatan penjadwalan
pembangunan kapal LCU selama 8 hari dengan penambahan biaya tenaga kerja yang harus
dikeluarkan sebesar Rp 27.300.000,- atau sekitar 9,8% dari keseluruhan biaya.
Kata kunci: Landing Craft Utility, Monte Carlo Simulation, Hull Construction

1. PENDAHULUAN laut Indonesia ini yang memicu


perindustrian kapal dan bangunan lepas
Peran angkutan laut di Indonesia pantai berkembang pesat. Tentu banyak
yang merupakan negara kepulauan adalah sekali perusahaan di dalam negeri ataupun
sangat penting. Angkutan barang melalui diluar negeri membuat bangunan laut
laut sangat efisien dibanding moda seperti kapal dan bangunan lepas pantai
angkutan darat dan udara. Hampir semua lainnya. Dalam pembuatan bangunan
barang impor, ekspor, dan muatan dalam tersebut membutuhkan waktu dan biaya
jumlah sangat besar diangkut dengan yang tepat agar proyek pembangunan
menggunakan kapal laut. Banyak sekali kapal berjalan dengan jadwal yang
sumber daya alam yang dihasilkan oleh

57
disepakati sebelumnya oleh pihak Tujuan yang hendak dicapai dari
galangan dan dengan owner. penelitian ini adalah untuk membuat
Dalam sebuah kontrak kerja sebuah model simulasi percepatan penjadwalan
pembangunan kapal akan banyak hal yang pengerjaan proyek pembangunan Hull
akan disepakati berkaitan dengan proses Construction kapal LCU dengan
pembangunan tersebut. Yang paling menggunakan Monte Carlo Simulation
penting adalah mengenai waktu berdasarkan tingkat keyakinan
pembangunan, yaitu waktu dimana sebuah penyelesaian dan menganalisa pengaruh
proyek siap dimulai sampai bangunan percepatan waktu pembangunan Hull
tersebut selesai dibangun hingga siap Construction kapal LCU terhadap jam
dirasakan manfaatnya. Selain itu, nilai kerja dan biaya tenaga kerja sehingga
proyek juga sangat penting pada sebuah dapat memberikan manfaat serta solusi
proyek, bisa jadi nilai merupakan kepada perusahaan dalam usaha
parameter utama dari disetujuinya proyek mempercepat waktu pengerjaan
pembangunan kapal. pembangunan proyek LCU dengan
Monte Carlo Simulation atau distribusi probablistik akibat adanya
disingkat MCS adalah salah satu teknik kerterlambatan, selain itu juga dapat
asesmen risiko kuantitatif yang dapat memberikan informasi mengenai waktu
digunakan oleh berbagai organisasi dalam dan biaya tenaga kerja yang dapat
proses manajemen risiko, terutama dalam dipertimbangkan dalam proses
tahapan analisis risiko dan/atau evalusi pembangunan kapal, dapat bermanfaat
risiko yang memiliki fenomena variabel pada hasil yang didapat sesuai dengan
acak. Analisis dan evaluasi risiko dengan rencana sebelumnya untuk mendekati
fenomena variabel acak tidak hanya hanya target durasi yang diharapkan oleh owner.
terjadi untuk peristiwa-peristiwa risiko
pasar, risiko kredit, dan risiko operasional 2. METODOLOGI
dalam dunia perbankan, tetapi juga untuk
risiko operasional di berbagai industri lain Penelitian ini dilakukan secara
misalnya industri minyak dan gas dan garis besar terdiri atas beberapa tahap,
pertambangan maupun perkapalan. Selain yaitu tahap identifikasi, membuat jaringan
itu pula perlu dilakukan percepatan kerja, kemudian mempercepat umur
penjadwalan dengan random acak untuk proyek, pengolahan durasi percepatan
mengetahui durasi percepatan yang paling dengan model simulasi monte carlo, serta
efisien tanpa mengabaikan biaya yang menentukan jam kerja dan biaya tenaga
harus dikeluarkan. kerja. Tahap Identifikasi dilakukan dengan
Keterlambatan pada penjadwalan identifikasi kondisi proyek, permasalahan,
proyek terjadi dikarenakan adanya dan pengumpulan data yang relevan.
keterlambatan pula pada suplai material Membuat Network Planning
yang digunakan untuk pembangunan Analisis dengan menggunakan
kapal. Serta adanya pengaruh dari sumber Network dapat membantu dalam
daya galangan yang memungkinkan menyusun perencanaan penyelesaian
terajadinya keterlambatan. proyek dengan waktu dan biaya yang
Atas dasar tersebut penulis paling efisien. Disamping itu, Network
berharap dapat memberikan solusi dengan menggunakan Critical Path
percepatan waktu akibat keterlambatan Methode (CPM) dan Program Evaluation
tersebut dalam proyek pembangunan pada Review and Technique (PERT) juga dapat
Landing Craft Utility (LCU) dengan dipergunakan sebagai alat pengawasan.
menggunakan Monte Carlo Simulation CPM adalah metode yang berorientasi
(MCS). pada waktu yang mengarah pada

58
penentuan jadwal dan estimasi waktunya kegiatan tersebut mempengaruhi tanggal
bersifat deterministik/pasti. selesainya suatu proyek.
Sedangkan PERT metode yang Jalur kritis adalah jalur terpanjang
berorientasi pada waktu yang mengarah pada network planning sehingga memiliki
pada penentuan jadwal dan waktunya durasi pengerjaan terpanjang. Dari sini
bersifat probabilistik/kemungkinan. Akan dapat diketahui waktu yang dapat
tetapi dalam penelitian ini metode yang dipersingkat untuk menyelesaikan proyek.
digunakan adalah CPM. Metode ini dapat setiap keterlambatan kegiatan pada jalur
diharapkan dapat mengontrol koordinasi kritis langsung berdampak pada
berbagai kegiatan dalam suatu pekerjaan penyelesaian proyek yang telah
sehingga proyek dapat diselesaikan dalam direncanakan. Total jangka waktu yang
jangka waktu yang tepat dan juga dapat lebih pendek dari jalur kritis disebut sub-
membantu perusahaan dalam mengadakan kritis atau non-kitis.
perencanaan dan pengendalian proyek. Dalam CPM dianalisa kegiatan apa
Menurut Kerzer (1995) suatu saja yang memiliki paling sedikit
proyek dapat dikatakan sukses bila mampu fleksibilitas penjadwalan, yaitu yang
memenuhi ruang lingkup proyek (scope) paling mission critical, kemudian
menyelesaikan proyek dengan tepat waktu diprediksi jadwal durasi proyek
atau lebih singkat dari waktu yang telah berdasarkan kegiatan yang jatuh sepanjang
disepakati, dan menghemat dana yang “jalur kritis”. Kegiatan yang terletak di
tersedia secara bersamaan. Pendekatan sepanjang jalur kritis tidak dapat ditunda
menggunakan critical path method atau waktu penyelesaian untuk
memberikan mekanisme dalam keseluruhan proyek akan tertunda juga.
mengidentifikasi dan sesuatu yang kritis Tidak hanya perencanaan penyusunan
dalam kondisi ketidakpastian proyek. jadwal, CPM juga membantu dalam
Metode ini memungkinkan untuk perencanaan sumber daya.
mengantisipasi kondisi ketidakpastian dan
variabilitas yang mungkin terjadi dalam Mempercepat Umur Proyek
sebuah proyek. Keadaan yang dihadapi disini
Beberapa keuntungan adalah adanya perbedaan antara umur
menggunakan metode CPM adalah, perkiraan proyek dan umur rencana
meningkatnya tingkat kesuksesan proyek, proyek. Umur rencana proyek biasanya
proyek dapat berjalan tepat waktu, proyek lebih pendek lebih dari pada umur
terselesaikan dengan biaya dibawah yang perkiraan proyek. Umur perkiraan proyek
dianggarkan, mengurangi durasi proyek, ditentukan oleh lintasan kritis yang terlama
penyederhanaan manajemen proyek, waktu pelaksanaannya, dan waktu
peningkatan pencapaian proyek dengan pelaksanaan tersebut merupakan jumlah
jumlah resource yang sama lama kegiatan perkiraan dari kegiatan-
CPM memberikan berbagai kegiatan kritis yang membentuk lintasan
informasi penting mengenai spesifik kritis. Sedangkan umur rencana proyek
proyek, yakni total waktu untuk ditentukan berdasarkan kebutuhan
menyelesaikan proyek, awal dijadwalkan manajemen dan atau waktu sebab-sebab
dan tanggal selesai setiap tugas yang lain.
berkaitan dengan selesainya proyek, Supaya proyek dapat diselesaikan
lintasan "kritis" dalam proyek dan harus dengan rencana, umur perkiraan proyek
diselesaikan persis seperti yang harus disamakan dengan umur rencana
dijadwalkan, tenggang waktu yang tersedia proyek. Caranya dengan mempercepat
dalam non-tugas penting, serta berapa lama kegiatan perkiraan secara
lama mereka dapat ditunda sebelum proporsional (catatan: hal terakhir ini
berlaku untuk keadaan yang tidak ada
59
ketentuan-ketentuan lain yang harus kegiatan tersebut dalam satu lintasan.
dipenuhi). Syarat mempercepat umur n = 1,2,3,…….z
proyek adalah telah ada network diagram 6. Hitung lama kegiatan baru dari
yang tepat, lama kegiatan perkiraan kegiatan tersebut diatas (langkah ke -
masing-masing kegiatan telah ditentukan. e dan f) dengan menggunakan:
Kemudian dihitung EET dan LET semua Ln (baru) =

peristiwa, serta ditentukan pula umur Ln (lama) + Ln (lama) x (UREN – UPER) (2)
Li
rencana proyek (UREN). Keterangan:
Perkiraan waktu penyelesaian Ln (baru) = Lama kegiatan baru
proyek menggunakan Single duration Ln (lama) = Lama kegiatan lama
estimate, atau perkiraan waktu tunggal Li = Jumlah lama kegiatan
untuk setiap aktivitas. Cara ini dapat satu lintasan dipercepat
dilakukan apabila durasi dapat diketahui UREN = Umur rencana proyek
dengan akurat dan tidak terlalu UPER = Umur perkiraan proyek
berfluktuasi. Pendekatan CPM
menggunakan cara ini karena CPM Simulasi Monte Carlo
beranggapan bahwa setiap fluktuasi dapat Suatu metode untuk mengevaluasi
diatasi dengan fungsi kontrol. model deterministik dengan menggunakan
Prosedur mempercepat umur proyek sekumpulan bilangan acak (random
adalah: number) sebagai masukan. Metode Monte
1. Membuat network diagram dengan Carlo hanyalah salah satu metode yang
nomor-nomor peristiwa sama seperti dapat dilakukan untuk melakukan analisa
semula dengan lama kegiatan propagasi ketidakpastian, dimana
perkiraan baru untuk langkah tujuannya adalah untuk menentukan
perkiraan baru untuk langkah ulangan, bagaimana variasi acak dari parameter
dan sama dengan semula untuk masukan peluang kegagalan atau F(x) dari
langkah siklus utama. unit atau sistem yang mempengaruhi
2. Dengan dasar EET peristiwa awal, kehandalan dari sistem yang sedang
EET1 = 0, dihitung EET lainnya. dimodelkan. Ilustrasi variasi acak dari
Umur perkiraan proyek (UPER) = parameter masukan dan pengaruh terhadap
EET peristiwa akhir (EETm, m adalah kehandalan. Kehandalan dan
nomor peristiwa akhir network maintainability alat atau sistem dapat
diagram atau nomor maksimal disimulasikan dengan menggunakan
peristiwa). random number yang dihasilkan dari
3. Dengan dasar LET peristiwa akhir Excel’s RAND (). Fitur ini dapat digunakan
network diagram (LETm) = umur untuk menghasilkan bilangan acak
proyek direncanakan (UREN), (random number) antara nilai minimum
dihitung LET semua peristiwa. dan maksimum.
4. Hitung TF semua kegiatan yang ada. Metode Monte Carlo
Bila tidak ada TF yang berharga mensimulasikan sistem tersebut berulang-
negative, proses perhitungan selesai. ulang kali, ratusan bahkan sampai ribuan
Bila masih ada TF berharga negative, kali tergantung sistem yang ditinjau,
lanjutkan ke langkah berikut. Cari dengan cara memilih sebuah nilai random
lintasan-lintasan yang terdiri dari untuk setiap variabel dari distribusi
kegiatan yang TF masing-masing probabilitasnya. Hasil yang didapatkan
besarnya: dari simulasi tersebut adalah sebuah
Total Float = LET - L - EET (1) distribusi probabilitas dari nilai sebuah
5. Lama kegiatan dari peristiwa tersebut sistem secara keseluruhan. Dalam bidang
diatas adalah Ln, n adalah nomor urut manajemen proyek Metode Monte Carlo
Simulation ini digunakan untuk
60
menghitung atau mengiterasi biaya dan Penentuan jam orang pada awalnya
waktu sebuah proyek dengan dilakukan dengan cara pendekatan rumus
menggunakan nilai-nilai yang dipilih atau berdasarkan standart jam orang yang
secara random dari distribusi probabilitas telah ada (JO Standart). Akan tetapi
biaya dan waktu yang mungkin terjadi, dengan pendekatan rumus sulit diterapkan
dengan tujuan untuk menghitung distribusi untuk perusahaan galangan di Indonesia,
kemungkinan biaya dan waktu total dari hal ini disebabkan karena pendekatan
sebuah proyek (Project Management rumus tersebut didapat dari data untuk
Institute, 2004). galangan di negara maju, sedangkan
Pada umumnya literatur-literatur galangan di Indonesia pada umumnya
manajemen proyek menempatkan simulasi berbeda kondisinya dengan galangan di
Monte Carlo dibawah topik manajemen negara maju. Dengan demikian pendekatan
resiko, atau kadang berada pada topik dengan menggunakan rumus sulit
manajemen waktu dan manajemen biaya. diterapkan. Sedangkan cara yang tepat
Project Management Institute (2004) adalah dengan menggunakan standart yang
menerapkan sebuah pendekatan standar telah ada dari pekerjaan yang dilakukan
manajemen resiko yang meliputi enam galangan atau dengan standart jam orang
proses; Perencanaan Manajemen Resiko, dari galangan lain dengan koreksi tertentu.
Identifikasi Resiko, Kualifikasi Resiko, Penentuan jam orang dan jam
Kuantifikasi Resiko, Perencanaan Respon mesin sangatlah diperlukan dalam
Resiko, dan Pemantauan & Evaluasi memperkirakan beberapa biaya yang
Resiko, simulasi Monte Carlo ditempatkan dikeluarkan untuk suatu pekerjaan.
sebagai bagian dari proses Kuantifikasi Sehingga pada tahap perencanaan
Resiko. pekerjaan perlu adanya penentuan jam
orang dan jam mesin yang optimal. Jam
Tinjauan Jam Orang orang (JO) dapat diformulasikan sebagai
Fungsi penentuan jam orang bagi berikut:
suatu perusahaan khususnya galangan
(3)
adalah sebagai pedoman dalam
menentukan tarif jasa pekerjaan. Tarif jasa Standart jam orang ini ditentukan
untuk pekerjaan dapat diperkirakan dari dengan mengunakan standart yang telah
besarnya jumlah jam orang untuk volume ada, baik berdasarkan data yang telah
pekerjaan yang diberikan. Selain itu dianalisa maupun pengoreksian standart
penentuan jam orang juga digunakan untuk galangan lain. Standart jam orang tidak
memperkirakan besarnya volume dapat berubah kecuali adanya perubahan
pekerjaan yang disesuaikan dengan penerapan metode produksi dan
fasilitas yang ada dan metode yang akan penggunaan teknologi baru dalam proses
digunakan, sehingga dapat dijadikan produksi. Perhitungan diatas untuk tiap
sebagai pedoman pada pekerjaan komponen pekerjaan kemudian
berikutnya yang berkaitan erat dengan dijumlahkan, sehingga didapat perkiraan
waktu penyelesaian suatu beban pekerjaan. pemakaian jam orang secara keseluruhan
secara menyeluruh.

61
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Netwrok Planning Durasi Awal

Tabel 1. Aktivitas, Dependency dan Durasi Kegiatan Pembangunan LCU

Setelah membuat network diagram, maka EET merupakan suatu peristiwa


langkah selanjutnya adalah menganalisa yang mungkin terjadi dan tidak akan
waktu pelaksanaan kegiatan. Tujuannya mungkin terjadi sebelumnya. Sedangkan
adalah untuk mengetahui earliest even LET merupakan saat yang paling lambat
time (EET) dan latest even time (LET) dari suatu peristiwa yang bersangkutan boleh
sebuah network diagram secara terjadi dan tidak boleh terjadi sesudahnya,
menyeluruh sesuai dengan jaringan kerja sehingga memungkinkan suatu proyek
yang telah dibuat sebelumnya. selesai pada waktu yang telah
direncanakan.

62
Tabel 2. Perhitungan Earliest Even Time (EET)

Tabel 3. Perhitungan Latest Even Time (LET)

Penentuan lintasan kritis pada network LET yang sama. Berdasarkan hasil
planning awal yang telah dibuat perhitungan EET dan LET tersebut
sebelumnya merupakan prosedur pertama didapatkan jalur kritis melalui kegiatan-
kali yang harus dilakukan sebelum kegiatan A-C-D-N-AA-AC-AF-AI-AJ-
melakukan penerapan aplikasi untuk AO-AQ-AS-AT
mempercepat umur proyek. Lintasan kritis Setelah didapatkan jalur kritis pada
tersebut dapat dilihat dengan cara melihat network planning yang telah dibuat
kegiatan yang memiliki nilai EET dan sebelumnya, selanjutnya adalah dilakukan
63
percepatan penjadwalan yang total durasi panjadwalan selama 12 hari, sehingga total
pembangunan LCU selama 102 hari durasi pembangunan menjadi 90 hari.
dipercepat menjadi 90 hari sesuai dengan Perhitungan EET dan LET ini merupakan
kesepakatan. Kemudian dilakukan prosedur untuk melakukan percepatan
perhitungan EET dan LET kembali dari durasi.
setiap kegiatan untuk percepatan

Gambar 2. Netwrok Planning Percepatan 12 hari

Pada jalur lintasan kritis, hanya Untuk perhitungan durasi baru,


kegiatan yang berada di jalur kritis yang dilakukan dengan cara mempercepat total
dirubah durasinya. Hal ini dikarenakan durasi keseluruhan pembangunan dari 102
hanya kegiatan yang berada di jalur kritis hari menjadi 90 hari. Berikut ini disajikan
yang memiliki pengaruh terhadap pada Tabel 4.4 hasil perhitungan LET dan
percepatan total durasi dari suatu EET untuk percepatan menjadi 90 hari.
pembangunan.
Tabel 4. Nilai LET dan EET Tiap Kegiatan

64
Nilai LET dan EET yang terlihat menggunakan durasi baru yang diperoleh
pada Tabel 4 didapatkan setelah melalui beberapa perhitungan, yakni
melakukan percepatan penjadwalan perhitungan mengenai durasi baru dan
pembangunan menjadi 90 hari. Karena perhitungan mengenai total float.
adanya percepatan tersebut, maka LET dan Dari perhitungan Total Float (TF)
EET yang sebelumnya ada pada jaringan didapatkan nilai TF bernilai negatif yang
kerja awal dihitung kembali untuk paling kecil adalah nilai -12. Hal ini
percepatan menjadi 90 hari. Sehingga nilai menunjukkan bahwa apabila dilakukan
LET dan EET yang baru mengacu pada percepatan penjadwalan pembangunan
jaringan kerja yang telah mengalami sesuai dengan durasi yang diharapkan,
percepatan selama 12 hari. maka harus dilakukan percepatan umur
Percepatan pembangunan menjadi proyek proyek selama 12 hari.
total 90 hari dilakukan dengan
Tabel 5. Hasil Perhitungan Durasi Baru

Berdasarkan perhitungan yang Dengan adanya perhitungan total float


ditunjukkan pada Tabel 5 diperoleh durasi (TF), maka durasi yang baru menjadi total
baru untuk setiap kegiatan. Langkah keseluruhan selama 94 hari. Dikarenakan
selanjutnya adalah menerapkan durasi baru adanya total keseluruhan durasi setelah
tersebut ke dalam network planning yang percepatan menjadi 94 hari, maka
baru seperti yang terlihat pada Gambar 3 dilakukan negosiasi terhadap pihak owner
dengan total keseluruhan proyek selama 94 mengenai percepatan durasi yang awalnya
hari. Kemudian untuk menganalisa 102 hari berdasarkan tingkat keyakinan
kembali network planning tersebut. menggunakan simulasi monte carlo.

Gambar 3. Netwrok Planning Durasi Baru

65
Berdasarkan network diagram pada durasi menjadi total keseluruhan
Gambar 4.10, dapat diketahui lintasan pembangunan menjadi 90 hari. Maka dari
kritis pada jaringan kerja adalah sebagai itu, perlu dilakukan analisa percepatan
berikut: berdasarkan tingkat keyakinan
 Lintasan 1 menggunakan Monte Carlo Simulation.
= A-C-D-N-AA-AC-AF-AI-AJ- Sebagai contoh, durasi keseluruhan
AO-AQ-AS-AT kegiatan proyek pembangunan LCU akan
= 102 hari terlihat sebagai berikut: = RAND()*(387-
 Lintasan 2 375)+375, formula ini akan menghasilkan
= A-C-E-F-T-Z-AD-AG-AK-AL- angka random yang nilainya terletak antara
AM-AN 375 dan 387. Jika durasi setiap kegiatan
= 5 + 5 + 5 + 17 + 6 + 6 + 6 + 5 + disimulasikan dengan formula tersebut,
5 + 17 + 5 + 12 maka durasi total dari proyek adalah
= 94 hari jumlah dari durasi semua kegiatan.
 Lintasan 3 Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa
= A-C-E-L-M-Z-AD-AG-AK-AL- durasi keseluruhan kegiatan proyek
AM-AN pembangunan LCU 300 DWT adalah
= 5 + 5 + 5 + 5 + 18 + 6 + 6 + 5 + sebesar 387 hari dan dengan adanya
5 + 17 + 5 + 12 percepatan durasi, maka durasi baru
= 94 hari menjadi 375 hari, dimana total selisih dari
Maka dapat diambil kesimpulan durasi awal dan durasi baru adalah selama
bahwa, percepatan durasi untuk 12 hari, maka harus dilakukan percepatan
pembangunan Landing Craft Utility adalah selama 12 hari. Pada perhitungan
yang semula durasi awal sebelum sebelumnya telah dilakukan analisa
percepatan selama 102 hari harus percepatan yang awalnya selama 102 hari
dimampatkan menjadi target 90 hari menjadi 94 hari, untuk menganalisa durasi
dengan percepatan, sehingga percepatan pengerjaan ini, selanjutnya dilakukan
durasi untuk pembangunan tersebut adalah beberapa kali iterasi untuk menentukan
harusnya selama 12 hari. Namun pada tingkat keyakinan pengerjaan proyek
kenyataannya, setelah dilakukan analisa untuk durasi total pengerjaan
percepatan, total keseluruhan durasi pembangunan tersebut. Fungsi RAND
tersebut menjadi 94 hari. Meskipun, hal ini yang ada pada Ms Excel untuk
belum memenuhi target untuk percepatan menghasilkan angka random.

Tabel 6. Hasil Iterasi Pembangunan LCU 300 DWT

Tujuan dari percepatan ini adalah 102 hari menjadi 90 hari. Berdasarkan
mempercepat durasi pembangunan dari Gambar 4.11 di atas menunjukkan bahwa
66
lintasan kritis dengan total durasi ditampilkan untuk menyelesaikan proyek
pengerjaan sebelum percepatan dan setelah pengerjaan pembangunan tersebut hingga
percepatan adalah 387 dan 375 = 12 hari. selesai.
Dengan total durasi lintasan kritis sebesar Berdasarkan Tabel 6 dengan hasil
sebagai berikut: simulasi monte carlo dengan random acak,
 Sebelum percepatan didapatkan sebaran data sebanyak 120
= 6 + 6 +25 + 6 + 6 +7 + 6 +7 +7 + data. Didapatkan durasi nilai terkecil
5 + 7 +7 + 7 selama 90 hari dan durasi nilai terbesar
= 102 hari selama 99 hari
 Durasi percepatan 12 hari lintasan
kritis
= 5,29412 + 5,29412 + 22,05882 +
5,29412 + 5,29412 + 6,17647 +
5,29412 + 6,17647 + 6,17647 +
4,41176 + 6,17647 + 6,17647 +
6,17647
= (5 x 2,9412) + (6 x 6,17647) +
22,05882 + 4,41176
= (26,4706) + (37,05882) +
26,47058
= 90 hari Gambar 4. Grafik Tingkat Keyakinan
 Durasi percepatan menjadi 90 hari Penyelesaian Proyek
 Lintasan kritis 1 Dari hasil grafik tersebut di atas
= A-C-E-F-T-Z-AD-AG-AK- seperti yang terlihat pada Gambar 4, dapat
AL-AM-AN disimpulkan bahwa penyelesaian
= 5 + 5 + 5 + 17 + 6 + 6 + 6 + pekerjaan selama 94 hari adalah yang
5 + 5 + 17 + 5 + 12 paling banyak durasi keyakinannya,
= 94 hari namun ketika proyek tersebut dipercepat
 Lintasan kritis 2 menjadi 94 hari, keyakinan penyelesaian
= A-C-E-L-M-Z-AD-AG-AK- proyek tersebut adalah sebesar 40% hingga
AL-AM-AN 60%.
= 5 + 5 + 5 + 5 + 18 + 6 + 6 + Jika proyek LCU ingin dipercepat
5 + 5 + 17 + 5 + 12 90 hari, durasi awal dari 102 hari, dengan
= 94 hari pecepatan selama 12 hari, maka
Maka dari hasil tersebut di atas, keyakinannya hanya sekitar 3%.
durasi yang diinginkan sudah sesuai Sebaliknya jika ingin mendapatkan
dengan yang diharapkan untuk total keyakinan penuh sebesar 100%, maka
pengerjaan selama 90 hari untuk jalur proyek tersebut harus dipercepat selama 99
lintasan kritis percepatan 12 hari. Ketika hari. Hal ini menunjukkan bahwa untuk
dilakukan percepatan lagi, maka lintasan mendapatkan keyakinan 100%, hanya
kritis yang awalnya berada di atas, menjadi dipercepat selama 3 hari dari total
di bawah dengan total 2 lintasan kritis keseluruhan durasi selama 102 hari.
selama 94 hari. Dan untuk menganalisa Waktu penyelesaian pembangunan
kejadian durasi yang random atau acak, akan berpengaruh terhadap biaya produksi,
maka pada tulisan ini selanjutnya khususnya biaya tenaga kerja. Maka untuk
dilakukan Monte Carlo Simulation untuk selanjutnya dilakukan perhitungan biaya
mendapatkan durasi tingkat keyakinan tenaga kerja yang terlibat dalam
ketika berhadapan dengan pihak owner. pembangunan kapal LCU, baik sebelum
Berapa persen keyakinan yang bisa dilakukan pemampatan maupun setelah
pemampatan.
67
Tabel 7. Kebutuhan Jam Orang Pembangunan LCU

Perhitungan besarnya tarif jam orang Dengan demikian besarnya biaya tenaga
bagi tenaga kerja tetap yang diterapkan di kerja langsung dalam pembangunan
galangan berdasarkan data perusahaan Landing Craft Utility 300 DWT sebelum
adalah sebagai berikut: pemampatan adalah = 22156 x Rp 12.500,-
 Gaji pokok rata-rata per bulan = Rp 276.950.000,-
= Rp 2.400.000,- Melihat network diagram awal dan
 Hari kerja rata-rata perbulan akhir terlihat bahwa tidak semua kegiatan
= 24 hari mengalami percepatan. Percepatan durasi
 Jam kerja perhari hanya terjadi pada beberapa kegiatan saja.
= 8 jam Untuk mengetahui kebutuhan jam orang
 Besarnya tarif jam per orang setelah dilakukan percepatan dapat dilihat
= Rp 2.400.000 / (24x8) pada Tabel 8. Tujuan dari perhitungan ini
adalah untuk mengetahui penambahan
= Rp 12.500,- biaya yang harus dikeluarkan untuk
 Total kebutuhan jam orang percepatan pembangunan tersebut.
= 22156

68
Tabel 8. Kebutuhan Jam Orang Lembur dan Biaya Kerja Lembur

 Jumlah jam yang dikerjakan Lintasan 2


lembur = 1456 = A-C-E-F-T-Z-AD-AG-AK-AL
 Jumlah biaya yang dikerjakan AM-AN
lembur = Rp 27.300.000,- = 94 hari
 Jumlah jam yang dikerjakan tanpa Lintasan 3
lembur = 22156 – 1456 = 20700 = A-C-E-L-M-Z-AD-AG-AK-AL-
 Jumlah biaya yang dikerjakan AM-AN
tanpa lembur = Rp 276.950.000,- = 94 hari
Dengan demikian besarnya biaya tenaga 2. Total durasi sebelum dan setelah
kerja lembur dalam pembangunan Landing percepatan selama 12 hari pada
Craft Utility setelah dilakukan pengerjaan pembangunan Landing
pemampatan adalah = biaya lembur + Craft Utility (LCU) dijabarkan
biaya normal (tanpa lembur) = Rp sebagai berikut:
27.300.000 + Rp 276.950.000,- = Rp Total durasi keseluruhan tiap kegiatan
304.250.000,- pekerjaan kapal LCU = 387 hari
Sehingga dapat diambil kesimpulan Total durasi keseluruhan kapal tiap
bahwa dengan adanya percepatan waktu kegiatan setelah dipercepat = 375 hari
penjadwalan pembangunan Landing Craft Total durasi lintasan kritis untuk total
Utility (LCU) mengalami penambahan pekerjaan Hull Contruction = 102 hari
biaya tenaga kerja sebesar = biaya setelah Total durasi lintasan kritis Hull
pemampatan – biaya sebelum pemampatan Contruction setelah dipercepat = 90
= Rp 304.250.000 - Rp 276.950.000 = Rp hari
27.300.000,- 3. Dengan menggunakan fungsi RAND.
Angka acak (random number) dalam
4. KESIMPULAN DAN SARAN Simulasi Monte Carlo didapatkan
hasil dari durasi keseluruhan adalah
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
sebagai berikut:  Dalam random acak MCS durasi
1. Hasil analisis terhadap network terkecil selama 90 hari dan durasi
planning diagram menunjukkan terlama selama 99 hari. Dan
bahwa aktivitas yang termasuk dalam random paling banyak
lintasan kritis adalah sebagai berikut: menunjukkan durasi selama 94
Lintasan 1 hari pengerjaan.
= A-C-D-N-AA-AC-AF-AI-AJ-AO-  Untuk keseluruhan total pengerjaan
AQ-AS-AT pembangunan Landing Craft
= 90 hari Utiliy pada bagian Hull
69
Construction, percepatan menjadi mengalami keterlambatan dalam
99 hari tingkat keyakinannya proses penyelesaian pembangunan
sebesar 100%, 94 hari tingkat kapal.
keyakinannya hingga sebesar 3. Analisa penerapan Simulasi Monte
60%, dan untuk percepatan Carlo sebaiknya dilakukan dengan
menjadi 90 hari tingkat objek kapal dengan tonnase yang lebih
keyakinannya hanya sebesar 3%. besar.
4. Berdasarkan hasil durasi percepatan
tersebut, dapat pula dianalisa DAFTAR PUSTAKA
mengenai pengaruh percepatan waktu
terhadap tenaga kerja dan biaya. Hanna, M., & Ruwanpura, J. Y.,2007.
Berikut ini biaya yang harus ditambah Simulation Tool for Manpower
dengan adanya percepatan durasi Forecast Loading and Resource
diantaranya adalah sebagai berikut: Leveling. Paper presented at the
 Biaya tenaga kerja sebelum Proceedings of the 2007 Winter
percepatan = Rp Simulation Conference.
276.950.000,- Harold, Kerzner. 1995. Project
Management: A System Approach to
 Biaya tenaga kerja setelah
Planning.
percepatan = Rp
Kwak, Y. H., & Ingall, L. ,2007. Exploring
304.250.000,-
Monte Carlo Simulation
 Biaya penambahan
Applications For Project
= Rp
Management. Risk Management, 9,
27.300.000,-
44-57.
Biaya penambahan sebesar Rp
McCabe, B. ,2003. Monte Carlo
27.300.000,- ini adalah sekitar
Simulation For Schedule Risks.
9,8% dari keseluruhan biaya total
Paper presented at the Proceedings
pengerjaan.
of the 2003 Winter Simulation
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah: Conference.
1. Berdasarkan analisis yang telah P. Siagian., 1987. Penelitian Operasional
dilakukan, diharapkan bagi Teori dan Praktek., Penerbit
perusahaan untuk menerapkan CPM Universitas Indonesia Jakarta.
dalam proses pembangunan kapal. Project Management Institute. 2004. A
Sebab hasil analisis menunjukkan Guide to the Project Management
bahwa dengan menggunakan CPM Body of Knowledge: PMBOK Guide
mampu memberikan solusi bagi (3rd ed.). Newton Square,
galangan untuk mempercepat Pennsylvania: Project Management
pembangunan kapal. Institute.
2. Aktivitas yang berada di jalur lintasan Sujitno, Anjhar. 1996. Galangan kapal,
kritis perlu diberikan perhatian Fakultas Teknologi Kelautan Institut
khusus. Apabila terjadi keterlambatan Teknologi Sepuluh Nopember.
pada aktivitas yang termasuk dalam Surabaya.
lintasan kritis, maka proyek akan

70

Anda mungkin juga menyukai