Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah “Teknologi Perancah dan Acuan”


Yang Dibina oleh Bapak Sugiyanto

Oleh :

Mu’amar Rausyan Fikri (180522529531)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

D3 TEKNIK SIPIL DAN BANGUNAN

FEBRUARI 2020
BAB I.
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini struktur bangunan gedung lebih didominasi oleh beton. Berbeda dengan strukturkayu
dan baja, beton memiliki keunggukan tersendiri yaitu mudah untuk di bentuk. Kemudahanuntuk
dibentuk tersebut karena keplastisan beton segar yang dapat di cetak sesuai bentuk yangdirencanakan.
Cetakan beton tersebut lebih di kenal dengan nama bekisting (cetakan) baik untukmendapatkan
bentuk yang di rencanakan dan pengerasan beton itu sendiri.

Acuan dan perancah (bekisting) merupakan suatu konstruksi sementara,


dikatakansmentara dikarenakan konstruksi acuan dan perancah akan dibongkar kembali apabila
betonsudah cukup umur. Dengan demikia, dalam perencanaannya harus memnuhi
persyaratan-persyaratan seperti, bioaya, kekuatan, kemudahan dalam pemasangan dan pembongkaran
dll.Kwalitas bekisting dapat menentukan bentuk dan rupa bekisting. Oleh karena itu, bekisting harusdi
buat dari bahan yang bermutu dan perencanaa pembuatannya pun harus diperhatikan denganbaik, agar
beton tidak mengalami lendutan dan lentur saat proser pengecoran

1.2 Tujuan

 Agar mahasiswa mengetahui alat untuk keselamatan saat pekerjaan.


 Mahasiswa diharapkan agar bisa mengetahui cara pemasangan bekesting
BAB II.

MATERI PEMBAHASAN

Acuan cetakan beton atau bekisting (perancah) ialah suatu konstruksi sementara yangdi dalamnya
atau di atasnya dapat di stel baja tulangan dan sebagai wadah dari adukan betonyang dicorkan sesuai
dengan bentuk yang kita dikehendaki. Jadi acuan dan cetakan beton harusdapat menahan berat baja
tulangan, adukan beton yang dicorkan, pekerja-pekerja pengecor betondan lain sebagainya, sampai
beton mengeras, sehingga dapat menahan berat sendiri dan sebagiandari beban kerja.

Pada cetakan biasanya terdiri dari bidang-bidang bagian bawah dan samping. Papan-papan bagian
bawah dari cetakan yang tidak terletak langsung di atas tanah harus dipikul olehgelagar-gelagar
acuan,sedangkan gelagar acuan itu harus di dukung oleh tiang-tiang acuan.Gelagar acuan dan
tiang acuan adalah suatu konstruksi sementara, yang gunanya untukmendukung cetakan
beton. Pada konstruksi beton yang langsung terletak di atas tanah, bagianbawah tidak perlu di beri
cetakan, tetapi cukup dipasang lantai kerja dari beton dengan campuran1sp : 3ps : 5kr yang tebalnya
5 cm. jadi yang perlu di beri papan cetakan cukup bagian sampingsaja.

Persyaratan umum dalam mendesain suatu struktur, baik struktur permanen


maupunsementara seperti bekisting setidaknya ada 3 persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu tidak patah
ketikamenerima beban yang bekerja.
2. Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak mengalami perubahan
bentuk /deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur sia-sia.
3. Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah tidak runtuh
tiba-tibaakibat gaya yang bekerja.Ada tiga type dasar :

2.1 Fungsi Bekisting

Pada dasarnya konstruksi bekisting memiliki tiga hal fungsi:

 Menentukan bentuk dari konstruksi beton yang dibuat.


 Memikul dengan aman beban yang ditimbulkan oleh spesi beton serta beban luar
lainya yang menyebabkan perubahan bentuk pada beton. Namun perubahan ini tidak
melampui batas toleransi yang ditetapkan.
 Bekisting harus dapat dengan mudah dipasang, dilepas dan dipindahkan.
Mempermudah proses produksi beton masal dalam ukuran yang sama.

Berdasarkan fungsi, konstruksi bekisting dapat dibagi dalam 3 bagian konstruksi ,

 Bekisting kontak
 Konstruksi penopang
 Bracing / skur (penjaga kestabilan).

Dalam proses desain cetakan perlu memperhatikan beberapa hal ,

 Kualitas material cetakan yang digunakan harus mampu menghasilkan permukaan


beton yang baik dan ketepatan ukuran bekisting yang sesuai.
 Keamanan dari cetakan harus diperhitungkan dari perubahan pembebanan yang akan
terjadi, tanpa menimpulkan bahaya bagi material maupun pekerja konstruksi itu
sendiri.
 Memperhatikan faktor ekonomis agar dapat mereduksi biaya operasional bekisting.

2.2 Metode Bekisting dan Perancah

2.2.1 Metode Bekisting dan Perancah:

1. Konvensional / Tradisional, merupakan metode dimana bahan yang digunakan masih


menggunakan material lokal (seperti: kayu, bambu, papan, dll). Untuk metode ini bahan yang
dipakai akan banyak yang terbuang, membutuhkan waktu yang lama dalam pemasangan
pekerja yang banyak dalam pemasangan serta pemakaian berulang yang sangat terbatas.
2. Semi-System, merupakan metode dimana bahan yang digunakan merupakan campuran dari
material lokal dan bahan buatan pabrik. Metode ini sedikit lebih baik daripada metode
konvensional. Metode ini sudah bisa dipakai untuk penggunaan yang berulang dan terus
menerus walaupun masih terbatas tergantung dari kualitas material lokal yang dipakai.
3. Full-System, merupakan metode dimana bahan yang digunakan sudah merupakan bahan
hasil buatan pabrik. Metode ini akan menjamin keamanaan yang telah diperhitungkan oleh
produsen pembuat dan material bisa dipakai secara terus menerus. Biaya pembuatan yang
relatif mahal harus diperhitungkan dalam pemilihan metode ini agar biaya proyek tidak
terfokus hanya kepada bekisting dan perancah.

2.2.2 Persyaratan Konstruksi Bekisting

Bekisting merupakan unsur yang sangat penting dalam mekanisme pengecoran beton,
persyaratan terpenting adalah bahwa dimensi beton harus akurat dan tepat. Dibawah ini
disebutkan beberapa persyaratan konstruksi bekisting,
 Konstruksi harus kuat
 Presisi
 Bentuk bekisting harus sesuai dengan bentuk konstruksi beton yang akan dicor dan
memiliki unsur ketepatan yaitu: ukuran, ketegakan, kelurusan, kesikuan dan kerataan
sehingga mendapatkan dimensi yang akurat.
 Tidak bocor
 Kedap air,
 Mudah dibongkar ,
 Awet,
 Aman, struktur bekisting harus menjamin keaman bagi pekerja maupun bagi beton itu
sendiri.
 Bersih, memungkinkan hasil finishing permukaan beton yang baik.
 Daya lekat yang rendah,

Oleh sebab itu, sebuah bekisting harus diperhitungkan atas kekuatan,kekakuan serta
kestabilan bagian – bagian dari konstruksi bekisting. Perubahan-perubahan yang terjadi yang
menyebabkan perubahan bentuk pada beton tidak boleh melampui toleransi yang ditentukan.

Persyaratan teknis diatas merupakan mutu dan kualitas bekisting yang harus
dikendalikan, sehingga perlu dikalukan pengontrolan agar kualitas bekisting dapat dicapai.

2.2.3 Pembenanan

Berbagai beban yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sebuah bekisting,pada


prinsipnya berawal dari beban vertical dan beban horizontal serta pengaruh khusus angin dan
getaran yang ditimbulkan oleh vibrator. Dengan demikian sebuah bekisting harus
diperhitungkan terhadap kekuatan, kekakuan dan kestabilan

Beban tetap, yaitu berat sendiri dari bekisting, beton segar serta besi tulang
 Beban tetap, yaitu berat sendiri dari bekisting, beton segar serta besi tulang
 Beban tidak tetap, adalah berat peralatan, pekerja, dan barang lainnya.
 Beban ini harus mampu dipikul oleh bekisting dan hanya diperbolehkan terjadi lendutan
sebesar maksimum yang diijinkan. Perhitungan beban vertikal yang direkomendasikan oleh
Commitee ACI, sebagai dasar perhitungan adalah :
Beton bertulang : 2400 kg/m3
Bekisting :70 kg/m2
Beban hidup : 235kg/m2
Beban hidup min : 150-250 kg/m2

Sedangkan beban horisontal terjadi pada proses pengecoran sebagai akibat dari tekanan
hidrostatis. Jadi tekanan horisontal dipengaruhi oleh :

 Mortal beton, berat volume, plastisitas dan kecepatan pengerasan


 Proses pengeoran, temperatur lapangan, kecepatan pengecoran,metode kerja serta pemadatan
 Beksiting, tinggi,bentuk dan dimensi
 Kondisi tulangan : jarak dan besar tulangan.

Besarnya defleksi yang diperkenankan pada konstruksi beton dan dapat dipakai pada
konstruksi bekisting adalah antara 1/300 -1/360 L. Dan beberapa bagian bekisting yang harus
dikontrol defleksinya antara lain:

 Lapis penutup
 Balok pembagi
 Pendukung joist/stud dan juga waler (klem)

2.2.3 Tata cara Pelaksanaan

Bekisting untuk Sloof Balok. Begisting pondasi dibuat sebagai acuan pembentukan
dimensi beton pondasi yang diinginkan sesuai gambar, bekisting pondasi ini menggunakan
multiplek tebal 9 mm dan diberi tembiring usuk 4/6 & stut menggunakan kayu 4/6 cm dengan
ketentuan sebegai berikut

1. Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti yang
disyratkan pada gambar
2. Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh beton
basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
3. Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang tetap bag
struktur beton sesuai yang direncanakan
4. Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
5. Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat pelaksanaan pengecoran
dan juga tidak merusak beton
6. Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga tidak
merusak beton
7. Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana baik secara vertical
maupun horizontal
BAB III. KESIMPULAN

Bekisting adalah merupakan konstruksi bersifat sementara yang berfungsi untuk mencetak
beton pada saat masih segar. Bekisting harus didesain dan dibuat dengan kekakuan (stiffness) dan
keakurasian sehingga bentuk, ukuran, posisi, dan penyelesaian dari pengecoran dapat dilaksanakan
sesuai dengan toleransi yang diinginkan dengan memperhatikan faktor keamanan dan nilai ekonomis
yang tinggi. Bekisting dibagi dua jenis yaitu konvensional dan sistem namun harus memiliki
kestabilan dan daya dukung yang tinggi sehingga dapat dilakuakn antisipasi dan pengendalian
terhadap kualitas dari bekisting tersebut.
BAB IV DAFTAR PUSTAKA

 https://jasabekisting.wordpress.com/2016/10/25/first-blog-post/
 https://dokumen.tips/documents/makalah-bekisting.html
 http://dams-civilengineering.blogspot.com/2013/04/bekisting-dan-perancah.html

Anda mungkin juga menyukai