Anda di halaman 1dari 26

BAB 5

MASALAH KHUSUS
METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN
KEBUTUHAN VOLUME BETON DAN TULANGAN BAJA KOLOM
PEDESTAL LANTAI 1

5.1 LATAR BELAKANG MASALAH KHUSUS


Pekerjaan struktur bangunan biasanya dibagi menjadi dua yaitu struktur
atas dan struktur bawah. Pekerjaan yang dilakukan pada pekerjaan struktur atas
diantaranya adalah pekerjaan kolom, pelat, balok dan tangga. Pekerjaan pada
struktur bawah adalah pekerjaan fondasi dan pekerjaan yang dilakukan dibawah
permukaan tanah.
Saat penulis melakukan kerja praktek di Smartfren New Extention Office,
disana sedang dilakukan pekerjaan struktur atas. Karena itulah masalah khusus
yang diambil adalah berkaitan dengan struktur atas, yaitu metode pelaksanaan
serta perhitungan kebutuhan beton dan tulangan baja kolom pedestal lantai 1.
Penulis mengambil masalah khusus ini dengan tujuan agar dapat mengerti
tahapan metode pelaksanaan pekerjaan yang baik dan benar serta mencoba
untuk menghitung kebutuhan material beton untuk kolom pedestal pada gedung
Smartfren New Extention Office.

5.2 TINJAUAN AREA MASALAH KHUSUS


Tinjauan area praktik kerja lapangan bertempat di Smartfren New
Extention Office lantai 1 seperti yang tertera pada gambar dibawah. Pada praktik
kerja lapangan ini pekerjaan sudah dalam tahap pengecoran plat lantai dan balok
untuk lantai 1. Untuk tinjauan pekerjaan itu sendiri meliputi pekerjaan struktur atas
antara lain pekerjaan plat dan balok, pekerjaan kolom, dan pekerjaan tangga.
Denah gedung Smartfren New Extention Office lantai 1 dapat terlihat pada Gambar
5.1.

59
Gambar 5.1 Denah Kantor Lantai 1
Sumber: Smartfren New Extention Office, 2019

5.3 URAIAN UMUM


Kolom merupakan bagian terpenting dari sebuah bangunan yang
merupakan penghubung antar dinding yang juga berfungsi sebagai pengaku dan
penerus beban baik dari dinding maupun dari bangunan atas atau atap ke pondasi
lalu ke tanah keras. Kolom biasanya tersusun dari campuran beton yang berisikan
semen, pasir beton, split serta menggunakan tulangan besi. Kekuatan beton yang
digunakan pada suatu bangunan disesuaikan dengan beban yang ada pada
bangunan tersebut.
1. Kolom Baja
Kolom Baja merupakan kolom utama hanya kolom ini menggunakan
bahan dari baja. Fungsi kolom baja ini juga sama dengan kolom utama beton
sebagain penopang dinding dan penerus beban banguna atas ke pondasi dan
diteruskan ke tanah. Kolom baja ini juga disesuaikan dengan tinggi dinding. Kolom
baja ini juga ditempatkan pada dinding setiap 6 meter. Ukuran dari kolom baja
disesuaikan dengan kebutuhan suatu bangunan itu sendiri.

Gamber 5.2 Kolom Baja

60
2. Kolom Pedestal
Kolom Pedestal merupakan kolom utama dimana ukuran dan fungsi
kolom pedestal ini sama dengan kolom utama pada bangunan. Tinggi kolom
utama biasanya dibuat setinggi dinding sedangkan kolom pedestal dibuat lebih
pendek. Kolom Pedestal biasanya menjadi dudukan plat kolom baja dan dimana
pada bagian atas kolom pedestal ini ditanam angkur baja.

Gamber 5.3 Kolom Pedestal

5.4 METODE PELAKSANAAN KOLOM PEDESTAL


Metode konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan
konstruksi yang mengikuti prosedur serta telah dirancang sesuai dengan
pengetahuan atau standar yang telah diuji cobakan. Cara atau metode tersebut
tidak terlepas dari penggunaan teknologi sebagai pendukung dan mempercepat
proses pembuatan suatu bangunan/ gedung, agar kegiatan pembangunan dapat
berjalan sebagai mana mestinya sesuai dengan yang diharapkan dan lebih
ekonomis. Rangkaian pekerjaan kolom pedestal dapat dilihat pada diagram alir
pada Gambar 5.4.

61
MULAI

Persiapan Persiapan
Survei/ Marking
Bekisting Pembesian

Cek kecocokan
desain dan Tidak
lapangan untuk
letak kolom
pedestal
Fabrikasi
Besi
Ya

Pemasangan Tulangan

Pemasangan Angkur baja

Pemasangan Bekisting dan Perancah

Cek kecocokan
pemasangan Tidak
bekisting,
angkur baja dan
tulangan

Ya
Pengecoran

Curing Beton

Pembongkaran bekisting

SELESAI

Gambar 5.4 Diagram Alir Metode Pelaksanaan Kolom Pedestal

62
5.4.1 Survei/ Marking
Survei/ marking adalah adalah salah satu item pekerjaan surveyor di
lapangan yang dibutuhkan pada setiap pekerjaan struktur dan arsitektur, sebagai
panduan di lapangan untuk memulai suatu pekerjaan. Survei/ marking
memerlukan peralatan berupa theodolite, meteran, tinta, sipatan dll. Langkah-
langkah pada saat survei/ marking area kolom pedestal adalah sebagai berikut:
1. Penentuan as kolom dengan bantuan alat theodolite berdasarkan shop
drawing.
2. Buat as kolom dari garis pinjaman. Karena pada pembangunan gedung
terdapat bangunan existing dan kolom maka garis pinjaman berasal dari
kolom gedung existing.
3. Pemberian tanda as bangunan/kolom (tanda berupa garis dari sipatan).
Tanda dibuat pada dinding existing karena pembangunan gedung
berhimpit dengan gedung existing.

Gambar 5.5 Survei Di Lapangan

5.4.2 Persiapan Tulangan Baja


Pekerjaan persiapan tulangan baja pada kolom pedestal wajib dilakukan
untuk menambah kekuatan kolom pedestal tersebut. Fabrikasi tulangan
menyesuaikan dengan gambar kerja (shop drawing). Fabrikasi tulangan baja
dilakukan di lapangan dimaksudkan agar proses pekerjaan lebih cepat. Langkah
pekerjaan persiapan tulangan baja adalah sebagai berikut:

63
1. Memotong tulangan baja dilakukan dengan alat bar cutter dan
membengkokan tulangan baja dilakukan dengan alat bar bender.
2. Memotong dan membengkokan tulangan utama sesuai standar yang ada
di shop drawing
3. Memasangan tulangan utama. Tulangan utama dipasang terlebih dahulu
bersama dengan tulangan pile cap dan dicor setinggi tebal pile cap.
4. Memotong dan membengkokan tulangan sengkang sesuai standard yang
ada di shop drawing
5. Memasangan tulangan sengkang. Setiap pertemuan antara tulangan
utama dan sengkang diikat oleh kawat bendrat dengan sistem silang.
6. Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang
beton decking sesuai ketentuan. Beton decking ini berfungsi sebagai
selimut beton.

Gambar 5.6 Tulangan Baja Kolom Pedestal

5.4.3 Pemasangan Angkur Baja


Pemasangan angkur baja dapat dilakukan setelah pemasangan tulangan
baja dan pemasangan bekisting sudah selesai dilakukan. Angkur baja dipasang
pada kolom pedestal untuk menjadi perletakan bagi kolom baja. Pemasangan
angkur baja diperlukan ketelitian agar angkur dapat di kaitkan dengan kolom baja
secara tepat. Tahap-tahap dalam melakukan pekerjaan pemasangan angkur baja
adalah sebagai berikut:

64
1. Memasang mal baja dan angkur yang sudah disangga dengan baut pada
mal baja pada bagian atas bekisting
2. Pemasangan angkur baja dilakukan dengan pengelasan pada besi
perkuatan D22. Besi perkuatan dilas pada tulangan kolom pedestal.
3. Melepaskan baut-baut yang ada pada angkur baja untuk melepas mal.

Gambar 5.7 Pemasangan Baja Angkur

5.4.4 Pemasangan Bekisting


Pemasangan bekisting kolom dilaksanakan apabila pelaksanaan
pembesian tulangan telah selesai dilaksanakan Berikut ini adalah uraian mengenai
proses pembuatan bekisting kolom:
1. Membersihkan area kolom dan marking posisi bekisting kolom
menggunakan air compressor.
2. Membuat garis pinjaman dengan menggunakan sipatan dari as kolom
sebelumnya sampai dengan kolom berikutnya dengan berjarak 100 cm
dari masing-masing as kolom.
3. Setelah mendapat garis pinjaman, lalu buat tanda kolom pada lantai
sesuai dengan dimensi kolom yang akan dibuat, tanda ini berfungsi
sebagai acuan dalam penempatan bekisting kolom.
4. Marking sepatu kolom sebagai tempat bekisting
5. Pasang sepatu kolom pada tulangan utama atau tulangan sengkang.
6. Pasang sepatu kolom dengan marking yang ada.
7. Atur kelurusan bekisting kolom dengan memutar push pull.
8. Setelah tahapan diatas telah dikerjakan, maka kolom tersebut siap dicor.

65
Gambar 5.8 Bekisting Multiplek
5.4.5 Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke
dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasang besi tulangan. Sebelum
pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk
memastikan bekisting dan tulangan telah terpasang sesuai rencana.
Pekerjaan pengecoran biasanya dilakukan pada malam hari untuk
menghindari kemacetan saat pengangkutan beton ready mix dari batching plant
ke lokasi proyek. Untuk memastikan kualitas beton ready mix, maka saat truck
mixer datang dilakukan pengecekan nilai slump.
Nilai slump harus sesuai dengan nilai slump yang tertera pada spesifikasi
teknis dengan toleransi yang diizinkan. Apabila nilai slump test lebih besar, maka
dikhawatirkan akan terjadi segregasi. Namun apabila nilai slump test lebih kecil,
maka beton terlalu kering sehingga dikhawatirkan akan mengurangi workability.
Pengecoran pada kolom pedestal memiliki volume yang kecil, sehingga
dapat menggunakan concrete bucket dan pipa tremie yang kemudian diangkut
menggunakan tower crane ke tempat kolom pedestal yang ingin di cor. Berikut
adalah tahapan dalam melakukan pekerjaan pengecoran:
1. Menuangkan beton segar dari truck mixer ke dalam bucket concrete.
2. Memasang pipa tremi ke concrete bucket.
3. concrete Bucket yang sudah terisi dengan beton dipindahkan dengan
menggunakan tower crane ke tempat elemen struktur yang akan di
lakukan pengecoran yaitu kolom pedestal.

66
4. Memposisikan agar tinggi jatuh saat penuangan beton ready mix dibawah
2 m agar tidak terjadi segregasi dikarenakan agregat yang lebih berat
akan jatuh terlebih dahulu.
5. Setelah operator tower crane menyesuaikan posisi bucket, maka beton
ready mix dapat dialirkan dari bucket ke elemen struktur melalui pipa
tremie.
6. Segera setelah penuangan beton ke bekisting, memadatkan beton
menggunakan vibrator.
7. Setelah bekisting terisi sampai penuh atau sampai batas yang ditentukan
(stop cor) beton kemudian diratakan.

Gambar 5.9 Pengecoran Menggunakan Concrete Bucket

5.4.6 Curing Beton


Perawatan beton (Curing) ini dilakukan setelah beton mencapai final
setting, artinya beton telah mengeras. Perawatan ini dilakukan agar proses hidrasi
selanjutnya tidak mengalami gangguan. Pelaksanaan perawatan beton dilakukan
setelah beton mengalami atau memasuki fase hardening (untuk permukaan beton
yang terbuka) atau setelah bekisting beton dilakukan bongkaran dengan durasi
tertentu yang dimaksudkan untuk memastikan terjaganya kondisi yang diperlukan
untuk proses reaksi senyawa kimia yang terkandung dalam campuran beton.
Proses curing pada beton memainkan peran penting pada pengembangan
kekuatan dan daya tahan beton. Proses curing ini meliputi pemeliharaan
kelembaban dan kondisi suhu, baik dalam beton maupun di permukaan beton
dalam periode waktu tertentu.

67
Gambar 5.10 Curing Beton

5.5 PERHITUNGAN KEBUTUHAN TULANGAN BAJA DAN VOLUME


BETON KOLOM PEDESTAL LANTAI 1
5.5.1 Standar Drawing Smartfren New Extention Office
Standar yang digunakan pada proyek Smartfren New Extention Office
berfungsi sebagai pedoman dalam hal mendesain. Desain gambar diharapkan
mengikuti standard agar tidak terjadi kekeliruan dan kegagalan konstruksi.
Berikut ini adalah standard drawing untuk perencanaan kolom pedestal.
Dalam hal ini penulis bermaksud menggunakan standard drawing tersebut untuk
menghitung kebutuhan tulangan dan kebutuhan beton pada kolom pedestal.
5.5.1.1 Tebal Penutup Beton
Tebal penutup beton mengikuti standard yang diambil sesuai dengan
tabel 5.1 Tebal Penutup Beton. Tebal penutup beton ini nantinya akan sama
dengan tebal beton decking yang digunakan.

68
Tabel 5.1 Selimut Beton untuk Tulangan
Selimut Beton (mm)
Elemen
Kondisi Beton
Struktur Cor di
Pracetak
Tempat
Tidak Berhubungan dengan Udara
20 16
Pelat dan Luar
Dinding
Berhubungan dengan Udara Luar 40 20

Tidak Berhubungan dengan Udara


40 30
Balok dan Luar
Kolom
Berhubungan dengan Udara Luar 50 40

Beton Dicor Tidak Langsung di Atas Tanah 50 30


Berhubungan
dengan
Tanah Dicor Langsung di Atas Tanah 75 40

5.5.1.2 Kait Standar Tulangan Utama


Kait Standar untuk tulangan utama pada proyek Smartfren New
Extentiont Office adalah sebagai berikut:

Tabel 5.2 Kait Standar Tulangan Utama

DIAMETER DIAMETER
KAIT BENTUK TULANGAN BENGKOKAN lt MINIMUM
(db) mm MINIMUM (D)

10 ~ 25 6 db Yang
Terbesar
180°
antara 4 db
29 ~ 36 8 db atau 65 mm

Yang
10 ~ 25 6 db
Terbesar
135°
antara 6 db
29 ~ 36 8 db atau 75 mm

90° 11 ~ 25 6 db 12 db

Keterangan:
db = Diameter baja tulangan utama

69
5.5.1.3 Kait Standar Tulangan Sengkang
Kait Standar untuk Tulangan Sengkang pada proyek Smartfren New
Extentiont Office adalah sebagai berikut:

Tabel 5.3 Kait Standar Tulangan Sengkang

DIAMETER DIAMETER
KAIT BENTUK TULANGAN BENGKOKAN lt MINIMUM
(db) mm MINIMUM (D)

8 ~ 16 4 ds
135° 6 ds
19 ~25 6 ds

8 ~ 16 4 ds 6 ds
90°
19 ~25 6 ds 12 ds
Keterangan:
ds = Diameter baja tulangan sengkang

5.5.2 Contoh Perhitungan Tulangan Baja Dan Volume Beton Kolom


Pedestal Lantai 1
5.5.2.1. Detail Penulangan Kolom Pedestal
Detail penulangan untuk kolom pedestal pada proyek Smartfren New
Extentiont Office adalah sebagai berikut:

Gambar 5.11 Detail Penulangan Kolom Pedestal (KP)

70
Data:
Panjang kolom pedestal : 800 mm
Lebar kolom pedestal : 800 mm
Tinggi kolom pedestal : 1600 mm
Mutu baja (fy) : 400 MPa
Mutu beton (fc’) : 30 MPa
Diameter tulangan utama : D22
Diameter tulangan sengkang : D13
Jumlah Kolom Pedestal : 26 buah

5.5.2.2. Contoh Perhitungan Volume Kolom Pedestal


Perhitungan volume kolom pedestal pada lantai 1 dengan detail kolom
pedestal pada gambar 5.11 adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan Volume Kolom Pedestal


Data:
Dimensi kolom pedestal = 0,800  0,800 m
Tinggi kolom pedestal = 1,600 m
Tinggi Pile Cap = 1,300 m
Tinggi kolom = Tinggi kolom pedestal + Tinggi pile cap
= 1,600 + 1,300
= 2,900 m
Perhitungan:
Volume Kolom = Panjang  Lebar  Tinggi
= 0,800  0,800  2,900
= 1,856 m3

5.5.2.3. Contoh Perhitungan Volume Tulangan Baja Kolom Pedestal


Perhitungan tulangan baja untuk kolom pedestal pada lantai 1 as A – R
adalah sebagai berikut:

71
1. Perhitungan volume tulangan utama
Data:
Diameter tulangan utama = 0,022 m
P. Tulangan utama = 2,734 m
P. Tekuk Tulangan Utama = 0,34558 m
P. lt Tulangan Utama = 0,264 m
P. Tulangan total = P. Tulangan utama + 2(P. lt Tulangan
Utama) + P. Tekuk Tulangan Utama
= 2,734 + (2  0,264) + 0,34558
= 3,032558 m
= 3,033 m
Jumlah tulangan utama = 24 buah
Perhitungan:
1
Volume tulangan utama = × π × D2 × P. Tul. Total  Jml. Tul.
4
1
= × 3,142 × 0,0222 × 3,033  24
4
= 0,03008 m3
2. Perhitungan volume tulangan sengkang
Data:
Diameter sengkang = D13
Jarak antar sengkang = 0,100 m
Tebal selimut kolom = 0,05 m
Tinggi Kolom Pedestal = 1,600 m
P. Tekuk Tul. Sengkang = 6  0,013 mm  2
= 0,156 m
 135×2  3 
P. Lt Tul. Sengkang =  × π × 132  +  × π × 132 
 360  4 
= 0,061261 m

72
Perhitungan:
1
Luas tulangan sengkang = × π × D2
4
1
= × 3,142 × 0,0132
4
= 0,000133 m2
(2(L. Kolom - 2(Sel. Kolom)- 4ds) +
Panjang sengkang =
(2(P. Kolom - 2(Sel. Kolom)-4ds)
(2×(0,800-2×0,05)+
=
(2×(0,800-2×0,05)+(2×6×0,013)
= 2,592 m
Tinggi Kolom
Jumlah sengkang =
Jarak Antar Sengkang

1,600
=
0,100
= 16 buah
Panjang total sengkang = (Panjang Tul. Sengkang + P. Tekuk Tul.
Sengkang + P. Lt Tul. Sengkang)× Jumlah
Sengkang
= (2,592 + 0,156 + 0,061261) × 16
= 44,948 m

Volume tulangan sengkang = Panjang total sengkang × Luas tulangan


sengkang
= 44,948 × 0,000133
= 0,00597 m3

73
3. Perhitungan volume tulangan kait D13 arah X
Data:
Diameter tul. kait = D13
Jarak antar sengkang = 0,100 m
Tebal selimut kolom = 0,05 m
Tinggi kolom pedestal = 1,600 m
Banyak kait per sengkang = 2 buah
Jumlah sengkang = 16 buah
P. tekuk tul. kait x = 0,156 m
P. lt tul. kait X = 0,03631 m
Perhitungan:
1
Luas tulangan kait X = × π × D2
4
1
= × 3,142 × 0,0132
4
= 0,000133 m2
Jumlah kait X = Banyak kait per sengkang  Jumlah
sengkang
= 2  16
= 32 buah
Panjang tulangan. kait X = Panjang - 2 × Selimut Kolom - 4 ds
= 0,800 - 2 × 0,05 - 4  0,013
= 0,648 m
Panjang tul. kait x total = Panjang tulangan. kait x + P. lt Tul. Kait X
+ P. Tekuk Tul. Kait X
= 0,648 + 0,156 + 0,03631
= 0,835 m
Volume tulangan kait X = Panjang tul. kait x total × Banyak kait per
sengkang × Jumlah sengkang × Luas
tulangan kait X
= 0,835 × 2 × 16 × 0,000133
= 0,00355 m3

74
4. Perhitungan volume tulangan kait D13 arah Y
Data:
Diameter tul. kait = D13
Jarak antar sengkang = 0,100 m
Tebal selimut kolom = 0,05 m
Tinggi kolom pedestal = 1,600 m
Banyak kait per sengkang = 2 buah
Jumlah sengkang = 16 buah
P. tekuk tul. kait Y = 0,156 m
P. lt tul. kait Y = 0,03631 m
Perhitungan:
1
Luas tulangan kait Y = × π × D2
4
1
× 3,142 × 0,0132
= 4
= 0,000133 m2
Jumlah kait Y = Banyak kait per sengkang  Jumlah
sengkang
= 2  16
= 32 buah
Panjang tulangan. kait Y = Panjang - 2 × Selimut Kolom - 4 ds
= 0,800 - 2 × 0,05 - 4  0,013
= 0,648 m
Panjang tul. kait Y total = Panjang tulangan. kait Y + P. lt Tul. Kait
Y + P. Tekuk Tul. Kait Y
= 0,648 + 0,156 + 0,03631
= 0,835 m
Volume tulangan kait Y = Panjang tul. kait Y total × Banyak kait per
sengkang × Jumlah sengkang × Luas
tulangan kait Y
= 0,835 × 2 × 16 × 0,000133
= 0,00355 m3

75
5. Perhitungan volume tulangan baja total
Data:
Volume tulangan utama = 0,03008 m3
Volume tulangan sengkang = 0,00597 m3
Volume tulangan kait x = 0,00355 m3
Volume tulangan kait y = 0,00355 m3
Perhitungan:
Total volume tulangan baja = Volume tulangan utama + Volume
tulangan sengkang + Volume tulangan
kait x + Volume tulangan kait y
= 0,03008 + 0,00597 + 0,00355 + 0,00355
= 0,0431 m3

5.5.2.4. Perhitungan Volume Beton Kolom Pedestal


Perhitungan volume beton untuk kolom pedestal pada lantai 1 as A – R
adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan Volume Beton bersih
Data:
Volume kolom pedestal = 1,856 m3
Volume tulangan kolom = 0,0431 m3
Perhitungan:
Volume beton bersih = Volume kolom pedestal - Volume
tulangan kolom
= 1,856 - 0,0431
= 1,8129 m3

5.6 REKAPITULASI PERHITUNGAN VOLUME PENGECORAN BETON


DAN KEBUTUHAN BESI PADA KOLOM PEDESTAL
Rekapitulasi perhitungan volume pengecoran beton dan kebutuhan besi
pada kolom pedestal disajikan dalam bentuk tabel. Berikut tabel rekapitulasi
perhitungan volume pengecoran beton dan kebutuhan besi pada kolom pedestal
tercantum pada tabel-tabel dibawah ini.

76
Tabel 5.4 Tulangan Utama Pada Kolom Pedestal
Tulangan Utama
Tipe Letak Tinggi
No Diameter Tulangan Jumlah
Kolom Kolom
(mm) (mm) Tulangan
1 KP A2 1600 22 24
2 KP A3 1600 22 24
3 KP B2 1600 22 24
4 KP C2 1600 22 24
5 KP D2 1600 22 24
6 KP E2 1600 22 24
7 KP F2 1600 22 24
8 KP F3 1600 22 24
9 KP G2 1600 22 24
10 KP G3 1600 22 24
11 KP H2 1600 22 24
12 KP I2 1600 22 24
13 KP J2 1600 22 24
14 KP K2 1600 22 24
15 KP L2 1600 22 24
16 KP L3 1600 22 24
17 KP M2 1600 22 24
18 KP M3 1600 22 24
19 KP N2 1600 22 24
20 KP N3 1600 22 24
21 KP O2 1600 22 24
22 KP O3 1600 22 24
23 KP P2 1600 22 24
24 KP P3 1600 22 24
25 KP Q2 1600 22 24
26 KP Q3 1600 22 24

77
Tabel 5.5 Tulangan Sengkang Pada Kolom Pedestal
Tulangan Sengkang
Tipe Letak Diameter Jarak
No
Kolom Kolom Tulangan Tulangan
(mm) (mm)
1 KP A2 13 100
2 KP A3 13 100
3 KP B2 13 100
4 KP C2 13 100
5 KP D2 13 100
6 KP E2 13 100
7 KP F2 13 100
8 KP F3 13 100
9 KP G2 13 100
10 KP G3 13 100
11 KP H2 13 100
12 KP I2 13 100
13 KP J2 13 100
14 KP K2 13 100
15 KP L2 13 100
16 KP L3 13 100
17 KP M2 13 100
18 KP M3 13 100
19 KP N2 13 100
20 KP N3 13 100
21 KP O2 13 100
22 KP O3 13 100
23 KP P2 13 100
24 KP P3 13 100
25 KP Q2 13 100
26 KP Q3 13 100

78
Tabel 5.6 Tulangan Kait Pada Kolom Pedestal
Tulangan kait
Tipe Letak Tumpuan X Tumpuan Y
No
Kolom Kolom Diameter Jumlah Jarak Diameter Jumlah Jarak
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
1 KP A2 13 2 100 13 2 100
2 KP A3 13 2 100 13 2 100
3 KP B2 13 2 100 13 2 100
4 KP C2 13 2 100 13 2 100
5 KP D2 13 2 100 13 2 100
6 KP E2 13 2 100 13 2 100
7 KP F2 13 2 100 13 2 100
8 KP F3 13 2 100 13 2 100
9 KP G2 13 2 100 13 2 100
10 KP G3 13 2 100 13 2 100
11 KP H2 13 2 100 13 2 100
12 KP I2 13 2 100 13 2 100
13 KP J2 13 2 100 13 2 100
14 KP K2 13 2 100 13 2 100
15 KP L2 13 2 100 13 2 100
16 KP L3 13 2 100 13 2 100
17 KP M2 13 2 100 13 2 100
18 KP M3 13 2 100 13 2 100
19 KP N2 13 2 100 13 2 100
20 KP N3 13 2 100 13 2 100
21 KP O2 13 2 100 13 2 100
22 KP O3 13 2 100 13 2 100
23 KP P2 13 2 100 13 2 100
24 KP P3 13 2 100 13 2 100
25 KP Q2 13 2 100 13 2 100
26 KP Q3 13 2 100 13 2 100

79
Tabel 5.7 Perhitungan Volume Tulangan Utama
Perhitungan Volume Tulangan Utama
Panjang Panjang
Panjang Luas Volume
Tipe Letak Tekuk lt
No Tulangan Tulangan Total
Kolom Kolom Tulangan Tulangan
Utama Utama (m3)
Utama Utama
(mm) (mm) (mm) (mm2) (m3)
1 KP A2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
2 KP A3 2734 34,558 264 380,182 0,03008
3 KP B2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
4 KP C2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
5 KP D2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
6 KP E2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
7 KP F2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
8 KP F3 2734 34,558 264 380,182 0,03008
9 KP G2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
10 KP G3 2734 34,558 264 380,182 0,03008
11 KP H2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
12 KP I2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
13 KP J2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
14 KP K2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
15 KP L2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
16 KP L3 2734 34,558 264 380,182 0,03008
17 KP M2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
18 KP M3 2734 34,558 264 380,182 0,03008
19 KP N2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
20 KP N3 2734 34,558 264 380,182 0,03008
21 KP O2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
22 KP O3 2734 34,558 264 380,182 0,03008
23 KP P2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
24 KP P3 2734 34,558 264 380,182 0,03008
25 KP Q2 2734 34,558 264 380,182 0,03008
26 KP Q3 2734 34,558 264 380,182 0,03008

80
Tabel 5.8 Perhitungan Volume Tulangan Sengkang
Perhitungan Volume Tulangan Sengkang
Panjang Panjang
Panjang Luas
Tipe Letak lt Tekuk Volume
No Tulangan Tulangan
Kolom Kolom Tulangan Tulangan Total
Sengkang Sengkang
Sengkang Sengkang
(mm) (mm) (mm) (mm2) (m3)
1 KP A2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
2 KP A3 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
3 KP B2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
4 KP C2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
5 KP D2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
6 KP E2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
7 KP F2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
8 KP F3 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
9 KP G2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
10 KP G3 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
11 KP H2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
12 KP I2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
13 KP J2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
14 KP K2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
15 KP L2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
16 KP L3 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
17 KP M2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
18 KP M3 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
19 KP N2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
20 KP N3 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
21 KP O2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
22 KP O3 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
23 KP P2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
24 KP P3 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
25 KP Q2 156 61,261 2592 132,7495 0,00597
26 KP Q3 156 61,261 2592 132,7495 0,00597

81
Tabel 5.9 Perhitungan Volume Tulangan Kait Tumpuan X
Perhitungan Volume Tulangan kait
Tumpuan X
Tipe Letak Panjang Panjang
No Panjang Luas
Kolom Kolom Tekuk lt Volume
Tulangan Tulangan
Tulangan Tulangan Total
Kait X Kait X
Kait X Kait X
(mm) (mm) (mm) (mm2) (m3)
1 KP A2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
2 KP A3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
3 KP B2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
4 KP C2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
5 KP D2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
6 KP E2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
7 KP F2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
8 KP F3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
9 KP G2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
10 KP G3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
11 KP H2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
12 KP I2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
13 KP J2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
14 KP K2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
15 KP L2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
16 KP L3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
17 KP M2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
18 KP M3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
19 KP N2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
20 KP N3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
21 KP O2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
22 KP O3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
23 KP P2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
24 KP P3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
25 KP Q2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
26 KP Q3 156 30,631 648 132,7495 0,00355

82
Tabel 5.10 Perhitungan Volume Tulangan Kait Tumpuan Y
Perhitungan Volume Tulangan kait
Tumpuan Y
Tipe Letak Panjang Panjang
No Panjang Luas
Kolom Kolom Tekuk lt Volume
Tulangan Tulangan
Tulangan Tulangan Total
Kait Y Kait Y
Kait Y Kait X
(mm) (mm) (mm) (mm2) (m3)
1 KP A2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
2 KP A3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
3 KP B2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
4 KP C2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
5 KP D2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
6 KP E2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
7 KP F2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
8 KP F3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
9 KP G2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
10 KP G3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
11 KP H2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
12 KP I2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
13 KP J2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
14 KP K2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
15 KP L2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
16 KP L3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
17 KP M2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
18 KP M3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
19 KP N2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
20 KP N3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
21 KP O2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
22 KP O3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
23 KP P2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
24 KP P3 156 30,631 648 132,7495 0,00355
25 KP Q2 156 30,631 648 132,7495 0,00355
26 KP Q3 156 30,631 648 132,7495 0,00355

83
Tabel 5.11 Rekapitulasi Perhitungan Volume Baja dan Beton

Total
Volume
Volume Volume
Tipe Letak Kolom
No Tulangan Beton
Kolom Kolom Pedestal
Baja

(m3) (m3) (m3)


1 KP A2 1,856 0,0431 1,8129
2 KP A3 1,856 0,0431 1,8129
3 KP B2 1,856 0,0431 1,8129
4 KP C2 1,856 0,0431 1,8129
5 KP D2 1,856 0,0431 1,8129
6 KP E2 1,856 0,0431 1,8129
7 KP F2 1,856 0,0431 1,8129
8 KP F3 1,856 0,0431 1,8129
9 KP G2 1,856 0,0431 1,8129
10 KP G3 1,856 0,0431 1,8129
11 KP H2 1,856 0,0431 1,8129
12 KP I2 1,856 0,0431 1,8129
13 KP J2 1,856 0,0431 1,8129
14 KP K2 1,856 0,0431 1,8129
15 KP L2 1,856 0,0431 1,8129
16 KP L3 1,856 0,0431 1,8129
17 KP M2 1,856 0,0431 1,8129
18 KP M3 1,856 0,0431 1,8129
19 KP N2 1,856 0,0431 1,8129
20 KP N3 1,856 0,0431 1,8129
21 KP O2 1,856 0,0431 1,8129
22 KP O3 1,856 0,0431 1,8129
23 KP P2 1,856 0,0431 1,8129
24 KP P3 1,856 0,0431 1,8129
25 KP Q2 1,856 0,0431 1,8129
26 KP Q3 1,856 0,0431 1,8129
Total Volume 48,256 1,122 47,134

84

Anda mungkin juga menyukai