BAB VII
Pada setiap proyek konstruksi, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu
metode dilapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana gambar shop drawing
]ada tahap pelaksanaan ada bagian-bagian yang ssaling berkaitan sehingga harus
dikerjakan secara berurutan. Akan tetapi selain itu ada pula yang dapat dimulai pada waktu
yang bersamaan. Karena itu waktu pelaksanaan, rangkaian pelaksanaan, dan durasinya harus
diatur sedemikian rupa agar proyek selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Saat penulis melakukan kerja praktek, pada proyek pembangunan Wisma Atlet
Kemayoran , tahap pembangunan sudah mencapai pekerjaan struktur dari pekerjaan kolom ,
balok, plat , core wall , dan shear wall, tetapi pengamatan penulis terfocus pada pengerjaan
core wall . sehingga pada bab ini penulis hanya akan membahas pelaksanaan yang meliputi :
1. Perumusan masalah
3. Pekerjaan pelaksana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL
Tujuan :
Mengetahui berapa lama waktu yang di butuhkan dalam pekerjaan core wall
Pada kerja core wall , dilakukan pengukuran dengan cara menyesuaikan dengan lebar
dan panjangnya yang telah sesuai dengan gambar shop drawing. Setelah itu baru dilakukan
pengukuran yang sesuai dengan apa yang telah direncanakan , kemudian dilakukan
terhadap pembesiannya, mulai dari ukuran diameter besi, hingga jumlah tulangan yang ada ,
agar sesuai dengan gambar shop drawing. Setelah dilakukan pengecekan pembesian ,
kemudian ditutup dengan bekisting, lalu dilakukan kembali pengecekan terhadap bekisting,
perkuatan , dll. Setelah semua pengecekan telah selesai , baru dilakukan pelaksanaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL
WALL
drawing.
Pengecekan pembesian
Pemasangan pembesian
Diameter besi
Jumlah tulangan
Pengecekan bekisting
Ikatan besi
Pengecoran
: Pengikat
: Besi utama
Fc : 41,5 mpa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL
Fy : 400 mpa
Core wall merupakan dinding yang dirancang untuk menahan geser, gaya
lateral akibat gempa bumi. Menurut Thimothy (2005), dinding geser adalah elemen-
elemen vertikal sebagai sistem penahan gaya horizontal. Proyek wisma atlet
kemayoran memiliki core wall untuk menahan gaya horizontal seperti angin dan
gempa. Core wall juga menahan gaya normal ( gaya Vertikal /0, struktur ini pun
berprilaku sebagai balok lentur cantilever oleh karena itu struktur ini selain menahan
Core wall menahan dua type gaya yaitu gaya geser dan gaya angkat.
Hubungan pada struktur ialah dapat memindahkan gaya-gaya horizontal core wall ,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL
puncak dan bawah penghubung dinding. Adanya gaya angkat pada struktur ini karena
gaya arah horizontal terjadi pada puncak dinding, gaya angkat ini mencoba
mengangkat salah satu ujung dinding dan menekan pada ujung bagian lainnya.
Fungsi dari struktur core wall memberikan kekuatan lateral yang dibutuhkan
untuk menahan gaya-gaya horizontal seperti angin dan gempa dan struktur ini juga
memberikan kekuatan lateral untuk mencegah lantai dan rangka atap dari gerakan
pendukungnya.
pada bab ini, kami akan fokus membahas tentang pekerjaan pembangunan
core wall di proyek Wisma Atlet Kemayoran. Latar belakang penulis mengambil
climbing formwork.. Metode climbing formwork ini adalah metode yang dipakai
hanya untuk struktur jenis core wall dan shear wall, yang istimewa dari metode ini
adalah pembangunan yang terus dilaksanakan tanpa harus menunggu pengecoran plat
lantai dan balok hingga berselisih dua hingga tiga lantai dibawah dinding shear wall
dan core wall itu sendiri. Keuntungan lain yang didapat ketika memakai metode
climbing formwork ini adalah menghilangkan kepala kolom yang seharusnya ada
3. Melakukan marking untuk posisi balok dan plat lantai ground yang ada pada wall
http://digilib.mercubuana.ac.id/
TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL
4. Pekerjaan pemasangan block out ( core wall dengan memakai sterofoam dan
kawat ayam
5. Pekerjaan pemasangan stek besi untuk plat lantai ground sesuai marking yang ada
6. Melakukan checklist pembesian terpasang serta posisi dan ukuran blockout pada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL
8. Melakukan pengecoran
10. Curing untuk core wall dilakukan perawatan beton setelah pembongkaran
bekisitng pada core wall dengan cara menyemprotkan zat kimia khusus perawatan
beton. Perawatan beton ini dalam proyek dikenal dengan istilah curing beton
http://digilib.mercubuana.ac.id/
TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL
Tahap yang kedua terdapat pada pekerjaan pemasangan bekisiting untuk core
wall. Bekisiting yang digunakan untuk pemasangan core wall menggunakan metode
bekisiting sistem. Bekisting sistem ini pada awal pembuatannya memakan biaya yang
lumayan cukup besar. Bahan dasar dalam pembuatan bekisiting sistem adalah besi
holo dan besi baja, bahan dasar inilah yang memakan biaya yang lumayan besar
kemudian juga dalam hal pengerjaan bekisting sistem yang menggunakan metide las
terpakai hingga beberapa kali Pekerjaan proyek atau sama dengan 8 tahun pemakaian.
Berbeda dengan bekisiting yang biasa digunakan sekali saja seperti bekisiting kayu
atau papan, artinya jika proyek telah selesai bekisting kayu atau papan terbuang
dengan percuma. Nama lain dari bekisting sistem ini ialah metode investasi,
mengeluarkan biaya besar untuk diawal tetapi penggunaannya dalam waktu lama,
yakni 8 tahun.
http://digilib.mercubuana.ac.id/