3.4.1 PEMADATAN
3.4.1.1 Maksud
Pengujian pemadatan dimaksudkan untuk mendapatkan kadar air
optimum dan berat isi kering maksimum pada suatu proses pemadatan.
3.4.1.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan pemadatan adalah sebagai
berikut.
1. Modified proctor mold 7. Sekop
2. Modified proctor hammer 8. Trowel
3. Extruder mold 9. Straight edge
4. Square pan 10. Rubber mallet
5. Tin box 11. Steel wire brush
6. Graduated cylinder 12. Saringan No.4
7 8
1
6
2 11
4
3 10 5
9
12
Keterangan Gambar:
1. Palu pemadatan modified 7. Pelat pendorong modified
2. Palu pemadatan standard 8. Pelat pendorong standard
3. Mold Ø 6” 9. Handel dongkrak
4. Mold Ø 4” 10. Dongkrak
5. Tiang extruder 11. Collar Ø 6”
6. Pisau pemotong 12. Alas mold
214
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
215
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
B 100
D C B
A
Penambahan air tahap berikutnya dilakukan setelah memadatan dan
memecahan kembali benda uji. Perbedaan kadar air pada masing-masing
tahap sekitar 3%.
b. Menambahkan air untuk butiran contoh tanah yang mudah pecah apabila
dipadatkan dan contoh tanah yang tidak mudah menyerap air diatur
sedemikian rupa (10 ml untuk sampel dengan kadar air 6% di bawah kadar
air optimum), sehingga 1 contoh mempunyai kadar air mendekati kadar air
optimum, 2 contoh di bawah optimum, dan 2 contoh lainnya di atas
optimum. Setelah mendapat campuran tanah tersebut, menentukan kadar
airnya dengan perhitungan sebagai berikut:
B 100
D C B
A
6. Menghitung penambahan air yang diperlukan untuk membuat sampel tanah
dengan kadar air lainnya dengan rumus:
DB
C A
100 B
Di mana:
D : kadar air yang dicari (%)
C : penambahan air (ml)
B : kadar air semula (%)
A : berat tanah (g)
7. Mengisi data tersebut pada formulir kolom tengah kemudian isi kolom-kolom
samping kiri dan kanan untuk kadar air 3% dan 6% di atas kadar air optimum
serta 3% dan 6% di bawah kadar air optimum.
8. Melakukan penambahan air sesuai perhitungan lalu menyimpan sampel tanah
tersebut dalam plastik selama 24 jam agar didapatkan sampel dengan kadar air
yang benar-benar merata.
216
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
217
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
19. Kadar air yang sesuai dengan berat isi maksimum ini adalah kadar air optimum
dan harus dicatat dengan ketelitian 0,5%. Menggambar garis jenuh (zero air
void line), setelah diketahui w optimum berat isi kering maksimum dengan
rumus berikut.
(Gs)( γw )
ZAVL 100%
(100 (w Gs))
Di mana:
Gs : berat jenis tanah (%)
γ w : berat jenis air (g/cm3)
W : kadar air (%)
Grafik pemadatan tidak boleh memotong garis jenuh (zero air void line)
dan pada harga kadar air yang tertinggi menjadi sejajar dengan garis jenuh tersebut.
3.4.1.5 Perhitungan
Pehitungan percobaan pemadatan dilakukan dengan menggunakan
perhitungan sebagai berikut:
1. Perhitungan penambahan air pada percobaan pemadatan pada sampel 0%
sebagai berikut.
a. Penambahan air ( 6%) = 10,000 ml
b. Berat tanah basah (A) = 2500,000 g
c. Kadar air mula (B) = 43,111 %
DB
d. Penambahan air (C) = B
100 B
43,683 43,111
= 2500 ,000
100 43,111
= 10,000 ml
B 100
e. Kadar air akhir (D) = C B
A
43,111 100
= 10,000 43,111 6
2500,000
218
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
= 43,683 %
2. Perhitungan pemeriksaan kadar air dan ZAVL setelah percobaan pemadatan
sampel 0% sebagai berikut.
a. Berat jenis tanah (Gs) = 2,736 %
b. Berat jenis air ( γw ) = 1,000 g/cm3
c. Berat air = (berat tin box tanah basah)
(berat tin box tanah kering )
= (67,020 49,660)
= 17,360 g
d. Berat tanah kering = (berat tin box tanah kering )
(berat tin box)
= (49,660 9,610)
= 40,050 g
berat air
e. Kadar air (w) setelah pemadatan = 100 %
berat tanah kering
17,360
= 100
40,050
= 43,346 %
(Gs)(w)
f. ZAVL = 100%
(100 ( w Gs))
(2,736 1,000)
= 100
(100 (43,346 2,736))
= 1,252 g/cm 3
219
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
= 937,297 cm3
Berat tana h basah
c. Berat isi basah =
Isi cetakan
1439,000
=
937,297
= 1,535 cm3
berat isi basah
d. Berat isi kering = 100
100 kadar air
1,535
= 100
100 43,683
= 1,069 g/cm 3
220
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
221
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
222
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
223
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
1,300
Berat Isi Kering (g/cm2
1,200
1,100
1,000
0,900
0,800
0,700
0,600
40,000 42,000 44,000 46,000 48,000 50,000 52,000 54,000 56,000
Kadar Air (%)
224
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
225
Kelompok 3 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma