Kekayaan Bersih: hasil pengurangan total nilai kekayaan usaha (aset) dg total nilai
kewajiban tidak termasuk tanah & bangunan tempat usaha. Sedangkan hasil penjualan
tahunan: hasil penjualan bersih (netto) yang berasal dari penjualan barang & atau jasa
usahanya dalam 1 tahun buku.
8. ASPEK-ASPEK PENDUKUNG NON FINANSIAL KEMAJUAN UMKM DI
INDONESIA
a) Aspek Pendanaan dan Pembiayaan UMKM.
b) Aspek Sarana dan Prasarana UMKM.
c) Aspek Perizinan UMKM.
d) Aspek Kesempatan Berusaha UMKM.
e) Aspek Promosi Dagang dan Pemasaran UMKM.
f) Aspek Dukungan dan Kelembagaan UMKM.
g) Aspek Pengembangan UMKM.
h) Aspek Pengembangan SDM UMKM.
i) Aspek Perjanjian, Kemitraan, dan Pola Kemitraan.
Selain aspek di atas terdapat beberapa aspek yang juga mempengaruhi kemjuan
UMKM di Indonesia, yaitu:
a) Kepribadian, dipengaruhi: sikap & tingkah laku, Latar belakang pendidikan, Kondisi
lingkungan, Bakat dan bawaan, iman sesorang, dll.
b) Motivasi, dipengaruhi: tingkat pendidikan, tingkat kemampuan ekonomi, gaya hidup
& niai-nilai yang dianut, tekanan dari pihak-pihak eksternal, persepsi individu, dll.
c) Fasilitas dan Pertumbuhan ditunjang oleh: tingkat kemajuan kehidupan, trend
kebutuhan yang ada, peluang & keterbatasan sumber, kepercayaan pihak ekternal,
subsidi pemerintah, faktor lain.
9. PERAN, PROSPEK KEKUATAN DAN KELEMAHAN UMKM
Anogara dan Sudantoko (2002:225-6) menggambarkan karakterisik UKM secara umum
yang lebih banyak merupakan kelemahan yaitu :
Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah
administratif pembukuan standar. Kadangkala pembukuan tidak di up to date sehingga
sulit untuk menilai kinerjanya.
Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi.
Modal terbatas.
Pengalaman manajerial dan mengelola perusahaan masih sangat terbatas.
Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan untuk mampu
menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.
Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta difersifikasi pasar sangat terbatas
Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat
keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan dana di pasar modal,
sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi standar dan harus tranparan.
Beberapa keunggulan UKM dibandingkan usaha besar adalah :
UKM biasanya memenuhi permintaan (aggregate demand) yang terjadi di wilayah
regionalnya sehinggi UKM menyebar di seluruh pelosok dengan ragam bidang usaha.
Mempunyai keleluasaan atau kebebasan untuk masuk atau keluar dari pasar
mengingat modal sebagaian besar terserap pada modal kerja dan sangat kecil yang
dimasukan dalam aktiva tetap sehingga yang dipertaruhkan juga kecil. Dampak dari
hal ini adalah kemudahan untuk meng up to date produknya sehingga mempunyai
derajat imunitas yang tinggi terhadap gejolak perekonomian internasional.
Sebagian besar UKM adalah padat karya (Labour intensive) megingat teknologi yang
digunakan UKM relatif sederhana. Persentase distribusi nilai tambah sangat besar
sehingga distribusi pendapatan bisa lebih tercapai. Hubungan erat antara pemilik
dengan karyawan menyebabkan sulitnya terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
Keadaaan ini menunjukan betapa usaha kecil memiliki fungsi sosial ekonomi.
10. POLA PEMBERDAYAAN KOPERASI
Pola Pendekatan Pemberdayaan UMKM dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pola
kemitraan, pola BDSP dan pola Klaster. Adapun pola pendekatan pemberdayaan UMKM
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Pola Kemitraan
Kemitraan menurut Peraturan Pemerintah N.o 44 Tahun 1997, adalah kerjasama
usaha antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah dan atau dengan Usaha Besar
disertai pembinaan dan pengembangan oleh Usaha Menengah dan atau Usaha Besar
dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling
menguntungkan.Kemitraan dalam rangka keterkaitan usaha diselenggarakan melalui
pola-pola yang sesuai dengan sifat dan tujuan usaha yang dimitrakan dengan diberikan
peluang kemitraan seluas-luasnya kepada Usaha Kecil, oleh Pemerintah dan dunia
usaha. Pola-pola kemitraan yang umum dijumpai antara lain Kemitraan Inti Plasma dan
Pola Bapak Angkat.
b) Pola BDSP
Sampai saat ini pengertian Business Development Services (BDS) yang
diterjemahkan sebagai "Jasa Pengembangan Usaha (JPU). BDS adalah suatu kegiatan
dalam bentuk jasa dalam berbagai bidang yang dilakukan oleh individu dan atau
lembaga untuk tujuan pengembangan usaha, dalam hal ini UMKM.
Sedangkan BDSP adalah suatu lembaga yang memberi/menyediakan pelayanan
jasa untuk pengembangan usaha UMKM dalam berbagai bidang antara lain teknis,
sosial-ekonomi, keuangan, dll.Selain pengertian yang dikemukakan di atas, Committee
of Donor Agencies for SmallEnterpriseDevelopment mendefinisikan BDS sebagai
berikut "jasa non-finansial yang meningkatkan kinerja suatu perusahaan, akses ke pasar,
dan kemampuannya untuk bersaing". Sedangkan Organisation for Economic
Cooperation and Development (OECD) menyebutkan sebagai" jasa-jasa bisnis strategis
yang meliputi perangkat lunak komputer dan jasa proses informasi, riset dan jasa
pengembangan dan teknis, jasa marketing, jasa pengelolaan organisasi bisnis dan jasa
pengembangan sumber daya manusia".
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sumantri, Bambang dan Erwin Putra Permana. 2017. Manajemen Koperasi dan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Perkembangan Teori, Praktik, dan Strategi. Kediri:
Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri.
MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM
PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI DAN UMKM
(Dosen : Drs. I Made Dana, M. M)
OLEH
KELOMPOK 7:
Komang Alda Cika Arisandi (1707532008)
Ni Putu Sundari Maheni Premaswari (1707532034)
Ni Luh Putu Indrayani (170753200)
PROGRAM AKUNTASNI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020