Anda di halaman 1dari 7

1.

DEFINISI LAPORAN KEUANGAN DAN UNSUR-UNSUR LAPORAN


KEUANGAN
Menurut PSAK No. 1 (2015: 1), “Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Laporan ini menampilkan sejarah
entitas yang dikuantifikasi dalam nilai moneter, dimana laporan keuangan digunakan
sebagai prosedur sederhana untuk penelitian terhadap persediaan uang sebuah entitas
untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan, pernyataan tersebut mengatur tentang
persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, dan persyaratan
minimal isi laporan keuangan. Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan SAK. Komponen laporan
keuangan lengkap terdiri dari:
 laporan posisi keuangan pada akhir periode;
 laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
 laporan perubahan ekuitas selama periode
 laporan arus kas selama periode;
 catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan
dan informasi penjelasan lain

Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian
kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya.

Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2015. Entitas menerapkan penyesuaian paragraf 128 dan secara
prospektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2015.
Laporan laba rugi dan pengahasilan komprehensif lain adalah laporan yang mengukur
keberhasilan kinerja perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini berguna untuk
membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan, dalam
menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit.
Laporan posisi keuangan adalah sumber informasi utama tentang posisi keuangan
entitas karena merangkum elemen-elemen yang berhubungan langsung dengan
pengukuran posisi keuangan yaitu aset, liabilitas, dan ekuitas. Laporan ini digunakan
untuk menilai resiko entitas dan arus kas masa depan.
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas masuk
dan arus kas keluar dan setara kas suatu entitas untuk suatu periode tertentu. Laporan inni
digunakan untuk mengetahui bagaimana entitas menghasilkan dana dan menggunakan kas.
Laporan perubahan modal (ekuitas) adalah merupakan salah satu dari laporan
keuangan yang harus dibuat oleh perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau
penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan berdasarkan
prinsip pengukuran tertentu yang dianut.
Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan tambahan dan informasi yang
ditambahkan ke akhir laporan keuangan untuk memberikan tambahan informasi kepada
pembaca dengan informasi lebih lanjut. Catatan atas Laporan Keuangan membantu
menjelaskan perhitungan item tertentu dalam laporan keuangan serta memberikan
penilaian yang lebih komprehensif dari kondisi keuangan perusahaan.

2. LAPORAN KEUANGAN BANK BULANAN


Laporan keuangan bulanan merupakan laporan keuangan bank secara individu yang
merupakan gabungan antara pusat bank dengan seluruh kantor bank
 Neraca bulanan
Dalama format neraca, pos-pos yang dianggap sensitif seperti penempatan
pada Bank Indonesia disajikan secara terperinci, hal ini untuk memberikan informasi
posisi giro BI dan SBI yang dimiliki bank sebagai sumber likuiditas. Giro pada bank
lain disajikan terpisah untuk mendeteksi NOP.
AKTIVA Tanggal Laporan
1. Kas
2. Penempatan pada Bank Indonesia
a. Giro Bank Indonesia
b. Sertifikat Bank Indonesia
c. Lainnya
3. Giro pada bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
4. Penempatan pada bank lain
a. Rupiah
b. Valuta asing
5. Surat berharga yang dimiliki
a. Rupiah
b. Valuta asing
PPAP-Surat berharga yang dimiliki
6. Obligasi Pemerintah
7. Surat Berharga yang dibeli dengan janji
dijual kembali
PPAP-Surat berharga yang dibeli dengan
janji dijual kembali
8. Tagihan derivatif
9. Kredit yang diberikan
10. Tagihan akseptasi
11. Penyertaan
12. Pendapatan yang masih akan dierima
13. Biaya bayar dimuka
14. Uang muka pajak
15. Aktiva pajak tanggungan
16. Aktiva tetap
17. Agunan yang diambil-alih
18. Aktiva lain-lain
Total Aktiva
PASIVA
1. Giro
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Kewajiban segera lainnya
3. Tabungan
4. Simpanan berjangka
5. Sertifikat deposito
6. Simpanan dari bank lain
7. Surat berharga yang dijual dengan janji
dibeli kembali
8. Kewajiban derivatif
9. Kewajiban akseptasi
10. Surat berharga yang diterbitkan
11. Pinjaman yang diterima
12. Estimasi kerugian komitmen&kontijensi
13. Kewajiban sewa guna usaha
14. Beban yang masih harus dibayar
15. Transaksi pajak penghasilan
16. Kewajiban pajak tangguhan
17. Keajiban lain-lain
18. Pinjaman subordinasi
19. Modal pinjaman
20. Hak minoritas
21. Ekuitas
Total Pasiva

 Lap. Laba/Rugi
Perhitungan lap. Laba/rugi menggunakan bentuk multiple step atau berjenjang.
Jumlah pendapatan bungan bersih mengindikasi tingkat spread yang terjadi di bank.
Penyajian biaya operasional dan beban operasional secara berjenjang akan
memudahkan user dalam menentukan rasio biaya operasional terhadapa pendapatan
operasional. Pada pendapatan non bunga, semakin besar jasa perbank yang diberikan
kepada masyarakat, akan semakin besar pendapatan non operasional yang didapat.
POS-POS TANGGAL LAPORAN
Pendapatan dan Beban Operasional
1. Pendapatan Bunga
a. Hasil bunga
b. Provisi dan komisi
Jumlah Pendapatan Bunga
2. Beban Bunga
Jumlah Beban Bunga
Pendapatan Bunga Bersih
3. Pendapatan operasional lainnya
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
4. Beban (Pendapatan) Penghapusan Aktiva
Produktif
5. Beban Estimasi Kerugian Komitmen &
Kontijensi
6. Beban Operasional Lainnya
a. Beban administrasi
b. Beban personalia
c. Beban penurunan nilai surat berharga
Jumlah beban operasional lainnya
Laba (Rugi) Operasional
Pendapatan dan Beban Non Operasional
7. Pendapatan Non Operasional
8. Beban Non Operasional
Pendapatan (beban) Non Operasional
9. Pendapatan/Beban Luar Biasa
10. Laba/Rugi Sebelum Pajak Penghasilan
11. Taksiran Pajak Penghasilan
LABA/RUGI TAHUN BERJALAN

 Komitmen dan Kontijensi


Format laporan komitmen dan kontijensi disajikan secara terpisah dan
dirperinci menurut tagihan dan kewajiban secara urut dengan memperhatikan
kemungkinan pengaruhnya terhadap terhadap neraca atau laba/rugi bank. Hal ini
memudahkan deteksi transaksi off balance dan posisinya.
POS-POS TANGGAL LAPORAN
KOMITMEN
Tagihan Komitmen
1. Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum
digunakan
a. Rupiah
b. Valuta asing
2. Lainnya
Jumlah Tagihan Komitmen
Kewajiban Komitmen
1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum
ditarik
2. Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam
rangka impor dan ekspor
3. Lainnya
Jumlah Kewajiban Komitmen
JUMLAH KOMITMEN BERSIH
KONTIJENSI
Tagihan Kontijensi
1. Garansi yang diterima
2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
3. Lainnya
Jumlah Tagihan Kontijensi
Kewajiban Kontijensi
1. Garansi yang diberikan
2. Revocable L/C yang masih berjalan dalam
rangka impor dan ekspor
3. Lainnya
Jumlah Kewajiban Kontijensi
JUMLAH KONTIJENSI BERSIH

 Kualitas aktivitas produktif dan informasi lainnya


Pada laporan kualitas aktiitas produktif dan informasi lainnya, kualitas aktiva
produktif akan terindikasi dari tingkat kolektibilitasnya. Tingkat kolektibilitas lancar
(L), Dalam Perhatian Khusus (DPK), Kurang Lancar (KL), Diragukan dan Macet
(M). Semakin rendah tingkat kolektibilitasnya menunjukkan banyak aktiva produktif
yang bermasalah.
Bank
POS-POS Posisi Tanggal Laporan
L DPK KL D M Jumlah
1. Penempatan pada bank lain
2. Surat-surat berharga kepada pihak ketiga
dan BI
3. Kredit kepada pihak ketiga
4. Penyertaan pada pihak ketiga
5. Tagihan lain kepada pihak ketiga
6. Komitmen&Kontijensi kepada pihak ketiga
JUMLAH
7. PPAP yang wajib dibentuk
8. PPAP yang telah dibentuk
9. Presentasi KUK terhadapa total kredit

Anda mungkin juga menyukai