Anda di halaman 1dari 3

1.

1 Pasar Hipotek
Hipotek adalah pinjaman kepada sector rumah tangga atau perusahaan untuk membeli
rumah, tanah, atau struktur rill lainnya, dimana struktur atau tanah itu sendiri berfungsi
sebagai jaminan untuk pinjaman.
Pasar Hipotek adalah pasar utang terbesar di Amerika Serikat, dengan jumlah beredar
hipotek rumah tinggal (digunakan untuk membeli rumah tinggal) empat kali dari nilai
hipotek komersial dan pertanian. Asosiasi tabungan dan pinjaman serta bank tabungan
bersama telah menjadi pemberi pinjaman utama dalam pasar hipotek rumah tinggal,
meskipun bank komersial, telah mulai masuk ke pasar ini dengan lebih agresif. Sebagian
besar hipotek komersial dan pertanian dilakukan oleh bank-bank komersial dan perusahaan
asuransi jiwa. Pemerintah pusat AS memainkan peran aktif dalam pasar hipotek melalui tiga
badan pemerintah Federal National Mortgage Assocoation, Government National Mortgage
Association, dan Federal Home Loan Mortgage Corporation yang menyediakan dana kepasar
hipotek dengan menjual obligasi dan menggunakan keuntungan untuk membeli hipotek.

 Objek Hipotek, yaitu:

1.Benda-benda tak bergerak yang dapat dipindahtangankan beserta segala


perlengkapannya.
2.Hak pakai hasil atas benda-benda tersebut beserta segala perlengkapannya.
3.Hak numpang karang dan hak usaha.
4.Bunga tanah, baik yang dibayar dengan uang maupun yang harus dibayar dengan hasil
tanah.
5.Bunga seperti semula.
6.Pasar-pasar yang diakui oleh pemerintah, beserta hak-hak asli merupakan yang melekat
padanya.

 Sifat Hipotek yaitu:

1. Absolut, yaitu hak yang dapat dipertahankan terhadap tuntutan siapapun.


2. Droit de suite atau zaaksgevolg, artinya hak yang senantiasa mengikuti bedanya di
tangan siapa pun benda tersebut berada (Pasal 1136 ayat (2), Pasal 1198 KUH
Perdata).
3. Droit de Preference yaitu seorang mempunyai hak untuk didahulukan pemenuhan
piutangnya di antara orang berpiutang lainnya (Pasal 1133, 1134 ayat (2) KUH
Perdata). Di sini hak jaminan kebendaan tidak berpengaruh oleh kepailitan ataupun
oleh penyitaan yang dilakukan atas benda yang bersangkutan.

 Ciri Khas Hipotek terdiri dari:

1. Accecoir artinya hipotek merupakan perjanjian tambahan yang keberadaannya


tergantung pada perjanjian pokoknya yaitu utang-piutang.
2. Ondeelbaar yaitu hipotek tidak dapat dibagi-bagi karena hipotek terletak di atas
seluruh benda yang menjadi objeknya, artinya sebagian hak hipotek tidak menjadi
hapus dengan dibayarnya sebagian utang (Pasal 1163 ayat (1) KUH Perdata).
3. Mengandung hak untuk pelunasan utang (verhaalsrecht) saja. Jadi, tidak mengandung
hak untuk memiliki bendanya. Namun jika diperjanjikan, kreditur berhak menjual
benda jaminan yang bersangkutan atas kekuasaan sendiri
(eigenmachttigeverkoop/parate execusi) jikalau debitur lalai (Pasal 1178 ayat (1) dan
(2) KUH Perdata).

 Cara Mengadakan Hipotek:

Menurut ketentuan pasal 1171 KUH Perdata, hipotek hanya dapat diberikan dengan suatu
akta otentik, kecuali dalam hal-hal yang dengan tegas ditunjuk oleh undang-undang.
Dari ketentuan Pasal 1171 KUH Perdata tersebut, jika seseorang akan memasang hipotek,
maka perjanjian pemasangan hipotek harus dibuat dalam bentuk akta resmi.
Seperti dalam hal hipotek atas tanah maka perjanjian pemasangan atau pembebanannya
harus dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) setempat.

Pihak yang dapat menjadi PPAT ialah:

 Notaris yang telah ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri menjadi PPAT.
 Mereka yang bukan notaris, tetapi yang telah ditunjuk oleh Menteri Dalam Negeri
menjadi PPAT.
 Camat yang secara ex officio menjadi PPAT.

 Asas Hipotek :

1. Asas Publiciteit, asas yang mengharuskan bahwa hipotek tersebut harus didaftarkan di
dalam register umum, supaya dapat diketahui oleh pihak ketiga/umum. Akta dari
Hipotek harus didaftarkan ke Seksi Pendaftaran Tanah.
2. Asas Specialiteit, yaitu asas yang menghendaki bahwa hipotek hanya dapat diadakan
atas benda-benda yang ditunjuk secara khusus. Benda-benda tak bergerak yang mana
terikat sebagai tanggungan. Misalnya: Benda-benda yang dihipotekkan itu berwujud
apa, di mana letaknya, berapa luasnya/besarnya dan perbatasannya.
3. Asas tak dapat dibagi-bagi (Ondeelbaarheid), ini berarti bahwa hipotek itu membebani
seluruh objek/benda yang dihipotekkan dalam keseluruhannya atas setiap benda dan
atas setiap bagian dari benda-benda bergerak. Dengan dibayarnya sebagian dari utang,
tidak mengurangi/meniadakan sebagian dari benda yang menjadi tanggungan.

 Hak Dan Kewajiban Antara Pemberi Dan Penerima Hipotek


Sejak terjadinya pembebanan hipotek, maka sejak saat itulah timbul akibat bagi kedua
belah pihak. Akibat hukum itu, timbul hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Hak pemberi hipotek:


 Tetap menguasai bendanya
 Mempergunakan bendanya
 Melakukan tindakan penguasaan, asalkan tidak merugikan pemegang hipotek
 Berhak menerima uang pinjaman

Kewajiban pemberi hipotek:


 Membayar pokok beserta bunga pinjaman uang dari jaminan hipotek
 Membayar denda atas keterlambatan melakukan pembayaran pokok pinjaman dan
bunga.

Anda mungkin juga menyukai