KATA PENGANTAR
Segala puji kepada tuhan yang maha esa yang memberikan begitu banyak
kenikmatan yang tidak terhingga yang dengan itu kita dapat terus menimba ilmu dan
berupaya untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan
peradaban.
Makalah ini ditulis sebagai salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Lanjutan 2
yang akan membahas mengenai Kombinasi bisnis dan investasi saham untuk dapat
memberikan penjelasan mengenai kombinasi bisnis sebagai suatu yang sering
terjadi dalam dinamika bisnis yang diperlukan suatu standar perhitungan dan
pengakuan atas kombinasi bisnis yang terjadi yang di Indonesia diatur dalam PSAK
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) no 22 yang merupakan adopsi dari IFRS
(International Financial Reporting Standard) yang diatur dalam IFRS 3, dan Investasi
saham yang diatur dalam PSAK 15 yang diharapkan dengan makalah ini dapat
memberikan pemahaman mengenai definisi, pengakuan dan perhitungan yang
terjadi dalam kombinasi bisnis dan investasi saham.
Semoga makalah ini dapat mencapai tujuannya, dan dapat mempresentasikan
materi untuk menambah wawasan pembahasan Akuntansi Keuangan Lanjutan 2.
Segala kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan dan memperkaya
bahasan materi.
Kelompok 5
i
ABSTRAK
Kombinasi bisnis sudah sering terjadi dengan berbagai alasan, mulai dari
efisiensi, penyelamatan aset, atau untuk mendapatkan keuntungan lebih.
Kombinasi bisnis yang berarti penggabungan dua entitas atau lebih menjadi satu
memerlukan ketepatan dan relevansi pengakuan dan pencatatan atas aset atau
kewajiban yang diambil alih, ada beberapa metode akuisisi dan juga beberapa
metode pencatatan yang diatur dalam PSAK 22 diadopsi dari IFRS 3R.
Investasi saham dilakukan dalam kegiatan bisnis untuk mendapatkan
keuntungan dan memiliki konsekuensi terhadap pencatatan dalam laporan
keuangan yang bergantung pada prosentase saham yang dimiliki, dapat
berpengaruh signifikan, tidak signifikan, pengendali atau non pengendali.
Kata Kunci
ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar..............................................................................................i
Abstrak..........................................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan.......................................................................................1
1.1 Latar belakang.........................................................................................1
1.2 Permasalahan.........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................1
BAB II Pembahasan......................................................................................2
1.1 Kombinasi Bisnis.....................................................................................2
1.2 Investasi Saham......................................................................................5
BAB III Penutup.............................................................................................9
Kesimpulan....................................................................................................9
Daftar Pustaka............................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberi gambaran mengenai
kombinasi bisnis dan investasi saham mulai dari definisi hingga teknik
pengukuran, pengakuan dan pelaporan hingga dapat menjadi dasar
memahami perubahan standar akuntansi yang digunakan untuk kombinasi
bisnis yang berdasarkan PSAK 22 tentang Kombinasi bisnis telah disahkan
oleh dewan standar akuntansi keuangan pada tanggal 22 Januari 2010.
PSAK 22 ini merevisi PSAK 22 tentang Akuntansi Penggabungan Usaha
yang telah dikeluarkan pada tanggal 7 September 1994.
1.2 PERMASALAHAN
Sudah sering kita melihat adanya dua entitas bisnis atau lebih yang
bergabung atau satu entitas bisnis membeli atau mengambil alih entitas
bisnis yang lain oleh karena itu diperlukan adanya laporan atas peralihan
aset maupun kewajiban yang relevan, andal dan memiliki daya banding dari
informasi ini, diperlukan standar atas bagaimana pengakuan dan
pengukuran atas perpindahan aset dan kewajiban dari entitas yang saling
bergabung.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KOMBINASI BISNIS
PSAK 22 : Kombinasi bisnis
PSAK 22 mengadopsi seluruh IFRS 3 Business Combination per 1 Januari
2009, kecuali penerapan dini, PSAK 22 menambah beberapa paragraf yang tidak
ada di IFRS 3 Business Combination per 1 Januari 2009, yaitu : PSAK 22 Paragraf
65 tentang ketentuan transisi untuk goodwill yang berasal dari kombinasi bisnis
sebelum 1 Januari 2011 paragraf tersebut mengadopsi IFRS 3 Business
Combination yang dikeluarkan pada 31 Maret 2004 paragraf 79 dengan meniadakan
ketentuan transisi untuk goodwill yang berasal dari akuisisi pengendalian bersama
entitas, karena jenis ventura bersama tersebut tidak diatur sebelumnya dalam SAK,
yaitu PSAK 12: Pelaporan keuangan mengenai bagian partisipasi dalam
pengendalian bersama operasi dan aset, juga PSAK Paragraf 66 tentang ketentuan
transisi untuk negatif goodwill yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum 1 Januari
2011. Paragraf tersebut mengadopsi IFRS 3 per 3 maret 2004 paragraf 81 dengan
meniadakan ketentuan transisi untuk negatif goodwill yang berasal dari akuisisi
pengendalian bersama entitas, dengan alasan yang sama.
Pengertian Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis merupakan terminologi akuntansi yang substansinya
di Indonesia dibahas dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 22
yang telah direvisi pada tahun 2010. Transaksi kombinasi menurut PSAK 22
revisi tahun 2010 terjadi ketika suatu entitas memperoleh pengendalian atas
entitas lain yang berupa bisnis. Disini yang dimaksud dengan pengendalian
adalah kekuasaan untuk mengatur kebijaksanaan keuangan dan operasi
suatu entitas demi memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Kombinasi
2
bisnis melibatkan 2 pihak, yakni entitas pengakuisisi dan entitas yang
diakuisisi.
atas
diakuisisi,
transaksi
kombinasi
bisnis
dikendalikan
oleh
entitas
lain
(entitas
pengakuisisi). PSAK 33
perusahaan.
bagian
dari
upaya
konvergensi
standar
akuntansi
internasional,
sehingga terbitlah IFRS 3 tahun 2008. Pada tahun 1994 terbit PSAK 22 mengenai
Pengabunggan Usaha sebagai hasil adopsi dari Internasional Accounting Standard
(IAS) 22. PSAK 22 tahun 1994 menggunakan termoninologi Penggabungan
Usaha,kemudian pada tahun 2010 revisi PSAK 22 mengganti terminologi
Penggabungan Usaha menjadi Kombinasi Bisnis
Tanggal Kombinasi Bisnis
PSAK 22 revisi 2010 menjelaskan bahwa kombinasi bisnis terjadi pada saat
satu entitas mengendalikan entitas lain yang berupa bisnis. Tanggal transaksi bisnis
merupakan tanggal diperolehnya kendali atas suatu bisnis.
Tanggal kombinasi bisnis mungkin merupakan tanggal akuisisi atau tanggal
ketika pihak pengakuisisi secara hukum mengalihkan imbalan, memperoleh aset,
dan mengambil alih liabilitas/kewajiban pihak yang diakuisisi, atau disebut juga
tanggal penutupan. Akan tetapi, pihak pengakuisisi mungkin saja memperoleh
pengendalian pada tanggal sebelum atau setelah tanggap penutupan. Misalnya,
dalma perjanjian tertulis dinyatakan
bahwa pihak pengakuisisi memperoleh
3
pengendalian atas pihak yang diakuisisi pada tanggal sebelum tanggal penutupan.
Sebagai contoh, PT A mengakuisisi seluruh hak suara PT B yang efektif pada
tanggal 1 Juli 2014. Akan tetapi, PT B terikat kontrak dengan PT X untuk
mengalihkan aset kepada PT X hingga 31/12/2014. Dalam hal ini, kombinasi bisnis
antara PT A dan PT B terjadi pada tanggal 31/12/2014, walaupun tanggal penutupan
transaksi akuisisi adalah 1 Juli 2014. Ini karena pada tanggal 31/12/2014 diperoleh
kendali atas PT B yang merupakan persayratan kombinasi bisnis.
Identifikasi Pihak-pihak Dalam Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis melibatkan pihak pengakuisisi dan entitas target. Pihak
pengakuisisi merupakan pihak yang memeproleh kendali atas aktiva neto dna
operasi pihak yang diakuisisi. Pengendalian atas pihak yang diakuisisi mungkin
diperoleh dengen beberapa cara, seperti:
(a) Dengan mengalihkan kas, setara kas, atau aset lainnya (termasuk aset neto
yang merupakan suatu bisnis);
(b) Dengan menimbulkan laibilitas/kewajiban;
(c) Dengan menerbitkan kepentingan ekuitas;
(d) Dengen memebrikan l;ebih dari satu jenis imbalan; atau
(e) Tanpa mengalihkan imbalan, termasuk yang hanya berdasarkan kontrak
Pihak
pengakuisisi
setelah
kombinasi
bisnis
disebut
induk,
yang
faktor lainnya.
Jika kombinasi
bisnis
mengakibatkan
manajemen
suatu
perusahaan
Identifiable
assets and
liabilities
Previously
held interest
(Para 42)
Re-measure a
previously held
interest at its
acquisition date
fair value
Recognise a gain
or loss in profit or
loss
Recycle items of
other
comprehensive
income
Consideration transferred
Components (Para 37)
Assets transferred
Liabilities incurred by acquirer to former owners
Equity interests issued by acquirer
All consideration is recognised and measured at
fair value
Forms of consideration transferred
(examples)
Cash, other assets, businesses or
subsidiaries of the acquirer
Contingent consideration (Para 39,40)
Equity instruments, options, warrants 37)
Deferred consideration
Replacement share awards (Para B56)
Contingent consideration (39, 40, 58)
Classify as liability or equity
Equity is not re-measured
Liability is re-measured through profit
or loss
9
Jika investor memiliki, secara langsung maupun tidak langsung (misalnya melalui
entitas anak), 20% atau lebih hak suara investee, maka investor dianggap
11
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan
relevansi keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor
dalam laporan keuangannya mengenai kombinasi bisnis dan dampaknya, pihak
pengakuisisi
mengakui
dan
mengukur
dalam
laporan
keuangannya
aset
teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih dan kepentingan non
pengendali dari pihak yang diakuisisi, mengakui dan mengukur goodwill yang
diperoleh dari kombinasi bisnis atau keuntungan dari pembelian dengan diskon dan
menentukan informasi yang diungkapkan yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis.
Dan dalam uraian investasi saham diharapkan dapat mengetahui metode metode dalam pengakuan dan pengukuran investasi dan pengaruh dari besarnya
saham yang diinvestasikan dan dapat mengevaluasi investasi yang dilakukan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Yunus, Hadori dan Harnanto. 1981. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.
Karyawati, Golrida. 2011. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta: Erlangga.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No 22: Kombinasi Bisnis: IAI.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi: IAI.
14