Anda di halaman 1dari 21

PENENTUAN HARGA TRANSFER

Pengertian Harga Transfer

• Harga transfer adalah nilai produk atau jasa yang


dipertukarkan (diperjualbelikan) antar pusat
pertanggungjawaban di dalam perusahaan.
• Masalah pokok yang timbul adalah dasar atau metode yang
digunakan dalam penentuan harga transfer, sehingga
diperoleh harga transfer yang adil dan layak digunakan
untuk menilai prestasi setiap manajer dan pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Metode Penentuan Harga Transfer

• Harga transfer dapat ditentukan dengan menggunakan


empat metode, yaitu :

1. Metode harga pasar

2. Metode harga pokok

3. Metode negosiasi

4. Metode arbitrasi
1. Metode Harga Pasar

• Menurut metode ini, harga transfer ditentukan atas dasar


harga pasar dari produk/jasa yang dipertukarkan. Harga
pasar yang digunakan sebagai dasar penentuan harga
transfer adalah harga pasar yang dimodifikasi atau disebut
juga harga pasar minus, yaitu harga pasar setelah dikurangi
dengan biaya penjualan yang dapat dihindari jika
perusahaan tidak bertransaksi dengan pihak eksternal,
biaya yang dapat dihindari tersebutt yaitu : potongan
penjualan, biaya iklan, biaya angkut penjualan, komisi
penjualan, dan biaya penagihan
Lanjutan…

• Perhitungan harga transfer atas dasar harga pasar yang dimodifikasi :

Harga pasar Rp xxxx


Biaya yang dapat dihindari:
Potongan penjualan Rp xxxx
Biaya iklan Rp xxxx
Biaya angkut penjualan Rp xxxx
Komisi penjualan Rp xxxx
Biaya penagihan Rp xxxx
+

Rp xxxx
-

Harga transfer Rp xxxx


Contoh 1

• Perusahaan mempunyai dua pusat laba, yaitu divisi M dan divisi N.


divisi M menghasilkan 5000 unit produk A yang dapat dijual kepada
divisi N atau kepada pihak lain diluar perusahaan, dengan harga pasar
Rp200 per unit. Biaya produksi A terdiri atas: biaya variabel per unit
Rp80 dan biaya tetap total Rp250.000. biaya yang dapat dihindari jika
produk A dijual ke divisi N yaitu: potongan penjuala per unit Rp10, biaya
iklan per unit Rp5, biaya angkut dan komisi penjualan per unit, masing2
sebesar Rp2,5. produk A didivisi N diolah lebih lanjut menjadi produk B,
dengan biaya pengolahan Rp300 per unit. Produk B laku dijual dengan
harga Rp700 per unit dan biaya penjualan Rp50 per unit. Jika dari
jumlah produk A yang dihasilkan 60% dijual ke divisi N dan sisanya
dijual ke pihak luar, tentukan laba masing-masing divisi
Jawab Contoh 1
Perhitungan laba divisi harga transfer atas dasar harga pasar yang
dimodifikasi
Divisi M Divisi N
Penjualan:
5.000 x 40% x Rp200 = Rp400.000
5.000 x 40% x Rp180* = Rp540.000
Rp 940.000
3.000* x Rp700 Rp 2.100.000

Biaya Produksi:
(5.000 x Rp80) + Rp250.000 (650.000)
Rp540.000 + (3.000 x Rp300) (1.440.000)

Biaya Penjulan:
2.000* x Rp20* (40.000)
3.000 x Rp50 (150.000)

Laba Rp 250.000 Rp 510.000


*180 = 200 - (Rp10 + Rp5 + Rp 2,5 + Rp 2,5
*3000 = 5000 x 60%
*2000 = 5000 x 40%
*Rp20 = Rp10 + Rp5 + Rp2,5 + Rp2,5
Penentuan harga transfer atas dasar
harga pasar mempunyai kelemahan :

1. Tidak semua produk/jasa yang dipertukarkan mempunyai harga


pasar
2. Mungkin saja terdapat beberapa macam harga pasar dari
produk/jasa yang dipertukarkan
3. Pengurangan harga pasar dengan biaya yang dapat dihindari
menguntungkan bagi divisi pembeli
2. Metode Harga Pokok

• Menurut metode ini, harga transfer ditentukan atas dasar harga


pokok produksi dari produk/jasa yang dipertukarkan. Metode ini
digunakan untuk jenis produk/jasa yang bersifat khusus atau tidak
dihasilkan oleh pihak eksternal perusahaan, metode ini digunakan
jika :
1. Produk/jasa yang dipertukakan tidak mempunyai harga pasar
2. Terdapat beberapa macam harga pasar dari produk/jasa yang
dipertukarkan
• Harga pokok yang digunakan dalam penentuan harga transfer dapat
berupa harga pokok penuh (full cost) atau harga pokok variabel
(variabel cost).
Contoh 2

• Misalnya dengan menggunakan data contoh 1


Divisi M Divisi N
Produk yang dihasilkan/laba 5.000 unit 3.000 unit
Produk yang dijual:
- Kepada divisi N 3.000 unit -
- Kepada pihak luar 2.000 unit 3.000 unit
Biaya produksi:
Variabel per unit Rp80 ?
Tetap total 250.000 -
Tambahan biaya produksi per unit - Rp300
Biaya penjualan (yang dapat dihindari) per unit 20 50
Harga jual per unit 200 700
Harga transfer Harga pokok
ditambah laba 30%
dari harga pokok

• Berdasarkan data diatas hitunglah laba tiap divisi !


Jawab Contoh 2 (Tabel 2.1)
Perhitungan laba divisi harga transfer atas dasar harga pokok penuh
(full cost) ditambah laba.
Divisi M Divisi N

Penjualan:
2.000 x Rp200 = Rp400.000
3.000 x Rp169* = Rp507.000
Rp 907.000
3.000 x Rp700 Rp 2.100.000

Biaya Produksi:
(5.000 x Rp80) + Rp250.000 (650.000)
Rp507.000 + (3.000 x Rp300) (1.407.000)

Biaya Penjulan:
2.000 x Rp20 (40.000)
3.000 x Rp50 (150.000)

Laba Rp 217.000 Rp 543.000


*Biaya produksi variabel per unit Rp 80
Biaya tetap per unitt 50
Harga pokok penuh per unit Rp130
Laba (30% x Rp130) 39

Harga transfer per unit Rp169


Lanjutan…

• Dari hasil perhitungan diatas tampak bahwa laba divisi M


adalah Rp217.000 dan laba divisi N Rp543.000 sehingga laba
total perusahaan Rp760.000 (Rp217.000 + Rp543.000). Jika
dibandingkan dengan hasil perhitungan pada contoh 1, laba
divisi M lebih kecil yaitu Rp33.000 (Rp250.000 - Rp217.000)
dan laba divisi N lebih besar Rp33.000 (Rp510.000 -
Rp543.000) sedangkan laba total perusahaan sama besarnya
yaitu Rp760.000
Jawab Contoh 2 (Tabel 2.2)
Perhitungan laba divisi harga transfer atas dasar harga pokok variabel
(variabel cost) ditambah laba.
Divisi M Divisi N

Penjualan:
2.000 x Rp200 = Rp400.000
3.000 x Rp104* = Rp312.000
Rp 712.000
3.000 x Rp700 Rp 2.100.000

Biaya Produksi:
(5.000 x Rp80) + Rp250.000 (650.000)
Rp312.000 + (3.000 x Rp300) (1.212.000)

Biaya Penjulan:
2.000 x Rp20 (40.000)
3.000 x Rp50 (150.000)

Laba Rp 22.000 Rp 738.000


*Keterangan :
Biaya produksi variabel per unit Rp 80
Laba (30% x Rp80) 24

Harga transfer per unit Rp104


Lanjutan…

• Dibanding dari hasil perhitungan tabel 2.1, hasil perhitungan


tabel 2.2 adalah sebagai berikut: laba divisi M lebih kecil yaitu
Rp195.000 (Rp217.000 - Rp22.000) dan laba divisi N lebih
besar yaitu Rp195.000 (Rp543.000 - Rp 738.000) sedangkan
laba total perusahaan sama besarnya yaitu Rp760.000
3. Metode Negosiasi

• Alternatif lain dalam penentuan harga transfer adalah


metode negosiasi, yaitu penentuan harga transfer atas
dasar tawar menawar antara divisis penjual dengan divisi
pembeli. Metode ini diterapkan dalam hal berikut:
1. Tidak tersedianya harga pasar dari produk/jasa yang
dipertukarkan
2. Timbul masalah dalam penentuan besarnya laba untuk
produk/jasa yang dipertukarkan
3. Produk/jasa yang dipertukarkan tidak dihasilkan oleh
pihak eksternal perusahaan
Contoh 3

• Misalnya dengan mengguakan contoh data diatas (contoh 1


atau contoh 2) harga transfer tidak ditentukan atas dasar
harga pasar yang dimodifikasi atau atas dasar harga pokok
ditambah laba, melainkan ditentukan atas dasar negosiasi
antara manajer divisi M dengen manajer divisi N.
berdasarkan kesepakatan kedua manajer, harga transfer
produk A yang diserahkan kedivisi N adalah sebesar Rp175
per unit.
Jawab Contoh 3
Perhitungan laba divisi harga transfer atas dasar negosiasi.
Divisi M Divisi N

Penjualan:
2.000 x Rp200 = Rp400.000
3.000 x Rp175 = Rp525.000
Rp 925.000
3.000 x Rp700 Rp 2.100.000

Biaya Produksi:
(5.000 x Rp80) + Rp250.000 (650.000)
Rp525.000 + (3.000 x Rp300) (1.425.000)

Biaya Penjulan:
2.000 x Rp20 (40.000)
3.000 x Rp50 (150.000)

Laba Rp 235.000 Rp 525.000


4. Metode Arbitrasi

• Menurut metode ini, harga transfer ditentukan oleh direksi


atau pihak lain yang ditugaskan sebagai arbitrator dalam
penentuan harga transfer. Metode ini digunakan jika timbul
konflik antar manajer dalam negosiasi harga transfer.
Arbitrator, dalam hal ini mengadakan dialog dengan para
manajer yang bersangkutan. Dialog tersebut diharapkan
dapat menentukan harga transfer yang dapat diterima
kedua belah pihak
Contoh 4

• Misalnya dengan mengguakan contoh data diatas (contoh 1


atau contoh 2) semula harga transfer ditentukan atas dasar
negosiasi antara manajer divisi M dengan manajer divisi N.
akan tetapi negosiasi tersebut mengalami jalan buntu,
sehingga perlu campur tangan sebagai arbitrator. Dari hasil
dialog antar direksi dengan manajer divisi M dan manajer
divisi N, diperoleh keputusan mengenai harga produk A yang
ditransfer dari divisi M ke divisi N, yaitu sebesar Rp142 per
unit.
Jawab Contoh 4
Perhitungan laba divisi harga transfer atas dasar arbitrasi.
Divisi M Divisi N

Penjualan:
2.000 x Rp200 = Rp400.000
3.000 x Rp142 = Rp426.000
Rp 826.000
3.000 x Rp700 Rp 2.100.000

Biaya Produksi:
(5.000 x Rp80) + Rp250.000 (650.000)
Rp426.000 + (3.000 x Rp300) (1.326.000)

Biaya Penjulan:
2.000 x Rp20 (40.000)
3.000 x Rp50 (150.000)

Laba Rp 136.000 Rp 624.000


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai