Anda di halaman 1dari 3

NAMA KELOMPOK :

1. A. SYAFIQ MUGHNI AMRULLAH


2. KHOFIFATUS SA’DIYAH
3. KRISDIANTO DWI CAHYO
4. NADIA MARANTIKA PUSPANINGATI

TRANSFER MENURUT HARGA YANG DI DAMAIKAN

1. Divisi X memerlukan 8.000 unit peralatan khusus yang dibuat menurut pesanan divisi Y
dalam perusahaan yang sama mampu membuat peralatan tersebut. Divisi Y menentukan
bahwa biaya variable Rp 10.000 untuk memproduksi peralatan itu divisi Y harus
mengurangi produksi produk A sejumlah 5.500 unit. Produk A dijual Rp 65.000 perunit
dengan biaya variable Rp 35.000 perunit.
Jawab
Berdasarkan rumus
Harga transfer = biaya variable perunit + marjin kontribusi yang hilang atas penjualan
keluar
Marjin kontribusi yang hilang
Harga produk A Rp 65.000
Biaya variable Rp 35.000

Marjin kontribusi Rp 30.000


Produk A yang di hentikan 5.500 unit
Marjin kontribusi yang hilang Rp 165 juta
Marjin kontribusi perunit yang hilang = total marjin kontribusi yang hilang

peralatan khusus yang diproduksi

= Rp 165 juta

8,000

= 20,625

Harga transfer = Rp 10,000 + Rp 20,625

= Rp 30,625
Harga transfer ini adalah harga minimal atau dinaikan tetapi tidak boleh < Rp 30,625

Jika divisi pembeli mempunyai kapasitas lebih batas harga terendah adalah Rp 10,000 Satu
dengan biaya variable namun karena divisi penjual perlu menguntungkan, negosiasi perlu
diadakan untuk menikan harga dengan “markup” yang ditarget.

TRANSFER MENURUT HARGA PASAR : PERTIMBANGAN UMUM

2.

TRANSFER MENURUT HARGA PASAR : HARGA BERUBAH DI PASAR PERANTARA

Contoh kasus :

3. PT JOYO mempuanyai beberapa divisi. Divisi AR memiliki produk yang dapat dijual ke
salah satau divisi PT JOYO, yaitu divisi BR atau ke pelanggan ekstern melalui pasar
perantara. Supplier ekstern menawarkan ke divisi A dengan harga Rp 45,000
Sedangkan harga normal di pasar perantara yang telah ditetapkan divisi B adalah Rp
50,000
Pertanyaan : berapa harga transfer ?
Jawab : ada 2 kemungkinan jawaban yang tergantung pada kapasitas operasi divisi
penjual, apakah beroperasi pada kapasitas penuh atau sebagian.

a) Divisi penjual beroperasi pada kapasitas penuh


Bila divisi penjual telah menjual seluruh output keluar kota, maka opportunity cost
adalah harga yang bersedia dibayar oleh pelanggan ekstern.
Alasannya adalah dengan menyetujui bisnis intern, maka divisi penjual akan
menghentikan bisnis ekstern dan mengorbankan pendapatannya.
Maka jika divisi penjualan ada kapasitas penuh, harga transfer tidak lebih dari harga
pasar,kalau tidak divisi penjual akan rugi dan begitu juga perusahaan secara keseluruhan.
Dari perhitungan studi kasus a) di peroleh harga transfer yang sesungguhnya Rp
50,000
Jadi kesimpulannya adalah divisi B tetap memenuhi pelanggan ekstern dan divisi A harus
menerima harga pemasok ekstern Rp 45,000 dengan syarat memenuhi kualitas standart
dan jadwal yang di butuhkan.
b) Divisi penjual kelebihan kapasitas

Dua kemungkinan yang sering digunakan dalam metode pengukuran transfer pricing ini :

 Meskipun tidak ada opportunity cost, harga transfer berdasarkan harga pasar yang
berlaku, jika harga tersebut dapat di tentukan dengan baik
 Diperlukan negosiasi penurunan harga harga pasar yang berlaku, sehingga baik
pembeli maupun penjual dapat memperoleh keuntungan dari bisnis antar divisi intern
perusahaan.

Dari dua situasi diatas dalam kondisi ada kapsasitas lebih, divisi penjual dapat menerima
harga yang lebih besar dari biaya variabelnya.

Seluruh pihak akan merasakan manfaat dari mempertahankan bisnis dikalangan intern sendiri
daripada mempunyai divisi yang harus membeli dari pihak ekstern.

Kembali pada rumus perhitungan harga transfer :

= biaya variable per satuan + marjin kontribusi yang hilang atas pennjualan ke luar

= Rp 25,000 + 0

= Rp 25,000 atau harga terendah transfer dari divisi A ke divisi B

Anda mungkin juga menyukai