1. Divisi X memerlukan 8.000 unit peralatan khusus yang dibuat menurut pesanan divisi Y
dalam perusahaan yang sama mampu membuat peralatan tersebut. Divisi Y menentukan
bahwa biaya variable Rp 10.000 untuk memproduksi peralatan itu divisi Y harus
mengurangi produksi produk A sejumlah 5.500 unit. Produk A dijual Rp 65.000 perunit
dengan biaya variable Rp 35.000 perunit.
Jawab
Berdasarkan rumus
Harga transfer = biaya variable perunit + marjin kontribusi yang hilang atas penjualan
keluar
Marjin kontribusi yang hilang
Harga produk A Rp 65.000
Biaya variable Rp 35.000
= Rp 165 juta
8,000
= 20,625
= Rp 30,625
Harga transfer ini adalah harga minimal atau dinaikan tetapi tidak boleh < Rp 30,625
Jika divisi pembeli mempunyai kapasitas lebih batas harga terendah adalah Rp 10,000 Satu
dengan biaya variable namun karena divisi penjual perlu menguntungkan, negosiasi perlu
diadakan untuk menikan harga dengan “markup” yang ditarget.
2.
Contoh kasus :
3. PT JOYO mempuanyai beberapa divisi. Divisi AR memiliki produk yang dapat dijual ke
salah satau divisi PT JOYO, yaitu divisi BR atau ke pelanggan ekstern melalui pasar
perantara. Supplier ekstern menawarkan ke divisi A dengan harga Rp 45,000
Sedangkan harga normal di pasar perantara yang telah ditetapkan divisi B adalah Rp
50,000
Pertanyaan : berapa harga transfer ?
Jawab : ada 2 kemungkinan jawaban yang tergantung pada kapasitas operasi divisi
penjual, apakah beroperasi pada kapasitas penuh atau sebagian.
Dua kemungkinan yang sering digunakan dalam metode pengukuran transfer pricing ini :
Meskipun tidak ada opportunity cost, harga transfer berdasarkan harga pasar yang
berlaku, jika harga tersebut dapat di tentukan dengan baik
Diperlukan negosiasi penurunan harga harga pasar yang berlaku, sehingga baik
pembeli maupun penjual dapat memperoleh keuntungan dari bisnis antar divisi intern
perusahaan.
Dari dua situasi diatas dalam kondisi ada kapsasitas lebih, divisi penjual dapat menerima
harga yang lebih besar dari biaya variabelnya.
Seluruh pihak akan merasakan manfaat dari mempertahankan bisnis dikalangan intern sendiri
daripada mempunyai divisi yang harus membeli dari pihak ekstern.
= biaya variable per satuan + marjin kontribusi yang hilang atas pennjualan ke luar
= Rp 25,000 + 0