1. Sebuah perusahaan memiliki 2 devisi A dab B. divisi A menjual produk ynag di hasilkannya ke
divisi B, biaya produksi per unit divisi A adalah sebagai berikut:
Bahan baku langsung Rp 15.000
Upah langsung Rp. 5.000
Overhead variable Rp. 3.000
Overhead tetap Rp. 1.000
Biaya produksi per unit Rp 24.500
Diminta :
a. Hitunglah harga transfer produksi divisi A ke divisi B. mark up 20% dari biaya produksi penuh
( full costing)
b. Hitunglah harga transfer produksi divisi A ke divisi B. mark up 20% dari biaya produksi variable
(variable costing)
2. Menyusun laporan laba rugi semen ( metode variable costing )sebuah perusahaaan memiliki 2
divisi yaitu divisi A dan B, informasi masing – masing divisi pada tahun 2012 adalah sebagai
berikut:
Informasi tambahan
Divisi A dan B menjual produknya keluar dengan komisi penjualan 30% dari penjualan.
Diminta :
Siapkan laporan laba rugi semen ( metode variable costing)
3. Harga transfer yang dinegosiasikan. Jika kondisi pasar tidak sempurna, harga transfer yang
dinegosiasikan oleh divisi penjual dan divisi pembeli dengan mempertimbangkan harga pasar
dan kondisi terjual bagi divisi penjual.
Dalam sebuah perusahaan yang memiliki divisi A dan B. divisi A mengeluarkan biaya produksi
penuh per unit adalah Rp. 27.500. jika produksi divisi A dijual keluar dengan harga Rp 31.500 per
uinit dab kondisi penjualan Rp. 3.500 per unit
Diminta : hitunglah harga transfer yang dinegosiasikan dari divisiA apabila d jual ke divisi B.
4. Menetapkan harga transfer (harga pasar, biaya, dan negosiasi) perusahaan yang memiliki divisi X
dan Y dengan ketentuan produk divisi X di transfer ke divisi Y. biaya produksi per unit divisi A
adalah sebagai berikut :
Diminta :
Hitunglah harga transfer divisi X ke divisi Y, apabila:
a. Berdasarkan harga pasar
b. Berdasarkan biaya di tambah mark up 20% (metode full costing)
c. Berdasarkan negosiasi, jika divisi A menjual ke luar memberikan komisi penjualan 4% dari
harga pasar