Anda di halaman 1dari 12

ANGGARAN

BIAYA
OVERHEAD
PABRIK
Pertemuan 7
Perusahaan manufaktur memiliki tiga komponen
biaya produksi, yaitu:

Biaya bahan baku langsung


Biaya tenaga kerja langsung, dan
Biaya overhead produksi
Biaya Overhead Produksi (BOP) adalah
seluruh biaya yang tidak terkait secara langsung
dengan kegiatan produksi barang dan jasa. Yang
termasuk dalam biaya overhead produksi adalah
biaya bahan baku tidak langsung, biaya tenaga
kerja tidak langsung, honor petugas pegawai,
biaya listrik, biaya utilitas dll.
Berdasarkan perilaku biaya, biaya overhead
produksi dapat dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok biaya, yaitu :
● Biaya tetap , biaya yang jumlahnya tidak berubah (tetap) pada berbagai
tingkat produksi, misalnya :biaya depresiasi gedung,mesin,kendaraan,dan
gaji pegawai
●  
● Biaya variabel, biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan jumlah
produksi pada satu periode. Semakin besar jumlah produksinya semakin
besar biaya variabelnya, misalnya: biaya bahan penolong.
Biaya semivariabel, adalah biaya yang memiliki
komponen biaya tetap sekaligus komponen biaya
variabel. Biaya listrik adalah salah satu contoh biaya
semivariabel karena biaya listrik memiliki komponen
biaya tetap berupa biaya abodemen yang nilainya
sama setiap bulannya dan biaya variabel berupa
biaya pemakaian listrik yang besar kecilnya
bergantung pada jumlah kilo watt hour (kwh) yang
dipakai. Semakin besar pemakaian kwh, maka
semakin besar pula biaya listrik yang harus
ditanggung perusahaan.
Contoh
PT. WIJAYA, Tbk memproduksi 2 produk XX dan YY. Kedua produk diproses
melalui 2 departemen produksi dan 2 departemen jasa. Tarif BOP ditentukan
berdasarkan rencana kegiatan tahunan.
a. Biaya Overhead produksi
● Jumlah Biaya Jumlah DMH
● Dept.produksi I Rp.12.000.000 63.000
● Dept.produksi II 9.000.000 33.000
● Dept.jasa I 3.000.000 9.000
● Dept.jasa II 2.400.000 7.500
b. Penggunaan hasil kegiatan departemen jasa:
PEMBERI JASA
PEMAKAI JASA JASA I JASA II
Produksi I 45% 35%
Produksi II 40% 45%
Jasa I - 20%
Jasa II 15% -
 
Berdasarkan data tersebut diatas saudara diminta untuk:
1. Menghitung BOP netto masing-masing departemen jasa setelah
saling memberi dan menerima
2. Menghitung besarnya BOP keseluruhan masing-masing
departemen produksi setelah menyerap BOP dari departemen jasa
Penyelesaian
Persamaan :
● X = 3.000.000 + 0.2Y
● Y = 2.400.000 + 0.15X
● X = 3.000.000 + 0.2(2.400.000 +0.15X)
● X = 3.000.000 + 480.000 +0.03X
● 0.97X = 3.480.000
● X = 3.587.628,87 = Rp 3.587.630
● Y = 2.400.000 + 0.15 (3.587.630)
● Y = 2.400.000 + 538.144,5
● = 2.938.144.5 = Rp 2.938.145
BOP Netto Departemen Jasa
Dept. jasa I Dept. jasa II
Anggaran BOP 3.000.000 2.400.000
- Menerima 587.630 538.140
- Memberi (538.140) (587.630)
BOP netto 3.049.490 2.350.510
BOP departemen produksi setelah
menyerap BOP dari departemen jasa

Anggaran BOP Dept. produksi I Dept. produksi II


Alokasi BOP 12.000.000 9.000.000
- Dept. jasa I 1.614.434 1.435.050
- Dept. jasa II 1.028.350 1.322.160
BOP netto 14.642.780 11.757.210
Keterangan:
X = a1 + b1Y
Y = a2 + b2Y
X = BOP dept jasa I setelah menerima alokasi BOP dari dept jasa II
Y = BOP dept jasa II setelah menerima alokasi BOP dari dept jasa I
a1 = BOP dept jasa I sebelum menerima alokasi BOP dari dept jasa II
a2 = BOP dept jasa II sebelum menerima alokasi BOP dari dept jasa I
b1 = Persentase penggunaan jasa dept jasa II oleh dept jasa I
b2 = Persentase penggunaan jasa dept jasa I oleh dept jasa II
See u next week

Anda mungkin juga menyukai