DIVIDEN
Winda Ningsih, SE., M.Ak
Universitas Garut
Agenda Pembahasan
01 Pentingnya Kebijakan Dividen
Salah satu kebijakan yang harus diambil oleh manajemen adalah memutuskan
apakah laba yang diperoleh oleh perusahaan selama satu periode akan dibagi
semua atau dibagi sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi dalam
bentuk laba ditahan.
Harga saham dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dividen atau Po = D/P +g.
Dengan demikian besarnya dividen yang dibayarkan akan meningkatkan nilai
perusahaan atau harga saham.
Namun semakin besar dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham akan
memperkecil sisa dana yang dapat diperugunakan untuk mengembangkan
perusahaan sebagai reinvestasi, karena laba ditahan tersebut merupakan ksumber
dana intern yang dapat digunakan untuk membelanjai perusahaan.
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen
Semakin tinggi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham akan
mengurangi kesempatan perusahaan untuk mendapatkan sumber
dana intern dalam rangka mengadakan reinvestasi, sehingga dalam
jangka panjang akan menurunkan nilai perusahaan, sebab
pertumbuhan dividen akan semakin berkurang.
4. Rencana perluasan
Perusahaan yang berkembang ditandai dengan semakin pesatnya pertumbuhan
perusahaan, dan hal ini bisa dilihat dari perluasan yang dilakukan oleh perusa-
haan.Semakin pesat pertumbuhan perusahaan, juga semakin pesat perluasan yang
dilakukan.
Konsekuensinya semakin besar kebutuhan dana untuk membiayai perluasan
tersebut. Kebutuhan dana dalam rangka ekspansi tersebut bisa dipenuhi baik dari
hutang, menambah modal sendiri yang berasal dari pemilik, dan salah satunya juga
bisa diperoleh dari internal resources berupa memperbesar laba yang ditahan.
Dengan demikian semakin pesat perluasan yang dilakukan perusahaan semakin
kecil dividend payout rationya.
5. Kesempatan investasi
Kesempatan investasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi besamya divi-
denyang akan dibagi. Semakin terbuka kesempatan investasi semakin kecil dividen
Yang dibayarkan sebab dananya digunakan untuk memperoleh kesempatan invies-
tasi.
6. Stabilitas pendapatan
Bagi perusahaan yang pendapatannya stabil, dividen yang akan dibayarkan
kepadapemegang saham lebih besar dibanding dengan perusahaan yang pendap-
atannya
tidak stabil. Perusahaan yang pendapatannya stabil tidak perlu menyediakan kas
yang banyak untuk berjaga-jaga, sedangkan perusahaan yang pendapatannya
tidak stabil harus menyediakan uang kas yang cukup besar untuk berjaga-jaga.
2012 120.000.000
2013 50.000.000
2014 150.000.000
2015 250.000.000
2016 300.000.000
2017 325.000.000
2018 350.000.000
2019 275.000.000
PT. DESANTA mempunyai jumlah saham yang beredar sebanyak 40.000 lembar.
Dari data tersebut diminta menentukan:
a. Laba per lembar saham atau Earning Per Share (EPS)
b. Besarnya dividen per lembar saham bila kebijaksanaan dividen stabil sebesar
Rp. 1.600 per lembar, kecuali bila laba per lembar saham yang diperoleh
perusahaan mencapai Rp. 6.000 dua periode berturut-turut, dividen akan
dibayarkan menjadi Rp. 2.400 per lembar.
c. Dividen yang dibayarkan meningkat terus-menerus dengan pertumbuhan
sebesar 10%. Dividen yang dibagikan tahun 2012 sebesarr Rp. 1.500 per
lembar.
d. Besarnya dividen bila ditentukan dividen payout rationya sebesar 60%
e. Besarnya dividen bila kebijakan dividen adalah reguler sebesar 1.600 dan
ditambah ekstra 40% bila laba per lembar saham yang dicapai lebih besar
Rp. 5.000
Untuk Menyelesaikan persoalan di atas, maka:
Dividen Ekstra
Tahun Dividen Reguler Dividen
Perhitungan Jumlah Per Share
2012 1.600 - 1.600
2013 1.600 - 1.600
2014 1.600 - 1.600
2015 1.600 40% x (6.250 - 5.000) 500 2.100
2016 1.600 40% x (7.500 - 5.000) 1.000 2.600
2017 1.600 40% x (8.125 - 5.000) 1.250 2.850
2018 1.600 40% x (8.750 - 5.000) 1.500 3.100
2019 1.600 40% x (6.875 - 5.000) 750 2.350
D. KEBIJAKAN STOCK DIVIDEN
Salah satu kebijakan yang bisa diambil oleh perusahaan adalah dengan
memberikan divden tidak dalam bentuk uang tunai, tetapi dividen
diberikan dalam bentuk saham.
Perusahaan akan memberikan stock dividen sebanyak 25% atau 30.000 lembar
saham. Harga saham tersebut sebesar Rp 7.500,- per lembarnya.
Struktur modal sendiri setelah ada pemberian stock dividend adalah sebagai
berikut:
Modal saham (nominal Rp. 5.000 x Rp. 150.000 lembar) = Rp. 750.000.000
Karena yang dibagikan sebesar 30.000 lembar saham, maka jumlah dana yang
dipindahkan ke rekening modal saham sebesar Rp 225.000.000,- (atau 30.000 x
Rp 7.500,)
Oleh karena nilai nominal saham Rp 5.000,- per lembar, maka yang dicantumkan
dalam rekening Modal Saham sebesar 30.000 x Rp 5.000,
Sisanya dicantumkan ke rekening Agio Saham sebesar Rp 75.000.000,-
Laba ditahan akan berkurang sebesar Rp. 225.000.000 dari saldo laba ditahan
sebelumnya. (7.500 x 30.000)
Pada umumnya pemberian stock dividend ini dimaksudkan untuk mena-
han uang kas karena kermungkinan ada kesempatan investasi yang
menguntungkan.
Dengan stock split ini jumlah lembar saham menjadi lebih banyak, dan
Karena peningkatan jumlah lembar saham dikarenakan memecah
saham lama, maka akan mengakibatkan harga saham turun proporsional
dengan kenaikan jumlah lembar saham.
Oleh karena itu dengan stocK split harga saham menjadi lebih murah,
sehingga harga pasar masih dalam trading range tertentu.
Contoh
Suatu perusahaan pada akhir tahun mempunyai struktur modal sendiri sebagai
berikut:
Modal saham (nominal Rp. 4.000 x Rp. 250.000 lembar) = Rp. 1.000.000.000
Perusahaan akan mengadakan stock split dari satu lembar saham menjadi dua
Lembar saham, Maka struktur modalnya setelah stock split akan nampak sebagai
berikut:
Modal saham (nominal Rp. 2.000 x Rp. 500.000 lembar) = Rp. 1.000.000.000
Agio Saham = Rp. 500.000.000
Laba ditahan = Rp. 900.000.000
Jumlah Modal Sendiri Rp. 2.400.000.000
Setelah diadakan stock split, struktur modal sendiri tidak berubah. Nilai Modal
saham tetap Rp. 1.000.000.000 tetapi nilai nominal berubah menjadi Rp. 2.000
dan jumlah lembar saham menjadi 500.000 lembar.
Agio saham dan laba ditahan tidak berubah.
Kesejahteraan pemegang saham atau investor juga tidak mengalami perubahan.
Investor yang semula mempunyai 1.000 lembar saham akan menjadi 2.000
lembar saham dengan nilai pasar yang sama.
F. KEBIJAKAN REPURCHASE STOCK
Kadang-kadang pada suatu saat tertentu perusahaan mempunyai kelebihan uang
kas,sementara kesempatan untuk investasi yang menguntungkan tidak ada.
Kebijakan yang bisa diambil bisa berupa pembagian cash dividend atau pembelian
kembali saham yang dimiliki Oleh investor .
Saat ini tidak ada investasi yang menguntungkan, sehingga perusahaan akan
memanfaatkan labanya sebesar Rp 120.000.000,- dengan cara dibayarkan
sebagai cash dividend atau untuk membeli kembali sahamnya.
Apabila investor menginginkan labanya dibagi sebagai cash dividend maka
mereka akan menerima dividen sebesar Rp 750,- per lembarnya
(Rp 120.000.000 : 160.000)
Dengan demikian harga pasar sahamnya akan menjadi Rp 7.500,- + Rp
750 = Rp 8.250,-
Tapi apabila perusahaan memilih melakukan pembelian kembali atas
sahamnya, maka dana sebesar Rp 120.000.000,- tersebut bisa digunakan
untuk membeli saham sejumlah 120.000.000: 8.250 = 14.545 lembar.