PRINSIPNYA UNTUK ;
• PEMEGANG SAHAM DIVIDEN
• PERUSAHAAN LABA YANG DITAHAN
SELAIN DARIPADA ITU TERBAGI JUGA UNTUK
CEO & KOMISARIS TANTIEM
PARA PEGAWAI BONUS/JASA PRODUKSI
MASYARAKAT CSR
SEMUA BESARANNYA DARI HASIL RUPS
Pengertian Dividen
• Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang
saham yang besarnya sebanding dengan jumlah lembar saham yang
dimiliki
• Dividen adalah aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham
atau equity investors
• KEBIJAKAN DIVIDEN
• Merupakan keputusan mengenai berapa banyak laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagi kepada pemegang saham (berupa deviden) dan
berapa banyak yang akan ditahan (berupa laba ditahan) untuk
diinvestasikan kembali.
• Tipe Dividen
Besarnya dividen akan berubah sesuai dengan laba yang dihasilkan, dengan dividend payout ratio
yang tetap.
Misalnya, ditentukan dividend payout ratio 60% dari laba bersih. Jika laba bersih Rp 1 Milyar maka
dividen yang dibayarkan adalah 60% x Rp 1 M = Rp 600 juta.
• 4.Kebijakan Dividen Reguler Plus Ekstra
Kebijakan ini menetapkan jumlah minimal dividen yang dibayarkan. Dalam keadaan keuangan
yang lebih baik dan memungkinkan maka perusahaan akan membayarkan dividen ekstra di atas
jumlah minimal tersebut.
• 5.Kebijakan Dividen Residual
Dividen dibayar jika kesempatan investasi perusahaan atau dana yang dibutuhkan telah
terpenuhi.
6.Kebijakan dividen dalam praktik
Pada praktiknya perusahaan cenderung memberikan dividen dengan jumlah yang relatif
stabil atau meningkat secara teratur.
Kebijakan ini kemungkinan besar disebabkan oleh asumsi bahwa :
Investor melihat kenaikan dividen sebagai suatu tanda baik bahwa perusahaan memiliki
prospek bagus, demikian sebaliknya. Hal ini membuat perusahaan lebih senang mengambil
jalan aman yaitu tidak menurunkan pembayaran dividen.
Investor cenderung lebih menyukai dividen yang tidak berfluktuasi (dividen yang stabil).
PT. SINTEN memiliki 50.000 lbr saham , selama 6 tahun terakhir memperoleh laba
bersih setelah pajak sebagai berikut
.a Perhitungan dalam EPS
TAHUN EAT PERHITUNGAN EPS
2013 Rp 150.000.000 Rp 150.000.000 Rp 3.000.-/lbr
50.000 lbr
2014 Rp 200.000.000 Rp 200.000.000 Rp 4.000.-/lbr
50.000 lbr
2015 Rp 300.000.000 Rp 300.000.000 Rp 6.000.-/lbr
50.000 lbr
2016 Rp 350.000.000 Rp 350.000.000 Rp 7.000.-/lbr
50.000lbr
2017 Rp 300.000.000 Rp 300.000.000 Rp 6.000.-/lbr
50.000 lbr
2018 Rp 400.000.000 Rp 400.000.000 Rp 8000.-/lbr
50.000 lbr
.
b Dividen ditetapkan stabil Rp1.500 per lembar dan menjadi Rp 3.000 per lembar jika EPS dua periode berturut-turut diatas Rp 6.000
SALES /
PROIT
1 2 3 4
TIME
c. Dividen per lembar saham jika kebijakan dividen meningkat 10%
PT. SINTEN memiliki 50.000 lbr saham ,selama 6 tahun terakhir memperoleh
laba bersih sebagai berikut .
Tahun EAT
2013 Rp 250.000.000
2014 Rp 270.000.000
2015 Rp 290.000.000
2016 Rp 320.000.000
2017 Rp 350.000.000
2018 Rp 425.000.000
Tugas
Perusahaan akan melakukan stock split dari satu lembar saham menjadi
dua lembar saham.
Maka struktur modalnya setelah stock split adalah sbb :
PT. ESA Tbk memiliki Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) sebesar Rp 2 milyar
• Saham yang beredar sebanyak 10 juta lembar
• Harga saham Rp. 3.200 / lembar
• Perusahaan akan melakukan stock repurchases 20%
• Pembelian diharapkan tidak mempengaruhi price earning ratio (PER)
– = 200/lembar
– = = 16 kali
– Artinya bahwa earning dari modal saham dapat kembali setelah 16 kali
Penyelesaian ilustrasi 1
= Rp250/lembar
Maka Rasio P/E x EPS = 16 x 250 = Rp 4.000/lembar
Pengaruh repurchase stock terhadap harga saham perusahaan ini adalah :
MENINGKATKAN HARGA SAHAM PER LEMBARNYA SEBESAR Rp 800,-
karena Laba per lembar saham (EPS) nya naik menjadi 250 / saham
Ilustrasi 2
• PT. REYA memiliki struktur modal ekuitas (modal sendiri) sebesar 100% yaitu
2000.000 lembar saham.
• Nilai saham Rp 20.000 per lembar
• Pertumbuhan direncanakan 14 % per tahun, dengan rata-rata Pertumbuhan
12% dan realitasnya 5% per tahun.
• Pada tahun 2018, diproyeksikan laba bersih Rp 20 M
• Pembayaran deviden 20% tetap diteruskan, sehingga saldo laba ditahan akan
menjadi Rp16 M
• Lebih lanjut perusahaan menyadari bahwa proyek investasi dengan
pertumbuhan 14% hanya akan menghasilkan Rp 8 M untuk tahun 2018 itu
dibandingkan dengan proyeksi laba bersih sebesar Rp 20 M
• Satu hal yang menggembirakan adalah bahwa laba yang tinggi dari aktiva yang
sudah ada diperkirakan akan tetap berlangsung.
• Laba bersih sebesar Rp 20M masih dapat diharapkan untuk tahun 2018.
• Manajemen REYA sedang melakukan peninjauan atas kebijakan deviden saat
ini.
Ilustrasi 2
Dengan asumsi proyek investasi tahun 2018 yang dapat diterima akan
sepenuhnya didanai oleh laba ditahan selama tahun tersebut;
Maka hitung DPS ( Devidend Per Share) tahun 2018.
Berapa ratio pembayaran berlaku untuk tahun 2018?
Jika ratio pembayaran devidend 60% tetap dipertahankan, berapa
estimasi anda akan harga saham saat ini ?
Penyelesaian
• Proyeksi EAT Rp 20 M
• Proyeksi Investasi Modal Rp 8 M –
• Sisa EAT yang tersedia untuk Dividen Rp 12 M
• Diketahui Saham Beredar 200.000 lembar, maka:
= Rp 6.000/ lembar
Ilustrasi 2
=Rp10.000/lbr
Maka Rasio Pembayaran = = = 60%
Atau dapat juga dicari dengan cara = = = 60%
:
• = = Rp. 66.666,67
• Dalam situasi terdahulu , yaitu saat pembagian deviden tetap 20% atas
EPS Rp10.000 atau Rp. 2.000 maka dengan tingkat pertumbuhan 14% dan
rata-rata pertumbuhan mencapai 12% :
• = = Rp. 100.000
Kesimpulan
• Meskipun PT. REYA mengalami kemunduran yang berat, namun aktiva nya
yang ada akan terus memberikan aliran laba yang baik.
• Lebih banyak dari laba ini yang akan diteruskan ke pemegang saham,
karena pertumbuhan internal yang terus melambat telah mengurangi
banyaknya keperluan dana.
• Akan tetapi hasilnya adalah penurunan nilai saham sebesar Rp. 33.333
diperoleh dari (Rp 100.000 – Rp 66.667 )
MATERI UAS