Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN DIVIDEN PT.

INDOSAT TBK

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Manajemen Keuangan II

Yang diampu oleh Bapak Prof. Bambang Sugeng, S.E., Ak., M.A., M.M

Oleh :

Kelompok 3

Tasya Az Zahra Khadijah (180422623206)

Thaariq Yahya Ilhami (180422623183)

Tioryta Grasella Sijabat (18042263064)

Offering JJ

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

NOVEMBER 2020
Ke b i j a ka n D i vid en P T Ind o sa t T b k |2

ANALISIS KEBIJAKAN DIVIDEN SECARA TIME SERIES


(TAHUN 2010-TAHUN 2019)
PT Indosat Tbk dalam membagikan dividen menggunakan kebijakan dividen reguler dengan
stabilitas payout ratio, Secara konstan pada tahun 2010 hingga tahun 2015 menggunakan
payout ratio sebesar 50,0%, yang mengartikan bahwa jumlah dividen yang dibagikan ialah
50% dari keuntungan tahun berjalan.

Dengan menggunakan kebijakan dividen reguler dengan stabilitas payout ratio sebesar
50,0%, pada rentang waktu tahun 2010 hingga tahun 2015 PT Indosat Tbk mengalami
kerugian, tepatnya pada tahun buku 2013, 2014, dan 2015 hal ini menyebabkan tidak ada
dividen yang dibagikan kepada pemegang saham selama tahun 2014, 2015, dan 2016.

Sehingga, pada tahun 2016 PT Indosat membuat keputusan pada RUPST untuk mengubah
besaran dividend payout ratio-nya menjadi 35%, turun sebesar 15% dari dividend payout
ratio yang sebelumnya. Hal ini dikarenakan, kondisi kinerja PT Indosat yang kurang baik
pada tahun 2013, 2014, dan 2015, ini merupakan upaya untuk menjaga dan memperbaiki
tingkat profitabilitas perusahaan supaya tahun-tahun berikutnya tidak terjadi kerugian secara
berturut-turut, selain itu untuk menghindari tidak terbayarnya dividen bagi pemegang saham.
Namun, perubahan kebijakan dividen ini hanya berlaku pada besaran dividend payout ratio-
nya saja, kebijakannya tetap menggunakan kebijakan dividen stabil.

Pada tahun buku 2019 PT Indosat memperoleh laba bersih sebesar Rp 1.569,0 namun tidak
dibagikan sebagai dividen di tahun 2020 karena berdasarkan hasil RUPST, pemegang saham
menyetujui untuk seluruh dividen dikembalikan ke perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
dana karena PT Indosat Tbk merencanakan kegiatan ekspansi bisnis.
Ke b i j a ka n D i vid en P T Ind o sa t T b k |3

IKHTISAR LABA BERSIH, JUMLAH DIVIDEN YANG DIBAGIKAN,


DIVIDEND PER SHARE, DAN DIVIDEND YIELD
(TAHUN 2010 – TAHUN 2019)

Laba Bersih
Tahun 2019 Rp1,596.0

-Rp2,403.8 Tahun 2018

Tahun 2017 Rp1,135.8

Tahun 2016 Rp1,105.0

Tahun 2015 Rp1,310.0

-Rp2,088.4 Tahun 2014

-Rp2,778.2 Tahun 2013

Tahun 2012Rp375.1

Tahun 2011 Rp835.0

Tahun 2010 Rp647.2

Laba Bersih

Jumlah Dividen
Tahun 2019 Rp-
Tahun 2018 Rp396,677
Tahun 2017 Rp386,788
Tahun 2016 Rp-
Tahun 2015 Rp-
Tahun 2014 Rp-
Tahun 2013 Rp187,579
Tahun 2012 Rp417,489
Tahun 2011 Rp323,591
Tahun
Rp749
2010

Jumlah Dividen
Ke b i j a ka n D i vid en P T Ind o sa t T b k |4

Dividend Per Share


Tahun 2019 Rp-

Tahun 2018 Rp73.00

Tahun 2017 Rp71.18

Tahun 2016 Rp-

Tahun 2015 Rp-

Tahun 2014 Rp-

Tahun 2013 Rp34.52

Tahun 2012 Rp76.83

Tahun 2011 Rp59.55

Tahun 2010 Rp137.86

Dividend Per Share

Dividend Yield (%)


Tahun 2019 0

Tahun 2018 1.84

Tahun 2017 1.13

Tahun 2016 0

Tahun 2015 0

Tahun 2014 0

Tahun 2013 0.65

Tahun 2012 0.54

Tahun 2011 1.4

Tahun 2010 1.1

Dividend Yield (%)


Ke b i j a ka n D i vid en P T Ind o sa t T b k |5

EVALUASI KEBIJAKAN DIVIDEN SECARA TIME SERIES


(TAHUN 2010 – TAHUN 2019)

Kebijakan dividen yang berlaku pada PT Indosat Tbk ialah kebijakan dividen reguler dengan
menggunakan stabilitas payout ratio. Kebijakan ini dipilih oleh PT Indosat Tbk karena
dengan menggunakan stabilitas payout ratio menunjukkan adanya komitmen dan preferensi
manajemen terhadap pemberian imbalan berupa dividen kepada para pemegang saham.
Kebijakan ini juga mengisyaratkan bahwa perusahaan lebih memprioritaskan keuntungan
untuk dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham dibandingkan dengan
menggunakannya untuk kegiatan re-investasi. Sehingga, semakin besar payout ratio yang
diberlakukan menunjukkan semakin tinggi komitmen manajemen terhadap pembagian
dividen dibanding komitmen perusahaan terhadap pertumbuhan perusahaan melalui
pemanfaatan kembali keuntungan yang diperoleh. Tetapi, dengan menggunakan payout ratio
sebagai ukuran pembagian dividen, maka akan selalu terjadi fluktuasi pada jumlah dividen
yang dibagikan, karena bergantung pada jumlah keuntungan atau laba bersih pada tahun
berjalan.

Apabila dividend payout ratio yang tinggi maka akan memberikan sinyal yang sifatnya
positif mengenai prospek kinerja PT Indosat Tbk, karena dividen yang akan dibagikan
merupakan alat yang digunakan manajer untuk memberikan pesan mengenai prospek kinerja
perusahaan. Maka dari itu, pada tahun buku 2010 hingga 2015 PT Indosat Tbk menggunakan
payout ratio 50%, karena manajer keuangan perusahaan meyakini adanya prospek positif
terhadap kinerja atau profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi dividend payout ratio yang
digunakan, semakin tinggi nilai perusahaan.

Namun, pada tahun 2016 PT Indosat Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
menyepakati adanya penurunan payout rasio menjadi 35%. Hal ini dikarenakan, kondisi
kinerja keuangan PT Indosat Tbk yang kurang baik pada tahun 2013, 2014 dan 2015.
Penurunan payout ratio ini merupakan upaya untuk memperbaiki kinerja perusahaan
utamanya pada profitabilitas perusahaan agar ditahun berikutnya tidak lagi terjadi kerugian
secara berturut-turut. Alasan lain kebijakan ini diambil karena perusahaan menghindari tidak
terbayarnya dividen untuk pemegang saham, agar prospek kinerja keuangan perusahaan di
tahun berikutnya bisa dalam kondisi yang baik. Terjadi penurunan payout ratio ini juga
Ke b i j a ka n D i vid en P T Ind o sa t T b k |6

berdampak terhadap nilai perusahaan dimata investor. Tetapi, jika dilihat dari kinerja
keuangan keputusan ini sudah dinilai baik, agar kedepannya tidak lagi terjadi kerugian.
Ke b i j a ka n D i vid en P T Ind o sa t T b k |7

EVALUASI KEBIJAKAN DIVIDEN BERDASARKAN


PERSPEKTIF KONSEP
(TAHUN 2010 – TAHUN 2019)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen

 Likuiditas Perusahaan (Current Ratio)

Likuiditas
Sebelum Pembagian Dividen Setelah Pembagian Dividen
Tahun
Dividend Payout Ratio 50%
2010 0,5 0,4
2011 0,6 0,5
2012 0,8 0,7
2013 0,5 0,5
2014 0,4 -
2015 0,5 -
Dividend Payout Ratio 35%
2016 0,4 -
2017 0,6 0,6
2018 0,4 0,4
2019 0,6 -
2020 - -
Catatan :

Aset Lancar
Current Ratio =
Liabilitas Lancar

Berdasarkan likuiditas perusahaan, perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang


tinggi maka perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk membayarkan dividen kas
dalam jumlah yang besar, dan sebaliknya. Karena, pembayaran dividen memerlukan
ketersediaan aset lancar sebagai alat untuk membayar dividen kepada pemegang saham.
Pada saat membayar dividen pastinya akan mengurangi tingkat likuiditas perusahaan,
karena adanya arus kas keluar yang digunakan untuk membayar dividen. Namun, pada
kasus PT Indosat Tbk ini tingkat likuiditas perusahaannya ada ditingkat yang sangat
rendah karena rasionya kurang dari 1. Dan, setelah melakukan pembayaran juga terjadi
penurunan tingkat likuiditasnya, sehingga kondisi likuiditasnya semakin melemah. Jadi,
Ke b i j a ka n D i vid en P T Ind o sa t T b k |8

dilihat dari likuditasnya kurang memungkinkan bagi PT Indosat Tbk untuk membagikan
dividen kas dalam jumlah yang besar.

Dari tahun ke tahun tingkat likuiditasnya fluktuatif itulah mengapa manajemen dan
pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
menyepakati untuk dilakukannya perubahan payout ratio yang semula 50% menjadi
35%. Karena pada tahun 2013, 2014, dan 2015 perusahaan mengalami kerugian sehingga
tidak ada dividen yang dibayarkan pada tahun 2014, 2015, dan 2016. Upaya ini
dilakukan PT Indosat Tbk karena ingin memperbaiki dan meningkatkan profitabilitas
perusahaan agar tidak lagi terjadi rugi secara berturut-turut.

 Kebutuhan Dana
Pada PT Indosat Tbk menggunakan kebijakan dividen reguler dengan stabilitas payout
ratio, yang mana pada kebijakan ini perusahaan lebih memprioritaskan keuntungan
perusahaan dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham. Karena, dengan
dividend payout ratio menunjukkan seberapa besar komitmen perusahaan kepada
pemegang saham yaitu pengembalian berupa dividen sejumlah 50% (2010-2015) dan
35% (2016-2019) dari keuntungan yang diperoleh.

Namun, di tahun 2020 PT Indosat tidak membagikan dividen kepada pemegang saham,
meskipun pada tahun buku 2019 perusahaan tidak mengalami kerugian. Hal ini
dikarenakan perusahaan merencanakan kegiatan re-investasi berupa ekspansi bisnis dan
memutuskan menginvestasikan kembali dividen kepada perusahaan untuk digunakan
sebagai belanja modal (capital expenditure) dalam upaya pengembangan jaringan 5G.
Karena, pertumbuhan industri telekomunikasi di tahun 2020 dianggap sebagai waktu
yang tepat untuk melakukan ekspansi oleh PT Indosat. Dipengaruhi juga oleh kebijakan
dividen yang digunakan oleh PT Indosat Tbk bukan kebijakan dividen residual, sehingga
untuk memenuhi dana ekspansi tidak harus menunggu sisa dari pembagian dividen, tetapi
bisa menggunakan total laba ditahan untuk keperluan ekspansi. Para pemegang saham
juga menilai bahwa dari proyek investasi ini akan memperoleh pengembalian (return on
investment) yang lebih besar daripada biaya modal laba ditahan.

 Perjanjian Kredit
Ke b i j a ka n D i vid en P T Ind o sa t T b k |9

PT Indosat Tbk untuk memenuhi kebutuhan dananya lebih mengutamakan menggunakan


sumber dana eksternal, seperti pinjaman bank, utang obligasi, dan sukuk ijarah. Dalam
perjanjian kredit, kreditur menetapkan syarat yang wajib dipenuhi oleh PT Indosat Tbk
yaitu memelihara dan mempertahankan rasio keuangan perusahaan. Persyaratan yang
dimaksud kreditur ialah mengharuskan PT Indosat Tbk untuk mempertahankan rasio
EBITDA terhadap bunga tidak kurang dari 3, rasio utang bersih terhadap ekuitas tidak
lebih dari 2,5 dan rasio utang bersih terhadap EBITDA tidak lebih dari 4. Contohnya
pada rasio finansial di tahun 2019.

Rasio keuangan sangat berpengaruh terhadap kebijakan yang akan diterapkan


perusahaan. Salah satunya berguna untuk kreditur yang akan memberikan pinjaman.
Maka dari itu, rasio keuangan dijadikan indikator kreditur menilai seberapa kemampuan
PT Indosat Tbk dalam memenuhi kewajibannya.
K e b i j a k a n D i v i d e n P T I n d o s a t T b k | 10

PERTIMBANGAN KEBIJAKAN DIVIDEN PT INDOSAT TBK


BERDASARKAN ASPEK KEUANGAN

Berdasarkan hasil evaluasi kebijakan dividen diatas, kami merekomendasikan PT Indosat


Tbk untuk mempertahankan menggunakan kebijakan dividen reguler yang berorientasi pada
stabilitas payout ratio sebesar 35%. Dilihat dari aspek keuangan perusahaan maka
rasionalisasinya, sebagai berikut :

 Kebijakan dengan payout ratio 35% ini baru diterapkan ditahun 2016, terhitung masih
baru melakukan pembaharuan kebijakan. Apabila mengubah kebijakan lagi dalam
waktu dekat, PT Indosat Tbk akan dinilai tidak konsisten oleh investor.
 Kebijakan dividen yang saat ini juga sudah sesuai dengan orientasi perusahaan yang
memprioritaskan penggunaan keuntungan untuk dibagikan sebagai dividen daripada
dimanfaatkan kembali untuk kegiatan re-investasi. Itulah mengapa kami tetap ingin
membagikan dividen dengan stabilitas payout ratio dan tidak ingin mengubah dengan
menggunakan stabilitas dividend per share atau dividend yield, sejalan dengan tujuan
perusahaan memilih menggunakan payout ratio yaitu karena ingin menunjukkan
seberapa besar komitmen perusahaan kepada pemegang saham.
 Memprioritaskan adanya peningkatan atau prospek yang baik pada kinerja keuangan
perusahaan, salah satunya likuiditas perusahaan. Karena, tingkat likuiditas PT Indosat
selama 10 tahun terakhir ini tidak dalam kondisi yang baik (rasio ≤ 1). Jadi, kami
tidak merekomendasikan untuk meningkatkan payout ratio karena tidak ingin
likuiditas perusahaan rasionya semakin menurun ditahun-tahun berikutnya.
Menurunnya rasio likuiditas akan sejalan dengan menurunnya kepercayaan dan
keinginan kreditur untuk memberikan pinjaman pada PT Indosat Tbk.
 Kami juga tidak merekomendasikan pembagian dividen dalam bentuk saham maupun
properti. Karena, ingin tetap mempertahankan komitmen dengan para pemegang
saham, ditakutkan apabila mengubah kebijakan dividen yang semula dividen kas
dengan payout ratio 35% kemudian diubah menjadi dividen saham atau properti
menyebabkan adanya respon negatif dari para pemegang saham terhadap perusahaan.
 Menurut perspektif kami, penurunan nilai dividen memang akan berdampak pada
penurunan nilai perusahaan. Namun, penurunan tersebut hanya akan terjadi pada
tahun pertama saat diumumkannya penurunan dividend payout ratio. Tahun-tahun
berikutnya akan kembali stabil atau bahkan nilai perusahaan akan mengalami
K e b i j a k a n D i v i d e n P T I n d o s a t T b k | 11

kenaikan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lain pada perusahaan. (Contohnya, di


tahun 2017 harga saham tertinggi mencapai harga Rp 7.500 per lembarnya)

Itulah beberapa alasan kami merekomendasikan tetap menjalankan kebijakan dividen reguler
dengan stabilitas payout ratio sebesar 35%. Selain itu, apabila menurunkan payout ratio-nya
akan berdampak lagi pada prospek negatif kinerja perusahaan ke depan. Namun, apabila
menaikkan payout ratio juga akan berdampak terhadap rasio keuangan (profitabilitas,
likuiditas, solvabilitas), ditakutkan akan terjadi kerugian secara berturut-turut seperti
sebelumnya.
K e b i j a k a n D i v i d e n P T I n d o s a t T b k | 12

PERTIMBANGAN KEBIJAKAN DIVIDEN PT INDOSAT TBK


BERDASARKAN PERSPEKTIF TEORI DIVIDEN

Teori dividen memberikan penjelasan mengenai hubungan kausal antara kebijakan dividen
dengan nilai perusahaan. Hubungan kausal ini bisa berupa hubungan positif atau negatif.
Pada PT Indosat kebijakan dividennya mengalami penurunan pada payout ratio-nya, dari
50% menjadi 35%. Penurunan payout ratio merupakan upaya manajemen PT Indosat Tbk
untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan kedepannya agar tidak lagi terjadi kerugian
secara berturut-turut. Jika ditinjau dari perspektif teori dividen maka perubahan payout ratio
ini sejalan dengan teori-teori berikut:

 Dilihat dari perspektif bird in the hand theory, semakin tinggi nilai dividen yang
dibayarkan semakin tinggi nilai perusahaan, dan sebaliknya. PT Indosat Tbk
menerapkan pembayaran dividen menggunakan stabilitas payout ratio sebesar 50%,
penetapan payout ratio yang sangat tinggi ini dikarenakan PT Indosat mengedepankan
komitmen perusahaan dengan pemegang saham dengan cara memberikan kepastian
jumlah dividen yang akan dibagikan dalam jumlah yang besar. Dampaknya nilai
perusahaan juga tinggi. Tetapi, sejak tahun 2016 PT Indosat menurunkan payout ratio
menjadi 35% sehingga menyebabkan menurunnya nilai perusahaan.
 Menurut signaling theory, yang menyatakan bahwa pengumuman tentang penurunan
jumlah dividen mengindikasikan tentang prospek negatif dari kinerja perusahaan
kedepannya, maka dari itu keputusan penurunan payout ratio menjadi 35%
berdampak terhadap menurunnya nilai perusahaan.
 Berdasarkan agency theory, pembagian dividen dapat meningkatkan nilai perusahaan,
karena semakin tinggi dividen yang dibayarkan akan menyebabkan peningkatan pada
nilai perusahaan, dan sebaliknya. Karena pada PT Indosat Tbk ini terjadi penurunan
payout ratio dari 50% menjadi 35% mengindikasikan menurunnya nilai perusahaan.

Jika ditinjau dari perspektif teori, kebijakan dividend payout ratio 35% ini berdampak
terhadap penurunan nilai perusahaan. Karena sesuai dengan teori dividen, penurunan dividen
akan diikuti dengan terjadinya penurunan nilai perusahaan. Namun, dalam keputusan ini
kami mengesampingkan nilai perusahaan, prospek kinerja perusahaan yang sifatnya jangka
panjang lebih kami utamakan. Karena, jika prospek kinerja perusahaan baik dapat menjadi
faktor pendukung meningkatnya profitabilitas perusahaan. Sehingga, payout ratio 35%
tersebut akan dibagikan dalam jumlah yang besar sesuai dengan keuntungan yang diperoleh.
K e b i j a k a n D i v i d e n P T I n d o s a t T b k | 13

KETERKAITAN KEBIJAKAN PENDANAAN DENGAN


KEBIJAKAN DIVIDEN

Pada kebijakan pendanaan kami merekomendasikan 3 (tiga) jenis sumber pendanaan, yaitu:

1. Saham biasa
2. Utang obligasi, dan
3. Dana bagi hasil

Dengan adanya penggantian dividend payout ratio dari 50% menjadi 35% menyebabkan dana
internal (keuntungan) yang tersedia untuk kegiatan investasi atau ekspansi bisnis perusahaan
semakin besar jumlahnya. Sisa dana keuntungan setelah dibagikan 35% nya kepada
pemegang saham tersebut bisa digunakan untuk dana cadangan kerugian, reinvestasi, dan
modal kerja. Jadi, PT Indosat Tbk dapat memenuhi kebutuhan dana untuk ekspansi bisnis
bisa menggunakan dana bagi hasil karena sisa keuntungan yang diperoleh jumlahnya lebih
tinggi dengan adanya penurunan payout ratio menjadi 35%. Sehingga, tidak perlu melakukan
penerbitan saham untuk memenuhi kebutuhan pendanaan. Karena jika perusahaan
mendahulukan penggunaan keuntungan untuk pemenuhan kebutuhan dana maka tidak akan
terjadi tersebarnya kontrol perusahaan kepada pemegang saham baru, dan besaran dividen
yang dibagikan tidak semakin kecil.

Jika pendanaan perusahaan dipenuhi dengan penerbitan saham, maka akan menyebabkan
semakin kecilnya besaran dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham seiring
adnaya penambahan pemegang saham baru. Berdampak juga terhadap berkurangnya posisi
kontrol pemegang saham lama yang beralih ke pemegang saham baru.

Apabila kebutuhan dana perusahaan dipenuhi dari sumber dana internal (keuntungan) akan
berdampak terhadap kenaikan nilai perusahaan, itulah mengapa jika dilihat dari hubungan
kebijakan dividen dengan kebijakan pendanaan lebih memprioritaskan menggunakan dana
internal daripada dana eksternal (saham, obligasi, utang).

Anda mungkin juga menyukai