Anda di halaman 1dari 3

BAB I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang (Min. 3 paragraf)
1.2 Tujuan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kemiringan Lereng (2 sitasi)


2.1.2 Kelas Kemiringan Lereng (2 sitasi)
Menurut Yulina et al. (2015), masing-masing kelas lereng terdiri dari 3 posisi lereng, yaitu
lereng atas, lereng tengah, dan lereng bawah. Kemudian ketiga posisi lereng tersebut diambil
ulangan sebanyak 3 kali. Klasifikasi suatu lereng berdasarkan posisinya terdapat lima satuan lereng,
yaitu: puncak lereng (ridge crest), lereng atas (upper slope), lereng tengah (mid slope), lereng bawah
(lower slope), dan kaki lereng (foot slope). Dalam mengklasifikasikan lereng seperti di atas
diperlukan adanya kriteria pembagian yang jelas. Tiga kriteria yang harus dipakai yaitu patahan
lereng (break of slope), perubahan lereng (change of slope), dan pembalikan lereng (inflection).

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiringan Lereng (2 sitasi)

2.1.4 Abney Level dan Clinometers (3 sitasi disertai gambar, penjelasan tentang
prinsip, aplikasi, kelebihan dan kekurangan)
2.2 Metode Perhitungan Kemiringan Lereng (min. 1 sitasi)
2.3 Erodibilitas Tanah (2 sitasi)
2.3.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Erodibilitas Tanah (2 Sitasi)
2.3.2 Metode Perhitungan Indeks Erodibilitas Tanah (2 sitasi)
2.4 Metode Pengambilan Sampel Tanah (2 sitasi)
2.4.1 Auger Soil Sample (1 sitasi disertai gambar, penjelasan tentang prinsip dan
aplikasi)

Anda mungkin juga menyukai