Anda di halaman 1dari 12

AGGARAN PRODUKSI

 Anggaran produksi adalah anggaran yang


disusun oleh perusahaan untuk menentukan
jumlah barang jadi yang harus diproduksi
oleh perusahaan. Anggaran ini harus dibuat
setelah anggaran penjualan disusun karena
perusahaan harus menentukan jumlah
barang jadi yang diproduksi dalam rangka
mendukung target penjualan yang ada di
anggaran penjualan.
 Untuk dapat menyusun anggaran produksi dibutuhkan
berbagai data dan informasi berikut:
 Estimasi jumlah unit barang yang akan dijual pada periode
mendatang. Jumlah unit barang jadi yang akan terjual dapat
diperoleh dari anggaran yang telah dubuat sebelumnya.
 Estimasi jumalah persediaan barang jadi pada akhir periode
anggaran. Pada umumnya, perusahaan memproduksi barang
jadi lebih banyak dari yang diperkirakan dapat dijual. Hal ini
dilakukan karena perusahaan ingin menghindari terjadinya
kondisi stock out.
 Estimasi jumlah persediaan barang jadi di awal periode
anggaran. Jumlah persediaan barang jadi yang diestimasi
diawal periode adalah estimasi persediaan barang jadi yang
tersisa dari periode sebelumnya
Berikut ini adalah format yang dapat digunakan
untuk menyusun anggaran produksi:

Anggaran produksi
PT........
Untuk periode..........

 
Penjualan (unit)
 
Ditambah :persediaan akhir barang jadi
 
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan
 
Dikurangi :persediaan awal barang jadi
 
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi
Kebijakan Penyusunan Anggaran
 Kebijakan yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi yaitu
menetapkan besarnya produksi untuk tiap-tiap waktu dengan
jumlah yang tetap atau sama. 

 Kebijakan yang mengutamakan stabilitas tingkat persediaan


barang , yaitu menetapkan besarnya produksi untuk tiap – tiap
waktu dengan mengusahakan jumlah persediaan yang selalu
sama dengan tingkat produksi

 kebijakan yang merupakan kombinasi dari kedua kebijaksanaan


diatas, baik tingkat produksi maupun tingkat persediaan sama
berfluktuasi dimana produksi tidak selalu sama dengan
persediaannya, biasanya besarnya yang diproduksi disesuaikan
dengan rencana penjualan.
Contoh ;
Kebijakan mengutamakan stabilitas produksi.

PT ASE merencanakan penjualan dengan pola sebagai


berikut:
Triwulan I 115.000 unit
Triwulan II 85.000 unit
Triwulan III 85.000 unit
Triwulan IV 115.000 unit

Persediaan awal 60.000 unit


Persediaan akhir 40.000 unit
Maka anggaran produksinya:
Tingkat produksi per triwulan : = 380.000 = 95.000
4
TW I TW II TW III TW IV TOTAL

Penjualan 115.000 85.000 85.000 115.000 400.000


Pers. Akhir 40.000 50.000 60.000 40.000 40.000

Kebutuhan 155.000 135.000 145.000 155.000 440.000


Pers. Awal 60.000 40.000 50.000 60.000 60.000

Produksi 95.000 95.000 95.000 95.000 380.000


 Kebijakan mengutamakan pengendalian
persediaan

Perkembangan jumlah unit yang diproduksi dibiarkan


berfluktuasi, tetapi tingkat persediaan diusahakan
stabil dari waktu ke waktu, yaitu dengan cara:
membagi selisih antara persediaan awal dan akhir
(dengan waktu bulanan, triwulan dan semester)
Selisih persediaan = (60.000 – 40.000) = 5000
4
TW I TW II TW III TW IV TOTAL

Penjualan 115.000 85.000 85.000 115.000 400.000


Pers. akhir 55.000 50.000 45.000 40.000 40.000

Kebutuhan 170.000 135.000 130.000 155.000 440.000


Pers. Awal 60.000 55.000 50.000 45.000 60.000

Produksi 110.000 80.000 80.000 110.000 380.000


Kebijakan kombinasi, dimana tingkat produksi maupun
tingkat persediaan berfluktuasi.

 Berdasarkan contoh di atas, ditetapkan kebijakan:


 Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 20% dari
atas atau di bawah tingkat produk rata-rata
 Tingkat persediaan TW I dan TW II berfluktuasi 6.000 unit,
sedangkan TW III dan IV berfluktuasi 4.000 unit

TW I TW II TW III TW IV TOTAL

Penjualan 115.000 85.000 85.000 115.000 400.000


Pers. Akhir 54.000 48.000 44.000 40.000 40.000

Kebutuhan 169.000 133.000 129.000 155.000 440.000


Pers. Awal 60.000 54.000 48.000 44.000 60.000

Produksi 109.000 79.000 81.000 111.000 380.000


Latihan Soal

PT. mistor menghasilkan 2 jenis produk yaitu produk A dan B. kedua


produk tersebut dijual d dua daerahpemasaran yang potensial yaitu daerah
X dan Y. perusahaan menyusun budget untuk tahun 2001 agar dapat
dikontrol produksinya. Untuk maksud tersebut, maka disusun data
sebagai berikut: a. data penjualan
  Produk A (unit) Produk B (Unit)
WAKTU
Daerah X Daerah Y Daerah X Daerah Y

Januari 26.000 20.800 28.800 26.800


Februari 29.200 25.600 35.600 28.800
Maret 32.800 27.600 38.800 32.400
TW II 97.200 93.200 104.800 98.400
TW III 103.200 96.800 109.600 101.200
TW IV 104.400 101.600 116.800 105.600
JUMLAH 392.800 365.600 434.400 393.200
b. Persediaan produk A dan Produk B pada tanggal 31-12-2000 tercatat
masing – masing 49.600 unit dan 39.200 unit, sedangkan persediaan
produk A dan produk B pada tanggal 31-12-2001 tercatat masing – masing
58.400 unit dan 50.800 unit.
c. Harga jual masing – masing produk di dua daerahpemasaran sama, yaitu
untuk produk A Rp 5.000 dan produk B Rp 7.000 .

Ditanya :
 Tentukan besarnya produk tahun 2001 untuk masing – masing jenis
produk.
 Susunlah budget produksi untuk produk A (tahun 2001) jika perusahaan
lebih mengutamakan jumlah produksi yang relatif stabil.

Anda mungkin juga menyukai