Anda di halaman 1dari 42

PENYUSUNAN ANGGARAN

PRODUKSI

BAB 2
Rencana Produksi
Merupakan suatu alat untuk merencanakan,
mengkoordinasi dan mengontrol kegiatan produksi.

Rencana produksi memiliki formula seperti berikut:

Volume + Perubahan Persediaan = Kebutuhan Produksi


Penjualan Barng Jadi
Tujuan dari Penyusunan Anggaran Produksi

1. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat


disediakan sesuai dengan waktu yang telah direncankan.

2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara


mengusahakan persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak
terlalu kecil.
3. Mengatur produksi agar biaya-biaya produksi dapat ditekan
seminimal mungkin.
Dasar Penyusunan Rencana Produksi

Untuk menyusun rencana Perencanaan Produksi


produksi, diperlukan serangkaian Rencana Penjualan
langkah berikut:
1. Menetapkan kebijakan Perubahan Persediaan
Produk Jadi
besarnya tingkat persediaan
2. Merencanakan jumlah Rencana Produksi
produksi setiap jenis produk
selama periode anggaran
Rencana Bahan Rencana Biaya
3. Membuat skedul produksi Mentah Overhead Pabrik
untuk periode yang lebih Rencana Tenaga
terinci kerja Langsung
Secara garis besar rencana produksi dihitung dengan
menggunakan rumus acuan sebagai berikut:
Tingkat penjualan(rencana penjualan) ...........XXX
Tingkat persediaan akhir barang jadi..............XXX +
JUMLAH ...........................................................XXX
Tingkat Persediaan awal barang jadi ...............XXX -
Tingkat Produksi ................................................XXX
Kebijakan Tingkat Persediaan
Persediaan adalah barang yang di peroleh dan tersedia
dengan maksud untuk dijual atau dipakai dalam
proses produksi.

Tujuan kebijakan persediaan:


a. Merencanakan tingkat optimal investasi persediaan
b. Mempertahankan tingkat optimal tersebut melalui
pengendalian
Faktor -faktor yang mempengaruhi penentuan
tingkat persediaan
1. Daya tahan produk yang di simpan
2. Sifat persaingan yang dihadapi perusahaan
3. Biaya-biaya yang muncul karena kebijakan
persediaan
4. Besarnya modal kerja yang tersedia
5. Pola permintaan akan produk yang diminta
6. Resiko-resiko yang di hadapi perusahaan
Penentuan Besarnya
Persediaan
1. Disesuaikan dengan kebutuhan bulanan
a. Apabila kebutuhan akan bahan/barang setiap satu bulan
digunakan rata-rata bulanan atau rata-rata sederhana.
Kebutuhan barang setahun
Tingkat Persediaan =
12 Bulan

Contoh : kebutuhan barang dalam setahun 48.000 unit


Besarnya persediaan dihitung dengan cara:
48.000
Kebutuhan perbulan= x 1 Unit = 4.000 Unit
12
b. Apabila kebutuhan akan bahan/barang setiap bulan tidak sama(fluktuasi) maka
digunakan rata-rata bulanan bergerak.
Contoh kebutuhan bulanan. Kebutuhan bulanan dihitung dengan metode
Periode Kebutuan Barang rata-rata bergerak:
Januari 4.000 unit Februari = 4.000 + 2.000 + 3.000 = 3.000 unit
Februari 2.000 unit 3
Maret 3.000 unit Maret = 2.000 + 3.000 + 4.000 = 3.000 unit
Apil 4.000 unit
3
April = 3.000 + 4.000 + 5.000 = 4.000 unit
Mei 5.000 unit
3
c. Apabila perusahaan menentukan dua bulan kebutuhan, maka besarnya perusahaan:
Februari = 3.000 x 2 = 6.000 unit
Maret = 3.000 x 2 = 6.000 unit
April = 4.000 x 2 = 8.000 unit
2. Batas maksimum dan minimum
Besarnya tingkat persediaan ditentukan dengan cara menetapkan batas
tertinggi(maksimum) yang di perbolehkan untuk memiliki(menyimpan)
sejumlah persediaan, dan Batas terendah(minimum). Penentuan juga
mendasarkan atas pengalaman tentang besarnya persediaan maksimum dan
minimum yang harus diperhatikan.

3. Tingkat Perputaran Persediaan


Perputaran persediaan dapat dihitung dengan cara:

Tingkat Perputaran persediaan = Rencana Penjualan setahun


Persediaan rata-rata

Tingkat Perputaran persediaan = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir)


2
Contoh kasus :
Perusahaan “MITRA JAYA MANUFACTURING CO.” merencakan
penjualan untuk tahun depan sebesar 3.000.000 unit, dengan rincian
penjualan diatur sebagai berikut:

Periode
(Triwulan)
Volume
Penjualan(unit)
Pada awal tahun diketahui tingkat
persediaan sebesar 300.000 unit. Besarnya
1 800.000
2 700.000
average inventory sebesar 400.000 unit.
3 600.000
Tingkat perputaran persediaan sebesar 7,5
4 900.000
kali. Berdasarkan data tersebut, tentukan
besarnya persediaan akhir tahun tersebut.
Penyelesaian
a. Tingkat Perputaran Persediaan = Rencana Pejualan setahun
Persediaan rata-rata
7,5 = 3.000.000 / Persediaan Rat-rata
Persediaan rata-rata = 400.000 Unit
b. Persediaan rata-rata = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir)
2
400.000 Unit = (300.000 + Persediaan Akhir)
2
800.000 Unit = (300.000 + Persediaan Akhir)
Persediaan Akhir = 800.000 – 300.000 = 500.000 Unit
KEBIJAKAN PRODUKSI
Keputusan Penyusunan rencana
Produksi:
Penetapan perencanaan Produksi:
1. Jumlah kebutuhan produksi selama
a. Jumlah dalam unit pada periode budget
periode tertentu 2. Kebijakan mengenai tingkat
b. Kebutuhan kapasitas produksi persediaan produk jadi,produk
dalam proses,dan biaya simpan
c. Kebutuhan bahan baku 3. Kebijakan kapasitas pabrik
d. Pembelian bahan baku 4. Tersedianya fasilitas pabrik
e. Kebutuhan tenaga kerja 5. Tersedianya bahan baku, pembelian
langsung dan tenaga kerja
6. Dampak lama proses produksi
f. Biaya overhead pabrik
7. Jumlah produksi yang ekonomis
8. Karakteristik proses produksi
Pembuatan Rencana Produksi

suatu perencanaan tingkat(volume) barang yang harus diproduksi


oleh perusahaan agar sesuai dengan volume penjualan yang
direncanakan.
Contoh:
Perusahaan “MITRA JAYA MANUFACTURING CO” merencanakan
penjualan tahun 2A11 sebesar 104.000 unit. Pada awal tahun 2A11
tersedia tingkat persediaan sebesar 40.000 unit. Untuk tahun 2A11
diperkirakan besarnya persediaan akhir adalah 16.000 unit. Berdasarkan
data tersebut, diminta menghitung anggaran produksi tahun 2A11 secara
terinci,
Penyelesaian
Penjualan 104.000 unit
Persediaan Akhir 16.000 unit +
Tersedia dijual 120.000 unit
Persediaan Awal 40.000 unit -
Unit produksi 80.000 unit
KEBIJAKAN TINGKAT PRODUKSI DAN
PERSEDIAAN
Contoh kasus penyusunan anggaran produksi
Perusahaan “MITRA JAYA MANUFACTURING CO” merencanakan penjualan tahun 2A11
sebesar 104.000 unit. Pada awal tahun 2A11 tersedia tingkat persediaan sebesar 40.000
unit. Untuk tahun 2A11 diperkirakan besarnya persediaan akhir adalah 16.000 unit.
Rencana penjualan untuk tahun 2A11 adalah:
Berdasarkan uraian diatas, diminta:
Periode Volume 1. Menyusun anggaran perusahaan mengutamakan pola
(Triwulan) Penjualan(unit) produksi stabil
1 20.000 2. Menyusun anggaran perusahaan mengutamakan pola
produksi gelombang
2 24.000 3. Menyusun anggaran perusahaan mengutamakan pola
3 28.000 produksi moderat
4 32.000 a. Tingkat produksi berfluktuasi tidak lebih 20%
diatas/dibawah rata-rata triwulan
b. Tingkat persediaan maksimum adalah 40.000unit dan
16.000 unit
c. Permintaan pasar bulan juli, agustus dan september
menurun,maka perusahaan berencana mengurangi
jumlah produksi sebesar 30% dari produksi normal.
PENYELESAIAN KASUS
a. Pola Produksi Stabil
Anggaran Produksi
“ MITRA JAYA MANUFACTURING CO”
Tahun 2A 11
Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 40.000 36.000 28.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000 60.000 60.000 56.000 48.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000 40.000 36.000 28.000
awal
Unit 80.000 20.000 20.000 20.000 20.000
Produksi
Prosedur Penyusunan budget produksi
1. Cantumkan unit penjualan setahun dan triwulan sesuai
recana yang ditentukan
Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan
Akhir
Tersedia
dijual
Persediaan
awal
Unit
Produksi
2. Cantumkan persedian awal maupun persedian akhir tahun, sehingga
diperoleh unit produksi untuk satu tahun

Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000
awal
Unit 80.000
Produksi
3. Hitunglah besarnya produksi normal per triwulan (unit
produksi rata-rata)
produksi rata-rata per triwulan: 80.000 / 4= 20.000
Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 16.000


Akhir

Tersedia 120.000
dijual

Persediaan 40.000 40.000


awal

Unit 80.000 20.000 20.000 20.000 20.000


Produksi
4. Lakukan Penyesuaian

Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 40.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000 60.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000 40.000
awal
Unit 80.000 20.000 20.000 20.000 20.000
Produksi
Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 40.000 36.000 28.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000 60.000 60.000 56.000 48.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000 40.000 36.000 28.000
awal
Unit 80.000 20.000 20.000 20.000 20.000
Produksi

5. Kunci terletak pada kolom tersedia dijual untuk triwulan sebesar


48.000 unit, yang diperoleh dari penjumlahan ke atas (20.000+28.000)
atau penjumlahan ke bawah (32.000+16.000)
B. Pola Produksi
Gelombang
Anggaran produksi
“MITRA JAYA MANUFACTURING CO”
Tahun 2A11
Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 34.000 28.000 22.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000 54.000 52.000 50.000 48.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000 34.000 28.000 22.000
awal
Unit 80.000 14.000 18.000 22.000 26.000
Produksi
Proses Penyusunan Budget Produksi:
1. Cantumkan unit penjualan satuan dan triwulan sesuai rencana yang
telah direntukan

Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan
Akhir
Tersedia
dijual
Persediaan
awal
Unit
Produksi
2. Cantumkan persediaan awal maupun persediaan akhir
tahun, sehingga diperoleh unit produksi untuk satu tahun

Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000
awal
Unit 80.000
Produksi
3.
Hitung selisih persediaan per triwulan dan persediaan akhir per triwulan:
Selisis persediaan /triwulan =(persediaan awal-persediaan akhir)/4
Selisis persediaan /triwulan =(40.000-16.000)/4
Selisis persediaan /triwulan = 6.000
Persediaan akhir per triwulan =

Periode (Persediaan awal-selisih) Persediaan akhir


Triwulan (40.000-(-6.000) 34.000
Triwulan (34.000-(-6.000) 28.000
Triwulan (28.000-(-6.000) 22.000
Triwulan (22.000-(-6.000) 16.000
Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000
Persediaan 16.000 34.000 28.000 22.000 16.000
Akhir
Tersedia 120.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000 34.000 28.000 22.000
awal
Unit 80.000
Produksi
4. Lakukan Penyesuaian
Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 34.000 28.000 22.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000 54.000 52.000 50.000 48.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000 34.000 28.000 22.000
awal
Unit 80.000
Produksi
Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 34.000 28.000 22.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000 54.000 52.000 50.000 48.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000 34.000 28.000 22.000
awal
Unit 80.000 14.000 18.000 22.000 26.000
Produksi

5. Perhitungan baris “tersedia Dijual” dilakukan ke bawah untuk masing-masing


kolom triwulan, dengan cara menjumlahkan penjualan dengan persediaan
akhir, dan baris “unit produksi” dilakukan ke bawah untuk masing-masing
kolom triwulan, dengan cara mengurangi baris tersedia dijual dengan
persediaan awal. Kunci terletak pada baris unit produksi, yakni penjumlahan
unit produksi untuk triwulan 1 s/d triwulan 4 yang harus diperoleh 80.000
c. Pola Produksi Moderet
Anggaran Produksi
“MITRA JAYA MANUFACTURING CO”
Tahun 2A11
Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 40.000 38.000 24.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000 60.000 62.000 52.000 48.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000 40.000 38.000 24.000
awal
Unit 80.000 20.000 22.000 14.000 24.000
Produksi
Prosedur Penyusunan Pudget Produksi:

1. cantumkan unit penjualan setahun dan triwulan sesuai rencana yang telah
ditentukan

Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan
Akhir
Tersedia
dijual
Persediaan
awal
Unit
Produksi
2. Cantumkan persediaan awal maupun persediaan akhir tahun, sehingga
diperoleh unit produksi untuk satu tahun

Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000
awal
Unit 80.000
Produksi
3. Hitunglah besarnya produksi normal per triwulan (unit produksi rata-
rata).
Produksi rata-rata per triwulan = 80.000/4= 20.000 unit

Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000
awal
Unit 80.000 14.000 18.000 22.000 26.000
Produksi
4. Perhatikan batasan-batasan yang menjadi ketentuan:
a. Batasan Produksi:
Atas (+20%) = 120% X 20.000 unit =24.000 unit
Bawah (-20%) = 80% X 20.000 unit = 16.000 unit

b. Batasan Persediaan
Max = 40.000 unit
Min = 16.000 unit

c. Batasan Khusus
Untuk triwulan III produksi berkurang 30% = 70%X20.000 unit =
14.000 unit.
5. Hitunglah produksi untuk triwulan I, II, dan IV = (80.000-14.000) / 3
= 22.000 unit

Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000
awal
Unit 80.000 22.000 22.000 14.000 24.000
Produksi
6. Lakukan penyusunan
Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 42.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000 62.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000
awal
Unit 80.000 22.000 22.000 14.000 22.000
Produksi

Oleh karena persediaan akhir melebihi batas atas persediaan yang diperbolehkan,
maka angka 42.000 unit diganti dengan persediaan maksimum yaitu 40.000,
sehingga unit produksi triwulan 1 berubah menjadi 20.000
Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 40.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000 62.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000 40.000
awal
Unit 80.000 20.000 22.000 14.000 22.000
Produksi
Lakukan penyesuaian untuk triwulan berikutnya berubah (triwulan II,III,IV)
dengan berikut :

Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 40.000 38.000 24.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000 60.000 62.000 52.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000 40.000 38.000 24.000
awal
Unit 80.000 20.000 22.000 14.000 22.000
Produksi
7. Pada tahap akhir ini perhitungan dibaris Unit produksi, yakni bahwa penjualan
unit produksi untuk triwulan 1 s/d sebesar 80.000 unit

Keterangan Setahun Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Penjualan 104.000 20.000 24.000 28.000 32.000

Persediaan 16.000 40.000 38.000 24.000 16.000


Akhir
Tersedia 120.000 60.000 62.000 52.000 48.000
dijual
Persediaan 40.000 40.000 40.000 38.000 24.000
awal
Unit 80.000 20.000 22.000 14.000 24.000
Produksi
Anggaran produksi sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan
pengendalian
 Perencanaan
Rencana produksi disusun secara rinci dengan mendasarkan pada
anggaran penjualan yang realitis. Hal ini mencerminkan bahwa
manajemen telah menganalisis dan membuat rencana khusus mengenai
perencanaan prduksi dan masalah berhubungan.
 Koordinasi
Rencana produksi yang disusun dengan baik juga dapat berfungsi
sebagai alat pengkoordinasian. Rencana produksi yang telah disetujui
bermanfaat sebagai rencana induk produksi yang akan dilaksanakan oleh
departemen produksi. Sebagai fungsi koordinasi, rencana produksi
menjadi kerangka kerja dimana perintah produksi yang berlaku
dikeluarkan.
 Pengendalian
Sebagai alat pengendalian, rencana produksi berguna untuk mengukur
dan mengevaluasi kinerja aktual produksi. Hal ini untuk menjamin bahwa
perusahaan dapat mencapai sasaran, tujuan , kebijakan dan standar yang
telah ditetapkan secara efisien.

Prosedur pokok dalam pengendalian produksi sebagai berikut:


1. Pengendalian bahan
2. Analisis proses produksi menurut pusat tanggung jawab dalam divisi
produksi
3. Rute produksi
4. Penjadwalan produksi
5. Pengiriman hasil produksi
6. Tindak lanjut
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai