DAN
ANGGARAN PRODUKSI
Pendekatan:
1. Tingkat Perputaran Persediaan
Persamaan Matematis Perhitungan:
sederhana
Contoh:
Kebutuhan persediaan setahun : 2.400 unit
Kebutuhan perbulan : 2.400 : 12 = 200 unit
Jika penyusunan anggaran/TW,
persediaan per-TW : 3 x 200 unit = 600 unit
Tujuan:
1). Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat disediakan sesuai
dengan yang telah direncanakan;
2). Menjaga tingkat persediaan yang memadai, dalam artian bahwa tingkat
persediaan yang tidak terlalu besar atau tidak pula terlalu kecil tingkat
persediaan yang terlalu besar biasanya mengakibatkan meningkatnya biaya-
biaya dan risiko-risiko yang dapat membebani perusahaan. Sebaliknya, tingkat
persediaan terlalu kecil akan mengakibatkan banyaknya gangguan, kekurangan
persediaan bahan mentah yang bisa menimbulkan gangguan dalam proses
produksi yang pada akhirnya dapat mengakibatkan tidak terpenuhinya
permintaan produk;
3). Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya produksi yang
ditanggung akan seminimal mungkin.
Penyusunan:
1. Informasi yang dibutuhkan:
1). Anggaran penjualan dalam unit;
2). Persediaan barang jadi awal dalam unit;
3). Persediaan barang jadi akhir dalam unit
3. Pendekatan:
Terdapat 3 (tiga) alternatif pendekatan penyusunan anggaran produksi, yaitu
berdasarkan:
a). Kebijakan Produksi Konstan (Mengutamakan Stabilitas Produksi):
kebijakan yang menetapkan anggaran produksi konstan (tetap) dari waktu
ke waktu (setiap periode) dan membiarkan tingkat persediaan
berfluktuasi mengikuti fluktuasi penjualan, dengan syarat persediaan awal
dan akhir sesuai dengan rencana semula
Kelemahan:
Biaya persediaan berfluktuasi karena persediaan berfluktuasi
mengikuti penjualan. Biaya persediaan seperti: simpan, asuransi, sewa,
menurun ketika penjualan menurun, dan sebaliknya;
Pengendalian biaya persediaan cenderung sulit dilakukan karena
persediaan berfluktuasi
Contoh
Anggaran penjualan per-triwulan suatu perusahaan tahun 2022, sebagai berikut:
Triwulan Penjualan
(unit)
I 150
II 225
III 375
IV 250
Setahun 1.000
Neraca perusahaan tahun 2021 menunjukkan persediaan barang jadi sebesar Rp.
2.400,-. Harga pokok standar/unit sebesar Rp. 40,-. Dan perusahaan menetapkan
tingkat perputaran barang jadi sebesar 20x
Setahun
Penjualan 1.000
Persediaan Akhir 40 +
Jumlah Kebutuhan 1.040
Persediaan Awal 60 -
Anggaran Produksi 980
Note:
Persediaan Barang Jadi Awal:
TW
Setahun
I II III IV
Penjualan
Persediaan Akhir
Jumlah Kebutuhan
Persediaan Awal
Anggaran Produksi
TW
Setahun
I II III IV
Penjualan 150 225 375 250 1.000
Persediaan Akhir 40 40 +
Jumlah Kebutuhan 1.040
Persediaan Awal 60 60 -
Anggaran Produksi 980
TW
Setahun
I II III IV
Penjualan 150 225 375 250 1.000
Persediaan Akhir 40 40 +
Jumlah Kebutuhan 1.040
Persediaan Awal 60 60 -
Anggaran Produksi 245 245 245 245 980
TW
Setahun
I II III IV
Penjualan 150 225 375 250 1.000
Persediaan Akhir 155 175 45 40 40 +
Jumlah Kebutuhan 305 400 420 290 1.040
Persediaan Awal 60 155 175 45 60 -
Anggaran Produksi 245 245 245 245 980
Note:
Persediaan Barang Jadi Awal:
Step 3.
1). Membagi selisih persediaan awal dan akhir dengan jumlah satuan
waktu/jumlah periode anggaran;
2). Membagi selisih persediaan awal dan akhir dengan suatu bilangan tertentu,
sehingga diperoleh bilangan yang bulat
TW
Setahun
I II III IV
Penjualan 150 225 375 250 1.000
Persediaan Akhir 40 40 +
Jumlah Kebutuhan 1.040
Persediaan Awal 60 60 -
Anggaran Produksi 980
TW
Setahun
I II III IV
Penjualan 150 225 375 250 1.000
Persediaan Akhir 55 50 45 40 40 +
Jumlah Kebutuhan 1.040
Persediaan Awal 60 55 50 45 60 -
Anggaran Produksi 980
Note: dari susunan anggaran produksi di atas dapat dilihat bahwa di setiap
periode persediaan awal dan persediaan akhir berselisih sebesar 5
unit, dan karena selisih lebih maka persediaan akhir dikurangi 5 unit
dari persediaan awal di setiap periode. Berdasarkan selisih
persediaan, maka susunan anggaran produksi sebagaimana tabel
dibawah ini:
TW
Setahun
I II III IV
Penjualan 150 225 375 250 1.000
Persediaan Akhir 55 50 45 40 40 +
Jumlah Kebutuhan 205 275 420 290 1.040
Persediaan Awal 60 55 50 45 60 -
Anggaran Produksi 145 220 370 245 980
Contoh: Suatu perusahaan memiliki data perencanaan untuk tahun depan sebagai
berikut:
1). Rencana penjualan setahun sebanyak 320.000 unit, dengan
perincian/TW sebagai berikut:
Triwulan Penjualan
(unit)
I 96.000
II 96.000
III 48.000
IV 88.000
Jumlah 360.000
2). Rencana persediaan awal tahun = 40.000 unit dan akhir tahun = 20.000
unit.
3). Kebijakan produksi ditentukan sebagai berikut:
Produksi normal bulanan = 1/12 produksi setahun
Batas toleransi produksi untuk TW I dan TW III 10% di atas
tingkat produksi normal dan untuk TW II dan IV 10% dibawah
tingkat produksi normal
TW
Setahun
I II III IV
Penjualan 96.000 96.000 88.000 80.000 360.000
Persediaan Akhir 31.000 18.000 17.000 20.000 20.000 +
Jumlah Kebutuhan 127.000 114.000 105.000 100.000 380.000
Persediaan Awal 40.000 31.000 18.000 17.000 40.000 -
Anggaran Produksi 87.000 83.000 87.000 83.000 340.000
Soal
Persediaan barang jadi awal tahun 20XX sebesar 4.225 unit dan persediaan akhir
ditentukan sebesar rata-rata penjualan per-triwulan