Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN TINGKAT PERSEDIAAN BARANG JADI

DAN
ANGGARAN PRODUKSI

Perencanaan Tingkat Persediaan Barang Jadi

 Pengertian: proses memperkirakan besarnya nilai (Rp.) dan jumlah (unit)


persediaan barang jadi untuk setiap akhir periode tertentu

 Pendekatan:
1. Tingkat Perputaran Persediaan
Persamaan Matematis Perhitungan:

PBJ : Persediaan Barang Jadi Akhir


BJ : Barang Jadi Siap Dijual (Rencana/Anggaran Penjualan)
PBJAwal : Persediaan Barang Jadi Awal
TPPBJ : Tingkat Perputaran Barang Jadi (TPPBJ)
Persamaan Matematis Perhitungan:

RPBJ : Rata-rata Persediaan Barang Jadi

2. Disesuaikan dengan Kebutuhan Bulanan


Metode:
 Jika kebutuhan persediaan setiap bulan sama → metode : rata-rata

sederhana
Contoh:
Kebutuhan persediaan setahun : 2.400 unit
Kebutuhan perbulan : 2.400 : 12 = 200 unit
Jika penyusunan anggaran/TW,
persediaan per-TW : 3 x 200 unit = 600 unit

 Jika kebutuhan persediaan setiap bulan tidak sama → metode : rata-rata


bergerak
Contoh:
Kebutuhan Bulan Jan. : 200 unit
Feb. : 100 unit
Maret : 150 unit
April : 200 unit
Mei : 300 unit

Kebutuhan bulanan dengan rata-rata bergerak 3 bulanan:

Februari (200 + 100 + 150) : 3 = 150 unit


Maret (100 + 150 + 200) : 3 = 150 unit
April (150 + 200 + 300) : 3 = 217 unit

Jika penyusunan anggaran/TW, besarnya persediaan per-TW:


Februari 3 x 150 unit = 300 unit
Maret 3 x 150 unit = 300 unit
April 3 x 217 unit = 434 unit

AnggArAn Produksi ≈ AnggArAn JumlAh yAng hArus diProduksi

 Pengertian: rencana (perkiraan) tingkat atau volume/jumlah unit barang yang


harus di produksi pada periode yang akan datang yang sesuai dengan tingkat atau
volume penjualan yang direncanakan (anggaran penjualan)

 Tujuan:
1). Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang dapat disediakan sesuai
dengan yang telah direncanakan;
2). Menjaga tingkat persediaan yang memadai, dalam artian bahwa tingkat
persediaan yang tidak terlalu besar atau tidak pula terlalu kecil  tingkat
persediaan yang terlalu besar biasanya mengakibatkan meningkatnya biaya-
biaya dan risiko-risiko yang dapat membebani perusahaan. Sebaliknya, tingkat
persediaan terlalu kecil akan mengakibatkan banyaknya gangguan, kekurangan
persediaan bahan mentah yang bisa menimbulkan gangguan dalam proses
produksi yang pada akhirnya dapat mengakibatkan tidak terpenuhinya
permintaan produk;
3). Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya-biaya produksi yang
ditanggung akan seminimal mungkin.

 Fungsi dan Manfaat

Fungsi Anggaran Produksi


Anggaran produksi berfungsi sebagai alat perencanaan, pengkoordinasian dan
pengawasan. Suatu proses produksi melibatkan bahan baku, tenaga kerja, mesin-
mesin, penambahan modal, dan kebijakan persediaan. Dengan menyusun anggaran
produksi maka segala hal yang berhubungan dengan produksi, seperti rencana jumlah
kebutuhan bahan mentah, jumlah kebutuhan tenaga kerja, tingkat kapasitas mesin-
mesin, jumlah penambahan modal, dan kebijaksanaan persediaan apa yang digunakan
dapat direncanakan dan diselaraskan dengan rencana penjualan. Apabila anggaran
produksi telah disusun maka menjadi pedoman target produksi yang harus dicapai
agar rencana tingkat penjualan dapat dicapai. Berdasarkan anggaran produksi,
pengawasan produksi seperti pengawasan bahan baku, pengawasan kualitas dan
kuantitas produksi, dan pengawasan biaya dapat dilakukan. Untuk keperluan
pengawasan, tingkat produksi dan tingkat persediaan barang jadi, baik harian
maupun mingguan, disusun dalam laporan pelaksanaan (performance
report). Performance report berfungsi sebagai alat perbandingan antara rencana
dengan realisasi, sehingga akan segera tampak apabila terdapat penyimpangan-
penyimpangan.

Manfaat Anggaran Produksi


Anggaran produksi berguna untuk (1) memenuhi penjualan, (2) menjaga tingkat
persediaan barang jadi agar dapat memenuhi penjualan non-reguler (tidak
direncanakan), (3) mengendalikan kegiatan produksi agar dapat tercipta harga
pokok produksi yang serendah – rendahnya.

 Penyusunan:
1. Informasi yang dibutuhkan:
1). Anggaran penjualan dalam unit;
2). Persediaan barang jadi awal dalam unit;
3). Persediaan barang jadi akhir dalam unit

2. Struktur atau Format:


Anggaran Penjualan ………………………………………………………………………………… xxxxx
Persediaan Barang Jadi Akhir ……………………………………………….……. xxxxx +
Produk Siap Dijual …………………………………………………………………………………… xxxxx
Persediaan Awal ……………………………………………………….………………………………… xxxxx -
Anggaran Produksi ……………………………………………….…………………………………… xxxxx

3. Pendekatan:
Terdapat 3 (tiga) alternatif pendekatan penyusunan anggaran produksi, yaitu
berdasarkan:
a). Kebijakan Produksi Konstan (Mengutamakan Stabilitas Produksi):
kebijakan yang menetapkan anggaran produksi konstan (tetap) dari waktu
ke waktu (setiap periode) dan membiarkan tingkat persediaan
berfluktuasi mengikuti fluktuasi penjualan, dengan syarat persediaan awal
dan akhir sesuai dengan rencana semula

Kelebihan: ongkos produksi, yakni bahan baku, tenaga kerja, dan


overhead tidak mengalami perubahan (tetap) karena produksi konstan

Kelemahan:
 Biaya persediaan berfluktuasi karena persediaan berfluktuasi
mengikuti penjualan. Biaya persediaan seperti: simpan, asuransi, sewa,
menurun ketika penjualan menurun, dan sebaliknya;
 Pengendalian biaya persediaan cenderung sulit dilakukan karena
persediaan berfluktuasi

b). Kebijakan Produksi Gelombang (Mengutamakan Stabilitas Persediaan):


kebijakan yang menetapkan tingkat persediaan cenderung konstan (stabil)
dari waktu ke waktu dan membiarkan tingkat produksi berfluktuasi sesuai
tingkat penjualan.
Dalam kebijakan ini, persediaan akhir akan disesuaikan dengan persediaan
awal untuk menjaga kestabilan tingkat persediaan

Kelebihan: biaya dan pengendalian biaya persediaan tetap dan dapat di


kontrol

Kelemahan: biaya produksi berfluktuasi dan pengendalian biaya produksi


akan sulit dilakukan

c). Kebijakan Produksi Moderat (Kombinasi Kebijakan Konstan dan


Gelombang): kebijakan yang menetapkan produksi dan persediaan
berfluktuasi dalam batas-batas tertentu
Pada kebijakan ini, posisi persediaan akhir dan anggaran penjualan
mengalami fluktuasi pada setiap periode, namun tetap diusahakan terjadi
keseimbangan optimum antara tingkat penjualan, persediaan, dan produksi

Kelebihan: pengendalian biaya produksi dan persediaan dapat dilakukan


karena fluktuasi produksi dan persediaan ditetapkan dalam
batas-batas tertentu

Kelemahan: biaya produksi dan persediaan berfluktuasi

Yang dipilih? Prof. Welsch: Kebijakan Produksi Stabil.


Alasan:
1. Dengan kebijakan produksi konstan, fasilitas pabrik tidak menganggur,
dibanding produksi berfluktuasi yang dapat menganggur pada saat
penjualan menurun. Oleh karena itu, pendayagunaan fasilitas pabrik
lebih baik pada kebijakan konstan
2. Kebijakan produksi konstan ekonomis dalam pembelian bahan baku →
karena bisa sekaligus dibeli dalam jumlah besar → dapat discount
besar
3. Kebijakan konstan → tenaga kerja stabil, sehingga perputaran tenaga
kerja rendah yang pada akhirnya biaya tenaga kerja dapat dihemat
atau rendah

 Contoh
Anggaran penjualan per-triwulan suatu perusahaan tahun 2022, sebagai berikut:

Triwulan Penjualan
(unit)
I 150
II 225
III 375
IV 250
Setahun 1.000
Neraca perusahaan tahun 2021 menunjukkan persediaan barang jadi sebesar Rp.
2.400,-. Harga pokok standar/unit sebesar Rp. 40,-. Dan perusahaan menetapkan
tingkat perputaran barang jadi sebesar 20x

Susunan anggaran produksi berdasarkan kebijakan produksi konstan, gelombang,


dan moderat???

KEBIJAKAN KONSTAN (MENGUTAMAKAN STABILITAS PRODUKSI) 


kebijakan yang menetapkan anggaran produksi konstan (tetap) dari waktu ke
waktu (setiap periode) dan membiarkan tingkat persediaan berfluktuasi
mengikuti fluktuasi penjualan

Step 1. Menyusun Anggaran Produksi Setahun

Setahun
Penjualan 1.000
Persediaan Akhir 40 +
Jumlah Kebutuhan 1.040
Persediaan Awal 60 -
Anggaran Produksi 980

Note:
 Persediaan Barang Jadi Awal:

 Persediaan Barang Jadi Akhir  ditentukan berdasarkan


tingkat perputaran persediaan
Persamaan Matematis:

Step 2. Menyusunan anggaran produksi yang selaras dengan periode penyusunan


anggaran penjualan.
Dari data, anggaran penjualan disusun berdasarkan periode waktu
triwulanan. Dengan demikian, anggaran produksi juga disusun berdasarkan
periode triwulanan, sebagai berikut:

TW
Setahun
I II III IV
Penjualan
Persediaan Akhir
Jumlah Kebutuhan
Persediaan Awal
Anggaran Produksi

Step 3. Memasukkan data-data/informasi yang tersedia dan diperlukan dalam


penyusunan anggaran produksi:
1). Anggaran Penjualan;
2). Persediaan Barang Jadi Awal;
3). Persediaan Barang Jadi Akhir

TW
Setahun
I II III IV
Penjualan 150 225 375 250 1.000
Persediaan Akhir 40 40 +
Jumlah Kebutuhan 1.040
Persediaan Awal 60 60 -
Anggaran Produksi 980

Step 4. Menyusun Anggaran Produksi Berdasarkan Kebijakan Produksi Konstan


Kebijakan Produksi Konstan (Mengutamakan Stabilitas Produksi) →
kebijakan yang menetapkan anggaran produksi konstan (tetap) dari
waktu ke waktu (setiap periode) dan membiarkan tingkat persediaan
berfluktuasi mengikuti fluktuasi penjualan

TW
Setahun
I II III IV
Penjualan 150 225 375 250 1.000
Persediaan Akhir 40 40 +
Jumlah Kebutuhan 1.040
Persediaan Awal 60 60 -
Anggaran Produksi 245 245 245 245 980

Note: untuk mendapatkan unit produksi yang konstan (tetap) setiap


periode, maka unit produksi setahun dibagi 4 (karena ada 4 TW),
sehingga diperoleh anggaran produksi per-TW sebesar 245 unit.
Berdasarkan unit produksi konstan, maka susunan anggaran
produksi sebagaimana tabel dibawah ini:

TW
Setahun
I II III IV
Penjualan 150 225 375 250 1.000
Persediaan Akhir 155 175 45 40 40 +
Jumlah Kebutuhan 305 400 420 290 1.040
Persediaan Awal 60 155 175 45 60 -
Anggaran Produksi 245 245 245 245 980

KEBIJAKAN GELOMBANG (MENGUTAMAKAN STABILITAS PERSEDIAAN)


Kebijakan yang menetapkan tingkat persediaan cenderung konstan (stabil) dari
waktu ke waktu dan membiarkan tingkat produksi berfluktuasi sesuai tingkat
penjualan.

Step 1. Menyusun Anggaran Produksi Setahun


Setahun
Penjualan 1.000
Persediaan Akhir 40 +
Jumlah Kebutuhan 1.040
Persediaan Awal 60 -
Anggaran Produksi 980

Note:
 Persediaan Barang Jadi Awal:

 Persediaan Barang Jadi Akhir → ditentukan berdasarkan


tingkat perputaran persediaan
Persamaan Matematis:

Step 2. Menghitung Selisih Lebih/Kurang Persediaan Awal dan Persediaan Akhir

Persediaan Awal = 60 unit


Persediaan Akhir = 40 unit
Selisih Lebih = 20 unit

Step 3.
1). Membagi selisih persediaan awal dan akhir dengan jumlah satuan
waktu/jumlah periode anggaran;
2). Membagi selisih persediaan awal dan akhir dengan suatu bilangan tertentu,
sehingga diperoleh bilangan yang bulat

Selisih Lebih = 20 unit


Jumlah satuan waktu atau jumlah periode anggaran = 4
Selisih unit persediaan setiap periode = 20/4 = 5

Artinya??

Karena selisih lebih, maka unit persediaan akhir


dikurangi 5 unit dari persediaan awal di setiap
periode, sehingga tingkat persediaan (awal dan
akhir) berselisih 5 unit di setiap periode (TW)

Step 4. Menyusunan anggaran produksi yang selaras dengan periode penyusunan


anggaran penjualan.
Dari data, anggaran penjualan disusun berdasarkan periode waktu
triwulanan. Dengan demikian, anggaran produksi disusun juga berdasarkan
periode triwulanan, sebagai berikut:
TW
Setahun
I II III IV
Penjualan
Persediaan Akhir
Jumlah Kebutuhan
Persediaan Awal
Anggaran Produksi

Step 5. Memasukkan data-data/informasi yang tersedia dan diperlukan dalam


penyusunan anggaran produksi:
1). Anggaran Penjualan;
2). Persediaan Barang Jadi Awal;
3). Persediaan Barang Jadi Akhir

TW
Setahun
I II III IV
Penjualan 150 225 375 250 1.000
Persediaan Akhir 40 40 +
Jumlah Kebutuhan 1.040
Persediaan Awal 60 60 -
Anggaran Produksi 980

Step 6. Menyusun Anggaran Produksi Berdasarkan Kebijakan Produksi


Gelombang → kebijakan yang menetapkan tingkat persediaan
cenderung konstan (stabil) dari waktu ke waktu dan membiarkan
tingkat produksi berfluktuasi sesuai tingkat penjualan

TW
Setahun
I II III IV
Penjualan 150 225 375 250 1.000
Persediaan Akhir 55 50 45 40 40 +
Jumlah Kebutuhan 1.040
Persediaan Awal 60 55 50 45 60 -
Anggaran Produksi 980

Note: dari susunan anggaran produksi di atas dapat dilihat bahwa di setiap
periode persediaan awal dan persediaan akhir berselisih sebesar 5
unit, dan karena selisih lebih maka persediaan akhir dikurangi 5 unit
dari persediaan awal di setiap periode. Berdasarkan selisih
persediaan, maka susunan anggaran produksi sebagaimana tabel
dibawah ini:
TW
Setahun
I II III IV
Penjualan 150 225 375 250 1.000
Persediaan Akhir 55 50 45 40 40 +
Jumlah Kebutuhan 205 275 420 290 1.040
Persediaan Awal 60 55 50 45 60 -
Anggaran Produksi 145 220 370 245 980

KEBIJAKAN MODERAT (KOMBINASI ANTARA KEBIJAKAN KONSTAN DAN


GELOMBANG) → kebijakan yang menetapkan produksi dan persediaan berfluktuasi
dalam batas-batas tertentu

Contoh: Suatu perusahaan memiliki data perencanaan untuk tahun depan sebagai
berikut:
1). Rencana penjualan setahun sebanyak 320.000 unit, dengan
perincian/TW sebagai berikut:

Triwulan Penjualan
(unit)
I 96.000
II 96.000
III 48.000
IV 88.000
Jumlah 360.000

2). Rencana persediaan awal tahun = 40.000 unit dan akhir tahun = 20.000
unit.
3). Kebijakan produksi ditentukan sebagai berikut:
 Produksi normal bulanan = 1/12 produksi setahun
 Batas toleransi produksi untuk TW I dan TW III 10% di atas
tingkat produksi normal dan untuk TW II dan IV 10% dibawah
tingkat produksi normal

Susunan anggaran produksi sebagaimana data perencanaan di atas??


Berdasarkan kebijakan yang ditentukan, maka:
1). Produksi normal bulanan = 1/12 x 360.000 = 30.000
2). Produksi normal TW-an = 3 x 30.000 = 90.000
3). Batas unit toleransi produksi TW I dan TW III = 110% x 90.000 = 99.600
4). Batas unit toleransi produksi TW II dan TW IV = 90% x 90.000 = 81.000

Dari data-data di atas, maka anggaran produksi berdasarkan kebijakan kombinasi,


sebagai berikut:

TW
Setahun
I II III IV
Penjualan 96.000 96.000 88.000 80.000 360.000
Persediaan Akhir 31.000 18.000 17.000 20.000 20.000 +
Jumlah Kebutuhan 127.000 114.000 105.000 100.000 380.000
Persediaan Awal 40.000 31.000 18.000 17.000 40.000 -
Anggaran Produksi 87.000 83.000 87.000 83.000 340.000
Soal

1. Anggaran penjualan tahun 20XX suatu perusahaan:

Triwulan Penjualan (unit)


I 4.500
II 4.000
III 4.500
IV 4.000
Jumlah 17.000

Persediaan barang jadi awal tahun 20XX sebesar 4.225 unit dan persediaan akhir
ditentukan sebesar rata-rata penjualan per-triwulan

Susunan anggaran penjualan berdasarkan kebijakan produksi konstan dan


gelombang???

Anda mungkin juga menyukai