Anda di halaman 1dari 32

ANGGARAN PRODUKSI

Dosen Pengampu : Titin Eka Ardiana, S.E., M.Si

Kelompok 1 :
1. Fitri Rahayu Nurhasanah ( 21441852 )
2. Siti Rohmatillah ( 21441862 )
3. Frenda Sendy Handika ( 21441869 )
DEFINISI ANGGARAN PRODUKSI

Anggaran produksi atau juga disebut anggaran jumlah yang


harus di produksi adalah suatu perencanaan tingkat atau
volume barang yang harus di produksi oleh perusahaan agar
sesuai dengan volume atau tingkat penjualan yang telah
direncanakan.

Anggaran produksi juga dapat didefinisikan sebagai


perencanaan volume barang yang harus diproduksi
perusahaan agar sesuai dengan volume penjualan yang
telah dianggarkan (Adisaputro & Asri, dalam Savitri, 2018)
KLASIFIKASI ANGGARAN PRODUKSI

Anggaran Anggaran bahan baku


produksi
terdiri dari Anggaran tenaga kerja
beberapa langsung dan
anggaran Anggaran biaya overhead
yaitu : pabrik.
Tujuan Penyusunan Anggaran

Menunjang kegiatan penjualan, sehingga barang


dapat disediakan sesuai dengan yang telah
direncanakan.

Menjaga tingkat persediaan yang memadai, artinya


tingkat persediaan yang tidak terlalu besar atau
terlalu kecil.

Mengatur produksi sedemikian rupa sehingga biaya


produksi akan bisa ditekan seminimal mungkin.
Rumus Anggaran Produksi

Anggaran Produksi = Anggaran Penjualan + Persediaan Akhir –


Persediaan Awal

Yang Mencakup Ke Dalam Masalah – Masalah


Yang Bersangkutan Dengan Penentuan
Perencanaan Produksi Adalah Sebagai Berikut :

Kebutuhan Tingkat
tingkat produksi. fasilitas – fasilitas persediaan
produksi. barang jadi.
DIAGRAM HUBUNGAN ANTARA TINGKAT
PENJUALAN, TINGKAT PRODUKSI DAN TINGKAT
PERSEDIAAN

Rencana Tingkat Rencana


Penjualan Persediaan Produksi

Anggaran
Anggaran
Anggaran Biaya
Biaya Tenaga
Bahan Mentah Overhead
Kerja Langsung
Pabrik
Langkah – Langkah Penyusunan
Anggaran Produksi

Tahap Perencanaan
• menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam
penyusunan bagian produksi.
• menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan.

Tahap Pelaksanaan
• menentukan kapan barang di produsir ( lamanya proses produksi dan jumlah barang yang
harus dihasilkan selama satu periode).
• menentukan dimana barang akan di produsir.
• menentukan urutan – urutan proses produksi.
• menentukan standar penggunaan fasilitas – fasilitas produksi untuk mencapai efisiensi.
• menyusun program tentang penggunaan bahan mentah, buruh, service dan peralatan.
• Menyusun standar biaya produksi.
• Membuat perbaikan – perbaikan bilamana diperlukan.
Contoh Penentuan Jumlah Barang

Diharapkan bahwa 60 unit barang A akan berada ditangan perusahaan pada awal
periode nanti. Penjualan selama 1 periode direncanakan 100 unit. Sedangkan
persediaan akhir diperkirakan 40 Unit. Sehingga perusahaan harus memprodusir
barang A sebanyak 80 unit, dengan perhitungan sebagai berikut :

Penjualan 100 unit


Persediaan Akhir 40 unit

Kebutuhan 140 unit


Persediaan Awal 60 unit

Produksi 80 unit
Syarat – Syarat Anggaran Produksi

Organisasi perusahaan yang sehat.


Organisasi yang sehat adalah organisasi yang disusun berdasarkan sistem organisasi tertentu, dapat mengadakan pembagian tugas
fungsional dengan jelas, dan menentukan garis wewenang dan tanggung jawab dengan tegas.

Sistem akuntansi yang memadai.


Keberhasilan program anggaran harus didukung oleh sistem akuntansi yang memadai, meliputi:
a). Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dengan realisasi yang akan dicatat oleh akuntansi, sehingga antara anggaran
dengan realisasi dapat diperbandingkan
b). Pencatatan akuntansi terhadap transaksi akan memberikan informasi dari realisasi anggaran
c) . Laporan yang disajikan dapat dibuat sesuai dengan penentuan tingkat pertanggung jawaban dari bagian atau individu di dalam
perusahaan.

Penelitian dan analisis.


Penelitian dan analisis diperlukan untuk menetapkan alat pengukur prestasi, yang berupa standar atau
taksiran, sehingga anggaran dapat dipakai dasar analisis untuk mengukur prestasi yang baik.

Dukungan dari pelaksana.


Anggaran dapat berjalan dengan baik, apabila ada dukungan aktif dari para pelaksana tingkat atas maupun bawah. Hal ini menyangkut
hubungan antar manusia dalam melaksanakan kegiatan. Oleh karena itu patokan yang dipakai untuk mengukur prestasi dengan adil harus
dimiliki.
Faktor Yang Harus Dipertimbangkan Dalam
Menentukan Jangka Waktu Dan Jumlah Barang
Yang Akan Di Produksi

Fasilitas
pabrik.

Modal yang Fasilitas


digunakan. pergudangan.

Stabilitas
Stabilitas
bahan
tenaga kerja.
mentah.
Menyusun Anggaran Produksi
a. Mengutamakan Stabilitas Produksi

Contoh
Rencana penjualan selama 1 tahun ( 1984 ) pada PT “ KAHURIPAN “ adalah sebagai
berikut :
Bulan Tingkat Penjualan
Januari 1.500 unit
Februari 1.600 unit
Maret 1.600 unit
April 1.400 unit
Mei 1.200 unit
Juni 1.000 unit
Juli 700 unit
Agustus 600 unit
September 900 unit
Oktober 1.100 unit
November 1.200 unit
desember 1.400 unit
14.200 unit
Perkiraan tingkat persediaan :
- Persediaan awal tahun = 2.000 unit
- Persediaan akhir tahun = 1.500 unit

Dari data diatas, budget produksi yang mengutamakan stabilitas produksi dapat
disusun dengan urutan sebagai berikut :
- Penjualan 1 tahun = 14.200 unit
- Persediaan akhir tahun = 1.500 unit
__________ +
- Kebutuhan 1 tahun = 15.700 unit
- Persediaan awal tahun = 2.000 unit
__________ -
- Jumlah yang diproduksi = 13.700 unit
b. Mengutamakan pengendalian tingkat persediaan
Dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

1. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan 12.
Contoh
Persediaan awal tahun = 2.000 unit
Persediaan akhir tahun = 1.500 unit
Selisih = 500 unit
Selisih tersebut dibagi dengan 12 sehingga alokasi per bulannya
500/12 x 1 unit = 41,67 unit.
2. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan suatu
bilangan tertentu sehingga dihasilkan suatu bilangan bulat dan mudah
dilaksanakan dengan tepat
Contoh

Persediaan awal tahun = 2.000 unit


Persediaan akhir tahun = 1.500 unit
Selisih = 500 unit

Agar dapat hasil bagi yang bulat dan mudah dilaksanakan maka 500 unit
dibagi dengan 5 sehingga :
500/5 x 1 unit = 100 unit, kemudian dialokasikan dari bulan januari
sampai bulan mei.
c. Cara kombinasi di masa baik tingkat persediaan maupun
tingkat produksi sama – sama berfluktuasi pada batas –
batas tertentu
Pada cara ini tingkat produksi maupun tingkat persediaan “dibiarkan”
berubah – ubah.
Dalam beberapa situasi, managemen dapat mengambil kebijakan
seperti :
- Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 15% diatas atau di
bawah rata – rata bulanan ( seperdua belas dari tingkat produksi per
tahun)
- Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak boleh
kurang dari separuhnya persediaan maksimal.
- Produksi bulan Juli – Agustus – September boleh dikurangi 30% dari
tingkat produksi normal.
Kebijaksanaan Persediaan
Berguna untuk antara lain :

1. Untuk menempatkan perusahaan pada posisi yang selalu siap untuk melayani
penjualan baik pada saat – saat biasa maupun bilamana ada pesanan secara
mendadak.
2. Untuk membantu dicapainya kapasitas produksi yang continue dan seimbang.

Faktor yang harus dipertimbangkan sebelum diputuskannya berapa persen


persediaan adalah sebagai berikut :

3. Daya tahan daripada barang yang akan disimpan.


4. Sifat penawaran ( bahan mentah ).
5. Biaya – biaya yang timbul ( sewa gudang, biaya pemeliharaan, biaya asuransi,
dll)
6. Besarnya modal kerja yang tersedia.
7. Risiko – risiko yang harus ditanggung ( berasal dari manusia, alam, dan sifat
barang itu sendiri ).
Penentuan Besarnya Persediaan
Disesuaikan dengan kebutuhan bulanan
a. Apabila kebutuhan akan bahan/barang setiap bulan sama.
Misal :
Kebutuhan barang setahun = 2.400 unit
Kebutuhan per bulan 2.400/12 x 1 unit = 200 unit
Jika perusahaan menentukan dua bulan persediaan maka besarnya
persediaan = 2 x 200 = 400 unit

b. Apabila kebutuhan akan bahan/barang setiap bulannya tidak sama.


Rata – rata bulan yang bergerak.
Misal :
Kebutuhan bulanan :
Januari = 200 unit
Februari = 100 unit
Maret = 150 unit
April = 200 unit
Mei = 300 unit
Kebutuhan bulanan dengan rata – rata bergerak :
200 + 100 + 150
Februari = ______________ = 150 unit
3

100 + 150 + 300


Maret = _______________ = 150 unit
3

150 + 200 + 300


April = _______________ = 217 unit
3
Maka besarnya persediaan :
Februari = 2 x 150 = 300 unit
Maret = 2 x 150 = 300 unit
April = 2 x 217 = 434 unit
2. Ditentukan Dahulu Batas Maksimum Dan Minimum Persediaan.
3. Dengan menghitung tingkat perputaran persediaan.

rencana penjualan per tahun


Tingkat perputaran = _______________________
Persediaan rata – rata

persediaan awal + persediaan akhir


Persediaan rata – rata = ____________________________
2
Misal :
Rencana penjualan selama 1 tahun sejumlah 15.000 unit.
Persediaan awal tahun diperkirakan sejumlah 25.000 unit
Persediaan akhir sebesar 75.000 unit
Sehigga persediaan rata – rata = (25.000 + 75.000) : 2 = 50.000 unit.
Perputaran persediaan = 150.000 / 50.000 = 3 kali
Contoh Penyusunan Anggaran Produksi
Kasus : Pabrik Rokok “Kencana” Surakarta

Urutan – urutan proses pembuatan rokok pada pabrik ini sebagai berikut :
1. Tembakau dan cengkeh dirajang.
2. Diaduk sampai rata dan disemprot dengan saus tembakau.
3. Digulung (linting).
4. Diopen selama 1 hari.
5. Dibungkus (pak).

Dalam proses pengepakan/pembungkusan dijabarkan sebagai berikut :

Bungkus Pres Bal

12 batang 20 bungkus = 240 batang 10 pres = 2.400 batang


10 batang 20 bungkus = 200 batang 10 pres = 2.000 batang
3 20 bungkus = 60 batang 10 pres = 600 batang
Gambar Proses Produksi
Bahan baku tembakau dirajang bahan baku cengkeh dirajang

diaduk/dicampur sampai rata


disemprot dengan saus tembakau

di linting

di potong / di gunting
Penyortiran
di open 1 hari

dilongsong ( dibungkus )

pembungkusan ( ngepak )
Dalam menyusun anggaran produksi dipakai data sebagai berikut :

 Tingkat persediaan tahun 1982


persediaan awal = 3.918 bal
persediaan akhir = 5.879 bal
• Volume penjualan 1982 = 381.648 bal
• Volume penjualan ( dari budget penjualan ) tahun 1983 = 365.359 bal.

Penyesuaian untuk menentukan besarnya persediaan rokok akhir tahun 1983


adalah dengan cara sebagai berikut :

3.918 + 5.879
Tingkat persediaan rata – rata tahun 1982 =____________________ = 4.898,5
2

381.648
Tingkat perputaran barang tahun 1982 =________________ = 78 kali
4.898,5

Tingkat perputaran barang tahun 1983 dianggap sama dengan tahun 1982,
sebesar 78 kali. Sehingga :
Tingkat persediaan rata – rata tahun 1983 adalah :

365.359
________ = 4.684
78

Persediaan akhir 1983 ( misalnya X) adalah :


5.879 + X
________ = 4.684 __________ X = 3.489
2
Perusahaan Rokok Kencana
Anggaran Produksi
1983

Keterangan Jumlah ( Bal )


- Rencana Penjualan 365.359
- Persediaan akhir 3.489
______ +
- Jumlah 368.848
- Persediaan awal 5.879
______ -
- produksi 362.969

Perusahaan rokok kencana mengambil kebijaksanaan untuk


menyesuaikan tingkat persediaan setiap jenis rokok sesuai dengan
proporsinya dalam penjualan yakni :
Rokok @ 12 batang : 6%
Rokok @ 10 batang : 92%
Rokok @ 3 batang : 2%
Sehingga :
Isi Isi Isi
12 batang 10 batang 3 batang

Persediaan awal 353 bal 5.409 bal 117 bal

Persediaan akhir 209 bal 3.210 bal 70 bal

anggaran produksi pabrik kencana secara terperinci :

Isi Isi Isi


Keseluruhan
12 batang 10 batang 3 batang
( bal )
( bal ) ( bal ) ( bal )
Rencana penjualan 21.922 336.130 7.307 365.359
persediaan akhir 209 3.210 70 3.489

Jumlah 22.131 339.340 7.377 368.848


Persediaan awal 353 5.409 117 5.879

produksi 21.778 333.931 7.260 362.969


Penjualan masing – masing jenis rokok setiap kuartal
Kuartal I Rokok isi 12 batang = 5.542 bal
Rokok isi 12 batang = 4.457 bal Rokok isi 10 batang = 84.974 bal
Rokok isi 10 batang = 68.335 bal Rokok isi 3 batang = 1.847 bal
Rokok isi 3 batang = 1.485 bal ` ___________
___________ jumlah = 92.363 bal
jumlah = 74.277 bal

Kuartal II
Rokok isi 12 batang = 5.686 bal
Rokok isi 10 batang = 87.192 bal
Rokok isi 3 batang = 1.896 bal
___________
jumlah = 94. 774 bal
Kuartal III
Rokok isi 12 batang = 6.237 bal
Rokok isi 10 batang = 95.629 bal
Rokok isi 3 batang = 2.079 bal
___________
jumlah = 103.945 bal
Kuartal IV
Perhitungan tingkat persediaan setiap kuartal menggunakan pendekatan
stabilitas tingkat persediaan

Persediaan akhir 1983= 3.489 bal


Persediaan awal 1983 = 5.879 bal
Selisih = 2.390 bal

Selisih tingkat persediaan setiap kuartal


2.390
______ = 597,5 bal
4

Dibulatkan dengan mencari bilangan yang terdekat untuk dibagi 4, yakni 2.388
sehingga :
2.388
_____ = 597
4
Pabrik Rokok Kencana
Anggaran Produksi
Tahun 1983

Kuartal Kuartal Kuartal Kuartal Keseluruhan


I II III IV ( bal )

Rencana penjualan 74.277 94.774 103.945 92.363 365.359


persediaan akhir 5.282 4.685 4.086 3.489 3.389

Jumlah 79.559 99.459 108.031 95.852 368.848


Persediaan awal 5.879 5.282 4.685 4.086 5.879

produksi 73.680 94.177 103.346 91.766 362.969


Tingkat persediaann awal tiap kuartal
Kuartal I
Rokok isi 12 batang = 6% x 5.879 = 353 bal
Rokok isi 10 batang = 92% x 5.879 = 5.409 bal
Rokok isi 3 batang = 2 % x 5,879 = 117 bal
_________
jumlah = 5.879 bal
Kuartal II
Rokok isi 12 batang = 6% x 5.282 = 317 bal
Rokok isi 10 batang = 92% x 5.282= 4.859 bal
Rokok isi 3 batang = 2% x 5.282 = 106 bal
_________
jumlah = 5. 282 bal
Kuartal III
Rokok isi 12 batang = 6% x 4.685 = 281 bal
Rokok isi 10 batang = 92% x 4.685 = 4.310 bal
Rokok isi 3 batang = 2% x 4.685 = 94 bal
_________
jumlah = 4.685 bal
Kuartal IV
Rokok 12 batang = 6% x 4.086 = 245 bal
Rokok isi 10 batang = 92% x 4.086 = 3.759 bal
Rokok isi 3 batang = 2% x 4.086 = 82 bal
_________
jumlah = 4.086 bal
Tingkat persediaan akhir tiap kuartal
Kuartal I ( persediaan awal kuartal II )
Rokok isi 12 batang = 317 bal
Rokok isi 10 batang = 4.859 bal
Rokok isi 3 batang = 106 bal
jumlah = 5.282 bal
Kuartal II ( persediaan awal kuartal III)
Rokok isi 12 batang = 281 bal
Rokok isi 10 batang = 4.310 bal
Rokok isi 3 batang = 94 bal
jumlah = 4.685 bal
Kuartal III ( persediaan awal kuartal IV )
Rokok isi 12 batang = 245 bal
Rokok isi 10 batang = 3.759 bal
Rokok isi 3 batang = 82 bal
jumlah = 4.086 bal

Kuartal IV ( persediaan akhir tahun 1979 )


Rokok isi 12 batang = 6% x 3.489 = 209 bal
Rokok isi 10 batang = 92% x 3.489 = 3.210 bal
Rokok isi 3 batang = 2% x 3.489 = 70 bal
jumlah = 3.489 bal
Pabrik Rokok Kencana
Anggaran Produksi
Tahun 1983
Persediaan
Penjualan Jumlah Persediaan awal produksi
akhir
( bal ) ( bal ) ( bal ) ( bal )
( bal )

Isi 12 batang
Kuartal I 4.457 317 4.774 353 4.621
Kuartal II 5.686 281 5.967 317 5.650
Kuartal III 6.237 245 6.482 281 6.201
Kuartal IV 5.542 209 5.751 245 5.506

Jumlah 21.922 209 22.131 353 21.778

Isi 10 batang
Kuartal I
68.335 4.859 73.194 3.409 67.785
Kuartal II
87.192 4.310 91.502 4.859 86.643
Kuartal III
95.629 3.759 99.388 4.310 95.078
Kuartal IV
84.974 3.210 88.184 3.759 84.425

Jumlah 336.130 3.210 339.340 5.409 333.391

Isi 3 batang
Kuartal I
Kuartal II 1.485 106 1.591 117 1.474
Kuartal III 1.896 94 1.994 106 1884
Kuartal IV 2.079 82 2.161 94 2.067
1.847 70 1.917 82 1.835

Jumlah 7.307 70 7.377 117 7.260


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai