Anda di halaman 1dari 10

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)

 Pengertian : rencana (perkiraan) mengenai besarnya kompensasi finansial (upah) yang


dibayarkan kepada Tenaga Kerja Langsung (tenaga kerja yang mengolah bahan baku
menjadi barang jadi) untuk periode yang akan datang

 Penyusunan :

a). Informasi yang diperlukan :


1. Anggaran Produksi
2. Standard Jam Kerja Langsung : rata-rata waktu (dalam jam) yang dibutuhkan TKL
untuk menghasilkan 1 (satu) unit produk
3. Anggaran Jam Kerja Langsung : perkiraan waktu (dalam jam) yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan rencana produksi dalam 1 (satu) periode tertentu
4. Tarif Upah/Jam Kerja Langsung : rata-rata upah/jam yang dibayarkan kepada TKL

b). Persamaan Matematis Penyusunan :

Anggaran BTKL = Anggaran Jumlah Jam Kerja Langsung x Tarif Upah/JKL

c). Contoh Penyusunan :


1. Data suatu perusahaan untuk digunakan menyusun anggaran BTKL adalah sbb :
a. Perusahaan menghasilkan 2 (dua) jenis produk : A dan B
b. Kedua jenis produk diproses melalui 2 (dua) departemen: I dan II
c. Anggaran produksi perusahaan, sbb :

TW Produk A (Unit) Produk B (Unit)


I 800 600
II 750 800
III 900 700
IV 850 500

d. Standar Jam Kerja Langsung kedua produk sbb :

Jenis Produk Departemen I Departemen II


A 3 4
B 2 3

e. Tarif upah pada departemen I dan II masing-masingnya sebesar Rp. 2.500,-/JKL


dan Rp. 3.500,-/JKL
Susunan:
 Anggaran BTKL departemen I dan II?
 Angggaran BTKL per-unit produk A dan produk B?

Jawab:
Persamaan Matematis Penyusunan:

Anggaran BTKL = Anggaran Jumlah Jam Kerja Langsung x Tarif Upah/JKL

Dari persamaan, maka Anggaran Jumlah Jam Kerja Langsung (AJKL) masing-masing produk (A
dan B)

AJKL = Anggaran Produksi x Standar Jam Kerja Langsung

Anggaran JKL Produk A


Produk Std JKL Jumlah Jam Kerja Langsung
TW A Departemen Departemen Departemen Departemen
(Unit) I II I II
I 800 2.400 3.200
II 750 2.250 3.000
III 900 3 4 2.700 3.600
IV 850 2.550 3.400
Setahun 3.300 9.900 13.200

Anggaran BTKL Produk A:
Jumlah Jam Kerja Langsung Tarif Upah/JKL BTKL
Departemen I Departemen II Departemen I Departemen II Departemen I Departemen II
2.400 3.200 Rp. 6.000.000,- Rp. 11.200.000,-
2.250 3.000 5.625.000,- 10.500.000,-
2.700 3.600 Rp. 2.500 Rp. 3.500 9.720.000,- 12.600.000,-
2.550 3.400 6.375.000,- 11.900.000,-
9.900 13.200 Rp. 24.750.000,- Rp. 46.200.000,-

Anggaran BTKL/unit produk A tiap departemen:

Departemen I = = Rp. 7.500,- ; Departemen II = =


Rp. 14.000,-

Anggaran BTKL/unit produk A = = Rp. 21.500,-


Anggaran JKL Produk B
Produk B Std JKL Jumlah Jam Kerja Langsung
TW
(Unit) Departemen I Departemen II Departemen I Departemen II
I 600 1.200 1.800
II 800 1.600 2.400
III 700 2 3 1.400 2.100
IV 500 1.000 1.500
Setahun 2.600 5.200 7.800

Anggaran BTKL Produk B:

Jumlah Jam Kerja Langsung Tarif Upah/JKL BTKL


Departemen I Departemen II Departemen I Departemen II Departemen I Departemen II
1.200 1.800 Rp. 3.000.000,- Rp. 6.300.000,-
1.600 2.400 Rp. 4.000.000,- Rp. 8.400.000,-
1.400 2.100 Rp. 2.500 Rp. 3.500 Rp. 3.500.000,- Rp. 7.350.000,-
1.000 1.500 Rp. 2.500.000,- Rp. 5.250.000,-
5.200 7.800 Rp. 13.000.000,- Rp. 27.300.000,-

Anggaran BTKL/unit produk B tiap departemen:

Departemen I = ;

Departemen II =

Anggaran BTKL/unit produk B =

Anggaran Biaya Overhead pabrik (Bop)

 Pengertian : perkiraan besarnya biaya produksi tidak langsung yang akan dikeluarkan pada
periode mendatang

What??

 Macam-macam biaya overhead :


 Biaya Bahan Pembantu  Biaya Pemeliharaan Pabrik
 Biaya Supplies Pabrik  Biaya Depresiasi Pabrik dan
 Biaya Tenaga Kerja tidak Langsung Fasilitas Produksi (mis : mesin-
 Biaya Listrik Pabrik mesin)
 Biaya Asuransi Pabrik  Biaya set-up, spareparts, dan
 Biaya PBB Pabrik pelumas mesin
 Biaya Transportasi Pabrik

 Sifat BOP : Variabel, Tetap, dan Semi Variabel

 Penyusunan :
a. Unsur-unsur yang diperkirakan/ditentukan dalam penyusunan :
1. besarnya alokasi biaya di tiap departemen
Penjelasan:
Dalam proses produksi perusahaan manufaktur, biaya overhead timbul/terjadi di 2
(dua) departemen:
 Departemen produksi (Production Department) : bagian yang bekerja secara
langsung mengolah bahan baku menjadi barang jadi

Biaya overhead yang timbul/terjadi pada departemen produksi disebut biaya
overhead langsung

 Departemen Jasa/Pembantu (Service Department) : bagian yang memberikan


pelayanan kepada departemen produksi dan secara tidak langsung ikut berperan
dalam proses dan kelancaran produksi

 Biaya overhead yang timbul/terjadi pada departemen jasa disebut biaya
overhead tidak langsung
 Contoh departemen jasa :
 Pemeliharaan dan perbaikan
 Perencanaan produksi
 Pembelian
 Pembangkit listrik
 Administrasi pabrik

Karena biaya overhead timbul di 2 (dua) departemen, maka besarnya alokasi


biaya departemen perlu ditentukan. Dalam arti, perlu ditentukan besarnya alokasi
biaya departemen jasa kepada departemen produksi. Hal ini dikarenakan timbulnya
biaya overhead departemen jasa akibat adanya proses produksi dan tidak dapat
sepenuhnya merupakan tanggung jawab departemen jasa (sebagaimana prinsip
akuntansi pertanggungjawaban: biaya dibebankan sesuai dengan dimana terjadinya),
disamping untuk keperluan sendiri.

Salah satu pendekatan penentuan alokasi biaya, yaitu pendekatan Clean Cost
Concept: pendekatan yang menyatakan bahwa biaya overhead pada departemen jasa
dialokasikan berdasarkan proporsi pemakaian oleh departemen produksi.
Contoh alokasi biaya overhead berdasarkan pendekatan Clean Cost Concept:
Selama proses produksi tahun lalu, BOP departemen jasa sebesar Rp. 1.000.000,-.
Departemen jasa tersebut memberikan pelayanan kepada 3 (tiga) departemen
produksi (Departemen 1, 2, dan 3) dengan proporsi:

Departemen Proporsi
1 40%
2 30%
3 30%

Berdasarkan proporsi tersebut, alokasi BOP departemen jasa di tiap departemen


produksi:

Departemen Produksi Jumlah Alokasi Biaya


1 40% x Rp. 1.000.000,- = Rp. 400.000,-
2 30% x Rp. 1.000.000,- = Rp. 300.000,-
3 30% x Rp. 1.000.000,- = Rp. 300.000,-

Disamping itu, Clean cost concept juga dapat digunakan dalam menentukan alokasi
biaya antar departemen jasa, apabila antar departemen tersebut melakukan tukar
menukar jasa.
 Metode Alokasi Biaya: Pendekatan Matematis

Persamaan matematis:

X = a1 + b 1 Y
Y = a2 + b 2 X

X : jumlah biaya overhead departemen jasa X setelah menerima alokasi biaya dari
departemen Y
Y : jumlah biaya overhead departemen jasa Y setelah menerima alokasi biaya dari
departemen X
a1 : biaya overhead departemen jasa X sebelum menerima alokasi
a2 : biaya overhead departemen jasa Y sebelum menerima alokasi
b1 : prosentase penggunaan jasa departemen Y oleh departemen X
b2 : prosentase penggunaan jasa departemen X oleh departemen Y

 Contoh alokasi biaya antar departemen jasa:

Selama tahun lalu biaya overhead departemen jasa suatu perusahaan manufaktur
sebagai berikut:
Departemen Jasa Biaya Overhead
1 Rp. 5.000.000,-
2 Rp. 4.000.000,-

Proporsi pemakaian jasa antara departemen jasa 1 dan 2 adalah sebagai berikut:

Departemen Departemen Jasa


Jasa 1 2
1 10%
2 15%

Berdasarkan biaya overhead dan proporsi pemakaian jasa antar departemen jasa
tersebut:
 Alokasi BOP departemen jasa 1 dan 2??

X : Departemen jasa 1
Y : Departemen jasa 2

X = a1 + b1 Y
Y = a2 + b2 X

X : Rp. 5.000.000,- + 0,15Y


Y : Rp. 4.000.000,- + 0,10X

Rp. 5.000.000,- + 0,15 (Rp. 4.000.000,- + 0,10X)
Rp. 5.000.000,- + Rp. 600.000,- + 0,015X  X = Rp. 5.685.279,-

Y = Rp. 4.000.000,- + 0,10X


Y = Rp. 4.000.000,- + 0,10 (Rp.5.685.279)
Y = Rp. 4.568.528,-

Arti besaran X dan Y:


Biaya overhead departemen jasa 1 (2) setelah menerima alokasi biaya
overhead departemen jasa 2 (1) adalah sebesar Rp. 5.685.279,- (Rp.
4.568.528,-)

Jumlah biaya overhead pabrik netto tiap departemen jasa :


Departemen Jasa BOP Asli Menerima Memberi BOP Netto
(1) (2) (3) (4) (5) = (2) + (3) – (4)
1 Rp. 5.000.000,- Rp. 685.279,- Rp. 568.528,- Rp. 5.116.751,-
2 Rp. 4.000.000,- Rp. 568.528,- Rp. 685.279,- Rp. 3.883.249,-
2. Penentuan dasar kegiatan setiap departemen
 Kepentingan Penentuan: kesalahan dalam memilih dasar kegiatan akan
mengakibatkan kesalahan dalam menentukan harga pokok
produksi dan selanjutnya harga pokok penjualan

 Dasar kegiatan tiap departemen:

Departemen
Produksi Jasa
 Unit output (jika hanya ada 1 jenis output  Jam kerja perbaikan
saja) (DRH)
 Kilowatt jam (KwH)
 Jam Tenaga Kerja Langsung (JTKL)  Nilai pembelian netto
 Jam Mesin Langsung (Direct Machine Hour  Jam Kerja Langsung
= DMH) (DLH)
 Jumlah karyawan
 Biaya Tenaga Kerja Langsung
 Unit bahan baku yang dipergunakan
 Biaya bahan baku yang dipergunakan
 Waktu pengerjaan

b. Persamaan Matematis Penyusunan :

Ang. BOP = Anggaran BOP Variabel + Anggaran BOP Tetap

= (Tarif BOP Vrbl/satuan Aktivitas x Total Satuan Aktivitas) + Anggaran BOP Tetap

 Pengertian: Rata-rata biaya overhead/satuan aktivitas yang dikeluarkan untuk


menghasilkan 1 (satu) unit produk
 Ukuran satuan aktivitas: lihat dasar kegiatan departemen
Misal: ukuran satuan aktivitas:
1). Jam kerja langsung  Penyataan: Tarif Overhead/JKL. Arti : rata-rata
overhead/jam yang dikeluarkan untuk
menghasilkan 1 (satu) unit produk

Anggaran Overhead
Persamaan Matematis Perhitungan: Tarif Overhead/JKL:
Anggaran JKL
2). Unit produksi  Pernyataan: Tarif Overhead/unit. Arti : rata-rata
overhead/unit yang dikeluarkan untuk menghasilkan 1
(satu) unit produk
Anggaran Overhead
Persamaan Matematis Perhitungan: Tarif Overhead/Unit:
Anggaran Produksi

 Contoh Penyusunan
1. Suatu perusahaan memproduksi produk jenis X. Perusahaan mengharapkan dapat
memproduksi 100.000 unit untuk tahun yang akan datang. Produk tersebut
membutuhkan waktu 0,25/JKL. Adapun BOP tetap dan variabel yang ditetapkan sebagai
berikut :

Unsur BOP Biaya Tetap Tarif Variabel/JKL


Pemeliharaan Rp. 17.000.000,- Rp. 400,-
Listrik - Rp. 500,-
TK tidak Langsung Rp. 26.500.000,- Rp. 1.600,-
Sewa Rp. 18.000.000,-

Susunan Anggaran BOP???


Persamaan Matematis Penyusunan:
Ang. BOP = Anggaran BOP Tetap + Anggaran BOP Variabel

= Anggaran BOP Tetap + (Tarif BOP Vrbl/satuan Aktivitas x Total Satuan Aktivitas)

Unsur BOP Biaya Tetap Tarif Variabel/JKL Total Unit Produksi Anggaran BOP
Pemeliharaan Rp. 17.000.000,- Rp. 400,- Rp. 17 juta + Rp. 40 juta = Rp. 57.000.000,-
Listrik - Rp. 500,- 100.000 Rp. 50.000.000,-
TK tidak Langsung Rp. 26.500.000,- Rp. 1.600,- Rp. 26,5 juta + Rp. 160 juta = Rp. 186.500.000,-
Sewa Rp. 18.000.000,- Rp. 18.000.000,-
Total Rp. 311.500.000,-

Test Penguasaan Materi


1. Suatu perusahaan memproduksi 2 (dua) jenis produk: A dan B. Perusahaan memiliki 2 (dua)
bagian produksi (1 dan 2) dan 1 (satu) bagian jasa. Kedua produk diproses melalui kedua
bagian produksi.

Satuan kegiatan masing-masing bagian (produksi dan jasa) adalah:

Bagian Satuan Kegiatan


Produksi 1 : Unit produksi (7.000 unit)
Produksi 2 : Jam mesin langsung (DMH)
Jasa : Jam reparasi langsung (DRH)
Tarif/satuan kegiatan pada setiap bagian sebagai berikut:

Bagian Produk Tarif/satuan kegiatan


Produksi : A 4 DMH
2 : B 3 DMH
Bagian Produksi
: 1 0,2 DRH/unit produk
Jasa
: 2 0,07 DRH/DMH

Perkiraan biaya overhead pada masing-masing bagian, sebagai berikut:

Bagian Biaya Overhead


Produksi 1 : Rp. 26.000,-
Produksi 2 : Rp. 16.000,-
Jasa : Rp. 6.000,-

Produksi diproses dalam sebuah pabrik yang digunakan bersama, dengan


perbandingan luas penggunaan sebagai berikut:

Bagian Proporsi penggunaan


Produksi 1 : 50%
Produksi 2 : 40%
Jasa : 10%

Biaya gedung yang akan terjadi dalam periode anggaran diperkirakan sebesar Rp.
15.000,-

Susunan anggaran BOP untuk kedua produk (A dan B) dan secara total???

2. Anggaran Produksi suatu perusahaan sebesar 6.000 unit dengan anggaran jam kerja
langsung sebesar 2.500 jam. Untuk memproduksi sebesar tersebut, BOP yang
dikeluarkan sebagai berikut :
Unsur BOP Tetap Variabel Total
Bahan tidak Langsung Rp. 6.000.000,- - Rp. 6.000.000,-
Tenaga Kerja 5.700.000,- Rp. 6.750.000,- 12.450.000,-
Perawatan & Reparasi 9.000.000,- - 9.000.000,-
Listrik 6.300.000,- 4.950.000,- 11.250.000,-
Penyusutan 1.200.000,- - 1.200.000,-
Pajak 2.340.000,- - 2.340.000,-
Asuransi 1.800.000,- - 1.800.000,-
Lain-lain Pabrik - 2.850.000,- 2.850.000,-
Total Rp. 32.340.000,- Rp. 14.550.000,- Rp. 46.890.000,-
Hitung:
a). Hitung Standar BOP/JKL Tetap dan Variabel
b). Hitung Tarif BOP/JKL Tetap dan Variabel

Anda mungkin juga menyukai