Tenaga kerja yang bekerja dalam proses produksi dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
a. Tenaga kerja langsung (direct labor), yaitu tenaga kerja secara langsung berperan
dalam proses produksi atau produk yang dihasilkan.
Sifat tenaga kerja langsung:
- Besar kecilnya biaya sangat tergantung pada tingkat kegiatan produksi
- Merupakan biaya variablel
- Merupakan tenaga kerja yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan
produk akhir (terutama dalam penentuan harga pokok)
b. Tenaga kerja tidak langsung (indirect labor), yaitu tenaga kerja yang secara tidak
langsung berperan dalam proses produksi dan biayanya dikaitkan dengan biaya
overhead pabrik.
Sifat tenaga kerja tidak langsung:
- Besar kecilnya biaya tidak tergantung pada tingkat kegiatan produksi
- Merupakan biaya semi fixed dan semi variable, artinya biaya ini mengalami
perubahan tetapi tidak sebanding dengan tingkat perubahan kegiatan produksi
- Tempat kerja tenaga kerja tidak langsung ini tidak harus di dalam pabrik tetapi
dapat di luar pabrik.
1
Contoh 1:
PT. DS-DJ menyusun anggaran tenaga kerja untuk tahun depan. Proses produksi
dilaksanakan oleh dua departemen, yaitu departemen I dan departemen II. Rencana
produksi tahun depan adalah: triwulan satu 400 unit; triwulan dua 500 unit; triwulan tiga
600 unit; dan triwulan empat 700 unit. Standar jam kerja per unit produk untuk departemen
satu 2 jam dan departemen dua 3 jam. Sedangkan standar tarif upah untuk departemen satu
Rp 4,- dan departemen dua Rp 5,-.
Penyelesaian:
PT. DS-DJ
ANGGARAN JAM KERJA LANGSUNG
TAHUN XXXX
Departemen I Departemen II
Triwulan (Standar 2 jam kerja) (Standar 3 jam kerja)
Unit Produksi Jumlah (Jam) Unit Produksi Jumlah (Jam)
1 400 800 400 1.200
2 500 1.000 500 1.500
3 600 1.200 600 1.800
4 700 1.400 700 2.100
2.200 4.400 2.200 6.600
PT. DS-DJ
ANGGARAN BIAYA BURUH LANGSUNG
TAHUN XXXX
Departemen I Departemen II
Triwulan (Standar upah Rp 4,-) (Standar upah Rp 5,-)
Jumlah Jam Jumlah (Rp) Jumlah Jam Jumlah (Rp)
1 800 3.200 1.200 6.000
2 1.000 4.000 1.500 7.500
3 1.200 4.800 1.800 9.000
4 1.400 5.600 2.100 10.500
4.400 17.600 6.600 33.000
Contoh 2:
PT. DJFM sedang menyusun anggaran upah buruh untuk tahun depan. Data yang tersedia
adalah sebagai berikut.
Prediksi penjualan: Produk A=200 unit, B=300 unit, dan C=400 unit. Persediaan barang jadi
(dalam unit): persediaan awal A=10 unit, B=20 unit, dan C=30 unit. Persediaan barang akhir:
A=5 unit, B=10 unit, dan C=15 unit. Produk tersebut dikerjakan dalam tiga departemen, yaitu
Departemen AX, BX, dan CX.
2
Standar Jam Kerja dan Tarif Upah
Produk Dept. AX Dept. BX Dept. CX
A 1 jam 2 jam 3 jam
B 2 jam 3 jam 2 jam
C 3 jam 1 jam 1 jam
Tarif upah Rp 5,- Rp 6,- Rp 7,-
Penyelesaian:
Anggaran Produksi
Keterangan Produk A Produk B Produk C
Penjualan 200 300 400
Persediaan akhir (+) 5 10 15
Jumlah 205 310 415
Persediaan awal (-) 10 20 30
Anggaran produksi 195 290 385
PT. DJFM
Anggaran Jam Kerja Langsung Dept. AX
Tahun XXXX
Departemen AX
Produk
Unit Produksi Standar Jam Total
A 195 1 195
B 290 2 580
C 385 3 1.155
1.930
PT. DJFM
Anggaran Jam Kerja Langsung Dept. BX
Tahun XXXX
Departemen BX
Produk
Unit Produksi Standar Jam Total
A 195 2 390
B 290 3 870
C 385 1 385
1.645
PT. DJFM
Anggaran Jam Kerja Langsung Dept. CX
Tahun XXXX
Departemen CX
Produk
Unit Produksi Standar Jam Total
A 195 3 585
B 290 2 580
C 385 1 385
1.550
3
PT. DJFM
Anggaran Upah Buruh Langsung Dept. AX
Tahun XXXX
Departemen AX
Produk
Total Jam Tarif Upah (Rp) Total (Rp)
A 195 5 975
B 580 5 2.900
C 1.155 5 5.775
1.930 9.650
PT. DJFM
Anggaran Upah Buruh Langsung Dept. BX
Tahun XXXX
Departemen BX
Produk
Total Jam Tarif Upah (Rp) Total (Rp)
A 390 6 2.340
B 870 6 5.220
C 385 6 2.310
1.645 9.870
PT. DJFM
Anggaran Upah Buruh Langsung Dept. CX
Tahun XXXX
Departemen CX
Produk
Total Jam Tarif Upah (Rp) Total (Rp)
A 585 7 4.095
B 580 7 4.060
C 385 7 2.695
1.550 10.850