Anda di halaman 1dari 3

METODELOGI KUALITATIF

PERTEMUAN 8

Kelompok 2 :

I Putu Sudarma (1681621007)


Ni Made Vinayanthi (1681611009)
Ida Ayu Ivon Trisnayanti (1681621011)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2017
Judul

Publikasi 2002 – Journal Emerald insight


Penulis Sumaira Rehnan dan Muhammad Azam Roomi

Area Of Interest
Phenomena
Theoritical
Foundation
Methodologi
Data and
Method
Findings Dalam wawancara ekskutif terdapat pola yang baik dan konsisten
yang muncul dari empat set wawancara eksekutif. Beberapa persepsi
tentang kualitas layanan khusus industri dipilih dari sesamaan antara
industri-industri sebelumnya. Kesamaan yang muncul menyarankan
bahwa model kualitas layanan ini dapat dikembangkan dimana
dikatakan bahwa satu set perbedaan atau kesenjangan utama ada
hubungannya dengan persepsi eksekutif terhadap kualitas layanan serta
tugas-tugas yang terkait dengan layanan jasa kepada konsumen.
Kesenjangan ini dapat menjadi hambatan utama dalam upaya
memberikan layanan yang berkualitas tinggi.
 Privasi atau kerahasiaan selama transaksi muncul sebagai
atribut kualitas yang penting dalam setiap kelompok
perbankan dan sekuritas.
 Ciri-ciri kartu kredit yang menghasilkan diskusi substansial
dalam wawancara kelompok dengan fokus wawancara
kelompok
 Fokus grup dalam perbaikan dan pengelolaan produk
menunjukkan bahwa perbaikan besar yang dilakukan
perusahaan tidak dilihat sebagai perusahaan yang berkualitas
tinggi. Sedangkan perusahaan dengan perbaikan independen
kecil secara konsisten terkait dengan kualitas tinggi.
Fokus wawancara kelompok seperti halnya wawancara eksekutif
dimana tanggapan peserta fokus mengenai kualitas layanan yang
konsisten di seluruh kelompok dan di seluruh bisnis jasa. Terdapat
beberapa perbedaan spesifik layanan yang terungkap dengan tema yang
menawarkan wawasan yang berharga tentang perepsi kualitas layanan
konsumen.
Kualitas Service Model diperoleh dari wawancara eksekutif dan
kelompok fokus yang membentuk basis model yang meringkas sifat
dan determinan kualitas layanan seperti yang dirasakan oleh konsumen.
Landasan dalam model ini yaitu kesenjangan yang dimana kualitas
layanan seperti ni dirasakan oleh konsumen tergantung pada ukuran
dan arah GAP5 yang tergantung pada sifat kesenjangan yang terkait
dengan desain, pemasaran dan pengiriman layanan.
Komponen kualitas layanan yang dirasakan oleh kelompok fokus
mengungkapkan bahwa konsumen pada dasarnya menggunakan
kriteria yang serupa dalam mengevaluasi kualitas layanan dengan
kategori penentu kualitas layanan. Karena penelitian adalah eksplorasi
maka pengukuran kemungkinan tumpang tindih di 10 kriteria tersebut
maka dari itu harus menuunggu penyelidikan empiris pada masa
selanjutnya.
Layanan yang dirasakan tidak berbeda dengan yang dilakukan oleh
konsumen saat mengevaluasi barang. Salah satu kerangka kerja untuk
memisahkan perbedaan dalam evaluasi kualitas barang dan jasa adalah
pengklarifikasian barang yang diusulkan oleh Nelson (1974) yang
membedakan antara dua kategori propeti barang konsumen seperti
properti, pencairan, atribut yang hanya dapat dilihat setelah pembelian,
gaya, warna,harga, kecocokan dll.
Konsumen dalam kelompok fokus menyebutkan properti pencairan,
pengalaman dan kepercayaan ketika diminta untuk mendeskripsikan
dan menentukan kualitas layanan dengan aspek kualitas yang
dikategorikan ke dalam 10 determinan kualitas layanan.
Conclusion
Recommendation Penelitian selanjutnya bisa dilakukan di daerah yang lainnya yang
Further masih belum di teliti. Dapat menerapkan konseptual dan proposisi yang
Researches muncul dengan menyiratkan agenda yang lebih banyak lagi seperti
kebutuhan dan kesempatan untuk mengembangkan instrumen standar
untuk mengukur persepsi kualitas layanan konsumen. Penelitian ini
mengungkapkan 10 dimensi evaluatif atau kriteria yang melampaui
berbagai layanan dan diharapkan penelitian selanjutnya dapat
menghasilkan item atau pernyataan untuk menyempurnakan 10 dimensi
tersebut untuk merancang skala penilaian yang tepat, mengukur
persepsi konsumen sehubungan dengan setiap pernyataan dan
memadatkan pertanyaan untuk menghasilkan intrumen yang reliabel
dan komprehensif namun tetap ringkas.
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menghilangkan kesenjangan
yang ada secara akurat dengan mengujinya secara empiris proposisi
yang tersirat oleh model.

Anda mungkin juga menyukai