Pajak merupakan kontribusi wajib kepada namun pihak yang satunya lagi (pemerintah)
negara yang terutang oleh orang pribadi atau tidak mempunyai kewajiban apapun untuk
badan sebagai wajib pajak dengan tidak memberikan jasa timbal balik apapun
mendapat timbal balik secara langsung, bersifat
kepada pembayar. Hal ini akan
memaksa, dan pemungutannya dilakukan
menyebabkan kecenderungan para pembayar
berdasarkan undang-undang. Wajib pajak di
pajak (wajib pajak) untuk mencari cara
Indonesia dapat dibagi menjadi dua, yaitu wajib
supaya dapat mengurangi beban pajak
pajak orang pribadi dan wajib pajak badan.
Pajak merupakan penerimaan negara terbesar.
terutang yang akan dibayarkannya kepada
Dominasi pajak sebagai sumber penerimaan negara. Fenomena ini terjadi disebabkan
merupakan suatu hal yang sangat wajar, terlebih karena sudut pandang pembayar pajak
ketika sumber daya alam, khususnya minyak merasa membayar pajak dapat mengurangi
bumi tidak bisa diandalkan. laba dan kenikmatan yang diperolehnya dari
naungan begitu pentingnya peranan pajak, maka adanya hal ini memunculkan ide untuk
pemerintah dalam hal ini Direktorat merencakanan pengurangan beban pajak
Kementerian Keuangan telah melakukan yang harus dibayarkan. Pemungutan pajak
berbagai upaya strategis untuk memaksimalkan harus bersifat adil dan merata, yaitu pajak
penerimaan pajak. Salah satu upaya yang dikenakan kepada orang pribadi harus
dilakukan adalah melalui reformasi perpajakan sebanding dengan kemampuan dalam
dengan diberlakukannya self assessment system.
membayar pajak dan sesuai dengan manfaat
Self assessment system yaitu sistem pemungutan
yang diterima. Menurut Permatasari (2013)
pajak yang memberikan kepercayaan kepada
semakin tidak adil sistem perpajakan yang
masyarakat wajib pajak untuk
berlaku menurut persepsi wajib pajak maka
menghitung,membayar dan melaporkan sendiri
jumlah pajak yang terutang. kepatuhan akan menurun dan cenderung
memicu tindakan penggelapan pajak.
Pengertian pajak tersebut sangat jelas
Pemungutan pajak harus bersifat adil dan
menunjukkan bahwa pajak mempunyai
merata, yaitu pajak dikenakan kepada orang
kecenderungan dan karakteristik hubungan
pribadi harus sebanding dengan kemampuan
yang searah, dimana ada satu pihak yang
dalam membayar pajak dan sesuai dengan
mempunyai kewajiban untuk membayar,
manfaat yang diterima. Menurut Permatasari
(2013) semakin tidak adil sistem perpajakan menghindarinya. Berbagai cara dilakukan oleh
yang berlaku menurut persepsi wajib pajak maka wajib pajak untuk menghindari pajak. Salah satu
kepatuhan akan menurun dan cenderung memicu contohnya adalah dengan melakukan
tindakan penggelapan pajak. Pemungutan pajak perencanaan pajak yang dapat dilakukan dengan
harus bersifat final, adil dan merata. Adanya tax evasion. Dalam melakukan penggelapan
pemikiran tentang pentingnya keadilan bagi pajak (tax evasion) diperlukan wawasan dan
wajib pajak dalam membayar pajak pemahaman-pemahaman yang detail tentang
terhutangnya akan mempengaruhi sikap mereka perundang-undangan pajak sehingga dapat
dalam membayar pajak. Penggelapan pajak menemukan celah yang dapat ditembus untuk
menjadi salah satu faktor tidak tercapainya target mengurangi beban pajak yang dibayarkan tanpa
penerimaan pajak di Indonesia. Wajib pajak melanggar undang-undang. Tindakan
memerlukan perlakuan yang adil dalam hal penghindaran (tax avoidance) pajak biasanya
pengenaan dan pemungutan pajak. Hal tersebut hanya dilakukan oleh penawar jasa konsultan
dikarenakan menurut mereka pajak hanya akan pajak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa wajib
mengurangi penghasilan mereka. Hal ini berarti pajak cenderung melakukan tax evasion, yaitu
semakin tinggi tingkat keadilan maka tindakan melakukan penghematan pajak dengan
tax evasion rendah, namun sebaliknya apabila menggunakan cara-cara yang melanggar
tingkat keadilan rendah maka tindakan tax ketentuan pajak (Friskianti dan Handayani,
evasion semakin tinggi. Penggelapan pajak 2014).
menyebabkan kurangnya penerimaan pajak yang Menurut Friskianti dan Handayani (2014)
dicapai dengan target yang telah ditetapkan. banyak kasus penggelapan pajak yang terjadi di
Umumnya wajib pajak enggan membayar pajak Indonesia. Seperti kasus penggelapan pajak yang
karena mereka menganggap bahwa membayar dilakukan oleh pegawai pajak Gayus Tambunan
pajak akan mengurangi penghasilan mereka. dan Dhana Widyatmika. Tidak hanya
Penggelapan pajak menjadi salah satu penggelapan pajak yang dilakukan oleh dua
faktor tidak tercapainya target penerimaan pajak pegawai pajak tersebut, tetapi juga suap pajak.
di Indonesia. Penggelapan pajak menyebabkan Selain itu, kasus penggelapan pajak oleh
kurangnya penerimaan pajak yang dicapai pegawai pajak juga dilakukan oleh Asian Agri.
dengan target yang telah ditetapkan. Umumnya Asian Agri diduga melakukan penggelapan
wajib pajak enggan membayar pajak karena pajak sejak tahun 2004 sampai 2005 sebesar Rp
mereka menganggap bahwa membayar pajak 1,4 miliar. Modus yang digunakan dalam kasus
akan mengurangi penghasilan mereka. Oleh ini yaitu dengan merekayasa jumlah pengeluaran
karena itu, wajib pajak selalu berusaha untuk perusahaan.Akibat kasus ini negara menderita
membayar pajak sekecil mungkin atau bahkan kerugian yang cukup besar. Hal tersebut
mengindikasikan para wajib pajak menjadi tax evasion.Menurut Friskianti dan Handayani
enggan dalam membayar pajak karena (2014) banyak kasus penggelapan pajak yang
ketidakpercayaannya terhadap pegawai pajak terjadi di Indonesia. Seperti kasus penggelapan
akibat uang wajib pajak dikorupsi oleh pegawai pajak yang dilakukan oleh pegawai pajak Gayus
pajak. Hal tersebut pula menyebabkan Tambunan dan Dhana Widyatmika. Tidak hanya
penerimaan terhadap sektor pajak di Indonesia penggelapan pajak yang dilakukan oleh dua
menjadi lebih rendah karena belum terealisasi pegawai pajak tersebut, tetapi juga suap pajak.
dengan baik dibandingkan dengan negara-negara Sehingga dapat disimpulkan bahwa wajib pajak
lain. Banyaknya kasus penggelapan pajak yang cenderung melakukan tax evasion, yaitu
terjadi mengakibatkan masyarakat menjadi melakukan penghematan pajak dengan
malas untuk melaksanakan kewajiban menggunakan cara-cara yang melanggar
perpajakannya. Masyarakat Indonesia masih ketentuan pajak
banyak yang enggan membayarkan pajaknya Alasan para wajib pajak melakukan tax
sehingga target penerimaan pajak di Indonesia evasion tersebut dapat dipengaruhi oleh
masih lebih rendah dibanding negara lain. kecintaan terhadap uang yang tinggi.Kecintaan
Keengganan masyarakat dalam membayar pajak terhadap uang atau “the love of money” adalah
salah satunya dilatar belakangi oleh kasus keinginan manusia terhadap uang atau
penggelapan dana pajak atau dengan kata lain keserakahan. Alasan lain yang mendukung
takut jika uang pajaknya dikorupsi oleh pegawai adalah ketika seseorang menempatkan uang
pajak. Keengganan masyarakat dalam sebagai prioritas utama dalam kehidupan sehari-
melaksanakan kewajiban perpajakan dapat harinya, mereka akan merasa bahwa tax evasion
dilihat dari adanya upaya wajib pajak yang tidak adalah tindakan yang dapat diterima (Lau, Choe,
mendaftarkan diri, adanya wajib pajak yang dan Tan, 2013)
tidak menyampaikan SPT atau Kecintaan yang tinggi terhadap uang
menyampaikannya dengan tidak lengkap dan membuat mereka bersedia melakukan hal-hal
benar, tidak menyetorkan pajak yang seharusnya yang tidak dibenarkan seperti tindak kecurangan
ataupun melakukan persekongkolan dengan pajak. Money ethics berhubungan secara
petugas pajak. langsung dengan perilaku tidak etis.Hal ini dapat
Wajib pajak selalu berusaha untuk diartikan bahwa semakin seseorang
membayar pajak sekecil mungkin atau bahkan memprioritaskan uang sebagai hal yang penting,
menghindarinya. Berbagai cara dilakukan oleh orang tersebut lebih cenderung untuk melakukan
wajib pajak untuk menghindari pajak. Salah satu tindakan tax evasion.Hal ini disebabkan karena
contohnya adalah dengan melakukan apabila seseorang memiliki kecintaan uang yang
perencanaan pajak yang dapat dilakukan dengan tinggi, maka ia akan berusaha untuk melakukan
segala cara agar kebutuhannya terpenuhi namun 4. Untuk mengetahui pengaruh keadilan sistem,
tidak sesuai dengan etika. Hubungan antara ketidakpercayaan kepada pihak fikus dan sikap
perilaku cinta uang dan persepsi etis telah diteliti love of money terhadap tax evasion.
lebih lanjut di beberapa negara. 2. Landasan Teori dan Pengembangan
Tax evasion merupakan tindakan wajib Hipotesis
pajak yang selalu berusaha untuk meminimalkan 2.1 Pengaruh Keadilan Sistem Terhadap
beban pajak terutang dengan melanggar Tindakan Tax Evasion
ketentuan perundang-undangan perpajakan, Menurut Waluyo dan Ilyas (2003) dalam
dengan menyampaikan Surat Pemberitahuan Friskianti (2014) mengutarakan bahwa asas
Tahunan (SPT) dalam jumlah penghasilan yang keadilan dalam prinsip perundang-undangan
lebih rendah daripada yang sebenarnya dan atau perpajakan maupun dalam hal pelaksanaannya
melaporkan biaya yang lebih besar dibandingkan harus dipegang teguh, walaupun keadilan itu
yang sebenarnya.Tindakan tax evasion dapat sangat relatif. Pemikiran tentang begitu
dilihat dari beberapa kriteria yaitu wajib pajak pentingnya keadilan bagi wajib pajak dalam
tidak melaporkan harta yang sesungguhnya, pelaksanaan pemungutan pajak dan dalam
membayar beban pajak terutang tidak sesuai pembayaran pajak akan menimbulkan pengaruh
yang telah dibebankan, dan yang lebih parah terhadap sikap wajib pajak dalam melaksanakan
adalah tidak melaporkan SPT. Perilaku dan melakukan pembayaran kewajiban pajak
ketidakpatuhan wajib pajak mengindikasikan mereka. Wajib pajak memerlukan perlakuan
memberikan gambaran fenomena tindakan yang adil dalam hal pengenaan dan pemungutan
penggelapan pajak (tax evasion) yang tergolong pajak Wajib pajak memerlukan perlakuan yang
tinggi (Sari, 2015). adil dalam hal pengenaan dan pemungutan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka pajak. Hal tersebut dikarenakan menurut mereka
tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini pajak hanya akan mengurangi penghasilan
adalah sebagai berikut: mereka. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat
1. Untuk mengetahui pengaruh keadilan sistem keadilan maka tindakan tax evasion rendah,
terhadap tindakan tax evasion. namun sebaliknya apabila tingkat keadilan
2. Untuk mengetahui pengaruh ketidakpercayaan rendah maka tindakan tax evasion semakin
kepada pihak fiskus terhadap tindakan tax tinggi.Sebagaimana penelitian yang dilakukan
evasion. oleh Friskianti (2014) menunjukan bahwa
3. Untuk mengetahui pengaruh sikap love of money keadilan sistem berpengaruh terhadap perilaku
terhadap tax evasion. penggelapan pajak.Maka hipotesisyang di ambil
:
H1: Keadilan Sistem berpengaruh terhadap segala kejahatan.Individu meletakkan
tindakan tax evasion kepentingan yang tinggi terhadap uang berarti
2.2 Pengaruh Ketidakpercayaan Kepada Pihak memiliki money ethic tinggi secara etika kurang
Fiskus Terhadap Tindakan Tax Evasion peka dibandingkan orang yang memiliki money
Ketidakpercayaan kepada pihak fiskus ethics yang rendah. Maka hipotesis yang di
yang dilakukan oleh para pegawai pajak.Hal ini 2.4 Pengaruh Keadilan Sistem,
berarti bahwa semakin tinggi tingkat Ketidakpercayaan Kepada Pihak Fiskus dan
ketidakpercayaan kepada pihak fiskus maka Sikap Love Of Money Terhadap Tindakan Tax
semakin rendah tingkat ketidakpercayaan kepada Pajak merupakan kewajiban bagi setiap
pihak fiskus maka tindakan tax evasion wajib pajak yang dipaksakan berdasarkan
(2014) bahwa ketidakpercayaan kepada pihak sistem dimana wajib pajak berharap memiliki
fiskus berpengaruh terhadap tindakan tax hak sebagaimana mestinya atas kewajiban
berpengaruh terhadap tindakan tax evasion maraknya kasus penyelewengan uang pajak
2.3 Pengaruh Sikap Love of Money Terhadap yang digunakan terhadap pegawai pajak untuk
Tang (2002) dalam Basri (2015) wajib pajak yang menimbulkan adanya indikasi
melaporkan bahwa perilaku love of money tindakan tax evasion. Maka hipotesis yang
dan langsung pada perilaku yang tidak etis. Ini H4: Keadilan sistem, ketidakpercayaan kepada
berarti bahwa orang-orang dengan perilaku cinta pihak fiskus dan sikap love of money
uang atau money ethic yang tinggi akan berpengaruh terhadap tindakan tax evasion
Sumbe sumberr: Data Primer Diolah, SPSS 22 moneyakan dapat meningkatkan tingkat tindakan
Persamaan regresi linear berganda sebagai tax evasion.
berikut. 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Y = a + ß1 X1 + ß2 X2 + ß3 X3 + e Koefisien determinasi (R2) menunjukkan
TTE = 7,442 - 0,292 KS + 0,537 KKPF + 0,497 seberapa besar persentase variasi variabel
SLOM + e independen yang digunakan dalam model
Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat dilihat mampu menjelaskan variasi variabel
bahwa nilai signifikan untuk variabel keadilan dependen.Nilai koefisien korelasi R2 ini berkisar
sistem (X1) adalah 0,000. Kemudian nilai dari antara 0 < R2 < 1.Koefisien determinasi (R²)
variabel ketidakpercayaan kepada pihak fiskus pada intinya mengukur seberapa jauh
(X2) adalah 0,025. Lalu nilai dari variabel sikap kemampuan model dalam menerangkan variasi
love of money (X3) adalah 0,005. Karena nilai variabel dependen. Besarnya koefisien
signifikan dari ketiga variabel tersebut lebih determinasi ini adalah antara nol sampai dengan
kecil dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa satu.Nilai R² yang kecil berarti kemampuan
variabel keadilan sistem (X1), variabel variabel – variabel independen dalam
ketidakpercayaan kepada pihak fiskus (X2) dan menjelaskan variasi variabel dependen amat
variabel sikap love of money (X3) berpengaruh terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti
signifikan terhadap variabel tindakan tax evasion variabel – variabel independen memberikan
(Y). hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
Koefisien bernilai negatif artinya terjadi memprediksi variasi variabel dependen
pengaruh yang negatif antara keadilan sistem, (Ghozali, 2016:95).Adapun hasil dari pengujian
ketidakpercayaan kepada pihak fiskus dan sikap korelasi determinasi dapat dilihat pada Tabel 10
love of money terhadap tindakan tax evasion. berikut ini:
Sehingga semakin baik tingkat penerapan Tabel 10
keadilan sistem, ketidakpercayaan kepada pihak Hasil Uji Koefisien Determinasi
fiskus dan sikap love of moneyakan dapat Model Summaryb
menurunkan tingkat tindakan tax evasion. Dan Mode Adjusted R Std. Error of
koefisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh l R R Square Square the Estimate
ketidakpercayaan kepada pihak fiskus dan sikap a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
menerangkan variabel dependen (Ghozali, Dalam pengujian ini, diperoleh nilai ttabel
2011).Jika t hitung< t tabel maka Ho ditolak dan sebesar 1,98472 dan taraf signifikan α (alpha)
menerima Ha, artinya tidak ada pengaruh antara yang digunakan adalah sebesar 0,05.
variabel bebas secara parsial terhadap variabel Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa
terikat.Jika t hitung> t tabel maka Ho ditolak dan keadilan sistem (KS) memiliki thitung sebesar -
menerima Ha, artinya ada pengaruh antara 3,620 dimana nilai -3,620 > 1,98472 dan nilai
variabel bebas secara parsial terhadap variabel signifikan sebesar 0,000 dimana nilai 0,000 <
0,05 sehingga H1 diterima yang artinya keadilan ANOVAa
sistem berpengaruh signifikan terhadap tindakan Sum of Mean
tax evasion. Ketidakpercayaan kepada pihak
Model Squares Df Square F Sig.
fiskus (KKPF) memiliki thitung sebesar 2,283
1 Regression 522,811 3 174,270 5,971 ,001b
dimana nilai 2,283 > 1,98472 dan nilai Residual 2801,779 96 29,185
signifikan sebesar 0,025 dimana nilai 0,025 < Total 3324,590 99
0,05 sehingga H2 diterima yang artinya
a. Dependent Variable: Y
ketidakpercayaan kepada pihak b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
fiskus
berpengaruh signifikan terhadap tindakan tax Sumber: Data Primer Diolah, SPSS 22
evasion. Sikap love of money (SLOM) memiliki Dalam pengujian ini, diperoleh nilai Ftabel
thitung sebesar 2,853 dimana nilai 2,853 > sebesar 3,09 dan taraf signifikan α (alpha) yang
1,98472 dan nilai signifikan sebesar 0,005 digunakan adalah sebesar 0,05. Berdasarkan
dimana nilai 0,005 < 0,05 sehingga H3 diterima hasil uji statistik F pada tabel 4.14 menunjukan
yang artinya sikap love of money berpengaruh bahwa nilai Fhitung sebesar 5,971 dan nilai
signifikan terhadap tindakan tax evasion. signifikan sebesar 0,001. Karena probability
2. Pengujian Uji Statistik F (Simultan) 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan Fhitung 5,971
Menurut Ghozali (2011) menyatakan bahwa lebih besar dari Ftabel sebesar 3,09 maka dapat
pada dasarnya uji statistik F menunjukkan disimpulkan bahwa H4 diterima yang artinya
apakah semua variabel independen yang variabel independen yaitu keadilan sistem,
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh ketidakpercayaan kepada pihak fiskus dan sikap
secara bersama-sama (simultan) terhadap love of money secara simultan berpengaruh dan
variabel dependen.Jika F hitung <F tabel maka Ha signifikan terhadap variabel dependen yaitu
antara variabel bebas secara simultan terhadap Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
variabel terikat. Jika angka signifikansi F lebih pengaruh keadilan sistem, ketidakpercayaan
kecil dari α (0,05) maka dapat dikatakan bahwa kepada pihak fiskus dan sikap love of money
ada pengaruh yang signifikan antara variabel terhadap tindakan tax evasion.Berdasarkan hasil
bebas terhadap variabel terikat secara simultan. uji hipotesis pada penelitian ini adalah :