PT Pasaribu Motors
adalah importir mobil yang telah memiliki Angka Pengenal Impor. PT KIA mengimpor unit
50 mobil, dengan harga faktur $ 10.000 per unit. Biaya asuransi dan biaya angkut yang
berkaitan dengan impor mobil tersebut masing-masing adalah 2% dan 3%. Bea masuk yang
dibayar oleh PT KIA Motors sebesar 5% dari CIF dan bea masuk tambahan sebesar 20% dari
CIF. Kurs pada saat itu ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebesar $1 = Rp 9.000. Berapa
PPh pasal 22 yang harus dibayar?
Harga faktur : 50 unit x $10.000
Biaya asuransi(2%)
Biaya angkut(3%)
CIF
Bea masuk: 5% x $525.000
Bea masuk tambahan:20% x $525.000
Nilai Impor
$500.000
$ 10.000
$ 15.000
-------------$525.000
$ 26.250
$105.000
------------$ 656.250
$10.000
$ 500
$ 1.000
-----------CIF
$11.500
CIF dalam Rupiah $11.500 x Rp 9.000
=
Rp 103.500.000
Pungutan pabean lainnya
Rp 22.500.000
--------------------Nilai Impor
Rp 126.000.000
PPh 22 yang harus dipungut (tidak memiliki API):
Rp 126.000.000 x 7,5% = Rp 9.450.000
CONTOH 3---PT Traktor Bersatu, perusahaan penyewaan alat berat yang memiliki API,
mengimpor alat berat DOZER TRACTOR dari Jerman dengan harga faktur US$100.000.
Biaya asuransi sebesar US$5.000 dan ongkos angkut sebesar US$25.000. Kurs Tengah BI (BI
rate) waktu itu sebesar Rp 10.000 dan kurs pajak ditetapkan sebesar Rp 9.000 per US$1. Bea
masuk dibayar oleh PT Traktor Bersatu sebesar 30% dari CIF. Berapa PPh 22 yang harus
dibayar dan Buat jurnal atas pembelian ini.
Harga faktur
Biaya asuransi
Biaya angkut
CIF
CIF dalam rupiah $130.000 x Rp 9.000
Bea masuk 30% x Rp 1.170.000.000
$100.000
$ 5.000
$ 25.000
------------$130.000
= Rp 1.170.000.000
= Rp 351.000.000
-----------------------Rp 1.521.000.000
Nilai Impor
PPh 22 yang harus dipungut (memiliki API)
Rp 1.521.000.000 x 2,5% = Rp 38.025.000
JURNAL:
DOZER TRACTOR
Rp 1.300.000.000
Pajak Penghasilan pasal 22
Rp
38.025.000
Kas
Rp 1.338.025.000
CONTOH 4---PT ABC mengimppor barang dari USA dengan harga US$30.000. Asuransi
yang dibayar diluar negeri sebesar 5% dari harga dan biaya angkut sebesar 10% dari harga.
Bea masuk dan bea masuk tambahan masing-masing 10% dan 20%. (Berdasarkan kurs pajak
US% = Rp 10.000). PT ABC tidak memiliki API dan mengimpor melalui PT XYZ; importir
yang memiliki API. Berdasarkan perjanjian kedua pihak, handling fee dtetapkan sebesar 1,5%
dari harga impor. Hitung PPh 22 yang harus dipungut dan Jurnal transaksi ini.
Harga faktur
Biaya asuransi
Biaya angkut
$ 30.000
$ 1.500
$ 30.000
------------CIF
$ 61.500
CIF dalam rupiah $61.500 x Rp 10.000
= Rp 615.000.000
Bea masuk 10% x Rp 615.000.000
= Rp 61.500.000
Bea masuk tambahan 20% x Rp 615.000.000 = Rp 123.000.000
-----------------------Nilai Impor
Rp 922.500.000
Pajak Penghasilan pasal 22= 2,5% X Rp 922.500.000 = Rp 23.062.500
Contoh Soal :
CV.Motor Makmur, pada Tanggal 10 Oktober 2012 menjual Sepeda Motor kepada
Bendahara Dinas Pendapatan Daerah Kab.Banyumas dengan nilai pengadaan
Rp.110.000.000,- termasuk PPN.
Penghitungan Pajak PPh Pasal 22 atas penjualan sepeda motor Tanggal 22 Oktober
Tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Nilai Pengadaan
110.000.000
Objek PPh Pasal 22
100.000.000
(100/110 x 110.000.0000)
PPh Pasal 22
1.500.000
(1,5 % x 100.000.000)
Atas penjualan sepeda motor tersebut bendahara Dinas Pendapatan Daerah Kab.Banyumas
mempunyai kewajiban memungut, menyetor dan melaporkan pemotongan PPh Pasal 22
sebesar 1,5 % dari objek PPh Pasal 22 serta harus memberikan SSP PPh Pasal 22 lembar ke1 dan ke-3 tersebut kepada CV.Motor Makmur