Anda di halaman 1dari 4

Kajian analisis lingkungan internal dan eksternal

Identifikasi lingkungan internal

Sumber kekuatan :

1. Jenis Produk
Gula yang dihasilkan dari PT. Madubaru yaitu MK lebih berwarna kuning dan memiliki rasa yang
lebih manis dari pada gula yang lain, jika dalam takaran membuat segelas teh dengan gelas yang
sama misalkan menggunakan gula MK Istimewa menggunakan gula 1 sendok teh sudah terasa
manisnya.
2. Produk Terjamin dan Begaransi
a. Ketika gula pasir yang dikirim kemasannya rusak dijalan atau gula tercecer perusahaan akan
mengganti rugi sebanyak kemasan gula yang rusak.
b. Apabila gula yang ada ditoko-toko menggumpal (ninis) atau rusak akibat lama diruangan
atau belum terjual, gula pasir tersebut bisa di kembalikan ke pabrik. Pihak toko akan
memberi tahu salesnya untuk mengganti gula yang menggumpal (ninis) tersebut atau biasa
disebut gula retur. Gula retur tersebut akan dibawa kepabrik diolah kembali dan akan
diantarkan kembali ketoko tersebut sesuai gula yang dikembalikan.
3. Tenga kerja
Sebagian tenaga kerja pabrik adalah karyawan musiman yang hanya bekerja pada masa giling
saja. Kebutuhan tenaga kerja perusahaan ini diambil dari warga setempat wilayah kabupaten
Bantu, sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk persediaan rumah inap
(mess) bagi karyawan.
4. Satatus Pendidikan
PT. Madubaru PG Madukismo memiliki karyawan yang beragam mulai yang berpendidikan SMP
sebanyak 3,6%, karyawan yang berpendidikan SMA sebanyak 22,7%, karyawan yang
berpendidikan Diploma sebanyak 31,8%, dan karyawan yang berpendidikan Sarjana sebanyak
41,8%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas yang menjadi karyawan PT Madubaru PG/PS
Madukismo berpendidikan Sarjana (41,8%), artinya PT Madubaru PG/PS Madukismo didukung
dengan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan tinggi untuk kemajuan perusahaan
5. Hasil Produksi
Pabrik Gula Madukismo memproduksi gula pasir dengan kualitas SHS IA (Superior Head Sugar)
atau sering disebut GKP (Gula Kristal Putih) dan sebagian lagi masih kualitas SHS 1B.
Kualitas gula Pabrik Madukismo termasuk klasifikasi dengan standar Nilai Remisi Direduksi (NRD)
di atas 70. Mutu produksi gula pasir Pabrik Gula Madukismo ini dipantau oleh P3GI (Pusat
Penelitian Perkebunan Gula Indonesia).
6. Biaya Produksi
PG Madukismo menyusun anggaran biaya produksi mempertimbangkan berbagai asumsi seperti
:
a. Tersedianya lahan yang cukup untuk menanam tebu, sehingga bahan baku mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan produksi
b. Kapasitas mesin sesuai dengan yang diharapkan (mampu berproduksi secara maksimal)
c. Terbukanya peluang pengolahan raw sugar
d. Pabrik gula berhak menjual produknya secara bebas
e. Laju inflasi yang terjadi berdampak pada anggaran dan realisasinya.
7. Proses promosi
Promosi penjualan yang dilakukan PT. Madu Baru adalah dengan cara memberikan harga yang
lebih murah jika pembelian dalam jumlah lebih dari 100 kilogram. Selain itu PT. Madu Baru juga
sering mengikuti event-event pasar murah disekitar daerah Bantul dan Yogyakarta untuk
menawarkan gula dengan harga yang lebih murah.

Sumber kelemahan :

1. Armada yang dimiliki


PT. Madubaru PG Madukismo masih memakai kereta angkut tebu dari zaman penjajahan yaitu
Machine Fabriek Sangerhausen, Jerman Timur. Kareta yang bisa dibilang sangat kuno ini tidak
bisa digunakan dalam jangka panjang pada kegiatan operasi perusahan karena kemungkinan
terburuknya bisa mencelakan pekerjanya jika tiba-tiba terjadi kerusakan pada mesin, kareta ini
sudah berumur sangat lama sehingga sewaktu-waktu bisa berakibat fatal jika tidak berhati-hati.
2. Bahan Baku dan kualitas produk
Masih berkurangnya lahan yang memadai, jenis tanah yang cocok serta curah hujan yang tidak
bisa diprediksi sehingga tanaman tebu yang kekurangan air mengakibatkan kualitas tebu jadi
kurang maksimal. Selain itu wilayah kabupaten Bantul di nilai masih kurang tepat dengan
wilayah yang selalu panas dan gersang sehingga membutuhkan perairan yang cukup ekstra dan
tidak terkena pencemaran dari limbah rumah tangga. Adanya standar kualitas produk yang
dimiliki oleh PG. Madukismo yaitu dibawah pengawasan P3GI merupakan salah satu alat untuk
memantau kualitas produk, tetapi perusahaan belum memiliki standar tersendiri terhadap biaya
kualitas yang digunakan perusahaan, sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui apakah
pengendalian biaya kualitas sudah baik atau belum.
3. Teknologi/Mesin
Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang ramah lingkungan, dikeloka
secara profesional dan inovatif, memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan, serta
mengutamakan komitmen dengan petani.
4. Dana Oprasional

Identifikasi lingkungan Eksternal

Sumber Peluang :

1. Pertumbuhan Produksi dan Konsumsi


Dengan adanya gula dunia mahal/naik jadi orang lebih mencari alternatif gula yang murah. Dari
itulah menjadi peluang bagi PT. Madubaru untuk meningkat produksifitas gula untuk memenuhi
kebutuhan domestik dengan perluasan area bahan baku (tebu) dan manambah pemasukan
bahan baku untuk di produksi dalam jumlah yang sangat besar sehingga PT. Madubaru dapat
bersaing dengan gula dari perusahaan lain.
2. Perkembangan Teknologi
Kemajuan teknologi pada alat-alat perindustrian maka pembuatan gula di PT. Madubaru PG
Madukismo mengalami perubahan dari cara penggilingan, pemurnian, penguapan, pemasakan,
perputaran dan pada tahap akhir yaitu penyelesaian. Proses pembuatan guala di Madukismo
80% sudah menggunakan teknologi terbaru, sehingga peningkatan cara kerja dan metode
pembuatan gula juga berkembang dari cara-cara yang dilakukan sebelumnya. Dengan adanya
alat-alat yang terbarukan diharapkan dapat mengahasilkan produk yang lebih unggul.
3. Letak Perusahaan
Padokan adalah sebuah desa yang letaknya tidak begitu jauh dengan kota Yogyakarta. Lokasi
yang tidak terlalu jauh dengan kota ini memberikan keuntungan dalam hal transportasi atau
perhubungan. Lokasi pabrik Gula Madukismo sangat menguntungkan karena dekat dengan
sungai Winongo yang sangat besar dan dapat mencukupi kebutuhan dalam proses produk jadi.
4. Pembayaran
PT Madu Baru memberikan kemudahan pelayanan dalam hal pembayaran yaitu untuk
pelanggan baru akan diberi dua pilihan antara membayar dengan tunai atau membayar secara
kredit. Apabila membayar secara kredit maka ada perjanjian terlebih dahulu antara sales dengan
pembeli. Ketika jatuh tempo pembayaran pihak sales akan mendatangi toko tersebut apabila
toko tersebut belum bisa membayar pada waktu yang telah disepakati akan dikenakan denda.
Untuk swalayan yang telah bekerja sama dengan pabrik pembayaran dilakukan menggunkan
Bilyet Giro (BG).

Sumber Ancaman :

1. Alih Fungsi Lahan


Peningkatan produksi tebu di Bantul memang sulit dilakukan. Alih fungsi lahan tebu
menyebabkan suplai produksi gula menurun. Akibatnya, produksi gula yang ada belum mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat. Setiap tahunnya ada sekitar 10 hektar hingga 15 hektar
lahan tebu yang beralih fungsi menjadi lahan perumahan atau lahan padi. Selain itu, diakuinya
masyarakat masih kurang tertarik untuk menanam tebu dan lebih memilih untuk menanam
padi. Sehingga, banyak juga petani tebu yang beralih menjadi petani padi atau menyewakan
lahannya untuk ditanami padi karena lebih menjanjikan.
2. Banyaknya Pesaing
Dengan adanya pabrik gula yang baru-baru muncul dalam 5 tahun belakangan ini, menjadi
sebuah ancaman bagi perusahaan. Karena pabrik gula yang baru berdiri tersebut sudah memiliki
teknologi yang terbarukan dalam proses produksi gula. Selain itu perusahaan pesaing juga
memiliki efisiensi SDM yang unggul otomatis dengan teknologinya yang lebih canggih membuat
SDM nya dapat menominasi operatornya.
3. Dampak limbah pabrik
Perusahaan PG-PS Madukismo yang berada ditengah pemukiman padat penduduk berpotensi
menimbulkan permasalahan bagi lingkungan masyarakat dari segi kesehatan. Limbah buangan
hasil proses kegiatan industri tidak akan hanya memberikan dampak pencemaran pada
lingkungan yang berpengaruh, tetapi juga mengganggu aktivitas masyarakat sehari-hari. Sejak
beroperasinya PG-PS Madukismo, banyak sekali menimbulkan keluhan warga sekitar terhadap
dampak limbah pabrik setiap tahun diantaranya terdapat keluhan dari beberapa penduduk
setempat yang sumurnya terkontaminasi limbah cair pabrik. Pada aliran limbah yang dirasakan
oleh warga memiliki dampak yang berbahaya pada kesehatan, lingkungan, maupun ekosistem
sungai.
4. Tenaga Kerja Buruh
Pada saat melakukan penggilingan, PT. Madubari PG Madukismo memperkejakan tenaga dari
segala kalangan dan tidak ada batas pendidikan. Sehingga pekerja yang rendah pendidikan
maupun minim pengetahuan menjadi hambatan bagi perusahaan. Oleh karena itu peluang
terjadinya kesalahan akan selalu ada. Begitu pula dengan lingkungan kerja yang tidak aman bagi
tenaga kerja, apabila dibiarkan dapat meningkatkan peluang terjadinya kecelakaan kerja.
Apabila terjadi kecelakaan kerja tentu selain perusahaan yang dirugikan karena harus membayar
kompensasi bagi pekerja, korban kecelakaan kerja juga mendapat kerugian seperti mental, fisik,
dan materi.
5. Hama dan Penyait
Hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu iklim berupa kurangnya curah hujan mempengruhi
pertumbuhan tanaman tebu. Penyebab utama tanaman menjadi sakit adalah karena berada
pada tanah kering yang kekurangan air, kekurangan unsur hara dan suhu yang terlalu panas.
Akhir-akhir ini areal tebu di lahan milik PT. Madubaru PG Madukismo tidak banyak meningkat
karena sekarang tebu ditanam oleh petani dalam program Tebu Rakyat Intensivikasi (TRI) dan
pabrik gula mengolahkan tebu petani ini berdasarkan bagi hasil. Dengan demikian pengendalian
penyakit harus dilaksanakan oleh petani sendiri, yang pada umumnya kurang dalam
pengetahuan maupun dananya.

Anda mungkin juga menyukai