Anda di halaman 1dari 229

KEWIRAUSAHAAN

1
INDONESIA KAYA DENGAN SEBUTAN,SEBAGAI :
• NEGERI KAYA RAYA
• ZAMRUD KATULISTIWA MASA LALU
• KOLAM SUSU
“ MITOS “
• TONGKAT DAN KAYU JADI TANAMAN
• NENEK MOYANG SEORANG PELAUT

INDONESIA NEGARA KAYA RAYA, SEBAGAI :


1. TERMASUK 10 BESAR NEGARA PENGHASIL SDA DI DUNIA
2. MEMILIKI 325.350 JENIS FAUNA DAN FLORA
SEKARANG
3. TERLETAK DI DAERAH TROPIKAL DENGAN DUA IKLIM
4. DAERAH STRATEGIS DI ANTARA 4 BENUA DAN 2 SAMUDERA
“ ETOS “
5. PASAR NOMOR 4 TERBESAR DUNIA (260 JUTA)
6. PANTAI TERPANJANG NOMOR 2 DI DUNIA
7. POTENSI PARIWISATA ALAM DAN BUDAYA TERKAYA DI DUNIA
POTENSI INDONESIA
Negara Kepulauan yang terbentang di sepanjang garis khatulistiwa

Lebih dari300 ragam suku dan etnis


dan 742 bahasa dan dialek.
17.100 pulau,
Lebih dari

6000 diantaranya berpenghuni.


juta km2,
Dengan luas daratan 1,9
Indonesia merupakan negara
dan 3,1 juta km2 luas perairan archipelago terluas, dan memiliki
populasi penduduk terbesar
keempat di dunia
8 World Heritage Cultural Sites (± 257 juta orang)

Membentang 5.120 km dari timur ke


Tempat penyelenggaraan Pameran dan Festival
barat, 1.760 km dari utara ke selatan
Internasional dan industri kreatif yang kuat
Peringkat 39 dari Cultural Heritage
dari 139 Negara oleh WEF
Peringkat Indeks IPM negara ASEAN Th 2014
Perubahan Rata-rata
No Negara Skor IPM Peringkat Peringkat IPM Pertumbuhan Kelompok
2008-2013 (%) 2000-2013
1 SINGAPURA 0.901 9 14 0.92 Very High

2 BRUNAI DARUSSALAM 0.852 30 2 0.27 Very High


3 MALAYSIA 0.773 62 1 0.58 High
4 THAILAND 0.722 89 3 0.83 High

5 INDONESIA 0.684 108 4 0.90 Medium


6 FILIPINA 0.660 118 -1 0.49 Medium
7 VIETNAM 0.638 121 2 0.81 Medium

8 TIMOR LESTE 0.620 128 5 2.25 Medium

9 KAMBOJA 0.584 136 -1 1.75 Medium


10 LAOS 0.569 139 3 1.44 Medium

11 MYANMAR 0.524 150 0 1.64 Low

Sumber : UNDP, 2014


Index Daya Saing Negara Asean
2012 - 2013 2013 - 2014 2014 – 2015 Income /
capita
Negara
Ranking Score Ranking Score Ranking Score ( US$ ) - 2013

Singapore 2 5.7 2 5.6 2 5.6 54776

Malaysia 25 5.1 24 5.0 20 5.2 10548

Thailand 38 4.5 37 4.5 31 4.7 5674

Indonesia 50 4.4 38 4.5 34 4.6 3510


Philippines 65 4.2 59 4.3 52 4.4 2790

Vietnam 75 4.1 70 4.2 68 4.2 1902

Sumber : WEF, 2012-2014


Ranking Daya Saing Tenaga Kerja di
beberapa negara Asean
Tahun Indonesia Malaysia Vietnam Philipina

2011 94 20 46 113

2012 120 24 51 103

2013 103 25 56 100

2014 110 19 49 91

Sumber : WEF, 2014


Ranking Kualitas Infrastruktur
Ranking Kualitas Infrastruktur
No Negara Jalan Jalan KA Pelabuhan Bandara
1 Singapore 6 na 2 1
2 Malaysia 19 12 19 19
3 Thailand 50 74 54 37
4 Indonesia 72 41 77 64
5 Vietnam 104 52 88 87
6 Philiphines 87 80 101 108
7 Japan 10 1 26 27
8 China 49 17 53 58
9 India 76 27 76 71
South Africa 37 44 46 11

Sumber : WEF, 2014


BIAYA LOGISTIK
Negara Biaya Logistik (% dari PDB)
Amerika Serikat 10
Jepang 11
Korea Selatan 16
Singapura 8
Malaysia 13
Thailand 20
Vietnam 25
Indonesia 27
Sumber : Indonesia Investment, 2013
Hambatan Menjalankan Bisnis di Indonesia

Sumber : WEF, 2014-2015


JUMLAH PROSEDUR DAN WAKTU
UNTUK MEMULAI USAHA
Jumlah prosedur Jumlah hari
memulai usaha memulai usaha
Negara
Jumlah Jumlah
Ranking Ranking
prosedur hari
Singapore 3 10 2,5 5
Malaysia 3 10 6 21
Thailand 4 22 27,5 108
Vietnam 10 118 34 118
Indonesia 10 118 48 129
Philipina 15 141 35 119
Sumber : WEF, 2014-2015
GLOBAL INNOVATION INDEX 2013-
2015
Negara 2013 2014 2015
Singapore 8 7 7
Malaysia 32 33 32
Vietnam 76 71 52
Thailand 57 48 55
Philipines 90 100 83
Cambodia 110 106 91
Indonesia 85 87 97
Sumber; GII, 2013- 2015
PENDAHULUAN
 Jika dahulu kewirausahaan merupakan bakat
bawaan sejak lahir dan diasah melalui
pengalaman langsung di lapangan, maka
sekarang ini paradigma tersebut telah bergeser.
Kewirausahaan telah menjadi suatu disiplin ilmu
yang mempelajari tentang nilai, kemampuan
(ability) dan perilaku seseorang dalam
menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai resiko yang mungkin
dihadapinya.

12
 Sebagai suatu disiplin ilmu, maka ilmu
kewirausahaan dapat dipelajari dan diajarkan,
sehingga setiap individu memiliki peluang untuk
tampil sebagai seorang wirausahawan
(entrepreneur).
 Bahkan untuk menjadi wirausahawan sukses,
memiliki bakat saja tidak cukup, tetapi juga harus
memiliki pengetahuan segala aspek usaha yang
akan ditekuninya. Tugas dari wirausaha sangat
banyak, antara lain tugas mengambil keputusan,
kepemimpinan teknis, kepemimpinan organisatoris
dan komersial, penyediaan modal dll.
13
PENGERTIAN WIRAUSAHAWAN
Entrepreneurship atau Wirausahawan
adalah :
“Proses penciptaan nilai dengan
mengkombinasikan sumberdaya secara
unik untuk memanfaatkan peluang.
(Stevenson & Jarillo)”.

14
 Sebagai proses. Dapat dikelola dan dibagi dalam
beberapa langkah atau
 Entrepreneur, orang menjalankan proses tsb
menerapkan sesuatu yg belum ada sebelumnya.
Mereka menciptakan nilai dlm organisasinya.
 Menempatkan dan menggunakan sumberdaya
dengan cara yg unik. Uang, orang, prosedur,
teknologi, material, fasilitas, distribusi dan
sebagainya dikelola dan dikombinasikan sehingga
menghasilkan nilai.
 Melibatkan perilaku opportunity-driven selalu
memanfaatkan peluang untuk tujuan kebaikan.
15
Perincian rumusan diatas memiliki konsistensi dgn
banyak rumusan atau dimensi budaya organisasi
(pemerintah & swasta) di Indonesia. Seperti
entrepreneurship sering diasosiasikan dengan hal-hal
sbb:
 Kreativitas/Inovasi; dimana karyawan/pegawai diharapkan
menyesuaikan atau menggunakan pendekatan, konsep,
metode, model,rancangan teknologi atau sistem yang baru.
 Mengambil risiko
 Memecahkan masalah. Kemampuan dlm mengantisifasi,
menganalisis dan mengambil keputusan.
 Perhatian atas biaya. Selalu mempertimbangkan nilai
tambah yg dihasilkan dari setiap biaya yg dikeluarkan
16
PETER F.DRUCKER (Kasmir;17)

 Kewirausahaan merupakan kemampuan


dlm menciptakan sesuatu yg baru dan
berbeda ; Orang yg memiliki
kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yg baru,berbeda dari yg lain atau
mampu menciptakan sesuatu yg
berbeda dgn yg sudah ada sebelumnya.
 Kewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan “added
value” dengan jalan mengkombinasikan semua sumber
daya ekonomi melalui

create new and different” untuk memenangkan


persaingan
 Maka inti kewirausahaan adalah :
 Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
(create new and different) melalui berfikir kreatif dan
bertindak inovatif
 Merupakan sifat, ciri dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif
ke dalam dunia nyata secara kreatif
 Proses kewirausahaan meliputi semua kegiatan,
fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan
peluang dengan menciptakan suatu organisasi
Berpikir kreatif dan bertindak inovatif bukan
hanya terdapat pada seorang wirausahawan
tetapi juga terdapat pada bidang profesi
lainnya seperti karyawan, pegawai pemerintah,
guru, dosen, mahasiswa.
Dengan demikian maka kreatif dan inovatif
merupakan dasar bagi siapa saja yang ingin
meningkatkan atau mengembangkan
kemampuannya baik melalui bentuk usaha
maupun keterampilan profesional bagi profesi
tertentu.
Motto Wirausaha
 Modal bisa dicari
 Keahlian bisa dibeli
 Cita-cita dan semangat tidak bisa
dibeli

 Cita-cita dan semangat harus dimiliki


untuk memulai dan mengembangkan usaha
JANGAN BERCITA-CITA MINIMALIS, TAPI BERCITA-
CITALAH SETINGGI LANGIT, KALAUPUN JATUH MASIH
BERADA DIANTARA BINTANG-BINTANG.
President AS Eleanor Roosevelt berkata;
- Small minds discuss people (pikiran kecil
membicarakan orang) => Siapa => Gosip
- Avereage minds discuss events (pikiran
sedang membicaran peristiwa => Ada apa
=> Pengetahuan
- Great minds discuss ideas (pikiran besar
membicarakan gagasan) => Mengapa dan
bagaimana => Solusi

28
Ketiga jenis pikiran ini ada di dalam setiap
otak manusia. Pikiran mana yang lebih
mendominasi kita, begitulah apa yang
dihasilkannya.

Kalau setiap saat otak kita selalu dipenuhi oleh


pikiran kecil, maka kita selalu asyik dengan
urusan orang lain, namun tidak
menghasilkan apa-pa kecuali perseteruan.

Tetapi bila pikiran besar yang mendominasi,


maka ia akan aktif menghasilkan terobosan
baru.
4. OTAK KIRI DAN OTAK KANAN

OTAK
Kiri = IQ Kanan =
EQ & SQ

Rasional Rasa/Emosi
Kecerdasan Intuisi :
- Perenungan
-Ketaatan spiritual
Logika Imajinasi
Strategi dan taktik Holistik
Aritmatik Visi/Misi/Niat
Linear Paralel
Keilmuan Spiritual
Kreatifitas
Pengambilan keputusan
Mencari perbedaan Mencari persamaan
Bergantung pada waktu Tidak bergantung waktu

BAIK - BURUK IDENTIK DENGAN KEBAIKAN


5. PERBEDAAN OTAK BAGIAN KIRI DAN
KANAN

Kiri = IQ Kanan = EQ & SQ

10 – 2 = 8 10-2=8+(2x1x7x100)=1408
A-B=C<A A-B = C>A
Berbagi = investasi
yang tidak
pernah rugi

- 80 % Keberhasilan hidup adalah memaksimalkan otak kanan


- Pendidikan sangat memanjakan otak kiri
KEBUTUHAN AKAN WIRAUSAHAWAN
 Jika negara kita ingin berhasil dalam
pembangunannya, maka kita harus menyediakan
4 juta wirausaha besar dan sedang, dan kita
masih harus mencetak 40 juta wirausahawan
kecil. Ini adalah suatu peluang besar yang
menantang untuk berkreasi mengadu
ketrampilan membina wirausahawan dalam
rangka turut berpartisipasi membangun negara
dan bangsa Indonesia.
 KADIN menargetkan pada tahun 2019 dapat
tercipta 20 juta pengusaha baru. Sehingga
diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja
baru.
32
 Contoh nyata peran serta wirausahawan
dalam pembangunan adalah di negara
Jepang. Keberhasilan pembangunan yang
dicapai oleh negara Jepang ternyata
disponsori oleh wirausahawan yang
jumlahnya cukup besar.

33
 Etos kerja unggulan bangsa Jepang
(Sinamo H.J, 2003)
 Kerja itu suci………. aku sanggup kerja benar
 Kerja itu sehat ……. aku sanggup kerja keras
 Kerja itu rahmat …... aku sanggup kerja tulus
 Kerja itu amanah ….. aku sanggup kerja tuntas
 Kerja itu seni ……… aku sanggup kerja kreatif
 Kerja itu ibadah …… aku sanggup kerja
bersungguh-sungguh
 Kerja itu mulia ……..aku sanggup kerja sempurna
 Kerja itu kehormatan ..aku sanggup kerja unggul
MANFAAT DARI WIRAUSHA
 Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat
mengurangi pengangguran
 Sebagai generator pembangunan lingkungan di bidang produksi,
distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan
sebagainya.
 Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan
sosial sesuai dengan kemampuannya
 Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin,
jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan
 Memberi contoh kepada orang lain, bagaimana kita harus bekerja
keras
 Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros

35
Peran Usahawan
 INNOVATOR;
 Menemukan & menciptakan produk/jasa
baru
 Teknologi & metode baru
 Gagasan baru
 Organisasi baru
 PLANNER
 Perancang usaha baru
 Penyusun strategi perusahaan baru.
 Merencanakan gagasan & organisasi baru
© pandam page:36 of 10
 PERAN WIRAUSAHA
Secara mikro yaitu sebagai penemu dan perencana. Sebagai
penemu wirausaha menemukan dan menciptakan sesuatu
yang baru, sedangkan sebagai perencana, wirausaha
berperan sebagai perancang tindakan dan usaha baru,
merencanakan strategi usaha baru, merencanakan ide-ide
dan peluang dalam meraih sukses, menciptakan organisasi
baru, dan sebagainya.

Secara makro, peran wirausaha adalah menciptakan


kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan kesempatan kerja
yang berfungsi sebagai mesin pertumbuhan perekonomian
BAGAIMANA MENJADI WIRAUSAHA
SUKSES

Materi kuliah Kewirausahaan 38


Menuju Wirausaha Sukses
Murphy and Peck, menggambarkan 8 anak tangga untuk
mencapai sukses oleh seorang wirausaha:
1. Mau bekerja keras (capacity for hardwork)
Wirausaha harus bekerja keras apalagi pada saat dimulainya suatu
usaha dengan tetap berserah diri kepada pencipta.

2. Bekerjasama dengan orang lain ( getting things done with


and through people )
Perbanyak teman, hindari permusuhan, modalnya human relation dan
personal approach yang baik.

3. Penampilan yang baik ( Good appearance )


Bukan penambilan fisik tetapi penampilan perilaku, jujur dan
disiplin. Pribadi yang baik akan disenangi orang lain.
4. Percaya diri ( self confidence)
Wirausahawan memiliki keyakinan diri bahwa ia bisa sukses, tidak
ragu, niatlah bekerja dengan baik, dan tawakal kepada pencipta. Juga
tekun, sabar dan membuat perhitungan-perhitungan alternatif.
5. Pandai mengambil keputusan ( decision making )
Kumpulkan berbagai informasi, minta pendapat orang lain, ambil
keputusan dan jangan ragu.
6. Mau menambah ilmu pengetahuan ( college education )
Pendidikan, latihan dan banyak membaca.
7. Ambisi untuk maju ( ambition drive )
Punya semangat tinggi untuk maju, gigih dalam menghadapi
pekerjaan, tidak gampang menyerah.
8. Kemampuan berkomunikasi ( communication ability )
Pandai berkomunikasi, pandai mengorganisasi buah pikiran,
menggunakan tutur kata yang enak, mampu menarik perhatian orang
lain.
Wirausaha dan Manajer

WIRAUSAHA ………..
 Secara umum wirausaha adalah seseorang yang bebas
dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan
kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya
 Pendapat beberapa ahli :
 Wirausaha adalah orang yang mampu melihat adanya
peluang, kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk
memanfaatkan peluang tersebut (Suryana, 2003)

 Wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan


berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan
peluang berusaha (Steinhoff dan John F. Burgess, 2003)

 Wirausaha (entrepreneur) adalah mereka yang mendirikan,


mengelola, mengembangkan dan melembagakan perusahaan
miliknya dan bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan
swasembada (Pakerti, 2007)
MANAJER
Manajer adalah seseorang yang mempunyai kemampuan
teknis dan akademis untuk mengelola perusahaan atau
organisasi bisnis yang dimiliki oleh orang lain dan atas
jasanya ia menerima gaji dan bonus
 Pada perusahaan perseorangan pada umumnya seorang
wirausaha sekaligus merangkap sebagai manajer
 Kinerja wirausaha dan manajer ditentukan oleh adanya

peluang dan kemampuan menciptakan peluang serta


menanggapinya yang bersumber dari “leadership ability”
CIRI – CIRI JIWA WIRAUSAHA

1. Percaya diri
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
3. Keberanian mengambil resiko
4. Kepemimpinan
5. Berorientasi ke masa depan
6. Kreatif inovatif
7. Memiliki tenaga dalam
8. Berfikir Positif

44
1. Percaya Diri (Self Confident)
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan sikap dan
keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau
pekerjaan. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini
merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai,
melakukan dan menyelesaikan suatu tugas atau
pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu
kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme,
individualitas, dan ketidaktergantungan. Seseorang
yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki
keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai
keberhasilan

45
 Percaya diri adalah sifat internal yang dimiliki oleh seseorang. Ia
merupakan perpaduan antara sikap dengan keyakinan individu
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan/tugas. Percaya diri dapat
berlaku relatif dan bisa pula berlaku dinamis. Berlaku relatif
dapat dicontohkan dengan kepercayaan diri seseorang pada
suatu hal/pekerjaan/tugas namun tidak percaya diri untuk
mengerjakan hal/pekerjaan lain
Misal: seorang manajer produksi sangat percaya diri saat dia melaksanakan
tugasnya, namun tidak cukup percaya diri saat diberi tugas meng-gantikan fungsi
manajer pemasaran. Contoh lain: seorang supir sangat percaya diri ketika dia
mengemudikan kendaraannya di kota Bandung, namun tidak cukup percaya diri
saat dia harus mengemudikan kendaraannya di kota Jakarta. Perubahan tingkat
kepercayaan diri relatif biasanya bersifat sementara akibat situasi/tugas/pekerjaan
yang berlainan. Bila situasi/tugas/pekerjaan kembali ke situasi semula maka
kepercayaan dirinya pun akan kembali seperti semula.
Cara yang dapat dilakukan untuk memupuk dan
meningkatkan kepercayaan diri
 Menerima tugas/pekerjaan yang menurut kemampuannya dapat
diselesaikan dengan baik. Bobot pekerjaan setahap demi setahap
ditingkatkan, sehingga rasa percaya diri pun setingkat demi
setingkat akan meningkat.
 Membiasakan diri untuk berpikir dan bersikap positif. Pada banyak
kasus, sikap optimis (asal tidak over optimis) banyak menolong
seseorang untuk memiliki kepercayaan diri yang kuat.
 Meyakinkan diri bahwa Saudara pasti mampu melaksanakan
tugas/pekerjaan dengan baik. Bila orang lain mampu
melaksanakan satu pekerjaan dengan baik, maka Saudara pun
harus memiliki keyakinan diri bahwa Saudara pasti mampu
melaksanakan pekerjaan tersebut sama baiknya dengan yang
dilakukan orang lain.
 Mempertebal/meningkatkan kemampuan untuk berdiri sendiri,
sebab orang yang sudah terbiasa melakukan aktivitas secara
berdikari biasanya memiliki kepercayaan diri yang kuat.
 Meningkatkan keimanan kepada Tuhan Y.M.E. Teguhkan tekad
bahwa apa yang dikerja kan adalah hal yang baik dan benar.
Mengerjakan hal yang baik dan benar senantiasa akan mendapat
perlindungan Nya.
2. Berorientasi Tugas dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan
hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan
nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai.
Untuk memulai diperlukan niat dan tekad yang kuat,
serta karsa yang besar. Sekali sukses atau
berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul,
sehingga usahanya semakin maju dan semakin
berkembang.

48
Sikap dan perilaku kerja prestatif merupakan
kunci meraih kesuksesan krn didalamnya
terkandung unsur belajar dan belajar untuk
menjadi lebih baik lagi. Tidak cepat puas.
Bekerja bukan hanya sekedar
menggugurkan kewajiban (misalnya; yang
penting sdh dikerjakan. Apakah hasilnya
sangat memuaskan, memuaskan atau
kurang memuaskan, tidak mau ambil peduli)

49
3. Keberanian Mengambil Risiko
 Kemauan dan kemampuan untuk mengambil
risiko yang wajar merupakan salah satu nilai
utama dalam kewirausahaan. Wirausaha
yang tidak mau mengambil risiko akan sukar
memulai atau berinisiatif.
 Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai
usaha-usaha yang lebih menantang untuk
mencapai kesuksesan

50
 Dengan demikian, keberanian untuk
menanggung risiko yang menjadi nilai
kewirausahaan adalah pengambilan risiko
yang penuh dengan perhitungan dan realistik.
Kepuasan yang besar diperoleh apabila
berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya
secara realistik.
 Artinya, wirausaha menyukai tantangan yang
sukar namun dapat dicapai. Wirausaha
menghindari situasi risiko yang rendah karena
tidak ada tantangan, dan menjauhi situasi
risiko yang tinggi karena berhadapan dg
kegagalan yang sangat tinggi, dan lbh
menyukai resiko yg seimbang (moderat) atau
pengambilan resiko yang penuh dengan
perhitungan dan realistis.
51
4. Kepemimpinan
 Seorang wirausaha yang berhasil selalu
memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
keteladanan. la selalu ingin tampil berbeda
lebih dulu lebih menonjol. Dengan
menggunakan kemampuan kreativitas dan
keinovasiannya, ia selalu menampilkan barang
dan jasa-jasa yang dihasilkannya dengan lebih
cepat, lebih dulu dan segera berada di pasar.
 Kunci penting yg hrs dimiliki adlh
Kepemimpinan sendiri (Self- Leadership) yaitu
kemampuan mempengaruhi pikiran anda agar
mau mengikutinya, mempengaruhi diri sendiri.
52
Kepemimpinan mengandung 4 faktor
kemampuan;
1. Kemampuan memotivasi dan menjadi
contoh bagi yg lain
2. Kemampuan mempengaruhi,
mendistribusikan wewenang dan
memberdayakan anggotanya
3. Membangun tim dan kerjasama kelompok
4. Kemampuan berkomunikasi dan
bernegosiasi utk mengatasi konflik
53
5. Berorientasi ke Masa Depan
 Orang yang berorientasi ke masa depan adalah
orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke
masa depan. Karena ia memiliki pandangan yang
jauh ke masa depan, maka selalu berusaha untuk
berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda dengan yang sudah ada
sekarang. Meskipun dengan risiko yang mungkin
terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan
tantangan demi pembaharuan masa depan.

54
 Pandangan yang jauh ke depan, membuat
wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan
karya yang sudah ada sekarang. Oleh sebab
itu, ia selalu mempersiapkannya dengan
mencari suatu peluang.

55
6. Kreatifitas dan inovasi

 Kreativitas adalah berpikir sesuatu yang


baru (thinking new things) dan keinovasian
adalah melakukan sesuatu yang baru (doing
new things).
 Kreatifitas diartikan sebagai kemampuan
mengembangkan ide-ide baru dan untuk
menemukan cara-cara baru dalam
memecahkan persoalan dan mencari
peluang.

56
Keinovasian diartikan sebagai kemampuan
untuk menerapkan kreatifitas dalam
rangka memecahkan persoalan-persoalan
dan peluang untuk mempertinggi dan
meningkatkan taraf hidup.
 Oleh karena itu, kewirausahaan adalah
"thinking and doing new things or old
thinks in new ways" Kewirausahaan
adalah berpikir dan bertindak sesuatu
yang baru atau berpikir sesuatu yang
lama dengan cara-cara baru.

57
7. Memiliki tenaga dalam
 Memiliki tenaga dalam artinya bahwa seorang
wirausaha harus memiliki :
 Keuletan,
 Ketabahan,
 Ketekunan,
 Kejujuran
 Kedisiplinan
 Ketulusan
 Keikhlasan
 Kesopanan, keramahan dll.

58
8. Pikiran dan Berpikir Positif
 Salah satu perbedaan prinsip antara manusia
dengan makhluk lainnya adalah daya pikir.
Manusia memiliki daya pikir atau akal yang
jauh lebih baik dibandingkan dengan hewan.
Melalui daya pikir inilah manusia dapat
menciptakan berbagai alat pemuas
kebutuhan, baik berupa barang maupun jasa.
Tentu saja proses penciptaan tidak
berlangsung sekaligus sempurna, namun
berjalan setahap demi setahap
Tanda dari orang yang berpikiran positif
 selalu memandang orang lain dari sisi baiknya;
 pikiran dan tindakan selalu dipenuhi oleh hal-hal yang baik;
 tidak mudah curiga, iri, atau pun dengki dengan prestasi
orang lain;
 bersikap mental terpuji;
 senantiasa meningkatkan kualitas diri;
 berkeinginan maju;
 berupaya memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukannya;
 terbuka terhadap saran dan kritik yang membangun;
 mudah diajak bekerja sama;
 bersedia membantu orang lain;
 penuh inisatif, kreatif dan dinamis;
 bekerja efisien dan produktif.
CASH FLOW QUADRANT
MEMAPARKAN BAGAIMANA CARA MEMPEROLEH
PENGHASILAN

E (EMPLOYE / PEGAWAI) B (BISNIS OWNER /

S (SELF EMPLOYE ) I (INVESTOR / PENANAM


BEKERJA SENDIRI

Materi kuliah Kewirausahaan 61


KETERANGAN
 E : PEGAWAI
 S : PEKERJA LEPAS
 B : PEMILIK USAHA
 I : PENANAM MODAL

 ANDA INGIN BERADA DI KUADRAN


YANG MANA????

Materi kuliah Kewirausahaan 62


PENJELASAN
 E : MEMPUNYAI PEKERJAAN &
BEKERJA UNTUK ORANG LAIN
 S : MENDAPAT PENGHASILAN DG
BEKERJA UNTUK DIRI SENDIRI
 B : MEMILIKI USAHA YANG
MENGHSLKAN UANG
 I : MENDAPAT PENGHASILAN DARI
BERBAGAI INVESTASI

Materi kuliah Kewirausahaan 63


ANDA BISA MEMPEROLEH PENGHASILAN
DI KEEMPAT KUADRAN
CONTOH : SEORANG DOKTER

 SEBAGAI : STAF RS, DOKTER MILITER,


SALON KECANTIKAN ( E )
 BUKA PRAKTEK PRIBADI , MENDIRIKAN
KANTOR, MENYEWA PEGAWAI ( S )
 MEMILIKI SEBUAH KLINIK/ LAB. ( B )
 INVESTOR DALAM BISNIS ORANG LAIN, SPT
, BURSA SAHAM, BURSA OBLIGASI, REAL
ESTATE ( I )
Materi kuliah Kewirausahaan 64
3 CARA MEMPERCEPAT SDR BERADA
DI KUADRANT BISNIS
1. Cari seorang pembimbing
Pembimbing : orang yang sudah melakukan apa
yang ingin anda lakukan & berhasil dalam
melakukannya
2. Usaha waralaba
Membeli sebuah sistim yang sudah berjalan dan
sudah terbukti keampuhannya Bukan membuat
sistim anda sendiri memusatkan pada upaya
mengembangkan orang2
3. Pemasaran jaringan
Yaitu sistim distribusi langsung

Materi kuliah Kewirausahaan 65


Catatan untuk berhasil
 Menaklukkan rasa takut ditolak
Berhenti mencemaskan apa yang dikatakan
orang lain
 Belajar memimpin orang
Bekerja dg berbagai jenis orang yang berbeda
Hal ini merupakan yang sangat sulit dlm bisnis
 Cari organisasi yang mempunyai komitmen
mengembangkan orang sebagai manusia ---
bukan seorang wiraniaga

Materi kuliah Kewirausahaan 66


Ciri – ciri Keberhasilan
 Mempunyai catatan prestasi

 Mempunyai peluang bisnis

 Mempunyai program pendidikan kejenjang yang tinggi.

 Mempunyai program bimbingan yang kuat

 Mempunyai orang-orang yang anda hormati dan sukai

Materi kuliah Kewirausahaan 67


MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA
1. Komitmen pribadi
2. Lingkungan dan pergaulan yang
kondusif
3. Melalui Pendidikan dan Pelatihan
4. Keadaan terpaksa
5. Proses berkelanjutan

68
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Melalui Komitmen Pribadi
Jiwa wirausaha ditandai dengan adanya komitmen
pribadi untuk dapat mandiri, mencapai sesuatu yang
diinginkan, menghindari ketergantungan pada orang
lain, agar lebih produktif dan untuk memaksimalkan
potensi diri.
Anda dapat memprogram ulang diri anda untuk
sukses melalui deklarasi tertulis, bahwa pikiran
perasaan, ucapan dan tindakan anda akan selalu
diperbaiki ke arah yang lebih baik (buat 1 deklarasi
setiap hari selama 1 bulan)

69
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Melalui Lingkungan dan Pergaulan yang
Kondusif
Dorongan untuk menumbuhkan jiwa
wirausaha dapat berasal dari lingkungan
pergaulan teman, famili, sahabat, karena
mereka dapat berdiskusi tentang ide
wirausaha, masalah yang dihadapi dan cara-
cara mengatasinya. Sehingga mempunyai
semangat, kemampuan dan pikiran untuk
menaklukan cara berfikir lamban dan malas.
70
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Melalui Pendidikan dan Pelatihan
Keberanian untuk membentuk jiwa
wirausaha juga didorong oleh dosen di
kampus atau lembaga pelatihan.

Mereka memberikan mata kuliah


kewirausahaan yang praktis dan menarik
sehingga membangkitkan minat mahasiswa
untuk berwirausaha.
71
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Karena Keadaan Terpaksa
Banyak orang yang sukses karena dipaksa
oleh keadaan. Mungkin pada awalnya
tujuannya hanya untuk memenuhi
kebutuhannya. Tetapi karena usahanya yang
keras, tidak gampang menyerah dan
berputus asa, sehingga akhirnya menjadi
wirausaha yang sukses.

72
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Melalui Proses Berkelanjutan

SUKSES
BERKELANJUTAN

Bertindak

Berlatih

Belajar

73
PROSES MENJADI WIRASWASTAWAN/
ENTERPRENUERSHIP

WIRASWASTAWAN
KESABARAN
KESABARAN MAMPU NEGOSIASI
LEADERSHIP
ENERGIK JUJUR
PRESTASI
KAYA IDE
TAQWA
KREATIF TANGG.JAWAB

INOVATIF ADA MODAL

MIMPI
SIKAP NEGATIF PROFESI WIRAUSAHA
 Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap
negatif masyarakat sehingga mereka kurang
berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain
sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur,
kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang
terhormat, pekerjaan rendah dan sebagainya.
Pandangan semacam ini dianut oleh sebagian
besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik.
Landasan filosofi inilah yang menyebabkan rakyat
Indonesia tidak termotivasi terjun ke dunia bisnis.
Kita jauh tertinggal dari negara tetangga, yang
seakan-akan memiliki spesialisasi dalam profesi
bisnis.

75
MERINTIS USAHA DAN MODEL
PENGEMBANGANNYA

76
CARA MEMASUKI DUNIA USAHA
Ada empat cara yang dapat dilakukan untuk memulai
suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu :
1. Merintis usaha baru (starting),
2. Membeli perusahaan orang lain (buying).
3. Kerja sama manajemen (franchising),
4. Memasuki Bisnis Keluarga

77
MEMBENTUK & MENDIRIKAN USAHA
BARU (Starting)
Yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen
yang dirancang sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru
yang dapat dirintis :
1. Perusahaan milik sendiri, yaitu bentuk usaha yang dimiliki
dan dikelola sendiri oleh seseorang,
2. Persekutuan (partnership), yaitu suatu kerja sama dua orang
atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha
3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), yaitu
perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan
modal saham-saham.
78
DUA PENDEKATAN DASAR PENDIRIAN USAHA
 Ada dua pendekatan utama yang digunakan
para wirausaha untuk mencari peluang dengan
mendirikan usaha baru, yaitu :
1. Pendekatan berdasarkan pengalaman,
ketrampilan, kemampuan, dan latar belakangnya
sendiri dalam menentukan jenis usaha yang akan
dirintis
2. Pendekatan berdasarkan kebutuhan pasar, yaitu
pendekatan yang menekankan pada pengamatan
lingkungan tentang kebutuhan pasar ditransfer
menjadi peluang-peluang bisnis

79
KOMPETENSI WIRAUSAHA
 Seorang wirausaha membutuhkan kompetensi sebagai
berikut :
 Kemampuan Teknik, yaitu kemampuan tentang
bagaimana memproduksi barang dan jasa serta cara
menyajikannya.
 Kemampuan Pemasaran, yaitu kemampuan tentang
bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga
yang tepat
 Kemampuan Finansial, yaitu kemampuan tentang
bagaimana memperoleh sumber-sumber dana dan cara
menggunakannya
 Kemampuan Hubungan, yaitu kemampuan tentang
bagaimana cara mencari, memelihara dan
mengembangkan relasi dan kemampuan komunikasi serta
negosiasi
80
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
merintis usaha baru :
1. Bidang dan jenis usaha yang akan dimasuki
2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan
dipilih
3. Tempat usaha yang akan dipilih
4. Organisasi usaha yang akan digunakan
5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh

81
MEMBELI PERUSAHAAN ORANG LAIN
(Buying)
Yaitu dengan membeli perusahaan yang telah
didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain
dengan nama dan organisasi usaha yang sudah ada.
Hal ini dilakukan karena memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya :
Resiko lebih sedikit
Lebih mudah, karena perusahaan sudah berjalan
sehingga ada jalinan dengan pelanggan dan
pemasok
Memiliki peluang untuk membeli dengan harga
yang bisa ditawar

82
EMPAT PENDEKATAN DASAR DALAM
MENENTUKAN NILAI WAJAR SEBUAH BISNIS
Kita dapat menentukan nilai sebuah perusahaan yang
akan dibeli menggunakan :
 Penilaian berdasarkan aktiva, mengukur bisnis
dengan melihat nilai aktiva-nya. Melibatkan perhitungan
nilai buku aktiva, nilai pengganti aktiva dan nilai likuidasi
aktiva.
 Penilaian berdasarkan pasar, sesuai harga
perusahaan yang setara.
 Penilaian berdasarkan laba, melihat nilai perusahaan
berdasarkan laba potensial di masa mendatang.
 Penilaian berdasarkan perputaran uang (arus kas),
dengan membandingkan antara expected dan required
rate of return dari investasi.

83
FAKTOR NON KUANTITATIF
DALAM MENILAI SEBUAH BISNIS
1. Persaingan
2. Pasar
3. Pengambangan komunitas dimasa yang akan
datang
4. Komitmen hukum
5. Kontrak serikat pekerja
6. Harga produk

84
Kerja Sama Manajemen (Franchising)
Yaitu kerja sama antara entrepreneur (franchisee)
dengan perusahaan besar (franchisor/parent company)
dalam mengadakan persetujuan perjanjian untuk
menyelenggarakan usaha. Bentuk usaha fanchisee
adalah duplikasi dari perusahaan franchisor.
 Kerja sama ini biasanya dengan dukungan awal
seperti pemilihan tempat, rencana bangunan,
pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan
karyawan, advertensi, pembukuan, pencatatan dan
akuntansi, konsultasi, standar, promosi,
pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum, dan
sumber-sumber permodalan.

85
GAMBAR SISTEM FRANCHISING
FRANCHISOR ADALAH FRANCHISOR ADALAH
PRODUSEN/PENCIPTA PENJUAL

Franchisee adalah pendiri


Franchisee adalah penjual
retail, seperti
Seperti minuman
minimarket/toko
dingin botolan
Misalnya :
Misalnya : INDOMART
COCA COLA SUPERINDO
PEPSI ALFAMART
86
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
FRANCHISING
KELEBIHAN KEKURANGAN
 Pelatihan formal  Pajak Franchise
 Batuan manajemen  Royalti
keuangan
 Metode pemasaran yang  Batas pertumbuhan
telah terbukti  Kurangnya kebebasan
 Bantuan manajemen dalam operasi
operasional
 Franchisor mungkin
 Jangka waktu permulaan
bisnis lebih cepat
penyalur tunggal dari
 Tingkat kegagalan
beberapa perlengkapan
keseluruhan lebih rendah

87
MEMASUKI BISNIS KELUARGA
 Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan
yang anggota keluarganya secara langsung
terlibat dalam kepemilikan dan/atau jabatan/
fungsi.
 Setiap bisnis keluarga mengembangkan cara
tertentu di dalam mengerjakan segala
sesuatu dan prioritas tertentu sehingga
memberikan keunikan pada tiap perusahaan.
Pola perilaku dan kepercayaan yang khusus
ini membentuk budaya organisasi
perusahaan.
88
BUDAYA DALAM BISNIS KELUARGA
 Konfigurasi Budaya dalam bisnis keluarga merupakan
keseluruhan budaya dari perusahaan keluarga yang terdiri dari
bisnis perusahaan, keluarga dan pola pemerintah.

KONFIGURASI
BUDAYA
POLA BISNIS PERUSAHAAN
POLA PEMERINTAH
KELUARGA

POLA KELUARGA

89
KEUNGGULAN PERUSAHAAN KELUARGA
 Memelihara nilai kemanusiaan di tempat kerja,
bisnis keluarga dapat dengan mudah menunjukkan
tingkat perhatian yang lebih tinggi bagi tiap orang
dari pada perusahaan-perusahaan pada umumnya
 Memfokuskan pada pelaksanaan jangka panjang,
manager keluarga dapat mengambil pandangan
jangka panjang yang lebih mudah dari pada
manager perusahaan yang dinilai hasilnya tiap
tahun
 Memperluas kualitas, karena mereka memiliki
taruhan di dalam memelihara reputasi keluarga,
anggota keluarga mungkin mempertahankan tradisi
memberikan kualitas dan nilai bagi konsumen.
90
FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN
DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA
 Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat
tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha.
Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan
wirausaha gagal dalam menjalankan usaha
barunya, adalah :
a. Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab
utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
b. Kurang berpengalaman
Baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan
usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan
mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
91
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan.
Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik faktor yang paling
utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas.
Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.
d. Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali
gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan
dalam pelaksanaan.
e. Lokasi yang kurang memadai.
Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang
menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis
dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena
kurang efisien.

92
f. Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat kaitannya dengan efisiensi dan efektifitas.
Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat
tidak efisien dan tidak efektif.
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan
mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal.
Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal adalah besar.
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
kewirausahaan.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila
berani mengadakan perubahan dan mampu membuat
peralihan setiap waktu.

93
 Beberapa potensi yang membuat
seseorang mundur dari kewirausahaan
yaitu :
a.Pendapatan yang tidak menentu.
Baik pada tahap awal maupun tahap pertumbuhan,
dalam bisnis tidak ada jaminan untuk terus
memperoleh pendapatan yang berkesinambungan.
Dalam bisnis, sewaktu-waktu kita dapat rugi atau
untung. Kondisi ketidaktentuan ini menjadi potensi
seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.

94
b. Kerugian akibat hilangnya modal investasi.
Tingkat kegagalan bagi usaha baru sangatlah tinggi.
Dari data diketahui bahwa tingkat mortalitas/
kegagalan usaha kecil di Indonesia mencapai 78
persen. Kegagalan investasi mengakibatkan
seseorang mundur dari kegiatan berwirausaha.
Padahal bagi seorang wirausaha, kegagalan
sebaiknya dipandang sebagai pelajaran berharga.

95
c. Perlu kerja keras dan waktu yang lama.
Wirausaha biasanya bekerja sendiri mulai dari
pembelian, pengolahan, penjualan, dan pembukuan.
Waktu yang lama dan keharusan bekerja keras dalam
berwirausaha mengakibatkan orang yang ingin menjadi
wirausaha menjadi mundur.

96
d. Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun
usahanya mantap.
Kualitas kehidupan yang tidak segera meningkat dalam
usaha, akan mengakibatkan seseorang mundur dari
kegiatan berwirausaha. Misalnya, pedagang yang
kualitas kehidupannya tidak meningkat, maka akan
mundur dari usaha dagangnya dan masuk ke usaha lain.

97
PENUTUP
 Semua cara diatas bisa anda tempuh
sebagai pintu masuk dunia usaha.
 Empat cara tersebut memiliki
keunggulan dan kekurangan masing-
masing dan kita dapat memilih salah
satu ataupun gabungan
 Langkah yang terbaik adalah dengan
belajar, berlatih, bertindak, dan
sukses.

98
MANAJEMEN
KEWIRAUSAHAAN

99
MANAJEMEN
Adalah proses penentuan dan pencapaian
tujuan-tujuan melalui pelaksanaan fungsi-
fungsi dasar (planning, organizing, staffing,
directing and controlling) dalam penggunaan
sumber-sumber tenaga kerja,modal, material
dan informasi

100
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

Pengawasan Perencanaan

Pengkoordinasian Pengorganisasian

Pengarahan

101
POINT-POINT PENTING DEFINISI
MANAJER
 Manajer membuat keputusan yang sadar
untuk menetapkan tujuan dan mencapai
tujuan-tujuan
 Manajer mencapai tujuan melalui orang
lain
 Manajer bekerja baik dengan individu-
individu maupun kelompok-kelompok
 Prinsip 1 : Semua Pekerjaan dapat diobservasi
dan dianalisis guna menentukan satu cara terbaik
untuk menyelesaikannya 102
PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN ILMIAH
(Menurut Taylor, )
 Prinsip 2 : Orang yang tepat untuk memangku
jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah
 Prinsip 3 : Kita dapat menjamin bahwa cara
terbaik tersebut diikuti dengan menggaji
pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu
menyamakan gaji dengan hasil kerja
 Prinsip 4 : Menempatkan Manajer dalam
Perencanaan, Persiapan dan Pemeriksanaan
pekerjaan.

103
TINGKATAN MANAJEMEN
 MANAJEMEN PUNCAK (CEO,
Presiden yang membawahi Vice
President)
 MANAJEMEN MENENGAH (dibawah
Vice President tetapi diatas
supervisor)
 MANAJEMEN TINGKAT BAWAH
(Supervisor)

104
Gambar Piramida Manajemen

Jumlah keputusan
pokok yang diambil
Manajemen pada
Puncak atau setiap jenjang
Manajemen
Institusional

Manajemen Madya
atau
Manajemen Administratif

Manajemen Operasional
atau
Manajemen Supervisori

105
AREA MANAJEMEN
 MANAJER PEMASARAN
 MANAJER OPERASI
 MANAJER KEUANGAN
 MANAJER SUMBER DAYA
MANUSIA

106
FUNGSI MANAJEMEN
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penentuan Personalia
4. Pengarahan
5. Pengendalian

107
1. Perencanaan
Pengidentifikasian tujuan-tujuan dan cara-cara
alternatif untuk mencapai tujuan
 Lamanya waku dan cakupan perncanaan
 Pengaruh-pengaruh dan perencanaan
 Kontinuitas dan fleksibilitas

108
2. Pengorganisasian
 Kegiatan penyusunan dan pengalokasian
sumber daya – sumber daya yang diperlukan
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi
 Penentuan hubungan wewenang
3. Penentuan Personalia (Staffing)
 Berusaha menentukan orang-orang yang tepat
dan sesuai dengan kebutuhan organisasi
 Mempertahankan mereka

109
4. Pengarahan (Directing)
 Kepemimpinan
 Mengembangkan suasana / iklim kerja yang baik
 Memotivasi karyawan

5. Pengendalian
 Menentukan standar
 Mengukur kinerja yang sebenarnya
 Menganalisa hasil
 Melakukan koreksi apabila diperlukan

110
KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MANAJEMEN
 Ketrampilan Teknik (Technical Skill)
 Ketrampilan Kemanusiaan (Human Skill)
 Ketrampilan Konseptual (Conseptual Skill)

111
KIAT-KIAT MANAJEMEN
KEWIRAUSAHAAN
Manajemen kewirausahaan menyangkut
semua kekuatan perusahaan yang menjamin
bahwa usahanya betul-betul eksis (ada dan
berlangsung), bila usahanya ingin berhasil
para wirausaha menggunakan proses
kreatifitas dan inovasi sebagai alat
pemberdayaan sumber-sumber ekonomi
untuk menciptakan nilai tambah barang dan
jasa disamping fungsi-fungsi manajemen.

112
ORGANISASI WIRAUSAHA
 Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada
lingkup atau cakupan usaha yang akan dimasuki.
Semakin besar lingkup usaha, semakin kompleks
organisasinya. Sebaliknya semakin kecil lingkup
usaha, maka semakin sederhana organisasinya.
Pada lingkup atau skala usaha kecil, organisasi
usaha pada umumnya dikelola sendiri. Pengusaha
kecil pada umumnya berperan sebagai small
business owner manager atau small business
operator.

113
 Meskipun pengusaha usaha kecil identik dengan
"owner business manager", jika skala dan lingkup
usahanya semakin besar, maka pengelolaannya
tidak bisa dikerjakan sendiri akan tetapi harus
melibatkan orang lain.
 Bagian-bagian kegiatan bisnis tertentu seperti
bagian penjualan, bagian pembelian, bagian
pengadministrasian, dan bagian keuangan
masing-masing memerlukan tenaga tersendiri dan
perlu bantuan orang lain.

114
FUNGSI KEWIRAUSAHAAN
DAN FUNGSI MANAJEMEN
 Dilihat dari fungsi kewirausahaan dan fungsi
manajemen, dalam perusahaan kecil fungsi
manajemen relatif tidak begitu besar, sedangkan
fungsi kewirausahaan sangat besar perannya
karena dasarnya adalah kreativitas dan
keinovasian.
 Sebaliknya, dalam perusahaan besar fungsi
kewirausahaan relatif tidak begitu besar,
sedangkan fungsi manajemen sangat besar,
karena dasarnya adalah fungsi-fungsi manajemen.

115
TANTANGAN SUMBERDAYA
KEWIRAUSAHAAN
Tantangan persaingan
global

Tantangan Tantangan
Pertumbuhan penduduk Pengangguran

Tantangan Tantangan Tantangan


Keanekaragaman Sumberdaya Tanggung jawab sosial
Angkatan kerja kewirausahaan

Tantangan Tantangan
Etika Kemajuan Teknologi

Tantangan Gaya hidup


& kecenderungannya
116
Pilihan Entrepreneurship
• Karyawan: Bekerja pada orang lain, professional
executive (decision maker)
• Intrapreneur: Karyawan dengan jiwa kewirausahaan
(inovatif dan tajam dalam melihat peluang). Yang dicari
adalah kemerdekaan dan akses terhadap resources
• Entrepreneur: Memiliki usaha yang dikembangkan
sendiri, pengambil resiko
• Social entrepreneur: Pelaku kegiatan sosial berwatak
entrepreneur
• Eco-Preneur: Wirausaha dalam bidang lingkungan hidup
STUDI KELAYAKAN USAHA

118
MIND SET
 WHAT – APA ITU?
 WHY – MENGAPA HARUS ?
 WHEN – KAPAN ?
 WHERE – DIMANA ?
 WHO – SIAPA
 HOW – BAGAIMANA ?
PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA
 Studi kelayakan usaha
 ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu
bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan
menguntungkan secara kontinyu.
 Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep
dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses
pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan
manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam
studi ini, pertimbangan-pertimbangan ekonomis dan
teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar
implementasi kegiatan usaha.

120
Manfaat Studi Kelayakan Bisnis antara lain :
 Untuk merintis usaha baru, misalnya untuk membuka
toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa,
membuka usaha dagang, dan lain sebagainya.
 Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada,
misalnya untuk menambah kapasitas pabrik, untuk
memperluas skala usaha, untuk mengganti
peralatan/mesin, untuk menambah mesin baru, untuk
memperluas cakupan usaha, dan sebagainya.
 Untuk memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang
paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang,
pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi proyek A atau
proyek B, dan lain sebagainya
121
Pihak-pihak yang berkepentingan dengan studi
kelayakan usaha, di antaranya :

 Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)


Studi kelayakan sangat penting dilakukan supaya kegiatan
bisnisnya tidak mengalami kegagalan dan dapat memberi
keuntungan sepanjang waktu.
 Pihak Investor dan Penyandang Dana
Studi kelayakan digunakan sebagai bahan pertimbangan layak
tidaknya investasi dilakukan. Apakah investasi yang dilakukannya
memberikan jaminan pengembalian investasi (return on
invesment) yang memadai atau tidak.
 Pihak Masyarakat dan Pemerintah
Studi kelayakan juga diperlukan terutama sebagai bahan kajian
apakah usaha yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi
masyarakat sekitarnya atau malah merugikan. Bagaimana dampak
lingkungannya apakah positif atau negatif.
122
TUJUAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
 Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk
menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu
besar pada peluang bisnis yang kurang menguntungkan.
 Tentu saja studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi
biaya tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan resiko
kegagalan dari investasi bisnis.

123
INTENSITAS STUDI KELAYAKAN
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas
(kedalaman) dalam studi kelayakan antara lain :
1. Besarnya modal yang di investasikan
 Umumnya semain besar jumlah modal
ditanamkan semakin mendalam studi kelayakan
dilakukan.
2. Tingkat ketidakpastian proyek
 Semakin sulit memperkirakan penghasilan
penjualan, biaya, aliran kas dll, semakin berhati -
hati dalam melakukan studi kelayakan.

124
3. Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi
investasi bisnis
 Semakin banyak faktor-fakor yang
mempengaruhi implementasi proyek investasi
maka semakin berhati-hati melaksanakan studi
kelayakan.
 Jadi semakin besar modal yang di investasikan,
semakin tinggi ketidakpastian dan semakin
komples faktor-fakor yang mempengaruhi maka
semakin mendalah studi kelayakan dilakukan

125
PROSES STUDI KELAYAKAN BISNIS

1. Tahap Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan


2. Tahap Memformulasikan Tujuan
3. Tahapan Analisis
4. Tahap Keputusan

126
PROSES STUDI GAGASAN USAHA

KELAYAKAN BISNIS
TUJUAN
(Visi dan Misi)

ANALISIS/EVALUASI
1. PASAR
2. PRODUKSI/OPERASI
3. MANAJEMEN
4. KEUANGAN
5. ASPEK-ASPEK LAIN

KEPUTUSAN

DILAKSANAKAN TIDAK DILAKSANAKAN

(GO) (NO GO)

127
TAHAP PENEMUAN IDE ATAU
PERUMUSAN GAGASAN
 Tahap penemuan ide ialah tahap dimana
wirausaha memiliki ide untuk merintis
usaha baru atau mengembangkan
usaha yang sudah ada. Ide tersebut
kemudian dirumuskan dan diidentifikasi.

128
TAHAP MEMFORMULASIKAN TUJUAN
 Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan
misi bisnis. Apa visi dan misi bisnis yang
hendak diemban, setelah jenis bisnis tersebut
diidentifikasi?
 Apakah visi dan misi bisnis yang akan
dikembangkan tersebut benar-benar dapat
menjadi kenyataan atau tidak. Semuanya
dirumuskan dalam bentuk tujuan.

129
TAHAPAN ANALISIS
Tahap ini adalah tahap pengkajian ide bisnis,
apakah ide bisnis anda akan dapat mencapai
tujuan atau tidak.
Aspek-aspek yang harus dikaji dan dicermati
adalah :
 Aspek Pasar, (mencakup produk yang akan di
pasarkan, peluang pasar, permintaan dan
penawaran, segmentasi pasar, pasar sasaran,
ukuran pasar, perkembangan pasar, struktur pasar
dan strategi bersaing).

130
Struktur Pola Pikir Konsepsional
 Aspek Teknik Produksi / Operasi, (lokasi,
bangunan gedung, mesin dan peralatan, bahan
baku dan bahan penolong, tenaga kerja, metode
produksi, lokasi dan lay-out pabrik, atau tempat
usaha).
 Aspek Manajemen / Pengelolaan, (organisasi,
aspek pengelolaan, aspek tenaga kerja, aspek
kepemilikan, aspek yuridis, aspek lingkungan, dan
sebagainya. Aspek yuridis dan lingkungan perlu
menjadi bahan analisis sebab perusahaan harus
mendapat pengakuan dari berbagai pihak dan
harus ramah lingkungan).
132
 Aspek Finansial / Keuangan, (sumber dana,
penggunaan dana, proyeksi biaya, proyeksi
pendapatan, proyeksi keuntungan dan
proyeksi aliran kas).
 Aspek lain-lain yang relevan, antara lain
seperti :
 Aspek Ekonomi
 Aspek Keamanan
 Aspek Sosial Budaya
 Aspek Amdal, dll

133
TAHAP KEPUTUSAN
 Langkah yang terakhir adalah tahapan
mengambil keputusan. Apakah bisnis
layak dilaksanakan atau tidak.
 Karena menyangkut keperluan investasi
yang mengandung risiko, maka
keputusan bisnis biasanya berdasarkan
beberapa kriteria investasi, seperti Pay
Back Period (PBP), Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return.

134
Analisis Aspek Pemasaran
Kebutuhan keinginan konsumen Masa hidup produk

Segmentasi Pasar Target Nilai tambah

Pertumbuhan pasar Laba kotor Pangsa Pasar

Volume Bahan baku Tenaga kerja

Lokasi Mesin/peralatan Bahan penolong Lay out

ANALISIS PRODUKSI / OPERASI


135
Analisis Aspek Manajemen
Organisasi Karyawan
Kepemilikan Tim manajemen

Analisis
Aspek
Keuangan

Proyeksi
Kebutuhan Sumber Proyeksi Proyeksi
Rugi
Dana Dana Neraca Aliran Kas
Laba

Kas Kas Kas


Masuk Keluar Bersih

136
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS
a. Analisis Aspek Pemasaran
 Kebutuhan dan Keinginan Konsumen,
Barang dan jasa apa yang banyak dibutuhkan dan
diinginkan konsumen? Berapa banyak yang mereka
butuhkan? Bagaimana daya beli mereka? Kapan mereka
membutuhkan?
 Segmentasi Pasar.
Pelanggan dikelompokan dan diidentifikasi, misalnya
berdasarkan geografi, demografi, dan sosial budaya .
 Target.
Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang
dapat diraih.

137
 Nilai Tambah.
Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan
jasa pada setiap rantai pemasaran mulai dari pemasok,
agen, sampai pada konsumen akhir. Nilai tambah barang
dan jasa biasanya diukur dengan harga.
 Masa Hidup Produk.
Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa
bertahan lama atau tidak. Apakah ukuran lama masa
produk lebih dari waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan laba sampai modal kembali atau tidak?

138
 Struktur Pasar
Harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan
dipasarkan termasuk pasar persaingan tidak sempurna
seperti pasar monopoli, oligopoli, dan dan monopolistic
competation ataukah termasuk pasar persaingan
sempurna.
 Persaingan dan Strategi Pesaing.
Harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi atau
rendah. Jika tinggi bahkan ketat berarti peluang pasar
rendah.
 Ukuran Pasar.
Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan.
Jika volume penjualan tinggi berarti pasar potensial.

139
 Pertumbuhan Pasar.
Dapat dianalisis dari pertumbuhan volume penjualan.
Jika pertumbuhan pasar tinggi (misalnya > 20 %),
berarti potensi pasar tinggi.
 Laba Kotor.
Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau
rendah? Jika profit margin kotor > 20 % berarti pasar
potensial.
 Pangsa Pasar
Dapat dianalisis dari selisih antara jumlah barang dan
jasa yang diminta dengan jumlah barang dan jasa
yang ditawarkan.

140
b. Analisis Aspek Produksi / Operasi
 Lokasi Operasi.
Hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan
paling efisien baik bagi perusahaan itu sendiri maupun
bagi pelanggannya. Misalnya dekat ke pemasok,
dekat ke konsumen, dekat ke alat transport atau di
antara ketiganya.
 Volume Operasi.
Harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi
perrnintaan, sehingga tidak teradi kelebihan dan
kekurangan kapasitas, Volume operasi yang
berkelebihan akan menimbulkan permasalahan baru
dalam penyimpanan.

141
 Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan harus sesuai dengan
perkembangan teknologi masa kini dan yang akan
datang, serta harus disesuaikan dengan luas produksi
supaya tidak terjadi kelebihan kapasitas
 Bahan Baku dan Bahan Penolong
Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya
yang diperlukan harus cukup tersedia. Persediaan
tersebut harus sesuai dengan kebutuhan, sehingga
persediaan tersebut efisien.

142
 Tenaga Kerja.
Jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan
dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan
untuk menyelesaikan pekerjaan itu, supaya lebih tepat,
lebih cepat, dan lebih hemat (efisien).
 Lay-out.
Lay-out adalah tata ruang atau tata letak berbagai
fasilitas operasi. Lay-out harus tepat dan prosesnya
praktis sehingga efisien.

143
c. Analisis Aspek Manajemen
 Kepemilikan.
Apakah unit bisnis yang akan didirikan milik pribadi
(perseorangan) atau milik bersama (persekutuan
seperti CV, PT, dan bentuk badan usaha lainnya). Apa
saja keuntungan dan kerugian dari unit bisnis yang
kita pilih tersebut? Hendaknya dipilih yang tidak
berisiko terlalu tinggi dan menguntungkan.
 Organisasi.
organisasi apa yang diperlukan? Apakah organisasi
lini, organisasi staf, lini dan staf atau bentuk lainnya.
Tentukan jenis yang paling tepat dan efisien.

144
 Tim Manajemen.
Apakah bisnis akan dikelola sendiri atau melibatkan
orang lain secara profesional. Tergantung pada skala
usaha dan kemampuan yang dimiliki wirausaha.
 Karyawan
Karyawan harus disesuaikan dengan jumlah,
kualifikasi dan kualitas yang diperlukan.

145
d. Analisis Aspek Keuangan
 Kebutuhan Dana.
kebutuhan dana untuk operasional perusahaan,
misalnya berapa besarnya dana untuk aktiva tetap,
untuk modal kerja dan pembiayaan awal
 Sumber Dana.
Ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu
sumber dana internal (misalnya modal yang disetor,
laba yang ditahan, penyusutan) dan modal eksternal
(misalnya saham-saham, obligasi, dan pinjaman).

146
 Proyeksi Neraca.
Sangat penting untuk mengetahui posisi harta dan
kekayaan serta untuk mengetahui kondisi keuangan
lainnya. Misalnya posisi aktiva lancar, aktiva tetap,
pasiva lancar, kewajiban jangka panjang dan kekayaan
bersih.
 Proyeksi Rugi & Laba.
Proyeksi rugi & laba dari tahun ke tahun
menggambarkan perkiraan laba atau rugi di masa yang
akan datang. Komponen rugi & laba meliputi proyeksi
penjualan, proyeksi biaya, dan proyeksi rugi /laba
bersih.

147
 Proyeksi Aliran Kas (Cash Flow).
Dari aliran kas dapat dilihat kemampuan perusahaan
untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban
keuangannya.
Ada tiga jenis aliran kas, yaitu :
 Aliran kas masuk (cash inflow), merupakan
penerimaan-penerimaan yang berupa hasil penjualan
atau pendapatan.
 Aliran kas keluar (cash outflow), merupakan
biaya-biaya termasuk pembayaran bunga dan pajak.
 Aliran kas masuk bersih (net cash in-flow), merupakan
selisih dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar
ditambah penyusutan dengan diperhitungkan bunga
setelah pajak.

148
KRITERIA INVESTASI
 Untuk mengetahui layak tidaknya suatu
investasi yang dilakukan dan menguntungkan
secara ekonomis, dipergunakan empat kriteria
yaitu metode Payback Periode, Net Present
Value, Internal Rate of Return dan Probability
Index.

149
PAYBACK PERIODE (PBP)
 Payback Periode adalah suatu periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi.
 Payback Periode sangat penting untuk menghitung
jangka waktu pengembalian investasi. Semakin cepat
payback periodenya maka semakin baik bisnis
tersebut
 Jika Payback Period lebih pendek waktunya daripada
maximum Payback Period, maka usulan investasi
dapat diterima. .

150
NET PRESENT VALUE (NPV)
 Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang
investasi dengan nilai sekarang penerimaan-
penerimaan kas bersih (operasional maupun
terminal cash flow) dimasa yang akan datang.
 Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas
bersih dimasa yang akan datang lebih besar dari
pada nilai sekarang investasi maka proyek
dinyatakan menguntungkan sehinga diterima,
sedangkan apabila lebih kecil (NPV negatif) proyek
ditolak karena tidak menguntungkan.

151
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
 Metode ini menghitung tingkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
dimasa-masa yang mendatang.
 Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari pada
tingat bunga relevan (tingat keuntungan yang
disyaratkan) maka investasi dikatakan
menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan
merugikan.

152
PROBABILITY INDEXS (PI)
 Metode ini menghitung perbandingan antara nilai
sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang
investasi.
 Kalau profitability index lebih besar dari 1 maka
proyek dikatakan menguntungkan, kalau dibawah
1 merugikan.

153
PENYUSUNAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Setelah menganalisis berbagai aspek bisnis dengan secermat mungkin dan secara
ekonomis dinyatakan layak maka langkah selanjutnya menyusun laporan studi kelayakan.
Sistematika laporan studi kelayakan pada umumnya berisikan sebagai berikut :
RINGKASAN PROYEK
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru / Pengembangan Bisnis.


1.2. Nama dan Alamat Perusahaan
1.3. Bidang Usaha
1.4. Bentuk Perusahaan
1.5. Gambaran Perkembangan Perusahaan (untuk perusahaan yang sudah ada).

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN DEWASA INI


(Untuk perusahaan yang sudah ada)
2.1. Gambaran Umum Perusahaan
2.2. Perizinan
2.3. Aspek Teknis Produksi / Operasi
2.4. Aspek Pemasaran
2.5. Aspek Manajemen
2.6. Aspek Keuangan

154
BAB III. PROYEK YANG DIUSULKAN
(Untuk proyek bisnis baru)
3.1. Proyek yang Diusulkan
a. Sifat investasi (baru/perluasan)
b. Jenis Produk (produk utama dan sampingan)
3.2. Aspek Teknis
a. Sifat Proyek
b. Jenis dan jumlah Produksi
c. Lokasi
d. Bangunan
e. Mesin dan Peralatan
f. Lay out Proses
g. Proses Produksi
h. Kapasitas Produksi
i. Bahan Baku dan Bahan Penolong
j. Tenaga Kerja.

155
3.3. Aspek Pemasaran
a. Peluang Pasar
b. Daerah Pemasaran (Market Segmenting)
c. Pasar Sasaran (Market Targeting)
d. Volume dan Harga Penjualan
e. Masa Hidup Produk
f. Struktur Pasar
g. Persaingan dan Strategi Bersaing
h. Ukuran Pasar dan Pertumbuhannya
i. Pangsa Pasar
j. Gross Profit Margin
3.4. Aspek Manajemen
a. Kepemilikan
b. Struktur Organisasi
c. Tim Manajemen
d. Tenaga Kerja/Karyawan

156
3.5. Aspek Keuangan
a. Kebutuhan Dana
b. Sumber Dana
c. Prediksi Pendapatan
d. Prediksi Biaya
e. Prediksi Rugi Laba
f. Kriteria Investasi

BAB IV KESIMPULAN
LAMPIRAN

157
KIAT MELIHAT DAN
MEMBERDAYAKAN PELUANG BISNIS

158
PELUANG
 Disekitar kita terdapat banyak sekali
peluang.
 Bagi seseorang yang mempunyai
kepekaan, kreatifitas, inovasi, serta
keberanian dalam mengambil resiko,
setiap aspek kehidupan menimbulkan
peluang.

159
APA SUMBER KEWIRAUSAHAAN ?
 Kewirausahaan dasarnya Kreativitas Kreativitas
dasarnya “Mimpi” tentang peluang usaha, profit, dsb.

 Mengapa banyak orang bermimpi tapi tidak menjadi


wirausahawan ?
 Alasan :
1. Tidak memulai usaha
2. Takut gagal / rugi
3. Tidak punya modal
4. Umur sudah tua
5. Tidak punya pengalaman
6. Persaingan ketat
7. Mitos etnis, dsb.
Bagaimana Memanfaatkan Peluang
Usaha ?
1. Pelajari kebutuhan pasar
Peluang bisa muncul dari :
a. Hobi atau kesenangan pribadi
b. Kegunaan lain dari suatu barang
c. Pemanfaatan produk/limbah dari produk lain
d. Kebutuhan akan sesuatu (produk/jasa)
2. Analisislah gagasan usaha anda (apa laku dijual,
berapa biayanya, berapa keuntungannya)
3. Mulailah usaha
Bagaimana Mempertahankan
Kehidupan Usaha ?
1. Kemampuannya memenuhi kebutuhan
pasar sasaran
2. Kemampuannya mengelola usaha berbasis
keunggulan biaya
3. Kemampuannya tampil beda, dlm hal
kualitas, layanan, dsb.
( M Porter, 2000 )
Petunjuk Usahawan :
1. Carilah jenis usaha yang menyenangkan diri
anda , bisa hobi atau bukan.
2. Bagaimana pasarnya.
3. Penguasaan teknis pembuatannya, tenaga
kerja, bahan baku.
4. Bagaimana prospek keuntungannya ?
5. Bagaimana persaingannya ?
6. Bagaimana risiko usahanya ?
7. Bagaimana mengelolanya (manajemennya)
Apakah langkah tsb menjamin keberhasilan ?
Nasehat usahawan sukses
1. Memulai usaha memang berisiko, tetapi
tidak memulai jauh lebih berisiko, karena
tidak ada harapan perubahan/ kemajuan
2. Pikirkan risiko usaha bukan hanya terjadi
pada anda, tapi hampir semua pengusaha
sukses sudah pernah mengalami risiko
usaha.
3. Tdk ada masalah yang bermasalah, yang
menjadi masalah adalah cara kita yang
salah dlm memecahkan masalah. Bulatkan
tekad anda utk memulai usaha niscaya akan
menemukan solusi terbaik. Tuhan memberi
masalah sekaligus solusinya.
MUNCULNYA PELUANG
Peluang muncul karena :
1. Masalah-masalah
2. Kebutuhan-kebutuhan
3. Keinginan-keinginan
4. Karena diciptakan

165
1. PELUANG MUNCUL DARI MASALAH
Sebagian orang menganggap bahwa
“masalah” adalah sesuatu yang :
 menyusahkan,
 merugikan,
 Menyengsarakan
 Memusingkan
 dan lain sebagainya

166
 Sementara sebagian kecil orang yang
berfikir lebih jernih dapat melihat bahwa di
setiap masalah pasti ada penyelesaian.
 Bahkan jika kita mau hidup lebih baik, maka
akan selalu berhadapan dengan lebih
banyak lagi masalah.
 Masalah adalah kehidupan maka semakin
banyak masalah yang diselesaikan “hidup
menjadi lebih hidup”

167
Masalah dan Peluang
 masalah-masalah yang muncul dalam
kehidupan justru memberikan atau
melahirkan banyak peluang usaha.
 Sebab semua masalah memerlukan solusi,

alternatif pemecahan dan jalan keluar yang


dapat memberikan nilai ekonomis bagi yang
mampu menawarkannya sesuai kebutuhan
yang ada.

168
2. PELUANG MUNCUL DARI
KEBUTUHAN-KEBUTUHAN
 Dalam kehidupan setiap manusia wajib
memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup, baik
kebutuhan dasar maupun pengembangannya.
 Kebutuhan-kebutuhan tersebut antara lain :
 Sandang
 Pangan
 Papan (Perumahan)
 Pendidikan
 Kesehatan
 dsb

169
 Semua kebutuhan diatas memunculkan
permintaan dan penawaran, maka melahirkan
peluang-peluang untuk memenuhi permintaan.

 Dalam perkembangnya, kebutuhan manusia akan


barang dan jasa meningkat dengan sangat
dasyat baik dalam jenis komoditinya maupun
jumlahnya.

 Karena itu terdapat berjuta-juta peluang untuk


memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut

170
3. PELUANG MUNCUL DARI
KEINGINAN - KEINGINAN
 Manusia mempunyai keinginan tidak
terbatas, baik pada jenis maupun
jumlahnya.
 Karena itu peluang yang muncul dari
keinginan-keinginan manusia juga tak
terbatas banyaknya.
 Jadi pada dasarnya peluang untuk
membuka usaha sangat terbuka lebar.

171
4. PELUANG MUNCUL KARENA
DICIPTAKAN
 Peluang muncul, bukan saja karena timbulnya
masalah, kebutuhan dan keinginan baru, tetapi juga
bisa muncul karena diciptakan.
 Seorang wirausahawan dicirikan dengan
banyaknya pemikiran-pemikiran baru dan mencoba
untuk mengimplementasikan hasil pemikirannya,
sehingga bisa menciptakan nilai tambah dari setiap
produk dan jasa yang dihasilkan.
 Jadi dalam proses penciptaan kreasi dan inovasi
baru tersebut dapat menciptakan peluang-peluang
usaha baru.

172
PEMBERDAYAAN PELUANG
 Masalahnya dalam pemberdayaaan
peluang, :
1. Orang bodoh menyia-nyiakan peluang,
2. Orang pintar menunggu peluang,
3. Orang bijak mencari peluang
4. Orang yang pintar dan bijak akan
menciptakan peluang.

173
KEBERUNTUNGAN
(Peter F. Drucker)

“Keberuntungan adalah pertemuan antara


persiapan dengan kesempatan (peluang)”

174
Kunci untuk mendapatkan beberuntungan :

 Melakukan sesuatu yang seharusnya (the


right things),
 Pada saat yang tepat (at the right time) dan
 Dengan cara yang benar (in the right way).
 Sukai apa yang anda kerjakan dan kerjakan
apa yang anda sukai.

175
PERSIAPAN-PERSIAPAN UNTUK
MENANGKAP PELUANG
1. Menumbuhkan jiwa wirausaha
2. Menentukan ide bisnis yang anda minati
3. Melakukan studi kelayakan
4. Keberanian mengambil resiko
5. Bersedia me-manage usaha
6. Memiliki kecerdasan finansial

176
BERTINDAK MENANGKAP PELUANG
 Anda semua telah diberi dua anugerah yang luar biasa
yaitu pikiran anda dan waktu anda. Terserah pada anda
untuk melakukan apa yang anda senangi dengan
keduanya.
 Anda dan masa depan anak-anak anda akan ditentukan
oleh pilihan yang anda buat sekarang, bukan besok.
Karena itu bertindaklah untuk menangkap peluang, mulai
dari diri sendiri, dari sekarang dan dari yang terkecil.
 Semoga anda bahagia dengan anugerah yang
menakjubkan yang kita rasakan dalam kehidupan ini,
amien…...

177
MANAJEMEN RESIKO

178
PENDAHULUAN
 Kebanyakan orang ingin mengelakkan
resiko, karena ingin selalu aman dan hidup
tentram, maka memang kebanyakan orang
takut menanggung resiko.
 Namun semua tahap kehidupan kita
mengandung resiko. Kemanapun kita lari
dari resiko, maka disitupun kita akan
menemukan resiko yang lainnya. Karena
resiko merupakan bagian tidak terpisahkan
dari hidup kita.

179
 Berbagai definisi dapat diberikan kepada
kata resiko itu, namun secara sederhana
resiko artinya kemungkinan akan terjadinya
akibat buruk atau akibat yang merugikan,
seperti kehilangan, cedera, kebakaran dan
sebagainya.
 Tidak ada metode apapun yang bisa
menjamin seratus persen bahwa akibat
buruk itu dapat terhindarkan, kecuali kalau
kegiatan yang mengandung resiko itu tidak
dilakukan.
180
 Agar resiko tidak menghalangi kegiatan
perusahaan, maka seharusnyalah resiko
tersebut di-manage dengan sebaik-
baiknya!

181
Tugas Manajemen Resiko
 Mengidentifikasi resiko-resiko yang dihadapi,
 Mengukur atau menentukan besarnya resiko
 Mencarikan jalan keluar untuk menghadapi
atau menangani resiko itu.
 Ini berarti orang harus menyusun strategi
untuk memperkecil ataupun mengendalikan
resiko tersebut.

182
Pertanyaan yang harus dicari jawabannya oleh
manager resiko adalah :
 Resiko apa saja yang dihadapi oleh
perusahaan?
 Bagaimana dampak resiko terhadap
kehidupan bisnis perusahaannya?
 Resiko mana yang harus dihadapi sendiri,
dan resiko mana yang harus dipindahkan ke
perusahaan asuransi?
 Metode mana yang cocok dan efisien untuk
menghadapinya?

183
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO DENGAN
FUNGSI-FUNGSI LAIN DALAM PERUSAHAAN
 Manajemen resiko berkaitan erat dengan
fungsi perusahaan lainnya, yaitu dengan
fungsi accounting, keuangan, marketing,
produksi, personalia, engineering dan
maintenance. Karena bagian-bagian itu yang
menciptakan resiko.

184
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI ACCOUNTING
Bagian accounting menjalankan kegiatan
manajemen resiko yang penting yaitu :
 Mengurangi kesempatan pegawai melakukan
penggelapan dengan jalan melakukan intenal
audit dan internal controll
 Melalui rekening asset bagian accounting
mengidentifikasi dan mengukur kerugian
terhadap harta
 Melalui penilaian rekening seperti rekening
piutang
185
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI KEUANGAN
Bagian keuangan melakukan banyak
penetapan yang mempengaruhi manajemen
resiko.
 Manajer resiko biasanya dibwah direktur
keuangan
 Bagian keuangan menganalisis pengaruh
turunnya profit dan cash flow, sehingga
menghalangi pencapaian tujuan
 Membantu dalam menetapkan pembelian
barang/peralatan

186
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI MARKETING
Kegiatan marketing dapat menciptakan
resiko terutama resiko tanggung gugat.
Misalnya perusahaan bisa dituntut oleh
pihak luar berkenaan dengan penggunaan
packaging yang tidak memenuhi syarat,
sehingga dapat membahayakan konsumen.

187
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI PERSONALIA
Karena bagian personalia bertanggng jawab
untuk seleksi latihan personil, maka bagian
personalia juga bertanggung jawab dalam
mengawasi jabatan yang mengandung
resiko, misalnya kecelakaan dan penyakit
Dalam banyak kasus bagian personalia
mempunyai tanggung jawab langsung untuk
keselamatan dan hygiene industri

188
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI PRODUKSI
Kegiatan produksi banyak menciptakan
resiko. Dalam mendesain dan membuat
produk atau memberikan service kepada
konsumen juga dapat menimbulkan
kerusakan dan kecelakaan kepada pemakai
atau konsumennya.
Karena itu bagian produksi harus
mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya-
bahaya yang terkait dengan manajemen
resiko
189
HUBUNGAN MANAJEMEN RESIKO
DENGAN FUNGSI ENGINEERING & MAINTENANCE
Bagian ini bertanggung jawab untuk
mendesain pabrik, maintenance dan
melaksanakan fungsi perawatan gedung,
pabrik dan peralatan yang semuanya
sangat vital untuk mencegah, mengurangi
frekuensi dan keparahan kerugian.

190
KONSEP RESIKO
 Manajemen resiko merupakan suatu usaha
untuk menganalisis serta mengendalikan
resiko dalam setiap kegiatan perusahaan
dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas
dan efisiensi yang lebih tinggi. Karena itu
perlu terlebih dahulu dipahami tentang
konsep-konsep yang dapat meberikan
makna, cakupan yang luas dalam rangka
memahami proses manajemen resiko itu.

191
Beberapa Definisi Resiko
 Resiko adalah kans kerugian (Risk is the
chance of loss)
 Resiko adalah kemungkinan kerugian (Risk
is the possibility of loss)
 Resiko adalah ketidakpastian (Risk is
uncertainty)
 Resiko merupakan penyebaran hasil aktual
dari hasil yang diharapkan (risk is the
dispersion of actual from expected result)

192
Sebab Sebab Timbulnya Resiko
 Jarak waktu memulai perencanaan atas kegiatan
sampai kegiatan itu berakhir. Makin panjang jarak
watu makin besar ketidakpastian
 Keterbatasan tersediaanya informasi yang
diperlukan
 Ketebatasan pengetahuan/ketrampilan/teknik
mengambil keputusan

193
MENGIDENTIFIKASI RESIKO
Pengidentifikasian resiko itu merupakan proses
penganalisisan untuk menemukan secara sistematis
dan berkesinambungan resiko (kerugian potensial)
yang menantang perusahaan. Untuk itu diperlukan :
 Suatu checklist dari semua kerugian potensial
yang mungkin bisa terjadi pada umumnya pada
setiap perusahaan
 Untuk menggunakan checklist itu diperlukan suatu
pendekatan yang sistematik untuk menentukan
mana dari kerugian potensial yang tercantun
dalam checklist itu yang dihadapi oleh perusahaan
yang sedang dianalisis.
194
Klasifikasi Kerugian
 Kerugian hak milik (Property Losses)
 Kewajiban mengganti kerugian orang
lain (Liability Losses)
 Kerugian personalia (Personnel
Losses)

195
 Kerugian hak milik (Property Losses)
1. Kerugian langsung yang dihubungkan untuk
mengganti atau reparasi atau kehilangan harta.
2. Kerugian tidak langsung, seperti keharusan
untuk menghancurkan sisa gedung yang rusak
akibat kerugian langsung
3. Kerugian pendapatan (net income), seperti
penghentian kegiatan sementara yang
disebabkan oleh suatu kerugian dimana tidak
boleh ditempatinya ruangan kerja

196
 Kewajiban mengganti kerugian orang lain
(Liability Losses)
 Adalah kewajiban untuk mengganti kerugian
orang lain karena rusaknya hak milik orang lain
atau terlukanya orang lain.

197
 Kerugian personalia (Personnel Losses)
 Kerugian bagi perusahaan karena kematian,
cacat atau mengundurkan dirinya pegawai,
langganan atau pemilik.
 Kerugian bagi keluarga pegawai yang
disebabkan oleh kematian, cacat atau
pemberhentian

198
Metode yang dianjurkan dalam menggunakan
Checklist
1. Questionare analisis resiko (Risk analysis
questionnaire)
2. Metode laporan keuangan (Financial statement
methode)
3. Metode peta-aliran (flow chart)
4. Inspeksi langsung pada objek
5. Interaksi yang terencana dengan bagian-bagian
perusahaan
6. Catatan statistik dari kerugian masa lalu
7. Analisis lingkungan

199
PENGUKURAN RESIKO
 Sesudah manajer resiko
mengidentifikasikan berbagai jenis resiko
yang dihadapi perusahaan, maka
selanjutnya resiko itu harus diukur.
Perlunya diukur adalah :
• Untuk menentukan relatif pentingnya
• Untuk memperoleh informasi yang akan
menolong untuk menetapkan kombinasi
peralatan manajemen resiko yang cocok
untuk menanganinya.

200
Dimensi yang harus diukur
 Informasi yang diperlukan berkenaan
dengan dua dimensi resiko yang perlu
diukur yaitu :
1. Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan
terjadi
2. Keparahan dari kerugian tersebut

201
 Paling sedikit untuk masing-masing dimensi
itu, yang ingin diketahui ialah :
 Rata-rata nilainya dalam periode anggaran
 Variasi nilai itu, dari satu periode anggaran ke
periode anggaran sebelum dan berikutnya
 Dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian itu
jika seandainya kerugian itu ditanggung sendiri,
harus dimasukkan dalam analisis, jadi tidak hanya
nilainya dalam rupiah saja.

202
PENGENDALIAN RESIKO
 Seorang manajer resiko mengidentifikasikan
dan mengukur resiko yang dihadapi
perusahaannya, maka ia harus memutuskan
bagaimana menangani resiko tersebut. Ada
dua pendekatan dasar yaitu :
 Pengendalian resiko (Risk controll)
 Pembiayaan resiko (Risk financing)

203
Pengendalian Resiko (Risk Controll)
Dijalankan dengan metode berikut :
1. Menghindari resiko
2. Mengendalian resiko
3. Pemisahan
4. Pemindahan resiko
5. Kombinasi atau pooling

204
Pembiayaan Resiko (Risk Financing)
Meliputi :
1. Pemindahan resiko melalui pembelian
asuransi
2. Menanggung resiko (retention)

205
Menghindari Resiko
 Salah satu cara mengendalikan resiko murni
adalah menghindari harta, orang atau
kegiatan-kegiatan karena selalu
mengandung resiko, dengan jalan :
 Menolak memiliki, menerima atau
melaksanakan kegiatan itu walaupun hanya
untuk sementara
 Menyerahan kembali resiko yang terlanjur
diterima, atau segera menghentikan kegiatan
begitu kemudian diketahui mengandung
resiko
206
 Penghindaran resiko dikatakan berhasil jika
tidak terjadi kerugian yang disebabkan resiko
yang ingin dihindarkan itu.
 Sesungguhnya metode ini tidak dapat
diimplementasikan sebagaimana mestinya
jika ternyata larangan-larangan yang telah
diintruksikan itu ternyata dilanggar walau
kebetulan tidak terjadi kerugian

207
Pengendalian Kerugian (Loss Controll)
 Implementasi dari kegiatan pengendalian
kerugian yaitu dengan :
1. Merendahkan kans (chance) untuk
terjadinya kerugian
2. Mengurangi keparahan jika kerugian itu
memang terjadi

208
 Kedua tindakan itu dapat diklasifikasikan
dalam berbagai cara :
 Tindakan pencegahan kerugian atau tindakan
pengurangan kerugian
 Menurut sebab kejadian yang dapat dikontroll
 Menurut lokasi dari kondisi-kondisi yang akan di
kontrol
 Menurut timing-nya

209
Pemisahan Resiko
 Yang dimaksud pemisahan disini ialah
menyebarkan harta yang menghadapi resiko
yang sama, menggantikan penempatan dalam
suatu lokasi
 Misalnya jika banyak mempunyai truck, maka
tindakan pemisahan dilakukan dengan
menempatkannya dalam beberapa pool yang
berlainan, penempatan barang persediaan tidak
dalam satu gudang saja, tetapi dipisahkan dalam
dua atau lebih.
210
Pemindahan Resiko
 Harta milik atau kegiatan yang menghadapi
resiko dapat dipindahkan kepada pihak lain,
baik dinyatakan dengan tegas maupun
dengan berbagai transaksi atau kontrak

211
Kombinasi atau Pooling
Merupakan suatu metode pengendalian resiko
yang dilakukan dengan cara melakukan
tindakan kombinasi dari metode-metode yang
ada, baik itu penghindaran resiko,
pengendalian resiko, pemisahan resiko
maupun pemindahan resiko. Dengan tujuan
untuk meminimalkan dampak resiko yang
mungkin terjadi.

212
KECERDASAN FINANSIAL

213
DEFINISI KAYA

Kaya identik dengan kepemilikan dan


penguasaan terhadap asset.
Kecerdasan finansial tidak sama dengan
kecerdasan intelektual, terdapat banyak bukti
bahwa seseorang yang memiliki IQ lebih
tinggi tidak selalu memiliki kekayaan yang
lebih banyak.

214
Tahukah anda bahwa :
 59% orang Amerika pada usia 65 tahun miskin.

 97% orang Indonesia pada usia 65 tahun miskin.


Kenapa demikian? Karena di masa produktif mereka
tidak menabung untuk hari tua.
 1% orang di dunia menguasai 50% dari semua uang
beredar. 5% orang di dunia menguasai 90% semua
uang beredar.
Berarti :
.

Sumber : Tung Financial Revolution.

215
RE DEFINISI KEKAYAAN
 Kaya tidak sama dengan jumlah harta benda
yang di miliki
 Kaya tidak sama dengan kemewahan
 Kaya tidak berarti mendapat banyak warisan
harta benda tetapi …
 kaya adalah seberapa lama asset anda (baik
tanggible maupun intanggible) dapat
memenuhi semua kebutuhan dan keinginan
sesuai dengan gaya hidup anda.

216
Misal:
A memiliki kekayaan 1 milyard, dan
B memiliki kekayaan 100 juta,
bila A mengkonsumsi 20 juta perbulan dan B
hanya mengkonsumsi 1 juta perbulan, maka A
lebih miskin dari B karena kekayaan A akan habis
50 bulan dan kekayaan B baru habis 100 bulan
kemudian.

217
BAGAIMANA STRATEGI MENJADI
KAYA
HUKUM PARKINSON:
Hukum ini dikembangkan oleh penulis inggris CN
Parkinson yang berbunyi bahwa berapapun jumlah uang
yang diperoleh seseorang mereka cenderung lebih banyak
menghabiskan dari pada menabungnya. Dengan kata lain
semakin besar penghasilan akan diikuti dengan semakin
besar pengeluaran.
Oleh karena itu bagi anda yang memiliki kecerdasan
finansial harus terhindar dari hukum Parkinson ini.

218
BANGKITKAN KESADARAN bahwa ”ANDA BISA
KAYA”

Titik awal dari semua kekayaan adalah memiliki


kesadaran bahwa “ Anda bisa menjadi kaya “. Kaya dan
Miskin adalah hasil dari cara pandang.
Langkah yang dilakukan untuk menjadi kaya adalah
keputusan untuk mengubah pikiran kemudian memiliki
keyakinan bahwa anda akan sukses menggapai tujuan
“Kaya”

219
MENGONTROL PIKIRAN UNTUK MENJADI
KAYA

Orang ingin menjadi kaya harus mengisi pikiranya


tentang Citra kekayaan, kemampuan Pangaruh,
kiat kiat Sukses, meningkakan produktifitas dan
selalu mecari solusi dari masalah. Dengan pikiran
tersebut anda akan memiliki keberanian,
semangat, dan motivasi untuk berprestasi
menjadi kaya. Dan sebaliknya

220
MENGHINDARI BERPIKIR MISKIN

Apa yang dipikirkan untuk menjadi miskin? Mereka


memenuhi pikirannya dengan
 Kemiskinan

 Kekurangan

 Kelangkaan

 Ketidakmampuan

 Kebodohan

 Keterbatasan dan lain-lain

Sehingga pikiran menjadi negatif seperti


iri,dengki,cemas,ragu,curiga dsb.
221
SUKSES FINANSIAL

 Orang menjadi kaya sebab memutuskan menjadi


“kaya”
 Orang menjadi kaya karena yakin mampu menjadi
kaya
 Orang menjadi kaya karena bertindak untuk
merealisasikan keyakinannya menjadi kenyataan
 Sebaliknya Orang menjadi miskin sebab belum
memutuskan untuk menjadi kaya.
 Mengapa yang kaya makin kaya ? Karena uang
mencintari orang kaya dan meninggalkan yang miskin

222
BERINVESTASILAH & RAIH KEKAYAAN

Dalam buku manusia terkaya di Babilon GEORGE


CLASSON mengatakan:
 Aturan utama untuk menjadi kaya adalah:

 Himpun dana 10 % dari penghasilan anda kemudian


investasikan
 Berinvestasilah dengan hati-hati dan teliti

 Jangan mencoba ingin cepat kaya

 Berkonsentrasilah menjadi kaya secara pelan-pelan


tetapi pasti

223
LIMA HUKUM TENTANG UANG
George S. Clason

 Dengan senang hati dan dalam jumlah yang semakin


besar, uang akan mendatangi siapapun yang mau
menyisihkan tidak kurang dari sepersepuluh
penghasilannya untuk menciptakan harta benda bagi
masa depannya maupun keluarganya.
 Dengan rajin dan riang gembira, uang bekerja bagi
pemiliknya yang bijaksana, yang menemukan bagi
uang itu pekerjaan yang menguntungkan sehingga ia
beranak pinak seperti kawanan ternak di padang

224
 Uang aman dalam lindungan pemiliknya yang bijak,
yang menginvestasikannya berdasarkan nasihat
orang-orang yang terbukti ahli dalam pengelolaannya.
 Uang akan lari dari orang yang menginvestasikannya
dalam usaha atau tujuan yang tidak diketahui dengan
baik, atau tidak dianjurkan oleh orang-orang yang ahli
dalam pengelolaannya.

225
 Uang akan lari dari orang-orang yang
memaksakannya untuk memberi penghasilan yang
mustahil, atau yang mengikuti bujukan mulut manis
para penipu maupun pemimpi di siang bolong, atau
yang tidak berpengalaman dan muluk-muluk dalam
berinvestasi.
Ctt: Emas diganti dengan uang.

226
UANG BEKERJA UNTUK ANDA

Bila Anda bekerja untuk uang, maka anda tidak mudah


untuk menjadi kaya, bila uang yang bekerja untuk anda
maka anda akan lebih mudah menjadi kaya. Anda
bukan budak uang tetapi uanglah yang seharusnya
menjadi budak anda. Jadi buatlah uang yang mengejar
anda bukan anda yang mengejar-ngejar uang.

227
MENGELOLA UANG

 Cermati dan catat sumber-sumber keuangan anda


 Ciptakan sumber-sumber keuangan yang baru
 Cermati dan catat pengeluaran keuangan anda
 Kurangi pengeluaran yang tak perlu.

228
SIAPAKAH ORANG KAYA ITU ?

Di Amerika 99 % orang kaya berasal dari 4 kategori:


74 % -nya adalah Wirausaha

10 % -nya adalah Executive senior

10 % -nya adalah Dokter, Pengacara,Artis &


Profesional lain
 5 % -nya adalah Salesman dan konsultan
penjualan dll
 1 % -nya adalah Warisan, Olah Ragawan

229

Anda mungkin juga menyukai