Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

Judul :Bill of lading of the carriage goods by sea to envisage efficiency of


export and import: an empirical overview ( bill of lading dalam proses
pengangkutan barang melalui laut mewujudkan efisiensi dalam ekspor
dan impor )
Tahun :2019
Penulis :AL. Sentot Sudarwanto
Grace Ayu Purwosutedjo
Publikasi :Yustisia Volume 8 Number 2 May – August 2019
Reviewer :Albi Nugraha , Mahasiswa Jurusan Akuntansi UNIBI 2019
Sirait, Lydia Veronica, Mahasiswa Jurusan Akuntansi UNIBI 2019
Windy, Mahasiswa Jurusan Akuntansi UNIBI 2019
Tanggal Reviewer : 16 Januari 2020
ISI JURNAL
Tujuan Penelitian : (Dilihat dari Abstrak)
1. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hukum angkutan barang
di laut dengan menggunakan dokumen muatan yang disebut Bill of
Lading yang dikenal dalam sistem common law dari abad ke-16
2. Memahami permasalahan kontrak pelayaran dan efisiensi kontrak
pelayaran
Metode Penelitian : (Dilihat dari Abstrak, atau Isi Jurnal pada bagian Metode
Penelitian)

Jenis data primer dan sekunder.

1. Data primer diperoleh fakta dari wawancara yang dilakukan di


Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Asosiasi
Pemilik Kapal Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut INSA,
dan Pengusaha Perusahaan Ekspor-Impor.

2. Data sekunder adalah fakta atau pernyataan atau konsep yang


diperoleh dari berbagai literatur. Bahan pustaka yang digunakan
antara lain KUH Perdata Indonesia serta Peraturan Perundang-
undangan Indonesia atau perjanjian internasional terkait (Carriage
of Goods by Sea Acts) dan literatur berupa buku, jurnal, serta bahan
pendukung lainnya termasuk kamus, ensiklopedia.
3.Tipe empiris dengan menunjukkan bukti yang diperoleh dari
lapangan kemudian dianalisis berdasarkan teori efisiensi Richard
Posner.

Latar Belakang Penelitian : (Dilihat dari Isi Jurnal pada bagian Pendahuluan/Latar
Belakang)
Terdapat permasalahan di lapangan terkait pemahaman eksportir dan
importir dalam memahami isi Bill of Lading. Persoalan ini membawa
para pihak pada ketimpangan dalam menerapkan perjanjian yang
terdapat dalam B / L, terutama dalam hal pemenuhan hak dan
kewajiban masing-masing pihak untuk melaksanakan aturan yang
tertuang dalam Kontrak Pengangkutan dalam Bill of Lading dan
Seberapa efisien transaksi ekspor dan impor yang tercakup dalam
Bill of Lading.
Hasil Penelitian : (Dilihat dari Isi Jurnal pada bagian Hasil Penelitian dan Hasil
Pembahasan).
1. Perusahaan Jasa Pengiriman Barang kepada Importir cukup
efisiensi dalam melakukan kegiatan pengangkutan. Dari sisi B / L
telah tercapai namun masih ditemukan berbagai kekurangan. Oleh
karena itu, eksportir sebagai pengirim barang wajib menyebutkan
nama barang, berat barang, ukuran barang, dan spesifikasinya pada
Bill of lading sesuai dengan kontrak Purchase Order tersebut. 
2. Kewajiban Eksportir saat membuat Bill Of Lading menurut Hague
Rules 1924
 Pada saat Barang diambil alih oleh Pengangkut, Eksportir akan
dianggap telah menjamin kepada Pengangkut, keakuratan,
semua keterangan yang berkaitan dengan sifat umum Muatan,
merek, nomor, berat, volume dan kuantitas dan, jika ada sifat
berbahaya dari barang, seperti yang diberikan olehnya atau atas
namanya untuk dimasukkan ke dalam B / L.
 Eksportir akan mengganti kerugian Pengangkut dari kerugian
yang diakibatkan oleh ketidakakuratan atau kekurangan
informasi.
3. Salah satu ketentuan ICC yang paling menonjol ditentukan
berdasarkan Pasal 470, yang melarang pengangkut untuk mengontrak
atau membatasi tanggung jawabnya sehubungan dengan kerusakan
kargo sebagai akibat dari hal berikut:
 Gagal dalam mengurus atau menyediakan fasilitas atau staf
yang sesuai untuk memastikan kelayakan sarana transportasi
yang digunakan untuk pengiriman
 Kegagalan untuk menentukan alat transportasi yang tepat
untuk pengiriman
4. Sebaik nya Pengeluaran B / L bagi Eksportir dan Importir untuk
memproses pengiriman barang ke Pelabuhan tujuan tanpa adanya
penundaan waktu. Hal ini memiliki konsekuensi setiap dokumen
pengangkutan termasuk B / L yang dikeluarkan terakhir memberikan
sinyal tepatnya saat barang sampai di tangan pembeli.
5.B / L digunakan untuk memenuhi persyaratan Bank menarik dana
ke Eksportir. Pencairan dana tersebut harus disampaikan dengan
dokumen penting seperti B / L, cek pembayaran, dan Faktur
Komersial
6.Kendala yang dihadapi Perusahaan Asuransi juga terjadi seperti
dalam melakukan penyelesaian klaim asuransi angkutan barang
melalui laut, yaitu; kurangnya dokumen / kurangnya dokumen klaim;
serta dokumen pendukung dan kehilangan barang pada saat kejadian
sehingga sulit untuk menghitung kerugian tersebut.
Kesimpulan : (Dilihat dari Isi Jurnal pada bagian Kesimpulan)
Efisiensi Transaksi Ekspor dan Impor pada Kontrak B / L dicapai
dengan mencegah kesalahan massa barang, para pihak mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku, mencegah kesalahan
penandatanganan, menyimpan B / L di tempat yang aman, eksportir
meneliti standar berat barang yang akan dikirim, eksportir
mempelajari perusahaan freight forwarding dalam rangka pengurusan
bea cukai, pemilihan admiralty yang tepat, memperhatikan biaya
penyimpangan, menggunakan metode pembayaran yang aman,
menggunakan Surrender B / L, memeriksa pendukung dokumen
pengapalan, pemeriksaan peti kemas, dan penugasan tenaga kerja
yang kompeten.

Anda mungkin juga menyukai