Anda di halaman 1dari 4

Nama :

NPM :
Hasil Compliance Test
PT ERI INTERNASIONAL
Permasalahan
Ditemukan beberapa bukti transaksi mengenai pembelian aset tidak ada otorisasi oleh pejabat yang
berwenang. Mengingat bahwa dalam standar operasional prosedur setiap ada pengeluaran kas atas
pembelian aset tetap atau tidak tetap harus mengetahui oleh Manajer dan Kepala Divisi.
Ditemukan perhitungan mengenai amortisasi tahun ini menggunakan metode saldo menurun dan
tahun sebelumnya menggunakan straight line.
Ditemukan pembelian aset tetap dan aset tidak tetap tidak didukung oleh suatu kontrak. Dimana
dalam pencatatan jurnal setiap pembelian aset, akun utang bertambah.

Dalam pemeriksaan utang jangka pendek, ditemukan beberapa transaksi mengenai pembelian
dengan nilai material. Hanya saja tidak ditemukan mengenai laporan penerimaan barang yang
seharusnya masuk gudang.
Rekonsiliasi dengan pihak bank selalu dilakukan di akhir tahun. Sehingga, tidak ditemukan hasil atau
laporan rekonsiliasi setiap akhir bulan.
Dalam pemeriksaan Utang Jangka Panjang ditemukan adanya utang jangka panjang selama dua
tahun, akan tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa utang tersebut telah ada persetujuan
dari direksi.
Dalam pemeriksaan ekuitas ditemukan akumulasi kerugian selama lima tahun sudah mencapai 75%
dari modal.
Dalam pemeriksaan atas perkiraan laba rugi ditemukan bahwa di akhir periode ada beban gaji yang
sifatnya variabel cost melebihi anggaran yang telah disusun.

Kantor Akuntan Publik


Tiga Putri Kembar
Jl. Soekarno hatta No.333 Bandung
Telp. (022)222333999, E-mail : tigaputrikembar@gmail.com

Bandung, 10 Maret 2020


Nomor : 01/TPK/03/2020
Perihal : Management Letter
Kepada Yth :
Direksi PT. ERI INTERNATIONAL

Dengan hormat,
Kami telah melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan PT.ERI INTERNATIONAL untuk tahun
buku yang berakhir 31 Desember 2019 dan telah mengeluarkan laporan pemeriksaan tertanggal 09
maret 2020.
Sebagai bagian dan pemeriksaan tersebut, kami telah melakukan studi dan evaluasi terhadap
pengendalian internal perusahaan seperti yang diharuskan dalam Standar Profesional Akuntan
Publik. Tujuannya adalah untuk menentukan sifat dan luasnya ruang lingkup pemeriksan seta jenis
audit prosedur yang harus dilakukan.
Evaluasi terhadap pengendalian internal perusahaan ini, bukanlah merupakan suatu pemeriksaan
khusus terhadap pengendalian internal perusahaan dan laporan yang kami buat ini merupakan suatu
laporan tambahan dan laporan pemeriksaan kami.
Keadaan administrasi serta pengendalian internal perusahaan secara umum masih lemah, dengan
itu selama pemeriksaan kami menemukan beberapa temuan yang perlu mendapat perhatian
manajemen umtuk diperbaiki.

Untuk tercapainya pengendalian internal yang lebih baik lagi, berikut kami sampaikan beberapa
temuan dalam pemeriksaan beserta saran perbaikannya :
1. Tidak ada pengesahan otorisasi terkait pembelian aset.
Masalah : Beberapa bukti transaksi mengenai pembelian aset tidak ada otorisasi oleh
pejabat yang berwenang. Mengingat bahwa dalam standar operasional prosedur setiap ada
pengeluaran kas atas pembelian aset tetap atau tidak tetap harus mengetahui oleh Manajer
dan Kepala Divisi.

Saran : Setiap pembelian aset harus sesuai dengan SOP yang mengharuskan ada otorisasi
dari pejabat berwenang.

2. Ketidak konsistenan penggunaan metode amortisasi


Masalah : Perhitungan mengenai amortisasi tahun ini menggunakan metode saldo menurun
dan tahun sebelumnya menggunakan straight line.

Saran : Penggunaan metode amortisasi harus menetap tiap tahunnya agar dalam penyajian
laporan laba rugi tiap tahun tidak understatemen/overstatement.

3. Pembelian aset yang tidak ada kontrak pembelian.


Masalah : Pembelian aset tetap dan aset tidak tetap tidak didukung oleh suatu kontrak.
Dimana dalam pencatatan jurnal setiap pembelian aset, akun utang bertambah.

Saran : Setiap pembelian aset harus sesuai dengan SOP yang mengharuskan dokumen
pendukung harus ada untuk diverifikasi kebenaranya.

4. Tiak ada laporan penerimaan barang atas transaksi pembelian.


Masalah : Beberapa transaksi mengenai pembelian dengan nilai material. Hanya saja tidak
ditemukan mengenai laporan penerimaan barang yang seharusnya masuk gudang.

Saran : Setiap pembelian harus sesuai dengan SOP yang mengharuskan ada laporan
penerimaan barang untuk diverifikasi keberadaannya.

5. Rekonsiliasi Bank
Masalah : Rekonsiliasi dengan pihak bank selalu dilakukan di akhir tahun. Sehingga, tidak
ditemukan hasil atau laporan rekonsiliasi setiap akhir bulan.

Saran : Rekonsiliasi harus dilakukan setiap akhir bulan.

6. Utang Jangka Panjang yang tidak didukung otorisasi.


Masalah : Adanya utang jangka panjang selama dua tahun, akan tetapi tidak ada bukti yang
menunjukkan bahwa utang tersebut telah ada persetujuan dari direksi.

Saran : Transaksi utang harus sesuai dengan SOP yang mengharuskan ada otorisasi dari
pejabat berwenang.

7. Akumulasi Kerugian Perusahaan


Masalah : akumulasi kerugian selama lima tahun sudah mencapai 75% dari modal.

Saran : Mengenai going concern perusahaan perlu diperhatikan lebih baik terkait biaya biaya
yang tidak efisien, dapat memperoleh kembali modal tambahan.

8. Beban gaji yang melebihi anggaran


Masalah : Pada akhir periode ada beban gaji yang sifatnya variabel cost melebihi anggaran
yang telah disusun.

Saran : evaluasi kembali ketenagakerjaan. Biaya gaji harus dapat ditekan semaksimal
mungkin agar dapat meminimalisir kerugian perusahaan.

Demikian saya sampaikan, Terimakasih atas perhatiannya.

KAP Tiga Putri Kembar

(Sinta sukma watini)

Anda mungkin juga menyukai