Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
UKM adalah sebuah istilah yang mengacu kejenis usaha kecil yang memiliki
kekayaan bersih Rp. 200.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut keputusan Presiden RI.No.99 tahun 1998
pengertian usaha kecil adalah “ Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan
bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu
beragam UKM yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kian beragam pula.
Dengan beragamnya UKM yang dilakukan tersebut, maka kita harus mampu bersaing
untuk memenuhi kebutuhan dan bertahan hidup. Untuk itu kita harus berinvestasi atau
menanamkan modal dalam bentuk UKM agar menjamin kehidupan kita dimasa yang
akan datang.
Dalam menyusun studi kelayakan bisnis banyak hal yang berhubungan dalam
perhitungan bunga dan nilai uang, seperti beban bunga, tingkat bunga, nilai uang, nilai
pinjaman beserta cicilan ( kredit ) serta perhitungan penyusutan terhadap asset yang
digunakan. Faktor – faktor yang perlu dinilai dalam menyusun studi kelayakan bisnis
adalah menyangkut dengan beberapa aspek antara lain aspek hukum, aspek pasar dan
pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan organisasi, aspek teknis
dan teknologi, aspek ekonomi dan sosial, aspek lingkungan dan aspek keuangan.
Studi kelayakan bisnis merupakan pedoman kerja, baik dalam penanaman investasi,
pengeluaran biaya, cara produksi, cara pelaksanaan pemasaran dan hasil produksi dan
cara dalam menentukan jumlah tenaga kerja serta jumlah pemimpin yang diperlukan.
Berdasarkan latar belakang inilah maka kami belajar untuk membuat suatu usaha
investasi pengembangan usaha CV.BAJA LAS MORODADI, Studi ini akan menitik
LAS MORODADI.
PROFIL ORGANISASI
a. Visi Usaha
Menjadikan usaha bengkel las baja sebagai usaha kecil menengah yang
b. Misi Usaha
Menerapkan pelayanan yang sopan, ramah, pelayanan yang cepat dan baik.
Aspek pasar dan pemasaran untuk menilai apakah perusahaan yang akan
melakukan investasi ditinjau dari segi pasar dan pemasaran yang diinginkan atau
tidak.
Usaha Canopy dan Atap Baja Ringan Pada CV. Baja Las Morodadi ini bisa membuka
konsumen yang ada. Jumlah penduduk berdomisisli pada desa sengon lebih kurang
sendiri terdiri dari 5 dusun, 58 RT, dengan total pendududk berjumlah 21.582 jiwa
yang mana terdiri dari 10.118 jiwa laki-laki, dan 11.464 jiwa perempuan.
Di daerah ini juga perkembangan jumlah penduduknya pesat dan daya beli
terhadap Unit-unit Canopy dan Atap Baja Ringan masih melonjak tinggi karna para
penduduk yang brau mengenal tentang manfaat dari Canopy, serta di permudah dalam
manfaat dari bahan baku besi itu sendiri. Di daerah tersebut juga merupakan jalan
lintas dengan tingkat kelancaran yang baik. Sehingga mempermudah pemilik usaha
Sengon Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang ini dinilai memiliki peluang sangat
besar dikarenakan didaerah tersebut belum adanya pesaing dengan jenis usaha yang
serupa.
Jika dilihat dari segi pesaing CV. Baja Las Morodadi mempunyai peluang
yang sangat besar dikarenakan belum adanya pesaing dengan jenis usaha yang sama
pada CV. Baja Las Morodadi, serta kualitas produk yang baik, Artinya CV. Baja Las
Pemilihan Lokasi usaha ini karena tempat sangat strategis. dengan alamat yang
berada di jalur lintas utara dan selatan pulau jawa dan mempunyai jumlah
penduduk yang padat, dekat dengan pusat kota, akses jalan lancar dan pesaing
2. Pemilihan Teknologi
Pengembangan usaha Canopy dan Atap Baja Ringan ini telah menggunaka
teknologi terbaru, berupa mesin-mesin yang sudah lebih canggih, lebih cepat, dan
lebih terperinci dalam memotong besi, dan mengecat, namun tetap masih
atau pembukuan sudah lebih moderen dengan menggunakan laptop, dan transaksi
jauh lebih mudah. Berdasarkan penilaian dari aspek produksi dan teknologi, usaha
Lokasi usaha terletak antara didekat pusat kota dan di jalur lintas utara dan selatan
pulau jawa dan mempunyai jumlah penduduk yang padat, dekat dengan pusat kota,
1. Manejemen Organisasi
Dalam aspek manajemen dan sumber daya manusia (SDM) ini lebih menekan
pada produktifitas dan kinerja dari CV. Baja Las Morodadi Cabang Desa Sengon
dan dengan adanya struktur organisasi yang ada akan memudahkan dalam
pembagian dan pelaksanaaan tugas kerja yang ada dan sesuai kemampuan yang
dimiliki.
Dalam urusan manajemen ini dilakukan langsung oleh pimpinan atau pihak
usaha selaku orang yang sudah berpengalaman sebagai pimpinan suatu organisasi
maupun dalam menjalankan usahanya, sumber daya manusia yang ada pada CV.
Jombang juga dicari orang yang sebagai pekerja keras, bertanggung jawab, jujur,
kendaraan roda dua (motor) sehingga dapat terpenuhinya sumber daya manusia
yang ada.
Dalam menjalankan usaha ini, dibutuhan 7 ( tujuh ) orang tenaga kerja yang
Gaji perbulan. Jadi dari penilaian Kriteria Aspek Manajemen dan Aspek
2 perekrutan perkerja
4 Perizinan
5 Marketing
6 Produksi
Pada usaha penjualan Canopy dan Atap Baja Ringan ini pemilik CV. Baja Las
Morodadi di Desa Sengon telah menghitung investasi awal yang harus dikeluarkan
dan juga modal yang dibuthkan. Pemilik juga melakukan pinjaman modal kepada
Usaha Canopy dan Atap Baja Ringan ini tergolong sebagai bisnis UKM
dengan bentuk usaha perseorangan. Dana yang dianggarkan dalam usaha Canopy dan
Atap Baja Ringan sebesar Rp 645.840.000. Sumber dana usaha ini berasal dari modal
sendiri sebesar Rp.145.840.000 dan sisanya utang bank BRI dengan bunga 7% per
tahun dan jangka waktu pinjaman selama 5 tahun. Berikut ini tabel angsuran yang
Dana sebesar Rp 645.840.000 akan dialokasikan dalam beberapa hal sebagai modal awal
yaitu :
2. Daftar Mesin Dan Peralatan
3. Penyusutan Aset
Setelah mengetahui perkiraan laba yang diperoleh per tahun makan proyek dikatakan
1. Gram dari hasil potongan besi (sekrap besi yang ada akibat memotong
besi)Terak las (sisa dari bagian bahan tambah pada saat pengelasan yang
5. Kaleng-kaleng cat
6. Sisa-sisa dempul
7. Amplas-amplas bekas
1. Asap Las
Asap ini jika terkena mata tidak kalah sakitnya seperti terkena sinar yang
ditimbulkan, bisa mengakibatkan rasa pedih dan sakit. Karena asap ini
bukan sembarang asap yang sekedar asap biasa yang ditimbulkan, tapi
dibalik asap ini ada semacam debu yang ikut terbawa kepulan asap yang
mengakibatkan asap menjadi tajam di bola mata. Dan jika terhirup juga
2. Sinar Ultraviolet
Sinar Ultraviolet ini akibatnya bisa dirasakan secara langsung ketika kita
mata, maka akan mengakibatkan sakit luar biasa yang sangat menyiksa.
3. Sinar Inframerah
Bahaya sinar Inframerah ini juga tidak kalah bahayanya dari sinar ultra
violet. Jika pada sinar Ultraviolet akibatnya bisa langsung dirasakan, maka
panjang.
asap las yang dihasilkan saat pengelasan tidak menyebar pada lingkungan
sekitar,
5. Gas.
karena didalam gas tersebut juga terdapat kandungan yang sama seperti
bagi masyarakat sekitar, selain itu tabung gas las yang tidak dirawat
6. Suara.
Suasana suara bising yang ditimbulkan oleh pekerja las dapat mengganggu
7. Percikan Las.
bidang perbengkelan las, mungkin masih banyak lagi limbah yang dihasilkan dari
bengkel las tersebut. Kita semua tahu bahwa limbah yang dihasilkan dalam bidang
komersial baik itu perusahaan besar maupun hanya CV harus memiliki cara untuk
mencegah terjadinya limbah yang berpengaruh terhadap lingkungan sekitar dan hal
Dampak Lingkungan yang sudah diatur oleh pemerintah dan juga bidang komersial
yang akan dibangun sudah mendapatkan ijin membangun suatu usaha pada daerah
tersebut.
sudah mendapatkan ijin dari Ketua RT setempat dan warga sekitar dalam ijin
mendirikan suatu usaha. Tetapi biasanya ijin tersebut sudah harus disepakati dalam
Selain itu pekerja harus menggunakan alat pelindung diri untuk melindungi
1. Kaus tangan atau masker pelindung wajah sejenis helm dengan plat-plat baja anti-
cahaya dilengkapi dengan jumlah penyaring yang cukup memadai serta kacamata
pelindung digunakan ketika mengerjakan las busur listrik atau las gas
2. Pekerja las harus memakai pakaian kerja lengan panjang dan menutupi leher
dengan handuk sehingga kulit terlindung dari paparan sinar busur las.
3. Pekerja harus merawat kedua matanya dengan meneteskan obat tetes mata dan
4.1. Kesimpulan
Dalam menyusun studi kelayakan bisnis banyak hal yang berhubungan dalam
perhitungan bunga dan nilai uang, seperti beban bunga, tingkat bunga, nilai uang, nilai
pinjaman beserta cicilan ( kredit ) serta perhitungan penyusutan terhadap asset yang
digunakan. Faktor – faktor yang perlu dinilai dalam menyusun studi kelayakan bisnis adalah
menyangkut dengan beberapa aspek antara lain aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan organisasi, aspek teknis dan teknologi,
aspek ekonomi dan sosial, aspek lingkungan dan aspek keuangan. Studi kelayakan bisnis
merupakan pedoman kerja, baik dalam penanaman investasi, pengeluaran biaya, cara
produksi, cara pelaksanaan pemasaran dan hasil produksi dan cara dalam menentukan jumlah
tenaga kerja serta jumlah pemimpin yang diperlukan. Berdasarkan latar belakang inilah maka
kami belajar untuk membuat suatu usaha dengan mengutamakan peranan aspek studi
Investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha Canopy dan Atap Baja Ringan
sebesar Rp. 645.840.000 yang terdiri dari modal sendiri sebesar Rp. 145.840.000,- dan
Dari keseluruhan aspek yang telah diteliti, yaitu aspek hukum . aspek manajemen dan
SDM, aspek pasar pemasaran, aspek teknik dan teknologi, aspek ekonomi, aspek lingkungan,
dan aspek keuangan dari rencana pengembangan usaha Canopy dan Atap Baja Ringan ini
telah memenuhi syarat dan menunjukan bahwa usaha pengembangan ini layak untuk
dijalankan.