DISUSUN OLEH:
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah kami ucapkan terima kasih atas rahmat dan pertolongan yang telah
diberikan Allah SWT kepada kami sehingga kami dapat mengerjakan dan menyelesaikan
laporan ini dengan lancar. Sholawat dan salam selalu kita haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing dan membawa kita ke alam yang penuh
dengan Ilmu dan Iman. Kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dardiri ,SE,.MM selaku Kepala Desa Jatiarjo.
2. Bapak Kamaluddin selaku Kepala Dusun Cowek.
3. Seluruh Ketua RW dan RT Dusun Cowek.
4. Seluruh Warga Dusun Cowek.
5. Teman-teman seperjuangan tim Dusun Cowek.
Yang mana telah membantu dan berkontribusi banyak dalam penyusunan dan
penyelesaian laporan ini. Dalam kesempatan ini kami membahas tentang “Potret Dusun
Cowek Desa Jatiarjo Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan” dengan pembahasan
tersebut diharapkan bisa menambah khazanah keilmuan kita. Akhir kata, semoga laporan
ini dapat memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada hal-
hal yang bersifat keliru dalam penulisan laporan ini, mohon kritikan dan sarannya guna
memperbaiki dan menyempurnakan isi dalam laporan ini.
Penulis,
ii
REKOMENDASI
Hari : Jumat
Dengan demikian rekomendasi yang telah diusulkan agar bisa diterima dan dijalankan
sebagaimana semestinya sesuai harapan pembangunan desa.
iii
DAFTAR ISI
iv
REKOMENDASI PROGRAM................................................................................................ 58
A. Pengelolaan Sampah ..................................................................................................... 58
B. Pengelolaan Air ............................................................................................................. 59
C. Pembangunan Gorong-Gorong dan Pemavingan Jalan Dilakukan Secara Terintegrasi ...
....................................................................................................................................... 59
D. Perbaikan Pelayanan Administrasi Desa ...................................................................... 59
E. Pembuatan UU Peraturan Desa Mengenai Izin Mendirikan Usaha dan Mempertegas
Peraturan Mengenai Peternakan.................................................................................... 60
F. Pemerataan Bantuan WC dan Pembuatan Saptic Tank................................................. 60
G. Penerangan Jalan ........................................................................................................... 61
H. Mengadakan Pelatihan-Pelatihan .................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 63
Lampiran ................................................................................................................................. 64
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1…………………………………………………………………………………3
Gambar 2.1.…………………………………………………………………………………27
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1…………………………………………………………………….…..…..….….. 4
Tabel 1.2…………………………………………………………………………….….……5
Tabel 1.3…………………………………………………………………………….…..…..6
Tabel 1.4…………………………………………………………………………….…..…13
Tabel 1.5…………………………………………………………………………….…..…21
Tabel 2.1……………………………………………………………………………….......25
Tabel 2.2……………………………………………………………………………….…..30
Tabel 2.3……………………………………………………………………………….... .31
Tabel 3.1……………………………………………………………………………….... .35
Tabel 3.2……………………………………………………………………………….... .38
Tabel 3.3……………………………………………………………………………….... .48
Tabel 3.4……………………………………………………………………………….... .55
vii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1.1………………………………………………………………………………....10
Diagram 1.2…………………………………………………………………………………11
Diagram 1.3…………………………………………………………………………………15
Diagram 1.4…………………………………………………………………………………16
Diagram 1.5…………………………………………………………………………………17
Diagram 3.1…………………………………………………………………………………47
Diagram 3.2…………………………………………………………………………………55
viii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1………………………………………………………………………………… 8
Grafik 1.2…………………………………………………………………………………. 9
Grafik 1.3………………………………………………………………………….……. 10
Grafik 1.4…………………………………………………………………………….…. 12
Grafik 1.5…………………………………………………………………………,…… ..18
Grafik 2.1……………………………………………………………………………….…28
Grafik 3.1………………………………………………………………………………….41
Grafik 3.2………………………………………………………………………….………44
Grafik 3.3…………………………………………………………………………….…...45
Grafik 3.4…………………………………………………………………………,……...47
Grafik 3.5…………………………………………………………………………………54
ix
BAB I
A. Sejarah Dusun
Dusun Cowek merupakan salah satu dusun tertua yang berada di Desa Jatiarjo kabupaten
Prigen Pasuruan. Sebelum dipadati oleh penduduk seperti saat ini, wilayah Desa Jatiarjo
masih berupa hutan yang dikelilingi oleh rerumputan gajah dan pohon-pohon jati yang tinggi
atau dalam bahasa jawa disebut dengan alas. Menurut beberapa tokoh setempat mengatakan
bahwa Dusun Cowek ada sebelum kemerdekaan Indonesia dan sebelum naluri Islam masuk
di Jatiarjo dan di Tanah Jawa.
Menurut Ahmad (70) selaku warga Dusun Cowek, Bahwa Dusun Cowek ada bersamaan
dengan adanya Desa Jatiarjo sekitar tahun 1940-an. Dimana orang yang pertama kali datang
disini ialah Mbah Arjo seorang lelaki asal Kudus Jawa Tengah. Mbah Arjo datang ke
Jatatiarjo adalah untuk membabat alas. Ia berpikir suatu saat akan ada banyak orang yang
berdatangan di daerah tersebut. Di samping itu asal mula penamaan Jatiarjo dan Dusun
Cowek sendiri sangat berkaitan. Penamaan Jatiarjo bermula pada saat Mbah Arjo membabat
alas wilayah tersebut. Pada saat itu juga Mbah Arjo menemukan pohon jati yang sangat
timggi. Kemudian ia memotongnya. Dari situlah masyarakat menyebutnya dengan nama
Desa Jatiarjo. Yang berasal dari kata Jati dan Arjo.
Penamaan Dusun Cowek sendiri bermula pada saat Mbah Arjo menemukan pohon jati
yang tinggi. kemudian Ia memotongnya dengan menjadi beberapa potongan-potongan kayu.
Setelah itu Ia tidak sengaja menemukan bekas potongan kayu yang berbentuk cowek. Lantas
pada saat itu juga ia memberi nama Dusun Cowek. Dan pada zaman Belanda mendapat
sebutan cangok yang berarti orang diikat zaman Belanda tidak dikasih makan sambil duduk.
Berbeda dengan cerita Suparto (50) selaku warga Dusun Cowek RT 22, Ia mengatakan
bahwa asal usul Dusun Cowek adalah, Mbah Arjo membabat alas kemudian memotong
pohon jati yang ada disana. Secara tidak sengaja Mbah Arjo menemukan sebuah cowek yang
berada di bawah pohon jati. Penemuan pohon jati dan coweknya tersebut adalah tepat berada
di RT 22, dimana pada saat ini menjadi rumahnya Yasin dan Wir.
1
Sebelum Islam masuk dan menjadi Agama mayoritas di Dusun Jatiarjo. Awalnya agama
yang ada di Dusun tersebut adalah Agama Hindu dan Budha. Mbah Arjo sendiri adalah
pemeluk agma Budha. Hingga pada akhirnya Islam masuk ke Desa Jatiarjo khususnya Dusun
Cowek sekitar Tahun 1989. Pada saat itu juga banyak kegiatan keagamaan yang
dilaksanakan oleh masyarakat sekitar mulai dari Yasinan, Dibaan, Manaqib, dan yang
lainnya.
Sekitar Tahun 1978 dilakukan perencanaan dan pemasangan pipa-pipa yang dialirkan
dari Sumber mata air dari gunung Arjuno dan nantinya akan disebarkan ke rumah warga.
Namun pada tahun 2018 terjadi kebakaran hutan yang mengakibatkan banyaknya pohon
tumbang di sekitar sumber mata air, sehingga mengakibatkan air semakin berkurang karena
semakin sedikit unsur hara dalam tanah yang menghasilkan air. Selain itu penerangan juga
baru masuk ke Dusun Cowek pada tahun pada tahun 2000. Hingga pada akhirnya Jatiarjo
khususnya Dusun Cowek mampu berkembang pesat sampai saat ini.
B. Kondisi Geografis
Dusun Cowek merupakan salah satu dusun yang berada di Desa Jatiarjo, Kecamatan
Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Dusun ini secara keseluruhan merupakan kawasan
pegunungan dengan udara yang begitu dingin dan pemandangan yang hijau, karena
sepanjang mata memandang masih dipenuhi dengan rumput dan pepohonan. Suhu udara di
Dusun Cowek ini cukup rendah yaitu 22oC.
2
Gambar 1.1
Peta Dusun Cowek
Sumber: Diolah oleh Tim PPL Pengembangan Masyarakat Islam UIN Sunan Ampel Surabaya
Dusun Cowek berbatasan dengan Dusun Tegal Kidul dan Dusun Tonggowa di sebelah
barat, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Watuagung, di sebelah utara berbatasan
dengan desa Dayurejo, dan sebelah selatan berbatasan dengan Taman Safari Indonesia II. Di
Dusun Cowek memiliki beberapa aspek tata guna lahan, yakni hutan, kebun, ladang, lahan
kosong, makam, pemukiman, sawah, dan tanah desa.
Jalan utama menuju Dusun Cowek sudah cukup memadai, jalan sudah beraspal dengan
jalur berkelok-kelok khas pegunungan. Namun, untuk jalan dalam RT masih ada yang berupa
jalan setapak ataupun jalan makadam, bahkan ada jalan yang rusak. Semua jalan di Dusun
Cowek berlajur berkelok-kelok, menanjak, dan turunan.
Pada saat musim penghujan, pengendara harus ekstra hati-hati jika melalui jalan di Dusun
Cowek ini, terlebih untuk pendatang baru dikarenakan jalan cukup licin, dan di beberapa titik
ketika sudah masuk RT ada beberapa titik yang memang memiliki potensi berupa tanah
longsor, mengingat kondisi topografi Dusun Cowek berada di 1800 mdpl.
3
Di Dusun Cowek terdapat 10 RW dan 19 RT yang tersebar mulai dari RT 12 sampai RT
30. Jarak antar satu RT dengan RT yang lain tidaklah jauh, semua bisa ditempuh dengan
jalan kaki. Tetapi antara satu RT dengan RT yang lain belum ada tanda jelasnya, hanya
terdapat beberapa RT saja yyang ada gapuranya sebagai batas RT.
C. Kondisi Demografi
Dusun Cowek memiliki 1034 KK (Kepala Keluarga), tidak semua KK di Dusun Cowek
memiliki rumah sendiri, sehingga tidak jarang ditemukan satu rumah terdiri dari 2 KK atau
lebih. Dusun ini memiliki jumlah penduduk mencapai 3597 jiwa dengan rincian 1841
penduduk laki-laki dan 1756 penduduk yang berjenis kelamin perempuan. Seperti yang
tertera pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1
Data Penduduk laki-laki dan perempuan Dusun Cowek
Berdasarkan tabel data di atas, dapat dilihat bahwa penduduk laki-llaki lebih banyak
dibanding dengan jumlah penduduk perempuan. Tetapi perbedaan itu tidak menentukan
siapa yang menjadi tulang punggung keluarga. Pasalnya, jarang dijumpai perempuan tidak
bekerja, baik bekerja membantu suami, maupun bekerja sebagai pedagang ataupun
karyawan pabrik dan TSI.
4
Tabel 1.2
Data Kepala Keluarga Dusun Cowek
Jumlah Laki- Jumlah
RT Jumlah KK Jumlah Penduduk
Laki Perempuan
RT 12 80 276 142 134
RT 13 63 256 140 116
RT 14 64 214 101 113
RT 15 47 157 82 75
RT 16 49 184 95 89
RT 17 60 202 106 96
RT 18 54 158 75 83
RT 19 51 186 96 90
RT 20 56 196 100 96
RT 21 50 187 90 97
RT 22 60 180 103 77
RT 23 64 207 99 108
RT 24 50 139 70 69
RT 25 50 164 84 80
RT 26 53 172 93 79
RT 27 47 151 76 75
RT 28 49 159 75 84
RT 29 59 192 93 99
RT 30 58 217 121 96
Jumlah 1034 3597 1841 1756
Sumber : Diolah dari hasil survei penduduk di Dusun Cowek
Dapat dilihat bahwa RT yang paling banyak Kepala Keluarganya terdapat di RT 12 yang
jumlah penduduknya mencapai 276 jiwa dengan perbandingan 142 penduduk yang berjenis
kelamin laki-laki dan 132 dan jumlah Kepala Keluarga yang paling sedikit terdapat di RT 27
terdapat 4 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk 151 jiwa dengan perbandingan 76
5
penduduk yang berjenis kelamin laki-laki dan 75 penduduk yang berjenis kelamin
perempuan.
Dusun Cowek ini berdekatan langsung dengan wisata Taman Safari Indonesia, banyak
pengunjung dari luar kota maupun luar Negri yang berwisata ke Taman Safari Indonesia.
Dan semenjak ada wisata tersebut banyak pendatang baru yang menetap di Dusun ini,
sehingga jumlah penduduk setiap tahunnya selaalu bertambah. Pemekaran wilayah di Dusun
Cowek ini berada di RT 12 dan RT 30 yang masing-masing terletak di ujung dusun.
Usia manusia digolongkan mulai dari balita, anak-anak, remaja, dewasa, lansia, dan
manula, kesemua itu dapat dikrucutkan menjadi usia produktif dan nonproduktif. Adapun
usia produktif yang dimiliki masyarakat dusun Cowek yaitu:
Tabel 1.3
Data Jumlah Usia Produktif Dusun Cowek
No RT Usia Produktif
RT 12 167
RT 13 167
RT 14 129
RT 15 87
RT 16 114
RT 17 120
RT 18 107
RT 19 99
RT 20 111
RT 21 99
6
RT 22 108
RT 23 116
RT 24 76
RT 25 96
RT 26 98
RT 27 86
RT 28 99
RT 29 106
RT 30 155
Jumlah 2140
Secara umum tingkat pendidikan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan dinilai menjadi faktor penentu sebuah wilayah dikatakan berdaya dari segi
sumber daya manusianya. Hal ini dikarenakan ketika pendidikan di suatu wilayah merata,
maka akan berpengaruh kepada tingkat keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki
masyarakat di wilayah tersebut dan akan berdampak kepada kualitas lapangan pekerjaan
yang ditekuni oleh masyarakat tersebut.
Sarana pendidikan yang berada di Dusun Cowek dapat dilihat dari pendidikan formal dan
pendidikan nonformal. Untuk pendidikan formal sendiri di Dusun Cowek ini memiliki satu
7
lembaga formal yaitu SD Cowek yang bertepatan berada di RT 30, Madrasah Ibtidaiyah yang
bertepatan berada di RT 21, dan juga Madrasah Tsanawiyah berada di RT 23 yang letaknya
berada di samping jalan raya TSI. Sedangkan untuk sekolah jenjang berikutnya, memang
warga Dusun Cowek keluar dari Desa Jatiarjo yang biasanya ditempuh dengan angkutan
umum atau sepeda motor.
Sedangkan untuk pendidikan nonformal yang dimiliki Dusun Cowek yaitu pendidikan
keagamaan berupa TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Bentuk pendidikan keagamaan yang
dilaksanakan adalah berupa kajian Al-Qur’an. Pendidikan nonformal ini diikuti oleh anak-
anak yang dilaksanakan pada ba’da salat ashar di TPQ Darus Salam yang berada di RT 16.
Tingkat Pendidikan masyarakat Dusun Cowek sangatlah beragam. Hal ini dapat dilihat
dari tingkat pendidikan kepala keluarga, yaitu:
Grafik 1.1
8
Pendidikan sangat mempengaruhi pengetahuan serta kreativitas yang akan dicapai
nantinya. Di Dusun Cowek, tingkat jenjang Pendidikan masyarakatnya cukup beragam mulai
dari SD hingga perguruan tinggi. Berikut adalah grafik penjelasan mengenai tingkat
pendidikan warga Dusun Cowek:
Grafik 1.2
Jumlah Pendidikan Warga Dusun Cowek
9
Diagram 1.1
Presentase Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
2% 0%
3% Tidak
10%
19% Sekolah
Belum
Sekolah
TK/PAUD
23% SD
43%
10
Grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah anak usia wajib belajar yang saat ini masih
menempuh pendidikan adalah didominasi tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebabnyak
333 anak. Kemudian, disusul oleh tingkat SMP sebanyak 164 anak dan yang terakhir SMA
sebanyak 106 anak. Grafik di atas dihitung dengan membandingkan usia anak (6-12 tahun)
dengan tingkat pendidikan yang ditempuh. Sedangkan, usia remaja (13-18 tahun)
membandingkannya dengan tingkat pendidikan SMP dan SMA. Dalam grafik juga dapat
dilihat pendominasian jumlah anak usia wajib belajar dari tingkat pendudukan SD. Hal ini
dapat memberi informasi bahwa Dusun Cowek memiliki banyak penduduk yang berusia 6-13
tahun yang masih menempuh pendidikan.
Berbanding terbalik dengan grafik sebelumnya, Dusun Cowek sendiri masih terdapat
beberapa anak yang putus sekolah yang tersebar di beberapa RT. Berikut adalah data anak
yang putus sekolah di Dusun Cowek:
Diagram 1.2
1%
Putus Sekolah
Masih Sekolah
99%
11
E. Kondisi Perekonomian
Dusun Cowek terletak di kaki gunung Arjuno dan terdiri dari 19 RT. Dusun ini
terbentang dari pintu masuk Taman Safari Indonesia II sampai perbatasan antara dusun
Cowek dan dusun Tonggowa. Keberadaan Taman Safari Indonesia di sekitar wilayah dusun
tentu sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat setempat. Jika dulu masyarakat dusun
Cowek hanya begantung pada hasil ladang dan perkebunan milik pribadi, kini mata
pencaharian masyarakat dusun Cowek lebih beragam. Tak hanya bekerja sebagai petani,
sekarang juga semakin banyak yang bekerja sebagai penyedia jasa dan berwirausaha. Kondisi
ekonomi dusun Cowek dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pekerjaan masyarakat Dusun
Cowek dan tingkat pengangguran di usia produktif dan non produktif.
Masyarakat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik berupa kebutuhan
pangan, energi, pendidikan, kesehatan, dan sosial. Hal ini selanjutnya akan dibahas lebih
detail pada bab potensi keuangan.
Grafik 1.4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
12
Dari data di atas, bisa kita lihat bahwa mata pencaharian masyarakat Dusun Cowek
sangat beragam, mulai dari bidang pertanian, bidang jasa, hingga pekerjaan dari keterampilan
individu.
Sebanyak 550 orang bekerja sebagai petani, 497 orang ibu rumah tangga, 170 orang
buruh pabrik, 16 orang bekerja di Hotel Baobab Taman Safari Indonesia II, 243 orang
karyawan swasta, 8 orang pengrajin mebel, 6 orang karyawan Kaliandra, 162 orang
karyawan Taman Safari Indonesia, 18 orang perangkat desa, 124 serabutan, 36 orang guru,
194 orang pedagang, 746 orang pelajar, 371 orang pada usia non produktif sehingga belum
bekerja, 126 orang pengangguran, 24 peternak, 62 orang tukang bangunan, 67 orang
pengrajin keset, 5 orang bekerja di proyek, 8 orang bekerja sebagai pegawai, 11 orang
wiraswasta, 9 orang pengrajin barang pecah belah, 1 orang pensiunan, 3 orang makelar, 39
orang penjahit,35 orang supir, 6 orang tukang ojek, 23 orang bekerja di bengkel, 9 orang
satpam, 3 orang bekerja sebagai TKI/TKW, 2 orang bidan, 1 orang polisi, dan 7 orang sales.
Tabel 1.4
13
Pelajar 746
Belum Bekerja 371
Pengangguran 126
Peternak 24
Tukang Bangunan 62
Pengrajin Keset 67
Proyek 5
Pegawai 8
Wiraswasta 11
Pengrajin Barang Pecah
Belah 9
Pensiunan 1
Makelar 3
Penjahit 39
Sopir 35
Tukang Ojek 6
Bengkel 23
Satpam 9
TKW/TKI 3
Bidan 2
Polisi 1
Sales 7
Sumber: Diperoleh dari hasil survei rumah tangga di dusun Cowek
Pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat dusun Cowek ini dibagi menjadi beberapa
jenis. Ada sektor pertanian, jasa, dan kewirausahaan. Ada beberap jenis pekerjaan
masyarakat yang mengandalkan keterampilan individu, yaitu, tani, pengrajin mebel,
peternak, pengrajin keset, pengrajin barang pecah belah, penjahit, salon, dan bidan.
14
Usia pengangguran dapat dilihat dari usia produktif dan usia non produktif. Kategori usia
produktif adalh usia 15-64 tahun. Sedangkan usia nonproduktif adalah kurang dari 15 tahun
dan lebih dari 64 tahun.
Diagram 1.3
F. Kondisi Kesehatan
Dusun Cowek merupakan salah satu dusun yang padat penduduk dan padat pemukiman
dibanding dusun lain yang ada di Desa Jatiarjo. Dusun Cowek terletak di tengah desa, atau
bisa disebut sebagai pusat desa. Hal tersebut dikarenakan banyak fasilitas-fasilitas umum, di
anatara fasilitas umum dibidang kesehatan yang ada di dusun Cowek yaitu Polindes dan
Klinik Bidan. Hal tersebut menjadikan banyak masyarakat dari dusun Tonggowa maupun
Tegal Kidul yang melakukan pemeriksaan kesehatan ke Dusun Cowek, baik itu ke Polindes
ataupun ke Klinik Bidan Laila. Walaupun di Dusun Cowek memiliki fasilitas kesehatan yang
cukup memadai, masih ada sebagian warga Dusun Cowek yang memeriksakan kesehatannya
ke tempat lain, baik itu rumah sakit, puskesmas dan lain-lain. Hal tersebut digambarkan pada
grafik dibawah ini:
15
Diagram 1.4
Tempat berobat masyarakat Dusun Cowek
16
Diagram 1.5
Metode pembayaran biaya kesehatan Dusun Cowek
Asuransi; Kartu
0,23% Puskesmas;
0,11%BPJS; 34%
Mandiri; 53%
KIS; 12%
17
Grafik 1.5
Jenis Penyakit dan jumlah penderita di Dusun Cowek
1
Akses dari laman Https:////www.Bastamanographyid/teori-h-l-blum/amp diakses pada tanggal 29 Januari 2020
pukul 11:07
19
Padahal efek dari pembuangan sampah secara sembarangan bisa menyebabkan pencemaran
tanah dan juga udara.
Dari minimnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, maka
diperlukan adanya sebuah workshop atau pelatihan mengenai peningkatan kesadaran akan
pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, dari hal tersebut akan membentuk sumber daya
manusia pada setiap individu untuk menjaga lingkungan, sosial, politik, dan juga
meningkatkan pelayanan kesehatan agar taraf kesehatan di Dusun Cowek dapat meningkat
dengan perlahan.
G. Kondisi Sosial Budaya
Sosial budaya terdiri dari dua kata yaitu sosial dan budaya. Sosial diartikan sebagai
segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat sekitar. Sedangkan budaya sendiri
memiliki arti pikiran dan akal budi. Budaya juga diartikan sebagai segala sesuatu yang dibuat
manusia dengan dasar pikiran dan budinya, dimana di dalamnya mengandung cinta dan rasa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sosial budaya merupakan segala sesuatu yang diciptakan oleh
manusia dengan pikiran dan akal budinya dalam keberlangsungan kehidupan bermasyarakat.
Menurut Burnett kebudayaan adalah keseluruhan berupa kesenian, adat istiadat, moral,
hukum, pengetahuan, kepercayaan dan kemampuan olah pikir dalam bentuk lain yang
didapatkan seseorang sebagai anggota masyarakat dan keseluruhan bersifat kompleks.
1. Sosial
Apabila kita sedang melakukan penelitian pasti tidak akan luput dari aspek kondisi
sosiap budaya daerah tersebut. Kondisi sosial budaya Dusun Cowek memiliki beragam
jenis yang masih berlangsung di masyarakat sampai saat ini. Dengan adanya kegiatan
sosial masyarakat Dusun Cowek akan memberi dampak di antaranya yaitu sebagai
pedoman dalam hubungan antara manusia dengan komunitas atau kelompoknya, sebagai
simbol pembeda antara manusia dengan binatang, sebagai petunjuk atau tata cara tentang
bagaimana manusia harus berperilaku dalam kehidupan sosialnya, sebagai modal dan
dasar dalam pembangunan kehidupan manusia, serta sebagai suatu ciri khas setiap
kelompok manusia.
Di dusun Cowek ini masih sering dijumpai kegiatan sosial yang dilakukan oleh
warga, di antara kegiatan sosial yang masih sering dijumpai di dusun Cowek yaitu:
20
Tabel 1.5
Jumlah 1x 1x 2x
No. Jenis Kegiatan
Anggota Seminggu Sebulan Sebulan
1. Yasinan 332 √
2. Diba'an 311 √
3. Manaqiban 264 √
4. Istighosah 85 √
5. Senam 19 √
6. Kerja Bakti 4 √
7. Banjari 19 √
8. Fatayat 10 √
9. Muslimat 45 √
10. Tadarus 71 √
11. Majelis 1 √
12. PKK 2 √
13. Sholawatan 2 √
14. Rotiban 43 √
15. Ishari 1 √
17. Pengajian 1 √
18. Burdah 1 √
Dalam hal keagamaan masyarakat Dusun Cowek tergolong religius. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya kegiatan rutinan di antaranya, yasinan, diba'an, manaqiban,
21
istighosah, banjari, fatayat, muslimat, tadarus, majelis, sholawatan, rotiban, ishari, remaja
quran, pengajian, burdah, dan tahlilDilihat dari segi sosial agama, mayoritas masyarakat
di Dusun Cowek beragama Islam. Intensitas pengalaman keagaaman masyarakat Dusun
Cowek cukup tinggi. Hal ini dilatarbelakangi oleh pendidikan agama yang lebih
diterapkan ke anak-anak mereka sedari kecil dibandingkan dengan pendidikan umum
sehingga memiliki pondasi keagamaan yang kuat. Ketaatan dalam menjalankan ibadah
juga didasari oleh tersedianya fasilitas keagamaan yang tersebar di penjuru Dusun
Cowek. Masyarakat memanfaatkan dengan baik fasilitas keagamaan dengan menjalankan
ibadah salat lima waktu di mushola maupun masjid yang berada di dekat tempat tinggal
mereka.
2. Budaya/Tradisi
Tradisi merupakan suatu kebiasaan yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi
bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu wilayah, negara,
kebudayaan, golongan atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar dari tradisi
yaitu adanya informasi yang di teruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun
lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi akan punah. Jika melihat kebiasaan
masyarakat tidak akan lepas dari tradisi dan kebudayaan masyarakat setempat. Sama
halnya ketika berada di Dusun Cowek tradisi dan budaya masyarakat akan dijelaskan di
bawah ini:
a. Kesayan
Pada umumnya budaya kesayan adalah budaya yang ada pada daerah pedesaan,
budaya kesayan identik dengan gotong- royong. Yaitu, saling membantu antar warga
seperti pembangunan rumah, masjid, mushollah maupun jalan raya. Pembangunan
tersebut dilakukan secara gotong-royong atau bersama-sama. Dengan Semboyan
mereka adalah berat sama dipikul ringan sama dijingjing.
Warga Dusun Cowek berusaha untuk menjaga dan melestarikan agar budaya
kesayan ini agar tidak punah diwilayah mereka. Bagi warga Dusun Cowek kesayan
adalah jembatan pengikat antar sesama warga dusun. Rasa kebersamaan, kesatuan,
persatuan dan solidaritas yang tinggi pada setiap diri warga dapat terwujud dengan
22
suatu budaya. Yaitu budaya kesayan yang mengajarkan tentang nilai-nilai kehidupan
yang baik dan membentuk karakter kebangsaan.
b. Rewang (Buwoh)
Rewang adalah salah satu tradisi masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai salah
satu cara membantu keluarga atau tetangga yang sedang mengadakan kenduri, pesta
maupan perhelatan pesta adat dimana membutuhkan tenaga bantuan untuk mengurus
konsumsi dan kesibukan rumah tangga lain.Warga Dusun Cowek juga
mengartikannya sebagai cara membantu menyumbangkan tenaga bagi tetangga untuk
urusan memasak dan menyiapkan pesta adat atau jamuan makan pernikahan.
c. Ancaan
Ancaan adalah merupakan bentuk simbolisasi rasa syukur dan doa kepada Tuhan
yang biasa dilakukan oleh masyarakat tradisional Jawa yang mana masih dilestarikan
oleh warga Dusun Cowek. Tradisi ancaan dilaksanakan selama sekali dalam dua
tahun.
Ancaan merupakan tatanan serta tuntunan tentang kebersamaan, kerukunan dan
kesederhanaan melalui sebuah simbol nasi tumpeng yang dinikmati bersama dan ada
doa yang menyertainya. Tradisi adat ancaan ini dilakukan oleh sebagaian besar warga
Dusun Cowek dimaksudkan sebagai bentuk pelestarian budaya dan rasa syukur
terhadap nikmat yang telah diberikan oleh Sang Kuasa.
d. Wayang
Wayang merupakan salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia yang paling
menonjol diantara banyak karya budaya lainnya. Budaya wayang meliputi seni peran,
seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan seni
perlambang.
Budaya wayang yang terus berkembang dari zaman ke zaman, juga merupakan
media penerangan, dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, serta hiburan.
Warga Dusun Cowek masih sering mengadakan perhelatan wayang.
e. Ludruk
Warga Dusun Cowek juga masih melestarikan budaya ludruk. Ludruk adalah
suatu kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama
tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang dipergelarkan di sebuah
23
panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita
perjuangan, dan sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan
gamelan sebagai musik.
f. Kenduren
Kenduri atau yang lebih dikenal dengan sebuatan Selamatan atau Kenduren
(sebutan kenduri bagi masyarakat Jawa) telah ada sejak dahulu sebelum masuknya
agama ke Nusantara.
Dalam praktiknya, kenduri merupakan sebuah acara berkumpul, yang umumnya
dilakukan oleh laki-laki, dengan tujuan meminta kelancaran atas segala sesuatu yang
dihajatkan dari sang penyelenggara yang mengundang orang-orang sekitar untuk
datang yang dipimpin oleh orang yang dituakan atau orang yang memiliki keahlian
dibidang tersebut.
Pada umumnya, kenduri dilakukan setelah ba'da isya, dan disajikan sebuah nasi
tumpeng dan besek (tempat yg terbuat dari anyaman bambu bertutup bentuknya segi
empat yang dibawa pulang oleh seseorang dari acara selametan atau kenduri) untuk
tamu undangan.
g. Tegal Desa
Tegal Desa atau tegal Deso ini kegiatan seperti acara syukuran pada umumnya,
yaitu membuat makanan dari hasil panen dan dibagikan pada orang-orang yang
mereka kenal, seperti saudara, tetangga, hingga kerabat lain. Kegiatan seperti ini tak
kalah dengan tradisi lebaran yang membuat ketupat dan opor ayam, serta berkunjung
kerumah kerabat untuk bermaaf-maafan. Namun bedanya di sini adalah warga Dusun
Cowek berkunjung untuk menikmati hasil bumi yang telah diolah sebagai rasa syukur
layaknya prasmanan, si tuan rumah menyediakan banyak sekali (meskipun menunya
sama).
h. Terbang Jidor
Terbang jidor merupakan budaya yang berlairan seni musik yang digunakan untuk
mengiringi hajatan perkawinan, orang yang akan menempati rumah baru, dan orang
yang memiliki usaha baru. Terbang jidor dimainkan sekitar 10-20 orang. Alat-alat
yang dimainkan diantaranya hadrah, gendang, dan yang pastinya adalh jidor.
24
BAB II
TEMUAN MASALAH
A. Kurangnya Ketersediaan Air
Dusun Cowek merupakan salah satu dusun di desa Jatiarjo dengan jumlah penduduk
terbanyak. Sedangkan kebijakan pembagian diketiga dusun disama ratakan. Maka hal tersebut
membuat dusun ini minim akan ketersediaan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Permasalahan mengenai air menjadi hal yang banyak dikeluhkan oleh warga dusun
Cowek. Keluhan yang sering ditemui ketika melakukan survei dan FGD yakni pembagian air
yang tidak merata. Jumlah penduduk yang semakin bertambah berbanding terbalik dengan
kapasitas air yang tetap mengakibatkan warga merasa resah dan harus berjuang mendapatkan
air dengan berbagai cara. Berikut tabel kalender musim mengenai permasalahan air yang
berada di Dusun Cowek Desa jatiarjo :
Tabel 2.1
Musim
N Masalah
Hujan Pan Kemarau Hujan
o. Kegiatan/
Keadaan caro
ba
Ja F Mar Ap Me J Juli Ag Se Ok No D
n e r i u ust p t v es
b ni
1.Air
Lancar
2.Air Tidak
lancer
Pada musim hujan pada bulan Oktober sampai Februari Air di Dusun Cowek volume air
meningkat. Berbeda pada musim pancaroba di bulan Maret air tidak lancar. Sama halnya
pada bulan April sampai September, debit air berkurang dan warga sering mengalami
kekurangan air.
25
Permasalahan air belum terselesaikan diakibatkan pada tahun 2018 terjadi kebakaran di
Pegunungan yang berada di dekat sumber mata air yang berada di gunung Arjuna. Hal
tersebut mengakibatkan volume air semakin berkurang.
Jumlah timbunan sampah semakin lama semakin bertambah akibat dari bertambahnya
jumlah penduduk dan aktivitas penduduk. Semakin banyak jumlah penduduk maka semakin
banyak pula sampah yang dihasilkan. Begitupun dengan Dusun Cowek, jumlah penduduk
yang begitu banyak dan aktivitas penduduk yang sangat tinggi mempengaruhi jumlah
sampah yang dihasilkan setiap harinya.
Penduduk Dusun Cowek dalam hal pengelolaan sampah masih menggunakan cara yang
sederhana yaitu sampah dikumpulkan lalu dibuang, dibakar, dan ada juga yang dipendam.
Masyarakat melakukan pengumpulan sampah secara mandiri di masing-masing rumah.
Sebagian warga ada yang memisahkan sampah organik dan anorganik sebelum dibuang dan
sebagian warga yang lain mengumpulkan sampah dalam satu wadah tanpa adanya
pemisahan. Kemudian dalam hal tempat penimbunan dan pembuangan sampah, di Dusun
Cowek ada berbagai tempat pembuangan yaitu di pekarangan, sungai, selokan atau gorong-
gorong, TPA Taman Safari, bahkan di TPA desa lain. Sampah dibuang di pekarangan milik
masing-masing warga, namun ada juga warga yang tidak memiliki cukup pekarangan untuk
membuang sampah akhirnya mereka menumpang membuang sampah ke pekarangan
tetangga. Adapun warga yang memiliki cukup pekarangan membuat lubang galian untuk
menimbun sampah.
Menurut cara-cara yang dilakukan warga dalam membuang sampah dipekarangan dibagi
menjadi tiga yakni dengan dibuang kedalam lubang galian begitu saja, dibakar, dan ada juga
yang dipendam setelah penuh. Berikut merupakan alur distribusi sampah di Dusun Cowek.
26
Gambar 2.1
Diagram Alur Distribusi Sampah di Dusun Cowek
Bakar
Buan
g
Ruma
h
SAMPA
Warga
H
PK
L
Sumber: Diperoleh dari hasil pendataan sosial oleh peneliti
Dengan demikian dapat diklasifikasikan pula terkait tempat-tempat pembuangan sampah
yang masyarakat gunakan. Tempat-tempat pembuangan sampah yang masyarakat Dusun
Cowek pilih adalah pekarangan (dibakar ataupun dibiarkan), sungai, selokan, TPA Taman
Safari, TPA Desa Lain, dan dibuat kompos di rumah. Lokasi geografis suatu wilayah juga
mempengaruhi warganya dalam perilaku membuang sampah. Kebiasaan membuang sampah
pada masing-masing RT di Dusun Cowek tidaklah sama. Mereka yang rumahnya dekat
dengan sungai akan cenderung membuang sampah ke sungai. Selain dipengaruhi oleh letak
geografis, perilaku membuang sampah juga bisa dipengaruhi oleh kepekaan sosial yang
dimiliki setiap individu. Misalnya perilaku membuang sampah ke TPA dan mengelola
sampah menjadi kompos. Tempat-tempat yang selama ini masyarakat Dusun Cowek pilih
untuk membuang sampah dapat dilihat melalui grafik berikut.
27
Grafik 2.1
Tempat Pembuangan Sampah yang Dipilih Masyarakat Dusun Cowek
28
Seperti yang kita ketahui sampah plastik tidak bisa dengan begitu mudah diurai dalam
tanah. Butuh waktu ratusan tahun untuk mengurai sampah plastik. Selain itu, sampah yang
tertimbun dalam tanah akan menyebabkan menurunnya kualitas air yang ada dalam tanah.
Patut menjadi perhatian lebih yaitu masih ada warga yang membuang sampah ke sungai
dan selokan. Padahal keduannya merupakan tempat dilaluinya air dalam pemukiman. Jenis
sungai yang ada di Dusun Cowek adalah sungai musiman. Sungai ini berfungsi ketika
musim hujan untuk drainase. Namun masyarakat menyalagunakannya dan menjadikan
sungai yang kering saat musim kemarau sebagai tempat pembuangan sampah. Hal ini
menyebabkan ketika musim penghujan tiba sungai yang penuh sampah meluap. Sama
halnya yang terjadi pada selokan atau gorong-gorong, ia juga sering tersumbat sampah.
Sehingga ketika musim hujan selokan tidak dapat menampung banyak air karena ukuran
selokan kecil. Ketidakberfungsian selokan yang disebabkan oleh tersumbatnya sampah ini
menyebabkan air mengalir tidak teratur dan menggenangi rumah-rumah warga yang berada
di hilir.
Melihat realitas yang terjadi, reduksi sampah begitu sulit dilakukan. Terlebih lagi
belum ada sistem pengelolaan sampah terpadu dari pihak desa. Masyarakat selama ini
mengelola dengan pengetahuan masyarakat sendiri sehingga tidak tahu menahu dampak
jangka panjangnya. Peran masyarakat dalam mengendalikan sampah sangatlah besar.
Karena sumber penghasil sampah juga dari masyarakat itu sendiri. Baru kemudian
lembaga-lembaga lain berpartisipasi dalam mengendalikan sampah.
C. Kurangnya Ketegasan dalam Penerapan Peraturan Desa Mengenai Peternakan
Ternak adalah hewan yang dengan sengaja dipelihara sebagai sumber pangan, sumber
bahan baku industri, atau sebagai pembantu pekerjaan manusia. Usaha pemeliharaan ternak
disebut sebagai peternakan (atau perikanan, untuk kelompok hewan tertentu) dan
merupakan bagian dari kegiatan pertanian secara umum. Peternakan adalah kegiatan
mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan
hasil dari kegiatan tersebut. Pengertian peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja,
memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan
peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada
faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal. Kegiatan di bidang
29
peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan hewan besar seperti sapi, dan
kuda, sedang kelompok kedua yaitu peternakan hewan kecil seperti ayam, kelinci, bebek
dll. Masing-masing hewan ternak tersebut dapat diambil manfaat dan hasilnya. Hewan-
hewan ternak ini dapat dijadikan pilihan untuk diternakkan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Berikut ini tabel kalender musim mengenai permasalahan adanya peternakan yang
berada di Dusun Cowek Desa Jatiarjo.
Tabel 2.2
Kalender Musim
Musim
N Masalah Huja Pa Kemarau Hujan
o. Kegiatan n nc
/ aro
Keadaan ba
Ja F Ma A Me Juni Juli Agust Sep Ok No D
n e r pr i t v es
b
1.Peternaka
n banyak
lalat
2.Peternaka
n berbau
Sumber: Diolah dari hasil wawancara oleh peneliti
Keterangan :
: Sedikit
Tabel 2.3
Sebagian besar peternak menjalankan usaha peternakannya di ladang. Namun masih ada
3 usaha peternakan yang berada dilingkungan pemukiman warga diantaranya peternakan
milik Bapak Kholil, Bapak Rusdiyanto, dan Bapak Darsono.
31
D. Belum Terintegrasinya Pelayanan Administrasi Desa
Masyarakat Dusun Cowek juga merasakan bahwa pengurusan dokumen dokumen juga
susah dan dipersulit. Contohnya mengurus Kartu Keluarga, pengurusan dokumen penting
tersebut memakan waktu yang sangat lama dan setelah jadi pun tetap ada yang salah dalam
penulisan datanya. Dan apabila hendak melakukan pembenaran pada perbaikan Kartu
Keluarga tersebut akan dipersulit. Sedangkan apabila ada seseorang yang mengurus Kartu
Keluarga kemudian memberikan salam tempel kepada salah satu pihak, hal tersebut
menjadikan pengurusan Kartu Keluarga menjadi mudah.
Kepengurusan surat-surat yang belum ditindak lanjuti baik dalam hal surat tanah, akte
kelahiran, Kartu Keluarga, dll. Pasalnya dalam kepengurusan surat-surat seperti diatas ada
yang terjadi pungli, untuk pengurusan KTP kadang warga harus mengurus sendiri hingga
kantor kecamatan, sedangkan untuk pengurusan kepemilikan tanah warga selalu mendapat
alasan dari pemerintah desa bahwasanya surat-surat yang digunakan sebagai persyaratan
pembuatan kepemilikan tanah mereka tidak lengkap.
Menurut warga , pelayanan administrasi yang disediakan oleh pemerintah desa, belum
berjalan secara rapi. Sering terjadi double job oleh petugas desa. Kami berharap petugas
desa dapat bekerja sesuai tanggung jawabnya. Jadi administrasi bisa terlaksana dengan baik
dan tidak ada perangkat desa yang menerima dua pekerjaan sekaligus. Warga ingin
pembuatan surat-surat penting seperti Kartu Keluarga (KK), KTP, Akta Kelahiran, dan surat
penting lainnya itu dipermudah dan selesai dengan cepat. Warga juga menginginkan adanya
kepastian dari petugas untuk menyelesaikan pembuatan surat tersebut.
Dalam diskusi yang telah dilakukan bersama warga, ada yang mengusulkan untuk
menertibkan administrasi kependudukan, seperti pembaharuan KK, Akte, dan KTP. Pada
tahun kemarin, banyak warga yang sudah antusias mengurusi administrasi kependudukan
massal. Tetapi, sayangnya hasil dari program tersebut tidak dirasakan oleh warga. Banyak
KK, KTP, dan Akte yang belum kunjung selesai dibuat. Bahkan ada beberapa KK yang
hilang pada saat proses pemutihan tersebut.
Masyarakat juga mengharapkan agar perangkat desa meninjau secara langsung dan
terjun langsung ke masyarakat apabila ada satu program yang dianjurkan oleh desa dan
32
bersinggungan langsung dengan masyarakat. Tidak hanya melalui pihak kedua, melainkan
melalui pihak pertama yang berhubungan langsung dengan masyarakatnya.
33
BAB III
Dalam hal ini potensi dibagi menjadi Lima yakni Alam, Sosisl, Fisik, Manusia, dan
Keuangan. Kelima bahasan adalah potensi dan aset yang akan mendukung kemajuan
masyarakat dusun Cowek, berikut pembahasan terkait kelima potensi di tersebut:
A. Potensi Alam
Sumber Daya Alam (SDA) menurut Walter Isard (1972) adalah keadaan lingkungan
dan bahan-bahan mentah yang digunakan manusia untuk memenuhi dan memperbaiki
kebutuhan serta kesejahteraan manusia. Sedang dalam KBBI SDA adalah potensi alam
yang dapat dikembangkan utuk proses produksi.4 Dengan demikian, sangat umum jika
suatu wilayah memiliki potensi/aset berupa SDA. Jika dilihat dari sumbernya, SDA yang
terdapat di dalam Dusun Cowek dapat dikelompokan menjadi 2 macam, yakni sumber daya
alam hayati atau biotik dan sumber daya alam non hayati atau abiotik.
1. Sumber Daya Alam Hayati Atau Biotik
Sumber Daya Alam Hayati atau Biotik adalah sumber daya alam yang sumbernya
berasal dari makhluk hidup yang ada di alam. Contohnya seperti pohon nangka yang
banyak ditanam di ladang-ladang milik warga dusun Cowek, hasil dari tanaman pohon
nangka mereka jual di sepanjang jalan menuju Jalan Taman Safari seperti yang
dikemukakan oleh bapak Lambang Suryo selaku ketua RT 23 “nangka yang ada itu dari
panenan warga sekitar” kata beliau kala diwawancarai teman-teman PPL, ini merupakan
2
Abdurokhman, Pengembangan Potensi Desa, Kantor Diklat Kabupaten Banyumas,
3
KKN ABCD, Prinsip-Prinsip Aset Basd Community-Deven Development, LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya,
2015
4
www.maxmanroe.com/vid/umum/sumber-daya-alam.html, diakses pada 29 Januari 2020 pukul 09.11
34
salah satu keuntungan bagi warga dusun Cowek karena wilayahnya menjadi penghubung
atau jalan utama menuju Taman Safari Indonesia, sehingga banyak orang dari luar yang
melewati wilayah Cowek. Selain pohon nangka, di Dusun Cowek juga banyak pohon buah
alpukat. Sama seperti buah nangka, hasil dari buah alpukat juga dijual di pinggir jalan
menuju Taman Safari Indonesia. Selanjutnya, selain itu di Dusun Cowek juga memiliki
pohon bambu yang biasanya digunakan oleh para warganya untuk bahan pembuatan atap
rumah, selain dimanfaatkan oleh warganya sendiri, pohon bambu juga terkadang dijual ke
masyarakat yang membutuhkan.
Selain tumbuhan, di dalam Sumber Daya Alam juga terdapat hewan. Adapun hewan
yang berada di Dusun sangatlah beragam, yang dikelompokkan menjadi hewan bukan
ternak dan hewan ternak. Berikut rincian jenis hewan ternak yang ada di Dusun Cowek:
Tabel 3.1
Jenis hewan ternak di Dusun Cowek
Jenis Hewan Ternak Jumlah
Ayam 7819
Sapi 472
Kambing 227
Bebek 745
Angsa 8
Kuda 2
Lembu 7
Burung 186
35
Sumber Daya Alam Non Hayati atau abiotik adalah SDA yang berasal dari benda mati
atau unsur-unsur alam yang tidak memiliki nyawa. SDA non hayati yang dimaksud disini
adalah seperti air, tanah, udara, sinar matahari, batuan, mineral, bahan tambang, dan lain
sebagainya. Mengenai tanah di Dusun Cowek, tanah disini merupakan tanah yang subur
karena sangat cocok untuk ditanami berbagai jenis tanaman. Seperti tanaman durian,
nangka, alpukat, kopi, dan lain-lain. Dampak positif dari tanah yang subur ini membuat
tanaman-tanaman yang ditanam di tanah warga cowek mudah tumbuh dan memiliki hasil
panen yang bagus. Tekstur tanah disini bersifat gembur.
Mengenai udara, di dusun Cowek ini terbilang sejuk karena di area pegunungan,
sekalipun berada di jalan Taman Safari Indonesia (TSI) yang banyak terdapat lalu-lalang
kendaraan, udaranya pun tetap sejuk, hal ini disebabkan masih banyaknya pepohonan di
lingkungan Dusun Cowek. Mengenai suhu di Dusun Cowek ketika musim kemarau suhu
udara nya rendah hingga mencapai 7°C dan saat musim penghujan suhu udara hingga 25°C
(Pak Suparto (54)).
36
B. Potensi Sosial
Potensi adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia untuk dikembangkan sehingga
potensi sendiri berarti suatu kemampuan yang masih bisa dikembangkan menjadi lebih baik
lagi pada manusia. Potensi sosial adalah kapasitas menyesuaikan diri dan mempengaruhi
orang lain didasari atas kemampuan belajar suatu keahlian.5
Potensi sosial yang dimiliki Dusun Cowek yaitu terdapat 19 RT yang setiap RT nya
memiliki kekhasan tersendiri, baik dari segi kebudayaan, adat istiadat, kehidupan sosial,
sistem sosial dan kesenian. Semua ciri khas itu memperkuat tali silaturahmi di Dusun
Cowek ini sendiri. Dengan keragaman yang dimiliki oleh Dusun Cowek bisa menjadi satu
kekuatan untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Selain itu, dilihat dari kualitas penduduk
Dusun Cowek ini cukup rukun serta ramah-ramah. Sampai ada salah satu RT yang
mendapat julukan “Kampung Guyub” yang berada di RT 26, julukan ini bukan diberikan
oleh warga luar atau RT lain, melainkan kesepakatan dari warga RT 26 itu sendiri. Karena
kuatnya gotong royong dan toleransi yang telah dijaga, mereka merasa memiliki partisipasi
yang sangat tinggi, sehingga kekhasan itu mampu terjaga secara turun temurun.
Sebagai daerah agraris, sebagian besar masyarakat Dusun Cowek bekerja sebagai
petani. Pekerjaan tersebut sangat didukung oleh kualitas alam Dusun Cowek sendiri yang
sangat subur sehingga proses menanam menjadi lebih mudah dan menghasilkan produk
pertanian dengan jumlah yang banyak. Seiring berkembangnya zaman, menjadikan
masyarakat Dusun Cowek memiliki pilihan untuk bekerja pada bidang-bidang industri dan
jasa, sehingga muncullah profesi-profesi baru seperti karyawan taman safari, buruh pabrik,
guru, tukang ojek, pedagang, sopir, serabutan dan lain sebagainya.
Aset yang secara umum dimiliki oleh masyarakat Dusun Cowek adalah aset sosial.
Nilai dan norma termasuk ke dalam aset sosial yang dimiliki oleh masyarakat. Masyarakat
Dusun Cowek mayoritas merupakan masyarakat yang masih menerapkan nilai, bahasa dan
budaya di dalam kehidupan sehari-hari. Dimana, nilai gotong royong masih berjalan dalam
kehidupan sosial masyarakat. Beberapa dusun juga masih memegang teguh nilai-nilai
tersebut seperti di Dusun Tonggowa dan Dusun Tegal Kidul.
5
Brainly.co.id/tugas/III7867 Diakses pada tanggal 29 Januari 2020 pukul 20:20
37
Kegiatan gotong royong yang masih berlangsung di setiap dusun terutama Dusun
Cowek adalah kegiatan ronda, membersihkan kampung, membuat rumah secara gotong-
royong (kesayan), perayaan hari kemerdekaan, dan perayaan keagamaan. Kegiatan lainnya
yang ada di masyarakat adalah pengajian rutin seperti yasinan, tahlilan, khataman, rutinan
setiap jum’at legi, dibaan, manakib, istighosah, burdah, senam, kerja bakti, banjari, fatayat,
muslimat, tadarusan, majelis, PKK, sholawatan, rotiban, ishari, remaj qur’an. Walaupun
berbeda-beda hari pelaksanaannya, pengajian merupakan kegiatan rutin yang dilakukan
oleh masyarakat. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperdalam ilmu keagamaan serta
ajang silaturahmi dari setiap masyarakat untuk mengetahui keadaan satu sama lain.
C. Potensi Fisik
Aset fisik adalah aset yang kaitanya adalah dengan potensi yang berkaitan dengan
fasilitas umum, sarana prasarana, dan insfrastruktur yang ada di dusun Cowek yang mana
adanya mereka dapat menunjang peningkatkan kesejahteraan masyarakat. Fasilitas umum
yang berada di dusun Cowek cukupah lengkap, hal ini terjadi karena dusun cowek
merupakan dusun terbesrar dan berada pada pusat desa Jatiarjo. Di antara fasilitas umum
yang ada di dusun Cowek yaitu, Balai Desa, Polindes, masjid terbesar desa, tower, dan
toko-toko besar terdapat di dusun ini.
Sarana prasarana yang paling mendominasi di dusun Cowek ini adalah musola, yang
tersebar di 19 Rukun Tetangga yang ada di dusun ini, banyaknya sarana ibadah di dusun ini
sangat membantu masyarakat dalam melakukan kegiatan keagamaan. Selain sarana
keagamaan, terdapat juga sarana pendidikan berupa Sekolah Dasar, Madrasah Tsanawiyah
dan Raoudatul Atfal yang menjadi pusat pendidikan di desa Jatiarjo. Berikut data sarana
prasarana yang ada di dusun Cowek:
Tabel 3.2
Infrastruktur di Dusun Cowek
No Infrastruktur Jumlah Bangunan
1. Masjid 2
2. Musola 34
3. TPQ 2
4. Sekolah 3
38
5. Pos Kamling 20
6. Lapangan 2
7. Pemakaman 1
8. Taman Baca Masyarakat 1
9. Pos Guyub 1
10. Tandon 6
11. Tower (Indosat dan Telkomsel) 2
12. Gio Membran 1
13. Koperasi 1
Jumlah 76
Sumber : Diolah dari hasil survei penduduk di Dusun Cowek
Dari data di atas dapat kita ketahui bersama bahwa infrastruktur yang ada di dusun
Cowek didominasi sarana ibadah, dikarenakan mayoritas penduduknya beraga Islam, dan
ini menunjukkan bahwa tingkat religius di Dusun Cowek cukuplah tinggi. Selain itu juga
terdapat pos kampling yang selalu dimanfaatkan dan digunakan oleh warga sekitar untuk
berjaga malam atau ronda, dan hal ini berjalan secara efektif.
Selain musola dan pos kamling, fasilitas umum yang sangat perlu dan dibutuhkan oleh
masyarakat dusun Cowek adalah Tandon dan pamsimas, menurut bapak Ghofur selaku
ketua RW 06 bahwa tandon pertama kali ada di dusun Cowek pada tahun 2017 dan
bertempat di RT 23, yang awal mulanya adalah mengikuti jejak dari tandon yang dibuat
oleh masyarakat dusun tonggowa dan Tegal Kidul6.
Dari 19 RT yang ada di Dusun Cowek, terdapat 6 RT (RT 12, RT 14, RT 15, RT 16,
RT 23 dan RT 20) yang menggunakan perairan tandon, dan 13 RT lainnya menggunakan
pensiman. Pansimas mulai dibangun di tahun 2017. Pansimas dan tandon merupakan
fasilitas umum yang sangat dibutuhkan dan menjadi potensi besar masyarakat dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam hal perairan.
Aset fisik lain yang dimilki oleh dusun cowek ini adalah dalam bidang kesehatan yakni
Polindes yang terdapat di balai desa Jatiarjo, dengan adanya polindes di dusun Cowek
menjadikan msyarakat semakin mudah mendapat akses berobat meski masih terdapat
6
Data didapat dari wawancara bersama bapak Ghofur (Ketua Rukun Waga 006)
39
beberapa warga masyarkat yang tidak begitu nyaman dengan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang ada dalam polindes.
Dari 13 potensi fisik yang ada di dusun Cowek, terdapat 1 fasilitas yang tidak berfugsi
yaitu Geo Meembran yang terletak di RT 12, hal ini dikarenakan letaknya yang tidak dapat
mengaliri air sehingga menjadikannya seperti danau mati yang tidak terawat. Kemudian
fasilitas lain yang tidak berfungsi adalah tandon bor yang terletak di RT 23 yang awalnya
merupakan inisiatif membangun tandon baru oleh bapak Baidowi, namun ternyata hasil
yang diperoleh tidak begitu maksimal karena masalah sanyo dan air yang dikeluarkan
belum dapat diatasi, hal ini disebabkan jika menggunakan sanyo kecil air tidak akan naik,
namun bila menggunakan sanyo besar, air yang ada tidak mencukupi untuk disedot, hal ini
dikemukakan oleh bapak Ghofur selaku ketua RW 06 dan pengamat air didusun Cowek.
Potensi fisik selanjutnya adalah jalan raya Taman Safari Indonesia, dusun Cowek ini
terletak sangat strategis yakni berada pada sepanjang jalan taman safari, hal ini menjadi
aset dan potensi besar bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang berprofesi sebagai
pedagang, hal ini juga dikemukakan oleh warga RT 13 saat melakukan FGD. Warga
mengemukakan bahwa dengan adanya TSI ini menjadikan hari sabtu dan minggunya
menjadi hari-hari terlaris untuk berdagang seperti wortel dan buah-buah lainnya..
D. Potensi/Aset Manusia
Manusia merupakan aset terpenting dan termahal dalam setiap organisasi. Kemajuan
sauatu bangsa amat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. Di samping faktor-
faktor lain seperti sumber daya alam, fisik, sosial dan keuangan, disini sumber daya
manusia memiliki peran untuk mengelola semua komponen yang ada iuntuk menunjang
kesejahteraan. Tuhan telah memberikan potensi kepada manusia yang terdiri dari naluri-
naluri, kebutuhan jasmani, dan akal. Potensi yang ada pada diri manusia juga dapat
dikatakan sebagai sumber daya manusia. Sumber Daya Manusia (SDM) diartikan sebagai
potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk
sosial yang adaptif dan informatif serta mampu mengelola dirinya sendiri dengan seluruh
potensi alam untuk menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang
seimbang dan berkelanjutan7. Dengan demikian, SDM merupakan kemampuan yang
7
http://id.wkipedia.org./wiki/Sumber_Daya_Manusia, 8 November 2009 ,Diakses pada Tanggal 29 Januari 2020
40
dimiliki oleh manusia baik yang nampak maupun yang belum nampak. Sumber daya yang
nampak agar selalu diasah, sedangkan sumber daya yang belum tampak harus segera digali
sehingga dapat dirasakan manfaatnya kelak.
Berbagai macam potensi manusia yang ada di Dusun Cowek dapat dikategorikan
sebagai berikut:
1. Pendidikan
Potensi/aset manusia dapat diukur dari tingkat pendidikan manusia itu sendiri.
Dimana jika manusia tersebut memiliki pendidikan yang baik, maka secara tidak
langsung dalam dirinya akan tertanam potensi yang unggul, hal ini mengikuti
keumuman, tetapi tidak semua orang yang memiliki potensi dalam dirinya mampu
memanfaatkan potensinya dengan baik. Tingkat pendidikan di Dusun Cowek ini cukup
beragam, dari tingkat pendidikan rendah hingga tingkat pendidikan tertinggi. Berikut
data tingkat pendidikan masyarakat Dusun Cowek yang akan disajikan dalam bentuk
diagram di bawah ini:
Grafik 3.1
Tingkat Pendidikan Dusun Cowek
Tingkat Pendidikan
1400
1200
1000
800
600 1215
400 917
703
200 292 179 171
0 6 14
Belum Tidak TK Belum SD SMP SMA S1/S2/S3
Sekolah Sekolah Tamat SD
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan dengan jumlah
terbanyak yaitu berada pada tingkat pendidikan SD yang berjumlah 1215, kemudian
disusul dengan tingkat pendidikan terbanyak kedua yaitu SMP yang berjumlah 917,
41
kemudian tingkat pendidikan SMA dengan jumlah 703, disusul dengan tingkat pendidikan
TK yang berjumlah 179, selanjutnya yaitu S1/S2/S3 dengan jumlah 171. Di Dusun Cowek
ini juga terdapat warga yang belum sekolah dengan jumlah 292, kemudian terdapat warga
yang belum tamat SD dengan jumlah 14, serta terdapat juga yang tidak sekolah dengan
jumlah 6 jiwa.
2. Kemampuan
Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam
suatu pekerjaan, penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang juga bisa disebut
sebagai kemampuan. Kemampuan disini erat kaitannya dengan tingkat pendidikan. Karena
dalam proses pendidikan kemampuan seseorang akan diasah sehingga memiliki potensi
yang lebih. Di Dusun Cowek ini terdapat berbagai kemampuan yang dimiliki oleh
warganya di antaranya kemampuan dalam membuat dan memproduksi keset, kemampuan
menjahit, kemampuan berternak, kemampuan budidaya bonsai, kemampuan otomotif,
kemampuan memasak (usaha catering), dan lain-lain. Dimana semua itu merupakan sebuah
potensi yang dapat dikembangkangkan sehingga dapat meninggatkan kesejahteraan seluruh
masyarakat di Dusun Cowek.
3. Interaksi Sosial
Selain pendidikan dan kemampuan, interaksi sosial juga menjadi ukuran dari
potensi/aset manusia. Interaksi sosial yang terjalin di Dusun Cowek terbilang sangat baik.
Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan warga yang mengedepankan kehidupan
sosial. Contohnya saja banyak kegiatan rutinan yang ada di Dusun Cowek ini, seperti
Tahlilan, darusan, manaqib, diba’an, Al-banjari, Istighosah, dll. Di Dusun Cowek ini juga
terdapat beberapa budaya yang masih dilakukan hingga sekarang. Contohnya, kesayan,
kenduren, anca’an, rewang dan lain-lain. Dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut akan
membentuk sebuah komunikasi yang baik antar sesama warga sehingga menimbulkan
kerukunan dan kekompakan yang berdampak pada kemajuan desa.
E. Potensi Keuangan
Di zaman modern seperti sekarang ini telah banyak dikemukakan berbagai macam teori
keuangan. Seperti Teori Diskonto Aliran Kas (Cashflow Discounted Theory), teori ini
42
berasal dari konsep nilai waktu uang (time value of money). Teori ini menunjukkan apakah
sebuah investasi menguntungkan ataukah tidak bila dikaitkan dengan nilai waktu uang.
Teori ini berpegang pada kekuatan prediksi. Ada pula Teori Portofolio (Portofolio Theory),
teori ini diperkenalkan oleh Harry Markowitz, peraih nobel ekonomi ditahun 1990.
Menurut teori ini resiko bisa dikurangi dengan cara mengkombinasikan aktiva/aset
kedalam sebuah portofolio.
Aset/Potensi keuangan merupakan salah satu dari beberapa aset desa. Aset Desa adalah
barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli milik desa, dibeli atau diperoleh atas
beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBD) atau perolehan hak lainnya yang
sah. Jenis aset desa yang bersifat strategis khususnya aset keuangan dapat berupa tanah, kas
desa, pasar desa, pasar hewan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik desa, dan mata air
milik desa.
Di Desa Jatiarjo, khususnya yang ada di Dusun Cowek sendiri memiliki beberapa aset
keuangan meliputi BUMDES, Koperasi, dan Ringgit Center. Ketiga lembaga ini dikelola
langsung oleh pemerintah desa. Adanya aset keuangan tersebut sebagai salah satu
penunjang tercapainya kesejahteraan masyarakat.
Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan banyak pengeluaran untuk menyambung
kehidupannya, masyarakat tentunya butuh pemasukan untuk menutupi banyaknya
pengeluaran rumah tangganya. Berikut ini adalah pengelompokan penghasilan yang ada di
Dusun Cowek:
43
Grafik 3.2
Penghasilan Warga Dusun Cowek
Berdasarkan data di atas menjelaskan tentang penghasilan setiap KK yang ada di Dusun
Cowek. Sebanyak 1.064 KK di Dusun Cowek dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan besar
penghasilannya. 282 KK termasuk dalam kategori penghasilan kurang dari Rp
1.000.000,00. Kemudian 279 KK termasuk dalam kategori penghasilan antara Rp
1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00, dan kategori terakhir dengan penghasilan lebih dari Rp
2.000.000,00 sebanyak 423 KK.
Dari penghasilan yang didapatkan oleh tulang punggung keluarga digunakan untuk
memenuhi kehidupan sehari-harinya, adapun pengeluarannya dikelompokkan menjadi 5
biaya, yaitu biaya pertenian, peternakan, pendidikan, kesehatan, dan energi. Berikut ini data
pengeluaran belanja rumah tangga yang dikeluarkan setiap bulannya oleh masyarakat:
44
Grafik 3.3
Berdasarkan grafik di atas, pengeluran warga Dususn Cowek yakni di bagian biaya
pertanian kurang lebih sebesar Rp. 53.573.600,00, pengeluaran untuk biaya peternakan
membutuhkan sekitar Rp. 81.253.500,00 selanjutnya pengeluaran pendidikan, sekitar Rp.
298.371.000,00 dan pengeluaran biaya kesehatan membutuhkan sekitar Rp. 68.794.800,00,
terakhir pengeluaran untuk biaya energi membutuhkan biaya sekitar Rp. 103.715.500,00.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengeluaran paling tinggi pada biaya pendidikan, sedangkan
pengeluaran terendah pada biaya pertanian, antara keduanya memiliki selisih sejumlah Rp.
244.797.400,00. Hal ini menandakan bahwa masyarakat Dusun Cowek memiliki tinggi
kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan.
45
Upah Minimum seperti yang diatur dalam pasal 88 ayat 4. Standar KHL terdiri dari
beberapa komponen yaitu:
Salah satu permasalahan yang masih sukar diuraikan di hampir setiap daerah yaitu
kemiskinan. Begitu juga warga Dusun Cowek masih dijumpai kemiskinan tersebut. Untuk
itu pemerintah berusaha mencarikan solusi untuk mengurangi permasalahan kemiskinan
tersebut. Adapun tindak lanjut pemerintah terkait hal tersebut yaitu adanya program RTLH
(Rumah Tidak Layak Huni) dan program RTSM (Rumah Tangga Sangat Miskin) yang ada
di Dusun Cowek.
Data tersebut berdasarkan temuan yang ada di lapangan, selain itu juga berdasarkan
rekomendasi dari ketua RT yang ada di Dusunn Cowek, yakni RT 12 sampai dengan RT 30.
Berikut data berdasarkan hasil yang ditemukan di lapangan.
46
Grafik 3.4
Diagram 3.1
47
Berikut tabel yang berisikan daftar nama KK yang masuk dalam kategori RTSM. Data ini
diperoleh dari hasil pengolahan dari sebaran angket dan juga atas rekomendasi RT masing-
masing yang ada di Dusun Cowek.
Tabel 3.3
Data Penerima RTSM Dusun Cowek
RT Nama KK Jumlah
Wariatun
Watimah
RT 12 Ramisah 5
Napiyah
Towali
Musyafak
Ngatip
Sunara
RT 13 Sutikno 7
Rusiati
Romli
Sulkhan
Tarsiyah
Talim
RT 14 Mujiati 8
Laima
Sumarno
48
Sunariyah
Tohari
Narimin
Darminah
Sudir
RT 15 6
Cariatin
Satuman
Nur Yasak
RT 16 Sulaikah 3
Napsiyah
Darpiyah
Sufaat
Khujaimah
Purwadi
Sayuti
RT 18 5
Mukayam
Darmiyati
49
Nur Jannah
Abd. Rohman
Samsul Hadi
RT 19 6
Nuriyati
Mari’ah
Faisal Arif
Sumiyati
Asim
Paisah
Damah
Hasan
M. Yusuf Alimin
RT 20 14
Moch. Machine Mukti
Talis
Ahmad Saidi
Karnapi/Nasriah
Sudarsono
Irfan
50
Sunarya
Kasiyatun
Yulia
RT 21 Rasuami 4
Rapik
Suparto
Moch. Yusuf
Komari
Sunarti
Parno
M. Wujud
Wakidi
Hasyim Munip
Syamsul
Mulyono
RT 22 11
Rukuni
Murtiasih
RT 23 Lilik Fitriyah 3
Muini
Nafi’yah
RT 24 12
Poniman, Karniti (KK Khoiri)
51
Ngasiti
Karni
Sudarno
Sulikah
Daseni
Patema
Umaiyah
Lasbit
Daimah
Miatun
Sitin
Tikana
Sukanah
Achwan
RT 25 Sunaiyah 11
Sumiyati
Sunarya
Tiara
Siabu
Wahab
52
Sapari
Tomo
Karni
Watima
Kastin
Yasin
Majid
Dariyah
RT 27 6
Junaidi
Durasid
Saniati
Darmini
Nasika
RT 28 6
Dasinah
Samani
Rukayah
Anwar
Nuriah
RT 29 6
Juwairiyah
Nur Salim
53
Ngaspin
Kiswantoro
RT 30
Grafik 3.5
Jumlah penerima RTLH Dusun Cowek
9
RT 12
8 RT 13
8 RT 14
RT 15
7 RT 16
RT 17
RT 18
6
RT 19
5 RT 20
5 RT 21
4 RT 22
4 RT 23
RT 24
3 3 3 RT 25
3 RT 26
2 2 2 RT 27
2 RT 28
1 1 1 RT 29
1
0 0 0 0 0 0 0
0
54
Diagram 3.2
Presentase penerima RTLH dusun Cowek
0% 9%
0%
3% RT 12
23% RT 13
6% RT 14
RT 15
RT 16
RT 17
11% RT 18
RT 19
9% RT 20
RT 21
0% 6% RT 22
6% 0%
3% RT 23
RT 24
3% 14% 9%
RT 12
RT 13
RT 14
Ning Hartatik
RT 15 Karimin 3
Sunardi
55
RT 16
Purwadi
RT 18 2
Dhohir
Faisal Arif
RT 19 4
Mari’ah
Samsul Hadi
Irfan
RT 20 2
Muhammad Yahya
RT 21
RT 22 Mulyono 1
RT 23 Sukanah 3
Wariyatun
Umaiyah
Sudarno
RT 24 Nasiti 5
Lasbit
RT 25 Miatun 1
56
M. Soleh
RT 26 2
Wasik Hadi Santoso
RT 27
RT 28
Nirwanto
RT 29 Narini 3
Indrayani
Sutono
Kiswanto
Muhammad/Bu Heni
RT 30 8
Rohman
Darmi
Sutikno
Anwar
Potensi keuangan yang dimiliki Desa Jatiarjo khususnya Dusun Cowek sendiri tidak lain
adalah BUMDES.
57
BAB IV
REKOMENDASI PROGRAM
A. Pengelolaan Sampah
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang ada di Dusun Cowek, Desa Jatiarjo.
Berdasarkan kegiatan survey dan FGD (Focus Group Discussion) yang telah kami lakukan,
ditemukan fakta bahwa sebagian besar warga kurang memiliki kesadaran terhadap
pentingnya kebersihan lingkungan. Ada yang membuang samapahnya di pekarangan,
kemudian dibakar atau ditimbun. Ada juga yang membuang sampahnya di curah, sungai,
sumur, bahkan di gorong-gorong. Mungkin selama ini, belum ada akibat yang dirasakan
oleh warga. Namun, jika permasalahan ini tidak segera ditangani, cepat atau lambat
kebiasaan buruk tersebut akan menyebabkan dampak-dampak negatif yang tidak
diinginkan. Seperti pencemaran tanah, pencemaran udara, munculnya penyakit menular,
dan lain-lain. Berdasarkan uraian di atas, kami merekomendasikan program pengelolaan
sampah, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Penyediaan tempat sampah di masing-masing rumah warga. Sebagian besar warga
membuang sampahnya di pekarangan masing-masing. Kecuali bagi warga yang tidak
memiliki pekarangan yang cukup luas untuk dijadikan tempat membuang dan
membakar sampah. Oleh karena itu, penyediaan tempat sampah di setiap rumah
sangatlah penting.
2. Pembentukan petugas pengelola sampah. Petugas ini dapat diambil dari warga per RT.
Kemudian tugasnya ialah mengambil sampah-sampah dari setiap rumah warga untuk
dikumpulkan di satu titik. Lalu sampah yang sudah terkumpul tersebut diangkut menuju
ke TPA menggunakan kendaraan khusus untuk mengangkut sampah tersebut.
3. Pembangunan TPA. Dengan dibangunnya TPA di Dusun Cowek warga kami berharap
tidak ada lagi warga yang membuang sampah di sembarang tempat. Sebab, kita tidak
pernah tahu separah apa akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan negatif tersebut.
4. Pembuatan bank sampah. Rekomendasi ini merupakan suatu alternatif untuk
mengurangi banyaknya sampah yang dihasilkan oleh setiap rumah tangga. Fungsi dari
bank sampah ini nantinya adalah untuk memilih sampah yang dapat didaur ulang dan
sampah yang tidak dapat didaur ulang. Sampah yang dapat didaur ulang tersebut
58
diharapkan menjadi lapangan pekerjaan tambahan bagi warga untuk membuat benda-
benda yang bermanfaat kreatifitas masing-masing.
B. Pengelolaan Air
Permasalahan mengenai air menjadi hal yang juga banyak dikeluhkan oleh warga.
Keluhan yang sering kami temui ketika melakukan FGD yakni pembagian air yang tidak
merata. Jumlah penduduk yang semakin bertambah, sedangkan kapasitas air yang semakin
berkurang dan sulit didapatkan, mengakibatkan warga merasa resah dan harus berjuang
mendapatkan air dengan berbagai cara. Ada yang membeli air, ada yang ngangsu di sungai,
ada yang menumpang mandi di rumah tetangga, dan lain-lain.
Dengan adanya permasalahan tersebut, kami merekomendasikan program pengelolaan
air yakni dengan membentuk petugas dengan tenaga ahli yang dapat me-manage atau
mengatur pembagian air per RT. Rekomendasi lain dari kami yakni mencari sumber air
untuk kemudian membuat sumur bor baru.
C. Pembangunan Gorong-gorong dan Pemavingan Jalan Dilakukan secara
Terintegrasi
Gorong-gorong merupakan fasilitas yang sangat membantu kelancaran air yang
mengalir dari wilayah atas ke bawah. Dengan adanya gorong-gorong dapat mencegah air
meluber ke jalan-jalan. Berdasarkan pengamatan di RT 18, pernah dilakukan pembangunan
gorong-gorong, namun tidak disertai dengan pemavingan jalan dan hal tersebut
mengakibatkan jalan menjadi becek dan membawa ketidaknyamanan pengguna jalan.
sehingga kami merekomendasikan pembangunan gorong-gorong sebaiknya disertakan
dengan pemavingan jalan makadam.
Selain itu, pembangunan gorong-gorong juga disarankan untuk ditengah-tengah, tidak
di sisi kanan-kiri jalan. Karena selain akan memakan tanah warga dan perizinan akan hal
tersebut juga mungkin sulit dan memakan waktu yang lama. Pembangunan gorong-gorong
di tengah juga bertujuan agar tidak mempersempit jalan utama. Dan sebaiknya material
yang digunakan untuk pembangunan gorong-gorong adalah beton bis.
D. Perbaikan Pelayanan Administrasi Desa
Berdasarkan hasil survei kami, ditemukan banyak keluhan warga mengenai lambatnya
pelayanan perangkat desa dalam bidang administrasi. Rekomendasi dari kami yaitu setiap
RT memiliki perwakilan yang mengerti hal-hal tentang cara mengurus administrasi desa
59
untuk ditempatkan sebagai perangkat desa. Dengan tugas khusus yakni melakukan
pencatatan data dan informasi mengenai penyelenggaraan administrasi desa. Selain itu,
perlu dibuatkan petunjuk proses pembuatan surat menyurat di sebuah banner, pamphlet,
dll. Dengan tujuan agar warga mengerti tahap-tahap pembuatan surat, dan tidak bingung
atau kesulitan.
Selain keluhan tentang lambatnya pelayanan administrasi desa, warga juga
mengeluhkan tentang ketidaktransparan perangkat desa dalam menjalankan tugasnya di
lapangan. Misalnya ketika desa memiliki sebuah program pembangunan tetapi warga tidak
mengerti sepenuhnya apa yang sedang dijalankan oleh desa. Hal tersebut akhirnya memicu
prasangka buruk dari warga terhadap perangkat desa. Sebaiknya, perangkat desa lebih
transparan terhadap warga dalam hal-hal yang menyangkut program pembangunan, dana
desa, dsb.
Kemudian kami juga merekomendasikan untuk mengadakan workshop tentang
kejelasan pembagian job description masing-masing perangkat desa agar mengerti apa
tugas masing-masing dalam bekerja. Selain itu, kami menyarankan untuk perangkat desa
ketika ada sebuah program pembangunan di lapangan, sebaiknya ikut terjun langsung.
Tidak hanya menerima laporan sudah sejauh apa programnya berlangsung, tetapi juga ikut
memantau apa-apa yang sedang terjadi di lapangan.
E. Pembuatan UU Peraturan Desa mengenai Izin Mendirikan Usaha dan
Mempertegas Peraturan mengenai Peternakan
Mendirikan usaha merupakan hak setiap orang. Namun, dalam kehidupan bersosial
dalam naungan suatu instansi pemerintahan, tentu dibutuhkan adanya peraturan. Salah
satunya adalah izin untuk mendirikan usaha. Di Dusun Cowek ini dibutuhkan peraturan
yang jelas tentang izin mendirikan usaha. Selain itu, pemerintah desa juga perlu
mempertegas peraturan mengenai peternakan, tentang izin, sanksi, dsb. Agar tidak ada lagi
warga yang seenaknya membuat peternakan dan mengambil bagian yang lebih terhadap air.
Karena air merupakan masalah yang sulit untuk diatasi. Sehingga jika ada pengambilan air
yang tidak sesuai dengan jatah seharusnya, telah ada sanksi yang jelas untuk ditegakkan.
F. Pemerataan Bantuan WC dan Pembuatan Septic Tank
Selama kegiatan survey, kami menemukan fakta bahwa adanya ketidaksesuaian
pemerintah dalam memberikan bantuan. Seharusnya bantuan diberikan kepada warga yang
60
benar-benar membutuhkan dan kurang mampu, tetapi pada kenyataannya banyak warga
yang mampu justru mendapatkan bantuan. Salah satunya ialah bantuan berupa
pembangunan WC.
Kemudian selain itu, pembangunan septic tank juga dibutuhkan. Mungkin selama ini
sudah ada bantuan dari pemerintah desa mengenai hal ini. Namun, ternyata masih banyak
warga yang tidak memanfaatkan adanya bantuan tersebut dengan baik. Ada yang lebih
memilih membuang limbah kamar mandi di sungai padahal sudah mempunyai septic tank
sendiri. Oleh karena itu, kami merekomendasikan untuk membuat septic tank induk di
setiap RT, agar warga tidak lagi membuang limbah kamar mandinya di sungai. Karena hal
tersebut akan sangat membawa dampak negatif bagi orang lain.
G. Penerangan Jalan
Mengingat bahwa Dusun Cowek merupakan salah satu wilayah yang sering dilewati
kendaraan besar untuk menuju ke Taman Safari Indonesia, tentu diperlukan adanya
penerangan jalan yang cukup. Namun pada kenyataannya, Penerangan jalan yang ada saat
ini belum bisa dibilang cukup. Ketika malam hari, jalan menjadi sangat gelap. Hanya ada
penerangan di masing-masing rumah warga. Oleh karena itu, penerangan ditepi jalan
sangat diperlukan. Untuk mencegah akan terjadinya hal-hal yang tidak diingikan di masa
mendatang.
Sebelumnya pernah ada program pemasangan tiang untuk penerangan jalan, namun
ternyata berhenti begitu saja tanpa tahu apa sebabnya. Kami berharap program tersebut
dapat dilanjutkan, agar keadaan jalan tidak terlalu gelap.
H. Mengadakan Pelatihan-Pelatihan
Berdasarkan input data hasil survei kami, dapat diketahui bahwa masih banyak
pengangguran yang ada di Dusun Cowek. Oleh karena itu, perlu diadakan pelatihan-
pelatihan, seperti berikut:
1. Pelatihan pembuatan produk olahan hasil kebun. Seperti yang kita ketahui bersama,
hasil kebun di Desa Jatiarjo termasuk Dusun Cowek sangat melimpah. Diantaranya ada
buah nangka, buah naga, buah alpukat, buah rambutan, buah pisang, wortel, ketela, dll.
Hasil-hasil kebun tersebut memang bisa dijual langsung tanpa diolah. Namun, untuk
mengurangi jumlah pengangguran dapat dilakukan dengan membuat olahan dari hasil-
hasil kebun tersebut menjadi olahan yang memiliki kualitas dan harga jual tinggi.
61
Mengingat bahwa Dusun Cowek merupakan salah satu wilayah yang dilewati para
pengunjung Taman Safari. Sehingga, kemungkinan penjualan bahan olahan tersebut
bisa mencapai jumlah yang tinggi.
2. Pelatihan pemasaran produk. Hasil dari olahan produk hasil kebun kemudian dijual.
Namun, tentu penjualan juga membutuhkan strategi yang tepat. Yaitu dengan
mengadakan pelatihan mengenai pemasaran produk, diharapkan penjualan hasil olahan
dapat memenuhi target.
3. Pelatihan kewirausahaan. Dengan adanya pelatihan kewirausahaan, diharapkan dapat
membantu warga yang belum memiliki pekerjaan untuk dapat membuka usaha sesuai
dengan keinginan.
62
DAFTAR PUSTAKA
www.maxmanroe.com/vid/umum/sumber-daya-alam.html
Brainly.co.id/tugas/III7867
http://id.wkipedia.org./wiki/Sumber_Daya_Manusia
63
Lampiran I (Dokumentasi)
Proses penetuan tata guna lahan dengan Bapak Kamaluddin (Kepala Dusun Cowek)
64
Kegiatan tracking atau penelusuran wilayah dan batas tiap RT di Dusun Cowek
65
Survey Rumah Tangga yang dilakukan di setiap rumah di Dusun Cowek
66
Lampiran II (Hasil FGD RT 12-30)
FGD RT 12
I. Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal : Sabtu, 11 Januari 2020
Waktu : 19.30 – 21.30 WIB
Tempat : Rumah Bapak Suharno (Ketua BPD)
II. Peserta FGD
Pemimpin : Bapak Suharno
Notula : Zuhrotun Nisak
Peserta:
5. Darisin
6. Rohmad Rosul
7. Wartib
8. Bashori
9. Alwi
10. Rusiat
11. Soleh
12. Munasan
13. Darmaji
67
III. Temuan Masalah
1. Bantuan dari desa belum merata
2. Ada tiga titik jalan yang harus diperbaiki
3. Rawan longsor
4. Beberapa rumah warga terkena genangan saat musim hujan, sehingga
butuh drainase
5. Sampah dibuang ke pekarangan
6. Belum ada TPA
7. Kekurangan air
8. Tidak ada fasilitas kesehatan
IV. Potensi
1. Mayoritas petani
2. Pertanian menggunakan pupuk ramah lingkungan
3. Gotong royong/kesayan
4. Memiliki nangka, ketela, pisang, kopi, alpukat, dan nanas yang melimpah
5. Dekat dengan taman safari
6. Kotoran hewan untuk pupuk
V. Harapan
1. Memiliki gapura RT
2. Ada bunga hias di sepanjang jalan RT 12
3. Pos kampling ada alat keamanan dan papan informasi
4. Ada manajemen air yang tepat
5. Setiap rumah memiliki tempat sampah
6. Uang kas warga hanya untuk kegiatan sosial, infrastruktur dapat dana dari
desa
7. RT memiliki koperasi
8. Ada pelatihan pengelolaan hasil panen dan manajemen pemasaran
9. Alat pengelolaan hasil panen
10. Hasil panen dijual secara sekunder (tidak dijual mentah)
68
11. Masyarakat sejahtera dan maju dalam bidang perekonomian.
69
HASIL FGD RT 13 DUSUN COWEK DESA JATIARJO
70
c. Dilestarikan kembali yakni salah satu caranya dengan penghijauan
2. Sarana Prasarana
- Perbaikan gorong-gorong di sepanjang jalan menuju Taman Safari dan
disekitar lingkungan warga yakni disamping kediaman Cak Mi
- Penambahan Jaringan/Pipa disekitar warga yang belum sampai ke
curak
- Pembenahan pinggiran jalan raya menuju Taman Safari yakni harus
diberi pondasi
3. Fasilitas Umum
- Pos Kampling butuh Mading untuk info masyarakatnya.
- Masyarkat butuh tempat sampah umum dan tempat pembuangan
sampah akhir
- Perbaikan tiang lampu yang sudah mulai miring-miring
4. Sosial
- Harus ada monitoring dan evaluasi terkait narkoba, serta antisipasi
terkait jaringan-jaringan narkoba dll.
- Diperlukan pendampingan-pendampingan yang sifatnya positif dan
membangun khususnya bagi para pemuda agar mengurangi tingkat
pengangguran.
- Perlunya pengarahan bumdes khususnya untuk para pemuda tekait
wirausaha, agar tidak terjadi salah kaprah terhadap badan usaha milik
desa.
- Peningkatan/Pembinaan Kapasitas RT
5. Pendidikan
- Perlu diadakan sensus pendidikan agar diketahuinya masyarakat yang
sekiranya kurang mampu untuk menyekolahkan anaknya.
- Pemberian stiker
- Untuk TPQ sekiranya tidak diperlukan
71
6. Kesehatan
- Dibutuhkan tempat untuk posyandu
- Untuk Polindes mungkin bisa diganti pengurus-pengurus didalamnya,
dengan diganti oleh orang benar-benar berkompeten
- Serta diperbaiki kualitas SDA nya.
7. Ekonomi
- Masyarakat merasa bahwa pihak taman safari sama sekali tidak
memberikan manfaat bagi mereka khususnya dalam hal perdagangan,
hal ini dibuktikan dengan pkl-pkl yang ada tersebut tidak diurus dan
tidak terdapat kerja sama didalamnya. Misal ketika masyarakat ada
yang ingin menjual kaos atau aksesories yang berkaitan dengan taman
safari itu tidak diperbolehkan karena menggunakan lambang TSI
tersebut, diluar dari pada itu pegawai taman safari sendiri justru malah
melakukan perdagangan didalam taman safari padahal dahulunya hal
itu tidak terjadi, namun sekarang justru seakan-akan seluruh
keuntungan hanya didapat oleh pegawai dan TSI itu sendiri.
8. Potensi
- Posisi wilayah yang sangat strategis yakni berdekatan dengan taman
safari
- Masyarkat yang tergolong kritis dan pandai memahami sekitar,
dibuktikan dengan banyaknya perangkat desa yang terletak di rt ini.
- Sebagian merupakan pengrajin keset
9. Harapan
- Diharapkan kedepannya pemerintah desa dapat melakukan
transparansi dalam setiap kegiatan yang dilaksakan
- Sarana prasarana yang di usulkan diharapkan dapat terealisasi
seutuhnya.
72
FGD RT 14 DSN. COWEK DS. JATIARJO
Peserta :
1. Ibu Khusnul
2. Ibu Khamidah
3. Ibu Qomariyah
4. Ibu Anik
5. Ibu Watini
6. Ibu Lasmi
7. Ibu Winatin
1. Ada 2 daerah jalan yang rusak dan belum di paving. Jalan berada di depan
rumah Pak Darimun selaku ketua RW 07
2. Jembatan yang memerlukan lampu penerangan, jembatan berada di perbatasan
antara Dusun Cowek dengan Dusun Tegal Kidul
3. Tidak lancarnya aliran air selama 7 bulan terakhir
4. Masih adanya bantuan yang tidak tepat sasaran
5. Tidak adanya tempat pembuangan akhir, sehingga warga RT 14 membuang
sampahnya ke sungai
6. Bantuan pembangunan septic tank yang tidak dipergunakan, karena lebih
memilih membuang ke sungai
7. Gorong-gorong kurang lancer, terkadang masih terjadi banjir
73
Potensi :
Harapan :
74
Focus Group Discussion
RT 15 RW 07
I. Waktu Pelaksanaan
Waktu : 19.30
75
Gorong-gorong sepanjang 300 meter di RT 15 sudah tidak layak bahkan aliran
sudah tidak bisa jalan. Lokasi gorong-gorong yakni mulai dari bawah pos
kamling RT 15 memanjang dibelakang rumah warga sampai curah. Bahkan
salah satu rumah warga yang lokasinya dihilir yakni rumah bu Tiara sering
terkena imbas dari buntunya gorong-gorong.
2. Jalan Lingkungan (Pemavingan Jalan Gang)
Selama ini perbaikan jalan dilakukan swadaya dari masyarakat mulai dari
pendanaan hingga pengerjaan. Pengajuan perbaikan jalan gang tidak ada
kelanjutan. Warga pernah melakukan pengukuran jalan sepanjang 200 meter
pada tahun 2018 di gang lingkungan rumah bapak Tomo. Namun pengajuan
ini akhirnya tidak di Acc (Accepted) dan tidak bisa dianggarkan di APBD
karena tidak ada tembusannya (jalan buntu). Adapun lokasi lain yang perlu
diperbaiki adalah jalan makadam di samping rumah bu Sumanah.
3. Plengsengan
Sebagian rumah warga bertempat dilahan curam. Sehingga tanah nya mudah
longsor. Titik-titik rawan longsor yakni diatas Jl. Cowek-Tegal Kidul tepatnya
mulai dari rumah bu Huda sampai bapak Katon. Lokasi titik longsor dibawah
jalan juga berpotensi menimpa rumah warga misalnya rumah bapak Kurtolo,
Dulari, Rusdi, Narimen dan Paimin. Jika dikira-kira panjangnya 20–25 m.
Selain itu ketinggian plengsengan masih kurang cukup tinggi sehingga
sampah-sampah dari atas masuk ke gorong-gorong.
4. Sampah
Sebagian warga masih ada yang membuang sampah ke sungai. Sebagian yang
lain membakarnya dirumah masing-masing. Hal ini dilakukan karena tidak
ada sistem pengelolaan sampah terpadu dari desa.
5. Sanitasi
Sebagian warga masih membuang limbah rumah tangga mereka ke sungai
dengan cara dialirkan ke paralon-paralon. Sebagian besar warga sudah
mempunyai WC masing-masing. Namun ada 50% warga yang tidak
76
mempunyai septictank. Hal ini disebabkan karena berbagai kendala. Pertama
di daerah RT 15 terdapat banyak sumber air sehingga tidak bisa dibuat untuk
septictank. Bahkan setiap dilakukan penggalian ketika mencapai kedalaman 3
meter sudah muncul air sumber. Hal ini juga menyebabkan sungai penuh
dengan sampah dan limbah rumah tangga. Padahal sungai kering saat musim
kemarau sehingga menimbulkan bau tidak enak dan pemandangan tidak enak
pula.
IV. Potensi
1. Masyarakat tidak terlalu bergantung pada pemerintah desa. Mereka bisa
mememnuhi kebutuhan lingkungan mereka sendiri. Misalnya untuk
pengecoran jalan gang di lakukan secara swadaya. Selain itu untuk
penerangan lampu jalan di RT 15 sudah cukup baik ada sekitar 8 titik
penerangan. Karena selama ini tidak ada bantuan untuk penerangan
lingkungan maka masyarakat menggunakan uang jimpitan untuk kebutuhan
lingkungan.
2. Kondisi air untuk kebutuhan rumah tangga di RT 15 bisa dibilang lancar.
Setiap harinya masyarakat merasa tercukupi. Di RT 15 ini juga terdapat 2
sumur untuk menunjang ketersediaan air, sumur ini dimanfaatkan oleh 7 KK.
V. Harapan
1. Desa mengadakan perbaikan gorong-gorong dengan cara diperlebar,
diperdalam, diberi pondasi, dan diberi penutup tentunya dengan bahan-bahan
dengan kualitas yang baik dalam artian proyek dikerjakan dengan sungguh-
sungguh demi keberlanjutan masa medatang bukan hanya sekedar selesai.
2. Jalan Lingkungan
Jalan lingkungan bisa lebih baik lagi sehingga akses masyarakat mudah.
Diharapkan jalan buntu juga mendapatkan pendanaan untuk pemavingan.
3. Plengsengan
Pemerintah desa diharapakan melakukan peninjauan di lokasi-lokasi rawan
longsor. Kemudian diadakan pembangunan plengsengan bagi lokasi yang belum
77
ada plengsengan dan mempertinggi plengsengan yang sudah ada. Masyarakat
ingin lingkungannya terhindar dari bencana.
4. Sampah
Pembuatan sistem pengelolaan sampah terpadu oleh pemerintah desa sangat
diharapkan oleh masyarakat. Misal nya penyediaan tong-tong sampah
dipinggir jalan, sarana pengumpulan sampah. Kalaupun ada petugas
pengangkut sampah masyarakat tidak mengapa dikenakan biaya kebersihan
asalkan sampah bisa dikelola dengan baik.
5. Sanitasi
Pengadaan saptictank induk untuk satu RT.
6. Pengadaan penyuluhan sadar lingkungan terutama terkait sampah dan sanitasi.
7. Transparansi dari pemerintah sangat diharapkan oleh masyarakat.
78
HASIL FGD RT 16 DUSUN COWEK DESA JATIARJO
Peserta :
1. Bapak Khozin
2. Bapak Asmuri
3. Bapak Wahyu Edi
4. Bapak Usman
5. Bapak Rusiadi
6. Ibu Sutiah
7. Ibu Nasiti
8. Ibu Nawiyah
9. Ibu Khusniah
10. Bapak Sadam Husain
11. Bapak Wardi
Poin-Poin FGD
Harapan:
80
Hasil Focus Group Discussion [FGD] RT 17
Peserta :
1. Bapak Hasyim
2. Bapak Slamet
3. Bapak Dowi
4. Bapak Rosiadi
5. Bapak Suden
6. Bapak Rois Tamami
7. Bapak Slamet
Poin-Poin FGD
Lingkungan
Sosial
81
1. Disediakannya HT di setiap pos kamling sebagai penghubung antar pos
kamling dala satu desa.
2. Masih ada premanisme di Jatiarjo
Administrasi
Sejarah
Tahun 2000-2005 desa Jatiarjo mengalami krisis ekonomi baik terutama untuk
mencari makan, kemudian masalah perekonomian tersebut terdongkrak saat ada
pembabatan hutan menjadi perkebunan kopi.
Sebelum taman safari dibangun /disahkan, Desa Jatiarjo pernah menjadi subur.
Banyak tanaman jambu, jeruk, dan lain-lain. Hasil perkebnunan tersbut disetorkan ke
Pasar Palang.
Namun dari tahun ke tahun sumber daya manusia an sumber daya alam menurun dan
hanya tersisa mungkin 10% dari zaman dulu.
Harapan
1. Pembuatan TPA, selain untuk pengolahan sampah yang baik bisa juga untuk
membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang belum punya pekerjaan
di RT 17.
82
2. Diselenggarakannya pelatihan akan kesadaran pembuangan sampah untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.
3. Tidak lagi ada banjir yang masuk ke rumah warga, dan gorong-gorong dapat
berfungsi dengan baik.
4. Adanya perbaikan jalan di RT 17 karena jalan tersebut sudah dibangun sejak
lama.
5. Perangkat desa lebih terbuka dan transparan terhadap masyarakat.
6. Perangkat desa ikut terjun langsung dalam peninjauan apabila ada program
yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
7. Diadakannya pelatihan atau pembekalan dalam kesiapan tenaga kerja.
8. Membuka lapangan pekerjaan agar pemuda di RT 17 mendapatkan pekerjaan
dan tidak menjadi pengangguraan lagi.
9. Dibuatnya UU Perdes mengenai peternakan dengan izin usaha, dan untuk
menjaga jarak dengan pemukiman. Apabila ada yang melanggar, maka akan
ada konsekuensi terhadap pelanggara tersebut.
10. Kepaala desa lebih mempertegas perangkat desa dengan cara memberikan
bimbingan dan pembenahan pada setiap perangkat desa terlebih dahulu.
Karena vvisi dari bapak Dardiri sendiri adalah menjadikan masyarakat yang
cerdas.
11. Warga RT 17 yang membutuhkan bantuan
a. Ibu Khujaimah
b. Ibu Mukrib
c. Bapak Sufa’at
d. Ibu A’nab
e. Ibu Darpiah
Potensi
83
3. Adanya uang jimpitan sebesar Rp500 per hari per KK dan diambili setip
malam oleh penjaga pos kamling sehingga biaya lingkungan dan lain-lain
tidak lagi dibebankan ke warga melainkan diambilkan dari uang jimpitan.
84
Hasil FGD RT 18
Peserta FGD :
1. Bapak Rokhim
2. Bapak Rokhmat Khoiri
3. Bapak Mat Sholeh
4. Bapak Sugik
5. Syaiful Anwar
6. Bapak Habibi
7. Bapak Purwadi (RW)
8. Bapak Kasworo
9. Bapak Ikhwan
Tema : Lingkungan
Poin-poin FGD
1. Tidak adanya bank sampah dan juga tempat pembuangan akhir sehingga
sampah dibuang dan dibakar di belakang rumah
2. Belum adanya saluran di gang-gang rumah warga dimana saat hujan turun
yang terkena banjir adalah rumah-rumah yang berada di bawah
3. Belum adanya saluran pembuangan air dari kamar mandi sehingga bekas air
dari kamar mandi warga menggenang di belakang rumah. Diperlukan
penyediaan tempat saluran pembuangan air kamar mandi dari desa dan
pembangunan beton bis.
85
4. Lampu penerangan tidak tersedia sama sekali di RT 18. Dibutuhkan lampu
penerangan di 16 titik. Dengan perkiraan ukuran dua dim per tiang dan
panjang kurang lebih tiga meter.
5. Ada beberapa jalan yang belum di paving dan saat pemavingan jalan
hendaknya juga sekalian ada pembangunan untuk saluran air.
6. Dibutuhkan adanya plengsengan untuk menghindari adanya longsor dengan
panjang sekitar 150 meter dengan tinggi 2 meter.
7. Air yang merupakan sumber kehidupan manusia dirasa kurang tercukupi
Harapan warga
86
Hasil FGD
88
7. Adanya pantauan dari pihak desa perihal keberlangsungan penjagaan
keamanan.
89
HASIL FGD
RT 20 DUSUN COWEK DESA JATIARJO
Pada Sabtu, 11 Januari 2020 telah terlaksana kegiatan FGD di Rumah Bapak
Supriyanto selaku ketua RT 20. Diskusi ini berlangsung selama satu jam setengah.
Para warga RT 20 mulai berdatangan dari jam 18.30 WIB. Diskusi ini dimulai pada
pukul 19.00 WIB.
Kegiatan diskusi ini dihadiri oleh 23 orang. 20 dari 23 orang tersebut
bertindak sebagai peserta diskusi dan dipandu oleh Pak RT serta seorang fasilitator.
Diskusi ini berjalan dengan lancar serta antusias para warga yang tetap
menyempatkan hadir walaupun cuaca pada malam hari itu kurang bersahabat.
1. Pemimpin Diskusi : Supriyanto (Ketua RT 20)
Fasilitator : Farihiyyah
Tanggal FGD : Sabtu, 11 Januari 2020
Pukul : 19.00-20.30 WIB
Tempat : Rumah Pak Supriyanto (Ketua RT 20)
2. Nama-nama peserta FGD
1) Supriyanto (Ketua RT 20)
2) Bu Nur (Ibu RT 20)
3) Mulyadi
4) Imam
5) Fathur Rahman
6) Wantara
7) M. Machin
8) Wahyudi
9) Jumanto
10) Aris
11) Karnoto
12) Yahya
90
13) Irfan
14) Sholikha
15) Ririn Hartatik
16) Juki
17) Fandi Cipnoto
18) Sholeh
19) Ach. Choiri
20) Achmad Shoichy
21) Rofik
22) Izza Amaliyah
3. Masalah yang ditemukan
Lingkungan:
1) Jalan: Paving membutuhkan anggaran dana sekitar (+-) 350 m.
2) Gorong-gorong di RT 19-20 memerlukan pembuatan gorong-gorong dengan
perkiraan anggaran (+-) 250 m.
3) Plengsengan yang dibutuhkan dengan anggaran (+-) 200 m.
*Note: Masih membutuhkan koordinasi dan persetujuan lebih lanjut dengan
pemilik lahan yang akan diplengseng wilayahnya mengenai berkenan
tidaknya pagar yang ada diganti dengan plengseng.
4) Penerangan:
a. Penerangan di RT 20 membutuhkan cagak yang diseragamkan di 12 titik.
b. Jika ada lampu yang padam, telah disepakati hal tersebut merupakan
tanggung jawab bersama atau kesadaran semuanya.
c. Tidak menggunakan uang jimpitan untuk kebutuhan lingkungan yang
sekiranya masih ada anggaran dari pihak APBDES.
5) Fasilitas Umum:
a. Belum ada tempat pembuangan sampah baik berupa TPA maupun TPS.
b. Membuang sampah di curah.
c. Opsi:
91
Membutuhkan gerobak dorong pembuangan sampah di pos kamling (2
tempat sampah, satu untuk organik dan satunya lagi nonorganik).
Setiap jarak 100 m rencana diadakan tempat sampah.
Pengadaan tempat sampah di setiap rumah warga dan adanya petugas
kebersihan yang bertugas mengambil sampah tersebut.
6) Sosial
a. Kegiatan gotong royong terkadang masih kurang respect dilakukan oleh
para warga serta mereka beranggapan bahwa percuma mengikuti kegiatan
kerja bakti atau sejenisnya, toh yang dapat bantuan hanya orang-orang itu
saja. Hal ini menyebabkan kecemburuan sosial.
b. Kegiatan kesayan, rewang dan gotong royong di RT 20 ini masih ada
sampai sekarang.
c. Keduk Kuburan misalnya, di daerah lain biasanya ditarik tarif, tapi di
daerah sini dengan sistem gotong royong tanpa ada bayaran.
d. Di RT 20 ini banyak kegiatan keagamaan. Baik dari mingguan seperti
manaqiban, istighotsah, yasinan dsb. Kegiatan mingguan biasanya
dilakukan di hari Minggu untuk yang Fatayat, sedangkan di hari Selasa
khusus untuk Muslimat. Selain itu ada kegiatan terbangan dan Ngaos yang
dikhususkan untuk laki-laki. Selain kegiatan mingguan, ada juga kegiatan
bulanan.
7) Air
a. Ada 3 titik yang mengalami trouble atau kekurangan air, yaitu:
1) Pak Karmani
2) Pak Dolani
3) Pak Abdur Rahman
b. Jika ada air yang kurang lancar, itu memang digilir (belum stabil
keadannya).
92
c. Rencana diadakan pembenahan di RT 20 pada hari Senin, 13 Januari 2020
(Catatan: menghubungi dan memastikan tukang dari dusun sebelah
terlebih dahulu).
8) Kemiskinan
a. Kebanyakan bantuan yang diperolah oleh warga RT 20 tidak diketahui
langsung oleh Pak RT. Pernah Pak RT mengajukan 12 orang, namun oleh
pihak desa diganti tanpa sepengetahuan RT.
b. Terjadi kecemburuan sosial mengenai bantuan sosial yang belum bisa
merata dengan baik dan adil pada warga RT 20.
Opsi:
Menelusuri lagi di setiap rumah ketika door to door nantinya untuk
mengetahui kondisi warga sebenarnya agar dapat ditindaklanjuti dengan
mendapatkan bantuan dan lainnya.
Dipilah lagi mengenai warga yang memiliki kartu KIS maupun BPJS nya.
4. Potensi
1) Antusias para warga yang semangat memudahkan kegiatan sosial di RT 20 ini
masih tetap terjaga kerukunan dan nuansa pedesaan masih terasa.
2) Warga masih ada yang mengembangkan kreativitas masing-masing. Dengan
adanya pengrajin keset, membuat bonsai, konveksi baju dan sebagainya dapat
membantu menopang perekonomian keluarga masing-masing.
5. Harapan
1) Lingkungan selalu bersih. Sebab kebersihan jika sudah dijaga, maka kegiatan
lain akan mengikutinya.
2) Kerjasama baik antara pihak lingkungan RT 20 dengan pemerintah desa agar
lebih menyatu antara kegiatan yang diadakan oleh pihak desa dengan
kebutuhan wilayah RT .
3) Pihak pemerintah desa mempunyai jadwal yang jelas, supaya ketika ada hal
apapun bisa terjadwal dengan baik.
93
4) Apa yang diinginkan oleh warga lingkungan RT 20 dapat direspon dengan
baik oleh pihak desa.
5) Uang jimpitan yang ada di lingkungan RT 20 hanya digunakan untuk kegiatan
sosial yang ada di RT tersebut. Bukan untuk biaya pembangunan infrastruktur
yang seharusnya dibiayai oleh pihak desa.
94
Hasil FGD RT 21
Tempat / waktu FGD : Rumah Pak Shodiq / Pak RT, Sabtu 11 Januari 2020
2. B. Nurul
3. B. Karniti
4. B. Rasuami
5. B. Titin
6. B. Yulia
7. Ning Tuntiatin
96
Hasil FGD RT 22 Dusun Cowek Desa Jatiarjo
6. Sutar 26.Kasnoto
1. Masalah air ; air yang disalurkan sering sekali kurang tepat waktu gilirannya
untuk RT 22 dan sering tersumbat.
4. Masalah bantuan sosial; bantuan RTLH yang tidak merata dan belum
terlaksana dengan maksimal.
Potensi :-
Harapan :
98
HASIL FGD RT 23 DUSUN COWEK DESA JATIARJO
1. Sudarto
2. Toro
3. A. Khoirul
4. Rijal
5. Abd Rohman Soleh
6. Tosari
7. Adi
8. Rio
9. Faizin
10. Sutris A
11. Sutris B
12. Rokhim
13. Imron
14. Solikin
15. Kateni
16. Toto
17. Dayat
18. Somat
19. Tirto
20. Vian
21. Lambang (RT)
99
A. Masalah
1. Terkait masalah ternak, dimana tidak aturan yangjelas terkait jarak kandang
dan pemukiman sehingga menimbulkan bau yangtidaksedap, juga
mengakibatkan air yang terkuras oleh ternak yang ada.
2. Got yang belum ada revitalisasi dibagian gang balai desa
3. Masalah terkait air yang dirasa cukup kurang untuk memenuhi kebutuhan
warga.
4. Pemrogaman sistem keamanan lingkungan, karena sebelumnya memangdari
pemerintah desa sendiri. Jadi disini dibutuhkan pemerintah untuk langsung
mengatur sistem agar terciptanya keseganan diantara masyarakat.
5. Kepengurusan surat-surat yang belum ditindak lanjuti baik dalam hal surat
tanah, akte kelahiran, Kartu Keluarga, dll
6. Lapak jualan dipinggir jalan tidak tertib
7. Sampah, pengolalaan yangbelum terkordinirkarena tidak ada TPA
8. Balai desa dimohon untuk diberi penjaga agar terlihat hidup
9. Limbah rumah tangga dan limbah pabrik yang belum mendapat tempat
pembuangan akhir, begitu juga dengan septiteng.
10. Kegiatan sosial yang dilakukan dimasjid dirasa masih tercecer karena ada
yang sebagian keats dan ada yang ikut ke atas.
11. Membtuhkan dana untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran
dengan membuat koperasi misalnya.
B. Potensi
1. Pembuat Keset
2. Banyak wirausaha
C. Harapan
100
1. Terkait masalah peternakan warga mengharapkan diterapkan perdesa yang
membahas mengenai kebijakan berternak, baik mengenai jarak minimal
berternak dengan lingkungan perumahan, pembagian air untuk ternak,
pengolahan limbah ternak.
2. Perlu melakukan Revitalisasi dilakukan untuk got bagian gang Balai Desa
karena
3. Pembagian air diharapkan adil ( adil tidak mesti sama jumlahnya) karena
Dusun Cowek merupakan Dusun yang paling banyak penduduknya
dibandingkan dengan dusun Tonggowa dan Tegal Kidul sehingga kebutuhan
air pun lebih banyak. Diharpakan pembagaian air tersebut lebih
mempertimbangkan menganai jumlah warga didalamnya agar lebih merata.
4. Sistem kegiatan penjagaan poskamling perlu dibuat oleh pihak pemerintah
desa, agar mampudijalankan secara bergiliran dan merata pada tiap-tiap
warganyaa. Dan diterapkan sistem hukuman untuk yang tidak melakukan
giliran jaga poskamling dan apresiasi untuk yang rajin menjaganya.
5. Penertiban lapak yang digunakan untuk berjualan buah nangka, wortel dan
lain-lain. Pasalnya musim berdagang dipinggir jalan hanya pasa muslim
lebaran dan tahun baru, setelah itu lapak tidak digunakan dan hanya dibiarkan
sehingga terlihat tidak tertata dan kumuh.
6. Pengolahan sampah, diharapkan pengambilan sampah bisa dikoordinir,
disediakan TPA dan tempat pengolahanya agar tidakada lagi warga yang
membuah sampah disungai.
7. Balaidesa diharapakan memiliki penjaga malam agar terlihat lebih hidup
8. Kegiatan keaagamaan darri warga RT 23 diharapkan bisa disatukan baik
untuk dimasjid atas atau masjid bawah, yangterpenting tidakterpisah
101
HASIL FGD RT 24 DUSUN COWEK DESA JATIARJO PRIGEN
Peserta FGD:
1. Iril
2. Khoirul
3. Tohit
4. Nurul
5. Ismali
6. Budianto
7. Imam
8. Agus
9. Carikan
10. Afandi
11. Didik
12. Safi’i
13. Witrono (Ketua RT)
14. Rozikin
Permasalahan
1. Kondisi Jalan
Saat ini kondisi jalan yang ada di RT 24 terlihat cukup baik.
Sepanjang RT 24 tersedia jalan paving. Namun, ada keinginan dari warga
lingkungan untuk mengecor sisi kanan dan sisi kiri paving agar lebih kuat.
Warga juga memiliki masukan untuk pelebaran sisi jalan masing-masing
setengah meter.
2. Gorong-gorong
102
Sebelumnya dari pihak lingkungan sudah pernah mengajukan terkait
pembangunan gorong-gorong. Pada masa kepemimpinan Kepala Desa
sebelumnya, rencananya pembangunan saluran gorong-gorong ini sepanjang
1,3 km dari RT 24-26. Namun, dari perencanaan tersebut terdapat beberapa
kendala, diantaranya:
a. Disisi kanan kiri jalan utama lingkungan terdapat pipa saluran air di
bawah tanah, hal ini akan menyulitkan pembangunan gorong-gorong dan
akan mengganggu saluran air yang sudah ada.
b. Luas jalan yang ada di RT 24 sempit, sehingga jika dibangun gorong-
gorong akan mempersepit jalan.
c. Jarak perkampungan dengan curah/sungai cukup jauh.
3. Plengsengan/ TPT (Tembok Pembatas Tanah)
a. 2 x 5 m di rumah Pak lasbit
b. 2 x 5 m di rumah Bu Jumaidah (janda)
c. 10 x 2 m di rumah Bapak Caritan
d. 1 X 4 m di rumah Bapak Poniman
4. Penerangan
Dari hasil FGD warga menginginkan adanya pemasangan tegakan
lampu di jalan menuju makam. Seperti yang dikeluhkan juga oleh warga RT
20 karna belum adanya penerangan menuju makam. Hal ini membuat
pengguna jalan kurang nyaman jika melintasi jalan tersebut pada malam hari.
Saat ini di RT 24 sudah ada 11 tegakan lampu jalan. Kondisinya sudah agak
usang, warga menginginkan penyeragaman agar terlihat lebih menarik.
5. Fasilitas Umum
Saat ini di RT 24 sudah terdapat Mushola dan Pos kamling, dan
terdapat makam Dusun Jatiarjo. Makam ini bertempat di wilayah RT 24 dan
RT 20.
6. Keadaan Sosial Masyarakat
103
Budaya social masyarakat di Dusun Cowek ini cenderung mengarah
pada kegiatan keagamaan, seperti yasinan, tahlilan, istighosah, tadarus Al-
Qur’an, dibaan, dan peringatan hari besar Islam. Masyarakat juga masih
mempertahankan budaya jimpitan per rumah, yang nantinya uang hasil
jimpitan akan digunakan untuk kepentingan bersama.
7. Sampah
Untuk penanganan sampah lingkungan selama ini warga masih
membuang limbah rumah tangganya di curah/sungai. Beberapa warga yang
memiliki pekarangan cukup luas biasanya membuat lubang sampah di
pekarangannya dan membakar sampah langsung di sana. Namun beberapa
warga yang tidak memiliki pekarangan hanya bisa membuang sampah di
curah karna selama ini belum tersedia Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
Oleh karena itu, warga sangat mengharapkan adanya Tempat Pembuangan
Sampah di Desa Jatiarjo.
Untuk teknisnya warga menginginkan adanya tempat sampah besar di
lingkungannya. Dua tempat sampah besar untuk dibedakan sampah organic
dan sampah anorganik. Sampah ini akan diambil oleh petugas untuk dibawa di
tempat pembuangan akhir. Selain itu, warga menginginkan adanya
pendampingan dalam proses pengolahan sampah, bagaimana warga bisa
memilah sampah organic dan sampah anorganik. Dengan pemilahan sampah
tersebut nantinya akan dibuat bank sampah yang nantinya laba nya digunakan
untuk kepentingan bersama.
8. Jamban
Saat ini seluruh rumah warga sudah tersedia jamban atau kakus. Rata-
rata warga juga sudah memiliki septic tank di rumahnya.
9. Kondisi Air
Dulu di lingkungan warga (RT 24) terdapat tandon untuk mencukupi
kebutuhan air seluruh warga lingkungan. Namun, sejak dua tahun terakhir
104
warga menggunakan Pansimas atau saluran air. Pemasangan Pansimas ini
didanai langsung dari ADD (Anggaran Dana Desa).
Di Dusun Cowek sendiri ada 13 RT yang menggunakan Pansimas,
sedangkan ada 6 RT yang masih menggunakan tandon. Untuk warga yang
menggunakan Pansimas dikenakan biaya Rp 200/ debit.Krisis air yang terjadi
di Desa Jatiarjo ini membuat pendistribusian terbatas. Biasanya air mengalir
ke rumah-rumah warga pada jam-jam tertentu, yakni pada siang hari selama
tiga jam sehari. Saat musim kemarau keberadaan air makin susah, sehingga
terkadang beberapa warga sampai harus mencuci bajunya di sungai.
Warga juga sempat mendengar rencana pembuatan sumur bor di dekat
rumah Pak Kades. Dengan biaya pembangunan yang mahal warga berharap
hal ini bisa dipertimbangkan lagi, jika pembangunan bor jadi dilakukan hasil
bornya tadi bisa didistribusikan ke warga dengan harga yang terjangkau.
10. Kartu sakti
a. PKH (Program Keluarga Harapan)
1) Pak Carikan
b. Program Cipta Karya, program dari Dinas Perumahan
Dari hasil FGD, ada beberapa rumah warga yang memiliki kualitas cukup
buruk. Hal ini dilihat dari penampakan rumahnya, diantaranya:
1) Pak Lasbit
2) Bu Darwati
3) Bu Karni
4) Dan rumah janda-janda tua.
Potensi
105
a. Dari hasil FGD, masyarakat berharap masukan- masukan mereka dapat
direspon oleh Pemerintah Desa dengan segera. Untuk menjaga
kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah Desa.
b. Warga juga berharap Siskamling yang ada di setiap lingkungan mendapat
perhatian dari pihak desa. Warga juga menginginkan pihak desa memberi
fasilitas HT saat ronda berjalan untuk memudahkan petugas kamling.
c. Selama ini di samping kiri Balai Desa terdapat Polindes (Poli Klinik Desa)
namun warga merasa keberadaannya kurang aktif sehingga keberadaannya
kurang dirasakan oleh warga. Selain itu, menurut beberapa sumber tenaga
ahli yang dipekerjakan di Polindes tersebut kurang memadai, sehingga
warga juga jadi kurang tertarik untuk berobat di sana. Warga sangat
berharap keberadaan Polindes bisa lebih aktif dan lebih bermanfaat bagi
warga desa.
d. Warga ingin pembuatan surat-surat penting seperti Kartu Keluarga (KK),
KTP, Akta Kelahiran, dan surat penting lainnya itu dipermudah dan
selesai dengan cepat. Warga juga menginginkan adanya kepastian dari
petugas untuk menyelesaikan pembuatan surat tersebut.
e. Petugas desa bekerja dengan disiplin sesuai tanggung jawabnya. Jadi
administrasi bisa terlaksana dengan baik dan tidak ada perangkat desa
yang menerima dua pekerjaan sekaligus.
f. Terkait program dari Bapak Jokowi tentang pembuatan sertifikat tanah
gratis, warga berharap adanya sosialisasi dari pemerintah.
g. Keberadaan organisasi masyarakat di dusun Cowek ini cukup banyak,
setiap organisasi juga sering mengadakan kegiatan masing-masing.
Selama ini biaya untuk kegiatan tersebut didapat dari warga, sedangkan
selama satu tahun bisa ada 2-3 kegiatan, sehingga masyarakat merasa
sedikit keberatan. Warga berharap adanya dana dari desa dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan ormas tersebut.
106
Hasil FGD RT 25 Dusun Cowek Desa Jatiarjo
1. Pak Yono
2. Ibu Fidia
3. Ibu Sumaiah
4. Bpk Kusnan
5. Bu fenty
6. Bpk Hari
7. Bpk Nova
8. Bpk Abd Munip
9. Bpk Noto
10. Bu jariati
A. Kondisi Lingkungan RT 25
1. Jalanan paving menuju jalan besar dari arah RT 25(pos ronda) lampu
disana sangat redup jadi perlu tambahan lampu.
2. Drainase dari RT 24,25 dan 26 tidak ada drainase
3. Tempat sampah dibuang dipekarangan / di bakar karena tidak adanya
TPA disekitar lingkungan RT 25.
4. Sampah dibuang di belakang rumah warga sehingga menimbulkan bau
yang tidak sedap dan tidak enak untuk dipandang
5. 95% warga Rt 25 sudah memiliki jamban sehingga untuk
permasalahan jamban tidak ada masalah
B. Kondisi Air
1. Air merata ke seluruh RT 25
107
C. Kondisi Pekerjaan
1. Banyak warga di RT 25 yang mengalami pengangguran sehingga
dibutuhkan keterampilan agar mereka memiliki pekerjaan yang sesuai.
D. Kondisi peternakan
1. Untuk masalah peternakan tidak memiliki masalah yang cukup serius
namun disekitar rumah warga RT 25 terdapat peternakan Bebek
sehingga cukup menganggu warga yang rumahnya dekat dengan
peternakan bebek tersebut.
E. Kondisi Sosial
1. Tidak adanya anggota karang taruna di RT 25
2. Untuk kegiatan Khataman Putri & putra , diba’an, terbangan aktif di
RT 25.
3. Piket penjaga pos ronda sudah ada dan aktif
4. Warganya guyub dan mau diajak untuk memajukan desa.
Harapan warga
1. Administrasi dipermudah
2. Menciptakan lapangan pekerjaan
3. Pengurusan dokumen gratis
4. BPJS / semacam bantuan sosial merata
5. Masuk ke taman safari gratis/diskon
6. Adanya perbaikan untuk fasilitas di tiap jalan
108
7. Polindes tidak ada piket / tidak terpakai karena pelayanan yang kurang
maksimal.
109
Hasil FGD RT 26
Tempat / Waktu FGD : Rumah Pak Syahroni/ pak RT, Sabtu 11 Januari 2020.
2. K. Cor
4. To’atul Khoiron
5. Shohib
7. Hafiz
8. Wawan Agustin
9. Usman
10. Diana
11. Suruatin
12. Tamuasih
13. Wahyudi
14. Safani
15. Halimah
17. Nastain
A. Sumber Air
110
a. Musim kemarau air sangat susah
i. Warga ke sungai untuk mengambil air, jarak sungai ke
pemukiman RT 26 SEKITAR 2,5 Km
ii. Membeli air ke taman safari dengan harga 1 Tangki Rp
100.000, 1 Tangki buat 6 rumah
iii. Untuk masak membeli gallon nengan harga Rp 12.000
b. Musim hujan juga kadang sulit air
i. Penyaluran air ke rumah warga bergantian tiap jam
B. Sampah
a. Belum ada pengolaan sampah/ tidak disediakan tempat sampah
di tiap rumah
b. Sampah seringkali dibakar, terkadang dibuang ke galian
pekarangan/ belakan g rumah
C. Penerangan dan perbaikan Jalan
a. Kurangnya lampu untuk penerangan jalan,
b. Penerangan berasal dari swadaya masyarakat, pemasangan
pada tahun 2018
c. Perbaikan jalan makadam
D. Kondisi Fasiitas Umum dan kondisi pemukiman warga
a. Musholah (Perlu perapian, dan pengecatan ulang) Terakhir kali
diperbiki tahun 2017
b. Tempat Belajar Masyarakat perlu dirawat, pembangunan pada
tahun 2019
c. Pos ronda dan pos Guyub perlu sedikit perbaikan.
d. Rumah mbok sari perlu direkomendasikan untuk RTLH
A. Sumber Air
111
B. Sampah
Tiap rumah di sediakan tempat sampah
Penghijauan
Ada bank sampah, Selain bermanfaat untuk kebersiha lingkungan
diharap masyarakat berharap mampu meningkatkan perekonomian
warga RT 26 dan sekitarnya.
C. Penerangan Jalan
Penambahan tiang listrik dan lampu untuk penerangan
D. Kondisi Fasum
- Warga RT 26 berharap adanya perawatan fasilitas umum yang ada
di RT 26, baik dari warga sendiri dan dari desa.
Kegiatan sosial :
1. Tahlilan
2. Kesayan ( gotong royong pembangunan rumah warga)
3. Senam ( peserta berasal dari ibu-ibu yang dilaksanakan pada hari
minggu bertempaat di depan rumah Pak Suadi.
4. Yasinan (diikuti oleh ibu-ibu yang di lakukan pada hari senin malam
selasa)
5. Donasi sosial (pengumpulan donasi seikhlasnya jika ada warga yang
sakit)
6. Jimpitan (pengumpulan uang koin ke rumah-rumah yang nantinya
hasilnya untuk keperluan lingkungan RT 26.
Prestasi RT 26 :
112
c. Alasan dijuluki kampung guyub adalah karena kuatnya gotong
royong dan toleransi, yang telah di jaga warga RT 26 sehingga
mampu terjaga secara turun temurun
113
Hasil FGD
RT 27 Dusun Cowek Desa Jatiarjo
I. Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal : Sabtu, 11 Januari 2020
Waktu : 19.40 – 21.30 wib
Tempat : Rumah Bapak Sugiono (Ketua RT 27)
II. Peserta FGD
Pemimpin FGD : Bpk. Sugiono (36)
Notula : Ferina (20)
Peserta :
13. Bpk. Heri Wahyudi (45)
14. Bpk. M. Arifin (42)
15. Bpk. Abd. Somad (44)
16. Bpk. Abdullah (32)
17. Bpk. Jumain (43)
III. Temuan Masalah
1. Banyak data kependudukan (Akte, KK, dan KTP) yang belum lengkap dan
ter-update.
2. Pengelolaan air yang tidak merata yang memerlukan ketegasan dalam
penegakan aturan tentang pengelolaan air di Desa Jatiarjo.
3. Saluran air/gorong-gorong di depan rumah yang tidak berfungsi dengan baik,
karena tersumbat sampah. Selain itu, perlu ditempatkan pada tempat yang
memang diperlukan gorong-gorong. Salah satu dampaknya adalah di rumah
Bapak Musta’in, yang istrinya pernah mengeluh setiap hujan deras, air
mengalir dari jalan ataupun rumah tetangganya ke rumah beliau. Sehingga,
rumah beliau sering terkena kubangan air yang dikhawatirkan akan merusak
114
bangunan rumah beliau. Sehingga, diperlukan pemasangan gorong-gorong
yang memang tepat lokasi.
4. Kejelasan dan ketegasan peraturan mengenai syarat-syarat pendirian kandang
ternak ayam yang belum terealisasi. Dikarenakan mengganggu kenyamanan
warga sekitar atas bau yang dihasilkan. Memang jika dilihat, pendirian
kandang ayam di RT 27 ini sangat dekat sekali dengan pemukiman warga.
Sehingga, dikhawatirkan menyebabkan bau yang tidak sedap dan juga
penyakit yang dapat mengganggu kesehatan.
5. Tanah yang belum memiliki sertifikat secara resmi, sehingga memerlukan
sertifikat untuk melegalkan kepemilikan atas tanah tersebut.
6. Bantuan dari pemerintah desa belum dirasakan secara merata, seperti kartu
kesehatan. Hal ini juga disebabkan karena pemberian informasi yang kurang
jelas dan tidak menyeluruh.
7. Jangkauan desa yang agak jauh dengan fasilitas kesehatan lengkap,
memerlukan kendaraan gawat darurat seperti ambulans yang dapat
mengantarkan kepada fasilitas kesehatan yang lebih baik.
8. Ibu-ibu RT 27 kebanyakan merupakan ibu rumah tangga yang kesehariannya
melakukan aktivitas rumah. Dalam usaha untuk membantu peningkatan
ekonomi secara mandiri, maka dapat dilakukan pengadaan pelatihan
kewirausahaan yang dapat bermanfaat bagi keterampilan ekonomi ibu-ibu RT
27.
9. Dari segi infrastruktur umum, ditemukan kurangnya plengsengan dan
penerangan jalan yang kurang.
10. Dari segi lingkungan, belum ada pengelolaan sampah yang baik. Sehingga,
warga membuang sampah di pekarangan dan membakarnya.
IV. Potensi
1. Budaya “Kesayan” (gotong royong membangun rumah) masih kental dimiliki
oleh warga. Menandakan bahwa memang rasa kerukunan antar warga masih
sangat kental dirasa.
115
2. Rata-rata ibu-ibu di RT 27 merupakan ibu rumah tangga yang setiap hari
berada di rumah. Mereka menginginkan memiliki keterampilan yang dapat
menunjang pemenuhan kebutuhan ekonomi. Jadi dengan kata lain, mereka
memiliki semangat untuk belajar pengalaman yang baru.
3. Dalam hal kegiatan keagamaan, warga berantusias dalam berpartisipasi
mengikutinya. Jadi, warga masih menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan di
lingkungan sekitar.
V. Harapan
1. Warga RT 27 berharap persoalan air dapat terselesaikan dengan baik,
sehingga air sebagai sumber kehidupan warga dapat diperoleh secara mudah
dan tidak terbatas.
2. Warga mengharapkan adanya tranparansi kerja dari pemerintah desa, sehingga
segala informasi yang masuk berkaitan dengan kesejahteraan warga dapat
tersampaikan dengan baik dan jelas.
3. Warga berharap adanya tertib administrasi yang diberlakukan, karena nanti
akan sangat berguna, terutama apabila ada urusan pendidikan bagi anak-anak
warga RT 27.
116
HASIL FGD (FOCUS GROUP DISSCUSSION) DUSUN COWEK RT 28
119
Hasil FGD
I. Waktu Pelaksanaan
Hari, Tanggal : Sabtu, 11 januari 2020
Waktu : 19:30-21:30 wib
Tempat : Rumah Bapak Amin (Ketua RT)
II. Nama Peserta FGD
1. Pak Aminadi
2. M. Bajuri
3. Sudiono
4. Sariuddin
5. Thoyib
6. P. Tamyiz
7. Sugondo
8. M. Suyanto
9. Musaropa
10. Untung.W
11. Eka
12. Hartono
III. Masalah Yang ditemukan :
1. Penerangan jalan di gang 1 masi kurang
2. Pelayanan administrasi seperti KK, KTP, Akte dan surat-surat lainnya masih
kurang maksimal sehingga masyarakat mengeluh dan menganggap ada
pungutan lain
3. Saluran air/ gorong-gorong tidak berfungsi kurang maksimal, karena
tersumbat sampah sealin itu kegiatan gotong royong jaran dilakukan oleh
masyarakat
120
4. Tidak adanya TPA (tempat pembuangan akhir) dan pegelolaan sampah,
sehingga banyaknya sampah yang berserakan di sungai
5. Pembagian air tidak sesuai dengan jumlah warga dan keadaan sungai yang
kering
6. Adanya pembagian bantuan secara memihak, tidak tepat sasaran.
121
122
HASIL FGD RT 30
DUSUN COWEK DESA JATIARJO
Waktu : 12 Januari 2020, Jam 19.30
Tempat : Rumah Bapak Tasuri
123