SENASIF 2017
http://senasif.unmer.ac.id/
Print ISSN: 2597 - 4696
http://seminar.unmer.ac.id/index.php/senasif
Hak cipta @ 2017 pada panitia, dilarang keras mengutip, menyalin sebagian maupun keseluruhan isi
prosiding ini tanpa sepengetahuan dan mendapat ijin dari panitia atau penerbit
REVIEWER
SENASIF 2017 i
September 14, 2017 [SEMINAR NASIONAL SISTEM INFORMASI 2017]
ISSN : 2597 -4696
SUSUNAN PANITIA
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017
(SENASIF 2017)
Penanggungjawab
Prof. Dr. Anwar Sanusi, SE., M.Si
Wakil Penanggungjawab
Fikri Amrullah, S,Kom., M.Kom.
Ketua Pelaksana
Dr. Mardiana Andarwati, SE., M.Si.
Bendahara
Bibit Suripmi
Seksi Acara
Fikry, S.Kom., MM
Puad Siswahyudi , S.Kom., (M.Kom.)
Muchammad Muksin, S.Ag., M.PdI
Himawan Pramaditya, S.Kom., M.Kom
Seksi Umum & Perlengkapan
Setio Budi, S.Kom., MM
Amrozi
Hafiz
ii SENASIF 2017
[SEMINAR NASIONAL SISTEM INFORMASI 2017] September 14, 2017
ISSN : 2597 -4696
KATA PENGANTAR
Seminar Nasional Hasil Penelitian diselenggarakan sebagai rangkaian Dies Natalis Universitas
Merdeka Malang ke 53 dengan mengambil tema “Peran Sistem Informasi Sebagai Upaya Peningkatan
Daya Saing Masyarakat dalam Kompetisi Masyarakat Ekonomi ASEAN”.
Tema ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa saat ini Indonesia memasuki era baru dalam
tatanan kehidupan global dengan meningkatkan kapasitas hasil penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat melalui sistem informasi agar dapat berkontribusi khususnya dengan dimulainya Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA).
Seminar Nasional ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam memberdayakan kapasitas
penelitia di perguruan tinggi, dan memfasilitasi para peneliti dalam mendiseminasikan hasil penelitiannya.
Melalui diskusi dan dialog dalam seminar nasional ini juga diharapkan dapat memperluas jejaring
kerjasama antar peneliti, khususnya dalam pengembangan IPTEKS dari berbagai latar disiplin ilmu.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada para peserta
pemakalah maupun non pemakalah yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan ini
1. Prof. Ocky Karna Radjasa, M.Sc., Ph.D - Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat
Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
2. Bapak dan Ibu Pemakalah serta peserta seminar yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Seminar
Nasional Sistem Informasi – Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang tahun
2017
3. Para sponsor yang telah membantu pendanaan dalam kegiatan Seminar Nasional Sistem Informasi
– Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang tahun 2017
4. Semua pihak yang telah memberi dukungan dalam kegiatan Seminar Nasional Sistem Informasi –
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang tahun 2017
iv SENASIF 2017
[SEMINAR NASIONAL SISTEM INFORMASI 2017] September 14, 2017
ISSN : 2597 -4696
DAFTAR ISI
Daftar Reviewer i
Sususnan Panitia SENASIF 2017 ii
Kata Pengantar iii
Ucapan Terima Kasih iv
Daftar Isi v
SENASIF 2017 v
September 14, 2017 [SEMINAR NASIONAL SISTEM INFORMASI 2017]
ISSN : 2597 -4696
vi SENASIF 2017
[SEMINAR NASIONAL SISTEM INFORMASI 2017] September 14, 2017
ISSN : 2597 -4696
SENASIF 2017 ix
Pariwisata
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Pembangunan pusat perbelanjaan menjadi salah satu trend yang mengiringi perkembangan
daerah-daerah di Indonesia. Dalam konteks pariwisata, pusat perbelanjaan saat ini telah menjadi
salah satu alternatif destinasi wisata. Sebagai suatu destinasi wisata, kemajuan pusat perbelanjaan
tidak bisa lepas dari pengaruh komponen-komponen lainnya. Pengaruh antara satu komponen
dengan komponen lainnya memiliki hubungan interdependen atau saling tergantung yang
membentuk apa yang disebut sebagai suatu sistem pariwisata. Pusat perbelanjaan merupakan sub-
sistem pariwisata yang berarti bahwa pusat perbelanjaan bukan sebagai sub-sistem lainnya selain
sub-sistem pariwisata. Sebagai sub-sistem pariwisata, strategi pengembangan pusat perbelanjaan
sebagai destinasi wisata hendaknya mencakup upaya pengembangan elemen marketing, demand
& market, dan travel di samping elemen pusat perbelanjaannya sendiri sebagai elemen
destination & product.
Kata kunci: pusat perbelanjaan, destinasi wisata, sistem pariwisata, sub-sistem pariwisata
Abstract
The development of shopping center became one of the trends that accompany the development
of regions in Indonesia. In the context of tourism, shopping centers today have become one of the
alternative tourist destinations. As a tourist destination, the progress of shopping centers can not
be separated from the influence of other components. The influence of one component with other
components has interdependent or interdependent relationships that make up what is called a
tourism system. Shopping centers are a sub-system of tourism which means that shopping centers
are not as other sub-systems other than the tourism sub-system. As a tourism sub-system, the
shopping center strategy as a tourist destination should include efforts to develop elements of
marketing, demand & market, and travel as well as elements of its own shopping center as a
destination & product element.
1
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
2
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
3
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
satu bagi wisatawan domestik dan leisure. Today, for millions of tourists it
represents the principal – or one of the principal-
internasional, dan peluang belanja menjadi
motivations for travelling.”
tujuan utama perjalanan wisatawan (Kinley,
Setelah memperhatikan berbagai
et.al., 2002:52). Menurut UNWTO (2014:11-
pertimbangan, UNWTO (2014-13)
12), wisata belanja merupakan suatu
mendefinisikan shopping tourism as a
fenomena baru dalam perjalanan wisata yang
contemporary form of tourism fostered by
menarik perhatian berbagai kalangan yang
individuals for whom purchasing goods
mana para wisatawan yang melakukan
outside of their usual environment is a
shopping tourism adalah visitors making a
determining factor in their decision to travel.
trip with shopping in mind.
Sebagai suatu destinasi wisata,
Tabel 1
kemajuan pusat perbelanjaan tidak bisa lepas
Karakteristik Wisata Massal
dari pengaruh komponen-komponen lainnya.
Jaringan media sosial bagi masyarakat
dibutuhkan untuk bisa dengan mudah
mengenal kelengkapan & variasi produk
yang ditawarkan dan fasilitas-fasilitas
menarik lainnya yang tersedia di suatu pusat
perbelanjaan. Para pengunjung juga
membutuhkan sarana transportasi sehingga
mudah mendatanginya. Faktor keamanan
pada umumnya juga menjadi pertimbangan
penting bagi pengunjung sebelum
(Sumber: Weaver dan Lawton, 1999) mendatangi pusat perbelanjaan. Pengaruh
antara satu komponen dengan komponen
lainnya memiliki hubungan interdependen
4
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
atau saling tergantung yang membentuk apa menjadi sub-sistem.; (2). Setiap sub-sistem
yang disebut sebagai suatu sistem pariwisata. terdiri atas komponen/elemen.; (3). Setiap
sub-sistem saling berinteraksi dengan yang
SISTEM PARIWISATA lainnya atau setiap komponen dalam sub-
sistem juga saling berinteraksi.; (4). Setiap
Apakah yang dimaksud dengan sistem/sub-sistem mempunyai tujuan.
sistem pariwisata? Menurut Jafari (1985:9- Sebagai suatu sistem, seperti apakah
10), sistem pariwisata dimaknai sebagai sistem pariwisata itu? Dengan anggapan
berikut: bahwa pertanyaan tersebut mengarah pada
“The tourism system is intended as a theoretical wujud sistem pariwisata, maka perlu ada
construct which accounts for and explains not gambaran untuk menunjukkan wujud sistem
only the structure and function of tourism, but pariwisata. Secara nyata, ada kesulitan untuk
also the conditions, factors, and processes
menunjukkan wujud sistem pariwisata karena
involved in the generation, accommodation, and
abstrak. Dengan bantuan suatu model dalam
return of the tourist to his earlier state and
bentuk gambar/diagram, wujud sistem
niche. This construct covers both tourism’s
pariwisata dapat digambarkan wujudnya.
"hardware"(the TNW network) and "software"
(e.g.,psychosocial host/guest dimensions).”
Gambar 1 di bawah adalah contoh wujud dua
model sistem pariwisata.
mengemukakan bahwa sistem pariwisata Sistem Pariwisata Mill & Morrison yang
memiliki sifat-sifat seperti yang dimiliki fokus pada empat sub-sistem pariwisata,
suatu sistem pada umumnya, yakni tatanan yaitu destination & product, marketing,
komponen yang masing masing saling demand & market, dan travel. Subsistem-
yang sifatnya menyeluruh. Menurut Fandeli berhubungan sehingga tidak ada yang berdiri
(2015), secara umum sifat dan perilaku sendiri. Relasi subsistem pariwisata
sistem pariwisata adalah: (1). Setiap bagian destination & product- marketing
dari sistem juga didalamnya terdiri atas menghasilkan link: the tourism product yang
merupakan sistem yang lebih kecil atau produk pariwisata. Relasi marketing-demand
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
5
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
6
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
7
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
8
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Dalam hal ini, pusat perbelanjaan dibatasi lainnya, yakni sub-sistem pariwisata
ruang lingkupnya sebagai sub-sistem marketing, demand & market, dan travel.
pariwisata. Sebagai sub-sistem pariwisata, pusat
Pusat perbelanjaan sebagai sub-sistem perbelanjaan dapat berkembang dengan
pariwisata berarti masuk dalam satu sistem dukungan sub-sistem pariwisata lainnya
pariwisata. Kehadirannya menjadi elemen karena adanya hubungan interdependen.
penting bekerjanya sistem pariwisata Hubungan interdependen menunjukkan
tersebut. Secara integratif bersama sub- keterikatan erat satu dengan lainnya dalam
sistem pariwisata lainnya, pusat perbelanjaan satu sistem pariwisata. Hubungan
dapat memberi kontribusi positif dalam interdependen juga dapat dimaknai sebagai
mendukung keberhasilan kinerja sistem hubungan saling mempengaruhi antara suatu
pariwisata yang dibangun di wilayah sub-sistem pariwisata dengan sub-sistem
setempat. Perannya dapat menjadi salah satu pariwisata lainnya. Implikasi hubungan
destinasi wisata yang menyuguhkan sejumlah interdependen adalah bahwa pusat
sajian menarik bagi para pengunjung perbelanjaan sebagai suatu sub-sistem
termasuk para wisatawan. Atraksi-atraksi pariwisata mustahil berkembang secara
dalam bentuk gedung unik & megah, sajian individual. Sebaliknya, perkembangannya
beragam produk, pameran, konser, dan membutuhkan dukungan sub-sistem
jumpa fans artis terkenal sudah sering pariwisata lainnya.
diadakan di dalam mall-mall atau jenis pusat STRATEGI PENGEMBANGAN
perbelanjaan lainnya. Sembari berbelanja, Strategi pengembangan pusat
para wisatawan juga dapat menikmati perbelanjaan sebagai destinasi wisata massal
atraksi-atraksi menarik seperti tersebut di tidak bisa dipandang secara parsial dari sisi
atas. pusat perbelanjaannya sendiri tetapi secara
Dalam kerangka model sistem sistemik dari semua elemen sistem pariwisata
pariwisata Mill & Morrison (1992) seperti atau dari semua sub-sistem pariwisata.
dikemukakan di atas, pusat perbelanjaan Dengan kata lain, strategi tersebut
termasuk dalam elemen destination & memperhatikan karakteristik pusat
product yang merupakan salah satu sub- perbelanjaan sebagai suatu sub-sistem
sistem pariwisata, di samping elemen-elemen pariwisata agar kemajuannya dapat optimal.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
9
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Menurut model sistem pariwisata Mill & alam, estetika destinasi, pemeliharaan
Morrison (1992), strategi pengembangan lingkungan, dan pemasaran. Sementara itu,
pusat perbelanjaan sebagai destinasi wisata hasil studi literatur yang dilakukan Kinley,
hendaknya mencakup upaya pengembangan et,al. (2012) menunjukkan sejumlah atribut
elemen marketing, demand & market, dan penting dalam shopping center, yakni:
travel di samping elemen pusat family-friendly, clean, safe, people friendly,
perbelanjaannya sendiri sebagai elemen appealing, convenient location, high quality
destination & product. merchandise, cleanliness, convenience to
Dari sisi pusat perbelanjaannya home, dan variety of stores.
sendiri sebagai elemen destination & Tabel 2
product, strategi pengembangan yang dapat The Six Factors of Tourism Destination
dilakukan adalah dengan menerapkan Attractiveness
manajemen destinasi yang efektif. Menurut
UNWTO (2014,16), manajemen destinasi
adalah the coordinated management of all
the elements that make up a destination
(attractions, amenities, access, marketing
and pricing).
Upaya manajemen destinasi tersebut
hendaknya juga dilakukan dengan
memperhatikan sejumlah faktor penting yang (Sumber: Kresic dan Prebezac, 2010)
Hasil riset Kresic dan Prebezac (2010) sistem pariwisata Mill & Morrison (1992),
setidaknya ada enam faktor daya tarik patut didukung pula oleh perbaikan-
destinasi wisata yang perlu dicermati dalam perbaikan elemen marketing, demand &
sebagai suatu destinasi wisata. Enam faktor merupakan sub-sistem pariwisata lainnya
yang dimaksud adalah fasilitas katering & yang juga wajib mendapat perhatian untuk
10
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
11
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
12
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Factors and Attractiveness of Shopping Weaver, David dan Lawton, Laura. (1999),
Mall to Mall Behaviour of People in Sustainable Tourism: A Critical
Jakarta”, Jounal of Business and Analysis, Cooperative Research Centre
Management, Vol.2, No.1. for Sustainable Tourism: Research
United Nations World Tourism Organization report series,
(UNWTO). (2014), Global Report on http://www.crctourism.com.au/wms/upl
Shopping Tourism. AM Reports: oad/resources/bookshop/Sustainable%2
Volume Eight. www.unwto.org. 0Tourism.pdf.,
13
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Kewirausahaan sudah menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi manakala sebuah lembaga
pendidikan tinggi swasta menginginkan eksistensinya di masyarakat. Hasil-hasil inovasi dan
rekayasa ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang harus direalisasikan dalam wujud yang
lebih konkrit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema pariwisata ini bertujuan untuk
mengintegrasikan dan memastikan rencana pengembangan bisnis kampus berbasis inovasi.
Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui hibah IbIKK ini adalah
membuat rencana usaha dan rencana kegiatan di bidang transportasi pariwisata, yang berisi
kondisi saat ini dan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk waktu yang akan datang.
Kegiatan yang sudah berjalan menghasilkan output berupa pembelian satu unit mobil Elf,
pengadaan dua buah ruangan untuk pembelajaran eduwisata, penyusunan standar pengelolaan
dan program manejemen perkantoran,latihan pelayanan prima, pembuatan dan pemeliharaan
web, pembuatan video clip wisata, pengadaan drone, promosi dan pembuatan media promosi.
Abstract
Entrepreneurship has become something that cannot be negotiable when some private institution
wants to extend its existence into society. Results of all innovation, engineering of science, and
technology in all fields must be manifested into a more concrete form. This community service-
themed tourism activities aim to integrating and ensuring innovative campus-based business
development plans. Implementary method of this community service through the IbIKK is to
create a business and activity, plan regarding of tourism transportation, which covering some of
the current conditions and also the needs for the upcoming future condition. On going activities
resulted in purchasing an Elf minibus unit, establishing two rooms for educational tour lessons,
setting management standarts and office programs, excellent service training, we creation and
maintenance, making educational oriented tourism video clips, procurement of drones camera,
popular publications and electronic media promotion.
Wisata Jeruk Selorejo Malang, (22) Goa di Ledok Amprong Malang, (5)
Sunyaragi Cirebon, (23) Ziarah Makam Pengalaman Menanam Terumbu Karang
Gur Dur, (24) Kebun Teh Wonosari, (25) di Kondang Merak, (6) Eksotiknya
Wisata Coban Sesolapis Wonosalam Festival Gandrung Sewu Banyuwangi,
Jombang, (26) Rafting Sungai Ayung (7) Menyaksikan Pernikahan Adat
Gianyar Bali, (27) Gowes Gianyar Bali Tengger di Desa Ngadas, (8) Menikmati
(28) Bukit Kapur Bangkalan, (29) Kebun “Car Free Day” di Cirebon, (9) Di Pantai
Raya Purwodadi Pasuruan, (30) Gili Bengkung, Berenang di Laut Serasa di
Labak Sumenep, (31) Coban Tengah Kolam, (10) Senja di Perairan Gili
Malang, (32) Coban Talun Batu, (33) Trawangan, (11) Menyaksikan Penyu di
Gunung Kelud Kediri. Untuk keperluan Gili Trawangan, (12) Indahnya Jalur
peningkatan kualitas pembuatan video Lingkar Selatan dari Sendangbiru ke
dengan coverage yang lebih luas, telah Balekambang, (13) Mengembangkan
dilakukan pembelian drone berkamera Jalur Sendangbiru Kabupaten Malang,
Phantom DJI 4 Pro. (14) Pantai Mandeh, Surga Dunia di
Sumatra Barat, (15) Lukisan Sang Kuasa
di Lembah Harau, (16) Jembatan Aka
Bayang Painan, Saran untuk Eduwisata,
(17) Ke Bukititnggi, Jangan Lewatkan
Gambar 3. Video Wisata Kawah Ijen Nikmatnya Kawa Daun, (18) Menikmati
5. Publikasi Populer Alun-alun Kota Batu, (19) Ada Taman
Publikasi populer merupakan upaya Bunga di Gunung Kelud, (20) Warung
mendeskripsikan tujuan wisata lebih Soto Pojok di Kediri ini Sudah Ada Sejak
komprehensif. Publikasi dilakukan Tahun 1926, (21) Coban Selolapis, Air
melalui blog Kompasiana yang Terjun Unik di Jombang, (22) Mendadak
merupakan citizen journalism terbesar Jadi Offroader di Lautan Pasir Gunung
ketiga di Asia. Beberapa tulisan yang Bromo, (23) Wisata Bukit Jaddih dan
sudah terbit antara lain (1) Wedang Arosbaya Bangkalan, Perlu Sentuhan
Gedang Wisata Merapi, (2) Berkunjung Edukasi, (24) Menyaksikan Indahnya
ke Pulau Sempu Malang, (3) Pesonan Tari Calon Arang di Bali, (25) Usia 50
Kawah Ijen, (4) Berwisata River Tubing Tahun Rafting di Sungai Ayung, Siapa
Abstrak
Pengembangan bidang pariwisata diharapkan dapat memberi manfaat optimal bagi perekonomian
nasional dan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan pariwisata membutuhkan peran modal
sosial untuk menjamin keberlanjutannya. Modal sosial berkaitan dengan pentingnya jaringan
sosial, mutual trust, relasi, norma, koordinasi, interaksi personal, dan kolaborasi di samping
modal fisik dan sumber daya manusia. Modal sosial dan pengembangan kepariwisataan memiliki
hubungan simbiotik yang saling mendukung. Oleh karena itu, menghidupi modal sosial
hendaknya menjadi salah satu upaya strategis dalam rangka pengembangan kepariwisataan yang
berkelanjutan di Indonesia.
Kata kunci: pariwisata, modal sosial, hubungan simbiotik, menghidupi modal sosial
Abstract
Tourism development is expected to provide optimal benefits for the national economy and
community welfare. Tourism development requires the role of social capital to ensure its
sustainability. Social capital deals with the importance of social networks, mutual trusts,
relationships, norms, coordination, personal interaction, and collaboration in addition to
physical capital and human resources. Social capital and tourism development have a symbiotic
relationship that supports each other. Therefore, supporting social capital should be one of the
strategic efforts in order to develop sustainable tourism in Indonesia.
21
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
22
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
sangsi yang efektif (norms and effective lebih memuaskan dengan gaji lebih baik
sanctions). sehingga kerasan bekerja. Banyak studi telah
Termasuk juga ke dalam bentuk mendokumentasikan bahwa karyawan yang
modal sosial adalah kejujuran, keadilan, kaya modal sosialnya dibayar lebih baik,
sikap egaliter, toleransi, kemurahan hati, dipromosikan lebih cepat, dan dipromosikan
partisipasi, resiprositi, solidaritas, kerja sama, pada usia lebih muda karena berhasil
shared values, norma-norma, sanksi, dan menciptakan nilai (to create value) yang
aturan-aturan (Ma’ruf, 2017). berguna bagi perusahaannya.
Selain daripada itu, modal sosial Kedua, pimpinan organisasi yang
memiliki sejumlah sifat khusus. Modal sosial memiliki an accurate mental map of
itu bersifat interaktif karena harus berelasi networks lebih berpengaruh dan lebih efektif
dengan pihak lain, produktif yang berarti bisa mengelola organisasi dibandingkan
membuat pencapaian tujuan tertentu, intensif sejawatnya yang tanpa networks.
karena berkembang dalam proses yang terus- Ketiga, hasil menakjubkan dari survei
menerus, dan efektif menjadi sumber daya di Amerika Serikat menyebutkan bahwa 75%
yang bisa memperbaiki efektivitas input bisnis baru dan usaha start-ups berhasil
lainnya (Hardianto, 2017). mendapat modal penyertaan melalui
MANFAAT MODAL SOSIAL DALAM “informal investing grapevine”, semacam
KEGIATAN BISNIS pasar modal informal yang merupakan
Modal sosial memberi manfaat jaringan sosial investor dan pencari modal
strategis dalam kegiatan bisnis secara umum. yang saling kenal melalui teman, kolega,
Hal ini dapat dicermati dari sejumlah studi kenalan, dan asosiasi-asosiasi bisnis seperti
yang dilakukan terkait dengan pengaruh pengacara, agen asuransi, dan akuntan.
modal sosial dalam aktivitas bisnis seperti Keempat, perusahaan lain yang
misalnya bagi organisasi bisnis. Baker mampu membangun hubungan personal
(2000), misalnya, mengemukakan hasil dengan perbankan juga berhasil mendapat
kajiannya seperti berikut ini. Pertama, kemudahan bunga kredit lebih rendah
melalui kontak pribadi hasil network, daripada perusahaan yang melulu
seseorang dapat memperoleh pekerjaan yang mengandalkan hubungan formal.
23
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
24
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
al, 2004). Kedua komponen tersebut saling mudah. Modal sosial juga mewujudkan
berkontribusi satu dengan lainnya. Modal keberhasilan masa lalu dengan kolaborasi,
sosial merupakan sumberdaya penting untuk yang dapat menjadi cermin untuk kolaborasi
meningkatkan efficiency dan efficacy di masa depan pada jenis masalah lainnya.
pembangunan pariwisata. Selanjutnya, Ketiga, modal sosial juga mendorong
pembangunan pariwisata dapat semakin pengembangan sifat-sifat (traits) yang
mengembangkan juga modal sosial yang bermanfaat bagi pariwisata. Seseorang yang
penting bagi tercapainya pembangunan memiliki hubungan aktif dan saling percaya
pariwisata yang berkelanjutan. kepada orang lain idealnya juga akan mampu
Peran modal sosial menjadi penting mengembangkan atau mempertahankan
dalam pembangunan pariwisata karena dapat karakter yang baik tersebut kepada
menjalankan sejumlah fungsi berikut ini masyarakat lainnya, seperti toleransi,
(Macbeath, et al, 2004). Pertama, modal empati,dan tidak sinis. Modal sosial ini dapat
sosial dapat memfasilitasi arus informasi menurunkan xenophobia melalui pembukaan
yang dibutuhkan stakeholder. Setelah saluran komunikasi. Traits seperti itu bisa
menyampaikan informasi, modal sosial meningkatkan toleransi dan partisipasi
memungkinkan setiap stakeholder untuk masyarakat dalam kegiatan kepariwisataan.
memprosesnya, menilai resiko & peluang, Keempat, modal sosial juga
dan menilai situasi tertentu yang kesemuanya berkontribusi pada lingkungan yang kondusif
diperlukan guna mencapai pengembangan bagi pariwisata. Pada ruang publik yang
pariwisata yang efektif. tinggi tingkat modal sosialnya, area tersebut
Kedua, modal sosial yang terbentuk relatif lebih bersih, lebih ramah, dan
dalam wujud social networks dapat lebih aman. Lingkungan yang tingkat
meminimumkan biaya transaksi dalam kejahatannya tinggi bisa jadi karena
kegiatan operasional di pasar, dan juga bisa rendahnya partisipasi masyarakat sekitar.
meningkatkan produktivitas kerja. Ketiga, Lingkungan yang bersih, bersahabat, dan
modal sosial memfasilitasi koordinasi dan aman akan menarik bagi pengunjung dan
kerja sama yang memungkinkan orang tentunya juga warga setempat.
menyelesaikan masalah kolektif dengan lebih
25
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
26
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
bagi pariwisata. Pada ruang publik yang warisan modal sosial. Kedua adalah
tinggi tingkat modal sosialnya, area tersebut memelihara modal sosial dengan
relatif lebih bersih, lebih ramah, dan menyediakan ruang-ruang ekspresi yang
lebih aman. Lingkungan yang tingkat strategis sebagai tempat penyelenggaraan
kejahatannya tinggi bisa jadi karena praktek implementasi modal sosial dalam
rendahnya partisipasi masyarakat sekitar. balutan aktivitas-aktivitas formal, non-
Lingkungan yang bersih, bersahabat, dan formal, dan informal yang bersifat rutin,
aman akan menarik bagi pengunjung dan terencana, dan terintegrasi di obyek wisata
tentunya juga warga setempat. setempat. Ketiga adalah memberi dukungan
Akhirnya kelima, modal sosial juga aktif dalam bentuk pendidikan, pelatihan,
dapat memfasilitasi kegairahan kegiatan seminar, dan model-model pembelajaran
budaya dan pengenalan karakteristik sosial lainnya agar semakin terlembagakan dan
masyarakat daerah yang diharapkan dapat terinternalisasi ke dalam berbagai tingkatan
menarik wisatawan. struktur sosial. Keempat adalah melakukan
MENGHIDUPI MODAL SOSIAL tindakan preventif melalui upaya-upaya
Berbagai manfaat modal sosial yang inovasi dalam rangka beradaptasi dengan
telah dikemukakan di atas menjadi bukti perkembangan sosial-budaya kekinian
betapa pentingnya modal sosial bagi sehingga tidak terkikis oleh rong-rongan
kemajuan perekonomian secara umum dan negatif gelombang kemajuan jaman,
secara khusus bagi kemajuan bisnis dan juga sekaligus tindakan korektif ketika terjadi
pengembangan pariwisata. Oleh karena itu, indikasi pengikisan atau pencemaran modal
kiranya perlu ada perhatian lebih serius sosial di tengah masyarakat agar cepat
terhadap pengembangan modal sosial sebagai memurnikannya dari pengaruh negatif.
bagian penting dalam pembangunan
perekonomian nasional. KESIMPULAN DAN SARAN
Upaya pengembangan modal sosial Namun demikian, Baker (2000),
dapat dilakukan setidaknya dalam beberapa profesor perilaku organisasi dari Universitas
strategi berikut ini (Hardianto, 2017). Michigan, mengingatkan jangan sampai
Pertama adalah mengidentifikasi warisan- keliru memahami modal sosial dan
27
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
28
Sosial dan Hukum
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Seiring dinamika globalisasi, maka tidak bisa dielakkan adanya kemajuan berbasis teknologi
informasi guna menunjang tuntutan yang semakin cepat dan kompetitif. Indonesia sebagai
salah satu negara berkembang merupakan pelaku perdagangan berbasis teknologi informasi
yang diperhitungkan di dunia internasional. Namun hal tersebut terkendala dengan penegakan
hukum perdagangan berbasis on line yang belum memberikan perlindungan secara optimal.
Salah satu penyebab adalah tidak dipahami dengan baik makna itikad baik yang menjadi
salah satu prinsip perjanjian serta prinsip dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik. Itikad baik diatur dalam paaal 1338 KUHPerdata ayat 3
dinyatakan bahwa: "… Suatu perjanjian hanya dilaksanakan dengan itikad baik". Metode
penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif empiris menganalisis bekerjanya hukum
dalam fenomena saat ini. Hasil yang diperoleh bahwa penegakan hukum perdagangan
berbasis teknologi informasi tidak dapat dilepaskan dengan itikad baik dari para pihak.
Meskipun itikad baik bersifat abstrak namun pelanggaran perjanjian yang bersifat konkrit
perlu diberikan sanksi yang tegas sehingga tidak menimbulkan kerugian yang cukup besar
bagi pihak yang beritikad baik.
Kata kunci : prinsip itikad baik, penegakan hukum, perdagangan, teknologi informasi
Abstract
Along with the dynamics of globalization, it is inevitable that the progress of information
technology-based to support the increasingly rapid and competitive demands. Indonesia as
one of the developing countries is a perpetrator of information technology-based trade that is
taken into account in the international world. However, it is constrained by the enforcement
of on-line trading law that has not provided optimal protection. One of the causes is not well
understood the meaning of good faith which becomes one of the principle of agreement and
principle in Law no. 11 Year 2008 About Information and Electronic Transactions. The good
faith set forth in article 1338 of the Civil Code of the 3 rd paragraph states that: "... an
agreement is only done in good faith". The research method used is the juridical normative
empirical analyze the workings of the law in the current phenomenon. The results obtained
that the enforcement of information technology-based trading law can not be released in
good faith from the parties. Although good faith is abstract but concrete violations of the
agreement need to be given strict sanctions so as not to cause significant losses for the
parties with good intentions.
29
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
30
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
kepastian hukum, begitu pula dengan secara global. Dengan munculnya Internet,
hukum, hukum berusaha memberikan muncul jenis dunia yang baru yang
kepastian hukum kepada para pelaku sebelumnya tidak pernah dikenal oleh
ekonomi dengan cara elektonik. manusia, yaitu dunia yang disebut “virtual
Hukum mempunyai berbagai fungsi world”. Munculnya dunia virtual telah
yaitu sebagai sarana pengendalian mengubah kebiasaan banyak orang
masyarakat (a tool of social control), sarana terutama dalam kehidupannya terbiasa
pemelihara masyarakat (a tool of social menggunakan Internet. Mulai dari
maintenance), sarana untuk menyelesaikan mengubah cara dan sarana transaksi bisnis
konflik (a tool of dispute settlement), atau transaksi perbankan yang dilakukan
Sarana pembaharuan/alat merekayasa dengan menggunakan Internet yang
masyarakat (a tool of social engineering, berlangsung di dunia virtual disebut dengan
Roscoe Pound). Dari fungsi-fungsi hukum transaksi elektronik (electronic transaction
tersebutlah pemerintah sebagai penjamin atau e-commerce), pendidikan (electronic
kepastian hukum dapat menjadi sarana education), kesehatan (telemedicine),
pemanfaatan teknologi yang modern. telekarya, transportasi, industri parawisata,
Sebagai salah satu bukti nyata adalah lingkungan, sampai dengan sektor hiburan.
dibuatnya UU No.11 Tahun 2008 tentang Dalam UU No.11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik. Aturan Informasi dan Transaksi Elektronik selain
ini diharapkan mempunyai dampak mengatur tentang pemanfaatan teknologi
terhadap kegiatan perekonomian di Negara informasi juga mengatur tentang transaksi
Indonesia. Dan dilihat dari luas lingkup elektronik, Transaksi Elektronik adalah
dalam hukum ekonomi, UU No.11 Tahun perbuatan hukum yang dilakukan dengan
2008 tentang Informasi dan Transaksi menggunakan Komputer, jaringan
Elektronik ini terdapat faktor-faktor Komputer, dan/atau media elektronik
ekonomi meliputi faktor teknologi, faktor lainnya.
distribusi atau pemasaran. Transaksi merupakan kontrak dalam
Teknologi informasi dan UU No. 11 Tahun 2008 Bab I Ketentuan
komunikasi ini pula telah mengubah Umum disebutkan pengertian kontrak
perilaku masyarakat dan peradaban manusia elektronik adalah perjanjian para pihak
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
31
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
32
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
bahwa orang leluasa untuk membuat pengertian yang subyektif dapat diartikan
perjanjian apa saja asal tidak melanggar sebagai kejujuran seseorang atas dalam
ketertiban umum atau kesusilaan. Orang melakukan suatu perbuatan hukum yaitu
tidak saja leluasa untuk mebuat perjanjian apa yang terletak pada sikap bathin
apa saja, bahkan pada umumnya juga seseorang pada saat diadakan suatu
diperbolehkan mengeyampingkan perbuatan hukum. Sedang Itikad baik dalam
peraturan-peraturan yang termuat dalam pengertian yang obyektif dimksudkan
KUH Perdata. Sistem tersebut lazim disebut adalah pelaksanaan suatu perjanjian yang
dengan sistem terbuka (openbaar system). harus didasarkan pada norma kepatutan atau
Asas ini dibatasi dengan ketentuan apa yang dirasakan patut dalam suatu
dalam pasal 1320 KUHPerdata yaitu isi dari masyarakat.
perjanjian tidak boleh melanggar ketentuan Perjanjian yang dibuat secara sah
perundang-undangan yang berlaku dan oleh para pihak adalah mengikat bagi
ketentuan umum. Sistem terbuka artinya mereka yang membuat seperti kekuatan
para pihak dalam melakukan perjanjian jual mengikat suatu undang-undang, artinya
beli bebas mengemukakan kehendak, bahwa perjanjian yang dibuat secara sah
mengatur hubungan yang berisi apa saja, oleh para pihak akan mengikat mereka
asalkan memenuhi syarat sahnya perjanjian. seperti undang-undang. Dengan demikian
Persetujuan harus dilaksanakan maka pihak ketiga bisa menerima kerugian
dengan itikad baik yaitu keinginan subyek karena perbuatan mereka dan juga pihak
hukum untuk berbuat sesuatu, kemudian ketiga tidak menerima keuntungan karena
mereka mengadakan negosiasi dengan perbuatan mereka itu, kecuali kalau
pihak lain, dan sudah barang tentu perjanjian itu termasuk dimaksudkan untuk
keinginan itu sesuatu yang baik yang sudah pihak ketiga. Asas ini dalam suatu
mendapat kesepakatan terdapat dalam isi perjanjian dimaksudkan tidak lain adalah
perjanjian untuk ditaati oleh kedua belah untuk mendapatkan kepastian hukum bagi
pihak sebagai suatu peraturan bersama. para pihak yang telah membuat perjanjian
Asas itikad baik ini dapat dibedakan itu.
atas itikad baik yang subyektif dan itikad Kebebasan berkontrak yang artinya
baik yang obyektif. Itikad baik dalam boleh membuat perjanjian, baik perjanjian
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
33
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
yang sudah diatur adalah KUH Perdata KUHPerdata “Semua perjanjian yang
maupun dalam Kitab Undang-undang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
Hukum Dagang atau UU Informasi dan undang bagi mereka yang membuatnya”.
Transaksi Elektronik maupun perjanjian Artinya bahwa semua ketentuan dalam
jenis baru, berarti di sini tersirat adanya perjanjian yang telah disepakati para pihak
larangan bagi hukum untuk mencampuri isi mengikat dan wajib dilaksankan oleh para
dari suatu perjanjian. Adapun tujuan dari pihak yang membuatnya. Apabila salah satu
asas ini adalah untuk memberikan pihak tidak melaksanakan perjanjian maka
perlindungan kepada para konsumen dalam pihak yang dirugikan dapat menuntut ganti
perjanjian jual beli bahwa mereka tidak rugi kepada pihak yang tidak melaksanakan
perlu khawatir akan hak-haknya karena tadi. Asas ini dimaksudkan bahwa suatu
perjanjian karena perjanjian itu berlaku perjanjian hanya berlaku bagi para pihak
sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya. Pada asasnya semua
yang membuatnya. perjanjian itu hanya berlaku bagi para
Asas itikad baik tidak dapat pihak, pihak ke tigapun tidak bisa mendapat
dilepaskan dengan asas-asas lain dalam keuntungan karena adanya suatu perjanjian
hukum perjanjian yakni asas pacta sunt tersebut, kecuali yang telah diatur dalam
servanda, asas kebebasan undang-undang. Pemenuhan prinsip itikad
berkontrak/konsensuil. “Asas iktikad baik” baik harus dipandang secara menyeluruh
dalam penjelasan UU No. 11 Tahun 2008 tidak parsial demikian halnya dalam
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik penegakan hukum perdagangan dengan
berarti asas yang digunakan para pihak menggunakan transaksi eletronik.
dalam melakukan Transaksi Elektronik Upaya pemenuhan prinsip itikad baik
tidak bertujuan untuk secara sengaja dan dalam penegakan hukum pada
tanpa hak atau melawan hukum perdagangan berbasis teknologi
mengakibatkan kerugian bagi pihak lain informasi
tanpa sepengetahuan pihak lain tersebut Penegakan hukum adalah proses
Asas dalam perjanjian namun terkait dilakukannya upaya untuk tegaknya atau
dengan itikad baik yakni asas Pacta Sunt berfungsinya norma-norma hukum secara
Servanda tercantum dalam Pasal 1338 nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
34
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
35
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
36
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
pendekatan hukum bersifat mutlak karena 2. Upaya pemenuhan prinsip itikad baik
tanpa kepastian hukum, persoalan dalam penegakan hukum perdagangan
pemanfaatan teknologi informasi menjadi berbasis teknologi informasi :
tidak optimal. a. Perlindungan secara menyeluruh
meliputi.pra kontrak, kontrak,
PENUTUP pasca kontrak sehingga tidak
Simpulan menimbulkan kerugian.
1. Prinsip itikad baik dalam penegakan b. Diperlukan tiga pendekatan untuk
hukum perdagangan berbasis teknologi menjaga keamanan di cyber space,
informasi merupakan jaminan yaitu pendekatan aspek hukum,
kepastian hukum bagi para pihak aspek teknologi, aspek sosial,
pelaku perjanjian. Itikad baik dalam budaya, dan etika. pemanfaatan
perdagangan meskipun dilakukan teknologi informasi menjadi tidak
dengan media virtual tetap harus optimal.
diberikan perlindungan mulai tahap pra Saran
kontrak, kontrak dan pasca kontrak. 1. Pemerintah, perlu melengkapi aturan
Pelaksanaan prinsip/asas itikad baik terkait perdagangan berbasis teknologi
yang merupakan salah satu prinsip informasi secara komprehensif dengan
dalam Pasal 3 UU No. 11 Tahun 2008 sanksi yang menimbulkan efek jera.
tetap harus memperhatikan asas yang Mengatur lebih lanjut mekanisme
lain, artinya asas itikad baik tidak dapat keamanan transaksi on line.
berdiri sendiri. “Asas iktikad baik” 2. Penegak hukum, dalam kasus
berarti asas yang digunakan para pihak perdagangan berbasis teknologi
dalam informasi supaya lebih tegas
melakukan Transaksi Elektronik tidak mempersiapkan personil/SDM yang
bertujuan untuk secara sengaja dan kompeten di bidang IT.
tanpa hak atau melawan hukum 3. Para pihak khususnya konsumen agar
mengakibatkan kerugian bagi pihak mengedepankan asas kehati-hatian
lain tanpa sepengetahuan pihak lain artinya lebih cermat memahami
tersebut. perjanjian yang dibuat pihak penjual.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
37
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
REFERENSI
Ahmad M. Ramli. 2004. Cyber Law dan
HAKI dalam Sistem Hukum
Indonesia, Rafika Aditama, Jakarta.
Celina Tri Siwi Kristiyanti. 2016. Hukum
Perlindungan Konsumen, Sinar
Grafika, Jakarta.
Dellyana,Shant.1988. Konsep Penegakan
Hukum, Liberty, Yogyakarta.
Erman Rajagukguk. 2006. Peranan Hukum
dalam Pembangunan Pada Era
Globalisasi:Implikasinya Bagi
Pendidikan Hukum di Indonesia,
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru
Besar UI, 4 Januari 1997, dalam buku
Nyanyi Sunyi Kemerdekaan Erman
Rajagukguk (Tetes-tetes Pemikiran
1971-2006), Jakarta: FH UI, Lembaga
Studi Hukum dan Ekonomi.
UU No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik
Kitab Undang Undang Hukum Perdata.
38
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Peranan Bank di Indonesia adalah sangat penting sebagai suatu lembaga intermediary antara
pihak penyimpan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Mengingat pentingnya peranan
bank maka kepercayaan masyarakat harus tetap dijaga dengan adanya lembaga pengatur dan
pengawas perbankan. Pada awalnya pengaturan dan pengawasan perbankan ada pada Bank
Indonesia selanjutnya di singkat BI, menyikapi perintah pasal 34 Undang-Undang Bank
Indonesia ini maka akhinya pada tanggal 22 Nopember 2011 disyahkan Undang-Undang Nomor
21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan menjadi awal memberlakuan sistem baru dalam
pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengkaji dan menganalisis, serta menemukan hakikat pengawasan perbankan dan
menemukan perlunya sinergitas antara Otoritas jasa Keuangan dan Bank Indonesia sebagai
pengawas perbankan. Metode penelitian yang digunakan tipe yuridis normatif dengan pendekatan
undang-undang, konseptual serta sejarah hukum. Hasil penelitian keberadaan Otoritas Jasa
Keuangan sebagai pengatur dan pengawas perbankan membawa implikasi hukum terhadap tugas
dan kewenangan Bank Indonesia selaku Bank Sentral, karena adanya pemisahan pengawasan
mikroprudensial ada pada Otoritas Jasa Keuangan dan makroprudensial ada pada Bank Indonesia,
padahal kedua sistem pengawasan ini sangat berkaitan dan tidak bisa dipisahkan secara tegas,
oleh karena itu perlu adanya sinergitas antara Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.
Kata kunci : sinergitas, Otoritas Jasa Keuangan, bank Indonesia, pengawas, perbankan
Abstract
The role of Bank in Indonesia is very important as an intermediary institution between the
depositors and the parties in need of funds. Given the importance of banks' role, public
confidence must be maintained by regulatory agencies and banking supervisors. At first the
regulation and supervision of the banking system existed in Bank Indonesia (BI), in response to
the instruction of Article 34 of this Bank Indonesia Act, finally on November 22, 2011 was
legalized by Law Number 21 of 2011 about the Financial Services Authority became the
beginning of the new system Arrangement and supervision of the financial services sector in
Indonesia. The purpose of this study is to examine and analyze, and find the essence of banking
supervision and find the need for synergy between the Financial Services Authority and Bank
Indonesia as the banking supervisor. The research method used normative juridical type with
approach of law, conceptual and also law history. The findings of the existence of the Financial
Services Authority as a regulator and banking supervisors bring legal implications to the task
and authority of Bank Indonesia as the Central Bank, because the separation of microprudential
supervision is in the Financial Services Authority and macroprudential is at Bank Indonesia,
whereas these two supervisory systems are very related and Can be separated expressly,
therefore there is a need for synergy between the Financial Services Authority and Bank
Indonesia.
Bank Indonesia pada OJK ini berimplikasi 1. Unsur idiil: Unsur ini terbentuk dari
terhadap tugas yang diberikan pada BI dan sistem makna dari hukum, yang terdiri
berpotensi menyulitkan BI dalam mencapai atas aturan-aturan, kaidah-kaidah dan
tujuannya. asas-asas
Rumusan Masalah: 2. Unsur operasional: Unsur ini terdiri atas
1. Apakah hakikat pengawasan perbankan di keseluruhan organisasi-organisasi dan
Indonesia? lembaga-lembaga yang didirikan dalam
2. Mengapa perlu adanya sinergitas Otoritas suatu sistem hukum, yang termasuk
Jasa Keuangan dan Bank Indonesia selaku didalamnya adalah juga para pengemban
pengawas perbankan? jabatan (ambtsdrager) yang berfungsi
Tujuan : dalam kerangka suatu organisasi maupun
Untuk mengkaji dan menganalisis hakikat lembaga.
dari pentingnya pengawasan perbankan di 3. Unsur Aktual: unsur ini adalah
Indonesia, serta untuk mengkaji, keseluruhan putusan-putusan dan
menganalisis dan menemukan perlunya perbuatan-perbuatan konkret yang
sinergitas antara Otoritas jasa Keuangan dan berkaitan dengan sistem makna dari
Bank Indonesia sebagai pengawas perbankan hukum,baik dari para pengemban jabatan
maupun dari para warga masyarakat
KAJIAN LITERATUR b. Teori Keadilan (Aliran Etis)
Didalam artikel ini akan menggunakan Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles
berbagai teori yang relevan antara lain: menurutnya hukum itu bertujuan semata-
a. Teori Sistem Hukum mata untuk mencapai keadilan. Keadilan
Teori yang digunakan adalah Teori Sistem senantiasa mengandung unsur penghargaan,
Hukum dari Kees Schuilt menurut penilaian dan pertimbangan. Karena itu
pendapatnya sebuah sistem hukum terdiri mekanisme bekerjanya hukum digambarkan
atas 3 unsur yang memiliki kemandirian sebagai suatu neraca keadilan.
tertentu (memiliki identitas dengan batas- c. Teori kepastian hukum
batas relatif jelas) yang saling berkaitan, dan Penciptaan kepastian hukum dalam peraturan
masing-masing dapat dijabarkan lebih lanjut. perundang-undangan memerlukan
Unsur-unsur yang mewujudkan sistem persyaratan yang berkenaan dengan struktur
hukum itu adalah: internal dari norma hukum sendiri yaitu:
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
41
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
aturan-aturan hukum, prinsip-prinsip hukum bank yang efektif, dan perlindungan secara
maupun doktrin-doktrin hukum untuk eksplisit (explicit deposit protection) yaitu
menjawab isu yang hukum yang dihadapi. perlindungan melalui pembentukan lembaga
Hal ini sesuai dengan karakter preskriptif yang menjamin simpanan masyarakat,.
ilmu hukum. Pada hakikatnya pengaturan dan
pengawasan bank dimaksudkan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN meningkatkan keyakinan dari setiap orang
Hakikat Pengawasan Perbankan yang mempunyai kepentingan dengan bank,
Hubungan antara bank dan nasabah bahwa bank-bank dari segi financial
didasarkan pada unsur yang saling terkait, tergolong sehat, bahwa bank di kelola dengan
yaitu hukum dan kepercayaan.Suatu bank baik dan profesional, serta di dalam bank
hanya dapat melakukan kegiatan dan tidak terkandung segi-segi yang merupakan
mengembangkan banknya. Apabila ancaman terhadap kepentingan masyarakat
masyarakat “percaya” untuk menempatkan yang menyimpan dananya di bank.
uangnya dalam produk-produk perbankan Pentingnya kesehatan lembaga keuangan,
yang ada pada bank tersebut. Berdasarkan khususnya perbankan dalam penciptaan
kepercayaan masyarakat tersebut bank dapat sistem keuangan yang sehat mempunyai
memobilisasi dana dari masyarakat untuk beberapa alasan diantaranya: Keunikan
ditempatkan di banknya dan menyalurkan karakteristik perbankan yang rentan terhadap
kembali dalam bentuk kredit serta serbuan masyarakat yang menarik dana
memberikan jasa-jasa perbankan. secara besar-besaran (bank runs) sehingga
Guna menjaga kepercayaan berpotensi merugikan deposan dan kreditur
masyarakat perlu adanya perlindungan bank; penyebaran kerugian diantara bank-
hukum terhadap nasabah, Marulak Pardede bank sangat cepat melalui contagion effect
mengemukakan bahwa dalam sistem sehingga berpotensi menimbulkan sistem
perbankan Indonesia, mengenai perlindungan problem; proses penyelesaian bank-bank
terhadap nasabah penyimpan dana dapat bermasalah membutuhkan dana dalam
dilakukan melalui dua cara, jumlah yang tidak sedikit; hilangnya
yaitu::Perlindungan secara implisit (implicit kepercayaan masyarakat terhadap perbankan
deposit protection) yaitu: Perlindungan yang sebagai lembaga intermediasi akan
dihasilkan oleh pengawasan dan pembinaan menimbulkan tekanan-tekanan dalam sektor
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
43
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
keuangan (financial distress); ketidakstabilan yang secara tegas disebut dalam undang-
sektor keuangan akan berdampak pada undang ini.” Status independen Bank
kondisi makroekonomi, khususnya dikaitkan Indonesia itu juga merupakan jaminan bagi
dengan tidak efektifnya transmisi kebijakan Bank Indonesia, sekurang-kurangnya dari
moneter. aspek hukum, agar dapat melaksanakan
Sinergitas Otoritas Jasa Keuangan dan tugasnya secara efektif.
Bank Indonesia Setelah adanya OJK pengawasan
Berdasarkan penjelasan pada pasal 4 perbankan ini dipisahkan secara
ayat 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 mikroprudensial ada pada kewenangan OJK
tentang Perubahan Atas Undang-Undang dan secara Makroprudensial ada pada
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 kewenangan Bank Indonesia,menurut Gus
tentang Bank Indonesia bank sentral adalah Irawan Pasaribu yang merupakan wakil ketua
lembaga negara yang mempunyai wewenang komisi XI DPR menyatakan bahwa istilah
untuk mengeluarkan alat pembayaran yang makroprudensial dan makroprudensial ini
sah dari suatu negara, merumuskan dan belum didefinisikan dan belum dikenal dalam
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur produk hukum kita baik pada UU BI maupun
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, UU OJK Berdasarkan Basel Committee for
mengatur dan mengawasi perbankan serta Banking Supervision (2011) sasaran utama
menjalankan fungsi sebagai lender of the last pengawasan di sektor perbankan adalah
resort. Status kelembagaan dan kedudukan mendorong keamanan dan kesehatan bank
Bank Indonesia sebagai lembaga yang dalam sistem perbankan. Dalam yurisdiksi
mempunyai otonomi dan mandiri disebutkan yang sama, pengawas bank
secara tegas pada pasal 4 ayat (2) Undang- (mikroprudensial) secara eksplisit
Undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank bertanggung jawab pada terciptanya stabilitas
Indonesia sebagaimana telah diubah dengan keuangan, sebuah tanggung jawab yang
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 yang biasanya secara emplisit atau eksplisit
menyatakan: “ Bank Indonesia adalah merupakan bagian dari mandat bank sentral..
lembaga negara yang independen dalam Baik risiko secara individual maupun yang
melaksanakan tugas dan wewenangnya, bersifat sistematis sesungguhnya saling
bebas dari campur tangan pemerintah dan terkait. Kesehatan individual lembaga
pihak lain, kecuali dengan undang-undang keuangan akan menciptakan stabilitas sistem
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
44
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Siti Afiyah
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah penegakan hukum terhadap pelaku usaha yang memproduksi produk
pangan yang tidak sesuai dengan ketentuan, terbukti masih banyaknya produk pangan olahan
yang menggunakan bahan tambahan pangan sintetik. Permasalahan tersebut disebabkan oleh
lemahnya kesadaran hukum masyarakat dan keterbatasan pengetahuan produsen dan konsumen
atas standar kualitas produk yang sehat dan aman dikonsumsi, bahkan masih ada konsumen yang
mau membeli produk karena harganya terjangkau tanpa mempertimbangkan kualitas keamanan
dan kesehatanya. Manajemen produksi pemasaran mempunyai srategi yang tepat untuk dapat
bersaing dengan sehat antara pelaku usaha yang satu dengan yang lain. Metode yang di gunakan
dalam penelitian ini dalah metode pendekatan kualitatif dan wawancara kepada produsen yang
dilengkapi dengan mencatat data yang ada dilapangan untuk mengkaji efektifitas bekerjanya
hukum dalam masyarakat. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi Home
Industry untuk tidak menggunakan Bahan Sintetik pada bidang usahanya sesuai dengan hukum
yang berlaku, dan dapat digunakan sebagai bekal pengetahuan untuk terjun kemasyarakat serta
dapat melindungi konsumen dari peredaran pangan industri rumah tangga yang mengandung zat
pewarna berbahaya sesuai dengan ketentuan Pasal 8 Undang-Undang Republik Indonesia No.8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Kata Kunci: konsekuensi hukum, home industry, pangan dan zat pewarna.
Abstract
The purpose of this research is law enforcement on business actors that produce food products
that are not in accordance with the provisions, it is evident that there are still many processed
food products using synthetic food additives. The problem is caused by the lack of awareness of
public law and the limited knowledge of producers and consumers on the quality standards of
healthy and safe products consumed, even there are still consumers who want to buy products
because the price is affordable without considering the quality of safety and health. Marketing
production management has the right strategy to be able to compete healthily between one
business actor with another. The method used in this research is qualitative approach method
and interview to producer which completed by recording existing data in field to study effectivity
of working of law in society. The results of this study are expected to be a solution for Home
Industry not to use Syntetic Materials in its field of business in accordance with applicable law,
and can be used as a provision of knowledge to go public and can protect consumers from
household food industry circulation containing hazardous dyes accordingly with the provision of
Article 8 of the Law of the Republic of Indonesia No. 8 of 1999 on Consumer Protection.
49
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
50
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
hukum untuk melakukan penegakan hukum, terkenal dengan Oleh-oleh khas Lamongan
terutama untuk didaerah. yaitu Wingko, Otak-0tak Bandeng Presto
Manusia dalam menjalankan Jenang Ayas, Jenang Ketan Hitam, Kue
kehidupan memiliki beberapa kebutuhan Thok, aneka sosis, cenil-cenil, dll. Home
yang harus dipenuhi salah satunya termasuk Industry yang memproduksi makanan
makanan. Terkait dengan penelitian ini tersebut memiliki kesempatan besar untuk
pangan merupakan kebutuhan dasar manusia mengembangkan usahanya. Hal ini dapat
yang menjadi komoditas perdagangan dilihat dengan banyaknya jumlah industri
memerlukan dukungan sistem perdagangan rumah tangga yang semakin bertambah,
yang etis, jujur dan bertanggung jawab karena pada dasarnya bisnis makanan
sehingga terjangkau oleh masyarakat. Pangan merupakan salah satu bisnis yang
dalam bentuk makanan & minuman adalah menjanjikan dan memiliki potensi yang
salah satu kebutuhan pokok manusia yang sangat besar untuk para pelaku usaha
diperlukan untuk hidup, tumbuh, dan mendapatkan keuntungan. Namun para
bereproduksi. Kondisi tersebut dapat pelaku usaha yang merugi, karena disamping
mengakibatkan kedudukan pelaku usaha dan kualitas dan kuantitas serta harga diperlukan
konsumen menjadi tidak seimbang dan juga strategi pemasaran yang tepat agar tidak
konsumen berada pada posisi yang lemah. sampai mengalami kerugian. Penentuan
Konsumen menjadi sasaran aktifitas bisnis strategi pemasaran yang tepat, para pelaku
untuk memperoleh keuntungan yang sebesar- usaha industri rumahan dibidang makanan ini
besarnya oleh pelaku usaha melalui kiat sering melakukan hal-hal yang dilarang atau
promosi, cara penjualan, serta penerapan dapat disebut persaingan yang tidak sehat
perjanjian standar yang merugikan dalam menjalankan bisnisnya. Persaingan
konsumen. tidak sehat itu diantaranya para pelaku usaha
Kabupaten Lamongan merupakan industri rumah tangga ini dapat disebabkan
pusat jajanan khas yang banyak diproduksi. oleh beberapa alasan, yakni dengan
Hal ini dikarenakan kabupaten tersebut banyaknya para pelaku usaha yang
menjadi centra wisata dan agrobisnis yang memproduksi makanan secara besar-besaran
beberapa tahun ini sedang berkembang. dan bersaing dengan produk-produk
Akibat kemajuan tersebut banyak ditemukan makanan impor yang masuk ke Indonesia.
Home Industry yang banyak memproduksi Adanya persaingan yang tidak sehat tersebut
jajanan khas untuk oleh-oleh wisatawan. maka para pengusaha home industri
Jenis usaha yang diproduksi oleh ibu-ibu menggunakan bahan tambahan makanan
rumah tangga adalah makanan khas yang (BTM) yang terlarang. Hal ini dilakukan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
51
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
52
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
53
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
keamanan dan kesehatan makanan hasil hukum empiris (Emperical Legal research) atau
produksi rumah tangga tahun 2016, dari 26 disebut pula dengan penelitian yuridis
sampel makanan yang diambil secara acak di sosiologis (Sosiological Jurisprudence), adalah
tempat-tempat jajanan di Pasar, di tempat peneliti yang mengkaji mengenai
wisata di pusat perbelanjaan oleh-oleh khas konsekwensi hukum atau bekerjanya norma
Lamongan ada 10 makanan yang positif hukum dalam kehidupan masyarakat. Dengan
mengandung Zat makanan berbahaya. demikian, objek kajiannya adalah perilaku
Contoh dari produksi industri pangan rumah masyarakat yang timbul akibat
tangga yang mengandung bahan pewarna berinteraksinya hukum dengan sistem norma
berbahaya yang ditemukan yaitu jenis jajanan yang ada. Interaksi ini muncul sebagai
Kue klepon, Arum manis, saos cilok, sirup, perilaku dalam bentuk reaksi masyarakat atas
krupuk upil, klanting, nuget, jenang ayas, diterapkannya sebuah ketentuan perundang-
otak-otak, wingko, dll. Adanya beberapa undangan/hukum positif, atau sebagai
peraturan di atas merupakan bentuk perilaku dalam bentuk aksi masyarakat dalam
perlindungan konsumen ketentuan mengenai mempengaruhi pembentukan hukum positif,
perlindungan konsumen tertuang dalam yang pada kenyataannya dibuat dan
Undang-undang nomor 8 Tahun 1999 tentang diterapkan oleh manusia yang hidup dalam
perlindungan konsumen. Undang-undang masyarakat. Artinya bahwa keberadan
perlindungan konsumen ini merupakan hukum tidak bisa terlepas dari keadan sosial
sebuah perlindungan hukum bagi perundang- masyarakat serta perilaku manusianya yang
undangan lain yang bertujuan untuk terkait dengan lembaga hukum tersebut.
melindungi konsumen, baik yang sudah ada Pendekatan kualitatif yang
maupun yang akan datang. dipentingkan adalah kualitas data yang
digunakan untuk mengungkapkan dan
memahami kebenaran Penggunaan
METODE PENELITIAN pendekatan ini karena sesungguhnya objek
Metode yang di gunakan dalam penelitian adalah perilaku masyarakat yang
penelitian ini dalah metode pendekatan melakukan interaksi dengan sistem norma
kualitatif,karena untuk mengkaji efektifitas yang berlaku. Interaksi tersebut muncul
bekerjanya hukum dalam masyarakat. sebagai bentuk reaksi masyarakat atas
Disamping itu wawancara kepada produsen diterapkannya ketentuan perundang-
yang dilengkapi dengan mencatat data yang undangan dalam masyarakat. Dengan
ada dilapangan. demikian, pendekatan ini dimaksudkan untuk
Penelitian ini merupakan penelitian mengkaji efektifitas bekerjanya hukum
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
54
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
55
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
proses produksi lain. Ahli hukum pada konsumen, melainkan juga para pedagang
sepakat bahwa arti konsumen adalah pemakai yang bersih, yaitu tidak menambahkan bahan
terakhir dari benda atau jasa yang diserahkan berbahaya untuk makanan yang dijual.
kepada mereka oleh pengusaha. Menurut undang-undang nomor 7 Tahun
Secara umum, konsumen adalah 1996 tentang pangan telah diatur bahan-
pembeli, penyewa, nasabah, lembaga jasa bahan tambahan makanan atau pangan,
perbankan atau asuransi, penumpang antara lain:
angkutan umum. Secara yuridis, pada Pasal 10:
undang-undang Hukum Perdata, terdapat 1) Setiap orang yang memproduksi
hukum dalam hukum perikatan (Buku pangan untuk diedarkan dilarang
Ketiga) yang bernama pembeli, penyewa, menggunakan bahan apapun sebagai
peminjam pakai. Undang-undang Hukum bahan tambahan pangan yang
Dagang juga ditemukan istilah penumpang dinyatakan terlarang atau melampaui
yang pengertiannya juga dikelompokkan ambang batas maksimal yang
pada konsumen (pemakai jasa). ditetapkan;
2. Faktor-faktor yang menyebabkan 2) Pemerintah menetapkan lebih lanjut
produksi makanan dengan bahan yang dilarang dan atau dapat
menggunakan Bahan Tambahan digunakan sebagai bahan tambahan
Makanan atau Bahan Sintetik ? pangan dalam kegigatan atau proses
Bahan kimia berbahaya yang bukan produksi pangan serta ambang batas
ditujukan untuk makanan atau bukan maksimal sebagaimana dimaksud
merupakan bahan tambahan yang justru dalam ayat (1).
ditambahkan dalam makanan. Hal ini tentu Dalam pasal 11 disebutkan:
saja sangat membahayakan konsumen. “ .......Bahan yang akan digunakan
Misalnya pengawetan bahan makanan yang sebagai bahan tambahan pangan, tetapi
tidak dilakukan dengan benar. Hal ini belum diketahui dampaknyabagi
menyebabkan produsen menambahkan bahan kesehatan manusia, wajib terlebih dahulu
berbahaya adalah tingkah laku konsumen diperiksa keamanannya, dan
sendiri. Sejumlah konsumen ingin makanan penggunaannya dalam kegiatan atau
dengan warna mencolok sehingga produsen proses produksi pangan untuk diedarkan
terdorong menambahkan pewarna tekstil dilakukan setelah memperoleh
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. persetujuan dari pemerintah......”
Berdasarkan kenyataan ini Kesimpulannya pada undang-undang
sebenarnya yang dirugikan tidak hanya pangan yang disebutkan menyatakan bahan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
56
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
tambahan makanan (BTM) atau yang sering lain. Hubungan tersebut bersifat keperdataan,
disebut bahan tambahan pangan (BTP) yaitu karena perjanjian jual beli, sewa beli,
sangatlah besar untuk menghasilkan produk- penitipan dan sebagainnya. Namun karena
produk kemasan. Keberadaan BTM bertujuan produk yang dihasilkan oleh produsen dapat
membuat makanan tampak berkualitas, lebih dimanfaatkan oleh orang banyak, maka
menarik, dengan rasa dan tekstur lebih secara kolektif hubungan antara konsumen
sempurna. Penggunaan BTM yang telah dengan produsen hanya menyangkut hukum
terbukti aman sebenarnya tidak perdata, akan tetapi memasuki bidang hukum
membahayakan kesehatan. Akan tetapi, publik, seperti hukum pidana, hukum
penggunaannya pada dosis yang tinggi atau administrasi negara, dan sebagainnya.
melebihi yang diizinkan dapat menimbulkan Hubungan hukum secara individu antara
problem bagi kesehatan. Untuk itu kasus konsumen dengan pelaku usaha telah
keracunan makanan disebabkan oleh melahirkan beberapa teori yang dikenal
beberapa faktor. Diantarannya, perubahan dalam perjalanan sejarah hukum
pola konsumsi masyarakat yang menyukai perlindungan konsumen. Penerapan
makanan siap santap yang disediakan oleh pembinaan konsumen dan produsen secara
rumah makan, meningkatnya jumlah manusia hukum telah diatur pasal 30 ayat (1) Undang-
yang rentan terhadap penyakit, dan pola Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang
hidup yang kurang sehat. Perlindungan Konsumen, menyatakan bahwa
3. Bentuk pembinaan pengawasan pengawasan terhadap penyelenggaraan
terhadap produksi peredaran pangan perlindungan konsumen serta penerapan
Industri yang mengandung bahan pelaksanaan ketentuan perundang-undangan
pewarna sintetik ? dilaksanakan oleh; pemerintah, masyarakat,
Hubungan hukum antara produsen dan lembaga perlindungan konsumen
atau pelaku usaha dengan konsumen dari swadaya masyarakat.
sebuah produk merupakan hubungan yang Berbeda dengan pembinaan, maka
berkesinambungan. Hal ini terjadi karena dalam pelaksanaan tugas pengawasan selain
saling berkaitan kebutuhan antara pihak dibebankan kepada pemerintah, juga
produsen dengan konsumen. Sebagaimana dilimpahkan kepada masyarakat, baik berupa
yang dinyatakan oleh Sudaryatmo bahwa kelompok, perorangan, maupun lembaga
hubungan hukum antara produsen dengan swadaya masyarakat. Masyarakat dapat
konsumen keduannya menghendaki dan melakukan penelitian, pengujian, dan
mempunyai tingkat ketergantungan yang pensurvean terhadap barang-barang yang
cukup tinggi antara yang satu dengan yang
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
57
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
beredar di pasar khususnya jajanan khas pelaku usaha yang memproduksi produk
Lamongan. pangan yang tidak sesuai dengan
Ketentuan pembinaan dan ketentuan, terbukti masih banyaknya
pengawasan berlaku untuk seluruh kegiatan produk pangan olahan yang
usaha yang memproduksi dan mengedarkan menggunakan bahan tambahan pangan
barang dan jasa, untuk produk pangan sintetik.Faktor-faktor tersebut
(makanan khas Lamongan) ada peraturan dikarenakan tidak adanya aturan yang
khusus yang berlaku, yaitu Undang-undang tegas yang mengatur tentang tatacara
No. 7 Tahun 1996 Tentang Pangan, Pembinaan dan Pengawasan yang
ketentuan pembinaan pada pasal 49. Pada dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten
pasal 3 Undang-undang No. 7 Tahun 1996 Lamongan.
Tentang pangan disebutkan bahwa “tujuan 2. Karena lemahnya kesadaran hukum
pengaturan, pembinaan, dan pengawasan masyarakat dan keterbatasan pengetahuan
pangan adalah; produsen dan konsumen atas standar
(1) Tersediannya pangan yang memenuhi kualitas produk yang sehat dan aman
persyaratan keamanan, mutu, dan gizi dikonsumsi, bahkan masih ada konsumen
bagi kesehatan manusia, yang mau membeli produk karena
(2) Terciptannya perdagangan pangan harganya terjangkau tanpa
yang jujur dan bertanggung jawab, dan mempertimbang-kan kualitas keamanan
(3) Terwujudnya tingkat kecukupan dan kesehatanya.
pangan dengan harga yang wajar dan 3. Memberikan pengetahuan kepada pelaku
terjangkau sesuai dengan kebutuhan usaha tentang :
masyarakat. a. Bahaya penggunaan pewarna
Jadi tugas pembinaan dibidang berbahaya,
pangan dilakukan oleh Dinas Kesehatan, b. Memberikan pengetahuan tentang ciri
sedangkan tugas pengawasan dilakukan oleh Bahan pangan yang mengandung
BPOM, kedua-duanya adalah bagian pewarna berbahaya.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. c. Memberikan sosialisasi kepada
konsumen tentang perlindungan
KESIMPULAN DAN SARAN Konsumen, Hak dan Kewajiban
Berdasarkan penelitian diatas maka Konsumen.
kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Lemahnya penegakan hukum terhadap
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
58
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
59
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
60
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Sugiono
Abstrak
Tujuan penelitian menganalisa perlindungan hukum Pedagang Kaki Lima (PKL) atas
operasi ketertiban umum oleh petugas satpol PP, memaparkan materi Peraturan Daerah
tentang ketertiban umum, meninjau sisi pelanggaran hukum dan HAM. Mendapatkan
alternatif penyelesaian ganti rugi terhadap PKL akibat kasus penggusuran yang merugikan
PKL khususnya penyelesaian di luar Pengadilan maupun di dalam Pengadilan. Metode
penelitian menggunakan pendekatan hukum normatif yaitu mengumpulkan bahan hukum
mulai peraturan perundang-undangan sampai buku-buku para ahli dan mengutip secara
langsung yang diperlukan sebagai bahan penulisan / yang diteliti. Hasil penelitian adalah
situasi kondisi PKL berada dalam garis kategori tidak mampu dari sisi pendidikan dan
ekonomi. Perlu merubah pasal Peraturan Daerah yang bertentangan dengan UU yang lebih
tinggi. Peran lembaga legislatif sangat menentukan untuk konsultasi kepada lembaga
kehakiman guna membuat ataupun merubah Peraturan Daerah yang memberatkan PKL
tentang korban penggusuran dan perampasan barang dagangannya oleh Satpol PP dalam
pelaksanaan menjalankan tugas menjaga ketentraman dan ketertiban umum.
Kata kunci : perlindungan hukum PKL, operasi penertiban umum, kota Malang
Abstract
The objectives of the research were to analyze the legal protection of street vendors (PKL)
for public order operation by Satpol PP officers, to present the material of the Regional
Regulation on public order, to review the violation of law and human rights. Obtain an
alternative settlement of compensation against street vendors as a result of evictions that
are detrimental to street vendors especially settlement outside the Court as well as in the
Court. The research method uses normative legal approach that is collecting the legal
material from the legislation to the books of experts and quoting directly needed as the
material of writing / studied. The result of the research is the situation of the street vendors
are in the category line can not afford from education and economy side. It is necessary to
amend the Regional Regulation Article as opposed to the higher law. The role of the
legislature is crucial for consultation with the judiciary to make or change the Regional
Regulations that incriminate the street vendors about the eviction victims and the
confiscation of their merchandise by Satpol PP in carrying out the duty of maintaining
public order and tranquility.
PENDAHULUAN
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
61
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
62
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
63
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
64
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
65
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
dibentuk yang baru berdasarkan undang- Reduksi dan lokalisasi ini untuk
undang ini. kebutuhan jangka panjang kontraproduktif.
Pasal 48.: Pada saat mulai Akan lebih produktif manakala sambutan
berlakunya undang-undang ini, maka intelektual atas proyek Komnas HAM
Undang-undang Nomor 14 Tahun l970 justru menyentuh substansi terfundamental
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok dalam isu ini: perlunya revisi atas politik
Kekuasaan Kehakiman ( Lembaran Negara hukum Orde Baru, terutama pada produk
Republik Indonesia tahun l970 no. 74 hukum dan perundangannya yang masih
Tambahan Lembaran Negara Republik dilekati pengabaian hak asasi manusia dan
Indonesia 2951) sebagaimana telah diubah demokrasi.
dengan Undang-Undang Nomor 35 tahun Jika kita sepakat berdiskusi pada
l999 tetang Perubahan Atas Undang- tataran substantif ini, maka tak hanya UU
undang Nomor 14 tahun l970 tentang Antisubversi yang seyogianya
Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan dipersoalkan, namun juga politik hukum
Kehakiman (Lembaran Negara Republik Orde Baru yang sudah termapankan
Indonesia Tahun l999 Nomor 147. selama hampir tiga dekade beserta
Tambahan Lembaran Negara republik konsekuensi-konsekuensinya. Dan
Indonesia Nomor 3879) dinyatakan tidak perauran hukum yang menyangkut
berlaku. keertiban umum bagi rakyat miskin dan
Dukungan luas terhadap proyek atau Pedagang Kaki Lima, bagaimana
evaluasi produk perundangan yang diduga caranya yang seharusnya Negara
bermuatan anti - HAM proyek yang melindungi rakyatnya yang mencari
sedang dijalankan Komnas HAM nafkah tanpa meminta kepada Negara ini
menunjukkan bahwa aspirasi penegakan dapat hidup nyaman, dan sebaliknya tidak
hukum telah cukup berkembang di menganggu ketertiban umum.
masyarakat. Ini tentu pertanda positif yang Sejak awal, Orde Baru telah
layak disyukuri. Namun sayangnya, mendefinisikan kebutuhan pokoknya
diskusi di seputar proyek Komnas HAM sebagai "membangun dalam kerangka
tersebut belakangan tereduksi dan tertib politik". Dalam konteks ini, hukum
terlokalisasi pada UU Antisubversi. ditempatkan sebagai bagian dari paket
Padahal, cukup banyak produk tertib politik, guna mendukung
perundangan lain yang memiliki muatan pembangunan. Obsesi stabilisasi ekonomi
anti-HAM setara UU Antisubversi. untuk mempercepat pertumbuhan dan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
66
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
stabilisasi politik instant memang, mau tak Kepala Negara sebagai contoh-contohnya
mau, Menempatkan hukum sebagai mesin yang paling telanjang.
stabilisasi itu baik ekonomi maupun Menurut Thoolen, penggunaan
politik. pasal Haatzaai Artikelen dan pasal
Politik hukum itu kemudian Penghinaan Kepala Negara bahkan
memapankan apa yang disebut Roberto merupakan duplikasi masa kini secara
Unger (1979) sebagai "hukum birokratis". terang-terangan terhadap cara penguasa
Hukum disubordinasikan di bawah kolonial menggunakan hukum untuk
kepentingan-kepentingan birokratis, menguasai masyarakat.
sebagai penyokong agenda-agenda Beberapa persoalan Politik hukum
(birokrasi) negara. Fungsi hukum pun seperti terpotret di atas tentu membawa
berjalan di bawah kecenderungan konsekuensi serius dalam penegakan
birokratisasi. Hukum difungsikan untuk hukum belakangan. Konsekuensi yang
merekayasa masyarakat, memperpanjang signifikan terutama mencuat berkaitan
tangan negara untuk mengontrol dengan sejumlah persoalan berikut :
masyarakat, dan menyokong obsesi - Pertama, masih diberlakukannya
obsesi pragmatis Orde Baru. Inilah Undang Undang warisan kolonial, atau
sesungguhnya sumber penting persoalan sekurang-kurangnya berbau kolonial.
hukum kita. Di bawah alasan stabilisasi Sebagaimana motif yang dapat ditemui
politik misalnya, kita menemukan adanya dalam masa kolonial, motif penggunaan
sisa-sisa semangat kolonial dalam produk Undang Undang semacam ini jelas
hukum kita. Jika di masa kolonial, kita berorentasi pada akumulasi kekuasaan
menemukan praktek transplantasi sistem negara dan disakumulasi kekuatan
hukum Eropa ke tata hukum masyarakat masyarakat. Undang Undang Antisubversi
kolonial; maka di masa belakangan kita adalah contoh terbaik soal ini. Dilihat dari
melihat masih tersisanya praktek perspektif dan motif yang berbeda,
transplantasi tata hukum kolonial ke dalam Undang Undang Perdata, Undang Undang
praktek hukum kontemporer kita Hans Hukum Dagang, dan Undang Undang
Thoolen (1987) menggambarkan Kepailitan, dapat disebut sebagai contoh-
kenyataan ini dengan menunjuk Undang contoh lain mengingat produk-produk
Undang Antisubversi, pasal-pasal Haatzaai perundangan ini mengandung orientasi
Artikelen, dan pasal-pasal Penghinaan individualistik dan liberal, warisan
kolonial.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
67
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
68
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
69
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
70
Psikologi,
Budaya, dan Organisasi
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Desain disonansi kognitif pada kualitas informasi merupakan fenomena baru, sebagai
hasil pengembangan dari penelitian eksplanatif mengenai pengaruh kualitas website
terhadap keputusan pembelian konsumen. Urgensinya dalam penelitian ini difokuskan
untuk memperoleh gambaran mengenai: (1) karakteristik website yang mampu
menunjang kesuksesan bisnis; (2) justifikasi desain (statis and motion graphies) yang
mampu menstimuli penumbuhan kesan atau persepsi publik; dan (3) konstruksi pesan
(copy writing) yang dapat mengubah sikap publik sesuai harapan kreatornya. Melalui
pendekatan subjektif naturalistik, dengan menggunakan teknik observasional semi
partisipatif yang didukung wawancara mendalam pada 3 informan, maka dapat
dideskripsikan hasil penelitian sebagai berikut: (1) kemudahan menemukan informasi
bagi publik dengan menempatkan logo, simbol, dan tagline pada posisi strategis; (2)
gaya jurnalistik dengan selalu melakukan update informasi secara cepat dan berkala;
(3) keterpercayaan informasi yang mengutamakan kebenaran, aktualitas, dan relevan;
(4) keutuhan informasi dalam bentuk tekstual dengan diperkuat video, foto, maupun
animasi untuk memfasilitasi penerimaan publik; (5) memanjakan publik dengan
berfokus pada perolehan kepuasan saat menerima informasi yang didukung tampilan
portofolio, testimoni dan sebagainya; (6) ruang dialog terfokus dengan menyediakan
sarana untuk membangun diskusi melalui internet maupun tatap muka dengan publik.
Abstract
The design of cognitive dissonance on the quality of information is a new phenomenon,
as a result of the development of explanatory research on the influence of website
quality on consumer purchasing decisions. so the urgency in this study focused on
getting a picture of: (1) characteristics of websites that can support business success ;
(2) design justification (static and motion graphies) capable of stimulating impression
or public perception; And (3) message construction (copy writing) that can change
public attitudes according to the expectations of the creator. Through a naturalistic
subjective approach, using semi-participatory observational techniques supported by
in-depth interviews with three informants, the following research results can be
described: (1) the ease of finding information for the public by placing logos, symbols
and taglines in strategic positions; (2) journalistic style by always updating
information quickly and periodically; (3) trustworthiness of information that
prioritizes truth, actuality, and relevance; (4) the integrity of information in textual
form with video, photo, and animation reinforced to facilitate public acceptance; (5)
spoiling the public by focusing on obtaining satisfaction while receiving information
supported by portfolio display, testimony and so on; (6) the dialogue room is focused
by providing a means to establish discussion via the internet and face to face with the
public.
dan berkualitas. Kualitasnya dilihat dari ketidakyakinan atas konten website. Hal
keakuratan informasi, kesesuaian ini akan mempengaruhi tingkat
kebutuhan informasi user dengan kepercayaan pengguna terhadap kualitas
pengelola web, serta keguanaan web itu sendiri. Desainnya berupa
informasi yang terkandung di dalam kemudahan menemukan informasi
web. berdasarkan kebutuhan menjadu dalah
Pembahasan satu faktor yang harus diperhatikan
Ketiga responden memberikan dalam mengelola web.
jawaban yang hampir sama dalam Desain disonansi kognitif
mendeskribsikan kebutuhan informasi meliputi:
dan kualitas website. Terlebih ketika 1. Karateristik website yang menonjol
berbicara tentang ketidak pastian dalam sesuai kebutuhan user, agar mudah
memperoleh informasi di website. mengakses informasi, baik mellaui
Sehingga bagi ketiga responden gaya bahasa, pilihan warna, kata dan
berpendapat bahwa faktor utama yang gambar.
harus diatasi dalam pengunaan web 2. Kepercayaan user melalui konstruksi
adalah gangguan pengetahuan atau informasi sehingga menstimuli
dengan kata lain adalah disonansi persepsi user maupun publik dalam
kognisi. mengakses website.
Disonansi kognisi user memiliki 3. Kualitas informasi atau pesan dalam
relevansi dengan keputusan pembelian website dengan memeperhatikan
konsumen bagi dunia bisnis atau website faktor:
user, sehingga timbul tanggapan a. faktualitas, dimana konten
kesesuaian antara harapan dengan informasi harus benar dan
kualitas layanan dalam hal ini website. berdasarkan kebutuhan user
Tidak semua informasi memiliki nilai b. aktual, selalu update konten secara
yang berarti bagi penerimanya. Oleh berkala sehingga nampak web
karenanya membutuhkan justifikasi dikelola dan dirawat dengan baik.
desain untuk menstimuli ketertarikan c. relevan, user mendapatkan
user dan membuat persepsi yang baik informasi yang bermanfaat.
atas konten website.
Desain disonansi kognitif
dimaksudkan agar website user tidak
mengalami ketidakpastian dan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
77
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Saudah
Abstrak
Perdebatan abadi mengenai budaya bermedia dalam lingkungan pasar tradisional, ternyata
dapat mengungkapkan berbagai norma penguat struktur sosial yang dikendalikan pedagang
sebagai penggerak utamanya. Demikian pula hasil penelitian tahun 2016 mengenai peran
pelaku pasar dalam perkembangan budaya di lingkungan pasar tradisional, telah menemukan
tingkat kesadaran yang begitu tinggi pada pedagang untuk memperoleh mencari berbagai
informasi, baik yang terkait dengan posisinya sebagai pengatur komoditi (agent oriented)
maupun sebagai individu (actor oriented). Padatnya informasi yang disampaikan pedagang
bersumber dari media cetak, televisi, online dan sebagainya. Hal ini membuktikan peran
ganda ditampilkan pedagang, melalui presentasi diri secara tatap muka maupun menggunakan
perangkat seluler, dengan informasi bernuansa personal maupun komunal yang diilustrasikan
dalam bentuk front stage dan back stage. Bersandar pada paradigma fakta sosial, dan
pendekatan etnografi yang didukung analisis kualitatif interaktif, maka dapat menggali secara
mendalam dan sekaligus menganalisis berbagai data yang bersumber dari informan utama.
Bentuk observasional semi partisipatif dilakukan untuk menghindari manipulasi subjektivitas
peneliti, dan didukung wawancara mendalam untuk menemukan konsep diri pedagang. Hasil
penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut: (1) pedagang yang berpengalaman selalu
menguasai presentasi diri (front stage), kesiapan informasi yang diperoleh dari berbagai
media (middle stage), dengan didukung kepemilikan etika berkomunikasi (back stage) yang
sempurna; (2) pedagang memainkan peran yang dilandasi prestasi (business oriented) secara
prima serta terpercaya (front stage), mampu mengungkapkan berbagai fakta yang disuguhkan
oleh media (competence oriented) terkait perkembangan pasar (middle stage), dan
mengkonstruksi hubungan berkesinambungan (social oriented) dengan seluruh relasinya
(back stage).
Kata kunci: perilaku asertif bermedia, gaya komunikasi, pedagang, pasar tradisonal
Abstract
The everlasting debate about the culture of media in the traditional market environment, it
can reveal various norms of strengthening the social structure controlled by traders as the
main driver. Similarly, the results of a 2016 study of the role of market participants in
cultural developments in traditional market environments have found a high level of
awareness amongst traders to obtain various information, both related to its position as
commodity regulator (agent oriented) and as individuals (actor oriented). Density of
information submitted by traders comes from the print media, television, online and so forth.
This proves the dual role of the merchant, through self-presentation and mobile devices, with
personal and communal information illustrated in the form of front stage and back stage.
Relying on a social fact paradigm, and an ethnographic approach supported by interactive
qualitative analysis, it can explore in depth and simultaneously analyze various data sourced
from the main informant. A semi-participatory observational form was undertaken to avoid
the manipulation of the subjectivity of the researcher, and supported an in-depth interview to
discover the self-concept of the merchant. The results can be described as follows: (1)
Experienced traders always master the presentation themselves (front stage), Readiness of
information obtained from various media (middle stage), With the perfect proprietary ethics
of communicating (back stage); (2) Traders play a role that is based on the achievement
(business oriented) in a prime and reliable (front stage), Able to reveal various facts
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
80
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
presented by the media (competence oriented) related to market development (middle stage)
And construct a continuous relationship (social oriented) with all the relation (back stage).
penerimaan pesan dengan gaya komunikasi tujuan tindakan individu. Bila rangkaian
yang berbeda, setidaknya mampu kebutuhan terbatas dan berpola sedemikian
membentuk tatanan komunikasi yang lebih rupa sehingga kebutuhan tersebut tidak
bermakna. berubah dalam jangka waktu yang lama,
Telaah Tentang Pasar Tradisional dan kerap dapat dipenuhi langsung oleh
Perbincangan tentang pasar individu, maka sistem ekonomi itu sangat
tradisional hingga saat ini masih terus sederhana. Sebaliknya sistem modern
bergulir. Banyak pihak yang memikirkan bercirikan berbagai macam kebutuhan yang
tentang nasib pasar tradisional di tengah- cenderung makin luas, secepat adanya
tengah maraknya pasar modern. Tidak fasilitas-fasilitas untuk memenuhinya.
hanya sebatas memikirkan kehadiran pasar Dengan dipenuhinya setiap taraf
tradisional saja, tetapi pastinya akan kebutuhan, baik dalam taraf individu
berkaitan dengan pedagang yang jumlahnya maupun dalam taraf masyarakat, terbukalah
tidak sedikit. Pasar tradisional identik jalan untuk permintaan-permintaan baru.
dengan proses tawar menawar yang terjadi Berdasarkan peraturan menteri
antara penjual dan pembeli. perdagangan Republik Indonesia Nomor:
Tukar menukar yang terjadi di pasar 70/M-DAG/PER/12/2013 tentang pedoman
tradisional menembus seluruh bangunan penataan dan pembinaan pasar tradisional,
sosial dan juga bisa dipandang sebagai tali pusat berbelanjaan dan toko modern,
pengikat masyarakat. Keeratan yang dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
muncul atas dasar perjumpaan secara tatap pasar adalah area tempat jual beli barang
muka langsung antara pedagang dan dengan jumlah penjual lebih dari satu baik
pembeli. Pasar adalah tempat yang yang disebut sebagai Pusat Perbelanjaan,
mempunyai unsur-unsur sosial, ekonomis, Pasar Tradisional, Pertokoan, Mall, Plasa,
kebudayaan, politis, dan lain-lainnya, Pusat Perdagangan maupun sebutan
tempat pembeli dan penjual (atau penukar) lainnya. Sedangkan pasar tradisional adalah
tipe lain saling bertemu untuk mengadakan pasar yang dibangun dan dikelola oleh
tukar menukar (Belshaw, 1981). Pemerintah daerah, Swasta, badan Usaha
Sistem tukar menukar dalam kajian Milik Negara dan Badan Usaha Milik
ekonomi, baik modern maupun tradisional Daerah termasuk kerjasama dengan swasta
mengacu pada dua syarat. Dari unsur dengan tempat usaha berupa Toko, Kios,
permintaan pada saat tindakan individu Los dan Tenda yang dimiliki/dikelola oleh
dapat berupa kebutuhan-kebutuhan khusus pedagang kecil, menengah, swadaya
yang belum dipenuhi dan yang menentukan masyarakat atau koperasi dengan usaha
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
86
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
skala kecil, modal kecil dan dengan proses Peran komunikasi dalam
jual beli barang dagangan melalui tawar membangun dan memelihara hubungan
menawar. interpersonal menjadi episode yang penting
dalam keterikatan diantara individu-
METODE PENELITIAN individu terlibat dalam suatu kegiatan.
Penelitian ini menggunakan metode Upaya untuk memulai komunikasi,
kualitatif yang merupakan sebuah desain mengembangkan dan memelihara
penelitian yang bersifat terbuka dengan keintiman dalam hubungan personal adalah
melihat kondisi di lapangan. Bentuk realitas yang tidak dapat dipisahkan dalam
observasional semi partisipatif digunakan keseharian manusia.
oleh peneliti, dan didukung wawancara Orang cenderung akan meneruskan
mendalam untuk menemukan konsep diri hubungan yang terbukti bisa memberi
pedagang. Peneliti melakukan wawancara timbal balik yang menguntungkan dan
ke pedagang di pasar tradisional dan hubungan akan cenderung stabil jika orang-
informan yang memiliki keterkaitan dengan orang yang terlibat mampu
pedagang. Melalui reduksi data, maka mempertahankan pola-pola pertukaran
tersaji data yang berkaitan dengan fokus yang dapat memenuhi kebutuhan masing-
penelitian. masing pribadi.
Realitas pasar tradisional tidak
HASIL PENELITIAN DAN hanya terletak dari komoditas yang
PEMBAHASAN diperdagangkan saja, tetapi juga tercermin
Pola komunikasi yang saling dari perilaku individu-individu yang
bertautan merupakan sebuah strategi dalam mengatasnamakan pedagang, pembeli,
melakukan negosiasi. Tidak hanya sebatas aparat, petugas, buruh kuli angkut,
kegiatan yang melibatkan perjumpaan pembersih atau profesi lain yang disandang
secara tatap muka langsung menuju pada dan identik dengan lingkungan pasar
win-win solutions, tetapi juga pada upaya tradisional.
untuk memunculkan kesan yang baik Adanya kontribusi pedagang
diantara kedua belah pihak. Pedagang melalui perilaku asertif bermedia membawa
sebagai seorang individu, akan selalu suasana baru dalam pola interaksi yang
melibatkan dirinya pada lingkup yang lebih setuap hari berjalan. Komunikasi
luas, sehingga profesi yang melekat memegang peran penting dalam
tersebut mampu dipertahankan untuk bisa membangun konsep diri, aktualisasi diri
membawa kemanfaatan bagi masyarakat. serta mempertahankan hubungan pedagang
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
87
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
dengan orang lain. Kesiapan dalam yang akan menjaga suasana di pasar
melakukan kegiatan jual beli akan selalu tradisional semakin kondusif.
ditunjang dengan kemampuan Bagaimanapun juga kesan negatif tentang
berkomunikasi secara langsung. pasar tradisional tidak begitu saja mudah
Dalam proses berdagang, yang dipatahkan, kuncinya adalah pembuktian
merupakan kegaiatan spesifik karena langsung kepada masyarakat, bahwa pasar
melibatkan kegiatan produksi dan distribusi tradisional semakin menata diri khususnya
barang tidak lepas dari interaksi secara dalam hal fisik, mulai dari kebersihan,
personal. Perdagangan itu sendiri keamanan, kenyamanan dan ditunjang
merupakan sebuah kegiatan yang tujuannya dengan perilaku yang positif dari pedagang
menyampaikan barang untuk tujuan hidup dengan menghargai keberadaan pembeli.
sehari-hari yang prosesnya dari pedagang Sedangkan untuk pasar Karangploso
ke pembeli. Pedagang melakukan aktivitas sendiri, saat ini sudah bergerak, tidak hanya
jual beli barang yang biasanya tidak pada perbaikan fasilitas yang ada, tetapi
diproduksi sendiri untuk memperoleh juga pada terwujudnya komunikasi efektif
keuntungan. antar pedagang, pedagang dengan pembeli,
Perilaku asertif bermedia dalam serta pedagang dengan aparat pemerintah.
komunikasi pedagang terarah pada Saling membantu dalam urusan kebersihan,
penggalian informasi, terutama yang keamanan secara kekeluargaan. Pasar yang
berkaitan dengan harga komoditas yang ada unggul dalam komoditas sayur mayur ini
di pasar. Naik turunnya harga komoditas menjadi pasar besar pedagang lainnya.
bisa dipantau melalui media, apalagi jika Dengan posisi yang strategis, para
berdekatan dengan hari besar, misalnya wisatawan juga dapat memanfaatkan pasar
tahun baru, idul fitri atau di saat musim ini untuk berbelanja sayur mayur.
yang tidak tentu sehingga komoditas Kesigapan pedagang dalam aktivitas
sayuran mengalamai gagal panen. Situasi jual beli yang terdukung oleh gaya bicara
yang dihadapi oleh petani pastinya melalui penggunaan lambang-lambang
membawa pengaruh kepada harga auditif yang mengubah bunyi kata dan
komoditas sayur mayur di pasar. kalimat terlihat pada saat pedagang
Kontak visual dengan pembeli serta memilih bahasa, pilihan kata, ketepatan
pedagang lainnya merupakan satu langkah intonasi dan volume suara.
besar untuk mengungkapkan saling
menghargai, kenal, percaya serta
menghindari hal lain yang negatif, dan ini
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
88
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Penelitian media interaktif berbasis artom (augmented reality for top of mind), berada dalam
lingkup kajian cybernetic public relations. Ini merupakan pengembangan hasil studi yang
telah dilaksanakan tahun 2016-2017, memperoleh sponsor dari Program Studi Ilmu
Komunikasi dan JITC Malang. Inovasi artom merupakan produk rekayasa integratif
teknologi informasi, ditransformasikan dalam pelayanan informasi internal yang
menyenangkan (top of mind). Konstruksi bingkai grafis animasi diperindah logo kampus,
menjadi target akhir yang dapat diakses melalui smartphone android. Bersandar pada
paradigma subjektif interpretif serta pendekatan fenomenologi, maka dapat menggali
informasi secara intensif kepada 27 informan dengan berfokus pada pandangan dunia,
harapan-harapan, upaya mewujudkan sesuatu, sampai mengantisipasi hambatan yang
dihadapi. Analisis kualitatif interaktif digunakan sebagai langkah untuk melakukan diskusi
terfokus, sehingga pernyataan-pernyataan bisa langsung disepakati (confirmability) maupun
diabaikan (reduction). Hasil penelitian sebagai berikut: (1) efektivitas pelayanan informasi
bagi mahasiswa dapat meningkat apabila didukung media inovatif; (2) dibutuhkan media
inovatif mampu merepresentasi mahasiswa akrab teknologi; (3) kemudahan akses informasi
sebagai kebutuhan mengaktualisasi keunggulan kampus; (4) memposisikan rekayasa artom
sebagai gerbang informasi dengan menggunakan smartphone android; (5) media interaktif
digunakan mahasiswa untuk memperoleh dan menyebarkan informasi secara menyenangkan;
dan (6) hasil rekayasa artom disebut gamer yang merepresentasikan gerbang kampus
merdeka.
Abstract
The research of Artom-based interactive media, is within the scope of a cybernetic public
relations study. This is the development of study results that have been implemented in 2016-
2017, obtained sponsorship from Communication Studies Department and JITC Malang.
Artom innovation is an integrative engineering information technology product, transformed
in a pleasant internal information service (top of mine). The construction of animated
graphic frames beautified the campus logo, being the final target that can be accessed via
android smartphone. Relying on subjective interpretive paradigms and phenomenological
approaches, it can dig intensive information to 27 informants by focusing on world view,
expectations, efforts to realize something, to anticipate the obstacles encountered. Interactive
qualitative analysis is used as a step to conduct focused discussions, so that statements can
be directly agreed (confirmability) or ignored. The results of the study as follows: (1) The
effectiveness of information services for students can increase if supported by innovative
media; (2) It needs an innovative media capable of representing students familiar with
technology; (3) ease of access to information as the need to actualize the benefits of campus;
(4) Positioned artom engineering as a gateway of information by using android smartphone;
(5) interactive media are used by students to acquire and disseminate information in a fun;
and (6) The result of artom engineering is called a Gamer that represents the university of
Merdeka Malang gate.
91
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
92
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
misi lembaga sebagai pusat transfer of Atas dasar uraian tersebut, dapat
knowledge. ditentukan fokus penelitian yang tertuju
Realita tersebut menjadi bagian pada pandangan dunia, harapan-harapan,
utama tanggungjawab internal publik upaya mewujudkan sesuatu, sampai
secara menyeluruh, khususnya mahasiswa mengantisipasi hambatan yang mungkin
yang memiliki jumlah terbesar diantara dihadapi mahasiswa sebagai informan
sivitas akademika. Pentingnya kesadaran utama penelitian. Untuk itu cybernetic
meluangkan waktu untuk berpartisipasi public relations yang dikembangkan
aktif, akan memberikan sumbangsih dengan menggunakan basis augmented
berupa nilai tambah atas manfaat dari reality (AR), dan mengarah pada
fasilitas internet yang sudah disediakan. peningkatan pelayanan informasi internal
Lebih menariknya lagi dengan dilandasi kampus Universitas Merdeka Malang,
cybernetic public relations, dari hubungan mengedepankan sifat yang menyenangkan
yang awalnya bersifat one-to-one dapat serta mudah diperoleh (top of mind).
ditingkatkan menjadi one-to-many dalam Demikian pula inovasi augmented reality
waktu yang relatif cepat (Siswa, 2015). for top of mind (ARTOM), merupakan
Inilah yang dikonstruksikan sebagai social produk rekayasa integratif teknologi
media convergence yang mengintegrasikan informasi (TI) yang ditransformasikan ke
teknologi komunikasi digital ke dalam dalam perilaku bermedia publik internal
sistem jaringan maya, yaitu dengan kampus. Konstruksi bingkai grafis animasi
menggunakan fasilitas augmented reality yang diperindah logo resmi kampus,
(A.R.) yang berfungsi menggabungkan menjadi target akhir dalam bentuk aplikasi
benda dua dimensi ke dalam sebuah yang dapat akses melalui smartphone
tampilan tiga dimensi, lalu android.
memproyeksikan benda-benda maya
tersebut dalam lingkungan nyata yang bisa KAJIAN LITERATUR
leluasa disentuh indera. Akan memberikan Sesuai dengan tema penelitian
manfaat lebih sempurna, apabila ditopang mengenai efektivitas pelayanan informasi
oleh multimedia yang mampu menembus internal kampus melalui pemanfaatan
pembuka pikiran awal disebut dengan top media interaktif berbasis artom, dengan
of mind (Jacko, et.al., 2010 dalam dilandasi studi fenomenologi pada
Hermawan dan Hariadi, 2015). mahasiswa FISIP Universitas Merdeka
Malang, mengarah pada pandangan dunia,
93
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
94
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
95
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
96
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
facebook (FB), dan instagram; 4) faktor ini juga dibuktikan melalui pengembangan
pendukung untuk kecepatan promosi, bahwa endapan informasi yang
menyelesaikan tugas kuliah maupun karya terpelihara secara baik akan menjadi top of
inovasi lainnya berkaitan dengan keutuhan mind dan brand recall, yaitu sebagai
individu; dan 5) fasilitas gratis ternyata elemen memori yang berfungsi menjadi
dapat mengubah konsep diri mahasiswa pembuka gerbang awal pengingat suatu
dari status pengguna menjadi produser objek tertentu.
informasi, maksudnya semakin terbuka Demikian pula berdasarkan hasil
perannya menjadi agen propaganda bagi proses pelaksanaan focus group discussion
kampusnya. (FGD) dengan mahasiswa sebagai
Kondisi yang ada di lingkungan informan utama, bahwa masing-masing
kampus Universitas Merdeka Malang, juga menempatkan logo resmi kampus sebagai
terjadi pada beberapa perguruan tinggi top of mind, artinya menyepakati sebagai
yang memiliki karakter hampir sama, yaitu satu-satunya simbol bermakna yang
sebagai penggiat propaganda peningkatan menempel pada dirinya (self identity), dan
reputasi melalui penguatan potensi sumber berfungsi untuk menjadi pemicu (triger
daya internal kampus. Hal ini diperkuat set) yang tertanam kuat dibenak masing-
hasil studi yang telah dilakukan oleh masing. Kondisi ini sebenarnya bisa
Purwandari (2014), dengan melakukan uji dimanfaatkan sebagai solusi terbaik bagi
banding tentang popularitas beberapa lembaga Universitas Merdeka Malang,
perguruan tinggi di Jawa Tengah, dan yaitu dalam rangka menumbuhkan
hasilnya menunjukkan adanya strata partisipasi seluruh mahasiswa untuk
popularitas yang dipengaruhi oleh memperkuat reputasi dan meningkatkan
ketepatan memanfaatkan media promosi. citra almamater. Bersandar pada
Berdasarkan hasil analisis secara kegairahan mahasiswa untuk melakukan
kuantitatif dapat memastikan, bahwa inovasi melalui kepemilikan smartphone
pentingnya brand awareness institusi android, maka selanjutnya tinggal
pendidikan tinggi yang kekuatannya pengembangan hasil analisis diarahkan
dikendalikan oleh kekuatan internal. untuk memperkenalkan mahasiswa dengan
Intensitas promosi langsung ke sasaran teknologi augmented reality, dan
secara tatap muka, masih perlu ditopang implementasinya memperoleh dukungan
media promosi lainnya yang berfungsi dari komunitas industri kreatif telematika
untuk memelihara endapan informasi. Hal
97
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
98
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
99
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
unmul.ac.id/site/wp-Content/
uploads/ 2015/ 04/JURNAL%
20(04-09-15-03-08-13).pdf.
Sinatra, Lina, Rini Darmastuti. (2008).
Kajian Peran Public Relations
Dalam Meningkatkan Citra
Perguruan Tinggi Swasta Di Jawa
Tengah. Jurnal Ilmiah Scriptura,
Volume: 2, Nomor: 2, Juli 2008.
http://scriptura.
petra.ac.id/index.php/iko/article/d
ownload/16943/16929.
Suaryana, I.G.N. Agung, I.G.A Eka
Damayanthi, N.K.L. Aryani
Merkusiwati. (2016). Kualitas dan
Kepuasan Pengguna Terhadap
Sistem Informasi Akademik
Berbasis Web. Jurnal Ilmiah
Akuntansi dan Bisnis, Volume:
11, Nomor: 2 Juli 2016.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/ji
ab/article/ view/24938/18094.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, R&D.
Bandung: Alfabeta.
100
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Teknologi informasi mendorong setiap insan di dunia dapat saling berbagi informasi
dari aspek ilmu, politik, ekonomi, sosial hingga budaya tanpa terhadang oleh ruang
dan waktu. Namun hal ini bertolak belakang dengan realita yang harus dihadapi oleh
masyarakat di desa Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung, yang belum bisa merasakan
kemudahan untuk mengakses berbagai informasi dari luar, karena belum adanya
jaringan seluler maupun internet. Pada akhir tahun 2016, Kepala Desa Sidomulyo
Pagerwojo Tulungagung, telah membangun tower, bekerjasama dengan PT
Telkomsel. Pembangunan tower ini menjadikan perilaku masyarakat berubah dan
berimplikasi pada perekonomian desa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
dampak adanya teknologi informasi terhadap perilaku masyarakat desa Sidomulyo
Pagerwojo Tulungagung dan menganalisis perbedaan perilaku masyarakat desa
Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung sebelum dan sesudah adanya teknologi
informasi. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan strategi kaji
penelitian perilaku masyarakat desa Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung. Aktivitas
pengimplementasian tujuan penelitian dilakukan dengan pendekatan partisipatif
kolaboratif antara Kepala Desa, masyarakat dan peneliti. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa masyarakat merasakan kemudahan berkomunikasi dan
mengakses informasi dengan teknologi informasi ini dengan menggunakan
handphone maupun laptop, serta terjadi perubahan perilaku masyarakat desa
Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung sebelum dan sesudah adanya teknologi
informasi, seperti pola pikir dan gaya hidup yang lebih baik.
Kata kunci: teknologi, informasi, perilaku masyarakat, pemberdayaan masyarakat
Abstract
Information technology encourages every human being to share information from
science, politic, economic, social to culture without space and time as border. But
this is contrary to community in Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung, who have not
been able to access various information easily from outside, because there is no
cellular network or internet. At the end of 2016, Village Chief of Sidomulyo, has built
a tower, in cooperation with PT Telkomsel. It makes the community behavior change
and have implications on the village economy. This study aims to analyze the impact
of information technology on the village community behavior in Sidomulyo and
analyze the differences in community behavior, before and after the existence of
information technology. The method used is qualitative research with research study
of community behavior of village Sidomulyo. The activity of implementing the
research objectives was carried out by a collaborative participatory approach
between Village Chief, the community and researcher. The results showed that the
community felt the ease of communicating and accessing information with this
information technology by using mobile phones and laptops, as well as changes in
the community behavior before and after the existence of information technology,
such as mindset and lifestyle will be better.
Keywords: technology, information, community behavior, community empowermen
101
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
102
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
103
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
104
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
105
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
106
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
107
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
108
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
untuk membangun desa mereka dari sektor Rusman dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
perekonomian dan pendidikan untuk
Jakarta : Grafindo persada
menjadi yang lebih baik. Saran yang dapat S. I. A, Dwiningrum. 2012. Ilmu sosial &
budaya dasar. Yogyakarta: UNY
diberikan adalah masyarakat Desa
Press
Sidomulyo Pagerwojo harus pandai Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Pendidikan (Pendidikan kuantitatif,
memilih dan menggunakan media sosial
kualitatif, dan R&D). Bandung:
dan dengan kemudahan yang mereka Alfabeta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
dapatkan melalui perkembangan teknologi
Pendidikan (Pendidikan kuantitatif,
informasi ini, selalu berhati-hati dalam kualitatif, dan R&D). Bandung:
Alfabeta
menjelajah dunia maya terutama pada
S. W, Sarwono. 2004. Psikologi remaja.
bisnis online dan untuk orang tua selalu Edisi revisi 8. Jakarta : Raja Grafindo
Pustaka
mengawasi anak-anak mereka dalam
V Mokalu, Juniver. 2016. “Dampak
menggunakan smartphone. Teknologi Smartphone Terhadap
Perilaku Orang Tua di Desa Touure
Kecamatan Tompaso. e-journal “Acta
REFERENSI
Diurna” Volume V. No.1
Anas, Sudijono. 2009. Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta: Rajawali pers
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Eko, Sutoro. 2002. Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Materi Diklat
Pemberdayaan Masyarakat Desa,
yang diselenggarakan Badan Diklat
Provinsi Kaltim, Samarinda,
Desember 2002.
HM, Jogiyanto. 2007. Sistem Teknologi
Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Kamdhi, JS. 2013. Terampil Berwicara.
Jakarta: Grasindo
Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
M. Yusup, Pawit. 2010. Pedoman Praktis
Mencari Informasi. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Ngafifi, Muhamad. 2014. “Kemajuan
Teknologi dan Pola Hidup Manusia
dalam Perspektif Sosial Budaya”.
Jurnal Pembangunan Pendidikan:
Fondasi dan Aplikasi. Vol. 2 No. 1,
33
109
Pendidikan
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Karir bagi siswa Sekolah Dasar (SD) bukanlah hal yang mudah untuk ditentukan dan menjadi
pilihan yang sesuai dengan kemampuan karena banyak siswa yang tidak mengetahui bahwa karir
adalah jalan hidup dalam usaha menggapai kehidupan yang baik di masa mendatang. Untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai jalur-jalur karir dan tahapan pendidikan selanjutnya
bagi para siswa SD yang berasal dari keluarga menengah ke bawah diperlukan suatu program yang
nyata dan tersedia bagi mereka tanpa harus membayar. Informasi mengenai profesi beserta
pengertiannya diperoleh dari game interaktif dari Virgina Career View dengan bimbingan dari
Guru Bahasa Inggris karena Bahasa yang digunakan dalam game tersebut adalah Bahasa Inggris.
Sasaran kegiatan ini adalah siswa kelas 5 dan 6 SDN Karangbesuki 3 dan 4 Malang. Hasil yang
diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pemahaman akan jenis profesi dan
pendidikan lanjut para siswa SD Karangbesuki 3 dan 4 yang tercermin dalam hasil angket,
wawancara dan diskusi bersama setelah kegiatan yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
(78%) memahami jenis profesi dan kelanjutan pendidikan.
Kata kunci: jenis profesi, game interaktif, siswa SD
Abstract
Career for elementary school students is not an easy thing to determine and be an appropriate
choice of skills because many students do not know that a career is a way of life in an effort to
achieve a good life in the future. To obtain further information on career paths and subsequent
educational stages for elementary school students coming from middle to lower family needs a real
program available to them without having to pay. Information about the profession and its
understanding is obtained from the interactive games of Virgina Career View
(www.vacareerview.org) with the guidance of the English Teachers because the Language used in
the game is English. The target of this activity is the students of grade 5 and 6 SDN Karangbesuki
3 and 4 Malang. The results obtained from this community service activity are the understanding
of the types of professions and advanced education of elementary school students Karangbesuki 3
and 4 as reflected in the results of questionnaires, interviews and discussion together after the
activities show that most students (78%) understand the type of profession and continuation
education.
110
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
sangat susah dan gelisah jika tidak persiapan dan perencanaan yang matang
memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi dari pada kalau sekedar mendapat
kalau sampai menjadi pengangguran. pekerjaan yang sifatnya sementara
Lagipula, banyak orang yang waktu. Mengingat betapa pentingnya
mengalami stres dan frustrasi dalam masalah karir dalam kehidupan manusia,
hidup ini karena masalah pekerjaan. maka sejak dini anak perlu dipersiapkan
Penelitian Levinson (dalam Isaacson dan dibantu untuk merencanakan hari
dan Brown, 2000) menunjukkan bahwa depan yang lebih cerah, dengan cara
komponen terpenting dari kehidupan memberikan pendidikan dan bimbingan
manusia dewasa adalah: (1) keluarga, karir yang berkelanjutan.
dan (2) pekerjaan. Dua komponen Tahap-tahap perkembangan karir
tersebut sangat menentukan kebahagian menurut Ginzberg, Ginsburg, Axelrad,
hidup manusia, sehingga tidak dan Herma (1951) dibagi menjadi 3 (tiga)
mengherankan jika masalah pekerjaan tahap pokok, yaitu:
dan keluarga praktis menyita seluruh - Tahap Fantasi : 0 – 11 tahun (masa
perhatian, energi, dan waktu orang Sekolah Dasar)
dewasa. - Tahap Tentatif : 12 – 18 tahun (masa
Pekerjaan dan karir mempunyai Sekolah Menengah)
arti yang berbeda. Kata pekerjaan - Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (masa
(work, job, employment) menunjuk Perguruan Tinggi)
pada setiap kegiatan yang Pada tahap fantasi anak sering
menghasilkan barang atau jasa kali menyebutkan cita-cita mereka kelak
(Isaacson dan Brown, 2000); sedangkan kalau sudah besar, misalnya ingin
kata karir (career) menurut Winkel menjadi dokter, ingin menjadi petani,
(1991) lebih menunjuk pada pekerjaan pilot pesawat, guru, tentara, dll. Mereka
atau jabatan yang ditekuni dan diyakini juga senang bermain peran (misalnya
sebagai panggilan hidup, yang bermain dokter-dokteran, bermain jadi
meresapi seluruh alam pikiran dan guru, bermain jadi polisi, dll) sesuai
perasaan seseorang, serta mewarnai dengan peran- peran yang mereka lihat
seluruh gaya hidupnya. Maka dari itu di lingkungan mereka. Jabatan atau
pemilihan karir lebih memerlukan pekerjaan yang mereka inginkan atau
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
111
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
perankan pada umumnya masih sangat dalam struktur konsep diri (self-concept
dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya structure).
dari TV, Internet, majalah, film,
maupun tokoh-tokoh yang pernah KAJIAN LITERATUR
melintas dalam kehidupan mereka. PROGRAM BIMBINGAN KARIR DI
Tidak mengherankan jika SEKOLAH DASAR
pekerjaan ataupun jabatan yang Pada tahun 1994 Departemen
mereka sebut masih jauh dari Pendidikan dan Kebudayaan Republik
pertimbangan rasional maupun moral. Indonesia, melalui Direktorat Pendidikan
Kebanyakan siswa SD memang asal Dasar, telah menerbitkan buku Pedoman
sebut saja pekerjaan yang dirasa Bimbingan dan Penyuluhan Siswa di
menarik saat itu. Dalam hal ini orang Sekolah Dasar dalam rangka pelaksanaan
tua dan pendidik tidak perlu cemas atau Kurikulum tahun 1994. Dalam buku
pun gelisah jika suatu ketika anak pedoman itu disebutkan bahwa isi
ternyata menyebut atau menginginkan layanan bimbingan di Sekolah Dasar ada
pekerjaan yang jauh dari harapan orang tiga, yaitu: (1) bimbingan pribadi-sosial,
tua atau pun pendidik. Dalam tahap (2) bimbingan belajar, dan (3) bimbingan
ini anak belum mampu memilih jenis karir. Jadi jelaslah bahwa secara formal
pekerjaan/jabatan secara rasional dan dan legal program bimbingan karir harus
obyektif, karena mereka belum sudah diberikan sejak usia sekolah dasar.
mengetahui bakat, minat, dan potensi Hal ini sangat sesuai dengan teori
mereka yang sebenarnya. Mereka perkembangan karir dari Ginzberg et.al
sekedar berfantasi saja secara bebas, (1951) maupun Super (1984) yang telah
yang sifatnya sama sekali tidak dibahas terdahulu.
mengikat. Hal ini sesuai dengan apa Lebih jauh dijelaskan secara rinci
yang dikemukakan oleh Super (1984) pada buku Pedoman Bimbingan dan
bahwa fase pengembangan (growth) Penyuluhan tersebut mengenai isi
yang meliputi masa kecil sampai usia bimbingan karir untuk kelas-kelas rendah
15 tahun, anak mengembangkan (kelas 1,2, dan 3) maupun untuk kelas-
bakat-bakat, minat, kebutuhan, dan kelas tinggi (kelas 4,5, dan 6) sebagai
potensi, yang akhirnya dipadukan berikut:
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
112
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
113
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
114
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Game interaktif yang ada di kerajinan tangan: mis. pesawat dari kertas),
Virginia Career View menyajikan experiments and projects (menghitung
beberapa pilihan permainan dan tingkat kecepatan angin untuk menerbangkan
kesulitan sesuai dengan kondisi siswa. Di pesawat secara sederhana), sampai kepada
dalam website tersebut, siswa diajak program-program yang bisa disesuaikan
untuk mengeksplorasi profesi dengan dengan kondisi siswa yang memainkan
gambar-gambar yang menarik serta cara (Gambar 2).
memainkan game interaktif dengan
mudah sehingga pemahaman akan karir
lebih mudah dipahami meskipun Bahasa
pengantarnya adalah Bahasa Inggris.
Meskipun menarik dan menyenangkan,
game interaktif yang ada di website
tersebut juga menghubungkan antara apa
yang telah diajarkan di kelas dengan
dunia nyata misalnya seorang siswa yang
sudah diajari berhitung akan dihadapkan
pada soal matematika sederhana ketika
dia bermain peran sebagai seorang kasir
di supermarket.
Bukan saja game interaktif yang
ditawarkan, Virginia Career View juga
menyajikan klaster karir yaitu pembagian
profesi mulai dari pertanian, bisnis,
pendidikan, sampai dengan profesi pilot.
Gambar 2. Klaster profesi dari
Sebagai contoh, dalam klaster profesi
www.vacareerview.org
pilot, siswa diajak untuk menonton video
tentang bagaimana seorang pilot sedang
mengemudikan pesawat. Di bagian
tersebut, terdapat banyak program
tentang arts and crafts (pembuatan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
115
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
116
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
117
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
118
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
yang menyatakan bahwa game komputer atau pendekatan yang berbeda dari yang
menjadi sebuah pendekatan yang efektif telah dilakukan. Sebagai saran untuk
untuk meningkatkan pemahaman siswa. pemerintah, dalam hal ini Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, diperlukan
KESIMPULAN DAN SARAN adanya guru Bimbingan Konseling bagi
Kegiatan pengabdian masyarakat siswa SD Negeri yang selama ini belum
ini mempunyai tujuan agar siswa SD tersedia untuk memberikan bimbingan
terutama kelas 5 dan 6 memahami jenis akan pemahaman jenis profesi dan
profesi dan kelanjutan pendidikan kelanjutan pendidikan agar siswa nantinya
mereka di masa yang akan datang. dapat memilih jenis profesi dan pendidikan
Metode kegiatan menggunakan model lanjut yang sesuai dengan minat dan bakat
experiential learning yaitu dengan mereka.
bermain peran yang idenya berasal dari
game interaktif yang dimainkan siswa REFERENSI
Brown, M. T., Lum, J. L., & Voyle, K.
melalui laman www.vacareerview.org.
1997. Roe revisited: A call for
Serangkaian kegiatan lain juga dilakukan the reappraisal of the theory of
personality development and
yakni ceramah narasumber sampai
career choice. Journal of
dengan pengisian Lembar kegiatan Vocational Behavior, 51,283–294
Ginzberg, E., Ginsburg, S. W., Axelrad,
siswa. Hasil dari pengabdian masyarakat
S., dan Herma, J.L. 1951.
ini adalah adanya pemahaman siswa akan Occupational Choice: An
Approach to a General Theory.
jenis profesi dan kelanjutan pendidikan
New York: Columbia University
yang diperoleh melalui hasil angket dan Press.
Herr,E.L & SH. Cramer.1979. Career
wawancara yang dirancang secara
Guidance and Counseling
sederhana sesuai dengan kemampuan through the life Span. Bouston :
Brown dan Company.
siswa SD kelas 5 dan 6.
Isaacson, L. & Brown, D. 2000. Career
Setelah kegiatan pengabdian information, career counseling,
and career development. (7th
masyarakat ini selesai dilaksanakan,
ed.). Needham Heights, MA:
diharapkan adanya keberlanjutan Allyn & Bacon.
Jalaludin, A. 2015. Mata kuliah Game
program dengan topik yang sama yaitu
interaktif. Diunduh dari
pemahaman jenis profesi dan kelanjutan https://jalaludinweb.wordpress.co
m/2015/06/04/mata-kuliah-game-
pendidikan namun menggunakan model
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
119
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
120
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
1,2
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: 1nadiaroosmalitasari@gmail.com, 2puspamiladin2080@gmail.com
Abstrak
Seiring dengan berkembangnya teknologi, komputer sangat berperan penting dalam
proses belajar mengajar disamping menggunakan metode konvensional seperti buku-
buku pelajaran dan penjelasan dari guru. Media pembelajaran berbantuan komputer
dapat digunakan sebagai sarana belajar yang efektif bagi siswa pada umumnya. Bagi
siswa berkebutuhan berkebutuhan khusus media pembelajaran ini sangat efektif
digunakan sebagai sarana belajar siswa. Tunarungu merupakan seseorang yang
mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau
seluruhnya. Fungsi kerja indera pendengaran anak tunarungu akan
mengakibatkanterhambatnyaproses belajar. Hal ini dapat memberikan dampak terhadap
kehidupannya. Matematika merupakan materi yang membutuhkan pemahaman dan
daya ingat siswa. Oleh karena itu, faktor media penyampaian perlu dioptimalkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia interaktif sebagai alternatif
pembelajaran mandiri untuk membantu penguasaan materi matematika bagi siswa tunarungu
dengan metode Research and Development (R&D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
multimedia interkatif yang dikembangkan telah layak digunakan sebagai media pemebelajaran
mandiri siswa tunarungu dengan akurasi sebesar 85.46%.
Kata kunci :tunarungu, multimedia interaktif, Research and Development (R&D).
Abstract
Along with the development of technology, computers play an important role in the
learning process in addition to using conventional methods such as textbooks and
explanations from teachers. Computer-assisted learning media can be used as an
effective learning tool for students in general. For students with special needs, this
instructional media is very effective to be used as a learning tool for students. Deaf is a
person who lacks or loses the ability to hear either partially or completely. The function
of the hearing-impaired child's hearing will lead to a delay in the learning process. This
can have an impact on his life. Mathematics is a material that requires students'
understanding and memory. Therefore, media delivery factors need to be optimized.
This study aims to develop interactive multimedia as an independent learning
alternative to help mastering mathematics materials for deaf students with Research
and Development (R & D) method. The results showed that the developed intermediate
multimedia has been feasible to be used as an independent learning media of Deaf
students with an accuracy of 85.46%.
Keyword: deaf, interactive multimedia, Research and Development (R&D).
berbasissimulasi untuk anak tunarungu ini ditunjukkan pada Tabel 1 berikut [10].
terdiri atas sepuluh tahapan tersebut di atas. Penggunaan keriteria kelayakan tersebut
Secara detail tahapan penelitian dan berdasarkan penelitian terdahulu yang telah
Cukup
2 Interaktivitas 3 4 75
Valid
3 Kontekstualitas dan aktualitas 4 4 100 Valid
Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan
4 4 4 100 Valid
belajar
Kesesuaian materi dengan tujuan
5 4 4 100 Valid
pembelajaran
6 Kedalaman materi 4 4 100 Valid
7 Kemudahan untuk dipahami 4 4 100 Valid
8 Sistemastis, runtut, alur logika jelas 4 4 100 Valid
Konsistensi evaluasi dengan materi Cukup
9 3 4 75
pembelajaran Valid
10 Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi 4 4 100 Valid
Pemberian umpan balik terhadap hasil
11 4 4 100 Valid
evaluasi
12 Komunikatif 4 4 100 Valid
13 Visual 4 4 100 Valid
Total 50 52 96.15% Valid
Karya Mulia,” Exp. J. Psikol. Indones., Mata Pelajaran Ekonomi Materi Jurnal
vol. 1, no. 1, pp. 16–26, 2012. Penyesuaian Perusahaan Jasa,” J.
[4] susantotutor, “Pengertian Media Pendidik. Akunt. JPAK, vol. 2, no. 2,
Pembelajaran | BLOG TUTORIAL 2014.
MR. SUSANTO.” . [8] A. Arda, “Pengembangan Media
[5] M. Siskawati, P. Pargito, and P. Pujiati, Pembelajaran Interaktif Berbasis
“Pengembangan Media Pembelajaran Komputer Untuk Siswa Smp Kelas
Monopoli Untuk Meningkatkan Minat VIII,” Mitra Sains, vol. 3, no. 1, 2015.
Belajar Geografi Siswa,” J. Studi Sos., [9] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode
vol. 4, no. 1, 2016. Penelitian Pendidikan. Bandung:
[6] Muhamad Ali, “Pengembangan Media Remaja Rosda Karya, 2007.
Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah [10] L. Firmantika and M. Mukminan,
Medan Elektromagnetik,” J. “Pengembangan Media Pembelajaran
EdukasiElektro, vol. 5, no. 1, pp. 11–18, Berbantuan Komputer untuk
Mar. 2009. Menanamkan Kesadaran Lingkungan
[7] S. Yuliandari and E. WAHYUDI, bagi Siswa SMP,” Harmoni Sos. J.
“Pengembangan Media Pembelajaran Pendidik. IPS, vol. 1, no. 2, 2014.
Berbasis Multimedia Interaktif Pada
1,2)
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Merdeka Malang
Abstrak
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran
konstruktivistik terhadap intensi kewirausahaan. Populasi risetnnya adalah seluruh siswa SMK
se Malang Raya dengan teknik sampling proporsional random sampling dan jumlah sampel
sebanyak 130 siswa. Data Primer dianalisis dengan structural equation model. Berdasarkan hasil
analisis data terungkap bahwa model pembelajaran berpengaruh terhadap terbentuknya intensi
kewirausahaan. Maknanya, model pembelajaran tersebut benar-benar menjadi sebuah pendekatan
untuk membangun wirausaha-wirausaha muda.
Abstract
This research activity is conducted to analyze the influence of constructivistic learning model to
entrepreneurship intention. The research population is all students of SMK in Malang Raya with
proportional sampling random sampling technique and the total sample is 130 students. Primary
data were analyzed by structural equation model. Based on the results of data analysis revealed
that the learning model influences the formation of entrepreneurial intentions. Meaning, the
learning model really becomes an approach to build young entrepreneurs.
PENDAHULUAN
Saat ini, Indonesia hanya memiliki 1,56 berdampak pada berbagai predikat buruk
persen wirausaha dari total penduduknya. yang diarahkan pada negeri dan bangsa ini
Amerika Serikat sekitar 12 persen, Jepang 10 sebagai misal bangsa buruh, bangsa dan
persen, Singapura 7 persen (World Bank negeri miskin, tertinggal dan predikat-
Annual Report, 2014). Fakta tersebut sebagai predikat buruk lainnya.
indikasi bahwa negeri ini masih jauh tertinggal Pada dinamika perubahan faktor-
dari negara-negara lain, termasuk juga dengan faktor makro akhir-akhir ini, sebenarnya
negara tetangga Singapura sekalipun. peluang berwirausaha bisa jadi menemukan
Tentunya, fakta itu pulalah yang kemudian momentum terbaiknya. Hal itu karena setiap
131
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
perubahan sangat pasti akan memunculkan diatasi dengan model pendidikan yang
berbagai peluang usaha. Namun tentunya mendorong siswa untuk dapat berwirausaha.
harus melalui berbagai inovasi yang berujung Berdasarkan sebuah hasil riset terungkap
pada dihasilkannya produk dan jasa yang bahwa hal itu hanya dapat dilakukan melalui
berkualitas, yang memang merupakan model pembelajaran konstruktivistik (Zebua,
kebutuhan semua pasar. Menurut Joseph A. E.; Masidin, S. & Jama, J., (2015).
Schumpeter (1883–1950), berpendapat bahwa
pada the fasting changing era adalah KAJIAN LITERATUR
momentum terbaik melakukan berbagai usaha, Hasil riset tersebut diperkuat
lebih-lebih yang bersifat inovatif. Ketika Boghasoa (2014) pada artikelnya
semuanya serba sulit, maka dituntut semangat ”Applicability of Constructivist Theory in
untuk memecahkan kebuntuan tatanan sistem Qualitative Educational Research”
melalui cara-cara inovatif dan kreatif (creative mengungkapkan bahwa model
destruction). Tapi tentunya, diperlukan pemebelajaran konstruktivism mempunyai
ketrampilan berwirausaha yang handal. pengaruh tehadap prilaku kreatif dan
Sayangnya, pembangunan pendidikan di mendorong terbentuknya budaya wirausaha.
negeri ini masih kurang mampu melahirkan Hasil riset lain, Illie (2014) pada artikelnya ”
lulusan-lulusan yang berjiwa wirausaha. Developing entrepreneurial competencies in
Sementara ini, pemerintah pusat dan students through constructivist education”
daerah melalui dinas pendidikan sebagai yang menjelaskan bahwa ketrampilan
leading sector terlalu fokus pada kewirausahaan dapat dibangun melalui
pembangunan pendidikan vokasi, yang pembelajaran kontruktivistik, makin menjadi
lulusannya hanya siap bekerja pada orang lain. penguat pentingnya model konstruktivistik
Faktanya, ribuan SMK (Sekolah Menengah untuk dilakukan pada generasi muda.
Kejuruan) didirikan di negeri ini. Beberapa temuan riset tersebut makin
Implikasinya, kebijakan tersebut tidak banyak logis karena didukung temuan riset baru yang
membantu menurunkan angka pengangguran, dilakukan oleh Earnest (2015) pada
karena lulusannya sangat tergantung pada artikelnya ”Towards Entrepreneurial
ketersediaan kesempatan kerja. Untuk itu, Learning Competencies: The Perspective of
fenomena persoalan tersebut harus segera Built Environment Students” secara jelas
132
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
133
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Kota Batu akan mempunyai proporsi yang diakhiri modifikasi model dan finalisasi
sama. Baik proporsi jumlah SMK yang akan model.
menjadi sample maupun jumlah siswa yang Berdasarakan survey hasil penelitian,
akan dijadikan sebagai responden penelitian. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota
Sedangkan pemilihan responden akan Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu,
menggunakan proposional random sampling pada tahun 2014 lalu jumlah sekolah
technique, agar samplenya representatif. kejuruan baik negeri maupunn swasta di Kota
Sesuai bagan alur riset, kegiatan awal Malang terdapat 62 SMK unit, di Kabupten
yang akan dilakukan adalah studi pustaka dan Malang 76 SMK unit dan Kota Batu 10 SMK
penyusunan kuesioner. Sesudah kuesioner unit. Sedangkan jumlah siswa aktif sebanyak
valid dan reliabel, kemudian disebarkan pada 11.505 siswa. Sebuah jumlah generasi muda
responden siswa SMK terpilih (100 siswa) yang jumlahnya relatif sangat banyak, yang
sebagai syarat minimal analisis SEM. Data manakala dibekali dengan entrepreneurship
primer dianalisis dengan desk analysis dan akan menjadi asset daerah yang luar biasa.
structural equation model (SEM). Tujuannya Bahkan, juga akan mengurangi beban-beban
untuk menganalisis rerata respon dan pengaruh pemerintah daerah tekait dengan penyediaan
antar variabel yang diteliti. Ferdinand (2013) kesempatan kerja. Hal itu, karena lulusan
menyatakan, terdapat 2 (dua) teknik analisis SMK akan menjadi SDM produktif dan tidak
SEM, yaitu (a) Factor Analysis pada SEM bergantung lagi pada lowongan-lowongan
yang digunakan untuk mengkonfirmasikan pekerjaan, yang akhir-akhir ini makin sulit.
faktor-faktor yang paling dominan dalam satu Jumlah sampel pada kegiatan
kelompok variabel dan (b) Regression Weight penelitian ini sebanyak 100 siswa.
pada SEM yang digunakan untuk confirmatory Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa
seberapa besar hubungan antar variabel para responden terdiri dari 55% laki-laki dan
penelitian. Selanjutnya, pemodelan SEM 45% perempuan, yang secara lebih rinci
lengkap diawali pengembangan model, dapat dijelaskan pada tabel 1 berikut:
pembuatan path diagram, memilih matriks Tabel 1. Identitas Responden
input dan estimasi model, evaluasi kriteria No. Jenis Jumlah Prosentase
goodness-of-fit dan interpretasi model dan Kelamin Responen
1 Laki-Laki 66 orang 66%
134
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
135
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
cukup untuk dapat diterimanya hipotesis menggunakan uji terhadap regression weight
unidimensionalitas bahwa ketiga variabel yang dihasilkan oleh model. Dilihat dari hasil
diatas dapat mencerminkan variabel laten yang ini maka tiap-tiap indikator dari masing-
dianalisis. masing variabel laten sudah memenuhi syarat
Selanjutnya, uji dilakukan untuk sehingga dapat diterima, karena mempunyai
mengetahui apakah sebuah variabel dapat nilai loading factor (Koefisien λ) atau
digunakan untuk mengkonfirmasi bahwa regression weight atau standardized estimate
variabel itu dapat bersama-sama dengan yang signifikan dengan nilai Critical Ratio
variabel lainnya menjelaskan sebuah (CR) diatas atau sama dengan 2,0. hasil dari
variabel laten yang dikaji dengan Regression Weight Variabel Laten ini dapat
menggunakan tahapan analisis sebagai berikut dilihat dalam tabel 5.20 berikut ini.
ini : Dari hasil ini dapat dilihat bahwa
a. Nilai Lambda atau Factor Loading setiap indikator-indikator dari masing-
Nilai Lambda yang dipersyaratkan adalah masing dimensi memiliki nilai loading factor
harus mencapai lebih besar atau sama dengan (koefisien λ) atau regression weight atau
0,40. bila nilai lambda atau faktor loading lebih standardized estimate yang signifikan dengan
rendah dari 0,40 maka dipandang bahwa nilai Critical Ratio atau CR >2,0. Sehingga
variabel itu tidak berdimensi sama dengan semua indikator dapat diterima. Sedang
variabel lainnya untuk menjelaskan sebuah adanya koefisien korelasi yang tinggi
variabel laten. Nilai Lambda untuk variabel diantara variabel tersebut, belum tentu
dalam analisis konfirmatori ini yang menunjukkan relasi kausal yang tinggi
menjelaskan financial ISFs adalah sebesar variabel tersebut. Dengan nilai P
0,54; 0,49; dan 0,70. dengan demikian maka (Probabilitas) yang secara keseluruhan
dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel dibawah 0,05. Dengan hasil ini, maka dapat
tersebut secara bersama-sama menyajikan disimpulkan bahwa indikator-indikator
undimensionalitas untuk variabel laten. pembentuk variabel-variabel laten telah
b. Bobot Faktor (Regression Weight) menunjukkan unidimensionalitas. Dengan
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui merujuk hasil analisis faktor konfirmatori ini,
bagaimana kuatnya dimensi-dimensi itu maka model penelitian dapat digunakan
membentuk factor laten-nya dengan untuk menganalisis selanjutnya tanpa
136
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
137
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
138
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
139
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
140
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Para akademisi dan pengajar bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, memiliki pendapat yang
sama bahwa kosa kata berperan sangat penting didalam pembelajaran bahasa., baik secara langsung
(eksplisit) ataupun secara tidak langsung (implisit), kosa kata menjadi cetral dalam pembelajaran
bahasa ataupun ilmu tentang bahasa lainnya. Dalam penelitian ini, komic strips digunakan sebagai
media pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana peranannya pada siswa dalam meningkatkan
kemampuan membaca secara eksplisit. Setelah tingkat kemahiran siswa ditentukan, mereka dibagi
dalam dua kelompok, yaitu kelompok low-intermediate level (siswa berkemampuan rendah) dan
high-intermediate level (siswa berkemampuan atas). Siswa dari masing-masing kelompok
diberikan teks bacaan tingkat kesulitan tinggi maupun teks bacaan dengan tingkat kesulitan rendah,
dalam teks diberikan bacaan teks penuh, maupun bacaan yang diselipkan dengan komik strip.
Dengan metodologi Quasi experimental yang hanya menggunakan post test sebagai tingkat
ukurnya, 54 siswa politeknik elektronika negeri Surabaya digunakan sebagai subjek penelitian ini.
Independent sample T-test dan One Way Anova digunakan dalam penghitungan statistic untuk
menghitung hasil akhir, dan di rumuskan bahwasanya pada kelompok siswa level bawah (siswa
berkemampuan rendah) yang menerima pembelajaran dengan media bacaan dengan tingkat
kesulitan tinggi yang disertai dengan komik strip mendapatkan score nilai yang signifikan tinggi
daripada sebaliknya yang hanya mendapatkan teks bacaan saja tanpa menggunakan komik strip
dalam media bacaannya. Dalam hasil statistical dibuktikan bahwa bacaan dengan menggunakan
komik strips dengan bacaan tingka kesulitan tinggi, tidak meningkatkan kemampuan siswa pada
kelompok tingkat tinggi sama sekali. Sebagai pedagogi, para praktisi dapat menggunakan rumusan
hasil penelitian diatas sebagai sarana pembanding ataupun cara lain dalam mengisi ataupun
mengajar di dalam kelas.
Kata kunci : instruksi pengajaran secara langsung (eksplisit), instruksi pengajaran secara tidak
langsung (implisit), komik strips, bacaan ESP.
Abstract
Scholars in language learning and teaching have the same opinion that vocabulary plays the
important role in language learning. However, the vocabulary used in language, whether direct or
indirect, becomes the central discussion in language literature. In this study, comic strips used to
investigate the development of the learner to enhance their reading comprehension explicitly. The
students’ proficiency levels were estimated, and students were organized into a low intermediate-
level proficiency group (low-level-students) and a high intermediate-level proficiency group (high-
level students). Students in each group was presented with either a high-level text or a low level
text, and the text was presented with or without comic-strip. Quasi experimental with posttest
design involved 54 students of Polytechnics was employed in this study. Independent sample T-
test and one-way ANOVA used in analyzing the data revealed that the low level students receiving
the high level text with the comic strips scored significantly higher than their counterparts receiving
141
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
the high-level text only. They also show that providing a comic strip with the high-level text did
not enhance the high-level students’ recall. In addition, to offering pedagogical suggestion that the
practitioners can take into account in teaching reading, especially in ESP context, to improve
students’ comprehension in reading.
Keywords: explicit instruction, implicit instruction, comic strip, ESP reading comprehension
PENDAHULUAN
Para akademisi dan pemerhati penting dalam prosesnya (Smith, Brenda.
pendidikan, khususnya yang berkecimpung di 1994). Lebih dalam dia mereka menjelaskan
dunia pengajaran bahasa asing memiliki proses natural pada membaca yaiti (1) teks
pendapat yang sama bahwa membaca bacaan adalah blue print yang harus
memegang peranan yang sangat penting di diperhatikan oleh pembaca, (2) pemahaman
lingkup pengajaran bahasa asing di perguruan bacaan dibutuhkan pembaca untuk
tinggi, khusunya di jurusan non bahasa membangun maknanya, untuk hal ini hanya
Inggris. Di departemen ini, Bahasa Inggris dapat diselesaikan dengan membangun arti
berperan sebagai jembatan dalam menunjang dari bacaan secara implisit ataupun eksplisit,
keberhasilan subyek utama mahasiswa, (3) pemahaman adalah proses interaksi pada
disebut juga ESP yaitu English for Specific pengetahuan pembaca baik secara langsung
Purposes, Bahasa Inggris yang kebtuhan pada bacaan yang tersampaikan secara
khusus. Tujuan dalam pembelajaran ini untuk ekplisit ataupun secara implisit, yang hasilnya
membantu para pembelajar (siswa) secara penuh terbangun komunikasi antara
memahami konten dari literasi, guna pembaca dan penulis. Disini dijelaskan bahwa
mendapatkan sebanyak banyaknya dalam membaca adalah proses komunikasi
pengetahuan dari materi yang dipelajari antara pembaca dan penulis yang melibatkan
(Musthafa, 1997). berbagai segi dalam kajiannya. Guna
Lebih utamanya membaca ESP, hal memdapatkan masud utama penulis.
yang perlu diperhatikan adalah membaca. Maka dalam menjembatani kebutuhan
Karena membaca adalah jembatan menuju tersebut di dalam kelas non Bahasa Inggris,
informasi yang dibutuhkan oleh pembelajar para pengajar mata kuliah ini dituntut oleh
(siswa). Karena itu, membaca dalam bahasa keadaan dan situasi untuk selalu berinovasi
Inggris mendapat porsi yang lebih besar dalam memenuhi kebutuhan siswa.
dalam seluruh skill. Membaca adalah proses Diantaranya adalah selalu mencari cara
yang aktif, yang melibatkan berbagai element mengajar yang tepat yang siap diaplikasikan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
142
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
dalam menngajar di kelas, instruksi mengajar. Marzban dan Kamalian, 2013; Zarei,
Karena dengan cara mengajar yang tepat Sepahian, 2015) memiliki pendapat yang
maka maksud dan pesan utama dalam sama dalam penelitian mereka bahwa
membaca dapat tersampaikan. pengajaran secara langsung lebih efektif di
Dalam penelitian ini, digunakan dua aplikasikan di dalam kelas.
cara pemberian instruksi, yaitu instruksi Selanjutnya adalah pengajaran secara
secara eksplisit, atau dikenal juga sebagai implisit, atau disebut juga pengajaran secara
instruksi secara langsung. Selanjutnya tidak langsung. Yaitu proses penagajaran
instruksi secara implisit, disebut juga instruksi yang melalui berbagai tahapan ataupun proses
secara tidak langsung. Luke (2014) secara natural, simple dan tidak rumit. Sangat
menjelaskan bahwa instruksi eksplisit yaitu berbeda dengan instruksi eksplisit. Nagy
instruksi yang berpusat pada pengajar, tampak (1997) menjelaskan bahwa para siswa lebih
jelas pada bahasa tubuh yang jelas dan tujuan mandiri dalam memahami kosa kata dalam
secara cognitive dan hasil. Ini yang bacaan. Karena menurutnya pengajaran
menjadikan instruksi eksplisit sangat jelas bahasa Inggris dengan instruksi secara
pada para pembelajar… instruksi eksplisit eksplisit sangat membuang waktu. Lebih jauh
digambarkan sebagai klasifikasi yang kuat, Nagy menjelaskan bahwa pemahaman kosa
frame yang kuat dan sangat jelas kata dalam bacaan yang sedemikian banyak,
mendefinisikan batas ilmu pengetahuan, skill, bila diajarka secara eksplisit, memiliki
dan interaksi langsung pengajar. keberhasilan yang sangat kecil. Karena dalam
Penelitian lain yang menggunakan proses pembelajaran bahasa Inggris,
instruksi eksplisit dilakukan oleh Dakun pembelajar membutuhkan waktu yang tidak
(2000) dan Wintergersr dan DeCapua (2003) singkat membutuhkan proses yang panjang
yaitu mereka telah menemukan fakta bahwa dalam menginat dan memahami arti dari
para siswa Asia dalam belajar Bahasa Inggris setiap kata secara mendalam.
lebih efektif diajar dengan menggunakan Diantara dua instruksi yang telah
metode instruksi eksplisit, yaitu pengajar dijelaskan, lebih jauh dalam instruksi implisit
sebagai pusat atau center di kelas. Hal ini masih belum banyak para peneliti mengkaji
mengindikasikan bahwa mereka lebih terbiasa manfaat ataupun meneliti keberhasilannya di
diberikan instruksi oleh pengajar. Bergantung dalam pengajaran bahasa asing, khususnya
sepenuhnya pada pengajar. (Johnson, 2009; bahasa Inggris.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
143
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
144
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
cara penelitian disini karena peneliti tidak Strategi tindakan di kelas menjadi poin
dapat melakukan sepenuhnya penelitian yang harus diperhatikan dalam penelitian ini,
experimental. Karena kebijakan akademik mengingat dalam tindakan kelas, Delphie
dan standar kurukulum yang harus tetap (2007) menjelaskan bahwa Upaya
berjalan. Adapun cara-cara ataupun tindakan peningkatan kualitas pendidikan merupakan
di kelas yang digunakan adalah dengan salah satu fokus di dalam pembangunan
menggunakan strategi cara-cara natural yang pendidikan Indonesia dewasa ini. Peningkatan
biasa digunakan dalam proses pengajaran di kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan
kelas, tanpa mengalami perubahan. Hal ini cara pemanfaatan penelitian pendidikan yang
dilaksanakan di kelas control, dan dengan dilakukan oleh guru melalui penelitian
menggunakan strategi yang sedikit tindakan kelas. Hal tersebut berdasarkan atas
menggunakan modifikasi, yaitu cara mengajar alasan-alasan antara lain sebagai berikut. (1)
dengan strategi PQRST,. Dengan penelitian tindakan kelas, maka para
Strategi PQRST (Preview, Question, guru turut terlibat langsung dalam
Read, Summarize, and Test) adalah strategi memecahkan dan menghayati
instruksi yang yang menunjukkan keefektifan permasalahannya yang hanya dapat
dalam menubah pengertian pembaca kearah dipecahkan melalui sebuah penelitian dalam
pemahaman yang lebih baik , serta kelasnya, (2) Hasil-hasil PTK dapat secara
kemampuan untuk mengingat dengan lebih langsung dipakai dan diterapkan oleh para
baik pula (Ahuja & Ahuja, 2007: 21). guru dalam kegiatan pembelajarannya, (3)
Dengan kata lain, pembaca lebih cenderung melalui kegiatan PTK di sekolah, dapat
menggunakan strategi ini di dalam memicu perubahan perilaku termasuk
mengaplikasikannya dalam membaca, dan tindakan guru dalam mengelola
bahkan keinginan untuk membaca lebih pembelajarannya, (4) PTK dapat memberikan
banyak lagi.. Langkah-langkah dalam PQRST pengetahuan dan pengalaman baru yang
sangat berguna bagi siswa di dalam membantu dibangun sendiri oleh para guru sebagai
siswa memahami isi bacaan. Haeriyanto pelaku tindakan penelitian, sehingga mereka
(2012) menggunakan Class Action Research mampu melakukan pengembangan profesi
(CAR) dalam penelitiannya, dan disimpulkan dirinya melalui hasil karya tulis ilmiah.
bahwa strategy PQRST dapat mengubah
pembaca dalam memahami bacaan.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
145
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
146
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
menggunakan comic strip (with comic strips) Dalam pengambilan data, peneliti dibantu
dan bacaan tanpa menggunakan comic strip oleh satu orang pengajar Bahasa Inggris
(text only). Teks bacaan yang digunakan lainnya. Untuk mengajar secara bergiliran di
memuat kosa kata tidak lebih dari 250 kata masing-masing kelas, guna menghindari
dengan topic dan informasi terkait kejenuhan. Siswa dari tiap group, secara
engineering atau teknik yang berhubungan random berdasarkan data yand telah didapat
dengan bidang studi mahasiswa. Sejumlah 6 sebelumnya, terbagi atas 2 kelas yang berisi
teks digunakan untuk 6 kali tatap muka 27 siswa di setiap kelasnya, dengan diberikan
dikedua grup. Topik yang digunakan dalam pelatihan :
teks tersebut adalah mechanism, forces in 1. kegiatan membaca teks untuk pemahaman
engineering, central heating, control system in melalui explicit instruction dengan
the home, lasers, and fridge. Komik strip yang menggunakan teks saja.
menyertai teks bacaan untuk kelas A berupa 2. Kegiatan membaca teks untuk pemahaman
komik serial dengan caption pada setiap melalui explicit instruction dengan
gambar. Gambar-gambar pada komik strip menggunakan teks yang disertai komik strip.
merupakan representasi visual dari informasi Data dari hasil pre-test dan post-test dari
teks bacaan. Komik strip digunakan baik kedua kelas A dan B dipisah berdasarkan
sebagai kegiatan pre-reading (sebelum kategori mahasiswa dengan tingkat
membaca), while-reading (saat membaca) proficiency rendah dan tinggi.
maupun post reading (setelah membaca). Baik ANALISIS DATA
kelas A dan kelas B diberikan pengajaran Dari data yang dikumpulkan melalui
membaca teks dengan explcit instruction penghitungan data statisticpada kelompok
berupa short answer reading comprehension kelompok A dan kelompok B yaitu :
question, matching terminology and Data dari masing-masing kelas yang terdiri
definition, matching word and antonym, dan dari 27 siswa di kelas A dan 27 siswa di kelas
completion atau filling in the blank. Sebelum B. Untuk mengetahui bahwa populasi adalah
dan setelah treatment atau intervensi, Reading sama, maka dilakukan uji homogenitas. Hasil
Comprehension Pre-test dan post-test berupa menunjukkan bahwa level signifikan adalah
objective test dengan 40 item tes .367 dimana level signifikan yang digunakan
didistribusikan kepada kedua kelas A dan B. adalah.05 maka dari level signifikan
PENGUMPULAN DATA obeservasi adalah lebih tinggi dari level
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
147
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
confidence (Sig. .367˃ Sig. .05), hal ini Dari hasil statistical yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa data dari masing- dalam penelitian ini didapatkan kenaikan rata-
masing group adalah homogen rata nilai yang significat pada kelas A, kelas
Pada kelompok A (Pengajaran dengan dengan menggunakan media bacaan dengan
menggunakan bacaan disertai comic strips) comic strips.
sejumlah 27 siswa, didapatkan 18 siswa DISKUSI
dengan kemampuan siswa berbahasa Inggris Dari hasil statistic didapatkan bahwa kelas
tinggi dan 9 siswa dengan kemampuan dengan media bacaan dengan menggunakan
berbahasa Inggris rendah. Adapun nilai comic strips memberikan dampak yang cukup
Pretest rata-rata (Average) pada kelompok A significant didalam meningkatkan
pada siswa berkemampuan berbahasa Inggris kemampuan membaca siswa. Adapun
tinggi adalah 64.30 dan nilai rata-rata Posttest pengaruh yang cukup besar ini karena adanya
adalah 81.25. Mengalami peningkatan yang penggunaan instruksi yang tepat di kelas,
cukup significant. Sedangkan pada kelompok yaitu dengan menggunakan instruksi secara
siswa disini yang berkemampuan Bahasa ekplisit (direct instruction) dan penggunaan
Inggris rendah (9 siswa) nilai rata-rata Pretest media yang tepat yang disertai dengan comic
nya adalah 47.8 dan nilai rata-rata Posttest nya strips sebagai media membaca bacaan.
adalah 69.7 Dalam penelitian ini pula, didapatkan
Pada kelompok B (Pengajaran dengan bahwa peran pengajar cukup penting untuk
menggunakan media bacaan teks/ text only) menjadi perhatian dalam penyampaian materi,
sejumlah 27 siswa didapatkan 21 siswa terutama dalam penyampaian instruksi.
dengan kemampuan siswa berbahasa Inggris Banyak para peneliti sependapat dalam hal ini
tinggi dan 6 siswa dengan kemampuan siswa bahwa instruksi eksplisit adalah cara yang
berhasa Inggris rendah. Adapun nilai Pretest paling efektif di dalam mengajar di kelas
rata-rata (Average) pada kelompok B pada (Dakun, 20000; Hansen, 2009; Mazban,
siswa berkemampuan Bahasa Inggris tinggi Kamalian, 2013; Zarei, Zepahian, 2015).
adalah 55.95 dan pada Posttest nya adalah Sedemikian efektifnya peranan instruksi di
69.72. Sedangkan pada siswa (6 siswa) dalam kelas, karena tidak lepas dari kultur dan
dengan kemampuan berbahasa Inggris budaya lokal yang mempengaruhi siswa
rendah, didapatkan nilai rata-rata pada Pretest dalam berinteraksi di kelas, yaitu pengaruh
49 dan nilai rata-rata Posttest 53. budaya dalam pola asuh para siswa di
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
148
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
149
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
REFERENSI
Aniroh, K. (2009). From English as a general Principals 1904 Association Drive,
school subject onto English as a Reston, Virginia 22091
medium for learning specific subjects: Liu, Jun. 2004. Effects of Comic Strips on L2
The need to shift in the teaching Learners’ Reading Comprehension.
orientation. TEFLIN Journal, 20(2), pp. Tesol Quarterly. Vol.38. No.2. Summer
169-179. 2004.
Ary, D., Lucy, C.J., & Sorensen, C. (2006). Lightbown, P.M., &Spada, N. (1993). How
Introduction to research in Education language are learned. Oxford: Oxford
(8th Edition). Belmont: Wardsworth. University Press.
Ahuja, P. & Ahuja, G.C. (2007). How to read Nation, I.S.P. (2009). Teaching ESL/ EFL
effectively and efficiently. New Delhi: reading and writing. New York:
Sterling. Routledge.
Aljets, Merrit. (1988). Field Dependence- Nezhad, Gholam Reza Haji Pour.,
Independence. The Implications for Shokrppour, Nasrin. (2012). The
ESL Curriculum Design.Ir- Impactof Task Typeand Cognitive Style
lib.wilmina.ac.jp/dspace/bitstream/107 on Vocabulary Learning. English
75/377/1/kc19_043.pdf Language Teaching; Vol. 5, No. 9,
Cohen, A.D. (1996). Second Language 2012. ISSN 1916-4742E Issn 1916-
Learning and Use Strategies: Clarifying 4750. Canadian Center Science and
the issues. A revised version Education.
Fahim, M. (2012). Effects of critical thinking O’Sullivan, J. (1971). The Art of Comic Strip.
strategy training on male/female EFL College Park: University of Maryland,
learners’ reading comprehension. Department of Arts.
English Language Teaching, 5(1), pp. Ousselin, E. (1997). :Ilssontfrais,
140-145. mesmenhirs”: Comic Strips in the
Haeriyanto, A.I. (2012). Improving the business French class. Journal of
reading comprehension skills of the Language for International Business.
eleventh graders of MA Saville – Troike, M. (2006) The Psychology
NurulJadidPaitonProbolinggo through of Second Language Acquisition, In
PQRST strategy. Unpublished Magister Introducing Second Language
Thesis. Malang: Graduate Program of Acquisition. (pp. 67-97) Cambridge,
State University of Malang. UK. Cambridge University Press.
Harvey, R.C. (1994). The Art of The Funnies: Swain, E.H. (1978). Using comic books to
An Aesthetic History. Jackson. teach reading and language arts. Journal
University Press of Mississippi. of Reading.
Hutchinson, T., & Waters, A. (1987). Nglish Sherman, R., & Wright, G. (1996). Orchestra.
for Specific Purposes. New York: Reading Improvement.
Cambridge University Press. Sulistyo, G.H. (2001). Reading for Meaning.
Inge, M.T. (1990). Comic as Culture. Jackson: Malang: PustakaKaiswaran.
University Press of Mississippi Sulistyo, G.H. (2012).Pemetaan kemampuan
Keefe, James W. (1987). Learning Style membaca pemahaman isi teks akademik
Theory and Practice. National berbahasa Inggris mahasiswa program
Associacition of Secondary School studi non Bahasa Inggris Unpublished
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
150
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
151
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Andri Zainal1), Nurhayati Simatupang2), Rr. Ruth H.D Nugrahaningsih3), Gaffar Hafiz Sagala4)
1,4)
Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan
Email: 1)andri_zainal@yahoo.co.id
2)
Program Studi Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
3)
Program Studi Pendidikan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
Abstrak
Keberadaan eduwisata berbasis kearifan lokal dengan pemanfaatan sarana dan prasarana
kampus penting untuk dioptimalkan di seluruh universitas di Indonesia. Hal ini menjadi latar
belakang diselenggarakannya Program Integrated EduSportainment di UNIMED yang
menawarkan paket wisata edukasi yang multi-dimensional dengan mengkombinasikan sarana-
prasarana yang ada di lingkungan UNIMED, serta stimulan kecerdasan kinestetik-jasmani yang
dikemas kedalam sebuah aktivitas yang terintegrasi dengan literasi muatan lokal budaya Batak.
Kegiatan ini merupakan aktualisasi dari Program Iptek Bagi Kreativitas dan Inovasi Kampus
(IbKIK) yang sekarang dikenal sebagai Program Pengembangan Unit Produk Intelektual
Kampus (PPUPIK) dimana tidak hanya ditujukan bagi penguatan dan pelestarian budaya suku
Batak namun juga menjadi salah satu kontribusi UNIMED sebagai perguruan tinggi unggulan
nasional dalam memfasilitasi program pemerintah pusat menjadikan Sumatera Utara sebagai
salah satu destinasi wisata unggulan melalui Danau Toba sebagai “The Monaco of Asia”. Tim
Pelaksana pada tanggal 22 Juli 2017 telah sukses menyelenggarakan soft-launching kegiatan
IbKIK Integrated EduSporTainment yang melibatkan 50 siswa/i dari Kelas VI SD
Muhammadiyah Terpadu 36 Medan Denai. Kegiatan yang dimaksud berfokus pada tiga
aktivitas utama yakni Permainan Outbound Cerdas yang mencakup permainan labirin, bola
ornamen, ketapel tembak, puzzle dan bola estafet; workshop kuliner Batak (Ombus-Ombus dan
Itak-Itak Pohul) dan; workshop tarian tradisional Batak Toba (Tor-Tor).
Kata kunci: IbKIK, integrated edusportainment, UNIMED, budaya batak, kinestetik-jasmani
Abstract
The existence of local wisdom-based edutourism with the utilization on campus infrastructures
is relatively important to be optimized in all universities in Indonesia. The Integrated
Edusportainment Program which offers a multi-dimensional educational tour package
combining UNIMED's existing facilities and intelligence bodily-kinesthetic activities with the
literacy of Batak’s cultural heritage that further embodying the competitive advantage of the
program. The integrated-activities is performed as the actualization of The Science and
Technology for Creativity and Campus Innovation Program (IbKIK) – currently known as The
Campus’ Intellectual Product Development Program (PPUPIK) – aiming not only limited into
preserving Batak’s culture for young generation but also highlighting the UNIMED’s
contribution as one of leading national university towards facilitating the government's
initiative program agenda setting the Province of Sumatera Utara – the Danau Toba Area in
particular – as a leading tourist destinations “The Monaco of Asia”. The soft-launching event
was successfully executed on July 22nd, 2017 involving 50 students from Grade 6th of SD
Muhammadiyah Terpadu 36 Medan Denai. The activities interactively focused on three
segments consisting the Smart Outbound Games (labyrinth, ornament ball, slingshot, puzzle
and ball relay games; The Batak’s culinary workshop (Ombus-Ombus and Itak-Itak Pohul)
and; the Traditional Batak Toba (Tor-Tor) dance workshop.
Keywords: IbKIK, integrated edusportainment, UNIMED, Batak’s culture, body-kinesthetic
REFERENSI
Gardner, H. and Hatch, T. (1989).
Multiple intelligences go to
school: Educational
implications of the theory of
multiple
intelligences. Educational
Researcher, 18(8), 4-9.
Jensen, E. (2001). Arts with the brain in
mind. Alexandria VA:
Association for Supervision
and Curriculum
Development.
Abstrak
Riset pengembangan materi agama Islam berbasis technopreneurship dan karakter madani
dihadirkan untuk antisipasi problem di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Penelitian ini
ditulis dengan menggunakan data kualitatif bersumber pada referensi buku, berita, jurnal dan opini
di media massa serta sumber lain yang relevan. Penelitian ini fokus pada pertanyaan-pertanyaan
penting berikut ini: Pertama, apa saja isi materi Agama Islam di Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya? Kedua, bagaimana pengembangan materi Agama Islam Berbasis
Technopreneurship dan Karakter Madani di ITS Surabaya? Ketiga, apa relevansi pengembangan
materi Agama Islam berbasis technopreneurship dan karakter madani dengan masyarakat ekonomi
ASEAN (MEA)? Hasil riset menunjukkan; pertama, isi materi Agama Islam di ITS berkaitan
dengan konsep manusia berhubugan dengan Tuhan, manusia berhubungan dengan manusia dan
manusia berhubungan dengan alam semesta. Kedua, pengembangan materi Agama Islam berbasis
technopreneurship dan karakter madani di ITS dilakukan untuk menjawab kebutuhan dan tuntutan
zaman. Ketiga, relevansi pengembangan materi Agama Islam berbasis technopreneurship dan
karakter madani dengan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yaitu terletak pada kebutuhan
inovasi, kreativitas dan sinergi.
Kata Kunci: masyarakat ekonomi asean, pendidikan agama islam, technopreneurship dan
karakter madani
Abstract
Research on the development of Islamic material based on technopreneurship and characters is
presented to answer the problem of the ASEAN economic community (MEA). This study was
written using qualitative data sourced from references and literature books, news, journals and
opinions in the mass media as well as other relevant sources. This study focuses on the following
important questions: First, what are the contents of the Islamic education material at the Sepuluh
Nopember Institute of Technology (ITS) Surabaya? Second, how is the development of
Technopreneurship and Character-Based Islamic material at ITS Surabaya? Third, what is the
relevance of the development of Islamic material based on technopreneurship and the civil
character with the ASEAN economic community (MEA)? The results show that first, the content
of Islamic education materials in ITS Surabaya relates to the concept of human relation with God,
human beings relate to humans and human beings related to the universe. Second, the development
of technopreneurship and civil character-based Islamic material in ITS is done to answer the needs
and demands of the times. This is particularly the case in the character of civil society and
democratic societies. Third, the relevance of the development of Islamic material based on
technopreneurship and the civil character with the economic community of ASEAN (MEA) that
lies in the needs of innovation, creativity and synergy. In the era of MEA, inevitably, the campus
should have a culture of innovation, creative and synergies to realize a university graduate is
superior, reliable and professional.
Dalam hal ini, Miles dan Huberman mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan
membagi kegiatan analisis menjadi beberapa nilai-nilai ketuhanan.
bagian penting, yaitu: pengumpulan data, Untuk mengantisipasi dampak
pengelompokan menurut variable, reduksi negatif dari kemajuan IPTEK dan laju arus
data, penyajian data, memisahkan outlier data, modernisasi yang begitu cepat, umat manusia
dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. harus segera menyadari dan membentengi diri
dengan kemampuan dasar yang harus dimiliki
HASIL PENELITIAN DAN oleh setiap individu. Kemampuan memahami
PEMBAHASAN dan memaknai terhadap nilai-nilai esensial
Hasil riset menunjukkan bahwa yang ada pada dirinya sebagai makhluk
pertama, isi materi Agama Islam di ITS Tuhan.
Surabaya berkaitan dengan konsep manusia Secara umum, materi agama Islam di
berhubugan dengan Tuhan, manusia ITS Surabaya disepakati terdiri dari 10
berhubungan dengan manusia dan manusia (sepuluh) bab, yaitu: Materi 1: Agama Islam.
berhubungan dengan alam semesta. Materi 2: Hakikat manusia menurut Islam.
Materi pendidikan agama Islam di Materi 3: Konsep ketuhanan dalam Islam.
ITS disusun sedemikian rupa oleh tim Materi 4: Etika, moral dan akhlak. Materi 5:
penyusun dosen Agama Islam. Selain karena Hukum dan HAM dalam Islam. Materi 6:
anjuran dan peraturan pemerintah, Kerukunan antar umat beragama. Materi 7:
penyusunan materi buku agama Islam tidak Iptek dan seni dalam Islam. Materi 8: Islam
lepas dari upaya merespons masalah dan kebudayaan. Materi 9: Demokrasi dan
globalisasi di era masyarakat ekonomi sistem politik dalam Islam. Dan materi 10:
ASEAN. Dalam era globalisasi, kemajuan Masyarakat madani dan kesejahteraan umat.
industri sebagai salah satu konsekuensi dari Secara khusus, maksud dan tujuan
modernisasi, telah menuntut masyarakat setiap materi pokok dalam kesatuan buku ajar
untuk memiliki kemampuan spesialisasi Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut;
secara tajam. Tuntutan tersebut pada a. Pendahuluan; memberikan pemahaman
gilirannya akan menyeret masyarakat kepada tentang pentingnya mata kuliah MPK PAI
pola hidup materialistis yang mengakibatkan bagi mahasiswa di PTU.
hilangnya makna hidup secara hakiki dengan
yang berorientasi pada kebutuhan dan pengetahuan dan teknologi serta seni untuk
perkembangan zaman dan masyarakat. kepentingan nasional.
Ketiga, relevansi pengembangan Oleh karena itu, mata kuliah
materi Agama Islam berbasis Pendidikan Agama Islam di PTU
technopreneurship dan karakter madani dikelompokkan dalam Mata Kuliah
dengan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) Pengembangan Kepribadian (MPK). Mata
yaitu terletak pada kebutuhan inovasi, kuliah ini harus dibina dan dikembangkan
kreativitas dan sinergi. Di era MEA, mau tidak terus oleh Pemerintah dan Lembaga
mau, kampus harus memiliki budaya inovasi, Pendidikan Nasional secara professional
kreatif dan sinergi untuk mewujudkan lulusan sesuai dengan pedoman al-Qur’an dan Hadits,
universitas yang unggul, handal dan sehingga konsep Islam sebagai rahmatan lil
profesional. Melalui pengembangan materi alamiin terlaksana dengan baik.
pembelajaran yang inovatif dan inspiratif,
maka dosen dan mahasiswa dapat memahami KESIMPULAN DAN SARAN
tujuan dan capaian pembelajaran yang sesuai Sebagai kesimpulan, hasil penelitian
dengan perkembangan zaman di era teknologi ini mengungkap bahwa pertama, materi
informasi. Agama Islam di ITS Surabaya berkaitan
Lebih dari itu, relevansi dengan konsep manusia berhubugan dengan
pengembangan materi PAI di ITS ini juga Tuhan, manusia dan alam semesta. Kedua,
sesuai dengan tujuan umum Pendidikan pengembangan materi Agama Islam berbasis
Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi, technopreneurship dan karakter madani di ITS
sesuai dengan SK No. 38/2002, Dirjen Dikti, dilakukan untuk menjawab kebutuhan dan
adalah untuk memberikan landasan tuntutan zaman. Hal ini terutama dalam
pengembangan kepribadian kepada bahasan karakter masyarakat madani dan
mahasiswa agar menjadi kaum intelektual masyarakat demokratis. Ketiga, relevansi
yang beriman dan bertakwa kepeda Tuhan pengembangan materi Agama Islam berbasis
Yag Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berfikir technopreneurship dan karakter madani
filosofis, bersikap rasional dan dinamis, dengan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA)
berpandangan luas, ikut serta dalam kerja yaitu terletak pada kebutuhan inovasi,
sama antar umat beragama dalam rangka kreativitas dan sinergi. Di era MEA, mau tidak
pengembangan dan pemanfaatan ilmu mau, kampus harus memiliki budaya inovasi,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
166
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
kreatif dan sinergi untuk mewujudkan lulusan Muhammad Ali, Maulana (1996), Islamologi,
Darul Kutubi Islamiyah, Jakarta.
universitas yang unggul, handal dan
Muslim Nurdin, dkk., Moral dan Kognisi
profesional. Melalui pengembangan materi Islam, Bandung: Alfabeta, 1995.
Mutahhari, Murtadha, Perspektif Al-Qur’an
pembelajaran yang inovatif dan inspiratif,
tentang Manusia dan Agama,
maka dosen dan mahasiswa dapat memahami Bandung: Mizan, 1984.
Ningrat, Kuncoro (1985), Penelitian
tujuan dan capaian pembelajaran yang sesuai
Masyarakat, Gramedia, Jakarta.
dengan perkembangan zaman di era teknologi Shihab, Muhammad Quraish, Membumikan
al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1996.
informasi.
Saifulloh, Moh. Pendidikan Agama Islam;
membangun karakter madani,
REFERENSI Surabaya: CV Litera Jannata, 2016.
Ariff, M. dan H.Hill. 1985. Export Oriented Tim Pengajar Agama Islam, (1999), Kuliah al
Industrialization: The ASEAN islam di Perguruan Tinggi Umum,
Experience. Allen dan Unwin, MKU-ITS, Surabaya.
Sydney
Ahmad, HA. Malik, Tauhid, Membina
Pribadi Muslim dan Masyarakat,
Jakarta, al-Hidayah, 1980.
Arikunto, Suharsimi (1986), Prosedur
Penelitian, Bina Aksara, Jakarta.
Djatnika, Rachmat, Sistem Etika Islam,
Jakarta: Pustaka Panimas, 1990.
Djatnika, Rachmat, Sistem Etika Islam,
Jakarta: Pustaka Panimas, 1990.
Iberani, Jamal Syarif dkk, Mengenal Islam,
Jakarta: eL-Kahfi, 2003.
Imarah, Muhammad, Islam dan Pluralitas
Perbedaan dan Kemajemukan dalam
Bingkai Persatuan, Jakarta, Gema
Insani,1999.
Junus, Mahmud (1998), Terjemah Al-Qur’an
Karim, PT. Al Ma’arif, Bandung.
Lemlit ITS (1997), Pedoman Pelaksanaan
dan Pengolahan Penelitian,
Surabaya.
Lemlit ITS (1997), Pedoman Pelaksanaan
Penelitian Kelompok I dan II
Swadana, Surabaya
Mahfud, Choirul. Politik Pendidikan Islam di
Indonesia, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2016.
Mahfud, Choirul. Pendidikan Multikultural,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
167
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Saat ini, banyak mahasiswa yang bergabung dalam klub Bahasa Inggris. Hal ini merupakan salah
satu cara mereka untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris mereka, terutama dalam
kemampuan berbicara atau speaking. Klub tersebut merupakan wadah mereka dalam mengasah
kemampuan Bahasa Inggris yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis
kegiatan apa saja yang ada di International Language Forum (ILF) Universitas Muhammadiyah
Malang sebagai kegiatan ekstrakurikuler berbasis Bahasa Inggris, serta untuk mengetahui
manfaat apa saja yang mahasiswa peroleh ketika bergabung dalam klub tersebut. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Sementara itu, data dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner dan interview. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan atau program
yang diselenggarakan oleh ILF yakni; “NEO” (Newbie Early Orientation), “Debating Class”,
“Sharing Culture” atau diskusi terbuka, dan English Fiesta atau lomba debat Bahasa Inggris.
Temuan ini juga menunjukkan bahwa ada beberapa manfaat yang diperoleh mahasiwa ketika
bergabung dengan kegiatan ektrakurikuler Bahasa Inggris ini yaitu; membantu mereka dalam
meningkatkan kemampuan berbicara atau speaking, memperkaya kosakata Bahasa Inggris
Mahasiswa, memperlancar pengucapan atau pronunciation dalam Bahasa Inggris, dan manfaat
yang terakhir adalah meningkatkan critical thinking Mahasiswa terhadap suatu permasalahan.
Dari hasil temuan penelitian, sangat terlihat bahwa dengan bergabung dalam klub Bahasa Inggris,
dapat membantu Mahasiwa dalam mengasah kemampuan Bahasa Inggris mereka.
study is to investigate kinds of activities or readings (Afia, 2006). The emphasis of the
programs at International Language Forum English club is on exposure to the English
(ILF) as extracurricular activity in language language rather than the development of a
learning at University of Muhammadiyah strict set of English language skills (Afia,
Malang and the benefits of joining the 2006). English club means a club for people
English club for the students. who are interested in English language
practice. They gather in the club with the
LITERATURE REVIEW same goal that is to improve their English
The study done by Yildiz (2015) skills. The existence of English club is very
about the involvement of extracurricular helpful for the foreign language learners. It
activity on English learning’s key success is because they will have enough
showed that extracurricular activity helped opportunities to use the target language in
students improve their English. real communication continually. The
Extracurricular activities can help students language environment created by the
to have a good command of English at the members is encouraged to practice what
same time. These activities support the they have learned about English.
characteristics of approaches we apply in a Extracurricular Activity
foreign language learning process. Another Extracurricular activities are
study also done by Saragsyan and usually described as activities that are not
Kurghinyan (2016) about the use of English belong to academic curriculum, but are
outside the classroom showed that the offered by an academic institution.
students used English often, especially with According to Yildiz (2015) extracurricular
social media, listening to songs, watching activities are to be done in class or out of
movies and clips, traveling, and searching or college based on the demands and
browsing. The findings indicated that most convenience of extracurricular activities.
of the students still used their English when Meanwhile, according to Simoncini and
they were outside the class to improve their Caltabiono (2012), extracurricular activities
skill. are unique from unorganized and
English Club unsupervised public activities such as
English club is a student-run interacting or enjoying activities with
organization which runs exciting social and friends. Instead, they are structured
cultural events, such as language forum, structurally and contain supervision by
writing essay, creative writing, or poetry teachers and under careful supervision,
materials were specifically chosen for the There are some programs organized
lessons and the language items were first by ILF. The first is NEO. It stands for
presented orally, and later in the written “Newbie Early Orientation”. NEO is the
form; only the target language was spoken orientation for new members of ILF where
in the classroom; new language material was during NEO; the seniors give them basic
presented in situational context; lesson knowledge about ILF and its organizational
planning was emphasized, and different structure, and also about debate. The newbie
techniques were used to present and practice were informed about a brief description
the lesson. Extracurricular activity fits well what debate looks like. The second is
with this approach. debating class. This activity is the core
activity in the club. The members would
RESEARCH METHOD have debating practice with the coach or
This study implemented qualitative with the seniors. The practice session dig the
and quantitative method. It is intended to skills of the members, for example their
investigate kinds of activities or programs at speaking skill, pronunciation, vocabularies,
the English club, also to find out the benefits and critical thinking. The next program is
of joining the club for the students. sharing culture. It is an open discussion in
Location of the research is at which there will be audiences and speakers,
University of Muhammadiyah Malang then they will be given a topic of current
(UMM). The most active English club in this issue to be discussed. Finally, the last
University is International Language Forum program is English Fiesta. It is the annual
or ILF. This club has various English program conducted by the club. ILF UMM
activities to enhance students’ ability. will host the annual debate competition, and
The research participants of this the participants are varsities debaters all
study were all active members at ILF UMM. over Indonesia.
The data collection techniques of this study The Benefits of Joining ILF as
are interview and questionnaire and the data Extracurricular Activity in Language
analyzed both quantitatively and Learning
qualitatively. After collecting the questionnaire
from the members of the club, the result
FINDINGS AND DISCUSSION showed that 75% students strongly agree
The Programs Organized by ILF and 25% students agree that by joining the
extracurricular activity or English club
helped them to improve their speaking skill. movement, law, politics, etc. It is in line with
The good result is also shown on the second the statement by Holt, Sehn, Spence,
benefit. There are 60% students strongly Newton & Ball (2012) that students who
agree, 35% students agree, and 5% students excel in extracurricular activities may
somewhat agree that English club helped improve themselves for real situations. The
them enriching their vocabularies. members of ILF also improved themselves
The next benefit is about the in many things.
pronunciation ability, the findings indicated
that 65% students strongly agree, 22% CONCLUSION AND SUGGESTION
agree, and 13% somewhat agree that their English club or extracurricular
pronunciation improved or get better after activities in language learning is very
joining the club. The improvement of the beneficial for students to improve both their
students’ critical thinking is also one of the language and non-language ability. The
benefits they can get from joining the students become more helpful when they
activity in the club. The data showed around involved in extracurricular activities. They
56% students strongly agree, 32% agree, and will sharpen their knowledge and skill when
12% somewhat agree about that benefit they are there. Moreover, as long as they
statement. The last benefit of joining keep on practicing and learning, their
extracurricular activity in language learning English will get much improvement and
is increasing knowledge in many fields of they could get better achievement in the
study whereas 60% students strongly agree, future.
28% agree, and 12% students somewhat It is suggested for all students who
agree with the statement. have poor English to join English club as
From the findings, it indicated that one of the ways to improve their English
joining extracurricular activity or English ability. It is proven that getting involve in
club helped students improving their extracurricular activity or English club will
language learning. They improved their improve students’ English ability.
language field, such as speaking ability,
REFERENCES
pronunciation, and vocabulary. Beside the
Afia, Jawida Ben. 2006. English Club:
language improvement, students also Introducing English to Young
Learner. English Teaching Forum.
improved in non-language field, they are
Number 2
critical thinking and knowledge in many Bahdi, M.2014. The Impact of
Extracurricular Activities on
fields of study, such as economics, social
Students’ Academic Oral
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
173
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
1,2,3,4)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang
Email: 1nurbatra@gmail.com
Abstrak
Program pengabdian ini bertujuan memberikan media baca dan pembelajaran di TBM Wacan
dengan mengadakan majalah dinding yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk
meningkatkan literasi. Hal ini juga bertujuan untuk memberikan solusi bagi salah satu
permasalahan di TBM Wacan, yang berhubungan dengan aktivitas penunjang, yaitu berupa
kelas kreatif dimana anak-anak diajak untuk bermain sekaligus belajar tentang hal-hal yang
tidak mereka pelajari di sekolah mereka masing-masing. Sasaran program pengabdian ini
adalah Taman Bacaan Masyarakat yang merupakan institusi pendidikan non-formal yang
belum mendapatkan banyak perhatian dari akademisi secara luas. Secara spesifik, pengabdian
ini dilaksanakan terhadap pengelola dan anggota TBM Wacan yang merupakan anak usia
sekolah di lingkungan tempat TBM ini berdiri. Permasalahan diselesaikan dalam tiga tahapan
yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Persiapan dilakukan dengan melakukan survey
untuk mengetahui dan menganalisis kondisi di lapangan. Pelaksanaan dilakukan dalam tiga
bagian, yaitu pelatihan pembuatan dan pengelolaan majalah dinding, pendampingan, dan
monitoring. Evaluasi kegiatan dilakukan untuk masing masing tahap dengan mengumpulkan
dan menyimpulkan data dari masing-masing tahapan. Hasil kegiatan pengabdian
menunjukkan keberhasilan dengan indikasi dari antusiasme pengelola dan anggota TBM
Wacan dalam memanfaatkan majalah dinding yang sudah tersedia. Mereka mengapresiasi
inisiatif pengadaan majalah dinding sebagai sarana menulis dan membaca untuk
meningkatkan literasi masyarakat secara umum. Meskipun tidak mudah untuk menulis dalam
bahasa Inggris, tetapi anak-anak tetap bersemangat dalam mengelola majalah dinding di
TBM Wacan.
Abstract
Private library is one form of non-formal education, which often neglected by academics.
This community service program is intended to provide reading and learning media in one of
private library, TBM Wacan, by providing wall magazine that can be utilized to improve
literacy level. It is also intended to give solutions to one of the problems in TBM Wacan,
which challenge the availability of the resources to creative class. Specifically, this
community service program is targeting children involved in the library and the library
administrator. The program is conducted in three phases, which are preparation,
implementation, and evaluation. Preparation is done by conducting survey in order to know
the actual situation in the field. The implementation is executed in three stages such as
training of creating and managing wall magazine, assisting and monitoring the process. At
the last phase, evaluation is done on each stages by collecting data on each process. The
result of the program indicated that the use of wall magazine is successfully improved their
writing and reading skill. In addition, the children also excited to manage the wall magazine.
Pada akhirnya dari proses diskusi dan pemanfaatan ini karena di tangan merekalah
simulasi tersebut, para peserta akan diajak TBM Wacan ini bisa menjadi maju.
untuk melakukan evaluasi diri dengan Perpustakaan umum ini memang didirikan
menganalisa kelebihan, kelemahan ataupun oleh dan untuk masyarakat. Selain itu,
kesulitan yang dihadapi. Sehingga para sasaran pengabdian masyarakat ini ditujukan
peserta mampu membandingkan dan kepada anak usia sekolah karena memang
memiliki gambaran model bahan yang sesuai pada pelaksanaannya, anak sekolah adalah
dengan kebutuhan mereka. elemen masyarakat yang aktif terlibat baik
Pendampingan diarahkan untuk dalam sirkulasi buku yang tersedia, maupun
mendampingi anak-anak usia sekolah dalam berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan
pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat yang diadakan oleh TBM Wacan.
(TBM) Wacan secara maksimal dengan
membuat majalah dinding. Dalam kegiatan HASIL DAN PEMBAHASAN
ini para peserta dan trainer saling berdiskusi Pelaksanaan program Ipteks bagi
mengenai materi yang akan ditampilakan di masyarakat ini diawali dengan Focused
majalah dinding. Selain itu, dalam tahap Group Discussion (FGD) pertama yang
pendampingan, trainer juga akan dihadiri oleh tim pengabdian dan tiga orang
mendampingi proses pengelolaan majalah mahasiswa. Dalam FGD pertama ini, tim
dinding tersebut. pengabdian dan mahasiswa bersama-sama
Monitoring dilakukan selama proses berdiskusi dan merencanakan materi yang
uji coba dengan tujuan jika ada beberapa hal akan diajarkan kepada siswa TBM Wacan
yang perlu dibenahi demi kesempurnaan pada pelatihan menulis konten majalah
penggunaan majalah dinding. Dalam tahap dinding. Materi yang disepakati adalah
ini, trainer akan melihat dan mengamati hasil deskripsi diri dengan tema “I’m Special”.
dari pelatihan dan pendampingan yang Materi tersebut dibagi menjadi empat
dilaksanakan sebelumnya. sub pembahasan, yaitu keluarga (family),
Pada dasarnya, sasaran kegiatan teman (friends), hobi (hobby), dan binatang
pengabdian masyarakat difokuskan pada dua peliharaan (pet). Keempat sub pembahasan
komponen yaitu pengelola TBM Wacan dan tersebut kemudian direncanakan untuk
anggota TBM Wacan. Pengelola TBM dibagikan ke tiap kelompok, sehingga tiap
Wacan menjadi salah satu sasaran kelompok mendapat satu sub pembahasan.
menggunakan bahan daur ulang, dengan pohon harapan tersebut, para siswa diminta
tujuan untuk memberi pemahaman tentang untuk mendekorasi pohon tersebut menjadi
pentingnya memanfaatkan bahan bekas layak pohon yang menarik.
pakai. Akan tetapi, untuk melengkapi Berdasarkan pemaparan tentang hasil
kekurangan bahan dekorasi dari bahan bekas pengabdian masyarakat di sub-bab
layak pakai, tim memutuskan untuk sebelumnya, dapat diketahui bahwa
menggunakan bahan-bahan baru. Setelah pengelola dan anggota Taman Bacaan
memutuskan bahan-bahan apa saja yang Masyarakat Wacan memiliki antusiasme
diperlukan, tim membagi tugas untuk yang tinggi terhadap keberadaan program ini.
membawa bahan-bahan tersebut. Mereka juga sangat senang dengan adanya
Pada pelaksanaan pelatihan ke dua, majalah dinding sebagai sesuatu yang baru
para siswa diminta untuk mengumpulkan yang hadir di TBM tersebut. Mereka sangat
tugas menulis teks baru di pelatihan pertama. apresiatif dengan adanya majalah dinding ini
Kemudian, siswa dibagi menjadi beberapa sebagai upaya meningkatkan literasi
kelompok sesuai dengan kelompok semula di masyarakat secara umum.
pelatihan pertama. Siswa diminta untuk Antusiasme yang tinggi ini dapat
menghias lembar kerja mereka. Setelah dikaitkan dengan apa yang diutarakan oleh
selesai menghias, mereka meletakkan lembar Oakleaf (2010), yaitu TBM mampu
kerja yang sudah terisi tersebut di majalah menciptakan hubungan erat antara siswa dan
dinding yang telah disediakan. Kemudian, perpustakaan karena mereka merasa
para siswa bersama-sama mendekorasi memiliki dan mengelola perpustakaan
majalah dinding didampingi oleh tim. Akan tersebut. Apabila dikaitakan dengan
tetapi, majalah dinding yang ada tidak bisa keberadaan majalah dinding di TBM Wacan,
menampung semua tulisan siswa sehingga majalah dinding dapat dirasakan oleh
diputuskan untuk meletakkan sebagian anggota TBM sebagai milik mereka. Hal ini
tulisan di “pohon harapan” dengan tujuan dikarenakan majalah dinding dapat dikatakan
memberikan kesempatan yang sama bagi sebagai media baca pula yang sejajar
siswa untuk menampilkan tulisan mereka posisinya dengan media-media baca lain
masing-masing. “Pohon harapan” ini yang ada di perpustakaan. Dengan adanya
disediakan oleh tim dari bahan daur ulang. rasa kepemilikan terhadap majalah dinding
Sebelum siswa meletakkan tulisan mereka di ini, antusiasme anggota TBM sangatlah baik
dan, sekaligus, literasi anggota TBM dapat asing bagi mereka, maka dapat dikategorikan
terbantu peningkatannya. bahwa tingkat literasi mereka berada di level
Menurut Kern (2000), dua di antara performative. Menurut Wells (dalam Sularso,
tujuh prinsip pendidikan literasi adalah 2015), level performative merupakan level di
literasi melibatkan refleksi dan refleksi diri, mana orang yang berada di dalamnya mampu
dan literasi melibatkan penggunaan bahasa. membaca, menulis, dan berbicara dengan
Dalam literasi melibatkan refleksi dan menggunakan bahasa. Dalam kaitannya
refleksi diri, penulis memikirkan bahasa yang dengan majalah dinding yang diadakan oleh
ada kaitannya dengan lingkungan dan dirinya program pengabdian ini di TBM Wacan,
sendiri. Dalam hal ini, program pengabdian dapat dikatakan bahwa ia melatih
di TBM Wacan ini berusaha untuk kemampuan membaca dan menulis anggota
menyentuh dunia dan diri para anggota TBM Wacan dalam bahasa Inggris.
dengan menentukan materi dan tema yang Dikatakan membaca karena ketika anggota
sesuai dengan dunia dan diri mereka sendiri, TBM menuliskan deskripsi diri, mereka
yaitu materi tentang deskripsi diri dan tema harus terlebih dahulu membaca lembar kerja
“I’m special”. Selain itu, program yang sudah sebagian disediakan oleh tim
pengabdian ini memanfaatkan prinsip literasi program pengabdian sebagai panduan bagi
melibatkan penggunaan bahasa. Dalam mereka untuk mengisi bagian yang rumpang.
program ini, anggota TBM dicoba untuk Selain itu, dikatakan menulis karena mereka
dirangsang kemampuan penggunaan bahasa menulis tentang deskripsi diri pada bagian
Inggrisnya dengan cara yang sederhana yang rumpang tersebut. Lebih lanjut, produk
seperti yang telah disebutkan sebelumya, mereka kemudian dipampang di majalah
yaitu melibatkan dunia dan diri mereka dinding yang akan dibaca oleh semua
sendiri dengan materi tentang deskripsi diri anggota TBM, yang hal ini merupakan
dan tema “I’m special”. Hal ini dilakukan kegiatan membaca untuk kedua kalinya
karena peningkatan kemampuan penggunaan setelah aktivitas membaca sebelumnya. Jadi,
bahasa Inggris sangat anggota TBM perlukan pengadaan majalah dinding ini sangat
sebagai pengetahuan tambahan bagi mereka. melatih kemampuan membaca dan menulis
Mengingat anggota TBM merupakan mereka dalam bahasa Inggris.
kategori anak-anak dengan rentang usia 7-12
tahun dan bahasa Inggris merupakan bahasa
Abstrak
Abstract
It is a great task for educators to prepare students for globalised world. For the purpose to expose
students with global issues such as social justice, development and sustainability, academics have
moved the boundaries of learning from the classroom with service learning. International internship,
in this present study, is an opportunity to conduct service learning in a broader context. This paper
presents a description and evaluation of an authentic form of service learning through International
Internship managed by Faculty of Teacher Training and Education, University of Muhammadiyah
Malang. In detail, the study is intended to examine the challenges faced by the interns abroad and
identify the possible solutions for each challenge during the implementation of the program.
Executed with qualitative method, the data will be collected from 10 English department students
who have involved in the 2015 International Internship in Thailand. The result, in accordance to
that, was analyzed through questionnaire and interview that reflects the students’ perspectives about
the program. The findings revealed that the challenges experienced by the interns are regarding visa,
sickness, language, food, religion, teaching, social and data mining.
course content and their academic and civic experienced. Semi-structured interview was
engagement (Bringle & Hatcher, 2011). employed in the study to have a clear
In University of Muhammadiyah description from research subjects.
Malang, particularly in Faculty of Teacher
Training and Education, internship program is RESEARCH FINDINGS
designed as the opportunity for students to There are eight challenges in the
experience service learning. The internship implementation of International Internship
program is conducted in the home country and 2015 administered by Faculty of Teacher
abroad with different approach. The overseas Training and Education. The challenges were
program, in addition, is implemented since elaborated as follows
2015 to expose the students with international Visa was granted only for two weeks
atmosphere. As the program was conducted
overseas, visa is an important document for
RESEARCH METHOD the interns to join the program. In this case, all
This research employed qualitative of them were granted only two weeks to stay
method. In addition, descriptive study is within the country because they traveled from
chosen as the research is intended to depict Kuala Lumpur by train. The reason why they
the authentic implementation of 2015 chose this was because they want to travel at
International Internship program. the cheapest cost. They did not know that this
The research collected the data from would affect their visa. In Thailand especially
students who have participated in 2015 the cities where they run the program, visa is
International Internship program administered regularly checked by officials the cities are
by Faculty of Teacher Training and conflict zones. The following excerpt support
Education. the idea
This present study used two research ‘I had only 2 weeks visa and I did not
instruments. The first, questionnaire will be know that until the officials at the border
employed in order to identify challenges in told me so. It was shocking and
various perspectives. Secondly, interview will worrying, because the internship
be conducted as one of instrument for the program supposed to run for a month
purpose to gain further information about
challenges in internship program they have
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
187
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
long. In South Thailand, visa is checked really familiar with Malay and they had to
frequently in the border.’ struggle to communicate with locals. They
mentioned in the interview
1. Sickness ‘It was hard to talk to the local people in
Interns also faced obstacle regarding the same language. I talked in English
with health during the International internship but they do not really understand, they
2015 which was conducted in some cities in said in Thai but I could not understand.
Thailand. Three interns who had the learning When they use Malay, I can understand
experience in Thailand mentioned that they a bit.’
had to deal with different climate, as it was 3. Food
hot. Some students do not see this as a The fourth challenge mentioned by
challenge, but there are students who got sick interns is regarding the food. Deeply
during the process because they were elaborated in the interview, they stated that
dehydrated. They mentioned in the interview they had a problem in eating the food served
‘It was very hot in Thailand, so I got by the host. Thai cuisine which is mainly sour
dehydrated and dizzy.’ and spicy is a completely a new taste for some
2. Language barrier interns. They had a problem with this at the
Interns involved in international beginning because they do not use to eat the
program 2015 stated that they experienced type of dish. They mentioned in the interview
issue regarding language. English as ‘I need to eat sour and spicy food
International language was spoken only with everyday. I did not like it, it makes my
certain people like teacher particularly tummy ache.’
English teacher, and principal. Language 4. Religious issue
becomes matter in the International Intership There are three challenges faced by
2015 because interns find difficulties to interns regarding religious activity. The first
interact with locals using the same language. challenge that stated by interns in regards to
People in some parts in Thailand use Thai religion is they are demanded to pray and cite
language, and some use Malay. Although Al Qur’an together. They were asked by the
Bahasa Indonesia is similar to Malay, but host to do these in an Islamic boarding house,
interns participated in the program do not which they lived in. The interns tried to accept
this as one of the routines they have in the English. The teaching issue that they face
program. One of the interns admitted occurred in two points teaching schedule and
‘I was asked to pray together and then the teaching materials. First, teaching
recite Al Qur’an afterwards at the schedule becomes the issue because the
mosque. It was hard at the beginning interns expected that they have their teaching
because I do not used to do this as my practice soon after they arrived in Thailand. In
habit.’ reality, it took two weeks for the interns to
The second challenge in this field is have the practice teaching. It was because the
concerning the praying time. In another part of school was in holiday and the school started
Thailand, the interns mentioned that it was two weeks later. In order to handle the issue,
difficult to know the praying time. This is interns tried to spend their time knowing the
because Islam in this area is a minority, so school. They explored the school to know the
there are only few mosques, which are far school culture well. In addition, they spent the
from the place they lived. The view is two weeks helping the school in
highlighted in the following excerpt: administrative matters. At that time, the
‘I did not know when should I pray school ran a workshop for teachers and the
because the place where I lived was far interns helped them to organize the event.
from mosque.’ They mentioned in the interview
Third, it was difficult to find halal ‘We came not at the perfect time, since
food, which challenged them to find places to it was holiday. So we spent two weeks
eat out. The food served on the street is not to explore the place and to know the
always halal, so it worried them. One of the people. We were requested to assist the
interns commented school committee to run a workshop for
‘To find halal food when we are outside teachers.’
could be tricky, as not all of the food is The second issue that the interns have
halal, so we need to be careful.’ is the teaching materials that need to be
5. Teaching problem adjusted. They mentioned that they taught
In international internship conducted English and Bahasa Indonesia for the students.
in 2015, interns are required to teach in Thai Although they have prepared the materials
schools, teaching Bahasa Indonesia and they need to deliver the lesson, the adjustment
needed was beyond their expectations. For required them to gain data from the school. In
example, interns need to use sign language to this case, data that they got was written in Thai
communicate with students, which makes the language, and some of them were written in
language classroom less effective. In addition Thai letters, which complicate the process.
to that, the interns also faced difficulties to set They mentioned in the interview
up materials that the students can understand ‘It was shocking to know that
because their language skill level is low. One documents from the school that we need
of the interns commented for the report is written in Thai letters.
‘I found difficulties in selecting We could not even read them.’
appropriate materials for my students.
Although I have prepared the materials CONCLUSION
from home, the challenge is to match the International internship is believed to
material with the students’ level.’ bring positive advantages for students in
6. Social issue many elements. As reported by Holsaple
The next problem that interns faced 2012, interns engaged in internship
during the implementation of International program would be more tolerant in the
Internship 2015 was regarding social, society, especially when they had to deal
particularly their relation with their peers. One with differences. In international program,
of the interns mentioned that she had a internship conducted by students would face
personal problem with her friend in the same some obstacles, which was resulted from
group, so they could not get along together different things occurred in different setting.
well. She added The analysis indicated that students face
‘I had a problem with my roommate and difficulties in many aspects including visa,
it was personal problem. I did not know social, cultural, religious and student’s
why exactly, but I could not be friend responsibilities. The present study is quite
like who I used to be.’ similar with the result of Rusu, Copaci, and
7. Data mining Soos (2015) who particularly highlighted
The other issue that is faced by the changes of attitudes, skills and efficacy.
interns is regarding the students’ The obstacles they faced in the internship have
responsibility to write a report in which transformed their attitudes, skills and efficacy
so that they become more adaptable person International Internship need to be aware of
with multi skills they need in the real life. In the challenge experienced by interns in the
other words, Gonzalez-Carriedo and Nava destination country in order to limit the
(2017) reported that the International ineffectiveness of the program.
exposure to bring transformation to the
students particularly to be open and global REFERENCES
minded. Bringle, R. G., & Hatcher, J. A. (2011).
Interestingly, lesson learned from the International Service Learning. In R.
G. Bringle, J. A. Hatcher & S. G. Jones
implementation of International Internship in (Eds.), Interntaional Service
2015 is flexibility particularly when interns Learning. Sterling: Stylus Publishing.
Abstrak
Kontroversi tentang kebutuhan siswa dalam menggunakan rubrik penilaian menjadi
tantangan dalam pendidikan saat ini. Karena jumlah penelitian yang berfokus pada
bidang ini terbatas, peneliti menyelidiki bagaimana pendapat 27 siswa yang berada di
kelas Writing II pada tiga situasi yang berbeda yakni ketika: 1) tidak memiliki rubrik
penilaian, 2) membuat rubrik penilaian dan 3) memiliki rubrik penilaian yang dibuat
oleh guru sebelum membuat karangan. Selain itu, penelitian ini mengidentifikasi
situasi mana yang mereka anggap paling banyak dan paling tidak diinginkan. Setelah
melakukan survei, observasi dan juga sesi wawancara, peneliti menemukan bahwa
kebanyakan siswa merasa cemas saat mereka tidak mengetahui dengan baik bagaimana
guru menilai pekerjaan mereka. Sementara itu, mereka merasa lebih baik saat mereka
terlibat dalam membuat rubrik penilaian dan diberi rubrik penilaian buatan guru. Selain
itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa saat diberi rubrik penilaian buatan
guru merupakan situasi terbaik dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa
sementara situasi yang paling tidak diinginkan adalah ketika para siswa tidak
mengetahui bagaimana pekerjaan mereka akan dinilai.
Abstract
The controversial about the students’ need in using scoring rubriks becomes the
challenge in education today. Due to the fact that the number of studies focusing on
this area is limited, the researcher investigated how 27 students taking Writing II class
perceived three different situations: having no scoring rubrik, generating scoring
rubrik and having teacher-made scoring rubrik prior to the writing assignments.
Additionally, this research explored which situation they think as the most and the least
desired. After conducting open ended survey, observations and also interview session,
the researcher found that most students felt anxious when they were not well-informed
about how the teacher assessed their work. Meanwhile, they feel better when they were
involved in making scoring rubrik and given teacher-made scoring rubrik. Moreover,
the results also indicated that having teacher-made scoring rubrik to be the best
situation in improving the students’ writing skill while the weakest situation was when
the students did not know how their work will be graded.
analitic. Holistic scoring rubrik, adalah ini mampu membuat siswa memahami
teknik penskoran yang bertujuan untuk harapan guru, merefleksikan kinerja
menilai properti dengan skor sesuai produksi lisan mereka, dan
dengan provisi yang ditentukan, dan membenarkan nilai yang diberikan
menentukan tingkat kinerja yang kepada mereka oleh guru. Hal serupa
berbeda secara dangkal. juga disimpulkan oleh Phan & Phuong
Sedangkan analytic scoring (2017), bahwa siswa memiliki persepsi
rubrik, adalah teknik penskoran yang positif terhadap penggunaan Rubrik
difokuskan untuk menilai tugas-tugas Analitik untuk penilaian diri mereka
essay yang pertanyaannya lebih bersifat sendiri (self-assessment).
tertutup, terbatas (restricted response
question) dan dapat dirinci dengan detil METODE PENELITIAN
sehingga penentuan benar salah relatif Merujuk pada rumusan masalah
mudah ditentukan (Sutardi, 2012). yang telah disebutkan sebelumnya,
b.Persepsi Siswa Terhadap penelitian ini bertujuan untuk menggali
Penggunaan Rubrik Penilaian informasi tentang persepsi mahasiswa
Terdapat beberapa penelitian terhadap 3 situasi yang berbeda terkait
tentang persepsi siswa dalam dengan penggunaan rubrik penilaian dan
penggunaan rubrik penilaian di kelas juga guna mengetahui pilihan
yang telah dilakukan sebelumnya. Yang mahasiswa terhadap situasi mana yang
pertama yakni penelitian kualitatif yang paling membantu dan tidak membantu
dilakukan oleh Andrade & Du (2005) mereka untuk meningkatkan kualitas
yang berjudul ”Student Perspectives on kinerja mereka. Selain itu, data yang
Rubrik-Referenced Assessment”. Dalam akan dihasilkan dari penelitian ini yaitu
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berupa uraian informasi. Guna
penggunaan rubrik penilaian mampu menjawab seluruh rumusan masalah
membantu siswa untuk, menghasilkan tersebut, penelitian ini menggunakan
karya yang lebih berkualitas sehingga desain penelitian kualitatif.
mampu mendapatkan nilai yang lebih Adapun yang menjadi responden
baik, dan mengurangi rasa cemas dari penelitian ini yakni 27 mahasiswa
terhadap hasil pekerjaan mereka. yang menempuh mata kuliah Writing 2
Sedangkan pada tahun 2013, Marie Lim Kelas A Program Studi Pendidikan
menemukan bahwa penggunaan rubrik bahasa Inggris Universitas
tentang apa yang harus dilakukan untuk apa yang mereka rasakan ketika
mencapai harapan. dilibatkan dalam pembuatan scoring
5. Situasi yang Membuat Siswa Tidak rubrik dan juga ketika melakukan peer
Nyaman assessment dengan menggunakan rubrik
Dalam menjawab pertanyaan penilaian yang dibuat oleh dosen ketika
terakhir, sebagian besar mahasiswa sebelum dosen meminta mereka untuk
yakni 19 orang sepakat untuk memilih membuat karangan. Meski demikian,
situasi yang pertama sebagai situasi mayoritas para mahasiswa tersebut
yang paling tidak membantu mereka menunjukkan antusias yang positif
untuk meningkatkan kualitas karangan ketika mereka sudah mengetahui
mereka. Sedang mahasiswa yang bagaimana panduan dalam menilai karya
lainnya yakni 2 orang memilih situasi mereka. Selanjutnya, berdasarkan hasil
kedua, 4 orang memilih situasi ketiga survey bisa disimpulkan bahwa situasi
yang 2 orang lagi merasa bingung. yang pertama dimana mahasiswa tidak
Andrade & Du (2005) menemukan fakta mempunyai gambaran sama sekali
bahwa rubrik diperlukan agar tentang bagaimana dosen menilai karya
mahasiswa tahu apa yang diharapkan. mereka merupakan situasi yang paling
Ditambah lagi, mahasiswa diibaratkan membuat mahasiswa tidak nyamn.
seakan-akan harus bermain tebak- Sedangkan situasi yang ketiga dimana
tebakan (tentang berapa nilai yang mahasiswa dilibatkan dalam proses peer
mereka peroleh) saat para guru tidak assessment dengan menggunakan rubrik
memberikan rubrik atau semacam penilaian yang dibuat oleh dosen
pedoman untuk sebuah tugas. menjadi situasi terfavorit. Hal ini karena
mahasiswa merasa sudah mengetahui
KESIMPULAN DAN SARAN apa yang diinginkan oleh dosen yang
Berdasarkan hasil penelitian dan bersangkutan.
pembahasan di atas, dapat disimpulkan Selanjutnya, peneliti berharap
bahwa sebagian besar mahasiswa jika peneliti selanjutnya mampu
merasa cemas dan khawatir akan melakukan penelitian serupa di bidang
kualitas dan nilai yang akan mereka dan skill yang berbeda. Selain itu,
dapat atas hasil kinerja mereka. peneliti juga menyarankan untuk
Sementara itu, terdapat perbedaan yang melibatkan subjek penelitian yang lebih
sangat tipis ketika disinggung mengenai banyak lagi jumlahnya dan dari rumpun
ewFile/27152/27835 metodologi.html
Sutardi, D. (2012). Penilaian Pendidikan Yoshina, J. M., & Harada, V. H. (2007).
Dodo Sutardi : Penilaian Involving Students in
Hasil Belajar Metodologi Learning through Rubrics.
Penelitian. Retrieved Library Media Connection,
September 1, 2017, from 25(5), 10–14.
http://pengukuranpendidika https://doi.org/http://dx.doi.
n.blogspot.co.id/2012/09/pe org/Article
nilaian-hasil-belajar-
Abstrak
Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan humanistik
yang terdapat di desa Datinawong dusun Tegalrejo. Dengan harapan bahwa pendidikan
humanistik manusia sadar dan tahu posisinya sebagai khalifah fil ardli. Pentingnya
mengetahui pendidikan humanistik sebagai upaya menjadikan manusia unggul, manusia
mengetahui keberadaan dirinya yang akan membawa dalam kehidupan masyarakat
modern, masyarakat pluralis, umat Islam berusaha menemukan, membina dan memperkuat
identitasnya sebagai umat terbaik di dunia. Peneliti menggunakan metode kualitatif
deskriptif, dengan pencarian fakta dan ketepatan interpretasi. Data dalam penelitian ini
merupakan data dari pengamatan peneliti terhadap nilai-nilai pendidikan humanistik di
dusun Tegalrejo. Sumber data diperoleh dari dokumentasi dan informan. Adapun teknik
pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan wawancara. Peneliti mencoba
mengkaji bagaimana pendidikan humanistik yang sudah diterapkan masyarakat Desa
Tegalrejo Datinawong Kec. Babat Lamongan. Dalam era mutaakhir saat ini pendidikan
humanistik sangat dibutuhkan untuk mewujudkan masyarakat yang humanis. Terdapat
catatan penting yang dihasilkan peneliti saat melakukan penelitian di lapangan, sebagai
berikut : (1) Mengembangkan dan menumbuhkan nilai positif di masyarakat dusun
Tegalrejo, (2) Mengajarkan pesan moral kepada manusia terutama pemimpin, (3)
Mendorong untuk bekerja keras demi kepentingan dirinya dan kepentingan bersama, (4)
Memperkukuh dan menumbuhkembangkan karakter pribadi, identitas dan ketahanan
bangsa yang tangguh, dan kuat.
Kata Kunci : pendidikan dan humanistik
Abstract
The purpose of this research is to describe the values of humanistic education in a
neighboring village hamlet Datinawong Tegalrejo. With the hope that the human
humanistic education conscious and knows his position as caliph filardli.Knowing the
importance of humanistic education in an effort to make a superior man, the man knows
where he'll bring in the life of modern society, a pluralistic society, Muslims trying to
discover, develop and strengthen its identity as the best race in the world. Researchers
used descriptive qualitative method, by finding the facts and accuracy of interpretation.
The data in this study is the observation data from the researcher to the values of
humanistic education in the hamlet Tegalrejo. Sources of data obtained from
documentation and informants. The data collection techniques do with documentation and
interviews. Researchers are examining how the humanistic education that has been applied
to people Tegalrejo Datinawong district. Babat Lamongan. In the current era mutaakhir
humanistic education is needed to realize the humane society. There is an important note
produced researchers are currently conducting research in the field, as follows: (1)
Develop and foster positive values in society hamlet Tegalrejo, (2) To teach a moral
message to humans, especially leaders, (3) Encourage to work hard for the sake of himself
and common interest, (4) Strengthen and develop personal character, identity and
resilience of the nation is powerful, and robust.
Keywords : education and humanistic
Abstrak
Warrant adalah dasar pikir yang digunakan seseorang dalam argumentasinya untuk menghasilkan
klaim. Argumentasi merupakan bentuk komunikasi matematika yang digunakan untuk
meyakinkan diri sendiri dan orang lain tentang kebenaran pernyataan yang telah dibuat.
Argumentasi akan dibahas berdasarkan komponen argumentasi Toulmin yang terdiri dari data,
warrant, claim dan rebuttal. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi karakteristik warrant dalam
argumentasi matematis ketika siswa berusaha menghasilkan counter example. Penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk mengarakteristikan warrant dalam argumentasi
mahasiswa ketika menghasilkan counter example. Selama menyelesaikan masalah, peneliti
merekam, mengobservasi dan mencatat semua perilaku termasuk think aloud siswa. Siswa
kemudian diwawancarai secara individu untuk menjelaskan proses berpikirnya ketika
mengonstruksi bukti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warrant induktif dapat menghasilkan
klaim yang benar. Warrant dapat dikelompokan menjadi warrant yang bersifat lemah dan warrant
yang bersifat kuat.
Abstract
Warrant is the basis of thought used someone ito generate claims. Argumentation is
mathematical form of communication used to convince ourselves and others about the truth of the
statements that have been made. Arguments will be discussed based on components consisting of
a Toulmin argument data, warrant, claim and rebuttal. This study aims to explore the
characteristics of the warrant in a mathematical argument when students attempted to produce a
counter example. This research is a descriptive qualitative research for characterize warrant in
the students ' argument when generating a counter example. For resolve the problem, the
researchers record, observing and noting all the behaviors include think aloud of students.
Students are then interviewed individually to explain his thinking process when mengonstruksi
evidence. The results showed that the warrant can generate inductive claims are true. Warrant
can be grouped into a warrant that is weak and warrant that is strong.
benar, dan (3) mempresentasekan argumen logic” dengan tujuan untuk menekankan
yang diperoleh: meyakinkan pendengar atau perbedaannya dari logika formal. Skema
pembaca tentang kesimpulannya, Toulmin terdiri dari 6 komponen, yaitu yaitu
menjelaskan mengapa kesimpulan tersebut Claim/Conclusion (C), Data (D), Warrant
benar serta mendemonstrasikan validitas (W), Backing (B), Modal Qualifier (Q) dan
argumen Rebuttal (R).
Bell (dalam De Villers,1990) Claim (C) yakni pernyataan atau
menjelaskan lima tujuan utama pembuktian kesimpulan yang dibuat berdasarkan data,
dan argumentasi, yaitu (1) memverifikasi: Data (D) adalah ‘fondasi’ argumen
menentukan kebenaran pernyataan, (2) didasarkan, fakta-fakta yang relevan dengan
menjelaskan: memberikan pengertian klaim. Warrant (W) seperti ‘jembatan’ yang
mengapa pernyataan benar, (3) sistematisasi: menghubungkan data dan klaim dan menjadi
menyusun hasil dalam system deduktif, (4) dasar pikir atau alasan yang digunakan untuk
penemuan: menemukan hasil baru dan (5) menghasilkan kesimpulan. Warrant dapat
komunikasi: menyebarkan pengetahuan berbentuk: rumus, definisi, aksioma atau
matematika. Pedemonte (2007) menjelaskan teorema maupun membuat analogi, gambar
tiga fungsi karakteristik umum dalam atau diagram dan grafik. Warrant diperkuat
argumentasi dan pembuktian matematis, oleh backing (B) yang merupakan bukti-bukti
yaitu: (1) sebagai justifikasi rasional, (2) lanjut atau alasan tambahan yang dibutuhkan.
berfungsi untuk meyakinkan, (3) ditujukan Rebuttal (R) adalah pernyataan yang
untuk banyak pendengar (universal membantah kesimpulan yang dihasilkan jika
audience), yaitu komunitas matematik, kelas, kondisi tidak dipenuhi.
guru dan teman diskusinya. Inglis, Mejia-Ramos dan Simpson
Argumentasi Toulmin (2007) mengemukakan bahwa dalam
Toulmin (1958) mengemukakan suatu memvalidasi sebuah pernyataan matematik,
pendekatan untuk menganalisis argumentasi seseorang dapat menggunakan tiga jenis
berawal dari logika formal. Dia kurang warrant yakni: warrant induktif yaitu warrant
tertarik dengan validitas argumen logis dan yang didasarkan pada interpretasi konsep
lebih kuatir tentang konten dan struktur matematika secara konkrit berupa
semantic. Inilah cara menganalisis representase visual seperti gambar, grafik
argumentasi yang dikenal sebagai “informal atau representase ilustratif lainnya termasuk
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
216
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Bromley, D.B. (1986). The case-study Hoffkamp, A., Schnieder, J. & Paravicini, W.
method in psychology and related (2011). Mathematical Enculturation
disclipines. Chichester. John Wiey – Argumentation And Proof At The
& Sons Transition From School To
Burton, L. (2004). Mathematicians as University
Enquirers. Learning about Learning Inglis, M., Ramos M. & Simpson, (2007).
Mathematics. Dordecht, Kluwer Modelling Mathematical
Chen, Y.T., dan Wang, J. H. (2016). Argumentation: The Importance of
Analyzing with Posner’s Conceptual Qualification. Educational Studies
Change Model and Toulmin’s Model in Mathematics, 66(1), 3-21.
of Argumentative Demonstration in Knipping, Ch. (2002). Proof and proving
Senior High School Students’ processes: Teaching Geometry in
Mathematic Learning. International France and Germany. In H.-G.
Journal of Information and Weigand (Ed.), Developments in
Education Technology, Vol. 6, No. 6, Mathematics Education in German-
June 2016 Speaking Countries. Selected Papers
de Villiers, M. (1990). The Role and From the Annual Conference on
Function of Proof in Mathematics. Didactics of Mathematics, Bern
Pythagoras 24: 17-24 1999 (pp. 44–54). Hildesheim:
Douek, N. (1999). Some Remark About Franzbecker Verlag.
Argumentation and Mathematical Knipping, Ch. (2003). Argumentation
Proof and Their Educational Structures in Classroom Proving
Implication. European Research in Situations. European Research in
Mathematics Education I: Group 1 Mathematics Education III
Duval. (2007). Struktur Argumentasi. Krummheuer, G. (1995). The Ethnography of
Educational Studies in Mathematic, Argumentation. In: P. Cobb und H.
22, 233-261 Bauersfeld (Ed.), The Emergence of
Ginsburg, H. (1981). The Clinical Interview Mathematical Meaning: Interaction
in Psychological Research on in Classroom Cultures. Hillsdale,
Mathematical Thinking: Aims, NJ.: Lawrence Erlbaum Associates,
Rationales, Techniques. For the 229-269
Learning of Mathematics 1 (1), 4-11 National Council of Teacher of Mathematics.
Hanna, G., & de Villiers, M. (2012). Proof (2000). Principles and Standards for
and Proving in Mathematics School Mathematics
Education: The 19th ICMI Study. Pablo, J., Ramos, M., and Inglis,M. (2008).
Dordrecht, Netherlands: Springer. What are the argumentative activities
Harel, G. (2008). DNR perspective on associated with proof? Joubert, M.
mathematics curriculum and (Ed.) Proceedings of the British
instruction, Part I: focus on proving. Society for Research into Learning
ZDM Mathematics Education, Mathematics 28(2) June 2008
40:487–500. DOI 10.1007/s11858- Pedemonte, B. (2002). Relation Between
008-0104-1 Argumentation and Proof in
Hitchcock D., & Verheij, B. (2006). Arguing Mathematics: Cognitive Unity or
on the Toulmin Model: New Essays Break? In: Proceedings of the 2nd
in Argument analysis and Evaluation Conference of the European Society
(p.1-23), Springer.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
221
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
1)
Universitas Islam Darul ‘Ulum (UNISDA) Lamongan
Email: irmayani@unisda.ac.id
2)
Universitas Islam Darul ‘Ulum (UNISDA) Lamongan
Email: daniarsofeny@unisda.ac.id
Abstrak
Penelitian ini meneliti persepsi siswa terhadap tutur guru Bahasa Inggris. Ini bertujuan untuk
mengetahui jenis dan dampak pembicaraan guru yang digunakan oleh guru Bahasa Inggris terhadap
proses belajar mengajar Bahasa Inggris. Kemudian, harapan siswa akan tutur guru Bahasa Inggris
yang ideal juga penting untuk diselidiki agar bisa melakukan yang lebih baik di masa depan. Data
dikumpulkan dari wawancara 16 siswa dari seluruh program yang tercatat dan kemudian
ditranskripsikan. Data tambahan tentang jenis pembicaraan guru yang digunakan oleh guru Bahasa
Inggris diambil dari observasi kelas. Karena penelitian ini mengeksplorasi persepsi siswa yang
berasal dari pengalaman siswa, pendekatan kualitatif dianggap sebagai desain penelitian yang tepat.
Hasil penelitian ini disajikan secara deskriptif untuk mengungkap persepsi siswa secara
komprehensif. Ditemukan bahwa dalam memberi pertanyaan, siswa lebih memilih pertanyaan
referensial untuk pertanyaan ‘display’. Padahal, guru lebih sering menggunakan pertanyaan
‘display’ daripada pertanyaan referensial untuk memprakarsai siswa. Dengan cara memberi umpan
balik, ketika siswa menghasilkan jawaban yang salah atau tidak, guru biasanya menggunakan
informasi untuk mengikutinya. Namun, siswa lebih suka didorong oleh guru. Saat siswa
menghasilkan jawaban yang benar, mereka tetap memilih untuk diringkas, bukan sekadar memuji.
Abstract
The present study investigates on students’ perception toward English teacher talk. It aims to know
what the kinds and the impacts of teacher talk used by English teacher to English teaching learning
process. Then, the students’ expectation of an ideal English teacher talk is also important to be
investigated in order to conduct a better one in the future. The data is collected from interview of
16 students of any programs which is recorded and then transcribed. The additional data about
kind of teacher talk that used by English teacher is taken from classroom observation. Since this
research explores the students’ perceptions which come from the students’ experience, qualitative
approach is considered as an appropriate research design. The result of this research is presented
descriptively in order to reveal the students’ perception comprehensively. It was found that in
giving question, students prefer referential question to display question. In fact, teacher more often
used display question than referential question to initiate students. In ways of giving feedback,
when students produce incorrect or no answer, teacher usually used informing to follow them up.
However, students prefer to be encouraged by the teacher. When students produce correct answer,
they still prefer to be summarized, rather than being just simply praising.
are expected to increase the quality of teacher students’ perspectives toward the teacher talk
talk in the classroom interaction. in the English classroom.
However, in fact, there are many Based on the background of study
teachers in EFL classroom who lack to close above, some purposes of the present study can
pay attention to their talk during the classroom be identified as follows:
interaction. Many of them more often ask the 1. How are the students’ perceptions about
question just to check the students kinds of English teacher talk?
understanding of the lesson, but not to guide 2. What kinds of teacher talk are used by
the students to have opportunities using the teacher in English classroom?
target language practically. Giving 3. What are the impacts of students’
inappropriate feedback also happened so that perception toward English teacher talk in
make the students fear to use the target teaching learning process?
language. This phenomenon often occurs in 4. What are the students’ expectations about
most of English as a foreign language, an ideal English teacher talk?
included Indonesia.
For senior high school students, THEORETICAL REVIEW
English should not only be knowledge but also Adediwura and Tayo (2007:165-167)
be communicative language during the in their academic journal elaborate the
classroom interaction. With their skill in theories of perception by taking some experts’
English, teacher should give more opportunity explanation. First, they take the theories as
to them to use their target language in the postulated by Allport (1966) who defines
classroom interaction. So that, the English perception as the way people judge or evaluate
teachers have more challenges to create their others. The second, Eggen and Kauchak
talk in more variations to invite the students theories (2001) see perception from the
actively using the target language. From that cognitive dimension as the process by which
perspective, the English teachers in Senior people attach meaning to experiences. It
High School are assumed to understand more means that the perception comes after people
to manage their talk in English classroom attend to certain stimuli in their sensory
interaction. Understanding the students’ need memories. However, a perception influences
is also required. Therefore, the writer is the information that enters working memory.
interested in understanding how are the This theory is strengthened by the next
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
225
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
statement from Glover et al. (1990). They language teaching, Teacher Talk has own
state that background knowledge in the form features in that both the content and the
of schemas affects perception and subsequent medium are the target language. The language
learning. Even, research findings have employed by teachers in language classes is
verified that background knowledge resulting served as the source of input of language
from experience strongly influence knowledge, and also use to instruct language
perception. Finally, Baron and Byrne (1991) communication and organize classroom
explain it as the process through which people activities.
attempt to understand other persons and In the process interaction between
attempt to obtain information about the teacher and students, there are two kinds of
temporary causes of others’ behavior, for teacher talk, i.e. giving question and giving
example, the emotions or feelings. Students’ feedback to students’ responses (Richard,
perception according to McGoldrick and 1994:182).
Caffrey (2009, cited in Akande, 2009: 32), can a. Question
be understood as the students’ ability to justify Question is a request for information and it is
their own opinions and distinguish it from commonest and most straightforward way to
research being presented in the class. make student to talk according classroom
Students’ perception of teachers’ knowledge observation (Yanfen & Yuqin, 2010:79).
of subject matter, attitudes to work and Questioning is one of the most common
teaching skills is absolutely dependent on the techniques used by the teachers. In some
fact that they have been taught by the teachers classroom over half of class time is taken up
under evaluation and are familiar with them. with question-answer exchange (Gall, 1984
cited in Richard & Lockhart, 1994:185). By
Review of Teacher Talk asking questions to students, it can motivate
1. Kind of Teacher Talk and stimulus them to active during teaching
Teacher talk is the language in the classroom learning process. Chaudron argues
that take up the major portion of class time (1988:127), teachers’ question behavior has
employed to give direction, explain activities been examined in a few second or foreign
and check students’ understanding (Sinclair & language studies concern with the extent to
Brazil, 1995 cited in Yanfen & Yuqin, which teachers’ questions might facilitate
2010:77). As an indispensable part of foreign either target language production or correct
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
226
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
The teacher acts as facilitator of learning, most appropriate one in exploring kind of
approaching the group when necessary. In teacher talk, students’ perceptions and the
addition to social advantages, cooperative impact both of them in English teaching
learning results in greater academic learning process. In addition, the problems
achievements when compared with frontal which observed in this research were not
teaching. However, cooperative learning is definite, holistic, and dynamic. A list of
used for implementing a communicative numbers would not be adequate enough to
approach to teaching English for non-native represent it. It needs a deep analysis to find
speaker. hidden reason and meaning behind the
Four major features characterized Teacher problems.
Talk in cooperative learning classroom: In accordance with the use of
1) Teachers speak little. qualitative research, the analysis approach of
2) Teachers provide broad questions to this research depends on the descriptive one, a
challenge thinking. research that describes phenomenon, facts,
3) Teachers assist students with the learning and events of individual or groups
task rather than providing error correction. systematically and accurately (Zuriah, 2007:
4) Teachers give few commands, imposing 47).
less disciplinary control. Data collection is considered as the
most prominent step in a research due to the
RESEARCH METHODOLOGY fact that the main purpose of conducting a
This research is conducted to reveal research is to obtain needed data. In a
students’ perception toward English teacher qualitative research, data can be taken from
talk that occurred in English classroom archival documents, written or oral
interaction. Moreover, the present research expressions of people or their behavior, etc
also gave explanation about the impact of (Moleong, 2010:157). Thus, the methods that
teachers’ talk in English teaching learning were utilized in the process of gathering the
process. The perception itself needs to be research data could be categorized as follow.
presented comprehensively in order to get a. Interview
deep explanations of the real condition. For The kind of interview that used in
this reason, the writer applies descriptive collecting the data was a semi-structured
qualitative study as the research design as the interview. Through this kind of interview, the
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
229
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
interviewees were expected to express their recording (VTR) was used to record the
opinions and ideas so the issue could be information. Besides, note taking technique
explored more openly. The interviewees of was also used. The advantage by using
this research were the third year students of videotape was providing an opportunity for
language class in SMA Negeri Sekaran in the informant to share directly his or her reality
academic year of 2015/2016. There were and creative in that it captures attention
sixteenth students who should answer the visually.
same questions from all classes. Those FINDING AND DISCUSSION
students consisted of 10 females and 6 males. 1. Students’ perception
The researcher used mobile phone as Based on the interview conducted by
instrument to record the data from the researcher, students had many kinds of
interviewees. Note taking technique also used perception toward their English teacher talk.
as other instrument to get addition information Either when their teacher gave question or
during the interview. feedback to them.
After the data had been collected, the a. Students perception toward teachers’
researcher grouped the students’ perception question
into students’ opinion and students’ The researcher found that 16 students had
preference toward their English teacher talk. different perception about the question type
Every student who chosen one kind of teacher that usually used by their English teacher.
talk were calculated with total of students, so Based on the students’ preferences, there was
there were found percentage in every kind of found that 10 students (62.5%) preferred
teacher talk. referential question to display question (6
b. Observation students, 37.5%).
The researcher calculated the 1) Referential Question
percentage of every kind of teacher talk based The students stated that when the teacher
on the frequencies of each teacher talk then invited them having an argument, they felt
divided with total of the teacher’s question or more challenging and could think more.
teacher’s feedback. Although, they faced difficulty to arrange the
The researcher used recording and sentences and choose the suitable vocabulary,
note taking as the technique in collecting they felt challenged to use their English.
data during the observation. Videotape When they were stimulated to argue, they said
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
230
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
that they could express everything in their preferred summarizing from the teacher to
mind, such as ideas, opinion and knowledge. praising (7 students, 43.75%).
However, some students considered a) Praising
that referential question was difficult question According to students’ statement, praising
to be answered. They should think harder, was kind of positive appreciation that should
thinking about how arrange the sentences, be given by teacher to their students,
how to choose appropriate vocabularies and especially in language class. They assumed
how to pronounce well in a long sentences. that praising could prove teachers’ respect to
This question also made them nervous to their existence. Some of them also felt proud
answer. As the result, they could not find the of their self and then motivated to answer
words in their mind and became speechless. continuously.
b. Students’ Perceptions toward English 2. Kind of Teacher’s Talk Used by English
teachers’ feedback Teacher
Teacher talk in the feedback move is relatively a. Teachers’ Question
important, since it is not only a summary Based on the students’ opinion, 10 students
about the interaction, but also effects students’ said that in conversation class, teacher more
interest to interact in the next interaction. used referential question than display
From the students’ perspective, they said that question. In conversation class often make
their English teacher always gave them arguments and then play game. This opinion
feedback after they had done the teachers’ is inappropriate with the classroom
request or instructions. observation. English conversation teacher
1) Teachers’ feedback to correct answer observed more frequent used display question
Based to the students’ opinion, when they (67%) than referential question (33%) to
answered correctly, English teacher used to initiate the students’ response.
appreciate them using encouraging word, such b. Teachers’ Feedback
as “Good”, “Nice”, “Good job” or “Great” but Almost all of students (15 students, 93.75%)
English teacher used summarizing said that their teacher more often used praising
infrequently. This perception was agreeable as positive feedback when they answered
with the students’ preference. When they correctly. “Good” and “Great” were common
answered correctly, 9 students (56.25%) encouraging words
This opinion was suitable with the real 3. Impact of Teacher’s Talk in English
condition in the classroom. English teacher Teaching Learning Process.
observed always used this feedback in the Based on the observation and interview,
classroom (90.9%). To follow students up, the the researcher observed what the impacts of
teacher used some words such as “Ok. different teacher talk were during the teaching
Good!”, “That‟s good.”, “Ok. Thank You.”, “ learning process. In fact, researcher showed
Nice!” . that during the classroom observation; when
Whereas, when the students could not answer the students’ perception was suitable with the
or answer incorrectly 10 students (62.5%) said teacher talk used by English teacher and when
their teacher usually informed the correct the students’ perception was not suitable with
answer directly. the teacher talk used by English teacher, they
Two students (12.5%) considered that had different impact.
their teacher used criticizing, and 4 students a. Students’ oral production
(25%) argued that their teacher ignored their The first impact of appropriate teacher talk
incorrect or no answer. However there were was about students’ oral production. Students’
nobody said that their teacher used prompting oral production increased when teacher used
and encouragement to response their no and the students’ preference teacher talk during
incorrect answer. In the classroom the classroom interaction. When teacher gave
observation, English teacher observed used the appropriate question or feedback to
five kind of feedbacks to incorrect or no students, this could motivate students to
answer. She more frequent used informing answer the question even they made error or
when the students could not answer or incorrect answer. In addition, when they
answered incorrectly (34.6%). She informed difficult to get vocabularies to make
directly what the correct answer is. sentences, they did have any fear to make the
Encouragement (30.8%) and prompting sentences. Although they should mix English
(23.1%) were also used by English teacher and Bahasa or ask the teacher again, they
frequently to motivated students incorrect seemed try to answer.
answer. However, criticizing (7.7%) and In other sides, when teacher used question or
ignoring (3.8%) were infrequent applied by inappropriate feedback with students’
English teacher in the classroom. perception, students just kept silent or spoke
little. This situation made students to practice
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
232
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
their English infrequently. Moreover, based Students’ participation also increased when
on the students’ perception, they would be teacher applied students’ preference feedback
lazy to speak up. to response the students. The suitable
b. Students’ understanding feedback when they answered correctly could
Students’ understanding about material make them confident to answer again and
teacher explained can be influenced by the again. They also argued when they answered
way teacher talks to them. When teacher used incorrectly and then the teacher gave them
suitable question or feedback, students seem appropriate feedback, this made them
understand well about what teacher spoke. In challenged to attempt more in the next time.
addition, the students said while their teacher d. Harmonious classroom interaction
used appropriate question with their When teacher used appropriate kind of
preference, they could enjoy answering the question and feedback during the teaching
question. They were not nervous or fear, so learning process, this could create harmonious
that they could understand well what the atmosphere in classroom interaction. For
teachers said. example, when students had perception that
In contrary, when teacher used unharmonious referential question was more important to
feedback, such as ignoring and criticizing, improve students’ abilities in English and the
students seemed nervous and then locked their teacher also used it frequently in the
mouth. They said that the vocabulary missed classroom, the interaction between teacher
suddenly and they could understand what the and students or students and students seemed
teacher said. harmonious. If students made mistake, their
c. Students’ participation teacher were never angry to them.
Kind of teacher talk that used by teacher had She used to ask them to sit down or inform the
impact toward students’ participation in the correct ones to them.
classroom. When teacher used referential Teacher also used joke as her way to criticize
question, students were motivated to raise students‟ incorrect answer. Moreover, teacher
their hand and then speak up. They were also and students could laugh together because
seemed focusing on the topic that discussed. teacher’s way to give critique. This way made
They tried to ask teacher or friends if they did the students fearless to ask or respond the
not know about vocabularies to arrange the teacher. Therefore, not only teacher who
sentences to answer the question. enjoyed interact with the students in the class
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
233
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
but also students had confidence to response 3) Question from native speaker
teacher talks. The question from many kinds of resources
4. Expectation of An Ideal English was hoped by student, such as the question
Teacher’s Talk from native speaker. Although they could not
a. Students’ expectation toward English meet and learn directly from native speaker, at
teacher’s question least their teacher could use international
1) Challenging Question broadcasting such as VOA to train students to
Challenging question means kind of question listen English from native speaker. The
which able to invite students interest for students said that when they learned from
answer using English longer. They considered native, they could learn how to pronounce
that kind of question such argument and well.
opinion would be challenging question for b. Students‟ expectation toward English
them. In the future, they expected English teachers’ feedback
teacher could pay attention to kind of question 1) To correct answer
which she used in order to help students a. Giving applause
explored their ideas, opinion and argument Variation ways can be done by teacher to give
using English. feedback for the students when they answer
2) Comprehending Question correctly. Based on the students‟ expectation,
Besides challenging question, students they felt very comfortable when the teacher
expected teacher used question which did not gave them applause after they answered.
deviate from the previous material. This Moreover when teacher asked other students
means that they had comprehended that to give applause too, students considered that
question and answer. They argued when their friends also acknowledge them.
teacher used question with predictable Therefore, they would be satisfied in
answer, they could answer easier than answering the question.
question that different with the previous b. Acknowledgment
material. They should think twice, thinking of Acknowledgement refers to the very brief
what the correct answer and how to arrange feedback from teacher in response to correct
words into good sentence. Thus, the answer, such as: “Ok, good!”, “That‟s
comprehend question would motivate them to right!”(Richard & Lockhart, 1994: 189).
use their English. Although English teacher often used this
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
234
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
feedback in the classroom, students expected motivation. Students said that motivation was
she still used it when they answered correctly. very humanistic. It would build their self
They felt respected in the class so that they confidence. In addition, motivating could
were not fear and shy to answer the question. anticipate the students‟ hatefulness of English
c. Paraphrase lesson.
Summarizing on the students’ answer with c) Soft intonation
other ways became students’ expectation Some students said that anything feedback
when they answered correctly. After they from the teacher did not become the big
succeeded to answer, they wanted the teacher problem. Although the teacher throw the
paraphrased their answer. This way was very question to others when they could not
useful for students did not only to enrich their answer, that was also fine. However, the
vocabulary mastery, but also gave them problem arouse if the teacher used excessive
example how to make effective sentence. intonation to response students‟ answer.
2) To no and incorrect answer Students wanted the teacher used wise
a) Giving advice and solution intonation when gave feedback to them,
When the students could not answer or answer especially when they answered
incorrectly, they wanted hear advice and incorrectly. Therefore, they would not be
solution from the teacher. With giving those timid to their friends when they wanted to
feedbacks, they were not fear to answer in the answer.
next time. They would feel more confident in d) Peer help
spite of they ever made mistake in the past. Peer help was one kind of alternative feedback
Advice could encourage students to get that students expected. When they could not
solution of their problem, especially in answer, they hoped teacher asked them
learning language. politely to inquire to their friends who could
b) Motivating help them. With this way, students could work
Sometimes, the students would not like to together with their friends to get the solution.
speak even they knew the answers, just out the They could help each other.
fear of making errors, the fear of losing face
and losing self-esteem, etc. That condition
made the students kept silence. For this
reason, students wanted the teacher gave them
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
235
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
1)
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: devitamaulinaputri@gmail.com
2)
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang
Email: isnandarisnandar6@gmail.com
3)
Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang
Email: handayani.aniknur@gmail.com
Abstrak
Pendidikan SMK memiliki tujuan untuk mempersiapkan lulusannya dapat bersaing
dalam dunia kerja sesuai jurusannya. Saat ini banyak sekali pengangguran yang
diciptakan dari lulusan SMK. Hal ini dikarenakan kemampuan yang dimiliki siswa
SMK tidak sesuai dengan yang diinginkan industri. Kesiapan kerja dibutuhkan oleh
lulusan SMK agar dapat memilih dan mempersiapkan diri sesuai kompetensi dalam
memasuki dunia kerja. Untuk itu dibutuhkan kurikulum yang dapat membentuk karakter
dan kompetensi siswa yaiu kurikulum 2013. Teaching factory merupakan salah satu
bentuk pembelajaran yang mendukung kurikulum K13. Model teaching factory ini
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi produktif siswa SMK dengan menggunakan
enam langkah, yaitu menerima pemberi order, menganalisa order, menyatakan
kesiapan mengerjakan order, mengerjakan order, melakukan quality control, dan
menyerahkan order. Pendidikan kejuruan inilah yang mempersiapkan untuk memiliki
profesi yang sesuai dengan bidang keahliannya. Pendekatan yang dilakukan untuk
mengetahui dampak dari teaching factory ini dengan observasi pada guru maupun siswa
yang terlibat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan pengalaman mengetahui
kondisi di industri dari teaching factory maka siswa dapat memiliki kesiapan kerja yang
sesuai dengan industri. Kesiapan kerja yang dimiliki juga akan berpengaruh untuk
mengurangi angka pengangguran yang ditimbulkan oleh lulusan SMK.
Abstract
Vocational education has a goal to prepare graduates to compete in the world of work
according to the department. Currently a lot of unemployment created from vocational
graduates. This is because the ability of students of SMK is not in accordance with the
desired industry. Job readiness is required by SMK graduates to be able to choose and
prepare themselves according to competence in entering the workforce. For that
required a curriculum that can shape the character and competence of students yaiu
curriculum 2013. Teaching factory is one form of learning that supports the curriculum
K13. This teaching factory model aims to improve the productive competence of SMK
students by using six steps, namely to accept the order giver, analyze the order, declare
the readiness to do the order, do the order, do the quality control, and submit the order.
Vocational education is what prepares to have a profession that is in accordance with
the field of expertise. The approach taken to determine the impact of this teaching
factory with observations on teachers and students involved. So it can be concluded that
with experience knowing the conditions in the industry from the teaching factory then
students can have readiness work in accordance with the industry. Readiness work will
also have an effect to reduce the unemployment rate caused by SMK graduates.
berganti setiap beberapa periode di mulai dari di sekolah manajemennya dipimpin langsung
kurikulum pada tahun 1947, 1964, 1968, oleh kepala sekolah.
1973, 1975, 1984, 1994, 1997 (revisi Menurut Hidayat (2011) model
kurikulum 1994), 2004 (KBK), 2006 (KTSP), teaching factory ini bertujuan untuk
dan saat ini menggunakan kurikulum 2013. meningkatkan kompetensi produktif siswa
Saat ini kurikulum 2013 memiliki SMK dengan menggunakan enam langkah
basis tujuan meningkatkan karakter diri siswa dari satu siklus model ini, yaitu menerima
serta kompetensi diri. Berdasarkan Peraturan pemberi order, menganalisa order,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan kesiapan mengerjakan order,
Republik Indonesia No.65 Tahun 2013 mengerjakan order, melakukan quality
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan control, dan menyerahkan order. Dengan
Menengah bahwa proses pembelajaran pada pelaksanaan langkah-langkah tersebut akan
suatu pendidikan diselenggarakan secara memberikan dampak efektif untuk
interaktif, inspiratif, menyenangkan, meningkatkan kompetensi produktif siswa
menantang, memotivasi peserta untuk SMK. Selain itu memberikan dampak
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang tersendiri pada meningkatnya kemampuan
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kesiapan kerja siswa ketika telah lulus untuk
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan masuk pada dunia industri.
perkembangan fisik dan psikologis peserta
didik. KAJIAN LITERATUR
Kurikulum 2013 memiliki tujuan Pelaksanaan Teaching Factory
pembentukan karakter siswa yang dilengkapi Menurut Sudiyanto (2011) teaching
dengan kompetensi siswa dibutuhkan factory merupakan kegiatan produksi dalam
beberapa kegiatan pendukung. Salah satu bentuk barang maupun jasa yang dilakukan
kegiatan pembelajaran yang mendukung dalam lingkup sekolah. Sedangkan yang
kurikulum 2013 adalah pelaksanaan teaching bertugas dalam proses teaching factory adalah
factory. Kegiatan ini merupakan siswa itu sendiri. Barang yang dihasilkan oleh
pengembangan dari Unit Produksi Sekolah kegiatan ini sesuai dengan standar yang telah
yang dikembangkan karena telah berstandar ditentukan oleh konsumen. Sehingga barang
dan sesuai kebutuhan kerja. Dalam tersebut memiliki daya jual yang tinggi.
pelaksanaan teaching factory yang dilakukan
Dalam penjelasan diatas dapat permintaan dengan hasil kerja, selain itu
disimpulkan bahwa teaching factory memiliki sikap jujur, kehati-hatian dan teliti
merupakan pengembangan dari unit produsi dalam bekerja; dan 6) menyerahkan order,
yakni penerapan sistem industri mitra di unit meliputi komunikasi dengan percaya diri
produksi yang telah ada di SMK. terhadap hasil kerja yang telah dilakukan.
Pembelajaran ini berorientasi pada produksi Sedangkan untuk alur kegiatannya seperti
barang atau jasa dan bisnis melalui proses pada gambar berikut :
penguasaan suatu keahlian tertentu yang
dilaksanakan secara prosedural dan sesuai
dengan standar kerja yang terjadi di industri.
Suatu kegiatan teaching factory
haruslah melalui beberapa rangkaian. Hidayat
(2011) menyatakan bahwa skema teaching
factory haruslah melalui skema TF-6M terdiri
dari 1) menerima pemberi order, meliputi
proses komunikasi antara pekerja dengan Gambar 1. Skema TF-6M
pemberi order selain itu komunikasi yang Sedangkan menurut Fajaryati (2012)
berujung pada saling menguntungkan kedua teaching factory memiliki tahapan kegiatan
belah pihak; 2) menganalisis oder, meliputi pembelajaran, proses produksi, penjualan atau
siswa memiliki pengetahuan yang memadai pemasaran, serta adanya purna jual. Tahapan
sehingga mampu menganalisi order dengan ini hampir sama dengan penjelasan dari
tepat selain itu melakukan konsultasi order Hidayat. Perbedaan yang signifikan terdapat
pada guru; 3) menyatakan kesiapan pada hasil atau kegiatan setelah proses
mengerjakan order, meliputi siswa memiliki teaching factory,yaitu adanya tindak lanjut
komitmen, motivasi, tanggung jawab, etos untuk proses kerjasama.
kerja serta memiliki kompetensi kerja yang Dari penjelasan diatas dapat
baik; 4) mengerjakan order, meliputi siswa disimpulkan bahwa pelaksanaan teaching
mengerjakan sesuai dengan prosedur yang factory yang dimulai dari kegiatan
telah ditentukan selain itu memenuhi standar pembelajaran (teori), menerima order,
keselamatan kerja; 5) melakukan quality menganalisis order, menyatakan kesiapan
control, meliputi siswa melihat kesesuaian mengerjakan order, proses produksi,
melakukan quality control, menyerahkan kesesuaian dengan kompetensi kerja, dan lain-
order, purna jual atau pemberian service, dan lain.
partnership.
Kesiapan Kerja PEMBAHASAN
Menurut Dirwanto (2008) kesiapan Penulisan ini merupakan overview
kerja merupakan kemampuan yang wajib dalam sebuah karya tulis. Pendekatan yang
dimiliki oleh siswa. Kemampuan itu yang digunakan dalam kajian ini menggunakan
akan membantu siswa untuk memasuki dunia metode wawancara. Sebagai bahan
kerja setelah lulus sekolah. Kemampuan pendukung dari hasil wawancara tersebut
tersebut adalah keterampilan, pengetahuan penulis memperkuat dengan adanya teori
dan sikap kerja sesuai dengan kompetensi maupun kajian dari beberapa ahli.
kerja. Berdasarkan dari hasil wawancara dari
Kesiapan berasal dari kata siap dan siwa SMK yang ada di kota Malang. Hasil
diberi imbuhan ke-an. Dalam KBBI tertulis yang diperoleh ditemukan bahwa siswa SMK
bahwa kesiapan memiliki arti suatu kondisi kelas XII saat ini belum memiliki sikap
seorang individu untuk melakukan suatu kesiapan dalam memasuki dunia kerja.
kegiatan tertentu. Apabila kesiapan tersebut Sebagian besar dari mereka tidak siap bekerja
dikaitkan dengan dunia kerja individu tersebut dikarenakan latar belakang keluarga yang
siap melakukan suatu pekerjaan yang telah tidak mendukung. Selain itu diakibatkan oleh
diberikan kepadanya dengan penuh tanggung kemampuan pengetahuan yang minim.
jawab dan sepenuh hati. Kesiapan dalam Hasil temuan diatas juga didukung
menghadapi dunia kerja dapat ditinjau dari oleh sebagian besar guru BK yang mengajar
kesiapan pengetahuan. Dari penjelasan diatas di SMK tersebut. Keseharian siswa hingga
dapat disimpulkan bahwa kesiapan kerja saat ini masih berorientasi belajar saja belum
siswa SMK merupakan suatu sikap sampai pada masa mereka mempersiapkan
ketersediaan lulusan untuk memasuki dunia diri memasuki dunia industri.
kerja tanpa memerlukan waktu yang cukup Dalam hal ini kepala sekolah SMK
lama untuk menyesuaikan diri dalam “Mawar” memberikan hasil dari pembelajaran
lingkungan kerja. Kesiapan kerja tersebut teaching factory sangatlah berpengaruh. Hal
dapat dilihat dari beberapa aspek seperti ini dibuktikan dengan siswa yang belum
kematangan, kecerdasan, keterampilan, pernah melakukan pembelajaran teaching
factory dengan yang sudah terjadi perbedaan oleh siswa. Sehingga nantinya ketika siswa
yang signifikan. telah memasuki dunia kerja dapat benar-benar
Perbedaan yang timbul dikarenakan siap bekerja.
ketika melakukan pembelajaran teaching
factory siswa mengetahui suasana kerja yang REFERENSI
Ari, Mirna. 2012. Peran Guru Pembimbing
sebenarnya. Selain itu tekanan dari pemesan
Dalam Kesiapan Kerja Siswa SMK
menjadi salah satu alasan utama. Siswa Negeri 2 Sawahlunto Sumatra Barat.
Tesis. Universitas Negeri Padang.
dituntut membuat sebuah produk maupun jasa
Dikmenjur. 2008. Kurikulum SMK. Jakarta:
dengan kualitas yang baik. Tidak sampai pada Dikmenjur.
Dirwanto. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang
proses produksi saja, tetapi siswa juga
Mempengaruhi Kesiapan Kerja pada
diharapkan dapat memberikan layanan pasca Siswa SMK Ma’arif NU Kesesi
Kabupaten Pekalongan Tahun
produksi yaitu pemberian service jika terjadi
Pelajaran 2007-2008. Tesis. Surakarta:
kerusakan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Fajaryati, Nuryake. 2012. Evaluasi
Pelaksanaan Teaching Factory SMK di
KESIMPULAN DAN SARAN Surakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi.
2(3): 325-337.
Kesiapan siswa SMK memasuki dunia kerja
Hidayat, Dadang. 2011. Model Pembelajaran
menjadikan salah satu faktor yang harus Teaching Factory Untuk Meningkatkan
Kompetensi Siswa Dalam Mata
diperhatikan oleh pihak sekolah. Sekolah
Pelajaran Produktif. Jurnal Ilmu
memiliki peran mempersiapkan faktor Pendidikan. 17(4): 270-278.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
tersebut dengan memperhatikan kompetensi
2016. Grand Design Pengembangan
keahlian yang sesuai. Dengan adanya Teaching Factory dan Technopark di
SMK. Jakarta: Direktorat Jenderal
pelaksanaan teaching factory pada mata
Pendidikan Dasar dan Menengah.
pelajaran tertentu sangatlah membantu siswa Peraturan Pemerintah RI No.19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
memiliki karakter, kemampuan serta
Kopertis3. (Online),
pengetahuan yang sesuai kompetensi. (www.kopertis3.or.id/html/wp-
content/.../07/snp-pt-dalam-pp-no19-
Berbekal dari pembelajaran tersebut
tahun-2005.pdf), diakses 20 Februari
menumbuhkan sikap kesiapan kerja yang baik 2017.
1,2,3)
Pendidikan Kejuran, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
Email: 1)ulinnuha1992@gmail.com
Abstrak
Abstract
The high percentage of open unemployment rate among vocational graduates shows that SMK
graduates have not been able to meet the demands of the world of work. The size of the world of
work in viewing the competence of vocational school graduates is to pay attention to the quality
and level of work productivity. Therefore, education in vocational schools has the responsibility
to prepare skills and job skills and readiness both mentally in entering the workforce. One of the
efforts of vocational education to form students work skills or readiness of students through the
provision of knowledge, skills, and the formation of work attitude in accordance with the real
needs of DUDI through Industrial Work Practice. Purpose Writer of this article to conduct a
study of SMK in order to be able to print graduates who can keep up with developments in the
Industry. This study is divided into several subjects such as: (1) The relationship between SMK
with the Industrial World, (2) Industrial Work Practices (Prakerin), (3) Implementation of
Industrial Practices with the Needs of the World of Work.
Hubungan Sekolah Menegah Kejuruan industri dalam rangka program link and
dengan Dunia Industri match pada pelaksanaan pendidikan adalah
kejuruan sering dicermati orang melalui mutu langsung. Namun, kesediaan dunia industri
lulusannya dan seberapa banyak lulusan dalam melakukan evaluasi dan pemasaran
tersebut diserap oleh dunia usaha dan lulusan cenderung kurang, karena mereka
mutu dan relevansi yaitu jumlah penyerapan Kendala yang sering didapati oleh
Renstra 2010 – 2014, 83-85). Mutu lulusan antara latar belakang disiplin ilmu siswa
tersebut dapat dilihat dari kemampuan dan dengan dunia usaha tujuan bekerja dan
keterampilan kerja, kesiapannya, baik dari adanya poses penyesuaian diri oleh siswa
segi mental, dalam memasuki dunia kerja. pada tahap awal, (Surunuddin, 1997). Siswa
dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang kompleksitas masalah yang ada di industri.
dapat diterima dan bekerja di dunia industri, Sementara dunia kerja atau industri kurang
serta waktu yang relatif pendek mendapatkan optimal dalam menyerap tenaga kerja
pekerjaan. Dengan demikian peran Sekolah tamatan SMK, dunia industri lebih berminat
Menengah Kejuruan sangat penting dalam mengunakan tenaga kerja yang sudah
kerja, kesiapannya, baik dari segi mental, sehingga tenaga kerja lulusan SMK tidak
dalam memasuki dunia kerja. terpakai dan menganggur. Hal ini yang
Salah satu permasalahan pokok yang memicu terjadinya ketimpangan antara dunia
dengan program keahlian yang ada pada Learning”. Journal of Work- place
Learning, 19(3), 173-187
dunia kerja (industri), melakukan komuni-
Soetopo Hendayat, 2005. Pendidikan dan
kasi dengan dunia kerja terkait kompetensi Pembelajaran Teori, Permasalahan
dan Peraktek. Penerbit Universitas
siswa serta menginformasikan program
Muhamadyah Malang.
pelaksanaan prakerin dan recruitment; (2) Tuloli Nani, 2006. Issu Strategis
Pengembangan Pendidikan
peran guru dalam menyiapkan kompetensi
Teknologi Kejuruan, Makalah
kerja siswa meliputi kemampuan guru disampaikan pada Konvensi
Nasional III APTEKINDO, dan
sebagai manager dalam membangun self
TEMU KARYA XIV di Gorontalo.
control dan self activity siswa , sebagai Wardiman D. 1998. Pengembangan Sumber
Daya Manusia melalui Sekolah
mediator yang terampil menciptakan secara
Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta:
maksimal kualitas lingkungan yang inter- Jayakarta.
Wayong, Aaltje D. Ch.. 2010. Relevansi
aktif , sebagai Evaluator siswa dalam belajar
Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
termasuk proses kerja dan hasil yang dicapai. pada Sekolah Kejuruan dengan
Kebutuhan Dunia Kerja . Dosen
Fakultas Teknik UNIMA
REFERENSI
Ariff, M. dan H.Hill. 1985. Export Oriented
Industrialization: The ASEAN
Experience. Allen dan Unwin,
Sydney
Asian Development Bank, 2014. Sustainable
Vocational Training Toward
Industrial Upgrading and Economic
Transformation: A Knowledge
Sharing Experience. Mandaluyong
City, Philippines:
Djojonegoro, W. (1998). Pengembangan
Sumberdaya Manusia melalui
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Jakarta: PT Jayakarta Agung Offset.
Maeliah, Mally.2010 Peran Guru dalam
Menyiapkan Kompetensi Kerja
Siswa Sesuai Tuntutan Dunia Kerja
di Industri Busana . Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI)
Bandung
Rhodes, G. & Shiel, G. 2007. “Meeting the
Needs of the Workplace and the
Learner Through Work-Based
Abstrak
Pada tahun 1988 berhasil diterbitkan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (selanjutnya disingkat
TBBBI). Namun, lima tahun kemudian (1993) TBBBI hasil revisi pun diterbitkan. Tujuan umum
penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkat penguasaan TBBBI oleh guru sekolah dasar di
Kabupaten Lamongan. Tujuan umum tersebut diperinci ke dalam beberapa tujuan khusus berikut:
(1) mendeskripsikan tingkat penguasaan tata bahasa: (a) tata bunyi, (b) tata kata, dan (c) tata
kalimat, dan (2) mendeskripsikan peringkat kesulitan tata bahasa bagi guru sekolah dasar.
Penelitian ini dirancang dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Sumber data penelitian ini adalah
guru sekolah dasar di Kabupaten Lamongan yang berjumlah 40 guru. Teknik pengumpulan datanya
adalah teknik tes. Teknik penganalisisan data dilakukan dengan tahap identifikasi data, penskoran
data, dan penentuan kualifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penguasaan TBBBI
oleh guru sekolah dasar di Kabupaten Lamongan tergolong kurang dengan rerata skor 45, tingkat
penguasaan tata bunyi tergolong hampir sedang dengan rerata skor 52, tingkat penguasaan tata kata
tergolong kurang dengan rerata skor 37. Tingkat penguasaan tata kalimat tergolong hampir sedang
dengan rerata skor 47. Tata bahasa yang dirasakan paling sulit bagi guru sekolah dasar di Kabupaten
Lamongan adalah tata kata, disusul tata kalimat dan tata bunyi.
Kata kunci: tingkat penguasaan, guru sekolah dasar, TBBBI
Abstract
In 1988 successfully published Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (abbreviated TBBBI).
However, five years later (1993) TBBBI revised results were published. The general purpose of
this study is to describe the level of mastery TBBBI by elementary school teachers in Lamongan
District. The general objectives are detailed into the following specific objectives: (1) describe the
grammatical mastery level: (a) the sound, (b) the grammar, and (c) the sentence order; and (2)
describe the grammatical difficulty ratings for the teacher primary school. This research was
designed in quantitative descriptive research. The data source of this research is elementary school
teacher in Lamongan regency which amounts to 40 teachers. The data collection technique is a
test technique. Data analysis technique is done by data identification, data scoring, and
qualification. The results showed that the level of mastery of TBBBI by elementary school
teachers in Lamongan regency classified as less with the average score of 45, the level of mastery
of the sound classified as almost moderate with the average score of 52, the level of mastery of
words is classified less with the average score of 37. The level of mastery of the sentence classified
almost while the average score of 47. The most difficult grammar for elementary school teachers
in Lamongan Regency is the grammar, followed by the sentence and sound order.
Keywords: level of mastery, elementary school teacher, TBBBI
saja masih beredar di masyarakat yakni dengan pandangan Skinner (1957) yang
TBBBI edisi pertama terbitan tahun 1988 dan menyatakan bahwa penguasaan bahasa pada
TBBBI edisi kedua terbitan tahun 1993, juga hakikatnya merupakan suatu proses
terdapat buku-buku tata bahasa yang disusun pembentukan kebiasaan. Kebiasaan itu dapat
para pakar bahasa Indonesia. Di antara buku- terjadi melalui peniruan, yaitu menirukan
buku tata bahasa bahasa Indonesia tersebut, rangsangan dengan perilaku yang cukup
manakah yang saat ini dijadikan pedoman sering atau secara bertubi-tubi (Yulianto,
dalam berbahasa Indonesia belumlah ada 2007:13). Melalui kegiatan ini akan
informasinya. Bahkan timbul pertanyaan terbentuklah kebiasaan secara bawah sadar
lebih jauh lagi, “Sudahkah masyarakat pada diri siswa dan memperoleh kemampuan
pemakai bahasa memedomani TBBBI dalam menghasilkan unsur-unsur bahasa itu secara
berbahasa dalam situasi resmi?” Pertanyaan- otomatis.
pertanyaan itulah yang mendorong peneliti Dengan demikian, guru sekolah dasar
melakukan penelitian tentang tingkat harus lebih dulu menguasai TBBBI karena
penguasaan TBBBI oleh guru sekolah dasar. tersosialisasikan tidaknya TBBBI di sekolah
Dipilihnya guru sebagai subjek tergantung sepenuhnya di tangan mereka. Jika
penelitian karena mereka menjadi ujung guru sekolah dasar sudah menguasai TBBBI,
tombak dalam pembinaan bahasa Indonesia. mereka bisa menyosialisasikannya sedikit
Penelitian ini memiliki keterkaitan dengan demi sedikit secara bertahap kepada para
pembinaan bahasa. Dalam proses pengenalan siswa. Hal ini sesuai dengan hipotesis input
dan pembinaan bahasa, sekolah memiliki (masukan) yang menyatakan bahwa seseorang
peran sentral. Alisjahbana (dalam Moeliono, memperoleh bahasa melalui masukan atau
1985:28) menekankan pentingnya sistem input yang dapat dipahami, yaitu dalam
persekolahan bagi penyebaran bahasa baku bentuk pesan atau makna yang sampai
(Moeliono, 1985:29). Sekolah sebagai kepadanya (Brown, 2000:278). Menurut hi-
lembaga pendidikan formal harus potesis ini, perkembangan atau penguasaan
difungsikan sebagai basis pembinaan bahasa bahasa anak bertambah dari satu tingkat
Indonesia sehingga terlahir generasi yang (disebut tingkat i) ke tingkat yang lebih tinggi
setia dan bangga pada bahasa Indonesia. Para (disebut i + 1) dalam suatu urutan alamiah.
siswa harus dibiasakan menerapkan hasil- Rumus n + 1 tersebut berarti bahwa seorang
hasil kodifikasi bahasa Indonesia sesuai siswa yang belajar berbahasa itu hanya akan
Usaha pembinaan bahasa dapat juga situasi-situasi formal, tetapi terutama juga
berupa kegiatan sosialisasi hasil-hasil pada karya-karya tulis ilmiah yang disusun
pengembangan. Sosialisasi ini dapat mereka. Jika ada pemakaian yang
dilakukan melalui pendidikan-pendidikan menyimpang dari kaidah pada bahasa mereka,
formal dari SD sampai PT. Kegiatan ini sangat para guru dan dosen harus segera
urgen karena berdasarkan pengamatan dan mengingatkan dan membenarkan.
penelitian sampai saat ini banyak di antara
para pemakai bahasa Indonesia tidak METODE PENELITIAN
mengenal kaidah-kaidah yang terdapat dalam Penelitian ini dirancang dalam
TBBBI. Mereka bukan hanya para siswa atau penelitian deskriptif kuantitatif. Dipilihnya
mahasiswa, melainkan juga para guru dan rancangan ini didasarkan pada pertimbangan
dosen. Karena itulah, kegiatan ini wajib bahwa penelitian ini bertujuan
dilakukan agar semua pemakai bahasa mendeskripsikan tingkat penguasaan TBBBI
Indonesia melek terhadap kaidah dalam oleh guru sekolah dasar di Kabupaten
TBBBI yang sudah dimantapkan. Lamongan. Untuk menunjukkan tingkat
Pembinaan bahasa juga dapat penguasaan, cara yang paling tepat adalah
dilakukan melalui upaya penerapan kaidah angka/nilai hasil tes.
tata bahasa pada situasi formal dan karya tulis Sumber data penelitian ini adalah guru
ilmiah. Salah satu situasi formal yang penting sekolah dasar di Kabupaten Lamongan yang
dalam hal ini adalah lembaga pendidikan berjumlah 40 guru. Dari sumber data selaku
formal. Penerapan kaidah dapat dimulai dari subjek penelitian digali data tingkat
sana. Hal ini dapat dilakukan dengan penguasaan TBBBI oleh mereka terutama
memasukkan kaidah tata bahasa ke dalam dalam hal-hal berikut: (1) penguasaan tata
materi pembelajaran atau perkuliahan di bunyi, (2) penguasaan tata kata, dan (3)
tingkat SD sampai PT. Tentu saja ini penguasaan tata kalimat.
dilakukan dengan memperhatikan faktor Teknik pengumpulan data yang
kejiwaan dan perkembangan siswa/ digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
mahasiswa. Kegiatan tersebut merupakan tes. Jenis tes yang digunakan untuk
jalan pembuka ke arah penerapan kaidah yang mengumpulkan data tentang tingkat
sebenarnya. Dengan jalan itu, kaidah-kaidah penguasaan TBBBI oleh guru sekolah dasar
tata bahasa dapat diterapkan tidak hanya pada
berupa tes tertulis yang terdiri atas tes pilihan Penentuan Kualifikasi Tingkat
ganda dan tes isian. Penguasaan Guru
Penelitian ini adalah penelitian Setelah dilakukan penskoran terhadap
kuantitatif yang akan menyajikan hasil semua data, perlu dilakukan penentuan
penelitiannya secara deskriptif kuantitatif. kualifikasi tingkat penguasaan TBBBI oleh
Dalam kegiatan penganalisisan data penelitian guru sekolah dasar dengan kriteria kualifikasi
ini dilakukan beberapa tahap. Tahap demi sebagai berikut.
tahap dipaparkan satu per satu berikut ini. Tabel 1 Tabel Kualifikasi Tingkat
Identifikasi Data Penguasaan TBBBI oleh Guru Sekolah Dasar
Pada tahap ini dilakukan identifikasi di Kabupaten Lamongan
data sesuai dengan variabel penelitian. Data
utama penelitian ini secara umum adalah data Skor Kriteria Kualifikasi
tentang tingkat penguasaan TBBBI oleh guru 96—100 sempurna
sekolah dasar. Namun, data utama tersebut 86—95 baik sekali
diperinci lagi sesuai dengan variabel 76—85 baik
penelitian menjadi (1) data tingkat 66—75 cukup
penguasaan tata bunyi, (2) data tingkat 56—65 sedang
penguasaan tata kata, dan (3) data tingkat 46—55 hampir sedang
penguasaan tata kalimat. Karena itu, semua
36—45 kurang
data berupa jawaban guru yang sudah
26—35 kurang sekali
terkumpul harus dipilah-pilah ke dalam data-
16—25 buruk
data yang lebih rinci tersebut.
0—15 buruk sekali
Penskoran Data
(Nurgiyantoro, 2010:253)
Pada tahap ini dilakukan penskoran
terhadap data yang sudah dipisah-pisahkan
HASIL PENELITIAN DAN
sesuai dengan variabel penelitian. Penskoran
PEMBAHASAN
data menggunakan rumus umum sebagai
Tingkat Penguasaan TBBBI oleh Guru
berikut: jumlah jawaban benar dibagi jumlah
Sekolah Dasar di Kabupaten Lamongan
soal dikalikan 100.
Tingkat penguasaan TBBBI oleh guru
sekolah dasar ini diklasifikasikan berdasarkan
data yang terkumpul: (1) data tata bunyi, (2) penguasaan tata bunyi guru sekolah dasar
data tata kata, dan (3) data tata kalimat. tergolong hampir sedang.
Berikut paparan hasil penelitian berdasarkan Tingkat Penguasaan Tata Kata
klasifikasi tersebut. Skor penguasaan tata kata oleh guru
Tingkat Penguasaan Tata Bunyi sekolah dasar di Kabupaten Lamongan dapat
Skor penguasaan tata bunyi oleh guru dilihat pada tabel berikut.
sekolah dasar di Kabupaten Lamongan dapat Tabel 3 Skor Penguasaan Tata Kata oleh
dilihat pada tabel berikut. Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Lamongan
Tabel 2 Skor Penguasaan Tata Bunyi oleh N Sko N Sk N Sk N Sk
Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Lamongan o. r o. or o. or o. or
1 5 11 25 21 75 31 80
N Sko N Sk N Sk N Sk 2 20 12 20 22 70 32 30
o. r o. or o. or o. or 3 20 13 15 23 70 33 50
1 50 11 50 21 80 31 80 4 20 14 25 24 55 34 50
2 30 12 40 22 90 32 50 5 20 15 5 25 80 35 45
3 10 13 30 23 90 33 60 6 25 16 15 26 35 36 50
4 10 14 60 24 70 34 50 7 20 17 15 27 50 37 75
5 20 15 30 25 80 35 70 8 15 18 15 28 50 38 20
6 30 16 40 26 50 36 50 9 20 19 60 29 70 39 15
7 40 17 40 27 50 37 60 10 25 20 60 30 50 40 0
8 40 18 40 28 60 38 60 Rerata 37
9 50 19 70 29 70 39 60
10 50 20 60 30 90 40 30 Dari tabel di atas terlihat bahwa rerata skor
Rerata 52 penguasaan tata kata oleh guru sekolah dasar
di Kabupaten Lamongan adalah 37. Sesuai
Dari tabel di atas terlihat bahwa rerata skor dengan kriteria kualifikasi, tingkat
penguasaan tata bunyi oleh guru sekolah dasar penguasaan tata kata guru sekolah dasar
di Kabupaten Lamongan adalah 52. Sesuai tergolong kurang.
dengan kriteria kualifikasi, tingkat
Tingkat Penguasaan Tata Kalimat Tabel 5 Skor Penguasaan TBBBI oleh Guru
Skor penguasaan tata kalimat oleh Sekolah Dasar di Kabupaten Lamongan
guru sekolah dasar di Kabupaten Lamongan N Sko N Sk N Sk N Sk
dapat dilihat pada tabel berikut. o. r o. or o. or o. or
Tabel 4 Skor Penguasaan Tata Kalimat oleh 1 30 11 47 21 73 31 73
Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Lamongan 2 23 12 37 22 73 32 43
N Sko N Sk N Sk N Sk 3 22 13 22 23 73 33 60
o. r o. or o. or o. or 4 22 14 43 24 62 34 52
1 35 11 65 21 65 31 60 5 25 15 20 25 73 35 53
2 20 12 50 22 60 32 50 6 27 16 35 26 37 36 52
3 35 13 20 23 60 33 70 7 33 17 35 27 53 37 62
4 35 14 45 24 60 34 55 8 37 18 35 28 53 38 32
5 35 15 25 25 60 35 45 9 35 19 65 29 68 39 43
6 25 16 50 26 25 36 55 10 40 20 57 30 65 40 17
7 40 17 50 27 60 37 50 Rerata 45
8 55 18 50 28 50 38 15
9 35 19 65 29 65 39 55 Tabel di atas memperlihatkan bahwa rerata
10 45 20 50 30 55 40 20 skor penguasaan tata kalimat oleh guru
Rerata 47 sekolah dasar di Kabupaten Lamongan adalah
Tabel di atas memperlihatkan bahwa rerata 45. Sesuai dengan kriteria kualifikasi, tingkat
skor penguasaan tata kalimat oleh guru penguasaan tata kalimat guru sekolah dasar
sekolah dasar di Kabupaten Lamongan adalah tergolong kurang.
47. Sesuai dengan kriteria kualifikasi, tingkat Peringkat Kesulitan Tata Bahasa bagi
penguasaan tata kalimat guru sekolah dasar Guru Sekolah Dasar di Kabupaten
tergolong hampir sedang. Lamongan
Tingkat Penguasaan TBBBI Berdasarkan paparan hasil penelitian
Skor penguasaan TBBBI oleh guru tentang tingkat penguasaan TBBBI oleh guru
sekolah dasar di Kabupaten Lamongan dapat sekolah dasar di Kabupaten Lamongan di atas
dilihat pada tabel berikut. tergolong kurang dengan rerata skor 45.
Dari ketiga jenis data yang terkumpul dasar di Kabupaten Lamongan tergolong
tentang tata bahasa yakni (1) tata bunyi, (2) kurang. Simpulan ini dirumuskan berdasarkan
tata kata, dan (3) tata kalimat, urutan rerata skor yang diperoleh mencapai 45.
kesulitannya bagi guru sekolah dasar dapat Tingkat penguasaan tata bunyi tergolong
dipaparkan sebagai berikut. Tingkat hampir sedang. Simpulan ini dirumuskan
penguasaan tata bunyi tergolong hampir berdasarkan rerata skor yang diperoleh
sedang dengan rerata skor 52. Tingkat mencapai 52. Tingkat penguasaan tata kata
penguasaan tata kata tergolong kurang dengan tergolong kurang. Simpulan ini dirumuskan
rerata skor 37. Tingkat penguasaan tata berdasarkan rerata skor yang diperoleh
kalimat tergolong hampir sedang dengan mencapai 37. Tingkat penguasaan tata kalimat
rerata skor 47. tergolong hampir sedang. Simpulan ini
Dengan demikian, dapat disimpulkan dirumuskan berdasarkan rerata skor yang
bahwa tata bahasa yang tingkat kesulitannya diperoleh mencapai 47.
paling tinggi adalah tata kata, urutan Tata bahasa yang dirasakan paling
berikutnya adalah tata kalimat dan terakhir sulit bagi guru sekolah dasar di Kabupaten
adalah tata bunyi. Lamongan adalah tata kata, disusul tata
Hasil penelitian ini senada dengan hasil kalimat dan tata bunyi.
penelitian Subhan (2015:10) yang Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
menyatakan bahwa aspek kebahasaan yang peneliti memberikan beberapa saran berikut.
paling sulit bagi guru SD dalam Kepada Badan Bahasa, peneliti menyarankan
mengidentifikasi, mengeksplanasi, dan agar diselenggarakan sosialisasi TBBBI
merevisi kesalahan berbahasa siswa adalah secara intensif kepada para guru terutama
aspek pembentukan kata dengan rerata skor guru sekolah dasar karena mereka menjadi
masing-masing 41, 21, 31 dengan kualifikasi ujung tombak dalam pembinaan bahasa
kurang, buruk, dan kurang sekali. Indonesia di lembaga formal. Kepada para
guru sekolah dasar, peneliti menyarankan agar
SIMPULAN DAN SARAN selalu menimba dan mencari informasi
Dari paparan hasil penelitian di atas tentang ilmu-ilmu baru termasuk TBBBI ini
dapat ditarik beberapa simpulan berikut. sehingga ilmu yang disampaikan kepada para
Tingkat penguasaan Tata Bahasa siswa tidak ketinggalan zaman.
Baku Bahasa Indonesia oleh guru sekolah
REFERENSI
Alisyahbana, S. Takdir. 1984. “Politik Bahasa
Nasional dan Pembinaan Bahasa
Indonesia” dalam Amran Halim. Politik
Bahasa Nasional 1. Jakarta: PN Balai
Pustaka.
Alwi, Hasan dkk. 2000. Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:
Balai Pustaka.
Brown, H. Douglas. 2000. Principles of
Language Learning and Teaching
(Fourth Edition). New Jersey: Addison
Wesley Longman.
Moeliono, Anton M. 1985. Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa: Ancangan
Alternatif di Dalam Perencanaan
Bahasa. Jakarta: Djambatan.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian dalam
Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Subhan, Muhamad dan Iib Marzuqi. 2015.
“Kompetensi Guru Sekolah Dasar di
Sukodadi dan Turi Lamongan dalam
Analisis Kesalahan Berbahasa Siswa”
dalam HUMANIS, Vol. 7, No. 1, Januari
2015.
Yulianto, Bambang. 2007. Aspek Kebahasaan
dan Pembelajarannya. Surabaya: Unesa
Universitiy Press.
Defia Nurbatin
Abstrak
Home industri kerajinan sangkar burung “Gradack Cage” mampu meningkatkan
pendapatan pengrajinnya karena selain pemenuhan kebutuhan pokok keluarga, hasil
produksi kerajinannya berkembang ke arah kerajinan khusus sangkar burung jenis
berkicau yang memiliki nilai seni dan tingkat kerumitan pembuatan tinggi hingga
memungkinkan harganya jauh lebih mahal dibandingkan sangkar burung biasa.
Permasalahannya home industri tersebut tidak memiliki sistem manajemen usaha sama
sekali karena mendasarkan usahanya pada pola kebutuhan keluarga dan menggabungkan
keuangan usaha tanpa sistem pencatatan akuntansi. Tujuan Penelitian ini untuk
menghasilkan model sistem mutu akuntansi dalam bentuk Standard Operating
Procedures (SOP) sebagai panduan keakuratan informasi pembukuan terstandar
akuntansi untuk peningkatan kontinuitas pendapatan bagi home industri pengrajin
sangkar burung “Gradack Cage” di Singosari Malang. Tahap penelitian dimulai dari
identifikasi masalah, pengumpulan data, penyusunan produk, uji produk (validasi ahli)
dan penyempurnaan produk akhir. Teknik pengumpulan data yaitu Focus Group
Discussion, Observasi, Wawancara dan Kuisioner (Angket). Teknik yang digunakan
untuk menganalisis data hasil skoring validasi adalah dengan menggunakan nilai uji
rata-rata. Penelitian ini menghasilkan sistem mutu dalam bentuk 15 SOP Sistem
Akuntansi yang menunjukkan penerapan SOP memiliki kelayakan nilai untuk
diimplementasikan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Abstract
Home industry of birdcage "Gradack Cage" is able to increase the income of the craftsmen
because besides the fulfillment of the basic needs of the family, the production of
handicrafts develops to the special craft of bird cage type of singing that has artistic value
and high complexity of manufacture to enable the price is much more expensive than the
bird cage Ordinary. The problem is that home industry does not have a business
management system at all because it basing its business on the pattern of family needs and
combine business finance without an accounting system. The purpose of this study is to
produce an accounting quality system model in the form of Standard Operating
Procedures (SOP) as guidance for the accuracy of standard accounting bookkeeping
information for increasing income continuity for home industry "Gradack Cage" bird cage
in Singosari Malang. Research phase starts from problem identification, data collection,
product preparation, product test (expert validation) and final product refinement. Data
collection techniques are Focus Group Discussion, Observation, Interview and
Questionnaire (Questionnaire). The technique used to analyze the data of validation scores
is by using the average test scores. This study produces a quality system in the form of 15
SOP Accounting System which shows the application of SOP has the feasibility of the value
to be implemented and in accordance with user needs.
Keywords: home industry, handicraft, birdcage,accounting system
Sistem akuntansi terdiri dari dokumen Home Industri terbentuk karena kekuatan
atas bukti transaksi, alat-alat pencatatan, untuk mempertahankan hidup yaitu
laporan dan prosedur yang digunakan memenuhi kebutuhan pokok seperti sandang
perusahaan untuk mencatat pangan dan hal tersebut sangat kental dengan
transaksi-transaksi dan kemudian melaporkan jiwa wirausaha. Oleh karenanya UMKM
hasilnya. dalam usahanya selalu diperkuat dengan
Sistem Informasi potensi pasar yang sudah tersedia,
Menurut Gantino dan Soeratno (2014) keberadaan bahan baku yang mudah didapat
sistem informasi adalah rangkaian prosedur serta ketersediaan tenaga kerja yang murah
formal dimana data dikumpulkan, diproses karena merekrut pekerja-pekerja yang masih
menjadi informasi dan didistribusikan kepada dalam hubungan keluarga.
para pemakai. Nilai tambah dari sistem Berdasarkan beberapa penelitian
informasi adalah memperbaiki kualitas dan karakteristik dan jenis industri usaha kecil,
mengurangi biaya produksi dan jasa, pada penelitian ini yaitu usaha kecil home
memperbaiki efisiensi, memperbaiki decision industri sangkar burung “Gradack Cage”
making capabilities serta menaikkan the yang berlokasi di kecamatan Singosari
sharing of knowledge. Terdapat tiga aktivitas Kabupaten Malang bentuknya lebih pada
pada sistem informasi yaitu (1) Input adalah home industri. Usaha kerajinan sangkar
sekumpulan data mentah dalam organisasi burung ini merupakan usaha keluarga dan
maupun diluar organisasi untuk diproses masih kategori usaha kecil karena dari tenaga
dalam suatu sistem ekonomi; (2) Processing kerja berjumlah 5-10 orang, tempat usaha
adalah konversi atau pemindahan, manipulasi berlokasi disebelah dekat rumah serta proses
dan analisis input mentah menjadi bentuk produksi masih sederhana namun cukup maju
yang lebih berarti bagi manusia; (3) Output karena telah melakukan inovasi produksi dari
adalah distribusi informasi yang sudah membuat sangkar burung biasa ke burung
diproses ke anggota organisasi dimana output berkicau yang memiliki inovasi, seni dan
tersebut akan digunakan. kerumitan tinggi sehingga perlu banyak
Manajemen Usaha pada Usaha Mikro tahapan untuk memproduksi. Sedangkan
Kecil Menengah untuk sistem keuangannya masih pembukuan
Kegiatan usaha UMKM diawali pada sederhana yang tidak terstandar akuntansi.
tingkat industri rumah tangga atau bentuk Pencatatan kas masuk dan keluar tanpa bukti
tertulis dan tanpa pengelolaan dan sangkar burung tersebut telah berjalan
pengendalian biaya produksi yang harus semenjak tahun 2013. Ciri khas produk
ditanggung, karenanya tidak mampu sangkar burung yang dibuat oleh pengrajin
memprediksi kontinuitas profit bahkan home industri Gradack cage adalah produk
perhitungan laba bersih sebagai pendapatan sangkar untuk burung berkicau model segi
pengrajinnya. delapan yang memiliki seni ukiran dengan
Home Industri Kerajinan Sangkar kerumitan tinggi. Produk sangkar
Burung “Gradack Cage” menggunakan kayu hasil sortir dari pabrik
Home industri yang pada umumnya Meubel Jati Unggul yang berlokasi dekat
berawal dari usaha keluarga yang turun dengan lokasi operasional produksi pengrajin
menurun dan pada akhirnya meluas ini dapat Gradack Cage. Model sangkar burung
bermanfaat menjadi mata pencarian tersebut banyak diminati pelanggan dan
penduduk kampung. Mata pencarian menjadi produk unggulan dibanding model
penduduk di pedesaan salah satunya sangkar burung sebelumnya seperti model
didominasi dengan industri kreatif basis bentuk bulat atau segi empat.
kerajinan. Industri kreatif menurut
Kerajinan sangkar burung adalah METODE PENELITIAN
merupakan kegiatan kreatif kerajinan dari Model Penelitian dan Pengembangan
hasil karya seni manusia yang berbahan baku Sugiono (2010: 407) berpendapat
dari kayu dan bambu untuk diproduksi bahwa penelitian pengembangan adalah
menjadi sangkar burung yang beraneka metode penelitian yang digunakan untuk
ragam bentuk maupun ukiran-ukiran agar menghasilkan produk tertentu dan menguji
konsumen lebih tertarik. keefektifan produk tersebut. Untuk dapat
Usaha kerajinan sangkar burung yang menghasilkan produk tertentu digunakan
cukup berkembang di kota Malang yaitu penelitian yang bersifat analisis kebutuhan
Gradack Cage yang merupakan home (digunakan metode survei atau kualitatif) dan
industri di Malang milik Bapak Susiyo untuk menguji keefektifan produk tersebut
sebagai usaha pembuatan sangkar burung supaya dapat berfungsi di masyarakat luas,
yang berlokasi di Desa Randuagung maka diperlukan penelitian untuk menguji
RT.04/RW.07 Kecamatan Singosari kefektifan produk tersebut (digunakan
Kabupaten Malang. Usaha pembuatan metode eksperimen). Penelitian
6. Uji coba produk yaitu uji coba utama kotak biasa, namun seiring permintaan pasar
yang melibatkan seluruh pihak (sampel dan pengaruh dari pesaing industri kerajinan
pengrajin); sangkar burung, pemilik mengupayakan
7. Revisi produk yaitu melakukan menciptakan keunikan untuk membuat ciri
perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil khas sangkar burung produknya diminati
uji coba lebih luas, sehingga produk yang pelanggan. Salah satu keunikan sangkar
dikembangkan sudah merupakan desain burung yang berhasil dibuat oleh
model operasional yang siap divalidasi. pengrajinnya saat ini yaitu produk sangkar
8. Uji coba lapangan yaitu langkah uji untuk burung berkicau model segi delapan
validasi terhadap model operasional yang yang memiliki seni ukiran dengan kerumitan
telah dihasilkan tinggi. Produk sangkar dari Home industri
9. Revisi produk akhir yaitu melakukan Gradack Cage menggunakan kayu hasil sortir
perbaikan akhir terhadap model yang dari pabrik Meubel Jati Unggul yang
dikembangkan guna menghasilkan berlokasi dekat dengan lokasi operasional
produk akhir (final); produksi pengrajin Gradack Cage. Bahan
10. Desiminasi dan implementasi yaitu kayu yang telah disortir telah melalui proses
langkah menyebarluaskan produk/model pengopenan sehingga menghasilkan bahan
yang dikembangkan. kayu yang benar-benar kering dan tahan
lama. Model sangkar burung khususnya
HASIL PENELITIAN DAN model segi delapan banyak diminati
PEMBAHASAN pelanggan dan menjadi produk unggulan
Paparan Data dan Obyek Penelitian dibanding produk sebelumnya yaitu sangkar
Gradack Cage merupakan home burung biasa model kotak biasa.
industri milik Bapak Susiyo yang bergerak Berdasarkan data informasi yang
bidang usaha kerajinan pembuatan sangkar diperoleh dilapangan, banyaknya peminat
burung di Desa Randuagung RT.04/RW.07 dari salah satu produk unggulannya tersebut
Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. belum menentukan tingkat maksimalisasi
Usaha pembuatan sangkar burung tersebut profit yang dicapai pemiliknya per bulan.
telah berjalan semenjak Maret tahun 2013. Sedangkan kontinuitas profit mampu
Awalnya hanya memproduksi model menjadikan pendapatan dari hasil penjualan
sangkar burung model minimalis yaitu model sangkar burung tersebut mampu memenuhi
kebutuhan keluarga. Hal tersebut dengan salah satu misinya yaitu menjadikan
dikarenakan harus menanggung beban pengrajin sangkar burung di pedesaan makin
produksi operasionalnya yang cukup tinggi kreatif inovatif untuk menghasilkan produk
seperti listrik, bahan kayu hasil sortir yang yang berkualitas tinggi, harga terjangkau dan
kadang rusak atau tak layak diolah/dibentuk, diminati masyarakat, maka home industri
dan bahan pendukung lain untuk perakitan kerajinan sangkar burung Gradack Cage
sangkar. Hal tersebut terjadi karena belum perlu pengembangan sistem mutu yang
ada sistem manajemen usaha yang dikelola terstandar sesuai kelayakan mutu produk
oleh pak Susiyo sebagai pendiri, melihat kerajinan.
permintaan order dari pelanggan produk Sedangkan hasil penelitian melalui
sangkar burung model segi delapan sangat observasi menemukan beberapa hal, yaitu
tinggi namun belum diimbangi dengan belum ada pembukuan keuangan yang baik
pengelolaan yang tepat untuk pengeluaran karena alur pencatatan kas masuk dan keluar
biaya-biaya untuk produksi sangkar dan upah masih manual dan seadanya sehingga tidak
pegawainya. Oleh karenanya informasi alur ada laporan keuangan selayaknya yang dapat
transaksi kas masuk dan kas keluar tanpa memberikan alur informasi transaksi untuk
bukti transaksi tercatat berstandar akuntansi sebagai perencanaan, pengelolaan dan
belum diupayakan diterapkan di home pengendalian keuangan. Dampaknya home
industri Gradack Cage ini dan masih sistem industri kerajinan Gradac Cage belum
pencatatan atau pembukuan sederhana. Hal mampu menentukan tingkat maksimalisasi
tersebut berdampak pada manajemen usaha profit yang dicapai pemiliknya per bulan
home industri kerajinan sangkar burung sehingga kontinuitas perolehan pendapatan
Gradack Cage dikatakan belum sesuai pengrajin dan laba bersih yang diperoleh
standar mutu selayaknya usaha kecil mikro home industri Gradac Cage masih belum
menengah bentuk home industri yang stabil karena tidak diimbangi dengan
seharusnya memiliki kontinuitas peningkatan pengendalian dan pengelolaan yang tepat
kuantitas dan kualitas serta peningkatan nilai untuk pengeluaran biaya-biaya produksi
aset dan pendapatan pengrajinnya. Oleh sangkar dengan upah pengrajin/pegawainya
karenanya sesuai dengan visinya yaitu serta penentuan harga jual yang kurang tepat
menjadi penyedia produk sangkar burung bagi konsumen.
yang unik dan berkualitas yang didukung
Berdasarkan standar mutu yang telah Malang. Hasil yang diperoleh kegiatan
direncanakan dan penyusunannya terdiri penilaian validasi SOP dan uji lapangan skala
dari elemen-elemen yaitu (1) Judul SOP; (2) kecil digunakan sebagai acuan untuk
Tanda Pengesahan dari usaha kecil home melakukan revisi terhadap SOP yang
industri kerajinan Gradac Cage; (3) Definisi dihasilkan sebelumnya. Revisi dilakukan
Standar Prosedur; (4) Tujuan Standar berdasarkan penilaian dan masukan berupa
Prosedur; (5) Tahap-tahap Prosedur Kerja; revisi dari beberapa aspek dalam SOP dari
(6) Bagian Terkait pelaksanaan Standar para ahli validator serta analisis perhitungan
Prosedur (pemilik dan pengrajin); (7) uji rata-rata perhitungan statistik.
Perangkat Standar Prosedur (Lampiran Tahap Revisi Produk
Dokumen atau Foto). Setelah melakukan Secara garis besar produk SOP yang
perencanan SOP, kemudian dilakukan dihasilkan, dapat diterima secara substantif
penyusunan SOP dalam bentuk naskah yang oleh validator. Masukan yang diberikan oleh
kemudian diuji dan divalidasi oleh 3 validator hanya bersifat saran dan tidak
validator ahli dibidang Akuntansi dan merubah alur pikir utama SOP yang disusun.
Keuangan, serta dikonfirmasi langsung Adapun saran yang diberikan oleh para
kepada pemilik beserta pegawai dan validator adalah
pengrajin di home industri kerajinan 1. SOP sistem akuntansi yang menjelaskan
Gradack Cage Singosari-Malang. Validator Alur Informasi Pencatatan sudah wajar
ahli akan menilai SOP dari aspek tingkat sesuai prosedur mutu dalam bidang
kegunaan, kemudahan, kelengkapan, dan pembukuan khususnya terstandar
keterbacaan. akuntansi. Namun perlu pembenahan
Berdasarkan hasil perhitungan total redaksional kalimat agar mudah dipahami
rata-rata keseluruhan, diperoleh skor 3,9 per langkah di setiap prosedur SOP,
yang dibulatkan menjadi 4. Skor tersebut seperti mempertegas kalimat “langkah”
termasuk dalam kategori sangat tinggi disetiap prosedur serta menyebutkan
sehingga SOP yang dibuat peneliti untuk pihak-pihak terkait yang bertanggung
sistem mutu akuntansi dikategorikan sangat jawab dan mengotorisasi informasi
layak untuk digunakan dan diterapkan pada keuangan di dalam isi pembukuan agar
usaha kecil kerajinan Home Industri Gradack dapat dibuatkan laporan keuangan laba
Cage di Kecamatan Singosari Kabupaten rugi;
2. SOP Sistem Akuntansi diupayakan agar petunjuk kerja bagi pengelolaan usaha kecil
proses penyusunan laporan keuangannya home industri kerajinan sangkar burung
yang bermula dari pencatatan jurnal debet Gradack Cage di Malang. Hal tersebut dalam
kredit hingga posting Buku Besar harus hal perencanaan perolehan profit mingguan,
sesuai atau konsisten dengan penggunaan pengendalian biaya operasional dan produksi
kode akun/rekening yang telah diinput kerajinan, serta pengelolaan kontinuitas
oleh bendahara dan diotorisasi pemilik pendapatan bagi pengrajin dan pencapaian
Home Industri kerajinan sangkar burung. target laba bersih keseluruhan usaha Home
3. SOP Sistem Akuntansi yang menguraikan Industri Gradack Cage.
Alur Informasi Pencatatan dan
pengelolaan keuangan dari segi kegunaan, KESIMPULAN DAN SARAN
kemudahan, kelengkapan sudah Berdasarkan Standar Operasional
menggambarkan kebutuhan dan kondisi Prosedur (SOP) yang telah disusun diperoleh
yang sebenarnya di lapangan sehingga kesimpulan yaitu 15 SOP sistem akuntansi
memungkinkan mudah dipahami dan yang berisi Alur Informasi Pencatatan dan
dijalankan oleh seluruh aspek yang pengelolaan Keuangan. Secara keseluruhan
terlibat dalam aktivitas/kegiatan dapat diisimpulkan bahwa SOP sistem
operasional dan produksi kerajinan akuntansi yang telah disusun oleh peneliti
sangkar burung home industri Gradack layak untuk digunakan pada usaha kecil
Cage di Kecamatan Singosari Kabupaten Home Industri sangkar burung Gradac Cage
Malang. di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang
karena sesuai dengan kebutuhan pembukuan
Produk Akhir keuangan home indutri kerajinan tingkat
Berdasarkan revisi produk standar usaha kecil mikro menengah (UMKM),
mutu hingga penyempurnaan maka mudah dipahami dan diaplikasi langsung.
terbentuklah Standar Operational Prosedur Berdasarkan hasil penelitian tersebut pula
(SOP) sistem akuntansi. SOP sistem dihasilkan suatu produk buku ajar sistem
akuntansi yang berkonsep dan beracuan mutu akuntansi sebagai hasil keluaran
pada substansi Standar Akuntansi yang (output) yang memberikan kontribusi
dihasilkan dapat berperan sebagai informasi referensi ilmu pengembangan sistem mutu di
pembukuan keuangan, pedoman, acuan dan salah satu mata kuliah jurusan akuntansi dan
Manajemen STIE Indocakti yaitu Praktek terkait dapat merasakan manfaat dari SOP
Pengembangan Sistem Mutu Akuntansi dan tersebut.
Keuangan. Sedangkan saran dari pemilik home
Berdasarkan dari hasil penelitian ini industri kerajinan Gradack Cage dan bagian
memiliki implikasi berupa saran administrasi keuangan (bendahara) yaitu
keberlanjutan dilakukannya penelitian dan peneliti dapat terlibat langsung dalam proses
pengembangan model sistem mutu, selain pelaksanaan SOP, melalui proses
sistem akuntansi khususnya dibeberapa pengamatan dalam jangka waktu tertentu
bidang substansi dan implementasi standar sehingga peneliti dapat mengetahui hasil
operasional prosedur (SOP) di home industri manfaat SOP yang telah disusun, serta
kerajinan Gradac Cage saat memproduksi membuat evaluasi pelaksanaan SOP agar
kerajinan sangkar burung memiliki nilai mampu mencapai sistem mutu yang
jual berkualitas yang terstandar mutu berkualitas sesuai tujuan penelitian
sehingga target pencapaian laba bersih pengembangan.
tercapai dan kontiunitas penghasilan
pengrajin stabil. REFERENSI
Atmoko, Tjipto. 2010. Standar Operasional
Adapun saran dari validator adalah
Prosedur (SOP) dan
peneliti diharapkan dapat mengembangan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Skripsi. Universitas
sistem mutu yang lebih inovatif, kreatif, dan
Padjajaran Bandung.
mampu menciptakan model pengembangan Finahari, Nurida dan Soebiyakto, Gatot.
2017. Iptek Bagi Masyarakat:
system mutu khususnya bentuk SOP
Pengrajin Sangkar Burung di
Operasional dan Produksi bagi Home Desa Karanganyar Kecamatan
Gandungsari Kabupaten
Industri kerajinan Gradac Cage maupun
Trenggalek. Jurnal Aplikasi
home Industri sejenis lainnya. Tujuannya Teknik dan Pengabdian
Masyarakat 1(1): e-ISSN
adalah meningkatkan kontinuitas perolehan
2550-0821. Tehnik Mesin
profit sehingga berdampak peningkatan Universitas Widyagama Malang.
Gantino, Rilla dan Soeratno. 2014.
penghasilan bagi pengrajin dan pencapaian
Perancangan dan Implementasi
target laba bersih home industri kerajinan Sistem Informasi Manajemen
pada TPQ Kecamatan
dalam menghasilkan produk sangkar yang
PuloGadung. Jurnal Riset
berkualitas sesuai target waktu pelaksanaan Akuntasi VI (2): ISSN
2086-0447. FE-Akuntansi
SOP. Harapannya agar seluruh aspek yang
Abstrak
Studi ini bertujuan untuk memberikan sebagian besar jawaban untuk masalah-masalah
interrelationships kepercayaan konsumen dalam dimensi merek yang diberikan kepada perusahaan
manufaktur, karena cara observasi dan pengukuran di lapangan dapat mengukur nilai yang turun
pada dimensi kepercayaan di dalam merek perusahaan semen PT. Holcim Indonesia, semakin
banyak keluhan yang timbul dari para pelanggan tentang hubungan kepercayaan yang diperoleh
pelanggan semakin menurun, maka semakin menurun pada tingkat kesetiaan. Sampel yang
digunakan sejumlah 144 responden ditarik dari pelanggan yang dikaitkan dengan produk-produk
semen dari 2 kota penelitian yang telah ditentukan dalam penelitian ini yaitu cabang pemasaran
kota Surabaya dan Malang. Studi ini menggunakan pendekatan metode analisis kualitatif
menggunakan teknik analisis SEM amous PLS terbaru Versi 5.00. Temuan empiris penelitian ini
bahwa ditemukan secara langsung variabel trust in brand memiliki nilai koefieisien lamda jalur
secara lansung positif signifikan, hal ini disebabkan bahwa variabel trust in brand dapat
mempengaruhi dan dapat menimbulkan brand loyalty dan akan berdampak pada reinforce
commitment dan hasil yang ada dilapangan pula menunjukan positif signifikan. Dan ditemukan
secara tidak langsung varaiabel trust in brand memiliki nilai koefieisien lamda jalur secara lansung
positif signifikan.
Kata Kunci : trush in brand, brand loyalty, reinforces commitment
Abstract
This study aims to provide most of the answers to the problems of the interrelationships of
consumer confidence in the brand dimensions given to manufacture company, because the
way of observation and measurement in the field can be measured values that fell on the
dimensions of trust within the company brand cement PT Holcim Indonesia, the more
complaints that arise from the customer about the relationship of trust that obtained the
customer declining, then declining in the level of loyalty. The sample used some 144
respondents drawn from the customer that is associated with cement products from 2 cities
of the research that has been determined in this research namely marketing branch of the
city of Surabaya and Malang. This study uses Qualitative analysis method approach using
Analysis Techniques Shem amous PLS newest version 5.00. Empirical findings of this
research that found directly varaiebel trust in the brand has many lamda koefieisien value
the path directly " at significant positive, this caused that the variables trust in the brand
can affect and can lead to brand loyalty and will have an impact on the reinforce
commitment and the result is in field also shows a significant positive. And found not
directly variable trust in the brand has many lamda koefieisien value the path directly " at
significant positive.
Keywords : trush in brand, brand loyalty, reinforces commitment
kegunaan produk, melainkan sudah dikaitkan sangat kuat namun berbeda dari segi konsep.
Perbedaan ini terjadi ditinjau dari konsep
dengan merek yang mampu memberikan citra
perilaku dan konsep sikap. Komitmen merek
khusus bagi pemakainya, dengan kata lain
mencerminkan daya lekat suatu merek tertentu
peranan merek mengalami pergeseran (Aaker,
yang sudah mengakar dan merupakan pilihan
1991). Pada tingkat persaingan yang rendah,
merek tunggal dalam suatu kelas produk (Traylor
merek hanya sekedar membedakan antara satu dalam Warrington & Shim, 2000). Daya lekat
produk dengan produk lainnya atau merek ini terjadi akibat dorongan emosi dan psikologis
sekedar nama (just a name). Sedangkan pada terhadap suatu merek (Agrawal & Maheswaran,
tingkat persaingan yang tinggi, merek 2005; Coulter, et al., 2003). Walaupun komitmen
memberikan kontribusi dalam menciptakan merek mengakibatkan loyalitas merek, tidak
dan menjaga daya saing sebuah produk. demikian sebaliknya. Loyalitas merek bisa saja
Merek akan dihubungkan dengan citra khusus sekedar mencerminkan keinginan konsumen
untuk mengurangi usaha dan menyederhanakan
yang mampu memberikan asosiasi tertentu
pengambilan keputusan. Research Gap Bila
dalam benak konsumen. Dalam
merek yang disukai tidak tersedia, akan beralih
perkembangannya, perusahaan semakin
ke merek lainnya, tetapi konsumen yang
menyadari merek sebagai asset perusahaan
mempunyai komitmen merek yang tinggi tidak
yang paling bernilai. PT. Holcim Indonesia demikian dan variabel Trust In Brand tidak
merupakan perusahaan semen yang mempengaruhi adanya tingkat loyalitas (Aaker,
mempunyai kontribusi besar pada industri 1991). Research gap yang berhubungan dengan
nasional untuk kesinambungan perusahaan Trust In Brand yang terdiri dari variabel brand
perlu adanya melakukan perbaikan secara characteristics, company characteristics, dan
terus menerus, dikarenakan PT. Holcim consumer brand characteristics secara bersama-
Indonesia masih terbilang perusahaan yang sama, terutama pada variabel consumer brand
characteristics yang paling kuat atau
menjadi perusahaan follower produk dari
mendominasi dalam mempengaruhi Brand
Perusahaan Semen lainnya. Dengan demikian
Loyality.
di harapkan konsumen menjadi loyal dan
Lau dan Lee (1999 : 44) menyatakan
bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
kepercayaan terhadap merek, Ketiga faktor ini Trush In Brand secara tidak langsung
berhubungan dengan tiga eutitas yang tercakup terhadap Brand Loyality melalui Reinforce
dalam hubungan antara merek dengan jonsumen. Commitment Pelanggan PT. Holcim
Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu Indonesia
sendiri (Brand Characteristic), dan konsumen Berdasarkan latar belakang diatas maka
(Consumer Brand Characteristic). Keegan (1995 tujuan penelitian adalah sebaga berikut :
: 318) menyatakan Brand sangat penting, baik 1. Untuk Mengetahui dan Menganalisa model
bagi pelanggan maupun produsen bagi pelanggan, keterkaitan Trush In Brand berpengaruh
brand bermanfaat memudahkan proses keputusan Brand Loyality pada Pelanggan Produk
pembelian, merupakan jaminan kualitas, bahkan Semen PT. Holcim Indonesia
dapat memenuhi kebutuhan akan status. 2. Untuk Mengetahui dan Menganalisa model
Sedangkan bagi produsen brand dapat membantu keterkaitan Trush In Brand berpengaruh
upaya-upaya untuk membangun loyalitas dan terhadap Reinforce Commitment pada
hubungan yang berkelanjutan dengan pelanggan, Pelanggan Produk Semen PT. Holcim
oleh karena itu produsen selalu akan menjaga atau Indonesia
membangun loyalitas terhadap brand yang 3. Untuk Mengetahui dan Menganalisa model
dikenal dengan istilah Brand Loyality. Kesuksesan keterkaitan Trush In Brand berpengaruh
suatu perusahaan tergantung dari brand loyalty. secara langsung terhadap Brand Loyality
Dari latar belakang diatas, dapat 4. Untuk Mengetahui dan Menganalisa model
dirumuskan beberapa permasalahan yang akan keterkaitan Trush In Brand secara tidak
menjadi permasalahan dalam penelitian ini. langsung terhadap Brand Loyality
Beberapa permasalahan itu antara lain : melalui Reinforce Commitment pelanggan
1. Apakah ada pengaruh model keterkaitan PT. Holcim Indonesia
Trust In B rand berpengaruh Brand Berdasarkan penelitian yang akan
Loyality pada Pelanggan Produk Semen PT. dilakukan untuk menemukan teori baru dan dapat
2. Apakah ada model keterkaitan Trust In problematika secaraa riil dengan menyelesaikan
Brand berpengaruh terhadap Reinforce masalah secara strategis di perusahaan semen PT.
3. Apakah ada pengaruh model keterkaitan peningkatan Brand Loyality dan Re Inforce .
antar variabel melalui pengujian hipotesis kontraktor . Semuanya di Kota Surabaya dan
sekaligus melakukan eksplanasi. Penelitian Malang penentuan sampel dengan tekhnik
assosiatif (hubungan kausal) yaitu penelitian cluster purposive sampling. Populasi dalam
yang bertujuan untuk mengkaji hubungan penelitian ini adalah para perusahaan
antar variabel prediktor (variabel yang kontraktor, rumah tangga, pabrikan yang
mempengaruhi) dan variabel dependen menggunakan bahan baku semen PT. Holcim
(variabel yang dipengaruhi) melalui Indonesia. Sampel merupakan bagian yang
pengujian hipotesis. Hipotesis merupakan berguna bagi tujuan penelitian populasi dan
jawaban sementara terhadap rumusan aspek-aspeknya. Sampel adalah bagian dari
masalah penelitian yang perlu dikaji populasi yang diambil untuk diteliti. Menurut
kebenarannya melalui uji statistik. Uji Hair (1995), besarnya atau ukuran sampel
statistik yang digunakan dalam studi ini mempunyai pengaruh langsung terhadap
adalah Structural Equation Modeling ketepatan hitungan statistik dari regresi
(SEM). SEM adalah sekumpulan teknik- berganda. Hasil dalam regresi berganda ini
teknik statistikal yang memungkinkan menerangkan probabilitas dari perhitungan
pengujian sebuah rangkaian hubungan yang sebagai ketepatan statistik satu tingkat yang
relatif rumit secara simultan. Teknik SEM spesifik. R² atau koefisien regresi pada satu
yang sering disebut juga sebagai tingkat ketepatan tertentu atau satu ukuran
Confirmatory Factor Analysis sampel tertentu. Teknik yang digunakan
memungkinkan seorang peneliti menguji dalam pengambilan sampel dalam penelitian
beberapa variabel dependen sekaligus ini adalah accidental sampling. Accidental
(Ferdinand, 2005:5). sampling dilakukan dengan memberikan
Populasi, Sampel, Penentuan Besar kuesioner untuk diisi kepada para konsumen
Sampel, dan Teknik yang membeli produk semen dari PT. Holcim
Populasi pada penelitian ini adalah Indonesia di Perusahaan Kontraktor, rumah
konsumen atau pengguna bahan semen gresik tangga, serta perusahaan yang memakai
yang terdiri dari tiga kelas yaitu : Pabrikan produk semen tersebut di Kota Surabaya dan
atau perusahaan yang memproduksi barang Kota Malang, Kota Tuban, Kota Bojonegoro
dengan memakai bahan baku semen Holcim selama periode penelitian.
seperti : perusahaan genteng, perusahaan tegel Dalam memilih sampel, peneliti tidak
dan gorong-gorong. Dan Rumah tangga, mempunyai pertimbangan lain kecuali
Abstrak
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian Real and Valle (2011) yang melakukan
penelitian pada perusahaan manufaktur di Spanyol dan menguji peran mediasi human
capital antara praktik sumber daya manusia dengan kapasitas organisasi pembelajar.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa human capital mempunyai peran dalam
memediasi praktik sumber daya manusia dengan kapasitas organisasi pembelajar.
Kemudian oleh Puig et al. (2012) disarankan kepada peneliti mendatang untuk
menguji pengaruh human capital terhadap kinerja perusahaan pada industri non
manufaktur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
pemberdayaan dan human capital terhadap kinerja auditor KAP di Jawa Timur yang
dimediasi oleh variabel komitmen. Metode yang digunakan yakni metode survey.
Analisis SEM digunakan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antar variabel
yang diteliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatori. Berdasarkan data
sekunder sampel yang diambil sebanyak 540 auditor pada 30 Kantor Akuntan Publik di
Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
variabel human capital terhadap komitmen organisasional dan pemberdayaan auditor
terhadap kinerja organisasi. Variabel komitmen organisasional dan pemberdayaan
auditor mampu memediasi pengaruh human capital terhadap kinerja organisasi.
Abstract
This study was based on Real and Valle (2011) study result who conduct study toward
manufacturers in Spain and testing role of human capital mediation between human
resources practices and learning organization capacity. Result of their study showed
that human capital has its own role in mediating human resources practices to learning
organization capacity. Puig et al. (2012) suggest that author in subsequent study
should test effect of human capital toward firm performance in non-manufacture
industry. Objective of this study was to analyze effect of empowerment and human
capital toward KAP auditor’s performance in East Java which mediated by
commitment variable. Method used in this study was survey method. SEM analysis was
used to obtain relationship and effect of inter-variable under study. This study used
explanatory approach. Based on sample’s secondary data regarding 540 auditors in 30
Public Accountant Offices in East Java, result showed that there was significant effect
of human capital variable toward organization commitment and auditor’s
empowerment toward organizational performance. Organizational commitment and
auditor’s empowerment variables were able to mediate the effect of human capital
toward organizational performance.
HASIL
2. Persamaan Struktural
Uji Structural Equation Modelling
Pengujian model persamaan
(SEM)
struktural ditunjukkan oleh bobot
Uji asumsi Model Persamaan
fkoefisien standar seperti pada Gambar 5
Struktural terdiri atas uji normalitas, out-
berikut :
lier dan uji multikolinieritas untuk
mengetahui tingkat akurasi model
persamaan struktural. Hasil uji Asumsi
SEM dijelaskan di bawah ini.
Abstrak
Pupuk merupakan elemen penting dalam peningkatan produksi padi dan Pemerintah terus
mendorong produksi tanaman pangan terutama padi dengan menyediakan pupuk, benih, pestisida
yang bersubsidi melalui mekanisme pemberian subsidi yang diatur dengan mekanisme tertentu.
Penelitian ini menganalisis pengaruh pupuk bersubsidi terhadap peningkatkan produksi padi dan
pendapatan petani dalam perspektif fenomenologis di desa Sudimoro Kabupaten Jombang.
Penelitian ini dalam katagori penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis,yang
memaparkan temuan dan mencari jawaban atau eksplorasi dari masalah penelitian . Hasil Penelitian didapatkan
data bahwa subsidi pupuk dalam 1 Ha petani terbantu dalam biaya produksi, sebesar (33,73%) dari
biaya yang telah di tetapkan . Bilamana menggunakan pupuk subsidi maka petani telah
melakukan penghematan sebesar Rp. 2.362.000. Subdisi pupuk memberikan kontribusi terhadap
hasil pertanian dengan kenaikan hasil panen menggunakan pupuk organik sebesar 3,5 ton / Ha.
Maka dengan menggunakan pupuk kimia bersubsidi naik menjadi 6,5 ton/Ha.Peningkatan hasil
produksi mengakibatkan keuntungan petani per 1 Ha mengalami peningkatan keuntungan bersih
Rp. 15.656.000, dibandingkan pupuk non subsidi dengan keuntungan bersih Rp 13.294.000.
Abstract
Fertilizer is an important element in increasing rice production and the Government continues to
encourage the production of food crops, especially rice, by providing fertilizers, seeds, and
subsidized pesticides through a mechanism of subsidy regulated by a particular mechanism. This
study analyzed the effect of subsidized fertilizer on increasing rice production and farmer income
in phenomenological perspective in Sudimoro village, Jombang regency. Research in a
qualitative research category using a phenomenological approach, which exposes findings and
seeks answers or explorations of research problems. The result of the research shows that
fertilizer subsidy data in 1 Ha of farmers is assisted in production cost, equal to (33,73%) from
other cost which have been set. When using fertilizer subsidy then farmers have made savings of
2.362.000,. Subdivision of fertilizer has contributed to agricultural output, Increase of crop yield
when using organic fertilizer or the like only 3.5 ton / Ha. So after using the subsidized chemical
fertilizer to 6.5 tons. Increased production resulted in farmers profit per 1 Ha increased net profit
Rp. 15,656,000, compared to non-subsidized fertilizer with net profit of Rp 13,294,000.
295
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
296
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
297
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
298
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
PUPUK
Menambah Mengurangi
Pendapatan petani Pendapatan petani
299
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Jumlah sampel yang diwawancarai dalam fenomenologis adalah ditentukan sesuai kebutuhan
penelitian ini sesuai dengan pendekatan yang dikehendaki ( Fatchan, 2013 ) .
Sebagaimana di ketahui bahwasanya
HASIL PENELITIAN DAN informan yang di ambil dalam penelitian
PEMBAHASAN ini sebanyak 5 orang dengan
1. Karekteristik informan-informan pengalamannya selama bertani, Adapun
berdasarkan masa kerja karakteristik informan tersebut
sebagaimana dalam tabel2.
300
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Sedangkan hasil produksi perhektar bila menggunakan pupuk yang berbeda, dapat di
lihat dalam tabel.5
Tabel 5 Hasil Produksi
NO Penggunaan pupuk Hasil Rata-rata /
Hektar
1 Pupuk Subsidi 6,5 Ton
2 Pupuk Organik 3,5 Ton
3 Non subsidi 6,5 Ton
Keuntungan rata-rata yang di peroleh hasil penjualan dengan tiga sistem penjualan
dengan pupuk yang berbeda, penghitungan yaitu tebas, kering sawah dan kering giling,
rata-rata dilakukan dengan cara menjumlah adapun hasilnya dapat dilihat dalam tabel 6.
301
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Tabel 6
Hasil bersih Produksi
No Penggunaan Pupuk Rata - Rata Hasil Bersih (Rp)
1 Pupuk Subsidi 15.656.000 / Ha
2 Pupuk Organik 5.631.000 / Ha
3 Pupuk Non subsidi 13.294.000 / Ha
Berdasarkan tabel 5.4.3.2. maka (organik dan kimia non subsidi) adalah
terdapat selisih keuntungan yang di peroleh sebagaimana yang tertera dalam tabel
oleh para petani, dimana selisih antara 5.4.3.3.
pupuk yang di subsidi dengan non subsidi
Dari tabel dapat di ketahui bahwa menggunakan pupuk organik. Hal tersebut
dengan adanya subsidi yang di keluarkan juga tampak pada perbandingan antara pupuk
pemerintah memberikan kontribusi sebanyak kimia subsidi dangan pupuk kimia yang tidak
Rp 10.025.000 / ha jika di bandingkan bersubsidi juga memberikan kontribusi, yaitu
dengan tidak di subsidi dan petani sebesar Rp 2.362.000 / Ha.
302
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
REFERENSI
Andriati,dkk 2011, Penelitian tanaman Danang, kasmiati, 2013,Tinjauan kebijakan
pangan, hal. 137-144, Efektivitas subsidi pupuk di Indonesia.
Kebijakan Harga Input dan Output Demografi.bps.go.id/phpfeletreebahan.kum
Usahatani Tanaman Pangan pada pulan tugas. februari 2015http:// digi
Berbagai Agroekosistem di Indonesia. lib.unila.ac.id/263/4/BAB%20II.pdf.
Balai Besar Pengkajian dan Februari 2015 Tinjauan pustaka.
Pengembangan Teknologi Pertanian. Dungtji Munawar (2:2013), Memahami
VOL. 30 NO. 2 pengertian dan Kebijakan subsidi dalm
Ardiyanto,dkk, 2013 , , Kajian Pupuk APBN, Kemenkeu
Bersubsidi Di Pekalongan (Studi Kasus Fitrianti, 2012, Penerapan Model pembeljaan
di Kecamatan Kesesi), Diponegoro Example non exsample untuk meningkatkan
Journal Of Economics.Volume 2 Nomor ketrampilan ,Jurnal Vol 8 hal 1-13
3Halaman 1-15 Fatchan, 2013, Metode Penelitian Kualitatif,
Badan Pusat Statistik, 2014, Analisis Universitas Negeri Malang
Kebijakan Pertanian Indonesia Ismaya , 2007,Sistem Perekonomian
Implementasi dan Dampak Terhadap Indonesia, Blogspot.com
Kesejahteraan Petani dari Perspektif Patilima, Hamid, 2004, Metode penelitian
Sensus Pertanian 2013, Jakarta. kwalitatif,Alfabeta, Bandung.
303
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
304
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
1)
Any Rustia Dewi, 2)Suatmo Pantja Putra
e-mail: 1)anyrustia@gmail.com
1,2)
Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Merdeka Malang
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fungsi mediasi orientasi kewirausahaan pada
pengaruh manajemen pengetahuan terhadap kinerja inovasi. Populasi penelitiannya, seluruh
industri kecil di wilayah Kota Batu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik sampel proporsional dengan jumlah responden 100 UKM sebagai syarat minimal
dalam analisis Structural Equation Model (SEM). Sedangkan teknis data yang akan
digunakan adalah Structural Equation Model (SEM) Analysis. Selanjutnya, data yang sudah
terkumpul melalui instrumen penelitian yang sudah terlebih dahulu diuji validitas dan
reliabilitasnya, selanjutnya akan menggunakan regression weight pada SEM, digunakan
untuk confirmatory meneliti seberapa besar hubungan antar variabel. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan memediasi pengaruh manajemen pengetahuan
terhadap kinerja inovasi.
Abstract
This study aims to analyze the mediation function of entrepreneurship orientation on the
influence of knowledge management on innovation performance. Research population, all
small industries in Batu City area. The data collection technique used is the proportional
sample technique with the number of respondents 100 SMEs as a minimum requirement in
the analysis of Structural Equation Model (SEM). While the technical data to be used is
Structural Equation Model (SEM) Analysis. Furthermore, the data that have been collected
through research instruments that have first tested the validity and reliability, then will use
regression weight on SEM, used for confirmatory examine how much relationship between
variables. The results of data analysis show that entrepreneurship orientation mediates the
influence of knowledge management on innovation performance.
baik dengan memproduksi layanan baru, yang dibentuk bahwa hal itu memiliki
proses dan produk. Inovasi dianggap dampak yang jelas dan positif terhadap
pembaharuan generatif dan kompetensi pertumbuhan ekonomi. Pengusaha adalah
organisasi untuk beradaptasi dengan kekuatan pendorong di belakang
lingkungan. Namun inovasi dianggap perkembangan ekonomi negara-negara.
sebagai masalah setiap hari bagi anggota Dalam Schumpeter dinyatakan, kerangka
organisasi dalam mendefinisikan masalah, bukanlah fenomena yang harmonis
menanggapi kejadian tak terduga, melainkan gangguan status quo, membuat
penciptaan solusi dan pengembangan cara pengusaha menjadi heroik. Oleh karena
dan prosedur baru untuk mengatur itu, pengusaha dalam konteks Schumpeter
pekerjaan, melalui penggunaan adalah inovator yang mampu melakukan
pengalaman, keterampilan, motivasi dan kombinasi baru yang menyebabkan sebuah
pengetahuan. Kocher (2011), Miettinen evolusi ekonomi.
et al (2009) menjelaskan bahwa praktik Basile (2015) mengungkapkan
inovasi organisasi diselenggarakan, tentang makna orientasi kewirausahaan
didirikan dengan menggunakan sebagai instrumen potensial untuk
serangkaian standar tindakan atau sistem organisasi menyegarkan, dimana dapat
seperti merancang sebuah ide atau dicapai melalui inovasi, berani mengambil
pemikiran, evaluasi dan upaya manajerial risiko, dan proaktif. Dalam literatur lain,
untuk inovasi seperti peran yang fleksibel, ada kesepakatan tentang tiga dimensi
rotasi, untuk mengorganisir kelompok. orientasi kewirausahaan yang ternyata
Sedangkan Woodman (2008) menyatakan berhubungan positif dengan kinerja.
bahwa kinerja inovasi dipandang sebagai Banyak juga yang menambahkan dua
kenaikan dalam pekerjaan sehari-hari dimensi lainnya seperti agresivitas dan
anggota organisasi dan tingkat eksplorasi otonomi. Namun, inovasi pertama kali
individu. ditunjukkan oleh Schumpeter (1942)
Selanjutnya, Pearce, Fritz, & Davis sebagai dimensi penting dalam proses
(2014) mengungkapkan bahwa kewirausahaan. Hal ini terkait dengan
kewirausahaan diakui sebagai sumber proses kreatif, pengembangan ide-ide baru,
penting pertumbuhan pekerjaan dan dan kebaruan. Selain itu, inovasi juga
pembangunan ekonomi suatu negara. Laju sebagai penggerak keuntungan. Karena
pertumbuhan kewirausahaan bervariasi dari itu, orientasi kewirausahaan berkaitan erat
satu negara ke negara serta dari waktu ke dengan kemampuan manajemen. untuk
waktu untuk negara yang sama. Tapi fakta mempromosikan dan mendukung
pertimbangan kreativitas, fleksibilitas dan explicit knowledge ini lebih mudah karena
resiko. pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk
Juga, Zaied, Hussein & Hassan tulisan atau pernyataan yang
(2016) memaknai manajemen pengetahuan didokumentasikan, sehingga setiap
sebagai sebuah proses yang membantu karyawan dapat mempelajarinya secara
organisasi untuk menemukan, memilih, independen.
mengatur, menyebarkan, dan mentransfer Pada sisi lain, Gholami (2012)
informasi penting dan keahlian yang memaknai kecakapan organisasional
diperlukan untuk kegiatan. Terdapat empat sebagai kemampuan untuk melakukan
proses dalam manajemen pengetahuan, akuisisi dan analisis informasi untuk
yaitu: akuisisi pengetahuan, konversi meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
pengetahuan, aplikasi pengetahuan, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan
perlindungan pengetahuan. Dijelaskan untuk harmonisasi organisasi. Meskipun
lebih lanjut bahwa manajemen pengetahun masih terdapat banyak pertanyaan tentang
dapat mendorong inovasi, yang kemudian kecerdasan organisasional, faktor-faktor
berpotensi meningkatkan daya saing. yang mempengaruhi dan kaitannya dengan
Dijelaskan juga,manajemen pengetahuan kinerja manajer. Kecakapan
terdiri atastacit dan explicit knowledge. organisasional sangat berbeda antara
Pada dasarnya tacit knowledge bersifat setiap sumberdaya manusia. Ini berarti
personal. Berdasarkan pengertiannya, tacit bahwa serangkaian faktor eksternal dan
knowledge dikategorikan sebagai personal internal mempengaruhi kecakapan
knowledge atau dengan kata lain tersebut. Beberapa organisasi kerap
pengetahuan yang diperoleh dari individu. berjalan statis, karena tidak dapat
Menurut Khan (2012), penelitian pada sifat mengenali sinyal yang kuat dari perubahan
dasar pengetahuan seketika sekitar dan tidak dapat menanggapi
mempertemukan perbedaan antara knower stimulan tersebut. Organisasi-organisasi
dan known, atau seringkali diartikan dalam seperti ini harus belajar perlahan dan
istilah subject dan object, atau tidak mengulangi kesalahannya. Filosofi
ingredient subjective dan objective keberadaan organisasi tergantung pada
dalam pengalaman. Pengalaman yang kehidupan manusia. Manusia mendorong
diperoleh tiap orang berbeda-beda. semangat dalam organisasi untuk tubuh,
Kemudian, explicit knowledge bersifat memindahkannya dan mengelolanya. Oleh
formal dan sistematis yang mudah untuk karena itu, sumber daya manusia
dikomunikasikan dan dibagi. Penerapan merupakan unsur yang paling berharga
bagi organisasi. Hal itu karena dapat inovasi sebagai salah satu indikator kinerja
meumuskan keputusan organisasi dan organisasi berkaitan erat dengan orientasi
menawarkan solusi dan akhirnya kewirausahaan. Yang terbaru, Wang et all,
memecahkan berbagai masalah masalah. (2015), pada artikelnya “Entrepereneural
Formatnya berwujud produktivitas dan Orientation and Organizational Learning on
memberikan kontribusi pada efisiensi dan SME Innovation” Menegaskan juga bahwa
efektivitas. Kecakapan berorganisasi orientasi kewirausahaan berpengaruh
membantu untuk mengenali titik lemah terhadap kinerja inovasi. Hubungan antara
organisasi dan untuk memperkuat poin manajemen pengetahuan dengan orientasi
positif. kewirausahaan dan inovasi institucional
Banyak riset terdahulu dinyatakan oleh beberapa peneliti
mengungkapkan bahwa orientasi diantaranya adalah Price, Stoica &
kewirausahaan berpengaruh nyata terhadap Boncella (2013) pada artikel hasil risetnya
kinerja inovasi. Salah satunya terungkap “The relationship between innovation,
dari hasil riset Lisboa dan Skarmeas (2010) knowledge and performance infamily and
pada penelitiannya yang berjudul non-family firms: Ananalysis of SMEs”
“Entrepreneurial orientation, innovative mengungkapkan bahwa terdapat hubungan
capabilities, and performance outcomes: antara manajemen pengetahuan dan inovasi
An empirical investigation”, bahwa pada industri kecil menengah. Riset lain
orientasi kewirausahaan memiliki pengaruh yang dilakukan oleh Rodríguez et all
signifikat terhadap inovasi. Peneliti lain, (2013) yang berjudul “Knowledge
Madhoushi, et all (2011), pada risetnya Management and the Effectiveness of
“Entrepreneurial Orientation and Innovation Outcomes: The Role of Cultural
Innovation Performance: The Mediating Barriers” mendapatkan bahwa manajemen
Role of Knowledge Management“ pengetahuan berpengaruh nyata terhadap
mengungkapkan bahwa orientasi inovasi melalui variabel antara budaya.
kewirausahaan berpengaruh terhadap Selanjutnya, Githii (2014) dalam
kinerja inovasi organisasi. Yang terbaru, artikelnya “Knowledge management
Al-Dhaafri dan Al-Swidi (2014) pada practices and innovation performance: a
artikelnya “The Entrepreneurial literature review” mengungkapkan bahwa
Orientation and The organizational manajemen pengetahuan mempunyai
Performance: Does Enterprise Resource dampak pada inovasi dalam sebuah
Planning Have A Mediating Role: A Study organisasi. Kemudian fakta empiris
on Dubai Police” menegaskan bahwa keterkaitan transdisiplinaritas dengan
penelitian ini, data yang dikumpulkan terungkap tedapat pengaruh positip antara
daftar pertanyaan kepada responden untuk dan juga berpengaruh terhadap kinerja
pertanyaan dengan menggunakan skala 1-5 kinerja inovasi (0.57) . Selanjutnya, uji
dari sangat tidak setuju sampai sangat dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah
digunakan adalah Structual Equation Model mengkonfirmasi bahwa variabel itu dapat
path diagram adalah sebagai berikut. adalah harus mencapai lebih besar atau
sama dengan 0,40. bila nilai lambda atau
faktor loading lebih rendah dari 0,40 maka
dipandang bahwa variabel itu tidak
1)2)
Fakultas Teknik Universitas Darul Ulum Jombang
1)
raikhaniagus1@gmail.com
2)
Lindaratnasari46@gmail.com
Abstrak
Pendewasaan usia perkawinan adalah upaya untuk meningkatkan usia perkawinan pertama
sehingga mencapai usia minimal perkawinan 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria.
Penundaan Usia Perkawinan bukan hanya menunda perkawinan sampai usia tertentu, tetapi
mengusahakan agar kehamilan pertama terjadi pada usia yang cukup dewasa sehingga akan
mampu menekan laju pertumbuhan penduduk. Metode penelitian dalam menyeleseikan
permasalahan penelitian adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan dengan Analisis
regresi linier berganda. Dengan jumlah sampel 400 responden di 4 Kecamatan di kabupaten
Jombang. Hasil penelitian adalah Pendewasaan usia perkawinan mempunyai pengaruh
signifikan terhadap peningkatan pendidikan dengan besar nilai standardized coefficients beta
0,620, Pendewasaan Usia Perkawinan mempunyai pengaruh signifikan terhadap peningkatan
kesehatan dengan besar nilai standardized coefficients beta 0,539 dan Pendewasaan Usia
Perkawinan mempunyai pengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan dengan besar
nilai standardized coefficients beta 0,533.
Abstract
Maturity of marriage age is an attempt to increase the age of first marriage so as to reach the
minimum age of marriage of 20 years for women and 25 years for men. Marriage Delay
Marriage is not only delaying marriage until a certain age, but the effort to make the first
pregnancy occurs at an age enough mature so that it will be able to suppress the rate of
population growth. The research method in research problem is using quantitative approach
with multiple linear regression analysis. With a sample size of 400 respondents in 4 Districts in
Jombang district. The result of this research is maturation of marriage age have significant
influence to the increase of education with the value of standardized coefficients beta 0,620,
maturing age maturity have significant influence to health improvement with bigger value of
standardized coefficients beta 0,539 and maturing age maturity have significant influence to
increase of income with big value of standardized beta coefficients 0,533.
yang telah dilakukan, Namun juga sekaligus 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh
sebagai bahan masukan guna merumuskan antara PUP terhadap peningkatan
kebijakan dan program intervensi ditahun pendapatan
tahun mendatang agar lebih efektif dan
efisien. Semakin tinggi angka IPM suatu KAJIAN LITERATUR
daerah maka dapat disimpulkan bahwa Pendewasaan Usia Perkawinan
pembangunan didaerah tersebut adalah Istilah adult atau dewasa awal berasal
berhasil. Berangkat dari latar belakang diatas, dari bentuk lampau kata adultus yang berarti
Maka penulis mengangkat permasalahan ini telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran
dalam suatu penelitian tesis dengan Judul yang sempurna atau telah menjadi dewasa.
“Pengaruh Pendewasaan Usia Perkawinan Hurlock (1999) mengatakan bahwa masa
Terhadap Peningkatan Pendidikan, Kesehatan dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun
Dan Eonomi Sebagai Indikator IPM sampai umur 40 tahun, saat perubahan-
Kabupaten Jombang” perubahan fisik dan psikologis yang
menyertai berkurangnya kemampuan
PERUMUSAN MASALAH reproduktif. Santrock (2002) mengatakan
Perumusan masalah pada penelitian ini masa dewasa awal adalah masa untuk
adalah sebagai berikut : bekerja dan menjalin hubungan dengan
1. Apakah ada pengaruh antara PUP lawan jenis, terkadang menyisakan sedikit
terhadap peningkatan pendidikan? waktu untuk hal lainnya.Dua kriteria yang
2. Apakah ada pengaruh antara PUP diajukan untuk menunjukkan akhir masa
terhadap peningkatan kesehatan? muda dan permulaan dari masa dewasa awal
3. Apakah ada pengaruh antara PUP adalah kemandirian ekonomi dan
terhadap peningkatan pendapatan? kemandirian dalam membuat keputusan.
TUJUN PENELITIAN Mungkin yang paling luas diakui sebagai
1. Untuk megetahui apakah ada pengaruh tanda memasuki masa dewasa adalah ketika
antara PUP terhadap peningkatan seseorang mendapatkan pekerjaan penuh
pendidikan waktu yang kurang lebih tetap (Santrock,
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh 2002). Sementara itu, Dariyo (2003)
antara PUP terhadap peningkatan mengatakan bahwa secara umum mereka
kesehatan yang tergolong dewasa muda (young
sumber daya lainnya serta penciptaan suasana huruf, pendidikan, dan standar hidup untuk
yang kondusif. semua negara seluruh dunia. IPM digunakan
Dengan adanya manajemen sekolah, untuk mengklasifikasikan apakah sebuah
dukungan kelas berfungsi mensingkronkan negara adalah negara maju, negara
berbagai input tersebut atau mensinergikan berkembang atau negara terbelakang dan
semua komponen dalam interaksi (proses) juga untuk mengukur pengaruh dari
belajar mengajar, baik antara guru, siswa dan kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas
sarana pendukung di kelas atau di luar kelas, hidup
baik dalam konteks kurikuler maupun ekstra- (http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Pemban
kurikuler, baik dalam lingkungan substansi gunan_Manusia, dicuplik tanggal 01 April
yang akademis maupun yang non akademis 2016)
dalam suasana yang mendukung proses
belajar pembelajaran. METODE PENELITIAN
Peningkatan kesehatan Penelitian ini merupakan penelitian
Peningkatan kesehatan merupakan penjelasan yaitu penelitian yang
naiknya tingkat ketahanan pada diri menjelaskan hubungan antara variabel
masyarakat terhadap berbagai gangguan terikat dengan variabel bebas, dimana akan
kesehatan, Banyak faktor yang mempengaruhi dilakukan pengujian hipotesis yang telah
tingkat ketahanan tubuh manusia dalam digunakan sebelumnya. Berdasarkan latar
menanggkal berbagai macam gangguan belakang, rumusan masalah dan tujuan
kesehatan tersebut, antaralain factor penelitian, maka penelitian ini bertujuan
lingkungan pergaulan,cuaca serta pola hidup. menjelaskan pengaruh Pendewasaan Usia
Dengan memiliki ketahanan diri yang baik Perkawinan terhadap Pendapatan,
maka akan memberikan kesempatan lebih Pendidikan dan Kesehatan di kabupaten
besar bagi setiap sumber daya manusia untuk Jombang Metode penelitian yang digunakan
menghasilkan suatu produk adalah metode survei dengan data yang
Indeks Pembangunan Manusia diolah dari hasil kuesioner. Dari jumlah
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Penduduk dikabupaten jombang 1.455.953
atau Human Development Index (HDI) jiwa pada sensus terakhir pada tahun 2014
didefinisikan sebagai pengukuran dan Metode yang digunakan untuk
perbandingan dari harapan hidup, melek menentukan jumlah sampel pada penelitian
Coefficientsa
Model Correlations
Partial Part
(Constant)
1
PUP .627 .627
16.23
PUP .539 .033 .631 .000 .631
8
Coefficientsa
Model Correlations
Partial Part
(Constant)
1
PUP .631 .631
Sumber: Hasil output SPSS 20 diolah
Pengaruh pendewasaan usia yaitu Peningkatan Kesehatan adalah konstan
perkawinan terhadap peningkatan kesehatan sebesar 13,071, Koefisien regresi (X)
didapat persamaan regresi : Pendewasaan Usia Perkawianan sebesar
Y2=13,071+0,539X+e, Nilai a (konstanta) 0,539 artinyaa jika (X) mengalami
sebesar 13,071 artinya jika tidak ada peningkatan satu satauan, maka (Y2) Tingkat
perubahan pada variabel bebas yaitu (X) Kesehatan akan mengalami peningkatan
Pendewasaan usia perkawinan maka (Y) sebesar 0,539.
PUP terhadap pendapatan
Tabel 4
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize T Sig. Correlations
Coefficients d
Coefficients
B Std. Beta Zero-order
Error
15.41
(Constant) 13.043 .846 .000
8
1
17.55
PUP .533 .030 .661 .000 .661
0
Coefficientsa
Model Correlations
Partial Part
(Constant)
1
PUP .661 .661
Sumber: Hasil output SPSS 20 diolah
Pengaruh pendewasaan usia Y3=13,043+0,533X+e, Nilai a sebesar
perkawinan terhadap peningkatan 13,043 artinya jika tidak ada perubahan pada
pendapatandidapat persamaan regresi : variabel bebas yaitu (X) Pendewasaan usia
Ginting, Charisma Kuriata, Lubis, Mahalli, Sukirno, Sadono. 2000. Makro Ekonomi
2008. Pembangunan Manusia di Modern. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Indonesia dan Faktor- faktor yang Persada.
mempengaruhinya. Suryawati, Criswardan, 2005. Memahami
Bappenas, 2004. Rencana Strategis Kemiskinan Secara Multidimensional.
Penanggulangan Kemiskinan di http://www.jmpk.online.net/Volume_8/
Indonesia, Jakarta. Vol_08_No_03_2005.pdf. Diakses
Ginting, Charisma Kuriata, Lubis, Mahalli, tanggal 08 maret 2012.
2008. Pembangunan Manusia di Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi Regional
Indonesia dan Faktor- faktor yang Teori dan Aplikasi Edisi Revisi. Jakarta:
mempengaruhinya. PT Bumi Aksara. 64
Kuncoro, Mudrajad, 2004, Otonomi Dan Todaro, Michael P. 2003. Pembangunan
Pembangunan Daerah: Reformasi, Ekonomi Di Dunia Ketiga. Alih Bahasa:
Perencanaan, Strategi, dan Peluang, Aminuddin dan Drs.Mursid. Jakarta:
Penerbit Erlangga, Jakarta. Ghalia Indonesia.
Prihartini, Diah Aryati. 2006. Perbandingan Todaro, Michael P, 2000, Pembangunan
Total Kemiskinan Versi Pemerintah Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi
Indonesia dan Bank Dunia dengan Peran Ketujuh, Terjemahan.
Strategis dari Usaha Mikro untuk Widiastuti, Ari. 2010. Analisis Faktor-
Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan
Fakultas Ekonomi Universitas Di Jawa Tengah Tahun 2004-2008.
Gunadarma, Depok. http://eprints.undip.ac.id. Diakses 5 Mei
Sukirno, Sadono. 2004, Makroekonomi 2011.
Teori Pengantar, Edisi Ketiga.Penerbit World Bank. 2005. Era Baru dalam
Raja Grafindo Persada, Jakarta. Pengentasan Kemiskinan di Indonesia
(ikhtisar). The World Bank Office
Jakarta. Jakarta.
Abstrak
Wirausaha merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara.
Iptek bagi Kewirausahaan (IbK) di Universitas Islam Darul Ulum merupakan suatu program yang
bertujuan menghasilkan wirausaha baru mandiri berbasis ipteks. Sasaran program ini adalah
mahasiswa dan alumni Universitas Islam Darul Ulum sebagai tenant sebanyak 20 orang. Program
ini dikelola oleh tim IbK yang bekerjasama dengan narasumber, perusahaan dan institusi terkait
di luar kampus. Metode PALS (Participatory Action Learning System) dipilih sebagai pendekatan
program ini dalam konteks pemberdayaan potensi entrepreneurship. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan meliputi sekolah kewirausahaan, pelatihan manajemen dan marketing skills, pelatihan
desain kemasan, konsultasi bisnis, magang di perusahaan serta fasilitasi tenant dalam
menghasilkan produk. Diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan motivasi dan pemahaman
konsep kewirausahaan, peningkatan kemampuan dalam manajemen, marketing usaha, serta
kemampuan membuat produk dan kemasannya.
Abstract
Entrepreneurship is one of the important pillars in the economic development of a country.
Science and Technology for Entrepreneurship (IbK) at Universitas Islam Darul Ulum is a
program that aims to generate new independent entrepreneurs based on science and technology.
This program targets students and alumni of Universitas Islam Darul Ulum as a tenant of 20
people. The program is managed by a team of IbK who cooperate with the ficilitators, companies
and related institutions outside the campus. PALS method (Participatory Action Learning
System) was chosen as the approach of this program in the context of empowering
entrepreneurship. The activities undertaken include school entrepreneurship, training in
management and marketing skills, training in packaging design, business consulting, internships
in companies and facilitation of tenants in generating products. The results indicate that an
increase in motivation and understanding of the concept of entrepreneurship, capacity building in
management, marketing efforts, and the ability to create products and packaging.
usaha mahasiswa menjadi wirausaha mandiri, dengan metode PALS secara digramatik
diantaranya metode coaching NLP ditunjukkan pada Gambar 8.
(Parwiyanti dkk, 2012), berbasis proyek
bisnis (Arief dkk, 2016), dan metode PALS
(Sulitiyowati dkk, 2016).
METODE PENELITIAN
Metode pendekatan yang digunakan
dalam IbK ini dalam konteks pemberdayaan
potensi entrepreneurship mahasiswa
Gambar 1. Metode Participatory Action
menggunakan metode PALS (Participatory Learning Systems (PALS)
Action Learning System). Prinsip dasar dari
metode PALS adalah pelibatan mahasiswa HASIL PENELITIAN DAN
dalam proses pembelajaran aktif partisipan PEMBAHASAN
dalam program kewirausahaan Fase Penyadaran Kewirausahaan
(entrepreneurship) secara alamiah dengan Fase ini bertujuan membentuk dan
segala pendekatan sehingga membentuk mengembangkan sikap dan perilaku
suatu sistem interaksi pembelajaran secara entrepreneur, yang mampu berkreasi,
partisipatif, baik secara personal maupun menciptakan inovasi, dan proaktif dalam
komunal. Metode PALS menitikberatkan menghadapi perkembangan lingkungan.
pada transformasi kegiatan-kegiatan yang Bentuk teknis fase ini adalah
telah ada untuk diusahakan dibawa pada penyelenggaraan sekolah kewirausahaan
perubahan-perubahan ke arah perbaikan (KWU) yang diterapkan secara classical,
kondisi entrepreneurship mahasiswa melalui studi kasus, diskusi, dan simulasi. Kegiatan
(1) fase penyadaran kewirausahaan ini dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus
(awareness), (2) fase pengkapasitasan 2017. Peserta kegiatan ini adalah mahasiswa
(capaciting) dan pendampingan (scaffolding) dan alumni yang telah diseleksi berdasarkan
kewirausahaan (entrepreneurship capacity rancangan bisnis para calon peserta yang
building), dan (3) fase pelembagaan dikumpulkan saat pendaftaran. Dipilih 30
(institutionalization) usaha baru sebagai peserta dari 57 orang yang mendaftar.
wirausaha baru. Metode pendekatan IbK Materi yang disampaikan adalah motivasi
BPOM). Lembaga yang menjadi mitra dalam Kasali, R. 2010. Myelin, Mobilisasi
Intangibles Menjadi Kekuatan
pengembangan unit bisnis adalah Dinas
Perubahan. Jakarta: PT
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gramedia Pustaka Utama.
Küttim, M., Kallaste, M., Venesaar, U. &
Lamongan, Dinas Kesehatan Kabupaten
Kiis, A. 2014. Entrepreneurship
Lamongan, serta Dinas Koperasi & Usaha Education at University Level
and Students’ Entrepreneurial
Mikro Kabupaten Lamongan.
Intentions. Procedia - Social and
Behavioral Sciences. Vol. 110,
658-668.
KESIMPULAN DAN SARAN
Parwiyanti, Ermanovida, & Ammar , M.
Peran Iptek bagi Kewirausahaan (IbK) 2012. Implementasi Program
Iptek bagi Kewirausahaan di
di Universitas Islam Darul Ulum adalah untuk
Universitas Sriwijaya Tahun
meningkatkan motivasi dan pemahaman 2012. Prosiding Seminas
Competitive Advantage. Vol. 1,
konsep kewirausahaan, meningkatkan
No. 2.
kemampuan dalam manajemen, marketing Pujantiyo. Bambang. 2006. “Kiat Sukses
Pengusaha Inovatif” Jakarta:
usaha, serta kemampuan membuat produk
Timpani Publishing.
dan kemasannya. Sulistiyowati, W., Agustini, I., & Fitriyah,
H. 2016. Peningkatan Kapasitas
Entrepreneurship melalui
REFERENSI Pelatihan dan Magang Bagi
Arief, M.R., Astuti, P., & Andriyanto, T. Tenant di Universitas
2016. Ipteks Bagi Muhammadiyah Sidoarjo. Jurnal
Kewirausahaan (Ibk) di Pengabdian pada Masyarakat.
Universitas Nusantara PGRI Vol. 1, No. 1, 1-5.
Kediri. Jurnal Dedikasi, Vol. 13,
1-8.
Hackathorn, J. et.al. 2011. Learning by
Doing: An Empirical Study of
Active Teaching Techniques.
The Journal of Effective
Teaching, Vol. 11, No. 2, 40-54.
Abstrak
Lamongan mempunyai garis pantai sepanjang 47 km, maka wilayah perairan laut Kabupaten
Lamongan adalah 902,4 km2 (termasuk area 12 mil dari garis pantai). Fakta tersebut
menunjukkan bahwa prospek pembangunan perikanan dan kelautan dinilai sangat cerah dan
menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang strategis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui produksi hasil laut serta untuk mengetahui potensi hasil perikanan laut terhadap
kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Lamongan. Penelitian ini tergolong sebagai penelitian
terapan (applied research) yang diaplikasikan pada bidang perikanan. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah melakukan studi literatur dan studi lapangan serta melakukan FGD.
Hasil dari Penelitian ini adalah jumlah nelayan di Kabupaten lamongan adalah 22.730 orang,
yang dibagi dalam dua golongan yaitu nelayan buruh 18.455 orang dan nelayan juragan atau
pemilik 4.725 orang. Jumlah armada tangkap 5.345 buah dan 8.306 buah alat tangkap sertalima
pusat pendaratan ikan (PPI), yaitu; Lohgung, Labuhan, Brondong, Kranji dan
Weru,danmeningkatnya jumlah produktifitas perikanan memberikan pengaruh bagi kesejahteraan
masyarakat dengan indikasi naiknya jumlah UKM di Kabupaten Lamongan.
Abstract
Lamongan has 47 km of coastline, then sea water area of Lamongan regency is 902,4 km2
(including area 12 miles from coastline). This fact shows that the prospect of fisheries and
marine development is considered very bright and become one of strategic economic activities.
The purpose of this study is to determine the production of marine products and to determine the
potential of marine fisheries to the welfare of communities in Lamongan regency. This research is
classified as applied research applied in fishery field. The methode use in this research is to
conduct literarture study and field study and conduct FGD. The results of this study is the number
of fishermen in the district Lamongan Is 22,730 people, which is devided into two groups of
fisherman workes 18,455 people and fishermen skipper or owner of 4725 people. The number of
cathching fleets 5,345 pieces anda 8,306 pieces of fishing gear as well as the fish landing center
(PPI), namely : Lohgung, Labuhan, Brondong, Kranji and Weru, and the increasing number of
fishery productivity have an effect on the welfare of the community with an indication of the
increasing number of SMEs in Lamongan District.
sederhana, mulai dari pancing, jala dan diaplikasikan pada bidang perikanan.
jaring, bagan, bubu sampai dengan perahu Menurut Kuncoro (2004), penelitian terapan
atau jukung yang dilengkapi dengan alat merupakan penelitian yang menyangkut
tangkap ikan, Namun dalam aplikasi teori untuk memecahkan masalah
perkembangannya nelayan dapat pula tertentu. Metode yang digunakan dalam
dikategorikan sebagai seorang yang penelitian ini adalah melakukan studi
profesinya menangkap ikan dengan alat yang literatur dan studi lapangan serta melakukan
lebih modern berupa kapal ikan beserta FGD. Sedangkan data yang dikumpulkan
peralatan tangkapnya yang sekarang dikenal adalah data kuantitatif dan kualitatif yang
sebagai anak buah kapal (ABK).Masyarakat terkait dengan hasil laut di Kabupaten
nelayan merupakan kumpulan orang-orang Lamongan. Tahapan yang digunakan dalam
yang bekerja mencari ikan di laut yang penelitian ini sesuai dengan yang
menggantungkan hidup terhadap hasil laut dikembangkan Miles dan Huberman
yang tidak menentu dalam setiap harinya. (2009:20), sebagai berikut: Pengamatan
Adapun bersdasarkan sumber AwalPengamatan awal merupakan tahapan
penelitian terdahulu sebagai berikut : pertama yang dilakukan dalam penelitian ini.
Prosentase data produksi perikanan laut Tahapan ini dilakukan sebagai dasar dalam
menurut jenis ikan tahun 2015 melakukan identifikasi dan perumusan
masalah, Study literarur tahapan ini berfungsi
sebagai landasan teori dalam melakukan
penelitian, Pengumpulan Data, Data-data
yang diperlukan pada penelitian ini terdiri
atas data primer dandata sekunder, Teknik
pengumpulan dataMetode pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara terstruktur,
wawancara mendalam dan Focus Group
Discussion (FGD) untuk memperoleh data
primer. Wawancara terstuktur dimaksudkan
METODE PENELITIAN untuk memperoleh data kuantitatif.
Penelitian ini tergolong sebagai Sedangkan wawancara mendalam dan FGD
penelitian terapan (applied research) yang dimaksudkan untuk memperoleh
data/informasi yang detail tentang potensi diprediksikan hubungan sebab akibat melalui
pengembangan hasil laut. Dalam proses hukum-hukum empiris..
wawancara dan FGD akan digunakan alat
perekam gambar dan suara sehingga HASIL PENELITIAN DAN
memungkinkan menangkap sebanyak PEMBAHASAN
mungkin data/informasi yang disampaikan Berdasarkan data Dinas Perikanan Provinsi
oleh repsonden atau nara sumber. Data Jawa Timur bahwa Jawa Timur merupakan
sekunder akan dikumpulkan menggunakan bagian dari salah satu propinsi di Indonesia,
teknik dokumentasi, yaitu memanfaatkan mempunyai panjang pantai sekitar 16.000 km
referensi yang terkait dengan bahasan yang dengan produksi ikan laut mencapai 288.816
dikaji, Pengolahan dataproses memilih, ton. Jawa Timur memiliki 79 pulau-pulau
memfokuskan, menyederhanakan dan kecil yang terpusat di Kepulauan Madura.
membuat abstraksi, mengubah data mentah Jumlah tersebut merupakan 0,44% dari
yang dikumpulkan dari penelitian kedalam jumlah seluruh pulau yang ada di wilayah
catatan yang telah disortir atau diperiksa dan Indonesia. Dari produksi perikanan di Jawa
menyusun informasi dengan cara tertentu Timur tersebut, pada tahun 2016 Kabupaten
sehingga diperlukan penarikan kesimpulan Lamongan memiliki produksi ikan laut
atau mengambil tindakan, Analisi sebesar 73.146 ton yang berasal dari 5
Data,Analisis data akan dilakukan untuk Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang ada di
menjawab permasalahan penelitian. Dalam Kabupaten Lamongan dengan nilai sebesar
analisis data ini, data-data yang telah Rp. 940.041.822.000.
dikumpulkan disederhanakan dalam bentuk Tabel Produksi Perikanan Sektor Laut
tabel sehingga mudah dibaca untuk kemudian menurut Pelabuhan Pelelangan Ikan Tahun
diinterprestasi.dan KesimpulanPenarikan 2016
kesimpulan adalah merupakan langkah Pelabuhan Produksi
No
terakhir meliputi makna yang telah (PPI) (Ton)
1 Lohgung 382,3
disederhanakan, disajikan dalam pengujian
2 Labuhan 783,9
data dengan cara mencatat keteraturan, pola- 3 Brondong 65.326,0
pola penjelasan secara logis dan metodelogis, 4 Kranji 2.309,8
5 Weru 4.344,0
konfigurasi yang memungkinkan
Jumlah 73.146
Produksi perikanan tangkap dari perairan laut Kranji dan Koperasi Nelayan Lamongan
yang didaratkan di Kabupaten Lamongan (KOPNELA).
secara garis besar terdiri dari kelompok ikan Data produksi perikanan laut menurut jenis
elagis, kelompok ikan demersal dan ikan tahun 2016
kelompok non-ikan (Crustacea dan Jumlah
No Jenis Ikan Produksi
Mollusca). Produksi ikan ekonomis penting
(Ton)
pada kelompok ikan pelagis didominasi oleh 1 Swanggi/matabesar 16,338.0
6 jenis ikan,yakni: Ikan layang, lemuru, 2 Kurisi
12,131.4
tenggiri, tuna, cakalang dan tongkol.
3 Kuningan
Sementara, untuk kelompok ikan demersal, 6,564.5
Abstrak
Kehadiran Batur Global Geopark sebagai salah satu tujuan wisata saat ini menjadi sangat
menarik untuk dibahas. Mengingat kawasan ini bukan hanya sebagai tujuan wisata yang bisa
meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga sebagai salah satu warisan geologi, maka perlu
dilakukan pemetaan siapa saja pihak berkepentingan (stakeholder) dalam pengembangannya.
Penelitian ini bertujuan untuk dapat memetakan pihak - pihak yang berkepentingan
(stakeholder) terhadap keberadaan Batur GlobalGeopark sebagai salah satu destinasi
pariwisata di Provinsi Bali. Lokasi penelitian ini adalah Kawasan Batur Global Geopark
yang terdapat di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Pihak berkepentingan dibagi
menjadi empat pilar utama, yaitu pemerintah, lembaga adat, masyarakat dan pelaku usaha,
dimana digunakan analisis stakeholder untuk menjawab permasalahan. Hasil penelitian
dengan analisis stakeholder menunjukkan bahwa pemerintah dan lembaga adat berada pada
posisi key player atau pemegang keputusan dan pelaksana, sedangkan masyarakat dan pelaku
usaha berada pada posisi contact center. Karenanya pemerintah sebagai pemegang keputusan
tertinggi harus mampu menciptakan kebijakan-kebijan yang tidak hanya menguntungkan dari
sisi ekonomi tetapi juga melindungi kawasan sebagai warisan geologi dengan tetap
berkordinasi bersama lembaga adat yang mana sangat berperan penting dalam kehidupan
bermasyarakat di Bali.
Kata kunci : analisis stakeholder, batur global geopark, tujuan wisata, global geopark
network
Abstract
Keywords: stakeholder analysis, batur global geopark, tourism destination, global geopark
network
wisatawan. Obyek penelitian ini adalah 4. Merumuskan posisi dari setiap pihak
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap berkepentingan
kawasan Batur Global Geopark. Dimana
pihak berkepentingan dalam penelitian HASIL PENELITIAN DAN
terbagi menjadi empat pilar utama yaitu PEMBAHASAN
pemerintah, lembaga adat, masyarakat dan AnalisisStakeholder terhadap
pelaku usaha. Keberadaan Batur Global Geopark
Untuk memetakan pihak-pihak Ada 4 stakeholder dalam
berkepentingan tersebut, akan digunakan pengembangan kawasan Batur Global
Analisis Stakeholder. Adapun langkah- Geopark, yaitu pemerintah, lembaga adat,
langkah dalam analisis ini adalah sebagai masyarakat dan pelaku usaha. Pemerintah
berikut. disini meliputi pemerintah Kabupaten
1. Identifikasi pihak-pihak yang Bangli beserda dinas terkait diantaranya
berkepentingan Dinas Pariwisata, Kehutanan, Pekerjaan
2. Penilaian terhadap kepentingan pihak- Umum, dan Perhubungan. Adapun hasil
puhak yang berkepentingan analisi stakeholder dalam penelitian ini
3. Penilaian terhadap keuasaan dan status diajikan dalam tabel dan diagram sebagai
pihak-pihak yang berkepentingan berikut.
Tabel 1
Hasil Skoring Analisis Stakeholder
No. Stakeholder Kepentingan Pengaruh
Uraian Skor S F P Skor
1 Pemerintah - Perencanaan 4 4 4 4 4
- Pengeloaan
- Perlindungan
- Pembuat keputusan
2 Lembaga - Perencanaan 3 4 4 3 3,7
Adat - Pengelolaan
- Perlindungan
3 Masyarakat - Pemanfaatan 2 4 3 1 2,7
- Perlindungan
4 Pelaku - Pemanfaatan 2 4 3 1 2,7
Usaha - Perlindungan
Sumber : data diolah, 2017
Keterangan :
S : SDM
F : Keuangan
P : Politik
Ket :
= Pemerintah
I = Lembaga Adat
N
= Masyarakat
T
E = Pelaku Usaha
R
E Kuadran :
S I = Subyek
II = Key Players
T III = Crowd
IV = Contac Setter
POWER
Sumber :data diolah
Gambar 1
Aktor Grid Analisis Stake Holder Batur Global Geopark
1
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
Emial: imamsyairozi87@gmail.com
2
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
Emial: an.imfattach@gmail.com
Abstrak
Kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi
perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Ada dua instrumen kebijakan fiskal yang biasa dijalankan pemerintah yaitu
menerapkan sistem perpajakan dan mengatur pengeluaran pemerintah. Sistem perpajakan
merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, oleh karena diperlukan upaya
peningkatan penerimaan pajak, terutama Pajak Penghasilan yang mempunyai porsi terbesar
dalam APBN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel pajak dan variabel
makro terhadap penerimaan Pajak Penghasilan. Variabel Pajak diantaranya adalah KPP dan wajib
pajak, sedangkan variabel makro adalah pertumbuhan ekonomi dan suku bunga.
Kata kunci : pajak penghasilan, kantor pelayanan pajak, wajib pajak pertumbuhan ekonomi,
suku bunga.
Abstract
Fiscal policy is an economic policy in order to direct the economic condition to be better by
changing the government's revenue and expenditure. There are two common government fiscal
policy instruments that are to implement taxation system and manage government expenditure.
The tax system is part of the State Revenue and Expenditure Budget, as it is necessary to increase
tax revenue, especially the Income Tax which has the largest portion in the State Revenue Budget.
The purpose of this research is to know the variable of tax and macro variable to acceptance of
Income Tax. Variable Taxes include Pajajk Service Office and taxpayer, while macro variable is
economic growth and interest rate.
Keywords: income tax, tax office, tax payer economic growth, interest rate.
350
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
351
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
352
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Definisi Operasional dan Pengukuran dalam angka prosentase. Berikut ini adalah
Variabel Penelitian rumus untuk menghitung laju pertumbuhan
Dengan berstandar pada permasalahan ekonomi:
penelitian dan hipotesa, maka variabel-
variabel yang akan dianalisis dapat
dibedakan sebagaimana berikut:
1. Variabel terikat (Y) atau dependen
variabel adalah variabel yang nilainya
tergantung pada nilai variabel lain. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah tingkat
penerimaan Pajak Penghasilan mulai tahun d. Tingkat suku bunga (X4)
2005-2016. Variable Y diukur dalam rupiah. Suku bunga merupakan salah satu variabel
2. Variabel bebas (x) atau independen dalam perekonomian yang selalu diamati
variabel adalah variabel yang nilainya tidak dengan cermat karena dampaknya yang luas.
tergantung pada variabel lain. Variabel bebas Tingkat suku bunga yang diambil dalam
dalam penelitian ini adalah sebgai berikut: penelitian ini adalah SBI mulai tahun 2005-
a. Jumlah KPP (X1) 2016.
Banyaknya jumlah KPP yang ada di Populasi dan Penentuan Sampel
Indonesia mulai tahun 2005-2016. Populasi adalah keseluruhan aspek penelitian
b. Jumlah wajib pajak (X2): (Arikunto, 1998:115). Penelitian dalam
Yaitu banyaknya jumlah wajib pajak yang skripsi ini ingin meneliti semua elemen yang
terdaftar pada KPP di Indonesia. Jumlah ada dalam wilayah penelitian, maka
wajib pajak yang digunakan dalam penelitian penelitian ini merupakan penelitian populasi.
mulai tahun 2001-2012. Populasi dari penelitian ini adalah
c. Laju pertumbuhan ekonomi (X3) penerimaan Pajak Penghasilan tahun 2001-
Adalah pertumbuhan ekonomi yang diukur 2012.
dari perbedaan produk domestik bruto (PDB) Metode Pengumpulan Data
tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam
Laju pertumbuhan ekonomi yang dihitung berbagai sumber dan cara. Bila dilihat dari
yaitu mulai tahun 2001-2012 yang diukur sumbernya, maka pengumpulan data pada
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
353
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
354
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
355
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
356
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
357
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
unit KPP maka penerimaan Pajak Nilai koefisien regresi untuk nilai jumlah
Penghasilan akan naik sebesar 0.486 milyar wajib pajak sebesar 10.262 mengandung arti
rupiah. Secara statistik variabel KPP (X1) bahwa setiap terjadi peningkatan satu wajib
mempunyai pengaruh yang signifikan pajak maka penerimaan Pajak Penghasilan
terhadap tingkat penerimaan PPh. Arah akan naik sebesar 10.262 rupiah. Secara
koefisien yang positif menunjukkan bahwa statistik variabel wajib pajak (X2)
apabila KPP meningkat maka akan mempunyai pengaruh yang signifikan
menyebabkan peningkatan pada penerimaan terhadap tingkat penerimaan PPh. Arah
PPh. Pembentukan dan perluasan Kantor koefisien yang positif menunjukkan bahwa
Pelayanan Pajak (KPP) khusus wajib pajak apabila wajib pajak meningkat maka akan
(wp) besar (large taxpayer office, lto), menyebabkan kenaikan pada penerimaan
diantaranya meliputi pembentukan organisasi PPh. Hal ini sesuai dengan teori peningkatan
berdasarkan fungsi, pengembangan sistem pendapatan per kapita yang dapat
administrasi perpajakan yang terintegrasi memperluas basis pajak, yaitu obyek dan
dengan pendekatan fungsi, dan implementasi subyek pajak langsung dan tidak langsung.
dari prinsip-prinsip good corporate Peningkatan basis pajak terjadi disebabkan
governance. Menerapkan konsep good pajak langsung dikenakan terhadap tingkat
governance, dengan cara transparansi, pendapatan tertentu atau penghasilan tidak
responsibility, keadilan dan akuntabilitas kena pajak. Peningkatan pendapatan per
dalam meningkatkan kinerja instansi pajak, kapita akan meningkatkan jumlah wajib
sekaligus publikasi jelasnya pos penggunaan pajak perorangan maupun badan, sehingga
pengeluaran dana pajak. Kinerja instansi penerimaan Pajak Penghasilan ikut naik.
pajak bisa maksimal dengan mengurangi Pertumbuhan Ekonomi terhadap
peluang-peluang penyelundupan pajak dan Penerimaan Pajak Penghasilan
penyalahgunaan wewenang maka hal ini Nilai koefisien regresi untuk nilai
dapat menyebabkan penerimaan Pajak pertumbuhan ekonomi sebesar 37.694
Penghasilan meningkat. mengandung arti bahwa setiap terjadi
Jumlah Wajib Pajak terhadap peningkatan satu persen pertumbuhan
Penerimaan Pajak Penghasilan ekonomi maka penerimaan Pajak
Penghasilan akan naik sebesar 37.694 triliun
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
358
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
rupiah. Secara statistik variabel pertumbuhan sebesar 6.014 triliun rupiah. Secara statistik
ekonomi (X3) mempunyai pengaruh yang variabel suku bunga (X4) mempunyai
signifikan terhadap penerimaan PPh. Arah pengaruh yang tidak signifikan terhadap
koefisien yang positif menunjukkan bahwa tingkat penerimaan PPh. Hal ini berarti
apabila pertumbuhan ekonomi meningkat perkembangan tingkat suku bunga tidak
maka akan meyebabkan kenaikan pada berpengaruh terhadap penerimaan PPh yang
penerimaan Pajak Penghasilan. Berdasarkan diterima oleh pemerintah. Hal ini tidak sesuai
hasil olahan data ini menunjukkan bahwa dengan teori bahwa Suku bunga
nilai pertumbuhan ekonomi masih berperan mempengaruhi keputusan individu terhadap
dalam meningkatkan jumlah penerimaan pilihan membelanjakan uang lebih banyak
Pajak Penghasilan di Indoensia. Hal ini atau menyimpan uangnya dalam bentuk
terlihat bahwa nilai pertumbuhan ekonomi tabungan. Suku bunga yang tinggi di satu
yang terjadi di Indoensia selama kurun waktu sisi, akan meningkatkan hasrat masyarakat
2001-2012 terus mengalami peningkatan untuk menabung sehingga jumlah dana
seiring peningkatan jumlah penerimaan perbankan akan meningkat, di lain pihak
pajak. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di minat masyarakat untuk melakukan investasi
Indonesia dapat menaikkan pendapatan per akan menurun. Sebaliknya tingkat suku
kapita, dimana kenaikkan pendapatan per bunga yang rendah akan mendorong minat
kapita masyarakat akan selalu diikuti dengan masyarakat untuk melakukan investasi,
peningkatan membayar pajak, sehingga pada membuka usaha atau kegiatan sejenisnya
akhirnya akan menambah jumlah penerimaan yang akan dapat meningkatkan penerimaan
pajak bagi negara, khususnya Pajak pajak, khususnya pajak pertambahan nilai
Penghasilan. dari produk yang dihasilkan atau bahan baku
Suku Bunga terhadap Penerimaan Pajak yang digunakan. Hasil ini juga mendukung
Penghasilan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Nilai koefisien regresi untuk nilai tingkat Megayanti (2010) yang menyimpulkan
suku bunga SBI sebesar 6.014 mengandung bahwa suku bunga SBI tidak berpengaruh
arti bahwa setiap terjadi peningkatan satu signifikan terhadap penerimaan Pajak
persen tingkat suku bunga SBI maka Penghasilan. Sehingga naik turunnya suku
penerimaan Pajak Penghasilan akan naik
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
359
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
bunga SBI tidak akan berpengaruh secara Hal ini berarti bahwa kenaikan KPP
signifikan terhadap penerimaan pajak. mengakibatkan kenaikan pada
penerimaan Pajak Penghasilan.
KESIMPULAN DAN SARAN b. Wajib pajak menunjukkan pengaruh
Kesimpulan yang signifikan terhadap penerimaan
Berdasarkan penelitian pada “Pengaruh PPh di Indonesia, dengan arah
Variabel Pajak dan Variabel Makroekonomi hubungan yang positif. Hal ini berarti
terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan bahwa kenaikan jumlah wajib pajak
(Studi Kasus Tahun 2001-2012),” serta hasil mengakibatkan penambahan
analisa data dan pembahasan yang telah penerimaan Pajak Penghasilan.
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan c. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan
sebagai berikut: pengaruh yang signifikan terhadap
1. Hasil estimasi diketahui koefisien penerimaan PPh di Indonesia, dengan
penyesuaian determinasi berganda arah hubungan positif. Hal ini berarti
(Adjusted R Squared) sebesar 0.976. bahwa kenaikan pertumbuhan
Artinya bahwa penerimaan Pajak ekonomi mengakibatkan kenaikan
Penghasilan di Indonesia yang mampu penerimaan Pajak Penghasilan.
dijelaskan oleh variabel independen d. Suku bunga tidak berpengaruh
jumlah KPP, jumlah wajib pajak, signifikan terhadap penerimaan pajak
pertumbuhan ekonomi, dan suku bunga penghasilan. Hal ini berarti naik
sebesar 97,6%, sedangkan 2,4% turunnya suku bunga SBI tidak akan
dijelaskan oleh variabel lain diluar berpengaruh secara signifikan
persamaan model. terhadap penerimaan pajak
2. Variabel KPP, WP dan Pertumbuhan Saran
Ekonomi berpengaruh signifikan Saran yang dapat diberikan untuk
terhadap penerimaan PPh. Hal ini dapat permasalahan yang ada dalam skripsi ini,
dijelaskan sebagai berikut: yaitu:
a. KPP menunjukkan pengaruh yang 1. Pemerintah Daerah dan Pusat agar lebih
signifikan terhadap penerimaan PPh, serius dalam meningkatkan pertumbuhan
dengan arah hubungan yang positif. ekonomi melalui penyediaan sarana dan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
360
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
361
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
362
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
1)
Anis Yusrotun Nadhiroh, 2)Siti Romelah
1,2)
Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid
Email : 1)anis@sttnj.ac.id
Abstrak
Tujuan yang ingin dicapai dalam program kegiatan ini adalah untuk memberikan bekal
keterampilan dan pengalaman tentang pengelolaan usaha dan menumbuhkan jiwa entrepreneur
kepada santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid, supaya ketika sudah terjun ke masyarakat selain
memiliki kemampuan dalam belajar ilmu agama juga memiliki kemampuan berwirausaha. Target
khusus yang ingin di capai dari kegiatan ini adalah mahasiswa yang berada di 3 Perguruan Tinggi
Pondok Pesantren Nurul Jadid yaitu Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid, Institut Agama Islam
Nurul Jadid, Sekolah Tinggi Kesehatan Nurul Jadid, dengan memberikan pelatihan pembuatan
tas dan lampion bagi santri khususnya mahasiswa yang berada di dalam pesantren. Metode yang
digunakan dalam pelaksanaan program kegiatan adalah diskusi, pelatihan, serta pendampingan.
Hasil kegiatan menunjukkan santri memahami konsep kewirausahaan, memiliki keterampilan
baru ( membuat tas dan lampion), dan termotivasi untuk memberdayakan santri untuk kegiatan
yang produktif.
Abstract
The purpose of this program is to provide skills and experience about business management and
foster the spirit of entrepreneur to the students in Nurul Jadid Islamic boarding school , so that
when it has been plunged into the community in addition to having the ability to learn the science
of religion also has the ability to entrepreneurship. Special targets to be achieved from this
activity are students who are in 3 Universities Nurul Jadid Islamic boarding school namely :
Nurul Jadid High School of Technology, Nurul Jadid Institute of Islamic religion , Nurul Jadid
High School of Health, by providing training on making bags and lanterns for student in
particular students who are in the Islamic boarding school. The methods used in the
implementation of activity programs are discussion, training, and mentoring. The results of the
activity show the students understand the concept of entrepreneurship, have new skills (making
bags and lanterns), and are motivated to empower student for productive activities.
Pondok Pesantren Nurul Jadid berada dalam memberdayakan potensi santri dan
di desa Karanganyar Kecamatan paiton masyrakat menjadi lebih baik.
Kabupaten Probolinggo memilki beberapa Dari permasalahan di atas faktor
lembaga formal dan non formal, untuk pengurus pondok mahasiswa memiliki
lembaga formal terdiri dari PAUD kepedulian untuk memberdayakan santri dan
(Pendidikan Anak Usia Dini) hingga masyarakat sekitar pondok pesantren nurul
Perguruan Tinggi yang terdiri dari 3 jadid mampu bersikap dan berperilaku
perguruan yaitu Sekolah Tinggi Teknologi produktif, serta menghindari perbuatan yang
Nurul Jadid, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan mumbadzir (ngobrol, berdiam diri tanpa
dan Institut Agama Islam Nurul Jadid. aktifitas). Secara umum produktifitas adalah
Sedangkan lembaga non formal terdiri dari perbandingan atau rasio antara output dan dan
Lembaga Bahasa Asing , Lembaga Kajian input. Penggunaan rasio harus memperhatikan
Kitab Kuning, lembaga Ilmu Al-Quran serta bebrapa aspek yaitu : aspek karyawan dari
Madrasah diniyah Nurul Jadid. Sebagai kualitas dan jumlah, aspek kepemimpinan dari
lembaga formal dan non formal perlu pengarahan dan pembinaaan, dan aspek
menyiapkan diri para santri menjadi lulusan sasaran kerja yang harus dicapai dari
terbaik dan dapat bekerja dngan optimal. pengelolaan teknologi, karena faktor manusi
Salah satu kegiatan yang diberikan santri merupakan faktor produktifias yang
sebelum lulus atau keluar dari Pondok terpenting, mka dalam pengelolaannya pun
Pesantren yaitu dengan pendidikan harus berbeda dari faktor produksi yang lain,
kewirausahaan diharapkan mampu karena manusia mempunyai pribadi yang
meningkatkan inisiatif dan kreatif bagi santri. beranekaragam yang harus dihormati dan
Adapun permasalahan mitra yang dihargai harkat dan martabatnya.
dapat di identifikasi adalah : 1) Banyaknya Adapun target luaran kegiatan IbM ini
waktu luang yang tidak mengandung nilai 1) Santri dan masyarakat sekitar Pondok
produktif (ngobrol, berdiam diri tanpa Pesantren Nurul Jadid 2) Memahami konsep
aktifitas). 2) Keterampilan dan skill yang tentang kewirausahaan 3) Peseta pelatihan
belum diberdayakan. 3) Timbulnya kejenuhan memiliki nilai-nilai kewirausahaan dan
dalam pembelajaran formal atau non formal. motivasi untuk berprilaku produktif 4) Peserta
4) Keinginan pengurus Pondok Mahasiswa pelatihan memiliki kemampuan
mengembangkan jiwa kewirausahaan 5)
Abstrak
Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah; pertama pembentukan kelompok nelayan
sebagai kelompok penjaga dan perawat fasilitas yang telah terpasang di dasar laut; kedua
penyuluhan tentang pemanfaatan dan perawatan rumah ikan, meja transplantasi, serta apartemen
ikan. Metode atau pendekatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui
penyuluhan dalam bentuk ceramah serta menampilkan video-video yang berhubungan dengan
rumah ikan yang telah terpasang di dasar laut. Pembicara utama dalam penyuluhan selain dari tim
Program IbM juga pembicara dari Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sulawesi Tengah.
Metode pelaksanaan analisis situasi, observasi, serta hasil penyuluhan maka, tim IbM dapat
membentuk 2 kelompok nelayan yang beranggotakan masing-masing 17 orang. Kelompok pertama
bernama LERBON dan kelompok kedua bernama BONDA JAYA, dengan tugas utamanya adalah
menjaga dan merawat rumah ikan, meja transplantasi, serta apartemen ikan dari permukaan laut,
terutama menjaga masyarakat yang tidak tahu dan patuh pada aturan karena masyarakat tidak
diizinkan menangkap ikan di kawasan tersebut. Selanjutnya hasil penyuluhan tim Dinas Kelautan
dan Perikanan Propinsi pada Program IbM diperoleh hasil pemaparan tentang kondisi fasilitas yang
telah terpasang di dasar laut. Antara lain; rumah ikan (fish home), meja transplantasi, serta
apartemen ikan telah menunjukkan hasil yang menggembirakan dimana apa yang diharapkan yaitu
tumbuhnya terumbuh-terumbuh karang yang menempel pada sarana fasilitas tersebut telah ada.
Hasil ukurannya telah tumbuh sekitar 0,8 cm sampai 1,0 cm per tahun serta bibit ikan kerapu yang
ditebar sebelumnya telah tumbuh dengan berbagai ukuran ini menandakan bahwa ukuran kecil
tentu anak dari bibit yang telah ditebar sebelumnya dan telah bermain di sekitar rumah ikan yang
telah dipasang di dasar laut. Serta mulai didatangi dengan jenis-jenis ikan lainnya seperti udang
lobster, cumi-cumi, dll.
Abstract
The purpose of community service is; First the formation of fishermen groups as guard groups and
treat of facilities that have been installed on the seabed; Second counseling about the use and care
of fish houses, transplant tables, as well as fish apartments. The method or approach taken to
achieve the goal is through counseling in the form of lectures and displaying videos related to fish
houses that have been installed on the seabed. The main speaker in the counseling apart from the
IbM Program team is also a speaker from the Department of Marine and Fisheries of Central
Sulawesi Province. Method of conducting situation analysis, observation, and result of counseling
then IbM team can form 2 group of fishermen consist of each 17 people. The first group was named
LERBON and the second group was named BONDA JAYA, with the main task of maintaining and
maintaining fish houses, transplantation tables, and fish apartments from the sea level, especially
keeping people unaware and obedient to the rules because people were not allowed to fish in the
area. Furthermore, the results of counseling team of the Department of Marine and Fisheries
Province on IbM program obtained the results of exposure to the condition of facilities that have
been installed on the seabed. Among others; fish house (fish home), transplantation table, and fish
apartments have shown encouraging results where what is expected is that the growth of reefs that
grow on the facility facilities already exist. The yield of its size has grown from about 0.8 cm to 1.0
cm per year as well as the previously planted grouper seedlings have grown in various sizes. This
indicates that the small size of the child from seeds that have been stocked before and has been
playing around the fish house that has been installed on the seabed. And began to be visited with
other types of fish such as lobster shrimp, squid, etc.
pesisir pantai Desa Lero dapat memahami tentang kondisi fasilitas yang telah terpasang
keadaan ini. di dasar laut. Antara lain; rumah ikan (fish
home), meja transplantasi, serta apartemen
ikan telah menunjukkan hasil yang
menggembirakan dimana apa yang
diharapkan yaitu tumbuhnya terumbuh-
terumbuh karang yang menempel pada sarana
fasilitas tersebut telah ada dan tumbuh.
dasar laut. Serta mulai didatangi dengan jenis- Saran dari program IbM ini adalah
jenis ikan lainnya seperti udang lobster, cumi- pertama diharapkan dan ini permintaan
cumi, dan lain-lain. kelompok yang telah terbentuk kiranya
pemerintah daerah menyediakan peralatan
menyelam; kedua diharapkan pemerintah
membuat pelatihan dan praktek cara
menggunakan peralatan menyelam yang
dimaksud.
REFERENSI
Hubeis, A.V.S, 1996 Mendinamisasikan
Partisipasi Kelompok Tani Nelayan,
Gambar 3. Foto Terumbuh Karang yang Dalam Revitalisasi Penyuluhan
Telah Tumbuh dan Menempel di Pertanian. Majalah Penyuluhan
Rumah Ikan Pertanian Ekstensia, 4: 41-45.
Kartasapoetra, A.G, 2006. Teknologi
Penyuluhan Pertanian. Penerbit PT.
KESIMPULAN DAN SARAN Bina Aksara. Jakarta.
Sukardiyono, L., 2000. Penyuluhan: Petunjuk
Dari pembahasan di atas, maka dapat
bagi Penyuluh Pertanian. Penerbit
ditarik kesimpulan pertama; bahwa Erlangga. Jakarta.
Syamsuddin, Bakri H, Johnny T, 2014. Peta
masyarakat nelayan yang tergabung dalam
Persepsi Masyarakat Nelayan Tangkap
kelompok tersebut tugas pokoknya hanya Terhadap Fish Home di Desa Lero
Tatari Kecamatan Sindue Kabupaten
merawat dan menjaga rumah ikan (fish home),
Donggala, Dibiayai Dana DIPA yang
meja transplantasi, serta apartemen ikan dari Dialokasikan pada Fakultas Ekonomi
Universitas Tadulako Sesuai Surat
atas permukaan laut karena masyarakat belum
Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi
memiliki peralatan untuk menyelam serta Universitas Tadulako Nomor :
4797/UN28.1.12/KP/2014 Tanggal 06
belum mengetahui cara penggunaannya,
Juni 2014.
kedua; bahwa tim Dinas Kelautan dan Syawal M. 2009. Perencanaan dan Evaluasi
Program Penyuluhan. Program Pasca
Perikanan Propinsi Sulawesi Tengahlah yang
Sarjana Universitas Hasanuddin.
dapat merawat dan menjaga rumah ikan (fish Makassar
Toaya, 2015, Kecamatan Sindue Dalam
home), meja transplantasi, serta apartemen
Angka. Penerbit BPS Sulawesi Tengah.
ikan dari dasar laut karena ketersediaan
peralatan menyelam yang memadai dan ahli
dalam menggunakannya.
Abstrak
Dimulainya MEA mengharuskan pelaku usaha bertahan menghadapi tantangan yang semakin
terbuka baik, sehingga dituntut untuk mampu menyiapkan berbagai komponen seperti kualitas
produk, inovasi, merek dan standardisasi mutu produk tidak terkecuali pelaku UMKM agar
memiliki keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Tujuan penelitian 1) Mengetahui pengaruh
Merek Terhadap Sustainable Competitive Advantage Produk Makanan Berbasis UMKM. 2)
Mengetahui pengaruh Standardisasi Mutu Terhadap Sustainable Competitive Advantage Produk
Makanan Berbasis UMKM. Metode penelitian menggunakan studi kasus, jenis penelitian
kuantitatif, pengujian instrumen dengan uji validitas, reliabilitas, normalitas, homoskedastisitas,
dan multikolinieritas. Menggunakan incidental sampling sebanyak 50 orang pengusaha. Metode
analisis data menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science).Hasil analisis
menunjukan bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan positif variabel X 1 (Merek), variabel X2
(Standardisasi Merek), terhadap variabel Y (Sustainable Competitive Advantage). Persamaan
linier berganda Y = 0,503 + 0,390X 1 + 0,492X2.. Hasil pengujian regresi berganda dengan uji F
bahwa pengaruh variabel X1, variabel X2 secara simultan terhadap variabel Y, hasilnya signifikan
dimana nilai F hitung sebesar 101,247 > nilai Ftabel yaitu 2,13.
Abstract
The commencement of the MEA requires the business actors to survive the challenges that are
increasingly open well, so it is required to be able to prepare various components such as
product quality, innovation, brand and standardization of product quality is no exception to the
perpetrators of UMKM in order to have sustainable competitive advantage. Research Objectives
1) To know the effect of Brand on Sustainable Competitive Advantage of Food Products Based
on UMKM. 2) Knowing the effect of Quality Standardization on Sustainable Competitive
Advantage of UMKM Based Food Products. The research method used case study, quantitative
research type, instrument testing with validity test, reliability, normality, homoscedasticity, and
multicollinearity. Using incidental sampling of 50 entrepreneurs. Method of data analysis using
SPSS (Statistical Package for Social Science) program. The result of analysis shows that there is
positive influence of X1 (Brand) variable, X2 (Brand Standardization) variable to Y (Sustainable
Competitive Advantage) variable. Multiple linear equation Y = 0,503 + 0,390X1 + 0,492X2 ..
The result of multiple regression test with F test that influence of variable X1, variable X2
simultaneously to variable Y, the result is significant where the value of F arithmetic equal to
101,247> Ftabel value that is 2,13.
375
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
376
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
menciptakan image. Ibaratnya produk yang Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu
merupakan benda mati dapat menjadi adanya penelitian dengan judul “Pengaruh
bernyawa dengan menyematkan sebuah Merek dan Standardisasi Mutu Terhadap
merek pada produk tersebut (Christine Sustainable Competitive Advantage Produk
Ariadne Sekarsari, 2017). Setiap pengusaha Makanan Berbasis UMKM di Sidoarjo.
wajib mengelola merek dengan optimal, hal
Tujuan Penelitian
ini merupakan syarat mutlak tercapainya
1. Mengetahui sejauh mana pengaruh Merek
keunggulan yang berkesinambungan sebuah
Terhadap Sustainable Competitive
produk pada pasar yang semakin kompetitif
Advantage Produk Makanan Berbasis
dimasa sekarang dan masa yang akan datang.
UMKM di Sidoarjo.
Untuk mampu meningkatkan 2. Mengetahui sejauh mana pengaruh
keunggulan bersaing yang berkesinambungan Standardisasi Mutu Terhadap Sustainable
pengusaha UMKM juga harus meningkatkan Competitive Advantage Produk Makanan
mutu produk dan harus mengikuti Berbasis UMKM di Sidoarjo.
standardisasi mutu sesuai standar yang
berlaku misalnya dengan melengkapi
KAJIAN LITERATUR
sertifikat penyuluhan keamanan pangan dan
A. Merek
PIRT. Hal ini untuk melindungi konsumen
Sebuah merek adalah sebuah nama,
dari produk olahan pangan yang dapat
tanda, simbol, desain atau kombinasi dari
membahayakan konsumen. Semua produk
berbagai elemen ini, yang dimaksudkan unuk
pangan yang akan dipasarkan di indonesia
mengidentifikaskan barang dan jasa dari satu
harus didaftarkan dan disertifikasi melalui
atau sekumpulan penjual dan
instansi yang berwenang.
mendiferensiasikan mereka dari pesaingnya
Peneltian dilakukan pada pengusaha
(Philip Kotler, 2008) . Elemen-elemen merek
makanan di Sidoarjo yang berbasis UMKM,
meliputi nama merek, logo, simbol, desain
karena masih banyak pengusaha makanan
kemasan yang semua itu menjadi pembeda
berbasis UMKM di Sidoarjo yang tidak
dengan produk sejenis yang beredar dipasar.
mengetahui pentingnya merek dan
Kunci dari penetapan merek adalah membuat
standardisasi produk terhadap keunggulan
konsumen menyadari perbedaan diantara
bersaing yang berkesinambungan.
377
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
merek merek yang ada di pasaran dalam Kesehatan berupa Nomor SP dan Nomor P-
kategori produk yang sama. IRT (Pangan Industri Rumah Tangga).
Menurut American Marketing Nomor SP adalah Sertifikat Penyuluhan,
Association (AMA), merek adalah sebuah merupakan nomor pendaftaran yang
nama, istilah, tanda, simbol, atau desain atau diberikan kepada pengusaha kecil dengan
kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan modal terbatas dan pengawasan diberikan
untuk mengidentifikasi barang-barang dan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kodya,
jasa-jasa dari seorang penjual atau sebatas penyuluhan.
sekelompok penjual dan untuk Nomor PIRT ini dipergunakan untuk
mendiferensiasikan mereka dari persaingan. makanan dan minuman yang memiliki daya
B. Standardisasi Mutu tahan atau keawetan diatas 7 hari. Nomor
Setiap produsen pengolahan pangan PIRT berlaku selama 5 tahun dan dapat
wajib memenuhi standar keamanan pangan diperpanjang setelahnya. Untuk makanan dan
yang berlaku di Indonesia, hal ini untuk minuman yang daya tahannya dibawah 7 hari
melindungi konsumen dari bahan pangan akan masuk golongan Layak Sehat Jasa Boga
yang membahayakan kesehatan. Semua dan nomor PIRT berlaku selama 3 tahun saja.
produk makanan yang beredar di pasar
Indonesia baik itu produk dalam negeri C. Sustainable Competitive Advantage
maupun produk impor harus terdaftar dan Keunggulan kompetitif diperkenalkan
memiliki sertifikasi dari instansi yang
pertama kali sebagai konsep pada tahun 1985
berwenang. oleh Michael E. Porter dalam tulisannya
Produk-produk makanan dan berjudul "Competitive Advantage: Creating
minuman yang beredar di pasar Indonesia, and Sustaining Superior Performance."
baik supermarket, toko, warung dan pasar Menariknya, Porter telah lebih dulu
tradisional, terdapat nomor pendaftaran yang menggunakan istilah strategi kompetitif pada
dapat kita temukan di bagian depan label tahun 1980 melalui tulisannya berjudul
produk pangan tersebut dengan kode SP, MD "Competitive Strategy: Techniques for
atau ML yang diikuti dengan sederetan Analyzing Industries and Competitors".
angka. Untuk Industri yang berskala rumah Porter (1980) dalam tulisan sebelumnya
tangga, cukup dengan mendaftarkan produk mengusulkan strategi-strategi generik untuk
yang akan dipasarkannya melalui Dinas
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
378
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
379
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
pernyataan dapat dilihat dari hasil analisis mengukur reliabilitas dengan uji statistik
SPSS pada kolom Corrected items total Cronbach Alpa (α). Suatu konstruk atau
correlation. Kriteria uji validitas secara variabel dikatakan reliabel jika memberikan
singkat (rule of tumb) adalah 0.3. Jika nilai Cronbach Alpa > 0,60 (Nunnally, 1967)
korelasi sudah lebih besar dari 0.3, dalam Imam Ghozali, 2005: 41-42.
pertanyaan yang dibuat dikategorikan
sahih/valid (Setiaji, 2004)
HASIL PENELITIAN DAN
Simamora (2002) validitas merupakan
PEMBAHASAN
suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
dan kesalihan suatu instrument. Suatu
instrumen dianggap valid apabila mampu Uji analisis terhadap variabel merek
mengukur dan memperoleh data yang tepat yang meliputi reliability dan Standardisasi
dari variabel yang diteliti. Instrumen yang merek masing-masing diukur dengan
diukur dalam hal ini adalah indicator- menggunakan delapan pertanyaan. Demikian
indikator variabel dari variabel laten yang pula variabel dependen yaitu sustainable
telah dikembangkan.Sebuah instrumen competitive advantage diukur dengan
dikatakan valid apabila mampu mengukur delapan pertanyaan. Mengacu pada pendapat
apa yang diinginkan. Dalam penelitian ini Nunnally, 1967 (Imam Ghozali, 2005) di
nilai kevaliditasan suatu data atau butir atas, bahwasannya Suatu konstruk atau
pertanyaan berdasarkan nilai rProduct variabel dikatakan reliabel jika memberikan
Moment. nilai Cronbach Alpa > 0,60, sementara
korelasi butir > r tabel 0,275 maka dapat
r hitung > r Product Moment
dikatakan valid
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas
Dari pengujian validitas dapat
guna mengukur tingkat konsistensi dari
diketahui bahwa kuesioner yang diajukan
instrument-instrumen yang digunakan. Pada
kepada responden baik variabel bebas
penelitian ini menggunakan metode One shot
maupun variabel terikat dinyatakan valid
atau pengukuran sekali saja. Kemudian
karena nilainya lebih besar dari nilai tabel
hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan
0,275. Sedangkan hasil pengujian reliabilitas
lain atau mengukur korelasi antar jawaban
didapatkan Alpha Cronbach semua variabel
pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
380
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
yang diuji lebih besar dari 0,60. Ini Sumber: Hasil Penelitian, 2017
menunjukkan bahwa data yang ajukan Variabel Koefisien Beta Sig
Regresi
reliabel untuk selanjutnya dapat digunakan
Konstanta 0,503 0,057
sebagai data pada penelitian ini. Merek (X1) 0,390 0,432 0,003
Standardisasi 0,492 0,496 0,001
B. Uji Normalitas Mutu (X2)
381
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
382
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
oleh nilai variabel X1 dan X2, rincian Posisi Standardized Coefficients yaitu
makna tersebut adalah sebagai berikut: pada Beta secara berganda yaitu variabel X1
(Merek) nilai Betanya senilai 0,390 dengan
Konstanta (a/b0) sebesar 0,503
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,003
menyatakan bahwa jika variabel X1
dan nilai Beta pada variabel X2
(Merek) dan variabel X2
(Standardisasi Mutu) dianggap sama (Standardisasi Mutu) sebesar 0,492 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,001.
dengan 0, maka variabel Y
Berdasarkan pengujian regresi berganda
(Sustainable Competitive
ternyata pengaruh 2 (dua) variable
Advantage) tidak berubah yaitu
independen tersebut terhadap Sustainable
sebesar 0,503 atau sama seperti nilai
Competitive Advantage signifikan yaitu nilai
sebelumnya.
F hitung sebesar 101,247. Dengan demikian
Koefisien regresi variabel X1
kedua variabel di atas secara atematis dapat
(Merek) sebesar 0,390 dan X2
dijadikan persamaan regresi yaitu:
dianggap besarnya sama dengan 0,
Ŷ = 0,503 + 0,390X1 + 0,492X2
menyatakan bahwa setiap kenaikan
1 (satu) poin nilai variabel X1 Nilai R Square/R2 atau hasil analisis
(Merek) meningkatkan nilai variabel koefisien determinasi berganda sebesar 0,901
Y (Kepuasan Pelanggan) sebesar yang berarti bahwa variasi perubahan nilai
0,390 poin. variabel dependen (Y) yang dapat dijelaskan
oleh seluruh variabel independen secara
Koefisien regresi variabel X2
simultan sebesar 90,1% dan sisanya sebesar
(Standardisasi Mutu) sebesar 0,492,
9,9% oleh variabel lain di luar variabel-
dan X1 dianggap besarnya sama
dengan 0 menyatakan bahwa setiap variabel independen yang diteliti.
383
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
384
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
385
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Laily Muzdalifah
Abstrak
Sistem informasi pemasaran merupakan suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan
sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan
permasalahan. Kepuasan pelanggan merupakan tujuan perusahaan. Dengan pelanggan yang puas
dapat mendorong konsumen menjadi konsumen yang loyal. Untuk mengetahui tingkat kepuasan
konsumen maka perlu adanya sistem dalam hal pemasaran untuk memudahkan perusahaan
memperoleh informasi dari konsumen. Catering 1 Java merupakan bisnis kuliner yang melayani
pesanan untuk acara pernikahan, hajatan dan sebagainya. Pada awalnya bisnis ini tidak memiliki
sistem khusus untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Mengetahui betapa pentingnya
adanya sebuah sistem pemasaran dalam perusahaan untuk mendapatkan kepuasan pelanggan,
Catering 1 Java memulai dengan menerapkan sistem informasi pemasaran. Dengan memulai
adanya sistem informasi pemasaran tersebut diharapkan dapat memperoleh kepuasan pelanggan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem informasi pemasaran terhadap
kepuasan pelanggan di catering 1 Java. Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksplorasi. Populasi
dari penelitian ini adalah 319 dan sampel penelitian sebanyak 80. Dari perhitungan SPSS 16.0 untuk
uji F diperoleh nilai Fhitung 158.374 dengan nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikan
(α=5%) yaitu 0.00 < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sistem informasi
pemasaran terhadap kepuasan pelanggan di catering 1 Java.
Kata kunci : sistem informasi pemasaran, kepuasan pelanggan
Abstract
Marketing information system is a komputer-based system that works together with other functional
information systems to support the company's management in solving problems. Customer
satisfaction is the goal of the company. With satisfied customers can encourage consumers to be
loyal customers. To know the level of customer satisfaction then the need for a system in terms of
marketing to facilitate the company obtain information from consumers. Catering 1 Java is a
culinary business that serves orders for weddings, celebrations and so forth. At first this business
did not have a special system to provide satisfaction to consumers. Knowing how important a
company's marketing system is to getting customer satisfaction, Catering 1 Java starts by
implementing a marketing information system. By starting a marketing information system is
expected to obtain customer satisfaction. The purpose of this study is to determine the effect of
marketing information systems on customer satisfaction in catering 1 Java. This type of research
is an exploratory research. The population of this research is 319 and the research sample is 80.
From the calculation of SPSS 16.0 for the test of F obtained value Fhitung 158.374 with the value
of probability smaller than the significant level (α = 5%) is 0.00 <0.05. So it can be concluded that
there is influence of information systems marketing to customer satisfaction in catering 1 Java.
Keywords : marketing information systems, customer satisfaction
komunikasi dengan konsumen dengan baik. dengan sistem informasi fungsional lain untuk
Informasi yang diperoleh bahkan tidak akurat mendukung manajemen perusahaan dalam
dan tidak tepat waktu. Keluhan konsumen, menyelesaikan masalah yang berhubungan
saran, pendapat tidak dapat ditampung dengan dengan pemasaran produk perusahaan.
baik. Sehingga memulai menggunakan sistem Menurut George (2004;371) bahwa
informasi pemasaran yang dimulai dengan model dari sistem informasi pemasaran
sistem informasi pemasaran melalui terdapat sub sistem input yang mana sub
komunikasi secara online, sistem administrasi sistem tersebut akan diolah ke dalam database
menggunakan komputer, mengetahui tingkat dan akan menghasilkan sub sistem output.
harga melalui internet dan sebagainya. Sub sistem input terdiri dari sub sistem
Berdasarkan latar belakang tersebut di akuntansi, sub sistem riset dan sub sistem
atas maka dalam penelitian ini menggunakan intelijen pemasaran. Adapun penjelasan dari
judul Pengaruh Sistem Informasi sub sistem input yaitu George (2004;372-
Pemasaran Terhadap Kepuasan Pelanggan 374):
(Studi Pada Catering 1 Java Desa 1. Subsistem informasi akuntansi
Dukuhtengah Buduran Sidoarjo). Pemasaran berperan dalam sistem
Rumusan Masalah informasi akuntansi dengan menyediakan
Bagaimana Pengaruh Sistem data pesanan penjualan.
Informasi Pemasaran Terhadap Kepuasan 2. Subsistem penelitian pemasaran
Pelanggan? Subsistem penelitian pemasaran
Tujuan Penelitian mengumpulkan segala jenis informasi,
Mengetahui pengaruh sistem tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan
informasi pemasaran terhadap terhadap pada pelanggan dan calon pelanggan.
kepuasan pelanggan. Pengumpulan informasi tersebut dapat
melalui pengumpulan data primer dan data
KAJIAN LITERATUR
sekunder.
a. Sistem Informasi Pemasaran
3. Subsistem intelijen pemasaran
Sistem informasi pemasaran
Intelijen pemasaran mengacu pada
(Marketing Information Sistem) atau MKIS
berbagai kegiatan yang etis yang dapat
menurut George (2004;370) merupakan suatu
digunakan untuk mendapatkan informasi
sistem berbasis komputer yang bekerja sama
tentang pesaing.
grafik tersebut terlihat seperti di bawah ini : Subsistem Produk (X1) 0.399 2.509
Subsistem tempat (X2) 0.227 4.411
Subsistem promosi (X3) 0.635 1.575
Subsistem harga (X4) 0.175 5.716
Subsistem bauran 0.110 9.073
terpadu (X5)
Berdasarkan pada tabel di atas, terlihat
bahwa semua variabel mempunyai nilai VIF <
10, sehingga model regresi yang terbentuk
tidak mengandung gejala multikolinier.
3. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 1. Uji Normalitas Sumber : data
Uji Heteroskedastisitas adalah uji
primer diolah, 2017
yang menilai apakah ada ketidaksamaan
Dari hasil tampilan grafik normal
varian dari residual untuk semua pengamatan
probability plot dapat dilihat bahwa terlihat
pada model regresi linear. Uji ini merupakan
titik-titik menyebar disekitar garis diagonal,
salah satu dari uji asumsi klasik yang harus
serta penyebarannya masih mengikuti arah
dilakukan pada regresi linear. Apabila asumsi
garis diagonal. Jadi grafik ini menunjukkan
heteroskedastisitas tidak terpenuhi,
bahwa model regresi pada penelitian ini layak
maka model regresi dinyatakan tidak valid
dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
sebagai alat peramalan. Diagram scatter plot
2. Uji multikolinieritas
untuk mendeteksi ada tidaknya gejala
Uji multikolinieritas digunakan untuk
heteroskedastisitas menunjukkan tidak
mengetahui ada tidaknya hubungan antar
adanya pola tertentu, seperti titik-titik
variabel bebas. Jika nilai VIF kurang dari 10
membentuk pola tertentu (gelombang,
dan atau nilai Tolerance lebih dari 0,01 maka
melebar kemudian menyepit). Adapun hasil
dapat disimpulkan dengan tegas bahwa tidak
dari pengolahan data adalah sebagai berikut :
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
391
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Tabel 4. Uji F Sumber : data primer diolah, menghasilkan nilai t hitung sebesar 4.321
2017 dengan probabilitas sebesar 0.000. Pada
ANOVAb variabel subsistem promosi menghasilkan
Model Sum of Mean
nilai t hitung sebesar 4.024 dengan
Squares df Square F Sig.
probabilitas sebesar 0.000. Pada variabel
1 Regression 350.751 5 70.150 158.574 .000a
Residual 32.736 74 .442 subsistem harga menghasilkan nilai t hitung
Total 383.488 79
sebesar 4.993 dengan probabilitas sebesar
0.000. Pada variabel subsistem bauran terpadu
a. Predictors: (Constant), Subsistem bauran terpadu, Subsistem
Promosi, Subsistem Produk, Subsistem Tempat, Subsistem Harga menghasilkan nilai t hitung sebesar 4.745
b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan dengan probabilitas sebesar 0.000. Semua
8. Uji t Parsial hasil pengujian tersebut menunjukkan
Pengujian signifikansi parsial probabilitas < level of significance (α=5%).
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya Hal ini berarti terdapat pengaruh signifikan
pengaruh parsial subsistem produk (X1), baik pada subsistem produk, subsistem
subsistem tempat (X2), subsistem promosi, tempat, subsistem harga, subsistem bauran
subsistem harga, subsistem bauran terpadu terpadu terhadap kepuasan pelanggan.
terhadap kepuasan pelanggan (Y). Kriteria
pengujian menyatakan jika probabilitas hitung KESIMPULAN DAN SARAN
< level of significance (α) maka terdapat 1. Kesimpulan
pengaruh signifikan secara individu pengaruh Pada penelitian ini menjelaskan
subsistem produk terhadap kepuasan mengenai pengaruh sistem informasi
pelanggan, subsistem tempat terhadap pemasaran yang meliputi subsistem produk,
kepuasan pelanggan, subsistem promosi subsistem tempat, subsistem prmosi,
terhadap kepuasan pelanggan, subsistem subsistem harga dan subsistem bauran terpadu
harga terhadap kepuasan pelanggan, terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan
subsistem bauran terpadu terhadap kepuasan hasil penelitian dapat diketahui yaitu:
pelanggan. a. Sistem informasi pemasaran yang
Pengujian signifikansi secara parsial meliputi subsistem produk, subsistem
variabel subsistem produk menghasilkan nilai tempat, subsistem prmosi, subsistem
t hitung sebesar 4.932 dengan probabilitas harga dan subsistem bauran terpadu secara
sebesar 0.000. Pada variabel subsistem tempat bersama-sama (simultan) berpengaruh
Abstrak
Abstract
397
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
398
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
ideal berupa inkubator bisnis berupa fasilitas perusahaan mitra yang dapat dipakai
yang dikelola oleh para dosen dan staf bersama; b) kesempatan akses dan
Universitas yang menawarkan paket terpadu pembentukan jaringan kerja; c) pelayanan
kepada para mahasiswa pengusaha dan konsultasi; d) pembentukan jaringan kerja
alumni yang sedang menjalankan usaha antar pengusaha dan asosiasi pengusaha; e)
pemula. Paket terpadu tersebut meliputi: a) pengembangan produk menjadi produk
sarana fisik berupa kantor, laboratorium, dan komersial. Program pengembangan
workshop baik di kampus maupun di wirausaha dapat memberikan peran lebih
dari sekedar tempat diselenggarakannya serta membuka lapangan kerja bagi
pelatihan manajemen bagi tenant, tetapi masyarakat.
mampu membangkitkan, membina dan Metode pengoperasian Inkubator bisnis
mengembangan wirausaha secara mahasiswa mengikuti prinsip “learning by
berkesinambungan sehingga menjadi doing” (Hackathorn, 2011) yaitu mengajak
wirausaha yang tangguh (Kasali, 2010) dan para tenant untuk memperhatikan,
inovatif (Pujantiyo, 2006). Inkubator bisnis mempelajari, mencoba membuat desain dan
mahasiswa merupakan unit organisasi yang melakukan/menjalankan produksi, turut serta
menyediakan sarana dan prasarana serta menangani pemasaran, dan melakukan
pelayanan terpadu dalam mengembangkan evaluasi terhadap seluruh aktivitas yang telah
wirausaha baru agar berkembang menjadi dijalankan. Harapan dari penggunaan metode
pengusaha tangguhdan mandiri. Dengan ini adalah agar para peserta dapat meresapi
demikian diharapkan Inkubator bisnis proses pembuatan desain, produksi hingga
mahasiswa mempunyai peran dalam pemasaran, sehingga pada akhirnya akan
mendorong laju pertumbuhan dan kemajuan mudah untuk mengadopsi hal-hal yang telah
ekonomi regional maupun nasional untuk dialami di Inkubator Bisnis Mahasiswa untuk
mencapai masyarakat yang lebih sejahtera. dibuat dan dikembangkan di lingkungan
Hendarman (2011) menyatakan bahwa masing-masing. Jadi, peranan Inkubator
Program Pembinaan Wirausaha Mahasiswa Bisnis Mahasiswa adalah sebagai tempat
dapat membuka wawasan, kemampuan pendadaran terhadap para mahasiswa
dansikap mahasiswa dalam bewirausaha, universitas agar jiwa wirausaha mereka
399
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
menjadi sebuah sikap wirausaha yang sosialisasi kepada mahasiswa yang berminat
mandiri. di bidang kewirausahaan, (2) Melakukan
seleksi (recruitment test) terhadap pendaftar
TUJUAN program Inkubator Bisnis Mahasiswa. (3)
Tujuan penelitian ini adalah untuk sejumlah (30) tiga puluh mahasiswa yang
melakukan evaluasi terhadap Kegiatan sudah berhasil lolos dari recruitment test
Program Pengembangan Wirausaha dalam mengikuti program perkuliahan
bentuk Inkubator Bisnis di Universitas kewirausahaan (KWU), tapi hanya 20 (dua
Merdeka Malang yang bertujuan membina puluh) mahasiswa dengan urutan ranking
mahasiswa untuk merintis dan mendirikan terbaik yang diperbolehkan melanjutkan
usaha yang mencakup bidang usaha sebagai untuk mengikuti program entrepreneurship
berikut : Bidang kuliner, Bidang kerajinan, capacity building, yaitu (1) diklat
Bidang jasa, Bidang teknologi informasi. kewirausahaan, (2) magang kewirausahaan,
dan (3) Inkubator kewirausahaan. Dari 20
METODE PENELITIAN mahasiswa yang digodok dalam program
Penelitian dilakukan dengan metode pembentukan kapasitas wirausaha dapat
kualitatif deskriptif terhadap mahasiswa yang dihasilkan 8-10 mahasiswa wirausaha baru
mengikuti program Program Pengembangan mandiri per tahun yang siap berkompetisi di
Wirausaha di Universitas Merdeka Malang, masyarakat (bussines establishment). Pola
yaitu masing-masing 20 mahasiswa pada recruitment peserta program Inkubator Bisnis
tahun 2016 dan 2017. Data primer didapat Mahasiswa, seperti ditunjukkan pada gambar
dari hasil interview terhadap mahasiswa 1.
peserta IbK dan dokumentasi kegiatan yang
dilaksanakan program Program
Pengembangan Wirausaha pada tahun 2016
dan 2018.
400
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
kegiatan yang telah ada untuk diusahakan menciptakan inovasi, dan proaktif dalam
mahasiswa melalui (1) fase penyadaran adalah classical, studi kasus, diskusi, dan
401
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
di UKM Woodcraft
402
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
403
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
404
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
405
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
406
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
407
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Dodik Jatmika
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan sumberdaya manusia terhadap
kinerja pegawai melalui kepuasan kerja di kantor kementerian agama Kabupaten Jombang,
Populasi penelitian ini pegawai kementerian agama Jombang. penelitian ini berjenis sensus kare
jumlah populasi 115 pegawai seluruhnya dijadikan sampel penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) pengembangan sumberdaya manusia berpengaruh terhadapa kepuasan
kerja pegawai. (2) pengembangan sumberdaya manusia tidak berpengaruh terhadapa kinerja
pegawai.(3) kepuasan kerja berpengaruh terhadapa kinerja pegawai. (4) pengembangan
sumberdaya manusia berpengaruh terhadapa kinerja pegawai melalui kepuasan kerja.
Kata kunci: pengembangan sumberdaya manusia, kepuasan kerja dan kinerja pegawai
Abstract
This study aims to determine the effect of human resource development on the performance of
employees through job satisfaction in the office of the ministry of religion of Jombang regency.
The population of this research is Jombang religious ministry employee. this study type census kare
the total population of 115 employees are entirely sampled research. The results showed that (1) the
development of human resources affect employee job satisfaction. (2) human resource development
has no effect on employee performance (3) job satisfaction influence to employee performance. (4)
the development of human resources affect employee performance through job satisfaction.
408
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
409
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
410
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
langsung masyarakat. Manfaat dapat berupa kerja merupakan orientasi individu yang
tersedianya fasilitas yang dapat diakses berpengaruh terhadap peran dalam bekerja.
publik. (5) Dampak adalah ukuran tingkat Para ahli memberi definisi atau
pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan, atau konsep mengenai kepuasan kerja dengan
kepentingan umum lainnya yang dimulai ungkapan bahasa dan tinjauan dari sudut
oleh capaian kinerja setiap indikator dalam pandang yang berbeda-beda namun makna
suatu kegiatan. yang terkandung dari definisi yang mereka
“Kinerja adalah suatu hasil kerja ungkapkan pada umumnya sama, yaitu
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap dan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya perasaan umum dari seorang pekerja
yang didasarkan atas kecakapan, terhadap pekerjaannya (Davis and
pengalaman, kesungguhan serta waktu.” Newstroom, 2001:103; Robbins, 2002:184).
(Hasibuan 2006 :94). Kinerja adalah hasil 2.3. Pengembangan kompetensi sumber
kerja secara kualitas dan kuantitas yang daya manusia
dicapai oleh seorang pegawai dalam Menurut Sudarmanto (51;2014)
melaksanakan tugasnya sesuai dengan komponen-komponen kompetensi terdiri
tanggung jawab yang diberikan kepadanya” dari;(1) Motive(dorongan); perhatian
(Mangkunegara 2009:9) berulang terhadap pernyataan tujuan, atau
2.2. Kepuasan kondisi yang muncul dalam bayangan yang
Kepuasan kerja karyawan merupakan mendorong, memerintahkan atau menyeleksi
hasil dari tenaga kerja yang berkaitan prilaku iindividu. (2) Traits (cirri, sifat,
dengan motivasi kerja pembawaan); merupakan pemikiran-
(Munandar;2012;350). Adapun faktor-faktor pemikiran dan aktivitas psikomotorik yang
penentu kepuasan kerja karyawan menurut berhubungan dengan kategori umum dari
(Munandar;2012;357) antara lain; (1) Cirri- kejadian-kejadian. (3) Self image (citra diri);
ciri instrinsik pekerjaan, (2) Gaji merupakan persepsi orang terhadap dirinya
penghasilan, imbalan yang dirasakan dan evaluasi terhadap citranya tersebut. (4)
adil(Equittable Reward), (3) Penyeliaan, (4) Social role (peran social) merupakan prsipsi
Rekan-rekan sejawat yang menunjang, (5) orang terhadap seperangkat norma social
Kondisi kerja yang menunjang. Kepuasan perilaku yang diterima dan dihargai oleh
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
411
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
kelompok social atau organisasi yang telah dikemukakan, maka hipotesis dalam
memilikinya. (5) Skills (ketrampilan); penelitian ini adalah:
merupakan kemampuan yang menunjukan H1: Pengembangan kompetensi sumberdaya
system atau urutan perilaku yang secara manusia berpengaruh terhadap kepuasan
fungsional berhubungan dengan pencapaian kerja pegawai.
tujuan kinerja. Skills juga merupakan H2: Pengembangan kompetensi sumberdaya
kapabilitas seseorang yang secara fungsional manusia berpengaruh terhadap kinerja
dapat efektif atau tidak efektiif daamsituasi pegawai.
pekerjaan. H3: Kepuasan kerja pegawai berpengaruh
Menurut Spencer (Sudarmanto;53; terhadap kinerja pegawai di kementerian
2014 ), komponen-komponen kompetensi agama Jombang.
mencakup beberapa hal berikut; (1) Motives H4: Pengembangan kompetensi sumberdaya
adalah sesuatu yang secara konsisten manusia berpengaruh terhadap kinerja
dipikirkan atau dikehendaki seseorang yang pegawai melalui kepuasan kerja pegawai.
menyebabkan tindakan. Motif mengerakkan,
mengarahkan, dan menyeleksi prilaku 3. Metodologi Penelitian
terhadap kegiatan atau tujuan tertentu dan 3.1 Jenis Penelitian
menjauh dari yang lain. (2) Traits adalah Penelitian ini adalah explanatori
karakteristik-karakteristik fisik dan respons- dengan menggunakan analisis deskriptif
respons konsisten terhadap berbagai situasi kuantitatif, menggunakan alat analisis SEM,
atau informasi. (3) Self concept adalah sikap, bertujuan mengetahui pengaruh variabel
nilai, dan citra diri seseorang. (4) Knowledge pengembangan kompetensi sumberdaya
adalah pengetahuan atau informasi seseorang manusia terhadap kinerja pegawai melalui
dalam bidang spesifik tertentu. (5) Skill kepuasan pegawai di kementerian agama
adalah kemampuan untuk melaksanakan Jombang dengan penghitungan mengunakan
tugas fisik tertentu atau tugas mental tertentu program AMOS.
2.4 Hipotesis 3.2 Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan rumusan masalah, Pengembangan Kompetensi Sumberdaya
tujuan, penelitian dan landasan teori yang Manusia
412
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
413
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
414
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Tabel 1 Nilai Goodness of-Fit Indeces dan cut Value Model SEM
Sumber: data primer diolah tahun 2015
Keriteria Cut-off value Hasil Uji Model keterangan
Chi Square Diharapkan Kecil 121.889 kecil
Sig. probability ˃0.05 0.08 Baik
CMIN/DF ≤2.00 1.401 Baik
RMSEA ≤0.08 0.059 Baik
TLI ≥0.90 0.957 Baik
415
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
416
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
kinerja pegawai pada badan kepegawaian kebijakan dengan rasa tanggung jawab dan
daerah kabupaten karawang menerima hasil penilaian kinerja yang
5.4 Kepuasan kerja pegawai berpengaruh dilakukan oleh pimpinan mampu memediasi
terhadap kinerja pegawai di pengembangan sumberdaya manusia melalui
kementerian agama Jombang. Setiap pegawai kemenag diberi kesempatan
Berdasarkan hasil penelitian terbukti yang sama dalam mengembangkan karir,
bahwa kepuasan kerja pegawai berpengaruh kesempatan untuk melanjutkan studi dan
terhadap kinerja pegawai. Kepuasan kerja diberi hak yang sama untuk mengikuti
pegawai melalui Setiap pegawai kemenag kegiatan pelatihan mampu mendorong
menjalankan kebijakan dengan rasa kinerja pegawai kemenag kabupaten dengan
tanggung jawab dan menerima hasil bekerja sesuai dengan keahlian yang
penilaian kinerja yang dilakukan oleh dimiliki karena pegawai kemenag beriman
pimpinan mampu mendorong perekrutan dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
pegawai sesuai dengan kebutuhan yang ada
dan bekerja sesuai dengan keahlian yang 6. Kesimpulan
dimiliki karena pegawai kemenag beriman Berdasarkan hasil penelitian dan
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha pembahasan dapat disimpulkan sebagai
Esa. Hasil penelitian ini mendukung berikut:
penelitian yang dilakukan oleh Indrawati 6.1 Kontribusi variabel pengembangan
(2013). kompetensi sumberdaya manusia,
5.5 Pengembangan kompetensi kepuasan kerja dan kinerja pegawai
sumberdaya manusia berpengaruh karyawan kementerian agama
terhadap kinerja pegawai melalui Jombang, memperlihatkan gambaran
kepuasan kerja pegawai. sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian terbukti Semua dimensi dari
bahwa Pengembangan kompetensi pengembangan kompetensi sumberdaya
sumberdaya manusia berpengaruh terhadap manusia yang terdiri dari Integrtas,
kinerja pegawai melalui kepuasan kerja pengembangan diri, orientasi berprestasi,
pegawai Kepuasan kerja pegawai dengan komitmen organisasi dan kreatif terhadap
setiap pegawai kemenag menjalankan kinerja pegawai, dimana dimensi faktor
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
417
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
418
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
kerja pegawai secara signifikan, dengan faktor baru yang mempengaruhi kinerja,
demikian peran kepuasan kerja sangat selain itu juga disarankan agar bisa
dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja mengambil kesimpulan dari penelitian ini
pegawai kementerian agama di Jombang. sebagai acuan dan pengembangan penelitian
Hasil penelitian ini juga menunjukan lebih lanjut.
bahwa pengembangan kompetensi
sumberdaya manusia tidak berpengaruh REFERENSI
secara langsung terhadap kinerja pegawai Arikunto, Suharsimi, 2005, Manajemen
Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.
kementerian agama di Jombang. Untuk itu Darwito. 2008. Analisis Pengaruh Gaya
disarankan dilingkungan kementerian agama Kepemimpinan terhadap Kepuasan
Kerja dan Komitmen Organisasi
Jombang, dalam meningkatkan kompetensi untuk Meningkatkan Kinerja
sumberdaya manusia pegawai maka harus Karyawan (Studi pada RSUD Kota
Semarang). Tesis. Program Studi
diikuti dengan meningkatkan kepuasan kerja Magister Manajemen Program
pegawai sehingga pengembangan Pascasarjana Universitas
Diponnegoro, Semarang.
kompetensi sumberdaya manusia pegawai Davis, K. dan Newstroom, J.W. 2001.
mampu meningkatkan kinerja pegawai Perilaku Dalam Organisasi, Jilid
1 dan 2, Penerjemah Agus
secara langsung. Dharma. Jakarta: Erlangga.
Kepuasan kerja merupakan variabel Dewi, Chadek Novi Charisma, dkk. 2014.
Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan
yang sangat penting dalam meningkatkan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
kinerja pegawai, sebab dalam penelitian ini pada Bagian Tenaga Penjualan UD
Surya Raditya Negara. E-Journal
menunjukan bahwa kepuasan kerja mampu Bisma Universitas Pendidikan
memediasi secara penuh bagi Ganesha Jurusan Manajemen.
Volume 2.
pengembangan kompetensi sumberdaya Ferdinand, Augusty, 2002 Struktur equetion
manusia dalam meningkatkan kinerja modeling dalam penelitian
manajemen. Aplikasi model-model
pegawai kementrian agama di Jombang. rumit penelitian untuk tesis
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin megister&disertasi Doktor, Fakultas
UNDIP
mengambil topik yang sama dengan Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., &
penelitian ini, disarankan hendaknya Black, W.C. 1995. Multivariate data
analysis. 4th.edition. New Jersey:
menambah variable motivasi dan komitmen Prentice Hall.
organisasi, sehingga akan ditemukan faktor-
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
419
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Hasibuan, Malayu S.P, 2006, Manajemen Muslih. 2011. Pengaruh Kepuasan kerja
Sumber Daya Manusia, Cetakan dan Komitmen Karyawan Terhadap
Kedelapan, PT. Bumi Aksara, Kinerja Karyawan. Jurnal
Jakarta Manajemen & Bisnis. Vol. II No.
Hersona, H. Sonny, dkk 2012, analisis 01
pengaruh pengembangan SDM Rivai, Veithzal. 2011, Manajemen Sumber
terhadap kinerja pegawai pada Daya Manusia untuk Perusahaan:
badan kepegawaian daerah dari Teori ke Praktik, RajaGrafindo
kabupaten karawang.jurnal Persada, Jakarta
manajemen vol. 9 april. Robbins, S.P. 2002. Perilaku Organisasi:
Indrawati, Ayu Desi. 2013. Pengaruh Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Alih
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Bahasa Hadyana Pujaatmaka dan
Karyawan dan Kepuasan Benyamin Molan. Edisi Kedelapan.
Pelanggan Pada Rumah Sakit Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.
Swasta di Kota Depansar. Jurnal Robbins, P. Stephen & Judge, Timothy A.
Manajemen, Strategi Bisnis, dan 2008. Perilaku Organisasi. Edisi
Kewirausahaan. Vol. 7, No. 2. 12.Jilid 1.Alih Bahasa Diana
Kurniawan, agung widhi, 2013. Pengaruh Angelica dkk. Jakarta: Salemba
kepemimpinan dan pengembangan Empat.
sumberdaya manusia terhadap Sedermayanti, 2009, Sumber Daya Manusia
kepuasan kerja, motivasi kerja, dan dan Produktivitas Kerja, Cetakan
kinerja karyawan bank sulselbar. Ketiga, CV Mandar Maju, Bandung
Jurnal ekonomi dan keuangan Sudarmanto, 2014, kinerja dan
vol.16 pengembangan kompetensi SDM,
Mangkunegara, A. A, Anwar Prabu, 2009, pustaka pelajar,Yogyakarta.
Evaluasi Kinerja Sumber Daya Sugiono, 2006, Metode Penelitian Bisnis,
Manusia, Refika Aditama, Bandung, Alfabet
Bandung.
Mangkunegara, A. A, Anwar Prabu, 2011.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, Remaja Rosdakarya,
Bandung
Miftahuddin, Teuku, dkk. 2014.
Kemampuan Manajerial Kepala
Sekolah Dalam Meningkatkan
Kinerja Guru di SMK Negeri 1
Lhoksukon, Kabupaten AcehUtara.
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala. Vol. 2 No.1.
Munandar, Ashar Sunyoto, 2012, Psikologi
industry dan organisasi,Universitas
Indonesia, Jakarta
420
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Penelitian ini berupaya mengkaji pengaruh variable kepuasan kerja dan komitmen organisasi
terhadap kinerja karyawan melalui keaktifan gugus kendali mutu di kantor Dinaskertrans Propinsi
Jawa Timur. Alasan penelitian ini dilakukan karena Disnakertrans Jatim sering menyelenggarakan
pelatihan GKM kepada beberapa instansi, yang sebenarnya dirasa belum cukup bilamana secara
internal di dalam tubuh Disnakertransduk Jatim belum mengimplementasikan Gugus Kendali Mutu
oleh karyawannya sendiri di dalam kegiatan operasionalnya sehari – hari yang berkaitan dengan
pelayanan publik. Penelitian ini juga berupaya mengkaji seberapa jauh GKM telah dilaksanakan di
kantor Disnakertransduk Jatim. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel berjumlah 187
karyawan tingkat fungsional dari populasi berjumlah 340 karyawan. Pengumpulan Data
dilaksanakan dengan kuesioner sebagai instrumen yang kemudian hasil jawaban dikuantisirkan
berdasarkan skala yang digunakan dan diolah dengan menggunakan model analisis dua jalur. Hasil
Penelitian ini adalah keaktifan gugus kendali mutu sangat penting perannya sebagai variable
moderasi untuk menjelaskan pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan.
Kata kunci: gugus kendali mutu, kepuasan kerja, komitmen kinerja, disnakertrans jatim
Abstract
This study attempts to examine the effect of job satisfaction variable and organizational
commitment on employee performance through the activity of quality control group in
Dinaskertrans office of East Java Province. The reason for this research is because East Java
Disnakertrans often holds GKM training to several institutions, which in fact is not enough if
internally in East Java Disnakertrans not yet implement Quality Control Unit by its own employees
in its daily operation related to public service. This research also attempts to examine how far the
GKM has been implemented in East Java Disnakertrans. The study was conducted by taking a
sample of 187 functional level employees from a population of 340 employees. The data were
collected by questionnaire as an instrument which then the result of the answer was quantized based
on the scale used and processed by using the path analysis model. The result of this research is the
activeness of the quality control group is very important role as the moderation variable to explain
the influence of job satisfaction and organizational commitment to employee performance.
keywords: quality control circle (qcc), job satisfaction, organizational commitment, employee
performance, east java disnakertrans
421
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
422
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
423
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
424
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Hubungan Gugus Kendali Mutu Dengan inovasi. Interview dan analisa kuantitatif
Kinerja Pegawai dipergunakan untuk menganalisa perbedaan
Abo-Alhol (2006, h.973) antara variabel quality control dan variabel
menjelaskan anggota quality control circle lainnya. Diperoleh untuk menjalankan QCC
menunjukkan keinginan untuk memperluas dengan optimal diharapkan dikembangkan
usaha mereka untuk mencapai tujuan pembelajaran organisasi yang lebih efektif.
organisasi dan komitmen kerja. Selain itu Dengan judul “innovation by small group
anggota quality control circle memandang activity and organisational learning – an
bahwa partisipasi dalam quality control circle empirical study on quality control circle
membawa perubahan dalam sikap mereka. activity.” , Volume 11, Issue
Sehingga gugus kendali mutu memberikan 3 DOI: http://dx.doi.org/10.1504/IJIL.2012.0
hubungan dengan kinerja pegawai, dimana 46064
didalam gugus kendali mutu dapat Sukwadi (2012) meneliti tentang
meningkatkan hubungan, komunikasi dengan kualitas suatu produk merupakan salah satu
sesama anggota, anggota gugus kendali mutu isu yang penting untuk kelangsungan hidup
dapat memperbaiki keahlian yang dimiliki suatu perusahaan. Salah satu strategi kualitas
serta gugus kendali mutu juga meningkatkan yang berorientasi pada kelompok terkenal
komitmen dan kepuasan kerja anggotanya. dengan Gugus KendaliMutu (GKM). Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisa
Penelitian Terdahulu pengaruh penerapan gugus kendali mutu
Yang digunakan sebagai acuan dalam terhadap kinerja dan kepuasan kerja karyawan
penelitian ini adalah penelitian yang di PT PDP.
dilakukan oleh Kitazawa dan Osada (2012)
meneliti tentang faktor organisasi dalam METODE PENELITIAN
pembentukan inovasi yang berfokuskan Populasi dan Sampel
quality control circle (QCC) dengan Populasi dalam penelitian ini adalah
pendekatan literatur berbasiskan analisa, seluruh karyawan tetap yang bekerja di
interview dan analisis kuantitatif. Hasilnya Kantor Disnakertrans Jawa Timur. Sampel
dari 156 indikator dalam pelaksanaan QCC yang digunakan dalam penelitian ini diambil
diperoleh 7 variabel untuk membentuk secara purposive sampling kepada responden
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
425
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
yang dipilih dengan kriteria status karyawan yaitu affective commitment, normative
tetap yang telah bekerja minimal dua tahun commitment dan continuence
dan telah dilibatkan dalam program gugus commitment.
kendali mutu sebanyak 240 orang dan jumlah b. Variabel Dependen (Dependent Variable)
kuesioner yang kembali dalam kondisi Dalam penelitian ini yang menjadi variable
jawaban yang terisi penuh hanyalah sebanyak dependen adalah Kinerja Karyawan ( Y )
187 kuesioner saja. yang dijelaskan dengan indicator –
indicator yaitu kuantitas, kualitas,
Metode Pengumpulan Data pelayanan, kerjasama, disiplin dan
Metode pengumpulan data yang integritas.
digunakan pada penelitian ini adalah metode c. Variabel Moderating
dengan berdasar pada metode survey, yaitu Dalam Penelitian ini yang menjadi variable
penelitian yang mengambil sampel dari suatu moderating adalah Keaktifan Gugus
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai Kendali Mutu ( Z ) yang dijelaskan dengan
alat pengumpulan data dengan skala Likert. indikator – indikator yaitu brainstorming,
pemecahan masalah, faktor dominan,
Definisi Operasional Variabel rencana penanggulangan, pelaksanaan
Berdasarkan fungsi variabel dalam hubungan penanggulangan dan hasil pelaksanaan.
antar variabel, maka macam-macam variabel
Diagram Alur Analisis
dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
a. Variabel Independen (Independent
Variable)
Dalam penelitian ini yang menjadi variable
independen adalah :
- Kepuasan Kerja ( X1 ) yang dijelaskan
dengan indikator – indikator yaitu
imbalan, promosi, supervisi dan rekan
sekerja
- Komitmen Organisasi ( X2 ) yang
dijelaskan dengan indikator – indicator
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
426
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
427
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
428
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
429
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Hotel GMP di Malang merupakan salah satu group hotel skala nasional yang didirikan dengan
tujuan utamanya adalah keuntungan. Salah satu unsur yang yang paling penting dari laporan laba
rugi adalah pendapatan. Pendapatan (revenue) merupakan arus masuk yang diperoleh atau arus kas
masuk yang akan diperoleh yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung.
Dalam pengakuan pendapatan jasa perhotelan tersebut, dasar yang digunakan adalah ketentuan
dalam PSAK No.23 tentang pendapatan. Implementasi PSAK No.23 tersebut sangat berpengaruh
terhadap kewajiban perpajakan Hotel GMP Malang. Sehingga, perlu untuk dilakukan penelitian
terkait dengan implementasi PSAK No.23 tersebut terhadap kewajiban perpajakannya. Desain
penelitian yang dipergunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan single case
study. Penelitian ini menghasilkan bahwa Pengakuan, Pengukuran, dan Pengungkapan pendapatan
pada Hotel GMP di Malang telah sesuai dengan PSAK No.23 dan memberikan pengaruh terhadap
perpajakan berupa: pengaruh pengakuan pendapatan jasa perhotelan dengan PSAK No.23
terhadap kewajiban pajak hotel adalah telah sesuai dengan ketentuan pada UU No.28/2009 tentang
Pajak dan Retribusi Daerah dan Perda Kabupaten Malang No.8/2010 tentang Pajak Daerah; Jasa
perhotelan merupakan jenis jasa yang tidak dikenai PPN, sehingga tidak memiliki kewajiban
untuk menyetor dan melaporkan PPN; dan terhadap kewajiban Pajak Penghasilan Badan pada
2014 dan 2015 tidak menimbulkan pengaruh terhadap perbedaan perhitungan, karena
menggunakan Undang-Undang Pajak Penghasilan, sedangkan untuk tahun 2016 harus menerapkan
kebijakan perpajakan dengan menggunakan PP No.46/2013. Akibatnya, terjadi kurang bayar
bilamana menggunakan perhitungan Net Income dibanding perhitungan Gross Income.
Kata kunci : PSAK No. 23, pendapatan jasa perhotelan, pajak hotel, pajak pertambahan nilai,
pajak penghasilan.
Abstract
Hotel GMP in Malang is one of the national scale hotel group which was established with the
main purpose is profit. One of the most important elements of income statement is income.
Revenue (revenue) represents the inflows received or the cash inflows to be derived from the
ongoing business activities of the company. In recognition of the income of the hotel services, the
basis used is the provision in PSAK No.23 regarding income. Implementation of PSAK No.23 is
very influential on tax obligations Hotel GMP Malang. Thus, it is necessary to conduct research
related to the implementation of PSAK No.23 on its tax obligations. The research design used is
descriptive qualitative research and using single case study. This research resulted that the
recognition, measurement, and disclosure of income at Hotel GMP in Malang was in accordance
with PSAK No.23 and gave effect to taxation in the form of: effect of recognition of hotel services
revenues with PSAK No.23 to hotel tax obligation is in accordance with the provisions on Law
No.28 / 2009 on Local Taxes and Levies and Regional Regulation of Malang Regency No.8 / 2010
on Regional Taxes; Hospitality service is a type of services that is not subject to VAT, therefore it
has no obligation to deposit and report VAT; And to the Corporate Income Tax obligations in
2014 and 2015 have no effect on the difference in calculations, as it uses the Income Tax Act,
while for 2016 must apply taxation policies using PP No.46 / 2013. As a result, there is less pay
when using Net Income calculations than Gross Income calculations.
Keywords : PSAK No. 23, hotel services income, hotel tax, value added tax, income tax.
arus masuk bruto dari manfaat ekonomik 1) Kewajiban Pajak Hotel berdasarkan
yang timbul dari aktivitas normal entitas Undang-Undang Republik Indonesia
selama suatu periode jika arus masuk Nomor 28 tahun 2009 tentang pajak
tersebut mengakibatkan kenaikan entitas Daerah dan Retribusi Daerah ; dan
yang tidak berasal dari kontribusi penanaman berdasarkan Peraturan Pemerintah
modal”. Permasalahan lainnya yang timbul Republik Indonesia Nomor 91 tahun
dari kebijakan pengakuan pendapatan dengan 2010 tentang Jenis Pajak Daerah yang
metode nett income tersebut tentunya Dipungut Berdasarkan Penetapan
memiliki konsekuensi terhadap kewajiban Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri
perpajakannya. Sehingga, berangkat dari oleh Wajib Pajak ; serta berdasarkan
latar belakang tersebut diatas, maka peneliti Peraturan Daerah Kabupaten Malang
tertarik melakukan penelitian yang dikemas Nomor 8 tahun 2010 tentang Pajak
dengan judul “Implementasi PSAK No. 23 Daerah.
terhadap Pendapatan Jasa pada Industri 2) Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai
Perhotelan dan Pengaruh Kewajiban berdasarkan Undang-Undang Republik
Perpajakannya (Studi Kasus pada Hotel Indonesia Nomor 42 tahun 2009
GMP di Malang)”. tentang Perubahan Ketiga atas Undang-
Penelitian ini bertujuan untuk Udang Nomor 8 Tahun 1983 tentang
mengetahui dan menganalisa implementasi Pajak Pertambahan Nilai Baarang dan
PSAK No. 23 terhadap Pengakuan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang
Pendapatan Jasa pada Industri Perhotelan dan Mewah.
Pengaruh Kewajiban Perpajakannya sebagai 3) Kewajiban Pajak Penghasilan Badan
berikut: berdasarkan Undang-Undang Republik
a. Mengetahui implementasi (penerapan) Indonesia Nomor 36 tahun 2008
PSAK No. 23 terhadap Pengakuan tentang Perubahan Keempat atas
Pendapatan Jasa pada Industri Perhotelan, Undang-Undnag Nomor 7 tahun 1983
khususnya di Hotel GMP Malang. tentang Pajak Penghasilan ; serta
b. Mengetahui pengaruh dari implementasi Peraturan Pemerintah Republik
PSAK No. 23 tersebut terhadap kewajiban Indonesia Nomor 46 tahun 2013
perpajakan, yaitu: tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Usaha yang Diterima
atau Diperoleh Wajib Pajak yang usaha yang mencari laba sebagai hasil akhir
Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. aktivitas bisnisnya Wiyasha (2010:5),
c. Memberikan rekomendasi perbaikan sebagaimana disebutkan dalam Surat
dalam pengakuan dan pencatatan sistem Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan
informasi akuntansi pendapatan jasa Telekomunikasi No. KM. 37/PW.304/MPPT-
perhotelan sesuai dengan PSAK No. 23 86 yaitu hotel sebagai jenis akomodasi yang
tentang Pendapatan yang jelas dan terpadu mempergunakan sebagian besar atau seluruh
bagi Hotel GMP Malang. bangunan untuk menyediakan jasa
d. Memberikan rekomendasi perbaikan penginapan, makan dan minum serta jasa
terhadap perhitungan kewajiban lainnya bagi umum, yang dikelola secara
perpajakannya sesuai dengan PSAK No. komersial.
23 dan ketentuan perundang-undangan Sedangkan dalam Peraturan Daerah
yag berlaku. Kabupaten Malang Nomor 8 tahun 2010
e. Sebagai dasar bagi industri perhotelan tentang Pajak Daerah, Pasal 1 angka 13
dalam membuat kebijakan akuntansi disebutkan bahwa: Hotel adalah fasilitas
pendapatan yang sesuai dengan PSAK No. penyedia jasa penginapan/peristirahatan
23 dan kebijakan perpajakannya sesuai termasuk jasa terkait lainnya dengan
dengan aturan perundang-undangan. dipungut bayaran, yang mencakup juga
motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma
KAJIAN LITERATUR pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan
Pengertian Hotel dan sejenisnya, serta rumah kos dengan
Dalam Peraturan Pemerintah jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh).
Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2001, Sumber-sumber pendapatan hotel
Pasal 1, disebutkan bahwa hotel adalah diantaranya, yaitu: pendapatan dari hasil
bangunan yang khusus disediakan bagi orang penjualan kamar, pendapatan dari hasil
untuk dapat menginap atau istirahat, penjualan makan dan minum, pendapatan
memperoleh pelayanan dan atau fasilitas dari Meeting Room/Ball Room, dan
lainnya dengan di pungut bayaran, termasuk pendapatan dari laundry, telepon dan
bangunan lainnya yang menyatu dikelola dan sebagainya.
dimiliki oleh pihak yang sama kecuali untuk
pertokoan dan perkantoran. Hotel merupakan
pertambahan nilai suatu barang atau Sedangkan dalam Pasal 4A ayat (2)
jasa.Secara sistematis, pertambahan nilai atau dan (3) dijelaskan tentang jenis barang dan
nilai tambah suatu barang atau jasa dapat jasa yang tidak dikenai PPN. Adapun jenis
dihitung dari nilai/harga penjualan dikurangi barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan
nilai/harga pembelian sehingga salah satu Nilai adalah barang tertentu dalam kelompok
unsur pertambahan nilai atau nilai tambah barang sebagai berikut:
suatu barang atau jasa adalah laba yang a) barang hasil pertambangan atau hasil
diharapkan. pengeboran yang diambil langsung dari
Dalam Undang-Undang Republik sumbernya;
Indonesia Nomor 42 tahun 2009 Pasal 4 ayat b) barang kebutuhan pokok yang sangat
(1), disebutkan PPN dikenakan atas: dibutuhkan oleh rakyat banyak;
a) penyerahan Barang Kena Pajak di dalam c) makanan dan minuman yang disajikan di
Daerah Pabean yang dilakukan oleh hotel, restoran, rumah makan, warung,
pengusaha; dan sejenisnya, meliputi makanan dan
b) impor Barang Kena Pajak; minuman baik yang dikonsumsi di
c) penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam tempat maupun tidak, termasuk makanan
Daerah Pabean yang dilakukan oleh dan minuman yang diserahkan oleh
pengusaha; usaha jasa boga atau katering; dan
d) pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak d) uang, emas batangan, dan surat berharga.
Berwujud dari luar Daerah Pabean di Jenis jasa yang tidak dikenai Pajak
dalam Daerah Pabean; Pertambahan Nilai adalah jasa tertentu dalam
e) pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar kelompok jasa sebagai berikut: a) jasa
Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean; f. pelayanan kesehatan medis; b) jasa
ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh pelayanan sosial; c) jasa pengiriman surat
Pengusaha Kena Pajak; dengan perangko; d) jasa keuangan; e) jasa
f) ekspor Barang Kena Pajak Tidak asuransi; f) jasa keagamaan; g) jasa
Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak; pendidikan; h) jasa kesenian dan hiburan; i)
dan jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan; j)
g) ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha jasa angkutan umum di darat dan di air serta
Kena Pajak. jasa angkutan udara dalam negeri yang
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
jasa angkutan udara luar negeri; k) jasa nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan,
tenaga kerja; l) jasa perhotelan; m) jasa yang perkumpulan, firma, kongsi, koperasi,
disediakan oleh pemerintah dalam rangka yayasan atau organisasi yang sejenis,
menjalankan pemerintahan secara umum; n) lembaga dana pension dan bentuk badan
jasa penyediaan tempat parkir; o) jasa usaha lainnya. Dengan demikian, pajak
telepon umum dengan menggunakan uang penghasilan badan yang dikenalkan terhadap
logam; p) jasa pengiriman uang dengan salah satu bentuk usaha tersebut, atas
wesel pos; dan q) jasa boga atau katering. penghasilan yang diterima atau diperolehnya
Ketentuan tarif disebutkan dalam dalam satu tahun pajak.
Pasal 7 UU PPN, yaitu tarif Pajak Ketentuan dalam Pajak Penghasilan
Pertambahan Nilai adalah 10% (sepuluh Badan berdasarkan pada Undang-Undang
persen), namun dapat diubah menjadi paling Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2008
rendah 5% (lima persen) dan paling tinggi tentang Perubahan Keempat atas Undang-
15% (lima belas persen) yang perubahan Undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak
tarifnya diatur dengan Peraturan Pemerintah. Penghasilan dan Peraturan Pemerintah
Sedangkan, tarif Pajak Pertambahan Nilai Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2013
sebesar 0% (nol persen) diterapkan atas: a). tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan
ekspor Barang Kena Pajak Berwujud; b.) dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh
ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud; Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto
dan c). ekspor Jasa Kena Pajak. Tertentu.
METODE PENELITIAN
Pajak Penghasilan Badan
Metode Penelitian
Soebakir (1999:41) mengemukakan
Menurut Sugiyono (2010:4), yang
definisi pajak penghasilan sebagai suatu
dimaksud dengan metode penelitian
pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak
merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk
atas penghasilan yang diterima atau
mendapatkan data yang objektif, valid dan
diperolehnya dalam tahun pajak. Salah satu
reliabel dengan tujuan dapat ditemukan,
subjek pajak adalah badan, terdiri dari
dibuktikan, dan dikembangkan suatu
perseroan terbatas, Perseroan Komanditer,
pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk
Perseroan Lainnya, Badan Usaha Milik
memahami, memecahkan, dan
Negara, Badan Usaha Milik Daerah dengan
mengantisipasi masalah. Pada penelitian ini
4-490 Discount & Allowance yang terjual pada hari itu yang tercantum
harga kamar (bukan room only), apa yang menjadi dasar pengukuran itu dan
sehingga pengakuan pendapatan berapa besar pendapatan yang akan diterima
breakfast juga dilakukan setiap hari perusahaan. Dalam PSAK 23 tentang
sesuai dengan penggunaan kamar yang Pendapatan pada disebutkan “Pendapatan
terjual. Sedangkan pendapatan Food and diukur dengan nilai wajar imbalan yang
Beverage dari Room Service, CoffeShop diterima atau dapat diterima (paragraf 9)”. Di
dan Minibar disesuaikan dengan hasil Hotel GMP Malang pengukuran pendapatan
penjualan yang terjadi pada saat itu. dilakukan dengan net income, yaitu
c. Pendapatan Bunquet dan Pendapatan pendapatan yang diterima dikurangi dengan
Sewa Hall tax (pajak hotel dan restoran) serta service
Pengakuan pendapatan dari Bunquet dan charge yang menjadi hak karyawan.
Sewa Hall diakui pada saat kegiatan Ketentuan tersebut sebagaimana amanah dari
tersebut dilaksanakan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
d. Pendapatan Merchandise dan Souvenir 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Pengakuan pendapatan dari Merchandise Retribusi Daerah, yang selanjutnya tertuang
dan Souvenir diakui pada saat terjadinya dalam Peraturan Daerah Malang Raya
penjualan. melalui Peraturan Daerah Kabupaten Malang
e. Pendapatan Lain-Lain Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah,
Pendapatan lain-lain berupa penggunaan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 16
fasilitas telephone dan fax oleh tamu, Tahun 2010 tentang Pajak Daerah dan
printing, penjualan materai, penjualan Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun
rokok dan pendapatan lain yang tidak 2010 tentang Pajak Hotel. Sedangkan untuk
tersedia pada akun yang telah dibuat. ketentuan service charge sesuai dengan
Pengakuan pendapatan lain-lain diakui ketentuan dalam Peraturan Menteri Tenaga
pada saat terjadinya transaksi tersebut. Kerja Republik Indonesia No. PER-
02/MENN/1999 tentang Pembagian Uang
Pengukuran Pendapatan Service pada Usaha Hotel, Restoran dan
Selain pengakuan, pengukuran Usaha Pariwisata Lainnya.
menjadi masalah lain yang cukup rumit Pengukuran pendapatan yang telah
dalam penerapan akuntansi pendapatan. Hal dilakukan oleh Hotel GMP di Malang sesuai
ini disebabkan adanya pertanyaan tentang dengan ketentuan PSAK No. 23 tentang
yang ditagih untuk kepentingan pihak dasar Gross Income adalah harga dasar atau full
ketiga, seperti pajak pertambahan nilai rate yang ditetapkan oleh manajemen Hotel GMP
Malang sebelum menetapkan discount rate atau
dan pajak penjualan, bukan merupakan
growth up rate untuk transaksi dan/atau waktu
manfaat ekonomik yang mengalir ke
tertentu. Harga tersebut sudah termasuk (include)
entitas dan tidak mengakibatkan
tax and service charge.
kenaikan ekuitas. Oleh karena itu, hal
Tabel 4.: Publish Price (Gross Income)
tersebut dikeluarkan dari pendapatan. dan Net Income .Sumber: Hotel GMP
Hal yang sama juga berlaku dalam Malang, 2016 dimodifikasi.
hubungan keagenan, arus masuk bruto Tipe Service
No Tax
manfaat ekonomik mencakup jumlah Kamar Charge
yang ditagih untuk kepentingan 1 Business Room 37.190 40.909
adalah pelayanan yang disediakan oleh Hotel c. Fasilitas olahraga dan hiburan yang
dengan pembayaran, termasuk jasa disediakan khusus untuk tamu hotel,
penunjang sebagai kelengkapan Hotel yang bukan untuk umum antara lain Pusat
sifatnya memberikan kemudahan dan Kebugaran (fitness center), kolam
kenyamanan, termasuk fasilitas olahraga dan renang, tennis, golf, karaoke, pub,
hiburan. Jasa penunjang yang dimaksud diskotik, yang disediakan atau dikelola
adalah fasilitas telepon, faksimile, teleks, hotel;
internet, fotokopi, pelayanan cuci, seterika, d. Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan
transportasi, dan fasilitas sejenis lainnya yang acara atau pertemuan di hotel;
disediakan atau dikelola Hotel. Dasar pengenaan Pajak Hotel adalah
Pelayanan yang menjadi objek pajak jumlah pembayaran atau yang seharusnya
yang dimaksud meliputi: dibayar kepada Hotel. Tarif Pajak Hotel
a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal ditetapkan paling tinggi sebesar 10%
jangka pendek, antara lain; gubuk (sepuluh persen). Besarnya pokok Pajak yang
pariwisata (cottage), motel, wisma terutang dihitung dengan cara mengalikan
pariwisata, pesanggrahan (hostel), tarif 10% dengan dasar pengenaan pajak.
losmen dan rumah penginapan termasuk Menurut Peraturan Daerah Kabupaten
rumah kos dengan jumlah kamar 10 Malang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak
(sepuluh) atau lebih yang menyediakan Daerah, disebutkan dalam Pasal 9 bahwa
fasilitas seperti rumah penginapan; serta Pajak Hotel dipungut dengan sistem Self
Apartemen, termasuk yang tidak Assesment, yaitu sistem pemungutan pajak
berlokasi di lingkungan Hotel yang yang memberikan kewenangan kepada wajib
digunakan kurang dari satu bulan. pajak untuk menghitung sendiri besarnya
b. Pelayanan penunjang sebagai pajak terutang.
kelengkapan fasilitas penginapan atau Dalam tata cara pemungutan Pajak,
tinggal jangka pendek yang sifatnya Pengusaha Hotel harus menambahkan Pajak
memberikan kemudahan dan Hotel atas pembayaran pelayanan di Hotel
kenyamanan. Antara lain telepon, dengan mengenakan tarif pajak. Apabila
faximil, telex, fotocopy, pelayanan cuci, dalam pembayaran pelayanan di Hotel,
setrika, taksi dan pengangkutan lainnya, pengusaha tidak menambahkan pajak atas
yang disediakan atau dikelola hotel; pembayaran pelayanan maka dalam jumlah
pembayaran dianggap telah termasuk Pajak Tax (VAT) atau Goods and Services Tax
Hotel. (GST). Prinsip dasarnya adalah suatu pajak
Berdasarkan hal tersebut, dengan dasar yang harus dikenakan pada setiap proses
ilustrasi pada tabel 3 dan 4 menunjukkan produksi dan distribusi, tetapi jumlah pajak
bahwa dasar pengenaan pajak adalah harga yang terutang dibebankan kepada konsumen
yang diberikan kepada tamu, baik full rate, akhir yang memakai produk tersebut.
discount rate, atau growth up rate. Dari harga Objek PPN atau Pajak Pertambahan
tersebut telah diperhitungkan kewajiban Nilai dikenakan pada: Penyerahan Barang
pajak hotel terutang untuk dibayarkan oleh Kena Pajak (BPK) dan Jasa Kena Pajak
pihak Hotel GMP Malang kepada pemerintah (JKP) di dalam Daerah Pabean yang
daerah Kabupaten Malang, dengan tarif dilakukan oleh pengusaha, Impor Barang
sebesar 10% (sepuluh persen). Kena Pajak, Pemanfaatan Barang Kena Pajak
Dengan demikian, dapat disimpulkan tidak berwujud dari luar Daerah Pabean di
bahwa pengaruh pengakuan pendapatan jasa dalam Daerah Pabean, Pemanfaatan Jasa
perhotelan dengan PSAK No. 23 terhadap Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam
kewajiban pajak hotel adalah sesuai dengan Daerah Pabean, Ekspor Barang Kena Pajak
ketentuan pada Undang-Undang Nomor 28 berwujud atau tidak berwujud dan Ekspor
tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak
Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten (PKP).
Malang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah
Daerah. 10% (sepuluh persen), namun dapat diubah
menjadi paling rendah 5% (lima persen) dan
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Jasa paling tinggi 15% (lima belas persen) yang
Perhotelan dengan PSAK No. 23 terhadap perubahan tarifnya diatur dengan Peraturan
Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai Pemerintah. Sedangkan, tarif Pajak
(PPN) Pertambahan Nilai sebesar 0% (nol persen)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah diterapkan atas: a). ekspor Barang Kena
pajak yang dikenakan atas setiap Pajak Berwujud; b). ekspor Barang Kena
pertambahan nilai dari barang atau jasa Pajak Tidak Berwujud; dan c). ekspor Jasa
dalam peredarannya dari produsen ke Kena Pajak.
konsumen. PPN disebut juga Value Added
j. jasa angkutan umum di darat dan di air Tabel 5. Perandingan Net Income dan Gross
serta jasa angkutan udara dalam negeri Income Hotel GMP Malang tahun 2014-2016
yang menjadi bagian yang tidak Tahun Net Income Gross Income
terpisahkan dari jasa angkutan udara 2014 1.236.864.100,- 1.496.605.561,-
luar negeri; 2015 1.767.267.141,- 2.138.393.241,-
k. jasa tenaga kerja; 2016 2.940.370.848,- 3.557.848.726,-
l. jasa perhotelan; Sumber: Hotel GMP Malang, 2014-2016 dimodifikasi
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tahun pajak 2014 dan 2015 berdasarkan
No. 23 tentang Akuntansi Pendapatan. pada Surat Edaran Direktorat Jenderal
7. Penetapan harga publish (publish price) Pajak Nomor SE-32/PJ/2014, yaituu
telah diperhitungkan kewajiban pajak mekanisme perhitungan Pajak
hotel terutang untuk dibayarkan oleh Penghasilan Badan menggunakan
pihak Hotel GMP Malang kepada Undang-Undang Pajak Penghasilan yang
pemerintah daerah Kabupaten Malang, menyebabkan tidak adanya perbedaan
dengan tarif sebesar 10% (sepuluh dalam Pajak Penghasilan Badan
persen). Sehingga, dapat disimpulkan Terutang baik dengan Net Income atau
bahwa pengaruh pengakuan pendapatan Gross Income.
jasa perhotelan dengan PSAK No. 23 10. Untuk tahun pajak 2016 Hotel GMP
terhadap kewajiban pajak hotel adalah Malang harus menerapkan kebijakan
telah sesuai dengan ketentuan pada perpajakan dengan menggunakan
Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun
tentang Pajak dan Retribusi Daerah dan 2013 tentang Pajak Penghasilan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Penghasilan dari Usaha yang Diterima
Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak atau Diperoleh Wajib Pajak yang
Daerah. memiliki Peredaran Bruto Tertentu.
8. Jasa perhotelan merupakan jenis jasa Akibatnya, terjadi kurang bayar
yang tidak dikenai Pajak Pertambahan bilamana menggunakan perhitungan Net
Nilai (PPN), sehingga dalam hal ini Income daripada menggunakan
Hotel GMP Malang tidak memiliki perhitugan Gross Income.
kewajiban untuk menyetor dan Saran
melaporkan PPN. Adapun saran yang perlu peneliti
9. Pengaruh pengakuan pendapatan jasa sampaikan adalah sebagai berikut:
perhotelan dengan penerapan PSAK No. 1. Hotel GMP Malang telah menggunakan
23 terhadap kewajiban Pajak metode-metode yang sesuai dengan
Penghasilan Badan Hotel GMP Malang Standar Akuntansi Keuangan dalam
pada tahun 2014 dan tahun 2015 tidak pengakuan, pengukuran, pengungkapan
menimbulkan pengaruh terhadap dan pelaporan pendapatan yaitu PSAK
perbedaan perhitungan, karena untuk No. 23, sehingga diharapkan untuk
Wiyasha, IBM. 2010. Akuntansi Perhotelan: Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik
Penerapan Uniform System of Indonesia Nomor PER. 02/MEN/1999
Accounts for The Lodging Industri. tentang Pembagian Uang Service pada
Yogyakarta: Andi Offset. Usaha Hotel, Restoran dan Usaha
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor Pariwisata Lainnya.
28 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 8 tahun 2010 tentang Pajak Daerah
tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan
Republik Indonesia, Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 36 tahun
2008 tentang Perubahan Keempat atas
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor
28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor
42 Tahun 2009 tentang Perubahan
Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8
tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 65 tahun 2001 tentang Pajak
Daerah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 1 tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1983 Tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa
Dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah Sebagaimana Telah Beberapa
Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-
Undang Nomor 42 Tahun 2009
Tentang Perubahan Ketiga Atas
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983
Tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang Dan Jasa Dan Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 46 tahun 2013 tentang Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari
Usaha yang Diterima atau Diperoleh
Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran
Bruto Tertentu.
1)
STIE Mahardhika Surabaya
2)
Universitas KH.A.Wahab Hasbullah
Email : Dodik_jatmika@yahoo.com
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk menguji pengaruh inovasi produk terhadap UKM naik kelas
melalui daya saing. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan UKM indo burger yang
berjumlah 150 orang, dan semua dijadikan sampel penelitian. Maka penelitian ini termasuk dalam
penelitian Sensus. Data yang diperoleh dari persepsi responden dianalisis secara deskriptif dengan
structur equation modeling menggunakan aplikasi AMOS. Hasil penelitian menyatakan bahwa
inovasi produk berpengaruh terhadap daya saing, inovasi produk berpengaruh terhadap UKM naik
kelas dan inovasi produk berpengaruh terhadap UKM naik kelas melalui daya saing. Bagi peneliti
selajutnya disarankan untuk mengkaji ulang penelitian yang berkaitan dengan ukm naik kelas
dengan menambahkan factor-faktor penghambat daya saing produk.
Abstract
The purpose of this study is to examine the effect of product innovation on SMEs in the
classroom through competitiveness. The population in this study were employees of SMEs
indo burger which amounted to 150 people, and all samples of research. So this study is
included in the Census study. Data obtained from respondents' perceptions are analyzed
descriptively with structural equation modeling using AMOS application. The result of
research stated that product innovation influence to competitiveness, product innovation
influence to SME class and product innovation influence to SMEs to class through
competitiveness. For further researcher it is suggested to review research related to ukm
up grade by adding inhibiting factors of product competitiveness.
459
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
460
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
461
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Narver (1995) yang mengambil pendekatan produk terhadap ukm naik kelas melalui daya
dalam bertindak dan merespon pasar dengan saing ukm dengan penghitungan
462
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Hasil Analisis
Normalitas
Evaluasi normalitas data
menggunakan kriteria critical rasio skewness
Keterangan:
dan multivariate value. Hasil pengujian
menunjukkan pada kisaran -2,58 dan 2,58, X1 : Inovasi produk
X1.1 : Keunggulan produk
berarti bahwa normalitas yang dibutuhkan X1.2 : Keunikan produk
SEM terpenuhi. X1.3 : kemasan produk
X1.4 : Efisiensi biaya
Outlier Y1 : Daya Saing
Hasil pengujian teruji bahwa tidak ada satu Y1.1 : Imitabilitas
Y1.2 : Durabilitas
pun nilai Mahalanobis distance square untuk
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
463
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Y2 : Naik Kelas
Hasil analisis struktur equection modeling
Y2.1 : Omset
Y2.2 : Jumlah karyawan dilakukan dengan bantuan program computer
Y2.3: Asset
AMOS 16 for windows. Berikut diketahui
e1= unobserved endogenous variabel dari bahwa semua kriteria Goodness of-fit
faktor loading (variabel laten endogen) Y1 indeces memenuhi syarat seperti ditujukkan
dan Y2 pada tabel 1
d1= unobserved endogenous variabel dari
faktor loading (variabel laten endogen) X
Tabel 1. Nilai Goodness of-Fit Indeces dan cut off Value Model SEM
Sumber: data primer diolah tahun 2016
Keriteria Cut-off value Hasil Uji Model Keterangan
Chi Square Diharapkan Kecil 48.084 Kecil
Sig. probability ˃0.05 0.208 Baik
CMIN/DF ≤2.00 0.41 Baik
RMSEA ≤0.08 0.034 Baik
TLI ≥0.90 0.979 Baik
464
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
465
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
terhadap UKM naik kelas. daya saing bertambahnya jumlah karyawan dan
melalui imitabilitas, durabilitas, ditingkatkannya sumberdaya karyawan.
kemudahan menyamai dan pemasaran, Hasil penelitian ini mendukung
dengan memasarkan produk dengan baik penelitian yang dilakukan Sugiyarti (2015)
dan mendekatkan produk secara prinsip tentang membangun keunggulan bersaing
dengan konsumen mampu mendorong produk melalui orientasi pembelajaran,
UKM naik kelas melalui peningkatan orientasi pasar dan inovasi produk yang
omset, jumlah karyawan dan Asset dengan menyatakan bahwa inovasi produk
bertambahnya jumlah karyawan dan berpengaruh signifikan terhadap
ditingkatkannya sumberdaya karyawan. keunggulan bersaing.
466
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
kemasan produk dan Efisiensi biaya, dengan dan mendekatkan produk secara prinsip
Pengusaha memproduksi produk dengan konsumen sehingga mampu
mengunakan teknologi dan pengusaha mendorong UKM naik kelas melalui
memasarkam produk menggunakan peningkatan omset, jumlah karyawan dan
teknologi mampu mendorong UKM naik Asset dengan bertambahnya jumlah
kelas melalui peningkatan omset, jumlah karyawan dan ditingkatkannya sumberdaya
karyawan dan Asset dengan bertambahnya karyawan.
jumlah karyawan dan ditingkatkannya
Saran
sumberdaya karyawan
Bagi praktisi hasil penelitian ini
Daya saing produk berpengaruh
ditemukan bahwa inovasi produk dan daya
terhadap UKM naik kelas. daya saing
saing produk mampu mendorong UKM naik
melalui imitabilitas, durabilitas, kemudahan
kelas. Oleh karena itu disarankan pada
menyamai dan pemasaran, dengan
pengusaha atau wirausahawan muda yang
memasarkan produk dengan baik dan
berkeinginan agar usahanya naik kelas maka
mendekatkan produk secara prinsip dengan
diharapkan untuk lebih inovatif sehingga
konsumen mampu mendorong UKM naik
produk yang dihasilkan tidak monoton yang
kelas melalui peningkatan omset, jumlah
menyebabkan konsumen jenuh.
karyawan dan Asset dengan bertambahnya
Bagi peneliti selajutnya disarankan
jumlah karyawan dan ditingkatkannya
untuk mengkaji ulang penelitian yang
sumberdaya karyawan
berkaitan dengan ukm naik kelas dengan
Inovasi produk berpengaruh terhadap
menambahkan factor-faktor penghambat
UKM naik kelas. Inovasi produk melalui
daya saing produk.
Keunggulan produk, Keunikan produk,
kemasan produk dan Efisiensi biaya, dengan
REFERENSI
Pengusaha memproduksi produk
Amabile. Teresa M,Regina Conti,
mengunakan teknologi dan pengusaha Heather Coon, Jeffrey Lazenby
memasarkam produk menggunakan dan Michael Herron. 1996,
"Assesing The Work
teknologi mampu mampu meningkatkan Environment for Creativity",
daya saing melalui imitabilitas, durabilitas, Academy of Management
Journal.
kemudahan menyamai dan pemasaran, Djodjobo, Cynthia Vanessa dan Tawas,
dengan memasarkan produk dengan baik Hendra N (2014)pengaruh
467
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
468
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
1)
Agus Haryono, 2)Mokhamad Natsir, 3)Adi Suprayitno
1,2,3)
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Merdeka Malang
Abstrak
Pengembangan wirausaha kecil dan mikro di Indonesia masih terkendala banyak persoalan,
namun modal yang selalu menjadi alasannya. Pada kenyataanya fenomena di lapang tidak
menunjukkan hal yang demikian, pendidikan, motivasi berwirausaha, persaingan, perlindungan
usaha, pemberdayaan menjadi masalah yang membutuhkan sentuhan dalam pengembangan
wirausaha. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengembangkan secara berkelanjutan
keberadaan usaha kecil dan mikro dengan cara meningkatkan kompetensi pelaku wirausaha
melalui perubahan strategi usaha untuk kinerja yang berkelanjutan. Selain itu penelitian ini
didasarkan pada artikel hasil penelitian Dajani (2013) tentang pemberdayaan wirausaha
perempuan migran di Timur Tengah. Rekomendasi hasil penelitian tersebut adalah agar
mengeksplorasi lebih lanjut dampak keberadaan wirausaha bagi perkembangan ekonomi
masyarakat secara keseluruhan. Metode, Analisis dilakukan dengan deskriptif kuantitatif untuk
memperkuat hasil analisis deskriptif, yaitu dengan menggunakan analisis frekuensi untuk
mengetahui tanggapan responden atas kuesioner yang sebarkan terhadap 110 responden pelaku
usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak pengusaha kecil yang membutuhkan
perlindungan terutama dalam bentuk asosiasi. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa
kinerja pelaku usaha kecil dan mikro masih relative stagnan hal ini karena kompetensi pelaku
usaha yang dirasa masih kurang, namun strategi usaha lebih diutamakan agar kinerja usaha bisa
ditingkatkan. Sehingga bagi pelaku usaha kecil dan mikro dibutuhkan strategi usaha yang
berkelanjutan agar tetap eksis dengan cara meningkatkan kompetensi kemampuan pelaku dalam
berwirausaha.
Kata kunci: UKM, kinerja, pengembangan kompetensi, strategi usaha
Abstract
Development of small and micro entrepreneurs in Indonesia is still constrained many problems,
but the capital is always the reason. In fact the phenomenon in the field does not show such
things, education, entrepreneurship motivation, competition, business protection, empowerment
becomes a problem that requires a touch in the development of entrepreneurship. The purpose of
this research is to continuously develop the existence of small and micro business by increasing
the competence of entrepreneurs through the change of business strategy for sustainable
performance. In addition, this research is based on Dajani research articles (2013) on
empowerment of migrant women entrepreneurs in the Middle East. The recommendation of the
research result is to further explore the impact of entrepreneurial existence for the economic
development of society as a whole. Method, Analysis is done with descriptive quantitative to
strengthen the result of descriptive analysis, that is by using frequency analysis to know
responses of respondents on questionnaires that spread to 110 respondents business actor. The
results show that there are still many small entrepreneurs who need protection, especially in the
form of associations. The result of quantitative analysis shows that the performance of small and
micro business actors is still relatively stagnant because the competence of business actors is
still lacking, but business strategy is preferred for business performance can be improved. So for
the small and micro business actors required a sustainable business strategy to continue to exist
by improving the competence of the abilities of entrepreneurs in entrepreneurship.
Keywords: SME, performance, competence development, business strategy
469
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
ekonomi yang kuat dan mampu bersaing di perencanaan dan pelaksanaan program dan
level regional, nasional dan global. Dalam kegiatan untuk percepatan pencapaian
bawah dan menengah yang bisa diandalkan pemasaran erat hubungannya dengan
baik secara kuantitas maupun kualitas. kelancaran dari rantai pasokan industri yang
Sehingga perlu dijadikan prioritas bagi akan berefek pada perkembangan kawasan
pembangunan, baik ditingkat nasional industri. Aspek rantai pasokan industri ini
maupun regional dalam hal pengembangan menentukan seberapa jauh keterkaitan antar
menengah. Untuk itu diperlukan sinergi keterkaitan tersebut, semakin besar peluang
dan di tingkat provinsi maupun perkembangan ekonomi lokal. Hal ini terjadi
(RPJMD) dalam bentuk program, indikator lain. Berdasarkan hasil penelitian yang
Selanjutnya sinergi antar pelaku tersebut Maka dari itu, untuk optimalisasi
470
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
471
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
pemerintah, akademisi, dan wirausaha, serta Sedangkan kompetensi dapat dilihat dari latar
kelompok peduli lainnya untuk menghasilkan belakang pendidikan, pelatihan-pelatihan
pengelolaan UMKM yang mandiri dan yang pernah diikuti, dan dari keterampilan
berkelanjutan. Serta menyempurnakan dan yang dinyatakan dalam pelaksanaan tugas.
menentukan budaya wirausaha yang sesuai Kompetensi merupakan suatu karakteristik
dengan karakteristik demografi masyarakat dari seseorang yang memiliki keterampilan
dalam menghasilkan program peningkatan (skill), pengetahuan (knowledge) dan
kinerja UMKM yang berkelanjutan. kemampuan (ability) untuk melaksanakan
Kompetensi sumber daya manusia suatu pekerjaan (Hevesi, 2005 dalam Desi
adalah kemampuan seseorang atau individu, dan Ertambang, 2008 ). Kompetensi
suatu organisasi (kelembagaan), atau suatu merupakan karakteristik yang mendasari
sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi seseorang mencapai kinerja yang tinggi
atau kewenangannya untuk mencapai dalam pekerjaannya. Pegawai yang tidak
tujuannya secara efektif dan efisien. mempunyai pengetahuan yang cukup dalam
Kompetensi harus dilihat sebagai bekerja akan banyak menemui hambatan
kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk yang mengakibatkan pemborosan bahan,
menghasilkan keluaran-keluaran (outputs) waktu dan tenaga. Organisasi harus juga
dan hasil-hasil (outcomes). Menurut berusaha untuk mengembangkan sumber
Tjiptoherijanto (2001) dalam Alimbudiono & daya manusia mereka. Pelatihan dan
Fidelis (2004) dalam Desi dan Ertambang pengembangan membuat karyawan dapat
(2008), untuk menilai kompetensi dan melaksanakan pekerjaan mereka saat ini
kualitas sumber daya manusia dalam secara efektif dan mempersiapkan pekerjaan
melaksanakan suatu fungsi, dapat dilihat dari di masa mendatang. Penilaian kinerja adalah
level of responsibility dan kompetensi penting untuk memvalidasi alat pemilihan,
sumberdaya tersebut. Tanggung jawab dapat mengukur dampak dari program pelatihan,
dilihat dari atau tertuang dalam deskripsi memutuskan kenaikan gaji dan promosi, dan
jabatan. Deskripsi jabatan merupakan dasar menentukan kebutuhan akan pelatihan
untuk melaksanakan tugas dengan baik. (Griffin, 2004).
Tanpa adanya deskripsi jabatan yang jelas, Wing (1996) menggunakan istilah
sumberdaya tersebut tidak dapat pemberdayaan pribadi yang berhubungan
melaksanakan tugasnya dengan baik. dengan konsultan bisnis dan melihatnya
472
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
sebagai alat analitis sendiri yang kuat yang terkait dengan keterlibatan sumber daya
sehingga mereka bisa memahami dan manusia, partisipasi sumber daya manusia
mengarahkan kecondongan pribadi mereka, dan demokrasi di sektor industri. Karena itu,
perbedaan opini, dan pengalaman dengan harus ada perbedaan antara inisiatif
para klien agar berhasil dalam mengubah pemberdayaan seperti yang didefinisikan di
upaya mereka. Apapun definisi yang dipakai atas dan inisiatif yang mengarah pada upaya
untuk kata pemberdayaan ini, tujuan pemberdayaan.
akhirnya adalah mengembangkan kinerja dan Berdasarkan hal tersebut,
potensi individu serta organisasi (Long, pemberdayaan sumber daya manusia
1996). mempunyai peranan yang sangat menentukan
Masalah pokok di bidang kinerja suatu organisasi dan individu, untuk
pemberdayaan sumber daya manusia ini itu diperlukan adanya upaya untuk
adalah karena istilah pemberdayaan yang meningkatkan kemampuan sumber daya
dihubungkan dengan penyerahan kembali manusia dan menciptakan kultur
kekuasaan/wewenang, tapi dalam Strategi pemberdayaan. Untuk meningkatkan
Usahakteknya pemberdayaan biasanya dilihat kemampuan sumber daya manusia dilakukan
sebagai bentuk keterlibatan sumber daya melalui pelatihan dan pengembangan atau
manusia yang direncanakan oleh manajemen disebut pula pembinaan sumber daya
dengan tujuan membangkitkan komitmen manusia. Sedangkan menciptakan kultur
dan meningkatkan kontribusi sumber daya pemberdayaan adalah dengan menciptakan
manusia pada organisasi. Orientasinya lingkungan yang kondusif bagi upaya
mengarah pada individualist dan bukan pemberdayaan (Erstad, 1997). Selanjutnya
collectivist, contohnya pemberdayaan Erstad (1997) menjelaskan organisasi yang
didasarkan pada tiap pekerja atau kelompok ingin membangkitkan kultur pemberdayaan
kerja dan bukan pada kelompok kerja yang harus mencari cara pembentukan sistem dan
lebih besar seperti serikat kerja. Ini proses yang tidak membatasi sumber daya
mencakup keterlibatan dalam Strategi manusia. Dengan berkonsentrasi pada
Usahaktek kerja secara langsung. Partisipasi perilaku apa yang dianggap optimal bagi
finansial dan partisipasi representatif bukan sumber daya manusia dan apa yang sudah
bagian dari agenda, dengan mengubah mereka kerjakan dengan baik, manajemen
perbedaan bentuknya menjadi bentuk lain dapat beradaptasi, mengembangkan dan
473
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
474
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
persaingan, teknologi, pemegang saham baru, Sifat dari kebijakan tersebut mempunyai
pelanggan baru, dan kinerja usaha. Pasar kelemahan yang perlu dikoreksi secara
persaingan dan kemajuan teknologi telah mendasar seperti: (1) Pemberdayaan yang
diidentifikasi sebagai pemicu utama dalam berindikasi kolusi, korupsi dan nepotisme (2)
perubahan strategi usaha (Baines & Masih berorientasi pada pertumbuhan
Langfield-Smith, 2003; Waweru et al, 2004). ekonomi makro (3) Kebijakan yang terpusat
Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa (4) Lebih bersifat karikatif (5) Memposisikan
dalam kondisi ketidakpastian lingkungan UMKM sebagai obyek (6) Cara pandang
yang tinggi, bagi pengusaha dibutuhkan kemiskinan yang diorientasikan pada
informasi manajemen yang akurat untuk ekonomi (7) Bersifat sektoral (8) Kurang
mendukung pengambilan keputusan dan terintegrasi (9) Tidak berkelanjutan atau
untuk membantu dalam memantau kemajuan mengesampingkan faktor/daya dukung
dalam penerapan strategi. Penerapan lingkungan.
perubahan manajemen diharapkan dapat
meningkatkan operasionalisasi perusahaan di METODE
bidang teknologi informasi dan dalam
Rancangan penelitian ini adalah
persaingan yang kompetitif. Dimana
kuantitatif deskriptif. Adapun variabel-
pemahaman biaya dan pengukuran kinerja
variabel penelitian diturunkan dari konsep
adalah kunci untuk kelangsungan hidup.
kinerja UMKM, peningkatan kompetensi
Belum berhasilnya upaya peningkatan
wirausaha, dan perubahan strategi usaha
kinerja UMKM yang berkelanjutan telah
yang dapat menjadi dasar penentuan skema
dilaksanakan oleh pemerintah dan pihak lain
pengelolaan usaha kecil yang kompetitif dan
seperti membangun karakter dan kompetensi
berkelanjutan.
mereka berupa kompetensi, pendidikan,
Agar model yang dikembangkan
pelatihan, keterampilan dan pendampingan.
secara terukur dengan didasari konsep yang
Hal ini dikarenakan kebijakan program yang
kuat maka, Lebih jelasnya secara rinci
telah dilakukan merupakan kebijakan yang
variabel dan pengukuran variabel dapat
bersifat top down, parsial dan sementara.
dirinci pada tabel berikut :
475
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
476
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Pada variabel kinerja UMKM, indikator yang dioptimalkan. Optimalisasi kinerja UMKM
mempunyai nilai tertinggi adalah tingkat yang dimaksudkan disini adalah dalam
kepuasan konsumen dengan nilai 4,20, kedua bentuk kinerja yang berkelanjutan
indikator tingkat penjualan dengan nilai rata- (sustainable performance). Mengingat
rata 4,07, ketiga indikator pangsa pasar tantangan kedepan lebih kompleks, sehingga
mempunyai nilai rata-rata 4,02 sedangkan pelaku usaha dituntut untuk lebih kreatif
tingkat tingkat loyalitas konsumen dalam meningkatkan kinerja untuk
mempunyai nilai rata-rata 3,60. Dari analisis keberlanjutan usahanya.
ini bisa disimpulkan bahwa kinerja UMKM Variabel Strategi Usaha Variabel ini
relative mempunyai kinerja yang sudah baik, mempunyai nilai rata-rata 3,57. Nilai ini
hal ini ditunjukkan nilai mean variabel 3,86. merupakan nilai moderat yang
Namun demikian kinerja tersebut masih perlu menggambarkan bahwa strategi usaha yang
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
477
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
selama diterapkan oleh pelaku UMKM pada nilai diatas 3,5 artinya menurut persepsi
umumnya masih tradisional dan bahkan responden bahwa peningkatan kompetensi
belum terpikirkan untuk pengembangan UMKM sudah cukup baik. Variabel ini
strategi usaha yang berkelanjutan. Hal ini mempunyai lima indikator, diantara indikator
bisa ditunjukkan dari nilai mean masing- tersebut yang mempunyai nilai mean
masing indikator dalam variabel strategi terendah adalah indikator Peningkatan
usaha. Indikator pertama perubahan produk kompetensi ke empat yaitu motivasi
mempunyai nilai mean 3,56. Secara umum wirausaha denga nilai mean sebesar 3,59. Hal
indikator ini menggali tentang penyediaan ini mengindikasikan bahwa motivasi untuk
produk-produk berkualitas, menciptakan menjalankan usaha dengan baik dan benar
produk-produk baru, serta ketersediaan pelaku wirausaha masih belum optimal
produk baru untuk mengantisipasi terutama motivasi untuk belajar terus
permintaan konsumen. Nilai mean ini menerus dari kesalahan untuk dijadikan
menunjukkan bahwa rata-rata UMKM dalam semangat agar terus maju dan berkembang.
melakukan perubahan produk kurang Sehingga diperlukan perhatian khusus pada
mengantisipasi perubahan yang diselaraskan indikator tersebut. Terendah kedua adalah
dengan permintaan konsumen. Hal ini indikator ke tiga kreativitas dengan nilai
dikarenakan belum ada sentuhan dari pihak- mean 3,66 hal ini mengindikasikan bahwa
pihak yang peduli terhadap pengembangan para pelaku wirausaha cenderung untuk
dan keberlanjutan UMKM. Pada indikator menjalankan usaha apa adanya, enggan untuk
kedua perubahan layanan dan indikator berkreasi hal ini nampak pada butir kuesioner
ketiga perubahan distribusi mempunyai nilai tentang optimalisasi penerapan kreativitas
mean yang sama yaitu 3,57. Artinya bahwa yang mempunyai nilai mean sebesar 3,3.
selama ini pelaku UMKM hanya Sedangkan indicator yang mempunyai nilai
menjalankan usaha yang standart saja, pada tertinggi adalah indikator kemampuan
umumnya mereka beralasan hanya sekedar intelektual yang mempunyai mean sebesar
untuk tetap bertahan dan bisa membiayai 3,92, serta indikator pengalaman yang
kehidupan sehari-hari. mempunyai nilai mean 3,91. Hal ini
Variabel Peningkatan kompetensi, mengindikasikan bahwa pengalaman dan
Variabel ini mempunyai nilai rata-rata 3,65, kemampuan dalam menjalankan usaha
secara keseluruhan variabel ini mempunyai menjadi hal yang penting menurut persepsi
478
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
479
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
480
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
481
Rekayasa dan
Teknologi Informasi
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
1,2)
Teknik Informatika, Politeknik Kediri
Email: ashafidz.fauzan@poltek-kediri.ac.id, 2)fery.sofian@gmail.com
1)
Abstrak
Dalam bentuk matematis kepadatan sebuah ruas jalan didapat dari perhitungan volume kendaraan
dibagi dengan kapasitas jalan. Metode untuk mengukur kinerja ruas jalan disebut tingkat pelayanan
jalan (Level Of Service/LOS), semakin banyak volume kendaraan, semakin besar kapasitas jalan
yang dibutuhkan agar tingkat pelayanan jalan bernilai baik. Selama ini pengolahan data oleh Dinas
Perhubungan Kota Kediri masih dilakukan secara manual. Sistem Informasi Geografis berbasis web
ini, memudahkan dalam pengamatan pola penyebaran kepadatan lalu lintas sehingga dalam
perencanaan rekayasa lalu lintas lebih akurat. Untuk tampilan peta dalam web digunakan layanan
Google Maps API. Hasil penelitian ini adalah tingkat pelayanan jalan di beberapa ruas jalan utama
ataupun jalan lokal di wilayah kota Kediri bernilai baik.
Kata kunci : level of service, google maps, sistem informasi geografis
Abstract
The density of a road segment is obtained from the calculation of the vehicle volume divided by the
capacity of the road. The method of measuring road performance is called the level of service (LOS).
The more vehicle volume, the greater road capacity are required. In addition, the road capacity can
be added by the addition of road width or to do traffic engineering. If the road engineering is not
applied, then the possibility of congestion is higher. Kediri Department of Transportation only
provide the road information in the graph and table form. In this research, we provide the
Geographical Information system for Kediri city roads information in which the observation of the
traffic density spread pattern are more optimal and effective so that the stakeholders can make more
accurate decisions in traffic engineering planning. We used Google Maps API service to display
maps on the web service. The results of this research are the level of service roads in main roads and
local roads in the Kediri City.
Keyword: level of service, google maps, geographical information system
Sistem pengolahan data secara bidang yang berkaitan erat dengan pemetaan,
terpusat berkembang semakin cepat, Sistem pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan
pengolahan data yang sangat popular bertanggung jawab terhadap peng-aturan dan
digunakan, khususnya dalam bidang pe- rekayasa lalu lintas agar dapat mewujudkan
lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, mempermudah dalam mengambil keputusan
lancar, tertib dan teratur. untuk merekayasa lalulintas.
Berdasarkan penelitian terdahulu
KAJIAN LITERATUR
yang telah dilakukan oleh Handayani pada
Kota Kediri masuk dalam wilayah
tahun 2010, penelitian ini berfokus kepadatan
Propinsi Jawa Timur, secara geografis
lalu lintas untuk menganalisa optimasi
terbelah oleh sungai berantas yang mengalir
jaringan jalan dengan bantuan sistem
dari selatan ke utara, sehingga kota kediri
informasi geografis. Analisa dilakukan
terbelah menjadi dua wilayah, yaitu barat
dengan cara mengetahui Tingkat Pelayanan
sungai dan timur sungai. Menurut data BPS
Jalan / level of service disetiap ruas jalan.
tahun 2013 jumlah penduduk sebesar
Penelitian tersebut menghasilkan aplikasi
267.310 jiwa. Luas wilayah 63,40 km² dan
SIG berbasis dekstop yang memetakan
terbagi menjadi 3 kecamatan, serta 46
Tingkat Pelayanan Jalan di Wilayah Dati II
kelurahan. Data dari Dinas Perhubungan
Semarang. Penelitian lain seperti Fauzan
Kota Kediri menyebutkan, panjang jalan
Masykur pada tahun 2014 melakukan
Kota Kediri adalah 331.345 km, terdiri dari
penelitian Sistem Informasi Geografis
jalan aspal dengan kondisi baik 236.920 km,
dengan memanfaatkan library google maps
dan sisanya 94.425 dengan kondisi rusak
untuk pemetaan asal mahasiswa Universitas
ringan atau rusak berat.
Muhammadiyah Ponorogo.
Dinas Perhubungan Kota Kediri
Sistem Informasi Geografis
sebagai pemangku kebijakan tentang
Sistem Informasi Geografis (SIG)
rekayasa lalulintas mengolah informasi
adalah sistem berbasis komputer yang
tentang volume kendaraan bermotor disetiap
memiliki kemampuan untuk membangun,
ruas jalan, namun pengelolaan atau
menyim-pan, mengelola, dan menampilkan
pengarsipan data tersebut masih dalam
informasi bereferensi geografis. Aplikasi SIG
bentuk tabel dan grafik. Penelitian ini
sering kali digunakan untuk melakukan
bertujuan untuk mempermudah instansi
peren-canaan tata kota atau tata guna lahan,
terkait untuk memvisualisasikan data sebaran
selain itu digunakan untuk mengelola
level of service kepadatan lalu lintas, kedalam
sumberdaya alam dan pengawasan daerah
sebuah aplikasi pemetaan google maps API
bencana alam. Secara umum SIG memiliki
secara akurat dan tepat sehingga dapat
dua fungsi, yaitu fungsi analisis spasial dan Menurut buku Manual Kapasitas
fungsi analisis atribut. Jalan Indonesia (MKJI) pada tahun 1997
volume adalah banyaknya jumlah kendaraan
Lalulintas dan Angkutan Jalan yang melintasi pada satu titik ruas jalan
Lalulintas selama satuan waktu. Volume jalan ini diukur
Menurut undang-undang no 22 tahun secara terpisah untuk masing-masing arah.
2009 lalulintas didefinisikan sebagai gerak Setiap kendraan memiliki perhitungan nilai
kendaraan dan orang di prasarana yang yang berbeda-beda Tabel 1 menunjukkan
diperuntukkan untuk gerak pindah kenda- nilai satua mobil penumpang yang sudah
raan dan orang. Didalam lalulintas terdapat diatur dalam MKJI.
jalur dan lajur, jalur adalah kondisi fisik Tabel 1. Nilai Satuan Mobil Penumpang
Faktor penyesuaian pemisah arah mengacu pada Tabel 6 sesuai dengan MKJI
Ukuran Kota (juta Faktor Penyesuaian dibagi dengan kapasitas dasar jalan (C).
penduduk) Ukuran Kota 𝑭𝑪𝑪𝑺 Setelah didapat nilai LOS, klasifikasi jalan
< 0,1 0,9
dapat diketahui berdasar acuan peraturan
0,1 – 0,5 0,93
menteri perhubungan nomor 14 tahun 2005,
0,5 – 1,0 0,95
1,00 tingkat pelayanan atau level of service
1,0 – 3,0
> 3,0 1,03 diklasi-fikasikan pada Tabel 7.
Kepadatan Lalulintas
Tabel 7. Karakteristik LOS
Kepadatan lalulintas adalah jumlah
Tingkat
volume rata-rata kendaraan dalam jangka Rasio
Pelayanan Karakteristik
(V/C)
Jalan
waktu perhitungan dibagi kapasitas jalan.
A 0,0 - 0,20 Arus bebas
Jangka waktu perhitungan bisa perhari, Kecepatan Tinggi
perjam, perbulan, atau pertahun. Persamaan B 0,21 - 0,44 Arus stabil
Kecepatan terbatas
dasar untuk menentukan kepadatan adalah Arus stabil
C 0,45 - 0,74 Kecepatan dikontrol
sebagai berikut : keadaan lalu lintas
𝑉𝐽𝑅 Arus mendekati tidak
𝑃= D 0,75 - 0,84 stabil
𝐶
Kecepatan rendah
dimana : E 0,85 - 1,00 Arus tidak stabil
Kecepatan rendah
𝑃 = Kepadatan
Arus terhambat
𝑉𝐽𝑅 = Volume kendaraan F > 1,00 Kecepatan rendah
Berpotensi macet
𝐶 = Kapasitas (smp/jam) cukup lama
Pengolah Data
Pengolah data mempunyai hak akses
sebagai berikut :
Pengolah data dapat melakukan verifikasi didalam aplikasi ini dapat digambarkan pada
data yang telah dikirimkan oleh surveyor. Gambar 3.
Pengolah data dapat mensinkronkan data
volume dan kapasitas jalan untuk dihitung
kepadatan lalulintasnya dan dapat
dikategorikan Tingkat Pelayanan Jalannya
(Level of Service).
Pengolah data dapat membuat laporan.
Surveyor
Surveyor adalah pihak yang
mengumpulkan data dan mempunyai hak Gambar 3 Diagram Konteks.
Surveyor dapat login dengan meng- penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4,
gunakan hak akses yang telah diberikan dimana terdapat 5 tabel utama yang saling
oleh admin berupa ussername dan terelasi, tabel tersebut adalah sebagai berikut:
kendaraan berupa informasi banyaknya nama jalan, tipe jalan & fungsi jalan.
jalan, hambatan samping dan bahu jalan. Digunakan untuk menyimpan informasi
volume kendaraan berat, ringan dan
Digunakan untuk menyimpan data ratio seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Apabila
perbandingan antara volume dan kapasitas salah dalam memasukkan password atau
jalan. username, maka diberikan peringatan seperti
pada Gambar 5.
Form Login
Seperti terlihat pada Gambar 10. Di kapasitas jalan yang digunakan untuk
halaman ini akan muncul sebuah peta Kota penelitian ini diperoleh dari Dinas
Abstrak
Parameter pemesinan mempunyai pengaruh terhadap keausan tepi pahat (Vb), rasio Kerampingan
pemotongan (𝜹) dan kualitas produk hasil pembubutan dengan material Al-6061-T6. Permasalahan
pengaruh rasio Kerampingan pemotongan ((𝜹) terhadap keausan tepi pahat (Vb) pada proses Bubut
yang berdampak pada kualitas produk. Tujuan Penelitian untuk memperoleh nilai rasio
Kerampingan pemotongan (𝜹) dan keausan pahat (Vb) pada kualitas produk hasil bubut. Manfaat
Penelitian untuk mengetahui rasio Kerampingan pemotongan (𝜹) yang terkait dengan bentuk
geram. Metodologi yang digunakan dalam penelitian menggunakan Response Surface Methodology
(RSM) dengan desain Tiga Level, Tiga Parameter untuk menentukan nilai rasio Kerampingan
pemotongan (𝜹) dan karateristik keausan tepi pahat (Vb) pada proses bubut material AA- 6061-T6,
menggunakan radius pojok (nsr) 0.4; 0.8 dan 1,2 mm, dengan pahat sisipan Karbida. Hasil yang
dicapai dapat menemukan model hubungan antara rasio Kerampingan pemotongan (𝜹) terhadap
keausan tepi pahat, sehingga dapat diketahui karakteristik keausan tepi pahat.
Kata kunci : AA-6061-T6, keausan tepi, response surface methodology, radius pojok, rasio
kerampingan pemotongan
Abstract
The machining parameters have effect on cutting edge wear (Vb), Slenderness ratio of the cut (δ)
and the quality of the finished product with Al 6061-T6 material. The problem of the influence of
Slenderness ratio of the cut (δ) to cutting edge wear (Vb) on the Lathe process affecting product
quality The objective of the study is to obtain the value Slenderness ratio of the cut (δ) and wear
(Vb) on the quality of the lathe product Benefits of Research To determine the Slenderness ratio of
the cut (δ) related to the form of growl Methodology used in the study using Response Surface
Methodology (RSM) with Three Level design, Three Parameters to determine the value of
Slenderness ratio of the cut (δ) and cutting edge wear characteristics (Vb) On the AA-6061-T6
material lathe process, using a corner radius (nsr) 0.4, 0.8 and 1.2 mm, with carbide insertion
chains The results obtained can find the model of the relationship between the Slenderness ratio of
the cut (δ) to the cutting edge wear, Can be seen the characteristics of the cutting edge wear.
Keywords: AA-6061-T6, edge wear, response surface methodology, radius corner, slenderness
ratio of the cut.
penggunaan yang relatif terhadap radius tepi dengan kondisi pemotongan secara
pahat, sehingga menunjukkan hubungan ekperimental dan secara teoiritis nilai
substansial, atau pengaruh interaksi antara kekasaran permukaan (SR) masih baik,
radius pojok dan radius tepi Menurut [2], kecuali dengan perubahan gerak makan yang
keausan terjadi karena adanya perubahan kecil dengan mempergunakan Response
energi mekanik pemotongan menjadi energi Surface Methodology (RSM). Permasalahan
panas. Banyak terlahir ragam kegagalan pengaruh rasio Kerampingan pemotongan
atau kerusakan mata pahat yaitu aus tepi ((𝜹) terhadap keausan tepi pahat (Vb) pada
(flank wear), aus kawah (crater wear), proses Bubut yang berdampak pada kualitas
penumpukan geram (BUE) dan kerusakan produk. Tujuan Penelitian untuk memperoleh
katastropik. Kriteria umur pahat rekomondasi nilai rasio Kerampingan pemotongan (𝜹) (
dari [3], tentang umur efektif dari pahat HSS slenderness ratio of the cut) (𝜹) dan keausan
atau keramik batasan keausan tepi VB min = pahat (Vb) pada kualitas produk hasil bubut.
0,3 mm VB maks = 0,6 mm. Hal ini Manfaat Penelitian untuk mengetahui rasio
umumnya terjadi bila pojok pahat menderita Kerampingan pemotongan (𝜹) yang terkait
beban kejut (impact load) seperti halnya dengan bentuk geram.
yang sering terjadi pada proses pemuaian
pemotongan dengan gerak makan (f) atau KAJIAN LITERATUR
kedalaman potong (a) yang besar. Penelitian Pengaruh parameter pemesinan
yang dilakukan[4],kualitas permukaan akhir Hasil penelitian [6], menyatakan dari
pada umumnya ditentukan secara linier bahwa kekasaran permukaan berkurang
dengan dimensi geometris pada proses dengan meningkatnya radius pahat besar
pemotongan logam secara inheren siklik, telah menghasilkan permukaan yang lebih
akibat adanya gaya potong yang menekan baik dibandingkan radius pahat kecil.
pada benda kerja saat proses bubut, sehingga Menurut hasil penelitian [7], menunjukkan
terjadinya spring back yang diikuti gaya bahwa kedalaman potong merupakan faktor
geser, yang mengakibatkan terjadinya yang paling signifikan berpengaruh
pembentukan geram. Hasil penelitian yang menurunkan kekasaran permukaan rata-rata,
dilakukan [5], sebagai batas untuk melihat sehingga kekasaran permukaan berpengaruh
getaran yang terjadi, akan tetapi dengan pada nilai kebulatan.
radius pojok besar membuktikan bahwa Kekasaran Permukaan (SR)
Radius ujung pahat disesuaikan dengan pahat diharapkan menjadi lebih tinggi.
bahan relatif terhadap dimensi akhir. kegagalan dari fungsinya yang normal karena
berbagai sebab, diantaranya :1. Keausan
menjalar sehingga menimbulkan patahan Sisipan dengan radius pojok (nsr) standar.
pada mata potong pahat3. Deformasi plastik Putaran spindel (n), gerak makan (f), dan
yang akan mengubah bentuk/geometri pahat. radius pojok (nsr) divariasikan. Kombinasi-
kombinasi yang dapat dilakukan terhadap
Menurut teori dan berbagai penelitian
ketiga variabel bebas berdasarkan Response
yang dilakukan [12]. Jenis kerusakan yang
Surface Methodology (RSM), dimana untuk
terakhir di atas jelas disebabkan tekanan
mendapatkan kecocokan model digunakan
temperatur yang tinggi pada bidang aktif
Central Composite Second Order Rotatable
pahat, dimana kekerasan dan kekuatan
Design [5]. Jumlah variabel penelitian k = 3
material pahat akan turun bersama dengan
(2k = 8), titik perpotongan (star points)
naiknya temperatur. Keausan dapat terjadi
(Gambar 2), sebesar 2k berarti 6, dan untuk
pada bidang geram (Aγ) atau pada bidang
menambah ketelitian terhadap respon yang
utama pahat (Aα). Aus pahat dapat
diharapkan dengan 3 variabel, maka
dikarakteristikkan pada beberapa jenis, yaitu:
ditambahkan 6 eksperimen sebagai titik pusat
(a). Aus Tepi (Flank Wear) aus tepi yaitu
(center ponts), sehingga diperoleh jumlah
keausan pada bidang utama/mayor, (b). Aus
total penelitiannya (N) adalah 20 kali [5].
Kawah (Crater Wear), keausan pada bidang
Proses pengumpulan data dilakukan dengan
geram disebut dengan keausan kawah
menggunakan metoda 2n faktorial dengan
(Crater Wear).
mengambil 3 level faktor, yang terdiri dari -
1; 0; dan 1 ditambah 2 level pada titik aksial
METODE PENELITIAN
(1,682 dan -1,682). Jadi 5 level yang
Pada penelitian ini material yang
dimaksud seperti ditunjukkan pada Tabel 1
dipilih AA-6061 [13] dengan dimensi,
menjadi suatu rancangan penelitian sesuai
panjang 100 mm dan diameter 22 mm
surface response pada software MINITAB17.
dengan menggunakan Mesin EMCO
Selanjutnya dilakukan pengujian untuk
TU.CNC-2A. Komposisi kimianya AA-6061
memperoleh nilai Vb, 𝜹 dan kekasaran
adalah; 0,2500% Cu. 0,6050 % Si, 0.1820 %
permukaan (SR).
Fe, 0.0086 % Mn,0.8810% Mg, 0.1120 %
Cr,0.006 % 0.0108 % Zn, 0.0182 %
Ti,0.0021 %Na, 0.0005 % Ca, 0.0044 % Ni,
0.0006 % Sn, Al.97.9 balance [13]. Pahat
bubut yang digunakan adalah Karbida
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
496
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
pahat (Vb) ditunjukkan pada Tabel 3, dimana - Pengujian secara simultan pengaruh antara
efek yang berpengaruh pada penelitian ini ; putaran spindel, kedalaman potong dan
doc terhadap nsr (8.687) dengan estimasi – radius pojok terhadap luasan keausan tepi
6.75, hal ini dipengaruhi oleh putaran spindel pahat (Vb) diperoleh nilai Fhitungt = 2,458
pada kondisi 1000 rpm,kedalaman potong dan nilai Sig p = 0,123. Karena nilai Fhitung
0.25 mm dengan nsr 0.8 mm, nilai luasan > Ftabel (2,458 > 0,123 ) dan Sig F < α
keausan tepi pahat Vb 5.08 mm2. Hasil uji t (0,001 < 0,05), maka dapat disimpulkan
– 0.777 < 1.658 dengan nilai probabilitas terdapat pengaruh simultan antara putaran
0.2210 dan nilai koefisien regresi (R2) 0.599. spindel, kedalaman potong, radius pojok
Hal ini menunjukkan dengan kondisi terhadap luasan keausan tepi pahat (Vb).
parameter pemesinan diatas mempunyai Adapun hipotesisnya adalah sebagai
dampak dari kualitas produk [4,6]. berikut:
Ho : Tidak ada lack of fit dan H1 : Ada
Tabel 3 . Posisi koefisien pada luasan keausan tepi
pahat (Vb) lack of fit. Hipotesa awal yang
Penelitian Proses Bubut.
mengatakan tidak ada lack of fit berarti
model yang dibuat telah sesuai dengan
data. Analisis varian untuk keausan tepi
pahat, menunjukkan hasil uji parameter
model dengan menggunakan statistik uji
(t) yang dikonversikan kedalam p-value.
Berikut hasil variabel respon luasan Estimasi koefisien regresi luasan keausan
keausan tepi pahat (Vb)(mm2) versus Putaran tepi pahat (Vb) menunjukkan hasil uji
(rpm), kedalaman potong (mm) dan radius parameter model sumary diperoleh hasil
pojok (mm), ditinjau dari ANOVA 59,90 % dengan menggunakan statistik uji
Summary, ditunjukkan pada Tabel 4 berikut. t yang dikonversikan ke dalam p-value.
Besarnya kontribusi pengaruh putaran
Tabel 4. Analysis of Variance Summary
Luasan keausan tepi pahat (Vb) spindel, radius pojok dan kedalaman
potong terhadap luasan keausan tepi
pahat (Vb), artinya untuk luasan keausan
Penjelasan dari Tabel 4 hasil analisis tepi pahat (Vb) dengan nilai 5.08 mm2
diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : dipengaruhi oleh kedalaman potong 0.25
mm dengan radius pojok 0.8 mm, mm dengan nsr 0.8 mm,nilai rasio
diagnosa pengamatan kondisi pada model kerampingan pemotongan geram (𝜹) = 6.28
ke 17, capaian kesalahan nilai rata-rata = < 20 (tidak melampaui standar (𝜹) yang
0,983 dengan R2 0.238, dari kondisi luasan ditentukan[2,10].
maksimum yang terjadi akibat proses
Tabel 5. Posisi koefisien pada Rasio
pembubutan sepanjang 70 mm dengan kerampingan pemotongan geram (𝜹)
waktu 1’58” dan luasan minimum = 0.51
2
mm terjadi pada kondisi model ke 1.
Berdasarkan hasil analisis, menggunakan
response surface methodology (RSM),
dengan persamaan modelnya untuk
luasan keausan tepi pahat (Vb) diperoleh:
(Y) = Vb = -14.3638 + 0.021584 n + 34.1009
Doc + 3.8282 nsr + 0.0014 n(Doc) + 0.00025 Berikut hasil variabel respon rasio
n(nsr) - 6.75 Doc(nsr) – (1.0749e-05) n^2 - kerampingan pemotongan geram (𝜹 ) versus
43.6818 (Doc)^2 - 1.3864 (nsr)^2...........(2). Putaran (rpm), kedalaman potong (mm) dan
radius pojok (mm), ditinjau dari ANOVA
Analisa Rasio Kerampingan Summary, ditunjukkan pada Tabel 6 berikut.
Pemotongan Geram (𝜹) Tabel 6. Analysis of Variance Summary
Untuk memperoleh posisi koefisien Rasio Kerampingan pemotongan
geram (𝜹)
(intercept) pada Rasio Kerampingan
Pemotongan Geram (𝜹) terhadap putaran
spindel, kedalaman potong, dan radius pojok,
dilakukan analisis dengan menggunakan
uncoded units. Berikut hasil koefisien untuk
Rasio Kerampingan Pemotongan Geram (𝜹)
ditunjukkan pada Tabel 5, dimana efek yang
berpengaruh pada penelitian ini ; doc Penjelasan dari Tabel 6 hasil analisis
terhadap nsr (9.70) dengan estimasi 1.81, hal diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
ini dipengaruhi oleh putaran spindel pada - Pengujian secara simultan pengaruh antara
kondisi 1000 rpm,kedalaman potong 0.35 putaran spindel, kedalaman potong dan
radius pojok terhadap rasio kerampingan pojok 0.8 mm, diagnosa pengamatan
pemotongan geram (𝜹),diperoleh nilai kondisi pada model ke 12, capaian
Fhitungt = 0,995 dan nilai Sign p = 0,434. kesalahan nilai rata-rata = 1,098 dengan
Karena nilai Fhitung > Ftabel (0,995 > 0,434 ) R2 0.567.Berdasarkan hasil analisis,
dan Sign F < α (0,001 < 0,05), maka dapat menggunakan response surface
disimpulkan terdapat pengaruh simultan methodology (RSM),dengan persamaan
antara putaran spindel, kedalaman potong, modelnya untuk Rasio kerampingan
radius pojok terhadap rasio kerampingan pemotongan geram (𝜹)diperoleh :
pemotongan geram(𝜹). Adapun (Y) = Rasio(𝜹) = -42.6303 + 0.08646 n +
hipotesisnya adalah sebagai berikut: 34.4273 Doc - 3.8552 nsr - 0.0035 n(Doc) -
Ho : Tidak ada lack of fit dan H1 : Ada 0.0007 n(nsr) + 1.8125 Doc(nsr) – (4.2393e-
lack of fit. Hipotesa awal yang 05) n^2 - 54.9545 (Doc)^2 + 3.0966
mengatakan tidak ada lack of fit berarti (nsr)^2…………………………………….(3)
model yang dibuat telah sesuai dengan Kajian Gambar Grafik Countur
data. Analisis varian untuk keausan tepi terhadap Luasan keausan tepi pahat
pahat, menunjukkan hasil uji parameter (Vb)
model dengan menggunakan statistik uji Bentuk kontur dapat dilihat pada
(t) yang dikonversikan kedalam p-value. Gambar 4, merupakan plot kontur antara ,
Estimasi koefisien regresi Rasio luasan keausan tepi pahat (Vb), kedalaman
kerampingan pemotongan geram (𝜹) potong (doc) dan putaran spindel. Kedua
menunjukkan hasil uji parameter model Gambar tersebut merupakan salah satu dari
sumary diperoleh hasil 77,20 % dengan kemungkinan kombinasi pendugaan untuk
menggunakan statistik uji t yang mendapatkan nilai luasan keausan tepi pahat
dikonversikan ke dalam p-value. Besarnya (Vb) yang minimum. Area kedalaman potong
kontribusi pengaruh putaran spindel, (doc) berbentuk lingkaran/oval yang
radius pojok dan kedalaman potong berwarna semakin besar lingkarannya, maka
terhadap Rasio kerampingan kondisi putaran minimum, yang diikuti
pemotongan geram (𝜹) artinya untuk rasio dengan doc yang kecil, menghasilkan nilai
kerampingan pemotongan geram luasan keausan tepi pahat (Vb) semakin kecil
(𝜹)dengan nilai 6.28 dipengaruhi oleh (0.51) pada model ke 1.
kedalaman potong 0.35 mm dengan radius
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
500
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
3 1.1 -1
terhadap Rasio Kerampingan
0.3 1
2.5
-1.5
0.9
Pemotongan geram (𝜹)
Vb
Vb
2
Doc
nsr
0.25 0.8
1.5 -2
1
0.7
Bentuk kontur dapat dilihat pada
0.2 0.6
-2.5
0.15
0.5 0.5
0.4
Gambar 6, merupakan plot kontur
800 900 1000 1100 1200 800 900 1000 1100 1200
n n
antara,rasio kerampingan pemotongan geram
Gambar 4. Grafik Countur plot luasan (𝜹), kedalaman potong (doc) dan putaran
keausan tepi pahat (Vb) versus n,doc
Pada kondisi radius pojok (nsr) 0.8 spindel. Merupakan salah satu dari
diikuti dengan n (1000) peroleh nilai luasan kemungkinan kombinasi pendugaan untuk
keausan tepi pahat (Vb) 5.08 pada model ke mendapatkan rasio kerampingan pemotongan
17. Hal ini berpengaruh terhadap hasil geram (𝜹 ) yang minimum.
kualitas pembubutan SR (0.897 µm). Contour Plot Rasio vs n,Doc
5.5
Contour Plot Rasio vs n,nsr
0
5 1.1
-0.5
Surface Plot Vb vs n,Doc Surface Plot Vb vs n,nsr 0.3 1
4.5
-1
Rasio
Rasio
0.9
4
Doc
-1.5
nsr
4 0 0.25 0.8
3.5
0.7 -2
3
-1 3
0.2 0.6
-2.5
Vb
Vb
2 2.5
0.5
-2 -3
1 0.15 2 0.4
800 900 1000 1100 1200 800 900 1000 1100 1200
0 -3 n n
0.4 1.5
1400 1 1400
0.2 1200 1200
1000 0.5 1000
Doc 0 600
800
nsr 0 600
800 Gambar 6. Grafik Countur plot rasio
n n
kerampingan pemotongan geram (𝜹 ) versus
n,doc.
Gambar 5. Grafik Countur plot Surface
luasan keausan tepi pahat (Vb) versus n,doc
Pada Gambar 6 dapat dijelaskan
Pada Gambar 5, salah satu cara untuk bahwa dengan doc (0.15), diikuti putaran (n)
menghasilkan permukaan kombinasi 750, diperoleh nilai (𝜹 ) = 1.01 yang
maksimum, pendugaan model dilakukan berdampak pada hasil kualitas pembubutan
dengan mengkombinasikan luasan keausan SR dengan nilai 1.253 µm, pada kondisi
tepi pahat (Vb), putaran spindel dan doc model ke 1.
pojok (nsr), yang menghasilkan respon Vb
nilai maksimum (5,08), pada model ke 17,
dari penelitian menghasilakan nilai SR 0.897.
Surface Plot Rasio vs n,Doc Surface Plot Rasio vs n,nsr UCAPAN TERIMA KASIH
6 2 Direktorat Riset dan Pengabdian
4 0
Rasio
Rasio
2 -2
masyarakat Direktur Jenderal Penguatan
0
0.4
-4
1.5
Riset dan Pengembangan Kementrian Riset,
1400 1 1400
0.2 1200 1200
1000 0.5 1000
Doc 0 600
800
n nsr 0 600
800
n
Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Sesuai
dengan surat perjanjian penugasan
Gambar 7. Grafik Countur plot Surface 𝜹
pelaksanaan program
versus n,doc
Pada Gambar 7, salah satu cara untuk penelitianNo.120/SP2H/LT/DRPM/IV/2017,
tanggal, 3 April 2017.
menghasilkan plot permukaan kombinasi
Abstrak
Tingkat penyerapan mahasiswa terhadap perkembangan teknologi dapat diamati salah satunya dari
topik skripsi yang diambil oleh mahasiswa dimaksud. Permasalahan yang sering dihadapi oleh
perguruan tinggi adalah bagaimana metode yang secara efektif dan efisien mampu mengukur
kesenjangan antara topik skripsi mahasiswa dengan perkembangan teknologi terkini. Penelitian ini
mengusulkan metode untuk mengukur kesenjangan dimaksud dengan cara membandingkan topik
skripsi dengan topik yang diangkat di publikasi ilmiah baik nasional maupun internasional. Metode
yang digunakan adalah association rule mining, dimana kata-kata yang paling sering disebut
(frequent termset) di dalam abstrak skripsi dan abstrak riset yang di publikasi ilmiah dieksploitasi.
Dari frequent termset yang dikumpulkan, hubungan antara satu kata dengan yang lain ditemukan,
untuk kemudian, perbedaan antara topik yang dibahas di dalam skripsi dengan yang diangkat oleh
publikasi ilmiah dianalisis dan disimpulkan. Hasil analisis akan menunjukkan topik yang sering
diangkat pada skripsi namun topik tersebut tidak pernah diangkat di riset, dan sebaliknya.
Kata kunci: association rule, data mining, topik skripsi, topik publikasi ilmiah
Abstract
The level of student absorption on technological developments can be observed through their
choice on their thesis topics. The problems commonly faced by universities are how to effectively
and efficiently measure the gap between students' thesis topics and the latest technological
development. This research proposes a method to measure the gap by comparing the students’
research topics with the scientific publication topics both nationally and internationally. The
method used is association rule mining, where the most frequent words (frequent termset) in
abstracts of the thesis and abstracts of scientific publications are exploited. From the frequent
termset collected, the relationship between one word and the others is found, to then, the difference
between the topics discussed in the thesis with those raised by the scientific publications is
analyzed and summarized. The result of the analysis will show the topics usually found in thesis but
rarely found in published researches and vice versa.
Keyword: association rule, data mining, thesis topics, scientific publication topics.
Sementara itu, nilai support dari 2 menemukan L3, dan seterusnya sampai tidak
item diperoleh dari rumus 2 berikut. ada lagi frequent k-itemset yang dapat
∑ Transaksi
yang sering terjadi atau itemset-itemset yang
2. Pembentukan aturan asosiasi Setelah sudah melewati batas minimum support yang
Adapun dua proses utama yang dilakukan hubungan keterkaitan topik satu dengan yang
dalam algoritma apriori, yaitu: lain belum ditemukan.
1. Join (penggabungan). Pada proses ini Son dkk, (2015) pada jurnal yang
setiap item dikombinasikan dengan berjudul Visualization of e-Health Research
item yang lainnya sampai tidak Topics and Current Trends Using Social
terbentuk kombinasi lagi. Network Analysis [6]. penelitian ini bertujuan
2. Prune (pemangkasan). Pada proses untuk secara kritis meninjau topik penelitian
ini, hasil dari item yang telah utama dan tren internasional e-kesehatan
dikombinasikan tadi lalu dipangkas melalui analisis jaringan sosial. Dalam
dengan menggunakan minimum penelitian ini menggunakan pendekatan
support yang telah ditentukan oleh clusterring atau pengelompokan.
user. Penelitian tentang kesenjangan yang
Metode Penemuan Kesenjangan dilakukan oleh Akhriza dkk (2017), Litecky
Akhriza dkk, (2017) pada jurnalnya dkk, (2010) dan Son dkk (2015) belum
Revealing The Gap Between Skillset Of mengukur frequent termset atau himpunan
Student And Evolving Skills Required By The kata yang ada di dalam abstrak. Mereka
Industry Of Information And hanya fokus mengukur kesenjangan metode
Communication Technology dan juga Litecky dangan menggunakan frequent itemset dan
dkk, (2010) pada jurnalnya Mining belum menggunakan Assocition Rule (AR
Computing Jobs kedua penelitian ini Mining), padahal association rule dapat
memiliki kesamaan yaitu mengeksploitasi mengungkapkan hubungan topik yang satu
lowongan kerja yang dibutuhkan industri dengan yang lain.
sebagai acuan perkembangan TIK, namun Maka diusulkan penelitian ini
yang membedakan, pada jurnal Akhriza dkk, bertujuan untuk mengungkapkan
memiliki tujuan lain yaitu menemukan kesenjangan tersebut dengan menggunakan
kesenjangan antara keterampilan siswa Association Rule (AR Mining), dimana kata-
dengan keterampilan yang dibutuhkan pihak kata yang paling sering muncul (frequent
industri, sehingga pihak sekolah atau kampus termset) di dalam abstrak skripsi dan abstrak
bisa melakukan evaluasi terhadap kurikulum riset dieksploitasi. Dari frequent termset yang
yang ada. Namun penelitian ini dikumpulkan, hubungan antara satu kata
menggunakan frequent itemset saja, sehingga dengan yang lain ditemukan, untuk
kemudian, perbedaan antara topik yang Proses ke-1 unduh abstrak skripsi dan
dibahas di dalam skripsi dengan yang abstrak riset. Pada proses ke-1 file
diangkat oleh publikasi ilmiah dianalisis dan abstrak di simpan dalam bentuk .txt.
disimpulkan. Dari hasil simpulan tersebut, Pada proses ke-2 setelah abstrak
maka dibandingkan dan dihasilkan topik sudah dalam bentuk .txt dilanjutkan
yang sering diangkat di skripsi, namun tidak dengan proses pre-processing yaitu
pernah diangkat di riset yang sudah pembersihan stopword dan tanda baca
dipublikasi dan sebaliknya, topik yang tidak pada abstrak. Sehingga abstrak berisi
pernah diangkat di skripsi, namun sudah inti dari pembahasan skripsi dan riset
sering diangkat di riset. jurnal.
Dari proses pre-processing berlanjut
METODE PENELITIAN ke proses ke-3 yaitu menjalankan
Framework Penelitian aplikasi apriori, dengan menentukan
kerangka kerja penelitian ini seperti ambang batasnya itu minsupp dan
framework pada Gambar 1. Angka yang minconf yang diinginkan.
tertera pada gambar adalah urutan alur proses Setelah proses aplikasi Apriori, maka
penelitian. proses ke-4 menghasilkan frequent
Mulai
termset dari aplikasi Apriori.
Unduh abstrak
skripsi 1
Unduh abstrak
artikel
Setelah itu, hasil frequent termset dari
apriori berlanjut ke tahap selanjutnya
Pre-processing : Pre-processing :
Menghilanngkan Menghilanngkan
2
stopword dan
tanda baca
stopword dan
tanda baca proses ke-5 yaitu analisis
Jalankan apriori:
Input minsupp dan 3
Jalankan apriori:
Input minsupp dan
kesenjangan antara topik skripsi dan
minconf minconf
topik yang dibahas. Dan akan terlihat digunakan sebagai acuan untuk menentukan
topik yang sering gunakan di skripsi, pola tertentu.
namun tidak pernah digunakan di Jika filtering sudah dilakukan dengan
riset ataupun topik yang jarang menggunakan kata kunci dan diperoleh hasil,
diangkat tetapi menarik untuk maka selanjutnya dilakukan pembandingan
dibahas. antara hasil filtering data skripsi dan filtering
Rancangan Eksperimen abstrak publikasi. Dalam penelitian ini
Data abstrak yang digunakan pada pembandingan menggunakan operasi
penelitian ini ada dua macam, yaitu data matematika, yaitu irisan, sehingga dapat
abstrak skripsi dan data abstrak riset yang di mengungkap topik yang sering digunakan di
publikasi. Data abstrak skripsi diperoleh riset, namun tidak pernah digunakan pada
abstrak skripsi program sarjana dari STMIK skripsi dan topik yang sering digunakan di
PPKIA Pradnya Paramita Malang skripsi, namun belum pernah digunakan di
(STIMATA) prodi sistem informasi dengan 5 riset. hal tersebut dapat mengungkap
periode terakhir dan data abstrak riset kesenjangan dengan membandingkan topik
diperoleh dari situs www.ieee.com dengan yang dibahas.
kata kunci "Information System" filter tahun
HASIL PENELITIAN DAN
2012-2017, dan artikel yang diambil hanya
PEMBAHASAN
yang dipublikasi di Jurnal dan Konferensi
Hasil dari penelitian ini dapat di lihat
yang diindeks oleh IEEE Explore.
dari tabel berikut. Pada Tabel 1 adalah hasil
Pada penelitian ini, ambang batas
filtering dari frequent termset AR mining
data abstrak skripsi diatur minsupp 3 dan
data abstrak skripsi. Pada tabel tersebut ada
minconf 30% dan pada data abstrak riset
pembahasan scaffolding android informasi
dengan minsupp 10 dan minconf 50%,
sistem (3, 33.3333) pada abstrak skripsi,
setelah itu pada data abstrak skripsi
artinya jika mahasiswa membahas android,
mengambil fokus pencarian kata kunci
system dan informasi, maka mahasiswa juga
“sistem informasi”, “sistem penunjang”,
pasti membahas scaffolding. Angka 3
“sistem berbasis” dan “database”, dan pada
didalam kurung adalah menunjukkan
abstrak publikasi focus pencarian pada kata
support, yaitu menunjukkan bahwa
kunci “system information”, “decision
keseluruhan dari total pembahasan
support”, “database” dan “web”. Filtering
mahasiswa tentang scaffolding dengan
android, system dan informasi muncul secara persyaratan dan solusi melalui upaya
bersamaan yaitu sebanyak 3 kali. Sedangkan kolaboratif dari antar tim fungsional dan
angka 33.3% adalah confidence, artinya, ada klien. Dan ada juga pemabahasan health
confidence (peluang) sebesar 33.3% bahwa decision performance information (10, 50),
orang yang membahas android informasi hal ini memberi penilaian baru, bahwa sistem
juga membahas scaffolding. Pembahasan keputusan bukan hanya berhubungan dengan
yang sejenis dg ini bisa menyesuaikan.. bidang industri saja, namun juga bias masuk
scaffolding sendiri adalah suatu struktur di bidang kesehatan.
sementara yang digunakan untuk menyangga Tabel 1. Hasil filtering data abstrak skripsi
manusia dan material dalam konstruksi atau No. Hasil
perbaikan gedung dan bangunan-bangunan 1 scaffolding android informasi
besar lainnya. Pembahasan tersebut notabene sistem (3, 33.3333)
tidak ada hubungannya dengan TIK, namun 2 bigbluebutton website pendukung
penelitian mahasiswa melalui skripsi sudah sistem (3, 33.3333)
membahas hal tersebut. Terlihat juga ada 3 seo saw pemilihan additive
pembahasan seo saw pemilihan additive simple pendukung keputusan sistem
simple pendukung keputusan sistem (3, (3, 33.3333)
33.3333), penggabungan seo atau search 4 saw gerabah pendukung sistem
engine optimization dengan metode saw atau (3, 66.6667)
simple additive weighting. Penggabungan 5 ahp pengambilan penunjang
tersebut bisa dibilang jarang terjadi. keputusan sistem (3, 66.6667)
Pada Tabel 2 adalah hasil filtering 6 akademik ahp penunjang
dari frequent termset AR mining data abstrak keputusan sistem (3, 33.3333)
riset. Pada pembahasan tersebut terdapat
agile software development systems
system information (10, 50). Pembahasan Tabel 1. Tabel lanjutan
Agile dan system information dapat No Hasil
dikatakan banyak dibahas dan confidence nya 7 sms android informasi sistem (3,
terbilang tinggi 50%. Agile adalah sebuah 33.3333)
metode dari beberapa kumpulan prinsip 8 geografis website mysql
untuk pengembangan software di mana informasi sistem (3, 66.6667)
Kukuh Yudhistiro
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang
kukuh.yudhistiro@unmer.ac.id
Abstrak
Perhitungan obyek dalam bentuk 2 dimensi (2D) sering dilakukan pada sebuah citra foto. Contoh
kasus yang membutuhkan deteksi dan perhitungan obyek pada sebuah citra foto adalah obyek sel
tubuh seperti sel darah serta sel tubuh lainnya, kontur sebuah wilayah dan obyek biji-bijian.
Tahap deteksi obyek pada sebuah citra harus terlebih dahulu dilakukan. Pada umumnya obyek
dalam sebuah citra memiliki keseragaman warna piksel. Algoritma connected component
labeling (CCL) adalah metode yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan region atau
objek dalam citra digital. Algoritma ini menerapkan teori connectivity piksel dari citra.
Seluruh piksel pada sebuah region disebut connected atau memiliki hubungan bila
mematuhi aturan adjacency atau “kedekatan” piksel. Aturan kedekatan piksel ini
memanfaatkan ketetanggaan antara piksel satu dengan piksel yang lainnya. Citra yang dapat
diolah dengan menggunakan algoritma CCL adalah citra biner atau citra monokrom. Paper
ini juga menggunakan metode image preprocessing lain seperti binary thresholding dan median
filter sebelum dilakukan CCL agar hasil deteksi dan perhitungan dapat mencapai akurasi di atas
80%.
Abstract
The 2D object detection and counting are a challenging problem in image analysis. We need the
object detection, recognition and counting in case of the body cells, blood cells, the contour of a
region, grain objects or another object in an image. In this paper, object detection is the first
stage that must first be done in pixel color uniformity image. In this paper, the connected
component labeling (CCL), one of the most important techniques develop in order to count the
object. This algorithm applies the connectivity pixel in an image. All pixels in a region are called
connected or have a relationship when they have pixel adjacency. The rule of pixel adjacency use
the neighbors between one pixel with another. The image that can be processed by using CCL
algorithm is binary image or monocrhome. Another image processing techniques are applies
such as binary thresholding and median filters before applying the CCL algorithm so that the
results of detection and calculation can achieve accuracy above 80%.
513
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
514
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
515
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
516
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
517
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
baik dalam mendeteksi dan menghitung Tujuan dari tahap ini adalah untuk
jagung maupun aflatoksin. Hasil dari mengambil warna aflatoksin dari citra UV
deteksi melalui CCL tersebut yaitu setiap dimana aflatoksin memiliki piksel dengan
obyek baik jagung maupun aflatoksin akan tingkat kecerahan yang lebih besar. Berikut
diberi warna yang berbeda sebagai adalah contoh hasil threshold untuk
menggunakan kamera berfitur WIFI yang Step 4 : Ubah piksel yang bernilai 0 tetap
berikut.
518
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
519
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Gambar 10. Citra jagung non UV Gambar 12. Citra hasil SGW 8 orientasi
dimana θ=θ+pi/8
Parameter yang diberikan adalah lambda =
5, theta = 0, psi = [0 pi/2], gamma = 0.5, b. Thresholding
bw = 1, N = 8. Langkah selanjutnya adalah melakukan
akan menghasilkan 8 sudut orientasi double thresholding untuk mengidentifikasi
dengan fungsi gabor sebagai berikut. obyek jagung pipilan yang sudah
tersegmentasi pada citra hasil SGW. Selain
itu pada tahap thresholding ini juga akan
membersihkan piksel-piksel yang tidak
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
520
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
diperlukan. Berikut adalah citra hasil proses piksel-piksel yang terlalu kecil tidak akan
double thresholding dimana batasan antara dihitung sebagai obyek
obyek pipilan jagung semakin jelas. Namun
masih ditemukan noise yaitu berupa obyek- d. Image Convolution
obyek kecil yang bukan obyek utama. Citra hasil dari filter median disimpan
dan akan dikonvolusikan kernel untuk
deteksi tepi. Berikut adalah hasil konvolusi
citra filter median dengan kernel 3x3
operator Laplacian.
Gambar 10. Hasil implementasi double
thresholding pada SGW
Untuk mengurangi noise tersebut perlu (termasuk diagonal) untuk deteksi tepi
Gambar 11. Citra filter median 3x3, 5 iterasi kernel 3x3 operator Laplacian
berkurang, namun akan terdapat piksel obyek perhitungan obyek jagung dengan
521
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
waktu komputasi dari pada menggunakan Bila telah diketahui jumlah piksel jagung dan
piksel pada obyek secara keseluruhan bidang jumlah piksel jamur maka dapat dihitung
obyek. Untuk mendeteksi piksel dari 8 prosentase luasan atau cemaran atau
tetangga menggunakan indeks piksel dapat kandungan aflatoksin terhadap data jagung
menggunakan persamaan berikut. sebagai berikut.
Prosentase Luasan =
(JumlahPixelPenuhdariJamur /
..JumlahPixelPenuh Keseluruhan Jagung
Gambar 14. Persamaan menentukan indeks )*100%
8-connected pixels
Berikut adalah hasil tahapan CCL pada citra Setelah proses median filter, maka dapat
konvolusi deteksi tepi diinputkan. dilakukan perhitungan obyek dengan
algoritma Connected Component Library.
Untuk selanjutnya citra hasil hitung ini
dipergunakan untuk menghitung prosentase
antara jumlah Aflatoksin dari keseluruhan
jumlah jagung. Sedangkan untuk menghitung
prosentase luasan Aflatoksin terhadap
Gambar 15. Citra hasil CCL jagung, digunakan perbandingan jumlah total
piksel Aflatoksin terhadap jumlah total piksel
6. Hitung Prosentase Cemaran jagung dari citra hasil median filter tahap
522
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
perhitungan dapat lebih akurat. Rata-rata dapat diperoleh prosentase rata-rata cemaran
nilai minimum thresholding adalah 44 hingga aflatoksin adalah sebesar 0.43%. Nilai yang
50 dan maksimum 255 untuk mendapatkan sama juga diperoleh bila menghitung rata-
obyek biner jagung dari citra UV. rata dari prosentase prediksi cemaran
Sedang iterasi filter median berdasarkan luasan (area based) dari seluruh
menggunakan nilai 4. Sedangkan untuk dataset yaitu 0.4%. Dari hasil uji juga
thresholding deteksi aflatoksin rata-rata diperoleh bahwa ukuran tiap obyek jagung
menggunakan nilai threshold 150 dan 5 yang diuji ternyata bervariasi hanya pada
iterasi filter median. Dari 100 citra tersebut nilai 50 hingga 70 piksel, sehingga rata-rata
dapat dihasilkan prosentase akurasi prediksi ukuran obyek jagung adalah 64 piksel.
aflatoksin bervariasi antara 70% hingga
100%. Hal ini disebabkan pada data uji
terdapat aflatoksin yang posisinya hanya ada
di salah satu sisi bulir jagung. Sehingga pada
waktu posisi bulir jagung yang mengandung
Gambar 16. (a) Citra asli UV dengan 20
aflatoksin diubah, maka ada kemungkin
afltoksin (b) Citra aflatoksin ditandai piksel
aflatoksin tidak tampak. Sedangkan
warna merah
prosentase akurasi prediksi jumlah jagung
menggunakan SGW bervariasi antara 89%
Dari pengujian 10 citra dengan 20
hingga 100% dengan jumlah total jagung 390
aflatoksin dan 90 citra dengan 10 afltoksin
bulir dengan rata-rata akurasi dari 100 citra
serta total jagung 390 rata-rata ditemukan 19
adalah 95% dengan rata-rata peroleh jumlah
buah atau 95%. Sedangkan dari pengujian 90
jagung 369 buah.
citra dengan 10 aflatoksin dan total jagung
Rata-rata jumlah piksel aflatoksin untuk
390 rata-rata ditemukan 8,8 dibulatkan 9
citra dengan 20 aflatoksin adalah 2201
buah atau 90%.
piksel. Sedangkan rata-rata jumlah piksel
aflatoksin untuk citra dengan 10 aflatoksin
KESIMPULAN DAN SARAN
adalah 739 piksel. Dan rata-rata jumlah total
Dari hasil penelitian ini maka dapat
piksel penuh jagung atau luasannya adalah
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
205.575 (resolusi citra 640x480) sehingga
523
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
524
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
525
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
1)
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Islam Lamongan
Email: mynaff26@gmail.com
2)
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
Email: chastine@if.its.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengubah citra dari graylevel ke bentuk biner. Thresholding
merupakan proses mengubah citra dari graylevel ke bentuk biner. Proses thresholding juga
disebut binerisasi. Dalam penelitian ini, akan mengubah citra panoramik gigi ke bentuk biner
menggunakan metode gabungan Fuzzy dan Self Organizing Map (SOM). Proses fuzzy untuk
menggubah citra dari rgb atau berwarna ke grayscale dan SOM mengubah citra dari grayscale ke
biner. Selain melakukan binerisasi, peneliti juga membandingkan proses binerisasi antara SOM
dan gabungan fuzzy SOM. Diharapkan dari metode fuzzy SOM dapat mengubah citra dental
panoramic menjadi hitam putih lebih baik dan dapat digunakan proses computer vision
berikutnya. Fuzzy yang digunakan adalah fuzzy mamdani. Aplikasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Matlab.
Kata kunci : fuzzy SOM, dental panoramic, SOM
Abstract
This study aims to change the image from graylevel to binary form. Thresholding is the process
of changing the image from graylevel to binary form. The thresholding process is also called
binary. In this study, will change the image of dental panoramic to binary form using Fuzzy
combined method and Self Organizing Map (SOM). The fuzzy process for composing an image
from rgb or color to grayscale and SOM converts the image from grayscale to binary. In addition
to binaryization, researchers also compared the binary process between SOM and SOM fuzzy
combined. It is expected that from SOM fuzzy method can change dental panoramic image to
black and white better and can be used next computer vision process. Fuzzy used is fuzzy
mamdani. The application used in this research is Matlab.
Keywords : fuzzy SOM, dental panoramic, SOM.
526
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
1 jika x 255
tinggi 0 jika x 128
x 128 jika 128 x 255
255 128
1 jika x 255
tinggi 0 jika x 128
x 128 jika 128 x 255
255 128
1 jika x 255
tinggi 0 jika x 128
x 128 jika 128 x 255
Gambar 3. Fungsi Keanggotaan 255 128
Komponen Biru
Grafik Output dari sistem ini, yaitu:
Setiap inputan dilakukan
pencarian nilai keanggotaan, dengan
rumus:
1. Inputan Komponen Merah
1 jika x 0
rendah 0 jika x 130
130 x jika 0 x 130 Gambar 4. Fungsi Keanggotaan Output
130 0 Rumusan untuk menghitung nilai derajat
keanggotaan, yaitu:
i
dikonversi ke bentuk biner
minimum
Abstrak
PT. Quantum Leap merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pembuatan perangkat
lunak berbasis web dan desktop. Semakin bertambahnya jumlah customer perusahaan, semakin
banyak pula proyek pengembangan perangkat lunak yang diterima dan harus diselesaikan tepat
waktu. PT. Quantum Leap memiliki sumber daya yang terbatas, untuk itu perlu dilakukan
alokasi sumber daya dengan tepat agar semua proyek dapat terjaga kualitasnya. Hingga saat ini,
pengelolaan proyek pengembangan perangkat lunak masih menggunakan aplikasi spreadsheet
untuk mencatat tanggal mulai proyek hingga estimasi selesainya proyek serta anggota yang
terlibat di dalam proyek. Hal tersebut terkadang mengakibatkan alokasi sumber daya kurang
tepat, tidak adanya integrasi data sehingga penyajian informasi manajemen proyek kurang
akurat. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membangun sistem informasi manajemen
proyek untuk pengembang perangkat lunak yang sesuai dengan proses bisnis di PT. Quantum
Leap. Metode penelitian ini menggunakan Software Development Life Cycle (SDLC) berupa
model waterfall. Mockup Screen digunakan untuk merancangan antarmuka sistem informasi
manajemen proyek berbasis web ini. Rancangan tersebut kemudian diimplementasikan
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database server MySQL. Hasil penelitian berupa
sistem informasi manajemen proyek yang telah memenuhi kebutuhan PT. Quantum Leap,
diantaranya adalah alokasi sumber daya, penjadwalan proyek, pelaporan status proyek dan
dokumentasi proyek.
Abstract
PT. Quantum Leap is a developer software company that create web-based and desktop
software. As customers increased, more software development projects are being received and
must be completed on time. PT. Quantum Leap has limited resources, therefore it is necessary
to allocate resources appropriately so that all projects can be maintained in quality. Until now,
project management of software development still use spreadsheet applications to record the
start date of the project up to the estimated completion of the project as well as the members
involved in the project. This may results inappropriate resource allocation, lack of data
integration, and less accurate of project management information presentation. The research
purpose is to develop a project management information system for software developers that
suitable with business processes at PT. Quantum Leap. This research method using waterfall
model as Software Development Life Cycle (SDLC). Mockup Screen is used to design the
interface of this web-based project management information system. The design is implemented
using PHP as programming language and MySQL as database server. As results, this project
management information system has met the needs of PT. Quantum Leap. Some of them are
resource allocation, project scheduling, project status reporting and project documentation.
Pembuatan Laporan
Selesai
Prototype Prototype
support memiliki masa garansi, sehingga jika
melebihi garansi akan dikenakan biaya
Prototype
Mengkoreksi
Correction
Prototype
training dan support. Manager sebagai
Prototype
Correction revisi T Setuju? pengawas jalannya proyek yang dapat
Y Y
Ada
Penambahan
?
A
2 2 2
1 1 1
Blueprint Blueprint + ttd Blueprint + ttd
B
A
2 B
1
2 Blueprint + ttd
1
Blueprint + ttd
2
1
Blueprint + ttd
Selesai
Gambar 5 merupakan CDM yang akan Gambar 8. Desain halaman kelola proyek
diimplementasikan dalam MySQL. Desain
interface adalah merupakan rancangan
tampilan yang dibuat menggunakan Mockup
Screen dan diimplementasikan menggunakan
PHP serta MySQL. Beberapa desain
REFERENSI
Aprisa dan Monalisa, Siti. 2015. Rancang
BangunSitem Informasi Monitoring
Perkembangan Proyek Berbasis Web
Gambar 10. Halaman kelola dokumen (Studi Kasus: PT. inti Pratama
Semesta), Jurnal Rekayasa dan
Manajemen Sistem Informasi, Vol.
1, No. 1, Februari 2015, pp 49-54,
ISSN : 2460-8181 (online).
Diperoleh dari http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/RMSI/article/v
iew/1305/pdf_6, diakses pada
tanggal 18 Maret 2017.
Dennis, Alan., Barbara Haley Wixom, &
David Tegarden. 2009. System
Analysis and Design UML Version
2.0. John Willey & Sons, Inc. United
States of America.
Kenneth. E. Kendall & Julie E. Kendall.
Gambar 11. Halaman kelola proyek 2003. Analisis dan perancangan
sistem, Jilid 1. Jakarta. PT.
PRENHALLINDO
KESIMPULAN DAN SARAN
Nugroho, Yuliandri Priyo. 2013.
Hasil dari penelitian ini berupa sistem Pengembangan Sistem Informasi
informasi manajemen proyek untuk Manajemen Proyek Berbasis
Website (Studi Kasus : Pelaksanaan
pengembang perangkat lunak yang telah Proyek Kontruksi di Kampus
memenuhi kebutuhan PT. Quantum Leap, UNDIP Tembalang), Tesis.
Diperoleh dari
diantaranya adalah alokasi sumber daya, http://eprints.undip.ac.id/38525/1/Te
sis_PMIS_-_Yuliandri.pdf, diakses
pada tanggal 19 Maret 2017.
Abstrak
Routing adalah sebuah proses pemilihan jalur untuk lalu lintas data pada sebuah maupun beberapa
jaringan. Universitas Merdeka Malang masih menggunakan routing statik dalam teknologi
jaringannya, sehingga proses pemindahan jalur routing hanya dapat dilakukan oleh administrator
jaringan, hal tersebut akan menyebabkan meningkatnya downtime pada jaringan apabila terdapat
kegagalan link. Untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan penerapan teknologi
routing dinamis salah satunya adalah protokol routing OSPF. Penelitian ini menggunakan metode
Observasi, Studi Pustaka dan Analisis Permasalahan. Perancangan topologi jaringan dilakukan
menggunakan pendekatan Hierarki dan Mesh, pada tahap implementasi, peneliti menggunakan router
Mikrotik RB750 dengan konfigurasi Multi Area (3 Area) OSPF. Hasil dari penelitian ini adalah
protokol routing OSPF yang digunakan dapat bekerja secara optimal pada topologi jaringan yang telah
dirancang menggunakan pendekatan Hieraki dan Mesh, sehingga potensi terdapatnya downtime dapat
diminimalisir.
Kata kunci : OSPF, multi area, hierarki, mesh, downtime
Abstract
Routing is the process of selecting a path for traffic in a network, or between or across multiple
networks. The Merdeka University of Malang still uses static routing in its network technology, so the
process of moving the path can only be done by the network administrator, this will cause increased
downtime on the network in case of failure link. TheSolution of this problem is to apply dynamic
routing technology, one of them is OSPF routing protocol. This research uses Observation method,
Library Studies and Problem Analysis. The design of network topology is done by hierarchy and Mesh
topology, At the implementation stage, researchers use Mikrotik router with OSPF Multi Area (3
Area) configuration. The result of this research is OSPF routing protocol which is used, can work
optimally on network topology that has been designed using hierarchy and mesh topology, so that the
potential existence of downtime can be minimized.
Keywords: OSPF, multi area, hierarchy, mesh, downtime
secara optimal dengan memperhatikan jaringan yang sedang berjalan harus dirubah
kehandalan koneksi jaringannya. Salah satu agar protokol routing OSPF dapat bekerja
yang perlu diperhatikan untuk menjaga secara optimal.
kehandalan koneksi jaringan tersebut adalah
Dapat dirumuskan masalah pada
topologi jaringan dan teknologi routing yang
penelitian ini yaitu bagaimana desain
digunakan. Universitas Merdeka Malang
topologi jaringan yang baik untuk
sudah memiliki teknologi jaringan yang
menerapkan protokol routing OSPF Multi
berjalan dengan baik, namun belum bekerja
Area pada jaringan Universitas Merdeka
secara optimal karena teknologi routing yang
Malang agar berjalan secara optimal dengan
digunakan masih menggunakan routing statik
menggunakan router mikrotik. Untuk
dan topologi yang sedang berjalan tidak
membatasi ruang lingkup yang akan dibahas
mendukung link cadangan. Routing statik
pada penelitian ini maka protokol routing
merupakan sebuah metode routing yang
yang digunakan adalah OSPF, simulasi dan
proses pemilihan rutenya dilakukan secara
implementasi yang dijalankan hanya diambil
manual oleh administrator jaringan sehingga
sebagian dari seluruh topologi yaitu FTI dan
perubahan serta pemilihan rute terbaik
Pascasarjana, serta router yang digunakan
dilakukan secara maual juga oleh
adalah Mikrotik RB750.
administrator jaringan. Hal tersebut sangat
berpengaruh pada kehandalan koneksi KAJIAN LITERATUR
router tidak dapat melakukan pemindahan Routing adalah sebuah proses yang dilakukan
rute secara otomatis, sehingga menyebabkan router untuk dapat menentukan jalur
area yang mengalami gangguan tersebut komunikasi menuju ke jaringan yang akan
tidak dapat terhubung pada jaringan utama dituju. Terdapat dua macam jenis metode
ditempuh untuk mencapai jaringan tujuan database semakin banyak, dengan demikian
pada saat paket data dikirimkan maka router tersebut akan membutuhkan
memory yang lebih besar juga.
Routing Dinamik
Perbedaan : Pada penelitian yang
Routing Dinamik adalah jenis dilakukan oleh Achmad, perancangan
konfigurasi yang memungkinkan router dapat topologi dilakukan menggunakan topologi
mencari rute terbaik secara otomatis untuk ring, 6 area OSPF dan implementasinya
menuju ke jaringan tujuan. Untuk dapat menggunakan Cisco Packet Tracer
mencari rute terbaik secara otomatis router sedangkan peneliti menggunakan pendekatan
menggunakan protokol routing. topologi hierarki dan mesh, 3 area OSPF dan
berada dalam satu Autonomous System (AS) Protokol Routing OSPF (Open Shortest Path
sehingga protokol routing ini termasuk juga First) Pada Jaringan Metropolitan Area
Autonomous System itu sendiri merupakan Internet”. Hasil dari penelitian ini adalah
kumpulan router-router yang berada dibawah penggunaan protokol routing dinamik OSPF
kendali administrasi dan strategi routing yang telah berhasil di implementasikan dan dapat
merupakan hasil desain topologi jaringan 4 Router FTI Routerboard Processor : Tilera-
& D3 CCR1009- TILERA 9 core CPU
yang telah dirancang: Perbankan 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
RAM : 1 GB
Gigabit Ethernet : 7
Area 0 (Backbone Area)
Port
SFP Port : 1 Port
Router Manajemen Server Website Lokal
5 Router Routerboard Processor : Tilera-
Pariwisata Router Core Unmer Malang Pascasarjana CCR1009- TILERA 9 core CPU
Area 1 Router Distribusi Area 2 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
Router FTI & Router Distribusi
D3 Perbankan
Area 1
Area 2
RAM : 1 GB
Gigabit Ethernet : 7
Port
Router Pascasarjana
Router Perpus
& D3 B.Inggris
Router Lab SFP Port : 1 Port
Teknik Arsitektur
6 Router Routerboard Processor : Tilera-
Router FH
Router Psikologi
Psikologi CCR1009- TILERA 9 core CPU
Router Lab D3 Akuntansi
Router
Router Lab 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
Teknik Mesin & Industri
FISIP Router Fakultas RAM : 1 GB
Router FEB Teknik
Router Gedung Pusat Gigabit Ethernet : 7
& YPTM
Port
SFP Port : 1 Port
7 Router Lab Routerboard Processor : Tilera-
Gambar 3. Desain topologi jaringan Universitas D3 CCR1009- TILERA 9 core CPU
Akuntansi 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
Merdeka Malang RAM : 1 GB
Gigabit Ethernet : 7
Port
Untuk dapat mengimplementasikan SFP Port : 1 Port
desain topologi pada gambar diatas, maka 8 Router Routerboard Processor : Tilera-
Gedung CCR1009- TILERA 9 core CPU
dibutuhkan beberapa router dengan Pusat & 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
YPTM RAM : 1 GB
spesifikasi sebagai berikut sebagai Gigabit Ethernet : 7
Port
rekomendasi sesuai dengan posisi router pada SFP Port : 1 Port
9 Router Routerboard Processor : Tilera-
desain topologi yang dirancang : Perpustakaan CCR1009- TILERA 9 core CPU
& D3 Bhs. 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
Inggris RAM : 1 GB
Tabel 2. Spesifikasi router yang dibutuhkan Gigabit Ethernet : 7
No Router Tipe Spesifikasi Port
SFP Port : 1 Port
1 Router Core Routerboard Processor : Tilera-Tile-
CCR1036- Gx 36 Core CPU @ 10 Router FEB Routerboard Processor : Tilera-
12G-4S 1.2Ghz CCR1009- TILERA 9 core CPU
RAM : 4GB 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
SFP Port : 4 Port RAM : 1 GB
Gigabit Ethernet : 12 Gigabit Ethernet : 7
Port Port
SFP Port : 1 Port
2 Router Routerboard Proccessor : Tilera-
Distribusi 1 CCR1016- Tile-Gx 16 Core CPU 11 Router FISIP Routerboard Processor : Tilera-
12S-1S+ @ 1.2Ghz CCR1009- TILERA 9 core CPU
RAM : 2 GB 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
SFP Port : 13 Port (12 RAM : 1 GB
Gigabit & 1 10G) Gigabit Ethernet : 7
Port
3 Router Routerboard Proccessor : Tilera-
SFP Port : 1 Port
Distribusi 2 CCR1016- Tile-Gx 16 Core CPU
12S-1S+ @ 1.2Ghz 12 Router Routerboard Processor : Tilera-
RAM : 2 GB Fakultas CCR1009- TILERA 9 core CPU
SFP Port : 13 Port (12 Teknik 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
Gigabit & 1 10G) RAM : 1 GB
Eher 2 Ether 3
(10.0.0.1/30) (10.0.0.5/30) Unmer.ac.id
13 Router Routerboard Processor : Tilera- Ether 1 Ether 1
(192.168.254.14/28)
(10.0.0.2/30)
Fakultas CCR1009- TILERA 9 core CPU (10.0.0.6/30)
Router Distribusi Ether 2 Ether 2 Router Distribusi
Hukum (FH) 7G-1C-PC @ 1.2Ghz 1 Ether 3 (10.0.0.9/30) (10.0.0.10/30) 2
RAM : 1 GB (10.0.10.1/30) Ether 4
(10.0.10.5/30)
Gigabit Ethernet : 7
Ether 1 Ether 1
Port (10.0.10.2/30) (10.0.10.6/30)
Elektro RAM : 1 GB
AREA 1 (1.1.1.1)
Gigabit Ethernet : 7
Port
SFP Port : 1 Port
15 Router Lab Routerboard Processor : Tilera- Gambar 4.Simulasi perancangan topologi
Teknik CCR1009- TILERA 9 core CPU jaringan Universitas Merdeka Malang
Arsitektur 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
RAM : 1 GB
Gigabit Ethernet : 7 Pembahasan
Port
SFP Port : 1 Port Pada simulasi implementasi desain
topologi jaringan Universitas Merdeka
Implementasi
Malang menggunakan protokol OSPF Multi
Dalam tahap implementasi ini,
Area diatas, setiap router akan secara
penulis hanya mengambil sebagian topologi
otomatis mengetahui rute menuju segmen-
untuk dapat dijadikan sebagai sample
segmen jaringan pada router lain. Berikut
sehingga dapat digunakan untuk mengambil
merupakan tabel routing (informasi rute)
kesimpulan. Alat jaringan yang digunakan
yang telah dihasilkan/diketahui oleh setiap
untuk simulasi ini adalah 5 router mikrotik
router pada tahap implementasi :
Rb750, 8 kabel utp dan 2 laptop.
Distribusi 2 10.0.10.0/30
(cost 10)
10.0.10.4/30
C0st (20+10 = 30)
Gambar 9. Routing tabel OSPF pada Router memiliki satu buah rute dengan cost minimal
Pascasarjana adalah 20, sehingga rute dengan cost minimal
Tabel-tabel routing diatas merupakan
tersebutlah yang akan digunakan sebagai
rute terbaik yang dihasilkan oleh routing
rutenya sesuai dengan hasil tabel routing
protokol OSPF pada desain topologi Unmer
pada Router FTI & D3 Perbankan untuk
Malang. Rute terbaik tersebut dihasilkan dari
mencapai alamat 192.168.254.0/28 jalur
akumulasi perhitungan cost setiap link yang
dipilih memiliki nilai cost 20 melalui
dilewati untuk menuju ke segmen jaringan
gateway 10.0.10.1 yakni langsung menuju
tujuan. Secara default router mikrotik
Router Distribusi 1 tanpa harus melewati
memberikan nilai cost 10 pada setiap link.
Router Pascasarjana.
Nilai tersebut dapat dirubah sesuai dengan
standar masing masing berdasarkan
Abstrak
PT. KKK Surabaya merupakan perusahaan pengelola Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada salah
satu Bank untuk wilayah Jawa Timur. Kecepatan layanan dan ketepatan informasi dalam
pengajuan KPR merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kepercayaan dan loyalitas
nasabah. Proses pengajuan KPR mengharuskan calon nasabah menyiapkan seluruh dokumen
pengajuan KPR secara lengkap. Bagian Direct Sales adalah bagian yang berhubungan langsung
dengan nasabah. Sebagai penghubung antara PT. KKK Surabaya dengan nasabah, Direct Sales
membutuhkan informasi yang akurat berkaitan dengan proses pengajuan KPR dan dapat
mengaksesnya setiap saat. Guna mendapatkan informasi tersebut, seringkali Direct Sales
membutuhkan waktu cukup lama untuk menghubungi bagian terkait di perusahaan. Terlebih lagi
jika dokumen pengajuan KPR nasabah belum lengkap atau bermasalah. Tujuan penelitian ini
adalah membangun Sistem Informasi Pengendalian Dokumen Pengajuan KPR pada PT. KKK
Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan Software Development Life Cycle (SDLC) berupa
model waterfall. UML (Unified Modeling Language) digunakan dalam analisa dan perancangan
sistem. Implementasi sistem menggunakan framework CodeIgniter, bahasa pemrograman PHP
dan database MySQL. Hasil penelitian berupa Sistem Informasi Pengendalian Dokumen
Pengajuan KPR berbasis web yang dapat diakses dari semua perangkat setiap saat. Sistem
informasi ini memiliki fitur document control dan dapat menghasilkan laporan periodik
diantaranya berupa Laporan kunjungan Direct Sales dan Laporan Pengajuan KPR.
Abstract
PT. KKK Surabaya is a managing housing loan (mortgage) company for a Bank in East Java
region. The speed of service and accuracy of information in mortgage submission is one way to
gain customer trust and loyalty. Mortgage submission requires the prospective customer to
prepare all needed documents completely. As a liaison between PT. KKK Surabaya with
customers, Direct Sales requires access accurate information related to mortgage submission
anytime anywhere. In order to get those informations, Direct Sales often need more time to reach
the relevant departments in the company. Moreover, if the customer Mortgage submission is
incomplete or problematic. Aim of this research is to develop a documents control information
system of Mortgage submission in PT. KKK Surabaya. This research method use waterfall model
as Software Development Life Cycle (SDLC). UML (Unified Modeling Language) is used in
analysis and design system. System implementation apply CodeIgniter framework, PHP as
programming languages and MySQL as database. As results, web-based documents control
information system of Mortgage submission can be accessed from all devices at any time
anywhere. This information system has document control feature and can generate periodic
reports such as Direct Sales visit report and Mortgage submission Report.
UC06.1. VIEW
SUKU BUNGA
UC14. UPLOAD
DOKUMEN FILE
pameran Direct Sales.
UC06.INFORMASI «include»
user
UC02. VIEW
PROFIL
UC10.
MENGELOLAH
INFORMASI
melakukan kunjungan disertai laporan,
meminta dokumen pendukung kinerja,
Marketing
UC11.TAMBAH
KARYAWAN
membuat jadwal pameran, mengelolah
kunjungan, melakukan report kinerjaDirect
Gambar 2. Use Case Diagram Sales, menginformasikan program terbaru,
menyiapkan dokumen, update suku bunga,
Proses pengajuan KPR calon nasabah mengecek kelengkapan data calon nasabah,
terdiri dari beberapa tahapan yaitu: memasukkan data ke sistem.
1. Direct Sales melakukan penyerahan data Hasil wawancara dan observasi
yang diperoleh dariAdmin. tersebut menjadi dasar dalam perancangan
2. Admin Marketing membantu memeriksa sistem menggunakan UML berupa Use Case
data apakah sudah sesuai dan Diagram, Activity Diagram, Sequence
menyerahkan pada Divisi Analis. Diagram dan Class Diagram. Gambar
3. Divisi Analis melakukan analisis 2merupakan use case diagram yang terdiri
kelayakan kredit. dari empat actor dan 15 use case. Diskripsi
4. Setelah dilakukan analisis oleh Divisi use case diagram dapat dilihat pada Tabel 1.
Analis melaporkan kepada pimpinan. Sedangkan kebutuhan fungsional dapat
5. Pimpinan meninjau dan memberikan dilihat pada Tabel 2.
persetujuan atas proposal pengajuan.
bunga, pameran
UC11 Tambah Marketi Melakukan
melakukan penyimpanan
Karyawan ng penambahan cek proposal dan klik
submit
Karyawan baru
UC12. Mengelolah Admin Mengelolah pesan berhasil
kelengkapan
UC13 Upadate Admin Melakukan update
Suku Bunga suku bunga baru Gambar 3. Activity Diagram Mengelolah
Terbaru yang diterbitkan
oleh perusahaan Proposal Pengajuan Baru
UC14 Upload Admin Melakukan
Dokumen upload dokumen Gambar 4 adalah Sequence Diagram
File file
UC15 Laporan Direct Melakukan Proposal Pengajuan Baru. Actor menekan
Kunjungan Sales Laporan
kunjungan menu status proposal kemudian pilih form
Gambar 3 merupakan activity diagram lalu input form. Control akan menampilkan
tampilkan_
input form()
- id_jabatan: int
Login/Log Aktor - nm_jabatan: int
- nm_jabatan: char TBL_NASABAH
UC 01 AD 01 SD 01 + set_data() : void
out + edit() : void + get_data() : void
-
-
no_reff: int
nm_nasabah: char
- almt_nasabah: char TBL_BUNGA
View Aktor - no_tlp_nasabah: int
UC 02 AD 02 SD 02 - email_nasabah: char
- id_bunga: int
Profile - pekerjaan: char
-
-
jangka_waktu: char
tgl_update: char
- status_penikahan: char
Input Direct TBL_INFORMASI -
-
foto_ktp: char
foto_npwp: char
-
-
jenis: char
kpr/kpa: char
- refenansing: char
UC 03 AD 03 SD 03 proposal Sales -
-
id_informasi: int
tgl_informasi: char
+ set_data() : void
- kpr extra: char
- subyek: char
pengajuan - informasi: char TBL_UPLOAD + edit() : void
+ get_data() : void
- by_name: double + edit() : void
Status Direct - status: char
- id: int
UC 04 AD 04 SD 04 -
-
nm_file: char
tgl_upload: char
pengajuan Sales + get_data() : void - file: int
+ set() : void - tipe_file: char
View Direct
UC 05 AD 05 SD 05 + get_data() : void
Nasabah Sales + delete() : void
Direct
UC 06 AD 06 SD 06 Informasi
Sales Gambar 5. Class Diagram
UC View Suku Direct
AD 06.01 SD 06.01
06.01 bunga Sales
UC View Direct
AD 06.02 SD 06.02
06.02 Pameran Sales
Download Direct
UC 07 AD 07 SD 07
file Sales
Direct
UC 08 AD 08 SD 08 Report
Sales
View report Marketin
UC 09 AD 09 SD 09
direct sales g
Mengelolah Marketin
UC 10 AD 10 SD 10
informasi g
Tambah Marketin
UC 11 AD 11 SD 11
karyawan g
Mengelolah Admin
UC 12 AD 12 SD 12 proposal
masuk
Update Admin
UC 13 AD 13 SD 13
suku bunga
Upload Admin Gambar 6. Desain Interface Halaman
UC 14 AD 14 SD 14
dokumen Proposal Pengajuan
Laporan Direct
UC 15 AD 15 SD 015
kunjungan Sales
REFERENSI
Gatot, Nugroho Setyo, 2013, Sistem
Informasi Penjualan Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) Di
Perumahan Villa Krista Semarang,
Skripsi,Fakultas Ilmu
Komputer,diperoleh dari
http://eprints.dinus.ac.id/12408/,
diakses tanggal 1 April 2017.
Kosasih, Ade Engkos, 2015, Perancangan
Sistem Informasi Pengajuan Kredit
Berbasis Web Pada PT. Bank
Perkreditan Rakyat Hariarta
Sedana, Skripsi, Jurusan Sistem
InformasiKonsentrasi Sistem
Informasi ManajemenSekolah
Tinggi Manajemen Dan Ilmu
KomputerSTMIK Raharja, diperoleh
darihttps://widuri.raharja.info/index.
php/SI1011464938, diakses tanggal
10 April 2017.
Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak
Menggunakan UML & Java.
Yogyakarta: Andi Offset.
Pressman, Roger S., 2010. Software
Engineering : A Practitioner’s
Approach, 7th ed. McGraw Hill,
New York
Syaputra, Hardinal Fahmi., Lubis, Baginda
Oloan., 2015, Sistem Informasi
Pembelian Rumah Kredit Berbasis
Web, Prosiding Seminar Nasional
Inovasi dan Tren (SNIT) 2015:
Abstrak
Fasilitas Umum (FASUM) dan Fasilitas Sosial (FASOS) sebagai sarana umum di wilayah Kota
Kediri banyak macamnya dan tersebar di penjuru sudut kota. Hal ini menyebabkan masyarakat
Kota Kediri dan pendatang dari luar kota seringkali bingung dan tidak tahu dimanakah harus
mencari sarana yang dimaksud dan bagaimana menuju ke sarana tersebut. Oleh karena itu
dibutuhkan sebuah sistem yang mampu membantu mempercepat masyarakat setempat dan
pendatang dalam mencari sarana umum di wilayah Kota Kediri dalam “genggaman” mereka
dalam bentuk aplikasi mobile. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi yang
mampu memberikan informasi sarana umum dalam bentuk aplikasi Mobile Android. Aplikasi
dibangun dengan tahapan analisa kebutuhan, perancangan sistem, implementasi, dan pengujian.
Fitur yang disediakan dalam aplikasi ini adalah pengguna dapat melihat rute dan penanda lokasi
sarana umum yang ditampilkan oleh aplikasi menggunakan layanan Google Map yang akan
diambil dari basis data Google. Sedangkan fitur lain yang disediakan dalam aplikasi ini adalah
pengguna sebagai kontributor dapat memberikan informasi sarana umum yang diketahuinya yang
akan disimpan dalam basis data lokal.
Kata kunci: Android, Cloud Computing, Fasilitas Umum, Fasilitas Sosial, Google Map
Abstract
There are so many public facilities and social facilities as facilities residents in Kediri and
spread all over the city. So that, they causes natives and migrants confused and do not know how
to find and go to location. Therefore, it is required a system that can help the people for search
the public facility and social facilities easier in Kediri. Furthermore, it is will be very convenient
if the system can be accessed by hand as a mobile applications. So that, this study aims to
develop an android applications that can provides an information of public and social facilities.
Applications was built in several steps, among others are requirement analysis, system designs,
implementations, and test. The features provided in this apps are users can view information,
routes, and location markers of public and social facilities based on Google Map Services. In
other hand, some users, an apps contributors, can gave and saved a new information to the cloud
database so that information can be updated automatically.
Keywords: Android, Cloud Computing, Public Facilities, Social Facilities, Google Map
569
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
570
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
dan lokal. Dengan tersedianya informasi terbuka, dan bebas karena beberapa hal
sarana umum di tangan masyarakat, maka berikut:
pendatang yang tidak memahami seluk beluk a..Lengkap (Complete Platform): Para
kota Kediri, akan mudah untuk menuju desainer dapat melakukan pendekatan yang
sarana umum yang tersedia. Fitur yang komprehensif ketika mereka sedang
disediakan dalam aplikasi ini adalah mengembangkan platform Android.
pengguna dapat melihat rute dan penanda b. Terbuka (Open Source Platform):
lokasi sarana umum yang menggunakan Platform Android disediakan melalui lisensi
layanan Google Map yang akan diambil dari open source. Pengembang dapat dengan
basis data Google sekaligus data yang telah bebas mengembangkan aplikasi.
disimpan dalam basis data lokal yang c.Bebas (Free Platform): Android adalah
diinputkan oleh kontributor. Dengan platform yang bebas dalam pengembangan.
demikian informasi sarana umum yang Tidak ada lisensi atau biaya royalti untuk
tersimpan akan selalu up to date karena dikembangkan pada platform Android. Selain
aplikasi tersebut dapat memperbaharui data itu, tidak ada biaya keanggotaan, kontrak,
lokasi FASUS dan FASOS dengan dan biaya pengujian. Aplikasi untuk android
mengambil data terbaru dari server melalui dapat didistribusikan dan diperdagangkan
jaringan internet dimana data di dalam server dalam bentuk apapun.
akan selalu diperbaharui oleh kontributor Untuk mengembangkan sebuah aplikasi
yang telah dipercaya. android, dibutuhkan Android Software
Development Kit. Android SDK
KAJIAN LITERATUR menyediakan Tools dan API yang diperlukan
1) Sistem Operasi Android untuk mengembangkan aplikasi pada
Android adalah sebuah sistem operasi untuk platform Android dengan menggunakan
perangkat mobile berbasis linux yng bahasa pemrograman Java. Hingga saat ini
mencakup sistem operasi, middleware, dan sudah ada beberapa versi yang telah
aplikasi. Android menyediakan platform diluncurkan dan versi paling baru adalah
terbuka bagi para pengembang. Menurut versi Nougat.
Meng (2013), Android disebut sebagai 2) Cloud Computing
platform model pertama yang lengkap, Cloud computing adalah suatu model yang
mempermudah ketersediaan dan konfigurasi
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
571
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
layanan baik berupa perangkat lunak, Geolocation API untuk mendapatkan lokasi
jaringan, server, media penyimpanan maupun FASUM dan FASOS.
aplikasi (Geelan, 2009). Disebutkan dalam Geolocation API adalah sebuah fitur yang
sumber lain bahwa Cloud Computing adalah dapat mengidentifikasi letak geografis nyata
sebuah model komputasi dimana sumber sebuah objek, seperti ponsel atau terminal
daya seperti daya komputasi, penyimpanan, computer yang tersambungkan ke
jaringan dan perangkat lunak disediakan internet. Geolocation berhubungan erat
sebagai layanan di internet (Buyya, James & dengan posisi, dan lebih ditekankan pada
Goscinski, 2011). Dalam Cloud Computing, penentuan lokasi seperti:alamat, jalan, dan
dikenal Infrastructure as a Service (IaaS) arah yang bukan hanya sekedar kordinat
yang merupakan bagian sistem dalam cloud geografis. Lokasi geografis pada
computing yang menyediakan seluruh system geolocation dapat diketahui antara
kebutuhan infrastruktur mulai dari lain melalui Internet Protocol(IP),
penyimpanan, perangkat keras dan semua alamat MAC, RFID, keterangan yang
infrastruktur tersebut telah disediakan oleh terdapat pada hardware/nomor
provider cloud. produksi, embedded software number, faktur,
3) Google Map API Web Service lokasi sambungan Wifi atau perangkat
Layanan web Google Maps adalah kumpulan GPS. Geolocation bekerja secara otomatis
antarmuka HTTP ke layanan Google yang mencari alamat IP melalui layanan WHOIS
menyediakan data geografis untuk dan mengambil alamat fisik pendaftar. Data
pengembangan aplikasi yang berbasis google alamat IP geolocation dapat mencakup
map. Beberapa layanan google map antara informasi seperti negara, kawasan, kota, kode
lain Google Maps Directions API, Google pos, kordinat lintang dan bujur, serta zona
Maps Distance Matrix API, Google Maps waktu. Dengan kata lain geolocation adalah
Elevation API, Google Maps Geocoding sebuah cara untuk mengetahui suatu lokasi di
API, Google Maps Geolocation API, Google dunia. Ada beberapa metode untuk
Maps Roads API, Google Maps Time Zone menemukan lokasi, yaitu dengan IP address,
API, dan Google Places API Web Service sambungan wireless atau BTS, dan dedicated
(sumber: developer.google.com). Pada GPS atau embeded GPS pada telepon seluler.
penelitian ini digunakan layanan Google Map Geolocation menggunakan data koordinat
572
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
latitude dan longitude yang dimiliki oleh updating data dan pemeliharaan aplikasi
komputer atau telepon seluler (King, 2009). dilakukan.
METODE PENELITIAN
Proses pengembangan aplikasi ini
menggunakan metode modified waterfall.
Proses dimulai dari analisa permasalahan
yang ada dan kemudian dilakukan analisa
pemecahan masalah dengan
mempertimbangkan berbagai variabel yang Gambar 1. Metode Pengembangan Perangkat
ada. Apabila analisa pemecahan masalah Lunak
sudah diterima maka langkah selanjutnya Tahapan proses pengembangan aplikasi
adalah melakukan desain sistem untuk mobile menggunakan metode modified
menentukan bagaimana suatu komponen waterfall yang dapat dilihat pada Gambar 1
aplikasi akan dibuat. Setelah itu dilakukan berikut:
implementasi dari aplikasi dengan cara 1) Analisa Kebutuhan
melakukan menuliskan kode Aplikasi ini dirancang untuk 3 pengguna,
program/membuat aplikasi berbasis yaitu: admin, kontributor, dan warga. Dari
rancangan menjadi aplikasi yang bisa pengguna tersebut, dapat dianalisa kebutuhan
digunakan oleh user. Setelah aplikasi berhasil pengguna antara lain:
dibuat maka langkah selanjutnya adalah a. Admin
melakukan pengujian, pengujian dilakukan Pengguna admin adalah pihak yang
dengan meminta tester (user yang bertugas mengelola semua data. Admin merupakan
untuk mencari kekurangan dari aplikasi) pengembang aplikasi yang memiliki hak
apabila ditemukan kekurangan dari aplikasi akses sebagai berikut :
maka user bisa memberikan feedback kepada Admin dapat mengelola data fasilitas,
developer. Kemudian, apabila aplikasi contributor, dll.
dilepas ke pasar/masyarakat maka proses Admin dapat menambahkan kontributor
pemeliharaan terhadap aplikasi harus baru, mengaktifkan dan
dilakukan dimana di dalam proses ini proses menonaktifkannya.
573
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Kontributor
c. Masyarakat
Gambar 2. Arsitektur Sistem
Pengguna masyarakat adalah pengguna yang
b. Desain Diagram Konteks
mengakses aplikasi dan memiliki hak akses
Diagram konteks secara umum
sebagai berikut:
menggambarkan data/informasi apa saja
Masyarakat dapat mencari FASUM dan
yang keluar masuk ke sistem. Desain
FASOS berdasarkan kategori sarana
diagram konteks yang dirancang dapat dilihat
umum
pada Gambar 3.
Masyarakat dapat menampilkan lokasi
FASUM dan FASOS di dalam peta dalam
bentuk marker/penanda
Masyarakat dapat mengetahui jalur yang
harus dilalui untuk menuju FASUM dan
FASOS yang dimaksud melalui peta yang
terdapat di dalam aplikasi
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
574
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Untuk menyimpan data yang diperlukan Dalam penelitian ini, fasilitas terbagi
aplikasi, maka dirancang lima entitas yakni menjadi 15 kategori. Yaitu 8 FASOS, 6
jenis tempat, tempat, provinsi, kota/kab, dan FASUM, dan 1 kategori lainnya. Sarana yang
user. Dari lima entitas tersebut maka termasuk FASOS antara lain:
terbentuklah lima tabel sebagai berikut: 1) Kantor Pemerintahan
Tabel jenis_tempat digunakan untuk Kesehatan (RS, Puskesmas, Apotek, dll)
menyimpan data berupa jenis tempat; 2) Perkantoran Swasta
Tabel tempat digunakan untuk menyimpan BUMN
data suatu tempat; 3) Tabel Propinsi Pendidikan (PAUD, TK, Sekolah, PT)
digunakan untuk menyimpan informasi Polisi (Pos Polisi, Polsek, Polres)
nama-nama propinsi; 4) Tabel kota_kab Bank/ATM
digunakan untuk menyimpan informasi
Pos/Logistik (Kantor Pos, Logistik, dll)
tentang nama-nama kota ataupun kabupaten,
Sedangkan sarana yang termasuk FASUM
dan; 5) Tabel user digunakan untuk
antara lain:
menyimpan informasi contributor. Diagram
Perbelanjaan (Mini Market, Pasar, dll)
relasi dari entitas tersebut dapat dilihat pada
Kuliner (Restoran, Food Court, PKL, dll)
Gambar berikut.
Kendaraan (Tambal Ban, Ojek, Bensin, dll)
Penginapan (Kos, Kontrakan, Hotel, dll)
Percetakan (Fotokopi, Digital Printing, dll)
Sarana Umum (Toilet, Permak Jean/Tas,
dll)
575
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Lain-lain
Dalam aplikasi ini terdapat empat layout
utama, yakni: halaman pencarian, halaman
informasi, halaman login, dan halaman input
data bagi kontibutor. Halaman pencarian
dapat dilihat di Gambar 5a. Pada gambar
tersebut terdapat spinner untuk memilih
kategori sesuai FASOS dan FASUM yang
akan dicari. Pilihan kategori sesuai dengan
yang dirancang sebelumnya dan ditunjukkan
pada Gambar 5b.
Gambar 6. Antarmuka Pencarian Fasilitas
1) Skenario Pencarian Informasi Pada Gambar 6 terlihat bahwa ditemukan
a. Skenario Uji Coba Pencarian lima lokasi terdekat yang menuju obyek
Pencarian obyek fasilitas dilakukan dengan “dinas”.
memasukkan kata kunci lokasi, missal kata
kunci yang dimasukkan adalah “dinas”, maka b. Skenario Uji Coba Menampilkan
muncul penanda dari obyek data yang Informasi
mengandung karakter “dinas” yang Setelah sebelumnya ditampilkan beberapa
sebelumnya telah tersimpan. Penanda hasil penanda obyek lokasi, maka penanda
pencarian dapat dilihat pada Gambar 6. tersebut dapat memberi informasi lokasi.
Misalkan dipilih salah satu penanda, maka
akan diarahkan menuju detail informasi
obyek. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 7.
Pada gambar tersebut, tampil foto lokasi,
alamat, nomor telepon, dan deskripsi lokasi.
(a) (b)
Gambar 5. Antarmuka Pencarian Kategori
576
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
(a) (b)
(a) (b) Gambar 8. Antarmuka Petunjuk Arah Lokasi
Gambar 7. Antarmuka Informasi Salah Satu
Fasilitas 2) Skenario Tambah Informasi
a. Skenario Uji Coba Tambah Lokasi
c. Skenario Uji Coba Menampilkan Rute
Salah satu fitur yang disediakan untuk
Terdekat
kontributor adalah dapat menambah lokasi ke
Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan
dalam database lokal. Fitur ini dimulai dari
masayarakat mengetahui informasi dan rute
mengakses halaman login (Gambar 9a) dan
menuju obyek lokasi yang dimaksud. Fitur
mengisikannya pada halaman form input data
ini merupakan inetgrasi aplikasi dengan
(Gambar 9b). Jika proses penambahan data
Google Map API. Dengan memilih salah satu
berhasil, maka data langsung tersimpan dan
penanda lokasi dan mengarahkan pada button
dapat ditampilkan pada halaman pencarian.
arah, akan muncul halaman petunjuk arah
seperti Gambar 8a. Selanjutnya untuk
memudahkan perjalanan menuju lokasi,
Google Map dapat memberi petunjuk arah
(navigasi) dari posisi sekarang menuju lokasi
tujuan. Petunjuk arah tujuan dapat dilihat
pada Gambar 8b.
(a) (b)
Gambar 9. Antarmuka Input Data oleh
Kontributor
577
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
b. Skenario Uji Coba Perbandingan telah dibuat aplikasi berbasis aplikasi mobile
Database Google dan Database Lokal Android dan berbasis web service yang dapat
Database yang digunakan dalam aplikasi ini digunakan oleh masyarakat umum pemakai
diintegrasikan dengan database yang smartphone Android untuk mencari lokasi
tersimpan pada google. Setelah uji coba suatu FASUM dan FASOS di wilayah kota
penambahan lokasi berhasil, data yang Kediri. Fitur-fitur yang berguna bagi
tersimpan pada obyek lokasi bias jadi ganda pengguna aplikasi adalah pengguna aplikasi
karena diambil dari server yang berbeda. dapat mencari suatu FASUM dan FASOS
Gambar 10a menunjukkan data yang dan kemudian melihat lokasi tersebut di peta
dimasukkan oleh kontributor, sedangkan menggunakan marker dan pengguna dapat
Gambar 10b menunjukkan data yang diambil melihat informasi lebih detail dari FASUM
dari database Google. Berdasarkan foto dan dan FASOS tersebut dengan memilih marker
lokasi yang tersimpan, dapat dilihat bahwa yang menunjukkan posisi sarana umum
data yang diambil dari contributor lebih tersebut Integrasi antara layanan web service
presisi dari segi lokasi. Hal ini disebabkan dan aplikasi Android dapat berjalan dengan
oleh penggunaan Geolocation API untuk baik. Data yang dikirimkan dari web service
menemukan lokasi saat kontributor dalam bentuk JSON Array memiliki traffic
mengambil data. data yang relatif lebih kecil dibanding traffic
data dalam bentuk XML sehingga aplikasi
Android berjalan lebih responsif dan lebih
cepat dalam menkonsumsi data dari web
service. Layanan informasi suatu tempat
yang disediakan oleh layanan GeoLocation
milik Google dapat melengkapi data FASUM
dan FASOS yang terdapat didalam database
(a) (b)
aplikasi sehingga dari kolaborasi dua layanan
Gambar 10. Perbandingan Informasi Lokasi
tersebut masyarakat akan bisa mendapatkan
informasi yang lebih lengkap.
KESIMPULAN DAN SARAN
578
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
REFERENSI
Buyya, R., James B. dan Goscinski A., 2011,
Cloud Computing: Principle and
Paradigm, United Stated of America :
John Wiley and Sons, Inc
Buyya, R., Yeo, C. S., and Venugopal, S.,
2008, Market-oriented cloud
computing: Vision, hype, and reality
for delivering it services as computing
utilities, IEEE International Conference
on HPCC’08, 2008, pp. 5–13.
Panduan Developer Google, dalam laman
developer.google.com (diakses pada
tanggal 25 Juli 2017)
Geelan, J., 2009. Twenty-One Experts
Define Cloud Computing, sys-con.
[Online] dalam: http://
cloudcomputing.syscon.com/node/6123
75/.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, dalam laman
kbbi.web.id (diakses pada tanggal 20
Juli 2017)
King, Kevin F, 2009, Geolocation and
Federalism on the Internet: Cutting
Internet Gambling’s Gordian
Knot.Geolocation, United States Court
of Appeals for the Fourth Circuit
Meng,Lee.,W, 2013, Android Application
Development : 92 Recipes for Building
Winning Apps, John Willey & Sons,
Inc.
579
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Kebutuhan sebuah sistem untuk klasifikasi sangat dibutuhkan untuk membantu mempermudah
pekerjaan manusia. Klasifikasi adalah meramalkan sebuah objek dari klass yang belum memiliki
kelas. Banyak ilmuan yang mulai memperkenalkan algoritma untuk klasifikasi, seperti Artificial
Neural Network, Support Vector Machine, K-Nearest Neighbor, dan lain sebagainya. Metode ini
sangatlah sederhana, dengan berdasarkan jarak terdekat antar data pembelajaran dan objek. Jarak
ini lah yang digunakan sebagai nilai kemiripan atau kedekatan antara data uji. Permasalahan akan
muncul ketika kita salah memilih metric jarak pada sebuah kasus yang akan kita klasifikasikan.
Akibatnya adalah penurunan tingkat akurasi dari klasifikasi yang kita lakukan. Dalam penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa pada ada banyak alternatif metric jarak yang dapat di gunakan dalam
klasifikasi menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor. Perubahan penggunaan metric jarak
standart memberikan hasil perubahan akurasi yang cukup signifikan. Dari percobaan di atas juga
penulis dapat menyimpulkan bahwa metric jarak Manhattan memiliki akurasi yang lebih baik di
banding metric jarak lainya pada studi kasus Winconsin Breast Cancer.
Abstract (Example)
The necessary for a classification system is needed to help facilitate human task. Classification is
to predict an object from a class that has no class. Many scientists are beginning to introduce
algorithms for classification, such as Artificial Neural Network, Support Vector Machine, K-
Nearest Neighbor,etc. This method is very simple, based on the closest distance between learning
data and objects. This distance is used as the value of similarity or closeness between the testing
data. Problems will appear we wrong to choose the metric of distance in a case that we will
classify.. The result is a decrease in the accuracy of our classification. In this study it can be
concluded that there are many alternative distance metrics that can be used in classification using
K-Nearest Neighbor algorithm. Changes in the use of standard distance metrics provide significant
changes in accuracy. From the above experiments also the authors can conclude that Manhattan's
distance metrics have better accuracy compared to other distance metrics in the case studies of
Breast Cancer.
Keyword: classification, K-Nearest Neighbor, metric of distance, Manhattan
dilakukan pakar secara subjektif di anggap memiliki akurasi klasifikasi yang baik ketika
cukup memakan waktu yang cukup lama. menggunakan metric ini. Permasalahan akan
Menurut Han [1], klasifikasi adalah muncul ketika kita salah memilih metric
meramalkan sebuah objek dari klass yang jarak pada sebuah kasus yang akan kita
belum memiliki kelas. Langkah awal yang klasifikasikan. Ditambah lagi dengan tidak
dilakukan pada teknik klasifikasi adalah sesuainya fitur dalam data pembelajaran yang
menentukan fitur-fitur. Fitur yang digunakan kita gunakan. Akibatnya adalah penurunan
adalah fitur-fitur terbaik yang cukup tingkat akurasi dari klasifikasi yang kita
menggambarkan perbedaan dengan ruang lakukan. Oleh karena itu kita perlu belajar
besar dari setiap fitur. Banyak ilmuan yang untuk memilih metric jarak terbaik untuk
mulai memperkenalkan algoritma untuk studi kasus atau data pembelajaran yang akan
klasifikasi, seperti Artificial Neural Network, kita gunakan.
Support Vector Machine, K-Nearest Alternatif metric jarak sendiri sudah
Neighbor, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak di temukan, tidak terbatas hanya
banyak algoritma klasifikasi yang ada, K- dengan metric jarak euclidian. Sehingga kita
Nearest Neighbor merupakan salah satu diharapkan dapat memilih metric jarak
algoritma yang cukup populer digunakan dengan hasil akurasi terbaik untuk data
sebagai metode klasifikasi. pembelajaran yang kita pilih. Dalam paper
Metode ini di anggap cukup mudah ini, penulis mencoba untuk menentukan
dan efektif. Metode ini merupakan metode metric dengan hasil akurasi klasifikasi
yang menggunakan data pembelajaran untuk terbaik. Penulis menggunakan beberapa jenis
menentukan kelas dari objek yang ingin data pembelajaran namun masih dalah satu
diketauhi kelasnya. Metode ini sangatlah lingkup kategori. Data pembelajaran yang
sederhana, dengan berdasarkan jarak terdekat akan di gunakan adalah data pembelajaran
antar data pembelajaran dan objek. Jarak ini dari UCI.
lah yang digunakan sebagai nilai kemiripan
KAJIAN LITERATUR
atau kedekatan antara data uji. Pada
kenyataanya, seringkali penggunakaan K-Nearest Neighbor
metode K-Nearest Neighbor sering di iringi Algortima K-Nearest Neighbor
dengan penggunaan metric jarak Euclidean merupakan algoritma yang melakukan
[2]. Padahal tidak semua data pembelajaran klasifikasi berdasarkan jarak suatu data
dengan dengan data yang lain. Dilihat dari Setelah nilai K ditentukan,
cara kerjanya, algortima ini bekerja selanjutnya adalah menghitung jarak dari
berdasarkan jarak terpendek dari data yang masing-masing objek terhadap data
belum di ketahui kelasnya dengan data pembelajaran yang sudah ada. Pada
pembelajaran. Pada algortima K-Nearest percobaan ini kali ini data pembelajaran yang
Neighbor, selain metric jarak kita juga perlu di gunakan adalah Wisconsin Diagnostic
menentukan nilai K. Nilai K sendiri Breast cancer (WDBC) dan Wisconsin
merupakan K-data terdekat dari data Prognostic Breast cancer (WPBC) dari UCI.
pembelajaran. Sedangkan untuk penggunakan jarak akan di
jelaskan pada sub bab selanjutnya. Langkah
selanjutnya adalah mengurutkan objek-objek
tersebut dalam kelompok yang memiliki
jarak terkecil. Kemudian langkah terakhir
adalah mengumpulkan kedalam kategori
(a) (b) (c) yang mayoritas atau paling banyak keluar.
Gambar 1.K-Nearest Neighbor dengan nilai K-
Pengukuran Jarak
tetangga: (a) 1-NN, (b) 2-NN, dan (c) 3-NN
Setelah K ditentukan, berikutnya
Secara singkat langkah-langkah yang adalah mencari kuadrat jarak dari masing-
digunakan dalam metode K-Nearest masing objek terhadap data pembelajaran
Neighbor adalah menentukan nilai K. yang sudah ada. Dalam paper ini penulis
Masalah berikutnya adalah bagaimana menggunakan 3 buah metode pengukuran
menentukan nilai K yang tepat. Dalam paper jarak, yaitu Euclidian, Manhattan, dan
ini penulis menentukan nilai K dengan Chebychev Distance Metric.
menggunakan role of thumb. Yaitu nilai K
Euclidian:
sama dengan akar kuadrat dari jumlah
sampel dari himpunan data pembelajaran[3]. 𝑛
(2)
𝑑𝑖𝑠𝑡(𝑝, 𝑞) = √∑(𝑝𝑘 − 𝑞𝑘 )2
𝑛
𝑘 ≈ √2 (1) 𝑘=1
Dimana n adalah jumlah sample dari Dimana n adalah jumlah attribute dan pk
himpunan data pembelajaran. dan qk adalah atribut ke-k
𝑛
tersebut memiliki ciri-ciri penderita breast
𝑑𝑖𝑠𝑡(𝑝, 𝑞) = ∑|𝑝𝑘 − 𝑞𝑘 | cancer. Setelah diagnostic dilakukan, tahap
(3)
𝑘=1 selanjutnya adalah prognostic dimana tahap
ini adalah menentukan langkah penanganan
selanjutnya dari ciri-ciri yang di alami
Chebychev:
penderita breast cancer ini. Mengapa penulis
memilih 2 jenis data pembelajaran yang
𝑑 (𝑝, 𝑞) = max pk qk
N
(4) (4)
k 1 saling berkaitan, nantinya diharapkan dapat
memberikan solusi alternative pemilihan
Perhitungan Akurasi
metric jarak untuk klasifikasi dengan K-
Pada penelitian ini, penghitungan
Nearest Neighbor pada bidang breast cancer
akurasi di tentukan dengan membandingkan
dengan 2 jenis data pembelajaran namun
data yang diklasifikasikan dengan benar (true
masih dalam satu kesatuan bidang.
positive) dengan data pembelajaran. Sesuai
persamaan di bawah ini: Percobaan pertama dilakukan dengan
data pembelajaran diagnostic breast cancer.
𝑎𝑐𝑐𝑢
Dimana jumlah data pembelajaran adalah
𝐶𝑜𝑟𝑟𝑒𝑐𝑡𝑙𝑦 𝐶𝑙𝑎𝑠𝑠𝑖𝑓𝑖𝑒𝑑 𝐼𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑐𝑒𝑠
= 𝑥(5)
100% sebanyak 567 dengan 30 jenis fitur.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝐼𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑐𝑒𝑠
Kemudian K ditentukan tiap juamlah data uji
yang diggunakan.
IMPLEMENTASI K Skenario Akurasi
Uji Euclidian Manhattan Chebychev
Uji Coba 17 Cross 97.1336 93.6731 %
Validation 96.188 % %
Pada percobaan kali ini, penulis Fold-10
Table 1. Tabel Percobaan pada data uji Diagnostic
menggunakan data pembelajaran dari UCI Breast Cancer dengan 3 jenis metric jarak
dengan studi kasus Winconsin breast cancer.
Percobaan kedua dilakukan dengan
Dimana akan ada 2 jenis data pembelajaran
data pembelajaran prognostic breast cancer.
yaitu data pembelajaran tentang diagnostic
Dimana jumlah data pembelajaran sebanyak
breast cancer dan data pembelajaran tentang
198 dengan 32 jenis fitur.
prognostic breast cancer. Sebagai
pengetahuan umum saja, diagnostic dapat di
Abstrak
Sektor wisata merupakan hal yang menjadi perhatian pemerintah pada saat ini. Peningkatan terhadap
pengelolaan tempat wisata khususnya di Provinsi Gorontalo menjadi perhatian melalui Dinas
Pariwisata. Tujuan penelitian ini yaitu dengan membuat aplikasi berbasis mobile android dengan
teknologi Geographic Information System guna mempermudah wisatawan nusantara dan
mancanegara untuk eksplorasi ke daerah Gorontalo. Metode pengembagan aplikasi ini yaitu
prototype dengan membuat aplikasi yang kemudian akan disempurnakan melalui proses permintaan
dari user. Aplikasi ini memberikan kemudahan dari segi informasi tempat wisata, rute jalan, serta
tarif dari setiap tempat wisata yang akan dikunjungi. Dengan adanya aplikasi wisata Gorontalo selain
mempermudah wisatawan juga meningkatkan perekonomian masyarakat karena meningkatnya
jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara di daerah Gorontalo.
Abstract
The tourism sector is a matter of concern to the government at this time. Improvements to the
management of tourist attractions, especially in the province of Gorontalo to the attention through
the Department of Tourism. The purpose of this research is to create a mobile-based applications
android with Geographic Information System technology to facilitate domestic and foreign tourists
to explore the Gorontalo region. The method of developing this application is a prototype by creating
an application which will then be refined through the request process from the user. This application
provides convenience in terms of tourist information, road routes, and the price of each tourist
attraction to be visited. With the application of tourism Gorontalo, in addition to facilitating the
tourists also improve the economy of the community due to the increasing number of tourists visiting
the archipelago and abroad in Gorontalo.
Keywords : Community economy, mobile android, tourist attractions
infrastruktur, teknologi, maupun beberapa wisata yang bagus untuk dikunjungi antara
tempat wisata yang menjadi destinasi bagi lain, pantai olele, tempat pemandian lombogo,
Gorontalo tercatat dari tahun 2013-2016 pendaratan soekarno, suaka marga satwa
sudah mencapai 1.267.581 yang terdiri dari nantu, suku bajo (torosiaje), pulau saronde,
pantai bolihutuo, pulau cinta, wisata religi
bongo bahkan yang paling populer sekarang b. Sistem informasi adalah kombinasi dari
ini yaitu wisata hius paus botubarani. perangkat keras, perangkat lunak dan
Penelitian tentang sistem informasi jaringan telekomunikasi yang dibangun
geografis telah diteliti sebelumnya mengenai dan digunakan orang untuk
objek wisata antara lain (Luh & Pivin, 2015) mengumpulkan, membuat, dan
dan (Setiaji, 2011). Tetapi penelitian ini hanya mendistribusikan data yang berguna.
menggunakan web sebagai implementasinya. c. Sistem informasi adalah komponen yang
Oleh sebab itu perlu dibuatkan sistem saling terkait dan bekerja sama untuk
informasi geografis tempat wisata di daerah mengumpulkan, memproses, menyimpan,
Gorontalo yang dapat menunjukkan lokasi dan menyebar informasi untuk mendukung
wisata beserta informasinya. Hal ini dapat pengambilan keputusan dalam sebuah
selain menjadi sarana informasi juga promosi organisasi.
tempat kekayaan wisata Gorontalo di kawasan 2. Sistem Informasi Geografis
nusantara maupun mancanegara. Seperti yang Sistem informasi geografis adalah
pernah dilakukan oleh (Marlena & Aspriyono, sistem komputer yang digunakan untuk
2014) yang berhasil mengembangkan sistem mengumpulkan, memeriksa,
informasi geografis berbasis android. menginterasikan, dan menganalisis,
KAJIAN LITERATUR informasi-informasi yang berhubungan
1. Sistem Informasi dengan permukaan bumi (Prahasta, 2009).
Sistem informasi menjadi kebutuhan Sistem informasi geografis
di zaman sekarang untuk segala aspek mempunyai kemampuan untuk
aktivitas hal ini seperti penjabaran oleh menghubungkan berbagai data pada suatu
(Bourgeois, n.d.) yang membagi beberapa titik tertentu di bumi, menggabungkannya,
definisi sistem informasi antara lain: menganalisis, dan akhirnya memetahakan
a. Sistem informasi merupakan studi tentang hasilnya (Prahasta, 2009). Antara lain
keterkaitan antara perangkat keras dan dijelaskan sebagai berikut:
perangkat lunak yang digunakan oleh a. Memasukkan dan mengumpulkan data
orang ataupun organisasi untuk geografis.
mengumpulkan, mengolah, memproses, b. Mengintegrasikan data geografis.
membuat maupun mendistribusikan data. c. Memeriksa, meng-update, meng-edit data
geografis.
Abstrak
Tingkat persaingan lulusan Kampus bidang Teknologi Informasi (IT) untuk mendapatkan pekerjaan
yang sesuai dengan skill mereka akan semakin tinggi seiring dengan pesatnya perkembangan IT di
era informasi. Meskipun informasi lowongan pekerjaan sudah tersebar luas, namun berdasarkan
observasi sejauh ini ditemukan bahwa tidak ada satu pun mesin pencari lowongan kerja berbasis web
yang menyediakan fasilitas yang mampu memvisualisasi IT skillset. Informasi yang tersedia
kebanyakan dalam bentuk tekstual, sehingga kelompok-kelompok skill yang perlu dikuasai lulusan
IT untuk mendapatkan pekerjaan dimana kelompok skill tersebut sedang mendominasi pasar kerja
tidak dapat diketahui secara efektif. Penelitian ini mengusulkan solusi dengan menggunakan metode
eksplorasi emerging skillset. Selain itu digunakan pula metode Apriori untuk menemukan skillset
yang paling sering disebut di iklan lowongan kerja dari suatu periode ke periode lain. Emerging
skillset dievaluasi dengan mengamati pertumbuhan support suatu skillset dari periode-periode yang
dimaksud. Visualisasi emerging skillset ditampilkan melalui Smartphone yang berupa sebuah
aplikasi android. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa aplikasi visualisasi yang dihasilkan dapat
memperlihatkan emerging skillset termasuk skill-skill yang saling berhubungan dan saat ini sedang
mengemuka di iklan lowongan kerja yang dibuka di dua periode berbeda secara lebih efektif dan
efisien.
Abstract
The level of competition of Information Technology (IT) graduates to get work that suits their skills
will be higher along with the rapid development of IT in the information age. Although job vacancy
information is already widespread, but based on research so far it has been found that none of the
search engine-based web-based vacancies provide facilities capable of visualizing the IT skillset.
The available information is mostly textual, so skill groups that need to be mastered by IT graduates
to find work where the skill groups are dominating the job market can not be known effectively. This
research proposes a solution using the exploration method of emerging skillset. In addition it is also
used Apriori method to find skillset most often mentioned in job advertisement from one period to
another period. Emerging skillset is evaluated by observing the growth of skillset's support from one
period to another. The visualization of emerging skillset is displayed through Smartphone which is
an android app. Experimental results show that the visualization apps can show emerging skillsets
including the associated skills and are currently surfacing in job advertisements opened in two
different periods more effectively and efficiently
.
Keyword : visualization, IT skillset, emerging skillset, android, apriori
untuk melihat data yang sulit dilihat dengan Metodologi dasar analisis asosiasi
pemikiran sehingga peneliti bisa mengamati terbagi menjadi dua tahap [10] :
simulasi dan komputasi, juga memperkaya 1. Analisis pola frekuensi tinggi Tahapan ini
proses penemuan ilmiah dan mengembangkan mencari kombinasi item yang memenuhi
pemahaman yang lebih dalam dan tak diduka, syarat minimum dari nilai support dalam
salah satu contohnya adalah dengan database. Nilai support sebuah item
menampilkan data atau informasi dalam diperoleh dengan rumus berikut.
bentuk gambar, contoh : grafik, struktur tree, 𝑆𝑢𝑝𝑝𝑜𝑟𝑡(𝐴)
pola, warna. ∑ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑀𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝐴
=
∑ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖
Aturan Asosiasi (Association Rule) Sementara itu, nilai support dari 2 item
grafik, diantaranya yaitu grafik garis, kolom, Langkah kedua dilakukan pemecahan data
lingkaran, serta gelembung. Library iklan lowongan kerja tersebut menjadi 4
MPAndroidChart ini juga dilengkapi fitur- bagian berdasarkan tanggal, diantaranya
fitur yang memungkinkan pengguna untuk Dataset 1 (D1) mulai tanggal 16
memperbesar, menggulir dan membuat grafik September 2014 sampai 16 Desember
untuk fokus pada area yang dipilih. Developer 2014. Kemudian Dataset 2 (D2) mulai
bahkan dapat mengubah grafik animasi dan tanggal 17 Desember 2014 sampai 16
menyesuaikannya agar sesuai dengan selera Maret 2015. Dataset 3 (D3) mulai tanggal
masing-masing user. 17 Maret 2015 sampai 16 Juni 2015.
Dataset 4 (D4) mulai tanggal 21 Juni 2015
METODE PENELITIAN sampai 11 Agustus 2015. Kemudian dari
Langkah-langkah Penelitian data D1-D4 tersebut diolah kembali
(dihilangkan tanda pemisah (separator)
dan tanggal) sehingga menjadi dataset
skillset D1 sampai D4.
3. Algoritma Apriori :
Empat dataset hasil langkah sebelumnya
diolah menggunakan Aplikasi Apriori
Borgelt, dengan tujuan untuk membentuk
Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian
frequent skillset dan menemukan
1. Pengumpulan data : association rule antar skillset. Nilai
Langkah pertama yang dilakukan yaitu minsupp sebesar 30 dan nilai minconf
proses pengumpulan data. Proses sebesar 80 digunakan sebagai parameter
pengumpulan data ini dilakukan dengan bagi aplikasi dimaksud. Langkah ini
cara mengunduh data kumpulan skill IT menemukan sebuah himpunan frequent
dari iklan lowongan kerja pada website skillset dari keempat dataset.
Monster.com yang berada di beberapa 4. Perhitungan Emerging Skillset :
negara (seperti Amerika Serikat, Inggris, Langkah ini bertujuan untuk menghitung
Malaysia, Hongkong) selama satu tahun pertumbuhan support suatu skillset
(2014-2015). (support growth rate) dari suatu periode
2. Olah Data : ke periode lain. Skillset dimaksud adalah
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
596
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
frequent skillset yang dikumpulkan di dimulai dengan memilih data inputan yang
langkah sebelumnya. Jika memenuhi akan ditampilkan.
batas ambang minimum growth rate yang
diberikan oleh analis, maka skillset
dikatakan emerging. Untuk memudahkan
perhitungan emerging skillset, aplikasi
seperti Excell dapat digunakan.
5. Implementasi dan Pengujian Program :
Langkah ke lima dilakukan proses
implementasi data pada program android
yang telah dibuat dengan cara data hasil
perhitungan eemerging skillset disimpan
dalam format comma delimited (csv).
Setelah program sudah jadi, maka
dilakukan proses pengujian data, apakah
program tersebut dapat memunculkan
emerging skillset atau tidak.
6. Analisa Hasil :
Gambar 2. Flowchart Aplikasi
Langkah ke enam ini dilakukan proses
analisa dari hasil implementasi dan Data D1-D4 dipilih yang akan
pengujian program yang telah dibuat. dijadikan data awal (misalkan D1), kemudian
menentukan apakah program yang telah melakukan proses filter data (misalnya
dibuat bermanfaat atau tidak bagi memilih data yang mempunyai growth rate
pengguna akhir (terutama lulusan IT). minimal 60%). Setelah itu klik button submit,
kemudian akan muncul notifikasi jika data
Aplikasi Visualisasi Emerging Skillset skillset, tetapi jika data memiliki emerging
ini memiliki alur/flowchart program yang skillset maka akan muncul grafik yang
menunjukkan emerging skillset.
Setelah pengolahan data, dilakukan ini. Aplikasi ini ada terdiri dari 2 tampilan
perhitungan emerging skillset untuk bisa yaitu menu awal dan tampilan grafik. Menu
menemukan skillset yang sedang populer. awal seperti pada Gambar 8.
Proses perhitungan emerging skillset Pada tampilan menu awal berisi
menghasilkan tabel seperti pada Gambar 7 inputan pilih data awal, data akhir, serta filter
berikut. data. Untuk menggunakan aplikasi ini pilih
data awal dan akhir, kemudian pilih filter.
Setelah itu klik button submit.
Gambar 9 berikut ini merupakan
tampilan grafik yang menunjukkan skillset
yang sedang populer atau emerging pada
tahun 2014 sampai 2015.
Abstrak
Kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia. Kesehatan pribadi bisa didapat dengan
menjaga diet dan olahraga teratur. Namun, karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
asupan makanan seimbang dan kebutuhan kalori untuk melakukan aktivitas sehari-hari, situasi ini
membuat mereka sulit menentukan jumlah kalori dalam makanan dan kebutuhan kalori yang
dibutuhkan tubuh mereka. Saat ini smartphone dengan sistem operasi android telah menjadi
kebutuhan manusia. Oleh karena itu, untuk memudahkan masyarakat dalam menghitung kebutuhan
kalori dan asupan nutrisi makanan, karya ini mengusulkan aplikasi berbasis android untuk membantu
orang dalam program diet mereka berdasarkan aktivitas olahraga. Aplikasi menghitung berat badan
ideal, jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh dan memberikan informasi tentang kandungan gizi
makanan serta menambah jumlah kalori yang dibakar berdasarkan dua jenis pilihan aktivitas
olahraga yaitu berjalan dan berlari. Metode yang digunakan untuk menghitung kebutuhan kalori
adalah metode Harris Benedict, sedangkan untuk pembakar kalori digunakan rumus exercise calorie.
Hasil percobaan menunjukkan keefektifan aplikasi yang dikembangkan dalam memberikan
informasi tentang pengontrolan berat badan, asupan gizi makanan dan kalori yang dibutuhkan untuk
tubuh mereka.
Kata kunci: aplikasi android, diet, Harris Benedict, pembakar kalori.
Abstract
Health is a primary requirement for every human being. Personal health can be obtained by
maintaining a regular diet and exercise. However, due to a lack of society knowledge about balanced
dietary intake and caloric needs to perform daily activities, this situation makes them difficult to
determine the amount of calories in food and caloric needs needed for their bodies. Nowadays
smartphone with Android has become a necessity for humans. Therefore, to facilitate the society in
calculating the calorie needs and food nutrition intake, this work proposes an android-based
applications to assist people in their diet programs based on sports activities. The application
calculates the ideal body weight, the number of calories needed by the body and provides information
about the nutritional content of the food as well as added counters the number of calories burned
given two types of sports activity options i.e. walking and running. The method used to calculate the
caloric needs is the Harris Benedict method, while for calorie burning the calorie exercise formula
is applied. Experimental results show the effectiveness of the developed application in providing
information about control weight, nutritional intake of food and calories needed for their bodies.
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan kebutuhan dengan dibuatkannya suatu aplikasi android
utama bagi setiap manusia. Kesehatan sendiri untuk membantu program diet berbasis
bisa diperoleh dengan cara menjaga pola aktivitas olahraga dengan pilihan dua jenis
makan dan olahraga teratur. Namun karena olahraga, tujuan dari dibangunnya aplikasi ini
kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai adalah sebagai alternatif antara kedua aplikasi
pola makan seimbang, menjadikan mereka yang telah ada.
kesulitan dalam mengatur porsi makanan KAJIAN LITERATUR
yang dikonsumsi sehari-hari untuk mencukupi Pengertian Android
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh mereka. Android merupakan sistem operasi
Selain mengatur pola makan, olahraga teratur yang aman dan banyak menyediakan tools
juga menjadi syarat utama untuk menjaga dalam membangun software dan
kesehatan. memungkinkan untuk peluang pengembangan
Saat ini telah diciptakan beberapa aplikasi. Android bersifat Open Source
aplikasi untuk membantu program diet Platform dan Free Platform (Nazruddin,
berbasis android, seperti aplikasi penghitung 2012:3).
jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh Status Gizi
(Irsan, Wahyuningsih dan Hasibuan, Status gizi adalah keadaan kesehatan
2015:408), dimana aplikasi tersebut hanya individu-individu atau kelompok-kelompok
memberikan perhitungan jumlah kalori yang yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik
dibutuhkan oleh tubuh dengan menentukan akan energi dan zat gizi yang diperoleh dari
menu makanan sehari-hari tanpa memberikan pangan dan makanan yang dampak fisiknya
solusi kalori yang perlu dibakar didalam diukur secara antropometri (Almatsier, 2005).
tubuh. Aplikasi kedua yaitu aplikasi diet Diet
dengan aktivitas bersepeda (Fitriyanti, Menurut jurnal Hubungan Antara
2013:1), yang hanya menyediakan (Elga, Precha, 2007) Kim dan Lennon
perhitungan kalori terbakar dengan satu (2006:347) mengartikan diet sebagai:
aktivitas olahraga. “Reducation in caloric intake to lose weight”.
Dari masalah yang telah penulis Boot (1994:145).
uraikan, maka dapat diberikan solusi yaitu
Berdasarkan definisi diatas, perilaku 2001). Rumus Indeks Massa Tubuh untuk usia
diet dapat diartikan sebagai kegiatan dewasa adalah sebagai berikut:
membatasi nutrisi berupa kalori dengan 𝐵𝐵
IMT = 𝑇𝐵 𝑥 𝑇𝐵
sengaja, yang dimaksudkan untuk
mendapatkan bentuk tubuh yang lebih kurus. Metode Harris Benedict
Isnanto, Pamungkas dan Martono
(Fitriyanti, 2013:12).
dalam jurnalnya (2016) yang mengutip dari
Kalori
Harris, J.A., Benedict. F.G. (1918)
Kalori adalah satuan energi yang bisa
menjelaskan tentang komponen utama yang
didapatkan dari makanan. Setiap jenis
menentukan kebutuhan energi seseorang
makanan tentu akan menghasilkan kalori
adalah Angka Metabolisme Basal (AMB)
dalam jumlah yang berbeda. Jumlah energi
yang dibutuhkan oleh manusia berbeda-beda, yang dinyatakan dalam satuan kilokalori dan
aktivitas fisik. Angka metabolisme basal
bergantung pada ukuran tubuh, jenis kelamin,
adalah kebutuhan energi minimal yang
usia, suhu tubuh, aktivitas, dan status gizi.
dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses
(Malahayati, S.Psi, 2010).
tubuh. Angka metabolisme basal pada
Penilaian Status Gizi
penelitian ini menggunakan rumus Harris-
Berat Badan Ideal
Benedict yang ditunjukkan pada persamaan 1
Dalam perhitungan Berat Badan Ideal
dan 2 berikut:
(BBI) Untuk usia lebih dari 12 tahun
menggunakan standart Brocca (Almatsier, AMB untuk Laki-laki = 66+(13,7 ×BB)+
(5×TB) -(6,8 ×U) (1)
2005)
AMB untuk Perempuan = 655+(9,6 ×BB)+
BBI = (TB – 100) – (10% (TB – 100))
(1,8×TB) -(4,7 ×U) (2)
Ket:
Keterangan :
BBI: Berat Badan Ideal (kg)
BB = Berat Badan (kg)
TB: Tinggi Badan (cm)
TB = Tinggi Badan (cm)
Indeks Massa Tubuh
U = Umur dalam tahun
Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah
Setelah nilai AMB diketahui, langkah
batasan yang digunakan untuk menentukan
selanjutnya adalah menghitung aktivitas fisik.
berat badan normal orang dewasa (Supariasa,
Untuk menghitungnya dapat dilihat pada
Tabel 1.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
604
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
11.0 Berlari 6.7 mph (9 10.8 Ada beberapa aplikasi program diet
min.mile) km/jam yang sudah tersedia saat ini, hanya saja dari
2.5 Walking 2 mph, 3 km/jam beberapa aplikasi yang ada tersebut hanya
level slow memberikan aplikasi penghitung kebutuhan
pace, firm kalori saja atau hanya aplikasi pembakar
surface kalori saja. Sehingga aplikasi program diet
3.0 Walking 2.5 mph, 4 km/jam berbasis aktivitas ini dibuat sebagai alternatif
firm
antara keduanya.
surface
Alternatif Pemecahan Masalah
3.5 Walking 3 mph, 5 km/jam
Berdasarkan permasalahan yang telah
level,
dijelaskan, untuk mempermudah masyarakat
moderate
mengetahui jumlah kalori yang dibutuhkan
pace, firm
surface untuk tubuh, maka peneliti berinisiatif
4.0 Walking 3.5 – 4 5.5 – 6.4 membuat aplikasi program diet berbasis
mph, km/jam aktivitas olahraga dengan dua jenis pilihan
level, olahraga.
brisk, firm Usulan Pemecahan Masalah
surface Untuk mengatasi permasalahan diatas,
4.5 Walking 4.5 mph, 7 km.jam maka diberikan suatu usulan pemecahan
level, firm
masalah yaitu dibangunnya sebuah aplikasi
surface,
program diet berbasis aktivitas olahraga yang
very-very
dapat dijalankan di smartphone berbasis
brisk
android.
6.5 Walking Racewalki
ng
Tampilan ini berisi slide tabel sama dengan tampilan olahraga jalan kaki.
makanan yang berisi kandungan nutrisi Perbedaan hanya terdapat pada jenis pilihan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
608
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
dan jumlah kalori yang dibakar dengan jenis dan maksimal menggunakan sistem operasi
olahraga yang dipilih. Lollipop versi 5.0.
Pengujian dan Pengukuran Sistem
Pada pengujian ini akan digunakan
pengujian sistem menggunakan metode black
box, dimana pengujian ini dilakukan
berdasarkan fungsionalitas dari perangkat
lunak dan proses yang diuji sebatas tampilan
luarnya.
Kegiatan Pengujian
Gambar 5 Tampilan Olahraga Lari
f. Tampilan Tentang Aplikasi Tampilan Menu Konsultasi Diet
Pada pengujian Menu Konsultasi Diet
Tampilan aplikasi ini akan berisi
yang diujikan adalah perhitungan data
informasi tentang aplikasi berupa pengenalan
pengguna untuk menampilkan status gizi
aplikasi dan peringatan bagi pengguna
pengguna. Pengguna wajib mengisikan form
aplikasi.
yang telah disediakan. Apabila data berhasil
diolah, maka hasil akan tampil seperti pada
gambar 4.1.
pengguna. Kelebihan dari aplikasi ini yaitu Ditambahkannya pilihan olahraga yaitu
dapat menghitung berat badan ideal, status dengan perhitungan secara offline ataupun
gizi, memberikan informasi mengenai online yang bisa menggunakan GPS untuk
kandungan nutrisi yang ada pada makanan, memantau jarak olahraga pengguna.
selain itu juga diberikan penghitung pembakar Penambahan penyimpan hasil kalori
kalori dengan pilihan aktivitas olahraga. terbakar saat olahraga.
Sedangkan kekurangan dari aplikasi ini Ditambahkan pengaturan diet perhari
adalah tidak adanya penghitung untuk untuk pengguna.
menentukan jumlah kalori pada makanan, dan
jarak tempuh olahraga yang masih REFERENSI
menggunakan pilihan secara statis. Almitsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Almitsier, S. 2005. Penuntun Diet. Gramedia
KESIMPULAN Pustaka Utama. Jakarta.
Burning Calories with Exercise: Calculating
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Estimated Energy Expenditure.
aplikasi program diet berbasis aktivitas (2009, 10 2). 11 25, 2012 tarihinde
Hospital for Special Surgery:
olahraga ini dapat membantu dan http://www.hss.edu/conditions_bur
memudahkan bagi pengguna yang ingin ning-calories-with-exercise-
calculating-estimated-energy-
melakukan program diet dengan memberikan expenditure.asp adresinden alindi
informasi tentang pengontrolan berat badan, Fitriyanti, A. D. 2013. Apilkasi Penghitung
Kalori Terbakar Saat Berolahraga
asupan gizi makanan dan kalori yang Sepeda Menggunakan Global
dibutuhkan oleh tubuh pengguna. Positioning System (GPS) Berbasis
Android. Jurnal Teknologi
Saran Informasi, Vol. 4, No. 2, hlm. 1.
Perlu ditambahkan kalkulator untuk Goutama, Andes. 2008. Pemantauan Aktivitas
Fisik Langkah Kaki Menggunakan
menghitung kalori pada beberapa Akselerometer Berbasis Teknologi
makanan. Bluetooth. Skripsi, hlm. 14-15.
Irsan, Muhammad., Wahyuningsih, Irma., dan
Ditambahkan kalori ideal untuk Hasibuan, O. C. 2015. Aplikasi
Pedoman Gizi Seimbang Dan
mengetahui berapa jumlah kalori ideal
Kalkulator Kesehatan Berbasis
berdasarkan berat badan ideal pengguna Mobile. Konferensi Nasional
Sistem & Informatika, hlm. 408.
Tampilan lebih dibuat menarik lagi
Malahayati, 2010. Solusi Murah Untuk
Cantik, Sehat, Energik. GREAT!
Publisher: Yogyakarta.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
611
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Dewasa ini Perguruan Tinggi tengah mengembangkan website yang berkaitan dengan pemberian
informasi kerja kepada para alumni, serta kerjasama dengan para penyedia lapangan kerja. Informasi
lowongan kerja saat ini selalu berkaitan dengan kebutuhan keahlian (skill) yang dibutuhkan oleh
penyedia lapangan kerja. Data mengenai keahlian (skill) yang dibutuhkan oleh para penyedia
lapangan kerja sangat bermanfaat bagi perguruan Tinggi sebagai bahan untuk pengembangan
kurikulum pendidikannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat visualisasi himpunan
keahlian/skillset yang merupakan salah satu metode yang bisa digunakan sebagai sarana untuk
memberikan informasi mengenai kebutuhan skill dalam bentuk angka dan bagan. Teknik data mining
menggunakan metode Apriori dengan algoritma association rule. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa sistem visualisasi skillset mampu mempermudah perubahan skillset yang sedang dibutuhkan
industry, mampu memberikan informasi kebutuhan skill, serta dapat menghubungkan skill satu
dengan skill yang lain dalam bentuk visualisasi angka dan bagan .
Kata kunci: metode apriori, association rule, skillset iklan lowongan kerja.
Abstract
Currently, universities are developing websites related to the provision of information to alumni, as
well as cooperation with employers. Current job vacancy information is always related to skill
requirements required by employment providers. Data on skills required by employers is very useful
for universities as a material for the development of education curriculum. The purpose of this
research is to make visualization of skill set which is one method that can be used as a means to
provide information about skill requirement in the form of numbers and chart. Data mining
techniques use Apriori method with association rule algorithm. The results of this study indicate that
the visualization system skillset facilitate the change of skillset that is needed by the industry, able to
provide information on skill needs, and can connect one skill with another skill in the form of
visualization of numbers and charts.
dalam dan tak diduga, salah satu contohnya K-itemset adalah itemset yang berisi K-
adalah dengan menampilkan data atau item, misalnya ajax <= xhtml, css,
informasi dalam bentuk gambar, cotoh: javasript (dinotasikan sebagai K-itemset).
bagan, grafik struktur tree, pola, warna. Frequent support adalah K-Itemset yang
Emerging Skillset (ES) diartikan dimiliki oleh support dimana frequent K-
sebagi himpunan keahlian yang saling itemset yang dimiliki diatas minimum
berasosiasi dan popularitasnya meningkat dari support atau memenuhi minimum
satu priode ke priode yang lain (Akhriza, support (dinotasikan sebagai fi).
2015). Algoritma Apriori adalah algoritma Kadidat itemset adalah frequent itemset
pengambilan data dengan aturan asosiasi yang dikombinasikan dari K-itemset
(association rule) untuk menentukan sebelumnya dinotasikan sebagai Ci
hubungan asosiasi suatu kombinasi item Cara kerja apriori :
(Kursrini, 2007). Algoritma apriori termasuk Tentukan minimum support
jenis aturan asosiatif pada data mining. 1. Iterasi 1:hitung item-item dari support
Analisis asosiasi atau association rule mining (transaksi yang memuat seluruh item)
adalah teknik data mining untuk menemukan dengan men-scan database untuk 1-
aturan asosiatif antara suatu kombinasi item. itemset, setelah 1-itemset didapatkan,
Association Rule dilakukan melalui dari 1-itemset apakah diatas minimum
mekanisme penghitungan support dan support, apabila telah memenuhi
confidence dari suatu hubungan item. Sebuah minimum support, 1-itemset tersebut
asosiasi rule dikatakan interesting jika nilai akan menjadi pola frequent tinggi.
support adalah lebih besar dari minimum 2. Iterasi 2: untuk mendapatkan 2-itemset,
support dan juga nilai confidence adalah lebih harus dilakukan kombinasi dari K-itemset
besar dari minimum confidence. Algoritma sebelumnya, kemudian scan database lagi
apriori ini akan cocok untuk diterapkan bila untuk hitung item-item yang memuat
terdapat beberapa hubungan item yang ingin support. Itemset yang memenuhi
dianalisis. minimum support akan dipilih sebagai
Konsep apriori: pola frequent dari kadidat.
Itemset adalah sekumpulan item-item 3. Tetapkan nilai k-itemset dari support
dalam sebuah keranjang (support). yang telah memenuhi minimum support
dari k-itemset.
pada STIMATA bagian pronet ini data skillset literature yang berkaitan dengan
dari dataset iklan lowongan kerja menjadi permasalahan dan bagaimana mencari
input dan visualisasi skillset menjadi output. solusi dari permasalahan tersebut. Untuk
Sebagai masukan (input), data skillset dari mencapai tujuan yang akan ditentukan,
iklan lowongan kerja yang sudah diolah maka perlu dipelajari beberapa literature-
2. Desain (Design)
Setelah analisis kebutuhan tahap kedua klik browser
3. Implementasi (Implementation)
Implementasi merupakan translasi dari
tahap desain. Hasil dari tahap ini ialah
Ketika admin selesai memilih Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP &
MySQL Secara Otodidak. Jakarta
kombinasi yang diinginkan proses simpan Selatan: Mediakita.
maka akan muncul tampak pada gambar 10 Hidayatulloh, P & Kawistara, JK. 2014.
Pemrograman Web. Bandung:
sebagai berikut. Informatika.
1)
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: 1)hudan@unmer.ac.id
2)
adit@unmer.ac.id
Abstrak
30 juta anak-anak dan remaja di Indonesia merupakan pengguna internet aktif, mayoritas rentang
umur mereka adalah 18-25 tahun. Situs jejaring sosial (SJS) merupakan sasaran utama para remaja
ketika mengakses internet. Situs jejaring sosial yang paling popular di kalangan remaja adalah
Facebook. Hal ini tidak lepas dari istilah keamanan privasi yang nantinya mampu mempengaruhi
perilaku pengguna terutama remaja, karena kebanyakan remaja tidak terlalu menganggap penting
masalah privasinya di situs jejaring sosial. sehingga hal ini mampu memicu perilaku pengungkapan
diri yang bisa berdampak negatif pada pengguna. Pengungkapan diri ini dapat berupa informasi
data pribadi dalam bentuk gambar atau teks. Peneliti mencoba menjawab permasalahan yang ada
dengan menggunakan desain riset kualitatif dalam perspektif kajian sistem informasi. Jenis
pendekatan kualitatif yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi. Hasil penelitian didapatkan
bahwa motivasi seseorang menggunakan situs jejaring sosial mempengaruhi penggunaan, dimana
penggunaan itu sendiri ternyata memiliki 2 pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan kesadaran
privasi pengguna, yaitu mempengaruhi dan tidak mempengaruhi. Berhubungan dengan penggunaan
fitur privasi, ternyata kemudahan fitur privasi mampu mempengaruhi hubungan antara penggunaan
terhadap peningkatan kesadaran privasi pengguna. Sehingga dengan tingginya tingkat kesadaran
privasi mampu mempengaruhi perilaku pengungkapan diri di situs jejaring sosial.
Kata kunci : situs jejaring sosial, privasi, remaja, pengungkapan diri, riset kualitatif
Abstract
AbstractAbout 30 million adolescents in Indonesia which mostly between 18-25 years old, are
internet active users. SNS is the most accessed site by them. The most popular social networking
site among adolescents is Facebook. One inseparable thing when talking about SNS is privacy
security that can influence users behavior, especially adolescents. Most of them ignored their
privacy which can affecting their behavior, for example they will easily do self-disclosure which
possibly has negative impact to them. Self-disclosure include revealing personal information in text
or picture. the researcher tried to answer the problems by qualitative research design in the
perspective of the study of information systems. Type of qualitative approach used is qualitative
phenomenology. The result showed that the usage of SNS was affected by the users motivation. The
usage of SNS itself gave two different impacts on raising users privacy awareness. Associated with
the use of a privacy feature, ease of use of privacy features setting abled to influence the
relationship between the usage of SNS and the increase in users privacy awareness. The high level
of privacy awareness can influenced users self-disclosure behavior on social networking sites.
Keyword : social networking sites, privacy, adolescents, self-disclosure, qualitative
Umur dibatasi dari umur 15-19 (remaja memiliki pengaruh terhadap penggunaan
akhir) dan 20-25 (dewasa muda) situs jejaring sosial baik secara
Sudah atau sering melakukan perilaku frekuensinya (banyaknya menggunakan
pengungkapan diri di situs jejaring dalam kurun waktu sehari) atau durasinya
sosial. (lamanya penggunaan dalam sekali
MULAI waktu). Namun menurut para informan,
seperti itu karena mereka acuh, tidak dibandingkan pengaruh dari eksternal.
mempermasalahkan kalau ada komentar atau Karena motivasi internal seperti
perilaku negatif, bahkan salah satu informan mengekspresikan diri, mengisi waktu luang,
merasa tertantang. Mereka lebih memilih ingin terkenal, menambah teman, dll lebih
untuk tenar di situs jejaring sosial. walaupun berpengaruh, dibandingkan dengan motivasi
begitu mereka tetap sadar terhadap eksternal seperti adanya ajakan dari teman
kesadaran privasi dan masih memiliki batas- untuk menggunakan, atau mungkin keluarga.
batas privasi yang harus dijaga. - Menghabiskan
Waktu
- Eksplorasi Diri
- Pencarian
Tingkat kesadaran privasi mampu Informasi
- Popularitas
- Pertemanan
mempengaruhi perilaku pengungkapan diri di
Motivasi
Penggunaan Kesadaran
situs jejaring sosial Penggunaan
SJS
SJS Privasi
Abstrak
Salah satu dari hasil pertanian dusun Sumbermulyo adalah tomat, apabila tiba panen raya harga tomat
sangat murah. Hal ini membuat ibu Dania tergerak untuk melakukan serangkain uji coba membuat
usaha kurma tomat. Dengan kegigihannya itu akhirnya uji coba kurma tomat berhasil, dibawah
payung POSDAYA dengan adanya usaha kurma tomat ini bisa menambah pendapatan/kesejahteraan
ibu-ibu/keluarga di dusun Sumbermulyo. Dalam proses pembuatannya benar-benar masih
konvensional semua dilakukan secara manual mulai awal sampai akhir dari sekian proses yang paling
lama dilakukan adalah pada saat proses terakhir yaitu penjemuran dengan langsung kena sinar
matahari hingga membutuhkan waktu 4 hari. Dengan permasalahan tersebut sampai saat ini proses
produksi yang dilakukan tidak bisa dilakukan secara kontinu. Untuk Mengatasi permasalahan yang
dihadapai oleh POSDAYA Manalagi VI dan VII dusun Sumbermulyo dalam produksi kurma tomat
tersebut, dalam Pengabdian Masyarakat ini sesuai dengan kesepakatan dengam POSDAYA
Manalagi VI dan VII maka diwujudkan dengan membuat mesin pengering kurma tomat dengan
tujuan bisa memproduksi kurma tomat secara kontinu tanpa kendala dengan cuaca. Tingkat
keberhasilan program Pengabdian Masyarakat ini diukur dengan Terwujudnya 1 alat pengering
kurma tomat untuk masing-masing POSDAYA yaitu Manalagi VI dan VII, bisa berproduksi secara
kontinu dan kapasitas produksi kurmat tomat 25 kg/hari untuk masing-masing alat.
Kata kunci : kurma tomat, mesin pengering, cuaca, posdaya manalagi VI dan VII
Abstract
One of the farms Sumbermulyo hamlet is tomato, When the harvest arrives the price of tomatoes is
very cheap. This situation makes Mrs.Dania moved to do a series of trials to make the business of
tomato dates. With persistence that's just a successful trial of tomato dates, in POSDAYA with the
existence of this tomato dates can increase income / Welfare of mothers / family in Sumbermulyo
hamlet. In the process of making it really still conventional all done manually starting from the
longest process done during the last process of drying with direct sunlight until it takes 4 days. With
the theme that currently being processed production can not be done continuously. To overcome the
problems faced by POSDAYA Manalagi VI and VII Sumbermulyo hamlets in the production of tomato
dates, in this Community Service in accordance with the agreement with POSDAYA Manalagi VI
and VII then by this can produce tomato dates continuously aimlessly. With the weather The success
rate of this Community Service program with the realization of 1 tool of drying of tomato dates for
each POSDAYA that is Manalagi VI and VII, can produce continuously and production capacity of
tomato tomato 25 kg / day for each tool.
Keywords : dates of tomato, dryer, weather, posdaya manalagi VI and VII
empat kabupaten yaitu Lumajang, adalah krupuk bawang, carang mas apel dan
Probolinggo, Blitar dan Kediri. Sebagian wortel, dusun Lebo disusun ini ada objek
besar wilayahnya adalah pegunungan dan wisata yaitu telaga madiredo dan gunung cilik,
pantai sehingga menjadikan salah satu tujuan dusun Ndelik yang terkenal adalah budaya
wisata. Daerah Pujon di kelilingi gunung paguyupan banteng, dan dusun Sumbermulyo
Dworowati, Argowayang, Gentong Growah, terkenal dengan objek wisata Air Terjun Supit
Biru, Banyak, Anjasmoro dan Kawi. Kec. Urang
Pujon terdiri dari 10 desa, 43 dusun/dukuh, Desa Madiredo yang sebagian besar
301 RT dan 87 RW. Sebagian besar penduduk pendudukanya adalah bekerja di bidang
Pujon bekerja di bidang pertanian dan pertanian dan beternak ditunjang dengan
peternakan yakni 71.89%. Sedangkan untuk kondisi geografis yang sangat cocok untuk
potensi UKM meliputi Kerajinan Kap Lampu bertani khususnya sayur dan buah-buahan.
Hias Dari Bambu Dan Rotan (Desa Karena sumber bahan baku yang melimpah
Bendosari), Cuka Apel, Tonik Apel Dengan dari hasil panen sehingga masing-masing
Produksi 1000 Liter/Bulan (Desa Madiredo), dusun mulai mengembangkan UKM produk
Kerajinan Perak (Desa Pandesari), Yogurt ulahan dengan bahan baku utamanya adalah
Susu Sapi (Desa Ngabab), Susu Pasterurisasi sayur dan buah-buahan salah satunya adalah
(Desa Pujon Lor), Krupuk Petolo (Desa dusun Sumbermulyo dengan POSDAYA
Tawangsari), Pengrajin Gitar (Desa Manalagi VI dan VII dimana ibu-ibu PKK
Pandesari). Sedangkan komuditas unggulan telah berinovasi dalam mengembang produk
lainnya meliputi Asparagus, Gapoktan Pujon olahan rumah tangga, produk yang sudah
Lor , Luas Areal 5 Ha, 1-2 Kw/Hari, Jamur dihasilkan adalah kurma tomat.
Tiram, Kelompok Tani Jamur, Luas Areal Dalam membuat produk pasti ada
1,5ha Dengan Produksi 300 Kg Per Hari Dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi
Air Susu Sapi, 115 Ton/Hari, Populasi Sapi oleh POSDAYA Manalagi VI dan VII yaitu
Perah ±27.000 Ekor. salah satunya adalah saat menghadapi cuaca
Desa Madirejo yang terdiri dari 5 (curah hujan yang tinggi) karena proses
kepala dusun (Kasun) yaitu dusun Krajan pengeringan langsung kena sinar matahari
yang terkenal denagn susu perah dan petik jika cuaca panas membutuhkan waktu kurang
apel UKM yang dikembangkan adalah tonic lebih 4 hari, dengan problem tersebut sampai
apel, dusun Sobo UKM yang dikembangkan saat ini proses produksi tidak bisa kontinu
hanya berdasarkan pesanan atau pada saat ada dengan menggunakan persamaan 1 dan 2,
acara pameran. yaitu bobot air (Ba) pada bahan dinyatakan
KAJIAN LITERATUR dengan bobot bahan sebelum pengeringan
Sumber Jurnal (“Oven Pengering dikurangi bobot bahan setelah pengeringan.
Kerupuk Berbasis Mikrokontroler Atmega Maka, bobot bahan awal atau sebelum
8535 dikeringkan sebesar 80 gram dikurangi
Menggunakan Pemanas Pada Industri Rumah dengan basis bahan setelah pengeringan yaitu
Tangga” Jurnal Teknologi Volume 2 Nomor 65 gram hasilnya didapat 15 gram (Ba), dan
1, Tahun 2009) bobot bahan kering mutlak (berat akhir)
Pengujian Pengeringan didapat dari bobot bahan setelah pengeringan
Pada pengujian oven pengering secara yaitu 65 gram (Bk).
keseluruhan ini dilakukan dengan mengukur Maka,
lama waktu proses pengeringan. Yang mana 𝐵𝑎
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ (%) = 𝑥 100%
lama waktu ini tidak hanya ditentukan oleh 𝐵𝑘
Pada tabel 1 akan diketahui lama yang akan dialirkan ke seluruh mesin
waktu proses pengeringan pada suhu kerja 55 pemanas.
ºC dan suhu kerja 60 ºC. Mesin pemanas ini dirancang dengan
Tabel 1 Waktu Pengeringan system semi otomatis atau dengan kata lain
N Sampel Kadar Air (%) Suh Wakt alat pemanas ini dapat bekerja secara otomatis
o yang di Saat Saat u u sesuai dengan keinginan pengguna. Dalam
uji Basa Kerin (oC) (Meni alat pengering terdapat beberapa bagian
h g t) utama diantaranya sebuah minimum system
1 20 23 % 18,75 45- 200 – dengan lcd, tombol, dan sebuah
Kerupu % 50 220 mikrokontroler yang terhubung dengan
k sensor-sensor yang ada pada system
2 20 23 % 18,75 50- 180 - pengering, fungsi dari lcd dan tombol adalah
Kerupu % 55 200 untuk mengatur suhu pada alat dan juga waktu
k (timer) kerja alat pengering ini. Selanjutnya
3 20 23 % 18,75 55- 160 - ada dua buah blower udara yang berfungsi
Kerupu % 60 190 untuk mengalirkan panas ke seluruh bagian
k alat yang dirancang.
METODE PENELITIAN
Konsep Alat Pengering Kurma Tomat
Untuk mengatasi proses pengeringan
secara konvensional yang cenderung lama dan
sangat tergantungan pada kondisi cuaca.
Maka dibutuhkan sumber panas lain untuk
proses pengeringan, dalam alat yang
dirancang ini proses penghasil panas Gambar 1. Rancangan Mesin Pengering
dihasilkan dari sebuah kompor. Kompor Pembuatan mesin pengering ini
tersebut dirancang dengan bahan bakar gas mengacu pada beberapa hal antara lain:
lpg dan dengan system semi otomatis, peranan
kompor adalah memanaskan jari-jari tembaga a. Pemilihan Sumber panas Pengeringan
sangat tinggi, akan tetapi kadar air tersebut 3 12 kg 20 % 16,67 60- 200-
masih mentah 25kg, setelah proses maka didapatkan kesimpulan dan saran
menjadi 12kg. pada tahap ini tomat sudah siap 1. Proses pengeringan kurma tomat sudah
mesin pengering. Pada berat 12kg memiliki mesin pengering yang dapat
kadar air basis basah sekitar 37%. mempersingkat waktu menjadi 220 menit
𝐵𝑎 sampai dengan 300 menit.
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ (%) = 𝑥 100%
𝐵𝑘 2. Dengan adanya mesin pengering kurma
tomat, maka permasalahan produksi saat
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ (%) cuaca hujan sudah tidak terjadi
1,5 kekhawatiran lagi.
= 𝑥 100%
7,5
3. Dengan menggunakan mesin pengering,
proses produksi kurma tomat telah terjadi
𝐾𝑎 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 (%)
peningkatan sebesar 30%.
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
= 𝑥 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙
REFERENSI
Farid Samsu H dan Luluk Masruroh, 2008,
Perancangan Dan Pembuatan
Otomatisasi Pada Alat
Pengeringan Sale Pisang
Berbasis Mikrokontroler Renesas
R8c/13, Jurnal Neutrino Vol 1 No
1.
Syafriyudin dan Dwi Prasetyo Purwanto,
2009, Oven Pengering Kerupuk
Berbasis Mikrokontroler Atmega
8535 Menggunakan Pemanas
Pada Industri Rumah Tangga,
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Teknologi Industri, Institut Sains
& Teknologi AKPRIND
Yogyakarta.
Djuandi, Feri, 2011. Pengenalan Arduino.
Jakarta: Penerbit Elexmedia.
Abstrak
Salah satu kebutuhan di Indonesia saat ini yaitu jaringan internet, baik untuk masyarakat maupun
lembaga pendidikan. Pada lembaga pendidikan fasilitas internet sangatlah penting, terutama bagi
guru, staf maupun siswa yang menggunakan internet sebagai media pencarian referensi dan informasi
untuk memperkuat wawasan. Akan tetapi jaringan internet yang digunakan dalam lembaga
pendidikan masih banyak mengalami permasalahan dalam mengakses internet, seperti di SMK
Terpadu Al Ishlahiyah Singosari Malang yang sedang mengalami masalah banyaknya SSID,
keamanan jaringan yang masih mudah di terobos dan management bandwidth yang belum maksimal.
Masalah tersebut mempersulit guru, staf dan siswa SMK Terpadu Al Ishlahiyah dalam kegiatan
sekolah yang memanfaatkan jaringan internet. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut
dengan menggunakan metode NDLC, dibangunlah sebuah keamanan internet dengan WPA2-PSK,
management bandwidth menggunakan Queue Tree dan Per Connection Queue, serta menerapkan
CAPsMAN dan WDS untuk memperbaiki stabilitas kegiatan guru, staf dan siswa di SMK Terpadu Al
Ishlahiyah Singosari Malang.
Abstract
One of the needs in Indonesia today is the internet network, both for the community and educational
institutions. At educational institutions internet facilities are very important, especially for teachers,
staff and students who use the internet as a reference search media and information to strengthen
their knowledge. However, the internet network used in educational institutions are still experiencing
problems in accessing the internet, such as in SMK Terpadu Al Ishlahiyah Singosari Malang who
are experiencing the problem of the number of SSID, network security is still easy to break down and
management bandwidth that has not been maximized. The teachers, staff and students of SMK
Terpadu Al Ishlahiyah often face some problems internet network in teaching and learning and
learning process. Therefore, to overcome the problems by using the NDLC method, internet security
is build by using WPA2-PSK, bandwidth management is built by using Queue Tree and Per
Connection Queue, also applied CAPsMAN and WDS to improve the stability of teacher, staff and
student activities in SMK Terpadu Al Ishlahiyah Singosari Malang.
639
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
640
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
lainnya yang saling terhubung. Informasi dan memiliki wireless MAN dengan kekurangan
data bergerak melalui kabel – kabel sehingga dan kelebihan yang relatif sama.
memungkinkan pengguna jaringan komputer WAN (Wide Area Network)
dapat saling bertukar dokumen dan data. WAN (Wide Area Network ) adalah
(Victor Haryanto, E , 2012:12) kumpulan dari LAN dan Workgroup yang
Konsep jaringan komputer yang dihubungkan dengan menggunakan alat
digunakan untuk memudahkan dan komunikasi modem dan jaringan internet dari
memahami jaringan komputer dibagi kantor pusat dan kantor cabang, ataupun
berdasarkan pada areanya antara lain: antarkantor cabangSistem jaringan ini dapat
LAN (Local Area Network) menggunakan jaringan internet yang sudah
LAN (Local Area Network) adalah ada untuk menghubungkan antara kantor
suatu singkatan dari Local Area Network. pusat dan kantor cabang atau dengan PC
LAN terdiri dari beberpa komputer yang Stand Alone atau Notebook yang berada di lain
terhubung dalam suatu jaringan. Pada jaringan kota ataupun negara.
ini, setiap komputer dapat mengakses data WPA2-PSK (Wi-Fi Protected Access2 – Pre
dari komputer lain. Setiap komputer yang Shared Key)
terhubung pada LAN mempunyai IP Address Menurut Susianto (2015:33), WPA2-
yang berbeda. Komputer di dalam LAN PSK merupakan keamanan yang
terhubung melaui ethernet atau juga dapat menggunakan kunci enkripsi Advanced
terhubung dengan wireless teknologi yang Encryption Standard (AES), yang mana AES
berkecepatan antara 10-1000 Mbps. menggunakan algoritma enkripsi canggih
MAN (Metropolitan Area Network) yang tidak bisa dikalahkan oleh alat – alat
MAN atau Metropolitan Area Network yang mengatasi keamanan TKIP yang ada
adalah jaringan lebih luas daripada LAN. pada WPA-PSK yang membuat AES menjadi
Beberapa LAN yang menjadi satu jaringan metode enkripsi yang jauh lebih aman. Sudah
juga dapat disebut MAN. MAN biasanya dapat ditentukan perbedaan utama yang ada
terdapat di dalam duatu kampus atau dalam pada WPA-PSK dan WPA2-PSK yaitu pada
satu wilayah yag agak luas (dapat juga satu kunci enkripsinya, yang mana enkripsi yang
kota). MAN biasanya tidak dimiliki oleh satu digunakan pada WPA2-PSK jauh lebih aman
organisasi saja. Sama seperti LAN, MAN juga dari enkripsi yang ada pada WPA-PSK.
641
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Wireless Distribution System (WDS) administrator jaringan tidak perlu repot login
Menurut Agus J. Alam, M (2008:111), dan setting satu per satu pada AP.
WDS adalah singkatan dari Wireless Citraweb Nusa Infomedia. 2014.
Distribution System , yaitu suatu sistem yang Implementasi Mikrotik Wireless Controller
bisa mendidtribusikan data dengan wifi lain . CAPsMAN.
WDS bekerja seperti repeater, tetapi cara (http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?
koneksinya menggunakan MAC Address dan id=101, /tanggal 21 April 2017 jam 01.34).
masing – masing router bisa memiliki SSID Bandwidth
yang berbeda. MAC Address yang dipakai Bandwidth adalah luas atau lebar
pada WDS digunakan sebagai pengenal untuk cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal
berbicara dalam dua arah dengan sesama dalam medium transmisi. Frekuensi sinyal
router . Masing – masing router anggota WDS diukur dalam satuan Hertz. Bandwidth yang
juga tetap memancarkan SSID dan dapat tidak dibagi secara merata akan
dikoneksi oleh wifi lain (client). mengakibatkan koneksi pada sebagian user
Controller Access Point system Manager (client) menjadi lambat, hal ini terjadi karena
(CAPsMAN) sebagian user ada yang memang sedang
CAPsMAN merupakan sebuah fitur dalam aktivitas yang menguras bandwidth
yang akan sangat membantu dalam seperti browsing atau download. (Irvantino, I,
implementasi jaringan wireless yang sudah 2014:48).
cukup besar seperti kantor, kampus, RT/RE Queue Tree
Net atau bahkan pada Wireless ISP. Ketika Queues Tree adalah pelimitan yang
CAPsMAN diterapkan maka dapat dilakukan sangat rumit karena pelimitan ini berdasarkan
setting beberapa perangkat access point pada protokol, ports, IP Address, bahkan kita harus
satu perangkat controller. Hal ini akan mengaktifkan fitur mangle pada firewall jika
memberikan kemudahan karena fitur wireless ingin menggunakan queue tree. Queues Tree
controller pada CAPsMAN yang berfungsi untuk melimit bandwidth pada
memudahkan untuk mengatur semua mikrotik yang mempunyai dua koneksi
perangkat wireless access point yang ada Internet karena paket marknya lebih berfungsi
dijaringan kita secara terpusat. Sehingga dari pada di simple queues. Queues tree juga
digunakan untuk membatasi satu arah koneksi
642
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
dianalisis dalam penelitian ini adalah jaringan selaku guru teknik komputer dan jaringan dan
Ishlahiyah .Bentuk topologi yang telah jaringan di SMK Terpadu Al Islahiyah untuk
dibangun menggunakan topologi star mengetahui sistem jaringan internet yang ada
643
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
644
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
645
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
646
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
647
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
648
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
dapat membantu guru, staff, serta siswa di Per Connection Queue lebih terorganisir,
SMK Terpadu Al Ishlahiyah serta lebih aman dalam pembagian
melaksanakan aktifitas perkantoran dan bandwidthnya.
belajar mengajar tanpa memikirkan 3. Controller Access Point system Manager
terputus jaringan internet serta tidak perlu (CAPsMAN) serta Wireless Distribution
login kembali saat berpindah tempat dari System (WDS), perlu diterapkan oleh
gedung satu ke gedung yang lainnya. setiap perusahaan maupun lembaga
3. Dengan terbangunnya sistem manajemen pendidikan untuk mempermudah
bandwidth menggunakan metode Queue mengontrol jaringan yang terbangun agar
Tree dan Per Connection Queue (PCQ) lebih terpusat, serta mempermudah untuk
yang disertai dengan mangle, maka pengenalan SSID ketika akan login ke
masalah bandwidth yang terbuang begitu jaringan. Diharapkan untuk peneliti
saja di SMK Terpadu Al Ishlahiyah selanjutnya lebih mengoptimalkan
Singosari Malang dapat diatasi, serta penggunaan CAPsMAN dan WDS.
bandwidth dibagikan sudah merata. 4. WPA2-PSK merupakan suatu keamanan
SARAN internet yang disarankan untuk
1. Penerapan management bandwidth diterapkan oleh setiap perusahaan dan
Queue Tree dan Per Queue sebaiknya lembaga pendidikan untuk meminimalisir
dilakukan, daripada menerapkan Simple terjadinya pembobolan jaringan oleh user
Queue, dikarenakan jika menggunakan ilegal. Diharapkan peneliti selanjutnya
Queue Tree dan Per Connection Queue lebih mengoptimalkan penggunaan
dapat memaksimalkan besarnya WPA2-PSK serta menambahkan metode
bandwidth sesuai pemakaiannya tidak yang lebih modern untuk keamanan
seperti Simple Queue yang dibatasi per jaringan.
client.
2. Pada management bandwidth
menggunakan Queue Tree dan Per REFERENSI
Citraweb Nusa Infomedia. 2014.
Connection Queue diperlukan
Implementasi Mikrotik Wireless
konfigurasi mangle terlebih dahulu, agar Controller CAPsMAN.
(http://www.mikrotik.co.id/artikel_
pembagian bandwidth Queue Tree dan
649
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
650
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Augmented Reality (AR) merupakan inovasi dari computer graphic yang dapat menyajikan
visualisasi dan animasi dari sebuah model atau desain objek yang menggabungkan dunia maya 2D
maupun 3D kedalam sebuah dunia nyata. Bentuk pemanfaatan teknologi AR dalam proses belajar
mengajar misalnya media pengenalan hewan bagi anak-anak. Penggunaan AR dalam proses
pembelajaran efektif untuk meningkatkan daya tarik pada proses belajar karena anak-anak seolah-
olah dapat berinteraksi langsung dengan hewan yang mereka pelajari. Penelitian ini bertujuan untuk
membangun media pembelajaran pengenalan hewan menggunakan media smartphone dan teknologi
AR. Sasaran dari penelitian ini adalah tersedianya metode pengenalan hewan yang lebih informatif
dan interaktif. Aplikasi AR diberi nama ARANIMALS (Augmented Reality Animals) menyediakan
beberapa menu, seperti panduan penggunaan aplikasi, nama dan informasi hewan. Suara hewan
dapat muncul ketika obyek 3D hewan disentuh. ARANIMALS juga mudah digunakan oleh guru,
orangtua dan anak-anak. Karena dapat menyampaikan pesan kepada anak-anak dan juga menerima
respon dari anak-anak, maka ARANIMALS yang dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan belajar
pengenalan hewan bagi anak-anak yang lebih efektif dari metode tradisional.
Kata Kunci: Augmented Reality, media pembelajaran, pengenalan hewan, Smartphone
Abstract
Augmented Reality (AR) is an innovation of computer graphics that presents the visualization and
animation of a model or object design that combines 2D and 3D virtual world into a real world.
Example of AR utilization is in teaching and learning process such as animal introduction media for
children. The use of AR is effective to increase attractiveness and interactiveness in the learning
process because children can interact with the AR animal objects as if they interact with the real
animal. This study aims to build a learning media for animals’ introduction using smartphone and
AR technology. The goal of this study is the availability of more informative and interactive methods
of animal introduction media. The developed AR application, named ARANIMALS (Augmented
Reality Animals), provides some menus, like application usage guides, animal names and
information. Animal sounds also appear when 3D images of animals are touched. ARANIMALS is
also easy to use by teachers, parents and children. ARANIMALS capable to deliver messages to
children as well as to receive respons from them, and therefore, it is an effective learning media to
introduce the animals to the children.
Keywords: Augmented Reality, Learning Media, Animal Introduction, Smartphone
651
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
652
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
visualisasi dan animasi dari sebuah model sistem yang menggunakan metode VR,
atau desain objek yang menggambarkan dunia berikut adalah keunggulan dari AR:
maya 2D maupun 3D kedalam dunia nyata a. Interaksi terasa begitu nyata.
(Craig, 2013). Dikarenakan objek virtual ditampilkan
Konsep AR dalam teori mereka yang secara nyata kelayar perangkat milik
disebut dengan Virtuality Continuum yang pengguna, pengguna dapa tmelakukan
dapat dilihat pada gambar 1 : interaksi terhadap objek virtual tersebut
secara langsung. Tidak seperti VR dimana
seorang pengguna melakukan interaksi
terhada pobjek-objek di dalamnya melalui
controller seperti joystick, keyboard, mouse,
atau perangkat Input dan Ouput lainnya
Gambar 1 Virtuality Continuum
(Patkar, 2015).
(Milgram, 1994)
b. Implementasi lebih murah.
Pada gambar 1 dijelaskan
Tidak seperti VR yang membutuhkan
penggabungan dunia nyata dan dunia maya ke
virtual reality headset sebagai perangkat
dalam sebuah Virtuality Continuum. Pada sisi
tambahan dalam implementasinya, AR tidak
sebelah kiri menggambarkan lingkungan
membutuhkan suatu perangkat khusus yang
nyata yang berisi benda nyata, dan sebelah
tentunya membuat penerapansistem AR jauh
kanan menggambarkan lingkungan maya
lebih murah (Patkar, 2015).
yang berisi benda maya. Dalam AR lebih
c. Kemungkinan tersendatnya sistem
dekat ke sebelah kiri, lingkungan bersifat
yang ditampilkan lebih sedikit.
nyata dan benda bersifat maya, sementara
Tidak seperti VR, dimana dunia
Augmented Virtuality lebih dekat ke sebelah
virtual harus di-render oleh VGA Card secara
kanan, lingkungan bersifat maya dan benda
menyeluruh, pada system berbasis AR,
bersifat nyat. Kemudian Augmented Reality
system hanya akan merender sebuah objek
dan Augmented Virtuality digabungkan
tertentu saat melihat tanda atau berada pada
menjadi Mixed Reality (Milgram, 1994).
lokasi yang tepat. Hal ini tentunya membuat
Dalam penerapannya, sistem yang
sistem AR jauh lebih ringan, kemungkinan
menggunakan metode AR memiliki beberapa
tersendatnya system saat dijalankan menjadi
keunggulan dan kekurangan, dibandingkan
jauh lebih kecil (Patkar, dkk, 2015).
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
653
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
654
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
655
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
terpenting, karena dengan menggunakan yang dapat bekerja pada Mac dan Windows,
mareker kamera dapat membaca objek yang tapi tidak pada Linux (Sudyatmika,dkk.
telah dibuat di unity. 2014).
Marker memiliki batas hitam tebal Unity salah satu game engine yang
yang digunakan agar komputer dapat mudah digunakan, hanya membuat objek dan
mengenali posisi dan orientasi marker dan diberikan fungsi untuk menjalankan objek
menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik tersebut. Dalam setiap objek mempunyai
(0,0,0) dan 3 sumbu yaitu X, Y, Z. Selama variabel, variabel inilah yang harus
proses identifikasi marker, aplikasi dimengerti supaya dapat membuat game yang
mendeteksi dan membandingkan setiap berkualitas. Berikut ini adalah bagian-bagian
marker untuk menampilkan objek yang sesuai dalam Unity:
dengan database. Bagian tengah marker yang 1. Asset, adalah tempat penyimpanan dalam
berupa gambar atau huruf digunakan sebagai Unity yang menyimpan suara, gambar, video,
nama atau ID yang memudahkan sistem untuk dan tekstur.
mengidentifikasi marker, dan kemudian 2. Scenes, adalah area yang berisikan konten-
mencocokan marker dengan objek yang konten dalam game, seperti membuat sebuah
sesuai dengan database (Siltanen, 2012). level, membuat menu, tampilan tunggu, dan
Unity 3D sebagainya.
Unity 3D merupakan sebuah tools 3. Game Objects, adalah barang yang ada di
yang terintegrasi untuk membuat bentuk dalam assets yang dipindah kedalam scenes,
obyek 3D pada video games atau untuk yang dapat digerakkan, diatur ukurannya dan
konteks interaktif lain seperti Visualisasi diatur rotasinya.
Arsitektur atau animasi 3D real-time. 4. Components adalah reaksi baru, bagi objek
Lingkungan dari pengembangan Unity 3D seperti collision, memunculkan partikel dan
berjalan pada Microsoft Windows dan Mac sebagainya.
Os X, serta aplikasi yang dibuat oleh Unity 3D 5. Script, yang dapat digunakan dalam Unity
dapat berjalan pada Windows, Mac, Xbox ada tiga, yaitu Javascript, C# dan BOO.
360, Playstation 3, Wii, iPad, iPhone dan tidak Prefabs adalah tempat untuk menyimpan satu
ketinggalan pada platform Android. Unity jenis game objects, sehingga mudah untuk
juga dapat membuat game berbasis browser diperbanyak (Sari, 2013)..
yang menggunakan Unity web player plugin,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
656
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
657
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
658
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
659
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
informatif dan interaktif pada anak-anak yang Applications. 225 Wyman Street,
Waltham, MA 02451, USA : Elseiver.
telah diimplementasikan dapat membantu
Milgram, P., A.F. Kishino, 1994, Taxonomy
permasalahan yang ada serta dapat of Mixed Reality Visual Display,
IEICE Transaction on Information and
meningkatkan pemahaman untuk anak-anak
Systems, E77-D(12), pp. 1321-1329.
sebagai media pembelajaran pengenalan Patkar, Singh, Birje.International Jurnal Of
Advanced In Computer Science and
hewan.
Software Engineering. India:Pune
Saran University, Mumbai University. Mei
2013, ISSN:2277 128X. Vol 3, Issue 5
Aplikasi ARANIMALS sebagai
http://artoolkit.sourceforge.net/. diakses pada
media pembelajaran pengenalan hewan yang tanggal 20 November 2016 Jam 14.50
WIB.
lebih informatif dan interaktif pada anak-anak
Fernando, M., 2013. Membuat Aplikasi
yang telah dibangun, perlu adanya Android Augmented Reality
menggunakan Vuforia SDK dan
pengembangan sehingga aplikasi
Unity. Buku AR Online, Buku AR
ARANIMALS ini dapat menjadi lebih baik. Online, Manado
Siltanen, Sanni.2012. Theory and
Saran pengembangan pada aplikasi
applications of marker-based
ARANIMALS pengenalan hewan yang augmented reality. JULKAISIJA
UTGIVARE PUBLISHER.
terkait, misalnya penambahan animasi dalam
Sari, P. Z., Nugroho, H., Jatmiko, A., Agung,
objek hewan dan menambahkan objek-objek A. 2013. Aplikasi Game Action Rpg,
Rugen The Wigoon Masterpiece Pada
hewan yang berkembang biak dengan proses
Platform Android Dengan
bertelur. Menggunakan Unity.
Skripsi.Universitas Bina Nusantara.
REFERENSI
Kaufmann, Hannes. 2002. Collaborative
Augmented Reality in Education,
Education and Information
Technologies 5:4, pp. 263-276.
Noviyana,Febri. Akhriza,T.Mohammad. dan
Farida,Eni.Implementasi Teknologi
Augmented Reality untuk Peningkatan
Pemahaman Rambu-Rambu Lalu
Lintas.Seminar Nasional Inovasi Dan
Aplikasi Teknologi Di
Industri.Februari 2017,ISSN:2085-
4218
Craig, Alan.B. 2013.Understanding
Augmented Reality, Concepts and
660
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Egg Rool Sayur, Stik Sayur, Dodol Susu, Stik Susu, Carang Mas Apel, Kerupuk Bawang, Permen
Tape, Kurma Tomat dan Madu Apel merupakan produk olahan unggulan desa Madiredo Kec. Pujon
dimana produk-produk tersebut bahan bakunya didapat dari hasil pertanian di desa Madiredo sendiri
khususnya di dusun Sumberedo dimana bahan baku untuk produk diatas sangat berlimpah. Biarpun
bahan bakunya berlimpah ibu-ibu (kelompok POSDAYA Manalagi VI dan VII) yang ada tidak
berani produksi secara maksimal disebabkan oleh kendala dari faktor marketing atau penjualannya,
produk yang dihasilkan tidak bisa bertahan lama karena diproses secara alami tanpa bahan pengawet.
Persoalan utamanya adalah tidak ada anggaran untuk biaya promosi dan kurangnya pembekalan skill
SDM dalam bidang promosi. Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapai oleh POSDAYA
Manalagi VI dan VII dusun Sumbermulyo dalam hal pemasaran hasil produk olahan desa Madirejo
kec. Pujon tersebut, dalam Pengabdian Masyarakat ini sesuai dengan kesepakatan dengan
POSDAYA Manalagi VI dan VII maka diwujudkan aplikasi website dan teknik menjual atau
membranding produk lewat jejaring sosial (facebook,Instagram,YouTube dan Google+). Tingkat
keberhasilan program Pengabdian Masyarakat ini diukur dengan Terwujudnya aplikasi website dan
teknik menjual lewat jejaring social media (facebook, Instagram,YouTube, blok dan Google+)
sehingga bisa meningkatkan omset penjualan dan menjadikan desa wisata khas produk olahan.
Abstract
Rool Egg Vegetable, Vegetable Sticks, Dodol Milk, Milk Sticks, Carang Mas Apples, Onion
Crackers, Candies Tape, Tomato Dates and Honey Apples are processed products featured Madiredo
village district. Pujon where the products are raw materials obtained from agriculture in Maddalo
village itself, especially in Sumberedo village where raw materials for the above products are very
abundant. Even if the raw material is plentiful mothers (group POSDAYA Manalagi VI and VII) that
there is not dare to maximum production caused by the constraints of marketing or sales factor, the
resulting product can not last long because it is processed naturally without preservatives. The main
problem is that there is no budget for promotional costs and lack of skills training in the field of
promotion. In connection with the problems encountered by POSDAYA Manalagi VI and VII
Sumbermulyo hamlet in terms of marketing of processed products Madirejo village kec. Pujon, in
Community Service in accordance with the agreement of POSDAYA Manalagi VI and VII then
realized the website and engineering applications or membranding sell products through social media
networks (Facebook, Instagram, YouTube and Google+). The success rate of Community Service
program is measured by the realization of website application and selling technique through social
media network (facebook, Instagram, YouTube, blog and Google+) so as to increase the sales
turnover and make the typical tourist village of processed products.
METODE PENELITIAN
Solusi Yang Ditawarkan Acara
Pameran
Sehubungan dengan permasalahan
yang dihadapi oleh POSDAYA Manalagi VI Sistem pemasaran yang berjalan saat ini
dan VII dusun Sumbermulyo desa Madiredo Sesuai dengan hasil wawancara
kecamatan Pujon kabupaten Malang tersebut, dengan kelompok posdaya manalagi VI dan
maka berdasarkan hasil wawancara dengan VII maka di diputuskan suatu solusi dalam
Ketua POSDAYA Manalagi VI dan VII dusun menghadapi permasalahan pemasaran sampai
Sumbermulyo desa Madiredo kecamatan saat ini adalah dengan dibangunnya suatu
Pujon kabupaten Malang disepakati dan sistem E-Marketing yang target utamanya
disetujui program IbM ini akan mengatasi adalah masyarakat luas. Adapun dalam E-
permasalahan dalam hal pemasaran akan Marketing yang akan dikerjakan adalam
meningkatkan omset penjualan hingga 60 membangun web dan teknik menjual lewat
prosen. social media secara umum untuk konsep E-
Disepakati dan disetujui perancangan Marketing yang akan dibangun seperti pada
E-Marketing Dengan Media Jejaring Sosial gambar berikut :
Sistem Pemasaran Saat Ini
Untuk Peningkatan Omset Penjualan Produk. Acara
Pameran
Sehingga pemasaran tidak lagi tergantung
pada pasar tradisional atau konvensional Agen/Toko Bag.
Konsumen
Oleh-Oleh Penjualan
seperti berikut.
Solusi Yang Ditawarkan
Dilakukan melalui tatap muka dan tanya 3. Pembuatan banner dan fanspage produk.
jawab langsung antara peneliti terhadap 4. Melakukan riset pasar yang ada dengan
nara sumber. mencari calon pembeli yang sesuai.
3. Kepustakaan 5. Melakukan promosi dengan facebook ads.
Menggunakan buku-buku, penelitian 6. Melakukan transaksi penjualan
sebelumnya, dan jurnal yang berhubungan Inti utama dalam pemasaran melalui
dengan topic dan masalah dalam penelitian media sosial adalah membangun kepercayaan
ini. pembeli dalam melakukan transaksi.
Layayan E-Commerce
HASIL PENELITIAN DAN Bagi pelaku bisnis dalam menjalan e-
PEMBAHASAN commerce maka harus memiliki website,
Jejaring Sosial begitu juga untuk kelompok tani posdaya VII
Untuk mewujudkan penjualan lewat dan VII telah terbangun aplikasi website
jejaring sosial maka pada penelitian ini sudah www.manalagimalang.com ada beberapa
terbentuk penjualan lewat media sosial laman website yang memberikan layanan e-
facebook. commerce.
Tujuan utama dari dibangunnya
website ini adalah agar kepercayaan calon
pembeli dapat terbentuk. Isi konten yang
terdapat dalam website ini antara lain adalah:
1. Halaman home
Dalam halaman ini ditampilkan tentang
posdaya manalagi dan beberapa produk
Agar pemasaran lewat social media
unggulan yang dipasarkan
berjalan sesuai tujuan maka perlu beberapa
2. Produk
start yang dilakuan antara lain:
Memberikan informasi tentang produk
1. Merubah minset masyarakat tentang
yang dijual dan informasi-informasi lebih
penjualan konvensional
lanjut tentang produk-produk tersebut.
2. Aktif dalam medsos dengan
3. Testimoni
memperbanyak testimoni dan kepercayaan
calon pelanggan.
REFERENSI
Basu Swastha, 1993, Manajemen Penjualan ,
Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta.
Chen-Ling, & Lie, dalam Journal of American
Academy of Business (2006).
Hatem El-Gohary, 2010, E-Marketing - A
literature e Review from a Small
Businesses perspective , International
Journal of Business and Social Science,
Vol. 1, No. 1, p216.
Mohammed, Rafi A,; et al. (2003).
Internet Marketing : Building
Advantage in a Networked Economy,
2nd Edition. Pr entice Hall
Wipardi, Prof. Dr. SE, 1991, Marketing dan
Perilaku Konsumen , Bandung , Mandar
Maju
Abstrak
Perguruan Tinggi membutuhkan beberapa pertimbangan dalam menentukan bidang peminatan bagi
mahasiswanya. Bidang peminatan bertujuan untuk memperkaya pengetahuan dan ketrampilan serta
mengkhususkan mahasiswa pada bidang yang dipilih. Dalam rangka mengembangkan pengetahuan
dan ketrampilan mahasiswa, perguruan tinggi perlu membuat suatu sistem yang efektif untuk
penentuan bidang peminatan mahasiswa . Tujuan penelitian ini adalah terwujudnya aplikasi sistem
penunjang keputusan untuk menghasilkan keputusan bidang peminatan yang lebih optimal. Sistem
yang dibuat berbasis web menggunakan metode Weighted Product. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sistem penunjang keputusan mampu mempercepat proses penentuan bidang peminatan dan
mengelompokkan mahasiswa sesuai dengan syarat yang telah ditentukan.
Abstract
Universities need some consideration in determining the student’s fields of interest. The field of
interest aims to enrich knowledge and skills that chosen by students. In order to develop the
knowledge and skills of the students, universities need to create an effective system for the
determination of student interest. The purpose of this study is to develope the decision support system
which is able to determine students of interest more optimally using Weighted Product method. Web-
based system is choosen as the application platform. The results showed that the decision support
system is able to accelerate the process of determination and classification of the fields of student
interest in accordance with the conditions determined by the universities.
670
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
optimal, perlu mencari media penentuan dalam (Fartindyyah & Subiyanto, 2014).
bidang peminatan yang sesuai dengan potensi Salah satu metode MCDM adalah multi
diri siswa. attribute decision making (MADM) yang
Sebuah keputusan dapat didefinisi kan digunakan untuk menyeleksi terhadap
sebagai sebuah pilihan yang telah diambil dari beberapa alternatif dari sebuah masalah dalam
dua atau beberapa alternatif yang tersedia. ruang diskret. MADM mampu memberikan
Setiap orang harus membuat banyak solusi alternative dari beberapa alternative
keputusan setiap harinya. Pilihan yang yang ada. Kemampuan MADM telah banyak
potensial dari sebuah keputusan terbentuk diterapkan dalam (Nugroho, Remawati, &
setelah mengetahui minimum objektif dan Widada, 2016), (Yoni & Mustafidah, 2016),
alternative, Sugumaran & DeGroote dalam (Ismanto & Azhari, 2015 ), (Marsono, Boy,
(Solikhun, 2017) Purna, & Saiful, 2016), (Melia, 2016),
Decision Support System (DSS) dan (Prabowo & Noramita, 2014), (Supriyono &
Multiple criteria decision making (MCDM) Sari, 2015), sebagian besar menggunakan
ditawarkan menjadi suatu solusi untuk metode weighted product (WP) dalam
penentuan peminatan mahasiswa. DSS menyelesaikan masalah untuk memilih
merupakan system pendukung keputusan alternative terbaik.
yang dibangun untuk mengevaluasi peluang Sistem penentuan peminatan
atau mendukung solusi atas suatu masalah. mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas
DSS tidak dimaksudkan untuk mengoptimasi Brawijaya masih bersifat manual, sehingga
pengambilan keputusan, tetapi memberikan menyebabkan beberapa kendala diantaranya
sarana interaktif yang memungkinkan adalah penentuan minat yang tidak sesuai
pengambil keputusan melakukan analisis dengan persyaratan fakultas, serta tidak sesuai
dengan menggunakan model yang ada, dengan kompetensi mahasiswa. Kesalahan
Kusrini dalam (Fartindyyah & Subiyanto, dalam menentukan peminatan mahasiswa
2014) akan berdampak terhadap kualitas lulusan.
MCDM merupakan salah satu metode Berdasarkan permasalahan tersebut
pengambilan keputusan, metode ini perlu adanya sistem yang dapat menunjang
digunakan untuk menetapkan alternative keputusan penentuan peminatan mahasiswa
terbaik dari beberapa alternatif berdasarkan pada Fakultas Peternakan Universitas
kriteria tertentu, Kusumadewi, et al, 2010 Brawijaya. Sistem penunjang keputusan ini
671
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
672
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
673
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
674
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
675
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
(4)
Tabel 2 Bobot Lulus Prasayarat Dimana nilai Vi yang terbesar adalah
Lulus Prasyarat Bobot alternatif yang terpilih.
Lulus 5 4) Pengelompokan berdasarkan minat,
Tidak lulus 1 perangkingan dan eliminasi berdarkan
kuota.
Tabel 3 Bobot IPK Setelah perhitungan selesai dan
IPK Bobot didapatkan alternatif minat, selanjutnya data
>= 4 5 mahasiswa akan dikelompokkan berdasarkan
=> 3.5 dan < 4 4 alternatif minat, kemudian dilakukan
=> 3 dan < 3.5 3 perangkingan berdasarkan nilai vektor dan
> 2 dan < 3 2 dilakukan eleminasi berdasarkan masing-
<2 1 masing kuota minat.
676
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
677
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
678
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
679
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Sistem informasi merupakan salah satu solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi
organisasi, dan berguna untuk menghadapi tantangan di masa sekarang. Selain itu sistem informasi
juga berperan penting dalam proses pengambilan keputusan, oleh karena itu diperlukan informasi
yang relevan dengan kebutuhan organisasi. Tujuan utama dari penerapan sistem informasi pada suatu
organisasi adalah untuk membantu individu dalam mengambil keputusan, selain itu juga untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kualitas sistem dan kualitas informasi baik secara individu maupun secara
bersama-sama terhadap kepuasan pemakai sistem informasi, kemudian mengetahui manakah
diantara kualitas sistem dan kualitas informasi yang berpengaruh dominan terhadap kepuasan
pemakai sistem informasi akademik di IKIP Budi Utomo Malang. Populasi penelitian ini adalah
dosen IKIP Budi Utomo Malang yang menggunakan sistem informasi akademik, Teknik sampling
yang digunakan dengan menggunakan Probability Sampling dengan cara Cluster Random Sampling,
ukuran sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin, Pengambilan data dengan menggunakan
data primer dan data sekunder serta teknik analisis data yang digunakan dengan uji t dan uji f serta
analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi
berpengaruh signifikan baik secara individu maupun secara bersama-sama, kualitas informasi
merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap kepuasan pemakai sistem informasi
akademik di IKIP Budi Utomo Malang.
Kata kunci: kualitas sistem, kualitas informasi, kepuasan pemakai
Abstrak
Information systems are one of the solutions to the problems facing organizations, and are useful for
dealing with challenges in the present. In addition, information systems also play an important role
in the decision-making process, therefore required information relevant to the needs of the
organization. The main purpose of the application of information systems in an organization is to
assist individuals in making decisions, but also to improve the effectiveness and efficiency of the
organization as a whole. This study aims to determine the effect of system quality and quality of
information both individually and collectively to the satisfaction of users of information systems, then
know which among the quality of the system and the quality of information dominant influence the
user satisfaction of academic information system in IKIP Budi Utomo Malang. The population of
this research is lecturer of IKIP Budi Utomo Malang using academic information system, sampling
technique used by Probability Sampling by Cluster Random Sampling, sample size is taken by using
Slovin formula, Data retrieval using primary data and secondary data and data analysis technique
used with t test and f test and multiple regression analysis. The results showed that the quality of the
system and the quality of information significantly influence both individually and collectively, the
quality of information is the dominant variable affecting the user satisfaction of academic
information system in IKIP Budi Utomo Malang.
diantara kualitas sistem dan kualitas informasi mempengaruhi dampak individu (individual
yang berpengaruh dominan terhadap impact) dan selanjutnya mempengaruhi
kepuasan pemakai sistem informasi akademik dampak organisasi (organizational impact)
di IKIP Budi Utomo Malang. (Jogianto; 2007).
Kepuasan Pemakai
Kepuasan pemakai terhadap suatu
KAJIAN LITERATUR
sistem informasi adalah bagaimana cara
Model Kesuksesan Sistem Teknologi
pemakai memandang sistem informasi secara
Informasi DeLone dan McLean
nyata, tapi tidak pada kualitas sistem secara
Beberapa peneliti di bidang sistem
teknik (Guimaraes et al. 2003). Menurut
informasi mencoba mengembangkan model
Davis (1989) kepuasan pemakai berkaitan
untuk mengukur tingkat kesuksesan suatu
dengan respon penerima terhadap penggunaan
sistem informasi. Salah satu model yang
output sistem informasi. Doll dan Torkzadeh
populer atau sering dikaji adalah model
(1988) mendefinisikan kepuasan pemakai
kesuksesan sistem informasi yang
sebagai sikap afektif terhadap suatu aplikasi
dikembangkan oleh DeLone dan McLean
komputer tertentu oleh seseorang yang
(1992). Model yang dikembangkan adalah
berinteraksi dengan aplikasi tersebut secara
model parsimoni yakni model yang sederhana
langsung.
namun lengkap, yang kemudian mereka sebut
Beberapa penelitian menemukan
dengan model kesuksesan sistem informasi
bahwa kepuasan pemakai berhubungan erat
DeLone & McLean (D&M IS Success Model).
dengan sikap (attitude) dari pemakai terhadap
Dari model kesuksesan sistem
pemakaian sistem informasi. Oleh karena itu,
informasi menjelaskan bahwa kualitas sistem
penelitian yang menggunakan pengukuran
(system quality) dan kualitas informasi
kepuasan pemakai sebaiknya juga
(information quality) secara mandiri dan
memasukan sikap pemakai untuk mengontrol
bersama-sama mempengaruhi baik
pengukuran dari kepuasan pemakai.
penggunaan (use) dan kepuasan pemakai
Kepuasan pemakai merupakan
(user satisfaction). Besarnya penggunaan
pengukuran paling banyak yang digunakan
(use) dapat mempengaruhi kepuasan pemakai
untuk mengukur keberhasilan suatu sistem
(user satisfaction) secara positif atau negatif.
informasi. Hal ini dikarenakan apabila
Penggunaan dan kepuasan pemakai
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
682
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
pemakai merasa puas dalam menggunakan tingkat kepuasan pemakai terhadap sistem
sistem informasi maka sistem tersebut informasi (Istianingsih dan Utami, 2009).
dianggap berhasil (Jogianto, 2007). Kualitas Informasi
Kualitas Sistem Kualitas informasi adalah tingkat
Menurut Jogiyanto (2007) kualitas dimana informasi memiliki karakteristik isi,
sistem merupakan kualitas teknis dari sistem bentuk, dan waktu, yang memberikannya nilai
informasi itu sendiri. Kualitas sistem berarti buat para pemakai akhir tertentu (O’Brien,
kualitas kombinasi dari hardware dan 2005). Menurut Mason (1978) Kualitas
software. informasi (information quality) mengukur
Kualitas sistem didefinisikan Davis et kualitas keluaran (output) dari sistem
al. (1989) sebagai perceived ease of use yang informasi. Kualitas informasi merupakan
merupakan tingkat seberapa besar teknologi kualitas output yang berupa informasi yang
komputer dirasakan relatif mudah untuk dihasilkan oleh sistem informasi yang
dipahami dan digunakan. Hal ini digunakan (Rai et al., 2002).
memperlihatkan bahwa jika pemakai sistem Kesuksesan sebuah sistem informasi
informasi merasa bahwa menggunakan sistem dipengaruhi oleh kualitas dari informasi.
tersebut mudah, mereka tidak memerlukan Kualitas informasi dapat memberi dampak
effort banyak untuk menggunakannya, signifikan terhadap individu. Dampak positif
sehingga mereka akan lebih banyak waktu yang diharapkan antara lain : peningkatan
untuk mengerjakan hal lain yang kemampuan dalam mengambil keputusan,
kemungkinan akan meningkatkan kinerja keefektifan kerja dan peningkatan kualitas
mereka secara keseluruhan. kerja (DeLone dan McLean, 2003). Semakin
Ukuran kepuasan pemakai terhadap baik kualitas informasi, akan semakin tepat
sistem informasi dicerminkan oleh kualitas pula keputusan yang diambil. Apabila
sistem yang dimiliki. Apabila kualitas sistem informasi yang dihasilkan tidak berkualitas,
informasi baik menurut persepsi pemakainya, maka akan berpengaruh negatif pada
maka mereka akan cenderung merasa puas kepuasan pemakai (Istianingsih dan Utami,
dalam menggunakan sistem tersebut. Semakin 2009). Seddon dan Kiew (1996) telah
tinggi kualitas sistem informasi yang dimiliki melakukan pengujian mengenai pengaruh dari
berpengaruh terhadap semakin tingginya kualitas informasi terhadap kepuasan pemakai
koefisien regresi variabel kualitas 5,830 > 1,985 nilai t tabelnya, dan nilai sig
informasi (X2). Angka menunjukan sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat
bahwa kualitas sistem (X1) besarnya sistem dan kualitas informasi terhadap
Rekapitulasi hasil analisis regresi 105,703 > 3,09 nilai F tabelnya, dan nilai sig
linier berganda diatas menunjukan nilai R sebesar 0,000 < 0,05 nilai α, sehingga dapat
square sebesar 0,690 yang artinya bahwa disimpulkan bahwa variabel kualitas sistem
variabel kualitas sistem (X1), dan kualitas (X1) dan kualitas informasi (X2) secara
terhadap kepuasan pemakai (Y) sebesar terhadap kepuasan pemakai (Y) sistem
informasi milik DeLone dan McLean dan sistem informasi akademik (SIAKAD)
mengujinya pada sistem informasi eksekutif untuk dosen di IKIP Budi Utomo Malang
(executive Information System (EIS)), dari 3. Kualitas informasi adalah variabel yang
hasil empiris dibuktikan bahwa kualitas lebih dominan daripada kualitas sistem
sistem dan kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pemakai sistem
positif terhadap kepuasan pemakai EIS. informasi akademik (SIAKAD) untuk
Livary (2005) yang menggunakan model dosen di IKIP Budi Utomo Malang, dengan
kesuksesan sistem informasi DeLone dan nilai yang tidak terlalu jauh.
McLean untuk melakukan studi lapangan dari Saran
sistem informasi akuntansi di dewan kota 1. Ketepatanwaktu dari informasi, dan waktu
Oulu. Hasil penelitian ini membuktikan respon dari sistem harus lebih ditingkatkan
bahwa kualitas sistem persepsian (perceived lagi karena kedua faktor tersebut yang
system quality) merupakan prediktor yang menjadi titik lemah dari kualitas sistem dan
signifikan terhadap penggunaan dan kepuasan kualitas informasi dari sistem informasi
pemakai, Sedangkan kualitas informasi akademik (SIAKAD) untuk dosen di IKIP
persepsian (perceived information quality) Budi Utomo Malang.
berpengaruh terhadap kepuasan pemakai 2. Bagi penelitian yang akan datang: hasil
tetapi tidak berpengaruh terhadap dari penelitian ini mengungkapkan bahwa
penggunaan. kualitas sistem dan kualitas informasi
memberikan kontribusi terhadap kepuasan
KESIMPULAN DAN SARAN pemakai, peneliti yang akan datang dapat
Kesimpulan memasukkan variabel lain sebagai variabel
1. Kualitas sistem berpengaruh secara yang mempengaruhi kepuasan pemakai
individu atau parsial terhadap kepuasan dari sistem informasi.
pemakai sistem informasi akademik
(SIAKAD) untuk dosen di IKIP Budi REFERENSI
Ahituv, Niv, 1980, "A Systematic Approach
Utomo Malang.
Toward Assuring the Value of an
2. Kualitas sistem dan kualitas informasi juga Information System," MIS
Quarterly, 4,4 Desember, pp. 61-
berpengaruh secara bersama-sama atau
75.
simultan terhadap kepuasan pemakai Bailey, J. E. and S. W. Pearson, 1983,
“Development of a Tool for
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
689
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Kabupaten Lumajang memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan agrobisnis yaitu keripik
pisang, karena Lumajang adalah salah satu daerah penghasil pisang terbesar berdasarkan data dari
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Kabupaten Lumajang. Toko Tiga Putra merupakan
usaha milik keluarga, usaha ini sudah dimulai dari tahun 2010 hingga sekarang. Permasalahan yang
biasanya muncul di dalam usaha keripik pisang di Toko Tiga Putra adalah seringnya toko
mengalami kekurangan stok sehingga tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan dan bagaimana
memprediksi hasil penjualan keripik pisang dimasa mendatang berdasarkan data yang telah
direkam sebelumnya. Prediksi tersebut sangat berpengaruh pada keputusan untuk menentukan
jumlah penjualan kripik pisang yang harus dijual oleh Toko Tiga Putra dibulan yang akan datang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Double Exponential Smoothing, metode
tersebut digunakan untuk menghitung peramalan penjualan kripik pisang. Tujuan dari penelitian ini
yaitu terbangunnya sebuah Sistem Informasi Peramalan Penjualan Kripik Pisang pada Toko Tiga
Putra Menggunakan Metode Double Exponential Smoothing. Penelitian menghasilkan sebuah
aplikasi sistem informasi peramalan penjualan kripik pisang menggunakan metode Double
exponential smoothing yang dapat digunakan untuk meramalkan jumlah penjualan kripik pisang
yang dijual dimasa sekarang dan yang akan datang.
Abstract
Lumajang Regency has great potential to develop banana chips agribusiness because Lumajang is
one of the largest banana-producing regions based on data from the Technical Implementation
Unit of Lumajang District Agricultural Service Office (UPTD). Toko Tiga Putra is a family owned
business, this business has started from 2010 until now. The problem that usually arises in the
banana chips business at Toko Tiga Putra is that the store often lacks of stock, so that it can not
meet desired demand by the customers and also how to predict the sales of banana chips in the
future based on previously recorded data.Prediction is very influential on the decision to determine
the number of sales of banana chips to be sold by Toko Tiga Putra in the coming months. The
method used in this study is Double Exponential Smoothing, the method is used to calculate sales
forecasting banana chips. The purpose of this study is the establishment of an Information System
Forecasting Sales of Banana Chips at Toko Tiga Putra by using Double Exponential Smoothing
Method.This study also will produce an application information system forecasting sales of banana
chips using Double Exponential smoothing method that can be used to predict the amount of sales
of banana chips sold in the present and future.
PENDAHULUAN
200
PENJUALAN KRIPIK PISANG 2015-2016
150
Kg
100
50
0
Juni
Juni
Juli
Juli
Januari
Mei
Januari
Mei
September
September
Maret
April
Oktober
Maret
November
Desember
April
Oktober
November
Desember
data 2016
Februari
Februari
Agustus
Agustus
Dari hasil melakukan plot pada tepat digunakan adalah Double exponential
grafik 1.1, maka diketahui pola datanya Smoothing. Double Exponential Smoothing
sehingga bisa dengan tepat dalam mimilih metode ini digunakan ketika data
metode smoothing sesuai dengan pola data. menunjukkan adanya trend (Makridakis
Dalam kasus ini pola data yang terlihat tidak 1999).
teralalu stationer dan sedikit mengandung
Berdasarkan latar belakang yang
unsur trend didalamnya. Maka metode yang
telah diuraikan tersebut, maka penelitian ini
kata lain, observasi terbaru akan diberikan 𝑌𝑡 = Nilai actual pada Periode
prioritas lebih tinggi bagi peramalan daripada 𝑃 = Jumlah periode ke depan yang akan
𝑎
𝑏𝑡 = (𝐴𝑡 − 𝐴′𝑡 ) Perhitungan Manual Mencari nilai 𝑀𝐴𝐷:
𝑎−1
Rumus :
Februari : 𝑏𝑡 = 0.25*(154 – 158.8) = -1.2 ∑𝑛𝑡=1|𝐴𝑡 − 𝐹𝑡 |
MAD =
Maret : 𝑏𝑡 = 0.25*(153.2 – 157.68) = -1.12 𝑛
Februari : MAD = 130 - 160 = -30
Perhitungan Manual Mencari nilai
𝐹𝑜𝑟𝑒𝑐𝑎𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔: Maret : MAD = 150 - 148 = 2
Abstrak
Sampah suatu ancaman yang serius dalam lingkungan sekitar, masalah pokoknya adalah
pengolahan sampah yang kurang memadai mengakibatkan lingkungan sekitar mengalami
kerusakan yang serius. Untuk mencegah kerusakan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup
memfasilitasi Bank Sampah di seluruh wilayah Kabupaten Pasuruan dalam upaya mengurangi
sampah yang merusak lingkungan. Permasalahan yang sering dihadapi oleh Dinas Lingkungan
Hidup adalah bagaimana metode yang efektif dan efisien dalam menentukan bank sampah yang
baik dalam mengelola sampah. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kinerja Dinas
Lingkungan Hidup dalam menentukan anggaran dana operasional. Data yang diambil adalah 15
Bank Sampah, data tersebut dibagi menjadi 3 dataset yaitu jumlah nasabah, timbunan sampah dan
omset. Metode yang digunakan yaitu algoritma k-means clustering dengan 3 kelompok. Cluster
pertama 1 = 17; 112; 450000, cluster kedua 2 = 49; 275; 1018750 dan cluster ketiga 3 = 67; 362;
1325000. Hasilnya menunjukkan bahwa dari dua cluster, bernilai persis sama SSE (Sum of Square
Error). cluster pertama adalah 40090915055 dan cluster kedua adalah 40090915055. Hasilnya
dianalisis dan disimpulkan berdasarkan cluster yang terbentuk untuk mendukung keputusan
penerimaan dana dan peralatan pengolahan sampah di dinas lingkungan kabupaten Pasuruan.
Abstract
Rubbish is a serious problem in the environmental, the main problem is a less of adequate rubbish
processing, so the resulting in damage to the environmental seriously. To prevent damage, the
department of environmental to facilitate the rubbish bank in all of part area for Pasuruan district
to reduce the rubbish damaging the environmental. The problems often encountered by the
Department of environmental is how effective and efficient method of determining a good rubbish
bank in managing waste. The purpose of this research was to improve the performance of the
Department of the environmental in determining the Fund's operational budget. The data is taken
from 15 rubbish bank, the data is divided into 3 dataset namely the number of customers, pile of
rubbish and turnover. The method that used namely algorithm for k-means clustering with 3
groups. The first cluster 1 = 17; 112; 450000, the second cluster 2 = 49; 275; 1018750 and the
third cluster 3 = 67; 362; 1325000. The results show that from two cluster, exactly same value of
the SSE (Sum of Square Error). The first cluster is 40090915055 and the second cluster is
40090915055. The results are analyzed and concluded based on the clusters formed in order to
support the decision of funds acceptance and rubbish processing equipment in the department of
environmental Pasuruan district.
METODE PENELITIAN
Konsep sistem yang akan dibuat
dalam penelitian ini adalah untuk
menemukan pemecahan masalah yang sesuai
dalam pengelompokan data bank sampah.
Dapat dilihat pada gambar 1.1 flowchart
Algoritma K-Means Clustering, alur dari
algoritma dari metode K-Means yang
digunakan dalam pengelompokkan data bank
di Dinas Lingkugan Hidup Kabupaten Gambar 1.1 Flowchart Algoritma
Pasuruan di proses secara bertahap adalah K-Means Clustering
sebagai berikut:
Rancangan Penelitian
1. Menentukan titik K sebagai centroid awal
Data yang digunakan dalam
2. Proses menghitung ecludian distance
penelitian adalah data Bank Sampah dengan
3. Pengelompokan berdasarkan ecludian
periode 2 tahun terakhir yaitu tahun 2015-
distance terkecil
2016 dengan menggunakan algoritma K-
4. Memindahkan letak centroid ke tengah
Means clustering. Untuk mencapai tujuan
area
tersebut, penulis melakukan pengujian
5. Ada pergerakan
dengan menggunakan data tersebut. Adapun
6. Bentuk K cluster dengan menempatkan
pengelompokan data dilakukan sebagai
semua titik terdekat.
berikut :
7. Ulangi perhitungan centroid dari setiap
Sumber data dalam penelitian ini
cluster
diambil dari Dinas Lingkungan Hidup
8. Sampai centroid tidak berubah
Kabupaten Pasuruan dimana data kuantitatif
9. Hasil K-Means
yang terdiri atas data bank sampah 2 tahun
yaitu tahun 2015-2016 dengan banyak data Tabel 1.1 Data bank sampah 2 tahun
terakhir mulai tahun (2015-2016)
16 bank sampah.
No Nama Bank jn Jts omset
Pada tahap selanjutnya dilakukan Sampah
1 Langgeng Abadi 62 310 1085000
proses perubahan data, dengan tujuan agar
2 Berkah Sejahtera 46 257 957500
data dapat diolah menggunakan algoritma K- 3 Bank Samsul 50 277 1027500
Means Clustering. Data variabel yang dipilih 4 Karya Asri 51 282 1045000
pada data bank sampah yang diperoleh 5 BISS 47 265 983750
6 Panggung Jaya 51 282 1045000
adalah jumlah nasabah, jumlah timbunan
7 Dahlia 52 287 1062500
sampah dan omset 8 Berkah Sejahtera 49 275 1018750
Setelah data variabel sudah II
9 Barokah 44 250 931250
ditentukan maka langkah selanjutnya adalah
10 Tejo Wangi 45 255 948750
proses perhitungan data menggunakan (BST)
11 Tunas Ardoma 67 362 1325000
algoritma K-Means Clustering.
12 Opek 57 312 1250000
13 Glamors 17 112 450000
HASIL PENELITIAN DAN 14 Pasuruan 30 150 600000
PEMBAHASAN 15 Dadi mulyo 60 300 1050000
Langkah-langkah selanjutnya yang dilakukan
Metode K-Means memiliki beberapa
sebagai berikut:
tahapan sebelum memperoleh hasil yang di
Inisialisasi dilakukan pemilihan K data
inginkan sebagai berikut :
sebagai centroid awal, Misalnya dipilih data
1. Data assignment
ke -8, 11 dan 13.
Penentuan kembali ID cluster dari semua
titik data berdasarkan data bank sampah Tabel 1.2 Data Centroid Awal
diantaranya jumlah nasabah, jumlah Centroid Jn jts omset
1 49 275 1018750
timbunan sampah dan omset. Setiap data 2 67 362 1325000
sudah di tetapkan ke centroid terdekat 3 17 112 450000
didasarkan pada observasi bahwa dalam Berikut contoh perhitungan jarak ke setiap
memberikan set titik, representasi tunggal centroid pada data ke -1:
yang terbaik untuk set tersebut (dalam hal d(𝑥1, 𝑐1)=∑𝑟𝑖=1(𝑥1ᵢ − 𝑐1ᵢ)²=(17-62)²+(112-
meminimalkan jumlah kuadrat jarak 310)²+(450000-1085000)²= 635,000
10 45 255 948750
cluster yang diikuti oleh data tersebut.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
708
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Gambar 1.6 Input Data Centroid Gambar 1.9 Halaman Proses Iterasi
Setelah form terisi semua langkah Selesai
Proses perhitungan selesai dan akan tampil sampah di ambil dari pengelompokan
gambar 1.10 hasil iterasi algoritma K-Means data cluster 3 dari itersi yang ke 2 yaitu
maka dapat disimpulkan hasil iterasi yang bank Sampah Tunas Ardoma dengan
terbentuk terbagi menjadi 3 kelompok nilai cluster 67; 362; 1325000 dan Bank
dengan cluster pertama ada 2 bank sampah, Sampah Opek dengan nilai cluster 57;
cluster kedua 11 bank sampah dan cluster 312; 1250000.
ketiga 2 bank sampah. Adapun saran yang dapat disampaikan
untuk peningkatan dan pengembangan sistem
KESIMPULAN DAN SARAN pengklasteran bank sampah menggunakan
Berdasarkan penelitian yang telah metode K-Means di Dinas Lingkungan
dilakukan dapat disimpulkan bahwa Hidup Kabupaten Pasuruan adalah adanya
pengklasteran bank sampah menggunakan algoritma lain untuk bahan perbandingan dari
metode K-Means ini dapat disimpulkan penelitian yang sudah dilakukan.
sebagai berikut:
1. Memudahkan admin untuk melihat data REFERENSI
Asroni, Adrian R. 2015. Penerapan Metode
sesuai kelompok yang ditentukan dalam
K-Means Untuk Clustering
pemberian dana operasional yang layak Mahasiswa Berdasarkan Nilai
Akademik Dengan Weka Interface
ke setiap bank sampah.
Studi Kasus Pada Jurusan Teknik
2. Pengelompokan data ditentukan pusat Informatika UMM Magelang.
Vol.18, No. 1, hal 76-82
cluster 1 = 17;112;450000, cluster 2 =
Hermawati. 2013. Data Mining. Yogyakarta:
49;275;1018750 dan cluster 3 = CV ANDI OFFSET
Metisen B M, Sari H L. 2015. Analisis
67;362;1325000, kemudian di lakukan
Clustering Menggunakan Metode K-
perhitungan algoritma K-Means dengan Means Dalam Pengelompokkan
Penjualan Produk Pada Swalayan
data yang ditentukan. Hasilnya
Fadhila. Vol. 11 No. 2. ISSN ; 1858-
menunjukkan bahwa dari dua cluster 2680
Nasari F, Darma S.2015. Penerapan K-
bernilai SSE (Sum of Square Error)
Means Clustering Pada Data
sama yaitu cluster pertama adalah Penerimaan Mahasiswa Baru Studi
Kasus Universitas Potensi Utama.
40090915055 dan cluster kedua adalah
ISSN : 2302-3805
40090915055 Nofriansyah, Nurcahyo. 2015. Algoritma
Data Mining dan Pengujian.
3. Pengambilan keputusan dana
Yogyakarta: Deepublish
operasional dan peralatan pengolahan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
712
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Masa subur adalah sebuah masa dalam siklus menstruasi wanita dimana terdapat sel telur yang
matang yang siap dibuahi, sehingga bila wanita tersebut melakukan hubungan seksual maka
dimungkinkan terjadi kehamilan. Wanita yang sudah menikah perlu memperhatikan masa suburnya
dalam program kehamilan maupun penundaan kehamilan. Sementara itu, siklus menstruasi wanita
tidak teratur setiap bulannya. Tidak semua wanita menandai siklus menstruasinya. Alasannya
bermacam-macam, salah satunya adalah tidak mempunyai waktu untuk menuliskan pada buku
agenda ataupun direpotkan dengan penandaan pada kalender dinding. Jika wanita yang sudah
menikah dapat mengetahui masa suburnya secara cepat maka program kehamilan ataupun
penundaan kehamilan akan lebih mudah dilakukan. Melihat pentingnya perhitungan masa subur
wanita, maka perlu dibangun sebuah Aplikasi PMS (Penghitung Masa Subur) Wanita Berbasis
Android. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan wanita yang sudah menikah
dalam menghitung masa suburnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
kalender, dimana perhitungannya berdasarkan data masa subur. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Apikasi PMS yang dibangun dapat mengetahui masa subur wanita secara cepat dan
mengetahui informasi tentang kesehatan wanita.
Abstract
The fertile window is a period in a woman's menstrual cycle where an egg is ready to be fertilized,
so if a woman is having a sexual intercourse, a conception will be resulted. Married women need
to pay attention to the fertile window in both pregnancy program and delay pregnancy program.
However, women's menstrual cycle is irregular every month. Not all women mark their menstrual
cycle. The reasons are various, one of which is not having time to write it on the notebook or being
too busy marking the calendar. If married women are able to know their fertile window quickly,
pregnancy program or delay pregnancy program will be easier to do. Based on the importance of
acknowledging the fertile window, it is necessary to develop an ovulation calculator Android-based
application for women. This study was conducted with the aim to facilitate married women in
calculating their fertile window. The method used in this research is the calendar method, where
the calculation is based on the data of the fertile window. The results of this study indicate that the
ovulation calculator application which has been developed are able to determine the fertile
window quickly and provide information about women's health.
memerlukan rekomendasi atau solusi yang Masa subur untuk seorang wanita
cepat, tepat serta akurat. Kesehatan seorang sangat penting karena untuk mendukung
wanita merupakan hal yang sensitif dan terwujudnya program kehamilan atau
sangat penting untuk diperhatikan. Setiap penunda kehamilan. Jika Wanita dapat
wanita pasti mengalami masa menstruasi dan mengetahui masa suburnya secara akurat dan
masa subur. cepat maka tujuan untuk menunda kehamilan
Menstruasi atau haid adalah tanda ataupun untuk mempercepat kehamilan akan
bahwa anak perempuan sudah beranjak lebih mudah. Melihat pentingnya
dewasa. Hormon-hormon kewanitaan telah melakukan perhitungan terhadap siklus
berkembang secara alami dan menjadi menstruasi dan untuk mengetahui tentang
matang. Menstruasi pertama kali biasanya kesehatan yang harus dilakukan, sudah
muncul menjelang akhir usia pubertas. sepatutnya setiap wanita melakukan
Sedangkan masa subur merupakan sebuah perhitungan dan mengetahui informasi-
masa dalam siklus menstruasi wanita dimana informasi tentang kesehatan wanita.
terdapat sel telur yang matang yang siap
dibuahi, sehingga bila wanita tersebut KAJIAN LITERATUR
melakukan hubungan seksual maka Masa Subur
dimungkinkan terjadi kehamilan. Masa subur merupakan sebuah masa
Menstruasi merupakan hal yang dalam siklus menstruasi wanita dimana
pasti dialami oleh setiap wanita. Setiap terdapat sel telur yang matang yang siap
wanita ketika menstruasi ada yang dibuahi, sehingga bila wanita tersebut
mengalami siklus mentruasi yang teratur dan melakukan hubungan seksual maka
ada juga yang mengalami siklus menstruasi dimungkinkan terjadi kehamilan (Sitompul,
tidak teratur. Sebagian wanita sulit untuk 2015).
menghitung masa suburnya. Tidak semua Cara-cara yang dapat dilakukan untuk
wanita menandai siklus menstruasinya. mengetahui Masa Subur adalah
Alasannya bermacam-macam, sebagai salah 1. Sistem Kalender
satu contohnya seorang wanita karir yang Sebagai pedoman, hari pertama
tidak mempunyai waktu untuk menuliskan menstruasi dihitung sebagai siklus
pada buku agenda ataupun direpotkan dengan menstruasi hari ke-1. Lamanya siklus
penandaan kalender.
menstruasi dimulai dari hari ke-1 hingga mencapai puncaknya pada saat ovulasi
menstruasi berikutnya (Puspita, 2016). biasanya lendir rahim jadi agak encer dan
Ada beberapa siklus menstruasi, yaitu : bila diraba dengan jari telenjuk atau ibu jari,
a. Siklus menstruasi 28 hari. Pada siklus lalu rekatkan lendir tersebut seperti
ini, ovulasi akan terjadi pada hari ke -14, membentuk benang dengan jarak 2-3 cm, jika
dan masa subur adalah 2-3 hari sebelum lendir tersebut terputus tandanya tidak subur,
hingga sesudah ovulasi. Jadi masa subur dan apabila lendir tersebut tidak terputus
terjadi antara hari ke-11 hingga hari ke- maka anda dalam masa subur, tingkat
17 (Puspita, 2016). keberhasilan dengan cara ini hanya sekitar
b. Siklus 35 hari. Ovulasi terjadi pada hari 60% - 70% (Sitompul, 2015).
ke-21. Jika siklus menstruasi pendek 3. Menggunakan alat ovulasi (Ovulation
maka ovulasi juga semakin cepat Predictor Kit / OPK)
(Puspita, 2016). Ini adalah pilihan yang paling praktis
c. Jika siklus menstruasi anda tidak untuk mengetahui masa subur. Alat ini mirip
teratur, anda harus mempunyai catatan dengan pendeteksi kehamilan dan kita bisa
siklus selama minimal 6 bulan (6 siklus) mendapatkannya di apotek-apotek terdekat.
berturut-turut untuk mendapatkan siklus Cara menggunakan alat ini pun sama dengan
terpanjang dan siklus terpendeknya menggunakan alat pendeteksi kehamilan,
(Puspita, 2016). Untuk siklus menstruasi yaitu dengan meneteskan air seni lalu kita
tidak teratur, maka masa subur dihitung bisa melihat indikatornya. Jika terlihat ada
dengan rumus, yaitu : dua garis, itu artinya positif dan kita sedang
Siklus terpanjang – 11 hari dalam kondisi subur (Puspita, 2016).
& 4. Ukur suhu tubuh
Siklus terpendek – 18 hari Suhu tubuh normal biasanya 35,5 –
2. Perubahan sekresi lendir leher rahim 36 oC. Pada waktu ovulasi turun dulu dan
(serviks) naik kembali mencapai 27 – 28 oC dan tidak
Masa subur juga bisa diketahui lewat akan kembali ke suhu normal 35 derajat.
pemeriksaan getah lendir (mukus) mulut Kenaikan suhu tubuh terjadi apabila sudah
rahim (serviks). Ini pun dapat anda lakukan terbentuknya Progesteron yang bertugas
sendiri. Caranya, lendir dari mulut rahim menyiapkan jaringan dalam rahim untuk
diperiksa setiap hari. Hormon Estrogen menerima sel telur yang telah dibuahi.
memudahkan bagi pengguna untuk program of the Menstrual Cycle. ISSN 0010-
7824.
menunda kehamilan.
Murya, Yosef. 2014. Android Black Box.
Aplikasi PMS (Penghitung Masa Jasakom
Nugraha, Boyke Dian and Wibisono, Sonia.
Subur) Wanita Berbasis Android yang telah
2016. Adik Bayi Datang Dari Mana?.
dibangun, perlu adanya pengembangan Jakarta Selatan : Mizan Digital
Publishing.
sehingga kedepannya aplikasi ini dapat
Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat
menjadi lebih baik. Saran pengembangan Lunak Berorientasi Objek dengan
Metode USDP. CV Andi Offset.
pada Aplikasi PMS yakni dikembangkan
Puspita, Yulinda. 2016. Panduan Cepat
program untuk perencanaan kehamilan untuk Mendapatkan Buah Hati. Jogjakarta :
Stiletto Book
peneliti selanjutnya.
Rosa, A.S dan Shalahuddin. 2013. Rekayasa
Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek.
REFERENSI
Bandung:Informatika.
Arevalo, Marcos., Sinai, Irit., dan Jennings, Safaat, Nazruddin. 2012. Pemrograman
Victoria. A Fixed Formula to Define Aplikasi Mobile Smartphone dan
the Fertile Window of the Menstrual Tablet PC Berbasis Android (Edisi
Cycle as the Basis of a Simple Method Revisi). Bandung : Informatika.
of Natural Family Planning. ISSN Siswosuharjo, Suwignyo. 2008. Cara Mudah
0010-7824 Merencanakan Jenis Kelamin Anak.
Burkhart, Marianne C., Mazariegos Lidia de, Penebar Swadaya.
Salazar Sandra dan Lampreeht Sitompul, Ewa Molika. 2015. Panduan
Virginia M. Effectiveness of a Pintar Menghitung Masa Subur.
Standard-Rule Method of Calendar Jakarta : Kunci Aksara.
Rhythm Among Mayan Couples in
Guatemala. International Family
Planning Perspectives, Vol 26 (No 3),
pp 131-136.
Dubicka Anna Lupinska dan Druzdzel Marek
J. 2012. A Comparison of Popular
Fertility Awareness Methods to a
DBN Model of the Woman’s Monthly
Cycle. Sixth European Workshop on
Probabilistic Graphical Models.
Fehring, Richard J. 2005. New Low- and
High-Tech Calender Methods of
Family Planning. Journal of
Midwifery & Women’s Health (50 :
31-38).
Lampreeht Virginia M. dan Strawn Laurence
Grummer. Development of New
Formulas to Identify the Fertile Time
Abstrak
Engine pembakaran dalam merupakan engine yang sudah cukup tua dan dewasa ini telah banyak
energi alternatif yang ditemukan untuk menggeser dari peran motor bakar, Sistem pendinginan
pada engine pembakaran dalam, apabila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan sesuatu
yang berakibat fatal yaitu terjadinya over heating. Pendinginan selama ini menggunakan sirip dan
radiator, disisilain penelitian terus berkembang dalam hal perpindahan panas, yaitu dengan
menggunakan porous media, dengan bantuan simulasi komputer maka peran dari sirip dan radiator
dapat digantikan dengan porous media dengan variasi porositas 10 %, 15%,20%,25%, sehingga
akan didapatkan distribusi temperatur yang terjadi. Hasil dari penelitian dengan menggunakan
simulasi menunjukkan bahwa semakin besar nilai porositas dari porous media maka nilai distribusi
temperaturnya juga semakin besar. Semakin rendah porositas porous media maka nilai dari (h)
koefisien perpindahan panas akan meningkat..
Abstract
Internal combustion engine is an engine that is old enough and today has many alternative energy
that is found to shift from the role of engine, cooling system in internal combustion engine, if not
handled properly will cause something that is fatal is the occurrence of over heating. Cooling has
been using fin and radiator. On the other hand, research continues to develop in terms of heat
transfer, using porous media, with the help of computer simulation, the role of fin and radiator can
be replaced with porous media with porosity variation 10%, 15%, 20% , 25%, so it will get the
temperature distribution that occurs. The result of the research by using simulation shows that the
porosity value of porous media, the temperature distribution value is also bigger. The lower
porosity porosity of the media then the value of (h) the heat transfer coefficient will increase.
h =Nu
𝐾𝑒𝑓𝑓
Memodelkan engine porous media
D
pengganti sirip dengan ukuran persis
Sedangkan untuk mengetahui nilai sama dengan sirip yang dijadikan
dari Nusselt Number (Nu) untuk benda patokan penelitian, yaitu menentukan
silinder (P.Jholman:1993) menyebutkan material dan batas batas kondisi yang
perlu diberi.
Nu = 0,53 ( Gr. Pr)1/4 Meshing, yaitu proses membagi geometri
menjadi elemen elemen nantinya akan
Bilangan Rayleigh didefinisikan menghasilkan node-node yang
sebagai produk dari angka Grashof, yang digunakan dalam perhitungan komputasi
menggambarkan hubungan antara daya secara elemen hingga. Semakin kecil
apung dan viskositas, dan bilangan Prandtl, elemen yang dibentuk maka akan
yang menggambarkan hubungan antara semakin besar pula persamaan yang
viskositas dan difusivitas termal. harus di selesaikan oleh sistem
Ra = Gr. Pr komputasisehingga beban komputer
akan semakin besar akan tetapi hasil
METODE PENELITIAN yang di peroleh semakin akurat.
Penelitian ini dilakukan secara Memberikan temperatur pada ruang
numerik dengan menggunakan Software FEA silinder piston yang dibagi menjadi 10
(Finite Element Analysis), sehingga dapat bagian.
diketahui pengaruh penggunaan model poros
media pada sistem pendingin engine
pembakaran dalam. Disamping itu juga
dilakukan studi literatur mengenai
perpindahan panas konduksi dan konveksi.
Gambar 1. Desain Engine Pendingin Porous
Dalam penelitian ini dilakukan media
analisa mengenai pengaruh variasi model
poros media terhadap sistem pendinginan
engine sepeda motor. Adapun langkah-
langkah penelitian ialah sebagai berikut:
800
600
Suhu (K)
10%
Gambar 2. Porositas 0,1 400
15%
200
20%
0
25%
80 72 64 56 48 40 32 24 16 8
Jarak Silinder (mm)
2,00E+04 10%
KESIMPULAN DAN SARAN
1,00E+04 15%
Berdasar pada diskusi diatas, hasil
0,00E+00 20%
80 64 48 32 16
penting dari studi ini dapat disimpulkan,
25%
jarak silinder besarnya nilai Porositas berdampak pada
disribusi temperatur pada Porous media
Gambar 7. Nilai h pada titik terdalam sistem pendingin motor bakar, dan semakin
besar porositas maka Nilai koefisien
7,00E+07 perpindahan panas (h) akan menurun,
6,00E+07
sebaliknya semakin kecil nilai porositas
5,00E+07
4,00E+07 10% maka semakin besar nilai dari koefisien
h
Abstrak
Batik Bomba adalah kain tradisional suku Kaili yang terdapat di Kota Palu Sulawesi Tengah. Batik
Bomba merupakan salah satu dari kekayaan budaya Indonesia yang memiliki pola dan motif yang
unik. Pola-pola unik yang terdapat pada Batik Bomba memiliki makna filosofis dalam kehidupan
suku Kaili. Motif citra batik Bomba memiliki ragam yang banyak sehingga menyulitkan dalam
mengenali setiap ragam motifnya. Penelitian ini akan mengklasifikasi motif kain tradisional Batik
Bomba Kaili dengan tahapan akuisisi, praproses, ekstraksi fitur tekstur dan tahapan klasifikasi.
Fitur tekstur citra batik Bomba diperoleh dari proses ekstraksi fitur tekstur menggunakan metode
Gray Level Co-occurrence matrices (GLCM) dengan sudut 0, 45, 90 dan 135. Fitur tekstur
setiap motif batik Bomba akan diklasifikasi dengan metode Linear Support Vector Machine
(LSVM). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai akurasi klasifikasi berdasarkan fitur
tekstur pada sudut 0 sebesar 74.2%, sudut 45 sebesar 64.5%, sudut 90 sebesar 66.7% dan 135
sebesar 67.5%. Penggabungan seluruh nilai fitur citra motif Batik Bomba pada semua sudut
menghasilkan akurasi klasifikasi pada tahap pelatihan menjadi 80.65% dan pada tahap pengujian
menghasilkan akurasi sebesar 77.14%.
Abstract
Batik Bomba is a traditional textile of Kaili ethnic located in Kota Palu of Sulawesi Tengah. Batik
Bomba is one of Indonesia's cultural richness which has unique patterns and motifs. The unique
patterns found in Batik Bomba have a philosophical meaning in the life of Kaili ethnic. Bomba
batik motif image has many varieties making it difficult to recognize every motive variety. To
recognize each motive image Batik Bomba we must be known special characteristics of each
motive. This research will classify traditional batik Bomba Kaili motif with the stage of acquisition,
preprocessing, texture feature extraction and classification stages. The texture features of Bomba
batik image are obtained from feature extraction process using Gray Level Co-occurrence matrices
(GLCM) with angles 0, 45, 90 and 135. The texture features of each Bomba batik motif will be
classified using Linear Support Vector Machine (LSVM) method. The results obtained in this study
is the value of classification accuracy based on the value of texture characteristics at an angle 0
of 74.2%, angle 45 of 64.5%, angle 90 of 66.7% and 135 of 67.5%. The merger of all features of
Batik Bomba motif image in all angles resulted in the accuracy of classification at the training
phase to 80.65% and in the testing phase yielded an accuracy of 77.14%.
Machine (SVM) pertama kali diperkenalkan citra motif batik Bomba menggunakan
oleh Vapnik pada tahun 1992 sebagai kamera. Tahapan praproses meliputi proses
rangkaian harmonis konsep-konsep mengubah ukuran citra menjadi 256 x 256
unggulan dalam bidang pengenalan pola. piksel dan transformasi citra ke bentuk gray
Sebagai salah satu metode pengenalan pola, scale.
usia SVM terbilang masih relatif muda.
Walaupun demikian, evaluasi
kemampuannya dalam berbagai aplikasinya Akusisi motif citra digital
− 𝑗| = 𝑛
Matriks simetris 2. Korelasi
Korelasi adalah ukuran tingkat keabuan
Normalisasi Matriks
simetris linear dependen antar piksel pada posisi
relatif masing-masing piksel. Persamaan
Kontras (0, 45, 90, 135)
Korelasi (0, 45, 90, 135) (2) digunakan untuk memperoleh nilai
Energi (0, 45, 90, 135)
Homogenitas (0, 45, 90, tekstur Korelasi.
135)
𝐾𝑜𝑟𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖
Selesai 𝐺−1 𝐺−1 (2
{𝑖 × 𝑗} × 𝑃 (𝑖, 𝑗) − {𝜇𝑥 × 𝜇𝑦 }
Gambar 2 Ekstraksi Fitur Tekstur =∑∑ )
𝜎𝑥 × 𝜎𝑦
dengan GLCM 𝑖=0 𝑗=0
𝐻𝑜𝑚
𝐺−1 𝐺−1
1 (4)
=∑∑ 𝑃(𝑖, 𝑗)
1 + (𝑖 − 𝑗 )2
𝑖=0 𝑗=0
data set dapat dilihat pada Gambar 3 dan konfusion) yang ditunjukkan pada Tabel 1.
output yang benar diklasifikasi sesuai kelas menggunakan metode Linear Vector
target yang diinginkan. P dan N adalah total Machine (LSVM).
jumlah data keseluruhan.Untuk menghitung Pengumpulan data motif batik yang
akurasi dan error rate digunakan persamaan telah dikumpulkan dalam tahap ini terdiri
(5) dan (6). dari Motif Sero Putus (20 data), Motif Sero
𝑇𝑃 + 𝑇𝑁 Tangga (15 data), Motif Bunga Ronto (15
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = (5)
𝑃+𝑁 data), Motif Rumput Laut (20 data), Motif
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑒 = (1 − 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖) (6)
Warsala (20 Data), Motif Sero Bunga (18
data) dan Motif Sero Ketupat (20 data).
HASIL PENELITIAN DAN Total data adalah 128 citra motif Bomba.
Pengumpulan data dilakukan dengan sehingga diperoleh 93 data latih dan 35 data
diakuisisi pada jarak 50 cm s.d. 100 cm. pra proses pada citra dengan cara mengubah
Data yang diambil adalah citra Batik Bomba ukuran citra menjadi 256 x 256 piksel. Hal
dari berbagai ragam motif Batik Bomba. ini untuk memudahkan dalam proses
Data batik Bomba diperoleh dari akuisisi ekstraksi fiturnya. Hasil akuisisi citra motif
citra Batik Bomba yang dibentuk dalam data citra batik Bomba dapat dilihat pada Gambar
Citra yang telah di praproses dengan Akurasi dan Error rate klasifikasi motif
mengubah ukuran citranya dilakukan batik Bomba Kaili dengan menggunakan
transformasi citra dari citra berwarna ke fitur tekstur dengan masing-masing sudut
citra gray level. Hasil transformasi citra berbeda dapat dilihat pada Tabel 2.
batik Bomba ke bentuk citra gray scale Tabel 2 Hasil klasifkasi motif citra batik
Bomba dengan fitur Tekstur
ditunjukkan pada Gambar 6.
Proses klasifikasi diawali dengan Fitur Akurasi Error
Tekstur (%) Rate(%)
tahap pelatihan pada data latih motif Sudut 0 74.2 25.8
berdasarkan fitur tekstur pada sudut 0, 45, Sudut 45 64.5 35.5
Sudut 90 66.7 33.3
90 dan 135. Hasil pelatihan pada motif Sudut 135 67.7 32.3
berdasarkan fitur tekstur dengan masing-
masing sudut 0, 45, 90 dan 135 lalu diuji Untuk meningkatkan akurasi dan
menggunakan data uji yang telah disiapkan. menurunkan error rate pada klasifikasi
motif citra batik Bomba, kami melakukan
penggabungan fitur tekstur motif batik
Bomba. Tahap pelatihan pada proses
Motif sero Motif Motif Motif
putus Sero Bunga Rumput klasifikasi dengan gabungan fitur tekstur
Tangga Ronto Laut
menghasilkan tingkat akurasi sebesar 80.65
% dan error rate sebesar 19.35%. Hasil
pelatihan klasifikasi dengan penggabungan
Motif Motif Motif
Warsala Sero Sero fitur dapat dilihat melalui matriks confusion
Bunga Ketupat
Gambar 6 Hasil transformasi citra motif pada Tabel 3.
Bomba ke bentuk citra gray level Tabel 3 Hasil pelatihan klasifikasi motif
citra batik Bomba dengan Gabungan
fitur Tekstur
Hasil uji klasifikasi untuk masing-
masing fitur tekstur dengan berbagai sudut
fitur tekstur menunjukkan akurasi tertinggi
adalah fitur tekstur pada sudut 0 sebesar
74.2% dan error rate sebesar 25.8%. Nilai
akurasi terendah pada sudut 45 dengan nilai
akurasi sebesar 64.5% dan error rate 35.5%.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
736
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Eka Mistiko Rini 1), Muh Fuad Al Haris 2), Moh. Bakhtiar Kusumahadi3)
1) 2)
Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Negeri Banyuwangi
Email: ekamrini@poliwangi.ac.id, fharis@poliwangi.ac.id, kusumahadi.tiar@gmail.com
Abstrak
Teknologi dan kegiatan mendidik sangat berkaitan erat dalam keberhasilan penerapan belajar.
Dengan kemajuan teknologi, kegiatan mendidik dapat dikemas dalam bentuk yang lebih menarik,
atraktif, menyenangkan, dan tidak membosankan. Saat ini, Proses pengajaran pada SDLB PGRI
Singojuruh masih dilakukan dengan media papan tulis, alat tulis dan alat peraga sederhana sebagai
media pendukung. Media tersebut kurang dapat meningkatkan daya tangkap peserta didik
tunagrahita terhadap materi yang diberikan. Pada penelitian ini, dibuat website sebagai media
pembelajaran interaktif bagi peserta didik tunagrahita kelas 1 semester 1 di SDLB PGRI
Singojuruh, Banyuwangi.
Materi yang digunakan pada media pembelajaran telah ditetapkan pemerintah dan dikemas menjadi
media pembelajaran interaktif menjadi lebih menarik daripada dengan metode konvensional.
Materi yang dimuat dalam media mengandung efek suara dan efek gerak untuk menjelaskan
pilihan sehingga lebih menarik perhatian dan meningkatkan daya tangkap peserta didik. Dengan
demikian dapat membantu ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) khususnya anak dengan
Tunagrahita lebih memahami materi yang diberikan oleh guru. Media pembelajaran ini
dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman web HTML 5 dan CSS3. HTML 5 dan
CSS3 merupakan salah satu bahasa pemrograman web yang mendukung teknologi multimedia.
Dengan adanya media pembelajaran interaktif ini diharapkan peserta didik berkebutuhan khusus
lebih mampu menerima materi yang telah ditetapkan dalam kompetensi dasar yang ada.
Kata kunci : media pembelajaran interaktif, HTML5, CSS3, tunagrahita, web.
Abstract
Technology and educational activities are closely related in the successful learning application.
With the improvement of technology, educational activities can be packaged in a form that is more
interesting, attractive, fun, and not weary. This can increase the ability of students to capture the
teaching material that has been delivered. Currently, the learning process on SDLB PGRI
Singojuruh is still done conventionally. The media is less able to improve the capability of
tunagrahita learners toward the given material. In this research, develop the website as an
interactive learning media for tunagrahita students grade 1 semester 1 in SDLB PGRI Singojuruh,
Banyuwangi.
The material that used has been established by the government and packaged into interactive
learning media becomes more interesting than conventional methods. The material in the media
contains sound effects and motion effects to explain the options so as to attract more attention and
increase the capture of learners. Thus can help children with Tunagrahita more understanding of
the learning given by the teacher. Learning media is developed by using HTML 5 web
programming language and CSS3. HTML 5 and CSS3 is one of the web programming languages
that support multimedia technology. With the existence of interactive learning media is expected to
learners with special needs more able to receive material that has been established in the existing
basic competence.
Keyword : interactive learning media, HTML5, CSS3, tunagrahita, web
keturunan atau penyakit; dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sangat
disembuhkan. terbatas
Dikemukakan bahwa karakteristik
Klasifikasi menurut AAMD, sebagai berikut: anak tunagrahita sebagai berikut:
a) Tunagrahita Ringan ( Mampu Didik ) 1. Karakteristik Anak Tunagrahita Ringan (
Tingkat kecerdasannya IQ mereka Mampu Didik )
berkisar 50-70 mempunyai kemampuan a. Lancar dalam berbicara tetapi
untuk berkembang dalam bidang pelajaran perbendaharaan kata-kata kurang.
akademik, penyesuaian social dan b. Sulit berpikir abstrak.
kemampuan bekerja, mampu menyesuaikan c. Pada usia 16 tahun anak mencapai
lingkungan yang lebih luas, dapat mandiri kecerdasan setara dengan anak
dalam masyarakat, mampu melakukan normal 12 tahun.
pekerjaan semi terampil dan pekerjaan d. Masih dapat mengikuti pekerjaan
sederhana. baik di sekolah maupun di sekolah
umum.
b) Tunagrahita Sedang ( Mampu Latih )
2. Karakteristik Anak Tunagrahita Sedang (
Tingkat kecerdasan IQ berkisar 30-50
Mampu Latih )
dapat belajar keterampilan sekolah untuk
a. Mereka hampir tidak bisa
tujuan fungsional, mampu melakukan
mempelajari pelajaran akademik
keterampilan mengurus dirinya sendiri ( self-
namun dapat dilatih untuk
help ), mampu mengadakan adaptasi social di
melaksanakan pekerjaan rutin atau
lingkungan terdekat, mampu mengerjakan
sehari-hari.
pekerjaan rutin yang perlu pengawasan.
b. Mereka menampakkan
c) Tunagrahita Berat dan Sangat Berat ( kecacatannya, terlihat jelas seperti
Mampu Rawat ) tipe down syndrome dan brain
Tingkat kecerdasan IQ mereka kurang damage, koordinasi motorik lemah
dari 30 hampir tidak memiliki kemampuan sekali dan penampilannya nampak
untuk dilatih mengurus diri sendiri. Ada yang sebagai anak terbelakang.
masih mampu dilatih mengurus diri sendiri, c. Pada umur dewasa mereka baru
berkomunikasi secara sederhana dan dapat mencapai kecerdasan setaraf anak
normal umur 7 atau 8 tahun.
Fitur pada kompetensi dasar bilangan yang gambar 4 berikut. Masing-masing angka
disediakan diantaranya adalah akan ditampilkan lebih besar jika pengguna
Gambar 6. Isi Materi Menghitung Benda 1 angka yang diinginkan. Terdapat 2 pilihan
Sampai 10. gambar apel sejumlah angka dan jumlah
gambar apel yang tidak sesuai angka yang
dipilih. Tugas dari peserta didik adalah
memilih gambar apel yang mana yang sesuai
dengan angka yang ditampilkan. Untuk
memilih gambar yang sesuai, pengguna dapat
Gambar 7. detail materi menghitung benda.
yang diseret sesuai maka gambar akan Pengguna dapat memilih tombol
menempati kotak jawaban seperti gambar pagi dan malam untuk melihat dan
ditampilkan pada gambar 9 dan gambar 10. mendengarkan ciri-ciri keadaan pagi dan
malam. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
cara menekan salah satu tombol pilihan.
Untuk menjalankan animasi pengguna dapat
menekan tombol gambar movie. Untuk
mengakhiri pengguna dapat menekan gambar
tombol close.
Gambar 9 Pilihan Materi Kompetensi Dasar b. Materi Kompetensi Dasar Menentukan
Menyelesaikan Masalah Benda. Lama Kejadian Berlangsung
Pada materi kompetensi dasar
menentukan lama Kejadian Berlangsung
terdapat tombol gambar mengenai hal-hal
yang biasa dilakukan pada kehidupan sehari-
hari, seperti belajar di pagi hari, bermain di
sore hari, dan tidur di malam hari. Pengguna
Gambar 10 Drag and Drop Event Angka. dapat melihat animasi dari kejadian
C. Kompetensi Dasar Geometri dan berlangsung dengan menekan salah satu
Pengukuran gambar tombol yang telah disediakan. Untuk
a. Menentukan Waktu menjalankan animasi pengguna dapat
Di dalam materi kompetensi dasar menekan tombol gambar movie. Pada saat
menentukan waktu (pagi dan malam) ditampilkan, terdapat efek suara yang
terdapat gambar tombol dengan efek suara
1,2,3)
Teknik Informatika, Politeknik Negeri Banyuwangi
Email: 1)dianniyusuf@poliwangi.ac.id, 2)alfin.hidayat@poliwangi.ac.id, 3)subono@poliwangi.ac.id,
Abstrak
Indonesia merupakan Negara Agraris yang kaya akan hasil bumi, salah satunya adalah pertanian.
Buah naga awalnya dikenal sebagai tanaman hias dan termasuk kelompok tanaman kaktus.
Budidaya tanaman buah naga relatif mudah dan jarang terjangkit hama dan penyakit. Namun
seiring dengan meluasnya budidaya tanaman buah naga dapat memicu berkembangnya hama dan
penyakit yang menyerang. Dibutuhkan tenaga seorang pakar pertanian untuk membantu petani
dalam mendiagnosa dan mengatasi hama penyakit tanaman buah naga. Permasalahan seperti
waktu, biaya dan minimnya tenaga pakar pertanian menjadikan petani jarang melakukan konsultasi
kepada pakar, sehingga petani tidak mendapatkan solusi yang tepat dalam menangani hama dan
penyakit yang menyerang. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem pakar
diagnosa hama dan penyakit tanaman buah naga berbasis web dengan meniru cara kerja seorang
pakar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode forward chaining untuk
melakukan penalaran dari suatu masalah dan mengolah basis pengetahuan menjadi kesimpulan-
kesimpulan atau solusi. Alur sistem adalah mengolah data gejala yang dimasukkan pengguna dan
diproses oleh sistem, sehingga hasil luaran adalah jenis hama/penyakit tanaman buah naga serta
solusi penanganan. Penelitian ini membantu para petani budidaya buah naga dalam mengatasi
permasalahan hama dan penyakit buah naga. Hasil penelitian adalah informasi yang dapat
membantu petani dalam mengatasi hama dan penyakit pada tanaman buah naga berdasarkan gejala-
gejala yang dialami dan memberikan solusi, penanganan dan pencegahan dari setiap penyakit.
Kata kunci : sistem pakar, diagnosa, hama, tanaman buah naga
Abstract
Indonesia is an agricultural country rich in agricultural products. Dragon fruit was originally
known as an ornamental plant, and included a group of cactus plants. Dragon fruit cultivation is
relatively easy and rarely affected by pests and diseases.However, the cultivation of dragon fruit
plants can be attacked by pests and diseases. It takes an agricultural expert to help farmers in
diagnosing and overcoming pests of dragon fruit plants. Time, cost and lack of expert agriculture
experts is an problem that makes farmers do not consult the experts,so farmers do not get the right
solution to pest and disease attack. This research aims to produce an expert system for the
diagnosis of pests and diseases of dragon fruit plants based on the web by imitating the workings of
an experts. The method used in this research is forward chaining to make the reasoning of a
problem an process the knowledge base into conclusions or solutions. The system flow is
processing the symptom data entered by user, then will be processed by system, so that system
output is kind of pest/disease and handling solutions of dragon fruit plants. The research helps
dragon fruit farmers to overcome the problems of pests and diseases of dragon fruit. The results of
the research are information that can help the farmers in overcoming pests and diseases in dragon
fruit plants based on the symptoms experienced and provide solutions, handling and prevention of
any disease.
Keyword : expert system, diagnosis, pest, dragon fruit plants.
kurangnya sumber daya pakar juga menjadi yang dimiliki oleh seorang pakar (Kusrini,
salah satu permasalahan yang harus 2006). Sistem pakar terdiri dari dua faktor
diperhatikan pula, karena akan terbentur utama, yaitu fasilitas antarmuka pengguna
dengan waktu, tempat dan biaya. (user interface) dan interaksi antara
Diperlukan sebuah media yang dapat pengguna dengan komputer. Terdapat dua
menyediakan informasi mengenai tanaman tujuan utama pengembangan sebuah sistem
buah naga yang dapat diakses dimanapun dan pakar, yaitu untuk menggantikan kerja
kapanpun. Selain itu, diperlukan pula sistem seorang pakar atau membantu kerja seorang
berbasis web yang dapat membantu kinerja pakar (Kusrini, 2006).
pakar untuk membantu petani dalam Pengembangan sistem pakar
mengetahui informasi mengenai penyakit melibatkan tiga unsur manusia didalamnya,
yang menyerang berdasarkan gejala-gejala sebagai berikut:
yang dialami tanaman buah naga. Setelah 1. Pakar : Seseorang yang mempunyai
suatu penyakit dapat dideteksi maka solusi pengetahuan khusus, pendapat, keahlian,
yang diberikan dapat membantu petani dalam metode, serta kemampuan dalam
menangani hama dan penyakit yang memberikan solusi untuk memecahkan
menyerang tanaman buah naga. suatu permasalahan.
2. Pengembang sistem : Pihak yang
KAJIAN LITERATUR membuat sistem pakar. Pengembang
Sistem Pakar sistem bertugas untuk menyerap,
Sistem Pakar adalah salah satu cabang mendapatkan pengetahuan, dan
keilmuan kecerdasan buatan. Kecerdasan kemampuan yang dimiliki pakar lalu
buatan adalah cabang ilmu komputer yang mengimplementasikan kedalam sebuah
bertujuan membuat komputer dapat berpikir perangkat lunak. Data yang dimasukkan
dan bernalar seperti manusia. Sistem pakar harus benar-benar valid dan didapatkan
mempelajari cara berpikir dan bernalar dari dari sumber yang benar-benar ahli di
seorang pakar dalam menyelesaikan sebuah bidangnya.
permasalahan, membuat keputusan, maupun 3. Pengguna (user) : Pihak yang
mengambil kesimpulan berdasarkan sejumlah menggunakan sistem pakar. Tujuan sistem
fakta yang ada. Basis pengetahuan dari pakar untuk mempermudah dan
sistem pakar diperoleh dari pengetahuan
bekerja secara otomatis (Sutarman, 2007). melakukan diagnosa hama dan penyakit pada
Kelebihan PHP adalah sebagai berikut : tanaman buah naga berdasarkan gejala-gejala
1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi. yang dialami tanaman.
2. Waktu eksekusi yang lebih cepat
3. Akses ke sistem basisdata yang lebih Tahapan Penelitian
fleksibel. Terdapat beberapa tahapan yang
dilakukan dalam penelitian ini yang diadopsi
Basisdata MySQL dari tahapan Siklus Hidup Pengembangan
MySQL adalah sebuah perangkat Sistem (SDLC). Tahapan penelitian yang
lunak sistem manajemen basisdata SQL dilakukan adalah sebagai berikut :
(Pakereng, 2008). 1. Identifikasi permasalahan
MySQL memiliki beberapa kelebihan, yaitu: Identifikasi permasalahan dilakukan
1. Dapat berjalan stabil di berbagai Sistem dengan melakukan studi lapangan di
Operasi. daerah yang membudidayakan tanaman
2. MySQL bersifat open source, dibawah buah naga. Adanya permasalahan di
lisensi GPL dan dapat digunakan secara lapangan akan dirumuskan dan mencari
gratis. solusi yang sesuai sehingga hasil luaran
3. MySQL dapat digunakan oleh beberapa penelitian telah sesuai dengan kebutuhan
pengguna dalam waktu yang bersamaan di lapangan.
tanpa menimbulkan masalah atau 2. Pengumpulan data dan literatur
konflik. Pengumpulan data dilakukan dengan
4. MySQL memiliki antar muka terhadap observasi langsung ke lapangan dan
berbagai aplikasi dan bahasa melakukan studi literatur yang sesuai
pemrograman dengan menggunakan dengan penelitian terkait. Data yang
fungsi API (Application Programming diperlukan antara lain adalah data gejala,
Interface). data penyakit tanaman buah naga, data
hama tanaman buah naga. Data-data hasil
METODE PENELITIAN observasi akan digunakan untuk simulasi
Hasil luaran penelitian adalah sebuah dan uji coba terhadap sistem yang telah
perangkat lunak berbasis web yang dibangun.
membantu kinerja pakar dan petani dalam
-<<include>> -<<include>>
*
yang menyerang tanaman buah naga
* -End1
Tabel 2. Data gejala tanaman buah naga Tabel 4. Aturan gejala dengan penyakit
N : Total banyaknya gejala per penyakit Bakteri berdasarkan pada gejala yang
n(A) : Banyaknya hasil mendapatkan A muncul.
Rumus probabilitas klasik digunakan Perhitungan dapat disederhanakan
untuk mendapatkan nilai prosentase jenis dengan rumus sebagai berikut :
hama dan penyakit yang didapat dari Prosentase Penyakit:
perhitungan probabilitas tiap gejala. Contoh Jumlah gejala 1 penyakit pada tabel gejala
x100%
perhitungan sebagai berikut : Jumlah total gejala 1 penyakit pada tabel aturan
4
Penyakit Busuk Bakteri mempunyai 5 x100%
5
kemungkinan gejala yang tampak. Angka 80%
yang muncul adalah 1 sampai dengan 5.
Berdasarkan probabilitas klasik, maka Hasil Luaran Penelitian
diasumsikan bahwa ada 5 kemungkinan hasil Hasil luaran penelitian adalah sebuah
kejadian dengan nilai probabilitas yang sama sistem pakar untuk mendiagnosa hama dan
untuk tiap gejala. penyakit pada tanaman buah naga. Gambar 6
n( A) 1 memperlihatkan halaman utama sistem
P( A) 0,2
n 5 berbasis web.
Untuk mendapatkan prosentase pada
tiap gejala, maka nilai probabilitas tersebut
dikalikan 100%, sehingga hasilnya adalah:
0,2 x100% 20%
Nilai 20% menunjukkan prosentase Gambar 6. Halaman utama sistem
pakar
probabilitas tiap gejala. Jika dalam proses
identifikasi muncul 4 gejala dari total 5 Pengguna dapat melakukan diagnosa
gejala pada penyakit busuk bakteri, maka dengan memberikan tanda “√” pada gejala-
prosentase probabilitas tiap gejala tersebut gejala yang sesuai dengan yang dialami.
dikalikan dengan jumlah gejala yang muncul, Setelah gejala yang sesuai dipilih maka
REFERENSI
Arhami, Muhammad, (2005), Konsep Dasar
Sistem Pakar, Andi Yogyakarta,
Gambar 7. Diagnosa hama dan Yogyakarta.
penyakit Idawati, N, (2012), Budidaya Buah Naga
Hitam, Pustaka Baru, Yogyakarta.
Sistem akan menampilkan data
Irfansyah,T, (2014), Prospek Pengembangan
penyakit dan prosentase yang dihasilkan oleh Hortikultura di Indonesia, Makassar
sistem, seperti pada Gambar 8. Data penyakit Kusrini, (2006), Sistem Pakar Teori dan
Aplikasinya, Andi Yogyakarta,
yang terdeteksi akan menampilkan solusi dan
Yogyakarta.
penanganan yang seharusnya segera Pakereng, M.A. Ineke, (2008), Sistem Basis
dilakukan oleh petani. Data, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sutarman, (2007), Membangun Aplikasi Web
dengan PHP dan MySQL ed.2,
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Winarsih, S, (2007), Mengenal dan
Membudidayakan Buah Naga, CV
Aneka Ilmu, Semarang
1,2,3,4)
Teknik Informatika, Politeknik Negeri Banyuwangi
Email: 1)wayan.suardinata@poliwangi.ac.id
Abstrak
Kantor Koordinator dan Eksploitasi Air Irigasi Cluring adalah kantor pemerintah Kabupaten
Banyuwangi yang menangani operasional dan pemeliharaan saluran irigasi daerah Cluring.
Wilayah operasional irigasinya mencapai 5.945 ha yang terbagi menjadi 6 wilayah kejuruan yaitu
Kejuruan Cluring, Benculuk, Sraten, Kradenan, Plampangrejo dan Tambakrejo. Pengelolaan data
di kantor ini masih menggunakan cara konvensional dengan pencatatan manual dan pengolahan
menggunakan spread sheet. Cara tersebut kurang dapat menyajikan data yang akurat, informatif,
dan terjamin keamanan datanya. Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah sistem informasi
irigasi berbasis web yang dapat mempermudah pengelolaan data dan penyampaian informasi data
irigasi. Masukan sistem diperoleh dari hasil pencatatan petugas lapangan yang mencakup debit
saluran, luas lahan, dan realisasi tanaman. Sistem mengolah data masukan untuk mendapatkan
informasi debit rata-rata, LPR (luas palawija relatif), FPR (faktor palawija relatif), efisiensi dan
suplai air tiap saluran. Dengan sistem informasi irigasi maka data irigasi Cluring dapat dievaluasi
dengan mudah, karena sistem informasi ini bersifat dinamis dan informasi data irigasi ditunjukkan
dengan grafik.
Abstract
The coordination and exploitation office of irrigation water in Cluring is the Banyuwangi District
government office that handles the operation and maintenance of the Cluring irrigation channel.
The operational area of irrigation reaches 5,945 ha, which is divided into 6 areas: Cluring,
Benculuk, Sraten, Kradenan, Plampangrejo and Tambakrejo. Data management in this office still
uses conventional means with manual recording and processing using spread sheets. Such a way is
less able to present data that is accurate, informative, and guaranteed data security. This study
developed a web-based irrigation information system that can facilitate data management and
delivery of irrigation data information. The input of the system is obtained from the field officer's
record which includes the channel discharge, the area of land, and the realization of the plant. The
system processes input data to obtain average discharge information, relative secondary plants
area, relative secondary plants factor, efficiency and water supply per channel. With irrigation
information system, Cluring irrigation data can be evaluated easily, because this information
system is dynamic and irrigation data information is shown by graph.
Seksi Cluring. Operasional dan Pemeliharaan terjamin keamanannya, dan mudah dalam
Daerah irigasi sektor Cluring merupakan pengoperasiannya yaitu melaui rekayasa
tanggung jawab utama dari Kantor perangkat lunak.
Koordinator Exploitasi Air Irigasi Cluring Berdasarkan pemaparan diatas maka
ini. Wilayah operasional irigasinya mencapai sebuah basis data sebagai media
5.945 ha yang kemudian dibagi menjadi 6 penyimpanan dan pengelolaan data air irigasi
wilayah kejuruan yaitu Kejuruan Cluring, sangat diperlukan. Dimana selanjutnya basis
Benculuk, Sraten, Kradenan, Plampangrejo data tersebut akan diintegrasikan dengan
dan Tambakrejo. Setiap wilayah kejuruan rancang bangun sistem informasi berbasis
dikepalai oleh seorang juru pengairan. web. Sistem informasi ini bersifat web
Dalam rangka melaksanakan tugas dinamis dan informasi data irigasi
irigasi (pembagian air), pihak atau petugas disampaikan dalam bentuk grafik sehingga
operasional membutuhkan data pendukung pengguna lebih mudah dalam mengelola dan
untuk menghitung nilai LPR, FPR, suplai dan mengevaluasi data irigasi tersebut.
efisiensi air. Data pendukung yang
dibutuhkan adalah debit air, luas lahan bibit, KAJIAN LITERATUR
garap, tanam, dan bero (lahan habis Bagian ini berisi kajian/telaah
panen/tidak ditanami). Untuk mendapat literatur yang dijadikan sebagai penunjang
semua data tersebut, setiap juru pengairan konsep penelitian.
melakukan peninjauan langsung ke wilayah Pengertian Irigasi
irigasi (kejuruan) yang menjadi tanggung Irigasi berasal dari istilah irrigatie
jawabnya. dalam bahasa Belanda atau irrigation dalam
Pengelolaan data air irigasi pada bahasa Inggris. Irigasi dapat diartikan
Kantor Koordinator Eksploitasi Air Irigasi sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk
Cluring ini kurang efektif karena pemrosesan mendatangkan air dari sumbernya guna
datanya yang masih menggunkan cara keperluan pertanian, mengalirkan dan
konvensional dan belum didukung oleh suatu membagikan air secara teratur dan setelah
basis data yang berfungsi mengintegrasikan digunakan dapat pula dibuang kembali
data-datanya. Sedangkan pada era (Abdullah, 2014). Tujuan irigasi yaitu untuk
komputerisasi ini manusia dituntut untuk bisa mencukupi kebutuhan air di musim hujan
menyajikan data yang akurat, efektif, bagi keperluan pertanian seperti membasahi
tanah, mengatur suhu tanah, menghindarkan Debit adalah suatu koofisien yang
gangguan hama dalam tanah. Tanaman yang menyatakan banyaknya air yang mengalir
diberi air irigasi dibagi menjadi tiga dari suatu sumber persatu-satuan waktu.
golongan yaitu padi, tebu, dan palawija Dalam pengukuran debit air yang secara
(Sidra, 2012). tidak langsung, yang sangat perlu
Metode pemberian Irigasi diperhatikan adalah kecepatan aliran dan luas
Huda dkk (2012) menyebutkan bahwa penampang aliran. Sedangkan untuk
pemberian air irigasi ke petak sawah dapat pengukuran debit air secara langsung dapat
dilakukan dengan 5 cara yaitu: menggunakan bangunan ukur debit sungai.
1. Penggenangan (flooding). Salah satu bangunan ukur debit sungai yang
2. Menggunakan alur besar atau kecil. paling banyak digunakan adalah bangunan
3. Menggunakan air bawah permukaan tanah ukur Med Drempel. Bangunan ukur Med
melalui sub irigasi. Drempel merupakan bangunan ukur ambang
4. Penyiraman (sprinkling). lebar yang dianjurkan karena kuat dan mudah
5. Menggunakan sistem cucuran (trickle). dibuat. Persamaan ukur Drempel (Putra,
Umumnya untuk tanaman padi 2011) adalah sebagai berikut:
pemberian airnya baik penggenangan 3
Q = 1,71 x b x h ⁄2 (1)
maupun alur dilakukan dengan cara Keterangan:
Q = debit (liter/detik)
mengalirkan terus menerus atau berselang. b = lebar ambang (meter)
Ketika musim penghujan maka suplai air h = tinggi muka air (cm)
Selain menggunakan persamaan (1),
dapat memenuhi setiap kebutuhan air di area
pengukuran debit air secara langsung dapat
persawahan sehingga sistem genangan terus
dilakukan dengan cara melihat tinggi muka
menerus akan dipakai. Sedangkan ketika
air dan lebar ambang bangunan dan mencari
musim kemarau, pembagian air dilakukan
nilainya pada tabel Med Drempel dan pintu
secara bergilir dengan debit air dan luas area
Romijn.
yang sudah ditetapkan terlebih dahulu
b) Perhitungan LPR (Luas Palawija
sehingga diperoleh hasil yang optimal.
Relatif)
Kebutuhan Air Irigasi
Pada dasarnya nilai LPR adalah
Kebutuhan akan air irigasi
perbandingan kebutuhan air antara jenis
dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni :
tanaman satu dengan jenis tanaman lainnya.
a) Debit
Tanaman pembanding yang digunakan yaitu
palawija yang mempunyai nilai 1 (satu). irigasi dengan menggunakan suatu faktor
Semua kebutuhan tanaman yang akan dicari, pemberian air yang didasarkan pada
terlebih dahulu dikonversikan dengan kebutuhan air untuk tanaman palawija,
kebutuhan air palawija sehngga didapatkan mengingat kebutuhan air bagi tanaman
satu angka sebagai faktor konversi untuk palawija paling sedikit jika dibandingkan
setiap jenis tanaman. dengan tanaman lain. Di dalam penentuan
Menurut Kesuma dkk (2012), besarnya FPR ini belum termasuk kehilangan
persamaan LPR jenis tanaman adalah sebagai air di saluran tersier dan kuarter serta
berikut ini: hilangnya air di lapangan karena kemiringan
LPRi = Ai x Ci (2) medan (Huda, dkk. 2012)
Keterangan : Persamaan untuk metode FPR dapat
LPRi = Luas Palawija Relatif tanaman i dilihat pada persamaan (3) yaitu:
(ha.pol)
Q
Ai = Luas Tanaman i (ha) FPR = (3)
LPR
Perhitungan kebutuhan air irigasi Yaitu data yang diperoleh dari kantor
dengan metode FPR (Faktor Palawija Relatif) koordinator dan eksploitasi air irigasi
b) Suplai Air
Suplai air adalah perbandingan antara
jumlah ketersediaan air dengan kebutuhan air
yang digunakan. Air yang berasal dari
d) Lahan Tanaman
Pada halaman informasi lahan
tanaman ini berisi tentang informasi lahan
untuk setiap jenis tanaman. Informasi
Gambar 6. Informasi Suplai Air Tahunan
tersebut ditunjukkan dengan grafik seperti
Gambar 6 adalah grafik dari suplai air
pada Gambar 8.
pada tahun 2015. Berdasarkan grafik pada
Gambar 6 dapat dilihat bahwa debit air dari
saluran sekunder cenderung kehilangan debit
air. Kehilangan debit air terbesar terjadi pada
tanggal 11-20 Januari 2015 yaitu senilai 24
liter/detik.
c) Efisiensi Air
Efisiensi adalah prosentase
penggunaan debit air. Semakin besar Gambar 8. Informasi Lahan Tanaman
prosentase efisiensi air berarti hal ini
menunjukkan bahwa pembagian air dari
saluran sekunder ke saluran tersier semakin
maksimal. Efisiensi air di dapat dari
penghitungan debit tersier dibagi dengan
debit sekunder dikalikan dengan 100%. Pada
index administrator dapat mengelola dan Information System untuk setiap wilayah
REFERENSI
Abstrak
Indonesia mempunyai beragam budaya dan juga bahasa, untuk bahasanya sendiri terdiri dari
Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah. Bahasa Indonesia adalah
bahasa resmi Republik Indonesia dan Bahasa Daerah adalah bahasa yang berbeda dari bahasa
resmi suatu negara dan dipergunakan oleh sebagian warga dari negara tersebut seperti Bahasa
Aceh, Bahasa Banjar, Bahasa Bali, Bahasa Sunda, Bahasa Batak, Bahasa Madura, Bahasa Dayak
dan Bahasa Jawa. Untuk saat ini Aksara Jawa menjadi salah satu mata pelajaran muatan lokal di
SD termasuk di Sekolah Dasar Negeri Belimbing 4 Malang Provinsi Jawa Timur. Namun banyak
siswa yang belum mengetahui tulisan Aksara Jawa ataupun asal usulnya, itu di sebabkan beberapa
faktor salah satunya adalah pembelajaran Aksara Jawa yang selama ini diberi alokasi waktu 1-2
jam per minggu. Alokasi ini sangat kurang, mengingat banyaknya kompetensi membaca dan
menulis Jawa yang harus dikuasai oleh para siswa. Berdasarkan permasalahan yang ada maka perlu
dikembangkan metode seperti media pengenalan Aksara Jawa dalam bentuk game yang membantu
pemahaman Aksara Jawa, sekaligus sebagai media dalam penyampaian informasi budaya tentang
sejarah Aksara Jawa serta menambah minat siswa dalam belajar Aksara Jawa. Terciptannya
aplikasi game pengenalan Aksara Jawa “Hanacaraka” berbasis android sebagai upaya melestarikan
Bahasa Jawa.
Kata kunci : aksara jawa , android, game, media pengenalan.
Abstract
Indonesia has varieties of cultures as well as languages, and for its own languages differs into the
National Language of Indonesia and Regional Language. Bahasa Indonesia is the official
language of the Republic of Indonesia and the Regional Language is a language different from the
official language in many regions across Indonesia and is used by some citizens of the regions such
as Aceh Language, Banjar Language, Balinese Language, Sundanese, Batak Language, Madurese
Language, Dayak, Javanese and many more. As for now, Javanese Language script became one of
the local content subjects in elementary school which regions using Javanese Language as local
language, including at Belimbing State Junior High School 4 Malang in East Java Province.
However, many students who do not know the writing of Javanese Language script or its origin,
which is caused by some of the factors, and one of them is learning Java script which during this
time allocated only 1-2 hours per week. This allocation is lacking, given the many competences of
reading and writing Java that must be mastered by the students. Based on existing problems it is
necessary to develop methods such as media introduction of Javanese Language script in the form
of games that will help understanding the Javanese Language script, as well as a medium in
delivering cultural information about the history of Javanese Language script and also increasing
student interest in learning Javanese Language script. The creation of the game introduction game
"Java-based" Hanacaraka "android as an effort to preserve the Java language.
Keywords: android, game, introduction media, javanese script.
Aksara Jawa
Aksara Jawa merupakan aksara
tradisional nusantara yang digunakan untuk
Gambar 1. Aksara Carakan
menulis bahasa Jawa. Aksara Jawa termasuk
(Endang Dwi Lestari, 2009, 152)
aksara jenis abugida yang ditulis dari kiri ke
kanan. Aksara Jawa merupakan
Aksara pasangan
perkembangan modern aksara Kawi, salah
Aksara pasangan merupakan bentuk
satu turunan aksara Brahmi yang
atau cara lain dalam menuliskan aksara
berkembang di Jawa (Djati Prihantono,
carakan yang memiliki jumlah dua puluh
2011:11). Bentuk aksara Jawa seperti saat ini
aksara. Fungsinya digunakan untuk
berkembang mulai abad ke-17. Awalnya
menghubungkan suku kata yang diakhiri
aksara Jawa dikenal sebagai Carakan atau
konsonan dengan suku kata berikutnya.
Hanacaraka yang memiliki dua puluh aksara.
Penulisan pasangan ada yang ditulis di
Aksara Jawa terdapat beberapa bentuk
belakang aksara yang diberikan pasangan dan
(Endang Dwi Lestari, 2009:152), yaitu
ada yang di bawah aksara yang diberikan
sebagai berikut:
pasangan dapat dilihat pada gambar 2:
dan data mengenai prosedur pemberian menjalankan game, serta penjelasan tetang
pelajaran. menu-menu yang tersedia pada game.
3. Studi Kepustakaan Menu Sejarah
Studi Kepustakaan untuk Pada menu Sejarah terdapat satu
mendapatkan literature yang telah ada menu yaitu menu sejarah Aksara Jawa.
dari buku, internet, jurnal yang telah di Dolanan
akui penelitiannya dan referensi yang Pada menu Dolanan terdapat sub
terkait dengan karya ilmiah ini. menu yaitu menu level game.
Menu Aksara Jawa
DESAIN INTERFACE Pada menu Aksara Jawa terdapat
Form Pilih Menu beberapa sub menu yang masing-masing
Halaman pilih menu merupakan memiliki halaman menu yaitu Menu
halaman yang pertama kali tampil setelah Carakan, Pasangan, Sandhangan, Murda,
user masuk ke aplikasi game. Pada aplikasi Angka, Swara, Rekan.
game ini user dapat memilih beberapa menu
yang ditampilkan seperti memilih menu Form Menu Informasi
informasi, menu Aksara Jawa, Sejarah, Dan Halaman Informasi ini akan tampil
Dolanan seperti yang digambarkan pada bila user memilih menu imformasi yang
gambar 2. terletak di pilih menu.
terdapat satu menu yang menjelaskan tentang Murda, Angka, Swara, rekan. User
sejarah Aksara Jawa. User mempunyai mempunyai kewenangan untuk menjalankan
kewenangan untuk menjalankan game. game.
dapat memainkan game kejutan telur. Dan di terdapat menu Carakan, user dapat menuju
Menu Dolanan terdapat button kembali halaman Aksara Carakan jika mengklik menu
terdapat button kembali menuju ke bentuk Processor Intel Core i3, Harddisk 500 Gb,
Aksara Jawa. Smartphone), perangkat lunak(Software =>
Menggunakan tool Unity seperti ( Unity
5.1.1f1 (32bit), Adope Photoshop Cs3, Paint,
Audacity-win-2.1.0, Total Video Converter
3.10, Minimum Android versi 4.2 Jelly Bean,
Star UML dan Balsamiq Mockups untuk
Gambar 9. Tampilan Menu Pasangan permodelan dan manusia(Brainware).
Sumber: Data Primer diolah, 2017
tombol Aksara Jawa jika ingin mengetahui Tampilan Halaman Aksara Pasangan
bentuk-bentuk Aksara Jawa yang sudah Pada pengujian Bentuk Aksara Jawa
disediakan di halaman bentuk-bentuk Aksara terdapat tombol Aksara Pasangan, user dapat
Jawa. seperti pada gambar 14. memilih tombol Aksara Pasangan jika ingin
menuju ke halaman Aksara Pasangan. seperti
pada gambar 16 di bawah ini:
Abstrak
Penjualan produk ke konsumen dapat memberikan penghasilan bagi perusahaan, sehingga
peramalan diperlukan untuk memprediksi permintaan atas produk tersebut. PT Agaricus Sido
Makmur Sentosa (ASIMAS) adalah perusahaan yang bergerak di bidang budidaya jamur. Masalah
yang sering dihadapi yaitu jumlah produksi jamur yang dihasilkan sering tidak sesuai dengan
keinginan konsumen, hal ini terjadi karena kurangnya perhatian stok jamur yang ada di ASIMAS.
Penelitian ini mengusulkan membuat aplikasi peramalan dengan metode double exponential
smoothing satu parameter Brown’s berbasis web. Data historis adalah data produksi mingguan
diambil tahun 2016 mulai bulan Januari sampai Desember. Aplikasi Sistem peramalan hasil
penjualan yang dibangun dapat mengetahui, memprediksi, dan membantu PT Agaricus Sido
Makmur Sentosa dalam menentukan produksi jamur yang dijual dimasa sekarang dan yang akan
datang. Untuk mengukur akurasi peramalan maka dilakukan dengan cara perhitungan Mean
Absolute Deviasi (MAD), Mean Square Error (MSE), Mean Absolute Precentage Error (MAPE).
Forecast error dengan mengambil alpha 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7, 0,8, 0,9; nilai terkecil
untuk MAD, MSE, dan MAPE diperoleh pada alpha 0,2
Abstract
The selling of product to consumer can give income for company, so forecasting of product is
needed to predict of company product. PT Agaricus Sido Makmur Sentosa (ASIMAS) is company
that is producting of mushroom. The problem of the company is the demand unbalance with the
supplay of product. That problem occured, because the stock of mushroom production
uncontrolled. This research propose is to make application of forecasting double exponentially
smooting with one parameter from brown. The weekly historycal data is taken from January 2016
to December 2016. This application can be used to know, to help and to make it easier PT Agaricus
Sido Makmur Sentosa (ASIMAS) to forecast of product next time ahead. To measure the accuracy
of forecasting are used Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Square Error (MSE), Mean
Absolute Percentage Error (MAPE). The forecasting with using alpha 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6;
0,7, 0,8, 0,9; the minimum value of MAD, MSE and MAPE is obtained for alpha 0,2.
4 479 654 336 558 358 486 398 428 382 458 777 737 peramalan apabila ada trend pada poltnya.
5 606 106 237 715 73 190 531 244 254 115 292 563 Dasar pemikiran dari pemulusan
pada tahun 2016, dapat dilihat bahwa serupa dengan rata-rata bergerak linier
permintaan atau penjualan jamur di ASIMAS (Linier Moving Average), karena kedua nilai
perminggunya ini sangat bervariasi, hal ini pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan
menjadikan masalah bagi pihak ASIMAS dari data yang sebenarnya bilamana terdapat
untuk mengetahui penjualan yang terjadi di unsur trend, perbedaan antara nilai
masa mendatang, selain itu masalah yang pemulusan tunggal dan ganda ditambahkan
terjadi di ASIMAS yaitu jumlah produksi kepada nilai pemulusan dan disesuaikan
jamur yang dihasilkan sering tidak sesuai untuk trend. Persamaan yang digunakan pada
dengan keinginan dari konsumen, hal ini metode ini adalah. (Makridakis,1999).
terjadi karena kurangnya perhatian pada stok Tujuan dari penelitian ini adalah
jamur yang ada di ASIMAS, namun dalam untuk membangun aplikasi peramalan
tahapan budidaya jamur, tahapan budidaya exponential Smoothing Satu Parameter dari
jamur tiram putih sendiri yaitu mulai dari Brown’s dalam membantu manajer produksi
untuk penentuan produksi jamur tiram putih 2. Teknik dan metode peramalan yang
yang sesuai dengan permintaan pelanggan digunakan.
pada PT. Agaricus Sido Makmur Sentosa. Metode Double Exponential Smoothing
Metode ini digunakan ketika
KAJIAN LITERATUR berbentuk data trend. Ada dua metode dalam
Metode Peramalan Double Exponential Smoothing, yaitu :
Peramalan adalah kegiatan a. Metode Linier Satu Parameter dari
memikirkan apa yang akan terjadi pada masa Brown’s
yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah Metode ini dikembangkan oleh
suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan Brown’s untuk mengatasi perbedaan yang
akan terjadi pada masa yang akan datang muncul antara data aktual dan nilai
(Putri, Sri Kumala, 2011). Metode peramalan peramalan apabila ada trend pada poltnya.
adalah cara memperkirakan atau Dasar pemikiran dari pemulusan
mengestimasi secara kuantitatif maupun eksponensial linier dari Brown’s adalah
kualitatif apa yang akan terjadi pada masa serupa dengan rata-rata bergerak linier
depan berdasarkan data yang relavan pada (Linier Moving Average), karena kedua nilai
masa lalu. Metode peramalan memberikan pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan
urutan dan pemecahan atas pendekatan dari data yang sebenarnya bilamana terdapat
masalah dalam peramlan, sehingga bila unsur trend, perbedaan antara nilai
digunakan pendekatan yang sama atas pemulusan tunggal dan ganda ditambahkan
permasalahan, maka akan didapat dasar kepada nilai pemulusan dan disesuaikan
pemikiran dan pemecahan yang untuk trend. Persamaan yang digunakan pada
argumentasinya sama. Oleh karena metode metode ini adalah. (Makridakis,1999).
peramalan didasarkan atas data yang relavan S’t = a.X t + (1-a) S’t-1
pada masa lalu, maka metode peramalan ini S’’t = a.S’ t + (1-a) S’’t-1
dipergunakan dalam peramalan yang a t = 2S’t - S’’t
𝑎
obyektif. Perlu diketahui bahwa keberhasilan b t = 1−a (S’t - S’’t)
peramalan didasarkan atas: S t-m = a t + b t m
Keterangan :
1. Pengetahuan teknik tentang informasi
S t-m = Nilai ramalan untuk m periode ke
pada masa lalu yang dibutuhkan. depan
m = Jarak periode yang akan diramalkan
Xt = Nilai actual periode ke-t
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
783
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
klik hapus
Masukkan periode Bulan Masukkan Periode Tahun Masukkan periode minggu Masukkan nilai observasi
mana dalam hal ini beliau adalah Admin PT. Hasil Peramalan dan forecasting error
C. Activity Diagram
hasil peramalan, dapat dilihat pada gambar 4 Pembahasan dilakukan dengan cara
membandingkan hasil peramalan
menggunakan Microsoft Excel dengan
perhitungan yang dilakukan menggunakan
sistem untuk mengetahui apakah sistem telah
berjalan sesuai dengan rumus yang benar.
REFERENSI
As’ad, Mohamad. 2012. Finding the Best
ARIMA Model to Forecast DailyPeak
Electricity Demand. Applied
Statistics Education and Research
Collaboration (ASEARC) -
Conference Papers, University of
Wollongong Australia.
Gaspersz, Vincent. 2004. Achmad, dkk.
2011. Panduan Lengkap
Jamur.Jakarta : penebar swadaya.
Agung, Gregorius. 2000. Membuat
Homepage Interaktif Dengan
CGI/Perl. Jakarta: PT. Elex Media
Koputindo
Makridakis.1999. Metode dan aplikasi
peramalan. Edisi 2 Jakarta : Bina
rupa Aksara
Putri, Sri Kumala. 2011. Peramalan Jumlah
Kendaraan Bermotor Menurut
Jenisnya di Kota Medan Tahun 2012,
Skripsi tidak diterbitkan. Medan : SP-
Mathematics Universitas Sumatra
Utara.
Rosa,A.S dan Shalahuddin. 2013. Rekayasa
Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung:
Informatika.
Teguh Arifianto
Abstrak
Beban Kerja Dosen (BKD) adalah pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan beban kerja
paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) sks dan paling banyak 16 (enam belas) sks pada setiap
semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya. Pengarsipan beban kerja dosen yang dilakukan
secara manual akan memperlambat proses evaluasi. Untuk itu diperlukannya sistem informasi
beban kerja dosen untuk mempermudah pengarsipan dokumen administrasi beban kerja dosen agar
lebih efisien dan praktis. Dengan semakin berkembangnya teknologi, akan dapat membantu proses
informasi beban kerja dosen, apabila ditunjang dengan adanya pengembangan sistem informasi
beban kerja dosen berbasis web.
Kata kunci : beban kerja dosen, tri dharma perguruan tinggi, sistem informasi, web
Abstract
The workload of the lecturer (BKD) is the implementation of the Tri Dharma Perguruan Tinggi
with a workload of at least equivalent to 12 (twelve) credits and at most 16 (sixteen) credits in each
semester in accordance with their academic qualifications. Manually archiving lecturer workloads
will slow down the evaluation process. Therefore, it is necessary for the lecturer's workload
information system to facilitate the archiving of the administration documents of the lecturer
workload to be more efficient and practical. With the development of technology, will be able to
assist the process of lecturer workload information, if supported by the development of web-based
lecturer information system.
Keywords: lecturer work load, tri dharma perguruan tinggi, information system, web
gagal
Mengesahkan
PERANCANGAN SISTEM lolos
hasil evaluasi
Mengkompilasi
hasil evaluasi
asesor
input_penilaian
1.2.1
5. Rancangan Physical Data Model (PDM)
penilaian
BKD #
*
t_penilaian
id_penilaian Variable characters (25)
id Variable characters (10)
o aktif Integer
#
t_pengabdian
id_pengabdian Integer
o persen Integer * id Variable characters (10)
menampilkan semua data dari 7 tabel o asesor Variable characters (10) t_identitas o jurnal Variable characters (15)
o waktu Date # id Variable characters (10)
o nama Variable characters (35)
o gelar_dpn Variable characters (10) t_penelitian
o gelar_blkng Variable characters (10) # id_penelitian Integer
t_penunjang o status Variable characters (12) * id Variable characters (10)
o jurusan Variable characters (25)
#
t_kewajiban
id_kewajiban Integer
t_pendidikan * id Variable characters (10)
o jenis Integer
# id_pendidikan Integer
t_penilaian
level
log_time
aktif
Integer
Variable characters (45)
Integer
Identifier_1 <pi>
Asessor. Masukkan NIDN/NUPN,
id_penilaian <pi> Variable characters (25) <M> t_pengabdian
persen Integer id_pengabdian <pi> Integer <M>
sks Integer
t_penelitian
salah satu input-an salah maka user
jurusan Variable characters (25)
id_penelitian <pi> Integer <M>
t_penunjang pangkat Variable characters (10)
jenis Integer
tmpt_lhr Variable characters (25)
bukti Variable characters (15)
(Gambar 7).
jurnal Variable characters (15) Identifier_1 <pi>
Identifier_1 <pi>
t_pendidikan
id_pendidikan <pi> Integer <M> t_kewajiban
matkul Variable characters (35)
id_kewajiban <pi> Integer <M>
kls Variable characters (10)
jenis Integer
bukti Variable characters (15) pendidikan bukti Variable characters (15)
sks Integer
sks Integer
smt Variable characters (15) kewajiban
smt Variable characters (15)
thn Integer
thn Integer
dftr_hdr Variable characters (15)
dokumen Variable characters (15)
nilai Variable characters (15)
buku Variable characters (15)
Identifier_1 <pi> karya Variable characters (15)
Identifier_1 <pi>
Gambar 18. Tampilan BKD Bidang Gambar 21. Tampilan login Asesor
Pengabdian Kepada Masyarakat (Admin)
2.2 Dashboard
Jika berhasil login dengan
level asesor, maka user akan
memasuki dashboard asesor. Asesor
adalah tim penilai yang menilai beban
kerja dosen pada sistem informasi ini.
Gambar 19. Tampilan BKD Bidang
Penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi Menu utama yang berada di halam
(Admin) Asesor ini meliputi Dashboard dan
Evaluasi (Gambar 22).
Password, dan harus memilih level STMIK Yadika Bangil. Menu utama
maka tidak ada data yang akan Tinggi, dan Kewajiban Khusus
telah memilih periode yang ingin masing sub tersebut dosen dapat
sesuai periode yang dipilih dan secara menghapus data BKD. Pada masing-
otomatis menu navigation bar akan masing sub BKD menampilkan Jenis
Gambar 30. Tampilan BKD Bidang Gambar 33. Tampilan hasil penilaian
Pengabdian Kepada Masyarakat (Dosen)
REFERENSI
Abstrak
Dewasa ini industri meubel sangat berkembang pesat dengan memanfaatkan material kayu
olahan yang diambil dari hasil hutan, sedangkan limbah hasil olahan sangat banyak ditemukan.
Pemanfaatan limbah kayu bekas peti kemas yang dapat dijadikan perabot rumah tangga (meubel),
dan juga dapat meningkatkan pendapatan pengrajin meubel.Disisi lain terdapat permasalahan
yang dihadapi oleh para pengrajin meubel kayu khususnya mitra IbM, yaitu desain yang ada
sangatlah sederhana dan kurangnya keterampilan pengrajin sehingga kurang diminati oleh
konsumen. Tujuan program pelatihan IbM kelompok pengrajin meubel kayu yaitu membuat
contoh desain meubel kayu sofa set multi fungsi yang berbahan limbah kayu peti kemas yang
diperuntukkan bagi bangunan rumah sangat sederhana (RSS). Metode pendekatan yang dilakukan
berupa kegiatan penyuluhan, dan pelatihan, serta pendampingan anggota kelompok usaha mitra
yang dilaksanakan dengan Metode Partisipatif.Hasil yang dicapai adalah bertambahnya
pengetahuan kelompok pengrajin meubel kayu tentang bentuk/model desain meubel sofa set
multifungsi yang lebih kreatif dan inovatif dengan sistim bongkar pasang mudah dipindahkan ke
tempat lain.
Kata kunci : sofa set multi fungsi, limbah kayu,kotak peti kemas.
Abstract
Today the furniture industry is growing rapidly by utilizing wood materials processed forest
products, while waste processed products are very much found. Wood waste utilization of used
containers can be used as home furnishings (furniture), and can also increase revenue furniture
craftsmen. Problems faced by the craftsmen of wooden furniture, especially IbM partners that
provided very simple design and the lack of skills of craftsmen making it less attractive to
consumers. The purpose of the training program IbM group of woodworking craftsmen is making
examples of wooden furniture multi function sofa design made from waste wood container that is
destined for a very simple home building. The method used in the form of counseling activities,
and training, as well as assistance of members of partner business groups conducted by
Participatory Methods. The results achieved is the increasing knowledge of the group of wooden
furniture craftsmen in the form / model design furniture multifunction sofa sofa that is more
creative and innovative with tidal dismantling system easily moved to another place.
terdiri dari bahan-bahan penyusun makluk indor ataupun jenis produk lainnya. Palet
hidup (tumbuhan dan hewan) yang berasal atau fall adalah landasan atau pijakan barang.
dari alam. Sedangkan menurut Simarmata Biasanya terdapat pada container yang
(1986) bahwa limbah kayu adalah sisa-sisa digunakan sebagai alas untuk mengangkut
kayu atau bagian kayu yang dianggap tidak barang. Agar barang yang diangkut tidak
bernilai ekonomi lagi dalam proses tertentu, rusak terkena air. Palet juga berfungsi
pada waktu tertentu dan tempat tertentu yang sebagai alas atau fondasi pada barang untuk
mungkin masih dimanfaatkan pada proses memudahkan pemindahan menggunakan
dan waktu yang berbeda. Limbah kayu yang forklip. Palet juga digunakan untuk
masih dapat diolah tergolong limbah yang mengemas barang yang memiliki berat lebih
ekonomis. misalnya mesin.
Limbah kayu bekas palet adalah salah Keputusan Menteri Permukiman Dan
satu limbah yang mempunyai nilai ekonomis. Prasarana Wilayah Nomor: 403/Kpts/M/2002
Bahan baku kayu yang digunakan untuk palet Tentang Pedoman Teknis Pembangunan
adalah kayu pinus, kayu pinus merupakan Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat) : Menteri
salah satu jenis kayu khas dari daerah tropis Permukiman Dan Prasarana Wilayah
yang bernilai komersial cukup baik di
pasaran. Kayu pinus ini terdiri dari banyak METODE PENELITIAN
jenis yang berbeda-beda. Tetapi, hanya ada Metode pendekatan yang dilakukan
dua jenis yang banyak beredar di pasaran berupa kegiatan penyuluhan, pendidikan dan
sebab kedua jenis pinus ini memang dikenal pelatihan, kegiatan rancang bangun serta
memiliki kualitas paling baik diantara jenis- pendampingan anggota kelompok usaha
jenis pinus lainnya yakni pinus radiata dan mitra yang dilaksanakan dengan metode
pinus merkusii. Baik jenis pinus radiata partisipatif.
ataupun pinus merkusi, keduanya adalah
jenis pinus yang cukup populer di Indonesia HASIL PENELITIAN DAN
sebab kedua jenis pinus tersebut merupakan PEMBAHASAN
jenis pinus yang banyak digunakan oleh A. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
industri-industri perkayuan ataupun oleh 1. Sosialisasi
individu (masyarakat umum) sebagai bahan Mengadakan dialok/perkenalan
baku untuk membuat aneka macam furniture kepada mitra pengrajin mebel kayu tentang
untuk membentuk satu bidang dengan papan palet dengan mesin amplas, 2)
alat pres agar lebih rapat, rapih dan kuat menutup pori-pori papan palet dengan
furnicord yang dicampur tinner
menggunakan kain kasa, dilakukan berulang bermanfaat, sebab mereka dapat memahami
hingga tiga kali, 3) langkah berikutnya dengan baik dan sangat antusias mengikuti
adalah dengan mengoleskan sat anti rayap program Iptek ini. Dengan adanya program.
pada papan palet sehingga funitur dapat Iptek dapat memberi nuansa baru dalam hal
bertahan lama. 4) tahapan terakhir yaitu mendesain suatu meubel kayu (sofa set) yang
dengan mengoleskan vernis sesuai warna berbahan kayu limbah peti kemas serta
kayu agar serat kayu terlihat jelas dengan menambah wawasan dan kreatifitas dalam
menggunakan kuas menuangkan ide/gagasan untuk desain–
desain selanjutnya sehingga dapat menarik
perhatian konsumen yang membutuhkan
perabot yang terbuat dari bahan kayu limbah
peti kemas
Saran
Dokumentasi 10 Furnitur sofa set limbah
a. Dibutuhkan kerja sama oleh pihak
petik kemas
pemerintah atau instansi terkait dalam
B. Hasil
mensosialisasikan produk IPTEK yang
Setelah proses pelatihan selesai
dikerjakan oleh pengrajin meubel kayu
dilaksanakan dan dilakukan evaluasi
agar produk meubel berbahan limbah
terhadap Kelompok pengrajin meubel kayu
kayu peti kemas lebih dikenal oleh
dalam hal ini pembuatan sofa set yang
masyarakat khususnya kota Palu
terbuat dari bahan kayu limbah peti kemas
b. Perlu diadakan pelatihan mendesain
(palet) di Kelurahan Layana Kecamatan
meubel kayu berbahan limbah kayu peti
Mantikolore dan Kelurahan Taipa
kemas dengan cara memodifikasikan
Kecamatan Palu Utara Kota Palu diperoleh
dengan bahan lain yang khas dari daerah
kesimpulan hasil kegiatan sebagai berikut :
Sulawesi Tengah dengan ditambahkan
literatur – literatur tentang model/desain
KESIMPULAN DAN SARAN
meubel kayu yang berbahan limbah kayu
Kesimpulan
peti kemas pada masyarakat yang ingin
Bagi kelompok pengrajin meubel
mengembangkan usaha di bidang
kayu alternative dalam penggunaan kayu
limbah peti kemas dirasakan sangat
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
808
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
REFERENSI
Email : Choirul.anam19@yaho.com
Abstrak
Sistem pertanian terpadu ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan pekarangan dan
kesejahteraan masyarakat. KKN-PPM ini dilakukan di desa Kedunglerep, kecamatan Modo,
kabupaten Lamongan. Kegiatan ini bertujuan antara lain : (1) meningkatkan peran serta, empati,
interaksi dan kepedulian mahasiswa Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan terhadap
masyarakat desa yang berpendapatan rendah; (2) peningkatan pendapatan keluarga melalui
teknologi sistem keterpaduan tanaman, ternak dan ikan serta teknologi pengolahan hasil pertanian;
(3) optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan; (4) menerapkan ipteks secara kebersamaan dari
mahasiswa yang berlainan jurusan; (5) meningkatkan: jiwa kepemimpinan, etos kerja, mandiri dan
jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa. (6) mendapatkan mitra untuk mendukung keberlanjutan
kegiatan ini. Metode pelaksanaannya, diawali dengan perencanaan program dengan melakukan
survey lapang dan wawancara kepada penduduk Desa Kedunglerep mengenai potensi dan
permasalahannya serta komoditi tanaman yang perlu dikembangkan di wilayah Lamongan.
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa yaitu budidaya klengkeng pingpong, srikaya jumbo, cabe,
terong, tomat, tanaman obat keluarga, pembuatan pupuk organik, pembuatan nuget lele,
pembuatan instan jahe dan budidaya ikan lele serta beternak kambing. Hasil kegiatan pengabdian
masyarakat menunjukkan bahwa anggota masyarakat desa Kedunglerep, Modo, Lamongan sangat
tinggi partisipasi serta keterlibatannya dalam menerapkan program ini. Hal ini dibuktikan dengan
keterlibatannya pada saat aplikasi kegiatan
Abstract
This integrated agricultural system aims to increase the productivity of yard land and community
welfare. KKN-PPM is done in the village Kedunglerep, district Modo, Lamongan district. This
activity aims to: (1) increase the participation, empathy, interaction and concern of students of
Darul 'Ulum Lamongan Islamic University to low income villagers; (2) improvement of family
income through technology of crop, livestock and fish integration system and agricultural
processing technology; (3) optimizing the use of yard land; (4) applying science togetherness from
students of different majors; (5) increase: leadership, work ethic, self-reliance and entrepreneurial
spirit for students. (6) get partners to support the sustainability of this activity. The method of
implementation, begins with the planning of the program by conducting field surveys and
interviews to villagers Kedunglerep about the potential and problems and commodities that need
to be developed in Lamongan region. Student activity is cultivation of Klenggeng Pingpong,
srikaya jumbo, chilli, eggplant, tomato, family medicine plant, organic fertilizer manufacture,
catfish nuget making, instant ginger and cultivation of catfish and goat breeding. The results of
community service activities show that members of the village community Kedunglerep, Modo,
Lamongan very high participation and involvement in implementing this program. This is
evidenced by his involvement at the time of application activities.
Keywords: klengkeng pingpong, srikaya jumbo, catfish, goat.
810
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
811
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
812
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
813
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
yang dilaksanakan dibutuhkan keragaman pembekalan dan pelatihan ini wajib diikuti
disiplin ilmu mahasiswa, sehingga oleh seluruh peserta KKN-PPM.
mahasiswa saling berkontribusi sesuai Dalam pelaksanaan kegiatan perlu
dengan bidangnya (team work dalam dilakukan kegiatan sosialisasi ke masyarakat
interdisipliner). Sebelum terjun ke lokasi, pengguna program KKN-PPM. Kegiatan
mahasiswa mengikuti kuliah pembekalan, sosialisasi program dilaksanakan pada
dengan materi: filosofi dan pelaksanaan tanggal 26 Juli 2017, yang diikuti oleh
KKN-PPM yang meliputi: kecakapan hidup, seluruh peserta KKN-PPM. Kegiatan ini
keterampilan profesi, dan pelatihan bertujuan untuk pendekatan peserta KKN-
keterampilan profesi. Kegiatan kuliah PPM dengan masyarakat serta memperjelas
pembekalan bertujuan untuk memberikan kepada masyarakat tujuan dan tata
pemahaman dan penambahan wawasan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan sosialisasi ini
mahasiswa untuk melaksanakan program, memberikan hasil yang memuaskan,
sehingga pada waktu terjun ke lapangan, masyarakat, kelompok tani (mitra program),
mahasiswa yang berasal dari bidang ilmu dan perangkat desa Kedunglerep
yang beragam telah memiliki pemahaman memberikan dukungan penuh terhadap
yang sama tentang tujuan dan target akhir kelancaran program. Dukungan masyarakat
yang akan dicapai, maka mahasiswa akan dilihat dari partisipasi masyarakat dalam
berkontribusi sesuai dengan bidang ilmunya penyediaan tempat tinggal untuk mahasiswa
masing-masing. Sementara kegiatan peserta KKN-PPM. Penerjunan atau kegiatan
pelatihan bertujuan untuk meningkatkan mahasiswa ke lokasi KKN dilaksanaan pada
softskill mahasiswa tentang program yang tanggal 1 sampai dengan 30 Agustus 2017.
akan dijalankan. Kegiatan pelatihan Pada pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa
dilaksanakan di kampus Universitas Islam ditempatkan di dusun Bajul, dusun Rebuloh
Darul ‘Ulum. Pada kegiatan pelatihan ini, dan dusun Terban pada masing-masing
mahasiswa melakukan praktik langsung di rumah (posko perempuan dan posko laki-
lapangan, mahasiswa diperkenalkan dengan laki), mahasiswa tidak tinggal satu rumah
bahan dan alat yang dibutuhkan untuk setiap dengan warga.
objek kegiatan yang akan dilakukan pada
saat pelaksanaan KKN-PPM. Kegiatan
814
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
815
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
kabupaten Lamongan. Jenis kelengkeng ini atau polybag, jangan dari bagian pinggir
yang memiliki ukuran yang cukup besar wadah supaya media dan akar tidak goyang.
sehingga dipersamakan dengan bola Apabila perawatannya baik (sering dipupuk,
pingpong. Pertumbuhan tanaman ini sangat disiram dan didangir) biasanya tanaman dari
cepat setelah berumur 1 tahun. Daging stek akan mulai berbunga dan berbuah pada
buahnya agak tipis, berbiji kecil, beraroma umur 8-12 bulan. sedangkan yang dari biji
dan berair saat dikupas. Tanaman ini bisa mulai berbuah pada umur 21-24 bulan;
cenderung tumbuh melebar ke samping dari 5). Sebaiknya penyiraman dan penyemprotan
pada tumbuh ke atas. Tajuknya kompak pupuk dilakukan pada malam hari atau pagi
sehingga membuat tanaman ini paling hari sebelum matahari terbit, hal ini lebih
disukai para pembudidaya tanaman dalam efektif karena pada saat itulah stomata pada
pot (tabulampot). daun terbuka; 6). Dilakukan pemangkasan
Cara budidaya tanaman ini sebagai pada ranting setelah mencapai ketinggian 1,5
berikut : 1). Lubang disiapkan sebelum meter. Hal ini dilakukan untuk
kelengkeng ditanam. Untuk bibit kecil memperbanyak ranting sehingga kelengkeng
ukuran 0.5m x 0.5m x 0.5m bibit yang besar berbuah lebih banyak. Pola pemangkasan
ukuran lubang adalah 0.75m x 0.75m x dengan sistem 1:3:9; 7). Pemupukan
0.75m; 2). Jarak ideal antar tanaman dalam dilakukan 3 kali dalam setahun.
kebun antara 5 sampai 6 meter; 3). Media Penanaman tanaman ini pada lahan
tanam adalah perbandingan campuran 1:1:1 pekarangan di desa Kedunglerep berjumlah
masing-masing untuk tanah : pasir atau 45 bibit pada musim kering atau musim
sekam : pupuk kandang. Sebaiknya kemarau. Setelah berumur 20 hari setelah
campuran media dibiarkan dalam lubang tanam dilakukan pengamatan bahwa tanaman
selama seminggu, untuk kemudian digunakan yang hidup baik sebanyak 32 tanaman atau
untuk menanam (hal ini supaya mikroba dari 71 persen, sedangkan 9 tanaman
pupuk kandang dapat menyebar dengan baik pertumbuhannya kurang bagus karena kurang
kecampuran media sehingga media lebih suplai air yang masuk sehingga pertumbuhan
gembur dan juga memberikan waktu adaptasi tidak sempurna dan 4 tanaman mati karena
bagi bibit yang akan ditanam terhadap mungkin pertumbuhan akar yang goyang
kondisi lingkungan sekitar); 4). Pada saat pada saat transportasi dilakukan.
penanaman sobek bagian bawah dari karung
816
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
(Furadan) untuk mencegah gangguan rayap Tomat dan Cabe Kecil) dan TOGA
atau semut dengan dosis 10 – 20 g atau 1- 2 Tanaman Cabe kecil, Terong dan
sendok makan per lubang tanam; c). Tomat merupakan tanam sayuran yang
Keluarkan bibit dari polybag dengan dianjurkan oleh Bupati Lamongan untuk
gunting. Lakukan dengan hati-hati agar akar tangga dapat terpenuhi di lingkungan
tidak rusak dan bola tanah tidak pecah; d). pekarangannya, lebih-lebih harga cabe yang
Masukkan bibit ke dalam lubang tanam mahal. Budidaya tanaman sayuran ini
sampai batas leher akar, lalu timbun kembali dilakukan di lingkungan pekarangan warga
817
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
818
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
pupuk yang umum digunakan pada sayuran Selain yang mudah dalam pembuatannya,
organik adalah pupuk kandang dan pupuk jahe instan juga memiliki peluang usaha yang
kompos. Sedangkan, pupuk untuk sayuran cukup besar. Pergeseran pola hidup
non-organik bisa digunakan pupuk urea, masyarakat yang cenderung memilih segala
pupuk KCL, dan pupuk NPK. Pupuk dapat sesuatu yang bersifat instan, akan memberi
diberikan dalam jangka waktu seminggu peluang tersendiri untuk pemasaran produk
sekali yang diikuti oleh pengairan yang jahe instan. Selain itu, kebutuhan masyarakat
cukup; 7) Teknik pengendalian hama dan terhadap jahe instan juga sangat tinggi, hal
penyakit. Setiap tanaman sayuran baik yang ini terbukti dari peningkatan kebutuhan
ditanam di dalam pot juga memiliki ancaman bahan baku jahe dari perusahaan-perusahaan
hama dan penyakit. Salah satu cara yang memproduksi jahe instan. Usaha
mengendalikan hama adalah dengan pengolahan hasil ini juga bisa dilakukan
melakukan perawatan secara berkala dengan secara profesional oleh setiap orang yang
menggunakan insektisida. mau dan berkeinginan untuk terjun di bidang
ini dan memiliki peluang pemasaran yang
besar.
Bahan yang dibutuhkan antara lain :
a) Jahe 1 kilogram; b) Gula Pasir 1 kilogram;
c) Serai 5 batang; d) Cengkeh 10 butir; e)
Daun Pandan 5 helai; f) Kayu Manis 3 ruas
jari; g) Air 1 gelas ukuran sedang. Sedangkan
cara membuatnya, yaitu 1) Kupas rimpang
jahe hingga bersih, kemudian rimpang
Gambar 4. Budidaya Cabe, Terong, Tomat tersebut dipotong-potong dengan ukuran
dan TOGA dalam pot agak besar agar mudah dibersihkan. Cuci
rimpang tersebut hingga bersih; 2) Rimpang
Pembuatan Olahan Hasil Pertanian jahe yang sudah dibersihkan lalu dipotong
Untuk memberikan nilai tambah kecil-kecil; 3) Campur potongan jahe yang
terhadap produk pertanian maka jahe Instan telah dipotong kecil-kecil tersebut dengan
merupakan salah satu produk yang dihasilkan air, kemudian blender sampai halus; 4) Jahe
dari subsektor pengolahan hasil pertanian. halus yang sudah diblender kemudian diperas
819
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
menggunakan saringan halus. Air perasan kolam ukuran kecil 2m x 3m, gali
jahe tersebut digunakan sebagai bahan tanah sedalam 30 cm, tanah galian lalu urug-
pokok; 5) Cuci hingga bersih semua bahan kan saja ke sekitar pinggir calon kolam; 2)
lain; 6) Masukkan air perasan jahe, daun Kedua Isi kolam dengan air bebas
pandan, kayu manis, cengkeh, gula pasir ke pencemaran bisa berasal dari air sungai,
dalam panci, kemudian tambahkan 1 gelas sumur, PAM yg sudah diendapkan. Kolam
air, lalu aduk hingga rata; 7) Campuran sebaiknya diberi pupuk kandang, urea, tsp
bahan yang telah diaduk kemudian direbus. dan didiamkan minimal 1 minggu agar
Api yang digunakan untuk merebus jangan terbentuk pakan alami berupa plankton.
terlalu besar. Aduk terus agar tidak Kolam harus dalam kondisi air tidak jalan
lengket/gosong; 8) Jika bahan yang direbus karena lele rentan terhadap perubahan air yg
sudah mulai masak, tandanya telah terus menerus dan lele akan selalu meloncat
mengkristal dan berwarna putih agak coklat kearah sumber air mengalir.
muda, segera angkat lalu biarkan hingga kedalaman kolam sebaiknya 120 cm dgn
dingin; 9) Ayaklah jahe instan hingga ketinggian air 80 cm. Air kondisikan alami
kristalnya halus dan rata. Kristal jahe yang seperti di rawa/sungai, perbanyak tanaman
masih kasar dihaluskan lalu diayak lagi air. Beri tanam-tanaman air juga bagus,
sampai halus dan rata. Jahe instan siap semisal teratai, ganggang air, kangkung,
disajikan atau dikemas. dsb.sampai satu minggu jgn dulu kasih pakan
(biarkan lele makan pakan alami tadi); 3)
Masukkan benih ikan lele, dengan ukuran
sebesar ibu jari orang dewasa, harganya
sekitar 150-200 rupiah per ekor. Coba isi
kolam tadi dengan 300-400 ekor benih ikan
lele. Sebelum benih ditebarkan sebaiknya
Gambar 5. Pembuatan instan jahe dan nugget benih disuci hamakan dulu dengan
Budidaya Ikan Lele dalam Kolam Terpal 35 gram/M2 selama 24 jam atau formalin
Cara budidaya lele di kolam terpal dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit.
sebagai berikut : 1) Pertama kali buat 1 Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada
820
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
821
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
822
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
823
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Kota Malang selain dikenal dengan kota yang sejuk juga memiliki banyak julukan diantaranya Kota
Pendidikan, Kota Wisata, Kota Sejarah dan Kota Kuliner. Hal tersebut menjadikan Kota Malang sebagai
tujuan wisata dan tempat untuk menuntut ilmu bagi masyarakat luar kota. Salah satu fasilitas pendukung
untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki Kota Malang adalah adanya transportasi Angkutan umum.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat Kota Malang maupun luar Kota Malang adalah
mereka tidak mengetahui informasi rute angkutan umum Kota Malang dan tidak adanya sarana yang
memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai angkutan umum tersebut. Penelitian ini
mengusulkan aplikasi berbasis android untuk memberikan informasi rute angkutan umum di Kota
Malang. Metode yang digunakan adalah best first search, dimana angkutan dengan tujuan yang sama
akan dibandingkan untuk menemukan angkutan dengan rute terpendek berdasarkan lokasi awal dan lokasi
tujuan pengguna. Aplikasi ini mampu membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi rute, tarif dan
jam operasional angkutan umum Kota Malang.
Kata kunci: Android, Angkutan Umum, Best First Search, Rute Terpendek.
Abstract
Malang City besides known by the cool city also has many nicknames such as City of Education, City of
Tour, Town of History and City of Culinary. It makes city of Malang as a tourist destination and a place
to study for people out of town. One of the supporting facilities to maximize the potential of Malang is the
existence of public transportation. The problems that are often faced by the people of Malang City and
out of town is they do not know the information of public transportation route of Malang City and there is
no facilities that facilitate the public to get information about the public transports. This research
proposes android-based applications to provide information on public transportation routes in Malang.
The method which used is best first search, where transport with the same destination will be compared
to find the shortest route of transportation based on the starting location and the destination location of
the user. This application is able to help the public to get information on routes, fares and hours of
operational public transportation Malang City.
tersebut menjadikan Kota Malang sebagai ABH 84 Arjosari - Borobudur - Hamid Rusdi
ADL 113 Arjosari - Dinoyo – Landungsari
tujuan wisata dan tempat untuk menuntut
AH 238 Arjosari - Hamid Rusdi
ilmu bagi masyarakat luar kota. Banyaknya
AJH 51 Arjosari - Janti - Hamid Rusdi
masyarakat luar kota yang datang membuat AL 105 Arjosari – Landungsari
Kota Malang menjadi daerah dengan AMH 142 Arjosari - Mergosono - Hamid Rusdi
node di level yang lebih tinggi memiliki pencarian rute guna menunjang
nilai heuristik yang lebih buruk. penelitian. Data yang digunakan dalam
(Kusumadewi, 2003). penelitian ini diperoleh melalui studi
literatur yang berupa Jurnal-jurnal
METODE PENELITIAN penelitian, karya ilmiah, penelitian
Teknik Pengumpulan Data ilmiah, dan skripsi yang berkaitan tentang
Untuk mempermudah penelitian ini tema pencarian rute terpendek.
peneliti menggunakan beberapa metode Pemodelan
pengumpulan data diantaranya adalah: Pemodelan secara umum, dimengerti
1. Observasi sebagai proses
Teknik ini digunakan untuk mempelajari merepresentasikan objek nyata atau realita
perilaku manusia dan proses kerja yang sebagai seperangkat persamaan matematika,
sedang berjalan pada angkutan umum di grafis ataupun bagan agar mudah dipahami
Kota Malang. oleh pihak yang berkepentingan. Lebih
2. Wawancara khusus lagi, istilah ini sering digunakan
Wawancara yang dilakukan dalam untuk proses menggambarkan konsep yang
penelitian ini adalah wawancara personal mewakili obyek-obyek dalam
(Personal Interview) yaitu wawancara pengembangan sistem informasi.
dengan melakukan tatap muka langsung Use Case Diagram
dengan pengurus Dishub di mana dalam Pemodelan Use Case Diagram
hal ini adalah bagian ketua bidang Penerapan Algoritma Best First Search
angkutan yaitu Bapak Ir. NGOEDIJONO, Untuk Pemilihan Angkutan Kota Malang
Ms. Tr. Wawancara ini dilakukan di digambarkan pada Gambar 1 berikut ini:
kantor Dishub dan hasil dari wawancara Use case diagram terdiri atas satu
adalah data angkutan umum seperti obyek yaitu
Gambaractor yangCase
3.1 Use bertugas sebagai
Diagram
jumlah armada dan rute trayek angkutan
Kota Malang.
3. Studi Literatur
Studi literatur yang digunakan adalah
dengan mengumpulkan dan mempelajari
tinjauan teoritis yang berkaitan dengan
Copyright © SENASIF 2017 Gambar 1 Use Case
ISSN Diagram
: 2597 - 4696
828
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
memilih menu lakukan klik menu atau geser Setelah mengisi lokasi awal dan lokasi
layar smartphone. akhir maka akan muncul list alternatif
angkutan dengan rute trayek yang sesuai
dengan lokasi yang telah dimasukkan seperti
pada gambar 6.
(http://ilmupengetahuanumum.com/1
0-kota-terbesar-di-indonesia-
Saran
menurut-jumlah-penduduknya/
Aplikasi penerapan algoritma best tanggal 8 Maret jam 10.49).
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial
first search untuk pemilihan angkutan kota
Intelligence (Teknik dan
Malang masih memiliki kekurangan. Aplikasinya). Yogyakarta: Graha
ilmu,
1. Peneliti Selanjutnya
Svennerberg G. 2010. Beginning Google
a. Dapat menampilkan jarak MAP API 3. Amerika Serikat:
Apress.
antara posisi smartphone yang
Warpani, Suwardjoko. 1990. Merencanakan
digunakan oleh pengguna Sistem Perangkutan. Bandung:
Penerbit ITB.
dengan rute yang dilewati
angkutan.
b. Penentuan lokasi awal dapat
menggunakan GPS.
c. Dapat menampilkan peta rute
angkutan umum dan jarak
tempuh dengan satuan
kilometer.
2. Pihak Dinas Perhubungan Kota Malang
Konsep dari aplikasi pemilihan
angkutan Kota Malang ini agar dapat
diterapkan juga untuk pemilihan Bus.
REFERENSI
ˡ)
Mastura Labombang, ²) Nirmalawati
Abstrak
Kelapa adalah salah satu jenis tanaman serba guna dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Seluruh bagian pohon kelapa dapat memberikan manfaat bagi manusia mulai dari akar hingga
bagian daun dan tentunya buahnya. Buah kelapa selain dimakan, lebih banyak dijadikan
kopra dan hasil samping dari industri kopra adalah tempurung yang jarang diolah lebih lanjut,
hanya dibeberapa tempat tempurung diolah menjadi arang dengan teknik tradisional dengan
nilai tambah yang rendah. Tempurung dapat di jadikan bahan dalam pembuatan panel
akustik. Tujuan Ipteks bagi Masyarakat ini adalah pemanfaatan tempurung kelapa sebagai
bahan campuran pembuatan panel akustik, yang dapat dijual oleh kelompok buruh tani kopra
pada masyarakat luas sehingga dapat menambah pendapatan serta membuka lahan usaha
baru bagi anggota kelompok mitra dan masyarakat desa umumnya di desa Luku dan desa
Rarampadende kecamatan Dolo Barat. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan,
pendidikan dan pelatihan serta praktek yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan kelompok mitra dalam mengadopsi teknologi pemanfaatan tempurung kelapa
sebagai bahan campuran pembuatan panel akustik. Kemudian dilakukan pendampingan untuk
memudahkan transfer teknologi sehingga kelompok mitra dapat berproduksi serta mampu
memasarkan produk sehingga muncul wirausaha-wirausaha baru di desa dalam rangka
penguatan ekonomi masyarakat desa. Hasil program pengabdian ini adalah panel akustik
dengan ukuran 30 x 30 cm dan tebal 20 cm.
Abstract
Coconut plat is one of versatile plants that has high economic value. Virtually all parts, from
the root to the leaf and also the fruit, of the coconut tree can be used for human needs.
Besides to be eaten, coconut fruit can also be processed into copra. Coconut shell is one of
the byproducts of the copra making process which rarely utilized, only in some places
coconut shells are processed into charcoal by using traditional method which has low value
added. Coconut shell can also be used in acoustic panel making. The purpose of this
community science and technology (Iptek) is to encourage the use of coconut shell as one
component in acoustic panel making which can be sold by coconut farm workers which in
turn will create more jobs and increase the community earnings in Luku and Rarampadende
villages in West Dolo. The method in use in this activity so that the community can adopt the
technology of using the coconut shell as component in acoustic panel making is training and
learning by doing method. To ease the transfer of technology, tutoring sessions are held so
that the community can produce and be able to market the product which in turn will create
new businesses in the villages and strengthen the village people economy. The result of this
program is acoustic panel measures 30 x 30 cm and 20 cm thicness.
Kelapa merupakan buah yang segar dari produksi kopra ini kebanyakan hanya
dan berguna untuk membantu cairan dalam ditumpuk begitu saja, dibuang atau
tubuh. Pohon kelapa juga mempunyai sebagian kecil di pakai untuk keperluan
banyak manfaat dari batang sampai memasak bagi para buruh tani. Padahal
negara subur, sehingga pohon kelapa sebagai alat rumah tangga maupun
Kelapa tidak hanya digunakan sebagai jadikan bahan dalam pembuatan panel
Buah kelapa selain dimakan, lebih tempurung kelapa dapat digunakan sebagai
banyak dijadikan kopra dan hasil samping pelapis dinding untuk ruangan studio, dan
dari industri kopra adalah tempurung yang home teater karena berfungsi sebagai
jarang diolah lebih lanjut, hanya dibeberapa penyerap suara, selain kegunaan tersebut,
tempat tempurung diolah menjadi arang penggunaan panel ini juga dapat menjadi
dengan teknik tradisional dengan nilai dekorasi dinding karena teksturnya yang
tambah yang rendah. Di berbagai tempat menarik akibat dari serat tampilan
tempurung bertumpuk bertahun-tahun dan tempurung itu sendiri yang unik bernilai
Di Kecamatan Dolo Barat terdapat rumah maupun pada dinding kafe yang
kelapa dari para petani diolah ditempat fasilitas untuk kegiatan penunjang
tersebut menjadi kopra. Dalam terutama pada masyarakat kota baik dalam
untuk membelah kelapa, mengeluarkan yang ada disekitar rumah saat mereka
dan berfungsi pula sebagai penyerap panas tanaman padi selama tahun 2010 mencapai
yaitu panel akustik dengan bahan campuran 42.697 ha yang terdiri atas 40.672 ha padi
tempurung. sawah dan 2.025 ha padi ladang.
(Kabupaten Sigi dalam Angka, 2013)
Oleh karena itu, berdasarkan hal
Desa Luku dan desa Rarampadende
tersebut maka kami tim pengabdian pada
merupakan dua desa dari 10 desa yang ada
masyarakat Universitas Tadulako
di kecamatan Dolo Barat, di masing-masing
berencana akan melakukan pengabdian
desa tersebut terdapat tempat industri
pada masyarakat dengan judul
pengolahan kopra secara tradisonal yang
“Pemanfaatan Tempurung Kelapa sebagai
menggunakan tenaga buruh dalam
Bahan Panel Akustik di Kecamatan Dolo
pengolahannya. Tempurung sebagai hasil
Barat Kabupaten Sigi”.
samping produksi kopra belum
Kabupaten Sigi merupakan
dimanfaatkan secara maksimal. Oleh
kabupaten termuda di provinsi Sulawesi
karena itu tujuan program pengabdian ini
Tengah hasil pemekaran dari kabupaten
adalah bagaimana memanfaatkan
Donggala, luas wilayah kabupaten Sigi
tempurung kelapa sebagai bahan campuran
5.196,02 km2 atau sekitar 7,64 % dari total
pembuatan panel akustik.
luas wilayah Sulawesi Tengah dengan ibu
Kelompok mitra yaitu buruh tani
kota kabupaten adalah Bora yang terdiri
kopra yang bekerja di tempat pengolahan
atas 15 kecamatan, 156 desa dan 1 Unit
kopra tradisional di kedua desa tersebut
Pemukiman Transmigrasi (UPT). Jumlah
yaitu kelompok buruh tani kopra desa Luku
penduduk kabupaten Sigi pada tahun 2012
dan kelompok buruh tani kopra di desa
yaitu 220.061 jiwa yang tersebar di 15
Rarampadende. Tujuannya agar tempurung
kecamatan yang terdiri atas 113.359 jiwa
hasil samping produksi kopra yang ada di
penduduk laki-laki dan 106,702 jiwa
tempat mereka bekerja dapat di manfaatkan
penduduk perempuan. (Kabupaten Sigi
sebagai lahan usaha baru yang dapat
dalam Angka, 2013)
menambah penghasilan mereka, dan
Kabupaten Sigi mempunyai ciri
nantinya diharapkan dapat menjadi lahan
kota agronomi dimana perkembangan
usaha tetap kedepannya.
sektor pertanian menjadi penting karena
Pemanfaatan tempurung sebagai
jumlah penduduk yang berusaha di bidang
bahan campuran panel akustik akan
pertanian sangat besar yang terdiri atas
mereduksi sampah buangan pabrik
pertanian tanaman pangan, perkebunan,
pengolahan kopra tradisional dan
kehutanan, peternakan dan perikanan. Luas
merupakan potensi lokal yang dapat
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
835
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
memberikan nilai tambah bagi buruh tani Berikut beberapa pemanfaat pohon kelapa
kopra di kedua desa yang ada di kecamatan oleh manusia :
Dolo Barat. 1. Bagian akar : Bisa dijadikan sebagai
Permasalahan kelompok mitra pada bahan baku pembuatan bir dan zat
program pengadian pada masyarakat ini pewarna
adalah: Bagaimana teknik pembuatan panel 2. Bagian Batang : Dimanfaatkan sebagai
akustik dengan campuran tempurung dan bahan baku perabotan rumah, mebel,
bagaimana manajemen pemasaran panel sebagai kayu, ataupun kayu bakar.
akustik 3. Bagian daun : Daun kelapa dapat
Sedangkan tujuan dari program pengabdian digunakan sebagai bahan pembungkus
ini adalah Kelompok mitra dapat ataupun dianyam untuk dijadikan atap
mengadopsi teknologi pembuatan panel rumah, sedangkan lidinya biasa
akustik dengan campuran tempurung dan digunakan untuk membuat sapu.
kelompok mitra dapat mengetahui cara 4. Bagian bunga : menghasilkan cairan
pemasaran panel akustik. yang dikenal dengan nama air nira yang
memiliki rasa manis, bisa dijadikan
KAJIAN LITERATUR sebagai bahan baku pembuatan gula
A. Tempurung Kelapa nira ataupun sbg minuman.
Kelapa adalah satu jenis tumbuhan 5. Bagian buah : Bagian ini terdiri dari
dari keluarga Arecaceae. Ia adalah satu- kulit ( sabut), batok, daging kelapa dan
satunya spesies dalam genus Cocos, dan air kelapa. Kulit buah ( sabut kelapa )
pohonnya mencapai ketinggian 30 m. sering digunakan sebagai bahan baku
Kelapa juga adalah sebutan untuk buah pembuatan keset, Batok kelapa bisa
pohon ini yang berkulit keras dan dijadikan arang, buah kelapa untuk
berdaging warna putih. Pohon kelapa konsumsi atau diolah untuk dijadikan
biasanya tumbuh di pinggir pantai. minyak kelapa, terakhir air kelapa
Kelapa adalah salah satu jenis sebagai penghilang dahaga dan juga
tanaman serba guna dan memiliki nilai bermanfaat sebagai tanaman obat untuk
ekonomis tinggi. Seluruh bagian pohon meningkatkan kesehatan tubuh.
kelapa dapat memberikan manfaat bagi Buah kelapa adalah bagian paling
manusia mulai dari akar hingga bagian bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp
daun dan tentunya buahnya. yang berupa serat-serat kasar,
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa) diperdagangkan sebagai bahan bakar,
pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta sempurna oleh material yang pampat dan
media tanam bagi anggrek. licin sempurna, serta terpantul menyebar
Tempurung atau batok, yang (terdifusi) oleh permukaan pampat yang
sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai tidak rata.
sebagai bahan bakar, pengganti gayung, Panel akustik, adalah bahan yang
wadah minuman, dan bahan baku berbagai dipasang didinding bangunan yang
bentuk kerajinan tangan. Tempurung selain berfungsi untuk meredam bunyi, sehingga
dapat dimanfaatkan baik sebagai alat rumah bunyi tidak merambat keluar atau masuk
tangga maupun kerajinan tangan. kedalam bangunan.
Tempurung dapat pula di jadikan bahan Di zaman modern ini kebutuhan
dalam pembuatan panel akustik. akan ruang studio atau hometheatre bagi
B. Panel Akustik masyarakat cukup berkembang sehingga
Menurut teori perambatan membutuhkan bahan dinding bangunan
gelombang bunyi, material alam atau yang dapat meredam bunyi.
material bangunan yang memiliki berat
tertentu lebih baik dalam meredam bunyi. METODE PENILITIAN
Berat yang dimiliki tiap material Program IbM kelompok usaha tegel yang
mendukung material tersebut untuk diikuti oleh kelompok mitra desa Luku dan
bertahan pada posisinya untuk tidak mudah desa Rarampadende dilaksanakan di
mengalami resnansi sehingga tidak masing-masing desa yaitu di desa Luku dan
meneruskan perambatan gelmbang bunyi di desa Rarampadende Kecamatan Dolo
ke balik pembatas. Semakin berat dan tebal Barat kabupaten Sigi.
material atau lapisan material yang Kegiatan yang dilakukan yaitu :
digunakan, semakin baik kemamuan a. Kegiatan penyuluhan, pendidikan, dan
redamnya, tidak saja karena menekan pelatihan bertujuan untuk
terjadinya resnansi, namun juga karena meningkatkan pengetahuan, sikap dan
lebih mampu menyerap gelmbang bunyi perilaku kelompok mitra terutama
yang masuk melalui pori-porinya, dalam hal pemanfaatan tempurung
dibandingkan material tipis dan ringan. dalam pembuatan panel akustik,
(Mediastika, 2009) bagaimana manajemen pemasaran
Jenis material, kerapatan atau model produk panel akustik tersebut di
penyusunan material yang digunakan masyarakat.
memiliki peran penting dalam proses b. Praktek dan Pendampingan
peredaman. Gelombang bunyi akan terpatul dimaksudkan bertujuan untuk
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
837
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
ini yaitu sebanyak 50 orang yang terdiri press dengan ukuran ukuran 30 cm x
atas: 25 orang buruh tani kopra desa Luku 30 cm, serta tebal 1,5 cm,
teknik pembuatan panel akustik dengan lebih selama 2 hari, setelah itu panel
anggota kelompok mitra serta masyarakat hari, kemudian panel akustik siap
buah yang akan di pakai pada saat praktek pelatihan dapat dipahami dan di praktekkan
di setiap lokasi mitra. dengan baik sehingga hasil yang diperoleh
dapat mencapai sasaran.
Di mulai dengan persiapan bahan
dan alat yang akan di gunakan, tim IbM
yang di bantu oleh dua orang mahasiswa
kemudian memberikan contoh cara
pembuatan panel akustik dari bahan
tempat yaitu di desa Luku dan desa kegiatan ini adalah Panel Akustik dengan
Rarampadende, dengan jumlah peserta ukuran 30 x 30 cm dan tebal 1,5 cm, dapat
sehingga pada saat program pengabdian maupun di kota Palu serta Kerjasama
dapat menjadi pelopor bagi masyarakat 1. Tempurung kelapa dapat juga di buat
mitra dapat memasarkan panel akustik ini proaktif dalam setiap kegiatan yang
Abstrak
Salah satu unsur dari kenyamanan bangunan dapat ditinjau dari aspek perpindahan thermal yang
terjadi dalam bangunan tersebut. Masjid narotama merupakan salah satu masjid yang
menggunakan ventilasi alami dimana kondisi ruangan tersebut dipengaruhi secara langsung kondisi
di luar ruangan pagi, siang dan malam. Pengaruh thermal dari luar terhadap ruangan dalam masjid
dapat diidentifikasi dengan besar energi total perpindahan thermal. Penelitian dilakukan pada
bangunan masjid dengan meninjau besarnya OTTV dan simulasi yang dilakukan dengan
menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD). Hasil perhitungan OTTV menunjukkan nilai
34,94 W/m2. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perpindahan thermal di dalam ruangan masih
lebih rendah dari standar SNI sedang hasil simulasi menunjukkan bahwa temperatur berkisar
antara 31-32oC, menunjukkan adanya kondisi di luar ruangan mempengaruhi secara langsung
kondisi di dalam ruangan. Hal ini diakibatkan oleh bukaan masjid yang terlalu lebar
Abstract
One element of the comfort of the building can be viewed from the aspect of heat transfer that
occurs in the building. Narotama Mosque is one of the mosque that uses natural ventilation where
the condition of the room is directly influenced conditions outside in the morning, a day and a
night. The influence of the external thermal on the inside of the mosque can be identified by the
total energy of the heat transfer. The study was conducted on the mosque building by reviewing the
amount of OTTV and simulation using Computational Fluid Dynamics (CFD). The OTTV
calculation results show a value of 34.94 W / m2. These results indicate that the heat transfer in the
room is lower than the SNI standard, while the simulation results show that temperatures ranged
from 31-32 ° C, indicating the presence of outdoor conditions indirectly affect the conditions in the
room. This is caused by the ventilation of the mosque that is too wide
Keyword : thermal comfort; OTTV, CFD (Computational Fluid Dynamics); the mosque
aktivitas dalam bangunan dapat berjalan sinar matahari, suhu udara, dan kelembaban.
dengan optimal [Gratia E, 2004, hal.1157]. Untuk itu perlu adanya analisa terhadap
Ada beberapa aspek kenyamanan di dalam perubahan-perubahan tersebut termasuk
ruangan, yaitu aspek pencahayaan, perpindahan termal terhadap bangunan dan
kebisingan kecepatan aliran udara, dan aspek apa pengaruhnya terhadap distribusi
thermal. Di Indonesia, meskipun kita merasa temperatur di dalam ruangan masjid. Kita
nyaman secara termal, namun tidak dapat tahu bahwa, Pada suhu 27 – 32 oC sebagian
dipungkiri bahwa ventilasi alami sulit besar penghuni di dalam ruangan masih
diusahakan di iklim tropis yang lembab ini merasa nyaman dengan kondisi kecepatan
[Satwiko, 2004]. Masjid Narotama liran udara 1 m/s [Baharudin, 2015].
menggunakan bukaan Ventilasi alami yang Perpindahan thermal suatu bangunan
sebenarnya sulit dilakukan di dalam iklim dapat dilakukan dengan menghitung besaran
tropis. Maka dari itu akan dilakukan analisa Overall Thermal Transfer Value (OTTV) dan
kenyamanan penghuni di dalam ruangan dari roof thermal transfer value (RTTV). Nilai
aspek thermalnya menggunakan perhitungan Overall Thermal Transfer Value (OTTV)
OTTV dan simulasi dari CFD bangunan menjadi dasar dalam menentukan
faktor kenyamanan thermal secara prinsip
KAJIAN LITERATUR [Setyowati, 2013]. Selain tu panas yang ada
Universitas Narotama memiliki dalam bangunan, baik yang berasal dari
sebuah bangunan masjid yang terletak di internal dan eksternal bangunan juga
tengah-tengah lokasi kampus dan. Bagunan mempengaruhi kenyamanan dan
tersebut memiliki 3 lantai yang didesain produktivitas penghuni [Sahabuddin , 2014].
mengunakan tata udara alami di sekeliling Overall Thermal Transfer Value
bangunan. Infiltrasi udara dengan sistem (OTTV) merupakan suatu nilai yang
ventilasi alami dapat digunakan untuk ditetapkan sebagai kriteria perancangan
meningkatkan kenyamanan termal pada untuk selubung bangunan yang dikondisikan,
ruang-ruang dalam bangunan [Mannan, yaitu berupa dinding luar atau atap dimana
2007, Sugini, 2004]. Penggunaan ventilasi sebagian besar energi dapat termal dapat
alami, pengaruh dari luar akan berpengaruh berpindah melalui elemen tersebut. (Feri
secara langsung terhadap ruangan di dalam Harianto , hal C74).
masjid seperti perubahan angin, paparan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
844
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
................................... (2)
Selesai
Ar = luas atap yang tidak transparan (m2)
As = luas skylight (m2)
Ao = luas total atap = Ar + As (m2) Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Ur = transmitans termal atap tidak
transparan (W/m2.K)
Pengukuran kondisi fisik bangunan :
Us = transmitans termal fenestrasi
(skylight) (W/m2.K) - Jenis bangunan : Masjid
TDek = beda temperatur ekuivalen (K) - Luas bangunan : 132.25 m2
SF = faktor radiasi matahari (W/m2) - Struktur bangunan menggunakan
SC = koefisien peneduh dari sistem
fenestrasi
beton, 2 lantai dengan atap genteng
tanah liat dan dinding batu bata yang
dicat putih
Denah bangunan Masjid Universitas
Narotama ditunjukkan oleh Gambar 2.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
845
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
(a)
Gambar 3. Grid pengukuran lantai (a) lantai
2 (b) lantai 3
Gambar 2. Denah Bangunan
Pengukuran temperatur udara dan HASIL PENELITIAN DAN
kelembaban relatif juga dilakukan sebagai PEMBAHASAN
dasar dari simulasi pada Computational Fluid Overall Thermal Transfer Value (OTTV)
Dynamics (CFD) yaitu menggunakan Masjid Narotama merupakan masjid
ANSYS. Pengukuran dilakukan dengan yang keseluruhannya menggunakan ventilasi
menggunakan grid-grid disetiap lantai alami. Bangunan terdiri dari 3 lantai yang
dimana ruangan dibagi menjadi sejumlah memiliki fungsi tersendiri, lantai 2 dan lantai
area lebih kecil yang sama luas. Pada 3 difungsikan sebagai tempat beribadah dan
ruangan tiap lantai pada masjid memiliki memiliki bukaan lebar disetiap sisi
luasan lebih dari 100 m2, sehingga untuk bangunan. Dengan konsep tersebut maka
meningkatkan akurasi pengukuran setidaknya kecepatan angin dan temperatur udara luar
tiap ruang dibagi menjadi 36 kotak. Dalam sangat mempengaruhi kondisi didalam
pengukuran ini lantai 2 dibagi menjadi 121 ruangan.
kotak pengukuran dan lantai 3 dibagi Pada dinding bagian barat masjid,
menjadi 66 kotak pengukuran Luas masing- tidak terdapat jendela, sehingga WWRnya
masing kotak pada Gambar 3 (a) sebesar bernilai 0. Sedangkan pada dinding bagian
1,048 m2, dengan panjang persegi 1,005 m utara dan selatan tidak terdapat ukuran pasti
dan lebar persegi 1,0436 m. Sedangkan luas antara dinding dan area bukaan yang dapat
masing-masing kotak pada Gambar 3 (b) memindahkan kalor secara langsung. Maka
sebesar 1,62 m2, dengan panjang persegi 1,36 diasumsikan bahwa luas area bukaan sebesar
m dan lebar persegi 1,19 m. 65% dari luasan dinding total. Demikian pula
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
846
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
dinding bagian timur bangunan, tidak diketahuinya ukuran sesuai peneduh yang
diketahui pasti luas area bukaan dan luas ada di sekitar bangunan. Maka diasumsikan
peneduh, sehingga tidak dapat diketahui nilai sebagaimana pada tabel, mengikuti
dengan pasti nilai SC pada dinding tersebut, keterangan pada standar yang ada bahwa
sehingga luas area bukaan pada sisi timur semakin teduh atau semakin sedikit sinar
diasumsikan 55% dari luasan sisi timur total. matahari yang diteruskan, maka nilai
Menurut SNI 03-6389-2010, dengan koefisien peneduhnya semakin besar.
bahan dinding bata merah dan cat tembok Sehingga diperoleh OTTV total dari seluruh
putih, diperoleh nilai transmisi termal
dinding sebesar 0,625 W/m2K. Beda sisi bangunan sebesar 36,4435 W/m2.
temperatur ekivalen untuk dinding barat
RTTV (Roof Thermal Transfer Value)
sebesar 10 K dan dinding sisi lain 15 K. Nilai perpindahan termal dari penutup
Perbedaan ini karena ketebalan dinding yang atap bangunan gedung dengan orientasi
berbeda, dinding barat memiliki ketebalan
tertentu, harus dihitung melalui persamaan
yang lebih (berupa dinding dan pilar) berikut:
dibandingkan dengan dinding di sisi yang Tabel 2. Perhitungan RTTV
lain. Semakin tebal dinding, maka perbedaan Bangunan Masjid Atap
As (m²) 0
terkait resistansi kalor dinding yang semakin
Ao (m²) 90.73
besar. Untuk nilai SF, masing-masing arah Ur 00.04
memiliki nilai yang berbeda, sebagaimana Us 0
SF 316
Sementara koefisien peneduh, cukup SC 1
W/m2K. Karena atap masjid ini tidak Perpindahan termal total = 34,94 W/m2
memiliki skylight (genteng kaca transparan)
Nilai perpindahan termal total
maka luasan skylight beserta nilai transmisi
tersebut telah sesuai standar pada SNI 03-
fenetrasinya bernilai 0. Dengan pentuk
6389-2010 yaitu nilai transmisi termal
menyerupai piramida dengan alas berupa
maksimal sebesar 45 W/m2. Hal ini dapat
persegi panjang berukuran 5,08m x 5,48m
menjadi konfirmasi bahwa distribusi
dan tinggi 8,59m, maka luas permukaan atap
temperatur di dalam ruang sesuai dengan
sebesar 90,73m2. Sebagaimana pada
standar.
perpindahan panas sisi gedung, faktor radiasi
matahari atap berbahan genteng tanah liat DistribusiTemperatur Ruangan
yaitu sebesar 316 W/m2. Sementara karena Hasil simulasi ditampilkan dalam
tidak ada cahaya matahari yang beberapa kontur distribusi temperature yang
ditransmisikan secara langsung, shading terjadi pada suatu luasan plane horizontal di
coefficientnya bernilai maksimum yaitu 1. dalam bangunan. Plane horizontal tersebut
Sehingga perhitungan perpindahan termal dietakkan di lantai dua dan tiga pada
atap masjid didapatkan hasil sebesar 8,554 ketinggian 140cm dari lantai. Penentuan
.
W/m letak ketinggian plane ini disesuaikan agar
Nilai Perpindahan Termal Total sama seperti kondisi yang dialami manusia
Mengacu pada hasil perhitungan saat berada di bangunan tersebut. Kemudian
OTTV dan RTTV, dapat diketahui ditentukan titik outlet pada bangunan.
perpindahan termal keseluruhan selubung Penentuan ini berdasarkan dari kecepatan
bangunan (sisi dan atap) dapat dihitung paling rendah yang muncul pada suatu
sebagai berikut : bukaan. Berdasarkan data pengukuran maka
sisi barat menjadi outlet pada simulasi
Perpindahan termal total
berikut.
REFERENSI
Abstrak
Abstract
The problems of passenger transport (TAP) transportation in Tarakan City are multi-
dimensional, such as uneven, uneven and orderly tariffs and routes, inconvenience and less
safe, overload of passengers during peak hours and vice versa, operator system conditions,
increased pollution and noise and numbers accidents and traffic offenses, and driver
behavior. Briefly the root of the problem is the unity between Spatial Planning (RTRW)
Tarakan with TAP. This study aims to assess the performance of passenger transport based
on descriptive statistical methods to: see demand for population movement; route
performance and transport operations; and the performance of transportation infrastructure,
and the level of road service in the form of ratio of volume per capacity of road. The result
shows that the existing performance of TAP in Tarakan City is not yet optimal in the main
road service level on the secondary roads due to the increase of vehicle volume significantly
influenced by the high movement of population, land use, transportation service level,
transportation convenience, load factor, and road condition .
pelanggaran lalu lintas, dan kemacetan. jaringan jalan, rute TAP dan terminal.
Berdasarkan statusnya, hingga pada 2016
jaringan jalan Kota Tarakan panjangnya
sekitar 169,037 Km.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
854
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Tabel 1. Jalan di Kota Tarakan Berdasarkan Kondisi, Jenis Permukaan, Kelas Jalan
Panjang Jalan (Km)
No Keterangan
2011 2012 2013 2014 2015
1 Kondisi Jalan
2 Jenis Permukaan
3 Kelas Jalan
a.Kelas I - - - - -
b.Kelas II - - - - -
c.Kelas III - - - - -
4 Pemerintah Berwenang
Negara - - - - 3,460
Provinsi - - - - -
Dari kondisi yang ada terdapat pusat kota, sedang jalan -jalan di luar
beberapa potensi permasalahan jaringan kota volume lalu lintas masih rendah
transportasi Kota Tarakan (berdasarkan karena kawasan yang belum
Tataran Transportasi Lokal (Tratalok) dan berkembang (Kecamatan Tarakan
Dinas Perhubungan Kota Tarakan, 2015): Utara) sehingga bangkitan lalu lintas
a. Kepadatan lalu lintas terkonsentrasi di belum membentuk pola yang stabil.
b. Jaringan jalan darat belum menjangkau cukup besar, yang dikhawatirkan akan
ke seluruh bagian pulau dan beberapa mempengaruhi kinerja jaringan jalan
jalan utama masih berupa jalan tanah (Jalan Yos Sudarso, Jalan Jenderal
yang sulit dilewati kendaraan apabila Sudirman, Jalan Mulawarman, dan Jalan
hujan, seperti Jalan Mamburungan dan Halmahera).
Jalan Karungan Tanjung Pasir. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
c. Saat ini terdapat beberapa embrio jalan jalan di Kota Tarakan ini dikembangkan
tanah sebagai usaha pengembangan berdasarkan sudut pandang masyarakat
jaringan jalan dan aksesibilitas di Pulau sebagai pengguna, dimana ukurannya
Tarakan (jalan tanah di pesisir Pantai merupakan common indicator yang
Amal menuju Jalan Mambrungan, dari diinginkan oleh pengguna. SPM
kawasan Kampung Enam menuju dikembangkan dari 3 keinginan dasar
Binalatung, Jalan Karungan-Tanjung pengguna jalan, yakni: (1) kondisi jalan
Pasir dan jalan tanah di kawasan Juata yang baik (tidak ada lubang) (2) tidak
Permai. macet (lancar sepanjang waktu), dan (3)
d. Jaringan jalan di pusat Kota Tarakan dapat digunakan sepanjang tahun (tidak
rawan terhadap kemacetan karena relatif banjir waktu musim hujan). Dalam kaitan
sempit, pola parkir belum memadai, ini, Pemerintah Kota Tarakan
belum terdapat sistem manajemen mengakomodir tuntutan publik terhadap
transportasi yang mengatur pergerakan SPM dengan mengikuti
moda lalu lintas sehingga berbagai norma/kaidah/aspek keteknisan dan
jenis kendaraan bebas memasuki pusat pembiayaan. Hasil penilaian yang
kota serta banyak angkutan kota yang membandingkan kondisi eksisting jaringan
mangkal. jalan yang ada di Kota Tarakan dengan
e. Beberapa ruas jalan di pusat kota SPM Jalan dapat dilihat pada tabel berikut.
mempunyai beban lalu lintas yang
Indeks mobilitas = (panjang jalan / 1000 Eksisting 0,17 Kondisi eksisting di bawah
penduduk) Standar minimal >2 standar
minimal
Sumber: Hasil Analisis, 2017
angkutan (x12), tingkat konsumsi bahan setiap trayek sangat bervariasi. Kategori
bakar (x13), waktu antara (x14), dan trayek berdasarkan berbagai faktor yang
kecepatan perjalanan (x15), yang beragam dan relatif rendah terjadi di
diasumsikan sebagai faktor-faktor yang seluruh trayek; kategori sedang di Trayek
dapat meningkatkan kinerja rute TAP di B(Gusher – Juata Kerikil), trayek C
Kota Tarakan. (Gusher – Juata Laut), dan kategori tinggi
Analisis korelasi dan regresi dari di Trayek A ( Boom Panjang – Jalan
performasi rute TAP di Kota Tarakan, Kusuma Bangsa – Jalan Yos Sudarso –
hasilnya adalah Y = 50.213 + 0.801X 8 - Jalan Gajah Mada – Jalan Mulawarman –
4.348X 12 . Nilai koefisien korelasi Metode Jalan Sudirman – Jalan Martadinata –Jalan
Stepwise sebesar 0.996 (koefisien Sumatra (Ladang) –Jalan Patimura
determinasi 0.995) dimana Sig konstanta (Markoni) – Jalan Slamet Riyadi – jalan-
< alpha sedangkan Sig load jalan di dalam kota).
factor/pengisian (x8) < alpha secara Dengan demikian dapat
statistik bermakna signifikan dan Sig diinterpretasikan bahwa kondisi tersebut
penyediaan angkutan (x12) > alpha sejalan dengan beberapa permasalahan
sehingga secara statistik tidak signifikan. penataan TAP Kota Tarakan, yakni :
Kinerja rute/trayek TAP Kota tingkat aksesibilitas masih rendah
Tarakan berdasarkan sebaran trayeknya sehingga masyarakat harus melakukan
sangat signifikan dipengaruhi oleh load beberapa kali perpindahan angkutan
factor/pengisian (x8), dan signifikan oleh hingga sampai ke tujuan, serta masih
penyediaan angkutan (x12), sedangkan terdapatnya angkutan kota yang tidak
faktor jumlah penumpang yang diangkut resmi disamping penggunaan moda lain
(x9), waktu antara (x14), waktu tunggu seperti taksi gelap yang banyak
penumpang (x10), kecepatan perjalanan berpangkal di Pelabuhan SDF Tengkayu
(x15), sebab-sebab kelambatan (x11), dan II, waktu tunggu angkutan relatif tinggi
tingkat konsumsi bahan bakar (x13), pada jam tidak sibuk, jarak tempuh
tidak signifikan. Dengan demikian dapat trayek yang cukup panjang khususnya ke
disimpulkan bahwa penyebaran prioritas Tarakan Utara (Juata Laut dan Juata
trayek telah mengikuti distribusi normal. Kerikil), dan load factor penumpang
Selanjutnya hasil analisis dan penilaian yang berfluktuasi dengan frekuensi
memeragakan bahwa faktor-faktor yang singkat pada jam sibuk (peak hours : jam
berpengaruh terhadap kinerja rute TAP di berangkat dan pulang kerja/sekolah).
Abstrak
Informasi mengenai perkembangan pasar dan persaingan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) dengan produk yang sama antar UMKM akan sangat berguna bagi proses pemasaran
produk UMKM untuk menghindari kerugian akibat stok produk yang menumpuk. Oleh sebab itu,
perlu adanya pendukung keputusan bagi UMKM untuk memilih pembeli yang tepat dari sekian
banyak pembeli untuk produk yang dimilikinya. Beberapa metode yang bisa digunakan antara
lain Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Logic. Metode AHP dan Fuzzy mampu
memberikan rekomendasi hanya berdasarkan kriteria-kriteria lingustik. Untuk mengetahui
seberapa akurat kedua metode ini dalam proses market matching, maka perlu dilakukan analisis
perbandingan metode AHP dan Fuzzy dengan kasus yang sama yaitu untuk pemilihan pembeli
bagi produk UMKM. Berdasarkan hasil analisis, hasil keluaran Fuzzy adalah jumlah produk yang
bisa di jual ke masing-masing pembeli sedangkan hasil keluaran AHP berupa perangkingan
pembeli. Hasil fuzzy menunjukkan semakin banyak jumlah produk yang harus dijual pada
pembeli, maka peluang jual ke pembeli semakin besar. Hasil AHP menunjukkan semakin tinggi
rangking pembeli, maka peluang jual ke pembeli semakin besar. Bila kedua metode ini
dibandingkan, menggunakan data pembeli dengan kriteria yang hampir sama, fuzzy lebih akurat
dibandingkan dengan AHP, dikarenakan Fuzzy mampu memberikan hasil keluaran yang lebih
teliti.
Kata Kunci : AHP, fuzzy logic, market matching, UMKM.
Abstract
Information on market development and competition of Micro, Small and Medium Enterprises
(SMEs) with the same product among SMEs will be very useful for marketing process of SMEs
products to avoid losses due to stock of piling products. Therefore, it is necessary to support the
decision for SMEs to choose the right buyers from the many buyers for their products. Some
methods that can be used include Analytical Hierarchy Process (AHP) and Fuzzy Logic. AHP
and Fuzzy methods are able to recommend only based on linguistic criteria. To find out how
accurate these two methods are in the market matching process, it is necessary to analyze the
comparison of AHP and Fuzzy methods with the same case that is for the selection of buyers for
SMEs products. Based on the results of analysis, Fuzzy output is the number of products that can
be sold to each buyer while the results of AHP output in the form of a buyer's ranking. Fuzzy
results show the more number of products that must be sold to the buyer, the greater the
opportunity to sell to buyers. AHP results show the higher the rankings of buyers, the greater the
opportunity to buyers. When these two methods are compared, using buyer data with almost the
same criteria, fuzzy is more accurate than AHP, because Fuzzy is able to deliver more precise
output.
Keywords: AHP, fuzzy logic, market matching, UMKM, SMEs.
UMKM untuk menyediakan produk/ jasa fuzzy didapatkan atribut aman untuk kulit,
sesuai dengan keinginan pasar. kandungan bahan dan harga sebagai
Pada umumnya pengelola UMKM atribut yang dipentingkan konsumen.
tidak pernah melakukan studi kelayakan Berdasarkan hasil analisis permainan
maupun analisa pasar. Terlebih lagi untuk didapatkan strategi aman untuk kulit
produk-produk yang dipasarkan ke luar sebagai strategi yang optimal bagi
negeri atau eksport. Umumnya UMKM Sariayu. Berdasarkan hasil pembobotan
mengekspor produk atas permintaan Negara dengan metode fuzzy didapatkan Tingkat
tersebut, tanpa diketahui jumlah produk yang kepentingan konsumen terhadap atribut-
masih ada di customer tersebut, jumlah atribut yang diperhatikan dalam memilih
pesaing dan peluang yang ada. suatu produk bedak adalah atribut aman
Pentingnya pemilihan pasar eksport untuk kulit, kandungan bahan yaitu
yang tepat akan benyak membantu UMKM mengandung UV protection dan vitamin serta
untuk menjalankan sistem eksport dengan atribut harga yang relatif murah. Sedangkan
lebih efektif dan efisien. Dari latar belakang atribut kemasan merupakan atribut yang
permasalahan yang dihadapi UMKM dala paling tidak dipentingkan oleh konsumen.)
pemilihan pasar, penelitian dilakukan untuk Kajian lainnya dilakukan oleh Ali
membandingkan metode fuzzy dan metode Mohaghar dalam makalahnya yang
Analytical Hierarchy Proses dalam menyajikan pendekatan fuzzy terpadu untuk
penentuan pasar. Metode Fuzzy dan AHP ini memilih strategi pemasaran. Dalam
telah banyak digunakan untuk proses Pendekatan terpadu, konsep fuzzy digunakan
perangkingan berdasarkan kriteria-kriteria untuk penilaian subyektif pengambil
dan variable-variabel yang mempengaruhi keputusan mencerminkan sifat samar dari
pertimbangan keputusan. proses seleksi. Fuzzy AHP termasuk dalam
KAJIAN LITERATUR pendekatan terintegrasi untuk menentukan
Beberapa penggunaan metode Fuzzy bobot kriteria fuzzy dan sub kriteria karena
dalam proses pemasaran antara lain oleh dapat secara efektif menentukan berbagai
Nuril dalam Jurnal ITS menggunakan Fuzzy bobot kriteria secara hirarki. Hasil
untuk merepresentasikan penilaian menunjukkan Variabel linguistik membuat
konsumen yang bersifat subjektif. proses evaluasi lebih realistis. Karena
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
867
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
evaluasi bukan proses yang tepat dan [R7] IF stock SEDANG AND capacity
memiliki ketidakjelasan dalam tubuhnya. BANYAK AND nd competitive RENDAH
METODE PENELITIAN THEN ekspor TINGGI
Penentuan Variable [R8] IF stock SEDANG AND capacity
Variabel Input BANYAK AND competitive TINGGI THEN
a. Stock ekspor SEDANG
b. Capacity [R9] IF stock BANYAK AND capacity
c. Competitive SEDIKIT AND competitive RENDAH
Variabel output THEN ekspor SEDANG
a. Ekspor [R10] IF stock BANYAK AND capacity
SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN
RULE ekspor RENDAH
[R1] IF stock SEDIKIT AND capacity [R11] IF stock BANYAK AND capacity
SEDIKIT AND competitive RENDAH BANYAK AND competitive RENDAH
THEN ekspor SEDANG THEN ekspor SEDANG
[R2] IF stock SEDIKIT AND capacity [R12] IF stock BANYAK AND capacity
SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN BANYAK AND competitive TINGGI THEN
ekspor RENDAH ekspor RENDAH
[R3] IF stock SEDIKIT AND capacity
BANYAK AND competitive RENDAH Analytical Hierarchy Process
THEN en ekspor TINGGI Kriteria yang diertimbangkan
[R4] IF stock SEDIKIT AND capacity Stok : Sedikit, Sedang, Banyak
BANYAK AND competitive TINGGI THEN Capacity : Sedikit, Banyak
ekspor SEDANG Competitive : Rendah, Tinggi
[R5] IF stock SEDANG AND capacity
SEDIKIT AND competitive RENDAH HASIL PENELITIAN DAN
THEN ekspor SEDANG PEMBAHASAN
[R6] IF stock SEDANG and capacity Diketahui ter dapat 2 buyer yang import
SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN produk furniture yaitu buyer BOS LIMITED
ekspor RENDAH dan CENTURY CO., LTD.
Langkah-langkah Fuzzy :
[R2] IF stock SEDIKIT AND capacity
1. Pembentukan Himpunan Fuzzy untuk
SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN
masing-masing buyer furniture.
ekspor RENDAH
Terdapat 4 variabel fuzzy :
− = ∩
a. Stock ∩
b. Capacity = 0
BUYER BL
[R4] IF stock SEDIKIT AND capacity
BANYAK AND competitive TINGGI THEN
[R1] IF stock SEDIKIT AND capacity
ekspor SEDANG
SEDIKIT AND competitive RENDAH
− = ∩
THEN ekspor SEDANG ∩
− = ∩
∩ ℎ = min( (12), (200), (2)
= min(0.95; 1; 0)
− = ∩
∩ ℎ
[R9] IF stock BANYAK AND capacity
(12), (200),
= min SEDIKIT AND competitive RENDAH
ℎ(2
= min(0; 0; 0.75) THEN ekspor SEDANG
= 0 − = ∩
− 40
0 = => = 40 ∩ ℎ
70 − 40
(12), (200),
= min
ℎ(2
[R6] IF stock SEDANG and capacity
= min(0; 0; 0.75) = 0
SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN − 40
0 = => = 40
70 − 40
ekspor RENDAH
− = ∩
∩ [R10] IF stock BANYAK AND capacity
= min(0; 0; 0) SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN
= 0
ekspor RENDAH
50 − − = ∩
0 = => = 50
50 − 15 ∩
(12), (200),
= min
ℎ(2
[R2] IF stock SEDIKIT AND capacity
= min(0; 1; 0.75) SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN
= 0
− 40
ekspor RENDAH
0 = => = 40
70 − 40 − = ∩
∩
(30), (150),
= min
XY Stock = 30, capacity = 150, ℎ(3
= min(0.33; 1; 0.5)
competitive = 3 = 0.33
− 90
0.33 = => = 106
[R1] IF stock SEDIKIT AND capacity 140 − 90
− 50 = min(0.33; 1; 0)
0 = => = 50
75 − 50 = 0
− 50
0 = => = 50
75 − 50
(30), (150), = 0
= min
(3 − 50
0.2 = => = 50
= min(0.33; 0; 0) 75 − 50
= 0
∩ ℎ = min(0; 0; 0)
= 0
(30), (150),
= min
ℎ(3 60 −
0 = => = 60
= min(0; 1; 0.5) 60 − 20
= 0
− 90
0 = => = 90
140 − 90
3. Defuzzifikasi Advertising
Watches Sedang Banyak Rendah
Co., Ltd.
BOS
Watches Sedang Banyak Rendah
Untuk Buyer BL LIMITED
Abstrak
Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang di sekitarnya terdapat tambak ikan
bandeng yang cukup luas, produksi yang utama adalah ikan bandeng (Chanos-chanos). Sebagian
dari ibu-ibu penjual ikan menjual jasa yaitu dengan mencabut duri ikan bandeng yang kemudian
ikan dijual dengan sebutan Batari atau Bandeng Tanpa Duri. Sedangkan limbah dari Batari ini
adalah berupa duri-duri ikan yang selama ini dibuang begitu saja atau untuk pakan ternak, artinya
belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu perlu dicarikan solusi tentang pemanfaatan
duri ikan sehingga akan memberi nilai tambah pada limbah duri ikan. Salah satu so;usi pemanfatan
duri ikan adalah dapat dijadikan sebagai bahan baku membuat abon ikan yang kaya akan kalsium.
Metode yang akan digunakan adalah 1) penyampaian informasi dan pelatihan, 2) penyiapan
peralatan yang dimaksud dan pelatihan operasional peralatan, 3) pendampingan agar didapatkan
hasil produksi yang terbaik dan 4) publikasi nasional. Dari pelaksanaan Program Pengabdian ini
dapat disimpulkan yaitu: 1) Aspek teknik mencabut duri menjadi lebih terapil dan menghasilkan
produk BATARI yang lebih baik kualitasnya, 2) Proses pembuatan abon menjadi lebih bermutu
kualitasnya terutama dalam hal higienis (kebersihan) dan tahan lama dibanding sebelumnya, hal ini
karena peranan alat Spinner, 3) diharapkan di waktu mendatang akan dapat meningkatkan
keuntungan dibanding sebelum adanya pelaksanaan program pengabdian.
Abstract
Sedati District Sidoarjo regency is an area around him there is a large fish ponds, the main
production is milkfish (Chanos-chanos). Some of the mothers sell fish merchant services that is by
removing the spikes of fish that fish then sold as Batari or Bandeng without Duri. While the waste
from Batari is a fish spines that have been thrown away or for animal feed, meaning that has not
been utilized to the fullest. Therefore we need to find a solution about the use of fish spines so that
will add value to the waste fish spines. One of the soil utilization of fish spines is can be used as
raw material to make fish abon rich in calcium. The methods to be used are 1) the delivery of
information and training, 2) the preparation of the intended equipment and the operational
training of the equipment, 3) the assistance to obtain the best production and 4) the national
publication. From the implementation of this Service Program can be concluded that is: 1)
Techniques of pulling thorns become more terapil and produce better quality BATARI products, 2)
The process of making abon be more quality quality, especially in terms of hygiene (hygiene) and
durable than before, this is because the role of Spinner tools, 3) is expected in the future will be
able to increase profits compared before the implementation of the program of dedication.
Usaha jasa pencabut duri bandeng Mahsunah memiliki anggota 8 orang yang
yaitu ibu Jamillah sebagai Mitra I, usaha kegiatannya selama ini membuat abon ikan
ini diberi nama “Bandeng Barokah”. bandeng.
Sedangkan ibu Mahsunah Aini sebagai Analisa Usaha
Mitra II adalah pembuat Abon Kalsium, Analisa ekonomi bagi pengusaha
usaha pembuat Abon diberi nama “Bandeng pencabut duri bandeng dapat dilihat pada
Jaya”. Sebagai pencabut duri ibu Jamillah Tabel 1 berikut.
memiliki anggota sebanyak 8 orang yang
kegiatannya mencabut duri, sedangkan ibu
Jadi keuntungan pengusaha pencabut duri jumlah ikan yang akan diambil durinya,
perhari adalah Rp 1.500.000 – Rp 913.000 = namun demikian umumnya sehari mereka
Rp 587.000,- (Lima Ratus Delapan Puluh mampu mencabut duri bandeng sampai
Tujuh Ribu Rupiah) atau 64 %. sekitar 100 ekor.
Selanjutnya banyak juga ibu-ibu Analisa ekonomi usaha pengolah
penjual ikan yang ingin menambah abon kalsium dapat dilihat pada tabel 2. Satu
penghasilannya dengan cara menjadi buruh kali produksi = 5 kg abon kalsium,
cabut duri, maka angkos cabut duri adalah keuntungan 500.000 – 279.000 = Rp
Rp1.500 ,- per-ekor ikan bandeng. Adapun 271.000,- (Dua ratus Tujuh Puluh Satu Ribu
penghasilannya tidak pasti tergantung pada Rupiah) atau keuntungannya 97 %.
Bagi pengusaha pemula, usaha cabut kalsium ini dapat membantu kehidupan
duri dan usaha pengolah abon kalsium masyarakat luas, diantaranya membuka
tersebut cukup menjanjikan karena perlu peluang lapangan kerja mandiri. Dari aspek
pelatihan mencabut duri secara benar cukup budaya, social bahkan dari sisi keagamaan,
dilaksanakan.Modal yang harus disiapkan mempunyai nilai yang positif. Sisi lain yang
harus segera di carikan solusinya adalah aspek
pun tidak terlalu besar serta peralatan yang
manajemen, aspek penggunaan teknologi dan
digunakan juga sangat sederhana.
aspek produksi agar usaha produktif dan
Usaha mandiri dan bersifat produktif
mandiri menjadi semakin besar dan bermanfaat
seperti usaha cabut duri dan pengolah abon
buat masyarakat secara luas.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
879
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
b. Peningkatan ketrampilan
Permasalahan Mitra membuat abon kalsium
Permasalahan Mitra I yang ingin di dapatkan 2. Peningkatan Teknologi
solusinya adalah : a. Pengunaan alat presto, cara
1. Peningkatan Manajemen melunakkan duri bandeng
a. Akses dan informasi pengajuan b. Penggunaan alat spinner, agar
kredit dan pinjaman sisa minyak dapat tuntas
b. Peningkatan ketrampilan cara c. Penggunaan alat pengemas
membuat pembukuan keuangan (sealer)
sederhana 3. Peningkatan Produksi
2. Peningkatan Teknologi a. Penyediaan bahan baku (duri
a. Teknik atau cara mencabut duri bandeng) guna kepastian
secara tepat, agar hasilnya tidak produksi
banyak terjadi kerusakan b. Peningkatan kecepatan proses
daging ikan. produksi
b. Cara memilih jenis pinset untuk c. Peningkatan kualitas, warna,
cabut duri aroma dan bentuk produksi
c. Teknik mengemas Batari menjadi lebih baik.
d. Teknik menyimpan dalam
refrigerator
TARGET DAN LUARAN
3. Peningkatan Produksi
Target Peningkatan Mitra I :
a. Peningkatan efisiensi usaha
1. Peningkatan ketrampilan dalam bidang
menggunakan peralatan yang
manajemen meliputi :
memadai
a. peningkatan ketrampilan mitra I
b. Peningkatan kecepatan proses
akan pembukuan keuangan
produksi
sederhana,
2. Peningkatan ketrampilan dalam bidang
Permasalahan Mitra 2 yang ingin
Teknologi meliputi :
didapatkan solusinya adalah :
a. penggunaan pisau dalam
1. Peningkatan Manajemen
membelah ikan untuk diambil
a. Perluasan pemasaran hasil
durinya secara tepat
produksi Abon Kalsium
c. Mempersiapkam alat
d. Mempersiapkan Bumbu-bumbu Abon
1)
Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: nurdewa@unmer.ac.id
2)
Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: Fikriamrullah@gmail.com
3)
Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: Elta.sonalitha@ unmer.ac.id
Abstrak
UMKM adalah kelompok bisnis masyarakat yang belum mempunyai sistem terintegrasi selayaknya
industri besar, sehingga sulit mengakses informasi mengenai lokasi pasar luar negeri. Penelitian ini
mengembangkan aplikasi Market Matching untuk penentuan lokasi pemasaran luar negeri dan jenis
produk yang harus diekspor untuk menekan angka kerugian akibat tersendatnya perputaran barang
sehingga menguntungkan bagi para UMKM. Langkah mengembangkan sistem market matching
ini adalah identifikasi dan analisis kegiatan pemasaran ekspor yang sedang berlangsung dalam
UMKM, mendesain sistem pemasaran yang sesuai dengan analisis tersebut, membangun sistem
market matching, dan implementasi sistem. Aplikasi Market Matching menghasilkan rekomendasi
tujuan ekspor sesuai kategori produk dan tingkat kebutuhan importir.
Abstract
MSME is a community business group that does not yet have an integrated system as a large
industry, making it difficult to access information about the location of foreign markets. This
research develops Market Matching Application for determining the location of foreign marketing
and the number of products that must be exported to reduce the number of losses due to the
congestion of turnover of goods making it profitable for MSME. Steps to develop a Market
Matching System are identification and analysis of ongoing export marketing activities in MSME,
designing a marketing system appropriate to the analysis, establish market matching system, and
system implementation. Market Matching application produces recommendation of export
destination according to product category and requirement level of importer.
dibandingkan para pesaingnya, akan mampu b) Analisa dan desain sistem yang
memposisikan diri di dalam pikiran disesuaikan dengan permasalahan yang
konsumen terhadap produk yang ditawarkan, ada
sehingga terbentuk produk perusahaan c) Pengembangan software Market
mendapat perhatian dari konsumen. Matching
Ekspor d) Instalasi software dan hardware di
Pemasaran internasional adalah aktivitas UMKM
bisnis yang mengarahkan arus barang dan e) Pengoperasikan Aplikasi Market
jasa kepada konsumen atau pemakai pada Matching
lebih dari satu negara demi suatu
Tahapan pelaksanaan kegiatan tampak pada
keuntungan. Ekspor merupakan aktivitas
sebagai berikut :
perdagangan, dimana penjualakan
mengirimkan batas dari daerah pabeannya ke MULAI
college, World Congress Survey, 2010 Yeon-Koo Che, Olivier Tercieux, Efficiency
Darmayani, Ade Ismi, dkk. Strategi and Stability in Large Matching
Pemasaran Kerajinan Buah Kering Markets,Cowles Foundation For
untuk Meningkatkan Nilai Ekspor Research in Economics Yale
pada UD. INDO NATURE, Lombok- University, 2015
NTB. Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB) Vol 11 No 1 juni 2014
Enchenique, Federico dan Jorge Oviedo, a
Theory of stability in many-to-many
matching market, Theorical
Economics, http://econtheory.org, 2006
Galichon, Alfred. Theoretical and Empirical
Aspects of Matching Markets,
Economics Department, Columbia
University, 2011
http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/20
09/05/93-tingkat-penjualan.pdf
http://creasionbrand.blogspot.com/2012/06/1
0-solusi-menjual-stok-barang-
lama.html
Lestari, Ni Putu Nina Eka, Strategi
Pemberdayaan Industri Kecil Kerajinan
Ukiran Kayu di Kabupaten Gianyar
Provinsi Bali, 2014
Nurhasanah, Nunung dan Siti Nur Fadlilah
A, Pemodelan Strategi Pemasaran
produk Barang Jadi Tekstil
Berdasarkan Pendekatan Simulasi
Sistem Dinamik pada Industri Kecil
Menengah di Kota Bogor, J@TI Undip,
Vol VII, No 1, Januari 2012
Syahdi, Oni Fajar, dkk. Analisis Permintaan
Pasar Ekspor terhadap Produk Udang
Beku (Frozwn Srimphs/Prawn)
Indonesia, 2013, Agrica (jurnal
Agribisnis Sumatera utara) Vol. 1
No.1/ Juli 2013.
Wulandari, Fera Tri. Implementasi Fuzzy
Topsis dalam Perencanaan Strategi
Bisnis, http://journal.unwidha.ac.id/,
Magistra Vol 25, No 85, 2013
(1,2)
Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: 1)anis.zubair@unmer.ac.id,2)heris.pamuntjar@unmer.ac.id
Abstrak
Penelitian ini berfokus tentang pembuatan data sintetik hasil penelitian yang melibatkan jawaban
dengan data ordinal. Tujuannya adalah menghasilkan jawaban instrumen yang selalu valid. Dengan
kata lain, nilai t hitung untuk setiap instrumen selalu lebih besar daripada t tabel. Metode yang
digunakan adalah simulasi menggunakan data sintetik dan perangkat lunak yang digunakan adalah
Microsoft Excel. Variabel yang digunakan adalah banyak responden, banyak instrumen, dan alfa
yang digunakan pada distribusi t. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu para peneliti untuk
menghasilkan jawaban instrumen yang selalu valid.
Kata kunci : data sintetik, uji validitas, uji t, uji pearson product moment
Abstract
This research focuses on making synthetic data of research results involving answers with ordinal
data. The goal is to produce an always valid instrument answer. In other words, the t value for
each instrument is always greater than t table. The method used is simulation using synthetic data
and software used is Microsoft Excel. Variables used are many respondents, many instruments,
and alpha used on the distribution of t. The results of the study are expected to help researchers to
produce valid instrument answers.
Keyword : synthetic data, validity test, t test, pearson product moment test
responden akan memberikan jawaban ordinal. Contoh data dengan ukuran skala
tentang data yang diperlukan dalam ordinal adalah skala Likert.
penelitian. Data yang valid, hanya akan Selanjutnya akan dikemukakan dua
diperoleh bila data yang diperoleh memiliki alasan perlu tidaknya pengujian secara
validitas. Sedangkan data yang reliabel statistik terhadap instrumen yang akan
hanya bisa diperoleh bila instrumen yang digunakan sebagai alat ukur dalam
kita gunakan untuk memperoleh respon dari penelitian.
sampel itu memiliki reliabilitas. Reliabilitas Alasan pertama adalah peluang
dan validitas, hanya akan diberikan oleh terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh
intrumen yang valid dan reliabel. Uji satu peubah bebas X, yakni kesalahan yang
validitas lazim digunakan untuk menguji terjadi karena instrumen yang tidak valid
butir-butir dalam instrumen, sedangkan uji dan reliabel. Instrumen tidak memberikan
reliabilitas digunakan untuk menguji informasi yang benar bagi responden
konsistensi instrumen dalam penelitian sehingga akan menimbulkan keraguan
setelah melalui mekanisme uji konsep. dalam menjawab pertanyaan pertanyaan
Untuk memperoleh instrumen yang valid yang diajukan oleh peneliti. Instrumen yang
dan reliabel itu, di antaranya adalah dengan tidak valid akan memberi peluang responden
melalui mekanisme pengujian secara menjawab pertanyaan yang seharusnya tidak
statistik dengan benar. Validitas statistik dijawab, atau tidak menjawab pertanyaan
dilakukan bila secara teori instrumen yang seharusnya dijawab.
penelitian itu sudah melalui mekanisme Alasan kedua adalah kesalahan yang
pengujian validitas konsep. Validitas konsep terjadi dalam diri responden. Walaupun
adalah validitas yang dibuat dan instrumen sudah valid dan reliabel, tetapi
dipertimbangkan oleh para ahli dibidangnya. jawaban yang diberikan oleh responden
Selain validitas konsep yang sudah merupakan jawaban yang asal jadi, asal
didiskusikan dan dianalisis oleh menjawab, dan bahkan secara sengaja tidak
pertimbangan para pakar itu, analisis bersedia memberikan jawaban apa yang
statistik kemudian digunakan untuk menguji seharusnya dijawab.
instrumen yang digunakan untuk Untuk menguji validitas dan
memperoleh data dengan ukuran skala reliabilitas adalah menghitung nilai r, lalu
dilanjutkan dengan uji t. Setelah kita
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
896
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
memperoleh nilai t hitung, kemudian Sheet ini berisi data simulasi dengan 20
dibandingkan dengan nilai t tabel untuk responden dan 10 instrumen pertanyaan.
mengetahui valid atau tidaknya instrumen Hasil ujinya adalah ada instrumen yang
(Suharto, 2009). valid dan tidak valid. Dengan cara coba-
METODE PENELITIAN coba agar hasil ujinya valid seluruhnya
Tahapan Penelitian memakan waktu yang lama atau sulit
1. Pengumpulan Data dilakukan.
Data yang digunakan adalah data simulasi 2. Sheet Validitas.1
dengan 20 responden dan 10 instrumen Sheet ini berisi data simulasi dengan 70
pertanyaan. Setiap instrumen memiliki responden dan 30 instrumen pertanyaan.
jawaban dalam bentuk data ordinal Pada sheet ini alfa yang digunakan tetap
dengan skala 1 sampai 5. Tiap-tiap dan dengan cara simulasi akan diperoleh
instrumen dihitung korelasi Pearson dan t data yang semuanya valid.
hitungnya. Selanjutnya t hitung 3. Sheet Validitas.2
dibandingkan dengan t tabel. Jika t hitung Sheet ini berisi data simulasi dengan 70
lebih besar daripada t tabel maka hasil responden dan 30 instrumen pertanyaan.
ujinya adalah valid. Jika sebaliknya maka Pada sheet ini alfa yang digunakan
hasil ujinya adalah tidak valid. dinamis dan dengan menaikkan alfa akan
2. Pengolahan Data diperoleh data yang semuanya valid.
Setelah data diolah secara umum akan 4. Sheet Validitas.3
menghasilkan instrumen yang valid dan Sheet ini berisi data simulasi dengan 70
tidak valid. Kontribusi makalah ini adalah responden dan 30 instrumen pertanyaan.
memberikan solusi agar setiap instrumen Pada sheet ini akan diperoleh alfa
bernilai valid. minimum yang memenuhi agar semua
Rancangan Penelitian data valid.
Penelitian ini menggunakan 7 Sheet pada 5. Sheet Validitas.4
Microsoft Excel. Tiap-tiap sheet diberi Sheet ini berisi gabungan sheet
nama. Namanya adalah Validitas.0, Validitas.2 dan Validitas.3.
Validitas.1, Validitas.2, Validitas.3, 6. Sheet Validitas.5
Validitas.4, Validitas.5, dan Hasil. Sheet ini berisi antarmuka untuk
1. Sheet Validitas.0 mendapatkan data valid menurut kriteria
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
897
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Gambar 1 Validitas.1
2. Sheet Validitas.2
Sheet ini berisi data simulasi dengan 70
responden dan 30 instrumen pertanyaan.
Alfa yang digunakan adalah 6%. Hasil
ujinya adalah semua instrumen valid.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
898
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Gambar 2 Validitas.2
3. Sheet Validitas.3
Sheet ini berisi data simulasi dengan 70
responden dan 30 instrumen pertanyaan.
Alfa yang ditemukan adalah 5,78%. Nilai Gambar 3 Validitas.3
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
899
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
6. Sheet Hasil
Sheet ini berisi hasil simulasi dengan 45 KESIMPULAN DAN SARAN
responden, 30 instrumen pertanyaan, dan Penelitian ini membuktikan bahwa
alfa 5%. Hasil ujinya adalah semua peneliti dapat membangkitkan semua
instrumen valid. jawaban instrumen pertanyaan yang selalu
valid. Validitas ini bisa dilihat dengan nilai
t hitung untuk setiap instrumen yang selalu
lebih besar daripada t tabel.
REFERENSI
Gambar 6 Hasil
Dwi Hermawan1), Aries Boedi Setiawan2), Dwi Arman Prasetya3), Abd. Rabi’4)
1)
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Malang
2)3)4)
Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Malang
Email: 1)dwihermawan1185@gmail.com
Abstrak
Sistem pengaman pintu sudah diciptakan sejak lama untuk menjaga keamanan di dalam ruangan,
akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi terdapat beberapa alternatif sistem pengamanan
yang lebih modern, cepat, akurat dan aman. Pengamanan tersebut salah satunya yaitu dengan
menggunakan sistem pengenalan wajah yang dapat mengidentifikasi identitas seseorang dengan
karakteristik fisiologisnya. Pengenalan identitas pada bentuk wajah seseorang (Face recognition)
memiliki beberapa keunggulan karena kesederhanaanya dalam mengidentifikasi berupa foto
maupun data citra yang diambil langsung melalui kamera secara real time pada jarak tertentu,
kemudian akan disimpan pada data base selanjutnya diproses dan dibandingkan dengan 1:M.
Proses data tersebut akan diaplikasikan secara otomatis untuk membuka kunci pintu gudang senjata
Rudal sehingga dapat dimanfaatkan di Satuan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD.
Abstract
The door security system has been created for a long time to keep the security indoors, but along
with the development of technology there are several alternative security systems that are more
modern, fast, accurate and safe. Security is one of them is by using a facial recognition system that
can identify a person's identity with physiological characteristics. Face recognition has several
advantages because of its simplicity in identifying images and image data taken directly through
the camera in real time at a certain distance, then it will be stored in the data base then processed
compared with 1: M. The data process will be applied automatically to unlock the door of the
warehouse of missile weapons so that it can be utilized in Army Air Defense Artillery Unit
(Arhanud).
berupa foto, bersifat analog berupa sinyal- hanya tinggal click and drag, dan jadilah
sinyal video seperti gambar pada monitor program aplikasi yang diinginkan.
televisi atau bersifat digital yang dapat
langsung disimpan pada suatu media Mikrokontroler Atmega16
penyimpanan. Mikrokontroler merupakan suatu
terobasan teknologi mikroprosesor dan
Independent Component Analysis. mikrokomputer yang merupakan teknologi
Independent Component Analysis semikonduktor dengan kandungan transistor
(ICA) merupakan metode pembagian sumber yang lebih banyak namun hanya
yang didasarkan pada statistika orde banyak. membutuhkan ruang yang sangat kecil.
Penerapan ICA terutama digunakan untuk
mencari komponen-komponen independen
dari wajah sedemikian sehingga suatu wajah
tersebut dapat dinyatakan sebagai kombinasi
linear dari komponen-komponen independen
yang telah ditemukan. Langkah awal ICA
meliputi centering dan whitening [4]. Gambar 2.3. Konfigurasi Pin Atmega16
Motor DC
Motor merupakan mesin yang
mengubah tenaga listrik menjadi tenaga
mekanik. Kerja motor didasarkan pada
Gambar 2.2. Pemodelan ICA prinsip bahwa bila konduktor berarus
Pemrograman Borland Delphi ditempatkan pada medan magnet maka
Delphi merupakan bahasa konduktor tersebut mengalami gaya mekanik.
pemrograman yang mudah, karena Delphi
adalah bahasa perograman tingkat tinggi
(high level) sehingga sangat memudahkan
user untuk bermain-main di tingkat ini.
Pemrograman Delphi sangatlah mudah, Gambar 2.4. Motor DC Power Window
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Metode penelitian dilaksanakan
dengan tujuan untuk merancang, meniliti dan
mengembangkan suatu penelitian dengan
mempertimbangkan kualitas dalam proses
sistem komunikasi yang dirancang,
Gambar 3.1. Skema Pemodelan
selanjutnya proses perancangan dilaksanakan
secara maksimal agar memperoleh hasil yang
Perencanaan Alat
diharapkan.
Perencanaan pembuatan alat sitem
pengenalan wajah terdiri dari perancangan
Pencocokan Citra Wajah
perangkat keras (hardware) dan perancangan
Sebelum dilakukan proses
perangkat lunak (software).
pencocokkan pola wajah terlebih dahulu
dilakukan beberapa tahapan diantaranya
proses normalisasi, proses mengekstrak citra
wajah sampai diperoleh fitur-fitur utama
wajah. Fitur utama tersebut sebagai data
pembanding dengan citra wajah baru sebagai
Gambar 3.2. Blok Diagram Alat
citra wajah yang dikenali selanjutnya proses
tersebut diteruskan untuk membuka kunci
Perancangan Perangkat Keras
pintu secara otomatis.
Perencanaan alat yang berupa
perangkat keras (hardware) meliputi
Skema Pemodelan
beberapa perancangan rangkaian yang akan
merupakan skema pemodelan
diintegrasikan menjadi satu sistem kerja,
perancangan alat dalam tiga sistem kerja
yaitu sebagai berikut:
secara umum yaitu blok input, blok process
1. Perancangan Rangkaian Driver Motor.
dan blok output.
Peracangan rangkaian driver
menggunakan transistor sebagai komponen
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
906
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
RM1
RLY2 RELAY-SPST
IC1
R2 ATMEGA16 RELAY-DPDT
C4
1µF VCC PB0(XCK/T0) PA0(ADC0)
IC2 PB1(T1) PA1(ADC1)
PB2(AIN0) PA2(ADC2) R1 TR2
MAX232
on-off motor.
PB3(AIN1) PA3(ADC3) RM2
KE MODEM TCP/IP C1+ VCC PB4(SS) PA4(ADC4) RELAY-SPST
5
VCC
V+ GND PB5(MOSI) PA5(ADC5) 22K 9014
9
C1- T1OUT VCC PB6(MISO) PA6(ADC6)
4 C2
8 1µF C2+ R1IN PB7(SCK) PA7(ADC7)
3 C2- R1OUT RESET AREF
7
V- T1IN VCC GND
2
6 T2OUT T2IN GND AVCC
1 R2IN R2OUT XTAL2 PC7(TOSC2) 12V 12V
MAX232 XTAL1 PC6(TOSC1)
DB9 C3 PC5
PD0(RXD)
12V MOTOR DC
1µF PD1(TXD) PC4
PD2(INT0) PC3
PD3(INT1) PC2 RLY1
RELAY-DPDT RM3
PD4(OCIB) PC1(SDA)
RELAY-SPST
PD5(OCIA) PC0(SCL
S BUKA VCC PD6(ICP1) PD7(OC2)
ATMEGA16 R3 TR1
VCC
OUT
GND 22K 9014
RM4
RELAY-SPST
Proximity
S BUKA VCC
VCC
OUT
GND
Proximity
S TUTUP VCC
VCC
OUT
GND
Proximity
HASIL PENELITIAN DAN akan tersimpan pada sistem data base pada
PEMBAHASAN server.
Umum
Sebelum pengambilan data di-
lakukan, maka terlebih dahulu dipastikan
bahwa tidak ada kesalahan, seperti pada alat
dan tersedianya bahan uji.
Gambar 4.2. Tampilan input data
Hasil Penelitian
Dari penelitian yang telah di-
laksanakan, didapatkan data-data hasil
pengujian pada masing-masing rangkaian
dengan melakukan pengukuran.
Gambar 4.3. Tampilan tersimpan
Pengujian Pengenalan Wajah (Face 3. Tahap berikutnya yaitu menghubungkan
Recognition) laptop dengan perangkat sistem prototipe
1. Nyalakan software Delphi seperti gudang Rudal melalui kabel UTP.
gambar dibawah ini:
data base maka secara otomatis pintu gudang wajah yang terdaftar pada server, sistem
Rudal akan terbuka, sebaliknya apabila pengenalan wajah telah dilakukan pengujian
wajah tidak dikenal karena tidak ada pada dalam bentuk raut wajah yang berbeda-beda,
data base maka pintu gudang tetap tertutup. posisi, dan pencahayaan yang berbeda,
diperoleh hasil sebagai berikut:
RIWAYAT HIDUP
Alvian Gusthaf Pali1), Aries Boedi Setiawan2), Dwi Arman Prasetya3), Nachrowie4),
Anggraini Puspita Sari5)
1)
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Malang
2)3)
Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Malang
*
Email: 1)alvinpali78@gmail.com
Abstrak
Siklus produksi yang dimiliki oleh PT. Pindad saat ini bisa terhambat dengan terdapatnya sistim
manual yang masih diberlakukan karena keterbatasan peralatan canggih. Proses manual yang
dimaksud adalah pemilahan munisi secara visual oleh mata manusia. Keterbatasan dan kemampuan
yang dimiliki oleh mata manusia sering mangakibatkan munculnya kendala yaitu pemilahan yang
tidak akurat sehingga dapat mengakibatkan lolosnya munisi cacat untuk digunakan oleh konsumen.
Untuk mendukung peningkatan kualitas hasil produksi Munisi di PT. Pindad maka proses
pemilahan dilakukan secara otomatis menggunakan sensor LED IR, Phototransistor dan
Photodioda yang dikontrol menggunakan Mikrokontroler dengan metode Fuzzy Logic untuk
memilah munisi yang layak dan tidak layak pakai.
Kata kunci : LED IR, phototransistor, photodioda, LCD (Liquid Crystal Display).
Abstract
Production cycle owned by PT. Pindad can now be hampered by the presence of manual systems
that are still enforced due to the limitations of advanced equipment. The manual process in
question is the sorting of ammunition visually by the human eye. Limitations and abilities
possessed by the human eye often result in the emergence of constraints such as inaccurate sorting
that can lead to the escape of defective munitions for use by consumers. To support the quality
improvement of production of Munisi at PT. Pindad then the sorting process is done automatically
using IR LED sensors, Phototransistor and Photodioda are controlled using Microcontroller to
sort between the feasible and unfeasible ammunition.
913
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
yang lama sehingga sewaktu-waktu hasil informasi umpan balik dalam suatu sistim
pemilahan tidak dapat maksimal. kontrol loop tertutup.
Penelitian ini dilakukan untuk 4. Operasional Amplifier (Op-Amp)
mengaplikasikan teknologi sebagai sebagai Penguat operasional dimanfaatkan
alat bantu dalam proses pemilahan munisi sebagai penyangga atau sebagai penguat
secara otomatis yang dikontrol menggunakan linier dengan harga penguatan yang dapat
Mikrokontroler. ditentukan oleh umpan balik pada penguat
operasional (Op-Amp) tersebut.
KAJIAN LITERATUR 5. Driver Stepper Motor.
Dalam pelaksanaan penelitian ini Rangkaian driver digunakan untuk
tidak terlepas dari referensi yang ada sebagai menghubungkan (interfacing) antara
tinjauan pustaka dalam membantu rangkaian logika rendah dengan peripheral
tercapainya hasil penelitian. daya beban berlipat. Driver stepper motor ini
1. LED (Light Emiting Diode). dapat menggunakan komponen IC ULN 2003
LED adalah dioda yang mampu yang mana memiliki transistor darlington
memancarkan sinar jika tegangan majunya yang dirangkai dengan konfigurasi khusus
terpenuhi. Saat tegangan forward bias yang untuk mendapatkan penguatan ganda
diberikan masih di bawah tegangan ambang sehingga dapat menghasilkan penguatan arus
dari LED tersebut, maka arus belum dapat yang besar.
mengalir.
2. Photodioda
Photodioda ini merupakan sambungan
substrat tipe N-P yang dirancang untuk
beroperasi bila dibiaskan dalam arah terbalik. Gambar 1. Rangkaian Darlington IC ULN
Dengan demikian tegangan mundur ini akan 2003.
memperluas daerah pengosongan. 6. Stepper Motor
3. Phototransistor. Stepper motor merupakan motor
Prinsip dari sensor ini adalah elektronik yang bergerak berdasarkan step-
perubahan nilai resistansi listrik dari step tertentu yang dipicu dengan adanya
phototransistor saat terkena cahaya. Sehingga medan magnet dalam kumparan motor
akan dihasilkan sinyal listrik yang dijadikan tersebut.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
914
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
R/W
VCC
VSS
VEE
DATA BUS BACK LIGHT
RS
menggerakkan motor relay untuk selanjutnya
E
0 1 2 3 4 5 6 7 A K
5 V
5 V
GND
Ke Port MCU
motor DC. 10 K
5 V
Kontras
915
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
916
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
917
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
dari dua baris dimana tiap barisnya terdiri mendeteksi permukaan munisi yang mana
dari 16 karakter. hasilnya dapat ditampilkan pada LCD.
13. Flowchart dan penjelasan.
Diawali dengan inisialisasi LCD yang
menunjukkan alamat dimana LCD
dihubungkan pada pin mikrokontroler.
Gambar 12. Rangkaian LCD. Setelah LCD mendapat pengalamatan, maka
11. Desain Software. dilanjutkan dengan program untuk
Perangkat lunak yang direncanakan menggerakkan motor, kemudian
meliputi perencanaan pengendalian motor, pendeteksian permukaan munisi. Hasil
pendeteksian permukaan munisi dan pendeteksian diperoleh dari rangkaian sensor
penghitungan jumlah munisi (baik, cacat dan yang dipasang pada mekanik yang bergerak.
jumlah total). Masukan sensor akan diolah oleh
12. Blok Diagram dan penjelasan. mikrokontroler sehingga menjadi keluaran
Blok diagram dari penelitian ini dapat yang berlogika nol dan satu yang selanjutnya
digambarkan sebagai berikut: oleh bahasa program akan menggerakkan
motor pemisah, sedangkan hasil penjumlahan
DRIVER
MOTOR akan ditampilkan pada LCD.
ST ART
LED IR +
PHOTODIODA INISIALI SASI
ARDUINO LCD
UNO R3
LED IR
SWITCH T
P.TRANSISTO AD DITEKAN
R C
Y
JALANKAN
ADA T
TOTAL + 1
GERAKKAN
T
dimasukkan pada mikrokontroler, dan hasil
SWITCH
DITEKAN
Y
MAT IKAN CONVEYOR
END
918
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
CACAT
sehingga menyebabkan tegangan pada sensor 1,25 1,15 1,3 1,1 1,4
WARNA
menjadi drop, kondisi ini mengakibatkan CACAT
PENYOK 1,0 0,92 0,99 0,9 0,97
TIDAK
V(negatif) lebih besar dari V(positif) SEDIKIT
LAYAK
CACAT
sehingga Voutput akan menjadi 0 (cutoff).
PENYOK 1,5 1,4 1,48 1,41 1,45
SEDANG
CACAT
PENYOK 2,25 1,99 2,0 1,6 2,5
BESAR
919
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Data output tegangan di atas menjadi input Tabel 4. Data Batasan Tegangan Kondisi
pada Op Amp sebagai penguat. Sehingga
KONDISI MUNISI V min (Volt) V max (Volt)
dengan melalui pengujian maka diperoleh BAIK 0,8 1,2
920
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
921
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
922
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
923
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Penerapan tata kelola Teknologi Informasi (TI) pada organisasi saat ini menunjukkan bahwa tidak
ada kerangka ataupun model tata kelola TI terbaik dalam upaya merespon lingkungan unik dari
masing-masing organisasi tersebut. Sehingganya setiap organisasi perlu menerapkan tata kelola TI
berdasarkan kepada karakteristik organisasi tersebut yang mempunyai ciri unik dan tidak akan sama
dengan organisasi yang lain. Paper ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh budaya organisasi dalam
penerapan tata kelola TI yang baik. Berdasarkan tujuan penulisan digunakan pendekatan deskriptif
untuk memperoleh pemaparan yang objektif mengenai analisis penerapan tata kelola TI berdasarkan
perspektif budaya organisasi. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa aspek budaya organisasi dalam
penerapan tata kelola TI berfungsi membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja dan kesuksesan
organisasi dalam pengembangan TI dan nantinya akan menjadi masukan bagi organisasi dalam
merumuskan pengembangan TI yang sesuai dengan strategi dan tujuan organisasi.
Abstract
Application of IT governance these days portrays that organisations have trouble in finding the best
model or framework of IT governance that suits the unique atmosphere environment. As long as any
organization needs to implement IT governance based on the characteristics of the organization that
has unique characteristics and will not be the same as other organizations. This paper aims to
identify contributions of organisational culture towards a proper IT governance application. A
descriptive approach is conducted to objectively expose an analysis of IT governance implementation
in consideration of organisational culture perspective. The result emphasises the role of
organisational culture in boosting the organisation’s performance and success in IT improvement.
Furthermore, it also acts as a recommendation for organisations to design better IT governance
which is suitable for organisation strategies and vision.
salah satu faktor yang mempengaruhi sebagai pedoman dalam proses perbaikan dan
keberhasilan penerapan tata kelola TI pengembangan khususnya dalam tata kelola
(Satidularn dkk, 2011). Faktor penting dan TI. Paper ini bertujuan mengidentifikasi
sangat fundamental dalam meningkatkan daya pengaruh budaya organisasi dalam penerapan
saing organisasi adalah budaya organisasi, tata kelola TI yang baik.
sehingga budaya organisasi dapat menjadi
KAJIAN LITERATUR
faktor kunci yang menentukan berhasil
Umumnya, tata kelola TI memastikan
tidaknya suatu organisasi dalam mencapai
bahwa TI memenuhi kebutuhan dan arah
tujuan. Banyak organisasi yang menerapkan
organisasi dalam meningkatkan pencapaian
strategi tata kelola TI yang baik. Namun,
kinerja dan kesuksesan organisasi. Dengan
terkait dengan pengembangan TI, organisasi
menilai organisasi melalui aspek budaya
sering dihadapkan oleh kebingungan memilih
organisasi akan menjadi dasar untuk
kerangka kerja ataupun model yang tepat
menciptakan saling pengertian di kalangan
sesuai dengan karakteristiknya dalam
anggota tentang organisasi. Ini termasuk cara
penerapan tata kelola TI. Sebagian besar
sesuatu hal diselesaikan, dan perilaku yang
organisasi/institusi ataupun lembaga, saat ini
diterima sebagai norma.
telah mengembangkan TI dalam upaya
mewujudkan tata kelola TI yang baik. Namun
Tata Kelola TI
demikian, kurangnya analisis kebutuhan
Pada dasarnya tata kelola TI berfokus
secara menyeluruh khususnya pada aspek
kepada hubungan, integrasi dan penyelarasan
budaya organisasi menuju ke penerapan tata
organisasi (Ko & Fink, 2010). Tata kelola TI
kelola TI yang baik mengakibatkan tahapan
mencerminkan penggunaan prinsip-prinsip
pada pengembangan TI ini kurang
organisasi dan berfokus kepada kegiatan-
berkembang dan tidak efektif, bahkan
kegiatan dan penggunaan TI kepada
mengalami kegagalan. Hal ini juga
pencapaian tujuan organisasi. Tata kelola TI
dipengaruhi oleh faktor manusia diantaranya
merupakan suatu tata cara arahan penerapan
ketidak cocokkan dengan budaya kerja atau
manajemen organisasi, untuk mendukung
budaya organisasi, etika, dan kebijakan
pengelolaan TI secara integral dan mengikuti
penggunaan SI/TI. Untuk itu, organisasi perlu
sasaran dan strategi organisasi yang memiliki
melakukan analisis budaya dalam penerapan
tanggung jawab (ITGI, 2011). Adapun tujuan
TI dan merumuskannya secara sistematis
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
925
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
tata kelola TI adalah menyusun dan kelola TI rata-rata adalah 2.67 (skala 0-5). Ini
memastikan implementasi TI memenuhi menunjukkan perkembangan positif dalam
tujuan yang ditetapkan dalam strategi seperti penerapan tata kelola TI pada tahun-tahun
menyadari dan memaksimalkan manfaat TI belakangan ini.
sesuai kebutuhan organisasi, memanfaatkan
peluang, bertanggung jawab dengan sumber
TI yang digunakan serta mengontrol dan
mengurangi resiko (Lin dkk, 2010). Saat ini
isu bagi institusi-institusi yang sudah
memiliki pusat teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) adalah bagaimana Gambar 1. Implementasi tata kelola TI di
efektivitas tata kelola TI saat dalam berbagai sektor
memenuhi kebutuhan organisasi (Lallana,
2009). Saat ini penerapan tata kelola TI ini Adapun beberapa laporan penelitian
menjadi bagian penting dalam mendukung menunjukkan bahwa organisasi-organisasi
keberhasilan organisasi dengan memastikan yang memiliki kebijakan tata kelola TI yang
perbaikan yang terukur secara efektif dan baik dapat meningkatkan laba dari investasi
efisien. Sebuah studi yang dilakukan oleh IT TI setidaknya 20% serta pengembalian
Governance Institute (ITGI, 2008) bahwa investasi 40% dibandingkan dengan
sekitar 50 persen dari organisasi di tingkat organisasi yang tata kelola TI lebih lemah.
global yang disurvei telah Sementara dari aspek kinerja organisasi,
mengimplementasikan tata kelola TI adalah implementasi tata kelola TI yang baik dan
18 persen dan dalam proses implementasi efektif dapat meningkatkan pencapaian
adalah 34 persen. Gambar 1 menunjukkan kinerja hingga 40 persen (Weill & Ross, 2004;
bahwa sektor organisasi TI/Telkom, keuangan Mueller, 2013). Ini menunjukkan bahwa
dan sektor publik yang sangat bersemangat kesadaran penerapan tata kelola TI di
dalam mempertimbangkan dan menerapkan organisasi tampaknya sudah sangat meluas,
praktek tata kelola TI. dengan semakin banyaknya konferensi,
Ulasan yang sama juga menyatakan bahwa seminar maupun lokakarya yang berfokus
tingkat kematangan tata kelola TI dari pada tata kelola TI.
organisasi yang memiliki kerangka kerja tata
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
926
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
setiap organisasi perlu menerapkan tata kelola informasi manajemen kepada eksekutif untuk
TI berdasarkan kepada karakteristik membuat keputusan. Tata kelola TI sebagai
organisasi tersebut yang mempunyai ciri unik bentuk pertanggungjawaban pimpinan dan
dan tidak akan sama dengan organisasi yang manajemen pelaksana strategi akan dapat
lain. Analisis faktor-faktor yang memastikan bahwa TI memenuhi kebutuhan
mempengaruhi penerapan tata kelola TI dan tujuan organisasi sehingganya dapat
adalah sebagai salah satu faktor dalam meningkatkan pencapaian kinerja dan
penerapan tata kelola TI yang baik. Tata kesuksesan organisasi. Akan halnya minat
kelola TI telah diidentifikasi sebagai solusi organisasi-organisasi yang semakin
yang tepat untuk mengatasi meningkatnya meningkat dalam implementasi tata kelola TI
perubahan dan kompleksitas TI (Pereira & ini disebabkan karena semakin diakuinya
Silva, 2012). Penelitian yang dilakukan bahwa fasilitas proyek TI sangat besar akan
menyatakan bahwa 80 persen dari organisasi tetapi tidak ada kontrol terhadap kinerja
mengakui konsep tata kelola TI sebagai solusi organisasi. Jadi ketergantungan SI/TI untuk
potensial atau kerangka penerapan tata kelola memastikan manajemen operasional dan
(ITGI, 2008). Ini seiring dengan temuan strategi organisasi perlu dikelola dan
penelitian (Bodnar, 2006; Kakabadse & dikontrol dengan efisien.
Kakabadse, 2001; Lackovic, 2013), bahwa
keuntungan tata kelola TI adalah penting bagi Penilaian Budaya Organisasi
keunggulan kompetitif, menambah nilai Budaya organisasi adalah pengalaman,
layanan, mendapatkan pengembalian sejarah, keyakinan, dan norma-norma
investasi TI, dan mengurangi risiko, yang bersama yang menjadi karakteristik
akhirnya mampu mengurangi tingkat organisasi. Budaya organisasi merupakan
kegagalan proyek-proyek TI. Dengan salah satu faktor keberhasilan dalam tata
demikian, tata kelola TI yang efektif kelola TI yang perlu mendapat perhatian
membantu memastikan bahwa TI mendukung (ISACA, 2012). Hal ini juga dikemukakan
tujuan organisasi, mengoptimalkan investasi bahwa budaya merupakan salah satu aspek
bisnis dan manajemen risiko TI. Dapat yang dapat mempengaruhi efisiensi tata kelola
dipahami bahwa tidak mungkin pada saat ini TI dalam suatu organisasi (Pereira & Silva,
sebuah organisasi atau lembaga tanpa SI/TI 2012). Adapun kesesuaian di antara SI/TI dan
yang kuat dapat mengelola atau menyediakan budaya organisasi adalah penting bagi
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
929
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
organisasi untuk meraih potensi keuntungan kuat mempunyai beberapa tujuan, salah
yang dijanjikan oleh sistem (Ke & Wei, 2008). satunya adalah mendapatkan usaha produktif
Disisi lain budaya organisasi dapat anggota organisasi dan membantu setiap
mendukung hubungan antara penerimaan orang untuk bekerja mencapai tujuan yang
teknologi dan pertumbuhan organisasi sama (Robbins & Judge, 2013). Faktor budaya
(Chatman & Jehn, 1994) dan dengan itu dapat organisasi yang kuat (integritas,
menjadi faktor kesuksesan yang kritis dalam tanggungjawab, akauntabilitas, dan etika
pengembangan dan pelaksanaan SI/TI (Indeje perilaku) mendorong corak pandangan
& Zheng, 2010). Justru, ketika TI organisasi untuk menjalankan tata kelola TI
bertentangan dengan budaya organisasi, sesuai dengan apa yang diharapkan (Nugroho,
pelaksanaannya akan ditentang dalam salah 2013). Hal ini didukung oleh Ke dan Wei
satu dari dua cara yaitu apakah sistem itu akan (2008) yang menyatakan bahwa budaya
ditolak ataukah dimodifikasi agar sesuai organisasi sangat penting bagi kesuksesan
dengan budaya organisasi yang ada (Cooper, proyek termasuk TI yang melibatkan
1994). perubahan organisasi. Dengan menilai
Budaya organisasi juga diterima sebagai organisasi melalui praktek budaya organisasi
nilai-nilai dominan yang disebarkan dalam akan menjadi dasar bagi rasa saling pengertian
organisasi yang menjadi filosofi kerja anggota bersama yang dimiliki para anggota mengenai
sebagai panduan bagi kebijakan organisasi organisasi dan bagaimana hal diselesaikan di
dalam mengelola anggota organisasi dan dalamnya, dan bagaimana anggotanya
pengguna (Robbins & Judge, 2013). Budaya berperilaku.
organisasi adalah satu sistem yang dipercayai Pendapat lain menyatakan bahwa budaya
dan nilai yang dibangun oleh organisasi dan organisasi merupakan salah satu faktor
akhirnya membentuk perilaku di kalangan kontigensi dalam penerapan tata kelola TI
anggota organisasi (Wood, 1998). Dalam hal (Nugroho, 2013). Hal ini juga didukung oleh
ini, budaya organisasi yang kuat adalah satu kerangka kerja Control Objectives for
budaya di mana nilai inti organisasi diadakan Information and related Technology (COBIT
secara intensif dan dipakai bersama secara 5) yang menyertakan budaya sebagai salah
meluas oleh anggota organisasi yang kuat, satu faktor yang mempengaruhi tata kelola TI
organisasi memerlukan waktu yang cukup pada suatu organisasi. COBIT 5 menyadari
lama dan bertahap. Budaya organisasi yang pentingnya aspek budaya organisasi sehingga
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
930
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
menyertakan komponen budaya, etika dan Values Framework ini dikembangkan oleh
perilaku dalam enablers (fungsi/pemicu) Cameron & Quinn, (2011), penilaian ini
sebagaimana Gambar 2 yang menunjukkan digunakan untuk membantu mengidentifikasi
kategori fungsi/pemicu organisasi. Dalam budaya organisasi suatu organisasi. Selain itu
COBIT 5, budaya, perilaku dan etika bermanfaat dalam melihat kearah mana suatu
merupakan kumpulan item yang mengacu organisasi dikelompokkan berdasarkan
pada individu serta perilakunya yang bersifat budayanya untuk mendukung visi, misi dan
kolektif dalam organisasi. Budaya organisasi, tujuan organisasi.
etika, dan tingkah laku, merupakan kebiasaan
dari individu dan organisasi yang sering
dianggap sebagai faktor penghambat
kesuksesan di dalam aktifitas tata kelola dan
manajemen.
Abstrak
Penelitian ini adalah penelitian untuk mengembangkan bahan material alternatif yang berasal
limbah dan bahan dari alam. Limbah marmer hasil olahan industri batu marmer dan serbuk zeolit
akan dimanfaatkan sebagai material dalam pembuatan bata ringan CLC (Cellular Lightweight
Concrete). Penelitian ini menciptakan inovasi produksi bahan bangunan ramah lingkungan dan
mempunyai nilai ekonomis tanpa mengurangi mutunya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
pengaruh penggantian pasir dengan limbah marmer dan pengantian PC dengan serbuk zeolit
terhadap kuat tekan, penyerapan air dan berat jenis bata ringan CLC. Rancangan eksperimen
dilakukan pada delapan variasi komposisi bahan dengan penggantian 20%, 40%, 60% zeolit dan
20%, 80% limbah marmer. Hasil eksperimen menunjukkan penggunaan serbuk zeolit 20% dan
limbah marmer 80% menghasilkan kuat tekan bata ringan CLC yang optimal. Penggunaan limbah
marmer dan serbuk zeolit menimbulkan kenaikan pada berat jenis dan penyerapan air bata ringan
CLC rata-rata sebesar 23% dan 14%. Komposisi campuran bata ringan CLC paling optimal ditinjau
dari kuat tekan, berat jenis dan penyerapan air yang memenuhi standar untuk perbandingan 1
perekat : 2 agregat adalah pada 80% PC, 20% Zeolit, 20% Pasir dan 80% Limbah marmer (0,8 PC
: 0,2 Zlt : 0,3 Ps : 1,2 PsL).
Kata kunci: bata ringan CLC (Cellular Lightweight Concrete), limbah marmer, zeolit, kuat tekan.
Abstract
This research is to develop alternative materials derived from natural materials and waste. Waste
resulting from the processing industry marble marble and zeolite powders to be used as a material
in the manufacture of lightweight brick CLC (Cellular Lightweight Concrete). This research
creates innovation of environmentally friendly building materials production and economic value
without compromising quality. The research objective was to determine the effect of replacement of
sand with marble waste and replacement of Portland Cement (PC) with zeolite powder of
compressive strength, water absorption and a specific gravity of lightweight brick CLC. The design
of experiments conducted on eight variations of the material composition with the replacement of
20%, 40%, 60% zeolite and 20%, 80% waste of marble. The experimental results show the use of
zeolite powder of 20% and 80% of marble waste produces compressive strength of lightweight
brick optimal CLC. The use of marble waste and zeolite powders lead to an increase in specific
gravity and water absorption of light brick CLC average by 23% and 14%. The composition of the
mixture light brick CLC most optimal in terms of compressive strength, specific gravity and water
absorption meets the standard for comparison 1 adhesive: 2 aggregate is at 80% PC, 20% zeolite,
20% sand and 80% Waste marble (0.8 PC : 0.2 Zlt: 0.3 Ps: 1.2 PSL).
934
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
935
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
cukup banyak juga terbukti bisa dipakai meningkat sebesar 327,86 N (29,26%) dari
sebagai bahan pengganti material seperti genteng beton normal (0% pasir marmer)
pasir dan semen yang mampu meningkatkan Aditya, C.,2010). Penggantian pasir dengan
mutu bahan bangunan. Penelitian ini pasir onyx pada paving block meghasilkan
melanjutkan penelitian sebelumnya yang peningkatan kuat tekan dibandingkan dengan
mengoptimalkan pemanfaatan limbah kuat tekan paving block tanpa pasir onyx
marmer berupa pasir sebagai bahan (Aditya, C.,2011). Penggantian pasir sungai
pengganti peran pasir pada pembuatan bata dengan pasir marmer dan semen portland
ringan CLC. Tujuan penelitian ini adalah dengan serbuk limbah marmer pada
untuk mengetahui pengaruh penggantian pembuatan genteng beton dan paving block
pasir dengan pasir marmer sifat fisik menghasilkan penurunan pada berat dan kuat
(penyerapan air dan berat jenis) dan sifat lentur tapi masih layak dan memenuhi syarat
mekanik (kuat tekan) bata ringan CLC SNI 0096:2007 (Aditya, C.,2013).
(Cellular Lightweight Concrete). Penelitian lain tentang limbah marmer
adalah penggunaan limbah marmer pada
KAJIAN LITERATUR paving block beton dengan hasil kekuatan
Beberapa penelitian tentang pemanfaatan mekanik menurun dengan meningkatnya
limbah marmer antara lain penelitian tentang jumlah limbah marmer, sementara daya tahan
Pemanfaatan Limbah Marmer Sebagai Bahan dan abrasi dan ketahanan aus meningkat
Pengisi (FILLER) pada Campuran Beton (Gencel, O., 2012). Penggunaan limbah
Aspal Lapis Permukaan Jalan (Muralia, marmer dan granit pada brick beton (Hamza,
2005). Penelitian lain yaitu Pecahan Marmer R., 2001), serbuk limbah marmer pada beton
sebagai Pengganti Parsial Agregat Kasar Self (Sakalkale, A.,2014) dan pemanfaatan
Compacting Concrete (SCC)” lumpur marmer, limbah styrofoam dan abu
(Tjaronge,2006). Serta penelitian Alternatif layang batubara untuk pembuatan bata beton
pengganti agregat kasar (batu pecah) dalam berlubang yang menghasilkan kuat tekan
beton dengan menggunakan limbah batu lebih besar daripada batako pasaran dan
marmer (Zuraidah, 2007). memenuhi baku mutu lingkungan.
Penelitian tentang penggantian pasir Penelitian tentang penggunaan limbah
dengan pasir marmer pada genteng beton marmer pada paving block menghasilkan
dengan hasil beban lentur genteng beton paving yang sudah sesuai dengan standar
936
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
937
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
berfungsi sebagai media untuk membungkus komposisi yang tepat untuk menghasilkan
udara. Teknologi ini menggunakan busa produk yang baik. Bahan selanjutnya adalah
(microbuble) yang dihasilkan mesin Foam foam agent adalah cairan kimia khusus yang
Generator menggunakan bahan bahan baku diperuntukan dalam pembuatan bata ringan
Foam Agent yang diencerkan dengan air. CLC.
Foam ini dicampurkan kedalam adonan Untuk mengetahui resiko terjadinya
semen-pasir selama proses pengadukan rembesan air jika dipakai sebagai dinding
dengan Mixer. Pengeringan dilakukan hanya eksterior dilakukan penelitian terhadap bata
dengan diangin-anginkan selama 10 jam ringan AAC dan CLC. Pengujian yang
untuk bisa dikeluarkan dari cetakan/molding dilakukan adalah uji kuat tekan setelah
bata dan disimpan ke tempat pengerasan perendaman, uji absorpsi, uji kapilaritas, uji
(curring area). Bata ringan CLC ini dapat pengeringan,dan uji pengembangan. Didapat
digunakan dalam konstruksi setelah berumur hasil pengujian bahwa setelah direndam air
20 hari. Teknologi CLC ini cukup sederhana kuat tekan semua tipe bata ringan mengalami
sehingga investasi sangat jauh lebih murah penurunan, kecuali untuk bata ringan yang
dibandingkan dengan teknologi AAC. telah direndam air selama 7 hari tidak
Teknology ini tidak hanya sebatas untuk mengalami penuruan kuat tekan. Bata ringan
membuat batu bata, tapi juga bisa digunakan tipe CLC memiliki daya absorpsi dan
untuk insulator panas pada atap, dinding kapilaritas lebih rendah daripada bata ringan
precast, dinding cor langsung, elevasi lantai, AAC, hal ini disebabkan konektivitas rongga
dan masih banyak kegunaan lainnya pada bata ringan AAC lebih tinggi
(Goritman, 2011). dibandingkan bata ringan CLC. Sedangkan
Bahan baku bata ringan CLC salah pada uji pengembangan setelah direndam air
satunya adalah pasir. Hampir semua jenis selama 28 hari ternyata bata ringan CLC
pasir dapat digunakan,namun untuk memiliki nilai strain yang lebih tinggi,
mendapatkan hasil/nilai ekonomis dalam dibandingkan dari bata ringan AAC (Lukito,
produksi diusahakan menggunakan pasir 2011).
yang halus dan kandungan lumpur yang Penelitian yang membandingkan bata
seminim mungkin. Bahan lain adalah semen ringan jenis AAC (Autoclaved Aerated
dan hampir semua merek semen yang ada Concrete) dengan jenis CLC (Cellular
dapat digunakan,namun tetap dibutuhkan Lightwweight Concrete), Goritman
938
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
939
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Zeolit alam terbentuk karena adanya ringan pada setiap perlakuan adalah 9
proses kimia dan fisika yang kompleks dari (sembilan) macam perlakuan. Setiap uji
batuan-batuan yang mengalami berbagai dipakai 5 (lima) buah benda uji sehingga
macam perubahan di alam. Para ahli total benda uji yang diperlukan 180 buah
geokimia dan mineralogi memperkirakan bata ringan CLC. Pemilihan komposisi 1 PC:
bahwa zeolit merupakan produk gunung 1,5 Pasir yang berfungsi sebagai kontrol ini
berapi yang membeku menjadi batuan didasarkan pada komposisi standar
vulkanik, batuan sedimen dan batuan 8 pembuatan bata ringan di pasaran.
metamorfosa yang selanjutnya mengalami Perinciannya adalah sebagai berikut:
proses pelapukan karena pengaruh panas dan Tabel 1. Jumlah benda uji untuk bata ringan
dingin (Lestari, 2010). Sebagai produk alam, Beton Ringan
Benda uji untuk uji kekuatan tekan dan 9 0,4 PC : 0,6 Zlt:
5 5 5
0,3 Ps : 1,2 PsL
penyerapan air menggunakan bata ringan
Jumlah 60 60 60
dengan ukuran sesuai standar SNI 03-0349-
1989. Variasi komposisi pada campuran bata
940
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
10
9.60
Dilanjutkan perencanaan komposisi (mix 10
9
design) dan pembuatan campuran bata 9
1 2 3 4
ringan. Berikutnya adalah pembuatan benda Komposisi
941
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Tabel 3. Kuat Tekan Bata Ringan CLC limbah marmernya. Pada pemakaian pasir
dengan 80% Limbah Marmer limbah marmer 20% menimbulkan kenaikan
kuat tekan sebesar 25,37% dari komposisi
Kuat
acuan 1PC : 1,5Ps. pemakaian 80% pasir
Tekan
No Komposisi marmer menimbulkan kenaikan kuat tekan
Rata-rata
(kg/cm²) 107,46%.
1 1 PC : 0,3 Ps : 1,2 PsL 18.53 Penggantian PC dengan serbuk zeolit
2 0.8PC : 0.2Zlt : 0,3Ps : 1,2PsL 19.20 pada bata ringan CLC menimbulkan
3 0.6PC : 0.4Zlt : 0,3Ps : 1,2PsL 16.27
kecenderungan penurunan kuat tekan seiring
4 0.4PC : 0.6Zlt : 0,3Ps : 1,2PsL 14.40
dengan kenaikan prosentase pemakaian
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016
serbuk zeolitnya. Pada pemakaian serbuk
Hubungan Penggunaan Serbuk Zeolit dan Pasir Marmer zeolit 20% menimbulkan penurunan kuat
terhadap Kuat Tekan Bata Ringan CLC
25 tekan sebesar 2,3% dari komposisi acuan
Kuat Tekan Rata-rata (Kg/cm2)
20
15
18.53 19.20 16.27 14.40 1PC : 1,5Ps. pemakaian serbuk zeolit 40%
10 menimbulkan penurunan kuat tekan sebesar
5
0
7,4%.
1 2 3 4
Komposisi
Kuat tekan tertinggi bata ringan CLC
terjadi pada komposisi 0.8PC : 0.2Zlt : 0,3Ps
Gambar 4. Grafik Hubungan Penggunaan
: 1,2PsL sebesar 19,20 kg/cm2.
Pasir Marmer 80% terhadap Kuat Tekan Bata
Penggunaan limbah marmer sebagai
Ringan CLC
pasir sungai menghasilkan kuat tekan bata
Hasil uji kuat tekan bata ringan CLC ringan CLC sesuai dengan standar SNI 03-
serta uji statistiknya menunjukkan bahwa 0349-1989 yaitu tingkat mutu bata III (untuk
penggunaan limbah marmer berupa pasir dan dinding non struktural tak terlindungi).
serbuk zeolit berpengaruh nyata dan E. Penyerapan Air Bata Ringan CLC
menimbulkan perbedaan terhadap kuat tekan Hasil pengujian penyerapan air bata
bata ringan CLC. beton pejal dan berlubang adalah sebaga
Penggantian pasir dengan pasir marmer berikut:
pada bata ringan CLC menimbulkan
kecenderungan kenaikan kuat tekan seiring
dengan kenaikan prosentase pemakaian
942
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Tabel 4. Penyerapan Air Bata Bata Ringan dengan standar SNI 03-0349-1989 yaitu
CLC tingkat mutu bata II.
Penyerapan
No Komposisi
Air (%) F. Berat Jenis Bata Ringan CLC
1 1 PC : 1,5 Ps 29.07
Hasil pengujian berat jenis bata ringan
2 1 PC : 0,3 Ps : 1,2 PsL 31.51
CLC adalah sebagai berikut:
3 0,8 PC : 0,2 Zlt: 0,3 Ps : 1,2 PsL 31.96
4 0,6 PC : 0,4 Zlt: 0,3 Ps : 1,2 PsL 36.10 Tabel 5. Berat Jenis Bata Ringan CLC
5 0,4 PC : 0,6 Zlt: 0,3 Ps : 1,2 PsL 38.69 Berat
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016 Jenis Bata
No Komposisi Ringan
CLC
Hubungan Penggunaan Serbuk Zeolit dan Pasir Marmer
terhadap Penyerapan Air Bata Ringan CLC (gram/cm³)
35
34 33.98 1 1 PC : 1,5 Ps 0,67
Penyerapan Air (%)
33 33.06
32
31.51 31.45 2 1 PC : 0,3 Ps : 1,2 PsL 0,96
31
30
29 29.07 3 0,8 PC : 0,2 Zlt: 0,3 Ps : 1,2 PsL 0,86
28
27 4 0,6 PC : 0,4 Zlt: 0,3 Ps : 1,2 PsL 0,98
26
1 2 3 4 5 5 0,4 PC : 0,6 Zlt: 0,3 Ps : 1,2 PsL 0,85
Komposisi
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016
Gambar 5. Grafik Hubungan Penggunaan Serbuk
Zeolit dan Pasir Marmer terhadap Hubungan Penggunaan Serbuk Zeolit dan Pasir Marmer
terhadap Berat Jenis Bata Ringan CLC
Penyerapan Air Bata Ringan CLC 1.20
1.00
Berat Jenis (gr/cm3)
0.40
marmer berpengaruh terhadap penyerapan air
0.20
marmer berakibat pada kenaikan penyerapan Gambar 6. Grafik Hubungan Penggunaan Serbuk
air bata ringan sebesar 8% - 14% dari Zeolit dan Pasir Marmer terhadap Berat Jenis
Bata Ringan CLC
komposisi acuan 1PC : 1,5Ps. Penyerapan air
terendah bata beton ringan CLC terjadi pada
Penggantian PC dengan serbuk zeolit
komposisi 1PC : 1,5PsL sebesar 29,07%.
dan pasir sungai dengan pasir marmer
Penggunaan limbah marmer menghasilkan
berpengaruh terhadap berat jenis bata ringan
penyerapan air bata beton ringan sesuai
CLC. Bertambahnya prosestase pasir marmer
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
943
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
menyebabkan terjadinya kenaikan berat jenis limbah marmer menghasilkan tingkat mutu
rata-rata sebesar 20% dari komposisi acuan bata III (untuk dinding non struktural tak
1PC : 1,5Ps. Pemakaian serbuk zeolit terlindungi).
menimbulkan kecenderungan penurunan Penggunaan serbuk zeolit 20% dan
berat jenis rata-rata 10%. limbah marmer 80% menghasilkan kuat
tekan bata ringan CLC yang optimal.
KESIMPULAN DAN SARAN Penggunaan limbah marmer dan serbuk
Penggunaan limbah marmer berupa pasir zeolit menimbulkan kenaikan pada berat
marmer bisa dipakai sebagai agregat pada jenis dan penyerapan air bata ringan CLC
bata ringan CLC yang menghasilkan bata rata-rata sebesar 23% dan 14%.
ringan yang sesuai standar. Hasil uji statistik Komposisi campuran bata ringan CLC
menerangkan bahwa variasi perlakuan pada paling optimal ditinjau dari kuat tekan, berat
komposisi campuran bata ringan dengan jenis dan penyerapan air yang memenuhi
limbah marmer berpengaruh signifikan standar untuk perbandingan 1 perekat : 2
terhadap kuat tekan, penyerapan air dan berat agregat adalah pada 80% PC, 20% Zeolit,
jenis. 20% Pasir dan 80% Limbah marmer (0,8
Penggunaan serbuk zeolit sebagai PC : 0,2 Zlt : 0,3 Ps : 1,2 PsL).
pengganti PC dan limbah marmer berupa
pasir marmer yang dipakai sebagai agregat REFERENSI
Hustim, Muralia, 2005. Pemanfaatan Limbah
pada bata bata ringan CLC menghasilkan
Marmer Sebagai Bahan Pengisi
bata ringan CLC yang memenuhi standar. (FILLER) pada Campuran Beton
Aspal Lapis Permukaan Jalan., http:
Hasil uji statistik menerangkan bahwa
// www.LPUnhas.go.id,
variasi perlakuan pada komposisi campuran M. Wihardi, Tjaronge , dkk., 2006. Pecahan
Marmer sebagai Pengganti Parsial
bata ringan CLC dengan serbuk silika dan
Agregat Kasar Self Compacting
limbah marmer berpengaruh signifikan Concrete (SCC). Jurnal Desain Dan
Konstruksi Vo. 5 No. 1 Juni 2006,
terhadap kuat tekan, penyerapan air dan berat
Makasar.
jenis. Zuraidah, S; Arif, R. 2007. “Pengaruh
Penggunaan Limbah Pecahan
Penggunaan pasir marmer menimbulkan
Marmer Sebagai Alternatif Pengganti
kenaikan pada kuat tekan rata-rata jika Agregat Kasar Pada Kekuatan
Beton”, Jurnal Rekayasa Perencanaan
dibandingkan dengan bata ringan CLC tanpa
Vol. 3 No. 3 Juni 2007.
pasir marmer. Bata ringan CLC dengan
944
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
945
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Selama ini banyak para nelayan yang mengeluhkan proses penangkapan ikan segar mudah rusak
saat pengiriman ikan ke beberapa tempat. Nelayan memerlukan teknologi cara pengawetan ikan
segar yang murah dan mudah didapat tanpa menimbulkan efek terhadap kualitas ikan segar.
Teknologi yang dapat diterapkan adalah pemberian asap cair karena mengandung bahan yang
berperan sebagai antioksidan yaitu fenol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan
konsentrasi asap cair dan lama waktu penyimpanan yang berkualitas. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen dengan variabel berubah yang digunakan yaitu konsentrasi (%) asap cair = 0, 2,
4, 6, 8 dan lama waktu penyimpanan (jam) ikan yang dicelupkan dalam asap cair = 0, 12, 24, 36, 48.
Pada penelitian ini dilakukan proses pirolisis pada tempurung kelapa hingga pada proses redestilasi
dan melalui kolom filtrasi untuk mendapatkan asap cair grade 1. Perlakuan pada ikan segar
dilakukan dengan menggunakan variabel konsentrasi asap cair dan lama waktu penyimpanan ikan
segar yang telah dicelupkan asap cair pada konsentrasi yang berbeda. Hasil dari penelitian ini adalah
kualitas ikan segar dari asap cair pada konsentrasi 2%, 4%, 6% dan 8% optimal pada lama
penyimpanan 12 jam, 12 jam, 0 jam dan 0 jam pada kadar fenol dan nilai pH sebesar 3,04% dan 1,97.
Abstract
During this time many fishermen who complain of fresh fishing process damaged when shipping fish
to some places. Fishermen need the technology of fresh fish. The technology that can be applied is
the provision of liquid smoke because it contains a substance that acts as an antioxidant that is
phenol. The purpose of this study was to obtain the concentration of liquid smoke and the quality of
storage time. This research used experimental method with variable change which is used to
concentrate (%) of liquid smoke = 0, 2, 4, 6, 8 and duration of storage (hour) fish dipped in liquid
smoke = 0, 12, 24, 36, 48 In this research, the pyrolysis process in the coconut shell to the
redestilation process and through the filtration column to get the grade 1 liquid smoke. The treatment
on fresh fish is done by the liquid smoke concentration variable and the length of time the fresh fish
storage has been dipped in the liquid smoke different. The results of this study were fresh fish quality
of liquid smoke at 2%, 4%, 6% and 8% optimum concentrations at storage time of 12 hours, 12 hours,
0 hours and 0 hours at phenol and pH value of 3,04% and 1.97.
komoditas perkebunan utama yaitu kelapa Asap cair merupakan campuran larutan dari
(Cocos nucifera). Peningkatan produksi dispersi asap kayu dalam air yang di-buat
kelapa juga menimbulkan beberapa masalah dengan mengkondensasikan asap cair hasil
antara lain banyak sampah cangkang atau pirolisis. Asap cair hasil pirolisis ini
batok kelapa yang terbuang dengan sia-sia tergantung pada bahan dasar dan suhu pirolisis
terus menumpuk sehingga dapat meng-ganggu (Darmaji dkk, 1995).
kesehatan manusia. Kandungan senyawa-
senyawa penyusun asap cair sa-ngat Kadar Air
menentukan sifat organoleptik. Kadar air merupakan banyaknya air yang
Menurut Pszczola (1995), lebih dari 400 terkandung dalam bahan yang dinya-takan
senyawa kimia telah dapat diidentifikasi da- dalam persen. Kadar air juga salah satu
lam asap cair. Senyawa-senyawa tersebut karakteristik yang sangat penting pada bahan
meliputi asam-asam (asetat, propionat, butirat pangan, karena air dapat mempe-ngaruhi
dan valerat) yang dapat mem-pengaruhi flavor, penampakan, tekstur, dan citarasa pada bahan
pH dan daya simpan pro-duk, karbonil yang pangan. Kadar air dalam bahan pangan ikut
akan bereaksi dengan protein dan menghasilkan menentukan kesegaran dan daya awet bahan
warna produk dan fenol yang merupakan pangan tersebut. Kadar air yang tinggi akan
sumber utama dari flavor dan menunjukkan menyebabkan mudahnya bakteri untuk masuk
aktivitas bakteri-ostatik dan antioksidan. Tujuan berkembang biak pada produk pangan karena
pada pene-litian ini adalah menentukan mikro organisme suka pada suasana yang
konsentrasi asap cair dan lama waktu lembab, hal ini yang menyebabkan produk
penyimpanan pada ikan segar. pangan mudah busuk dengan ditandainya
perubahan tekstur maupun aroma secara fisik.
KAJIAN LITERATUR
Air merupakan komponen utama pada
Pengertian Asap Cair
ikan, kisarannya sekitar 70-80 persen dari
Asap cair diproduksi dengan cara pem-
berat daging yang dapat dimakan. Kekuatan
bakaran tidak sempurna yang melibatkan
penahan air maksimum terdapat pada daging
reaksi dekomposisi konstituen polimer
ikan yang sangat segar. Sedangkan pada ikan
menjadi senyawa organik dengan berat
yang mulai mem-busuk, kekuatan itu jauh
molekul rendah karena pengaruh panas yang
berkurang sehing-ga cairan dalam otot akan
meliputi reaksi oksidasi, polimerisasi, dan
mudah dibebas-kan ke luar.
kondensasi (Girrard,1992).
Penjelasan dari parameter yang dapat di- Jumlah rendemen asap cair yang diha-silkan
tunjukkan untuk kualitas asap cair dapat pada proses pirolisis sangat bergan-tung pada
dilihat pada penjabaran dibawah ini. jenis bahan baku yang digunakan karena
memiliki kadar air sebesar 8,00%. Hal ini
Fenol merupakan zat aktif yang dapat berlangsung, kandungan air pada bahan akan
memberikan efek antibakteri dan antimi-kroba ikut menguap pada suhu 1000C dan
pada asap cair. Kadar fenol asap cair yang mengalami kondensasi ketika uap air me-lalui
dihasilkan dari tempurung kelapa pa-da grade kondensor sehingga meningkatkan jumlah
1 menunjukkan kadar 4,08%. Hasil pirolisis kondensat asap cair yang diha-silkan. Jumlah
lignin akan menghasilkan se-nyawa fenol. rendemen distilat asap dise-babkan oleh
Senyawa ini berperan dalam pemberi aroma adanya kandungan air dalam bahan baku yaitu
dan sebagai antioksidan. Tingginya kadar semakin tinggi kadar air pada bahan baku
fenol asap cair tempurung kelapa memberikan maka jumlah rendemen distilat air yang
indikasi asap cair sa-ngat baik digunakan dihasilkan juga semakin besar. Perbedaan
sebagai bahan penga-wet dan penghambat rendemen asap cair lebih disebabkan oleh
jenis kayu yang memiliki kadar lignin, dapat berperan menghambat pertumbuhan
selulosa yang bervariasi (Fatimah, 2009). mikroba pembusuk.
tensitasnya tidak sebesar karbonil. Selanjut- Tabel 2. Data kandungan protein dan air
pada ikan
nya dijelaskan Atmaja (2009) bahwa kom-
Komposisi ikan
ponen dari karbonil yang dapat meningkatkan Lama
Konsentrasi Kadar Kadar
No Simpan
terjadinya pencoklatan ada-lah glikoaldehid (%) air protein
(jam)
(%) (%)
dan metilglioksal yang me-rupakan bahan 1 0 0 76 17
pencoklat yang aktif dengan gugus amino. 2 2 12 78 16
3 4 24 80 12
Pada lama simpan 0-12 jam tekstur pada
4 6 36 88 7
ikan masih segar dan sedikit lebih keras di- 5 8 48 96 5
bandingkan ikan segar yang ada di pasaran
tanpa berlendir, hal ini diakibatkan karena Konsentrasi asap cair 4%
kemampuan asap cair dalam mengikat air.
6
Menurut Atmaja (2009) menyatakan bahwa litas ikan segar dari asap cair pada konsen-trasi
aroma asap yang terbentuk sebagian besar 4% yang optimal adalah pada lama pe-
dipengaruhi oleh adanya senyawa fenol dan nyimpanan 12 jam yaitu kondisi ikan skor 5,
karbonil serta sebagian kecil juga dipenga- hal ini karena terdapatnya kandungan air
ruhi oleh asam. Fenol pada asap lebih mu-dah dalam ikan yang lebih sedikit (80%) jika di-
terserap ketika permukaan ikan agak basah. bandingan dengan waktu simpan lebih dari 12
jam. Hal ini ditunjukkan pada tabel 2. Pada
lama simpan 24-48 jam kondisi ikan semakin
menurun, hal ini karena pada kon-disi
penyimpanan produk bahan pangan akan
mempengaruhi jenis bakteri yang mungkin
berkembang dan menyebabkan kerusakan. semakin menurun, hal ini karena ikan segar
Penyimpanan suhu ruang dapat mempercepat sangat mudah mengalami kerusakan atau
proses pembusukan. Hal ini disebabkan pembusukan karena ikan mengandung protein
bakteri yang terdapat pada ikan dapat yang tinggi yang membuat mikro-organisme
melakukan metabolisme secara sempurna. dapat berkembang biak dengan baik. Mikro-
Menurur Himawati (2010), selama pe- oganisme ini dapat merombak protein pada
nyimpanan, mutu ikan dapat menurun. Hal ini ikan sehingga ikan menjadi rusak.
disebabkan adanya proses oksidasi le-mak dan Perubahan warna pada ikan dengan kon-
denaturasi protein ikan yang me-ngandung sentrasi asap cair 6% tampak lebih coklat, hal
asam lemak tidak jenuh dan asam amino. ini karena terjadi akibat berlangsungnya reaksi
Konsentrasi asap cair 6% antara komponen fenol dalam asap dengan
6 komponen protein dan gula dalam daging
Kondisi Ikan (skor)
0
4 12
ikan. Karbonil mempunyai efek ter-besar pada
terjadinya pembentukan warna coklat pada
2 24 36
48, 1 produk asapan. Fenol juga memberikan
0
0 20 40 60 kontribusi pada pembentukan warna coklat
Lama Waktu Simpan (Jam)
pada produk yang diasap mes-kipun
Grafik 3.
intensitasnya tidak sebesar karbonil.
Hubungan antara lama waktu simpan
terhadap kondisi ikan berdasarkan skor Konsentrasi asap cair 8%
pada konsentrasi 6% asap cair 6
Kondisi Ikan (skor)
0
Pada Grafik 3 menunjukkan bahwa kua- 4
litas ikan segar dari asap cair pada konsen-trasi 12
2 24 36
6% yang optimal adalah pada lama pe- 48
0
nyimpanan 0 jam yaitu kondisi ikan skor 5, hal 0 20 40 60
Lama Waktu Simpan (Jam)
ini karena terdapatnya kandungan air dalam
ikan sebanyak 88% (tabel 3) sehing-ga kondisi Grafik 4.
Hubungan antara lama waktu simpan
ikan semakin menurun karena terjadi proses terhadap kondisi ikan berdasarkan skor
oksidasi lemak, sehingga mi-kro organisme pada konsentrasi 8% asap cair
penyimpanan 0 jam yaitu kondisi ikan skor 5, konsentrasi 4% dengan lama waktu
hal ini karena terdapatnya kandungan air penyimpanan selama 12 dengan memiliki
dalam ikan sebanyak 96% (tabel 3) sehing-ga kadar fenol sebesar 3,04% dan kadar
mengalami penurunan pada lama pe- keasaman sebesar 6,25% serta nilai pH 1,97.
nyimpanan 12-48 jam. Pada Grafik 4 tam-pak
naik turun karena pada asap cair ter-dapat REFERENSI
kandungan fenol yang mengalami proses Atmaja, Adi Kusuma. 2009. Aplikasi Asap
penguapan. Cair Redestilasi pada Karakteristik
Kamaboko Ikan Tongkol (Euthynus
Semakin lama penyimpanan maka kadar affinis) Ditinjau dari Tingkat Keawetan
protein akan mengalami penurunan. dan Kesukaan Konsumen. Skripsi
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Penurunan kadar protein ini terjadi karena Maret ; Surakarta
adanya aktivitas mikroba yang menguraikan Barrer. R.M. 1978. Zeolites and Clay
Minerals as Sorbents and Molekuler
protein (Sedjati, 2006). Protein merupakan Sieves. Academic Press, London.
makanan bagi mikroba, protein akan diuraikan Darmadji, P. 1995. Produksi asap cair dan sifat
fungsionalnya [Laporan Penelitian].
oleh mikroba sehingga akan muncul bau Yogyakarta: Fakultas Teknologi
amoniak (Saparinto, 2007). Penurunan kadar Pertani-an, Universitas Gadjah Mada .
Fatimah, F., dkk. 2009. Penuruan Kandungan
protein juga dapat disebabkan sifat protein ada Benzo(A)pyren Asap Cair Hasil
yang larut air sehingga semakin lama waktu Pembakaran.Universitas Samratulangi
Manado. Chem.Pro. Vol.2, No.1
perendaman bisa menurunkan kadar protein Ginting, C,. S. Ginting., dan I. Suhaidi. 2014.
bahan. Selain itu asap cair memiliki tekanan Pengaruh Jumlah Bubuk Kunyit
Terhadap Mutu Tahu Segar Selama
osmotik yang tinggi sehingga dapat menarik Penyimpanan Pada Suhu Ruang. Jurnal
air dari daging ikan serta menyebabkan Rekayasa Pangan dan Pert,Vol.2
No.4Th.2014. Fakultas Pertanian;USU
terjadinya denaturasi dan koagulasi protein Medan
sehingga terjadi pengerutan daging ikan dan Girard, J.P., 1992, Smoking In: Technology of
Meat and Meat Products, J.P Girard and
protein terpisah (Sanny, E, dkk. 2013). I. Morton (ed) Ellis horword Limited,
New York.
Hanendoyo, C. 2005. Kinerja Alat Ekstraksi
KESIMPULAN Asap Cair dengan Sistem Kondensasi.
Konsentrasi asap cair dan lama simpan Skripsi. Fakultas Perikanan, Institut
Pertanian Bogor. Bogor
yang optimum saat diaplikasikan pada ikan Himawati, E. 2010. Pengaruh Penambahan
segar, adalah konsentrasi asap cair 2% dengan Asap Cair Tempurung Kelapa Destilasi
dan Redestilasi terhadap Sifat
lama waktu penyimpanan selama 12 jam dan Kimia, Mikrobiologi, dan Sensoris Ikan
1)
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: adit@unmer.ac.id
Abstrak
Wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan memiliki berbagai objek wisata yang unik dan menarik,
yang berpotensi untuk dikelola dan dikembangkan menjadi pariwisata yang besar. Namun potensi
pariwisata ini tidak dapat diketahui oleh wisatawan, dikarenakan kurangnya informasi tentang
pariwisata di Kabupaten Konawe Kepulauan. Disamping itu, Informasi yang disediakan selama ini
hanya bersifat statis. Oleh karena itu diperlukan suatu metode Sistem Informasi Geografis yang dapat
mengolah data dan peta pada objek wisata yang berpotensi. Sistem informasi ini memberikan data
keluaran berupa informasi letak wilayah, kecamatan, letak jalan, serta objek-objek pariwisata.
Penyajian informasi dalam bentuk peta yang berbasis web, sehingga memudahkan untuk diakses oleh
banyak pengguna. Dengan adanya sistem informasi geografis ini dapat membantu pengguna dalam
mendapatkan informasi tentang objek wisata yang tersebar di wilayah Kabupaten Konawe
Kepulauan.
Abstract
Konawe Islands District has a variety of unique and interesting tourist objects, which has the
potential to be managed and developed into a great tourism. But the potential of this tourism can not
be known by tourists, due to lack of information about tourism in Konawe Islands District. In
addition, the information provided so far is only static. Therefore required a method of Geographic
Information System that can process data and maps on a potential tourist attraction. This information
system provides output data in the form of information location of the region, subdistrict, location of
the road, as well as tourism objects. Presentation of information in the form of a web-based map,
making it easier to access by many users. With the existence of this geographic information system
can help users in getting information about the tourist attraction spread in Konawe Islands region
of the Islands.
957
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
958
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
959
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
960
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
REFERENSI
Barus, B dan U. S. Wiradisastra. 2000.
Sistem Informasi Geografi Sarana
Manajemen Sumberdaya.
Laboratorium Penginderaan Jauh dan
Kartografi. Jurusan Tanah. Fakultas
Pertanian. IPB. Bogor.
961
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Mardiana Andarwati
Abstrak
UKM menerima teknologi informasi apabila pengguna UKM merasakan kemudahan (perceived
ease of use) dan manfaat (perceived usefulness) dalam menggunakan sistem informasi akuntansi
(SIA) berbasis IT apabila SIA berkualitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh
kualitas SIA terhadap perceived usefulness melalui perceived ease of use di UKM Malang Raya.
Tujuan penelitian adalah adanya pengaruh kualitas sistem informasi akuntansi terhadap
perceived ease of use melalui perceived usefulness. Populasi berjumlah 110 dan semuanya
dijadikan sebagai sampel sehingga disebut sebagai penelitian sensus atau populasi. Selain itu
data yang diperoleh dari responden dianalisis secara deksriptif dengan pengolahan data SEM.
Hasil penelitian adalah (1) kualitas SIA berpengaruh terhadap perceived ease of use pada taraf
signifikan sebesar 0,003; (2) kualitas SIA berpengaruh terhadap perceived usefulness pada taraf
signifikan sebesar 0,000; (3) perceived ease of use berpengaruh terhadap perceived usefulness
pada taraf signifikan sebesar 0,033, dan (4) kualitas SIA berpengaruh terhadap perceived
usefulness melalui perceived ease of use pada taraf signifikan sebesar 0,000.
Kata kunci : kualitas sistem informasi akumtansi, penerimaan teknologi, sektor UKM, model
TAM
Abstract
SMEs receive information technology if users of SMEs perceived ease of use and perceived
usefulness in using IT-based accounting information systems (SIAs) when AISs are qualified.
The purpose of the study to determine the effect of AISs quality on perceived usefulness through
perceived ease of use in SME Malang Raya. The purpose of the study is the influence of quality
accounting information system to perceived ease of use through perceived usefulness. The
population is 110 and all of them are used as samples to be referred to as census or population
research. In addition, data obtained from the respondents were analyzed descriptively by
processing data of SEM. The results of the study were (1) the quality of SIA influenced perceived
ease of use at a significant level of 0.003; (2) the quality of SIA affects perceived usefulness at a
significant level of 0.000; (3) perceived ease of use affects perceived usefulness at a significant
level of 0.033, and (4) the quality of SIA affects perceived usefulness by perceived ease of use at
a significant level of 0.000.
Keyword : quality of accounting information system, technology acceptance, SME sector, TAM
model
962
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
963
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
964
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
965
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
966
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
kuesioner digunakan sebagai sampel dan (121,889). Dengan demikian data observasi
dilakukan analisa data menggunakan model yang dikumpulkan bebas dari problem
persamaan SEM. outlier. Pada multicollinearity. Hasil out
Teknik analisa data yang digunakan put matriks korelasi dari variabel terukur
adalah analisis deskriptif dan analisis tidak ada satupun nilai korelasi di atas 0.9.
Structural Equation Modelling (SEM). Hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa tidak
Analisis deskriptif yang digunakan untuk terjadi problem multikolinieritas.
mengetahui persepsi pengelola UKM yang Hasil Analisis SEM
sudah memanfaatkan software akuntansi
secara teratur dan dalam penggunaannya
tidak mengalami kesulitan atau mudah
dalam penggunaaannya karena software
akuntansi yang digunakan berkualitas.
Analisis Structural Equation Modelling
(SEM) adalah model persamaan struktural
untuk mempelajari pengaruh kualitas sistem
informasi akuntansi terhadap perceived ease
of use dan perceived usefulness. Gambar 3. Hasil Keseluruhan SEM
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
967
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
968
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
969
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
970
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
971
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
hasil peneliti ini dengan menambahkan Igbaria, M. dan Livari, J. 1995. The Effect
of Self-efficacy on Computer
variabel motivasi atau menggunakan
Usage. Omega (23:6), pp.587-605.
indikator dari kualitas sistem untuk
Lederer, A,l. Mauoin, D.J., Sena, M,.P, dan
dikembangkan menjadi variabel.
Zhuang, Y. 2000. The Technology
Acceptance Model and The World
Wide Web. Decision Support
REFERENSI
System (29:3), pp.269-282.
Lucas, H.C dan Spitler, V.K. 1999. The
Andarwati, Mardiana. 2017. Analisis
Effect of Cognitive Style and
Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas
Model Type on DSS Acceptance:
Informasi, dan Dukunga n
An Empirical Study. European
Manajemen Puncak Terhadap
Journal of Operational Research
Perceived Usefulness serta
(13:1). pp.649-663.
Dampaknya pada Kepuasan
Thomas, Michael. 2014. Pedagogical
Pengelola UMKM Pengguna Akhir
Considerations and Oppurtunities
Informasi Akuntansi di Malang
for Teaching and Learning on The
Raya. Disertasi, Doktor Ilmu
Web. Published in the United Stated
Ekonomi, Universitas Merdeka
of America by Information Science
Malang
Reference (an imprint of IGI
Agarwal R dan Prasad J. 1999. Are
Global).
Individual Differences Germane to
Thompson, R dan Howell, H. 1991. Personal
The Acceptance of New
Computer: Toward a Conceptual
Information Germane to The
Model of Utilization. Management
Acceptance of New Information
Information System Quartely, 15
Technologies?. Decision Sciences,
(1) :125-143.
Vol.30., No.2, pp. 361-391
Venkatesh, V dan Speier, C. 2000. Creating
Ashariyasi. 2016. Mewujudkan UMKM
an Effective Training Environment
Berdaya Saing di Era MEA.
for Enhancing Telework.
Majalah Masyarakat Asean Edisi
International Journal of Human
12 Juni 2016.
Computer Studies (52:6), pp.991-
Davis, F.D. 1989. Perceived usefulness,
1005
Perceived Ease of Ise of
Wynee, C.W dan Peter, T. 1991. The Use
Information Technology.
Usefulness ease of Use of
Management Information System
Structural Equation Modelling in
Quarterly, 13 (3):319-340
MIS Research. Management
Gefen, D., Karahanna, E. dan Straub, D.W.
Information System Quartely,
2003. Trust and TAM in Online
16(2):21-33
Shopping: An Integrated Model.
Management Information System
Quarterly, 27(1): 51-50
Gefen dan Straub. 1997. Gender Differences
in The Perception and Use of E-
mail: an Extension to The
Technology Acceptance Model.
MIS Quarterly (21:4), pp.389-40
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
972
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Desain website yang dikembangkan adalah fitur menerima siswa baru. Perubahan ini diperlukan
untuk memudahkan masyarakat dan masyarakat umum yang ingin mendapatkan informasi tentang
informasi SMK N 3 Sukoharjo dan memudahkan pendaftaran calon siswa baru. Pengembangan
website ini menggunakan metode terstruktur, yaitu sistem yang dibangun agar sesuai dengan
kebutuhan informasi situs SMK N 3 Sukoharjo. Sebuah sistem yang disebut memenuhi syarat jika
memenuhi beberapa kriteria kualitas. Pengukuran McCall dipilih karena telah banyak digunakan
dan cukup bagus untuk mengukur perangkat lunak.
Abstract
Design a website developed is fitures accepting new students. This change is necessary in order to
facilitate the public and the general public who want to get information about SMK N 3 Sukoharjo
information and facilitate the registration of prospective new students. This website development
using a structured method, which is a system built to match the needs of information SMK N 3
Sukoharjo website. A system called qualified if they meet some criteria of quality. McCall
measurement was chosen because it has been widely used and are good enough to measure the
software.
Kualitas software diukur dengan metode tanya-jawab dalam hubungan tatap muka,
penjumlahan dari keseluruhan kriteria dalam sehingga gerak dan mimik responden
suatu faktor sesuai dengan bobot (weight) merupakan pola media yang melengkapi kata
yang telah ditetapkan. Rumus pengukuran – kata secara verbal. Karena itu wawancara
yang digunakan dalam metode McCall tidak hanya menangkap pemahaman atau ide,
adalah: tetapi juga dapat juga dapat perasaan,
pengalaman, emosi, motif, yang dimiliki oleh
Fa = w1c1 + w2c2 + … + wncn responden yang bersangkutan W.Gulo
(2002:119).
c. Metode Eksperimen
Dimana: Fa = nilai total dari faktor a Metode eksperimen ditujukan untuk
w1 = bobot untuk kriteria ke-1 meneliti hubungan sebab akibat dengan
c1 = nilai untuk kriteria ke-1 memanipulasikan satu atau lebih variabel
pada satu (atau lebih) kelompok
METODE PENELITIAN eksperimental, dan membandingkan hasilnya
a. Pengamatan (Observasi) dengan kelompok kontrol yang yang tidak
Pengamatan (Observasi) adalah mengalami manipulasi Jalaluddin Rakhmat
metode pengumpulan data dimana peneliti (2005:32)
atau kolabolatornya mencatat informasi
sebagaimana yang mereka saksikan selama Analisis dan Perancangan Sistem
penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa – Analisis Sistem Yang Berjalan Saat Ini
peristiwa itu bisa dengan melihat, SMK N 3 Sukoharjo merupakan suatu
mendengarkan, merasakan, yang kemudian lembaga atau organisasi yang bergerak dalam
dicatat seobjektif mungkin. Peranan bidang pendidikan untuk meningkatkan
pengamat dapat dibedakan berdasarkan fasilitas di SMK maka harus melakukan
hubunan partisipasinya dengan kelompok perbaikan sistem yang ada menjadi sistem
yang diamatinya W.Gulo (2002:116). yang lebih baik. Pada SMKN 3 Sukoharjo
b. Metode Wawancara proses pengolahan siswa masih manual hal
Wawancara adalah bentuk komunikasi ini sangat mempengaruhi kinerja dalam
langsung antara peneliti dan responden. melakukan pengolahan data siswa.
Komunikasi berlangsung dalam bentuk
Perancangan Sistem
Gambar 3.2 Context Diagram
a. Halaman Menu Utama
c. Diagram Berjenjang
Penulis akan merancang sebuah
.
tampilan halaman pengunjung yang 0
Pengembangan Website
SMK Negeri 3 Sukoharjo
pada menu utama. 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8.
Info Data Guru Manajemen PSB Pengumuman Guru & PSB
Berita Pengaturan Home Profil Kurikulum Jurusan Berita
Sekolah & Staff Admin Online BKK Staff 2013
LEVEL 1
1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.5.1 1.5.2. 1.5.3 1.5.4. 1.5.5 1.6.1 1.6.2 1.6.3
Kateg Kome Visi Struktur Lokasi Pengu Data Data Manajemen Yahoo
Berita Jabatan Polling Link Statistik Pendaftaran Diterima Pengaturan
ori ntar Misi Organisasi Sekolah muman Guru Staff Tema Masengger
LEVEL 2
b. Context Diagram
e. DAD Level 0
Diagram Alir Data level 0 menjelaskan
aliran sistem, yang dilakukan admin atau
user, sampai dengan informasi yang
Gambar 3.6 Flowchart Program Admin
dihasilkan.
Mengelola berita, info sekolah, data guru & 1.0 Berita
staff, Management admin, Pengaturan dan Berita
PSB Online T Berita
Admin
Info sekolah
Info sekolah
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
T Info sekolah
0 rekap berita, info sekolah, data guru Guru & Staff
Pengembangan Website
& staff, data admin, data psb online Guru & Staff
PSB Online
T Guru & Staff SISTEM
SMK Negeri 3 Sukoharjo
Komentar, polling, daftar 2.0 PSB Online
PSB online T PSB
User
PSB Online
Komentar
Implementasi Sistem
T Komentar
Tampilan menu home, profil, kurikulum, jurusan, berita, Komentar
Pengumuman BKK, Guru & Staff, PSB Online
a. Halaman Admin
Gambar 3.5 DAD Level 0 Halaman ini adalah halaman dimana
administrator telah melalui login. Halaman
f. Flowchart Program Admin admin ini yang dapat mengakses penuh
Flowchart program digunakan untuk semua menu berikut halaman awal admin
menggambarkan langkah-langkah yang ini adalah sebagian dari menu di dalam
terdapat dalam program komputer secara admin : Menu Berita, Info Sekolah, Guru &
logika. Mulai dari awal masuk program dari Staff, PSB Online, Menejemen Admin dan
login kemudian program dijalankan melewati Pengaturan.
sebuah proses sampai dengan program itu
selesai dijalankan dan keluar dari program.
b. Halaman Pengunjung
1) , 2)
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: anis.zubair@unmer.ac.id
Email: rofickachmad@unmer.ac.id
Abstrak
Jamur merupakan tumbuhan yang banyak di konsumsi oleh masyarakat umum, tetapi tidak semua
jamur bisa dikonsumsi langsung, dikarenakan jenis – jenis jamur yang layak konsumsi dan masih
terlalu sulit untuk membedakan, maka ada beberapa cara untuk mengindentifikasi jamur yaitu
dengan cara morfologi. Dengan cara ekstraksi morfologi jamur beracun dan tidak beracun di
identifikasi dengan lebih akurat. Proses ekstraksi morfologi disini menggunakan pendekatan
klasifikasi KNN (K-Nearest Neighbor). Dengan munggunakan pendekatan KNN tersebut dan
Dengan 10 kali percobaan dengan menggunakan berbagai macam nilai k, akhirnya dengan
menggunakan nilai k=60, akurasi yang didapatkan mencapai 99%.
Kata kunci : identifikasi jamur, KNN, klasifikasi jamur, identifikasi morfologi, ekstraksi
morfologi
Abstract
Fungus is a plant widely consumed by the general public, but not all mushrooms can be consumed
directly, due to the types of mushrooms that are feasible to consume and still too difficult to
distinguish, then there are several ways to identify the fungus is by morphology. By way of
morphological extraction of toxic and non-toxic fungi are identified more accurately. The
morphological extraction process here uses the KNN (K-Nearest Neighbor) classification
approach. Using these KNN approaches and With 10 experiments using various k values, finally
using k = 60, the accuracy reached 99%.
981
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
982
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
METODE PENELITIAN
Tahapan Penelitian
1. Pengumpulan Data
Gambar 2 Data Latih
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
983
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Rancangan Penelitian
2. Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan 5 Sheet pada
Setelah data latih didapatkan, data
Microsoft Excel. Tiap-tiap sheet diberi
tersebut diolah terlebih dahulu sebelum
nama. Namanya adalah Data Latih,
pada akhirnya digunakan dalam
Pengolahan, Akurasi Nilai k, Hasil, dan
menentukan kelas pada model klasifikasi.
Grafik Akurasi.
Inisial masing-masing atribut telah
1. Sheet Data Latih
dijelaskan sebelumnya, selanjutnya hal
Data mentah berada di sel A1 sampai
yang perlu dilakukan ialah mengubah
X8126.
inisial-inisial tersebut menjadi angka.
2. Sheet Pengolahan
Angka dimulai dari 1 dan seterusnya
Keterangan jenis atribut dan kelas berada
sebanyak n sesuai dengan jenis-jenis yang
di sel A3 sampai D175. Data latih yang
terdapat dalam atribut yang bersangkutan.
telah diolah berada di sel F1 sampai
3. Penentuan Nilai k
AD8126.
Selanjutnya adalah menentukan nilai k.
3. Sheet Akurasi Nilai k
Nilai k bersifat bebas, yang artinya dapat
Kelas data latih (aktual) berada di sel A1
ditentukan dengan nilai berapa saja
sampai C8125. Untuk prediksi dengan
dengan batas maksimal jumlah data latih.
berbagai nilai k beserta confusion table
4. Pembuatan Klasifikasi Menggunakan
masing-masing, diletakkan sebagaimana
XLSTAT
berikut.
Langkah selanjutnya yaitu proses
k=7000, F1 sampai K8125.
pengklasifikasian menggunakan metode
k=8000, N1 sampai S8125.
K-Nearest Neighbor.Pada penelitian ini
k=6000, V1 sampai AA8125.
menggunakan third party Add-ins dalam
k=5000, AD1 sampai AI8125.
Ms. Excel yang bernama XLSTAT. Add-
k=4000, AL1 sampai AQ8125.
ins ini dapat secara cepat membantu
k=3000, AT1 sampai AY8125.
menentukan prediksi atau identifikasi
k=800, BB1 sampai BG8125.
suatu obyek berdasarkan data latih yang
telah tersedia. k=500, BJ1 sampai BO8125.
984
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Gambar 2 Akurasi
Selanjutnya, pada Tab “General”, untuk
Pembahasan “Y/Quantitative variables:” diisikan range
1. Menentukan Nilai k
label kelas data latih yang berupa data
Dalam menentukan nilai k, peneliti
kuantitatif mulai dari data ke-1 sampai
menggunakan 10 nilai k antara lain :
data ke-8124. Untuk “X/Explanatory
7000, 8000, 6000, 5000, 4000, 3000, 800,
variables:”, diisikan range antara sel
500, 100, dan 60.
atribut pertama hingga sel atribut
2. Membuat Klasifikasi Menggunakan
terakhir. Untuk “Number of neighbors”
XLSTAT
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
985
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Beracun 3884 32
Aktual
Dapat
50 4158
Dimakan
986
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
987
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
5/12/ciri-ciri-morfologi-dan-
fisiologi-jamur-fungi.html
UC Irvine Machine Learning Repository.
1987. Mushroom Data Set
https://archive.ics.uci.edu/ml/datase
ts/mushroom
988
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Abstrak
Disperindag Kabupaten Tulungagung bidang UMKM setiap tahun atau periode tertentu
melakukan pendataan terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang
ada di wilayah Kabupaten Tulungagung. Dalam pengolahan data UMKM, Disperindag
Kabupaten Tulungagung masih menggunakan pengolahan data secara file oriented, yaitu
pengelompokan data yang dilakukan secara manual dan terpisah untuk masing-masing sentra
industri dengan format data yang berbeda-beda pula. Permasalahan yang sering timbul dalam
pengolahan data secara file oriented adalah proses pengolahan data menjadi tidak praktis, tidak
efektif, membuang banyak waktu dan tenaga serta kesulitan dalam melakukan integrasi data.
Untuk itu dibutuhkan suatu sistem pengolahan data yang lebih praktis, cepat, aman, terintegrasi
serta resiko yang kecil, sehingga diharapkan juga suatu pelayanan atau penyajian data yang
praktis bagi para user. Untuk merespon hal itu maka dibuat sebuah Desain Sistem Informasi
UMKM Corner pada Disperindag Kabupaten Tulungagung. Keunggulan pada sistem UMKM
Corner ini program aplikasi yang akan dibangun adalah sebuah desktop program yang berbasis
sistem informasi geografis. Proses penyajian data dapat dilakukan dengan mengakses tampilan
peta per kecamatan, menu sentra industri, serta menu berdasarkan kelompok industri.
Kata kunci : desain sistem informasi, UMKM corner, pengolahan data, integrasi data, penyajian
data
Abstract
UMKM Sector of Disperindag Tulungagung collects UMKM data for updating data periodically
in the region of Tulungagung. Unfortunately, in UMKM data processing, Disperindag still uses
file-oriented data processing, which is a grouping of data done manually and has different format
for each central industry. This kind of data processing has some problems. The problems are 1)
Ineffective, 2) Impractical, 3) Wasting a lot of times and efforts, 4) Difficult in performing data
integration. Based on that problems, Disperindag Tulungagung needs information System Design
of UMKM Corner to make data processing system more practical, fast, safe, integrated and less
risk for the user. The advantage of UMKM Corner System is the applications build as a desktop
program based on geographic information systems. So the data presentation can be done by
accessing based on the districts map, the industrial district menu, and the industrial group menu.
Keywords : information system design, UMKM corner, data processing, data integration, data
presentation
salah satu daerah basis UMKM yang menjadi dilakukan secara manual dan terpisah untuk
Timur Selama ini. Berdasarkan bentuk usaha, data yang berbeda-beda pula. Pengolahan
yang terbesar bentuk usahanya adalah sebuah sistem informasi. Hal ini
perorangan yaitu sebesar 1099 usaha, yang menyebabkan proses pengolahan data
kedua CV sebesar 214 usaha,dan yang ketiga UMKM pada Dinas Perindustrian dan
menurut golongan usaha dibedakan menjadi menjadi tidak praktis, tidak efektif,
perdagangan besar, menengah dan kecil yang membuang banyak waktu dan tenaga, serta
masing-masing adalah sebesar 129, 173 dan data-data UMKM tidak dapat terintegrasi.
991
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
992
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
memberi kejutan atau surprise pada yang Departemen Koperasi di indonesia telah
menerimanya”. mendefinisikan Usaha Kecil Menengah
Menurut Gordon B. Davis (1999) (UKM) (berdasarkan pada Indonesia UU no
informasi adalah “Data yang telah diolah 20 tahun 2008) dengan karateristik:
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi si 1. Sebuah badan usaha yang memiliki modal
penerima dan bermanfaat dalam pengambilan maksimal Rp. 200.000.000,- dan
keputusan saat ini ataupun saat yang akan pendapatan penjualan paling banyak
datang”. Rp.2.500.000.000,-.
Menurut Andri Kristanto (2003:11), 2. Para tenaga dari bisnis ini sekitar 5 - 19
Sistem Informasi adalah kumpulan dari orang.[3]
perangkat keras dan perangkat lunak Masalah lain dari UKM adalah dalam rantai
computer serta perangkat manusia yang akan pasokan. Kadang-kadang mereka
mengolah data menggunakan perangkat keras menemukan kesulitan dalam memberikan
dan perangkat lunak tersebut. produk kepada pelanggan. Mereka
Menurut Muhammad Fakhri Husein, SE membutuhkan organisasi yang lebih besar
(2000:5), definisi dari sistem informasi atau jaringan untuk mendistribusikan produk.
adalah seperangkat komponen yang saling Hal ini disebut sebagai kemitraan bisnis yang
berhubungan yang berfungsi untuk membangun berdasarkan kepercayaan,
mengumpulkan, melakukan pemrosesan, loyalitas, dan bersatu antara bisnis. Manfaat
menyimpan dan mendistribusikan informasi bagi UKM menjalani kemitraan usaha
untuk mendukung pembuatan keputusan dan dengan usaha lain,
pengawasan dalam organisasi. 1. Meningkatkan Produktivitas,
C. Usaha Kecil-Menengah (UKM) 2. Meningkatkan efisiensi,
Pengertian UKM kecil-menengah pada 3. Mengurangi resiko kerugian,
setiap negara akan berbeda, tergantung dari 4. Meningkatkan stabilitas ekonomi nasional
kekuatan ekonomi diwilayah tertentu, atau Jumlah UKM di indonesia melonjak
negara dari organisasi yang memberikan tajam dari 0,24% menjadi 1,566% dari
definisi kepada UKM kecil-menengah. jumlah penduduk. ”Jumlah wirausaha
Definisi pada negara bagian eropa pasti akan nasional memang sudah meningkat, namun
berbeda dengan definisi UKM pada negara pertumbuhannya masih perlu didorong
Indonesia. karena belum mencapai 2% dari populasi
993
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
994
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
data dan penyusunan tabel basis data 5. Penggabungan peta dan program : Peta,
yang diperlukan dalam sistem tersebut. menu interface, serta desain form
Tabel basis data berfungsi sebagai ruang digabungkan dengan listing program
995
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Panduan
996
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
997
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang
Computer Science, Engineering and Fu Chang, Chun-Jen Chen, & Chi-Jen Lu.
Information Technology, Vol.2, No.3, (2003). A Linear-time Component-Labeling
pp. 99-115. Algorithm Using Contour Tracing
Song-Iin Liu, Zhao-dong Niu, Gang Sun, & Technique, Elsevier, Computer Vision and
Zeng-ping Chen. (2014). Gabor Filter- Image Understanding
Base Edge Detection: A Note, Elsevier,
Optik 125, pp.4120-4123.
Serrano, A., Diego, I.M., Conde, C., &
Cabello, E. (2010). Recent Advances in
Face Biometrics with Gabor Wavelets,
Elsevier Pattern Recognition Letters,
Vol. 31, pp. 372-381.
Tai Sing Lee. (1996). Image Representation
Using 2D Gabor Wavelets, IEEE
Transaction on Pattern Analysis and
Machine Intelligence, Vol 18, No. 10.
Grigorescu, S.E., Petkov, N., & Kruizinga, P.
(2002). Comparison of Texture Features
Based on Gabor Filters, IEEE
Transactions on Image Processing, Vol.
11, Nol. 10, pp. 1160-1167.
Yiming Ji, Kai H. Chang, & Chi-Cheng
Hung. (2004). Efficient Edge Detection
and Object Segmentation Using Gabor
Filters, ACMSE, pp. 454-459.
Jian-Jun Hao, Qiang Jiang, Jian-Wei Wei, &
Lin Mi. (2010) Research of Edge
Detection Based on Gabor Wavelet,
IEEE International Conference on
Measuring Technology and
Mechatronics Automation, Vol. 2,
pp.1083-1086.
Gonzalez. R & Woods R.E. (1992). Digital
Image Processing, Addision- Wesley
Publishing Co.Inc.
Jun Li. (2003). A Wavelet Approach to Edge
Detection. Thesis The Department of
Mathematics and Statistics Sam Houston
State University.
Daugman, J.G. (1988). Complete Discrete 2-
D Gabor Transforms by Neural Network
for Image Analysis and Compression,
IEEE Transaction On Acoustics,
Speech, And Signal Processing, Vol. 36,
No. 7, pp. 1169-1179.
998