Anda di halaman 1dari 1016

PROSIDING

SENASIF 2017

Seminar Nasional Sistem Informasi 2017


“Peran Sistem Informasi Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing Masyarakat
dalam Kompetisi Masyarakat Ekonomi ASEAN”

http://senasif.unmer.ac.id/
Print ISSN: 2597 - 4696
http://seminar.unmer.ac.id/index.php/senasif

Malang, 14 September 2017


Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Merdeka Malang
[SEMINAR NASIONAL SISTEM INFORMASI 2017] September 14, 2017
ISSN : 2597 -4696

Seminar Nasional Sistem Informasi 2017


“Peran Sistem Informasi Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing Masyarakat
dalam Kompetisi Masyarakat Ekonomi ASEAN”

Hak cipta @ 2017 pada panitia, dilarang keras mengutip, menyalin sebagian maupun keseluruhan isi
prosiding ini tanpa sepengetahuan dan mendapat ijin dari panitia atau penerbit

REVIEWER

1. Rekayasa dan Teknologi Informasi : DR. Ir. Nurhamdoko Boni, MT.

2. Ekonomi : Prof. DR. Grahita Chandrarin, M.Si, Ak.

3. Pariwisata : DR. Sunardi, SE., MM.

4. Pendidikan : DR. Pujo Gunarso, SE., M.Si.

5. Psikologi, Budaya dan Organisasi : DR. Boge Triatmanto, MM.

6. Sosial dan Hukum : Prof. DR. Dewi Astuti, M.Hum.

ISSN : 2597 -4696


Dicetak di Malang
September 2017

SENASIF 2017 i
September 14, 2017 [SEMINAR NASIONAL SISTEM INFORMASI 2017]
ISSN : 2597 -4696

SUSUNAN PANITIA
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017
(SENASIF 2017)

Penanggungjawab
Prof. Dr. Anwar Sanusi, SE., M.Si
Wakil Penanggungjawab
Fikri Amrullah, S,Kom., M.Kom.

Ketua Pelaksana
Dr. Mardiana Andarwati, SE., M.Si.

Sekretariat & Pendaftaran


Ronald David Markus, S.Kom., M.Kom.
Haris Satriawan, S.Kom., MM.
Ahmad Rofiqul Muslih, S.Kom., M.Kom
Edi Sugiarto, SH
Devita Maulina Putri, S.ST., (M.Pd.)
Puspa Miladin N.S.A.B., S.Kom., (M.Kom.)

Bendahara
Bibit Suripmi

Seksi Pengelolaan Artikel


Bambang Nurdewanto, S.Kom., M.Kom
Kukuh Yudhistiro, S.Kom., M.Kom
Erwien Tjipta Wijaya, S.Kom., M.Kom
Nadia Roosmalita, S.Pd. (M.Kom)
Devita Maulina Putri, S.ST., (M.Pd.)

Seksi Acara
Fikry, S.Kom., MM
Puad Siswahyudi , S.Kom., (M.Kom.)
Muchammad Muksin, S.Ag., M.PdI
Himawan Pramaditya, S.Kom., M.Kom
Seksi Umum & Perlengkapan
Setio Budi, S.Kom., MM
Amrozi
Hafiz

Konsumsi & Akomodasi


Puji Lestari

ii SENASIF 2017
[SEMINAR NASIONAL SISTEM INFORMASI 2017] September 14, 2017
ISSN : 2597 -4696

KATA PENGANTAR

Seminar Nasional Hasil Penelitian diselenggarakan sebagai rangkaian Dies Natalis Universitas
Merdeka Malang ke 53 dengan mengambil tema “Peran Sistem Informasi Sebagai Upaya Peningkatan
Daya Saing Masyarakat dalam Kompetisi Masyarakat Ekonomi ASEAN”.
Tema ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa saat ini Indonesia memasuki era baru dalam
tatanan kehidupan global dengan meningkatkan kapasitas hasil penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat melalui sistem informasi agar dapat berkontribusi khususnya dengan dimulainya Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA).
Seminar Nasional ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam memberdayakan kapasitas
penelitia di perguruan tinggi, dan memfasilitasi para peneliti dalam mendiseminasikan hasil penelitiannya.
Melalui diskusi dan dialog dalam seminar nasional ini juga diharapkan dapat memperluas jejaring
kerjasama antar peneliti, khususnya dalam pengembangan IPTEKS dari berbagai latar disiplin ilmu.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada para peserta
pemakalah maupun non pemakalah yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan ini

Malang, 14 September 2017


Tim Penyusun
Prosiding SENASIF 2017

SENASIF 2017 iii


September 14, 2017 [SEMINAR NASIONAL SISTEM INFORMASI 2017]
ISSN : 2597 -4696

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada:

1. Prof. Ocky Karna Radjasa, M.Sc., Ph.D - Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat
Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia

2. Bapak dan Ibu Pemakalah serta peserta seminar yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Seminar
Nasional Sistem Informasi – Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang tahun
2017

3. Para sponsor yang telah membantu pendanaan dalam kegiatan Seminar Nasional Sistem Informasi
– Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang tahun 2017

4. Semua pihak yang telah memberi dukungan dalam kegiatan Seminar Nasional Sistem Informasi –
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang tahun 2017

iv SENASIF 2017
[SEMINAR NASIONAL SISTEM INFORMASI 2017] September 14, 2017
ISSN : 2597 -4696

DAFTAR ISI
Daftar Reviewer i
Sususnan Panitia SENASIF 2017 ii
Kata Pengantar iii
Ucapan Terima Kasih iv
Daftar Isi v

Makalah Bidang Pariwisata


1 PENGEMBANGAN WISATA MASSAL “SHOPPING CENTRES” BERDASARKAN
PENDEKATAN SISTEM PARIWISATA ................................................................................................ 1
2 PENGUATAN MANAJEMEN JASA TRANSPORTASI PARIWISATA BERORIENTASI
PENDIDIKAN ........................................................................................................................................... 14
3 PENTINGNYA MODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA NASIONAL .......... 21

Makalah Bidang Sosial dan Hukum


4 PEMENUHAN PRINSIP ITIKAD BAIK DALAM PENEGAKAN HUKUM PADA
PERDAGANGAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI .................................................................. 29
5 URGENSI SINERGITAS OTORITAS JASA KEUANGAN DAN BANK INDONESIA DALAM
PENGAWASAN PERBANKAN DI INDONESIA ................................................................................... 39
6 KONSEKUENSI HUKUM BAGI PRODUSEN PANGAN YANG MENGGUNAKAN BAHAN
SINTETIK .................................................................................................................................................. 49

Makalah Bidang Psikologi, Budaya, dan Organisasi


7 PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PKL ATAS KERUGIAN YANG DIAKIBATKAN OLEH
OPERASI PENERTIBAN UMUM DI KOTA MALANG ........................................................................ 61
8 DESAIN DISONANSI KOGNITIF SEBAGAI FAKTOR ANTESEDEN UNTUK PENGUATAN
KUALITAS INFORMASI PADA WEBSITE ........................................................................................... 71
9 PERILAKU ASERTIF BERMEDIA DALAM KOMUNIKASI PEDAGANG PASAR
TRADISIONAL KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG ............................................................... 80
10 EFEKTIVITAS PELAYANAN INFORMASI INTERNAL KAMPUS MELALUI PEMANFAATAN
MEDIA INTERAKTIF BERBASIS ARTOM (Studi Fenomenologi Pada Mahasiswa FISIP Universitas
Merdeka Malang) ....................................................................................................................................... 90
11 DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI
DESA SIDOMULYO PAGERWOJO TULUNGAGUNG....................................................................... 101

Makalah Bidang Pendidikan


12 EXPERIENTIAL LEARNING BAGI SISWA SD UNTUK MEMAHAMI JENIS PROFESI DAN
KELANJUTAN PENDIDIKAN: PENGGUNAAN GAME INTERAKTIF DARI VIRGINIA
CAREER VIEW ......................................................................................................................................... 110
13 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA TUNARUNGU ............................................................................................................................. 121
14 MEMBANGUN INTENSI KEWIRAUSAHAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KONSTRUKTIVISTIK ............................................................................................................................. 131
15 INSTRUCTIONS, COMIC STRIPS AND ESP READING COMPREHENSION................................... 141

SENASIF 2017 v
September 14, 2017 [SEMINAR NASIONAL SISTEM INFORMASI 2017]
ISSN : 2597 -4696

16 INISIASI MODEL EDUWISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DAN OPTIMALISASI


INFRASTRUKTUR KAMPUS MELALUI PROGRAM INTEGRATED EDUSPORTAINMENT DI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (UNIMED) ....................................................................................... 152
17 PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS
TECHNOPRENEURSHIP DAN KARAKTER MADANI ....................................................................... 159
18 A STUDY ON ENGLISH CLUB AT INTERNATIONAL LANGUAGE FORUM (ILF) AS
EXTRACURRICULAR ACTIVITY IN LANGUAGE LEARNING AT UNIVERSITY OF
MUHAMMADIYAH MALANG .............................................................................................................. 168
19 PENINGKATAN LITERASI MASYARAKAT MELALUI PENGADAAN DAN PENGELOLAAN
MAJALAH DINDING DI TAMAN BACAAN MASYARAKAT WACAN .......................................... 175
20 INTERNATIONAL INTERNSHIP EXPERIENCED BY UMM STUDENTS ........................................ 185
21 PENGGUNAAN RUBRIK PENILAIAN: BAGAIMANA MAHASISWA MEMANDANGNYA? ....... 193
22 PENDIDIKAN HUMANISTIK DI DESA DATINAWONG DUSUN TEGALREJO BABAT
LAMONGAN ............................................................................................................................................ 203
23 KARAKTERISTIK WARRANT DALAM MENEMUKAN COUNTER EXAMPLE .............................. 214
24 STUDENTS’ PERCEPTIONS TOWARDS TEACHER TALK IN ENGLISH CLASSROOMS ............ 223
25 OVERVIEW PELAKSANAAN TEACHING FACTORY TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA
SMK MEMASUKI DUNIA INDUSTRI ................................................................................................... 238
26 ANALISIS PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK DALAM MENYESUAIKAN
KEBUTUHAN DUNIA KERJA ................................................................................................................ 244
27 TINGKAT PENGUASAAN TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA OLEH GURU
SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN ............................................................................ 252

Makalah Bidang Ekonomi


28 MODEL PENGEMBANGAN SISTEM MUTU AKUNTANSI SEBAGAI KEAKURATAN
INFORMASI PEMBUKUAN PADA HOME INDUSTRI PENGRAJIN SANGKAR BURUNG
SINGOSARI MALANG ........................................................................................................................... 262
29 MODEL KETERKAITAN VARIABEL TRUST IN BRAND UNTUK MENINGKATKAN BRAND
LOYALTY MELALUI REINFORCES COMMITMENT SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SEMEN PT. HOLCIM INDONESIA CABANG
PEMASARAN DI JAWA TIMUR ) .......................................................................................................... 275
30 MEDIASI BERKELANJUTAN PEMBERDAYAAN AUDITOR DAN HUMAN CAPITAL YANG
DIPENGARUHI OLEH KOMITMEN TERHADAP KINERJA ORGANISASI ..................................... 285
31 PENGARUH SUBSIDI PUPUK TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN
PETANI DI DESA SUDIMORO KABUPATEN JOMBANG DALAM PERSPEKTIF
FENOMENOLOGIS .................................................................................................................................. 295
32 FUNGSI MEDIASI ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PADA PENGARUH N MANAJEMEN
PENGETAHUAN TERHADAP KINERJA INOVASI .......................................................................... 305
33 ANALISA PENGARUH PENUNDAAN USIA PERKAWINAN TERHADAP PENDAPATAN,
PENDIDIKAN DAN KESEHATAN SEBAGAI INDIKATOR IPM KABUPATEN JOMBANG 2017 318
34 IPTEK BAGI KEWIRAUSAHAAN DI UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM ................................ 328
35 ANALISIS POTENSI HASIL LAUT TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT .................. 334
36 ANALISIS STAKEHOLDER PENGEMBANGAN KAWASAN BATUR GLOBAL GEOPARK DI
KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI ......................................................................... 342
37 ANALISIS PAJAK DAN VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK
PERNGHASILAN .................................................................................................................................... 350

vi SENASIF 2017
[SEMINAR NASIONAL SISTEM INFORMASI 2017] September 14, 2017
ISSN : 2597 -4696

38 UPAYA PEMBERDAYAAN PERILAKU PRODUKTIF SANTRI DENGAN PENDIDIKAN


KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN NURUL JADID DESA KARANGANYAR
KECAMATAN PAITON PROBOLINGGO ............................................................................................. 363
39 IbM KELOMPOK NELAYAN DALAM MEMANFAATKAN DAN MERAWAT RUMAH IKAN
(FISH HOME) DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA PROPINSI SULAWESI
TENGAH ................................................................................................................................................... 369
40 PENGARUH MEREK DAN STANDARDISASI MUTU TERHADAP SUSTAINABLE
COMPETITIVE ADVANTAGE PRODUK MAKANAN BERBASIS UMKM DI SIDOARJO ................ 375
41 PENGARUH SISTEM INFORMASI PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN
(Studi Pada Catering 1 Java Desa Dukuhtengah Buduran Sidoarjo) ......................................................... 386
42 PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DALAM BENTUK INKUBATOR BISNIS
DI PERGURUAN TINGGI BAGI MAHASISWA PEMILIK USAHA PEMULA ................................. 397
43 PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
MELALUI KEPUASAN KERJA PEGAWAI KEMENTRIAN AGAMA DI JOMBANG ...................... 408
44 PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM PENGARUHNYA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEAKTIFAN GUGUS KENDALI MUTU
SEBAGAI VARIABEL MODERASI DI KANTOR DISNAKERTRANS PROVINSI JAWA TIMUR . 421
45 IMPLEMENTASI PSAK NO. 23 TERHADAP PENGAKUAN PENDAPATAN JASA PADA
INDUSTRI PERHOTELAN DAN PENGARUH KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA (Studi Kasus
pada Hotel GMP di Malang) ...................................................................................................................... 430
46 PENGARUH INOVASI TERHADAP UKM NAIK KELAS MELALUI DAYA SAING PRODUK
(Studi Indo Burger) .................................................................................................................................... 459
47 PENINGKATAN KOMPETENSI WIRAUSAHA MELALUI PERUBAHAN STRATEGI USAHA
UNTUK KINERJA YANG BERKELANJUTAN ..................................................................................... 469

Makalah Bidang Rekayasa dan Teknologi Informasi


48 PERSEBARAN KEPADATAN LALULINTAS DI WILAYAH KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB ......................................................................... 482
49 EFEK RASIO KERAMPINGAN PEMOTONGAN (𝜹) TERHADAP KEAUSAN PAHAT KARBIDA
PADA PROSES BUBUT AA- 6061-T6 ................................................................................................... 492
50 ANALISIS KESENJANGAN ANTARA TOPIK SKRIPSI MAHASISWA DAN TOPIK RISET DI
PUBLIKASI ILMIAH................................................................................................................................ 504
51 MENGHITUNG OBYEK 2D MENGGUNAKAN CONNECTED COMPONENT LABELING ........... 513
52 FUZZY SELF ORGANIZING MAP UNTUK PROSES THRESHOLDING PADA CITRA DENTAL
PANAROMIC ............................................................................................................................................. 526
53 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK UNTUK PENGEMBANG
PERANGKAT LUNAK PADA PT. QUANTUM LEAP .......................................................................... 540
54 DESAIN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN BERSKALA BESAR MENGGUNAKAN
PROTOKOL MULTI AREA OSPF BERBASIS MIKROTIK(STUDI KASUS : UNIVERSITAS
MERDEKA MALANG) ............................................................................................................................ 548
55 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN DOKUMEN PENGAJUAN KPR
PADA PT. KKK SURABAYA .................................................................................................................. 559
56 PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE INFORMASI FASUM DAN FASOS DI KOTA KEDIRI
BERBASIS GEOLOCATION DAN CLOUD COMPUTING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT ............................................................................................. 569
57 PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN EUCLIDIAN, MANHATTAN, DAN
CHEBYCHEV TERHADAP TINGKAT AKURASI KLASIFIKASI ...................................................... 580

SENASIF 2017 vii


September 14, 2017 [SEMINAR NASIONAL SISTEM INFORMASI 2017]
ISSN : 2597 -4696

58 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT WISATA ...................................................................... 585


59 VISUALISASI EMERGING INFORMATION TECHNOLOGY (IT) SKILLSET BERBASIS
ANDROID ................................................................................................................................................. 591
60 APLIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PROGRAM DIET BERBASIS AKTIVITAS ............. 602
61 VISUALISASI SKILLSET IKLAN LOWONGAN KERJA BERBASIS WEB ...................................... 613
62 PENGARUH PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL TERHADAP KESADARAN PRIVASI
DAN AKSI PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA (STUDI PADA PENGGUNA FACEBOOK
DAN INSTAGRAM) ................................................................................................................................. 622
63 IPTEK BAGI MASYARAKAT (IBM) USAHA PENGOLAHAN KURMA TOMAT MENGHADAPI
PERMASALAHAN INTENSITAS PERUBAHAN CUACA PADA POSDAYA MANALAGI VI
DAN VII DUSUN SUMBERMULYO DESA MADIREDO KECAMATAN PUJON ............................ 632
64 IMPLEMENTASI CONTROLLER ACCESS POINT SYSTEM MANAGER (CAPSMAN) DAN
WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) JARINGAN WIRELESS DI SMK TERPADU AL
ISHLAHIYAH SINGOSARI MALANG .................................................................................................. 639
65 IMPLEMENTASI TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
INFORMATIF DAN INTERAKTIF UNTUK PENGENALAN HEWAN ............................................... 651
66 E-MARKETING DENGAN MEDIA JEJARING SOSIAL UNTUK PENINGKATAN OMSET
PENJUALAN ............................................................................................................................................. 661
67 SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIDANG PEMINATAN MAHASISWA
FAKULTAS PERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MENGGUNAKAN METODE
WEIGHTED PRODUCT ............................................................................................................................ 670
68 ANALISIS KUALITAS SISTEM DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN
PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKADEMIK DOSEN....................................................................... 680
69 SISTEM INFORMASI PERAMALAN PENJUALAN KRIPIK PISANG MENGGUNAKAN
METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BERBASIS WEB PADA TOKO TIGA PUTRA
DI LUMAJANG......................................................................................................................................... 691
70 PENGKLASTERAN BANK SAMPAH MENGGUNAKAN METODE K-MEANS PADA DINAS
LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PASURUAN ............................................................................ 702
71 APLIKASI PENGHITUNG MASA SUBUR WANITA BERBASIS ANDROID 714
72 KARAKTERISTIK TRANSPORT KALOR PADA SISTEM PENDINGIN (SIMULASI) MOTOR
BAKAR MENGGUNAKAN POROUS MEDIA ....................................................................................... 724
73 KLASIFIKASI MOTIF KAIN TRADISIONAL BATIK BOMBA KAILI BERDASARKAN FITUR
TEKSTUR CITRA DIGITAL .................................................................................................................... 730
74 PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TUNAGRAHITA KELAS 1 SEMESTER 1 DI SDLB
PGRI SINGOJURUH BERBASIS WEB ................................................................................................... 739
75 PENGEMBANGAN SISTEM DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN BERBASIS WEB
SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI BUAH NAGA ...... 751
76 SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA AIR IRIGASI SEBAGAI PENDUKUNG
PERTANIAN DI KECAMATAN CLURING ........................................................................................... 761
77 GAME APLIKASI PENGENALAN AKSARA JAWA “HANACARAKA” BERBASIS ANDROID .... 771
78 SISTEM INFORMASI PERAMALAN PENJULAN JAMUR MENGGUNAKAN METODE
DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BERBASIS WEB PADA PT AGARICUS SIDO
MAKMUR SENTOSA .............................................................................................................................. 781
79 IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI BEBAN KERJA DOSEN (BKD) DI STMIK YADIKA
BANGIL ..................................................................................................................................................... 791
80 KELOMPOK PENGRAJIN MEUBEL KAYU DALAM PEMBUATAN SOFA SET MULTIFUNGSI
BERBAHAN KAYU LIMBAH KOTAK PETI KEMAS UNTUK RUMAH SANGAT SEDERHANA 803

viii SENASIF 2017


[SEMINAR NASIONAL SISTEM INFORMASI 2017] September 14, 2017
ISSN : 2597 -4696

(RSS) DI KOTA PALU .............................................................................................................................


81 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN
PEKARANGAN MELALUI SISTEM PERTANIAN TERPADU BERBASIS KEARIFAN LOKAL.... 810
82 PENERAPAN ALGORITMA BEST FIRST SEARCH UNTUK PEMILIHAN ANGKUTAN KOTA
MALANG .................................................................................................................................................. 824
83 PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PANEL AKUSTIK......................................... 833
84 KENYAMANAN THERMAL PADA MASJID NAROTAMA MENGGUNAKAN OVERALL
THERMAL TRANSFER VALUE (OTTV) ............................................................................................. 843
85 ANALISIS KINERJA TRANSPORTASI ANGKUTAN PENUMPANG DI KOTA TARAKAN .......... 852
86 ANALISIS PERBANDINGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN FUZZY
DALAM PROCESS MARKET MATCHING UMKM ............................................................................. 865
87 INOVASI BARU CARA MEMBUAT ABON IKAN KAYA KALSIUM ............................................... 876
88 APLIKASI MARKET MATCHING UNTUK PENCARIAN TUJUAN EKSPOR PRODUK UMKM... 889
89 SIMULASI DATA SINTETIK UNTUK MENDAPATKAN DATA VALID ......................................... 895
90 SISTEM PENGAMAN PINTU GUDANG SENJATA RUDAL ARHANUD TNI AD DENGAN
IDENTIFIKASI WAJAH .......................................................................................................................... 902
91 SISTIM SELEKTOR MUNISI UNTUK INDUSTRI MILITER DENGAN TEKNOLOGI
MIKROKONTROLER .............................................................................................................................. 913
92 PENERAPAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERSPEKTIF BUDAYA
ORGANISASI ........................................................................................................................................... 924
93 PEMANFAATAN LIMBAH MARMER DAN SERBUK ZEOLIT SEBAGAI MATERIAL PADA
BATA RINGAN CLC (CELLULAR LIGHTWEIGHT CONCRETE)........................................................ 934
94 TEKNOLOGI ASAP CAIR TERHADAP KUALITAS IKAN SEGAR SELAMA PENYIMPANAN .. 946
95 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS POTENSI
PARIWISATA KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN BERBASIS WEB ........................................ 957
96 ANALISIS PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP
PENERIMAAN TEKNOLOGI DI SEKTOR UKM DENGAN PENDEKATAN MODEL TAM ........... 962
97 PENGEMBANGAN WEBSITE SMK NEGERI 3 SUKOHARJO ............................................................ 973
98 IDENTIFIKASI JAMUR MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR DENGAN
EKSTRAKSI CIRI MORFOLOGI ............................................................................................................ 981
99 DESAIN UMKM CORNER PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN TULUNGAGUNG ............................................................................................................ 990

SENASIF 2017 ix
Pariwisata
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGEMBANGAN WISATA MASSAL “SHOPPING CENTRES”


BERDASARKAN PENDEKATAN SISTEM PARIWISATA

Florentinus Nugro Hardianto

Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma


Email : flnugroho@gmail.com

Abstrak

Pembangunan pusat perbelanjaan menjadi salah satu trend yang mengiringi perkembangan
daerah-daerah di Indonesia. Dalam konteks pariwisata, pusat perbelanjaan saat ini telah menjadi
salah satu alternatif destinasi wisata. Sebagai suatu destinasi wisata, kemajuan pusat perbelanjaan
tidak bisa lepas dari pengaruh komponen-komponen lainnya. Pengaruh antara satu komponen
dengan komponen lainnya memiliki hubungan interdependen atau saling tergantung yang
membentuk apa yang disebut sebagai suatu sistem pariwisata. Pusat perbelanjaan merupakan sub-
sistem pariwisata yang berarti bahwa pusat perbelanjaan bukan sebagai sub-sistem lainnya selain
sub-sistem pariwisata. Sebagai sub-sistem pariwisata, strategi pengembangan pusat perbelanjaan
sebagai destinasi wisata hendaknya mencakup upaya pengembangan elemen marketing, demand
& market, dan travel di samping elemen pusat perbelanjaannya sendiri sebagai elemen
destination & product.

Kata kunci: pusat perbelanjaan, destinasi wisata, sistem pariwisata, sub-sistem pariwisata

Abstract

The development of shopping center became one of the trends that accompany the development
of regions in Indonesia. In the context of tourism, shopping centers today have become one of the
alternative tourist destinations. As a tourist destination, the progress of shopping centers can not
be separated from the influence of other components. The influence of one component with other
components has interdependent or interdependent relationships that make up what is called a
tourism system. Shopping centers are a sub-system of tourism which means that shopping centers
are not as other sub-systems other than the tourism sub-system. As a tourism sub-system, the
shopping center strategy as a tourist destination should include efforts to develop elements of
marketing, demand & market, and travel as well as elements of its own shopping center as a
destination & product element.

Keywords: shopping centres, tourism destination, tourism system, tourism sub-system

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

1
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN mall pertama kali didorong motivasi ingin


Pembangunan pusat perbelanjaan membeli sesuatu yang tidak ada di pasar-
menjadi salah satu trend yang mengiringi pasar tradisional seperti perlengkapan rumah,
perkembangan daerah-daerah di Indonesia. asesoris kendaraan, perlengkapan rias tubuh,
Keberadaannya telah menyebar ke berbagai dan sejumlah barang sekunder atau tersier
daerah khususnya di wilayah-wilayah lainnya. Namun sekarang kondisinya telah
perkotaan. Pusat-pusat kota seperti Jakarta, berubah. Pusat-pusat perbelanjaan kini telah
Tangerang, Bekasi, Surabaya, Bandung, berkembang menjadi tempat multifungsi.
Medan, dan Yogyakarta adalah contoh “Mall was built to be the destination for
tempat tumbuh suburnya mall-mall. Bahkan, shopping, but now mall has changed to be
Jakarta menjadi kota yang memiliki pusat multi‐functional place, such as, to hang out
perbelanjaan paling banyak di dunia dimana with friends or families, eating, business
masyarakatnya paling antusias berbelanja di meeting, movies, even fitness centre
pusat perbelanjaan sebagai pilihan pertama (Sebastian dan Purwanegara, 2014)”. Tidak
(Sebastian dan Purwanegara, 2014). Kota- semata-mata aktivitas bisnis yang terjadi di
kota tersebut memiliki kepadatan pusat mall-mall. Aktivitas non-bisnis juga semakin
perbelanjaan yang relatif tinggi dibanding marak di sana. Pusat perbelanjaan menjadi
daerah-daerah lainnya. Kota-kota lain di tempat menarik untuk beragam aktivitas
sekitarnya kiranya hanya menunggu waktu seperti melakukan transaksi bisnis,
kehadiran pusat-pusat perbelanjaan tersebut. menghabiskan waktu sekedar jalan-jalan,
Hal demikian bisa terjadi seiring pemekaran mengadakan pertemuan informal, menonton
kota yang melebar ke kota-kota lain pertunjukan hiburan, menghadiri diskusi
sekitarnya. Kehadiran pusat perbelanjaan tematik, atau melihat suatu pameran. Pusat
kemudian menjadi pusat kegiatan baru bagi perbelanjaan dengan demikian sudah menjadi
masyarakat setempat. bagian gaya hidup modern masyarakat
Pada awalnya, pusat perbelanjaan khususnya di daerah perkotaan.
merupakan tempat alternatif belanja yang
berfungsi memudahkan proses jual-beli
beragam produk. Masyarakat datang ke mall-

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

2
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PUSAT PERBELANJAAN SEBAGAI 2014; Kresic dan Prebezac, 2010). Menurut


DESTINASI WISATA MASSAL The International Council of Shopping
Dalam konteks pariwisata, pusat Centers (ICSC, 2016), shopping centre
perbelanjaan saat ini telah menjadi salah satu adalah sekelompok perusahaan ritel dan
alternatif destinasi wisata. Pusat perbelanjaan komersial lainnya yang direncanakan,
dapat menjadi tempat hiburan, tempat dikembangkan dan dikelola sebagai satu
rekreasi, tempat jalan-jalan, atau tempat properti tunggal, yang terdiri dari unit-unit
menghabiskan waktu luang yang sama yang disewakan untuk berbagai merek
menyenangkannya dengan tempat wisata komersial dan juga untuk area umum.
lainnya. Sebagai destinasi wisata, pusat Sesuai dengan karakteristiknya, pusat
perbelanjaan sudah sama menariknya dengan perbelanjaan dapat dikategorikan sebagai
tempat wisata konvensional seperti wisata jenis destinasi wisata massal (mass tourism).
pantai, wisata gunung, dan wisata cagar Pusat perbelanjaan mampu menampung
budaya. Aksesnya juga mudah karena banyak wisatawan dalam rentang waktu lama
biasanya berada di tengah kota yang lengkap selama seharian. Pusat perbelanjaan
dengan jalur transportasi dan moda setidaknya dapat menampung minimal 1.000
transportasi. Pusat perbelanjaan dengan pengunjung. Pusat perbelanjaan juga terbuka
karakteristiknya yang unik mampu menjadi untuk siapa saja wisatawan yang datang
pusat perhatian wisatawan untuk berkunjung karena tidak ada batasan larangan tertentu
menikmat pesonanya. Hasil riset bagi yang ingin masuk ke dalamnya. Pusat
menunjukkan wisatawan memang mencari perbelanjaan tersebut juga dibangun oleh
produk unik yang tidak tersedia di tempat investor bersama tim manajemen profesional
asalnya atau produk unik yang khas di suatu sehingga ketika terjadi kerusakan tertentu
destinasi wisata (LeHew dan Wesley, 2007). maka dengan cepat langsung dilakukan
Pusat perbelanjaan (shopping centres) perbaikan-perbaikan supaya kembali baru,
dalam sejumlah literatur memiliki sinonim bersih, rapi, harum, dan fungsional.
dengan istilah lain seperti “shopping mall”, Beberapa karakteristik tersebut sesuai dengan
“downtown”, “business improvement area”, kriteria wisata massal Weaver dan Lawton
“commercial centre”, “shopping resort”, (1999) seperti dalam Tabel 1.
atau “central business districts” (Rusko,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

3
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Merebaknya pusat-pusat perbelanjaan Dikemukakan lagi oleh UNWTO seperti


di sejumlah daerah mendukung berikut:
berkembangnya wisata belanja (shopping “Shopping for pleasure is no longer a purely
tourism). Belanja menjadi aktivitas nomor incidental activity to dip into while travelling for

satu bagi wisatawan domestik dan leisure. Today, for millions of tourists it
represents the principal – or one of the principal-
internasional, dan peluang belanja menjadi
motivations for travelling.”
tujuan utama perjalanan wisatawan (Kinley,
Setelah memperhatikan berbagai
et.al., 2002:52). Menurut UNWTO (2014:11-
pertimbangan, UNWTO (2014-13)
12), wisata belanja merupakan suatu
mendefinisikan shopping tourism as a
fenomena baru dalam perjalanan wisata yang
contemporary form of tourism fostered by
menarik perhatian berbagai kalangan yang
individuals for whom purchasing goods
mana para wisatawan yang melakukan
outside of their usual environment is a
shopping tourism adalah visitors making a
determining factor in their decision to travel.
trip with shopping in mind.
Sebagai suatu destinasi wisata,
Tabel 1
kemajuan pusat perbelanjaan tidak bisa lepas
Karakteristik Wisata Massal
dari pengaruh komponen-komponen lainnya.
Jaringan media sosial bagi masyarakat
dibutuhkan untuk bisa dengan mudah
mengenal kelengkapan & variasi produk
yang ditawarkan dan fasilitas-fasilitas
menarik lainnya yang tersedia di suatu pusat
perbelanjaan. Para pengunjung juga
membutuhkan sarana transportasi sehingga
mudah mendatanginya. Faktor keamanan
pada umumnya juga menjadi pertimbangan
penting bagi pengunjung sebelum
(Sumber: Weaver dan Lawton, 1999) mendatangi pusat perbelanjaan. Pengaruh
antara satu komponen dengan komponen
lainnya memiliki hubungan interdependen

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

4
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

atau saling tergantung yang membentuk apa menjadi sub-sistem.; (2). Setiap sub-sistem
yang disebut sebagai suatu sistem pariwisata. terdiri atas komponen/elemen.; (3). Setiap
sub-sistem saling berinteraksi dengan yang
SISTEM PARIWISATA lainnya atau setiap komponen dalam sub-
sistem juga saling berinteraksi.; (4). Setiap
Apakah yang dimaksud dengan sistem/sub-sistem mempunyai tujuan.
sistem pariwisata? Menurut Jafari (1985:9- Sebagai suatu sistem, seperti apakah
10), sistem pariwisata dimaknai sebagai sistem pariwisata itu? Dengan anggapan
berikut: bahwa pertanyaan tersebut mengarah pada
“The tourism system is intended as a theoretical wujud sistem pariwisata, maka perlu ada
construct which accounts for and explains not gambaran untuk menunjukkan wujud sistem
only the structure and function of tourism, but pariwisata. Secara nyata, ada kesulitan untuk
also the conditions, factors, and processes
menunjukkan wujud sistem pariwisata karena
involved in the generation, accommodation, and
abstrak. Dengan bantuan suatu model dalam
return of the tourist to his earlier state and
bentuk gambar/diagram, wujud sistem
niche. This construct covers both tourism’s
pariwisata dapat digambarkan wujudnya.
"hardware"(the TNW network) and "software"
(e.g.,psychosocial host/guest dimensions).”
Gambar 1 di bawah adalah contoh wujud dua
model sistem pariwisata.

Selanjutnya Fandeli (2015) Gambar 1 memperlihatkan Model

mengemukakan bahwa sistem pariwisata Sistem Pariwisata Mill & Morrison yang

memiliki sifat-sifat seperti yang dimiliki fokus pada empat sub-sistem pariwisata,

suatu sistem pada umumnya, yakni tatanan yaitu destination & product, marketing,

komponen yang masing masing saling demand & market, dan travel. Subsistem-

berhubungan, kemudian membentuk sesuatu subsistem pariwisata tersebut saling

yang sifatnya menyeluruh. Menurut Fandeli berhubungan sehingga tidak ada yang berdiri

(2015), secara umum sifat dan perilaku sendiri. Relasi subsistem pariwisata

sistem pariwisata adalah: (1). Setiap bagian destination & product- marketing

dari sistem juga didalamnya terdiri atas menghasilkan link: the tourism product yang

bagian-bagian yang masing-masing menunjukkan pentingnya pengembangan

merupakan sistem yang lebih kecil atau produk pariwisata. Relasi marketing-demand
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

5
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

& market menghasilkan link: the promotion Gambar 2


travel yang mensyaratkan perlunya Model Sistem Pariwisata Mill & Morrison
penanganan perihal promosi pariwisata agar
tersampaikan secara efektif kepada calon
wisatawan. Relasi demand & market-travel
menghasilkan link: the travel purchase yang
terkait perihal ketersediaan dan kemudahan
calon wisatawan untuk membeli paket-paket
perjalanan wisata. Kemudian relasi
destination & product- travel menghasilkan
link: the shape of travel yang berhubungan
dengan ketersediaan segala bentuk perjalanan
wisata untuk mencapai destinasi wisata. (Sumber: Mill & Morrison, 1992)
Antara satu link dengan link lainnya tidak Fenomena sistem pariwisata muncul
berarti terpisah. Suatu link hanya sejak ada kegiatan berwisata yang pada
menunjukkan bahwa hubungan antara dua mulanya kemungkinan besar dilakukan tanpa
sub-sistem pariwisata membentuk hubungan disadari oleh pihak yang berwisata. Kegiatan
yang lebih spesifik. Namun demikian, semua berwisata sendiri bisa terjadi karena beragam
link sub-sistem pariwisata tersebut terhubung sebab. Beragam sebab ini bisa berupa pull &
satu dengan lainnya sebagai kesatuan sistem push factor, demand & supply side factor,
pariwisata. atau sebab lainnya.
Bersamaan dengan dilaksanakannya
kegiatan berwisata, terbentuklah sistem
pariwisata. Jika diandaikan bahwa setiap
kegiatan berwisata meninggalkan jejak, maka
sistem pariwisata merupakan kumpulan jejak
tersebut yang saling berhubungan langkah
demi langkah. Setiap kegiatan berwisata akan
melahirkan sistem pariwisatanya sendiri-
sendiri sesuai jejak langkah yang terbentuk.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

6
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Seiring banyaknya kegiatan berwisata, dampak negatif kegiatan pariwisata di suatu


terbentuklah sistem pariwisata-sistem destinasi wisata.
pariwisatanya sendiri-sendiri. Berbagai Ketika sistem pariwisata sudah
sistem pariwisata yang terbentuk tersebut eksis baik secara sengaja maupun tanpa
kemudian oleh sejumlah pihak coba sengaja, adakah yang bisa dihasilkan,
ditangkap fenomenanya dan lalu coba diakibatkan, dan diharapkan dari keberadaan
diformulasikan secara garis besarnya dalam sistem pariwisata tersebut? Ringkasnya
bentuk gambar/diagram sehingga diperoleh adakah pengaruh dari keberadaan sistem
apa yang disebut sebagai suatu model sistem pariwisata dan jika ada, apakah pengaruhnya
pariwisata. tersebut? Ada dua pengaruh keberadaan
Hasil model sistem pariwisata sistem pariwisata, yakni pengaruh internal
merupakan penyederhanaan dan sekaligus dan eksternal. Pengaruh internal mengarah
idealisasi fenomena pariwisata. kepada output yang dihasilkan karena
Penyederhanaan berarti bahwa model sistem bekerjanya sistem pariwisata. Menurut Lopa
pariwisata merupakan bentuk representasi dan Marecki (1999:38), output sistem
fenomena kegiatan berwisata. Dari sisi pariwisata mencakup segala sesuatu seperti
penyederhanaan ini, sistem pariwisata jumlah wisatawan yang berkunjung ke suatu
merupakan fenomena yang terbentuk tanpa destinasi wisata, penerimaan uang yang
sengaja dirancang atau dibuat. Idealisasi diterima sektor bisnis pariwisata, kualitas
berarti bahwa model sistem pariwisata dapat pengalaman wisatawan, dan pajak yang
digunakan sebagai pedoman untuk dipungut dari bisnis pariwisata. Pengaruh
pengembangan kegiatan berwisata di suatu eksternal mengarah kepada perubahan yang
tempat. Sebagai idealisasi, sistem pariwisata terjadi dalam hubungannya dengan sistem
sengaja dirancang/dibuat untuk lainnya. Di satu sisi, sistem pariwisata adalah
pengembangan pariwisata daerah tertentu. suatu sistem yang memiliki subsistem-
Sistem pariwisata secara sengaja bisa subsistem, namun di sisi lain, sistem
dirancang/dibuat oleh siapa saja untuk pariwisata adalah juga sebagai subsistem atau
memperbaiki kualitas, mengatasi masalah, bahkan bagian dari subsistem (sub-
meningkatkan manfaat, atau mengurangi subsistem) dari sistem atau subsistem yang
lebih besar lagi. Pengaruh eksternal berkaitan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

7
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dengan perubahan yang terjadi karena Perubahan sistem pariwisata bisa


keberadaan sistem pariwisata sebagai menimbulkan sesuatu hal yang positif atau
subsistem dari sistem yang lebih besar lagi. negatif. Hal positif membuat sistem
Pengaruh eksternal bisa bersifat positif atau pariwisata menjadi lebih baik. Hal positif
negatif bagi sistem yang lebih besar lagi. dapat menjaga keseimbangan, membangun,
Jika sistem pariwisata dapat memberi dan mengembangkan suatu sistem pariwisata.
pengaruh baik secara internal maupun Hal negatif membuat sistem pariwisata
eksternal, apakah sistem pariwisata bisa menjadi lebih buruk. Hal negatif bisa
berubah? Jika bisa berubah, mengapa bisa merusak, mengganggu, menghancurkan, atau
berubah dan bagaimana perubahannya? bahkan memusnahkan suatu sistem
Sistem pariwisata dapat berubah karena pariwisata.
penyebab internal dan eksternal. Penyebab PUSAT PERBELANJAAN SEBAGAI
internal adalah perubahan komponen sistem SUB-SISTEM PARIWISATA
pariwisata yang mengakibatkan perubahan Pusat perbelanjaan sebagai sub-sistem
sistem pariwisata. Penyebab eksternal adalah pariwisata berarti bahwa pusat perbelanjaan
perubahan di luar sistem pariwisata yang bukan sebagai sub-sistem lainnya selain sub-
mengakibatkan perubahan sistem pariwisata. sistem pariwisata. Dalam kenyataannya,
Secara parsial, perubahan internal dan pusat perbelanjaan memang bisa menjadi
eksternal mempengaruhi sistem pariwisata. sub-sistem lainnya seperti misalnya sub-
Secara bersamaan, perubahan internal dan sistem kota, sub-sistem industri retail, atau
eksternal juga memberi pengaruh kumulatif sub-sistem properti. Pusat perbelanjaan
kepada sistem pariwisata. Perubahan internal sebagai sub-sistem pariwisata akan berbeda
dan eksternal menunjukkan bahwa sistem implikasinya ketika menjadi sub-sistem kota.
pariwisata merupakan sistem yang terbuka Berbeda pula implikasinya ketika menjadi
(open system) dan dinamis (dynamic system). sub-sistem industri retail, atau menjadi sub-
Sistem terbuka berarti sistem yang dapat sistem properti. Implikasi tersebut berkaitan
menerima pengaruh dari luar sistem dan dengan eksistensi, peranan, kontribusi, dan
sistem yang dinamis berarti sistem yang tujuan pusat perbelanjaan dalam suatu
dapat mengalami perubahan secara terus- sistem. Ada batasan-batasan tertentu ketika
menerus (Fandeli, 2015). masuk menjadi bagian dari suatu sistem.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

8
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Dalam hal ini, pusat perbelanjaan dibatasi lainnya, yakni sub-sistem pariwisata
ruang lingkupnya sebagai sub-sistem marketing, demand & market, dan travel.
pariwisata. Sebagai sub-sistem pariwisata, pusat
Pusat perbelanjaan sebagai sub-sistem perbelanjaan dapat berkembang dengan
pariwisata berarti masuk dalam satu sistem dukungan sub-sistem pariwisata lainnya
pariwisata. Kehadirannya menjadi elemen karena adanya hubungan interdependen.
penting bekerjanya sistem pariwisata Hubungan interdependen menunjukkan
tersebut. Secara integratif bersama sub- keterikatan erat satu dengan lainnya dalam
sistem pariwisata lainnya, pusat perbelanjaan satu sistem pariwisata. Hubungan
dapat memberi kontribusi positif dalam interdependen juga dapat dimaknai sebagai
mendukung keberhasilan kinerja sistem hubungan saling mempengaruhi antara suatu
pariwisata yang dibangun di wilayah sub-sistem pariwisata dengan sub-sistem
setempat. Perannya dapat menjadi salah satu pariwisata lainnya. Implikasi hubungan
destinasi wisata yang menyuguhkan sejumlah interdependen adalah bahwa pusat
sajian menarik bagi para pengunjung perbelanjaan sebagai suatu sub-sistem
termasuk para wisatawan. Atraksi-atraksi pariwisata mustahil berkembang secara
dalam bentuk gedung unik & megah, sajian individual. Sebaliknya, perkembangannya
beragam produk, pameran, konser, dan membutuhkan dukungan sub-sistem
jumpa fans artis terkenal sudah sering pariwisata lainnya.
diadakan di dalam mall-mall atau jenis pusat STRATEGI PENGEMBANGAN
perbelanjaan lainnya. Sembari berbelanja, Strategi pengembangan pusat
para wisatawan juga dapat menikmati perbelanjaan sebagai destinasi wisata massal
atraksi-atraksi menarik seperti tersebut di tidak bisa dipandang secara parsial dari sisi
atas. pusat perbelanjaannya sendiri tetapi secara
Dalam kerangka model sistem sistemik dari semua elemen sistem pariwisata
pariwisata Mill & Morrison (1992) seperti atau dari semua sub-sistem pariwisata.
dikemukakan di atas, pusat perbelanjaan Dengan kata lain, strategi tersebut
termasuk dalam elemen destination & memperhatikan karakteristik pusat
product yang merupakan salah satu sub- perbelanjaan sebagai suatu sub-sistem
sistem pariwisata, di samping elemen-elemen pariwisata agar kemajuannya dapat optimal.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

9
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Menurut model sistem pariwisata Mill & alam, estetika destinasi, pemeliharaan
Morrison (1992), strategi pengembangan lingkungan, dan pemasaran. Sementara itu,
pusat perbelanjaan sebagai destinasi wisata hasil studi literatur yang dilakukan Kinley,
hendaknya mencakup upaya pengembangan et,al. (2012) menunjukkan sejumlah atribut
elemen marketing, demand & market, dan penting dalam shopping center, yakni:
travel di samping elemen pusat family-friendly, clean, safe, people friendly,
perbelanjaannya sendiri sebagai elemen appealing, convenient location, high quality
destination & product. merchandise, cleanliness, convenience to
Dari sisi pusat perbelanjaannya home, dan variety of stores.
sendiri sebagai elemen destination & Tabel 2
product, strategi pengembangan yang dapat The Six Factors of Tourism Destination
dilakukan adalah dengan menerapkan Attractiveness
manajemen destinasi yang efektif. Menurut
UNWTO (2014,16), manajemen destinasi
adalah the coordinated management of all
the elements that make up a destination
(attractions, amenities, access, marketing
and pricing).
Upaya manajemen destinasi tersebut
hendaknya juga dilakukan dengan
memperhatikan sejumlah faktor penting yang (Sumber: Kresic dan Prebezac, 2010)

menjadi daya tarik suatu destinasi wisata. Selanjutnya berdasarkan model

Hasil riset Kresic dan Prebezac (2010) sistem pariwisata Mill & Morrison (1992),

seperti pada Tabel 2 di bawah menunjukkan strategi pengembangan pusat perbelanjaan

setidaknya ada enam faktor daya tarik patut didukung pula oleh perbaikan-

destinasi wisata yang perlu dicermati dalam perbaikan elemen marketing, demand &

strategi pengembangan pusat perbelanjaan market, dan travel. Elemen-elemen tersebut

sebagai suatu destinasi wisata. Enam faktor merupakan sub-sistem pariwisata lainnya

yang dimaksud adalah fasilitas katering & yang juga wajib mendapat perhatian untuk

akomodasi, aktivitas di dalam destinasi, fitur dikembangkan. Strategi pengembangan pusat


Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

10
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

perbelanjaan yang sinergis demikian akan Tabel 3


meningkatkan efektivitas untuk mencapai 10 Poin Pariwisata Berkelanjutan
tingkat keberhasilan yang optimal. Tingkat The World Travel and Tourism Council
keberhasilan tidak hanya bagi perkembangan
pusat perbelanjaan sebagai destinasi wisata
dalam kedudukannya sebagai sub-sistem
pariwisata. Keberhasilan juga dicapai secara
parsial dalam hal mengaktifkan masing-
masing sub-sistem pariwisata lainnya dan
secara menyeluruh membangun sistem
pariwisata.
Selain daripada itu, strategi
pengembangan pusat perbelanjaan sebagai
destinasi wisata massal hendaknya juga
memperhatikan aspek-aspek wisata (Sumber: Hanneberg, 1996)

berkelanjutan. Untuk menghapus negative Demikianlah sejumlah strategi


image wisata massal dan mengakomodasi kebijakan yang dapat dilakukan dalam upaya
aspek wisata berkelanjutan, strategi mengembangkan pusat perbelanjaan sebagai
pengembangannya juga dapat menerapkan 10 salah satu destinasi wisata massal unggulan.
poin pariwisata berkelanjutan The World Semua strategi hendaknya direalisasikan
Travel and Tourism Council (WTTC). secara bersama-sama agar diperoleh efek
sinergis.

KESIMPULAN DAN SARAN


Pembangunan pusat perbelanjaan
menjadi salah satu trend yang mengiringi
perkembangan daerah-daerah di Indonesia.
Pusat-pusat perbelanjaan kini telah
berkembang menjadi tempat multifungsi.
Sesuai dengan karakteristiknya, pusat
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

11
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

perbelanjaan dapat dikategorikan sebagai Wakefield Research Publication, Spring


2014.
jenis destinasi wisata massal (mass tourism). Fandeli, Chafid. (2015), “Sistem Dalam
Dalam kerangka model sistem Pariwisata”, Materi Kuliah Sistem
Pariwisata, Program Doktor Kajian
pariwisata Mill & Morrison (1992) seperti Pariwisata, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
dikemukakan di atas, pusat perbelanjaan Jafari, Jafar. (1985), The Tourism System: A
termasuk dalam elemen destination & Theoretical Approach to the Study of
Tourism. Ph.D Thesis. University of
product yang merupakan salah satu sub- Minnesota, www google.com.
Kinley, Tammy R.; Forney, Judith A.; and Kim,
sistem pariwisata, di samping elemen-elemen Youn-Kyung. (2012), “Travel motivation
lainnya, yakni sub-sistem pariwisata as a determinant of shopping venue”,
International Journal of Culture, Tourism,
marketing, demand & market, dan travel. and Hospitalty, Vol.6, No.3.
Kinley, Tammy; Kim, Youn-Kyung; dan Forney,
Sebagai sub-sistem pariwisata, pusat
Judith. (2002), “Tourist-destination
perbelanjaan dapat berkembang dengan shopping center: An importance-
performance analysis of attributes”,
dukungan sub-sistem pariwisata lainnya Journal of Shopping Center Research,
karena adanya hubungan interdependen. January 2002.
Kresic, D., & Prebezac, D. (2010), “Index of
Berdasarkan pada pendekatan sistem, Destination Attractiveness as A Tool for
Destination Attractiveness Assessment”.
strategi pengembangan pusat perbelanjaan Tourism, 59(4).
sebagai destinasi wisata massal tidak bisa LeHew, Melody L.A. dan Wesley, Scarlett C.
(2007), “Tourist shoppers’ satisfaction
dipandang secara parsial dari sisi pusat with regional shopping mall experiences”,
International Journal of Culture,Tourism
perbelanjaannya sendiri tetapi secara and Hospitality Research, Vol. 1 No. 1.
integratif dari semua elemen sistem Lopa, Joseph M.L. dan Marecki, Richard F.
(1999), “The Critical Role of Quality in
pariwisata atau dari semua sub-sistem the Tourism System”, Quality Progress.
Agustus; 32,8.
pariwisata.
Mill, R.C., & Morrison, A.M. (1992), The
Tourism System. Englewood Cliffs.
Prentice Hall.
REFERENSI Neo, Lynda Wee Keng dan Wing, Tong Kok.
(2005), The 4Rs of Asian Shopping
Baggio, Rodolfo. (2013), “Studying Complex Centre Management, Marshall
Tourism Systems: A Novel Approach Cavendish Academic. Singapore.
Based on Networks Derived from A Time Rusko, Rauno. (2014), “Shopping centres and
Series”, XIV April International Academic tourism destinations: similarities and
Conference on Economic and Social differences according to cases in
Development, Moscow, April 2-5. Finland”, Managing Leisure, Vol. 19,
Cushman & Wakefield. (2014), “Global No. 1.
Shopping Centre Development Report: Sebastian, Ernest Hasiolan dan Purwanegara,
Americas, Europe, Asia”, A Cushman & Mustika Sufiati . (2014), “Influencing
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

12
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Factors and Attractiveness of Shopping Weaver, David dan Lawton, Laura. (1999),
Mall to Mall Behaviour of People in Sustainable Tourism: A Critical
Jakarta”, Jounal of Business and Analysis, Cooperative Research Centre
Management, Vol.2, No.1. for Sustainable Tourism: Research
United Nations World Tourism Organization report series,
(UNWTO). (2014), Global Report on http://www.crctourism.com.au/wms/upl
Shopping Tourism. AM Reports: oad/resources/bookshop/Sustainable%2
Volume Eight. www.unwto.org. 0Tourism.pdf.,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

13
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGUATAN MANAJEMEN JASA TRANSPORTASI PARIWISATA


BERORIENTASI PENDIDIKAN

Iwan Nugroho1), Sri Rahaju Djatimurti Rita Hanafie2), Candra Aditya3)


1,2,3)
Universitas Widyagama Malang
Email: 1)iwanuwg@widyagama.ac.id

Abstrak

Kewirausahaan sudah menjadi sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi manakala sebuah lembaga
pendidikan tinggi swasta menginginkan eksistensinya di masyarakat. Hasil-hasil inovasi dan
rekayasa ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang harus direalisasikan dalam wujud yang
lebih konkrit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertema pariwisata ini bertujuan untuk
mengintegrasikan dan memastikan rencana pengembangan bisnis kampus berbasis inovasi.
Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui hibah IbIKK ini adalah
membuat rencana usaha dan rencana kegiatan di bidang transportasi pariwisata, yang berisi
kondisi saat ini dan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk waktu yang akan datang.
Kegiatan yang sudah berjalan menghasilkan output berupa pembelian satu unit mobil Elf,
pengadaan dua buah ruangan untuk pembelajaran eduwisata, penyusunan standar pengelolaan
dan program manejemen perkantoran,latihan pelayanan prima, pembuatan dan pemeliharaan
web, pembuatan video clip wisata, pengadaan drone, promosi dan pembuatan media promosi.

Kata kunci: penguatan, manajemen, pariwisata, pendidikan

Abstract

Entrepreneurship has become something that cannot be negotiable when some private institution
wants to extend its existence into society. Results of all innovation, engineering of science, and
technology in all fields must be manifested into a more concrete form. This community service-
themed tourism activities aim to integrating and ensuring innovative campus-based business
development plans. Implementary method of this community service through the IbIKK is to
create a business and activity, plan regarding of tourism transportation, which covering some of
the current conditions and also the needs for the upcoming future condition. On going activities
resulted in purchasing an Elf minibus unit, establishing two rooms for educational tour lessons,
setting management standarts and office programs, excellent service training, we creation and
maintenance, making educational oriented tourism video clips, procurement of drones camera,
popular publications and electronic media promotion.

Keywords: development, management, tourism, education

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


14
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN termasuk desa-desa wisata (Nugroho dan


Kota Malang disamping dikenal sebagai Negara, 2008, 2012, 2015; Nugroho, 2006,
Kota Pendidikan, juga dikenal sebagai Kota 2007, 2010, 2011). Segmen pasarnya tersebar
Wisata, yang terbangun sejak jaman dari anak-anak sampai orang dewasa, dari
penjajahan Belanda (Pemerintah Kota berbagai kalangan dan wilayah.
Malang, 2013). Potensi ini menjadi salah satu Jasa penunjang wisata pun muncul dan
faktor penting yang mendorong percepatan kemudian makin menjamur antara lain hotel,
pembangunan di wilayah bersuhu sejuk antara restoran dan biro perjalanan. Jumlah biro
22-25oC ini (Menko Perekonomian, 2011 dan perjalanan wisata pun meningkat pesat dengan
Peraturan Pemerintah Nomer 50 Tahun 2011). menawarkan paket-paket wisata yang menarik
Lansekap yang sangat indah dan menawan dan efisien. Catatan Travel Malang
yang dibentuk dari “kurungan” Pegunungan Community (TMC), jumlah biro wisata di
Bromo, Tengger dan Semeru, Gunung Malang Raya selama tujuh tahun terakhir naik
Arjuno, Gunung Kawi dan Gunung sampai 300%, dari hanya 30 buah menjadi
Panderman ini mengundang wisatawan untuk lebih dari 100 buah.
berkunjung, baik wisatawan domestik Menarik peluang yang berkembang di
maupun wisatawan mancanegara. masyarakat, Universitas Widyagama Malang
Kota yang aktivitas ekonominya pun tertarik untuk mengembangkan unit
menduduki posisi kedua di Jawa Timur bisnis di lingkungan kampus, sekaligus
setelah Kota Surabaya ini menjadi daya tarik sebagai wahana pembelajaran kewirausahaan.
kunjungan wisata, bisnis dan kepentingan Salah satu sisi menguntungkan yang menjadi
lainnya. Kunjungan wisatawan ini dasar pertimbangan adalah bahwa posisi
menyebabkan potensi kemacetan yang luar Universitas Widyagama Malang terletak di
biasa di Kota Arema ini, terutama pada Hari poros jalan utama tengah Kota Malang, yang
Sabtu, Minggu dan pada hari libur lainnya. dianggap sangat strategis untuk melayani
Wisata berorientasi pendidikan di Kota permintaan sewa kendaraan kampus dan
Malang sangat banyak dengan segmen pasar fasilitas lainnya, yang berdampak promosi
yang sangat luas. Mulai dari wisata alam (Universitas Widyagama Malang, 2013).
(Nugroho dan Dahuri, 2012), wisata kuliner,
wisata budaya, wisata belanja dan wisata-
wisata berbasis ekonomi kreatif lainnya

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


15
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

METODE PELAKSANAAN lembaga. Dengan kegiatan bisnis ini lembaga


Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan akan memberikan peran nyata, dan
dengan membuat rencana usaha (business sebaliknya, kepada kehidupan dan aktivitas
plan). Rencana usaha ini dibuat dalam bentuk ekonomi masyarakat.
rencana kegiatan yang menggambarkan Hasil yang sudah dicapai sampai
kondisi saat ini dan kebutuhan pengembangan perjalanan tahun ketiga ini adalah sebagai
untuk waktu yang akan datang. Secara rinci berikut:
meliputi enam komponen yaitu klien, 1. Pengadaan Mobil Transportasi
produksi dan proses produksi, manajemen dan Pembelian mobil Isuzu Elf NKR55E2-
SDM, pemasaran, fasilitas, dan kelayakan 2LWB RD 4 B Microbus berkapasitas 17
finansial. tempat duduk pada tahun 2015 yang baru
dapat dioperasikan pada Bulan
HASIL YANG DICAPAI September 2015. Pembelian dilakukan
Konsep bisnis melalui kegiatan IbIKK dengan uang muka dengan angsuran
Transportasi Pariwisata Berorientasi sebesar Rp. 5.000.000 selama empat
Pendidikan ini adalah bagian dari perencanaan tahun. Dalam hal ini Universitas
bisnis lembaga ke depan. Kegiatan ini Widyagama Malang menyediakan dana
merupakan langkah awal secara kelembagaan pendamping untuk mendukung program
untuk mengembangkan unit jasa usaha. ini. Pada saat yang sama dibentuk jasa
Sinergi dengan Wiga Travel yang ke layanan yang kemudian diberi nama
depannya juga akan menjalankan jasa Wiga Tour and Travel.
ticketing dan usaha perjalanan wisata dan
umroh sebagai implementasi pola ilmiah
pokok yayasan yaitu Keindonesiaan,
Keislaman dan Kewirausahaan. Kegiatan
bisnis ini akan saling mengkait dan
mendukung kegiatan tridarma perguruan Gambar 1. Mobil Elf 17 seat
tinggi secara berkelanjutan. Lembaga 2. Penyusunan Standar Prosedur
memberikan kontribusi kompetensi kepada Pengelolaan
usaha bisnis dan sebaliknya usaha bisnis Standar Prosedur Pengelolaan ini memuat
memberikan nilai tambah ekonomi kepada deskripsi tugas pokok dan fungsi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


16
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

manajemen dan identifikasi jasa-jasa ke lokasi, pengambilan foto dan video,


layanan. aplikasi software video, editing dan
3. Melaksanakan Program Manajemen finishing. Video clip ini berdurasi tujuh
Perkantoran hingga 15 menit. Video ini diputar saat
Manajemen perkantoran dilakukan edukasi di Studi Eduwisata sebagai
dengan menyusun software sistem penjelasan dan pengenalan awal kepada
keuangan .jmhm, kewirausahaan dan masyarakat sebelum ke lokasi. Video ini
softskill. P2K juga melaksanakan dapat diputar juga di mobil eduwisata dan
manajemen IbIKK. Ruang Sidang Kecil bis kampus untuk pendidikan lingkungan
terletak di lantai 3 Gedung Widya Graha, dan budaya. Video obyek wisata yang
berkapasitas 15 orang dan dilengkapi sudah dibuat adalah (1) Pulau Sempu
dengan AC. Kedua ruangan ini Malang Selatan, (2) Pegunungan Dieng
dipergunakan untuk edukasi kegiatan Wonosobo Banjarnegara, (3) Pantai
pariwisata kepada masyarakat yang ingin Kondang Merak Malang Selatan, (4)
memperoleh jasa layanan wisata. Ruang Pantai Goa Cina Malang Selatan, (5)
Sidang Kecil ini dimanfaatkan sebagai Pantai Balekambang Malang Selatan, (6)
cadangan atau untuk edukasi wisata Kawah Ijen (Banyuwangi), (7) Wisata
kelompok kecil. Merapi Yogyakarta, (8) Pabrik Gula
Meritjan Kabupaten Kediri, (9) Ledok
Amprong Poncokusumo, (10) Wisata
Geopark Pacitan, (11) Mengenal
Ekowisata, (12) Pantai Prigi Trenggalek,
(13) Kawah Ijen Banyuwangi Edisi II,
Gambar 2. Studio Eduwisata (14) Gandrung Banyuwangi, (15) Pulau
4. Pembuatan Video Clip Wisata Merah Banyuwangi, (16) Gili Trawangan
Berorientasi Pendidikan Lombok, (17) Pantai Pink Lombok, (18)
Video dibuat pada berbagai obyek wisata, Jalur Lingkar Selatan Kabupaten Malang,
baik wisata lingkungan maupun wisata (19) Agrowisata Sapi Perah “Nusa
budaya. Kegiatan yang melibatkan Pelangi” Poncokusumo Kabupaten
mahasiswa, dosen, karyawan lembaga Malang, (20) Pantai Mandeh Kabupaten
dan masyarakat umum ini meliputi survei Pesisir Selatan Sumatera Barat, (21)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


17
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Wisata Jeruk Selorejo Malang, (22) Goa di Ledok Amprong Malang, (5)
Sunyaragi Cirebon, (23) Ziarah Makam Pengalaman Menanam Terumbu Karang
Gur Dur, (24) Kebun Teh Wonosari, (25) di Kondang Merak, (6) Eksotiknya
Wisata Coban Sesolapis Wonosalam Festival Gandrung Sewu Banyuwangi,
Jombang, (26) Rafting Sungai Ayung (7) Menyaksikan Pernikahan Adat
Gianyar Bali, (27) Gowes Gianyar Bali Tengger di Desa Ngadas, (8) Menikmati
(28) Bukit Kapur Bangkalan, (29) Kebun “Car Free Day” di Cirebon, (9) Di Pantai
Raya Purwodadi Pasuruan, (30) Gili Bengkung, Berenang di Laut Serasa di
Labak Sumenep, (31) Coban Tengah Kolam, (10) Senja di Perairan Gili
Malang, (32) Coban Talun Batu, (33) Trawangan, (11) Menyaksikan Penyu di
Gunung Kelud Kediri. Untuk keperluan Gili Trawangan, (12) Indahnya Jalur
peningkatan kualitas pembuatan video Lingkar Selatan dari Sendangbiru ke
dengan coverage yang lebih luas, telah Balekambang, (13) Mengembangkan
dilakukan pembelian drone berkamera Jalur Sendangbiru Kabupaten Malang,
Phantom DJI 4 Pro. (14) Pantai Mandeh, Surga Dunia di
Sumatra Barat, (15) Lukisan Sang Kuasa
di Lembah Harau, (16) Jembatan Aka
Bayang Painan, Saran untuk Eduwisata,
(17) Ke Bukititnggi, Jangan Lewatkan
Gambar 3. Video Wisata Kawah Ijen Nikmatnya Kawa Daun, (18) Menikmati
5. Publikasi Populer Alun-alun Kota Batu, (19) Ada Taman
Publikasi populer merupakan upaya Bunga di Gunung Kelud, (20) Warung
mendeskripsikan tujuan wisata lebih Soto Pojok di Kediri ini Sudah Ada Sejak
komprehensif. Publikasi dilakukan Tahun 1926, (21) Coban Selolapis, Air
melalui blog Kompasiana yang Terjun Unik di Jombang, (22) Mendadak
merupakan citizen journalism terbesar Jadi Offroader di Lautan Pasir Gunung
ketiga di Asia. Beberapa tulisan yang Bromo, (23) Wisata Bukit Jaddih dan
sudah terbit antara lain (1) Wedang Arosbaya Bangkalan, Perlu Sentuhan
Gedang Wisata Merapi, (2) Berkunjung Edukasi, (24) Menyaksikan Indahnya
ke Pulau Sempu Malang, (3) Pesonan Tari Calon Arang di Bali, (25) Usia 50
Kawah Ijen, (4) Berwisata River Tubing Tahun Rafting di Sungai Ayung, Siapa

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


18
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Takut, (26) Nikmatnya Gowes dan


Agrowisata di Bali, (27) Wisata Gili
Labak, Akan Lebih Berkesan Bila
Menginap, (28) Coban Talun Batu,
Tujuan Wisata untuk Segla Usia, (29)
Coban Tengah Malang: Air Terjun yang Gambar 4. Web Wiga Travel
Lembut dan Eksotik 8. Perbaikan Fasilitas Bis
6. Publikasi pada Pertemuan Ilmiah Sebelum mobil Elf dibeli, lembaga sudah
Telah pula dilakukan publikasi melalui memiliki bis mini berkapasitas 27 tempat
pertemuan ilmiah pada Seminar Nasional duduk. Melalui program ini, kondisi bis
Hasil Penelitian dan Pengabdian juga mendapat perhatian dengan
Masyarakat yang diselenggarakan oleh mengadakan perbaikan-perbaikan pada
Universitas Kanjuruhan Malang pada beberapa fasilitas. Yang sudah dilakukan
tahun 2016 dengan dengan judul IbIKK adalah penggantian fasilitas TV agar
Jasa Transportasi dan Sewa Gedung menjadi lebih representative.
Berorientasi Pendidikan yang diterbitkan
dalam Prosiding Seminar Hasil
Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Kanjuruhan Malang ber-
ISBN 9772528460000 dan tahun 2017 Gambar 5. Bis Kampus
dengan judul Studio Eduwisata dan Program IbIKK ini masih akan berjalan
Pelatihan Pelayanan Prima untuk sampai dengan Bulan Nopember 2017.
Menunjang Manajemen Jasa Transportasi Beberapa rencana sudah dibuat antara lain
Pariwisata di Unit Bisnis UWG yang perbaikan terhadap kursi dan AC bis agar
disampaikan pada pertemuan ilmiah konsumen menjadi lebih nyaman, pelatihan
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan safety riding dan kursus kilat montir bagi para
Pengabdian kepada Masyarakat di driver, pelatihan pemanduan wisata serta
Universitas Kanjuruhan Malang. penyusunan skim kompetensi ekowisata pada
7. Pembuatan dan Pemeliharaan Web LSP UWG
Web ini merupakan salah satu sarana
promosi khususnya melalui media sosial.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


19
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KESIMPULAN Nugroho, I. 2011. Ekowisata dan


Pembangunan Berkelanjutan. Pustaka
Hasil kegiatan pengabdian kepada
Pelajar, Yogyakarta, 362p. ISBN 978-
masyarakat melalui program IbIKK ini adalah 602-9033-31-1
Nugroho, I. dan P. D. Negara. 2012. Kluster
sebagai berikut (1) Pengadaan mobil Elf, (2)
Ekowisata Berbasis Masyarakat di TN
Penyusunan Standar Prosedur Pengelolaan, Meru Betiri. TEROPONG, Balitbang
Provinsi Jatim. 65 (Sept-Okt 2012):33-
(3) Penyusunan Program Manajemen
37.
Perkantoran, (4) Pengadaan Studio Nugroho, I. dan R. Dahuri. 2015.
Pembangunan Wilayah: Perspektif
Eduwisata, (5) Pembuatan video clip wisata
ekonomi, sosial dan lingkungan.
berorientasi Pendidikan, (6) Promosi Cetakan ulang. LP3ES, Jakarta, 500p.
ISBN 979-3330-90-2
eduwisata, (7) Publikasi popular, (8)
Pemerintah Kota Malang. 2013. website
Pertemuan Ilmiah dan (9) Perbaikan fasilitas www.malangkota.go.id [4 April 2017]
Universitas Widyagama Malang. 2013.
bis.
Organisasi dan Tata Kerja Universitas
Widyagama Malang.
Wood, M. E. 2002. Ecotourism: Principles,
REFERENSI
Practices and Policies for
Menko Perekonomian. 2011. Masterplan Sustainability. UNEP. Nairobi, Kenya.
Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia 2011-2015;
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian, Jakarta:2011
Nugroho, I dan P. D. Negara. 2008. Produk
dan Jasa Ekowisata di Jawa Timur.
TEROPONG, Balitbang Provinsi Jatim.
38 (Maret April 2008):26-29.
Nugroho, I. 2007. Ekowisata: Sektor Riil
Pendukung Pembangunan
Berkelanjutan. Majalah Perencanaan
Pembangunan-BAPPENAS Jakarta.
Edisi 2 tahun ke XII (Januari-Maret):
44-57.
Nugroho, I. 2010. Pengembangan Ekowisata
dalam Pembangunan Daerah. Jurnal
Pembangunan Daerah. Kementerian
Dalam Negeri RI, Jakarta. Edisi 01
tahun 2010. 65-76. ISSN 0216-4052
Nugroho, I. 2006. Mengangkat Ekowisata
Ngadas di Kawasan Bromo Tengger
Semeru. TEROPONG, Balitbang
Provinsi Jatim. 28 (Juni-Agustus
2006):21-23.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


20
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENTINGNYA MODAL SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA


NASIONAL

Florentinus Nugro Hardianto

Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma


flnugroho@gmail.com

Abstrak

Pengembangan bidang pariwisata diharapkan dapat memberi manfaat optimal bagi perekonomian
nasional dan kesejahteraan masyarakat. Pengembangan pariwisata membutuhkan peran modal
sosial untuk menjamin keberlanjutannya. Modal sosial berkaitan dengan pentingnya jaringan
sosial, mutual trust, relasi, norma, koordinasi, interaksi personal, dan kolaborasi di samping
modal fisik dan sumber daya manusia. Modal sosial dan pengembangan kepariwisataan memiliki
hubungan simbiotik yang saling mendukung. Oleh karena itu, menghidupi modal sosial
hendaknya menjadi salah satu upaya strategis dalam rangka pengembangan kepariwisataan yang
berkelanjutan di Indonesia.

Kata kunci: pariwisata, modal sosial, hubungan simbiotik, menghidupi modal sosial

Abstract

Tourism development is expected to provide optimal benefits for the national economy and
community welfare. Tourism development requires the role of social capital to ensure its
sustainability. Social capital deals with the importance of social networks, mutual trusts,
relationships, norms, coordination, personal interaction, and collaboration in addition to
physical capital and human resources. Social capital and tourism development have a symbiotic
relationship that supports each other. Therefore, supporting social capital should be one of the
strategic efforts in order to develop sustainable tourism in Indonesia.

Keywords: tourism, social capital, symbiotic relationships, supporting social capital

PENDAHULUAN wisata lainnya. Industri pariwisata seperti


Berbagai upaya pengembangan
perhotelan, kuliner, tempat hiburan,
pariwisata diharapkan dapat memberikan
pertunjukan seni, dan usaha lain yang terkait
hasil positif bagi Indonesia. Kunjungan
di daerah-daerah juga bisa bergairah. Pada
wisatawan asing maupun domestik bisa
akhirnya hal ini tentu saja bisa memberi
semakin meningkat untuk datang dan
multiplier effect bagi kemajuan
menikmati panorama keindahan alam,
keunikan budaya lokal, dan obyek-obyek
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

21
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

perekonomian nasional maupun sosial dalam pengembangan bisnis pariwisata


kesejahteraan masyarakat. di Indonesia.
Pemerintah khususnya Kementerian KONSEP MODAL SOSIAL
Pariwisata saat ini sedang gencar-gencarnya Konsep modal sosial (social capital)
mengembangkan bidang kepariwisataan. banyak diilhami oleh pemikiran Pierre
Sejumlah obyek wisata utama di Indonesia Bourdieu, James S. Coleman dan Robert
semakin diperbaiki sekaligus dipromosikan Putnam (Breuskin, 2012 ; dan Yustika,
secara nasional maupun internasional. 2013). Konsep tersebut sebenarnya berkaitan
Promosi ke dunia internasional juga telah dengan pentingnya jaringan sosial, mutual
dilakukan teristimewa pada 10 destinasi trust, relasi, norma, koordinasi, interaksi
wisata unggulan. Belum lagi banyak obyek personal, dan kolaborasi di samping modal
wisata baru juga didorong untuk semakin fisik dan sumber daya manusia.
berkembang. Dukungan sarana-prasarana Menurut Bourdieu, modal sosial itu
strategis juga telah berupaya dibenahi agregat sumber daya aktual ataupun potensial
pemerintah untuk kelancaran mobilitas yang diikat untuk mewujudkan jaringan yang
wisatawan sehingga bisa mengunjungi awet (durable) sehingga
beraneka-ragam destinasi wisata nusantara. menginstitusionalisasikan hubungan
Namun demikian, hal penting yang persahabatan yang saling menguntungkan.
nampaknya belum sepenuhnya menjadi Putnam mendefinisikan modal sosial
perhatian pemerintah dan juga stakeholder sebagai gambaran organisasi sosial seperti
pariwisata lainnya adalah peran modal sosial jaringan, norma, dan kepercayaan sosial yang
dalam pengembangan bisnis khususnya memfasilitasi koordinasi dan kerja sama yang
bisnis pariwisata. Padahal, saling menguntungkan.
mengesampingkan faktor modal sosial Coleman menyebut setidaknya
berpotensi mengganggu kemajuan pariwisata terdapat tiga bentuk modal sosial, yakni (1)
itu sendiri yang sedang mulai tumbuh struktur kewajiban (obligations), ekspektasi
berkembang. Sehubungan dengan itu, artikel (expectations), dan kepercayaan
ini akan membahas peran penting modal (trustworthiness); (2) jaringan informasi
(information channels); dan (3) norma dan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

22
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sangsi yang efektif (norms and effective lebih memuaskan dengan gaji lebih baik
sanctions). sehingga kerasan bekerja. Banyak studi telah
Termasuk juga ke dalam bentuk mendokumentasikan bahwa karyawan yang
modal sosial adalah kejujuran, keadilan, kaya modal sosialnya dibayar lebih baik,
sikap egaliter, toleransi, kemurahan hati, dipromosikan lebih cepat, dan dipromosikan
partisipasi, resiprositi, solidaritas, kerja sama, pada usia lebih muda karena berhasil
shared values, norma-norma, sanksi, dan menciptakan nilai (to create value) yang
aturan-aturan (Ma’ruf, 2017). berguna bagi perusahaannya.
Selain daripada itu, modal sosial Kedua, pimpinan organisasi yang
memiliki sejumlah sifat khusus. Modal sosial memiliki an accurate mental map of
itu bersifat interaktif karena harus berelasi networks lebih berpengaruh dan lebih efektif
dengan pihak lain, produktif yang berarti bisa mengelola organisasi dibandingkan
membuat pencapaian tujuan tertentu, intensif sejawatnya yang tanpa networks.
karena berkembang dalam proses yang terus- Ketiga, hasil menakjubkan dari survei
menerus, dan efektif menjadi sumber daya di Amerika Serikat menyebutkan bahwa 75%
yang bisa memperbaiki efektivitas input bisnis baru dan usaha start-ups berhasil
lainnya (Hardianto, 2017). mendapat modal penyertaan melalui
MANFAAT MODAL SOSIAL DALAM “informal investing grapevine”, semacam
KEGIATAN BISNIS pasar modal informal yang merupakan
Modal sosial memberi manfaat jaringan sosial investor dan pencari modal
strategis dalam kegiatan bisnis secara umum. yang saling kenal melalui teman, kolega,
Hal ini dapat dicermati dari sejumlah studi kenalan, dan asosiasi-asosiasi bisnis seperti
yang dilakukan terkait dengan pengaruh pengacara, agen asuransi, dan akuntan.
modal sosial dalam aktivitas bisnis seperti Keempat, perusahaan lain yang
misalnya bagi organisasi bisnis. Baker mampu membangun hubungan personal
(2000), misalnya, mengemukakan hasil dengan perbankan juga berhasil mendapat
kajiannya seperti berikut ini. Pertama, kemudahan bunga kredit lebih rendah
melalui kontak pribadi hasil network, daripada perusahaan yang melulu
seseorang dapat memperoleh pekerjaan yang mengandalkan hubungan formal.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

23
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Selanjutnya, hasil jajak pendapat organisasi; memfasilitasi pertukaran


investor Bursa Efek New York juga sungguh sumberdaya antar-unit; memotivasi
mengejutkan. Ternyata, paling banyak pembaruan/kebaruan (novelty), penciptaan
investor individu dan lembaga yang modal intelektual, dan efisiensi multifungsi
memutuskan membeli saham tertentu tim/kelompok; mengurangi perubahan
berdasarkan informasi dari teman, asosiasi pekerjaan karyawan; dan memperkuat
bisnis, atau karena seseorang kenalannya hubungan dengan pemasok, jaringan
membeli saham tersebut. produksi regional, dan pembelajaran
Terkait dengan pembelajaran dalam organisasi (Chegini, et.al., 2012).
organisasi, hasil studi menunjukkan bahwa Melalui modal sosial, aktor dapat
proses pembelajaran di tempat kerja itu meraih akses langsung terhadap sumber daya
terjadi melalui interaksi informal, cerita ekonomi (pinjaman bersubsidi, saran-saran
sesama karyawan, gosip, melihat langsung investasi, pasar yang terlindungi; mereka bisa
pekerjaan teman, kerja sama, kolaborasi, dan meningkatkan modal budaya lewat kontak
sejenisnya daripada melalui interaksi dengan ahli-ahli atau individu-individu yang
kompetitif. yang beradab; atau mereka juga dapat
Menurut Lina dan Von Bern (dalam berafiliasi dengan institusi yang membahas
Chegini, et.al., 2012), modal sosial memiliki nilai-nilai terpercaya (Portes, 1998).
sumbangan positif dalam kaitannya dengan Hasil kajian mengonfirmasikan pula
komitmen pekerja, fleksibilitas organisasi, bahwa modal sosial dapat menghasilkan
pengelolaan tindakan bersama yang lebih akumulasi modal, kemahiran keterampilan,
baik, dan pengembangan modal pengetahuan inovasi, transfer informasi dan teknologi, dan
yang kesemuanya dapat memperkuat kinerja mengurangi biaya transaksi (Hall dan Jones,
organisasi. 1999).
Secara lebih spesifik, modal sosial HUBUNGAN SIMBIOTIK MODAL
dapat memengaruhi sukses SOSIAL DAN PARIWISATA
pekerjaan/profesional; membantu pekerja Modal sosial dan pembangunan
menemukan pekerjaan dan menciptakan pariwisata adalah dua komponen yang saling
portofolio pekerja yang lebih baik di berhubungan secara simbiotik (Macbeath, et

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

24
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

al, 2004). Kedua komponen tersebut saling mudah. Modal sosial juga mewujudkan
berkontribusi satu dengan lainnya. Modal keberhasilan masa lalu dengan kolaborasi,
sosial merupakan sumberdaya penting untuk yang dapat menjadi cermin untuk kolaborasi
meningkatkan efficiency dan efficacy di masa depan pada jenis masalah lainnya.
pembangunan pariwisata. Selanjutnya, Ketiga, modal sosial juga mendorong
pembangunan pariwisata dapat semakin pengembangan sifat-sifat (traits) yang
mengembangkan juga modal sosial yang bermanfaat bagi pariwisata. Seseorang yang
penting bagi tercapainya pembangunan memiliki hubungan aktif dan saling percaya
pariwisata yang berkelanjutan. kepada orang lain idealnya juga akan mampu
Peran modal sosial menjadi penting mengembangkan atau mempertahankan
dalam pembangunan pariwisata karena dapat karakter yang baik tersebut kepada
menjalankan sejumlah fungsi berikut ini masyarakat lainnya, seperti toleransi,
(Macbeath, et al, 2004). Pertama, modal empati,dan tidak sinis. Modal sosial ini dapat
sosial dapat memfasilitasi arus informasi menurunkan xenophobia melalui pembukaan
yang dibutuhkan stakeholder. Setelah saluran komunikasi. Traits seperti itu bisa
menyampaikan informasi, modal sosial meningkatkan toleransi dan partisipasi
memungkinkan setiap stakeholder untuk masyarakat dalam kegiatan kepariwisataan.
memprosesnya, menilai resiko & peluang, Keempat, modal sosial juga
dan menilai situasi tertentu yang kesemuanya berkontribusi pada lingkungan yang kondusif
diperlukan guna mencapai pengembangan bagi pariwisata. Pada ruang publik yang
pariwisata yang efektif. tinggi tingkat modal sosialnya, area tersebut
Kedua, modal sosial yang terbentuk relatif lebih bersih, lebih ramah, dan
dalam wujud social networks dapat lebih aman. Lingkungan yang tingkat
meminimumkan biaya transaksi dalam kejahatannya tinggi bisa jadi karena
kegiatan operasional di pasar, dan juga bisa rendahnya partisipasi masyarakat sekitar.
meningkatkan produktivitas kerja. Ketiga, Lingkungan yang bersih, bersahabat, dan
modal sosial memfasilitasi koordinasi dan aman akan menarik bagi pengunjung dan
kerja sama yang memungkinkan orang tentunya juga warga setempat.
menyelesaikan masalah kolektif dengan lebih

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

25
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Akhirnya kelima, modal sosial juga diperlukan guna mencapai pengembangan


dapat memfasilitasi kegairahan kegiatan pariwisata yang efektif.
budaya dan pengenalan karakteristik sosial Kedua, modal sosial yang terbentuk
masyarakat daerah yang diharapkan dapat dalam wujud social networks dapat
menarik wisatawan. meminimumkan biaya transaksi dalam
HUBUNGAN SIMBIOTIK MODAL kegiatan operasional di pasar, dan juga bisa
SOSIAL DAN PARIWISATA meningkatkan produktivitas kerja. Ketiga,
Modal sosial dan pembangunan modal sosial memfasilitasi koordinasi dan
pariwisata adalah dua komponen yang saling kerja sama yang memungkinkan orang
berhubungan secara simbiotik (Macbeath, et menyelesaikan masalah kolektif dengan lebih
al, 2004). Kedua komponen tersebut saling mudah. Modal sosial juga mewujudkan
berkontribusi satu dengan lainnya. Modal keberhasilan masa lalu dengan kolaborasi,
sosial merupakan sumberdaya penting untuk yang dapat menjadi cermin untuk kolaborasi
meningkatkan efficiency dan efficacy di masa depan pada jenis masalah lainnya.
pembangunan pariwisata. Selanjutnya, Ketiga, modal sosial juga mendorong
pembangunan pariwisata dapat semakin pengembangan sifat-sifat (traits) yang
mengembangkan juga modal sosial yang bermanfaat bagi pariwisata. Seseorang yang
penting bagi tercapainya pembangunan memiliki hubungan aktif dan saling percaya
pariwisata yang berkelanjutan. kepada orang lain idealnya juga akan mampu
Peran modal sosial menjadi penting mengembangkan atau mempertahankan
dalam pembangunan pariwisata karena dapat karakter yang baik tersebut kepada
menjalankan sejumlah fungsi berikut ini masyarakat lainnya, seperti toleransi,
(Macbeath, et al, 2004). Pertama, modal empati,dan tidak sinis. Modal sosial ini dapat
sosial dapat memfasilitasi arus informasi menurunkan xenophobia melalui pembukaan
yang dibutuhkan stakeholder. Setelah saluran komunikasi. Traits seperti itu bisa
menyampaikan informasi, modal sosial meningkatkan toleransi dan partisipasi
memungkinkan setiap stakeholder untuk masyarakat dalam kegiatan kepariwisataan.
memprosesnya, menilai resiko & peluang, Keempat, modal sosial juga
dan menilai situasi tertentu yang kesemuanya berkontribusi pada lingkungan yang kondusif

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

26
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

bagi pariwisata. Pada ruang publik yang warisan modal sosial. Kedua adalah
tinggi tingkat modal sosialnya, area tersebut memelihara modal sosial dengan
relatif lebih bersih, lebih ramah, dan menyediakan ruang-ruang ekspresi yang
lebih aman. Lingkungan yang tingkat strategis sebagai tempat penyelenggaraan
kejahatannya tinggi bisa jadi karena praktek implementasi modal sosial dalam
rendahnya partisipasi masyarakat sekitar. balutan aktivitas-aktivitas formal, non-
Lingkungan yang bersih, bersahabat, dan formal, dan informal yang bersifat rutin,
aman akan menarik bagi pengunjung dan terencana, dan terintegrasi di obyek wisata
tentunya juga warga setempat. setempat. Ketiga adalah memberi dukungan
Akhirnya kelima, modal sosial juga aktif dalam bentuk pendidikan, pelatihan,
dapat memfasilitasi kegairahan kegiatan seminar, dan model-model pembelajaran
budaya dan pengenalan karakteristik sosial lainnya agar semakin terlembagakan dan
masyarakat daerah yang diharapkan dapat terinternalisasi ke dalam berbagai tingkatan
menarik wisatawan. struktur sosial. Keempat adalah melakukan
MENGHIDUPI MODAL SOSIAL tindakan preventif melalui upaya-upaya
Berbagai manfaat modal sosial yang inovasi dalam rangka beradaptasi dengan
telah dikemukakan di atas menjadi bukti perkembangan sosial-budaya kekinian
betapa pentingnya modal sosial bagi sehingga tidak terkikis oleh rong-rongan
kemajuan perekonomian secara umum dan negatif gelombang kemajuan jaman,
secara khusus bagi kemajuan bisnis dan juga sekaligus tindakan korektif ketika terjadi
pengembangan pariwisata. Oleh karena itu, indikasi pengikisan atau pencemaran modal
kiranya perlu ada perhatian lebih serius sosial di tengah masyarakat agar cepat
terhadap pengembangan modal sosial sebagai memurnikannya dari pengaruh negatif.
bagian penting dalam pembangunan
perekonomian nasional. KESIMPULAN DAN SARAN
Upaya pengembangan modal sosial Namun demikian, Baker (2000),
dapat dilakukan setidaknya dalam beberapa profesor perilaku organisasi dari Universitas
strategi berikut ini (Hardianto, 2017). Michigan, mengingatkan jangan sampai
Pertama adalah mengidentifikasi warisan- keliru memahami modal sosial dan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

27
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

memanipulasinya sekedar ingin membangun for Comparative and International


Studies. ETH Zurich and
dan menggunakan relasi demi kepentingan
University of Zurich.
pribadi, dan bahkan untuk maksud-maksud http://www.livingreviews.org/lrd-
2012-1.
jahat. Padahal, manfaat modal sosial baru
Chegini, M. G., Alipour, H., dan Amani, A.
terasa setelah melakukan aktivitas 2012. The Relationship Between
Social Capital and Inter-
bermanfaat dan bermakna.
organizational Entrepreneurship in
Resep terbaik menurutnya adalah Rasht Industrial City, Iran. Journal
of Basic and Applied Scientific
tidak fokus pada apa yang bisa diperoleh dari
Research, 2 (3).
suatu relasi, tetapi lebih fokus pada www.textroad.com.
Hardianto, Florentinus Nugro. 2017.
bagaimana berkontribusi melalui kegiatan
Menghidupkan Modal Sosial Pada
dan pelayanan untuk pihak lain. Dengan Destinasi Wisata. Harian Kontan.
Edisi 29 Agustus 2017.
begitu niscaya kita akan mendapat manfaat
Hall, Robert, dan Jones, C. 1999. Why Do
berlimpah melebihi harapan kita sesuai Some Countries Produce so Much
More Output Per Worker Than
pernyataan Baker (2000) berikut: “The great
Others?”. Quarterly Journal of
paradox is that by contributing to others, you Economics 114 (1).
Ma’ruf, Ahmad. 2017. Optimization of
are helped in return, often far in excess of
Social Capital on Management of
what anyone would expect or predict.” Ecotourism’s Infrastructure. Asia
Pasific Journal of Advanced
Marilah mulai menghidupi modal sosial
Business and Social Studies
sebagai bagian penting dalam pembangunan (APJABSS), Vol.3, Issue 1.
Macbeath, J., Carson, D., and Northcote, J.
ekonomi termasuk bagi pembangunan
2004. Social Capital, Tourism, and
pariwisata nasional. Regional Development: SPCC as a
Basis for Innovation and
Sustainability. Current Issues in
REFERENSI
Tourism. Vol.7, No.6.
Baker, Wayne E. 2000. Achieving Success
Portes, Alejandro. 1998. Social Capital: Its
Through Social Capital: Tapping
Origins and Applications in
the Hidden Resources in Your
Modern Sociology. Annual
Personal and Business Networks.
Review of Sociology, Vol 24.
University Of Michigan Business
Yustika, Ahmad Erani. 2013. Ekonomi
School Management Series. 1st
Kelembagaan: Paradigma, Teori, dan
Edition. UniversityJossey-
Kebijakan. Penerbit Erlangga.
Bass.www.google.com.
Jakarta
Breuskin, Isabelle. 2012. Social Capital and
Governmental Institutions. Center
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

28
Sosial dan Hukum
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PEMENUHAN PRINSIP ITIKAD BAIK DALAM PENEGAKAN HUKUM


PADA PERDAGANGAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
Celina Tri Siwi Kristiyanti

Fakultas Hukum Unika Widya Karya Malang


celin_fh@widyakarya.ac.id

Abstrak
Seiring dinamika globalisasi, maka tidak bisa dielakkan adanya kemajuan berbasis teknologi
informasi guna menunjang tuntutan yang semakin cepat dan kompetitif. Indonesia sebagai
salah satu negara berkembang merupakan pelaku perdagangan berbasis teknologi informasi
yang diperhitungkan di dunia internasional. Namun hal tersebut terkendala dengan penegakan
hukum perdagangan berbasis on line yang belum memberikan perlindungan secara optimal.
Salah satu penyebab adalah tidak dipahami dengan baik makna itikad baik yang menjadi
salah satu prinsip perjanjian serta prinsip dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik. Itikad baik diatur dalam paaal 1338 KUHPerdata ayat 3
dinyatakan bahwa: "… Suatu perjanjian hanya dilaksanakan dengan itikad baik". Metode
penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif empiris menganalisis bekerjanya hukum
dalam fenomena saat ini. Hasil yang diperoleh bahwa penegakan hukum perdagangan
berbasis teknologi informasi tidak dapat dilepaskan dengan itikad baik dari para pihak.
Meskipun itikad baik bersifat abstrak namun pelanggaran perjanjian yang bersifat konkrit
perlu diberikan sanksi yang tegas sehingga tidak menimbulkan kerugian yang cukup besar
bagi pihak yang beritikad baik.

Kata kunci : prinsip itikad baik, penegakan hukum, perdagangan, teknologi informasi

Abstract

Along with the dynamics of globalization, it is inevitable that the progress of information
technology-based to support the increasingly rapid and competitive demands. Indonesia as
one of the developing countries is a perpetrator of information technology-based trade that is
taken into account in the international world. However, it is constrained by the enforcement
of on-line trading law that has not provided optimal protection. One of the causes is not well
understood the meaning of good faith which becomes one of the principle of agreement and
principle in Law no. 11 Year 2008 About Information and Electronic Transactions. The good
faith set forth in article 1338 of the Civil Code of the 3 rd paragraph states that: "... an
agreement is only done in good faith". The research method used is the juridical normative
empirical analyze the workings of the law in the current phenomenon. The results obtained
that the enforcement of information technology-based trading law can not be released in
good faith from the parties. Although good faith is abstract but concrete violations of the
agreement need to be given strict sanctions so as not to cause significant losses for the
parties with good intentions.

Keywords: principles of good faith, law enforcement, trade, information technology

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

29
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

LATAR BELAKANG maupun etika sehingga ada pihak yang


Tuntutan dinamika secara global dirugikan.
tidak dapat dilepaskan dengan pemanfaatan Salah satu upaya dari dampak
teknologi Informasi, media, dan negatif penggunaan teknologi informasi
komunikasi. Hal ini mengubah perilaku adalah melakukan penegakan hukum
masyarakat maupun peradaban manusia khususnya undang-undang tentang
secara global. Perkembangan teknologi informasi dan transaksi elektronik. Secara
informasi dan komunikasi telah pula umum hukum adalah keseluruhan
menyebabkan hubungan dunia menjadi asas/kaidah mengatur pergaulan masyarakat
tanpa batas (borderless) dan menyebabkan bersifat mengatur dan memaksa didalamnya
perubahan sosial, ekonomi, dan budaya ada lembaga dan proses. Sedangkan Ilmu
secara signifikan berlangsung demikian ekonomi pada intinya mengajarkan
cepat. bagaimana cara yang harus dilakukan dalam
Globalisasi menyebabkan ber- menghadapi permintaan atau kebutuhan
kembangnya saling ketergantungan pelaku- yang banyak atau tidak terbatas yang
pelaku ekonomi dunia. Manufaktur, berhadapan dengan kebutuhan masyarakat.
perdagangan,investasi melewati batas-batas Semakin pesatnya perkembangan
negara meningkatkan intensitas persaingan, dalam hal Teknologi Informasi, media, dan
gejala ini dipercepat oleh kemajuan komunikasi telah mengubah perilaku
komunikasi dan transportasi teknologi masyarakat dalam menjalankan kegiatan
Teknologi Informasi saat ini ekonomi yang bermula dengan tindakan
menjadi pedang bermata dua karena selain secara tradisional/berhadapan langsung
memberikan kontribusi bagi peningkatan dengan para pihak, saat ini karena kemajuan
kesejahteraan, kemajuan, dan peradaban teknologi kegiatan ekonomi bisa melalui
manusia, sekaligus menjadi sarana efektif elektronik maka dalam hal ini perlunya ada
perbuatan melawan hukum. Dikategorikan hubungan antara ilmu hukum dan ilmu
melawan hukum, karena dalam praktek ekonomi, agar para pelaku ekonomi yang
adanya teknologi informasi demi mengejar melakukan kegiatan ekonomi dengan
efisiensi, efektifitas mengabaikan aturan, menggunakan transaksi elektronik akan
merasa aman karena sudah adanya

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

30
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kepastian hukum, begitu pula dengan secara global. Dengan munculnya Internet,
hukum, hukum berusaha memberikan muncul jenis dunia yang baru yang
kepastian hukum kepada para pelaku sebelumnya tidak pernah dikenal oleh
ekonomi dengan cara elektonik. manusia, yaitu dunia yang disebut “virtual
Hukum mempunyai berbagai fungsi world”. Munculnya dunia virtual telah
yaitu sebagai sarana pengendalian mengubah kebiasaan banyak orang
masyarakat (a tool of social control), sarana terutama dalam kehidupannya terbiasa
pemelihara masyarakat (a tool of social menggunakan Internet. Mulai dari
maintenance), sarana untuk menyelesaikan mengubah cara dan sarana transaksi bisnis
konflik (a tool of dispute settlement), atau transaksi perbankan yang dilakukan
Sarana pembaharuan/alat merekayasa dengan menggunakan Internet yang
masyarakat (a tool of social engineering, berlangsung di dunia virtual disebut dengan
Roscoe Pound). Dari fungsi-fungsi hukum transaksi elektronik (electronic transaction
tersebutlah pemerintah sebagai penjamin atau e-commerce), pendidikan (electronic
kepastian hukum dapat menjadi sarana education), kesehatan (telemedicine),
pemanfaatan teknologi yang modern. telekarya, transportasi, industri parawisata,
Sebagai salah satu bukti nyata adalah lingkungan, sampai dengan sektor hiburan.
dibuatnya UU No.11 Tahun 2008 tentang Dalam UU No.11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik. Aturan Informasi dan Transaksi Elektronik selain
ini diharapkan mempunyai dampak mengatur tentang pemanfaatan teknologi
terhadap kegiatan perekonomian di Negara informasi juga mengatur tentang transaksi
Indonesia. Dan dilihat dari luas lingkup elektronik, Transaksi Elektronik adalah
dalam hukum ekonomi, UU No.11 Tahun perbuatan hukum yang dilakukan dengan
2008 tentang Informasi dan Transaksi menggunakan Komputer, jaringan
Elektronik ini terdapat faktor-faktor Komputer, dan/atau media elektronik
ekonomi meliputi faktor teknologi, faktor lainnya.
distribusi atau pemasaran. Transaksi merupakan kontrak dalam
Teknologi informasi dan UU No. 11 Tahun 2008 Bab I Ketentuan
komunikasi ini pula telah mengubah Umum disebutkan pengertian kontrak
perilaku masyarakat dan peradaban manusia elektronik adalah perjanjian para pihak
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

31
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang dibuat melalui Sistem Elektronik. METODE PENELITIAN


Dalam transaksi dengan penggunaan Metode penelitian yang digunakan
teknologi informasi tidak dapat adalah yuridis normatif yakni dilakukan
mengabaikan prinsip atau asas yakni dengan cara menelaah dan
pemanfaatan Teknologi Informasi dan menginterpretasikan hal-hal yang bersifat
Transaksi Elektronik dilaksanakan teoritis yang menyangkut asas, konsepsi,
berdasarkan asas kepastian hukum, doktrin dan norma hukum dalam hal ini
manfaat, kehati-hatian, iktikad baik, dan terkait prinsip itikad baik dalam penegakan
kebebasan memilih teknologi atau netral hukum pada perdagangan berbasis
teknologi. Itikad baik tidak dapat teknologi informasi. Kajian empiris
dilepaskan dengan kehendak para pihak memperhatikan dinamika penegakan hukum
dalam pembuatan perjanjian, hal ini diatur pada perdagangan berbasis teknologi
dalam pasal 1338 KUHPerdata ayat 3 informasi.
dinyatakan bahwa: "… Suatu perjanjian
hanya dilaksanakan dengan itikad baik" HASIL DAN PEMBAHASAN
Jika penerapan UU No 11 Tahun 2008 Pemenuhan prinsip itikad baik dalam
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik penegakan hukum pada perdagangan
masih belum optimal salah satu sebab yakni berbasis teknologi informasi
belum dipahami dengan baik prinsip itikad Hukum perjanjian di Indonesia
baik ini. menganut asas kebebasan dalam hal
Rumusan Masalah membuat perjanjian (beginsel der contracts
1. Mengapa diperlukan pemenuhan prinsip vrijheid). Asas ini dapat disimpulkan dari
itikad baik dalam penegakan hukum Pasal 1338 KUHPerdata yang menerangkan
pada perdagangan berbasis teknologi bahwa segala perjanjian yang dibuat secara
informasi sah berlaku sebagai undang-undang bagi
2. Bagaimana upaya pemenuhan prinsip mereka yang membuatnya. Sebenarnya
itikad baik dalam penegakan hukum yang dimaksudkan oleh pasal tersebut tidak
pada perdagangan berbasis teknologi lain dari pernyataan bahwa setiap perjanjian
informasi mengikat kedua belah pihak. Tetapi dari
pasal ini kemudian dapat ditarik kesimpulan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

32
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

bahwa orang leluasa untuk membuat pengertian yang subyektif dapat diartikan
perjanjian apa saja asal tidak melanggar sebagai kejujuran seseorang atas dalam
ketertiban umum atau kesusilaan. Orang melakukan suatu perbuatan hukum yaitu
tidak saja leluasa untuk mebuat perjanjian apa yang terletak pada sikap bathin
apa saja, bahkan pada umumnya juga seseorang pada saat diadakan suatu
diperbolehkan mengeyampingkan perbuatan hukum. Sedang Itikad baik dalam
peraturan-peraturan yang termuat dalam pengertian yang obyektif dimksudkan
KUH Perdata. Sistem tersebut lazim disebut adalah pelaksanaan suatu perjanjian yang
dengan sistem terbuka (openbaar system). harus didasarkan pada norma kepatutan atau
Asas ini dibatasi dengan ketentuan apa yang dirasakan patut dalam suatu
dalam pasal 1320 KUHPerdata yaitu isi dari masyarakat.
perjanjian tidak boleh melanggar ketentuan Perjanjian yang dibuat secara sah
perundang-undangan yang berlaku dan oleh para pihak adalah mengikat bagi
ketentuan umum. Sistem terbuka artinya mereka yang membuat seperti kekuatan
para pihak dalam melakukan perjanjian jual mengikat suatu undang-undang, artinya
beli bebas mengemukakan kehendak, bahwa perjanjian yang dibuat secara sah
mengatur hubungan yang berisi apa saja, oleh para pihak akan mengikat mereka
asalkan memenuhi syarat sahnya perjanjian. seperti undang-undang. Dengan demikian
Persetujuan harus dilaksanakan maka pihak ketiga bisa menerima kerugian
dengan itikad baik yaitu keinginan subyek karena perbuatan mereka dan juga pihak
hukum untuk berbuat sesuatu, kemudian ketiga tidak menerima keuntungan karena
mereka mengadakan negosiasi dengan perbuatan mereka itu, kecuali kalau
pihak lain, dan sudah barang tentu perjanjian itu termasuk dimaksudkan untuk
keinginan itu sesuatu yang baik yang sudah pihak ketiga. Asas ini dalam suatu
mendapat kesepakatan terdapat dalam isi perjanjian dimaksudkan tidak lain adalah
perjanjian untuk ditaati oleh kedua belah untuk mendapatkan kepastian hukum bagi
pihak sebagai suatu peraturan bersama. para pihak yang telah membuat perjanjian
Asas itikad baik ini dapat dibedakan itu.
atas itikad baik yang subyektif dan itikad Kebebasan berkontrak yang artinya
baik yang obyektif. Itikad baik dalam boleh membuat perjanjian, baik perjanjian
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

33
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang sudah diatur adalah KUH Perdata KUHPerdata “Semua perjanjian yang
maupun dalam Kitab Undang-undang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
Hukum Dagang atau UU Informasi dan undang bagi mereka yang membuatnya”.
Transaksi Elektronik maupun perjanjian Artinya bahwa semua ketentuan dalam
jenis baru, berarti di sini tersirat adanya perjanjian yang telah disepakati para pihak
larangan bagi hukum untuk mencampuri isi mengikat dan wajib dilaksankan oleh para
dari suatu perjanjian. Adapun tujuan dari pihak yang membuatnya. Apabila salah satu
asas ini adalah untuk memberikan pihak tidak melaksanakan perjanjian maka
perlindungan kepada para konsumen dalam pihak yang dirugikan dapat menuntut ganti
perjanjian jual beli bahwa mereka tidak rugi kepada pihak yang tidak melaksanakan
perlu khawatir akan hak-haknya karena tadi. Asas ini dimaksudkan bahwa suatu
perjanjian karena perjanjian itu berlaku perjanjian hanya berlaku bagi para pihak
sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya. Pada asasnya semua
yang membuatnya. perjanjian itu hanya berlaku bagi para
Asas itikad baik tidak dapat pihak, pihak ke tigapun tidak bisa mendapat
dilepaskan dengan asas-asas lain dalam keuntungan karena adanya suatu perjanjian
hukum perjanjian yakni asas pacta sunt tersebut, kecuali yang telah diatur dalam
servanda, asas kebebasan undang-undang. Pemenuhan prinsip itikad
berkontrak/konsensuil. “Asas iktikad baik” baik harus dipandang secara menyeluruh
dalam penjelasan UU No. 11 Tahun 2008 tidak parsial demikian halnya dalam
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik penegakan hukum perdagangan dengan
berarti asas yang digunakan para pihak menggunakan transaksi eletronik.
dalam melakukan Transaksi Elektronik Upaya pemenuhan prinsip itikad baik
tidak bertujuan untuk secara sengaja dan dalam penegakan hukum pada
tanpa hak atau melawan hukum perdagangan berbasis teknologi
mengakibatkan kerugian bagi pihak lain informasi
tanpa sepengetahuan pihak lain tersebut Penegakan hukum adalah proses
Asas dalam perjanjian namun terkait dilakukannya upaya untuk tegaknya atau
dengan itikad baik yakni asas Pacta Sunt berfungsinya norma-norma hukum secara
Servanda tercantum dalam Pasal 1338 nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

34
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

lintas atau hubungan-hubungan hukum dana kartu kredit melalui pembelanjaan di


dalam kehidupan bermasyarakat dan Internet.
bernegara untuk mewujudkan ide-ide dan Hal yang tidak kalah penting dalam
konsep-konsep hukum yang diharapkan penegakan hukum perdagangan berbasis
rakyat menjadi kenyataan. teknologi informasi adalah masalah
Penegakan hukum merupakan suatu pembuktian. Salah satu penyebab karena
proses yang melibatkan banyak hal. informasi elektronik bukan saja belum
Demikian halnya terkait isu perdagangan terakomodasi dalam sistem hukum acara
berbasis teknologi informasi harus Indonesia secara komprehensif, melainkan
dipandang bukan secara parsial namun juga ternyata sangat rentan untuk diubah,
harus sebagai satu kesatuan yang tersistem disadap, dipalsukan, dan dikirim ke
dan terkoneksi satu dengan yang lainnya. berbagai penjuru dunia dalam waktu
Permasalahan hukum dalam hitungan detik. Dengan demikian, dampak
perdagangan berbasis teknologi informasi yang diakibatkannya pun bisa demikian
sudah diprediksi maka upaya meminimalisir kompleks dan rumit.
yang dilakukan dengan memperluas Permasalahan yang lebih luas terjadi
penafsiran asas dan normanya ketika pada bidang keperdataan karena transaksi
menghadapi persoalan kebendaan yang elektronik untuk kegiatan perdagangan
tidak berwujud, misalnya dalam kasus melalui sistem elektronik (electronic
pencurian listrik sebagai perbuatan pidana. commerce) telah menjadi bagian dari
Dalam kenyataan kegiatan siber tidak lagi perniagaan nasional dan internasional.
menjadi otonomi suatu negara karena Kenyataan ini menunjukkan bahwa
kegiatannya tidak lagi dibatasi oleh teritori konvergensi di bidang teknologi informasi,
suatu negara, yang mudah diakses kapan media, dan informatika (telematika)
pun dan dari mana pun. Kegiatan berkembang terus tanpa dapat dibendung,
perdagangan berbasis teknologi informasi seiring dengan ditemukannya
rentan berdampak pada kerugian. Hal ini perkembangan baru di bidang teknologi
dapat terjadi baik pada pelaku transaksi informasi, media, dan komunikasi.
maupun pada orang lain yang tidak pernah Kegiatan melalui media sistem
melakukan transaksi, misalnya pencurian elektronik, yang disebut juga ruang siber
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

35
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

(cyber space), meskipun bersifat virtual beberapa tahapan. Tahapan tersebut


dapat dikategorikan sebagai tindakan atau meliputi.pra kontrak, kontrak, pasca
perbuatan hukum yang nyata. Secara kontrak. Itikad baik harus memperhatikan
yuridis kegiatan pada ruang siber tidak secara keseluruhan sehingga perikatan
dapat didekati dengan ukuran dan akibat adanya perjanjian tidak membawa
kualifikasi hukum konvensional saja sebab kerugian kepada para pihak maupun pihak
jika cara ini yang ditempuh akan terlalu ketiga. Hal ini berlaku pula pada penegakan
banyak kesulitan dan hal yang lolos dari hukum perdagangan berbasis teknologi
pemberlakuan hukum. Kegiatan dalam informasi.
ruang siber adalah kegiatan virtual yang Penggunaan teknologi tinggi dalam
berdampak sangat nyata meskipun alat mekanisme produksi barang dan/atau jasa
buktinya bersifat elektronik. Dengan akan menyebabkan makin banyaknya
demikian, subjek pelakunya harus informasi yang harus dikuasasi oleh
dikualifikasikan pula sebagai orang yang masyarakat konsumen. Di sisi lain mustahil
telah melakukan perbuatan hukum secara mengharapkan sebagian besar konsumen
nyata. Dalam kegiatan e-commerce antara memiliki kemampuan dan kesempatan
lain dikenal adanya dokumen elektronik akses informasi secara sama besarnya. Apa
yang kedudukannya disetarakan dengan yang dikenal dengan consumer ignorence,
dokumen yang dibuat di atas kertas. yaitu ketidakmampuan konsumen menerima
Berkaitan dengan hal itu, perlu informasi akibat kemajuan teknologi dan
diperhatikan sisi keamanan dan kepastian keragaman produk yang dipasarkan dapat
hukum dalam pemanfaatan teknologi saja dimanfaatkan secara tidak sewajarnya
informasi, media, dan komunikasi agar oleh pelaku usaha.
dapat berkembang secara optimal. Oleh karena itu, terdapat tiga
Kesepakatan antara para pihak didasarkan pendekatan untuk menjaga keamanan di
kepada prinsip-prinsip perjanjian khususnya cyber space, yaitu pendekatan aspek
terkait kehendak beritikad baik. hukum, aspek teknologi, aspek sosial,
Perlindungan terhadap para pihak harus budaya, dan etika. Untuk mengatasi
diberikan oleh negara selaku pemegang gangguan keamanan dalam
konstitusi melalui aturan terkait dalam penyelenggaraan sistem secara elektronik,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

36
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pendekatan hukum bersifat mutlak karena 2. Upaya pemenuhan prinsip itikad baik
tanpa kepastian hukum, persoalan dalam penegakan hukum perdagangan
pemanfaatan teknologi informasi menjadi berbasis teknologi informasi :
tidak optimal. a. Perlindungan secara menyeluruh
meliputi.pra kontrak, kontrak,
PENUTUP pasca kontrak sehingga tidak
Simpulan menimbulkan kerugian.
1. Prinsip itikad baik dalam penegakan b. Diperlukan tiga pendekatan untuk
hukum perdagangan berbasis teknologi menjaga keamanan di cyber space,
informasi merupakan jaminan yaitu pendekatan aspek hukum,
kepastian hukum bagi para pihak aspek teknologi, aspek sosial,
pelaku perjanjian. Itikad baik dalam budaya, dan etika. pemanfaatan
perdagangan meskipun dilakukan teknologi informasi menjadi tidak
dengan media virtual tetap harus optimal.
diberikan perlindungan mulai tahap pra Saran
kontrak, kontrak dan pasca kontrak. 1. Pemerintah, perlu melengkapi aturan
Pelaksanaan prinsip/asas itikad baik terkait perdagangan berbasis teknologi
yang merupakan salah satu prinsip informasi secara komprehensif dengan
dalam Pasal 3 UU No. 11 Tahun 2008 sanksi yang menimbulkan efek jera.
tetap harus memperhatikan asas yang Mengatur lebih lanjut mekanisme
lain, artinya asas itikad baik tidak dapat keamanan transaksi on line.
berdiri sendiri. “Asas iktikad baik” 2. Penegak hukum, dalam kasus
berarti asas yang digunakan para pihak perdagangan berbasis teknologi
dalam informasi supaya lebih tegas
melakukan Transaksi Elektronik tidak mempersiapkan personil/SDM yang
bertujuan untuk secara sengaja dan kompeten di bidang IT.
tanpa hak atau melawan hukum 3. Para pihak khususnya konsumen agar
mengakibatkan kerugian bagi pihak mengedepankan asas kehati-hatian
lain tanpa sepengetahuan pihak lain artinya lebih cermat memahami
tersebut. perjanjian yang dibuat pihak penjual.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

37
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Asas manfaat artinya tepat guna dalam


pemanfaatan sehingga benar-benar
mendatangkan kesejahteraan.

REFERENSI
Ahmad M. Ramli. 2004. Cyber Law dan
HAKI dalam Sistem Hukum
Indonesia, Rafika Aditama, Jakarta.
Celina Tri Siwi Kristiyanti. 2016. Hukum
Perlindungan Konsumen, Sinar
Grafika, Jakarta.
Dellyana,Shant.1988. Konsep Penegakan
Hukum, Liberty, Yogyakarta.
Erman Rajagukguk. 2006. Peranan Hukum
dalam Pembangunan Pada Era
Globalisasi:Implikasinya Bagi
Pendidikan Hukum di Indonesia,
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru
Besar UI, 4 Januari 1997, dalam buku
Nyanyi Sunyi Kemerdekaan Erman
Rajagukguk (Tetes-tetes Pemikiran
1971-2006), Jakarta: FH UI, Lembaga
Studi Hukum dan Ekonomi.
UU No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi
dan Transaksi Elektronik
Kitab Undang Undang Hukum Perdata.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

38
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

URGENSI SINERGITAS OTORITAS JASA KEUANGAN DAN BANK INDONESIA


DALAM PENGAWASAN PERBANKAN DI INDONESIA
Ratnaningsih

Fakultas Hukum Universitas Lumajang


Email: ratnafaradisa@gmail.com

Abstrak
Peranan Bank di Indonesia adalah sangat penting sebagai suatu lembaga intermediary antara
pihak penyimpan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Mengingat pentingnya peranan
bank maka kepercayaan masyarakat harus tetap dijaga dengan adanya lembaga pengatur dan
pengawas perbankan. Pada awalnya pengaturan dan pengawasan perbankan ada pada Bank
Indonesia selanjutnya di singkat BI, menyikapi perintah pasal 34 Undang-Undang Bank
Indonesia ini maka akhinya pada tanggal 22 Nopember 2011 disyahkan Undang-Undang Nomor
21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan menjadi awal memberlakuan sistem baru dalam
pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengkaji dan menganalisis, serta menemukan hakikat pengawasan perbankan dan
menemukan perlunya sinergitas antara Otoritas jasa Keuangan dan Bank Indonesia sebagai
pengawas perbankan. Metode penelitian yang digunakan tipe yuridis normatif dengan pendekatan
undang-undang, konseptual serta sejarah hukum. Hasil penelitian keberadaan Otoritas Jasa
Keuangan sebagai pengatur dan pengawas perbankan membawa implikasi hukum terhadap tugas
dan kewenangan Bank Indonesia selaku Bank Sentral, karena adanya pemisahan pengawasan
mikroprudensial ada pada Otoritas Jasa Keuangan dan makroprudensial ada pada Bank Indonesia,
padahal kedua sistem pengawasan ini sangat berkaitan dan tidak bisa dipisahkan secara tegas,
oleh karena itu perlu adanya sinergitas antara Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.

Kata kunci : sinergitas, Otoritas Jasa Keuangan, bank Indonesia, pengawas, perbankan

Abstract
The role of Bank in Indonesia is very important as an intermediary institution between the
depositors and the parties in need of funds. Given the importance of banks' role, public
confidence must be maintained by regulatory agencies and banking supervisors. At first the
regulation and supervision of the banking system existed in Bank Indonesia (BI), in response to
the instruction of Article 34 of this Bank Indonesia Act, finally on November 22, 2011 was
legalized by Law Number 21 of 2011 about the Financial Services Authority became the
beginning of the new system Arrangement and supervision of the financial services sector in
Indonesia. The purpose of this study is to examine and analyze, and find the essence of banking
supervision and find the need for synergy between the Financial Services Authority and Bank
Indonesia as the banking supervisor. The research method used normative juridical type with
approach of law, conceptual and also law history. The findings of the existence of the Financial
Services Authority as a regulator and banking supervisors bring legal implications to the task
and authority of Bank Indonesia as the Central Bank, because the separation of microprudential
supervision is in the Financial Services Authority and macroprudential is at Bank Indonesia,
whereas these two supervisory systems are very related and Can be separated expressly,
therefore there is a need for synergy between the Financial Services Authority and Bank
Indonesia.

Keywords: synergy, financial services authority, bank Indonesia, supervisor, banking

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


39
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN memberlakuan sistem baru dalam pengaturan


Pada tanggal 22 Nopember 2011 dan pengawasan sektor jasa keuangan di
disyahkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun Indonesia termasuk di bidang perbankan
2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan sebelumnya menerapkan model pengawasan
(selanjutnya di singkat UU OJK) yang pada yang dilakukan oleh beberapa lembaga
awalnya merupakan amanat dari pasal 34 menjadi pengawasan yang dilakukan secara
Undang-Undang No 23 tahun 1999 Juncto terintegrasi oleh OJK.
Undang-Undang Nomer 3 tahun 2004 Berdasar pasal 7 undang-Undang No
tentang Perubahan Atas Undang-Undang 23 tahun 1999 tentang bank Indonesia (BI)
Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank tujuan BI adalah untuk mencapai dan
Indonesia. Alasan pendirian OJK dalam memelihara kestabilan nilai rupiah, dan
Penjelasan Undang- Undang OJK adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan
telah terjadinya proses globalisasi dalam nilai rupiah tersebut pada pasal 8 Undang-
sistem keuangan dan pesatnya kemajuan di Undang No 23 tahun 1999 tentang BI
bidang teknologi informasi serta inovasi menetapkan 3 (tiga) tugas BI yaitu
financial menciptakan sistem keuangan menetapkan dan melaksanakan kebijakan
menjadi kompleks, dinamis, dan saling moneter, mengatur dan menjaga kelancaran
terkait antar sub sektor keuangan baik dalam sistem pembayaran, serta mengatur dan
hal produk maupun kelembagaan. Selain itu mengawasi bank.
adanya lembaga keuangan yang memiliki Berdasarkan penjelasan pasal 7
hubungan kepemilikan diberbagai sub sektor Undang-Undang OJK serta Ketentuan pasal
keuangan (konglomerasi) telah menambah 69 ayat 1 huruf (a) UU no 21 tahun 2011
kompleksitas transaksi dan interaksi antar tentang OJK menegaskan tugas Bank
lembaga jasa keuangan di dalam sistem Indonesia dalam mengatur dan mengawasi
keuangan. Banyaknya permasalahan lintas bank yang akan dialihkan ke OJK adalah
sektoral di sektor jasa keuangan yang tugas pengaturan dan pengawasan berkaitan
meliputi tindakan moral hazard, belum dengan mikroprudential ,sedang BI
optimalnya perlindungan konsumen jasa mempunyai kewenangan untuk mengatur dan
keuangan dan terganggunya stabilitas sistem mengawasi perbankan secara
keuangan Dengan adanya Otoritas Jasa makroprudential dalam rangka kebijakan
Keuangan (OJK) ini maka menjadi awal moneter. Peralihan sebagian kewenangan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
40
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Bank Indonesia pada OJK ini berimplikasi 1. Unsur idiil: Unsur ini terbentuk dari
terhadap tugas yang diberikan pada BI dan sistem makna dari hukum, yang terdiri
berpotensi menyulitkan BI dalam mencapai atas aturan-aturan, kaidah-kaidah dan
tujuannya. asas-asas
Rumusan Masalah: 2. Unsur operasional: Unsur ini terdiri atas
1. Apakah hakikat pengawasan perbankan di keseluruhan organisasi-organisasi dan
Indonesia? lembaga-lembaga yang didirikan dalam
2. Mengapa perlu adanya sinergitas Otoritas suatu sistem hukum, yang termasuk
Jasa Keuangan dan Bank Indonesia selaku didalamnya adalah juga para pengemban
pengawas perbankan? jabatan (ambtsdrager) yang berfungsi
Tujuan : dalam kerangka suatu organisasi maupun
Untuk mengkaji dan menganalisis hakikat lembaga.
dari pentingnya pengawasan perbankan di 3. Unsur Aktual: unsur ini adalah
Indonesia, serta untuk mengkaji, keseluruhan putusan-putusan dan
menganalisis dan menemukan perlunya perbuatan-perbuatan konkret yang
sinergitas antara Otoritas jasa Keuangan dan berkaitan dengan sistem makna dari
Bank Indonesia sebagai pengawas perbankan hukum,baik dari para pengemban jabatan
maupun dari para warga masyarakat
KAJIAN LITERATUR b. Teori Keadilan (Aliran Etis)
Didalam artikel ini akan menggunakan Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles
berbagai teori yang relevan antara lain: menurutnya hukum itu bertujuan semata-
a. Teori Sistem Hukum mata untuk mencapai keadilan. Keadilan
Teori yang digunakan adalah Teori Sistem senantiasa mengandung unsur penghargaan,
Hukum dari Kees Schuilt menurut penilaian dan pertimbangan. Karena itu
pendapatnya sebuah sistem hukum terdiri mekanisme bekerjanya hukum digambarkan
atas 3 unsur yang memiliki kemandirian sebagai suatu neraca keadilan.
tertentu (memiliki identitas dengan batas- c. Teori kepastian hukum
batas relatif jelas) yang saling berkaitan, dan Penciptaan kepastian hukum dalam peraturan
masing-masing dapat dijabarkan lebih lanjut. perundang-undangan memerlukan
Unsur-unsur yang mewujudkan sistem persyaratan yang berkenaan dengan struktur
hukum itu adalah: internal dari norma hukum sendiri yaitu:
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
41
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pertama kejelasan konsep yang digunakan, Pengawasan Perbankan di Indonesia,


norma hukum berisi deskripsi mengenai Disertasi, Fakultas Hukum Universitas
perilaku tertentu yang kemudian disatukan ke Airlangga, 2011
dalam konsep tertentu pula, kedua kejelasan
hirarki kewenangan dari lembaga pembentuk METODE PENELITIAN
peraturan perundang-undangan. Kejelasan Penulisan ini menggunakan tipe
hirarki ini penting karena menyangkut sah penelitian hukum yuridis normatif yaitu
atau tidaknya dan mengikat atau tidaknya mengkaji dan menganalisa bahan-bahan serta
peraturan perundang-undangan yang isue-isue hukum. Penelitian ini dilakukan
dibuatnya. Ketiga adanya konsistensi norma untuk memecahkan permasalahan hukum
hukum perundang-undangan. Artinya yang timbul sedangkan hasil yang akan di
ketentuan-ketentuan dari sejumlah peraturan capai adalah preskripsi mengenai apa yang
perundang-undangan, seyogyanya dilakukan. Metode pendekatan
d.Teori Kemanfaatan yang dipergunakan yaitu: Pendekatan
Menurut Jeremy Bentham bahwa tujuan Undang-Undang yaitu pendekatan dengan
hukum dan wujud keadilan adalah untuk menggunakan legislasi dan regulasi, dan
mencapai kefaedahan/ kemanfaatan.Artinya pendekatan konseptual yaitu: pendekatan
hukum itu bertujuan untuk menjamin yang beranjak dari pandangan-pandangan
kebahagiaan bagi masyarakat. dan doktrin-doktrin yang berkembang di
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan dalam ilmu hukum, agar menemukan ide-ide
penelitian ini antara lain; yang melahirkan pengertian-pengertian
1. Magdir Ismail, Independensi, hukum, dan asas-asas hukum atau
Akuntabilitas, Transparansi Bank argumentasi hukum.
Indonesia, Disertasi, Universitas Metode Pengumpulan Bahan Hukum
Indonesia, 2005 dilakukan dengan: studi peraturan
2. Paripurna P. Sugarda, Pengaturan Sistem perundang-undangan dan studi kepustakaan
Pengawasan Perbankan Berdasarkan yang digunakan untuk mencari konsep, teori,
Prinsip Kehati-hatian di Indonesia, dan pendapat-pendapat berkaitan dengan isu
Disertasi, Universitas Gajah Mada, 20011 hukum yang akan dibahas. Sedangkan
3. Sulistyandari, Perlindungan Hukum analisis bahan hukum penelitian hukum
terhadap Nasabah Penyimpan Melalui adalah suatu proses untuk menemukan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
42
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

aturan-aturan hukum, prinsip-prinsip hukum bank yang efektif, dan perlindungan secara
maupun doktrin-doktrin hukum untuk eksplisit (explicit deposit protection) yaitu
menjawab isu yang hukum yang dihadapi. perlindungan melalui pembentukan lembaga
Hal ini sesuai dengan karakter preskriptif yang menjamin simpanan masyarakat,.
ilmu hukum. Pada hakikatnya pengaturan dan
pengawasan bank dimaksudkan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN meningkatkan keyakinan dari setiap orang
Hakikat Pengawasan Perbankan yang mempunyai kepentingan dengan bank,
Hubungan antara bank dan nasabah bahwa bank-bank dari segi financial
didasarkan pada unsur yang saling terkait, tergolong sehat, bahwa bank di kelola dengan
yaitu hukum dan kepercayaan.Suatu bank baik dan profesional, serta di dalam bank
hanya dapat melakukan kegiatan dan tidak terkandung segi-segi yang merupakan
mengembangkan banknya. Apabila ancaman terhadap kepentingan masyarakat
masyarakat “percaya” untuk menempatkan yang menyimpan dananya di bank.
uangnya dalam produk-produk perbankan Pentingnya kesehatan lembaga keuangan,
yang ada pada bank tersebut. Berdasarkan khususnya perbankan dalam penciptaan
kepercayaan masyarakat tersebut bank dapat sistem keuangan yang sehat mempunyai
memobilisasi dana dari masyarakat untuk beberapa alasan diantaranya: Keunikan
ditempatkan di banknya dan menyalurkan karakteristik perbankan yang rentan terhadap
kembali dalam bentuk kredit serta serbuan masyarakat yang menarik dana
memberikan jasa-jasa perbankan. secara besar-besaran (bank runs) sehingga
Guna menjaga kepercayaan berpotensi merugikan deposan dan kreditur
masyarakat perlu adanya perlindungan bank; penyebaran kerugian diantara bank-
hukum terhadap nasabah, Marulak Pardede bank sangat cepat melalui contagion effect
mengemukakan bahwa dalam sistem sehingga berpotensi menimbulkan sistem
perbankan Indonesia, mengenai perlindungan problem; proses penyelesaian bank-bank
terhadap nasabah penyimpan dana dapat bermasalah membutuhkan dana dalam
dilakukan melalui dua cara, jumlah yang tidak sedikit; hilangnya
yaitu::Perlindungan secara implisit (implicit kepercayaan masyarakat terhadap perbankan
deposit protection) yaitu: Perlindungan yang sebagai lembaga intermediasi akan
dihasilkan oleh pengawasan dan pembinaan menimbulkan tekanan-tekanan dalam sektor
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
43
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

keuangan (financial distress); ketidakstabilan yang secara tegas disebut dalam undang-
sektor keuangan akan berdampak pada undang ini.” Status independen Bank
kondisi makroekonomi, khususnya dikaitkan Indonesia itu juga merupakan jaminan bagi
dengan tidak efektifnya transmisi kebijakan Bank Indonesia, sekurang-kurangnya dari
moneter. aspek hukum, agar dapat melaksanakan
Sinergitas Otoritas Jasa Keuangan dan tugasnya secara efektif.
Bank Indonesia Setelah adanya OJK pengawasan
Berdasarkan penjelasan pada pasal 4 perbankan ini dipisahkan secara
ayat 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 mikroprudensial ada pada kewenangan OJK
tentang Perubahan Atas Undang-Undang dan secara Makroprudensial ada pada
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 kewenangan Bank Indonesia,menurut Gus
tentang Bank Indonesia bank sentral adalah Irawan Pasaribu yang merupakan wakil ketua
lembaga negara yang mempunyai wewenang komisi XI DPR menyatakan bahwa istilah
untuk mengeluarkan alat pembayaran yang makroprudensial dan makroprudensial ini
sah dari suatu negara, merumuskan dan belum didefinisikan dan belum dikenal dalam
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur produk hukum kita baik pada UU BI maupun
dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, UU OJK Berdasarkan Basel Committee for
mengatur dan mengawasi perbankan serta Banking Supervision (2011) sasaran utama
menjalankan fungsi sebagai lender of the last pengawasan di sektor perbankan adalah
resort. Status kelembagaan dan kedudukan mendorong keamanan dan kesehatan bank
Bank Indonesia sebagai lembaga yang dalam sistem perbankan. Dalam yurisdiksi
mempunyai otonomi dan mandiri disebutkan yang sama, pengawas bank
secara tegas pada pasal 4 ayat (2) Undang- (mikroprudensial) secara eksplisit
Undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank bertanggung jawab pada terciptanya stabilitas
Indonesia sebagaimana telah diubah dengan keuangan, sebuah tanggung jawab yang
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 yang biasanya secara emplisit atau eksplisit
menyatakan: “ Bank Indonesia adalah merupakan bagian dari mandat bank sentral..
lembaga negara yang independen dalam Baik risiko secara individual maupun yang
melaksanakan tugas dan wewenangnya, bersifat sistematis sesungguhnya saling
bebas dari campur tangan pemerintah dan terkait. Kesehatan individual lembaga
pihak lain, kecuali dengan undang-undang keuangan akan menciptakan stabilitas sistem
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
44
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

keuangan. Stabilitas sistem keuangan juga moneter dilakukan dengan menggunakan


berkontribusi bagi terciptanya lembaga berbagai instrument antara lain Operasi Pasar
keuangan individual yang sehat. Pemisahan Terbuka, penetapan tingkat diskonto,
mikroprudensial dan makroprudensial penetapan cadangan wajib minimum, dan
berpotensi menimbulkan over lapping pengaturan kredit atau pembiayaan. Dalam
karena obyek kajian kebijakan melaksanakan tugas menetapkan dan
mikroprudensial dan makroprudensial itu melaksanakan kebijakan moneter, BI tetap
adalah sama yaitu lembaga keuangan. mempunyai fungsi sebagai lender of the last
Menurut Sigid Pramono Ketua Perhimpunan resort yang memungkinkan BI untuk
Perbankan nasional, pemisahan kebijakan membantu likuiditas bank yang mempunyai
makroprudensial oleh Bank Indonesia dan kesulitan jangka pendek yang dihadapi bank.
mikroprudensial oleh OJK membuat Pemberian bantuan dana kepada bank ini
kebijakan moneter tidak efektif masalahnya dalam rangka tugas sebagai the lender of the
untuk membuat kebijakan moneter, Bank last resort tersebut dibatasi jangka waktunya
Indonesia membutuhkan data primer yang paling lama 90 hari penggunannya juga harus
langsung bisa diakses dari pelaku industri. dijamin dengan surat berharga berkualitas
Bila dipisahkan seperti saat ini dan Bank tinggi dan mudah dicairkan sebagaimana
Indonesia hanya mendapat data sekunder dari ketentuan pasal 11 UUBI.
OJK atau perbanas dikawatirkan jika terjadi Pada pasal 7 UUBI 1999 tujuan Bank
krisis bank sentral tidak bisa membuat Indonesia yaitu untuk mencapai dan
kebijakan yang cepat dan tepat karena tidak memelihara stabilitas nilai rupiah. Pasal 8
mendapatkan data primer. UUBI 1999 menyatakan bahwa untuk
Bank Indonesia dalam melaksanakan mencapai tujuan mencapai dan memelihara
tugasnya untuk menetapkan dan kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia
melaksanakan kebijakan moneter, harus mempunyai tugas-tugas, yaitu menetapkan
menetapkan sasaran laju inflasi dengan dan melaksanakan kebijakan moneter,
memperhatikan perkembangan dan prospek mengatur dan menjaga kelancaran sistem
ekonomi makro terutama perkembangan pembayaran, dan mengatur dan mengawasi
harga. Untuk mencapai sasaran laju inflasi BI perbankan. Ketiga tugas Bank Indonesia ini
menetapkan sasaran besaran moneter atau harus dijalankan secara simultan dan
likuditas perekonomian. Pengendalian terintegrasi diantara ketiga tugas Bank
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
45
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Indonesia tersebut. Ketentuan pengawasan kehadiran Otoritas Jasa Keuangan di


bank oleh Bank Indonesia sebelum adanya Indonesia agar tidak terjadi konglomerasi
ketentuan pasal 34 UUBI adalah merupakan keuangan dan arbitrase peraturan
suatu ketentuan yang berada dalam satu sebagaimana latar belakang pendirian OJK
sistem hukum Bank Indonesia. Oleh karena juga menghindari kejadian yang menimpa
itu tidak bisa kewenangan pengawasan bank bank century terjadi lagi maka dengan
oleh Bank Indonesia dipisahkan dengan pengembalian tugas pengaturan dan
kewenangan BI lainnya. Disamping itu pengawasan pada Bank Indonesia kembali,
berlakunya Undang-Undang OJK terbut tidak OJK dapat mengakses secara langsung data
disertai merevisi UUBIdan Undang-undang atau sistem informasi terkait pengaturan dan
Perbankan . Sehingga terhadap ketentuan pengawasan bank yang dilakukan oleh Bank
tersebut dapat menimbulkan ketidak pastian Indonesia, artinya data atau sistem informasi
hukum. Dengan adanya OJK memang ada pengaturan dan pengawasan bank terhubung
undang-undang yang saling terkait antara lain pula dengan OJK sehingga kesehatan dan
: Undang-Undang OJK, Undang-Undang keamanan perbankan ini dapat lebih terjamin,
BI, Undang –Undang Lembaga Penjamin di samping itu harus disertai pola koordinasi
Simpanan, Undang-Undang Jaring Pengaman yang rutin dilakukan oleh Bank Indonesia
Sektor Keuangan serta tentunya Undang – dan OJK tiap bulan di tiap wilayah, tidak
Undang Perbankan. Sehingga perlu adanya terbatas pada forum koordinasi stabilitas
sinkronisasi serta harmonisasi berbagai sistem keuangan yang dilakukan di pusat.
undang-undang yang mengatur mengenai Sehingga kedua lembaga ini dapat terus
pengaturan dan pengawasan bank agar dapat bersinergi untuk mengatur dan mengawasi
memberikan kepastian hukum. perbankan agar tetap dalam kondisi sehat
Berdasar uraian tersebut diatas demi kepentingan dan rasa keadilan
mengembalikan pengaturan dan pengawasan masyarakat.
bank pada Bank Indonesia tersebut Berdasarkan ketentuan pasal 64 ayat
merupakan kebijakan yang lebih tepat, demi (1) UU OJK pegawai Bank Indonesia yang
rasa aman dan keadilan bagi masyarakat melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenang
utamanya kepentingan penyimpan dana pengaturan dan pengawasan di sektor
untuk menjaga kepercayaan masyarakat. perbankan, dialihkan untuk dipekerjakan
Akan tetapi tidak menafikkan pentingnya pada OJK. Ketentuan dalam pasal ini
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
46
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menjadi menarik untuk dicermati Makroprudensial pada Bank Indonesia


dikarenakan apabila melihat pada latar tidak memenuhi asas keadilan , kepastian
belakang sejarah terbentuknya OJK salah hukum dan kemanfaatan.
satu indikasi penyebabkan adalah Saran
kekecewaan atau ketidak percayaan pada BI Pengaturan dan pengawasan perbankan
sebagai pengawas perbankan. Dengan adanya sebaiknya tetap dilakukan oleh Bank
ketentuan pada pasal tersebut menunjukkan Indonesia untuk mendukung tugasnya
ketidak siapan Otoritas Jasa Keuangan dalam menjaga kestabilan rupiah akan tetapi metode
bidang sumber daya manusia yang pengawasannya perlu dilakukan pembenahan
mengawasi perbankan pada khususnya, dengan adanya sistem informasi yang dapat
artinya secara kelembagaan/ institusional diakses oleh Otoritas Jasa Keuangan selaku
OJK tidak independen. Melihat kondisi pengatur dan pengawas sektor jasa keuangan
tersebut memidahkan pengaturan dan terintegrasi.
pengawasan perbankan dari Bank Indonesia
pada Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi REFERENSI
asas manfaat karena pengaturan dan Arief Sidharta,1999, Refleksi tentang
Hukum, Citra Aditya Bhakti, Bandung
pengawasan perbankan pada akhirnya
Djoni S Ghazali, Rachmadi Usman, 2012,
dilakukan oleh orang-orang yang sebelumnya Hukum Perbankan, Sinar Grafika,
Jakarta,
bertugas di bidang itu.
Gus Irawan Pasaribu, Gagasan Sinergi
Makro dan Makroprudensial,
www.solopos.com, terakhir diakses 14
KESIMPULAN DAN SARAN
Agustus 2015
Kesimpulan Hermansyah, 2005, Hukum Perbankan
Nasional Indonesia, Kencana Prenada
1. Pengawasan perbankan pada hakikatnya
Media Group, Jakarta
adalah untuk menumbuhkan keyakinan Johannes Ibrahim, 2004, Cross Defauld &
Cross Collateral Sebagai Upaya
dan kepercayaan masyarakat dalam
Penyelesaian Kredit Bermasalah,
menyimpan dananya di bank, bahwa dana Reflika Aditama, Bandung
Johny Ibrahim, 2005,April Teori dan
yang disimpannya dalam posisi aman
Metode Penelitian Hukum Normatif,
karena danya lembaga yang mengatur dan Bayu Media Publishing, Malang
M. Dawam Rahardja, 2001. “ Independensi Bank
mengawasi bank. Indonesia dalam Kemelut Politik”, Pustaka
2. Pemisahan pengawasan bank secara Cidesindo,Jakarta
Peter Mahmud Marzuki,2005,Penelitian
mikroprudensial pada OJK dan hukum, Prenada Media, Jakarta
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
47
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Putusan Nomor 25/PUU-XII/2014 perihal


Pengujian Undang-Undang No. 21
Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan (Pasal 1 angka 1, pasal 5,
pasal 6, pasal 7, pasal 37, pasal 55,
pasal 65, dan pasal 67) terhadap UUD
1945
Reka Dewantara, Tinjauan Yuridis
Pengalihan Pengawasan Perbankan
dari Bank Sentral Kepada Otoritas
Jasa Keuangan, Risalah Hukum
Fakultas Hukum Unmul, ISSN 021-
969X Volume 7 No.2, Desember 2011
Teguh Prasetya dan Abdul halim
barkatullah,2012, Filsafat, Teori, Ilmu
Hukum (Pemikiran Menuju
Masyarakat yang Berkeadilan dan
Bermartabat, Raja Grafindo Persada,
Jakarta
Satriyo AN, Mengantisipasi Krisis Moneter,
www.indonesiareview.com terakhir
diakses 30 Juli 2015

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


48
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KONSEKUENSI HUKUM BAGI PRODUSEN PANGAN YANG MENGGUNAKAN


BAHAN SINTETIK
(Study Kasus Home Industry di Kabupaten Lamongan)

Siti Afiyah

Fakultas Hukum Unisda Lamongan


Email : sitiafiyah2014@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah penegakan hukum terhadap pelaku usaha yang memproduksi produk
pangan yang tidak sesuai dengan ketentuan, terbukti masih banyaknya produk pangan olahan
yang menggunakan bahan tambahan pangan sintetik. Permasalahan tersebut disebabkan oleh
lemahnya kesadaran hukum masyarakat dan keterbatasan pengetahuan produsen dan konsumen
atas standar kualitas produk yang sehat dan aman dikonsumsi, bahkan masih ada konsumen yang
mau membeli produk karena harganya terjangkau tanpa mempertimbangkan kualitas keamanan
dan kesehatanya. Manajemen produksi pemasaran mempunyai srategi yang tepat untuk dapat
bersaing dengan sehat antara pelaku usaha yang satu dengan yang lain. Metode yang di gunakan
dalam penelitian ini dalah metode pendekatan kualitatif dan wawancara kepada produsen yang
dilengkapi dengan mencatat data yang ada dilapangan untuk mengkaji efektifitas bekerjanya
hukum dalam masyarakat. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi Home
Industry untuk tidak menggunakan Bahan Sintetik pada bidang usahanya sesuai dengan hukum
yang berlaku, dan dapat digunakan sebagai bekal pengetahuan untuk terjun kemasyarakat serta
dapat melindungi konsumen dari peredaran pangan industri rumah tangga yang mengandung zat
pewarna berbahaya sesuai dengan ketentuan Pasal 8 Undang-Undang Republik Indonesia No.8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Kata Kunci: konsekuensi hukum, home industry, pangan dan zat pewarna.

Abstract
The purpose of this research is law enforcement on business actors that produce food products
that are not in accordance with the provisions, it is evident that there are still many processed
food products using synthetic food additives. The problem is caused by the lack of awareness of
public law and the limited knowledge of producers and consumers on the quality standards of
healthy and safe products consumed, even there are still consumers who want to buy products
because the price is affordable without considering the quality of safety and health. Marketing
production management has the right strategy to be able to compete healthily between one
business actor with another. The method used in this research is qualitative approach method
and interview to producer which completed by recording existing data in field to study effectivity
of working of law in society. The results of this study are expected to be a solution for Home
Industry not to use Syntetic Materials in its field of business in accordance with applicable law,
and can be used as a provision of knowledge to go public and can protect consumers from
household food industry circulation containing hazardous dyes accordingly with the provision of
Article 8 of the Law of the Republic of Indonesia No. 8 of 1999 on Consumer Protection.

Keywords: legal consequences, home industry, food and dye substance

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

49
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN dari teguran tertulis; pembekuan atau


Globalisasi di sektor perdagangan pembatalan Surat Pendaftaran produk ijin
selain memberikan dampak positif dalam Usaha, penghentian sementara kegiatan;atau
memperlancar kegiatan ekspor-impor, namun penerapan Sanksi Perdata (ganti kerugian),
di sisi lain perdagangan bebas ternyata namun belum dilaksanakan Penerapan saksi
membawa problem besar bagi produsen dan pidana, kurungan atau penjara, dan denda
konsumen dalam negeri. Berbagai produk begi si pelanggar. Upaya hukum ini dapat
makanan dan minuman ilegal telah masuk dilakukan baik melalui pengadilan (litigasi)
dan beredar di pasar, selain melaui pertokoan maupun di luar pengadilan (non litigasi).
modern (ritel) seperti di hypermarket, Perlindungan konsumen
supermarket dan minimarket, melainkan juga diselenggarakan sebagai usaha bersama
melalui pasar-pasar tradisional. Upaya yang seluruh pihak yang terkait, masyarakat,
dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini pelaku usaha, dan pemerintah berdasarkan
Badan Pengawas Obat danMakanan(BPOM) lima asas. Asas mengenai perlindungan
untuk mengatasi peredaran pangan yang konsumen diatur dalam Undang - Undang
mengandung bahan pewarna sintetik dalam Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
rangka perlindungan hukum bagi konsumen Konsumen, yaitu “Perlindungan konsumen
yang dirugikan oleh pelaku usaha akibat berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan,
mengkonsumsi produk yang tidak memenuhi keamanan, dan keselamatan konsumen, serta
standar kualitas kesehatan, merupakan suatu kepastian hukum.
hal yang patut dilakukan oleh pemerintah, Pengertian Konsumen secara umum
karena konsumen selalu berada pada pihak adalah pemakai, pengguna dan atau
yang lemah yang harus dilindungi dari pemanfaat barang dan atau jasa untuk tujuan
kesewenangan pelaku ekonomi (produsen) tertentu. Secara yuridis, meskipun berbagai
yang hanya memikirkan keuntungan belaka. peraturan perundang-undangan telah
Perlindungan tersebut dilakukan dikeluarkan pemerintah dalam upaya
melalui penegakan hukum, selain berbentuk melindungi konsumen, namun dalam
tindakan preventif juga tindakan represif. implementasinya belum mampu dilakukan
Tindakan Preventi meliputi: pengaturan atau secara efektif oleh pemerintah, sehingga
regulasi mengenai produk pangan olahan; masih beredar produk makanan dan minuman
dan pembinaan terhadap pelaku usaha, yang tidak sesuai dengan standar kualitas
konsumen, dan petugas pengawas lapangan. keamanan dan kesehatan beredar di pasaran
Sementara Tindakan Represif meliputi: yang sampai kepada konsumen. Lemahnya
Penerapan sanksi administratif seperti: mulai istrumen hukum akan mempersulit institusi
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

50
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

hukum untuk melakukan penegakan hukum, terkenal dengan Oleh-oleh khas Lamongan
terutama untuk didaerah. yaitu Wingko, Otak-0tak Bandeng Presto
Manusia dalam menjalankan Jenang Ayas, Jenang Ketan Hitam, Kue
kehidupan memiliki beberapa kebutuhan Thok, aneka sosis, cenil-cenil, dll. Home
yang harus dipenuhi salah satunya termasuk Industry yang memproduksi makanan
makanan. Terkait dengan penelitian ini tersebut memiliki kesempatan besar untuk
pangan merupakan kebutuhan dasar manusia mengembangkan usahanya. Hal ini dapat
yang menjadi komoditas perdagangan dilihat dengan banyaknya jumlah industri
memerlukan dukungan sistem perdagangan rumah tangga yang semakin bertambah,
yang etis, jujur dan bertanggung jawab karena pada dasarnya bisnis makanan
sehingga terjangkau oleh masyarakat. Pangan merupakan salah satu bisnis yang
dalam bentuk makanan & minuman adalah menjanjikan dan memiliki potensi yang
salah satu kebutuhan pokok manusia yang sangat besar untuk para pelaku usaha
diperlukan untuk hidup, tumbuh, dan mendapatkan keuntungan. Namun para
bereproduksi. Kondisi tersebut dapat pelaku usaha yang merugi, karena disamping
mengakibatkan kedudukan pelaku usaha dan kualitas dan kuantitas serta harga diperlukan
konsumen menjadi tidak seimbang dan juga strategi pemasaran yang tepat agar tidak
konsumen berada pada posisi yang lemah. sampai mengalami kerugian. Penentuan
Konsumen menjadi sasaran aktifitas bisnis strategi pemasaran yang tepat, para pelaku
untuk memperoleh keuntungan yang sebesar- usaha industri rumahan dibidang makanan ini
besarnya oleh pelaku usaha melalui kiat sering melakukan hal-hal yang dilarang atau
promosi, cara penjualan, serta penerapan dapat disebut persaingan yang tidak sehat
perjanjian standar yang merugikan dalam menjalankan bisnisnya. Persaingan
konsumen. tidak sehat itu diantaranya para pelaku usaha
Kabupaten Lamongan merupakan industri rumah tangga ini dapat disebabkan
pusat jajanan khas yang banyak diproduksi. oleh beberapa alasan, yakni dengan
Hal ini dikarenakan kabupaten tersebut banyaknya para pelaku usaha yang
menjadi centra wisata dan agrobisnis yang memproduksi makanan secara besar-besaran
beberapa tahun ini sedang berkembang. dan bersaing dengan produk-produk
Akibat kemajuan tersebut banyak ditemukan makanan impor yang masuk ke Indonesia.
Home Industry yang banyak memproduksi Adanya persaingan yang tidak sehat tersebut
jajanan khas untuk oleh-oleh wisatawan. maka para pengusaha home industri
Jenis usaha yang diproduksi oleh ibu-ibu menggunakan bahan tambahan makanan
rumah tangga adalah makanan khas yang (BTM) yang terlarang. Hal ini dilakukan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

51
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

karena produk yang dihasilkan sangat diatur dengan atau berdasarkan


menarik meskipun itu adalah merupakan Peraturan Pemerintah.
bahan tambahan pangan yang terlarang dan Rumusan Masalah
berbahaya bagi keamanan dan keselamatan Berdasarkan uraian pendahuluan diatas maka
bagi para konsumen yang mengkonsumsinya. dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai
Peraturan Menteri Kesehatan berikut:
Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 1. Bagaimana konsekwensi hukum
tentang Bahan Tambahan Pangan dijelaskan terhadap pelaku usaha yang
bahwa “ Bahan yang ditambahkan kedalam memproduksi produk makanan yang
pangan untuk mempengaruhi sifat atau mengandung Bahan Sintetik ?
bentuk pangan.” Penggunaan bahan 2. Apa Faktor-faktor yang menyebabkan
tambahan pangan berbahaya ini bisa produksi makanan dengan
meringankan biaya produksi serta membuat menggunakan Bahan Tambahan
produk makanan yang diproduksi menjadi Makanan atau Bahan Sintetik ?
lebih menarik, tetapi akibatnya dapat 3. Bagaimana bentuk pembinaan
membahayakan keamanan dan kesehatan pengawasan terhadap produksi
konsumen. Larangan dalam penggunaan peredaran pangan Industri yang
bahan tambahan pangan berbahaya salah mengandung bahan pewarna sintetik ?
satunya diatur dalam undang-undang Nomor Tujuan Penelitian
18 Tahun 2012 tentang pangan. Pasal 75 ayat Tujuan penelitian ini adalah untuk
(1) dan (2) menyebutkan bahwa; memberikan pembinaan pada masyarakat
Pasal 75 tentang bahaya menggunakan bahan sintentik
(1) Setiap orang yang melakukan produksi pada makanan dengan harapan sebagai
pangan untuk diedarkan dilarang berikut:
menggunakan; 1. Mengadakan pembinaan dan
a. Bahan tambahan pangan yang pengawasan serta memberi solusi
melampaui batas maksimal yang terhadap produsen yang memproduksi
ditetapkan atau, peredaran pangan Industri yang
b. Bahan yang dilarang digunakan mengandung bahan pewarna sintetik ?
sebagai bahan tambahan pangan. 2. Mendeskripsikan Faktor-faktor yang
(2) Ketentuan mengenahi ambang batas menyebabkan produksi makanan dengan
maksimal dan bahan yang dilarang menggunakan Bahan Tambahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Makanan atau Bahan Sintetik ?

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

52
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

3. Mengetahui pertanggung-jawaban di bidang kesehatan, dalam pasal 11 ayat(1)


hukum terhadap pelaku usaha yang disebutkan bahwa; Dnas kesehatan
memproduksi produk makanan yang mempunyai tugas melakukan urusan
mengandung Bahan Sintetik. pemerintahan di bidang kesehatan.” Dalam
peraturan Bupati Lamongan Nomor 37
KAJIAN LITERATUR Tahun 2008 tentang rincian tugas dan
Pemerintah merupakan salah satu fungsi tata kerja Dinas Kesehatan. Dijelaskan
pihak yang mmemiliki tanggung jawab pada Pasal 13 tentang bidang pelayanan
dalam pelaksanaan perlindungan konsumen. kesehatan disebutkan pihak yang memiliki
Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal tugas untuk melakukan pembinaan dan
29 dan 30 Undang-Undang perlindungan pengawasan industri makanan adalah bagian
konsumen dimana dalam pasal tersebut farmasi, Makanan dan minuman. Pasal 16
dijelaskan tetang peran pemerintah dalam ayat (3) huruf h, huruf i, dan huruf j
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan disebutkan bahwa;
perlindungan konsumen. Sehubungan dengan Seksi farmasi, makanan, dan minuman
penyelenggaraan perlindungan konsumen, mempunyai tugas ;
maka menteri-menteri terkait yang bertugas 1. Melaksanakan pembinaan dan
untuk menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan terhadap industri makanan
pengawasan adalah Kementrian Perindustrian dan minuman, restoran dan rumah makan ,
dan Perdagangan, Kementrian kesehatan, pusat perbelanjaan laik sehat terhadap
Kementrian Lingkungan hidup, dan usaha makanan dan minuman sesuai
kementrian lainnya yang dalam tugasnya ikut pedoman dan peraturan perundag-
mengurus kesejahteraan rakyat. Ketentuan undangan;
tentang pembinaan dan pengawasan untuk 2. Melaksanakan pembinaan higyne
produk pangan diatur secara khusus melalui lingkungan industri makanan dan
undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 minuman restoran dan atau rumah
tentang pangan dalam undang-undang ini makan serta pengambilan sampel untuk
menentukan bahwa pihak yang memiliki pemeriksaan laboratorium;
tugas untuk melakukan pembinaan dan 3. Melaksanakan koordinasi lintas program,
pengawasan terhadap produk pangan adalah lintas sektoral, organisasi profesi dan
kementrian kesehatan. Berdasarkan Peraturan pihak-pihak terkait program farmasi,
Daerah Kabupaten Lamongan disebutkan makanan dan minuman.
bahwa kedudukan Dinas Kesehatan Data dinas kabupaten terkait dengan
merupakan unsur pelaksana otonomi daerah kegiatan pengawasan dan pengendalian
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

53
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

keamanan dan kesehatan makanan hasil hukum empiris (Emperical Legal research) atau
produksi rumah tangga tahun 2016, dari 26 disebut pula dengan penelitian yuridis
sampel makanan yang diambil secara acak di sosiologis (Sosiological Jurisprudence), adalah
tempat-tempat jajanan di Pasar, di tempat peneliti yang mengkaji mengenai
wisata di pusat perbelanjaan oleh-oleh khas konsekwensi hukum atau bekerjanya norma
Lamongan ada 10 makanan yang positif hukum dalam kehidupan masyarakat. Dengan
mengandung Zat makanan berbahaya. demikian, objek kajiannya adalah perilaku
Contoh dari produksi industri pangan rumah masyarakat yang timbul akibat
tangga yang mengandung bahan pewarna berinteraksinya hukum dengan sistem norma
berbahaya yang ditemukan yaitu jenis jajanan yang ada. Interaksi ini muncul sebagai
Kue klepon, Arum manis, saos cilok, sirup, perilaku dalam bentuk reaksi masyarakat atas
krupuk upil, klanting, nuget, jenang ayas, diterapkannya sebuah ketentuan perundang-
otak-otak, wingko, dll. Adanya beberapa undangan/hukum positif, atau sebagai
peraturan di atas merupakan bentuk perilaku dalam bentuk aksi masyarakat dalam
perlindungan konsumen ketentuan mengenai mempengaruhi pembentukan hukum positif,
perlindungan konsumen tertuang dalam yang pada kenyataannya dibuat dan
Undang-undang nomor 8 Tahun 1999 tentang diterapkan oleh manusia yang hidup dalam
perlindungan konsumen. Undang-undang masyarakat. Artinya bahwa keberadan
perlindungan konsumen ini merupakan hukum tidak bisa terlepas dari keadan sosial
sebuah perlindungan hukum bagi perundang- masyarakat serta perilaku manusianya yang
undangan lain yang bertujuan untuk terkait dengan lembaga hukum tersebut.
melindungi konsumen, baik yang sudah ada Pendekatan kualitatif yang
maupun yang akan datang. dipentingkan adalah kualitas data yang
digunakan untuk mengungkapkan dan
memahami kebenaran Penggunaan
METODE PENELITIAN pendekatan ini karena sesungguhnya objek
Metode yang di gunakan dalam penelitian adalah perilaku masyarakat yang
penelitian ini dalah metode pendekatan melakukan interaksi dengan sistem norma
kualitatif,karena untuk mengkaji efektifitas yang berlaku. Interaksi tersebut muncul
bekerjanya hukum dalam masyarakat. sebagai bentuk reaksi masyarakat atas
Disamping itu wawancara kepada produsen diterapkannya ketentuan perundang-
yang dilengkapi dengan mencatat data yang undangan dalam masyarakat. Dengan
ada dilapangan. demikian, pendekatan ini dimaksudkan untuk
Penelitian ini merupakan penelitian mengkaji efektifitas bekerjanya hukum
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

54
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dalam masyarakat. Perlindungan konsumen adalah


Pendakatan perundang-undangan perlindungan hukum yang diberikan kepada
(Statute Approach),adalah pendekatan yang konsumen, dalam kegiatannya untuk
dilakukan dengan menelaah berbagai memenuhi kebutuhan hidup dan hal-hal
undang-undang dan regulasi yang berkaitan yang dapat merugikan konsumen itu
dengan isu-isu hukum tentang bagaimana sendiri. Perlindungan tersebut terdapat
konsekwensi hukum bagi produsen pangan dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1999
yang menggunakan bahan sintetik. Apakah di Tentang Perlindungan Konsumen pasal 1
antara peraturan perundang-undangan ayat (1) yaitu:
tersebut ada konsistensi dan kesesuaiannya, “Perlindungan Konsumen adalah segala
dan adakah relevansi dengan permasalahan upaya yang menjamin adanya kepastian
yang diangkat dalam penelitian ini. Berbagai hukum untuk memberi perlindungan kepada
undang- undang yang ada relevansinya konsumen”
dengan permasalahan tersebut diatas antara Perlindungan konsumen yang diberikan
lain Undang-Undang Perlindungan produsen menjadi tanggungjawab, apabila
Konsumen, Undang-undang Pangan, dan pihak yang dirugikan mencari atau
berbagai peraturan lainya yang terkait dengan menemukan kerusakan atas kerugian diri atau
permasalahan penelitian hilangnya penghasilan bila pihak tersebut
menduga bahwa kerusakan produk
HASIL PENELITIAN DAN menyebabkan kerugian. Maka dapat
PEMBAHASAN disimpulkan bahwa, tanggungjawab dan
Hasil dari penelitian ini diharapkan perlindungan konsumen merupakan dua
dapat menjadi solusi bagi Home Industry istilah yang tidak dapat dipisahkan hanya
untuk tidak menggunakan Bahan Sintetik dapat dibedakan, tanggungjawab produk
pada bidang usahanya sesuai dengan hukum merupakan sebagian dari cakupan pengertian
yang berlaku. Dapat digunakan sebagai bekal perlindungan konsumen.
pengetahuan untuk terjun kemasyarakat dan Menurut undang-undang No. 8 Tahun
dapat melindungi konsumen dari peredaran 1999 tentang perlindungan konsumen adalah
pangan industri rumah tangga yang konsumen akhir bukan konsumen antara
mengandung zat pewarna berbahaya. sebagaimana yang terdapat dalam
1. Konsekuensi Hukum terhadap kepustakaan ekonomi. Konsumen akhir
Konsumen Akibat Produk Makanan adalah pengguna atau pemanfaat akhir dari
yang Mengandung Bahan-bahan yang produk, Konsumen antara adalah konsumen
Berbahaya. yang menggunakan produk sebagai bagian
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

55
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

proses produksi lain. Ahli hukum pada konsumen, melainkan juga para pedagang
sepakat bahwa arti konsumen adalah pemakai yang bersih, yaitu tidak menambahkan bahan
terakhir dari benda atau jasa yang diserahkan berbahaya untuk makanan yang dijual.
kepada mereka oleh pengusaha. Menurut undang-undang nomor 7 Tahun
Secara umum, konsumen adalah 1996 tentang pangan telah diatur bahan-
pembeli, penyewa, nasabah, lembaga jasa bahan tambahan makanan atau pangan,
perbankan atau asuransi, penumpang antara lain:
angkutan umum. Secara yuridis, pada Pasal 10:
undang-undang Hukum Perdata, terdapat 1) Setiap orang yang memproduksi
hukum dalam hukum perikatan (Buku pangan untuk diedarkan dilarang
Ketiga) yang bernama pembeli, penyewa, menggunakan bahan apapun sebagai
peminjam pakai. Undang-undang Hukum bahan tambahan pangan yang
Dagang juga ditemukan istilah penumpang dinyatakan terlarang atau melampaui
yang pengertiannya juga dikelompokkan ambang batas maksimal yang
pada konsumen (pemakai jasa). ditetapkan;
2. Faktor-faktor yang menyebabkan 2) Pemerintah menetapkan lebih lanjut
produksi makanan dengan bahan yang dilarang dan atau dapat
menggunakan Bahan Tambahan digunakan sebagai bahan tambahan
Makanan atau Bahan Sintetik ? pangan dalam kegigatan atau proses
Bahan kimia berbahaya yang bukan produksi pangan serta ambang batas
ditujukan untuk makanan atau bukan maksimal sebagaimana dimaksud
merupakan bahan tambahan yang justru dalam ayat (1).
ditambahkan dalam makanan. Hal ini tentu Dalam pasal 11 disebutkan:
saja sangat membahayakan konsumen. “ .......Bahan yang akan digunakan
Misalnya pengawetan bahan makanan yang sebagai bahan tambahan pangan, tetapi
tidak dilakukan dengan benar. Hal ini belum diketahui dampaknyabagi
menyebabkan produsen menambahkan bahan kesehatan manusia, wajib terlebih dahulu
berbahaya adalah tingkah laku konsumen diperiksa keamanannya, dan
sendiri. Sejumlah konsumen ingin makanan penggunaannya dalam kegiatan atau
dengan warna mencolok sehingga produsen proses produksi pangan untuk diedarkan
terdorong menambahkan pewarna tekstil dilakukan setelah memperoleh
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. persetujuan dari pemerintah......”
Berdasarkan kenyataan ini Kesimpulannya pada undang-undang
sebenarnya yang dirugikan tidak hanya pangan yang disebutkan menyatakan bahan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

56
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

tambahan makanan (BTM) atau yang sering lain. Hubungan tersebut bersifat keperdataan,
disebut bahan tambahan pangan (BTP) yaitu karena perjanjian jual beli, sewa beli,
sangatlah besar untuk menghasilkan produk- penitipan dan sebagainnya. Namun karena
produk kemasan. Keberadaan BTM bertujuan produk yang dihasilkan oleh produsen dapat
membuat makanan tampak berkualitas, lebih dimanfaatkan oleh orang banyak, maka
menarik, dengan rasa dan tekstur lebih secara kolektif hubungan antara konsumen
sempurna. Penggunaan BTM yang telah dengan produsen hanya menyangkut hukum
terbukti aman sebenarnya tidak perdata, akan tetapi memasuki bidang hukum
membahayakan kesehatan. Akan tetapi, publik, seperti hukum pidana, hukum
penggunaannya pada dosis yang tinggi atau administrasi negara, dan sebagainnya.
melebihi yang diizinkan dapat menimbulkan Hubungan hukum secara individu antara
problem bagi kesehatan. Untuk itu kasus konsumen dengan pelaku usaha telah
keracunan makanan disebabkan oleh melahirkan beberapa teori yang dikenal
beberapa faktor. Diantarannya, perubahan dalam perjalanan sejarah hukum
pola konsumsi masyarakat yang menyukai perlindungan konsumen. Penerapan
makanan siap santap yang disediakan oleh pembinaan konsumen dan produsen secara
rumah makan, meningkatnya jumlah manusia hukum telah diatur pasal 30 ayat (1) Undang-
yang rentan terhadap penyakit, dan pola Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang
hidup yang kurang sehat. Perlindungan Konsumen, menyatakan bahwa
3. Bentuk pembinaan pengawasan pengawasan terhadap penyelenggaraan
terhadap produksi peredaran pangan perlindungan konsumen serta penerapan
Industri yang mengandung bahan pelaksanaan ketentuan perundang-undangan
pewarna sintetik ? dilaksanakan oleh; pemerintah, masyarakat,
Hubungan hukum antara produsen dan lembaga perlindungan konsumen
atau pelaku usaha dengan konsumen dari swadaya masyarakat.
sebuah produk merupakan hubungan yang Berbeda dengan pembinaan, maka
berkesinambungan. Hal ini terjadi karena dalam pelaksanaan tugas pengawasan selain
saling berkaitan kebutuhan antara pihak dibebankan kepada pemerintah, juga
produsen dengan konsumen. Sebagaimana dilimpahkan kepada masyarakat, baik berupa
yang dinyatakan oleh Sudaryatmo bahwa kelompok, perorangan, maupun lembaga
hubungan hukum antara produsen dengan swadaya masyarakat. Masyarakat dapat
konsumen keduannya menghendaki dan melakukan penelitian, pengujian, dan
mempunyai tingkat ketergantungan yang pensurvean terhadap barang-barang yang
cukup tinggi antara yang satu dengan yang
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

57
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

beredar di pasar khususnya jajanan khas pelaku usaha yang memproduksi produk
Lamongan. pangan yang tidak sesuai dengan
Ketentuan pembinaan dan ketentuan, terbukti masih banyaknya
pengawasan berlaku untuk seluruh kegiatan produk pangan olahan yang
usaha yang memproduksi dan mengedarkan menggunakan bahan tambahan pangan
barang dan jasa, untuk produk pangan sintetik.Faktor-faktor tersebut
(makanan khas Lamongan) ada peraturan dikarenakan tidak adanya aturan yang
khusus yang berlaku, yaitu Undang-undang tegas yang mengatur tentang tatacara
No. 7 Tahun 1996 Tentang Pangan, Pembinaan dan Pengawasan yang
ketentuan pembinaan pada pasal 49. Pada dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten
pasal 3 Undang-undang No. 7 Tahun 1996 Lamongan.
Tentang pangan disebutkan bahwa “tujuan 2. Karena lemahnya kesadaran hukum
pengaturan, pembinaan, dan pengawasan masyarakat dan keterbatasan pengetahuan
pangan adalah; produsen dan konsumen atas standar
(1) Tersediannya pangan yang memenuhi kualitas produk yang sehat dan aman
persyaratan keamanan, mutu, dan gizi dikonsumsi, bahkan masih ada konsumen
bagi kesehatan manusia, yang mau membeli produk karena
(2) Terciptannya perdagangan pangan harganya terjangkau tanpa
yang jujur dan bertanggung jawab, dan mempertimbang-kan kualitas keamanan
(3) Terwujudnya tingkat kecukupan dan kesehatanya.
pangan dengan harga yang wajar dan 3. Memberikan pengetahuan kepada pelaku
terjangkau sesuai dengan kebutuhan usaha tentang :
masyarakat. a. Bahaya penggunaan pewarna
Jadi tugas pembinaan dibidang berbahaya,
pangan dilakukan oleh Dinas Kesehatan, b. Memberikan pengetahuan tentang ciri
sedangkan tugas pengawasan dilakukan oleh Bahan pangan yang mengandung
BPOM, kedua-duanya adalah bagian pewarna berbahaya.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. c. Memberikan sosialisasi kepada
konsumen tentang perlindungan
KESIMPULAN DAN SARAN Konsumen, Hak dan Kewajiban
Berdasarkan penelitian diatas maka Konsumen.
kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Lemahnya penegakan hukum terhadap
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

58
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

REFERENSI Sidharta. 2000, Hukum Perlindungan


Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Konsumen, Jakarta: Grasindo
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sidharta. 2014. Hukum Perlindungan
Rineka Cipta. Konsumen di Indonesia Edisi Revisi,
Bambang Sugiono. 2002. Metode Penelitian Jakarta: Grasindo.
Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Soekanto. 2000, Sosiologi Suatu pengantar.
Prsada. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Cahyadi wisnu, 2009 Analisis dan Aspek Soekanto. 2008. Pengantar Penelitian
Kesehatan Bahan Tambahan Hukum, UI-Pers , Jakarta
Makanan Jakarta: Bumi Aksara, edisi Suhaedjo,dkk. 2006. Pangan , Gizi, dan
kedua, hlm 2-3 Pertanian. Jakarta: Universitas
Celina, Tri Siwa. 2011. Hukum Idonesia
Perlindungan Konsumen, Jakarta: Priyo Bintoro,2009, Pangan antara
Sinar Grafika. Kebutuhan dan Ancaman. Semarang:
Halim Barkatullah Abdul. 2008. Hukum Universitas Semarang
perlindungan Konsumen Kajian
Teoritis dan Perkembangan
pemikiran.Bandung: Nusa Media. JURNAL / MAKALAH
Johnny Ibrahim,2006. Teori dan Metodologi
Afiyah siti, 2015, Kewenangan Pemerintah
Penelitian Hukum Normatif, Malang ,
Daerah di bidang Kesehatan di Era
Bayumedia Publishing,
Otonomi Daerah,Jurnal Internasional
Kurniawan. 2011. Hukum Perlindungan
,Vol III Issue IV Edisi April , SciRJ.
Konsumen. Bandung: UB Pers.
Org. Australia
Mertokusumo, Sudikno,1986, Mengenal
Hukum Suatu pengantar. Yogjakarta: Afiyah Siti, 2011, Strategi Pemberdayaan
Liberty. Ekonomi Masyarakat Miskin, Jurnal
Miru Ahmadi, dan Sudarman Yudo,2004, Humanis,Vol. 3, Nomor 1 Januari
Hukum Perlindungan Konsumen, Unisda Pers.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Afiyah Siti, 2013, Keteraitan Kebijkan
Mukti Fajar ND, dan Yuianto Achmad,2010. Program Perencanaan
Dualisme Penelitan Hukum Normatif Pembangunan Daerah dan
dan Empiris, Cetakan ke- 1. penganggaran. Jurnal Konstitusi
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Vol.II Nomor 01, Edisi September.
Nasution, 2002. Metode Penelitian Hukum, WWW. Mahkama konstitusi.co.id.
Bandung:Tarsito, edisi Revisi Amin,Fred.1991. Kapita Selekta Hukum
Peter Mahmud Marzuki,2009. Penelitian Kedokteran, Jakarta Grafikatama Jaya,
Hukum,Jakarta , Kencana Jurnal Hukum Kesehatan Volume 2,
Saparinto Cahyo, Diana Hidayati,2006. Nomor 4 .
Bahan Tambahan Pangan Chandra Irawan, Andri Kusuma Harmaya,
(Yogyakarta: Kanisius,dalam 2011, Ciri-ciri makanan berbahaya,
http://books.google.co.id/book/about/ diunduh dari media elektronik, pada
Bahan_Tambahan_Pangan.html?id=5 hari Minggu tanggal 9 Maret 2016
W sQ_Wk3cm8C&redir_esc=y. https://bpmkotabandaaceh.wordpress.c
diakses pada tanggal 3 Maret 3013, om/2011/03/15/ciri-makanan-
hlm 8. berbahaya/
Sidabalok Janus. 2010, Hukum Departemen Kesehatan,1995,
Perlindungan Konsumen di Pembangunan Kesehatan
Indonesia. Bandung: PT Citra Aditya Masyarakat di Indonesia, Jakarta :
Bakti. s.n
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

59
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Fadlilah Nuraini,2015, Peran Dinas Konsumen (Berita Negara Republik


Kesehatan Kabupaten Gresik dalam Indonesia Tahun 1999 Nomor 42)
pembinaan dan pengawasan
terhadap peredaran borak ,Skripsi,
Universitas Brawijaya Malang MEDIA ELEKTRONIK
Jurnalk3, Zat Warna Berbahaya, diunduh
Nazar Ahadi, Syamsuliani, Sosialisasi
dari media elektronik, pada hari Senin
Makanan berbahaya, Jurnal BPOM
tanggal 10 Maret 2016,
Banda Aceh, diunduh dari media
http://www.jurnalk3.com/blog/jurnal-
elektronik, pada hari Rabu tanggal 12
zat-warna-berbahaya.html
Maret 2016,
Nasution, Perlindungan Hukum
http://www.ajnn.net/news/bpom-
Konsumen, tentang tinjauan singkat banda-aceh-sosialisasi-makanan-
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999- berbahaya/index.html
LN 1999 No.42, Makalah disampaikan
Tri Ari Wibowo, Jebakan Makanan
pada Diklat Mahkamah Agung Batu
Berbahaya, diunduh dari media
malang, 14 Mei 2001.
elektronik, pada hari Minggu tanggal 9
Roberia, Dwi Putra Nugraha, 2009,
Maret 2016,
Perlunya Jaminan Keamanan http://www.jurnalasia.com/2015/06/20
Makanan, Jurnal Hukum Kesehatan
/waspada-jebakan-makanan-
Volume 2, Nomor 4 .
berbahaya-di-ramadhan/
Yelli Sustarina, Makanan dan Pengawet
PERATURAN PERUNDANG- Berbahaya, Opini yang diunduh dari
UNDANGAN
media elektronik, pada hari Rabu
Peraturan Menkes RI, Nomor
tanggal 12 Maret 2016
722/Menkes/Per/IX/88
http://aceh.tribunnews.com/2013/10/1
Peraturan bersama Mendagri dan kepala
2/makanan-dan-pengawet-berbahaya
BPOM Nomor 43 Tahun 2013, Nomor
Setia Budi, Suwandi, 2010, Pengertian
2 Tahun 2013 tentang Pengawasan
Peranan (Oneline), diakses dari
BahanTambahan Makanan
http;//wwwdamandiri,or.id/file/setiabu
Berbahaya yang disalahgunakan
diipbtinjauanpustaka,pdf. diakses
dalam pangan (Berita Negara
pada tgl 03 Maret 2016 pukul
Republik Indonesia Tahun 2013
15;30.PM
Nomor 929)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2012 tentang Pangan (
Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 227)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 0333 tahun 2012
tentang Bahan Tambahan Pangan
(berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 557)
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun
2004 tentang keamanan , Mutu Gizi
dan pangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 107)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

60
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PKL ATAS KERUGIAN YANG DIAKIBATKAN


OLEH OPERASI PENERTIBAN UMUM DI KOTA MALANG

Sugiono

Magister Ilmu Hukum, Universitas Merdeka Malang


Email: ayudinova0708@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian menganalisa perlindungan hukum Pedagang Kaki Lima (PKL) atas
operasi ketertiban umum oleh petugas satpol PP, memaparkan materi Peraturan Daerah
tentang ketertiban umum, meninjau sisi pelanggaran hukum dan HAM. Mendapatkan
alternatif penyelesaian ganti rugi terhadap PKL akibat kasus penggusuran yang merugikan
PKL khususnya penyelesaian di luar Pengadilan maupun di dalam Pengadilan. Metode
penelitian menggunakan pendekatan hukum normatif yaitu mengumpulkan bahan hukum
mulai peraturan perundang-undangan sampai buku-buku para ahli dan mengutip secara
langsung yang diperlukan sebagai bahan penulisan / yang diteliti. Hasil penelitian adalah
situasi kondisi PKL berada dalam garis kategori tidak mampu dari sisi pendidikan dan
ekonomi. Perlu merubah pasal Peraturan Daerah yang bertentangan dengan UU yang lebih
tinggi. Peran lembaga legislatif sangat menentukan untuk konsultasi kepada lembaga
kehakiman guna membuat ataupun merubah Peraturan Daerah yang memberatkan PKL
tentang korban penggusuran dan perampasan barang dagangannya oleh Satpol PP dalam
pelaksanaan menjalankan tugas menjaga ketentraman dan ketertiban umum.

Kata kunci : perlindungan hukum PKL, operasi penertiban umum, kota Malang

Abstract

The objectives of the research were to analyze the legal protection of street vendors (PKL)
for public order operation by Satpol PP officers, to present the material of the Regional
Regulation on public order, to review the violation of law and human rights. Obtain an
alternative settlement of compensation against street vendors as a result of evictions that
are detrimental to street vendors especially settlement outside the Court as well as in the
Court. The research method uses normative legal approach that is collecting the legal
material from the legislation to the books of experts and quoting directly needed as the
material of writing / studied. The result of the research is the situation of the street vendors
are in the category line can not afford from education and economy side. It is necessary to
amend the Regional Regulation Article as opposed to the higher law. The role of the
legislature is crucial for consultation with the judiciary to make or change the Regional
Regulations that incriminate the street vendors about the eviction victims and the
confiscation of their merchandise by Satpol PP in carrying out the duty of maintaining
public order and tranquility.

Keyword : legal protection PKL, operation public ordering, Malang

PENDAHULUAN
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

61
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Perlindungan Hukum Bagi PKL Penulis katakan sewenang-wenang karena


dari kerugian karena operasi penertiban jelas tidak melalui prosedur hukum yang
umum, dapat diartikan membahas hak-hak benar, yaitu melalui Pengadilan dan
pedagang kaki lima yang dirampas paksa diajukan penyitaan terlebih dahulu Di
tanpa adanya ganti rugi dengan adanya bidang perijinan, para Pedagang Besar
operasi ketertiban umum di kota-kota besar dengan mudahnya mendapatkan ijin
di Indonesia, yang pada umumnya mendirikan Mall atau Hyper Market
dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan meskipun di lingkungan yang seharusnya
dilaksanakan oleh SATPOL PP selaku tidak patut didirikan Mall atau
Petugas Ketentraman dan Ketertiban Hypermarket, contohnya Hyper Market
(Tantrib) dengan cara arogan dan Matos, didirikan di lingkungan Pendidikan
sewenang-wenang yang biasanya disertai tepatnya di lingkungan Universitas
dengan kekerasan dalam menjalankan Brawijaya, SMA Negeri 8, Universitas
tugasnya, sehingga tampak jelas adanya Negeri Malang, ITN, perijinannya begitu
pelanggaran hukum dan HAM, yang amat mudah dikeluarkan meski bertentngan
sangat merugikan nasib masyarakat kecil dengan lingkunan pendidikan. Sementara
yang disebut pedagang kaki lima (PKL). pedagang kaki lima yang jualan di pinggir
Petugas Ketentraman dan Ketertiban jalan Merdeka (Alun alun), dan lain-lain
(Trantrib) dalam melakukan perampasan ditarik restribusi, namun keamanan dan
barang-barang itu merupakan perwujudan kenyamanan menempati ruang terbuka yg
penjatuhan hukuman diluar pengadilan, diberi ijin diam-diam tersebut benar benar
yang seharusnya dilakukan melalui putusan tidak terlindungi. Karena sewaktu-waktu
hakim. tindakan sewenang-wenang tersebut dapat digusur menurut selera penguasa.
Menurut penelitian penulis khusus rugi dan juga tidak melalui jalur
di Kota Malang ketika ada Penggusuran Pengadilan, namun Pemerintah Kota
sama dengan dikota-kota lain, tidak ada Malang mengatur pedagang kaki lima
ganti rugi dan juga tidak melalui proses dengan memberikan suatu tempat yang
Pengadilan. Sehingga tampak jika dijinkan para pedagang kaki lima berjualan
Pemerintah Kota lebih mendahulukan pada hari jam tertentu. Misalkan pada hari
Kekuasaan dari pada hukum. Menurut minggu di Jalan Semeru dan lain lain.
penelitian penulis khusus di Kota Malang Dengan demikian Pemerintah Daerah Kota
ketika ada Penggusuran sama dengan Malang setidak tidaknya telah berupaya
dikota-kota lain, meskipun tidak ada gani untuk mencari solusi pemecahan masalah
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

62
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pedagang Kaki Lima yang pada dasarnya KAJIAN LITERATUR


memang dapat dikatakan melanggar Pedagang Kaki Lima Adalah
peraturan tata tertib kota, pedagang yang melakukan usaha
Permasalahan pada penelitian ini perdagangan non formal dengan
adalah (1) Bagaimanakah bentuk menggunakan lahan terbuka dan atau
perlindungan hukum dan penyelesaian tertutup sebagai fasilitas umum yang
ganti rugi atas kerugian PKL karena ditentukan oleh Pemerintah Daerah
operasi ketertiban umum yang secara sebagai tempat kegiatan usahanya baik
paksa (eksekusi) dilakukan perampasan dengan menggunakan peralatan bergerak
atas barang-barang miliknya oleh Petugas maupun tidak bergerak sesuai dengan
Satpol PP yang belum diatur oleh baik waktu yang telah ditentukan (Peraturan
Undang-Undang maupun Peraturan Daerah Kota Malang No.1. Tahun 2000.
Pemerintah Daerah. (2) Bagaimanakah Tentang Peraturan dan Pembinaan
penuntutan ganti rugi oleh PKL yang Pedagang Kaki Lima di Wilayah Kota
belum dapat dilakukan atas perampasan Malang).
barang milik karena posisi PKL dimata Pengertian penegakan hukum dan
Peraturan Daerah sebagai obyek hukum, HAM adalah pelaksanaan Peraturan
bukan subyek hukum. perundangan-undangan yang berlaku oleh
Tujuan penelitian adalah aparat yang berwenang yang ditujukan
menganalisa perlindungan hukum PKL kepada orang-orang yang terkena
atas Operasi ketertiban umum oleh Petugas peraturan tersebut harus sesuai dan tidak
Satpol PP dan memaparkan materi bertentangan dengan undang-undang dan
Peraturan Daerah mengenai Ketertiban HAM itu sendiri (Perlindungan Hukum
Umum dan meninjau dari sisi pelanggaran atas Hak Azasi Tersangka, Terdakwa,
hukum dan ham dalam pelaksanaannya Terpidana. Penerbit PT. Alumni.bandung.
oleh perangkat hukum yang merugikan 2006. Cetakan 1 Dr. Oc.
masyarakat atau PKL. (2) Merumuskan Kaliigis.SH.Mhum.)
alternatif penyelesaian ganti rugi terhadap Hak Azasi Manusia diatur di dalam
PKL akibat kasus penggusuran yang pasal 28A ( Sesudah perubahan ): Setiap
merugikan rakyat kecil (PKL) khususnya orang berhak untuk hidup serta berhak
baik penyelesaian di luar Pengadilan mempertahankan hidup dan
maupun di dalam Pengadilan kehidupannya. Pasal 28 D: (1). Setiap
orang berhak atas pengakuan, jaminan,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

63
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

perlindungan, dan kepastian hukum yang Metode yang dipakai adalah


adil serta perlakuan yang sama dihadapan mengumpulkan bahan hukum mulai
hukum. (2). Setiap orang berhak untuk peraturan perundang-undangan sampai
bekerja serta mendapat imbalan dan buku-buku para ahli dan mengutip secara
perlakuan yang adil dan layak dalam langsung yang diperlukan sebagai bahan
hubungan kerja.Pasal 28E: (3). Setiap penulisan.
orang berhak atas kebebasan berserikat, Teknik analisa dengan menganalisa
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. isi dengan mempergunakan jenis
Pasal 28G: (1). Setiap orang berhak atas inteprestasi ekstensif. Sebelum dilakukan
perlindungan diri pribadi, keluarga, analisis, bahan-bahan hukum yang telah
kehormatan, martabat, dan harta benda berhasil dikumpulkan kemudian diedit,
yang di bawah kekuasaannya, serta berhak dikelompokkan dan dinterprestasikan
atas rasa aman dan perlindungan dari
ancaman kekuatan untuk berbuat sesuatu HASIL PENELITIAN DAN
yang merupakan hak asasi (Undang PEMBAHASAN
Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 Upaya Perlindungan Hukum bagi
(Dalam Persandingan) disertai catatan Kaki Lima dapat dilakukan dengan cara
Forum Konstitusi. Penerbit Konstitusi 1. Merubah pasal tertentu Peraturan
(Perhimpunan anggota Panitia Ad Hoc III Daerah tentang penggunaan ruang
(l999) dan Panitia Ad Hoc I (2000-2004) terbuka.
Badan Pekerja MPR-RI) 2. Merubah pandangan Politik Hukum
terhadap kedudukan Pedagang Kaki
METODE PENELITIAN Lima.
Pendekatan yang dipakai adalah 3. Merubah pasal tertentu Peraturan
penelitian hukum normatif dengan dasar Daerah tentang penggunaan ruang
pertimbangan pemilihan pendekatan terbuka.
tersebut adalah karena penelitian ini Namun upaya untuk melindungi Pedagang
memprioritaskan jenis data sekunder Kaki Lima agar mendapatkan ganti rugi
sebagai data utama yakni berupa bahan dari Pihak Pemerintah Daerah amat sangat
hukum yang mencakup peraturan sulit, itu disebabkan karena memang
perundang-undangan, dokumen khusus situasi kondisi Pedagang Kaki Lima
tentang PKL serta pendapat para pakar memang boleh dikatakan dalam garis
hukum. kategori tidak mampu baik dari sisi
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

64
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pendidikan maupun Ekonomi. Satu- Semua Pengadilan dapat memberi


satunya jalan adalah merubah pasal-pasal keterangan, pertimbangan dan nasehat-
Peraturan Daerah yang pasal-pasalnya nasehat tentang soal-soal hukum kepada
bertentangan dengan Undang-Undang Lembaga Negara lainnya apabila diminta.
yang lebih tinggi. Meskipun kita tahu Pasal 26 (1) Mahkamah Agung
upaya untuk melakukan upaya itu amat berwenang untuk menyatakan tidak sah
sangat sulit karena para anggota semua peraturan-peraturan dari tingkat
legislative sendiri lebih condong memihak yang lebih rendah dari Undang-undang
kepada keperluan Pemerintah Daerah dari atas alasan bertentangan dengan peraturan
pada kepentingan rakyat kecil. perundang-undangan yang lebih tinggi.(2)
Peran Lembaga Legislatif Putusan tentang pernyataan tidak sahnya
menentukan untuk konsultasi kepada peraturan perundang-undangan tersebut
Lembaga Kehakiman guna membuat dapat diambil berhubung dengan
ataupun merubah Peraturan Daerah yang pemeriksaan dalam tingkat kasasi.
memberatkan Pedagang Kaki Lima dalam Pencabutan dari peraturan perundangan
hal yang menjadi korban penggusuran yang dinyatakan tidak sah tersebut,
maupun perampasan barang dagangannya dilakukan oleh instansi yang bersangkutan.
oleh Satpol PP dalam pelaksanaan Penghapusan Pengadilan Adat dan
mejalankan tugas menjaga Ketentraman Swapraja dilakukan oleh Pemerintah.
dan Ketertiban Umum. Kekuasaan Pasal 40 Semua peraturan-peraturan yang
Kehakiman di negara kita diatur didalam mengatur ketentuan-ketentuan pokok
Undang-undang Nomor 14 Tahun l970 Kekuasaan Kehakiman yang bertentangan
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok dengan Undang-undang ini dinyatakan
Kekuasaan Kehakiman, yang mana Pasal tidak berlaku.
25 nya berbunyi “ Semua Pengadilan dapat Ketentuan Penutup didalam
memberi keterangan, pertimbangan dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004
nasehat-nasehat tentang soal-soal hukum Tentang Kekuasaan Kehakiman diatur
kepada Lembaga Negara lainnya apabila didalam Bab X Pasal 47 dan Pasal 48,
diminta. Kekuasaan Kehakimam di Negara yang tertulis :
kita di atur didalam Undang-undang Pasal 47 : Ketentuan dalam peraturan
Nomor 14 Tahun l970 tentang Ketentuan- perundang-perundangan yang engatur
ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, kekuasan kehakiman masih tetap berlaku
yang mana Pasal 25 nya berbunyi “ sepanjang tidak bertentangan atau belum
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

65
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dibentuk yang baru berdasarkan undang- Reduksi dan lokalisasi ini untuk
undang ini. kebutuhan jangka panjang kontraproduktif.
Pasal 48.: Pada saat mulai Akan lebih produktif manakala sambutan
berlakunya undang-undang ini, maka intelektual atas proyek Komnas HAM
Undang-undang Nomor 14 Tahun l970 justru menyentuh substansi terfundamental
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok dalam isu ini: perlunya revisi atas politik
Kekuasaan Kehakiman ( Lembaran Negara hukum Orde Baru, terutama pada produk
Republik Indonesia tahun l970 no. 74 hukum dan perundangannya yang masih
Tambahan Lembaran Negara Republik dilekati pengabaian hak asasi manusia dan
Indonesia 2951) sebagaimana telah diubah demokrasi.
dengan Undang-Undang Nomor 35 tahun Jika kita sepakat berdiskusi pada
l999 tetang Perubahan Atas Undang- tataran substantif ini, maka tak hanya UU
undang Nomor 14 tahun l970 tentang Antisubversi yang seyogianya
Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan dipersoalkan, namun juga politik hukum
Kehakiman (Lembaran Negara Republik Orde Baru yang sudah termapankan
Indonesia Tahun l999 Nomor 147. selama hampir tiga dekade beserta
Tambahan Lembaran Negara republik konsekuensi-konsekuensinya. Dan
Indonesia Nomor 3879) dinyatakan tidak perauran hukum yang menyangkut
berlaku. keertiban umum bagi rakyat miskin dan
Dukungan luas terhadap proyek atau Pedagang Kaki Lima, bagaimana
evaluasi produk perundangan yang diduga caranya yang seharusnya Negara
bermuatan anti - HAM proyek yang melindungi rakyatnya yang mencari
sedang dijalankan Komnas HAM nafkah tanpa meminta kepada Negara ini
menunjukkan bahwa aspirasi penegakan dapat hidup nyaman, dan sebaliknya tidak
hukum telah cukup berkembang di menganggu ketertiban umum.
masyarakat. Ini tentu pertanda positif yang Sejak awal, Orde Baru telah
layak disyukuri. Namun sayangnya, mendefinisikan kebutuhan pokoknya
diskusi di seputar proyek Komnas HAM sebagai "membangun dalam kerangka
tersebut belakangan tereduksi dan tertib politik". Dalam konteks ini, hukum
terlokalisasi pada UU Antisubversi. ditempatkan sebagai bagian dari paket
Padahal, cukup banyak produk tertib politik, guna mendukung
perundangan lain yang memiliki muatan pembangunan. Obsesi stabilisasi ekonomi
anti-HAM setara UU Antisubversi. untuk mempercepat pertumbuhan dan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

66
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

stabilisasi politik instant memang, mau tak Kepala Negara sebagai contoh-contohnya
mau, Menempatkan hukum sebagai mesin yang paling telanjang.
stabilisasi itu baik ekonomi maupun Menurut Thoolen, penggunaan
politik. pasal Haatzaai Artikelen dan pasal
Politik hukum itu kemudian Penghinaan Kepala Negara bahkan
memapankan apa yang disebut Roberto merupakan duplikasi masa kini secara
Unger (1979) sebagai "hukum birokratis". terang-terangan terhadap cara penguasa
Hukum disubordinasikan di bawah kolonial menggunakan hukum untuk
kepentingan-kepentingan birokratis, menguasai masyarakat.
sebagai penyokong agenda-agenda Beberapa persoalan Politik hukum
(birokrasi) negara. Fungsi hukum pun seperti terpotret di atas tentu membawa
berjalan di bawah kecenderungan konsekuensi serius dalam penegakan
birokratisasi. Hukum difungsikan untuk hukum belakangan. Konsekuensi yang
merekayasa masyarakat, memperpanjang signifikan terutama mencuat berkaitan
tangan negara untuk mengontrol dengan sejumlah persoalan berikut :
masyarakat, dan menyokong obsesi - Pertama, masih diberlakukannya
obsesi pragmatis Orde Baru. Inilah Undang Undang warisan kolonial, atau
sesungguhnya sumber penting persoalan sekurang-kurangnya berbau kolonial.
hukum kita. Di bawah alasan stabilisasi Sebagaimana motif yang dapat ditemui
politik misalnya, kita menemukan adanya dalam masa kolonial, motif penggunaan
sisa-sisa semangat kolonial dalam produk Undang Undang semacam ini jelas
hukum kita. Jika di masa kolonial, kita berorentasi pada akumulasi kekuasaan
menemukan praktek transplantasi sistem negara dan disakumulasi kekuatan
hukum Eropa ke tata hukum masyarakat masyarakat. Undang Undang Antisubversi
kolonial; maka di masa belakangan kita adalah contoh terbaik soal ini. Dilihat dari
melihat masih tersisanya praktek perspektif dan motif yang berbeda,
transplantasi tata hukum kolonial ke dalam Undang Undang Perdata, Undang Undang
praktek hukum kontemporer kita Hans Hukum Dagang, dan Undang Undang
Thoolen (1987) menggambarkan Kepailitan, dapat disebut sebagai contoh-
kenyataan ini dengan menunjuk Undang contoh lain mengingat produk-produk
Undang Antisubversi, pasal-pasal Haatzaai perundangan ini mengandung orientasi
Artikelen, dan pasal-pasal Penghinaan individualistik dan liberal, warisan
kolonial.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

67
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Kedua, hukum dijadikan mesin KESIMPULAN DAN SARAN


pertumbuhan ekonomi; hukum menjadi 1. Pedagang yang melakukan usaha
sarana pencapaian obsesi-pragmatis Orde perdagangan non formal dengan
Baru. Kenyataan ini terlihat misalnya menggunakan lahan terbuka dan atau
dalam pelaksanaan Hukum Perburuhan tertutup, sebagian fasiltas umum yang
yang mengabdi pada percepatan ditentukan oleh Pemerintah Daerah
pertumbuhan ekonomi, sehingga sangat sebagai tempat kegiatan usahanya baik
berpihak pada kepentingan pengusaha dengan menggunakan peralatan
sebagai agen pertumbuhan ekonomi. bergerak maupun tidak bergerak sesuai
Ketiga, pelaksanaan tertib hukum waktu yang telah ditentukan– bukanlah
dicirikan terjadinya inkonsistensi pelaku tindak kriminal yang dapat
penegakan hukum akibat terlampau dilakukan eksekusi perampasan barang
berorientasi kepentingan sesaat dan dangannya tanpa melalui prosedur
jangka pendek. Kepentingan jangka hukum acara yang berlaku. Seharusnya
panjang tegaknya hukum yang menjamin dilindungi keberadaannya, dan ditata
keadilan bagi publik kerap terabaikan. sedemikian rupa karena rata-rata PKL
Pengaturan tata niaga cengkih adalah dari golongan tidak mampu.
contoh aktual inkonsistensi sebuah aturan 2. Pedagang yang melanggar
dengan semangat konstitusi. Pengaturan Ketentraman dan Ketertiban umum,
tata niaga ini, bagaimana pun, karena selalu menempati bahu jalan
menciptakan model monopoli-swasta dan cenderung liar. Namun tidak dapat
atas hajat hidup orang banyak. disimpulkan sebagai pelaku tidak
Keempat, penegakan hukum kita kriminal atau perbuatan yang melawan
dicirikan terjadinya pertentangan substansi hukum.
beberapa peraturan dengan Undang 3. Satpol PP yang melakukan
Undang di atasnya, sehingga terjadi lex penggusuran atau perampasan barang
spesialis derogat lex generalis (hukum dagangan tanpa mempertimbangkan
yang khusus mengesampingkan hukum aturan hukum yang berlaku, tanpa
yang umum). Dua contoh dapat disebut: melalui prosedur hukum yang benar
(1) Keppres mengenai perpanjangan seperti diatur didalam Undang Undang
jangka waktu Hak Guna Bangunan Hukum Acara baik Perdata maupun
menjadi Hak Milik. Pidana adalah perbuatan yang
melanggar Hak Azasi Manusia.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

68
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

B. Saran – Saran : disebutkan : In the recent


discussion on the crisis of the
1. Mengkaji ulang aturan – aturan yang
welfare state, increrasing
mengatur hal sangsi hukum bagi attention has been given to the “
juridication “ of the social world
pelanggaran Ketentraman dan
(Galanerr l980, Voigt, l980, l983;
Ketertiban yang dilakukan oleh Abel l980, l982, Kubles l984)
“Perlindungan Hukum Atas Hak Asasi
Pedagang Kaki Lima tersebut. Tanpa
Tersangka Terdakwa, Dan
harus memrampas atau memusnahkan Terpidana. Penerbit pt.alumni.
Bandung. 2006 cetakan i
barang dagangan milik Pedagang
dr.oc.kaligis,sh. Mhum.
Kaki Lima. UU RI NO.13. Tahun 2006 Dan Peraturan
Pemerintah RI Tah 2008 tentang
2. Perlu aturan tata cara pelaksanaan
Perlindungan Saksi Dan Korban”
eksekusi oleh sat Pol PP, agar tidak Penerbit citra umbara bandung
cetakan i.
melakukan perbuatan sewenang-
Perlindungan Hukum Terhadap Anak
wenang , setidak tidaknya tetap Dalam Sistim Peradilan Pidana
Anak Di Indonesia. Penerbit. Pt,
mengacu pada Hukum Acara .
retika aditama 2008 cetakan i .
Dr. Maidin gultom,sh.mhum.
Peraturan Daerah Kota Malang No.1.
REFERENSI
Tahun 2000. Tentang Peraturan
dan Pembinaan Pedagang Kaki
UNDANG UNDANG DASAR NEGARA RI
Lima Di Wilayah Kota Malang
TAHUN l945 (Dalam
Perlindungan hukum atas hak asasi
Persandingan) disertai catatan
tersangka terdakwa, dan
Forum Konstitusi. Penerbit
terpidana. Penerbit pt.alumni.
Konstitusi (Perhimpunan anggota
Bandung. 2006 cetakan i
Panitia Ad Hoc III (l999) dan
Dr.Oc.Kaligis,Sh. Mhum.
Panitia Ad Hoc I (2000-2004)
UU RI no.13. Tahun 2006 dan Peraturan
Badan Pekerja MPR-RI, 2004
Pemerintahritah 2008 tentang
Peraturan Daerah Kota Malang No.1.
Perlindungan Saksi dan Korban”
Tahun 2000. Tentang Peraturan
Penerbit Citra Umbara Bandung
dan Pembinaan Pedagang Kaki
cetakan i.
Lima Di Wilayah Kota Malang
Perlindungan Hukum terhadap anak dalam
Singh, Ajit (2000), Global Economic
sistim peradilan pidana anak di
Trends and Social Development,
indonesia. Penerbit. PT, Retika
Geneva: United Nations Research
Aditama 2008 cetakan i . Dr.
Institute for Social Development
Maidin Gultom,SH.Mhum.
Suharto, Edi (1997), Pembangunan,
Probono Publiko . Hak Konstitusional
Kebijakan Sosial dan Pekerjaan
Fakir Miskin Untuk Memperoleh
Sosial: Spektrum Pemikiran,
Bantuan Hukum. penerbit PT.
Bandung: Lembaga Studi
Bramemdia Pustaka Utama
Pembangunan STKS (LSP-
Jakarta 2009 cetakan i – Frans
STKS).
Hendra Winarta.
Gunther Teubner , Bremen, Firensze yang
Perlindungan Hukum Bagi Konsumen
diberi sub judul The Transmation
Dalam Transaksi E –
of Law in The Welfare State,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

69
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Commmerce Lintas Negara


Indonesia . Penerbit Pascasarjana
FH UI 2009 Dr. Abdul Halim
Barkkatullah S.ag.SH.M.Hum.
Hak Asasi Manusia Dalam Konstitusi
Indonesia dari UUD l945 s/d
AMANDEMEN UUD l945 tahun
2002 Majda El Mutaja, M Hum.
Penerbit Pranada Mesia Group
2007 cetakan ke 2.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

70
Psikologi,
Budaya, dan Organisasi
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

DESAIN DISONANSI KOGNITIF SEBAGAI FAKTOR ANTESEDEN UNTUK


PENGUATAN KUALITAS INFORMASI PADA WEBSITE
Maulid Agung Triono¹), Lian Agustina Setiyaningsih²)
1,2)
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Merdeka Malang
Email : pindang82@yahoo.com

Abstrak

Desain disonansi kognitif pada kualitas informasi merupakan fenomena baru, sebagai
hasil pengembangan dari penelitian eksplanatif mengenai pengaruh kualitas website
terhadap keputusan pembelian konsumen. Urgensinya dalam penelitian ini difokuskan
untuk memperoleh gambaran mengenai: (1) karakteristik website yang mampu
menunjang kesuksesan bisnis; (2) justifikasi desain (statis and motion graphies) yang
mampu menstimuli penumbuhan kesan atau persepsi publik; dan (3) konstruksi pesan
(copy writing) yang dapat mengubah sikap publik sesuai harapan kreatornya. Melalui
pendekatan subjektif naturalistik, dengan menggunakan teknik observasional semi
partisipatif yang didukung wawancara mendalam pada 3 informan, maka dapat
dideskripsikan hasil penelitian sebagai berikut: (1) kemudahan menemukan informasi
bagi publik dengan menempatkan logo, simbol, dan tagline pada posisi strategis; (2)
gaya jurnalistik dengan selalu melakukan update informasi secara cepat dan berkala;
(3) keterpercayaan informasi yang mengutamakan kebenaran, aktualitas, dan relevan;
(4) keutuhan informasi dalam bentuk tekstual dengan diperkuat video, foto, maupun
animasi untuk memfasilitasi penerimaan publik; (5) memanjakan publik dengan
berfokus pada perolehan kepuasan saat menerima informasi yang didukung tampilan
portofolio, testimoni dan sebagainya; (6) ruang dialog terfokus dengan menyediakan
sarana untuk membangun diskusi melalui internet maupun tatap muka dengan publik.

Kata kunci: website, penguatan kualitas informasi, desain disonansi kognitif

Abstract
The design of cognitive dissonance on the quality of information is a new phenomenon,
as a result of the development of explanatory research on the influence of website
quality on consumer purchasing decisions. so the urgency in this study focused on
getting a picture of: (1) characteristics of websites that can support business success ;
(2) design justification (static and motion graphies) capable of stimulating impression
or public perception; And (3) message construction (copy writing) that can change
public attitudes according to the expectations of the creator. Through a naturalistic
subjective approach, using semi-participatory observational techniques supported by
in-depth interviews with three informants, the following research results can be
described: (1) the ease of finding information for the public by placing logos, symbols
and taglines in strategic positions; (2) journalistic style by always updating
information quickly and periodically; (3) trustworthiness of information that
prioritizes truth, actuality, and relevance; (4) the integrity of information in textual
form with video, photo, and animation reinforced to facilitate public acceptance; (5)
spoiling the public by focusing on obtaining satisfaction while receiving information
supported by portfolio display, testimony and so on; (6) the dialogue room is focused
by providing a means to establish discussion via the internet and face to face with the
public.

Keywords: website, strengthening information quality, design of cognitive dissonance

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


71
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN mudah didistribusikan secara online,


Teknologi dan informasi sehingga website menunjang kesuksesan
merupakan agenda utama sekaligus bisnis.
menjadi komoditas dalam dunia industri. Bailin (2012), kunjungan dan
Dunia sudah menyadari bahwa evaluasi terhadap website dapat merubah
teknologi dan informasi bisa juga persepsi pelanggan terhadap citra
dijadikan sebagai alat untuk perusahaan. Kesimpulannya evaluasi
mengendalikan kegiatan operasional kualitas website karena dapat
maupun manajerial perusahaan. Sistem mempengaruhi persepsi pelanggan
informasi yang dikomputerisasi secara terhadap citra perusahaan.
tidak langsung dapat meningkatkan Madharavan dan Laverie (2004),
kualitas informasi menjadi akurat, tepat website effectiveness atau kualitas
pada waktu dan relevan (Jogiyanto, website dapat meningkatkan kepuasan
2000:10). dan mendorong user untuk melakukan
Internet (Interconection pembelian. Senada dengan Poddar, et al.
Network) merupakan sumber daya (2009) menghasilkan temuan kualitas
informasi dan sarana pemenuhan website berpengaruh signifikan terhadap
kebutuhan informasi bagi user. Menurut purchase intention.
Lani (1996), internet merupakan suatu Berdasarkan hasil penelitian di
database atau perpustakaan multimedia atas, kebaharuan dari penelitian ini
yang besar dan lengkap. adalah melihat penguatan kualitas
Menurut Atmanto (2000) dan informasi pada web melalui desain
Razaq (2002), web adalah suatu layanan disonansi kognitif yang dianggap
informasi di internet yang berbasis sebagai faktor anteseden.
grafis dan mudah diakses. Kelebihan
web tidak sekedar teks, melainkan KAJIAN LITERATUR
menampilkan gambar, suara, animasi Sistem Informasi dan Kualitas
bahkan video. Banyak perusahaan Informasi
membuat website sebagai sarana Kotler dan Gary Armstrong
promosi, karena web perusahaan mampu (2008:179-181) menjelaskan proses
memberikan lebih dari media promosi pengambilan keputusan diawali dengan
lain. Laudon dan Traver (2011) pengenalan kebutuhan, kemudian
menjelaskan bahwa karateristik produk proses pencarian/ pengumpulan
dapat mudah dijelaskan secara rinci dan informasi, evaluasi alternatif,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
72
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

keputusan pembelian, perilaku pasca dan kegiatan strategi dan menyediakan


pembelian. Evaluasi alternatif, yaitu pihak luar dengan laporan-laporan yang
bagaimana konsumen memproses diperlukan (Leitch,1983:6).
informasi untuk sampai pada pilihan Hall (2001) dalam Kadir
merek. Dalam beberapa kasus, (2003:11) menjelaskan bahwa sistem
konsumen menggunakan kalkulasi informasi merupakan rangkaian
yang cermat dan pemikiran yang logis prosedur formal dimana data
atau bahkan tidak mengevaluasi, dikelompokkan, diproses menjadi
sebagai gantinya mereka akan membeli informasi dan didistribusikan kepada
berdasarkan dorongan dan bergantung pemakai.
pada institusi. Dengan kata lain asupan Dapat diringkas sistem informasi
informasi yang diterima oleh pembeli merupakan sistem yang mencakup
atau pengguna web menjadi salah satu komponen berupa: manusia, komputer,
faktor penting untuk dikelola. Sehingga teknologi informasi dan prosedur kerja;
pengelola atau pembuat web industri ada sesuatu yang diproses (data menjadi
perlu melakukan evaluasi berdasarkan informasi), dan dimaksudkan untuk
tingkat kebutuhan informasi calon mencapai suatu sasaran atau tujuan.
penggunanya. Sehingga pada akhirnya mempengaruhi
Sikap memutuskan pada sikap dari penguna yang disasar baik
umumnya dipengaruhi sikap orang perseorangan maupun organisasi.
lain, dengan kata lain orang lain tersebut Kualitas Website
memiliki pengaruh terhadap subyek. Razaq (2003:9) internet adalah
Dan faktor situasional yang tidak sumber daya informasi yang
diharapkan, artinya pengguna akan menjangkau seluruh dunia. Dimana
membentuk niat pembelian berdasarkan antara satu komputer dengan komputer
faktor-faktor seperti pendapatan, harga, lain di dunia (world wide) dapat saling
dan manfaat produk yang diharapkan. berhubungan atau berkomunikasi.
Untuk mengakomodasi Media internet menghubungkan jutaan
kebutuhan tersebut, maka sistem orang di dunia untuk saling
informasi menjebataninya. Sistem berkomunikasi dan berbagi informasi
informasi, suatu sistem dalam suatu dengan cepat. Sehingga internet bukan
organisasi mempertemukan antara hanya sekedar jaringan komputer dan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, pelayanan informasi, namun juga suatu
mendukung operasi, bersifat manajerial bentuk kehidupan dimana manusia dapat
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
73
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

berkomunikasi secara bebas tanpa Bailin dan Pullinger (2010)


hambatan. Menjelaskan kualitas website adalah
World Wide Web merupakan easy of finding information/services
salah satu fasilitas dari internet yang yaitu kemudahan dalam mencari
diciptakan sebagai sarana pertukaran informasi dan servis yang terdapat
data maupun informasi yang dalam website perusahaan. Dalam hal
pengaksesannya menggunakan ini, user tidak didapati kesulitan dalam
pendekatan hypertext. Powel (1998), mencari kebutuhannya, sehingga user
Website merupakan gabungan antara akan merasa puas akan informasi yang
publikasi cetak dan pengembangan didapatkannya. Easy of finding
website, antara marketing dan information/services meliputi: website
perhitungan, antara komunikasi internal menyediakan informasi tentang
dan hubungan dengan pelanggan, dan customer service yang dapat dihubungi
antara seni dan teknologi. Penggunaan seperti alamat email, telepon atau alamat
website terus meningkat sehingga kantor, sehingga dapat mendapatkan
pentingnya perhatian tentang masukan dari user tentang masalah yang
pengembangan web seperti metode dihadapi dan update informasi kedepan
evaluasi untuk memperoleh informasi yang diinginkan oleh user.
yang dipercaya tentang kualitas produk Disonansi Kognitif
dan pengunaan sistematis model, Pendekatan kognitif menurut
metode, dan alat teknisnya. Pengelola Sarwono (2002) dalam Sunanto
website harus selalu dilakukan agar user (2007:60) kognitif memandang semua
selalu puas pada website yang informasi yang masuk diproses dalam
dikunjungi (Zhang, 1999). kognisi manusia sebelum akhirnya
Faktor penting atas dijadikan keputusan, sikap, atau
meningkatnya kunjungan pada website perilaku. Dalam pandangan Teori
adalah tingkat kualitas website itu Kognitif, manusia dalam mempersepsi
sendiri. Tingkat kualitas bisa lingkungannya tidak sekedar
dikategorikan seperti hosting, mengandalkan pada sesuatu yang
kemampuan teknis dari penyedia diterima penginderaannya, tetapi
layanan internet, waktu jeda yang dicatat memberi makna dan dijadikan awal dari
sebagai waktu kunjungan website perilaku. Jadi hubungan antara sikap dan
(Clifton, 2010). perilaku dipengaruhi oleh bagaimana

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


74
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

caranya sikap itu masuk ke dalam kebutuhan sebagai berikut (Maslow,


kesadaran. 2006:170-171):
Dari penjelasan pendekatan 1. Kebutuhan fisiologis atau dasar
kognitif, penelitian ini memiliki muara 2. Kebutuhan akan rasa aman
teori disonansi kognitif, dimana teori ini 3. Kebutuhan untuk dicintai dan rasa
merupakan bagian teori konsistensi saling memiliki
dimana manusia menggunakan makna 4. Kebutuhan untuk dihargai
dalam persepsi, kognisi, afeksi dan 5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri
pengalamannya. Teori Disonansi
Kognitif merupakan sikap individu itu METODE PENELITIAN
konsisten satu dengan yang lain dan Penelitian ini menggunakan
dalam tindakannya juga konsisten satu paradigma subjektif naturalistik yang
dengan yang lain (Walgito, 2002:119- melibatkan penulis ikut berpartisipasi
120). dalam mendeskribsikan situasi
Teori Disonansi Kognitif responden. Indikator pengukurannya
mengasumsikan adanya tekanan adalah usability, website design,
terhadap konsistensi. Perilaku konsisten Information quality dan speed. Kualitas
dengan sikap hanya dalam kondisi dari suatu informasi dilihat dari : faktual,
tertentu, yaitu: sikap yang kuat, jelas, aktual dan relevan.
spesifik, dan tanpa tekanan situasi yang Teknik pengumpulan data adalah
bertentangan (Sear,et al,1988:156). dengan wawancara, studi dokumentasi,
Faktor yang mempengaruhi disonansi dan observasi. Teknik purposive
kognitif (Rahmat, 2005) : sampling untuk memilih informan.
a. Kepentingan, atau signifikan dan Adapun populasi dalam penelitian ini
berpengaruh adalah konsumen CV.Cakrawala
b. Rasio disonansi atau jumlah kognisi Creative di bulan Januari-Maret 2017
disonan sebanyak 3 konsumen (user).
c. Rasionalitas individu untuk Observasi merupakan cara
menjustifikasi inkonsistensi pengumpulan data melalui proses
Teori disonansi memiliki pencatatan perilaku subyek, obyek
keterkaitan dengan pengambilan (benda) atau kejadian yang sistematik
keputusan dan kebutuhan informasi tanpa adanya komunikasi dengan
sebagai kebutuhan dasar. Hirarki individu yang diteliti. (Sanusi,
2011:111). Hasil dari wawancara
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
75
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dengan informan dianalisis dengan pisau Informan 2 : menjawab hampir


analisis disonansi kognitif yang sudah sama dengan responden sebelumnya,
disesuaikan dengan item pertanyaan web akan berguna jika pengelola web
dalam wawancara dengan responden. mempertimbangkan dan memperhatikan
kebutuhan informasi user terutama
HASIL PENELITIAN DAN untuk kebutuhan berbisnis.
PEMBAHASAN Karakter web bisa dilihat dari
Hasil Penelitian gaya bahasa penulisan konten web.
Indikator yang digunakan Sedangkan konstruksi informasi dalam
meliputi usability (kegunaan), website web menurutnya merupakan pesan
design, information quality dan speed. berdasarkan informasi yang dibutuhkan
Sedangkan untuk melihat kualitas user. Persepsi baginya akan terbangun
informasi berdasarkan pada indikator sendiri jika web sudah memiliki karakter
faktual, aktual dan relevan. dan kualitas. Web berkualitas dilihat dari
Informan 1 : menjawab konten yang bagus, komposisi informasi
usability dengan sering menggunakan yang akurat dan memiliki manfaat bagi
web atas dasar pertimbangan kebutuhan user.
informasi harga dan spesifikasi produk Informan 3 : pada dasarnya
untuk berbisnis. Karakter web menjadi kebutuhan user menjadi hal utama untuk
pertimbangan untuk menunjang meningkatkan kualitas web.
keusksesan bisnis. Konstruksi informasi Menurutnya ketidakpastian dan
dalam web menurutnya merupakan minimnya informasi, menjadi peluang
pesan yang harus dibuat berdasarkan bagi pengelola web untuk menentukan
informasi yang tidak diketahuinya. Hal karakteristik informasi web itu sendiri.
ini dilakukan untuk membangun Baik dari ciri warna, font, gambar serta
persepsi supaya kualitas informasi pilihan kata. Terlebih jika web tersebut
menjadi lebih baik. Kualitas web memiliki kaitan dengan bisnis, sehingga
baginya memiliki keterkaitan dengan kontennya harus menarik dan mampu
keakuratan informasi yang diberikan di memikat user dalam mengambil
konten web. Selain itu harus ada update keputusan. Sedangkan konstruksi
konten dalam web secara cepat dan tidak informasi dalam web menurutnya
kalah pentingnya adalah asas merupakan pesan berdasarkan informasi
kemanfaatan yang diperoleh bagi user yang dibutuhkan user. Persepsi akan
dari informasi web tersebut. terbentuk jika konten web berkarakter
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
76
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dan berkualitas. Kualitasnya dilihat dari ketidakyakinan atas konten website. Hal
keakuratan informasi, kesesuaian ini akan mempengaruhi tingkat
kebutuhan informasi user dengan kepercayaan pengguna terhadap kualitas
pengelola web, serta keguanaan web itu sendiri. Desainnya berupa
informasi yang terkandung di dalam kemudahan menemukan informasi
web. berdasarkan kebutuhan menjadu dalah
Pembahasan satu faktor yang harus diperhatikan
Ketiga responden memberikan dalam mengelola web.
jawaban yang hampir sama dalam Desain disonansi kognitif
mendeskribsikan kebutuhan informasi meliputi:
dan kualitas website. Terlebih ketika 1. Karateristik website yang menonjol
berbicara tentang ketidak pastian dalam sesuai kebutuhan user, agar mudah
memperoleh informasi di website. mengakses informasi, baik mellaui
Sehingga bagi ketiga responden gaya bahasa, pilihan warna, kata dan
berpendapat bahwa faktor utama yang gambar.
harus diatasi dalam pengunaan web 2. Kepercayaan user melalui konstruksi
adalah gangguan pengetahuan atau informasi sehingga menstimuli
dengan kata lain adalah disonansi persepsi user maupun publik dalam
kognisi. mengakses website.
Disonansi kognisi user memiliki 3. Kualitas informasi atau pesan dalam
relevansi dengan keputusan pembelian website dengan memeperhatikan
konsumen bagi dunia bisnis atau website faktor:
user, sehingga timbul tanggapan a. faktualitas, dimana konten
kesesuaian antara harapan dengan informasi harus benar dan
kualitas layanan dalam hal ini website. berdasarkan kebutuhan user
Tidak semua informasi memiliki nilai b. aktual, selalu update konten secara
yang berarti bagi penerimanya. Oleh berkala sehingga nampak web
karenanya membutuhkan justifikasi dikelola dan dirawat dengan baik.
desain untuk menstimuli ketertarikan c. relevan, user mendapatkan
user dan membuat persepsi yang baik informasi yang bermanfaat.
atas konten website.
Desain disonansi kognitif
dimaksudkan agar website user tidak
mengalami ketidakpastian dan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
77
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KESIMPULAN DAN SARAN Central Office of


Information.
Kesimpulan
Clifton, S.S., dan Giddings, A.M. 2010.
1. Faktor penguat yang mempengaruhi Pastels for Dummies,
Indianapolis : Wiley
eksistensi website berdasarkan pada
Publishing.
karakteristik user, kualitas website Jogiyanto H.M. 2001. Analisis Dan
Desain Sistem Informasi :
serta tingkat dan jenis kebutuhan
Pendekatan Terstruktur
informasi user. Teori Dan Praktis Aplikasi
Bisnis. Yogyakarta : Andi.
2. Permasalahan penggunaan web
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem
adalah gangguan pengetahuan Informasi. Yogyakarta :
Andi.
(disonansi kognitif). Jenisnya
Kotler, Philip dan Gary Armstrong,
beragam mulai dari ketidaktahuan, 2001, Manajemen
Pemasaran, Edisi II. Jakarta
ketidakpastian bahkan
: PT. Indeks.
ketidaknyamanan atas informasi dari Lani, Sidharta. 1996. Sistem Informasi
Bisnis: Analisa dan Desain
konten website itu sendiri. Untuk
Sistem Informasi Bisnis.
mengatasinya dengan penguatan Jakarta : Elex Media
Komputindo.
kualitas informasi pada website.
Laudon, Kenneth C dan Traver, Carol
Desain disonansi kognitif mencakup: Guercio. 2011, E-
Commerce,Business
karakteristik web, kepercayaan user,
Technology. Society,
konstruksi kualitas informasi web itu (seventh edition), England :
Edinburgh Gate Harlow.
sendiri.
Leitch, Robert K. dan Davis, K. Roscoe.
Saran 1983. Accounting
Information Systems. New
Bagi perusahaan atau organisasi
Jersey : Prentice-Hall.
untuk memberikan pelatihan dan Madhavaram, Sreedhar Rao and
Laverie, Debra A. 2004.
pendampingan bagi karyawan selaku
Exploring Impulse
staf komputer profesional agar kualitas Purchasing on the Internet,
in NA - Advances in
website perusahaan tetap terjaga
Consumer Research Volume
kualitasnya. 31, eds. Barbara E. Kahn and
Mary Frances Luce,
Valdosta, GA : Association
REFERENSI for Consumer Research.
Atmanto, Joko. 2000. Teknologi Maslow, Abraham. 2006. On Dominace,
Informasi dan Komunikasi. Self Esteen and Self
Bogor : Bina Pustaka. Actualization. Maurice
Bailin, A., dan Pullinger, D., 2010, Basset : Ann Kaplan.
Measuring Website Quality. Poddar, A., Donthu, N., & Wei, Y.,
Retrieved, 2012, from 2009. Web Site Customer
Orientations, Web Site

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


78
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Quality, and Purchase


Intentions: The Role of Web
Site Personality, Journal of
Business Research.
Rahmat, Jalaludin. 2005. Psikologi
Komunikasi. Bandung :
PT.Remaja Rosdakarya.
Razaq, Abdul. 2002, Penuntun Praktis
Microsoft Office XP.
Surabaya : Graha Media.
Sanusi, Anwar. 2011. Metode Penelitian
Bisnis. Jakarta : Salemba
Empat.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


79
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PERILAKU ASERTIF BERMEDIA DALAM KOMUNIKASI PEDAGANG PASAR


TRADISIONAL KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

Saudah

Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Merdeka Malang


Email : saudah@unmer.ac.id

Abstrak
Perdebatan abadi mengenai budaya bermedia dalam lingkungan pasar tradisional, ternyata
dapat mengungkapkan berbagai norma penguat struktur sosial yang dikendalikan pedagang
sebagai penggerak utamanya. Demikian pula hasil penelitian tahun 2016 mengenai peran
pelaku pasar dalam perkembangan budaya di lingkungan pasar tradisional, telah menemukan
tingkat kesadaran yang begitu tinggi pada pedagang untuk memperoleh mencari berbagai
informasi, baik yang terkait dengan posisinya sebagai pengatur komoditi (agent oriented)
maupun sebagai individu (actor oriented). Padatnya informasi yang disampaikan pedagang
bersumber dari media cetak, televisi, online dan sebagainya. Hal ini membuktikan peran
ganda ditampilkan pedagang, melalui presentasi diri secara tatap muka maupun menggunakan
perangkat seluler, dengan informasi bernuansa personal maupun komunal yang diilustrasikan
dalam bentuk front stage dan back stage. Bersandar pada paradigma fakta sosial, dan
pendekatan etnografi yang didukung analisis kualitatif interaktif, maka dapat menggali secara
mendalam dan sekaligus menganalisis berbagai data yang bersumber dari informan utama.
Bentuk observasional semi partisipatif dilakukan untuk menghindari manipulasi subjektivitas
peneliti, dan didukung wawancara mendalam untuk menemukan konsep diri pedagang. Hasil
penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut: (1) pedagang yang berpengalaman selalu
menguasai presentasi diri (front stage), kesiapan informasi yang diperoleh dari berbagai
media (middle stage), dengan didukung kepemilikan etika berkomunikasi (back stage) yang
sempurna; (2) pedagang memainkan peran yang dilandasi prestasi (business oriented) secara
prima serta terpercaya (front stage), mampu mengungkapkan berbagai fakta yang disuguhkan
oleh media (competence oriented) terkait perkembangan pasar (middle stage), dan
mengkonstruksi hubungan berkesinambungan (social oriented) dengan seluruh relasinya
(back stage).

Kata kunci: perilaku asertif bermedia, gaya komunikasi, pedagang, pasar tradisonal

Abstract
The everlasting debate about the culture of media in the traditional market environment, it
can reveal various norms of strengthening the social structure controlled by traders as the
main driver. Similarly, the results of a 2016 study of the role of market participants in
cultural developments in traditional market environments have found a high level of
awareness amongst traders to obtain various information, both related to its position as
commodity regulator (agent oriented) and as individuals (actor oriented). Density of
information submitted by traders comes from the print media, television, online and so forth.
This proves the dual role of the merchant, through self-presentation and mobile devices, with
personal and communal information illustrated in the form of front stage and back stage.
Relying on a social fact paradigm, and an ethnographic approach supported by interactive
qualitative analysis, it can explore in depth and simultaneously analyze various data sourced
from the main informant. A semi-participatory observational form was undertaken to avoid
the manipulation of the subjectivity of the researcher, and supported an in-depth interview to
discover the self-concept of the merchant. The results can be described as follows: (1)
Experienced traders always master the presentation themselves (front stage), Readiness of
information obtained from various media (middle stage), With the perfect proprietary ethics
of communicating (back stage); (2) Traders play a role that is based on the achievement
(business oriented) in a prime and reliable (front stage), Able to reveal various facts
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
80
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

presented by the media (competence oriented) related to market development (middle stage)
And construct a continuous relationship (social oriented) with all the relation (back stage).

Keywords : assertive behavior in media, communication styles, traders, traditional markets.

PENDAHULUAN becek, bau, atau tidak beraturan. Upaya ini


Pergerakan laju pasar tradisional di dilakukan sebagai strategi untuk
wilyaha Kabupaten Malang terus menjadi membentuk persepsi yang positif terhadap
perhatian berbagai pihak. Keberadaan keberadaan pasar tradisional.
pasar-pasar tradisional sebagai salah satu Sebagai salah satu pusat bisnis
kekuatan penopang ekonomi kerakyatan masyarakat, pasar tradisional terus bergerak
perlu terus didorong untuk tetap bisa eksis dan menyesuaikan diri dengan
di tengah-tengah gempuran bisnis yang perkembangan masyarakat, khususnya
lain, baik dengan keberadaan pasar modern dalam pola pemenuhan kebutuhan. Yang
maupun bisnis berbasis on line. Bergerak saat ini tergambarkan adalah dari aspek
dari semua level masyarakat, pasar efisiensi waktu, ketepatan pemilihan
tradisional berupaya bisa menjadi tempat komoditas serta kepuasan dari aspek
penyedia komoditas yang memiliki arti komunikasi yang berlangsung pada saat
penting bagi kelangsungan hidup transaksi jual beli. Pedagang sebagai
masyarakat. Salah satu penggeraknya totalitas yang membangun kekuatan pasar
adalah kehadiran pedagang. Keberadaan juga menjadi ukuran bagi kesuksesan
pedagang serta pihak lain yang terkait pengatur komoditas dan sebagai penopang
secara berkelanjutan merepresentasikan keberadaan pasar tradisional.
kinerja dari pasar tradisional. Salah satu yang menjadi unsur
Salah satu pasar tradisional di pembeda saat ini adalah perilaku pedagang
kabupaten Malang adalah pasar yang tidak lagi mengandalkan komunikasi
Karangploso, yang saat ini mengalami tatap muka secara langsung, atau berbagi
perkembangan pesat, khususnya pada informasi dari mulut ke mulut, tetapi sudah
sentra sayur mayur. Dengan penataan area memanfaatkan media yang telah
berdagang yang telah dilakukan oleh merambah kehidupan masyarakat.
pemerintah dan didukung oleh pedagang, Pemanfaatan media massa secara gencar
pasar Karangploso terus berupaya memberikan informasi beragam yang
memperbaiki fasilitas fisik, sehingga tersebar di seluruh wilayah. Di tengah-
mampu membuktikan bahwa pasar tengah aktivitas yang dijalankan, disaat ada
tradisional tidak lagi identik dengan kotor, waktu luang, keberadaan teknologi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


81
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

komunikasi menjadi teman yang tidak kemampuan adaptasi terhadap teknologi


terpisahkan. Media cetak masih tersebut.
termanfaatkan secara bagus, televisi di Perilaku bermedia pedagang juga
beberapa toko, radio sebagai media terwujud oleh perilaku asertif, yang
penghibur dan kehadiran sosial media yang merupakan kemampuan untuk
tidak kalah dengan media lainnya. mengkomunikasikan seluruh potensi
Budaya bermedia masyarakat sudah komunikator kepada orang lain, baik itu
mengalami pergerakan yang cukup pesat, tentang apa yang dipikirkan, apa yang
baik dalam pola konsumsi media cetak, dirasakan atau apa yang diinginkan dari
elektronik hingga kedekatan yang dibangun orang lain tanpa meninggalkan etika dalam
dengan hadirnya media yang lebih baru dan berinteraksi. Selama proses awal interaksi,
didukung dengan kehadiran teknologi masing-masing orang yang terlibat akan
komunikasi. Kondisi bermedia yang ada di bertukar informasi yang memungkinkan
masyarakat dapat dilihat sebagai wahana keduanya meningkatkan taraf interaksi
untuk turut mewarnai wacana di ruang- secara berkelanjutan.
ruang publik. Media saat ini, khususnya Perilaku asertif yang dimiliki
media sosial dianggap lebih emansipatif pedagang tercermin dari gaya komunikasi
karena dapat langsung menyuarakan yang dimainkan ketika berhadapan dengan
pandangan individu ke ranah publik. orang lain. Masing-masing berupaya untuk
Pergerakan media juga dituntut oleh bisa menarik pembeli dengan tutur kata
kemampuan masyarakat dalam penggunaan sapaan serta bahasa yang digunakan untuk
media secara bijak, sehingga dapat mengambil posisi yang strategis.
membawa kemanfaatan bagi semua pihak. Perjumpaan pedagang dalam aktivitas jual
Ekonomi informasi yang bersifat beli adalah representasi dari totalitas peran
global saat ini juga terdukung dengan yang dibangun sebagai penggerak ekonomi
jaringan teknologi informasi yang mampu masyarakat. Penggunaan media dalam
membuat seseorang yang bergerak di lingkungan pasar tradisional itu sendiri
bidang bisnis mampu melakukan transaksi terlihat pada saat pedagang memiliki waktu
bisnis dengan orang lain di manapun berada luang dan pada saat bisa mengatur waktu
tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu untuk melayani pembeli, berinteraksi
(Rahayu). Kontribusi dari teknologi dengan pedagang lainnya serta
komunikasi bagi pembentukan jiwa memanfaatkan media yang dekat
wirausaha menjadi aspek positif yang harus dengannya. Media adalah tempat yang
terus dioptimalkan dan disertai dengan berpotensi untuk memproduksi dan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
82
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menyebarluaskan makna sosial, atau dalam menunjukkan adanya pengendalian setiap


arti lain bahwa media memiliki peran besar tindakan dari elemen-elemen. Hubungan
dalam menentukan makna dari kejadian- yang dibangun atas pertimbangan tertentu
kejadian yang terjadi di dunia untuk ini juga menuntut seseorang untuk jujur
budaya, masyarakat atau kelompok sosial terhadap dirinya dan mampu
tertentu (Thomas, 2006). mengekspresikan semua perasaan sehingga
totalitas peran yang dibangun menjadi
KAJIAN LITERATUR pendorong kuat bagi terwujudnya
Perilaku Asertif Bermedia keseimbangan dalam peran lain.
Masyarakat pedagang di lingkungan Peran yang diemban oleh pedagang
pasar tradisional membangun relasi secara dalam mengelola diri juga tidak sederhana.
kuat dalam kesehariannya. Dengan bekal Kesiapan menghadapi berbagai tipe orang
kemampuan berkomunikasi dari tatanan disertai keunikannya masing-masing
yang paling sederhana serta dengan menjadikan interaksi semakin unik. Sikap
ditunjang dengan kemampuan negosiasi, positif yang dimiliki tercermin dari pilihan
maka terwujud individu dengan karakter kata-kata yang digunakan untuk
kuat. Sebagai pribadi yang bergerak dalam menyatakan apa yang ada di pikiran dan
lingkup jual beli, perjumpaan dengan orang perasaan. Ketika kata sepakat, khususnya
yang berbeda atau kemajemukan pembeli, tentang harga tidak terjadi, maka pilihan
mensyaratkan adanya kecerdasan pedagang kata serta ekspresi yang menyertainya
untuk menarik pembeli. menunjukkan tindakan yang sopan atau
Salah satu upaya yang dilakukan menunjukkan perilaku asertif.
untuk memunculkan kedekatan dengan Perilaku asertif bermedia adalah
pembeli maupun pedagang lainnya adalah gambaran nyata dalam mengekspresikan
dengan membangun empati, keakraban, perasaan serta pendapat dalam menyikapi
kepercayaan sehingga terwujud ikatan yang dan membangun kedekatan dengan media
jelas. Faktor-faktor tersebut akan yang saat ini menjadi kebutuhan penting
berkembang seiring dengan dinamika yang bagi masyarakat. Sebagai pedagang yang
terjadi di sistem pasar itu sendiri. merupakan pilihan pekerjaan bagi sebagian
Struktur sosial pasar tradisional masyarakat, juga akan bersinergi dengan
pada dasarnya tergambarkan pada keterlibatan media untuk menunjang
terwujudnya hubungan antara individu- kemampuan seseorang dalam menyikapi
individu yang merefleksikan berjalannya peristiwa lewat media sehingga tetap
suatu sistem di masyarakat yang menjadi masyarakat yang peduli dengan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
83
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

lingkungan dan mampu menuangkan memiliki toleransi yang tinggi,


pendapatnya serta menyikapinya lewat menghormati orang lain dan memiliki jiwa
komunikasi personal yang dibangun dengan penolong, mampu menjadi pendengar yang
orang lain. Perilaku ini juga muncul ketika baik bagi siapa saja serta jujur baik dalam
pilihan terhadap media yang hadir di ucapan maupun perbuatan dan tidak mudah
tengah-tengah masyarakat tidak hanya menyerah.
sebatas kepemilikan sendiri. Konsep Gaya Komunikasi
Sumbangsih dari orang lain yang Kualitas interaksi masyarakat terlihat
juga memiliki ikatan kuat terhadap media dari kehadiran pihak-pihak yang
tidak hanya ditunjukkan dengan berinteraksi dan memiliki kesempatan yang
kepemilikan media, tetapi memanfaatkan sama dalam memberikan informasi, tidak
secara bijak semua informasi yang tersaji. hanya sebatas pada apa yang diketahui
Perilaku asertif tidak hanya sebagai masing-masing orang, fakta tentang
perilaku alamiah saja, tetapi bisa dipelajari kehadirannya, bahasa tubuhnya, perilaku
dan dikembangkan, karena keterikatan yang menyertainya serta ekspresi simbolik
seseorang pada lingkungannya, budaya, atau cara di mana seseorang mengetahui
tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, kondisi kondisi pihak lain lewat tatapan dan
sosial ekonomi serta aspek lain. ekspresi serta lingkungan yang mendukung
Menurut Lioyd dalam Nuh (2014), (Holmes, 2012).
menyatakan bahwa perilaku asertif adalah Komunikasi menjadi faktor penting
perilaku yang bersifat aktif, langsung dan dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat.
jujur. Perilaku asertif mampu Saat ini masing-masing individu berupaya
mengkomunikasikan kesan respek kepada menjadi komunikator yang handal serta
orang lain sehingga dapat memandang komunikan yang mampu menjadi
keinginan, kebutuhan dan hak seseorang pendengar yang baik dalam perjumpaan
dengan keinginan dan hak orang lain atau dalam situasi dan konteks yang berbeda.
dapat dikatakan bahwa perilaku asertif Ada kalanya seseorang mendengarkan
sebagai gaya yang wajar dari sikap orang lain berbicara, tidak hanya dengan
seseorang dalam membangun interaksi. verbal, tetapi juga diimbangi dengan pesan
Dengan komunikasi personal yang non verbal, baik dari gerakan tangan,
dibangun oleh pedagang dalam lingkup ekspresi wajah hingga nada suara sehingga
pasar tradisional, tidak meninggalkan ciri komunikasi semakin terarah.
khas yang ada, yaitu adanya kedekatan Komunikasi juga tidak selalu berada
untuk mencari teman sebanyak-banyaknya, pada jalur yang aman, atau dengan kata lain
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
84
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

mengarah pada adanya kesamaan Gaya komunikasi yang dimiliki


pandangan atau persepsi, tetapi juga bisa seseorang digunakan untuk mendapatkan
menimbulkan konflik, jika terjadi salah respon atau tanggapan tertentu dan hal ini
penafsiran. Hal ini terjadi karena karakter juga bisa dipengaruhi oleh situasi yang
masing-masing individu berbeda, sehingga dihadapi. Gaya komunikasi sifatnya
diperlukan kesiapan yang lebih tepat. dinamis sehingga menyebabkan sulit
Gerak komunikasi yang dilakukan ditebak. Tetapi jika orang-orang yang
seseorang pada saat konflik lazim terlibat interaksi sudah memiliki kedekatan,
dikonseptualisasikan menjadi lima model maka gaya masing-masing orang tersebut
gaya atau menurut tipologi disebut strategi, bisa dipahami atau bisa ditebak. Jika orang
yang dikonsep ulang sebagai kompetisi, lain sudah memiliki persepsi positif kepada
kolaborasi, kompromi, menghindari dan orang yang dihadapi, maka suasana
akomodasi (Berger, 2014). komunikasi akan kondusif dan bisa
Apabila individu-individu menjalin memunculkan efek kumulatif berupa
interaksi dan saling memengaruhi, akan hubungan yang berlanjut. Dengan gaya
bisa mengakibatkan proses belajar yang komunikasi yang dimiliki, seseorang akan
meliputi aspek kognitif dan afektif, bisa bisa memandang orang lain sebagai pribadi
terjadi proses penyampaian dan penerimaan yang unik, dan berperan dalam pencitraan
lambang-lambang serta terwujud melalui kemampuan berbicara dan
mekanisme penyesuaian diri seperti keluwesan dalam perilaku non verbalnya.
sosialisasi, permainan peran, identifikasi, Dalam proses penyampaian pesan,
proyeksi, agresi dan lainnya (Syam, 2013). gaya komunikasi juga bisa digunakan untuk
Komunikasi dalam tingkatan menyampaikan pesan sehingga pola
personal, tidak terlepas dari gaya komunikasi bisa dikendalikan dengan baik
komunikasi yang melekat dalam diri dan tujuan berkomunikasi bisa tercapai,
seseorang. Gaya komunikasi adalah dalam arti pesan yang disampaikan bisa
aktualitas seseorang untuk memunculkan dimaknai secara baik oleh komunikan.
keunikan sebagai proses personal dalam Proses penerimaan pesan itu sendiri
situasi tertentu. Gaya komunikasi juga juga bervariasi, tergantung dari cara yang
dapat dipahami sebagai cara penyampaian digunakan, bisa visualisasi, melalui
pesan baik verbal maupun non verbal yang sentuhan, pendengaran, pengecapan, serta
akan bermanfaat bagi proses komunikasi penciuman dan kesemuanya itu juga
yang tujuannya adalah menciptakan berkaitan dengan situasi (Steward, 2014).
hubungan yang harmonis. Terdukungnya proses pengiriman dan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
85
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

penerimaan pesan dengan gaya komunikasi tujuan tindakan individu. Bila rangkaian
yang berbeda, setidaknya mampu kebutuhan terbatas dan berpola sedemikian
membentuk tatanan komunikasi yang lebih rupa sehingga kebutuhan tersebut tidak
bermakna. berubah dalam jangka waktu yang lama,
Telaah Tentang Pasar Tradisional dan kerap dapat dipenuhi langsung oleh
Perbincangan tentang pasar individu, maka sistem ekonomi itu sangat
tradisional hingga saat ini masih terus sederhana. Sebaliknya sistem modern
bergulir. Banyak pihak yang memikirkan bercirikan berbagai macam kebutuhan yang
tentang nasib pasar tradisional di tengah- cenderung makin luas, secepat adanya
tengah maraknya pasar modern. Tidak fasilitas-fasilitas untuk memenuhinya.
hanya sebatas memikirkan kehadiran pasar Dengan dipenuhinya setiap taraf
tradisional saja, tetapi pastinya akan kebutuhan, baik dalam taraf individu
berkaitan dengan pedagang yang jumlahnya maupun dalam taraf masyarakat, terbukalah
tidak sedikit. Pasar tradisional identik jalan untuk permintaan-permintaan baru.
dengan proses tawar menawar yang terjadi Berdasarkan peraturan menteri
antara penjual dan pembeli. perdagangan Republik Indonesia Nomor:
Tukar menukar yang terjadi di pasar 70/M-DAG/PER/12/2013 tentang pedoman
tradisional menembus seluruh bangunan penataan dan pembinaan pasar tradisional,
sosial dan juga bisa dipandang sebagai tali pusat berbelanjaan dan toko modern,
pengikat masyarakat. Keeratan yang dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
muncul atas dasar perjumpaan secara tatap pasar adalah area tempat jual beli barang
muka langsung antara pedagang dan dengan jumlah penjual lebih dari satu baik
pembeli. Pasar adalah tempat yang yang disebut sebagai Pusat Perbelanjaan,
mempunyai unsur-unsur sosial, ekonomis, Pasar Tradisional, Pertokoan, Mall, Plasa,
kebudayaan, politis, dan lain-lainnya, Pusat Perdagangan maupun sebutan
tempat pembeli dan penjual (atau penukar) lainnya. Sedangkan pasar tradisional adalah
tipe lain saling bertemu untuk mengadakan pasar yang dibangun dan dikelola oleh
tukar menukar (Belshaw, 1981). Pemerintah daerah, Swasta, badan Usaha
Sistem tukar menukar dalam kajian Milik Negara dan Badan Usaha Milik
ekonomi, baik modern maupun tradisional Daerah termasuk kerjasama dengan swasta
mengacu pada dua syarat. Dari unsur dengan tempat usaha berupa Toko, Kios,
permintaan pada saat tindakan individu Los dan Tenda yang dimiliki/dikelola oleh
dapat berupa kebutuhan-kebutuhan khusus pedagang kecil, menengah, swadaya
yang belum dipenuhi dan yang menentukan masyarakat atau koperasi dengan usaha
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
86
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

skala kecil, modal kecil dan dengan proses Peran komunikasi dalam
jual beli barang dagangan melalui tawar membangun dan memelihara hubungan
menawar. interpersonal menjadi episode yang penting
dalam keterikatan diantara individu-
METODE PENELITIAN individu terlibat dalam suatu kegiatan.
Penelitian ini menggunakan metode Upaya untuk memulai komunikasi,
kualitatif yang merupakan sebuah desain mengembangkan dan memelihara
penelitian yang bersifat terbuka dengan keintiman dalam hubungan personal adalah
melihat kondisi di lapangan. Bentuk realitas yang tidak dapat dipisahkan dalam
observasional semi partisipatif digunakan keseharian manusia.
oleh peneliti, dan didukung wawancara Orang cenderung akan meneruskan
mendalam untuk menemukan konsep diri hubungan yang terbukti bisa memberi
pedagang. Peneliti melakukan wawancara timbal balik yang menguntungkan dan
ke pedagang di pasar tradisional dan hubungan akan cenderung stabil jika orang-
informan yang memiliki keterkaitan dengan orang yang terlibat mampu
pedagang. Melalui reduksi data, maka mempertahankan pola-pola pertukaran
tersaji data yang berkaitan dengan fokus yang dapat memenuhi kebutuhan masing-
penelitian. masing pribadi.
Realitas pasar tradisional tidak
HASIL PENELITIAN DAN hanya terletak dari komoditas yang
PEMBAHASAN diperdagangkan saja, tetapi juga tercermin
Pola komunikasi yang saling dari perilaku individu-individu yang
bertautan merupakan sebuah strategi dalam mengatasnamakan pedagang, pembeli,
melakukan negosiasi. Tidak hanya sebatas aparat, petugas, buruh kuli angkut,
kegiatan yang melibatkan perjumpaan pembersih atau profesi lain yang disandang
secara tatap muka langsung menuju pada dan identik dengan lingkungan pasar
win-win solutions, tetapi juga pada upaya tradisional.
untuk memunculkan kesan yang baik Adanya kontribusi pedagang
diantara kedua belah pihak. Pedagang melalui perilaku asertif bermedia membawa
sebagai seorang individu, akan selalu suasana baru dalam pola interaksi yang
melibatkan dirinya pada lingkup yang lebih setuap hari berjalan. Komunikasi
luas, sehingga profesi yang melekat memegang peran penting dalam
tersebut mampu dipertahankan untuk bisa membangun konsep diri, aktualisasi diri
membawa kemanfaatan bagi masyarakat. serta mempertahankan hubungan pedagang
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
87
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dengan orang lain. Kesiapan dalam yang akan menjaga suasana di pasar
melakukan kegiatan jual beli akan selalu tradisional semakin kondusif.
ditunjang dengan kemampuan Bagaimanapun juga kesan negatif tentang
berkomunikasi secara langsung. pasar tradisional tidak begitu saja mudah
Dalam proses berdagang, yang dipatahkan, kuncinya adalah pembuktian
merupakan kegaiatan spesifik karena langsung kepada masyarakat, bahwa pasar
melibatkan kegiatan produksi dan distribusi tradisional semakin menata diri khususnya
barang tidak lepas dari interaksi secara dalam hal fisik, mulai dari kebersihan,
personal. Perdagangan itu sendiri keamanan, kenyamanan dan ditunjang
merupakan sebuah kegiatan yang tujuannya dengan perilaku yang positif dari pedagang
menyampaikan barang untuk tujuan hidup dengan menghargai keberadaan pembeli.
sehari-hari yang prosesnya dari pedagang Sedangkan untuk pasar Karangploso
ke pembeli. Pedagang melakukan aktivitas sendiri, saat ini sudah bergerak, tidak hanya
jual beli barang yang biasanya tidak pada perbaikan fasilitas yang ada, tetapi
diproduksi sendiri untuk memperoleh juga pada terwujudnya komunikasi efektif
keuntungan. antar pedagang, pedagang dengan pembeli,
Perilaku asertif bermedia dalam serta pedagang dengan aparat pemerintah.
komunikasi pedagang terarah pada Saling membantu dalam urusan kebersihan,
penggalian informasi, terutama yang keamanan secara kekeluargaan. Pasar yang
berkaitan dengan harga komoditas yang ada unggul dalam komoditas sayur mayur ini
di pasar. Naik turunnya harga komoditas menjadi pasar besar pedagang lainnya.
bisa dipantau melalui media, apalagi jika Dengan posisi yang strategis, para
berdekatan dengan hari besar, misalnya wisatawan juga dapat memanfaatkan pasar
tahun baru, idul fitri atau di saat musim ini untuk berbelanja sayur mayur.
yang tidak tentu sehingga komoditas Kesigapan pedagang dalam aktivitas
sayuran mengalamai gagal panen. Situasi jual beli yang terdukung oleh gaya bicara
yang dihadapi oleh petani pastinya melalui penggunaan lambang-lambang
membawa pengaruh kepada harga auditif yang mengubah bunyi kata dan
komoditas sayur mayur di pasar. kalimat terlihat pada saat pedagang
Kontak visual dengan pembeli serta memilih bahasa, pilihan kata, ketepatan
pedagang lainnya merupakan satu langkah intonasi dan volume suara.
besar untuk mengungkapkan saling
menghargai, kenal, percaya serta
menghindari hal lain yang negatif, dan ini
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
88
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KESIMPULAN DAN SARAN keberadaan pasar tradisional, utamanya


Kesimpulan penelitian ini adalah keikutsertaan menjadi pihak yang lebih
pedagang yang memiliki pengalaman aktif berbagi informasi dan memanfaatkan
melakukan transaksi jual beli di pasar media yang sedang popular di masyarakat.
tradisional lebih berperan dalam proses Hal ini bisa menunjang keberadaan pasar
pengendalian diri dan mampu menguasai tradisional, karena informasi penting, baik
presentasi diri sehingga lebih bisa itu tentang harga komoditas, paguyuban
memainkan peran sebagai pedagang lebih pedagang, kebijakan pemerintah bisa
baik dan hal ini terdukung dengan tersosialisasikan dengan baik.
kemampuan berkomunikasi. Dari aspek
REFERENSI
kesiapan informasi yang diperoleh dari
Berger, Charles R. Roloff, Michael E.
berbagai media menjadi aspek yang paling Roskos-Ewoldsen, David R. 2014.
Handbook Ilmu Komunikasi.
menonjol dan terbukti dari pilihan kata
Nusamedia. Bandung.
serta kepemilikan etika berkomunikasi Holmes, David. 2012. Teori Komunikasi
Media, Teknologi dan Masyarakat.
yang dilakukan dengan pihak lain di pasar.
Pustaka Pelajar. Yogjakarta.
Sedangkan dari potensi yang ada pada Nuh, Is. 2014. Perilaku Asertif.
http://digilib.uinsby.ac.id/531/5/Bab%
pedagang, menunjukkan bahwa pedagang
202.pdf. Diakses pada hari Selasa, 15
memainkan peran penting dalam upaya Agustus 2017. Pukul 21.44.
Peraturan Menteri Perdagangan Republik
mendapatkan kepercayaan dari pembeli
Indonesia Nomor: 70/M-
maupun pedagang yang lain guna menjalin DAG/PER/12/2013 Tentang
Pedoman Penataan dan pembinaan
keberlanjutan relasi yang dibangun.
Pasat Tradisional, Pusat
Konsekwensi dari berjalannya komunikasi Perbelanjaan dan Toko Modern
Rahayu, Fitriana. Penggunaan Media
pedagang di lingkungan pasar tradisional
Online Untuk Bisnis Oleh
dengan memanfaatkan keberadaan media, Perempuan.http://journal.unair.ac.id/d
ownload-fullpapers-Jurnal-
adalah terwujud dari munculnya keunikan
FITRIANA%20RAHAYU.pdf.
pada gaya komunikasi pedagang sebagai Diakses pada hari Selasa, 15 Agustus
2017. Pukul 21.20.
ajang aktualisasi dan eksistensi diri yang
Steward, Lea P. Ruben, Brent D. 2014.
menonjolkan ciri khas sebagai komunitas Komunikasi dan Perilaku Manusia.
Rajagrafindo Persada. Jakarta.
pasar tradisional.
Syam, Nina W. 2013. Model-Model
Saran yang bisa direkomendasikan Komunikasi Perspektif Pohon
Komunikasi. Simbiosa Rekatama
adalah berkaitan dengan pola pemanfaatan
Media. Bandung.
media yang lebih bisa termanfaatkan guna Thomas, Linda. Wareing, Shan. 2006.
Bahasa, Masyarakat dan Kekuasaan.
menjalin relasi lebih intens dengan pihak-
Pustaka Pelajar. Yogjakarta
pihak yang berkepentingan dengan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
89
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

EFEKTIVITAS PELAYANAN INFORMASI INTERNAL KAMPUS


MELALUI PEMANFAATAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS ARTOM
(Studi Fenomenologi Pada Mahasiswa FISIP Universitas Merdeka Malang)

Dodot Sapto Adi ¹, Risky Pandalu ²

¹ Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Merdeka Malang


Email: dodot.sapto@unmer.ac.id
² Teknik Sipil, FT, Universitas Merdeka Malang
Email: riseky.rp@gmail.com

Abstrak
Penelitian media interaktif berbasis artom (augmented reality for top of mind), berada dalam
lingkup kajian cybernetic public relations. Ini merupakan pengembangan hasil studi yang
telah dilaksanakan tahun 2016-2017, memperoleh sponsor dari Program Studi Ilmu
Komunikasi dan JITC Malang. Inovasi artom merupakan produk rekayasa integratif
teknologi informasi, ditransformasikan dalam pelayanan informasi internal yang
menyenangkan (top of mind). Konstruksi bingkai grafis animasi diperindah logo kampus,
menjadi target akhir yang dapat diakses melalui smartphone android. Bersandar pada
paradigma subjektif interpretif serta pendekatan fenomenologi, maka dapat menggali
informasi secara intensif kepada 27 informan dengan berfokus pada pandangan dunia,
harapan-harapan, upaya mewujudkan sesuatu, sampai mengantisipasi hambatan yang
dihadapi. Analisis kualitatif interaktif digunakan sebagai langkah untuk melakukan diskusi
terfokus, sehingga pernyataan-pernyataan bisa langsung disepakati (confirmability) maupun
diabaikan (reduction). Hasil penelitian sebagai berikut: (1) efektivitas pelayanan informasi
bagi mahasiswa dapat meningkat apabila didukung media inovatif; (2) dibutuhkan media
inovatif mampu merepresentasi mahasiswa akrab teknologi; (3) kemudahan akses informasi
sebagai kebutuhan mengaktualisasi keunggulan kampus; (4) memposisikan rekayasa artom
sebagai gerbang informasi dengan menggunakan smartphone android; (5) media interaktif
digunakan mahasiswa untuk memperoleh dan menyebarkan informasi secara menyenangkan;
dan (6) hasil rekayasa artom disebut gamer yang merepresentasikan gerbang kampus
merdeka.

Kata kunci: media interaktif, pelayanan informasi, artom, gamer

Abstract
The research of Artom-based interactive media, is within the scope of a cybernetic public
relations study. This is the development of study results that have been implemented in 2016-
2017, obtained sponsorship from Communication Studies Department and JITC Malang.
Artom innovation is an integrative engineering information technology product, transformed
in a pleasant internal information service (top of mine). The construction of animated
graphic frames beautified the campus logo, being the final target that can be accessed via
android smartphone. Relying on subjective interpretive paradigms and phenomenological
approaches, it can dig intensive information to 27 informants by focusing on world view,
expectations, efforts to realize something, to anticipate the obstacles encountered. Interactive
qualitative analysis is used as a step to conduct focused discussions, so that statements can
be directly agreed (confirmability) or ignored. The results of the study as follows: (1) The
effectiveness of information services for students can increase if supported by innovative
media; (2) It needs an innovative media capable of representing students familiar with
technology; (3) ease of access to information as the need to actualize the benefits of campus;
(4) Positioned artom engineering as a gateway of information by using android smartphone;
(5) interactive media are used by students to acquire and disseminate information in a fun;
and (6) The result of artom engineering is called a Gamer that represents the university of
Merdeka Malang gate.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

91
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Keywords: interactive media, information service, artom, gamer

PENDAHULUAN internal (excellent internal promotion),


Global paradox sebagai jargon sebagaimana dapat dengan mudah
perubahan sosial yang sudah melampuai ditemukan fenomenanya pada geliat
seperempat abad, dan masih dapat institusi perguruan tinggi. Termasuk
dirasakan pengaruhnya sampai dengan Universitas Merdeka Malang yang sudah
sekarang. Paradigma ini telah mengubah melampaui usianya 53 tahun, dengan
pandangan orientasi modernitas barat menyandang prestasi sebagai 10 PTS
(western centries), menuju pada kearifan terbaik di Jawa Timur, dan peringkat 100
lokal yang ditopang budaya ketimuran PTS terkemuka di tingkat nasional.
(eastern centries). Konsep-konsep dalam Problematika utama lembaga
tatanan dunia baru yang disebut dengan the pendidikan tinggi terletak pada
millenium age of world, mengangkat perimbangan pelayanan informasi, dan
benua asia yang dipastikan menjadi kepuasan menjadi tolok ukurnya. Hal ini
raksasa ekonomi dunia. Demikian pula sejalan dengan hasil studi Maria (2011)
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang menemukan, bahwa pengguna
telah mengusung popularitas terapan layanan informasi tertinggi melalui
manajemen perubahan (change internet adalah publik internal kampus,
management), khususnya dalam namun masih sebatas kaitannya dengan
mengantisipasi terbentuknya masyarakat kebutuhan rutin seputar informasi
baru yang ditopang oleh kemajuan akademik. Padahal publik luar kampus
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). membutuhkan informasi mengenai prestasi
Disinilah sebenarnya makna yang dicapai oleh mahasiswa, dosen,
globalisasi dapat diungkapkan secara ataupun lembaga, kegiatan-kegiatan
pragmatis melalui Megatrend 2000, kampus, kerjasama yang telah dibina, dan
sehingga semakin tampak sebagai mata sebagainya. Juaga diperkuat hasil studi
rantai dari rekayasa sosial yang Indrayani (2011) yang merekomendasikan,
terintegrasi. Inilah yang menjadi urgensi bahwa untuk dapat terbebas dari jebakan
dari studi yang telah dilakukan, dan rutinitas adalah dengan menciptakan
sekaligus menemukan bentuk-bentuk stimuli, agar sistem informasi yang
propaganda atau promosi yang dijalankan mampu mendukung visi dan
menonjolkan keunggulan sumber daya

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

92
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

misi lembaga sebagai pusat transfer of Atas dasar uraian tersebut, dapat
knowledge. ditentukan fokus penelitian yang tertuju
Realita tersebut menjadi bagian pada pandangan dunia, harapan-harapan,
utama tanggungjawab internal publik upaya mewujudkan sesuatu, sampai
secara menyeluruh, khususnya mahasiswa mengantisipasi hambatan yang mungkin
yang memiliki jumlah terbesar diantara dihadapi mahasiswa sebagai informan
sivitas akademika. Pentingnya kesadaran utama penelitian. Untuk itu cybernetic
meluangkan waktu untuk berpartisipasi public relations yang dikembangkan
aktif, akan memberikan sumbangsih dengan menggunakan basis augmented
berupa nilai tambah atas manfaat dari reality (AR), dan mengarah pada
fasilitas internet yang sudah disediakan. peningkatan pelayanan informasi internal
Lebih menariknya lagi dengan dilandasi kampus Universitas Merdeka Malang,
cybernetic public relations, dari hubungan mengedepankan sifat yang menyenangkan
yang awalnya bersifat one-to-one dapat serta mudah diperoleh (top of mind).
ditingkatkan menjadi one-to-many dalam Demikian pula inovasi augmented reality
waktu yang relatif cepat (Siswa, 2015). for top of mind (ARTOM), merupakan
Inilah yang dikonstruksikan sebagai social produk rekayasa integratif teknologi
media convergence yang mengintegrasikan informasi (TI) yang ditransformasikan ke
teknologi komunikasi digital ke dalam dalam perilaku bermedia publik internal
sistem jaringan maya, yaitu dengan kampus. Konstruksi bingkai grafis animasi
menggunakan fasilitas augmented reality yang diperindah logo resmi kampus,
(A.R.) yang berfungsi menggabungkan menjadi target akhir dalam bentuk aplikasi
benda dua dimensi ke dalam sebuah yang dapat akses melalui smartphone
tampilan tiga dimensi, lalu android.
memproyeksikan benda-benda maya
tersebut dalam lingkungan nyata yang bisa KAJIAN LITERATUR
leluasa disentuh indera. Akan memberikan Sesuai dengan tema penelitian
manfaat lebih sempurna, apabila ditopang mengenai efektivitas pelayanan informasi
oleh multimedia yang mampu menembus internal kampus melalui pemanfaatan
pembuka pikiran awal disebut dengan top media interaktif berbasis artom, dengan
of mind (Jacko, et.al., 2010 dalam dilandasi studi fenomenologi pada
Hermawan dan Hariadi, 2015). mahasiswa FISIP Universitas Merdeka
Malang, mengarah pada pandangan dunia,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

93
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sosialitas gaya hidup, makna yang pemanfaatan internet untuk kebutuhan


dipahami, dan pembentukan makna dalam memperoleh informasi. Kondisi demikian
kehidupan kampus. Sesuai tradisi ini, secara evolusi akan berubah dari sifat
fenomenologi, maka kajian literatur ini yang konsumtif menuju produktif dalam
lebih mengedepankan pemahaman atas bermedia. Pemberian fasilitas layanan
segala tindakan yang memiliki orientasi yang didasari oleh appropriateness,
tertentu, yaitu suatu keadaan berproses apa memiliki relevansi dengan peningkatan
adanya serta hanya dapat dipahami oleh kebutuhan mahasiswa. Juga transparancy
pelakunya sendiri, dan dapat dicermati atas isi informasi menjadi perangsang
secara berulang-ulang sebagai sebuah tumbuhnya kesadaran, dan continuity akan
kebiasaan yang yang dilegalkan. selalu menuntut peningkatan kualitas
Sejalan dengan itu Littlejohn dan layanan informasi. Konsep yang sosial
Foss (2011:309-312) menyatakan, bahwa yang berkembang hanya dapat dijelaskan
pendekatan fenomenologi berupaya melalui cyber public relations (Siswa,
menjelaskan makna pengalaman hidup 2015).
sejumlah orang dalam bentuk gejala, Sejalan dengan prinsip-prinsip
termasuk di dalamnya konsep diri atas tersebut, Sinatra dan Darmastuti (2008)
pandangannya sendiri. Berdasarkan memberikan gambaran hasil studinya
kuantitasnya jumlah mahasiswa memiliki mengenai pelaksanaan cyber public
posisi penting dalam kehidupan kampus, relations pada beberapa perguruan tinggi
bergerak secara dinamis selayaknya antara lain: 1) citra suatu perguruan tinggi
komunitas yang mampu merepresentasi akan meningkat apabila pelayanan yang
lembaga secara keseluruhan, dapat diberikan ke mahasiswa baik; 2) citra akan
dimaknai sebagai suatu medium untuk meningkat apabila program-program yang
mencapai identitas kolektif yang bisa ditawarkan dapat diterima masyarakat; 3)
menjadi cerminan pribadi-pribadi di Citra akan meningkat apabila intensitas
dalamnya, dan identitas merupakan publikasi juga tinggi. Sepandangan dengan
integrasi dari struktur sosial yang selalu itu, studi yang telah dilakukan oleh
berkembang (Kuswarno, 2005 dalam Suaryana, Damayanthi, dan Merkusiwati
Berek, 2014). (2016) meletakkan prinsip dasar, bahwa
Memposisikan mahasiswa sebagai kualitas sistem, kualitas informasi, dan
representasi kampus, merupakan hal paling kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
fundamental serta terpenting. Juga dalam terhadap kepuasan pengguna sistem

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

94
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

informasi berbasis WEB. Untuk itu perlu paradigma post-positivisme, dengan


dipertahankan faktor-faktor tersebut, dan memandang realitas sosial sebagai satu
bahkan disempurnakan dalam rangka kesatuan yang holistik-teritegratif, penuh
meningkatkan kepuasan pengguna sistem makna, dan hubungan setiap gejala bersifat
informasi akademik berbasis WEB. interaktif. Pendekatan subjektif interpretif
Peningkatan kepuasaan pengguna pada fenomenologi memberi pengertian,
internet, dapat dilakukan dengan bahwa akurasi data ditentukan oleh
menambahkan sentuhan teknologi untuk pengalaman subjek yang diamati dengan
penguatan komponen afektif penggunanya. berbagai bentuk pemaknaan atas objek
Terdapat teknologi augmented reality yang dipahaminya. Makna yang
(A.R.) yang aplikasinya dapat menjadi diproduksi oleh subjek tersebut, lebih pada
jembatan penghubung yang diperindah subjek sebagai aktor yang mengendalikan
dengan animasi tiga dimensi, dan dapat dunianya sendiri (Sugiyono, 2009:8).
diakses melalui smartphone android. Hal Untuk itu penentuan informan
ini sejalan dengan hasil studi Putri, dilakukan selama kegiatan penelitian
Irawati, dan Purwoko (2014) yang berlangsung, sampai pada akhirnya
memastikan, bahwa perkembangan terhenti pada sebanyak 27 mahasiswa
teknologi AR saat ini telah memberikan FISIP Universitas Merdeka Malangsebagai
kontribusi dalam bentuk multi fungsi pada informan utama. Sedangkan proses analisis
berbagai media promosi. Bidang tersebut data dilakukan secara interaktif, agar dapat
meliputi periklanan dan pemasaran, melakukan konfirmasi dan reduksi hasil
arsitektur/konstruksi, hiburan, medis, dan analisis setiap saat. Tahapannya meliputi:
militer. Juga diperkuat oleh hasil studi 1) pengorganisasian data hasil pengamatn
Hermawan dan Hariadi (2015) dan wawancara; 2) proses decoding
menegaskan, bahwa dengan teknologi AR dengan membuat catatan informasi
yang dilengkapi tampilan informasi tiga penting; 3) peneguhan hasil wawancara
dimensi secara virtual melalui smartphone untuk mencapai kesamaan makna; 4)
android, akan memberikan nilai tambah reduksi terhadap informasi yang tidak
informasi mengenai internal kampus terkait dengan fokus penelitian; 5)
secara lebih baik dan menyenangkan. deskripsi motif dan pengalaman informan
secara detail; dan 6) finalisasi pemaknaan
METODE PENELITIAN menggunakan proses induksi (Creswell,
Penelitian ini bersandar pada 2002:150).

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

95
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Langkah selanjutnya memasuki mahasiswa dalam kehidupan kampus, dan


tahapan implementasi teknologi AR dalam berkaitan dengan aktivitasnya dalam
bentuk yang nyata. Sebagaimana dipandu memperoleh serta mengolah informasi.
hasil studi Putri, Irawati, dan Purwoko Untuk itu berbagai pandangan dunianya
(2014), dengan memperoleh mengenai atmosfer kampus, harapan-
pendampingan tenaga ahli dari komunitas harapan yang selalu ada sampai dengan
industri kreatif telematika JITC Malang upaya untuk mewujudkannya, menjadi
(Jawa Timur Information Technology bahasan utama. Dinamika kehidupan
Creative), maka prosesnya digambarkan mahasiswa tidak terbatas pada kehidupan
sebagai berikut: 1) perencanaan dalam di lingkungan internal kampus saja, namun
rangka pengembangan konsep, persiapan bisa berkembang sesuai dengan arus
tools atau software; 2) menampilkan gejolak jiwa mudanya yang selalu ingin
spesifikasi fungsional dari aplikasi; 3) mencoba sesuatu dianggapnya baru.
produksi AR dengan menampilkan Penyempurnaan fasilitas bagi
rancanagan 3D sebagai top of mind; 4) mahasiswa Universitas Merdeka Malang
evaluasi dalam bentuk konfirmasi sesuai dalam akses informasi sudah dibudayakan
pandangan informan; dan 5) pengujian sejak tahun 2013, dan membawa dampak
sampai dengan penentuan aplikasi yang signifikan terhadap keseimbangan
definitif. Selanjutnya aplikasi dilegalkan peran mahasiswa dengan menyediakan
melalui Surat Keputusan Dekan FISIP, media smartphone berbasis teknologi
agar dapat dimanfaatkan seluruh android secara mandiri. Pandangan dunia
mahasiswa dan alumni Universitas mahasiswa mengenai fasilitas internet
Merdeka Malang. semakin positif yang mengarah pada: 1)
upaya penuh untuk memanfaatkan sarana
HASIL PENELITIAN DAN dan prasarana yang tersedia sebagai bagian
PEMBAHASAN dari gaya hidup individu mahasiswa; 2)
Sesuai dengan tema penelitian optimalisasi penggunaan jaringan di luar
mengenai efektivitas pelayanan informasi aktivitas kuliah, dengan memenuhi setiap
internal kampus melalui pemanfaatan sudut kampus terutama ruang
media interaktif berbasis artom, perpustakaan; 3) intensif membentuk
pembahasannya terarah secara tegas kelompok kanal (interest group) terutama
mengenai berbagai persepsi yang tumbuh yang menggunakan aplikasi whatsapp
dan berkembang seputar dinamika (WA), blackberry massanger (BBM),

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

96
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

facebook (FB), dan instagram; 4) faktor ini juga dibuktikan melalui pengembangan
pendukung untuk kecepatan promosi, bahwa endapan informasi yang
menyelesaikan tugas kuliah maupun karya terpelihara secara baik akan menjadi top of
inovasi lainnya berkaitan dengan keutuhan mind dan brand recall, yaitu sebagai
individu; dan 5) fasilitas gratis ternyata elemen memori yang berfungsi menjadi
dapat mengubah konsep diri mahasiswa pembuka gerbang awal pengingat suatu
dari status pengguna menjadi produser objek tertentu.
informasi, maksudnya semakin terbuka Demikian pula berdasarkan hasil
perannya menjadi agen propaganda bagi proses pelaksanaan focus group discussion
kampusnya. (FGD) dengan mahasiswa sebagai
Kondisi yang ada di lingkungan informan utama, bahwa masing-masing
kampus Universitas Merdeka Malang, juga menempatkan logo resmi kampus sebagai
terjadi pada beberapa perguruan tinggi top of mind, artinya menyepakati sebagai
yang memiliki karakter hampir sama, yaitu satu-satunya simbol bermakna yang
sebagai penggiat propaganda peningkatan menempel pada dirinya (self identity), dan
reputasi melalui penguatan potensi sumber berfungsi untuk menjadi pemicu (triger
daya internal kampus. Hal ini diperkuat set) yang tertanam kuat dibenak masing-
hasil studi yang telah dilakukan oleh masing. Kondisi ini sebenarnya bisa
Purwandari (2014), dengan melakukan uji dimanfaatkan sebagai solusi terbaik bagi
banding tentang popularitas beberapa lembaga Universitas Merdeka Malang,
perguruan tinggi di Jawa Tengah, dan yaitu dalam rangka menumbuhkan
hasilnya menunjukkan adanya strata partisipasi seluruh mahasiswa untuk
popularitas yang dipengaruhi oleh memperkuat reputasi dan meningkatkan
ketepatan memanfaatkan media promosi. citra almamater. Bersandar pada
Berdasarkan hasil analisis secara kegairahan mahasiswa untuk melakukan
kuantitatif dapat memastikan, bahwa inovasi melalui kepemilikan smartphone
pentingnya brand awareness institusi android, maka selanjutnya tinggal
pendidikan tinggi yang kekuatannya pengembangan hasil analisis diarahkan
dikendalikan oleh kekuatan internal. untuk memperkenalkan mahasiswa dengan
Intensitas promosi langsung ke sasaran teknologi augmented reality, dan
secara tatap muka, masih perlu ditopang implementasinya memperoleh dukungan
media promosi lainnya yang berfungsi dari komunitas industri kreatif telematika
untuk memelihara endapan informasi. Hal

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

97
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang tergabung di JITC Malang (Jawa real-time menggunakan teknologi AR.


Timur Information Technology Creative). 3. Untuk memperoleh informasi yang
Proses mengubah sikap mahasiswa disediakan, maka menggabungkan
dari posisi awalnya sebagai pemetik teknologi grafis dan teknologi informasi
manfaat fasilitas akses informasi, (unity) yang ditayangkan secara
selanjutnya menjadi kreator yang menyeluruh dalam bentuk 3 dimensi
memproduksi informasi, ternyata hanya serta bersifat interaktif (top of mind),
membutuhkan waktu yang relatif pendek, dan dapat diakses melalui smartphone
karena mahasiswa yang menjadi informan android dengan menggunakan kamera.
sebagian besar memiliki kesadaran 4. Setelah tiga tahapan tersebut dilakukan,
berinovasi dalam teknologi. Dengan selanjutnya melakukan uji manfaat
mengadaptasi hasil studi yang dilakukan melalui FGD, yaitu untuk memperoleh
oleh Putri, Irawati dan Purwoko (2014), informasi yang akurat mengenai tingkat
mengenai implementasi augmented reality ketertarikan terhadap aplikasi ARTOM
pada media promosi perumahan Patraland (augmented reality for top of mind).
Place, maka dapat merumuskan tiga 5. Hasil akhir dari proses uji manfaat telah
tahapan untuk memanfaatkan teknologi dapat disepakati, bahwa aplikasi
Artom (augmented reality for top of mind) berbasis Artom yang dihasilkan disebut
yang dapat diakses melalui smartphone dengan GAMER yang merupakan
android antara lain: singkatan dari Gerbang Merdeka.
1. Melakukan pengujian fungsional
melalui proses adaptasi teknologi media KESIMPULAN DAN SARAN
cetak ke dalam bentuk multimedia, Pentingnya kebutuhan informasi
dengan menggunakan perangkat dalam dinamika kehidupan kampus
teknologi yang dapat memanipulasi menjadi faktor pendorong terjadi
grafis ke dalam bentuk digital, agar perubahan yang lebih baik bagi atmosfer di
dapat disampaikan atau ditayangkan dalamnya. Untuk itu fasilitasi dalam
dan dikontrol secara interaktif. rangka mendukung proses kemudahan
2. Apabila dapat ditransfer ke dalam memperoleh dan menyebarluaskan
media digital, selanjutnya melakukan informasi, memiliki manfat ganda secara
sinkrosinisasi teks dan grafis tiga timbal balik bagi lembaga pendidikan
dimensi, yaitu memasukkan rekayasa tinggi. Sisi utama diletakkan secara tegas
objek ke dalam lingkungan nyata secara untuk memperkuat reputasi lembaga,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

98
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sedangkan sisi pendukung dikembangkan 1, April 2011, ISSN 1412-565X.


http://jurnal.upi.edu/file/5.pdf.
untuk meningkatkan citra kelembagaan
Littlejohn, Stephen W., Karen A. Foss.
secara menyeluruh. (2011). Theories of Human
Communication (Teori
Hadirnya teknologi inovasi seperti
Komunikasi). Alih Bahasa: M.Y.
rekayasa Augmented Reality dan Virtual Hamdan. Jakarta: Salemba
Humanika.
Reality yang terintegrasi dalam unity
Maria, Evi. (2011). Perbandingan Sistem
software, sudah selayaknya dimanfaatkan Informasi Akademik Universits
Satya Wacana Menggunakan
secara maksimal untuk mendukung
Cobit Framework. Fokus
percepatan difusi informasi berlandaskan Ekonomi (FE) Volume: 10
Nomor: 2, Agustus 201, Halaman
strategi media cybernetic public relations,
140-150. ISSN 1412-3651.
sehingga dapat memberi kontribusi tinggi https://media.neliti.com/media/pu
blications/24461-ID-
terhadap kegiatan promosi yang
perbandingan-sistem-informasi-
berdampak pada reputasi dan citra akademik.pdf.
Purwandari, Suci. (2014). Pengaruh
lembaga Universitas Merdeka Malang.
Promosi Terhadap Brand
Awareness Pada Politeknik
REFERENSI Indonusa Surakarta. Jurnal
Berek, Dominikus Isak Petrus. (2014). Saintech Politeknik Indonusa
Fasion Sebagai Komunikasi Surakarta, Volume: 1, Nomor: 1,
Indentitas Sub Budaya. Jurnal Juni 2014, ISSN: 2355-5009.
Interaksi Volume: III, Nomor: 1, http://www.poltekindonusa.ac.id/
Januari 2014. http://ejournal. wp-
undip.ac.id/index.php/interaksi/art content/uploads/2016/05/Vol1-1-
icle/viewFile/8207/6727 2014-PENGARUH-PROMOSI-
Creswell, John W. (2002). Research TERHADAP-BRAND-
Design: Qualitative & Quantita- AWARENESS-Suci-
tive Approaches (Desain Peneli- Purwandari.pdf.
tian). Alih Bahasa: KIK-UI & Putri, Riza Ivanadi Padeka, A.A. Irawati,
Nur Khabibah. Jakarta:KIK Press. D.K. Purwoko. (2014).
Hermawan, Lutius, Mochamad Hariadi. Implementasi Augmented Reality
(2015). Pemanfaatan Augmented Pada Media Promosi Perumahan
Reality Sebagai Media Informasi Patraland Place. Jurnal
Kampus Menggunakan Brosur. Informatika Polinema, Volume: 1,
Yogyakarta: Prociding Sentika Nomor: 1, November 2014.
2015. ISSN 2089-9815. http://jip.polinema.ac.id/ojs3/inde
https://fti.uajy.ac.id/sentika x.php/jip/article/view/88.
/publikasi/makalah/2015/11.pdf. Siswa, Muh. (2015). Penggunaan Youtube
Indrayani, Etin. (2011). Pengelolaan Sebagai Electronic Public
Sistem Informasi Akademik Relation Untuk Meningkatkan
Perguruan Tinggi Berbasis Citra Pemerintah Kabupaten
Teknologi Informasi dan Kutai Kartanegara. eJournal Ilmu
Komunikasi. Penelitian Komunikasi, Volume: 3, Nomor:
Pendidikan Volume: 12 Nomor: 2, ISSN: 0000-0000.
http://ejournal.ilkom.fisip-
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

99
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

unmul.ac.id/site/wp-Content/
uploads/ 2015/ 04/JURNAL%
20(04-09-15-03-08-13).pdf.
Sinatra, Lina, Rini Darmastuti. (2008).
Kajian Peran Public Relations
Dalam Meningkatkan Citra
Perguruan Tinggi Swasta Di Jawa
Tengah. Jurnal Ilmiah Scriptura,
Volume: 2, Nomor: 2, Juli 2008.
http://scriptura.
petra.ac.id/index.php/iko/article/d
ownload/16943/16929.
Suaryana, I.G.N. Agung, I.G.A Eka
Damayanthi, N.K.L. Aryani
Merkusiwati. (2016). Kualitas dan
Kepuasan Pengguna Terhadap
Sistem Informasi Akademik
Berbasis Web. Jurnal Ilmiah
Akuntansi dan Bisnis, Volume:
11, Nomor: 2 Juli 2016.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/ji
ab/article/ view/24938/18094.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, R&D.
Bandung: Alfabeta.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

100
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT DI DESA SIDOMULYO PAGERWOJO TULUNGAGUNG
Naufal Hafizh Ramadhan1), Sri Dwi Estiningrum2)
1,2)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Tulungagung
Email: Naufalhafizh027@gmail.com

Abstrak
Teknologi informasi mendorong setiap insan di dunia dapat saling berbagi informasi
dari aspek ilmu, politik, ekonomi, sosial hingga budaya tanpa terhadang oleh ruang
dan waktu. Namun hal ini bertolak belakang dengan realita yang harus dihadapi oleh
masyarakat di desa Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung, yang belum bisa merasakan
kemudahan untuk mengakses berbagai informasi dari luar, karena belum adanya
jaringan seluler maupun internet. Pada akhir tahun 2016, Kepala Desa Sidomulyo
Pagerwojo Tulungagung, telah membangun tower, bekerjasama dengan PT
Telkomsel. Pembangunan tower ini menjadikan perilaku masyarakat berubah dan
berimplikasi pada perekonomian desa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
dampak adanya teknologi informasi terhadap perilaku masyarakat desa Sidomulyo
Pagerwojo Tulungagung dan menganalisis perbedaan perilaku masyarakat desa
Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung sebelum dan sesudah adanya teknologi
informasi. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan strategi kaji
penelitian perilaku masyarakat desa Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung. Aktivitas
pengimplementasian tujuan penelitian dilakukan dengan pendekatan partisipatif
kolaboratif antara Kepala Desa, masyarakat dan peneliti. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa masyarakat merasakan kemudahan berkomunikasi dan
mengakses informasi dengan teknologi informasi ini dengan menggunakan
handphone maupun laptop, serta terjadi perubahan perilaku masyarakat desa
Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung sebelum dan sesudah adanya teknologi
informasi, seperti pola pikir dan gaya hidup yang lebih baik.
Kata kunci: teknologi, informasi, perilaku masyarakat, pemberdayaan masyarakat

Abstract
Information technology encourages every human being to share information from
science, politic, economic, social to culture without space and time as border. But
this is contrary to community in Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung, who have not
been able to access various information easily from outside, because there is no
cellular network or internet. At the end of 2016, Village Chief of Sidomulyo, has built
a tower, in cooperation with PT Telkomsel. It makes the community behavior change
and have implications on the village economy. This study aims to analyze the impact
of information technology on the village community behavior in Sidomulyo and
analyze the differences in community behavior, before and after the existence of
information technology. The method used is qualitative research with research study
of community behavior of village Sidomulyo. The activity of implementing the
research objectives was carried out by a collaborative participatory approach
between Village Chief, the community and researcher. The results showed that the
community felt the ease of communicating and accessing information with this
information technology by using mobile phones and laptops, as well as changes in
the community behavior before and after the existence of information technology,
such as mindset and lifestyle will be better.
Keywords: technology, information, community behavior, community empowermen

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

101
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN desa Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung?


Perkembangan teknologi yang pesat, Kedua, bagaimanakah perbedaan perilaku
telah mempengaruhi perubahan di berbagai masyarakat desa Sidomulyo Pagerwojo
bidang, termasuk kehidupan sosial Tulungagung sebelum dan setelah adanya
manusia. Hal ini berimplikasi pada semakin teknologi informasi? Tujuan dari penelitian
sulitnya memisahkan kehidupan manusia ini adalah untuk menganalisis dampak
dengan teknologi, bahkan kini teknologi adanya teknologi informasi terhadap
sudah merupakan kebutuhan manusia. Pada perilaku masyarakat desa Sidomulyo
awalnya, perkembangan teknologi bagian Pagerwojo Tulungagung. Kedua, untuk
dari ilmu atau bergantung dari ilmu, menganalisis perbedaan perilaku
sekarang ilmu dapat pula bergantung dari masyarakat desa Sidomulyo Pagerwojo
teknologi. Tulungagung sebelum dan setelah adanya
Teknologi informasi mendorong teknologi informasi.
setiap insan di dunia dapat saling berbagi KAJIAN LITERATUR
informasi dari aspek ilmu, politik, ekonomi, Teknologi Informasi
sosial hingga budaya tanpa terhadang oleh Kata teknologi berasal dari bahasa
ruang dan waktu. Namun hal ini bertolak Yunani, techne yang berarti ‘keahlian’ dan
belakang dengan realita yang harus logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam
dihadapi oleh masyarakat di desa pengertian yang sempit, teknologi mengacu
Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung, yang pada obyek benda yang digunakan untuk
belum bisa merasakan kemudahan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti
mengakses berbagai informasi dari luar, mesin, perkakas, atau perangkat keras.
karena belum adanya jaringan seluler Informasi adalah suatu rekaman
maupun internet. fenomena yang diamati, atau bisa juga
Pada akhir tahun 2016, Kepala Desa berupa putusan-putusan yang dibuat.
Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung, telah Dengan kata lain yang disebut teknologi
membangun tower, bekerjasama dengan PT informasi adalah gabungan atau kombinasi
Telkomsel. Pembangunan tower ini antara teknologi komputer, teknologi
menjadikan perilaku masyarakat berubah komunikasi dan teknologi apapun yang
dan berimplikasi pada perekonomian desa. berfungsi sebagai pemrosesan, pengolahan
Rumusan masalah pada penelitian ini dan penyebaran data yang mana
adalah Pertama, bagaimanakah dampak memberikan nilai tambah untuk organisasi.
yang muncul akibat adanya teknologi Perilaku
informasi terhadap perilaku masyarakat
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

102
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Perilaku merupakan respon atau mandiri, dan ikut menentukan proses


reaksi seorang individu terhadap stimulus politik di ranah negara.
yang berasal dari luar maupun dari dalam Penelitian yang relevan digunakan
dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif untuk memperkuat sebuah kegiatan
(tanpa tindakan: berpikir, berpendapat, penelitian dari sisi teoritik. Berikut
bersikap) maupun aktif (melakukan merupakan penelitian relevan yang dapat
tindakan). Perilaku aktif dapat dilihat, mendukung penelitian mengenai “Dampak
sedangkan perilaku pasif tidak tampak, Teknologi Informasi Terhadap
seperti pengetahuan, persepsi, atau Pemberdayaan Masyarakat”, yaitu :
motivasi. Beberapa ahli membedakan a. Penelitian yang dilakukan oleh
bentuk-bentuk perilaku ke dalam tiga Muhamad Ngafifi, dengan judul
domain yaitu pengetahuan, sikap, dan Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup
tindakan atau sering kita dengar dengan Manusia dalam Perspektif Sosial
istilah knowledge, attitude, practice. Budaya. Penelitian ini bertujuan
Pemberdayaan Masyarakat untuk (1) mengetahui proses
Konsep pemberdayaan (masyarakat perkembangan kemajuan teknologi,
desa) dapat dipahami dengan dua cara (2) mengetahui perubahan pola hidup
pandang. Pertama, pemberdayaan manusia akibat kemajuan teknologi,
dimaknai dalam konteks menempatkan (3) mengetahui pengaruh kemajuan
posisi berdiri masyarakat. Posisi teknologi di bidang sosial budaya,
masyarakat bukanlah obyek penerima dan (4) mendapatkan solusi dalam
manfaat (beneficiaries) yang tergantung mengatasi dampak negatif dari
pada pemberian dari pihak luar seperti kemajuan teknologi. Metode
pemerintah, melainkan dalam posisi penelitian yang digunakan adalah
sebagai subyek (agen atau partisipan yang diskriptif. Hasil penelitian
bertindak) yang berbuat secara mandiri. menunjukkan bahwa: (1) kemajuan
Berbuat secara mandiri bukan berarti lepas teknologi terus berkembang sangat
dari tanggung jawab negara. Masyarakat pesat dan melahirkan masyarakat
yang mandiri sebagai partisipan berarti digital, (2) terjadi perubahan pola
terbukanya ruang dan kapasitas hidup manusia akibat kemajuan
mengembangkan potensi-kreasi, teknologi sehingga menjadi lebih
mengontrol lingkungan dan sumberdayanya pragmatis, hedonis, sekuler, dan
sendiri, menyelesaikan masalah secara melahirkan generasi instan namun
juga mengedepankan efektifitas dan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

103
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

efisiensi dalam tingkah laku dan di desa Touure Kecamatan Tompaso,


tindakannya, (3) kemajuan teknologi baik perilaku yang mengarah pada hal
berwajah ganda karena menimbulkan positif maupun perilaku yang
pengaruh positif dan negatif bagi mengarah pada hal negatif.
kehidupan manusia, (4) upaya untuk METODELOGI PENELITIAN
menekan dan mengatasi dampak Desain penelitian
negatif dari kemajuan teknologi dapat Penelitian ini menggunakan metode
dilakukan dengan mensinergiskan kualitatif atau naturalistik karena dilakukan
peran keluarga, pendidikan, dalam kondisi yang alamiah. Sugiyono
masyarakat, dan negara. mengemukakan bahwa metode penelitian
b. Penelitian yang dilakukan oleh yang digunakan untuk meneliti pada
Juniver V Mokalu, dengan judul kondisi obyek yang alamiah, dimana
Dampak Teknologi Smartphone peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
terhadap Perilaku Orang Tua di Desa teknik pengumpulan data dilakukan secara
Touure Kecamatan Tompaso. triangulasi (gabungan), analisis data
Penelitian ini bertujuan untuk bersifat induktif, dan hasil penelitian
mengetahui penyimpangan perilaku kualitiatif lebih menekankan makna
yang dilakukan oleh orang tua, yang daripada generalisasi. Obyek alamiah yang
diduga diakibatkan oleh kemajuan dimaksud oleh Sugiyono adalah obyek
teknologi komunikasi, salah satunya yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh
teknologi smartphone. Kurang peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti
mampunya memanfaatkan aplikasi memasuki obyek, setelah berada di obyek
yang terdapat pada smartphone saat dan setelah keluar dari obyek relatif tidak
ini seperti, internet, browsing/ berubah.
penjelajahan, mendengarkan musik, Pendekatan
pemutar video, game, diduga sangat Dalam penelitian ini menggunakan
berpengaruh terhadap perilaku orang pendekatan komparasi. Menurut Sudijono
tua saat ini. Metode Penelitian yang Anas, penelitian komparasi pada intinya
digunakan adalah metode kualitatif adalah penelitian yang berusaha untuk
dengan menggunakan pendekatan menemukan persamaan dan perbedaan
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian tentang benda, orang, prosedur kerja, ide,
menunjukan bahwa teknologi kritik terhadap orang atau kelompok,
smartphone dapat berdampak terhadap suatu ide atau prosedur kerja.
signifikan terhadap perilaku orang tua Ruang lingkup
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

104
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Ruang lingkup atau fokus penelitian Menurut Suharsimi Arikunto,


dalam penelitian ini adalah menganalisis observasi atau pengamatan meliputi
perilaku masyarakat di desa Sidomulyo kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu
Pagerwojo Tulungagung sebelum dan obyek dengan menggunakan seluruh alat
sesudah adanya teknologi informasi, dilihat indera. Mengobservasi dapat dilakukan
dari dimensi pekerjaan dan pola hidup melalui penglihatan, penciuman,
sehari-hari pendengaran, peraba dan pengecap.
Objek Dokumentasi
Objek dalam penelitian ini adalah Menurut Sugiyono yaitu
beberapa dari masyarakat desa Sidomulyo mengumpulkan dokumen baik yang
Pagerwojo Tulungagung dengan berbentuk tulisan, gambar maupun karya-
membandingkan antara masyarakat yang karya monumental dari seseorang. Teknik
sudah menggunakan teknologi informasi pengumpulan data dengan cara ini untuk
dengan yang belum menggunakan mendapatkan beberapa dokumentasi
Teknologi informasi. tentang perilaku masyarakat setelah dan
Teknik Pengumpulan Data sesudah adanya teknologi informasi
Tehnik pengumpulan data merupakan berdasarkan sumber-sumber yang ada di
metode atau cara yang digunakan untuk lokasi penelitian.
memperoleh data yang diperlukan bagi Teknik Pengambilan Sampel
suatu penelitian. Dalam penelitian ini Sampel dalam penelitian kualitatif
tehnik pengumpulan data adalah sebagai bukan dinamakan responden, tetapi sebagai
berikut : narasumber, atau partisipan, informan,
Wawancara teman dan guru dalam penelitian. Sampel
Wawancara adalah suatu bentuk dalam penelitian kualitatif juga bukan
tanya-jawab dengan narasumber dengan disebut sampel statistik, tetapi sampel
tujuan mendapatkan keterangan, teoritis karena tujuan penelitian kualitatif
penjelasan, pendapat, fakta, bukti tentang adalah untuk menghasilkan teori. Cara
suatu masalah atau suatu peristiwa. Yang pengambilan sampel yaitu seorang peneliti
menjadi narasumber pada wawancara ini memilih orang tertentu yang
yaitu masyarakat desa Sidomulyo tentang dipertimbangkan akan memberikan data
perilaku masyarakat setelah adanya sistem yang diperlukan, selanjutnya berdasarkan
informasi. data atau informasi yang diperoleh dari
Observasi sampel sebelumnya itu peneliti dapat
menetapkan sampel lainnya yang
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

105
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dipertimbangkan akan memberikan data Tulungagung. Untuk mengetahui perbedaan


lebih lengkap. Adapun yang menjadi perilaku masyarakat desa Sidomulyo
sampel dalam penelitian ini adalah Pagerwojo Tulungagung sebelum dan
beberapa masyarakat desa Sidomulyo sesudah adanya teknologi informasi,
Pagerwojo Tulungagung peneliti melakukan penelitian sesuai
Teknik Analisis data dengan tahap-tahap yang telah dijelaskan
Analisis data kualitatif dilakukan sebelumnya.
apabila data empiris yang diperoleh adalah Adapun hasil wawancara dan
data kualitatif berupa kumpulan berwujud observasi secara umum yang peneliti temui
kata-kata dan bukan rangkaian angka serta dapat peneliti uraikan sebagai berikut:
tidak dapat disusun dalam kategori-kategori Hasil Wawancara Dengan Masyarakat
atau struktur klasifikasi. Desa Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung
Wawancara dengan masyarakat desa
HASIL PENELITIAN DAN Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung pada
PEMBAHASAN hari Minggu tanggal 13 Juli 2017.
Deskripsi Hasil Penelitian Narasumber dalam penelitian ini tidak
Agar penelitian dapat terarah dengan merasa keberatan untuk disebutkan
baik peneliti melakukan penelitian sesuai namanya, adapun informan dalam
dengan prosedur pengumpulan data dan penelitian ini adalah sebagai berikut:
tahap-tahap penelitian. Untuk memberikan a. Ibu Mujiatun (tenaga pendidik taman
gambaran secara jelas mengenai dampak kanak-kanak (TK) desa Sidomulyo
teknologi informasi terhadap Pagerwojo Tulungagung).
pemberdayaan masyarakat desa Sidomulyo a) Sebelum adanya teknologi
Pagerwojo Tulungagung, peneliti informasi yang dibangun di desa
melakukan wawancara dengan mengajukan ini, bagaimana cara Ibu untuk
pertanyaan-pertanyaan. Adapun yang dapat mengakses informasi dari
menjadi informan dalam penelitian ini luar?
adalah masyarakat desa Sidomulyo Jawaban yang peneliti peroleh
Pagerwojo Tulungagung. dari Ibu Mujiatun yaitu pentingnya
Penelitian ini merupakan penelitian wawasan atau referensi untuk
deskripsi kualitatif yang bertujuan untuk mengajar, dahulu saya pernah
mengetahui bagaimana dampak adanya mengakses informasi dari luar
teknologi informasi terhadap perilaku menggunakan wifi yang disalurkan
masyarakat desa Sidomulyo Pagerwojo dari tower yang berada di desa
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

106
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gambiran Pagerwojo “Dulu saya menggunakan surat


Tulungagung, namun tidak untuk berkomunikasi dengan
berlangsung lama karena mahal sanak saudara yang berada jauh
pembayarannya dan sering trobel dari saya, surat tersebut sangat
di saat musim hujan. lama untuk sampai ke saudara
b) Apa yang Ibu rasakan setelah saya. Sangat tidak enak sekali,
adanya teknologi informasi di desa Mas, kalau belum ada jaringan di
Sidomulyo Pagerwojo desa ini. Kalau ingin melakukan
Tulungagung ? apa-apa susah dan akses jalan
Jawaban yang peneliti peroleh untuk menuju ke sini pun juga
dari Ibu Mujiatun yaitu sekarang susah.”
saya mudah untuk mengakses b) Sekarang sudah dibangun
informasi atau berkomunikasi teknologi informasi di desa Ibu ini,
dengan mudah tanpa terhalang bagaimana menurut Ibu setelah
ruang dan waktu, serta biaya yang dibangunnya teknologi informasi
saya keluarkan juga sedikit. ini ?
Dengan adanya jaringan ini sangat Jawaban dari Ibu Dwi Sari
efektif untuk membantu saya Trisnowati, “Sangat terasa sekali,
dalam memberikan teori dan Mas, sebelum dan sesudah adanya
keterampilan kepada anak didik teknologi informasi di desa ini.
saya. Namun dengan kemudahan Saya merasakan kemudahan untuk
ini, berdampak buruk terhadap berkomunikasi dengan sanak
anak saya yang berumur 7 tahun saudara saya tanpa batas. Tidak
karena sering bermain smartphone ada yang menghalangi komunikasi
untuk bermain game online. dan saya dapat mengambil
b. Ibu Dwi Sari Trisnowati (masyarakat kesempatan ini untuk berdagang
desa Sidomulyo Pagerwojo melalui sosial media.”
Tulungagung). Hasil Observasi Dengan Masyarakat Desa
a) Bagaimana cara Ibu mengakses Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung
informasi atau berkomunikasi, Observasi dengan Masyarakat Desa
sebelum adanya teknologi Sidomulyo Pagerwojo Tulungagung pada
informasi dibangun di desa ini ? hari Minggu tanggal 13 Juli 2017 di
Jawaban yang peneliti peroleh lapangan, peneliti memperoleh hasil
dari Ibu Dwi Sari Trisnowati, sebagai berikut:
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

107
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

a. Tower yang telah dibangun dapat menghasilkan berbagai teknologi yang


menjangkau seluruh masyarakat di cukup rumit. Namun, pada akhirnya
Desa Sidomulyo Pagerwojo keberadaan teknologi tersebut
Tulungagung, karena pembangunan dimanfaatkan sebagai alat untuk mencapai
tower tersebut dekat dengan tujuan hidup manusia. Teknologi telah
perkampungan warga dan didirikan di mempengaruhi pola pikir manusia itu
dataran yang tinggi. sendiri, dan akibatnya secara tidak
b. Masyarakat telah merasakan langsung teknologi juga sangat
kemudahan untuk berkomunikasi tanpa mempengaruhi tindakan, dan pola hidup
terhadang oleh ruang dan waktu manusia. Seperti masyarakat di Desa
menggunakan smartphone. Sidomulyo Pagewojo Tulungagung yang
c. Sebagian tenaga pendidik telah sebelumnya menggunakan teknologi yang
menggunakan jaringan dari tower ini seadanya dan sederhana, setelah adanya
untuk mengakses berbagai referensi teknologi ini berpengaruh banyak terhadap
untuk menambah wawasan dalam pola pikir dan gaya hidup yang menjadikan
menyampaikan materi. mereka sebagai masyarakat yang modern.
d. Masyarakat desa Sidomulyo Kemudahan untuk berjelajah dunia maya
Pagerwojo Tulungagung menggunakan dan berkomunikasi memberikan dampak
teknologi informasi ini untuk positif terhadap perekonomian dan
mengembangkan perekonomian pendidikan pada desa tersebut.
mereka melalui online shop.
KESIMPULAN DAN SARAN
Pembahasan
Pada era sekarang, masyarakat tidak
Teknologi merupakan hasil olah pikir
dapat terpisahkan oleh perkembangan
manusia yang pada akhirnya digunakan
teknologi informasi yang hari demi hari
manusia untuk mewujudkan berbagai
selalu ada perubahan, terutama pada
tujuan hidupnya, teknologi menjadi sebuah
masyarakat Desa Sidomulyo Pagerwojo
instrumen untuk mencapai tujuan. Ketika
Tulungagung yang tidak mau ketinggalan
manusia masih berada pada tahap
dengan perkembangan teknologi informasi
irrasional (bersifat tradisional dan afektif),
ini. Setelah adanya jaringan internet
manusia telah mampu menghasilkan
maupun jaringan seluler yang ada di desa
berbagai teknologi yang masih sederhana.
mereka, serta diperolehnya secara gratis.
Seiring dengan perkembangan
Sekarang perilaku dan pola pikir mereka
rasionalitasnya, manusia telah
telah berubah, mereka memanfaatkan ini
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

108
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

untuk membangun desa mereka dari sektor Rusman dkk. 2012. Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
perekonomian dan pendidikan untuk
Jakarta : Grafindo persada
menjadi yang lebih baik. Saran yang dapat S. I. A, Dwiningrum. 2012. Ilmu sosial &
budaya dasar. Yogyakarta: UNY
diberikan adalah masyarakat Desa
Press
Sidomulyo Pagerwojo harus pandai Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Pendidikan (Pendidikan kuantitatif,
memilih dan menggunakan media sosial
kualitatif, dan R&D). Bandung:
dan dengan kemudahan yang mereka Alfabeta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
dapatkan melalui perkembangan teknologi
Pendidikan (Pendidikan kuantitatif,
informasi ini, selalu berhati-hati dalam kualitatif, dan R&D). Bandung:
Alfabeta
menjelajah dunia maya terutama pada
S. W, Sarwono. 2004. Psikologi remaja.
bisnis online dan untuk orang tua selalu Edisi revisi 8. Jakarta : Raja Grafindo
Pustaka
mengawasi anak-anak mereka dalam
V Mokalu, Juniver. 2016. “Dampak
menggunakan smartphone. Teknologi Smartphone Terhadap
Perilaku Orang Tua di Desa Touure
Kecamatan Tompaso. e-journal “Acta
REFERENSI
Diurna” Volume V. No.1
Anas, Sudijono. 2009. Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta: Rajawali pers
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Eko, Sutoro. 2002. Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Materi Diklat
Pemberdayaan Masyarakat Desa,
yang diselenggarakan Badan Diklat
Provinsi Kaltim, Samarinda,
Desember 2002.
HM, Jogiyanto. 2007. Sistem Teknologi
Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Kamdhi, JS. 2013. Terampil Berwicara.
Jakarta: Grasindo
Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
M. Yusup, Pawit. 2010. Pedoman Praktis
Mencari Informasi. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Ngafifi, Muhamad. 2014. “Kemajuan
Teknologi dan Pola Hidup Manusia
dalam Perspektif Sosial Budaya”.
Jurnal Pembangunan Pendidikan:
Fondasi dan Aplikasi. Vol. 2 No. 1,
33

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

109
Pendidikan
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

EXPERIENTIAL LEARNING BAGI SISWA SD UNTUK MEMAHAMI JENIS PROFESI


DAN KELANJUTAN PENDIDIKAN: PENGGUNAAN GAME INTERAKTIF DARI
VIRGINIA CAREER VIEW

Yudi Setyaningsih1), F.X. Dono Sunardi2)


1,2)
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Ma Chung Malang
Email: 1)ninoyudi2000@gmail.com,2)dono.sunardi@machung.ac.id

Abstrak
Karir bagi siswa Sekolah Dasar (SD) bukanlah hal yang mudah untuk ditentukan dan menjadi
pilihan yang sesuai dengan kemampuan karena banyak siswa yang tidak mengetahui bahwa karir
adalah jalan hidup dalam usaha menggapai kehidupan yang baik di masa mendatang. Untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai jalur-jalur karir dan tahapan pendidikan selanjutnya
bagi para siswa SD yang berasal dari keluarga menengah ke bawah diperlukan suatu program yang
nyata dan tersedia bagi mereka tanpa harus membayar. Informasi mengenai profesi beserta
pengertiannya diperoleh dari game interaktif dari Virgina Career View dengan bimbingan dari
Guru Bahasa Inggris karena Bahasa yang digunakan dalam game tersebut adalah Bahasa Inggris.
Sasaran kegiatan ini adalah siswa kelas 5 dan 6 SDN Karangbesuki 3 dan 4 Malang. Hasil yang
diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pemahaman akan jenis profesi dan
pendidikan lanjut para siswa SD Karangbesuki 3 dan 4 yang tercermin dalam hasil angket,
wawancara dan diskusi bersama setelah kegiatan yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
(78%) memahami jenis profesi dan kelanjutan pendidikan.
Kata kunci: jenis profesi, game interaktif, siswa SD

Abstract
Career for elementary school students is not an easy thing to determine and be an appropriate
choice of skills because many students do not know that a career is a way of life in an effort to
achieve a good life in the future. To obtain further information on career paths and subsequent
educational stages for elementary school students coming from middle to lower family needs a real
program available to them without having to pay. Information about the profession and its
understanding is obtained from the interactive games of Virgina Career View
(www.vacareerview.org) with the guidance of the English Teachers because the Language used in
the game is English. The target of this activity is the students of grade 5 and 6 SDN Karangbesuki
3 and 4 Malang. The results obtained from this community service activity are the understanding
of the types of professions and advanced education of elementary school students Karangbesuki 3
and 4 as reflected in the results of questionnaires, interviews and discussion together after the
activities show that most students (78%) understand the type of profession and continuation
education.

Keyword s : profession tv, interactive game, elementary student

PENDAHULUAN sehat, di mana pun dan kapan pun mereka


Salah satu aspek terpenting berada adalah pekerjaan (occupation,
dalam kehidupan manusia dewasa yang vocation, career). Orang akan merasa

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

110
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sangat susah dan gelisah jika tidak persiapan dan perencanaan yang matang
memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi dari pada kalau sekedar mendapat
kalau sampai menjadi pengangguran. pekerjaan yang sifatnya sementara
Lagipula, banyak orang yang waktu. Mengingat betapa pentingnya
mengalami stres dan frustrasi dalam masalah karir dalam kehidupan manusia,
hidup ini karena masalah pekerjaan. maka sejak dini anak perlu dipersiapkan
Penelitian Levinson (dalam Isaacson dan dibantu untuk merencanakan hari
dan Brown, 2000) menunjukkan bahwa depan yang lebih cerah, dengan cara
komponen terpenting dari kehidupan memberikan pendidikan dan bimbingan
manusia dewasa adalah: (1) keluarga, karir yang berkelanjutan.
dan (2) pekerjaan. Dua komponen Tahap-tahap perkembangan karir
tersebut sangat menentukan kebahagian menurut Ginzberg, Ginsburg, Axelrad,
hidup manusia, sehingga tidak dan Herma (1951) dibagi menjadi 3 (tiga)
mengherankan jika masalah pekerjaan tahap pokok, yaitu:
dan keluarga praktis menyita seluruh - Tahap Fantasi : 0 – 11 tahun (masa
perhatian, energi, dan waktu orang Sekolah Dasar)
dewasa. - Tahap Tentatif : 12 – 18 tahun (masa
Pekerjaan dan karir mempunyai Sekolah Menengah)
arti yang berbeda. Kata pekerjaan - Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (masa
(work, job, employment) menunjuk Perguruan Tinggi)
pada setiap kegiatan yang Pada tahap fantasi anak sering
menghasilkan barang atau jasa kali menyebutkan cita-cita mereka kelak
(Isaacson dan Brown, 2000); sedangkan kalau sudah besar, misalnya ingin
kata karir (career) menurut Winkel menjadi dokter, ingin menjadi petani,
(1991) lebih menunjuk pada pekerjaan pilot pesawat, guru, tentara, dll. Mereka
atau jabatan yang ditekuni dan diyakini juga senang bermain peran (misalnya
sebagai panggilan hidup, yang bermain dokter-dokteran, bermain jadi
meresapi seluruh alam pikiran dan guru, bermain jadi polisi, dll) sesuai
perasaan seseorang, serta mewarnai dengan peran- peran yang mereka lihat
seluruh gaya hidupnya. Maka dari itu di lingkungan mereka. Jabatan atau
pemilihan karir lebih memerlukan pekerjaan yang mereka inginkan atau
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

111
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

perankan pada umumnya masih sangat dalam struktur konsep diri (self-concept
dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya structure).
dari TV, Internet, majalah, film,
maupun tokoh-tokoh yang pernah KAJIAN LITERATUR
melintas dalam kehidupan mereka. PROGRAM BIMBINGAN KARIR DI
Tidak mengherankan jika SEKOLAH DASAR
pekerjaan ataupun jabatan yang Pada tahun 1994 Departemen
mereka sebut masih jauh dari Pendidikan dan Kebudayaan Republik
pertimbangan rasional maupun moral. Indonesia, melalui Direktorat Pendidikan
Kebanyakan siswa SD memang asal Dasar, telah menerbitkan buku Pedoman
sebut saja pekerjaan yang dirasa Bimbingan dan Penyuluhan Siswa di
menarik saat itu. Dalam hal ini orang Sekolah Dasar dalam rangka pelaksanaan
tua dan pendidik tidak perlu cemas atau Kurikulum tahun 1994. Dalam buku
pun gelisah jika suatu ketika anak pedoman itu disebutkan bahwa isi
ternyata menyebut atau menginginkan layanan bimbingan di Sekolah Dasar ada
pekerjaan yang jauh dari harapan orang tiga, yaitu: (1) bimbingan pribadi-sosial,
tua atau pun pendidik. Dalam tahap (2) bimbingan belajar, dan (3) bimbingan
ini anak belum mampu memilih jenis karir. Jadi jelaslah bahwa secara formal
pekerjaan/jabatan secara rasional dan dan legal program bimbingan karir harus
obyektif, karena mereka belum sudah diberikan sejak usia sekolah dasar.
mengetahui bakat, minat, dan potensi Hal ini sangat sesuai dengan teori
mereka yang sebenarnya. Mereka perkembangan karir dari Ginzberg et.al
sekedar berfantasi saja secara bebas, (1951) maupun Super (1984) yang telah
yang sifatnya sama sekali tidak dibahas terdahulu.
mengikat. Hal ini sesuai dengan apa Lebih jauh dijelaskan secara rinci
yang dikemukakan oleh Super (1984) pada buku Pedoman Bimbingan dan
bahwa fase pengembangan (growth) Penyuluhan tersebut mengenai isi
yang meliputi masa kecil sampai usia bimbingan karir untuk kelas-kelas rendah
15 tahun, anak mengembangkan (kelas 1,2, dan 3) maupun untuk kelas-
bakat-bakat, minat, kebutuhan, dan kelas tinggi (kelas 4,5, dan 6) sebagai
potensi, yang akhirnya dipadukan berikut:
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

112
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

1. Isi bimbingan karir untuk kelas- disebutkan di atas merupakan sekedar


kelas rendah (dikutip dari Pedoman panduan. Guru setempat dapat
BP-SD, 1994, hal. 16-17) yang menggunakannya sebagai acuan yang
salah satunya menjelaskan bahwa tetap terbuka untuk disesuaikan dengan
bekerja itu penting bagi kehidupan situasi kondisi setempat. Sebaiknya
sesuai dengan tuntutan lingkungan contoh-contoh diambil dari lingkungan
dan mengenalkan macam-macam sekitar yang kongkrit dan mudah
pekerjaan yang dilakukan orang ditangkap oleh anak misalnya dengan
dewasa. Lebih jauh lagi ditekankan menyelenggarakan kegiatan experiential
bahwa pekerjaan seseorang itu learning dengan meminta anak untuk
dipengaruhi oleh minat dan bermain peran dengan bimbingan para
kecakapannya. mahasiswa Universitas Ma Chung sesuai
2. Sedangkan isi bimbingan karir dengan Program Studi masing-masing.
untuk kelas-kelas tinggi seperti EXPERIENTIAL LEARNING
dikutip dari Pedoman BP-SD, 1994, Model experiential learning
hal.19-20 antara lain: a) merupakan model pembelajaran yang
Menjelaskan manfaat mencontoh diharapkan dapat menciptakan proses
orang-orang yang berhasil; b) belajar yang lebih bermakna (Hamalik,
Melatih siswa menggambarkan 2001:212). Siswa mengalami apa yang
kehidupan di masa yang akan mereka pelajari serta menekankan
datang; c) Membimbing diskusi pembelajaran berpusat pada siswa
mengenai pekerjaan wanita dan (student-centered). Prosedur
pria; d) Menjelaskan jenis-jenis pembelajaran model experiential learning
ketrampilan yang dikaitkan dengan terdiri dari 4 tahapan (Kolb, 1984) yaitu;
pekerjaan tertentu; e) Melatih siswa a) tahapan pengalaman nyata (concrete
membayangkan hal-hal yang akan experience), b) tahap observasi refleksi
dilakukan pada usia kira-kira 25 (reflection observation), c) tahap
tahun kelak, dan f) Mengenalkan konseptualisasi (abstract
macam-macam pekerjaan yang ada conceptualization) dan d) tahap
di lingkungan sekitar. implementasi (active experimentation).
Materi bimbingan karir yang
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

113
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Di dalam kegiatan pengabdian GAME INTERAKTIF VIRGINA


ini, experiential learning lebih CAREER VIEW
ditekankan kepada concrete experience Virginia Career VIEW (Vital
dan active experimentation. Concrete Information for Education and Work)
experience (feeling) berarti belajar dari adalah suatu sistem yang terintegrasi
pengalaman-pengalaman yang spesifik, tentang karir dan perencanaannya yang
peka terhadap situasi. Concrete berasal dari Virginia Politeknik Institut dan
experience merupakan tahap belajar Universitas di Amerika. Sistem
melalui intuisi dengan menekankan perencanaan karir tersebut bisa dibuka di
pengalaman personal, mengalami dan www.vacareerview.org secara gratis oleh
merasakan. Menurut Kohonen (2001), siapa saja yang membutuhkan mulai dari
dalam tahap ini aktifitas yang siswa, guru, orang tua maupun
mendukung misalnya diskusi kelompok professional. Sudah lebih dari 30 tahun
kecil, simulasi, game interaktif, role play, sistem tersebut digunakan oleh guru
teknik drama, video atau film, pemberian Bimbingan dan Konseling, pendidik, siswa,
contoh, dan cerita. orang tua, maupun professional dari
Active experimentation (doing) seluruh dunia (lihat Gambar 1).
berarti kemampuan untuk melaksanakan
berbagai hal dengan orang-orang dan
melakukan tindakan berdasarkan
peristiwa termasuk pengambilan resiko.
Active experimentation merupakan
belajar melalui tindakan, menekankan
pada aplikasi praktis dalam konteks
kehidupan nyata. Teknik instruksional
yang digunakan antara lain fieldwork,
laboratory work, games, drama dan
Gambar 1. Virginia Career VIEW
simulasi.
website

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

114
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Game interaktif yang ada di kerajinan tangan: mis. pesawat dari kertas),
Virginia Career View menyajikan experiments and projects (menghitung
beberapa pilihan permainan dan tingkat kecepatan angin untuk menerbangkan
kesulitan sesuai dengan kondisi siswa. Di pesawat secara sederhana), sampai kepada
dalam website tersebut, siswa diajak program-program yang bisa disesuaikan
untuk mengeksplorasi profesi dengan dengan kondisi siswa yang memainkan
gambar-gambar yang menarik serta cara (Gambar 2).
memainkan game interaktif dengan
mudah sehingga pemahaman akan karir
lebih mudah dipahami meskipun Bahasa
pengantarnya adalah Bahasa Inggris.
Meskipun menarik dan menyenangkan,
game interaktif yang ada di website
tersebut juga menghubungkan antara apa
yang telah diajarkan di kelas dengan
dunia nyata misalnya seorang siswa yang
sudah diajari berhitung akan dihadapkan
pada soal matematika sederhana ketika
dia bermain peran sebagai seorang kasir
di supermarket.
Bukan saja game interaktif yang
ditawarkan, Virginia Career View juga
menyajikan klaster karir yaitu pembagian
profesi mulai dari pertanian, bisnis,
pendidikan, sampai dengan profesi pilot.
Gambar 2. Klaster profesi dari
Sebagai contoh, dalam klaster profesi
www.vacareerview.org
pilot, siswa diajak untuk menonton video
tentang bagaimana seorang pilot sedang
mengemudikan pesawat. Di bagian
tersebut, terdapat banyak program
tentang arts and crafts (pembuatan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

115
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

METODE PENELITIAN siswa diberi penyuluhan akan gambaran


Kegiatan pengabdian masyarakat suatu profesi dengan mendatangkan ahli.
ini dilakukan dalam bentuk kerjasama Eksplorasi tersebut berasal dari klaster
dengan mitra yaitu SDN Karangbesuki 3 profesi di Virginia Career View dimana
dan 4 yang terletak di daerah Tidar salah satu contohnya adalah profesi pilot.
Malang. Dalam pelaksanaannya, siswa Selain menonton video yang ada di
kelas 1 – 6 diajak untuk ikut serta dalam website, seorang pilot didatangkan ke SD
program tapi khusus untuk penggunaan untuk membagikan pengalamannya
game interaktif dari Virgina Career sewaktu mengemudikan pesawat terbang.
View, hanya kelas 5 dan 6 yang Untuk experiential learning yang
dilibatkan karena pada level tersebut digunakan dalam kegiatan pengabdian
kosa kata Bahasa Inggris yang dipelajari masyarakat ini, fasilitator mengundang ahli
sudah sampai kepada berbagai macam yaitu seorang apoteker dan animator.
profesi sehingga lebih memudahkan Apoteker yang diundang memberi ceramah
mereka bermain dan mengeksplorasi dan melakukan eksperimen sederhana
website Virginia Career View. kemudian meminta siswa untuk membuat
Dalam kegiatan yang berlangsung eksperimen sendiri seperti pembuatan
di dalam kelas, diperlukan berbagai sabun padat. Safonifikasi merupakan
macam alat seperti komputer laptop, proses pembuatan sabun yang berlangsung
LCD proyektor, layar, dan koneksi dengan mereaksikan asam lemak
Internet. Pertama-tama fasilitator khususnya trigliserida dengan alkali yang
didampingi oleh guru Bahasa Inggris menghasilkan sabundan hasil samping
masing-masing sekolah membuka laptop berupa gliserol (sabun). Sedangkan
yang disediakan dan siswa yang sudah animator yang diundang
dibagi dalam grup membuka website mempresentasikan proses menggambar
Virginia Career View. Setelah login komik dan meminta siswa untuk ikut
menggunakan username dan password menggambar sebuah karakter yang
yang telah dimasukkan, para siswa kemudian diberi dialog. Kedua profesi ini
dipandu untuk mengeksplorasi dan terdapat dalam laman website Kids Search
bermain game interaktif. Selain game di Virginia Career View (Gambar 3).
interaktif, pada kesempatan tertentu,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

116
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

untuk mengetahui seberapa jauh siswa


memahami jenis profesi dan kelanjutan
pendidikan.

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Hasil pengabdian masyarakat ini
adalah pemahaman 80 siswa SD kelas 5
dan 6 akan jenis profesi dan kelanjutan
pendidikan. Instrumen yang digunakan
Gambar 3. Kids Search (Klaster
untuk mengukur pemahaman siswa dalam
profesi) di www. vacareerview.org
kegiatan pengabdian masyarakat ini bukan
Program pengabdian masyarakat
merupakan suatu tes melainkan bentuk
untuk siswa SD Karangbesuki 3 dan 4
non-tes yang berupa pedoman observasi,
Malang ini dilaksanakan sejak bulan Mei
angket, dan wawancara serta pemeriksaan
– Juli 2017 dengan beberapa program
dokumen. Observasi dilakukan selama
yang dilaksanakan seminggu sekali
kegiatan pengabdian masyarakat dan
setiap hari Sabtu yaitu: 1) Bermain peran
berdasarkan kepada pedoman yang telah
dan game interaktif menggunakan
disusun sebelumnya. Sementara angket
website Virgina Career View, 2)
sederhana tentang pemahaman jenis profesi
Ceramah narasumber yang diberikan
dan kelanjutan pendidikan juga disebarkan
oleh ahli yang memiliki kemampuan,
disela-sela kegiatan yang sedang
pengetahuan, dan keterampilan yang
berlangsung. Pada saat yang bersamaan,
sesuai dengan kebutuhan dalam rangka
wawancara kepada beberapa siswa kelas 5
memberi pengetahuan akan jenis profesi
dan 6 dilakukan untuk memperoleh
tertentu, 3) Mengisi Lembar Kegiatan
gambaran tentang pemahaman mereka
Siswa menggunakan modul yang telah
terhadap jenis profesi dan kelanjutan
dipersiapkan, dan 4) Mengisi
pendidikan. Sedangkan pemeriksaan
angket/kuesioner tentang pemahaman
dokumen dilakukan untuk mengkaji ulang
akan jenis profesi dan kelanjutan
program yang sudah terlaksana dan yang
pendidikan serta melakukan wawancara

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

117
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sedang dijalankan sesuai dengan rencana usia dewasanya, ditentukan oleh


yang telah ditetapkan sebelumnya. bagaimana pengalaman orang itu waktu
Hasil dari observasi berdasarkan kecil”. Maka dengan dikenalkan tentang
kepada pedoman yang telah disusun jenis profesi, diharapkan siswa dapat
menggambarkan bahwa siswa mengingatnya dan memahaminya secara
memahami kemampuan intelejensi, kuat.
bakat dan minat, serta kekuatan dan Game interaktif adalah kegiatan atau
kelemahan yang dimiliki. Sedangkan permainan kreatif yang berkaitan dengan
untuk jenis profesi, siswa paham akan (kreasi, produksi, distribusi
jenis-jenis profesi dan pengetahuan yang permainan/game komputer dan video) yang
harus dimiliki ketika akan menjalani bersifat hiburan, ketangkasan maupun
perofesi tersebut, serta pendidikan apa edukasi yang interaktif (Jalaludin, 2015).
yang menjadi syarat untuk masuk dalam Masih menurut Jalaludin (2015), kelompok
profesi tersebut. Sedangkan dalam game interaktif bukan didominasi sebagai
angket sederhana yang disebarkan, hiburan semata-mata tetapi juga sebagai
sebagian besar siswa (78%) memahami alat bantu pembelajaran atau edukasi.
berbagai jenis profesi dan pendidikan Sementara itu, game yang memiliki konten
lanjut yang telah dijabarkan dalam game pendidikan lebih dikenal dengan istilah
interaktif , bermain peran, maupun game edukasi. Game berjenis edukasi ini
ceramah yang dilakukan oleh ahli. bertujuan untuk memancing minat belajar
Pengenalan jenis profesi melalui siswa terhadap materi pelajaran sambil
permainan peran dalam kelompok dirasa bermain, sehingga dengan perasaan senang
sangat cocok untuk mengajak siswa agar diharapkan siswa bisa lebih mudah
mengetahui jenis pekerjaan. Selain itu, memahami materi pelajaran yang disajikan.
karena masa sekolah dasar adalah masa Jenis game ini sebenarnya lebih mengacu
yang digunakan untuk mendasari kepada isi dan tujuan game, bukan jenis
kehidupannya kelak. Ingatan manusia yang sesungguhnya. Dalam konteks
ketika masih usia sekolah dasar pun pemahaman jenis profesi dan kelanjutan
sangat kuat. Sejalan dengan pendapat pendidikan, penggunaan game edukasi
Roe (1956) bahwa “Keputusan dan merupakan hal yang positif dan sesuai
pilihan jabatan yang diambil orang pada dengan pendapat Strangman & Hall (2003)
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

118
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang menyatakan bahwa game komputer atau pendekatan yang berbeda dari yang
menjadi sebuah pendekatan yang efektif telah dilakukan. Sebagai saran untuk
untuk meningkatkan pemahaman siswa. pemerintah, dalam hal ini Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, diperlukan
KESIMPULAN DAN SARAN adanya guru Bimbingan Konseling bagi
Kegiatan pengabdian masyarakat siswa SD Negeri yang selama ini belum
ini mempunyai tujuan agar siswa SD tersedia untuk memberikan bimbingan
terutama kelas 5 dan 6 memahami jenis akan pemahaman jenis profesi dan
profesi dan kelanjutan pendidikan kelanjutan pendidikan agar siswa nantinya
mereka di masa yang akan datang. dapat memilih jenis profesi dan pendidikan
Metode kegiatan menggunakan model lanjut yang sesuai dengan minat dan bakat
experiential learning yaitu dengan mereka.
bermain peran yang idenya berasal dari
game interaktif yang dimainkan siswa REFERENSI
Brown, M. T., Lum, J. L., & Voyle, K.
melalui laman www.vacareerview.org.
1997. Roe revisited: A call for
Serangkaian kegiatan lain juga dilakukan the reappraisal of the theory of
personality development and
yakni ceramah narasumber sampai
career choice. Journal of
dengan pengisian Lembar kegiatan Vocational Behavior, 51,283–294
Ginzberg, E., Ginsburg, S. W., Axelrad,
siswa. Hasil dari pengabdian masyarakat
S., dan Herma, J.L. 1951.
ini adalah adanya pemahaman siswa akan Occupational Choice: An
Approach to a General Theory.
jenis profesi dan kelanjutan pendidikan
New York: Columbia University
yang diperoleh melalui hasil angket dan Press.
Herr,E.L & SH. Cramer.1979. Career
wawancara yang dirancang secara
Guidance and Counseling
sederhana sesuai dengan kemampuan through the life Span. Bouston :
Brown dan Company.
siswa SD kelas 5 dan 6.
Isaacson, L. & Brown, D. 2000. Career
Setelah kegiatan pengabdian information, career counseling,
and career development. (7th
masyarakat ini selesai dilaksanakan,
ed.). Needham Heights, MA:
diharapkan adanya keberlanjutan Allyn & Bacon.
Jalaludin, A. 2015. Mata kuliah Game
program dengan topik yang sama yaitu
interaktif. Diunduh dari
pemahaman jenis profesi dan kelanjutan https://jalaludinweb.wordpress.co
m/2015/06/04/mata-kuliah-game-
pendidikan namun menggunakan model
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

119
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

interaktif/ (diakses pada 29 Winkel, W.S. 1991. Bimbingan dan


Juni 2017) Konseling di Sekolah Menengah.
Kolb D.A. 1984. Experiential Learning Jakarta: PT. Grasindo
experience as a source of -
learning and development.
New Jersey: Prentice Hall
Montessori, M. 1949. The Absorbent
Mind. Madras: The
Theosophical Publishing House
Pedoman BP-SD, 1994, hal. 16-17
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Roe, A. 1956. The psychology of
occupations. New York: Wiley
Strangman, N., & Hall, T. 2003. Virtual
Reality/ Computer Simulations.
National Center on Accessing
the General Curriculum 2.
Super, D. 1984. Career patterns as a
basis for vocational counseling.
Journal of Counseling
Psychology 1, 12.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

120
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TUNARUNGU

Nadia Roosmalita Sari1), Puspa Miladin Nuraida SAB2)

1,2
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: 1nadiaroosmalitasari@gmail.com, 2puspamiladin2080@gmail.com

Abstrak
Seiring dengan berkembangnya teknologi, komputer sangat berperan penting dalam
proses belajar mengajar disamping menggunakan metode konvensional seperti buku-
buku pelajaran dan penjelasan dari guru. Media pembelajaran berbantuan komputer
dapat digunakan sebagai sarana belajar yang efektif bagi siswa pada umumnya. Bagi
siswa berkebutuhan berkebutuhan khusus media pembelajaran ini sangat efektif
digunakan sebagai sarana belajar siswa. Tunarungu merupakan seseorang yang
mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau
seluruhnya. Fungsi kerja indera pendengaran anak tunarungu akan
mengakibatkanterhambatnyaproses belajar. Hal ini dapat memberikan dampak terhadap
kehidupannya. Matematika merupakan materi yang membutuhkan pemahaman dan
daya ingat siswa. Oleh karena itu, faktor media penyampaian perlu dioptimalkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia interaktif sebagai alternatif
pembelajaran mandiri untuk membantu penguasaan materi matematika bagi siswa tunarungu
dengan metode Research and Development (R&D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
multimedia interkatif yang dikembangkan telah layak digunakan sebagai media pemebelajaran
mandiri siswa tunarungu dengan akurasi sebesar 85.46%.
Kata kunci :tunarungu, multimedia interaktif, Research and Development (R&D).

Abstract
Along with the development of technology, computers play an important role in the
learning process in addition to using conventional methods such as textbooks and
explanations from teachers. Computer-assisted learning media can be used as an
effective learning tool for students in general. For students with special needs, this
instructional media is very effective to be used as a learning tool for students. Deaf is a
person who lacks or loses the ability to hear either partially or completely. The function
of the hearing-impaired child's hearing will lead to a delay in the learning process. This
can have an impact on his life. Mathematics is a material that requires students'
understanding and memory. Therefore, media delivery factors need to be optimized.
This study aims to develop interactive multimedia as an independent learning
alternative to help mastering mathematics materials for deaf students with Research
and Development (R & D) method. The results showed that the developed intermediate
multimedia has been feasible to be used as an independent learning media of Deaf
students with an accuracy of 85.46%.
Keyword: deaf, interactive multimedia, Research and Development (R&D).

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


121
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN pengetahuan. Hal ini berlaku bagi seluruh


Saat ini dalam dunia pendidikan, mata pelajaran, tidak terkecuali pelajaran
metode pembelajaran yang digunakan tidak matematika. Permasalahan yang dialami oleh
hanya menggunakan metode konvensional, sekolah-sekolah umum khususnya
namun juga dengan metode pembelajaran pembelajaran matematika, juga dialami oleh
yang memanfaatkan teknologi komputer. sekolah luar biasa. Bahkan permasalahan
Pemanfaatan teknologi komputer dalam pembelajaran matematika di sekolah luar
proses belajar mengajar sangat efektif dan biasa lebih komplek. Melihat dari latar
efisien. belakang siswa tunarungu yang sangat
Pendidikan luar biasa, seperti yang kekurangan kosakata dalam berkomunikasi,
termuat dalam Undang–undang Nomor 20 guru dituntut untuk menyampaikan materi
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan dengan sangat jelas dan konsitsen. Hal ini
Nasionalmenjelaskan bahwa pendidikan dilakukan karena mengingat respon anak
diarahkan pada pengembangan sikap, tunarungu terhadap bunyi sangat kurang.
kemampuan, kepribadian anak, bakat, mental, Sehingga media pembelajaran yang
dan fisik sehingga mencapai potensi yang digunakan untuk siswa tunarungu harus tepat
optimal[1]. guna.
Tunarungu adalah orang yang Salah satu motivasi dan inovasi yang
mempunyai kecacatan pada indra diusulkan berupa multimedia interaktif visual
pendengaran.[2]Dipandang dari kecerdasan berbasis simulasi matapelajaran
yang dimilki, tunarungu sebenarnya tidak matematika.Matapelajaran matematika tidak
berbeda dengan anak normal. Jensema hanya membutuhkan fungsi otak saja,
mengungkapkan bahwa kemampuan matematika merupakan materi yang menuntut
membaca anak tunarungu usia 14 tahun pemahaman dan daya ingat siswa. Visualisasi
setingkat dengan anak kelas III[3]. berupa gambar ataupun media visual lain
Dari uraian diatas dapat diketahui untuk matapelajaran tersebut menjadi salah
bahwa anak – anak tunarungu mengalami satu hal yang juga diperlukan dalam
masalah dalam hal pendegaran dan penyampaiannya. Dengan demikian faktor
kecerdasan. Fungsi kerja pada indra media penyampaian perlu dioptimalkan. Oleh
pendengaran anak tunarungu mengalami karena itu, dalam proses pembelajaran
kesulitan dalam proses menerima dituntut untuk selalu kreatif dalam

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


122
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menciptakan suasana pembelajaran, sehingga pengembangan yang digunakan dalam


akan menciptakan pembelajaran yang penelitian tersebut adalah Research and
menyenangkan dan siswa menjadi termotivasi Development (R&D). Hasil penelitian
untuk belajar. menunjukkan bahwa media monopoli efektif
Penleitian ini bertujuan agar materi untuk meningkatkan belajar siswa.
yag ada dalam matapelajaran metematika Selanjutnya, Ali mengembangkan
dapat dikaji, dipahami, dan dicapai oleh siswa media pembelajaran interaktif berupa
tunarungu. Melalui multimedia interaktif multimedia untuk matakuliah medan
dengan simulasi, materi akan bisa diterima elektromagnetik[6]. Metode penelitian yang
dengan lebih baik oleh siswa tunarungu. digunakan dalam mengembangkan
Hambatan yang terdapat dalam pembelajaran multimedia pembelajaran adalah R&D. Hasil
akan bisa diatasi dengan penggunaan media penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
pembelajaran, sehingga siswa dengan media pembelajaran berbantuan komputer
kebutuhan khusus tersebut akan lebih bisa mempunyai pengaruh yang signifikan
menerima pesan dengan lebih baik dan terhadap daya tarik siswa untuk mempelajari
menjadikan pembelajaran menjadi sangat kompetensi yang diajarkan.
menarik dan efektif. Sadiman Multimedia interaktif juga telah
(2002)mengungkapkan bahwa media dapat dikembangkan oleh Yuliandari dan Wahjudi
digunakan untuk menyampaikan pesan pada matapelajaran ekonomi[7]. Penelitian
sehingga dapat menarik minat dan perhatian tersebut bertujuan untuk : (1)mengetahui
siswa sehingga terjadi proses belajar proses pengembangan media pembelajaran
mengajar[4]. berbasis multimedia interaktifpada mata
pelajaran ekonomi; (2)menguji kelayakan
PENELITIAN TERKINI media pembelajaran yang dikembangkan; dan
Pada bagian ini dijelaskan beberapa (3)mengetahui respon siswa terhadap media
penelitian terdahulu terkait pengembangan pembelajaran berbasis multimedia interaktif
multimedia pembelajaan. Siskawati,dkk. yang telah dikembangkan.Hasil penelitian
mengembangkan media pembelajaran berupa menunjukkan bahwa media pembelajaran
media monopoli untuk mengetahui efektifitas berbasis multimedia interaktif yang
media dan untuk meningkatkan minat siswa dikembangkan layak digunakan dalam proses
terhadap matapelajaran Geografi[5]. Metode pembelajaran. Dari pendapat siswa kelayakan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


123
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

media pembelajaran berbasismultimedia


Pengumpulan Informasi
interaktif memperoleh nilai sebesar 90.83%
dengan kriteria sangat layak. Penelitian terkait Perencanaan

pengembangan multimedia pembelajaran juga


Pengembangan Draf Produk
telah berhasil dilakukan oleh Arda,dkk untuk
siswa SMP kelas VIII[8]. Validasi
(Ahli Materi dan Ahli Media)

METODE PENELITIAN Revisi Produk

Sesuai dengan tujuan penelitian dan


Uji Coba Lapangan Awal
penelitian terkait yang telah dijelaskan (Kelompok Besar)
sebelunya, penelitian ini akan menggunakan
Revisi Produk Hasil Uji Coba
model penelitian dan pengembangan Lapangan Awal

Research and Development(R&D). Menurut


Uji Pelaksanaan Lapangan
Borg dan Gall, R&D memiliki langkah- (Kelompok Kecil)

langkah pelaksanaan sebagai berikut:


Penyempurnaan Produk Akhir
(1)pengumpulan informasi; (2)perencanaan;
(3)pengembangan draf produk; (4)Validasi; Diseminasi
(5)revisi produk; (6)uji coba lapangan awal;
(7)revisi produk hasil uji lapangan awal; (8)uji Gambar 1. Tahapan metode R&D.

pelaksanaan lapangan; (9)penyempurnaan


produk akhir; (10)diseminasi[9]. Untuk mengetahui kelayakan produk atau

Prosedur penelitian dan multimedia yang telah dikembangkan, maka

pangembangan multimediainteraktif digunakan kriteria kelayakan yang

berbasissimulasi untuk anak tunarungu ini ditunjukkan pada Tabel 1 berikut [10].

terdiri atas sepuluh tahapan tersebut di atas. Penggunaan keriteria kelayakan tersebut

Secara detail tahapan penelitian dan berdasarkan penelitian terdahulu yang telah

pengembangan ditunjukkan pada Gambar 1. berhasil mengembangkan multimedia


pembelajaran dengan criteria Valid.Sebagai
dasar pengambilan keputusan untuk merevisi
media pembelajaran digunakan kriteria

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


124
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kualifikasi penilaian yang diadaptasi dari


Arikunto[10]. Validasi Ahli Media
Tabel 1. Kriteria Kelayakan Media. Data hasil validasi diperoleh dari dosen
Presentase Kriteria Keterangan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang,
76% - yaitu Dr. Ir. H. Syaad Patmanthara,M.Pd.
100% Valid Tidak Revisi Data hasil validasi ahli media disajikan pada
56% - 75% Cukup Valid Tidak Revisi Tabel 1. Rata-rata persentase hasil validasi
Kurang Revisi ahli media secara keseluruhan sebesar
40% - 55% Valid Sebagian 90.63%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
<40% Tidak Valid Revisi Total multimedia pembelajaran ini memiliki nilai
kelayakan valid, sehingga layak digunakan.

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN

Tabel 2. Data Validasi Ahli Media.


Perolehan Skor
No Kisi Penilaian Skor Maksimal Persentase Keterangan
∑X ∑ Xi (%)
1 Efektif dan efisien 7 8 88 Valid
2 Reliable 4 4 100 Valid
Cukup
3 Maintanable 3 4 75 Valid
4 Usabilitas 8 8 100 Valid
5 Kompatibilitas 8 8 100 Valid
Dokumentasi program media Cukup
6 pembelajaran 3 4 75 Valid
Cukup
7 Reusable 3 4 75 Valid
8 Interaktivitas 4 4 100 Valid
9 Kemudahan untuk dipahami 4 4 100 Valid

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


125
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Sistematis, runtut, alur logika Cukup


10 jelas 3 4 75 Valid
Cukup
11 Komunikatif 3 4 75 Valid
Kreatif dalam ide berikut
12 penuangan gagasan 4 4 100 Valid
13 Audio 12 12 100 Valid
14 Visual 13 16 81 Valid
15 Media bergerak 4 4 100 Valid
16 Layout Interactive 4 4 100 Valid
Total 87 96 90.63% Valid

Validasi Ahli Materi Uji Coba Lapangan Awal


Data hasil validasi diperoleh dari guru Uji coba lapangan awal dilaksanakan dalam
pengampu matapelajaran matematika di kelompok kecil dengan subjek uji coba
kelas SDLB Yayasan Tunas Bangsa Malang, sebanyak 1 orang siswa yang diambil secara
yaitu Ibu Siki Parwati, S.Pd. Data hasil acak. Data hasil uji coba lapangan awal
validasi ahli materi disajikan pada Tabel 3. disajikan pada Tabel4. Rata-rata persentase
Rata-rata persentase hasil validasi ahli materi hasil uji coba lapangan awal sebesar 70%
secara keseluruhan sebesar 96,15% yang yang menunjukkan bahwa media
menunjukkan bahan ajar pada media pembelajaran matematika ini cukup layak
pembelajaran memiliki nilai kelayakan valid digunakan namun memerlukan revisi.
sehingga layak digunakan dan tidak
memerlukan revisi.
Tabel 3. Data Validasi Ahli Materi.
Perolehan Skor
Persentase
No Kisi Penilaian Skor Maksimal Keterangan
∑X ∑ Xi (%)
Relevansi tujuan pembelajaran dengan
1 4 4 100 Valid
SK/KD/Kurikulum

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


126
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Cukup
2 Interaktivitas 3 4 75
Valid
3 Kontekstualitas dan aktualitas 4 4 100 Valid
Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan
4 4 4 100 Valid
belajar
Kesesuaian materi dengan tujuan
5 4 4 100 Valid
pembelajaran
6 Kedalaman materi 4 4 100 Valid
7 Kemudahan untuk dipahami 4 4 100 Valid
8 Sistemastis, runtut, alur logika jelas 4 4 100 Valid
Konsistensi evaluasi dengan materi Cukup
9 3 4 75
pembelajaran Valid
10 Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi 4 4 100 Valid
Pemberian umpan balik terhadap hasil
11 4 4 100 Valid
evaluasi
12 Komunikatif 4 4 100 Valid
13 Visual 4 4 100 Valid
Total 50 52 96.15% Valid

Tabel 4. Data Validasi Uji Coba Lapangan Awal (Kelompok Kecil).


Perolehan Skor
No Kisi Penilaian Skor Maksimal Persentase
∑X ∑ Xi (%) Keterangan
Aspek Rekayasa Perangkat Lunak
1 Kemudahan dalam menggunakan media 1 1 100 Valid
Petunjuk penggunaan sudah ditampilkan
2 dengan jelas 0 1 0 Tidak Valid
Aspek Desain Pembelajaran
Media dapat meningkatkan motivasi
3 belajar 1 1 100 Valid

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


127
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

4 Materi mudah untuk dipahami 0 1 0 Tidak Valid


Materi dan evaluasi sudah ditampilkan
5 dengan baik 0 1 0 Tidak Valid
Aspek Komunikasi Visual
6 Kedalaman materi 1 1 100 Valid
7 Gambar sudah ditampilkan dengan jelas 1 1 100 Valid
8 Tulisan mudah untuk dibaca 1 1 100 Valid
Warna-warna dalam media pembelajaran
9 nyaman untuk dilihat 1 1 100 Valid
10 Animasi jelas dan dapat dipahami 1 1 100 Valid
Total 7 10 70.00% Valid

Tabel 5. Validasi Uji Pelaksanaan Lapangan (Kelompok Besar).


Perolehan Skor
No Kisi Penilaian Skor Maksimal Persentase Keterangan
∑X ∑ Xi (%)
Aspek Rekayasa Perangkat Lunak
1 Kemudahan dalam menggunakan media 10 10 100 Valid
Petunjuk penggunaan sudah ditampilkan
2 dengan jelas 9 10 90 Valid
Aspek Desain Pembelajaran
Media dapat meningkatkan motivasi
3 belajar 10 10 100 Valid
4 Materi mudah untuk dipahami 10 10 100 Valid
Materi dan evaluasi sudah ditampilkan
5 dengan baik 10 10 100 Valid
Aspek Komunikasi Visual
6 Kedalaman materi 10 10 100 Valid
7 Gambar sudah ditampilkan dengan jelas 9 10 90 Valid
8 Tulisan mudah untuk dibaca 9 10 90 Valid

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


128
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Warna-warna dalam media pembelajaran


9 nyaman untuk dilihat 10 10 100 Valid
10 Animasi jelas dan dapat dipahami 10 10 100 Valid
Total 97 100 97.00% Valid

Uji Pelaksanaan Lapangan Berdasarkan perolehan skor rata-rata


Uji coba lapangan dilaksanakan dalam diperoleh prosentase sebesar 88.45%. HAsil
kelompok besar dengan subjek uji coba tersebut menunjukkan bahwa multimedia
seluruh siswa kelas 1 SDLB yaitu 10 orang pembelajaran yang dikembangkan memiliki
siswa. Data hasil uji coba lapangan disajikan criteria kelayakan valid yang berarti media
pada Tabel 5. Rata-rata persentase hasil uji tersebut dapat digunakan dan diterima.
coba lapangan awal sebesar 97% yang
menunjukkan bahwa media pembelajaran KESIMPULAN DAN SARAN
matematika layak digunakan dan tidak Berdasarkan hasil penelitian dan
memerlukan revisi. pengembangan yang telah dilakukan dapat
Analisis Data Keseluruhan diketahui bahwa multimedia interaktif visual
Berdasarkan uji ahli media, uji ahli materi, uji berbasis simulai matapelajaran matematika
lapangan awal, dan uji pelaksanaan lapangan, untuk siswa SDLB tunarungu termasuk pada
diperoleh data sebagai berikut. kriteria layak dengan nilai rata-rata 88,45%,
Tabel 6. Rata-rata Perolehan sehingga bisa digunakan dalam proses
No. Validasi Perolehan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.
(%)
1 Ahli Media 90,63 REFERENSI
2 Ahli Materi 96,15 [1] I. S. S.Pd, Alat Peraga Untuk Pelajar
Tunarungu: Penggunaan Bentuk Dua
3 Uji Lapangan 70 Dimensi Bangun Datar Pada Siswa
Awal Tunarungu. Media Guru, 2014.
[2] T. Hernawati, “Pengembangan
4 Uji Lapangan 97 Kemampuan Berbahasa dan Berbicara
Rata-rata 88,45 Anak Tunarungu,” J. JASSIanakku, vol.
7, no. 1, pp. 101–110, 2007.
[3] S. Ardianie and E. W. Hapsari,
“Kecerdasan Emosi Dengan Prestasi
Belajar Siswa Tunarungu Di Smplb

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


129
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Karya Mulia,” Exp. J. Psikol. Indones., Mata Pelajaran Ekonomi Materi Jurnal
vol. 1, no. 1, pp. 16–26, 2012. Penyesuaian Perusahaan Jasa,” J.
[4] susantotutor, “Pengertian Media Pendidik. Akunt. JPAK, vol. 2, no. 2,
Pembelajaran | BLOG TUTORIAL 2014.
MR. SUSANTO.” . [8] A. Arda, “Pengembangan Media
[5] M. Siskawati, P. Pargito, and P. Pujiati, Pembelajaran Interaktif Berbasis
“Pengembangan Media Pembelajaran Komputer Untuk Siswa Smp Kelas
Monopoli Untuk Meningkatkan Minat VIII,” Mitra Sains, vol. 3, no. 1, 2015.
Belajar Geografi Siswa,” J. Studi Sos., [9] Nana Syaodih Sukmadinata, Metode
vol. 4, no. 1, 2016. Penelitian Pendidikan. Bandung:
[6] Muhamad Ali, “Pengembangan Media Remaja Rosda Karya, 2007.
Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah [10] L. Firmantika and M. Mukminan,
Medan Elektromagnetik,” J. “Pengembangan Media Pembelajaran
EdukasiElektro, vol. 5, no. 1, pp. 11–18, Berbantuan Komputer untuk
Mar. 2009. Menanamkan Kesadaran Lingkungan
[7] S. Yuliandari and E. WAHYUDI, bagi Siswa SMP,” Harmoni Sos. J.
“Pengembangan Media Pembelajaran Pendidik. IPS, vol. 1, no. 2, 2014.
Berbasis Multimedia Interaktif Pada

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


130
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

MEMBANGUN INTENSI KEWIRAUSAHAAN


MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK

Anggraeni Purwatiningsih1), Suatmo Pantja Putra2)

1,2)
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Merdeka Malang

Abstrak
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran
konstruktivistik terhadap intensi kewirausahaan. Populasi risetnnya adalah seluruh siswa SMK
se Malang Raya dengan teknik sampling proporsional random sampling dan jumlah sampel
sebanyak 130 siswa. Data Primer dianalisis dengan structural equation model. Berdasarkan hasil
analisis data terungkap bahwa model pembelajaran berpengaruh terhadap terbentuknya intensi
kewirausahaan. Maknanya, model pembelajaran tersebut benar-benar menjadi sebuah pendekatan
untuk membangun wirausaha-wirausaha muda.

Kata Kunci : konstruktivistik, kewirausahaan

Abstract
This research activity is conducted to analyze the influence of constructivistic learning model to
entrepreneurship intention. The research population is all students of SMK in Malang Raya with
proportional sampling random sampling technique and the total sample is 130 students. Primary
data were analyzed by structural equation model. Based on the results of data analysis revealed
that the learning model influences the formation of entrepreneurial intentions. Meaning, the
learning model really becomes an approach to build young entrepreneurs.

Keywords: constructivist, entrepreneurship

PENDAHULUAN
Saat ini, Indonesia hanya memiliki 1,56 berdampak pada berbagai predikat buruk
persen wirausaha dari total penduduknya. yang diarahkan pada negeri dan bangsa ini
Amerika Serikat sekitar 12 persen, Jepang 10 sebagai misal bangsa buruh, bangsa dan
persen, Singapura 7 persen (World Bank negeri miskin, tertinggal dan predikat-
Annual Report, 2014). Fakta tersebut sebagai predikat buruk lainnya.
indikasi bahwa negeri ini masih jauh tertinggal Pada dinamika perubahan faktor-
dari negara-negara lain, termasuk juga dengan faktor makro akhir-akhir ini, sebenarnya
negara tetangga Singapura sekalipun. peluang berwirausaha bisa jadi menemukan
Tentunya, fakta itu pulalah yang kemudian momentum terbaiknya. Hal itu karena setiap

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

131
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

perubahan sangat pasti akan memunculkan diatasi dengan model pendidikan yang
berbagai peluang usaha. Namun tentunya mendorong siswa untuk dapat berwirausaha.
harus melalui berbagai inovasi yang berujung Berdasarkan sebuah hasil riset terungkap
pada dihasilkannya produk dan jasa yang bahwa hal itu hanya dapat dilakukan melalui
berkualitas, yang memang merupakan model pembelajaran konstruktivistik (Zebua,
kebutuhan semua pasar. Menurut Joseph A. E.; Masidin, S. & Jama, J., (2015).
Schumpeter (1883–1950), berpendapat bahwa
pada the fasting changing era adalah KAJIAN LITERATUR
momentum terbaik melakukan berbagai usaha, Hasil riset tersebut diperkuat
lebih-lebih yang bersifat inovatif. Ketika Boghasoa (2014) pada artikelnya
semuanya serba sulit, maka dituntut semangat ”Applicability of Constructivist Theory in
untuk memecahkan kebuntuan tatanan sistem Qualitative Educational Research”
melalui cara-cara inovatif dan kreatif (creative mengungkapkan bahwa model
destruction). Tapi tentunya, diperlukan pemebelajaran konstruktivism mempunyai
ketrampilan berwirausaha yang handal. pengaruh tehadap prilaku kreatif dan
Sayangnya, pembangunan pendidikan di mendorong terbentuknya budaya wirausaha.
negeri ini masih kurang mampu melahirkan Hasil riset lain, Illie (2014) pada artikelnya ”
lulusan-lulusan yang berjiwa wirausaha. Developing entrepreneurial competencies in
Sementara ini, pemerintah pusat dan students through constructivist education”
daerah melalui dinas pendidikan sebagai yang menjelaskan bahwa ketrampilan
leading sector terlalu fokus pada kewirausahaan dapat dibangun melalui
pembangunan pendidikan vokasi, yang pembelajaran kontruktivistik, makin menjadi
lulusannya hanya siap bekerja pada orang lain. penguat pentingnya model konstruktivistik
Faktanya, ribuan SMK (Sekolah Menengah untuk dilakukan pada generasi muda.
Kejuruan) didirikan di negeri ini. Beberapa temuan riset tersebut makin
Implikasinya, kebijakan tersebut tidak banyak logis karena didukung temuan riset baru yang
membantu menurunkan angka pengangguran, dilakukan oleh Earnest (2015) pada
karena lulusannya sangat tergantung pada artikelnya ”Towards Entrepreneurial
ketersediaan kesempatan kerja. Untuk itu, Learning Competencies: The Perspective of
fenomena persoalan tersebut harus segera Built Environment Students” secara jelas

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

132
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menyatakan bahwa kompetensi kewirausahaan kajian itu, dikembangkan suatu model


dalam dibangun melalui pembelajaran yang pembelajaran konstruktivistik adaptif yang
mendorong prilaku kreatif, yang dikenal dapat membangun intensi kewirausahaan.
dengan konstruktivistik. Juga riset terbaru Sedangkan definisi operasional variabel
yang dilakukan Zebua, Masidin& Jama (2015) penelitian dan indikatornya adalah (a)
pada artikelnya “Developing The active pembelajaran konstruktivistik adalah sebuah
Learning Model to Improve the Effectiveness model pembelajaran yang pendekatan
Study Group on Entrepreneurship in Higher pembelajarannya berpusat pada peserta didik,
Education (A Case at the Art Institute of memberikan kebebasan peserta didik untuk
Indonesia Padang Panjang)” yang berkreasi, menggali gagasan dan menjunjung
mengungkapkan bahwa model pembelajaran tinggi sikap toleransi dan empati sosial
aktif yang merupakan karakteristik terhadap keberagaman kecerdasan dan
konstruktivistik berpengaruh signifikan talenta dan (b) intensi kewirausahaan adalah
terhadap kewirausahaan, makin mempertegas keinginan dan sikap seseorang untuk
bahwa keterkaitan konstruktivistik sangat erat rnenghasilkan sesuatu yang baru dengan
dalam pembentukan sikap intensi berani rnengarnbil resiko dan ketidakpastian
kewirausahaan. Dengan demikian, demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan
berdasarkan beberapa penelitian tersebut maka dengan cara mengidentifikasi peluang dan
rumusan hipotesisnya, diduga model menggabungkan sumberdaya yang
pembelajaran kontruktivistik berpengaruh diperlukan untuk mewujudkannya.
signifikan terhadap intensi kewirausahaan. Populasi pada penelitian ini adalah
semua siswa Sekolah Menengah Kejuruan
METODE PENELITIAN (SMK) se-Malang Raya, dengan total
Pada penelitian dengan obyek siswa sebanyak 11.505 siswa aktif. Sedangkan dari
SMK se-Malang Raya ini menggunakan jumlah unit sekolah, Kota Malang
pendekatan research & development. Metode mempunyai 62 SMK, di Kabupaten Malang
ini dipilih karena pada tahap pertama akan 76 SMK unit dan Kota Batu 10 SMK. Teknik
dilakukan kajian dan survey terhadap model- pengambilan sampelnya akan dilakukan
model pengembangan yang sudah secara proporsional, sehingga masing-
dilaksanakan dan kemudian berdasarkan hasil masing Kota Malang, Kabupaten Malang dan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

133
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Kota Batu akan mempunyai proporsi yang diakhiri modifikasi model dan finalisasi
sama. Baik proporsi jumlah SMK yang akan model.
menjadi sample maupun jumlah siswa yang Berdasarakan survey hasil penelitian,
akan dijadikan sebagai responden penelitian. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota
Sedangkan pemilihan responden akan Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu,
menggunakan proposional random sampling pada tahun 2014 lalu jumlah sekolah
technique, agar samplenya representatif. kejuruan baik negeri maupunn swasta di Kota
Sesuai bagan alur riset, kegiatan awal Malang terdapat 62 SMK unit, di Kabupten
yang akan dilakukan adalah studi pustaka dan Malang 76 SMK unit dan Kota Batu 10 SMK
penyusunan kuesioner. Sesudah kuesioner unit. Sedangkan jumlah siswa aktif sebanyak
valid dan reliabel, kemudian disebarkan pada 11.505 siswa. Sebuah jumlah generasi muda
responden siswa SMK terpilih (100 siswa) yang jumlahnya relatif sangat banyak, yang
sebagai syarat minimal analisis SEM. Data manakala dibekali dengan entrepreneurship
primer dianalisis dengan desk analysis dan akan menjadi asset daerah yang luar biasa.
structural equation model (SEM). Tujuannya Bahkan, juga akan mengurangi beban-beban
untuk menganalisis rerata respon dan pengaruh pemerintah daerah tekait dengan penyediaan
antar variabel yang diteliti. Ferdinand (2013) kesempatan kerja. Hal itu, karena lulusan
menyatakan, terdapat 2 (dua) teknik analisis SMK akan menjadi SDM produktif dan tidak
SEM, yaitu (a) Factor Analysis pada SEM bergantung lagi pada lowongan-lowongan
yang digunakan untuk mengkonfirmasikan pekerjaan, yang akhir-akhir ini makin sulit.
faktor-faktor yang paling dominan dalam satu Jumlah sampel pada kegiatan
kelompok variabel dan (b) Regression Weight penelitian ini sebanyak 100 siswa.
pada SEM yang digunakan untuk confirmatory Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa
seberapa besar hubungan antar variabel para responden terdiri dari 55% laki-laki dan
penelitian. Selanjutnya, pemodelan SEM 45% perempuan, yang secara lebih rinci
lengkap diawali pengembangan model, dapat dijelaskan pada tabel 1 berikut:
pembuatan path diagram, memilih matriks Tabel 1. Identitas Responden
input dan estimasi model, evaluasi kriteria No. Jenis Jumlah Prosentase
goodness-of-fit dan interpretasi model dan Kelamin Responen
1 Laki-Laki 66 orang 66%

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

134
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

2 Perempuan 34orang 44% pada x9 yang merupakan indikator taking risk


Jumlah 100 orang 100% dari variabel intensi kewirausahaan.
Sumber: Data Primer Diolah, 2016 Sedangkan untuk variabel model
Selanjutnya, analisis diskriptif pembelajaran konstruktivistik, teringgi
merupakan sebuah analisis yang bertujuan adalah indikator X2yaitu sharing idea.
mendiskripsikan persepsi responden pada Selanjutnya hasil analisis inferensial
semua variabel penelitian yang terdiri dari ditunjukkan oleh path diagram keterkaitan
pembelajaran konstruktuvistik dan intensi model pembelajaran kontruktivistik dengan
kewirausahaan. Adapun gafik rerata respon intensi kewirausahaan, sebagai berikut:
para responden untuk variabel yang
direkapitulasi dari hasil kuesioener yang
disebarkan pada 100 responden siswa pada
SMK se Malang Raya disajikan pada gambar 5
adalah sebagai berikut:

6 Gambar 2. Keterkaitan Pembelajaran


4,7 4,8
5 4,3 4,5 4,4
4,1 3,94 4,05 4 4 4,1 4,15 Konstruktivistik dengan Intensi
4
Kewirausahaan
3
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
2
Berdasarkan gambar 3 tersebut
1
terungkap tedapat pengaruh positip antara
0
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 pembelajaran konstruktivistik dengan intensi
Gambar 1. Respon Siswa kewirausahaan dengan koefisien sebesar
Sumber: Data Primer Diolah, 2016 0.72. Model ini dapat diterima sehingga dapat
Berdasarkan gambar 1, terungkap dinyatakan bahwa terdapat dua kontruk yang
bahwa respon 100 responden terhadap variabel berbeda dengan dimensi-dimensinya. Indeks-
penelitian yang terdiri atas 12 indikator indeks kesesuaian model lainnya seperti
menunjukkan relatif cukup baik. Hal tersebut RMSEA (0.079); GFI (1.030); AGFI (0.955);
karena responnya berkisar pada skor 3.94 CMIN/DF (1.804); TLI (0.990) dan CFI
sampai dengan 4.80. Respon tertinggi terdapat (0.917) memberikan konfirmatori yang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

135
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

cukup untuk dapat diterimanya hipotesis menggunakan uji terhadap regression weight
unidimensionalitas bahwa ketiga variabel yang dihasilkan oleh model. Dilihat dari hasil
diatas dapat mencerminkan variabel laten yang ini maka tiap-tiap indikator dari masing-
dianalisis. masing variabel laten sudah memenuhi syarat
Selanjutnya, uji dilakukan untuk sehingga dapat diterima, karena mempunyai
mengetahui apakah sebuah variabel dapat nilai loading factor (Koefisien λ) atau
digunakan untuk mengkonfirmasi bahwa regression weight atau standardized estimate
variabel itu dapat bersama-sama dengan yang signifikan dengan nilai Critical Ratio
variabel lainnya menjelaskan sebuah (CR) diatas atau sama dengan 2,0. hasil dari
variabel laten yang dikaji dengan Regression Weight Variabel Laten ini dapat
menggunakan tahapan analisis sebagai berikut dilihat dalam tabel 5.20 berikut ini.
ini : Dari hasil ini dapat dilihat bahwa
a. Nilai Lambda atau Factor Loading setiap indikator-indikator dari masing-
Nilai Lambda yang dipersyaratkan adalah masing dimensi memiliki nilai loading factor
harus mencapai lebih besar atau sama dengan (koefisien λ) atau regression weight atau
0,40. bila nilai lambda atau faktor loading lebih standardized estimate yang signifikan dengan
rendah dari 0,40 maka dipandang bahwa nilai Critical Ratio atau CR >2,0. Sehingga
variabel itu tidak berdimensi sama dengan semua indikator dapat diterima. Sedang
variabel lainnya untuk menjelaskan sebuah adanya koefisien korelasi yang tinggi
variabel laten. Nilai Lambda untuk variabel diantara variabel tersebut, belum tentu
dalam analisis konfirmatori ini yang menunjukkan relasi kausal yang tinggi
menjelaskan financial ISFs adalah sebesar variabel tersebut. Dengan nilai P
0,54; 0,49; dan 0,70. dengan demikian maka (Probabilitas) yang secara keseluruhan
dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel dibawah 0,05. Dengan hasil ini, maka dapat
tersebut secara bersama-sama menyajikan disimpulkan bahwa indikator-indikator
undimensionalitas untuk variabel laten. pembentuk variabel-variabel laten telah
b. Bobot Faktor (Regression Weight) menunjukkan unidimensionalitas. Dengan
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui merujuk hasil analisis faktor konfirmatori ini,
bagaimana kuatnya dimensi-dimensi itu maka model penelitian dapat digunakan
membentuk factor laten-nya dengan untuk menganalisis selanjutnya tanpa

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

136
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

modifikasi. Tabel 2. Estimasi Parameter Regression


Weights
HASIL PENELITIAN DAN Estim
S. C.R
PEMBAHASAN ate P
E .
Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji
beberapa hipotesis penelitian seperti yang telah IK<
dirumuskan sebelumnya. Pengujian hipotesis --- 0.
0.72 5.14 .009
didasarkan atas pengolahan data penelitian PK 14
dengan menggunakan alat analisis SEM, V
dengan cara menganalisis nilai regresi seperti
Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2016
yang ditampilkan pada tabel sebelumnya.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan Hipotesis yang menyatakan pembelajaran
menganalisis nilai CR dan nilai P pada hasil konstruktivistik berpengaruh signifikan
oleh data Regresion Weights Full Model, terhadap intensi kewirausahaan. Dari tabel 6
dibandingkan dengan batas statistik yang terungkap bahwa pengaruhnya ditunjukkan
disyaratkan, yaitu nilainya harus lebih besar dengan CR sebesar 5.14 lebih besar dari 2.00
dari 2.00 untuk nilai CR dan dibawah 0.05 dengan nilai p sebesar 0.009 yang berarti <
untuk nilai P. Apabila hasil oleh data 0.05. Dengan demikian hipotesis pada
menunjukkan nilai yang memenuhi syarat penelitian ini dapat diterima. Maknanya,
tersebut, maka hipotesis penelitian akan dapat dijelaskan bahwa implementasi
dibahas secara bertahap sesuai dengan pembelajaran konstruktivistik berpengaruh
hipotesis yang diajukan pada penelitian ini. nyata terhadap keinginan siswa untuk
Berikut pada tabel 6 dijelaskan estimasi berwirausaha. Sebuah temuan yang tentu
parameter regression weights yang merupakan sangat bermakna bagi dunia pendidikan
hasil olah data primer. untuk mencetak calon-calon wirausaha
muda.
Hasil penelitian ini mendukung
beberapa temuan sebelumnya diantaranya
yang diungkapkan Arpiyanen (2013) pada
sebuah artikelnya “The Sources and

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

137
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Dynamics of Emotions in Entrepreneurship dibangun melalui pembelajaran


Education learning Process”, kontruktivistik, makin menjadi penguat
mengungkapkan bahwa intensi kewirausahaan pentingnya model konstruktivistik untuk
dapat dibangun melalui model pembelajaran. dilakukan pada generasi muda.
Kemudian, Aydin (2013) dalam artikelnya Beberapa temuan riset tersebut makin
yang berjudul ” Learner Acquisition and Its logis karena didukung temuan riset baru yang
Relationship with Constructivist Learner in dilakukan oleh Earnest (2015) pada
Canada” menyatakan bahwa model artikelnya ”Towards Entrepreneurial
pembelajaran konstruktivism mempunyai Learning Competencies: The Perspective of
dampak nyata pada prilaku berkreasi dan Built Environment Students” secara jelas
berinovasi. Lans et all. (2013) pada artikelnya menyatakan bahwa kompetensi
”Learning For Entrepreneurship in kewirausahaan dalam dibangun melalui
Heterpgeneus: Experience From Higer pembelajaran yang mendorong prilaku
Education Progrramme”, menjelaskan bahwa kreatif, yang dikenal dengan konstruktivistik.
intensi kewirausahaan dapat dibangun dengan Juga riset terbaru yang dilakukan Zebua,
pembelajaran konstruktivistik. Riset ini Masidin& Jama (2015) pada artikelnya
dilakukan pada peserta didik pada beberapa “Developing The active Learning Model to
perguruan tinggi di Hongkong. Improve the Effectiveness Study Group on
Hasil riset ini juga diperkuat Boghasoa Entrepreneurship in Higher Education (A
(2014) pada artikelnya ”Applicability of Case at the Art Institute of Indonesia Padang
Constructivist Theory in Qualitative Panjang)” yang mengungkapkan bahwa
Educational Research” mengungkapkan model pembelajaran aktif yang merupakan
bahwa model pemebelajaran konstruktivism karakteristik konstruktivistik berpengaruh
mempunyai pengaruh tehadap prilaku kreatif signifikan terhadap kewirausahaan, makin
dan mendorong terbentuknya budaya mempertegas bahwa keterkaitan
wirausaha. Hasil riset lain, Illie (2014) pada konstruktivistik sangat erat dalam
artikelnya ” Developing entrepreneurial pembentukan sikap intensi kewirausahaan.
competencies in students through
constructivist education” yang menjelaskan
bahwa ketrampilan kewirausahaan dapat

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

138
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KESIMPULAN DAN SARAN REFERENSI


Arpiyanen, et all. (2013), The Sources and
Kesimpulan
Dynamics of Emotions in
Berdasarkan hasil analisis penelitian Entrepreneurship Education
learning Process, Trames
terungkap bahwa model pembelajaran
Jurnal, 17(4): 331–346
konstruktivistik berpengaruh signifikan Aydın, A. (2013), Learner Acquisition and
Its Relationship with
terhadap intensi kewirausahaan. Maknanya,
Constructivist Learner Roles in
manakala sebuah sekolah-sekolah SMK Canada, International
Education Studies Juornal, 6
bermaksud mencetak wirausahaan baru, maka
(7): 88-100.
salah satu upaya yang harus dilakukan adalah Boghasoa, T. (2014), Applicability of
Constructivist Theory in
dengan menerapkan model pembelajaran
Qualitative Educational
konstruktivistik. Disamping itu, dengan Research, American
International Journal of
implementasi secara optimal, maka sekaligus
Contemporary Research, 4 (7):
akan dapat lebih menjamin optimisme yang 51-60
Brooks S. Dan Brooks, Jr (2007),
menjadi misi setiap institusi pendidikan
Constructivism Learning Model,
menengah di wilayah Malang Raya, bahkan di The Student Edition Series, The
Cambridge Press, London.
negeri ini.
Geoffiey, J., (2009), Manager and
Saran Entreprenur, The Fourt Edition,
Longman Publishing, New
Berdasarkan kesimpulan hasil
Delhi.
penelitian tentang keterkaitan pembelajaran Hsiao, et all., (2012), Is entrepreneurial
education available for
konstruktivistik dengan intensi kewirausahaan
graduates?, African Journal of
maka peneliti selanjutnya hendaknya Business Management , 6(15):
5193-5200
menfokuskan pada temuanya riset ini
Hisrich, H; Peters, T dan Sheperd, S (2008),
khususnya pada indikator sharing idea yang The Spirit of Entrepreneurship in
the Changing Era, The Third
memberikan pengaruh terbesar terhadap
Edition, McMillan Publishing,
pembelajaran konstruktivistik. Maknanya, Philadelpia.
Earnest, Matheu, S dan Samuel, A., (2014),
penelitian lanjutan harus fokus pada indikator
Towards Entrepreneurial
tersebut. Hal itu karena akan berdampak besar Learning Competencies: The
Perspective of Built
pada intensi kewirausahaan siswa SMK di
Environment Students, Jurnal of
Malang Raya. Higher Education Studies, 5(1):
20-31

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

139
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Ernest, P. (2015). The one and the many. In L.


Steffe & J. Gale (Eds.).
Constructivism in education
(pp.459-486). New Jersey:
Lawrence Erlbaum
Associates,Inc.
Earnes, K., Mathew S. & Samuel (2015),
Towards Entrepreneurial
Learning Competencies: The
Perspective of Built Environment
Students, Jurnal of Higher
Education Studies; 5 (1): 20-21
Illie, V. (2014), Developing entrepreneurial
competencies in students through
constructivist education,
Education Journal, 3(5): 293-302.
Kao, Z. (1989), The Fundamental of
Entrepreneship, 1st Ed. Longman
Co, New York.
Lans, et all., (2013), Learning Fo
Entrepreneurship in
Heterpgeneus: Experience From
Higer Education Progrramme,
Trames Jurnal, 17(4): 383–399.
Zebua, E.; Masidin, S. & Jama, J., (2015),
Developing The active Learning
Model to Improve the
Effectiveness of Entrepreneurship
in Higher Education, IOSR
Journal Of Humanities And Social
Science (IOSR-JHSS), 20 (1): 24-
28

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

140
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

INSTRUCTIONS, COMIC STRIPS AND ESP READING


COMPREHENSION
Eny Kusumawati 1), Khairuddin2)
1)
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
email : eny-k@pens.ac.id
2)
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
email : fadilkhairuddin@yahoo.com

Abstrak
Para akademisi dan pengajar bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, memiliki pendapat yang
sama bahwa kosa kata berperan sangat penting didalam pembelajaran bahasa., baik secara langsung
(eksplisit) ataupun secara tidak langsung (implisit), kosa kata menjadi cetral dalam pembelajaran
bahasa ataupun ilmu tentang bahasa lainnya. Dalam penelitian ini, komic strips digunakan sebagai
media pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana peranannya pada siswa dalam meningkatkan
kemampuan membaca secara eksplisit. Setelah tingkat kemahiran siswa ditentukan, mereka dibagi
dalam dua kelompok, yaitu kelompok low-intermediate level (siswa berkemampuan rendah) dan
high-intermediate level (siswa berkemampuan atas). Siswa dari masing-masing kelompok
diberikan teks bacaan tingkat kesulitan tinggi maupun teks bacaan dengan tingkat kesulitan rendah,
dalam teks diberikan bacaan teks penuh, maupun bacaan yang diselipkan dengan komik strip.
Dengan metodologi Quasi experimental yang hanya menggunakan post test sebagai tingkat
ukurnya, 54 siswa politeknik elektronika negeri Surabaya digunakan sebagai subjek penelitian ini.
Independent sample T-test dan One Way Anova digunakan dalam penghitungan statistic untuk
menghitung hasil akhir, dan di rumuskan bahwasanya pada kelompok siswa level bawah (siswa
berkemampuan rendah) yang menerima pembelajaran dengan media bacaan dengan tingkat
kesulitan tinggi yang disertai dengan komik strip mendapatkan score nilai yang signifikan tinggi
daripada sebaliknya yang hanya mendapatkan teks bacaan saja tanpa menggunakan komik strip
dalam media bacaannya. Dalam hasil statistical dibuktikan bahwa bacaan dengan menggunakan
komik strips dengan bacaan tingka kesulitan tinggi, tidak meningkatkan kemampuan siswa pada
kelompok tingkat tinggi sama sekali. Sebagai pedagogi, para praktisi dapat menggunakan rumusan
hasil penelitian diatas sebagai sarana pembanding ataupun cara lain dalam mengisi ataupun
mengajar di dalam kelas.
Kata kunci : instruksi pengajaran secara langsung (eksplisit), instruksi pengajaran secara tidak
langsung (implisit), komik strips, bacaan ESP.

Abstract
Scholars in language learning and teaching have the same opinion that vocabulary plays the
important role in language learning. However, the vocabulary used in language, whether direct or
indirect, becomes the central discussion in language literature. In this study, comic strips used to
investigate the development of the learner to enhance their reading comprehension explicitly. The
students’ proficiency levels were estimated, and students were organized into a low intermediate-
level proficiency group (low-level-students) and a high intermediate-level proficiency group (high-
level students). Students in each group was presented with either a high-level text or a low level
text, and the text was presented with or without comic-strip. Quasi experimental with posttest
design involved 54 students of Polytechnics was employed in this study. Independent sample T-
test and one-way ANOVA used in analyzing the data revealed that the low level students receiving
the high level text with the comic strips scored significantly higher than their counterparts receiving

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

141
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

the high-level text only. They also show that providing a comic strip with the high-level text did
not enhance the high-level students’ recall. In addition, to offering pedagogical suggestion that the
practitioners can take into account in teaching reading, especially in ESP context, to improve
students’ comprehension in reading.
Keywords: explicit instruction, implicit instruction, comic strip, ESP reading comprehension

PENDAHULUAN
Para akademisi dan pemerhati penting dalam prosesnya (Smith, Brenda.
pendidikan, khususnya yang berkecimpung di 1994). Lebih dalam dia mereka menjelaskan
dunia pengajaran bahasa asing memiliki proses natural pada membaca yaiti (1) teks
pendapat yang sama bahwa membaca bacaan adalah blue print yang harus
memegang peranan yang sangat penting di diperhatikan oleh pembaca, (2) pemahaman
lingkup pengajaran bahasa asing di perguruan bacaan dibutuhkan pembaca untuk
tinggi, khusunya di jurusan non bahasa membangun maknanya, untuk hal ini hanya
Inggris. Di departemen ini, Bahasa Inggris dapat diselesaikan dengan membangun arti
berperan sebagai jembatan dalam menunjang dari bacaan secara implisit ataupun eksplisit,
keberhasilan subyek utama mahasiswa, (3) pemahaman adalah proses interaksi pada
disebut juga ESP yaitu English for Specific pengetahuan pembaca baik secara langsung
Purposes, Bahasa Inggris yang kebtuhan pada bacaan yang tersampaikan secara
khusus. Tujuan dalam pembelajaran ini untuk ekplisit ataupun secara implisit, yang hasilnya
membantu para pembelajar (siswa) secara penuh terbangun komunikasi antara
memahami konten dari literasi, guna pembaca dan penulis. Disini dijelaskan bahwa
mendapatkan sebanyak banyaknya dalam membaca adalah proses komunikasi
pengetahuan dari materi yang dipelajari antara pembaca dan penulis yang melibatkan
(Musthafa, 1997). berbagai segi dalam kajiannya. Guna
Lebih utamanya membaca ESP, hal memdapatkan masud utama penulis.
yang perlu diperhatikan adalah membaca. Maka dalam menjembatani kebutuhan
Karena membaca adalah jembatan menuju tersebut di dalam kelas non Bahasa Inggris,
informasi yang dibutuhkan oleh pembelajar para pengajar mata kuliah ini dituntut oleh
(siswa). Karena itu, membaca dalam bahasa keadaan dan situasi untuk selalu berinovasi
Inggris mendapat porsi yang lebih besar dalam memenuhi kebutuhan siswa.
dalam seluruh skill. Membaca adalah proses Diantaranya adalah selalu mencari cara
yang aktif, yang melibatkan berbagai element mengajar yang tepat yang siap diaplikasikan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

142
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dalam menngajar di kelas, instruksi mengajar. Marzban dan Kamalian, 2013; Zarei,
Karena dengan cara mengajar yang tepat Sepahian, 2015) memiliki pendapat yang
maka maksud dan pesan utama dalam sama dalam penelitian mereka bahwa
membaca dapat tersampaikan. pengajaran secara langsung lebih efektif di
Dalam penelitian ini, digunakan dua aplikasikan di dalam kelas.
cara pemberian instruksi, yaitu instruksi Selanjutnya adalah pengajaran secara
secara eksplisit, atau dikenal juga sebagai implisit, atau disebut juga pengajaran secara
instruksi secara langsung. Selanjutnya tidak langsung. Yaitu proses penagajaran
instruksi secara implisit, disebut juga instruksi yang melalui berbagai tahapan ataupun proses
secara tidak langsung. Luke (2014) secara natural, simple dan tidak rumit. Sangat
menjelaskan bahwa instruksi eksplisit yaitu berbeda dengan instruksi eksplisit. Nagy
instruksi yang berpusat pada pengajar, tampak (1997) menjelaskan bahwa para siswa lebih
jelas pada bahasa tubuh yang jelas dan tujuan mandiri dalam memahami kosa kata dalam
secara cognitive dan hasil. Ini yang bacaan. Karena menurutnya pengajaran
menjadikan instruksi eksplisit sangat jelas bahasa Inggris dengan instruksi secara
pada para pembelajar… instruksi eksplisit eksplisit sangat membuang waktu. Lebih jauh
digambarkan sebagai klasifikasi yang kuat, Nagy menjelaskan bahwa pemahaman kosa
frame yang kuat dan sangat jelas kata dalam bacaan yang sedemikian banyak,
mendefinisikan batas ilmu pengetahuan, skill, bila diajarka secara eksplisit, memiliki
dan interaksi langsung pengajar. keberhasilan yang sangat kecil. Karena dalam
Penelitian lain yang menggunakan proses pembelajaran bahasa Inggris,
instruksi eksplisit dilakukan oleh Dakun pembelajar membutuhkan waktu yang tidak
(2000) dan Wintergersr dan DeCapua (2003) singkat membutuhkan proses yang panjang
yaitu mereka telah menemukan fakta bahwa dalam menginat dan memahami arti dari
para siswa Asia dalam belajar Bahasa Inggris setiap kata secara mendalam.
lebih efektif diajar dengan menggunakan Diantara dua instruksi yang telah
metode instruksi eksplisit, yaitu pengajar dijelaskan, lebih jauh dalam instruksi implisit
sebagai pusat atau center di kelas. Hal ini masih belum banyak para peneliti mengkaji
mengindikasikan bahwa mereka lebih terbiasa manfaat ataupun meneliti keberhasilannya di
diberikan instruksi oleh pengajar. Bergantung dalam pengajaran bahasa asing, khususnya
sepenuhnya pada pengajar. (Johnson, 2009; bahasa Inggris.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

143
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Di dalam aplikasinya di kelas, banyak Adapun fungsinya adalah untuk kepentingan,


cara digunakan para pengajar sebagai media transformasi, interpretasi, pengorganisasian
pembelajaran membaca. Diantaranya adalah bacaan, dan penyampaian kembali. Jun (2004)
dengan menggunakan media visual, seperti pada penelitiannya memberika saran bahwa
gambar-gambar, gambar kartun, atau peningkatan materi bacaan pada siswa dengan
menggunakan media gambar comic atau desain yang diselipi gambar-gambar berupa
dikenal juga sebagai comic strip agar proses comic strip dapat memberikan peningkatan
belajar membaca tidak terasa membosankan yang signifikan pada para pembaca,
di kelas (Jun, 2004; McVicker, 2007;Gorjian diantaranya membantu proses linguistic pada
dan Branch, 2016). pembaca secara input dan dapat mendapatkan
Para ahli berpendapat bahwa dengan gambaran kembali akan sesuatu yang
bantuan gambar-gambar yang tertera dalam mungkin lupa dalam ingatan secara output,
comic strips, adalah cara yang lebih mudah di meskipun dalam hal ini diperlukan
dalam menyampaikan maksud penulis kepada pemahaman yang tinggi pada pembaca
pembaca. Jun (2004) menjelaskan bahwa dengan memilah-milah gambar pada bacaan
comic strips (1) Dalam pelaksanaan di kelas untuk disesuaikan dengan teks, yang tentunya
yaitu dilakukannya pengulangan konten hal ini bergantung pada tingkat kemahiran
bacaan yang substansial, (2) Susunan yaitu berbahasa pembaca.
visual meningkatkan koherensi teks, (3) Pada penelitian ini, subyek penelitian
Interpretasi yaitu visual memberi pembaca dilakukan di Politeknik Elektronika Negeri
informasi yang kongkrit, (4) Transformasi : Surabaya, dengan melibatkan 54 siswa dari du
Visual sebagai informasi yang kritis dalam program studi yang berbeda, tetapi memiliki
teks bacaan, yang disampaikan kembali karakter pembelajaranyang sama. Yaitu
sehingga terbentuk ingatan yang panjang pada jurusan teknik Mekatronika dan jurusan
pembaca, (5) Dekorasi : Visual digunakan teknik Elektronika Industri. Dengan subyek
sebagai property aestetik atau digunakan mata kuliah yang sama, yaitu Bahasa Inggris
untuk menarik minat pembaca terhadap teks 6, pada siswa semester 6. Dengan
bacaaan. menggunakan metode penelitian quasi
Levin, Anglin, & Carney (1987) experimental, siswa terbagi dalam dua kelas
menyatakan bahwa seluruh fungsi dekoratif dengan kapasitas masing-masing terdiri dari
dapat menjembatani kebutuhan para pembaca. 27 siswa. Quasi experimental dipilih sebagai
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

144
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

cara penelitian disini karena peneliti tidak Strategi tindakan di kelas menjadi poin
dapat melakukan sepenuhnya penelitian yang harus diperhatikan dalam penelitian ini,
experimental. Karena kebijakan akademik mengingat dalam tindakan kelas, Delphie
dan standar kurukulum yang harus tetap (2007) menjelaskan bahwa Upaya
berjalan. Adapun cara-cara ataupun tindakan peningkatan kualitas pendidikan merupakan
di kelas yang digunakan adalah dengan salah satu fokus di dalam pembangunan
menggunakan strategi cara-cara natural yang pendidikan Indonesia dewasa ini. Peningkatan
biasa digunakan dalam proses pengajaran di kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan
kelas, tanpa mengalami perubahan. Hal ini cara pemanfaatan penelitian pendidikan yang
dilaksanakan di kelas control, dan dengan dilakukan oleh guru melalui penelitian
menggunakan strategi yang sedikit tindakan kelas. Hal tersebut berdasarkan atas
menggunakan modifikasi, yaitu cara mengajar alasan-alasan antara lain sebagai berikut. (1)
dengan strategi PQRST,. Dengan penelitian tindakan kelas, maka para
Strategi PQRST (Preview, Question, guru turut terlibat langsung dalam
Read, Summarize, and Test) adalah strategi memecahkan dan menghayati
instruksi yang yang menunjukkan keefektifan permasalahannya yang hanya dapat
dalam menubah pengertian pembaca kearah dipecahkan melalui sebuah penelitian dalam
pemahaman yang lebih baik , serta kelasnya, (2) Hasil-hasil PTK dapat secara
kemampuan untuk mengingat dengan lebih langsung dipakai dan diterapkan oleh para
baik pula (Ahuja & Ahuja, 2007: 21). guru dalam kegiatan pembelajarannya, (3)
Dengan kata lain, pembaca lebih cenderung melalui kegiatan PTK di sekolah, dapat
menggunakan strategi ini di dalam memicu perubahan perilaku termasuk
mengaplikasikannya dalam membaca, dan tindakan guru dalam mengelola
bahkan keinginan untuk membaca lebih pembelajarannya, (4) PTK dapat memberikan
banyak lagi.. Langkah-langkah dalam PQRST pengetahuan dan pengalaman baru yang
sangat berguna bagi siswa di dalam membantu dibangun sendiri oleh para guru sebagai
siswa memahami isi bacaan. Haeriyanto pelaku tindakan penelitian, sehingga mereka
(2012) menggunakan Class Action Research mampu melakukan pengembangan profesi
(CAR) dalam penelitiannya, dan disimpulkan dirinya melalui hasil karya tulis ilmiah.
bahwa strategy PQRST dapat mengubah
pembaca dalam memahami bacaan.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

145
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

METODE pemahaman bacaan siswa. Media bacaan


Pada penelitian ini, subyek penelitian berbahasa Inggris: dengan comic strip, tanpa
dilakukan di Politeknik Elektronika Negeri comic strip. Subyek penelitian adalah
Surabaya, dengan melibatkan 54 siswa dari du mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri
program studi yang berbeda, tetapi memiliki Surabaya, jurusan Teknik Mekatronika
karakter pembelajaranyang sama. Yaitu semester ke 6 dan dari jurusan Elektronika
jurusan teknik Mekatronika dan jurusan Industri semester ke 6.
teknik Elektronika Industri. Dengan subyek PARTISIPAN
mata kuliah yang sama, yaitu Bahasa Inggris Target populasi dalam penelitian ini
6, pada siswa semester 6. Dengan adalah para mahasiswa (adult ESL Learners)
menggunakan metode penelitian quasi yang mengambil mata kuliah Bahasa Inggris
experimental, siswa terbagi dalam dua kelas 6 sebagai mata kuliah wajib. Sebagai langkah
dengan kapasitas masing-masing terdiri dari awal penentuan tingkat kemampuan siswa
27 siswa. Quasi experimental dipilih sebagai (placemen test), diambil nilai terakhir di
cara penelitian disini karena peneliti tidak semester 5 sebagai data awal mereka. Dari
dapat melakukan sepenuhnya penelitian data nilai yang didapatkan di semester
experimental. Karena kebijakan akademik sebelumnya sejumlah 54 siswa, dengan
dan standar kurukulum yang harus tetap jumlah 27 siswa dari jurudan Teknik
berjalan. Adapun cara-cara ataupun tindakan Elektronika Industri dan 27 siswa dari jurusan
di kelas yang digunakan adalah dengan Teknik Mekatronika, didapatkan data nilai
menggunakan strategi cara-cara natural yang terendah adalah, nilai 50 dari siswa jurusan
biasa digunakan dalam proses pengajaran di Teknik Elektronika Industri, dan 52 dari
kelas, tanpa mengalami perubahan. Hal ini jurusan Teknik Mekatronika. SEdangkan nilai
dilaksanakan di kelas control, dan dengan tertinggi dari masing- masing kelas,
menggunakan strategi yang sedikit didapatkan nilai 95 dari jurusan teknik
menggunakan modifikasi, yaitu cara mengajar Mekatronika dan 90 dari jurusan Teknik
dengan strategi PQRST. Elektronika Industri.
Dalam penelitian ini diuji efektifitas
dari bacaan berupa teks dengan memasukkan INSTRUMENTASI
comic strips dan bacaan yang berupa teks (text Dalam penelitian ini, digunakan dua
only) terhadap peningkatan kemampuan tipe instrumen bacaan, yaitu bacaan dengan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

146
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menggunakan comic strip (with comic strips) Dalam pengambilan data, peneliti dibantu
dan bacaan tanpa menggunakan comic strip oleh satu orang pengajar Bahasa Inggris
(text only). Teks bacaan yang digunakan lainnya. Untuk mengajar secara bergiliran di
memuat kosa kata tidak lebih dari 250 kata masing-masing kelas, guna menghindari
dengan topic dan informasi terkait kejenuhan. Siswa dari tiap group, secara
engineering atau teknik yang berhubungan random berdasarkan data yand telah didapat
dengan bidang studi mahasiswa. Sejumlah 6 sebelumnya, terbagi atas 2 kelas yang berisi
teks digunakan untuk 6 kali tatap muka 27 siswa di setiap kelasnya, dengan diberikan
dikedua grup. Topik yang digunakan dalam pelatihan :
teks tersebut adalah mechanism, forces in 1. kegiatan membaca teks untuk pemahaman
engineering, central heating, control system in melalui explicit instruction dengan
the home, lasers, and fridge. Komik strip yang menggunakan teks saja.
menyertai teks bacaan untuk kelas A berupa 2. Kegiatan membaca teks untuk pemahaman
komik serial dengan caption pada setiap melalui explicit instruction dengan
gambar. Gambar-gambar pada komik strip menggunakan teks yang disertai komik strip.
merupakan representasi visual dari informasi Data dari hasil pre-test dan post-test dari
teks bacaan. Komik strip digunakan baik kedua kelas A dan B dipisah berdasarkan
sebagai kegiatan pre-reading (sebelum kategori mahasiswa dengan tingkat
membaca), while-reading (saat membaca) proficiency rendah dan tinggi.
maupun post reading (setelah membaca). Baik ANALISIS DATA
kelas A dan kelas B diberikan pengajaran Dari data yang dikumpulkan melalui
membaca teks dengan explcit instruction penghitungan data statisticpada kelompok
berupa short answer reading comprehension kelompok A dan kelompok B yaitu :
question, matching terminology and Data dari masing-masing kelas yang terdiri
definition, matching word and antonym, dan dari 27 siswa di kelas A dan 27 siswa di kelas
completion atau filling in the blank. Sebelum B. Untuk mengetahui bahwa populasi adalah
dan setelah treatment atau intervensi, Reading sama, maka dilakukan uji homogenitas. Hasil
Comprehension Pre-test dan post-test berupa menunjukkan bahwa level signifikan adalah
objective test dengan 40 item tes .367 dimana level signifikan yang digunakan
didistribusikan kepada kedua kelas A dan B. adalah.05 maka dari level signifikan
PENGUMPULAN DATA obeservasi adalah lebih tinggi dari level
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

147
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

confidence (Sig. .367˃ Sig. .05), hal ini Dari hasil statistical yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa data dari masing- dalam penelitian ini didapatkan kenaikan rata-
masing group adalah homogen rata nilai yang significat pada kelas A, kelas
Pada kelompok A (Pengajaran dengan dengan menggunakan media bacaan dengan
menggunakan bacaan disertai comic strips) comic strips.
sejumlah 27 siswa, didapatkan 18 siswa DISKUSI
dengan kemampuan siswa berbahasa Inggris Dari hasil statistic didapatkan bahwa kelas
tinggi dan 9 siswa dengan kemampuan dengan media bacaan dengan menggunakan
berbahasa Inggris rendah. Adapun nilai comic strips memberikan dampak yang cukup
Pretest rata-rata (Average) pada kelompok A significant didalam meningkatkan
pada siswa berkemampuan berbahasa Inggris kemampuan membaca siswa. Adapun
tinggi adalah 64.30 dan nilai rata-rata Posttest pengaruh yang cukup besar ini karena adanya
adalah 81.25. Mengalami peningkatan yang penggunaan instruksi yang tepat di kelas,
cukup significant. Sedangkan pada kelompok yaitu dengan menggunakan instruksi secara
siswa disini yang berkemampuan Bahasa ekplisit (direct instruction) dan penggunaan
Inggris rendah (9 siswa) nilai rata-rata Pretest media yang tepat yang disertai dengan comic
nya adalah 47.8 dan nilai rata-rata Posttest nya strips sebagai media membaca bacaan.
adalah 69.7 Dalam penelitian ini pula, didapatkan
Pada kelompok B (Pengajaran dengan bahwa peran pengajar cukup penting untuk
menggunakan media bacaan teks/ text only) menjadi perhatian dalam penyampaian materi,
sejumlah 27 siswa didapatkan 21 siswa terutama dalam penyampaian instruksi.
dengan kemampuan siswa berbahasa Inggris Banyak para peneliti sependapat dalam hal ini
tinggi dan 6 siswa dengan kemampuan siswa bahwa instruksi eksplisit adalah cara yang
berhasa Inggris rendah. Adapun nilai Pretest paling efektif di dalam mengajar di kelas
rata-rata (Average) pada kelompok B pada (Dakun, 20000; Hansen, 2009; Mazban,
siswa berkemampuan Bahasa Inggris tinggi Kamalian, 2013; Zarei, Zepahian, 2015).
adalah 55.95 dan pada Posttest nya adalah Sedemikian efektifnya peranan instruksi di
69.72. Sedangkan pada siswa (6 siswa) dalam kelas, karena tidak lepas dari kultur dan
dengan kemampuan berbahasa Inggris budaya lokal yang mempengaruhi siswa
rendah, didapatkan nilai rata-rata pada Pretest dalam berinteraksi di kelas, yaitu pengaruh
49 dan nilai rata-rata Posttest 53. budaya dalam pola asuh para siswa di
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

148
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

lingkungan rumah yang mengutamakan Hal ini dapat dipahami mengingat


‘menerima dan patuh’ atas perintah dan pengajaran Bahasa Inggris di kelas non
petunjuk orang tua menjadi dasar bagi siswa English Department, media penyampaian
menempatkan budaya ini di kelas, yaitu yang tepat adalah sangat dibutuhkan dalam
menempatkan peran pengajar sebagai orang menjembatani kebutuhan siswa dalam
tua di tempat mereka belajar. Selanjutnya dari memahami isi bacaan. Dapat pula disebutkan
hasil nilai statistic yang didapatkan, cukup bahwa fungsi Bahasa Inggris adalah sebagai
memberikan fakta bahwa instruksi eksplisit media atau jembatan menuju pemahaman atas
cukup memberikan sentuhan yang tepat pada bacaan siswa. Disini peranan instruksi
membaca siswa. Terbukti dengan peningkatan pengajar sangat penting, guna mengarahkan
kedua kelas eksperimen. Hal ini siswa dalam memahami isi bacaannya. Yaitu
menambahkan kekuatan teori pada para didalam menguasai kosa kata dalam bacaan.
peneliti yang banyak menggunakan instruksi Kosa kata dalam bacaan memiliki
eksplisit di dalam kelas. peran utama di dalam pemahaman bacaan,
Selanjutnya, dari hasil posttest dari tidaklah salah bila Nation (2009)
kelas kelompok A yaitu kelas membaca menyebutkan bahwa siswa pembelajaran
dengan menyertakan komic strips pada media Bahasa Inggris sebagai Bahasa asing (L2)
bacaan yang cukup menunjukkan kenaikan diharuskan menguasai 4000 kata disetiap
yang sangat signifikan, maka dapat levelnya. Karena jawaban dari pemahaman
disimpulkan bahwa media bacaan yang bacaan adalah penguasaan kosa kata yang
bervariatif dengan memanfaatkan gambar- mumpuni bagi siswa pembelajar asing. Maka
gambar yang disertai komik strips di dalam peranan Instruksi pengajar dengan
penyampaian, sangat mempengaruhi menggunakan cara yang tepat dan pemilihan
ketertarikan siswa dalam mendalami dan
memahami isi bacaan.
bacaan dengan media yang tepat akan
sangat
mempengaruhi pencapaian siswa di lingkup Bahasa Inggris ESP, terutamanya di
dalam memahami dan menggunakan kosa ruang lingkup Bahasa Inggris Engineering.
kata yang tepat guna mengerti dan
memahami bacaan, terutama di ruang
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

149
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

REFERENSI
Aniroh, K. (2009). From English as a general Principals 1904 Association Drive,
school subject onto English as a Reston, Virginia 22091
medium for learning specific subjects: Liu, Jun. 2004. Effects of Comic Strips on L2
The need to shift in the teaching Learners’ Reading Comprehension.
orientation. TEFLIN Journal, 20(2), pp. Tesol Quarterly. Vol.38. No.2. Summer
169-179. 2004.
Ary, D., Lucy, C.J., & Sorensen, C. (2006). Lightbown, P.M., &Spada, N. (1993). How
Introduction to research in Education language are learned. Oxford: Oxford
(8th Edition). Belmont: Wardsworth. University Press.
Ahuja, P. & Ahuja, G.C. (2007). How to read Nation, I.S.P. (2009). Teaching ESL/ EFL
effectively and efficiently. New Delhi: reading and writing. New York:
Sterling. Routledge.
Aljets, Merrit. (1988). Field Dependence- Nezhad, Gholam Reza Haji Pour.,
Independence. The Implications for Shokrppour, Nasrin. (2012). The
ESL Curriculum Design.Ir- Impactof Task Typeand Cognitive Style
lib.wilmina.ac.jp/dspace/bitstream/107 on Vocabulary Learning. English
75/377/1/kc19_043.pdf Language Teaching; Vol. 5, No. 9,
Cohen, A.D. (1996). Second Language 2012. ISSN 1916-4742E Issn 1916-
Learning and Use Strategies: Clarifying 4750. Canadian Center Science and
the issues. A revised version Education.
Fahim, M. (2012). Effects of critical thinking O’Sullivan, J. (1971). The Art of Comic Strip.
strategy training on male/female EFL College Park: University of Maryland,
learners’ reading comprehension. Department of Arts.
English Language Teaching, 5(1), pp. Ousselin, E. (1997). :Ilssontfrais,
140-145. mesmenhirs”: Comic Strips in the
Haeriyanto, A.I. (2012). Improving the business French class. Journal of
reading comprehension skills of the Language for International Business.
eleventh graders of MA Saville – Troike, M. (2006) The Psychology
NurulJadidPaitonProbolinggo through of Second Language Acquisition, In
PQRST strategy. Unpublished Magister Introducing Second Language
Thesis. Malang: Graduate Program of Acquisition. (pp. 67-97) Cambridge,
State University of Malang. UK. Cambridge University Press.
Harvey, R.C. (1994). The Art of The Funnies: Swain, E.H. (1978). Using comic books to
An Aesthetic History. Jackson. teach reading and language arts. Journal
University Press of Mississippi. of Reading.
Hutchinson, T., & Waters, A. (1987). Nglish Sherman, R., & Wright, G. (1996). Orchestra.
for Specific Purposes. New York: Reading Improvement.
Cambridge University Press. Sulistyo, G.H. (2001). Reading for Meaning.
Inge, M.T. (1990). Comic as Culture. Jackson: Malang: PustakaKaiswaran.
University Press of Mississippi Sulistyo, G.H. (2012).Pemetaan kemampuan
Keefe, James W. (1987). Learning Style membaca pemahaman isi teks akademik
Theory and Practice. National berbahasa Inggris mahasiswa program
Associacition of Secondary School studi non Bahasa Inggris Unpublished
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

150
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Research Report. Malang: Faculty of


Letters of State University of Malang.
Sealetsa, OanthataJ, &Moalosi, Ritchie.
(2012). Cognitive and Learning Stylesof
the Faculty of Engineering and
Technology Students; University of
Botswana. University of Botswana.
Gaborone, Botswana. World
Transaction on Engineering and
Technology Education. Vol. 10 No. 2,
2012.
Sugiono. 2003. MetodePenelitianBisnis 5th
Edition. Bandung. CV Alfabeta.
Taber, Charles S. (2006). Constructivism as a
perspective on teaching and learning.
University of Cambridge.
Tinajero, C., Araujo, M., Ferraces, M.J., &
M.F. (2012) Cognitive Styleand
Learning Strategies as factorswhich
affect academic achievement of
Brazilian University Students. Piscol
Reflex. Crit, 25(1), 105-113.
Waller, R. (1991). Typography and
Discourses. In R. Barr, M.L. Kamil, P.
Mosenthal, & P.D. Pearson (Eds.),
Handbook of reading research, Vol.2
New York: Longman.
Williams, N. (1995). The Comic book as
course book: Why and how. (Eric
Document Reproduction Service No.
ED390277)
Wright, G., & Sherman, R. (1994). What is
black and White and read all over? The
Funnies! Reading Improvement.
Wright, G., & Sherman, R. (1999). Let’s
create a comic strip. Reading
improvement.
Wormeli, R. (2005). Summarization in any
subject: 50 techniques to improve
student learning. Alexandria, VA:
Association of Supervision and
Curriculum Development.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

151
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

INISIASI MODEL EDUWISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DAN


OPTIMALISASI INFRASTRUKTUR KAMPUS MELALUI PROGRAM
INTEGRATED EDUSPORTAINMENT DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(UNIMED)

Andri Zainal1), Nurhayati Simatupang2), Rr. Ruth H.D Nugrahaningsih3), Gaffar Hafiz Sagala4)
1,4)
Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan
Email: 1)andri_zainal@yahoo.co.id
2)
Program Studi Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan
3)
Program Studi Pendidikan Seni Tari, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan

Abstrak
Keberadaan eduwisata berbasis kearifan lokal dengan pemanfaatan sarana dan prasarana
kampus penting untuk dioptimalkan di seluruh universitas di Indonesia. Hal ini menjadi latar
belakang diselenggarakannya Program Integrated EduSportainment di UNIMED yang
menawarkan paket wisata edukasi yang multi-dimensional dengan mengkombinasikan sarana-
prasarana yang ada di lingkungan UNIMED, serta stimulan kecerdasan kinestetik-jasmani yang
dikemas kedalam sebuah aktivitas yang terintegrasi dengan literasi muatan lokal budaya Batak.
Kegiatan ini merupakan aktualisasi dari Program Iptek Bagi Kreativitas dan Inovasi Kampus
(IbKIK) yang sekarang dikenal sebagai Program Pengembangan Unit Produk Intelektual
Kampus (PPUPIK) dimana tidak hanya ditujukan bagi penguatan dan pelestarian budaya suku
Batak namun juga menjadi salah satu kontribusi UNIMED sebagai perguruan tinggi unggulan
nasional dalam memfasilitasi program pemerintah pusat menjadikan Sumatera Utara sebagai
salah satu destinasi wisata unggulan melalui Danau Toba sebagai “The Monaco of Asia”. Tim
Pelaksana pada tanggal 22 Juli 2017 telah sukses menyelenggarakan soft-launching kegiatan
IbKIK Integrated EduSporTainment yang melibatkan 50 siswa/i dari Kelas VI SD
Muhammadiyah Terpadu 36 Medan Denai. Kegiatan yang dimaksud berfokus pada tiga
aktivitas utama yakni Permainan Outbound Cerdas yang mencakup permainan labirin, bola
ornamen, ketapel tembak, puzzle dan bola estafet; workshop kuliner Batak (Ombus-Ombus dan
Itak-Itak Pohul) dan; workshop tarian tradisional Batak Toba (Tor-Tor).
Kata kunci: IbKIK, integrated edusportainment, UNIMED, budaya batak, kinestetik-jasmani

Abstract
The existence of local wisdom-based edutourism with the utilization on campus infrastructures
is relatively important to be optimized in all universities in Indonesia. The Integrated
Edusportainment Program which offers a multi-dimensional educational tour package
combining UNIMED's existing facilities and intelligence bodily-kinesthetic activities with the
literacy of Batak’s cultural heritage that further embodying the competitive advantage of the
program. The integrated-activities is performed as the actualization of The Science and
Technology for Creativity and Campus Innovation Program (IbKIK) – currently known as The
Campus’ Intellectual Product Development Program (PPUPIK) – aiming not only limited into
preserving Batak’s culture for young generation but also highlighting the UNIMED’s
contribution as one of leading national university towards facilitating the government's
initiative program agenda setting the Province of Sumatera Utara – the Danau Toba Area in
particular – as a leading tourist destinations “The Monaco of Asia”. The soft-launching event
was successfully executed on July 22nd, 2017 involving 50 students from Grade 6th of SD
Muhammadiyah Terpadu 36 Medan Denai. The activities interactively focused on three
segments consisting the Smart Outbound Games (labyrinth, ornament ball, slingshot, puzzle
and ball relay games; The Batak’s culinary workshop (Ombus-Ombus and Itak-Itak Pohul)
and; the Traditional Batak Toba (Tor-Tor) dance workshop.
Keywords: IbKIK, integrated edusportainment, UNIMED, Batak’s culture, body-kinesthetic

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


152
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN Karakter paket wisata ini relatif


Pengembangan desain kegiatan memiliki ciri yang spesifik dengan STP
dan produk terkait pendidikan, olahraga yang telah ada di Indonesia baik indoor
dan seni hiburan yang dikemas dalam maupun outdoor Science Techno Park
satu kawasan yang terintegrasi di diantaranya Solo Technopark di Solo,
perguruan tinggi negeri merupakan salah Jawa Tengah; EcoArtPark di Sentul,
satu terobosan baru yang belum pernah Jawa Barat; dan Bandung Technopark di
ada di Indonesia. Selama ini, technopark Telkom University di Bandung, Jawa
atau science park yang ada di Indonesia Barat. Produk-produk wisata edukasi
merupakan inisiatif murni dari yang menjadi unggulan dalam Program
pemerintah kota ataupun pemerintah Integrated Edusportainment di
daerah yang dibangun diluar kawasan UNIMED ini dicanangkan untuk
kampus. menjadi sarana bagi para siswa/i mulai
Program Integrated Edu di tingkat sekolah dasar sampai
Sportainment di UNIMED ini menengah sekaligus menjadi wadah
merupakan wisata pendidikan yang bagi penguatan dan pelestarian budaya
mengintegrasikan konten ilmu dan kearifan lokal Batak dengan
pengetahuan yang melekat pada masing- memanfaatkan sarana dan prasarana
masing Fakultas dengan mengusung yang turut dikelola oleh 7 (tujuh)
kearifan lokal suku Batak melalui paket- Fakultas yang ada yakni: (1) Fakultas
paket wisata edukasi yang tersedia Matematika dan Ilmu Pengetahuan
dalam program ini. Paket-paket wisata Alam (FMIPA), (2) Fakultas Bahasa dan
edukasi yang dimaksud mencakup Tour Seni (FBS), (3) Fakultas Teknik (FT),
Edukatif, Outbound Cerdas, Teatrikal (4) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), (5)
Batak dan Weekend Camp dengan Fakultas Ilmu Sosial (FIS), (6) Fakultas
pasar sasaran diarahkan kepada siswa/i Ilmu Keolahragaan (FIK) dan (7)
di tingkat taman kanak-kanak, sekolah Fakultas Ekonomi (FE) serta didukung
dasar, menengah dan umum/kejuruan oleh keberadaan fasilitas lainnya seperti:
khususnya yang ada di Kota Medan Gelanggang Renang, Lapangan Serba
untuk membangun dan memperkuat Guna, dan Digital Library. Selain itu,
karakter psikomotorik, kognitif, afektif, penyelenggaraan progam Integrated
sosial, spiritual dan emosi mereka. Edusportainment di UNIMED juga

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


153
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

diselaraskan dengan komitmen hal aktualisasi dan akselarasi


Pemerintah dalam menjadikan Kawasan implementasi Kurikulum Nasional.
Geopark Danau Toba sebagai “the
Monaco of Asia” khususnya dalam KAJIAN LITERATUR
melestarikan dan ekspos budaya suku Uraian mengenai proses
Batak kepada para generasi muda Secara produksi jasa dalam IbKIK Integrated
khusus, program Integrated Edusportainment di UNIMED ini
EduSportainment di UNIMED yang mencakup tahapan-tahapan sebagai
secara finansial didanai oleh skema berikut:
IbKIK/PPUPIK ini dicanangkan untuk 1. Analisis kebutuhan bedasarkan
mendapatkan merek dagang dan hak focus group discussion (FGD)
cipta atas desain dan sistem informasi dengan penanggungjawab calon
yang diaplikasikan dalam kawasan unit usaha di masing-masing
wisata edukasi terpadu di UNIMED ini. fakultas di UNIMED.
Wisata terpadu yang dikemas dalam 2. Perancangan usulan kegiatan IbKIK
skema EduSportainment ini akan Integrated Edusportainment di
memberikan manfaat khususnya untuk UNIMED.
sekolah-sekolah yang ada di Kota 3. Melakukan studi kelayakan dan
Medan, yang secara mayoritas tidak perencanaan kegiatan-kegiatan inti
memiliki sarana dan prasarana yang dengan memperhatikan kondisi
komprehensif dan terintegrasi yang sosial, ekonomi dan lingkungan
dapat mendukung aktivitas yang berlaku di UNIMED.
pembelajaran sesuai amanat Kurikulum 4. Melakukan tinjauan lokasi untuk
Nasional. Lebih lanjut, keberadaan penentuan pelaksanaan kegiatan
Integrated EduSportainment di yang dirancang dalam usuln IbKIK
lingkungan UNIMED ini akan Integrated Edusportainment di
memperkuat sinergi antara UNIMED UNIMED.
dengan pihak stakeholder-nya 5. Penetapan usulan produk yang akan
khususnya sekolah-sekolah di tingkat dikembangkan dalam program
taman kanak-anak, sekolah dasar, IbKIK Integrated Edusportainment
sekolah menengah, sekolah umum dan di UNIMED.
sekolah kejuruan di Kota Medan dalam 6. Perancangan desain fisik dan tata
letak infrastruktur yang terkait

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


154
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

seperti yang dijelaskan dalam Outbound Cerdas, dan 4) Teatrikal


usulan IbKIK Integrated Batak.
Edusportainment di UNIMED.
7. Perancangan Standar Prosedur METODE PENELITIAN
Operasional (Standard Operational Tour Edukatif memberikan
Procedure/SOP) terkait penjaminan layanan tour keliling kampus untuk
mutu operasional kegiatan menikmati simulasi-simulasi edukatif
Integrated Edusportainment di dari berbagai bidang ilmu, seni, dan
UNIMED. budaya. Simulasi tersebut disajikan oleh
8. Perancangan dan pengembangan setiap unit bisnis di masing-masing
aplikasi sistem informasi fakultas sesuai dengan core-
manajemen terintegrasi Integrated competence-nya. Sementara itu,
Edusportainment di UNIMED Weekend Camp menyediakan jasa
berbasis teknologi informasi. berkemah sabtu malam di arena hutan
9. Pemutakhiran dan pembangunan mini kampus UNIMED. Hal ini berguna
infrastruktur yang relevan dengan untuk menambah pengalaman sensasi
skema perencanaan dalam IbKIK bermalam dengan tenda dan berisi
Integrated Edusportainment di kegiatan-kegiatan edikatif dan inspiratif.
UNIMED. Kemudian, Outbound cerdas merupakan
10. Pelaksanaan dan pengembangan kegiatan outbound di areal kampus yang
kegiatan IbKIK Integrated dilakukan dengan metode yang
Edusportainment di UNIMED menyenangkan diikuti dengan materi
yang berkelanjutan sesuai keilmuan olahraga guna menyampaikan
dengan dinamika pasar. keutamaan setiap gerakan bagi
Proses di atas dilakukan untuk kesehatan tubuh manusia. Hal tersebut
memproduksi jasa layanan edukasi dilakukan sebagai upaya kampanye
untuk sekolah dasar, menengah pertama, hidup sehat dan memberi pendidikan
menengah atas, pendidikan tinggi, kesehatan bagi masyarakat secara
maupun masyarakat umum. Produk langsung. Terakhir, Teatrikal batak
yang disiapkan setidaknya terdiri dari adalah pertunjukan seni rupa, musik, dan
empat layanan utama, yaitu: 1) Tour teater yang identik dengan budaya batak.
Edukatif, 2) Weekend Camp, 3) Hal ini dilakukan untuk menjaga
kekayaan budaya leluhur sekaligus

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


155
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menempatkan budaya batak sebagai infrastruktur kunci dan penunjang


ikon dan ciri khas area edusportainment seperti Arena Outbound, Kantor
yang akan dikembangkan ini. Produk- Manajemen, Jungle Track, Open Stage,
produk tersebut dikemas dengan Marka Jalan, belum banyak tersedia.
pengembangan area diseluruh wilayah
kampus penempatan yang sesuai antara
unit bisnis, bidang ilmu dan bidang
wahana yang akan disajikan.
Orientasi penyelenggaraan
program ini bukanlah pada sektor laba,
tetapi layanan pendidikan bagi
masyarakat. Karenanya pengenaan
biaya untuk mendapatkan produk ini
dihitung hanya berdasarkan biaya Gambar 1. Layout kesiapan Peralatan

pengadaan peralatan, perawatan, Program Integrated

penggajian, penelitian dan Edusportainment di UNIMED ini

pengembangan edusportaintment serta dicanangkan menjadi salah satu badan

pengembangan berkelanjutan. usaha yang terdapat di lingkungan


UNIMED. Usaha ini didirikan serta

HASIL PENELITIAN DAN dikelola kelompok dosen sesuai dengan

PEMBAHASAN kompetensinya dan pengembangannya

Secara umum kesiapan peralatan berada di LPM UNIMED. LPM

untuk pengembangan Integrated menyediakan tempat untuk mendukung

Edusportainment di UNIMED kegiatan administrasi umum dan

diilustrasikan dalam Gambar 1 diatas. keuangan dalam satu ruangan dengan

Kelengkapan peralatan telah dimiliki dimensi 6 x 4 m di dalam gedung LPM

tiga dari tujuh unit Fakultas yang akan UNIMED.

terlibat dalam pengembangan Integrated Gambar 2. dibawah ini

Edusportainment di UNIMED. menyajikan desain akhir dari

Sementara itu, empat Fakultas lainnya penyelenggaraan kegiatan IbKIK

telah memiliki kelengkapan dasar yang Integrated Edusportainment di

potensial untuk keperluan Integrated UNIMED dengan konversi beberapa

Edusportainment. Akan tetap, unit usaha yang terkait. Program IbKIK

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


156
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Integrated EduSportainment ini, Gambar 2. Maket UNIMED Pasca


diharapkan terus berkelanjutan sehingga Pelaksanaan IbKIK Integrated
inisiatif awal perlu disusun dengan EduSportainment
ketekunan berusaha dan kejelian Selama kegiatan berlangsung, secara
menangkap peluang pemenuhan umum misi dari Program IbKIK
kebutuhan masyarakat. Akses ke jalan Integrated EduSporTainment di
raya kampus mudah terjangkau, karena UNIMED yang mengkombinasikan
UNIMED berada tidak jauh dari pusat berbagai aktivitas Education
kota dan terhubung dengan jalan-jalan (Kependidikan), Sport (Olahraga dan
utama. Sarana lainnya seperti Jasmani) dan Entertainment (Hiburan
ketersediaan listrik memadai, meskipun dan Permainan) yang dipaparkan diatas
Kota Medan kerap mengalami didalam area kampus UNIMED yang
pemadaman aliran listrik namun terdiri dari Fakultas Teknik (FT),
UNIMED telah menyediakan genset Fakultas Bahasa dan Seni (FBS),
dengan kapasitas yang cukup untuk Fakultas Matematika dan Ilmu
mendukung operasional dan kegiatan Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas
akademik yang ada. Selain itu, Ilmu Sosial (FIS), Fakultas Ilmu
mayoritas kegiatan dan program yang Keolahragaan (FIK), Fakultas Ilmu
akan dikelola dalam Integrated Pendidikan (FIP) dan Fakultas Ekonomi
Edusportainment ini merupakan (FE) beserta sarana pendukung lainnya
kegiatan outdoor sehingga relatif tidak seperti lapangan serbaguna berbagai
terpengaruh dengan adanya pemadaman jenis olahraga relatif sukses dan berhasil
listrik. dalam meng-edukasi siswa/i SD di
Medan tentang pengetahuan dasar
kebudayaan Batak khususnya yang
terkait dengan sapaan khas dan nama
jenis kain dari masing-masing puak
Batak, filosofi dan pengetahuan dasar
tentang kuliner dan tari tradisional khas
Batak khususnya Batak Toba.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


157
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari penelitian diatas maka dapat


disimpulkan sebagai berikut :
1. Minat dan atensi publik terhadap
keberadaan eduwisata sangat tinggi.
2. Program eduwisata yang inovatif
berbasis kampus dengan
menonjolkan kearifan lokal sebagai
sarana untuk literasi budaya Batak
yang merupakan program eduwisata
berbasis budaya Batak satu-satunya
di Indonesia dan bahkan di dunia.
3. Para peserta sangat antusias
merespon kegiatan ini dimana
mereka mendapat berbagai
pengetahuan dasar akan budaya
Batak.

REFERENSI
Gardner, H. and Hatch, T. (1989).
Multiple intelligences go to
school: Educational
implications of the theory of
multiple
intelligences. Educational
Researcher, 18(8), 4-9.
Jensen, E. (2001). Arts with the brain in
mind. Alexandria VA:
Association for Supervision
and Curriculum
Development.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


158
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGEMBANGAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS


TECHNOPRENEURSHIP DAN KARAKTER MADANI

Choirul Mahfud1), Zainul Muhibbin 2)


1)
Dosen Agama Islam dan Studi Pembangunan, Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi, ITS Surabaya
Email: choirul.mahfud@its.ac.id
2)
Dosen Agama Islam dan Studi Pembangunan, UPT PMK Soshum dan FBMT, ITS Surabaya
Email: muhibbin@mku.its.ac.id

Abstrak
Riset pengembangan materi agama Islam berbasis technopreneurship dan karakter madani
dihadirkan untuk antisipasi problem di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Penelitian ini
ditulis dengan menggunakan data kualitatif bersumber pada referensi buku, berita, jurnal dan opini
di media massa serta sumber lain yang relevan. Penelitian ini fokus pada pertanyaan-pertanyaan
penting berikut ini: Pertama, apa saja isi materi Agama Islam di Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya? Kedua, bagaimana pengembangan materi Agama Islam Berbasis
Technopreneurship dan Karakter Madani di ITS Surabaya? Ketiga, apa relevansi pengembangan
materi Agama Islam berbasis technopreneurship dan karakter madani dengan masyarakat ekonomi
ASEAN (MEA)? Hasil riset menunjukkan; pertama, isi materi Agama Islam di ITS berkaitan
dengan konsep manusia berhubugan dengan Tuhan, manusia berhubungan dengan manusia dan
manusia berhubungan dengan alam semesta. Kedua, pengembangan materi Agama Islam berbasis
technopreneurship dan karakter madani di ITS dilakukan untuk menjawab kebutuhan dan tuntutan
zaman. Ketiga, relevansi pengembangan materi Agama Islam berbasis technopreneurship dan
karakter madani dengan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yaitu terletak pada kebutuhan
inovasi, kreativitas dan sinergi.

Kata Kunci: masyarakat ekonomi asean, pendidikan agama islam, technopreneurship dan
karakter madani

Abstract
Research on the development of Islamic material based on technopreneurship and characters is
presented to answer the problem of the ASEAN economic community (MEA). This study was
written using qualitative data sourced from references and literature books, news, journals and
opinions in the mass media as well as other relevant sources. This study focuses on the following
important questions: First, what are the contents of the Islamic education material at the Sepuluh
Nopember Institute of Technology (ITS) Surabaya? Second, how is the development of
Technopreneurship and Character-Based Islamic material at ITS Surabaya? Third, what is the
relevance of the development of Islamic material based on technopreneurship and the civil
character with the ASEAN economic community (MEA)? The results show that first, the content
of Islamic education materials in ITS Surabaya relates to the concept of human relation with God,
human beings relate to humans and human beings related to the universe. Second, the development
of technopreneurship and civil character-based Islamic material in ITS is done to answer the needs
and demands of the times. This is particularly the case in the character of civil society and
democratic societies. Third, the relevance of the development of Islamic material based on
technopreneurship and the civil character with the economic community of ASEAN (MEA) that
lies in the needs of innovation, creativity and synergy. In the era of MEA, inevitably, the campus
should have a culture of innovation, creative and synergies to realize a university graduate is
superior, reliable and professional.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


159
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Keywords: AEC, islamic education, technopreneurship and civil character

PENDAHULUAN banyak pertimbangan dalam berbagai aspek,


Kampus adalah pusat pembelajaran, diantaranya aspek kebijakan kurikulum
riset dan bisnis. Menurut Sekretaris LPPM nasional, aspek kurikulum institusional dan
ITS Harus Laksana Guntur (2008) yang aspek kebutuhan masyarakat dan pasar serta
mengutip pandangan Profesor Arkansas stakeholders kampus.
Xiaogang Peng bahwa kampus atau perguruan Dalam hal ini, pembahasan mengenai
Tinggi selain menjadi pusat kegiatan materi agama Islam di ITS belum diteliti
pendidikan dan penelitian yang memproduksi secara tuntas dan holistik, terutama terkait
sejumlah invensi dan inovasi, juga diharapkan dengan isi materi agama Islam yang berbasis
menjadi pusat inkubasi bisnis. technopreneurship dan karakter madani.
Dalam konteks ini, materi agama Karena itu, riset ini direncanakan untuk fokus
Islam tentu perlu dan penting untuk pada permasalahan pengembangan materi
membahas lebih lanjut ke arah aspek bisnis agama Islam berbasis technopreneurship dan
Islam atau Islamic entrepreneurship. Oleh karakter madani tersebut. Harapannya tentu
karena itu, di sini riset pengembangan materi saja, pengembangan dan penelitian yang
agama Islam berbasis technopreneurship dan dilakukan bermanfaat lebih cepat dan tepat
karakter madani dilakukan untuk memberikan bagi semua pihak terkait demi mendukung
solusi alternatif kebutuhan dan kepentingan upaya mencerdaskan kehidupan dan
kampus sebagai pusat riset di satu sisi, dan kemajuan bangsa Indonesia.
pusat bisnis di sisi lainnya. Dari latar belakang masalah di atas,
Dari waktu ke waktu, materi agama penelitian ini memfokuskan pada masalah dan
Islam di kampus Institut Teknologi Sepuluh pertanyaan-pertanyaan penting berikut ini:
Nopember (ITS) telah mengalami revisi dan Apa saja isi materi Agama Islam di Institut
perbaikan sesuai dengan kurikulum nasional. Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Ternyata, revisi itu tidak hanya dalam aspek Surabaya? Bagaimana pengembangan materi
luar (cover), tetapi juga dalam aspek isi Agama Islam berbasis technopreneurship dan
materinya (content). Hal ini juga bisa karakter madani di Institut Teknologi Sepuluh
dipahami sebagai bagian ikhtiar Nopember (ITS) Surabaya? Lalu, apa
pengembangan yang dilakukan dengan relevansi dalam pengembangan materi Agama

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


160
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Islam berbasis technopreneurship dan mahasiswa, dosen dan stakeholders ITS


karakter madani di Institut Teknologi Sepuluh lainnya.
Nopember (ITS) Surabaya? Teori penunjang dalam penelitian ini
Dalam penelitian ini, peneliti adalah teori Agenda Setting (Agenda Setting
menelaah lebih serius tentang materi agama Theory). Teori agenda setting adalah teori
Islam di ITS Surabaya. Secara khusus, tujuan yang menyatakan bahwa media (buku teks)
dalam penelitian ini dapat dipaparkan sebagai yang berlaku merupakan pusat penentuan
berikut: Untuk mengetahui isi materi Agama kebenaran dengan kemampuan media untuk
Islam di Institut Teknologi Sepuluh mentransfer dua elemen yaitu kesadaran dan
Nopember (ITS) Surabaya. Lalu, untuk informasi ke dalam agenda publik dengan
mengetahui pengembangan materi Agama mengarahkan kesadaran publik serta
Islam berbasis technopreneurship dan perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap
karakter madani di Institut Teknologi Sepuluh penting oleh media (buku teks) tersebut. Salah
Nopember (ITS) Surabaya. Juga, untuk satu aspek yang paling penting dalam konsep
memahami relevansi pengembangan materi penentuan agenda adalah peran fenomena
Agama Islam berbasis technopreneurship dan komunikasi informasi massa, berbagai media
karakter madani di Institut Teknologi Sepuluh massa (termasuk buku teks) memiliki
Nopember (ITS) Surabaya. penentuan agenda yang potensial berbeda.
Metode Penentuan Agenda (Agenda setting)
KAJIAN LITERATUR yaitu: Konten, analisis media dan wawancara.
Hingga saat ini, sejauh penulis Dalam penelitian terakhir, menunjukkan
ketahui, belum ada penelitian yang bahwa dampak agenda setting terjadi secara
memberikan perhatian secara serius pada kuat di kalangan terdidik. Selain tingkat
masalah pengembangan materi agama Islam pendidikan, kredibilitas juga menentukan
berbasis technopreneurship dan karakter tingkat pengaruh media (buku teks) dalam
madani di kampus ITS Surabaya. Karena itu, agenda setting tersebut. Mengingat bahwa
proposal ini ditulis untuk memberikan agenda setting berada pada domain dengan
perhatian pada pengembangan materi agama asumsi powerful media effect, maka
Islam di kampus ITS Surabaya. Harapannya, sebenarnya efek media (buku teks) terhadap
ada perhatian yang lebih dan bermanfaat bagi khalayak memang besar. Hanya saja tidak
mesti selalu demikian. Ada faktor -faktor yang
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
161
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

mengekskalasi tingkat kekuatan pengaruh analitis, dan cenderung menganalisis data


dalam teori agenda setting. Di antaranya secara deduktif, dan upaya mencari makna
adalah tingkat need for orientation yang ada (meaning).
pada khalayak, tingkat pendidikan serta Pendekatakn penelitian merupakan
tingkat kredibilitas media (referensi) yang suatu upaya untuk melihat persoalan dengan
melakukan pengaturan atau setting terhadap lebih praktis dan jelas. Menurut Suharsimi
agenda tertentu tersebut. Dari semua Arikunto, pendekatan penelitian adalah cara
penjelasan tersebut di atas, teori agenda atau metode melakukan dan mengadakan
setting bisa dipakai sebagai teori penunjang penelitian. Dalam konteks ini, peneliti
untuk menjelaskan bahasan tentang menggunakan pendekatan penelitian
pengembangan materi agama Islam berbasis sebagaimana yang berlaku dalam penelitian
technopreneurship dan karakter madani di kualitatif.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dalam penelitian ini ada dua sumber
Surabaya. data, yaitu: sumber data primer dan sumber
daya sekunder. Sumber data primer berupa
METODE PENELITIAN sumber dokumen dan non-dokumen. Sumber
Dalam penelitian ini, jenis penelitian dokumen dalam sumber primer ini bisa berupa
yang dipakai adalah penelitian kualitatif. Data buku, artikel dan sejenisnya yang terkait
yang dikumpulkan cenderung lebih banyak langsung dengan tema penelitian. Sedangkan
data kualitatif dalam bentuk kata bukan angka. sumber non dokumen dalam penelitian ini
Mengutip ungkapan Taylor dan Bogdan bisa berupa sumber dari manusia atau berupa
bahwa “qualitative methodologies refer to hasil wawancara dengan ulama yang
research procedures which produce dijadikan sumber utama dalam penelitian.
descriptive data: people’s own written or Sementara sumber data sekunder merupakan
spoken words and observable behavior”. pelengkap dan biasanya tidak terkait langsung
Penelitian ini juga menggunakan metode dengan tema penelitian, namun masih perlu
pengumpulan data yang berupa wawancara untuk mendukung analisis data dalam
(interview) dan dokumentasi sebagai penelitian ini. Secara umum, pengumpulan
pengumpulan data yang utama, sehingga sumber data dan informasi dalam penelitian
penelitian ini cenderung memiliki kualitatif ini dilakukan melalui studi
karakteristik antara lain: bersifat deskriptif dokumenter terhadap bahan pustaka yang
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
162
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sesuai dengan objek penelitian. Penyelidikan wawancara dalam melakukan wawancara


ini dilakukan terutama lewat pembacaan data harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
dan sumber-sumber dari beberapa buku, hendaknya pewawancara menjaga hubungan
internet dan artikel relevan lainnya. baik dan memelihara suasana santai yang
Untuk memperoleh data yang akurat dapat memunculkan kesempatan timbulnya
dan revelan, penelitian ini menggunakan respons terbuka. Melalui wawancara
beberapa teknik pengumpulan data di mendalam diharapkan dapat mengungkap
antaranya: In-depth interviews, dan informasi penelitian yang dilakukan. b.
dokumentasi. Pemilihan beberapa teknik ini Dokumentasi. Dalam penelitian ini, data
didasarkan pula pada ungkapan Devine dokumentasi yaitu laporan tertulis dari suatu
(1995), bahwa: “In-depth interviews (also peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan
documentation) strive to uncover a deeper dan pemikiran tentang peristiwa yang ditulis
level of information in order to capture dengan sengaja untuk menyiapkan atau
meaning, process, and context, where meneruskan keterangan menjadi peristiwa
explanation ‘involves describing and tersebut. Dokumentasi ini dilakukan untuk
understanding people as conscious and social membantu kevaliditasan data yang diperoleh
human beings”. a. Wawancara (Interviews). dengan interview tersebut. Juga sebagai bukti
Interview yaitu teknik pengumpulan data otentik yang bisa digunakan sumber
dengan jalan tanya jawab sepihak secara penelitian.
mendalam dan dikerjakan secara sistematis Dari data yang diperoleh, maka
berdasarkan pada tujuan penelitian. langkah selanjutnya adalah menganalisis data.
Interview dalam penelitian ini Analisa data kualitatif pada dasarnya sudah
dilakukan untuk memperoleh data tentang dilakukan sejak awal kegiatan penelitian
pengembangan materi agama Islam di ITS sampai akhir penelitian. Dengan cara ini
Surabaya. Wawancara digunakan untuk diharapkan terdapat konsistensi analisa data
menggali data secara mendalam. Untuk secara keseluruhan. Untuk menyajikan data
membantu penelitian dalam memfokuskan tersebut agar lebih bermakna dan mudah
masalah yang diteliti, maka perlu dibuat dipahami, maka langkah analisa data yang
pedoman wawancara dan pengamatan. digunakan dalam penelitian ini adalah
Husain Usman dalam buku Analysis Interactive Model dari Miles dan
“Organisasi”, menjelaskan bahwa petunjuk Huberman.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
163
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Dalam hal ini, Miles dan Huberman mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan dan
membagi kegiatan analisis menjadi beberapa nilai-nilai ketuhanan.
bagian penting, yaitu: pengumpulan data, Untuk mengantisipasi dampak
pengelompokan menurut variable, reduksi negatif dari kemajuan IPTEK dan laju arus
data, penyajian data, memisahkan outlier data, modernisasi yang begitu cepat, umat manusia
dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. harus segera menyadari dan membentengi diri
dengan kemampuan dasar yang harus dimiliki
HASIL PENELITIAN DAN oleh setiap individu. Kemampuan memahami
PEMBAHASAN dan memaknai terhadap nilai-nilai esensial
Hasil riset menunjukkan bahwa yang ada pada dirinya sebagai makhluk
pertama, isi materi Agama Islam di ITS Tuhan.
Surabaya berkaitan dengan konsep manusia Secara umum, materi agama Islam di
berhubugan dengan Tuhan, manusia ITS Surabaya disepakati terdiri dari 10
berhubungan dengan manusia dan manusia (sepuluh) bab, yaitu: Materi 1: Agama Islam.
berhubungan dengan alam semesta. Materi 2: Hakikat manusia menurut Islam.
Materi pendidikan agama Islam di Materi 3: Konsep ketuhanan dalam Islam.
ITS disusun sedemikian rupa oleh tim Materi 4: Etika, moral dan akhlak. Materi 5:
penyusun dosen Agama Islam. Selain karena Hukum dan HAM dalam Islam. Materi 6:
anjuran dan peraturan pemerintah, Kerukunan antar umat beragama. Materi 7:
penyusunan materi buku agama Islam tidak Iptek dan seni dalam Islam. Materi 8: Islam
lepas dari upaya merespons masalah dan kebudayaan. Materi 9: Demokrasi dan
globalisasi di era masyarakat ekonomi sistem politik dalam Islam. Dan materi 10:
ASEAN. Dalam era globalisasi, kemajuan Masyarakat madani dan kesejahteraan umat.
industri sebagai salah satu konsekuensi dari Secara khusus, maksud dan tujuan
modernisasi, telah menuntut masyarakat setiap materi pokok dalam kesatuan buku ajar
untuk memiliki kemampuan spesialisasi Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut;
secara tajam. Tuntutan tersebut pada a. Pendahuluan; memberikan pemahaman
gilirannya akan menyeret masyarakat kepada tentang pentingnya mata kuliah MPK PAI
pola hidup materialistis yang mengakibatkan bagi mahasiswa di PTU.
hilangnya makna hidup secara hakiki dengan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


164
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

b. Agama Islam; memberikan pemahaman Islam dan perkembangannya, serta


tentang dasar-dasar atau pokok-pokok implementasinya.
ajaran agama Islam. j. Demokrasi dan sistem politik dalam Islam;
c. Konsep ketuhanan dalam Islam; memberikan wawasan dan wacana tentang
memberikan landasan utama dalam konsep politik dan kontribusinya dalam
pelaksanaan ajaran Islam secara utuh kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
d. Hakekat manusia menurut Islam; bernegara.
memberikan wawasan dan menumbuhkan k. Masyarakat madani dan kesejahteraan
kesadaran tentang eksistensi dan tanggung umat; memberikan pemahaman tentang
jawab manusia sebagai makhluk Allah. konsep masyarakat madani dan upaya
e. Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam mewujudkannya, serta kesejahteraan umat
Islam; memberikan pemahaman tentang dan implementasinya.
hukum Islam dan HAM dalam Islam serta Kedua, pengembangan materi
menumbuhkan kesadaran hukum sebagai Agama Islam berbasis technopreneurship dan
bagian dari kepribadian. karakter madani di ITS dilakukan untuk
f. Etika, moral dan akhlak; memberikan menjawab kebutuhan dan tuntutan zaman. Hal
pemahaman yang benar tentang etika, ini terutama dalam bahasan karakter
moral dan akhlak serta aktualisasinya masyarakat madani dan masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari sebagai demokratis.
pribadi yang berakhlaqul karimah. Secara khusus, Agama Islam
g. Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berbasis technopreneurship dan karakter
dalam Islam; memberikan wawasan madani di ITS, utamanya terletak pada materi
tentang integrasi antara iman, Ipteks, dan 7 tentang Iptek dan seni dalam Islam, dan
amal secara aplikatif. materi ke-10 tentang Masyarakat madani dan
h. Kerukunan antar umat beragama; kesejahteraan umat.
memberikan wawasan dan menumbuhkan Dalam hal ini, meuwjudkan
kesadaran tentang perlunya kerukunan dan masyarakat madani dan kesejahteraan umat
kebersamaan dalam pluralitas kehidupan melalui upaya penguatan karakter dan
beragama (toleransi). kemampuan technopreneurship. Harapannya,
i. Islam dan kebudayaan; memberikan dosen dan mahasiswa bisa saling belajar
pengetahuan tentang kebudayaan dalam sekaligus berusaha melakukan pembelajaran
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
165
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang berorientasi pada kebutuhan dan pengetahuan dan teknologi serta seni untuk
perkembangan zaman dan masyarakat. kepentingan nasional.
Ketiga, relevansi pengembangan Oleh karena itu, mata kuliah
materi Agama Islam berbasis Pendidikan Agama Islam di PTU
technopreneurship dan karakter madani dikelompokkan dalam Mata Kuliah
dengan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) Pengembangan Kepribadian (MPK). Mata
yaitu terletak pada kebutuhan inovasi, kuliah ini harus dibina dan dikembangkan
kreativitas dan sinergi. Di era MEA, mau tidak terus oleh Pemerintah dan Lembaga
mau, kampus harus memiliki budaya inovasi, Pendidikan Nasional secara professional
kreatif dan sinergi untuk mewujudkan lulusan sesuai dengan pedoman al-Qur’an dan Hadits,
universitas yang unggul, handal dan sehingga konsep Islam sebagai rahmatan lil
profesional. Melalui pengembangan materi alamiin terlaksana dengan baik.
pembelajaran yang inovatif dan inspiratif,
maka dosen dan mahasiswa dapat memahami KESIMPULAN DAN SARAN
tujuan dan capaian pembelajaran yang sesuai Sebagai kesimpulan, hasil penelitian
dengan perkembangan zaman di era teknologi ini mengungkap bahwa pertama, materi
informasi. Agama Islam di ITS Surabaya berkaitan
Lebih dari itu, relevansi dengan konsep manusia berhubugan dengan
pengembangan materi PAI di ITS ini juga Tuhan, manusia dan alam semesta. Kedua,
sesuai dengan tujuan umum Pendidikan pengembangan materi Agama Islam berbasis
Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi, technopreneurship dan karakter madani di ITS
sesuai dengan SK No. 38/2002, Dirjen Dikti, dilakukan untuk menjawab kebutuhan dan
adalah untuk memberikan landasan tuntutan zaman. Hal ini terutama dalam
pengembangan kepribadian kepada bahasan karakter masyarakat madani dan
mahasiswa agar menjadi kaum intelektual masyarakat demokratis. Ketiga, relevansi
yang beriman dan bertakwa kepeda Tuhan pengembangan materi Agama Islam berbasis
Yag Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berfikir technopreneurship dan karakter madani
filosofis, bersikap rasional dan dinamis, dengan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA)
berpandangan luas, ikut serta dalam kerja yaitu terletak pada kebutuhan inovasi,
sama antar umat beragama dalam rangka kreativitas dan sinergi. Di era MEA, mau tidak
pengembangan dan pemanfaatan ilmu mau, kampus harus memiliki budaya inovasi,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
166
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kreatif dan sinergi untuk mewujudkan lulusan Muhammad Ali, Maulana (1996), Islamologi,
Darul Kutubi Islamiyah, Jakarta.
universitas yang unggul, handal dan
Muslim Nurdin, dkk., Moral dan Kognisi
profesional. Melalui pengembangan materi Islam, Bandung: Alfabeta, 1995.
Mutahhari, Murtadha, Perspektif Al-Qur’an
pembelajaran yang inovatif dan inspiratif,
tentang Manusia dan Agama,
maka dosen dan mahasiswa dapat memahami Bandung: Mizan, 1984.
Ningrat, Kuncoro (1985), Penelitian
tujuan dan capaian pembelajaran yang sesuai
Masyarakat, Gramedia, Jakarta.
dengan perkembangan zaman di era teknologi Shihab, Muhammad Quraish, Membumikan
al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1996.
informasi.
Saifulloh, Moh. Pendidikan Agama Islam;
membangun karakter madani,
REFERENSI Surabaya: CV Litera Jannata, 2016.
Ariff, M. dan H.Hill. 1985. Export Oriented Tim Pengajar Agama Islam, (1999), Kuliah al
Industrialization: The ASEAN islam di Perguruan Tinggi Umum,
Experience. Allen dan Unwin, MKU-ITS, Surabaya.
Sydney
Ahmad, HA. Malik, Tauhid, Membina
Pribadi Muslim dan Masyarakat,
Jakarta, al-Hidayah, 1980.
Arikunto, Suharsimi (1986), Prosedur
Penelitian, Bina Aksara, Jakarta.
Djatnika, Rachmat, Sistem Etika Islam,
Jakarta: Pustaka Panimas, 1990.
Djatnika, Rachmat, Sistem Etika Islam,
Jakarta: Pustaka Panimas, 1990.
Iberani, Jamal Syarif dkk, Mengenal Islam,
Jakarta: eL-Kahfi, 2003.
Imarah, Muhammad, Islam dan Pluralitas
Perbedaan dan Kemajemukan dalam
Bingkai Persatuan, Jakarta, Gema
Insani,1999.
Junus, Mahmud (1998), Terjemah Al-Qur’an
Karim, PT. Al Ma’arif, Bandung.
Lemlit ITS (1997), Pedoman Pelaksanaan
dan Pengolahan Penelitian,
Surabaya.
Lemlit ITS (1997), Pedoman Pelaksanaan
Penelitian Kelompok I dan II
Swadana, Surabaya
Mahfud, Choirul. Politik Pendidikan Islam di
Indonesia, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2016.
Mahfud, Choirul. Pendidikan Multikultural,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
167
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

A STUDY ON ENGLISH CLUB AT INTERNATIONAL LANGUAGE FORUM


(ILF) AS EXTRACURRICULAR ACTIVITY IN LANGUAGE LEARNING
AT UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MALANG

Kharisma Naidi Warnanda Sabgini

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang


Email : kharisma.naidi@gmail.com

Abstrak

Saat ini, banyak mahasiswa yang bergabung dalam klub Bahasa Inggris. Hal ini merupakan salah
satu cara mereka untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris mereka, terutama dalam
kemampuan berbicara atau speaking. Klub tersebut merupakan wadah mereka dalam mengasah
kemampuan Bahasa Inggris yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis
kegiatan apa saja yang ada di International Language Forum (ILF) Universitas Muhammadiyah
Malang sebagai kegiatan ekstrakurikuler berbasis Bahasa Inggris, serta untuk mengetahui
manfaat apa saja yang mahasiswa peroleh ketika bergabung dalam klub tersebut. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Sementara itu, data dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner dan interview. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan atau program
yang diselenggarakan oleh ILF yakni; “NEO” (Newbie Early Orientation), “Debating Class”,
“Sharing Culture” atau diskusi terbuka, dan English Fiesta atau lomba debat Bahasa Inggris.
Temuan ini juga menunjukkan bahwa ada beberapa manfaat yang diperoleh mahasiwa ketika
bergabung dengan kegiatan ektrakurikuler Bahasa Inggris ini yaitu; membantu mereka dalam
meningkatkan kemampuan berbicara atau speaking, memperkaya kosakata Bahasa Inggris
Mahasiswa, memperlancar pengucapan atau pronunciation dalam Bahasa Inggris, dan manfaat
yang terakhir adalah meningkatkan critical thinking Mahasiswa terhadap suatu permasalahan.
Dari hasil temuan penelitian, sangat terlihat bahwa dengan bergabung dalam klub Bahasa Inggris,
dapat membantu Mahasiwa dalam mengasah kemampuan Bahasa Inggris mereka.

Kata kunci: klub bahasa inggris, ekstrakurikuler, pembelajaran bahasa


Abstract
Nowadays, students find English club as one of the several ways in improving their English,
especially in spoken form. They use English club as their media to improve their English. The
aim of this study is to investigate kinds of activities or programs at International Language Forum
(ILF) as extracurricular activity in language learning at University of Muhammadiyah Malang
and the benefits of joining the club for the students. This study employed both qualitative and
quantitative research method. Data were collected using questionnaire and interview. Result of
the study reveals that there are four programs organized by ILF; they are “NEO” (Newbie Early
Orientation), “Debating Class”, “Sharing Culture” or open discussion, and English Fiesta or
debate competition. The main activity on the club focused on debating class. Those activities
help students to practice their English often outside the classroom. The finding also showed that
there are some benefits for the students by joining English club; they are to improve their
speaking ability, enrich students’ vocabulary, improve students’ pronunciation, and the last is
improving students’ critical thinking. From the findings, it indicated that joining extracurricular
activity or English club helped students improving their language learning.

keywords: english club, extracurricular, language learning

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


168
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

INTRODUCTION a positive impact for students in progressing


English plays an important role and their English.
has become a very important language in the Yildiz (2015) stated that to be more
world. People are forced to be able to precise to learn English language, students
mastering English if they want to interact need to join extracurricular activities in
with people in the world. Besides, English is language learning, such as English language
also used for transferring science, debate, journalism club or drama club
knowledge, and technology of information. activities to be more fluent in English. The
In Indonesia, English becomes foreign extracurricular activities may offer many
language which everyone should learn to skills that are not easily taught in classrooms
survive in this era. Almost in all fields of (Holt, Sehn, Spence, Newton, & Ball; 2012).
occupations and professions, English takes a So, it will be beneficial for students in
very significant role as one of the gaining more knowledge. University
requirements for applying a job. Therefore, students spend a majority of their time
to learn English is a must for the people outside of the classroom. Students join in
whose native language is not English, if they extracurricular activities not only for
want to develop their carriers in this global entertainment, social and enjoyment
era. So, they will not be left behind. purposes, but most important, to gain and
Students, especially in the improve their skills in English. According to
university begin to show their concern on Klesse & D’Onofrio (2000), the activities of
learning English. They want to broaden their extracurricular are also as a way for students
knowledge through English. They are eager to experience what they are learning in class
to learn and to use English in their daily in a real-world context. They practice what
communication. Some of them realize that they get in the classroom in daily life. In
English is much needed for their future conclusion, joining English club as
career. Nowadays, students find extracurricular activities is good
extracurricular activity or English club as opportunities for students to achieve their
one of the several ways in improving their goals in improving their English skills.
English, especially in spoken form. They use This study will investigate the
English club as their media to improve their English club at International Language
English. It has been generally assumed that Forum (ILF) as extracurricular activity in
participation in extracurricular activities has language learning at University of
Muhammadiyah Malang. The aim of this

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


169
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

study is to investigate kinds of activities or readings (Afia, 2006). The emphasis of the
programs at International Language Forum English club is on exposure to the English
(ILF) as extracurricular activity in language language rather than the development of a
learning at University of Muhammadiyah strict set of English language skills (Afia,
Malang and the benefits of joining the 2006). English club means a club for people
English club for the students. who are interested in English language
practice. They gather in the club with the
LITERATURE REVIEW same goal that is to improve their English
The study done by Yildiz (2015) skills. The existence of English club is very
about the involvement of extracurricular helpful for the foreign language learners. It
activity on English learning’s key success is because they will have enough
showed that extracurricular activity helped opportunities to use the target language in
students improve their English. real communication continually. The
Extracurricular activities can help students language environment created by the
to have a good command of English at the members is encouraged to practice what
same time. These activities support the they have learned about English.
characteristics of approaches we apply in a Extracurricular Activity
foreign language learning process. Another Extracurricular activities are
study also done by Saragsyan and usually described as activities that are not
Kurghinyan (2016) about the use of English belong to academic curriculum, but are
outside the classroom showed that the offered by an academic institution.
students used English often, especially with According to Yildiz (2015) extracurricular
social media, listening to songs, watching activities are to be done in class or out of
movies and clips, traveling, and searching or college based on the demands and
browsing. The findings indicated that most convenience of extracurricular activities.
of the students still used their English when Meanwhile, according to Simoncini and
they were outside the class to improve their Caltabiono (2012), extracurricular activities
skill. are unique from unorganized and
English Club unsupervised public activities such as
English club is a student-run interacting or enjoying activities with
organization which runs exciting social and friends. Instead, they are structured
cultural events, such as language forum, structurally and contain supervision by
writing essay, creative writing, or poetry teachers and under careful supervision,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


170
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

extracurricular activities could focus on Different levels of activity


group, interaction, management, and other involvement and participation may
public skill-building and beneficial growth positively impact future success for those
for the members. who participate. Research also indicated that
The supervision of extra-curricular both the type of extracurricular programs
activities enforces positive development for and level of participation may impact the
adolescents because it provides guidance for individuals' development (Eccles, 2003).
the students (Leung, 2003; Holt, Sehn, According to Gardner et al. (2008), theory
Spence, Newton & Ball, 2012). and research on positive youth development
Additionally, according to Holt, Sehn, emphasizes the transition of human
Spence, Newton & Ball (2012), with development, and suggest that cultivating
supervised extracurricular activities, positive, supportive relationships with
students are guided towards appropriate people and social institutions encourages
behaviors and activities while being healthy development.
challenged to help develop competencies Extracurricular Activity toward
and confidence. Human beings learn many Language Learning
things by doing or experiencing. Students The role of extracurricular activity very
who excel in extracurricular activities may strongly depended on the method employed
improve themselves for real situations. in language teaching. In the last hundred
Students sometimes cannot find opportunity years, hundreds of language teaching
to be open with teachers at college. And, methods and approaches sprung to
language teachers know that participation of life(Reva, 2012). It is describe below some
lessons is the key factor for better learning. methods that are conducive of
Thus, students get disciplined and act well in extracurricular activity. For example, in the
real situations by joining extracurricular Direct Method, language learners are
activities Yildiz (2016). There are different exposed to ungraded foreign speech and are
opinions of what is considered an extra- supposed to pick it up naturally (Pattison in
curricular activity. A few examples of Reva, 2012). This method therefore
activities outside the school day may include favorably views many types of
pro-social activities such as dances, team extracurricular activity including meeting
sports, and performing arts, while in-school native speakers or language retreats, where
involvement activities may include students have to speak foreign language at
intramurals, and academic clubs. all times. According to Bahdi (2014) the

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


171
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

materials were specifically chosen for the There are some programs organized
lessons and the language items were first by ILF. The first is NEO. It stands for
presented orally, and later in the written “Newbie Early Orientation”. NEO is the
form; only the target language was spoken orientation for new members of ILF where
in the classroom; new language material was during NEO; the seniors give them basic
presented in situational context; lesson knowledge about ILF and its organizational
planning was emphasized, and different structure, and also about debate. The newbie
techniques were used to present and practice were informed about a brief description
the lesson. Extracurricular activity fits well what debate looks like. The second is
with this approach. debating class. This activity is the core
activity in the club. The members would
RESEARCH METHOD have debating practice with the coach or
This study implemented qualitative with the seniors. The practice session dig the
and quantitative method. It is intended to skills of the members, for example their
investigate kinds of activities or programs at speaking skill, pronunciation, vocabularies,
the English club, also to find out the benefits and critical thinking. The next program is
of joining the club for the students. sharing culture. It is an open discussion in
Location of the research is at which there will be audiences and speakers,
University of Muhammadiyah Malang then they will be given a topic of current
(UMM). The most active English club in this issue to be discussed. Finally, the last
University is International Language Forum program is English Fiesta. It is the annual
or ILF. This club has various English program conducted by the club. ILF UMM
activities to enhance students’ ability. will host the annual debate competition, and
The research participants of this the participants are varsities debaters all
study were all active members at ILF UMM. over Indonesia.
The data collection techniques of this study The Benefits of Joining ILF as
are interview and questionnaire and the data Extracurricular Activity in Language
analyzed both quantitatively and Learning
qualitatively. After collecting the questionnaire
from the members of the club, the result
FINDINGS AND DISCUSSION showed that 75% students strongly agree
The Programs Organized by ILF and 25% students agree that by joining the
extracurricular activity or English club

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


172
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

helped them to improve their speaking skill. movement, law, politics, etc. It is in line with
The good result is also shown on the second the statement by Holt, Sehn, Spence,
benefit. There are 60% students strongly Newton & Ball (2012) that students who
agree, 35% students agree, and 5% students excel in extracurricular activities may
somewhat agree that English club helped improve themselves for real situations. The
them enriching their vocabularies. members of ILF also improved themselves
The next benefit is about the in many things.
pronunciation ability, the findings indicated
that 65% students strongly agree, 22% CONCLUSION AND SUGGESTION
agree, and 13% somewhat agree that their English club or extracurricular
pronunciation improved or get better after activities in language learning is very
joining the club. The improvement of the beneficial for students to improve both their
students’ critical thinking is also one of the language and non-language ability. The
benefits they can get from joining the students become more helpful when they
activity in the club. The data showed around involved in extracurricular activities. They
56% students strongly agree, 32% agree, and will sharpen their knowledge and skill when
12% somewhat agree about that benefit they are there. Moreover, as long as they
statement. The last benefit of joining keep on practicing and learning, their
extracurricular activity in language learning English will get much improvement and
is increasing knowledge in many fields of they could get better achievement in the
study whereas 60% students strongly agree, future.
28% agree, and 12% students somewhat It is suggested for all students who
agree with the statement. have poor English to join English club as
From the findings, it indicated that one of the ways to improve their English
joining extracurricular activity or English ability. It is proven that getting involve in
club helped students improving their extracurricular activity or English club will
language learning. They improved their improve students’ English ability.
language field, such as speaking ability,
REFERENCES
pronunciation, and vocabulary. Beside the
Afia, Jawida Ben. 2006. English Club:
language improvement, students also Introducing English to Young
Learner. English Teaching Forum.
improved in non-language field, they are
Number 2
critical thinking and knowledge in many Bahdi, M.2014. The Impact of
Extracurricular Activities on
fields of study, such as economics, social
Students’ Academic Oral
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
173
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Proficiency . Ouargla: Kasdi nto.ca/ps/i.do?id=GALE%7CA3309


Merbah University. 97666&v=2.1&u=utoronto_main&it
Eccles, J. S., Barber, B. L., Stone, M., & =r&p=AONE&sw=w&asid=9a58a5
Hunt, J. (2003). Extracurricular 4e900b5b922b9802f10972b64c
activities and adolescent Yildiz, Y. 2016. Impact of
development. Journal of Social Language-Oriented
Issues, 59(4), 865–889 Extracurricular Activities
Gardner, M & Roth J. 2008. Adolescents’ on Academic Achievement
Participant in Organized Activities in Language Preparation
and Developmental Success. Schools . Journal of
Development Psychology Journal Education in Black Sea
44(3), 814-830 Region Vol. 1, Issue 2 ,
Holt, N. L., Sehn, Z. L., Spence, J. C., 161-171.
Newton, A. S., & Ball, G. D. C. Yildiz, Y. 2015. The Key to
2012. Physical education and sport Success in English
programs at an inner city school: Learning Can Be
Exploring possibilities for positive Involvement in Extra
youth development. Physical Curricular . International
Education & Sport Pedagogy, 17(1), Journal of Thesis Projects
97-113 and Dissertations (IJTPD)
Klesse, E.J., & D’Onofrio, J.A. 2000. The Vol. 3, Issue 3 , 24-28.
value of cocurricular activities.
Principal Leadership. Retrieved
from
https://www.nassp.org/portals/0/con
tent/48943.pdf.
Leung, C. (2003). Extra-curricular music
activities in hong kong secondary
schools. Music Education Research,
5(2), 183-197
Reva, A. 2012. The Role of
Extracurricular Activities
in Foreign Language
Leaning in University
Settings. Saskatchwan:
University of Saskatchwan
Saragsyan, Mane & Anna Kurghinyan.
2016. The Use of English Language
Outside the Classroom. Journal of
Language and Cultural Education,
4(1), 29-47
Simoncini, K., & Caltabiono, N. 2012.
Young school-aged children's
behaviour and their participation in
extra-curricular activities.
Australasian Journal of Early
Childhood,
37(3),35+.Retrievedfromhttp://go.ga
legroup.com.myaccess.library.utoro

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


174
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENINGKATAN LITERASI MASYARAKAT MELALUI PENGADAAN DAN


PENGELOLAAN MAJALAH DINDING DI TAMAN BACAAN MASYARAKAT
WACAN
Laela Hikmah Nurbatra1), Hartono2), Agista Nidya Wardani3), Masyhud4)

1,2,3,4)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang
Email: 1nurbatra@gmail.com

Abstrak

Program pengabdian ini bertujuan memberikan media baca dan pembelajaran di TBM Wacan
dengan mengadakan majalah dinding yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk
meningkatkan literasi. Hal ini juga bertujuan untuk memberikan solusi bagi salah satu
permasalahan di TBM Wacan, yang berhubungan dengan aktivitas penunjang, yaitu berupa
kelas kreatif dimana anak-anak diajak untuk bermain sekaligus belajar tentang hal-hal yang
tidak mereka pelajari di sekolah mereka masing-masing. Sasaran program pengabdian ini
adalah Taman Bacaan Masyarakat yang merupakan institusi pendidikan non-formal yang
belum mendapatkan banyak perhatian dari akademisi secara luas. Secara spesifik, pengabdian
ini dilaksanakan terhadap pengelola dan anggota TBM Wacan yang merupakan anak usia
sekolah di lingkungan tempat TBM ini berdiri. Permasalahan diselesaikan dalam tiga tahapan
yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Persiapan dilakukan dengan melakukan survey
untuk mengetahui dan menganalisis kondisi di lapangan. Pelaksanaan dilakukan dalam tiga
bagian, yaitu pelatihan pembuatan dan pengelolaan majalah dinding, pendampingan, dan
monitoring. Evaluasi kegiatan dilakukan untuk masing masing tahap dengan mengumpulkan
dan menyimpulkan data dari masing-masing tahapan. Hasil kegiatan pengabdian
menunjukkan keberhasilan dengan indikasi dari antusiasme pengelola dan anggota TBM
Wacan dalam memanfaatkan majalah dinding yang sudah tersedia. Mereka mengapresiasi
inisiatif pengadaan majalah dinding sebagai sarana menulis dan membaca untuk
meningkatkan literasi masyarakat secara umum. Meskipun tidak mudah untuk menulis dalam
bahasa Inggris, tetapi anak-anak tetap bersemangat dalam mengelola majalah dinding di
TBM Wacan.

Kata kunci: literasi, majalah dinding, taman bacaan masyarakat

Abstract

Private library is one form of non-formal education, which often neglected by academics.
This community service program is intended to provide reading and learning media in one of
private library, TBM Wacan, by providing wall magazine that can be utilized to improve
literacy level. It is also intended to give solutions to one of the problems in TBM Wacan,
which challenge the availability of the resources to creative class. Specifically, this
community service program is targeting children involved in the library and the library
administrator. The program is conducted in three phases, which are preparation,
implementation, and evaluation. Preparation is done by conducting survey in order to know
the actual situation in the field. The implementation is executed in three stages such as
training of creating and managing wall magazine, assisting and monitoring the process. At
the last phase, evaluation is done on each stages by collecting data on each process. The
result of the program indicated that the use of wall magazine is successfully improved their
writing and reading skill. In addition, the children also excited to manage the wall magazine.

Keywords: literacy, wall magazine, private library

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


175
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN Pemerintah memberikan perhatian


Pendidikan luar sekolah (nonformal) mengenai masalah ini dengan pengadaan
yang disebutkan di dalam UU No 20 tahun perpustakaan di tingkat sekolah, desa
2003 pasal 13 tentang Sistem Pendidikan maupun pengadaan perpustakaan keliling.
Nasional mempunyai fungsi yang sama untuk Selain itu, munculnya taman bacaan
membentuk dan mengembangkan watak dan masyarakat yang dibentuk dan dikelola
karakter bangsa yang bermartabat (Hayati & secara mandiri (independen) juga menjadi
Suryono, 2015). Insitusi non formal yang salah satu sarana untuk mendukung akses
bergerak dalam bidang pendidikan masyarakat kepada bacaan yang berkualitas
mempurnyai misi yang sama demi dan bermanfaat. Selain sebagi penyedia
mencerdaskan kehidupan bangsa. Demi bacaan, TBM juga bermanfaat untuk
pencapaian tujuan belajar tersebut, menumbuhkan kemandirian masyarakat
keberadaan perpustakaan sangat diperlukan secara ekonomi (Hayati & Suryono, 2015).
agar semua orang mempunyai kesempatan Hal tersebut terjadi karena masyarakat
yang sama untuk belajar tanpa batasan umur mampu memaksimalkan pembelajaran
maupun status sosial. ketrampilan yang mereka dapatkan melalui
Akan tetapi, keberadaan perpustakaan kegiatan di TBM. Kemudian, berdasarkan
di Indonesia belum merata sampai ke tingkat hasil penelitian dari Oaklef (2010), TBM
desa sebagai satuan terkecil masyarakat. mampu menciptakan hubungan erat antara
Penggunaan perpustakaan di tingkat siswa dan perpustakaan karena mereka
kabupaten juga belum tentu dapat merasa memiliki dan mengelola
dimaksimalkan oleh masyarakan Indonesia perpustakaan tersebut.
secara umum yang masih memiliki tingkat Salah satu taman bacaan masyarakat
minat baca yang rendah. Menyikapi hal ini, yang didirikan dan dikelola secara mandiri
maka dibutuhkan adanya perpustakaan adalah TBM Wacan yang berlokasi di Jl
umum yang ada di tingkat desa dimana Tirto Utomo Gang IX Landungsari Malang.
semua elemen masyarakat mempunyai akses Dibentuk oleh tiga ibu rumah tangga yang
untuk bacaan yang berkualitas dan peduli dengan pendidikan, TBM Wacan
bermanfaat bagi pengetahuan mereka didirikan oleh dan untuk masyarakat di
masing-masing. sekitar Landungsari pada tahun 2010. Pada
awal terbentuknya TBM Wacan, buku

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


176
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

diperoleh secara swadaya, yaitu membagi waktunya untuk mengurusi


pengumpulan buku-buku bekas oleh keluarga sekaligus perpustakaan umum yang
masyarakat sendiri yang kemudian dibantu didirikannya. Sumber daya manusia yang
sirkulasinya oleh TBM yang lain. dimaksud adalah orang-orang yang
Pemanfaatan TBM Wacan pada awalnya mendukung pelaksanaan dan pengelolaan
memang untuk menawarkan akses pada perpustakaan umum tersebut. Karena TBM
masyarakat, baik anak-anak maupun dewasa Wacan dikelola secara mandiri oleh para ibu
untuk bisa memperoleh bacaan yang rumah tangga, peran TBM Wacan masih
bermanfaat yang mereka inginkan. Meskipun perlu dimaksimalkan.
dengan jumlah buku yang masih terbatas, Sedangkan kendala yang kedua
masyarakat menyambut positif pendirian adalah sumber dana yang dalam pengelolaan
Taman Bacaan ini. Pengelola Taman Bacaan TBM Wacan dan aktivitas-aktivitas
Masyarakat ini kemudian mengembangkan pendukungnya yang berasal dari swadana,
kegiatannya dengan melakukan beberapa yaitu berasal dari donatur yang peduli
kegiatan seperti upacara bersama, bakti terhadap keberadaan TBM Wacan. Bantuan
sosial, pengobatan gratis, dan mengadakan yang diberikan donator tersebut tidak hanya
kelas kreatif untuk anak usia sekolah. Pada berbentuk uang, tetapi juga barang, seperti
pelaksanaannya, TBM Wacan juga rak buku, buku bekas, dll. Kendala dalam hal
dimanfaatkan sebagai sarana belajar untuk materi ini menyebabkan sarana dan prasarana
siswa dalam bentuk kelas kreatif yang yang ada masih sangat terbatas.
diadakan seminggu sekali. Pemanfaatan ini Permasalahan selanjutnya
memang secara umum masih ditargetkan berhubungan dengan aktivitas penunjang
untuk siswa yang bersekolah pada level SD yang berupa kelas kreatif dimana anak-anak
dan SMP. diajak untuk bermain sekaligus belajar
Dalam memanfaatkan keberadaan tentang hal-hal yang tidak mereka pelajari di
TBM Wacan, pengelola menghadapi sekolah mereka masing-masing. Kelas kreatif
beberapa kendala. Kendala pertama adalah yang diadakan setiap hari minggu ini
terbatasnya sumber daya manusia yang menawarkan beberapa materi, seperti
mengelola TBM Wacan. Hal tersebut cooking class, language class (mandarin dan
disebabkan karena pengelola TBM ini bahasa Inggris), kelas ketrampilan, dan lain-
merupakan ibu rumah tangga yang harus lain. Akan tetapi, hasil dari kelas kreatif

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


177
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

tersebut belum bisa terwadahi, sehingga melibatkan kolaborasi, literasi melibatkan


adanya majalah dinding untuk menampilkan konvensi, literasi melibatkan pengetahuan
hasil karya anak-anak tersebut sangat kultural, literasi melibatkan pemecahan
dibutuhkan. Selain itu, majalah dinding ini masalah, literasi melibatkan refleksi dan
juga dapat menjadi media pembelajaran refleksi diri, dan literasi melibatkan
untuk meningkatkan minat masyarakat untuk penggunaan bahasa. Pada literasi melibatkan
membaca teks dalam Bahasa Inggris. interpretasi, penulis/pembicara dan
Tujuan dari kegiatan ini adalah pembaca/pendengar sama-sama melakukan
meningkatkan minat baca masyarakat interpretasi. Perbedaannya,
terhadap teks bahasa Inggris, mewadahi penulis/pembicara menginterpretasi dunia,
minat siswa menulis dalam bahasa Inggris, sedangkan pembaca/pendengar
dan meningkatkan pengelolaan TBM Wacan. menginterpretasi apa yang disampaikan oleh
Berdasarkan tujuan kegiatan di atas, penulis/pembicara, yaitu hasil interpretasi
diharapkan kegiatan ini bermanfaat dalam dari dunia. Kemudian, pada literasi
peningkatan minat baca masyarakat dengan melibatkan kolaborasi, penulis/pembicara
teks berbahasa Inggris, mengakomodasi dan pembaca/pendengar bersimbiosis
minat siswa untuk menulis dalam bahasa mutualisme dengan bekerja sama. Bentuk
Inggris, dan meningkatkan pengelolaan TBM kerja samanya adalah penulis/pembicara
Wacan. menentukan apa yang akan disampaikan
berdasarkan hasil pengamatan pada
KAJIAN LITERATUR pembaca/pendengar. Selain itu,
Taman Bacaan Masyarakat, menurut pembaca/pendengar memberi kontribusi teks
Oakleaf (2010), memiliki fungsi untuk apa yang bermakna yang akan disampaikan
melekatkan hubungan antara perpustakaan oleh penulis/pembicara. Hal ini dilakukan
dan anggota perpustakaan. Hal ini demi tercapainya pemahaman bersama. Pada
dikarenakan keberadaan TBM dapat literasi melibatkan konvensi, terdapat aturan-
menumbuhkan rasa kepemilikan anggota aturan bahasa lisan ataupun tulis. Aturan-
perpustakaan pada perpustakaan itu sendiri. aturan ini bersifat kedaerahan yang dapat
Kern (2000) mengungkapkan bahwa berubah sewaktu-waktu menurut individu.
ada tujuh prinsip pendidikan literasi, yaitu Pada literasi melibatkan pengetahuan
literasi melibatkan interpretasi, literasi kultural, literasi berkaitan erat dengan nilai-

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


178
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

nilai budaya tertentu yang karenanya, bagi METODE PELAKSANAAN


orang di luar budaya tersebut, akan besar Program pengabdian ini akan
kemungkinan untuk terjadi kesalahpahaman. menawarkan solusi agar kegiatan di TBM
Pada literasi melibatkan pemecahan masalah, Wacan menjadi semakin optimal dengan
bahasa sangat melekat dengan dunia. Oleh adanya majalah dinding yang dapat
karenanya, proses mengaitkan dan dimanfaatkan sebagai sarana untuk
memikirkan kaitan antara hal-hal yang ada di meningkatkan minat membaca dan menulis,
dunia merupakan proses pemecahan masalah. khususnya untuk teks dalam Bahasa Inggris.
Pada literasi melibatkan refleksi dan refleksi Solusi yang ditawarkan dalam pemecahan
diri, seseorang mengaitkan bahasa dengan masalah adalah dengan melakukan
dunia dan dirinya sendiri. Terakhir, pada pembinaan melalui pelatihan, pendampingan
literasi melibatkan penggunaan bahasa, serta monitoring bagi pengelola, maupun
literasi tidak hanya melibatkan bahasa anggota TBM Wacan.
dengan berdiri sendiri, akan tetapi juga Pelatihan ini akan melibatkan
melibatkan pengetahuan tentang bagaimana pengelola dan 15 anak usia sekolah yang
bahasa tersebut digunakan, sehingga menjadi anggota TBM Wacan. Lebih lanjut,
diskursus dapat dicapai. pelatihan ini akan dibagi menjadi dua. Pada
Menurut Wells (dalam Sularso, bagian pertama, akan diberikan pelatihan
2015), terdapat empat level literasi, yaitu bagaimana menulis teks dalam bahasa
performative, functional, informational, dan Inggris untuk dapat ditampilkan di majalah
epistemic. Pada level performative, seseorang dinding. Pada tahapan ini para trainer akan
dapat membaca dan menulis dengan mengadakan diskusi yang akan diakhiri
menggunakan bahasa; pada level functional, dengan melakukan simulasi bersama peserta
bahasa lebih digunakan sebagai alat bantu pelatihan. Pada proses diskusi, para trainer
untuk mendukung aktivitas sehari-hari; pada dan guru akan mencoba mencari bahan untuk
level informational, bahasa digunakan untuk bisa ditampilkan dalam majalah dinding. Apa
memperoleh pengetahuan; dan pada level yang sudah dihasilkan pada proses
epistemic, bahasa digunakan untuk pengenalan, pendampingan, hingga proses
mentransformasi pengetahuan. pendalaman merupakan fase dimana peserta
pelatihan mencoba mencari teks yang layak
melalui internet.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


179
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pada akhirnya dari proses diskusi dan pemanfaatan ini karena di tangan merekalah
simulasi tersebut, para peserta akan diajak TBM Wacan ini bisa menjadi maju.
untuk melakukan evaluasi diri dengan Perpustakaan umum ini memang didirikan
menganalisa kelebihan, kelemahan ataupun oleh dan untuk masyarakat. Selain itu,
kesulitan yang dihadapi. Sehingga para sasaran pengabdian masyarakat ini ditujukan
peserta mampu membandingkan dan kepada anak usia sekolah karena memang
memiliki gambaran model bahan yang sesuai pada pelaksanaannya, anak sekolah adalah
dengan kebutuhan mereka. elemen masyarakat yang aktif terlibat baik
Pendampingan diarahkan untuk dalam sirkulasi buku yang tersedia, maupun
mendampingi anak-anak usia sekolah dalam berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan
pemanfaatan Taman Bacaan Masyarakat yang diadakan oleh TBM Wacan.
(TBM) Wacan secara maksimal dengan
membuat majalah dinding. Dalam kegiatan HASIL DAN PEMBAHASAN
ini para peserta dan trainer saling berdiskusi Pelaksanaan program Ipteks bagi
mengenai materi yang akan ditampilakan di masyarakat ini diawali dengan Focused
majalah dinding. Selain itu, dalam tahap Group Discussion (FGD) pertama yang
pendampingan, trainer juga akan dihadiri oleh tim pengabdian dan tiga orang
mendampingi proses pengelolaan majalah mahasiswa. Dalam FGD pertama ini, tim
dinding tersebut. pengabdian dan mahasiswa bersama-sama
Monitoring dilakukan selama proses berdiskusi dan merencanakan materi yang
uji coba dengan tujuan jika ada beberapa hal akan diajarkan kepada siswa TBM Wacan
yang perlu dibenahi demi kesempurnaan pada pelatihan menulis konten majalah
penggunaan majalah dinding. Dalam tahap dinding. Materi yang disepakati adalah
ini, trainer akan melihat dan mengamati hasil deskripsi diri dengan tema “I’m Special”.
dari pelatihan dan pendampingan yang Materi tersebut dibagi menjadi empat
dilaksanakan sebelumnya. sub pembahasan, yaitu keluarga (family),
Pada dasarnya, sasaran kegiatan teman (friends), hobi (hobby), dan binatang
pengabdian masyarakat difokuskan pada dua peliharaan (pet). Keempat sub pembahasan
komponen yaitu pengelola TBM Wacan dan tersebut kemudian direncanakan untuk
anggota TBM Wacan. Pengelola TBM dibagikan ke tiap kelompok, sehingga tiap
Wacan menjadi salah satu sasaran kelompok mendapat satu sub pembahasan.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


180
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Sub-sub pembahasan tersebut dikemas dalam building. Mahasiswa menggunakan flash


bentuk lembar kerja bergambar, seperti cards dalam kegiatan ini. Penggunaan flash
gambar katak, ikan, burung, robot, dan baju. cards ini merupakan bentuk modifikasi dari
Di dalam gambar-gambar tesebut, terdapat mahasiswa.
beberapa kalimat rumpang tentang deskripsi Setelah kegiatan vocabulary building
diri yang kemudian akan diisi oleh para selesai, para siswa menerima pendistribusian
siswa. Kalimat rumpang ini berfungsi lembar kerja yang berbentuk gambar katak,
sebagai panduan bagi siswa untuk lebih ikan, burung, robot, dan baju. Kemudian,
mudah membuat kalimat tentang deskripsi para siswa diminta untuk melengkapi kalimat
diri. Tiap sub-pembahasan direncanakan rumpang yang terdapat dalam lembar kerja
akan didistribusikan ke satu orang mahasiswa tersebut. Para siswa dibantu oleh mahasiswa
yang berperan sebagai fasilitator kelompok. ketika mereka mengalami kesulitan dalam
Mahasiswa tersebut dapat mengembangkan mengisi kalimat-kalimat tersebut. Setelah
sendiri rencana pengajaran sub-pembahasan mengisi lembar kerja tersebut, para siswa
tersebut. diminta untuk menulis teks baru tentang sub-
Selanjutnya, pelatihan menulis konten pembahasan yang didapatkan tanpa ada
majalah dinding dilaksanakan. Kegiatan ini panduan seperti yang ada pada lembar kerja
dimulai dengan perkenalan anggota tim sebelumnya. Penulisan ini dikerjakan dengan
pengabdian dan mahasiswa kepada para masih tetap didampingi oleh mahasiswa.
siswa TBM Wacan. Kemudian, tim dan Oleh karena keterbatasan waktu, penulisan
mahasiswa menjelaskan tujuan teks baru ini dilanjutkan di rumah masing-
dilaksanakannya pelatihan ini sekaligus masing yang kemudian diminta untuk
memberi gambaran manfaat kepada para dikumpulkan di pelatihan pertemuan ke dua.
siswa tersebut. Berikutnya, para siswa dibagi Setelah pelaksanaan pelatihan
menjadi empat kelompok dengan didampingi menulis konten majalah dinding, tim dan
dua mahasiswa di tiap kelompoknya. Setiap mahasiswa bersama seorang mahasiswa
kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Para siswa magang asing mendesain pelaksanaan
didampingi oleh mahasiswa untuk pelatihan ke dua yang kemudian disebut
memastikan kosa kata (vocabulary) yang sebagai FGD ke dua. Pada pelatihan ke dua,
mereka kuasai tentang sub-pembahasan yang fokus kegiatan adalah mendekorasi majalah
didapatkan. Kegiatan ini disebut vocabulary dinding. Tim merencanakan untuk

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


181
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menggunakan bahan daur ulang, dengan pohon harapan tersebut, para siswa diminta
tujuan untuk memberi pemahaman tentang untuk mendekorasi pohon tersebut menjadi
pentingnya memanfaatkan bahan bekas layak pohon yang menarik.
pakai. Akan tetapi, untuk melengkapi Berdasarkan pemaparan tentang hasil
kekurangan bahan dekorasi dari bahan bekas pengabdian masyarakat di sub-bab
layak pakai, tim memutuskan untuk sebelumnya, dapat diketahui bahwa
menggunakan bahan-bahan baru. Setelah pengelola dan anggota Taman Bacaan
memutuskan bahan-bahan apa saja yang Masyarakat Wacan memiliki antusiasme
diperlukan, tim membagi tugas untuk yang tinggi terhadap keberadaan program ini.
membawa bahan-bahan tersebut. Mereka juga sangat senang dengan adanya
Pada pelaksanaan pelatihan ke dua, majalah dinding sebagai sesuatu yang baru
para siswa diminta untuk mengumpulkan yang hadir di TBM tersebut. Mereka sangat
tugas menulis teks baru di pelatihan pertama. apresiatif dengan adanya majalah dinding ini
Kemudian, siswa dibagi menjadi beberapa sebagai upaya meningkatkan literasi
kelompok sesuai dengan kelompok semula di masyarakat secara umum.
pelatihan pertama. Siswa diminta untuk Antusiasme yang tinggi ini dapat
menghias lembar kerja mereka. Setelah dikaitkan dengan apa yang diutarakan oleh
selesai menghias, mereka meletakkan lembar Oakleaf (2010), yaitu TBM mampu
kerja yang sudah terisi tersebut di majalah menciptakan hubungan erat antara siswa dan
dinding yang telah disediakan. Kemudian, perpustakaan karena mereka merasa
para siswa bersama-sama mendekorasi memiliki dan mengelola perpustakaan
majalah dinding didampingi oleh tim. Akan tersebut. Apabila dikaitakan dengan
tetapi, majalah dinding yang ada tidak bisa keberadaan majalah dinding di TBM Wacan,
menampung semua tulisan siswa sehingga majalah dinding dapat dirasakan oleh
diputuskan untuk meletakkan sebagian anggota TBM sebagai milik mereka. Hal ini
tulisan di “pohon harapan” dengan tujuan dikarenakan majalah dinding dapat dikatakan
memberikan kesempatan yang sama bagi sebagai media baca pula yang sejajar
siswa untuk menampilkan tulisan mereka posisinya dengan media-media baca lain
masing-masing. “Pohon harapan” ini yang ada di perpustakaan. Dengan adanya
disediakan oleh tim dari bahan daur ulang. rasa kepemilikan terhadap majalah dinding
Sebelum siswa meletakkan tulisan mereka di ini, antusiasme anggota TBM sangatlah baik

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


182
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dan, sekaligus, literasi anggota TBM dapat asing bagi mereka, maka dapat dikategorikan
terbantu peningkatannya. bahwa tingkat literasi mereka berada di level
Menurut Kern (2000), dua di antara performative. Menurut Wells (dalam Sularso,
tujuh prinsip pendidikan literasi adalah 2015), level performative merupakan level di
literasi melibatkan refleksi dan refleksi diri, mana orang yang berada di dalamnya mampu
dan literasi melibatkan penggunaan bahasa. membaca, menulis, dan berbicara dengan
Dalam literasi melibatkan refleksi dan menggunakan bahasa. Dalam kaitannya
refleksi diri, penulis memikirkan bahasa yang dengan majalah dinding yang diadakan oleh
ada kaitannya dengan lingkungan dan dirinya program pengabdian ini di TBM Wacan,
sendiri. Dalam hal ini, program pengabdian dapat dikatakan bahwa ia melatih
di TBM Wacan ini berusaha untuk kemampuan membaca dan menulis anggota
menyentuh dunia dan diri para anggota TBM Wacan dalam bahasa Inggris.
dengan menentukan materi dan tema yang Dikatakan membaca karena ketika anggota
sesuai dengan dunia dan diri mereka sendiri, TBM menuliskan deskripsi diri, mereka
yaitu materi tentang deskripsi diri dan tema harus terlebih dahulu membaca lembar kerja
“I’m special”. Selain itu, program yang sudah sebagian disediakan oleh tim
pengabdian ini memanfaatkan prinsip literasi program pengabdian sebagai panduan bagi
melibatkan penggunaan bahasa. Dalam mereka untuk mengisi bagian yang rumpang.
program ini, anggota TBM dicoba untuk Selain itu, dikatakan menulis karena mereka
dirangsang kemampuan penggunaan bahasa menulis tentang deskripsi diri pada bagian
Inggrisnya dengan cara yang sederhana yang rumpang tersebut. Lebih lanjut, produk
seperti yang telah disebutkan sebelumya, mereka kemudian dipampang di majalah
yaitu melibatkan dunia dan diri mereka dinding yang akan dibaca oleh semua
sendiri dengan materi tentang deskripsi diri anggota TBM, yang hal ini merupakan
dan tema “I’m special”. Hal ini dilakukan kegiatan membaca untuk kedua kalinya
karena peningkatan kemampuan penggunaan setelah aktivitas membaca sebelumnya. Jadi,
bahasa Inggris sangat anggota TBM perlukan pengadaan majalah dinding ini sangat
sebagai pengetahuan tambahan bagi mereka. melatih kemampuan membaca dan menulis
Mengingat anggota TBM merupakan mereka dalam bahasa Inggris.
kategori anak-anak dengan rentang usia 7-12
tahun dan bahasa Inggris merupakan bahasa

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


183
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KESIMPULAN DAN SARAN dapat diajak untuk membuat hasta karya


Dari keseluruhan pemaparan, dapat berupa hiasan apapun yang dirasa bagus dan
disimpulkan bahwa pengadaan majalah sesuai untuk ditaruh di majalah dinding. Jadi,
dinding dalam program pengabdian di TBM kelas kreativitas berjalan dengan
Wacan ini dapat membantu melatih menghasilkan produk yang manfaatnya
kemampuan anggota TBM Wacan dalam kembali lagi ke TBM Wacan. Selain itu,
membaca dan menulis bahasa Inggris. dekorasi majalah dinding ini dapat terus
Dengan kata lain, majalah dinding tersebut difokuskan pada pemanfaatan barang bekas
membantu mengasah kemampuan mereka yang dapat didaur ulang sebagai hiasan.
menggunakan bahasa Inggris atau literasi Selain menggugah kreativitas anggota TBM
bahasa Inggris mereka. Meskipun sulit bagi Wacan, hal ini juga bermanfaat untuk
anggota TBM untuk menggunakan bahasa kelesatarian alam.
Inggris dalam proses pengadaan majalah
dinding ini, mereka sangat antusias dengan REFERENSI
Hayati, N., & Suryono, Y. (2015). Evaluasi
kegiatan ini.
Keberhasilan Program Taman Bacaan
Mengingat majalah dinding yang Masyarakat dalam Meningkatkan
Minat Baca Masyarakat di daerah
secara fisik telah tersedia di TBM Wacan,
Istimewa Aceh. Jurnal Pendidikan
sebaiknya majalah dinding tersebut secara dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(2),
175-191.
kontinyu dapat dikelola oleh pengelola dan
Kern, R. (2000). Literacy and Language
anggota TBM Wacan dengan baik. Selain Teaching. Oxford: Oxford University
Press.
bermanfaat dari segi literasi bahasa Inggris,
Oakleaf, M. (2010). Value of Academic
majalah dinding tersebut juga bermanfaat Libraries: A Comprehensive Reseach
Review and Report: Association of
dari segi kreativitas anggota TBM Wacan.
College and Research Libraries.
Hal ini dikarenakan majalah dinding Sularso. (2015). Menumbuhkan Kesadaran
Budaya melalui Tradisi Literasi:
membutuhkan dekorasi yang beragam dan
Upaya Peningkatan Kompetensi
perlu berganti-ganti dalam kurun waktu Pendidik Sekolah Dasar di Bidang
Seni dan Budaya. Prosiding Seminar
tertentu. Oleh karenanya, alangkah baik
Nasional Pendidikan Dasar SPS UPI
apabila dekorasi majalah dinding ini 2015 Membangun Imajinasi dan
Kreativitas Anak melalui Literasi, 2,
disinergikan dengan kelas kreativitas yang
506.
biasanya diadakan di akhir minggu di TBM
Wacan. Pada kelas kreativitas, anggota TBM

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


184
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

INTERNATIONAL INTERNSHIP EXPERIENCED BY UMM STUDENTS


Laela Hikmah Nurbatra
Faculty of Teacher Training and Education, University of Muhammadiyah Malang
Email: nurbatra@gmail.com

Abstrak

Para pendidik mempunyai tanggungjawab untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi


globalisasi. Dalam rangka untuk mengekspos siswa dengan isu global tersebut, akademisi menggeser
pembelajaran dari yang ada di kelas menjadi service learning. Magang internasional yang menjadi
topik dalam penelitian ini memberikan peluang untuk siswa terlibat dalam service learning dalam
konteks yang lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan yang dialami para siswa
ketika mereka terlibat dalam magang Internasional di Thailand 2015 silam. Penelitian kualitatif ini
mengambil data dari sepuluh mahasiswa yang mengikuti program tersebut dengan instrument
kuesioner dan interview. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa tantangan yang dialami para siswa
ketika magang beragam beragam dari visa, sakit, bahasa, makanan, kendala keagamaan, kendala
pengajaran, kendala sosial, kendala pengumpulan data.dan

Kata kunci : service learning, magang internasional

Abstract

It is a great task for educators to prepare students for globalised world. For the purpose to expose
students with global issues such as social justice, development and sustainability, academics have
moved the boundaries of learning from the classroom with service learning. International internship,
in this present study, is an opportunity to conduct service learning in a broader context. This paper
presents a description and evaluation of an authentic form of service learning through International
Internship managed by Faculty of Teacher Training and Education, University of Muhammadiyah
Malang. In detail, the study is intended to examine the challenges faced by the interns abroad and
identify the possible solutions for each challenge during the implementation of the program.
Executed with qualitative method, the data will be collected from 10 English department students
who have involved in the 2015 International Internship in Thailand. The result, in accordance to
that, was analyzed through questionnaire and interview that reflects the students’ perspectives about
the program. The findings revealed that the challenges experienced by the interns are regarding visa,
sickness, language, food, religion, teaching, social and data mining.

Keyword: international internship, service learning, challenges

BACKGROUND University of Muhammadiyah Malang,


Service learning is important method internship program as one method of service
which enables students to experience learning is designed to bring benefits to three
meaningful learning so that they can link components, such as students, institution as
practice and academic. In the context of the agencies, and faculty of teacher training

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


185
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

and education as the organizer. Students, as


the main actors of the program, also improved LITERATURE REVIEW
their identity as from the program (Nghia & Service learning
Tai, 2017) Focusing on pedagogical context,
Although some advantages are service learning is defined as “powerful,
recognized in the service learning, there are experiential learning events can provide
barriers in the implementation of this preservice teachers with the opportunity to
program. Researchers such as McCarthy& learn about diversity and challenge their
Tucker, 1999; Rosing et al, 2010; Macchio & preconceived ideas about various cultural
Voorhies, 2012 identified barriers such as the issues (Wong, 2008). It is the action inspired
lack of communication with agent, access and by Dewey (1939) who proposed a service-
time management. The previous study oriented action that connect the learning
conducted by the researcher focusing on the content with the real life (Ramsaroop &
implementation of intership program in 2015 Ramdhani, 2014).
indicated some challenges found in the International Internship
program in regards to the time, the Over the last decade, the growing
management, and the task, the supervisors’ interest of having international exposure has
unavailability, hospitality, and the access to increased beyond the geographical and topical
the agent. boundaries (Nelson & Klak, 2012).
Given that University of International Service Learning, in accordance
Muhammadiyah Malang is passionate to build to that, has been conducted in colleges and
international atmosphere in the campus, the universities (Nichols, Rothenberg, Moshi &
implementation of international internship Tetloff, 2013; Carbtree, 2011, in Guseh 2015).
play significant role in the internationalization International Service Learning is
process. This study, in line with it, focused on defined in some points of view. It is a well-
the challenges in service learning experienced managed pedagogical experience that
by students involved in International addressed the issues in the overseas
Internship program managed by Faculty of communities by doing direct interaction and
Teacher Training and Education in 2015. cross-cultural activities which is reflected to
improve individuals’understanding on the

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


186
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

course content and their academic and civic experienced. Semi-structured interview was
engagement (Bringle & Hatcher, 2011). employed in the study to have a clear
In University of Muhammadiyah description from research subjects.
Malang, particularly in Faculty of Teacher
Training and Education, internship program is RESEARCH FINDINGS
designed as the opportunity for students to There are eight challenges in the
experience service learning. The internship implementation of International Internship
program is conducted in the home country and 2015 administered by Faculty of Teacher
abroad with different approach. The overseas Training and Education. The challenges were
program, in addition, is implemented since elaborated as follows
2015 to expose the students with international Visa was granted only for two weeks
atmosphere. As the program was conducted
overseas, visa is an important document for
RESEARCH METHOD the interns to join the program. In this case, all
This research employed qualitative of them were granted only two weeks to stay
method. In addition, descriptive study is within the country because they traveled from
chosen as the research is intended to depict Kuala Lumpur by train. The reason why they
the authentic implementation of 2015 chose this was because they want to travel at
International Internship program. the cheapest cost. They did not know that this
The research collected the data from would affect their visa. In Thailand especially
students who have participated in 2015 the cities where they run the program, visa is
International Internship program administered regularly checked by officials the cities are
by Faculty of Teacher Training and conflict zones. The following excerpt support
Education. the idea
This present study used two research ‘I had only 2 weeks visa and I did not
instruments. The first, questionnaire will be know that until the officials at the border
employed in order to identify challenges in told me so. It was shocking and
various perspectives. Secondly, interview will worrying, because the internship
be conducted as one of instrument for the program supposed to run for a month
purpose to gain further information about
challenges in internship program they have
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
187
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

long. In South Thailand, visa is checked really familiar with Malay and they had to
frequently in the border.’ struggle to communicate with locals. They
mentioned in the interview
1. Sickness ‘It was hard to talk to the local people in
Interns also faced obstacle regarding the same language. I talked in English
with health during the International internship but they do not really understand, they
2015 which was conducted in some cities in said in Thai but I could not understand.
Thailand. Three interns who had the learning When they use Malay, I can understand
experience in Thailand mentioned that they a bit.’
had to deal with different climate, as it was 3. Food
hot. Some students do not see this as a The fourth challenge mentioned by
challenge, but there are students who got sick interns is regarding the food. Deeply
during the process because they were elaborated in the interview, they stated that
dehydrated. They mentioned in the interview they had a problem in eating the food served
‘It was very hot in Thailand, so I got by the host. Thai cuisine which is mainly sour
dehydrated and dizzy.’ and spicy is a completely a new taste for some
2. Language barrier interns. They had a problem with this at the
Interns involved in international beginning because they do not use to eat the
program 2015 stated that they experienced type of dish. They mentioned in the interview
issue regarding language. English as ‘I need to eat sour and spicy food
International language was spoken only with everyday. I did not like it, it makes my
certain people like teacher particularly tummy ache.’
English teacher, and principal. Language 4. Religious issue
becomes matter in the International Intership There are three challenges faced by
2015 because interns find difficulties to interns regarding religious activity. The first
interact with locals using the same language. challenge that stated by interns in regards to
People in some parts in Thailand use Thai religion is they are demanded to pray and cite
language, and some use Malay. Although Al Qur’an together. They were asked by the
Bahasa Indonesia is similar to Malay, but host to do these in an Islamic boarding house,
interns participated in the program do not which they lived in. The interns tried to accept

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


188
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

this as one of the routines they have in the English. The teaching issue that they face
program. One of the interns admitted occurred in two points teaching schedule and
‘I was asked to pray together and then the teaching materials. First, teaching
recite Al Qur’an afterwards at the schedule becomes the issue because the
mosque. It was hard at the beginning interns expected that they have their teaching
because I do not used to do this as my practice soon after they arrived in Thailand. In
habit.’ reality, it took two weeks for the interns to
The second challenge in this field is have the practice teaching. It was because the
concerning the praying time. In another part of school was in holiday and the school started
Thailand, the interns mentioned that it was two weeks later. In order to handle the issue,
difficult to know the praying time. This is interns tried to spend their time knowing the
because Islam in this area is a minority, so school. They explored the school to know the
there are only few mosques, which are far school culture well. In addition, they spent the
from the place they lived. The view is two weeks helping the school in
highlighted in the following excerpt: administrative matters. At that time, the
‘I did not know when should I pray school ran a workshop for teachers and the
because the place where I lived was far interns helped them to organize the event.
from mosque.’ They mentioned in the interview
Third, it was difficult to find halal ‘We came not at the perfect time, since
food, which challenged them to find places to it was holiday. So we spent two weeks
eat out. The food served on the street is not to explore the place and to know the
always halal, so it worried them. One of the people. We were requested to assist the
interns commented school committee to run a workshop for
‘To find halal food when we are outside teachers.’
could be tricky, as not all of the food is The second issue that the interns have
halal, so we need to be careful.’ is the teaching materials that need to be
5. Teaching problem adjusted. They mentioned that they taught
In international internship conducted English and Bahasa Indonesia for the students.
in 2015, interns are required to teach in Thai Although they have prepared the materials
schools, teaching Bahasa Indonesia and they need to deliver the lesson, the adjustment

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


189
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

needed was beyond their expectations. For required them to gain data from the school. In
example, interns need to use sign language to this case, data that they got was written in Thai
communicate with students, which makes the language, and some of them were written in
language classroom less effective. In addition Thai letters, which complicate the process.
to that, the interns also faced difficulties to set They mentioned in the interview
up materials that the students can understand ‘It was shocking to know that
because their language skill level is low. One documents from the school that we need
of the interns commented for the report is written in Thai letters.
‘I found difficulties in selecting We could not even read them.’
appropriate materials for my students.
Although I have prepared the materials CONCLUSION
from home, the challenge is to match the International internship is believed to
material with the students’ level.’ bring positive advantages for students in
6. Social issue many elements. As reported by Holsaple
The next problem that interns faced 2012, interns engaged in internship
during the implementation of International program would be more tolerant in the
Internship 2015 was regarding social, society, especially when they had to deal
particularly their relation with their peers. One with differences. In international program,
of the interns mentioned that she had a internship conducted by students would face
personal problem with her friend in the same some obstacles, which was resulted from
group, so they could not get along together different things occurred in different setting.
well. She added The analysis indicated that students face
‘I had a problem with my roommate and difficulties in many aspects including visa,
it was personal problem. I did not know social, cultural, religious and student’s
why exactly, but I could not be friend responsibilities. The present study is quite
like who I used to be.’ similar with the result of Rusu, Copaci, and
7. Data mining Soos (2015) who particularly highlighted
The other issue that is faced by the changes of attitudes, skills and efficacy.
interns is regarding the students’ The obstacles they faced in the internship have
responsibility to write a report in which transformed their attitudes, skills and efficacy

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


190
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

so that they become more adaptable person International Internship need to be aware of
with multi skills they need in the real life. In the challenge experienced by interns in the
other words, Gonzalez-Carriedo and Nava destination country in order to limit the
(2017) reported that the International ineffectiveness of the program.
exposure to bring transformation to the
students particularly to be open and global REFERENCES
minded. Bringle, R. G., & Hatcher, J. A. (2011).
Interestingly, lesson learned from the International Service Learning. In R.
G. Bringle, J. A. Hatcher & S. G. Jones
implementation of International Internship in (Eds.), Interntaional Service
2015 is flexibility particularly when interns Learning. Sterling: Stylus Publishing.

need to engage in social and educational Gonzalez-Carriedo, R., & Nava, J. L. d.


(2017). International Student
activities. In this regards, the interns need to Teaching: A Transformational
be flexible in their communication that Experience. Journal of International
Studies, 7(3), 841-855.
sometimes they use English, Malay or even
Marx, H. A., & Moss, D. M. (2015). Coning
sign language. The same experience also Home: Continuing Intercultural
Learning during the Re-Entry
occurred in educational setting in which the Semester Following A Study Abroad
interns need to teach student at Thai school. Experience. Journal of International
Social Studies, 5(2), 38-53.
McElwain et al. (2016) also mentioned that McElwain, A., Finnegan, V., Whittaker, A.,
flexibility is inevitable in service learning. Kerpelman, J., Adler-Baeder, F., &
Duke, A. (2016). Evaluation and
They further stated that interns were lesson learned from an undergraduate
challenged to adapt to any changes in school service learning course providing
youth-focused relationship education.
setting. In addition to that, Marx and Moss Evaluation and Program Planning,
(2015) also identified the challenges that 58, 116-124.
Nelson, E. D., & Klak, T. (2012). Equity in
could shape the students’ understanding International Experiential Learning:
beyond socio-cultural dimensions. Assesing Benefits to Students and
Host Communities. A Journal of
SUGGESTIONS Regional Engagement, 1(2), 106-129.
This paper investigated the challenges
Nghia, T. L. H., & Tai, H. N. (2017).
experienced by students engaged in Preservice Teachers' Identity
International internship conducted in 2015. Development during the Teaching
Internship. Australian Journal of
Results suggested that any institution that Teacher Education, 42(8).
provide and manage the implementation of
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
191
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Ramsaroop, S., & Ramdhani, J. (2014). A Training: Testing the Efficacy of a


Critical Refleection of Service Tutoring Program in Increasing Future
Learning: A Higher Education Teachers' Civic Attitudes, Skills and
Perspective. Mediterranean Journal of Self Efficacy. Procedia-Social and
Social Sciences, 5(20), 1331-1337. Behavioural Sciences, 75-83.
Rusu, A. S., Copaci, I. A., & Soos, A. (2015).
The Impact of Service Learning on
Improving Students' Teacher

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


192
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGGUNAAN RUBRIK PENILAIAN: BAGAIMANA MAHASISWA


MEMANDANGNYA?
Aninda Nidhommil Hima

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang


Email: aninda@umm.ac.id

Abstrak
Kontroversi tentang kebutuhan siswa dalam menggunakan rubrik penilaian menjadi
tantangan dalam pendidikan saat ini. Karena jumlah penelitian yang berfokus pada
bidang ini terbatas, peneliti menyelidiki bagaimana pendapat 27 siswa yang berada di
kelas Writing II pada tiga situasi yang berbeda yakni ketika: 1) tidak memiliki rubrik
penilaian, 2) membuat rubrik penilaian dan 3) memiliki rubrik penilaian yang dibuat
oleh guru sebelum membuat karangan. Selain itu, penelitian ini mengidentifikasi
situasi mana yang mereka anggap paling banyak dan paling tidak diinginkan. Setelah
melakukan survei, observasi dan juga sesi wawancara, peneliti menemukan bahwa
kebanyakan siswa merasa cemas saat mereka tidak mengetahui dengan baik bagaimana
guru menilai pekerjaan mereka. Sementara itu, mereka merasa lebih baik saat mereka
terlibat dalam membuat rubrik penilaian dan diberi rubrik penilaian buatan guru. Selain
itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa saat diberi rubrik penilaian buatan
guru merupakan situasi terbaik dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa
sementara situasi yang paling tidak diinginkan adalah ketika para siswa tidak
mengetahui bagaimana pekerjaan mereka akan dinilai.

Kata kunci: rubrik penilaian, pembuatan rubrik penilaian, kemampuan mengarang

Abstract
The controversial about the students’ need in using scoring rubriks becomes the
challenge in education today. Due to the fact that the number of studies focusing on
this area is limited, the researcher investigated how 27 students taking Writing II class
perceived three different situations: having no scoring rubrik, generating scoring
rubrik and having teacher-made scoring rubrik prior to the writing assignments.
Additionally, this research explored which situation they think as the most and the least
desired. After conducting open ended survey, observations and also interview session,
the researcher found that most students felt anxious when they were not well-informed
about how the teacher assessed their work. Meanwhile, they feel better when they were
involved in making scoring rubrik and given teacher-made scoring rubrik. Moreover,
the results also indicated that having teacher-made scoring rubrik to be the best
situation in improving the students’ writing skill while the weakest situation was when
the students did not know how their work will be graded.

Keywords: scoring rubriks, generating scoring rubriks, writing skill

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


193
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN aspeknya sehingga dapat ditentukan


Mahasiswa dapat dikatakan berapa banyak poin yang diperoleh oleh
berhasil dalam suatu pembelajaran jika mahasiswa atas karangan yang telah
telah mampu menguasai segala ditulisnya, sehingga semakin tinggi
kompetensi yang ditargetkan dalam jumlah poinnya, semakin bagus pula
proses pembelajaran tersebut. Guna hasil kinerjanya.
menentukan kualitas pembelajaran Penggunaan scoring rubrik ini
mahasiswa tersebut, maka diperlukan sangat diperlukan oleh dosen guna
proses evaluasi di akhir proses menjamin reliabilitas penilaian yang
pembelajaran. Evaluasi proses diperoleh oleh masing-masing
pembelajaran dilakukan untuk mahasiswa.Selain itu, bagi mahasiswa,
menentukan kualitas pembelajaran rubrik penilaian ini diharapkan mampu
secara keseluruhan, mencakup tahap menjadi pendorong untuk membuat
perencanaan proses pembelajaran, karya yang lebih bagus lagi.
pelaksanaan proses pembelajaran, dan Namun, pada kenyataannya,
penilaian hasil pembelajaran. penggunaan rubrik penilaian oleh
Seperti yang telah tercantum mahasiswa ini masih menimbulkan pro
dalam Standar Proses dan Penilaian kontra dan menjadi tantangan tersendiri
Pembelajaran Permenristekdikti No. 44 bagi para dosen. Beberapa pendapat
Tahun 2015 tentang Standar Nasional tidak setuju jika criteria dalam rubrik itu
Pendidikan Tinggi Pasal 20 (1), prinsip penting, namun pendapat lain
penilaian harus mencakup prinsip menyebutkan bahwa rubrik efektif untuk
objektif, akutabel dan transparan menilai karangan dan harus digunakan
(Andretti & Assoc, 2016). Oleh karena untuk mengatasi kesalahan mekanis
itu, bentuk penilaian hasil pembelajaran dalam karya mahasiswa (Qasim &
dalam mata kuliah writing II Candidate, 2015). Selain itu adapula
(mengarang) tak lepas dari penggunaan yang meyakini jika dengan adanya
rubrik penilaian. Rubrik penilaian penggunaan rubrik, mahasiswa dapat
merupakan panduan yang digunakan memahami apa yang diharapkan dari
dosen untuk menilai kualitas tulisan mereka dan pada tingkat mana
mahasiswa. Rubrik penilaian ini memuat kinerjanya. Di sisi lain, yang menjadi
beberapa aspek dalam mengarang yang tantangan dalam penggunaan rubrik
juga dilengkapi dengan deskriptor di tiap penilaian ini adalah perlunya untuk

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


194
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menyiapkan rubrik jauh-jauh hari mahasiswa ketika dilibatkan dalam


sehingga siswa sadar akan harapannya pembuatan rubrik penilaian sebelum
serta perlu pula menjamin intra-rater mulai mengarang, 3. bagaimana
dan inter-rater reliability (Labs, 2017). pendapat mahasiswa ketika melakukan
Seperti yang telah disebutkan peer-assessment dengan menggunakan
sebelumnya terdapat beberapa penelitian rubrik penilaian yang dibuat oleh dosen
dalam area persepsi mahasiswa tentang sebelum mereka diminta untuk membuat
penggunaan rubrik penilaian. Walaupun karangan, 4. pada situasi mana para
demikian, secara khusus penelitian yang mahasiswa mampu meningkatkan
mengeksplor tentang persepsi kualitas karangan mereka, dan 5. situasi
mahasiswa terhadap 3 situasi yang mana yang kurang membantu
berbeda sebelum meminta mahasiswa mahasiswa untuk menulis dengan baik.
mengarang yakni ketika tidak adanya
rubrik penilaian, dilibatkannya KAJIAN LITERATUR
mahasiswa dalam membuat rubrik Pada bagian ini, segala teori yang
penilaian, dan dilibatkannya mahasiswa mendasari penelitian ini akan diulas
dalam melakukan peer-assessment lebih dalam. Adapun teori tersebut
dengan menggunakan rubrik penilaian meliputi: a. Rubrik Penilaian, b. Persepsi
buatan dosen sangat terbatas siswa terhadap penggunaan rubrik
jumlahnya. Hal inilah yang menjadi penilaian.
alasan mengapa penelitian ini masih a.Rubrik Penilaian
sangat relevan untuk dilakukan. Oleh Rubrik adalah bagan yang
karena itu, melalui penelitian ini secara menggambarkan kriteria yang
umum diharapkan mampu memberi digunakan untuk mengevaluasi atau
gambaran tentang penting atau tidaknya menilai kinerja seseorang. Rubrik adalah
para mahasiswa mengetahui bagaimana alat yang sangat membantu dalam
cara dosen menilai hasil kerja mereka. menilai pembelajaran siswa, terutama
Secara khusus, penelitian ini dilakukan untuk area seperti perilaku atau kinerja,
dengan tujuan untuk mengetahui: 1. yang sulit dikenali dalam teknik
bagaimana pendapat mahasiswa ketika penilaian tradisional seperti bentuk lisan
diminta untuk menulis namun tidak dan tertulis (Labs, 2017). Ada tiga jenis
mengetahui bagaimana cara dosen rubrik yang digunakan dalam penilaian
menilainya, 2. bagaimana pendapat karya tertulis: primary trait, holistic dan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


195
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

analitic. Holistic scoring rubrik, adalah ini mampu membuat siswa memahami
teknik penskoran yang bertujuan untuk harapan guru, merefleksikan kinerja
menilai properti dengan skor sesuai produksi lisan mereka, dan
dengan provisi yang ditentukan, dan membenarkan nilai yang diberikan
menentukan tingkat kinerja yang kepada mereka oleh guru. Hal serupa
berbeda secara dangkal. juga disimpulkan oleh Phan & Phuong
Sedangkan analytic scoring (2017), bahwa siswa memiliki persepsi
rubrik, adalah teknik penskoran yang positif terhadap penggunaan Rubrik
difokuskan untuk menilai tugas-tugas Analitik untuk penilaian diri mereka
essay yang pertanyaannya lebih bersifat sendiri (self-assessment).
tertutup, terbatas (restricted response
question) dan dapat dirinci dengan detil METODE PENELITIAN
sehingga penentuan benar salah relatif Merujuk pada rumusan masalah
mudah ditentukan (Sutardi, 2012). yang telah disebutkan sebelumnya,
b.Persepsi Siswa Terhadap penelitian ini bertujuan untuk menggali
Penggunaan Rubrik Penilaian informasi tentang persepsi mahasiswa
Terdapat beberapa penelitian terhadap 3 situasi yang berbeda terkait
tentang persepsi siswa dalam dengan penggunaan rubrik penilaian dan
penggunaan rubrik penilaian di kelas juga guna mengetahui pilihan
yang telah dilakukan sebelumnya. Yang mahasiswa terhadap situasi mana yang
pertama yakni penelitian kualitatif yang paling membantu dan tidak membantu
dilakukan oleh Andrade & Du (2005) mereka untuk meningkatkan kualitas
yang berjudul ”Student Perspectives on kinerja mereka. Selain itu, data yang
Rubrik-Referenced Assessment”. Dalam akan dihasilkan dari penelitian ini yaitu
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berupa uraian informasi. Guna
penggunaan rubrik penilaian mampu menjawab seluruh rumusan masalah
membantu siswa untuk, menghasilkan tersebut, penelitian ini menggunakan
karya yang lebih berkualitas sehingga desain penelitian kualitatif.
mampu mendapatkan nilai yang lebih Adapun yang menjadi responden
baik, dan mengurangi rasa cemas dari penelitian ini yakni 27 mahasiswa
terhadap hasil pekerjaan mereka. yang menempuh mata kuliah Writing 2
Sedangkan pada tahun 2013, Marie Lim Kelas A Program Studi Pendidikan
menemukan bahwa penggunaan rubrik bahasa Inggris Universitas

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


196
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Muhammadiyah Malang. Selanjutnya, terhadap respsonden tersebut. Sehingga,


teknik pengumpulan data dalam tidak semua responden akan
penelitian ini dilakukan melalui proses diwawancara. Bentuk pertanyaan yang
observasi, survey, dan wawancara diberikan kepada para responden yang
Proses pengambilan data pada diwawancara tergantung dengan
penelitian ini memakan waktu selama jawaban yang mereka berikan di lembar
kurang lebih 11 hari observasi. Diawali kuesioner. Dalam melakukan sesi
dengan pembuatan instrument penelitian wawancara, peneliti menggunakan
di hari pertama lalu penyampaian materi media bantu berupa alat perekam (voice
di hari berikutnya hingga pemberian recorder) agar mempermudah dalam
pengalaman akan 3 situasi yang berbeda mendapatkan informasi yang
kepada mahasiswa dan yang terakhir diperlukan. Setelah sesi interview
sesi wawancara. berakhir dan transkrip sudah ditulis,
Dalam melakukan survey, proses selanjutnya adalah coding data
peneliti menyediakan 1 lembar dimana informasi yang didapat dari sesi
kuesioner yang berisi 5 pertanyaan interview kembali dikelompokkan
tentang pendapat mereka terhadap 3 sesuai dengan rumusan masalah 1
situasi tersebut serta situasi manakah sampai 5. Setelah semua selesai, langkah
yang menurut mereka paling membantu terakhir yang dilakukan adalah menarik
dan tidak membantu mereka untuk kesimpulan.
menulis dengan baik. Dalam menjawab
pertanyaan tersebut, para responden juga HASIL PENELITIAN DAN
diminta untuk menjelaskan alasannya PEMBAHASAN
secara rinci. 1. Persepsi Mahasiswa terhadap
Setelah data dari lembar Situasi 1
kuesioner terkumpul, langkah Dari hasil survey ditemukan
selanjutnya yakni proses analisis data bahwa sebagian besar mahasiswa
yang pertama. Jawaban dari masing- merasa khawatir dan cemas ketika tidak
masing responden akan dikelompokkan mengetahui bagaimana dosen akan
sesuai dengan urutan pertanyaan (nomor menilai hasil karangan mereka. Dalam
1-5). Jika terdapat jawaban responden sesi wawancara, mereka mengatakan
yang menarik dan perlu digali lebih meski dosen telah menerangkan
dalam, peneliti melakukan sesi interview bagaimana cara menulis yang baik,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


197
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

namun mahasiswa masih merasa ragu meningkatkan kualitas tulisan mereka


tentang tata bahasa yang mereka (Becker, 2016)
gunakan. Hal ini sesuai dengan temuan Sementara itu, 3 orang mahasiswa
Muñoz (2007) bahwa beberapa masalah merasa takut dan bingung ketika
yang paling umum dialami siswa tanpa dilibatkan dalam pembuatan rubrik
pengalaman dalam penilaian diri sendiri penilaian. Ketika diklarifikasi melalui
antara lain kurangnya pemahaman proses wawancara, mereka merasa
tentang proses penilaian dan kurangnya kebingungan pada awalnya ketika
objektivitas dan keandalan tentang diminta untuk menyebutkan aspek apa
pekerjaan mereka sendiri. saja yang harus dipertimbangkan untuk
Sementara itu, 7 dari 27 mampu menulis dengan baik. Selain itu,
mahasiswa tetap menulis seperti yang ketika mereka telah mengetahui panduan
konsep yang telah diinstruksikan oleh untuk menilai tulisan mereka, mereka
dosen sambil menerka-menerka nilai merasa tegang pada saat proses menulis
yang akan mereka peroleh. Mereka juga karena khawatir tidak mampu mendapat
merasa tidak ada masalah meski mereka poin maksimal yang terdapat dalam
tidak mengetahui aspek-aspek saja yang panduan penilaian tersebut.
akan menjadi pertimbangan dosen dalam 3. Persepsi Mahasiswa terhadap
menentukan nilai yang mereka peroleh. Situasi 3
2. Persepsi Mahasiswa terhadap Hampir tidak ada perbedaan
Situasi 2 tentang apa yang dirasakan mahasiswa
Setelah dilibatkan dalam ketika mereka dilibatkan dalam
pembuatan rubrik penilaian, mayoritas pembuatan rubrik dengan ketika mereka
mahasiswa (24 orang) berpendapat dilibatkan dalam peer-assessment
bahwa mereka cukup terbantu untuk dengan menggunakan rubrik pemberian
meningkatkan kualitas kinerja mereka. dosen. Sebagian besar mahasiswa
Mereka mempunyai pengetahuan untuk mengaku termotivasi dan menjadi
mampu merefleksikan kinerja mereka tenang ketika mengetahui rubrik
sehingga lebih termotivasi untuk penilaian pemberian dosen dan cara
menulis lebih baik lagi. Dengan menilai tulisan mereka. Marie Lim
melibatkan mahasiswa dalam (2013) menemukan bahwa penggunaan
pembuatan rubrik penilaian, hal ini rubrik ini mampu membuat siswa
mampu meningkatkan kesadaran untuk memahami harapan guru. Namun, 6

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


198
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

orang masih merasa sedikit tidak mengetahui rubrik pemberian dosen.


nyaman karena mereka merasa harus Sementara itu, 12 mahasiswa memilih
menulis sesuai apa yang diinginkan situasi 2 yakni ketika mereka dilibatkan
dosen sehingga tidak bisa menulis sesuai dalam pembuatan rubrik penilaian. Dari
dengan apa yang ada di mereka. Selain hasil observasi dan juga wawancara
itu mereka juga merasa khawatir dengan yang dilakukan oleh peneliti, dapat
nilai yang akan mereka dapat karena ditarik kesimpulan jika ketika
tulisan mereka dinilai oleh teman mahasiswa mengetahui rubrik penilaian
sejawat bukan oleh dosen secara yang disusun oleh dosen, mereka
langsung. Mereka khawatir jika nilai berpikir jika itu adalah kriteria yang
yang didapat tidak reliable. Planas Lladó diinginkan oleh dosen atas kinerja
et al. (2013) menjelaskan jika dilibatkan mahasiswa. Mereka meyakini jika
dalam kegiatan peer-assessment, mereka mengikuti panduan tersebut,
mahasiswa memandangnya sebagai mereka akan mendapat nilai yang
metodologi yang memotivasi dan sempurna. Beberapa mungkin
memfasilitasi pemahaman terhadap menganggap rubrik sebagai alat untuk
suatu konsep menulis. Adapun memuaskan permintaan guru tertentu
keterbatasannya, siswa menyoroti daripada sebagai representasi kriteria
tanggung jawab yang menyertainya dan dan standar sebuah disiplin (Andrade &
sejumlah ketidakpercayaan pada Du, 2005).
kemampuan sesama mahasiswa untuk Di sisi lain, mereka juga merasa
menilai sejawat. terbantu ketika mereka dilibatkan dalam
4. Situasi yang Paling Membantu pembuatan rubrik penilaian namun
mahasiswa mereka tidak sesungguhnya yakin
Ketika ditanya situasi mana yang bahwa panduan penilaian yang mereka
paling membuat mahasiswa merasa desain tersebut sesuai dengan standard
nyaman sebelum mereka diminta untuk penulisan sebuah karangan yang baik.
menulis, tampaknya mahasiswa sedikit hal ini sedikit berbeda dengan apa yang
merasa bingung untuk memilih antara ditemukan oleh Yoshina & Harada,
situasi 1 dan 2. Hal ini terbukti dari hasil (2007) bahwa mahasiswa yang terlibat
survey, 14 mahasiswa memilih situasi 3 dalam proses pembuatan rubrik
dimana mereka dilibatkan dalam memiliki pemahaman yang lebih baik
kegiatan peer assessment dan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


199
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

tentang apa yang harus dilakukan untuk apa yang mereka rasakan ketika
mencapai harapan. dilibatkan dalam pembuatan scoring
5. Situasi yang Membuat Siswa Tidak rubrik dan juga ketika melakukan peer
Nyaman assessment dengan menggunakan rubrik
Dalam menjawab pertanyaan penilaian yang dibuat oleh dosen ketika
terakhir, sebagian besar mahasiswa sebelum dosen meminta mereka untuk
yakni 19 orang sepakat untuk memilih membuat karangan. Meski demikian,
situasi yang pertama sebagai situasi mayoritas para mahasiswa tersebut
yang paling tidak membantu mereka menunjukkan antusias yang positif
untuk meningkatkan kualitas karangan ketika mereka sudah mengetahui
mereka. Sedang mahasiswa yang bagaimana panduan dalam menilai karya
lainnya yakni 2 orang memilih situasi mereka. Selanjutnya, berdasarkan hasil
kedua, 4 orang memilih situasi ketiga survey bisa disimpulkan bahwa situasi
yang 2 orang lagi merasa bingung. yang pertama dimana mahasiswa tidak
Andrade & Du (2005) menemukan fakta mempunyai gambaran sama sekali
bahwa rubrik diperlukan agar tentang bagaimana dosen menilai karya
mahasiswa tahu apa yang diharapkan. mereka merupakan situasi yang paling
Ditambah lagi, mahasiswa diibaratkan membuat mahasiswa tidak nyamn.
seakan-akan harus bermain tebak- Sedangkan situasi yang ketiga dimana
tebakan (tentang berapa nilai yang mahasiswa dilibatkan dalam proses peer
mereka peroleh) saat para guru tidak assessment dengan menggunakan rubrik
memberikan rubrik atau semacam penilaian yang dibuat oleh dosen
pedoman untuk sebuah tugas. menjadi situasi terfavorit. Hal ini karena
mahasiswa merasa sudah mengetahui
KESIMPULAN DAN SARAN apa yang diinginkan oleh dosen yang
Berdasarkan hasil penelitian dan bersangkutan.
pembahasan di atas, dapat disimpulkan Selanjutnya, peneliti berharap
bahwa sebagian besar mahasiswa jika peneliti selanjutnya mampu
merasa cemas dan khawatir akan melakukan penelitian serupa di bidang
kualitas dan nilai yang akan mereka dan skill yang berbeda. Selain itu,
dapat atas hasil kinerja mereka. peneliti juga menyarankan untuk
Sementara itu, terdapat perbedaan yang melibatkan subjek penelitian yang lebih
sangat tipis ketika disinggung mengenai banyak lagi jumlahnya dan dari rumpun

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


200
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ilmu yang berbeda, misalnya mahasiswa referenced oral production


assessments: perceptions on
di luar program studi bahasa Inggris.
the use and actual use of
rubrics in oral production
assessments of high school
REFERENSI
students of St. Scholastica’s
Andrade, H., & Du, Y. (2005). Student
College, Manila. Language
perspectives on rubric-
Testing Is Asia.
referenced assessment.
https://doi.org/10.1186/222
Practical Assessment,
9-0443-3-4
Research & Evaluation,
Muñoz, A. (2007). Students´ Objectivity
10(3), 1–11.
and Perception of Self
https://doi.org/10.1080/026
Assessment in an EFL
02930801955986
Classroom. The Journal of
Andretti, L., & Assoc, A. Standar Proses
Asia TEFL, 4(2), 1–25.
dan Penilaian Pembelajaran
Retrieved from
(Permenristekdikti No. 44
https://www.google.co.id
Tahun 2015 tentang Standar
Phan, T. X., & Phuong, H. Y. (2017).
Nasional Pendidikan
Using Analytic Rubric for
Tinggi), Pub. L. No. No . 44
Speaking Self-Assessment:
Tahun 2015 (2016).
EFL Students’ Perceptions
http://eprints.binadarma.ac.i
and Challenges. IOSR
d. Retrieved from
Journal of Research &
http://eprints.binadarma.ac.i
Method in Education Ver, 7,
d/2791/1/Standar Proses
2320–7388.
Pembelajaran
https://doi.org/10.9790/738
Permenristekdikti No
8-0703043439
44Tahun 2015 -
Planas Lladó, A., Feliu Soley, L.,
20160418.pdf
Fraguell Sansbelló, R. M.,
Becker, A. (2016). Student-generated
Arbat Pujolras, G., Pujol
scoring rubrics: Examining
Planella, J., Roura-Pascual,
their formative value for
N., … Montoro Moreno, L.
improving ESL students’
(2013). Student perceptions
writing performance.
of peer assessment: An
Assessing Writing, 29, 15–
interdisciplinary study.
24.
Assessment & Evaluation in
https://doi.org/10.1016/j.as
Higher Education, 39(5),
w.2016.05.002
592–610.
Labs, C. (2017). Overview of Rubrics:
https://doi.org/10.1080/026
Advantages and
02938.2013.860077
Disadvantages – Baseline
Qasim, A., & Candidate, P. (2015).
Help Center. Retrieved
Using Rubrics to Assess
August 31, 2017, from
Writing: Pros and Cons in
http://baselinesupport.camp
Pakistani Teachers’
uslabs.com/hc/en-
Opinions. Journal of
us/articles/204305625-
Literature Journal, 16.
Overview-of-Rubrics-
Retrieved from
Advantages-and-
http://www.iiste.org/Journal
Disadvantages
s/index.php/JLLL/article/vi
Marie Lim, J. A. (2013). Rubric-

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


201
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ewFile/27152/27835 metodologi.html
Sutardi, D. (2012). Penilaian Pendidikan Yoshina, J. M., & Harada, V. H. (2007).
Dodo Sutardi : Penilaian Involving Students in
Hasil Belajar Metodologi Learning through Rubrics.
Penelitian. Retrieved Library Media Connection,
September 1, 2017, from 25(5), 10–14.
http://pengukuranpendidika https://doi.org/http://dx.doi.
n.blogspot.co.id/2012/09/pe org/Article
nilaian-hasil-belajar-

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


202
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDIDIKAN HUMANISTIK DI DESA DATINAWONG DUSUN TEGALREJO


BABAT LAMONGAN

Khotimatus Sholikhah1), Sulhatul Habibah2)


1,2)
Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
Email: 1)khotimatussholihah@unisda.ac.id, 2)sulhatulhabibah@gmail.com

Abstrak
Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan humanistik
yang terdapat di desa Datinawong dusun Tegalrejo. Dengan harapan bahwa pendidikan
humanistik manusia sadar dan tahu posisinya sebagai khalifah fil ardli. Pentingnya
mengetahui pendidikan humanistik sebagai upaya menjadikan manusia unggul, manusia
mengetahui keberadaan dirinya yang akan membawa dalam kehidupan masyarakat
modern, masyarakat pluralis, umat Islam berusaha menemukan, membina dan memperkuat
identitasnya sebagai umat terbaik di dunia. Peneliti menggunakan metode kualitatif
deskriptif, dengan pencarian fakta dan ketepatan interpretasi. Data dalam penelitian ini
merupakan data dari pengamatan peneliti terhadap nilai-nilai pendidikan humanistik di
dusun Tegalrejo. Sumber data diperoleh dari dokumentasi dan informan. Adapun teknik
pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan wawancara. Peneliti mencoba
mengkaji bagaimana pendidikan humanistik yang sudah diterapkan masyarakat Desa
Tegalrejo Datinawong Kec. Babat Lamongan. Dalam era mutaakhir saat ini pendidikan
humanistik sangat dibutuhkan untuk mewujudkan masyarakat yang humanis. Terdapat
catatan penting yang dihasilkan peneliti saat melakukan penelitian di lapangan, sebagai
berikut : (1) Mengembangkan dan menumbuhkan nilai positif di masyarakat dusun
Tegalrejo, (2) Mengajarkan pesan moral kepada manusia terutama pemimpin, (3)
Mendorong untuk bekerja keras demi kepentingan dirinya dan kepentingan bersama, (4)
Memperkukuh dan menumbuhkembangkan karakter pribadi, identitas dan ketahanan
bangsa yang tangguh, dan kuat.
Kata Kunci : pendidikan dan humanistik

Abstract
The purpose of this research is to describe the values of humanistic education in a
neighboring village hamlet Datinawong Tegalrejo. With the hope that the human
humanistic education conscious and knows his position as caliph filardli.Knowing the
importance of humanistic education in an effort to make a superior man, the man knows
where he'll bring in the life of modern society, a pluralistic society, Muslims trying to
discover, develop and strengthen its identity as the best race in the world. Researchers
used descriptive qualitative method, by finding the facts and accuracy of interpretation.
The data in this study is the observation data from the researcher to the values of
humanistic education in the hamlet Tegalrejo. Sources of data obtained from
documentation and informants. The data collection techniques do with documentation and
interviews. Researchers are examining how the humanistic education that has been applied
to people Tegalrejo Datinawong district. Babat Lamongan. In the current era mutaakhir
humanistic education is needed to realize the humane society. There is an important note
produced researchers are currently conducting research in the field, as follows: (1)
Develop and foster positive values in society hamlet Tegalrejo, (2) To teach a moral
message to humans, especially leaders, (3) Encourage to work hard for the sake of himself
and common interest, (4) Strengthen and develop personal character, identity and
resilience of the nation is powerful, and robust.
Keywords : education and humanistic

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


203
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN berusaha memperjuangkan energi


Kajian awal yang mendasar psikisnya yang disebut kemampuan
tentang manusia telah dilakukan oleh berpikir, untuk menghadapi masalah dan
para filsuf seperti: Pythagoras, Socrates, kesulitan hidup, serta meningkatkan
Plato dan Aristoteles. Aristoteles kemudahan dan kenyamanan bagi
menyatakan bahwa: “Manusia adalah kehidupan dirinya sendiri atau orang
hewan yang berakal sehat, yang lain. Usaha manusia itu antara lain telah
mengeluarkan pendapatnya, yang menghasilkan ilmu dan teknologi, yang
berbicara berdasarkan akal pikirannya ternyata semakin pesat perkembangan
(the animal that reasons). Manusia dan kemajuannya di penghujung abad
adalah hewan yang berpolitik (zoon XX atau memasuki awal abad XXI.
politicon, political animal), hewan yang Perkembangan dan kemajuan itu justru
berfamili dan bermasyarakat, merupakan salah satu ciri kehidupan
mempunyai kampung halaman dan yang disebut modern, karena ilmu dan
negara” (Latief, 2006: 9). teknologi sangat besar pengaruhnya
Manusia pada zaman modern terhadap kehidupan manusia.
semakin sadar akan kemampuan dan Jacob (1998: 69-71) menjelaskan
keperkasaan manusia sendiri. Manusia dampak negatif dari berkembangnya
seolah dihentakkan oleh kesadaran akan ilmu dan teknologi, yaitu adanya
dayanya yang merupakan harta di dalam penggeseran atau penggantian peran
akal budinya. Manusia mencoba manusia (displacement, substitution)
menggenggam seluruh potensi yang dalam pekerjaannya. Kebebasan
terdapat di dalam maupun di luar dirinya terkekang, kepribadian terhimpit,
sendiri dengan kesadarannya, namun manusia cenderung terdesak menjadi
akhirnya manusia disadarkan bahwa manusia massa uniform dengan privasi
kemampuan yang terdapat di dalam yang makin kurang. Dehumanisasi,
dirinya tidak pernah utuh dan mentalitas teknologis yang tercermin
perkembangannya selalu tidak selesai pada kepercayaan berlebihan pada alat
(Hadi, 1996:16-17). (teknosentris), penyeimbangan kembali
Globalisasi yang melanda yang tidak adaptif. Dalam rangka
seluruh dunia, membuat manusia mengembalikan keseimbangan yang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


204
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

terganggu oleh teknologi, orang kadang- Teknologi pada awalnya


kadang lari ke penggunaan obat-obatan diciptakan untuk menghasilkan manfaat
terlarang seperti narkotika. Krisis positif, ternyata di sisi lain juga
teknologis, berakibat pada individu ialah memungkinkan digunakan untuk hal
technostress, penyakit urban, penyakit negatif, sehingga menimbulkan
peradaban dan lain-lain. kecemasan terhadap adanya
Kecenderungan globalisasi nilai- dehumanisasi, dan krisis eksistensi
nilai yang bersifat spiritual, terutama manusia..
berupa nilai-nilai sosial Secara ontologis kodrat manusia
(kemasyarakatan). Nilai-nilai baru itu pada dasarnya adalah makhluk, artinya
pun berpengaruh juga pada para diciptakan. Untuk menjadi seorang
pemeluk agama, tak terkecuali pada khalifah fil ardli, maka Tuhan
umat Islam. Kenyataan seperti itu membekalinya dengan pengetahuan
menggambarkan bahwa dalam abad konseptual (Asy’arie, 2002: 229).
modern telah terjadi krisis nilai-nilai Dengan pengetahuan, manusia
dalam kehidupan manusia, terutama mempunyai kebebasan untuk melakukan
persoalan moral (Nawawi, 1993: 310- segala sesuatu, tergantung bagaimana
311). manusia mempergunakan pengetahuan
Permasalahan-permasalahan dan kebebasannya sebagai pemimpin di
hidup yang kian hari, kian bertambah bumi.
membuat manusia semakin terjebak Bertitik tolak dari permasalahan
pada pola hidup materialistik, lupa akan di atas, maka peneliti tertarik untuk
kodratnya sebagai makhluk Tuhan. meneliti “Pendidikan Humanistik di
Kemajuan ilmu pengetahuan dan Desa Tegalrejo Babat Lamongan”.
teknologi telah menggeser nilai-nilai Dengan harapan bahwa pendidikan
luhur yang selama ini menjadi landasan humanistik, manusia tahu dan sadar
normatif setiap prilaku masyarakat. Pola posisinya sebagai khalifah fil ardli.
pikir yang semakin rasionalistik, secara Penting untuk mengetahui pendidikan
perlahan telah merongrong ideologi humanistik sebagai upaya menjadi
yang dianut bahkan agama yang manusia unggul Sehingga manusia tahu
diyakini. akan kesejatian dirinya yang akan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


205
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

membawanya dalam kehidupan Tuntutan ini merupakan cara


masyarakat modern, kehidupan mewujudkan sisi kemanusiaan manusia
bermasyarakat yang bersifat pluralistis, yang menjadi tugas pokok dalam
umat Islam perlu berusaha menemukan, membentuk dan melangsungkan hidup
membina dan memupuk identitasnya, umat manusia.
sebagai umat terbaik di muka bumi. Pendidikan sebagai proses
KAJIAN LITERATUR pemanusiawian manusia (humanisasi)
1. Pendidikan Humanistik bersumber dari pemikiran humanisme.
Hakikat pendidikan sebagai Hal ini sejalan dengan makna dasar
proses pemanusiawian manusia humanisme sebagai pendidikan manusia
(humanisasi) sering tidak terwujud (Abbagnano, 1972: 70). Sistem
karena terjebak pada penghancuran nilai pendidikan dalam Islam yang dibangun
kemanusiaan (dehumnisasi) atas dasar nilai-nilai humanistik sejak
(Abbagnano, 1972: 69-70). Hal ini awal kemunculannya sesuai dengan
merupakan akibat adanya perbedaan esensinya sebagai agama kemanusiaan.
antara konsep dengan pelaksanaan Islam menjadikan dimensi kemanusiaan
dalam lembaga pendidikan. sebagai orientasi pendidikannya.
Kesenjangan ini mengakibatkan Pada dasarnya humanisme
kegagalan pendidikan dalam mencapai adalah suatu paham atau kepercayaan
misi sucinya untuk mengangkat harkat terhadap eksistensi manusia yang harus
dan martabat manusia. Pendidikan diselamatkan dari doktrin-doktrin
belum berhasil memanusiawikan peserta teologis yang mengekang manusia dan
didik. berusaha melepaskannya dari ikatan
Islam sebagai ajaran suci sangat doktrin-doktrin tersebut. Hal ini amatlah
memperhatikan kearifan kemanusiaan wajar dan logis, ketika dewa-dewa pada
sepanjang zaman (Moussa, 1379: 60). mitologi Yunani Kuno dianggap sebagai
Ajaran Islam memberikan perlindungan penguasa segala sesuatu dan merupakan
dan jaminan nilai-nilai kemanusiaan manifestasi dari kekuatan fisik yang
kepada semua umat. Setiap muslim terdapat di alam semesta (Mukhlas,
dituntut mengakui, memelihara, dan 2007: 279).
menetapkan kehormatan diri orang lain.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


206
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Humanisme dalam Islam tidak Teori humanistik adalah suatu


mengenal sekulerisme karena tidak ada teori yang bertujuan memanusiakan
sekulerisme dalam Islam. Dengan manusia. Artinya perilaku tiap orang
demikian pembahasan humanisme ditentukan oleh orang itu sendiri dan
dalam Islam dengan sendirinya adalah memahami manusia terhadap
humanisme religius. Humanisme dalam lingkungan dan dirinya sendiri. Seperti
Islam tidak bisa lepas dari konsep halnya dalam paradigma pendidikan
hablum minannas. Manusia sebagai agen humanistik memandang bahwa manusia
Tuhan di bumi atau khalifatullah yakni makhluk ciptaan Tuhan dengan
memiliki seperangkat tanggung jawab fitrah-fitrah tertentu (Makin, 2009:22).
(Mas‟ud, 2002: 139). Konsep tersebut Manusia adalah subjek
bisa merujuk pada sumber dasar Islam pendidikan, dan sekaligus pula sebagai
Al-Qur‟an Surat Al Baqarah ayat 30: objek pendidikan. Sebagai subjek
Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu pendidikan, manusia (khususnya
berfirman kepada para manusia dewasa) bertanggung jawab
malaikat: “Sesungguhnya aku dalam menyelenggarakan pendidikan.
hendak menjadikan seseorang Secara moral berkewajiban atas
khalifah di muka bumi” perkembangan pribadi anak-anak
mereka berkata : “Mengapa mereka atau generasi penerus. Manusia
engkau hendak menjadikan dewasa yang berfungsi sebagai pendidik
(khalifah) di bumi itu orang bertanggung jawab untuk melaksanakan
yang akan membuat misi pendidikan sesuai dengan tujuan
kerusakan padanya dan dan nilai-nilai yang dikehendaki
menumpahkan darah, manusia di mana pendidikan
padahal kami senantiasa berlangsung sebagai objek pendidikan
bertasbih dengan memuji manusia (khususnya anak) merupakan
Engkau dan mensucikan sasaran pembinaan dalam melaksnakan
Engkau? “Tuhan berfirman: (proses) pendididikan, yang pada
“Sesungguhnya aku hakikatnya ia memiliki pribadi yang
mengetahui apa yang tidak sama dengan manusia dewasa, namun
kamu ketahui”

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


207
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

karena kodratnya belum berkembang Dari beberapa literatur


(Sadullah, 2007:79). pendidikan, ditemukan beberapa model
Karena pendidikan humanistik pembelajaran yang humanistik ini yakni
meletakkan manusia sebagai titik tolak : humanizing of the classroom, active
sekaligus titik tuju dengan berbagai learning, quantum learning, quantum
pandangan kemanusiaan yang telah teaching and the accelerated learning.
dirumuskan secara filosofis, maka pada Psikologi humanistik memberi
paradigma pendidikan demikian terdapat perhatian atas guru sebagai fasilitator.
harapan besar bahwa nilai-nilai Guru-guru yang efektif adalah guru-guru
pragmatis iptek (yang perubahannya yang manusiawi, aliran humanistik
begitu dahsyat) tidak akan mematikan membantu siswa untuk mengembangkan
kepentingan-kepentingan kemanusiaan. dirinya sesuai dengan potensi-potensi
Dengan paradigma pendidikan yang dimiliki. Karena ia sebagai pelaku
humanistik, dunia manusia akan utama yang akan melaksanakan kegiatan
terhindar dari tirani teknologi dan akan dan ia juga belajar dari pengalaman yang
tercipta suasana hidup dan kehidupan dialaminya sendiri. Dengan memberikan
yang kondusif bagi komunitas manusia bimbingan yang tidak mengekang pada
(Baharuddin, 2007:23). siswa dalam kegiatan pembelajarannya
Pada metode humanistik, peserta akan lebih muda dalam menanamkan
atau sasaran didik dipandang sebagai nilai-nilai atau norma yang dapat
individu yang kompleks dan unik memberinya informasi pada tentang
sehingga dalam menanganinya tidak bisa perilaku yang positif dan perilaku negatif
dipandang dari satu sisi saja. Dalam yang seharusnya tidak dilakukannya.
metode humanistik, kehidupan dan
perilaku seorang yang humanis antara METODE PENELITIAN
lain lebih merespon perasaan, lebih Metode yang digunakan penulis
menggunakan gagasan siswa dan dalam penelitian ini adalah kualitatif
mempunyai keseimbangan antara deskriptif. (Sugiyono, 2009: 11).
teoritik dari praktek serta sedikit Penelitian kualitatif ini menggunakan
ritualitik dan lain-lain. cara deskriptif dengan memapakan
sebuah data untuk mendapatkan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


208
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pengetahuan ilmiah berdasarkan objek Vol. 4, 1986, The MacMillan


penelitian pendidikan humanistik di desa Company & The Fee Press,
Tegalrejo Babat Lamongan sebagai USA.
objek kajian yang menghendaki arah 3) Syari’ati, Ali, 1996,
bimbingan teori substantif yang berasal Humanisme: antara Islam
dari data. dan Mazhab Barat, terj. Afif
1. Sumber Data Muhammad, Pustaka
Data yang disajikan dalam Hidayah, Bandung.
penelitian ini bersumber dari data-data 4) Noddings, Nel, 1998,
kepustakaan berupa buku, artikel, jurnal, Philosophy of Education,
ensiklopedi dan data-data lain yang Westview, Oxford.
berkaitan dengan penelitian ini, yaitu 5) Arsip desa Tegalrejo
data yang ada di Desa Tegalrejo Datinawong Babat
Datinawong Babat Lamongan. Dalam Lamongan.
penulisannya peneliti menggunakan dua b. Sumber sekunder
jenis sumber data yaitu primer dan Bersumber dari literatur-literatur
sekunder. yang mendukung, antara lain:
a. Sumber primer 1) Zamroni, 2001, Pendidikan
Bersumber dari literatur-literatur untuk Demokrasi:
berikut: Tantangan menuju Civil
1) Mas’ud, Abdurrahman, Society, Bigraf, Yogyakarta.
2002, Menggagas Format 2) Goble, Frank G., 1997,
Pendidikan Nondikotomik: Mazhab Ketiga: Psikologi
Humanisme Religius sebagai Humanistik Abraham
Paradigma Pendidikan Islam, Maslow, terj. A. Supratinya,
Gama Media, Yogyakarta. Kanisius, Yogyakarta.
2) Olafson, Frederick A., 3) Artikel, jurnal, ensiklopedi,
“Humanism and Education”, dan data-data di lapangan
dalam Lee C. Deighton yang berkaitan dengan
(ed. in chief), The pendidikan humanistik di
Encyclopedia of Education,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


209
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

desa Tegalrejo Datinawong kemasyarakatan di desa Tegalrejo


Babat Lamongan. Datinawong Babat Lamongan.
2. Teknik pengumpulan data
Editing, yaitu memeriksa kembali HASIL PENELITIAN DAN
semua data yang diperoleh, terutama dari PEMBAHASAN
segi kelengkapan, keterbatasan, 1. Pendidikan Humanistik di Desa
kejelasan makna dan keselarasan satu Tegalrejo Datinawong Kec.
dengan yang lainnya, relevansi serta Babat Lamongan
keseragaman data. Pendidikan humanistik
Organizing, yaitu dengan menyusun merupakan sebuah teori belajar yang
dan mensistematiskan data-data dalam seringkali diimplementasikan di dalam
kerangka paparan sehingga kelas. Teori belajar humanistik
menghasilkan bahan untuk dijadikan menekankan perlunya sikap saling
rumusan deskripsi. menghargai dan saling membantu
a. Metode Analisis Data terhadap individu yang mengalami
Dalam menganalisa data, peneliti masalah.
menggunakan satu kerangka analisis Peneliti mencoba mengkaji
pemikiran sebagai bentuk dari praktek bagaimana pendidikan humanistik yang
sosial. Diperlukan kajian kritis terhadap sudah diterapkan masyarakat Desa
pendidikan humanistik. Metode ini Tegalrejo Datinawong Kec. Babat
diukung dengan penggunaan metode Lamongan. Dalam era mutaakhir saat ini
deskriptif-historis. Dengan proses pendidikan humanistik sangat
pencarian fakta yang menggunakan dibutuhkan untuk mewujudkan
ketepatan interpretasi. Deskripsi ini masyarakat yang humanis. Terdapat
menjelaskan, bahwa suatu fakta, dalam catatan penting yang dihasilkan peneliti
hal ini berupa pendidikan humanistik di saat melakukan penelitian di lapangan.
desa Tegalrejo Datinawong Babat a. Mengembangkan dan
Lamongan. Sedangkan kajian historis menumbuhkan nilai positif
lebih tertuju pada pola kehidupan, latar masyarakat desa Tegalrejo
belakang desa Tegalrejo Datinawong, Datinawong Kec. Babat
tingkat pendidikan, kondisi sosial Lamongan, seperti suka menolong,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


210
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

berbuat baik, beriman, dan pendidikan pondok pesantren Raudlatul


bertaqwa. Muta’alimin, yang mampu memberikan
b. Mengajarkan pesan moral kepada pengaruh positif untuk masyarakat desa
manusia terutama pemimpin agar Tegalrejo. Pendidikan agama Islam tidak
berbuat yang sesuai dengan akan pernah lepas di desa Tegalrejo,
harapan masyarakat Tegalrejo suasana yang agamis sangat dapat
Datinawong Kec. Babat dinikmati ketika berkunjung ke desa
Lamongan, mencintai keadilan, Tegalrejo seperti aktivitas sholat
kebenaran dan kejujuran berjamaah yang dikerjakan di setiap
c. Mendorong untuk bekerja keras mushola dan masjid, bertegur sapa
demi kepentingan dirinya dan dengan manis kepada masyarakat, ngaji
kepentingan bersama masyarakat bersama setiap malam jumat.
Tegalrejo Datinawong Kec. Babat Masyarakat sekitar mendapatkan
Lamongan berbagai banyak ilmu dari pondok
d. Memperkukuh dan pesantren, untuk mengoptimalisasikan
menumbuhkembangkan karakter keberadaannya sebagai anggota
pribadi, identitas dan ketahanan masyarakat humanis.
bangsa yang positif, tangguh dan Sisi humanis pasti dimiliki oleh
kuat demi mencapai cita-cita setiap individu, sekecil apapun. Hanya
bangsa dan negara. saja yang menjadi letak perbedaan
Upaya untuk menjadi masyarakat adalah letak sensitivitas pada tiap-tiap
yang humanistik di masyarakat desa individu. Humanisme merupakan
Tegalrejo Datinawong Kec. Babat pemikiran yang menjunjung tinggi
diperlukan upaya preventif sedini manusia. Adapun humanisme itu sangat
mungkin, sejak masih anak-anak. Pola berkaitan dengan kegiatan kehidupan
komunikasi yang baik di dalam keluarga masyarakat. Pendidikan merupakan
akan memberikan pengaruh tumbuh salah satu faktor pendukung untuk
kembang anak, baik dari interaksi sosial, membentuk sikap humanisme pada tiap-
interaksi lingkungan dan aktualisasi diri. tiap individu.
Disamping itu, di desa Tegalrejo
Datinawong Kec. Babat terdapat adanya

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


211
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KESIMPULAN DAN SARAN kuat demi mencapai cita-cita


1. Kesimpulan bangsa dan negara.
Berdasarkan hasil temuan 2. Saran
penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Penelitian pendidikan humanistik
di desa Tegalrejo pendidikan humanistik ini diharapkan dapat memberikan
sudah terjadi dengan baik. Misalnya: kontribusi bagi pemerhati pendidikan,
a. Mengembangkan dan masyarakat, serta kemajuan bangsa dan
menumbuhkan nilai positif negara yaitu dengan adanya kesadaran
masyarakat desa Tegalrejo untuk mampu mewujudkan masyarakat
Datinawong Kec. Babat yang humanis.
Lamongan, seperti suka
REFERENSI
menolong, berbuat baik,
Abbagnano, Nicola, “Humanism”, terj.
beriman, dan bertaqwa. Nino Langiulli, dalam Paul
Edward (ed.), 1972, The
b. Mengajarkan pesan moral
Encyclopedia of Philosophy, Jilid
kepada manusia terutama III, MacMillan, New York.
Asy’arie, Musa, 2002, Filsafat Islam;
pemimpin agar berbuat yang
Sunnah Nabi dalam berpikir,
sesuai dengan harapan Lesfi, Yogyakarta.
Hadi, Hardono, 1996, Jatidiri Manusia
masyarakat Tegalrejo
Berdasar Filsafat Organisme
Datinawong Kec. Babat Whitehead, Kanisius, Yogyakarta.
Jacob, T., 1998, Manusia, Ilmu dan
Lamongan, mencintai keadilan,
Teknologi Pergumulan abadi
kebenaran dan kejujuran Dalam Perang dan Damai,
Jalaluddin, psikologi agama,
c. Mendorong untuk bekerja keras
Jakarta: raja grafindo persada,
demi kepentingan dirinya dan 2010, PT. Tiara Wacana Yogya,
Yogyakarta.
kepentingan bersama masyarakat
Latief, Juraid Abdul, 2006, Manusia,
Tegalrejo Datinawong Kec. Filsafat dan Sejarah, Bumi
Aksara, Jakarta.
Babat Lamongan
Moussa, Muhammad Youseef, 1379 H,
d. Memperkukuh dan Islam and Humanity’s Need of It,
The Supreme Council for Islamic
menumbuhkembangkan karakter
Affairs, Cairo.
pribadi, identitas dan ketahanan Mustaqim, 2012, Psikologi Pendidikan,
Fakultas Tarbiyah IAIN
bangsa yang positif, tangguh dan
Walisongo Semarang & Pustaka
Pelajar Offset, Semarang.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


212
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Nata, Abuddin, 1997, Filsafat


Pendidikan Islam, Logos Wacana
Ilmu, Jakarta.
Sadullah, Uyoh , 2007, Pengantar
Filsafat Pendidikan, Alfabeta,
Bandung.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
Alfabeta, Bandung.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


213
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KARAKTERISTIK WARRANT DALAM MENEMUKAN COUNTER EXAMPLE


Christina Laamena

Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Pattimura, Ambon


Email: christinmath18@gmail.com

Abstrak
Warrant adalah dasar pikir yang digunakan seseorang dalam argumentasinya untuk menghasilkan
klaim. Argumentasi merupakan bentuk komunikasi matematika yang digunakan untuk
meyakinkan diri sendiri dan orang lain tentang kebenaran pernyataan yang telah dibuat.
Argumentasi akan dibahas berdasarkan komponen argumentasi Toulmin yang terdiri dari data,
warrant, claim dan rebuttal. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi karakteristik warrant dalam
argumentasi matematis ketika siswa berusaha menghasilkan counter example. Penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk mengarakteristikan warrant dalam argumentasi
mahasiswa ketika menghasilkan counter example. Selama menyelesaikan masalah, peneliti
merekam, mengobservasi dan mencatat semua perilaku termasuk think aloud siswa. Siswa
kemudian diwawancarai secara individu untuk menjelaskan proses berpikirnya ketika
mengonstruksi bukti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warrant induktif dapat menghasilkan
klaim yang benar. Warrant dapat dikelompokan menjadi warrant yang bersifat lemah dan warrant
yang bersifat kuat.

Kata kunci: warrant, argumentasi, counter example

Abstract
Warrant is the basis of thought used someone ito generate claims. Argumentation is
mathematical form of communication used to convince ourselves and others about the truth of the
statements that have been made. Arguments will be discussed based on components consisting of
a Toulmin argument data, warrant, claim and rebuttal. This study aims to explore the
characteristics of the warrant in a mathematical argument when students attempted to produce a
counter example. This research is a descriptive qualitative research for characterize warrant in
the students ' argument when generating a counter example. For resolve the problem, the
researchers record, observing and noting all the behaviors include think aloud of students.
Students are then interviewed individually to explain his thinking process when mengonstruksi
evidence. The results showed that the warrant can generate inductive claims are true. Warrant
can be grouped into a warrant that is weak and warrant that is strong.

Keywords: warrant, argumentation, counter example

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


214
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN Argumentasi dan Pembuktian


Bukti adalah pusat ilmu matematika Argumentasi dan pembuktian
dan menjadi bidang utama penelitian merupakan salah satu bagian penting dalam
pendidikan matematika (Tikva, 2009). Bukti pembelajaran matematika. Principles and
dan mengonstruksi bukti adalah dasar untuk Standards for School Mathematics (National
melakukan, memahami serta Council of Teachers of Mathematics, 2000)
mengomunikasikan pengetahuan matematika menegaskan bahwa salah satu bagian dalam
(Stylianides, 2007), itulah sebabnya memahami matematika adalah
pembuktian mendapat peningkatan perhatian mengembangkan argumen dan bukti
di tahun-tahun terakhir (Stylianides, 2007 matematika kemudian mengevaluasinya.
serta Hanna & de Villiers 2012). Berbagai Argumentasi berperan penting dalam
penelitian tentang proses mengonstruksi pembuktian matematika (Douek, 2009),
bukti telah banyak dilakukan. Hasil-hasil walaupun terdapat perbedaan antara
penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pembuktian dan argumentasi biasa (ordinary
mengonstruksi bukti matematis seseorang argumentation) (Duval, 2007). Argumentasi
tidak selamanya mengikuti aturan deduktif, juga penting dalam menghasilkan konjektur
namun seringkali terdapat banyak aspek serta mengonstruksi buktinya.
induktif seperti bukti empiris, kasus-kasus Argumentasi matematika selalu
khusus atau grafik (Tymoczko, 1985; dihubungkan dengan pembuktian, untuk
Feferman, 2000; and Arzarello, 2007, Inglish menunjukkan kebenaran kesimpulan yang
et al 2007, Burton 2004) yang digunakan dibuat (Aberdein, 2008). Pablo, Ramos dan
untuk memahami proposisi yang akan Inglis (2009) mengemukakan tiga aktivitas
dibuktikan serta untuk menemukan yang saling berhubungan dalam
hubungan antar proposisi (Arzarello, Paola engonstruksi bukti dan argumentasi yaitu (1)
dan Sabena, 2009). Argumentasi akan membaca argumen yang diberikan:
terjadi selama proses mengonstruksi bukti memahami dan mengevaluasi argumen
untuk mengorganisir beberapa justifikasi berdasarkan kriteria yang diberikan (2)
(argumen) yang telah dihasilkan (Boero, mengonstruksi argumen baru:
Garuti dan Mariotti,1999) dan menghasilkan mengeksplorasi masalah, membuat konjektur
konklusi yang valid. dan mengestimasi kebenarannya serta
menjustifikasi pernyataan agar menjadi
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
215
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

benar, dan (3) mempresentasekan argumen logic” dengan tujuan untuk menekankan
yang diperoleh: meyakinkan pendengar atau perbedaannya dari logika formal. Skema
pembaca tentang kesimpulannya, Toulmin terdiri dari 6 komponen, yaitu yaitu
menjelaskan mengapa kesimpulan tersebut Claim/Conclusion (C), Data (D), Warrant
benar serta mendemonstrasikan validitas (W), Backing (B), Modal Qualifier (Q) dan
argumen Rebuttal (R).
Bell (dalam De Villers,1990) Claim (C) yakni pernyataan atau
menjelaskan lima tujuan utama pembuktian kesimpulan yang dibuat berdasarkan data,
dan argumentasi, yaitu (1) memverifikasi: Data (D) adalah ‘fondasi’ argumen
menentukan kebenaran pernyataan, (2) didasarkan, fakta-fakta yang relevan dengan
menjelaskan: memberikan pengertian klaim. Warrant (W) seperti ‘jembatan’ yang
mengapa pernyataan benar, (3) sistematisasi: menghubungkan data dan klaim dan menjadi
menyusun hasil dalam system deduktif, (4) dasar pikir atau alasan yang digunakan untuk
penemuan: menemukan hasil baru dan (5) menghasilkan kesimpulan. Warrant dapat
komunikasi: menyebarkan pengetahuan berbentuk: rumus, definisi, aksioma atau
matematika. Pedemonte (2007) menjelaskan teorema maupun membuat analogi, gambar
tiga fungsi karakteristik umum dalam atau diagram dan grafik. Warrant diperkuat
argumentasi dan pembuktian matematis, oleh backing (B) yang merupakan bukti-bukti
yaitu: (1) sebagai justifikasi rasional, (2) lanjut atau alasan tambahan yang dibutuhkan.
berfungsi untuk meyakinkan, (3) ditujukan Rebuttal (R) adalah pernyataan yang
untuk banyak pendengar (universal membantah kesimpulan yang dihasilkan jika
audience), yaitu komunitas matematik, kelas, kondisi tidak dipenuhi.
guru dan teman diskusinya. Inglis, Mejia-Ramos dan Simpson
Argumentasi Toulmin (2007) mengemukakan bahwa dalam
Toulmin (1958) mengemukakan suatu memvalidasi sebuah pernyataan matematik,
pendekatan untuk menganalisis argumentasi seseorang dapat menggunakan tiga jenis
berawal dari logika formal. Dia kurang warrant yakni: warrant induktif yaitu warrant
tertarik dengan validitas argumen logis dan yang didasarkan pada interpretasi konsep
lebih kuatir tentang konten dan struktur matematika secara konkrit berupa
semantic. Inilah cara menganalisis representase visual seperti gambar, grafik
argumentasi yang dikenal sebagai “informal atau representase ilustratif lainnya termasuk
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
216
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

contoh-contoh; warrant struktural intuitif lainnya. Penelitian ini penting karena


yaitu penggunaan pengamatan, percobaan, kebenaran suatu klaim bergantung pada
atau beberapa jenis struktur mental, baik itu warrant.
visual atau lainnya yang meyakinkan mereka
tentang kesimpulan; serta warrant deduktif METODE PENELITIAN
yaitu penggunan sifat, aturan dan teorema Penelitian ini adalah penelitian
dalam proses deduktif. Hasil penelitian deskriptif kualitatif untuk mengarakteristikan
Ubuz, Dincer dan Bulbul (2013) warrant dalam argumentasi mahasiswa ketika
menunjukkan bahwa ketika mengonstruksi mengonstruksi bukti matematis. Masalah
definisi (pada argumentasi kolektif) siswa diberikan kepada 52 mahasiswa matematika
menggunakan warrant deduktif dan warrant dan pendidikan matematika Universitas
referensi. Pattimura Ambon untuk diselesaikan secara
Argumentasi Toulmin telah individu. Selama menyelesaikan masalah,
digunakan oleh banyak peneliti pendidikan peneliti merekam, mengobservasi dan
matematika. Krummhaeur (1995) dan mencatat semua perilaku termasuk think
Pedemonte (2002&2007) mereduksi aloud siswa. Siswa kemudian diwawancarai
backing, rebuttal dan modal qualifier. secara individu untuk menjelaskan proses
Knipping (2003, 2007 & 2008); Ubuz, berpikirnya ketika mengonstruksi bukti.
Dincer dan Bubul (2012 & 2013) serta Chen Peneliti memberikan masalah aljabar
dan Wang (2016) mereduksi rebuttal dan yakni pernyataan matematika yang bernilai
modal qualifier. Penelitian ini akan berfokus salah (disproved) sehingga mahasiswa
pada warrant untuk menghasilkan diharapkan dapat menentukan counter
kesimpulan valid. example yang dalam model Toulmin disebut
Berdasarkan penjelasan di atas, rebuttal.
makalah ini bertujuan mengeksplorasi skema Diberikan fungsi 𝑓: ℝ ⟶ ℝ dengan rumus
untuk menjelaskan struktur argumentasi 𝑓(𝑥 ) = 𝑥 2 dan 𝑔: ℝ ⟶ ℝ dengan rumus
mahasiwa selama mengonstruksi bukti, 𝑔(𝑥 ) = 𝑥. Selidiki apakah 𝑓 (𝑥 ) ≥
mendemonstrasikan salah satu bagian dari 𝑔(𝑥 ) untuk semua 𝑥 bilangan Real?
skema yaitu warrant dan
mengarakteristiknya berdasarkan
hubungannya dengan komponen-komponen
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
217
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

HASIL PENELITIAN DAN dicantumkan pada contoh yang dipilih


PEMBAHASAN sehingga menghasilkan claim yang salah.
Peneliti akan mengarakteristikan
warrant berdasarkan jenisnya yaitu: warrant
deduktif, induktif dan structural intuitif
(Inglish, 2007). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ketiga warrant ini ada Gambar 1a. Contoh Hasil Kerja Mahasiswa
yang bersifat lemah dan ada yang bersifat dengan warrant induktif contoh yang bersifat
kuat. Istilah warrant lemah digunakan untuk lemah
alasan yang tidak sempurna, atau kurang
tepat ketika seseorang membuat kesimpulan
berdasarkan data. Berikut ini, peneliti akan
mendeskripsikan karakteristik warrant
disertai contoh-contohnya
Gambar 1b. Contoh Hasil Kerja Mahasiswa
Warrant yang bersifat lemah
dengan warrant induktif diagram yang
Siswa menggunakan berbagai jenis
bersifat lemah
warrant untuk menyelidiki kebenaran
Siswa juga menggunakan warrant
pernyataan yang diberikan. Warrant induktif
structural intuitif dengan mengatakan bahwa
yang digunakan siswa terdiri dari: contoh-
“kuadrat suatu bilangan selalu lebih besar
contoh bilangan real, grafik fungsi 𝑓 (𝑥 ) =
atau sama dengan dirinya sendiri”.
𝑥 2 dan 𝑔(𝑥 ) = 𝑥 serta diagram panah. Di
Penggunaan kata ‘suatu bilangan’ merujuk
antara ketiga warrant induktif ini, yang
pada bilangan real namun pernyataan ini
bersifat lemah adalah contoh-contoh bilangan
bersifat lemah. Siswa memperhatikan fakta-
dan diagram panah. Contoh warrant induktif
fakta masalah tentang bilangan real, namun
disajikan pada Gambar 1 (1a,1b). Pada
dengan cepat mengatakan sifat bilangan yang
Gambar 1 terlihat jelas bahwa siswa
bukan bilangan real, tetapi bilangan bulat.
mengambil beberapa contoh bilangan real
Warrant structural intuitif ini menghasilkan
dan membuat diagram panah dan
klaim yang salah juga.
menyimpulkan bahwa pernyataan bernilai
Warrant deduktif digunakan siswa
benar. Warrant induktif ini bersifat lemah,
dengan mengelompokan bilangan real
karena tidak semua bilangan real
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
218
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menjadi beberapa bagian, seperti pada Tabel


1.

Tabel 1. Pengelompokan Bilangan Real oleh


Siswa
Kategor Kelompo Kelompo Kelompo Gambar 2. Contoh Warrant deduktif yang
i k1 k2 k3
bersifat lemah
Bilanga
n Real
𝑎
Kategor 𝑥=𝑏 , 𝑥<0 𝑥 ∈ ℤ+
Warrant yang bersifat Kuat
i (2a) (3a)
𝑎<𝑏
pertama (1a) Warrant yang bersifat kuat dapat berasal dari
(a)
𝑎 warrant induktif maupun warrant deduktif.
Kategor 𝑥=𝑏 , 𝑥>0 𝑥 ∈ ℤ−
i Kedua (2b) (3b) Warrant induktif yang kuat terdiri dari:
𝑎>𝑏
(b) (1b) contoh-contoh bilangan real dan grafik fungsi
Kategor 𝑥 = 𝑎, 𝑥 = 𝑏,
𝑎
𝑥 = 𝑎,
1
𝑏 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 dan 𝑔(𝑥 ) = 𝑥. Contoh warrant
i Ketiga
𝑎=0 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ 𝑥∈ℝ
(c) induktif kuat disajikan pada Gambar 3
dan 𝑏 ≠ (2c) (3c)
0 (1c) (3a,3b). Pada Gambar 3 terlihat jelas bahwa
siswa mengambil beberapa contoh bilangan
Warrant deduktif lemah terjadi pada:
real yang mewakili semua himpunan bagian
kelompok 1 dan 2 karena tidak tidak terdapat 1
𝑎
dari bilangan real dan menemukan 𝑥=2
kelompok 𝑥=𝑏 dengan 𝑎 = 𝑏, pada
yang tidak memenuhi ketaksamaan yang
kelompok 2b tidak terdapat untuk 𝑥 = 0,
diberikan. Pada tahap ini, siswa menemukan
pada kelompok 3a tidak terdapat 𝑥 = 1. Hal
contoh penyangkal dan menyimpulkan
ini menghasilkan beberapa klaim benar
bahwa pernyataan yang diberikan bernilai
dengan alasan yang lemah. Namun, karena
salah. Grafik fungsi kuadrat dan linier juga
pernyataan yang diberikan bernilai salah,
digunakan sebagai warrant induktif dengan
maka ketika siswa menemukan sebuah
menggambar grafik fungsi 𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 2 dan
contoh penyangkal (counter example) maka
𝑔(𝑥 ) = 𝑥. Berdasarkan grafik, siswa
cukup untuk menyimpulkan bahwa
menemukan bahwa pernyataan bernilai salah
pernyataan yang diberikan bernilai salah.
karena untuk 0 < 𝑥 < 1 berlaku 𝑥 2 < 𝑥 yang
Gambar 2, memberikan salah satu contoh
berarti 𝑓(𝑥) < 𝑔(𝑥).
jawaban siswa
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
219
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ditemukan dengan berbagai cara termasuk


warrant induktif. Pada penelitian ini, terbukti
bahwa penggunaan grafik, contoh dan
warrant induktif lainnya dapat menolong
menghasilkan counter example dan
menghasilkan claim yang benar. Warrant
(baik deduktif maupun induktif) dapat
bersifat kuat maupun lemah. Warrant yang
Gambar 3a. Warrant induktif grafik yang bersifat kuat menghasilkan klaim benar
kuat sedangkan warrant yang bersifat lemah
cenderung menghasilkan klaim pertama yang
salah dan harus diperbaiki kembali. Warrant
induktif dapat menghasilkan counter example
jika bersifat kuat.

Gambar 3b. Warrant induktif contoh yang


REFERENSI
kuat Aberdein, A. (2008). Mathematics and
Argumentation. Kluwer Academic
Publishers. Printed in the
Warrant yang kuat juga berasal dari warrant Netherlands
deduktif. Setelah mengelompokan bilangan Alcock, L. (2009). Teaching Proof to
Undergraduates: Semantic and
real, siswa menggunakan definisi-definisi Syntatic Approaches. Procceding
yang tepat diperoleh claim bahwa pernyataan ICMI Study 19, 2009
Arzarello,F., Paola D., Sabena, C. (2009).
bernilai salah Proving In Early Calculus.
Proceeding ICMI 2009
Arzarello,F., Paola D., Sabena, C. (2009).
KESIMPULAN DAN SARAN Logical And Semiotic Levels In
Warrant deduktif sebagai bentuk pembuktian Argumentation. Proceeding ICMI
2009
matematika tidak menjamin bahwa akan Boero, P., Garuti, R., Mariotti M. A. (1999).
menghasilkan claim yang benar. Untuk Some Dynamic Mental Processes
Underlying Producing and Proving
pernyataan yang bernilai salah, seseorang Conjectures» Proceedings of the
cukup menunjukkan sebuah contoh 20th Conference of the International
Group for the Psychology of
penyangkal maka akan dihasilkan pernyataan Mathematics Education PME-XX,
yang bernilai benar. Counterexample, dapat vol. 2, (pp. 121 – 128), Valencia.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
220
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Bromley, D.B. (1986). The case-study Hoffkamp, A., Schnieder, J. & Paravicini, W.
method in psychology and related (2011). Mathematical Enculturation
disclipines. Chichester. John Wiey – Argumentation And Proof At The
& Sons Transition From School To
Burton, L. (2004). Mathematicians as University
Enquirers. Learning about Learning Inglis, M., Ramos M. & Simpson, (2007).
Mathematics. Dordecht, Kluwer Modelling Mathematical
Chen, Y.T., dan Wang, J. H. (2016). Argumentation: The Importance of
Analyzing with Posner’s Conceptual Qualification. Educational Studies
Change Model and Toulmin’s Model in Mathematics, 66(1), 3-21.
of Argumentative Demonstration in Knipping, Ch. (2002). Proof and proving
Senior High School Students’ processes: Teaching Geometry in
Mathematic Learning. International France and Germany. In H.-G.
Journal of Information and Weigand (Ed.), Developments in
Education Technology, Vol. 6, No. 6, Mathematics Education in German-
June 2016 Speaking Countries. Selected Papers
de Villiers, M. (1990). The Role and From the Annual Conference on
Function of Proof in Mathematics. Didactics of Mathematics, Bern
Pythagoras 24: 17-24 1999 (pp. 44–54). Hildesheim:
Douek, N. (1999). Some Remark About Franzbecker Verlag.
Argumentation and Mathematical Knipping, Ch. (2003). Argumentation
Proof and Their Educational Structures in Classroom Proving
Implication. European Research in Situations. European Research in
Mathematics Education I: Group 1 Mathematics Education III
Duval. (2007). Struktur Argumentasi. Krummheuer, G. (1995). The Ethnography of
Educational Studies in Mathematic, Argumentation. In: P. Cobb und H.
22, 233-261 Bauersfeld (Ed.), The Emergence of
Ginsburg, H. (1981). The Clinical Interview Mathematical Meaning: Interaction
in Psychological Research on in Classroom Cultures. Hillsdale,
Mathematical Thinking: Aims, NJ.: Lawrence Erlbaum Associates,
Rationales, Techniques. For the 229-269
Learning of Mathematics 1 (1), 4-11 National Council of Teacher of Mathematics.
Hanna, G., & de Villiers, M. (2012). Proof (2000). Principles and Standards for
and Proving in Mathematics School Mathematics
Education: The 19th ICMI Study. Pablo, J., Ramos, M., and Inglis,M. (2008).
Dordrecht, Netherlands: Springer. What are the argumentative activities
Harel, G. (2008). DNR perspective on associated with proof? Joubert, M.
mathematics curriculum and (Ed.) Proceedings of the British
instruction, Part I: focus on proving. Society for Research into Learning
ZDM Mathematics Education, Mathematics 28(2) June 2008
40:487–500. DOI 10.1007/s11858- Pedemonte, B. (2002). Relation Between
008-0104-1 Argumentation and Proof in
Hitchcock D., & Verheij, B. (2006). Arguing Mathematics: Cognitive Unity or
on the Toulmin Model: New Essays Break? In: Proceedings of the 2nd
in Argument analysis and Evaluation Conference of the European Society
(p.1-23), Springer.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
221
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

for Research in Mathematics of the International Group for the


Education, 2, Marienbad, 2001. Psychology of Mathematics
Pedemonte, B. (2003). What Kind of Proof Education, Vol.4, 163-170.
can be Constructed Following an Ubuz B., Dincer S.,& Bülbül A. (2013).
Abductive Argumentation? Argumentation in Undergraduate
European Research in Mathematics Math Courses: A Study on
Education III Definition Construction.
Pedemonte, B. (2007). How can the Proceedings of the 37th Conference
relationship between argumentation of the International Group for the
and proof be analysed. Educ Stud Psychology of Mathematics
Math (2007) 66:23–41 Education, vol. 4, pp. 313-320. Kiel,
Rav, Y. (1999). Why do We Prove Germany: PME.
Thorems? Philosophia Mathematica, Viholainen, A. (2009). The View Of
7(3), 5-41 Mathematics And Argumentation
Selden, A. & Selden, J. (2013). Persistence Vincent, J., Chick, H., dan McCrae, B.
and Self-Efficacy in Proving. (2005). Argumentation Profile
Martinez, M. & Castro Superfine, A Charts As Tools For Analysing
(Eds.). Proceedings of the 35th Students’ Argumentations.
annual meeting of the North Proceedings of the 29th Conference
American Chapter of the of the International Group for the
International Group for the Psychology of Mathematics
Psychology of Mathematics Education, Vol. 4, pp. 281-288.
Education,304-307 Melbourne: PME
Stylianides, A. J. (2007). Proof and Proving
in School Mathematics. Journal for
Research in Mathematics Education,
38(3), 289-321
Tetens, H. (2010). Argumentieren lehren.
Eine kleine Fallstudie. In Meyer, K.
(Ed.), Texte zur Didaktik der
Philosophie (198-214). Stuttgart:
Reclam.
Tikva, J.B. (2009). Old Meta-Discursive
Rules Die Hard. Procceding ICMI
Study 19, 2009
Toulmin, S.E. (1958). The Uses of Argument,
Cambridge: Cambridge University
Press.
Toulmin, S. E. (2003). The Uses of
Argument. Cambridge, UK:
Cambridge University Press.
Ubuz, B., Dincer, S., & Bulbul, A. (2012).
Argumentation in undergraduate
math courses: A study on proof
generation. Tso, T. Y. (Ed.),
Proceedings of the 36th Conference
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
222
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

STUDENTS’ PERCEPTIONS TOWARDS TEACHER TALK IN ENGLISH


CLASSROOMS

Irmayani1), Daniar Sofeny2)

1)
Universitas Islam Darul ‘Ulum (UNISDA) Lamongan
Email: irmayani@unisda.ac.id
2)
Universitas Islam Darul ‘Ulum (UNISDA) Lamongan
Email: daniarsofeny@unisda.ac.id

Abstrak

Penelitian ini meneliti persepsi siswa terhadap tutur guru Bahasa Inggris. Ini bertujuan untuk
mengetahui jenis dan dampak pembicaraan guru yang digunakan oleh guru Bahasa Inggris terhadap
proses belajar mengajar Bahasa Inggris. Kemudian, harapan siswa akan tutur guru Bahasa Inggris
yang ideal juga penting untuk diselidiki agar bisa melakukan yang lebih baik di masa depan. Data
dikumpulkan dari wawancara 16 siswa dari seluruh program yang tercatat dan kemudian
ditranskripsikan. Data tambahan tentang jenis pembicaraan guru yang digunakan oleh guru Bahasa
Inggris diambil dari observasi kelas. Karena penelitian ini mengeksplorasi persepsi siswa yang
berasal dari pengalaman siswa, pendekatan kualitatif dianggap sebagai desain penelitian yang tepat.
Hasil penelitian ini disajikan secara deskriptif untuk mengungkap persepsi siswa secara
komprehensif. Ditemukan bahwa dalam memberi pertanyaan, siswa lebih memilih pertanyaan
referensial untuk pertanyaan ‘display’. Padahal, guru lebih sering menggunakan pertanyaan
‘display’ daripada pertanyaan referensial untuk memprakarsai siswa. Dengan cara memberi umpan
balik, ketika siswa menghasilkan jawaban yang salah atau tidak, guru biasanya menggunakan
informasi untuk mengikutinya. Namun, siswa lebih suka didorong oleh guru. Saat siswa
menghasilkan jawaban yang benar, mereka tetap memilih untuk diringkas, bukan sekadar memuji.

Kata kunci : persepsi siswa, tutur guru, pembelajaran Bahasa Inggris

Abstract
The present study investigates on students’ perception toward English teacher talk. It aims to know
what the kinds and the impacts of teacher talk used by English teacher to English teaching learning
process. Then, the students’ expectation of an ideal English teacher talk is also important to be
investigated in order to conduct a better one in the future. The data is collected from interview of
16 students of any programs which is recorded and then transcribed. The additional data about
kind of teacher talk that used by English teacher is taken from classroom observation. Since this
research explores the students’ perceptions which come from the students’ experience, qualitative
approach is considered as an appropriate research design. The result of this research is presented
descriptively in order to reveal the students’ perception comprehensively. It was found that in
giving question, students prefer referential question to display question. In fact, teacher more often
used display question than referential question to initiate students. In ways of giving feedback,
when students produce incorrect or no answer, teacher usually used informing to follow them up.
However, students prefer to be encouraged by the teacher. When students produce correct answer,
they still prefer to be summarized, rather than being just simply praising.

Keywords : students’ perceptions, teacher talk, English classroom

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


223
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

INTRODUCTION Teachers use question more often to


An interaction between teacher and initiate class interaction than other initiating
students establish the success of teaching- activities. Asking questions have the specific
learning language. In the English Foreign function of maintaining interaction by
Language (EFL) classroom, teachers have ensuring that the interlocutor the same
important role to interact with the students assumptions and identification of references
because they have major portion of class time (Chaudron, 1993:130). These are
employed to give direction, explain activities, comprehension checks, confirmation checks,
and check students’ understanding in using and clarification request. Therefore, to make
the target language (Sinclair & Brazil cited in interaction in the classroom, many questions
Yanfen & Yuqin, 2010: 77). The students’ are needed.
interaction is also important. When they give Besides initiating question, providing
the appropriate response to the teacher talk, it feedback to the learners’ performance is
means that they understand the language that another important aspect of teaching (Richard
teacher use. & Lockhart, 1994:188). Feedback can be
The language that teacher uses to either positive or negative and may serve not
communicate with the students in the only to let learners know how well they have
classroom, such as initiating interaction and performed but also to increase motivation and
giving feedback to the student is one of build supportive classroom climate. In
definition of teacher talk. It is an language classroom, may be a response either
indispensable part of foreign language to the content of what student has produced or
teaching in organizing activities, and the way to the form of an utterance.
teachers talk does not only determine how Such appropriate teacher talk can
well they make their subject, but also assure create harmonious atmosphere and at the same
how well the students will learn. Therefore, time promotes a more friendly relationship
teachers can use stimulus to their students, between teacher and student, and
like asking question, invitation and giving consequently create more opportunities for
direction. With giving feedback to the students to participate actively during the
students’ response, the active participation of language learning process. Both using variety
student in the classroom also increases. question to initiate students’ responses and
giving feedback to the students’ performance,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
224
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

are expected to increase the quality of teacher students’ perspectives toward the teacher talk
talk in the classroom interaction. in the English classroom.
However, in fact, there are many Based on the background of study
teachers in EFL classroom who lack to close above, some purposes of the present study can
pay attention to their talk during the classroom be identified as follows:
interaction. Many of them more often ask the 1. How are the students’ perceptions about
question just to check the students kinds of English teacher talk?
understanding of the lesson, but not to guide 2. What kinds of teacher talk are used by
the students to have opportunities using the teacher in English classroom?
target language practically. Giving 3. What are the impacts of students’
inappropriate feedback also happened so that perception toward English teacher talk in
make the students fear to use the target teaching learning process?
language. This phenomenon often occurs in 4. What are the students’ expectations about
most of English as a foreign language, an ideal English teacher talk?
included Indonesia.
For senior high school students, THEORETICAL REVIEW
English should not only be knowledge but also Adediwura and Tayo (2007:165-167)
be communicative language during the in their academic journal elaborate the
classroom interaction. With their skill in theories of perception by taking some experts’
English, teacher should give more opportunity explanation. First, they take the theories as
to them to use their target language in the postulated by Allport (1966) who defines
classroom interaction. So that, the English perception as the way people judge or evaluate
teachers have more challenges to create their others. The second, Eggen and Kauchak
talk in more variations to invite the students theories (2001) see perception from the
actively using the target language. From that cognitive dimension as the process by which
perspective, the English teachers in Senior people attach meaning to experiences. It
High School are assumed to understand more means that the perception comes after people
to manage their talk in English classroom attend to certain stimuli in their sensory
interaction. Understanding the students’ need memories. However, a perception influences
is also required. Therefore, the writer is the information that enters working memory.
interested in understanding how are the This theory is strengthened by the next
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
225
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

statement from Glover et al. (1990). They language teaching, Teacher Talk has own
state that background knowledge in the form features in that both the content and the
of schemas affects perception and subsequent medium are the target language. The language
learning. Even, research findings have employed by teachers in language classes is
verified that background knowledge resulting served as the source of input of language
from experience strongly influence knowledge, and also use to instruct language
perception. Finally, Baron and Byrne (1991) communication and organize classroom
explain it as the process through which people activities.
attempt to understand other persons and In the process interaction between
attempt to obtain information about the teacher and students, there are two kinds of
temporary causes of others’ behavior, for teacher talk, i.e. giving question and giving
example, the emotions or feelings. Students’ feedback to students’ responses (Richard,
perception according to McGoldrick and 1994:182).
Caffrey (2009, cited in Akande, 2009: 32), can a. Question
be understood as the students’ ability to justify Question is a request for information and it is
their own opinions and distinguish it from commonest and most straightforward way to
research being presented in the class. make student to talk according classroom
Students’ perception of teachers’ knowledge observation (Yanfen & Yuqin, 2010:79).
of subject matter, attitudes to work and Questioning is one of the most common
teaching skills is absolutely dependent on the techniques used by the teachers. In some
fact that they have been taught by the teachers classroom over half of class time is taken up
under evaluation and are familiar with them. with question-answer exchange (Gall, 1984
cited in Richard & Lockhart, 1994:185). By
Review of Teacher Talk asking questions to students, it can motivate
1. Kind of Teacher Talk and stimulus them to active during teaching
Teacher talk is the language in the classroom learning process. Chaudron argues
that take up the major portion of class time (1988:127), teachers’ question behavior has
employed to give direction, explain activities been examined in a few second or foreign
and check students’ understanding (Sinclair & language studies concern with the extent to
Brazil, 1995 cited in Yanfen & Yuqin, which teachers’ questions might facilitate
2010:77). As an indispensable part of foreign either target language production or correct
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
226
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

and meaningful content related responses by (a) Repeating or Rephrasing


students. Long (1981, cited in Chaudron, (b) Aiding with The Clue
1998: 127) augments that questions probably (c) Alternative or “or-choice” questions
facilitate interaction by clearly establishing (d) Giving a wait-time
both the topic and who is expected to speak 3) Questioning Pattern
next. Teachers’ questions construct a primary The practice of teaching is considered
means of engaging learners’ attention, at times to involve a structuring of
promoting verbal responses, and evaluating information for the learner, either as a direct
learners’ progress, although there is presentation of information or as the
considerable database as to whether language facilitation or generation of a dialogue
teaching methodology requires this short of between a source of knowledge (teacher,
interaction. Typically, a question is the book, material) and the learner (Hyman, 1974
initiation of the three part solicit response- cited in Chaudron, 1988: 129).
evaluate sequence of moves typical of b. Feedback
classroom, for example (Chaudron, 1998: Instructing students and providing on
127): performance are probably the two most
1) The function of Question commonly conceived classroom function of
1) Types of Question teachers. However, giving students feedback
Based on Sinclair & Brazil (1982, cited after they did something is also important.
in White & Lightbown, 1984 in Richard & Based on Chaudron (1988:132), feedback is
Lockhart, 1994: 185-187), there are three kind the notion of error correction. Based on
of teachers’ questions: Richard and Lockhart (1994: 188), feedback
(a) Procedural Question. can be either positive or negative and may
(b) Convergent and Display Question serve not only to let learner know how well
(c) Divergent and Referential Question they perform but also can increase motivation
2) Modification of Question and build a supportive classroom climate.
Teacher can modify his talk in order to There are more specific feedbacks that usually
make the understandable question for the found in the language classroom, they are:
students. Based on Chaudron (1988:127-129), 1) Feedback to incorrect and no response
there are four factors that possible teachers use (a) Inform:
in their question. (b) Prompt
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
227
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

(c) Encouragement: mentions that there are two styles of teacher


(d) Criticizing talk which is commonly found in language
(e) Ignoring classroom.
2) Feedback to correct response a. Teacher Talk in Teacher Fronted
Richard & Lockhart 1994: 189-191 propose Classroom
feedback consist as follows: The basic idea behind this approach is
(a) Praising “equality” which is intended to present
It is refers to the very brief feedback from the information to all students in uniform manner.
teacher in response to correct answer, such as: The teacher stands as the central figure in the
“OK, good!”, “That’s right!” “Yes, an classroom, which has the power to control
excellent answer!”. Furthermore, Yuqin and students. The content in teacher-fronted
Yanfen (2010: 81) said that praising is like classroom is frequently based on following
acknowledgment or comment. Comment of the textbook, often reading sections aloud and
some kinds are given by the teacher completing exercises. Students understand
sometimes to encourage the students that the teacher is familiar with the answer and
providing answer, and sometimes to let others the goal of question is merely to check
notice what is given by the students, and students’ knowledge.
sometimes to encourage others as well. Flanders as cited in Harrel (1992: 21),
(b) Summarizing states that teachers speak up to 75% of the
When the student answers the correct answer, time, learning little time for students’
sometimes the teacher repeats the student expression. Five major features characterized
answer with different words or sentences, i.e. teacher talk in frontal situation:
using synonym. It means that teacher try to 1) Teachers speak a lot.
make the students’ answer more effective so 2) Teacher lecture.
that they can learn more. They can learn how 3) Teachers ask short question.
to make effective sentence, vocabulary and 4) Teachers use correction extensively.
also how to pronounce correctly. 5) Teachers give instruction and command
1. Style Of Teacher Talk frequently.
According to Harrel (1992: 17), a b. Teacher Talk in Cooperative Classroom
crucial aspect of teaching English as second Unlike the previous one, this approach is
language is the nature of teacher talk. He also based on interaction among group members.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
228
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

The teacher acts as facilitator of learning, most appropriate one in exploring kind of
approaching the group when necessary. In teacher talk, students’ perceptions and the
addition to social advantages, cooperative impact both of them in English teaching
learning results in greater academic learning process. In addition, the problems
achievements when compared with frontal which observed in this research were not
teaching. However, cooperative learning is definite, holistic, and dynamic. A list of
used for implementing a communicative numbers would not be adequate enough to
approach to teaching English for non-native represent it. It needs a deep analysis to find
speaker. hidden reason and meaning behind the
Four major features characterized Teacher problems.
Talk in cooperative learning classroom: In accordance with the use of
1) Teachers speak little. qualitative research, the analysis approach of
2) Teachers provide broad questions to this research depends on the descriptive one, a
challenge thinking. research that describes phenomenon, facts,
3) Teachers assist students with the learning and events of individual or groups
task rather than providing error correction. systematically and accurately (Zuriah, 2007:
4) Teachers give few commands, imposing 47).
less disciplinary control. Data collection is considered as the
most prominent step in a research due to the
RESEARCH METHODOLOGY fact that the main purpose of conducting a
This research is conducted to reveal research is to obtain needed data. In a
students’ perception toward English teacher qualitative research, data can be taken from
talk that occurred in English classroom archival documents, written or oral
interaction. Moreover, the present research expressions of people or their behavior, etc
also gave explanation about the impact of (Moleong, 2010:157). Thus, the methods that
teachers’ talk in English teaching learning were utilized in the process of gathering the
process. The perception itself needs to be research data could be categorized as follow.
presented comprehensively in order to get a. Interview
deep explanations of the real condition. For The kind of interview that used in
this reason, the writer applies descriptive collecting the data was a semi-structured
qualitative study as the research design as the interview. Through this kind of interview, the
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
229
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

interviewees were expected to express their recording (VTR) was used to record the
opinions and ideas so the issue could be information. Besides, note taking technique
explored more openly. The interviewees of was also used. The advantage by using
this research were the third year students of videotape was providing an opportunity for
language class in SMA Negeri Sekaran in the informant to share directly his or her reality
academic year of 2015/2016. There were and creative in that it captures attention
sixteenth students who should answer the visually.
same questions from all classes. Those FINDING AND DISCUSSION
students consisted of 10 females and 6 males. 1. Students’ perception
The researcher used mobile phone as Based on the interview conducted by
instrument to record the data from the researcher, students had many kinds of
interviewees. Note taking technique also used perception toward their English teacher talk.
as other instrument to get addition information Either when their teacher gave question or
during the interview. feedback to them.
After the data had been collected, the a. Students perception toward teachers’
researcher grouped the students’ perception question
into students’ opinion and students’ The researcher found that 16 students had
preference toward their English teacher talk. different perception about the question type
Every student who chosen one kind of teacher that usually used by their English teacher.
talk were calculated with total of students, so Based on the students’ preferences, there was
there were found percentage in every kind of found that 10 students (62.5%) preferred
teacher talk. referential question to display question (6
b. Observation students, 37.5%).
The researcher calculated the 1) Referential Question
percentage of every kind of teacher talk based The students stated that when the teacher
on the frequencies of each teacher talk then invited them having an argument, they felt
divided with total of the teacher’s question or more challenging and could think more.
teacher’s feedback. Although, they faced difficulty to arrange the
The researcher used recording and sentences and choose the suitable vocabulary,
note taking as the technique in collecting they felt challenged to use their English.
data during the observation. Videotape When they were stimulated to argue, they said
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
230
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

that they could express everything in their preferred summarizing from the teacher to
mind, such as ideas, opinion and knowledge. praising (7 students, 43.75%).
However, some students considered a) Praising
that referential question was difficult question According to students’ statement, praising
to be answered. They should think harder, was kind of positive appreciation that should
thinking about how arrange the sentences, be given by teacher to their students,
how to choose appropriate vocabularies and especially in language class. They assumed
how to pronounce well in a long sentences. that praising could prove teachers’ respect to
This question also made them nervous to their existence. Some of them also felt proud
answer. As the result, they could not find the of their self and then motivated to answer
words in their mind and became speechless. continuously.
b. Students’ Perceptions toward English 2. Kind of Teacher’s Talk Used by English
teachers’ feedback Teacher
Teacher talk in the feedback move is relatively a. Teachers’ Question
important, since it is not only a summary Based on the students’ opinion, 10 students
about the interaction, but also effects students’ said that in conversation class, teacher more
interest to interact in the next interaction. used referential question than display
From the students’ perspective, they said that question. In conversation class often make
their English teacher always gave them arguments and then play game. This opinion
feedback after they had done the teachers’ is inappropriate with the classroom
request or instructions. observation. English conversation teacher
1) Teachers’ feedback to correct answer observed more frequent used display question
Based to the students’ opinion, when they (67%) than referential question (33%) to
answered correctly, English teacher used to initiate the students’ response.
appreciate them using encouraging word, such b. Teachers’ Feedback
as “Good”, “Nice”, “Good job” or “Great” but Almost all of students (15 students, 93.75%)
English teacher used summarizing said that their teacher more often used praising
infrequently. This perception was agreeable as positive feedback when they answered
with the students’ preference. When they correctly. “Good” and “Great” were common
answered correctly, 9 students (56.25%) encouraging words

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


231
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

This opinion was suitable with the real 3. Impact of Teacher’s Talk in English
condition in the classroom. English teacher Teaching Learning Process.
observed always used this feedback in the Based on the observation and interview,
classroom (90.9%). To follow students up, the the researcher observed what the impacts of
teacher used some words such as “Ok. different teacher talk were during the teaching
Good!”, “That‟s good.”, “Ok. Thank You.”, “ learning process. In fact, researcher showed
Nice!” . that during the classroom observation; when
Whereas, when the students could not answer the students’ perception was suitable with the
or answer incorrectly 10 students (62.5%) said teacher talk used by English teacher and when
their teacher usually informed the correct the students’ perception was not suitable with
answer directly. the teacher talk used by English teacher, they
Two students (12.5%) considered that had different impact.
their teacher used criticizing, and 4 students a. Students’ oral production
(25%) argued that their teacher ignored their The first impact of appropriate teacher talk
incorrect or no answer. However there were was about students’ oral production. Students’
nobody said that their teacher used prompting oral production increased when teacher used
and encouragement to response their no and the students’ preference teacher talk during
incorrect answer. In the classroom the classroom interaction. When teacher gave
observation, English teacher observed used the appropriate question or feedback to
five kind of feedbacks to incorrect or no students, this could motivate students to
answer. She more frequent used informing answer the question even they made error or
when the students could not answer or incorrect answer. In addition, when they
answered incorrectly (34.6%). She informed difficult to get vocabularies to make
directly what the correct answer is. sentences, they did have any fear to make the
Encouragement (30.8%) and prompting sentences. Although they should mix English
(23.1%) were also used by English teacher and Bahasa or ask the teacher again, they
frequently to motivated students incorrect seemed try to answer.
answer. However, criticizing (7.7%) and In other sides, when teacher used question or
ignoring (3.8%) were infrequent applied by inappropriate feedback with students’
English teacher in the classroom. perception, students just kept silent or spoke
little. This situation made students to practice
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
232
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

their English infrequently. Moreover, based Students’ participation also increased when
on the students’ perception, they would be teacher applied students’ preference feedback
lazy to speak up. to response the students. The suitable
b. Students’ understanding feedback when they answered correctly could
Students’ understanding about material make them confident to answer again and
teacher explained can be influenced by the again. They also argued when they answered
way teacher talks to them. When teacher used incorrectly and then the teacher gave them
suitable question or feedback, students seem appropriate feedback, this made them
understand well about what teacher spoke. In challenged to attempt more in the next time.
addition, the students said while their teacher d. Harmonious classroom interaction
used appropriate question with their When teacher used appropriate kind of
preference, they could enjoy answering the question and feedback during the teaching
question. They were not nervous or fear, so learning process, this could create harmonious
that they could understand well what the atmosphere in classroom interaction. For
teachers said. example, when students had perception that
In contrary, when teacher used unharmonious referential question was more important to
feedback, such as ignoring and criticizing, improve students’ abilities in English and the
students seemed nervous and then locked their teacher also used it frequently in the
mouth. They said that the vocabulary missed classroom, the interaction between teacher
suddenly and they could understand what the and students or students and students seemed
teacher said. harmonious. If students made mistake, their
c. Students’ participation teacher were never angry to them.
Kind of teacher talk that used by teacher had She used to ask them to sit down or inform the
impact toward students’ participation in the correct ones to them.
classroom. When teacher used referential Teacher also used joke as her way to criticize
question, students were motivated to raise students‟ incorrect answer. Moreover, teacher
their hand and then speak up. They were also and students could laugh together because
seemed focusing on the topic that discussed. teacher’s way to give critique. This way made
They tried to ask teacher or friends if they did the students fearless to ask or respond the
not know about vocabularies to arrange the teacher. Therefore, not only teacher who
sentences to answer the question. enjoyed interact with the students in the class
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
233
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

but also students had confidence to response 3) Question from native speaker
teacher talks. The question from many kinds of resources
4. Expectation of An Ideal English was hoped by student, such as the question
Teacher’s Talk from native speaker. Although they could not
a. Students’ expectation toward English meet and learn directly from native speaker, at
teacher’s question least their teacher could use international
1) Challenging Question broadcasting such as VOA to train students to
Challenging question means kind of question listen English from native speaker. The
which able to invite students interest for students said that when they learned from
answer using English longer. They considered native, they could learn how to pronounce
that kind of question such argument and well.
opinion would be challenging question for b. Students‟ expectation toward English
them. In the future, they expected English teachers’ feedback
teacher could pay attention to kind of question 1) To correct answer
which she used in order to help students a. Giving applause
explored their ideas, opinion and argument Variation ways can be done by teacher to give
using English. feedback for the students when they answer
2) Comprehending Question correctly. Based on the students‟ expectation,
Besides challenging question, students they felt very comfortable when the teacher
expected teacher used question which did not gave them applause after they answered.
deviate from the previous material. This Moreover when teacher asked other students
means that they had comprehended that to give applause too, students considered that
question and answer. They argued when their friends also acknowledge them.
teacher used question with predictable Therefore, they would be satisfied in
answer, they could answer easier than answering the question.
question that different with the previous b. Acknowledgment
material. They should think twice, thinking of Acknowledgement refers to the very brief
what the correct answer and how to arrange feedback from teacher in response to correct
words into good sentence. Thus, the answer, such as: “Ok, good!”, “That‟s
comprehend question would motivate them to right!”(Richard & Lockhart, 1994: 189).
use their English. Although English teacher often used this
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
234
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

feedback in the classroom, students expected motivation. Students said that motivation was
she still used it when they answered correctly. very humanistic. It would build their self
They felt respected in the class so that they confidence. In addition, motivating could
were not fear and shy to answer the question. anticipate the students‟ hatefulness of English
c. Paraphrase lesson.
Summarizing on the students’ answer with c) Soft intonation
other ways became students’ expectation Some students said that anything feedback
when they answered correctly. After they from the teacher did not become the big
succeeded to answer, they wanted the teacher problem. Although the teacher throw the
paraphrased their answer. This way was very question to others when they could not
useful for students did not only to enrich their answer, that was also fine. However, the
vocabulary mastery, but also gave them problem arouse if the teacher used excessive
example how to make effective sentence. intonation to response students‟ answer.
2) To no and incorrect answer Students wanted the teacher used wise
a) Giving advice and solution intonation when gave feedback to them,
When the students could not answer or answer especially when they answered
incorrectly, they wanted hear advice and incorrectly. Therefore, they would not be
solution from the teacher. With giving those timid to their friends when they wanted to
feedbacks, they were not fear to answer in the answer.
next time. They would feel more confident in d) Peer help
spite of they ever made mistake in the past. Peer help was one kind of alternative feedback
Advice could encourage students to get that students expected. When they could not
solution of their problem, especially in answer, they hoped teacher asked them
learning language. politely to inquire to their friends who could
b) Motivating help them. With this way, students could work
Sometimes, the students would not like to together with their friends to get the solution.
speak even they knew the answers, just out the They could help each other.
fear of making errors, the fear of losing face
and losing self-esteem, etc. That condition
made the students kept silence. For this
reason, students wanted the teacher gave them
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
235
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

CONCLUSION AND SUGGESTION English teacher talk have many impacts in


Conclusion teaching learning process. Based on the
Based on the data analysis and the results of observation and the interview, there are
the study, the following conclusions are four impacts, students‟ oral production,
drawn: students‟ understanding, students’
1. The students’ perceptions toward English participation and harmonious classroom
teacher talk are very various. They have interaction.
their own opinion with its strong reasons. 4. Regarding the kind of question and
For some students, referential question is feedback that used by English teacher, the
more challenging than display question. students expect that English teacher can
Referential question not only help them to use many kinds of question and feedback.
increase their English speaking ability but Based on the students’ expectation there
also can express their mind, ideas, and are three kinds of question and seven kinds
opinion. Although display question are of feedback that can English teacher used
considered easy question but does not to train students’ English skill. They are:
sufficient for increasing their English since a. Question:
they just recall or read the answer from text 1) The question that can challenge their
or previous material. interest, such as opinion and argumentative
2. In giving question, referential question is question.
the frequent question used by English 2) The question from previous material or
teacher based on the students‟ opinion. In question that have been comprehended by
fact, display question is more frequent students.
applied by English teacher in class. In ways 3) The question from many resources,
of feedback, when students produce an especially from native speaker.
incorrect or no answer, teachers usually use b. Feedback to correct answer:
ways of informing to help students. 1) Giving applause
However, when students have provided the 2) Acknowledgment
expected answer, teacher use praising to 3) Paraphrase to students’ answer
follow student up more frequently. c. Feedback incorrect and no answer
3. The kinds of English teacher talk that used 1) Giving advice and solution
by teacher and students’ perception toward 2) Motivating
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
236
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

3) Using soft intonation students prefer this feedback when they


4) Asking students to discuss with their produce incorrect or no answer to other
friends first (Peer help) feedbacks. For this reason, English
teachers should try to increase the number
Suggestion of prompting when they response the
From the findings presented earlier in chapter students‟ answer.
four, there are some suggestions that can be
taken as a consideration for English teachers REFERENCES
Adediwura, B. T. Perception of Teacher
to use their talk in classroom interaction:
Knowledge, Attitude, and Teaching Skills
5. Teacher talk plays an important role in as Predictor of Academic Performance in
Nigerian Secondary Schools. Educational
provoking interactions between teachers and
Research and Review Vol. 2 (7), July,
students. The teacher should understand what 2007. Pp: 165171
Chaudron, C. 1988. Second Language
the students’ perceptions about her teaching.
Classroom: Research in Teaching and
English teacher is expected to understand Learning. New York: Cambridge
University Press.
what languages would be more efficient in
Harrel, Y. 1992. Teacher Talk in Cooperative
creating an environment in which students Learning Classroom. In.C. Kassler (Ed.)
Cooperative Language Learning: A
feel more comfortable and confident and
Teacher Resource Book. New York:
become more involved in interactive activities Prentice Hall.
Richards, C. J. & Lockhart, C. 1994.
in language classroom. Therefore, English
Reflective Teaching in Second Language
teacher can make self-reflection about their Classrooms. New York: Cambridge
University Press.
teaching, such as record their teaching, make
River, M.W. 1987. Interactive Language
observation and teaching journal, and can also Teaching. New York: Cambridge
University Press.
apply surveys and questionnaires.
Shim, Jae-Hwang. 2005. Teacher Talk as
6. Referential question is on the second place Strategies in the Classroom.vol.7.1 cited
in http://journal.teflin.org
after display question. It is better for
Yanfen, L. and Yuqin, Z. 2010. A study of
teacher to increase the number of Teacher Talk in Interactions in English
Classes. Vol.33.2. 23 January 2013 cited
referential question in class because
in http://journal.teflin.org
referential question can increase students‟
Zuriah, N. 2007. Metodologi Penelitian Sosial
interest in using English.
dan Pendidikan: Teori dan Aplikasi.
7. Prompting is low percentage applied by Jakarta: PT Bumi Aksara.
English teacher in the class. In fact,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
237
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

OVERVIEW PELAKSANAAN TEACHING FACTORY TERHADAP KESIAPAN KERJA


SISWA SMK MEMASUKI DUNIA INDUSTRI

Devita Maulina Putri1), Isnandar2), Anik Nur Handayani3)

1)
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: devitamaulinaputri@gmail.com
2)
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang
Email: isnandarisnandar6@gmail.com
3)
Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang
Email: handayani.aniknur@gmail.com

Abstrak
Pendidikan SMK memiliki tujuan untuk mempersiapkan lulusannya dapat bersaing
dalam dunia kerja sesuai jurusannya. Saat ini banyak sekali pengangguran yang
diciptakan dari lulusan SMK. Hal ini dikarenakan kemampuan yang dimiliki siswa
SMK tidak sesuai dengan yang diinginkan industri. Kesiapan kerja dibutuhkan oleh
lulusan SMK agar dapat memilih dan mempersiapkan diri sesuai kompetensi dalam
memasuki dunia kerja. Untuk itu dibutuhkan kurikulum yang dapat membentuk karakter
dan kompetensi siswa yaiu kurikulum 2013. Teaching factory merupakan salah satu
bentuk pembelajaran yang mendukung kurikulum K13. Model teaching factory ini
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi produktif siswa SMK dengan menggunakan
enam langkah, yaitu menerima pemberi order, menganalisa order, menyatakan
kesiapan mengerjakan order, mengerjakan order, melakukan quality control, dan
menyerahkan order. Pendidikan kejuruan inilah yang mempersiapkan untuk memiliki
profesi yang sesuai dengan bidang keahliannya. Pendekatan yang dilakukan untuk
mengetahui dampak dari teaching factory ini dengan observasi pada guru maupun siswa
yang terlibat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan pengalaman mengetahui
kondisi di industri dari teaching factory maka siswa dapat memiliki kesiapan kerja yang
sesuai dengan industri. Kesiapan kerja yang dimiliki juga akan berpengaruh untuk
mengurangi angka pengangguran yang ditimbulkan oleh lulusan SMK.

Kata Kunci: teaching factory, kesiapan kerja, SMK, model pembelajaran

Abstract
Vocational education has a goal to prepare graduates to compete in the world of work
according to the department. Currently a lot of unemployment created from vocational
graduates. This is because the ability of students of SMK is not in accordance with the
desired industry. Job readiness is required by SMK graduates to be able to choose and
prepare themselves according to competence in entering the workforce. For that
required a curriculum that can shape the character and competence of students yaiu
curriculum 2013. Teaching factory is one form of learning that supports the curriculum
K13. This teaching factory model aims to improve the productive competence of SMK
students by using six steps, namely to accept the order giver, analyze the order, declare
the readiness to do the order, do the order, do the quality control, and submit the order.
Vocational education is what prepares to have a profession that is in accordance with
the field of expertise. The approach taken to determine the impact of this teaching
factory with observations on teachers and students involved. So it can be concluded that
with experience knowing the conditions in the industry from the teaching factory then

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


238
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

students can have readiness work in accordance with the industry. Readiness work will
also have an effect to reduce the unemployment rate caused by SMK graduates.

Keywords: teaching factory, job readiness, SMK, learning model

PENDAHULUAN banyak bekerja tidak sesuai dengan


Pendidikan kejuruan memiliki tujuan kompetensinya. Hal tersebut sangatlah tidak
memiliki tujuan mempersiapkan peserta didik sepemahaman dengan tujuan utama
untuk dapat bekerja pada bidang keahlian pendidikan kejuruan. Untuk itu kesiapan kerja
tertentu sesuai dengan kompetensinya. merupakan aspek penting yang dibutuhkan
Pemerintah maupun pihak-pihak lain sangat oleh lulusan dalam pengambilan keputusan
mendukung pendidikan kejuruan ini. Dengan serta mempersiapkan diri mamasuki dunia
tenaga kerja yang dihasilkan oleh SMK akan industri.
mempermudah dunia industri untuk Menurut Ari (2012) pengambilan
memperoleh tenaga kerja sesuai dengan keputusan oleh siswa seringkali mengalami
kebutuhan. permasalahan yang menghambat secara tidak
Untuk mempersiapkan jumlah lulusan sesuai dalam menentukkan jenis pekerjaan.
SMK yang sesuai keinginan industri Hal tersebut sesuai dengan kondisi saat ini
pemerintah membuat kebijakan proporsi yang dialami oleh lulusan SMK. Oleh
jumlah SMK 70% dan SMA 30%. sebabitu siswa sebelum memasuki dunia kerja
Berdasarkan kebijakan tersebut memberikan seharusnya telah mengenal potensi dalam diri
dampak lulusan SMK bertumbuh sangat pesat dan pengetahuan dunia kerja agar dapat
setiap tahunnya. Dari pertumbuhan yang bersaing. Berdasarkan penjelasan diatas dapat
signifikan tersebut menimbulkan pertanyaan disimpulkan bahwa kesiapan kerja siswa
terhadap kualitas lulusan yang cenderung SMK sangatlah dibutuhkan untuk
rendah. mempersiapkan diri memasuki dunia kerja
Fakta dilapangan saat ini menurut data Pewujudan dari usaha untuk
BPS tahun 2016 menyatakan bahwa lulusan membantu siswa mengetahui kondisi kerja
SMK merupakan penyumbang angka tingkat dan potensi diri dalam bekerja dibutuhkan
pengangguran terbuka tertinggi sejumlah suatu kurikulum yang berorientasi dunia kerja
9,84%. Pengangguran tersebut sebagian besar saat ini. Dalam hal ini pemerintah selalu
dikarenakan ketidak sesuaian keahlian dengan membuat inovasi terbaru untuk pembaharuan
dunia kerja. Sehingga lulusan SMK lebih kurikulum. Kurikulum di Indonesia telah

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


239
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

berganti setiap beberapa periode di mulai dari di sekolah manajemennya dipimpin langsung
kurikulum pada tahun 1947, 1964, 1968, oleh kepala sekolah.
1973, 1975, 1984, 1994, 1997 (revisi Menurut Hidayat (2011) model
kurikulum 1994), 2004 (KBK), 2006 (KTSP), teaching factory ini bertujuan untuk
dan saat ini menggunakan kurikulum 2013. meningkatkan kompetensi produktif siswa
Saat ini kurikulum 2013 memiliki SMK dengan menggunakan enam langkah
basis tujuan meningkatkan karakter diri siswa dari satu siklus model ini, yaitu menerima
serta kompetensi diri. Berdasarkan Peraturan pemberi order, menganalisa order,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan kesiapan mengerjakan order,
Republik Indonesia No.65 Tahun 2013 mengerjakan order, melakukan quality
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan control, dan menyerahkan order. Dengan
Menengah bahwa proses pembelajaran pada pelaksanaan langkah-langkah tersebut akan
suatu pendidikan diselenggarakan secara memberikan dampak efektif untuk
interaktif, inspiratif, menyenangkan, meningkatkan kompetensi produktif siswa
menantang, memotivasi peserta untuk SMK. Selain itu memberikan dampak
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang tersendiri pada meningkatnya kemampuan
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kesiapan kerja siswa ketika telah lulus untuk
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan masuk pada dunia industri.
perkembangan fisik dan psikologis peserta
didik. KAJIAN LITERATUR
Kurikulum 2013 memiliki tujuan Pelaksanaan Teaching Factory
pembentukan karakter siswa yang dilengkapi Menurut Sudiyanto (2011) teaching
dengan kompetensi siswa dibutuhkan factory merupakan kegiatan produksi dalam
beberapa kegiatan pendukung. Salah satu bentuk barang maupun jasa yang dilakukan
kegiatan pembelajaran yang mendukung dalam lingkup sekolah. Sedangkan yang
kurikulum 2013 adalah pelaksanaan teaching bertugas dalam proses teaching factory adalah
factory. Kegiatan ini merupakan siswa itu sendiri. Barang yang dihasilkan oleh
pengembangan dari Unit Produksi Sekolah kegiatan ini sesuai dengan standar yang telah
yang dikembangkan karena telah berstandar ditentukan oleh konsumen. Sehingga barang
dan sesuai kebutuhan kerja. Dalam tersebut memiliki daya jual yang tinggi.
pelaksanaan teaching factory yang dilakukan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


240
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Dalam penjelasan diatas dapat permintaan dengan hasil kerja, selain itu
disimpulkan bahwa teaching factory memiliki sikap jujur, kehati-hatian dan teliti
merupakan pengembangan dari unit produsi dalam bekerja; dan 6) menyerahkan order,
yakni penerapan sistem industri mitra di unit meliputi komunikasi dengan percaya diri
produksi yang telah ada di SMK. terhadap hasil kerja yang telah dilakukan.
Pembelajaran ini berorientasi pada produksi Sedangkan untuk alur kegiatannya seperti
barang atau jasa dan bisnis melalui proses pada gambar berikut :
penguasaan suatu keahlian tertentu yang
dilaksanakan secara prosedural dan sesuai
dengan standar kerja yang terjadi di industri.
Suatu kegiatan teaching factory
haruslah melalui beberapa rangkaian. Hidayat
(2011) menyatakan bahwa skema teaching
factory haruslah melalui skema TF-6M terdiri
dari 1) menerima pemberi order, meliputi
proses komunikasi antara pekerja dengan Gambar 1. Skema TF-6M
pemberi order selain itu komunikasi yang Sedangkan menurut Fajaryati (2012)
berujung pada saling menguntungkan kedua teaching factory memiliki tahapan kegiatan
belah pihak; 2) menganalisis oder, meliputi pembelajaran, proses produksi, penjualan atau
siswa memiliki pengetahuan yang memadai pemasaran, serta adanya purna jual. Tahapan
sehingga mampu menganalisi order dengan ini hampir sama dengan penjelasan dari
tepat selain itu melakukan konsultasi order Hidayat. Perbedaan yang signifikan terdapat
pada guru; 3) menyatakan kesiapan pada hasil atau kegiatan setelah proses
mengerjakan order, meliputi siswa memiliki teaching factory,yaitu adanya tindak lanjut
komitmen, motivasi, tanggung jawab, etos untuk proses kerjasama.
kerja serta memiliki kompetensi kerja yang Dari penjelasan diatas dapat
baik; 4) mengerjakan order, meliputi siswa disimpulkan bahwa pelaksanaan teaching
mengerjakan sesuai dengan prosedur yang factory yang dimulai dari kegiatan
telah ditentukan selain itu memenuhi standar pembelajaran (teori), menerima order,
keselamatan kerja; 5) melakukan quality menganalisis order, menyatakan kesiapan
control, meliputi siswa melihat kesesuaian mengerjakan order, proses produksi,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


241
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

melakukan quality control, menyerahkan kesesuaian dengan kompetensi kerja, dan lain-
order, purna jual atau pemberian service, dan lain.
partnership.
Kesiapan Kerja PEMBAHASAN
Menurut Dirwanto (2008) kesiapan Penulisan ini merupakan overview
kerja merupakan kemampuan yang wajib dalam sebuah karya tulis. Pendekatan yang
dimiliki oleh siswa. Kemampuan itu yang digunakan dalam kajian ini menggunakan
akan membantu siswa untuk memasuki dunia metode wawancara. Sebagai bahan
kerja setelah lulus sekolah. Kemampuan pendukung dari hasil wawancara tersebut
tersebut adalah keterampilan, pengetahuan penulis memperkuat dengan adanya teori
dan sikap kerja sesuai dengan kompetensi maupun kajian dari beberapa ahli.
kerja. Berdasarkan dari hasil wawancara dari
Kesiapan berasal dari kata siap dan siwa SMK yang ada di kota Malang. Hasil
diberi imbuhan ke-an. Dalam KBBI tertulis yang diperoleh ditemukan bahwa siswa SMK
bahwa kesiapan memiliki arti suatu kondisi kelas XII saat ini belum memiliki sikap
seorang individu untuk melakukan suatu kesiapan dalam memasuki dunia kerja.
kegiatan tertentu. Apabila kesiapan tersebut Sebagian besar dari mereka tidak siap bekerja
dikaitkan dengan dunia kerja individu tersebut dikarenakan latar belakang keluarga yang
siap melakukan suatu pekerjaan yang telah tidak mendukung. Selain itu diakibatkan oleh
diberikan kepadanya dengan penuh tanggung kemampuan pengetahuan yang minim.
jawab dan sepenuh hati. Kesiapan dalam Hasil temuan diatas juga didukung
menghadapi dunia kerja dapat ditinjau dari oleh sebagian besar guru BK yang mengajar
kesiapan pengetahuan. Dari penjelasan diatas di SMK tersebut. Keseharian siswa hingga
dapat disimpulkan bahwa kesiapan kerja saat ini masih berorientasi belajar saja belum
siswa SMK merupakan suatu sikap sampai pada masa mereka mempersiapkan
ketersediaan lulusan untuk memasuki dunia diri memasuki dunia industri.
kerja tanpa memerlukan waktu yang cukup Dalam hal ini kepala sekolah SMK
lama untuk menyesuaikan diri dalam “Mawar” memberikan hasil dari pembelajaran
lingkungan kerja. Kesiapan kerja tersebut teaching factory sangatlah berpengaruh. Hal
dapat dilihat dari beberapa aspek seperti ini dibuktikan dengan siswa yang belum
kematangan, kecerdasan, keterampilan, pernah melakukan pembelajaran teaching

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


242
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

factory dengan yang sudah terjadi perbedaan oleh siswa. Sehingga nantinya ketika siswa
yang signifikan. telah memasuki dunia kerja dapat benar-benar
Perbedaan yang timbul dikarenakan siap bekerja.
ketika melakukan pembelajaran teaching
factory siswa mengetahui suasana kerja yang REFERENSI
Ari, Mirna. 2012. Peran Guru Pembimbing
sebenarnya. Selain itu tekanan dari pemesan
Dalam Kesiapan Kerja Siswa SMK
menjadi salah satu alasan utama. Siswa Negeri 2 Sawahlunto Sumatra Barat.
Tesis. Universitas Negeri Padang.
dituntut membuat sebuah produk maupun jasa
Dikmenjur. 2008. Kurikulum SMK. Jakarta:
dengan kualitas yang baik. Tidak sampai pada Dikmenjur.
Dirwanto. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang
proses produksi saja, tetapi siswa juga
Mempengaruhi Kesiapan Kerja pada
diharapkan dapat memberikan layanan pasca Siswa SMK Ma’arif NU Kesesi
Kabupaten Pekalongan Tahun
produksi yaitu pemberian service jika terjadi
Pelajaran 2007-2008. Tesis. Surakarta:
kerusakan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Fajaryati, Nuryake. 2012. Evaluasi
Pelaksanaan Teaching Factory SMK di
KESIMPULAN DAN SARAN Surakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi.
2(3): 325-337.
Kesiapan siswa SMK memasuki dunia kerja
Hidayat, Dadang. 2011. Model Pembelajaran
menjadikan salah satu faktor yang harus Teaching Factory Untuk Meningkatkan
Kompetensi Siswa Dalam Mata
diperhatikan oleh pihak sekolah. Sekolah
Pelajaran Produktif. Jurnal Ilmu
memiliki peran mempersiapkan faktor Pendidikan. 17(4): 270-278.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
tersebut dengan memperhatikan kompetensi
2016. Grand Design Pengembangan
keahlian yang sesuai. Dengan adanya Teaching Factory dan Technopark di
SMK. Jakarta: Direktorat Jenderal
pelaksanaan teaching factory pada mata
Pendidikan Dasar dan Menengah.
pelajaran tertentu sangatlah membantu siswa Peraturan Pemerintah RI No.19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
memiliki karakter, kemampuan serta
Kopertis3. (Online),
pengetahuan yang sesuai kompetensi. (www.kopertis3.or.id/html/wp-
content/.../07/snp-pt-dalam-pp-no19-
Berbekal dari pembelajaran tersebut
tahun-2005.pdf), diakses 20 Februari
menumbuhkan sikap kesiapan kerja yang baik 2017.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


243
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ANALISIS PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK DALAM MENYESUAIKAN


KEBUTUHAN DUNIA KERJA

Muhammad Ulinnuha Musthofa1), Hary Suswanto2), Amat Nyoto3)

1,2,3)
Pendidikan Kejuran, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
Email: 1)ulinnuha1992@gmail.com

Abstrak

Tingginya presentase tingkat pengangguran terbuka di kalangan lulusan SMK menunjukkan


bahwa lulusan SMK belum mampu memenuhi tuntutan dunia kerja . Ukuran dunia kerja dalam
melihat kompetensi tenaga kerja lulusan SMK adalah dengan memperhatikan kualitas dan tingkat
produktivitas kerjanya . Oleh karena itu pendidikan di SMK memiliki tanggung jawab
menyiapkan kemampuan dan keterampilan kerja serta kesiapannya baik dari segi mental dalam
memasuki dunia kerja . Salah satu upaya pendidikan kejuruan untuk membentuk kecakapan kerja
siswa atau kesiapan kerja siswa melalui pemberian pengetahuan, keterampilan, dan pembentukan
sikap kerja yang sesuai dengan kebutuhan nyata DUDI melalui kegiatan Praktik Kerja Industri .
Tujuan Penulisam artikel ini untuk melakukan kajian tentang SMK agar mampu mencetak lulusan
yang dapat mengikuti perkembangan yang ada di Industri. Kajian ini dibagi kedalam beberapa
bahasan diantaranya: (1) Hubungan SMK dengan Dunia Industri, (2) Praktik Kerja Industri
(Prakerin), (3) Implementasi Praktik Industri dengan Kebutuhan Dunia Kerja.

Kata kunci : praktek kerja industri, dunia kerja

Abstract

The high percentage of open unemployment rate among vocational graduates shows that SMK
graduates have not been able to meet the demands of the world of work. The size of the world of
work in viewing the competence of vocational school graduates is to pay attention to the quality
and level of work productivity. Therefore, education in vocational schools has the responsibility
to prepare skills and job skills and readiness both mentally in entering the workforce. One of the
efforts of vocational education to form students work skills or readiness of students through the
provision of knowledge, skills, and the formation of work attitude in accordance with the real
needs of DUDI through Industrial Work Practice. Purpose Writer of this article to conduct a
study of SMK in order to be able to print graduates who can keep up with developments in the
Industry. This study is divided into several subjects such as: (1) The relationship between SMK
with the Industrial World, (2) Industrial Work Practices (Prakerin), (3) Implementation of
Industrial Practices with the Needs of the World of Work.

Keywords : industrial work practice, world of work

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


244
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN kerja . Dengan demikian sistem pendidikan


Rendahnya mutu tamatan SMK dan kejuruan perlu dirancang sesuai dengan
makin besarnya tantangan yang dihadapi kebutuhan Industri dan salah satu cara
bangsa Indonesia dalam persaingan global di meningkatkan kualitas sumber daya manusia
abad 21 menjadikan bangsa Indonesia harus Indonesia adalah dengan meningkatkan
mampu mengelola dan mengembangkan kualitas tamatan SMK yang dapat ber-
sumber daya manusianya. Rendahnya mutu adaptasi dengan perkembangan dunia
ini dapat dilihat dari semakin sulitnya lulusan Industri.
SMK untuk memperoleh pekerjaan, Menurut Asian Development Bank
sementara jumlah lulusannya semakin (2014) tiga faktor penting untuk memak-
bertambah. Banyaknya lulusan SMK yang simalkan sumber daya manusia: 1)
tidak mendapatkan pekerjaan memperlihat- membangun sistem pendidikan yang
kan ketidaksiapan lulusan memasuki dunia fleksibel; 2) mengembangkan dan memper-
kerja . Menurut dari data terakhir Badan barui keterampilan yang diperlukan; dan 3)
Pusat Statistik (BPS) tentang angkatan kerja meningkatkan kemampuan kerja. Oleh
pada februari 2016 dimana lulusan SMK karena itu diperlukan suatu jembatan bagi
tercatat sebagai penyumbang terbesar angka SMK agar dapat mengikuti perkembangan
pengangguran. Data tersebut menunjukkan yang ada di Industri dimana siswa dapat
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) SMK mengembangkan dan memperbarui keteram-
mencapai 1,35 juta orang atau, 9% dari total pilan sesuai perubahan teknologi yang ada
angkatan kerja lulusan SMK. Tingkat sehingga mereka mampu mening-katkan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kemampuan kerja sesuai kebutuhan yang ada
SMK lebih tingggi dari pada lulusan SMA di Industri
dan SMP yang masih dibawah 9%, hal ini Dunia Usaha dan Dunia Industri
sangat memprihatinkan mengingat SMK (DUDI) merupakan salah satu elemen yang
seharusnya mencetak lulusan yang siap kerja penting dalam dunia ketenagakerjaan. Hal ini
dibanding lulusan menengah lainnya. tidak bisa dipungkiri karena dunia usaha
Tingginya presentase tingkat industri merupakan salah satu penyerap
pengang-guran terbuka di kalangan lulusan tenaga kerja yang cukup dominan sehingga
SMK menunjukkan bahwa lulusan SMK perlu adanya penyesuaian antara DUDI
belum mampu memenuhi tuntutan dunia dengan dunia pendidikan sebagai sumber

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


245
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

penghasil tenaga kerja. Menurut Djojonegoro Semakin berkembangnya teknologi baru


(1998) ukuran Dunia kerja dalam melihat dalam dunia industri, maka kebutuhan
kompetensi tenaga kerja lulusan SMK adalah pekerja yang memiliki kemampuan teknologi
dengan memperhatikan kualitas dan tingkat sangat penting. Sumbangan pekerja teknis
produktivitas kerjanya melalui dua ukuran akan semakin meningkat, secara perlahan
dasar yaitu accepted (baik) dan rejected menggantikan pekerja tradisional (Suryadi &
(ditolak) .Kualitas kerja ini tidak lain dapat Budimansyah, 2004). Kemampuan meng-
tercermin melalui sikap profesionalitas atasi ketidakpastian (uncertainty) merupakan
tenaga kerjanya yakni sesuatu yang tertanam kunci untuk bertahan di duni kerja Hal ini
dalam diri seseorang yang mempengaruhi dikarenakan pengetahuan yang spesifik
perilakunya diantara-nya peduli kepada memiliki kecenderungan cepat menjadi
mutu, mampu bekerja cepat, tepat, dan usang (obsolete), di sisi lain keterampilan
efisien, serta menghargai waktu dan menjaga umum yang bisa digunakan untuk mengatasi
reputasi. masalah dalam konteks professional dan
Pembelajaran di pendidikan kejuruan ketidakpastian pasar kerja.
secara spesifik harus bisa menanamkan Berdasarkan uraian diatas tentang
kualitas kerja SDM yang telah ditetapkan kondisi lulusan SMK serta gambaran
oleh industri agar tidak terjadi kesenjangan kebutuhan dunia kerja maka diperlukanlah
antara kualitas lulusan dengan kebutuhan kajian tentang bagaimana SMK agar mampu
industri . SDM yang dibutuhkan sekarang mencetak lulusan yang dapat mengikuti
oleh dunia usaha/industri dan produksi perkembangan yang ada di Industri. Kajian
adalah tenaga kerja yang dapat menghadapi ini dibagi kedalam beberapa bahasan
tantangan perubahan teknologi, karena diantaranya: (1) Hubungan SMK dengan
perkembangan teknologi industri menuntut Duni Industri, (2) Praktik Kerja Industri
peningkatan penguasaan pengetahuan, (Prakerin), (3) Analisis Implementasi Praktik
kemampuan dan ketrampilan sumberdaya Industri dengan Kebutuhan Dunia Kerja.
manusianya (Tuloli, 2006).
Berkembangnya pendayagunaan
tekno-logi juga mengakibatkan perubahan
kompo-sisi angkatan kerja menurut jenis PEMBAHASAN
jabatan dan tingkatan keahlian pekerja.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


246
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Hubungan Sekolah Menegah Kejuruan industri dalam rangka program link and
dengan Dunia Industri match pada pelaksanaan pendidikan adalah

Kualitas lembaga pendidikan cukup positif dan cenderung bersedia terlibat

kejuruan sering dicermati orang melalui mutu langsung. Namun, kesediaan dunia industri

lulusannya dan seberapa banyak lulusan dalam melakukan evaluasi dan pemasaran

tersebut diserap oleh dunia usaha dan lulusan cenderung kurang, karena mereka

industri. Keberhasilan penyelenggaraan menganggap tidak memiliki keahlian

pendidikan kejuruan dapat dilihat dari tingkat dibidang tersebut.

mutu dan relevansi yaitu jumlah penyerapan Kendala yang sering didapati oleh

lulusan dan kesesuaian bidang. (Depdiknas, industri di lapangan, yaitu: ketidaksesuaian

Renstra 2010 – 2014, 83-85). Mutu lulusan antara latar belakang disiplin ilmu siswa

tersebut dapat dilihat dari kemampuan dan dengan dunia usaha tujuan bekerja dan

keterampilan kerja, kesiapannya, baik dari adanya poses penyesuaian diri oleh siswa

segi mental, dalam memasuki dunia kerja. pada tahap awal, (Surunuddin, 1997). Siswa

Kualitas lembaga pendidikan itu sendiri masih dianggap kurang memahami

dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang kompleksitas masalah yang ada di industri.

dapat diterima dan bekerja di dunia industri, Sementara dunia kerja atau industri kurang

serta waktu yang relatif pendek mendapatkan optimal dalam menyerap tenaga kerja

pekerjaan. Dengan demikian peran Sekolah tamatan SMK, dunia industri lebih berminat

Menengah Kejuruan sangat penting dalam mengunakan tenaga kerja yang sudah

menyiapkan kemampuan dan keterampilan mempunyai pengalaman kerja yang bagus,

kerja, kesiapannya, baik dari segi mental, sehingga tenaga kerja lulusan SMK tidak

dalam memasuki dunia kerja. terpakai dan menganggur. Hal ini yang

Salah satu permasalahan pokok yang memicu terjadinya ketimpangan antara dunia

menjadi penyebab Dunia Industri memiliki industri dengan dunia pendidikan

ketidakpercayaan terhadap SMK, dimana Praktik Industri di Sekolah Menengah


SMK kurang maksimal dalam melakukan Kejuruan
proses pendidikan terhadap siswa sehingga
Pendidikan menengah kejuruan
menghasilkan tamatan dengan kualitas
merupakan salah satu bentuk pendidikan
rendah. Hasil penelitian Sunaryo (1996),
yang diselenggarakan pemerintah untuk
menunjukkan bahwa tanggapan dunia

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


247
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menghasilkan manusia yang berkualitas. Hamalik praktik industri atau dibeberapa


Berdasarkan Undang - Undang Sistem sekolah disebut dengan On The Job Training
Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 (OJT) merupakan modal pelatihan yang di
pasal 15 dijelaskan bahwa “ Pendidikan selenggarakan di lapangan, bertujuan untuk
kejuruan merupakan pendidikan menengah memberikan kecakapan yang diperlukan
yang mempersiapkan siswa terutama untuk dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan
bekerja dalam bidang tertentu”. Dengan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan
demikian lulusan pendidikan kejuruan (2007:21).
diharapkan dapat memasuki lapangan kerja, Berdasarkan beberapa pengertian
bekerja di industri/perusahaan dan mengem- Prakerin diatas, dapat disimpulkan Prakerin
bangkan sikap profesional sesuai dengan merupakan salah satu bentuk upaya
bidangnya masing-masing. Salah satu pendidikan kejuruan untuk membentuk
inovasinya adalah pelaksanaan Praktik Kerja kecakapan kerja siswa atau kesiapan kerja
Industri yang merupakan program SMK siswa melalui pemberian pengetahuan,
dimana siswa melakukan Praktik kerja keterampilan, dan pembentukan sikap kerja
(magang) di perusahaan atau industri yang yang sesuai dengan kebutuhan nyata DUDI
merupakan bagian integral dari proses .Hasil dari pelaksanaan praktik industri ini
pendidikan dan pelatihan di SMK. diharapkan dapat mempersiapkan dan
Menurut Siman dan Darmawati mengarahkan tamatan Pendidikan kejuruan
(2006: 145) Prakerin meliputi pekerjaan menjadi tenaga yang siap dilatih dan dilatih
nyata di lini produksi bukan simulasi, yang kembali (trainable and retrainable), dalam
sinkron dengan bidang keahlian yang arti selalu siap dan mampu menyesuaikan
dimiliki siswa, yang terkait dengan penerapan atau pengembangan ilmu
pengetahuan yang didapatkannya di sekolah, pengetahuan dan teknologi, seni dan
dan mengacu pada kompetensi yang sesuai keterampilan yang diperolehnya dengan
dengan standar profesi tertentu di Dunia kebutuhan dan tuntutan pekerjaan yang
Usaha Dunia Industri (DUDI). Pendidikan dilakukannya, yang dapat berubah atau
kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan berkembang dari waktu kewaktu.
untuk membentuk kebiasaan kerja dan Implementasi Praktik Industri dengan
kebiasaan dalam pekerjaannya nanti Kebutuhan Dunia Kerja
(Mohammad Ali, 2009:315). Menurut Oemar

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


248
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tenaga kerja yang sesuai dengan Di Indonesia dunia pendidikan yang


kebutuhan DUDI merupakan tantangan dipersiapkan mengarah orientasinya lebih
pendidikan kejuruan. Hal ini telah pada penyediaan tenaga kerja industri dan
diungkapkan oleh Wardiman (1998) bahwa ahli teknologi, sebagai bagian dari
salah satu karakteristik pendidikan kejuruan pembangunan era industrialisasi. Sumber-
adalah mempersiapkan siswa untuk daya yang menopang dilaksanakan-nya
memasuki lapangan kerja, sehingga industrialisasi di Indonesia tidak lain adalah
seharusnya pendidikan kejuruan didasarkan tenaga yang dihasilkan oleh dunia pendidikan
atas “demand driven” yakni permintaan kejuruan, oleh sebab itu kebijakan
dunia kerja. Kemajuan teknologi dan pengembangan sumber daya manusia harus
dinamika tempat kerja serta tantangan di mulai dari pembenahan system pendidikan
dunia kerja yang menuntut kompetensi kerja yang mengarah pada penyediaan tenaga yang
yang tinggi, mengharuskan institusi digunakan dalam industri (Soetopo, 2005) .
pendidikan kejuruan untuk mengantisipasi Pelatihan langsung bagi siswa di
dan menghadapi perubahan tersebut dengan dunia industri melalui konsep Prakerin
menyiapkan lulusan yang mampu merupakan cara mengembangkan dan
mengoptimalkan potensi dirinya untuk memperbarui kompetensi yang diperoleh
memiliki kompetensi yang diharapkan dunia selama kegiatan pembelajaran sehingga
kerja. Untuk mendapatkan kompetensi yang diperoleh link and match antara pendidikan
sesuai dengan dunia kerja maka siswa perlu di SMK dengan di Industri. Rhodes & Shiel
diberikan pengalaman belajar di dunia kerja (2007) menekan-kan perlunya siswa
nyata melalui Praktik Kerja Industri atau mempersiapkan dirinya untuk melaksanakan
Prakerin . prakerin melalui peningkatan pemahaman
Prakerin Merupakan bagian dari lingkungan kerja, pemahaman bidang ilmu,
pengembangan kapasitas kerjasama dengan dan keterampilan menggunakan peralatan
lembaga mitra kerjasama untuk membentuk yang ada di industri.
kecakapan kerja siswa atau kesiapan kerja Salah satu permasalahan pokok yang
siswa melalui pemberian pengetahuan, menjadi penyebab Dunia Industri memiliki
keterampilan, dan pembentukan sikap kerja ketidakpercayaan terhadap SMK, dimana
yang sesuai dengan kebutuhan nyata DUDI SMK kurang maksimal dalam melakukan
proses pendidikan terhadap siswa sehingga

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


249
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menghasilkan tamatan dengan kualitas menyediakan kesempatan bagi siswa untuk


rendah, dengan kata lain belum sesuai mampu membimbing kegiatannya sendiri,
dengan kebutuhan pasar kerja. Dalam mengarahkan siswa dalam membangun self
penelitian Wayong (2010) ada beberapa hal control dan self activity melalui proses
yang harus dilakukan sekolah agar Praktik pembelajaran.
Industri relevan dan sesuai kebutuhan pasar Yang kedua Guru sebagai mediator
kerja, diantaranya 1) Memahami budaya yang terampil mempergunakan pengetahuan
kerja industri yang dikemas dalam pola tentang bagaimana orang berinteraksi dan
pembelajaran, 2) Mengenalkan sekolah berkomunikasi. Tujuannya agar guru dapat
dengan program keahlian yang ada pada menciptakan secara maksimal kualitas ling-
dunia kerja (industri), 3) Melakukan promosi kungan yang interaktif. Yang ketiga Guru
dengan menyebarkan brosur ke dunia kerja sebagai Evaluator juga dimaksudkan untuk
yang berisikan kompetensi-kompetensi yang menilai seluruh kegiatan siswa dalam belajar
dimiliki siswa, 4) Mengundang industri dan termasuk proses kerja dan hasil yang dicapai
lembaga yang terkait dalam temu wicara oleh siswa, baik secara teori maupun praktek.
untuk menginformasikan program dan Dengan demikian guru kejuruan berperan
sebagai jembatan untuk pelaksanaan prakerin dalam usaha mempersiapkan siswa
dan recruitment. Dari hasil penelitian diatas mengoptimalkan potensi dirinya agar nanti-
menujukkan. nya lulusan mememiliki ketrampilan sesuai
Disamping itu kesiapan sekolah juga yang diharapkan oleh Industri /Perusahaan
terlihat dari sumber daya manusia yang pemesan.
dimiliki terutama pada ketersediaan guru
pembimbing yang berpengalaman. Peran KESIMPULAN
guru di sini sangat penting dalam Berdasarkan pembahasan yang telah
membangun pengalaman latihan untuk diuraikan dapat disimpulkan bahwa terdapat
membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan beberapa komponen yang harus dimiliki
dalam pekerjaannya. Maeliah (2010) SMK agar praktik Industri relevan dan sesuai
menjabarkan beberapa peran guru dalam kebutuhan dunia kerja diantaranya: 1)
menyiapkan kompetensi kerja siswa sesuai kesiapan sekolah terutama dalam menerap-
tuntutan dunia kerja. Yang pertama Guru kan pola pembelajaran yang menanamkan
sebagai manager yang baik, artinya guru budaya kerja industri , mengenalkan sekolah

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


250
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dengan program keahlian yang ada pada Learning”. Journal of Work- place
Learning, 19(3), 173-187
dunia kerja (industri), melakukan komuni-
Soetopo Hendayat, 2005. Pendidikan dan
kasi dengan dunia kerja terkait kompetensi Pembelajaran Teori, Permasalahan
dan Peraktek. Penerbit Universitas
siswa serta menginformasikan program
Muhamadyah Malang.
pelaksanaan prakerin dan recruitment; (2) Tuloli Nani, 2006. Issu Strategis
Pengembangan Pendidikan
peran guru dalam menyiapkan kompetensi
Teknologi Kejuruan, Makalah
kerja siswa meliputi kemampuan guru disampaikan pada Konvensi
Nasional III APTEKINDO, dan
sebagai manager dalam membangun self
TEMU KARYA XIV di Gorontalo.
control dan self activity siswa , sebagai Wardiman D. 1998. Pengembangan Sumber
Daya Manusia melalui Sekolah
mediator yang terampil menciptakan secara
Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta:
maksimal kualitas lingkungan yang inter- Jayakarta.
Wayong, Aaltje D. Ch.. 2010. Relevansi
aktif , sebagai Evaluator siswa dalam belajar
Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
termasuk proses kerja dan hasil yang dicapai. pada Sekolah Kejuruan dengan
Kebutuhan Dunia Kerja . Dosen
Fakultas Teknik UNIMA
REFERENSI
Ariff, M. dan H.Hill. 1985. Export Oriented
Industrialization: The ASEAN
Experience. Allen dan Unwin,
Sydney
Asian Development Bank, 2014. Sustainable
Vocational Training Toward
Industrial Upgrading and Economic
Transformation: A Knowledge
Sharing Experience. Mandaluyong
City, Philippines:
Djojonegoro, W. (1998). Pengembangan
Sumberdaya Manusia melalui
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Jakarta: PT Jayakarta Agung Offset.
Maeliah, Mally.2010 Peran Guru dalam
Menyiapkan Kompetensi Kerja
Siswa Sesuai Tuntutan Dunia Kerja
di Industri Busana . Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI)
Bandung
Rhodes, G. & Shiel, G. 2007. “Meeting the
Needs of the Workplace and the
Learner Through Work-Based

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


251
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

TINGKAT PENGUASAAN TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA


OLEH GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN LAMONGAN

Markub1), Laila Tri Lestari2)


1)
FKIP, Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
Email: markub@unisda.ac.id
2)
FKIP, Universitas Islam Darul Ulum Lamongan
Email: lailatrilestari@unisda.ac.id

Abstrak
Pada tahun 1988 berhasil diterbitkan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (selanjutnya disingkat
TBBBI). Namun, lima tahun kemudian (1993) TBBBI hasil revisi pun diterbitkan. Tujuan umum
penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkat penguasaan TBBBI oleh guru sekolah dasar di
Kabupaten Lamongan. Tujuan umum tersebut diperinci ke dalam beberapa tujuan khusus berikut:
(1) mendeskripsikan tingkat penguasaan tata bahasa: (a) tata bunyi, (b) tata kata, dan (c) tata
kalimat, dan (2) mendeskripsikan peringkat kesulitan tata bahasa bagi guru sekolah dasar.
Penelitian ini dirancang dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Sumber data penelitian ini adalah
guru sekolah dasar di Kabupaten Lamongan yang berjumlah 40 guru. Teknik pengumpulan datanya
adalah teknik tes. Teknik penganalisisan data dilakukan dengan tahap identifikasi data, penskoran
data, dan penentuan kualifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penguasaan TBBBI
oleh guru sekolah dasar di Kabupaten Lamongan tergolong kurang dengan rerata skor 45, tingkat
penguasaan tata bunyi tergolong hampir sedang dengan rerata skor 52, tingkat penguasaan tata kata
tergolong kurang dengan rerata skor 37. Tingkat penguasaan tata kalimat tergolong hampir sedang
dengan rerata skor 47. Tata bahasa yang dirasakan paling sulit bagi guru sekolah dasar di Kabupaten
Lamongan adalah tata kata, disusul tata kalimat dan tata bunyi.
Kata kunci: tingkat penguasaan, guru sekolah dasar, TBBBI

Abstract
In 1988 successfully published Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (abbreviated TBBBI).
However, five years later (1993) TBBBI revised results were published. The general purpose of
this study is to describe the level of mastery TBBBI by elementary school teachers in Lamongan
District. The general objectives are detailed into the following specific objectives: (1) describe the
grammatical mastery level: (a) the sound, (b) the grammar, and (c) the sentence order; and (2)
describe the grammatical difficulty ratings for the teacher primary school. This research was
designed in quantitative descriptive research. The data source of this research is elementary school
teacher in Lamongan regency which amounts to 40 teachers. The data collection technique is a
test technique. Data analysis technique is done by data identification, data scoring, and
qualification. The results showed that the level of mastery of TBBBI by elementary school
teachers in Lamongan regency classified as less with the average score of 45, the level of mastery
of the sound classified as almost moderate with the average score of 52, the level of mastery of
words is classified less with the average score of 37. The level of mastery of the sentence classified
almost while the average score of 47. The most difficult grammar for elementary school teachers
in Lamongan Regency is the grammar, followed by the sentence and sound order.
Keywords: level of mastery, elementary school teacher, TBBBI

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


252
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN TBBBI kali pertama terbit pada tahun 1988


Usaha modernisasi bahasa di edisi pertama, kemudian terbit lagi pada tahun
antaranya berupa standardisasi atau 1993 edisi kedua dengan cetakan terbatas,
pembakuan bahasa Indonesia. Modernisasi terakhir pada tahun 1998 terbit TBBBI edisi
bahasa harus juga meliputi modernisasi tata ketiga. Edisi ketiga inilah yang sampai saat ini
bahasa (Alisyahbana, 1984:50—51). Usaha masih dijadikan pedoman penggunaan bahasa
modernisasi bahasa sangat terkait dengan Indonesia.
usaha perencanaan bahasa, yaitu usaha Adanya beberapa kali revisi terhadap
membimbing perkembangan bahasa ke arah TBBBI itu menunjukkan bahwa terdapat
yang diinginkan oleh para perencana. Sebagai perbedaan konsep atau pandangan tentang tata
contoh usaha perencanaan itu adalah bahasa yang harus dijadikan pedoman baku
pembuatan tata ejaan, penyusunan tata bahasa bagi para pemakaianya di antara para pakar
dan kamus yang menjadi pedoman bagi bahasa baik yang terlibat secara langsung
penutur dan penulis di dalam masyarakat yang dalam penyusunan TBBBI tersebut maupun
tidak homogen (Moeliono, 1985:5). yang tidak terlibat secara langsung. Selain itu,
Modernisasi tata bahasa ini meskipun sudah ada TBBBI yang dari segi
merupakan tugas Pusat Bahasa (sekarang judulnya saja menunjukkan bahwa buku ini
Badan Bahasa). Tugas terpentingnya adalah merupakan satu-satunya buku pedoman yang
membandingkan bermacam-macam sudah disahkan oleh Badan Bahasa dan harus
kemungkinan dan memilih yang paling logis diberlakukan di Indonesia, masih saja banyak
dan sesuai dengan suasana dan cara berpikir pakar bahasa yang tidak setuju terhadap
kebudayaan modern dan kalau mungkin juga kaidah-kaidah yang terdapat di dalamnya.
yang paling luas dapat diterima dan Pada umumnya mereka kemudian membuat
dipahamkan berdasarkan sifat bahasa-bahasa tulisan-tulisan ilmiah atau semiilmiah dalam
Indonesia atau Melayu dalam arti yang luas bentuk buku atau dalam jurnal ilmiah yang
(Alisyahbana, 1984:50). Usaha modernisasi isinya berbeda bahkan bertentangan dengan
yang dilakukan badan tersebut berlangsung kaidah yang terdapat dalam TBBBI. Hal inilah
dari tahun ke tahun. Pada tahun 1988 berhasil yang menciptakan kebingungan tersendiri
diterbitkan Kamus Besar Bahasa Indonesia bagi pemakai bahasa Indonesia.
(KBBI) dan Tata Bahasa Baku Bahasa Dengan demikian, selain ada dua
Indonesia (selanjutnya disingkat TBBBI). macam TBBBI yang pernah berlaku dan tentu

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


253
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

saja masih beredar di masyarakat yakni dengan pandangan Skinner (1957) yang
TBBBI edisi pertama terbitan tahun 1988 dan menyatakan bahwa penguasaan bahasa pada
TBBBI edisi kedua terbitan tahun 1993, juga hakikatnya merupakan suatu proses
terdapat buku-buku tata bahasa yang disusun pembentukan kebiasaan. Kebiasaan itu dapat
para pakar bahasa Indonesia. Di antara buku- terjadi melalui peniruan, yaitu menirukan
buku tata bahasa bahasa Indonesia tersebut, rangsangan dengan perilaku yang cukup
manakah yang saat ini dijadikan pedoman sering atau secara bertubi-tubi (Yulianto,
dalam berbahasa Indonesia belumlah ada 2007:13). Melalui kegiatan ini akan
informasinya. Bahkan timbul pertanyaan terbentuklah kebiasaan secara bawah sadar
lebih jauh lagi, “Sudahkah masyarakat pada diri siswa dan memperoleh kemampuan
pemakai bahasa memedomani TBBBI dalam menghasilkan unsur-unsur bahasa itu secara
berbahasa dalam situasi resmi?” Pertanyaan- otomatis.
pertanyaan itulah yang mendorong peneliti Dengan demikian, guru sekolah dasar
melakukan penelitian tentang tingkat harus lebih dulu menguasai TBBBI karena
penguasaan TBBBI oleh guru sekolah dasar. tersosialisasikan tidaknya TBBBI di sekolah
Dipilihnya guru sebagai subjek tergantung sepenuhnya di tangan mereka. Jika
penelitian karena mereka menjadi ujung guru sekolah dasar sudah menguasai TBBBI,
tombak dalam pembinaan bahasa Indonesia. mereka bisa menyosialisasikannya sedikit
Penelitian ini memiliki keterkaitan dengan demi sedikit secara bertahap kepada para
pembinaan bahasa. Dalam proses pengenalan siswa. Hal ini sesuai dengan hipotesis input
dan pembinaan bahasa, sekolah memiliki (masukan) yang menyatakan bahwa seseorang
peran sentral. Alisjahbana (dalam Moeliono, memperoleh bahasa melalui masukan atau
1985:28) menekankan pentingnya sistem input yang dapat dipahami, yaitu dalam
persekolahan bagi penyebaran bahasa baku bentuk pesan atau makna yang sampai
(Moeliono, 1985:29). Sekolah sebagai kepadanya (Brown, 2000:278). Menurut hi-
lembaga pendidikan formal harus potesis ini, perkembangan atau penguasaan
difungsikan sebagai basis pembinaan bahasa bahasa anak bertambah dari satu tingkat
Indonesia sehingga terlahir generasi yang (disebut tingkat i) ke tingkat yang lebih tinggi
setia dan bangga pada bahasa Indonesia. Para (disebut i + 1) dalam suatu urutan alamiah.
siswa harus dibiasakan menerapkan hasil- Rumus n + 1 tersebut berarti bahwa seorang
hasil kodifikasi bahasa Indonesia sesuai siswa yang belajar berbahasa itu hanya akan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


254
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

memperoleh kemajuan dalam belajarnya jika KAJIAN LITERATUR


ada tambahan input sedikit demi sedikit dan Tata Bahasa
lebih tinggi dari kemampuannya semula. Tata bahasa dapat didefinisikan
Kalau masukannya i + 10, anak akan sebagai “seperangkat norma yang memerikan
mendapat kesulitan dan hal ini akan pemakaian bahasa, baik keteraturannya
menimbulkan frustasi sehingga masukan tidak maupun penyimpangan dari keteraturannya
bisa menjadi intake. Sebaliknya, sekiranya itu.” Buku tata bahasa merupakan koodifikasi
masukan itu i + 0 atau i – 1, anak tidak norma itu dalam bentuk tertulis yang disebut
terangsang bahkan merasa jemu karena tidak kaidah. Jadi, buku tata bahasa merupakan
ada hal baru (Baradja, 1990:6). kumpulan kaidah tata bahasa yang kepadanya
Berdasarkan uraian tersebut, bergantung pada taraf kecermatan dan
penelitian terkait dengan tingkat penguasaan kecanggihan penyusunannya (Moeliono,
TBBBI ini sangatlah penting untuk 1985:101).
dilakukan. Pembinaan Bahasa Indonesia
Sejalan dengan latar belakang masalah Pembinaan bahasa Indonesia
di atas, tujuan umum penelitian ini adalah merupakan upaya yang berhubungan dengan
mendeskripsikan tingkat penguasaan TBBBI pelaksanaan kegiatan penyebaran bahasa
oleh guru sekolah dasar di Kabupaten Indonesia ke khalayak sasaran dengan
Lamongan. Tujuan umum tersebut diperinci berbagai cara, seperti: penyuluhan, penataran
ke dalam beberapa tujuan khusus sebagai dan pelatihan.
berikut. Salah satu sasaran pembinaan bahasa
adalah memperbaiki sikap bahasa masyarakat.
(1) mendeskripsikan tingkat penguasaan
Sikap bahasa (language attitude) adalah
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
posisi mental atau perasaan terhadap bahasa
oleh guru sekolah dasar di Kabupaten
sendiri atau bahasa orang
Lamongan;
(Kridalaksana,1993). Menurut Arifin dan
(2) mendeskripsikan peringkat kesulitan
Tasai (2013:3), sikap bahasa setidaknya
tata bahasa bagi guru sekolah dasar di
mengandung tiga ciri pokok, yaitu kesetiaan
Kabupaten Lamongan.
bahasa, kebanggaan bahasa, dan kesadaran
akan norma bahasa.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


255
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Usaha pembinaan bahasa dapat juga situasi-situasi formal, tetapi terutama juga
berupa kegiatan sosialisasi hasil-hasil pada karya-karya tulis ilmiah yang disusun
pengembangan. Sosialisasi ini dapat mereka. Jika ada pemakaian yang
dilakukan melalui pendidikan-pendidikan menyimpang dari kaidah pada bahasa mereka,
formal dari SD sampai PT. Kegiatan ini sangat para guru dan dosen harus segera
urgen karena berdasarkan pengamatan dan mengingatkan dan membenarkan.
penelitian sampai saat ini banyak di antara
para pemakai bahasa Indonesia tidak METODE PENELITIAN
mengenal kaidah-kaidah yang terdapat dalam Penelitian ini dirancang dalam
TBBBI. Mereka bukan hanya para siswa atau penelitian deskriptif kuantitatif. Dipilihnya
mahasiswa, melainkan juga para guru dan rancangan ini didasarkan pada pertimbangan
dosen. Karena itulah, kegiatan ini wajib bahwa penelitian ini bertujuan
dilakukan agar semua pemakai bahasa mendeskripsikan tingkat penguasaan TBBBI
Indonesia melek terhadap kaidah dalam oleh guru sekolah dasar di Kabupaten
TBBBI yang sudah dimantapkan. Lamongan. Untuk menunjukkan tingkat
Pembinaan bahasa juga dapat penguasaan, cara yang paling tepat adalah
dilakukan melalui upaya penerapan kaidah angka/nilai hasil tes.
tata bahasa pada situasi formal dan karya tulis Sumber data penelitian ini adalah guru
ilmiah. Salah satu situasi formal yang penting sekolah dasar di Kabupaten Lamongan yang
dalam hal ini adalah lembaga pendidikan berjumlah 40 guru. Dari sumber data selaku
formal. Penerapan kaidah dapat dimulai dari subjek penelitian digali data tingkat
sana. Hal ini dapat dilakukan dengan penguasaan TBBBI oleh mereka terutama
memasukkan kaidah tata bahasa ke dalam dalam hal-hal berikut: (1) penguasaan tata
materi pembelajaran atau perkuliahan di bunyi, (2) penguasaan tata kata, dan (3)
tingkat SD sampai PT. Tentu saja ini penguasaan tata kalimat.
dilakukan dengan memperhatikan faktor Teknik pengumpulan data yang
kejiwaan dan perkembangan siswa/ digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
mahasiswa. Kegiatan tersebut merupakan tes. Jenis tes yang digunakan untuk
jalan pembuka ke arah penerapan kaidah yang mengumpulkan data tentang tingkat
sebenarnya. Dengan jalan itu, kaidah-kaidah penguasaan TBBBI oleh guru sekolah dasar
tata bahasa dapat diterapkan tidak hanya pada

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


256
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

berupa tes tertulis yang terdiri atas tes pilihan Penentuan Kualifikasi Tingkat
ganda dan tes isian. Penguasaan Guru
Penelitian ini adalah penelitian Setelah dilakukan penskoran terhadap
kuantitatif yang akan menyajikan hasil semua data, perlu dilakukan penentuan
penelitiannya secara deskriptif kuantitatif. kualifikasi tingkat penguasaan TBBBI oleh
Dalam kegiatan penganalisisan data penelitian guru sekolah dasar dengan kriteria kualifikasi
ini dilakukan beberapa tahap. Tahap demi sebagai berikut.
tahap dipaparkan satu per satu berikut ini. Tabel 1 Tabel Kualifikasi Tingkat
Identifikasi Data Penguasaan TBBBI oleh Guru Sekolah Dasar
Pada tahap ini dilakukan identifikasi di Kabupaten Lamongan
data sesuai dengan variabel penelitian. Data
utama penelitian ini secara umum adalah data Skor Kriteria Kualifikasi
tentang tingkat penguasaan TBBBI oleh guru 96—100 sempurna
sekolah dasar. Namun, data utama tersebut 86—95 baik sekali
diperinci lagi sesuai dengan variabel 76—85 baik
penelitian menjadi (1) data tingkat 66—75 cukup
penguasaan tata bunyi, (2) data tingkat 56—65 sedang
penguasaan tata kata, dan (3) data tingkat 46—55 hampir sedang
penguasaan tata kalimat. Karena itu, semua
36—45 kurang
data berupa jawaban guru yang sudah
26—35 kurang sekali
terkumpul harus dipilah-pilah ke dalam data-
16—25 buruk
data yang lebih rinci tersebut.
0—15 buruk sekali
Penskoran Data
(Nurgiyantoro, 2010:253)
Pada tahap ini dilakukan penskoran
terhadap data yang sudah dipisah-pisahkan
HASIL PENELITIAN DAN
sesuai dengan variabel penelitian. Penskoran
PEMBAHASAN
data menggunakan rumus umum sebagai
Tingkat Penguasaan TBBBI oleh Guru
berikut: jumlah jawaban benar dibagi jumlah
Sekolah Dasar di Kabupaten Lamongan
soal dikalikan 100.
Tingkat penguasaan TBBBI oleh guru
sekolah dasar ini diklasifikasikan berdasarkan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


257
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

data yang terkumpul: (1) data tata bunyi, (2) penguasaan tata bunyi guru sekolah dasar
data tata kata, dan (3) data tata kalimat. tergolong hampir sedang.
Berikut paparan hasil penelitian berdasarkan Tingkat Penguasaan Tata Kata
klasifikasi tersebut. Skor penguasaan tata kata oleh guru
Tingkat Penguasaan Tata Bunyi sekolah dasar di Kabupaten Lamongan dapat
Skor penguasaan tata bunyi oleh guru dilihat pada tabel berikut.
sekolah dasar di Kabupaten Lamongan dapat Tabel 3 Skor Penguasaan Tata Kata oleh
dilihat pada tabel berikut. Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Lamongan
Tabel 2 Skor Penguasaan Tata Bunyi oleh N Sko N Sk N Sk N Sk
Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Lamongan o. r o. or o. or o. or
1 5 11 25 21 75 31 80
N Sko N Sk N Sk N Sk 2 20 12 20 22 70 32 30
o. r o. or o. or o. or 3 20 13 15 23 70 33 50
1 50 11 50 21 80 31 80 4 20 14 25 24 55 34 50
2 30 12 40 22 90 32 50 5 20 15 5 25 80 35 45
3 10 13 30 23 90 33 60 6 25 16 15 26 35 36 50
4 10 14 60 24 70 34 50 7 20 17 15 27 50 37 75
5 20 15 30 25 80 35 70 8 15 18 15 28 50 38 20
6 30 16 40 26 50 36 50 9 20 19 60 29 70 39 15
7 40 17 40 27 50 37 60 10 25 20 60 30 50 40 0
8 40 18 40 28 60 38 60 Rerata 37
9 50 19 70 29 70 39 60
10 50 20 60 30 90 40 30 Dari tabel di atas terlihat bahwa rerata skor
Rerata 52 penguasaan tata kata oleh guru sekolah dasar
di Kabupaten Lamongan adalah 37. Sesuai
Dari tabel di atas terlihat bahwa rerata skor dengan kriteria kualifikasi, tingkat
penguasaan tata bunyi oleh guru sekolah dasar penguasaan tata kata guru sekolah dasar
di Kabupaten Lamongan adalah 52. Sesuai tergolong kurang.
dengan kriteria kualifikasi, tingkat

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


258
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tingkat Penguasaan Tata Kalimat Tabel 5 Skor Penguasaan TBBBI oleh Guru
Skor penguasaan tata kalimat oleh Sekolah Dasar di Kabupaten Lamongan
guru sekolah dasar di Kabupaten Lamongan N Sko N Sk N Sk N Sk
dapat dilihat pada tabel berikut. o. r o. or o. or o. or
Tabel 4 Skor Penguasaan Tata Kalimat oleh 1 30 11 47 21 73 31 73
Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Lamongan 2 23 12 37 22 73 32 43
N Sko N Sk N Sk N Sk 3 22 13 22 23 73 33 60
o. r o. or o. or o. or 4 22 14 43 24 62 34 52
1 35 11 65 21 65 31 60 5 25 15 20 25 73 35 53
2 20 12 50 22 60 32 50 6 27 16 35 26 37 36 52
3 35 13 20 23 60 33 70 7 33 17 35 27 53 37 62
4 35 14 45 24 60 34 55 8 37 18 35 28 53 38 32
5 35 15 25 25 60 35 45 9 35 19 65 29 68 39 43
6 25 16 50 26 25 36 55 10 40 20 57 30 65 40 17
7 40 17 50 27 60 37 50 Rerata 45
8 55 18 50 28 50 38 15
9 35 19 65 29 65 39 55 Tabel di atas memperlihatkan bahwa rerata
10 45 20 50 30 55 40 20 skor penguasaan tata kalimat oleh guru
Rerata 47 sekolah dasar di Kabupaten Lamongan adalah
Tabel di atas memperlihatkan bahwa rerata 45. Sesuai dengan kriteria kualifikasi, tingkat
skor penguasaan tata kalimat oleh guru penguasaan tata kalimat guru sekolah dasar
sekolah dasar di Kabupaten Lamongan adalah tergolong kurang.
47. Sesuai dengan kriteria kualifikasi, tingkat Peringkat Kesulitan Tata Bahasa bagi
penguasaan tata kalimat guru sekolah dasar Guru Sekolah Dasar di Kabupaten
tergolong hampir sedang. Lamongan
Tingkat Penguasaan TBBBI Berdasarkan paparan hasil penelitian
Skor penguasaan TBBBI oleh guru tentang tingkat penguasaan TBBBI oleh guru
sekolah dasar di Kabupaten Lamongan dapat sekolah dasar di Kabupaten Lamongan di atas
dilihat pada tabel berikut. tergolong kurang dengan rerata skor 45.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


259
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Dari ketiga jenis data yang terkumpul dasar di Kabupaten Lamongan tergolong
tentang tata bahasa yakni (1) tata bunyi, (2) kurang. Simpulan ini dirumuskan berdasarkan
tata kata, dan (3) tata kalimat, urutan rerata skor yang diperoleh mencapai 45.
kesulitannya bagi guru sekolah dasar dapat Tingkat penguasaan tata bunyi tergolong
dipaparkan sebagai berikut. Tingkat hampir sedang. Simpulan ini dirumuskan
penguasaan tata bunyi tergolong hampir berdasarkan rerata skor yang diperoleh
sedang dengan rerata skor 52. Tingkat mencapai 52. Tingkat penguasaan tata kata
penguasaan tata kata tergolong kurang dengan tergolong kurang. Simpulan ini dirumuskan
rerata skor 37. Tingkat penguasaan tata berdasarkan rerata skor yang diperoleh
kalimat tergolong hampir sedang dengan mencapai 37. Tingkat penguasaan tata kalimat
rerata skor 47. tergolong hampir sedang. Simpulan ini
Dengan demikian, dapat disimpulkan dirumuskan berdasarkan rerata skor yang
bahwa tata bahasa yang tingkat kesulitannya diperoleh mencapai 47.
paling tinggi adalah tata kata, urutan Tata bahasa yang dirasakan paling
berikutnya adalah tata kalimat dan terakhir sulit bagi guru sekolah dasar di Kabupaten
adalah tata bunyi. Lamongan adalah tata kata, disusul tata
Hasil penelitian ini senada dengan hasil kalimat dan tata bunyi.
penelitian Subhan (2015:10) yang Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
menyatakan bahwa aspek kebahasaan yang peneliti memberikan beberapa saran berikut.
paling sulit bagi guru SD dalam Kepada Badan Bahasa, peneliti menyarankan
mengidentifikasi, mengeksplanasi, dan agar diselenggarakan sosialisasi TBBBI
merevisi kesalahan berbahasa siswa adalah secara intensif kepada para guru terutama
aspek pembentukan kata dengan rerata skor guru sekolah dasar karena mereka menjadi
masing-masing 41, 21, 31 dengan kualifikasi ujung tombak dalam pembinaan bahasa
kurang, buruk, dan kurang sekali. Indonesia di lembaga formal. Kepada para
guru sekolah dasar, peneliti menyarankan agar
SIMPULAN DAN SARAN selalu menimba dan mencari informasi
Dari paparan hasil penelitian di atas tentang ilmu-ilmu baru termasuk TBBBI ini
dapat ditarik beberapa simpulan berikut. sehingga ilmu yang disampaikan kepada para
Tingkat penguasaan Tata Bahasa siswa tidak ketinggalan zaman.
Baku Bahasa Indonesia oleh guru sekolah

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


260
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

REFERENSI
Alisyahbana, S. Takdir. 1984. “Politik Bahasa
Nasional dan Pembinaan Bahasa
Indonesia” dalam Amran Halim. Politik
Bahasa Nasional 1. Jakarta: PN Balai
Pustaka.
Alwi, Hasan dkk. 2000. Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:
Balai Pustaka.
Brown, H. Douglas. 2000. Principles of
Language Learning and Teaching
(Fourth Edition). New Jersey: Addison
Wesley Longman.
Moeliono, Anton M. 1985. Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa: Ancangan
Alternatif di Dalam Perencanaan
Bahasa. Jakarta: Djambatan.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian dalam
Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Subhan, Muhamad dan Iib Marzuqi. 2015.
“Kompetensi Guru Sekolah Dasar di
Sukodadi dan Turi Lamongan dalam
Analisis Kesalahan Berbahasa Siswa”
dalam HUMANIS, Vol. 7, No. 1, Januari
2015.
Yulianto, Bambang. 2007. Aspek Kebahasaan
dan Pembelajarannya. Surabaya: Unesa
Universitiy Press.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


261
Ekonomi
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

MODEL PENGEMBANGAN SISTEM MUTU AKUNTANSI SEBAGAI


KEAKURATAN INFORMASI PEMBUKUAN PADA HOME INDUSTRI
PENGRAJIN SANGKAR BURUNG SINGOSARI MALANG

Defia Nurbatin

STIE Indocakti Malang


Email: devia.nurbatin@gmail.com

Abstrak
Home industri kerajinan sangkar burung “Gradack Cage” mampu meningkatkan
pendapatan pengrajinnya karena selain pemenuhan kebutuhan pokok keluarga, hasil
produksi kerajinannya berkembang ke arah kerajinan khusus sangkar burung jenis
berkicau yang memiliki nilai seni dan tingkat kerumitan pembuatan tinggi hingga
memungkinkan harganya jauh lebih mahal dibandingkan sangkar burung biasa.
Permasalahannya home industri tersebut tidak memiliki sistem manajemen usaha sama
sekali karena mendasarkan usahanya pada pola kebutuhan keluarga dan menggabungkan
keuangan usaha tanpa sistem pencatatan akuntansi. Tujuan Penelitian ini untuk
menghasilkan model sistem mutu akuntansi dalam bentuk Standard Operating
Procedures (SOP) sebagai panduan keakuratan informasi pembukuan terstandar
akuntansi untuk peningkatan kontinuitas pendapatan bagi home industri pengrajin
sangkar burung “Gradack Cage” di Singosari Malang. Tahap penelitian dimulai dari
identifikasi masalah, pengumpulan data, penyusunan produk, uji produk (validasi ahli)
dan penyempurnaan produk akhir. Teknik pengumpulan data yaitu Focus Group
Discussion, Observasi, Wawancara dan Kuisioner (Angket). Teknik yang digunakan
untuk menganalisis data hasil skoring validasi adalah dengan menggunakan nilai uji
rata-rata. Penelitian ini menghasilkan sistem mutu dalam bentuk 15 SOP Sistem
Akuntansi yang menunjukkan penerapan SOP memiliki kelayakan nilai untuk
diimplementasikan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Kata kunci: home industri, kerajinan, sangkar burung, sistem akuntansi

Abstract
Home industry of birdcage "Gradack Cage" is able to increase the income of the craftsmen
because besides the fulfillment of the basic needs of the family, the production of
handicrafts develops to the special craft of bird cage type of singing that has artistic value
and high complexity of manufacture to enable the price is much more expensive than the
bird cage Ordinary. The problem is that home industry does not have a business
management system at all because it basing its business on the pattern of family needs and
combine business finance without an accounting system. The purpose of this study is to
produce an accounting quality system model in the form of Standard Operating
Procedures (SOP) as guidance for the accuracy of standard accounting bookkeeping
information for increasing income continuity for home industry "Gradack Cage" bird cage
in Singosari Malang. Research phase starts from problem identification, data collection,
product preparation, product test (expert validation) and final product refinement. Data
collection techniques are Focus Group Discussion, Observation, Interview and
Questionnaire (Questionnaire). The technique used to analyze the data of validation scores
is by using the average test scores. This study produces a quality system in the form of 15
SOP Accounting System which shows the application of SOP has the feasibility of the value
to be implemented and in accordance with user needs.
Keywords: home industry, handicraft, birdcage,accounting system

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


262
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Bisnis usaha sangkar burung adalah


PENDAHULUAN
salah satu usaha yang sangat menjanjikan.
Industri kecil dan industri rumah
Dari tahun ke tahun para penggemar burung
tangga adalah usaha rumah tangga yang
selalu meningkat mulai dari anak-anak
paling banyak di Indonesia. Industri ini dapat
sampai dewasa (Finahari dan Soebiyakto,
tersebar di wilayah-wilayah yang relatif
2017). Meningkatnya para penghobi burung
terisolasi, sehingga kelompok usaha ini
ini otomatis akan berdampak pada
mempunyai signifikansi “lokal” yang khusus
meningkatnya jumlah permintaan sangkar
untuk ekonomi pedesaan. Menurut Ilmi
burung. Perkembangan usaha bududaya
(2015) Home Industri mampu menjadi solusi
burung juga menyebabkan permintaan
untuk masyarakat dengan cara melibatkan
sangkar burung akan terus meningkat.
diri dalam aktivitas usaha yang bersifat
Seperti halnya usaha kecil kerajinan
informal sebagai langkah transformasi dari
sangkar burung di salah satu kecamatan di
sektor pertanian kearah non pertanian guna
kota Malang yaitu “Gradack Cage” yang
meningkatkan dan memenuhi kebutuhan
merupakan home industri milik Bapak
keluarga sebaik mungkin, karena Home
Susiyo sebagai usaha pembuatan sangkar
Industri merupakan lapangan pekerjaan yang
burung di Desa Randuagung RT.04/RW.07
tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi
Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.
dan modal besar.
Usaha pembuatan sangkar burung tersebut
Home industri kerajinan merupakan
telah berjalan semenjak tahun 2013. Salah
sektor yang menarik dan unik, karena
satu keunikan sangkar burung yang dibuat
industri kerajinan mampu menciptakan
oleh pengrajin di home industri Gradack cage
barang-barang bersejarah, unik dan memiliki
milik Bapak Susiyo adalah produk sangkar
inovasi dan kreativitas tinggi. Usaha
untuk burung berkicau model segi delapan
kerajinan tangan dapat bernilai ekonomis
yang memiliki seni ukiran dengan kerumitan
tinggi dengan bahan baku sederhana seperti
tinggi. Produk sangkar menggunakan kayu
bambu, kayu, marmer, kain dan sebagainya
hasil sortir dari pabrik Meubel Jati Unggul
yang dapat dijadikan sebagai souvenir,
yang berlokasi dekat dengan lokasi
hiasan rumah, pemenuhan kreativitas hobi
operasional produksi pengrajin Gradack
atau barang-barang yang dapat digunakan
Cage.
sehari-hari.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


263
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pendapatan dari hasil penjualan Berdasarkan fenomena diatas, dapat


sangkar burung mampu memenuhi disimpulkan bahwa terdapat beberapa
kebutuhan keluarga. Namun pengrajin kendala yang menjadikan usaha home
kerajinan sangkar burung di Gradack Cage industri kerajinan sangkar burung Gradack
harus terus meningkatkan kontinuitas hasil Cage masih perlu dibenahi terkait
profit yang diperoleh karena tidak jarang pengelolaan profit sebagai pendapatan para
naik turun karena harus menanggung beban pengrajinnya karena belum ada informasi
produksi operasionalnya yang cukup tinggi akurat alur pencatatan dan pembukuan yang
seperti listrik, bahan kayu hasil sortir yang terstandar akuntansi. Oleh karenanya
kadang rusak atau tak layak diolah/dibentuk, memotivasi peneliti, melalui penelitian dan
dan bahan pendukung lain untuk perakitan pengembangan model sistem informasi
sangkar. Hal tersebut terjadi karena belum akuntansi berbasis sistem mutu diharapkan
ada sistem manajemen usaha yang dikelola dapat mengupayakan terciptanya rancangan
oleh Bapak Susiyo sebagai pendiri. Informasi sistem informasi akuntansi home industri
alur transaksi kas masuk dan kas keluar tanpa yang berbentuk Standar Operasional
bukti transaksi tercatat berstandar akuntansi Prosedur (SOP) Sistem Akuntansi. SOP
belum diupayakan diterapkan di home tersebut sebagai informasi bagi pengrajin
industri Gradack Cage ini dan masih sistem sangkar burung agar tetap terjaga kontinuitas
pencatatan atau pembukuan sederhana. pendapatan yang diperoleh dari profit
Dengan alur pencatatan dan penjualan produksi sangkar burung sehingga
pengelolaan keuangan yang dibuat masih kuantitas dan kualitas produk juga meningkat
bentuk pembukuan sederhana belum melalui proses produksi yang efisien dan
tersistem berdasarkan sistem akuntansi. Hal efektif.
tersebut berdampak pada manajemen usaha Berdasarkan latar belakang yang telah
home industri kerajinan sangkar burung diuraikan pula, maka permasalahan yang
Gradack Cage dikatakan belum sesuai diangkat pada penelitian ini adalah
standar mutu selayaknya usaha kecil mikro bagaimana pengembangan model sistem
menengah bentuk home industri yang akuntansi untuk keakuratan informasi
seharusnya memiliki kontinuitas peningkatan pembukuan terstandar akuntansi sebagai
kuantitas dan kualitas serta peningkatan nilai upaya peningkatan pendapatan bagi home
aset dan pendapatan pengrajinnya. industri pengrajin sangkar burung di Malang?

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


264
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Secara umum penelitian dan KAJIAN LITERATUR


pengembangan ini bertujuan untuk Sistem Mutu
menghasilkan model pengembangan sistem Sistem secara umum merupakan
mutu akuntansi untuk meningkatkan sekelompok unsur yang erat hubungannya
pendapatan bagi home industri pengrajin satu dengan yang lain yang berfungsi
sangkar burung di Singosari Malang. bersama-sama untuk mencapai tujuan
Sedangkan secara khusus penelitian ini tertentu.
bertujuan untuk: Sistem mutu menurut penelitian dari
1. Mengembangkan sistem akuntansi yang Atmoko (2010) bagian dari instrumen
dapat memberikan gambaran utuh pengelolaan bisnis manajemen yang mana
tentang bagaimana sistem mutu (kualitas) standar operasional prosedur berlandaskan
tentang alur informasi pembukuan usaha pada sistem manajemen kualitas (Quality
mikro kecil menengah yang akurat dan Management System). Manajemen kualitas
terstandar akuntansi bagi home industri adalah sekumpulan prosedur yang
kerajinan sangkar burung di Singosari terdokumentasi dan praktek-praktek standar
Malang untuk manajemen sistem yang bertujuan
2. Mengembangkan pedoman dalam bentuk menjamin kesesuaian dari suatu proses dan
Standar Operational Procedures (SOP) produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan
sistem akuntansi yang memberikan atau persyaratan tertentu. Sistem manajemen
panduan yang terstruktur dan jelas kualitas berfokus pada konsistensi dari proses
tentang alur pencatatan dan pelaporan kerja.
keuangan sebagai tindak lanjut Sistem Akuntansi
pembukuan sederhana yang Sistem Akuntansi dapat digunakan
dikembangkan dan akurat bagi jenis untuk memberikan informasi keuangan yang
usaha mikro kecil menengah bentuk dibutuhkan oleh manajemen suatu
home industri sehingga mampu perusahaan guna memudahkan pengelolaan
meningkatkan kontinuitas perolehan keuangan perusahaan. Dengan adanya sistem
profit dan pendapatan bersih bagi para akuntansi yang baik, maka diharapkan akan
pengrajin sangkar burung. dengan mudah untuk mengelola berbagai hal
yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan
perusahaan.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


265
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Sistem akuntansi terdiri dari dokumen Home Industri terbentuk karena kekuatan
atas bukti transaksi, alat-alat pencatatan, untuk mempertahankan hidup yaitu
laporan dan prosedur yang digunakan memenuhi kebutuhan pokok seperti sandang
perusahaan untuk mencatat pangan dan hal tersebut sangat kental dengan
transaksi-transaksi dan kemudian melaporkan jiwa wirausaha. Oleh karenanya UMKM
hasilnya. dalam usahanya selalu diperkuat dengan
Sistem Informasi potensi pasar yang sudah tersedia,
Menurut Gantino dan Soeratno (2014) keberadaan bahan baku yang mudah didapat
sistem informasi adalah rangkaian prosedur serta ketersediaan tenaga kerja yang murah
formal dimana data dikumpulkan, diproses karena merekrut pekerja-pekerja yang masih
menjadi informasi dan didistribusikan kepada dalam hubungan keluarga.
para pemakai. Nilai tambah dari sistem Berdasarkan beberapa penelitian
informasi adalah memperbaiki kualitas dan karakteristik dan jenis industri usaha kecil,
mengurangi biaya produksi dan jasa, pada penelitian ini yaitu usaha kecil home
memperbaiki efisiensi, memperbaiki decision industri sangkar burung “Gradack Cage”
making capabilities serta menaikkan the yang berlokasi di kecamatan Singosari
sharing of knowledge. Terdapat tiga aktivitas Kabupaten Malang bentuknya lebih pada
pada sistem informasi yaitu (1) Input adalah home industri. Usaha kerajinan sangkar
sekumpulan data mentah dalam organisasi burung ini merupakan usaha keluarga dan
maupun diluar organisasi untuk diproses masih kategori usaha kecil karena dari tenaga
dalam suatu sistem ekonomi; (2) Processing kerja berjumlah 5-10 orang, tempat usaha
adalah konversi atau pemindahan, manipulasi berlokasi disebelah dekat rumah serta proses
dan analisis input mentah menjadi bentuk produksi masih sederhana namun cukup maju
yang lebih berarti bagi manusia; (3) Output karena telah melakukan inovasi produksi dari
adalah distribusi informasi yang sudah membuat sangkar burung biasa ke burung
diproses ke anggota organisasi dimana output berkicau yang memiliki inovasi, seni dan
tersebut akan digunakan. kerumitan tinggi sehingga perlu banyak
Manajemen Usaha pada Usaha Mikro tahapan untuk memproduksi. Sedangkan
Kecil Menengah untuk sistem keuangannya masih pembukuan
Kegiatan usaha UMKM diawali pada sederhana yang tidak terstandar akuntansi.
tingkat industri rumah tangga atau bentuk Pencatatan kas masuk dan keluar tanpa bukti

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


266
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

tertulis dan tanpa pengelolaan dan sangkar burung tersebut telah berjalan
pengendalian biaya produksi yang harus semenjak tahun 2013. Ciri khas produk
ditanggung, karenanya tidak mampu sangkar burung yang dibuat oleh pengrajin
memprediksi kontinuitas profit bahkan home industri Gradack cage adalah produk
perhitungan laba bersih sebagai pendapatan sangkar untuk burung berkicau model segi
pengrajinnya. delapan yang memiliki seni ukiran dengan
Home Industri Kerajinan Sangkar kerumitan tinggi. Produk sangkar
Burung “Gradack Cage” menggunakan kayu hasil sortir dari pabrik
Home industri yang pada umumnya Meubel Jati Unggul yang berlokasi dekat
berawal dari usaha keluarga yang turun dengan lokasi operasional produksi pengrajin
menurun dan pada akhirnya meluas ini dapat Gradack Cage. Model sangkar burung
bermanfaat menjadi mata pencarian tersebut banyak diminati pelanggan dan
penduduk kampung. Mata pencarian menjadi produk unggulan dibanding model
penduduk di pedesaan salah satunya sangkar burung sebelumnya seperti model
didominasi dengan industri kreatif basis bentuk bulat atau segi empat.
kerajinan. Industri kreatif menurut
Kerajinan sangkar burung adalah METODE PENELITIAN
merupakan kegiatan kreatif kerajinan dari Model Penelitian dan Pengembangan
hasil karya seni manusia yang berbahan baku Sugiono (2010: 407) berpendapat
dari kayu dan bambu untuk diproduksi bahwa penelitian pengembangan adalah
menjadi sangkar burung yang beraneka metode penelitian yang digunakan untuk
ragam bentuk maupun ukiran-ukiran agar menghasilkan produk tertentu dan menguji
konsumen lebih tertarik. keefektifan produk tersebut. Untuk dapat
Usaha kerajinan sangkar burung yang menghasilkan produk tertentu digunakan
cukup berkembang di kota Malang yaitu penelitian yang bersifat analisis kebutuhan
Gradack Cage yang merupakan home (digunakan metode survei atau kualitatif) dan
industri di Malang milik Bapak Susiyo untuk menguji keefektifan produk tersebut
sebagai usaha pembuatan sangkar burung supaya dapat berfungsi di masyarakat luas,
yang berlokasi di Desa Randuagung maka diperlukan penelitian untuk menguji
RT.04/RW.07 Kecamatan Singosari kefektifan produk tersebut (digunakan
Kabupaten Malang. Usaha pembuatan metode eksperimen). Penelitian

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


267
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pengembangan merupakan bagian dari dilakukan oleh peneliti mengikuti pendekatan


penelitian desain yang digunakan sebagai
model Rosyidah (2016).
salah satu metode ilmiah untuk mencari
Langkah-langkahnya yaitu:
solusi memperbaiki praktik dari
fenomena-fenomena dalam praktik 1. Analisis Kebutuhan (needs assessment)
pembelajaran melalui perpaduan penelitian
yang berkaitan dengan permasalahan
dasar (basic research) dengan penelitian
yang dikaji, dan persiapan untuk
terapan (applied research). Proses pengujian
produk dengan eksperimen tersebut merumuskan kerangka kerja penelitian;
dinamakan penelitian terapan (applied
2. Perencanaan yaitu merumuskan
research). Oleh karenanya, salah satu
kecakapan dan keahlian yang berkaitan
kategori dari penelitian terapan adalah
penelitian pengembangan. Penelitian dengan permasalahan, menentukan
pengembangan bertujuan untuk menemukan,
tujuan yang akan dicapai pada setiap
mengembangkan, dan memvalidasi suatu
tahapan, dan jika mungkin/diperlukan
produk. Jadi penelitian pengembangan
bersifat longitudinal (bertahap bisa multi melaksanakan studi kelayakan secara
years) dan merupakan penelitian yang
terbatas;
menghasilkan produk. Produk yang
3. Pengembangan format produk awal yaitu
ditemukan bisa berupa model, pola, prosedur,
atau sistem. mengembangkan bentuk permulaan dari
Berdasarkan hal tersebut diatas,
produk yang akan dihasilkan;
peneliti menggunakan model penelitian
4. Validasi produk awal yaitu melakukan
pengembangan karena peneliti membuat ujicoba lapangan awal dalam skala
terbatas, analisis dengan wawancara,
kerangka berfikir yang didasarkan pada
observasi atau angket;
analisis kebutuhan yang kemudian
5. Revisi produk tahap awal yaitu
dituangkan dalam bentuk Standard melakukan perbaikan terhadap produk
awal yang dihasilkan berdasarkan hasil
Operating Procedure (SOP).
uji coba awal;
Langkah-langkah pengembangan yang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


268
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

6. Uji coba produk yaitu uji coba utama kotak biasa, namun seiring permintaan pasar
yang melibatkan seluruh pihak (sampel dan pengaruh dari pesaing industri kerajinan
pengrajin); sangkar burung, pemilik mengupayakan
7. Revisi produk yaitu melakukan menciptakan keunikan untuk membuat ciri
perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil khas sangkar burung produknya diminati
uji coba lebih luas, sehingga produk yang pelanggan. Salah satu keunikan sangkar
dikembangkan sudah merupakan desain burung yang berhasil dibuat oleh
model operasional yang siap divalidasi. pengrajinnya saat ini yaitu produk sangkar
8. Uji coba lapangan yaitu langkah uji untuk burung berkicau model segi delapan
validasi terhadap model operasional yang yang memiliki seni ukiran dengan kerumitan
telah dihasilkan tinggi. Produk sangkar dari Home industri
9. Revisi produk akhir yaitu melakukan Gradack Cage menggunakan kayu hasil sortir
perbaikan akhir terhadap model yang dari pabrik Meubel Jati Unggul yang
dikembangkan guna menghasilkan berlokasi dekat dengan lokasi operasional
produk akhir (final); produksi pengrajin Gradack Cage. Bahan
10. Desiminasi dan implementasi yaitu kayu yang telah disortir telah melalui proses
langkah menyebarluaskan produk/model pengopenan sehingga menghasilkan bahan
yang dikembangkan. kayu yang benar-benar kering dan tahan
lama. Model sangkar burung khususnya
HASIL PENELITIAN DAN model segi delapan banyak diminati
PEMBAHASAN pelanggan dan menjadi produk unggulan
Paparan Data dan Obyek Penelitian dibanding produk sebelumnya yaitu sangkar
Gradack Cage merupakan home burung biasa model kotak biasa.
industri milik Bapak Susiyo yang bergerak Berdasarkan data informasi yang
bidang usaha kerajinan pembuatan sangkar diperoleh dilapangan, banyaknya peminat
burung di Desa Randuagung RT.04/RW.07 dari salah satu produk unggulannya tersebut
Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. belum menentukan tingkat maksimalisasi
Usaha pembuatan sangkar burung tersebut profit yang dicapai pemiliknya per bulan.
telah berjalan semenjak Maret tahun 2013. Sedangkan kontinuitas profit mampu
Awalnya hanya memproduksi model menjadikan pendapatan dari hasil penjualan
sangkar burung model minimalis yaitu model sangkar burung tersebut mampu memenuhi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


269
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kebutuhan keluarga. Hal tersebut dengan salah satu misinya yaitu menjadikan
dikarenakan harus menanggung beban pengrajin sangkar burung di pedesaan makin
produksi operasionalnya yang cukup tinggi kreatif inovatif untuk menghasilkan produk
seperti listrik, bahan kayu hasil sortir yang yang berkualitas tinggi, harga terjangkau dan
kadang rusak atau tak layak diolah/dibentuk, diminati masyarakat, maka home industri
dan bahan pendukung lain untuk perakitan kerajinan sangkar burung Gradack Cage
sangkar. Hal tersebut terjadi karena belum perlu pengembangan sistem mutu yang
ada sistem manajemen usaha yang dikelola terstandar sesuai kelayakan mutu produk
oleh pak Susiyo sebagai pendiri, melihat kerajinan.
permintaan order dari pelanggan produk Sedangkan hasil penelitian melalui
sangkar burung model segi delapan sangat observasi menemukan beberapa hal, yaitu
tinggi namun belum diimbangi dengan belum ada pembukuan keuangan yang baik
pengelolaan yang tepat untuk pengeluaran karena alur pencatatan kas masuk dan keluar
biaya-biaya untuk produksi sangkar dan upah masih manual dan seadanya sehingga tidak
pegawainya. Oleh karenanya informasi alur ada laporan keuangan selayaknya yang dapat
transaksi kas masuk dan kas keluar tanpa memberikan alur informasi transaksi untuk
bukti transaksi tercatat berstandar akuntansi sebagai perencanaan, pengelolaan dan
belum diupayakan diterapkan di home pengendalian keuangan. Dampaknya home
industri Gradack Cage ini dan masih sistem industri kerajinan Gradac Cage belum
pencatatan atau pembukuan sederhana. Hal mampu menentukan tingkat maksimalisasi
tersebut berdampak pada manajemen usaha profit yang dicapai pemiliknya per bulan
home industri kerajinan sangkar burung sehingga kontinuitas perolehan pendapatan
Gradack Cage dikatakan belum sesuai pengrajin dan laba bersih yang diperoleh
standar mutu selayaknya usaha kecil mikro home industri Gradac Cage masih belum
menengah bentuk home industri yang stabil karena tidak diimbangi dengan
seharusnya memiliki kontinuitas peningkatan pengendalian dan pengelolaan yang tepat
kuantitas dan kualitas serta peningkatan nilai untuk pengeluaran biaya-biaya produksi
aset dan pendapatan pengrajinnya. Oleh sangkar dengan upah pengrajin/pegawainya
karenanya sesuai dengan visinya yaitu serta penentuan harga jual yang kurang tepat
menjadi penyedia produk sangkar burung bagi konsumen.
yang unik dan berkualitas yang didukung

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


270
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Berdasarkan standar mutu yang telah Malang. Hasil yang diperoleh kegiatan
direncanakan dan penyusunannya terdiri penilaian validasi SOP dan uji lapangan skala
dari elemen-elemen yaitu (1) Judul SOP; (2) kecil digunakan sebagai acuan untuk
Tanda Pengesahan dari usaha kecil home melakukan revisi terhadap SOP yang
industri kerajinan Gradac Cage; (3) Definisi dihasilkan sebelumnya. Revisi dilakukan
Standar Prosedur; (4) Tujuan Standar berdasarkan penilaian dan masukan berupa
Prosedur; (5) Tahap-tahap Prosedur Kerja; revisi dari beberapa aspek dalam SOP dari
(6) Bagian Terkait pelaksanaan Standar para ahli validator serta analisis perhitungan
Prosedur (pemilik dan pengrajin); (7) uji rata-rata perhitungan statistik.
Perangkat Standar Prosedur (Lampiran Tahap Revisi Produk
Dokumen atau Foto). Setelah melakukan Secara garis besar produk SOP yang
perencanan SOP, kemudian dilakukan dihasilkan, dapat diterima secara substantif
penyusunan SOP dalam bentuk naskah yang oleh validator. Masukan yang diberikan oleh
kemudian diuji dan divalidasi oleh 3 validator hanya bersifat saran dan tidak
validator ahli dibidang Akuntansi dan merubah alur pikir utama SOP yang disusun.
Keuangan, serta dikonfirmasi langsung Adapun saran yang diberikan oleh para
kepada pemilik beserta pegawai dan validator adalah
pengrajin di home industri kerajinan 1. SOP sistem akuntansi yang menjelaskan
Gradack Cage Singosari-Malang. Validator Alur Informasi Pencatatan sudah wajar
ahli akan menilai SOP dari aspek tingkat sesuai prosedur mutu dalam bidang
kegunaan, kemudahan, kelengkapan, dan pembukuan khususnya terstandar
keterbacaan. akuntansi. Namun perlu pembenahan
Berdasarkan hasil perhitungan total redaksional kalimat agar mudah dipahami
rata-rata keseluruhan, diperoleh skor 3,9 per langkah di setiap prosedur SOP,
yang dibulatkan menjadi 4. Skor tersebut seperti mempertegas kalimat “langkah”
termasuk dalam kategori sangat tinggi disetiap prosedur serta menyebutkan
sehingga SOP yang dibuat peneliti untuk pihak-pihak terkait yang bertanggung
sistem mutu akuntansi dikategorikan sangat jawab dan mengotorisasi informasi
layak untuk digunakan dan diterapkan pada keuangan di dalam isi pembukuan agar
usaha kecil kerajinan Home Industri Gradack dapat dibuatkan laporan keuangan laba
Cage di Kecamatan Singosari Kabupaten rugi;

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


271
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

2. SOP Sistem Akuntansi diupayakan agar petunjuk kerja bagi pengelolaan usaha kecil
proses penyusunan laporan keuangannya home industri kerajinan sangkar burung
yang bermula dari pencatatan jurnal debet Gradack Cage di Malang. Hal tersebut dalam
kredit hingga posting Buku Besar harus hal perencanaan perolehan profit mingguan,
sesuai atau konsisten dengan penggunaan pengendalian biaya operasional dan produksi
kode akun/rekening yang telah diinput kerajinan, serta pengelolaan kontinuitas
oleh bendahara dan diotorisasi pemilik pendapatan bagi pengrajin dan pencapaian
Home Industri kerajinan sangkar burung. target laba bersih keseluruhan usaha Home
3. SOP Sistem Akuntansi yang menguraikan Industri Gradack Cage.
Alur Informasi Pencatatan dan
pengelolaan keuangan dari segi kegunaan, KESIMPULAN DAN SARAN
kemudahan, kelengkapan sudah Berdasarkan Standar Operasional
menggambarkan kebutuhan dan kondisi Prosedur (SOP) yang telah disusun diperoleh
yang sebenarnya di lapangan sehingga kesimpulan yaitu 15 SOP sistem akuntansi
memungkinkan mudah dipahami dan yang berisi Alur Informasi Pencatatan dan
dijalankan oleh seluruh aspek yang pengelolaan Keuangan. Secara keseluruhan
terlibat dalam aktivitas/kegiatan dapat diisimpulkan bahwa SOP sistem
operasional dan produksi kerajinan akuntansi yang telah disusun oleh peneliti
sangkar burung home industri Gradack layak untuk digunakan pada usaha kecil
Cage di Kecamatan Singosari Kabupaten Home Industri sangkar burung Gradac Cage
Malang. di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang
karena sesuai dengan kebutuhan pembukuan
Produk Akhir keuangan home indutri kerajinan tingkat
Berdasarkan revisi produk standar usaha kecil mikro menengah (UMKM),
mutu hingga penyempurnaan maka mudah dipahami dan diaplikasi langsung.
terbentuklah Standar Operational Prosedur Berdasarkan hasil penelitian tersebut pula
(SOP) sistem akuntansi. SOP sistem dihasilkan suatu produk buku ajar sistem
akuntansi yang berkonsep dan beracuan mutu akuntansi sebagai hasil keluaran
pada substansi Standar Akuntansi yang (output) yang memberikan kontribusi
dihasilkan dapat berperan sebagai informasi referensi ilmu pengembangan sistem mutu di
pembukuan keuangan, pedoman, acuan dan salah satu mata kuliah jurusan akuntansi dan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


272
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Manajemen STIE Indocakti yaitu Praktek terkait dapat merasakan manfaat dari SOP
Pengembangan Sistem Mutu Akuntansi dan tersebut.
Keuangan. Sedangkan saran dari pemilik home
Berdasarkan dari hasil penelitian ini industri kerajinan Gradack Cage dan bagian
memiliki implikasi berupa saran administrasi keuangan (bendahara) yaitu
keberlanjutan dilakukannya penelitian dan peneliti dapat terlibat langsung dalam proses
pengembangan model sistem mutu, selain pelaksanaan SOP, melalui proses
sistem akuntansi khususnya dibeberapa pengamatan dalam jangka waktu tertentu
bidang substansi dan implementasi standar sehingga peneliti dapat mengetahui hasil
operasional prosedur (SOP) di home industri manfaat SOP yang telah disusun, serta
kerajinan Gradac Cage saat memproduksi membuat evaluasi pelaksanaan SOP agar
kerajinan sangkar burung memiliki nilai mampu mencapai sistem mutu yang
jual berkualitas yang terstandar mutu berkualitas sesuai tujuan penelitian
sehingga target pencapaian laba bersih pengembangan.
tercapai dan kontiunitas penghasilan
pengrajin stabil. REFERENSI
Atmoko, Tjipto. 2010. Standar Operasional
Adapun saran dari validator adalah
Prosedur (SOP) dan
peneliti diharapkan dapat mengembangan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Skripsi. Universitas
sistem mutu yang lebih inovatif, kreatif, dan
Padjajaran Bandung.
mampu menciptakan model pengembangan Finahari, Nurida dan Soebiyakto, Gatot.
2017. Iptek Bagi Masyarakat:
system mutu khususnya bentuk SOP
Pengrajin Sangkar Burung di
Operasional dan Produksi bagi Home Desa Karanganyar Kecamatan
Gandungsari Kabupaten
Industri kerajinan Gradac Cage maupun
Trenggalek. Jurnal Aplikasi
home Industri sejenis lainnya. Tujuannya Teknik dan Pengabdian
Masyarakat 1(1): e-ISSN
adalah meningkatkan kontinuitas perolehan
2550-0821. Tehnik Mesin
profit sehingga berdampak peningkatan Universitas Widyagama Malang.
Gantino, Rilla dan Soeratno. 2014.
penghasilan bagi pengrajin dan pencapaian
Perancangan dan Implementasi
target laba bersih home industri kerajinan Sistem Informasi Manajemen
pada TPQ Kecamatan
dalam menghasilkan produk sangkar yang
PuloGadung. Jurnal Riset
berkualitas sesuai target waktu pelaksanaan Akuntasi VI (2): ISSN
2086-0447. FE-Akuntansi
SOP. Harapannya agar seluruh aspek yang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


273
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Universitas Komputer Indonesia Manajemen Produksi pada


Bandung UMKM Gradack Cage di
Ilmi, Evi Mahfidatul. 2015. Profil Home Malang. Skripsi. STIE Indocakti
Industri Kerajinan Sangkar Malang.
Burung di Desa Dawuhan Mangli Setiawan, Agus. 2010. Analisis Efisiensi
Kecamatan Sukowono Usaha Kerajinan Sangkar Burung
Kabupaten Jember. Fakultas di Krajan, Mojosongo Surakarta.
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Skripsi. Fakultas Ekonomi
Program Studi Pendidikan Jurusan Ekonomi Pembangunan
Ekonomi Universitas Jember. Universitas Sebelas Maret
Nurbatin, Defia. 2016. Sebuah Model Surakarta.
Penelitian dan Pengembangan Sugiono.2010. Metode Penelitian
Sistem untuk Pengelolaan Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Keuangan dan Pelayanan Pada Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Bisnis Internet. Jurnal Riset dan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Aplikasi Akuntansi dan Bandung: Alfabeta.
Manajemen (JRAAM) Polinema Zuhri, Saifuddin. 2013. Analisis
1 (3) : ISSN 2443 – 3381. Pengembangan Usaha Kecil
Jurusan Akuntansi Politeknik Home Industri Sangkar Ayam
Negeri Malang.. dalam rangka Pengentasan
Rosyidah, Khilmiyatur. 2016. Penelitian dan Kemiskinan. Jurnal Manajemen
Pengembangan Sistem Mutu dan Akuntansi, 2 (3): Desember
Akuntansi Keuangan, 2013. FE Universitas Islam
Manajemen Keuangan dan Darul’Ulum Lamongan.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


274
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

MODEL KETERKAITAN VARIABEL TRUST IN BRAND UNTUK MENINGKATKAN


BRAND LOYALTY MELALUI REINFORCES COMMITMENT SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SEMEN PT. HOLCIM INDONESIA CABANG
PEMASARAN DI JAWA TIMUR )

Chandra Kartika1) ,Hendrik Rizqiawan2)


1,2)
Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra Surabaya
Email: 1)chandrakartika@uwp.ac.id, 2)hendrikrizqiawan@uwp.ac.id

Abstrak
Studi ini bertujuan untuk memberikan sebagian besar jawaban untuk masalah-masalah
interrelationships kepercayaan konsumen dalam dimensi merek yang diberikan kepada perusahaan
manufaktur, karena cara observasi dan pengukuran di lapangan dapat mengukur nilai yang turun
pada dimensi kepercayaan di dalam merek perusahaan semen PT. Holcim Indonesia, semakin
banyak keluhan yang timbul dari para pelanggan tentang hubungan kepercayaan yang diperoleh
pelanggan semakin menurun, maka semakin menurun pada tingkat kesetiaan. Sampel yang
digunakan sejumlah 144 responden ditarik dari pelanggan yang dikaitkan dengan produk-produk
semen dari 2 kota penelitian yang telah ditentukan dalam penelitian ini yaitu cabang pemasaran
kota Surabaya dan Malang. Studi ini menggunakan pendekatan metode analisis kualitatif
menggunakan teknik analisis SEM amous PLS terbaru Versi 5.00. Temuan empiris penelitian ini
bahwa ditemukan secara langsung variabel trust in brand memiliki nilai koefieisien lamda jalur
secara lansung positif signifikan, hal ini disebabkan bahwa variabel trust in brand dapat
mempengaruhi dan dapat menimbulkan brand loyalty dan akan berdampak pada reinforce
commitment dan hasil yang ada dilapangan pula menunjukan positif signifikan. Dan ditemukan
secara tidak langsung varaiabel trust in brand memiliki nilai koefieisien lamda jalur secara lansung
positif signifikan.
Kata Kunci : trush in brand, brand loyalty, reinforces commitment

Abstract
This study aims to provide most of the answers to the problems of the interrelationships of
consumer confidence in the brand dimensions given to manufacture company, because the
way of observation and measurement in the field can be measured values that fell on the
dimensions of trust within the company brand cement PT Holcim Indonesia, the more
complaints that arise from the customer about the relationship of trust that obtained the
customer declining, then declining in the level of loyalty. The sample used some 144
respondents drawn from the customer that is associated with cement products from 2 cities
of the research that has been determined in this research namely marketing branch of the
city of Surabaya and Malang. This study uses Qualitative analysis method approach using
Analysis Techniques Shem amous PLS newest version 5.00. Empirical findings of this
research that found directly varaiebel trust in the brand has many lamda koefieisien value
the path directly " at significant positive, this caused that the variables trust in the brand
can affect and can lead to brand loyalty and will have an impact on the reinforce
commitment and the result is in field also shows a significant positive. And found not
directly variable trust in the brand has many lamda koefieisien value the path directly " at
significant positive.
Keywords : trush in brand, brand loyalty, reinforces commitment

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


275
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN lebih percaya dengan produk yang dimiliki


Dewasa ini persaingan perusahaan perusahaan tersebut.
untuk memperebutkan konsumen tidak lagi Loyalitas merek dan komitmen merek
terbatas pada atribut fungsional produk seperti memang mempunyai hubungan atau korelasi yang

kegunaan produk, melainkan sudah dikaitkan sangat kuat namun berbeda dari segi konsep.
Perbedaan ini terjadi ditinjau dari konsep
dengan merek yang mampu memberikan citra
perilaku dan konsep sikap. Komitmen merek
khusus bagi pemakainya, dengan kata lain
mencerminkan daya lekat suatu merek tertentu
peranan merek mengalami pergeseran (Aaker,
yang sudah mengakar dan merupakan pilihan
1991). Pada tingkat persaingan yang rendah,
merek tunggal dalam suatu kelas produk (Traylor
merek hanya sekedar membedakan antara satu dalam Warrington & Shim, 2000). Daya lekat
produk dengan produk lainnya atau merek ini terjadi akibat dorongan emosi dan psikologis
sekedar nama (just a name). Sedangkan pada terhadap suatu merek (Agrawal & Maheswaran,
tingkat persaingan yang tinggi, merek 2005; Coulter, et al., 2003). Walaupun komitmen
memberikan kontribusi dalam menciptakan merek mengakibatkan loyalitas merek, tidak

dan menjaga daya saing sebuah produk. demikian sebaliknya. Loyalitas merek bisa saja

Merek akan dihubungkan dengan citra khusus sekedar mencerminkan keinginan konsumen
untuk mengurangi usaha dan menyederhanakan
yang mampu memberikan asosiasi tertentu
pengambilan keputusan. Research Gap Bila
dalam benak konsumen. Dalam
merek yang disukai tidak tersedia, akan beralih
perkembangannya, perusahaan semakin
ke merek lainnya, tetapi konsumen yang
menyadari merek sebagai asset perusahaan
mempunyai komitmen merek yang tinggi tidak
yang paling bernilai. PT. Holcim Indonesia demikian dan variabel Trust In Brand tidak
merupakan perusahaan semen yang mempengaruhi adanya tingkat loyalitas (Aaker,
mempunyai kontribusi besar pada industri 1991). Research gap yang berhubungan dengan
nasional untuk kesinambungan perusahaan Trust In Brand yang terdiri dari variabel brand
perlu adanya melakukan perbaikan secara characteristics, company characteristics, dan
terus menerus, dikarenakan PT. Holcim consumer brand characteristics secara bersama-

Indonesia masih terbilang perusahaan yang sama, terutama pada variabel consumer brand
characteristics yang paling kuat atau
menjadi perusahaan follower produk dari
mendominasi dalam mempengaruhi Brand
Perusahaan Semen lainnya. Dengan demikian
Loyality.
di harapkan konsumen menjadi loyal dan
Lau dan Lee (1999 : 44) menyatakan
bahwa terdapat tiga faktor yang mempengaruhi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


276
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kepercayaan terhadap merek, Ketiga faktor ini Trush In Brand secara tidak langsung
berhubungan dengan tiga eutitas yang tercakup terhadap Brand Loyality melalui Reinforce
dalam hubungan antara merek dengan jonsumen. Commitment Pelanggan PT. Holcim
Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu Indonesia
sendiri (Brand Characteristic), dan konsumen Berdasarkan latar belakang diatas maka
(Consumer Brand Characteristic). Keegan (1995 tujuan penelitian adalah sebaga berikut :
: 318) menyatakan Brand sangat penting, baik 1. Untuk Mengetahui dan Menganalisa model
bagi pelanggan maupun produsen bagi pelanggan, keterkaitan Trush In Brand berpengaruh
brand bermanfaat memudahkan proses keputusan Brand Loyality pada Pelanggan Produk
pembelian, merupakan jaminan kualitas, bahkan Semen PT. Holcim Indonesia
dapat memenuhi kebutuhan akan status. 2. Untuk Mengetahui dan Menganalisa model
Sedangkan bagi produsen brand dapat membantu keterkaitan Trush In Brand berpengaruh
upaya-upaya untuk membangun loyalitas dan terhadap Reinforce Commitment pada
hubungan yang berkelanjutan dengan pelanggan, Pelanggan Produk Semen PT. Holcim
oleh karena itu produsen selalu akan menjaga atau Indonesia
membangun loyalitas terhadap brand yang 3. Untuk Mengetahui dan Menganalisa model
dikenal dengan istilah Brand Loyality. Kesuksesan keterkaitan Trush In Brand berpengaruh
suatu perusahaan tergantung dari brand loyalty. secara langsung terhadap Brand Loyality
Dari latar belakang diatas, dapat 4. Untuk Mengetahui dan Menganalisa model
dirumuskan beberapa permasalahan yang akan keterkaitan Trush In Brand secara tidak
menjadi permasalahan dalam penelitian ini. langsung terhadap Brand Loyality
Beberapa permasalahan itu antara lain : melalui Reinforce Commitment pelanggan
1. Apakah ada pengaruh model keterkaitan PT. Holcim Indonesia
Trust In B rand berpengaruh Brand Berdasarkan penelitian yang akan
Loyality pada Pelanggan Produk Semen PT. dilakukan untuk menemukan teori baru dan dapat

Holcim Indonesia memveerivikasi teori dan dapat menyelesaikan

2. Apakah ada model keterkaitan Trust In problematika secaraa riil dengan menyelesaikan

Brand berpengaruh terhadap Reinforce masalah secara strategis di perusahaan semen PT.

Commitment pada Pelanggan Produk Holcim Tersebut. Sehingga memberikan Output

Semen PT. Holcim Indonesia yang bermanfaat bagi perusahaan tentang

3. Apakah ada pengaruh model keterkaitan peningkatan Brand Loyality dan Re Inforce .

Trush In Brand berpengaruh secara


langsung terhadap Brand Loyality
4. Apakah ada pengaruh model keterkaitan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


277
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KAJIAN LITERATUR segi perusahaan dan produk yang


Kepercayaan Terhadap Merek (Trust in a dikeluarkannya, perusahaan yang lebih besar
Brand) merupakan kesatuan yang lebih besar,
Kepercayaan terhadap merek sementara itu merek merupakan kesatuan
merupakan kesediaan atau kemauan yang lebih kecil. (Mayer dan Colleman,1985).
konsumen dalam menghadapi resiko yang Loyalitas Merek (Brand Loyalty)
berhubungan dengan merek yang dibeli akan Mowen (2002:109) mengemukakan bahwa
memberikan hasil yang positif atau loyalitas dapat didasarkan pada perilaku
menguntungkan (Lau & Lee, 1999). Menurut pembelian aktual produk yang dikaitkan
Lau dan Lee (1999 : 44), terdapat tiga faktor dengan proporsi pembelian. Berdasarkan dari
yang mempengaruhi kepercayaan terhadap pandangan tersebut maka loyalitas merek
merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan didefinisikan sebagai: keinginan konsumen
tiga entitas yang tercakup dalam hubungan untuk melakukan pembelian ulang.
antara merek dan konsumen. Adapun ketiga Kekuatan Komitmen (Reinforces
faktor tersebut adalah merek itu sendiri, Commitment)
perusahaan pembuat merek, dan konsumen. Morgan and Hunt (1994) menefinisikan
Selanjutnya Lau dan Lee memproposisikan Kekuatan Komitmen sebagai “an exchange
bahwa kepercayaan terhadap merek akan partner believing that on going relatjionship
menimbulkan loyalitas merek. Hubungan with another is so important as to warrant
ketiga faktor tersebut dengan kepercayaan maximum efforts at maintaining it; that is, the
merek dapat digambarkan sebagai berikut: committed party believes the relationship is
Trust in the company (Kepercayaan terhadap worth working on yo ensure that it endures
Perusahaan). Trust in a company adalah rasa indefinitely.”Definisi ini hamper sama dengan
percaya bahwa perusahaan itu bagus, bonafit, yang disampaikan oleh moorman et al. (1992)
dan mempunyai kemampuan untuk yang menyatakan bahwa kekuatan komitmen
menciptakan produk yang berkualitas. Ketika sebagai keinginan yang terus – menerus untuk
kesatuan suatu komponen dipercaya, maka memelihara hubungan yang bernilai.
kesatuankesatuan yang lebih kecil juga Kepercayaan
cenderung dipercaya, karena Kepercayaan adalah keyakinan bahwa
kesatuankesatuan kecil tersebut bernaung seseorang akan menemukan apa yang
pada kesatuan yang lebih besar. Dilihat dari diinginkan pada mitra pertukaran.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


278
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang bersama-sama dan parsial variabel trust in a


untuk bertingkah laku tertentu karena brand berpengaruh signifikan terhadap brand
keyakinan bahwa mitranya akan memberikan loyalty, dan variabel brand characteristic
apa yang ia harapakan dan suatu harapan adalah variabel yang paling dominan
umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, berpengaruh terhadap brand loyalty dengan
janji atau pernyataan orang lain dapat koefisien beta sebesar 0,668 dengan tingkat
dipercaya (Barnes, 2003 : 148). Kepercayaan signifikan sebesar 0,000.
adalah satu dari yang paling luas menguji dan Pengaruh Trush In Brand Terhadap
menetapkan construcs dalam relationship Reinforces Commitment
marketing research. Kepercayaan adalah satu dari yang
Pengaruh Trust In Brand terhadap Brand paling luas menguji dan menetapkan
Loyality construcs dalam relationship marketing
Trust in brand di beberapa perusahaan research. Sebagaimana telah dinyatakan oleh
manufaktur dapat mempengaruhi atau Crosby, Evans and Cowles; Garbarino and
dipengaruhi oleh pencapaian loyalitas pada Johnson; Helfert and Gumunden; Mohr and
merek, meskipun banyak merek produk dari Spekman; Moorman, Zaltman and
perusahaan semen tersebut bervariatif tetapi Desphande; Morgan and Hunt; Schurr and
kualitas dari kepercayaan yang dibangun Ozanne; Smith and Barclay; Wilson dalam
perusahaan tersebut sangat dipertahankan Walter, Mueller, and Helfert (2000) bahwa,
sehingga akan menimbulkan tingkat loyalitas “Trust generally is viewed as an essential
pelanggan (Johnson, 1999), tetapi Penelitian ingredient for successful relationship.”
yang dilakukan Riana (2008), berjudul (Kepercayaan secara umum dipandang
“Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand sebagai unsur mendasar bagi keberhasilan
Loyalty Pada Konsumen Air Minum Aqua di relationship). Tanpa adanya kepercayaan
Kota Denpasar”. Dimana tujuan dari suatu relationship tidak akan bertahan dalam
penelitian ini adalah untuk mempelajari jangka waktu yang panjang. Tetapi hasil
pengaruh dari variabel trust in a brand yang penelitian Hillia (2007) melakukan penelitian
meliputi brand characteristic, company yang berjudul “Analisis Pembentuk
characteristic dan consumer brand Kepercayaan Merek (Trust in a brand)
characteristic terhadap brand loyalty. Hasil terhadap loyalitas konsumen (Consumer
penelitian ini menunjukkan bahwa secara Loyalty): studi pada berbagai merek

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


279
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

handphone”. Dimana Tujuan dari penelitian membuktikan pentingnya faktor kepercayaan


ini adalah bertujuan untuk mengetahui dan komitmen sebagai perantara kunci dalam
pengaruh brand characteristics, company membangun loyalitas (Morgan and Hunt,
characteristics, dan consumer-brand 1994; Garvarino an Johnson, 1999; Walczuch
characteristics terhadap pembentukan trust in et al., 2001; Chen et al, 2004; serta Slyke et
brand. Serta pengaruh trust in brand terhadap al.,2004). Hasil temuan ini menjadi dasar
brand loyalty. Temuan analisis terbentuknya dua hipotesis terakhir dalam
mengungkapkan bahwa Trust In Brand penelitian ini.Demikian pula penemuan
dipengaruhi oleh variabel brand Morgan and Hunt (1994) serta Pritchard et al.
characteristics, company characteristics, dan (1999), kesimpulan hasil studi mereka turut
consumer-brand characteristics secara mempertegas bahwa komitmen merupakan
bersama-sama, terutama pada variabel perantara kunci dalam membangun hubungan
consumer-brand characteristics yang paling jangka panjang dengan perusahaan. Selain itu
kuat atau mendominasi dalam mempengaruhi hasil penelitian Bloemer dan Schroder (2003)
Trust In Brand.Serta adanya pengaruh yang juga turut mendukung teori diatas dengan
signifikan dari Trust In Brand terhadap brand kesimpulan bahwa komitmen konsumen
loyalty. terhadap organisasi, dalam hal ini Baik yang
H2 : Trust In Brand berpengaruh positif menjadi obyek penelitiannya, memiliki
terhadap Reinforces Commitment. pengaruh terhadap keinginan untuk
Pengaruh Kepercayaan dan Komitmen mengatakan hal-hal positif (word of mouth),
Terhadap Loyalitas minat membeli (purchase intention),
Merancang strategi untuk menarik kepekaan terhadap harga (price sensitivity),
pelanggan baru dan menciptakan transaksi dan perilaku komplain (complain behavior)
dengan mereka adalah penting, namun yang konsumen merupakan dimensi-dimensi dari
lebih penting lagi adalah berusaha sebaik- loyalitas.
baiknya untuk mempertahankan pelanggan
yang sudah ada dan membina hubungan METODE PENELITIAN
jangka panjang dengan mereka. Dengan kata Rancangan Penelitian
lain, loyalitas merupakan pusat perhatian Penelitian ini adalah penelitian
perusahaan saat ini. Berdasarkan hasil eksplanatori yang bermaksud untuk
penelitian terdahulu, berbagai penelitian telah memberikan penjelasan hubungan kausalitas

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


280
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

antar variabel melalui pengujian hipotesis kontraktor . Semuanya di Kota Surabaya dan
sekaligus melakukan eksplanasi. Penelitian Malang penentuan sampel dengan tekhnik
assosiatif (hubungan kausal) yaitu penelitian cluster purposive sampling. Populasi dalam
yang bertujuan untuk mengkaji hubungan penelitian ini adalah para perusahaan
antar variabel prediktor (variabel yang kontraktor, rumah tangga, pabrikan yang
mempengaruhi) dan variabel dependen menggunakan bahan baku semen PT. Holcim
(variabel yang dipengaruhi) melalui Indonesia. Sampel merupakan bagian yang
pengujian hipotesis. Hipotesis merupakan berguna bagi tujuan penelitian populasi dan
jawaban sementara terhadap rumusan aspek-aspeknya. Sampel adalah bagian dari
masalah penelitian yang perlu dikaji populasi yang diambil untuk diteliti. Menurut
kebenarannya melalui uji statistik. Uji Hair (1995), besarnya atau ukuran sampel
statistik yang digunakan dalam studi ini mempunyai pengaruh langsung terhadap
adalah Structural Equation Modeling ketepatan hitungan statistik dari regresi
(SEM). SEM adalah sekumpulan teknik- berganda. Hasil dalam regresi berganda ini
teknik statistikal yang memungkinkan menerangkan probabilitas dari perhitungan
pengujian sebuah rangkaian hubungan yang sebagai ketepatan statistik satu tingkat yang
relatif rumit secara simultan. Teknik SEM spesifik. R² atau koefisien regresi pada satu
yang sering disebut juga sebagai tingkat ketepatan tertentu atau satu ukuran
Confirmatory Factor Analysis sampel tertentu. Teknik yang digunakan
memungkinkan seorang peneliti menguji dalam pengambilan sampel dalam penelitian
beberapa variabel dependen sekaligus ini adalah accidental sampling. Accidental
(Ferdinand, 2005:5). sampling dilakukan dengan memberikan
Populasi, Sampel, Penentuan Besar kuesioner untuk diisi kepada para konsumen
Sampel, dan Teknik yang membeli produk semen dari PT. Holcim
Populasi pada penelitian ini adalah Indonesia di Perusahaan Kontraktor, rumah
konsumen atau pengguna bahan semen gresik tangga, serta perusahaan yang memakai
yang terdiri dari tiga kelas yaitu : Pabrikan produk semen tersebut di Kota Surabaya dan
atau perusahaan yang memproduksi barang Kota Malang, Kota Tuban, Kota Bojonegoro
dengan memakai bahan baku semen Holcim selama periode penelitian.
seperti : perusahaan genteng, perusahaan tegel Dalam memilih sampel, peneliti tidak
dan gorong-gorong. Dan Rumah tangga, mempunyai pertimbangan lain kecuali

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


281
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

berdasarkan kemudahan saja. Seseorang In Brand berpengaruh secara langsung


diambil sebagai sampel karena kebetulan terhadap Brand Loyality
orang tadi ada di situ atau kebetulan dia 4. Ada Pengaruh Model Keterkaitan Trush
mengenal orang tersebut. Oleh karena itu ada In Brand secara tidak langsung
beberapa penulis menggunakan istilah terhadap Brand Loyality melalui
accidental sampling tidak disengaja atau Reinforce Commitment pelanggan PT.
juga captive sample (man on the street). Jenis Holcim Indonesia
sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan Pengujian hipotesis ini juga
untuk penelitian penjajagan, yang kemudian dimaksudkan untuk membuktikan
diikuti oleh penelitian. Ukuran sampel kebenaran dugaan penelitian atau
ditentukan berdasarkan metode Maximum hipotesis. Hasil korelasi antar konstruk
Likelihood (ML) sesuai syarat minimal diukur dengan melihat path coefficients
menurut (Hair et al., 1998: 311; Ferdinand, dan tingkat signifikansinya yang kemudian
2000: 43; 2002: 48) yaitu ukuran sampel dibandingkan dengan hipotesis satu sampai
(data penelitian) yang sesuai untuk hipotesis tiga penelitian. Tingkat
kebutuhan analisis SEM adalah berjumlah signifikansi yang dipakai dalam penelitian
antara 100 sampai dengan 200. ini adalah sebesar 5%. Berikut ini adalah
gambar model penelitian, beserta hasil
HASIL PENELITIAN DAN yang telah diperoleh berdasarkan
PEMBAHASAN pengolahan data dengan menggunakan
Hipotesa penelitian yang dapat program WarpPLS. Versi 5.00.
dihasilkan adalah sebagai berikut :
1. Ada pengaruh Model Keterkaitan Trush KESIMPULAN DAN SARAN
In B rand berpengaruh Brand Loyality Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
pada Pelanggan Produk Semen PT. sebagai berikut :
Holcim Indonesia 1. Penelitian ini menggunakan metoda
2. Ada Pengaruh Model Keterkaitan Trush analisis pengaruh dalam antar variabel
In Brand berpengaruh terhadap dan menggunakan moderating antar
Reinforce Commitment pada Pelanggan variabel.
Produk Semen PT. Holcim Indonesia 2. Penelitian ini menggunakan path
3. Ada Pengaruh Model Keterkaitan Trush analysis versi Amous PLS versi 5.00

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


282
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang digunakan dalam bidang ilmu REFERENSI


ekonomi dan juga dalam penelitian- Aaker, D. A. (1991). Managing Brand Equity.
penelitian lain. Ontario, The Free Press.
Barnes, (2003), Bagley, C.E (1995).
3. Hasil penelitian ini kurangnya sumber Managers and the legal
referensi tentang penerapan reinforces environment: Strategies for the
21st century. 2nd ed. Paul, MN:
commitment terhadap Brand Loyality dan West Publishing.
penelitian ini sangat kesulitan mendapat Bloemer, J.M.M. & Kasper, H.D.P. (1995).
The complex relationship
data yang lebih luas pada manajemen between consumer satisfaction
perusahaan Semen PT. Holcim Indonesia and brand loyalty. Journal of
Economic Psychology, 16(2),
dalam sekup besar maka dari itu peneliti 311- 329.
memiliki keterbatasan meneliti pada Bloemer, J. & Odekerken-Schroder, G.
(2002). Store satisfaction and
objek yang sudah ditentukan manajemen store loyalty explained by
pusat di surabaya dan malang dan customer- and store-related
factors. Journal of Consumer
peneltian ini tidak bisa untuk Satisfaction, Dissatisfaction and
digeneralisasi untuk mewakili seluruh Complaining Behavior, 15, 68–
80.
responden pengguna produk semen Crosby, (2000). Recognizing and measuring
Holcim di Indonesia, selain itu brand assets. Working Paper
Series. Report No. 91-119,
pengukuran variabel hanya didasarkan Cambridge, MA: Marketing
pada persepsi responden saja. Science Institute.
Ferdinand Augusty, (2005), Belief, attitude,
4. Hasil penelitian ini dapat digunakan intention, and behavior: An
secara luas pada semua jenis industri di introductionto theory and
research. Reading, MA: Addison-
perusahaan manufaktur milik BUMN dan Wesley.
perusahaan manufaktur lainnya sebagai Hair. J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., &
Black, W.C. (1998). Multivariate
bahan pertimbangan untuk meningkatkan data analysis. Fifth Edition,
kepercayaan dan loyalitas pada merk Upper Saddle River, New Jersey:
Prentice Hall.
melalui Reinforce Commitment yang kuat Hair. J.F., Black, W.C., Babin, B.J.,
sehingga Trust In Brand yang dimiliki Anderson, R.E., & Tatham, R.L.
(2005). Multivariate data
oleh tiap-tiap perusahaan dapat analysis. Sixth Edition, Upper
meningkat secara efektif. Saddle River, New Jersey:
Prentice Hall.
Johnson, M.D., Anderson, E.W., & Fornell, C.
(1999). Rational and adaptive
expectations in a customer

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


283
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

satisfaction framework. Journal


of Consumer Research, 21(4),
695-707.
Keegan . (1995). Strategic brand
management. London: Kogan
Page.
Morgan, R. M. & Hunt, S. D. (1994). The
commitment-trust theory of
relationship marketing. Journal of
Marketing, 58(3), 20-38.
Mowen, (2002), Low, S.G. & Lamb, W.C.
(2000). The measurement and
dimensionality of brand
associations. The Journal of
Product and Brand Management,
9(6), 350-368.
Riana (2008) Marketing warfare. New York:
McGraw-Hill, Inc.
Traylor and war, coulter, Valkenburg, P. M. &
Buijzen, M. (2005). Identifying
determinants of young children’s
brand awareness. Journal of
Applied Developmental
Psychology, 26(4), 456 -468.
Warrington and Shim, (2002) Brand name
influence on brand perception.
Psychology and Marketing, 24(1),
1-24.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


284
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

MEDIASI BERKELANJUTAN PEMBERDAYAAN AUDITOR DAN HUMAN


CAPITAL YANG DIPENGARUHI OLEH KOMITMEN TERHADAP KINERJA
ORGANISASI

Eny Lestary Widarni

Dosen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIEKN) Jaya Negara Malang


Email : enistiekn7@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian Real and Valle (2011) yang melakukan
penelitian pada perusahaan manufaktur di Spanyol dan menguji peran mediasi human
capital antara praktik sumber daya manusia dengan kapasitas organisasi pembelajar.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa human capital mempunyai peran dalam
memediasi praktik sumber daya manusia dengan kapasitas organisasi pembelajar.
Kemudian oleh Puig et al. (2012) disarankan kepada peneliti mendatang untuk
menguji pengaruh human capital terhadap kinerja perusahaan pada industri non
manufaktur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
pemberdayaan dan human capital terhadap kinerja auditor KAP di Jawa Timur yang
dimediasi oleh variabel komitmen. Metode yang digunakan yakni metode survey.
Analisis SEM digunakan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antar variabel
yang diteliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatori. Berdasarkan data
sekunder sampel yang diambil sebanyak 540 auditor pada 30 Kantor Akuntan Publik di
Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
variabel human capital terhadap komitmen organisasional dan pemberdayaan auditor
terhadap kinerja organisasi. Variabel komitmen organisasional dan pemberdayaan
auditor mampu memediasi pengaruh human capital terhadap kinerja organisasi.

Kata kunci : human capital, kinerja organisasi, komitmen, pemberdayaan

Abstract

This study was based on Real and Valle (2011) study result who conduct study toward
manufacturers in Spain and testing role of human capital mediation between human
resources practices and learning organization capacity. Result of their study showed
that human capital has its own role in mediating human resources practices to learning
organization capacity. Puig et al. (2012) suggest that author in subsequent study
should test effect of human capital toward firm performance in non-manufacture
industry. Objective of this study was to analyze effect of empowerment and human
capital toward KAP auditor’s performance in East Java which mediated by
commitment variable. Method used in this study was survey method. SEM analysis was
used to obtain relationship and effect of inter-variable under study. This study used
explanatory approach. Based on sample’s secondary data regarding 540 auditors in 30
Public Accountant Offices in East Java, result showed that there was significant effect
of human capital variable toward organization commitment and auditor’s
empowerment toward organizational performance. Organizational commitment and
auditor’s empowerment variables were able to mediate the effect of human capital
toward organizational performance.

Keywords: human capital, organizational performance, commitment, empowerment

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


285
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN pemberdayaan sumber daya manusia


Peran pemberdayaan sumber meningkatkan kinerja organsiasi
daya manusia pada Kantor Akuntan (Lashley, 1999, 2000; Jarar, 2002;
Publik menjadi hal yang penting. Hal ini D’Anunzio et al., 1999; Setiawan, 2005)
berkaitan dengan pernyataan Nixon sedangkan kelompok lain secara empiris
(1994) yang melihat bahwa tantangan berbeda hasilnya, yaitu bahwa walaupun
pemberdayaan yang dihadapi organisasi dilakukan pemberdayaan sumber daya
muncul baik dari segi eksternal maupun manusia namun tidak mampu untuk
internal. Tantangan eksternal merupakan meningkatkan kinerja organisasi.
akibat dari tingginya tingkat persaingan, (Siegel, 2000; Ugboro, 2006). Dari
perubahan susunan tenaga kerja, dan penjelasan diatas menimbulkan
harapan yang terlalu tinggi dari para pertanyaan mengapa terjadi perbedaan
konsumen. Tantangan internal tentang peran pemberdayaan sumber
berhubungan dengan retensi auditor, daya manusia yang belum mampu
motivasi dan perkembangan auditor. meningkatkan kinerja organisasi, untuk
Adanya kesenjangan antara potensi itu perlu dipikirkan lebih lanjut tentang
auditor dengan kebutuhan konsumen kejelasan pengaruh pemberdayaan
yang tinggi semakin memperkuat sumber daya manusia terhadap kinerja
keterkaitan antara pemberdayaan sumber organisasi.
daya manusia dan human capital. Diperkirakan rendahnya kinerja
Selanjutnya untuk menuju pada kinerja organisasi, ada kaitannya dengan
organisasi yang optimal dibutuhkan investasi manusia (human capital) dan
komitmen auditor yang tinggi terhadap komitmen auditor terhadap organisasi.
organisasi (Drucker, 2004). Namun Artinya walaupun auditor telah
pembicaraan tentang pemberdayaan diberdayakan namun belum muncul
sumber daya manusia ini jarang muncul komitmen auditor, maka kinerja
pada auditor pada Kantor Akuntan organisasi juga belum mampu untuk
Publik. ditingkatkan (Erstad, 1997; D’Anunzio
Secara empiris terdapat dua et al., 1999; Fernandes, 2006; Oakland et
kelompok hasil penelitian yang berbeda. al. 2007, Kuokkanen et al., 2007, Puig at
Kelompok penelitian yang pertama al., 2012). Agar kinerja organisasi bisa
mendukung teori yaitu bahwa ditingkatkan maka perlu diciptakan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


286
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kultur pemberdayaan sumber daya Pada perusahaan jasa, interaksi


manusia melalui investasi sumber daya antara pemberdayaan sumber daya
manusia yang tepat (Erstad, 1997; manusia di butuhkan terutama dalam
Clarke, 1999), yaitu dengan peningkatan kinerja perusahaan (Cho, et
berkonsentrasi pada perilaku apa yang al. 2006). Jadi, dalam penelitian ini
dianggap optimal bagi auditor dan apa dilakukan penelitian yang berbeda
yang sudah mereka kerjakan dengan dengan penelitian-penelitian yang sudah
baik, serta dengan menciptakan dilakukan sebelumnya sehingga dapat
keterlibatan auditor dalam pengambilan memberikan original contributions
keputusan agar lebih berkomitmen untuk kepada dunia keilmuan. Penelitian ini
berpartisipasi serta bertanggung jawab mencoba untuk menjelaskan mengapa
terhadap pencapaian tujuan organisasi tidak ada kestabilan hasil pemberdayan
melalui inisiatif dan ide-ide yang sumber daya manusia terhadap kinerja
dikembangkan dalam organisasi. organisasi seperti telah di kemukakan
Dari penjelasan diatas, intinya diatas. Dari penelitian ini dapat diambil
adalah bahwa terdapat kesenjangan rumusan masalah yakni bagaimanakah
berupa konflik atau perbedaan hasil pengaruh pemberdayaan dan human
penelitian, yang perlu ada penjelasan capital terhadap komitmen, pengaruh
lebih lanjut bagaimanakah peran mediasi pemberdayaan dan human capital
dari komitmen terhadap pemberdayaan terhadap kinerja auditor, pengaruh
dan human capital. Perbedaan hasil variabel komitmen terhadap kinerja
penelitian ini diperkirakan karena auditor, serta pengaruh pemberdayaan
adanya perbedaan dalam cara organisasi dan human capital terhadap kinerja
berinvestasi dalam pengembangan auditor yang dimediasi oleh variabel
sumber daya manusia serta tingkat komitmen. Rumusan masalah menjadi
kemampuan sumber daya manusia dasar bagi peneliti untuk mencapai
berkomitmen terhadap organisasi. Dua tujuan untuk menganalisis pengaruh
variabel ini diperkirakan mampu pemberdayaan dan human capital dan
menjelaskan adanya hasil kinerja terhadap komitmen, pengaruh
organisasi yang berbeda walaupun tiap pemberdayaan dan human capital
organisasi melakukan pemberdayaan terhadap kinerja auditor, pengaruh
sumber daya manusia. variabel komitmen terhadap kinerja

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


287
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kantor auditor, pengaruh pemberdayaan Hipotesis Penelitian


dan human capital terhadap kinerja Komitm

auditor yang dimediasi oleh variabel


komitmen. Human Kinerja

KAJIAN LITERATUR Pemberda

1. Pemberdayaan didefinisikan sebagai


suatu proses yang memberikan Gambar 1. Model penelitian
otonomi dan pengambilan keputusan Hipotesis 1: Ada pengaruh
lebih besar kepada pekerja dalam pemberdayaan dan human capital dan
segala faktor yang mempengaruhi terhadap komitmen.
hasil kerja (Stewart, 1998 : 22). Hipotesis 2 : Ada pengaruh
2. Human capital didefinisikan sebagai pemberdayaan dan human capital
akumulasi pengetahuan, keahlian, terhadap kinerja auditor.
pengalaman dan atribut-atribut Hipotesis 3 : Ada pengaruh variabel
kekuatan pekerja lainnya yang komitmen terhadap kinerja kantor
relevan di dalam kekuatan pekerja auditor.
sebuah organisasi dan memacu Hipotesis 4 : Ada pengaruh
produktivitas, kinerja, dan pencapaian pemberdayaan dan human capital
tujuan strategis (Goal, 2014 : 696). terhadap kinerja auditor yang dimediasi
3. Komitmen didefinisikan sebagai oleh variabel komitmen.
kemungkinan bahwa seseorang akan
menerima nilai-nilai organisasi dan METODE PENELITIAN
mengerahkan upaya untuk mematuhi Desain penelitian ini adalah
nilai-nilai ini, serta akan kuantitatif yakni mengolah data
mempertahankan keanggotaan dalam primer dibantu dengan program
organisasi (Meyer and Allen; 1990 : statistik SPSS dan AMOS untuk
18). membuktikan kebenaran hipotesis.
4. Kinerja Auditor adalah capaian kerja Metode yang digunakan adalah metode
pada periode tertentu dari auditor survey yakni mengumpulkan data
sesuai dengan kode etik sebagai primer dari jumlah populasi yang
akuntan (Tuanakota, 2015: 51). banyak, dengan menggunakan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


288
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

instrumen kuesioner. 1. Hasil Model Penelitian


Populasi dalam penelitian ini Analisis inferensial penelitian ini
adalah 30 Kantor Akuntan Publik di menggunakan teknik analisis Structural
Jawa Timur, dengan jumlah responden Equation Modeling (SEM). Pengujian
540 orang auditor. Penarikan sampel dengan SEM dimaksudkan untuk
menggunakan metode Issac Michael menguji model penelitian yang dibangun
(Ferdinand, 2006) dengan jumlah sampel dan menguji hipotesis penelitian. Hasil
yang dianalisis adalah 182 responden. pengujian variabel Pemberdayaan (X1)
Pengujian validitas dan dan human capital (X2) terhadap
reliabilitas dilakukan pada instrumen variabel kinerja auditor (Y2) dengan
penelitian untuk membuktikan mediasi variabel Komitmen (Y1) dalam
kebenaran hipotesis. Adapun teknik yang model persamaan struktural dibantu
digunakan adalah pengujian CFA program AMOS.
(Confirmatory Faktor Analysis), Hasil Analisis Model Persamaan
Struktural
Validitas Konvergen dan Reliabilitas
konstruk sesuai dengan kaidah nilai cut-
off yang disarankan Hair (2006) dengan
program AMOS. Adapun metode
analisis yang digunakan adalah uji
Structural Equation Modelling (SEM).
Analisis persamaan dalam Model

HASIL
2. Persamaan Struktural
Uji Structural Equation Modelling
Pengujian model persamaan
(SEM)
struktural ditunjukkan oleh bobot
Uji asumsi Model Persamaan
fkoefisien standar seperti pada Gambar 5
Struktural terdiri atas uji normalitas, out-
berikut :
lier dan uji multikolinieritas untuk
mengetahui tingkat akurasi model
persamaan struktural. Hasil uji Asumsi
SEM dijelaskan di bawah ini.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


289
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dengan yang disampaikan oleh Jarrar


dan Zairi bahwa satu-satunya sumber
kompetitif sebagai hasil dari
pemberdayaan pegawai adalah orang-
orang yang ada di dalam organisasi yang
mempunyai partisipasi, inisiatif, dan
tanggung jawab, berpendidikan dan
fleksibel.
Nilai Koefisien Standardized Pemberdayaan dan human
Regression Weight dalam SEM
Model persamaan yang dapat dibentuk capital berpengaruh terhadap kinerja
berdasarkan signifikansi adalah
auditor KAP di Jawa Timur, artinya
a) Komitmen (Y1) = 0,45 X1
b) Komitmen (Y1) = 0.30 X2 bahwa jika auditor diberdayakan dan
c) Kinerja Auditor (Y2) = 0,38 X1
human capital ditingkatkan, maka akan
d) Kinerja Auditor (Y2) = 0,27 X2
e) Kinerja Auditor (Y2) = 0,23 Y1 berpengaruh terhadap kinerja yang
meningkat. Hasil penelitian ini
Pemberdayaan dan human
sependapat dengan penelitian Carmeli
capital berpengaruh signifikan terhadap
(2004) ; Ibok (2014) ; Samad (2013)
komitmen auditor KAP di Jawa Timur
bahwa pembentukan human capital
artinya bahwa pemberdayaan auditor
strategis harus mempertimbangkan latar
dalam organisasi Kantor Akuntan Publik
belakang pendidikan khusus,
didukung oleh partisipasi, inisiatif dan
pengalaman dalam pekerjaan dan
rasa tanggung jawab terhadap
pelatihan khusus yang akan mendorong
pengelolaan dan pengembangan
perkembangan human capital dan pada
organisasi. Human capital berpengaruh
akhirnya akan berdampak positif pada
terhadap komitmen artinya bahwa
kinerja. Pemberdayaan memberikan
organisasi akuntan publik yang telah
pengaruh yang lebih besar dibandingkan
melaksanakan pengembangan bagi
dengan human capital.
auditornya, memberikan pendidikan
Komitmen berpengaruh terhadap
yang memadai serta pelatihan bagi
kinerja auditor KAP di Jawa Timur,
auditornya, sehingga auditor memiliki
artinya bahwa jika auditor mempunyai
pengalaman yang mencukupi. Hal ini
komitmen yang tinggi akan berpengaruh
berdampak pada peningkatan komitmen
terhadap kinerja auditor. Semakin tinggi
pada organisasi. Temuan ini sesuai

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


290
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

komitmen, semakin tinggi pula tingkat utama dibandingkan dengan


kinerja auditor. pemberdayaan. Hal tersebut dikarenakan
Pemberdayaan dan human pengaruh human capital lebih kecil
capital berpengaruh terhadap kinerja dibanding dengan pengaruh
auditor KAP di Jawa Timur melalui pemberdayaan.
komitmen. Pengaruh pemberdayaan dan Bagi pengambil kebijakan,
human capital terhadap kinerja auditor disarankan untuk meningkatkan human
bersifat langsung maupun tidak capital, melalui peningkatan pelatihan,
langsung. Pengaruh tidak langsung, pendidikan, dan pengalaman. Disamping
dimediasi oleh komitmen yang itu pemberdayaan tetap harus diperluas
merupakan mediator antara agar dapat lebih memberikan peran
pemberdayaan dan human capital partisipasi, inisiatif dan tanggung jawab
terhadap kinerja auditor. Pemberdayaan auditor sehingga dapat mendukung
memberikan pengaruh yang lebih besar kinerja organisasi yang baik.
dibandingkan dengan human capital Bagi auditor kantor Akutan
terhadap kinerja sebagai mediator. Publik temuan penelitian ini diharapkan
dapat menjadi masukan untuk
KESIMPULAN DAN SARAN meningkatkan kualitas kerja dan lebih
Pemberdayaan auditor dan meningkatkan komitmen dalam
human capital secara langsung mampu melaksanakan tugas secara profesional.
meningkatkan kinerja organisasi Kantor Peningkatan kinerja dapat dilakukan
Akuntan Publik di Jawa Timur. melalui human capital seperti sertifikasi
Pemberdayaan dan human capital secara akuntansi, lokakarya atau seminar.
tidak langsung juga mampu Begitu juga dengan pemberdayaan
meningkatkan kinerja organisasi melalui sebaiknya terus ditingkatkan untuk lebih
komitmen. Artinya seorang auditor yang berpartisipasi dan membangun inisiatif
diberdayakan akan mampu yang mempunyai rasa tangung jawab
meningkatkan komitmen terhadap yang tinggi terhadap profesi yang telah
organisasi dan selanjutnya akan mampu ditekuni secara profesional.
meningkatkan kinerja auditor di Kantor Bagi peneliti mendatang, karena
Akuntan Publik di Jawa Timur. Selain penelitian mempunyai keterbatasan,
itu, peningkatan human capital lebih maka perlu diuji lebih lanjut jenis usaha

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


291
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

jasa lainnya untuk memperluas ultimate challange ?, Personal


Review. Vol. 28 No. 3, 1999, pp.
generalisasi dari hasil penelitian ini.
258 – 278.
Selain itu perlu dipertimbangkan lebih Drucker, P.F, Joseph A Maciariello.
2004, The Daily Drucker 366
lanjut beberapa variabel penting yang
Hari Wawasan dan Motivasi
pantas diuji sebagai pemediasi kinerja untuk Menyelesaikan Hal-Hal
yang Benar, diterjemahkan oleh
organisasi berbasis pada pemberdayaan
Natalia Ruth Sihandrini, Penerbit
auditor dan human capital dalam rangka PT Elex Media Komputindo,
Jakarta.
mencapai kinerja organisasi Kantor
Erstad, Margaret, 1997, Empowerment
Akuntan Publik. Variabel-variabel and Organizational Change,
International Journal of
tersebut misalnya kompetensi dan
Contemporary Kantor Akuntan
keterampilan emosional (emotional skill) Publik Management, 9/7 (1997)
pp. 325 – 333, MCB University
serta tidak menutup kemungkinan
Press.
variabel sumber daya manusia strategis Ferdinand, Agusty, 2006, Metode
Penelitian Manajeme, Pedoman
(human resources strategic) yang
Penelitian Untuk Penulisan
disesuaikan dengan strategi perusahaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu
Manajeme, Edisi Kedua, Badan
(corporate strategic).
Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang
REFERENSI Fernandes, Sergio, Hal G. Riney, 2006,
Carmeli, Abraham, 2004, Strategic Managing Successful
human capital and the Organisational Change in The
performance of public sector Public Sector, Public
organizations, Scandinavian Admnistration Review;
Journal of Management. Vol.20 March/Apr 2006;66, 2 p 168.
pp. 375-392. Goal, CHR. Jimmy L, 2014, A to Z
Clarke, Liz, 1999, The Essence of Human Capital Manajemen
Change, Manajemen Perubahan, Sumber Daya Manusia. Penerbit
Terjemahan Martin Muslie & PT. Grasindo Anggota IKAPI,
Magdalena S, Penerbit Andi, Jakarta.
Yogyakarta. Hair, Joseph E, Rolph E. Andersen,
Cho, S, Robert H. Ws, Soo Cheong Jang Ronald L Tatham, William C.
dan Mehmet E. 2006, Measuring Black, 1998. Multivariate Data
The Impact of Human Resource Analysis, Fifth Edition, Prentice
Management Practices on Hall, USA
Hospitality Firms Performance, Ibok, 2014, The Impact of Human
International Journal of Capital Development and
Hospitality Management, No. 25 Economic Empowerment on The
pp 262-277. Socio-Economic Development of
D’Annunzio-Green, Norma, John Akwa Ibom State, Nigeria,
Macandrew, 1999, Re- Global Journal of Human
empowering the empowered – the Resource Management. Vol 3.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


292
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

No. 5 pp 89-101. Cipres, 2012, Combined effect of


Jarrar, Yasar F., Mohamed Zairi, 2002, human capital, temporary
Employee empowerment – a UK employment and organizational
survey of trends and best size on firm performance,
practice, Management Auditing Personal Review, Vol. 41 No. 1,
Journal 17 / 5 (2002), pp. 266 – 2012, pp 4 – 22, Emerald Group
271. Publishing Limited, Castellon,
Kuokkanen, Liisa, Tarja Suominen, Spain
Sirku Rankinen, Marja Leena, Raju, P.S., Lonial, Subash C., Gupta
Kukkurainen, Nina Savikko, Yash P., Zeigler, Craig, 2000,
Diane Doran, 2007, The Relationship between Market
Oragnisational Change and Orientation and Performance in
Work-related Empowerment, the Hospital Industry: A
Journal of Nursing Management, Structural Equation Modeling
15, 2007, pp 500 – 507. Approach. Health Care
Lashley, Conrad, 1999, Employee Management Science. 3, 3.
empowerment in services : a ABI/INFORM Global. p.237
framework fo analysis, Personnel Samad, Sarminah. 2013, Assessing the
Review Vol. 28 No. 3, 1999, pp Contribution of Human Capital
169 – 191 on Business Performance,
Meyer, JP., dan Allen, NJ. 1990, International Journal of Trade,
Commitment in the Workplace ; Economics and Finance, Vol. 4,
Theory, Research, and No.6 pp 393-397.
Application, Sage Publications, Sekaran, Uma, 2000, Research Methods
London. for Business: A Skill Building
Nixon, B., (1994), Developing an Approach, Third Edition, John
Empowering Culture in Willey & Sons, Inc. New York.
Organizations, Empowerment in Setiawan, Margono, 2005, Pengaruh
Organizations, Vol 2 No.1, pp. Kekuasaan Pemimpin,
14-24 Pemberdayaan, Motivasi,
Noe, Rymond A., John R. Hollenbeck, Terhadap Komitmen dan
Barry Gerhart, Patrick M. Kepuasan Kerja Dosen (Studi
Wright, 2006, Human Resources Persepsi Dosen DPK PTS di
Management Gaining a Jember, Malang, Kediri dan
Competitive Advantage, Fifth Madiun), Disertasi, Program
Edition, McGraw Hill/Irwin Pascasarjana, Universitas
Companies, New York. Brawijaya Malang.
Oakland, J.S dan S.J. Tanner. 2007, A Seville, Erica, David Brunsdon, Andre
New Framework For Managing Dantas, Jason Le Masurier,
Change, The TQM Magazine. Suzanne Wilkinson, and John
Vol. 19 No.6 pp. 572-589. Vargo, 2006, Building
Pearce and Robinson, 1997, Manajemen Organisational Resilience: A
Strategik: Formulasi, Summary of Key Research
Implementasi, dan Pengendalian, Findings, Resilient Organisations
terjemahan, Ir. Agus Maulana Programme New Zealand,
MSM, Binarupa Aksara, Jakarta. www.resorgs.org.nz
Puig, Vicente Roca, Inmaculada Beltran Siegel, Marc., Susan Gardner, 2000,
Martin and Mercedes Segrra Contextual Factor of

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


293
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Psychological Empowerment, Yogyakarta.


Personnel Review, Vol. 29, No. Tuanakota, Theodorus M., 2015,
6, 2000, pp 703-722. Audit Kontemporer, Penerbit
Stewart, Allen Mitchell, 1998, Salemba Empat , Jakarta.
Empowering People :
Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia, Penerbit Kanisius,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


294
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGARUH SUBSIDI PUPUK TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI DAN


PENDAPATAN PETANI DI DESA SUDIMORO KABUPATEN JOMBANG DALAM
PERSPEKTIF FENOMENOLOGIS
Linda Ratna Sari 1), Aslikhah2)
1,2)
Fakultas Ekonomi, Universitas Darul Ulum Jombang
Email: agus.raikhani@gmail.com

Abstrak

Pupuk merupakan elemen penting dalam peningkatan produksi padi dan Pemerintah terus
mendorong produksi tanaman pangan terutama padi dengan menyediakan pupuk, benih, pestisida
yang bersubsidi melalui mekanisme pemberian subsidi yang diatur dengan mekanisme tertentu.
Penelitian ini menganalisis pengaruh pupuk bersubsidi terhadap peningkatkan produksi padi dan
pendapatan petani dalam perspektif fenomenologis di desa Sudimoro Kabupaten Jombang.
Penelitian ini dalam katagori penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis,yang
memaparkan temuan dan mencari jawaban atau eksplorasi dari masalah penelitian . Hasil Penelitian didapatkan
data bahwa subsidi pupuk dalam 1 Ha petani terbantu dalam biaya produksi, sebesar (33,73%) dari
biaya yang telah di tetapkan . Bilamana menggunakan pupuk subsidi maka petani telah
melakukan penghematan sebesar Rp. 2.362.000. Subdisi pupuk memberikan kontribusi terhadap
hasil pertanian dengan kenaikan hasil panen menggunakan pupuk organik sebesar 3,5 ton / Ha.
Maka dengan menggunakan pupuk kimia bersubsidi naik menjadi 6,5 ton/Ha.Peningkatan hasil
produksi mengakibatkan keuntungan petani per 1 Ha mengalami peningkatan keuntungan bersih
Rp. 15.656.000, dibandingkan pupuk non subsidi dengan keuntungan bersih Rp 13.294.000.

Kata kunci : pupuk , produksi , fenomenologis

Abstract

Fertilizer is an important element in increasing rice production and the Government continues to
encourage the production of food crops, especially rice, by providing fertilizers, seeds, and
subsidized pesticides through a mechanism of subsidy regulated by a particular mechanism. This
study analyzed the effect of subsidized fertilizer on increasing rice production and farmer income
in phenomenological perspective in Sudimoro village, Jombang regency. Research in a
qualitative research category using a phenomenological approach, which exposes findings and
seeks answers or explorations of research problems. The result of the research shows that
fertilizer subsidy data in 1 Ha of farmers is assisted in production cost, equal to (33,73%) from
other cost which have been set. When using fertilizer subsidy then farmers have made savings of
2.362.000,. Subdivision of fertilizer has contributed to agricultural output, Increase of crop yield
when using organic fertilizer or the like only 3.5 ton / Ha. So after using the subsidized chemical
fertilizer to 6.5 tons. Increased production resulted in farmers profit per 1 Ha increased net profit
Rp. 15,656,000, compared to non-subsidized fertilizer with net profit of Rp 13,294,000.

Keyword: ,fertilizer, produksi, phenomenologis

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

295
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN Desa Sudimoro kecamatan Megaluh


1. Latar Belakang kabupaten Jombang merupakan bagian dari
Dalam upaya mendorong peningkatan penyumbang potensi komoditas tanaman
pendapatan perkapita masyarakat, maka pangan khususnya komoditas padi di
kebijakan ekonomi Pemerintah bertumpu kabupaten Jombang, karena sebagian besar
pada upaya untuk meningkatkan penduduknya bermata pencaharian di sektor
produktivitas, karenadengan masih banyaknya agraris pertanian, hamper 60% kepala
penduduk miskin serta pendapatan perkapita keluarga memiliki lahan pertanian. Petani di
yang relatifrendah bila dibandingkan dengan desa Sudimoro kecamatan
Negara maju lainya di Asia tenggara. Megaluhmerupakan sasaran subsidi pupuk
Produktifitas yang rendah ini penyebab pertanian, kerena pupuk merupakan bagian
pendapat yang rendah ( Sukirno, 2011:441). dari produksi pertanian terutama pupuk yang
Selain itu menurut, Saragih (2015:150) telah di subsidi oleh pemerintah.Dalam hal
produktifitas merupakan isu sentral dalam mendapatkan subsidi, para petani pada
perekonomian sebab menjadi penentu utama umumnya di lakukan melalui kelompok tani
kesejahteraan ekonomi. Pembangunan yaitu dengan cara mendaftarkan jumlah
ekonomi hanya di mungkinkan oleh adanya kebutuhan pupuk yang di harapkan sesuai
produktifitas di sektor pertanian. Sedangkan dengan kepemilikan lahan yang telah di
Penm (2012) dalam Saragih (2015:150), daftarkan di RDKK (Rencana divinitif
pertumbuhan produktivitas pertanian di kebutuhan kelompok). Seharusnya dengan
pengaruhi oleh tiga faktor yaitu kondisi makro bantuan subsidi pupuk akan
ekonomi, input usaha tani, dan faktor mensejahterakan petani, namun faktanya
eksternal. Ketiga faktor tersebut di dukung bahwa, para petani desa Sudimoro dari data yang
oleh kondisi operasional yang inovatif yang ada masih banyak yang berpendapatan
dapat di lalui melalui pendekatan kebijakan. rendah dan belum sejahtera. Hal ini bisa
Kebijakan yang harus di lakukan adalah dilihat dari banyaknya jumlah keluarga
pengembangan sumberdaya manusia, yang berada pada keluarga sejahtera 1
pengembangan infrastruktur, investasi dalam sampai dengan keluarga sejahtera 3 yang
penelitian dan pengembangan, insentif harga masih mencapai 25,4 % dari keseluruhan
dan perbaikan fleksibilitas oprasional. total 1233 KK.(data Desa Megaluh, 2015)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

296
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

2. Permasalahan mencegah kejatuhan industri tersebut


Dengan melihat kondisi diatas, maka (misalnya karena operasi merugikan yang
permasalahan yang akan di angkat dalam terus dijalankan) atau peningkatan harga
penelitian adalah: produknya atau hanya untuk mendorongnya
1.Apakah proses pemberian subsidi pupuk mempekerjakan lebih banyak buruh (seperti
dapat meningkatkan produktifitas padi dalam subsidi upah). Contohnya adalah
di Desa Sudimoro Kec. Megaluh? subsidi untuk mendorong penjualan ekspor;
2. Apakah subsidi pupuk dapat subsidi di beberapa bahan pangan untuk
meningkatkan pendapatan petani padi di mempertahankan biaya hidup, khususnya di
Desa Sudimoro Kec. Megaluh ? wilayah perkotaan; dan subsidi untuk
3. Tujuan penulisan mendorong perluasan produksi pertanian
1. Mengetahui produktifitas padi setelah dan mencapai swasembada produksi pangan
pemberian subsidi pupuk di Desa (Wikipidia, 2015). Sedangkan menurut
Sudimoro Kec. Megaluh Kab. Jombang. Suparmoko yang di kutip Dungtji
2. Mengetahui pendapatan petani padi Munawar (2;2013), subsidi (transfer) adalah
setelah pemberian subsidi pupuk di Desa salah satu bentuk pengeluaran pemerintah
Sudimoro Kec. Megaluh Kab. Jombang. yang juga diartikan sebagai pajak negatif
yang akan menambah pendapatan mereka
KAJIAN LITERATUR yang menerima subsidi atau mengalami
1. Subsidi Pupuk peningkatan pendapatan riil apabila mereka
Subsidi dalam Kamus Besar ekonomi mengkonsumsi atau membeli barang-barang
(winarno, Ismaya; 2007:399) adalah bantuan yang disubsidi oleh pemerintah dengan
pemerintah berupa keuangan kepada pihak harga jual yang rendah. Subsidi dapat
tertentu berdasarkan pertimbangan dibedakan dalam dua bentuk yaitu subsidi
kepentingan umum, misalnya dalam bidang dalam bentuk uang (cash transfer) dan
pendidikan dan pengendalian harga. Subsidi subsidi dalam bentuk barang atau subsidi
(juga disebut subvensi) adalah bentuk bantuan innatura (in kind subsidy).
keuangan yang dibayarkan kepada suatu
bisnis atau sektor ekonomi. Sebagian subsidi
diberikan oleh pemerintah kepada produsen
atau distributor dalam suatu industri untuk
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

297
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

2. Tujuan Subsidi Pupuk. harga yang lebih rendah. Pada akhirnya


Subsidi merupakan kebalikan dari dengan suplai yang tersedia lebih banyak
pajak, apabila pajak akan menambah dan harga murah masyarakat dapat
keuangan negara, maka subsidi akan mengkonsumsi lebih banyak barang
mengurangi keuangan negara, karena subsidi tersebut.
dalam APBN merupakan pengeluaran yang di 3. Fenomenologi untuk memahami
peruntukan bagi masyarakat tertentu, salah makna subsidi pupuk bagi
satunya adalah masyarakat petani, dengan pendapatan petani
harapan setelah mendapatkan subsidi kondisi Pendekatan fenomenologi
ekonomi masyarakat menjadi lebih baik, digunakan sebagai upaya untuk
sebagaimana yang di tulis oleh Dungtji mengungkapkan makna subsidi pupuk bagi
Munawar, ( 2013 ) bahwa manfaat subsidi pendapatan petani, karena pendekatan ini
bagi produsen maupun konsumen antara lain: berpandangan bahwa tindakan seseorang
(1) Membantu peningkatan kualitas ekonomi; senantiasa selalu berbeda sejalan dengan
(2) Membantu golongan yang berpendapatan keunikan masing masing subjek pelaku.
rendah dalam hal pemenuhan kebutuhan Dengan observasi mendalam yang dilakukan
ekonomi; (3) Mencegah terjadinya dalam penelitian kepada petani, diharapkan
kebangkrutan bagi pelaku usaha. bisa dihasilkan uraian secara rinsi mengenai
Selain manfaat di atas bahwasanya hubungan antar gejala atau pemahaan makna
kebijakan subsidi biasanya dikaitkan dengan subsidi pupuk bagi petani.
barang dan jasa yang memiliki peran penting
dalam menunjang hajat hidup orang banyak. METODE PENELITIAN
Pramudito, Kasmiati (2013:5) Tujuan subsidi 1.Desain Penelitian
untuk menambah output dan menambah Penelitian initermasuk dalam katagori
jumlah sumber daya yang dihasilkan melalui penelitian kualitatif karena merupakan studi kasus
pengaturan mekanisme harga. Mekanisme sebagai ciri khas penelitian kualitatif, yang
subsidi umumnya diberikan kepada produsen memaparkan temuan dan mencoba mencari
dalam bentuk pemberian bantuan biaya jawaban atau eksplorasi dari masalah penelitian
produksi dengan menggeser biaya marginal (Fitrianti, 2012;39 ). Untuk mencapai hal tersebut
menjadi lebih rendah, sehingga perusahaan pendekatan yang dipergunakan adalah
dapat menyuplai barang lebih banyak dengan menggunakan pendekatan fenomenologis yang
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

298
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

berupaya mengumpulkan data menggunakan adalah ingin menggambarkan realita empirik di


observasi dalam pengumpulan data. Sehingga yang balik fenomena secara mendalam., rinci dan
menjadi tujuan dari penelitian kualitatif dengan tuntas.(Fatchan: 2013: 3)
menggunakan pendekatan fenomenologis ini
2. Bagan / Tabel Kerangka Konsep.
Tabel 1. Kerangka konsep

PUPUK

BERSUBSIDI NON SUBSIDI

Mengurangi Menambah Biaya


Biaya Produksi Produksi

Menambah Mengurangi
Pendapatan petani Pendapatan petani

3. Tempat Penelitian. pendekatan fenomenologis adalah, orang yang


Dalam penelitian ini, peneliti mengambil memberikan informasi yang terkait dengan hal –
lokasi di Desa Sudimoro Kecamatan Megaluh hal yang akan diteliti. Sedangkan subyek penelitian
Kabupaten Jombang. Tempat ini di pilih karena adalah orang yang memberikan informasi dan
wilayah tersebut sebagian besar masyarakatnya menjadi unit analisis dari suatu penelitian kualitatif.
bermata pencaharian petani produksi tanaman Dalam pendekatan fenomenologis informan dan
pangan kususnya komoditas padi dan waktu subjek penelitian adalah orang per orang atau
penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2017 individu yang sengaja dipilih oleh peneliti.
4. Subjek Penelitian Informan sebagai sampel dalam penelitian kualitatif
Dalam penelitian kualitatif tidak tidak dimaksudkan untuk menggambarkan populasi
menggunakan istilah populasi, tetapi menggunakan target ataupun untuk menarikgeneralisasi,
informan dan subjek penelitian (Fatchan,2013). melainkan terfokus representasi pada fenomena
Informan dalam penelitian kualitatif dengan yang dikaji.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

299
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Jumlah sampel yang diwawancarai dalam fenomenologis adalah ditentukan sesuai kebutuhan
penelitian ini sesuai dengan pendekatan yang dikehendaki ( Fatchan, 2013 ) .
Sebagaimana di ketahui bahwasanya
HASIL PENELITIAN DAN informan yang di ambil dalam penelitian
PEMBAHASAN ini sebanyak 5 orang dengan
1. Karekteristik informan-informan pengalamannya selama bertani, Adapun
berdasarkan masa kerja karakteristik informan tersebut
sebagaimana dalam tabel2.

Tabel 2. Karakteristik Berdasar Usia

NO NAMA MASA KERJA


1 Informan 1 9 Tahun
2 Informan 2 12 Tahun
3 Informan 3 8 Tahun
4 Informan 4 28 Tahun
5 Informan 5 10 Tahun

2. Karakteristik Informan Berdasarkan luas yang menggarap sawah miliknya sendiri


tanah garapan, yang di maksud petani tanpa melakukan pembayaran sewa tanah
penyewa adalah petani yang menyewa lahan kepada pihak lain. Adapun karakteristik
petanian dari pihak lain, dilakukan sesuai informan berdasarkan luas garapan
dengan kesepakatan sewa. Sedangkan petani seperti.dibawah.
pemilik atau di istilahkan yasan adalah petani
Tabel 3. luas tanah garapan

NAMA LUAS GARAPAN STATUS GARAPAN


1 Informan 1 300 Ru Milik sendiri
2 Informan 2 400 Ru Sewa
3 Informan 3 1 hektar Milik sendiri
4 Informan 4 500 Ru Milik sendiri

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

300
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

5 Informan 5 2 Hektar Milik sendiri dan sewa

3. Karakteristik informan berdasarkan masa Berkaitan dengan masa kerja


kerja bahwasanya informan yang di wawancarai
seperti pada tabel 4.

Tabel 4 informan berdasarkan masa kerja

NO NAMA MASA KERJA


1 Sunar 9 Tahun
2 Sugiarto 12 Tahun
3 M Saiful Arif 8 Tahun
4 Sukijan 28 Tahun
5 M Muhtar Lutfi 10 Tahun

Sedangkan hasil produksi perhektar bila menggunakan pupuk yang berbeda, dapat di
lihat dalam tabel.5
Tabel 5 Hasil Produksi
NO Penggunaan pupuk Hasil Rata-rata /
Hektar
1 Pupuk Subsidi 6,5 Ton
2 Pupuk Organik 3,5 Ton
3 Non subsidi 6,5 Ton

Keuntungan rata-rata yang di peroleh hasil penjualan dengan tiga sistem penjualan
dengan pupuk yang berbeda, penghitungan yaitu tebas, kering sawah dan kering giling,
rata-rata dilakukan dengan cara menjumlah adapun hasilnya dapat dilihat dalam tabel 6.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

301
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 6
Hasil bersih Produksi
No Penggunaan Pupuk Rata - Rata Hasil Bersih (Rp)
1 Pupuk Subsidi 15.656.000 / Ha
2 Pupuk Organik 5.631.000 / Ha
3 Pupuk Non subsidi 13.294.000 / Ha

Berdasarkan tabel 5.4.3.2. maka (organik dan kimia non subsidi) adalah
terdapat selisih keuntungan yang di peroleh sebagaimana yang tertera dalam tabel
oleh para petani, dimana selisih antara 5.4.3.3.
pupuk yang di subsidi dengan non subsidi

Tabel 7. Selisih Keuntungan


No Penggunaan Pupuk Selisih keuntungan / Ha
1 Pupuk Subsidi dan organik 10.025.000
(15.656.000 -5.631.000) / Ha
2 Pupuk subsidi dan non subsidi 2.362.000
(15.656.000 - 13.294.000) /Ha

Dari tabel dapat di ketahui bahwa menggunakan pupuk organik. Hal tersebut
dengan adanya subsidi yang di keluarkan juga tampak pada perbandingan antara pupuk
pemerintah memberikan kontribusi sebanyak kimia subsidi dangan pupuk kimia yang tidak
Rp 10.025.000 / ha jika di bandingkan bersubsidi juga memberikan kontribusi, yaitu
dengan tidak di subsidi dan petani sebesar Rp 2.362.000 / Ha.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

302
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KESIMPULAN DAN SARAN 3. pupuk bersubsidi akan mendapatkan


Kesimpulan keuntungan bersih Rp. 15.656.000.
1. Dengan adanya subsidi pupuk petani Saran
terbantu dalam hal biaya produksi, 1.Bahwasnya kelangkaan pupuk masih
karena bagian terbesar dari biaya sering terjadi, untuk itu alur distribusi
produksi perhektar yaitu sebesar Rp semakin di perbaiki, sehingga peristiwa
2.362.000 (33,73%) adanya kelangkaan pupuk tidak terus
2. Pupuk bersubsidi lebih meningkat menerus terjadi.
hasil pertanian, bila menggunakan 2.Subsidi pupuk dari pihak tertentu
pupuk organik menhasilkan 3,5 ton / sebaiknya tidak di laksanakan karena
Ha. Maka setelah menggunakan pupuk dalam kenyataanya pupuk bersubsidi
kimia bersubsidi sebesar 6,5 ton. mempunyai kontribusi yang cukup
Sedangkan keuntungan bersih dengan besar dalam meningkatkan penghasilan
pupuk organik Rp. 5.631.000/ Ha, petani.
pupuk non subsidi keuntungan bersih
Rp 13.294.000 dan bila menggunakan

REFERENSI
Andriati,dkk 2011, Penelitian tanaman Danang, kasmiati, 2013,Tinjauan kebijakan
pangan, hal. 137-144, Efektivitas subsidi pupuk di Indonesia.
Kebijakan Harga Input dan Output Demografi.bps.go.id/phpfeletreebahan.kum
Usahatani Tanaman Pangan pada pulan tugas. februari 2015http:// digi
Berbagai Agroekosistem di Indonesia. lib.unila.ac.id/263/4/BAB%20II.pdf.
Balai Besar Pengkajian dan Februari 2015 Tinjauan pustaka.
Pengembangan Teknologi Pertanian. Dungtji Munawar (2:2013), Memahami
VOL. 30 NO. 2 pengertian dan Kebijakan subsidi dalm
Ardiyanto,dkk, 2013 , , Kajian Pupuk APBN, Kemenkeu
Bersubsidi Di Pekalongan (Studi Kasus Fitrianti, 2012, Penerapan Model pembeljaan
di Kecamatan Kesesi), Diponegoro Example non exsample untuk meningkatkan
Journal Of Economics.Volume 2 Nomor ketrampilan ,Jurnal Vol 8 hal 1-13
3Halaman 1-15 Fatchan, 2013, Metode Penelitian Kualitatif,
Badan Pusat Statistik, 2014, Analisis Universitas Negeri Malang
Kebijakan Pertanian Indonesia Ismaya , 2007,Sistem Perekonomian
Implementasi dan Dampak Terhadap Indonesia, Blogspot.com
Kesejahteraan Petani dari Perspektif Patilima, Hamid, 2004, Metode penelitian
Sensus Pertanian 2013, Jakarta. kwalitatif,Alfabeta, Bandung.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

303
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Peraturan menteri perdagangan Republik


Indonesia, nomor
15/M.DAG/PER/4/2013,
Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor 130 /Permentan /
SR.130 / 11/2014 Tentang Kebutuhan
Dan Harga Eceran Tertinggi (Het)
Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor
Pertanian Tahun Anggaran 2015.
Pikiran Rakyat online, Selasa, 15/07/2014,
pencabutan subsidi pupuk
online,http://www.pikiran-
rakyat.com/node/289490, Februari
2015.
Pramudito,dkk 2013. Kajian Subsidi Pupuk
Di Indonesia, Ilmu Perencanaan
Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor Bogor.
Saragih 2015, Perencanaan wilayah dan
pengembangan ekonomi local berbasis
pertanian,Pustaka Belajar,Jogjakarta
Sunanto ,2005, Analisis alokasi pendapatan
petani jagung di kabupaten
takalar,BPTP Sulsel.
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian
Kuwantitatif Kuwalitatif Dan R&D,
Alfabeta, Bandung.
Sukirno,dkk 2011, Makro Ekonomi, teori
pengantar, Edisi Ketiga, Rajawali pers,
Jakarta.
Winarno, Sigit, dan Ismaya, sujana, 2007,
Kamus Besar Ekonomi, Pustaka
Grafika, Bandung.
Watiha,dkk2012., Jurnal Sosial Ekonomi
Pertanian, Volume 1,(Desember 2012,
hlm 37- 48)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

304
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

FUNGSI MEDIASI ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PADA PENGARUH N


MANAJEMEN PENGETAHUAN TERHADAP KINERJA INOVASI

1)
Any Rustia Dewi, 2)Suatmo Pantja Putra

e-mail: 1)anyrustia@gmail.com
1,2)
Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Merdeka Malang

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fungsi mediasi orientasi kewirausahaan pada
pengaruh manajemen pengetahuan terhadap kinerja inovasi. Populasi penelitiannya, seluruh
industri kecil di wilayah Kota Batu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
teknik sampel proporsional dengan jumlah responden 100 UKM sebagai syarat minimal
dalam analisis Structural Equation Model (SEM). Sedangkan teknis data yang akan
digunakan adalah Structural Equation Model (SEM) Analysis. Selanjutnya, data yang sudah
terkumpul melalui instrumen penelitian yang sudah terlebih dahulu diuji validitas dan
reliabilitasnya, selanjutnya akan menggunakan regression weight pada SEM, digunakan
untuk confirmatory meneliti seberapa besar hubungan antar variabel. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan memediasi pengaruh manajemen pengetahuan
terhadap kinerja inovasi.

Kata kunci: manajemen pengetahuan, kinerja inovasi, kewirausahaan

Abstract
This study aims to analyze the mediation function of entrepreneurship orientation on the
influence of knowledge management on innovation performance. Research population, all
small industries in Batu City area. The data collection technique used is the proportional
sample technique with the number of respondents 100 SMEs as a minimum requirement in
the analysis of Structural Equation Model (SEM). While the technical data to be used is
Structural Equation Model (SEM) Analysis. Furthermore, the data that have been collected
through research instruments that have first tested the validity and reliability, then will use
regression weight on SEM, used for confirmatory examine how much relationship between
variables. The results of data analysis show that entrepreneurship orientation mediates the
influence of knowledge management on innovation performance.

Keywords: knowledge management, innovation performance, entrepreneurship

PENDAHULUAN et all.,2013 Karaveg, 2013; Li & Zeng,


Perdebatan faktor yang 2014; Abdi & Amatsewnin (2015).
mempengaruhi kinerja inovasi terus Sementara, Stetler & Magnusson
berkembang sejalan dengan dinamika (2014) menjelaskan bahwa inovasi dalam
temuan hasil riset. Hal tersebut terungkap organisasi dapat berhasil manakala
dari beberapa periset menyatakan bahwa menggunakan serangkaian standar
pengalaman kerja, keterampilan, motivasi tindakan atau sistem seperti merancang
dan manajemen pengetahuan sebagai key gagasan, evaluasi dan upaya manajerial
factors terhadap kinerja inovasi (Setyani yang bersifat fleksibel. Ditegaskan pula,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


305
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pendekatan tersebut membantu dan terhadap perdebatan tersebut. Sementara,


mendorong seseorang bukan hanya penggunaan obyek riset usaha kecil
berpartisipasi dalam kegiatan inovasi menengah (UKM), karena entitas bisnis ini
dilingkungan tempat kerjanya, tetapi juga menghadapi banyak persoalan yang tak
menjadi bagian dari merancang kegiatan kunjung tuntas. Tujuan dari kegiatan
inovasi organisasi. penelitian untuk menganalisis fungsi
Kemudian, Crossan & mediasi orientasi kewirausahaan pada
Apaydin (2013) menekankan pada sifat pengaruh manajemen pengetahuan terhadap
dualistik inovasi antara kinerja inovasi.
eksplorasi dan eksploitasi, individu Woodman (2014) mengungkapkan
dan kolektif, STI (Sains, Teknologi dan bahwa kinerja inovasi adalah sebuah
Inovasi) dan MMI (Melakukan, kinerja yang diukur dari tiga dimensi, yang
Menggunakan dan Interaksi). Selain itu, meliputi inovasi produk, inovasi proses dan
Karaveg (2013); Rodriguez et. all (2014) inovasi manajerial, yang berimplikasi pada
dan Abdi & Amatsenwin (2014) peningkatan kualitas dan efisiensi. Pada
mengungkapkan bahwa akselator utama dasarnya, inovasi dilakukan dengan
munculnya inovasi organisasi didorong pengembangan produk, layanan dan
oleh kecakapan organisasional. Periset metode yang baru untuk organisasi dan
lain, Basile (2013) mengungkapkan bahwa dilakukan untuk kepentingan organisasi.
orientasi kewirausahaan sebagai faktor Kemudian, Crossan and Apaydin (2010)
utama pada kinerja inovasi. menyatakan bahwa kinerja inovasi adalah
Kemudian, Ullah et. all (2016) penciptaan atau penerimaan, adaptasi dan
menyatakan bahwa entreprise pemanfaatan nilai-nilai kebaruan. Hal itu
optimalisation merupakan faktor penentu dapat dilakukan melalui regenerasi dan
kinerja inovasi. Temuan lain yang cukup perluasan produk, layanan dan pasar,
berbeda, Yaqoubi & Narroui (2016) membuat cara-cara baru pengembangan
menegaskan bahwa kecakapan produk dan membangun sistem manajemen
organisasionallah yang dapat baru. Selanjutnya, Orlikowski (2010)
mempengaruhi orietasi kewirausahaan menyatakan bahwa inovasi adalah proses
sekaligus kinerja inovasi organisasi. pengembangan luaran baru dengan
Sehingga berdasarkan paradoks mengadopsi cara-cara baru dalam bekerja,
permasalahan hasil-hasil riset tersebut, termasuk pengembangan produk.
peneliti bermaksud melakukan penelitian Selain itu, inovasi juga dikaitkan
untuk kepentingan klarifikasi empiris dengan peningkatan kinerja yang lebih

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


306
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

baik dengan memproduksi layanan baru, yang dibentuk bahwa hal itu memiliki
proses dan produk. Inovasi dianggap dampak yang jelas dan positif terhadap
pembaharuan generatif dan kompetensi pertumbuhan ekonomi. Pengusaha adalah
organisasi untuk beradaptasi dengan kekuatan pendorong di belakang
lingkungan. Namun inovasi dianggap perkembangan ekonomi negara-negara.
sebagai masalah setiap hari bagi anggota Dalam Schumpeter dinyatakan, kerangka
organisasi dalam mendefinisikan masalah, bukanlah fenomena yang harmonis
menanggapi kejadian tak terduga, melainkan gangguan status quo, membuat
penciptaan solusi dan pengembangan cara pengusaha menjadi heroik. Oleh karena
dan prosedur baru untuk mengatur itu, pengusaha dalam konteks Schumpeter
pekerjaan, melalui penggunaan adalah inovator yang mampu melakukan
pengalaman, keterampilan, motivasi dan kombinasi baru yang menyebabkan sebuah
pengetahuan. Kocher (2011), Miettinen evolusi ekonomi.
et al (2009) menjelaskan bahwa praktik Basile (2015) mengungkapkan
inovasi organisasi diselenggarakan, tentang makna orientasi kewirausahaan
didirikan dengan menggunakan sebagai instrumen potensial untuk
serangkaian standar tindakan atau sistem organisasi menyegarkan, dimana dapat
seperti merancang sebuah ide atau dicapai melalui inovasi, berani mengambil
pemikiran, evaluasi dan upaya manajerial risiko, dan proaktif. Dalam literatur lain,
untuk inovasi seperti peran yang fleksibel, ada kesepakatan tentang tiga dimensi
rotasi, untuk mengorganisir kelompok. orientasi kewirausahaan yang ternyata
Sedangkan Woodman (2008) menyatakan berhubungan positif dengan kinerja.
bahwa kinerja inovasi dipandang sebagai Banyak juga yang menambahkan dua
kenaikan dalam pekerjaan sehari-hari dimensi lainnya seperti agresivitas dan
anggota organisasi dan tingkat eksplorasi otonomi. Namun, inovasi pertama kali
individu. ditunjukkan oleh Schumpeter (1942)
Selanjutnya, Pearce, Fritz, & Davis sebagai dimensi penting dalam proses
(2014) mengungkapkan bahwa kewirausahaan. Hal ini terkait dengan
kewirausahaan diakui sebagai sumber proses kreatif, pengembangan ide-ide baru,
penting pertumbuhan pekerjaan dan dan kebaruan. Selain itu, inovasi juga
pembangunan ekonomi suatu negara. Laju sebagai penggerak keuntungan. Karena
pertumbuhan kewirausahaan bervariasi dari itu, orientasi kewirausahaan berkaitan erat
satu negara ke negara serta dari waktu ke dengan kemampuan manajemen. untuk
waktu untuk negara yang sama. Tapi fakta mempromosikan dan mendukung

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


307
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pertimbangan kreativitas, fleksibilitas dan explicit knowledge ini lebih mudah karena
resiko. pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk
Juga, Zaied, Hussein & Hassan tulisan atau pernyataan yang
(2016) memaknai manajemen pengetahuan didokumentasikan, sehingga setiap
sebagai sebuah proses yang membantu karyawan dapat mempelajarinya secara
organisasi untuk menemukan, memilih, independen.
mengatur, menyebarkan, dan mentransfer Pada sisi lain, Gholami (2012)
informasi penting dan keahlian yang memaknai kecakapan organisasional
diperlukan untuk kegiatan. Terdapat empat sebagai kemampuan untuk melakukan
proses dalam manajemen pengetahuan, akuisisi dan analisis informasi untuk
yaitu: akuisisi pengetahuan, konversi meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
pengetahuan, aplikasi pengetahuan, dan menyediakan informasi yang dibutuhkan
perlindungan pengetahuan. Dijelaskan untuk harmonisasi organisasi. Meskipun
lebih lanjut bahwa manajemen pengetahun masih terdapat banyak pertanyaan tentang
dapat mendorong inovasi, yang kemudian kecerdasan organisasional, faktor-faktor
berpotensi meningkatkan daya saing. yang mempengaruhi dan kaitannya dengan
Dijelaskan juga,manajemen pengetahuan kinerja manajer. Kecakapan
terdiri atastacit dan explicit knowledge. organisasional sangat berbeda antara
Pada dasarnya tacit knowledge bersifat setiap sumberdaya manusia. Ini berarti
personal. Berdasarkan pengertiannya, tacit bahwa serangkaian faktor eksternal dan
knowledge dikategorikan sebagai personal internal mempengaruhi kecakapan
knowledge atau dengan kata lain tersebut. Beberapa organisasi kerap
pengetahuan yang diperoleh dari individu. berjalan statis, karena tidak dapat
Menurut Khan (2012), penelitian pada sifat mengenali sinyal yang kuat dari perubahan
dasar pengetahuan seketika sekitar dan tidak dapat menanggapi
mempertemukan perbedaan antara knower stimulan tersebut. Organisasi-organisasi
dan known, atau seringkali diartikan dalam seperti ini harus belajar perlahan dan
istilah subject dan object, atau tidak mengulangi kesalahannya. Filosofi
ingredient subjective dan objective keberadaan organisasi tergantung pada
dalam pengalaman. Pengalaman yang kehidupan manusia. Manusia mendorong
diperoleh tiap orang berbeda-beda. semangat dalam organisasi untuk tubuh,
Kemudian, explicit knowledge bersifat memindahkannya dan mengelolanya. Oleh
formal dan sistematis yang mudah untuk karena itu, sumber daya manusia
dikomunikasikan dan dibagi. Penerapan merupakan unsur yang paling berharga

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


308
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

bagi organisasi. Hal itu karena dapat inovasi sebagai salah satu indikator kinerja
meumuskan keputusan organisasi dan organisasi berkaitan erat dengan orientasi
menawarkan solusi dan akhirnya kewirausahaan. Yang terbaru, Wang et all,
memecahkan berbagai masalah masalah. (2015), pada artikelnya “Entrepereneural
Formatnya berwujud produktivitas dan Orientation and Organizational Learning on
memberikan kontribusi pada efisiensi dan SME Innovation” Menegaskan juga bahwa
efektivitas. Kecakapan berorganisasi orientasi kewirausahaan berpengaruh
membantu untuk mengenali titik lemah terhadap kinerja inovasi. Hubungan antara
organisasi dan untuk memperkuat poin manajemen pengetahuan dengan orientasi
positif. kewirausahaan dan inovasi institucional
Banyak riset terdahulu dinyatakan oleh beberapa peneliti
mengungkapkan bahwa orientasi diantaranya adalah Price, Stoica &
kewirausahaan berpengaruh nyata terhadap Boncella (2013) pada artikel hasil risetnya
kinerja inovasi. Salah satunya terungkap “The relationship between innovation,
dari hasil riset Lisboa dan Skarmeas (2010) knowledge and performance infamily and
pada penelitiannya yang berjudul non-family firms: Ananalysis of SMEs”
“Entrepreneurial orientation, innovative mengungkapkan bahwa terdapat hubungan
capabilities, and performance outcomes: antara manajemen pengetahuan dan inovasi
An empirical investigation”, bahwa pada industri kecil menengah. Riset lain
orientasi kewirausahaan memiliki pengaruh yang dilakukan oleh Rodríguez et all
signifikat terhadap inovasi. Peneliti lain, (2013) yang berjudul “Knowledge
Madhoushi, et all (2011), pada risetnya Management and the Effectiveness of
“Entrepreneurial Orientation and Innovation Outcomes: The Role of Cultural
Innovation Performance: The Mediating Barriers” mendapatkan bahwa manajemen
Role of Knowledge Management“ pengetahuan berpengaruh nyata terhadap
mengungkapkan bahwa orientasi inovasi melalui variabel antara budaya.
kewirausahaan berpengaruh terhadap Selanjutnya, Githii (2014) dalam
kinerja inovasi organisasi. Yang terbaru, artikelnya “Knowledge management
Al-Dhaafri dan Al-Swidi (2014) pada practices and innovation performance: a
artikelnya “The Entrepreneurial literature review” mengungkapkan bahwa
Orientation and The organizational manajemen pengetahuan mempunyai
Performance: Does Enterprise Resource dampak pada inovasi dalam sebuah
Planning Have A Mediating Role: A Study organisasi. Kemudian fakta empiris
on Dubai Police” menegaskan bahwa keterkaitan transdisiplinaritas dengan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


309
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

orientasi kewirausahaan dan inovasi pengumpul data pokok. Unit analisisnya,


institusional dinyatakan oleh beberapa semua pelaku UKM di Kota Batu. Dari
peneliti diantaranya adalah Srivasthava dan sifat pembentukannya ada dua variabel
Ivanaj (2011) dalam artikelnya yang dikaji, yaitu: variable laten dan
“Transdisciplinary Art, Technology,and variabel manifes. Variabel laten (variabel
Management for Sustainable Enterprise” konstruk, variabel bentukan dan variabel
mengungkapkan bahwa transdiplinaritas tak teramati) adalah variabel yang dibentuk
berdampak positip pada orientasi dari variabel-variabel indikator, sedangkan
kewirausahaan. Juga, Gangi (2014) “Arts variabel manifes (variabel terukur, variabel
Entrepreneurship: An Essential Sub-System teramati, variabel indikator) adalah variabel
of the Artist’s Meta-Praxis” menyatakan yang datanya harus dicari di lapangan, yang
bahwa trandisiplinaritas mempunyai diperoleh melalui kuesioner. Dari sifat
hubungan kuat dengan orientasi hubungannya dengan variabel lain, terdiri
kewirausahaan. Mittelmark et all (2012), dari variabel eksogen dan variabel
pada tulisan ilmiahnya “Computeeer endogen. Variabel eksogen adalah variabel
Mediated Communication in Alice Rap: yang variasinya mempengaruhi variabel
Method to Enhance The Quality of Large lain, sedangkan variabel endogen adalah
Scale Trandciplinarity Research” variabel yang variasinya dipengaruhi
menjelaskan bahwa trandisiplinaritas variabel lain. Pada kegiatan penelitian ini,
mempunyai hubungan searah dengan variabel manajemen pengetahuan dan
pencapaian kinerja inovasi. Berdasarkan kecakapan organisasional sebagai variabel
beberapa penelitian terdahulu, maka eksogen, orientasi kewirausahaan sebagai
hipotesis penelitiannya adalah orientasi variabel mediasi dan kinerja inovasi
kewirausahaan memediasi pengaruh sebagai variabel endogen.
manajemen pengetahuan berpengaruh tidak Populasi pada penelitian ini adalah
langsung melalui terhadap kinerja inovasi. semua pelaku IKM di Kota Batu yang
berjumlah 6.050 unit UKM (Dinas
METODE Koperasi, Industri dan Perdagangan Kota
Kegiatan penelitian ini adalah Batu, 2015). Mengingat jumlah responden
penelitian penjelasan dengan metode yang relatif besar dan untuk mengantisipasi
kuantitatif. Pengumpulan data dengan adanya data yang cacat, maka teknik
teknik survei, suatu kajian yang mengambil pengumpulan data yang digunakan adalah
sampel dari satu populasi dengan proportional random sampling yaitu sebuah
menggunakan kuesioner sebagai alat satuan sampel yang dipilih berdasarkan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


310
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pertimbangan proporsi tertentu dengan


tujuan untuk
mendapatkan sampel dengan
karakteristik tertentu, dengan kuota sampel
sebanyak 100 responden. Menurut
Sugiyono (2009), mengenai responden
yang representatif dengan menggunakan
teknik analisis SEM adalah 100-200 orang
responden atau 5 kali indikator (>85
responden). Karenanya, jumlah responden Gambar 1. Keterkaitan keterkaitan manajemen
pada penelitian ini ditentukan 100 pengetahuan, orientasi kewirausahaan dan kinerja

responden pelaku IKM dengan pasar inovasi.

minimal Jawa Timur. Kemudian, pada Berdasarkan gambar 1 tersebut

penelitian ini, data yang dikumpulkan terungkap tedapat pengaruh positip antara

menggunakan daftar pertanyaan atau variabel antara variabel penelitian.

kuesioner. Kuesioner merupakan cara Manajemen pengetahuan berpengaruh

pengumpulan data dengan memberikan terhadap orientasi kewirausahaan (0.42)

daftar pertanyaan kepada responden untuk dan juga berpengaruh terhadap kinerja

diisi. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat inovasi (0.31), serta orientasi

di dalam kuesioner dibuat dalam bentuk kewirausahaan berpengaruh terhadap

pertanyaan dengan menggunakan skala 1-5 kinerja inovasi (0.57) . Selanjutnya, uji

dari sangat tidak setuju sampai sangat dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah

setuju. Teknik analisis data yang variabel dapat digunakan untuk

digunakan adalah Structual Equation Model mengkonfirmasi bahwa variabel itu dapat

(SEM). bersama-sama dengan variabel lainnya


menjelaskan sebuah variabel laten yang

HASIL dikaji dengan menggunakan tahapan

Berdasarkan hasil analisis data analisis sebagai berikut ini :

dengan menggunakan teknik analisis a. Nilai Lambda atau Factor Loading

structural equation equation model, didapat Nilai Lambda yang dipersyaratkan

path diagram adalah sebagai berikut. adalah harus mencapai lebih besar atau
sama dengan 0,40. bila nilai lambda atau
faktor loading lebih rendah dari 0,40 maka
dipandang bahwa variabel itu tidak

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


311
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

berdimensi sama dengan variabel lainnya pembentuk variabel-variabel laten telah


untuk menjelaskan sebuah variabel laten. menunjukkan unidimensionalitas. Dengan
Dengan demikian maka dapat disimpulkan merujuk hasil analisis faktor konfirmatori
bahwa variabel-variabel tersebut secara ini, maka model penelitian dapat digunakan
bersama-sama menyajikan untuk menganalisis selanjutnya tanpa
undimensionalitas untuk variabel laten. modifikasi atau penyesuaian-penyesuaian.
b. Bobot Faktor (Regression Weight) Selanjutnya, pengujian hipotesis
Analisis ini dilakukan untuk digunakan untuk menguji beberapa
mengetahui bagaimana kuatnya dimensi- hipotesis penelitian seperti yang telah
dimensi itu membentuk factor laten-nya dirumuskan sebelumnya. Pengujian
dengan menggunakan uji terhadap hipotesis didasarkan atas pengolahan data
regression weight yang dihasilkan oleh penelitian dengan menggunakan alat
model. Dilihat dari hasil ini maka tiap-tiap analisis SEM, dengan cara menganalisis
indikator dari masing-masing variabel laten nilai regresi seperti yang ditampilkan pada
sudah memenuhi syarat sehingga dapat tabel sebelumnya. Pengujian hipotesis
diterima, karena mempunyai nilai loading dilakukan dengan menganalisis nilai CR
factor (Koefisien λ) atau regression weight dan nilai P pada hasil oleh data Regresion
atau standardized estimate yang signifikan Weights Full Model, dibandingkan dengan
dengan nilai Critical Ratio (CR) diatas atau batas statistik yang disyaratkan, yaitu
sama dengan 2,0. nilainya harus lebih besar dari 2.00 untuk
Dari hasil ini dapat dilihat bahwa nilai CR dan dibawah 0.05 untuk nilai P.
setiap indikator-indikator dari masing- Apabila hasil oleh data menunjukkan nilai
masing dimensi memiliki nilai loading yang memenuhi syarat tersebut, maka
factor (koefisien λ) atau regression weight hipotesis penelitian akan dibahas secara
atau standardized estimate yang signifikan bertahap sesuai dengan hipotesis yang
dengan nilai Critical Ratio atau CR >2,0. diajukan pada penelitian ini. Berikut pada
Sehingga semua indikator dapat diterima. tabel 1 dijelaskan estimasi parameter
Sedang adanya koefisien korelasi yang regression weights yang merupakan hasil olah

tinggi diantara variabel tersebut, belum data primer.

tentu menunjukkan relasi kausal yang Tabel 1. Estimasi Parameter Regression


Weights
tinggi variabel tersebut. Dengan nilai P Estimate
S.E C.R. P

(Probabilitas) yang secara keseluruhan MP<--- OK 0.42 0.14 3.00 .009


MP<--- KI 0.31 0.10 3.10 .004
OK<--- KI 0.57 0.06 9.50 .000
dibawah 0,05. Dengan hasil ini, maka dapat
Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2016
disimpulkan bahwa indikator-indikator

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


312
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Hipotesis 1 : Manajemen < 0.05. Dengan demikian H3 pada


pengetahuan berpengaruh signifikan penelitian ini dapat diterima.
terhadap orientasi kewirausahaan. Dari
tabel 1 terungkap bahwa signifikansinya PEMBAHASAN
ditunjukkan dengan CR sebesar 3.00 lebih Hasil penelitian ini mendukung
besar dari 2.00 dengan nilai p sebesar 0.009 beberapa temuan riset sebelumnya
yang berarti < 0.05. Dengan demikian H1 diantaranya yang diungkapkan hasil riset
pada penelitian ini dapat diterima. Lisboa dan Skarmeas (2010) pada
Maknanya, dapat dijelaskan bahwa penelitiannya mengungkapkan bahwa
semakin baik manajemen pengetahuan orientasi kewirausahaan memiliki pengaruh
yang dilakukan industri berskala kecil di signifikat terhadap inovasi. Peneliti lain,
Kota probolinggo ada orientasi Madhoushi, et all (2011), pada risetnya
kewirausahaan akan lebih baik. Sebuah juga menyatakan bahwa orientasi
temuan yang tentu sangat bermakna bagi kewirausahaan berpengaruh terhadap
manajemen, utamanya dalam rangka kinerja inovasi organisasi. Yang terbaru,
membangun orientasi kewirausahaan. Al-Dhaafri dan Al-Swidi (2014) pada
Hipotesis 2 : Manajemen artikelnya hasil risetnya juga menegaskan
pengetahuan berpengaruh signifikan bahwa inovasi sebagai salah satu indikator
terhadap kinerja inovasi. Semakin baik kinerja organisasi berkaitan erat dengan
implementasi tata kelola manajemen orientasi kewirausahaan. Yang terbaru,
pengetahuan dilakukan, maka semakin baik Wang et all, (2015), pada artikelnya juga
kinerja inovasi ditunjukkan dengan CR mendukung bahwa orientasi kewirausahaan
sebesar 2.60 lebih besar dari 2.00 dengan berpengaruh terhadap kinerja inovasi.
nilai p sebesar 0,004 yang berarti < 0.05. Pengaruh keterkaitan kecakapan
Dengan demikian H2 pada penelitian ini organisasional dengan orientasi
dapat diterima. kewirausahaan dan kinerja inovasi juga
Hipotesis 3 : Orientasi linear dengan beberapa periset diantaranya
kewirausahaan berpengaruh signifikan adalah Gholami (2015) pada artikelnya
terhadap kinerja inovasi Dari tabel 1 menjelaskan bahwa kecakapan
tersebut terlihat bahwa pengaruh orientasi organisasional berpengaruh positif
kewirausahaan dengan kinerja inovasi terhadap kinerja manajer dan salah satu
ditunjukkan dengan CR sebesar 9.50 yang indikatornya adalah inovasi. Kemudian,
memenuhi syarat yaitu > 2.00 dan nilai p Ahmadi & Ranbari, 2013) juga menyatakan
sebesar 0.000 yang memenuhi syarat yaitu bahwa intelejensi organisasi berpengaruh

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


313
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

signifikan terhadan orientasi bahwa transdiplinaritas berdampak positip


kewirausahaan. Dukungan hasil riset ini pada orientasi kewirausahaan. Juga,
juga ditegaskan oleh Jahanee & Safarpour Gangi (2014) menyatakan bahwa
(2013) dalam artikel risetnya yang trandisiplinaritas mempunyai hubungan
menyatakan terdapat hubungan searah dan kuat dengan orientasi kewirausahaan.
signifikan antara kecakapan organisasional Mittelmark et all (2012), pada tulisan
dengan kinerja inovasi. Bahkan dalam riset menjelaskan bahwa trandisiplinaritas
terbaru yang dilakukan Bakhsian, Hamidi mempunyai hubungan searah dengan
& Ezati, 2014) juga mengungkapkan bahwa pencapaian kinerja inovasi. Selanjutnya,
kecakapan organisasional mempunyai Porter (2014) dalam artikelnya
pengaruh terhadap orientasi kewirausahaan. mengungkapkan bahwa transdisiplinaritas
Kemudian, hubungan antara berpengaruh signifikan tehadap kinerja
manajemen pengetahuan dengan orientasi inovasi. Singkatnya, temuan riset ini
kewirausahaan dan inovasi institusional memperkuat hasil-hasil peneliti
juga diungkap oleh beberapa peneliti sebelumnya.
diantaranya adalah Price, Stoica & Selain memiliki implikasi teoritis,
Boncella (2013) bahwa terdapat hubungan juga mempunyai implikasi praktis. Temuan
antara manajemen pengetahuan dan inovasi penelitian tentang keterkaitan antara
pada industri kecil menengah. Riset lain manajemen pengetahuan dan kecakapan
yang mendukung hasil penelitian ini juga organisasional dengan kinerja inovasi yang
dilakukan oleh Rodríguez et all (2013) dimediasi oleh orientasi kewirausahaan ini
mendapatkan bahwa manajemen menjadi informasi penting bagi entitas
pengetahuan berpengaruh nyata terhadap usaha kecil. Hal itu karena setiap
inovasi melalui variabel antara budaya. manajemen usaha kecil harus terus
Selanjutnya, Githii (2014) meningkatkan kinerja inovasinya. Lebih-
mengungkapkan bahwa manajemen lebih pada terus berlangsungnya era
pengetahuan mempunyai dampak pada perubahan akhir-akhir ini. Maknanya, jika
inovasi dalam sebuah organisasi. manajemen bermaksud meningkatkan
Kemudian fakta empiris keterkaitan kinerja inovasi, maka harus mulai
transdisiplinaritas dengan orientasi mengenal tentang manajemen pengetahuan
kewirausahaan dan inovasi institucional dan meningkatkan kecakapan
dinyatakan oleh beberapa peneliti organisionalnya. Karena secara empiris,
diantaranya adalah Srivasthava dan Ivanaj kedua faktor tersebut dapat membangun
(2011) dalam artikelnya mengungkapkan orientasi kewirausahaan. Sedangkan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


314
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

orientasi kewirausahaan dapat memacu Journal of Engineering and Applied


Sciences, 3 (3): 1311-1317
kinerja usaha. Sehingga temuan jelas
Akgun, E. A.; Byrne, J.; Keskin, H. (2012),
sekali, temuan riset ini dapat membantu Organizational intelligence: A
structuration view, Journal of
manajemen dalam merumuskan keputusan
Organizational Change
yang dapat berkontribusi pada kinerja Management, 20 (3): 272-289.
Al-Dhaafri, H. & Abdullah Kaid Al-Swidi,
inovasi yang semakin baik.
A. (2014), The Entrepreneurial
Orientation and The organizational
Performance, Proceedings of 9th
KESIMPULAN
International Business and Social
Berdasarkan pembahasan hasil Science Research Conference,
Novotel, ISBN: 978-1-922069-41-2
penelitian terungkap bahwa manajemen
Baksian, A. Hamidi, F., Ezati, M. (2014),
pengetahuan berpengaruh signifikan Relationship between
Organizational Intelligence and
terhadap orientasi kewirausahaan. Juga,
Entrepreneurship among University
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Educational Managers, The
Journal of Mathematics and
inovasi. Selain itu, orientasi kewirausahaan
Computer Science, 3(4): 413 - 421
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Basile, A., (2015), Entrepreneurial
Orientation in The Small and
inovasi. Temuan tersebut bermakna,
Medium Industries, Far East
terdapat keterkaitan antara variabel Journal of Psychology and
Business, 7 (2):1-17
penelitian, namun yang menarik, orientasi
Crossan, M. M., & Apaydin, M. (2013). A
kewirausahaan berpengaruh dengan multidimensional framework of
organizational innovation: A
koefisien terbesar terhadap kinerja inovasi.
systematic review of the literature.
Untuk itu, penelitian lanjutan dapat Journal of Management Studies,
47(6), 1154-1191.
difokuskan pada orientasi kewirausahaan,
Ferdinand, A., (2013), Metode Penelitian
sehingga ditemukan indikator baru yang Manajemen, Edisi Ke-4, Badan
Penerbit Universitas Dipenegoro,
dapat mendokrak kinerja inovasi.
Semarang.
Gangi, J. (2014), Arts Entrepreneurship:
An Essential Sub-System of the
REFERENSI
Artist’s Meta-Praxis, Journal of
Abdi, K. & Amatsewnin, A., (2015), Arts Entrepreneurship Research, 1
Investigating The Impact of (1):19-45
entrepreneurship on Organizational Githii, S.K., (2014), Knowledge
Innovation: Conceptual Framework, management practices and
International Research Journal of innovation performance: a literature
Applied and Basic Sciences, 8 (6): review, Journal of Business and
686-691. Management (IOSR-JBM), 16 (2):
Ahmadi, M & Ranbari, M. (2013), 89-94
Organizational Intelligence effect Jian. Z. dan Wang, C., (2013), The impacts
on entrepreneurship improvement of network competence, knowledge
(A case study research), Technical sharing on service innovation

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


315
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

performance: Moderating role of Miettinen, R., Samra-Frederics, D. and


relationship quality, Journal of Yanow, D. (2009). Return to
Industrial Engineering and Practice: An Introductory Essay.
Management, 6(1): 25-49. Jurnal of Organization Studies. 30
Khan, R.A. (2012). Knowledge (12): 1309-1329
Management: A Framework for Pearce II, J.A., Fritz, D.A., and Davis, P.S.,
Competitive Advantage. Global (2014), “Entrepreneurial Orientation
Journal for Information Technology and the Performance of Religious
and Computer Science, 1(1):25-32 Congregations as Predicted by
Karaveg, C (2013), Factors Affecting the Rational Choice Theory”,
Innovation Capacity of Thai Textile Entrepreneurship Theory and
and Clothing Industries in Thailand, Practice, DOI:10.1111/j.140-
IRACST- International Journal of 6520.2009.00315.x
Research in Management & Popadiuk, S. and Choo, C.W., 2014.
Technology (IJRMT), 3 (1). Innovation and knowledge creation:
Kocher, P-Y., Kaudela-Baum, S and Wolf, How are these concepts related?,
P. (2011).Enhancing Organizational International Journal of
Innovation Capability Through Information Management, 26: 302-
Systemic Action Research: ACase 312
of a Swiss SME in the Food Price, P., Stoica, M. & Boncella, R. (2013).
Industry. Syst Pract Action The relationship between
Research (24): 17-44. innovation, knowledge, and
Lages, C. (2010). Entrepreneurial performance in family and non-
orientation, innovative capabilities, family firms: an analysis of
and performance outcomes: An SMEs, Journal of Innovation and
empirical investigation. Journal of Entrepreneurship 2 (3):14-20
Business Research, 60 (5): 566-575. Rodríguez, at all (2013). Knowledge
Lisboa dan Skarmeas (2010), Management and the Effectiveness
Entrepreneurial orientation, of Innovation Outcomes: The Role
innovative capabilities, and of Cultural Barriers, The Electronic
performance outcomes: An Journal of Knowledge
empirical investigation, Jurnal of Management, 11 (1): 62-71.
Business Management, 10 (3): 35- Setyani et all. (2013), Innovation Role in
43 Mediating the Effect of
Li, X. & Zeng, Y., (2014), The Influential Entrepreneurship Orientation,
Factors of Employees’ Innovative Management Capabilities and
Behavior and the Management Knowledge Sharing Toward
Advices, Journal of Service Science Business
and Management, 2(7), 446-450 Sugito, P. & Kamaludin. 2017. Keterkaitan
Liebowitz, Jay. (2009), Building Transdisiplinaritas dengan
organizational intelligence Keunggulan Bersaing Serta Fungsi
knowledge Management primer, Mediasi Adaptabilitas Organisasi.
CRC press, Bocd paton London Buletin Studi Ekonomi, 22 (1): 43-
Newyork Washington. D.C. 52.
Madhoushi et all. (2011), Entrepreneurial Performance: Study at Batik SMEs in East
Orientation and Innovation Java Indonesia, Journal of Business
Performance: The Mediating Role and Management, 8 (4): 16-27
of Knowledge Management, Asian Settler, K.L & Magnusson, M. (2014), Exploring
Journal of Business Management the Tension between Clarity and Ambiguity
3(4): 310-316.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


316
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

in Goal Setting for Innovation, Creativity & Performance. International Journal


Innovation Management Journal, Information Engineering and
12 (2): 1-10. Electronic Business, 5: 27-35.
Spin, M. (2011). The effect of intra-
organizational routines and inter-
organizational routines on
collaborative innovation
performance. An experiment.
(Master’s thesis). Universiteit
Twente, Enschede.
Temmel, S., Metion, A. & Torkolie, M.
(2013), The Impact of Cooperation
on Firms’ Innovation Propensity in
Emerging Economies, Jurnal of
Technol. Management. Innovation,
8(1): 54-64.
Ullah, H et all, (2016), Enterprise related
factors influencing entrepreneurial
orientation: Evidence from Khyber
Pakhtunkhwa Province of Pakistan,
African Journal of Business
Management, 7 (39): 4096-4108.
Wang et all, (2015), Entrepereneural
Orientation and Organizational
Learning on SME Innovation,
International Jurnal of
Oranizational Inovation, 7 (3): 65-
75
Woodman, R. W. (2014). Creativity and
organizational change: Linking
ideas and extending theory. In J.
Zhou & C. Shalley (Eds.),
Handbook of organizational
creativity (pp. 283-300). New
York, NY: Lawrence Erlbaum
Associates.
Yaqoubi, N & Narroui, M. (2016),
Affecting Factors on
Entrepreneurial Orientation in the
Industry, Journal of Chinese
Business Review, 10 (10): 889-894.
Zang, J. & Cheng, L., (2014), The Review
of SMEs Open Innovation
Performance, American Journal of
Industrial and Business
Management, 5 (4): 716-720.
Zaied, A.N.H., Hussein, G.S., & Hassan,
M.M.. (2016). The Role of
Knowledge Management in
Enhancing Organizational

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


317
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ANALISA PENGARUH PENUNDAAN USIA PERKAWINAN TERHADAP


PENDAPATAN, PENDIDIKAN DAN KESEHATAN SEBAGAI INDIKATOR IPM
KABUPATEN JOMBANG 2017

Agus Raikhani1), Linda Ratna Sari 2)

1)2)
Fakultas Teknik Universitas Darul Ulum Jombang
1)
raikhaniagus1@gmail.com
2)
Lindaratnasari46@gmail.com

Abstrak

Pendewasaan usia perkawinan adalah upaya untuk meningkatkan usia perkawinan pertama
sehingga mencapai usia minimal perkawinan 20 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria.
Penundaan Usia Perkawinan bukan hanya menunda perkawinan sampai usia tertentu, tetapi
mengusahakan agar kehamilan pertama terjadi pada usia yang cukup dewasa sehingga akan
mampu menekan laju pertumbuhan penduduk. Metode penelitian dalam menyeleseikan
permasalahan penelitian adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan dengan Analisis
regresi linier berganda. Dengan jumlah sampel 400 responden di 4 Kecamatan di kabupaten
Jombang. Hasil penelitian adalah Pendewasaan usia perkawinan mempunyai pengaruh
signifikan terhadap peningkatan pendidikan dengan besar nilai standardized coefficients beta
0,620, Pendewasaan Usia Perkawinan mempunyai pengaruh signifikan terhadap peningkatan
kesehatan dengan besar nilai standardized coefficients beta 0,539 dan Pendewasaan Usia
Perkawinan mempunyai pengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan dengan besar
nilai standardized coefficients beta 0,533.

Kata kunci : perkawinan,pendidikan,kesehatan,ekonomi

Abstract
Maturity of marriage age is an attempt to increase the age of first marriage so as to reach the
minimum age of marriage of 20 years for women and 25 years for men. Marriage Delay
Marriage is not only delaying marriage until a certain age, but the effort to make the first
pregnancy occurs at an age enough mature so that it will be able to suppress the rate of
population growth. The research method in research problem is using quantitative approach
with multiple linear regression analysis. With a sample size of 400 respondents in 4 Districts in
Jombang district. The result of this research is maturation of marriage age have significant
influence to the increase of education with the value of standardized coefficients beta 0,620,
maturing age maturity have significant influence to health improvement with bigger value of
standardized coefficients beta 0,539 and maturing age maturity have significant influence to
increase of income with big value of standardized beta coefficients 0,533.

Keyword : marriage, education, health, economy

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


318
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN mudah semakin mempercepat laju


Pendewasaan Usia Perkawinan yang pertumbuhan penduduk, Kemampuan
selanjutnya disebut PUP merupakan salah pemerintah dalam menciptakan lapangan
satu program pemerintah dalam bidang pekerjaan bagi masyarakat tentu akan
kependudukan, PUP diharapkan akan mampu semakin berat. Hal ini diperparah dengan
menekan laju pertumbuhan penduduk. telah terbukanya pasar bebas asean yang
Masalah kependudukan merupakan salah satu membuat persaingan antar negara menjadi
isu penting yang terus menjadi perhatian bagi tak terbendung lagi. Subakti (2001)
banyak kalangan pada saat inierutama oleh mendefinisikan kesejahteraan secara
pemerintah. Meningkatnya pertumbuhan konseptual adalah sebagai kepuasan yang
penduduk pada suatu negara akan membawa diperoleh oleh individu dari situasi hidup
dampak di berbagai sisi aspek kehidupan yang mereka alami, sedangkan secara
manusia masyarakat. operasional kesejahteraan dapat diukur
Jumlah penduduk Indonesia pada berdasarkan jumlah pendapatan, pelayanan
tahun 2010 adalah sebanyak 237.641.326 yang ditersedia bagi individu dan faktor-
jiwa, yang mencakup mereka yang bertempat faktor lain baik secara langsung ataupun
tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118 320 tidak langsung berkaitan dengan tingkat
256 jiwa (49,79%) dan di daerah perdesaan pendapatan dan pelayanan publik.
sebanyak 119.321.070 jiwa (50,21 %). Jawa Salah satu permasalahan yang
merupakan pulau yang paling banyak dihuni dihadapi pemerintah Kabupaten Jombang
yaitu 57,5 % dari jumlah penduduk sedangkan adalah ketenagakerjaan, Selain karena
ukuran pulau jawa hanya 6,8 % dari luas kesempatan kerja yang mulai berkurang,
keseluruhan indonesia kemampuan sumber daya manusia yang
(http://www.seocontoh.com/2016/01/data- terbatas membuatnya hanya mampu
jumlah-sensus-penduduk-update-2016.html) menempati bagian tertentu dari kebutuhan
Faktor utama yang mempengaruhi laju tenaga kerja bagi perusahaan. . Media untuk
pertumbuhan penduduk adalah tingkat memetakan kualitas pembangunan di
kelahiran dimana pertumbuhan penduduk Kabupaten Jombang bisa dilakukan dengan
akan terjadi lebih cepat dari masa ke masa melihat Indeks Pembanguna Manusia
karena semakin bayaknya jumlah perempuan. (IPM). Data IPM tersebut dibutuhkan untuk
Semakin meningkatnya pernikahan diusia melihat pencapaian hasil-hasil pembangunan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


319
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang telah dilakukan, Namun juga sekaligus 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh
sebagai bahan masukan guna merumuskan antara PUP terhadap peningkatan
kebijakan dan program intervensi ditahun pendapatan
tahun mendatang agar lebih efektif dan
efisien. Semakin tinggi angka IPM suatu KAJIAN LITERATUR
daerah maka dapat disimpulkan bahwa Pendewasaan Usia Perkawinan
pembangunan didaerah tersebut adalah Istilah adult atau dewasa awal berasal
berhasil. Berangkat dari latar belakang diatas, dari bentuk lampau kata adultus yang berarti
Maka penulis mengangkat permasalahan ini telah tumbuh menjadi kekuatan atau ukuran
dalam suatu penelitian tesis dengan Judul yang sempurna atau telah menjadi dewasa.
“Pengaruh Pendewasaan Usia Perkawinan Hurlock (1999) mengatakan bahwa masa
Terhadap Peningkatan Pendidikan, Kesehatan dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun
Dan Eonomi Sebagai Indikator IPM sampai umur 40 tahun, saat perubahan-
Kabupaten Jombang” perubahan fisik dan psikologis yang
menyertai berkurangnya kemampuan
PERUMUSAN MASALAH reproduktif. Santrock (2002) mengatakan
Perumusan masalah pada penelitian ini masa dewasa awal adalah masa untuk
adalah sebagai berikut : bekerja dan menjalin hubungan dengan
1. Apakah ada pengaruh antara PUP lawan jenis, terkadang menyisakan sedikit
terhadap peningkatan pendidikan? waktu untuk hal lainnya.Dua kriteria yang
2. Apakah ada pengaruh antara PUP diajukan untuk menunjukkan akhir masa
terhadap peningkatan kesehatan? muda dan permulaan dari masa dewasa awal
3. Apakah ada pengaruh antara PUP adalah kemandirian ekonomi dan
terhadap peningkatan pendapatan? kemandirian dalam membuat keputusan.
TUJUN PENELITIAN Mungkin yang paling luas diakui sebagai
1. Untuk megetahui apakah ada pengaruh tanda memasuki masa dewasa adalah ketika
antara PUP terhadap peningkatan seseorang mendapatkan pekerjaan penuh
pendidikan waktu yang kurang lebih tetap (Santrock,
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh 2002). Sementara itu, Dariyo (2003)
antara PUP terhadap peningkatan mengatakan bahwa secara umum mereka
kesehatan yang tergolong dewasa muda (young

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


320
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

adulthood) ialah mereka yang berusia 20-40 Masa menjarangkan kehamilan


tahun. Sebagai seorang individu yang sudah terjadi pada periode PUS berada pada umur
tergolong dewasa, peran dan tanggung 20-35 tahun. Secara empirik diketahui
jawabnya tentu semakin bertambah besar. Ia bahwa PUS sebaiknya melahirkan pada
tak lagi harus bergantung secara ekonomis, periode umur 20-35 tahun, sehingga resiko-
sosiologis maupun psikologis pada resiko medis tidak terjadi. Dalam periode 15
orangtuanya.Berdasarkan uraian diatas dapat tahun (usia 20-35 tahun) dianjurkan untuk
disimpulkan bahwa dewasa awal adalah memiliki 2 anak.Sehingga jarak ideal antara
individu yang berada pada rentang usia antara dua kelahiran bagi PUS kelompok ini adalah
20 hingga 40 tahun, Merupakan masa dimana sekitar 7-8 tahun.Patokannya adalah jangan
individu tidak lagi harus bergantung secara terjadi dua balita dalam periode 5 tahun.
ekonomis, sosiologis, maupun psikologis pada Untuk menjarangkan kehamilan dianjurkan
orangtuanya, serta masa untuk bekerja, menggunakan alat kontrasepsi. Pemakaian
terlibat dalam hubungan masyarakat, dan alat kontrasepsi pada tahap ini dilaksanakan
menjalin hubungan dengan lawan jenis. untuk menjarangkan kelahiran agar ibu
Masa menunda perkawinan dan kehamilan dapat menyusui anaknya dengan cukup
Kelahiran anak yang baik, adalah banyak dan lama. Semua kontrasepsi yang
apabila dilahirkan oleh seorang ibu yang telah dikenal sampai sekarang dalam program
berusia 20 tahun. Kelahiran anak, oleh Keluarga Berencana Nasional pada dasarnya
seorang ibu dibawah usia 20 tahun akan dapat cocok untuk menjarangkan kelahiran. Akan
mempengaruhi kesehatan ibu dan anak yang tetapi dianjurkan setelah kelahiran anak
bersangkutan. Oleh sebab itu sangat pertama langsung menggunakan alat
dianjurkan apabila seorang perempuan belum kontrasepsi spiral (IUD).
berusia 20 tahun untuk menunda Masa pencegahan kehamilan
perkawinannya. Apabila sudah terlanjur Masa in berada pada periode PUS
menjadi pasangan suami istri yang masih berumur 35 tahun keatas. Sebab secara
dibawah usia 20 tahun, maka dianjurkan empirik diketahui melahirkan anak diatas
untuk menunda kehamilan, dengan usia 35 tahun banyak mengalami resiko
menggunakan alat kontrasepsi. medik. Pencegahan kehamilan adalah proses
Masa menjarangkan kehamilan yang dilakukan dengan menggunakan alat
kontrasepsi. Kontrasepsi yang akan dipakai

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


321
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

diharapkan berlangsung sampai umur gambaran awal tentang masalah-masalah


reproduksi dari PUS yang bersangkutan yaitu struktural yang (mendasar) yang dihadapi
sekitar 20 tahun dimana PUS sudah berumur suatu perekonomian. Jika sebagian besar
50 tahun. output nasional dinikmati oleh sebagian
Konsep Pendapatan kecil penduduk maka perekonomian tersebut
Tolok ukur yang paling banyak mempunyai masalah dengan distribusi
dipakai untuk mengukur keberhasilan sebuah pendapatannya.
perekonomian antara lain pendapatan Peningkatan pendidikan
nasional,produk nasional,tingkat kesempatan Pengertian peningkatan pendidikan
kerja,tingkat harga,dan posisi neraca dalam penelitian ini bukan hanya berfokus
pembayaran luar negeri. Salah satu terjadinya pada peningkatan kualitas dari pendidikan
alokasi yang efisien secara makro adalah nilai saja, melainkan juga peningkatan
output nasional yang dihasilkan sebuah kesempatan untuk mengenyam pendidikan
perekonomian pada suatu periode tertentu. yaitu: kenaikan kesempatan untuk
Sebab besarnya output nasional dapat memperoleh pendidikan minimal sekolah
menununjukkan hal penting dalam sebuah menengah pertama bagi seluruh masyarakat
perekonomian. Besarnya output nasional tanpa terkecuali. sedangkan peningkatan
merupakan gambaran awal seberapa efisien kualitas pendidikan adalah kenaikan
sumber-sumber daya yang ada dalam tingkatan menuju suatu perbaikan atau
perekonomian (tenaga kerja,barang kemapanan. Sebab kualitas mengandung
modal,uang,dan kemampuan kewirausahaan) makna bobot atau tinggi rendahnya sesuatu
digunakan untuk memproduksi barang dan dalam konteks pendidikan, pengertian
jasa. Maka semakin besar pendapatan kualitas atau mutu dalam hal ini mengacu
nasional suatu negara, semakin baik efisiensi pada proses pendidikan dan hasil
alokasi sumber daya ekonominya; besarnya pendidikan. Dari konteks “proses”
output nasional merupakan gambaran awal pendidikan yang berkualitas terlibat
tentang produktivitas dan tingkat berbagai input (seperti bahan ajar: kognitif,
kemakmuran suatu negara. Jika angka output afektif dan, psikomotorik), metodologi
pendapatan semakin besar,maka tingkat (yang bervariasi sesuai dengan kemampuan
kemakmuran dianggap semakin tinggi; guru), sarana sekolah, dukungan
besarnya output nasional merupakan administrasi dan sarana prasarana dan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


322
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sumber daya lainnya serta penciptaan suasana huruf, pendidikan, dan standar hidup untuk
yang kondusif. semua negara seluruh dunia. IPM digunakan
Dengan adanya manajemen sekolah, untuk mengklasifikasikan apakah sebuah
dukungan kelas berfungsi mensingkronkan negara adalah negara maju, negara
berbagai input tersebut atau mensinergikan berkembang atau negara terbelakang dan
semua komponen dalam interaksi (proses) juga untuk mengukur pengaruh dari
belajar mengajar, baik antara guru, siswa dan kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas
sarana pendukung di kelas atau di luar kelas, hidup
baik dalam konteks kurikuler maupun ekstra- (http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Pemban
kurikuler, baik dalam lingkungan substansi gunan_Manusia, dicuplik tanggal 01 April
yang akademis maupun yang non akademis 2016)
dalam suasana yang mendukung proses
belajar pembelajaran. METODE PENELITIAN
Peningkatan kesehatan Penelitian ini merupakan penelitian
Peningkatan kesehatan merupakan penjelasan yaitu penelitian yang
naiknya tingkat ketahanan pada diri menjelaskan hubungan antara variabel
masyarakat terhadap berbagai gangguan terikat dengan variabel bebas, dimana akan
kesehatan, Banyak faktor yang mempengaruhi dilakukan pengujian hipotesis yang telah
tingkat ketahanan tubuh manusia dalam digunakan sebelumnya. Berdasarkan latar
menanggkal berbagai macam gangguan belakang, rumusan masalah dan tujuan
kesehatan tersebut, antaralain factor penelitian, maka penelitian ini bertujuan
lingkungan pergaulan,cuaca serta pola hidup. menjelaskan pengaruh Pendewasaan Usia
Dengan memiliki ketahanan diri yang baik Perkawinan terhadap Pendapatan,
maka akan memberikan kesempatan lebih Pendidikan dan Kesehatan di kabupaten
besar bagi setiap sumber daya manusia untuk Jombang Metode penelitian yang digunakan
menghasilkan suatu produk adalah metode survei dengan data yang
Indeks Pembangunan Manusia diolah dari hasil kuesioner. Dari jumlah
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Penduduk dikabupaten jombang 1.455.953
atau Human Development Index (HDI) jiwa pada sensus terakhir pada tahun 2014
didefinisikan sebagai pengukuran dan Metode yang digunakan untuk
perbandingan dari harapan hidup, melek menentukan jumlah sampel pada penelitian

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


323
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ini adalah menggunakan rumus Slovin HASIL PENELITIAN DAN


(Sevilla et. al., 1960:182), sbatas toleransi 5% PEMBAHASAN
didapatlah total sampel sebanyak 400 sampel, Analisi Regresi Linier
dari total sampel tersebut peneliti membagi PUP terhadap Pendidikan
sampel tersebut di 4 kecamatan jombang
dengan jumlah penduduk tertinggi .
Tabel 2
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Correlations
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Zero-order
(Constant) 10.921 1.074 10.171 .000
1
PUP .620 .039 .627 16.066 .000 .627

Coefficientsa
Model Correlations
Partial Part
(Constant)
1
PUP .627 .627

Sumber: Hasil output SPSS 20 diolah


Pengaruh pendewasaan usia Pendidikan adalah konstan sebesar
perkawinan terhadap peningkatan 10,921, Koefisien regresi (X)
pendidikan didapat persamaan regresi Pendewasaan Usia Perkawianan
: Y1=10,921+0,620X+e, Nilai a sebesar 0,620 artinya jika (X)
sebesar 10,921 artinya jika tidak ada mengalami peningkatan satu satauan,
perubahan pada variabel bebas yaitu maka (Y1) Tingkat Pendidikan akan
(X) Pendewasaan usia perkawinan mengalami peningkatan sebesar 0,620.
maka (Y) yaitu Peningkatan PUP terhadap Kesehatan
Tabel 3 Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Correlations
Coefficients Coefficients
B Std. Beta Zero-order
Error
14.15
1 (Constant) 13.071 .924 .000
2

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


324
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

16.23
PUP .539 .033 .631 .000 .631
8

Coefficientsa
Model Correlations
Partial Part
(Constant)
1
PUP .631 .631
Sumber: Hasil output SPSS 20 diolah
Pengaruh pendewasaan usia yaitu Peningkatan Kesehatan adalah konstan
perkawinan terhadap peningkatan kesehatan sebesar 13,071, Koefisien regresi (X)
didapat persamaan regresi : Pendewasaan Usia Perkawianan sebesar
Y2=13,071+0,539X+e, Nilai a (konstanta) 0,539 artinyaa jika (X) mengalami
sebesar 13,071 artinya jika tidak ada peningkatan satu satauan, maka (Y2) Tingkat
perubahan pada variabel bebas yaitu (X) Kesehatan akan mengalami peningkatan
Pendewasaan usia perkawinan maka (Y) sebesar 0,539.
PUP terhadap pendapatan
Tabel 4
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize T Sig. Correlations
Coefficients d
Coefficients
B Std. Beta Zero-order
Error
15.41
(Constant) 13.043 .846 .000
8
1
17.55
PUP .533 .030 .661 .000 .661
0

Coefficientsa
Model Correlations
Partial Part
(Constant)
1
PUP .661 .661
Sumber: Hasil output SPSS 20 diolah
Pengaruh pendewasaan usia Y3=13,043+0,533X+e, Nilai a sebesar
perkawinan terhadap peningkatan 13,043 artinya jika tidak ada perubahan pada
pendapatandidapat persamaan regresi : variabel bebas yaitu (X) Pendewasaan usia

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


325
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

perkawinan maka (Y) yaitu Peningkatan pendidikan masyarakat yang meningkat


pendapatan adalah konstan sebesar 13,043, sebesar 5,39%
Koefisien regresi (X) Pendewasaan Usia 3. Pendewasaan Usia Perkawinan
Perkawianan sebesar 0,533 artinyaa jika (X) mempunyai pengaruh signifikan terhadap
mengalami peningkatan satu satauan, maka peningakatan ekonomi dengan besar nilai
(Y1) Tingkat Ekonomi akan mengalami standardized coefficients beta 0,533 dan
peningkatan sebesar 0,533. . Dari hasi besarnya nilai signifikasi pada 0,000 ( <α
perhitungan regresi diperoleh hasil bahwa 0,05) bila program PUP dilakukan maka
Program Pendewasaan Usia Perkawinan (X) pendidikan masyarakat yang meningkat
berpengaruh paling dominan terhadap (Y) sebesar 5,33%
pendidikan dikabupaten Jombang Saran
1. Untuk mendukung hasil penelitian agar
KESIMPULAN DAN SARAN memberi manfaat bagi dinas terkait
Kesimpulan dikabupaten Jombang, maka diperlukan
1. Pendewasaan usia perkawinan kesesuaian data sehingga program PUP
mempunyai pengaruh signifikan terhadap bisa berjalan dengan baik.
peningkatan pendidikan dengan besar 2. Penelitian tentang PUP perlu ditindak
nilai standardized coefficients beta 0,620 lanjuti secara konsisten oleh peneliti
dan besarnya nilai signifikasi pada 0,000 selanjutnya dengan harapan agar program
( <α 0,05) bila program PUP dilakukan yang diharapkan mampu meningkatkan
maka pendidikan masyarakat yang kesejahteraan msyarakat.
meningkat sebesar 6,2%.
2. Pendewasaan Usia Perkawinan REFERENSI
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Melliana, Ayunanda, dkk. 2013. Analisis
peningkatan kesehatan dengan besar nilai Statistika Faktor yang Mempengaruhi
standardized coefficients beta 0,539 dan Indeks Pembangunan Manusia di
besarnya nilai signifikasi pada 0,000 ( <α Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur
0,05) bila program PUP dilakukan maka dengan Menggunakan Regres
i Panel. Jurnal Sains dan Semi Pomits Vol. 2 MIPA Institut Teknologi Sepuluh
No. 2 (2013). Jurusan Statistika Fakultas November. Surabaya.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


326
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Ginting, Charisma Kuriata, Lubis, Mahalli, Sukirno, Sadono. 2000. Makro Ekonomi
2008. Pembangunan Manusia di Modern. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Indonesia dan Faktor- faktor yang Persada.
mempengaruhinya. Suryawati, Criswardan, 2005. Memahami
Bappenas, 2004. Rencana Strategis Kemiskinan Secara Multidimensional.
Penanggulangan Kemiskinan di http://www.jmpk.online.net/Volume_8/
Indonesia, Jakarta. Vol_08_No_03_2005.pdf. Diakses
Ginting, Charisma Kuriata, Lubis, Mahalli, tanggal 08 maret 2012.
2008. Pembangunan Manusia di Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi Regional
Indonesia dan Faktor- faktor yang Teori dan Aplikasi Edisi Revisi. Jakarta:
mempengaruhinya. PT Bumi Aksara. 64
Kuncoro, Mudrajad, 2004, Otonomi Dan Todaro, Michael P. 2003. Pembangunan
Pembangunan Daerah: Reformasi, Ekonomi Di Dunia Ketiga. Alih Bahasa:
Perencanaan, Strategi, dan Peluang, Aminuddin dan Drs.Mursid. Jakarta:
Penerbit Erlangga, Jakarta. Ghalia Indonesia.
Prihartini, Diah Aryati. 2006. Perbandingan Todaro, Michael P, 2000, Pembangunan
Total Kemiskinan Versi Pemerintah Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi
Indonesia dan Bank Dunia dengan Peran Ketujuh, Terjemahan.
Strategis dari Usaha Mikro untuk Widiastuti, Ari. 2010. Analisis Faktor-
Pengentasan Kemiskinan. Jurnal Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan
Fakultas Ekonomi Universitas Di Jawa Tengah Tahun 2004-2008.
Gunadarma, Depok. http://eprints.undip.ac.id. Diakses 5 Mei
Sukirno, Sadono. 2004, Makroekonomi 2011.
Teori Pengantar, Edisi Ketiga.Penerbit World Bank. 2005. Era Baru dalam
Raja Grafindo Persada, Jakarta. Pengentasan Kemiskinan di Indonesia
(ikhtisar). The World Bank Office
Jakarta. Jakarta.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


327
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

IPTEK BAGI KEWIRAUSAHAAN DI UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM

Ali Shodikin1), Sutardi2), Ali Muhajir3), Wahyu Kyestiati Sumarno4)


1)
Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Darul Ulum
Email: alishodikin@unisda.ac.id
2)
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Darul Ulum
Email: sutardi_rm@yahoo.co.id
1)
Menejemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Darul Ulum
Email: muhajir@gmail.com
1)
Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Darul Ulum
Email: kyestiatisumarno@unisda.ac.id

Abstrak
Wirausaha merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara.
Iptek bagi Kewirausahaan (IbK) di Universitas Islam Darul Ulum merupakan suatu program yang
bertujuan menghasilkan wirausaha baru mandiri berbasis ipteks. Sasaran program ini adalah
mahasiswa dan alumni Universitas Islam Darul Ulum sebagai tenant sebanyak 20 orang. Program
ini dikelola oleh tim IbK yang bekerjasama dengan narasumber, perusahaan dan institusi terkait
di luar kampus. Metode PALS (Participatory Action Learning System) dipilih sebagai pendekatan
program ini dalam konteks pemberdayaan potensi entrepreneurship. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan meliputi sekolah kewirausahaan, pelatihan manajemen dan marketing skills, pelatihan
desain kemasan, konsultasi bisnis, magang di perusahaan serta fasilitasi tenant dalam
menghasilkan produk. Diperoleh hasil bahwa terjadi peningkatan motivasi dan pemahaman
konsep kewirausahaan, peningkatan kemampuan dalam manajemen, marketing usaha, serta
kemampuan membuat produk dan kemasannya.

Kata kunci: iptek bagi kewirausahaan (IbK), pembinaan kewirausahaan, mahasiswa

Abstract
Entrepreneurship is one of the important pillars in the economic development of a country.
Science and Technology for Entrepreneurship (IbK) at Universitas Islam Darul Ulum is a
program that aims to generate new independent entrepreneurs based on science and technology.
This program targets students and alumni of Universitas Islam Darul Ulum as a tenant of 20
people. The program is managed by a team of IbK who cooperate with the ficilitators, companies
and related institutions outside the campus. PALS method (Participatory Action Learning
System) was chosen as the approach of this program in the context of empowering
entrepreneurship. The activities undertaken include school entrepreneurship, training in
management and marketing skills, training in packaging design, business consulting, internships
in companies and facilitation of tenants in generating products. The results indicate that an
increase in motivation and understanding of the concept of entrepreneurship, capacity building in
management, marketing efforts, and the ability to create products and packaging.

Keywords: science and technology for entrepreneurship (IbK), entrepreneurship coaching,


students

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


328
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN evaluasi terhadap seluruh aktivitas yang telah


IbK di Universitas Islam Darul Ulum dijalankan. Harapan dari penggunaan metode
merupakan suatu sistem yang dirancang ini adalah agar para peserta dapat meresapi
untuk berperan lebih dari sekedar tempat proses pembuatan desain, produksi hingga
diselenggarakannya pelatihan manajemen pemasaran, sehingga pada akhirnya akan
bagi tenant, tetapi juga memiliki mudah untuk mengadopsi hal-hal yang telah
kemampuan untuk membangkitkan, dialami di IbK untuk dibuat dan
membina dan mengembangan wirausaha dikembangkan di lingkungan masing-masing.
mahasiswa secara berkesinambungan. Sikap Jadi, peranan IbK adalah sebagai tempat
yang harus dimiliki wirausaha haruslah pendadaran terhadap para mahasiswa dan
tangguh (Kasali, 2010) dan inovatif alumni Universitas Islam Darul Ulum agar
(Pujantiyo, 2006). Ipteks bagi jiwa wirausaha mereka menjadi sebuah sikap
Kewirausahaan di Universitas Islam Darul wirausaha yang mandiri.
Ulum merupakan unit organisasi yang
menyediakan sarana dan prasarana serta KAJIAN LITERATUR
pelayanan terpadu dalam mengembangkan Pendidikan kewirausahaan telah
wirausaha baru agar berkembang menjadi terbukti berkontribusi pada pengembangan
pengusaha tangguh dan mandiri. Diharapkan niat kewirausahaan mahasiswa, walaupun
Ipteks bagi Kewirausahaan di Universitas temuannya tidak sepenuhnya meyakinkan.
Islam Darul Ulum mempunyai peran Hasil penelitian Küttim dkk (2014)
dalam mendorong laju pertumbuhan dan menunjukkan bahwa partisipasi dalam
kemajuan ekonomi regional maupun pendidikan kewirausahaan ditemukan
nasional untuk mencapai masyarakat yang memberi dampak positif pada wirausaha. Hal
lebih sejahtera. ini mengindikasikan bahwa dalam
Metode pengoperasian di Ipteks bagi pendidikan kewirausahaan diharapkan peran
Kewirausahaan mengikuti prinsip “learning yang lebih aktif dari mahasiswa, bukan
by doing” (Hackathorn, 2011) yaitu sekedar hanya mendengarkan tanpa
mengajak para tenant untuk memperhatikan, melakukan. Pendapat ini didukung dari
mempelajari, mencoba membuat desain dan beberapa penerapan program IbK dengan
melakukan/ menjalankan produksi, turut serta sistem praktik yang memerankan mahasiswa
menangani pemasaran, dan melakukan lebih aktif terbukti berhasil meningkatkan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


329
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

usaha mahasiswa menjadi wirausaha mandiri, dengan metode PALS secara digramatik
diantaranya metode coaching NLP ditunjukkan pada Gambar 8.
(Parwiyanti dkk, 2012), berbasis proyek
bisnis (Arief dkk, 2016), dan metode PALS
(Sulitiyowati dkk, 2016).

METODE PENELITIAN
Metode pendekatan yang digunakan
dalam IbK ini dalam konteks pemberdayaan
potensi entrepreneurship mahasiswa
Gambar 1. Metode Participatory Action
menggunakan metode PALS (Participatory Learning Systems (PALS)
Action Learning System). Prinsip dasar dari
metode PALS adalah pelibatan mahasiswa HASIL PENELITIAN DAN
dalam proses pembelajaran aktif partisipan PEMBAHASAN
dalam program kewirausahaan Fase Penyadaran Kewirausahaan
(entrepreneurship) secara alamiah dengan Fase ini bertujuan membentuk dan
segala pendekatan sehingga membentuk mengembangkan sikap dan perilaku
suatu sistem interaksi pembelajaran secara entrepreneur, yang mampu berkreasi,
partisipatif, baik secara personal maupun menciptakan inovasi, dan proaktif dalam
komunal. Metode PALS menitikberatkan menghadapi perkembangan lingkungan.
pada transformasi kegiatan-kegiatan yang Bentuk teknis fase ini adalah
telah ada untuk diusahakan dibawa pada penyelenggaraan sekolah kewirausahaan
perubahan-perubahan ke arah perbaikan (KWU) yang diterapkan secara classical,
kondisi entrepreneurship mahasiswa melalui studi kasus, diskusi, dan simulasi. Kegiatan
(1) fase penyadaran kewirausahaan ini dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus
(awareness), (2) fase pengkapasitasan 2017. Peserta kegiatan ini adalah mahasiswa
(capaciting) dan pendampingan (scaffolding) dan alumni yang telah diseleksi berdasarkan
kewirausahaan (entrepreneurship capacity rancangan bisnis para calon peserta yang
building), dan (3) fase pelembagaan dikumpulkan saat pendaftaran. Dipilih 30
(institutionalization) usaha baru sebagai peserta dari 57 orang yang mendaftar.
wirausaha baru. Metode pendekatan IbK Materi yang disampaikan adalah motivasi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


330
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dan pengalaman berwirausaha yang Bentuk teknis dari pemagangan yang


disampaikan oleh (Owner CV. Polita diterapkan adalah pengiriman individu
Nusantara) dan penyusunan rencana bisnis dan/atau kelompok pada usaha-usaha, kecil,
oleh Ali Shodikin (Ketua Pusat menengah dan koperasi yang sudah
Pengembangan Karir dan Kewirausahaan bersumberdaya di Lamongan dan daerah
UNISDA). Diakhir kegiatan diberikan sekitarnya. Perusahaan yang menjadi mitra
penugasan berupa penyusunan bisnis plan untuk magang peserta IbK, diantaranya CV
untuk menentukan 20 peserta yang lolos ke Polita Nusantara, Percetakan dan Penerbit
tahap pengkapasitasan dan pendampingan. Ilalang, Art Design and Printing, PT Kurnia
Indra Tama, Plaza Muslim, dan Amira
Fase Pengkapasitasan dan Pendampingan Boutique.
Fase ini meliputi diklat Inkubator bisnis bertujuan membantu
kewirausahaan, magang kewirausahaan, dan dan membimbing proses menyusun
inkubator kewirausahaan. Diklat manajemen, pemasaran, produksi,
kewirausahaan sendiri meliputi pelatihan memecahkan masalah-masalah yang
manajemen, marketing, desain produk dan dihadapi oleh para tenant sehubungan
kemasan. Kegiatan ini bertujuan membantu dengan bisnis yang dijalankannya. Sifat
dan memberikan pemahaman kepada para bantuannya adalah konsultasi yang dilakukan
tenant dalam meningkatkan kemampuan secara sinambungan dengan memegang
manajemen, marketing usaha, membuat prinsip manajemen kewirausahaan.
produk dan kemasannya. Kegiatan ini Penelitian pasar juga merupakan salah satu
dilakukan terjadwal setelah pelaksanaan kegiatan pada fase ini yang bertujuan
KWU. menganalisis peluang dan potensi pasar
Magang bertujuan melatih diri untuk dalam rangka penciptaan dan pengembangan
mengaplikasikan keterampilan di tempat usaha bagi tenant. Tujuan penelitian pasar
praktik, mengetahui dan menyesuaikan yang dilakukan dalam program IbK adalah
keterampilan yang dimiliki dengan kondisi untuk menentukan kelayakan dan perilaku
nyata dalam praktik, sehingga dapat pasar dalam konteks supply & demand yang
diketahui kendala/ kesulitan yang ditemukan akan memberikan hasil yang obyektif.
dalam praktik. Pada prinsipnya magang Penelitian pasar juga bermanfaat untuk
merupakan bentuk bekerja dan belajar. mengenalkan para tenant kepada pengusaha

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


331
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sejenis. Salah satu cara yang bisa ditempuh


adalah melalui pencarian online.
Pembinaan pemasaran yang dilakukan
tidak hanya pemasaran secara konvensional
(offline), tetapi juga melalui online.
Pembinaan pembuatan blog, facebook dan
instagram produk dilakukan untuk (c)
meningkatkan peluang pasar. Selain itu IbK Gambar 2. Contoh produk IbK
memfasilitasi tenant untuk memasarkan Fase Pelembagaan
produknya melalui kegiatan pameran baik Kerjasama Antar Lembaga
diselenggarakan oleh UNISDA maupun di Program ini bertujuan menciptakan
luar UNISDA, seperti UNISDA Expo, Bazar jaringan kerjasama antara Universitas Islam
wisuda, pemaran produk unggulan Darul Ulum – Tenant – Lembaga yang
kewirausahaan mahasiswa. prosesnya memanfaatkan keunggulan mitra
lembaga, misalnya: a) untuk meningkatkan
produktivitas dengan melakukan kerjasama
dengan: Asosiasi Perajin Kabupaten
Lamongan, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Lamongan; b) untuk
peningkatan pemasaran bekerjasama dengan:
(a) Paguyuban UMKM, Dinas Koperasi dan
UMKM, Dekranasda Kabupaten Lamongan;
untuk permodalan akan bekerjasama dengan:
Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB).
Pembentukan Unit Bisnis
Program ini bertujuan mengarahkan
(b) dan membimbing proses penyelenggaraan
usaha/unit usaha dari suatu organisasi bisnis
yang dibentuk, misalnya pembimbingan
dalam pembuatan badan hukum (CV, UD)
dan perijinan usaha (SIUP, NPWP, TDP,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


332
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

BPOM). Lembaga yang menjadi mitra dalam Kasali, R. 2010. Myelin, Mobilisasi
Intangibles Menjadi Kekuatan
pengembangan unit bisnis adalah Dinas
Perubahan. Jakarta: PT
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gramedia Pustaka Utama.
Küttim, M., Kallaste, M., Venesaar, U. &
Lamongan, Dinas Kesehatan Kabupaten
Kiis, A. 2014. Entrepreneurship
Lamongan, serta Dinas Koperasi & Usaha Education at University Level
and Students’ Entrepreneurial
Mikro Kabupaten Lamongan.
Intentions. Procedia - Social and
Behavioral Sciences. Vol. 110,
658-668.
KESIMPULAN DAN SARAN
Parwiyanti, Ermanovida, & Ammar , M.
Peran Iptek bagi Kewirausahaan (IbK) 2012. Implementasi Program
Iptek bagi Kewirausahaan di
di Universitas Islam Darul Ulum adalah untuk
Universitas Sriwijaya Tahun
meningkatkan motivasi dan pemahaman 2012. Prosiding Seminas
Competitive Advantage. Vol. 1,
konsep kewirausahaan, meningkatkan
No. 2.
kemampuan dalam manajemen, marketing Pujantiyo. Bambang. 2006. “Kiat Sukses
Pengusaha Inovatif” Jakarta:
usaha, serta kemampuan membuat produk
Timpani Publishing.
dan kemasannya. Sulistiyowati, W., Agustini, I., & Fitriyah,
H. 2016. Peningkatan Kapasitas
Entrepreneurship melalui
REFERENSI Pelatihan dan Magang Bagi
Arief, M.R., Astuti, P., & Andriyanto, T. Tenant di Universitas
2016. Ipteks Bagi Muhammadiyah Sidoarjo. Jurnal
Kewirausahaan (Ibk) di Pengabdian pada Masyarakat.
Universitas Nusantara PGRI Vol. 1, No. 1, 1-5.
Kediri. Jurnal Dedikasi, Vol. 13,
1-8.
Hackathorn, J. et.al. 2011. Learning by
Doing: An Empirical Study of
Active Teaching Techniques.
The Journal of Effective
Teaching, Vol. 11, No. 2, 40-54.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


333
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ANALISIS POTENSI HASIL LAUT TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Akhlis Priya Pambudy1), Ali Fathoni2)


1)
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
Email: aakhlise@gmail.com
2)
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
Email: alifathonimm@gmail.com

Abstrak

Lamongan mempunyai garis pantai sepanjang 47 km, maka wilayah perairan laut Kabupaten
Lamongan adalah 902,4 km2 (termasuk area 12 mil dari garis pantai). Fakta tersebut
menunjukkan bahwa prospek pembangunan perikanan dan kelautan dinilai sangat cerah dan
menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang strategis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui produksi hasil laut serta untuk mengetahui potensi hasil perikanan laut terhadap
kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Lamongan. Penelitian ini tergolong sebagai penelitian
terapan (applied research) yang diaplikasikan pada bidang perikanan. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah melakukan studi literatur dan studi lapangan serta melakukan FGD.
Hasil dari Penelitian ini adalah jumlah nelayan di Kabupaten lamongan adalah 22.730 orang,
yang dibagi dalam dua golongan yaitu nelayan buruh 18.455 orang dan nelayan juragan atau
pemilik 4.725 orang. Jumlah armada tangkap 5.345 buah dan 8.306 buah alat tangkap sertalima
pusat pendaratan ikan (PPI), yaitu; Lohgung, Labuhan, Brondong, Kranji dan
Weru,danmeningkatnya jumlah produktifitas perikanan memberikan pengaruh bagi kesejahteraan
masyarakat dengan indikasi naiknya jumlah UKM di Kabupaten Lamongan.

Kata kunci:analisis, hasil laut, kasejahteraan masyarakat

Abstract

Lamongan has 47 km of coastline, then sea water area of Lamongan regency is 902,4 km2
(including area 12 miles from coastline). This fact shows that the prospect of fisheries and
marine development is considered very bright and become one of strategic economic activities.
The purpose of this study is to determine the production of marine products and to determine the
potential of marine fisheries to the welfare of communities in Lamongan regency. This research is
classified as applied research applied in fishery field. The methode use in this research is to
conduct literarture study and field study and conduct FGD. The results of this study is the number
of fishermen in the district Lamongan Is 22,730 people, which is devided into two groups of
fisherman workes 18,455 people and fishermen skipper or owner of 4725 people. The number of
cathching fleets 5,345 pieces anda 8,306 pieces of fishing gear as well as the fish landing center
(PPI), namely : Lohgung, Labuhan, Brondong, Kranji and Weru, and the increasing number of
fishery productivity have an effect on the welfare of the community with an indication of the
increasing number of SMEs in Lamongan District.

Keywords : analysis, sea product, community welfare

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


334
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN nusantara Brondong yang berskala regional.


Lamongan adalah salah satu Selain itu Kabupaten Lamongan juga
Kabupaten di Jawa Timur yang terletak mempunyai sentra budidaya perikanan cukup
6051’54″-7023’06″ Lintang Selatan dan luas berupa 25.313 ha tambak tersebar di
1120’4’41″-112033’12″ Bujur Timur. Luas wilayah tengah Lamongan dengan produk
wilayah kurang lebih 1.812,8 km2 (3.78% utamanya adalah Bandeng, Udang Vaname,
dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur). Lele dan Nila. Usaha penangkapan ikan laut
Mempunyai garis pantai sepanjang 47 km, di Kabupaten Lamongan terpusat di perairan
maka wilayah perairan laut Kabupaten Laut Jawa pada wilayah Kecamatan
Lamongan adalah 902,4 km2 (termasuk area Brondong dan Kecamatan Paciran yang
12 mil dari garis pantai). Kabupaten memiliki 5 (lima) Tempat Pendaratan Ikan
Lamongan memiliki pantai sepanjang 47 km (TPI), yaitu mulai dari arah timur ke barat
dengan jumlah nelayan 22.730 orang, yang (Weru, Kranji, Brondong, Labuhan dan
dibagi dalam dua golongan yaitu nelayan Lohgung). Dilihat dari produksinya paling
buruh 18.455 orang dan nelayan juragan atau tinggi adalah Pelabuhan Perikanan Nusantara
pemilik 4.275 orang. Jumlah armada tangkap (PPN) Brondong yang mencapai kurang lebih
5.345 buah dan 8.306 buah alat tangkap serta 100 ton/hari, dibandingkan dengan keempat
lima pusat pendaratan ikan (PPI), yaitu; pangkalan pendaratan ikan yang lain yaitu
Lohgung, Labuhan, Brondong/Blimbing, Weru, Kranji, Labuhan dan Lohgung yang
Kranji dan Weru. Sehingga Kabupaten hanya mencapai 10 ton/hari. Dari latar
Lamongan mempunyai industri perikanan bekalang diatas dapat dirumuskan suatu
tangkap terbesar di Jawa Timur. Pada tahun masalah yaitu Analisis Potensi Hasil Laut
2014 produksi perikanan tangkap di Terhadap Kesejahteraan Masyarakat.
Lamongan mencapai 73.183 ton (70.150 ton Penelitian ini memiliki tujuan untuk
dari perikanan tangkap laut dan 3.033 ton mengetahui produksi hasil laut kabupaten
dari perairan umum). Pada tahun 2015 lamongan, dan untuk mengetahui potensi
produksi perikanan tangkap meningkat hasil perikanan laut terhadap kesejahteran
menjadi sebesar 74.625,4 ton (71.553 ton masyarakat di Kabupaten Lamongan.
untuk perikanan tangkap laut dan 3.072,4 ton KAJIAN LITERATUR
dari perairan umum). Industri perikanan Ikan merupakan salah satu sumber
didukung oleh pelabuhan perikanan protein hewani yang banyak dikonsumsi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


335
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

masyarakat, mudah diperoleh dan harganya menyebabkan migren dan meningkatkan


relatif murah. Ikan merupakan bahan pangan tekanan darah (Siagian, 2002).
yang mempunyai nilai gizi yang sangat tinggi Masyarakat merupakan komunitas
dibandingkan daging hewan darat lainnya yang mendiami wilayah tertentu. Masyarakat
serta mempunyai berbagai keunggulan adalah sekelompok manusia yang saling
karena kandungan ikan sangat komplek, berinteraksi dan berhubungan serta memiliki
Hanya ikan yang bermutu baik yang nilai-nilai dan kepercayaan yang kuat untuk
memberikan manfaat kesehatan secara mencapai tujuan dalam hidupnya. Menurut
optimal. Pada daging ikan terdapt unsur - Hassan Sadly, masyarakat dipahami sebagai
unsur yang amat berguna bagi tubuh manusia suatu golongan besar atau kecil yang terdiri
seperti halnya protein,lemak, vitamin, garam dari beberapa manusia yang dengan atau
- garam mineral dan lain - lain.Kandungan karena sendirinya bertalian secara golongan
protein dalam tubuh ikan merupakan yang dan pengaruh mempengaruhi satu sama
terbesar setelah unsur lain. Keunggulan lain lain.Masyarakat merupakan sekumpulan
pada ikan yaitu nilai rasa yang spesifik / khas individu-individu yang di dalamnya terdapat
dan enak yang tidak dimiliki pada produk norma-norma yang harus dijaga dan
lain. Namun ikan cepat mengalami proses dijalankan. Nelayan dapat diartikan sebagai
pembusukan dan penurunan mutu orang yang hasil mata pencaharian utamanya
dikarenakan daging ikan mempunyai kadar berasal dari menangkap ikan di laut. Nelayan
air yang cukup tinggi, pH netral, teksturnya di dalam Ensiklopedi Indonesia dinyatakan
lunak dan kandungan gizinya tinggi. sebagai orang-orang yang secara aktif
Sehingga menjadi medium yang sangat baik melakukan kegiatan penangkapan ikan, baik
untuk pertumbuhan bakteri (Riansyah, 2013). secara langsung maupun tidak langsung
Ikan yang diawetkan dengan proses sebagai mata pencahariannya. Nelayan
pembekuan dan dikonsumsi lewat dari masa merupakan suatu pekerjaan menangkap ikan
penyimpanan akan meningkatkan kadar di laut yang dilakukan oleh seseorang.
histamin. Kandungan histamin pada ikan Kebanyakan orang yang bekerja sebagai
memiliki efek psikoaktif dan vasoaktif. Efek nelayan adalah masyarakat yang tinggal di
psikoaktif menyerang sistem saraf transmiter desa pesisir.Nelayan dikategorikan sebagai
manusia, sedangkan efek vasoaktif-nya seseorang yang pekerjaannya menangkap
menyerang sistem vaskular. Histamin dapat ikan dengan menggunakan alat tangkap yang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


336
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sederhana, mulai dari pancing, jala dan diaplikasikan pada bidang perikanan.
jaring, bagan, bubu sampai dengan perahu Menurut Kuncoro (2004), penelitian terapan
atau jukung yang dilengkapi dengan alat merupakan penelitian yang menyangkut
tangkap ikan, Namun dalam aplikasi teori untuk memecahkan masalah
perkembangannya nelayan dapat pula tertentu. Metode yang digunakan dalam
dikategorikan sebagai seorang yang penelitian ini adalah melakukan studi
profesinya menangkap ikan dengan alat yang literatur dan studi lapangan serta melakukan
lebih modern berupa kapal ikan beserta FGD. Sedangkan data yang dikumpulkan
peralatan tangkapnya yang sekarang dikenal adalah data kuantitatif dan kualitatif yang
sebagai anak buah kapal (ABK).Masyarakat terkait dengan hasil laut di Kabupaten
nelayan merupakan kumpulan orang-orang Lamongan. Tahapan yang digunakan dalam
yang bekerja mencari ikan di laut yang penelitian ini sesuai dengan yang
menggantungkan hidup terhadap hasil laut dikembangkan Miles dan Huberman
yang tidak menentu dalam setiap harinya. (2009:20), sebagai berikut: Pengamatan
Adapun bersdasarkan sumber AwalPengamatan awal merupakan tahapan
penelitian terdahulu sebagai berikut : pertama yang dilakukan dalam penelitian ini.
Prosentase data produksi perikanan laut Tahapan ini dilakukan sebagai dasar dalam
menurut jenis ikan tahun 2015 melakukan identifikasi dan perumusan
masalah, Study literarur tahapan ini berfungsi
sebagai landasan teori dalam melakukan
penelitian, Pengumpulan Data, Data-data
yang diperlukan pada penelitian ini terdiri
atas data primer dandata sekunder, Teknik
pengumpulan dataMetode pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara terstruktur,
wawancara mendalam dan Focus Group
Discussion (FGD) untuk memperoleh data
primer. Wawancara terstuktur dimaksudkan
METODE PENELITIAN untuk memperoleh data kuantitatif.
Penelitian ini tergolong sebagai Sedangkan wawancara mendalam dan FGD
penelitian terapan (applied research) yang dimaksudkan untuk memperoleh

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


337
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

data/informasi yang detail tentang potensi diprediksikan hubungan sebab akibat melalui
pengembangan hasil laut. Dalam proses hukum-hukum empiris..
wawancara dan FGD akan digunakan alat
perekam gambar dan suara sehingga HASIL PENELITIAN DAN
memungkinkan menangkap sebanyak PEMBAHASAN
mungkin data/informasi yang disampaikan Berdasarkan data Dinas Perikanan Provinsi
oleh repsonden atau nara sumber. Data Jawa Timur bahwa Jawa Timur merupakan
sekunder akan dikumpulkan menggunakan bagian dari salah satu propinsi di Indonesia,
teknik dokumentasi, yaitu memanfaatkan mempunyai panjang pantai sekitar 16.000 km
referensi yang terkait dengan bahasan yang dengan produksi ikan laut mencapai 288.816
dikaji, Pengolahan dataproses memilih, ton. Jawa Timur memiliki 79 pulau-pulau
memfokuskan, menyederhanakan dan kecil yang terpusat di Kepulauan Madura.
membuat abstraksi, mengubah data mentah Jumlah tersebut merupakan 0,44% dari
yang dikumpulkan dari penelitian kedalam jumlah seluruh pulau yang ada di wilayah
catatan yang telah disortir atau diperiksa dan Indonesia. Dari produksi perikanan di Jawa
menyusun informasi dengan cara tertentu Timur tersebut, pada tahun 2016 Kabupaten
sehingga diperlukan penarikan kesimpulan Lamongan memiliki produksi ikan laut
atau mengambil tindakan, Analisi sebesar 73.146 ton yang berasal dari 5
Data,Analisis data akan dilakukan untuk Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang ada di
menjawab permasalahan penelitian. Dalam Kabupaten Lamongan dengan nilai sebesar
analisis data ini, data-data yang telah Rp. 940.041.822.000.
dikumpulkan disederhanakan dalam bentuk Tabel Produksi Perikanan Sektor Laut
tabel sehingga mudah dibaca untuk kemudian menurut Pelabuhan Pelelangan Ikan Tahun
diinterprestasi.dan KesimpulanPenarikan 2016
kesimpulan adalah merupakan langkah Pelabuhan Produksi
No
terakhir meliputi makna yang telah (PPI) (Ton)
1 Lohgung 382,3
disederhanakan, disajikan dalam pengujian
2 Labuhan 783,9
data dengan cara mencatat keteraturan, pola- 3 Brondong 65.326,0
pola penjelasan secara logis dan metodelogis, 4 Kranji 2.309,8
5 Weru 4.344,0
konfigurasi yang memungkinkan
Jumlah 73.146

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


338
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Produksi perikanan tangkap dari perairan laut Kranji dan Koperasi Nelayan Lamongan
yang didaratkan di Kabupaten Lamongan (KOPNELA).
secara garis besar terdiri dari kelompok ikan Data produksi perikanan laut menurut jenis
elagis, kelompok ikan demersal dan ikan tahun 2016
kelompok non-ikan (Crustacea dan Jumlah
No Jenis Ikan Produksi
Mollusca). Produksi ikan ekonomis penting
(Ton)
pada kelompok ikan pelagis didominasi oleh 1 Swanggi/matabesar 16,338.0
6 jenis ikan,yakni: Ikan layang, lemuru, 2 Kurisi
12,131.4
tenggiri, tuna, cakalang dan tongkol.
3 Kuningan
Sementara, untuk kelompok ikan demersal, 6,564.5

produksi ikan yangbernilai ekonomi penting 4 Kapasan


5,832.1
didominasi oleh jenis ikan manyung,kerapu, 5 Biji Nangka
3,241.3
kurisi, swanggi/matabesar dan layur.
6 Tembang
Selanjutnya, untuk kelompok non-ikanyang 2,839.7
bernilai ekonomis penting, produksinya 7 Peperik/pirik
2,400.3
didominasi olehjenis: rajungan, kepiting dan 8 Layang
2,349.0
udang putih (Crustacea) serta remis,kerang
9 Cumi-cumi
darah dan cumi-cumi (Mollusca). 1,989.4
10 Tongkol Krai 2,665.4
Dalam memasarkan Ikan-ikan hasil
tangkapan nelayan di kecamatan Paciran 11 Lain-lain
16,794.9
didukung dengan keberadaan 2 unit PPI Total
73,146.0
(Pusat Pendaratan Ikan) yaitu: PPI Desa
Weru dan PPI Desa Kranji. Produksi ikan Pembangunan perikanan merupakan suatu
hasil tangkap yang didaratkan di PPI Kranji proses atau kegiatan manusia untuk
mencapai 2.309,8 ton dan PPI Weru meningkatkan produksi di bidang perikanan
mencapai 4.344 ton. Sedangkan Koperasi dan sekaligus meningkatkan pendapatan
yang ikut mendukung potensi perikanan dan nelayan melalui penerapan teknologi yang
kelautan di wilayah Paciran sebanyak tiga lebih baik. Sistem usaha perikanan tangkap
unit, yakni KUD Tani Bahari Paciran, secara nasional memerlukan program-
Koperasi Serba Usaha “TONGKOL” Desa program terobosan untuk itu perlu dilakukan
beberapa hal :

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


339
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

1. Optimalisasi antar ketersediaan sumber makan, tidak ada keinginan untuk


daya (stock) ikan dengan tingkat meningkatkan kapasistas produksi.
penangkapan (effort) pada setiap wilayah Meningkatnya jumlah produktifitas
penangkapan ikan. Hal ini penting untuk perikanan memberikan pengaruh positif
menjamin sistem usaha perikanan bagi masyarakat khususnya nelayan
tangkap yang efisien dan dalam pemenuhan kebutuhannya. Hal itu
menguntungkan (profitable) secara tercermin dari banyaknya UMKM
berkelanjutan. Olahan Ikandi kecamatan Brondong dan
2. Pengembangan teknologi penangkapan kecamatan Paciran sebanyak 456
yang bersifat selektif, efisien dan rama UMKM dari total UMKM olahan ikan di
lingkungan (eco-friendly), yang kabupaten Lamongan sebanyak 683
disainnya disesuaikan dengan kondisi UMKM atau 67% UMKM olahan ikan
oseanografis fishing ground, sifat berada di pesisir pantai utara. Beberapa
biologis ikan sasaran, serta siklus hidup produk olahan hasil laut adalah ikan
dan dinamika populasi ikan. asap, tepung ikan, abon, petis, terasi,
3. Kapal penangkapan ikan yang didisain pindang, bakso, dan kupas rajungan.
sesuai dengan kondisi oseanografis
fishing ground, sifat biologis ikan KESIMPULAN DAN SARAN
sasaran serta siklus hidup dan dinamika Penelitian ini bertujuan untuk
populasi ikan. mendiskripsikan potensi hasil perikanan laut
4. Perlu adanya regulasi yang mengatur terhadap kesejahteraan para nelayan dan
pengelolaan perikanan yang bertanggung masyarakat di Kabupaten Lamongan. Dari
jawab. Kondisi ideal yang dipaparkan di penelitian ini dapat diuraikan dalam
atas tentu sangat jauh keadaannya bila kesimpulan sebagai berikut :Penelitian
dibandingkan dengan kondisi nyata potensi hasil perikanan laut terhadap
masyarakat pesisir di Kabupaten kesejahteraan para nelayan dan masyarakat di
Lamongan, bagi masyarakat pesisir apa Kabupaten Lamongan.Hasil analisis dari
yang mereka peroleh dari hasil laut rekapitulasiPada tahun 2016 produksi
hanya bersifat sub sistem dan tidak perikanan tangkap laut meningkat sebesar
berorientasi produksi, yang diperoleh 73.146 ton yang berasal dari 5 Pangkalan
hari itu hanya cukup untuk mereka Pendaratan Ikan (PPI) yang ada di Kabupaten

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


340
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Lamongan dengan nilai sebesar Rp. REFERENSI


Arif Satria. 2002. Pengantar Sosiologi
940.041.822.000. Industri perikanan
Masyarakat Pesisir. Jakarta: PT.
didukung oleh Pelabuhan Perikanan Pustaka Cidesindo
Bagong Suyanto & Karnaji.
Nusantara (PPN) Brondong yang berskala
2005.Kemiskinan dan Kesenjangan
regional dan Kontribusi hasil perikanan laut Sosial: Ketika Pembangunantak
berpihak kepada rakyat
terhadap kesejahteraan para nelayan dan
miskin.Surabaya: Airlangga
masyarakat di Kabupaten Lamongan dengan University Press
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa
indikasi meningkatnya jumlah produktifitas
Timur. 2014. Statistik Perikanan
perikanan memberikan pengaruh positif bagi Tangkap Provinsi Jawa Timur Tahun
2013.
masyarakat khususnya nelayan dalam
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten
pemenuhan kebutuhannya Lamongan. 2015.Laporan Tahunan
Bidang Perikanan Budidaya
Kelautan dan Perikanan Dalam Angka tahun
2015. Kementerian Kelautan dan
Perikanan. Jakarta.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


341
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ANALISIS STAKEHOLDER PENGEMBANGAN KAWASAN BATUR GLOBAL


GEOPARK DI KECAMATAN KINTAMANI KABUPATEN BANGLI

Made Ika Prastyadewi1), Putu Wenny Saitri2), Putu Yusi Pramandari3)


1,2,3)
Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar
Email : prastyadewi.2204@gmail.com

Abstrak

Kehadiran Batur Global Geopark sebagai salah satu tujuan wisata saat ini menjadi sangat
menarik untuk dibahas. Mengingat kawasan ini bukan hanya sebagai tujuan wisata yang bisa
meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga sebagai salah satu warisan geologi, maka perlu
dilakukan pemetaan siapa saja pihak berkepentingan (stakeholder) dalam pengembangannya.
Penelitian ini bertujuan untuk dapat memetakan pihak - pihak yang berkepentingan
(stakeholder) terhadap keberadaan Batur GlobalGeopark sebagai salah satu destinasi
pariwisata di Provinsi Bali. Lokasi penelitian ini adalah Kawasan Batur Global Geopark
yang terdapat di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Pihak berkepentingan dibagi
menjadi empat pilar utama, yaitu pemerintah, lembaga adat, masyarakat dan pelaku usaha,
dimana digunakan analisis stakeholder untuk menjawab permasalahan. Hasil penelitian
dengan analisis stakeholder menunjukkan bahwa pemerintah dan lembaga adat berada pada
posisi key player atau pemegang keputusan dan pelaksana, sedangkan masyarakat dan pelaku
usaha berada pada posisi contact center. Karenanya pemerintah sebagai pemegang keputusan
tertinggi harus mampu menciptakan kebijakan-kebijan yang tidak hanya menguntungkan dari
sisi ekonomi tetapi juga melindungi kawasan sebagai warisan geologi dengan tetap
berkordinasi bersama lembaga adat yang mana sangat berperan penting dalam kehidupan
bermasyarakat di Bali.

Kata kunci : analisis stakeholder, batur global geopark, tujuan wisata, global geopark
network

Abstract

Nowadays, the existance of Batur Global Geopark as one of tourism destinations is


interesting to be discussed. As this area is not only as a tourism destination which raises
Own-Source Revenue (OSR or PAD), but also as a geological heritage, thus, there is a
necessity to frame the development stakeholder. Therefore, this study aimed at framing the
stakeholders on the Batur Global Geopark develoment as one of tourism destination in Bali
Province. This study was located at Batur Global Geopark area in Kintamani District,
Bangli Regency, Bali Province. This research uses quantitative method with descriptive
approach.In this study, the stakeholders investigated were divided into four main pillars,
i.e. goverment, local institution, society and enterpreneur and were analyzed with
stakeholder analysis to solve the problem. The result of stakeholder analysis shows that the
goverment and the local institution is placed as the key player or decission maker and
executor, meanwhile the society and the enterpreneur is palced as the contact center. Thus,
the goverment as the highes decisson maker must be able to create regulation which not
only gives beneficial for economicals aspect but also protects the area as a geological
heritage by coordinating with local institution in which plays important role in Balinese
society.

Keywords: stakeholder analysis, batur global geopark, tourism destination, global geopark
network

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


342
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN arkeologi dan geologi, serta kekhasan


Wisatawan (tourist), elemen-elemen budaya masyarakatnya yang kemudian
geografi (geographical elements) dan menjadikannya sebagai salah satu tujuan
industri pariwisata (tourism industry) wisata di Kecamatan Kintamani Kabupaten
dikatakan sebagai tiga komponen utama Bangli. Kehadiran Batur Global Geopark
dari pariwisata. Wisatawan menjadi sebagai salah satu tujuan wisata yang perlu
komponen yang sangat penting, karena mendapatkan perhatian terutama berkaitan
pariwisata pada hakikatnya merupakan dengan siapa pihak yang berkepentingan
suatu pengalaman manusia, sesuatu yang dan memiliki kewenangan dalam
dapat dinikmati, diantisipasi dan diingat pengelolaan dan pelestariannya.
sepanjang hidupnya. Elemen geografi Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari
meliputi kawasan yang dapat mendorong penelitian ini adalah untuk dapat
minat seseorang untuk berwisata, tujuan memetakan pihak - pihak yang
wisata dan daerah tempat transit dari suatu berkepentingan (stakeholder) terhadap
perjalanan. Sedangkan elemen ketiga keberadaan Batur Global Geoparksebagai
adalah industri pariwisata yang salah satu destinasi pariwisata di Provinsi
menyangkut tentang usaha atau bisnis dan Bali (Batur Global Geopark, 2014)
organisasi yang mengatur produk dari
pariwisata. Ketiga elemen tersebut di atas KAJIAN LITERATUR
saling terkait satu sama dengan lainnya Kawasan Geopark
sebagai suatu sistem yang utuh yakni UNESCO (United Nations
pariwisata (Ardika, 2007). Educational, Scientific and Cultural
Sebagai salah satu upaya untuk Organization) mendefinisikan geopark
dapat melestarikan warisan geologi dan sebagai sebuah daerah dengan batasan yang
sekaligus memperoleh manfaat yang sudah ditetapkan dengan jelas dan memiliki
berkelanjutan bagi kesejahteraan kawasan permukaan yang cukup luas untuk
masyarakat lokal, konsep pembangunan pembangunan ekonomi lokal (Setyadi,
melalui pengembangan taman bumi atau 2012). Geopark terdiri atas sejumlah tapak
geopark kini menjadi pilihan yang menarik keragaman geologi yang memiliki
di Indonesia. Kawasan Kaldera Gunung kepentingan ilmiah khusus, kelangkaan dan
Batur telah ditetapkan oleh UNESCO keindahan yang dikenal dengan Warisan
sebagai bagian dari anggota jaringan Geologi. Geopark tidak hanya berhubungan
Taman Bumi Global Geopark Network dengan keragaman geologi, tetapi juga
(GGN), karena keelokan alam, jejak nilai-nilai arkeologi, ekologi, nilai sejarah,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


343
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dan nilai budaya. Geopark adalah sebuah Analisis Stakeholder


kawasan geografis dimana situs-situs Stakeholder merupakan kelompok
warisan geologis menjadi kawasan dari atau organisasi apapun yang dapat
konsep perlindungan, pendidikan dan melakukan klaim atau perhatian terhadap
pembangunan berkelanjutan secara holistik. sumber daya atau hasil organisasi atau
Definisi geopark menurut Kosmoo (2002) dipengaruhi oleh hasil itu sendiri (Bryson,
dapat dipahami melalui arti, fungsi dan 2001). Stakeholder dapat diartikan sebagai
implementasinya sebagai komponen yang segenap pihak yang terkait dengan isu dan
berkaitan dengan alam dan kehidupan di permasalahan yang sedang diangkat.
bumi. Analisis Stakeholder adalah proses yang
Konservasi, pendidikan, dan mendefinisikan aspek dari gejala alami dan
geowisata merupakan tiga kegiatan penting sosial yang dipengaruhi oleh suatu
dalam kawasan geopark. Sebuah daerah pengambilan keputusan untuk
dapat diusulkan untuk ditetapkan menjadi mengidentifikasi individu, kelompok, dan
geopark nasional di negaranya, yang organisasi yang mempengaruhi atau
kemudian diakui oleh UNESCO menjadi dipengaruhi gejala tersebut. Sedangkan
anggota jaringan geopark dunia (GGN). stakeholder adalah individu kelompok atau
Misalnya, China memiliki sekitar 129 organisasi yang memiliki kepentingan
geopark nasional dengan 27 di antaranya dalam suatu peristiwa atau proses (Reed et
merupakan geopark anggota GGN. al 2009). Analisis stakeholder bertujuan
Indonesia dengan luas wilayah hampir untuk mengidentifikasi peranan stakeholder
sama dengan China dan memiliki dalam pengambilan keputusan,
keragaman geologi sangat berpotensi untuk menjelaskan kepentingan, dan pengaruh
memiliki banyak geopark, baik geopark setiap stakeholder, dan memetakan
nasional maupun geopark internasional. hubungan antara stakeholder dalam
Jumlah geopark yang diakui UNESCO atau pengembangan suatu organisasi. Menurut
geopark anggota GGN di seluruh dunia saat Reed et al (2009), stakeholder
ini ada 90 kawasan. Di kawasan Asia dikategorikan ke dalam empat kategori
Tenggara, geopark hanya dimiliki oleh berdasarkan kepentingan serta
Malaysia, Vietnam dan Indonesia, masing- wewenangnya, yaitu:
masing satu. Geopark yang dimiliki 1. Key Players
Indonesia adalah kawasan Kaldera Gunung Players adalah stakeholder yang
Batur di Kintamani, Kabupaten Bangli, memiliki tingkat kepentingan serta
Provinsi Bali (Gian Saputra, 2016). wewenang yang tinggi. Key Players biasa

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


344
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

diartikan sebagai pemain atau pelaksana mempunyai wewenang untuk mengesahkan


pengelolaan kawasan Batur Global program-program dari instansi terkait
Geopark. Players memiliki minat secara termasuk wewenang untuk mengesahkan
langsung dalam pengelolaan kawasan Batur dalam pemberian anggaran sehingga dalam
Global Geopark dan wewenang untuk kategori ini stakeholder harus diberdayakan
melakukan sesuatu atau membuat aturan agar tidak menentang sistem yang ada.
untuk pengelolaan kawasana Batur Global 4. Crowd
Geopark. Key Players mampu Crowd adalah para stakeholder
mengendalikan sistem yang ada. yang memiliki kepentingan dan
2. Subject wewenangan kecil. Crowd dimasukan ke
Subject adalah stakeholder yang dalam stakeholder masyarakat. Stakeholder
memiliki kepentingan yang cukup besar dalam kategori crowd harus selalu diberi
namun wewenang yang dimiliki kecil. informasi karena mereka selalu
Subject dapat dikatakan sebagai pelaku mempertimbangkan segala kegiatan yang
utama didalam pengelolaan kawasan Batur akan dilakukan. Pengelolaan kawasan
Global Geopark. Stakeholder tersebut Batur Global Geopark masyarakat dapat
memiliki kesungguhan untuk mengelola memiliki minat yang kecil terhadap
Batur Global Geopark agar menjadi lebih pengelolaan karena masyarakat enggan
baik. Namun stakeholder tersebut tidak untuk dijadikan subject dalam
mempunyai kekuasaan untuk suatukegiatan.
mempengaruhi perarturan-perarturan yang
berlaku. METODE PENELITIAN
3. Context Setter Penelitian ini menggunakan metode
Context Setter adalah mereka yang kuantitatif dengan pendekatan deskriptif
mempunyai minat kecil dan wewenang dalam menjawab permasalahan (Sugiono,
yang besar. Context Setter dalam 2009). Lokasi penelitian adalah pada
pengelolaan kawasan Batur Global Kawasan Batur Global Geopark yang
Geopark dapat diartikan sebagai terletak di Desa Batur Selatan, Kecamatan
perencanaan makro dalam pembangunan Kintamani di Kabupaten Bangli. Lokasi ini
kawasan Batur Global Geopark karena berjarak lebih kurang 64 Km dari Kota
lingkup kerjanya bersifat makro maka Denpasar. Dipilihnya lokasi tersebut karena
minat terhadap pengelolaan kawasan Batur telah ditetapkannya wilayah Gunung Batur
Global Geopark kecil. Wewenang Context sebagai kawasan geopark yang kemudian
Setter sangat besar karena Context Setter menjadikannya salah satu daya tarik

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


345
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

wisatawan. Obyek penelitian ini adalah 4. Merumuskan posisi dari setiap pihak
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap berkepentingan
kawasan Batur Global Geopark. Dimana
pihak berkepentingan dalam penelitian HASIL PENELITIAN DAN
terbagi menjadi empat pilar utama yaitu PEMBAHASAN
pemerintah, lembaga adat, masyarakat dan AnalisisStakeholder terhadap
pelaku usaha. Keberadaan Batur Global Geopark
Untuk memetakan pihak-pihak Ada 4 stakeholder dalam
berkepentingan tersebut, akan digunakan pengembangan kawasan Batur Global
Analisis Stakeholder. Adapun langkah- Geopark, yaitu pemerintah, lembaga adat,
langkah dalam analisis ini adalah sebagai masyarakat dan pelaku usaha. Pemerintah
berikut. disini meliputi pemerintah Kabupaten
1. Identifikasi pihak-pihak yang Bangli beserda dinas terkait diantaranya
berkepentingan Dinas Pariwisata, Kehutanan, Pekerjaan
2. Penilaian terhadap kepentingan pihak- Umum, dan Perhubungan. Adapun hasil
puhak yang berkepentingan analisi stakeholder dalam penelitian ini
3. Penilaian terhadap keuasaan dan status diajikan dalam tabel dan diagram sebagai
pihak-pihak yang berkepentingan berikut.

Tabel 1
Hasil Skoring Analisis Stakeholder
No. Stakeholder Kepentingan Pengaruh
Uraian Skor S F P Skor
1 Pemerintah - Perencanaan 4 4 4 4 4
- Pengeloaan
- Perlindungan
- Pembuat keputusan
2 Lembaga - Perencanaan 3 4 4 3 3,7
Adat - Pengelolaan
- Perlindungan
3 Masyarakat - Pemanfaatan 2 4 3 1 2,7
- Perlindungan
4 Pelaku - Pemanfaatan 2 4 3 1 2,7
Usaha - Perlindungan
Sumber : data diolah, 2017
Keterangan :
S : SDM
F : Keuangan
P : Politik

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


346
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Berdasarkan tabel hasil skoring tersebut, menentukan peranan setiap stakeholder


maka dapat dibuat aktor grid untu yang digambarkan sebagai berikut.

Ket :
= Pemerintah
I = Lembaga Adat
N
= Masyarakat
T
E = Pelaku Usaha
R
E Kuadran :
S I = Subyek
II = Key Players
T III = Crowd
IV = Contac Setter

POWER
Sumber :data diolah
Gambar 1
Aktor Grid Analisis Stake Holder Batur Global Geopark

Aktor Grid seperti yang ditunjukkan membuat aturan untuk pengelolaan


oleh Gambar 1 mengilustrasikan posisi kawasana Batur Global Geopark. Hal ini
masing – masing pihak berkepentingan bisa dikatakan sangat masuk akal
dalam pengembangan kawasan Batur mengingat bahwa segala keputusan tentang
Global Geopark di Kabupaten Bangli. pengembangan kawasan wisata di Provinsi
Pemerintah da lembaga adat berada dalam Bali memang diatur, direncanakan dan
posisi Key Player, sedangkan masyarakat dikembangkan oleh pemerintah baik daerah
dan para pelaku usaha berada dalam posisi maupun provinsi yang dilakukan melalui
Contac Setter. dinas-dinas terkait.
Sebagai Key Player, berarti bahwa Sebagai daerah dengan kebudayaan
pemerintah dan lembaga adat adalah pihak yang unik serta menjunjung adat istiadat
yang memiliki tingkat kepentingan serta yang tinggi, sangat tepat ketika lembaga
wewenang yang tinggi. Keduanya memiliki adat juga menempati posisi yang sama
minat secara langsung dalam pengelolaan dengan pemerintah dalam pengelolaan
kawasan Batur Global Geopark dan kawasan Batur Global Geopark. Segala
wewenang untuk melakukan sesuatu atau keputusan yang berkaitan dengan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


347
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pengembangan kawasan akan selalu Berdasarkan hasil analisis


didiskusikan dengan lembaga adat setempat stakeholder didapatkan bahwa pemerintah
selaku perpanjangan tangan dari dan lembaga adat beraa pada posisi key
masyarakat Kintamani sebagai penduduk player atau pemegang keputusan dan
asli dari kawasan Batur Global Geopark. pelaksana, sedangkan masyarakat dan
Jadi, dapat dikatakkan bahwa pemerintah pelaku usaha berada pada posisi contac
dan lembaga adat, masing – masing center.
memiliki hal untuk mengatur dan
mengelola kawasan yang dilakukan secara
bersamma-sama. Saran
Masyarakat dan pelaku usaha dalam Secara garis besar, penelitian ini
analsis ini ternyata meempati posisi Contac telah mampu menjawab ermasalahan,
Setter yang berarti bahwa mereka hanya saja masih dibutuhkan penelitian
mempunyai minat kecil akan tetapi mereka yang lebih dalam lagi mengenai hasil yang
dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperoleh. Hal ini dibutuhkan jika peneliti
berkaitan dengan pengelolaan kawasan. selanjutkan memerlukan alasan yang jelas
Masyakat dan pelaku usaha dalam hal ini berkaitan dengan hasil yang diperoleh
tidak hanya sebagai penonton tetapi juga dalam penelitian ini. Selain itu, hasil
berperan menjadi pihak yang peneltian ini sedikit susah untuk
bersumbangsih terhadap keberadaan digeneralisasi karena setiap kawasan wisata
kawasan terutama dari sisi ekonomi. memiliki stakeholder dengan tujuan yang
kepentingan yang berbeda.
KESIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
REFERENSI culturalSustainability in Qeshm
Rural Areas, Iran. Asia Pacific
Ardika, I Wayan. 2007. Dampak Pariwisata Journal of Tourism.Research,
terhadap Situs dan 17:at 1,30-48
PeninggalanArkeologi di Bali. Gian Saputra, I Gede. 2016. Respon
Laporan Penelitian Universitas Wisatawan Terhadap
Udayana. Pengembangan Batur Global
Batur Global Geopark. 2014. Pemerintah Geopark Bali. Jurnal Master
Kabupaten Bangli. Dinas Pariwisata (JUMPA). Volume 2
Kebudayaan dan Pariwisata. Nomor 2 Januari 2016. Hal: 77-94
www.baturglobalgeopark.org, Komoo, Ibrahim & M. Othman. 2002. The
diakses pada tanggal 2 April 2016 Classification and Assessment of
Farsani, et al. 2012. Geotourism and Geological Lanscape for Nature
Geoparks as Gateways to Socio- Conservation. Proc 9th IAEG

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


348
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Congres on Engineering Geologi


for Developing Countries.
[META] Marine Ecotourism for Atlantic
Area. 2001. Planning for Marine
Ecotourism in The Eu Atlantic
Area. Britol (GB): University of
The West Of England.
Reed M, Graves A, Dandy N, Posthumus
H, Hubacek K, Morris J, Prell C,
Quinn CH, and Stringer LC. 2009.
Who’s and Why? A Typology of
Stakeholder Analysis Methods for
Natural Resource Management.
Journal of Enviromental
Management. Volume 90, Issue 5,
April 2009, Pages 1933–1949
Setyadi, Dhika Anindhita. 2012. Studi
Komparasi Pengelolaan Geopark
di Dunia untuk Pengembangan
Pengelolaan Kawasan Cagar Alam
Geologi Karangsambung”. Jurnal
Pembangunan Wilayah dan Kota,
Volume 8 (4):392-4
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Bisnis.
Penerbit: CV. Alfabeta. Bandung

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


349
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ANALISIS PAJAK DAN VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PENERIMAAN


PAJAK PERNGHASILAN

M. Imam Syairozi1, An’im Fatah 2,

1
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
Emial: imamsyairozi87@gmail.com
2
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
Emial: an.imfattach@gmail.com

Abstrak

Kebijakan fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi
perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran
pemerintah. Ada dua instrumen kebijakan fiskal yang biasa dijalankan pemerintah yaitu
menerapkan sistem perpajakan dan mengatur pengeluaran pemerintah. Sistem perpajakan
merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, oleh karena diperlukan upaya
peningkatan penerimaan pajak, terutama Pajak Penghasilan yang mempunyai porsi terbesar
dalam APBN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel pajak dan variabel
makro terhadap penerimaan Pajak Penghasilan. Variabel Pajak diantaranya adalah KPP dan wajib
pajak, sedangkan variabel makro adalah pertumbuhan ekonomi dan suku bunga.

Kata kunci : pajak penghasilan, kantor pelayanan pajak, wajib pajak pertumbuhan ekonomi,
suku bunga.

Abstract

Fiscal policy is an economic policy in order to direct the economic condition to be better by
changing the government's revenue and expenditure. There are two common government fiscal
policy instruments that are to implement taxation system and manage government expenditure.
The tax system is part of the State Revenue and Expenditure Budget, as it is necessary to increase
tax revenue, especially the Income Tax which has the largest portion in the State Revenue Budget.
The purpose of this research is to know the variable of tax and macro variable to acceptance of
Income Tax. Variable Taxes include Pajajk Service Office and taxpayer, while macro variable is
economic growth and interest rate.

Keywords: income tax, tax office, tax payer economic growth, interest rate.

PENDAHULUAN menjadi lebih baik dengan jalan mengubah


Kebijakan fiskal adalah suatu penerimaan dan pengeluaran pemerintah Ada
kebijakan ekonomi dalam rangka dua instrumen kebijakan fiskal yang biasa
mengarahkan kondisi perekonomian untuk dijalankan pemerintah: (1) menerapkan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

350
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sistem perpajakan. (2) mengatur pengeluaran KAJIAN LITERATUR


pemerintah. Pengeluaran pemerintah yang Rangkuman Hasil Penelitian Terdahulu
diwujudkan dalam permintaan barang dan
jasa, anggaran pembangunan, serta anggraan
rutin harus disesuaikan dengan
perkembangan perekonomian yang terjadi
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dapat dilihat bahwa sumber
penerimaan terbesar Negara Indonesia sekitar
75% nya berasal dari sektor pajak dan dari
porsentase tersebut posi terbesar diambil oleh
Pajak Penghasilan (PPh). Pada tahun 2015
realisasi penerimaan Pajak Penghasilan (PPh)
sebesar Rp 464,66 triliun atau mencapai
90,46 persen dari target sebesar Rp 513,65
triliun. Dibandingkan tahun sebelumnya,
penerimaan PPh mengalami pertumbuhan
sebesar 7,79 persen (sumber: BPS)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

351
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menyebabkan berkurangnya tingkat


kerangka pikir pertumbuhan ekonomi, ketika pendapatan
masyarakat menurun maka angka
penerimaan Pajak Penghasilan pun akan
menurun, sedangkan faktor pertumbuhan
ekonomi mempengaruhi Pajak Penghasilan
disaat pendapatan masyarakat naik akibat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Ketika
penghasilan masyarakat naik maka
penerimaan Pajak Penghasilan akan naik.

Kerangka pikir tersebut mengilustrasikan


METODE PENELITIAN
hubungan kausalitas antara KPP, WP, Inflasi
Penelitian merupakan refleksi dari keinginan
dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap
proaktif manusia untuk meningkatkan
penerimaan Pajak Penghasilan. Ada dua
pengetahuannya mengenai sesuatu. Pada sisi
variabel pajak yang mempengaruhi
yang lain kegiatan tersebut di dorong oleh
penerimaan Pajak Penghasilan yaitu jumlah
keinginan reaktif manusia untuk menjawab
KPP dan jumlah wajib pajak dimana kedua
pertanyaan atau memecahkan masalah dalam
variabel ini berpengaruh secara positif
kehidupan sehari-hari (Indriantoro, 1999:3).
terhadap penerimaan Pajak Penghasilan.
Tempat dan Waktu Penelitian
Kenaikan dari jumlah KPP dan jumlah wajib
Tempat penelitian merupakan tempat dimana
pajak ikut menaikkan pula penerimaan Pajak
penelitian tersebut dilakukan oleh peneliti.
Penghasilan.
Berdasarkan fokus penelitian yang diangkat,
Sudut pandang makroekonomi, ada
karena jenis penelitian yang dilakukan adalah
dua variabel yang diambil dalam penelitian kuantitatif maka penelitian ini hanya mengambil
ini yaitu pertumbuhan ekonomi dan suku data yang bersifat sekunder dari Biro Pusat
bunga. Faktor suku bunga berpengaruh Statistik (BPS), Direktorat Jenderal Pajak
terhadap Pajak Penghasilan, disaat suku (DJP), dan beberapa jurnal serta literatur lain
bunga naik, masyarakat akan cenderung yang relevan berhubungan dengan penelitian
mengurangi investasinya dan menyimpan ini.
uangnya di bank. Penurunan investasi
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

352
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Definisi Operasional dan Pengukuran dalam angka prosentase. Berikut ini adalah
Variabel Penelitian rumus untuk menghitung laju pertumbuhan
Dengan berstandar pada permasalahan ekonomi:
penelitian dan hipotesa, maka variabel-
variabel yang akan dianalisis dapat
dibedakan sebagaimana berikut:
1. Variabel terikat (Y) atau dependen
variabel adalah variabel yang nilainya
tergantung pada nilai variabel lain. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah tingkat
penerimaan Pajak Penghasilan mulai tahun d. Tingkat suku bunga (X4)
2005-2016. Variable Y diukur dalam rupiah. Suku bunga merupakan salah satu variabel
2. Variabel bebas (x) atau independen dalam perekonomian yang selalu diamati
variabel adalah variabel yang nilainya tidak dengan cermat karena dampaknya yang luas.
tergantung pada variabel lain. Variabel bebas Tingkat suku bunga yang diambil dalam
dalam penelitian ini adalah sebgai berikut: penelitian ini adalah SBI mulai tahun 2005-
a. Jumlah KPP (X1) 2016.
Banyaknya jumlah KPP yang ada di Populasi dan Penentuan Sampel
Indonesia mulai tahun 2005-2016. Populasi adalah keseluruhan aspek penelitian
b. Jumlah wajib pajak (X2): (Arikunto, 1998:115). Penelitian dalam
Yaitu banyaknya jumlah wajib pajak yang skripsi ini ingin meneliti semua elemen yang
terdaftar pada KPP di Indonesia. Jumlah ada dalam wilayah penelitian, maka
wajib pajak yang digunakan dalam penelitian penelitian ini merupakan penelitian populasi.
mulai tahun 2001-2012. Populasi dari penelitian ini adalah
c. Laju pertumbuhan ekonomi (X3) penerimaan Pajak Penghasilan tahun 2001-
Adalah pertumbuhan ekonomi yang diukur 2012.
dari perbedaan produk domestik bruto (PDB) Metode Pengumpulan Data
tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam
Laju pertumbuhan ekonomi yang dihitung berbagai sumber dan cara. Bila dilihat dari
yaitu mulai tahun 2001-2012 yang diukur sumbernya, maka pengumpulan data pada
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

353
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

penelitian ini menggunakan sumber data


sekunder. Sumber data sekunder merupakan
sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, (Sugiyono,
2004:129). Data sekunder yaitu data yang
telah disusun dalam bentuk dokumen-
dokumen yang berfungsi sebagai pelengkap
data primer. Data yang digunakan dalam
penelitian ini gabungan dari data runtun
waktu (time series) tahunan dari tahun 2005-
2016. Data yang dikumpulkan.
Metode Analisis
Pelaksanaan perhitungan dan analisis
Metode analisis data dalam penelitian
persamaan Regresi Linear Berganda
kuantitatif seperti penelitian ini
menggunakan bantuan Statistical Program
menggunakan statistik. Berdasarkan pada
for Sosial Science (SPSS), selanjutnya dari
masalah dan tujuan penelitian sebagai suatu
persamaan Regresi Linear Berganda tersebut
analisis statistik yang memanfaatkan
dilakukan uji statistik sebagai berikut:
hubungan antara dua variabel atau lebih.
Analisis regresi berganda adalah analisis
HASIL DAN PEMBAHASAN
tentang hubungan antara satu dependent
Hasil Analisa Data
variabel dengan dua atau lebih independent
Hasil estimasi variabel KPP, WP,
variabel (Arikunto, 1998:286). Analisis
Pertumbuhan Ekonomi, Suku Bunga terhadap
regresi linear berganda adalah teknik PPh
ketergantungan, sedangkan rumusnya adalah
sebagai berikut:

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

354
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menunjukkan nilai signifikansi (p) sebesar


Dari persamaan diatas, dapat dilihat bahwa 0.988 yang lebih besar dari alpha 0,05,
koefisien regresi masing-masing variabel bebas sehingga Ho diterima. Dengan demikian
menjelaskan perubahan yang akan terjadi pada dapat disimpulkan bahwa seluruh variable
variabel terikat. Akibat perubahan masing- independen dan dependen yang digunakan
masing variabel bebas terhadap varaibel terikat dalam pengujian mempunyai sebaran yang
dapat dijelaskan sebagai berikut:
normal, sehingga dapat dilakukan pengujian
a. β1 =0.486, Apabila KPP bertambah 1 unit
lebih lanjut karena asumsi kenormalan data
mengakibatkan penerimaan PPh bertambah
telah terpenuhi. Hal ini dapat dibuktikan
sebesar 486 miliar.
secara grafik sebagai berikut:
b. β2 = 10.262, Apabila WP bertambah 1
Uji Multikolinearitas
orang mengakibatkan penerimaan PPh
Nilai VIF untuk KPP adalah 5.841
bertambah sebesar 10.262 rupiah.
Nilai VIF untuk WP adalah 4.955
c. β3 = 37.694, Apabila pertumbuhan ekonomi
Nilai VIF untuk Pertumbuhan Ekonomi
bertambah 1 % mengakibatkan penerimaan PPh
bertambah sebesar 37,694 triliun. adalah 2.528
Nilai VIF untuk Suku Bunga adalah 2.574

Uji Kolmogorof-Smirnov Independent Pada hasil pengujian didapat bahwa

Variabel KPP,WP, Pertumbuhan keseluruhan nilai VIF < 10 sehingga dapat

Ekonomi, Suku Bunga disimpulkan bahwa tidak terjadi


multikolinearitas antar variable bebas.
Dengan demikian uji asumsi tidak adanya
multikolinearitas dapat terpenuhi.
Uji Autokorelasi
Uji Auto Korelasi Terhadap PPH

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

355
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Keterangan : Jumlah data (observasi) = 12 Berdasarkan tabel 3 variabel KPP memiliki


Dependent Variabel PPH nilai thitung sebesar 2.613 pada tingkat
Pada tabel 5 diketahui nilai uji Durbin signifikansi α = 0.05 dan jumlah n = 12
Watson sebesar 2.295 terletak antara dU < d diperoleh nilai ttabel sebesar 2.1318. nilai
< 4 – dU, dengan du sebesar 2.177 maka absolute thitung lebih besar dari nilai ttabel
dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak (2.613 > 2.1318). dengan demikian pengujian
terdapat autokorelasi. menunjukkan Ho ditolak. Hasil ini
Uji Heteroskedastisitas memperlihatkan bahwa variabel KPP
berikut hasil pengujian dari masing-masing berpengaruh signifikan terhadap peenerimaan
variabel bebas: Pajak Penghasilan.
2. Variabel Wajib Pajak (WP)
Variabel WP memiliki nilai thitung sebesar
6.179 pada tingkat signifikansi α = 0.05 dan
jumlah n = 12 diperoleh nilai ttabel sebesar
2.1318. nilai absolute thitung lebih besar dari
Nilai Sig. untuk KPP adalah 0.035 nilai ttabel (6.179 > 2.1318). dengan
Nilai Sig. untuk WP adalah 0.000 demikian pengujian menunjukkan Ho
Nilai Sig. untuk Pertumbuhan Ekonomi ditolak. Hasil ini memperlihatkan bahwa
adalah 0.010 variabel WP berpengaruh signifikan terhadap
Nilai Sig. untuk Suku Bunga adalah 0.076 peenerimaan Pajak Penghasilan.
Hasil Uji Statistik 3. Variabel Pertumbuhan Ekonomi
Dari hasil estimasi diperoleh F hitung sebesar Variabel Pertumbuhan Ekonomi memiliki
112.885 dengan tingkat signifikan α = 0.05 nilai thitung sebesar 3.486 pada tingkat
serta degree of freedom (df) = 4 dan jumlah n signifikansi α = 0.05 dan jumlah n = 12
= 12 diperoleh F tabel sebesar 4.12, dari diperoleh nilai ttabel sebesar 2.1318. nilai
perhitungan Fhitung > F table (112.885 > absolute thitung lebih besar dari nilai ttabel
4.12) maka variabel bebas secara serempak (3.486 > 2.1318). dengan demikian pengujian
berpengaruh terhadap variabel terikat. menunjukkan Ho ditolak. Hasil ini
Uji Signifikansi Parsial (Uji t) memperlihatkan bahwa variabel
1. Variabel Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

356
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

signifikan terhadap peenerimaan Pajak Pembahasan Analisa Data


Penghasilan. Dari hasil uji F ditunjukkan bahwa variabel
4. Variabel Suku Bunga jumlah KPP, jumlah wajib pajak,
Variabel suku bunga memiliki nilai thitung pertumbuhan ekonomi, suku bunga secara
sebesar 2.085 pada tingkat signifikansi α = bersama-sama mempengaruhi secara
0.05 dan jumlah n = 12 diperoleh nilai ttabel signifikan terhadap penerimaan Pajak
sebesar 2.1318. nilai absolute thitung lebih Penghasilan. Artinya perubahan yang terjadi
kecil dari nilai ttabel (2.085 < 2.1318). pada variabel bebas tersebut akan
dengan demikian pengujian menunjukkan Ho menyebabkan perubahan pula pada tingkat
ditolak. Hasil ini memperlihatkan bahwa penerimaan Pajak Penghasilan. Untuk uji t
variabel suku bunga tidak berpengaruh menunjukkan bahwa variabel jumlah KPP,
signifikan terhadap penerimaan Pajak jumlah wajib pajak, pertumbuhan ekonomi
Penghasilan. secara parsial berpengaruh signifikan
Uji R2 terhadap penerimaan PPh di Indonesia.
Hasil Uji R2
Sedangkan suku bunga secara signifikan
tidak berpengaruh. Dari hasil estimasi
diketahui koefisien penyesuaian determinasi
berganda (Adjusted R Squared) sebesar
0.976 yang artinya bahwa penerimaan Pajak
Penghasilan di Indonesia yang mampu
Dari hasil estimasi diketahui koefisien
dijelaskan oleh variabel independen jumlah
penyesuaian determinasi berganda (Adjusted
KPP, jumlah wajib pajak, pertumbuhan
R Squared) sebesar 0.976 yang artinya bahwa
ekonomi, dan suku bunga sebesar 97,6%,
variabel terikat Y mampu dijelaskan oleh
sedangkan 2,4% dijelaskan oleh variabel lain
variabel independen X1, X2, X3, X4 sebesar
diluar persamaan model.
97,6%. Sedangkan 2,4% lainnya dijelaskan
Jumlah Kantor Pelayanan Pajak terhadap
oleh variabel yang tidak termasuk dalam
Penerimaan Pajak Penghasilan
model (error).
Nilai koefisien regresi untuk nilai Kantor
Pelayanan Pajak sebesar 0.486 mengandung
arti bahwa setiap terjadi peningkatan satu
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

357
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

unit KPP maka penerimaan Pajak Nilai koefisien regresi untuk nilai jumlah
Penghasilan akan naik sebesar 0.486 milyar wajib pajak sebesar 10.262 mengandung arti
rupiah. Secara statistik variabel KPP (X1) bahwa setiap terjadi peningkatan satu wajib
mempunyai pengaruh yang signifikan pajak maka penerimaan Pajak Penghasilan
terhadap tingkat penerimaan PPh. Arah akan naik sebesar 10.262 rupiah. Secara
koefisien yang positif menunjukkan bahwa statistik variabel wajib pajak (X2)
apabila KPP meningkat maka akan mempunyai pengaruh yang signifikan
menyebabkan peningkatan pada penerimaan terhadap tingkat penerimaan PPh. Arah
PPh. Pembentukan dan perluasan Kantor koefisien yang positif menunjukkan bahwa
Pelayanan Pajak (KPP) khusus wajib pajak apabila wajib pajak meningkat maka akan
(wp) besar (large taxpayer office, lto), menyebabkan kenaikan pada penerimaan
diantaranya meliputi pembentukan organisasi PPh. Hal ini sesuai dengan teori peningkatan
berdasarkan fungsi, pengembangan sistem pendapatan per kapita yang dapat
administrasi perpajakan yang terintegrasi memperluas basis pajak, yaitu obyek dan
dengan pendekatan fungsi, dan implementasi subyek pajak langsung dan tidak langsung.
dari prinsip-prinsip good corporate Peningkatan basis pajak terjadi disebabkan
governance. Menerapkan konsep good pajak langsung dikenakan terhadap tingkat
governance, dengan cara transparansi, pendapatan tertentu atau penghasilan tidak
responsibility, keadilan dan akuntabilitas kena pajak. Peningkatan pendapatan per
dalam meningkatkan kinerja instansi pajak, kapita akan meningkatkan jumlah wajib
sekaligus publikasi jelasnya pos penggunaan pajak perorangan maupun badan, sehingga
pengeluaran dana pajak. Kinerja instansi penerimaan Pajak Penghasilan ikut naik.
pajak bisa maksimal dengan mengurangi Pertumbuhan Ekonomi terhadap
peluang-peluang penyelundupan pajak dan Penerimaan Pajak Penghasilan
penyalahgunaan wewenang maka hal ini Nilai koefisien regresi untuk nilai
dapat menyebabkan penerimaan Pajak pertumbuhan ekonomi sebesar 37.694
Penghasilan meningkat. mengandung arti bahwa setiap terjadi
Jumlah Wajib Pajak terhadap peningkatan satu persen pertumbuhan
Penerimaan Pajak Penghasilan ekonomi maka penerimaan Pajak
Penghasilan akan naik sebesar 37.694 triliun
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

358
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

rupiah. Secara statistik variabel pertumbuhan sebesar 6.014 triliun rupiah. Secara statistik
ekonomi (X3) mempunyai pengaruh yang variabel suku bunga (X4) mempunyai
signifikan terhadap penerimaan PPh. Arah pengaruh yang tidak signifikan terhadap
koefisien yang positif menunjukkan bahwa tingkat penerimaan PPh. Hal ini berarti
apabila pertumbuhan ekonomi meningkat perkembangan tingkat suku bunga tidak
maka akan meyebabkan kenaikan pada berpengaruh terhadap penerimaan PPh yang
penerimaan Pajak Penghasilan. Berdasarkan diterima oleh pemerintah. Hal ini tidak sesuai
hasil olahan data ini menunjukkan bahwa dengan teori bahwa Suku bunga
nilai pertumbuhan ekonomi masih berperan mempengaruhi keputusan individu terhadap
dalam meningkatkan jumlah penerimaan pilihan membelanjakan uang lebih banyak
Pajak Penghasilan di Indoensia. Hal ini atau menyimpan uangnya dalam bentuk
terlihat bahwa nilai pertumbuhan ekonomi tabungan. Suku bunga yang tinggi di satu
yang terjadi di Indoensia selama kurun waktu sisi, akan meningkatkan hasrat masyarakat
2001-2012 terus mengalami peningkatan untuk menabung sehingga jumlah dana
seiring peningkatan jumlah penerimaan perbankan akan meningkat, di lain pihak
pajak. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di minat masyarakat untuk melakukan investasi
Indonesia dapat menaikkan pendapatan per akan menurun. Sebaliknya tingkat suku
kapita, dimana kenaikkan pendapatan per bunga yang rendah akan mendorong minat
kapita masyarakat akan selalu diikuti dengan masyarakat untuk melakukan investasi,
peningkatan membayar pajak, sehingga pada membuka usaha atau kegiatan sejenisnya
akhirnya akan menambah jumlah penerimaan yang akan dapat meningkatkan penerimaan
pajak bagi negara, khususnya Pajak pajak, khususnya pajak pertambahan nilai
Penghasilan. dari produk yang dihasilkan atau bahan baku
Suku Bunga terhadap Penerimaan Pajak yang digunakan. Hasil ini juga mendukung
Penghasilan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Nilai koefisien regresi untuk nilai tingkat Megayanti (2010) yang menyimpulkan
suku bunga SBI sebesar 6.014 mengandung bahwa suku bunga SBI tidak berpengaruh
arti bahwa setiap terjadi peningkatan satu signifikan terhadap penerimaan Pajak
persen tingkat suku bunga SBI maka Penghasilan. Sehingga naik turunnya suku
penerimaan Pajak Penghasilan akan naik
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

359
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

bunga SBI tidak akan berpengaruh secara Hal ini berarti bahwa kenaikan KPP
signifikan terhadap penerimaan pajak. mengakibatkan kenaikan pada
penerimaan Pajak Penghasilan.
KESIMPULAN DAN SARAN b. Wajib pajak menunjukkan pengaruh
Kesimpulan yang signifikan terhadap penerimaan
Berdasarkan penelitian pada “Pengaruh PPh di Indonesia, dengan arah
Variabel Pajak dan Variabel Makroekonomi hubungan yang positif. Hal ini berarti
terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan bahwa kenaikan jumlah wajib pajak
(Studi Kasus Tahun 2001-2012),” serta hasil mengakibatkan penambahan
analisa data dan pembahasan yang telah penerimaan Pajak Penghasilan.
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan c. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan
sebagai berikut: pengaruh yang signifikan terhadap
1. Hasil estimasi diketahui koefisien penerimaan PPh di Indonesia, dengan
penyesuaian determinasi berganda arah hubungan positif. Hal ini berarti
(Adjusted R Squared) sebesar 0.976. bahwa kenaikan pertumbuhan
Artinya bahwa penerimaan Pajak ekonomi mengakibatkan kenaikan
Penghasilan di Indonesia yang mampu penerimaan Pajak Penghasilan.
dijelaskan oleh variabel independen d. Suku bunga tidak berpengaruh
jumlah KPP, jumlah wajib pajak, signifikan terhadap penerimaan pajak
pertumbuhan ekonomi, dan suku bunga penghasilan. Hal ini berarti naik
sebesar 97,6%, sedangkan 2,4% turunnya suku bunga SBI tidak akan
dijelaskan oleh variabel lain diluar berpengaruh secara signifikan
persamaan model. terhadap penerimaan pajak
2. Variabel KPP, WP dan Pertumbuhan Saran
Ekonomi berpengaruh signifikan Saran yang dapat diberikan untuk
terhadap penerimaan PPh. Hal ini dapat permasalahan yang ada dalam skripsi ini,
dijelaskan sebagai berikut: yaitu:
a. KPP menunjukkan pengaruh yang 1. Pemerintah Daerah dan Pusat agar lebih
signifikan terhadap penerimaan PPh, serius dalam meningkatkan pertumbuhan
dengan arah hubungan yang positif. ekonomi melalui penyediaan sarana dan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

360
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

prasarana karena apabila peningkatan Boediono. 1992. Teori


Pertumbuhan Ekonomi, Seri Sinopsis
pertumbuhan ekonomi akan
Pengantar Ilmu Ekonomi, Edisi 1,
meningkatkan PDB sehingga akan Cetakan Ke 5. Yogyakarta BPFE,.
Dajan, A. 1995. Pengantar Metode Statistik.
meningkatkan penerimaan pajak oleh Jilid I. Jakarta: Pustaka LP3ES
pemerintah. Indonesia.
Djarwanto dan Pangestu Subagyo.
2. Dalam peningkatan suku bunga, 2006. Statistik Induktif. Yogyakarta:
BPFE-UGM.
pemerintah perlu memperhatikan tingkat Hasan, M.Iqbal. 2002. Pokok-Pokok
investasi yang akan terpengaruh, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
sehingga tetap dapat memacu kinerja Indriantoro, Nur & Bambang.Supomo.
1999. Metodologi Penelitian Bisnis
perekonomian Indonesia walaupun Untuk Akuntansi dan Manajemen.
tingkat suku bunga naik. Yogyakarta: Penerbit BPFE-Yogyakarta
Laporan Tahunan Direkotorat
3. Untuk pengoptimalan penerimaan pajak Jenderal Pajak. 2017.
yang khususnya berasal dari Pajak http://www.pajak.go.id diakses pada
7 Juli 2017.
Penghasilan, pemerintah perlu Mankiw, N Gregory. 2003.
memprioritaskan ketaatan pembayaran Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta:
Salemba Empat. Mangkosoebroto G.
yang dilakukan oleh wajib pajak, karena 1997. Ekonomi Publik. Yogyakarta:
besarnya jumlah wajib pajak belum tentu BPFE.
Mardiasmo. 2008. Perpajakan Edisi
bisa seimbang dengan bertambahnya Revisi 2008. Yogyakarta: Penerbit
penerimaan Pajak Penghasilan. Andi Yogyakarta.
Markus, Muda & Lalu Hendry Yujana
4. Ekstensifikasi pajak dengan .2004. Pajak Penghasilan Petunjuk
meningkatkan basis pajak terutama Umum Pemajakan Bulanan dan
Tahunan Berdasarkan Undang-
dalam Kantor Pelayanan Pajak perlu Undang. Jakarta: PT. Gramedia
ditingkatkan lagi karena masih banyak Pustaka Umum.
Megayanti, Ambar Nur. 2010.
yang belum berfungsi secara maksimal. Analisis Pengaruh Produk Domestik
Bruto, Suku Bunga Riil, dan Inflasi
terhadap Penerimaan Pajak. Skripsi.
REFERENSI Malang: Fakultas Ekonomi
Anwar, Chairil. 2011. Optimizing Universitas Brawijaya Malang.
Corporate Tax Management. Jakarta: Nasution, Chairuddin Syah. 2003.
PT.Bumi Aksara. Arikunto, Analisis Potensi Dan Pertumbuhan
Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh)
Suatu Pendekatan Praktek Edisi di Indonesia Periode 1990 – 2000.
Revisi IV. Jakarta: PT Rineka Cipta. Kajian Ekonomi dan Keuangan, Vol.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

361
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

7, (No. 2). Ekonomi Pembangunan, Vol. 10,


http://www.fiskal.depkeu.go.id/webb (No.1): 68-83.
kf/kajian%5CChaer-2.pdf diakses http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstr
pada 4 April 2013. eam/ 123456789/94/html diakses
Nasution, Mulia. 1997. Teori pada 4 April 2013.
Ekonomi Makro Pendekatan Pada www.bps.go.id diakses pada
Perekonomian Indonesia. Jakarta: 7 Juni 2017, Pukul: 20.24 WIB
Penerbit Djambatan.
Nazir. 2003. Metode Penelitian. J
akarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
Nordhaus, D. 1952. Makroekonomi.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Nowak, Norman D. 1970.
Tax Administration in Theory and
Practise. With Special Reference to
Chile. New York: Prager Publisher
Inc.
Primandita, dkk. 2007. Kompilasi
Undang-undang Perpajakan. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Rahardja, Pratama. 2005. Teori
Ekonomi Makro. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Suandy, Erly. 2006. Perpajakan.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Subekti, R. Tobias & Asrori. 2003.
Dasar-Dasar Perpajakan. Jakarta:
Universitas Terbuka
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2006.
Metodologi Penelitian. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Triwulandari, Mey. 2006. Analisis
Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan
Ekonomi terhadap Penerimaan Pajak
Penghasilan di Indonesia. Skripsi.
Malang: Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya Malang.

Wahyudi, Edy, dkk. 2009.


Pengaruh Economic Shock terhadap
Penerimaan Pajak pada Kantor
Wilayah Pajak di Indonesia. Jurnal
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

362
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

UPAYA PEMBERDAYAAN PERILAKU PRODUKTIF SANTRI DENGAN


PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN NURUL JADID DESA
KARANGANYAR KECAMATAN PAITON PROBOLINGGO

1)
Anis Yusrotun Nadhiroh, 2)Siti Romelah
1,2)
Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid
Email : 1)anis@sttnj.ac.id

Abstrak

Tujuan yang ingin dicapai dalam program kegiatan ini adalah untuk memberikan bekal
keterampilan dan pengalaman tentang pengelolaan usaha dan menumbuhkan jiwa entrepreneur
kepada santri di Pondok Pesantren Nurul Jadid, supaya ketika sudah terjun ke masyarakat selain
memiliki kemampuan dalam belajar ilmu agama juga memiliki kemampuan berwirausaha. Target
khusus yang ingin di capai dari kegiatan ini adalah mahasiswa yang berada di 3 Perguruan Tinggi
Pondok Pesantren Nurul Jadid yaitu Sekolah Tinggi Teknologi Nurul Jadid, Institut Agama Islam
Nurul Jadid, Sekolah Tinggi Kesehatan Nurul Jadid, dengan memberikan pelatihan pembuatan
tas dan lampion bagi santri khususnya mahasiswa yang berada di dalam pesantren. Metode yang
digunakan dalam pelaksanaan program kegiatan adalah diskusi, pelatihan, serta pendampingan.
Hasil kegiatan menunjukkan santri memahami konsep kewirausahaan, memiliki keterampilan
baru ( membuat tas dan lampion), dan termotivasi untuk memberdayakan santri untuk kegiatan
yang produktif.

Kata kunci : pemberdayaan, kewirausahaan

Abstract

The purpose of this program is to provide skills and experience about business management and
foster the spirit of entrepreneur to the students in Nurul Jadid Islamic boarding school , so that
when it has been plunged into the community in addition to having the ability to learn the science
of religion also has the ability to entrepreneurship. Special targets to be achieved from this
activity are students who are in 3 Universities Nurul Jadid Islamic boarding school namely :
Nurul Jadid High School of Technology, Nurul Jadid Institute of Islamic religion , Nurul Jadid
High School of Health, by providing training on making bags and lanterns for student in
particular students who are in the Islamic boarding school. The methods used in the
implementation of activity programs are discussion, training, and mentoring. The results of the
activity show the students understand the concept of entrepreneurship, have new skills (making
bags and lanterns), and are motivated to empower student for productive activities.

Keywords: empowerment, entrepreneur

PENDAHULUAN (bisnis) sehingga istilah entrepreneur dapat


Kata entrepreneur atau wirausaha diartikan sebagai orang yang berani atau
dalam bahasa Indonesia merupakan gabungan perkasa dalam usaha/bisnis. (Arman Hakim
dari wira (gagah, berani, perkasa) dan usaha Nasution, 2007)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


363
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pondok Pesantren Nurul Jadid berada dalam memberdayakan potensi santri dan
di desa Karanganyar Kecamatan paiton masyrakat menjadi lebih baik.
Kabupaten Probolinggo memilki beberapa Dari permasalahan di atas faktor
lembaga formal dan non formal, untuk pengurus pondok mahasiswa memiliki
lembaga formal terdiri dari PAUD kepedulian untuk memberdayakan santri dan
(Pendidikan Anak Usia Dini) hingga masyarakat sekitar pondok pesantren nurul
Perguruan Tinggi yang terdiri dari 3 jadid mampu bersikap dan berperilaku
perguruan yaitu Sekolah Tinggi Teknologi produktif, serta menghindari perbuatan yang
Nurul Jadid, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan mumbadzir (ngobrol, berdiam diri tanpa
dan Institut Agama Islam Nurul Jadid. aktifitas). Secara umum produktifitas adalah
Sedangkan lembaga non formal terdiri dari perbandingan atau rasio antara output dan dan
Lembaga Bahasa Asing , Lembaga Kajian input. Penggunaan rasio harus memperhatikan
Kitab Kuning, lembaga Ilmu Al-Quran serta bebrapa aspek yaitu : aspek karyawan dari
Madrasah diniyah Nurul Jadid. Sebagai kualitas dan jumlah, aspek kepemimpinan dari
lembaga formal dan non formal perlu pengarahan dan pembinaaan, dan aspek
menyiapkan diri para santri menjadi lulusan sasaran kerja yang harus dicapai dari
terbaik dan dapat bekerja dngan optimal. pengelolaan teknologi, karena faktor manusi
Salah satu kegiatan yang diberikan santri merupakan faktor produktifias yang
sebelum lulus atau keluar dari Pondok terpenting, mka dalam pengelolaannya pun
Pesantren yaitu dengan pendidikan harus berbeda dari faktor produksi yang lain,
kewirausahaan diharapkan mampu karena manusia mempunyai pribadi yang
meningkatkan inisiatif dan kreatif bagi santri. beranekaragam yang harus dihormati dan
Adapun permasalahan mitra yang dihargai harkat dan martabatnya.
dapat di identifikasi adalah : 1) Banyaknya Adapun target luaran kegiatan IbM ini
waktu luang yang tidak mengandung nilai 1) Santri dan masyarakat sekitar Pondok
produktif (ngobrol, berdiam diri tanpa Pesantren Nurul Jadid 2) Memahami konsep
aktifitas). 2) Keterampilan dan skill yang tentang kewirausahaan 3) Peseta pelatihan
belum diberdayakan. 3) Timbulnya kejenuhan memiliki nilai-nilai kewirausahaan dan
dalam pembelajaran formal atau non formal. motivasi untuk berprilaku produktif 4) Peserta
4) Keinginan pengurus Pondok Mahasiswa pelatihan memiliki kemampuan
mengembangkan jiwa kewirausahaan 5)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


364
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Peseta pelatihan terampil membuat lampion entrepreneurship rendah dan potensi


dan tas rajut. 6) Peserta terampil mengelola tidak nampak atau tidak pernah digali
usaha 7) Peseta pelatihan memiliki pada peserta, perlu ada pendekatan
pemahaman untuk memasarkan produk dengan diskusi dan tanya jawab untuk
lampion dan tas rajut. menumbuhkan motivasi diri dalam
Sedangkan target khusus yang ingin di menciptakan kemandirian.
capai dari kegiatan ini adalah mahasiswa yang 3. Pelatihan Keterampilan : adanya
berada di 3 Perguruan Tinggi Pondok permaslahan mitra tentang rendahnya
Pesantren Nurul Jadid yaitu Sekolah Tinggi daya cipta, kreatifitas dan inovasi
Teknologi Nurul Jadid, Institut Agama Islam rendah dalam bidang produksi/ jasa,
Nurul Jadid, Sekolah Tinggi Kesehatan Nurul kurangnya menguasai pemasaran.
Jadid, dengan memberikan pelatihan Adapun prosedur yang dilakukan
pembuatan tas dan lampion bagi santri meliputi : menyiapkan bahan pelatihan
khususnya mahasiswa yang berada di dalam lampion dan tas rajut, menciptakan
pesantren dan masyarakat sekitar Pondok produk berbasi santri, menumbuhkan
Pesantren Nurul Jadid. kreatifias dan inovasi.

METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN


Metode yang ditawarkan dalam mengatasi PEMBAHASAN
permasalahan yang dihadapi mitra yaitu : Setelah dilakukan pendidikan dan
1. Ceramah : Adanya waktu luang yang pelatihan dalam pembuatan lampion dan tas
tidak dipergunakan untuk aktifitas rajut di Pondok Pesantren Nurul Jadid pada
produktif dan kurang pahamnya santri dan masyarakat selama bulan Juni
manajmen usaha, maka perlu sampai bulan Agustus 2017, yang dilakukan
dikenalkan dan dipahamkan tentang melalui ceramah, tanya jawab, diskusi dan
pendidikan nilai-nilai kewirausahaan pelatihan membuat lampion dan tas rajut,
dan pendidikan manajemen usaha. maka dapat dijelaskan hasilnya sebagai
2. Diskusi dan tanya jawab : berikut:
teridentifikasi adanya spirit

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


365
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 1. Tingkat Kehadiran dan Keaktifan Peserta Kegiatan

Pelaksanaan Keterangan Jumlah Hadir Keaktifan


Peserta (Presentasi)
13 Juni 2017 Ceramah konsep 100 100% 100%
kewirausahaan
23 Juni 2017 Ceramah motivasi Usaha 85 85% 85%
Keterampilan
12 Agustus 2017 Pelatihan Lampion dan Tas 100 100% 100%
Rajut
20 Agustus 2017 Pemberian penilaian Peserta 100 100% 100%
pelatihan produk paling bagus

1. Kehadiran Santri dalm keterampilan yang bermanfaat bagi


pemahaman konsep tentang santri dimasa depan.
kewirausahaan. Dengan pelatihan membuat Lampion
Pada kegiatan awal ini melalui dan Tas Rajut dapat memberikan
pemberian ceramah dan pelatihan kontribusi terhadap bertambahnya
oleh Tim pelaksana dengan tanya pemahaman dan pengalaman dalam
jawab oleh peserta. Dengan rincian menghasilkan produk yang
tabel kegiatan sebagaia berikut : dibutuhkan masyarakat terutama
Berdasarkan tabel di atas dapat mahasiswa yang berstatus santri di
dijelaskan bahwa kehadiran peserta Pondok Pesantren Nurul Jadid
dalam program ini di dukung dengan dimana setelah mereka diwisuda
baik oleh peserta pelatihan, dimana belum tentu langsung mendapatkan
rata-rata kehadiran 100 orang atau pekerjaan, dengan demikian produk
100%. Hasil data lapangan yang dilatihkan bisa bermanfaat untuk
menunjukkan bahwa peserta pelatihan membantu membuka usaha baru.
dapat hadir tepat waktu sesuai waktu Melalui pelatihan ini peserta memiliki
yang telah ditentukan. skill membuat lampion dan tas rajut.
2. Peserta pelatihan memiliki 3. Peserta pelatihan memiliki
kemampuan dalam keterampilan untuk mengelola usaha
mengembangkan daya cipta dan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


366
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Melalui pelatihan ini juga


dikenalkan tentang bagaimana mengelola b. Peserta memperoleh skill berupa jasa
usaha mandiri, supaya jiwa kewirausahaan dalam medesain dan menghias lampion
santri dapat ditumbuhkan untuk menciptakan dan tas, yang siap dikenalkan dan
ekonomi yang kreatif yang berada di dipasrkan pada masyarakat sekitar
lingkungan Pondok Pesantren serta memilik melalui pelatihan dan praktik.
pemahaman untuk memasarkan produk yang
telah dilatihkan berupa lampu lampion dan
tas rajut pada santri dan masyarakat sekitar.
Dari kegiatan yang dilakukan maka peserta
dapat:
a. Membuat Lampu Lampion dan tas rajut :
peserta dapat menghias lampu lampion
dari bahan balon dan benang, menghias
lampu lampion dengan kain fanel, dalam Gambar 2. Menghias lampion dan tas.
pembuatan tas rajut bahan yang
digunakan dari tali kur dengan c. Membuat perencanaan bisnis sederhana.
menggunakan beberapa warna tali kur,
resleting, kain sebagai bahan dalam tas
rajut, seperti berikut.

Gambar 3. Membuat perencanaan


bisnis sederhana

Gambar 1. Hasil Kerajinan Lampion

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


367
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KESIMPULAN DAN SARAN


REFERENSI
a. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang Arman Hakim Nasution, 2007, membangun
spirit Teknopreneurship, yogyakarta,
diperoleh dari kegiatan ini antara lain:
ANDI.
1. Kegiatan pelatihan ini melalui Ciputra, 2008, Entrepreneurship Mengubah
Masa Depan Bangsa, Jakarta PT Elex
pelatihan pembuatan lampu lampion
Media Komputindo.
dari bahan balon dan benang serta
pelatihan pembutan tas rajut dari tali
kur dilakukan dengan 2 tahap
pelatihan yang terdiri dari pelatihan
cara memproduksi lampion dan tas,
pelatihan cara pemasaran.
2. Mitra mampu memproduksi dan
memasarkan hasil produksi.
3. Kegiatan ini mampu menumbuhkan
pengetahuan dan kreativitas mitra
dalam membuat lampion dan tas rajut.
b. Saran
Beberapa saran setelah melaksanakan
kegiatan pengabdian ini antara lain :
1. Perlu adanya kegiatan pendampingan
yang dilakukan secara rutin untuk
membantu mitra mengembangkan
kegiatan berwirausaha dalam
memproduksi lampion dan tas rajut.
2. Pemerintah hendakanya juga
memberikan perhatian terkait dengan
bantuan baik permodalan atau
penyuluhan lebih lanjut agar
masyarakat semakin tertarik untuk
berwirausaha.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


368
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

IbM KELOMPOK NELAYAN DALAM MEMANFAATKAN DAN MERAWAT RUMAH


IKAN (FISH HOME) DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA
PROPINSI SULAWESI TENGAH

Syamsuddin1), Johnny Tanamal2)


1,2)
Fakultas Ekonomi, Universitas Tadulako Palu
Email: syam_singga@yahoo.co.id, 2)syam_singga@yahoo.co.id
1)

Abstrak
Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah; pertama pembentukan kelompok nelayan
sebagai kelompok penjaga dan perawat fasilitas yang telah terpasang di dasar laut; kedua
penyuluhan tentang pemanfaatan dan perawatan rumah ikan, meja transplantasi, serta apartemen
ikan. Metode atau pendekatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui
penyuluhan dalam bentuk ceramah serta menampilkan video-video yang berhubungan dengan
rumah ikan yang telah terpasang di dasar laut. Pembicara utama dalam penyuluhan selain dari tim
Program IbM juga pembicara dari Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Sulawesi Tengah.
Metode pelaksanaan analisis situasi, observasi, serta hasil penyuluhan maka, tim IbM dapat
membentuk 2 kelompok nelayan yang beranggotakan masing-masing 17 orang. Kelompok pertama
bernama LERBON dan kelompok kedua bernama BONDA JAYA, dengan tugas utamanya adalah
menjaga dan merawat rumah ikan, meja transplantasi, serta apartemen ikan dari permukaan laut,
terutama menjaga masyarakat yang tidak tahu dan patuh pada aturan karena masyarakat tidak
diizinkan menangkap ikan di kawasan tersebut. Selanjutnya hasil penyuluhan tim Dinas Kelautan
dan Perikanan Propinsi pada Program IbM diperoleh hasil pemaparan tentang kondisi fasilitas yang
telah terpasang di dasar laut. Antara lain; rumah ikan (fish home), meja transplantasi, serta
apartemen ikan telah menunjukkan hasil yang menggembirakan dimana apa yang diharapkan yaitu
tumbuhnya terumbuh-terumbuh karang yang menempel pada sarana fasilitas tersebut telah ada.
Hasil ukurannya telah tumbuh sekitar 0,8 cm sampai 1,0 cm per tahun serta bibit ikan kerapu yang
ditebar sebelumnya telah tumbuh dengan berbagai ukuran ini menandakan bahwa ukuran kecil
tentu anak dari bibit yang telah ditebar sebelumnya dan telah bermain di sekitar rumah ikan yang
telah dipasang di dasar laut. Serta mulai didatangi dengan jenis-jenis ikan lainnya seperti udang
lobster, cumi-cumi, dll.

Kata kunci : rumah ikan, meja transplantasi, serta apartemen ikan

Abstract
The purpose of community service is; First the formation of fishermen groups as guard groups and
treat of facilities that have been installed on the seabed; Second counseling about the use and care
of fish houses, transplant tables, as well as fish apartments. The method or approach taken to
achieve the goal is through counseling in the form of lectures and displaying videos related to fish
houses that have been installed on the seabed. The main speaker in the counseling apart from the
IbM Program team is also a speaker from the Department of Marine and Fisheries of Central
Sulawesi Province. Method of conducting situation analysis, observation, and result of counseling
then IbM team can form 2 group of fishermen consist of each 17 people. The first group was named
LERBON and the second group was named BONDA JAYA, with the main task of maintaining and
maintaining fish houses, transplantation tables, and fish apartments from the sea level, especially
keeping people unaware and obedient to the rules because people were not allowed to fish in the
area. Furthermore, the results of counseling team of the Department of Marine and Fisheries
Province on IbM program obtained the results of exposure to the condition of facilities that have

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


369
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

been installed on the seabed. Among others; fish house (fish home), transplantation table, and fish
apartments have shown encouraging results where what is expected is that the growth of reefs that
grow on the facility facilities already exist. The yield of its size has grown from about 0.8 cm to 1.0
cm per year as well as the previously planted grouper seedlings have grown in various sizes. This
indicates that the small size of the child from seeds that have been stocked before and has been
playing around the fish house that has been installed on the seabed. And began to be visited with
other types of fish such as lobster shrimp, squid, etc.

Keyword : fish home, transplant table, and fish apartment

PENDAHULUAN (2015). Penebaran tersebut dilakukan sendiri


Penerapan kebijakan ekonomi makro, oleh masyarakat setempat, disaksikan oleh
pemerintah lebih memberikan perhatian untuk tokoh adat, tokoh pemuda, aparat desa dan
mengembangkan industri perikanan yang kecamatan setempat, serta Kepala Dinas
berskala kecil yang berbasis sumber daya di Kelautan dan Perikanan Kabupaten Donggala
Kabupaten Donggala. Hal ini berdasarkan dan Propinsi Sulawesi Tengah. Ke depan
fakta fisik, bahwa panjang pantai Kabupaten pihaknya menginginkan agar pemerintah
Donggala ±410 km dengan 15 pulau-pulau kabupaten dan propinsi dapat menambah
kecil. Kondisi wilayah tersebut, jelas jumlah unit fish home serta rutin melakukan
mengandung sumberdaya alam yang sangat penebaran ikan, setidaknya dalam 5 tahun,
besar, baik sumber daya yang tidak dapat agar masyarakat sekitarnya dapat mengambil
pulih maupun sumber daya yang dapat pulih, manfaatnya.
dan mempunyai potensi ekonomi yang luar Saat ini dirasakan hasil tangkapan
biasa yang mampu menghasilkan produk dan nelayan di pesisir wilayahnya sudah mulai
jasa dengan daya saing tinggi, sepanjang dapat menurun. “Kalaupun ada, itu harus ke tengah,
dikelola dengan baik dan tepat. sehingga memerlukan lebih banyak waktu dan
Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah biaya bahan bakar”. Perlu menanamkan
Propinsi Sulawesi Tengah nampaknya serius kesadaran terhadap masyarakat, khususnya
untuk mengembangkan rumah ikan (fish yang masih menggunakan cara tangkap yang
home) di wilayahnya. Hal ini ditandai dengan tidak ramah lingkungan, memang tidak
ditebarnya sekitar 5.000 ekor benih ikan mudah. “Perlu dibangun komitmen dan
kerapu macan (E. fuscoguttatus) ukuran 8-12 pengelolaan serta perawatan terhadap
cm pada kawasan fish home di Desa Lero kawasan fish home, agar pendapatan dan
Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


370
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kesejahteraan masyarakat nelayan dapat KAJIAN LITERATUR


meningkat (Syamsuddin, dkk; 2014) Kesimpulan penelitian Syamsuddin,
Berdasarkan hasil analisis situasi, dkk (2014), mengenai keberadaan rumah ikan
observasi, serta hasil penelitian sebelumnya (fish home) di Desa Lero Kecamatan Sindue
maka dapat dirumuskan beberapa pokok Kabupaten Donggala sebagai berikut:
permasalahan yang memerlukan penyelesaian 1. Keberadaan rumah ikan (fish home) di
sebagai berikut: Desa Lero dapat meningkatkan jumlah
1. Belum terbentuknya kelompok- tangkapan nelayan yang ada di
kelompok nelayan pada desa mitra sekitarnya. Dengan jumlah tangkapan
yang siap menjaga dan merawat rumah yang meningkat maka dapat dipastikan
ikan baik dari permukaan laut maupun pendapatan mereka juga ikut
dari dasar laut. bertambah.
2. Terbatasnya akses Ipteks dalam 2. Keberadaan rumah ikan (fish home) di
pemanfaatan dan perawatan rumah Desa Lero juga dapat menjaga
ikan (fish home). kelestarian terumbu karang yang ada
3. Perlunya penyuluhan dan pelatihan di sekitar.
penggunaan alat penyelam dalam 3. Keberadaan rumah ikan (fish home) di
rangka pemeliharaan rumah ikan (fish Desa Lero akan membawa dampak
home) di dasar laut. positif dan nilai tambah bagi
Tujuan program pengabdian kepada masyarakat sekitar sekaligus akan
masyarakat ini adalah; pertama pembentukan menjaga kelestarian lingkungan
kelompok nelayan sebagai kelompok penjaga sumberdaya ikan.
dan perawat fasilitas yang telah terpasang di 4. Dilain pihak areal ini dapat dijadikan
dasar laut; kedua penyuluhan tentang kawasan wisata bahari melalui wisata
pemanfaatan dan perawatan rumah ikan, meja selam, snorcling, bahkan wisata
transplantasi, serta apartemen ikan; serta memancing, dan lain-lain.
penyuluhan dan pelatihan penggunaan Penyuluhan didefinisikan sebagai
peralatan menyelam. suatu proses pendidikan dengan tujuan
mengadakan perubahan mengenai
perilaku, pengetahuan, keterampilan, sikap
serta aspirasi sasaran menuju usaha yang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


371
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

baik, menguntungkan dan kesejahteraan METODE PENELITIAN


keluarganya (M. Syawal, 2009). Penyuluhan Kegiatan program IbM ini pada
diselenggarakan berasaskan demokrasi, dasarnya adalah merupakan kegiatan dalam
manfaat, kesetaraan, keterpaduan, bentuk pembelajaran atau pendidikan kepada
keseimbangan, keterbukaan, kerjasama, masyarakat nelayan. Bentuk penyuluhan
partisipatif, kemitraan, berkelanjutan, IPTEKS yang diaplikasikan pada Program
berkeadilan, pemerataan, dan IbM ini adalah bentuk penyuluhan dan
bertanggungjawab. pelatihan pada mitra sasaran. Metode yang
Menurut Hubeis (1996) bahwa digunakan dalam kegiatan ini adalah
kemandirian dan kualitas masyarakat persuasif-edukatif-komunikatif-partisipatif.
pertanian, perikanan, dan kehutanan dapat
ditumbuhkembangkan melalui kegiatan HASIL PENGABDIAN KEPADA
penyuluhan yang simultan yaitu alih teknologi MASYARAKAT DAN PEMBAHASAN
inovasi yang disejajari dengan pengembangan Sesuai dengan tujuan program
SDM. Dalam penerapan metode penyuluhan pengabdian kepada masyarakat di Desa Lero
dapat dilakukan melalui metode perorangan, Kecamatan Sindue telah dilakukan
metode kelompok, dan metode massa penyeluhan. Hasil dari penyuluhan telah
(Sukardiyono, 2000). menunjukkan keseriusan masyarakat nelayan
Metode selanjutnya adalah metode dalam merawat dan menjaga rumah ikan yang
berkelompok, metode ini diarahkan kepada telah ada.
mitra kelompok yang sudah terbentuk. Ini kelihatan dari perilaku dan
Kelompok yang sudah terbentuk mempunyai perhatiannya pada materi-materi yang
kepentingan bersama dalam usahatani, disampaikan oleh para narasumber. Sesekali
bersifat nonformal yang dilandasi oleh ada peserta yang memotong pembicaraan dari
kesadaran bersama dan asas kekeluargaan narasumber ini tanda keseriusannya ingin
(Kartasapoetra, 2006). Kelompok desa mitra sekali bertanya namun Tim IbM sebagai
sasaran mempunyai kepentingan bersama moderator belum memberikan kesempatan
dengan keberadaannya rumah ikan (fish untuk bertanya, nanti selesai materi baru ada
home) di lokasi mitra. sesi tanya jawab. Hal ini para peserta
penyuluhan dalam hal ini para nelayan di

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


372
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pesisir pantai Desa Lero dapat memahami tentang kondisi fasilitas yang telah terpasang
keadaan ini. di dasar laut. Antara lain; rumah ikan (fish
home), meja transplantasi, serta apartemen
ikan telah menunjukkan hasil yang
menggembirakan dimana apa yang
diharapkan yaitu tumbuhnya terumbuh-
terumbuh karang yang menempel pada sarana
fasilitas tersebut telah ada dan tumbuh.

Gambar 1. Foto Bersama Setelah Penyuluhan


Selesai
Berdasarkan hasil analisis situasi,
observasi, serta hasil penyuluhan.
Sebelumnya belum ada kelompok nelayan
yang terbentu khusus menjaga dan merawat
rumah ikan, maka tim IbM telah dan dapat
membentuk 2 kelompok nelayan yang
beranggotakan masing-masing 17 orang. Gambar 2. Foto Kondisi Rumah Ikan di
Dasar Laut
Kelompok pertama bernama LERBON dan
Selanjutnya dalam acara penyuluhan
kelompok kedua bernama BONDA JAYA,
juga disuguhi dengan tanyakan video
dengan tugas utamanya adalah menjaga dan
mengenai kondisi fasilitas yang telah ada di
merawat rumah ikan, meja transplantasi, serta
dasar laut. Pantauan Tim dari Dinas Kelautan
apartemen ikan dari permukaan laut, terutama
dan Perikanan Propinsi Sulawesi Tengah
menjaga masyarakat yang tidak tahu dan
diperoleh hasil seperti terumbuh karang sudah
patuh pada aturan karena masyarakat tidak
tumbuh dan menempel di rumah ikan. Hasil
diizinkan menangkap ikan di kawasan
ukurannya telah tumbuh sekitar 0,8 cm sampai
tersebut. Kelompok nelayan yang telah
1,0 cm per tahun serta bibit ikan kerapu yang
terbentuk dilaporkan ke Dinas Kelautan dan
ditebar sebelumnya telah tumbuh dengan
Perikanan Propinsi dan Kabupaten.
berbagai ukuran ini menandakan bahwa
Selanjutnya hasil penyuluhan tim
ukuran kecil tentu anak dari bibit yang telah
Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi pada
ditebar sebelumnya dan telah bermain di
program IbM diperoleh hasil pemaparan
sekitar rumah ikan yang telah dipasang di

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


373
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dasar laut. Serta mulai didatangi dengan jenis- Saran dari program IbM ini adalah
jenis ikan lainnya seperti udang lobster, cumi- pertama diharapkan dan ini permintaan
cumi, dan lain-lain. kelompok yang telah terbentuk kiranya
pemerintah daerah menyediakan peralatan
menyelam; kedua diharapkan pemerintah
membuat pelatihan dan praktek cara
menggunakan peralatan menyelam yang
dimaksud.

REFERENSI
Hubeis, A.V.S, 1996 Mendinamisasikan
Partisipasi Kelompok Tani Nelayan,
Gambar 3. Foto Terumbuh Karang yang Dalam Revitalisasi Penyuluhan
Telah Tumbuh dan Menempel di Pertanian. Majalah Penyuluhan
Rumah Ikan Pertanian Ekstensia, 4: 41-45.
Kartasapoetra, A.G, 2006. Teknologi
Penyuluhan Pertanian. Penerbit PT.
KESIMPULAN DAN SARAN Bina Aksara. Jakarta.
Sukardiyono, L., 2000. Penyuluhan: Petunjuk
Dari pembahasan di atas, maka dapat
bagi Penyuluh Pertanian. Penerbit
ditarik kesimpulan pertama; bahwa Erlangga. Jakarta.
Syamsuddin, Bakri H, Johnny T, 2014. Peta
masyarakat nelayan yang tergabung dalam
Persepsi Masyarakat Nelayan Tangkap
kelompok tersebut tugas pokoknya hanya Terhadap Fish Home di Desa Lero
Tatari Kecamatan Sindue Kabupaten
merawat dan menjaga rumah ikan (fish home),
Donggala, Dibiayai Dana DIPA yang
meja transplantasi, serta apartemen ikan dari Dialokasikan pada Fakultas Ekonomi
Universitas Tadulako Sesuai Surat
atas permukaan laut karena masyarakat belum
Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi
memiliki peralatan untuk menyelam serta Universitas Tadulako Nomor :
4797/UN28.1.12/KP/2014 Tanggal 06
belum mengetahui cara penggunaannya,
Juni 2014.
kedua; bahwa tim Dinas Kelautan dan Syawal M. 2009. Perencanaan dan Evaluasi
Program Penyuluhan. Program Pasca
Perikanan Propinsi Sulawesi Tengahlah yang
Sarjana Universitas Hasanuddin.
dapat merawat dan menjaga rumah ikan (fish Makassar
Toaya, 2015, Kecamatan Sindue Dalam
home), meja transplantasi, serta apartemen
Angka. Penerbit BPS Sulawesi Tengah.
ikan dari dasar laut karena ketersediaan
peralatan menyelam yang memadai dan ahli
dalam menggunakannya.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


374
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGARUH MEREK DAN STANDARDISASI MUTU TERHADAP SUSTAINABLE


COMPETITIVE ADVANTAGE PRODUK MAKANAN BERBASIS UMKM DI
SIDOARJO
Muhafidhah Novie1), Zulifah Chikmawati2)
1,2)
Fakultas Ekonomi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
1)
Muhafidhahnovie.unusida@gmail.com

Abstrak
Dimulainya MEA mengharuskan pelaku usaha bertahan menghadapi tantangan yang semakin
terbuka baik, sehingga dituntut untuk mampu menyiapkan berbagai komponen seperti kualitas
produk, inovasi, merek dan standardisasi mutu produk tidak terkecuali pelaku UMKM agar
memiliki keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Tujuan penelitian 1) Mengetahui pengaruh
Merek Terhadap Sustainable Competitive Advantage Produk Makanan Berbasis UMKM. 2)
Mengetahui pengaruh Standardisasi Mutu Terhadap Sustainable Competitive Advantage Produk
Makanan Berbasis UMKM. Metode penelitian menggunakan studi kasus, jenis penelitian
kuantitatif, pengujian instrumen dengan uji validitas, reliabilitas, normalitas, homoskedastisitas,
dan multikolinieritas. Menggunakan incidental sampling sebanyak 50 orang pengusaha. Metode
analisis data menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science).Hasil analisis
menunjukan bahwa Terdapat pengaruh yang signifikan positif variabel X 1 (Merek), variabel X2
(Standardisasi Merek), terhadap variabel Y (Sustainable Competitive Advantage). Persamaan
linier berganda Y = 0,503 + 0,390X 1 + 0,492X2.. Hasil pengujian regresi berganda dengan uji F
bahwa pengaruh variabel X1, variabel X2 secara simultan terhadap variabel Y, hasilnya signifikan
dimana nilai F hitung sebesar 101,247 > nilai Ftabel yaitu 2,13.

Kata kunci: merek, standardisasi mutu, sustainable competitive advantage, UMKM

Abstract

The commencement of the MEA requires the business actors to survive the challenges that are
increasingly open well, so it is required to be able to prepare various components such as
product quality, innovation, brand and standardization of product quality is no exception to the
perpetrators of UMKM in order to have sustainable competitive advantage. Research Objectives
1) To know the effect of Brand on Sustainable Competitive Advantage of Food Products Based
on UMKM. 2) Knowing the effect of Quality Standardization on Sustainable Competitive
Advantage of UMKM Based Food Products. The research method used case study, quantitative
research type, instrument testing with validity test, reliability, normality, homoscedasticity, and
multicollinearity. Using incidental sampling of 50 entrepreneurs. Method of data analysis using
SPSS (Statistical Package for Social Science) program. The result of analysis shows that there is
positive influence of X1 (Brand) variable, X2 (Brand Standardization) variable to Y (Sustainable
Competitive Advantage) variable. Multiple linear equation Y = 0,503 + 0,390X1 + 0,492X2 ..
The result of multiple regression test with F test that influence of variable X1, variable X2
simultaneously to variable Y, the result is significant where the value of F arithmetic equal to
101,247> Ftabel value that is 2,13.

Keywords: brand, quality standardization, sustainable competitive advantage, UMKM

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

375
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN timur dan 7°3’ – 7°5’ Lintang selatan.


Kabupaten Sidoarjo terdiri atas 18
Perkembangan dunia usaha seringkali
Kecamatan, 322 Desa dan 31 Kelurahan.
dikaitkan dengan perkembangan politik baik
Adapun kompetensi unggulan Sidoarjo
dalam maupun luar negeri. Kebijakan
dibidang makanan, adalah olahan ikan,
ekonomi yang dikeluarkan pemerintah sudah
sambal, industri kerupuk, dan industri kue
pasti bertujuan untuk meningkatkan
kering. Sidoarjo sebagai kota UMKM
pertumbuhan perekonomian secara
senantiasa meningkatkan sustainable
menyeluruh dan meningkatkan kesejahteraan
competitive advantage produk UMKMnya
bagi seluruh rakyat. Para pelaku usaha
dengan berbagai program melalui Klinik
dituntut untuk peka terhadap kondisi
perekonomian secara global. UMKM.

MEA menjadikan arus perdagangan


Dimulainya Asian Economic
Community atau yang disebut dengan MEA bebas tidak bisa dihindari, setiap pengusaha
UMKM harus bisa meningkatkan
(Masyarakat Ekonomi Asia). Para pelaku
keunggulan bersaing yang berkelanjutan
usaha harus mempersiapkan diri menghadapi
agar mampu berhadapan dengan produk luar.
tantangan yang semakin terbuka baik dari
Pada dasarnya sebuah wilayah yang memiliki
barang-barang impor dan investor asing dari
suatu produk akan berhasil bila suatu produk
berbagai sektor.
yang diciptakan memiliki nilai yang lebih
Sebagai penghasil produk UMKM
dari yang lain sehingga harga yang akan
Jawa Timur menempati urutan kedua
dibuatnya akan semakin tinggi. Sehingga
terbesar di Indonesia setelah Jawa Barat.
banyak produk yang dipasarkan dan muncul
Kabupaten Sidoarjo yang memiliki wilayah
sebuah keunggulan yang harus bersaing ketat
berbatasan langsung dan merupakan
dan yang memenuhi syarat pengujian.
penyangga perekonomian Kota Surabaya,
Membangun merek dan memperkuat
Ibukota Provinsi Jawa Timur. Kota UMKM
brand positioning harus terus dilakukan,
ini, terletak pada poros utama jalur Jawa –
harus disadari oleh setiap pengusaha bahwa
Bali. wilayahnya terletak pada jalur utama
merek merupakan aset yang sangat berharga.
transportasi, distribusi dan akses pasar di
Merek mampu memberikan efek emosional
Jawa Timur dan Indonesia bagian
dan psikologis yang menjadi pembeda dan
timur.terletak pada 112°5' – 112°9' Bujur
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

376
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menciptakan image. Ibaratnya produk yang Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu
merupakan benda mati dapat menjadi adanya penelitian dengan judul “Pengaruh
bernyawa dengan menyematkan sebuah Merek dan Standardisasi Mutu Terhadap
merek pada produk tersebut (Christine Sustainable Competitive Advantage Produk
Ariadne Sekarsari, 2017). Setiap pengusaha Makanan Berbasis UMKM di Sidoarjo.
wajib mengelola merek dengan optimal, hal
Tujuan Penelitian
ini merupakan syarat mutlak tercapainya
1. Mengetahui sejauh mana pengaruh Merek
keunggulan yang berkesinambungan sebuah
Terhadap Sustainable Competitive
produk pada pasar yang semakin kompetitif
Advantage Produk Makanan Berbasis
dimasa sekarang dan masa yang akan datang.
UMKM di Sidoarjo.
Untuk mampu meningkatkan 2. Mengetahui sejauh mana pengaruh
keunggulan bersaing yang berkesinambungan Standardisasi Mutu Terhadap Sustainable
pengusaha UMKM juga harus meningkatkan Competitive Advantage Produk Makanan
mutu produk dan harus mengikuti Berbasis UMKM di Sidoarjo.
standardisasi mutu sesuai standar yang
berlaku misalnya dengan melengkapi
KAJIAN LITERATUR
sertifikat penyuluhan keamanan pangan dan
A. Merek
PIRT. Hal ini untuk melindungi konsumen
Sebuah merek adalah sebuah nama,
dari produk olahan pangan yang dapat
tanda, simbol, desain atau kombinasi dari
membahayakan konsumen. Semua produk
berbagai elemen ini, yang dimaksudkan unuk
pangan yang akan dipasarkan di indonesia
mengidentifikaskan barang dan jasa dari satu
harus didaftarkan dan disertifikasi melalui
atau sekumpulan penjual dan
instansi yang berwenang.
mendiferensiasikan mereka dari pesaingnya
Peneltian dilakukan pada pengusaha
(Philip Kotler, 2008) . Elemen-elemen merek
makanan di Sidoarjo yang berbasis UMKM,
meliputi nama merek, logo, simbol, desain
karena masih banyak pengusaha makanan
kemasan yang semua itu menjadi pembeda
berbasis UMKM di Sidoarjo yang tidak
dengan produk sejenis yang beredar dipasar.
mengetahui pentingnya merek dan
Kunci dari penetapan merek adalah membuat
standardisasi produk terhadap keunggulan
konsumen menyadari perbedaan diantara
bersaing yang berkesinambungan.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

377
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

merek merek yang ada di pasaran dalam Kesehatan berupa Nomor SP dan Nomor P-
kategori produk yang sama. IRT (Pangan Industri Rumah Tangga).
Menurut American Marketing Nomor SP adalah Sertifikat Penyuluhan,
Association (AMA), merek adalah sebuah merupakan nomor pendaftaran yang
nama, istilah, tanda, simbol, atau desain atau diberikan kepada pengusaha kecil dengan
kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan modal terbatas dan pengawasan diberikan
untuk mengidentifikasi barang-barang dan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kodya,
jasa-jasa dari seorang penjual atau sebatas penyuluhan.
sekelompok penjual dan untuk Nomor PIRT ini dipergunakan untuk
mendiferensiasikan mereka dari persaingan. makanan dan minuman yang memiliki daya
B. Standardisasi Mutu tahan atau keawetan diatas 7 hari. Nomor
Setiap produsen pengolahan pangan PIRT berlaku selama 5 tahun dan dapat
wajib memenuhi standar keamanan pangan diperpanjang setelahnya. Untuk makanan dan
yang berlaku di Indonesia, hal ini untuk minuman yang daya tahannya dibawah 7 hari
melindungi konsumen dari bahan pangan akan masuk golongan Layak Sehat Jasa Boga
yang membahayakan kesehatan. Semua dan nomor PIRT berlaku selama 3 tahun saja.
produk makanan yang beredar di pasar
Indonesia baik itu produk dalam negeri C. Sustainable Competitive Advantage
maupun produk impor harus terdaftar dan Keunggulan kompetitif diperkenalkan
memiliki sertifikasi dari instansi yang
pertama kali sebagai konsep pada tahun 1985
berwenang. oleh Michael E. Porter dalam tulisannya
Produk-produk makanan dan berjudul "Competitive Advantage: Creating
minuman yang beredar di pasar Indonesia, and Sustaining Superior Performance."
baik supermarket, toko, warung dan pasar Menariknya, Porter telah lebih dulu
tradisional, terdapat nomor pendaftaran yang menggunakan istilah strategi kompetitif pada
dapat kita temukan di bagian depan label tahun 1980 melalui tulisannya berjudul
produk pangan tersebut dengan kode SP, MD "Competitive Strategy: Techniques for
atau ML yang diikuti dengan sederetan Analyzing Industries and Competitors".
angka. Untuk Industri yang berskala rumah Porter (1980) dalam tulisan sebelumnya
tangga, cukup dengan mendaftarkan produk mengusulkan strategi-strategi generik untuk
yang akan dipasarkannya melalui Dinas
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

378
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

keunggulan kompetitif. Kemudian pada Pengumpulan data diambil dengan


tahun 1985, barulah Porter memberikan menggunakan metode angket. Metode angket
gambarannya tentang keunggulan kompetitif merupakan serangkaian atau daftar
sebagai berikut: "Keunggulan kompetitif pertanyaan yang disusun secara sistematis,
adalah jantung dari kinerja perusahaan dalam kemudian dikirim untuk diisi oleh responden.
pasar yang kompetitif ... Keunggulan Pernyataan jawaban responden tidak setuju
kompetitif adalah tentang bagaimana sebuah sampai dengan sangat setuju dibuat skala
perusahaan benar-benar menempatkan Linkert dimulai dari angka 1 sampai dengan
strategi-strategi generik ke dalam praktik." 5.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Keunggulan_k B. Teknik Analisis Data
ompetitif) Analisis terhadap data yang
In recent years, the concept of terkumpul diuji dengan regresi linier
competitive advantage has been a hot berganda dengan mnggunakan rumus
issue in the field of competitive strategies Y = a + b1X1 + b2X2 + e
and much controversy has been raised in
Keterangan:
relation to competitive advantage.
Y = Skor responden dari Y (variabel nilai
Nevertheless, providing a precise definition
Y/variabel terikat)
of competitive advantage is a difficult task.
a = Nilai Konstan variabel Y
On the one hand, the competitive advantage
b = Koefisien arah regresi
has been defined as too much returns, and on
X = Variabel nilai X (variabel / variabel
the other hand, it has been linked to the bebas)
performance of capital markets and e = nilai error
expectations. However, the most common
Sebelumnya terlebih dahulu
definition of competitive advantage in the
dilakukan uji Validitas dan uji reliabilitas.
field of competitive strategy and in the
Uji Validitas digunakan untuk mengetahui
context of value creation is whatever cause
Suatu instrumen dikatakan valid jika
revenues increase over expenses (Rumelt
instrumen ini mampu mengukur apa saja
Richard, 2003).
yang hendak diukurnya, mampu
mengungkapkan apa yang ingin
METODOLOGI PENELITIAN
diungkapkan. Besarnya r tiap butir
A. Teknik Pengumpulan Data
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

379
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pernyataan dapat dilihat dari hasil analisis mengukur reliabilitas dengan uji statistik
SPSS pada kolom Corrected items total Cronbach Alpa (α). Suatu konstruk atau
correlation. Kriteria uji validitas secara variabel dikatakan reliabel jika memberikan
singkat (rule of tumb) adalah 0.3. Jika nilai Cronbach Alpa > 0,60 (Nunnally, 1967)
korelasi sudah lebih besar dari 0.3, dalam Imam Ghozali, 2005: 41-42.
pertanyaan yang dibuat dikategorikan
sahih/valid (Setiaji, 2004)
HASIL PENELITIAN DAN
Simamora (2002) validitas merupakan
PEMBAHASAN
suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
dan kesalihan suatu instrument. Suatu
instrumen dianggap valid apabila mampu Uji analisis terhadap variabel merek
mengukur dan memperoleh data yang tepat yang meliputi reliability dan Standardisasi
dari variabel yang diteliti. Instrumen yang merek masing-masing diukur dengan
diukur dalam hal ini adalah indicator- menggunakan delapan pertanyaan. Demikian
indikator variabel dari variabel laten yang pula variabel dependen yaitu sustainable
telah dikembangkan.Sebuah instrumen competitive advantage diukur dengan
dikatakan valid apabila mampu mengukur delapan pertanyaan. Mengacu pada pendapat
apa yang diinginkan. Dalam penelitian ini Nunnally, 1967 (Imam Ghozali, 2005) di
nilai kevaliditasan suatu data atau butir atas, bahwasannya Suatu konstruk atau
pertanyaan berdasarkan nilai rProduct variabel dikatakan reliabel jika memberikan
Moment. nilai Cronbach Alpa > 0,60, sementara
korelasi butir > r tabel 0,275 maka dapat
r hitung > r Product Moment
dikatakan valid
Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas
Dari pengujian validitas dapat
guna mengukur tingkat konsistensi dari
diketahui bahwa kuesioner yang diajukan
instrument-instrumen yang digunakan. Pada
kepada responden baik variabel bebas
penelitian ini menggunakan metode One shot
maupun variabel terikat dinyatakan valid
atau pengukuran sekali saja. Kemudian
karena nilainya lebih besar dari nilai tabel
hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan
0,275. Sedangkan hasil pengujian reliabilitas
lain atau mengukur korelasi antar jawaban
didapatkan Alpha Cronbach semua variabel
pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

380
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang diuji lebih besar dari 0,60. Ini Sumber: Hasil Penelitian, 2017
menunjukkan bahwa data yang ajukan Variabel Koefisien Beta Sig
Regresi
reliabel untuk selanjutnya dapat digunakan
Konstanta 0,503 0,057
sebagai data pada penelitian ini. Merek (X1) 0,390 0,432 0,003
Standardisasi 0,492 0,496 0,001
B. Uji Normalitas Mutu (X2)

Kriteria Pengujian: R = 0,812 R2 = 0,901 F = 101,247


Sig. 0,000
a. Angka signifikansi (SIG) > 0,05,
Persamaan regresi linier berganda
maka data berdistribusi normal.
dapat dibentuk dari kolom Unstandardized
b. Angka signifikansi (SIG) < 0,05,
Coefficients yaitu pada kolom B, di mana
maka data tidak berdistribusi normal.
dari nilai yang ada pada tersebut dapat dibuat
Berdasarkan hasil penelitian bahwa persamaan regresi linier berganda/ simultan
nilai K-S pada variabel X1 (Merek) sebesar yaitu:
1,049 dengan probabilitas nilai sigifikansinya
Ŷ = 0,503 + 0,390X1 + 0,492X2
lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,221
Untuk mengetahui signifikan atau
sehingga variabel ini memiliki distribusi
tidaknya pengaruh variabel X1 (Merek),
yang normal. Nilai K-S pada variabel X2
variabel X2 (Standardisasi Mutu) terhadap
(Standardisasi Mutu) yaitu sebesar 1,075
variabel Y (Sustainable Competitive
dengan probabilitas nilai sigifikansinya lebih
Advantage) maka dilakukan uji signifikansi
besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,198 sehingga
terhadap koefisien regresi variabel X1
variabel ini memiliki distribusi yang normal,
(Merek) dan variabel X2 (Standardisasi
nilai K-S pada variabel Variabel Y
Mutu) terhadap variabel Y (Sustainable
(Sustainable Competitive Advantage) yaitu
Competitive Advantage) dengan melihat
sebesar 0,741 dengan probabilitas nilai
Fhitung dan atau probabilitas (Sign.). Data hasil
sigifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu
perhitungan dalam tabel di atas dapat
sebesar 0,642 sehingga variabel ini memiliki
dijelaskan sebagai berikut:
distribusi yang normal.
C. Persamaan Regresi Linier a. Dalam persamaan regresi linier
Pengujian regresi penelitian ini berganda Ŷ = 0,503 + 0,390X1 +
menggunakan bantuan program SPSS 0,492X2 memiliki nilai konstanta a =
didapatkan hasil sebagai berikut : 0,503 dengan Fhitung = 101,247 dan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

381
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

probabilitas Sig. = 0,000, karena nilai b) Nilai rata-rata X1 (Merek) dengan


probabilitas Sig. lebih kecil dari pada jumlah dan nama responden yang sama
taraf uji α (0,000 < 0,05), maka H0 adalah 4,0740 dimana nilai ini
ditolak dan Ha diterima atau termasuk dalam kategori “baik”. Nilai
dibandingkan dengan Ftabel. rata-rata variabel X2 (Standardisasi
Mutu) dengan jumlah dan nama
b. Dalam persamaan regresi linier
responden yang sama adalah 4,0740
berganda Ŷ = 0,503 + 0,390X1 +
dimana nilai ini termasuk dalam
0,492X2 memiliki nilai konstanta a =
kategori “baik”. Nilai rata-rata variabel
0,503 juga memiliki nilai R sebesar
Y (Sustainable Competitive Advantage)
0,812 dan R2 senilai 0,901.
dengan jumlah dan nama responden
D. Analisa Pembahasan
yang sama adalah 4,0960 dimana nilai
Hasil pengujian regresi linier
ini termasuk dalam kategori variabel Y
berganda dengan uji F bahwa pengaruh
(Sustainable Competitive Advantage)
variabel X1 (Merek) dan Variabel X2
"baik". Hal ini diterangkan dalam
(Standardisasi Mutu) secara simultan
output SPSS ditunjukkan pada tabel
terhadap variabel Y (Sustainable Competitive
descriptive statistica.
Advantage) ternyata signifikan yaitu nilai
c) Berdasarkan uji regresi simultan yaitu
Fhitung lebih besar nilai Ftabel = 2,13
bahwa nilai Fhitung sebesar 101,247 nilai
Pengaruh kedua variabel dependen di
ini selanjutnya dikonsultasikan dengan
atas terhadap variable independen adalah
tingkat signifikansi nilai α yang
sebagai berikut:
ditetapkan yaitu 0,000 ternyata nilai
2
a) Nilai R Square/R sebesar 0,901 yang Fhitung lebih besar daripada Ftabel yaitu
berarti bahwa variasi perubahan nilai 2,13. Ternyata hasilnya pengaruh
variabel dependen (Y) yang dapat variabel X1 (Merek), dan variabel X2
dijelaskan oleh seluruh variabel (Standardisasi Mutu) secara simultan
independen secara simultan sebesar terhadap variabel Y (Sustainable
90,1% dan sisanya sebesar 9,9% oleh Competitive Advantage) signifikan.
variabel lain di luar variabel-variabel
d) Persamaan Regresi Linier Berganda
independen yang diteliti. Hal ini dapat
dilihat pada gambar berikut :
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

382
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Persamaan regresi linier berganda kenaikan 1 (satu) poin nilai variabel


yaitu: X2 (Standardisasi Mutu)
meningkatkan nilai variabel Y
Ŷ = 0,503 + 0,390X1 + 0,492X2
(Sustainable Competitive
Persamaan tersebut memiliki arti
Advantage) sebesar 0,492 poin.
bahwa nilai variabel Y (Sustainable
Competitive Advantage) dipengaruhi E. Hasil Penelitian

oleh nilai variabel X1 dan X2, rincian Posisi Standardized Coefficients yaitu
makna tersebut adalah sebagai berikut: pada Beta secara berganda yaitu variabel X1
(Merek) nilai Betanya senilai 0,390 dengan
 Konstanta (a/b0) sebesar 0,503
memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,003
menyatakan bahwa jika variabel X1
dan nilai Beta pada variabel X2
(Merek) dan variabel X2
(Standardisasi Mutu) dianggap sama (Standardisasi Mutu) sebesar 0,492 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,001.
dengan 0, maka variabel Y
Berdasarkan pengujian regresi berganda
(Sustainable Competitive
ternyata pengaruh 2 (dua) variable
Advantage) tidak berubah yaitu
independen tersebut terhadap Sustainable
sebesar 0,503 atau sama seperti nilai
Competitive Advantage signifikan yaitu nilai
sebelumnya.
F hitung sebesar 101,247. Dengan demikian
 Koefisien regresi variabel X1
kedua variabel di atas secara atematis dapat
(Merek) sebesar 0,390 dan X2
dijadikan persamaan regresi yaitu:
dianggap besarnya sama dengan 0,
Ŷ = 0,503 + 0,390X1 + 0,492X2
menyatakan bahwa setiap kenaikan
1 (satu) poin nilai variabel X1 Nilai R Square/R2 atau hasil analisis
(Merek) meningkatkan nilai variabel koefisien determinasi berganda sebesar 0,901
Y (Kepuasan Pelanggan) sebesar yang berarti bahwa variasi perubahan nilai
0,390 poin. variabel dependen (Y) yang dapat dijelaskan
oleh seluruh variabel independen secara
 Koefisien regresi variabel X2
simultan sebesar 90,1% dan sisanya sebesar
(Standardisasi Mutu) sebesar 0,492,
9,9% oleh variabel lain di luar variabel-
dan X1 dianggap besarnya sama
dengan 0 menyatakan bahwa setiap variabel independen yang diteliti.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

383
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KESIMPULAN DAN SARAN (Standardisasi Mutu) meningkatkan nilai

A. Kesimpulan variabel Y (Sustainable Competitive


Advantage) sebesar 0,492 poin.
Merujuk pada hasil analisa Merek dan
3. Berdasarkan pengujian regresi berganda
Standardisasi Mutu terhadap Sustainable
pengaruh kedua variable independen
Competitive Advantage (keunggulan bersaing
tersebut terhadap Kepuasan pelanggan
secara berkesinambungan) maka dapat
signifikan yaitu nilai F hitung sebesar
disimpulkan sebagai berikut :
101,247. Dengan demikian kedua
1. Membangun merek akan memberikan
variabel di atas secara matematis dapat
dampak signifikan terhadap Sustainable
dijadikan persamaan regresi yaitu:
Competitive Advantage. Dampak
Y = 0,503 + 0,390X1 + 0,492X2
membangun merek akan dapat
meningkatkan keunggulan bersaing
B. Saran
secara berkesinambungan. Ini
Guna meningkatkan keunggulan
ditunjukkan dengan Koefisien regresi
bersaing secara berkesinambungan,
variabel X1 (Merek) sebesar 0,390 jika
pengusaha harus membangun merek secara
X2 dianggap 0, maka setiap kenaikan 1
kesinambungan serta menjaga kepercayaan
(satu) poin nilai variabel X1 (Merek)
konsumen melalui standardisasi mutu produk
meningkatkan nilai variabel Y
yang telah di tentukan.
(Sustainable Competitive Advantage)
sebesar 0,390 poin.
REFERENSI
2. Standardisasi Mutu dapat menjaga
Christina Ariadne Sekar Sari, 2017., Teknik
kepercayaan konsumen akan keamanan Menelola Produk & Merek, Edisi
pangan, sehingga akan meningkatkan Pertama, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Sustainable Competitive Advantage . Imam Ghozali, 2005. Aplikasi Analisis
Yang mendukung pernyataan ini adalah Multivatiate dengan Program
SPSS, Badan Penerbit UNDIP,
Koefisien regresi variabel X2 Semarang.
(Standardisasi Mutu) sebesar 0,492 dan M. Burhan Bungin, 2004., Metodologi
Penelitian Kuantitatif, Edisi
X1 dianggap besarnya sama dengan 0 Pertama Prenada Media, Jakarta.
menyatakan bahwa setiap kenaikan 1 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2008.,
Manajemen Pemasaran, Edisi 13,
(satu) poin nilai variabel X2

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

384
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Terjemahan Bob Sabran, MM.,


Penerbit Erlangga, Jakarta.
Rumelt Richard, P., 2003. What in the world
is competitive advantage. Policy
Working Paper, 105(3): 15
Suharsimi Arikunto, 2008., Prosedur
Penelitian, edisi ke-5, Renika
Cipta, Jakarta.
https://id.wikipedia.org/wiki/Keunggulan_ko
mpetitif

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

385
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGARUH SISTEM INFORMASI PEMASARAN TERHADAP


KEPUASAN PELANGGAN
(Studi Pada Catering 1 Java Desa Dukuhtengah Buduran Sidoarjo)

Laily Muzdalifah

Fakultas Ekonomi, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo


Email : lailymuzdalifah.fe.unusida@gmail.com

Abstrak
Sistem informasi pemasaran merupakan suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan
sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan
permasalahan. Kepuasan pelanggan merupakan tujuan perusahaan. Dengan pelanggan yang puas
dapat mendorong konsumen menjadi konsumen yang loyal. Untuk mengetahui tingkat kepuasan
konsumen maka perlu adanya sistem dalam hal pemasaran untuk memudahkan perusahaan
memperoleh informasi dari konsumen. Catering 1 Java merupakan bisnis kuliner yang melayani
pesanan untuk acara pernikahan, hajatan dan sebagainya. Pada awalnya bisnis ini tidak memiliki
sistem khusus untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Mengetahui betapa pentingnya
adanya sebuah sistem pemasaran dalam perusahaan untuk mendapatkan kepuasan pelanggan,
Catering 1 Java memulai dengan menerapkan sistem informasi pemasaran. Dengan memulai
adanya sistem informasi pemasaran tersebut diharapkan dapat memperoleh kepuasan pelanggan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem informasi pemasaran terhadap
kepuasan pelanggan di catering 1 Java. Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksplorasi. Populasi
dari penelitian ini adalah 319 dan sampel penelitian sebanyak 80. Dari perhitungan SPSS 16.0 untuk
uji F diperoleh nilai Fhitung 158.374 dengan nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikan
(α=5%) yaitu 0.00 < 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sistem informasi
pemasaran terhadap kepuasan pelanggan di catering 1 Java.
Kata kunci : sistem informasi pemasaran, kepuasan pelanggan

Abstract
Marketing information system is a komputer-based system that works together with other functional
information systems to support the company's management in solving problems. Customer
satisfaction is the goal of the company. With satisfied customers can encourage consumers to be
loyal customers. To know the level of customer satisfaction then the need for a system in terms of
marketing to facilitate the company obtain information from consumers. Catering 1 Java is a
culinary business that serves orders for weddings, celebrations and so forth. At first this business
did not have a special system to provide satisfaction to consumers. Knowing how important a
company's marketing system is to getting customer satisfaction, Catering 1 Java starts by
implementing a marketing information system. By starting a marketing information system is
expected to obtain customer satisfaction. The purpose of this study is to determine the effect of
marketing information systems on customer satisfaction in catering 1 Java. This type of research
is an exploratory research. The population of this research is 319 and the research sample is 80.
From the calculation of SPSS 16.0 for the test of F obtained value Fhitung 158.374 with the value
of probability smaller than the significant level (α = 5%) is 0.00 <0.05. So it can be concluded that
there is influence of information systems marketing to customer satisfaction in catering 1 Java.
Keywords : marketing information systems, customer satisfaction

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


386
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN yang merasa kesulitan untuk memberikan


Menanggapi adanya persaingan bisnis kepuasan pelanggan karena kurangnya
yang semakin ketat begitu juga dengan adanya informasi, informasi yang tidak akurat
selera konsumen yang berubah-ubah maka sehingga tidak bisa mengambil keputusan
perlu dilakukan strategi khusus untuk yang tepat. Dengan adanya sistem informasi
mencapai kepuasan konsumen. Untuk pemasaran lebih dari sekedar memberikan
menanggapi hal tersebut strategi yang informasi, sistem informasi pemasaran akan
dilakukan salah satunya adalah dengan membantu perusahaan memberikan kepuasan
adanya sistem informasi pemasaran yang ada kepada konsumen. Seperti halnya pada sebuah
dalam perusahaan akan membantu perusahaan penelitian yang dilakukan oleh Beatrix
untuk mengetahui keinginan, harapan dan Lapalelo mengenai Studi pada PT. Hasjrat
respon konsumen setelah mengkonsumsi Abadi Manado bahwa sistem informasi
produk. Informasi yang telah diperoleh dapat pemasaran berpengaruh positif terhadap
digunakan untuk langkah dalam mengambil kepuasan pelanggan.
keputusan sehingga berhubungan dengan Catering 1 Java merupakan bisnis
proses untuk memberikan kepuasan kepada kuliner dibidang Catering Pernikahan.
pelanggan baik melalui produk, harga, Catering ini dimulai pada tahun 2014 berlatar
promosi maupun saluran distribusi. belakang tertarik dengan binis makanan,
Kepuasan konsumen adalah hal yang catering yang dimiliki oleh Luis Erlangga ini
utama bagi sebuah perusahaan. Konsumen membuka bisnisnya di bidang kuliner untuk
yang puas akan berpotensi memberikan pernikahan. Catering 1 Java berada dilokasi
keuntungan yang besar pada pelanggan. Desa Dukuhtengah RT. 02 RW. 01 Buduran
Konsumen yang puas akan berpotensi Sidooarjo. Selang tidak lama bisnis ini
menjadi konsumen yang loyal terhadap berkembang menjadi bisnis kuliner yang
perusahaan. Seperti yang dikutip dalam buku bukan hanya melayani catering pernikahan
Kotler (2009;142), bahwa kepuasan saja tetapi menerima catering untuk hajatan
pelanggan merupakan tujuan dan sarana bahkan acara-acara tertentu. Pada awal masa
pemasaran. Bahkan beberapa pelanggan yang berdirinya Catering 1 Java melakukan
tidak puas dapat membuat situs web sendiri pemasaran hanya melalui mulut ke mulut.
untuk menyiarkan kekesalan dan Tidak memiliki sistem informasi pemasaran
ketidakpuasan. Ada beberapa perusahaan khusus sehingga untuk melakukan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


387
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

komunikasi dengan konsumen dengan baik. dengan sistem informasi fungsional lain untuk
Informasi yang diperoleh bahkan tidak akurat mendukung manajemen perusahaan dalam
dan tidak tepat waktu. Keluhan konsumen, menyelesaikan masalah yang berhubungan
saran, pendapat tidak dapat ditampung dengan dengan pemasaran produk perusahaan.
baik. Sehingga memulai menggunakan sistem Menurut George (2004;371) bahwa
informasi pemasaran yang dimulai dengan model dari sistem informasi pemasaran
sistem informasi pemasaran melalui terdapat sub sistem input yang mana sub
komunikasi secara online, sistem administrasi sistem tersebut akan diolah ke dalam database
menggunakan komputer, mengetahui tingkat dan akan menghasilkan sub sistem output.
harga melalui internet dan sebagainya. Sub sistem input terdiri dari sub sistem
Berdasarkan latar belakang tersebut di akuntansi, sub sistem riset dan sub sistem
atas maka dalam penelitian ini menggunakan intelijen pemasaran. Adapun penjelasan dari
judul Pengaruh Sistem Informasi sub sistem input yaitu George (2004;372-
Pemasaran Terhadap Kepuasan Pelanggan 374):
(Studi Pada Catering 1 Java Desa 1. Subsistem informasi akuntansi
Dukuhtengah Buduran Sidoarjo). Pemasaran berperan dalam sistem
Rumusan Masalah informasi akuntansi dengan menyediakan
Bagaimana Pengaruh Sistem data pesanan penjualan.
Informasi Pemasaran Terhadap Kepuasan 2. Subsistem penelitian pemasaran
Pelanggan? Subsistem penelitian pemasaran
Tujuan Penelitian mengumpulkan segala jenis informasi,
Mengetahui pengaruh sistem tetapi sebagian besar kegiatan ditujukan
informasi pemasaran terhadap terhadap pada pelanggan dan calon pelanggan.
kepuasan pelanggan. Pengumpulan informasi tersebut dapat
melalui pengumpulan data primer dan data
KAJIAN LITERATUR
sekunder.
a. Sistem Informasi Pemasaran
3. Subsistem intelijen pemasaran
Sistem informasi pemasaran
Intelijen pemasaran mengacu pada
(Marketing Information Sistem) atau MKIS
berbagai kegiatan yang etis yang dapat
menurut George (2004;370) merupakan suatu
digunakan untuk mendapatkan informasi
sistem berbasis komputer yang bekerja sama
tentang pesaing.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


388
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Semua informasi yang diperoleh baik lebih baik.


dari subsistem informasi akuntansi, subsistem 4) Subsistem harga
penelitian pemasaran dan subsistem intelijen Pada subsistem harga ditentukan oleh
pemasaran selanjutnya akan diproses melalui biaya dan permintaan. Dengan adanya
database perusahaan. Database tersebut akan ketersediaan data biaya yang akurat
menghasilkan informasi berupa subsistem membuat tugas subsistem harga menjadi
produk, subsistem tempat, subsistem promosi, mudah untuk mendukung penentuan harga
subsistem harga, subsistem bauran terpadu. berdasarkan biaya. Sedangkan penentuan
Adapun penjelasan dari subsistem output berdasarkan permintaan yaitu menetapkan
tersebut adalah: harga sesuai dengan nilai yang
1) Subsistem produk ditempatkan oleh konsumen terhadap
Pada tahap siklus hidup produk produk. Saat perusahaan mengikuti
menunjukkan bahwa subsistem produk pendekatan penentuan harga berorientasi
membantu manajer pemasaran membuat permintaan, dukungan komputer dapat
keputusan-keputusan berorientasi produk. berupa model matematika.
5) Subsistem bauran terpadu
2) Subsistem tempat Subsistem bauran terintegrasi mendukung
Dalam subsistem tempat menjelaskan manajer saat unsur-unsur bauran
mengenai informasi feedforward yang pemasaran dikombinasikan untuk
menjelaskan informasi kepada konsumen. membentuk strategi tertentu.
Informasi feedforward kepada konsumen b. Kepuasan Pelanggan
dapat berupa petunjuk penggunaan, kiat Kepuasan menurut Kotler (2009;139)
keselamatan dan garansi. adalah perasaan senang atau kecewa
3) Subsistem promosi seseorang yang timbul karena
Pada subsistem promosi manajemen membandingkan kinerja yang dipersepsikan
pemasaran dapat memutuskan untuk produk (atau hasil) terhadap ekspektasi
menerapkan sistem komunikasi Semua mereka. Untuk mengukur kepuasan
orang merasakan keuntungannya, pelanggan dalam bukunya Kotler (2009;140)
wiraniaga meningkatkan komisinya, bahwa pelanggan yang sangat puas biasanya
perusahaan meningkatkan penjualan dan tetap setia untuk waktu yang lebih lama,
konsumen menerima pelayanan yang membeli lagi ketika perusahaan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


389
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

memperkenalkan produk baru dan Populasi adalah keseluruhan subjek


memperbaharui produk lama, membicarakan penelitian (Arikunto, 2006:130). Dalam
hal-hal baik tentang perusahaan dan penelitian populasi penelitiannya adalah
produknya kepada orang lain, tidak terlalu pelanggan dari Catering 1 Java sebanyak 319
sensitif terhadap harga, menawarkan ide pelanggan yang terhitung mulai dari tahun
produk atau jasa kepada perusahaan dan biaya 2014 hingga tahun 2017. Teknik pengambilan
pelayanan lebih murah dibandingkan sampel dalam penelitian ini menggunakan
pelanggan baru karena transaksi dapat pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto
menjadi hal rutin. (2006:134) jika populasi lebih dari 100, maka
Hipotesis penelitian : sampel berkisar antar 10% - 15% atau 20% -
H1: Terdapat pengaruh Subsistem Produk 25 % atau lebih, tergantung kemampuan
(X1) terhadap kepuasan pelanggan (Y) peneliti, sempit luasnya wilayah pengamatan
H2: Terdapat pengaruh Subsistem Tempat dan besar kecilnya resiko. Populasi sebesar
(X2) terhadap kepuasan pelanggan (Y) 319 pelanggan, maka sebaiknya peneliti
H3: Terdapat pengaruh Subsistem Promosi menggunakan sampel penelitian sebesar 25%
(X3) terhadap kepuasan pelanggan (Y) yaitu sebanyak 80 pelanggan. Maka dalam hal
H4: Terdapat pengaruh Subsistem Harga (X4) ini peneliti menentukan dengan menggunakan
terhadap kepuasan pelanggan (Y) metode simple random sampling.
H5: Terdapat pengaruh Subsistem Bauran Data dikumpulkan melalui observasi
Terpadu (X5) terhadap kepuasan pelanggan lapangan dan angket penelitian yang
(Y) disebarkan kepada responden yaitu pelanggan
catering 1 Java. Sebelum angket disebarkan
METODE PENELITIAN kepada responden dilakukan uji validitas dan
Jenis penelitian ini adalah penelitian reliabilitas terlebih dahulu. Angkat yang
eksplorasi. Penelitian Eksplorasi adalah digunakan menggunakan skala pengukuran
sebuah penelitian yang dapat dikatakan yaitu menggunakan skala Guttman.
penelitian yang sangat mendalam, yakni Pada penelitian ini dilakukan uji
dengan menjawab pertanyaan what, why dan normalitas, uji multikolinieritas, uji
how serta menjelaskan mengapa itu terjadi heterokodesitas, autokorelasi, uji F dan uji t.
dan bagaimana itu terjadi
(www.materipraktis.com) .

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


390
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

HASIL PENELITIAN DAN terdapat masalah multikolinearitas. Berikut


PEMBAHASAN adalah hasil uji multikolinieritas:
1. Uji Normalitas Tabel 1. Uji Multikolinieritas
Jika data menyebar disekitar garis Sumber: data primer diolah, 2017
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, Collinearity Statistics
variabel
maka asumsi kenormalan terpenuhi. Adapun Tolerance VIF

grafik tersebut terlihat seperti di bawah ini : Subsistem Produk (X1) 0.399 2.509
Subsistem tempat (X2) 0.227 4.411
Subsistem promosi (X3) 0.635 1.575
Subsistem harga (X4) 0.175 5.716
Subsistem bauran 0.110 9.073
terpadu (X5)
Berdasarkan pada tabel di atas, terlihat
bahwa semua variabel mempunyai nilai VIF <
10, sehingga model regresi yang terbentuk
tidak mengandung gejala multikolinier.
3. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 1. Uji Normalitas Sumber : data
Uji Heteroskedastisitas adalah uji
primer diolah, 2017
yang menilai apakah ada ketidaksamaan
Dari hasil tampilan grafik normal
varian dari residual untuk semua pengamatan
probability plot dapat dilihat bahwa terlihat
pada model regresi linear. Uji ini merupakan
titik-titik menyebar disekitar garis diagonal,
salah satu dari uji asumsi klasik yang harus
serta penyebarannya masih mengikuti arah
dilakukan pada regresi linear. Apabila asumsi
garis diagonal. Jadi grafik ini menunjukkan
heteroskedastisitas tidak terpenuhi,
bahwa model regresi pada penelitian ini layak
maka model regresi dinyatakan tidak valid
dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
sebagai alat peramalan. Diagram scatter plot
2. Uji multikolinieritas
untuk mendeteksi ada tidaknya gejala
Uji multikolinieritas digunakan untuk
heteroskedastisitas menunjukkan tidak
mengetahui ada tidaknya hubungan antar
adanya pola tertentu, seperti titik-titik
variabel bebas. Jika nilai VIF kurang dari 10
membentuk pola tertentu (gelombang,
dan atau nilai Tolerance lebih dari 0,01 maka
melebar kemudian menyepit). Adapun hasil
dapat disimpulkan dengan tegas bahwa tidak
dari pengolahan data adalah sebagai berikut :
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
391
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 2. Hasil uji autokorelasi


Model summary Sumber: data primer diolah,
2017

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat


nilai durbin-waston yaitu 1.974. Nilai ini
Gambar 2. Diagram scatter plot berada pada nilai antara 1,55 – 2,46 berarti
Sumber: data primer diolah, 2017 tidak ada autokorelasi.
Dari gambar di atas terlihat scatter 5. Hasil analisis regresi berganda
diagram plot yang terbentuk tidak terlihat Berdasarkan hasil uji validitas dan uji
adanya pola-pola tertentu yang diikuti, serta reliabilitas serta uji asumsi yang telah
tersebar di atas maupun di bawah angka 0 memenuhi syarat maka dapat dilakukan
pada sumbu Y, sehingga model regresi pada analisis regresi berganda. Analisis regresi
penelitian ini layak digunakan karena berganda ini digunakan untuk mengetahui
memenuhi asumsi heteroskedastisitas. pengaruh dari variable bebas yaitu subsistem
4. Autokorelasi produk (X1), Subsistem Tempat (X2),
Untuk menguji ada tidaknya Subsistem Promosi (X3), Subsistem Harga
autokorelasi, penelitian ini menggunakan uji (X4) dan Subsistem Bauran Terpadu (X5)
durbin-watson. Uji autokorelasi dalam terhadap Kepuasan Pelanggan (Y). Dari hasil
penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengolahan data hasil analisis berganda
apakah terjadi korelasi antara anggota adalah sebagai berikut:
serangkaian data observasi yang diurutkan Tabel 3. Hasil analisis regresi berganda
waktu (time series) atau ruang (cross Sumber: data primer diolah, 2017
sectional). Adapun hasil pengolahan data
adalah sebagai berikut:

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


392
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Coefficientsa mendokumentasikan setiap foto-foto produk


Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
dan kemudian menggabungkan data dari
Std. berbagai database untuk diolah.
B Error Beta t Sig.
c. Subsistem tempat
1 (Constant) .464 .199 2.330 .023
Subsistem Produk .271 .055 .265 4.932 .000 Koefisien Subsistem tempat sebesar
Subsistem Tempat .412 .097 .302 4.231 .000 0.412 mengindikasikan bahwa subsistem
Subsistem Promosi .301 .052 .301 3.024 .000
tempat berpengaruh positif terhadap kepuasan
Subsistem Harga .373 .075 .405 4.993 .000
Subsistem bauran .626 .132 .485 4.745 .000
pelanggan. Hal ini berarti semakin baik
terpadu subsistem tempat maka cenderung dapat
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
meningkatkan kepuasan pelanggan. Dalam
Dari hasil penelitian persamaan regresi
subsistem tempat menjelaskan mengenai
dibahas sebagai berikut :
informasi feedforward yang menjelaskan
Y = 0.464 + 0.271X1 + 0.412X2 + 0.301X3 +
informasi kepada konsumen. Dengan
0.373X4 + 0.626X5
subsistem tempat ini menggunakan sistem
informasi melalui penentuan lokasi event-
a. Constant = 0.464
event yang dapat dengan mudah dijangkau
Artinya tanpa dipengaruhi oleh
dan ditemui konsumen.
variabel bebas maka nilai dari keputusan
d. Subsistem promosi
siswa adalah 0.464 coefficients thitung = 2.330.
Koefisien Subsistem promosi sebesar
Tingkat signifikansi (α = 0.05) dengan df atau
0.301 mengindikasikan bahwa subsistem
dk = 80 – 2 = 78, sehingga ttabel = 1.990.
promosi berpengaruh positif terhadap
b. Subsistem Produk
kepuasan pelanggan. Hal ini berarti semakin
Koefisien Subsistem Produk sebesar
baik subsistem promosi maka cenderung
0.271 mengindikasikan bahwa subsistem
dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal
produk berpengaruh positif terhadap kepuasan
ini dikarenakan catering 1 Java sistem
pelanggan. Hal ini berarti semakin baik
informasi pada subsistem promosi ini dengan
subsistem produk maka cenderung dapat
menggunakan jaringan komputer sebagai
meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal ini
media promosi melalui e-marketing. Promosi
dikarenakan catering 1 Java mengelola
dilakukan dengan menggunakan media sosial,
informasi mengenai produk dalam berbagai
brosur, iklan dan sebagainya.
database mulai dari mendokumentasikan
produk ke dalam komputer,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
393
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

e. Subsistem harga 0.956 atau 95% yaitu mendekati 1. Hal ini


Koefisien Subsistem harga sebesar berarti terjadi hubungan kuat searah antara
0.373 mengindikasikan bahwa subsistem variabel bebas yang meliputi subsistem
harga berpengaruh positif terhadap produk (X1), subsistem tempat (X2),
keunggulan bersaing. Hal ini berarti semakin subsistem promosi (X3), subsistem harga
baik subsistem produk maka cenderung dapat (X4), subsistem bauran terpadu (X5) terhadap
meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal ini kepuasan pelanggan (Y). Sedangkan nilai
dikarenakan catering 1 Java mengelola koefisien determinasi simultan (R2) adalah
informasi mengenai harga dengan sebesar 0.915 atau 91% artinya bahwa naik
membandingkan harga yang dengan turunnya variabel terikat yaitu kepuasan
kompetitor, harga dipasar dengan pelanggan (Y) dipengaruhi oleh variabel
menggunakan internet baupun survey pasar. bebas yang meliputi subsistem produk,
Database yang diperoleh kemudian akan subsistem tempat, subsistem promosi (X3),
diolah dan akan digunakan untuk memberikan subsistem harga (X4), subsistem bauran
keputusan harga terbaik pada setiap produk terpadu (X5) sedangkan 9% dipengaruhi oleh
catering. variabel lain yang tidak diteliti.
f. Subsistem bauran terpadu 7. Uji F (Bersama-sama)
Koefisien Subsistem bauran terpadu Berdasarkan uji F diperoleh nilai Fhitung
sebesar 0.626 mengindikasikan bahwa 158.574 dengan nilai probabilitas lebih kecil
subsistem bauran terpadu berpengaruh positif dari tingkat signifikan (α=5%) yaitu 0.00 <
terhadap kepuasan konsumen. Hal ini berarti 0.05, maka model regresi dapat dipakai untuk
semakin baik subsistem bauran terpadu maka memprediksi variabel bebas yang meliputi
cenderung dapat meningkatkan kepuasan subsistem produk (X1), subsistem tempat
pelanggan. Hal ini dikarenakan catering 1 (X2), subsistem promosi (X3), subsistem
Java menjadikan bauran pemasaran untuk harga (X4), subsistem bauran terpadu (X5)
digunakan dalam merangkai strategi baru berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
dalam pemasaran. Pelanggan (Y).
6. Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien
Determinasi Simultan (R2)
Berdasarkan hasil perhitungan didapat
nilai koefisien korelasi (R) adalah sebesar

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


394
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 4. Uji F Sumber : data primer diolah, menghasilkan nilai t hitung sebesar 4.321
2017 dengan probabilitas sebesar 0.000. Pada
ANOVAb variabel subsistem promosi menghasilkan
Model Sum of Mean
nilai t hitung sebesar 4.024 dengan
Squares df Square F Sig.
probabilitas sebesar 0.000. Pada variabel
1 Regression 350.751 5 70.150 158.574 .000a
Residual 32.736 74 .442 subsistem harga menghasilkan nilai t hitung

Total 383.488 79
sebesar 4.993 dengan probabilitas sebesar
0.000. Pada variabel subsistem bauran terpadu
a. Predictors: (Constant), Subsistem bauran terpadu, Subsistem
Promosi, Subsistem Produk, Subsistem Tempat, Subsistem Harga menghasilkan nilai t hitung sebesar 4.745
b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan dengan probabilitas sebesar 0.000. Semua
8. Uji t Parsial hasil pengujian tersebut menunjukkan
Pengujian signifikansi parsial probabilitas < level of significance (α=5%).
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya Hal ini berarti terdapat pengaruh signifikan
pengaruh parsial subsistem produk (X1), baik pada subsistem produk, subsistem
subsistem tempat (X2), subsistem promosi, tempat, subsistem harga, subsistem bauran
subsistem harga, subsistem bauran terpadu terpadu terhadap kepuasan pelanggan.
terhadap kepuasan pelanggan (Y). Kriteria
pengujian menyatakan jika probabilitas hitung KESIMPULAN DAN SARAN
< level of significance (α) maka terdapat 1. Kesimpulan
pengaruh signifikan secara individu pengaruh Pada penelitian ini menjelaskan
subsistem produk terhadap kepuasan mengenai pengaruh sistem informasi
pelanggan, subsistem tempat terhadap pemasaran yang meliputi subsistem produk,
kepuasan pelanggan, subsistem promosi subsistem tempat, subsistem prmosi,
terhadap kepuasan pelanggan, subsistem subsistem harga dan subsistem bauran terpadu
harga terhadap kepuasan pelanggan, terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan
subsistem bauran terpadu terhadap kepuasan hasil penelitian dapat diketahui yaitu:
pelanggan. a. Sistem informasi pemasaran yang
Pengujian signifikansi secara parsial meliputi subsistem produk, subsistem
variabel subsistem produk menghasilkan nilai tempat, subsistem prmosi, subsistem
t hitung sebesar 4.932 dengan probabilitas harga dan subsistem bauran terpadu secara
sebesar 0.000. Pada variabel subsistem tempat bersama-sama (simultan) berpengaruh

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


395
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

signifikan dan positif terhadap kepuasan Pelanggan (Studi Pada PT Hasjrat


Abadi Manado).
pelanggan.
https://media.neliti.com/media/publi
b. Sistem informasi pemasaran yang cations/1284-ID-pengaruh-sistem-
informasi-pemasaran-dan-kualitas-
meliputi subsistem produk, subsistem
pelayanan-terhadap-kepuasan-
tempat, subsistem prmosi, subsistem pel.pdf. Diakses : 23 Januari 2017.
Materipraktis.com. 2015. Jenis-Jenis
harga dan subsistem bauran terpadu secara
Penelitian dan Pengertiannya.
sendiri-sendiri (parsial) berpengaruh http://www.materipraktis.com/2016/
03/jenis-jenis-penelitian-dan-
signifikan dan positif terhadap kepuasan
pengertiannya.html, diakses : 23
pelanggan. Januari 2017.
Nasir, Moh. 2014. Metode Penelitian. Jakarta
2. Saran
: Ghalia Indonesia.
Berdasarkan kesimpulan yang telah Riduwan dan Sunarto. 2009. Pengantar
Statistik Untuk Penelitian
diperoleh makan dapat disarankan bahwa
Pendidikan, Sosial, Ekonomi,
catering 1 Java diharapkan selalu Komunikasi dan Bisnis. Bandung :
Alfabeta
meningkatkan dan mempertahankan sistem
Schell, George. 2004. Sistem Informasi
informasi pemasaran yang selama ini Manajemen. Jakarta : PT. Indeks.
Tim Asistem Pemasaran Manajemen FEB
dijalankan untuk meningkatkan kepuasan
UNPAD. 2016. Modul Praktikum
pelanggan. Universitas Padjdjaran Sistem
Informasi Manajemen.
https://marketingmgtunpad.files.wor
REFERENSI
dpress.com/2016/02/modul-sip-final-
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
by-marketeam-2015-2016.pdf.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Diakses : 23 Januari 2017
Jakarta : Rineka Cipta.
Atha Bahy, Hananda Agrippina Janitra, dkk.
2016. Pengaruh Sistem Informasi
Pemasaran Terhadap Keunggulan
Bersaing (Studi Pada UKM Bunga
Hias di Kota Batu).
http://administrasibisnis.studentjour
nal.ub.ac.id/index.php/jab/article/vie
wFile/1467/1846. Diakses : 23
Januari 2017.
Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009.
Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid
1. Jakarta : Erlangga.
Lapalelo, Beatrix, dkk. 2015. Pengaruh
Sistem Informasi Pemasaran dan
Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


396
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DALAM BENTUK INKUBATOR


BISNIS DI PERGURUAN TINGGI BAGI MAHASISWA PEMILIK USAHA
PEMULA

Hery Budiyanto1), Agus Suprapto2), Dina Poerwoningsih3)


(1,2,3)
Universitas Merdeka Malang
email: 1hery.budiyanto@unmer.ac.id

Abstrak

Program Pengembangan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi dilaksanakan dalam bentuk


Inkubator Bisnis Mahasiswa yang merupakan suatu program dengan misi menghasilkan
mahasiswa berwirausaha yang mandiri berbasis ipteks, melalui program yang terintegrasi dengan
melibatkan para dosen pengelola Inkubator, Narasumber, Perusahaan dan Institusi kewirausahaan
di luar kampus. Kegiatan-kegiatan Inkubator Bisnis Mahasiswa antara lain: pengembangan jiwa
wirausaha, pelatihan manajemen dan skills usaha bagi tenant, konsultasi bisnis, peninjauan di
perusahaan yang sudah mapan serta memfasilitasi tenant dalam berwirausaha untuk menghasilkan
wirausaha baru. Tenant membentuk dan meningkatkan ketrampilan untuk menunjang manajemen
dan pemasaran produk di laboratorium di Perguruan Tinggi yang telah dipersiapkan. Untuk
memperluas wawasan dan jaringan pemasaran, Inkubator Bisnis Mahasiswa juga berkolaborasi
dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan pengembangan kewirausahaan, yaitu Asosiasi
Perajin, Asosiasi Kuliner, Kamar Dagang dan Industri, dan lain-lain. Pelatihan skills dan
manajemen dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan kewirausahaan, mendorong tumbuhnya
motivasi berwirausaha, meningkatkan pemahaman manajemen (organisasi, produksi, keuangan,
dan pemasaran) serta membuat rencana bisnis atau studi kelayakan usaha. Beberapa tenant
mengikuti magang pada perusahaan UKM mitra untuk memberikan pengalaman praktis
kewirausahaan kepada mahasiswa dengan cara ikut bekerja sehari-hari pada unit usaha tersebut.
Mahasiswa yang berminat atau baru merintis usaha bisa menyempurnakan kegiatan
kewirausahaan yang telah dilakukan sebelumnya. Pengelola Inkubator Bisnis Mahasiswa
menggali jenis komoditas bisnis para tenant sesuai dengan bakat dan minatnya. Setiap tahun
Inkubator Bisnis Mahasiswa melakukan pembinaan motivasi kewirausahaan kepada 30
mahasiswa yang yang merintis usaha baru, kemudian dari jumlah tersebut dipilih 20 orang
menjadi tenant. Di akhir program targetnya mengentaskan minimum 8 mahasiswa menjadi
wirausaha baru dengan berbagai bidang usaha, antara lain: kerajinan,kuliner, dan usaha jasa.

Kata kunci: inkubator, kewirausahaan, mahasiswa, tenant, manajemen, skills

Abstract

Entrepreneurship Development Program in Higher Education is conducted in the form of Student


Business Incubator which is a program with mission to produce independent entrepreneur based
on science and technology, through an integrated program involving lecturers managing
Incubators, Resources, Companies and Institutional entrepreneurship off campus. Student
Business Incubator Activities include: development of entrepreneurial spirit, management
training and business skills for tenants, business consulting, visit in established companies and
facilitating tenants in entrepreneurship to produce new entrepreneurs. Tenant establishes and
enhances the skills to support the management and marketing of products in laboratories at the
universities that have been prepared. To broaden the insights and marketing network, the Student

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

397
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Business Incubator also collaborates with institutions related to entrepreneurship development,


the Craftsman Association, the Culinary Association, the Chambers of Commerce and Industry,
and others. Skills and management training are conducted to provide entrepreneurial knowledge,
encourage entrepreneurship motivation, improve management (organization, production,
finance, and marketing) understanding and create business plans or feasibility studies. Some
tenants attend an internship at a partner SME companies to provide students with
entrepreneurial practical experience by participating in the day-to-day work of the business unit.
Students who are interested or new pioneering efforts can perfect the entrepreneurial activities
that have been done before. Business Incubator Manager explore the tenant business
commodities in accordance with their talents and interests. Every year the Student Business
Incubator carries out entrepreneurship motivation to 30 students who are pioneering new
business, then from that number selected 20 people become tenant. At the end of the program, the
target is to eradicate a minimum of 8 students into new entrepreneurs with various fields of
business, including: craft, culinary, and service business.

Keywords: incubator, entrepreneurship, student, tenant, management, skills

LATAR BELAKANG Usaha Kecil dan Menengah Republik


Menurut data BPS, catatan terakhir pada Indonesia nomor
Februari 2017 menunjukkan bahwa sarjana 81.2/kep/M.KUKM/VIII/2002 termasuk
penganggur mencapai 606.939 jiwa, Model inkubator In wall dimana inkubasi
sementara sektor industri yang berkembang dilakukan dengan cara mahasiswa wirausaha
saat ini belum dapat menyerap tenaga muda yang sedang dibina dikonsentrasikan di
dengan pendidikan tinggi. Tidak terserapnya dalam suatu gedung atau kawasan tertentu
lulusan pendidikan tinggi tersebut antara lain dengan manajemen inkubator, menyediakan
karena kompetensi lulusan yang masih berbagai pelayanan tempat dan konsultasi.
rendah atau tidak sesuai dengan kebutuhan Program pengembangan kewirausahaan
kerja. Oleh karena itu para tenaga kerja muda bagi mahasiswa dapat membina dan
ini harus mampu menciptakan lapangan kerja mengembangkan bisnis mahasiswa dengan
sendiri, dengan meningkatkan kreativitas dan berbagai Produk/komoditas dan jasa yang
kemampuan entrepreneur. Kewirusahaan dihasilkan atau dijual oleh para mahasiswa
dapat dipelajari dan diajarkan sebagai sesuatu dalam masa perkuliahan antara lain:
disiplin ilmu tersendiri karena memiliki kerajinan, kuliner, jasa informatika dan jual
objek, konsep, teori dan metode ilmiah. beli secara online, dan lain-lain. Bentuk
Inkubator Bisnis Mahasiswa dilandasi oleh program pengembangan wirausaha bagi
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan mahasiswa sebagai pengusaha pemula yang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

398
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ideal berupa inkubator bisnis berupa fasilitas perusahaan mitra yang dapat dipakai
yang dikelola oleh para dosen dan staf bersama; b) kesempatan akses dan
Universitas yang menawarkan paket terpadu pembentukan jaringan kerja; c) pelayanan
kepada para mahasiswa pengusaha dan konsultasi; d) pembentukan jaringan kerja
alumni yang sedang menjalankan usaha antar pengusaha dan asosiasi pengusaha; e)
pemula. Paket terpadu tersebut meliputi: a) pengembangan produk menjadi produk
sarana fisik berupa kantor, laboratorium, dan komersial. Program pengembangan
workshop baik di kampus maupun di wirausaha dapat memberikan peran lebih
dari sekedar tempat diselenggarakannya serta membuka lapangan kerja bagi
pelatihan manajemen bagi tenant, tetapi masyarakat.
mampu membangkitkan, membina dan Metode pengoperasian Inkubator bisnis
mengembangan wirausaha secara mahasiswa mengikuti prinsip “learning by
berkesinambungan sehingga menjadi doing” (Hackathorn, 2011) yaitu mengajak
wirausaha yang tangguh (Kasali, 2010) dan para tenant untuk memperhatikan,
inovatif (Pujantiyo, 2006). Inkubator bisnis mempelajari, mencoba membuat desain dan
mahasiswa merupakan unit organisasi yang melakukan/menjalankan produksi, turut serta
menyediakan sarana dan prasarana serta menangani pemasaran, dan melakukan
pelayanan terpadu dalam mengembangkan evaluasi terhadap seluruh aktivitas yang telah
wirausaha baru agar berkembang menjadi dijalankan. Harapan dari penggunaan metode
pengusaha tangguhdan mandiri. Dengan ini adalah agar para peserta dapat meresapi
demikian diharapkan Inkubator bisnis proses pembuatan desain, produksi hingga
mahasiswa mempunyai peran dalam pemasaran, sehingga pada akhirnya akan
mendorong laju pertumbuhan dan kemajuan mudah untuk mengadopsi hal-hal yang telah
ekonomi regional maupun nasional untuk dialami di Inkubator Bisnis Mahasiswa untuk
mencapai masyarakat yang lebih sejahtera. dibuat dan dikembangkan di lingkungan
Hendarman (2011) menyatakan bahwa masing-masing. Jadi, peranan Inkubator
Program Pembinaan Wirausaha Mahasiswa Bisnis Mahasiswa adalah sebagai tempat
dapat membuka wawasan, kemampuan pendadaran terhadap para mahasiswa
dansikap mahasiswa dalam bewirausaha, universitas agar jiwa wirausaha mereka

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

399
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menjadi sebuah sikap wirausaha yang sosialisasi kepada mahasiswa yang berminat
mandiri. di bidang kewirausahaan, (2) Melakukan
seleksi (recruitment test) terhadap pendaftar
TUJUAN program Inkubator Bisnis Mahasiswa. (3)
Tujuan penelitian ini adalah untuk sejumlah (30) tiga puluh mahasiswa yang
melakukan evaluasi terhadap Kegiatan sudah berhasil lolos dari recruitment test
Program Pengembangan Wirausaha dalam mengikuti program perkuliahan
bentuk Inkubator Bisnis di Universitas kewirausahaan (KWU), tapi hanya 20 (dua
Merdeka Malang yang bertujuan membina puluh) mahasiswa dengan urutan ranking
mahasiswa untuk merintis dan mendirikan terbaik yang diperbolehkan melanjutkan
usaha yang mencakup bidang usaha sebagai untuk mengikuti program entrepreneurship
berikut : Bidang kuliner, Bidang kerajinan, capacity building, yaitu (1) diklat
Bidang jasa, Bidang teknologi informasi. kewirausahaan, (2) magang kewirausahaan,
dan (3) Inkubator kewirausahaan. Dari 20
METODE PENELITIAN mahasiswa yang digodok dalam program
Penelitian dilakukan dengan metode pembentukan kapasitas wirausaha dapat
kualitatif deskriptif terhadap mahasiswa yang dihasilkan 8-10 mahasiswa wirausaha baru
mengikuti program Program Pengembangan mandiri per tahun yang siap berkompetisi di
Wirausaha di Universitas Merdeka Malang, masyarakat (bussines establishment). Pola
yaitu masing-masing 20 mahasiswa pada recruitment peserta program Inkubator Bisnis
tahun 2016 dan 2017. Data primer didapat Mahasiswa, seperti ditunjukkan pada gambar
dari hasil interview terhadap mahasiswa 1.
peserta IbK dan dokumentasi kegiatan yang
dilaksanakan program Program
Pengembangan Wirausaha pada tahun 2016
dan 2018.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Proses seleksi calon tenant dilakukan Gambar 1: Pola Rekruitmen Peserta
secara bertahap sebagai berikut: (1) Inkubator Bisnis Mahasiswa

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

400
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Metode pendekatan Inkubator Bisnis


Mahasiswa dalam konteks pemberdayaan
potensi entrepreneurship mahasiswa
mahasiswa menggunakan metode PALS
(Participatory Action Learning System).
Prinsip dasar dari metode PALS adalah
pelibatan mahasiswa dalam proses
pembelajaran aktif partisipan dalam program Gambar 2: Metode Participatory Action

kewirausahaan (entrepreneurship) secara Learning Systems

alamiah dengan segala pendekatan sehingga


membentuk suatu sistem interaksi a. Fase Penyadaran Kewirausahaan

pembelajaran secara partisipatif, baik secara Bertujuan membentuk dan

personal maupun komunal. Metode PALS mengembangkan sikap dan prilaku

menitikberatkan pada transformasi kegiatan- ‘entrepreneur’, yang mampu berkreasi,

kegiatan yang telah ada untuk diusahakan menciptakan inovasi, dan proaktif dalam

dibawa pada perubahan-perubahan ke arah menghadapi perkembangan lingkungan.

perbaikan kondisi entrepreneurship Bentuk teknis pelatihan yang diterapkan

mahasiswa melalui (1) fase penyadaran adalah classical, studi kasus, diskusi, dan

kewirausahaan (awareness), (2) fase simulasi.

pengkapasitasan (capaciting) dan 1) Pembekalan awal berupa motivasi

pendampingan (scaffolding) kewirausahaan entrepreneurship dan peran perguruan

(entrepreneurship capacity building), dan (3) tinggi dalam pengembangan bisnis

fase pelembagaan (institutionalization) usaha mahasiswa meliputi berbagai aspek,

baru sebagai wirausana baru. Metode antara lain: motivasi usaha,

pendekatan Inkubator Bisnis Mahasiswa permodalan, manajemen, hingga

dengan metode PALS secara digramatik pemasaran produk dan jasa;

ditunjukkan pada gambar 2. 2) Pembekalan berkaitan dengan cara


memulai, mengembangan dan
mempertahankan usaha dengan kasus
UKM di Kota Malang;

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

401
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

3) Pembekalan desain, dibahas tentang Materi Bisnis Multimedia


peran Desain Produk dan Desain Gambar 3: Pembekalan Kewirausahaan
Grafis dalam menunjang kegiatan b. Fase Pengkapasitasan dan
usaha sehingga usaha dapat Pendampingan merupakan fase yang
berkembang. Pencerahan juga lebih mengarah pada upaya memperkuat
diberikan pegiat kegiatan usaha perintisan usaha para peserta (tenant).
4) Pembekalan materi Multimedia, Tahap ini dimulai dengan mengajak
menjelaskan peluang dan prospek seluruh peserta ke unit-unit usaha kecil
bisnis multimedia dan penggunaan dan menengah (UKM) di Kota Malang
multimedia untuk pengembangan yang telah melaksanakan kegiatan usaha
bisnis. lebih dari 10 tahun dan sudah pernah
melakukan penjualan hingga manca
negara (export), sehingga dalam interaksi
antara tenant dengan pengusaha para
Materi Motivasi Entrepreneurship
tenant mendapat cerita tentang
bagaimana memulai usaha,
mengembangkan dan mempertahankan
Materi Peran Perguruan Tinggi usaha. Dalam kegiatan ini beberapa
tenant melakukan konsultasi usahanya
untuk memantapkan tekad membuka dan
memulai usaha.
Materi Bisnis UKM

Materi Desain Grafis di UKM Glasspainting

Materi Desain Produk

di UKM Woodcraft

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

402
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

di UKM Embroidery Handicraft

Gambar 5: Forum “Wirausaha dalam Kisah”.


Parade Handicraft yang diselenggarakan
oleh Plat-N menyelenggarakan kegiatan
di UKM Keramik Bazar dan Workshop handicraft.
Gambar 4: Studi Lapangan di UKM Kegiatan ini menjadi ajang pelatihan
c. Fase Pelembagaan dilaksanakan dalam skill dan unjuk produk handicraft para
rangka menciptakan jaringan kerjasama tenant sebagai latihan pemasaran hasil
antara Inkubator Bisnis Mahasiswa – produksi handicraft ke masyarakat.
Tenant – Lembaga yang prosesnya
memanfaatkan keunggulan mitra lembaga
1) Kerjasama
Telah dilaksanakan kerjasama dengan
beberapa komunitas, antara lain: Asosiasi Parade Handicraft
Perajin Kota Malang, Komunitas Malang
Menyapa, Ruang Belajar Aqil dan
Komunitas Plat-N.
Sebuah forum dengan tema “Wirausaha Bazaar

dalam Kisah” memperkenalkan dan


mendiskripsikan sisi lain dari berbisnis
kepada peserta, selain tinjauan strategis
dan teknis, nilai yang hendak Workshop
disampaikan yaitu “Berbisnis adalah Gambar 6: Workshop dan Bazaar pada
Berketetapan dalam Hidup”. Parade Handicraft

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

403
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

2) Pemasaran produk dan jasa


Dalam rangka meningkatkan pasar bagi
tenant Inkubator Bisnis Mahasiswa
Gambar 8: Pemasaran Produk di
Unmer Malang, maka telah dilaksanakan
Entrepreneur Day Unmer Malang
kegiatan pemasaran kerjasama dengan
 Pemasaran melalui Pameran Produk di
beberapa komunitas, antara lain:
Malang
 Pemasaran di Kawasan Umum
Pameran produk kreatif yang diikuti
Sebagai langkah awal program
tenant diselenggarakan oleh Malang
pemasaran sekaligus mengasah mental
Creative Fushion dalam rangka
para tenant, Inkubator Bisnis
kegiatan “Malang Mbois”, Inkubator
Mahasiswa meyelenggarakan kegiatan
Bisnis bekerjasama (berkolaborasi)
pemasaran secara langsung di tempat
dengan Asosiasi Perajin Kota Malang
umum, antara lain di Alun-alun Kota
(APKM).
Batu.

Gambar 7: Pemasaran Produk di Kawasan Gambar 9: Tenant dalam Pameran Produk

Alun-alun Batu Kreatif di Kota Malang.

 Pemasaran di Kawasan Universitas  Pemasaran produk kuliner melalui

Merdeka Malang Fastival Bakso dan Cuimie Kota

Pemasaran di jalan Terusan Raya Malang

Dieng Kawasan Universitas Merdeka


Malang dilaksanakan dalam bentuk
Entrepreneur Day. Hingga kini telah
Gambar 10: Tenant dalam Festival
diselenggarakan 3 (tiga) kali
Bakso dan Cuimie di Kota Malang
Entrepreneur Day.
 Pemasaran melalui Pameran Produk
Nasional di Jakarta

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

404
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Bekerjasama dengan salah satu UKM b. Pembentukan jaringan usaha tenant


Kota Malang, tenant mengikuti dengan stakeholders.
pameran produk nasional yaitu  Asosiasi Perajin Kota Malang
INACRAFT 2017 di JICC Senayan  Komunitas Malang Menyapa
Jakarta.  Ruang Belajar Aqil
 Komunitas Plat-N
Sedang dijajaki pertemuan dengan
beberapak pihak, antara lain : Kamar
Dagang dan Industri (KADIN) Kota
Malang, Dewan Kerajinan Nasional
Daerah (Dekranasda) Kota Malang, serta
Gambar 10: Tenant dalam Pameran Dinas terkait yaitu: Dinas Perindustrian
INACRAFT 2017 di Jakarta dan Perdagangan, Dinas Koperasi Kota
Malang.
LUARAN
Luaran yang dicapai hingga saat ini adalah: KESIMPULAN DAN SARAN
a. Jasa atau produk Wira Usaha Baru Kesimpulan
(WUB) mahasiswa yang memiliki - Inkubator Bisnis Mahasiswa merupakan
keunggulan ipteks, antara lain: program yang tepat untuk
 produk kerajinan menumbuhkembangkan jiwa wirausaha
 makanan dan mengentaskan wirausaha baru dari
 jasa: persewaan sepeda motor kalangan mahasiswa perguruan tinggi.
Dari 20 mahasiswa yang mengikuti - Peserta Inkubator Bisnis Mahasiswa telah
kegiatan Inkubator Bisnis Mahasiswa, melalui proses pembinaan meliputi 3 fase,
terdapat 8 mahasisea yang telah mantap yaitu fase penyadaran kewirausahaan serta
usahanya, sementara 12 mahasiswa masih Fase Pengkapasitasan, Pendampingan dan
melakukan rintisan usaha. Untuk itu Pelembagaan. Beberapa kegiatan fase
diperlukan pemantapan dalam bentuk ketiga masih diperlukan, antara lain
konsultasi bisnis melibatkan para pelaku penyertaan peserta dalam konsultasi bisnis
usaha yang telah mapan . secara berkelompok maupun pribadi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

405
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dengan para pelaku bisnis untuk Saran


memantapkan usaha masing-masing - Program Pengembangan Wirausaha
peserta. Mahasiswa merupakan program
- Peserta Inkubator bisnis Mahasiswa pembinaan usaha mahasiswa yang
mendapatkan pengalaman praktis yang lengkap dan terstruktur sehingga
tidak diperoleh dari bangku kuliah diperlukan pemahaman yang sama antara
sehingga permasalahan-permasalahan pelaksana program dengan para Ketua
lapangan telah mereka ketahui dari Program Studi, Dekan, Badan
interaksi dengan para pelaku usaha dan Kemahasiswaan dalam mencapai
para narasumber pada sesi pembekalan kemandirian mahasiswa dan alumni
kewirausahaan. dalam mengembangkan usaha.
- Setiap Tahun minimum 8 mahasiswa yang - Perlu kerjasama antar perguruan tinggi
telah memastikan jenis produk dan yang mempunyai Program
jasanya. Pengembangan Wirausaha sehingga
- Program Inkubator Bisnis Mahasiswa dapat dilakukan kerjasama dalam bentuk
sangat diperlukan untuk menunjang dan kegiatan bersama, misalnya: pameran
sebagai kelanjutan dari kegiatan produk, konsultasi bisnis, kontak bisnis,
kewirausahaan, misalnya: PKM- dll.
Kewirausahaan, PKM Gagasan Teknologi, - Perlu kerjasama yang lebih intensif
kuliah kewirausahaan. denganstakeholders bidang usaha, antara
- Kendala waktu yang berbenturan dengan lain : Kamar Dagang dan Industri
kegiatan lain, misalnya Praktek Kerja (KADIN) Kota Malang, Dewan
Nyata, Praktek Kerja Lapangan dan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)
Liburan Semester Panjang sering Kota Malang, serta Dinas terkait yaitu:
menyulitkan mahasiswa untuk mengikuti Dinas Perindustrian dan Perdagangan,
program keseluruhan, sehingga Dinas Koperasi Kota Malang.
memerlukan penjadwalan yang melibatkan
REFERENSI
dosen dan mahasiswa agar seluruh peserta Badan Pusat Statistik. 2017. “Pengangguran
dapat mengikuti seluruh kegiatan secara Terbuka Menurut Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan 1986 –
lengkap.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

406
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

2017”, diakses melalui laman


www.bps.go.id.
Hackathorn, Jana. Et.al. 2011. “Learning by
Doing: An Empirical Study of Active
Teaching Techniques”. The Journal
of Effective Teaching, Vol. 11, No. 2,
2011, 40-54.
Hendarman. 2011. “Kajian Kebijakan PMW
(Program Mahasiswa Wirausaha)”
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
Vol. 17, Nomor 6, Nopember 2011
Kasali, Rheinald. 2010. “Myelin, Mobilisasi
Intangibles Menjadi Kekuatan
Perubahan”. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Kienan, Brenda. 2001. “Small Business
Solution E-Commerce”. Frans Kowa
(Pent.). Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Pujantiyo, Bambang. 2006. “Kiat Sukses
Pengusaha Inovatif” Jakarta: Timpani
Publishing.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

407
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA


PEGAWAI MELALUI KEPUASAN KERJA PEGAWAI KEMENTRIAN AGAMA DI
JOMBANG

Dodik Jatmika

Universitas KH.A.Wahab Hasbullah


Dodik_jatmika@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan sumberdaya manusia terhadap
kinerja pegawai melalui kepuasan kerja di kantor kementerian agama Kabupaten Jombang,
Populasi penelitian ini pegawai kementerian agama Jombang. penelitian ini berjenis sensus kare
jumlah populasi 115 pegawai seluruhnya dijadikan sampel penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) pengembangan sumberdaya manusia berpengaruh terhadapa kepuasan
kerja pegawai. (2) pengembangan sumberdaya manusia tidak berpengaruh terhadapa kinerja
pegawai.(3) kepuasan kerja berpengaruh terhadapa kinerja pegawai. (4) pengembangan
sumberdaya manusia berpengaruh terhadapa kinerja pegawai melalui kepuasan kerja.

Kata kunci: pengembangan sumberdaya manusia, kepuasan kerja dan kinerja pegawai

Abstract

This study aims to determine the effect of human resource development on the performance of
employees through job satisfaction in the office of the ministry of religion of Jombang regency.
The population of this research is Jombang religious ministry employee. this study type census kare
the total population of 115 employees are entirely sampled research. The results showed that (1) the
development of human resources affect employee job satisfaction. (2) human resource development
has no effect on employee performance (3) job satisfaction influence to employee performance. (4)
the development of human resources affect employee performance through job satisfaction.

Keywords: development of human resources, job satisfaction and employee performance

1. Pendahuluan selama ini, antara lain: penyelesaian tugas


Kinerja pegawai kementerian agama oleh karyawan secara berkualitas belum
di Jombang dari segi pelayanan mengalami sesuai dengan yang diharapkan kementerian
peningkatan dari tahun ke tahun, akan tetapi agama, timbulnya ketidakpuasan (kurang
peningkatan kinerja tidak secara langsung puas) sebagian masyarakat oleh sistem
menunjukkan adanya peningkatan kinerja pelayanan pegawai kementerian agama,
karyawan. Masalah kinerja karyawan yang pegawai kurang disiplin, baik berdasarkan
dihadapi kementerian agama Jombang aspek kehadiran kerja maupun kepatuhan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

408
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

terhadap peraturan jam kerja, sehingga merupakan faktor pendorong kinerja


berakibat pada penyelesaian pekerjaan tidak pegawai.
tepat waktu dan efisiensi waktu terabaikan, Salah satu upaya kementerian Agama
pemahaman karyawan atas job description dalam mempertahankan kinerja pegawainya
masih bervariasi sehingga penyelesaian adalah dengan cara memperhatikan motivasi
tugas belum mencapai hasil yang optimal, pegawai yang merupakan salah satu faktor
sistem kerja yang cenderung bersifat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang
rutinitas menyebabkan rendahnya kreativitas optimal. Kinerja berkaitan dengan tingkat
dan inovatif karyawan. Dalam upaya absensi, semangat kerja, keluhan-keluhan,
peningkatan kinerja pegawai yang ataupun masalah kementerian Agama.
diharapkan, maka dipandang perlu Pegawai merupakan salah satu faktor yang
melakukan penelitian yang menguji dan terpenting dalam kementerian Agama, tanpa
menganalisis faktor-faktor yang mereka betapa sulitnya kementerian Agama
mempengaruhi kinerja pegawai mencapai tujuan, pegawailah yang
Motivasi untuk menghasilkan kinerja menentukan maju mundurnya kementerian
karyawan yang sesuai dengan Agama, dengan memiliki tenaga-tenaga kerja
harapan,dibutuhkan adanya rasa kepuasan yang terampil dengan motivasi tinggi
kerja yang dirasakan oleh pegawai. Banyak kementerian Agama telah mempunyai asset
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yang sangat mahal, sebab pada dasarnya
diantaranya adalah kinerja Kepuasan kerja manusia merupakan subyek dan obyek
karyawan merupakan hasil dari tenaga kerja pembangunan yang merupakan faktor yang
yang berkaitan dengan motivasi kerja sangat penting, terutama peningkatan kualitas
(Munandar;2012;350). Adapun faktor-faktor sumber daya manusia menjadi prioritas yang
penentu kepuasan kerja karyawan menurut utama. Kinerja merupakan hal penting yang
(Munandar;2012;357) antara lain; 1. Cirri- harus dicapai oleh setiap instansi termasuk
ciri instrinsik pekerjaan, 2. Gaji penghasilan, pada kementerian Agama, karena kinerja
imbalan yang dirasakan adil(Equittable merupakan cerminan bagi kemampuan
Reward), 3. Penyeliaan, 4. Rekan-rekan instansi dalam mengelola dan
sejawat yang menunjang, 5. Kondisi kerja mengalokasikan pegawainya, oleh karena itu
yang menunjang. Kepuasan kerja kinerja para pegawai mempunyai pengaruh
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

409
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang sangat penting bagi berlangsungnya melakukan penelitian dengan judul


kegiatan kementerian Agama dan “Pengaruh Pengembangan Kompetensi
berpengaruh bagi proses pencapaian tujuan Sumberdaya Manusia Terhadap Kinerja
kementerian Agama. Pegawai Melalui Kepuasan Kerja Pegawai
Kementerian Agama Jombang dalam Sebagai Variabel Intervening di
meningkatkan kinerja karyawan melakukan Kementerian Agama Jombang”
pengembangan kompetensi sumberdaya
karyawan, diantaranya melalui studi lanjut 2. TINJAUAN PUSTAKA
bagi karyawan yang masi memiliki 2.1. Kinerja
kualifikasi SMA/SMK, dan juga Kinerja merupakan catatan hasil yang
memberikan motivasi kepada karyawan diproduksi (dihasilkan) atas fungsi pekerjaan
yang memiliki pendidikan strata satu (S-1) tertentu atau aktivitas-aktivitas selama
untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih periode waktu tertentu.(sudarmanto, 2014 ;8)
tinggi atau strata dua (S-2) atau strata tiga adapun indikator kinerja menurut
(S-3), dengan berkembangnya sumberdaya (sudarmanto, 2014 ;8) adalah; (1) Masukan
karyawan yang ada diharapkan mampu adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar
meningkatkan kinerja sesuai yang pelaksanaan kegiatan dan program dapat
diharapkan oleh kementerian agama. berjalan atau dalam rangka menghasilkan
Pengembangan kompetensi sumberdaya keluaran seperti; orang, dana, waktu dan
manusia merupakan usaha untuk material. (2) Keluaran adalah segala sesuatu
memperbaiki kondisi sumberdaya manusia berupa produk /jasa (fisik dan atau non fisik)
melalui pengembangan kompetensi dalam sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu
organisasi (Sudarmanto;2014;75-149) kegiatan program berdasarkan masukan yang
Kondisi di atas menimbulkan digunakan. (3) Hasil adalah segala sesuatu
permasalahan dalam pencapaian kinerja yang mencerminkan berfungsinya keluaran
karyawan kementerian agama di Jombang. kegiatan pada jangka menenggah. Hasil
Pencapaian kinerja yang belum optimal merupakan ukuran seberapa jauh setiap
diduga dikarenakan kurangnya disiplin kerja produk jasa dapat memenuhi kebutuhan dan
pegawai dan rendahnya motivasi. Dari harapan masysrakat. (4) Manfaat adalah
uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk kegunaan suatu keluaran yang dirasakan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

410
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

langsung masyarakat. Manfaat dapat berupa kerja merupakan orientasi individu yang
tersedianya fasilitas yang dapat diakses berpengaruh terhadap peran dalam bekerja.
publik. (5) Dampak adalah ukuran tingkat Para ahli memberi definisi atau
pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan, atau konsep mengenai kepuasan kerja dengan
kepentingan umum lainnya yang dimulai ungkapan bahasa dan tinjauan dari sudut
oleh capaian kinerja setiap indikator dalam pandang yang berbeda-beda namun makna
suatu kegiatan. yang terkandung dari definisi yang mereka
“Kinerja adalah suatu hasil kerja ungkapkan pada umumnya sama, yaitu
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan bahwa kepuasan kerja adalah sikap dan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya perasaan umum dari seorang pekerja
yang didasarkan atas kecakapan, terhadap pekerjaannya (Davis and
pengalaman, kesungguhan serta waktu.” Newstroom, 2001:103; Robbins, 2002:184).
(Hasibuan 2006 :94). Kinerja adalah hasil 2.3. Pengembangan kompetensi sumber
kerja secara kualitas dan kuantitas yang daya manusia
dicapai oleh seorang pegawai dalam Menurut Sudarmanto (51;2014)
melaksanakan tugasnya sesuai dengan komponen-komponen kompetensi terdiri
tanggung jawab yang diberikan kepadanya” dari;(1) Motive(dorongan); perhatian
(Mangkunegara 2009:9) berulang terhadap pernyataan tujuan, atau
2.2. Kepuasan kondisi yang muncul dalam bayangan yang
Kepuasan kerja karyawan merupakan mendorong, memerintahkan atau menyeleksi
hasil dari tenaga kerja yang berkaitan prilaku iindividu. (2) Traits (cirri, sifat,
dengan motivasi kerja pembawaan); merupakan pemikiran-
(Munandar;2012;350). Adapun faktor-faktor pemikiran dan aktivitas psikomotorik yang
penentu kepuasan kerja karyawan menurut berhubungan dengan kategori umum dari
(Munandar;2012;357) antara lain; (1) Cirri- kejadian-kejadian. (3) Self image (citra diri);
ciri instrinsik pekerjaan, (2) Gaji merupakan persepsi orang terhadap dirinya
penghasilan, imbalan yang dirasakan dan evaluasi terhadap citranya tersebut. (4)
adil(Equittable Reward), (3) Penyeliaan, (4) Social role (peran social) merupakan prsipsi
Rekan-rekan sejawat yang menunjang, (5) orang terhadap seperangkat norma social
Kondisi kerja yang menunjang. Kepuasan perilaku yang diterima dan dihargai oleh
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

411
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kelompok social atau organisasi yang telah dikemukakan, maka hipotesis dalam
memilikinya. (5) Skills (ketrampilan); penelitian ini adalah:
merupakan kemampuan yang menunjukan H1: Pengembangan kompetensi sumberdaya
system atau urutan perilaku yang secara manusia berpengaruh terhadap kepuasan
fungsional berhubungan dengan pencapaian kerja pegawai.
tujuan kinerja. Skills juga merupakan H2: Pengembangan kompetensi sumberdaya
kapabilitas seseorang yang secara fungsional manusia berpengaruh terhadap kinerja
dapat efektif atau tidak efektiif daamsituasi pegawai.
pekerjaan. H3: Kepuasan kerja pegawai berpengaruh
Menurut Spencer (Sudarmanto;53; terhadap kinerja pegawai di kementerian
2014 ), komponen-komponen kompetensi agama Jombang.
mencakup beberapa hal berikut; (1) Motives H4: Pengembangan kompetensi sumberdaya
adalah sesuatu yang secara konsisten manusia berpengaruh terhadap kinerja
dipikirkan atau dikehendaki seseorang yang pegawai melalui kepuasan kerja pegawai.
menyebabkan tindakan. Motif mengerakkan,
mengarahkan, dan menyeleksi prilaku 3. Metodologi Penelitian
terhadap kegiatan atau tujuan tertentu dan 3.1 Jenis Penelitian
menjauh dari yang lain. (2) Traits adalah Penelitian ini adalah explanatori
karakteristik-karakteristik fisik dan respons- dengan menggunakan analisis deskriptif
respons konsisten terhadap berbagai situasi kuantitatif, menggunakan alat analisis SEM,
atau informasi. (3) Self concept adalah sikap, bertujuan mengetahui pengaruh variabel
nilai, dan citra diri seseorang. (4) Knowledge pengembangan kompetensi sumberdaya
adalah pengetahuan atau informasi seseorang manusia terhadap kinerja pegawai melalui
dalam bidang spesifik tertentu. (5) Skill kepuasan pegawai di kementerian agama
adalah kemampuan untuk melaksanakan Jombang dengan penghitungan mengunakan
tugas fisik tertentu atau tugas mental tertentu program AMOS.
2.4 Hipotesis 3.2 Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan rumusan masalah, Pengembangan Kompetensi Sumberdaya
tujuan, penelitian dan landasan teori yang Manusia

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

412
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pengembangan kompetensi sumberdaya sampel dalam penelitian ini. Untuk itu


manusia merupakan usaha untuk penelitian ini disebut dengan penelitian
memperbaiki kondisi sumberdaya manusia populasi atau sensus.
melalui pengembangan kompetensi dalam 3.3 Teknik Analisis Data
organisasi. Menggunakan indikator ; (i) Data yang diperoleh dari persepsi
Integritas, (ii) Pengembangan diri, (iii) responden dianalisis secara deskriptif dengan
Orientasi berprestasi (iv) Komitmen structur equation modeling menggunakan
organisasi (v) Kreatif. aplikasi AMOS
Kepuasan Kerja Karyawan 4. Hasil Analisis
Kepuasan kerja karyawan merupakan 4.1 Normalitas
hasil dari tenaga kerja yang berkaitan Evaluasi normalitas data
dengan motivasi kerja. Menggunakan menggunakan kriteria critical rasio skewness
indikator ; (i) Cirri-ciri instrinsik pekerjaan, dan multivariate value. Hasil pengujian
(ii) Penghasilan, (Equittable Reward), (iii) menunjukkan pada kisaran -2,58 dan 2,58,
Penyeliaan, (iv) Rekan-rekan sejawat yang berarti bahwa normalitas yang dibutuhkan
menunjang, (v) Kondisi kerja yang SEM terpenuhi.
menunjang. 4.2 Outlier
Kinerja Karyawan Hasil pengujian teruji bahwa tidak
Kinerja merupakan catatan hasil yang ada satu pun nilai Mahalanobis distance
diproduksi (dihasilkan) atas fungsi pekerjaan square untuk masing-masing data observasi
tertentu atau aktivitas-aktivitas selama yang melebihi nilai Chi Square hitung

periode waktu tertentu. Menggunakan (121,889). Dengan demikian data observasi


indikator kinerja; (i) Masukan, (ii) Keluaran, yang dikumpulkan bebas dari problem outlier
(iii), Hasil, (iv) Manfaat, (v) Dampak 4.3 Multicollinearity
3.3 Populasi dan Sampel Hasil out put matriks korelasi dari
Populasi dalam penelitian ini adalah variabel terukur tidak ada satupun nilai
pegawai di kementerian agama Jombang. korelasi di atas 0.9. Hasil evaluasi ini
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah menunjukkan bahwa tidak terjadi problem
115 pegawai. Sedangkan dari jumlah multikolinieritas.
populasi yang ada seluruhnya dijadikan 4.4 Hasil Analisis SEM
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

413
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Berdasarkan studi literatur dan penelitian sebagai berikut:


terdahulu menghasilkan struktur model

Gambar Model SEM

Keterangan: Y1.5= Kondisi kerja yang


X= Pengembangan Kompetensi menunjang.
Sumberdaya Manusia
X1.1= Integrtas Y2= Kinerja Pegawai
X1.2= Pengembangan diri Y2.1= Masukan
X1.3= Orientasi berprestasi Y2.2= Keluaran.
X1.4= Komitmen organisasi Y2.3= Hasil
X1.5= Kreatif Y2.4= Manfaat
Y2.5= Dampak
Y1=kepuasan kerja pegawai e1= unobserved endogenous variabel
Y1.1= Cirri-ciri instrinsik pekerjaan, dari faktor loading (variabel laten
Y1.2= Gaji penghasilan, imbalan endogen) Y1 dan Y2
yang dirasakan adil(Equittable Reward), d1= unobserved endogenous
Y1.3= Penyeliaan, variabel dari faktor loading
Y1.4= Rekan-rekan sejawat yang (variabel laten endogen) X
menunjang, Z1= unobserved variabel untuk laten
endogenous variabel
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

414
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

windows. Berikut diketahui bahwa


semua kriteria Goodness of-fit indeces
Hasil analisis struktur equection memenuhi syarat seperti ditujukkan
modeling dilakukan dengan bantuan pada tabel 1.
program computer AMOS 16 for

Tabel 1 Nilai Goodness of-Fit Indeces dan cut Value Model SEM
Sumber: data primer diolah tahun 2015
Keriteria Cut-off value Hasil Uji Model keterangan
Chi Square Diharapkan Kecil 121.889 kecil
Sig. probability ˃0.05 0.08 Baik
CMIN/DF ≤2.00 1.401 Baik
RMSEA ≤0.08 0.059 Baik
TLI ≥0.90 0.957 Baik

Tabel 2 Uji Hipotesis


Hip. tidak Prob
Variabel Langsung langsung Total
H1 Pengembangan 0.000
SDM terhadap Kepuasan 0.591 0.591
Pengembangan
H2 SDM Terhadap Kinerja 0.076 0.076 0.348
H3 Kepuasan Terhadap Kinerja 0.890 0.890 0.000
H4 Pengembangan Kinerja melalui
SDM Terhadap kepuasan 0.890 0.591 .1481 0.000
Signifikan 5%.

5. Pembahasan pegawai, dimana dimensi faktor


5.1 Deskripsi kontribusi variabel
yang memberikan kontribusi
pengembangan kompetensi
terbesar pada pengembangan
sumberdaya manusia, kepuasan kerja
kompetensi sumberdaya manusia
dan kinerja pegawai karyawan
adalah integritas
kementerian agama Jombang:
b) Dimensi dari kepuasan kerja yang
a) Dimensi dari pengembangan
terdiri dari Cirri-ciri instrinsik
kompetensi sumberdaya manusia
pekerjaan, gaji penghasilan,
yang terdiri dari Integrtas,
penyeliaan, rekan-rekan sejawat
pengembangan diri, orientasi
yang menunjang, kondisi kerja
berprestasi, komitmen organisasi
yang menunjang terhadap kinerja
dan kreatif terhadap kinerja
pegawai, dimana dimensi faktor
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

415
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang memberikan kontribusi Kurniawan (2013) menunjukan bahwa


terbesar pada kepuasan kerja pengembangan sumberdaya manusia
adalah penyeliaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
c) Dimensi dari kinerja pegawai karyawan.
yang terdiri dari masukan, 5.3 Pengembangan kompetensi
keluaran, hasil, manfaat dan sumberdaya manusia berpengaruh
dampak memberikan kontribusi terhadap kinerja pegawai.
terbesar pada kinerja adalah Berdasarkan hasil penelitian terbukti
masukan bahwa Pengembangan kompetensi
5.2 Pengembangan kompetensi sumberdaya manusia tidak berpengaruh
sumberdaya manusia berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Pengembangan
terhadap kepuasan kerja pegawai. kompetensi sumberdaya manusia melalui
Berdasarkan hasil penelitian terbukti integritas, pengembangan diri, orientasi
bahwa pengembangan kompetensi berprestasi, komitmen organisasi dan kreatif
sumberdaya manusia berpengaruh terhadap dengan Setiap pegawai kemenag diberi
kepuasan kerja pegawai. Pengembangan kesempatan yang sama dalam
kompetensi sumberdaya manusia melalui mengembangkan karir, kesempatan untuk
integritas, pengembangan diri, orientasi melanjutkan studi dan diberi hak yang sama
berprestasi, komitmen organisasi dan kreatif untuk mengikuti kegiatan pelatihan tidak
dengan Setiap pegawai kemenag diberi dapat mempengaruhi setiap pegawai
kesempatan yang sama dalam kemenag untuk bekerja sesuai dengan
mengembangkan karir, kesempatan untuk keahlian yang dimiliki karena setiap
melanjutkan studi dan diberi hak yang sama pegawai kemenag dianggap sudah beriman
untuk mengikuti kegiatan pelatihan mampu dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
mempengaruhi setiap pegawai kemenag Esa. Penelitian ini tidak sesuai dengan hasil
menjalankan kebijakan dengan rasa penelitian yang dilakukan oleh Hersona,
tanggung jawab dan menerima hasil etal. (2012) yang menyatakan bahwa ada
penilaian kinerja yang dilakukan oleh pengaruh signifikan pengembangan
pimpinan. Hasil penelitian tersebut sesuai sumberdaya manusia terhadap terhadap
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

416
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kinerja pegawai pada badan kepegawaian kebijakan dengan rasa tanggung jawab dan
daerah kabupaten karawang menerima hasil penilaian kinerja yang
5.4 Kepuasan kerja pegawai berpengaruh dilakukan oleh pimpinan mampu memediasi
terhadap kinerja pegawai di pengembangan sumberdaya manusia melalui
kementerian agama Jombang. Setiap pegawai kemenag diberi kesempatan
Berdasarkan hasil penelitian terbukti yang sama dalam mengembangkan karir,
bahwa kepuasan kerja pegawai berpengaruh kesempatan untuk melanjutkan studi dan
terhadap kinerja pegawai. Kepuasan kerja diberi hak yang sama untuk mengikuti
pegawai melalui Setiap pegawai kemenag kegiatan pelatihan mampu mendorong
menjalankan kebijakan dengan rasa kinerja pegawai kemenag kabupaten dengan
tanggung jawab dan menerima hasil bekerja sesuai dengan keahlian yang
penilaian kinerja yang dilakukan oleh dimiliki karena pegawai kemenag beriman
pimpinan mampu mendorong perekrutan dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
pegawai sesuai dengan kebutuhan yang ada
dan bekerja sesuai dengan keahlian yang 6. Kesimpulan
dimiliki karena pegawai kemenag beriman Berdasarkan hasil penelitian dan
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha pembahasan dapat disimpulkan sebagai
Esa. Hasil penelitian ini mendukung berikut:
penelitian yang dilakukan oleh Indrawati 6.1 Kontribusi variabel pengembangan
(2013). kompetensi sumberdaya manusia,
5.5 Pengembangan kompetensi kepuasan kerja dan kinerja pegawai
sumberdaya manusia berpengaruh karyawan kementerian agama
terhadap kinerja pegawai melalui Jombang, memperlihatkan gambaran
kepuasan kerja pegawai. sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian terbukti Semua dimensi dari
bahwa Pengembangan kompetensi pengembangan kompetensi sumberdaya
sumberdaya manusia berpengaruh terhadap manusia yang terdiri dari Integrtas,
kinerja pegawai melalui kepuasan kerja pengembangan diri, orientasi berprestasi,
pegawai Kepuasan kerja pegawai dengan komitmen organisasi dan kreatif terhadap
setiap pegawai kemenag menjalankan kinerja pegawai, dimana dimensi faktor
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

417
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang memberikan kontribusi terbesar pada karawang kepuasan kerja pegawai


pengembangan kompetensi sumberdaya berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil
manusia adalah integritas. Dimensi dari penelitian ini mendukung penelitian yang
kepuasan kerja yang terdiri dari Cirri-ciri dilakukan oleh Indrawati (2013).
instrinsik pekerjaan, gaji penghasilan, Pengembangan kompetensi sumberdaya
penyeliaan, rekan-rekan sejawat yang manusia berpengaruh terhadap kinerja
menunjang, kondisi kerja yang menunjang pegawai melalui kepuasan kerja pegawai
terhadap kinerja pegawai, dimana dimensi Kepuasan kerja pegawai dengan Setiap
faktor yang memberikan kontribusi terbesar pegawai kemenag menjalankan kebijakan
pada kepuasan kerja adalah penyeliaan. dengan rasa tanggung jawab dan menerima
Dimensi dari kinerja pegawai yang terdiri hasil penilaian kinerja yang dilakukan oleh
dari masukan, keluaran, hasil, manfaat dan pimpinan mampu memediasi pengembangan
dampak memberikan kontribusi terbesar sumberdaya manusia melalui Setiap pegawai
pada kinerja adalah masukan pengembangan kemenag diberi kesempatan yang sama
kompetensi sumberdaya manusia dalam mengembangkan karir, kesempatan
berpengaruh terhadap kepuasan kerja untuk melanjutkan studi dan diberi hak
pegawai. Hasil penelitian tersebut sesuai yang sama untuk mengikuti kegiatan
dengan penelitian yang dilakukan oleh pelatihan mampu mendorong kinerja
Kurniawan (2013) menunjukan bahwa pegawai kemenag kabupaten dengan bekerja
pengembangan sumberdaya manusia sesuai dengan keahlian yang dimiliki karena
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai kemenag beriman dan bertakwa
karyawan. kepada Tuhan Yang Maha Esa
Pengembangan kompetensi 6.2. Saran
sumberdaya manusia tidak berpengaruh Berdasarkan hasil penelitian dapat
terhadap kinerja pegawai. hasil penelitian disarankan sebagai berikut:
yang dilakukan oleh Hersona, etal. (2012) Bagi praktisi khususnya kementerian
yang menyatakan bahwa ada pengaruh agama Jombang
signifikan pengembangan sumberdaya Hasil penelitian ini ditemukan bahwa
manusia terhadap terhadap kinerja pegawai pengembangan kompetensi berpengaruh
pada badan kepegawaian daerah kabupaten terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

418
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kerja pegawai secara signifikan, dengan faktor baru yang mempengaruhi kinerja,
demikian peran kepuasan kerja sangat selain itu juga disarankan agar bisa
dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja mengambil kesimpulan dari penelitian ini
pegawai kementerian agama di Jombang. sebagai acuan dan pengembangan penelitian
Hasil penelitian ini juga menunjukan lebih lanjut.
bahwa pengembangan kompetensi
sumberdaya manusia tidak berpengaruh REFERENSI
secara langsung terhadap kinerja pegawai Arikunto, Suharsimi, 2005, Manajemen
Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.
kementerian agama di Jombang. Untuk itu Darwito. 2008. Analisis Pengaruh Gaya
disarankan dilingkungan kementerian agama Kepemimpinan terhadap Kepuasan
Kerja dan Komitmen Organisasi
Jombang, dalam meningkatkan kompetensi untuk Meningkatkan Kinerja
sumberdaya manusia pegawai maka harus Karyawan (Studi pada RSUD Kota
Semarang). Tesis. Program Studi
diikuti dengan meningkatkan kepuasan kerja Magister Manajemen Program
pegawai sehingga pengembangan Pascasarjana Universitas
Diponnegoro, Semarang.
kompetensi sumberdaya manusia pegawai Davis, K. dan Newstroom, J.W. 2001.
mampu meningkatkan kinerja pegawai Perilaku Dalam Organisasi, Jilid
1 dan 2, Penerjemah Agus
secara langsung. Dharma. Jakarta: Erlangga.
Kepuasan kerja merupakan variabel Dewi, Chadek Novi Charisma, dkk. 2014.
Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan
yang sangat penting dalam meningkatkan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
kinerja pegawai, sebab dalam penelitian ini pada Bagian Tenaga Penjualan UD
Surya Raditya Negara. E-Journal
menunjukan bahwa kepuasan kerja mampu Bisma Universitas Pendidikan
memediasi secara penuh bagi Ganesha Jurusan Manajemen.
Volume 2.
pengembangan kompetensi sumberdaya Ferdinand, Augusty, 2002 Struktur equetion
manusia dalam meningkatkan kinerja modeling dalam penelitian
manajemen. Aplikasi model-model
pegawai kementrian agama di Jombang. rumit penelitian untuk tesis
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin megister&disertasi Doktor, Fakultas
UNDIP
mengambil topik yang sama dengan Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., &
penelitian ini, disarankan hendaknya Black, W.C. 1995. Multivariate data
analysis. 4th.edition. New Jersey:
menambah variable motivasi dan komitmen Prentice Hall.
organisasi, sehingga akan ditemukan faktor-
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

419
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Hasibuan, Malayu S.P, 2006, Manajemen Muslih. 2011. Pengaruh Kepuasan kerja
Sumber Daya Manusia, Cetakan dan Komitmen Karyawan Terhadap
Kedelapan, PT. Bumi Aksara, Kinerja Karyawan. Jurnal
Jakarta Manajemen & Bisnis. Vol. II No.
Hersona, H. Sonny, dkk 2012, analisis 01
pengaruh pengembangan SDM Rivai, Veithzal. 2011, Manajemen Sumber
terhadap kinerja pegawai pada Daya Manusia untuk Perusahaan:
badan kepegawaian daerah dari Teori ke Praktik, RajaGrafindo
kabupaten karawang.jurnal Persada, Jakarta
manajemen vol. 9 april. Robbins, S.P. 2002. Perilaku Organisasi:
Indrawati, Ayu Desi. 2013. Pengaruh Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Alih
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Bahasa Hadyana Pujaatmaka dan
Karyawan dan Kepuasan Benyamin Molan. Edisi Kedelapan.
Pelanggan Pada Rumah Sakit Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.
Swasta di Kota Depansar. Jurnal Robbins, P. Stephen & Judge, Timothy A.
Manajemen, Strategi Bisnis, dan 2008. Perilaku Organisasi. Edisi
Kewirausahaan. Vol. 7, No. 2. 12.Jilid 1.Alih Bahasa Diana
Kurniawan, agung widhi, 2013. Pengaruh Angelica dkk. Jakarta: Salemba
kepemimpinan dan pengembangan Empat.
sumberdaya manusia terhadap Sedermayanti, 2009, Sumber Daya Manusia
kepuasan kerja, motivasi kerja, dan dan Produktivitas Kerja, Cetakan
kinerja karyawan bank sulselbar. Ketiga, CV Mandar Maju, Bandung
Jurnal ekonomi dan keuangan Sudarmanto, 2014, kinerja dan
vol.16 pengembangan kompetensi SDM,
Mangkunegara, A. A, Anwar Prabu, 2009, pustaka pelajar,Yogyakarta.
Evaluasi Kinerja Sumber Daya Sugiono, 2006, Metode Penelitian Bisnis,
Manusia, Refika Aditama, Bandung, Alfabet
Bandung.
Mangkunegara, A. A, Anwar Prabu, 2011.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, Remaja Rosdakarya,
Bandung
Miftahuddin, Teuku, dkk. 2014.
Kemampuan Manajerial Kepala
Sekolah Dalam Meningkatkan
Kinerja Guru di SMK Negeri 1
Lhoksukon, Kabupaten AcehUtara.
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala. Vol. 2 No.1.
Munandar, Ashar Sunyoto, 2012, Psikologi
industry dan organisasi,Universitas
Indonesia, Jakarta

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

420
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM


PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEAKTIFAN
GUGUS KENDALI MUTU SEBAGAI VARIABEL MODERASI DI KANTOR
DISNAKERTRANS PROVINSI JAWA TIMUR
1
Matheous Tamonsang, 2Djojo Dihardjo
1,2)
Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
Email : 1)tamonsangmatheous@yahoo.com, 2)djojodjojo@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini berupaya mengkaji pengaruh variable kepuasan kerja dan komitmen organisasi
terhadap kinerja karyawan melalui keaktifan gugus kendali mutu di kantor Dinaskertrans Propinsi
Jawa Timur. Alasan penelitian ini dilakukan karena Disnakertrans Jatim sering menyelenggarakan
pelatihan GKM kepada beberapa instansi, yang sebenarnya dirasa belum cukup bilamana secara
internal di dalam tubuh Disnakertransduk Jatim belum mengimplementasikan Gugus Kendali Mutu
oleh karyawannya sendiri di dalam kegiatan operasionalnya sehari – hari yang berkaitan dengan
pelayanan publik. Penelitian ini juga berupaya mengkaji seberapa jauh GKM telah dilaksanakan di
kantor Disnakertransduk Jatim. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel berjumlah 187
karyawan tingkat fungsional dari populasi berjumlah 340 karyawan. Pengumpulan Data
dilaksanakan dengan kuesioner sebagai instrumen yang kemudian hasil jawaban dikuantisirkan
berdasarkan skala yang digunakan dan diolah dengan menggunakan model analisis dua jalur. Hasil
Penelitian ini adalah keaktifan gugus kendali mutu sangat penting perannya sebagai variable
moderasi untuk menjelaskan pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan.

Kata kunci: gugus kendali mutu, kepuasan kerja, komitmen kinerja, disnakertrans jatim

Abstract

This study attempts to examine the effect of job satisfaction variable and organizational
commitment on employee performance through the activity of quality control group in
Dinaskertrans office of East Java Province. The reason for this research is because East Java
Disnakertrans often holds GKM training to several institutions, which in fact is not enough if
internally in East Java Disnakertrans not yet implement Quality Control Unit by its own employees
in its daily operation related to public service. This research also attempts to examine how far the
GKM has been implemented in East Java Disnakertrans. The study was conducted by taking a
sample of 187 functional level employees from a population of 340 employees. The data were
collected by questionnaire as an instrument which then the result of the answer was quantized based
on the scale used and processed by using the path analysis model. The result of this research is the
activeness of the quality control group is very important role as the moderation variable to explain
the influence of job satisfaction and organizational commitment to employee performance.

keywords: quality control circle (qcc), job satisfaction, organizational commitment, employee
performance, east java disnakertrans

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

421
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN secara utuh oleh karyawannya sendiri di


Penerapan TQM dalam sebuah dalam kegiatan operasionalnya sehari- hari
perusahaan melibatkan semua personel dari yang berkaitan dengan pelayanan publik.
semua departemen dan level dari perusahaan. Permasalahan yang menarik adalah di
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui mana Gugus Kendali Mutu mempunyai
pembentukan Quality Control Circle (QCC). dampak yang positif ternyata tidak semuanya
Penggunaan QCC sebagai salah satu solusi dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
untuk menangani masalah tersebut dengan Salah satunya adalah faktor pribadi anggota
berupaya meningkatkan produktivitas Gugus Kendali Mutu berpengaruh pada
karyawan melalui partisipasi karyawan Keaktifan Gugus Kendali Mutu di samping
pada semua tingkat organisasi dalam proses faktor manajerial. Permasalahan tersebut
pengambilan keputusan, yang membina dapat dirumuskan sebagai berikut :
manusia agar setiap karyawan mampu 1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh
memberikan saran serta kreatifitasnya terhadap kinerja karyawan?
dalam memecahkan masalah yang terjadi 2. Apakah komitmen organisasi
secara berkesinambungan. berpengaruh terhadap kinerja
Pengembangan Gugus Kendali Mutu karyawan?
(QCC) telah dirintis oleh Disnakertransduk 3. Apakah Gugus Kendali Mutu sebagai
Jatim melalui Konvensi Gugus Kendali Mutu variabel moderator kepuasan kerja dan
yang digelar UPT (Unit Pelaksana Teknis) komitmen organisasi berpengaruh
Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja terhadap kinerja karyawan?
Surabaya sejak tanggal 13 November 2013 Tujuan penelitian ini adalah
yang dikuti oleh sebanyak 18 perusahaan mengetahui seberapa jauh kepuasan kerja dan
sebagai peserta. Seiring dengan pelaksanaan komitmen organisasi dalam mempengaruhi
Gugus Kendali Mutu yang dilaksanakan kinerja karyawan Disnakertransduk Propinsi
dengan mengikutsertakan beberapa pihak Jawa Timur. Selain itu, penelitian ini, akan
perusahaan dirasa, belumlah cukup bilamana menguji peran Gugus Kendali Mutu (GKM)
secara internal di dalam tubuh dalam memoderasi kepuasan kerja dan
Disnakertransduk Jatim belum komitmen organisasi dalam mempengaruhi
mengimplementasikan Gugus Kendali Mutu
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

422
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kinerja karyawan Disnakertransduk Propinsi Kinerja Karyawan


Jawa Timur. Menurut Hasibuan (2006: 94)
menjelaskan bahwa “Kinerja merupakan hasil
KAJIAN LITERATUR kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
Gugus Kendali Mutu (GKM) atau Quality
kepadanya didasarkan atas kecakapan,
Control Circle
pengalaman, kesungguhan serta waktu”.
Menurut Hasibuan Malayu (2006:232)
Sedangkan menurut Prawirosentono (2008: 2)
Gugus Kendali Mutu (GKM) merupakan
“Kinerja atau dalam bahasa inggris adalah
salah satu pendekatan yang menjadikan faktor
performance”, yaitu:
manusia sebagai basis peningkatan
Hasil kerja yang dapat dicapai oleh
produktivitas. Partisipasi karyawan pada
seseorang atau sekelompok orang dalam
semua tingkatan organisasi dalam proses
organisasi, sesuai dengan wewenang dan
pengambilan keputusan yang membina
tanggung jawab masing-masing dalam rangka
manusia bukan pendekatan penggunaan
upaya mencapai tujuan organisasi
manusia. Gugus kendali mutu adalah bagian
bersangkutan secara legal, tidak melanggar
dan merupakan mata rantai dari total quality
hukum dan sesuai dengan moral maupun
control atau pengendalian mutu terpadu.
etika.
Gugus kendali mutu adalah mekanisme
formal dan dilembagakan yang bertujuan
Kepuasan Kerja
untuk mencari pemecahan persoalan dengan
Menurut Handoko(2000:193)
memberikan penekanan pada partisipasi dan
”Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah
kreativitas diantara karyawan. Gugus kendali
keadaan emosional yang menyenangkan atau
mutu juga diartikan sebagai sekelompok
tidak menyenangkan bagaimana para
orang (biasanyadari 3 sampai dengan 8 orang)
karyawan memandang pekerjaan mereka.
yang memiliki pekerjaan sejenis, membahas
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan
dan menyelesaikan persoalan kerja yang
seseorang terhadap pekerjaannya.
dihadapi dan mengadakan perbaikan secara
Kepuasan kerja pegawai dipengaruhi
terus-menerus dengan teknik kendali mutu.
oleh tanggapan terhadap nilai intrinsic dan
extrinsic reward. Yang dimaksud dengan nilai
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

423
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

intrinsic reward yaitu timbulnya suatu Gugus Kendali Mutu adalah


perasaan dalam diri pegawai karena pekerjaan sekelompok kecil karyawan dari unit sama
yang dilakukan. Yang termasuk dalam yang mengadakan pertemuan secara rutin
intrinsic reward adalah perasaan suka akan untuk mengidentifikasi, menganalisis masalah
pekerjaannya, rasa tanggung jawab, tantangan yang berkaitan dengan kerjanya. (Prime
dan pengakuan. Extrinsic reward adalah Minister’s Departement Malaysia, 1991;
situasi yang terjadi diluar pekerjaan, misalnya Crocker, Olga L., 2002). Oleh karena itu, ada
karena bekerja dengan baik sesuai dengan apa kesempatan untuk membahas pekerjaannya.
yang diharapkan oleh perusahaan, maka Dengan adanya kesempatan membahas
pegawai mendapatkan upah, gaji, dan bonus. pekerjaannya akan memungkinkan seseorang
mengembangkan sikap yang positif terhadap
Komitmen Organisasi rekan kerjanya. Karyawan yang mempunyai
Menurut Meyer dan Allen (1997) kepuasan terhadap pekerjaannya akan lebih
menyatakan bahwa komitmen organisasi memahami pekerjaannya dan akan lebih aktif
merupakan salah satu bentuk dari komitmen dalam kegiatan Gugus Kendali Mutu.
yang memiliki fokus yang berbeda. Perhatian Selain kepuasan kerja, seseorang yang
terhadap komitmen organisasi terutama mempunyai komitmen organisasi yang tinggi
karena hal tersebut berkaitan langsung dengan mempunyai keinginan berbuat untuk
turn over dan tingkat absensi. organisasinya. Artinya, ia mempunyai usaha
Meyer dan Allen menjelaskan 3 untuk meningkatkan kualitas produk yang
bentuk dari komitmen organisasi yang dihasilkan oleh organisasinya secara sukarela.
keseluruhannya mempunyai implikasi Kegiatan Gugus Kendali Mutu seperti yang
terhadap kelanjutan partisipasi individu dalam dikemukakan oleh Crocker, Olga L. (2002),
organisasi. Ketiga bentuk tersebut adalah dilakukan oleh anggota yang keanggotaannya
affective commitment, normative commitment sukarela. Oleh karena itu, orang yang
dan continuance commitment. berkomitmen tinggi akan aktif dalam Gugus
Kendali Mutu.
Hubungan Antara Kepuasan Kerja,
Komitmen Organisasi dan Gugus Kendali
Mutu
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

424
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Hubungan Gugus Kendali Mutu Dengan inovasi. Interview dan analisa kuantitatif
Kinerja Pegawai dipergunakan untuk menganalisa perbedaan
Abo-Alhol (2006, h.973) antara variabel quality control dan variabel
menjelaskan anggota quality control circle lainnya. Diperoleh untuk menjalankan QCC
menunjukkan keinginan untuk memperluas dengan optimal diharapkan dikembangkan
usaha mereka untuk mencapai tujuan pembelajaran organisasi yang lebih efektif.
organisasi dan komitmen kerja. Selain itu Dengan judul “innovation by small group
anggota quality control circle memandang activity and organisational learning – an
bahwa partisipasi dalam quality control circle empirical study on quality control circle
membawa perubahan dalam sikap mereka. activity.” , Volume 11, Issue
Sehingga gugus kendali mutu memberikan 3 DOI: http://dx.doi.org/10.1504/IJIL.2012.0
hubungan dengan kinerja pegawai, dimana 46064
didalam gugus kendali mutu dapat Sukwadi (2012) meneliti tentang
meningkatkan hubungan, komunikasi dengan kualitas suatu produk merupakan salah satu
sesama anggota, anggota gugus kendali mutu isu yang penting untuk kelangsungan hidup
dapat memperbaiki keahlian yang dimiliki suatu perusahaan. Salah satu strategi kualitas
serta gugus kendali mutu juga meningkatkan yang berorientasi pada kelompok terkenal
komitmen dan kepuasan kerja anggotanya. dengan Gugus KendaliMutu (GKM). Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisa
Penelitian Terdahulu pengaruh penerapan gugus kendali mutu
Yang digunakan sebagai acuan dalam terhadap kinerja dan kepuasan kerja karyawan
penelitian ini adalah penelitian yang di PT PDP.
dilakukan oleh Kitazawa dan Osada (2012)
meneliti tentang faktor organisasi dalam METODE PENELITIAN
pembentukan inovasi yang berfokuskan Populasi dan Sampel
quality control circle (QCC) dengan Populasi dalam penelitian ini adalah
pendekatan literatur berbasiskan analisa, seluruh karyawan tetap yang bekerja di
interview dan analisis kuantitatif. Hasilnya Kantor Disnakertrans Jawa Timur. Sampel
dari 156 indikator dalam pelaksanaan QCC yang digunakan dalam penelitian ini diambil
diperoleh 7 variabel untuk membentuk secara purposive sampling kepada responden
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

425
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang dipilih dengan kriteria status karyawan yaitu affective commitment, normative
tetap yang telah bekerja minimal dua tahun commitment dan continuence
dan telah dilibatkan dalam program gugus commitment.
kendali mutu sebanyak 240 orang dan jumlah b. Variabel Dependen (Dependent Variable)
kuesioner yang kembali dalam kondisi Dalam penelitian ini yang menjadi variable
jawaban yang terisi penuh hanyalah sebanyak dependen adalah Kinerja Karyawan ( Y )
187 kuesioner saja. yang dijelaskan dengan indicator –
indicator yaitu kuantitas, kualitas,
Metode Pengumpulan Data pelayanan, kerjasama, disiplin dan
Metode pengumpulan data yang integritas.
digunakan pada penelitian ini adalah metode c. Variabel Moderating
dengan berdasar pada metode survey, yaitu Dalam Penelitian ini yang menjadi variable
penelitian yang mengambil sampel dari suatu moderating adalah Keaktifan Gugus
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai Kendali Mutu ( Z ) yang dijelaskan dengan
alat pengumpulan data dengan skala Likert. indikator – indikator yaitu brainstorming,
pemecahan masalah, faktor dominan,
Definisi Operasional Variabel rencana penanggulangan, pelaksanaan
Berdasarkan fungsi variabel dalam hubungan penanggulangan dan hasil pelaksanaan.
antar variabel, maka macam-macam variabel
Diagram Alur Analisis
dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
a. Variabel Independen (Independent
Variable)
Dalam penelitian ini yang menjadi variable
independen adalah :
- Kepuasan Kerja ( X1 ) yang dijelaskan
dengan indikator – indikator yaitu
imbalan, promosi, supervisi dan rekan
sekerja
- Komitmen Organisasi ( X2 ) yang
dijelaskan dengan indikator – indicator
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

426
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Keterangan: Gugus Kendali Mutu adalah


X1 = Kepuasan Kerja 0,229
X2 = Komitmen Organisasi - Pengaruh langsung Kepuasan
Z = Gugus Kendali Mutu Kerja Terhadap Kinerja
Y = Kinerja Karyawan Karyawan adalah -0,125
- Pengaruh langsung Komitmen
HASIL PENELITIAN Organisasi Terhadap Kinerja
Jumlah Kuesioner yang kembali Karyawan adalah 0,155
dalam keadaan setiap jawaban terisi penuh - Pengaruh langsung Keaktifan
adalah sebanyak 187 responden dari 240 Gugus Kendali Mutu Terhadap
responden yang menjadi target penelitian ini. Kinerja Karyawan adalah 0,195
Dengan menggunakan metode analisis dua b. Pengaruh Tidak Langsung
jalur, maka diperoleh hasil penelitian sebagai - Pengaruh tidak langsung
berikut : Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
1. Persamaan Substruktur Pertama Karyawan melalui Keaktifan
diperoleh persamaan sebagai berikut : Gugus Kendali Mutu adalah
Z = b1ZX1 + b2ZX2 + E 0,583x0,195=0,1136
Z = 0,583X1+0,229X2+0,395 - Pengaruh tidak langsung
2. Persamaan Substruktur Kedua Komitmen Organisasi Terhadap
diperoleh persamaan sebagai berikut : Kinerja Karyawan melalui
Y = b1YX1+b2YX2+E Keaktifan Gugus Kendali Mutu
Y = -0,125X1+0,155X2+0,991 adalah 0,229x0,195=0,0446
Pembahasan c. Pengaruh Total
a. Pengaruh Langsung - Pengaruh total tidak langsung
- Pengaruh langsung Kepuasan Kepuasan Kerja Terhadap
Kerja terhadap Keaktifan Gugus Kinerja Karyawan melalui
Kendali Mutu adalah 0,583 Keaktifan Gugus Kendali Mutu
- Pengaruh langsung Komitmen adalah 0,778
Organisasi terhadap Keaktifan - Pengaruh total tidak langsung
Komitmen Organisasi Terhadap
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

427
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Kinerja Karyawan melalui komitmen organisasi sebelum


Keaktifan Gugus Kendali Mutu mengikutsertakan karyawan dalam
adalah 0,424 Keaktifan Gugus Kendali Mutu.
2. Program Keaktifan Gugus Kendali
KESIMPULAN DAN SARAN Mutu sebaiknya sering
Kesimpulan diselenggarakan untuk lebih dapat
1. Pengaruh langsung Keaktifan Gugus meningkatkan kinerja karyawan di
Kendali Mutu (Z) terhadap Kinerja Disnakertrans Provinsi Jawa Timur
Karyawan yang lebih besar daripada untuk melayani masyarakat dalam
Kepuasan Kerja (X1) dan Komitmen bidang ketenagakerjaan melalui
Organisasi (X2) membuktikan bahwa berbagai upaya pelatihan.
Keaktifan Gugus Kendali Mutu sangat
diperlukan sebagai variable mediasi REFERENSI
pengaruh antara Kepuasan Kerja dan Crocker, Olga L., et al. Diterjemahkan oleh
Anassidik. (2004). Gugus Kendali
Komitmen Organisasi Terhadap Mutu Pedoman, Parisipasi, dan
Kinerja Karyawan (Y). Produktivitas. PT Bumi Aksara.
Jakarta.
2. Pengaruh langsung kepuasan kerja dan Ferdinand, Augusty. (2006). Metode
komitmen organisasi yang signifikan Penelitian Manajemen: Pedoman
Penelitian untuk Penulisan
terhadap Keaktifan Gugus Kendali Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu
Mutu, menjelaskan bahwa sangat Manajemen, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro,
penting artinya kedua variable tersebut Semarang.
dipenuhi atau diperhatikan oleh setiap Gu, j. H., yu, w. L., jiang, l., & miao, l. Y.
(2010). Application of quality
instansi agar setiap individu control circle in reducing the
termotivasi untuk mengikuti setiap number of unqualified outpatient
prescriptions in our hospital
kegiatan pelatihan untuk [j]. China pharmacy, 41, 024.
meningkatkan kinerja mereka. Ghozali. (2011). Structural Equation
Modeling Metode Alternatif
Saran Dengan Partial Least Square PLS
1. Sebaiknya Disnakertrans Provinsi Edisi 3. Semarang: Badan Penerbit
UNDIP.
Jawa Timur lebih memprioritaskan Indriantoro, dan Supomo, (2002). Metodologi
kepuasan kerja karyawan dan Penelitian Bisnis untuk Akuntansi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

428
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dan Manajemen, Edisi Pertama, Sukwadi, Ronald. (2012). Analisis Pengaruh


BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta. Implementasi Gugus Kendali Mutu
Husain, Umar. (2002). Metode Riset Bisnis. Terhadap Kinerja dan Kepuasan
Jakarta: PR Gramedia Kerja Karyawan Menggunakan
Kitazawa, K., & Osada, H. (2012). Innovation Model Persamaan Struktural. Jurnal
by small group activity and jurusan Teknik Industri, Universitas
organisational learning–an Katolik Indonesia Atma Jaya.
empirical study on quality control
circle activity.International Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja.
journal of innovation and Jakarta: Rajawali Pers.
learning, 11(3), 233-249. Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber
Koesmono. (2005). Pengaruh Budaya Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat,
Organisasi Terhadap Motivasi Jakarta.
dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja
Karyawan Pada Sub Sektor
Industri Pengolahan Kayu Skala
Menengah di JawaTimur. Jurnal
Manajemen & Kewirausahaan.
Jurusan Ekonomi Manajemen,
Fakultas Ekonomi Universitas
Petra.
Liana, L. (2009). Penggunaan MRA dengan
Spss untuk menguji pengaruh
variabel Moderating terhadap
hubungan antara variabel
Independen dan variabel
Dependen. Dinamik-Jurnal
Teknologi Informasi, 14(2).
Prawirosentono, Suryadi. 2008. Kebijakan
Kinerja Karyawan. Yogyakarta:BPFE.
Santoso, Singgih. (2014). Konsep Dasar dan
Aplikasi SEM dengan program
AMOS 22. Jakarta: PT Elex Media
komputindo.
Semuel, H. (2003). Penerapan Total Quality
Management Suatu Evaluasi
Melalui Karakteristik Kerja: Studi
Kasus pada Perusahaan Gula
Candi Baru Sidoarjo. Jurnal
Manajemen &Kewirausahaan.
Jurusan Ekonomi Manajemen,
Fakultas Ekonomi Universitas
Petra.
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: Alfabeta.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

429
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

IMPLEMENTASI PSAK NO. 23 TERHADAP PENGAKUAN PENDAPATAN JASA


PADA INDUSTRI PERHOTELAN DAN PENGARUH KEWAJIBAN
PERPAJAKANNYA (Studi Kasus pada Hotel GMP di Malang)

Muhammad Hasyim Ashari1 dan Mohammad Rofiudin2


1
STIE INDOÇAKTI Malang ; email: muhammadhasyimashari@gmail.com
2
STIE INDOÇAKTI Malang ; email: mohammadr072@gmail.com

Abstrak
Hotel GMP di Malang merupakan salah satu group hotel skala nasional yang didirikan dengan
tujuan utamanya adalah keuntungan. Salah satu unsur yang yang paling penting dari laporan laba
rugi adalah pendapatan. Pendapatan (revenue) merupakan arus masuk yang diperoleh atau arus kas
masuk yang akan diperoleh yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung.
Dalam pengakuan pendapatan jasa perhotelan tersebut, dasar yang digunakan adalah ketentuan
dalam PSAK No.23 tentang pendapatan. Implementasi PSAK No.23 tersebut sangat berpengaruh
terhadap kewajiban perpajakan Hotel GMP Malang. Sehingga, perlu untuk dilakukan penelitian
terkait dengan implementasi PSAK No.23 tersebut terhadap kewajiban perpajakannya. Desain
penelitian yang dipergunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan single case
study. Penelitian ini menghasilkan bahwa Pengakuan, Pengukuran, dan Pengungkapan pendapatan
pada Hotel GMP di Malang telah sesuai dengan PSAK No.23 dan memberikan pengaruh terhadap
perpajakan berupa: pengaruh pengakuan pendapatan jasa perhotelan dengan PSAK No.23
terhadap kewajiban pajak hotel adalah telah sesuai dengan ketentuan pada UU No.28/2009 tentang
Pajak dan Retribusi Daerah dan Perda Kabupaten Malang No.8/2010 tentang Pajak Daerah; Jasa
perhotelan merupakan jenis jasa yang tidak dikenai PPN, sehingga tidak memiliki kewajiban
untuk menyetor dan melaporkan PPN; dan terhadap kewajiban Pajak Penghasilan Badan pada
2014 dan 2015 tidak menimbulkan pengaruh terhadap perbedaan perhitungan, karena
menggunakan Undang-Undang Pajak Penghasilan, sedangkan untuk tahun 2016 harus menerapkan
kebijakan perpajakan dengan menggunakan PP No.46/2013. Akibatnya, terjadi kurang bayar
bilamana menggunakan perhitungan Net Income dibanding perhitungan Gross Income.

Kata kunci : PSAK No. 23, pendapatan jasa perhotelan, pajak hotel, pajak pertambahan nilai,
pajak penghasilan.

Abstract
Hotel GMP in Malang is one of the national scale hotel group which was established with the
main purpose is profit. One of the most important elements of income statement is income.
Revenue (revenue) represents the inflows received or the cash inflows to be derived from the
ongoing business activities of the company. In recognition of the income of the hotel services, the
basis used is the provision in PSAK No.23 regarding income. Implementation of PSAK No.23 is
very influential on tax obligations Hotel GMP Malang. Thus, it is necessary to conduct research
related to the implementation of PSAK No.23 on its tax obligations. The research design used is
descriptive qualitative research and using single case study. This research resulted that the
recognition, measurement, and disclosure of income at Hotel GMP in Malang was in accordance
with PSAK No.23 and gave effect to taxation in the form of: effect of recognition of hotel services
revenues with PSAK No.23 to hotel tax obligation is in accordance with the provisions on Law
No.28 / 2009 on Local Taxes and Levies and Regional Regulation of Malang Regency No.8 / 2010
on Regional Taxes; Hospitality service is a type of services that is not subject to VAT, therefore it
has no obligation to deposit and report VAT; And to the Corporate Income Tax obligations in
2014 and 2015 have no effect on the difference in calculations, as it uses the Income Tax Act,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


430
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

while for 2016 must apply taxation policies using PP No.46 / 2013. As a result, there is less pay
when using Net Income calculations than Gross Income calculations.

Keywords : PSAK No. 23, hotel services income, hotel tax, value added tax, income tax.

PENDAHULUAN permasalahan yang rumit dalam menentukan


Di dalam dunia industri perhotelan pendapatan, apalagi pengakuan pendapatan
setiap perusahan ingin mencari pendapatan pada sektor industri perhotelan yang
yang sangat besar, berbagai macam cara yang memiliki ketentuan khusus terkait dengan tax
dilakukan untuk memajukan perusahaan. and service charge sebagaimana yang diatur
Meskipun terjadi persaingan antara dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun
perusahaan untuk mempertahankan 2009 tentang Pajak Daerah dan Peraturan
kelangsungan hidup perusahaan, namun hal Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia
inilah yang pada dasarnya memacu setiap Nomor PER. 02/MEN/1999 tentang
perusahaan untuk memberikan pelayanan Pembagian Uang Service pada Usaha Hotel,
lebih baik lagi demi mencari pendapatan. Restoran dan Usaha Pariwisata Lainnya.
Salah satu unsur yang yang paling penting Hotel GMP di Malang Jawa Timur
dari laporan laba rugi adalah pendapatan. adalah salah satu perusahaan jasa dalam
Pendapatan (revenue) merupakan arus masuk industri perhotelan. Sebagai perusahaan jasa
yang diperoleh atau arus kas masuk yang yang bergerak dalam bidang perhotelan,
akan diperoleh yang berasal dari aktivitas perusahaan ini menerapkan suatu kebijakan
usaha perusahaan yang masih berlangsung. dalam pengakuan pendapatannya, yaitu nett
Pendapatan merupakan unsur penting dalam income. Artinya, pendapatan yang tercatat
menyajikan informasi pada laporan laba rugi. dan diakui adalah nilai bersih income setelah
Jika pendapatan lebih besar dari pada biaya dikurangi dengan tax and service charge.
yang telah dibebankan maka perusahaan Tentunya hal ini menjadi suatu permasalah
memperoleh laba, namun sebaliknya jika yang menarik untuk dikaji terkait dengan
pendapatan lebih kecil dari pada biaya yang kepatuhan Hotel GMP Malang dalam
telah dibebankan maka perusahaan menerapkan PSAK (Pernyataan Standar
mengalami kerugian. Salah satu penentu Akuntansi Keuangan) No. 23 tentang
besarnya laba atau rugi adalah pendapatan, pendapatan sebagaimana diketahui dalam
pengakuan pendapatan menjadi paragraf 07 disebutkan “pendapatan adalah

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


431
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

arus masuk bruto dari manfaat ekonomik 1) Kewajiban Pajak Hotel berdasarkan
yang timbul dari aktivitas normal entitas Undang-Undang Republik Indonesia
selama suatu periode jika arus masuk Nomor 28 tahun 2009 tentang pajak
tersebut mengakibatkan kenaikan entitas Daerah dan Retribusi Daerah ; dan
yang tidak berasal dari kontribusi penanaman berdasarkan Peraturan Pemerintah
modal”. Permasalahan lainnya yang timbul Republik Indonesia Nomor 91 tahun
dari kebijakan pengakuan pendapatan dengan 2010 tentang Jenis Pajak Daerah yang
metode nett income tersebut tentunya Dipungut Berdasarkan Penetapan
memiliki konsekuensi terhadap kewajiban Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri
perpajakannya. Sehingga, berangkat dari oleh Wajib Pajak ; serta berdasarkan
latar belakang tersebut diatas, maka peneliti Peraturan Daerah Kabupaten Malang
tertarik melakukan penelitian yang dikemas Nomor 8 tahun 2010 tentang Pajak
dengan judul “Implementasi PSAK No. 23 Daerah.
terhadap Pendapatan Jasa pada Industri 2) Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai
Perhotelan dan Pengaruh Kewajiban berdasarkan Undang-Undang Republik
Perpajakannya (Studi Kasus pada Hotel Indonesia Nomor 42 tahun 2009
GMP di Malang)”. tentang Perubahan Ketiga atas Undang-
Penelitian ini bertujuan untuk Udang Nomor 8 Tahun 1983 tentang
mengetahui dan menganalisa implementasi Pajak Pertambahan Nilai Baarang dan
PSAK No. 23 terhadap Pengakuan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang
Pendapatan Jasa pada Industri Perhotelan dan Mewah.
Pengaruh Kewajiban Perpajakannya sebagai 3) Kewajiban Pajak Penghasilan Badan
berikut: berdasarkan Undang-Undang Republik
a. Mengetahui implementasi (penerapan) Indonesia Nomor 36 tahun 2008
PSAK No. 23 terhadap Pengakuan tentang Perubahan Keempat atas
Pendapatan Jasa pada Industri Perhotelan, Undang-Undnag Nomor 7 tahun 1983
khususnya di Hotel GMP Malang. tentang Pajak Penghasilan ; serta
b. Mengetahui pengaruh dari implementasi Peraturan Pemerintah Republik
PSAK No. 23 tersebut terhadap kewajiban Indonesia Nomor 46 tahun 2013
perpajakan, yaitu: tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Usaha yang Diterima

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


432
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

atau Diperoleh Wajib Pajak yang usaha yang mencari laba sebagai hasil akhir
Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. aktivitas bisnisnya Wiyasha (2010:5),
c. Memberikan rekomendasi perbaikan sebagaimana disebutkan dalam Surat
dalam pengakuan dan pencatatan sistem Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan
informasi akuntansi pendapatan jasa Telekomunikasi No. KM. 37/PW.304/MPPT-
perhotelan sesuai dengan PSAK No. 23 86 yaitu hotel sebagai jenis akomodasi yang
tentang Pendapatan yang jelas dan terpadu mempergunakan sebagian besar atau seluruh
bagi Hotel GMP Malang. bangunan untuk menyediakan jasa
d. Memberikan rekomendasi perbaikan penginapan, makan dan minum serta jasa
terhadap perhitungan kewajiban lainnya bagi umum, yang dikelola secara
perpajakannya sesuai dengan PSAK No. komersial.
23 dan ketentuan perundang-undangan Sedangkan dalam Peraturan Daerah
yag berlaku. Kabupaten Malang Nomor 8 tahun 2010
e. Sebagai dasar bagi industri perhotelan tentang Pajak Daerah, Pasal 1 angka 13
dalam membuat kebijakan akuntansi disebutkan bahwa: Hotel adalah fasilitas
pendapatan yang sesuai dengan PSAK No. penyedia jasa penginapan/peristirahatan
23 dan kebijakan perpajakannya sesuai termasuk jasa terkait lainnya dengan
dengan aturan perundang-undangan. dipungut bayaran, yang mencakup juga
motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma
KAJIAN LITERATUR pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan
Pengertian Hotel dan sejenisnya, serta rumah kos dengan
Dalam Peraturan Pemerintah jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh).
Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2001, Sumber-sumber pendapatan hotel
Pasal 1, disebutkan bahwa hotel adalah diantaranya, yaitu: pendapatan dari hasil
bangunan yang khusus disediakan bagi orang penjualan kamar, pendapatan dari hasil
untuk dapat menginap atau istirahat, penjualan makan dan minum, pendapatan
memperoleh pelayanan dan atau fasilitas dari Meeting Room/Ball Room, dan
lainnya dengan di pungut bayaran, termasuk pendapatan dari laundry, telepon dan
bangunan lainnya yang menyatu dikelola dan sebagainya.
dimiliki oleh pihak yang sama kecuali untuk
pertokoan dan perkantoran. Hotel merupakan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


433
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pendapatan prinsipal dan tidak mengakibatkan kenaikan


Pengertian Pendapatan ekuitas entitas. Jumlah yang ditagihkan
Menurut PSAK No. 23 pendapatan diatas nama prinsipal bukan merupakan
adalah arus masuk bruto dari manfaat pendapatan. Sebaliknya, yang merupakan
ekonomi yang timbul dari aktifitas normal pendapatan adalah jumlah komisi yang
perusahaan selama satu periode bila arus diterima. Penentuan apakah entitas bertindak
masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, sebagai prinsipal atau agen menyaratkan
yang tidak berasal dari kontribusi penanaman adanya pertimbangan dan memperhatikan
modal. Sedangkan dalam Accounting seluruh fakta dan kondisi yang relevan.
Terminology Bulletin No. 2 yang dikemukan Pengakuan adalah proses
oleh Nordiawan (2009:179) pendapatan pembentukan suatu pos yang memenuhi
didefinisikan sebagai penjualan barang dan definisi unsur kriteria pengakuan yang sesuai
penyerahan jasa, serta diukur dengan dengan Standar Akuntansi dalam Laporan
pembebanan yang dikenakan kepada Neraca dan Laba Rugi yaitu (Harahap,
pelanggan, klien, atau penyewa untuk barang 2011:96):
jasa yang disediakan bagi mereka. 1) Ada kemungkinan manfaat ekonomi yang
Menurut Kieso, Warfield dan berkaitan dengan pos tersebut akan
Weygant (2007:516) pengertian pendapatan mengalir dari atau atau kedalam
adalah arus masuk aktiva dan atau perusahaan;
penyelasaian kewajiban akibat penyerahan 2) Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya
atau produksi barang, pemberian jasa atau yang dapat diukur dengan andal.
kegiatan menghasilkan laba lainnya yang Menurut Pawan dalam Jurnal EMBA
membentuk operasi utama atau inti (2013:351), selama ini ada dua dasar
perusahaan yang berkelanjutan selama suatu pengakuan dari pendapatan pendapatan,
periode. yaitu: 1). Accrual Basis, yaitu pendapatan
Pengakuan Pendapatan diakui pada saat periode terjadinya transaksi
Pengakuan pendapatan menurut pendapatan. Dengan dasar ini, pengaruh
PSAK No. 23 dalam paragraf 07 menyatakan transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat
bahwa, dalam hubungan keagenan, arus kejadian walaupun kas belum diterima. 2).
masuk bruto manfaat ekonomi meliputi Cash Basis, yaitu pendapatan hanya dapat
jumlah yang ditagihkan untuk kepentingan diakui dan diperhitungkan berdasarkan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


434
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

penerimaan dan pengeluaran kas. Dengan a) Kebijakan akuntansi yang digunakan


dasar ini, maka penjualan barang atau jasa untuk pengakuan pendapatan termasuk
hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan metode yang digunakan untuk
langganan diterima. menentukan tingkat penyelesaian transaksi
Pengukuran Pendapatan penjualan jasa;
Menurut PSAK No. 23 menyatakan b) Jumlah setiap kategori signifikan dari
pendapatan diukur dengan nilai wajar pendapatan yang diakui selama periode
imbalan yang diterima atau dapat diterima. tersebut termasuk pendapatan yang
Menurut Harahap (2011:96) menyatakan berasal dari: 1) Penjualan barang; 2)
bahwa pengukuran adalah proses penetapan Penjualan jasa; 3) Bunga; 4) Royalti; dan
jumlah uang untuk mengakui dan 5) Dividen;
memasukkan setiap unsur laporan keuangan c) Jumlah pendapatan yang berasal dari
dalam neraca atau laporan laba rugi. pertukaran barang atau jasa yang tercakup
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar dalam setiap kategori yang signifikan dari
imbalan yang diterima atau dapat diterima. pendapatan.
Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu
transaksi biasanya ditentukan oleh Pajak
persetujuan antara perusahaan dengan Pengertian Pajak
pembeli. Pada umumnya, imbalan tersebut Berdasarkan Undang-Undang Nomor
berbentuk kas atau setara kas dan jumlah 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan
pendapatan yaitu jumlah kas atau setara kas Tata Cara Perpajakan pasal 1 disebutkan
yang diterima atau dapat diterima. Namun bahwa, pajak adalah kontribusi wajib kepada
jika terdapat perbedaan antara nilai wajar dan negara yang terutang oleh orang pribadi atau
jumlah nominal maka imbalan tersebut badan yang bersifat memaksa berdasarkan
diakui sebagai pendapatan bunga. Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
Pengungkapan Pendapatan imbalan secara langsung dan digunakan
Pengaturan tentang pengungkapan untuk keperluan negara bagi sebesar-
pendapatan yang dibuat oleh Ikatan Akuntan besarnya kemakmuran rakyat.
Indonesia terdapat di dalam PSAK No. 23 Menurut Soemitro dalam Sambodo
yang menyatakan bahwa: (2015:4) pajak adalah iuran rakyat kepada
kas negara berdasarkan Undang-Undang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


435
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

(yang dapat dipaksakan) dengan tidak hiburan. Jasa penunjang sebagaimana


mendapat jasa timbal (kontrasepsi) yang dimaksud adalah fasilitas telepon, faksimile,
langsung dapat ditunjukkan dan yang teleks, internet, fotokopi, pelayanan cuci,
digunakan untuk membayar pengeluaran seterika, transportasi, dan fasilitas sejenis
umum. lainnya yang disediakan atau dikelola Hotel
Dari pengertian tersebut, dapat ditarik (Perda Kab. Malang No. 8 tahun 2010
kesimpulan, terdapat 5 (lima) unsur dalam tentang Pajak Daerah Pasal 4, ayat 1 dan 2).
pengertian pajak: Tarif Pajak Hotel ditetapkan 10 % (sepuluh
1) pemungutan pajak harus berdasarkan persen) dan Sistem Pemungutan Pajak Pajak
undang-undang, Hotel dipungut dengan sistem Self Assesment
2) sifatnya dapat dipaksakan, (Perda Kab. Malang No. 8 tahun 2010
3) tidak ada kontraprestasi (imbalan) yang tentang Pajak Daerah Pasal 7 dan Pasal 9).
langsung dapat dirasakan oleh pembayar
pajak, Pajak Pertambahan Nilai
4) pemungutan pajak dilakukan oleh Pajak Pertambahan Nilai menurut
negara, baik oleh pemerintah pusat Sukardji (2000:22) adalah pengenaan pajak
maupun pemerintah daerah, atas pengeluaran untuk konsumsi baik yang
5) pajak digunakan untuk membiayai dilakukan perseorangan maupun badan baik
pengeluaran-pengeluaran pemerintah baik badan swasta maupun badan pemerintah
baik pembangunan maupun rutin. dalam bentuk belanja barang atau jasa yang
dibebankan pada anggaran belanja negara.
Pajak Hotel Sedangkan, dalam UU PPN (Pajak
Pajak Hotel adalah pajak atas Pertambahan Nilai) tidak terdapat definisi
pelayanan yang disediakan oleh hotel (Perda mengenai Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Kab. Malang No. 8 tahun 2010 tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah, sehingga
Daerah Pasal 1, angka 12). Objek Pajak setiap orang dapat secara bebas memberikan
Hotel adalah pelayanan yang disediakan oleh definisi mengenai pajak tersebut.Berdasarkan
Hotel dengan pembayaran, termasuk jasa obyek yang dikenakan Pajak Pertambahan
penunjang sebagai kelengkapan Hotel yang Nilai adalah konsumsi barang atau jasa, maka
sifatnya memberikan kemudahan dan Pajak Pertambahan Nilai secara bebas dapat
kenyamanan, termasuk fasilitas olahraga dan diartikan pajak yang dikenakan atas

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


436
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pertambahan nilai suatu barang atau Sedangkan dalam Pasal 4A ayat (2)
jasa.Secara sistematis, pertambahan nilai atau dan (3) dijelaskan tentang jenis barang dan
nilai tambah suatu barang atau jasa dapat jasa yang tidak dikenai PPN. Adapun jenis
dihitung dari nilai/harga penjualan dikurangi barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan
nilai/harga pembelian sehingga salah satu Nilai adalah barang tertentu dalam kelompok
unsur pertambahan nilai atau nilai tambah barang sebagai berikut:
suatu barang atau jasa adalah laba yang a) barang hasil pertambangan atau hasil
diharapkan. pengeboran yang diambil langsung dari
Dalam Undang-Undang Republik sumbernya;
Indonesia Nomor 42 tahun 2009 Pasal 4 ayat b) barang kebutuhan pokok yang sangat
(1), disebutkan PPN dikenakan atas: dibutuhkan oleh rakyat banyak;
a) penyerahan Barang Kena Pajak di dalam c) makanan dan minuman yang disajikan di
Daerah Pabean yang dilakukan oleh hotel, restoran, rumah makan, warung,
pengusaha; dan sejenisnya, meliputi makanan dan
b) impor Barang Kena Pajak; minuman baik yang dikonsumsi di
c) penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam tempat maupun tidak, termasuk makanan
Daerah Pabean yang dilakukan oleh dan minuman yang diserahkan oleh
pengusaha; usaha jasa boga atau katering; dan
d) pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak d) uang, emas batangan, dan surat berharga.
Berwujud dari luar Daerah Pabean di Jenis jasa yang tidak dikenai Pajak
dalam Daerah Pabean; Pertambahan Nilai adalah jasa tertentu dalam
e) pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar kelompok jasa sebagai berikut: a) jasa
Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean; f. pelayanan kesehatan medis; b) jasa
ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh pelayanan sosial; c) jasa pengiriman surat
Pengusaha Kena Pajak; dengan perangko; d) jasa keuangan; e) jasa
f) ekspor Barang Kena Pajak Tidak asuransi; f) jasa keagamaan; g) jasa
Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak; pendidikan; h) jasa kesenian dan hiburan; i)
dan jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan; j)
g) ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha jasa angkutan umum di darat dan di air serta
Kena Pajak. jasa angkutan udara dalam negeri yang
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


437
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

jasa angkutan udara luar negeri; k) jasa nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan,
tenaga kerja; l) jasa perhotelan; m) jasa yang perkumpulan, firma, kongsi, koperasi,
disediakan oleh pemerintah dalam rangka yayasan atau organisasi yang sejenis,
menjalankan pemerintahan secara umum; n) lembaga dana pension dan bentuk badan
jasa penyediaan tempat parkir; o) jasa usaha lainnya. Dengan demikian, pajak
telepon umum dengan menggunakan uang penghasilan badan yang dikenalkan terhadap
logam; p) jasa pengiriman uang dengan salah satu bentuk usaha tersebut, atas
wesel pos; dan q) jasa boga atau katering. penghasilan yang diterima atau diperolehnya
Ketentuan tarif disebutkan dalam dalam satu tahun pajak.
Pasal 7 UU PPN, yaitu tarif Pajak Ketentuan dalam Pajak Penghasilan
Pertambahan Nilai adalah 10% (sepuluh Badan berdasarkan pada Undang-Undang
persen), namun dapat diubah menjadi paling Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2008
rendah 5% (lima persen) dan paling tinggi tentang Perubahan Keempat atas Undang-
15% (lima belas persen) yang perubahan Undang Nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak
tarifnya diatur dengan Peraturan Pemerintah. Penghasilan dan Peraturan Pemerintah
Sedangkan, tarif Pajak Pertambahan Nilai Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2013
sebesar 0% (nol persen) diterapkan atas: a). tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan
ekspor Barang Kena Pajak Berwujud; b.) dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh
ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud; Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto
dan c). ekspor Jasa Kena Pajak. Tertentu.

METODE PENELITIAN
Pajak Penghasilan Badan
Metode Penelitian
Soebakir (1999:41) mengemukakan
Menurut Sugiyono (2010:4), yang
definisi pajak penghasilan sebagai suatu
dimaksud dengan metode penelitian
pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak
merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk
atas penghasilan yang diterima atau
mendapatkan data yang objektif, valid dan
diperolehnya dalam tahun pajak. Salah satu
reliabel dengan tujuan dapat ditemukan,
subjek pajak adalah badan, terdiri dari
dibuktikan, dan dikembangkan suatu
perseroan terbatas, Perseroan Komanditer,
pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk
Perseroan Lainnya, Badan Usaha Milik
memahami, memecahkan, dan
Negara, Badan Usaha Milik Daerah dengan
mengantisipasi masalah. Pada penelitian ini

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


438
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

desain penelitian yang dipergunakan adalah ketentuan perpajakan terutama PP 46 tahun


penelitian kualitatif deskriptif dan 2013.
menggunakan single case study.
Penelitian kualitatif merupakan Jenis dan Sumber Data
penelitian yang digunakan untuk Penelitian ini menggunakan sumber
menyelidiki, menemukan, menggambarkan, data primer dan data sekunder. Data primer
dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan merupakan sumber data penelitian yang
dari pengaruh sosial yang tidak dapat diperoleh secara langsung dari sumber asli
dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui (tidak melalui perantara) Sopiah (2010:171),
pendekatan kuantitatif (Saryono, 2010:1). seperti sejarah singkat perusahaan, struktur
Penelitian deskriptif merupakan penelitian organisasi perusahaan, ruang lingkup bidang
yang memberikan gambaran kepada pembaca usaha, hasil observasi, bagian-bagian penting
dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, dari pendapatan hotel, laporan perpajakan
dan peristiwa berdasarkan fakta yang terjadi hotel, dan wawancara yang bisa dilakukan
di lapangan. Penelitian studi kasus peneliti.
merupakan penelitian yang dilakukan secara Sedangkan data sekunder menurut
langsung pada obyek penelitian yang Sopiah (2010:172) umumnya tidak dirancang
berkenaan dengan suatu fase spesifik dari secara spesifik untuk memenuhi kebutuhan
keseluruhan personalitas. penelitian tertentu. Seluruh atau sebagian
aspek data sekunder kemungkinan tidak
Lokasi Penelitian sesuai dengan kebutuhan suatu penelitian,
Penelitian ini dilakukan pada Hotel seperti jurnal penelitian yang sejenis dan
GMP di Malang. Pemilihan lokasi dilakukan standar akuntansi dan ketentuan perudang-
secara sengaja (purposive) dengan undangan perpajakan. Sifat data sekunder ini
pertimbangan urgensi-nya bagi lembaga untuk mendukung data primer.
tersebut, mengingat keberadaan hotel
tersebut yang merupakan group perusahaan Metode Pengumpulan Data dan Informasi
nasional dan baru melakukan ekspansi Agar memperoleh data informasi
(pengembangan) ke Malang Raya serta yang secara akurat diperlukan pembuktian
kebijakan akuntansi yang dijalankan dan dalam penelitian ini, dengan melakukan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


439
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pengumpulan data dengan cara sebagai yang berkaitan dengan masalah-masalah


berikut: yang akan diteliti.
A. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian ini dilakukan dengan Teknik Analisis Data dan Penarikan
cara mendatangi langsung ke lapangan Kesimpulan
untuk memperoleh data-data yang Menurut Sugiyono (2009:244)
berkaitan dengan masalah yang dibahas, analisis data adalah proses mencari dan
penelitian ini dilakukan melalui: menyusun data yang diperoleh dari hasil
1. Teknik Wawancara ( Interview) wawancara, catatan lapangan, dan bahan–
adalah teknik pengumpulan data bahan lain secara sistematis sehingga mudah
dengan cara melakukan tanya jawab / dipahami dan temuannya dapat di
wawancara secara langsung kepada informasikan kepada orang lain.
pihak-pihak yang terkait, guna untuk Untuk mengganalisa data yang
melancarkan proses pengumpulan diperoleh dalam penelitian ini, metode yang
data yang dibutuhkan oleh peneliti. gunakan adalah metode analisis data
2. Teknik Observasi, adalah teknik deskriptif yaitu data-data yang diperoleh dari
pengumpulan data dengan melakukan penelitian dikumpulkan, kemudian disusun
pengamatan langsung terhadap objek dan seterusnya diolah sehingga diperoleh
yang diteliti guna memperoleh bukti gambaran dari masalah tersebut.
dan prosedur yang ada pada Metode analisis data deskriptif
perusahaan saat dilakukan penelitian. menggunakan analisis kualitatif atau non
3. Dokumentasi, adalah pengumpulan statistic. Hal tersebut merupakan cara atau
data dengan cara mencatat data yang langkah untuk mengolah data primer dan
berhubungan dengan masalah yang data sekunder untuk memecahkan masalah
akan diteliti dari dokumen-dokumen penelitian. Tahap-tahap yang perlu dilakukan
yang dimiliki perusahaan. dalam menganalisa data dalam penelitian ini
B. Penelitian Kepustakaan (Library antara lain: (1) memahami profil, lingkungan,
Research) dan ruang lingkup Hotel GMP Malang, (2)
Penelitian kepustakaan adalah analisis terhadap struktur organisasi terkait
penelitian yang dilakukan dengan cara dengan siklus akuntansi pendapatan, (3)
membaca buku-buku dan tulisan-tulisan analisis terhadap informasi-informasi dan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


440
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dokumen-dokumen terkait dengan siklus Sangkan, Jogjakarta, Bandung, Malang dan


akuntansi pendapatan jasa perhotelan. Dalam Bengkulu.
hal ini, yang perlu dilakukan adalah Hotel GMP di Malang memiliki 49
mengetahui informasi-informasi berupa data kamar, 2 meeting rooms dan 1 restoran
yang dibutuhkan dalam penelitian di dalam manalagi sebagai berikut:
siklus pendapatan dan didukung dengan Tabel 1.: Tipe dan Jumlah Kamar Sumber: Hotel

buku-buku literatur sebagai bahan GMP di Malang, 2016

pendukung di dalam penelitian, (4) No Type Jumlah Publish


Rooms Price
mengevaluasi atas konsep praktis organisasi
1 Business Room 28 kamar 450.000
dengan melihat fakta yang ada. Evaluasi ini
2 Superior Room 14 kamar 600.000
mengungkapkan temuan-temuan yang terjadi
3 Deluxe Room 5 kamar 750.000
dari pengimplemen-tasian PSAK No. 23
4 Executive Room 2 kamar 900.000
terhadap pengakuan pendapatan jasa pada
Hotel GMP Malang dan akibatnya pada
Identifikasi Jenis Pendapatan
kewajiban perpajakan, dan (5) penarikan
Adapun jenis pendapatan Hotel GMP
kesimpulan, yaitu hasil dari evaluasi tersebut
di Malang yaitu:
kemudian ditarik sebagai kesimpulan dalam
Tabel 2.: Kode Akun dan Jenis Pendapatan
menjawab permasalahan-permasalahan yang
Hotel GMP di Malang.
terjadi dalam Implementasi PSAK No. 23
Sumber: Hotel GMP di Malang, 2016
terhadap Pengakuan Akuntansi Pendapatan
Jasa pada Industri Perhotelan dan Pengaruh
Kode
Kewajiban Perpajakannya. Jenis Pendapatan
Akun
HASIL PENELITIAN DAN 4-000 Sales Revenue
PEMBAHASAN 4-100 Room
Gambaran Umum Objek Penelitian 4-110 Rooms
Hotel GMP di Malang merupakan
4-110.01 Room Superior Business
salah satu perusahaan perhotelan dari sebuah
4-110.02 Room Superior (New)
group national company yang bergerak
4-110.03 Room Deluxe
dalam bidang perhotelan, mall dan real estate
4-110.04 Room Executive
yang berada di Wilayah Jakarta, Cirebon,
4-120 Extra Bed

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


441
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

4-130 Laudry And Dry Cleaning pendapatan adalah menentukan saat


4-190 Discount & Allowance pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui

4-200 Food & Beverage bila besar kemungkinan manfaat ekonomi

4-210 Breakfast masa depan akan mengalir ke perusahaan dan


manfaat ini dapat diukur dengan andal.
4-220 Room Service
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
4-230 Coffe Shop
pendapatan diakui ketika perusahaan yang
4-240 Mini Bar
menghasilkan pendapatan telah memberikan
4-290 Discount & Allowance
setumpukan barang atau jasa yang dijanjikan
4-300 Meeting Function
untuk pelanggan dan ketika pelanggan
4-310 Banquet
memberikan pembayaran atau setidaknya
4-320 Sewa Hall janji pembayaran yang dapat direalisasikan
4-390 Discount & Allowance bagi perusahaan.
4-400 Drug Store Pengakuan pendapatan pada Hotel
4-410 Merchandise GMP di Malang adalah sebagai berikut:
4-420 Souvenir a. Pendapatan Kamar (Room dan Extrabed)
4-480 Commission Sales Income Pendapatan kamar diperoleh dari kamar

4-490 Discount & Allowance yang terjual pada hari itu yang tercantum

4-900 Miscellaneous Income dalam laporan Daily Sales Report


(DSR). Pembayaran memang dapat
4-910 Phone And Fax
dilakukan dengan mekanisme deposit,
4-920 Printing And Materai
pembayaran langsung atau pembayaran
4-930 Cigarette
akumulasi penggunaan hunian kamar.
4-990 Mischarge: Other Revenue
Namun, dalam pengakuan pendapatan
kamar adalah dilakukan setiap hari
Pengakuan Pendapatan
sesuai dengan penggunaan kamar yang
Pendapatan adalah penghasilan yang
terjual.
timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa
b. Pendapatan Restoran (Food and
dan dikenal dengan sebutan yang berbeda
Beverage)
seperti penjualan, penghasilan jasa (fees),
Pendapatan Food and Beverage dari
bunga, dividen, royalti dan sewa.
Breakfast diperoleh dari pembagian
Permasalahan utama dalam akuntansi untuk

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


442
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

harga kamar (bukan room only), apa yang menjadi dasar pengukuran itu dan
sehingga pengakuan pendapatan berapa besar pendapatan yang akan diterima
breakfast juga dilakukan setiap hari perusahaan. Dalam PSAK 23 tentang
sesuai dengan penggunaan kamar yang Pendapatan pada disebutkan “Pendapatan
terjual. Sedangkan pendapatan Food and diukur dengan nilai wajar imbalan yang
Beverage dari Room Service, CoffeShop diterima atau dapat diterima (paragraf 9)”. Di
dan Minibar disesuaikan dengan hasil Hotel GMP Malang pengukuran pendapatan
penjualan yang terjadi pada saat itu. dilakukan dengan net income, yaitu
c. Pendapatan Bunquet dan Pendapatan pendapatan yang diterima dikurangi dengan
Sewa Hall tax (pajak hotel dan restoran) serta service
Pengakuan pendapatan dari Bunquet dan charge yang menjadi hak karyawan.
Sewa Hall diakui pada saat kegiatan Ketentuan tersebut sebagaimana amanah dari
tersebut dilaksanakan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
d. Pendapatan Merchandise dan Souvenir 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Pengakuan pendapatan dari Merchandise Retribusi Daerah, yang selanjutnya tertuang
dan Souvenir diakui pada saat terjadinya dalam Peraturan Daerah Malang Raya
penjualan. melalui Peraturan Daerah Kabupaten Malang
e. Pendapatan Lain-Lain Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah,
Pendapatan lain-lain berupa penggunaan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 16
fasilitas telephone dan fax oleh tamu, Tahun 2010 tentang Pajak Daerah dan
printing, penjualan materai, penjualan Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun
rokok dan pendapatan lain yang tidak 2010 tentang Pajak Hotel. Sedangkan untuk
tersedia pada akun yang telah dibuat. ketentuan service charge sesuai dengan
Pengakuan pendapatan lain-lain diakui ketentuan dalam Peraturan Menteri Tenaga
pada saat terjadinya transaksi tersebut. Kerja Republik Indonesia No. PER-
02/MENN/1999 tentang Pembagian Uang
Pengukuran Pendapatan Service pada Usaha Hotel, Restoran dan
Selain pengakuan, pengukuran Usaha Pariwisata Lainnya.
menjadi masalah lain yang cukup rumit Pengukuran pendapatan yang telah
dalam penerapan akuntansi pendapatan. Hal dilakukan oleh Hotel GMP di Malang sesuai
ini disebabkan adanya pertanyaan tentang dengan ketentuan PSAK No. 23 tentang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


443
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pendapatan pada paragraf 8 dengan didasarkan pada publish price sebagai


mengurangi hak pihak ketiga (pemerintah berikut:
daerah dan karyawan) yang bukan Tabel 3.: Publish Price (Gross Income) dan Net
merupakan manfaaat ekonomik yang Income .Sumber: Hotel GMP Malang, 2016

mengalir ke entitas dan tidak mengakibatkan dimodifikasi.


Tipe Publish Net
kenaikan ekuitas, oleh karena itu harus No
Kamar Price Income
dikeluarkan dari pendapatan. Paragraf 8
1 Business Room 450.000 371.901
tersebut berbunyi:
2 Superior Room 600.000 495.868
“Pendapatan hanya meliputi arus 3 Deluxe Room 750.000 619.835
masuk bruto dari manfaat ekonomik 4 Executive Room 900.000 743.802
yang diterima dan dapat diterima oleh
entitas untuk entitas itu sendiri. Jumlah Harga Publish (publish price) merupakan

yang ditagih untuk kepentingan pihak dasar Gross Income adalah harga dasar atau full

ketiga, seperti pajak pertambahan nilai rate yang ditetapkan oleh manajemen Hotel GMP
Malang sebelum menetapkan discount rate atau
dan pajak penjualan, bukan merupakan
growth up rate untuk transaksi dan/atau waktu
manfaat ekonomik yang mengalir ke
tertentu. Harga tersebut sudah termasuk (include)
entitas dan tidak mengakibatkan
tax and service charge.
kenaikan ekuitas. Oleh karena itu, hal
Tabel 4.: Publish Price (Gross Income)
tersebut dikeluarkan dari pendapatan. dan Net Income .Sumber: Hotel GMP
Hal yang sama juga berlaku dalam Malang, 2016 dimodifikasi.
hubungan keagenan, arus masuk bruto Tipe Service
No Tax
manfaat ekonomik mencakup jumlah Kamar Charge
yang ditagih untuk kepentingan 1 Business Room 37.190 40.909

prinsipal dan tidak mengakibatkan 2 Superior Room 49.587 54.545


3 Deluxe Room 61.983 68.182
kenaikan ekuitas entitas. Jumlah yang
4 Executive Room 74.380 81.818
ditagih atas nama prinsipal bukan
merupakan pendapatan. Sebaliknya,
Berdasarkan tabel 3 dan 4 tersebut dapat
pendapatan adalah jumlah komisi yang dijelaskan bahwa pengakuan dan pengukuran
diterima”. pendapatan dengan menggunakan net income,
sehingga jurnal yang dibuat (untuk Business
Berikut ilustrasi pengukuran
Room) adalah sebagai berikut:
pendapatan di Hotel GMP Malang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


444
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

a) Jurnal pada saat kas diterima Akun Uraian Debit Kredit


Akun Uraian Debit Kredit 2-170.04 Service Charge 40.909
1-110.01 Kas 450.000 1-110.01 Kas 40.909
1-120.01 Guest Ledger 450.000
Pengungkapan Pendapatan
b) Jurnal pada saat laporan DSR (daily sales
Pengungkapan pada Hotel GMP di
reporting)
Malang telah menyertakan kebijakan-
Akun Uraian Debit Kredit
kebijakan akuntansi dalam pengakuan
1-120.01 Guest Ledger 450.000
2-150.01 Tax 37.190 pendapatan yaitu berdasarkan pada akrual
2-170.04 Service Charge 40.909 basis, dan pada setiap kategori pos-pos
4-110.01 Room Business 314.050 pendapatan telah diungkapkan menurut
4-210 Breakfast 57.851 posnya masing-masing dalam laporan laba
rugi perusahaan. Pada laporan perusahaan
Breakfast merupakan fasilitias yang
terdapat kategori untuk pengungkapan
diberikan pada tamu dan include dalam
pendapatan yaitu pendapatan usaha dan
perhitungan harga kamar. Sehingga, dalam
pendapatan lain-lain, yang didalamnya telah
penyajian pendapatan harus dipisahkan antara
pendapatan kamar dan pendapatan restoran
mencakup setiap pos-pos yang telah

(breakfast). Nilai breakfast adalah sebesar Rp disebutkan sebelumnya.


70.000,- dengan fasilitas 2 orang per kamar.
Sehingga nilai net income yang diperhitungkan Pengaruh Pengakuan Pendapatan Jasa
adalah sebesar Rp 57.851,- (dengan perhitungan Perhotelan dengan PSAK No. 23 terhadap
Rp 70.000 / 1,21 = Rp 57.851,-) Kewajiban Pajak Hotel
c) Jurnal pada saat pembayaran pajak hotel dan Salah satu dari Jenis Pajak
restoran per tanggal 10 bulan berikutnya
Kabupaten/Kota menurut Undang-Undang
Akun Uraian Debit Kredit
Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak dan
2-150.01 Tax 37.190
Retribusi Daerah adalah Pajak Hotel,
1-110.01 Kas 37.190
sebagaimana juga dimaksudkan dalam
Pajak Hotel sebesar Rp 31.405 (Rp
314.050 x 10%) dan Pajak Restoran sebesar Rp Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
5.785 (Rp 57.851 x 10%). Total Pajak Hotel dan Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak
Restoran Rp 37.190,- Daerah yang Dipungut berdasarkan
d) Jurnal pada saat pembayaran service Penetapan Kepala Daerah atau Dibayar
karyawan per tanggal 20 bulan berikutnya Sendiri oleh Wajib Pajak. Objek Pajak Hotel

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


445
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

adalah pelayanan yang disediakan oleh Hotel c. Fasilitas olahraga dan hiburan yang
dengan pembayaran, termasuk jasa disediakan khusus untuk tamu hotel,
penunjang sebagai kelengkapan Hotel yang bukan untuk umum antara lain Pusat
sifatnya memberikan kemudahan dan Kebugaran (fitness center), kolam
kenyamanan, termasuk fasilitas olahraga dan renang, tennis, golf, karaoke, pub,
hiburan. Jasa penunjang yang dimaksud diskotik, yang disediakan atau dikelola
adalah fasilitas telepon, faksimile, teleks, hotel;
internet, fotokopi, pelayanan cuci, seterika, d. Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan
transportasi, dan fasilitas sejenis lainnya yang acara atau pertemuan di hotel;
disediakan atau dikelola Hotel. Dasar pengenaan Pajak Hotel adalah
Pelayanan yang menjadi objek pajak jumlah pembayaran atau yang seharusnya
yang dimaksud meliputi: dibayar kepada Hotel. Tarif Pajak Hotel
a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal ditetapkan paling tinggi sebesar 10%
jangka pendek, antara lain; gubuk (sepuluh persen). Besarnya pokok Pajak yang
pariwisata (cottage), motel, wisma terutang dihitung dengan cara mengalikan
pariwisata, pesanggrahan (hostel), tarif 10% dengan dasar pengenaan pajak.
losmen dan rumah penginapan termasuk Menurut Peraturan Daerah Kabupaten
rumah kos dengan jumlah kamar 10 Malang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak
(sepuluh) atau lebih yang menyediakan Daerah, disebutkan dalam Pasal 9 bahwa
fasilitas seperti rumah penginapan; serta Pajak Hotel dipungut dengan sistem Self
Apartemen, termasuk yang tidak Assesment, yaitu sistem pemungutan pajak
berlokasi di lingkungan Hotel yang yang memberikan kewenangan kepada wajib
digunakan kurang dari satu bulan. pajak untuk menghitung sendiri besarnya
b. Pelayanan penunjang sebagai pajak terutang.
kelengkapan fasilitas penginapan atau Dalam tata cara pemungutan Pajak,
tinggal jangka pendek yang sifatnya Pengusaha Hotel harus menambahkan Pajak
memberikan kemudahan dan Hotel atas pembayaran pelayanan di Hotel
kenyamanan. Antara lain telepon, dengan mengenakan tarif pajak. Apabila
faximil, telex, fotocopy, pelayanan cuci, dalam pembayaran pelayanan di Hotel,
setrika, taksi dan pengangkutan lainnya, pengusaha tidak menambahkan pajak atas
yang disediakan atau dikelola hotel; pembayaran pelayanan maka dalam jumlah

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


446
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pembayaran dianggap telah termasuk Pajak Tax (VAT) atau Goods and Services Tax
Hotel. (GST). Prinsip dasarnya adalah suatu pajak
Berdasarkan hal tersebut, dengan dasar yang harus dikenakan pada setiap proses
ilustrasi pada tabel 3 dan 4 menunjukkan produksi dan distribusi, tetapi jumlah pajak
bahwa dasar pengenaan pajak adalah harga yang terutang dibebankan kepada konsumen
yang diberikan kepada tamu, baik full rate, akhir yang memakai produk tersebut.
discount rate, atau growth up rate. Dari harga Objek PPN atau Pajak Pertambahan
tersebut telah diperhitungkan kewajiban Nilai dikenakan pada: Penyerahan Barang
pajak hotel terutang untuk dibayarkan oleh Kena Pajak (BPK) dan Jasa Kena Pajak
pihak Hotel GMP Malang kepada pemerintah (JKP) di dalam Daerah Pabean yang
daerah Kabupaten Malang, dengan tarif dilakukan oleh pengusaha, Impor Barang
sebesar 10% (sepuluh persen). Kena Pajak, Pemanfaatan Barang Kena Pajak
Dengan demikian, dapat disimpulkan tidak berwujud dari luar Daerah Pabean di
bahwa pengaruh pengakuan pendapatan jasa dalam Daerah Pabean, Pemanfaatan Jasa
perhotelan dengan PSAK No. 23 terhadap Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam
kewajiban pajak hotel adalah sesuai dengan Daerah Pabean, Ekspor Barang Kena Pajak
ketentuan pada Undang-Undang Nomor 28 berwujud atau tidak berwujud dan Ekspor
tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak
Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten (PKP).
Malang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah
Daerah. 10% (sepuluh persen), namun dapat diubah
menjadi paling rendah 5% (lima persen) dan
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Jasa paling tinggi 15% (lima belas persen) yang
Perhotelan dengan PSAK No. 23 terhadap perubahan tarifnya diatur dengan Peraturan
Kewajiban Pajak Pertambahan Nilai Pemerintah. Sedangkan, tarif Pajak
(PPN) Pertambahan Nilai sebesar 0% (nol persen)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah diterapkan atas: a). ekspor Barang Kena
pajak yang dikenakan atas setiap Pajak Berwujud; b). ekspor Barang Kena
pertambahan nilai dari barang atau jasa Pajak Tidak Berwujud; dan c). ekspor Jasa
dalam peredarannya dari produsen ke Kena Pajak.
konsumen. PPN disebut juga Value Added

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


447
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) disetor Berdasarkan tabel 4. menunjukkan


dan dilaporkan pihak penjual yang telah bahwa net income Hotel GMP Malang dari
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak tahun 2014 sampai dengan 2016 untuk setiap
(PKP). Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah tahunnya masih dibawah ketentuan PMK
pihak yang wajib menyetor dan melaporkan No.197/PMK.03/2013 untuk ditetapkan
PPN. Setiap tanggal di akhir bulan adalah sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak),
batas akhir waktu penyetoran dan pelaporan sehingga tidak memiliki kewajiban untuk
PPN oleh PKP. Sesuai dengan ketentuan menyetor dan melaporkan PPN.
PMK No.197/PMK.03/2013, suatu Sedangkan dalam ketentuan Undang-
perusahaan atau seorang pengusaha Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang
ditetapkan sebagai PKP bila transaksi Perubahan Ketiga atas Undang-Undang
penjualannya melampaui jumlah Rp 4,8 Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak
miliar dalam setahun. Jika pengusaha tidak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan
dapat mencapai transaksi dengan jumlah Rp Pajak Penjualan atas Barang Mewah
4,8 miliar tersebut, maka pengusaha dapat disebutkan dalam Pasal 4A ayat (3) yaitu:
langsung mencabut permohonan pengukuhan Jenis jasa yang tidak dikenai
sebagai PKP. Dengan menjadi PKP, Pajak Pertambahan Nilai adalah jasa
pengusaha wajib memungut, menyetor dan tertentu dalam kelompok jasa sebagai
melaporkan PPN yang terutang. berikut:
a. jasa pelayanan kesehatan medis;
Tabel 4.: Net Income Hotel GMP Malang b. jasa pelayanan sosial;
tahun 2014-2016 c. jasa pengiriman surat dengan
Sumber: Hotel GMP Malang, 2014-2016 perangko;
dimodifikasi d. jasa keuangan;
Tahun Net Income e. jasa asuransi;
2014 1.236.864.100,- f. jasa keagamaan;
2015 1.767.267.141,- g. jasa pendidikan;
2016 2.940.370.848,- h. jasa kesenian dan hiburan;
i. jasa penyiaran yang tidak bersifat
iklan;

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


448
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

j. jasa angkutan umum di darat dan di air Tabel 5. Perandingan Net Income dan Gross
serta jasa angkutan udara dalam negeri Income Hotel GMP Malang tahun 2014-2016
yang menjadi bagian yang tidak Tahun Net Income Gross Income
terpisahkan dari jasa angkutan udara 2014 1.236.864.100,- 1.496.605.561,-
luar negeri; 2015 1.767.267.141,- 2.138.393.241,-
k. jasa tenaga kerja; 2016 2.940.370.848,- 3.557.848.726,-
l. jasa perhotelan; Sumber: Hotel GMP Malang, 2014-2016 dimodifikasi

m. jasa yang disediakan oleh pemerintah


dalam rangka menjalankan Berdasarkan pada tabel 5 tersebut
pemerintahan secara umum; diatas menunjukkan bahwa Hotel GMP
n. jasa penyediaan tempat parkir; Malang untuk peredaran brutonya masih
o. jasa telepon umum dengan dibawah 4,8 milyar. Hal tersebut
menggunakan uang logam; menunjukkan bahwa kebijakan perpajakan
p. jasa pengiriman uang dengan wesel pajak penghasilan badan didasarkan pada
pos; dan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 46
q. jasa boga atau katering. tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan atas
Jasa perhotelan merupakan jenis jasa Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau
yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai Diperoleh Wajib Pajak yang memiliki
(PPN), sehingga dalam hal ini Hotel GMP Peredaran Bruto Tertentu.
Malang tidak memiliki kewajiban untuk Ketentuan dalam PP No. 46 tahun
menyetor dan melaporkan PPN. 2013 menyebutkan bahwa Wajib Pajak
(Orang Pribadi atau Badan) yang menerima
Pengaruh Pengakuan Pendapatan Jasa penghasilan dari usahanya (tidak termasuk
Perhotelan dengan PSAK No. 23 terhadap penghasilan dari jasa sehubungan dengan
Kewajiban Pajak Penghasilan Badan pekerjaan bebas) dengan peredaran bruto
a. Berdasarkan Peraturan Pemerintah tidak melebihi Rp 4.800.000.000,00 (empat
Nomor 46 tahun 2013 tentang Pajak milyar delapan ratus juta rupiah) dalam 1
Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha (satu) tahun pajak dikenai Pajak Penghasilan
yang Diterima atau Diperoleh Wajib yang bersifat final sebesar 1% (satu persen)
Pajak yang memiliki Peredaran Bruto dari peredaran bruto.
Tertentu

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


449
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Peredaran Bruto adalah Semua penghasilan Tabel 8. Perbandingan Kewajiban Pajak


Terutang dengan menggunakan Net Income
bruto yang diterima atau diperoleh dari
(NI) dan Gross Income (GI) berdasarkan PP
kegiatan usaha sebelum dikurangi biaya No. 46/2013
Pajak Terutang Pajak Terutang
untuk mendapatkan, menagih, dan Tahun
Net Income Gross Income
memelihara penghasilan baik yang berasal 2014 12.368.641,- 14.966.056,-
dari Indonesia maupun luar Indonesia, 2015 17.672.671,- 21.383.932,-
2016 29.403.708,- 35.578.487,-
meliputi: Penghasilan yang dikenai Pajak Selisih
Penghasilan Final, Penghasilan yang dikenai Tahun Kurang Bayar
(PTNI – PTGI)
Pajak Penghasilan Tidak Bersifat Final, dan 2014 2.597.415,-
Penghasilan yang dikecualikan dari objek 2015 3.711.261,-
2016 6.174.779,-
pajak penghasilan.
Tabel 6. Pajak Penghasilan Badan Terutang Hotel GMP Malang dengan
berdasarkan PP No. 46/2013 dengan
perhitungan Net Income (NI) penggunaan Metode Pengakuan Pendapatan
Tahun Net Income Pajak Terutang Jasa Perhotelan dengan PSAK No. 23, maka
2014 1.236.864.100,- 12.368.641,- perhitungan Pajak Penghasilan Badan untuk
2015 1.767.267.141,- 17.672.671,- tahun 2014 sampai dengan 2016 mengalami
2016 2.940.370.848,- 29.403.708,- kurang bayar. Karena berdasarkan ketentuan
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013
Tabel 7. Pajak Penghasilan Badan Terutang
berdasarkan PP No. 46/2013 dengan harus diperhitungkan dari peredaran
perhitungan Gross Income (GI) brutonya. Artinya diperhitungkan dari Gross
Tahun Gross Income Pajak Terutang
Income-nya. Dalam hal ini seharusnya
2014 1.496.605.561,- 14.966.056,-
dilakukan koreksi fiskal terkait dengan
2015 2.138.393.241,- 21.383.932,-
laporan perpajakannya.
2016 3.557.848.726,- 35.578.487,-
b. Berdasarkan Undang-Undang Pajak
Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008
Terdapat perbedaan Pajak
tentang Perubahan Keempat atas
Penghasilan Badan Terutang dengan
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983
perhitungan Net Income (NI) dan Gross
tentang Pajak Penghasilan
Income (GI) yang mengakibatkan adanya
Namun, dengan mempertimbangkan
selisih kurang bayar sebagaimana tabel
tanggal pendirian dan beroperasinya Hotel
berikut ini:
GMP Malang secara komersial sesuai dengan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


450
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Akta Pendirian Perusahaan yaitu pada beroperasi secara komersial


tanggal 19 Maret 2014, dan Sesuai dengan pada tanggal 1 Juli 2013.
Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Karena baru beroperasi secara
Nomor SE-32/PJ/2014 tertanggal 17 komersial, maka Wajib Pajak
September 2014 (dan dilakukan ralat dengan dikenai Pajak Penghasilan
SE-38/PJ/2014; tertanggal 22 Oktober 2014) berdasarkan tarif umum
tentang Penegasan Pelaksanaan Peraturan Undang-Undang Pajak
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang Penghasilan untuk Tahun
Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Pajak 2013 dan Tahun Pajak
Usaha yang diterima atau diperoleh Wajib 2014 (jangka waktu 1 tahun
Pajak yang memiliki Peredaran Bruto sejak beroperasi secara
Tertentu, pada ketentuan “E. Materi” angka 2 komersial 1 Juli 2013 sampai
huruf d, sebagaimana dicontohkan pada dengan 30 Juni 2014 dan
huruf f angka (1), (3) dan (4), yang berbunyi diteruskan sampai dengan 31
sebagai berikut: Desember 2014). Untuk
“d. Dalam hal jangka waktu 1 (satu) pengenaan Pajak Penghasilan
sejak beroperasi secara komersial pada Tahun Pajak 2015
sebagaimana dimaksud pada huruf memperhatikan peredaran
c melewati tahun pajak saat bruto Tahun Pajak 2014.
beroperasi secara komersial, 3) Wajib Pajak badan dengan
ketentuan pengenaan Pajak tahun buku sama dengan
Penghasilan berdasarkan tarif tahun takwim, baru
umum Undang-Undang Pajak beroperasi secara komersial
Penghasilan dimaksud berlaku pada tanggal 2 Januari 2013.
sampai dengan akhir tahun pajak Karena baru beroperasi secara
berikutnya setelah Tahun Pajak komersial, maka Wajib Pajak
saat beroperasi secara komersial”. dikenai Pajak Penghasilan
“f. Contoh: berdasarkan tarif umum
1) Wajib Pajak badan dengan Undang-Undang Pajak
tahun buku sama dengan Penghasilan untuk Tahun
tahun takwim, baru Pajak 2013 dan Tahun Pajak

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


451
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

2014 (jangka waktu 1 tahun memperhatikan peredaran


sejak beroperasi secara bruto Tahun Pajak 2014.
komersial 2 Januari 2013 Berdasarkan pada ketentuan tersebut,
sampai dengan 1 Januari 2014 maka Hotel GMP Malang untuk tahun pajak
dan diteruskan sampai dengan 2014 dan 2015 adalah menggunakan
31 Desember 2014). Untuk ketentuan Undang-Undang Pajak
pengenaan Pajak Penghasilan Penghasilan. Sedangkan untuk tahun pajak
pada Tahun Pajak 2015 2016 menggunakan ketentuan Peraturan
memperhatikan peredaran Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang
bruto Tahun Pajak 2014. Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari
4) Wajib Pajak badan dengan Usaha yang diterima atau diperoleh Wajib
tahun buku sama dengan Pajak yang memiliki Peredaran Bruto
tahun takwim, baru Tertentu.
beroperasi secara komersial Untuk tahun pajak 2014 dan 2015
pada tanggal 1 Agustus 2013. dengan mempertimbangkan pada income
Karena baru beroperasi secara yang diperoleh, maka dalam Undang-Undang
komersial, maka Wajib Pajak Pajak Penghasilan (UU No. 36 tahun 2008 ;
dikenai Pajak Penghasilan Perubahan Keempat atas UU No. 7 tahun
berdasarkan tarif umum 1983) pasal 31E ayat (1) disebutkan:
Undang-Undang Pajak “Wajib Pajak badan dalam negeri
Penghasilan untuk Tahun dengan peredaran bruto sampai
Pajak 2013 dan Tahun Pajak dengan Rp50.000.000.000,00 (lima
2014 (jangka waktu 1 tahun puluh milyar rupiah) mendapat
sejak beroperasi secara fasilitas berupa pengurangan tarif
komersial 1 Agustus 2013 sebesar 50% (lima puluh persen)
sampai dengan 31 Juli 2014 dari tarif sebagaimana dimaksud
dan diteruskan sampai dengan dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b
31 Desember 2014). Untuk dan ayat (2a) yang dikenakan atas
pengenaan Pajak Penghasilan Penghasilan Kena Pajak dari
pada Tahun Pajak 2015 bagian peredaran bruto sampai

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


452
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dengan Rp4.800.000.000,00 (empat income akan menggunakan pengurangan


milyar delapan ratus juta rupiah)”. menggunakan biaya tax and service charge.
Serta, dalam Undang-Undang Pajak Adapun ilustrasinya adalah sebagai berikut:
Penghasilan (UU No. 36 tahun 2008 ;
Perubahan Keempat atas UU No. 7 tahun Tabel 9. Ilustrasi perhitungan pajak
penghasilan badan dengan Net Income (NI)
1983) pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a)
dan Gross Income (GI) Hotel GMP Malang
juga disebutkan: tahun 2014 berdasarkan Undang-Undang
Pajak Penghasilan
Pasal 17 ayat (1) huruf b: “Wajib
Net Gross
Pajak badan dalam negeri dan
Income Income
bentuk usaha tetap adalah sebesar
Pendapatan 1.236.864 1.496.605.561,
28% (dua puluh delapan persen)”. .100,- -
Pasal 17 ayat (2a): “Tarif (-) Tax - 123.686.410,-
sebagaimana dimaksud pada ayat (-) Service Charge - 136.055.051,-
(1) huruf b menjadi 25% (dua Laba (Rugi) 1.236.864 1.236.864.100,
puluh lima persen) yang mulai .100,- -
berlaku sejak tahun pajak 2010”.
Tabel 10. Ilustrasi perhitungan pajak
Dengan demikian kebijakan penghasilan badan dengan Net Income (NI)
dan Gross Income (GI) Hotel GMP Malang
perpajakan yang dilakukan pada tahun 2014 tahun 2015 berdasarkan Undang-Undang
dan 2015 adalah menggunakan rumusan Pajak Penghasilan
Net Income Gross Income
sebagai berikut:
Pendapatan 1.767.267.141,- 2.138.393.241,-
25% x Laba (Rugi) sebelum Pajak x 50% (-) Tax - 176.726.714,-
(-) Service Charge - 194.399.386,-
Sehingga, dalam perhitungannya yang Laba (Rugi) 1.767.267.141,- 1.767.267.141,-
didasarkan pada laba (rugi) sebelum pajak
Pengaruh pengakuan pendapatan jasa
otomatis tidak akan mempengaruhi terhadap
perhotelan dengan menerapkan PSAK No. 23
kewajiban pajak penghasilan badan yang
terhadap kewajiban Pajak Penghasilan Badan
terutang, baik menggunakan metode
Hotel GMP Malang pada tahun 2014 dan
perhitungan net income atau gross income.
tahun 2015 tidak menimbulkan pengaruh
Karena dalam perhitungan net income tidak
terhadap perbedaan perhitungan, karena
lagi memunculkan biaya tax and service
untuk tahun pajak 2014 dan 2015
charge, sedangkan dengan perhitungan gross

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


453
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

berdasarkan pada Surat Edaran Direktorat 1. Sumber pendapatan yang diperoleh


Jenderal Pajak Nomor SE-32/PJ/2014, perusahaan terdiri dari pendapatan
mekanisme perhitungan Pajak Penghasilan kamar, pendapatan food and beverage,
Badan menggunakan Undang-Undang Pajak pendapatan bunquet, pendapatan sewa
Penghasilan yang menyebabkan tidak adanya hall, pendapatan merchandise dan
perbedaan dalam Pajak Penghasilan Badan souvenir serta pendapatan lain-lain.
Terutang baik dengan Net Income atau Gross 2. Perusahaan secara teoritis memahami
Income. betul tentang konsep pendapatan pada
Sedangkan, untuk tahun pajak 2016 saat pengakuan dan pengukuran
Hotel GMP Malang harus menerapkan pendapatan, dan dalam prakteknya telah
kebijakan perpajakan dengan menggunakan diterapkan berdasarkan PSAK No. 23
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 tentang Akuntansi Pendapatan.
tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan 3. Metode pengakuan yang digunakan
dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh perusahaan dalam metode Accrual Basic,
Wajib Pajak yang memiliki Peredaran Bruto dimana keuntungan diakui pada saat
Tertentu disebabkan income tidak mencapai terjadinya transaksi.
Rp 4,8 milyar. Akibatnya, karena 4. Pengukuran pendapatan dilakukan
perhitungan pajak penghasilannya di berdasarkan jumlah uang yang diterima
perhitungkan dari income, maka terjadi dikurangi tax and service charge,
kurang bayar bilamana menggunakan sehingga diperhitungkan dengan nett
perhitungan Net Income daripada income.
menggunakan perhitugan Gross Income. 5. Pengakuan, Pengukuran, dan
Pengungkapan pendapatan pada Hotel
KESIMPULAN DAN SARAN GMP di Malang telah sesuai dengan
Kesimpulan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Kesimpulan yang diperoleh dari (PSAK) No. 23 tentang Akuntansi
Implementasi PSAK No. 23 terhadap Pendapatan.
Pengakuan Pendapatan Jasa pada Industri 6. Implementasi PSAK No. 23 tentang
Perhotelan dan Pengaruh Kewajiban Akuntansi Pendapatan pada Hotel GMP
Perpajakannya pada Hotel GMP di Malang Malang dapat disimpulkan telah sesuai
adalah sebagai berikut: dengan ketentuan dari Pernyataan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


454
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) tahun pajak 2014 dan 2015 berdasarkan
No. 23 tentang Akuntansi Pendapatan. pada Surat Edaran Direktorat Jenderal
7. Penetapan harga publish (publish price) Pajak Nomor SE-32/PJ/2014, yaituu
telah diperhitungkan kewajiban pajak mekanisme perhitungan Pajak
hotel terutang untuk dibayarkan oleh Penghasilan Badan menggunakan
pihak Hotel GMP Malang kepada Undang-Undang Pajak Penghasilan yang
pemerintah daerah Kabupaten Malang, menyebabkan tidak adanya perbedaan
dengan tarif sebesar 10% (sepuluh dalam Pajak Penghasilan Badan
persen). Sehingga, dapat disimpulkan Terutang baik dengan Net Income atau
bahwa pengaruh pengakuan pendapatan Gross Income.
jasa perhotelan dengan PSAK No. 23 10. Untuk tahun pajak 2016 Hotel GMP
terhadap kewajiban pajak hotel adalah Malang harus menerapkan kebijakan
telah sesuai dengan ketentuan pada perpajakan dengan menggunakan
Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun
tentang Pajak dan Retribusi Daerah dan 2013 tentang Pajak Penghasilan atas
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Penghasilan dari Usaha yang Diterima
Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak atau Diperoleh Wajib Pajak yang
Daerah. memiliki Peredaran Bruto Tertentu.
8. Jasa perhotelan merupakan jenis jasa Akibatnya, terjadi kurang bayar
yang tidak dikenai Pajak Pertambahan bilamana menggunakan perhitungan Net
Nilai (PPN), sehingga dalam hal ini Income daripada menggunakan
Hotel GMP Malang tidak memiliki perhitugan Gross Income.
kewajiban untuk menyetor dan Saran
melaporkan PPN. Adapun saran yang perlu peneliti
9. Pengaruh pengakuan pendapatan jasa sampaikan adalah sebagai berikut:
perhotelan dengan penerapan PSAK No. 1. Hotel GMP Malang telah menggunakan
23 terhadap kewajiban Pajak metode-metode yang sesuai dengan
Penghasilan Badan Hotel GMP Malang Standar Akuntansi Keuangan dalam
pada tahun 2014 dan tahun 2015 tidak pengakuan, pengukuran, pengungkapan
menimbulkan pengaruh terhadap dan pelaporan pendapatan yaitu PSAK
perbedaan perhitungan, karena untuk No. 23, sehingga diharapkan untuk

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


455
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

selanjutnya perusahaan tetap income sesuai dengan ketentuan


menjalankan hal tersebut secara Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun
konsisten, dengan harapan menjadi 2013.
barometer sistem akuntansi pendapatan
pada industri perhotelan. REFERENSI
2. Penetapan harga publish lebih baik Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori
Akuntansi . Edisi Revisi 2011. Jakarta:
include terhadap tax and service, agar
Rada Grafindo Persada.
kewajiban pajak hotel dapat terlaksana IAI, 2015. Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
dengan baik.
Kieso, Weygandt dan Warfield. 2007.
3. Kewajiban Pajak Hotel merupakan Akuntansi Intermediate, Edisi ke Dua
Belas, Jlid 2. Jakarta: Erlangga.
amanah Undang-Undang dan diharapkan
Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Edisi
dapat terlaksana dengan konsisten serta Revisi 2009. Yogyakarta: Andi.
Nordiawan, Deddi. 2009. Akuntansi
bertanggungjawab. Dengan adanya pajak
Pemerintahan. Jakarta: Salemba
hotel tersebut, industri hotel Empat.
Pawan, Elisabeth Caroline. 2013.
“dibebaskan” dari kewajiban Pajak
Pengakuan, Pengukuran,
Pertambahan Nilai, sehingga diharapkan Pengungkapan dan Pelaporan
Pendapatan Berdasarkan PSAK No. 23
bilamana ada pihak-pihak terkait dengan
pada PT. Pegadaian. Manado:
kegiatan di perhotelan yang masih Universitas Sam Ratulangi.
Sambodo, Agus. 2015. Pajak Dalam Entitas
hendak memungut PPN agar diberikan
Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
pemahaman untuk tidak membayar PPN Saryono. 2010. Metodologi Penelitian
Kualitatif dalam Bidang Kesehatan.
melainkan membayar Pajak Hotel.
Yogyakarta: Nuha Medika.
4. Agar konsisten terhadap penerapan Soebakir, Moch. 1999. Petunjuk Praktis
Perpajakan. Jakarta: Berita Pajak.
PSAK No. 23 tentang pendapatan
Sopiah, Etta Mamang Sangaji. 2010,
terhadap Pajak Penghasilan Badan, dapat Metodologi Penelitian, Yogyakarta:
Andi Offset.
diupayakan agar meningkatkan
Suandy, Erly. 2014. Hukum Pajak. Jakarta:
pendapatan pada level minimal untuk Salemba Empat.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis.
melaksanakan ketentuan Undang-
Bandung: Alfabeta.
Undang Pajak Penghasilan. Bila tidak Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
memungkinkan, maka dalam laporan
Bandung. Alfabeta.
Pajak Penghasilan Badan agar dilakukan Sukardji, Untung, 2000. Pajak Pertambahan
Nilai. Jakarta: Rajawali Pers.
koreksi fiskal dengan perhitungan gross

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


456
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Wiyasha, IBM. 2010. Akuntansi Perhotelan: Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik
Penerapan Uniform System of Indonesia Nomor PER. 02/MEN/1999
Accounts for The Lodging Industri. tentang Pembagian Uang Service pada
Yogyakarta: Andi Offset. Usaha Hotel, Restoran dan Usaha
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor Pariwisata Lainnya.
28 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor
Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 8 tahun 2010 tentang Pajak Daerah
tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan
Republik Indonesia, Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 36 tahun
2008 tentang Perubahan Keempat atas
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor
28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor
42 Tahun 2009 tentang Perubahan
Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8
tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 65 tahun 2001 tentang Pajak
Daerah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 1 tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1983 Tentang Pajak
Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa
Dan Pajak Penjualan Atas Barang
Mewah Sebagaimana Telah Beberapa
Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-
Undang Nomor 42 Tahun 2009
Tentang Perubahan Ketiga Atas
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983
Tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang Dan Jasa Dan Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 46 tahun 2013 tentang Pajak
Penghasilan atas Penghasilan dari
Usaha yang Diterima atau Diperoleh
Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran
Bruto Tertentu.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


457
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN: 2597 - 4696


458
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGARUH INOVASI TERHADAP UKM NAIK KELAS MELALUI DAYA SAING


PRODUK
(Studi Indo Burger)

Suryono Hadi Elfahmi1), Dodik Jatmika2)

1)
STIE Mahardhika Surabaya
2)
Universitas KH.A.Wahab Hasbullah
Email : Dodik_jatmika@yahoo.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk menguji pengaruh inovasi produk terhadap UKM naik kelas
melalui daya saing. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan UKM indo burger yang
berjumlah 150 orang, dan semua dijadikan sampel penelitian. Maka penelitian ini termasuk dalam
penelitian Sensus. Data yang diperoleh dari persepsi responden dianalisis secara deskriptif dengan
structur equation modeling menggunakan aplikasi AMOS. Hasil penelitian menyatakan bahwa
inovasi produk berpengaruh terhadap daya saing, inovasi produk berpengaruh terhadap UKM naik
kelas dan inovasi produk berpengaruh terhadap UKM naik kelas melalui daya saing. Bagi peneliti
selajutnya disarankan untuk mengkaji ulang penelitian yang berkaitan dengan ukm naik kelas
dengan menambahkan factor-faktor penghambat daya saing produk.

Kata kunci: inovasi, daya saing, naik kelas

Abstract
The purpose of this study is to examine the effect of product innovation on SMEs in the
classroom through competitiveness. The population in this study were employees of SMEs
indo burger which amounted to 150 people, and all samples of research. So this study is
included in the Census study. Data obtained from respondents' perceptions are analyzed
descriptively with structural equation modeling using AMOS application. The result of
research stated that product innovation influence to competitiveness, product innovation
influence to SME class and product innovation influence to SMEs to class through
competitiveness. For further researcher it is suggested to review research related to ukm
up grade by adding inhibiting factors of product competitiveness.

Keywords: innovation, competitiveness, up grade

PENDAHULUAN pekerjaaan, selain itu modal kerjanya


juga relatif kecil, akan tetapi tanpa adanya
Usaha kecil Menengah (UKM)
keinginan yang kuat untuk melakukan usaha
merupakan kegiatan usaha yang
tentunya tidak akan mungkin bias meraih
memerlukan keterampilan dalam melakukan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

459
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kesuksesan, seorang pelaku usaha harus enggan meningkatkan daya saing


berpikir secara kreatif dan inovatif untuk produknya, maka usahanya dapat tergeser
mensukseskan kegiatan usahanya terlebih dengan usaha pesaingnya yang memiliki
lagi di era globalisasi seperti sekarang kualitas produk yang lebih baik
ini, dimana pasar terus tumbuh dan Menurut Porter (1994), keunggulan
bergerak sangat dinamis. Pelaku usaha komparatif dapat dilakukan pada tingkat
tanpa memiliki pemikiran yang kreatif dan perusahaan dan pada tingkat nasional. Ada
inovatif maka, pelaku usaha tersebut akan empat hal dalam membangun keunggulan
terpastikan menjadi pengusaha yang dari suatu Negara digambarkan oleh Porter
memiliki masa depan suram atau kegagalan suatu skema berbentuk berlian, yaitu kondisi
dimasa yang akan datang. Melihat peranan seperti tenaga terampil dan sarana prasarana,
UKM yang cukup penting dan cukup kondisi permintaan dan tuntutan mutu dalam
mudahnya menjadi pelaku usaha mikro, negeri untuk hasil industri tertentu, eksistensi
pengusaha mudah dari kota Molang industri terkait dan pendukung yang berdaya
mengembangkan organisasi Indonesia saing, serta strategi, struktur dan persaingan
Bissnis Developmen (IBD) yang digunakan antar peusahaan.
untuk menaungi usaha yang dimiliki dari Inovasi merupakan pijakan bagi UKM
indo burger yang berada di jawa timur dan untuk mencapai tingkat daya saing yang
jawa tenggah, dengan modal awal hanya kompetitif, terlebih lagi bagi UKM yang
25.000.000 setelah empat tahun penjualan bergerak di industri kreatif. Daya saing UKM
indo burger mencapai 1.5 Milyar tiap tahun. di kabupaten Rembang tercermin dalam daya
Keberhasil usaha indo burger yang saing produk dan daya saing organisasi.
dilakukan naik kelas dengan baik jika dilihat Indikator-indikator utama daya saing produk
dari omset penjualan, karyawan dan asset adalah nilai/harga produk dan kepuasan
yang dimiliki. Menurut Ferdinand (2000), konsumen, sedangkan indikator-indikator
pada dasarnya setiap usaha melakukan utama daya saing organisasi adalah profit dan
persaingan agar usahanya tetap dapat lebih sumber daya manusia (SDM). Inovasi yang
unggul daripada usaha pesaingnya dan agar tinggi baik itu inovasi proses maupun inovasi
usaha tersebut dapat bertahan dalam pasar produk akan meningkatkan kemampuan
dengan meningkatkan daya saing UKM akan menciptakan produk yang lebih
produknya, karena bila pemilik usaha berkualitas. Kualitas produk yang tinggi
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

460
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

akan meningkatkan keunggulan bersaing bisa menjadi besar. Beberapa indikator


dalam UKM yang pada akhirnya berdampak UMKM naik kelas diantaranya, usahanya
pada kinerja UKM itu sendiri. menjadi formal, total penjualan dan asset
Suatu industri dikatakan berdaya saing meningkat.
(kompetitif) jika memiliki tingkat
produktivitas faktor keseluruhan (total factor Daya Saing
productivity/TFP) sama atau lebih tinggi Konsep keunggulan bersaing
dibandingkan dengan pesaing asingnya perusahaan banyak dikembangkan dari
(foreign competitors). Inovasi tetap jadi strategi generik yang dikemukakan oleh
tuntutan dan sangat penting dengan berbagai Porter (1994). Hal-hal yang dapat
inovasi, baik mulai dari produk maupun dari mengindikasikan variabel keunggulan
prosesnya dan bisa di lihat seberapa besar bersaing adalah (1) imitabilitas yaitu
kontribusi upaya inovasi itu pada revenue seberapa sulit pesaing meniru keunggulan
dan prosesnya, terutama inovasi itu harus di perusahaan, (2) Durabilitas yaitu seberapa
arahkan pada aspek UKM itu sendiri, namun lama dapat bertahan superioritas asset-aset
harus di siasati juga dengan biaya yang strategic organisasi dan keberhasilan
rendah, sehingga inovasi harus di fokuskan organisasi, dan (3) kemudahan menyamai
pada efisiensi dan deferesiensi produk, yaitu seberapa mudah pesaing menyamai
termasuk pula di dalamnya menyangkut asset-aset strategic organisasi.
kelayakan dan kualitas yang lebih baik.
Inovasi
KAJIAN LITERATUR Menurut Lukas dan Ferrel (2000)
UKM Naik kelas inovasi adalah teknik atau produk yang
Ukm naik kelas menurut Deputi bidang menggunakan teknologi baru agar lebih
Restrukturisasi dan pengembangan usaha berguna. Inovasi dibentuk oleh 3 indikator
kemenkop UKM RI. Setyo (2015) adalah yaitu: keunggulan produk, keunikan produk,
apabila usahaya semakin berkembang, efisiensi biaya.
produktivitas bertambah dan daya saing Amabile (1996, p. l 154-1155)
meningka, sehingga semua usaha mikro bisa mengatakan bahwa inovasi sebagai
naik kelas menjadi usaha kecil, usaha kecil penerapan yang berhasil dari gagasan yang
menjadi usaha menengah, usaha menengah kreatif dalam perusahaan. Inovasi
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

461
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

merupakan sebuah mekanisme perusahaan H4 : Inovasi produk berpengaruh terhadap


UKM naik kelas melalui daya saing Produk
untuk beradaptasi dalam lingkungan yang
dinamis. Oleh karena itu perusahaan dituntut METODE PENELITIAN

untuk mampu menciptakan penilaian- Desain penelitian

penilaian baru, ide-ide baru dan Penelitian ini adalah explanatori

menawarkan produk yang inovatif serta dengan menggunakan analisis deskriptif

peningkatan kinerja layanan yang kuantitatif, menggunakan alat analisis SEM,

memuaskan pelanggan. Menurut Slater dan bertujuan mengetahui pengaruh inovasi

Narver (1995) yang mengambil pendekatan produk terhadap ukm naik kelas melalui daya

dalam bertindak dan merespon pasar dengan saing ukm dengan penghitungan

pengenalan gagasan dari pelajaran mengunakan program AMOS.

organisasi, Oleh karena itu perusahaan


harus mempunyai kemampuan untuk Definisi operasional
mengenalkan pelajaran (gagasan) dari UKM Naik Kelas
organisasi, dengan pelajaran organisasi Ukm naik kelas adalah kemampuan
diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan untuk meningkatkan usahanya.
(performance). Menurut Slater (1997) Ukm naik kelas dibentuk oleh tiga indicator
menjelaskan bahwa inovasi yang sukses yaitu; omset, jumlah karyawan, dan asset.
adalah produk persaingan antar pasar
yang yang berorientasi kebudayaan Daya saing
dengan nilai-nilai golongan pengusaha, oleh Daya saing adalah kemampuan yang
karena itu nilai-nilai dapat berwujud dimiliki perusahaan untuk menjual produk
penilaian terhadap kerja karyawan. agar terus dapat mempertahankan kelanjutan
hidup perusahaan. Daya saing dibentuk
Hipotesis Penelitiam dengan empat indikator; imitabilitas,
H1 : Inovasi produk berpengaruh signifikan durabilitas, kemudahan menyamai dan
terhadap daya saing produk
pemasaran.
H2 : Inovasi produk berpengaruh terhadap
UKM Naik kelas
H3 : Daya saing produk berpengaruh terhadap
UKM naik kelas

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

462
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Inovasi produk masing-masing data observasi yang melebihi


Inovasi produk adalah pengembangan nilai Chi Square hitung (121,889). Dengan
dari produk yang dimiliki oleh perusahaan demikian data observasi yang dikumpulkan
untuk meningkatkan nilai guna barang. bebas dari problem outlier
Inovasi produk dibentuk dengan empat Multicollinearity
indikator Keunggulan produk, Keunikan Hasil out put matriks korelasi dari
produk, kemasan produk dan Efisiensi biaya variabel terukur tidak ada satupun nilai
korelasi di atas 0.9. Hasil evaluasi ini
Populasi dan sampel
menunjukkan bahwa tidak terjadi problem
Populasi dalam penelitian ini adalah
multikolinieritas.
karyawan UKM indo burger yang berjumlah
Hasil Analisis SEM
150 orang, dan semua dijadikan sampel
Berdasarkan studi literatur dan
penelitian. Maka penelitian ini termasuk
penelitian terdahulu menghasilkan struktur
dalam penelitian Sensus.
model sebagai berikut:
Teknik analisis data
Data yang diperoleh dari persepsi
responden dianalisis secara deskriptif dengan
structur equation modeling menggunakan
aplikasi AMOS.

Hasil Analisis
Normalitas
Evaluasi normalitas data
menggunakan kriteria critical rasio skewness
Keterangan:
dan multivariate value. Hasil pengujian
menunjukkan pada kisaran -2,58 dan 2,58, X1 : Inovasi produk
X1.1 : Keunggulan produk
berarti bahwa normalitas yang dibutuhkan X1.2 : Keunikan produk
SEM terpenuhi. X1.3 : kemasan produk
X1.4 : Efisiensi biaya
Outlier Y1 : Daya Saing
Hasil pengujian teruji bahwa tidak ada satu Y1.1 : Imitabilitas
Y1.2 : Durabilitas
pun nilai Mahalanobis distance square untuk
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

463
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Y1.3 : Kemudahan menyamai Z1= unobserved variabel untuk laten


Y1.4 : Pemasaran
endogenous variabel

Y2 : Naik Kelas
Hasil analisis struktur equection modeling
Y2.1 : Omset
Y2.2 : Jumlah karyawan dilakukan dengan bantuan program computer
Y2.3: Asset
AMOS 16 for windows. Berikut diketahui

e1= unobserved endogenous variabel dari bahwa semua kriteria Goodness of-fit
faktor loading (variabel laten endogen) Y1 indeces memenuhi syarat seperti ditujukkan
dan Y2 pada tabel 1
d1= unobserved endogenous variabel dari
faktor loading (variabel laten endogen) X

Tabel 1. Nilai Goodness of-Fit Indeces dan cut off Value Model SEM
Sumber: data primer diolah tahun 2016
Keriteria Cut-off value Hasil Uji Model Keterangan
Chi Square Diharapkan Kecil 48.084 Kecil
Sig. probability ˃0.05 0.208 Baik
CMIN/DF ≤2.00 0.41 Baik
RMSEA ≤0.08 0.034 Baik
TLI ≥0.90 0.979 Baik

Tabel 2. Uji Hipotesis

Hip. tidak Prob


Variabel Langsung langsung Total
H1 Inovasi Produk terhadap Daya Saing 0.662 0.662 0.003
H2 UKM Naik 0.000
Inovasi Produk Terhadap kelas 0.496 0.496
H3 UKM Naik 0.041
Daya Saing Terhadap kelas 0.337 0.337
H4 UKM Naik
kelas melalui 0.000
Inovasi Produk Terhadap Daya Saing 0.496 0.337 0.833
Signifikan 5%.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

464
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

HASIL PENELITIAN DAN Inovasi produk berpengaruh terhadap


PEMBAHASAN UKM Naik kelas
Berdasarkan hasil penelitian terbukti
Inovasi produk berpengaruh signifikan bahwa inovasi produk berpengaruh
terhadap daya saing produk terhadap UKM naik kelas. Inovasi produk
melalui Keunggulan produk, Keunikan
Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa
produk, kemasan produk dan Efisiensi
inovasi produk berpengaruh terhadap daya
biaya, dengan Pengusaha memproduksi
saing produk. Inovasi produk melalui
produk mengunakan teknologi dan
Keunggulan produk, Keunikan produk,
pengusaha memasarkam produk
kemasan produk dan Efisiensi biaya, dengan
menggunakan teknologi mampu mendorong
Pengusaha memproduksi produk
UKM naik kelas melalui peningkatan
mengunakan teknologi dan pengusaha
omset, jumlah karyawan dan Asset dengan
memasarkam produk menggunakan
bertambahnya jumlah karyawan dan
teknologi mampu meningkatkan daya saing
ditingkatkannya sumberdaya karyawan.
melalui imitabilitas, durabilitas, kemudahan
Temuan ini mendukung penelitian yang
menyamai dan pemasaran, dengan
dilakukan oleh Muchlas (2015) strategi
memasarkan produk dengan baik dan
inovasi dan daya saing industri kecil
mendekatkan produk secara prinsip dengan
menengah (ikm) agro industri di kota batu
konsumen. Penelitian ini mendukung
menyatakan bahwa inovasi usaha adalah
penelitian yang dilakukan Djodjobo dan
proses yang sangat penting dan jika
Tawas (2014) pengaruh orientasi
dilakukan dengan berdasarkan pada visi ke
kewirausahaan, inovasi produk, dan
depan tentang produk tersebut dan tepat
keunggulan bersaing terhadap kinerja
sesuai dengan karakteristik produk dan
pemasaran usaha nasi kuning di kota
usaha, maka terbukti dapat meningkatkan
manado menyatakan bahwa , inovasi
kinerja ikm.
produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keunggulan bersaing. Daya saing produk berpengaruh
terhadap UKM naik kelas

Berdasarkan hasil penelitian terbukti


bahwa daya saing produk berpengaruh
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

465
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

terhadap UKM naik kelas. daya saing bertambahnya jumlah karyawan dan
melalui imitabilitas, durabilitas, ditingkatkannya sumberdaya karyawan.
kemudahan menyamai dan pemasaran, Hasil penelitian ini mendukung
dengan memasarkan produk dengan baik penelitian yang dilakukan Sugiyarti (2015)
dan mendekatkan produk secara prinsip tentang membangun keunggulan bersaing
dengan konsumen mampu mendorong produk melalui orientasi pembelajaran,
UKM naik kelas melalui peningkatan orientasi pasar dan inovasi produk yang
omset, jumlah karyawan dan Asset dengan menyatakan bahwa inovasi produk
bertambahnya jumlah karyawan dan berpengaruh signifikan terhadap
ditingkatkannya sumberdaya karyawan. keunggulan bersaing.

Inovasi produk berpengaruh terhadap


UKM naik kelas melalui daya saing KESIMPULAN DAN SARAN
Produk
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terbukti
Inovasi produk berpengaruh terhadap
bahwa inovasi produk berpengaruh
daya saing produk. Inovasi produk melalui
terhadap UKM naik kelas. Inovasi produk
Keunggulan produk, Keunikan produk,
melalui Keunggulan produk, Keunikan
kemasan produk dan Efisiensi biaya, dengan
produk, kemasan produk dan Efisiensi
Pengusaha memproduksi produk
biaya, dengan Pengusaha memproduksi
mengunakan teknologi dan pengusaha
produk mengunakan teknologi dan
memasarkam produk menggunakan
pengusaha memasarkam produk
teknologi mampu meningkatkan daya saing
menggunakan teknologi mampu mampu
melalui imitabilitas, durabilitas, kemudahan
meningkatkan daya saing melalui
menyamai dan pemasaran, dengan
imitabilitas, durabilitas, kemudahan
memasarkan produk dengan baik dan
menyamai dan pemasaran, dengan
mendekatkan produk secara prinsip dengan
memasarkan produk dengan baik dan
konsumen.
mendekatkan produk secara prinsip dengan
Inovasi produk berpengaruh terhadap
konsumen sehingga mampu mendorong
UKM naik kelas. Inovasi produk melalui
UKM naik kelas melalui peningkatan
Keunggulan produk, Keunikan produk,
omset, jumlah karyawan dan Asset dengan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

466
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kemasan produk dan Efisiensi biaya, dengan dan mendekatkan produk secara prinsip
Pengusaha memproduksi produk dengan konsumen sehingga mampu
mengunakan teknologi dan pengusaha mendorong UKM naik kelas melalui
memasarkam produk menggunakan peningkatan omset, jumlah karyawan dan
teknologi mampu mendorong UKM naik Asset dengan bertambahnya jumlah
kelas melalui peningkatan omset, jumlah karyawan dan ditingkatkannya sumberdaya
karyawan dan Asset dengan bertambahnya karyawan.
jumlah karyawan dan ditingkatkannya
Saran
sumberdaya karyawan
Bagi praktisi hasil penelitian ini
Daya saing produk berpengaruh
ditemukan bahwa inovasi produk dan daya
terhadap UKM naik kelas. daya saing
saing produk mampu mendorong UKM naik
melalui imitabilitas, durabilitas, kemudahan
kelas. Oleh karena itu disarankan pada
menyamai dan pemasaran, dengan
pengusaha atau wirausahawan muda yang
memasarkan produk dengan baik dan
berkeinginan agar usahanya naik kelas maka
mendekatkan produk secara prinsip dengan
diharapkan untuk lebih inovatif sehingga
konsumen mampu mendorong UKM naik
produk yang dihasilkan tidak monoton yang
kelas melalui peningkatan omset, jumlah
menyebabkan konsumen jenuh.
karyawan dan Asset dengan bertambahnya
Bagi peneliti selajutnya disarankan
jumlah karyawan dan ditingkatkannya
untuk mengkaji ulang penelitian yang
sumberdaya karyawan
berkaitan dengan ukm naik kelas dengan
Inovasi produk berpengaruh terhadap
menambahkan factor-faktor penghambat
UKM naik kelas. Inovasi produk melalui
daya saing produk.
Keunggulan produk, Keunikan produk,
kemasan produk dan Efisiensi biaya, dengan
REFERENSI
Pengusaha memproduksi produk
Amabile. Teresa M,Regina Conti,
mengunakan teknologi dan pengusaha Heather Coon, Jeffrey Lazenby
memasarkam produk menggunakan dan Michael Herron. 1996,
"Assesing The Work
teknologi mampu mampu meningkatkan Environment for Creativity",
daya saing melalui imitabilitas, durabilitas, Academy of Management
Journal.
kemudahan menyamai dan pemasaran, Djodjobo, Cynthia Vanessa dan Tawas,
dengan memasarkan produk dengan baik Hendra N (2014)pengaruh

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

467
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

orientasi kewirausahaan, inovasi learning, journal of marketing,


produk, dan keunggulan vol 58,63-74
bersaing terhadap kinerja Sugiyarti, Gita (2015) membangun
pemasaran usaha nasi kuning di keunggulan bersaing produk
kota manado Jurnal EMBA melalui orientasi pembelajaran
Vol.2 No.3 September 2014, , orientasi pasar dan inovasi
Hal. 1214-1224 produk.jurnal ilmiah untag
Ferdinand, Agusty T., (2000), “Manajemen Semarang fakultas Ekonomi dan
Pemasaran; sebuah pendekatan Bisnis
strategik’ Research paper series.
Seri penelitian manajemen
No01/mark/01/200, p29-30
Porter, Michael.1994. Keunggula
Bersaing: Menciptakan dan
Memeprtahankan Kinerja
Unggul. Binarupa Aksara:
Jakarta.
Lukas, Bryan. A and dan Ferrel, .C 2000, the
effect market orientation on
product innovation, journal of
the Academy of marketing
science, vol 28,Spring.
Muchlas(2015) strategi inovasi dan daya
saing industri kecil menengah
(ikm) agro industri di kota batu
menyatakan bahwa inovasi
usaha adalah proses yang
sangat penting dan jika
dilakukan dengan berdasarkan
pada visi ke depan tentang
produk tersebut dan tepat sesuai
dengan karakteristik produk dan
usaha, maka terbukti dapat
meningkatkan kinerja ikm
Slater,S.F, 1997, "Developing a
Customer Value-Based
Theory of The Firm", Journal
of The Academy of Marketing
Sctence, Vol. 25, p. 162-167.
Slater,S.F dan Narver 1995, Marketing
Orientation and organizational

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

468
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENINGKATAN KOMPETENSI WIRAUSAHA MELALUI PERUBAHAN STRATEGI


USAHA UNTUK KINERJA YANG BERKELANJUTAN

1)
Agus Haryono, 2)Mokhamad Natsir, 3)Adi Suprayitno
1,2,3)
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Merdeka Malang

Abstrak
Pengembangan wirausaha kecil dan mikro di Indonesia masih terkendala banyak persoalan,
namun modal yang selalu menjadi alasannya. Pada kenyataanya fenomena di lapang tidak
menunjukkan hal yang demikian, pendidikan, motivasi berwirausaha, persaingan, perlindungan
usaha, pemberdayaan menjadi masalah yang membutuhkan sentuhan dalam pengembangan
wirausaha. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengembangkan secara berkelanjutan
keberadaan usaha kecil dan mikro dengan cara meningkatkan kompetensi pelaku wirausaha
melalui perubahan strategi usaha untuk kinerja yang berkelanjutan. Selain itu penelitian ini
didasarkan pada artikel hasil penelitian Dajani (2013) tentang pemberdayaan wirausaha
perempuan migran di Timur Tengah. Rekomendasi hasil penelitian tersebut adalah agar
mengeksplorasi lebih lanjut dampak keberadaan wirausaha bagi perkembangan ekonomi
masyarakat secara keseluruhan. Metode, Analisis dilakukan dengan deskriptif kuantitatif untuk
memperkuat hasil analisis deskriptif, yaitu dengan menggunakan analisis frekuensi untuk
mengetahui tanggapan responden atas kuesioner yang sebarkan terhadap 110 responden pelaku
usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak pengusaha kecil yang membutuhkan
perlindungan terutama dalam bentuk asosiasi. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa
kinerja pelaku usaha kecil dan mikro masih relative stagnan hal ini karena kompetensi pelaku
usaha yang dirasa masih kurang, namun strategi usaha lebih diutamakan agar kinerja usaha bisa
ditingkatkan. Sehingga bagi pelaku usaha kecil dan mikro dibutuhkan strategi usaha yang
berkelanjutan agar tetap eksis dengan cara meningkatkan kompetensi kemampuan pelaku dalam
berwirausaha.
Kata kunci: UKM, kinerja, pengembangan kompetensi, strategi usaha

Abstract
Development of small and micro entrepreneurs in Indonesia is still constrained many problems,
but the capital is always the reason. In fact the phenomenon in the field does not show such
things, education, entrepreneurship motivation, competition, business protection, empowerment
becomes a problem that requires a touch in the development of entrepreneurship. The purpose of
this research is to continuously develop the existence of small and micro business by increasing
the competence of entrepreneurs through the change of business strategy for sustainable
performance. In addition, this research is based on Dajani research articles (2013) on
empowerment of migrant women entrepreneurs in the Middle East. The recommendation of the
research result is to further explore the impact of entrepreneurial existence for the economic
development of society as a whole. Method, Analysis is done with descriptive quantitative to
strengthen the result of descriptive analysis, that is by using frequency analysis to know
responses of respondents on questionnaires that spread to 110 respondents business actor. The
results show that there are still many small entrepreneurs who need protection, especially in the
form of associations. The result of quantitative analysis shows that the performance of small and
micro business actors is still relatively stagnant because the competence of business actors is
still lacking, but business strategy is preferred for business performance can be improved. So for
the small and micro business actors required a sustainable business strategy to continue to exist
by improving the competence of the abilities of entrepreneurs in entrepreneurship.
Keywords: SME, performance, competence development, business strategy

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

469
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN pada masing-masing pelaku. Dengan rencana

Dalam persaingan ekonomi yang aksi tersebut diharapkan pihak-pihak terkait

semakin pesat dibutuhkan pelaku-pelaku memiliki komitmen dan kejelasan dalam

ekonomi yang kuat dan mampu bersaing di perencanaan dan pelaksanaan program dan

level regional, nasional dan global. Dalam kegiatan untuk percepatan pencapaian

upaya percepatan pencapaian target tersebut, pembangunan yang diharapkan.

maka dibutuhkan pelaku ekonomi tingkat Faktor produksi dan jaringan

bawah dan menengah yang bisa diandalkan pemasaran erat hubungannya dengan

baik secara kuantitas maupun kualitas. kelancaran dari rantai pasokan industri yang

Sehingga perlu dijadikan prioritas bagi akan berefek pada perkembangan kawasan

pembangunan, baik ditingkat nasional industri. Aspek rantai pasokan industri ini

maupun regional dalam hal pengembangan menentukan seberapa jauh keterkaitan antar

dan pembangunan ekonomi bawah dan industri terbentuk. Semakin ekstensif

menengah. Untuk itu diperlukan sinergi keterkaitan tersebut, semakin besar peluang

kebijakan perencanaan di tingkat nasional suatu cabang industri untuk mendorong

dan di tingkat provinsi maupun perkembangan ekonomi lokal. Hal ini terjadi

kabupaten/kota. Di tingkat daerah, target karena keterkaitan antar industri akan

pembangunan ekonomi bawah harus menciptakan lebih banyak wirausaha,

diintegrasikan ke dalam Rencana kesempatan kerja, pemanfaatan sumberdaya

Pembangunan Jangka Menengah daerah setempat, serta bisa membangkitan kegiatan

(RPJMD) dalam bentuk program, indikator lain. Berdasarkan hasil penelitian yang

maupun target yang terukur. dilakukan sejak tahun 2010, perkembangan

Untuk mempercepat pencapaian UMKM masih relatif stagnan, perkembangan

target pengembangan ekonomi bawah dan perekonomian didominasi dari sektor

menengah perlu dirumuskan kebijakan dan pendidikan. Seharusnya dari sektor

sinergi antar pelaku pembangunan, yaitu pendidikan dan pariwisata mampu

Pemerintah, Akademisi dan wirausaha (ABG menggairahkan perekonomian lokal melalui

= Academic, Business & Government). peningkatan jumlah dan kualitas UMKM.

Selanjutnya sinergi antar pelaku tersebut Maka dari itu, untuk optimalisasi

perlu dijabarkan dalam bentuk Rencana Aksi peningkatan perekonomian melalui

sesuai dengan kondisi dan permasalahan peningkatan kompetensi UMKM, perlu

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

470
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dilakukan kajian mendalam dengan kalangan bisnis (pengusaha) untuk


penelitian intensif. Penelitian ini dilakukan melakukan jejaring dengan stake holder,
untuk menemukan model peningkatan serta kelompok peduli lainnya.
kompetensi UMKM dan strategi usaha untuk Dari pelaksanaan program dan
kinerja yang berkelanjutan. kegiatan yang telah berjalan selama ini,
Hasil optimal dalam peningkatan relatif masih terdapat kelemahan dalam hal
mata rantai produksi, pemasaran dan perencanaan sampai dengan implementasi,
mengembangkan UMKM, maka monitoring dan tindak lanjut hasil evaluasi.
pembangunan kompetensi dari pelaku utama Jika dicermati secara seksama belum ada
maupun asosiasi dari UMKM yang terbentuk perbaikan yang signifikan, dan pengeelolaan
menjadi modal utama. Penelitian ini secara terintegrasi dengan program-program
bertujuan agar UMKM harus berkembang pembangunan lainnya, serta belum optimal
baik dari sisi efisiensi proses produksi, dalam melakukan sinergi atau aliansi dengan
permodalan, jaringan pemasaran, maju semua pihak yang relevan atau kelompok
bersama sebagai satu asosiasi untuk peduli lainnya.
memajukan ekonomi wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk
Keutamaan penelitian ini, adalah mengeksplorasi faktor-faktor penting yang
melakukan rekonstruksi berupa sesuai dengan karakteristik pelaku usaha
pengembangan model program mikro (rumahan), kecil dan menengah serta
pemberdayaan usaha kecil & mikro berbasis budaya masyarakat sebagai dasar
pada strategi perubahan usaha, dalam pengembangan/reformulasi model
rangka mewujudkan model yang lebih sesuai peningkatan kinerja yang berkelanjutan
dengan karakteristik masyarakat dan budaya UMKM. Selain itu untuk menentukan
lokal, dan direncanakan secara terintegrasi program-program dalam peningkatan kinerja
dengan memperhatikan potensi sumber daya UMKM dari berbagai sektor produktif yang
lokal, mulai dari struktur kelembagaan yang sesuai dengan karakteristik masyarakat dan
mampu mensinergikan antara pelaku memperhatikan potensi kearifan lokal agar
ekonomi yang dibangun dalam program perkembangan UMKM yang berkelanjutan.
Peningkatan ekonomi lokal melalui sinergitas Tujuan berikutnya adalah untuk menentukan
tiga pilar penelitian dan pembangunan yaitu perubahan strategi usaha berkelanjutan yang
akademisi, pemerintah (kelurahan/desa), dan ditopang sinergitas pelaku ekonomi antara

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

471
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pemerintah, akademisi, dan wirausaha, serta Sedangkan kompetensi dapat dilihat dari latar
kelompok peduli lainnya untuk menghasilkan belakang pendidikan, pelatihan-pelatihan
pengelolaan UMKM yang mandiri dan yang pernah diikuti, dan dari keterampilan
berkelanjutan. Serta menyempurnakan dan yang dinyatakan dalam pelaksanaan tugas.
menentukan budaya wirausaha yang sesuai Kompetensi merupakan suatu karakteristik
dengan karakteristik demografi masyarakat dari seseorang yang memiliki keterampilan
dalam menghasilkan program peningkatan (skill), pengetahuan (knowledge) dan
kinerja UMKM yang berkelanjutan. kemampuan (ability) untuk melaksanakan
Kompetensi sumber daya manusia suatu pekerjaan (Hevesi, 2005 dalam Desi
adalah kemampuan seseorang atau individu, dan Ertambang, 2008 ). Kompetensi
suatu organisasi (kelembagaan), atau suatu merupakan karakteristik yang mendasari
sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi seseorang mencapai kinerja yang tinggi
atau kewenangannya untuk mencapai dalam pekerjaannya. Pegawai yang tidak
tujuannya secara efektif dan efisien. mempunyai pengetahuan yang cukup dalam
Kompetensi harus dilihat sebagai bekerja akan banyak menemui hambatan
kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk yang mengakibatkan pemborosan bahan,
menghasilkan keluaran-keluaran (outputs) waktu dan tenaga. Organisasi harus juga
dan hasil-hasil (outcomes). Menurut berusaha untuk mengembangkan sumber
Tjiptoherijanto (2001) dalam Alimbudiono & daya manusia mereka. Pelatihan dan
Fidelis (2004) dalam Desi dan Ertambang pengembangan membuat karyawan dapat
(2008), untuk menilai kompetensi dan melaksanakan pekerjaan mereka saat ini
kualitas sumber daya manusia dalam secara efektif dan mempersiapkan pekerjaan
melaksanakan suatu fungsi, dapat dilihat dari di masa mendatang. Penilaian kinerja adalah
level of responsibility dan kompetensi penting untuk memvalidasi alat pemilihan,
sumberdaya tersebut. Tanggung jawab dapat mengukur dampak dari program pelatihan,
dilihat dari atau tertuang dalam deskripsi memutuskan kenaikan gaji dan promosi, dan
jabatan. Deskripsi jabatan merupakan dasar menentukan kebutuhan akan pelatihan
untuk melaksanakan tugas dengan baik. (Griffin, 2004).
Tanpa adanya deskripsi jabatan yang jelas, Wing (1996) menggunakan istilah
sumberdaya tersebut tidak dapat pemberdayaan pribadi yang berhubungan
melaksanakan tugasnya dengan baik. dengan konsultan bisnis dan melihatnya

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

472
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sebagai alat analitis sendiri yang kuat yang terkait dengan keterlibatan sumber daya
sehingga mereka bisa memahami dan manusia, partisipasi sumber daya manusia
mengarahkan kecondongan pribadi mereka, dan demokrasi di sektor industri. Karena itu,
perbedaan opini, dan pengalaman dengan harus ada perbedaan antara inisiatif
para klien agar berhasil dalam mengubah pemberdayaan seperti yang didefinisikan di
upaya mereka. Apapun definisi yang dipakai atas dan inisiatif yang mengarah pada upaya
untuk kata pemberdayaan ini, tujuan pemberdayaan.
akhirnya adalah mengembangkan kinerja dan Berdasarkan hal tersebut,
potensi individu serta organisasi (Long, pemberdayaan sumber daya manusia
1996). mempunyai peranan yang sangat menentukan
Masalah pokok di bidang kinerja suatu organisasi dan individu, untuk
pemberdayaan sumber daya manusia ini itu diperlukan adanya upaya untuk
adalah karena istilah pemberdayaan yang meningkatkan kemampuan sumber daya
dihubungkan dengan penyerahan kembali manusia dan menciptakan kultur
kekuasaan/wewenang, tapi dalam Strategi pemberdayaan. Untuk meningkatkan
Usahakteknya pemberdayaan biasanya dilihat kemampuan sumber daya manusia dilakukan
sebagai bentuk keterlibatan sumber daya melalui pelatihan dan pengembangan atau
manusia yang direncanakan oleh manajemen disebut pula pembinaan sumber daya
dengan tujuan membangkitkan komitmen manusia. Sedangkan menciptakan kultur
dan meningkatkan kontribusi sumber daya pemberdayaan adalah dengan menciptakan
manusia pada organisasi. Orientasinya lingkungan yang kondusif bagi upaya
mengarah pada individualist dan bukan pemberdayaan (Erstad, 1997). Selanjutnya
collectivist, contohnya pemberdayaan Erstad (1997) menjelaskan organisasi yang
didasarkan pada tiap pekerja atau kelompok ingin membangkitkan kultur pemberdayaan
kerja dan bukan pada kelompok kerja yang harus mencari cara pembentukan sistem dan
lebih besar seperti serikat kerja. Ini proses yang tidak membatasi sumber daya
mencakup keterlibatan dalam Strategi manusia. Dengan berkonsentrasi pada
Usahaktek kerja secara langsung. Partisipasi perilaku apa yang dianggap optimal bagi
finansial dan partisipasi representatif bukan sumber daya manusia dan apa yang sudah
bagian dari agenda, dengan mengubah mereka kerjakan dengan baik, manajemen
perbedaan bentuknya menjadi bentuk lain dapat beradaptasi, mengembangkan dan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

473
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

mengubah struktur organisasi untuk tidak sempurna. Pasar persaingan sempurna


menghasilkan perilaku yang lebih baik: di cirikan oleh kondisi sebagai berikut: 1).
sumber daya manusia mulai mencurahkan Tidak ada differensiasi produk, 2).
perhatiannya untuk belajar, tumbuh, dan Knowledge perusahaan sama; 3). Tidak
berkembang; sumber daya manusia dapat rintangan masuk; 4). Tidak rintangan keluar
mengurus dirinya sendiri; kepemimpinan 5). Persingan bersifat atomik. Sedangkan
tidak hanya ada di tingkat atas; tingkat dalam pasar monopoli tidak ada persaingan
kepercayaan yang tinggi antara manajemen karena hanya ada penjual tunggal dan produk
dan sumber daya manusia serta antar sumber yang di jual unik, tidak ada barang subtitusi
daya manusia; partisipasi sumber daya dan jika pembeli mau membeli suatu produk
manusia dalam pembuatan keputusan; maka pembeli harus membeli dari penjual
komunikasi yang terjalin dengan baik secara tunggal. Persaingan yang sangat ketat terjadi
vertikal maupun horizontal; dan sumber daya baik pada pasar persaingan sempurna,
manusia dapat mengatasi konflik dengan maupun monopolistik, pada pasar persaingan
pihak manajemen dan mendapatkan resolusi tidak sempurna dan pasar monopolistik
yang efektif dan efisien. banyak sekali perusahaan yang beroperasi
Dalam model dari Denison (Mobley yang boleh jadi akan muncul persaingan
et al. 2005), pemberdayaan sumber daya yang ketat, dan untuk memenangkan
manusia merupakan salah satu indikator persaingan tersebut maka diperlukan suatu
dalam model budaya organisasi. Hal ini strategi bersaing yang unggul.
sesuai dengan yang disampaikan Stewart Literatur sebelumnya menunjukkan
(1998) bahwa memberdayakan orang lain bahwa perubahan dalam faktor lingkungan
pada hakekatnya merupakan perubahan organisasi berpengaruh signifikan terhadap
budaya. Pemberdayaan tidak akan jalan jika usaha yang dijalankan oleh UMKM serta
seluruh budaya organisasi tidak berubah pengendalian (Baines & Langfield-Smith,
secara mendasar (Stewart, 1998). 2003; Hoque & James, 2000; Innes &
Mitchell, 1995; Libby & Waterhouse, 1996;
Konsep Perubahan Strategi Usaha Scapens, 1999; JA Smith et al, 2005;.
Intensitas persingan berakar pada tiga Waweru et al, 2004). Waweru et al. (2004)
jenis lingkungan persingan yaitu: persingan telah mengidentifikasi faktor-faktor
sempurna, monopoli murni, dan persingan perubahan dalam organisasi yaitu:

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

474
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

persaingan, teknologi, pemegang saham baru, Sifat dari kebijakan tersebut mempunyai
pelanggan baru, dan kinerja usaha. Pasar kelemahan yang perlu dikoreksi secara
persaingan dan kemajuan teknologi telah mendasar seperti: (1) Pemberdayaan yang
diidentifikasi sebagai pemicu utama dalam berindikasi kolusi, korupsi dan nepotisme (2)
perubahan strategi usaha (Baines & Masih berorientasi pada pertumbuhan
Langfield-Smith, 2003; Waweru et al, 2004). ekonomi makro (3) Kebijakan yang terpusat
Hal ini didasarkan pada pendapat bahwa (4) Lebih bersifat karikatif (5) Memposisikan
dalam kondisi ketidakpastian lingkungan UMKM sebagai obyek (6) Cara pandang
yang tinggi, bagi pengusaha dibutuhkan kemiskinan yang diorientasikan pada
informasi manajemen yang akurat untuk ekonomi (7) Bersifat sektoral (8) Kurang
mendukung pengambilan keputusan dan terintegrasi (9) Tidak berkelanjutan atau
untuk membantu dalam memantau kemajuan mengesampingkan faktor/daya dukung
dalam penerapan strategi. Penerapan lingkungan.
perubahan manajemen diharapkan dapat
meningkatkan operasionalisasi perusahaan di METODE
bidang teknologi informasi dan dalam
Rancangan penelitian ini adalah
persaingan yang kompetitif. Dimana
kuantitatif deskriptif. Adapun variabel-
pemahaman biaya dan pengukuran kinerja
variabel penelitian diturunkan dari konsep
adalah kunci untuk kelangsungan hidup.
kinerja UMKM, peningkatan kompetensi
Belum berhasilnya upaya peningkatan
wirausaha, dan perubahan strategi usaha
kinerja UMKM yang berkelanjutan telah
yang dapat menjadi dasar penentuan skema
dilaksanakan oleh pemerintah dan pihak lain
pengelolaan usaha kecil yang kompetitif dan
seperti membangun karakter dan kompetensi
berkelanjutan.
mereka berupa kompetensi, pendidikan,
Agar model yang dikembangkan
pelatihan, keterampilan dan pendampingan.
secara terukur dengan didasari konsep yang
Hal ini dikarenakan kebijakan program yang
kuat maka, Lebih jelasnya secara rinci
telah dilakukan merupakan kebijakan yang
variabel dan pengukuran variabel dapat
bersifat top down, parsial dan sementara.
dirinci pada tabel berikut :

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

475
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 1. Variabel dan Pengukuran

Variabel Indikator Skala Pengukuran

Kinerja UMKM tingkat loyalitas konsumen Skala Likert


tingkat kepuasan konsumen Skala Likert
tingkat penjualan Skala Likert
pangsa pasar Skala Likert
Perubahan Perubahan produk Skala Likert
Perubahan layanan Skala Likert
Strategi
Perubahan distribusi Skala Likert
Kompetensi Motivasi wirausaha Skala Likert
Pengalaman Skala Likert
Wirausaha
Kreativitas Skala Likert
Kemampuan intelektual Skala Likert
Kemampuan emosional Skala Likert

Teknik Analisis HASIL


Metode analisis menggunakan Persepsi subyek penelitian responden
analisis kuantitatif deskriptif. Analisis dapat dilihat pada hasil analisis deskriptif
kuantitatif deskriptif digunakan untuk pada tabel (distribusi frekuensi). Variabel
mejelaskan keterkaitan antar variabel yang laten/konstruk yang diteliti terdiri dari:
didasarkan atas opini atau ide dari responden Kinerja (Y2), Strategi Usaha (Y1), dan
(pelaku UMKM) untuk menggali persepsi Peningkatan Kompetensi (X1). Distribusi
responden terkait variable dan indicator frekuensi variabel diperoteh dari hasil
dalam penelitian ini. Populasi dalam tabulasi skor jawaban responden. Adapun
penelitian ini adalah pelaku usaha mikro, dasar interpretasi skor butir kuesioner dalam
kecil dan menengah. Teknik penarikan variabel penelitian adalah sebagamana dapat
sampel menggunakan purposive sampling dilihat pada tabel berikut ini
untuk memudahkan dalam intervensi
pengembangan kompetensi UMKM dalam
melakukan perubahan strategi berusaha.
Selain itu teknik dokumentasi digunakan
untuk disesuaikan dengan kebutuhan
analisis.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

476
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 2. Variabel dan Mean Indikator

Variabel Indikator Jumlah Item Mean


Indikator
Kinerja UMKM tingkat loyalitas konsumen (Y2.1) 2 item 3.60
tingkat kepuasan konsumen (Y2.2) 2 item 4.20
(Y2)
tingkat penjualan (Y2.3) 2 item 4.07
pangsa pasar (Y2.4) 2 item 4.02
Mean Variabel 3.86
Strategi Usaha Perubahan Produk (Y1.1) 3 item 3.56
Perubahan Layanan (Y1.2) 3 item 3.57
(Y1)
Perubahan Distribusi (Y1.3) 3 item 3.50
Mean Variabel 3.57
Kompetensi Motivasi Wirausaha (X1.1) 3 item 3.59
Pengalaman (X1.2) 3 item 3.91
(X1)
Kreativitas (X1.3) 3 item 3.66
Kemampuan Intelektual (X1.4) 4 item 3.92
Kemampuan Emosional (X1.5) 3 item 3.73
Mean Variabel 3.65
Sumber : Data diolah (2017)

Pada variabel kinerja UMKM, indikator yang dioptimalkan. Optimalisasi kinerja UMKM
mempunyai nilai tertinggi adalah tingkat yang dimaksudkan disini adalah dalam
kepuasan konsumen dengan nilai 4,20, kedua bentuk kinerja yang berkelanjutan
indikator tingkat penjualan dengan nilai rata- (sustainable performance). Mengingat
rata 4,07, ketiga indikator pangsa pasar tantangan kedepan lebih kompleks, sehingga
mempunyai nilai rata-rata 4,02 sedangkan pelaku usaha dituntut untuk lebih kreatif
tingkat tingkat loyalitas konsumen dalam meningkatkan kinerja untuk
mempunyai nilai rata-rata 3,60. Dari analisis keberlanjutan usahanya.
ini bisa disimpulkan bahwa kinerja UMKM Variabel Strategi Usaha Variabel ini
relative mempunyai kinerja yang sudah baik, mempunyai nilai rata-rata 3,57. Nilai ini
hal ini ditunjukkan nilai mean variabel 3,86. merupakan nilai moderat yang
Namun demikian kinerja tersebut masih perlu menggambarkan bahwa strategi usaha yang
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

477
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

selama diterapkan oleh pelaku UMKM pada nilai diatas 3,5 artinya menurut persepsi
umumnya masih tradisional dan bahkan responden bahwa peningkatan kompetensi
belum terpikirkan untuk pengembangan UMKM sudah cukup baik. Variabel ini
strategi usaha yang berkelanjutan. Hal ini mempunyai lima indikator, diantara indikator
bisa ditunjukkan dari nilai mean masing- tersebut yang mempunyai nilai mean
masing indikator dalam variabel strategi terendah adalah indikator Peningkatan
usaha. Indikator pertama perubahan produk kompetensi ke empat yaitu motivasi
mempunyai nilai mean 3,56. Secara umum wirausaha denga nilai mean sebesar 3,59. Hal
indikator ini menggali tentang penyediaan ini mengindikasikan bahwa motivasi untuk
produk-produk berkualitas, menciptakan menjalankan usaha dengan baik dan benar
produk-produk baru, serta ketersediaan pelaku wirausaha masih belum optimal
produk baru untuk mengantisipasi terutama motivasi untuk belajar terus
permintaan konsumen. Nilai mean ini menerus dari kesalahan untuk dijadikan
menunjukkan bahwa rata-rata UMKM dalam semangat agar terus maju dan berkembang.
melakukan perubahan produk kurang Sehingga diperlukan perhatian khusus pada
mengantisipasi perubahan yang diselaraskan indikator tersebut. Terendah kedua adalah
dengan permintaan konsumen. Hal ini indikator ke tiga kreativitas dengan nilai
dikarenakan belum ada sentuhan dari pihak- mean 3,66 hal ini mengindikasikan bahwa
pihak yang peduli terhadap pengembangan para pelaku wirausaha cenderung untuk
dan keberlanjutan UMKM. Pada indikator menjalankan usaha apa adanya, enggan untuk
kedua perubahan layanan dan indikator berkreasi hal ini nampak pada butir kuesioner
ketiga perubahan distribusi mempunyai nilai tentang optimalisasi penerapan kreativitas
mean yang sama yaitu 3,57. Artinya bahwa yang mempunyai nilai mean sebesar 3,3.
selama ini pelaku UMKM hanya Sedangkan indicator yang mempunyai nilai
menjalankan usaha yang standart saja, pada tertinggi adalah indikator kemampuan
umumnya mereka beralasan hanya sekedar intelektual yang mempunyai mean sebesar
untuk tetap bertahan dan bisa membiayai 3,92, serta indikator pengalaman yang
kehidupan sehari-hari. mempunyai nilai mean 3,91. Hal ini
Variabel Peningkatan kompetensi, mengindikasikan bahwa pengalaman dan
Variabel ini mempunyai nilai rata-rata 3,65, kemampuan dalam menjalankan usaha
secara keseluruhan variabel ini mempunyai menjadi hal yang penting menurut persepsi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

478
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

responden sebagai bekal menjalankan usaha. Berdasarkan persepsi responden pada


Berdasarkan hal tersebut perlu kiranya lebih peningkatan kompetensi pelaku wirausaha,
serius dalam meningkatkan motivasi yang didapatkan bahwa peningkatan kompetensi
kuat terhadap pelaku wirausaha. Hal ini bisa yang telah dilakukan masih belum optimal
dilakukan dengan cara memberikan pelatihan dimiliki oleh pelaku UMKM, khususnya
baik terkait dengan motivasi maupun capaian pada motivasi berwirausaha. Artinya
kretivitas. bahwa profesi sebagai wirausaha merupakan
alternatif terakhir untuk digunakan
KESIMPULAN DAN SARAN membiayai hidup, sehingga jika mempunyai
Kesimpulan pekerjaan selain berwirausaha maka pelaku
Keterlibatan semua pihak dalam usaha tersebut akan beralih profesi. Peran
pemberdayaan UMKM agar mempunyai pihak ketiga dalam pemberdayaan wirausaha
kinerja yang berkelanjutan masih perlu masih sangat diperlukan terutama dalam hal
dioptimalkan. Hal ini nampak dari persepsi pengembangan strategi usaha agar UMKM
pelaku usaha terhadap pemberdayaan. Pihak mempunyai kinerja yang berkelanjutan.
yang terlibat dalam hal ini adalah pemerintah Pengalaman merupakan hal penting
daerah, akademisi dan pelaku usaha bagi pelaku wirausaha baru, responden
menengah dan besar. Sehingga optimalisasi meyakini bahwa pengalaman yang dipunyai
pemberdayaan UMKM bisa lebih efektif. saat ini pada umumnya telah mencukupi.
Pemahaman terhadap strategi usaha Responden merasa yakin terhadap
sebagian pelaku usaha saat ini masih rendah. pengalamannya, walaupun masih ada yang
Hal ini bisa dilihat dari persepsi pelaku usaha ragu akan pengalaman yang dipnyai saat ini.
terhadap strategi usaha yang telah dijalankan. Namun secara keseluruhan memahami
Artinya para pelaku usaha kecil saat ini bahwa dibutuhkan pengalaman agar usaha
masih belum optimal menerapkan strategi kecil mempunyai kinerja yang berkelanjutan.
usaha yang dijalankan terutama dalam hal
layanan distribusi produk, layanan terhadap Saran
konsumen maupun pembaharuan produk. Pada pelaksanaan peningkatan kinerja
Optimalisasi terhadap strategi usaha ini UMKM diharapkan Pemerintah, lebih
masih sangat dimungkinkan jika dilihat dari proaktif dalam memberdayakan SDM pelaku
pengembangan kompetensi pelaku usaha. UMKM. Pemberdayaan terhadap UMKM

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

479
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

bisa dilakukan dengan membentuk asosiasi Kerakyatan dan Pemberdayaan


Ekonomi Rakyat: Suatu Kajian
usaha. Agar lebih efektif asosiasi sebaiknya
Konseptual. Artikal Seminar
dilakukan untuk usaha sejenis. Komunikasi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat di
Provinsi /WTdi Hotel Kristal Kupang.
antar pelaku usaha bisa lebih diefektifkan
Chen, M. H., & Chang, Y. Y. (2013). The
dengan membentuk kelompok usaha sejenis. impacts of human capital in enhancing
new venture's performance:
Pendataan terhadap pelaku usaha
Competence, motivation and
perlu dimutakhirkan terus menerus. Hal ini creativity.Journal of Knowledge-based
Innovation in China, 5(2), 146-168.
dibutuhkan untuk memberdayakan pelaku
Erstad, Margaret, 1997, Empowerment and
usaha agar tetap eksis serta bisa di deteksi Organizational Change, International
Journal of Contemporary Hospitality
keberadaan usahanya. Selain itu data yang
Management, 9/7 (1997) pp. 325 – 333,
akurat bisa digunakan untuk meningkatkan MCB University Press.
Mobley, William H., Lena Wang and Kate
kompetensi pelaku usaha melalui pelatihan
Fang, 2005, Organizational Culture:
peningkatan strategi usaha. Motivasi Measuring and Developing it in Your
Organization, Knowledge @ CEIBS,
berwirausaha bisa dioptimalkan lagi dengan
Summer 2005
brainstorming dengan pelaku usaha yang Mubyarto (2002), Kajian Strategis Indikator
Kemiskinan, Penerbit Balitbang
telah sukses. Studi banding ini bisa dilakukan
Propinsi Jawa Tengah.
baik didalam maupun keluar Kota Malang. Newstrom, John W., Keith Davis, 1997,
Organization Behavior, The McGraw-
Hill Inc, Singapore.
Nugroho, Ganjar, (2000), Ketegangan
REFERENSI
anatara Individualitas dan Sosialitas
Al-Dajani, Haya, and Susan Marlow. (Memahami Logika Pedagang
"Empowerment and entrepreneurship: Mojokuto), Jurnal Ilmu Sosial & Ilmu
a theoretical Politik, Vol 4, No.l, Juli. Fakuitas Ilmu
framework." International Journal of Sosial dan Ilmu Politik Univesitas
Entrepreneurial Behavior & Gadjah Mada Yogyakarta,
Research 19.5 (2013): 503-524. Raymond, L., & Bergeron, F. (2008).
Alwi, Syafaruddin, 2001, Manajemen Enabling the business strategy of SMEs
Sumber Daya Manusia: Strategi through e-business capabilities: A
Keunggulan Kompetitif, Edisi strategic alignment
Pertama, BPFE, Yogyakarta. perspective. Industrial Management &
Data Systems, 108(5), 577-595.
Aragón‐Sánchez, A., & Sánchez‐Marín, G.
Spellerberg A, (2001), Framework for the
(2005). Strategic orientation,
Measurement of Social Capital in New
management characteristics, and
Zealand, Research and Analytical
performance: A study of Spanish
Report, Nol4, Statistics New Zealand,
SMEs.Journal of Small Business
Wellington.
Management, 43(3), 287-308.
Soekartawi, (1997) Strategi Mengentas
Benu, Fredrik, (2002:1-22), Ekonomi
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

480
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Kemiskinan di Indonesia Melalui


Impres Desa Tertinggal, Jurnal Studi
Indonesia Vol. 7. No.2. Agustus.
Sumintardja, Elmira N., dkk, (2002) Faktor
Determinan Pembentuk Kepribadian
Manusia Indonesia yang
Mencerminkan Perilaku Sehat Mental
dalam Tatanan Budaya Kolektif, Jurnal
Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora
Padjadjaran, Vol.3. No.l. Maret.
Penerbit: Lembaga Penelitian
Universitas Padjadjaran Bandung.
Stewart, Allen Mitchell, 1998, Empowering
People : Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia, Penerbit Kanisius,
Yogyakarta.
Swasono, Sri-Edi, Guru Besar FE-UI
Jakarta, Penasehat Menteri
PPN/Bappenas, Anggota Komisi
Khusus Kajian Ekonomi Pancasila
(2004:1-10), Pembangunan
Menggusur Orang Miskin Bukan
Menggusur Kemiskinan, Diskusi
Bulanan Pusat Studi Ekonomi
Pancasila UGM , September.
Triatmanto, B., Zain, D., Troena, E. A., &
Rahayu, M. (2012). Peran
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
dalam Peningkatan Kinerja Organisasi
melalui Perubahan dan Resiliensi
Organisasi (Studi pada Industri
Perhotelan di Jawa Timur). Jurnal
Aplikasi Manajemen, 8(4), pp-951.
Triatmanto, B. (2012). Peningkatan Kinerja
Organisasi melalui Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia, dan
Perubahan Organisasi (Studi pada
Industri Jasa di Jawa Timur). Jurnal
Aplikasi Manajemen, 9(2), pp-434.
Wibowo, 2006, Manajemen Perubahan,
edisi kedua, Penerbit PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

481
Rekayasa dan
Teknologi Informasi
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PERSEBARAN KEPADATAN LALULINTAS DI WILAYAH KOTA


KEDIRI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
BERBASIS WEB

Ashafidz Fauzan Dianta1), Fery Sofian Efendi2)

1,2)
Teknik Informatika, Politeknik Kediri
Email: ashafidz.fauzan@poltek-kediri.ac.id, 2)fery.sofian@gmail.com
1)

Abstrak
Dalam bentuk matematis kepadatan sebuah ruas jalan didapat dari perhitungan volume kendaraan
dibagi dengan kapasitas jalan. Metode untuk mengukur kinerja ruas jalan disebut tingkat pelayanan
jalan (Level Of Service/LOS), semakin banyak volume kendaraan, semakin besar kapasitas jalan
yang dibutuhkan agar tingkat pelayanan jalan bernilai baik. Selama ini pengolahan data oleh Dinas
Perhubungan Kota Kediri masih dilakukan secara manual. Sistem Informasi Geografis berbasis web
ini, memudahkan dalam pengamatan pola penyebaran kepadatan lalu lintas sehingga dalam
perencanaan rekayasa lalu lintas lebih akurat. Untuk tampilan peta dalam web digunakan layanan
Google Maps API. Hasil penelitian ini adalah tingkat pelayanan jalan di beberapa ruas jalan utama
ataupun jalan lokal di wilayah kota Kediri bernilai baik.
Kata kunci : level of service, google maps, sistem informasi geografis

Abstract
The density of a road segment is obtained from the calculation of the vehicle volume divided by the
capacity of the road. The method of measuring road performance is called the level of service (LOS).
The more vehicle volume, the greater road capacity are required. In addition, the road capacity can
be added by the addition of road width or to do traffic engineering. If the road engineering is not
applied, then the possibility of congestion is higher. Kediri Department of Transportation only
provide the road information in the graph and table form. In this research, we provide the
Geographical Information system for Kediri city roads information in which the observation of the
traffic density spread pattern are more optimal and effective so that the stakeholders can make more
accurate decisions in traffic engineering planning. We used Google Maps API service to display
maps on the web service. The results of this research are the level of service roads in main roads and
local roads in the Kediri City.
Keyword: level of service, google maps, geographical information system

PENDAHULUAN metaan. Sedangkan lalu lintas merupakan

Sistem pengolahan data secara bidang yang berkaitan erat dengan pemetaan,

terpusat berkembang semakin cepat, Sistem pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan

Informasi Geografis (SIG) termasuk sistem adalah pemangku kebijakan yang

pengolahan data yang sangat popular bertanggung jawab terhadap peng-aturan dan

digunakan, khususnya dalam bidang pe- rekayasa lalu lintas agar dapat mewujudkan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


482
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, mempermudah dalam mengambil keputusan
lancar, tertib dan teratur. untuk merekayasa lalulintas.
Berdasarkan penelitian terdahulu
KAJIAN LITERATUR
yang telah dilakukan oleh Handayani pada
Kota Kediri masuk dalam wilayah
tahun 2010, penelitian ini berfokus kepadatan
Propinsi Jawa Timur, secara geografis
lalu lintas untuk menganalisa optimasi
terbelah oleh sungai berantas yang mengalir
jaringan jalan dengan bantuan sistem
dari selatan ke utara, sehingga kota kediri
informasi geografis. Analisa dilakukan
terbelah menjadi dua wilayah, yaitu barat
dengan cara mengetahui Tingkat Pelayanan
sungai dan timur sungai. Menurut data BPS
Jalan / level of service disetiap ruas jalan.
tahun 2013 jumlah penduduk sebesar
Penelitian tersebut menghasilkan aplikasi
267.310 jiwa. Luas wilayah 63,40 km² dan
SIG berbasis dekstop yang memetakan
terbagi menjadi 3 kecamatan, serta 46
Tingkat Pelayanan Jalan di Wilayah Dati II
kelurahan. Data dari Dinas Perhubungan
Semarang. Penelitian lain seperti Fauzan
Kota Kediri menyebutkan, panjang jalan
Masykur pada tahun 2014 melakukan
Kota Kediri adalah 331.345 km, terdiri dari
penelitian Sistem Informasi Geografis
jalan aspal dengan kondisi baik 236.920 km,
dengan memanfaatkan library google maps
dan sisanya 94.425 dengan kondisi rusak
untuk pemetaan asal mahasiswa Universitas
ringan atau rusak berat.
Muhammadiyah Ponorogo.
Dinas Perhubungan Kota Kediri
Sistem Informasi Geografis
sebagai pemangku kebijakan tentang
Sistem Informasi Geografis (SIG)
rekayasa lalulintas mengolah informasi
adalah sistem berbasis komputer yang
tentang volume kendaraan bermotor disetiap
memiliki kemampuan untuk membangun,
ruas jalan, namun pengelolaan atau
menyim-pan, mengelola, dan menampilkan
pengarsipan data tersebut masih dalam
informasi bereferensi geografis. Aplikasi SIG
bentuk tabel dan grafik. Penelitian ini
sering kali digunakan untuk melakukan
bertujuan untuk mempermudah instansi
peren-canaan tata kota atau tata guna lahan,
terkait untuk memvisualisasikan data sebaran
selain itu digunakan untuk mengelola
level of service kepadatan lalu lintas, kedalam
sumberdaya alam dan pengawasan daerah
sebuah aplikasi pemetaan google maps API
bencana alam. Secara umum SIG memiliki
secara akurat dan tepat sehingga dapat

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


483
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dua fungsi, yaitu fungsi analisis spasial dan Menurut buku Manual Kapasitas
fungsi analisis atribut. Jalan Indonesia (MKJI) pada tahun 1997
volume adalah banyaknya jumlah kendaraan
Lalulintas dan Angkutan Jalan yang melintasi pada satu titik ruas jalan
Lalulintas selama satuan waktu. Volume jalan ini diukur
Menurut undang-undang no 22 tahun secara terpisah untuk masing-masing arah.
2009 lalulintas didefinisikan sebagai gerak Setiap kendraan memiliki perhitungan nilai
kendaraan dan orang di prasarana yang yang berbeda-beda Tabel 1 menunjukkan
diperuntukkan untuk gerak pindah kenda- nilai satua mobil penumpang yang sudah
raan dan orang. Didalam lalulintas terdapat diatur dalam MKJI.
jalur dan lajur, jalur adalah kondisi fisik Tabel 1. Nilai Satuan Mobil Penumpang

keseluruhan jalan yang diperuntukkan untuk Jenis Nilai Satuan Mobil


Kendaraan Penumpang (smp)
lalulintas, sedangkan lajur adalah bagian dari Kendaraan
1,3
Berat (HV)
jalur tempat untuk kendaraan bergerak, Kendaraan
1,0
Ringan (LV)
apabila dalam jalur tersebut terdapat dua lajur, Sepeda Motor
0,4
(MC)
maka lajur kiri untuk kendaraan dengan
kecepatan rendah, sedangkan untuk lajur Kapasitas Jalan
kanan untuk kecepatan tinggi, untuk Kapasitas jalan adalah daya tampung
memperjelas perbedaan jalur dan lajur dapat maksimal kendaraan yang dapat dilalui suatu
dilihat pada Gambar 1. titik di jalan pada kondisi tertentu. Lebar dan
penggunaan jalan berpengaruh besar
terhadap kapasitas ruas jalan.
Rumus menghitung kapasitas :

𝐶 = 𝐶0 × 𝐹𝐶𝑊 × 𝐹𝐶𝑆𝑃 × 𝐹𝐶𝑆𝐹 × 𝐹𝐶𝐶𝑆


dimana :
𝐶 = Kapasitas (smp/jam)
𝐶0 = Kapasitas dasar (smp/jam)
𝐹𝐶𝑊 = Faktor penyesuaian lebar jalan
Gambar 1. Perbedaan Jalur dan Lajur
𝐹𝐶𝑆𝑃 = Faktor penyesuaian pemisah arah
𝐹𝐶𝑆𝐹 = Faktor penyesuaian hambatan
Volume samping dan bahu jalan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


484
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

𝐹𝐶𝐶𝑆 = Faktor penyesuaian ukuran kota


Tabel 4. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk
Untuk mendapatkan kapasitas dasar Pemisah Arah Lalulintas Perkotaan
Pemisah
Arah % - % Dua Lajur Empat Lajur
(C) ditentukan oleh tipe jalan, yang sudah
(2/2) (4/2)
(𝐹𝐶𝑠𝑝 )
diatur dalam MKJI dapat dilihat pada Tabel 1,00 1,00
50-50
2. 55-45 0,97 0,98
Tabel 2. Kapasitas Dasar Jalan Perkotaan 60-40 0,94 0,97

Kapasitas 65-35 0,91 0,95


Tipe Jalan Dasar Keterangan 70-30 0,88 0,94
(smp/jam) 𝑪𝟎
Empat-lajur 1650 Per lajur Faktor penyesuaian hambatan
terbagi atau
jalan satu arah samping dan bahu jalan mengacu pada Tabel
Empat-lajur tak 1500 Per lajur 5 sesuai dengan MKJI tahu 1997.
terbagi
Dua-lajur tak 2900 Kedua arah
terbagi Tabel 5. Faktor Penyesuaian Hambatan
Samping dan Bahu Jalan Lalulintas Perkotaan
Faktor penyesuaian lebar jalan (𝐹𝐶𝑊 )
Jarak Kereb - Penghalang
untuk jalur lalulintas perkotaan dapat dilihat Tipe
Jalan 𝑭𝑪𝑺𝑭 ≤
pada Tabel 3. 0,5m
1,0m 1,5m ≥ 2m
Tabel 3. Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Empat- VL 1,00 1,01 1,01 1,02
Lebar Jalur Lalulintas Perkotaan lajur L 0,97 0,98 0,99 1,00
Lebar Jalan terbagi M 0,93 0,95 0,97 0,99
Tipe Jalan Lalulintas 𝑭𝑪𝑾 (4/2 D) H 0,87 0,90 0,93 0,96
Efektif (m) VH 0,81 0,85 0,88 0,92
Empat-lajur terbagi 3,00 0,92 Empat- VL 1,00 1,01 1,01 1,02
(4/2 D) per lajur 3,25 0,96 lajur tak L 0,96 0,98 0,99 1,00
atau jalan satu arah 3,50 1,00 terbagi M 0,91 0,93 0,96 0,98
3,75 1,04 (4/2 UD) H 0,84 0,87 0,90 0,94
4,00 1,08 VH 0,77 0,81 0,85 0,92
Empat-lajur tak 3,00 0,91 Dua-lajur VL 0,98 0,99 0,99 1,00
terbagi (4/2 UD) 3,25 0,95 tak L 0,93 0,95 0,96 0,98
per lajur 3,50 1,00 terbagi M 0,87 0,89 0,92 0,95
3,75 1,05 (2/2 UD) H 0,78 0,81 0,84 0,88
4,00 1,09 atau jalan VH 0,68 0,72 0,77 0,82
Dua-lajur tak 5,00 0,56 satu arah
terbagi (2/2 UD) 6,00 0,87
total dua arah 7,00 1,00
8,00 1,14 VL = Very Low; L = Low; M = Medium; High; VH =
9,00 1,25 Very High
10,00 1,29
11,00 1,34
Faktor penyesuaian ukuran kota

Faktor penyesuaian pemisah arah mengacu pada Tabel 6 sesuai dengan MKJI

(𝐹𝐶𝑠𝑝 ) untuk jalan tak berbagi mengacu pada tahu 1997.


Tabel 6. Faktor Penyesuaian Ukuran Kora
Tabel 4 sesuai dengan MKJI tahun 1997.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


485
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Ukuran Kota (juta Faktor Penyesuaian dibagi dengan kapasitas dasar jalan (C).
penduduk) Ukuran Kota 𝑭𝑪𝑪𝑺 Setelah didapat nilai LOS, klasifikasi jalan
< 0,1 0,9
dapat diketahui berdasar acuan peraturan
0,1 – 0,5 0,93
menteri perhubungan nomor 14 tahun 2005,
0,5 – 1,0 0,95
1,00 tingkat pelayanan atau level of service
1,0 – 3,0
> 3,0 1,03 diklasi-fikasikan pada Tabel 7.

Kepadatan Lalulintas
Tabel 7. Karakteristik LOS
Kepadatan lalulintas adalah jumlah
Tingkat
volume rata-rata kendaraan dalam jangka Rasio
Pelayanan Karakteristik
(V/C)
Jalan
waktu perhitungan dibagi kapasitas jalan.
A 0,0 - 0,20  Arus bebas
Jangka waktu perhitungan bisa perhari,  Kecepatan Tinggi
perjam, perbulan, atau pertahun. Persamaan B 0,21 - 0,44  Arus stabil
 Kecepatan terbatas
dasar untuk menentukan kepadatan adalah  Arus stabil
C 0,45 - 0,74  Kecepatan dikontrol
sebagai berikut : keadaan lalu lintas
𝑉𝐽𝑅  Arus mendekati tidak
𝑃= D 0,75 - 0,84 stabil
𝐶
 Kecepatan rendah
dimana : E 0,85 - 1,00  Arus tidak stabil
 Kecepatan rendah
𝑃 = Kepadatan
 Arus terhambat
𝑉𝐽𝑅 = Volume kendaraan F > 1,00  Kecepatan rendah
 Berpotensi macet
𝐶 = Kapasitas (smp/jam) cukup lama

Level of Services Sistem Koordinat Geografis


MKJI menjelaskan bahwa Level of Garis lintang atau lebih dikenal
Service (LOS) adalah sebuah metode yang dengan Latitude adalah sebuah garis imajiner
digunakan untuk menilai kondisi kinerja yang membentang bumi secara horizontal
operasional dalam arus lalulintas. Ada dimana membagi dunia menjadi dua bagian
beberapa komponen yang dinilai, seperti yaitu utara dan selatan. Garis lintang yang
kecepatan, waktu tempuh, kenyaman, membentang bumi tepat ditengah-tengah
keselamatan, dan kebebasan bergerak. disebut khatulitiwa/equator. Garis bujur atau
Nilai Level of Service (LOS) didapat dikenal dengan longitude adalah garis
dari perhitungan volume kendaraan (V) imajiner yang membentang bumi menjadi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


486
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dua bagian antara timur dan barat. Greenwich


London merupakan titik nol bumi dibelah
secara vertikal, garis ini disebut dengan
prime meridian. Dari penjelasan diatas, titik
pertemuan diantara dua titik latitude dan
longitude ini disebut dengan koordinat.
Greenwich London memiliki titik koordinat
latitude = 51.477816, dan longitude = -
0.000000. Sedangkan Kota Kediri berpusat di Gambar 2 Tampilan Polyline di dalam Google Maps.
Sumber :
alun-alun kota, yang mempunyai titik developers.google.com/maps/documentation

koordinat latitude = -7.826580, dan longitude


METODE PENELITIAN
= 112.010471
Didalam penelitian ini menggunakan
metode waterfall dengan tahapan.
Google Maps Application Programming
Interface (API)
Analisa Kebutuhan
Google Maps Api adalah sebuah
Dari wawancara yang telah dilakukan
library dengan menggunakan bahsa
kepada petugas Dinas Perhubungan Kota
pemrograman javascript menyediakan fitur
Kediri, dibutuhkan 3 pengguna untuk
untuk meng-gambar sebuah objek, salah
menjalankan aplikasi ini, yaitu :
satunya adalah menggambar Polyline (Garis).
Admin
Untuk me-nampilkan garis didalam google
Admin mempunyai hak akses sebagai
maps di-butuhkan minimal dua titik
berikut :
koordinat. Tampilan garis ini bisa digunakan
 Admin dapat mengelola data jalan,
untuk menunjukkan utility jaringan listrik,
volume dan kapasitas.
pipa air, pipa gas, kabel listrik / telepon, dan
 Admin dapat menambahkan dan
jaringan lainnya. Untuk menampilkan garis
menghapus data surveyor dan data
seperti Gambar 2, maka dibutuhkan lebih dari
pengolah data.
dua koordinat.

Pengolah Data
Pengolah data mempunyai hak akses
sebagai berikut :

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


487
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

 Pengolah data dapat melakukan verifikasi didalam aplikasi ini dapat digambarkan pada
data yang telah dikirimkan oleh surveyor. Gambar 3.
 Pengolah data dapat mensinkronkan data
volume dan kapasitas jalan untuk dihitung
kepadatan lalulintasnya dan dapat
dikategorikan Tingkat Pelayanan Jalannya
(Level of Service).
 Pengolah data dapat membuat laporan.
Surveyor
Surveyor adalah pihak yang
mengumpulkan data dan mempunyai hak Gambar 3 Diagram Konteks.

akses sebagai berikut : Perancangan database dalam

 Surveyor dapat login dengan meng- penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4,

gunakan hak akses yang telah diberikan dimana terdapat 5 tabel utama yang saling

oleh admin berupa ussername dan terelasi, tabel tersebut adalah sebagai berikut:

password.  Tabel Jalan

 Surveyor dapat memasukkan data volume Digunakan untuk menyimpan informasi

kendaraan berupa informasi banyaknya nama jalan, tipe jalan & fungsi jalan.

kendaraan yang lewat disetiap ruas jalan  Tabel Koordinat

yang ingin dimasukkan. Digunakan untuk menimpan informasi

 Surveyor dapat memasukkan data koordinat titik jalan.

kapasitas jalan berupa informasi lebar  Tabel Volume

jalan, hambatan samping dan bahu jalan. Digunakan untuk menyimpan informasi
volume kendaraan berat, ringan dan

Desain Sistem motor.

Setelah melakukan analisa kebutuhan  Tabel Kapasitas

sistem, aplikasi di desain menggunakan Digunakan untuk menyimpan kapasitas

database server yang dapat diakses dimana jalan beserta tipe-tipenya.

saja, agar surveyor dapat segera meng-  Tabel Ratio

irimkan data. Informasi dan data yang diolah

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


488
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Digunakan untuk menyimpan data ratio seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Apabila
perbandingan antara volume dan kapasitas salah dalam memasukkan password atau
jalan. username, maka diberikan peringatan seperti
pada Gambar 5.

Gambar 5 Alert Login Gagal.


Gambar 4 Diagram Relasi Entitas.

HASIL PENELITIAN DAN Form Input Jalan


PEMBAHASAN
Dalam aplikasi ini terdapat beberapa
layout diantaranya, yaitu :

Form Login

Gambar 6 Alert Login Gagal.

Pengolah Data dapat melakukan


mana-jemen jalan, seperti terlihat pada
Gambar 5 dimana terdapat peta dengan tool
Gambar 4 Form Login Admin.
membuat garis. Pengolah Data membuat
Admin, Pengolah Data dan Surveyor
garis sesuai dengan peta jalan yang telah
harus memasukkan username dan password
disediakan oleh google maps dan mengisi
terlebih dahulu untuk masuk aplikasi ini,
identitas jalan tersebut yang ditunjukkan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


489
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pada Gambar 7. Dalam mengisi identitas


nama jalan harus terisi, jika tidak terisi maka
sistem tidak akan menyimpan. Untuk fungsi
dan tipe jalan diisi sesuai dengan keadaan
dilapangan. Form ini dapat dijalan oleh
Pengolah Data dan Admin.

Gambar 8 Form Volume Kendaraan.

Form Input Kapasitas Kendaraan


Berikutnya adalah halaman untuk
mengisi kapasitas jalan, untuk menghindari
Gambar 7 Form Identitas Jalan.
kesalahan dalam memasukkan angka,
Form Input Volume Kendaraan
inputan disediakan dalam bentuk combo box
Seorang surveyor setelah login dapat
dan nilai perhitungan sesuai dengan Manual
mengisi form input volume ini, yang dilaku-
Kapasitas Jalan yang dibuat oleh Kementrian
kan adalah memilih nama jalan yang
Perhubungan. Seperti terlihat dalam Gambar
sebelumnya sudah terdapat di dalam data-
9.
base dan mengisi rata-rata volume kend-
araan berat, kendaraan ringan, dan motor
yang melintasi jalan tersebut. Sistem akan
menghitung secara otomatis rata-rata vol-
ume. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 9 Form Kapasitas Jalan.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


490
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Halaman Beranda KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan pembahasan diatas,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Sistem ini dapat menampilkan tingkat
pelayanan jalan pada setiap ruas jalan
wilayah Kota Kediri.
2. Sistem ini mempermudah petugas dalam

Gambar 10 Halaman Beranda.


mengolah dan menganalisa data.
3. Informasi data volume kendaraan dan

Seperti terlihat pada Gambar 10. Di kapasitas jalan yang digunakan untuk

halaman ini akan muncul sebuah peta Kota penelitian ini diperoleh dari Dinas

Kediri beserta data Tingkat Pelayanan Jalan Perhubungan Kota Kediri.

(Level of Service), dimana data tersebut


REFERENSI
direpresentasikan dengan warna-warna yang
Badan Pusat Statistik Kota Kediri. 2014.
berbeda. Untuk pengkategorian warna Kota Kediri Dalam Angka 2014.
Handayani D., Ningsih U.. 2010. Analisa
mengacu pada Tabel 8.
Optimasi Jaringan Jalan Berdasar
Kepadatan Lalulintas di Wilayah
Tabel 8. Kategori Warna LOS Semarang dengan Berbantuan Sistem
Informasi Geografi (Studi Kasus
Tingkat Wilayah Dati II Semarang), Fakultas
Rasio
Pelayanan
(V/C)
Warna Teknologi Informasi Universitas
Jalan Stikubank Semarang.
A 0,0 - 0,20 Hijau Muda Prahasta E.. 2001. Konsep - Konsep Dasar
B 0,21 - 0,44 Hijau Tua
Sistem Informasi Geografis. Bandung:
Informatika.
C 0,45 - 0,74 Orange Wikipedia Indonesia dalam laman
D 0,75 - 0,84 Merah Muda id.wikipedia istem_koordinat_ geografi,
E 0,85 - 1,00 Merah (diakses 15 juli 2017).
Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen
F > 1,00 Hitam
Pekerjaan Umum. 1997. Manual
Kapasitas Jalan Indonesia 1997.
Juniarta, I Wayan, Negara, I. N. Widana.
2012. Penentuan Nilai Ekivalensi Mobil
Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan,
Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Udayana, Denpasar.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


491
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

EFEK RASIO KERAMPINGAN PEMOTONGAN (𝜹) TERHADAP KEAUSAN PAHAT


KARBIDA PADA PROSES BUBUT AA- 6061-T6
Sudjatmiko1) , Darto,2) Abd. Rabi’3)
1,2)
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang
3)
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang
Jalan Terusan Raya Dieng 62-64, Malang 65124, Indonesia
Email: 1)sudjatmiko@unmer.ac.id, 2)dartounmer@gmail.com, 3)abd.rabi’@unmer.ac.id

Abstrak

Parameter pemesinan mempunyai pengaruh terhadap keausan tepi pahat (Vb), rasio Kerampingan
pemotongan (𝜹) dan kualitas produk hasil pembubutan dengan material Al-6061-T6. Permasalahan
pengaruh rasio Kerampingan pemotongan ((𝜹) terhadap keausan tepi pahat (Vb) pada proses Bubut
yang berdampak pada kualitas produk. Tujuan Penelitian untuk memperoleh nilai rasio
Kerampingan pemotongan (𝜹) dan keausan pahat (Vb) pada kualitas produk hasil bubut. Manfaat
Penelitian untuk mengetahui rasio Kerampingan pemotongan (𝜹) yang terkait dengan bentuk
geram. Metodologi yang digunakan dalam penelitian menggunakan Response Surface Methodology
(RSM) dengan desain Tiga Level, Tiga Parameter untuk menentukan nilai rasio Kerampingan
pemotongan (𝜹) dan karateristik keausan tepi pahat (Vb) pada proses bubut material AA- 6061-T6,
menggunakan radius pojok (nsr) 0.4; 0.8 dan 1,2 mm, dengan pahat sisipan Karbida. Hasil yang
dicapai dapat menemukan model hubungan antara rasio Kerampingan pemotongan (𝜹) terhadap
keausan tepi pahat, sehingga dapat diketahui karakteristik keausan tepi pahat.

Kata kunci : AA-6061-T6, keausan tepi, response surface methodology, radius pojok, rasio
kerampingan pemotongan

Abstract

The machining parameters have effect on cutting edge wear (Vb), Slenderness ratio of the cut (δ)
and the quality of the finished product with Al 6061-T6 material. The problem of the influence of
Slenderness ratio of the cut (δ) to cutting edge wear (Vb) on the Lathe process affecting product
quality The objective of the study is to obtain the value Slenderness ratio of the cut (δ) and wear
(Vb) on the quality of the lathe product Benefits of Research To determine the Slenderness ratio of
the cut (δ) related to the form of growl Methodology used in the study using Response Surface
Methodology (RSM) with Three Level design, Three Parameters to determine the value of
Slenderness ratio of the cut (δ) and cutting edge wear characteristics (Vb) On the AA-6061-T6
material lathe process, using a corner radius (nsr) 0.4, 0.8 and 1.2 mm, with carbide insertion
chains The results obtained can find the model of the relationship between the Slenderness ratio of
the cut (δ) to the cutting edge wear, Can be seen the characteristics of the cutting edge wear.

Keywords: AA-6061-T6, edge wear, response surface methodology, radius corner, slenderness
ratio of the cut.

PENDAHULUAN benar; bahwa dengan mengimplementasikan


Menurut hasil penelitian[1], radius pojok pahat (nsr) tidak akan
menunjukkan bahwa, hipotesis terbukti meningkatkan keausan tepi dari sisi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


492
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

penggunaan yang relatif terhadap radius tepi dengan kondisi pemotongan secara
pahat, sehingga menunjukkan hubungan ekperimental dan secara teoiritis nilai
substansial, atau pengaruh interaksi antara kekasaran permukaan (SR) masih baik,
radius pojok dan radius tepi Menurut [2], kecuali dengan perubahan gerak makan yang
keausan terjadi karena adanya perubahan kecil dengan mempergunakan Response
energi mekanik pemotongan menjadi energi Surface Methodology (RSM). Permasalahan
panas. Banyak terlahir ragam kegagalan pengaruh rasio Kerampingan pemotongan
atau kerusakan mata pahat yaitu aus tepi ((𝜹) terhadap keausan tepi pahat (Vb) pada
(flank wear), aus kawah (crater wear), proses Bubut yang berdampak pada kualitas
penumpukan geram (BUE) dan kerusakan produk. Tujuan Penelitian untuk memperoleh
katastropik. Kriteria umur pahat rekomondasi nilai rasio Kerampingan pemotongan (𝜹) (
dari [3], tentang umur efektif dari pahat HSS slenderness ratio of the cut) (𝜹) dan keausan
atau keramik batasan keausan tepi VB min = pahat (Vb) pada kualitas produk hasil bubut.
0,3 mm VB maks = 0,6 mm. Hal ini Manfaat Penelitian untuk mengetahui rasio
umumnya terjadi bila pojok pahat menderita Kerampingan pemotongan (𝜹) yang terkait
beban kejut (impact load) seperti halnya dengan bentuk geram.
yang sering terjadi pada proses pemuaian
pemotongan dengan gerak makan (f) atau KAJIAN LITERATUR
kedalaman potong (a) yang besar. Penelitian  Pengaruh parameter pemesinan
yang dilakukan[4],kualitas permukaan akhir Hasil penelitian [6], menyatakan dari
pada umumnya ditentukan secara linier bahwa kekasaran permukaan berkurang
dengan dimensi geometris pada proses dengan meningkatnya radius pahat besar
pemotongan logam secara inheren siklik, telah menghasilkan permukaan yang lebih
akibat adanya gaya potong yang menekan baik dibandingkan radius pahat kecil.
pada benda kerja saat proses bubut, sehingga Menurut hasil penelitian [7], menunjukkan
terjadinya spring back yang diikuti gaya bahwa kedalaman potong merupakan faktor
geser, yang mengakibatkan terjadinya yang paling signifikan berpengaruh
pembentukan geram. Hasil penelitian yang menurunkan kekasaran permukaan rata-rata,
dilakukan [5], sebagai batas untuk melihat sehingga kekasaran permukaan berpengaruh
getaran yang terjadi, akan tetapi dengan pada nilai kebulatan.
radius pojok besar membuktikan bahwa  Kekasaran Permukaan (SR)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


493
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Menurut [9], kekasaran permukaan Menurut [2,10], melalui pendekatan


adalah salah satu penyimpangan yang yang berbeda dalam cara menangani masalah
disebabkan oleh kondisi pemotongan dari penentuan rumus gaya potong untuk proses
proses pemesinan. Oleh karena itu, untuk membubut beberapa peneliti sampai pada
memperoleh produk bermutu berupa tingkat kesimpulann yang berlainan. Dari berbagai
kepresisian yang tinggi serta kekasaran bentuk rumus empirik yang diusulkan
permukaan yang baik, perlu didukung oleh tersebut dua bentuk rumus, pemilihan kedua
proses pemesinan yang tepat. Karakteristik rumus tersebut berdasarkan atas bentuknya
kekasaran permukaan dipengaruhi oleh yang khusus. Rumus pertama mengandung
faktor kondisi pemotongan dan geometri faktor rasio kerampinan pemotongan
pahat. (Slenderness ratio of the cut) [𝜹 ]yang
kiranya perlu untuk dibahas lebih lanjut jauh
karena pengaruhnya terhadap bentuk geram
yang dihasilkan. Rumus kedua
memperkenalkan konsep tebal geram
ekivalen (equivalent chip thickness) dimana
selain gerak makan (f), dalam pemotongan
Gambar 1. Profil kekasaran permukaan (JIS (a) sudut potong utama (Kr), juga
B 0031, 1994)
dimasukkan pula pengaruh dari radius pojok
Pada Gambar 1, menunjukkan rerata (ns) dan sudut bantu (Kr’) terhadap
luasan dari potongan kurva penampag geram sebelum terpoting A.
kekasaran,berdasarkan profil-profil jarak Untuk setiap proses pemotongan, harga
kwadrat rata-rata dari bermacam-macam kedalaman potong (a) dan gerak makan (f)
parameter permukaan tersebut, parameter Ra yang dapat dipilih dapat menghasilkan rasio
relatif lebih banyak digunakan untuk kerampingan pemotongan (𝜹) yang
mengidentifikasikan. Hal ini dikarenakan tertentu harganya yaitu :
harga Ra lebih sensitif terhadap perubahan (𝜹) = 𝑏/ℎ atau 𝑎⁄𝑓(𝑆𝑖𝑛 𝐾𝑟)2 .............. (1).
atau penyimpangan yang terjadi pada proses
Harga tersebut bervariasi tergantung
pemesinan.
pada pemilihan harga a dan f serta sudut
 RasioKerampingan Pemotongan
potong utama (Kr) yang digunakan. Pada
Geram (𝝳)
umumnya, sesuai dengan pengamatan dalam
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
494
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

praktek, operator mesin perkakas cederung Berdasarkan hasil-hasil penelitian


untuk memilih harga 𝜹 sebesar 5, atau kecil 𝜹 tertentu [11,12], mengenai keausan dan
= 1 dan terbesar (𝜹) = 50 (jarang kerusakan pahat dapat disimpulkan bahwa
ditemukan). Harga 𝜹 yang dicapai karena penyebab keausan dan kerusakan pahat dapat
pemilihan a dan f yang tertentu, akan merupakan suatu faktor yang dominan atau
mempengaruhi bentuk geram terutama dalam gabungan dari beberapa faktor yang
proses pemotongan baja atau metal yang ulet menyebabkan kerusakan pahat. Faktor-faktor
yang pada umumnya mempunyai bentuk penyebab tersebut antara lain : (1). Abrasif
geram kontinyu. Ditinjau dari kemudahan (abrasion), (2). Difusi (diffusion), (3).
pengumpulan dan pembuangan geram dari Oksidasi (oxidation), (4). Kelelahan
mesin perkakas, maka bentuk geram yang (fatique), (5). Adhesi (adhesion). Berbagai
beruap serpihan lebih diinginkan. Oleh sebab penelitian yang dilakukan [3], pada
itu dipilih harga rasio kerampingan tersebut prakteknya umur pahat tidak hanya
sebagai berikut : dipengaruhi oleh geometri pahat saja
𝜹 = 20, batas atas melainkan juga oleh semua faktor yang
𝜹 = 5, harga terbaik berkaitan dengan proses pemesinan, yaitu
𝜹 = 2, batas bawah antara lain jenis material benda kerja dan
Supaya proses pembentukan geram pahat, kondisi pemotongan (kecepatan
berlangsung dengan baik, maka rasio potong, kedalaman potong, dan gerak
kerampingan geram (𝜹) ditentukan sebagai makan), cairan pendingin dan jenis proses
berikut : pemesinan. Kerusakan atau keausan pahat
Kedalaman potong ( a ≤ 2 ), maka diperoleh akan terjadi dan penyebabnya harus diketahui
harga : 3 ≤ 𝜹 ≤ 8 dan a > 2, maka untuk menentukan tindakan koreksi sehingga

diperoleh harga 5 ≤ 𝜹 ≤ 20. dalam proses pemesinan selanjutnya umur

Radius ujung pahat disesuaikan dengan pahat diharapkan menjadi lebih tinggi.

kedalaman potong, sedangkan kedalaman Selama proses pembentukan geram

potong ditentukan berdasarkan dimensi berlangsung, pahat dapat mengalami

bahan relatif terhadap dimensi akhir. kegagalan dari fungsinya yang normal karena
berbagai sebab, diantaranya :1. Keausan

 Mekanisme kerusakan dan tipe yang secara bertahap membesar (tumbuh)

keausan pahat. pada bidang aktif pahat. 2. Retak yang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


495
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menjalar sehingga menimbulkan patahan Sisipan dengan radius pojok (nsr) standar.
pada mata potong pahat3. Deformasi plastik Putaran spindel (n), gerak makan (f), dan
yang akan mengubah bentuk/geometri pahat. radius pojok (nsr) divariasikan. Kombinasi-
kombinasi yang dapat dilakukan terhadap
Menurut teori dan berbagai penelitian
ketiga variabel bebas berdasarkan Response
yang dilakukan [12]. Jenis kerusakan yang
Surface Methodology (RSM), dimana untuk
terakhir di atas jelas disebabkan tekanan
mendapatkan kecocokan model digunakan
temperatur yang tinggi pada bidang aktif
Central Composite Second Order Rotatable
pahat, dimana kekerasan dan kekuatan
Design [5]. Jumlah variabel penelitian k = 3
material pahat akan turun bersama dengan
(2k = 8), titik perpotongan (star points)
naiknya temperatur. Keausan dapat terjadi
(Gambar 2), sebesar 2k berarti 6, dan untuk
pada bidang geram (Aγ) atau pada bidang
menambah ketelitian terhadap respon yang
utama pahat (Aα). Aus pahat dapat
diharapkan dengan 3 variabel, maka
dikarakteristikkan pada beberapa jenis, yaitu:
ditambahkan 6 eksperimen sebagai titik pusat
(a). Aus Tepi (Flank Wear) aus tepi yaitu
(center ponts), sehingga diperoleh jumlah
keausan pada bidang utama/mayor, (b). Aus
total penelitiannya (N) adalah 20 kali [5].
Kawah (Crater Wear), keausan pada bidang
Proses pengumpulan data dilakukan dengan
geram disebut dengan keausan kawah
menggunakan metoda 2n faktorial dengan
(Crater Wear).
mengambil 3 level faktor, yang terdiri dari -
1; 0; dan 1 ditambah 2 level pada titik aksial
METODE PENELITIAN
(1,682 dan -1,682). Jadi 5 level yang
Pada penelitian ini material yang
dimaksud seperti ditunjukkan pada Tabel 1
dipilih AA-6061 [13] dengan dimensi,
menjadi suatu rancangan penelitian sesuai
panjang 100 mm dan diameter 22 mm
surface response pada software MINITAB17.
dengan menggunakan Mesin EMCO
Selanjutnya dilakukan pengujian untuk
TU.CNC-2A. Komposisi kimianya AA-6061
memperoleh nilai Vb, 𝜹 dan kekasaran
adalah; 0,2500% Cu. 0,6050 % Si, 0.1820 %
permukaan (SR).
Fe, 0.0086 % Mn,0.8810% Mg, 0.1120 %
Cr,0.006 % 0.0108 % Zn, 0.0182 %
Ti,0.0021 %Na, 0.0005 % Ca, 0.0044 % Ni,
0.0006 % Sn, Al.97.9 balance [13]. Pahat
bubut yang digunakan adalah Karbida
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
496
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
 Data Hasil pengujian bubut
Pengukuran luasan keausan tepi pahat
(Vb) dan rasio kerampingan pemotongan
geram (𝜹) dilakukan pada semua benda uji
dilaksanakan sesuai dengan jumlah total
pengujian dan pengamatan hasil dapat
ditunjukkan pada Tabel 2.
Gambar.2. Titik-titik eksperimen untuk 3
3 variabel [5]. Tabel 2. Data Hasil Pengujian dan Pengamatan
Penelitian Proses Bubut.
Tabel 1 . Level Faktor n, doc,nsr dan f
konstan : 0.060 mm/putaran
Level
-1.682 -1 0 1 1.682
Parameter
n(put/min) 500 750 1000 1250 1350
doc (mm) 0,10 0,15 0,25 0,35 0,40
nsr (mm) 0,2 0,4 0,8 1,2 1,4
Adapun skema diagram untuk pelaksanaan
penelitian diperlihatkan Gambar 3.

 Analisa Keusan tepi pahat (Vb)


Untuk memperoleh posisi koefisien
(intercept) pada luasan keausan tepi pahat
(Vb) terhadap putaran spindel, kedalaman
Gambar 3. Setting Proses Turning dan potong, dan radius pojok, dilakukan analisis
Pemrosesan data Penelitian
dengan menggunakan uncoded units. Berikut
hasil koefisien untuk luasan keausan tepi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


497
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pahat (Vb) ditunjukkan pada Tabel 3, dimana - Pengujian secara simultan pengaruh antara
efek yang berpengaruh pada penelitian ini ; putaran spindel, kedalaman potong dan
doc terhadap nsr (8.687) dengan estimasi – radius pojok terhadap luasan keausan tepi
6.75, hal ini dipengaruhi oleh putaran spindel pahat (Vb) diperoleh nilai Fhitungt = 2,458
pada kondisi 1000 rpm,kedalaman potong dan nilai Sig p = 0,123. Karena nilai Fhitung
0.25 mm dengan nsr 0.8 mm, nilai luasan > Ftabel (2,458 > 0,123 ) dan Sig F < α
keausan tepi pahat Vb 5.08 mm2. Hasil uji t (0,001 < 0,05), maka dapat disimpulkan
– 0.777 < 1.658 dengan nilai probabilitas terdapat pengaruh simultan antara putaran
0.2210 dan nilai koefisien regresi (R2) 0.599. spindel, kedalaman potong, radius pojok
Hal ini menunjukkan dengan kondisi terhadap luasan keausan tepi pahat (Vb).
parameter pemesinan diatas mempunyai Adapun hipotesisnya adalah sebagai
dampak dari kualitas produk [4,6]. berikut:
Ho : Tidak ada lack of fit dan H1 : Ada
Tabel 3 . Posisi koefisien pada luasan keausan tepi
pahat (Vb) lack of fit. Hipotesa awal yang
Penelitian Proses Bubut.
mengatakan tidak ada lack of fit berarti
model yang dibuat telah sesuai dengan
data. Analisis varian untuk keausan tepi
pahat, menunjukkan hasil uji parameter
model dengan menggunakan statistik uji
(t) yang dikonversikan kedalam p-value.
Berikut hasil variabel respon luasan Estimasi koefisien regresi luasan keausan
keausan tepi pahat (Vb)(mm2) versus Putaran tepi pahat (Vb) menunjukkan hasil uji
(rpm), kedalaman potong (mm) dan radius parameter model sumary diperoleh hasil
pojok (mm), ditinjau dari ANOVA 59,90 % dengan menggunakan statistik uji
Summary, ditunjukkan pada Tabel 4 berikut. t yang dikonversikan ke dalam p-value.
Besarnya kontribusi pengaruh putaran
Tabel 4. Analysis of Variance Summary
Luasan keausan tepi pahat (Vb) spindel, radius pojok dan kedalaman
potong terhadap luasan keausan tepi
pahat (Vb), artinya untuk luasan keausan
Penjelasan dari Tabel 4 hasil analisis tepi pahat (Vb) dengan nilai 5.08 mm2
diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : dipengaruhi oleh kedalaman potong 0.25

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


498
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

mm dengan radius pojok 0.8 mm, mm dengan nsr 0.8 mm,nilai rasio
diagnosa pengamatan kondisi pada model kerampingan pemotongan geram (𝜹) = 6.28
ke 17, capaian kesalahan nilai rata-rata = < 20 (tidak melampaui standar (𝜹) yang
0,983 dengan R2 0.238, dari kondisi luasan ditentukan[2,10].
maksimum yang terjadi akibat proses
Tabel 5. Posisi koefisien pada Rasio
pembubutan sepanjang 70 mm dengan kerampingan pemotongan geram (𝜹)
waktu 1’58” dan luasan minimum = 0.51
2
mm terjadi pada kondisi model ke 1.
Berdasarkan hasil analisis, menggunakan
response surface methodology (RSM),
dengan persamaan modelnya untuk
luasan keausan tepi pahat (Vb) diperoleh:
(Y) = Vb = -14.3638 + 0.021584 n + 34.1009
Doc + 3.8282 nsr + 0.0014 n(Doc) + 0.00025 Berikut hasil variabel respon rasio
n(nsr) - 6.75 Doc(nsr) – (1.0749e-05) n^2 - kerampingan pemotongan geram (𝜹 ) versus
43.6818 (Doc)^2 - 1.3864 (nsr)^2...........(2). Putaran (rpm), kedalaman potong (mm) dan
radius pojok (mm), ditinjau dari ANOVA
 Analisa Rasio Kerampingan Summary, ditunjukkan pada Tabel 6 berikut.
Pemotongan Geram (𝜹) Tabel 6. Analysis of Variance Summary
Untuk memperoleh posisi koefisien Rasio Kerampingan pemotongan
geram (𝜹)
(intercept) pada Rasio Kerampingan
Pemotongan Geram (𝜹) terhadap putaran
spindel, kedalaman potong, dan radius pojok,
dilakukan analisis dengan menggunakan
uncoded units. Berikut hasil koefisien untuk
Rasio Kerampingan Pemotongan Geram (𝜹)
ditunjukkan pada Tabel 5, dimana efek yang
berpengaruh pada penelitian ini ; doc Penjelasan dari Tabel 6 hasil analisis
terhadap nsr (9.70) dengan estimasi 1.81, hal diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
ini dipengaruhi oleh putaran spindel pada - Pengujian secara simultan pengaruh antara
kondisi 1000 rpm,kedalaman potong 0.35 putaran spindel, kedalaman potong dan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


499
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

radius pojok terhadap rasio kerampingan pojok 0.8 mm, diagnosa pengamatan
pemotongan geram (𝜹),diperoleh nilai kondisi pada model ke 12, capaian
Fhitungt = 0,995 dan nilai Sign p = 0,434. kesalahan nilai rata-rata = 1,098 dengan
Karena nilai Fhitung > Ftabel (0,995 > 0,434 ) R2 0.567.Berdasarkan hasil analisis,
dan Sign F < α (0,001 < 0,05), maka dapat menggunakan response surface
disimpulkan terdapat pengaruh simultan methodology (RSM),dengan persamaan
antara putaran spindel, kedalaman potong, modelnya untuk Rasio kerampingan
radius pojok terhadap rasio kerampingan pemotongan geram (𝜹)diperoleh :
pemotongan geram(𝜹). Adapun (Y) = Rasio(𝜹) = -42.6303 + 0.08646 n +
hipotesisnya adalah sebagai berikut: 34.4273 Doc - 3.8552 nsr - 0.0035 n(Doc) -
Ho : Tidak ada lack of fit dan H1 : Ada 0.0007 n(nsr) + 1.8125 Doc(nsr) – (4.2393e-
lack of fit. Hipotesa awal yang 05) n^2 - 54.9545 (Doc)^2 + 3.0966
mengatakan tidak ada lack of fit berarti (nsr)^2…………………………………….(3)
model yang dibuat telah sesuai dengan  Kajian Gambar Grafik Countur
data. Analisis varian untuk keausan tepi terhadap Luasan keausan tepi pahat
pahat, menunjukkan hasil uji parameter (Vb)
model dengan menggunakan statistik uji Bentuk kontur dapat dilihat pada
(t) yang dikonversikan kedalam p-value. Gambar 4, merupakan plot kontur antara ,
Estimasi koefisien regresi Rasio luasan keausan tepi pahat (Vb), kedalaman
kerampingan pemotongan geram (𝜹) potong (doc) dan putaran spindel. Kedua
menunjukkan hasil uji parameter model Gambar tersebut merupakan salah satu dari
sumary diperoleh hasil 77,20 % dengan kemungkinan kombinasi pendugaan untuk
menggunakan statistik uji t yang mendapatkan nilai luasan keausan tepi pahat
dikonversikan ke dalam p-value. Besarnya (Vb) yang minimum. Area kedalaman potong
kontribusi pengaruh putaran spindel, (doc) berbentuk lingkaran/oval yang
radius pojok dan kedalaman potong berwarna semakin besar lingkarannya, maka
terhadap Rasio kerampingan kondisi putaran minimum, yang diikuti
pemotongan geram (𝜹) artinya untuk rasio dengan doc yang kecil, menghasilkan nilai
kerampingan pemotongan geram luasan keausan tepi pahat (Vb) semakin kecil
(𝜹)dengan nilai 6.28 dipengaruhi oleh (0.51) pada model ke 1.
kedalaman potong 0.35 mm dengan radius
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
500
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Contour Plot Vb vs n,Doc Contour Plot Vb vs n,nsr


 Kajian Gambar Grafik Countur
3.5

3 1.1 -1
terhadap Rasio Kerampingan
0.3 1
2.5
-1.5
0.9
Pemotongan geram (𝜹)

 Vb 

 Vb 
2
Doc

nsr
0.25 0.8
1.5 -2

1
0.7
Bentuk kontur dapat dilihat pada
0.2 0.6
-2.5

0.15
0.5 0.5

0.4
Gambar 6, merupakan plot kontur
800 900 1000 1100 1200 800 900 1000 1100 1200
n n
antara,rasio kerampingan pemotongan geram
Gambar 4. Grafik Countur plot luasan (𝜹), kedalaman potong (doc) dan putaran
keausan tepi pahat (Vb) versus n,doc
Pada kondisi radius pojok (nsr) 0.8 spindel. Merupakan salah satu dari
diikuti dengan n (1000) peroleh nilai luasan kemungkinan kombinasi pendugaan untuk
keausan tepi pahat (Vb) 5.08 pada model ke mendapatkan rasio kerampingan pemotongan
17. Hal ini berpengaruh terhadap hasil geram (𝜹 ) yang minimum.
kualitas pembubutan SR (0.897 µm). Contour Plot Rasio vs n,Doc
5.5
Contour Plot Rasio vs n,nsr
0

5 1.1
-0.5
Surface Plot Vb vs n,Doc Surface Plot Vb vs n,nsr 0.3 1
4.5
-1

 Rasio 

 Rasio 
0.9
4
Doc

-1.5

nsr
4 0 0.25 0.8
3.5
0.7 -2
3
-1 3
0.2 0.6
-2.5
Vb

Vb

2 2.5
0.5
-2 -3
1 0.15 2 0.4
800 900 1000 1100 1200 800 900 1000 1100 1200
0 -3 n n
0.4 1.5
1400 1 1400
0.2 1200 1200
1000 0.5 1000

Doc 0 600
800
nsr 0 600
800 Gambar 6. Grafik Countur plot rasio
n n
kerampingan pemotongan geram (𝜹 ) versus
n,doc.
Gambar 5. Grafik Countur plot Surface
luasan keausan tepi pahat (Vb) versus n,doc
Pada Gambar 6 dapat dijelaskan
Pada Gambar 5, salah satu cara untuk bahwa dengan doc (0.15), diikuti putaran (n)
menghasilkan permukaan kombinasi 750, diperoleh nilai (𝜹 ) = 1.01 yang
maksimum, pendugaan model dilakukan berdampak pada hasil kualitas pembubutan
dengan mengkombinasikan luasan keausan SR dengan nilai 1.253 µm, pada kondisi
tepi pahat (Vb), putaran spindel dan doc model ke 1.
pojok (nsr), yang menghasilkan respon Vb
nilai maksimum (5,08), pada model ke 17,
dari penelitian menghasilakan nilai SR 0.897.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


501
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Surface Plot Rasio vs n,Doc Surface Plot Rasio vs n,nsr UCAPAN TERIMA KASIH
6 2 Direktorat Riset dan Pengabdian
4 0
Rasio

Rasio
2 -2
masyarakat Direktur Jenderal Penguatan
0
0.4
-4
1.5
Riset dan Pengembangan Kementrian Riset,
1400 1 1400
0.2 1200 1200
1000 0.5 1000

Doc 0 600
800
n nsr 0 600
800
n
Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Sesuai
dengan surat perjanjian penugasan
Gambar 7. Grafik Countur plot Surface 𝜹
pelaksanaan program
versus n,doc
Pada Gambar 7, salah satu cara untuk penelitianNo.120/SP2H/LT/DRPM/IV/2017,
tanggal, 3 April 2017.
menghasilkan plot permukaan kombinasi

maksimum (𝜹), pada model ke 12, doc 0.35


REFERENSI
dan n 1000 menghasilkan nilai (𝜹 ) 6.28, dari [1].Endres William J, Raja K.
Kountonya.,2002.The Effects of Corner
penelitian ini menghasilkan nilai SR 1.23 Radius and Edge Radius on Tool Flank
Wear. Dept. of Mechanical
µm. Engineering, Michigan, USA, Journal
Mechanical, Michigan, USA, Journal
Mechanical Engineering[7].
[2]. Taufiq Rochim, 2007. Teori dan
KESIMPULAN DAN SARAN Teknologi Proses Pemesinan
Laboratorium Teknik Produksi dan
Hasil analisis data dan pembahasan Metrologi Industri, Jurusan Teknik
Mesin, ITB, Bandung.
sebelumnya, maka temuan penelitian dapat
[3] ISO 3685. 1993.Tool Life Testing With
disimpulkan sebagai berikut : Single Point Turning.
[4]. Dawson and Thomas R.Kurfess., 1996.
- Putaran spindel mempunyai pengaruh
Tool life , wear rates, and surface
yang signifikan terhadap nilai luasan quality in hard turning , research
institution SME,vol.45.pp (77-2).
keausan tepi pahat (Vb), nilai rasio
[5]. Hari Singh, Pradeep Kumar, 2007,
kerampingan pemotongan (𝝳). Mathematical Models of Tool Life and
Surface Roughness for Turning
- Putaran spindel, kedalaman potong dan Operation through Response Surface
radius pojok bersama-sama mempunyai Methodology. Journal of scientific &
Industrial Research Vol. 66, pp 220-
pengaruh terhadap hasil luasan keausan 226.
tepi pahat (Vb) dan nilai kekasaran [6]. Y. Kevin Chou, Hui Song, 2004.Tool
nose Radius effects on finish hard
permukaan (SR).
turning. Journal of material processing
Technology, (148) 259-268.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


502
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

[7].Suhail Adee.H, N. Ismail, S.V. Wong


and N. A. Abdul Jalil, 2010.
Optimization Cutting Parameter Based
on Surface Roughness and Assistance
of Workpiece Surface Temperature in
Turning Process.American Journal of
Engineering Applied Sciences 3 (1) :
102-108.
[8]. Mehmet Alper, Ilhan.,2015. Effects of
Cutting Tool Parameters on Surface
Roughness. ISSN International
Refereed Journal of Engineering and
Science (IRJES) (Online) 2319-183X,
(Print) 2319-1821 Volume 4, Issue 8
(August 2015), PP.15-22
[9]. http://www.astonseals.com
[10]. S. Thamizhmaii and Sulaiman.,2012.
Machinability studi using chip
thickness ratio on Difficult to Cut
Metals bay CBN Cutting Tool.
Engineering Materials (259-268).
[11].Astakhov, V.P and J.Paulo,
D.,2008.Tools (Geometry and
Material) and Tool Wear. Machining
Fundamentals and Resent Advance,
XIV,361 p. 222.
[12]. Jeon, J.U and S. W. Kim.,1988.
Optical Flank Wear Monitoring Of
Cutting Tools ls by Image Processing.
Journal Department of Production
Engineering, Korea Advanced Institute
of Science and Technology, Box 150,
Chong yang, Seoul (Korea).
[13]. Sudjatmiko, Darto, Rusdijanto.,2015.
Optimasi Parameter Pemotongan pada
Mesin Bubut CNC terhadap kekasaran
permukaan pada proses Turning
dengan Respon Surface Methodolgy
(RSM). Pada Material Al – 6061. Info-
Teknik dan Aplikasi Teknik ISSN :
2459-996 X (online), ISSN 0853-2508,
edisi Volume 16 No 2, Des.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


503
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ANALISIS KESENJANGAN ANTARA TOPIK SKRIPSI MAHASISWA DAN TOPIK


RISET DI PUBLIKASI ILMIAH

Fardanuddin Sufyan1), Tubagus Mohammad Akhriza2), Evy Sophia3)


1)
Sistem Informasi, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email : adanrezpect@gmail.com
2)
Teknik Informatika, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email : akhriza@stimata.ac.id
3)
Sistem Informasi, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email : evysophia@yahoo.co.id

Abstrak

Tingkat penyerapan mahasiswa terhadap perkembangan teknologi dapat diamati salah satunya dari
topik skripsi yang diambil oleh mahasiswa dimaksud. Permasalahan yang sering dihadapi oleh
perguruan tinggi adalah bagaimana metode yang secara efektif dan efisien mampu mengukur
kesenjangan antara topik skripsi mahasiswa dengan perkembangan teknologi terkini. Penelitian ini
mengusulkan metode untuk mengukur kesenjangan dimaksud dengan cara membandingkan topik
skripsi dengan topik yang diangkat di publikasi ilmiah baik nasional maupun internasional. Metode
yang digunakan adalah association rule mining, dimana kata-kata yang paling sering disebut
(frequent termset) di dalam abstrak skripsi dan abstrak riset yang di publikasi ilmiah dieksploitasi.
Dari frequent termset yang dikumpulkan, hubungan antara satu kata dengan yang lain ditemukan,
untuk kemudian, perbedaan antara topik yang dibahas di dalam skripsi dengan yang diangkat oleh
publikasi ilmiah dianalisis dan disimpulkan. Hasil analisis akan menunjukkan topik yang sering
diangkat pada skripsi namun topik tersebut tidak pernah diangkat di riset, dan sebaliknya.

Kata kunci: association rule, data mining, topik skripsi, topik publikasi ilmiah

Abstract

The level of student absorption on technological developments can be observed through their
choice on their thesis topics. The problems commonly faced by universities are how to effectively
and efficiently measure the gap between students' thesis topics and the latest technological
development. This research proposes a method to measure the gap by comparing the students’
research topics with the scientific publication topics both nationally and internationally. The
method used is association rule mining, where the most frequent words (frequent termset) in
abstracts of the thesis and abstracts of scientific publications are exploited. From the frequent
termset collected, the relationship between one word and the others is found, to then, the difference
between the topics discussed in the thesis with those raised by the scientific publications is
analyzed and summarized. The result of the analysis will show the topics usually found in thesis but
rarely found in published researches and vice versa.

Keyword: association rule, data mining, thesis topics, scientific publication topics.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


504
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN (2017) dan litecky dkk (2010) menggunakan


Secara global, tugas perguruan tinggi iklan lowongan kerja sebagai sumber
ada 3 yang tertuang dalam tri dharma, yaitu informasi mengenai skillset yang dibutuhkan
1) pendidikan dan pengajaran 2) penelitian oleh industry TIK. Di penelitian lain, Son
dan pengembangan 3) pengabdian dkk (2015) menggunakan social media
masyarakat (Djojodibroto, 2004). Salah satu sebagai sumber informasi perkembangan
tugas perguruan tinggi adalah penelitian dan TIK yang mutakhir. Para peneliti tersebut
pengembangan yang dilakukan oleh dosen menggunakan teknik clustering dan
dan mahasiswa. Penelitan mahasiswa dapat visualisasi informasi untuk menggambarkan
dilihat dari hasil skripsi mereka. Selain itu kesenjangan antara topik penelitian dengan
penelitian mahasiswa melalui skripsi juga topik yang dibicarakan di jejaring social
merupakan tolak ukur tingkat penyerapan media.
kampus terhadap perkembangan teknologi Artikel ini mengusulkan metode
yang terjadi saat ini. Namun demikian untuk mengukur kesenjangan antara topik
perkembangan teknologi informasi dan penelitian skripsi mahasiswa dengan
komunikasi (TIK) begitu cepat dan massif, perkembangan TIK mutakhir dengan cara
dan masih sulit bagi mahasiswa khususnya membandingkan abstrak skripsi dengan
program Sarjana untuk mengikuti abstrak riset yang di publikasi ilmiah baik
perkembangan TIK dimaksud. Sebagai jurnal maupun prosiding konferensi. Dataset
akibatnya, terjadi kesenjangan antara skripsi mahasiswa program Sarjana diambil
penelitian skripsi mahasiswa dengan dari STMIK Pradnya Paramita Malang
perkembangan TIK. (STIMATA), sedangkan dataset abstrak riset
Permasalahan yang sering dihadapi dikumpulkan dari IEEE Explore. Pendekatan
oleh perguruan tinggi adalah bagaimana eksploitasi Association Rule (AR mining)
metode yang secara efektif dan efisien digunakan untuk menemukan hubungan kata-
mampu mengukur kesenjangan antara kata yang sering muncul (frequent termset)
penelitian skripsi mahasiswa dengan dari kedua dataset tersebut.
perkembangan TIK terkini. Hasil implementasi metode yang
Di sisi lain, informasi mengenai diusulkan berhasil menemukan topik-topik
perkembangan TIK dapat diperoleh dari penelitian yang sering dibahas di jurnal dan
berbagai sumber. Penelitian Akhriza dkk prosiding konferensi namun belum pernah

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


505
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dibahas di penelitian skripsi mahasiswa; dan ditemukan, barulah dicari aturan


sebaliknya. asosiasi yang memenuhi syarat
minimum untuk confidence dengan
KAJIAN LITERATUR menghitung confidence aturan
Association rule asosiatif A → B.
Association rules digunakan untuk Nilai confidence dari aturan A → B
menemukan hubungan di ntara data atau diperoleh dari rumus berikut.
Confidence = P (B|A) = ∑ Transaksi mengandung A dan B
bagaimana suatu kelompok data
∑ Transaksi mengandung A
mempengaruhi suatu keberadaan data yang Apriori
lain. Metode ini dapat membantu mengenali Apriori adalah algoritma yang
pola-pola tertentu di dalam kumpulan data digunakan dalam melakukan pencarian
yang besar. Dalam association rules, suatu frequent itemset untuk mendapatkan aturan
kelompok item dinamakan itemset. Support asosiasi. Sesuai dengan namanya, algortima
dari itemset X adalah persentase transaksi di ini menggunakan prior knowledge mengenai
D yang mengandung X, biasa ditulis dengan frequent itemset properties yang telah
supp(X). diketahui sebelumnya untuk memproses
Metodologi dasar analisis asosiasi terbagi informasi selanjutnya. Apriori menggunakan
menjadi dua tahap: pendekatan secara iterative yang disebut juga
1. Analisis pola frekuensi tinggi sebagai level-wish search dimana k-itemset
Tahapan ini mencari kombinasi item digunakan untuk mencari (k+1)- itemset.
yang memenuhi syarat minimum dari Pertama-tama dicari set dari frequent 1-
nilai support dalam database. Nilai itemset, set ini dinotasikan sebagai L1. L1
support sebuah item diperoleh dengan yaitu large itemset pertama yang digunakan
rumus berikut. untuk menemukan L2, kemudian set dari
Support (A) = Jumlah Transaksi Mengandung A
frequent 2-itemset digunakan untuk
Total Transaksi

Sementara itu, nilai support dari 2 menemukan L3, dan seterusnya sampai tidak

item diperoleh dari rumus 2 berikut. ada lagi frequent k-itemset yang dapat

Support (A,B) = ∑ Transaksi mengandung A dan B


ditemukan. Large itemset adalah itemset

∑ Transaksi
yang sering terjadi atau itemset-itemset yang

2. Pembentukan aturan asosiasi Setelah sudah melewati batas minimum support yang

semua pola frekuensi tinggi telah ditentukan.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


506
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Adapun dua proses utama yang dilakukan hubungan keterkaitan topik satu dengan yang
dalam algoritma apriori, yaitu: lain belum ditemukan.
1. Join (penggabungan). Pada proses ini Son dkk, (2015) pada jurnal yang
setiap item dikombinasikan dengan berjudul Visualization of e-Health Research
item yang lainnya sampai tidak Topics and Current Trends Using Social
terbentuk kombinasi lagi. Network Analysis [6]. penelitian ini bertujuan
2. Prune (pemangkasan). Pada proses untuk secara kritis meninjau topik penelitian
ini, hasil dari item yang telah utama dan tren internasional e-kesehatan
dikombinasikan tadi lalu dipangkas melalui analisis jaringan sosial. Dalam
dengan menggunakan minimum penelitian ini menggunakan pendekatan
support yang telah ditentukan oleh clusterring atau pengelompokan.
user. Penelitian tentang kesenjangan yang
Metode Penemuan Kesenjangan dilakukan oleh Akhriza dkk (2017), Litecky
Akhriza dkk, (2017) pada jurnalnya dkk, (2010) dan Son dkk (2015) belum
Revealing The Gap Between Skillset Of mengukur frequent termset atau himpunan
Student And Evolving Skills Required By The kata yang ada di dalam abstrak. Mereka
Industry Of Information And hanya fokus mengukur kesenjangan metode
Communication Technology dan juga Litecky dangan menggunakan frequent itemset dan
dkk, (2010) pada jurnalnya Mining belum menggunakan Assocition Rule (AR
Computing Jobs kedua penelitian ini Mining), padahal association rule dapat
memiliki kesamaan yaitu mengeksploitasi mengungkapkan hubungan topik yang satu
lowongan kerja yang dibutuhkan industri dengan yang lain.
sebagai acuan perkembangan TIK, namun Maka diusulkan penelitian ini
yang membedakan, pada jurnal Akhriza dkk, bertujuan untuk mengungkapkan
memiliki tujuan lain yaitu menemukan kesenjangan tersebut dengan menggunakan
kesenjangan antara keterampilan siswa Association Rule (AR Mining), dimana kata-
dengan keterampilan yang dibutuhkan pihak kata yang paling sering muncul (frequent
industri, sehingga pihak sekolah atau kampus termset) di dalam abstrak skripsi dan abstrak
bisa melakukan evaluasi terhadap kurikulum riset dieksploitasi. Dari frequent termset yang
yang ada. Namun penelitian ini dikumpulkan, hubungan antara satu kata
menggunakan frequent itemset saja, sehingga dengan yang lain ditemukan, untuk

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


507
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kemudian, perbedaan antara topik yang  Proses ke-1 unduh abstrak skripsi dan
dibahas di dalam skripsi dengan yang abstrak riset. Pada proses ke-1 file
diangkat oleh publikasi ilmiah dianalisis dan abstrak di simpan dalam bentuk .txt.
disimpulkan. Dari hasil simpulan tersebut,  Pada proses ke-2 setelah abstrak
maka dibandingkan dan dihasilkan topik sudah dalam bentuk .txt dilanjutkan
yang sering diangkat di skripsi, namun tidak dengan proses pre-processing yaitu
pernah diangkat di riset yang sudah pembersihan stopword dan tanda baca
dipublikasi dan sebaliknya, topik yang tidak pada abstrak. Sehingga abstrak berisi
pernah diangkat di skripsi, namun sudah inti dari pembahasan skripsi dan riset
sering diangkat di riset. jurnal.
 Dari proses pre-processing berlanjut
METODE PENELITIAN ke proses ke-3 yaitu menjalankan
Framework Penelitian aplikasi apriori, dengan menentukan
kerangka kerja penelitian ini seperti ambang batasnya itu minsupp dan
framework pada Gambar 1. Angka yang minconf yang diinginkan.
tertera pada gambar adalah urutan alur proses  Setelah proses aplikasi Apriori, maka
penelitian. proses ke-4 menghasilkan frequent
Mulai
termset dari aplikasi Apriori.
Unduh abstrak
skripsi 1
Unduh abstrak
artikel
 Setelah itu, hasil frequent termset dari
apriori berlanjut ke tahap selanjutnya
Pre-processing : Pre-processing :
Menghilanngkan Menghilanngkan
2
stopword dan
tanda baca
stopword dan
tanda baca proses ke-5 yaitu analisis
Jalankan apriori:
Input minsupp dan 3
Jalankan apriori:
Input minsupp dan
kesenjangan antara topik skripsi dan
minconf minconf

topik riset. fokus disini adalah untuk


Himpunan apriori 4 Himpunan apriori
menemukan yang kata kunci sebelah
5.
Analisis
kirinya adalah sistem informasi, yang
kesenjangan
antara topik skripsi
dan topik riset di
publikasi ilmiah disebut kesenjangan atau gap adalah
6.
Hasil dan
seberapa banyak kata yang tidak sama
pembahasan

antara topik skripsi dan topik riset.


Selesai

 Selanjutnya proses ke-6, maka


Gambar 1. Kerangka kerja penelitian diperoleh hasil analisis kesenjangan
sehingga terlihat topik keterkaitan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


508
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

topik yang dibahas. Dan akan terlihat digunakan sebagai acuan untuk menentukan
topik yang sering gunakan di skripsi, pola tertentu.
namun tidak pernah digunakan di Jika filtering sudah dilakukan dengan
riset ataupun topik yang jarang menggunakan kata kunci dan diperoleh hasil,
diangkat tetapi menarik untuk maka selanjutnya dilakukan pembandingan
dibahas. antara hasil filtering data skripsi dan filtering
Rancangan Eksperimen abstrak publikasi. Dalam penelitian ini
Data abstrak yang digunakan pada pembandingan menggunakan operasi
penelitian ini ada dua macam, yaitu data matematika, yaitu irisan, sehingga dapat
abstrak skripsi dan data abstrak riset yang di mengungkap topik yang sering digunakan di
publikasi. Data abstrak skripsi diperoleh riset, namun tidak pernah digunakan pada
abstrak skripsi program sarjana dari STMIK skripsi dan topik yang sering digunakan di
PPKIA Pradnya Paramita Malang skripsi, namun belum pernah digunakan di
(STIMATA) prodi sistem informasi dengan 5 riset. hal tersebut dapat mengungkap
periode terakhir dan data abstrak riset kesenjangan dengan membandingkan topik
diperoleh dari situs www.ieee.com dengan yang dibahas.
kata kunci "Information System" filter tahun
HASIL PENELITIAN DAN
2012-2017, dan artikel yang diambil hanya
PEMBAHASAN
yang dipublikasi di Jurnal dan Konferensi
Hasil dari penelitian ini dapat di lihat
yang diindeks oleh IEEE Explore.
dari tabel berikut. Pada Tabel 1 adalah hasil
Pada penelitian ini, ambang batas
filtering dari frequent termset AR mining
data abstrak skripsi diatur minsupp 3 dan
data abstrak skripsi. Pada tabel tersebut ada
minconf 30% dan pada data abstrak riset
pembahasan scaffolding  android informasi
dengan minsupp 10 dan minconf 50%,
sistem (3, 33.3333) pada abstrak skripsi,
setelah itu pada data abstrak skripsi
artinya jika mahasiswa membahas android,
mengambil fokus pencarian kata kunci
system dan informasi, maka mahasiswa juga
“sistem informasi”, “sistem penunjang”,
pasti membahas scaffolding. Angka 3
“sistem berbasis” dan “database”, dan pada
didalam kurung adalah menunjukkan
abstrak publikasi focus pencarian pada kata
support, yaitu menunjukkan bahwa
kunci “system information”, “decision
keseluruhan dari total pembahasan
support”, “database” dan “web”. Filtering
mahasiswa tentang scaffolding dengan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


509
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

android, system dan informasi muncul secara persyaratan dan solusi melalui upaya
bersamaan yaitu sebanyak 3 kali. Sedangkan kolaboratif dari antar tim fungsional dan
angka 33.3% adalah confidence, artinya, ada klien. Dan ada juga pemabahasan health 
confidence (peluang) sebesar 33.3% bahwa decision performance information (10, 50),
orang yang membahas android informasi hal ini memberi penilaian baru, bahwa sistem
juga membahas scaffolding. Pembahasan keputusan bukan hanya berhubungan dengan
yang sejenis dg ini bisa menyesuaikan.. bidang industri saja, namun juga bias masuk
scaffolding sendiri adalah suatu struktur di bidang kesehatan.
sementara yang digunakan untuk menyangga Tabel 1. Hasil filtering data abstrak skripsi
manusia dan material dalam konstruksi atau No. Hasil
perbaikan gedung dan bangunan-bangunan 1 scaffolding  android informasi
besar lainnya. Pembahasan tersebut notabene sistem (3, 33.3333)
tidak ada hubungannya dengan TIK, namun 2 bigbluebutton website pendukung
penelitian mahasiswa melalui skripsi sudah sistem (3, 33.3333)
membahas hal tersebut. Terlihat juga ada 3 seo  saw pemilihan additive
pembahasan seo  saw pemilihan additive simple pendukung keputusan sistem
simple pendukung keputusan sistem (3, (3, 33.3333)
33.3333), penggabungan seo atau search 4 saw  gerabah pendukung sistem
engine optimization dengan metode saw atau (3, 66.6667)
simple additive weighting. Penggabungan 5 ahp  pengambilan penunjang
tersebut bisa dibilang jarang terjadi. keputusan sistem (3, 66.6667)
Pada Tabel 2 adalah hasil filtering 6 akademik ahp penunjang
dari frequent termset AR mining data abstrak keputusan sistem (3, 33.3333)
riset. Pada pembahasan tersebut terdapat
agile  software development systems
system information (10, 50). Pembahasan Tabel 1. Tabel lanjutan
Agile dan system information dapat No Hasil
dikatakan banyak dibahas dan confidence nya 7 sms  android informasi sistem (3,
terbilang tinggi 50%. Agile adalah sebuah 33.3333)
metode dari beberapa kumpulan prinsip 8 geografis  website mysql
untuk pengembangan software di mana informasi sistem (3, 66.6667)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


510
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Dari hal ini kita dapat mengambil


Tabel 2. Hasil filtering data abstrak riset simpulan kesenjangan antara kedua topik,
No Hasil yaitu topik skripsi dan topik publikasi.
1 agile  software development
systems system information (10, 50) Tabel 3. hasil kesenjangan abstrstrak skripsi
2 communication  realize system dan abstrak riset
information (10, 50) No Hasil
3 health decision performance 1 Agile
information (10, 50) 2 Hierarchy
4 mapping  web software system 3 Evaluate
information (11, 54.5455) 4 Communication
5 hierarchy  assessment risk process 5 Resources
system information (11, 63.6364) 6 Resources
6 analysis  decisionmaking system 7 Study
information (13, 69.2308)
Tabel 4. hasil kesenjangan riset dan skripsi
Tabel selanjutnya menjelaskan No Hasil
tentang kesenjangan antara topik skripsi dan 1 Scaffolding
topik riset yang di publikasi.seperti Pada 2 Bigbluebutton
Tabel 3 menjelaskan tentang topik yang 3 Administrasi
dibahas publikasi, namun tidak pernah di 4 Fuzzy
angkat pada skripsi, seperti metodologi 5 Seo
penelitian TIK semacam Agile software 6 Mysql
development yang ternyata sudah banyak 7 Ahp
dipakai di publikasi.
Pada Tabel 4 menjelaskan tentang KESIMPULAN DAN SARAN
topik yang dibahas pada skripsi, namun Kesimpulan
tidak ada pada topik publikasi, seperti Dari hasil penelitian terhadap analisis
Bigbluebutton tidak pernah dibahas pada kesenjangan antara topik skripsi dan topik
publikasi. riset yang di pulikasi menggunakan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


511
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

eksploitasi Association rule (AR Mining) Apotek Setya Sehat Semarang)


Journal Of Informatics And
dapat di simpulkan bahwa:
Technology, vol. 2, no. 2, pp. 22 -
1. Penelitian ini berhasil mengungkap 28, 2013.
Djojodibroto, R. D,. 2004. Tradisi
kesenjangan antara topik skripsi dan
Kehidupan Akademik. Galang
topik riset yang di publikasi dengan Press. Yogyakarta.
Hernanda, Fikhri. 2016, “Agile Software
efektif dan efisien, sehingga hasil analisis
Development, salah satu metode
dapat dipergunakan untuk mahasiswa pengembangan perangkat lunak”,
https://www.dictio.id/t/agile-
atau perguruan tinggi ke depan.
software-development-salah-satu-
2. Pada penelitian ini pula, dapat ditemukan metode-pengembangan-perangkat-
lunak/3242 , diakses 3 agustus
keterkaitan topik satu dengan yang lain,
2017.
sehingga dapat menambah wawasan dan Kusrini dan Luthfi, E. T. 2009. Algoritma
Data Mining. CV. Andi Offset.
pengembangan ranah penelitian untuk
Yogyakarta.
selanjutnya. Litecky, C. Aken, A. A. dan J. Nelson.
Mining For Computing Jobs, IEEE
Saran
Software 27(1) (2010) 78–85.
Untuk meningkatkan keakuratan Son, Youn-jun., Jeon. Senator, Kang. Byeon-
Gwon, Kim. Sun-Hyung, dan Lee,
hasil, data abstrak skripsi dan abstrak riset
Soo-Kyoung. 2015. Visualization of
ilmiah dapat ditambahkan lebih banyak lagi. e-Health Research Topics and
Current Trends Using Social
REFERENSI Network Analysis. Mary Ann
Liebert, Inc. Vol. 21 No. 5.
Akhriza, T. M. Ma, Y. H. Dan Li. J. H. 2017.
Revealing The Gap Between Skillset
Of Student And Evolving Skills
Required By The Industry Of
Information And Communication
Technology. International Journal
Of Software Engineering And
Knowledge Engineering. Vol 27,
No. 5 2017: 675-698.
Abhiesa, Alif. 2016, “Cara Instal
Bigbluebutton Web Conferencing”,
http://www.noobsgnu.com/2015/06/
cara-instal-bigbluebutton-web.html.
diakses 3 Agustus 2017
Anggraeni, H. D. Saputra, Ragil. Dan
Noranita, Beta. 2013. Aplikasi Data
Mining Analisis Data Transaksi
Penjualan Obat Menggunakan
Algoritma Apriori ( Studi Kasus di

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


512
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

MENGHITUNG OBYEK 2D MENGGUNAKAN CONNECTED COMPONENT


LABELING

Kukuh Yudhistiro
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Merdeka Malang
kukuh.yudhistiro@unmer.ac.id

Abstrak

Perhitungan obyek dalam bentuk 2 dimensi (2D) sering dilakukan pada sebuah citra foto. Contoh
kasus yang membutuhkan deteksi dan perhitungan obyek pada sebuah citra foto adalah obyek sel
tubuh seperti sel darah serta sel tubuh lainnya, kontur sebuah wilayah dan obyek biji-bijian.
Tahap deteksi obyek pada sebuah citra harus terlebih dahulu dilakukan. Pada umumnya obyek
dalam sebuah citra memiliki keseragaman warna piksel. Algoritma connected component
labeling (CCL) adalah metode yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan region atau
objek dalam citra digital. Algoritma ini menerapkan teori connectivity piksel dari citra.
Seluruh piksel pada sebuah region disebut connected atau memiliki hubungan bila
mematuhi aturan adjacency atau “kedekatan” piksel. Aturan kedekatan piksel ini
memanfaatkan ketetanggaan antara piksel satu dengan piksel yang lainnya. Citra yang dapat
diolah dengan menggunakan algoritma CCL adalah citra biner atau citra monokrom. Paper
ini juga menggunakan metode image preprocessing lain seperti binary thresholding dan median
filter sebelum dilakukan CCL agar hasil deteksi dan perhitungan dapat mencapai akurasi di atas
80%.

Kata kunci : connected component labeling, adjacency, 2D object counting

Abstract

The 2D object detection and counting are a challenging problem in image analysis. We need the
object detection, recognition and counting in case of the body cells, blood cells, the contour of a
region, grain objects or another object in an image. In this paper, object detection is the first
stage that must first be done in pixel color uniformity image. In this paper, the connected
component labeling (CCL), one of the most important techniques develop in order to count the
object. This algorithm applies the connectivity pixel in an image. All pixels in a region are called
connected or have a relationship when they have pixel adjacency. The rule of pixel adjacency use
the neighbors between one pixel with another. The image that can be processed by using CCL
algorithm is binary image or monocrhome. Another image processing techniques are applies
such as binary thresholding and median filters before applying the CCL algorithm so that the
results of detection and calculation can achieve accuracy above 80%.

Keyword : connected component labeling, adjacency, 2D object counting

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

513
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN harus mengetahui berapa prosentase cemaran


Penelitian ini fokus pada deteksi fitur obyek aflatoksin terhadap jagung pipilan yang telah
2 dimensi pada sebuah citra biji jagung untuk disimpan tersebut. Untuk mengetahui
menghitung prosentase cemaran aflatoksin prosentase tersebut, maka harus dilakukan
menggunakan CCL dan beberapa algoritma perhitungan jumlah jagung yang tercemar
preprocessing seperti binary filter, median dan yang tidak tercemar. Bila dilakukan
filter dan image convolution. Aflatoksin secara manual, maka tidak efisien dan efektif
merupakan racun dari parasit pada jagung dalam penggunaan tenaga maupun waktu.
yang hanya terlihat dibawah sinar ultraviolet Dengan mendeteksi fitur jagung untuk
(UV). Aflatoksin dapat menyebabkan menghitung jagung pipilan dan aflatoksin
nekrosis akut, cirrhosis dan carcinoma pada secara otomatis ini, diharapkan mampu
hati hewan. Pada manusia diduga memberikan informasi yang mendekati
menimbulkan carcino genic (kanker hati). akurat tentang prosentase cemaran aflatoksin
Tidak ada hewan yang resisten terhadap efek dari jagung yang disimpan tersebut dengan
racun dari aflatoksin, demikian juga manusia. cepat.
Oleh karena itu, melalui paper ini peneliti Tujuan dan manfaat dari penelitian yang
hendak mencoba salah satu metode untuk akan dilakukan terhadap topik yang diambil
mengetahui prosentase cemaran tersebut ini adalah mengetahui prosentase cemaran
dengan menghitung jumlah biji yang aflatoksin pada jagung pipilan yang
tercemar dan yang tidak tercemar. Untuk diperlukan oleh petani atau suplier sebagai
mendeteksi bijian yang tercemar, alat ukur kualitas jagung sebelum dijual ke
menggunakan foto UV sedangkan untuk pabrik/industri.
menghitung keseluruhan biji jagung
menggunakan foto normal. Perumusan KAJIAN LITERATUR
Algoritma connected component
masalah dapat diilustrasikan dengan contoh
labeling adalah metode yang dapat
kasus pada seleksi jagung yang disimpan di
digunakan untuk mengklasifikasikan
gudang untuk siap dijual ke pabrik
region atau objek dalam citra digital.
pengolahan. Pertama-tama pihak gudang
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

514
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Algoritma ini menerapkan teori Component) dan array bernama Temp.


connectivity piksel dari citra. Seluruh Array CC adalah nested array yang
piksel pada sebuah region disebut berfungsi menyimpan array Temp yang
connected atau memiliki hubungan bila menyimpan indeks-indeks piksel yang
mematuhi aturan adjacency atau saling bertetangga dan membentuk satu
“kedekatan” piksel. Aturan kedekatan buah obyek. Jadi jumlah obyek yang dapat
piksel ini memanfaatkan ketetanggaan dideteksi pada sebuah citra diambil dari
antara piksel satu dengan piksel yang jumlah elemen array CC. Sedangkan
lainnya. Oleh karena itu setiap piksel yang kumpulan indeks yang merupakan jumlah
bersifat connected pada dasarnya piksel yang membentuk satu obyek
memiliki adjacency satu sama lain karena disimpan pada array Temp. Sehingga
mempunyai hubungan ketetangggan atau dapat dikatakan satu array Temp mewakili
neighbourhood. Citra yang dapat diolah satu obyek.
dengan menggunakan algoritma connected Algoritma 1 Tahap CCL
component labeling ini adalah citra biner [Tahapan untuk deteksi obyek yang
atau citra monokrom. Selain itu, memiliki nilai kesamaan 1 atau 0]
ketetanggaan harus memiliki panjang atau
jarak 1 unit atau bersifat langsung antara Step 1:
piksel satu dengan yang lain tanpa ada  Cek piksel pada array biner secara
perantaranya. berurutan
Menurut Gonzales dan Woods  Jika piksel bernilai foreground atau 1
(1992, p40), terdapat dua macam maka ambil indeks piksel tersebut,
konektivitas yang digunakan pada citra 2 lanjut ke Step 2.
dimensi yaitu:  Cek piksel berikutnya
 4-Connected Neighbors
 8-Connected Neighbors
Step 2:
Berikut algoritma CCL:  Buat array baru, misal bernama Temp
Terlebih dahulu siapkan array misal
bernama CC (kependekan dari Connected

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

515
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

 Tambahkan indeks piksel yang


diperoleh pada langkah 1 sebagai
elemen array Temp.
 Ubah nilai piksel dari 1 ke 0 pada array
biner citra (agar tidak terbaca ulang)
 Cek semua 8 tetangga dari piksel yang Gambar 1. Arah pengecekan piksel pada
tersimpan pada array Temp, array biner citra
 jika nilai dari piksel tersebut 1 maka b. Cek 8 piksel tetangga dari piksel
tambahkan indeks tetangga tersebut ke utama, jika bernilai 1 maka simpan
array Temp indeksnya ke array Temp
 Ubah piksel tetangga dan inti ke 0 pada
array biner citra
 Bila tidak ditemukan lagi piksel
bernilai 1 dari 8 tetangga dari setiap
indeks pada array Temp, maka
tambahkan atau simpan array Temp ke
Gambar 2. Indeks array biner
array CC.
c. Ubah nilai 8 piksel tetangga menjadi
 Kembali ke Step 1 poin 3.
0 untuk menghindari pembacaan dan
penambahan ulang.
Berikut contoh penerapan algoritma
d. Cek 8 piksel tetangga dari setiap
di atas pada citra yang berisi karakter
indeks piksel yang tersimpan dalam array
“Hi”. Citra ini memiliki tiga buah obyek
Temp.
yakni “H”, “|”, dan “.”. Dengan 10 citra
e. Ulangi scanning ke semua 8 piksel
100, panjang array biner citra 0 hingga 99.
tetangga dari setiap indeks piksel yang ada
a. Pada proses scanning, jika piksel
dalam array Temp hingga tidak ada piksel
tersebut bernilai 1 maka simpan indeks
tetangga yang bernilai 1.
piksel ke array Temp.
Temp=[11]

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

516
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

indeks: {21, 23, 31, 33, 41, 42, 43, 51,


53, 61, 63} dengan koordinat x, y
{(1,2) ,(1,3), (1,4), (1,5), (1,6), (2,4),
(3,2), (3,3), (3,4), (3,5), (3,6)}
 array CC indeks kedua berisi array
Temp yang membentuk titik huruf i.
Gambar 3. Array biner citra setelah
Berisi indeks: {26} dengan koordinat
scanning selesai
x,y {(6,2)}. Array CC indeks ketiga
f. Tambahkan semua indeks piksel pada
berisi array Temp yang membentuk
Temp ke array CC
garis dari huruf i. Berisi indeks {46,
g. Kembali melakukan scanning piksel
56, 66} dengan koordinat x,y {(6,4),
poin a sampai akhir dari array biner.
(6,5), (6,6)}.
h. Lakukan konversi indeks piksel
Berikut hasil implementasi algoritma
menjadi koordinat x,y dengan persamaan:
di atas.
y = indeks / width
x = indeks – (y * width)

Gambar 5. obyek teridentifikasi


CCL mengecek nilai hitam pixel
pertama dengan scanline dari kiri kanan
Gambar 4. Tiga obyek piksel yang telah
atas bawah. Apabila ditemukan nilai hitam
ditemukan
berikutnya, maka akan dicek pixel hitam
Dengan demikian output dari array
di kiri dan sebelah atas. Jika ditemukan
CC adalah kumpulan array Temp dimana
pixel lain berwarna hitam maka masih
setiap array Temp berisi indeks piksel-
dianggap dalam 1 region, jika tidak maka
piksel dari satu connected component.
dicek lagi mendatar dari kiri ke kanan.
Dari contoh di atas diperoleh:
Ulangi prosesnya hingga pemeriksaan
 array CC indeks pertama berisi array
tidak lagi menemui pixel hitam di bagian
Temp yang membentuk obyek H berisi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

517
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kiri atas, kiri kanan, kemudian segmentasi


menjadi satu karakter terpisah.
Secara umum, connected component
labeling adalah proses pemberian label
yang berbeda pada setiap karakter
sehingga karakter yang satu dengan yang Gambar 6. Kotak uji coba

lain dapat dipisahkan berdasarkan label


yang dimilikinya. Kelebihan dari metode
connected component labeling ini sendiri
adalah tidak terpengaruh pada kemiringan
objek sehingga masih bisa memisahkan
objek dengan baik walaupun posisi objek
dalam image dalam keadaan miring Gambar 7. Pengambilan citra normal

(selama proses threshold berhasil dan UV

memisahkan objek dengan jelas). Proses 2. Thresholding untuk segmentasi warna

atau tahapan CCL ini akan dipergunakan aflatoksin.

baik dalam mendeteksi dan menghitung Tujuan dari tahap ini adalah untuk

jagung maupun aflatoksin. Hasil dari mengambil warna aflatoksin dari citra UV

deteksi melalui CCL tersebut yaitu setiap dimana aflatoksin memiliki piksel dengan

obyek baik jagung maupun aflatoksin akan tingkat kecerahan yang lebih besar. Berikut

diberi warna yang berbeda sebagai adalah contoh hasil threshold untuk

keberhasilan identifikasi yang telah mendapatkan citra aflatoksin. Algoritmanya

dilakukan oleh sistem. adalah:


Step 1 : Input image UV

METODE PENELITIAN Step 2 : Ambil setiap piksel dari citra

1. Pengambilan citra untuk dikonversi menjadi piksel biner

Pengambilan citra jagung UV Step 3 : Atur threshold

menggunakan kamera berfitur WIFI yang Step 4 : Ubah piksel yang bernilai 0 tetap

dimasukkan ke dalam box percobaan sebagai 0, selain itu 255.

berikut.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

518
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Step 5 : Ubah nilai r, g, b yang


diperoleh menjadi nilai piksel
Step 6 : Ubah piksel awal dari posisi i,j
menjadi nilai variabel untuk koordinat piksel
tersebut (a) (b)
Step 7 : Lanjutkan pengulangan cek Gambar 9. Citra aflatoksin (a) Noise pada
piksel ke seluruh koordinat piksel hingga hasil thresholding. (b) Hasil filter median
piksel yang terakhir pada citra 4. Perhitungan obyek aflatoksin
Karena yang dihitung adalah jumlah
sekaligus luasan dari aflatoksin untuk
mengetahui prosentasenya nanti, maka
tahapan CCL pada obyek aflatoksin tidak
menggunakan piksel tepi, namun dilakukan
Gambar 8. Threshold menghasilkan piksel dengan menghitung seluruh piksel dalam
aflatoksin obyek tersebut dan menghitung total jumlah
obyek yang ditemukan sebagai aflatoksin.
3. Median filter Jumlah piksel dari semua obyek aflatoksin
Dari thresholding dari citra jagung UV akan dihitung total untuk dibandingkan
tersebut telah diperoleh citra aflatoksin dalam dengan total jumlah piksel citra median pada
nilai piksel biner. Namun dari hasil threshold jagung dengan tujuan untuk mengetahui
tersebut ternyata masih memiliki banyak prosentase luasan citra aflatoksin terhadap
noise. Bila nilai threshold dinaikkan untuk luasan citra seluruh jagung.
menghilangkan noise maka bisa jadi fitur
aflatoksin dapat hilang. Oleh karena itu perlu
dilakukan filter median. Hal ini diperlukan
untuk lebih meningkatkan akurasi dari
deteksi aflatoksin yang juga bertujuan untuk
menghitung jumlah jagung yang tercermar
oleh aflatoksin untuk dihitung prosentase
cemarannya.
Gambar 9. Identifikasi aflatoksin
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

519
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

5. Prediksi Jumlah Jagung


Berikut implementasi dari tahap-tahap
dalam prediksi jumlah jagung.
a. Simplified Gabor Wavelet
Pada tahap ini, akan diterapkan pada citra
jagung non UV. Menggunakan fungsi gabor
wavelet yang menggunakan imaginary part
Gambar 11. Citra mask filter gabor 8
dari filter gabor:
orientasi dimana θ=θ+pi/8

Selanjutnya kernel ini akan


dikonvolusikan pada citra jagung di atas

Berikut adalah contoh implementasi sehingga akan menghasilkan citra SGW

langsung pada citra di bawah ini. sebagai berikut.

Gambar 10. Citra jagung non UV Gambar 12. Citra hasil SGW 8 orientasi
dimana θ=θ+pi/8
Parameter yang diberikan adalah lambda =
5, theta = 0, psi = [0 pi/2], gamma = 0.5, b. Thresholding
bw = 1, N = 8. Langkah selanjutnya adalah melakukan
akan menghasilkan 8 sudut orientasi double thresholding untuk mengidentifikasi
dengan fungsi gabor sebagai berikut. obyek jagung pipilan yang sudah
tersegmentasi pada citra hasil SGW. Selain
itu pada tahap thresholding ini juga akan
membersihkan piksel-piksel yang tidak
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

520
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

diperlukan. Berikut adalah citra hasil proses piksel-piksel yang terlalu kecil tidak akan
double thresholding dimana batasan antara dihitung sebagai obyek
obyek pipilan jagung semakin jelas. Namun
masih ditemukan noise yaitu berupa obyek- d. Image Convolution
obyek kecil yang bukan obyek utama. Citra hasil dari filter median disimpan
dan akan dikonvolusikan kernel untuk
deteksi tepi. Berikut adalah hasil konvolusi
citra filter median dengan kernel 3x3
operator Laplacian.
Gambar 10. Hasil implementasi double
thresholding pada SGW

c. Median Gambar 12. Operator Laplacian

Untuk mengurangi noise tersebut perlu (termasuk diagonal) untuk deteksi tepi

dilakukan filter median dengan contoh filter


median 3x3.

Gambar 13. Hasil konvolusi citra dengan

Gambar 11. Citra filter median 3x3, 5 iterasi kernel 3x3 operator Laplacian

Semakin tinggi nilai iterasi yang e. Connected Component Labeling

diterapkan maka noise juga semakin Langkah selanjutnya adalah melakukan

berkurang, namun akan terdapat piksel obyek perhitungan obyek jagung dengan

yang saling menyambung dengan piksel mengindentifikasi piksel tertutup yang

obyek yang berdekatan. Sehingga pada membentuk obyek jagung dengan

proses perhitungan akan di cek kembali menggunakan CCL. Mendeteksi obyek


dengan menggunakan tepi lebih menghemat

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

521
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

waktu komputasi dari pada menggunakan Bila telah diketahui jumlah piksel jagung dan
piksel pada obyek secara keseluruhan bidang jumlah piksel jamur maka dapat dihitung
obyek. Untuk mendeteksi piksel dari 8 prosentase luasan atau cemaran atau
tetangga menggunakan indeks piksel dapat kandungan aflatoksin terhadap data jagung
menggunakan persamaan berikut. sebagai berikut.
Prosentase Luasan =
(JumlahPixelPenuhdariJamur /
..JumlahPixelPenuh Keseluruhan Jagung
Gambar 14. Persamaan menentukan indeks )*100%
8-connected pixels
Berikut adalah hasil tahapan CCL pada citra Setelah proses median filter, maka dapat
konvolusi deteksi tepi diinputkan. dilakukan perhitungan obyek dengan
algoritma Connected Component Library.
Untuk selanjutnya citra hasil hitung ini
dipergunakan untuk menghitung prosentase
antara jumlah Aflatoksin dari keseluruhan
jumlah jagung. Sedangkan untuk menghitung
prosentase luasan Aflatoksin terhadap

Gambar 15. Citra hasil CCL jagung, digunakan perbandingan jumlah total
piksel Aflatoksin terhadap jumlah total piksel

6. Hitung Prosentase Cemaran jagung dari citra hasil median filter tahap

Aflatoksin Terhadap Jagung hitung jagung.

Untuk mengetahui prosentase cemaran


aflatoksin terhadap jagung maka harus HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
diketahui dulu pembandingnya dan luasan
Pada tahap pengujian tersebut, dapat
piksel aflatoksin. Luasan aflatoksin dapat
digunakan minimum dan maksimum
diketahui dengan menghitung jumlah piksel
thresholding dan variasi iterasi untuk filter
dalam obyek tersebut untuk semua obyek
median digunakan untuk menyesuaikan
aflatoksin yang ditemukan.
kondisi posisi jagung pada citra secara
keseluruhan. Hal ini dimaksudkan agar
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

522
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

perhitungan dapat lebih akurat. Rata-rata dapat diperoleh prosentase rata-rata cemaran
nilai minimum thresholding adalah 44 hingga aflatoksin adalah sebesar 0.43%. Nilai yang
50 dan maksimum 255 untuk mendapatkan sama juga diperoleh bila menghitung rata-
obyek biner jagung dari citra UV. rata dari prosentase prediksi cemaran
Sedang iterasi filter median berdasarkan luasan (area based) dari seluruh
menggunakan nilai 4. Sedangkan untuk dataset yaitu 0.4%. Dari hasil uji juga
thresholding deteksi aflatoksin rata-rata diperoleh bahwa ukuran tiap obyek jagung
menggunakan nilai threshold 150 dan 5 yang diuji ternyata bervariasi hanya pada
iterasi filter median. Dari 100 citra tersebut nilai 50 hingga 70 piksel, sehingga rata-rata
dapat dihasilkan prosentase akurasi prediksi ukuran obyek jagung adalah 64 piksel.
aflatoksin bervariasi antara 70% hingga
100%. Hal ini disebabkan pada data uji
terdapat aflatoksin yang posisinya hanya ada
di salah satu sisi bulir jagung. Sehingga pada
waktu posisi bulir jagung yang mengandung
Gambar 16. (a) Citra asli UV dengan 20
aflatoksin diubah, maka ada kemungkin
afltoksin (b) Citra aflatoksin ditandai piksel
aflatoksin tidak tampak. Sedangkan
warna merah
prosentase akurasi prediksi jumlah jagung
menggunakan SGW bervariasi antara 89%
Dari pengujian 10 citra dengan 20
hingga 100% dengan jumlah total jagung 390
aflatoksin dan 90 citra dengan 10 afltoksin
bulir dengan rata-rata akurasi dari 100 citra
serta total jagung 390 rata-rata ditemukan 19
adalah 95% dengan rata-rata peroleh jumlah
buah atau 95%. Sedangkan dari pengujian 90
jagung 369 buah.
citra dengan 10 aflatoksin dan total jagung
Rata-rata jumlah piksel aflatoksin untuk
390 rata-rata ditemukan 8,8 dibulatkan 9
citra dengan 20 aflatoksin adalah 2201
buah atau 90%.
piksel. Sedangkan rata-rata jumlah piksel
aflatoksin untuk citra dengan 10 aflatoksin
KESIMPULAN DAN SARAN
adalah 739 piksel. Dan rata-rata jumlah total
Dari hasil penelitian ini maka dapat
piksel penuh jagung atau luasannya adalah
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
205.575 (resolusi citra 640x480) sehingga

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

523
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

a. Perhitungan jumlah biji jagung harus Information Technology, Vol.2, No.3,


pp. 99-115.
menggunakan citra jagung non UV. Hal ini
Song-Iin Liu, Zhao-dong Niu, Gang Sun, &
disebabkan pada citra UV fitur tepi dan fitur Zeng-ping Chen. (2014). Gabor Filter-
Base Edge Detection: A Note, Elsevier,
lain seperti warna yang membedakan antara
Optik 125, pp.4120-4123.
butir jagung satu dengan yang lainnya sudah Serrano, A., Diego, I.M., Conde, C., &
Cabello, E. (2010). Recent Advances in
berkurang bahkan hilang sehingga
Face Biometrics with Gabor Wavelets,
mengurangi nilai akurasi perhitungan. Elsevier Pattern Recognition Letters,
Vol. 31, pp. 372-381.
b. Algoritma CCL dapat digunakan secara
Tai Sing Lee. (1996). Image Representation
optimal untuk menghitung obyek biji jagung, Using 2D Gabor Wavelets, IEEE
Transaction on Pattern Analysis and
maka citra harus melalui tahap binary filter,
Machine Intelligence, Vol 18, No. 10.
median filter, serta image convolution Grigorescu, S.E., Petkov, N., & Kruizinga, P.
(2002). Comparison of Texture Features
terlebih dahulu.
Based on Gabor Filters, IEEE
Transactions on Image Processing, Vol.
11, Nol. 10, pp. 1160-1167.
REFERENSI
Yiming Ji, Kai H. Chang, & Chi-Cheng
Hung. (2004). Efficient Edge Detection
Wing-Pong Choi, Siu-Hong Tse, Kwok-Wai
and Object Segmentation Using Gabor
Wong & Kin-Man Lam. (2008).
Filters, ACMSE, pp. 454-459.
Simplified Gabor wavelets for human
Jian-Jun Hao, Qiang Jiang, Jian-Wei Wei, &
face recognition, Elsevier, Pattern
Lin Mi. (2010) Research of Edge
Recognition 41, pp. 1186-1199
Detection Based on Gabor Wavelet,
IEEE International Conference on
Wei Jiang, Kin-Man Lam & Ting-Zhi Shen.
Measuring Technology and
(2009). Efficient Edge Detection Using
Mechatronics Automation, Vol. 2,
Simplified Gabor Wavelets, IEEE
pp.1083-1086.
Transactions on Systems, Man and
Gonzalez. R & Woods R.E. (1992). Digital
Cybernetics-Part B: Cybernetics,
Image Processing, Addision- Wesley
Vol.39, No.4, pp.1036-1047.
Publishing Co.Inc.
Wei Jiang, Ting-Zhi Shen, Yu Hu & Xin-Yi
Jun Li. (2003). A Wavelet Approach to Edge
Wang. (2008). Gabor wavelets for
Detection. Thesis The Department of
Image Processing, IEEE International
Mathematics and Statistics Sam Houston
Colloquium on Computing,
State University.
Communication, Control, and
Daugman, J.G. (1988). Complete Discrete 2-
Management, Vol.1.pp.110—114.
D Gabor Transforms by Neural Network
Selvathi, D., Sujatha, C. (2012). An Optimal
for Image Analysis and Compression,
Solution For Image Edge Detection
IEEE Transaction On Acoustics,
Problem Using Simplified Gabor
Speech, And Signal Processing, Vol. 36,
Wavelet, International Journal of
No. 7, pp. 1169-1179.
Computer Science, Engineering and

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

524
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Fu Chang, Chun-Jen Chen, & Chi-Jen Lu.


(2003). A Linear-time Component-Labeling
Algorithm Using Contour Tracing
Technique, Elsevier, Computer Vision and
Image Understanding

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

525
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

FUZZY SELF ORGANIZING MAP UNTUK PROSES THRESHOLDING PADA CITRA


DENTAL PANAROMIC

Nur Nafi’iyah1), Chastine Fatichah2)

1)
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Islam Lamongan
Email: mynaff26@gmail.com
2)
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
Email: chastine@if.its.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengubah citra dari graylevel ke bentuk biner. Thresholding
merupakan proses mengubah citra dari graylevel ke bentuk biner. Proses thresholding juga
disebut binerisasi. Dalam penelitian ini, akan mengubah citra panoramik gigi ke bentuk biner
menggunakan metode gabungan Fuzzy dan Self Organizing Map (SOM). Proses fuzzy untuk
menggubah citra dari rgb atau berwarna ke grayscale dan SOM mengubah citra dari grayscale ke
biner. Selain melakukan binerisasi, peneliti juga membandingkan proses binerisasi antara SOM
dan gabungan fuzzy SOM. Diharapkan dari metode fuzzy SOM dapat mengubah citra dental
panoramic menjadi hitam putih lebih baik dan dapat digunakan proses computer vision
berikutnya. Fuzzy yang digunakan adalah fuzzy mamdani. Aplikasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Matlab.
Kata kunci : fuzzy SOM, dental panoramic, SOM

Abstract

This study aims to change the image from graylevel to binary form. Thresholding is the process
of changing the image from graylevel to binary form. The thresholding process is also called
binary. In this study, will change the image of dental panoramic to binary form using Fuzzy
combined method and Self Organizing Map (SOM). The fuzzy process for composing an image
from rgb or color to grayscale and SOM converts the image from grayscale to binary. In addition
to binaryization, researchers also compared the binary process between SOM and SOM fuzzy
combined. It is expected that from SOM fuzzy method can change dental panoramic image to
black and white better and can be used next computer vision process. Fuzzy used is fuzzy
mamdani. The application used in this research is Matlab.
Keywords : fuzzy SOM, dental panoramic, SOM.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

526
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN daerah atau objek, berdasarkan sifat-sifat


tertentu dari citra. Segmentasi citra
Identifikasi ilmu kedokteran gigi
(image segmentation) adalah suatu tahap
forensik adalah semua aplikasi dari
pada proses analisis citra yang bertujuan
disiplin ilmu kedokteran gigi yang
untuk memperoleh informasi yang ada
terkait dalam suatu penyidikan dalam
dalam citra tersebut dengan membagi
memperoleh data-data postmortem,
citra ke dalam daerah-daerah terpisah di
berguna untuk menentukan otentitas dan
mana setiap daerah adalah homogen dan
identitas korban maupun pelaku demi
mengacu pada sebuah kriteria
kepentingan hukum dalam suatu proses
keseragaman yang jelas. Proses
peradilan dan menegakkan kebenaran
(Nur Nafi'iyah, Retno Wardhani, 2016). segmentasi citra merupakan proses dasar
dan penting di dalam komputer visi.
Pengolahan citra (image
Segmentasi yang dilakukan pada citra
processing) merupakan suatu sistem di
mana proses dilakukan dengan masukan harus tepat agar informasi yang
terkandung di dalamnya dapat
berupa citra (image) dan hasilnya juga
diterjemahkan dengan baik. Terdapat
berupa citra (image). Pada awalnya
banyak metode dalam melakukan
pengolahan citra ini, dilakukan untuk
segmentasi pada citra. Beberapa teknik
memperbaiki kualitas citra, namun
segmentasi citra: Thresholding (global
dengan berkembangnya dunia komputasi
thresholding dan lokal adaptif
yang ditandai dengan semakin
thresholding), Connected Component
meningkatnya kapasitas dan kecepatan
proses komputer, serta munculnya Labelling, dan Segmentasi Berbasis
Clustering (Iterasi, K-means, fuzzy
ilmu-ilmu komputasi yang
C-means, SOM) (Nafi'iyah, 2015).
memungkinkan manusia dapat
Dari beberapa penelitian yang
mengambil informasi dari suatu citra,
telah dilakukan, maka rumusan masalah
maka image processing tidak dapat
dalam penelitian ini, yaitu: Menerapkan
dilepaskan dengan bidang computer
Fuzzy Mamdani dalam mengubah citra
vision (Nur Nafi'iyah, Retno Wardhani,
RGB ke bentuk graylevel dan
2017).
menerapkan algoritma SOM dalam
Segmentasi merupakan proses
mengubah citra graylevel ke bentuk
mempartisi citra menjadi beberapa

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


527
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

biner. Serta membandingkan hasil kedua inputan (citra berwarna/RGB) dirubah


algoritma terhadap algoritma SOM ukurannya, yaitu diperkecil
dalam mengubah citra graylevel ke menggunakan tool Photoshop.
bentuk biner. Selanjutnya dari citra inputan RGB atau
Tujuan penelitian ini, yaitu citra berwarna kemudian dikonversi
mengubah citra RGB ke bentuk menjadi citra grayscale menggunakan
graylevel dan ke bentuk biner, dengan sintak sendiri. Hasil dari konversi, yaitu
menerapkan algoritma Fuzzy mamdani citra keabu-abuan. Gambar keabu-abuan
dan SOM. kemudian dilakukan training untuk
KAJIAN LITERATUR menghasilkan bobot, bobot hasil training

Metode kohonen dalam digunakan untuk segmentasi atau


mengubah citra dari grayscale ke biner.
segmentasi citra yaitu dalam
Hubungan image processing
membedakan antara objek satu dengan
objek lainnya menggunakan algoritma dengan pembagian bidang dalam
komputer yang melibatkan input dan
kohonen (Nafi'iyah, 2015).
output tertentu dapat dilihat pada Tabel
Dalam penelitian Nafi’iyah, 2015
1. Dalam Tabel 1 terlihat bahwa
segmentasi terhadap citra yaitu membuat
pengolahan citra (image processing)
citra menjadi citra biner, yaitu bernilai 0
merupakan suatu bidang pengetahuan di
dan 1. Nilai 0 menunjukkan warna hitam
mana inputnya berupa citra dan hasilnya
dan warna 1 menunjukkan warna putih.
juga berupa citra dengan proses yang
Cara kerja kohonen di sini, yaitu citra
yang diinputkan dilakukan training berupa perbaikan baik kualitas citra atau
penyajian informasi citra. Agar hasilnya
untuk mendapatkan bobot-bobot terbaru.
berupa data numerik atau teks yang
Bobot-bobot tersebut digunakan untuk
menyatakan informasi yang ada dalam
mengubah citra dari grayscale menjadi
citra diperlukan pengetahuan yang
citra biner.
dipelajari dalam pattern recognition dan
Dalam sistem Nafi’iyah, 2015
computer vision (Nur Nafi'iyah, Retno
menggunakan tool Matlab, dan
Wardhani, 2017).
sistemnya tidak menggunakan database.
Tabel 1. Bidang Komputer dalam Citra
Sistem menggunakan inputan citra RGB
dan grayscale. Langkah awal yaitu citra Output

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


528
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Input Image Deskripsi menggunakan tool Matlab 2012. Adapun


Image Image Pattern sintak yang menggunakan fungsi
Processin Recogniti
g on, Matlab, yaitu: rgb2gray (digunakan
Computer untuk mengubah citra ke bentuk
Vision
Deskrip Computer Data grayscale), im2bw(mengubah citra ke
si Graphics Processin bentuk biner dengan metode
g
otsu/graythresh). Selain sintak fungsi
Menurut (Nafi'iyah n. , 2016) Matlab, peneliti menulis sintak manual,
Thresholding digunakan untuk mengatur untuk melakukan binerisasi dengan
jumlah derajat keabuan yang ada pada metode mean, median, modus, 1/9
citra. Dengan menggunakan thresholding standar deviasi. Akan tetapi untuk
maka derajat keabuan dapat diubah mencari nilai median, modus dan
sesuai keinginan. standar deviasi peneliti menggunakan
Nilai threshold digunakan untuk fungsi Matlab.
memisahkan antara background yang Menurut Nafi’iyah n., 2016
gelap dengan objek yang terang, ataupun menyatakan Metode yang paling baik
sebaliknya. Untuk bisa memisahkan dalam melakukan thresholding, yaitu
antara background dengan objek, maka iterative. Sedangkan urutan metode
harus diketahui distribusi pixel-pixel dalam binerisasi dari yang terbaik, yaitu:
gelap dan pixel-pixel terang. iterative, mean, standar deviasi, otsu,
Thresholding adalah salah satu bentuk median, modus. Dan metode yang sangat
segmentasi citra yang paling sederhana buruk dalam binerisasi adalah modus.
(Nafi'iyah n. , 2016). Dalam segmentasi citra,
Nafi’iyah n., 2016 melakukan thresholding merupakan salah metode
proses binerisasi, citra yang diinputkan yang mudah dan sederhana untuk
adalah citra berwarna dengan ukuran diimplementasikan. Pada citra
bebas. Citra berwarna inputan kemudian panoramik gigi, penentuan global
dijadikan grayscale, dan selanjutnya threshold masih kurang begitu optimal
dilakukan binerisasi. Untuk melakukan untuk diimplementasikan, hal tersebut
grayscale, peneliti menggunakan sintak dikarenakan adanya faktor penghambat
fungsi dari Matlab. Peneliti seperti pencahayaan yang tidak merata

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


529
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dan citra yang kabur. Faktor-faktor lokal threshold menggunakan


tersebut dapat menyebabkan histogram pengukuran fuzzy similarity berhasil
tidak bisa dipartisi dengan baik, melakukan segmentasi pada citra gigi
sehingga akan berpengaruh pada hasil dengan rata-rata nilai ME 5.47%.
segmentasi. Pada penelitian ini Metode yang diusulkan terbukti efektif
diusulkan local fuzzy thresholding dalam mensegmentasi citra panoramik
berdasarkan pengukuran fuzzy similarity gigi yang memiliki penghambat seperti
pada interaktif segmentasi citra pencahayaan yang tidak merata atau
panoramik gigi. Metode yang diusulkan citra yang kabur. Proses region splitting
terdiri dari tiga tahapan utama, tahap dilakukan untuk mendapatkan lokal
pertama adalah region splitting untuk region pada citra sehingga lokal
mendapatkan lokal region. Tahap kedua threshold dapat dilakukan. Proses
adalah user marking untuk mendapat marker region oleh user terbukti efektif
initial seed background dan objek, tahap dalam penentuan inisial seed
terakhir adalah pengukuran fuzzy background dan objek sehingga
similarity pada setiap lokal region untuk penentuan fuzzy region dapat lebih
mendapatkan nilai lokal threshold. Hasil optimal. Hasil uji coba pada citra
uji coba pada citra panoramik gigi, panoramik gigi, metode yang diusulkan
metode yang diusulkan berhasil menghasilkan rata-rata nilai ME lebih
melakukan segmentasi dengan rata-rata kecil dibandingkan dengan automatic
missclasification error (ME) 5.47% FSM dan semi FSM. Berdasarkan hasil
(Wawan Gunawan, Agus Zainal Arifin, evaluasi penentuan lokal threshold
Februari 2017). terbukti lebih efektif dibandingkan
Menurut Wawan Gunawan, Agus dengan global threshold dalam
Zainal Arifin (Februari 2017), pada citra mensegmentasi citra panoramik gigi.
panoramik gigi memiliki nilai informasi Metode segmentasi citra
berbeda yang tidak merata, seperti berdasarkan teori fuzzy dan similaritas
blurred contours, soft color shades, dan antar gray level mampu mengatasi
brightness pada sebagian region citra masalah ambiguitas gray level dan
sehingga penentuan threshold secara pencahayaan yang tidak merata yang
global tidak begitu efektif. Penentuan biasa ditemui pada citra medis. Namun,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


530
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

segmentasi dengan penentuan initial Khotimah, Dini Adni Navastara, Januari


seeds-nya berdasarkan jumlah piksel 2016).
minimum menghasilkan citra yang Pada penelitian (Gulpi Qorik
kurang baik saat diterapkan pada citra Oktagalu Pratamasunu, Agus Zainal
dengan kontras yang rendah, seperti Arifin, Anny Yuniarti, Arya Yudhi
yang terdapat pada citra panoramik gigi. Wijaya, Wijayanti Nurul Khotimah, Dini
Pada penelitian ini diusulkan metode Adni Navastara, Januari 2016) diusulkan
segmentasi citra panoramik gigi dengan metode penentuan initial seeds secara
penentuan initial seeds berdasarkan otomatis berdasarkan posisi dari pusat
index of fuzziness terbesar pada fuzzy region. Fuzzy region dapat
histogram. Histogram dibagi ke dalam ditentukan dengan menemukan daerah
tiga daerah berdasarkan posisi dari pusat yang memiliki nilai fuzziness yang
fuzzy region. Kemudian, proses maksimum. Hal ini dilakukan karena
pengukuran similaritas antar gray level fuzzy region terletak di mana threshold
yang berada pada fuzzy region dilakukan yang optimal dapat ditemukan, sehingga
untuk menemukan threshold yang daerah tersebut pasti memiliki nilai
optimal. Performa metode yang fuzziness yang besar.
diusulkan diuji menggunakan citra Pada penelitian (Gulpi Qorik
panoramik gigi. Evaluasi performa Oktagalu Pratamasunu, Agus Zainal
dilakukan dengan menghitung nilai Arifin, Anny Yuniarti, Arya Yudhi
Misclassification Error antara citra hasil Wijaya, Wijayanti Nurul Khotimah, Dini
segmentasi dengan citra ground truth. Adni Navastara, Januari 2016),
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa hasil digunakan index of fuzziness (Tizhoosh,
segmentasi metode yang diusulkan pada 2005) untuk menemukan gray level
citra panoramik gigi memiliki performa dengan nilai fuzziness maksimum, yang
yang lebih baik dibandingkan dengan merupakan pusat dari fuzzy region.
hasil segmentasi dari metode Otsu Kedua initial seeds dihitung berdasarkan
(Gulpi Qorik Oktagalu Pratamasunu, posisi dari pusat fuzzy region.
Agus Zainal Arifin, Anny Yuniarti, Arya Kemudian, proses klasifikasi
Yudhi Wijaya, Wijayanti Nurul berdasarkan similaritas antar gray level

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


531
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dilakukan untuk setiap gray level yang diusulkan menghasilkan citra


berada pada fuzzy region. tersegmentasi yang lebih baik daripada
Citra panoramik gigi dikenal metode Otsu dan metode sebelumnya.
dengan banyaknya derau, pencahayaan Selain itu, hasil evaluasi juga
yang tidak seragam, dan kontras yang menunjukkan bahwa metode yang
rendah pada sebagian besar citra diusulkan terbukti efektif digunakan
radiograph tersebut (Gulpi Qorik pada citra panoramik gigi.
Oktagalu Pratamasunu, Agus Zainal Segmentasi citra merupakan
Arifin, Anny Yuniarti, Arya Yudhi suatu metode penting dalam pengolahan
Wijaya, Wijayanti Nurul Khotimah, Dini citra digital yang bertujuan membagi
Adni Navastara, Januari 2016). citra menjadi beberapa region yang
Pada penelitian (Gulpi Qorik homogen berdasarkan kriteria kemiripan
Oktagalu Pratamasunu, Agus Zainal tertentu. Salah satu syarat utama yang
Arifin, Anny Yuniarti, Arya Yudhi harus dimiliki suatu metode segmentasi
Wijaya, Wijayanti Nurul Khotimah, Dini citra yaitu menghasilkan citra boundary
Adni Navastara, Januari 2016) diusulkan yang optimal.Untuk memenuhi syarat
metode segmentasi citra panoramik gigi tersebut suatu metode segmentasi
dengan pendekatan thresholding membutuhkan suatu klasifikasi piksel
mengunakan similaritas antar gray level citra yang dapat memisahkan piksel
dengan penentuan initial seeds secara linier dan non-linear (Lukman
berdasarkan nilai index of fuzziness. Hakim, Siti Mutrofin, Evy Kamilah
Initial seeds yang efektif ditentukan Ratnasari, Januari 2016). Pada penelitian
berdasarkan nilai index of fuzziness (Lukman Hakim, Siti Mutrofin, Evy
terbesar yang dihitung pada setiap Kamilah Ratnasari, Januari 2016),
graylevel dalam histogram. Dengan penulis mengusulkan metode segmentasi
menghindari penentuan initial seeds citra menggunakan SVM dan entropi
berdasarkan jumlah pixels minimum, Arimoto berbasis ERSS sehingga tahan
threshold yang optimal tetap dapat terhadap derau dan mempunyai
ditemukan pada citra dengan kontras kompleksitas yang rendah untuk
yang rendah. Dari hasil evaluasi pada menghasilkan citra boundary yang
citra panoramik gigi, metode yang optimal. Pertama, ekstraksi ciri warna

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


532
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dengan local homogeneity dan ciri menggunakan model SVM. Keluaran


tekstur dengan menggunakan Gray Level dari proses ini adalah citra yang
Co-occurrence Matrix (GLCM) yang tersegmentasi (Lukman Hakim, Siti
menghasilkan beberapa fitur. Kedua, Mutrofin, Evy Kamilah Ratnasari,
pelabelan dengan Arimoto berbasis Januari 2016).
ERSS yang digunakan sebagai kelas Hasil segmentasi penelitian
dalam klasifikasi. Ketiga, hasil ekstraksi (Lukman Hakim, Siti Mutrofin, Evy
fitur dan training kemudian diklasifikasi Kamilah Ratnasari, Januari 2016) yang
berdasarkan label dengan SVM yang memiliki boundary kurang optimal
telah di-training. Dari percobaan yang dibandingkan dengan metode-metode
dilakukan menunjukkan hasil segmentasi sebelumnya dengan akurasi 69%.
kurang optimal dengan akurasi 69 %. Penggunaan fitur yang banyak pada
Reduksi fitur perlu dilakukan untuk klasifikasi piksel mempengaruhi
menghasilkan citra yang tersegmentasi boundary citra dan tidak dapat
dengan baik (Lukman Hakim, Siti dipastikan bahwa nilai akurasi yang
Mutrofin, Evy Kamilah Ratnasari, semakin tinggi maka menghasilkan suatu
Januari 2016). boundary citra yang sempurna. Oleh
Segmentasi citra berwarna karena itu diperlukan reduksi fitur
dengan SVM dan Arimoto ERSS menggunakan metode tertentu (Lukman
menggunakan data berupa citra RGB Hakim, Siti Mutrofin, Evy Kamilah
yang diperoleh dari dataset Berkeley Ratnasari, Januari 2016).
Segmentation Dataset (BSDS). Segmentasi terhadap citra medis
Percobaan dilakukan dengan cara terkadang tidak serta merta
membagi piksel sebagai data menjadi menghasilkan citra medis tersegmentasi
data training dan testing (Lukman yang diinginkan. Begitu pula dengan
Hakim, Siti Mutrofin, Evy Kamilah segmentasi terhadap citra panoramik
Ratnasari, Januari 2016). Proses training gigi. Ada kalanya citra panoramik gigi
SVM untuk membuat model SVM tersegmentasi yang dihasilkan masih
dengan hyperplane terbaik yang akan mengandung region dengan jumlah yang
dijadikan model klasifikasi piksel berlebihan. Hal ini akan menyebabkan
selanjutnya, dan klasifikasi piksel hasil segmentasi memiliki kualitas yang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


533
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kurang baik (Khoirul Umam, Fidi menunjukkan bahwa dengan mereduksi


Wincoko Putro, Gulpi Qorik Oktagalu warna menjadi 64 macam dan
Pratamasunu, Juni 2014). menggunakan nilai threshold T-cluster
Hasil segmentasi terhadap citra sebesar 20 dapat dihasilkan citra
medis yang merupakan gabungan antara panoramik gigi tersegmentasi dengan
metode two-stage SOM dengan metode rata-rata nilai Q yang paling kecil, yaitu
T-cluster, yaitu Metode two-stage SOM 4,40 (Khoirul Umam, Fidi Wincoko
digunakan untuk mereduksi warna citra Putro, Gulpi Qorik Oktagalu
dan meng-cluster piksel-piksel citra Pratamasunu, Juni 2014).
berdasarkan warnanya. Sedangkan METODE PENELITIAN
T-cluster digunakan sebagai metode Data yang digunakan dalam
dalam tahap merging untuk penelitian ini sebanyak 15 foto
menggabungkan cluster-cluster dengan panoramik gigi. Data yang digunakan
warna yang saling berdekatan (Khoirul merupakan data RGB yang terdiri dari 3
Umam, Fidi Wincoko Putro, Gulpi komponen, yaitu komponen Red,
Qorik Oktagalu Pratamasunu, Juni komponen Green, dan Blue.
2014). Inputan foto panoramik RGB
Proses merging pada segmentasi tersebut kemudian dikonversi ke bentuk
terhadap citra panoramik gigi graylevel (grayscale) menggunakan
menggunakan metode yang diusulkan
metode Fuzzy Mamdani. Inputan dari
pada paper ini dilakukan secara otomatis Fuzzy Mamdani, yaitu: nilai komponen
tanpa melibatkan pendapat subjektif Merah, nilai komponen Hijau, nilai
pakar medis untuk menentukan stopping komponen Biru. Adapun himpunan
criteria-nya. Meskipun dilakukan secara keanggotaan dari masing-masing inputan
otomatis dan objektif, metode yang seperti dalam Gambar 1, Gambar 2,
diusulkan tersebut dapat menunjukkan Gambar 3.
hasil segmentasi yang terbaik, yaitu
segmentasi dengan mereduksi warna
citra panoramik gigi menjadi 64 macam
warna dan menggunakan nilai threshold
T-cluster sebesar 20. Hasil eksperimen

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


534
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang


 1 jika x  255
 tinggi   0 jika x  128
 x  128 jika 128  x  255
 255  128

2. Inputan Komponen Hijau



Gambar 1. Fungsi Keanggotaan
 1 jika x  0
Komponen Merah  rendah  0 jika x  130
130  x jika 0  x  130
130  0


 1 jika x  255
 tinggi   0 jika x  128
 x  128 jika 128  x  255
 255  128

3. Inputan Komponen Biru


Gambar 2. Fungsi Keanggotaan
Komponen Hijau 
 1 jika x  0
 rendah  0 jika x  130
130  x jika 0  x  130
130  0


 1 jika x  255
 tinggi   0 jika x  128
 x  128 jika 128  x  255
Gambar 3. Fungsi Keanggotaan  255  128
Komponen Biru
Grafik Output dari sistem ini, yaitu:
Setiap inputan dilakukan
pencarian nilai keanggotaan, dengan
rumus:
1. Inputan Komponen Merah

 1 jika x  0
 rendah  0 jika x  130
130  x jika 0  x  130 Gambar 4. Fungsi Keanggotaan Output
130  0 Rumusan untuk menghitung nilai derajat
keanggotaan, yaitu:

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


535
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

 - Untuk setiap unit j dengan


 1 jika x  0
spesifikasi tetangga tertentu dan
 putih  0 jika x  130
130  x jika 0  x  130 untuk setiap i: wij(baru) =
130  0
wij(lama) + α(xi-wij(lama)) .......3)

 1 jika x  255 b. Perbaiki learning rate.
 abu  0 jika x  128 c. Kurangi radius ke-tetangga-an
 x  128
jika 128  x  255 pada waktu-waktu tertentu.
 255  128
d. Tes kondidi berhenti.
Dan menggunakan 8 Rule, sebagai
Proses algoritma SOM mengubah
berikut dalam Gambar 5.
citra ke biner menggunakan sintak
sendiri.
Di mana langkahnya, yaitu data
yang akan diproses SOM dinormalisasi
Gambar 5. Implementasi Rule terlebih dahulu, setelah dinormalisasi
Selanjutnya dari hasil Fuzzy kemudian dijadikan dua cluster, dengan
Mamdani dilakukan proses mengubah ke memberikan nilai bobot inisial, dan
bentuk biner. Proses mengubah ke iterasi akan berhenti jika t<=T. Dan
bentuk biner menggunakan algoritma setiap iterasi nilai learning rate dirubah.
SOM. Adapun Algoritma Kohonen atau Hasil dari training selanjutnya
SOM: dikonversi ke biner.
1. Inisialisasi bobot: wij
Set parameter-parameter tetangga HASIL PENELITIAN DAN
Set parameter learning rate PEMBAHASAN
2. Kerjakan selama kondisi berhenti
Hasil dari proses penelitian ini,
bernilai False
yaitu melakukan konversi citra
a. Untuk setiap vektor input x,
panoramik gigi yang RGB ke bentuk
kerjakan:
grayscale menggunakan metode Fuzzy
- Untuk setiap j, hitung:
Mamdani, selanjutnya hasil grayscale
D( J )   ( wij  xi ) .....2)
2

i
dikonversi ke bentuk biner

- Tentukan J, sampai D(J) menggunakan SOM.

minimum

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


536
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Selain itu juga, peneliti 2


melakukan perbandingan hasil konversi
biner antara menggunakan Fuzzy SOM
dengan SOM saja.
Adapun langkah dalam 3
melakukan konversi dari citra panoramik
gigi RGB ke grayscale menggunakan
Fuzzy Mamdani, yaitu:
1. Membaca citra panoramik gigi
Dari Tabel 2 kemudian dilakukan
2. Kemudian membaca file fuzzy
konversi ke bentuk biner, hasilnya dalam
mamdani
Tabel 3.
3. Selanjutnya citra harus dilakukan
Tabel 3. Hasil Biner SOM dengan Fuzzy
pengambilan nilai intensitas cahaya
perpixel dari gambar, maka setiap 1

pixel harus diambil perkomponen,


yaitu pengambilan komponen
merah, hijau, dan biru,
2
4. Melakukan konversi ke bentuk
grayscale menggunakan fungsi
fuzzy mamdani.
Hasil dari tahap di atas, seperti dalam 3
Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Grayscale Fuzzy


Mamdani Kemudian dibandingkan dengan
1 hasil konversi SOM, dengan tahapan:
1. Membaca citra panoramik gigi
2. Mengubah citra ke grayscale
menggunakan fungsi di Matlab.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


537
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

3. Kemudian dikonversi ke bentuk bentuk grayscale menggunakan fuzzy


biner menggunakan metode SOM. mamdani dengan uji coba 3 citra foto
Hasilnya dalam Tabel 4. panoramik gigi berhasil dengan baik.
Tabel 4. Hasil Grayscale Matlab dan Akan tetapi membutuhkan waktu yang
Biner SOM
lama. Waktu yang dibutuhkan dalam
1 mengkonversi ke grayscale dengan fuzzy
2 jam setiap citra. Jadi total waktu yang
dibutuhkan untuk mengkonversi dari 3
citra, yaitu 6 jam. Hasil grayscale
kemudian dibinerisasi menggunakan
SOM hasilnya baik, dengan waktu 30
detik tiap citra.
Dibandingkan dengan konversi
2
binerisasi dengan SOM ternyata lebih
baik menggunakan fuzzy SOM.
Dimungkinkan karena proses grayscale
metode SOM hanya menggunakan
fungsi Matlab.
Nilai keakurasian metode Fuzzy
SOM, dari 3 data sampel berhasil
3
dilakukan konversi ke grayscale dengan
baik, yaitu 100%. Dan ketiga data
sampel berhasil dilakukan binerisasi
semua dengan nilai 100%.
Sedangkan proses binerisasi
menggunakan SOM dan proses
grayscale memakai fungsi Matlab, nilai
akurasinya 33%.
KESIMPULAN DAN SARAN
REFERENSI
Dari penelitian yang dilakukan
Gulpi Qorik Oktagalu Pratamasunu,
dapat disimpulkan: proses konversi ke
Agus Zainal Arifin, Anny

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


538
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Yuniarti, Arya Yudhi Wijaya, Panoramik. JITIKA, Volume


Wijayanti Nurul Khotimah, 11 Nomor 1.
Dini Adni Navastara. Nur Nafi'iyah, Retno Wardhani. (2016).
(Januari 2016). Segmentasi Sistem Identifikasi Jenis
Citra Panoramik Gigi Kelamin Manusia
Menggunakan Similaritas Berdasarkan Foto Panoramik
antar Gray Level gigi. Seminar Hasil
Berdasarkan Index of Penelitian dan Pengabdian
Fuzziness. Juti Jurnal Ilmiah Masyarakat (hal. 120-125).
Teknologi Informasi Vol. 14 Jember: Politeknik Negeri
No. 1 , 83-91. Jember.
Khoirul Umam, Fidi Wincoko Putro, Tizhoosh, H. R. (2005). Image
Gulpi Qorik Oktagalu Thresholding using Type II
Pratamasunu. (Juni 2014). Fuzzy Sets. Pattern
Segmentasi pada Citra Recognition Vol.38 ,
Panoramik Gigi dengan 2363-2372.
Metode Two-Stage SOM Wawan Gunawan, Agus Zainal Arifin.
dan T-Cluster. Ultima (Februari 2017). Lokal
Computing Vol. VI, No.1. Fuzzy Thresholding
Lukman Hakim, Siti Mutrofin, Evy Berdasarkan Pengukuran
Kamilah Ratnasari. (Januari Fuzzy Smilarity pada
2016). Segmentasi Citra Interaktif Segmentasi Citra
Menggunakan Support Panoramik Gigi. Jurnal
Vector Machine (SVM) dan Infotel Volume 9 Nomor 1 .
Ellipsoid Region Search
Strategy (ERSS) Arimoto
Entropy Berdasarkan Ciri
Warna dan Tekstur. Jurnal
Ilmiah Teknologi Sistem
Informasi Vol. 2 No. 1 ,
11-16.
Nafi'iyah, N. (2015). Algoritma
Kohonen dalam Mengubah
Citra Graylevel ke Biner.
JITIKA Volume 9 Nomor 2.
Nafi'iyah, n. (2016). Perbandingan
Modus, Median, K_Standar
Deviasi, Iterative, Mean dan
Otsu dalam Thresholding.
Spirit Yadika Bangil .
Nur Nafi'iyah, Retno Wardhani. (2017).
Perbandingan Otsu dan
Iterative Adaptive
Thresholding dalam
Binerisasi Gigi Kaninus Foto

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


539
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK UNTUK


PENGEMBANG PERANGKAT LUNAK PADA PT. QUANTUM LEAP

Try Ratnasari1), Awalludiyah Ambarwati2), Mohammad Noor Al Azam3)


1,2,3)
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama
Email: tryratnasari@gmail.com

Abstrak
PT. Quantum Leap merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pembuatan perangkat
lunak berbasis web dan desktop. Semakin bertambahnya jumlah customer perusahaan, semakin
banyak pula proyek pengembangan perangkat lunak yang diterima dan harus diselesaikan tepat
waktu. PT. Quantum Leap memiliki sumber daya yang terbatas, untuk itu perlu dilakukan
alokasi sumber daya dengan tepat agar semua proyek dapat terjaga kualitasnya. Hingga saat ini,
pengelolaan proyek pengembangan perangkat lunak masih menggunakan aplikasi spreadsheet
untuk mencatat tanggal mulai proyek hingga estimasi selesainya proyek serta anggota yang
terlibat di dalam proyek. Hal tersebut terkadang mengakibatkan alokasi sumber daya kurang
tepat, tidak adanya integrasi data sehingga penyajian informasi manajemen proyek kurang
akurat. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membangun sistem informasi manajemen
proyek untuk pengembang perangkat lunak yang sesuai dengan proses bisnis di PT. Quantum
Leap. Metode penelitian ini menggunakan Software Development Life Cycle (SDLC) berupa
model waterfall. Mockup Screen digunakan untuk merancangan antarmuka sistem informasi
manajemen proyek berbasis web ini. Rancangan tersebut kemudian diimplementasikan
menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database server MySQL. Hasil penelitian berupa
sistem informasi manajemen proyek yang telah memenuhi kebutuhan PT. Quantum Leap,
diantaranya adalah alokasi sumber daya, penjadwalan proyek, pelaporan status proyek dan
dokumentasi proyek.

Kata kunci : manajemen proyek, pengembang perangkat lunak

Abstract
PT. Quantum Leap is a developer software company that create web-based and desktop
software. As customers increased, more software development projects are being received and
must be completed on time. PT. Quantum Leap has limited resources, therefore it is necessary
to allocate resources appropriately so that all projects can be maintained in quality. Until now,
project management of software development still use spreadsheet applications to record the
start date of the project up to the estimated completion of the project as well as the members
involved in the project. This may results inappropriate resource allocation, lack of data
integration, and less accurate of project management information presentation. The research
purpose is to develop a project management information system for software developers that
suitable with business processes at PT. Quantum Leap. This research method using waterfall
model as Software Development Life Cycle (SDLC). Mockup Screen is used to design the
interface of this web-based project management information system. The design is implemented
using PHP as programming language and MySQL as database server. As results, this project
management information system has met the needs of PT. Quantum Leap. Some of them are
resource allocation, project scheduling, project status reporting and project documentation.

Keyword : Project management, software developers

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


540
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN Bangun Sistem Informasi Monitoring


PT. Quantum Leap merupakan Perkembangan Proyek Berbasis Web (Studi
perusahaan yang bergerak dibidang jasa Kasus: PT. Inti Pratama Semesta). PT. Inti
pembuatan perangkat lunak berbasis web Pratama Semesta merupakan perusahaan
dan desktop. Semakin bertambahnya jumlah yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa
customer perusahaan, semakin banyak pula kontruksi. Permasalahan yang dihadapi PT.
proyek pengembangan perangkat lunak yang Inti Pratama Semesta yaitu progress
diterima dan harus diselesaikan tepat waktu. pengerjaan proyek tidak dapat diketahui
PT. Quantum Leap memiliki sumber daya dengan cepat sehingga mengakibatkan
yang terbatas, untuk itu perlu dilakukan penyelesaian proyek menjadi dan sering
alokasi sumber daya dengan tepat agar semua terjadi kesalahan pencatatan data
proyek dapat terjaga kualitasnya. perkembangan proyek. eknik perancangan
Hingga saat ini, pengelolaan proyek sistem menggunakan metode OOAD (Object
pengembangan perangkat lunak masih Oriented Analysis Design) dan Tools UML
menggunakan aplikasi spreadsheet untuk (Unified Modelling Languange), Teknik
mencatat tanggal mulai proyek hingga testing sistem menggunakan teknik
estimasi selesainya proyek serta anggota Blackbox, dengan metode pengembangan
yang terlibat di dalam proyek. Hal tersebut sistem menggunakan metode waterfall yang
terkadang mengakibatkan alokasi sumber merupakan metode dengan model sekuensial.
daya kurang tepat, tidak adanya integrasi data Hasil penelitian tersebut adalah sebuah sitem
sehingga penyajian informasi manajemen informasi monitoring perkembangan proyek
proyek kurang akurat. Tujuan berbasis web.
penelitian ini adalah merancang dan Yuliandri Priyo Nugroho (2012)
membangun sistem informasi manajemen melakukan Pengembangan Sistem Informasi
proyek untuk pengembang perangkat lunak Manajemen Proyek Berbasis Website.
yang sesuai dengan proses bisnis di PT. Maksud dari penelitian tersebut adalah
Quantum Leap. membuat sistem perangkat lunak berbasis
website untuk pengembangan sistem
KAJIAN LITERATUR informasi manajemen proyek yang mampu
Aprisa dan Siti Monalisa (2015) memberikan informasi kepada pihak-pihak
melakukan penelitian tentang Rancang proyek khususnya manajer proyek (owner)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


541
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

terkait monitoring dan evaluasi pekerjaan di Wawancara dilakukan kepada Internal


lapangan. Pembangunan sistem Control Coordinator dan Business
menggunakan HTML dan PHP dengan Application Teknologi Vice Manager
database MySQL. Dari hasil penelitian perusahaan yang bertujuan untuk
didapatkan sistem informasi manajemen mendapatkan informasi tentang proses bisnis
proyek yang dibutuhkan untuk membuat yang ada di perusahaan, mendapatkan
analisa proyek. informasi tentang perangkat lunak yang
dibutuhkan PT. Quantum Leap. Hasil
METODE PENELITIAN wawancara diperoleh data dan informasi
Metodologi penelitian adalah suatu tentang manajemen proyek yang ada saat ini,
metode yang terorganisasi, atau sekumpulan pihak mana saja yang tergabung dalam
peraturan, kegiatan, dan prosedur yang pengerjaan proyek, pihak yang
digunakan untuk memecahkan suatu masalah menjadwalkan proyek dan kekurangan sistem
yang terjadi. Metode penelitian ini saat ini serta kebutuhan sistem yang baik
menggunakan metode System Development untuk perusahaan.
Life Cycle dengan model waterfall yang Tahap analisa dan perancangan sistem
terdiri dari tahap Planning, Analysis, Design, dilakukan menggunakan Structural Analysis
dan Implemention (Dennis, 2009). Gambar and Design (SAD) (Kendall & Kendall,
3.1 adalah bagan alir Metodologi Penelitian 2003). Tahap analisa sistem dilakukan
yang dilakukan. dengan menganalisa proses bisnis yang ada
Pengumpulan data dilakukan melalui di perusahaan saat ini kemudian digambarkan
studi literatur, observasi dan wawancara. dalam document flowchart sesuai alur sistem
Observasi (pengamatan) dilakukan dengan yang akan dibuat pada manajemen proyek.
cara pengamatan langsung atau tinjauan ke Tahap perancangan sistem berisikan
PT. Quantum Leap untuk melihat secara rancangan sistem yang akan dibangun berupa
langsung kondisi dari proses bisnis dalam Flowchart system, context diagram, Data
project manajement yang berjalan saat ini Flow Diagram (DFD), Conceptual Data
pada perusahaan. Selain itu juga untuk Model (CDM) dan Physical Data Model
mengetahui alur dan data serta prosedur (PDM) serta design interface.
manajemen proyek yang sedang berjalan di Tahapan implementasi terdiri atas
PT. Quantum Leap. coding dan testing. Coding dilakukan untuk

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


542
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

membangun perangkat lunak manajemen HASIL PENELITIAN DAN


proyek sesuai hasil perancangan. Bahasa PEMBAHASAN
pemrograman yang digunakan adalah PHP PT. Quantum Leap telah berdiri sejak 1
dan MySQL sebaga Database. Testing Juni 2007, yang merupakan perusahaan yang
dilakukan dengan melakukan pengujian bergerak di bidang jasa software house.
terhadap sistem dan menjalankannya, serta Proses pemesanan proyek software yang
memasukkan data untuk input data. Jika dikerjakan terdiri dari beberapa tahap mulai
dalam tahapan testing terdapat error atau dari pemesanan, perjanjian, hingga tahap
kesalahan sistem maka akan dilakukan akhir penyerahan software. Semua proses
perbaikan sistem yang terjadi error. Metode manajemen proyek masih dilakukan secara
Black Box testing adalah metode yang manual, dengan kata lain belum ada sebuah
digunakan dalam pengujian, yaitu mengamati sistem aplikasi yang memudahkan dan
dan memeriksa perangkat lunak dari segi mengorganisasikan tahap pengerjaan proyek.
tampilan dan fungsional sistem apakah sudah Hal tersebut membuat Project Leader harus
berjalan dengan baik dan tidak terjadi menentukan sendiri dan memilih jumlah
kesalahan atau error program. Tahap terakhir karyawan yang sesuai dengan jumlah proyek
adalah pembuatan laporan hasil penelitian. yang ada, dan belum dapat membuat
perincian kebutuhan proyek secara detail.
Mulai
Selain itu, belum adanya pengorganisasian
Pengumpulan Data
1. Studi Literatur
dan struktur dalam menentukan jumlah
2. Observasi
3. Wawancara karyawan yang dibutuhkan untuk
Analisa Sistem mengerjakan modul dalam pembuatan
1. Analisa Proses Bisnis
2. Pembuatan Flowchart Document
aplikasi sehinga mengakibatkan kesalahan
Perancangan Sistem
1. Perancangan Flowchart System
dalam perhitungan penyelesaian proyek dan
2. Perancangan Context Diagram
3. Perancangan Data Flow Diagram tidak terbagi dengan baik sesuai dengan
4. Perancangan Basis Data (CDM & PDM)
5. Design Interface
kebutuhan.
Implementasi
1. Coding
2. Testing

Pembuatan Laporan

Selesai

Gambar 1. Bagan Alir Metodologi Penelitian

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


543
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Proses Proposal Project Baru Document Flowchart yang berkaitan


Direktur QL Owner Customer PIC QL dengan manajemen proyek pada PT.
Quantum Leap diantaranya adalah document
Mulai
flowchart Pembuatan Proyek Baru (Gambar
Analisa &
Perencanaan
2), Pembuatan Blueprint (Gambar 3),
Sistem & Pembuatan
Biaya Prototype &
Sistem
Realisasi dan Serah Terima Software.
Proposal Entitas yang terlibat pada context
Proposal Sales
Sales Selesai
Agrrement
Agreement Y diagram Sistem Informasi Manajemen
Proyek PT. Quantum Leap (Gambar 4)
T Setuju? adalah Admin, Project Leader dan Manager.
Admin memasukan data umum dari sebuah
proyek yang akan dikerjakan. Project Leader
Gambar 2. Document Flowchart Pembuatan
Proyek Baru (PL) mengisikan biaya dan modul, data
Pembuatan Blueprint atau Prototype
support atau kunjungan ke klien dan training.
PIC QL PIC Customer Owner Customer Direktur QL

Pada setiap perjanjian awal training dan


Mulai

Prototype Prototype
support memiliki masa garansi, sehingga jika
melebihi garansi akan dikenakan biaya
Prototype
Mengkoreksi
Correction
Prototype
training dan support. Manager sebagai
Prototype
Correction revisi T Setuju? pengawas jalannya proyek yang dapat
Y Y

Prototype Konfirmasi Prototype


mengetahui laporan status proyek dan data
Corecction + acc Hasil Analisa Corecction + acc
Prototype
proyek.
Menganalisa
hasil protoype

Ada
Penambahan
?
A

2 2 2
1 1 1
Blueprint Blueprint + ttd Blueprint + ttd
B

A
2 B
1
2 Blueprint + ttd
1
Blueprint + ttd

2
1
Blueprint + ttd

Selesai

Gambar 3. Document Flowchart Pembuatan


Blueprint

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


544
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

interface ditampilkan pada Gambar 6 hingga


Gambar 8. Sedangkan halaman website
Sistem Informasi Manajemen Proyek PT.
Quantum Leap dapat dilihat pada Gambar 9
hingga Gambar 11.

Gambar 6. Desain halaman Login

Gambar 4. Context Diagram

Gambar 7. Desain halaman dashboard User

Gambar 5. Conceptual Data Model (CDM)

Gambar 5 merupakan CDM yang akan Gambar 8. Desain halaman kelola proyek
diimplementasikan dalam MySQL. Desain
interface adalah merupakan rancangan
tampilan yang dibuat menggunakan Mockup
Screen dan diimplementasikan menggunakan
PHP serta MySQL. Beberapa desain

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


545
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

penjadwalan proyek, pelaporan status proyek


dan dokumentasi proyek. PT. Quantum Leap
perlu melakukan sosialisasi kepada karyawan
dengan memberikan pemahaman kegunaan
sistem informasi manajemen proyek yang
akan diterapkan. Sistem informasi
Gambar 9. Halaman dashboard Admin manajemen proyek ini dapat dikembangkan
dengan menambahkan fitur mengelolah
realisasi proyek dan biaya penambahan form.

REFERENSI
Aprisa dan Monalisa, Siti. 2015. Rancang
BangunSitem Informasi Monitoring
Perkembangan Proyek Berbasis Web
Gambar 10. Halaman kelola dokumen (Studi Kasus: PT. inti Pratama
Semesta), Jurnal Rekayasa dan
Manajemen Sistem Informasi, Vol.
1, No. 1, Februari 2015, pp 49-54,
ISSN : 2460-8181 (online).
Diperoleh dari http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/RMSI/article/v
iew/1305/pdf_6, diakses pada
tanggal 18 Maret 2017.
Dennis, Alan., Barbara Haley Wixom, &
David Tegarden. 2009. System
Analysis and Design UML Version
2.0. John Willey & Sons, Inc. United
States of America.
Kenneth. E. Kendall & Julie E. Kendall.
Gambar 11. Halaman kelola proyek 2003. Analisis dan perancangan
sistem, Jilid 1. Jakarta. PT.
PRENHALLINDO
KESIMPULAN DAN SARAN
Nugroho, Yuliandri Priyo. 2013.
Hasil dari penelitian ini berupa sistem Pengembangan Sistem Informasi
informasi manajemen proyek untuk Manajemen Proyek Berbasis
Website (Studi Kasus : Pelaksanaan
pengembang perangkat lunak yang telah Proyek Kontruksi di Kampus
memenuhi kebutuhan PT. Quantum Leap, UNDIP Tembalang), Tesis.
Diperoleh dari
diantaranya adalah alokasi sumber daya, http://eprints.undip.ac.id/38525/1/Te

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


546
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sis_PMIS_-_Yuliandri.pdf, diakses
pada tanggal 19 Maret 2017.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


547
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

DESAIN DAN IMPLEMENTASI JARINGAN BERSKALA BESAR MENGGUNAKAN


PROTOKOL MULTI AREA OSPF BERBASIS MIKROTIK(STUDI KASUS :
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG)

Ronald David Marcus, Evant Prasetyo Wibowo

Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang


Email : redastrea800@gmail.com
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email : evantprasetyo@yahoo.co.id

Abstrak

Routing adalah sebuah proses pemilihan jalur untuk lalu lintas data pada sebuah maupun beberapa
jaringan. Universitas Merdeka Malang masih menggunakan routing statik dalam teknologi
jaringannya, sehingga proses pemindahan jalur routing hanya dapat dilakukan oleh administrator
jaringan, hal tersebut akan menyebabkan meningkatnya downtime pada jaringan apabila terdapat
kegagalan link. Untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan penerapan teknologi
routing dinamis salah satunya adalah protokol routing OSPF. Penelitian ini menggunakan metode
Observasi, Studi Pustaka dan Analisis Permasalahan. Perancangan topologi jaringan dilakukan
menggunakan pendekatan Hierarki dan Mesh, pada tahap implementasi, peneliti menggunakan router
Mikrotik RB750 dengan konfigurasi Multi Area (3 Area) OSPF. Hasil dari penelitian ini adalah
protokol routing OSPF yang digunakan dapat bekerja secara optimal pada topologi jaringan yang telah
dirancang menggunakan pendekatan Hieraki dan Mesh, sehingga potensi terdapatnya downtime dapat
diminimalisir.
Kata kunci : OSPF, multi area, hierarki, mesh, downtime
Abstract
Routing is the process of selecting a path for traffic in a network, or between or across multiple
networks. The Merdeka University of Malang still uses static routing in its network technology, so the
process of moving the path can only be done by the network administrator, this will cause increased
downtime on the network in case of failure link. TheSolution of this problem is to apply dynamic
routing technology, one of them is OSPF routing protocol. This research uses Observation method,
Library Studies and Problem Analysis. The design of network topology is done by hierarchy and Mesh
topology, At the implementation stage, researchers use Mikrotik router with OSPF Multi Area (3
Area) configuration. The result of this research is OSPF routing protocol which is used, can work
optimally on network topology that has been designed using hierarchy and mesh topology, so that the
potential existence of downtime can be minimized.
Keywords: OSPF, multi area, hierarchy, mesh, downtime

PENDAHULUAN lain dapat saling terhubung satu sama lain


Jaringan komputer merupakan sebuah untuk bertukar informasi. Untuk mendukung
teknologi yang memungkinkan dua atau lebih pertukaran informasi tersebut maka
alat-alat seperti komputer dan gadget-gadget dibutuhkan teknologi jaringan yang bekerja

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


548
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

secara optimal dengan memperhatikan jaringan yang sedang berjalan harus dirubah
kehandalan koneksi jaringannya. Salah satu agar protokol routing OSPF dapat bekerja
yang perlu diperhatikan untuk menjaga secara optimal.
kehandalan koneksi jaringan tersebut adalah
Dapat dirumuskan masalah pada
topologi jaringan dan teknologi routing yang
penelitian ini yaitu bagaimana desain
digunakan. Universitas Merdeka Malang
topologi jaringan yang baik untuk
sudah memiliki teknologi jaringan yang
menerapkan protokol routing OSPF Multi
berjalan dengan baik, namun belum bekerja
Area pada jaringan Universitas Merdeka
secara optimal karena teknologi routing yang
Malang agar berjalan secara optimal dengan
digunakan masih menggunakan routing statik
menggunakan router mikrotik. Untuk
dan topologi yang sedang berjalan tidak
membatasi ruang lingkup yang akan dibahas
mendukung link cadangan. Routing statik
pada penelitian ini maka protokol routing
merupakan sebuah metode routing yang
yang digunakan adalah OSPF, simulasi dan
proses pemilihan rutenya dilakukan secara
implementasi yang dijalankan hanya diambil
manual oleh administrator jaringan sehingga
sebagian dari seluruh topologi yaitu FTI dan
perubahan serta pemilihan rute terbaik
Pascasarjana, serta router yang digunakan
dilakukan secara maual juga oleh
adalah Mikrotik RB750.
administrator jaringan. Hal tersebut sangat
berpengaruh pada kehandalan koneksi KAJIAN LITERATUR

jaringannya, karena apabila sebuah router Routing

ataupun link mengalami kegagalan maka Menurut Robert M. Thomas (1996)

router tidak dapat melakukan pemindahan Routing adalah sebuah proses yang dilakukan

rute secara otomatis, sehingga menyebabkan router untuk dapat menentukan jalur

area yang mengalami gangguan tersebut komunikasi menuju ke jaringan yang akan

tidak dapat terhubung pada jaringan utama dituju. Terdapat dua macam jenis metode

selama administrator jaringan belum untuk mengkonfigurasikan routing, dua jenis

memperbaikinya secara manual. Untuk metode tersebut yaitu :

mengantisipasi hal tersebut maka perlu Routing Statik


dikonfigurasikan routing dinamik salah
Routing Statik adalah jenis
satunya adalah protokol routing OSPF
konfigurasi dimana administrator jaringan
dengan jenis Multi Area serta topologi
secara manual menentukan rute yang harus

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


549
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ditempuh untuk mencapai jaringan tujuan database semakin banyak, dengan demikian
pada saat paket data dikirimkan maka router tersebut akan membutuhkan
memory yang lebih besar juga.
Routing Dinamik
Perbedaan : Pada penelitian yang
Routing Dinamik adalah jenis dilakukan oleh Achmad, perancangan
konfigurasi yang memungkinkan router dapat topologi dilakukan menggunakan topologi
mencari rute terbaik secara otomatis untuk ring, 6 area OSPF dan implementasinya
menuju ke jaringan tujuan. Untuk dapat menggunakan Cisco Packet Tracer
mencari rute terbaik secara otomatis router sedangkan peneliti menggunakan pendekatan
menggunakan protokol routing. topologi hierarki dan mesh, 3 area OSPF dan

Open Shortest Path First (OSPF) implementasinya menggunakan Router


Mikrotik.
Menurut Rendra Towidjojo (2013)
OSPF (Open Shortest Path Frst) merupakan Nurdin Syidiq, Phitsa Mauliana, Nanang
protokol routing link state dan digunakan Hunaifi (2016)
untuk menghubungkan router-router yang Judul Penelitian adalah “Penerapan

berada dalam satu Autonomous System (AS) Protokol Routing OSPF (Open Shortest Path

sehingga protokol routing ini termasuk juga First) Pada Jaringan Metropolitan Area

kategori Interior Gateway Protocol. Network Untuk Meminimalisir Downtime

Autonomous System itu sendiri merupakan Internet”. Hasil dari penelitian ini adalah

kumpulan router-router yang berada dibawah penggunaan protokol routing dinamik OSPF

kendali administrasi dan strategi routing yang telah berhasil di implementasikan dan dapat

sama. membantu tugas administrator jaringan,


dalam menjaga tabel routing agar komunikasi
Penelitian Terdahulu
antar jaringan tetap dapat terhubung dengan
Achmad (2015)
baik, meskipun ada penurunan performance
Judul Penelitian adalah
atau kerusakan di salah satu jalur utama
“IMPLEMENTASI ROUTING PROTOCOL
(Backbone). Penggunaan protokol routing
OPEN SHORTEST PATH FIRST(OSPF)
dinamik OSPF memudahkan mekanisme
PADA MODEL TOPOLOGY RING“. Hasil
perpindahan dari routing yang satu ke routing
dari penelitian ini adalah kinerja router akan
yang lain, jika terjadi downtime di salah satu
semakin tinggi dengan process routing
jalur utama (Backbone). Penggunaan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


550
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

protokol routing dinamik OSPF Data yang digunakan dalam proses


memudahkan mekanisme perbaikan routing penelitian dikumpulkan dengan melakukan
table secara otomatis, ketika ada perubahan observasi secara langsung dengan
dalam routing table. Penggunaan protokol didampingi oleh pihak IT pada Universitas
routing dinamik OSPF memudahkan Merdeka Malang. Dengan metode ini maka
pencarian best path , dalam pengiriman paket dapat diperoleh data yang jelas dan lengkap
data. sehingga dari data tersebut dapat dianalisa
Dengan menggunakan sistem routing permasalahan routing yang terjadi.
OSPF dapat meminimalisir downtime
Analisis Permasalahan
internet di sisi pelanggan PT. Simaya
Analisa permasalahan dilakukan
Jejaring Mandiri.
dengan melakukan studi pustaka untuk
Perbedaan : Pada penelitian yang
mengetahui kelemahan serta kelebihan
dilakukan oleh Nurdin Syidiq, Phitsa
teknologi routing statik yang sedang
Mauliana dan Nanang Hunaifi (2016) yang
digunakan, desain topologi yang sedang
dijadikan subjek penelitian adalah PT.
digunakan serta banyaknya segmen jaringan
Simaya Jejaring Mandiri, perancangan
pada seluruh topologi jaringan.
topologi jaringan menggunakan pendekatan
topologi ring dan star, kemudian OSPF Solusi Permasalahan
dikonfigurasikan menggunakan 2 Area Pada tahap ini penulis menentukan
dengan menggunakan Cisco Packet Tracer. solusi yang akan dipilih berdasarkan data
Sedangkan pada penelitian yang peneliti analisis untuk mengetahui kelemahan
lakukan, subjek penelitian adalah Universitas teknologi routing statik serta topologi
Merdeka Malang, perancangan topologi jaringan yang digunakan untuk
jaringan menggunakan pendekatan hierarki menghubungkan seluruh segmen jaringan.
dan mesh, kemudian OSPF dikonfigurasikan
Tempat dan Waktu Penelitian
menggunakan 3 Area dengan menggunakan
 Tempat
router Mikrotik.
Penelitian ini dilakukan secara langsung di :
METODE PENELITIAN Tempat : Universitas Merdeka Malang
Tahapan Penelitian Alamat : Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64
Pengumpulan Data Kota Malang
 Waktu

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


551
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Berikut merupakan waktu yang dibutuhkan OS : Windows 8.1Professional 64


selama penelitian berlangsung : Bit
Tabel1 Jadwal Penelitian b. Winbox
April Mei
Juni Winbox merupakan software yang
No Kegiatan Penelitian Minggu Ke- Minggu Ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 digunakan untuk me-remote, meng-
Pengumpulan Data
1 konfigurasikan serta memonitoring router
(Observasi)
2 Studi Pustaka mikrotik.
Analisa
3
Permasalahan c. Microsoft Visio
4 Konsultasi
5 Menentukan Solusi Microsoft Visio merupakan software
Perancangan
6
Topologi yang digunakan untuk menggambar
Implementasi &
7
Ujicoba rancangan desain topologi.
d. Mikrotik RB750
Alat dan Bahan Penelitian
Mikrotik merupakan sebuah merk
Untuk menjalankan perancangan
router yang digunakan untuk melakukan
sistem dibutuhkan beberapa peralatan untuk
simulasi dan pengujian rancangan desain
menunjang proses penelitian sehingga dapat
topologi yang telah dibuat.
diketahui permasalahan jaringan yang ada
e. Kabel UTP
pada sistem yang sedang berjalan serta
Kabel UTP digunakan untuk
merancang sistem untuk mengatasi
menghubungkan seluruh router pada
permasalahan yang ada. Beberapa alat dan
proses simulasi dan pengujian rancangan
bahan tersebut diantaranya adalah :
desain topologi yang telah dibuat.
a. Laptop
Laptop dalam penelitian ini digunakan Rancangan Penelitian
untuk melakukan konfigurasi dan Protokol Routing
troubleshooting permasalahan yang Teknologi jaringan yang ada di
terjadi. Laptop yang digunakan untuk Universitas Merdeka Malang sudah berjalan
penelitian memiliki spesifikasi sebagai dengan cukup baik, hanya saja masih belum
berikut : mendukung pemilihan jalur routing secara
Processor : Intel(R) Celeron(R) CPU otomatis oleh router sehingga pemilihan jalur
N2840 @ 2.16Ghz routing sangat bergantung pada administrator
RAM : 2,00 GB jaringan (routing statik), oleh sebab itu maka

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


552
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

penulis menyarankan untuk merubah yang berdekatan dihubungkan. Dibawah ini


konfigurasi menggunakan pemilihan jalur adalah rancangan desain topologi Universitas
routing secara otomatis dengan Merdeka Malang menggunakan pendekatan
menggunakan protokol routing OSPF hirarki dan mesh :
(routing dinamik). Core Layer

Router Manajemen Router Core


Pariwisata

Topologi Jaringan Router Distribusi


1
Router Distribusi Distribution
Layer
2
Access
Untuk mengoptimalkan kinerja Layer

Router FTI &

protokol routing OSPF maka topologi D3 Perbankan


Router Perpus
& D3 B.Inggris
Router Lab
Teknik Arsitektur

jaringan yang ada harus dirubah. Berikut Router Pascasarjana


Router FH

Router Router Lab


Router Gedung Pusat
merupakan topologi yang sedang berjalan Router Psikologi
& YPTM
Router FEB
FISIP Router Fakultas
Teknik
Teknik Mesin & Industri

Router Lab D3 Akuntansi

pada Universitas Merdeka Malang.


Gambar2. Perancangan topologi menggunakan
Router Pariwisata Router Core
pendekatan hierarki
Server Website Lokal

Router Distribusi Router Distribusi


Router FTI &
1 2 Pada bagian Access Layer pada
D3 Perbankan
Router Lab
Teknik Mesin & Industri beberapa bagian saling dihubungkan untuk
Router Perpus
& D3 B.Inggris
menyediakan link cadangan apabila jalur
Router Fakultas
Router Pascasarjana Teknik
Router Psikologi Router Lab utama mengalami kegagalan.
Teknik Arsitektur
Router Gedung Pusat
& YPTM Router
Router Lab D3 Akuntansi Router FEB FISIP Router FH
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar1. Topologi yang sedang berjalan di
Universitas Merdeka Malang Hasil
Desain Topologi
Pada topologi tersebut setiap
Dengan menganalisa dan
gedungnya belum memiliki jalur/link
mengevaluasi sistem yang sedang berjalan,
cadangan sehingga apabila terjadi kegagalan
maka dibuatlah perancangan desain topologi
link maka jaringan pada lokasi tersebut akan
untuk mengoptimalkan kinerja routing
berhenti dan tidak dapat digunakan untuk
protokol OSPF dengan konsep Multi Area.
mengakses server serta internet.
Perancangan yang dibuat bertujuan untuk
Untuk menangani permasalahan
mengoptimalkan proses routing pada router,
diatas maka penulis mengusulkan perubahan
sehingga proses routing yang kini dilakukan
topologi jaringan yang disusun menggunakan
secara manual dapat dilakukan secara
pendekatan hierarki dan pada setiap area
otomatis dan lebih efektif. Berikut

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


553
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

merupakan hasil desain topologi jaringan 4 Router FTI Routerboard Processor : Tilera-
& D3 CCR1009- TILERA 9 core CPU
yang telah dirancang: Perbankan 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
RAM : 1 GB
Gigabit Ethernet : 7
Area 0 (Backbone Area)
Port
SFP Port : 1 Port
Router Manajemen Server Website Lokal
5 Router Routerboard Processor : Tilera-
Pariwisata Router Core Unmer Malang Pascasarjana CCR1009- TILERA 9 core CPU
Area 1 Router Distribusi Area 2 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
Router FTI & Router Distribusi
D3 Perbankan
Area 1
Area 2
RAM : 1 GB
Gigabit Ethernet : 7
Port
Router Pascasarjana
Router Perpus
& D3 B.Inggris
Router Lab SFP Port : 1 Port
Teknik Arsitektur
6 Router Routerboard Processor : Tilera-
Router FH
Router Psikologi
Psikologi CCR1009- TILERA 9 core CPU
Router Lab D3 Akuntansi
Router
Router Lab 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
Teknik Mesin & Industri
FISIP Router Fakultas RAM : 1 GB
Router FEB Teknik
Router Gedung Pusat Gigabit Ethernet : 7
& YPTM
Port
SFP Port : 1 Port
7 Router Lab Routerboard Processor : Tilera-
Gambar 3. Desain topologi jaringan Universitas D3 CCR1009- TILERA 9 core CPU
Akuntansi 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
Merdeka Malang RAM : 1 GB
Gigabit Ethernet : 7
Port
Untuk dapat mengimplementasikan SFP Port : 1 Port
desain topologi pada gambar diatas, maka 8 Router Routerboard Processor : Tilera-
Gedung CCR1009- TILERA 9 core CPU
dibutuhkan beberapa router dengan Pusat & 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
YPTM RAM : 1 GB
spesifikasi sebagai berikut sebagai Gigabit Ethernet : 7
Port
rekomendasi sesuai dengan posisi router pada SFP Port : 1 Port
9 Router Routerboard Processor : Tilera-
desain topologi yang dirancang : Perpustakaan CCR1009- TILERA 9 core CPU
& D3 Bhs. 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
Inggris RAM : 1 GB
Tabel 2. Spesifikasi router yang dibutuhkan Gigabit Ethernet : 7
No Router Tipe Spesifikasi Port
SFP Port : 1 Port
1 Router Core Routerboard Processor : Tilera-Tile-
CCR1036- Gx 36 Core CPU @ 10 Router FEB Routerboard Processor : Tilera-
12G-4S 1.2Ghz CCR1009- TILERA 9 core CPU
RAM : 4GB 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
SFP Port : 4 Port RAM : 1 GB
Gigabit Ethernet : 12 Gigabit Ethernet : 7
Port Port
SFP Port : 1 Port
2 Router Routerboard Proccessor : Tilera-
Distribusi 1 CCR1016- Tile-Gx 16 Core CPU 11 Router FISIP Routerboard Processor : Tilera-
12S-1S+ @ 1.2Ghz CCR1009- TILERA 9 core CPU
RAM : 2 GB 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
SFP Port : 13 Port (12 RAM : 1 GB
Gigabit & 1 10G) Gigabit Ethernet : 7
Port
3 Router Routerboard Proccessor : Tilera-
SFP Port : 1 Port
Distribusi 2 CCR1016- Tile-Gx 16 Core CPU
12S-1S+ @ 1.2Ghz 12 Router Routerboard Processor : Tilera-
RAM : 2 GB Fakultas CCR1009- TILERA 9 core CPU
SFP Port : 13 Port (12 Teknik 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
Gigabit & 1 10G) RAM : 1 GB

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


554
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gigabit Ethernet : 7 BACKBONE AREA (0.0.0.0) Server Web Lokal


Port Router Core
Ether 4
Unmer.ac.id

SFP Port : 1 Port (192.168.254.1/30)

Eher 2 Ether 3
(10.0.0.1/30) (10.0.0.5/30) Unmer.ac.id
13 Router Routerboard Processor : Tilera- Ether 1 Ether 1
(192.168.254.14/28)
(10.0.0.2/30)
Fakultas CCR1009- TILERA 9 core CPU (10.0.0.6/30)
Router Distribusi Ether 2 Ether 2 Router Distribusi
Hukum (FH) 7G-1C-PC @ 1.2Ghz 1 Ether 3 (10.0.0.9/30) (10.0.0.10/30) 2
RAM : 1 GB (10.0.10.1/30) Ether 4
(10.0.10.5/30)
Gigabit Ethernet : 7
Ether 1 Ether 1
Port (10.0.10.2/30) (10.0.10.6/30)

SFP Port : 1 Port Router FTI & Ether 2 Ether 2


D3 Perbankan (10.0.10.9/30) (10.0.10.10/30)
14 Router Lab Routerboard Processor : Tilera- Ether 3
(192.168.21.1/28) Router Pascasarjana
Teknik CCR1009- TILERA 9 core CPU
PC Dekan
Mesin & 7G-1C-PC @ 1.2Ghz (192.168.21.14/28)

Elektro RAM : 1 GB
AREA 1 (1.1.1.1)
Gigabit Ethernet : 7
Port
SFP Port : 1 Port
15 Router Lab Routerboard Processor : Tilera- Gambar 4.Simulasi perancangan topologi
Teknik CCR1009- TILERA 9 core CPU jaringan Universitas Merdeka Malang
Arsitektur 7G-1C-PC @ 1.2Ghz
RAM : 1 GB
Gigabit Ethernet : 7 Pembahasan
Port
SFP Port : 1 Port Pada simulasi implementasi desain
topologi jaringan Universitas Merdeka
Implementasi
Malang menggunakan protokol OSPF Multi
Dalam tahap implementasi ini,
Area diatas, setiap router akan secara
penulis hanya mengambil sebagian topologi
otomatis mengetahui rute menuju segmen-
untuk dapat dijadikan sebagai sample
segmen jaringan pada router lain. Berikut
sehingga dapat digunakan untuk mengambil
merupakan tabel routing (informasi rute)
kesimpulan. Alat jaringan yang digunakan
yang telah dihasilkan/diketahui oleh setiap
untuk simulasi ini adalah 5 router mikrotik
router pada tahap implementasi :
Rb750, 8 kabel utp dan 2 laptop.

Simulasi implementasi yang


dijalankan ditujukan untuk mengetahui
kinerja protokol routing OSPF Multi Area
Gambar 5. Routing tabel OSPF pada Router
pada sebagian desain topologi Universitas
Core
Merdeka Malang yang telah dirancang.
Sebagian topologi serta konfigurasi alokasi
alamat IP yang diambil dan digunakan
sebagai simulasi implementasi ini adalah
sebagai berikut:

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


555
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kecepatan dari setiap link. Cost dengan nilai


minimal yang akan dijadikan sebagai rute.
Berikut merupakan keterangan lebih lanjut
mengenai nilai cost dari setiap link pada
Gambar 6. Routing tabel OSPF pada Router
implementasi protokol routing OSPF di
Distribusi1
desain topologi Unmer Malang :

Cost (20+10=30) Server Web Lokal


Unmer.ac.id
Router Core Ether 4
(cost 10)

Eher 2 Ether 3 (cost 10)


(cost 10) Unmer.ac.id
10.0.0.0/30 10.0.0.4/30 (192.168.254.14/28)
C0st (30+10 = 40) Ether 1
Ether 1 (cost 10) (cost 10)
Cost (10+10=20)
Gambar 7. Routing tabel OSPF pada Router Router Distribusi
1 Ether 3
Ether 2
(cost 10) 10.0.0.8/30
Ether 2
(cost 10)
Router Distribusi
2
(cost 10) Ether 4

Distribusi 2 10.0.10.0/30
(cost 10)
10.0.10.4/30
C0st (20+10 = 30)

Ether 1 (cost 10) Ether 1 (cost 10)


Router FTI & Ether 2 Ether 2
D3 Perbankan (cost 10) 10.0.10.8/30 (cost 10)
Ether 3
(cost 10) Router Pascasarjana
PC Dekan
(192.168.21.14/28) C0st (10+10 = 20)

Gambar 8. Routing tabel OSPF pada Router


Gambar 10. Perhitungan cost dari Router FTI
FTI
& D3 Perbankan menuju Router Core

Dari gambar diatas dapat diketahui


bahwa dari router FTI & D3 Perbankan untuk
dapat mencapai Server lokal (unmer.ac.id)

Gambar 9. Routing tabel OSPF pada Router memiliki satu buah rute dengan cost minimal
Pascasarjana adalah 20, sehingga rute dengan cost minimal
Tabel-tabel routing diatas merupakan
tersebutlah yang akan digunakan sebagai
rute terbaik yang dihasilkan oleh routing
rutenya sesuai dengan hasil tabel routing
protokol OSPF pada desain topologi Unmer
pada Router FTI & D3 Perbankan untuk
Malang. Rute terbaik tersebut dihasilkan dari
mencapai alamat 192.168.254.0/28 jalur
akumulasi perhitungan cost setiap link yang
dipilih memiliki nilai cost 20 melalui
dilewati untuk menuju ke segmen jaringan
gateway 10.0.10.1 yakni langsung menuju
tujuan. Secara default router mikrotik
Router Distribusi 1 tanpa harus melewati
memberikan nilai cost 10 pada setiap link.
Router Pascasarjana.
Nilai tersebut dapat dirubah sesuai dengan
standar masing masing berdasarkan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


556
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pengujian memutus link antara Router FTI menuju


Pengujian ini digunakan sebagai dasar Router Distribusi 1. Hasil dari pengujian ini
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh adalah Router FTI dapat memindahkan jalur
desain dan implementasi protokol OSPF secara otomatis melewati router Pasca dalam
dalam mengoptimalkan kinerja routing pada waktu 3 detik.
teknologi jaringan di Universitas Merdeka
KESIMPULAN DAN SARAN
Malang. Unsur-unsur yang digunakan
Kesimpulan
sebagai dasar pengujian adalah Skalabilitas
Berdasarkan penelitian yang telah
dan Redundansi. Berikut merupakan hasil
dilakukan oleh penulis, dapat diambil
dari Pengujian tersebut :
kesimpulan bahwa topologi yang telah
 Skalabilitas
dirancang serta protokol OSPF Multi Area
Jaringan yang dibangun harus dapat
yang telah diimplementasikan dapat bekerja
dikembangkan dengan mudah,
secara optimal. Hal tersebut dikarenakan
pengembangan yang terjadi bisa berupa
pemilihan jalur routing dilakukan secara
penambahan segmen jaringan maupun
otomatis oleh router menggunakan protokol
penambahan jumlah router. Pengujian
OSPF, sehingga dapat memudahkan
skalabilitas ini dilakukan dengan
administrator dalam mengelola jaringannya,
menambahkan sebuah segmen jaringan
seperti pada tahap pengujian, penambahan
baru pada Router FTI. Hasil dari
segmen jaringan hanya perlu dilakukan pada
pengujian ini adalah seluruh router dapat
router yang terdapat penambahan segmen
mengetahui jalur routing menuju segmen
jaringan saja, kemudian informasi routing
jaringan yang berada pada router FTI
dikirimkan ke router lain dalam waktu 8,23
tersebut dengan waktu 8,23 detik setelah
detik. Selain itu ketika terjadi kegagalan link,
dikonfigurasikan.
maka router secara otomatis dapat
 Redundansi
mengalihkan jalur routing dalam waktu 3
Topologi yang baik harus
detik sesuai dengan simulasi yang telah
menyediakan link cadangan (redundant)
dilakukan.
antara satu router dengan router yang lain.
Kegagalan yang terjadi pada suatu link akan Saran
mudah di backup oleh link yang lain. Setelah dilakukan penelitian ini maka
Pengujian redundansi ini dilakukan dengan penulis dapat memberi saran :

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


557
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

 Perancangan desain topologi beserta Downtime Internet” Banduung:


Universitas Bina Sarana
implementasi protokol routing OSPF Informatika.
dapat dikembangkan dan diterapkan pada Tittel, Ed. 2005. Schaum’s Outline:
Computer Networking (Jaringan
kasus yang lain. Komputer). Austin Community
 Implementasi dapat dilakukan pada router College.Diterjemahkan oleh : Irzam
Hardiansyah.
jenis lain yang mendukung penentuan cost Towidjojo, Rendra. 2013. Konsep dan
otomatis berdasarkan kecepatan link Implementasi Routing dengan
Router Mikrotik : 200%
seperti Cisco. Connected.
 Pada gedung manajemen pariwisata dapat Thomas, Robert M. 1996. Pengantar Local
Area Network. Diterjemahkan oleh
dikembangkan menggunakan teknologi : Sugiharto Soenanto.
load balancing atau failover untuk Wijaya, Chandra. 2011. “Simulasi
Pemanfaatan Dynamic Routing
mengurangi potensi downtime pada Protocol OSPF pada Router di
jaringannya. Jaringan Komputer UNPAR”.
Bandung: Universitas Katolik
Payahyangan.
REFERENSI
Achmad, 2015. “Implementasi Routing
Protocol Open Shortest Path First
(OSPF) Pada Model Topology
Ring”. Jakarta: Universitas
Indraprasta.
Case Thomas dan Smith Larry. 1995.
Managing Local Area Networks.
Chicago : Georgia Southern
University.
https://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:OSPF
_Case_Studiesa
Nwalozie, G.C., Okorogu, V.N., Okafor,
A.C., Umeh, A.O., December. 2012.
“Evaluation And Implementation Of
The Open Shortest Path First
(OSPF) Routing Protocol”. ISSN
2250-2459, ISO 9001;2008
Certified Journal, Volume 2, Issue
12.
Syidiq, N., Mauliana, P., Hunaifi, N., Maret.
2016. “Penerapan Protokol Routing
OSPF (Open Shortest Path First)
Pada Jaringan Metropolitan Area
Network untuk Meminimalisir

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


558
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN DOKUMEN


PENGAJUAN KPR PADA PT. KKK SURABAYA

Alfan Bagus Putra Wibawa1),Awalludiyah Ambarwati2),Mohammad Noor Al Azam3)


1)
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama
Email:alfanbagus11@gmail.com
2)
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama
Email: ambarwati1578@yahoo.com
3)
Program Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama
Email: noor@rad.net.id

Abstrak
PT. KKK Surabaya merupakan perusahaan pengelola Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada salah
satu Bank untuk wilayah Jawa Timur. Kecepatan layanan dan ketepatan informasi dalam
pengajuan KPR merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kepercayaan dan loyalitas
nasabah. Proses pengajuan KPR mengharuskan calon nasabah menyiapkan seluruh dokumen
pengajuan KPR secara lengkap. Bagian Direct Sales adalah bagian yang berhubungan langsung
dengan nasabah. Sebagai penghubung antara PT. KKK Surabaya dengan nasabah, Direct Sales
membutuhkan informasi yang akurat berkaitan dengan proses pengajuan KPR dan dapat
mengaksesnya setiap saat. Guna mendapatkan informasi tersebut, seringkali Direct Sales
membutuhkan waktu cukup lama untuk menghubungi bagian terkait di perusahaan. Terlebih lagi
jika dokumen pengajuan KPR nasabah belum lengkap atau bermasalah. Tujuan penelitian ini
adalah membangun Sistem Informasi Pengendalian Dokumen Pengajuan KPR pada PT. KKK
Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan Software Development Life Cycle (SDLC) berupa
model waterfall. UML (Unified Modeling Language) digunakan dalam analisa dan perancangan
sistem. Implementasi sistem menggunakan framework CodeIgniter, bahasa pemrograman PHP
dan database MySQL. Hasil penelitian berupa Sistem Informasi Pengendalian Dokumen
Pengajuan KPR berbasis web yang dapat diakses dari semua perangkat setiap saat. Sistem
informasi ini memiliki fitur document control dan dapat menghasilkan laporan periodik
diantaranya berupa Laporan kunjungan Direct Sales dan Laporan Pengajuan KPR.

Kata kunci: sistem informasi, document control, KPR.

Abstract
PT. KKK Surabaya is a managing housing loan (mortgage) company for a Bank in East Java
region. The speed of service and accuracy of information in mortgage submission is one way to
gain customer trust and loyalty. Mortgage submission requires the prospective customer to
prepare all needed documents completely. As a liaison between PT. KKK Surabaya with
customers, Direct Sales requires access accurate information related to mortgage submission
anytime anywhere. In order to get those informations, Direct Sales often need more time to reach
the relevant departments in the company. Moreover, if the customer Mortgage submission is
incomplete or problematic. Aim of this research is to develop a documents control information
system of Mortgage submission in PT. KKK Surabaya. This research method use waterfall model
as Software Development Life Cycle (SDLC). UML (Unified Modeling Language) is used in
analysis and design system. System implementation apply CodeIgniter framework, PHP as
programming languages and MySQL as database. As results, web-based documents control
information system of Mortgage submission can be accessed from all devices at any time

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


559
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

anywhere. This information system has document control feature and can generate periodic
reports such as Direct Sales visit report and Mortgage submission Report.

Keyword :Information systems, document control, mortgages

PENDAHULUAN dalam mencapai target yang ditentukan


PT. KKK Surabaya merupakan perusahaan.
perusahaan pengelola Kredit Pemilikan Bagian Direct Sales adalah bagian
Rumah (KPR) pada salah satu Bank untuk yang berhubungan langsung dengan nasabah.
wilayah Jawa Timur. Kecepatan layanan dan Sebagai penghubung antara PT. KKK
ketepatan informasi dalam pengajuan KPR Surabaya dengan nasabah, Direct Sales
merupakan salah satu cara untuk membutuhkan informasi yang akurat
mendapatkan kepercayaan dan loyalitas berkaitan dengan proses pengajuan KPR dan
nasabah. Proses pengajuan KPR dapat mengaksesnya setiap saat. Guna
mengharuskan calon nasabah menyiapkan mendapatkan informasi tersebut, seringkali
seluruh dokumen pengajuan KPR secara Direct Sales membutuhkan waktu cukup
lengkap. lama untuk menghubungi bagian terkait di
Sistem kerja yang ada di PT. KKK perusahaan. Terlebih lagi jika dokumen
Surabaya secara umum sudah pengajuan KPR nasabah belum lengkap atau
terkomputerisasi. Namun terdapat bermasalah.
permasalah pada Divisi Pemasaran terutama Direct Sales membutuhkan suatu
Direct Sales dimana beberapa tugasnya sistem informasi yang dapat menjadi alat
masih menggunakan sistem kerja masih bantu dalam pengajuan dan penyerahan
manual dengan harus datang kekantor. Salah proposal pengajuan KPR.Selain itu
satunya adalah pengajuan dan penyerahan jugamenyajikan informasi dengan mudah,
proposal pengajuan KPR yang harus cepat dan akurat utamanya berkaitan dengan
diserahkan kekantor. Jarak lokasi antara status proposal pengajuan KPR yang telah
calon nasabah dengan kantor tempat diserahkan.Tujuan penelitian ini adalah
penyerahan dokumen proposal yang membangun Sistem Informasi Pengendalian
terkadang cukup jauh membuat banyak Dokumen Pengajuan KPR pada PT. KKK
waktu terbuang dalam perjalanan. Hal ini Surabaya sesuai kebutuhan Direct Sales.
dapat mengganggu kinerja Direct Sales

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


560
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KAJIAN LITERATUR METODE PENELITIAN


Gatot (2013) melakukan penelitian Penelitian Rancang bangun sistem
Sistem Informasi Penjualan Kredit Pemilikan informasi pengendalian dokumen pengajuan
Rumah (KPR) Di Perumahan Villa Krista KPR pada PT. KKK Surabayadilakukan
Semarang. Pembuatan sistm informasi menggunakan Software Development Life
menggunakan metode waterfall dan UML Cycle (SDLC) berupa Model Waterfall
(Unifed Modeling Language). Hasil (Pressman, 2010). Tahapan penelitian terdiri
penelitian, didapatkan sebuah sistem dari lima tahap, yaitu Communication,
informasi yang sesuai kebutuhan perusahaan, Planning, Modeling, Connstruction dan
meminimalisasi kesalahan, manajemen data, Deployment.Pengumpulan data dilakukan
kemudahan penggunaan aplikasi penjualan, dengan wawancara dan observasi. Direct
dan keamanan sistem. Sales, Marketing dan Admin merupakan
Kosasi (2015) melakukan penelitian narasumber dalam proses wawancara.
yang berkaitan Sistem Informasi Pengajuan Observasi dilakukan untuk mengetahui
Kredit pada suatu BPR (Bank Perkreditan sistem kerja Direct Sales dan proses
Rakyat). Penelitian tersebut menggunakan pengajuan KPR.
analisis SWOT(Strengths, Weaknesses
Opportunities, Threats). Sistem Informasi
tersebut dapat memudahkan calon nasabah
dalam melakukan pengajuan kredit dan
meningkatkan kinerja perusahaan khususnya
pada bagian pelayanan kredit.
Penelitian yang dilakukan oleh Syaputra,
dan Lubis(2015), berjudul Sistem Informasi
Pembelian Rumah Kredit Berbasis Web.
Penelitian dilakukan menggunakan metode
waterfall. Perancangan sistem menggunakan
UML. Sistem Informasi Pembelian Rumah
Kredit Berbasis Webyang dibuat dapat
mempermudah proses konfirmasi
pembayaran angsuran.
Gambar 1. Tahapan penelitian

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


561
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

wewenang secara jelas dan bertanggung


Tahap Modeling terdiri dari analisa jawab. Divisi yang terlibat dalam penelitian
proses bisnis yang berjalandan perancangan ini adalah Divisi Pemasaran yang tugas
berupa database, user interface dan utamanya adalah melakukan pemasaran yang
arsitektur software. Unifed Modeling berkerja sama dengan pengembang
Language (UML) dipergunakan dalam perumahan dan menjaga hubungan baik,
pemodelan sistem berorientasi objek serta melakukan kegiatan event yang dapat
(Nugroho, 2010). Diagram UML yang dibuat menguntungkan perusahaan. Divisi
dalam penelitian ini adalah Use Case Pemasaran terdiri dari Admin, Direct Sales,
Diagram, Activity Diagram, Sequence dan Marketing.
Diagram dan Class Diagram. Tahap Wawancara dilakukan kepada
Contructionterdiri dari coding dan testing. responden yang mewakili Divisi Pemasaran,
Framework CodeIgniter, bahasa yaitu Admin, Direct Sales, dan Marketing.
pemrograman PHP dan database MySQL Admin bertugas membantu pengecekan
dipergunakan untuk codingsistem informasi kelengkapan data serta menginformasikan
pengendalian dokumen pengajuan KPR pada suku bunga baru. Direct Sales memiliki tugas
PT. KKK Surabaya. mencari calon nasabah. Sedangkan
Testing dilakukan untuk pengujian Marketing bertugas memonitoring kinerja
sistem informasi yang dibangun untuk Direct Sales dan mengelolah jadwal
memastikan sistem tidak memiliki bugs dan pameran.
siap dipergunakan. Tahap terakhir adalalah Admin melakukan aktifitas
Deployment yang merupakan penyerahan pengecekan data calon nasabah masih
sistem yang sudah selesai dan sempurna mengunakan sistem manual. Direct Sales
untuk dipergunakan PT. KKK Surabaya. harus datang ke kantor jika ingin
menyerahkan atau mengetahui status
HASIL PENELITIAN DAN proposal yang telah diserahkan dan atau
PEMBAHASAN untuk mendapatkan informasi terbaru
PT. KKK Surabayamemiliki struktur lainnya.Marketing menghasilkan informasi
organisasi dengan diskripsi tugas dan dalam mengelolah laporan dan jadwal rapat
tanggung jawab yang jelas sehingga semua atau pameran masih mengunakan sistem
bagian dapat melakukan tugas dan yang manual, dimana Marketing harus

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


562
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menginformasikan dengan cara telepon atau 6. Admin menginformasikan kepada Direct


mengumumkan langsung dikantor. Sales terkait status proposal.
7. Setelah proposal disetujui proposal
uc Use Case Model

diserahkan pada Admin Kredit untuk


USE CASE USULAN SISTEM DOKUMEN CONTROL
menjadwalkan akad kredit.
UC03. INPUT
PROPOSAL
UC12. MENGELOLAH
PENGAJUAN
PROPOSAL BARU
8. Divisi Marketing melakukan monitoring
UC04. STATUS
PROPOSAL UC13. UPDATE
SUKU BUNGA
TERBARU Admin Marketing kinerja dan membuat penjadwalan
DIRECT SALES UC05. VIEW
NASABAH

UC06.1. VIEW
SUKU BUNGA
UC14. UPLOAD
DOKUMEN FILE
pameran Direct Sales.
UC06.INFORMASI «include»

«include» UC06.2. VIEW


PAMERAN
Aktifitas yang dilakukan Divisi
UC07. DOWNLOAD
FILE
Pemasaran diantaranya monitoring data,
UC15. LAPORAN
UC08.REPORT KUNJUNGAN

menyerahkan data pengajuan baru,


UC01.
LOGIN/LOGOUT
UC09. VIEW
REPORT DIRECT
melakukan absensi, menerima informasi,
SALES

user
UC02. VIEW
PROFIL
UC10.
MENGELOLAH
INFORMASI
melakukan kunjungan disertai laporan,
meminta dokumen pendukung kinerja,
Marketing
UC11.TAMBAH
KARYAWAN
membuat jadwal pameran, mengelolah
kunjungan, melakukan report kinerjaDirect
Gambar 2. Use Case Diagram Sales, menginformasikan program terbaru,
menyiapkan dokumen, update suku bunga,
Proses pengajuan KPR calon nasabah mengecek kelengkapan data calon nasabah,
terdiri dari beberapa tahapan yaitu: memasukkan data ke sistem.
1. Direct Sales melakukan penyerahan data Hasil wawancara dan observasi
yang diperoleh dariAdmin. tersebut menjadi dasar dalam perancangan
2. Admin Marketing membantu memeriksa sistem menggunakan UML berupa Use Case
data apakah sudah sesuai dan Diagram, Activity Diagram, Sequence
menyerahkan pada Divisi Analis. Diagram dan Class Diagram. Gambar
3. Divisi Analis melakukan analisis 2merupakan use case diagram yang terdiri
kelayakan kredit. dari empat actor dan 15 use case. Diskripsi
4. Setelah dilakukan analisis oleh Divisi use case diagram dapat dilihat pada Tabel 1.
Analis melaporkan kepada pimpinan. Sedangkan kebutuhan fungsional dapat
5. Pimpinan meninjau dan memberikan dilihat pada Tabel 2.
persetujuan atas proposal pengajuan.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


563
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 1. Diskripsi Use Case Diagram Selanjutnya sistek akan menampilkan


Nomor
Nama Use halaman proposal. Admin menekan nama
Use Aktor Diskripsi Singkat
Case
Case
UC03 Memasukan Direct Memasukan data calon nasabah pengajuan proposal,
ProposalPen Sales Pengajuan Baru
gajuan yang telah selanjutnya sistem menampilkan detail
diperoleh.
UC04 Status Direct Melihat status proposal. Admin dapat melakukan
Proposal Sales proposal
pengajuan yang pengecekan kelengkapan, jika lengkap dapat
telah dimasukan
UC05 View Direct Melihat trafik menekan tombol Lanjut. Jika tidak lengkap
Nasabah Sales kredit nasabah
UC06 View Direct Melihat informasi isi kolomNote dan tekan tombol Pending.
Informasi Sales terbaru yang ada
di kantor Sistem melakukan penyimpanan data yang
UC06.0 View Suku Direct Melihat suku
1 Bunga Sales bunga terbaru telah dimasukan.
UC06.0 View Direct Melihat pameran
2 Pameran Sales yang sudah dibuat
act AD12 MENGELOLAH PROPOSAL BARU
oleh Marketing
Admin Sistem
UC07. Download Direct Mengunduhfile
File Sales yang dibutuhkan
dalam bekerja Mulai

UC08. Report Direct Melihat Laporan akses hal dashboard


Sales Kinerja Sales
UC09 View Marketi Melihat Laporan
klik menu proposal menampilkan hal proposal
Report ng Kinerja setiap
Direct Sales Direct Sales
UC10. Mengelolah Marketi Mengelolah
Informasi ng informasi suku klik proposal pengaj uan menampilkan detail
proposal

bunga, pameran
UC11 Tambah Marketi Melakukan
melakukan penyimpanan
Karyawan ng penambahan cek proposal dan klik
submit

Karyawan baru
UC12. Mengelolah Admin Mengelolah pesan berhasil

Proposal proposal baru


Baru yang dimasukan
oleh Direct Sales
dan mengecek Selesai

kelengkapan
UC13 Upadate Admin Melakukan update
Suku Bunga suku bunga baru Gambar 3. Activity Diagram Mengelolah
Terbaru yang diterbitkan
oleh perusahaan Proposal Pengajuan Baru
UC14 Upload Admin Melakukan
Dokumen upload dokumen Gambar 4 adalah Sequence Diagram
File file
UC15 Laporan Direct Melakukan Proposal Pengajuan Baru. Actor menekan
Kunjungan Sales Laporan
kunjungan menu status proposal kemudian pilih form

Gambar 3 merupakan activity diagram lalu input form. Control akan menampilkan

mengelolah proposal pengajuan baru. halaman form. Entity akan menyimpandata

Adminmengakses halamandashboard yang telah dimasukan melaluiform.

kemudian menekan menu proposal.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


564
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Selanjutnya adalah pembuatan Class


sd SD03 PROPOSAL PENGAJUAN BARU

diagramSistem Informasi Pengendalian


Direct_Sales hal_dashboard proposal_dropdown C_sales(proposal) m_sales

Dokumen Pengajuan KPR pada PT. KKK klik_menu_proposal()

Surabayayang disajikan pada Gambar 5. pilih_form()

tampilkan_

terdiri dari tabel nasabah, tabel karyawan, form()

input form()

tabel user, tabel pengajuan, tabel pameran, set_form(tbl_form_pengajuan)

tabel jabatan, tabel upload dan tabel


informasi. Langkah berikutnya adalah
merancang interfaceSistem Informasi
Gambar 4.Sequence Diagram Proposal
Pengendalian Dokumen Pengajuan KPR Pengajuan Baru
pada PT. KKK Surabaya. Salah satu desain class Class Model

TBL_USER TBL_KARYAWAN TBL_FORM_PENGAJUAN

interface ditampilkan pada Gambar 6. -


-
Id: int
username: char
-
-
id_karyawan: int
nik_karyawan: char
-
-
jenis_pekerjaan: char
usia: char
- password: char - nm_karyawan: char - jumlah_pinjaman: char
- level: char - jenis_kelamin: char - tipe_pinjaman: char
- nama: char - jabatan: char - jenis_properti: char
- foto: char - harga_pembelian: char
+ get_data() : void - no_tlp: char - suku_bunga: char

Tabel 2. Daftar Kebutuhan Fungsional + save() : void


+ edit() : void + get_data() : void
+ save() : void
-
-
jangka_waktu: char
uang_muka: char

Nomor Nomor + edit() : void + edit() : void

Nomor Nama Use + get_data() : void


+ save() : void
Activity Sequence Penguna
Use case Case JABATAN
Diagram Diagram - id_jabatan: int
TBL_JABATAN

- id_jabatan: int
Login/Log Aktor - nm_jabatan: int
- nm_jabatan: char TBL_NASABAH
UC 01 AD 01 SD 01 + set_data() : void
out + edit() : void + get_data() : void
-
-
no_reff: int
nm_nasabah: char
- almt_nasabah: char TBL_BUNGA
View Aktor - no_tlp_nasabah: int
UC 02 AD 02 SD 02 - email_nasabah: char
- id_bunga: int
Profile - pekerjaan: char
-
-
jangka_waktu: char
tgl_update: char
- status_penikahan: char
Input Direct TBL_INFORMASI -
-
foto_ktp: char
foto_npwp: char
-
-
jenis: char
kpr/kpa: char
- refenansing: char
UC 03 AD 03 SD 03 proposal Sales -
-
id_informasi: int
tgl_informasi: char
+ set_data() : void
- kpr extra: char
- subyek: char
pengajuan - informasi: char TBL_UPLOAD + edit() : void
+ get_data() : void
- by_name: double + edit() : void
Status Direct - status: char
- id: int

UC 04 AD 04 SD 04 -
-
nm_file: char
tgl_upload: char
pengajuan Sales + get_data() : void - file: int
+ set() : void - tipe_file: char
View Direct
UC 05 AD 05 SD 05 + get_data() : void
Nasabah Sales + delete() : void

Direct
UC 06 AD 06 SD 06 Informasi
Sales Gambar 5. Class Diagram
UC View Suku Direct
AD 06.01 SD 06.01
06.01 bunga Sales
UC View Direct
AD 06.02 SD 06.02
06.02 Pameran Sales
Download Direct
UC 07 AD 07 SD 07
file Sales
Direct
UC 08 AD 08 SD 08 Report
Sales
View report Marketin
UC 09 AD 09 SD 09
direct sales g
Mengelolah Marketin
UC 10 AD 10 SD 10
informasi g
Tambah Marketin
UC 11 AD 11 SD 11
karyawan g
Mengelolah Admin
UC 12 AD 12 SD 12 proposal
masuk
Update Admin
UC 13 AD 13 SD 13
suku bunga
Upload Admin Gambar 6. Desain Interface Halaman
UC 14 AD 14 SD 14
dokumen Proposal Pengajuan
Laporan Direct
UC 15 AD 15 SD 015
kunjungan Sales

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


565
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Setelah seluruh pembuatan desain


interface dilakukan, tahap berikutnya adalah
Contructionterdiri dari coding dan testing.
Beberapa tampilan darisistem informasi
pengendalian dokumen pengajuan KPR pada
PT. KKK Surabaya dapat dilihat pada
Gambar 7 hingga Gambar 12. Sistem ini
dapat dipergunakan oleh Divisi Pemasaran
terdiri dari Admin, Direct Sales, dan Gambar 9. Halaman Dashboard Marketing
Marketing. Masing-masing pengguna
memiliki halaman dashboard yang berbeda
sesuai tugas dan wewenangnya.

Gambar 10. Halaman Proposal Masuk

Gambar 7. Halaman Dashboard Admin

Gambar 10. Halaman Detail Proposal

Gambar 8. Halaman Dashboard Direct Sales

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


566
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gambar 11. Halaman Pengisian Form


Pengajuan

Gambar 13. Hasil Pengujian Degan Metode


Black Box

KESIMPULAN DAN SARAN


Gambar 12. Halaman Status Proposal
Sistem informasi ini dapat menjadi
Testing atau pengujian dilakukan alat bantu bagi Direct Sales dalam
menggunakan Metode Black Box yang juga melaksanakan beberapa tugas dan
sering disebut juga Glass-Box testing, pekerjaannya dengan cara mengakses website
merupakan pengujian yang menggunakan dimana dan kapanpun tanpa harus datang ke
kontrol struktur dari rancangan prosedural kantor. Diantaranya adalah memasukkan data
untuk melakukan test case dan mengetahui baru proposal pengajuan KPR, melakukan
internal dari website. Design test dijalankan kontrol dokumen proposal yang sedang
dari internal website untuk memastikan dapat diprose, dan mendapatkan informasi terkait
beroperasi berdasarkan spesifikasi dan pameran dan suku bunga yang up to date.
desain. Selain itu, sistem informasi ini memiliki fitur
document control dan dapat menghasilkan
laporan periodik diantaranya berupa Laporan
kunjungan Direct Sales dan Laporan
Pengajuan KPR.Saran pengembangan untuk

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


567
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

penelitian selanjutnya berupa penambahan Hal.A- 125, diperoleh dari


http://lppm.bsi.ac.id/SNIT2015/Bida
hak akses bagi calon nasabah sehingga calon
ngA/A21_125-133_2015-
nasabah dapat mengetahui status proposal SNIT_Hardinal%20Fahmi%20Syap
utra_Baginda%20Oloan%20Lubis_S
pengajuan KPR dengan lebih cepat dan
ISTEM%20INFORMASI%20PEMB
akurat. ELIAN.pdf, diakses tanggal 10 April
2017.

REFERENSI
Gatot, Nugroho Setyo, 2013, Sistem
Informasi Penjualan Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) Di
Perumahan Villa Krista Semarang,
Skripsi,Fakultas Ilmu
Komputer,diperoleh dari
http://eprints.dinus.ac.id/12408/,
diakses tanggal 1 April 2017.
Kosasih, Ade Engkos, 2015, Perancangan
Sistem Informasi Pengajuan Kredit
Berbasis Web Pada PT. Bank
Perkreditan Rakyat Hariarta
Sedana, Skripsi, Jurusan Sistem
InformasiKonsentrasi Sistem
Informasi ManajemenSekolah
Tinggi Manajemen Dan Ilmu
KomputerSTMIK Raharja, diperoleh
darihttps://widuri.raharja.info/index.
php/SI1011464938, diakses tanggal
10 April 2017.
Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak
Menggunakan UML & Java.
Yogyakarta: Andi Offset.
Pressman, Roger S., 2010. Software
Engineering : A Practitioner’s
Approach, 7th ed. McGraw Hill,
New York
Syaputra, Hardinal Fahmi., Lubis, Baginda
Oloan., 2015, Sistem Informasi
Pembelian Rumah Kredit Berbasis
Web, Prosiding Seminar Nasional
Inovasi dan Tren (SNIT) 2015:

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


568
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE INFORMASI FASUM DAN FASOS DI KOTA


KEDIRI BERBASIS GEOLOCATION DAN CLOUD COMPUTING SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
Benni Agung Nugroho1), Abidatul Izzah2)
1)
Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Kediri
Email: benni.nugroho@poltek-kediri.ac.id
2)
Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Kediri
Email: abidatul.izzah90@poltek-kediri.ac.id

Abstrak
Fasilitas Umum (FASUM) dan Fasilitas Sosial (FASOS) sebagai sarana umum di wilayah Kota
Kediri banyak macamnya dan tersebar di penjuru sudut kota. Hal ini menyebabkan masyarakat
Kota Kediri dan pendatang dari luar kota seringkali bingung dan tidak tahu dimanakah harus
mencari sarana yang dimaksud dan bagaimana menuju ke sarana tersebut. Oleh karena itu
dibutuhkan sebuah sistem yang mampu membantu mempercepat masyarakat setempat dan
pendatang dalam mencari sarana umum di wilayah Kota Kediri dalam “genggaman” mereka
dalam bentuk aplikasi mobile. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi yang
mampu memberikan informasi sarana umum dalam bentuk aplikasi Mobile Android. Aplikasi
dibangun dengan tahapan analisa kebutuhan, perancangan sistem, implementasi, dan pengujian.
Fitur yang disediakan dalam aplikasi ini adalah pengguna dapat melihat rute dan penanda lokasi
sarana umum yang ditampilkan oleh aplikasi menggunakan layanan Google Map yang akan
diambil dari basis data Google. Sedangkan fitur lain yang disediakan dalam aplikasi ini adalah
pengguna sebagai kontributor dapat memberikan informasi sarana umum yang diketahuinya yang
akan disimpan dalam basis data lokal.

Kata kunci: Android, Cloud Computing, Fasilitas Umum, Fasilitas Sosial, Google Map

Abstract
There are so many public facilities and social facilities as facilities residents in Kediri and
spread all over the city. So that, they causes natives and migrants confused and do not know how
to find and go to location. Therefore, it is required a system that can help the people for search
the public facility and social facilities easier in Kediri. Furthermore, it is will be very convenient
if the system can be accessed by hand as a mobile applications. So that, this study aims to
develop an android applications that can provides an information of public and social facilities.
Applications was built in several steps, among others are requirement analysis, system designs,
implementations, and test. The features provided in this apps are users can view information,
routes, and location markers of public and social facilities based on Google Map Services. In
other hand, some users, an apps contributors, can gave and saved a new information to the cloud
database so that information can be updated automatically.

Keywords: Android, Cloud Computing, Public Facilities, Social Facilities, Google Map

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

569
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN masyarakat Kota Kediri dan pendatang dari


Menurut Kamus Besar Bahasa luar kota seringkali bingung dan tidak tahu
Indonesia, kata fasilitas datap diartikan dimanakah harus mencari sarana yang
sebagai berikut : “fasilitas/fa·si·li·tas/ n dimaksud dan bagaimana menuju ke sarana
sarana untuk melancarkan pelaksanaan tersebut. Terkadang, untuk mengetahui
fungsi; kemudahan.” sarana yang dimaksud orang akan bertanya
Fasilitas terdiri dari fasilitas sosial dan umum atau menggunakan mesin pencari. Namun
yang memiliki arti sebagai berikut: terkadang hasil yang diberikan tidak sesuai
“Fasilitas sosial adalah fasilitas yang atau kurang tepat, karena informasi yang
disediakan oleh pemerintah atau swasta dihasilkan dari mesin pencari merupakan
untuk masyarakat, seperti sekolah, klinik, informasi lama yang tidak up to date. Oleh
dan tempat ibadah. Sedangkan fasilitas karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang
umum adalah fasilitas yang disediakan mampu membantu mempercepat masyarakat
untuk kepentingan umum, seperti jalan dan Kota Kediri dan pendatang dalam mencari
alat penerangan umum.” sarana umum di wilayah Kota Kediri dalam
Fasilitas Umum (FASUM) dan Fasilitas “genggaman” mereka dalam bentuk aplikasi
Sosial (FASOS) sebagai sarana untuk mobile.
masyarakat terdiri dari banyak macamnya Pada penelitian sebelumnya, Nugroho (2015)
dan tersebar di penjuru sudut kota, termasuk telah mengembangkan aplikasi serupa,
di wilayah Kota Kediri. Berbagai fasilitas namun aplikasi yang dibangun masih dapat
tersebut diantaranya adalah sarana menyimpan data sarana umum yang
perbelanjaan, sarana pariwisata baik wisata tersimpun, belum mampu memberi petunjuk
kuliner, wisata alam ataupun wisata dalam rute terdekat untuk menuju ke lokasi tersebut.
bentuk lainnya, sarana kesehatan, sarana Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
perbankan, sarana kependudukan dari untuk mengembangkan aplikasi yang mampu
Pemerintah Kota Kediri yang berupa dinas memberikan informasi sekaligus rute
dan satuan kerja, sarana transportasi, sarana FASUM dan FASOS di Kota Kediri dalam
olah raga, sarana ibadah, sarana pendidikan, bentuk aplikasi Mobile Android yang dapat
dan lain-lain. dibawa kemanapun dengan mudah. Data
Banyaknya FASUM dan FASOS di wilayah FASUM dan FASOS yang tersimpan,
Kota Kediri yang tersebar menyebabkan merupakan kompilasi dari basis data google
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

570
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dan lokal. Dengan tersedianya informasi terbuka, dan bebas karena beberapa hal
sarana umum di tangan masyarakat, maka berikut:
pendatang yang tidak memahami seluk beluk a..Lengkap (Complete Platform): Para
kota Kediri, akan mudah untuk menuju desainer dapat melakukan pendekatan yang
sarana umum yang tersedia. Fitur yang komprehensif ketika mereka sedang
disediakan dalam aplikasi ini adalah mengembangkan platform Android.
pengguna dapat melihat rute dan penanda b. Terbuka (Open Source Platform):
lokasi sarana umum yang menggunakan Platform Android disediakan melalui lisensi
layanan Google Map yang akan diambil dari open source. Pengembang dapat dengan
basis data Google sekaligus data yang telah bebas mengembangkan aplikasi.
disimpan dalam basis data lokal yang c.Bebas (Free Platform): Android adalah
diinputkan oleh kontributor. Dengan platform yang bebas dalam pengembangan.
demikian informasi sarana umum yang Tidak ada lisensi atau biaya royalti untuk
tersimpan akan selalu up to date karena dikembangkan pada platform Android. Selain
aplikasi tersebut dapat memperbaharui data itu, tidak ada biaya keanggotaan, kontrak,
lokasi FASUS dan FASOS dengan dan biaya pengujian. Aplikasi untuk android
mengambil data terbaru dari server melalui dapat didistribusikan dan diperdagangkan
jaringan internet dimana data di dalam server dalam bentuk apapun.
akan selalu diperbaharui oleh kontributor Untuk mengembangkan sebuah aplikasi
yang telah dipercaya. android, dibutuhkan Android Software
Development Kit. Android SDK
KAJIAN LITERATUR menyediakan Tools dan API yang diperlukan
1) Sistem Operasi Android untuk mengembangkan aplikasi pada
Android adalah sebuah sistem operasi untuk platform Android dengan menggunakan
perangkat mobile berbasis linux yng bahasa pemrograman Java. Hingga saat ini
mencakup sistem operasi, middleware, dan sudah ada beberapa versi yang telah
aplikasi. Android menyediakan platform diluncurkan dan versi paling baru adalah
terbuka bagi para pengembang. Menurut versi Nougat.
Meng (2013), Android disebut sebagai 2) Cloud Computing
platform model pertama yang lengkap, Cloud computing adalah suatu model yang
mempermudah ketersediaan dan konfigurasi
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

571
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

layanan baik berupa perangkat lunak, Geolocation API untuk mendapatkan lokasi
jaringan, server, media penyimpanan maupun FASUM dan FASOS.
aplikasi (Geelan, 2009). Disebutkan dalam Geolocation API adalah sebuah fitur yang
sumber lain bahwa Cloud Computing adalah dapat mengidentifikasi letak geografis nyata
sebuah model komputasi dimana sumber sebuah objek, seperti ponsel atau terminal
daya seperti daya komputasi, penyimpanan, computer yang tersambungkan ke
jaringan dan perangkat lunak disediakan internet. Geolocation berhubungan erat
sebagai layanan di internet (Buyya, James & dengan posisi, dan lebih ditekankan pada
Goscinski, 2011). Dalam Cloud Computing, penentuan lokasi seperti:alamat, jalan, dan
dikenal Infrastructure as a Service (IaaS) arah yang bukan hanya sekedar kordinat
yang merupakan bagian sistem dalam cloud geografis. Lokasi geografis pada
computing yang menyediakan seluruh system geolocation dapat diketahui antara
kebutuhan infrastruktur mulai dari lain melalui Internet Protocol(IP),
penyimpanan, perangkat keras dan semua alamat MAC, RFID, keterangan yang
infrastruktur tersebut telah disediakan oleh terdapat pada hardware/nomor
provider cloud. produksi, embedded software number, faktur,
3) Google Map API Web Service lokasi sambungan Wifi atau perangkat
Layanan web Google Maps adalah kumpulan GPS. Geolocation bekerja secara otomatis
antarmuka HTTP ke layanan Google yang mencari alamat IP melalui layanan WHOIS
menyediakan data geografis untuk dan mengambil alamat fisik pendaftar. Data
pengembangan aplikasi yang berbasis google alamat IP geolocation dapat mencakup
map. Beberapa layanan google map antara informasi seperti negara, kawasan, kota, kode
lain Google Maps Directions API, Google pos, kordinat lintang dan bujur, serta zona
Maps Distance Matrix API, Google Maps waktu. Dengan kata lain geolocation adalah
Elevation API, Google Maps Geocoding sebuah cara untuk mengetahui suatu lokasi di
API, Google Maps Geolocation API, Google dunia. Ada beberapa metode untuk
Maps Roads API, Google Maps Time Zone menemukan lokasi, yaitu dengan IP address,
API, dan Google Places API Web Service sambungan wireless atau BTS, dan dedicated
(sumber: developer.google.com). Pada GPS atau embeded GPS pada telepon seluler.
penelitian ini digunakan layanan Google Map Geolocation menggunakan data koordinat

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

572
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

latitude dan longitude yang dimiliki oleh updating data dan pemeliharaan aplikasi
komputer atau telepon seluler (King, 2009). dilakukan.

METODE PENELITIAN
Proses pengembangan aplikasi ini
menggunakan metode modified waterfall.
Proses dimulai dari analisa permasalahan
yang ada dan kemudian dilakukan analisa
pemecahan masalah dengan
mempertimbangkan berbagai variabel yang Gambar 1. Metode Pengembangan Perangkat
ada. Apabila analisa pemecahan masalah Lunak
sudah diterima maka langkah selanjutnya Tahapan proses pengembangan aplikasi
adalah melakukan desain sistem untuk mobile menggunakan metode modified
menentukan bagaimana suatu komponen waterfall yang dapat dilihat pada Gambar 1
aplikasi akan dibuat. Setelah itu dilakukan berikut:
implementasi dari aplikasi dengan cara 1) Analisa Kebutuhan
melakukan menuliskan kode Aplikasi ini dirancang untuk 3 pengguna,
program/membuat aplikasi berbasis yaitu: admin, kontributor, dan warga. Dari
rancangan menjadi aplikasi yang bisa pengguna tersebut, dapat dianalisa kebutuhan
digunakan oleh user. Setelah aplikasi berhasil pengguna antara lain:
dibuat maka langkah selanjutnya adalah a. Admin
melakukan pengujian, pengujian dilakukan Pengguna admin adalah pihak yang
dengan meminta tester (user yang bertugas mengelola semua data. Admin merupakan
untuk mencari kekurangan dari aplikasi) pengembang aplikasi yang memiliki hak
apabila ditemukan kekurangan dari aplikasi akses sebagai berikut :
maka user bisa memberikan feedback kepada  Admin dapat mengelola data fasilitas,
developer. Kemudian, apabila aplikasi contributor, dll.
dilepas ke pasar/masyarakat maka proses  Admin dapat menambahkan kontributor
pemeliharaan terhadap aplikasi harus baru, mengaktifkan dan
dilakukan dimana di dalam proses ini proses menonaktifkannya.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

573
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

 Admin dapat melakukan verifikasi  Masyarakat tidak dapat login ke dalam


terhadap data yang dikirim oleh aplikasi
kontributor, sehingga admin dapat 2) Desain Sistem
menerima atau menolak data yang dikirim a. Desain Arsitektur Sistem
kontributor Dari analisa kebutuhan yang telah diuraikan
b. Kontributor diatas, Aplikasi dibangun dengan
Pengguna selanjutnya adalah kontributor menggunakan database server yang dapat
sebagai pihak yang membantu diakses melalui jaringan internet untuk
mengumpulkan data. Kebutuhan dari sisi menambah atau mengambil data yang
kontributor dapat dijabarkan sebagai berikut: terdapat didalamnya. Arsitektur sistem dapat
 Kontributor dapat login ke dalam aplikasi dilihat pada Gambar 2 berikut ini:
menggunakan user dan password yang Web Server Database
Server

diberikan oleh admin Google Map &


Geolocation Server

 Kontributor dapat memasukkan data


INTERNET
fasilitas baru berupa informasi nama,
alamat, dan foto serta mengirimkan data
Pengguna Adminis trator
tersebut ke server Umum

Kontributor

c. Masyarakat
Gambar 2. Arsitektur Sistem
Pengguna masyarakat adalah pengguna yang
b. Desain Diagram Konteks
mengakses aplikasi dan memiliki hak akses
Diagram konteks secara umum
sebagai berikut:
menggambarkan data/informasi apa saja
 Masyarakat dapat mencari FASUM dan
yang keluar masuk ke sistem. Desain
FASOS berdasarkan kategori sarana
diagram konteks yang dirancang dapat dilihat
umum
pada Gambar 3.
 Masyarakat dapat menampilkan lokasi
FASUM dan FASOS di dalam peta dalam
bentuk marker/penanda
 Masyarakat dapat mengetahui jalur yang
harus dilalui untuk menuju FASUM dan
FASOS yang dimaksud melalui peta yang
terdapat di dalam aplikasi
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

574
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gambar 4. Diagram Relasi Entitas

Gambar 3. Diagram Konteks HASIL PENELITIAN DAN

c. Desain Basis Data PEMBAHASAN

Untuk menyimpan data yang diperlukan Dalam penelitian ini, fasilitas terbagi
aplikasi, maka dirancang lima entitas yakni menjadi 15 kategori. Yaitu 8 FASOS, 6
jenis tempat, tempat, provinsi, kota/kab, dan FASUM, dan 1 kategori lainnya. Sarana yang
user. Dari lima entitas tersebut maka termasuk FASOS antara lain:
terbentuklah lima tabel sebagai berikut: 1)  Kantor Pemerintahan
Tabel jenis_tempat digunakan untuk  Kesehatan (RS, Puskesmas, Apotek, dll)
menyimpan data berupa jenis tempat; 2)  Perkantoran Swasta
Tabel tempat digunakan untuk menyimpan  BUMN
data suatu tempat; 3) Tabel Propinsi  Pendidikan (PAUD, TK, Sekolah, PT)
digunakan untuk menyimpan informasi  Polisi (Pos Polisi, Polsek, Polres)
nama-nama propinsi; 4) Tabel kota_kab  Bank/ATM
digunakan untuk menyimpan informasi
 Pos/Logistik (Kantor Pos, Logistik, dll)
tentang nama-nama kota ataupun kabupaten,
Sedangkan sarana yang termasuk FASUM
dan; 5) Tabel user digunakan untuk
antara lain:
menyimpan informasi contributor. Diagram
 Perbelanjaan (Mini Market, Pasar, dll)
relasi dari entitas tersebut dapat dilihat pada
 Kuliner (Restoran, Food Court, PKL, dll)
Gambar berikut.
 Kendaraan (Tambal Ban, Ojek, Bensin, dll)
 Penginapan (Kos, Kontrakan, Hotel, dll)
 Percetakan (Fotokopi, Digital Printing, dll)
 Sarana Umum (Toilet, Permak Jean/Tas,
dll)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

575
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

 Lain-lain
Dalam aplikasi ini terdapat empat layout
utama, yakni: halaman pencarian, halaman
informasi, halaman login, dan halaman input
data bagi kontibutor. Halaman pencarian
dapat dilihat di Gambar 5a. Pada gambar
tersebut terdapat spinner untuk memilih
kategori sesuai FASOS dan FASUM yang
akan dicari. Pilihan kategori sesuai dengan
yang dirancang sebelumnya dan ditunjukkan
pada Gambar 5b.
Gambar 6. Antarmuka Pencarian Fasilitas
1) Skenario Pencarian Informasi Pada Gambar 6 terlihat bahwa ditemukan
a. Skenario Uji Coba Pencarian lima lokasi terdekat yang menuju obyek
Pencarian obyek fasilitas dilakukan dengan “dinas”.
memasukkan kata kunci lokasi, missal kata
kunci yang dimasukkan adalah “dinas”, maka b. Skenario Uji Coba Menampilkan
muncul penanda dari obyek data yang Informasi
mengandung karakter “dinas” yang Setelah sebelumnya ditampilkan beberapa
sebelumnya telah tersimpan. Penanda hasil penanda obyek lokasi, maka penanda
pencarian dapat dilihat pada Gambar 6. tersebut dapat memberi informasi lokasi.
Misalkan dipilih salah satu penanda, maka
akan diarahkan menuju detail informasi
obyek. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 7.
Pada gambar tersebut, tampil foto lokasi,
alamat, nomor telepon, dan deskripsi lokasi.

(a) (b)
Gambar 5. Antarmuka Pencarian Kategori

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

576
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

(a) (b)
(a) (b) Gambar 8. Antarmuka Petunjuk Arah Lokasi
Gambar 7. Antarmuka Informasi Salah Satu
Fasilitas 2) Skenario Tambah Informasi
a. Skenario Uji Coba Tambah Lokasi
c. Skenario Uji Coba Menampilkan Rute
Salah satu fitur yang disediakan untuk
Terdekat
kontributor adalah dapat menambah lokasi ke
Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan
dalam database lokal. Fitur ini dimulai dari
masayarakat mengetahui informasi dan rute
mengakses halaman login (Gambar 9a) dan
menuju obyek lokasi yang dimaksud. Fitur
mengisikannya pada halaman form input data
ini merupakan inetgrasi aplikasi dengan
(Gambar 9b). Jika proses penambahan data
Google Map API. Dengan memilih salah satu
berhasil, maka data langsung tersimpan dan
penanda lokasi dan mengarahkan pada button
dapat ditampilkan pada halaman pencarian.
arah, akan muncul halaman petunjuk arah
seperti Gambar 8a. Selanjutnya untuk
memudahkan perjalanan menuju lokasi,
Google Map dapat memberi petunjuk arah
(navigasi) dari posisi sekarang menuju lokasi
tujuan. Petunjuk arah tujuan dapat dilihat
pada Gambar 8b.
(a) (b)
Gambar 9. Antarmuka Input Data oleh
Kontributor

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

577
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

b. Skenario Uji Coba Perbandingan telah dibuat aplikasi berbasis aplikasi mobile
Database Google dan Database Lokal Android dan berbasis web service yang dapat
Database yang digunakan dalam aplikasi ini digunakan oleh masyarakat umum pemakai
diintegrasikan dengan database yang smartphone Android untuk mencari lokasi
tersimpan pada google. Setelah uji coba suatu FASUM dan FASOS di wilayah kota
penambahan lokasi berhasil, data yang Kediri. Fitur-fitur yang berguna bagi
tersimpan pada obyek lokasi bias jadi ganda pengguna aplikasi adalah pengguna aplikasi
karena diambil dari server yang berbeda. dapat mencari suatu FASUM dan FASOS
Gambar 10a menunjukkan data yang dan kemudian melihat lokasi tersebut di peta
dimasukkan oleh kontributor, sedangkan menggunakan marker dan pengguna dapat
Gambar 10b menunjukkan data yang diambil melihat informasi lebih detail dari FASUM
dari database Google. Berdasarkan foto dan dan FASOS tersebut dengan memilih marker
lokasi yang tersimpan, dapat dilihat bahwa yang menunjukkan posisi sarana umum
data yang diambil dari contributor lebih tersebut Integrasi antara layanan web service
presisi dari segi lokasi. Hal ini disebabkan dan aplikasi Android dapat berjalan dengan
oleh penggunaan Geolocation API untuk baik. Data yang dikirimkan dari web service
menemukan lokasi saat kontributor dalam bentuk JSON Array memiliki traffic
mengambil data. data yang relatif lebih kecil dibanding traffic
data dalam bentuk XML sehingga aplikasi
Android berjalan lebih responsif dan lebih
cepat dalam menkonsumsi data dari web
service. Layanan informasi suatu tempat
yang disediakan oleh layanan GeoLocation
milik Google dapat melengkapi data FASUM
dan FASOS yang terdapat didalam database
(a) (b)
aplikasi sehingga dari kolaborasi dua layanan
Gambar 10. Perbandingan Informasi Lokasi
tersebut masyarakat akan bisa mendapatkan
informasi yang lebih lengkap.
KESIMPULAN DAN SARAN

Dari penelitian yang telah


diimplementasikan dapat disimpulkan bahwa

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

578
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

REFERENSI
Buyya, R., James B. dan Goscinski A., 2011,
Cloud Computing: Principle and
Paradigm, United Stated of America :
John Wiley and Sons, Inc
Buyya, R., Yeo, C. S., and Venugopal, S.,
2008, Market-oriented cloud
computing: Vision, hype, and reality
for delivering it services as computing
utilities, IEEE International Conference
on HPCC’08, 2008, pp. 5–13.
Panduan Developer Google, dalam laman
developer.google.com (diakses pada
tanggal 25 Juli 2017)
Geelan, J., 2009. Twenty-One Experts
Define Cloud Computing, sys-con.
[Online] dalam: http://
cloudcomputing.syscon.com/node/6123
75/.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, dalam laman
kbbi.web.id (diakses pada tanggal 20
Juli 2017)
King, Kevin F, 2009, Geolocation and
Federalism on the Internet: Cutting
Internet Gambling’s Gordian
Knot.Geolocation, United States Court
of Appeals for the Fourth Circuit
Meng,Lee.,W, 2013, Android Application
Development : 92 Recipes for Building
Winning Apps, John Willey & Sons,
Inc.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

579
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN EUCLIDIAN, MANHATTAN, DAN


CHEBYCHEV TERHADAP TINGKAT AKURASI KLASIFIKASI

Puspa Miladin Nuraida Safitri A. Basid1, Nadia Roosmalita Sari2


1,2
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: puspamiladin2808@gmail.com1, nadiaroosmalitasari@gmail.com2

Abstrak

Kebutuhan sebuah sistem untuk klasifikasi sangat dibutuhkan untuk membantu mempermudah
pekerjaan manusia. Klasifikasi adalah meramalkan sebuah objek dari klass yang belum memiliki
kelas. Banyak ilmuan yang mulai memperkenalkan algoritma untuk klasifikasi, seperti Artificial
Neural Network, Support Vector Machine, K-Nearest Neighbor, dan lain sebagainya. Metode ini
sangatlah sederhana, dengan berdasarkan jarak terdekat antar data pembelajaran dan objek. Jarak
ini lah yang digunakan sebagai nilai kemiripan atau kedekatan antara data uji. Permasalahan akan
muncul ketika kita salah memilih metric jarak pada sebuah kasus yang akan kita klasifikasikan.
Akibatnya adalah penurunan tingkat akurasi dari klasifikasi yang kita lakukan. Dalam penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa pada ada banyak alternatif metric jarak yang dapat di gunakan dalam
klasifikasi menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor. Perubahan penggunaan metric jarak
standart memberikan hasil perubahan akurasi yang cukup signifikan. Dari percobaan di atas juga
penulis dapat menyimpulkan bahwa metric jarak Manhattan memiliki akurasi yang lebih baik di
banding metric jarak lainya pada studi kasus Winconsin Breast Cancer.

Kata kunci : klasifikasi, K-Nearest Neighbor, metric jarak, Manhattan.

Abstract (Example)
The necessary for a classification system is needed to help facilitate human task. Classification is
to predict an object from a class that has no class. Many scientists are beginning to introduce
algorithms for classification, such as Artificial Neural Network, Support Vector Machine, K-
Nearest Neighbor,etc. This method is very simple, based on the closest distance between learning
data and objects. This distance is used as the value of similarity or closeness between the testing
data. Problems will appear we wrong to choose the metric of distance in a case that we will
classify.. The result is a decrease in the accuracy of our classification. In this study it can be
concluded that there are many alternative distance metrics that can be used in classification using
K-Nearest Neighbor algorithm. Changes in the use of standard distance metrics provide significant
changes in accuracy. From the above experiments also the authors can conclude that Manhattan's
distance metrics have better accuracy compared to other distance metrics in the case studies of
Breast Cancer.
Keyword: classification, K-Nearest Neighbor, metric of distance, Manhattan

PENDAHULUAN manusia. Umumnya cara kerja dari sebuah


Pada saat ini kebutuhan sebuah sistem sistem klasifikasi ini dikatakan cukup
untuk klasifikasi sangat dibutuhkan untuk membantu karena dapat menggantikan peran
membantu mempermudah pekerjaan pakar. Dimana proses klasifikasi yang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


580
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dilakukan pakar secara subjektif di anggap memiliki akurasi klasifikasi yang baik ketika
cukup memakan waktu yang cukup lama. menggunakan metric ini. Permasalahan akan
Menurut Han [1], klasifikasi adalah muncul ketika kita salah memilih metric
meramalkan sebuah objek dari klass yang jarak pada sebuah kasus yang akan kita
belum memiliki kelas. Langkah awal yang klasifikasikan. Ditambah lagi dengan tidak
dilakukan pada teknik klasifikasi adalah sesuainya fitur dalam data pembelajaran yang
menentukan fitur-fitur. Fitur yang digunakan kita gunakan. Akibatnya adalah penurunan
adalah fitur-fitur terbaik yang cukup tingkat akurasi dari klasifikasi yang kita
menggambarkan perbedaan dengan ruang lakukan. Oleh karena itu kita perlu belajar
besar dari setiap fitur. Banyak ilmuan yang untuk memilih metric jarak terbaik untuk
mulai memperkenalkan algoritma untuk studi kasus atau data pembelajaran yang akan
klasifikasi, seperti Artificial Neural Network, kita gunakan.
Support Vector Machine, K-Nearest Alternatif metric jarak sendiri sudah
Neighbor, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak di temukan, tidak terbatas hanya
banyak algoritma klasifikasi yang ada, K- dengan metric jarak euclidian. Sehingga kita
Nearest Neighbor merupakan salah satu diharapkan dapat memilih metric jarak
algoritma yang cukup populer digunakan dengan hasil akurasi terbaik untuk data
sebagai metode klasifikasi. pembelajaran yang kita pilih. Dalam paper
Metode ini di anggap cukup mudah ini, penulis mencoba untuk menentukan
dan efektif. Metode ini merupakan metode metric dengan hasil akurasi klasifikasi
yang menggunakan data pembelajaran untuk terbaik. Penulis menggunakan beberapa jenis
menentukan kelas dari objek yang ingin data pembelajaran namun masih dalah satu
diketauhi kelasnya. Metode ini sangatlah lingkup kategori. Data pembelajaran yang
sederhana, dengan berdasarkan jarak terdekat akan di gunakan adalah data pembelajaran
antar data pembelajaran dan objek. Jarak ini dari UCI.
lah yang digunakan sebagai nilai kemiripan
KAJIAN LITERATUR
atau kedekatan antara data uji. Pada
kenyataanya, seringkali penggunakaan K-Nearest Neighbor
metode K-Nearest Neighbor sering di iringi Algortima K-Nearest Neighbor
dengan penggunaan metric jarak Euclidean merupakan algoritma yang melakukan
[2]. Padahal tidak semua data pembelajaran klasifikasi berdasarkan jarak suatu data

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


581
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dengan dengan data yang lain. Dilihat dari Setelah nilai K ditentukan,
cara kerjanya, algortima ini bekerja selanjutnya adalah menghitung jarak dari
berdasarkan jarak terpendek dari data yang masing-masing objek terhadap data
belum di ketahui kelasnya dengan data pembelajaran yang sudah ada. Pada
pembelajaran. Pada algortima K-Nearest percobaan ini kali ini data pembelajaran yang
Neighbor, selain metric jarak kita juga perlu di gunakan adalah Wisconsin Diagnostic
menentukan nilai K. Nilai K sendiri Breast cancer (WDBC) dan Wisconsin
merupakan K-data terdekat dari data Prognostic Breast cancer (WPBC) dari UCI.
pembelajaran. Sedangkan untuk penggunakan jarak akan di
jelaskan pada sub bab selanjutnya. Langkah
selanjutnya adalah mengurutkan objek-objek
tersebut dalam kelompok yang memiliki
jarak terkecil. Kemudian langkah terakhir
adalah mengumpulkan kedalam kategori
(a) (b) (c) yang mayoritas atau paling banyak keluar.
Gambar 1.K-Nearest Neighbor dengan nilai K-
Pengukuran Jarak
tetangga: (a) 1-NN, (b) 2-NN, dan (c) 3-NN
Setelah K ditentukan, berikutnya
Secara singkat langkah-langkah yang adalah mencari kuadrat jarak dari masing-
digunakan dalam metode K-Nearest masing objek terhadap data pembelajaran
Neighbor adalah menentukan nilai K. yang sudah ada. Dalam paper ini penulis
Masalah berikutnya adalah bagaimana menggunakan 3 buah metode pengukuran
menentukan nilai K yang tepat. Dalam paper jarak, yaitu Euclidian, Manhattan, dan
ini penulis menentukan nilai K dengan Chebychev Distance Metric.
menggunakan role of thumb. Yaitu nilai K
Euclidian:
sama dengan akar kuadrat dari jumlah
sampel dari himpunan data pembelajaran[3]. 𝑛
(2)
𝑑𝑖𝑠𝑡(𝑝, 𝑞) = √∑(𝑝𝑘 − 𝑞𝑘 )2
𝑛
𝑘 ≈ √2 (1) 𝑘=1

Dimana n adalah jumlah sample dari Dimana n adalah jumlah attribute dan pk
himpunan data pembelajaran. dan qk adalah atribut ke-k

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


582
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Manhattan: sebut sebagai deteksi awal apakah pasien

𝑛
tersebut memiliki ciri-ciri penderita breast
𝑑𝑖𝑠𝑡(𝑝, 𝑞) = ∑|𝑝𝑘 − 𝑞𝑘 | cancer. Setelah diagnostic dilakukan, tahap
(3)
𝑘=1 selanjutnya adalah prognostic dimana tahap
ini adalah menentukan langkah penanganan
selanjutnya dari ciri-ciri yang di alami
Chebychev:
penderita breast cancer ini. Mengapa penulis
memilih 2 jenis data pembelajaran yang
𝑑 (𝑝, 𝑞) = max pk  qk 
N
(4) (4)
k 1 saling berkaitan, nantinya diharapkan dapat
memberikan solusi alternative pemilihan
Perhitungan Akurasi
metric jarak untuk klasifikasi dengan K-
Pada penelitian ini, penghitungan
Nearest Neighbor pada bidang breast cancer
akurasi di tentukan dengan membandingkan
dengan 2 jenis data pembelajaran namun
data yang diklasifikasikan dengan benar (true
masih dalam satu kesatuan bidang.
positive) dengan data pembelajaran. Sesuai
persamaan di bawah ini: Percobaan pertama dilakukan dengan
data pembelajaran diagnostic breast cancer.
𝑎𝑐𝑐𝑢
Dimana jumlah data pembelajaran adalah
𝐶𝑜𝑟𝑟𝑒𝑐𝑡𝑙𝑦 𝐶𝑙𝑎𝑠𝑠𝑖𝑓𝑖𝑒𝑑 𝐼𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑐𝑒𝑠
= 𝑥(5)
100% sebanyak 567 dengan 30 jenis fitur.
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝐼𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑐𝑒𝑠
Kemudian K ditentukan tiap juamlah data uji
yang diggunakan.
IMPLEMENTASI K Skenario Akurasi
Uji Euclidian Manhattan Chebychev
Uji Coba 17 Cross 97.1336 93.6731 %
Validation 96.188 % %
Pada percobaan kali ini, penulis Fold-10
Table 1. Tabel Percobaan pada data uji Diagnostic
menggunakan data pembelajaran dari UCI Breast Cancer dengan 3 jenis metric jarak
dengan studi kasus Winconsin breast cancer.
Percobaan kedua dilakukan dengan
Dimana akan ada 2 jenis data pembelajaran
data pembelajaran prognostic breast cancer.
yaitu data pembelajaran tentang diagnostic
Dimana jumlah data pembelajaran sebanyak
breast cancer dan data pembelajaran tentang
198 dengan 32 jenis fitur.
prognostic breast cancer. Sebagai
pengetahuan umum saja, diagnostic dapat di

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


583
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

K Skenario Akurasi penulis dapat menyimpulkan bahwa metric


Uji Euclidia Manhatta Chebyche
n n v jarak Manhattan memiliki akurasi yang lebih
1 Cross 75.7576 77.2727 74.2424 baik di banding metric jarak lainya pada studi
0 Validatio % % %
n Fold- kasus Winconsin Breast Cancer, baik
10
diagnosis maupun prognosis. Penulis
Table 2. Tabel Percobaan pada data uji Prognostic
Breast Cancer dengan 3 jenis metric jarak menganggap masih perlu dilakukan
penelitian lagi tentang bagaimana
Dari percobaan yang sudah di
mendapatkan akurasi terbaik dari klasifikasi
lakukan, penulis mendapatkan nilai
menggunakan algoritma K-Nearest
prosentase akurasi dari Diagnostic Breast
Neighbor. Tidak hanya dilihat dari metric
Cancer yang terbaik adalah sebesar 97.1336
jarak yang di gunakan, tetapi juga dari data
%. Nilai tersebut di dapatkan dengan
uji yang akan digunakan. Sehingga perlu
menggunakan metric distance Manhattan.
penelitian lebih lanjut tentang hubungan
Pada percobaan kedua, yaitu pada Prognostic
antara data uji, metric jarak dan akurasi pada
Breast Cancer di dapatkan nilai akurasi
algoritma algoritma K-Nearest Neighbor.
terbaik sebesar 77.2727 %. Nilai prosentase
tersebut diperoleh dengan menggunakan DAFTAR PUSTAKA
metric distance Manhattan.
F. Gu, O. Liu, and X. Wang, “Semi-
supervised weighted distance metric
KESIMPULAN learning for kNN classification,”
Setelah melakukan percobaan pada 2 2010 Int. Conf. Comput.
Mechatronics, Control Electron.
jenis data pembelajaran yang berbeda. Eng., pp. 406–409, 2010.
Penulis menyimpulkan bahwa pada ada
J. Han and K. Michelline, Data Mining:
banyak alternatif metric jarak yang dapat di Concepts And Techniques, 2nd ed.
San Francisco: Elsevier Inc., 2006.
gunakan dalam klasifikasi menggunakan
algoritma K-Nearest Neighbor. Perubahan M. Jirina and M. Jirina.Jr, “Classifiers Based
on Inverted Distances,” in New
penggunaan metric jarak standart Fundamental Technologies in Data
memberikan hasil perubahan akurasi yang Mining, K. Funatsu, Ed. InTech,
2011, p. 369
cukup signifikan. Dari percobaan di atas juga

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


584
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT WISATA

Mohamad Ilyas Abas1), Syahrial2)


1), 2)
Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Email: 1)ilyasabas@umgo.ac.id, 2)syahrialpaola@gmail.com

Abstrak
Sektor wisata merupakan hal yang menjadi perhatian pemerintah pada saat ini. Peningkatan terhadap
pengelolaan tempat wisata khususnya di Provinsi Gorontalo menjadi perhatian melalui Dinas
Pariwisata. Tujuan penelitian ini yaitu dengan membuat aplikasi berbasis mobile android dengan
teknologi Geographic Information System guna mempermudah wisatawan nusantara dan
mancanegara untuk eksplorasi ke daerah Gorontalo. Metode pengembagan aplikasi ini yaitu
prototype dengan membuat aplikasi yang kemudian akan disempurnakan melalui proses permintaan
dari user. Aplikasi ini memberikan kemudahan dari segi informasi tempat wisata, rute jalan, serta
tarif dari setiap tempat wisata yang akan dikunjungi. Dengan adanya aplikasi wisata Gorontalo selain
mempermudah wisatawan juga meningkatkan perekonomian masyarakat karena meningkatnya
jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara di daerah Gorontalo.

Kata kunci : ekonomi masyarakat, mobile android, tempat wisata,

Abstract
The tourism sector is a matter of concern to the government at this time. Improvements to the
management of tourist attractions, especially in the province of Gorontalo to the attention through
the Department of Tourism. The purpose of this research is to create a mobile-based applications
android with Geographic Information System technology to facilitate domestic and foreign tourists
to explore the Gorontalo region. The method of developing this application is a prototype by creating
an application which will then be refined through the request process from the user. This application
provides convenience in terms of tourist information, road routes, and the price of each tourist
attraction to be visited. With the application of tourism Gorontalo, in addition to facilitating the
tourists also improve the economy of the community due to the increasing number of tourists visiting
the archipelago and abroad in Gorontalo.
Keywords : Community economy, mobile android, tourist attractions

PENDAHULUAN wisatawan nusantara dan mancanegara (Dinas

Gorontalo merupakan daerah yang Pariwisata Provinsi Gorontalo, n.d.).

sedang berkembang baik dari segi Gorontalo memiliki beberapa tempat

infrastruktur, teknologi, maupun beberapa wisata yang bagus untuk dikunjungi antara

tempat wisata yang menjadi destinasi bagi lain, pantai olele, tempat pemandian lombogo,

wisatawan. Wisatawan yang berkunjung di benteng otanaha, pentadio resort, museum

Gorontalo tercatat dari tahun 2013-2016 pendaratan soekarno, suaka marga satwa

sudah mencapai 1.267.581 yang terdiri dari nantu, suku bajo (torosiaje), pulau saronde,
pantai bolihutuo, pulau cinta, wisata religi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


585
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

bongo bahkan yang paling populer sekarang b. Sistem informasi adalah kombinasi dari
ini yaitu wisata hius paus botubarani. perangkat keras, perangkat lunak dan
Penelitian tentang sistem informasi jaringan telekomunikasi yang dibangun
geografis telah diteliti sebelumnya mengenai dan digunakan orang untuk
objek wisata antara lain (Luh & Pivin, 2015) mengumpulkan, membuat, dan
dan (Setiaji, 2011). Tetapi penelitian ini hanya mendistribusikan data yang berguna.
menggunakan web sebagai implementasinya. c. Sistem informasi adalah komponen yang
Oleh sebab itu perlu dibuatkan sistem saling terkait dan bekerja sama untuk
informasi geografis tempat wisata di daerah mengumpulkan, memproses, menyimpan,
Gorontalo yang dapat menunjukkan lokasi dan menyebar informasi untuk mendukung
wisata beserta informasinya. Hal ini dapat pengambilan keputusan dalam sebuah
selain menjadi sarana informasi juga promosi organisasi.
tempat kekayaan wisata Gorontalo di kawasan 2. Sistem Informasi Geografis
nusantara maupun mancanegara. Seperti yang Sistem informasi geografis adalah
pernah dilakukan oleh (Marlena & Aspriyono, sistem komputer yang digunakan untuk
2014) yang berhasil mengembangkan sistem mengumpulkan, memeriksa,
informasi geografis berbasis android. menginterasikan, dan menganalisis,
KAJIAN LITERATUR informasi-informasi yang berhubungan
1. Sistem Informasi dengan permukaan bumi (Prahasta, 2009).
Sistem informasi menjadi kebutuhan Sistem informasi geografis
di zaman sekarang untuk segala aspek mempunyai kemampuan untuk
aktivitas hal ini seperti penjabaran oleh menghubungkan berbagai data pada suatu
(Bourgeois, n.d.) yang membagi beberapa titik tertentu di bumi, menggabungkannya,
definisi sistem informasi antara lain: menganalisis, dan akhirnya memetahakan
a. Sistem informasi merupakan studi tentang hasilnya (Prahasta, 2009). Antara lain
keterkaitan antara perangkat keras dan dijelaskan sebagai berikut:
perangkat lunak yang digunakan oleh a. Memasukkan dan mengumpulkan data
orang ataupun organisasi untuk geografis.
mengumpulkan, mengolah, memproses, b. Mengintegrasikan data geografis.
membuat maupun mendistribusikan data. c. Memeriksa, meng-update, meng-edit data
geografis.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


586
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

d. Menyimpan atau memanggil kembali data 4. Android


geografis. Android merupakan platform pertama
e. Mempresentasikan atau menampilkan data yang benar-benar terbuka dan lengkap untuk
geografis. mobile device. Android juga memungkinkan
f. Mengelola, memanipulasi, dan pengembangan semua software yang
menganalisis data geografis. dibutuhkan untuk menjalankan sebuah mobile
g. Menghasilkan output data geografis dalam phone tanpa adanya keterbatasan kepemilikan
bentuk peta tematik (view dan layout, tabel, yang dapat menghambat inovasi mobile phone
grafik (chart) laporan, dan lainnya dalam tersebut (Hermawan, 2011).
bentuk hardcopy maupun softcopy.
3. Mobile GIS METODE PENELITIAN
Mobile GIS merupakan sebuah 1. Metode pengumpulan data
integrasi cara kerja perangkat lunak/keras Pengumpulan data dilakukan di Dinas
untuk pengaksesan data dan layanan Pariwisata Provinsi Gorontalo dengan
geospasial melalui perangkat bergerak via mencari data kunjungan wisatawan nusantara
jaringan kabel atau nirkabel (Sulistianto, n.d.). dan mancanegara serta yang paling utama
Pada saat ini aplikasi berbasis mobile GIS yaitu data lokasi wisata di Gorontalo.
telah menjadi kebutuhan banyak orang, yang Pencarian literatur-literatur yang menjadi
paling sering digunakan yaitu google maps bahan dalam pembuatan sistem ini
untuk mencari letak suatu tempat apabila diantaranya beberapa jurnal nasional maupun
ingin bepergian. Secara umum arsitektur internasional.
aplikasi mobile GIS digambarkan sebagai 2. Metode pengembangan sistem
berikut: Metode pengembangan sistem yang
digunakan yaitu prototype. Metode ini baik
untuk menemukan formula yang tepat dari
suatu sistem yang akan dibuat karena dari
pembuatan sistem sampai perancangan sistem
akhir user dilibatkan guna menghasilkan
sistem sesuai dengan permintaan (Pressman,
Gambar 1. Arsitektur mobile GIS
n.d.). Berikut arsitektur prototype:
(Prahasta, 2009)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


587
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gambar 2. Arsitektur prototype


(Pressman, n.d.)
Metode prototype dievaluasi oleh
pelanggan/ pengguna dan digunakan untuk
memperbaikinya agar perangkat lunak dapat
Gambar 3. Use Case diagram
dikembangkan. Proses tersebut untuk
memungkinkan pengembang agar lebih
B. Tampilan sistem
memahami apa yang perlu dilakukan.
Berikut tampilan dari sistem informasi
Sehingga proses ini akan mempercepat
geografis tempat wisata di Gorontalo yang
pengerjaan terhadap program/aplikasi yang
dapat menampilkan objek wisata dari segi
akan dibuat.
penjelasan tempat, tarif tiap wisata, rating
yang menunjukkan tempat wisata yang paling
HASIL PENELITIAN DAN
banyak dikunjungi dan mendapat pelayanan
PEMBAHASAN
yang baik. Berikut tampilan utama aplikasi:
A. Perancangan sistem
Aplikasi ini lebih menekankan
penggunaan terhadap user. Karena dibuat
untuk kebutuhan akan wisatawan dalam
melakukan kunjungan di Gorontalo. Berikut
gambar sistem dari sistem informasi geografis
wisata Gorontalo:

Gambar 4. Tampilan utama

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


588
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gambar 5. Tampilan tempat wisata Gambar 7. Tampilan rute perjalanan


C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, aplikasi yang diberi nama
“wisgor” yang berarti wisata Gorontalo dapat
dijalankan dengan baik di gadget android.
Aplikasi ini dapat memberikan informasi
dengan view geografis melalui peta yang
menunjukkan tempat wisata di daerah
Gorontalo. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur
tarif, rating dan juga menyajikan galeri foto
dari tiap tempat wisata. Sehingga, selain
Gambar 6. Tampilan tempat wisata (2)
menjadi ajang promosi wisata juga
berbanding lurus dengan peningkatan
ekonomi daerah khususnya masyarakat
Gorontalo. Bukan tidak mungkin aplikasi
wisgor dapat dikembangkan dan diterapkan di
berbagai daerah lain di Indonesia.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


589
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KESIMPULAN DAN SARAN REFERENSI


Bourgeois, D. T. (n.d.). Information System
Adapun kesimpulan dan saran dari
for Business and Beyond. Open Text
hasil penelitian yang dilakukan yaitu: Book Challenge.
Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo. (n.d.).
A. Kesimpulan
Data Wisatawan.
1. Aplikasi sistem informasi geografis tempat Hermawan, S. (2011). Mudah Membuat
Aplikasi Android. Yogyakarta: Andi
wisata Gorontalo dapat menampilkan
Yogyakarta.
informasi berupa keadaan dari tempat Luh, N., & Pivin, G. (2015). Perancangan
Sistem Informasi Geografis Untuk
wisata tersebut sampai dengan tarif yang
Obyek Wisata di Kabupaten Tabanan. In
harus dibayarkan untuk setiap tempat Konference Nasional Sistem dan
Informatika (pp. 9–10). Bali.
wisata.
Marlena, D., & Aspriyono, H. (2014). Sistem
2. Aplikasi ini dapat menunjukkan jarak Informasi Geografis Letak Lokasi
Rumah Sakit Dan Apotek Kota
temput dan rute yang akan dilalui setiap
Bengkulu Berbasis Android. Jurnal
tempat wisata. Media Infotama, 10(2), 161–167.
Prahasta, E. (2009). Sistem Informasi
3. Aplikasi ini dapat mempermudah
Geografis: Konsep-konseo Dasar
wisatawan nusantara dan mancanegara (Prespektif Geodesi dan Geomatika).
Bandung.
dalam kunjungannya ke Gorontalo.
Pressman, R. S. (n.d.). Software Engineering-
4. Aplikasi ini dapat menjadi sarana promosi A Practitioners’s Approach Fifth
Edition. Thomas Casson.
dari sektor wisata Gorontalo sehingga
Setiaji, P. (2011). Sistem Informasi Geografis
dapat meningkatkan perekonomian Obyek Wisata di Kabupaten Kudus,
Volume 4 N, 5–10.
masyarat.
Sulistianto, W. (n.d.). Aplikasi Mobile GIS
B. Saran Berbasis Android Lokasi Perguruan
Tinggi Provinsi Daerah Istimewa
1. Perlu dikembangkan tampilan, load,
Yogyakarta, 2013.
penjelasan lebih detail perihal aplikasi.
2. Perlu dibuatkan sistem informasi berbasis
web untuk menampilkan tempat wisata di
Gorontalo.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


590
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

VISUALISASI EMERGING INFORMATION TECHNOLOGY (IT) SKILLSET BERBASIS


ANDROID
Ayu Amrina Rosyada1), Tubagus Mohammad Akhriza2), Evy Sophia3)

1), 2) Teknik Informatika, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang


3) Sistem Informasi, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email : amrinrosy@gmail.com1)
akhriza@stimata.ac.id2)
evysophia@yahoo.co.id3)

Abstrak
Tingkat persaingan lulusan Kampus bidang Teknologi Informasi (IT) untuk mendapatkan pekerjaan
yang sesuai dengan skill mereka akan semakin tinggi seiring dengan pesatnya perkembangan IT di
era informasi. Meskipun informasi lowongan pekerjaan sudah tersebar luas, namun berdasarkan
observasi sejauh ini ditemukan bahwa tidak ada satu pun mesin pencari lowongan kerja berbasis web
yang menyediakan fasilitas yang mampu memvisualisasi IT skillset. Informasi yang tersedia
kebanyakan dalam bentuk tekstual, sehingga kelompok-kelompok skill yang perlu dikuasai lulusan
IT untuk mendapatkan pekerjaan dimana kelompok skill tersebut sedang mendominasi pasar kerja
tidak dapat diketahui secara efektif. Penelitian ini mengusulkan solusi dengan menggunakan metode
eksplorasi emerging skillset. Selain itu digunakan pula metode Apriori untuk menemukan skillset
yang paling sering disebut di iklan lowongan kerja dari suatu periode ke periode lain. Emerging
skillset dievaluasi dengan mengamati pertumbuhan support suatu skillset dari periode-periode yang
dimaksud. Visualisasi emerging skillset ditampilkan melalui Smartphone yang berupa sebuah
aplikasi android. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa aplikasi visualisasi yang dihasilkan dapat
memperlihatkan emerging skillset termasuk skill-skill yang saling berhubungan dan saat ini sedang
mengemuka di iklan lowongan kerja yang dibuka di dua periode berbeda secara lebih efektif dan
efisien.

Kata kunci : visualisasi, IT skillset, emerging skillset, android, apriori

Abstract
The level of competition of Information Technology (IT) graduates to get work that suits their skills
will be higher along with the rapid development of IT in the information age. Although job vacancy
information is already widespread, but based on research so far it has been found that none of the
search engine-based web-based vacancies provide facilities capable of visualizing the IT skillset.
The available information is mostly textual, so skill groups that need to be mastered by IT graduates
to find work where the skill groups are dominating the job market can not be known effectively. This
research proposes a solution using the exploration method of emerging skillset. In addition it is also
used Apriori method to find skillset most often mentioned in job advertisement from one period to
another period. Emerging skillset is evaluated by observing the growth of skillset's support from one
period to another. The visualization of emerging skillset is displayed through Smartphone which is
an android app. Experimental results show that the visualization apps can show emerging skillsets
including the associated skills and are currently surfacing in job advertisements opened in two
different periods more effectively and efficiently
.
Keyword : visualization, IT skillset, emerging skillset, android, apriori

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


591
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN satu pun yang menyediakan fasilitas yang


Seiring kemajuan zaman, mampu memvisualisasi kelompok skill
pengembangan di bidang teknologi informasi (skillset) IT dimana popularitasnya
atau information technology (IT) akan terus mendominasi pasar kerja atau yang disebut
dilakukan, hal ini disebabkan oleh luasnya emerging IT skillset. Padahal informasi
pemanfaatan IT dalam berbagai aspek tersebut sangat dibutuhkan lulusan IT untuk
kehidupan. Seperti diketahui melalui media meningkatkan kompetensi mereka untuk
masa dan juga jurnal ilmiah bahwa mencari pekerjaan.
penyebaran konsep dan penerapan IT ke Solusi yang dapat diterapkan untuk
seluruh dunia bahkan memerlukan waktu menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu
kurang dari dua tahun, seperti teknik analisis dengan mengelompokkan skill IT.
prediktif yang melibatkan data mining Berdasarkan penelitian terdahulu yang
(Bojanova, 2014). dilakukan Harri, Jouni, serta Jari (2011:254-
Dalam bidang industri, kemajuan IT 259), yang menganalisis skill pada iklan
sendiri semakin membuka peluang bagi lowongan kerja dan menghasilkan informasi
lulusan IT untuk dapat dengan mudah untuk mengetahui skill khusus yang
menemukan pekerjaan bidang IT di pasar dibutuhkan untuk pekerjaan dan
kerja. Namun demikian, tingkat persaingan divisualisasikan menggunakan tampilan web.
lulusan IT untuk mendapatkan pekerjaan yang Penelitian ini menunjukkan bahwa visualisasi
sesuai dengan skill atau kemampuan akan yang dihasilkan dapat memperlihatkan skill
semakin tinggi meskipun informasi lowongan yang berhubungan pada iklan lowongan kerja
pekerjaan sudah tersebar luas. Menurut satu dengan lainnya.
Gewati (2016) menyatakan bahwa lulusan
perguruan tinggi Indonesia sedang mengalami KAJIAN LITERATUR
dilema, sebab gelar ijazah pendidikan tinggi Visualisasi Data
yang mereka raih tak lagi jadi jaminan mudah Menurut Mauludi (2013:10)
untuk mendapat pekerjaan. Sementara itu para visualisasi merupakan suatu teknik
lulusan kesulitan dalam memperkirakan skill penggunaan komputer untuk menemukan
IT yang saat ini dibutuhkan industri. metode terbaik dalam menampilkan data.
Saat ini mesin pencari lowongan kerja Dengan menggunakan visualisasi, data yang
banyak tersedia di internet, namun tidak ada ditampilkan dapat mempermudah peneliti
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
592
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

untuk melihat data yang sulit dilihat dengan Metodologi dasar analisis asosiasi
pemikiran sehingga peneliti bisa mengamati terbagi menjadi dua tahap [10] :
simulasi dan komputasi, juga memperkaya 1. Analisis pola frekuensi tinggi Tahapan ini
proses penemuan ilmiah dan mengembangkan mencari kombinasi item yang memenuhi
pemahaman yang lebih dalam dan tak diduka, syarat minimum dari nilai support dalam
salah satu contohnya adalah dengan database. Nilai support sebuah item
menampilkan data atau informasi dalam diperoleh dengan rumus berikut.
bentuk gambar, contoh : grafik, struktur tree, 𝑆𝑢𝑝𝑝𝑜𝑟𝑡(𝐴)
pola, warna. ∑ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑀𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝐴
=
∑ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖

Aturan Asosiasi (Association Rule) Sementara itu, nilai support dari 2 item

Aturan asosiasi (association rule) diperoleh dari rumus 2 berikut.

merupakan salah satu metode yang bertujuan 𝑆𝑢𝑝𝑝𝑜𝑟𝑡 (𝐴, 𝐵)

mencari pola yang sering muncul diantara ∑ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑀𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐵


=
∑ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖
banyak transaksi, dimana setiap transaksi
2. Pembentukan aturan asosiasi Setelah
terdiri dari beberapa item. Dalam aturan
semua pola frekuensi tinggi ditemukan,
asosiasi ini, suatu kelompok item dinamakan
barulah dicari aturan asosiasi yang
itemset yang mana menghasilkan aturan yang
memenuhi syarat minimum untuk
menentukan seberapa besar hubungan antar X
confidence dengan menghitung
dan Y, dan diperlukan dua ukuran untuk
confidence aturan asosiatif A → B.
aturan ini, yakni support dan confidence.
Nilai confidence dari aturan A → B
Support adalah nilai penunjang atau
diperoleh dari rumus berikut.
presentase kombinasi sebuah item dalam
𝐶𝑜𝑛𝑓𝑖𝑑𝑒𝑛𝑐𝑒 = 𝑃(𝐵|𝐴)
database. Support dari itemset X adalah
∑ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑀𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝐵
persentase transaksi di D yang mengandung =
∑ 𝑇𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑀𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝐴
X, biasa ditulis dengan supp(X). Sedangkan
confidence adalah nilai kepastian yaitu
Algoritma Apriori
kuatnya hubungan antar item dalam sebuah
Algoritma Apriori merupakan
apriori. Confidence bisa dicari setelah pola
algoritma yang termasuk salah satu jenis
frekuensi munculnya sebuah item ditemukan.
Aturan Asosiasi pada data mining. Algoritma

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


593
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

apriori ini menggunakan pendekatan secara Smartphone Android


iteratif yang disebut juga sebagai level-wish Smartphone (telepon pintar) adalah
search dimana k-itemset digunakan untuk telepon genggam yang mempunyai
mencari (k+1)-itemset. kemampuan tingkat tinggi dengan fungsi yang
Pertama-tama dicari set dari frequent menyerupai komputer. Dengan kata lain,
1-itemset, set ini dinotasikan sebagai L1. L1 smartphone merupakan komputer kecil yang
yaitu large itemset pertama yang digunakan mempunyai kemampuan sebuah telepon.
untuk menemukan L2, kemudian set dari Sedangkan android merupakan sistem
frequent 2-itemset digunakan untuk operasi yang berbasis Linux untuk
menemukan L3, dan seterusnya sampai tidak smartphone dan komputer tablet. Android
ada lagi frequent k-itemset yang dapat menyediakan platform terbuka bagi para
ditemukan. Large itemset adalah itemset yang pengembang untuk menciptakan aplikasi
sering terjadi atau itemset-itemset yang sudah mereka sendiri untuk digunakan oleh
melewati batas minimum support yang telah bermacam piranti bergerak. Pesatnya
ditentukan. pertumbuhan Android karena Android itu
sendiri adalah platform yang sangat lengkap
Apriori Borgelt baik itu sistem operasinya, Aplikasi dan Tool
Apriori Borgelt merupakan program Pengembangan, Market aplikasi android serta
untuk menemukan aturan asosiasi dan dukungan yang sangat tinggi dari komunitas
frequent itemset menggunakan algoritma Open Source di dunia, sehingga android terus
Apriori [Agrawal dan Srikant 1994]. Program berkembang pesat baik dari segi teknologi
ini berguna untuk menghasilkan aturan maupun dari segi jumlah device yang ada di
asosiasi secara langsung (walaupun semua dunia (Nazruddin, 2012:2-3).
program lain yang tersedia di situs Frequent dan Emerging Skillset
http://www.borgelt.net/apriori.html hanya Menurut Akhriza (2015:8), Emerging
menemukan rangkaian item yang sering) dan Skillset merupakan frequent skillset yang
memungkinkan untuk mengevaluasi pertumbuhan frekuensi kemunculannya dari
peraturan asosiasi serta rangkaian item suatu dataset ke dataset lainnya memenuhi
dengan berbagai ukuran yang berbeda. batas ambang pertumbuhan minimum.
Kemudian berdasarkan penelitian selanjutnya
oleh Akhriza (2017), yang menyatakan bahwa
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
594
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

untuk menggunakan frequent skillset untuk 1. Sup(X) ≥ minsupp


dapat mengungkapkan himpunan skill yang 2. Growth(X) ≥ mingrowth
terasosiasi karena memiliki frekuensi Dimana sup(X) adalah support yaitu
kemunculan (permintaan) bersama yang banyaknya lowongan kerja yang mengandung
tinggi di lowongan-lowongan kerja. Kedua X, sedangkan Growth(X) adalah pertumbuhan
dataset dimaksud adalah dataset lowongan sup(X) dari D1 ke D2. Minsup dan Mingrowth
kerja yang dieksploitasi pada dua periode adalah masing-masing batas ambang
yang berbeda, misalnya bulan ini dan bulan minimum support dan minimum
sebelumnya. pertumbungan support yang keduanya
Dari penjelasan tersebut, dapat ditentukan oleh analis sesuai dengan
disimpulkan bahwa IT skillset merupakan kebutuhan analisis. Sesuai dengan Akhriza
kumpulan skill bidang IT yang (2015), Growth(X) di penelitian ini
dikelompokkan menggunakan teknik didefinisikan sebagai:
association rule. Sedangkan emerging IT sup(𝑋) − sup(𝑋)
𝐷2 𝐷1
𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ(𝑋) =
skillset adalah kumpulan skill bidang IT yang sup(𝑋)
𝐷1
popularitasnya (frekuensinya) dari suatu
Android Studio IDE
periode ke periode lain mengemuka karena
Android Studio merupakan Integrated
memenuhi batas ambang pertumbuhan
Development Environment (IDE) yang
frekuensi yang diberikan oleh administrator
digunakan untuk pembangunan dan
(atau analis).
pengembangan aplikasi yang berplatform
Akhriza (2015) menjelaskan lebih
android. Android Studio menawarkan fitur
rinci bahwa emerging skillset didefinisikan
lebih banyak untuk meningkatkan
sebagai berikut. Diberikan dua dataset
produktivitas Anda saat membuat aplikasi.
lowongan kerja D1 dan D2 terurut. D1 dan D2
bisa berasal dari sebuah sumber namun
MPAndroidChart Library
diunduh pada periode berbeda; atau, D1 dan
MPAndroidChart merupakan library
D2 berasal dari dua sumber yang berbeda,
yang digunakan untuk membuat grafik dalam
misalnya dari dua website pencari lowongan
aplikasi android. MPAndroidChart
yang berbeda. Skillset X dikatakan emerging
merupakan salah satu library yang mudah
(mengemuka) popularitasnya dari D1 ke D2
digunakan dan mendukung beberapa jenis
jika kedua syarat berikut terpenuhi:
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
595
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

grafik, diantaranya yaitu grafik garis, kolom, Langkah kedua dilakukan pemecahan data
lingkaran, serta gelembung. Library iklan lowongan kerja tersebut menjadi 4
MPAndroidChart ini juga dilengkapi fitur- bagian berdasarkan tanggal, diantaranya
fitur yang memungkinkan pengguna untuk Dataset 1 (D1) mulai tanggal 16
memperbesar, menggulir dan membuat grafik September 2014 sampai 16 Desember
untuk fokus pada area yang dipilih. Developer 2014. Kemudian Dataset 2 (D2) mulai
bahkan dapat mengubah grafik animasi dan tanggal 17 Desember 2014 sampai 16
menyesuaikannya agar sesuai dengan selera Maret 2015. Dataset 3 (D3) mulai tanggal
masing-masing user. 17 Maret 2015 sampai 16 Juni 2015.
Dataset 4 (D4) mulai tanggal 21 Juni 2015
METODE PENELITIAN sampai 11 Agustus 2015. Kemudian dari
Langkah-langkah Penelitian data D1-D4 tersebut diolah kembali
(dihilangkan tanda pemisah (separator)
dan tanggal) sehingga menjadi dataset
skillset D1 sampai D4.
3. Algoritma Apriori :
Empat dataset hasil langkah sebelumnya
diolah menggunakan Aplikasi Apriori
Borgelt, dengan tujuan untuk membentuk
Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian
frequent skillset dan menemukan
1. Pengumpulan data : association rule antar skillset. Nilai
Langkah pertama yang dilakukan yaitu minsupp sebesar 30 dan nilai minconf
proses pengumpulan data. Proses sebesar 80 digunakan sebagai parameter
pengumpulan data ini dilakukan dengan bagi aplikasi dimaksud. Langkah ini
cara mengunduh data kumpulan skill IT menemukan sebuah himpunan frequent
dari iklan lowongan kerja pada website skillset dari keempat dataset.
Monster.com yang berada di beberapa 4. Perhitungan Emerging Skillset :
negara (seperti Amerika Serikat, Inggris, Langkah ini bertujuan untuk menghitung
Malaysia, Hongkong) selama satu tahun pertumbuhan support suatu skillset
(2014-2015). (support growth rate) dari suatu periode
2. Olah Data : ke periode lain. Skillset dimaksud adalah
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
596
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

frequent skillset yang dikumpulkan di dimulai dengan memilih data inputan yang
langkah sebelumnya. Jika memenuhi akan ditampilkan.
batas ambang minimum growth rate yang
diberikan oleh analis, maka skillset
dikatakan emerging. Untuk memudahkan
perhitungan emerging skillset, aplikasi
seperti Excell dapat digunakan.
5. Implementasi dan Pengujian Program :
Langkah ke lima dilakukan proses
implementasi data pada program android
yang telah dibuat dengan cara data hasil
perhitungan eemerging skillset disimpan
dalam format comma delimited (csv).
Setelah program sudah jadi, maka
dilakukan proses pengujian data, apakah
program tersebut dapat memunculkan
emerging skillset atau tidak.
6. Analisa Hasil :
Gambar 2. Flowchart Aplikasi
Langkah ke enam ini dilakukan proses
analisa dari hasil implementasi dan Data D1-D4 dipilih yang akan

pengujian program yang telah dibuat. dijadikan data awal (misalkan D1), kemudian

7. Kesimpulan : memilih data akhir dari D2-D4 (misal D2).

Langkah terakhir dilakukan untuk Setelah data sudah ditentukan, selanjutnya

menentukan apakah program yang telah melakukan proses filter data (misalnya

dibuat bermanfaat atau tidak bagi memilih data yang mempunyai growth rate

pengguna akhir (terutama lulusan IT). minimal 60%). Setelah itu klik button submit,
kemudian akan muncul notifikasi jika data

Flowchart Aplikasi yang dimunculkan tidak memiliki emerging

Aplikasi Visualisasi Emerging Skillset skillset, tetapi jika data memiliki emerging

ini memiliki alur/flowchart program yang skillset maka akan muncul grafik yang
menunjukkan emerging skillset.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


597
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Perancangan Aplikasi diklik button submit, maka akan muncul


Gambar 3 berikut ini adalah tampilan tampilan grafik seperti gambar tersebut.
awal yang pertama muncul saat pertama
membuka program ini. Pada tampilan awal ini
HASIL PENELITIAN DAN
berisi konten input data yang akan
PEMBAHASAN
divisualisasikan menjadi grafik.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan
pencarian emerging skillset dari dataset
lowongan kerja yang diunduh dari website
monster.com.
Pengolahan data mentah dilakukan
menggunakan program Apriori Borgelt
seperti Gambar 5, sehingga diperoleh hasil
seperti Gambar 6 berikut.

Gambar 3. Desain Tampilan Menu Awal

Gambar 5. Proses Pengolahan Dataset

Gambar 4. Desain Tampilan Grafik

Gambar 4 berikut ini muncul setelah


data diproses pada menu sebelumnya. Setelah
Gambar 6. Dataset Hasil Apriori Borgelt

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


598
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Setelah pengolahan data, dilakukan ini. Aplikasi ini ada terdiri dari 2 tampilan
perhitungan emerging skillset untuk bisa yaitu menu awal dan tampilan grafik. Menu
menemukan skillset yang sedang populer. awal seperti pada Gambar 8.
Proses perhitungan emerging skillset Pada tampilan menu awal berisi
menghasilkan tabel seperti pada Gambar 7 inputan pilih data awal, data akhir, serta filter
berikut. data. Untuk menggunakan aplikasi ini pilih
data awal dan akhir, kemudian pilih filter.
Setelah itu klik button submit.
Gambar 9 berikut ini merupakan
tampilan grafik yang menunjukkan skillset
yang sedang populer atau emerging pada
tahun 2014 sampai 2015.

Gambar 7. Hasil Perhitungan Emerging Skillset

Hasil Pengujian Program


Gambar 9. Tampilan Grafik

Apabila setelah klik button submit


muncul notifikasi data tidak ada, berarti tidak
ada skillset yang populer (emerging), serta
grafik tidak bisa ditampilkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
pengujian pada aplikasi visualisasi emerging

Gambar 8. Tampilan Menu Awal


IT skillset pada smartphone yang telah
dibangun dapat diambil kesimpulan,
Menu awal merupakan tampilan yang
diantaranya:
pertama kali muncul saat membuka aplikasi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


599
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

1. Metode eksplorasi emerging skillset serta REFERENSI


Aditya; Marisa, Fitri; Purnomo, Dwi.
algoritma apriori dapat diterapkan untuk
Penerapan Algoritma Apriori
menemukan skillset yang sedang Terhadap Data Penjualan di Toko
Gudang BM. ISSN : 2541-3619.
popularitasnya sedang mengemuka.
Akhriza, T.M., Disain dan Implementasi
2. Aplikasi visualisasi emerging IT skillset Model Fibonacci Windows untuk
Mengungkapkan Emerging Skillset
dapat digunakan sebagai sarana oleh
pada Aliran Data, Disertasi Doktor
lulusan IT untuk memperoleh informasi Teknologi Informasi, Universitas
Gunadarma, 2015.
skillset yang sedang populer agar bisa
Akhriza, T.M., Ma, Y.H., Li, J.H., Revealing
memudahkan para lulusan dalam the Gap Between Skills of
Studentsand the Evolving Skills
mengembangkan kemampuan yang sudah
Required by the Industryof
dimiliki untuk mencari pekerjaan. Information and Communication
Technology, Int. Journal of Software
3. Aplikasi juga dapat dimanfaatkan oleh
Eng. and Knowl. Eng., Vol 27 No 5
institusi pendidikan tinggi dalam rangka (2017), 675-698
Bojanova, The digital revolution: What's on
menyesuaikan kurikulum pendidikannya
the horizon? IEEE IT
agar selalu up-to-date dengan kebutuhan Professional(2014), 8–12
http://www.borgelt.net/apriori.html, diakses
IT skillset yang selalu berubah-ubah
tanggal 5 Juni 2017.
dengan cepat dan massif. https://github.com/PhilJay/MPAndroidChart,
diakses tanggal 10 Juli 2017
Saran https://medium.com/@infharis/data-mining-
definisi-dan-cara-kerja-algoritma-
Aplikasi visualisasi emerging IT apriori-untuk-pencarian-association-
skillset pada smartphone berbasis android rule-a44a8f864a61, diakses tanggal 4
Agustus 2017
yang telah dibangun perlu dikembangkan Mauludi, Rizky Yuniar. 2013. LKP:
sehingga dapat menjadi lebih baik dan bisa Visualisasi Informasi Berbasis Web
Untuk Reporting Pada Website E-
dimanfaatkan oleh pengguna aplikasi. Rekrutmen PT. Pelabuhan Indonesia
Aplikasi visualisasi ini dapat dikembangkan III (Persero). Diss. STIKOM
Surabaya.
menjadi aplikasi yang mempunyai fitur lebih Mulyana, Sri; Winarko, Edi. 2009. Teknik
lengkap lagi, seperti bisa secara realtime Visualisasi dalam Data Mining.
semnasIF (Seminar Nasional
menunjukkan skillset yang sedang populer. Informatika). ISSN: 1979-2328.
Oliveira M.C.F., Levkowitz H., 2003, From
Visual Data Exploration to Visual
Data Mining : A Survey, IEEE
Transactions on Visualization and
Computer Graphics, Vol. 9, No.3.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
600
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tampubolon, Kennedi; Saragih, Hoga ; Reza,


Bobby. 2013. Implementasi Data
Mining Algoritma Apriori pada
Sistem Persediaan Alat-alat
Kesehatan. Informasi dan Teknologi
Ilmiah (INTI). ISSN : 2339-210X
Utami, Yohana Tri; Warnars, Harco Leslie
Hendric Spits. Penerapan Supervised
Emerging Patterns untuk Multi
Atribut pada Data Online Izin Usaha
Pertambangan di Indonesia (studi
kasus: EITI Indonesia). JSISKOM
(JURNAL SISTEM KOMPUTER) -
Vol. 6, No 2, November 2016. ISSN :
2087-4685

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


601
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

APLIKASI ANDROID UNTUK MEMBANTU PROGRAM DIET BERBASIS


AKTIVITAS

Fakhrun Nisa’ul Azizah1), Tubagus Mohammad Akhriza2), Andri Prasetyo3)


1), 2), 3)
Teknik Informatika, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email : fakhrunnisaulazizah@gmail.com1)
akhriza@stimata.ac.id2)
andri@stimata.ac.id3)

Abstrak
Kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia. Kesehatan pribadi bisa didapat dengan
menjaga diet dan olahraga teratur. Namun, karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
asupan makanan seimbang dan kebutuhan kalori untuk melakukan aktivitas sehari-hari, situasi ini
membuat mereka sulit menentukan jumlah kalori dalam makanan dan kebutuhan kalori yang
dibutuhkan tubuh mereka. Saat ini smartphone dengan sistem operasi android telah menjadi
kebutuhan manusia. Oleh karena itu, untuk memudahkan masyarakat dalam menghitung kebutuhan
kalori dan asupan nutrisi makanan, karya ini mengusulkan aplikasi berbasis android untuk membantu
orang dalam program diet mereka berdasarkan aktivitas olahraga. Aplikasi menghitung berat badan
ideal, jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh dan memberikan informasi tentang kandungan gizi
makanan serta menambah jumlah kalori yang dibakar berdasarkan dua jenis pilihan aktivitas
olahraga yaitu berjalan dan berlari. Metode yang digunakan untuk menghitung kebutuhan kalori
adalah metode Harris Benedict, sedangkan untuk pembakar kalori digunakan rumus exercise calorie.
Hasil percobaan menunjukkan keefektifan aplikasi yang dikembangkan dalam memberikan
informasi tentang pengontrolan berat badan, asupan gizi makanan dan kalori yang dibutuhkan untuk
tubuh mereka.
Kata kunci: aplikasi android, diet, Harris Benedict, pembakar kalori.

Abstract
Health is a primary requirement for every human being. Personal health can be obtained by
maintaining a regular diet and exercise. However, due to a lack of society knowledge about balanced
dietary intake and caloric needs to perform daily activities, this situation makes them difficult to
determine the amount of calories in food and caloric needs needed for their bodies. Nowadays
smartphone with Android has become a necessity for humans. Therefore, to facilitate the society in
calculating the calorie needs and food nutrition intake, this work proposes an android-based
applications to assist people in their diet programs based on sports activities. The application
calculates the ideal body weight, the number of calories needed by the body and provides information
about the nutritional content of the food as well as added counters the number of calories burned
given two types of sports activity options i.e. walking and running. The method used to calculate the
caloric needs is the Harris Benedict method, while for calorie burning the calorie exercise formula
is applied. Experimental results show the effectiveness of the developed application in providing
information about control weight, nutritional intake of food and calories needed for their bodies.

Keywords: android application, calories burned, diet, harris benedict.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


602
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan kebutuhan dengan dibuatkannya suatu aplikasi android
utama bagi setiap manusia. Kesehatan sendiri untuk membantu program diet berbasis
bisa diperoleh dengan cara menjaga pola aktivitas olahraga dengan pilihan dua jenis
makan dan olahraga teratur. Namun karena olahraga, tujuan dari dibangunnya aplikasi ini
kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai adalah sebagai alternatif antara kedua aplikasi
pola makan seimbang, menjadikan mereka yang telah ada.
kesulitan dalam mengatur porsi makanan KAJIAN LITERATUR
yang dikonsumsi sehari-hari untuk mencukupi Pengertian Android
nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh mereka. Android merupakan sistem operasi
Selain mengatur pola makan, olahraga teratur yang aman dan banyak menyediakan tools
juga menjadi syarat utama untuk menjaga dalam membangun software dan
kesehatan. memungkinkan untuk peluang pengembangan
Saat ini telah diciptakan beberapa aplikasi. Android bersifat Open Source
aplikasi untuk membantu program diet Platform dan Free Platform (Nazruddin,
berbasis android, seperti aplikasi penghitung 2012:3).
jumlah kalori yang dibutuhkan oleh tubuh Status Gizi
(Irsan, Wahyuningsih dan Hasibuan, Status gizi adalah keadaan kesehatan
2015:408), dimana aplikasi tersebut hanya individu-individu atau kelompok-kelompok
memberikan perhitungan jumlah kalori yang yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik
dibutuhkan oleh tubuh dengan menentukan akan energi dan zat gizi yang diperoleh dari
menu makanan sehari-hari tanpa memberikan pangan dan makanan yang dampak fisiknya
solusi kalori yang perlu dibakar didalam diukur secara antropometri (Almatsier, 2005).
tubuh. Aplikasi kedua yaitu aplikasi diet Diet
dengan aktivitas bersepeda (Fitriyanti, Menurut jurnal Hubungan Antara
2013:1), yang hanya menyediakan (Elga, Precha, 2007) Kim dan Lennon
perhitungan kalori terbakar dengan satu (2006:347) mengartikan diet sebagai:
aktivitas olahraga. “Reducation in caloric intake to lose weight”.
Dari masalah yang telah penulis Boot (1994:145).
uraikan, maka dapat diberikan solusi yaitu

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


603
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Berdasarkan definisi diatas, perilaku 2001). Rumus Indeks Massa Tubuh untuk usia
diet dapat diartikan sebagai kegiatan dewasa adalah sebagai berikut:
membatasi nutrisi berupa kalori dengan 𝐵𝐵
IMT = 𝑇𝐵 𝑥 𝑇𝐵
sengaja, yang dimaksudkan untuk
mendapatkan bentuk tubuh yang lebih kurus. Metode Harris Benedict
Isnanto, Pamungkas dan Martono
(Fitriyanti, 2013:12).
dalam jurnalnya (2016) yang mengutip dari
Kalori
Harris, J.A., Benedict. F.G. (1918)
Kalori adalah satuan energi yang bisa
menjelaskan tentang komponen utama yang
didapatkan dari makanan. Setiap jenis
menentukan kebutuhan energi seseorang
makanan tentu akan menghasilkan kalori
adalah Angka Metabolisme Basal (AMB)
dalam jumlah yang berbeda. Jumlah energi
yang dibutuhkan oleh manusia berbeda-beda, yang dinyatakan dalam satuan kilokalori dan
aktivitas fisik. Angka metabolisme basal
bergantung pada ukuran tubuh, jenis kelamin,
adalah kebutuhan energi minimal yang
usia, suhu tubuh, aktivitas, dan status gizi.
dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses
(Malahayati, S.Psi, 2010).
tubuh. Angka metabolisme basal pada
Penilaian Status Gizi
penelitian ini menggunakan rumus Harris-
Berat Badan Ideal
Benedict yang ditunjukkan pada persamaan 1
Dalam perhitungan Berat Badan Ideal
dan 2 berikut:
(BBI) Untuk usia lebih dari 12 tahun
menggunakan standart Brocca (Almatsier, AMB untuk Laki-laki = 66+(13,7 ×BB)+
(5×TB) -(6,8 ×U) (1)
2005)
AMB untuk Perempuan = 655+(9,6 ×BB)+
BBI = (TB – 100) – (10% (TB – 100))
(1,8×TB) -(4,7 ×U) (2)
Ket:
Keterangan :
BBI: Berat Badan Ideal (kg)
BB = Berat Badan (kg)
TB: Tinggi Badan (cm)
TB = Tinggi Badan (cm)
Indeks Massa Tubuh
U = Umur dalam tahun
Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah
Setelah nilai AMB diketahui, langkah
batasan yang digunakan untuk menentukan
selanjutnya adalah menghitung aktivitas fisik.
berat badan normal orang dewasa (Supariasa,
Untuk menghitungnya dapat dilihat pada
Tabel 1.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
604
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 1 Kebutuhan energi menurut aktivitas Kategori Aktivitas Kegiatan


Gender
Aktivitas golf, memancing, tenis
Pria Wanita
meja
Sangat Ringan 1,30 1,30
Sedang Berjalan dengan
Ringan 1,65 1,55
kecepatan 3,5 – 4 mph,
Sedang 1,76 1,70 mencabut rumput dan
Berat 2,10 2,00 mencangkul, menangis
Sumber: Sutardjo, Susirah. Penuntun Diet Edisi Baru,
dengan keras,
chapter 2 (PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
2005) bersepeda, ski, tenis,
Adapun aktivitas fisik menurut RDA menari
tahun 1989 adalah sebagai berikut: Berat Berjalan mendaki,
Tabel 2 Kategori aktivitas menebang pohon,
Sumber: RDA 10th edition, National Academic menggali tanah, basket,
Press, 1989
Kategori Aktivitas Kegiatan panjat tebing, sepak
Istirahat Tidur, berbaring atau bola
bersandar Setelah mendapatkan nilai aktivitas
Sangat Ringan Duduk dan berdiri,
fisik yang sesuai dengan jenis aktivitasnya,
melukis, menyetir
kalikan nilai tersebut dengan AMB yang
mobil, pekerja laborato-
ditunjukkan pada persamaan 3.
rium, mengetik,
Kebutuhan energi = nilai aktivitas fisik x
menyapu, menyetrika,
memasak, bermain AMB (3)

kartu, barmain alat Nilai kebutuhan energi untuk AMB


music diperhitungkan menurut berat badan normal
Ringan Berjalan dengan atau ideal dengan menggunakan Indeks Masa
kecepatan 2,5 – 3 mph, Tubuh (IMT) seperti pada Persamaan 4
bekerja di bengkel, Berat Badan (kg)
IMT= Tinggi Badan (m)2 (4)
pekerjaan yang
berhubungan dengan Nilai IMT ini digunakan sebagai

restoran, membersihkan ambang batas kondisi tubuh seperti pada


rumah, mengasuh anak, Tabel 3.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


605
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Oleh penelitian, setiap gerakan


olahraga dicari nilai MET (metabolic
Tabel 2 Kategori batas ambang IMT equivalent of task)-nya. Yang merupakan
Kondisi Batas
Kategori angka perkiraan kalori yang terbakar saat
Tubuh Ambang
Kekurangan
melakukan aktivitas olahraga tersebut dalam

Kurus berat badan <17,0 waktu tertentu; kemudian dibandingkan


tingkat berat dengan perkiraan volume massa otot tubuh.
Kekurangan Selain untuk mencari kalori yang terbakar
berat badan 17,0 – 18,5 ketika berolahraga, kita dapat juga
tingkat ringan menggunakan perhitungan yang sama untuk
Normal >18,5 – 25,0 menghitung berapa kalori yang terbakar untuk
Kelebihan berat aktivitas sehari-hari. Rumus dasarnya adalah
Gemuk badan tingkat <25,0 – 27,0
sebagai berikut: (Fitriyanti: 2013).
ringan
EC = {[MET x 7.7 x BB(pound)] / 200} x t
Kelebihan berat
Keterangan:
badan tingkat <27,0
EC = Exercise Calorie
berat
Sumber: Pamungkas, Isnanto, Martono. Pembuatan
MET = Metabolic Equivalent of Task
Panduan Aplikasi Gizi Seimbang Berbasis Android BB = Berat badan
Dengan Menggunakan Backward Chaining (Jurnal
Teknologi dan Sistem Komputer, Vol.4, No.2. 2016). t = waktu (menit)
Hal: 370
Menurut Andes Goutama dalam
Penghitung Kalori Terbakar skripsinya (2008:14-15) menjelaskan
Olahraga membutuhkan energi yang Metabolic Equivalent (MET) merupakam
dikenal dalam satuan kilo kalori. Sumber perbandingan work metabolic rate (nilai
energi ini berasal dari lemak atau dari metabolis saat melakukan kerja) terhadap
glikogen. Banyak faktor yang mempengaruhi resting metabolic rate (nilai metabolis pada
kalori yang terbakar selama berolahraga. saat istirahat).
Yang pertama dan terpenting adalah adaptasi Tabel 4 Level MET dari perbedaan aktivitas
tubuh kita dan faktor kedua adalah volume
METS Aktivitas Deskripsi Konversi
otot. Faktor lain adalah berat badan, intensitas
8.0 Berlari 5 mph (12 8 km/jam
olahraga dan kondisi metabolisme tubuh itu
min.mile)
sendiri.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
606
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

METS Aktivitas Deskripsi Konversi Sumber:www.hss.edu/conditions_burning-calories-


with-exercise-calculating-estimated-energy-
9.0 Berlari 5.2 mph 8.3 expenditure.asp

(11.5 min. km/jam


mile)
METODE PENELITIAN
10.0 Berlari 6 mph (10 9.7
min.mile) km/jam
Analisis Masalah

11.0 Berlari 6.7 mph (9 10.8 Ada beberapa aplikasi program diet
min.mile) km/jam yang sudah tersedia saat ini, hanya saja dari
2.5 Walking 2 mph, 3 km/jam beberapa aplikasi yang ada tersebut hanya
level slow memberikan aplikasi penghitung kebutuhan
pace, firm kalori saja atau hanya aplikasi pembakar
surface kalori saja. Sehingga aplikasi program diet
3.0 Walking 2.5 mph, 4 km/jam berbasis aktivitas ini dibuat sebagai alternatif
firm
antara keduanya.
surface
Alternatif Pemecahan Masalah
3.5 Walking 3 mph, 5 km/jam
Berdasarkan permasalahan yang telah
level,
dijelaskan, untuk mempermudah masyarakat
moderate
mengetahui jumlah kalori yang dibutuhkan
pace, firm
surface untuk tubuh, maka peneliti berinisiatif

4.0 Walking 3.5 – 4 5.5 – 6.4 membuat aplikasi program diet berbasis
mph, km/jam aktivitas olahraga dengan dua jenis pilihan
level, olahraga.
brisk, firm Usulan Pemecahan Masalah
surface Untuk mengatasi permasalahan diatas,
4.5 Walking 4.5 mph, 7 km.jam maka diberikan suatu usulan pemecahan
level, firm
masalah yaitu dibangunnya sebuah aplikasi
surface,
program diet berbasis aktivitas olahraga yang
very-very
dapat dijalankan di smartphone berbasis
brisk
android.
6.5 Walking Racewalki
ng

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


607
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

makanan, bertujuan untuk memberikan info


Desain Interface nutrisi makanan kepada pengguna.
a. Tampilan Awal
Tampilan awal ketika pengguna
membuka aplikasi adalah form konsultasi
diet.

Gambar 3 Tampilan Kandungan Nutrisi


Makanan
d. Tampilan Olahraga Jalan
Tampilan ini berfungsi untuk meng-
hitung jumlah kalori terbakar dengan
Gambar 1 Tampilan Awal
menggunakan olahraga jalan kaki. Pada
b. Tampilan Hasil Diagnosa
tampilan ini akan diberikan data inputan
Tampilan hasil diagnosa berisi hasil
berupa jarak, berat badan dan waktu lamanya
berat badan ideal, kebutuhan kalori dan status
berolahraga.
gizi pengguna.

Gambar 4 Tampilan Olahraga Jalan

Gambar 2 Tampilan Hasil Diagnosa e. Tampilan Olahraga Lari

c. Tampilan Kandungan Nutrisi Makanan Tampilan ini mempunyai fungsi yang

Tampilan ini berisi slide tabel sama dengan tampilan olahraga jalan kaki.

makanan yang berisi kandungan nutrisi Perbedaan hanya terdapat pada jenis pilihan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
608
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dan jumlah kalori yang dibakar dengan jenis dan maksimal menggunakan sistem operasi
olahraga yang dipilih. Lollipop versi 5.0.
Pengujian dan Pengukuran Sistem
Pada pengujian ini akan digunakan
pengujian sistem menggunakan metode black
box, dimana pengujian ini dilakukan
berdasarkan fungsionalitas dari perangkat
lunak dan proses yang diuji sebatas tampilan
luarnya.
Kegiatan Pengujian
Gambar 5 Tampilan Olahraga Lari
f. Tampilan Tentang Aplikasi Tampilan Menu Konsultasi Diet
Pada pengujian Menu Konsultasi Diet
Tampilan aplikasi ini akan berisi
yang diujikan adalah perhitungan data
informasi tentang aplikasi berupa pengenalan
pengguna untuk menampilkan status gizi
aplikasi dan peringatan bagi pengguna
pengguna. Pengguna wajib mengisikan form
aplikasi.
yang telah disediakan. Apabila data berhasil
diolah, maka hasil akan tampil seperti pada
gambar 4.1.

Gambar 6 Tampilan Tentang Aplikasi

HASIL PENELITIAN DAN PENGUJIAN


Konfigurasi Peralatan
Segala merk smartphone yang
menggunakan sistem operasi android dengan Gambar 7 Form diagnosa dan hasil
minimal versi android Gingerbread versi 2.3

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


609
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tampilan Menu Tabel Makanan Tampilan Menu Olahraga Jalan


Pada menu ini yang diujikan adalah Pengujian menu olahraga jalan hampir
slide dan juga list informasi dari tabel sama dengan menu olahraga lari, hanya saja
makanan yang berisi kandungan nutrisi yang terdapat perbedaan pada hasil kalori terbakar.
bertujuan untuk menentukan berapa kalori
yang bisa dikonsumsi dalam makanan.

Gambar 8 Menu Pilihan Makanan


Sumber: Data Primer, 2017
Gambar 10 Form dan hasil olahraga jalan
Tampilan Menu Olahraga Lari
Tampilan Tentang Aplikasi
Dalam menu ini pengguna harus
Tampilan ini hanya memberikan
menginputkan berapa jarak yang akan
informasi mengenai panduan aplikasi yang
ditempuh dan berat badan. Kemudian ketika
harus dibaca oleh pengguna sebelum
tombol start diklik, timer selama olahraga
menggunakan aplikasi program diet ini.
akan berjalan dan ketika tombol stop ditekan
akan menampilkan hasil kalori terbakar
selama olahraga lari.

Gambar 11 Tentang Aplikasi

Hasil Analisis Pengujian


Gambar 9 Form dan hasil olahraga lari Hasil dari pengujian yang diperoleh
yaitu bahwa aplikasi berhasil diujikan dan
sudah cukup sesuai dengan kebutuhan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
610
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pengguna. Kelebihan dari aplikasi ini yaitu  Ditambahkannya pilihan olahraga yaitu
dapat menghitung berat badan ideal, status dengan perhitungan secara offline ataupun
gizi, memberikan informasi mengenai online yang bisa menggunakan GPS untuk
kandungan nutrisi yang ada pada makanan, memantau jarak olahraga pengguna.
selain itu juga diberikan penghitung pembakar  Penambahan penyimpan hasil kalori
kalori dengan pilihan aktivitas olahraga. terbakar saat olahraga.
Sedangkan kekurangan dari aplikasi ini  Ditambahkan pengaturan diet perhari
adalah tidak adanya penghitung untuk untuk pengguna.
menentukan jumlah kalori pada makanan, dan
jarak tempuh olahraga yang masih REFERENSI
menggunakan pilihan secara statis. Almitsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Almitsier, S. 2005. Penuntun Diet. Gramedia
KESIMPULAN Pustaka Utama. Jakarta.
Burning Calories with Exercise: Calculating
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Estimated Energy Expenditure.
aplikasi program diet berbasis aktivitas (2009, 10 2). 11 25, 2012 tarihinde
Hospital for Special Surgery:
olahraga ini dapat membantu dan http://www.hss.edu/conditions_bur
memudahkan bagi pengguna yang ingin ning-calories-with-exercise-
calculating-estimated-energy-
melakukan program diet dengan memberikan expenditure.asp adresinden alindi
informasi tentang pengontrolan berat badan, Fitriyanti, A. D. 2013. Apilkasi Penghitung
Kalori Terbakar Saat Berolahraga
asupan gizi makanan dan kalori yang Sepeda Menggunakan Global
dibutuhkan oleh tubuh pengguna. Positioning System (GPS) Berbasis
Android. Jurnal Teknologi
Saran Informasi, Vol. 4, No. 2, hlm. 1.
 Perlu ditambahkan kalkulator untuk Goutama, Andes. 2008. Pemantauan Aktivitas
Fisik Langkah Kaki Menggunakan
menghitung kalori pada beberapa Akselerometer Berbasis Teknologi
makanan. Bluetooth. Skripsi, hlm. 14-15.
Irsan, Muhammad., Wahyuningsih, Irma., dan
 Ditambahkan kalori ideal untuk Hasibuan, O. C. 2015. Aplikasi
Pedoman Gizi Seimbang Dan
mengetahui berapa jumlah kalori ideal
Kalkulator Kesehatan Berbasis
berdasarkan berat badan ideal pengguna Mobile. Konferensi Nasional
Sistem & Informatika, hlm. 408.
 Tampilan lebih dibuat menarik lagi
Malahayati, 2010. Solusi Murah Untuk
Cantik, Sehat, Energik. GREAT!
Publisher: Yogyakarta.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
611
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pamungkas. G. A., Isnanto, R. Rizal., dan


Martono, K. T. 2016. Pembuatan
Aplikasi Panduan Gizi Seimbang
Berbasis Android Dengan
Menggunakan Metode Backward
Chaining. Jurnal Teknologi dan
Sistem Komputer, Vol.4, No.2,
hlm. 369.
RDA 10th edition, National Academic Press,
1989
Safaat, Nazruddin . 2012. Pemrograman
Aplikasi Mobile Smartphone Dan
Tablet PC Berbasis Android.
Bandung : INFORMATIKA.
Sutardjo, Susirah. Penuntun Diet Edisi Baru,
chapter 2 (PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta. 2005).

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


612
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

VISUALISASI SKILLSET IKLAN LOWONGAN KERJA BERBASIS WEB


Dewi Istiyari1), Rahayu Widayanti2), Dinny Wahyu Widarti3)
(1,2,3)
Sistem Informasi, STMIK Pradnya Paramita Malang
1)
istiyari64@gmail.com, 2)rahayustimata@gmail.com,3)dinnywidarti@gmail.com

Abstrak

Dewasa ini Perguruan Tinggi tengah mengembangkan website yang berkaitan dengan pemberian
informasi kerja kepada para alumni, serta kerjasama dengan para penyedia lapangan kerja. Informasi
lowongan kerja saat ini selalu berkaitan dengan kebutuhan keahlian (skill) yang dibutuhkan oleh
penyedia lapangan kerja. Data mengenai keahlian (skill) yang dibutuhkan oleh para penyedia
lapangan kerja sangat bermanfaat bagi perguruan Tinggi sebagai bahan untuk pengembangan
kurikulum pendidikannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat visualisasi himpunan
keahlian/skillset yang merupakan salah satu metode yang bisa digunakan sebagai sarana untuk
memberikan informasi mengenai kebutuhan skill dalam bentuk angka dan bagan. Teknik data mining
menggunakan metode Apriori dengan algoritma association rule. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa sistem visualisasi skillset mampu mempermudah perubahan skillset yang sedang dibutuhkan
industry, mampu memberikan informasi kebutuhan skill, serta dapat menghubungkan skill satu
dengan skill yang lain dalam bentuk visualisasi angka dan bagan .

Kata kunci: metode apriori, association rule, skillset iklan lowongan kerja.

Abstract

Currently, universities are developing websites related to the provision of information to alumni, as
well as cooperation with employers. Current job vacancy information is always related to skill
requirements required by employment providers. Data on skills required by employers is very useful
for universities as a material for the development of education curriculum. The purpose of this
research is to make visualization of skill set which is one method that can be used as a means to
provide information about skill requirement in the form of numbers and chart. Data mining
techniques use Apriori method with association rule algorithm. The results of this study indicate that
the visualization system skillset facilitate the change of skillset that is needed by the industry, able to
provide information on skill needs, and can connect one skill with another skill in the form of
visualization of numbers and charts.

Keywords: apriori, ethods, association rule, skillset job ads.

PENDAHULUAN di Malang saat ini STIMATA tengah


Sekolah Tinggi Manajemen mengembangkan website untuk Profesional
Informatika dan Komputer Pradnya Paramita Network (ProNet). ProNet merupakan salah
(STIMATA) merupakan salah satu Perguruan satu program baru di STIMATA yang dibuat
Tinggi berbasis Information Technology (IT) sebagai pusat karir mahasiswa dan alumni.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


613
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Beberapa fungsi yang dijalankan oleh ProNet KAJIAN LITERATUR


antara lain memfasilitasi pembekalan softskill, Visualisasi menurut Kamus Besar
memberikan informasi lowongan kerja Bahasa Indonesia (KKBI) adalah
kepada mahasiswa, menjalin kerjasama pengungkapan suatu gagasan atau perasaan
dengan para penyedia lapangan kerja, serta dengan menggunakan bentuk gambar, tulisan,
mengkoordinasikan penyelenggaraan tracer (kata dan angka ), peta, grafik.
study atau studi penelusuran alumni. Menurut (Cegielski, 2011) definisi
Website ProNet yang dikembangkan visualisasi adalah menggunakan tekonologi
saat ini belum menyediakan gambaran tentang komputer sebagai pendukung untuk
keahlian yang dibutuhkan penyedia lapangan melakukan pengambaran data visualisasi yang
kerja. Gambaran tentang perubahan skill yang interaktif untuk memperkuat pengamatan.
dibutuhkan industri sangat bermanfaat bagi Sedangkan menurut (McCormick,
perguruan tinggi. Hal ini karena perubahan 1987) definisi visualisasi adalah metode
skill yang dibutuhkan industri dapat menjadi penggunakan komputer untuk
acuan bagi perguruan tinggi untuk merubah mentrasformasikan simbol menjadi geometrik
atau mengembangkan kurikulum dan memungkinkan peneliti dalam hal
pendidikannya, khususnya skill di bidang mengamati simulasi komputasi yang dapat
Informasi Teknologi (IT). Visualisasi skillset memperkaya proses penemuan ilmiah
merupakan salah satu metode yang bisa sehingga dapat mengembangkan pemahaman
digunakan sebagai saran untuk yang lebih dalam dan tak terduga.
mengembangkan website ProNet STIMATA. Berdasarkan definisi di atas dapat
Visualisasi skillset mampu memberikan disimpulkan bahwa visualisasi adalah suatu
informasi mengenai kebutuhan dari setiap teknik penggunaan komputer untuk penemuan
skill yang dibutuhkan industri dalam bentuk metode terbaik dalam menampilkan data.
angka dan bagan. Dengan menggunakan visulisasi, data
Berdasarkan latar belakang tersebut. yang ditampilkan dapat mempermudah
penelitian ini berjudul ”Visualisasi Skillset peneliti untuk melihat data yang sulit dilihat
Iklan Lowongan Kerja Berbasis Website” dengan pemikiran sehingga penelitian bisa
mengamati simulasi dan komputasi, juga
memperkaya proses penemuan ilmiah dan
mengembangkan pemahaman yang lebih

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


614
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dalam dan tak diduga, salah satu contohnya  K-itemset adalah itemset yang berisi K-
adalah dengan menampilkan data atau item, misalnya ajax <= xhtml, css,
informasi dalam bentuk gambar, cotoh: javasript (dinotasikan sebagai K-itemset).
bagan, grafik struktur tree, pola, warna.  Frequent support adalah K-Itemset yang
Emerging Skillset (ES) diartikan dimiliki oleh support dimana frequent K-
sebagi himpunan keahlian yang saling itemset yang dimiliki diatas minimum
berasosiasi dan popularitasnya meningkat dari support atau memenuhi minimum
satu priode ke priode yang lain (Akhriza, support (dinotasikan sebagai fi).
2015). Algoritma Apriori adalah algoritma  Kadidat itemset adalah frequent itemset
pengambilan data dengan aturan asosiasi yang dikombinasikan dari K-itemset
(association rule) untuk menentukan sebelumnya dinotasikan sebagai Ci
hubungan asosiasi suatu kombinasi item Cara kerja apriori :
(Kursrini, 2007). Algoritma apriori termasuk Tentukan minimum support
jenis aturan asosiatif pada data mining. 1. Iterasi 1:hitung item-item dari support
Analisis asosiasi atau association rule mining (transaksi yang memuat seluruh item)
adalah teknik data mining untuk menemukan dengan men-scan database untuk 1-
aturan asosiatif antara suatu kombinasi item. itemset, setelah 1-itemset didapatkan,
Association Rule dilakukan melalui dari 1-itemset apakah diatas minimum
mekanisme penghitungan support dan support, apabila telah memenuhi
confidence dari suatu hubungan item. Sebuah minimum support, 1-itemset tersebut
asosiasi rule dikatakan interesting jika nilai akan menjadi pola frequent tinggi.
support adalah lebih besar dari minimum 2. Iterasi 2: untuk mendapatkan 2-itemset,
support dan juga nilai confidence adalah lebih harus dilakukan kombinasi dari K-itemset
besar dari minimum confidence. Algoritma sebelumnya, kemudian scan database lagi
apriori ini akan cocok untuk diterapkan bila untuk hitung item-item yang memuat
terdapat beberapa hubungan item yang ingin support. Itemset yang memenuhi
dianalisis. minimum support akan dipilih sebagai
Konsep apriori: pola frequent dari kadidat.
 Itemset adalah sekumpulan item-item 3. Tetapkan nilai k-itemset dari support
dalam sebuah keranjang (support). yang telah memenuhi minimum support
dari k-itemset.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


615
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

4. Lakukan proses untuk iterasi selanjutnya


hingga tidak ada lagi k-itemset yang
memenuhi minimum support.
Association rules digunakan untuk
menemukan hubungan di antara data atau
bagaimana suatu kelompok data
mempengaruhi suatu keberadaan data yang
lain. Metode ini dapat membantu mengenali
pola-pola tertentu di dalam kumpulan data
yang besar. Dalam association rules, suatu
kelompok item dinamakan itemset. Support Gambar 1 Flowchat Penelitian

dari itemset X adalah persentase transaksi di 1. Studi awal


D yang mengandung X, biasa ditulis dengan Langkah awal dari penelitian ini adalah
supp(X). dengan menacari dan mempelajari masalah
yang akan di teliti. Kemudian menentukan

METODE PENELITIAN ruang lingkup masalah, latar belakang

Konsep implementasi yang diusulkan masalah, dan memperlajari beberapa

pada STIMATA bagian pronet ini data skillset literature yang berkaitan dengan

dari dataset iklan lowongan kerja menjadi permasalahan dan bagaimana mencari

input dan visualisasi skillset menjadi output. solusi dari permasalahan tersebut. Untuk

Sebagai masukan (input), data skillset dari mencapai tujuan yang akan ditentukan,

iklan lowongan kerja yang sudah diolah maka perlu dipelajari beberapa literature-

dengan menggunakan metode apriori. literatur yang digunakan.

Langkah-langkah dari flowchat 1. Pengumpulan data

penelitian ini: Metode yang digunakan dalam proses


pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Wawacara diperlukan oleh penulis guna
menanyakan secara langsung ke objek
penelitian.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


616
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

b. Pengamatan/observasi sebagai metode website dengan menghubungkan


ilmiah observasi dapat diartikan sebagi database yang telah diisi atau berisi data
pengamatan. Jadi observasi merupakan data yang akan di uji. Mekanisme
suatu penyelidikan yang dilakukan secara pengujian sistem dimulai dengan
sistematik dan sengaja silakukan dengan mempersiapkan hardware dan software
menggunakan alat indera terutama mata yang dibutuhkan untuk menjalankan
terhapat kejadian yang sedang sistem yang telah dibutuhkan untuk
berlangsung dan dapat dianalisa pada menjalankan sistem.
waktu kejadian itu terjadi. Tahapan pengembangan sistem pada
2. Pengolahan Data penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pada tahap pengolahan data terlebih dahulu
melakukan identifikasi masalah yang ada
di website pronet STIMATA, untuk
kemudian mendeskripsikan masalah-
masalah tersebut untuk mendapat
solusinya. Tahap selanjutnya dilakukan
analisa masalah, dengan tujuan agar
penulis mengetahui dan memperoleh
gambaran yang jelas bagaimana bentuk
penyelesaian dan algoritma apa yang
digunakan untuk menyelesaikanya.
Gambar 2. Tahap Penelitian
Selajutnya penulis menggunakan teknik
data mining dengan algoritma apriori.
1. Analisis (Kebutuhan)
3. Implementasi
Analisis kebutuhan perangkat lunak yang
Pada tahap ini untuk memudahkan penulis
dikembangakan berdasarkan pada
dalam pembuktian hasil analisa yang
masalah yang dihadapai pada sistem yang
dilakukan, maka penulis menggunakan
lama. Data yang diperoleh dari tahap
suatu aplikasi berbasis website.
analissi ini akan digunakan sebagai bahan
4. Pengujian
pembuatan perangkat lunak, sehingga
Pada tahap ini penulis melakukan pengujian
dengan menggunakan aplikasi berbasis

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


617
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

perangkat lunak yang dihasilkan sesuai


dengan yang dibutuhkan pengguna.
Masuk halaman analisis dataset

2. Desain (Design)
Setelah analisis kebutuhan tahap kedua klik browser

adalah desain perangkat lunak dimana pilih data dari apriori

pada tahap ini berfokus pada desain klik drop down

pembuatan perangkat lunak termasuk


pilih kombinasi
klik submit

struktur data, arsitektur perangkat lunak,


desain antar muka dan prosedur
pengkodean. Tahap ini mentransasi
Gambar 4. Diagram Aktivitas Melihat
kebutuhan perangkat lunak dari tahap
Visualisasi
analisis kebutuhan ke tahap representasi
desain agar dapat diimplementasikan
menjadi program.
masuk halaman analisis dataset

Mengolah data mentah


klik browse

Mengolah data association rule pilih data ARyang sudah di olah

User klik submit

masukkan nama dat yang ingin dicari pada kolom search


Melakukan pencarian

Gambar 3 Use Case Diagram


Gambar 5. Diagram Aktivitas
Melakukan Pencarian

3. Implementasi (Implementation)
Implementasi merupakan translasi dari
tahap desain. Hasil dari tahap ini ialah

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


618
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

program komputer yang sesuai dengan


desain yang telah dibuat.
4. Verifikasi(Verification)
Pengujian perangkat lunak yang telah di
buat berfokus pada logika yang
digunakan data program dan fungsi dari
program tersebut untuk memastikan
bahwa program yang telah di buat telah Gambar 6. Tampilan Input Data
sesuai dengan kebutuhan perangkat
lunak. Ketika admin selesai input data
5. Perawatan(Maintanance) dengan benar dan proses simpan maka akan
Perawatan ini dimasudkan untuk menjaga muncul visualisasi tampak pada gambar 7
agar software terjaga dari virus dan error sebagai berikut.
proses, sehingga software dapat
digunakan dengan baik secara terus
menerus.

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Kegiatan Pengujian dan Hasil
Pengujian Sistem pada sub bab hasil
pengujian sistem ini akan ditampilkan hasil
pengujian sitem yang telah dilakukan sub bab
sebelumnya. Kegiatan pengujian pada
Gambar 7. Tampilan Pencarian
penelitian ini dilakukan menggunakan
pengujian fungsional yang terdapat pada
sistem keterangan berhasil.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


619
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gambar 8. Tampilan Pencarian Data

Pada item admin input kombinasi


yang diinginkan, ketika admin input
kombinasi maka akan tampil seperti tampak Gambar 10. Tampilan Hasil Kombinasi
pada gambar 9 sebagai berikut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
sistem visualisasi skillset ikan lowongan kerja
berbasis web dapat mempermudah
mengetahui perubahan skillset yang sedang
dibutuhkan industry saat ini, mampu
memberikan informasi mengenai kebutuhan
skill, serta dapat menghubungkan antara skill
satu dengan skill yang lain dalam bentuk
visualisasi angka dan bagan.
Gambar 9. Tampilan Memilih Kombinasi
skill
REFERENSI

Ketika admin selesai memilih Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP &
MySQL Secara Otodidak. Jakarta
kombinasi yang diinginkan proses simpan Selatan: Mediakita.
maka akan muncul tampak pada gambar 10 Hidayatulloh, P & Kawistara, JK. 2014.
Pemrograman Web. Bandung:
sebagai berikut. Informatika.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


620
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Kadir, A. 2008. Dasar Pemprograman Web


Dinamis Menggunakan PHP.
Yokyakarta : Andi.
Kadir, A. 2009. Dasar Perencanaan dan
Implementasi Database Relasional.
Yogyakarta: Andi.
Kadir, A. 2014. Pengenalan Sistem Informasi.
Yogyakarta: Andi
Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2013. Analisis
dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Pratama, A.N.W. 2010. Cara Mudah
Membangun Aplikasi PHP. Jakarta
Selatan: Mediakita.
Ruldeviyani, Y. (2008) Implementasi
Algoritma-Algoritma Association
Rules. Universitas Indonesia, 224.
Rosa A.S, M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa
Perangkat Lunak Tersruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung:
Informatika.
Simarmata, J. 2010. Rekayasa Web.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Saputro, H.W. 2007. Pengertian Website dan
Unsur-unsurnya.(Online).
(http://www.balebengong.net/topik/te
knologi/2007/08/01/pengertian-
website-dan-unsur-unsurnya.html,
diakses 05 Februari 2015, 15:46)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


621
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGARUH PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL TERHADAP KESADARAN


PRIVASI DAN AKSI PENGUNGKAPAN DIRI PADA REMAJA (STUDI PADA
PENGGUNA FACEBOOK DAN INSTAGRAM)

Hudan Eka Rosyadi1), Aditya Galih Sulaksono2)

1)
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: 1)hudan@unmer.ac.id
2)
adit@unmer.ac.id

Abstrak
30 juta anak-anak dan remaja di Indonesia merupakan pengguna internet aktif, mayoritas rentang
umur mereka adalah 18-25 tahun. Situs jejaring sosial (SJS) merupakan sasaran utama para remaja
ketika mengakses internet. Situs jejaring sosial yang paling popular di kalangan remaja adalah
Facebook. Hal ini tidak lepas dari istilah keamanan privasi yang nantinya mampu mempengaruhi
perilaku pengguna terutama remaja, karena kebanyakan remaja tidak terlalu menganggap penting
masalah privasinya di situs jejaring sosial. sehingga hal ini mampu memicu perilaku pengungkapan
diri yang bisa berdampak negatif pada pengguna. Pengungkapan diri ini dapat berupa informasi
data pribadi dalam bentuk gambar atau teks. Peneliti mencoba menjawab permasalahan yang ada
dengan menggunakan desain riset kualitatif dalam perspektif kajian sistem informasi. Jenis
pendekatan kualitatif yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi. Hasil penelitian didapatkan
bahwa motivasi seseorang menggunakan situs jejaring sosial mempengaruhi penggunaan, dimana
penggunaan itu sendiri ternyata memiliki 2 pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan kesadaran
privasi pengguna, yaitu mempengaruhi dan tidak mempengaruhi. Berhubungan dengan penggunaan
fitur privasi, ternyata kemudahan fitur privasi mampu mempengaruhi hubungan antara penggunaan
terhadap peningkatan kesadaran privasi pengguna. Sehingga dengan tingginya tingkat kesadaran
privasi mampu mempengaruhi perilaku pengungkapan diri di situs jejaring sosial.
Kata kunci : situs jejaring sosial, privasi, remaja, pengungkapan diri, riset kualitatif

Abstract
AbstractAbout 30 million adolescents in Indonesia which mostly between 18-25 years old, are
internet active users. SNS is the most accessed site by them. The most popular social networking
site among adolescents is Facebook. One inseparable thing when talking about SNS is privacy
security that can influence users behavior, especially adolescents. Most of them ignored their
privacy which can affecting their behavior, for example they will easily do self-disclosure which
possibly has negative impact to them. Self-disclosure include revealing personal information in text
or picture. the researcher tried to answer the problems by qualitative research design in the
perspective of the study of information systems. Type of qualitative approach used is qualitative
phenomenology. The result showed that the usage of SNS was affected by the users motivation. The
usage of SNS itself gave two different impacts on raising users privacy awareness. Associated with
the use of a privacy feature, ease of use of privacy features setting abled to influence the
relationship between the usage of SNS and the increase in users privacy awareness. The high level
of privacy awareness can influenced users self-disclosure behavior on social networking sites.
Keyword : social networking sites, privacy, adolescents, self-disclosure, qualitative

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


622
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN seperti YouTube.[5] Menurut Pew Research


29% populasi penduduk Indonesia Center, 52% orang dewasa pada saat online
adalah pengguna internet. Dari jumlah menggunakan dua atau lebih situs jejaring
tersebut ternyata para pengguna juga sosial, yang disebut penggunaan multi-
merupakan pengguna aktif situs jejaring platform.[4] Di Indonesia, Facebook dan
sosial. Dari tahun 2014 ke 2015 sebanyak Twitter (Jejaring Sosial); Whatsapp dan
16% dan peningkatan akun pengguna sosial Facebook Messenger (Messenger / Chat App
melalui mobile sebanyak 19% [1]. Menurut / VOIP) adalah yang paling umum digunakan
data terbaru, setidaknya 30 juta anak-anak pada tahun 2015.
dan remaja di Indonesia merupakan Kurangnya pengetahuan tentang
pengguna internet, dan media digital saat ini masalah privasi ini adalah bentuk
menjadi pilihan utama saluran komunikasi pengungkapan diri yang berlebihan.
yang mereka gunakan[2]. Ditemukan bahwa Pengungkapan diri ini dapat mencakup
dari 976 pengguna yang disurvei, 2,2 persen informasi pribadi [6], pengalaman, pendapat,
dapat didefinisikan sebagai "pecandu," dan perasaan sehari-hari [7]. Perilaku ini
Internet dan 16 persen menunjukkan menimbulkan beberapa dampak kepada
beberapa tanda-tanda “overuse” pada pihak lain seperti penyedia iklan, pengusaha,
penggunaan internet. Internet banyak dan orang tua. Mereka dapat mengakses
digunakan untuk banyak hal seperti hiburan informasi yang diungkapkan oleh pengguna,
untuk berbelanja, untuk mendengarkan dan kesopanan dari konten tersebut diperhatikan
mengunduh musik, membayar tagihan, [8]. Selain itu, mengungkapkan informasi
membaca koran, pemesanan, perbankan dan pribadi terlalu banyak pada situs jejaring
menggunakan jaringan social [3]. sosial di luar batas privasi dapat dengan
Facebook adalah situs jejaring sosial mudah menyebabkan penyesalan [5] [9].
yang paling umum digunakan di kalangan Berdasarkan pengantar di atas,
remaja dengan persentase sebesar 71% penelitian ini menganalisis hubungan antara
pengguna, namun orang paruh baya juga penggunaan situs jejaring sosial terhadap
menggunakan Instagram sebesar 53% dan kesadaran privasi dan aksi pengungkapan diri
Twitter 37%.[4] Mayoritas orang dewasa pada remaja. Data tentang pengaruh
sebesar 92% juga menggunakan situs jejaring penggunaan situs jejaring sosial dikumpulkan
social yang berfokus pada situs berbagi video
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
623
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dengan menggunakan metode penelitian email mereka kemudian diakses, dibaca,


kualitatif. disimpan atau diteruskan oleh pihak ketiga
tanpa persetujuan mereka. “Pengungkapan
KAJIAN LITERATUR diri adalah sebuah tindakan pengungkapan
Situs jejaring sosial sendiri informasi pribadi tentang diri sendiri kepada
merupakan web berbasis layanan yang orang lain” [17]. Pada situs jejaring sosial,
mengijinkan pengguna untuk berhubungan pengguna melakukan pengungkapan diri
dan berinteraksi dengan orang lain [10][11]. seperti menyajikan informasi pribadi mereka
Pada dasarnya, situs-situs jejaring sosial (misalnya, profil, foto, cerita, dll). Pengguna
memungkinkan pengguna untuk membentuk Facebook yang sadar atau tidak sadar saat
persahabatan secara online dan untuk menggunakannya, menyadari bahwa mereka
mempertahankan kontak secara offline juga mengungkapkan informasi pribadi mereka
[12][13][14]. Penelitian privasi dalam termasuk komentar dan foto di media jejaring
konteks situs jaringan sosial (SNS) sosial [18]. Mayoritas pengguna Facebook
didasarkan pada asumsi bahwa memasukkan (76,6%) masuk/login ke Facebook beberapa
informasi pribadi itu tersedia untuk umum kali seharinya dan menghabiskan sekitar 5-10
secara default [15]. Menurut [16] privasi menit setiap kali mereka login (30.5%).
internet adalah tindakan (kemampuan) untuk Motivasi pengguna ketika menggunakan
menentukan informasi yang mana yang bisa facebook didominasi oleh motif memelihara
diungkap atau disembunyikan di internet, hubungan dan kemudian disusul oleh motif
siapa yang bisa akses ke beberapa informasi untuk menghabiskan waktu. Pengguna
dan tujuan alasan boleh tidaknya suatu Facebook dapat mengatur pengaturan privasi
informasi itu digunakan. Misalnya, pengguna secara bebas untuk mengizinkan teman
Web mungkin khawatir bahwa situs yang pribadi di Facebooknya atau bahkan semua
mereka kunjungi mengumpulkan, pengguna Facebook untuk melihat profil
menyimpan, dan mungkin berbagi informasi Facebook mereka. Dari penelitian ini, hasil
pribadi tentang mereka - seperti alamat IP yang ditemukan bahwa secara keseluruhan,
mereka, jaringan sosial online. Demikian sekitar setengah dari pengguna Facebook
pula, pengguna email Internet umumnya (54,2%) hanya mengizinkan “teman
mempertimbangkan email mereka untuk Facebook” untuk melihat profil mereka [6].
bersifat pribadi, karena mereka khawatir jika
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
624
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

METODE PENELITIAN Tabel 1. Kriteria Informan


Dengan merujuk latar belakang di
Kriteria Umur Jenis Kelamin Informasi
atas, peneliti mencoba untuk menjawab
Dipilih berdasarkan kriteria
masalah yang ada menggunakan desain pengungkapan diri :
mengungkapkan informasi
Informan 1 23 Laki-laki
penelitian kualitatif dengan perspektif kajian berupa kontak di situs
jejaring sosial Instagram dan
sistem informasi. Gambar 1 menunjukkan Facebook.

Tahapan penelitian. Tipe pendekatan Dipilih berdasarkan kriteria


pengungkapan diri :
kualitatif yang digunakan adalah kualitatif Informan 2 21 Perempuan mengungkapkan informasi
berupa foto di situs jejaring
fenomenologi. Alasan mengapa peneliti sosial Instagram.

menggunakan pendekatan fenomenologi Dipilih berdasarkan kriteria


pengungkapan diri :
adalah karena adanya fenomena di Informan 3 21 Laki-laki mengungkapkan informasi
berupa foto di situs jejaring
masyarakat khususnya remaja di situs sosial Instagram.

jejaring sosial. lokasi penelitian dilakukan di Dipilih berdasarkan kriteria


pengungkapan diri :
kota Malang dan kota Surabaya karena kedua mengungkapkan informasi
berupa kegiatan/pengalaman
lokasi ini ditemukan bahwa pengguna Informan 4 15 Perempuan
sehari-hari, opini, perasaan
dan pengungkapan berupa
internet di lokasi ini berjumlah besar. informasi pribadi di situs
jejaring sosial Facebook.
Sebagai tambahan, jumlah informan yang
Dipilih berdasarkan kriteria
digunakan adalah 6 orang. Informan yang pengungkapan diri :
mengungkapkan informasi
dipilih pada penelitian kualitatif sebaiknya Informan 5 16 Perempuan berupa kegiatan/pengalaman
sehari-hari, opini, perasaan
memiliki informasi mengenai fenomena yang di situs jejaring sosial
Facebook.
diteliti, sehingga peneliti bisa memahami dan
mendalami objek penelitian secara Dipilih berdasarkan kriteria
pengungkapan diri :
mendalam. Kriteria informan pada penelitian mengungkapkan informasi
Informan 6 19 Perempuan berupa kegiatan/pengalaman
ini ditunjukkan pada tabel 1. Teknik sehari-hari, opini, perasaan
di situs jejaring sosial
pengambilan sampel pada penelitian Facebook.

kualitatif adalah sampel purposeful yang


akan mencontohkan kelompok masyarakat Kualifikasi informan pada penelitian
yang dapat memberikan informasi terbaik ini adalah sebagai berikut :
pada peneliti tentang permasalahan riset yang  Memiliki frekuensi atau intensitas
sedang dipelajari [19]. menggunakan situs jejaring sosial
hampir setiap hari.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
625
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

 Umur dibatasi dari umur 15-19 (remaja memiliki pengaruh terhadap penggunaan
akhir) dan 20-25 (dewasa muda) situs jejaring sosial baik secara
 Sudah atau sering melakukan perilaku frekuensinya (banyaknya menggunakan
pengungkapan diri di situs jejaring dalam kurun waktu sehari) atau durasinya
sosial. (lamanya penggunaan dalam sekali
MULAI waktu). Namun menurut para informan,

Identifikasi Isu atau Topik dari


sebagian besar motivasi internal (diri
Studi Penelitian Sebelumnya Identifikasi Fenomena dan Gap
Riset

sendiri) yang jauh lebih mempengaruhi ke


Studi Literatur
penggunaan daripada motivasi eksternal
Perumusan Masalah, Tujuan,
Rancangan Penelitian
(lingkungan, keluarga, teman, dll).
Kontribusi, Keterbaruan dan
Kualitatif
Batasan
Penggunaan situs jejaring sosial
Analisis Data Pengumpulan Data
mempengaruhi kesadaran privasi pengguna
Berdasarkan hasil wawancara, bahwa
Pengecekan Keabsahan Hasil Penelitian

sebagian informan ada yang menyatakan jika


Penyusunan Kesimpulan dan
Saran
semakin sering atau semakin lama
menggunakan situs jejaring sosial mampu
SELESAI

meningkatan kesadaran privasi. Alasan


Gambar 1. Alur Penelitian
mereka menyatakan pengaruh karena
semakin lama atau semakin sering
HASIL PENELITIAN DAN
menggunakaan, mereka akan sering bertatap
PEMBAHASAN
muka dengan facebook, dengan fitur-
Hasil yang didapatkan dari hasil
fiturnya, sehingga secara sadar ataupun tidak
interview dengan beberapa informan dan
sadar mereka lama akan terbiasa
memvalidasi hasilnya dengan beberapa
menggunakan fitur-fitur privasi tersebut. Dari
pendekatan.
hasil wawancara, berbeda lagi dan
A. Hasil
bertentangan dari pernyataan informan yang
Hasil dari penelitian ini antara lain:
menyatakan bahwa penggunaan itu dapat
1) Motivasi pengguna mempengaruhi
mempengaruhi kesadaran privasi. Sebagian
penggunaan situs jejaring sosial
informan lainnya menyatakan bahwa
Berdasarkan hasil wawancara dan
penggunaan tidak mempengaruhi naiknya
observasi yang dilakukakan peneliti,
kesadaran privasi, alasan mereka beralasan
diketahui bahwa motivasi pengguna
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
626
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

seperti itu karena mereka acuh, tidak dibandingkan pengaruh dari eksternal.
mempermasalahkan kalau ada komentar atau Karena motivasi internal seperti
perilaku negatif, bahkan salah satu informan mengekspresikan diri, mengisi waktu luang,
merasa tertantang. Mereka lebih memilih ingin terkenal, menambah teman, dll lebih
untuk tenar di situs jejaring sosial. walaupun berpengaruh, dibandingkan dengan motivasi
begitu mereka tetap sadar terhadap eksternal seperti adanya ajakan dari teman
kesadaran privasi dan masih memiliki batas- untuk menggunakan, atau mungkin keluarga.
batas privasi yang harus dijaga. - Menghabiskan
Waktu
- Eksplorasi Diri
- Pencarian
Tingkat kesadaran privasi mampu Informasi
- Popularitas
- Pertemanan
mempengaruhi perilaku pengungkapan diri di
Motivasi
Penggunaan Kesadaran
situs jejaring sosial Penggunaan
SJS
SJS Privasi

 Motivasi  Frekuensi  Awareness


Berdasarkan hasil wawancara, Internal
 Motivasi
 Durasi  Self-efficacy
 Perceived
Eksternal Vulnerability

informan menyatakan bahwa semakin


- Teman
- Keluarga - Membatasi
seseorang memiliki kesadaran privasi maka - Lingkungan Perilaku
Pengungkapan
Diri
- Penggunaan Fitur
seseorang mampu mengontrol perilaku Privasi
Keterangan :
pengungkapan dirinya di situs jejaring sosial. Temuan Penelitian

perilaku pengungkapan diri bisa berupa Gambar 2. Temuan Penelitian


(upload foto, update status, mencantumkan
informasi pribadi) dan semua itu bisa dilihat Waktu yang digunakan untuk
pengguna lain di situs jejaring sosial. menggunakan situs jejaring sosial melebihi
mengontrol dalam artian membatasi waktu yang dihabiskan di dunia nyata
perilakunya atau bisa mengoptimalkan fitur Berdasarkan hasil wawancara, para
privasi sehingga semua yang diungkap bisa informan menjawab pertanyaan mengenai
terjaga dan tidak jatuh ke tangan yang salah. penggunaan situs jejaring sosial dari segi
Motivasi Internal lebih berpengaruh frekuensi (banyaknya akses) dan durasi
terhadap penggunaan situs jejaring sosial (lamanya akses). Setelah dihitung masa
daripada motivasi eksternal penggunaan situs jejaring sosial lebih banyak
Bedasarkan hasil penelitian, para dibandingkan dengan ketika menjalani
informan banyak yang menilai bahwa kehidupan nyata.
motivasi internal lebih berpengaruh terhadap Menurut hasil ini, akhirnya peneliti
penggunaan situs jejaring sosial mengambangkan model konseptual
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
627
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

berdasarkan pengalaman pengguna. dan durasi yang bermacam-macam pula


Beberapa faktor dibangun berdasarkan ketika menggunakan situs jejaring sosial.
penelitian sebelumnya, dan digabungkan variasi frekuensi dan durasi ketika
sekaligus penyempurnaan berdasarkan hasil menggunakan situs jejaring sosial tidak
dari wawancara. Gambar 2 mengilustrasikan selalu menghasilkan dampak yang signifikan
model penelitian yang dibangun berdasarkan: pada peningkatan kesadaran privasi
(i) penyempurnaan hasil wawancara, (ii) pengguna. Semakin sering pengguna
motivasi penggunaan SJS [20] [21] [22] [23] menggunakan fitur ketika akan posting atau
[24] [25] [26] [37] [28] [29] [30], (iii) upload konten yang mungkin masuk dalam
penggunaan SJS [4] [6] [31], (iv) Kesadaran kriteria sensitif, maka semakin sadar pula
Privasi [32] [33] [34], (vi) Pengungkapan diri pengguna tersebut terhadap kesadaran
[35]. privasinya, sehingga pengguna akan waspada
dan mulai untuk menjaga privasi di situs
B. Validasi jejaring sosial. mereka mampu mengurangi
Peneliti memvalidasi penelitian atau membatasi perilaku ekspresi diri yang
menggunakan triangulasi (sumber data dan berlebihan. Model ini mencoba menyajikan
waktu), member checking, uji dependability pandangan yang lebih holistik mengenai
dan uji confirmability. Uji dependability dan masalah penggunaan fitur pengungkapan diri
confirmability dilakukan oleh pembimbing dan penggunaan privasi yang memiliki
untuk melakukan audit terhadap keseluruhan dampak signifikan terhadap pengungkapan
proses penelitian. Metode ini digunakan diri.
untuk menilai keakuratan dan sekaligus Berdasarkan keseluruhan hasil
meyakinkan pembaca terhadap hasil penelitian ini, maka ada beberapa saran yang
penelitian. dapat ditindaklanjuti untuk pengembangan
penelitian di masa yang akan datang.
KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan
Kesimpulan pada penelitian ini model akhir dari penelitian kualitatif ini dan
menejelaskan perilaku pengguna terhadap diuji menggunakan pendekatan kuantitatif.
kesadaran privasi di situs jejaring sosial. Kemudian penelitian dapat dikembangkan
Bermacam-macam motivasi yang dimiliki dengan meneliti penggunaan fitur privasi
oleh pengguna akan menghasilkan frekuensi situs jejaring sosial, pengaturan dan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
628
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kemudahan penggunaan fitur ini diharapkan Habits. Social and Behavioral


Sciences , 584-589.
mampu memberikan dampak yang berbeda
[4] Duggan, M., et al. (2015). Frequency of
pula. Penelitian dilakukan pada 2 situs social media use. Retrieved April
21, 2016, from Pew Research
jejaring sosial, yaitu Facebook dan
Center:
Instagram, untuk penelitian selanjutnya dapat http://www.pewinternet.org/2015/01
/09/frequency-of-social-media-use-
mengambil objek situs jejaring sosial lain
2/.
untuk mendapatkan hasil yang lebih variatif. [5] Moore, K. (2011). 71 % of online adults
now use video sharing sites.
Penelitian selanjutnya dapat
Retrieved April 21, 2016, from Pew
mempertimbangkan kepentingan pengguna Research Center:
http://www.pewinternet.org/2011/07
berdasarkan gender. Penelitian menggunakan
/26/71-of-online-adults-now-use-
faktor demografis umur (15-25 tahun) untuk video-sharing-sites/.
[6] Special, W. P., & Li-Barber, K. T.
penelitian selanjutnya dapat mengambil
(2012). Self-disclosure and student
range umur yang lebih luas, melibatkan satisfaction with Facebook.
Computers in Human Behavior ,
generasi X atau bahkan generasi baby
624–630.
boomer. Penelitian selanjutnya bisa [7] Qian, H., & Scott, C. R. (2007).
Anonymity and self-disclosure on
menambahkan faktor demografi lain seperti
weblogs. Journal of Computer-
budaya, tingkat pendidikan, dll. Agar Mediated Communication, 1428-
1451.
dihasilkan jawaban yang lebih variatif.
[8] Peluchette, J., & Karl, K. (2008). Social
networking profiles: An examination
REFERENSI of student attitudes regarding use
[1] Kemp, S. (2015, January 21). Digital, and appropriateness of content.
Social & Mobile in 2015. Retrieved CyberPsychology & Behavior , 95–
February 2016, from Wearesocial: 97.
http://wearesocial.sg/blog/2015/01/d [9] Wang, Y. N., Komanduri, S., Acquisti,
igital-social-mobile-2015/. A., Leon, P. G., & Cranor, L. F.
[2 ]Broto, G. S. (2014, Februari 18). Siaran (2011). I regretted the minute I
Pers Tentang Riset Kominfo dan pressed share: A qualitative study of
UNICEF Mengenai Perilaku Anak regrets on Facebook. In Proceedings
dan Remaja Dalam Menggunakan of the seventh symposium on usable
Internet. Retrieved March 29, 2016, privacy and security, (pp.10).
from Kementrian Komunikasi dan [10] Boyd, D. M., & Ellison, N. B. (2008).
Informatika Republik Indonesia: Social network sites: definition,
http://kominfo.go.id/. history and scholarship. Journal of
[3] Ozkisi, H., & Topaloglu, M. (2015). The Computer-Mediated Communication
University Students’ Knowledge of , 210-230.
Internet Applications and Usage [11] Chiu, C.-M., Cheng, H. -L., Huang, H. -
Y., & Chen, C.-F. (2013). Exploring
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
629
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

individual's subjective well-being feelings of loneliness. Computers in


and loyalty towards social network Human Behavior , 460–468.
sites from the perspective of [21] Bumgarner, B. A. (2007). You have
network externalities : the Facebook been poked: Exploring the uses and
case. International Journal of gratifications of Facebook among
Information Management , 539-552. emerging adults.
[12] Kavanaugh, A., Reese, D., Carrol, J., & [22] Koc, M., & Gulyagci, S. (2013).
Rosson, M. (2005). Weak ties in Facebook addiction among Turkish
networked communities. The college students: The role of
Information Society , 119-131. psychological health, demographic,
[13] Park, N., Kee, K. F., & Valenzuela, S. and usage characteristics.
(2009). Being immersed in social CyberPsychology, Behavior, and
networking environtment : Social Networking , 279–284.
Facebook groups, user and [23] Metzger, M. J. (2004). Privacy, trust,
gratifications, and social outcomes. and disclosure: Exploring barriers to
Cyberpsychology & Behavior , 729- electronic commerce. Journal of
733. Computer-Mediated Communication
[14] Nadkarni, A., & Hoffmann, S. G. .
(2012). Why do people use [24] Sheldon, P. (2008b). Student favorite:
Facebook ? Personality and Facebook and motives for its use.
Individual Differences , 243-249. Southwestern Mass Communication
[15] Tschersich, M. (2015). Comparing the Journal , 39–55.
Configuration of Privacy Settings on [25] Sheldon, P. (2008a). The relationship
Social Network Sites Based on between unwillingness-to-
Different Default Options. Hawaii communicate and students’
International Conference on System Facebook use. Journal of Media
Sciences. Psychology , 67–75.
[16] Piao, C., Li, X., Pan, X., & Zhang, C. [26] Smock, A. D. (2011). Facebook as a
(2016). User Privacy Protection for toolkit: A uses and gratification
a Mobile Commerce Alliance. approach to unbundling feature use.
Electronic Commerce Research and Computer Human Behavior , 2322–
Applications . 2329.
[17] Archer, J. L. (1980). Self-disclosure. In [27] Ellison, N. B., Steinfield, C., & Lampe,
D. Wegner, & R. Vallacher, The self C. (2007). The benefits of Facebook
in social psychology (pp. 183-204). ‘‘friends’’: Social capital and
London: Oxford University Press. college students’ use of social online
[18] Park, N., Jin, B., & Jin, S.-A. A. (2011). networks. Journal of Computer-
Effects of self-disclosure on Mediated Communication .
relational intimacy in Facebook. [28] Kim, Y., Sohn, D., & Choi, S. M.
Computers in Human Behaviour , (2011). Cultural difference in
1974-1983. motivations for using social network
[19]Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian sites: A comparative study of
Kualitatif. Bandung: Alfabeta. American and Korean college
[20] Al-Saggaf, Y., & Nielsen, S. (2014). students. Computers in Human
Self-disclosure on Facebook among Behavior , 365–372.
female users and its relationship to
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
630
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

[29] Mohamed, N., & Ahmad, I. H. (2012).


Information privacy concerns,
antecedents and privacy measure use
in social networking sites: Evidence
from Malaysia. Computers in
Human Behavior , 2366-2375.
[30] Salehan, M., & Negahban, A. (2013).
Social networking on smartphones:
When mobile phones become
addictive. Computers in Human
Behavior , 2632–2639.
[31] Błachnio, A., Przepiork, A., Bałakier,
E., & Boruch, W. (2015). Who
discloses the most on Facebook?
Computers in Human Behavior ,
664-667.
[32] Lee, D., Larose, R., & Rifon, N. (2008).
Keeping our network safe: A model
of online protection behavior.
Behaviour and Information
Technology , 445–454.
[33] Milne, G. R., Labrecque, L. I., &
Cromer, C. (2009). Toward an
understanding of the online
consumer’s risky behavior and
protection practices. . The Journal of
Consumer Affairs , 449–473.
[34] Dinev, T., & Hart, P. (2004). Internet
privacy concerns and their
antecedents – Measurement validity
and a regression model. Behavior
and Information Technology , 413–
422.
[35] Chang, C.-W., & Heo, J. (2014).
Visiting theories that predict college
students’ self-disclosure on
Facebook. Computers in Human
Behavior,79–86.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


631
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

IPTEK BAGI MASYARAKAT (IBM)


USAHA PENGOLAHAN KURMA TOMAT MENGHADAPI PERMASALAHAN
INTENSITAS PERUBAHAN CUACA PADA POSDAYA MANALAGI VI DAN VII
DUSUN SUMBERMULYO DESA MADIREDO KECAMATAN PUJON

Samsul Arifin1), Erwien Tjipta Wijaya2)


1,2)
Program Studi Sistem Komputer, STMIK Asia Malang
Email: 1)s4ms.s0ul@gmail.com,2)erwin.cipta@gmail.com

Abstrak
Salah satu dari hasil pertanian dusun Sumbermulyo adalah tomat, apabila tiba panen raya harga tomat
sangat murah. Hal ini membuat ibu Dania tergerak untuk melakukan serangkain uji coba membuat
usaha kurma tomat. Dengan kegigihannya itu akhirnya uji coba kurma tomat berhasil, dibawah
payung POSDAYA dengan adanya usaha kurma tomat ini bisa menambah pendapatan/kesejahteraan
ibu-ibu/keluarga di dusun Sumbermulyo. Dalam proses pembuatannya benar-benar masih
konvensional semua dilakukan secara manual mulai awal sampai akhir dari sekian proses yang paling
lama dilakukan adalah pada saat proses terakhir yaitu penjemuran dengan langsung kena sinar
matahari hingga membutuhkan waktu 4 hari. Dengan permasalahan tersebut sampai saat ini proses
produksi yang dilakukan tidak bisa dilakukan secara kontinu. Untuk Mengatasi permasalahan yang
dihadapai oleh POSDAYA Manalagi VI dan VII dusun Sumbermulyo dalam produksi kurma tomat
tersebut, dalam Pengabdian Masyarakat ini sesuai dengan kesepakatan dengam POSDAYA
Manalagi VI dan VII maka diwujudkan dengan membuat mesin pengering kurma tomat dengan
tujuan bisa memproduksi kurma tomat secara kontinu tanpa kendala dengan cuaca. Tingkat
keberhasilan program Pengabdian Masyarakat ini diukur dengan Terwujudnya 1 alat pengering
kurma tomat untuk masing-masing POSDAYA yaitu Manalagi VI dan VII, bisa berproduksi secara
kontinu dan kapasitas produksi kurmat tomat 25 kg/hari untuk masing-masing alat.
Kata kunci : kurma tomat, mesin pengering, cuaca, posdaya manalagi VI dan VII
Abstract
One of the farms Sumbermulyo hamlet is tomato, When the harvest arrives the price of tomatoes is
very cheap. This situation makes Mrs.Dania moved to do a series of trials to make the business of
tomato dates. With persistence that's just a successful trial of tomato dates, in POSDAYA with the
existence of this tomato dates can increase income / Welfare of mothers / family in Sumbermulyo
hamlet. In the process of making it really still conventional all done manually starting from the
longest process done during the last process of drying with direct sunlight until it takes 4 days. With
the theme that currently being processed production can not be done continuously. To overcome the
problems faced by POSDAYA Manalagi VI and VII Sumbermulyo hamlets in the production of tomato
dates, in this Community Service in accordance with the agreement with POSDAYA Manalagi VI
and VII then by this can produce tomato dates continuously aimlessly. With the weather The success
rate of this Community Service program with the realization of 1 tool of drying of tomato dates for
each POSDAYA that is Manalagi VI and VII, can produce continuously and production capacity of
tomato tomato 25 kg / day for each tool.
Keywords : dates of tomato, dryer, weather, posdaya manalagi VI and VII

PENDAHULUAN merupakan kabupaten ke dua terbesar di Jawa


Malang adalah salah satu dari Timur. Kabupaten Malang berbatasan dengan
kabupaten di propinsi Jawa Timur dan dua kota madya yaitu Malang dan Batu dan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


632
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

empat kabupaten yaitu Lumajang, adalah krupuk bawang, carang mas apel dan
Probolinggo, Blitar dan Kediri. Sebagian wortel, dusun Lebo disusun ini ada objek
besar wilayahnya adalah pegunungan dan wisata yaitu telaga madiredo dan gunung cilik,
pantai sehingga menjadikan salah satu tujuan dusun Ndelik yang terkenal adalah budaya
wisata. Daerah Pujon di kelilingi gunung paguyupan banteng, dan dusun Sumbermulyo
Dworowati, Argowayang, Gentong Growah, terkenal dengan objek wisata Air Terjun Supit
Biru, Banyak, Anjasmoro dan Kawi. Kec. Urang
Pujon terdiri dari 10 desa, 43 dusun/dukuh, Desa Madiredo yang sebagian besar
301 RT dan 87 RW. Sebagian besar penduduk pendudukanya adalah bekerja di bidang
Pujon bekerja di bidang pertanian dan pertanian dan beternak ditunjang dengan
peternakan yakni 71.89%. Sedangkan untuk kondisi geografis yang sangat cocok untuk
potensi UKM meliputi Kerajinan Kap Lampu bertani khususnya sayur dan buah-buahan.
Hias Dari Bambu Dan Rotan (Desa Karena sumber bahan baku yang melimpah
Bendosari), Cuka Apel, Tonik Apel Dengan dari hasil panen sehingga masing-masing
Produksi 1000 Liter/Bulan (Desa Madiredo), dusun mulai mengembangkan UKM produk
Kerajinan Perak (Desa Pandesari), Yogurt ulahan dengan bahan baku utamanya adalah
Susu Sapi (Desa Ngabab), Susu Pasterurisasi sayur dan buah-buahan salah satunya adalah
(Desa Pujon Lor), Krupuk Petolo (Desa dusun Sumbermulyo dengan POSDAYA
Tawangsari), Pengrajin Gitar (Desa Manalagi VI dan VII dimana ibu-ibu PKK
Pandesari). Sedangkan komuditas unggulan telah berinovasi dalam mengembang produk
lainnya meliputi Asparagus, Gapoktan Pujon olahan rumah tangga, produk yang sudah
Lor , Luas Areal 5 Ha, 1-2 Kw/Hari, Jamur dihasilkan adalah kurma tomat.
Tiram, Kelompok Tani Jamur, Luas Areal Dalam membuat produk pasti ada
1,5ha Dengan Produksi 300 Kg Per Hari Dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi
Air Susu Sapi, 115 Ton/Hari, Populasi Sapi oleh POSDAYA Manalagi VI dan VII yaitu
Perah ±27.000 Ekor. salah satunya adalah saat menghadapi cuaca
Desa Madirejo yang terdiri dari 5 (curah hujan yang tinggi) karena proses
kepala dusun (Kasun) yaitu dusun Krajan pengeringan langsung kena sinar matahari
yang terkenal denagn susu perah dan petik jika cuaca panas membutuhkan waktu kurang
apel UKM yang dikembangkan adalah tonic lebih 4 hari, dengan problem tersebut sampai
apel, dusun Sobo UKM yang dikembangkan saat ini proses produksi tidak bisa kontinu

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


633
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

hanya berdasarkan pesanan atau pada saat ada dengan menggunakan persamaan 1 dan 2,
acara pameran. yaitu bobot air (Ba) pada bahan dinyatakan
KAJIAN LITERATUR dengan bobot bahan sebelum pengeringan
Sumber Jurnal (“Oven Pengering dikurangi bobot bahan setelah pengeringan.
Kerupuk Berbasis Mikrokontroler Atmega Maka, bobot bahan awal atau sebelum
8535 dikeringkan sebesar 80 gram dikurangi
Menggunakan Pemanas Pada Industri Rumah dengan basis bahan setelah pengeringan yaitu
Tangga” Jurnal Teknologi Volume 2 Nomor 65 gram hasilnya didapat 15 gram (Ba), dan
1, Tahun 2009) bobot bahan kering mutlak (berat akhir)
Pengujian Pengeringan didapat dari bobot bahan setelah pengeringan
Pada pengujian oven pengering secara yaitu 65 gram (Bk).
keseluruhan ini dilakukan dengan mengukur Maka,
lama waktu proses pengeringan. Yang mana 𝐵𝑎
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ (%) = 𝑥 100%
lama waktu ini tidak hanya ditentukan oleh 𝐵𝑘

berapa derajat panas suhu yang dipakai tetapi


15
juga oleh kadar air yang terkandung didalam 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ (%) = 𝑥 100%
65
bahan yang akan dikeringkan, untuk
mengukur jumlah kadar air pada bahan ini,
𝐾𝑎 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 (%)
penulis menggunakan metode gravimetri 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
= 𝑥 100%
untuk mengukur kadar air pada kedua bahan 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙
yang akan diuji.
Disini penulis dalam melakukan 80 − 65
𝐾𝑎 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 (%) = 𝑥 100%
pengujian menggunakan dua macam bahan 80
= 18,75%
yang akan dikeringkan yaitu kerupuk dan
rambak. Dimana kedua bahan tersebut
Setelah diketahui basis basah dan basis
mempunyai kadar air yang beda. Pengujian
kering dari bahan tersebut, dapat diketahui
pertama dengan menggunakan 20 kerupuk
lama waktu proses pengeringan akan
sebagai sampel, yang mempunyai berat basah
berlangsung, dengan kadar air saat basis basah
awal 80 gram dengan kadar air basis basah
sebesar 23 % dan saat basis kering sebesar
sekitar 23 %, perhitungan kadar air basis
18,75 %.
basah dan kadar air basis kering didapat

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


634
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pada tabel 1 akan diketahui lama yang akan dialirkan ke seluruh mesin
waktu proses pengeringan pada suhu kerja 55 pemanas.
ºC dan suhu kerja 60 ºC. Mesin pemanas ini dirancang dengan
Tabel 1 Waktu Pengeringan system semi otomatis atau dengan kata lain
N Sampel Kadar Air (%) Suh Wakt alat pemanas ini dapat bekerja secara otomatis
o yang di Saat Saat u u sesuai dengan keinginan pengguna. Dalam
uji Basa Kerin (oC) (Meni alat pengering terdapat beberapa bagian
h g t) utama diantaranya sebuah minimum system
1 20 23 % 18,75 45- 200 – dengan lcd, tombol, dan sebuah
Kerupu % 50 220 mikrokontroler yang terhubung dengan
k sensor-sensor yang ada pada system
2 20 23 % 18,75 50- 180 - pengering, fungsi dari lcd dan tombol adalah
Kerupu % 55 200 untuk mengatur suhu pada alat dan juga waktu
k (timer) kerja alat pengering ini. Selanjutnya
3 20 23 % 18,75 55- 160 - ada dua buah blower udara yang berfungsi
Kerupu % 60 190 untuk mengalirkan panas ke seluruh bagian
k alat yang dirancang.

METODE PENELITIAN
Konsep Alat Pengering Kurma Tomat
Untuk mengatasi proses pengeringan
secara konvensional yang cenderung lama dan
sangat tergantungan pada kondisi cuaca.
Maka dibutuhkan sumber panas lain untuk
proses pengeringan, dalam alat yang
dirancang ini proses penghasil panas Gambar 1. Rancangan Mesin Pengering
dihasilkan dari sebuah kompor. Kompor Pembuatan mesin pengering ini
tersebut dirancang dengan bahan bakar gas mengacu pada beberapa hal antara lain:
lpg dan dengan system semi otomatis, peranan
kompor adalah memanaskan jari-jari tembaga a. Pemilihan Sumber panas Pengeringan

yang kemudian menghasiskan suhu panas

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


635
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Sumber panas dihasilkan dari nyala api


kompor
b. Pembuatan kerangka utama
Kerangka utama alat ini dibaut dari pelat
stailees steel dan juga tiang – tiang
penyangganya terbuat dari besi dan
aluminium foil.
c. Pembuatan Jari-jari pemanas Gambar 2. Hasil Pembuatan Mesin
Jari-jari penamas dibuat dengan Pengering Kurma Tomat
menggunakan bahan pipa tembaga sebagai Pengujian alat mesin pengering
penghantar panas. dilakukan untuk mengetahui setting suhu
d. Sirkulasi udara panas yang sesuai dengan panas yang dihasilkan
Pengkondisian sirkulasi udara panas dibuat sinar matahari. Suhu yang biasa digunakan
dengan menggunakan dua buah blower untuk pengeringan adalah berkisar 60-65oC,
hisap dan tiup. dengan suhu tersebut hasil pengeringan akan
e. Pengontrol suhu dan timer alat lebih maksimal.
Pengontrol suhu dan timer pada alat ini Untuk menghasilkan panas yang sama
dibuat dengan minimum system dengan sinar matahari maka knop pengatur
mikrokontroler dan beberapa sensor suhu. panas kompor telah disambung dengan motor
Sensor suhu digunakan sebagai indicator stepper agar memudahkan untuk
suhu ruangan yang diinginkan. membesarkan dan mengecilkan api. Panas
yang dihasilkan oleh kompor akan dibaca
HASIL PENELITIAN DAN menggunakan sensor suhu DS18B20. Setelah
PEMBAHASAN dapat diketahui berapa suhu pada saat ini
Program pengabdian ini menghasilkan maka kontroller Arduino Uno dapat
mesin yang dapat digunakan untuk menentukan pengaturan nyala api kompor.
mengeringkan kurma secara otomatis Jika suhu kurang dari 65 oC maka kontroler
berdasarkan setting timer. Mesin pengering akan mengontrol motor stepper agar memutar
kurma ditunjukkan pada gambar 2 knop kompor agar nyala api membesar.
Kemudian setelah suhu mencapai lebih dari

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


636
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

suhu 65 oC maka knop akan diputar kembali 9 − 7,5


𝐾𝑎 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 (%) = 𝑥 100%
sehingga nyala api akan mengecil. 9
= 16,67%
Jumlah dari kurma tomat yang akan di
Tabel 2. Waktu pengeringan Kurma Tomat
uji coba untuk proses pengeringan adalah
N Sampel Kadar Air (%) Suh Wakt
sebesar 25 kg dengan ukuran diameter tomat
o Saat Saat u u
5-10cm dengan asumsi berat sebelum
Basa Kerin (oC) (Meni
dimasak. Dengan ukuran diameter tomat
h g t)
tersebut hasil akhirnya akan sebesar buah
kurma sesungguhnya. Setelah melalui uji coba 1 12 kg 20 % 16,67 50- 280 –

proses pengeringan didapatkan data lama Tomat % 55 300

waktu pengeringan. 2 12 kg 20 % 16,67 55- 250 –

Buah tomat memiliki kadar air yang Tomat % 60 270

sangat tinggi, akan tetapi kadar air tersebut 3 12 kg 20 % 16,67 60- 200-

akan berkurang pada saat proses pengambilan Tomat % 65 220

biji dan proses pemasakan dengan gula. KESIMPULAN DAN SARAN

Berat tomat sebelum dimasak atau Setelah dilakukan proses pengujian

masih mentah 25kg, setelah proses maka didapatkan kesimpulan dan saran

pengambilan biji dan dimasak beratnya sebagai berikut:

menjadi 12kg. pada tahap ini tomat sudah siap 1. Proses pengeringan kurma tomat sudah

untuk dikeringkan dengan menggunakan dapat dilakukan dengan menggunakan

mesin pengering. Pada berat 12kg memiliki mesin pengering yang dapat

kadar air basis basah sekitar 37%. mempersingkat waktu menjadi 220 menit
𝐵𝑎 sampai dengan 300 menit.
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ (%) = 𝑥 100%
𝐵𝑘 2. Dengan adanya mesin pengering kurma
tomat, maka permasalahan produksi saat
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ (%) cuaca hujan sudah tidak terjadi
1,5 kekhawatiran lagi.
= 𝑥 100%
7,5
3. Dengan menggunakan mesin pengering,
proses produksi kurma tomat telah terjadi
𝐾𝑎 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 (%)
peningkatan sebesar 30%.
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
= 𝑥 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


637
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

4. Untuk mendapatkan pengeringan kurma


tomat yang lebih baik dan tahan lama,
setting suhu pada 55-62 oC.

REFERENSI
Farid Samsu H dan Luluk Masruroh, 2008,
Perancangan Dan Pembuatan
Otomatisasi Pada Alat
Pengeringan Sale Pisang
Berbasis Mikrokontroler Renesas
R8c/13, Jurnal Neutrino Vol 1 No
1.
Syafriyudin dan Dwi Prasetyo Purwanto,
2009, Oven Pengering Kerupuk
Berbasis Mikrokontroler Atmega
8535 Menggunakan Pemanas
Pada Industri Rumah Tangga,
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Teknologi Industri, Institut Sains
& Teknologi AKPRIND
Yogyakarta.
Djuandi, Feri, 2011. Pengenalan Arduino.
Jakarta: Penerbit Elexmedia.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


638
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

IMPLEMENTASI CONTROLLER ACCESS POINT SYSTEM MANAGER (CAPSMAN)


DAN WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) JARINGAN WIRELESS DI SMK
TERPADU AL ISHLAHIYAH SINGOSARI MALANG
1)
Santi Dwi Ratnasari, 2)Eni Farida, 3)Nasrul Firdaus
1,2)
Sistem Informasi, STMIK Pradnya Paramita Malang
Email: 1)santi26.ratnasari@gmail.com, 2)enistimata@gmail.com
3)
Teknik Infromatika, STMIK Pradnya Paramita Malang
Email: 3)nasrul@stimata.ac.id

Abstrak
Salah satu kebutuhan di Indonesia saat ini yaitu jaringan internet, baik untuk masyarakat maupun
lembaga pendidikan. Pada lembaga pendidikan fasilitas internet sangatlah penting, terutama bagi
guru, staf maupun siswa yang menggunakan internet sebagai media pencarian referensi dan informasi
untuk memperkuat wawasan. Akan tetapi jaringan internet yang digunakan dalam lembaga
pendidikan masih banyak mengalami permasalahan dalam mengakses internet, seperti di SMK
Terpadu Al Ishlahiyah Singosari Malang yang sedang mengalami masalah banyaknya SSID,
keamanan jaringan yang masih mudah di terobos dan management bandwidth yang belum maksimal.
Masalah tersebut mempersulit guru, staf dan siswa SMK Terpadu Al Ishlahiyah dalam kegiatan
sekolah yang memanfaatkan jaringan internet. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut
dengan menggunakan metode NDLC, dibangunlah sebuah keamanan internet dengan WPA2-PSK,
management bandwidth menggunakan Queue Tree dan Per Connection Queue, serta menerapkan
CAPsMAN dan WDS untuk memperbaiki stabilitas kegiatan guru, staf dan siswa di SMK Terpadu Al
Ishlahiyah Singosari Malang.

Kata kunci: keamanan jaringan, management bandwidth¸ CAPsMAN, WDS

Abstract
One of the needs in Indonesia today is the internet network, both for the community and educational
institutions. At educational institutions internet facilities are very important, especially for teachers,
staff and students who use the internet as a reference search media and information to strengthen
their knowledge. However, the internet network used in educational institutions are still experiencing
problems in accessing the internet, such as in SMK Terpadu Al Ishlahiyah Singosari Malang who
are experiencing the problem of the number of SSID, network security is still easy to break down and
management bandwidth that has not been maximized. The teachers, staff and students of SMK
Terpadu Al Ishlahiyah often face some problems internet network in teaching and learning and
learning process. Therefore, to overcome the problems by using the NDLC method, internet security
is build by using WPA2-PSK, bandwidth management is built by using Queue Tree and Per
Connection Queue, also applied CAPsMAN and WDS to improve the stability of teacher, staff and
student activities in SMK Terpadu Al Ishlahiyah Singosari Malang.

Keywords: network security, management bandwidth¸ CAPsMAN, WDS

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

639
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN adalah diperlukannya manajemen bandwidth


Pembangunan jaringan komputer pada jaringan. Banyaknya SSID yang tersedia akan
suatu lembaga secara umum bertujuan untuk mengganggu kinerja user, dikarenakan saat
meningkatkan pengetahuan pertukaran berpindah tempat harus login kembali. Selain
informasi berupa data dan media itu, kemananan jaringan di SMK Al
berkomunikasi pada dunia maya. Internet Ishlahiyah sangatlah kurang sehingga dengan
merupakan salah satu jaringan komputer yang mudah dapat diterobos oleh user yang
sudah tidak asing lagi dan merupakan jaringan mengakses jaringan secara ilegal.
komputer yang terdiri dari beberapa komputer Berdasarkan uraian diatas, penelitian
yang saling terhubung untuk mempermudah ini bertujuan untuk melakukan konfigurasi
pertukaran informasi berupa data dan sebagai pada sistem keamanan jaringan menggunakan
sarana untuk saling berkomunikasi. Oleh WPA2-PSK, sehingga dapat membantu
karena itu, dengan adanya internet dapat mengatasi masalah keamanan jaringan
mempermudah untuk melakukan komunikasi, wireless pada SMK Al Islahiyah agar tidak
mencari referensi, serta mencari informasi mudah diterobos oleh user yang tidak
secara aktual. bertanggung jawab. Selanjutnya untuk
Jaringan komputer adalah sebuah menangani banyaknya SSID yang tersedia
kumpulan komputer, printer, dan peralatan diterapkan fitur CAPsMAN dan WDS, dapat
lainnya yang saling terhubung. Informasi dan mempermudah user yang mendapatkan ijin
data bergerak melalui kabel – kabel sehingga akses secara legal tidak sering login kembali
memungkinkan pengguna jaringan komputer jika berpindah tempat. Selain itu dilakukan
dapat saling bertukar dokumen dan data. bandwidth management dengan
(Victor Haryanto, E , 2012:12). menggunakan metode Queue Tree dan Per
SMK Terpadu Al Islahiyah merupakan Connection Queue (PCQ) yang disertai
salah satu sekolah swasta yang terletak di penambahan mangle, agar bandwidth yang
kecamatan Singosari, Malang. Saat ini SMK tersedia tidak terbuang begitu saja.
Terpadu Al Ishlahiyah telah membangun KAJIAN LITERATUR
jaringan dengan menggunakan metode limit Jaringan Komputer
user yang sudah tersetting sebagai simple Jaringan komputer adalah sebuah
queue. Masalah yang sedang dihadapi saat ini kumpulan komputer, printer, dan peralatan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

640
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

lainnya yang saling terhubung. Informasi dan memiliki wireless MAN dengan kekurangan
data bergerak melalui kabel – kabel sehingga dan kelebihan yang relatif sama.
memungkinkan pengguna jaringan komputer WAN (Wide Area Network)
dapat saling bertukar dokumen dan data. WAN (Wide Area Network ) adalah
(Victor Haryanto, E , 2012:12) kumpulan dari LAN dan Workgroup yang
Konsep jaringan komputer yang dihubungkan dengan menggunakan alat
digunakan untuk memudahkan dan komunikasi modem dan jaringan internet dari
memahami jaringan komputer dibagi kantor pusat dan kantor cabang, ataupun
berdasarkan pada areanya antara lain: antarkantor cabangSistem jaringan ini dapat
LAN (Local Area Network) menggunakan jaringan internet yang sudah
LAN (Local Area Network) adalah ada untuk menghubungkan antara kantor
suatu singkatan dari Local Area Network. pusat dan kantor cabang atau dengan PC
LAN terdiri dari beberpa komputer yang Stand Alone atau Notebook yang berada di lain
terhubung dalam suatu jaringan. Pada jaringan kota ataupun negara.
ini, setiap komputer dapat mengakses data WPA2-PSK (Wi-Fi Protected Access2 – Pre
dari komputer lain. Setiap komputer yang Shared Key)
terhubung pada LAN mempunyai IP Address Menurut Susianto (2015:33), WPA2-
yang berbeda. Komputer di dalam LAN PSK merupakan keamanan yang
terhubung melaui ethernet atau juga dapat menggunakan kunci enkripsi Advanced
terhubung dengan wireless teknologi yang Encryption Standard (AES), yang mana AES
berkecepatan antara 10-1000 Mbps. menggunakan algoritma enkripsi canggih
MAN (Metropolitan Area Network) yang tidak bisa dikalahkan oleh alat – alat
MAN atau Metropolitan Area Network yang mengatasi keamanan TKIP yang ada
adalah jaringan lebih luas daripada LAN. pada WPA-PSK yang membuat AES menjadi
Beberapa LAN yang menjadi satu jaringan metode enkripsi yang jauh lebih aman. Sudah
juga dapat disebut MAN. MAN biasanya dapat ditentukan perbedaan utama yang ada
terdapat di dalam duatu kampus atau dalam pada WPA-PSK dan WPA2-PSK yaitu pada
satu wilayah yag agak luas (dapat juga satu kunci enkripsinya, yang mana enkripsi yang
kota). MAN biasanya tidak dimiliki oleh satu digunakan pada WPA2-PSK jauh lebih aman
organisasi saja. Sama seperti LAN, MAN juga dari enkripsi yang ada pada WPA-PSK.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

641
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Wireless Distribution System (WDS) administrator jaringan tidak perlu repot login
Menurut Agus J. Alam, M (2008:111), dan setting satu per satu pada AP.
WDS adalah singkatan dari Wireless Citraweb Nusa Infomedia. 2014.
Distribution System , yaitu suatu sistem yang Implementasi Mikrotik Wireless Controller
bisa mendidtribusikan data dengan wifi lain . CAPsMAN.
WDS bekerja seperti repeater, tetapi cara (http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?
koneksinya menggunakan MAC Address dan id=101, /tanggal 21 April 2017 jam 01.34).
masing – masing router bisa memiliki SSID Bandwidth
yang berbeda. MAC Address yang dipakai Bandwidth adalah luas atau lebar
pada WDS digunakan sebagai pengenal untuk cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal
berbicara dalam dua arah dengan sesama dalam medium transmisi. Frekuensi sinyal
router . Masing – masing router anggota WDS diukur dalam satuan Hertz. Bandwidth yang
juga tetap memancarkan SSID dan dapat tidak dibagi secara merata akan
dikoneksi oleh wifi lain (client). mengakibatkan koneksi pada sebagian user
Controller Access Point system Manager (client) menjadi lambat, hal ini terjadi karena
(CAPsMAN) sebagian user ada yang memang sedang
CAPsMAN merupakan sebuah fitur dalam aktivitas yang menguras bandwidth
yang akan sangat membantu dalam seperti browsing atau download. (Irvantino, I,
implementasi jaringan wireless yang sudah 2014:48).
cukup besar seperti kantor, kampus, RT/RE Queue Tree
Net atau bahkan pada Wireless ISP. Ketika Queues Tree adalah pelimitan yang
CAPsMAN diterapkan maka dapat dilakukan sangat rumit karena pelimitan ini berdasarkan
setting beberapa perangkat access point pada protokol, ports, IP Address, bahkan kita harus
satu perangkat controller. Hal ini akan mengaktifkan fitur mangle pada firewall jika
memberikan kemudahan karena fitur wireless ingin menggunakan queue tree. Queues Tree
controller pada CAPsMAN yang berfungsi untuk melimit bandwidth pada
memudahkan untuk mengatur semua mikrotik yang mempunyai dua koneksi
perangkat wireless access point yang ada Internet karena paket marknya lebih berfungsi
dijaringan kita secara terpusat. Sehingga dari pada di simple queues. Queues tree juga
digunakan untuk membatasi satu arah koneksi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

642
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

saja baik itu download maupun upload


(Garrido, J, 2011: 37).
Mikrotik
Menurut Riadi, I (2010:376-377),
Mikrotik adalah sistem operasi independen
berbasiskan Linux khusus untuk komputer
ysng difungsikan sebagai Router. Untuk Gambar 3.2 Model yang ditawarkan

instalasi Mikrotik tidak dibutuhkan piranti Metode Pengumpulan Data


lunak tamahan atau komponen tambahan lain. Wawancara

METODE PENELITIAN Wawancara yang dilakukan adalah

Jaringan komputer yang akan wawancara personal dengan bapak Hermanto

dianalisis dalam penelitian ini adalah jaringan selaku guru teknik komputer dan jaringan dan

yang telah terpasang di SMK Terpadu Al juga merangkap sebagai administrator

Ishlahiyah .Bentuk topologi yang telah jaringan di SMK Terpadu Al Islahiyah untuk

dibangun menggunakan topologi star mengetahui sistem jaringan internet yang ada

(bintang), dengan menggunakan metode serta permasalahan yang terjadi. Wawancara

NDLC (Network Development Life Cycle). ini dilaksanakan pada:

Topologi jaringan yang digunakan Hari/Tanggal : Selasa, 7 Maret 2017


Waktu : Pukul 14.00 – 14.30 WIB
Tempat :Ruangan Laboratorium
Komputer SMK Terpadu Al
Islahiyah Singosari Malang.
Observasi
Tahap ini dilakukan pengamatan
Gambar 3.1 Topologi Jaringan SMK Terpadu
langsung ke tempat penelitian dan untuk
Al Ishlahiyah Singosari Malang
mengetahui aktivitas yang dilakukan pada
Model yang ditawarkan
ruangan Laboratorium SMK Terpadu Al
Islahiyah Singosari Malang. Observasi ini
dilakukan pada :
Observasi Pertama :

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

643
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Hari/Tanggal : Selasa, 7 - 10 Maret 2017 teknologi software dan hardware yang


Waktu : Pukul 14.00 – 14.30 WIB berhubungan dengan sistem jaringan.
Tempat : Ruangan Laboratorium HASIL PENELITIAN DAN
Komputer SMK Terpadu Al PEMBAHASAN
Islahiyah Singosari Malang. Tabel Hasil Penelitan
Observasi Kedua : Laporan pengujian dan hasil
Hari/Tanggal : 8 - 22 April 2017 Implementasi Controller Access Point system
Waktu : Pukul 14.00 – 14.30 WIB Manager (CAPsMAN) dan Wireless
Tempat : Ruangan Laboratorium Distribution System (WDS) Jaringan Wireless
Komputer SMK Terpadu Al di SMK Terpadu Al Ishlahiyah Singosari
Islahiyah Singosari Malang. Malang. Laporan tersebut terdapat pada tabel
Tujuan dari observasi pada ruangan 4.1 :
laboratorium jaringan komputer di SMK Tabel 4.1 Laporan hasil pengujian
Terpadu Al Islahiyah Singosari Malang Implementasi Controller Access Point system
adalah untuk mengetahui situasi dan kondisi Manager (CAPsMAN) dan Wireless
dari sistem jaringan yang sedang berjalan Distribution System (WDS) pada Jaringan
serta teknologi yang digunakan untuk Wireless.
mendukung sistem jaringan di SMK Terpadu N Data yang Hasil Keterangan
Al Islahiyah Singosari Malang. o diujikan Penguji
Studi Pustaka an
Tahap ini dilakukan untuk 1 Pengujian Berhasil Dengan
mempelajari teori-teori dari buku, artikel, dan login masuk tools winbox
jurnal yang berhubungan dengan penelitian mikrotik mikroti belum ada
sebagai sumber studi pustaka dan pendalaman dengan tools k konfigurasi
teori dalam pengembangan sistem jaringan winbox IP Address
yang dibuat. Pendalaman teori yang di pelajari dengan tidak yang
adalah tentang dasar-dasar jaringan, metode adanya merupakan
yang digunakan dalam manajemen konfigurasi penanda
bandwidth, keamanan internet dan WDS, pada router
pemanfaatan mikrotik sebagai routeros serta

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

644
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

N Data yang Hasil Keterangan N Data yang Hasil Keterangan


o diujikan Penguji o diujikan Penguji
an an
2 Pengujian Berhasil Dengan controller yang sudah
login masuk tools winbox CAPsMAN diaktifkan,
mikrotik mikroti dapat yang sudah berhasil
dengan tools k diketahui diaktifkan terkoneksi
winbox identitas, managernya dengan
dengan MAC dan router router
adanya Address, IP cabang CAP controller.
konfigurasi Address yang sudah
CAPsMAN yang diaktifkan
terpasang CAPnya.
pada router 4 Pengujian Berhasil Dengan
mikrotik, hasil , tetapi penerapan
dan untuk konfigurasi ketika WDS yang
login ke Wireless dilakuk dijadikan
router Distribution an ping satu dengan
melalui Access antar CAPsMAN,
winbox router
menggunaka ada
n MAC keteran
Address gan
yang sudah status
otomatis ada “net
pada masing prohibit
– masing ed”
router. 5 Pengujian Berhasil Password
3 Pengujian Berhasil Hasil router hasil terenkripsi
pada router cabang CAP dengan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

645
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

N Data yang Hasil Keterangan N Data yang Hasil Keterangan


o diujikan Penguji o diujikan Penguji
an an
konfigurasi menggunaka bandwidth
WPA2-PSK n enkripsi akan dibagi
aes ccm. secara
6 Pengujian Berhasil Pembagian merata.
manajemen bandwidth 7 Pengujian Berhasil Ketika
bandwidth ketika ada koneksi dilakukan
menggunaka satu client internet ping pada
n queue tree yang dengan DNS Server
dan per terhubung melakukan google,
connection dan “ping” pada hasilnya
(PCQ) download google reply.
file, maka menggunaka
total n dns server
bandwidth google
yang ada 8.8.8.8.
dialokasikan 8 Pengujian Berhasil Menampilka
kepada koneksi n halaman
client internet pencarian
tersebut. menggunaka google,
Ketika ada n google meskipun
lebih dari chrome, diarahkan ke
satu client dengan www.google
yang menginputk .com, maka
terhubung an akan
dan www.google kembali
download .com. diarahkan ke
file, maka
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

646
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

N Data yang Hasil Keterangan


o diujikan Penguji
an
www.google
.co.id
Gambar 4.3 Hasil Aktivasi CAPsMAN dan
Pengujian Controller Access Point system
Interface CAP
Manager (CAPsMAN)
Hasil Pengujian Wireless Distribution
Pada tahap pengujian ini, pertama diuji
System (WDS)
pada Controller Access Point Manager
Pada tahap ini dilakukan pengujian
(CAPsMAN) yaitu pada router controller
terhadap WDS. Setelah diimpllentaskan
CAPsMAN nya dan selanjutnya pada router
langkah awal yaitu masuk dalam SSID dengan
cabang CAP.
name “SkripsiSanti2” seperti gambar 4.3:

Gambar 4.1 Interface Router Controller dan


Cabang Gambar 4.4 Masuk SSID SkripsiSanti2
Pengujian Keamanan Internet
Menggunakan WPA2-PSK dan Layanan
Hotspot
Pada tahap ini dilakukan pengujian
terhadap sistem keamanan yang
menggunakan metode WPA2-PSK, metode ini
Gambar 4.2 Hasil Aktivasi dari CAP merupakan salah satu metode keamanan yang
mencegah serta meminimalisir terjadinya
pengambillan bandwidth secara ilegal
(jaringan wireless yang dibobol).

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

647
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gambar 4.5 Tampilan WPA2-PSK pada PC


Client
Gambar 4.8 Ping Client1 dan Client2 ke
Pengujian Bandwidth Management
Google
Menggunakan Queue Tree dan Per
Connection (PCQ)
Bandwidth yang digunakan dalam
pengujian ini yaitu untuk limit download 512
Kbps dan upload 512 Kbps. Untuk melakukan
pengujian ini maka akan di uji dengan client
mencoba download file menggunakan IDM,
apabila hanya satu client yang melakukan Gambar 4.9 Ping Client Browsing
download maka akan mendapatkan semua
KESIMPULAN DAN SARAN
bandwidth seperti pada gambar 4.5:
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan:
1. Dengan terbangunnya sistem keamanan
jaringan wireless menggunakan fitur
Gambar 4.6Satu Client Download
WPA2-PSK di SMK Terpadu Al
Ishlahiyah Singosari Malang, dapat
meminimalisir terjadinya pembobolan
jaringan wireless.
2. Dengan terbangunnya Controller Access
Point system Manager (CAPsMAN) dan
Gambar4.7 Dua Client Download Wireless Distribution System (WDS),
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

648
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dapat membantu guru, staff, serta siswa di Per Connection Queue lebih terorganisir,
SMK Terpadu Al Ishlahiyah serta lebih aman dalam pembagian
melaksanakan aktifitas perkantoran dan bandwidthnya.
belajar mengajar tanpa memikirkan 3. Controller Access Point system Manager
terputus jaringan internet serta tidak perlu (CAPsMAN) serta Wireless Distribution
login kembali saat berpindah tempat dari System (WDS), perlu diterapkan oleh
gedung satu ke gedung yang lainnya. setiap perusahaan maupun lembaga
3. Dengan terbangunnya sistem manajemen pendidikan untuk mempermudah
bandwidth menggunakan metode Queue mengontrol jaringan yang terbangun agar
Tree dan Per Connection Queue (PCQ) lebih terpusat, serta mempermudah untuk
yang disertai dengan mangle, maka pengenalan SSID ketika akan login ke
masalah bandwidth yang terbuang begitu jaringan. Diharapkan untuk peneliti
saja di SMK Terpadu Al Ishlahiyah selanjutnya lebih mengoptimalkan
Singosari Malang dapat diatasi, serta penggunaan CAPsMAN dan WDS.
bandwidth dibagikan sudah merata. 4. WPA2-PSK merupakan suatu keamanan
SARAN internet yang disarankan untuk
1. Penerapan management bandwidth diterapkan oleh setiap perusahaan dan
Queue Tree dan Per Queue sebaiknya lembaga pendidikan untuk meminimalisir
dilakukan, daripada menerapkan Simple terjadinya pembobolan jaringan oleh user
Queue, dikarenakan jika menggunakan ilegal. Diharapkan peneliti selanjutnya
Queue Tree dan Per Connection Queue lebih mengoptimalkan penggunaan
dapat memaksimalkan besarnya WPA2-PSK serta menambahkan metode
bandwidth sesuai pemakaiannya tidak yang lebih modern untuk keamanan
seperti Simple Queue yang dibatasi per jaringan.
client.
2. Pada management bandwidth
menggunakan Queue Tree dan Per REFERENSI
Citraweb Nusa Infomedia. 2014.
Connection Queue diperlukan
Implementasi Mikrotik Wireless
konfigurasi mangle terlebih dahulu, agar Controller CAPsMAN.
(http://www.mikrotik.co.id/artikel_
pembagian bandwidth Queue Tree dan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

649
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

lihat.php?id=101, /tanggal 21 April Riadi, Imam. 2010. Optimasi Bandwidth


2017 jam 01.34) Menggunakan Traffic Shapping.
Jurnal Informatika Januari 2010 374-
Citraweb Nusa Infomedia. 2014. Pengenalan 382.
CAPsMAN.
(http://www.mikrotik.co.id/artikel_ Susianto, Didi, Iis Yulianti. 2015.
lihat.php?id=78, /tanggal 21 April Mengamankan Wireless dengan
2017 jam 01.34) Menggunakan Two Factor, Password
dan Mac Address Filtering.Expeert-
Garrido, Jose, 2011. Perbandingan Metode Jurnal Manajemen Sistem Informasi
Simple Queues Dan Queues Tree dan Teknologi Desember 2015 31-36.
Untuk Optimasi Manajemen
Bandwidth Jaringan Komputer Di Victor, Edi Haryanto. 2012. Jaringan
Stmik Ppkia Pradnya Paramita Komputer. Yogyakarta: Andi.
Malang. Jurnal Teknologi Informasi
Vol. 4 No. 2.

Hardana, Irvantino Ino. 2014. Konfigurasi


Routerboard Mikrotik RB-750.
Yogyakarta: Andi.
J. Alam, M. Agus. 2008. Mengenal Wifi,
Hotspot, LAN, dan Sharing Internet
Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Madcoms, 2015. Membangun Sistem
Jaringan Komputer Untuk Pemula.
Yogyakarta: Andi.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

650
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA


PEMBELAJARAN INFORMATIF DAN INTERAKTIF UNTUK PENGENALAN
HEWAN

Ellinda Dwi Fransiska1), Tubagus Mohammad Akhriza2), Liduina Asih primandari3)


1)
Sistem Informasi, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email : 24ellinda@gmail.com
2)
Teknik Informatika, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email : akhriza@stimata.ac.id
3)
Manajemen Informatika, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email : liduinaasih@gmail.com

Abstrak
Augmented Reality (AR) merupakan inovasi dari computer graphic yang dapat menyajikan
visualisasi dan animasi dari sebuah model atau desain objek yang menggabungkan dunia maya 2D
maupun 3D kedalam sebuah dunia nyata. Bentuk pemanfaatan teknologi AR dalam proses belajar
mengajar misalnya media pengenalan hewan bagi anak-anak. Penggunaan AR dalam proses
pembelajaran efektif untuk meningkatkan daya tarik pada proses belajar karena anak-anak seolah-
olah dapat berinteraksi langsung dengan hewan yang mereka pelajari. Penelitian ini bertujuan untuk
membangun media pembelajaran pengenalan hewan menggunakan media smartphone dan teknologi
AR. Sasaran dari penelitian ini adalah tersedianya metode pengenalan hewan yang lebih informatif
dan interaktif. Aplikasi AR diberi nama ARANIMALS (Augmented Reality Animals) menyediakan
beberapa menu, seperti panduan penggunaan aplikasi, nama dan informasi hewan. Suara hewan
dapat muncul ketika obyek 3D hewan disentuh. ARANIMALS juga mudah digunakan oleh guru,
orangtua dan anak-anak. Karena dapat menyampaikan pesan kepada anak-anak dan juga menerima
respon dari anak-anak, maka ARANIMALS yang dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan belajar
pengenalan hewan bagi anak-anak yang lebih efektif dari metode tradisional.
Kata Kunci: Augmented Reality, media pembelajaran, pengenalan hewan, Smartphone

Abstract

Augmented Reality (AR) is an innovation of computer graphics that presents the visualization and
animation of a model or object design that combines 2D and 3D virtual world into a real world.
Example of AR utilization is in teaching and learning process such as animal introduction media for
children. The use of AR is effective to increase attractiveness and interactiveness in the learning
process because children can interact with the AR animal objects as if they interact with the real
animal. This study aims to build a learning media for animals’ introduction using smartphone and
AR technology. The goal of this study is the availability of more informative and interactive methods
of animal introduction media. The developed AR application, named ARANIMALS (Augmented
Reality Animals), provides some menus, like application usage guides, animal names and
information. Animal sounds also appear when 3D images of animals are touched. ARANIMALS is
also easy to use by teachers, parents and children. ARANIMALS capable to deliver messages to
children as well as to receive respons from them, and therefore, it is an effective learning media to
introduce the animals to the children.
Keywords: Augmented Reality, Learning Media, Animal Introduction, Smartphone

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

651
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN Aplikasi ARANIMALS bisa lebih


Augmented Reality (AR) yang interaktif karena dapat memberikan pesan dan
merupakan inovasi dari computer graphic respon kepada anak-anak, sehinga bisa
sehingga dapat menyajikan visualisasi dan memenuhi kebutuhan belajar pengenalan
animasi dari sebuah model atau desain objek hewan dengan teknologi AR. Selain itu,
yang menggabungkan dunia maya 2D ARANIMALS dapat diaplikasikan
maupun 3D kedalam sebuah dunia nyata. AR menggunakan smartphone, tablet, dll,
merupakan sebuah media baru dalam proses sehingga anak-anak bisa belajar mengenal
belajar mengajar misalnya media pengenalan hewan tanpa terbatas tempat dan waktu.
hewan pada anak-anak (Kaufmann, 2002). Dengan adanya media pembelajaran
AR dapat menangani permasalahan yang lebih informatif dan interaktif dapat
dari media pembelajaran tradisional yang ada membantu merangsang imajinasi anak tentang
saat ini yang dirasakan kurang informatif dan pengenalan hewan agar dimengerti.
interaktif bagi anak-anak. Metode tradisional Penelitian ini bertujuan untuk
tersebut biasanya hanya menggunakan membuat suatu media pembelajaran yang
gambar dan buku statis dalam proses belajar informatif dan interaktif dengan adanya suara
pengenalan hewan terhadap anak-anak. hewan dan objek 3D yang ditampilkan secara
Sehingga anak-anak merasa bosan untuk virtual menggunakan teknologi AR untuk
belajar, dan menjadi kurang mengerti membantu pengenalan hewan kepada anak-
pelajaran yang disampaikan (Noviyana,dkk, anak sebagai media pembelajaran yang lebih
2017). informatif dan interaktif.
Teknologi AR menyajikan gambaran
secara virtual dengan objek hewan 3D, KAJIAN LITERATUR
sehingga objek hewan 3D bisa tampil di Augmented Reality
smartphone android. Aplikasi ARANIMALS Augmented Reality (AR) adalah
(Augmented Reality Animals) bisa lebih sebagai media yang mampu menengahi ide
informatif karena memberikan tampilan menu antara manusia dan komputer, manusia dan
dan panduan dalam menggunakannya, serta manusia, serta komputer dan manusia. AR
menyampaikan nama hewan, suara hewan dan atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan
menerangkan informasi tentang hewan realitas tertambah merupakan inovasi dan
tersebut kepada anak-anak. computer graphic yang dapat menyajikan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

652
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

visualisasi dan animasi dari sebuah model sistem yang menggunakan metode VR,
atau desain objek yang menggambarkan dunia berikut adalah keunggulan dari AR:
maya 2D maupun 3D kedalam dunia nyata a. Interaksi terasa begitu nyata.
(Craig, 2013). Dikarenakan objek virtual ditampilkan
Konsep AR dalam teori mereka yang secara nyata kelayar perangkat milik
disebut dengan Virtuality Continuum yang pengguna, pengguna dapa tmelakukan
dapat dilihat pada gambar 1 : interaksi terhadap objek virtual tersebut
secara langsung. Tidak seperti VR dimana
seorang pengguna melakukan interaksi
terhada pobjek-objek di dalamnya melalui
controller seperti joystick, keyboard, mouse,
atau perangkat Input dan Ouput lainnya
Gambar 1 Virtuality Continuum
(Patkar, 2015).
(Milgram, 1994)
b. Implementasi lebih murah.
Pada gambar 1 dijelaskan
Tidak seperti VR yang membutuhkan
penggabungan dunia nyata dan dunia maya ke
virtual reality headset sebagai perangkat
dalam sebuah Virtuality Continuum. Pada sisi
tambahan dalam implementasinya, AR tidak
sebelah kiri menggambarkan lingkungan
membutuhkan suatu perangkat khusus yang
nyata yang berisi benda nyata, dan sebelah
tentunya membuat penerapansistem AR jauh
kanan menggambarkan lingkungan maya
lebih murah (Patkar, 2015).
yang berisi benda maya. Dalam AR lebih
c. Kemungkinan tersendatnya sistem
dekat ke sebelah kiri, lingkungan bersifat
yang ditampilkan lebih sedikit.
nyata dan benda bersifat maya, sementara
Tidak seperti VR, dimana dunia
Augmented Virtuality lebih dekat ke sebelah
virtual harus di-render oleh VGA Card secara
kanan, lingkungan bersifat maya dan benda
menyeluruh, pada system berbasis AR,
bersifat nyat. Kemudian Augmented Reality
system hanya akan merender sebuah objek
dan Augmented Virtuality digabungkan
tertentu saat melihat tanda atau berada pada
menjadi Mixed Reality (Milgram, 1994).
lokasi yang tepat. Hal ini tentunya membuat
Dalam penerapannya, sistem yang
sistem AR jauh lebih ringan, kemungkinan
menggunakan metode AR memiliki beberapa
tersendatnya system saat dijalankan menjadi
keunggulan dan kekurangan, dibandingkan
jauh lebih kecil (Patkar, dkk, 2015).
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

653
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Sedang beberapa kekurangan sistem ARToolkit


berbasis AR dibandingkan sistem berbasis ARToolkit adalah softwarelibrary,
VR, diantaranya : untuk membangun Augmented Reality (AR).
a. User dapat membedakan objek virtual dan Aplikasi ini adalah aplikasi yang melibatkan
objek nyata dengan mudah. suatu sistem informasi dalam bentuk grafis
Dikarenakan pengguna tidak melihat atau overlay pencitraan virtual ke dunia
pencampuran antara objek virtual dan nyata. Untuk melakukan ini, ArToolkit
dunia nyata. Pengguna tentunya akan menggunakan pelacakan video, untuk
merasa seluruh lingkungan yang dihasilkan menghitung posisi kamera yang nyata dan
secara virtual terasa lebih nyata mengorientasikan pola pada kertas marker
dibandingkan hanya sebuah objek yang secara realtime. Setelah, posisi kamera yang
diposisikan padadunia nyata (Patkar, dkk, asli telah diketahui, maka virtual kamera
2015). dapat diposisikan pada titik yang sama, dan
b. Teknologi yang sedang berkembang saat objek 3D akan digambarkan diatas marker,
ini lebih menguntungkan VR. jadi ARToolkit memecahkan masalah pada
Beberapa teknologi yang berkembang saat AR yaitu, sudut pandang pelacakan objek
ini lebih cocok di implementasikan secara dan interaksi objek virtual.
berdampingan menggunakan system ARToolkit sebagai aplikasi yang bisa
berbasis VR. Armband, VR headset, dan membaca tanda sederhana , menjadi objek 3
omni treadmill merupakan beberapa dimensi, yang tergabung dalam 1 layer pada
contoh dari perangkat tambahan tersebut marker (tanda) yang kita buat. Aplikasi
(Patkar, 2015). ARToolkit memungkinkan citra virtual masuk
c. Tidak mendukung fasilitas produksi kedalam dunia nyata. Cara kerja ARToolkit
terhadap design lingkungan secara adalah sebagai berikut :
keseluruhan (Patkar, 2015). 1. Kamera menangkap video dari dunia
Dikarenakan AR tidak menggambarkan nyata dan mengirimkannya ke komputer.
lingkungan secara menyeluruh. Design 2. Aplikasi ini mencari setiap bentuk
lingkungan secara menyeluruh tidak terlalu persegi melalui setiap frame video.
didukung pada penerapan sistem berbasis 3. Jika persegi ditemukan aplikasi ini
AR. menggunakan beberapa perhitungan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

654
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

matematika untuk menghitung posisi 1. Teknologi computer vision tingkat tinggi


kamera terhadap marker. yang mengijinkan developer untuk
4. Setelah posisi kamera diketahui model membuat efek khusus pada mobile
komputer grafis / objek 3D diambil dari device.
posisi yang sama. 2. Terus-menerus mengenali multiple
5. Objek 3D digambar pada video dari image.
dunia nyata dan akan muncul tepat diatas 3. Tracking dan detection tingkat lanjut.
marker. 4. Solusi pengaturan database gambar yang
6. Hasil akhir akan ditampilkan kembali di fleksibel.
layar monitor, sehingga ketika pengguna Gambar 2 berikut adalah Struktur dari Vuforia
meihat layar mereka melihat grafis :
overlay pada dunia nyata.
(http://artoolkit.sourceforge.net/.)
Vuforia
Vuforia merupakan software untuk
augmented reality yang dikembangkan oleh
Qualcomm, yang menggunakan sumber yang
konsisten mengenai computer vision yang
Gambar 2 Struktur Vuforia
fokus pada image recognition. Vuforia
(Fernando, 2013)
mempunyai banyak fitur-fitur dan
Marker
kemampuan, yang dapat membantu
Marker adalah sebuah penanda atau
pengembang untuk mewujudkan pemikiran
gambar yang dapat di deteksi oleh sistem
mereka tanpa adanya batasan secara teknikal.
komputer lewat gambaran video pada image
Dengan support untuk iOS, Android,
processing, pengenalan pola dan teknik visi
dan Unity3D, platform Vuforia mendukung
komputer. Sekali terdeteksi, maka akan
para pengembang untuk membuat aplikasi
didefinisikan skala yang tepat dan pose pada
yang dapat digunakan dihampir seluruh jenis
kamera. Pendekatan ini dinamakan marker
smartphone dan tablet. Pengembang juga
based tracking, dan digunakan secara luas
diberikan kebebasan untuk mendesain dan
pada Augmented Reality (AR), kesimpulan
membuat aplikasi yang mempunyai
marker dalam AR merupakan bagian
kemampuan antara lain (Fernando, 2013) :
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

655
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

terpenting, karena dengan menggunakan yang dapat bekerja pada Mac dan Windows,
mareker kamera dapat membaca objek yang tapi tidak pada Linux (Sudyatmika,dkk.
telah dibuat di unity. 2014).
Marker memiliki batas hitam tebal Unity salah satu game engine yang
yang digunakan agar komputer dapat mudah digunakan, hanya membuat objek dan
mengenali posisi dan orientasi marker dan diberikan fungsi untuk menjalankan objek
menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik tersebut. Dalam setiap objek mempunyai
(0,0,0) dan 3 sumbu yaitu X, Y, Z. Selama variabel, variabel inilah yang harus
proses identifikasi marker, aplikasi dimengerti supaya dapat membuat game yang
mendeteksi dan membandingkan setiap berkualitas. Berikut ini adalah bagian-bagian
marker untuk menampilkan objek yang sesuai dalam Unity:
dengan database. Bagian tengah marker yang 1. Asset, adalah tempat penyimpanan dalam
berupa gambar atau huruf digunakan sebagai Unity yang menyimpan suara, gambar, video,
nama atau ID yang memudahkan sistem untuk dan tekstur.
mengidentifikasi marker, dan kemudian 2. Scenes, adalah area yang berisikan konten-
mencocokan marker dengan objek yang konten dalam game, seperti membuat sebuah
sesuai dengan database (Siltanen, 2012). level, membuat menu, tampilan tunggu, dan
Unity 3D sebagainya.
Unity 3D merupakan sebuah tools 3. Game Objects, adalah barang yang ada di
yang terintegrasi untuk membuat bentuk dalam assets yang dipindah kedalam scenes,
obyek 3D pada video games atau untuk yang dapat digerakkan, diatur ukurannya dan
konteks interaktif lain seperti Visualisasi diatur rotasinya.
Arsitektur atau animasi 3D real-time. 4. Components adalah reaksi baru, bagi objek
Lingkungan dari pengembangan Unity 3D seperti collision, memunculkan partikel dan
berjalan pada Microsoft Windows dan Mac sebagainya.
Os X, serta aplikasi yang dibuat oleh Unity 3D 5. Script, yang dapat digunakan dalam Unity
dapat berjalan pada Windows, Mac, Xbox ada tiga, yaitu Javascript, C# dan BOO.
360, Playstation 3, Wii, iPad, iPhone dan tidak Prefabs adalah tempat untuk menyimpan satu
ketinggalan pada platform Android. Unity jenis game objects, sehingga mudah untuk
juga dapat membuat game berbasis browser diperbanyak (Sari, 2013)..
yang menggunakan Unity web player plugin,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

656
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

METODE PENELITIAN desain menu dan antarmuka (interface), serta


desain untuk marker atau target.
3. Material Collecting (Pengumpulan
Bahan)
Tahap Material Collection adalah
tahap pengumpulan bahan yang berhubungan
dengan penelitian. Bahan yang dibutuhkan
antara lain teks, gamba sebagai marker atau
target, objek 3D, audio, dan animasi yang
Gambar 3 Tahapan Penelitian dengan dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti
metode MDLC buku, internet, atau gambar yang dibuat
1. Concept (Konsep) sendiri oleh penulis.
Tahap konsep merupakan tahap awal 4. Assembly (Pembuatan)
dalam siklus MDLC. Pada tahap ini, dimulai Tahap ini adalah tahap pembuatan
dengan menentukan tujuan pembuatan aplikasi material yang telah dikumpulkan,
aplikasi membuat media pembelajaran yang aplikasi yang akan dibuat didukung oleh
informatif dan interaktif dengan adanya suara software yaitu Unity 3D, Vuforia, Photoshop,
hewan dan objek 3D yang ditampilkan secara dan Blender.
virtual menggunakan teknologi AR untuk 5. Testing (Pengujian)
membantu pengenalan hewan kepada anak- Pengujian dilakukan setelah
anak, serta menentukan pengguna aplikasi menyelesaikan tahap assembly dengan
ARANIMALS, pengguna aplikasi tersebut menjalankan aplikasi AR dan dilihat apakah
adalah guru, orantua, dan anak-anak. aplikasi dibuat sudah sesuai dengan
2. Design (Perancangan) kebutuhan user dan apakah aplikasi
Dalam tahap design dilakukan ARANIMALS ini terjadi kesalahan atau
rancangan aplikasi. Tujuan dari tahap ini tidak.
adalah membuat spesifikasi secara terperinci 6. Distribution (Distribusi)
mengenai tampilan aplikasi, dimana Pada tahap ini merupakan tahap
pembuatannya menggunakan perancangan terakhir dalam siklus MDLC, dalam
Flowchart (Diagram Alur), perancangan penelitian ini belum bisa dilakukan
pendistribusian pada user.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

657
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

HASIL PENELITIAN DAN kedalam tampilan menu yang menyediakan 3


PEMBAHASAN tombol yaitu tombol panduan, tombol mulai
Setiap halaman dalam ARANIMALS AR dan tombol keluar. Berikut ini adalah
akan diuji untuk memastikan apakah aplikasi tampilan dari menu :
telah berjalan dengan baik atau tidak. Hasil
yang keluar akan dicocokan dengan hasil yang
diharapkan. Tahap pengujian dilakukan untuk
memastikan apakah aplikasi telah berjalan
dengan baik dan dapat digunakan oleh user
Gambar 5 Tampilan Menu
atau tidak. Tahap ini dilakukan dalam dua
3. Tampilan Panduan
tahap. Tahap pengujian yaitu tahap yang
Tombol panduan diklik akan tampil
dilakukan oleh peneliti. Setelah lolos dari
beberapa panduan dalam memakai
pengujian oleh peneliti, pengujian yang
ARANIMALS, seperti gambar 6 berikut :
melibatkan user. Berdasarkan pengujian
sistem yang telah dilakukan, berikut adalah
tampilan dari hasil pengujian
1. Splash Screen
SplashScreen akan tampil pertama kali
saat membuka ARANIMALS pengenalan Gambar 6 Tampilan Panduan

hewan selama 5 detik sebelum masuk ke 4. Mulai AR


Mulai AR ini untuk menampilkan
halaman menu. Gambar 4 adalah tampilan
objek-objek hewan 3D dan informasi tentang
dari splah screen :
hewan secara benar sesuai dengan masing-
masing objek yang dimiliki oleh tiap marker
atau target. Mengarahkan kamera ke marker
atau target agar dapat membaca marker dan
dapat menampilkan objek-objek hewan 3D
Gambar 4 Tampilan Splash Screen
yang sesuai.
2. Tampilan Menu
Setelah menunggu proses
splashscreen selama 5 detik baru masuk

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

658
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gambar 7 Tampilan Mulai AR Gambar 9 Objek Beruang


5. Objek Sapi 7. Objek Kuda
Hasil yang diharapkan saat gambar Hasil yang diharapkan Objek hewan
marker berhasil ditangkap kamera kuda akan tampil beserta informasinya saat
smartphone cocok, maka objek dan informasi kamera smartphone diarahkan ke gambar
tersebut akan tampil, kemudian saat objek di marker kuda. Saat objek kuda di drag maka
drag maka objek akan pindah tempat, dan saat objek akan berpindah tempat, dan saat objek
objek disentuh, maka akan mengeluarkan disentuh, maka akan mengeluarkan suara
suara sapi. Gambar 4.6 berikut adalah hasil kuda. Gambar 10 berikut tampil objek kuda
dari objek sapi yang tampil. yang diharapkan.

Gambar 8 Objek Sapi


Gambar 10 Objek Kuda
6. Objek Beruang
Hasil yang diharapkan Objek berunag
KESIMPULAN DAN SARAN
akan tampil beserta informasinya saat kamera
Kesimpulan
smartphone diarahkan ke gambar marker.
Berdasarkan hasil analisis desain dan
Saat objek serigala di drag maka objek akan
implementasi aplikasi AR sebagai media
berpindah tempat, dan saat objek disentuh,
pembelajaran yang lebih informatif dan
maka akan mengeluarkan suara beruang.
interaktif pada anak-anak yang telah
Seperti Gambar 9 berikut.
dibangun, bahwa aplikasi ARANIMALS
sebagai media pembelajaran yang lebih

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

659
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

informatif dan interaktif pada anak-anak yang Applications. 225 Wyman Street,
Waltham, MA 02451, USA : Elseiver.
telah diimplementasikan dapat membantu
Milgram, P., A.F. Kishino, 1994, Taxonomy
permasalahan yang ada serta dapat of Mixed Reality Visual Display,
IEICE Transaction on Information and
meningkatkan pemahaman untuk anak-anak
Systems, E77-D(12), pp. 1321-1329.
sebagai media pembelajaran pengenalan Patkar, Singh, Birje.International Jurnal Of
Advanced In Computer Science and
hewan.
Software Engineering. India:Pune
Saran University, Mumbai University. Mei
2013, ISSN:2277 128X. Vol 3, Issue 5
Aplikasi ARANIMALS sebagai
http://artoolkit.sourceforge.net/. diakses pada
media pembelajaran pengenalan hewan yang tanggal 20 November 2016 Jam 14.50
WIB.
lebih informatif dan interaktif pada anak-anak
Fernando, M., 2013. Membuat Aplikasi
yang telah dibangun, perlu adanya Android Augmented Reality
menggunakan Vuforia SDK dan
pengembangan sehingga aplikasi
Unity. Buku AR Online, Buku AR
ARANIMALS ini dapat menjadi lebih baik. Online, Manado
Siltanen, Sanni.2012. Theory and
Saran pengembangan pada aplikasi
applications of marker-based
ARANIMALS pengenalan hewan yang augmented reality. JULKAISIJA
UTGIVARE PUBLISHER.
terkait, misalnya penambahan animasi dalam
Sari, P. Z., Nugroho, H., Jatmiko, A., Agung,
objek hewan dan menambahkan objek-objek A. 2013. Aplikasi Game Action Rpg,
Rugen The Wigoon Masterpiece Pada
hewan yang berkembang biak dengan proses
Platform Android Dengan
bertelur. Menggunakan Unity.
Skripsi.Universitas Bina Nusantara.
REFERENSI
Kaufmann, Hannes. 2002. Collaborative
Augmented Reality in Education,
Education and Information
Technologies 5:4, pp. 263-276.
Noviyana,Febri. Akhriza,T.Mohammad. dan
Farida,Eni.Implementasi Teknologi
Augmented Reality untuk Peningkatan
Pemahaman Rambu-Rambu Lalu
Lintas.Seminar Nasional Inovasi Dan
Aplikasi Teknologi Di
Industri.Februari 2017,ISSN:2085-
4218
Craig, Alan.B. 2013.Understanding
Augmented Reality, Concepts and

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

660
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

E-MARKETING DENGAN MEDIA JEJARING SOSIAL UNTUK PENINGKATAN


OMSET PENJUALAN

Sunu Jatmika1), Tria Aprilianto2), Broto Poernomo Tri Prasetyo3)


1,2,3)
STMIK Asia Malang
Email: sunu.srg@gmail.com, 2)raptorapril@gmail.com, 3)papung@gmail.com
1)

Abstrak

Egg Rool Sayur, Stik Sayur, Dodol Susu, Stik Susu, Carang Mas Apel, Kerupuk Bawang, Permen
Tape, Kurma Tomat dan Madu Apel merupakan produk olahan unggulan desa Madiredo Kec. Pujon
dimana produk-produk tersebut bahan bakunya didapat dari hasil pertanian di desa Madiredo sendiri
khususnya di dusun Sumberedo dimana bahan baku untuk produk diatas sangat berlimpah. Biarpun
bahan bakunya berlimpah ibu-ibu (kelompok POSDAYA Manalagi VI dan VII) yang ada tidak
berani produksi secara maksimal disebabkan oleh kendala dari faktor marketing atau penjualannya,
produk yang dihasilkan tidak bisa bertahan lama karena diproses secara alami tanpa bahan pengawet.
Persoalan utamanya adalah tidak ada anggaran untuk biaya promosi dan kurangnya pembekalan skill
SDM dalam bidang promosi. Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapai oleh POSDAYA
Manalagi VI dan VII dusun Sumbermulyo dalam hal pemasaran hasil produk olahan desa Madirejo
kec. Pujon tersebut, dalam Pengabdian Masyarakat ini sesuai dengan kesepakatan dengan
POSDAYA Manalagi VI dan VII maka diwujudkan aplikasi website dan teknik menjual atau
membranding produk lewat jejaring sosial (facebook,Instagram,YouTube dan Google+). Tingkat
keberhasilan program Pengabdian Masyarakat ini diukur dengan Terwujudnya aplikasi website dan
teknik menjual lewat jejaring social media (facebook, Instagram,YouTube, blok dan Google+)
sehingga bisa meningkatkan omset penjualan dan menjadikan desa wisata khas produk olahan.

Kata kunci : Branding, Website, Sosial Media, Omset Penjualan

Abstract

Rool Egg Vegetable, Vegetable Sticks, Dodol Milk, Milk Sticks, Carang Mas Apples, Onion
Crackers, Candies Tape, Tomato Dates and Honey Apples are processed products featured Madiredo
village district. Pujon where the products are raw materials obtained from agriculture in Maddalo
village itself, especially in Sumberedo village where raw materials for the above products are very
abundant. Even if the raw material is plentiful mothers (group POSDAYA Manalagi VI and VII) that
there is not dare to maximum production caused by the constraints of marketing or sales factor, the
resulting product can not last long because it is processed naturally without preservatives. The main
problem is that there is no budget for promotional costs and lack of skills training in the field of
promotion. In connection with the problems encountered by POSDAYA Manalagi VI and VII
Sumbermulyo hamlet in terms of marketing of processed products Madirejo village kec. Pujon, in
Community Service in accordance with the agreement of POSDAYA Manalagi VI and VII then
realized the website and engineering applications or membranding sell products through social media
networks (Facebook, Instagram, YouTube and Google+). The success rate of Community Service
program is measured by the realization of website application and selling technique through social
media network (facebook, Instagram, YouTube, blog and Google+) so as to increase the sales
turnover and make the typical tourist village of processed products.

Keyword : Branding, Website, Social Media, Sales Turnover

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


661
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN tape dan yang baru dikembangkan adalah


E-Marketing merupakan bagian dari kurma tomat dan madu apel.
pemasaran yang ada pada e-commerce yang Dalam suatu usaha pasti ada kendala
mana penjual mempunyai tujuan khusus yang dihadapi salah satunya adalah dalam sisi
dalam strategi pendistribusian, promosi, pemasaran, kurangnya biaya untuk promosi
penetapan harga produk terhadap target dan minimnya SDM yang menguasai teknik
segment pasar melalui media internet atau pemasaran. selama ini dalam memasarkan
media lain ( sosmed ). Dengan E-Marketing produk yang dihasilkan tergantung dari order
dapat menjangkau semua lapisan masyarakat atau pemesanan itu pun sifatnya tidak
baik local, nasional bahkan internasional menentukan karena orang yang order atau
keuntungan lainnya masyarakat tidak harus yang pesan kebanyakan dari daerah sekitar
dating langsung ke lokasi penjual. E- saja, ditipkan di outlet-outlet pusat oleh-olah
Marketing dapat dilakukan dengan biaya yang khas Malang, di toko-toko di daerah wisata
sangat murah bahkan ada yang gratis. khususnya disekitar Pujon sendiri yang
Desa Madiredo adalah salah satu dari sifatnya konsinyasi dan akan laku banyak jika
10 desa yang ada di kecamatan Pujon musim liburan selain itu pada saat ada
kabupaten Malang. Secara geografis desa pameran sehingga benar-benar masih
Madiredo merupakan dataran tinggi dimana menggunakan pemasaran secara
suhu udara rata-rata 18-230C dengan konvensional.Dari data penjualan 3 bulan
ketinggian 1.100 M diatas permukaan laut terakhir untuk posdaya manalagi VII dan VII
dengan geegrafis tersebut maka desa dari target yang diinginkan masih dibawah
Madiredo sangat cocok untuk pertanian sayur 50%.
mayor dan buah-buahan yang terkenal adalah Adapun ruang lingkup dalam
apel. Sehingga sebagian besar penduduk desa penelitian ini adalah e-marketing dengan
Madiredo kecamatan Pujon bekerja di bidang media jejaring sosial untuk peningkatan omset
pertanian. Kekayaan lain dari desa Madiredo penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk
adalah objek wisata Air Terjun Supit Urang menganalisa sistem pemasaran pada
dan produk olahan yang dihasilkan kelompok tani posdaya VII dan VII guna
POSDAYA Manalagi VI dan VII adalah egg meningkatkan omset penjualan.
rool sayur, stik sayur, dodol susu, stik susu,
carang mas apel, kerupuk bawang, permen
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
662
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KAJIAN LITERATUR terhadap strategi pemasaran perusahaan ada 4


E-Marketing cara
Menurut Chen-Ling, & Lie, dalam yakni:
juranal Journal of American Academy of 1. Peningkatan Segmentasi
Business (2006, p296), e-marketing Dengan adanya internet segmentasi pasar
adalah Proses memasarkan produk dan semakin luas, karena jangkauan
layanan kepada pelanggan dengan pemasaran semakin luas. Internet tidak
menggunakan media web. Promosi, Iklan, membatasi luasnya jangkauan
Transaksi dan pembayaran dapat dilakukan pemasaran karena seluruh konsumen di
melalui halaman web. Pengguna internet seluruh dunia dapat mengaksesnya dengan
marketing dapat dengan mudah mengakses mudah.
informasi dimana saja dengan komputer yang 2. Mengembangkan strategi lebih cepat
terhubung ke internet. dalam cycle time
Menurut El-Gohary (2010, p216), Dengan adanya alur perputaran waktu yang
Pemasaran Elektroni k (E-Marketing) dapat lebih cepat dan mudah maka strategi
dipandang sebagai sebuah filosofi baru dan pemasaran dapat dengan lebih cepat pula
praktek bisnis moderen yang terlibat dengan dikembangkan
pemasaran barang, jasa, informasi dan ide 3. Peningkatan pertanggung jawaban dari
melalui internet dan elektronik lainnya. usaha pemasaran
Saat ini pelaku usaha sudah banyak Informasi yang dapat diperoleh dengan
yang menggunakan E-Marketing dalam cepat dan mudah dapat meningkatkan
memasarkan produknya bahkan strategi perusahaan untuk dapat lebih
kecenderungan masyarakat sekarang sudah meningkat. Sehingga pemasaran dapat
meningkat melakukan pembelian secara on- dilakukan dengan lebih transparan.
line. Penjualan secara on-line bisa dilakukan 4. Peningkatan integrasi strategi
lewat website, blog. youtube, facebook, Email pemasaran dengan strategi operasional
maupun lewat jejaring sosial. bisnis.
Pengaruh E-Marketing Adanya integrasi antara strategi
Bedasarkan pendapat Mohammed pemasaran perusaha an dan strategi
et.al (2003, p96-p97) pengaruh internet pemasaran melalui internet akan
marketing
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
663
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

meningkatkan strategi bisnis dan strategi Dalam perencanaan sistem informasi


operasional. menggunakan waterfall dimana pengerjaan
Omset Penjualan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan
Kata Omzet berarti jumlah, sedang atau secara linier.
penjualan berarti kegiatan menjual barang Tahapan analisa kebutuhan
yang bertujuan mencari laba/pendapatan merupakan analisa kebutuhan akan sistem,
Menurut Winardi (1991) menyatakan tahapan desain sistem merupakan
penjualan adalah proses dimana si perancangan sistem terhadap solusi dari
penjual atau produsen memastikan permasalahan yang ada dengan menggunakan
mengaktifkan dan memuaskan kebutuhan atau perangkat pemodelan berupa diagram alir,
keinginan pembeli/konsumen agar dicapai penulisan code program merupakan
mufakat dan manfaat baik bagi si penjual penerjemahan dari sesain sistem ke program
maupun Si pembeli yang berkelanjutan dan yang dipakai, pengujian program merupakan
menguntungkan kedua belah pihak.. pengujian data apakah output yang sudah
Swastha (1993) memberikan sesuai yang diharapkan dan penerapan dan
pengertian omzet penjualan adalah maintenance.
akumulasi dari kegiatan penjualan suatu Media Jejaring Sosial
produk barang barang dan jasa yang Secara umum adalah media bertukar
dihitung secara keseluruhan selama kurun informasi secara mudah dan cepat
waktu tertentu secara terus menerus atau menggunakan jaringan internet tanpa ada
dalam satu proses akuntansi. batasan. Macam-macam jejaring sosial seperti
Perencanaan Sistim Informasi Facebook, Twitter, Instagram, Path, Pinterest,
Analisa
Kebutuahn
Flickr, LinkedIn, Youtube, dan masih banyak
Desain
Sistem
lagi sekarang begitu digemari oleh
Penulisan
Coding
Program
masyarakat di seluruh dunia. Di Indonesia
Pengujian
Program
sendiri, Facebook berada di urutan teratas
Penerapan
Program dan
Maintenance
paling banyak diakses dari semua website
jejaring sosial yang ada. Setiap situs jejaring
Gambar Tahapan Waterfall
sosial mempunyai ciri khas dan keunggulan
masing-masing. Namun, pada umumnya
jejaring sosial berhubungan dengan chatting,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
664
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

blogging, forum diskusi, berbagi pesan, dan


berbagi gambar serta video. Agen/Toko Bag.
Konsumen
Oleh-Oleh Penjualan

METODE PENELITIAN
Solusi Yang Ditawarkan Acara
Pameran
Sehubungan dengan permasalahan
yang dihadapi oleh POSDAYA Manalagi VI Sistem pemasaran yang berjalan saat ini
dan VII dusun Sumbermulyo desa Madiredo Sesuai dengan hasil wawancara
kecamatan Pujon kabupaten Malang tersebut, dengan kelompok posdaya manalagi VI dan
maka berdasarkan hasil wawancara dengan VII maka di diputuskan suatu solusi dalam
Ketua POSDAYA Manalagi VI dan VII dusun menghadapi permasalahan pemasaran sampai
Sumbermulyo desa Madiredo kecamatan saat ini adalah dengan dibangunnya suatu
Pujon kabupaten Malang disepakati dan sistem E-Marketing yang target utamanya
disetujui program IbM ini akan mengatasi adalah masyarakat luas. Adapun dalam E-
permasalahan dalam hal pemasaran akan Marketing yang akan dikerjakan adalam
meningkatkan omset penjualan hingga 60 membangun web dan teknik menjual lewat
prosen. social media secara umum untuk konsep E-
Disepakati dan disetujui perancangan Marketing yang akan dibangun seperti pada
E-Marketing Dengan Media Jejaring Sosial gambar berikut :
Sistem Pemasaran Saat Ini
Untuk Peningkatan Omset Penjualan Produk. Acara
Pameran
Sehingga pemasaran tidak lagi tergantung
pada pasar tradisional atau konvensional Agen/Toko Bag.
Konsumen
Oleh-Oleh Penjualan

tetapi bisa menjangkau semua masyarakat


yang menggunakan media jejaring media Sosial E-
Website
Media Marketing SEO

social (Facebook,Instagram,YouTube dan


Google+ dan Internet). Konten web
Youtobe Google+ Facebook Aplikasi
& Desain
Mobile
Sistem pemasaran sampai saat ini Web

seperti berikut.
Solusi Yang Ditawarkan

Solusi Yang DiTawarkan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


665
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Metode Pendekatan ke facebook dan dijari teknik bagaimana


Sesuai dengan hasil wawancara dan cara memasang pada facebook yang
analisa permasalahan dengan mitra (posdaya memiliki like banyak sesuai daerah
manalagi VI dan VII) maka pendekatan yang tertentu.
diusulkan adalah terwujudnya : - Google+
a. Aplikasi website Sesuai dengan kesepakatan dengan
Karena sampai saat ini produk-produk mitra posdaya manalagi VI dan VII akan
yang dihasilkan belum terinformasikan diajarkan bagaimana teknik menjual
lewat media website sehingga dalam kurun lewat Google+ yang bisa berisi Vedeo,
satu tahun penelitian ini produk-produk Foto, Link, Event dan masih banyak lagi
yang ada sudah bisa terupload ke media dengan semua objek yang akan di
website dengan desain web yang inovatif upload adalah bersumber dari mitra
untuk menunjang branding produk dalam kurun waktu satu tahun.
didukung dengan metode SEO yang bisa - Aplikasi mobile
meningkatkan rangking pengguna. Sesuai dengan mitra posdaya manalagi
b. Teknik menjual lewat social media VI dan VII akan diajarkan teknik-tenik
- YouTube menjual lewat aplikasi mobile dan akan
Sesuai dengan hasil kesepakatan dengan berjalan selama masa penelitian dengan
mitra yaitu posdaya manalagi VI dan target pengguna adalah ibu-ibu rumah
VII maka akan dibuat video dengan tangga.
objek adalah produk dan ibu-ibu Teknik Pengumpulan Data
kelompok posdaya VI dan VII dengan Data yang digunakan adalah data
megutamakan keyword sebagai primer, sedangkan untuk mendapatkan data
branding dan harus sudah terupload dengan cara :
dalam satu tahun penelitian ini. 1. Pengamatan (Observsi)
- FaceBook Dilakukan dengan pengamatan secara
Untuk menjual lewat FaceBook maka langsung terhadap proses kerja dari
sesuai dengan kesepakatan dengan kelompok tani posdaya VI dan VII.
mitra posdaya manalagi VI dan VII akan 2. Wawancara
di desainkan produk-produk yang akan
dijual supaya lebih inovatif dan dishare
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
666
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Dilakukan melalui tatap muka dan tanya 3. Pembuatan banner dan fanspage produk.
jawab langsung antara peneliti terhadap 4. Melakukan riset pasar yang ada dengan
nara sumber. mencari calon pembeli yang sesuai.
3. Kepustakaan 5. Melakukan promosi dengan facebook ads.
Menggunakan buku-buku, penelitian 6. Melakukan transaksi penjualan
sebelumnya, dan jurnal yang berhubungan Inti utama dalam pemasaran melalui
dengan topic dan masalah dalam penelitian media sosial adalah membangun kepercayaan
ini. pembeli dalam melakukan transaksi.
Layayan E-Commerce
HASIL PENELITIAN DAN Bagi pelaku bisnis dalam menjalan e-
PEMBAHASAN commerce maka harus memiliki website,
Jejaring Sosial begitu juga untuk kelompok tani posdaya VII
Untuk mewujudkan penjualan lewat dan VII telah terbangun aplikasi website
jejaring sosial maka pada penelitian ini sudah www.manalagimalang.com ada beberapa
terbentuk penjualan lewat media sosial laman website yang memberikan layanan e-
facebook. commerce.
Tujuan utama dari dibangunnya
website ini adalah agar kepercayaan calon
pembeli dapat terbentuk. Isi konten yang
terdapat dalam website ini antara lain adalah:
1. Halaman home
Dalam halaman ini ditampilkan tentang
posdaya manalagi dan beberapa produk
Agar pemasaran lewat social media
unggulan yang dipasarkan
berjalan sesuai tujuan maka perlu beberapa
2. Produk
start yang dilakuan antara lain:
Memberikan informasi tentang produk
1. Merubah minset masyarakat tentang
yang dijual dan informasi-informasi lebih
penjualan konvensional
lanjut tentang produk-produk tersebut.
2. Aktif dalam medsos dengan
3. Testimoni
memperbanyak testimoni dan kepercayaan
calon pelanggan.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


667
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Halaman ini memberikan informasi KESIMPULAN DAN SARAN


tentang testimoni dari pelanggan tentang Berdasarkan penelitian yang telah
poroduk yang dijual dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan
4. Reseller area diantaranya :
Reseler area ini memberikan informasi 1. Implemententasi E-Marketing pada
tentang bagaimana menjadi reseller dan posdaya manalagi VI dan VII dapat
kelebihan menjadi reseller produk berjalan dengan baik dengan peningkatan
manalagi malang onmset penjualan sebesar 10% untuk
5. Pengiriman masing-masing produk sehingga omset
Berisi tentang bukti pengiriman yang telah penjualan naik hingga 60% dari penjualan
dilakukan dan beberapa kerjasama dengan semula.
jasa pengiriman yang sudah dilakukan 2. E-Marketing diimplementasikan dengan
6. Seputar malang metode C2C (customer to customer)
Halaman ini berisikan tentang informasi sehingga dapat mempermudah proses
wisata yang ada di area pujon dan malang penjualan yang dilakukan.
raya 3. Proses merubah minset bisnis masyarakat
Berikut adalah beberapa tampilan tentang penjualan konvensional bisa
halaman yang sudah dibuat pada website terbilang berhasil dengan implementasi
www.manalagimalang.com online yang dilakukan.
Adapun saran yang diberikan adalah :
1. Perlu ditingkatkan kemampuan untuk
teknik membranding dan desain packaging
produk terhadap kelompok tani posdaya
manalagi VI dan VII.
2. Perlu melakukan inofasi dan jenis produk
lebih banyak agar dapat meningkatkan lagi
omset penjualan.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


668
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

REFERENSI
Basu Swastha, 1993, Manajemen Penjualan ,
Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta.
Chen-Ling, & Lie, dalam Journal of American
Academy of Business (2006).
Hatem El-Gohary, 2010, E-Marketing - A
literature e Review from a Small
Businesses perspective , International
Journal of Business and Social Science,
Vol. 1, No. 1, p216.
Mohammed, Rafi A,; et al. (2003).
Internet Marketing : Building
Advantage in a Networked Economy,
2nd Edition. Pr entice Hall
Wipardi, Prof. Dr. SE, 1991, Marketing dan
Perilaku Konsumen , Bandung , Mandar
Maju

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


669
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN BIDANG PEMINATAN


MAHASISWA FAKULTAS PERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT

Bambang Ariebowo1), Rahayu Widayanti 2)


1)
Program Studi Teknik Informatika, STMIK Pradnya Paramita
Email : bams390@gmail.com
2)
Program Studi Sistem Informasi, STMIK Pradnya Paramita
Email : rahayustimata@gmail.com

Abstrak

Perguruan Tinggi membutuhkan beberapa pertimbangan dalam menentukan bidang peminatan bagi
mahasiswanya. Bidang peminatan bertujuan untuk memperkaya pengetahuan dan ketrampilan serta
mengkhususkan mahasiswa pada bidang yang dipilih. Dalam rangka mengembangkan pengetahuan
dan ketrampilan mahasiswa, perguruan tinggi perlu membuat suatu sistem yang efektif untuk
penentuan bidang peminatan mahasiswa . Tujuan penelitian ini adalah terwujudnya aplikasi sistem
penunjang keputusan untuk menghasilkan keputusan bidang peminatan yang lebih optimal. Sistem
yang dibuat berbasis web menggunakan metode Weighted Product. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sistem penunjang keputusan mampu mempercepat proses penentuan bidang peminatan dan
mengelompokkan mahasiswa sesuai dengan syarat yang telah ditentukan.

Kata kunci : sistem penunjang keputusan, weighted product, peminatan mahasiswa

Abstract

Universities need some consideration in determining the student’s fields of interest. The field of
interest aims to enrich knowledge and skills that chosen by students. In order to develop the
knowledge and skills of the students, universities need to create an effective system for the
determination of student interest. The purpose of this study is to develope the decision support system
which is able to determine students of interest more optimally using Weighted Product method. Web-
based system is choosen as the application platform. The results showed that the decision support
system is able to accelerate the process of determination and classification of the fields of student
interest in accordance with the conditions determined by the universities.

Keywords: Decision Support System, Weighted Product, Student Interest

PENDAHULUAN mengembangkan potensi diri yang dimiliki


Perguruan Tinggi membutuhkan siswa. Bidang peminatan bertujuan untuk
beberapa pertimbangan dalam menentukan memperkaya pengetahuan dan ketrampilan
peminatan bagi mahasiswanya. Menurut serta mengkhususkan ilmu sesuai bidang
Widayanti (Fartindyyah & Subiyanto, 2014) minat yang dipilih mahasiswa. Dalam rangka
sekolah memegang peranan penting dalam mengembang kan potensi mahasiswa secara

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

670
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

optimal, perlu mencari media penentuan dalam (Fartindyyah & Subiyanto, 2014).
bidang peminatan yang sesuai dengan potensi Salah satu metode MCDM adalah multi
diri siswa. attribute decision making (MADM) yang
Sebuah keputusan dapat didefinisi kan digunakan untuk menyeleksi terhadap
sebagai sebuah pilihan yang telah diambil dari beberapa alternatif dari sebuah masalah dalam
dua atau beberapa alternatif yang tersedia. ruang diskret. MADM mampu memberikan
Setiap orang harus membuat banyak solusi alternative dari beberapa alternative
keputusan setiap harinya. Pilihan yang yang ada. Kemampuan MADM telah banyak
potensial dari sebuah keputusan terbentuk diterapkan dalam (Nugroho, Remawati, &
setelah mengetahui minimum objektif dan Widada, 2016), (Yoni & Mustafidah, 2016),
alternative, Sugumaran & DeGroote dalam (Ismanto & Azhari, 2015 ), (Marsono, Boy,
(Solikhun, 2017) Purna, & Saiful, 2016), (Melia, 2016),
Decision Support System (DSS) dan (Prabowo & Noramita, 2014), (Supriyono &
Multiple criteria decision making (MCDM) Sari, 2015), sebagian besar menggunakan
ditawarkan menjadi suatu solusi untuk metode weighted product (WP) dalam
penentuan peminatan mahasiswa. DSS menyelesaikan masalah untuk memilih
merupakan system pendukung keputusan alternative terbaik.
yang dibangun untuk mengevaluasi peluang Sistem penentuan peminatan
atau mendukung solusi atas suatu masalah. mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas
DSS tidak dimaksudkan untuk mengoptimasi Brawijaya masih bersifat manual, sehingga
pengambilan keputusan, tetapi memberikan menyebabkan beberapa kendala diantaranya
sarana interaktif yang memungkinkan adalah penentuan minat yang tidak sesuai
pengambil keputusan melakukan analisis dengan persyaratan fakultas, serta tidak sesuai
dengan menggunakan model yang ada, dengan kompetensi mahasiswa. Kesalahan
Kusrini dalam (Fartindyyah & Subiyanto, dalam menentukan peminatan mahasiswa
2014) akan berdampak terhadap kualitas lulusan.
MCDM merupakan salah satu metode Berdasarkan permasalahan tersebut
pengambilan keputusan, metode ini perlu adanya sistem yang dapat menunjang
digunakan untuk menetapkan alternative keputusan penentuan peminatan mahasiswa
terbaik dari beberapa alternatif berdasarkan pada Fakultas Peternakan Universitas
kriteria tertentu, Kusumadewi, et al, 2010 Brawijaya. Sistem penunjang keputusan ini

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

671
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

akan dirancang berbasis web dan Subsystem) Subsistem ini mengatur


menggunakan metode Weighted Product semua permasalahan integrasi akses
(WP). data dan model keputusan yang ada
dalam sebuah Sistem Pendukung
KAJIAN LITERATUR Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan c. Subsistem Perangkat Lunak
Sistem Pendukung Keputusan Penyelenggara Dialog (Dialog
merupakan sistem berbasis komputer yang Generation and Management
menyatukan beragam informasi dari berbagai Software).
sumber, menyajikan dalam bentuk d. Subsistem ini mencakup semua
terorganisir dan menganalisis serta hubungan yang terjadi antara
memfasilitasi evaluasi asumsi yang mendasari Sistem Pendukung Keputusan dan
penggunaan model-model tertentu, Sauter Pengguna.
dalam (Solikhun, 2017).
Tahapan Proses Pengambilan
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Keputusan Langkah–langkah yang diperlukan
Sistem Pendukung Keputusan dalam proses pengambilan keputusan,
haruslah memiliki tiga komponen yang Basyaib, 2006 dalam (Solikhun, 2017) adalah
menentukan kapabilitas teknis Sistem :
Pendukung Keputusan Tersebut, Muhammad a. Intelijen
dan, Hari dalam (Solikhun, 2017) yaitu: 1. Pembentukan persepsi terhadap
Susbsistem Manajemen Basis Data (Database situasi yang dihadapi adalah
Management Subsystem) mengenali situasi keputusan dan
a. Suatu sub-sistem yang pendefinisikan karakteristik utama
memanajemen data dengan yang ada pada situasi tersebut
memasukkan satu database yang 2. Membangun model yang mewakili
berisi data yang relevan dan dikelola situasi, sebuah model merupakan
oleh perangkat lunak. kendaraan yang membantu dalam
b. Susbsistem Manajemen Basis Model mengestimasi hasil yang mungkin
(Model Base Management terjadi dari sebuah situasi keputusan.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

672
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

3. Penentuan ukuran kuantitatif terhadap Multi Atribute Decesion Making Weighted


biaya (disbenefits) dan manfaat yang Product (MADMWP)
paling tepat untuk situasi yang (MADMWP) mirip dengan
dihadapi. Weighted Sum Model (WSM) dan juga
4. Sistem ukuran seragam yang akan disebut sebagai Multiplicative Exsponent
digunakan dalam membandingkan Weighting (MEW). Merupakan metode
alternatif langkah keputusan skoring MADM, perbedaan utamanya adalah
b. Desain bukannya penambahan seperti biasanya pada
Penentuan dengan spesifik alternatif operasi matematika namun perkalian. Seperti
yang dimiliki dengan mengenali dan semua metode MADM, MADMWP adalah
merumuskan dengan jelas langkah – langkah himpunan berhingga dari alternatif keputusan
yang mungkin dilakukan. yang dijelaskan dalam hal beberapa kriteria
c. Pilihan keputusan, Savitha dan Chandrasekar dalam
1. Evaluasi manfaat dan biaya (Solikhun, 2017).
(disbenefits) dari semua langkah
alternatif. Weighted Product
2. Penilaian akibat penerapan setiap Weighted Product Model (WPM)
langkah alternatif dengan adalah salah satu metode penyelesaian pada
menggunakan ukuran biaya dan masalah MADM. Metode ini mengevaluasi
manfaat. beberapa alternatif terhadap sekumpulan
3. Menetapkan kriteria dalam memilih atribut atau kriteria, dimana setiap atribut
langkah terbaik saling tidak bergantung satu dengan yang
4. Adalah penetapan peraturan dengan lainnya (Anggraeni, 2013).
mengaitkan hasil dengan tujuan Preferensi untuk alternatif diberikan
pembuatan keputusan. sebagai berikut :
5. Penyelesaian situasi keputusan
6. Ialah mengambil sebuah langkah (1)

dengan dasar kriteria yang dapat Keterangan :

diterima. S: menyatakan preferensi alternatif


dianalogikan sebagai vektor S.
X: menyatakan nilai kriteria

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

673
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

i : menyatakan alternatif Konsep Implementasi


j : menyatakan kriteria Konsep implementasi dari sistem yang
n : menyatakan banyaknya kriteria dibangun adalah diawali dengan admin
Program Studi membuka gelombang
(2)
pendaftaran baru dengan cara input data
Wj adalah pangkat bernilai positif
gelombang pendaftaran, kemudian mahasiswa
untuk atribut keuntungan, dan bernilai negatif
input data untuk melakukan pendaftaran
untuk atribut biaya.
peminatan, selanjutnya dari data yang telah di
Preferensi relatif dari setiap alternatif
input dan tersimpan di database, diolah oleh
diberikan sebagai berikut :
sistem dan menghasilkan laporan hasil
peminatan mahasiswa sesuai dengan
(3)
gelombang pendaftaran. Flowchart konsep
Keterangan:
implementasi sistem yang dibangun terdapat
V : menyatakan preferensi alternatif
pada gambar 1.
dianalogikan sebagai vektor V
X : menyatakan nilai kriteria
W : menyatakan bobot kriteria
i : menyatakan bobot kriteria
j : menyatakan kriteria
n : menyatakan banyaknya kriteria
* : menyatakan banyaknya kriteria yang
telah di nilai pada vektor S.

METODE PENELITIAN Gambar 1. Konsep Implementasi


Sistem yang diterapkan untuk
Tahapan Penelitian
mengatasi permasalahan tersebut adalah Flowcart tentang tahapan penelitian
dengan menggunakan aplikasi sistem yang digunakan dapat dilihat pada gambar 2.
penunjang keputusan pemilihan minat
mahasiswa berbasis web. Aplikasi ini
memiliki 2 (dua) halaman utama yaitu
frontend dan backend.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

674
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gambar 2. Tahapan Penelitian.

Gambar4. Activity Diagram Pendaftaran


Dalam sistem ini, hanya admin yang
dapat masuk kedalam sistem admin. Admin
tersebut memiliki otorisasi untuk mengelola
data gelombang, data nilai bobot, data
mahasiswa, hitung wp, dan melakukan
pengelolaan hasil minat, sedangkan
mahasiswa hanya mampu melakukan
Gambar 5. Activity Diagram Hitung WP
pendaftaran minat.

Gambar 3. Use Case Diagram.


Activity Diagram Gambar 6. Class Diagram

Activity diagram pendaftaran


mahasiswa untuk peminatan dan hasil minat
menggunakan metode Weighted Product
terlihat pada gambar 4 dan 5. Class Diagram
dan Sequence Diagram terlihat pada gambar Gambar 7. Sequence Diagram
6, 7 dan 8.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

675
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 4 Bobot Prioritas Minat


Prioritas Bobot
Minat
1 5
Gambar 8. Sequence Diagram hitung 2 4
Implementasi Metode/Algoritma 3 3
Langkah perhitungan menggunakan 4 2
Metode Weighted Product adalah sebagai
berikut : 2) Normalisasi bobot, setelah menentukan
1) Menentukan nilai prioritas bobot awal bobot awal kriteria, maka diperoleh nilai
setiap kriteria, nilai prioritas bobot awal preferensi
kriteria terlihat pada tabel 1. W = (5, 4, 3)
Tabel 1 Prioritas Bobot Awal Kriteria 3) Menghitung Vektor V dan Perangkingan
Kriteria Bobot Vektor, menentukan minat terbaik dari
C1 5 setiap minat dengan rumus sebagai
C2 4 berikut :
C3 3

(4)
Tabel 2 Bobot Lulus Prasayarat Dimana nilai Vi yang terbesar adalah
Lulus Prasyarat Bobot alternatif yang terpilih.
Lulus 5 4) Pengelompokan berdasarkan minat,
Tidak lulus 1 perangkingan dan eliminasi berdarkan
kuota.
Tabel 3 Bobot IPK Setelah perhitungan selesai dan
IPK Bobot didapatkan alternatif minat, selanjutnya data
>= 4 5 mahasiswa akan dikelompokkan berdasarkan
=> 3.5 dan < 4 4 alternatif minat, kemudian dilakukan
=> 3 dan < 3.5 3 perangkingan berdasarkan nilai vektor dan
> 2 dan < 3 2 dilakukan eleminasi berdasarkan masing-
<2 1 masing kuota minat.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

676
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Hasil Peminatan
Pada tabel 5. menunjukkan hasil
peminatan dari 493 mahasiswa yang
melakukan pendaftaran.
Hasil Pengujian Sistem
Berdasarkan pengujian sistem yang telah
dilakukan maka :
(1) Tampilan Form Pendaftaran
Peminatan terdapat pada gambar 9.
Tabel 5 Hasil Peminatan
Minat Kuota Manual SPK
Jumlah Mhs
Lolos seleksi
Produksi 225 225 225
Ternak
Gambar 9. Form pendaftaran peminatan.
Nutrisi 126 126 126
Makanan dan
Ternak (2) Hasil Pengujian Form Login terdapat
Sosial 72 52 62 pada gambar 10.
Ekonomi Pada pengujian login admin jika form
Peternakan yang disediakan tidak diisi maka akan diuji
Teknologi 72 72 72 kelengkapan form dengan form validation.

Hasil Ternak Jika verifikasi email dan password tidak

Mahasiswa Yang Tidak 18 8 berhasil akan muncul konfirmasi kotak pesan

Lolos Peminatan seperti pada gambar 10. Jika user admin

Total Mahasiswa 493 493 berhasil login akan diarahkan ke halaman


homepage admin

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

677
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

minat dan tahun akademik. Tampilan untuk


hasil peminatan seperti pada gambar 13.

Gambar 10. Pengujian Login


(3) Hasil Pengujian Proses Peminatan Gambar 13. Tampilan halaman hasil
Formulir untuk melakukan proses peminatan
perhitungan peminatan menggunakan metode
Weighted Product, user admin harus memilih KESIMPULAN DAN SARAN
terlebih dahulu gelombang yang akan Kesimpulan
dilakukan perhitungan. Tampilan untuk Berdasarkan serangkaian tahap
halaman hitung WP seperti pada gambar 11. penelitian yang meliputi analisis dan
pemodelan serta pengujian dan hasil yang
dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Sistem penunjang keputusan mampu
mempercepat proses penentuan
Gambar 11. Halaman hitung WP peminatan mahasiswa dengan
Jika admin tidak memilih salah satu perbandingan sebelum menggunakan
periode gelombang pendaftaran saat sistem penunjang keputusan
melakukan operasi perhitungan, maka akan membutuhkan waktu selama 2 minggu,
diarahkan ke halaman error seperti pada sedangkan setelah menggunakan sistem
gambar 12. hanya membutuhkan waktu kurang dari 2
jam.
2. Sistem mampu mengelompokkan minat
Gambar 12. Halaman hitung WP error mahasiswa sesuai dengan syarat yang
(4) Tampilan Hasil Peminatan telah ditentukan oleh perguruan tinggi.
Di bawah ini merupakan form untuk Saran
lihat data hasil proses. Admin juga bisa Sistem penunjang keputusan
melakukan filter data berdasarkan gelombang, penentuan peminatan mahasiswa ini dapat

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

678
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dikembangkan dengan menggunakan metode peminatan Peserta Didik Menggynakan


Metide Wieghted Product Berbasis Web.
yang berbeda seperti weighted sum model, Jurnal Masyarakat Informatika.
atau Simple Additive Weighting (SAW) , atau Solikhun. (2017, Februari). Perbandingan Metode
dengan membandingkan metode WP ini Weighted Product dan Wieghted Sum
Model Dalam Pemilihan Perguruan
dengan metode yang lain Swasta Terbaik Jurusan Komputer.
Kumpulan jurnaL Ilmu Komputer (KLIK).

REFERENSI Supriyono, H., & Sari, C. P. (2015). Pemilihan


Anggraeni, Y. (2013). Sistem Pendukung Rumah Tinggal Menggunakan Weighted
Keputusan Pemilihan Produk Provider Product. Khazanah Informatika.
GSM Menggunakan Metode Weighted
Yoni, D. C., & Mustafidah, H. (2016). Penerapan
Product . repository.upy.edu.
Metode Weighted Product Untuk
Fartindyyah , N., & Subiyanto. (2014). Nurul Pemilihan Mahasiswa Lulusan Terbaik di
Fartindyyah dan Subiyanto. Sistem Fakultas Teknik Universitas
pendukung Keputusan Peminatan SMA Muhammadiyah Purwokerto. JUITA.
Menggunakan Metode Weighted Product
(WP), SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN PEMINATAN SMA.

Ismanto, H., & Azhari. ( 2015 ). Multi Attribute


Decision Making Method for
Determination of Regional Development
Plan Priority in Papua Province based on
the Indicator of Gross Regional Domestic
Product (GRDP) . International Journal
of Computer Applications .

Marsono, Boy, A. F., Purna, D. S., & Saiful, A. N.


(2016). Sistem Pendukung Keputusan
Penentuan Pemasaran Rumah
Berdasarkan Analisa Pelanggan dengan
Metode Weighted Product. Jurnal Ilmiah
Saintikom.

Melia, Y. (2016). Multi Attribute Decision Making


Using Simple Additive Weighting and
Weighted Product in Investment.
International Academic Journal of
Business Management, 1-15.

Nugroho, B., Remawati, D., & Widada, B. (2016).


Implementasi Metode WP Untuk
Mendukung Keputusan Penjurusan Siswa
Di SMA Negeri 1 Grobokan. Jurnal
Ilmiah Teknologi Informasi.

Prabowo, G. A., & Noramita, B. (2014). Sistem


Pendukung Keputusan penentuan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696

679
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ANALISIS KUALITAS SISTEM DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP


KEPUASAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKADEMIK DOSEN

Miftah Rakhmadian1), Syarif Hidayatullah2), Harianto Respati3)


1)
IKIP Budi Utomo Malang
Email : miftahrdian@gmail.com
2,3)
Universitas Merdeka Malang

Abstrak
Sistem informasi merupakan salah satu solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi
organisasi, dan berguna untuk menghadapi tantangan di masa sekarang. Selain itu sistem informasi
juga berperan penting dalam proses pengambilan keputusan, oleh karena itu diperlukan informasi
yang relevan dengan kebutuhan organisasi. Tujuan utama dari penerapan sistem informasi pada suatu
organisasi adalah untuk membantu individu dalam mengambil keputusan, selain itu juga untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kualitas sistem dan kualitas informasi baik secara individu maupun secara
bersama-sama terhadap kepuasan pemakai sistem informasi, kemudian mengetahui manakah
diantara kualitas sistem dan kualitas informasi yang berpengaruh dominan terhadap kepuasan
pemakai sistem informasi akademik di IKIP Budi Utomo Malang. Populasi penelitian ini adalah
dosen IKIP Budi Utomo Malang yang menggunakan sistem informasi akademik, Teknik sampling
yang digunakan dengan menggunakan Probability Sampling dengan cara Cluster Random Sampling,
ukuran sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin, Pengambilan data dengan menggunakan
data primer dan data sekunder serta teknik analisis data yang digunakan dengan uji t dan uji f serta
analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi
berpengaruh signifikan baik secara individu maupun secara bersama-sama, kualitas informasi
merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap kepuasan pemakai sistem informasi
akademik di IKIP Budi Utomo Malang.
Kata kunci: kualitas sistem, kualitas informasi, kepuasan pemakai

Abstrak
Information systems are one of the solutions to the problems facing organizations, and are useful for
dealing with challenges in the present. In addition, information systems also play an important role
in the decision-making process, therefore required information relevant to the needs of the
organization. The main purpose of the application of information systems in an organization is to
assist individuals in making decisions, but also to improve the effectiveness and efficiency of the
organization as a whole. This study aims to determine the effect of system quality and quality of
information both individually and collectively to the satisfaction of users of information systems, then
know which among the quality of the system and the quality of information dominant influence the
user satisfaction of academic information system in IKIP Budi Utomo Malang. The population of
this research is lecturer of IKIP Budi Utomo Malang using academic information system, sampling
technique used by Probability Sampling by Cluster Random Sampling, sample size is taken by using
Slovin formula, Data retrieval using primary data and secondary data and data analysis technique
used with t test and f test and multiple regression analysis. The results showed that the quality of the
system and the quality of information significantly influence both individually and collectively, the
quality of information is the dominant variable affecting the user satisfaction of academic
information system in IKIP Budi Utomo Malang.

Keywords: system quality, information quality, user satisfaction

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


680
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN Menurut Davis (1989) kepuasan pemakai


Sistem informasi merupakan salah berkaitan dengan respon penerima terhadap
satu solusi dari permasalahan-permasalahan penggunaan output sistem informasi.
yang dihadapi organisasi, dan berguna untuk Kepuasan pemakai terhadap suatu sistem
menghadapi tantangan di masa sekarang informasi adalah bagaimana cara pemakai
(Rahat, 2005). Sistem informasi berperan memandang sistem informasi secara nyata,
penting untuk proses pengambilan keputusan, tapi tidak pada kualitas sistem secara teknik
oleh karena itu diperlukan informasi yang (Guimaraes et al. 2003). Doll dan Torkzadeh
relevan dengan kebutuhan organisasi (1988) mendefinisikan kepuasan pemakai
(Romney dan Paul, 2012). Tujuan utama sebagai sikap afektif terhadap suatu aplikasi
dari penerapan sistem informasi pada suatu komputer tertentu oleh seseorang yang
organisasi adalah untuk membantu individu berinteraksi dengan aplikasi tersebut secara
dalam mengambil keputusan, selain itu juga langsung. Kustono (2000) menjelaskan
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kepuasan pemakai mengungkapkan adanya
organisasi secara keseluruhan. Alasan lain kesesuaian antara harapan seseorang dengan
mengapa sistem informasi diterapkan karena hasil yang diperoleh. Suatu sistem yang baik
sistem informasi dapat menghasilkan bukan hanya dilihat dari kecanggihannya
informasi yang memungkinkan organisasi tetapi juga dilihat dari penerimaan dan
menghemat biaya, meningkatkan kontrol, dan pemahaman pengguna yang merasa puas
memudahkan proses terhadap organisasi dengan sistem informasi yang dihasilkan.
(Elpez dan Fink, 2006). Menurut Briggs et al. Tingkat kepuasan ini pada akhirnya mengarah
(2003) sistem informasi dikatakan sukses bagi pada peningkatan efisiensi dan efektivitas
pemakai (user) jika dapat meningkatkan kerja penggunaan sistem informasi yang
kinerja individu, sedangkan bagi manajer diimplementasikan.
mengurangi pengeluaran (cost) merupakan Penelitian ini bertujuan untuk
poin peting dalam kesuksesan sistem mengetahui pengaruh kualitas sistem dan
informasi. kualitas informasi baik secara individu atau
Salah satu indikator suksesnya suatu parsial maupun secara bersama-sama atau
sistem informasi menurut DeLone dan simultan terhadap kepuasan pemakai sistem
McLean (1992) adalah kepuasan pemakai. informasi, kemudian mengetahui manakah

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


681
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

diantara kualitas sistem dan kualitas informasi mempengaruhi dampak individu (individual
yang berpengaruh dominan terhadap impact) dan selanjutnya mempengaruhi
kepuasan pemakai sistem informasi akademik dampak organisasi (organizational impact)
di IKIP Budi Utomo Malang. (Jogianto; 2007).
Kepuasan Pemakai
Kepuasan pemakai terhadap suatu
KAJIAN LITERATUR
sistem informasi adalah bagaimana cara
Model Kesuksesan Sistem Teknologi
pemakai memandang sistem informasi secara
Informasi DeLone dan McLean
nyata, tapi tidak pada kualitas sistem secara
Beberapa peneliti di bidang sistem
teknik (Guimaraes et al. 2003). Menurut
informasi mencoba mengembangkan model
Davis (1989) kepuasan pemakai berkaitan
untuk mengukur tingkat kesuksesan suatu
dengan respon penerima terhadap penggunaan
sistem informasi. Salah satu model yang
output sistem informasi. Doll dan Torkzadeh
populer atau sering dikaji adalah model
(1988) mendefinisikan kepuasan pemakai
kesuksesan sistem informasi yang
sebagai sikap afektif terhadap suatu aplikasi
dikembangkan oleh DeLone dan McLean
komputer tertentu oleh seseorang yang
(1992). Model yang dikembangkan adalah
berinteraksi dengan aplikasi tersebut secara
model parsimoni yakni model yang sederhana
langsung.
namun lengkap, yang kemudian mereka sebut
Beberapa penelitian menemukan
dengan model kesuksesan sistem informasi
bahwa kepuasan pemakai berhubungan erat
DeLone & McLean (D&M IS Success Model).
dengan sikap (attitude) dari pemakai terhadap
Dari model kesuksesan sistem
pemakaian sistem informasi. Oleh karena itu,
informasi menjelaskan bahwa kualitas sistem
penelitian yang menggunakan pengukuran
(system quality) dan kualitas informasi
kepuasan pemakai sebaiknya juga
(information quality) secara mandiri dan
memasukan sikap pemakai untuk mengontrol
bersama-sama mempengaruhi baik
pengukuran dari kepuasan pemakai.
penggunaan (use) dan kepuasan pemakai
Kepuasan pemakai merupakan
(user satisfaction). Besarnya penggunaan
pengukuran paling banyak yang digunakan
(use) dapat mempengaruhi kepuasan pemakai
untuk mengukur keberhasilan suatu sistem
(user satisfaction) secara positif atau negatif.
informasi. Hal ini dikarenakan apabila
Penggunaan dan kepuasan pemakai
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
682
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pemakai merasa puas dalam menggunakan tingkat kepuasan pemakai terhadap sistem
sistem informasi maka sistem tersebut informasi (Istianingsih dan Utami, 2009).
dianggap berhasil (Jogianto, 2007). Kualitas Informasi
Kualitas Sistem Kualitas informasi adalah tingkat
Menurut Jogiyanto (2007) kualitas dimana informasi memiliki karakteristik isi,
sistem merupakan kualitas teknis dari sistem bentuk, dan waktu, yang memberikannya nilai
informasi itu sendiri. Kualitas sistem berarti buat para pemakai akhir tertentu (O’Brien,
kualitas kombinasi dari hardware dan 2005). Menurut Mason (1978) Kualitas
software. informasi (information quality) mengukur
Kualitas sistem didefinisikan Davis et kualitas keluaran (output) dari sistem
al. (1989) sebagai perceived ease of use yang informasi. Kualitas informasi merupakan
merupakan tingkat seberapa besar teknologi kualitas output yang berupa informasi yang
komputer dirasakan relatif mudah untuk dihasilkan oleh sistem informasi yang
dipahami dan digunakan. Hal ini digunakan (Rai et al., 2002).
memperlihatkan bahwa jika pemakai sistem Kesuksesan sebuah sistem informasi
informasi merasa bahwa menggunakan sistem dipengaruhi oleh kualitas dari informasi.
tersebut mudah, mereka tidak memerlukan Kualitas informasi dapat memberi dampak
effort banyak untuk menggunakannya, signifikan terhadap individu. Dampak positif
sehingga mereka akan lebih banyak waktu yang diharapkan antara lain : peningkatan
untuk mengerjakan hal lain yang kemampuan dalam mengambil keputusan,
kemungkinan akan meningkatkan kinerja keefektifan kerja dan peningkatan kualitas
mereka secara keseluruhan. kerja (DeLone dan McLean, 2003). Semakin
Ukuran kepuasan pemakai terhadap baik kualitas informasi, akan semakin tepat
sistem informasi dicerminkan oleh kualitas pula keputusan yang diambil. Apabila
sistem yang dimiliki. Apabila kualitas sistem informasi yang dihasilkan tidak berkualitas,
informasi baik menurut persepsi pemakainya, maka akan berpengaruh negatif pada
maka mereka akan cenderung merasa puas kepuasan pemakai (Istianingsih dan Utami,
dalam menggunakan sistem tersebut. Semakin 2009). Seddon dan Kiew (1996) telah
tinggi kualitas sistem informasi yang dimiliki melakukan pengujian mengenai pengaruh dari
berpengaruh terhadap semakin tingginya kualitas informasi terhadap kepuasan pemakai

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


683
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sistem informasi. Hasil pengujian mereka berhubungan positif dengan kepuasan


menunjukan bahwa kualitas informasi pemakai akhir sistem informasi.
Tabel 1. Hipotesa
H1 : Kualitas sistem dan kualitas informasi secara parsial memberi pengaruh positif
terhadap kepuasan pemakai sistem informasi akademik (SIAKAD) untuk dosen
di IKIP Budi Utomo Malang.
H2 : Kualitas sistem dan kualitas informasi secara bersama-sama memberi pengaruh
positif terhadap kepuasan pemakai sistem informasi akademik (SIAKAD) untuk
dosen di IKIP Budi Utomo Malang.
H3 : Kualitas informasi memberi pengaruh lebih dominan daripada kualitas sistem
terhadap kepuasan pemakai sistem informasi akademik (SIAKAD) untuk dosen
di IKIP Budi Utomo Malang.

METODE PENELITIAN Kepuasan pemakai dalam hal ini berperan


Pendekatan penelitian yang digunakan sebagai variabel dependen (Y) yang
dalam penelitian ini adalah menggunakan dipengaruhi oleh variabel independen yakni:
metode penelitian deskriptif, ditinjau dari kualitas sistem (X1), dan kualitas informasi
jenis masalah yang diselidiki, teknik, dan alat (X2).
yang digunakan dalam meneliti, serta tempat Populasi dari penelitian ini adalah
dan waktu penelitian yang dilakukan dosen IKIP Budi Utomo Malang yang
penelitian ini menggunakan metode survei menggunakan sistem informasi akademik
yaitu penyelidikan yang diadakan untuk (SIAKAD), dari 139 dosen di IKIP Budi
memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala Utomo Malang digunakan teknik sampling
yang ada dan mencari keterangan-keterangan Probability Sampling dengan cara Cluster
secara faktual (Nazir, 2003). Random Sampling dimana sampel akan
Ruang lingkup pada penelitian ini diambil secara acak sesuai dengan jumlah
mencakup kepuasan pemakai (dosen) dosen tiap prodi/jurusan, ukuran sampel
terhadap sistem informasi akademik diambil dengan menggunakan rumus Slovin
(SIAKAD) di IKIP Budi Utomo Malang dan dari hasil perhitungan diperoleh sampel
faktor-faktor yang mempengaruhinya. penelitian sebanyak 103 responden.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


684
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 2. Klasifikasi Variabel Pada Penelitian


Variabel Indikator Sumber
Dapat dipercaya/tahan uji (Reliability) Rivards et al., 1997
Efisien/tepat guna (efficiency) Rivards et al., 1997
Hamilton dan
Kualitas Waktu respon (Response time)
Chervany, 1981
Sistem
Doll dan Torkzadeh
(system Kemudahan penggunaan (ease of use)
1988
quality)
Kemudahan dipelajari (ease of learning) Sedera et al., 2004
Tampilan yang memudahkan (user
Rai et al., 2002
friendly interface)
Doll dan Torkzadeh
Ketepatan (accuracy)
1988
Doll dan Torkzadeh
Ketepatan waktu (timeliness)
1988
Kualitas
Molla dan Licker,
Informasi Kekinian (currency)
2001
(information
Berhubungan (relevance) Sedera et al., 2004
quality)
Bailey dan Pearson,
Kelengkapan (completeness)
1983
Bentuk/penyajian (format) Sedera et al., 2004
Kepahaman (understandability) Sedera et al., 2004
Informasi (information) Sedera et al., 2003
Kepuasan Sistem (system) Sedera et al., 2003
Pemakai Menikmati (enjoyment) Sedera et al., 2003
Keseluruhan (overall) Sedera et al., 2003

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


685
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Kuesioner yang disebar sebanyak 103, bahwa dalam model regresi tidak terjadi
dan kembali sebanyak 98 kuesioner untuk multikolinieritas. Hasil uji autokorelasi
diolah sebagai data penelitian. menunjukan nilai Durbin-Watson sebesar
Uji Validitas 1,763, nilai tersebut berada diantara -2 dan +2,
Hasil uji validitas untuk indikator sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam
kualitas sistem, kualitas informasi, dan model penelitian tidak terdapat autokorelasi.
kepuasan pemakai menunjukan bahwa semua Hasil uji heteroskedastisitas menunjukan nilai
item pernyataan berkorelasi dengan skor total Sig untuk variabel kualitas sistem sebesar
pernyataan, sehingga tidak ada data yang 0,577 > 0,05 α, dan 0,686 > 0,05 α untuk
harus dikeluarkan dari analisis, semua data variabel kualitas informasi, sehingga dapat
layak untuk masuk pada tahap analisis disimpulkan bahwa dalam model penelitian
selanjutnya. tidak terdapat heteroskedastisitas dan layak
Uji Reliabilitas untuk diteliti.
Hasil perhitungan menunjukan nilai Analisis Regresi Linier Berganda
dari Cronbach’s Alpha 0,930 lebih besar dari y  @0,882  0,201 x1  0,293 x2  
0,80 yang berarti bahwa instrumen memiliki Dimana :
reliabilitas yang baik. Y = Kepuasan Pemakai
Uji Asumsi Klasik X1 = Kualitas Sistem
Hasil uji normalitas data menunjukan X2 = Kualitas Informasi
bahwa nilai signifikansi sebesar 0,855, nilai Penjelasan:
tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga dapat α = -0,882 adalah konstanta. Hal ini
disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini menunjukan bahwa ketika variabel
berdistribusi normal. Hasil uji bebas yang terdiri atas kualitas sistem
Multikolinieritas menunjukan nilai VIF untuk (X1), dan kualitas informasi (X2)
variabel kualitas sistem sebesar 1,953 dan bernilai 0, maka variabel terikat
untuk variabel kualitas informasi sebesar kepuasan pemakai (Y) akan berkurang
1,953, keduanya memiliki nilai yang lebih -0,882.
kecil dari 10, sehingga dapat disimpulkan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


686
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

b1 = 0,201 adalah besarnya angka arah atau Uji Hipotesis


koefisien regresi variabel kualitas Pengujian Hipotesis Pertama dengan Uji-t
sistem (X1). Angka menunjukan nilai Hasil perhitungan terhadap variabel
positif yang artinya bahwa kualitas kualitas sistem diperoleh nilai t sebesar 5,460
sistem berpengaruh positif terhadap > 1,985 nilai t tabelnya, dan nilai sig 0,000 <
kepuasan pemakai, semakin baik 0,05 nilai α, sehingga dapat disimpulkan
kualitas sistem akan menyebabkan bahwa variabel kualitas sistem berpengaruh
peningkatan terhadap kepuasan signifikan terhadap kepuasan pemakai sistem
pemakai dengan anggapan bahwa informasi akademik.
kualitas informasi (X2) besarnya tetap. Hasil pengujian terhadap variabel
b2 = 0,293 adalah besarnya angka arah atau kualitas informasi diperoleh nilai t sebesar

koefisien regresi variabel kualitas 5,830 > 1,985 nilai t tabelnya, dan nilai sig

informasi (X2). Angka menunjukan sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat

nilai positif yang artinya bahwa disimpulkan bahwa variabel kualitas

kualitas informasi berpengaruh positif informasi juga berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan pemakai, semakin terhadap kepuasan pemakai sistem informasi

baik kualitas informasi akan akademik.

menyebabkan peningkatan terhadap Pengujian Hipotesis Kedua dengan Uji F

kepuasan pemakai dengan anggapan Hasil perhitungan variabel kualitas

bahwa kualitas sistem (X1) besarnya sistem dan kualitas informasi terhadap

tetap. kepuasan pemakai diperoleh nilai F sebesar

Rekapitulasi hasil analisis regresi 105,703 > 3,09 nilai F tabelnya, dan nilai sig

linier berganda diatas menunjukan nilai R sebesar 0,000 < 0,05 nilai α, sehingga dapat

square sebesar 0,690 yang artinya bahwa disimpulkan bahwa variabel kualitas sistem

variabel kualitas sistem (X1), dan kualitas (X1) dan kualitas informasi (X2) secara

informasi (X2) memberi kontribusi bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan pemakai (Y) sebesar terhadap kepuasan pemakai (Y) sistem

69%, sedangkan 31% sisanya disebabkan informasi akademik.

oleh variabel lain yang tidak dimasukan


dalam penelitian ini.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


687
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pengujian Hipotesis Ketiga dosen-dosen IKIP Budi Utomo Malang puas


Berdasarkan hasil uji regresi berganda dengan kualitas sistem karena sistem mudah
diperoleh nilai koefisien regresi variabel untuk dipelajari, hal ini dimungkinkan karena
kualitas sistem sebesar 0,201 dan kualitas kualitas sumberdaya manusia dari pemakai
informasi sebesar 0,293, yang artinya bahwa SIAKAD mengenai teknologi informasi
variabel kualitas informasi memiliki pengaruh cukup baik, disamping latar belakang
lebih dominan daripada kualitas sistem pendidikan yang minimal S2 untuk para
terhadap kepuasan pemakai sistem informasi dosen, juga banyaknya aplikasi-aplikasi dan
akademik (SIAKAD) untuk dosen di IKIP program-program yang mengharuskan dosen
Budi Utomo Malang. untuk memakainya berdampak pada cepatnya
Pembahasan Hasil Penelitian proses belajar pemakai atau dosen terhadap
Hasil penelitian ini menunjukan aplikasi-aplikasi baru yang bermunculan,
bahwa kualitas sistem yang terdiri atas termasuk salah satunya ketika
ketahan uji (reliability), keefisien (efficiency), diperkenalkannya sistem informasi akademik
waktu respon (response time), kemudahan (SIAKAD) untuk dosen di IKIP Budi Utomo
dalam penggunaan (ease of use), kemudahan Malang pemakai atau dosen cukup siap dalam
dalam mempelajari (ease of learning), dan menerima dan menjalankan sistem baru
tampilan yang memudahkan (user friendly tersebut.
interface) memberikan pengaruh yang Berpengaruhnya kualitas sistem
signifikan terhadap kepuasan pemakai yang terhadap kepuasan pemakai sistem informasi
terdiri atas kepuasan terhadap sistem (system), ini memperkuat penelitian yang dilakukan
kepuasan terhadap informasi (information), oleh McGill et al. (2003) yang melakukan
kepuasan dalam menikmati penggunaan penelitian pada User Deplopped Aplications
sistem (enjoyment), dan kepuasan terhadap (UDA) di Australia. Penelitian tersebut
keseluruhan dari sistem (overall). membuktikan secara empiris bahwa perceived
Indikator utama dari kualitas sistem system quality dan information quality
yang mempengaruhi kepuasan pemakai merupakan prediktor yang signifikan terhadap
adalah kemudahan dalam mempelajari sistem kepuasan pemakai. Roldan dan Leal (2003)
(ease of learning), artinya pemakai sistem yang mengembangkan suatu model penelitian
informasi akademik dalam hal ini adalah berbasis pada model kesuksesan sistem

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


688
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

informasi milik DeLone dan McLean dan sistem informasi akademik (SIAKAD)
mengujinya pada sistem informasi eksekutif untuk dosen di IKIP Budi Utomo Malang
(executive Information System (EIS)), dari 3. Kualitas informasi adalah variabel yang
hasil empiris dibuktikan bahwa kualitas lebih dominan daripada kualitas sistem
sistem dan kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pemakai sistem
positif terhadap kepuasan pemakai EIS. informasi akademik (SIAKAD) untuk
Livary (2005) yang menggunakan model dosen di IKIP Budi Utomo Malang, dengan
kesuksesan sistem informasi DeLone dan nilai yang tidak terlalu jauh.
McLean untuk melakukan studi lapangan dari Saran
sistem informasi akuntansi di dewan kota 1. Ketepatanwaktu dari informasi, dan waktu
Oulu. Hasil penelitian ini membuktikan respon dari sistem harus lebih ditingkatkan
bahwa kualitas sistem persepsian (perceived lagi karena kedua faktor tersebut yang
system quality) merupakan prediktor yang menjadi titik lemah dari kualitas sistem dan
signifikan terhadap penggunaan dan kepuasan kualitas informasi dari sistem informasi
pemakai, Sedangkan kualitas informasi akademik (SIAKAD) untuk dosen di IKIP
persepsian (perceived information quality) Budi Utomo Malang.
berpengaruh terhadap kepuasan pemakai 2. Bagi penelitian yang akan datang: hasil
tetapi tidak berpengaruh terhadap dari penelitian ini mengungkapkan bahwa
penggunaan. kualitas sistem dan kualitas informasi
memberikan kontribusi terhadap kepuasan
KESIMPULAN DAN SARAN pemakai, peneliti yang akan datang dapat
Kesimpulan memasukkan variabel lain sebagai variabel
1. Kualitas sistem berpengaruh secara yang mempengaruhi kepuasan pemakai
individu atau parsial terhadap kepuasan dari sistem informasi.
pemakai sistem informasi akademik
(SIAKAD) untuk dosen di IKIP Budi REFERENSI
Ahituv, Niv, 1980, "A Systematic Approach
Utomo Malang.
Toward Assuring the Value of an
2. Kualitas sistem dan kualitas informasi juga Information System," MIS
Quarterly, 4,4 Desember, pp. 61-
berpengaruh secara bersama-sama atau
75.
simultan terhadap kepuasan pemakai Bailey, J. E. and S. W. Pearson, 1983,
“Development of a Tool for
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
689
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Measuring and Analyzing Intervening Partisipasi,


Computer User Satisfaction” Kecemasan, Kepuasan, Derajat
Management Science, May 29. Penerimaan, dan Ketidak pastian
Briggs, R.O., De Vreede, G., Nunamaker, J.F. Kerja”, Jurnal Ilmiah Ekonomi
and Sprague, R.H., 2003, “Special Manajemen dan Kewirausahaan,
Issue: Informat ion Systems Vol. 5, No.1, Maret, Hal 38-50.
Success”, Journal of Management Livary, Juhani, 2005, “An Empirical Test of
Information Systems, 19(4), pp. 5- The DeLone-McLean Model of
8. Information System Success”,
Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2006, Database for Advance in
Perencanaan dan Pembangunan Information System (DFA), ISSN:
Sistem Informasi Sistem 1532-0936 .Volume 36.
Informasi, Andi, Yogyakarta. Lucas, H.C. Jr., 1981 “An Experiment
Davis, F. D., 1989, “Perceived Usefulness, Investigation of the Use of
Perceived Ease of Use, and User Computer Based Graphics in
Acceptance of Information Decision-Making”, Management
Technology”, MIS Quarterly, Science, (27:7), July, 757-768.
13(3), 319-318. Markus, M. Lynne, and Mark Keil, 1994, ”If
DeLone, WH., dan McLean, ER., 2003, "The We Build It, They Will Come:
DeLone and McLean Model of Designing Information Systems
Information Systems Success; A That People Want To Use” Sloan
ten-Year Update," Journal of Management Review (Summer).
Management Information System, Power, R.F., dan Dickson, G.W., 1973, "MIS
(19;4), pp. 9-30. Project Management: Myths,
Gallagher, C.A., 1974, "Perception of the Opinions and Reality", California
Value of a Management Management Review, (15:3), pp.
Information System", Academy of 147-156.
Management Journal (17:1), Raymond, L., 1985, “Organizational
March, pp. 46-55. Characteristics and MIS Success
Kustono S.A., 2000, “Pengaruh Keahlian in the Context of Small Business”,
Pengguna terhadap Kinerja MIS Quarterly (9:1), March, pp.
Sistem Informasi dengan Variabel 37-52.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


690
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

SISTEM INFORMASI PERAMALAN PENJUALAN KRIPIK PISANG


MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BERBASIS WEB
PADA TOKO TIGA PUTRA DI LUMAJANG
Marjuki Dahlan1), Jauharul Maknunah2), Dwi Safiroh Utsalina3)
1), 3)
Sistem Informasi, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
2)
Manajemen Informatika, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email : marjukidahlan17@gmail.com1)
Email : jauharuls@gmail.com2)
Email : utsalina@stimata.ac.id3)

Abstrak
Kabupaten Lumajang memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan agrobisnis yaitu keripik
pisang, karena Lumajang adalah salah satu daerah penghasil pisang terbesar berdasarkan data dari
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pertanian Kabupaten Lumajang. Toko Tiga Putra merupakan
usaha milik keluarga, usaha ini sudah dimulai dari tahun 2010 hingga sekarang. Permasalahan yang
biasanya muncul di dalam usaha keripik pisang di Toko Tiga Putra adalah seringnya toko
mengalami kekurangan stok sehingga tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan dan bagaimana
memprediksi hasil penjualan keripik pisang dimasa mendatang berdasarkan data yang telah
direkam sebelumnya. Prediksi tersebut sangat berpengaruh pada keputusan untuk menentukan
jumlah penjualan kripik pisang yang harus dijual oleh Toko Tiga Putra dibulan yang akan datang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Double Exponential Smoothing, metode
tersebut digunakan untuk menghitung peramalan penjualan kripik pisang. Tujuan dari penelitian ini
yaitu terbangunnya sebuah Sistem Informasi Peramalan Penjualan Kripik Pisang pada Toko Tiga
Putra Menggunakan Metode Double Exponential Smoothing. Penelitian menghasilkan sebuah
aplikasi sistem informasi peramalan penjualan kripik pisang menggunakan metode Double
exponential smoothing yang dapat digunakan untuk meramalkan jumlah penjualan kripik pisang
yang dijual dimasa sekarang dan yang akan datang.

Kata Kunci : sistem Informasi, peramalan, penjualan, double exponential smoothing.

Abstract
Lumajang Regency has great potential to develop banana chips agribusiness because Lumajang is
one of the largest banana-producing regions based on data from the Technical Implementation
Unit of Lumajang District Agricultural Service Office (UPTD). Toko Tiga Putra is a family owned
business, this business has started from 2010 until now. The problem that usually arises in the
banana chips business at Toko Tiga Putra is that the store often lacks of stock, so that it can not
meet desired demand by the customers and also how to predict the sales of banana chips in the
future based on previously recorded data.Prediction is very influential on the decision to determine
the number of sales of banana chips to be sold by Toko Tiga Putra in the coming months. The
method used in this study is Double Exponential Smoothing, the method is used to calculate sales
forecasting banana chips. The purpose of this study is the establishment of an Information System
Forecasting Sales of Banana Chips at Toko Tiga Putra by using Double Exponential Smoothing
Method.This study also will produce an application information system forecasting sales of banana
chips using Double Exponential smoothing method that can be used to predict the amount of sales
of banana chips sold in the present and future.

Keywords: information systems, forecasting, sales, double exponential smoothing

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


691
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN

Kabupaten Lumajang memiliki Lumajang, kerjasama ini sudah dilakukan


potensi yang besar untuk mengembangkan selama 5 tahun terakhir.
agrobisnis yaitu keripik pisang, karena Permasalahan yang biasanya muncul
Lumajang adalah salah satu daerah di dalam usaha kripik pisang di Toko Tiga
pengahasil pisang terbesar berdasarkan data Putra adalah seringnya toko mengalami
dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) kekurangan sehingga tidak dapat memenuhi
Pertanian Kabupaten Lumajang. permintaan pelanggan, disamping itu toko
Toko Tiga Putra merupakan usaha Tiga Putra juga mengalami kelebihan stok
milik keluarga, usaha ini sudah dimulai dari sehingga meningkatkan biaya produksi.
tahun 2010 hingga sekarang, toko tiga putra Solusi yang dibutuhkan oleh Toko Tiga
memiliki kerjasama dengan beberapa toko Putra yaitu dengan menerapkan sebuah
yang berada di dalam maupun luar metode yang dapat memperkirakan data
penjualan dimasa mendatang,

200
PENJUALAN KRIPIK PISANG 2015-2016
150
Kg

100
50
0
Juni

Juni
Juli

Juli
Januari

Mei

Januari

Mei
September

September
Maret
April

Oktober

Maret
November
Desember

April

Oktober
November
Desember
data 2016

Februari

Februari
Agustus

Agustus

Grafik 1.1 Penjualan Kripik Pisang

Dari hasil melakukan plot pada tepat digunakan adalah Double exponential
grafik 1.1, maka diketahui pola datanya Smoothing. Double Exponential Smoothing
sehingga bisa dengan tepat dalam mimilih metode ini digunakan ketika data
metode smoothing sesuai dengan pola data. menunjukkan adanya trend (Makridakis
Dalam kasus ini pola data yang terlihat tidak 1999).
teralalu stationer dan sedikit mengandung
Berdasarkan latar belakang yang
unsur trend didalamnya. Maka metode yang
telah diuraikan tersebut, maka penelitian ini

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


692
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

berjudul “SISTEM INFORMASI dan mempertimbangkan adanya beberapa


PERAMALAN PENJUALAN KRIPIK faktor perubahan.Ada empat jenis pola data :
PISANG MENGGUNAKAN METODE a. Pola Horizontal atau stationary, Bila
DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING nilai-nilai dari data observasi berfluktuasi
BERBASIS WEB PADA TOKO TIGA sekitar nilai konstan rata-rata atau dapat
PUTRA DI LUMAJANG”. dikatakan pola ini sebagai stationary pada
rata-rata hitungnya (means).
KAJIAN LITERATUR
Peramalan (Forecasting)
Peramalan (Forecasting) adalah
suata usaha untuk meramalkan keadaan
dimasa mendatang melalui pengujian
keadaan masa lalu peramalan bertujuan
mendapatkan hasil yang mampu
meminimumkan kesalahan dalam peramalan
Gambar 2.1 Pola Horizontal atau
(forecast error). (Zamzam, Aulia,2011). stationary
Sumber : Titania Dwi Andini, Probo
Berdasarkan pendapat Sofjan Assauri
Auristandi. 2016
(1999) Peramalan yang baik adalah
b. Pola Musiman atau Seasonal, Bila suatu
peramalan yang dilakukan dengan mengikuti
deret waktu dipengaruhi oleh faktor musim
langkah-langkah atau prosedur penyusunan
(seperti kuartalan, bulanan, mingguan,
yang baik. Pada dasarnya ada tiga langkah
harian).
peramalan, yaitu:
Pertama, menganalisa data yang lalu.
Tahap ini berguna untuk pola yang terjadi
pada masa lalu. Kedua, menentukan metode
yang dipergunakan. Metode peramalan yang
baik adalah metode yang memberikan hasil Gambar 2.2 Pola Musiman atau Seasonal
ramalan yang tidak jauh berbeda dengan Sumber : Sumber : Titania Dwi Andini,
Probo Auristandi. 2016
kenyataan yang terjadi. Ketiga, c. Pola Siklus atau Cyclical, Bila data
memproyeksikan data yang lalu dengan observasi dipengaruhi oleh fluktuasi
menggunakan metode yang dipergunakan ekonomi jangka panjang yang berkaitan atau
tergabung dengan siklus usaha

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


693
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Metode Double Exponential Smoothing


Metode ini digunakan ketika data
menunjukkan adanya trend. Exponential
smoothing dengan adanya trend seperti
Gambar 2.3 Pola Siklus atau Cyclical pemulusan sederhana kecuali bahwa dua
Sumber : Sumber : Titania Dwi Andini,
Probo Auristandi. 2016 komponen harus diupdate setiap periode –
level dan trendnya (Makridakis,1999).
d. Pola trend, Bila ada
Rumus Perhitungan peramalan menggunakan
pertambahan/kenaikan atau penurunan dari
metode linier satu parameter dari Brown’s.
data observasi untuk jangka panjang.
sebagai berikut :
𝐴𝑡 = 𝑎𝑌𝑡 + (1 − 𝑎)𝐴𝑡−1
𝐴′𝑡 = 𝑎𝑌𝑡 + (1 − 𝑎)𝐴′𝑡−1
𝐴𝑡 = 2𝐴𝑡 −𝐴′𝑡
𝑎
𝑏𝑡 = (𝐴𝑡 − 𝐴′𝑡 )
𝑎−1

Gambar 2.4 Pola trend 𝑌̂ = 𝑎𝑡 + 𝑏𝑡 𝑃


Sumber : Sumber : Titania Dwi Andini,
Keterangan
Probo Auristandi. 2016
𝐴𝑡 = Nilai Pemulusan Exponensial
Metode Exponential Smoothing
𝐴′𝑡 = Nilai Pemulusan Exponensial
Metode Exponential Smoothing
(Makridakis, 1999) merupakan prosedur Ganda

perbaikan terus-menerus pada peramalan 𝑎 = Konstanta Pemulusan

terhadap objek pengamatan terbaru. Metode 𝑎𝑡 = Perbedaan antara nilai-nilai

peramalan ini menitik-beratkan pada pemulusan

penurunan prioritas secara eksponensial pada 𝑏𝑡 = Faktor penyesuaian tambahan =

objek pengamatan yang lebih tua. Dengan pengukuran suatu kurva

kata lain, observasi terbaru akan diberikan 𝑌𝑡 = Nilai actual pada Periode

prioritas lebih tinggi bagi peramalan daripada 𝑃 = Jumlah periode ke depan yang akan

observasi yang lebih lama. Metode diramalkan

exponential smoothing dibagi lagi Ukuran Akurasi Peramalan


Ukuran akurasi secara umum yang
berdasarkan menjadi beberapa metode.
dipergunakan untuk peramalan. Berikut ini

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


694
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

adalah macam-macam ukuran peramalan (implementation), Dokumentasi dan


berserta penjabarannya (Gaspersz, 2004). Penyusunan Laporan
Teknik Pengumpulan Data
1. Mean Absolute Deviation (MAD)
Rumus : Metode pengumpulan data yang
∑𝑛𝑡=1|𝐴𝑡 − 𝐹𝑡 |
MAD = digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
𝑛
1. Obsevasi
2. Mean squared error (MSE)
Rumus : Obrservasi merupakan salah satu teknik
∑𝑛𝑡=1(𝐴𝑡 − 𝐹𝑡 )2 pengumpulan data yang tidak hanya
MSE =
𝑛
mengukur sikap dari responden namun
3. Mean Absolute Percentage Error
(MAPE) juga dapat digunakan untuk merekam
Rumus : berbagai keadaan, situasi, dan kondisi
|𝐴𝑡 − 𝐹𝑡 | yang terjadi pada Toko Tiga Putra
100 ∗ ∑𝑛𝑡=1 𝐴𝑡
MAPE = Lumajang tepatnya di Jl.Saonah No 16
𝑛
Klakah-Lumajang.
METODE PENELITIAN 2. Wawancara
Tahapan Penelitian Wawancara yang dilakukan dalam
Penelitian tentang sistem peramalan penelitian ini adalah wawancara personal
hasil penjualan Kripik pisang dilakukan (Personal Interview) yaitu wawancara
melalui observasi atau pengamatan langsung dengan melakukan tatap muka langsung
di lapangan dengan mengumpulkan data, dengan responden yaitu Mas Fajar Adi
dimana proposisi yang dilakukan pada awal Jaya di mana dalam hal ini beliau adalah
observasi akan mengalami perubahan pemilik Toko Tiga Putra itu sendiri.
disesuaikan dengan perkembangan penelitian Wawancara ini bertujuan untuk
di lapangan. mendapatkan informasi dan data
Metode pengembangan sistem yang mengenai prosedur hasil penjualan kripik
digunakan dalam penelitian ini mengacu pisang.
kepada SDLC (System Development Life 3. Studi Kepustakaan
Cycle) (Rosa, 2013) dengan tahapan:Analisis Studi Kepustakaan untuk mendapatkan
kebutuhan (requirements analysis), Desain literature yang telah ada dari buku,
(design), Pengembangan (development), internet, jurnal yang telah di akui
Pengujian (testing), Implementasi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


695
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

penelitiannya dan referensi yang terkait 𝑎 = Konstanta Pemulusan


dengan karya ilmiah ini. 𝑎𝑡 = Perbedaan antara nilai-nilai pemulusan
Perhitugan Manual Data Penjualan Dan 𝑏𝑡 = Faktor penyesuaian tambahan =
Peramalan pengukuran suatu kurva
1. Data Penjualan 𝑌𝑡 = Nilai actual pada Periode
Disajikan data penjualan Kripik pisang di 𝑃 = Jumlah periode ke depan yang akan
Lumajang pada Januari 2015 sampai diramalkan
Desember 2015. Berikut data penjualan 2. Hasil Peramalan Penjualan kripik pisang
kripik pisang pada tabel 3.7 Hasil peralamalan penjualan kripik
Tabel 3.7 Data Penjualan 2015 pisang yang di hutung secara manual
Bulan Data
menggunakan Microsoft excel. Berikut
Penjualan
Januari 160 hasil perhitungan:
Februari 130 Perhitungan Manual untuk mencari nilai At :
Maret 150
April 145 Rumus :
Mei 147 𝐴𝑡 = 𝑎𝑌𝑡 + (1 − 𝑎)𝐴𝑡−1
Juni 135
Februari : 𝐴𝑡 =0.2*130+(1-0.2)*160 = 154
Juli 165
Agustus 145 Maret : 𝐴𝑡 =0.2*150+(1-0.2)*154 = 153.2
September 130 Perhitungan Manual Mencari nilai A’t :
Oktober 130
Rumus :
November 135
𝐴′𝑡 = 𝑎𝑌𝑡 + (1 − 𝑎)𝐴′𝑡−1
Desember 155
a. Metode Double Exponential Smoothing Februari : 𝐴′𝑡 = 0.2*154+(1-0.2)*160 = 158.8
 Forecasting dihitung dengan rumus Maret : 𝐴′𝑡 = 0.2*153,2+(1-0.2)*158,8 =
1. 𝐴𝑡 = 𝑎𝑌𝑡 + (1 − 𝑎)𝐴𝑡−1 157.68
2. 𝐴′𝑡 = 𝑎𝑌𝑡 + (1 − 𝑎)𝐴′𝑡−1 Perhitungan Manual Mencari nilai 𝑎𝑡 :
3. 𝐴𝑡 = 2𝐴𝑡 −𝐴′𝑡 Rumus :
𝑎
4. 𝑏𝑡 = (𝐴𝑡 − 𝐴′𝑡 ) 𝑎𝑡 = 2𝐴𝑡 −𝐴′𝑡
𝑎−1
Februari : 𝑎𝑡 = 2*154 – 158.8 = 149.2
5. 𝑌̂ = 𝑎𝑡 + 𝑏𝑡 𝑃
Maret : 𝑎𝑡 = 2*153.2 – 157.68 = 148.72
Keterangan:
𝐴𝑡 = Nilai Pemulusan Exponensial Perhitungan Manual Mencari nilai 𝑏𝑡 :
Rumus :
𝐴′𝑡 = Nilai Pemulusan Exponensial Ganda

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


696
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

𝑎
𝑏𝑡 = (𝐴𝑡 − 𝐴′𝑡 ) Perhitungan Manual Mencari nilai 𝑀𝐴𝐷:
𝑎−1
Rumus :
Februari : 𝑏𝑡 = 0.25*(154 – 158.8) = -1.2 ∑𝑛𝑡=1|𝐴𝑡 − 𝐹𝑡 |
MAD =
Maret : 𝑏𝑡 = 0.25*(153.2 – 157.68) = -1.12 𝑛
Februari : MAD = 130 - 160 = -30
Perhitungan Manual Mencari nilai
𝐹𝑜𝑟𝑒𝑐𝑎𝑠𝑡𝑖𝑛𝑔: Maret : MAD = 150 - 148 = 2

Rumus: Perhitungan Manual Mencari nilai 𝑀𝑆𝐸:


Rumus :
𝑌̂ = 𝑎𝑡 + 𝑏𝑡 𝑃
∑𝑛𝑡=1(𝐴𝑡 − 𝐹𝑡 )2
Februari : 𝑌̂ = 149.2 + (-1.2) = 148 MSE =
𝑛
Maret : 𝑌̂ = 148.72 + (-1.12) = 147.6 Februari : MSE = 302 = 900
 Mean Absolute Deviation (MAD) Maret : MSE = = 22 = 4
(Devisiasi Rata-Rata Absolut) Perhitungan Manual Mencari nilai 𝑀𝐴𝑃𝐸:
∑𝑛𝑡=1|𝐴𝑡 − 𝐹𝑡 | Rumus :
MAD =
𝑛 |𝐴𝑡 − 𝐹𝑡 |
100 ∗ ∑𝑛𝑡=1 𝐴𝑡
 Mean Squared Error (MSE) Kesalahan MAPE =
𝑛
Rata-Rata kuadrat
Februari : MAPE = 100*(30/130) = 23.0769
∑𝑛𝑡=1(𝐴𝑡 − 𝐹𝑡 )2 Maret :MAPE = 100*(2/150) = 133.33
MSE =
𝑛
 Mean Absolute Percent Error (MAPE) Pemodelan

Kesalahan Persen Rata-Rata Absolute Deskripsi Model/Rancangan Sistem Solusi

|𝐴𝑡 − 𝐹𝑡 | Berdasarkan permasalahan pada


100 ∗ ∑𝑛𝑡=1 𝐴𝑡 bahasan sebelumnya, Toko tiga putra
MAPE =
𝑛
membutuhkan aplikasi yang mampu
Keterangan :
memberikan kemudahan dalam menentukkan
𝐴𝑡 = Permintaan aktual period eke-t hasil peramalan penjualan pada bulan
𝐹𝑡 = Nilai peramalan ke-t berikutnya, sehingga penjualan kripik pisang
𝑛 = Jumlah periode t yang dijual tiap bulannya tidak terlalu
𝑡 = Periode banyak atau kurang dari permintaan.
Hasil peramalan penjualan kripik Untuk membuat aplikasi peramalan
pisang menggunakan Metode Double penjualan kripik pisang diperlukan data yang
Exponential Smoothinal. Untuk menghitung didapatkan dari catatan penjualan kripik
error seperti : pisang pada bulan-bulan sebelumnya. Proses

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


697
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

prediksi jumlah penjualan kripik pisang


menggunakan metode Double Exponential
Smoothing.
Arsitektur/Desain Sistem dengan metode
Terstrukutur
Gambar 4.1 Gagal Login
Arsitektur aplikasi adalah
penggambaran sistem yang akan di
implementasikan. Peneliti menggunakan
Unified Modeling Language (UML) untuk
melakukan pemodelan sistem yang akan
dirancang, yaitu terdiri dari Use Case Gambar 4.2 Form Login
Diagram, Activity Diagram, dan Sequence
Diagram. Jika verifikasi username dan Password
berhasil maka akan diarahkan menuju pada
HASIL PENELITIAN DAN tampil dashboard/home seperti pada tampilan
PEMBAHASAN 4.3
Pengujian pada bab ini adalah
pengujian pada setiap halaman yang ada.
Pengujian dilakukan dengan memasukan
inputan yang berbeda-beda setiap pengujian.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan
seebelumnya, hasil pengujian adalah sebagai
berikut :
Gambar 4.3 Halaman Dashboard
Pembahasan Hasil Pengujian Sistem
Tampilan Halaman Transaksi
Tampilan Halaman Login
Pada tampilan Transaksi admin akan
Pada pengujian login admin jika
diarahkan untuk mengisi nilai alfa sebelum
form yang disediakan tidak diisi maka akan
melakukan add data apabila tidak mengisi
diuji kelengkapan form dengan form
nilai alfa maka akan tampil pemberitahuan
validation. seperti pada gambar 4.1 di bawah
seperti pada gambar 4.4.
ini.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


698
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gambar 4.4 Mengisi Nilai Alfa


Maka dari itu nilai alfa wajib diisi mulai Gambar 4.7 Hasil Peramalan Dan forecast
error
dari angka 0-1 untuk bisa melakukan add
Untuk menyimpan hasil forecasting trend
data seperti gambar pada 4.5
dan forecasting error dapat dilakukan dengan
mengklik tombol simpan pada forecast trend
seperti pada gambar 4.8

Gambar 4.5 form Add Data


Pada gambar form add data wajib diisi
semua ruas yang disediakan mulai dari
periode bulan, tahun dan nilai observasi. Gambar 4.8 Simpan Hasil Peramalan
Agar data yang di add bisa tampil pada list Setelah menekan tombol simpan pada
transaksi seperti pada gambar 4.6 forecast trend maka akan tampil pop-up
seperti pada gambar 4.8. Untuk melihat data
yang sudah disimpan bisa dilihat di form
hasil simpan peramalan sesuai dengan
gambar 4.9

Gambar 4.6 add data berhasil


Setelah data terisi, kemudian pilih
periode peramalan yang akan di lakukan.
Periode peramalan hanya bisa dilakukan
Gambar 4.9 Form Hasil Simpan
selama setahun dalam satu periode seperti Peramalan
gambar 4.7

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


699
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

1. Sistem informasi peramalan penjualan


kripik pisang menggunakan metode Double
Tabel 4.6 Analisis Hasil Perbandingan
Metode Lama Metode Baru exponential smoothing yang dapat digunakan
1. Menginputkan 1. Menginputkan untuk meramalkan jumlah penjualan kripik
data yang data yang akan
diramalkan diramalkan pisang yang dijual dibulan sekarang dan yang
2. Menghitung rata- 2. Dengan sekali akan datang.
rata penjualan menekan tombol
setiap satu bulan hitung, hasil data 2. Dengan adanya Peramalan Penjualan
3. Menghitung rata- langsung di kripik pisang maka pihak toko lebih mudah
rata penjualan tampilkan layar
selama setahun monitor klik dalam melakukan proses pembelian barang
4. Hasil rata-rata simpan akan atau penyediaan stok barang, sehingga dapat
penjualan selama secara otomatis
setahun menampilkan menghindari kekurangan ataupun kelebihan
digunakan halaman laporan barang.
sebagai peramalan
pendukung untuk
memprediksi
Saran
penjualan kripik
pisang untuk Dalam pembuatan sistem peramalan
bulan yang penjualan kriipik pisang pada toko tiga putra
sedang berjalan
di lumajang menggunakan metode double
exponenetial smooting masih banyak hal-hal
KESIMPULAN DAN SARAN yang dapat dikembangkan, seperti :
Kesimpulan 1. Perlu Adanya analisis perbandingan antara
Berdasarkan uraian dan hasil analisis yang beberapa metode peramalan untuk
telah dilakukan selama peracangan Sistem mendapatkan hasil yang maksimal
Informasi Penerapan Metode Double 2. Untuk Peramalan selanjutnya data
Exponential Smoothing Pada Peramalan peramalan yang diinputkan lebih dari 2
Penjualan Kripik Pisang Studi Kasus Toko tahun, karena data peramalan semakin
Tiga Putra Lumajang, kesimpulan yang dapat banyak semakin mulus data yang dihasilkan.
diambil adalah untuk studi kasus Produksi
kripik pisang dapat diterapkan pada metode REFERENSI
Double Exponential Smoothing sebagai Wicaksono Indra Bagus, Susanto Heru,
Shinta Agustina. 2012. Analisis Usaha
berikut :
dan Strategi Pengembangan
Agroindustri Keripik Pisang Agung

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


700
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

(Studi Kasus pada Kabupaten


Lumajang).(http://repository.ub.ac.id/31
634/ Tanggal 15 Mei 2017 jam 16.10).

A. S., Rosa dan Shalahuddin, M. 2013.


Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur
Dan Berorientasi Objek. Informatika.
Bandung.
Assauri, Sofyan, 1999. Manajemen Produksi
dan Operasi, Edisi Revisi, LPFE-UI,
Jakarta.(http://komplitpendidikn.blogspo
t.co.id/2017/03/pengertian-peramalan-
forecasting.html/ Tanggal 17 Mei 2017
jam 10.15).
Gasperz, Vincent. 2004. Production
Planning And Inventory Control. PT
Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Makridakis. 1999. Metode dan aplikasi
peramalan. Edisi 2. Jakarta : Binarupa
Aksara
Zamzam, Aulia. 2011. Analisis Jumlah
Calon Mahasiswa Baru Di Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara, Skripsi tidak
diterbitkan. Medan :SP-Gener al
Universitas Sumatra Utara.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


701
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGKLASTERAN BANK SAMPAH MENGGUNAKAN METODE K-MEANS PADA


DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PASURUAN

Agung Kurniawan1), Indah Dwi Mumpuni2), Mohamad As’ad3)


Sistem Informasi, STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Email: agungkurniawan1794@gmail.com1)
Email: indahstimata@yahoo.com2)
Email: asad.stat@yahoo.co.id3)

Abstrak
Sampah suatu ancaman yang serius dalam lingkungan sekitar, masalah pokoknya adalah
pengolahan sampah yang kurang memadai mengakibatkan lingkungan sekitar mengalami
kerusakan yang serius. Untuk mencegah kerusakan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup
memfasilitasi Bank Sampah di seluruh wilayah Kabupaten Pasuruan dalam upaya mengurangi
sampah yang merusak lingkungan. Permasalahan yang sering dihadapi oleh Dinas Lingkungan
Hidup adalah bagaimana metode yang efektif dan efisien dalam menentukan bank sampah yang
baik dalam mengelola sampah. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kinerja Dinas
Lingkungan Hidup dalam menentukan anggaran dana operasional. Data yang diambil adalah 15
Bank Sampah, data tersebut dibagi menjadi 3 dataset yaitu jumlah nasabah, timbunan sampah dan
omset. Metode yang digunakan yaitu algoritma k-means clustering dengan 3 kelompok. Cluster
pertama 1 = 17; 112; 450000, cluster kedua 2 = 49; 275; 1018750 dan cluster ketiga 3 = 67; 362;
1325000. Hasilnya menunjukkan bahwa dari dua cluster, bernilai persis sama SSE (Sum of Square
Error). cluster pertama adalah 40090915055 dan cluster kedua adalah 40090915055. Hasilnya
dianalisis dan disimpulkan berdasarkan cluster yang terbentuk untuk mendukung keputusan
penerimaan dana dan peralatan pengolahan sampah di dinas lingkungan kabupaten Pasuruan.

Kata kunci: algoritma K-Means, clustering, bank sampah

Abstract
Rubbish is a serious problem in the environmental, the main problem is a less of adequate rubbish
processing, so the resulting in damage to the environmental seriously. To prevent damage, the
department of environmental to facilitate the rubbish bank in all of part area for Pasuruan district
to reduce the rubbish damaging the environmental. The problems often encountered by the
Department of environmental is how effective and efficient method of determining a good rubbish
bank in managing waste. The purpose of this research was to improve the performance of the
Department of the environmental in determining the Fund's operational budget. The data is taken
from 15 rubbish bank, the data is divided into 3 dataset namely the number of customers, pile of
rubbish and turnover. The method that used namely algorithm for k-means clustering with 3
groups. The first cluster 1 = 17; 112; 450000, the second cluster 2 = 49; 275; 1018750 and the
third cluster 3 = 67; 362; 1325000. The results show that from two cluster, exactly same value of
the SSE (Sum of Square Error). The first cluster is 40090915055 and the second cluster is
40090915055. The results are analyzed and concluded based on the clusters formed in order to
support the decision of funds acceptance and rubbish processing equipment in the department of
environmental Pasuruan district.

Keywords: algorithm for K-Means, clustering, the rubbish bank

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


702
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN adanya Algoritma clustering, salah satunya


Sampah rumah tangga menjadi suatu adalah K-Means clustering yang dapat
ancaman yang serius untuk wilayah di diimplementasikan pada data bank sampah
Indonesia terutama di Kabupaten Pasuruan, yang meliputi jumlah nasabah, jumlah
masalah pokoknya mencakup limbah timbunan sampah dan omset masing-masing
manusia dan tumpukan sampah itu sendiri, bank sampah, sehingga dapat diketahui
terjadinya pengolahan sampah yang kurang pengelompokan data sesuai bank sampah
memadai seperti penumpukan secara tidak berdasarkan data tersebut. Dari masing-
terkendali, pembakaran, pembuangan sampah masing pengelompokan tersebut dapat dilihat
ke sungai maupun selokan serta ke tanah setiap karakteristik yang diketahui kelompok
kosong merupakan suatu ancaman yang mana yang dapat mengolah timbulan sampah
paling besar di Kabupaten Pasuruan. Adapun dalam jumlah paling banyak dan sedikit.
tugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Di sisi lain, informasi mengenai
Kabupaten Pasuruan sesuai peraturan algoritma K-Means dapat diperoleh dari
Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang berbagai sumber. Penelitian Nasari dkk
pembagian urusan Pemerintahan diantaranya (2015) dengan judul “Penerapan K-Means
merumuskan kebijakan bidang lingkungan Clustering pada Data Mahasiswa Baru
yang meliputi perencanaan, pengelolalaan, (Study Kasus : Universitas Potensi Utama)”
pemanfaatan, pengendalian, pengawasan, penulis dalam penelitian ini menjelaskan
pemberdayaan dan penegakan hukum dalam bahwa hasil algoritma K-Means Clustering
rangka pelestarian lingkungan hidup. yang diperoleh ada dua kelompok, pusat
Pegawai Dinas Lingkungan Hidup saat ini cluster dengan cluster 1= 1;1.75;1.5 dan
membutuhkan penanganan data untuk cluster 2= 2.95;1.65;1.4 cluster pertama jika
mengetahui bank sampah daerah mana yang asal sekolah adalah SMA maka rata-rata
produktif maupun tidak produktif dalam jurusan yang diambil adalah Sistem
mengolah sampah, serta seringkali pegawai Informasi dan kedua jika asala sekolahnya
mengalami redundancy data yang adalah SMK maka rata-rata jurusan yang
mengakibatkan pegawai kesulitan dalam diambil adalah Teknik Informatika.
mencari data yang di butuhkan. Dengan Asroni dkk (2015) dengan judul
mengimplementasikan datamining pada “Penerapan Metode K-Means untuk
Dinas Lingkungan Hidup, Maka perlu Clustering Mahasiswa Berdasarkan Nilai
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
703
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Akademik dengan Weka Interface Studi pembelajaran komputer (machine learning)


Kasus pada UMM Magelang” dalam untuk menganalisa dan mengekstraksi
penelitian ini menjelaskan bahwa algoritma pengetahuan (knowledge) secara otomatis.
K-Means bisa digunakan untuk Definisi lain diantaranya adalah
mengelompokkan mahasiswa berdasarkan pembelajaran berbasis induksi (induction-
IPK dan beberapa atribut mata kuliah. based learning) adalah proses pembentukan
Metisen dkk (2015) dengan judul definisi-definisi konsep umum yang
“Analisis Clustering Menggunakan Metode dilakukan dengan cara mengobservasi
K-Means Dalam Pengelompokkan Penjualan contoh-contoh spesifik dari konsep-konsep
Produk pada Swalayan Fadhila.” Dalam yang akan dipelajari. Knowledge Discovery
penelitian ini menghasilkan dua jenis in Database (KDD) adalah penerapan
kelompok data yaitu data penjualan rendah metode saintifik pada data mining. Dalam
dan data penjualan tinggi. konteks ini data mining merupakan satu
Berdasarkan permasalahan yang telah langkah dari proses KDD.
diuraikan dengan adanya metode K-means Clustering
clustering, diharapkan membantu petugas Analisis Cluster merupakan salah
dalam mengelompokan bank sampah yang satu teknik data mining yang bertujuan untuk
terbanyak menghasilkan omset pertahun di mengidentifikasi sekelompok obyek yang
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten mempunyai kemiripan karakteristik tertentu
Pasuruan. Sebagai penunjang penerimaan yang dapat dipisahkan dengan kelompok
dana maupun peralatan pengolahan sampah. obyek lain, sehingga obyek yang berada pada
Hasil implementasi metode yan kelompok yang berbeda. Jumlah kelompok
diusulkan berhasil menemukan bank sampah yang dapat di identifikasi tergantung pada
yang produktif dalam mengolah sampah banyak dan variasi data obyek. Tujuan dari
seperti di jurnal yang terdahulu dalam pengelompokan sekumpulan data data obyek
mengelompokkan data K-Means Clustering. kedalam beberapa kelompok yang
mempunyai karakteristik tertentu dan dapat
KAJIAN LITERATUR dibedakan satu sama lainnya adalah untuk
Data Mining analis dan interprestasi lebih lanjut sesuai
Data Mining adalah proses yang dengan tujuan penelitian yang dilakukan.
mempekerjakan suatu atau lebih teknik
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
704
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

K-Means atau 1. Nilai 0 juga tidak menjadi anggota


K-Means dapat diterapkan pada data cluster dan 1 jika menjadi anggota sebuah
yang dipresentasikan dalam r-dimensi ruang cluster. Karena K-Means mengelompokkan
tempat. K-Means mengelompokkan set data secara tegas data hanya pada satu cluster,
r-dimensi, X = {Xi|i=1…, N}, di mana Xi € maka dari nilai a sebuah data pada semua
Rͩ yang menatakan data ke-i sebagai “titik cluster, hanya satu yang bernilai 1,
data”. Seperti yang d jelaskan sebelumnya sedangakan lainnya 0 seperti yang
bahwa K-Means partisipasi X dalam K dinyatakan oleh persamaan berikut:
cluster, Algorima K-Means 1 arg min{ 𝑑 (𝑥ᵢ, 𝐶ⱼ)}
aᵢⱼ = { ⱼ
mengelompakkan semua titik data dalam X
0 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
sehingga setiap titik Xi hanya jatuh dalam
𝑑 (𝑥ᵢ, 𝐶ⱼ) menyatakan tidak kemiripan
satu dari K partisi. Yang perlu diperhatikan
(jarak) dari data ke-i ke cluster cⱼ.
adalah titik berada dalam cluster yang mana,
Sementara relokasi centroid untuk
dilakukan dengan cara dengan memberikan
mendapatkan centroid C didapatkan dengan
setiap titik sebuah ID cluster. Titik dengan
menghitung rata-rata setiap fitur dari semua
ID cluster yang sama berarti berada dalam
data yang tergabung dalam setiap cluster.
satu cluster yang sama, sedangkan titik
Rata-rata sebuah fitur dari semua data dalam
dengan ID cluster yang berbeda berada
sebuah cluster dinyatakan oleh persamaan
dalam cluster yang berbeda untuk
berikut:
menyatakan hal ini, biasanya dilakukan 1
cⱼ = 𝑁𝑘 ∑𝑁𝑘
𝑙=1 𝑋ⱼι
dengan vektor keanggotaan cluster M dengan
Nk adalah jumlah data yang tergabung dalam
panjang N, dimana Mi bernilai ID cluster
sebuah cluster.
titik Xᵢ.
Jika diperhatikan dari langkahnya
Pada saat data sudah dihitung
yang selalu memilih cluster terdekat, maka
ketidakmiripan terhadap setiap centroid,
sebenarnya K-Means berusaha untuk
maka selanjutnya dipilih ketidakmiripan
meminimalkan fungsi biaya non-negatif,
yang paling kecil sebagai cluster yang akan
seperti dinyatakan oleh persamaan berikut:
diikuti sebagai relokasi data pada cluster
disebuah iterasi. Relokasi sebuah data dalam J = ∑𝑁 𝑘
𝑖=1 ∑𝑙=1 𝑎ᵢ ˛𝑑(xᵢ, cι)
2

cluster yang akan diikuti dapat dinyatakan


dengan nilai keanggotaan a yang bernilai 0
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
705
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Dengan kata lain, K-Means berusaha


untuk meminimalkan total jarak kuadrat
(squared distance) diantara setiap titik xᵢ dan
representasi cluster cⱼ terdekat.

METODE PENELITIAN
Konsep sistem yang akan dibuat
dalam penelitian ini adalah untuk
menemukan pemecahan masalah yang sesuai
dalam pengelompokan data bank sampah.
Dapat dilihat pada gambar 1.1 flowchart
Algoritma K-Means Clustering, alur dari
algoritma dari metode K-Means yang
digunakan dalam pengelompokkan data bank
di Dinas Lingkugan Hidup Kabupaten Gambar 1.1 Flowchart Algoritma
Pasuruan di proses secara bertahap adalah K-Means Clustering
sebagai berikut:
Rancangan Penelitian
1. Menentukan titik K sebagai centroid awal
Data yang digunakan dalam
2. Proses menghitung ecludian distance
penelitian adalah data Bank Sampah dengan
3. Pengelompokan berdasarkan ecludian
periode 2 tahun terakhir yaitu tahun 2015-
distance terkecil
2016 dengan menggunakan algoritma K-
4. Memindahkan letak centroid ke tengah
Means clustering. Untuk mencapai tujuan
area
tersebut, penulis melakukan pengujian
5. Ada pergerakan
dengan menggunakan data tersebut. Adapun
6. Bentuk K cluster dengan menempatkan
pengelompokan data dilakukan sebagai
semua titik terdekat.
berikut :
7. Ulangi perhitungan centroid dari setiap
Sumber data dalam penelitian ini
cluster
diambil dari Dinas Lingkungan Hidup
8. Sampai centroid tidak berubah
Kabupaten Pasuruan dimana data kuantitatif
9. Hasil K-Means
yang terdiri atas data bank sampah 2 tahun

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


706
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yaitu tahun 2015-2016 dengan banyak data Tabel 1.1 Data bank sampah 2 tahun
terakhir mulai tahun (2015-2016)
16 bank sampah.
No Nama Bank jn Jts omset
Pada tahap selanjutnya dilakukan Sampah
1 Langgeng Abadi 62 310 1085000
proses perubahan data, dengan tujuan agar
2 Berkah Sejahtera 46 257 957500
data dapat diolah menggunakan algoritma K- 3 Bank Samsul 50 277 1027500
Means Clustering. Data variabel yang dipilih 4 Karya Asri 51 282 1045000
pada data bank sampah yang diperoleh 5 BISS 47 265 983750
6 Panggung Jaya 51 282 1045000
adalah jumlah nasabah, jumlah timbunan
7 Dahlia 52 287 1062500
sampah dan omset 8 Berkah Sejahtera 49 275 1018750
Setelah data variabel sudah II
9 Barokah 44 250 931250
ditentukan maka langkah selanjutnya adalah
10 Tejo Wangi 45 255 948750
proses perhitungan data menggunakan (BST)
11 Tunas Ardoma 67 362 1325000
algoritma K-Means Clustering.
12 Opek 57 312 1250000
13 Glamors 17 112 450000
HASIL PENELITIAN DAN 14 Pasuruan 30 150 600000
PEMBAHASAN 15 Dadi mulyo 60 300 1050000
Langkah-langkah selanjutnya yang dilakukan
Metode K-Means memiliki beberapa
sebagai berikut:
tahapan sebelum memperoleh hasil yang di
Inisialisasi dilakukan pemilihan K data
inginkan sebagai berikut :
sebagai centroid awal, Misalnya dipilih data
1. Data assignment
ke -8, 11 dan 13.
Penentuan kembali ID cluster dari semua
titik data berdasarkan data bank sampah Tabel 1.2 Data Centroid Awal
diantaranya jumlah nasabah, jumlah Centroid Jn jts omset
1 49 275 1018750
timbunan sampah dan omset. Setiap data 2 67 362 1325000
sudah di tetapkan ke centroid terdekat 3 17 112 450000

dengan pemecahan hubungan apa adanya. 2. Relocation of “means”


Hasilnya berupa data yang terpartisi sebagai Setiap representasi cluster direlokasi
berikut: ke pusat (center) dengan rata-rata aritmatika
dari semua data yang ditetapkan masuk ke
dalamnya. Rasionalnya langkah ini

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


707
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

didasarkan pada observasi bahwa dalam Berikut contoh perhitungan jarak ke setiap
memberikan set titik, representasi tunggal centroid pada data ke -1:
yang terbaik untuk set tersebut (dalam hal d(𝑥1, 𝑐1)=∑𝑟𝑖=1(𝑥1ᵢ − 𝑐1ᵢ)²=(17-62)²+(112-
meminimalkan jumlah kuadrat jarak 310)²+(450000-1085000)²= 635,000

Euclidean di antara setiap titik data d(𝑥1, 𝑐2)=∑𝑟𝑖=1(𝑥1ᵢ − 𝑐2ᵢ)²=(49-62)²+(275-


representatif) adalah dari rata-rata dari titik 310)²+(1018750-1085000)²= 66,250
data. Algoritma K-Means mencapai kondisi d(𝑥1, 𝑐3)=∑𝑟𝑖=1(𝑥1ᵢ − 𝑐3ᵢ)²=(67-62)²+(362-
konvergen ketika pengalokasian kembali titik 310)²+(1325000-1085000)²= 240,000
data (dan juga lokasi centroid) tidak lagi Tabel 1.3 Proses Iterasi ke-1
No CENTOID 1 CENTROID 2 CENTROID 3
berubah. Proses iterasi ke iterasi hingga
17 112 450000 49 275 1018750 67 362 1325000
dicapai kondisi konvergen juga dapat diamati 1 635,000.03 66,250.01 240,000.01
2 507,500.02 61,250.00 367,500.02
dari nilai fungsi objektif yang didapatkan. 3 577,500.02 8,750.00 297,500.01
4 595,000.03 26,250.00 280,000.01
Pemilihan K titik data sebagai 5 533,750.02 35,000.00 341,250.01
centroid awal juga memengaruhi hasil 6 595,000.03 26,250.00 280,000.01
7 612,500.03 43,750.00 262,500.01
clustering. Sifat ini menjadi karakeristik 8 568,750.02 - 306,250.01
9 481,250.02 87,500.00 393,750.02
alami K-Means yang dapat mengakibatkan 10 498,750.02 70,000.00 376,250.02
11 875,000.04 306,250.01 -
hasil cluster yang didapat pada percobaan 12 800,000.03 231,250.00 75,000.02
berbeda mendapatkan hasil yang berbeda 13 - 568,750.02 875,000.04
14 150,000.01 418,750.02 725,000.03
juga. Kondisi ini dikenal dengan solusi local 15 600,000.03 31,250.01 275,000.01
Jarak terdekat berwarna merah dengan
optima, yang artinya algoritma K-Means
cluster yang diikuti
sangat sensitive terhadap alokasi awal
centroid. Penyelesaian masalah local optima Tabel 1.4 Hasil Iterasi ke-1
No CLUSTER 1 CLUSTER 2 CLUSTER 3

dapat diselesaikan dengan menjalankan 1 62 310 108500


0
2 46 257 957500
algoritma beberapa kali dengan inisial
3 50 277 102750
centroid yang berbeda kemudian memilih 0
4 51 282 104500
hasil yang terbaik. Berikut data bank sampah 0
5 47 265 983750
yang lakukan dengan metode K-Means : 6 51 282 104500
0
 Step pertama iterasi 1 7 52 287 106250
0
Menghitung jarak setiap data ke centroid 8 49 275 101875
0
terdekat. Centroid terdekat akan menjadi 9 44 250 931250

10 45 255 948750
cluster yang diikuti oleh data tersebut.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
708
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

11 67 36 13 Menghitung jarak setiap data ke centroid


2 25
00
0 terdekat. Centroid terdekat akan menjadi
12 57 31 12
2 50 cluster yang diikuti oleh data tersebut.
00
0
13 17 11 45 Tabel 1.6 Proses Iterasi ke-2
2 00 No CENTOID 1 CENTROID 2 CENTROID 3
00
24 131 525000 51 276 1014091 62 337 1287500
14 30 15 60
0 00 1 560,000.03 70,909.10 202,500.00
00 2 432,500.02 56,590.91 330,000.01
15 60 300 105000 3 502,500.02 13,409.09 260,000.01
0 4 520,000.02 30,909.09 242,500.01
Menghasilkan centroid baru diantaranya 5 458,750.02 30,340.91 303,750.01
6 520,000.02 30,909.09 242,500.01
sebagai berikut: 7 537,500.02 48,409.09 225,000.01
8 493,750.02 4,659.09 268,750.01
9 406,250.02 82,840.91 356,250.01
Tabel 1.5 Data Centroid Baru 10 423,750.02 65,340.91 338,750.01
Centroid jn jts Omset 11 800,000.03 310,909.10 37,500.01
1 23.5 131 525000 12 725,000.02 235,909.09 37,500.01
13 75,000.00 564,090.93 837,500.03
2 50.63636 276.3636 1014090.9 14 75,000.00 414,090.93 687,500.03
15 525,000.03 35,909.10 237,500.00
3 62 337 1287500 Jarak terdekat berwarna merah dengan diikuti
cluster sebagai berikut :
Hasil centroid baru di hitung dengan data
cluster awal berikut proses perhitungannya : Tabel 1.7 Hasil Iterasi ke-2
n CLUSTER 1 CLUSTER 2 CLUSTER 3
o
(23.5 - 17)² + (131 - 112)² + (52500 - 1 62 310 1085
000
450000)² = 5.625.000.403 2 46 257 9575
00
(50.636 - 62)² + (276.36 - 310)² + (1014091 - 3 50 277 1027
500
1085000)² = 5.028.100.434 4 51 282 1045
000
5 47 265 9837
(62 - 67)² + (337 - 362)² + (1287500 - 50
6 51 282 1045
1325000)² = 1.406.250.650 000
7 52 287 1062
Didapatkan nilai (Sum of Square Error) SSE 500
8 49 275 1018
= 40090915055 750
9 44 250 9312
Karena perubahan fungsi SSE masih diatas 50
1 45 255 9487
0 50
ambang batas yang ditetapkan, maka proses 1 67 362 132
1 500
dilanjutkan ke iterasi selanjutnya. 0
1 57 312 125
 Step kedua iterasi 2 2 000
0
1 17 11 45
3 2 00
00
1 30 15 60
4 0 00

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


709
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

00 menu analisa data terbagi menjadi 2 sub


1 60 300 1050
5 000 menu yaitu menu data cluster dan Algoritma
Menghasilkan centroid baru diantaranya K-Means lihat gambar 1.4. pada menu data
sebagai berikut : cluster akan menampilkan data pada gambar
1.2. Untuk proses input data pilih menu Data
Tabel 1.8 Data Centroid Akhir
Centroid jn Jts Omset cluster maka akan tampil pada gambar 1.3,
1 23.5 131 525000 data yang diinputkan merupakan data yang

2 50.63636 276.3636 1014090.9 akan diproses melalui algoritma K-Means


Clustering.
3 62 337 1287500

Hasil centroid baru di hitung dengan data


cluster awal berikut proses perhitungannya :

(23.5 - 17)² + (131 - 112)² + (52500 -


450000)² = 5.625.000.403
(50.636 - 62)² + (276.36 - 310)² + (1014091 -
Gambar 1.2 Halaman Data Cluster
1085000)² = 5.028.100.434
(62 - 67)² + (337 - 362)² + (1287500 -
1325000)² = 1.406.250.650
Didapatkan nilai (Sum of Square Error) SSE
= 40090915055
Karena perubahan nilai SSE sama dengan
nilai SSE iterasi yang pertama sama, berarti
Gambar 1.3 Halaman Form Input Data
kondisi cluster sudah mencapai konvergen
dan proses iterasi pun berhenti.
IMPLEMENTASI SISTEM
Pada proses implementasi sistem
datamining ini, dibuat dengan menggunakan
bahasa pemrograman berbasis web. Pada
sistem ini dirancang menggunakan algoritma
K-Means Clustering. Proses yang dilakukan
pertama-tama pilih menu analisa data, pada Gambar 1.4 Menu Analisa Data
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
710
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Langkah selanjutnya setelah data sudah


diinputkan. Pilih menu Algoritma K-Means
maka akan tampil data secara keseluruhan
dapat dilihat pada gambar 1.5.

Gambar 1.7 Halaman Iterasi ke-1

Proses iterai ke-1 selesai klik tombol proses


iterasi selanjutnya hingga proses iterasi
selesai dapat dilihat pada gambar 1.8 dan
gambar 1.9
Gambar 1.5 Data Cluster

Setelah tampil data selanjutnya pilih menu


proses data maka akan tampil Form pada
gambar 1.6. pada form tersebut pilih
centroid di setiap cluster atau bisa dilakukan
secara random maupun input data secara
manual. Gambar 1.8 Halaman Iterasi ke-2

Gambar 1.6 Input Data Centroid Gambar 1.9 Halaman Proses Iterasi
Setelah form terisi semua langkah Selesai

selanjutnya klik tombol proses maka akan


tampil gambar 1.7. Pada gambar tersebut
hasil proses perhitungan algoritma K-Means
clustering iterasi yang ke-1.

Gambar 1.10 Hasil Iterasi Algoritma K-


Means

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


711
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Proses perhitungan selesai dan akan tampil sampah di ambil dari pengelompokan
gambar 1.10 hasil iterasi algoritma K-Means data cluster 3 dari itersi yang ke 2 yaitu
maka dapat disimpulkan hasil iterasi yang bank Sampah Tunas Ardoma dengan
terbentuk terbagi menjadi 3 kelompok nilai cluster 67; 362; 1325000 dan Bank
dengan cluster pertama ada 2 bank sampah, Sampah Opek dengan nilai cluster 57;
cluster kedua 11 bank sampah dan cluster 312; 1250000.
ketiga 2 bank sampah. Adapun saran yang dapat disampaikan
untuk peningkatan dan pengembangan sistem
KESIMPULAN DAN SARAN pengklasteran bank sampah menggunakan
Berdasarkan penelitian yang telah metode K-Means di Dinas Lingkungan
dilakukan dapat disimpulkan bahwa Hidup Kabupaten Pasuruan adalah adanya
pengklasteran bank sampah menggunakan algoritma lain untuk bahan perbandingan dari
metode K-Means ini dapat disimpulkan penelitian yang sudah dilakukan.
sebagai berikut:
1. Memudahkan admin untuk melihat data REFERENSI
Asroni, Adrian R. 2015. Penerapan Metode
sesuai kelompok yang ditentukan dalam
K-Means Untuk Clustering
pemberian dana operasional yang layak Mahasiswa Berdasarkan Nilai
Akademik Dengan Weka Interface
ke setiap bank sampah.
Studi Kasus Pada Jurusan Teknik
2. Pengelompokan data ditentukan pusat Informatika UMM Magelang.
Vol.18, No. 1, hal 76-82
cluster 1 = 17;112;450000, cluster 2 =
Hermawati. 2013. Data Mining. Yogyakarta:
49;275;1018750 dan cluster 3 = CV ANDI OFFSET
Metisen B M, Sari H L. 2015. Analisis
67;362;1325000, kemudian di lakukan
Clustering Menggunakan Metode K-
perhitungan algoritma K-Means dengan Means Dalam Pengelompokkan
Penjualan Produk Pada Swalayan
data yang ditentukan. Hasilnya
Fadhila. Vol. 11 No. 2. ISSN ; 1858-
menunjukkan bahwa dari dua cluster 2680
Nasari F, Darma S.2015. Penerapan K-
bernilai SSE (Sum of Square Error)
Means Clustering Pada Data
sama yaitu cluster pertama adalah Penerimaan Mahasiswa Baru Studi
Kasus Universitas Potensi Utama.
40090915055 dan cluster kedua adalah
ISSN : 2302-3805
40090915055 Nofriansyah, Nurcahyo. 2015. Algoritma
Data Mining dan Pengujian.
3. Pengambilan keputusan dana
Yogyakarta: Deepublish
operasional dan peralatan pengolahan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
712
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Prasetyo. 2014. DATA MINING – Mengolah


Data menjadi Informasi
Menggunakan Matlab. Yogyakarta:
Penerbit ANDI
Ratner Bruce. 2011. Statistical and Machine-
Learning Data Mining. Boca Raton:
CRC Press

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


713
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

APLIKASI PENGHITUNG MASA SUBUR WANITA BERBASIS ANDROID

Siti Fajariatul Atika1), Mahmud Yunus2), Liduina Asih Primandari3)


1), 2), 3)
STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email: sitifajariatulatika9@gmail.com1)
myoenoes@yahoo.com2)
liduinaasih@gmail.com3)

Abstrak
Masa subur adalah sebuah masa dalam siklus menstruasi wanita dimana terdapat sel telur yang
matang yang siap dibuahi, sehingga bila wanita tersebut melakukan hubungan seksual maka
dimungkinkan terjadi kehamilan. Wanita yang sudah menikah perlu memperhatikan masa suburnya
dalam program kehamilan maupun penundaan kehamilan. Sementara itu, siklus menstruasi wanita
tidak teratur setiap bulannya. Tidak semua wanita menandai siklus menstruasinya. Alasannya
bermacam-macam, salah satunya adalah tidak mempunyai waktu untuk menuliskan pada buku
agenda ataupun direpotkan dengan penandaan pada kalender dinding. Jika wanita yang sudah
menikah dapat mengetahui masa suburnya secara cepat maka program kehamilan ataupun
penundaan kehamilan akan lebih mudah dilakukan. Melihat pentingnya perhitungan masa subur
wanita, maka perlu dibangun sebuah Aplikasi PMS (Penghitung Masa Subur) Wanita Berbasis
Android. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan wanita yang sudah menikah
dalam menghitung masa suburnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
kalender, dimana perhitungannya berdasarkan data masa subur. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Apikasi PMS yang dibangun dapat mengetahui masa subur wanita secara cepat dan
mengetahui informasi tentang kesehatan wanita.

Kata kunci : masa subur, metode kalender, android, siklus menstruasi

Abstract
The fertile window is a period in a woman's menstrual cycle where an egg is ready to be fertilized,
so if a woman is having a sexual intercourse, a conception will be resulted. Married women need
to pay attention to the fertile window in both pregnancy program and delay pregnancy program.
However, women's menstrual cycle is irregular every month. Not all women mark their menstrual
cycle. The reasons are various, one of which is not having time to write it on the notebook or being
too busy marking the calendar. If married women are able to know their fertile window quickly,
pregnancy program or delay pregnancy program will be easier to do. Based on the importance of
acknowledging the fertile window, it is necessary to develop an ovulation calculator Android-based
application for women. This study was conducted with the aim to facilitate married women in
calculating their fertile window. The method used in this research is the calendar method, where
the calculation is based on the data of the fertile window. The results of this study indicate that the
ovulation calculator application which has been developed are able to determine the fertile
window quickly and provide information about women's health.

Keywords: fertile period, calendar method, android, menstrual cycle

PENDAHULUAN yang saling berkaitan. Sistem kehidupan


Perkembangan di dunia kesehatan
menyangkut berbagai aspek yang
tidak terlepas dari perkembangan teknologi.
mempunyai kekhasan masalah tersendiri dan
Teknologi dan kesehatan merupakan dua hal

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


714
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

memerlukan rekomendasi atau solusi yang Masa subur untuk seorang wanita
cepat, tepat serta akurat. Kesehatan seorang sangat penting karena untuk mendukung
wanita merupakan hal yang sensitif dan terwujudnya program kehamilan atau
sangat penting untuk diperhatikan. Setiap penunda kehamilan. Jika Wanita dapat
wanita pasti mengalami masa menstruasi dan mengetahui masa suburnya secara akurat dan
masa subur. cepat maka tujuan untuk menunda kehamilan
Menstruasi atau haid adalah tanda ataupun untuk mempercepat kehamilan akan
bahwa anak perempuan sudah beranjak lebih mudah. Melihat pentingnya
dewasa. Hormon-hormon kewanitaan telah melakukan perhitungan terhadap siklus
berkembang secara alami dan menjadi menstruasi dan untuk mengetahui tentang
matang. Menstruasi pertama kali biasanya kesehatan yang harus dilakukan, sudah
muncul menjelang akhir usia pubertas. sepatutnya setiap wanita melakukan
Sedangkan masa subur merupakan sebuah perhitungan dan mengetahui informasi-
masa dalam siklus menstruasi wanita dimana informasi tentang kesehatan wanita.
terdapat sel telur yang matang yang siap
dibuahi, sehingga bila wanita tersebut KAJIAN LITERATUR
melakukan hubungan seksual maka Masa Subur
dimungkinkan terjadi kehamilan. Masa subur merupakan sebuah masa
Menstruasi merupakan hal yang dalam siklus menstruasi wanita dimana
pasti dialami oleh setiap wanita. Setiap terdapat sel telur yang matang yang siap
wanita ketika menstruasi ada yang dibuahi, sehingga bila wanita tersebut
mengalami siklus mentruasi yang teratur dan melakukan hubungan seksual maka
ada juga yang mengalami siklus menstruasi dimungkinkan terjadi kehamilan (Sitompul,
tidak teratur. Sebagian wanita sulit untuk 2015).
menghitung masa suburnya. Tidak semua Cara-cara yang dapat dilakukan untuk
wanita menandai siklus menstruasinya. mengetahui Masa Subur adalah
Alasannya bermacam-macam, sebagai salah 1. Sistem Kalender
satu contohnya seorang wanita karir yang Sebagai pedoman, hari pertama
tidak mempunyai waktu untuk menuliskan menstruasi dihitung sebagai siklus
pada buku agenda ataupun direpotkan dengan menstruasi hari ke-1. Lamanya siklus
penandaan kalender.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


715
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menstruasi dimulai dari hari ke-1 hingga mencapai puncaknya pada saat ovulasi
menstruasi berikutnya (Puspita, 2016). biasanya lendir rahim jadi agak encer dan
Ada beberapa siklus menstruasi, yaitu : bila diraba dengan jari telenjuk atau ibu jari,
a. Siklus menstruasi 28 hari. Pada siklus lalu rekatkan lendir tersebut seperti
ini, ovulasi akan terjadi pada hari ke -14, membentuk benang dengan jarak 2-3 cm, jika
dan masa subur adalah 2-3 hari sebelum lendir tersebut terputus tandanya tidak subur,
hingga sesudah ovulasi. Jadi masa subur dan apabila lendir tersebut tidak terputus
terjadi antara hari ke-11 hingga hari ke- maka anda dalam masa subur, tingkat
17 (Puspita, 2016). keberhasilan dengan cara ini hanya sekitar
b. Siklus 35 hari. Ovulasi terjadi pada hari 60% - 70% (Sitompul, 2015).
ke-21. Jika siklus menstruasi pendek 3. Menggunakan alat ovulasi (Ovulation
maka ovulasi juga semakin cepat Predictor Kit / OPK)
(Puspita, 2016). Ini adalah pilihan yang paling praktis
c. Jika siklus menstruasi anda tidak untuk mengetahui masa subur. Alat ini mirip
teratur, anda harus mempunyai catatan dengan pendeteksi kehamilan dan kita bisa
siklus selama minimal 6 bulan (6 siklus) mendapatkannya di apotek-apotek terdekat.
berturut-turut untuk mendapatkan siklus Cara menggunakan alat ini pun sama dengan
terpanjang dan siklus terpendeknya menggunakan alat pendeteksi kehamilan,
(Puspita, 2016). Untuk siklus menstruasi yaitu dengan meneteskan air seni lalu kita
tidak teratur, maka masa subur dihitung bisa melihat indikatornya. Jika terlihat ada
dengan rumus, yaitu : dua garis, itu artinya positif dan kita sedang
Siklus terpanjang – 11 hari dalam kondisi subur (Puspita, 2016).
& 4. Ukur suhu tubuh
Siklus terpendek – 18 hari Suhu tubuh normal biasanya 35,5 –
2. Perubahan sekresi lendir leher rahim 36 oC. Pada waktu ovulasi turun dulu dan
(serviks) naik kembali mencapai 27 – 28 oC dan tidak
Masa subur juga bisa diketahui lewat akan kembali ke suhu normal 35 derajat.
pemeriksaan getah lendir (mukus) mulut Kenaikan suhu tubuh terjadi apabila sudah
rahim (serviks). Ini pun dapat anda lakukan terbentuknya Progesteron yang bertugas
sendiri. Caranya, lendir dari mulut rahim menyiapkan jaringan dalam rahim untuk
diperiksa setiap hari. Hormon Estrogen menerima sel telur yang telah dibuahi.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


716
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Caranya lakukan pengukuran suhu tubuh b. Android versi 1.5 (Cupcake)


pada pagi hari setelah bangun tidur sebelum c. Android versi 1.6 (Donut)
melakukan aktivitas apapun, kemudian d. Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
masukan termometer ke dalam dubur atau e. Android versi 2.2 (Froyo : Frozen
mulut vagina selama 5-6 menit. Tutup Yoghurt)
kembali mulut vagina selama pengukuran f. Android versi 2.3 (Gingerbread)
berlangsung, lakukan hal ini setiap hari g. Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
selama 3 bulan (Sitompul, 2015). h. Android versi 4.0 (ICS : Ice Cream
Konsep Dasar Aplikasi Android Sandwich)
Aplikasi Android ditulis dalam i. Android versi 4.1 (Jelly Bean)
bahasa permrograman java. Kode java Fitur Android
dikompilasi bersama dengan data file Fitur yang tersedia di Android adalah:
resource ke dalam paket Android sehingga a. Kerangka aplikasi memungkinkan
menghasilkan file dengan ekstensi apk. File penggunaan dan penghapusan komponen
apk itulah yang kita sebut dengan aplikasi, yang tersedia (Safaat, 2012).
dan nantinya dapat diinstall di perangkat b. Dalvik Virtual Machine dioptimalkan
mobile. Ada beberapa jenis komponen pada untuk perangkat mobile (Safaat, 2012).
aplikasi Android yaitu Activities, Service, c. Grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan
Broadcast Receiver, Content Provider. pustaka OpenGL (Murya, 2014).
(Safaat, 2012) d. SQLite untuk penyimpanan data (Safaat,
Generasi Android 2012).
Telepon pertama yang memakai e. Media pendukung antara lain audio,
sistem operasi Android adalah HTC Dream, video, dan berbagai format gambar
yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR,
penghujung tahun 2010 diperkirakan hampir JPG, PNG, GIF) (Murya, 2014).
semua vendor seluler di dunia menggunakan f. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan
Android sebagai operating system (Safaat, WiFi (tergantung piranti keras) (Safaat,
2012). 2012).
Adapun versi-versi Android yang g. Kamera, Global Positioning System
pernah dirilis adalah sebagai berikut : (GPS), kompas, NFC dan accelerometer
a. Android versi 1.1 (tergantung piranti keras) (Murya, 2014).

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


717
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Unified Modeling Language (UML) secara cepat, untuk tujuan mempercepat


UML merupakan bahasa visual untuk kehamilan atau menunda kehamilan.
pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah Konsep Solusi Permasalahan
sistem dengan mengunakan diagram atau Dari permasalahan yang telah
teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi disebutkan, maka solusi permasalahannya
untuk melakukan pemodelan.Jika pengguna yaitu pengimplementasian “Aplikasi PMS
UML tidak terbatas pada metodologi (Penghitung Masa Subur) Wanita Berbasis
tertentu, meskipun pada kenyataannya UML Android”. Dengan solusi tersebut wanita
paling banyak digunakan pada metodologi yang merencanakan kehamilan ataupun
berorientasi objek (Rosa, 2013). penundaan kehamilan dapat melakukan
Menurut Rosa (2013), terdapat 13 tipe perhitungan dan mengetahui informasi masa
diagram UML 2.3. Namun yang digunakan suburnya.
dalam penelitian ini hanya beberapa tipe Konsep Implementasi
diagram, yaitu : Secara umum konsep implementasi
a. Use Case Diagram adalah Aplikasi PMS yang akan dibangun
b. Class Diagram berhubungan dengan wanita yang sudah
c. Activity Diagram menikah (data siklus haid dan durasi haid).
d. Sequence Diagram Dari aplikasi masa subur tersebut maka
menghasilkan informasi masa subur wanita
METODE PENELITIAN untuk rencana kehamilan maupun penundaan
Analisis Masalah kehamilan.
Permasalahan dalam penelitian ini Desain Interface
adalah tidak semua wanita menandai siklus Desain Menu Utama
menstruasinya. Alasannya bermacam- Tampilan utama yang pengguna lihat
macam, salah satunya adalah tidak saat menjalankan Aplikasi PMS.
mempunyai waktu untuk menuliskan pada
buku agenda ataupun direpotkan dengan
penandaan pada kalender dinding. Sangat
penting bagi seorang wanita yang sudah
menikah dapat mengetahui masa suburnya

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


718
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gambar 3 layout menu kalender

Gambar 1 layout menu utama Desain Menu Kesehatan


Menu kesehatan ini berisi informasi
Desain Menu Kalkulator tentang tips-tips kesehatan yang berkaitan
Pada menu kalkulator yaitu menu dengan masa subur.
dimana pengguna melakukan perhitungan
masa subur. Pada menu kalkulator ini,
terdapat 2 menu pilihan yaitu menghitung
masa subur dengan siklus haid teratur dan
sikus haid tidak teratur.

Gambar 4 layout menu kesehatan

Desain Menu Informasi


Menu informasi ini berisi tentang
informasi dasar masa subur.

Gambar 2 layout menu kalkulator

Desain Menu Kalender


Menu kalender ini dapat melihat masa
haid dan masa subur si pengguna.
Gambar 5 layout menu informasi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


719
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Desain Menu Pengaturan Kalkulator, Kalender, Kesehatan, Informasi,


Menu pengaturan yaitu menu yang Pengaturan seperti pada gambar di bawah ini:
berisikan pengaturan keamanan aplikasi, kata
sandi, siklus haid, dan tanggal haid.

Gambar 7 Menu Utama

Gambar 6 layout menu pengaturan


Tampilan Menu Kalkulator
Pada pengujian Menu Kalkulator
HASIL PENELITIAN DAN PENGUJIAN terdapat dua menu pilihan penghitung yaitu
Konfigurasi Peralatan penghitung1 dan penghitung2. Pengguna
Segala merk smartphone dengan dapat memilih penghitung yang sesuai pada
sistem operasi android minimal menu Kalkulator tersebut seperti pada
menggunakan Jelly Bean versi 4.1 dan gambar di bawah ini:
maksimal menggunakan sistem operasi
Lollipop versi 5.0.
Pengujian Sistem
Pada pengujian ini akan digunakan
pengujian sistem menggunakan metode black
box, dimana pengujian ini dilakukan
berdasarkan fungsionalitas dari perangkat
lunak dan proses yang diuji sebatas tampilan Gambar 8 Menu Kalkulator
luarnya.
Kegiatan Pengujian
Tampilan Pilih Menu Utama
Pada pengujian Pilih Menu pengguna
dapat memilih menu yang disediakan. Pada
pilih menu terdapat lima menu yaitu

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


720
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gambar 9 menu Gambar 10 menu Gambar 13 Menu Kalender


kalkulator kalkulator
penghitung1 penghitung2
Tampilan Menu Kesehatan
Pada pengujian Menu Kesehatan,
Tampilan Menu Hasil Perhitungan Masa
pengguna dapat melihat dan membaca artikel
Subur
atau tips-tips tentang kesehatan wanita
Berikut ini hasil dari Menu Kakuator
seperti pada gambar di bawah ini :
yang sudah melakukan perhitungan masa
subur pengguna:

Gambar 14 Menu Kesehatan


Gambar 11 Hasil Gambar 12 Hasil
perhitungan perhitungan
menu kalkulator menu kalkulator Tampilan Menu Informasi
penghitung1 penghitung2 Pada pengujian Menu Informasi,
Tampilan Menu Kalender pengguna dapat melihat penjelasan informasi
Pada pengujian Menu Kalender, dasar tentang masa subur seperti pada
pengguna dapat melihat hasil dari gambar di bawah ini :
perhitungan masa subur dari Menu Kalkuator
seperti pada gambar di bawah ini :

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


721
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Kategori Jumlah Total


Responden Responden
Cocok Tidak
Cocok
Kehamilan 13% 37% 50%
Menunda 50% 50%
Kehamilan
Total 63% 37% 100%

Tabel 1 dijelaskan bahwa ada kategori


Gambar 15 Menu Informasi
program kehamilan dan program menunda
kehamilan untuk mengukur kecocokan
Tampilan Menu Pengaturan
dengan Aplikasi PMS. Dari 15 orang untuk
Pada pengujian Menu Pengaturan,
perencanaan kehamilan, 4 orang cocok
pengguna dapat mengelola menu-menu yang
dengan Aplikasi PMS dan 11 orang tidak
terdapat dalam Menu Pengaturan seperti pada
cocok dengan Aplikasi PMS. Sedangkan
gambar di bawah ini :
untuk 15 orang program menunda kehamilan
cocok dengan Aplikasi PMS.
Penyebab wanita tidak hamil ada
beberapa faktor diantaranya ialah kondisi
psikis, gaya hidup beserta pola makan yang
tidak teratur, gangguan hormon, menopause
dini, endometriosis, penyumbatan tuba

Gambar 16 Menu Pengaturan falopi, dan polycystic ovary syndrome


(PCOS).
Hasil Pengujian Responden
Hasil pengujian responden dari KESIMPULAN
Aplikasi PMS diuji coba kepada pengguna Kesimpulan dari penelitian ini adalah
(wanita yang sudah menikah) sebanyak 30 Aplikasi PMS (Penghitung Masa Subur)
orang. Uji coba dilakukan bertujuan untuk Wanita Berbasis Android ini dapat
mengetahui apakah aplikasi yg di bangun mengetahui masa subur wanita secara cepat
cocok untuk merencanakan kehamilan dan mengetahui informasi tentang kesehatan
ataupun menunda kehamilan. wanita. Aplikasi PMS ini juga dapat
Tabel 1 Hasil Pengujian Responden

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


722
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

memudahkan bagi pengguna untuk program of the Menstrual Cycle. ISSN 0010-
7824.
menunda kehamilan.
Murya, Yosef. 2014. Android Black Box.
Aplikasi PMS (Penghitung Masa Jasakom
Nugraha, Boyke Dian and Wibisono, Sonia.
Subur) Wanita Berbasis Android yang telah
2016. Adik Bayi Datang Dari Mana?.
dibangun, perlu adanya pengembangan Jakarta Selatan : Mizan Digital
Publishing.
sehingga kedepannya aplikasi ini dapat
Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat
menjadi lebih baik. Saran pengembangan Lunak Berorientasi Objek dengan
Metode USDP. CV Andi Offset.
pada Aplikasi PMS yakni dikembangkan
Puspita, Yulinda. 2016. Panduan Cepat
program untuk perencanaan kehamilan untuk Mendapatkan Buah Hati. Jogjakarta :
Stiletto Book
peneliti selanjutnya.
Rosa, A.S dan Shalahuddin. 2013. Rekayasa
Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek.
REFERENSI
Bandung:Informatika.
Arevalo, Marcos., Sinai, Irit., dan Jennings, Safaat, Nazruddin. 2012. Pemrograman
Victoria. A Fixed Formula to Define Aplikasi Mobile Smartphone dan
the Fertile Window of the Menstrual Tablet PC Berbasis Android (Edisi
Cycle as the Basis of a Simple Method Revisi). Bandung : Informatika.
of Natural Family Planning. ISSN Siswosuharjo, Suwignyo. 2008. Cara Mudah
0010-7824 Merencanakan Jenis Kelamin Anak.
Burkhart, Marianne C., Mazariegos Lidia de, Penebar Swadaya.
Salazar Sandra dan Lampreeht Sitompul, Ewa Molika. 2015. Panduan
Virginia M. Effectiveness of a Pintar Menghitung Masa Subur.
Standard-Rule Method of Calendar Jakarta : Kunci Aksara.
Rhythm Among Mayan Couples in
Guatemala. International Family
Planning Perspectives, Vol 26 (No 3),
pp 131-136.
Dubicka Anna Lupinska dan Druzdzel Marek
J. 2012. A Comparison of Popular
Fertility Awareness Methods to a
DBN Model of the Woman’s Monthly
Cycle. Sixth European Workshop on
Probabilistic Graphical Models.
Fehring, Richard J. 2005. New Low- and
High-Tech Calender Methods of
Family Planning. Journal of
Midwifery & Women’s Health (50 :
31-38).
Lampreeht Virginia M. dan Strawn Laurence
Grummer. Development of New
Formulas to Identify the Fertile Time

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


723
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KARAKTERISTIK TRANSPORT KALOR PADA SISTEM PENDINGIN (SIMULASI)


MOTOR BAKAR MENGGUNAKAN POROUS MEDIA

Ahmad Hamim Su’udy 1), Eko Siswanto 2), Rudy Soenoko 3)


1,2,3)
Teknik Mesin, Universitas Brawijaya Malang
Email: h4.mim.99@gmail.com,2)eko_s112@ub.ac.id ,3)rudysoen@ub.ac.id

Abstrak
Engine pembakaran dalam merupakan engine yang sudah cukup tua dan dewasa ini telah banyak
energi alternatif yang ditemukan untuk menggeser dari peran motor bakar, Sistem pendinginan
pada engine pembakaran dalam, apabila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan sesuatu
yang berakibat fatal yaitu terjadinya over heating. Pendinginan selama ini menggunakan sirip dan
radiator, disisilain penelitian terus berkembang dalam hal perpindahan panas, yaitu dengan
menggunakan porous media, dengan bantuan simulasi komputer maka peran dari sirip dan radiator
dapat digantikan dengan porous media dengan variasi porositas 10 %, 15%,20%,25%, sehingga
akan didapatkan distribusi temperatur yang terjadi. Hasil dari penelitian dengan menggunakan
simulasi menunjukkan bahwa semakin besar nilai porositas dari porous media maka nilai distribusi
temperaturnya juga semakin besar. Semakin rendah porositas porous media maka nilai dari (h)
koefisien perpindahan panas akan meningkat..

Kata Kunci: porositas, temperatur, transport kalor

Abstract
Internal combustion engine is an engine that is old enough and today has many alternative energy
that is found to shift from the role of engine, cooling system in internal combustion engine, if not
handled properly will cause something that is fatal is the occurrence of over heating. Cooling has
been using fin and radiator. On the other hand, research continues to develop in terms of heat
transfer, using porous media, with the help of computer simulation, the role of fin and radiator can
be replaced with porous media with porosity variation 10%, 15%, 20% , 25%, so it will get the
temperature distribution that occurs. The result of the research by using simulation shows that the
porosity value of porous media, the temperature distribution value is also bigger. The lower
porosity porosity of the media then the value of (h) the heat transfer coefficient will increase.

Keywords: porosity, temperature, heat transport

PENDAHULUAN oleh (Maschudi Ferry Irawan, at al, 2016)


Ilmu pengetahuan dan teknologi terus mengenai studi pengaruh pendinginan oli
berinovasi untuk menanggulangi masalah dengan sistem radiator Pada sepeda motor
sistem proses pendinginan yang sering timbul suzuki shogun 110 cc. Dengan hasil
akibat panas yang dihasilkan oleh engine dan pendingin oli dengan sistem radiator mampu
bagaimana meningkatkan fungsi pendinginan mendinginkan engine lebih baik dibanding
engine. Penelitian yang terakhir dilakukan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


724
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pendinginan standar yang menggunakan laju perpindahan panasnya, kemudian


udara. semakin besar nilai konduktivitas termal
Penelitian pengenai perpindahan efektif, maka distribusi perpindahan panas
panas juga terus berkembang seperti yang di pada porous media semakin menurun,
lakukan oleh (Eko Siswanto, 2013) mengenai semakin cepat laju perpindahan panasnya.
menginvestigasi dinamika fluks termal dan
konduktivitas termal yang terjadi selama KAJIAN LITERATUR
kondensasi dengan cara eksperimen, Porous media dapat disebut juga
kemudian dilanjutkan (Y. Wang 2015) dengan media berpori, merupakan suatu
secara simulasi tentang porous media untuk material berstruktur yang didalamnya
mengamati pengaruh porositas dari porous terdapat atau mengandung ruang kosong
media yang dialiri campuran antara fluida yang disebut pori dan dikelilingi oleh matriks
panas dan fluida dingin. Hasil dari penelitian padat atau semi padat. Kemudan untuk
ini menjelaskan bahwa porositas sangat rumus yang digunakan untuk porositas ialah
berpengaruh terhadap perpindahan panas
yang terjadi dalam porous media tersebut. volume pori−pori
𝜀= 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 x 100%
Merujuk dari data paparan diatas
banyak metode atau cara dalam
Kemudian dalam menentukan
meningkatkan fungsi pendinginan engine,
konduktivitas termal efeektif yang terjadi
disini peneliti tertarik melakukan penelitian
pada porous media maka dapat menggunakan
tentang variasi porositas porous media yang
persamaan K efektif / (K 𝑒𝑓𝑓 ) yang telah
di simulasikan pada sistem pendingin silinder
dipaparkan oleh (Siswanto Eko, 2014.)
motor bakar.
yaitu:
Kemudian tujuan dari penelitian ini
untuk mendapatkan distribusi temperatur
Keff= [(1- ε2/3)+{ε2/3 / [(1- ε1/3) + ε1/3
yang terjadi pada sistem pendingin motor
(kp/ka)]}] kp
bakar menggunakan porous media. Hipotesis
yang dapat diambil dari kajian pustaka
Kemudian untuk mencari dari nilai
bahwa semakin besar persentase porositas,
(h) koefesien perpindahan panas maka
maka distribusi perpindahan panas pada
menggunakan rumus
porous media meningkat dan semakin lambat

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


725
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

h =Nu
𝐾𝑒𝑓𝑓
 Memodelkan engine porous media
D
pengganti sirip dengan ukuran persis
Sedangkan untuk mengetahui nilai sama dengan sirip yang dijadikan
dari Nusselt Number (Nu) untuk benda patokan penelitian, yaitu menentukan
silinder (P.Jholman:1993) menyebutkan material dan batas batas kondisi yang
perlu diberi.
Nu = 0,53 ( Gr. Pr)1/4  Meshing, yaitu proses membagi geometri
menjadi elemen elemen nantinya akan
Bilangan Rayleigh didefinisikan menghasilkan node-node yang
sebagai produk dari angka Grashof, yang digunakan dalam perhitungan komputasi
menggambarkan hubungan antara daya secara elemen hingga. Semakin kecil
apung dan viskositas, dan bilangan Prandtl, elemen yang dibentuk maka akan
yang menggambarkan hubungan antara semakin besar pula persamaan yang
viskositas dan difusivitas termal. harus di selesaikan oleh sistem
Ra = Gr. Pr komputasisehingga beban komputer
akan semakin besar akan tetapi hasil
METODE PENELITIAN yang di peroleh semakin akurat.
Penelitian ini dilakukan secara  Memberikan temperatur pada ruang
numerik dengan menggunakan Software FEA silinder piston yang dibagi menjadi 10
(Finite Element Analysis), sehingga dapat bagian.
diketahui pengaruh penggunaan model poros
media pada sistem pendingin engine
pembakaran dalam. Disamping itu juga
dilakukan studi literatur mengenai
perpindahan panas konduksi dan konveksi.
Gambar 1. Desain Engine Pendingin Porous
Dalam penelitian ini dilakukan media
analisa mengenai pengaruh variasi model
poros media terhadap sistem pendinginan
engine sepeda motor. Adapun langkah-
langkah penelitian ialah sebagai berikut:

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


726
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN

Data hasil Simulasi

Gambar 5. Porositas 0,25

800
600

Suhu (K)
10%
Gambar 2. Porositas 0,1 400
15%
200
20%
0
25%
80 72 64 56 48 40 32 24 16 8
Jarak Silinder (mm)

Gambar 6. Grafik Temperatur dengan


porositas

Dari gambar 6. Merupakan salah satu

Gambar 3. Porositas 0,15 titik Simple yang digunakan untuk melihat


distribusi temperatur , sehingga dapat
dikatakan bawasannya semakin tinggi
porositas porous media pmaka semakin
tinggi distribusi temperaturnya.
Selanjutnya untuk nilai dari koefisein
perpindahan panas didapatkan seperti gambar
dibawah ini.
Gambar 4. Porositas 0,2 𝐾𝑒𝑓𝑓
h =Nu D

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


727
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

5,00E+04 porositasnya besar nilai dari K efektif


4,00E+04 cenderung rendah.
3,00E+04
h

2,00E+04 10%
KESIMPULAN DAN SARAN
1,00E+04 15%
Berdasar pada diskusi diatas, hasil
0,00E+00 20%
80 64 48 32 16
penting dari studi ini dapat disimpulkan,
25%
jarak silinder besarnya nilai Porositas berdampak pada
disribusi temperatur pada Porous media

Gambar 7. Nilai h pada titik terdalam sistem pendingin motor bakar, dan semakin
besar porositas maka Nilai koefisien
7,00E+07 perpindahan panas (h) akan menurun,
6,00E+07
sebaliknya semakin kecil nilai porositas
5,00E+07
4,00E+07 10% maka semakin besar nilai dari koefisien
h

3,00E+07 15% perpindahan panas (h).


2,00E+07 20%
1,00E+07
25%
0,00E+00 REFERENSI
80 64 48 Anis S, 2009. Studi Eksperimen Pengaruh
jarak silinder Alur Permukaan Sirip pada
SistemPendingin Mesin Kendaraan
Bermotor. Jurnal Kompetensi Teknik.
Gambar 8. Nilai h pada titik terluar Universitas Negeri semarang.
Cengel, Yunus A. 1998. Heat Transfer
Dari gambar 7 dan gambar 8, terlihat Practical Approach. New York : Mc.
Graw Hill, Ltd.
kecenderungan grafik yang terjadi di masing-
Daryanto, 2008. Optimasi Desain Fan
masing titik hampir sama dapat dikatakan Pendingin Terhadap Pendinginan
Radiator, Seminar Nasional Aplikasi
bawasawannya porositas sangat berpengaruh
Sains dan Teknologi, Jurusan Teknik
terhadap nilai dari koefisien perpindahan Mesin, Sekolah Tinggi Teknologi
Adisutjipto, Yogyakarta.
panas, dimana setiap titik terdalam dan
Holman, J.P. 1993. Perpindahan Kalor, Edisi
terluar, pada porositas 25% nilainya selalu 6, terjemah Ir. E. Jafisi, Msc.New York
: Mc. Graw Hill, Ltd.
terendah, sedangkan untuk porositas 10%
Kreith, Frank. 1997. Prinsip – Prinsip
memiliki nilai keofesien perpindahan panas Perpindahan Panas, terjemahan A.
Priyono. Bandung:Erlangga
paling tinggi. Salah satu penyebabnya
Rahana Veriyawan A. 2013. Analisa
dikarenakan nilai K efektif, pada porositas pengaruh kecepatan udara masuk
terhadap distribusi temperatur pada
rendah K efektif cenderung tinggi, ketika

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


728
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

porous media. Jurnal Konversi Energi.


Universitas Brawijaya
Samsudin Anis, Dkk. 2009. Studi
Eksperimen Pengaruh Alur Permukaan
Sirip pada Sistem Pendingin Mesin
Kendaraan Bermotor . Jurnal
Kompetensi Teknik. Unnes.
Siswanto E, Katsurayama H, dan Katoh Y,
2011.Instability on Condensate
Propagation in Porous Media,
International Journal of Mechanics,
NAUN, Issue 4, Vol. 5, hal. 327-335.
Siswanto Eko, 2013. Fluks Termal dalam
Porous Media saat Mengkondensasi
Uap. Jurnal Rekayasa Mesin
Universitas Brawijaya.
Sutrisno, Taufiq Hidayat dan Harjanto. 2007.
Peningkatan Efisiensi Pemakaian
Bahan Bakar Dengan Pemanfaatan
Pendinginan Mula Pada Radiator
Dengan Saluran Bersirip Terpenggal.
Lemlit UNU Surakarta.
Y wang. 2015. Influence of the particle
diameter and porosity of packed
porous media on the mixing of hot
and cold fluids in a T-junction.
International Journal of Heat and
Mass Transfer 84 (2015) 680–690.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


729
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KLASIFIKASI MOTIF KAIN TRADISIONAL BATIK BOMBA KAILI


BERDASARKAN FITUR TEKSTUR CITRA DIGITAL

Nuraedah1), Muhammad Bakri2)


1)
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan, Universitas Tadulako Palu,
Sulawesi tengah
Email: nuraedah174@gmail.com
2)
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah
Email: embakri@gmail.com

Abstrak
Batik Bomba adalah kain tradisional suku Kaili yang terdapat di Kota Palu Sulawesi Tengah. Batik
Bomba merupakan salah satu dari kekayaan budaya Indonesia yang memiliki pola dan motif yang
unik. Pola-pola unik yang terdapat pada Batik Bomba memiliki makna filosofis dalam kehidupan
suku Kaili. Motif citra batik Bomba memiliki ragam yang banyak sehingga menyulitkan dalam
mengenali setiap ragam motifnya. Penelitian ini akan mengklasifikasi motif kain tradisional Batik
Bomba Kaili dengan tahapan akuisisi, praproses, ekstraksi fitur tekstur dan tahapan klasifikasi.
Fitur tekstur citra batik Bomba diperoleh dari proses ekstraksi fitur tekstur menggunakan metode
Gray Level Co-occurrence matrices (GLCM) dengan sudut 0, 45, 90 dan 135. Fitur tekstur
setiap motif batik Bomba akan diklasifikasi dengan metode Linear Support Vector Machine
(LSVM). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai akurasi klasifikasi berdasarkan fitur
tekstur pada sudut 0 sebesar 74.2%, sudut 45 sebesar 64.5%, sudut 90 sebesar 66.7% dan 135
sebesar 67.5%. Penggabungan seluruh nilai fitur citra motif Batik Bomba pada semua sudut
menghasilkan akurasi klasifikasi pada tahap pelatihan menjadi 80.65% dan pada tahap pengujian
menghasilkan akurasi sebesar 77.14%.

Kata kunci : klasifikasi, tekstur, batik bomba, LSVM, GLCM

Abstract
Batik Bomba is a traditional textile of Kaili ethnic located in Kota Palu of Sulawesi Tengah. Batik
Bomba is one of Indonesia's cultural richness which has unique patterns and motifs. The unique
patterns found in Batik Bomba have a philosophical meaning in the life of Kaili ethnic. Bomba
batik motif image has many varieties making it difficult to recognize every motive variety. To
recognize each motive image Batik Bomba we must be known special characteristics of each
motive. This research will classify traditional batik Bomba Kaili motif with the stage of acquisition,
preprocessing, texture feature extraction and classification stages. The texture features of Bomba
batik image are obtained from feature extraction process using Gray Level Co-occurrence matrices
(GLCM) with angles 0, 45, 90 and 135. The texture features of each Bomba batik motif will be
classified using Linear Support Vector Machine (LSVM) method. The results obtained in this study
is the value of classification accuracy based on the value of texture characteristics at an angle 0
of 74.2%, angle 45 of 64.5%, angle 90 of 66.7% and 135 of 67.5%. The merger of all features of
Batik Bomba motif image in all angles resulted in the accuracy of classification at the training
phase to 80.65% and in the testing phase yielded an accuracy of 77.14%.

Keyword : classification, texture, batik Bomba, GLCM, LSVM

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


730
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

motif batik Bomba, praproses citra digital,


PENDAHULUAN
ekstraksi fitur tekstur dan klasifikasi dengan
Hampir setiap daerah di Indonesia
LSVM.
memiliki batik yang khas. Di Palu, Sulawesi
Tengah, terdapat pula batik khas palu KAJIAN LITERATUR
bernama batik Bomba. Batik Bomba Penelitian dalam mengenali pola
terinspirasi dari kekayaan kain tradisional batik telah banyak dikembangkan di
Sulawesi Tengah yaitu tenun Donggala di Indonesia. Hasil-hasil penelitian tersebut
Kabupaten Donggala. Sejak tahun 2008, menjadi referensi dalam penyelesaian
Batik Bomba mulai dikembangkan menjadi permasalahan dalam pengenalan Batik
industri kerajinan lokal dan diperkenalkan Bomba. Dengan adanya motif yang beragam
sebagai salah satu ikon Kota Palu. pada Batik Bomba diperlukan cara
Seiring perkembangan teknologi mengekstrak fitur tekstur yang terdapat
tekstil dan teknologi, industri kerajinan batik pada setiap motif Batik Bomba. Sebelum
Bomba berkembang dengan berbagai ragam melakukan ekstraksi fitur diperlukan pra
motif yang beraneka ragam tanpa proses untuk mendapatkan tekstur Batik
meninggalkan motif asli yang memiliki arti Bomba yang akan dikenali. Para proses
filosofis di setiap motifnya. Pola sebuah meliputi transformasi citra gray scale, resize
motif diproses melalui proses kognitif dan segmentasi (Walid et al.
manusia berdasarkan alam sekitarnya. 2015);(Aribowo & Murinto 2016);(Kasim et
Demikian juga dengan Batik Bomba yang al. 2016). Fitur tekstur diperoleh dengan
memiliki beragam motif. Sebagian besar cara mengekstrak nilai piksel dari citra batik
diambil dari nilai-nilai kebudayaan lokal dan yang telah mengalami proses transformasi
khas seperti Motif Sero Putus, Motif Sero grayscale dan deteksi canny (Mulaab
Tangga, Motif Bunga Ronto, Motif Rumput 2010);(Dong ping Tian 2013). Klasifikasi
Laut, Motif Warsala, Motif Sero Bunga dan motif batik pernah dilakukan dengan
Motif Sero Ketupat. memanfaatkan jaringan syaraf tiruan dan
Penelitian ini akan menjabarkan menggabungkan fitur tekstur dan bentuk
mengenai proses klasifikasi motif batik ornamen Batik(Kasim & Harjoko
Bomba dengan metode Linear Support 2014);(Kasim et al. 2017). Dalam penelitian
Venctor Machine (LSVM). Tahapan ini kami menggunakan metode Support
klasifikasi diawali dengan akuisisi citra Vector Machine (SVM). Support Vector
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
731
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Machine (SVM) pertama kali diperkenalkan citra motif batik Bomba menggunakan
oleh Vapnik pada tahun 1992 sebagai kamera. Tahapan praproses meliputi proses
rangkaian harmonis konsep-konsep mengubah ukuran citra menjadi 256 x 256
unggulan dalam bidang pengenalan pola. piksel dan transformasi citra ke bentuk gray
Sebagai salah satu metode pengenalan pola, scale.
usia SVM terbilang masih relatif muda.
Walaupun demikian, evaluasi
kemampuannya dalam berbagai aplikasinya Akusisi motif citra digital

menempatkannya sebagai state of the art


dalam pengenalan pola, dan dewasa ini Pra proses
Resize ukuran citra dan
merupakan salah satu tema yang transformasi ke gray scale
berkembang dengan pesat. SVM adalah
metode machine learning yang bekerja atas
Ekstraksi fitur tekstur citra
prinsip Structural Risk Minimization (SRM) digital dengan GLCM

dengan tujuan menemukan hyperplane


terbaik yang memisahkan dua buah kelas
Klasifikasi nilai fitur
pada input space. Beberapa penelitian yang tekstur dengan LSVM
telah dilakukan sehubungan dengan
pengenalan pola dengan SVM diantarnya Gambar 1 Metode Klasifikasi Motif Batik
adalah untuk mengklasifikasikan motif Bomba
tekstil kain dan bio informatika (Burges
1997);(Langeron et al. 2007);(Nugroho et al. Pada tahapan Ekstraksi fitur tekstur
2003). citra motif batik Bomba menggunakan
metode Gray Level Co-occurence matrices
METODE PENELITIAN
(GLCM). GLCM adalah metode untuk
Metode yang digunakan dalam
mendapatkan fitur tekstur dengan cara
penelitian ini terdiri dari akusisi motif citra
menghitung probabilitas hubungan
batik Bomba, praproses, ekstraksi fitur
ketetanggaan antara dua piksel pada jarak
tekstur dan klasifikasi dengan LSVM.
dan orientasi sudut tertentu (Albregtsen,
Metode yang digunakan dalam penelitian
2008). Proses memperoleh fitur tekstur
dapat dilihat pada Gambar 1. Tahapan
akuisisi dilakukan dengan cara mengambil
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
732
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dengan menggunakan GLCM ditunjukkan Ukuran kontras atau variasi intensitas


pada Gambar 2. lokal akan berkontribusi terhadap 𝑃(𝑖, 𝑗)
dari diagonalnya yaitu 𝑖 = 𝑗. Kontras dari
sebuah piksel dan tetangganya dapat
Mulai
dihitung dengan Persamaan (1).
𝐾𝑜𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠
Citra batik Bomba gray
𝐺−1 𝐺 𝐺
scale (1)
= ∑ 𝑛2 {∑ ∑ 𝑃(𝑖, 𝑗)} , |𝑖
𝑛=0 𝑖=1 𝑗=1
Co-occurrence matrices

− 𝑗| = 𝑛
Matriks simetris 2. Korelasi
Korelasi adalah ukuran tingkat keabuan
Normalisasi Matriks
simetris linear dependen antar piksel pada posisi
relatif masing-masing piksel. Persamaan
Kontras (0, 45, 90, 135)
Korelasi (0, 45, 90, 135) (2) digunakan untuk memperoleh nilai
Energi (0, 45, 90, 135)
Homogenitas (0, 45, 90, tekstur Korelasi.
135)

𝐾𝑜𝑟𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖
Selesai 𝐺−1 𝐺−1 (2
{𝑖 × 𝑗} × 𝑃 (𝑖, 𝑗) − {𝜇𝑥 × 𝜇𝑦 }
Gambar 2 Ekstraksi Fitur Tekstur =∑∑ )
𝜎𝑥 × 𝜎𝑦
dengan GLCM 𝑖=0 𝑗=0

Orientasi dibentuk dalam empat arah 3. Energi


sudut dengan interval sudut 45°, yaitu 0°, Energi adalah ukuran keseragaman
sebuah citra digital. Untuk menghitung
45°, 90°, dan 135°. Sedangkan jarak 𝑑 antar
Energi digunakan persamaan
piksel ditetapkan sebesar 1 piksel. Gray (3).
level co-occurrence matrices (GLCM) telah
𝐺−1 𝐺−1
terbukti mampu mengekstrak fitur tekstur 𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 = ∑ ∑{𝑃(𝑖, 𝑗)}2 (3)
citra. Untuk memperoleh nilai-nilai fitur 𝑖=0 𝑗=0

digunakan empat persamaan yaitu Kontras, 4. Homogenitas


korelasi Energi, dan Homogenitas (Haralick Homogenitas merupakan keseragaman
et al. 1973). lokal. Nilainya akan tinggi ketika gray
1. Kontras scale lokalnya seragam dan invers

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


733
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

GLCM tinggi. Nilai fitur homogenitas


diperoleh dengan persamaan (4)

𝐻𝑜𝑚
𝐺−1 𝐺−1
1 (4)
=∑∑ 𝑃(𝑖, 𝑗)
1 + (𝑖 − 𝑗 )2
𝑖=0 𝑗=0

Tahapan akhir dari proses klasifikasi


citra motif batik Bomba adalah
Gambar 3 Alternatif bidang pemisah
mengklasifikasi nilai fitur tekstur citra motif
Batik Bomba dengan metode LSVM. LSVM
digunakan untk mengklasifikasikan data
yang terpisah secara linear misalnya
{𝑥1 , … , 𝑥𝑛 } adalah dataset dan 𝑦𝑖 ∈
{+1, −1} adalah label kelas dari data 𝑥1 .
Untuk mengelompokkan data digunakan
bidang pemisah yang dapat memisahkan
Gambar 4 Bidang pemisah Terbaik
semua data set sesuai dengan kelasnya. dengan margin terbesar
Bidang pemisah tidak hanya mampu
mengelompokkan data set tetapi juga Pengujian proses klasifikasi meliputi

memiliki margin yang paling besar. perhitungan akurasi klasifikasi

Beberapa alternatif bidang pemisah pada menggunakan confusion matrices (matriks

data set dapat dilihat pada Gambar 3 dan konfusion) yang ditunjukkan pada Tabel 1.

bidang pemisah terbaik dapat dilihat pada


Tabel 1 Matrik Konfusion 2 x 2
Gambar 4 (Boswell 2002). Data yang berada
Kelas Target
pada bidang pembatas disebut support Positif Negatif
Positif True Positif False Positif
vector. Kelas (TP) (FP)
Output Negatif False Negatif True Negatif
(FN) (TN)

Nilai akurasi klasifikasi diperoleh


dengan cara menjumlahkan nilai TP dan TN.
Nilai TP dan TN adalah nilai jumlah data

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


734
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

output yang benar diklasifikasi sesuai kelas menggunakan metode Linear Vector
target yang diinginkan. P dan N adalah total Machine (LSVM).
jumlah data keseluruhan.Untuk menghitung Pengumpulan data motif batik yang
akurasi dan error rate digunakan persamaan telah dikumpulkan dalam tahap ini terdiri
(5) dan (6). dari Motif Sero Putus (20 data), Motif Sero
𝑇𝑃 + 𝑇𝑁 Tangga (15 data), Motif Bunga Ronto (15
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = (5)
𝑃+𝑁 data), Motif Rumput Laut (20 data), Motif
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 𝑅𝑎𝑡𝑒 = (1 − 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖) (6)
Warsala (20 Data), Motif Sero Bunga (18
data) dan Motif Sero Ketupat (20 data).

HASIL PENELITIAN DAN Total data adalah 128 citra motif Bomba.

PEMBAHASAN Setiap kelas diambil 5 data sebagai data uji ,

Pengumpulan data dilakukan dengan sehingga diperoleh 93 data latih dan 35 data

cara mengakuisisi data citra Batik Bomba uji.

secara langsung. Citra Batik Bomba Proses selanjutnya adalah melakukan

diakuisisi pada jarak 50 cm s.d. 100 cm. pra proses pada citra dengan cara mengubah

Data yang diambil adalah citra Batik Bomba ukuran citra menjadi 256 x 256 piksel. Hal

dari berbagai ragam motif Batik Bomba. ini untuk memudahkan dalam proses

Data batik Bomba diperoleh dari akuisisi ekstraksi fiturnya. Hasil akuisisi citra motif

citra Batik Bomba yang dibentuk dalam data citra batik Bomba dapat dilihat pada Gambar

set batik dari 7 ragam motif. Format citra 5.

adalah JPEG berukuran 256×256 piksel.


Seluruh citra batik Bomba transformasi
dengan pendekatan co-occurrence matrices Motif sero Motif Motif Motif
putus Sero Bunga Rumput
dan diklasifikasi dengan Metode Linear
Tangga Ronto Laut
Support Vector Machine. Fitur tekstur yang
di ekstrak dari citra batik Bomba adalah
kontras, korelasi, energi dan homogenitas Motif Motif Motif
Warsala Sero Sero
dengan sudut setiap fitur 0, 45, 90 dan Bunga Ketupat
Gambar 5 Hasil akusisi citra motif
135. Fitur yang telah diekstrak akan di Bomba
inputkan kedalam machine learning dengan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


735
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Citra yang telah di praproses dengan Akurasi dan Error rate klasifikasi motif
mengubah ukuran citranya dilakukan batik Bomba Kaili dengan menggunakan
transformasi citra dari citra berwarna ke fitur tekstur dengan masing-masing sudut
citra gray level. Hasil transformasi citra berbeda dapat dilihat pada Tabel 2.
batik Bomba ke bentuk citra gray scale Tabel 2 Hasil klasifkasi motif citra batik
Bomba dengan fitur Tekstur
ditunjukkan pada Gambar 6.
Proses klasifikasi diawali dengan Fitur Akurasi Error
Tekstur (%) Rate(%)
tahap pelatihan pada data latih motif Sudut 0 74.2 25.8
berdasarkan fitur tekstur pada sudut 0, 45, Sudut 45 64.5 35.5
Sudut 90 66.7 33.3
90 dan 135. Hasil pelatihan pada motif Sudut 135 67.7 32.3
berdasarkan fitur tekstur dengan masing-
masing sudut 0, 45, 90 dan 135 lalu diuji Untuk meningkatkan akurasi dan
menggunakan data uji yang telah disiapkan. menurunkan error rate pada klasifikasi
motif citra batik Bomba, kami melakukan
penggabungan fitur tekstur motif batik
Bomba. Tahap pelatihan pada proses
Motif sero Motif Motif Motif
putus Sero Bunga Rumput klasifikasi dengan gabungan fitur tekstur
Tangga Ronto Laut
menghasilkan tingkat akurasi sebesar 80.65
% dan error rate sebesar 19.35%. Hasil
pelatihan klasifikasi dengan penggabungan
Motif Motif Motif
Warsala Sero Sero fitur dapat dilihat melalui matriks confusion
Bunga Ketupat
Gambar 6 Hasil transformasi citra motif pada Tabel 3.
Bomba ke bentuk citra gray level Tabel 3 Hasil pelatihan klasifikasi motif
citra batik Bomba dengan Gabungan
fitur Tekstur
Hasil uji klasifikasi untuk masing-
masing fitur tekstur dengan berbagai sudut
fitur tekstur menunjukkan akurasi tertinggi
adalah fitur tekstur pada sudut 0 sebesar
74.2% dan error rate sebesar 25.8%. Nilai
akurasi terendah pada sudut 45 dengan nilai
akurasi sebesar 64.5% dan error rate 35.5%.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
736
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Hasil pelatihan yang diperoleh akan di inputkan kedalam machine learning


kemudian di uji menggunakan data uji yang dengan menggunakan metode Linear Vector
telah disiapkan. Pada tahap pengujian dari 5 Machine (LSVM). Hasil klasifikasi dengan
data motif sero batas dan motif sero rumput menggunakan fitur tekstur berdasarkan
laut semuanya dapat diklasifikasikan dengan dengan berbagai sudut fitur tekstur
benar pada kelas output. Motif citra sero menunjukkan akurasi tertinggi adalah fitur
bunga hanya mampu diklasifikasi dengan tekstur pada sudut 0 sebesar 74.2% dan
benar sejumlah 2 data, 2 data dikenali error rate sebesar 25.8%. Nilai akurasi
sebagai motif sero ketupat dan yang 1 data terendah pada sudut 45 dengan nilai akurasi
dikenali sebagai motif sero tangga. Nilai sebesar 64.5% dan error rate 35.5%.
akurasi diperoleh akurasi sebesar 77.14%. Penggabungan fitur mampu meningkatkan
Nilai error rate berkurang menjadi 22.86%. nilai akurasi pengujian menjadi 77.14%
Hasil uji citra motif Batik Bomba dengan dengan Nilai error rate berkurang menjadi
penggabungan fitur tekstur dapat dilihat 22.86%.
pada Tabel 4.
Tabel 4 Hasil pengujian klasifikasi motif REFERENSI
citra batik Bomba dengan Gabungan
fitur Tekstur Aribowo, E.K.O. & Murinto, 2016. Image
Segmentation Using Hidden Markov
Tree Methods in Recognizing Motif of
Batik. Journal Of Theoretical and
Applied Information Technology, 85(1),
pp.27–33.
Boswell, D., 2002. Introduction to Support
Vector Machines,
Burges, C.J.C., 1997. A Tutorial on Support
Vector Machines for Pattern
KESIMPULAN DAN SARAN Recognition,
Dong ping Tian, 2013. A Review on Image
Fitur tektur yang digunakan untuk
Feature Extraction and Representation
mengkasifikasi citra motf Batik Bomba Techniques. International Journal of
Multimedia and Ubiquitous
terdiri dari kontras, korelasi, energi dan
Engineering, 8(4), pp.385–396.
homogenitas dengan sudut setiap fitur 0, Haralick, R., Shanmugan, K. & Dinstein, I.,
1973. Textural features for image
45, 90 dan 135. Fitur yang telah diekstrak classification. IEEE Transactions on
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
737
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Systems, Man and Cybernetics, 3,


pp.610–621. Available at:
http://dceanalysis.bigr.nl/Haralick73-
Textural features for image
classification.pdf.
Kasim, A.A. & Harjoko, A., 2014.
Klasifikasi Citra Batik Menggunakan
Jaringan Syaraf Tiruan Berdasarkan
Gray Level Co- Occurrence Matrices (
GLCM ). In Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi (SNATI).
Yogyakarta, pp. 7–13.
Kasim, A.A., Wardoyo, R. & Harjoko, A.,
2017. Batik Classification with
Artificial Neural Network Based on
Texture-Shape Feature of Main
Ornament. I.J. Intelligent Systems and
Applications, 9(June), pp.55–65.
Available at: http://www.mecs-
press.org/ijisa/v9n6.html.
Kasim, A.A., Wardoyo, R. & Harjoko, A.,
2016. Feature Extraction Methods for
Batik Pattern Recognition : A Review.
In AIP Conference Proceedings.
American Institute of Physics, pp. 1–8.
Langeron, Y.Ã. et al., 2007. Classifying NIR
spectra of textile products with kernel
methods. Engineering Application Of
Artificial Intelligence, 20, pp.415–427.
Mulaab, 2010. Ekstraksi Fitur Motif Batik
Berbasis Metode Statistik Tingkat
Tinggi. In Seminar Nasional
Informatika. pp. 69–75.
Nugroho, A.S., Witarto, A.B. & Handoko,
D., 2003. Support Vector Machine
“Teori dan Aplikasinya dalam
Bioinformatika.” In Proceeding of
Indonesian Scientific Meeting in
Central Japan, December 20, 2003.
Gifu-Japan.
Walid, M., Makruf, M. & Anwari, 2015.
Segmentasi Motif Batik Menggunakan
Metode K-Means Clustering. In
Seminar Nasional Humaniora Dan
Aplikasi Teknologi Informasi
(SEHATI). pp. 2–5.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696
738
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TUNAGRAHITA KELAS 1 SEMESTER 1


DI SDLB PGRI SINGOJURUH BERBASIS WEB

Eka Mistiko Rini 1), Muh Fuad Al Haris 2), Moh. Bakhtiar Kusumahadi3)

1) 2)
Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Negeri Banyuwangi
Email: ekamrini@poliwangi.ac.id, fharis@poliwangi.ac.id, kusumahadi.tiar@gmail.com

Abstrak
Teknologi dan kegiatan mendidik sangat berkaitan erat dalam keberhasilan penerapan belajar.
Dengan kemajuan teknologi, kegiatan mendidik dapat dikemas dalam bentuk yang lebih menarik,
atraktif, menyenangkan, dan tidak membosankan. Saat ini, Proses pengajaran pada SDLB PGRI
Singojuruh masih dilakukan dengan media papan tulis, alat tulis dan alat peraga sederhana sebagai
media pendukung. Media tersebut kurang dapat meningkatkan daya tangkap peserta didik
tunagrahita terhadap materi yang diberikan. Pada penelitian ini, dibuat website sebagai media
pembelajaran interaktif bagi peserta didik tunagrahita kelas 1 semester 1 di SDLB PGRI
Singojuruh, Banyuwangi.
Materi yang digunakan pada media pembelajaran telah ditetapkan pemerintah dan dikemas menjadi
media pembelajaran interaktif menjadi lebih menarik daripada dengan metode konvensional.
Materi yang dimuat dalam media mengandung efek suara dan efek gerak untuk menjelaskan
pilihan sehingga lebih menarik perhatian dan meningkatkan daya tangkap peserta didik. Dengan
demikian dapat membantu ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) khususnya anak dengan
Tunagrahita lebih memahami materi yang diberikan oleh guru. Media pembelajaran ini
dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman web HTML 5 dan CSS3. HTML 5 dan
CSS3 merupakan salah satu bahasa pemrograman web yang mendukung teknologi multimedia.
Dengan adanya media pembelajaran interaktif ini diharapkan peserta didik berkebutuhan khusus
lebih mampu menerima materi yang telah ditetapkan dalam kompetensi dasar yang ada.
Kata kunci : media pembelajaran interaktif, HTML5, CSS3, tunagrahita, web.

Abstract
Technology and educational activities are closely related in the successful learning application.
With the improvement of technology, educational activities can be packaged in a form that is more
interesting, attractive, fun, and not weary. This can increase the ability of students to capture the
teaching material that has been delivered. Currently, the learning process on SDLB PGRI
Singojuruh is still done conventionally. The media is less able to improve the capability of
tunagrahita learners toward the given material. In this research, develop the website as an
interactive learning media for tunagrahita students grade 1 semester 1 in SDLB PGRI Singojuruh,
Banyuwangi.
The material that used has been established by the government and packaged into interactive
learning media becomes more interesting than conventional methods. The material in the media
contains sound effects and motion effects to explain the options so as to attract more attention and
increase the capture of learners. Thus can help children with Tunagrahita more understanding of
the learning given by the teacher. Learning media is developed by using HTML 5 web
programming language and CSS3. HTML 5 and CSS3 is one of the web programming languages
that support multimedia technology. With the existence of interactive learning media is expected to
learners with special needs more able to receive material that has been established in the existing
basic competence.
Keyword : interactive learning media, HTML5, CSS3, tunagrahita, web

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


739
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN lingkungan sekolah luar biasa ini terbagi dari


Kegiatan mendidik merupakan proses beberapa jenis, meliputi: tunarungu,
pembiasan hal-hal yang baik kepada peserta tunagrahita, tunanetra, tunawicara,
didik melalui contoh konkrit yang terpadu tunadaksa, dan tunalaras. Namun tunagrahita
dalam kehidupan keseharian. Proses tersebut merupakan salah satu jenis peserta didik
sebagai upaya mempersiapkan peserta didik sekolah luar biasa yang memiliki standar
agar menjadi dirinya sendiri yang mampu kompetensi pada jenjang pendidikan dan
dinamis pada zamannya kelak, sehingga peserta didik paling banyak khususnya di
nantinya akan bermanfaat bagi seluruh umat daerah Banyuwangi. Kondisi proses
manusia. Dalam prosesnya, kegiatan pembelajaran yang diterapkan saat ini
mendidik dilakukan dalam beberapa metode dimana Guru memberikan materi
yang biasa disebut dengan metode pembelajaran hanya dari buku dan papan
pembelajaran. Metode-metode tersebut tulis sebagai media pembelajarannya. Para
dimaksudkan untuk memaksimalkan kegiatan guru harus memiliki kesabaran yang tinggi
mendidik tersebut. karena tingkat penerimaan materi berbeda
Dengan kemajuan teknologi, kegiatan dengan anak normal biasa. Dengan metode
mendidik dapat dikemas dalam bentuk yang yang konvensional ini Sering kali siswa
lebih menarik, atraktif, menyenangkan, dan kurang memahami pembelajaran yang
tidak membosankan. Hal ini dapat diterapkan dan guru akan mengulang materi
meningkatkan daya tangkap peserta didik tersebut sampai siswa mengerti. Hal ini
terhadap materi yang telah disampaikan. tentunya menjadi kelemahan karena waktu
Media pembelajaran elektronik seperti inilah yang dibutuhkan akan menjadi lebih lama.
yang sangat diperlukan oleh sekolah-sekolah Materi yang digunakan sebagai isi
yang memiliki peserta didik berkebutuhan dari media pembelajaran berbasis web
khusus (Sekolah Luar Biasa) agar berasal dari buku diktat yang digunakan
penyampaian materi lebih dapat diterima sehari-hari yaitu untuk kelas 1 semester 1.
dengan dikemas semenarik mungkin. Standar kompetensi yang telah ditetapkan
Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) untuk anak tunagrahita pada jenjang kelas 1
PGRI Singojuruh merupakan salah satu semester 1 mempelajari tentang bilangan dan
SDLB yang berstatus swasta terbaik di geometri serta pengukuran. Materi dari buku
kabupaten Banyuwangi. Peserta didik di pelajaran ini dikemas secara interaktif dan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


740
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menarik sehingga dapat lebih menarik media pembelajaran adalah sarana


perhatian anak didik dengan tunagrahita. komunikasi dalam bentuk cetak maupun
Manfaat dari media pembelajaran pandang-dengar, termasuk teknologi
yang dibuat adalah mempermudah pendidik perangkat keras.
dalam penyampaian materi terhadap anak 2. Pengertian Tunagrahita
tunagrahita pada jenjang kelas 1 semester 1 Banyak istilah yang digunakan untuk
di SDLB PGRI Singojuruh serta sebagai menyebut anak yang memiliki kondisi
media bantu ajar yang dapat meningkatkan kecerdasan dibawah rata-rata, missal lemah
daya tangkap anak tunagrahita pada jenjang otak, lemah ingatan, lemah psikis. Istilah-
kelas 1 semester 1 terhadap materi yang istilah tersebut digunakan ketika pendidikan
terdapat dalam kompetensi dasar. PLB belum digalakkan sesuai dengan
perkembangan pendidikan. Kemudian istilah-
KAJIAN LITERATUR istilah tersebut diperhalus dengan sebutan
1. Media Pembelajaran tunamental dan sampai sekarang sebutan
Media pembelajaran secara umum untuk anak yang memiliki kecerdasan
adalah alat bantu proses belajar mengajar. dibawah rata-rata menyandang sebutan
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan tunagrahita. Tunagrahita berasal dari kata
untuk merangsang pikiran, perasaan, tuno yang dalam bahasa jawa berarti rugi.
perhatian dan kemampuan atau ketrampilan Sedangkan grahita berasal dari kata nggrahita
pebelajar sehingga dapat mendorong yang berarti daya piker. Dari arti masing-
terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup masing kata tersebut tunagrahita dapat
luas dan mendalam mencakup pengertian diartikan sebagai kurangnya daya pikir.
sumber, lingkungan, manusia dan metode Ciri atau tanda anak tersebut
yang dimanfaatkan untuk tujuan dikatakan sebagai anak tunagrahita menurut
pembelajaran / pelatihan. Edgare Dole (Smith et all, 2002: 47) yaitu:
Sedangkan menurut Briggs (1977) tidak berkemampuan secara social dan tidak
media pembelajaran adalah sarana fisik untuk mampu mengola dirinya sendiri sampai
menyampaikan isi/materi pembelajaran tingkat dewasa; mental dibawah normal;
seperti : buku, film, video dan sebagainya. terlambat kecerdasannya sejak lahir;
Kemudian menurut National Education terlambat tingkat kemasakannya; cacat
Associaton (1969) mengungkapkan bahwa mental disebabkab pembawaan dari

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


741
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

keturunan atau penyakit; dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sangat
disembuhkan. terbatas
Dikemukakan bahwa karakteristik
Klasifikasi menurut AAMD, sebagai berikut: anak tunagrahita sebagai berikut:
a) Tunagrahita Ringan ( Mampu Didik ) 1. Karakteristik Anak Tunagrahita Ringan (
Tingkat kecerdasannya IQ mereka Mampu Didik )
berkisar 50-70 mempunyai kemampuan a. Lancar dalam berbicara tetapi
untuk berkembang dalam bidang pelajaran perbendaharaan kata-kata kurang.
akademik, penyesuaian social dan b. Sulit berpikir abstrak.
kemampuan bekerja, mampu menyesuaikan c. Pada usia 16 tahun anak mencapai
lingkungan yang lebih luas, dapat mandiri kecerdasan setara dengan anak
dalam masyarakat, mampu melakukan normal 12 tahun.
pekerjaan semi terampil dan pekerjaan d. Masih dapat mengikuti pekerjaan
sederhana. baik di sekolah maupun di sekolah
umum.
b) Tunagrahita Sedang ( Mampu Latih )
2. Karakteristik Anak Tunagrahita Sedang (
Tingkat kecerdasan IQ berkisar 30-50
Mampu Latih )
dapat belajar keterampilan sekolah untuk
a. Mereka hampir tidak bisa
tujuan fungsional, mampu melakukan
mempelajari pelajaran akademik
keterampilan mengurus dirinya sendiri ( self-
namun dapat dilatih untuk
help ), mampu mengadakan adaptasi social di
melaksanakan pekerjaan rutin atau
lingkungan terdekat, mampu mengerjakan
sehari-hari.
pekerjaan rutin yang perlu pengawasan.
b. Mereka menampakkan
c) Tunagrahita Berat dan Sangat Berat ( kecacatannya, terlihat jelas seperti
Mampu Rawat ) tipe down syndrome dan brain
Tingkat kecerdasan IQ mereka kurang damage, koordinasi motorik lemah
dari 30 hampir tidak memiliki kemampuan sekali dan penampilannya nampak
untuk dilatih mengurus diri sendiri. Ada yang sebagai anak terbelakang.
masih mampu dilatih mengurus diri sendiri, c. Pada umur dewasa mereka baru
berkomunikasi secara sederhana dan dapat mencapai kecerdasan setaraf anak
normal umur 7 atau 8 tahun.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


742
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

d. Pada umunya mereka sikap Tabel 1. Standar Kompetensi


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
sosialnya kurang baik, rasa etisnya Bilangan
1. Mengenal 1.1 Membilang 1 sampai
kurang, tidak mempunyai rasa bilangan 1 10
terimakasih, belas kasihan, dan rasa sampai 10 1.2 Menghitung benda 1
sampai 10
keadilan. 1.3 Menulis lambang
bilangan 1 sampai 10
3. Karakteristik Anak Tunagrahita pada 1.4 Menyelesaikan
masalah benda sampai
umumnya: 10
Geometri dan
a. Kapasitas belajarnya sangat terbatas
Pengukuran 2.1 Menentukan waktu (
terutama untuk hal-hal yang 2. Menggunakan pagi, siang, malam)
pengukuran 2.2 Menentukan lama suatu
kongkrit. waktu dan kejadian berlangsung
panjang 2.3 Mengenal panjang
b. Mengalami kesulitan menangkap suatu benda melalui
kalimat sehari-hari (
rangsangan atau lamban. panjang, pendek ) dan
membandingkannya
c. Memerlukan waktu lama untuk
menyelesaikan tugas.
d. Memiliki kesanggupan yang rendah
3. Mengenal 3.1 Mengelompokkan
dalam mengingat memerlukan beberapa berbagai bangun datar
bangun datar sederhana
jangka waktu yang lama. sederhana 3.2 Mengelompokkan
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi berbagai bangun datar
yang sejenis
Dasar Anak Tunagrahita
Standar kompetensi yang telah ditetapkan
METODE PENELITIAN
untuk anak tunagrahita pada jenjang kelas 1
Proses Perancangan Desain Media
semester 1 mempelajari tentang bilangan dan
Pembelajaran
geometri serta pengukuran. Dan pada setiap
Dalam proses pengerjaan media
standar kompetensi yang ada terdapat
pembelajaran interaktif untuk anak
beberapa kompetensi dasar.
tunagrahita dilakukan dalam beberapa
tahapan. Dalam sistem ini, tahapan yang
paling penting adalah proses perancangan
yang menggunakan bahasa pemrograman
Web (HTML 5 dan CSS3). HTML5 dan CSS3
mendukung aspek-aspek yang dibutuhkan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


743
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dalam pembuatan media pembelajaran Desain sistem pada media


interaktif ini. pembelajaran untuk anak tunagrahita lebih
Penulisan bahasa pemrograman Web menonjolkan bentuk simbol dan suara. Hal
dilakukan pada Adobe Dreamweaver CS6, ini dikarenakan kurangnya kemampuan
construst 2, Google Web Designer, dan membaca pada anak tunagrahita.
aplikasi lainnya yang mendukung proses
perancangan desain media pembelajaran. HASIL PENELITIAN DAN
Mendesain tampilan merupakan salah PEMBAHASAN
satu hal utama dalam merancang suatu Media pembelajaran tunagrahita
program dalam hal mempercantik tampilan. berbasis web merupakan media pembelajaran
Dalam mendesain, penulis dituntut untuk yang dikemas dengan interaktif dengan
membuat halaman program semenarik gambar gerak (animasi), efek suara pada
mungkin. Hal ini dimaksudkan sebagai nilai setiap aksi yang dilakukan dan interaksi
tambah dalam media pembelajaran dengan pengguna. media pembelajaran
tunagrahita. berbasis web ini menyediakan fitur untuk
Untuk lebih membuat media menampilkan materi pembelajaran sesuai
pembelajaran berbasis web ini lebih menarik, dengan standar kompetensi yang telah
maka akan diberikan efek suara pada setiap ditetapkan oleh pemerintah, antara lain:
aksi yang terjadi. Suara yang dipilih akan di standar kompetensi bilangan, standar
rekam dan di integrasikan dengan media kompetensi geometri dan pengukuran. Setiap
web. Efek suara akan sangat membantu fitur pada standar kompetensi memiliki
peserta didik lebih mudah memahami materi beberapa sub kompetensi dasar, antara lain,
yang ada. 1. Kompetensi dasar membilang
2. Menghitung
3. Menulis
4. Menyelesaikan masalah benda
5. Menentukan waktu
6. Menentukan lama kejadian
7. Mengenal panjang

Gambar 1. Desain sistem media 8. Mengelompokkan bangun datar

pembelajaran tunagrahita sederhana

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


744
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

9. Mengelompokkan bangun datar sejenis Pada halaman sub materi membilang


10. menyelesaikan masalah bangun datar. 1 sampai 10 akan ditampilkan angka 1
A. Halaman utama sampai dengan 10 dengan latar belakang
musik yang menyenangkan, efek gerak pada
angka, bentuk angka yang lucu dan efek
glossy serta warna yang lembut. Tujuan dari
tampilan ini adalah lebih menarik perhatian
peserta didik dengan tunagrahita agar lebih

Gambar 2 halaman utama website fokus terhadap materi yang disampaikan


B. Materi kompetensi dasar bilangan guru. Tampilan sub materi dapat dilihat pada

Fitur pada kompetensi dasar bilangan yang gambar 4 berikut. Masing-masing angka
disediakan diantaranya adalah akan ditampilkan lebih besar jika pengguna

1. Membilang 1 sampai 0 memilih dan klik pada gambar angka seperti


2. Menghitung benda 1 sampai 10 ditampilkan pada gambar 5. Angka tersebut
3. Menulis lambang bilangan 1 sampai 10 diberikan efek suara yang menyebutkan
4. Menyelesaikan masalah benda sampai angka yang ditampilkan sehingga anak didik
10. mudah untuk memahami materi yang
disampaikan

Gambar 3. Sub materi standar kompetensi


bilangan Gambar 4. Isi Materi membilang 1 sampai
Masing-masing sub materi, berisi 10.
detail materi yang dapat dipilih dengan klik
pada button yang ada. Setiap tombol terdapat
efek suara dan efek gerak untuk memperjelas
button.
a. Sub materi membilang 1 sampai 10.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


745
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

c. Menulis lambang bilangan 1 sampai 10


Pada materi kompetensi dasar menulis
terdapat tombol berbentuk angka mulai dari
satu sampai sepuluh dengan efek suara.
Pengguna dapat memilih angka untuk
mengetahui cara menulis angka. Detail dari
Gambar 5. Detail materi membilang 1 sampai materi ini akan menampilkan animasi cara
10. menulis dan diberikan efek suara yang
b. Menghitung benda 1 sampai 10 menyebutkan angka sesuai dengan pilihan
Pada isi materi menghitung benda 1 seperti ditampilkan pada gambar
sampai 10 terdapat gambar angka beserta
benda (buah apel) sejumlah dengan angka
mulai dari satu sampai sepuluh seperti
ditampilkan pada gambar 6. Setiap gambar
terdapat efek suara dan efek gerak untuk
menjelaskan pilihan. Jika pengguna memilih
salah satu angka, maka akan ditampilkan Gambar 8. Menulis angka kompetensi dasar
gambar yang lebih besar seperti ditampilkan menulis
pada gambar 7. d. Menyelesaikan masalah benda sampai
10.
Pada materi Menyelesaikan masalah
benda sampai 10 disediakan gambar angka
satu sampai sepuluh. Detail materi akan
ditampilkan jika pengguna memilih sebuah

Gambar 6. Isi Materi Menghitung Benda 1 angka yang diinginkan. Terdapat 2 pilihan
Sampai 10. gambar apel sejumlah angka dan jumlah
gambar apel yang tidak sesuai angka yang
dipilih. Tugas dari peserta didik adalah
memilih gambar apel yang mana yang sesuai
dengan angka yang ditampilkan. Untuk
memilih gambar yang sesuai, pengguna dapat
Gambar 7. detail materi menghitung benda.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


746
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

memilih dan menahan pada gambar apel


kemudian menyeret untuk diletakkan pada
kotak jawaban atau yang biasa disebut drag
and drop event. Apabila gambar yang diseret
tidak sesuai dengan angka maka gambar
tersebut tidak dapat menempati kotak Gambar 11. Materi Kompetensi Dasar

jawaban, dan sebaliknya apabila gambar Menentukan Waktu.

yang diseret sesuai maka gambar akan Pengguna dapat memilih tombol

menempati kotak jawaban seperti gambar pagi dan malam untuk melihat dan

ditampilkan pada gambar 9 dan gambar 10. mendengarkan ciri-ciri keadaan pagi dan
malam. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
cara menekan salah satu tombol pilihan.
Untuk menjalankan animasi pengguna dapat
menekan tombol gambar movie. Untuk
mengakhiri pengguna dapat menekan gambar
tombol close.
Gambar 9 Pilihan Materi Kompetensi Dasar b. Materi Kompetensi Dasar Menentukan
Menyelesaikan Masalah Benda. Lama Kejadian Berlangsung
Pada materi kompetensi dasar
menentukan lama Kejadian Berlangsung
terdapat tombol gambar mengenai hal-hal
yang biasa dilakukan pada kehidupan sehari-
hari, seperti belajar di pagi hari, bermain di
sore hari, dan tidur di malam hari. Pengguna
Gambar 10 Drag and Drop Event Angka. dapat melihat animasi dari kejadian
C. Kompetensi Dasar Geometri dan berlangsung dengan menekan salah satu
Pengukuran gambar tombol yang telah disediakan. Untuk
a. Menentukan Waktu menjalankan animasi pengguna dapat
Di dalam materi kompetensi dasar menekan tombol gambar movie. Pada saat
menentukan waktu (pagi dan malam) ditampilkan, terdapat efek suara yang
terdapat gambar tombol dengan efek suara

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


747
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menjelaskan tentang rutinitas yang


berlangsung.

Gambar 14 Materi mengenal panjang

d. Mengelompokkan bangun datar


Gambar 12 Materi Kompetensi Dasar
sederhana
Rutinitas keseharian Berlangsung
Pada materi Mengelompokkan
c. Mengenal panjang
bangun datar sederhana terdapat gambar
Pada materi mengenal panjang
bangun datar seperti lingkaran, bujursangkar,
pengguna akan diberikan fitur untuk dapat
persegi panjang, dan segitiga dengan efek
mengenal panjang dan pendeknya suatu
suara seperti ditampilkan pada gambar 15.
benda. Gambar 13 merupakan isi materi
Jika salah satu gambar dipilih, maka akan
mengenal panjang. Jika pengguna memilih
ditampilkan detail materi bangun datar
salah satu materi tersebut maka akan
dengan tampilan lebih besar.
ditampilkan detail materi berupa benda
pendek dan benda lebih panjang seperti pada
gambar 14.

Gambar 15 Mengelompokkan bangun datar


sederhana
Gambar 13 Materi mengenal panjang
e. Materi Kompetensi Dasar
Mengelompokkan Bangun Datar Sejenis
Pada materi kompetensi dasar
mengelompokkan bangun datar sejenis
terdapat beberapa gambar tombol pilihan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


748
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

berbentuk bangun datar yang dipisahkan


menurut jumlah sisinya seperti bangun datar
yang memiliki 2 sisi maupun 3 sisi dengan
efek suara.

Gambar 17 Materi menyelesaikan Bangun


Datar

Gambar 16. Mengelompokkan bangun datar


sejenis
f. Materi Kompetensi Dasar
Menyelesaikan Masalah Bangun Datar Gambar 18. Drag and Drop Event Bangun
Pada materi kompetensi dasar Datar
menyelesaikan masalah bangun datar
terdapat beberapa tombol gambar bangun KESIMPULAN DAN SARAN
datar dengan efek suara. Pengguna dapat Kesimpulan
memilih pilihan bangun datar untuk Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat
menentukan benda sesuai dengan bangun disimpulkan bahwa,
datar pilihan dengan cara menahan dan 1. Media pembelajaran ini dikemas
menyeret gambar benda ke dalam kotak semudah dan semenarik mungkin untuk
jawaban atau yang biasa disebut drag and mempermudah pendidik dalam
drop event. Apabila gambar yang diseret menyampaikan materi kepada peserta
tidak sesuai dengan bangun datar maka didik anak tungrahita kelas 1 semester 1
gambar tersebut tidak dapat menempati kotak dan memberi kesan lebih menarik dari
jawaban, dan sebaliknya apabila gambar metode pembelajaran konvensional
yang diseret sesuai maka gambar akan sesuai dengan kompetensi dasar yang
menempati kotak jawaban. telah ditetapkan oleh pemerintah.
2. Konten atau isi dari materi dikemas
dengan gambar yang lucu, kaya warna,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


749
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

memiliki efek gambar gerak, efek suara Saran


dan dapat melakukan interaksi dari Pengayaan materi sehingga dapat digunakan
pengguna ke aplikasi. Hal ini akan pada tingkatan selanjutnya untuk anak
membantu meningkatkan konsentrasi dengan tunagrahita. Serta Dapat ditambahkan
peserta didik dengan tunagrahita pada fitur kuiz atau pertanyaan sederhana yang
saat proses pembelajaran. Dengan tersimpan pada database sehingga media
demikian tingkat penyerapan dan dapat menyimpan history dari pengguna
penerimaan materi akan semakin tinggi.
REFERENSI
3. Media pembelajaran ini dikhususkan
Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah
untuk anak tunagrahita kelas 1 semester Departemen Pendidik Nasional
(2006). PAUD Investasi Masa
1 dan dioperasikan dengan bimbingan
Depan Bangsa.
guru maupun orang tua. Sitorus, Imzen. (2012). Panduan Mudah
Menjadi Programmer Web
4. Untuk dapat menggunakan media
Menggunakan HTML, XHTML, dan
pembelajaran ini dianjurkan dengan CSS3. Yogyakarta: C.V. Andi
Offset.
menggunakan web browser Mozilla
ed. Westriningsih, dkk. (2012). Membuat
Firefox dan Google Chrome termutakhir Web E-Commerce dengan Adobe
Dreamweaver CS5.5. Semarang:
dan terpasang plugin-plugin yang
Wahana Komputer.
dibutuhkan agar efek-efek yang Pardosi, Miko. (2001). Bahasa Pemrograman
Internet HTML dan JAVASCRIPT.
diberikan dapat dijalankan
Surabaya: Indah.
Himpunan Teknik Informatika PENS-ITS.
(2011). Pelatihan HTML 5 CSS

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


750
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGEMBANGAN SISTEM DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN


BERBASIS WEB SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN UPAYA PENINGKATAN
PRODUKSI BUAH NAGA
Dianni Yusuf1), Alfin Hidayat2), Subono3)

1,2,3)
Teknik Informatika, Politeknik Negeri Banyuwangi
Email: 1)dianniyusuf@poliwangi.ac.id, 2)alfin.hidayat@poliwangi.ac.id, 3)subono@poliwangi.ac.id,

Abstrak
Indonesia merupakan Negara Agraris yang kaya akan hasil bumi, salah satunya adalah pertanian.
Buah naga awalnya dikenal sebagai tanaman hias dan termasuk kelompok tanaman kaktus.
Budidaya tanaman buah naga relatif mudah dan jarang terjangkit hama dan penyakit. Namun
seiring dengan meluasnya budidaya tanaman buah naga dapat memicu berkembangnya hama dan
penyakit yang menyerang. Dibutuhkan tenaga seorang pakar pertanian untuk membantu petani
dalam mendiagnosa dan mengatasi hama penyakit tanaman buah naga. Permasalahan seperti
waktu, biaya dan minimnya tenaga pakar pertanian menjadikan petani jarang melakukan konsultasi
kepada pakar, sehingga petani tidak mendapatkan solusi yang tepat dalam menangani hama dan
penyakit yang menyerang. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem pakar
diagnosa hama dan penyakit tanaman buah naga berbasis web dengan meniru cara kerja seorang
pakar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode forward chaining untuk
melakukan penalaran dari suatu masalah dan mengolah basis pengetahuan menjadi kesimpulan-
kesimpulan atau solusi. Alur sistem adalah mengolah data gejala yang dimasukkan pengguna dan
diproses oleh sistem, sehingga hasil luaran adalah jenis hama/penyakit tanaman buah naga serta
solusi penanganan. Penelitian ini membantu para petani budidaya buah naga dalam mengatasi
permasalahan hama dan penyakit buah naga. Hasil penelitian adalah informasi yang dapat
membantu petani dalam mengatasi hama dan penyakit pada tanaman buah naga berdasarkan gejala-
gejala yang dialami dan memberikan solusi, penanganan dan pencegahan dari setiap penyakit.
Kata kunci : sistem pakar, diagnosa, hama, tanaman buah naga

Abstract
Indonesia is an agricultural country rich in agricultural products. Dragon fruit was originally
known as an ornamental plant, and included a group of cactus plants. Dragon fruit cultivation is
relatively easy and rarely affected by pests and diseases.However, the cultivation of dragon fruit
plants can be attacked by pests and diseases. It takes an agricultural expert to help farmers in
diagnosing and overcoming pests of dragon fruit plants. Time, cost and lack of expert agriculture
experts is an problem that makes farmers do not consult the experts,so farmers do not get the right
solution to pest and disease attack. This research aims to produce an expert system for the
diagnosis of pests and diseases of dragon fruit plants based on the web by imitating the workings of
an experts. The method used in this research is forward chaining to make the reasoning of a
problem an process the knowledge base into conclusions or solutions. The system flow is
processing the symptom data entered by user, then will be processed by system, so that system
output is kind of pest/disease and handling solutions of dragon fruit plants. The research helps
dragon fruit farmers to overcome the problems of pests and diseases of dragon fruit. The results of
the research are information that can help the farmers in overcoming pests and diseases in dragon
fruit plants based on the symptoms experienced and provide solutions, handling and prevention of
any disease.
Keyword : expert system, diagnosis, pest, dragon fruit plants.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


751
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN adalah mewujudkan pertanian modern


Indonesia sebagai Negara Agraris berbasis teknologi informasi. Semua
membuka peluang besar masyarakat untuk informasi yang dibutuhkan dan terkait
mengembangkan usaha pada bidang dengan dunia pertanian dapat diperoleh
pertanian. Pilihan tanaman holtikultura dengan mudah melalui media pendukung
menjadi tanaman komoditas utama yang seperti internet. Melalui internet, maka
menjanjikan selain padi. Holtikultura adalah masyarakat dapat mengakses informasi
sebuah usaha untuk membudidayakan kapanpun dan dimanapun.
tanaman, seperti sayuran, buah-buahan dan
tanaman hias.
Salah satu tanaman holtikultura yang
mulai dikembangkan oleh para petani adalah
tanaman buah naga. Buah naga awalnya
dikenal sebagai tanaman hias dan masuk
dalam kelompok tanaman kaktus. Penamaan
buah naga dikarenakan memiliki warna kulit Gambar 1. Budidaya tanaman buah
merah menyala dengan bentuk kulit bersisik naga
hijau yang menyerupai sosok naga Salah satu permasalahan yang
(Winarsih, 2007). Buah naga mempunyai dihadapi petani dalam budidaya tanaman
manfaat dan kandungan gizi yang baik untuk buah naga adalah adanya hama dan penyakit
kesehatan tubuh. Selain itu harga buah naga yang menyerang tanaman. Terdapat beberapa
juga relatif terjangkau sehingga menjadikan faktor yang dapat memicu munculnya
peluang besar untuk para petani karena hama/penyakit pada tanaman pertanian,
segmen pemasaran buah naga bisa mencapai diantaranya adalah kondisi cuaca, kondisi
semua kalangan (Irfansyah,2014). Budidaya lingkungan yang kurang unsur hara, dan
buah naga dapat dilakukan pada lahan kurangnya pengetahuan di tingkat petani
pertanian, pekarangan rumah, maupun di dalam menangani penyakit. Peranan tenaga
dalam pot, seperti pada Gambar 1. ahli di Bidang Pertanian (pakar) sangat
Peranan teknologi informasi sangat diperlukan dalam membantu petani dalam
penting di berbagai bidang, salah satunya mengatasi permasalahan yang terjadi. Namun

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


752
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kurangnya sumber daya pakar juga menjadi yang dimiliki oleh seorang pakar (Kusrini,
salah satu permasalahan yang harus 2006). Sistem pakar terdiri dari dua faktor
diperhatikan pula, karena akan terbentur utama, yaitu fasilitas antarmuka pengguna
dengan waktu, tempat dan biaya. (user interface) dan interaksi antara
Diperlukan sebuah media yang dapat pengguna dengan komputer. Terdapat dua
menyediakan informasi mengenai tanaman tujuan utama pengembangan sebuah sistem
buah naga yang dapat diakses dimanapun dan pakar, yaitu untuk menggantikan kerja
kapanpun. Selain itu, diperlukan pula sistem seorang pakar atau membantu kerja seorang
berbasis web yang dapat membantu kinerja pakar (Kusrini, 2006).
pakar untuk membantu petani dalam Pengembangan sistem pakar
mengetahui informasi mengenai penyakit melibatkan tiga unsur manusia didalamnya,
yang menyerang berdasarkan gejala-gejala sebagai berikut:
yang dialami tanaman buah naga. Setelah 1. Pakar : Seseorang yang mempunyai
suatu penyakit dapat dideteksi maka solusi pengetahuan khusus, pendapat, keahlian,
yang diberikan dapat membantu petani dalam metode, serta kemampuan dalam
menangani hama dan penyakit yang memberikan solusi untuk memecahkan
menyerang tanaman buah naga. suatu permasalahan.
2. Pengembang sistem : Pihak yang
KAJIAN LITERATUR membuat sistem pakar. Pengembang
Sistem Pakar sistem bertugas untuk menyerap,
Sistem Pakar adalah salah satu cabang mendapatkan pengetahuan, dan
keilmuan kecerdasan buatan. Kecerdasan kemampuan yang dimiliki pakar lalu
buatan adalah cabang ilmu komputer yang mengimplementasikan kedalam sebuah
bertujuan membuat komputer dapat berpikir perangkat lunak. Data yang dimasukkan
dan bernalar seperti manusia. Sistem pakar harus benar-benar valid dan didapatkan
mempelajari cara berpikir dan bernalar dari dari sumber yang benar-benar ahli di
seorang pakar dalam menyelesaikan sebuah bidangnya.
permasalahan, membuat keputusan, maupun 3. Pengguna (user) : Pihak yang
mengambil kesimpulan berdasarkan sejumlah menggunakan sistem pakar. Tujuan sistem
fakta yang ada. Basis pengetahuan dari pakar untuk mempermudah dan
sistem pakar diperoleh dari pengetahuan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


753
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menghemat waktu serta usaha dari Tanaman Buah Naga


pengguna. Buah naga (dragon fruit) awalnya
Terdapat dua metode inferensi yang dikenal sebagai tanaman hias yang berkhasiat
digunakan dalam sistem pakar, yaitu forward untuk kesehatan. Tanaman buah naga mampu
chaining dan backward chaining (Arhami, beradaptasi dengan baik dan mudah untuk
2005). Metode forward chaining (runut dibudidayakan asalkan tercukupi kebutuhan
maju) menggunakan himpunan aturan unsur hara, air, dan sinar matahari (idawati,
kondisi-aksi. Data akan digunakan untuk 2012).
menentukan aturan mana yang akan Contoh buah naga diperlihatkan Gambar 3.
dijalankan, lalu aturan tersebut akan
dijalankan dan melalui proses penambahan
data kedalam memory kerja. Proses tersebut
akan diulang sampai ditemukan suatu hasil.
Gambar 3. Buah Naga Hylocereus
Cara kerja metode forward chaining Polyrhizus
diperlihatkan pada Gambar 2. Tanaman buah naga mulai masuk ke
Indonesia tahun 2000 melalui impor dari
Thailand. Buah naga dapat dikonsumsi
secara langsung maupun diolah menjadi
Gambar 2. Budidaya tanaman buah naga
bentuk makanan, seperti es krim, yogurt, jus,
salad, dan lain-lain. Bunga kuncup buah naga
Pada Gambar 2. terdapat dua buah
dapat dijadikan sebagai sayur, dan bunga
data yang diproses oleh sebuah aturan (rule).
yang telah mekar dan dikeringkan dapat
Jika A = 1 dan B = 2, maka C =3, dan Jika C
digunakan sebagai bahan dasar teh.
= 3 maka D = 4. Dari rule maka dihasilkan
sebuah kesimpulan dari data A = 1 dan B = 2
Bahasa Pemrograman PHP (Hypertext
yaitu D = 4. Proses digambarkan berjalan
Preprocessor)
maju, yang diawali dengan sebuah data yang
PHP adalah sebuah bahasa berbasis
diproses berdasarkan aturan (rule) sehingga
skrip tingkat tinggi yang dipasang pada
menghasilkan sebuah kesimpulan.
dokumen HTML. Tujuan utama penggunaan
bahasa PHP adalah untuk membuat sistem
berbasis web yang dinamis agar dapat

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


754
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

bekerja secara otomatis (Sutarman, 2007). melakukan diagnosa hama dan penyakit pada
Kelebihan PHP adalah sebagai berikut : tanaman buah naga berdasarkan gejala-gejala
1. Tingkat keamanan yang cukup tinggi. yang dialami tanaman.
2. Waktu eksekusi yang lebih cepat
3. Akses ke sistem basisdata yang lebih Tahapan Penelitian
fleksibel. Terdapat beberapa tahapan yang
dilakukan dalam penelitian ini yang diadopsi
Basisdata MySQL dari tahapan Siklus Hidup Pengembangan
MySQL adalah sebuah perangkat Sistem (SDLC). Tahapan penelitian yang
lunak sistem manajemen basisdata SQL dilakukan adalah sebagai berikut :
(Pakereng, 2008). 1. Identifikasi permasalahan
MySQL memiliki beberapa kelebihan, yaitu: Identifikasi permasalahan dilakukan
1. Dapat berjalan stabil di berbagai Sistem dengan melakukan studi lapangan di
Operasi. daerah yang membudidayakan tanaman
2. MySQL bersifat open source, dibawah buah naga. Adanya permasalahan di
lisensi GPL dan dapat digunakan secara lapangan akan dirumuskan dan mencari
gratis. solusi yang sesuai sehingga hasil luaran
3. MySQL dapat digunakan oleh beberapa penelitian telah sesuai dengan kebutuhan
pengguna dalam waktu yang bersamaan di lapangan.
tanpa menimbulkan masalah atau 2. Pengumpulan data dan literatur
konflik. Pengumpulan data dilakukan dengan
4. MySQL memiliki antar muka terhadap observasi langsung ke lapangan dan
berbagai aplikasi dan bahasa melakukan studi literatur yang sesuai
pemrograman dengan menggunakan dengan penelitian terkait. Data yang
fungsi API (Application Programming diperlukan antara lain adalah data gejala,
Interface). data penyakit tanaman buah naga, data
hama tanaman buah naga. Data-data hasil
METODE PENELITIAN observasi akan digunakan untuk simulasi
Hasil luaran penelitian adalah sebuah dan uji coba terhadap sistem yang telah
perangkat lunak berbasis web yang dibangun.
membantu kinerja pakar dan petani dalam

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


755
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

3. Perancangan dan implementasi sistem penyakit. Sistem akan memunculkan solusi


Pada tahapan ini dilakukan perancangan alternatif dan cara penanganan sesuai dengan
sistem sesuai dengan analisa kebutuhan jenis penyakit tanaman buah naga.
yang telah dilakukan. Perancangan sistem Mulai

terdiri dari perancangan desain sistem Memilih


gejala yang
dialami

pakar, perancangan basisdata,


Pengecekan
perancangan pemodelan sistem. gejala yang dipilih
dengan data rule
Data Rule

4. Pengujian dan analisis luaran sistem


Sesuai

Pengujian dilakukan ketika sistem telah


selesai dibangun untuk memastikan bahwa Data gejala yang
sesuai dengan
data rule

fungsionalitas sistem telah berjalan


dengan baik. Dilakukan analisis kembali Hitung prosentase data gejala
dengan probablilitas
n(A)
P(A)  x100%
n
apakah sistem telah sesuai dengan
kebutuhan. Jenis Penyakit
dan solusi
alternatif

5. Pembuatan paket sistem


Selesai

Pembuatan paket sistem dalam tahapan


Gambar 4. Alur Sistem
penelitian ini adalah melakukan register
domain agar sistem dapat diakses oleh Rancangan Basisdata
pengguna secara online. Gambar 5. Memperlihatkan
rancangan basis data yang digunakan.
Gambaran Umum Sistem Terdapat 5 tabel yang saling berelasi.
Gambar 4. Memperlihatkan alur dari
sistem. Proses dimulai saat pengguna
memilih gejala apa saja yang dialami oleh
tanaman buah naga. Setelah itu sistem akan
mencocokkan gejala yang telah dipilih
dengan rule yang tersedia. Data gejala yang Gambar 5. Rancangan Basisdata
sesuai dengan rule akan dihitung prosentase Tabel-tabel yang terdapat dalam
basisdata sistem pakar adalah sebagai berikut
kesesuaian dengan probabilitas. Data :
penyakit yang mempunyai prosentase 1. Tabel user : digunakan untuk menyimpan
tertinggi akan disimpulkan sebagai data data pengguna (petani)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


756
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

2. Tabel gejala : digunakan untuk masing-masing pengguna adalah sebagai


menyimpan data gejala-gejala yang berikut :
berhubungan dengan hama dan penyakit.
1. Admin/pakar
3. Tabel penyakit : digunakan untuk
menyimpan data hama, penyakit dan Pihak yang mengelola semua data yang
solusi penanganan pada tanaman buah ada didalam sistem pakar, seperti data
naga.
gejala, data penyakit dan solusi, data
4. Tabel rule : digunakan untuk menyimpan
data relasi antara tabel gejala dengan artikel.
penyakit. 2. Petani
5. Tabel konsultasi : digunakan untuk Pengguna dari sistem pakar yang
menyimpan data hasil diagnosa dan hasil melakukan proses diagnosa penyakit
penyakit yang dilakukan oleh pengguna. dengan memilih gejala yang dialami
tanaman buah naga.
Pemodelan Sistem
HASIL PENELITIAN DAN
Pemodelan sistem diperlihatkan pada
PEMBAHASAN
Gambar 6. melalui diagram kasus pengguna.
System
Penelitian ini bersifat aplikatif. Sistem
yang dibangun telah melalui studi lapangan
Info Penyakit

di salah satu daerah yang membudidayakan


tanaman buah naga. Contoh jenis penyakit
Kelola data user Diagnosa

-<<include>> -<<include>>
*
yang menyerang tanaman buah naga
* -End1

Admin / Pakar Kelola data gejala Hasil Diagnosa


User diperlihatkan pada Tabel 1.
-<<include>> -<<include>>

Kelola data Lihat Laporan


* Tabel 1. Penyakit tanaman buah naga
penyakit Diagnosa
-<<include>>
-<<include>>
-<<extends>> NAMA NAMA LATIN
KODE
Kelola data rules
-<<include>>
History Diagnosa
PENYAKIT
* -End2 Busuk Pangkal Sclerotium Rolfsii
P01
Lihat cara budidaya
Batang sp.
Login P02 Busuk Bakteri Pseidomonas sp.
P03 Fusarium Fusarium sp.
Gambar 6. Pemodelan Sistem P04 Karat Merah Cephaleuros sp.
Tabel 1. Memperlihatkan contoh data
Sistem pakar diagnosa hama dan
penyakit tanaman buah naga . Penggunaan
penyakit tanaman buah naga melibatkan dua
kode untuk memudahkan mendefinisikan
pengguna, yaitu pengguna (petani atau orang
aturan. Contoh data gejala diperlihatkan pada
yang membudidayakan buah naga) dan
Tabel 2.
admin (pakar pertanian). Hak akses dari

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


757
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 2. Data gejala tanaman buah naga Tabel 4. Aturan gejala dengan penyakit

KODE GEJALA KODE BASIS KODE BASIS


KODE ATURAN ATURAN
Batang atau cabang berwarna GEJALA PENYAKIT
G01
kecoklatan.
Batang atau cabang tampak If G01
G02
basah atau berlendir. R1 And G02 Then P01
Pangkal batang atau cabang
G03
terdapat bercak putih. And G03
G04 Batang atau cabang layu. If G02
G05 Batang atau cabang kusam. And G04
G06 Batang atau cabang berkerut. R2 And G05 Then P02
G07 Batang atau cabang busuk. And G06
G08 Batang atau cabang kering. And G07
Batang atau cabang muncul
G09 If G01
bintik merah.
And G04
Selanjutnya adalah melakukan R3 Then P03
And G07
pemetaan data gejala dengan data penyakit
And G08
pada tanaman buah naga. Pemetaan antara
If G01
gejala dengan penyakit diperlihatkan pada R4 Then P04
And G09
Tabel 3.
Tabel 3. Pemetaan gejala dengan penyakit
Analisis prosentase dengan probabilitas
PENYAKIT
GEJALA
klasik
P01 P02 P03 P04 Rumus umum untuk probabilitas
G01    klasik didefinisikan sebagai peluang P(A)
G02   dengan n adalah banyaknya kejadian, n(A)
G03  merupakan banyaknya hasil mendapatkan A
G04   (Arhami, 2005). Maka frekuensi relatif
G05  terjadinya A adalah:
Terdapat beberapa penyakit n( A)
P( A)  x100%
mempunyai gejala yang mirip. Dari data n

pemetaan, dapat dihasilkan sebuah aturan A : Gejala per penyakit

(rule) seperti pada Tabel 4. P(A): Peluang gejala per penyakit

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


758
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

N : Total banyaknya gejala per penyakit Bakteri berdasarkan pada gejala yang
n(A) : Banyaknya hasil mendapatkan A muncul.
Rumus probabilitas klasik digunakan Perhitungan dapat disederhanakan
untuk mendapatkan nilai prosentase jenis dengan rumus sebagai berikut :
hama dan penyakit yang didapat dari Prosentase Penyakit:
perhitungan probabilitas tiap gejala. Contoh Jumlah gejala 1 penyakit pada tabel gejala
 x100%
perhitungan sebagai berikut : Jumlah total gejala 1 penyakit pada tabel aturan
4
Penyakit Busuk Bakteri mempunyai 5  x100%
5
kemungkinan gejala yang tampak. Angka  80%
yang muncul adalah 1 sampai dengan 5.
Berdasarkan probabilitas klasik, maka Hasil Luaran Penelitian
diasumsikan bahwa ada 5 kemungkinan hasil Hasil luaran penelitian adalah sebuah
kejadian dengan nilai probabilitas yang sama sistem pakar untuk mendiagnosa hama dan
untuk tiap gejala. penyakit pada tanaman buah naga. Gambar 6
n( A) 1 memperlihatkan halaman utama sistem
P( A)    0,2
n 5 berbasis web.
Untuk mendapatkan prosentase pada
tiap gejala, maka nilai probabilitas tersebut
dikalikan 100%, sehingga hasilnya adalah:
0,2 x100%  20%
Nilai 20% menunjukkan prosentase Gambar 6. Halaman utama sistem
pakar
probabilitas tiap gejala. Jika dalam proses
identifikasi muncul 4 gejala dari total 5 Pengguna dapat melakukan diagnosa

gejala pada penyakit busuk bakteri, maka dengan memberikan tanda “√” pada gejala-

prosentase probabilitas tiap gejala tersebut gejala yang sesuai dengan yang dialami.

dikalikan dengan jumlah gejala yang muncul, Setelah gejala yang sesuai dipilih maka

maka hasilnya adalah : pengguna dapat menekan tombol “Proses”

4 x 20%  80% seperti pada Gambar 7.

Nilai 80% tersebut menunjukkan


prosentase kemungkinan Penyakit Busuk

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


759
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dalam mendeteksi adanya penyakit pada


tanaman buah naga secara online. Hasil
penelitian dapat meringkan kinerja pakar
dalam mendiagnosa penyakit pada tanaman
buah naga, karena sistem mengadopsi
pengetahuan pakar.

REFERENSI
Arhami, Muhammad, (2005), Konsep Dasar
Sistem Pakar, Andi Yogyakarta,
Gambar 7. Diagnosa hama dan Yogyakarta.
penyakit Idawati, N, (2012), Budidaya Buah Naga
Hitam, Pustaka Baru, Yogyakarta.
Sistem akan menampilkan data
Irfansyah,T, (2014), Prospek Pengembangan
penyakit dan prosentase yang dihasilkan oleh Hortikultura di Indonesia, Makassar
sistem, seperti pada Gambar 8. Data penyakit Kusrini, (2006), Sistem Pakar Teori dan
Aplikasinya, Andi Yogyakarta,
yang terdeteksi akan menampilkan solusi dan
Yogyakarta.
penanganan yang seharusnya segera Pakereng, M.A. Ineke, (2008), Sistem Basis
dilakukan oleh petani. Data, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sutarman, (2007), Membangun Aplikasi Web
dengan PHP dan MySQL ed.2,
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Winarsih, S, (2007), Mengenal dan
Membudidayakan Buah Naga, CV
Aneka Ilmu, Semarang

Gambar 8. Hasil diagnosa

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan dari penelitian ini adalah
bahwa hasil luaran sistem berupa perangkat
lunak aplikasi yang dapat membantu petani

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 – 4696


760
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA AIR IRIGASI SEBAGAI PENDUKUNG


PERTANIAN DI KECAMATAN CLURING
1)
I Wayan Suardinata, 2)Dedy Hidayat Kusuma, 3)Mohammad Nur Shodiq, 4)Mohammad Dimyati Ayatullah

1,2,3,4)
Teknik Informatika, Politeknik Negeri Banyuwangi
Email: 1)wayan.suardinata@poliwangi.ac.id

Abstrak

Kantor Koordinator dan Eksploitasi Air Irigasi Cluring adalah kantor pemerintah Kabupaten
Banyuwangi yang menangani operasional dan pemeliharaan saluran irigasi daerah Cluring.
Wilayah operasional irigasinya mencapai 5.945 ha yang terbagi menjadi 6 wilayah kejuruan yaitu
Kejuruan Cluring, Benculuk, Sraten, Kradenan, Plampangrejo dan Tambakrejo. Pengelolaan data
di kantor ini masih menggunakan cara konvensional dengan pencatatan manual dan pengolahan
menggunakan spread sheet. Cara tersebut kurang dapat menyajikan data yang akurat, informatif,
dan terjamin keamanan datanya. Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah sistem informasi
irigasi berbasis web yang dapat mempermudah pengelolaan data dan penyampaian informasi data
irigasi. Masukan sistem diperoleh dari hasil pencatatan petugas lapangan yang mencakup debit
saluran, luas lahan, dan realisasi tanaman. Sistem mengolah data masukan untuk mendapatkan
informasi debit rata-rata, LPR (luas palawija relatif), FPR (faktor palawija relatif), efisiensi dan
suplai air tiap saluran. Dengan sistem informasi irigasi maka data irigasi Cluring dapat dievaluasi
dengan mudah, karena sistem informasi ini bersifat dinamis dan informasi data irigasi ditunjukkan
dengan grafik.

Kata kunci : pengelolaan irigasi, sistem informasi, kantor irigasi Cluring

Abstract

The coordination and exploitation office of irrigation water in Cluring is the Banyuwangi District
government office that handles the operation and maintenance of the Cluring irrigation channel.
The operational area of irrigation reaches 5,945 ha, which is divided into 6 areas: Cluring,
Benculuk, Sraten, Kradenan, Plampangrejo and Tambakrejo. Data management in this office still
uses conventional means with manual recording and processing using spread sheets. Such a way is
less able to present data that is accurate, informative, and guaranteed data security. This study
developed a web-based irrigation information system that can facilitate data management and
delivery of irrigation data information. The input of the system is obtained from the field officer's
record which includes the channel discharge, the area of land, and the realization of the plant. The
system processes input data to obtain average discharge information, relative secondary plants
area, relative secondary plants factor, efficiency and water supply per channel. With irrigation
information system, Cluring irrigation data can be evaluated easily, because this information
system is dynamic and irrigation data information is shown by graph.

Keywords : irrigation management, information systems, cluring irrigation office

PENDAHULUAN dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten


Kantor Koordinator Exploitasi Air Banyuwangi yang menangani bidang
Irigasi Cluring merupakan salah satu bagian pengairan Daerah Irigasi Dinas Benculuk dan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


761
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Seksi Cluring. Operasional dan Pemeliharaan terjamin keamanannya, dan mudah dalam
Daerah irigasi sektor Cluring merupakan pengoperasiannya yaitu melaui rekayasa
tanggung jawab utama dari Kantor perangkat lunak.
Koordinator Exploitasi Air Irigasi Cluring Berdasarkan pemaparan diatas maka
ini. Wilayah operasional irigasinya mencapai sebuah basis data sebagai media
5.945 ha yang kemudian dibagi menjadi 6 penyimpanan dan pengelolaan data air irigasi
wilayah kejuruan yaitu Kejuruan Cluring, sangat diperlukan. Dimana selanjutnya basis
Benculuk, Sraten, Kradenan, Plampangrejo data tersebut akan diintegrasikan dengan
dan Tambakrejo. Setiap wilayah kejuruan rancang bangun sistem informasi berbasis
dikepalai oleh seorang juru pengairan. web. Sistem informasi ini bersifat web
Dalam rangka melaksanakan tugas dinamis dan informasi data irigasi
irigasi (pembagian air), pihak atau petugas disampaikan dalam bentuk grafik sehingga
operasional membutuhkan data pendukung pengguna lebih mudah dalam mengelola dan
untuk menghitung nilai LPR, FPR, suplai dan mengevaluasi data irigasi tersebut.
efisiensi air. Data pendukung yang
dibutuhkan adalah debit air, luas lahan bibit, KAJIAN LITERATUR
garap, tanam, dan bero (lahan habis Bagian ini berisi kajian/telaah
panen/tidak ditanami). Untuk mendapat literatur yang dijadikan sebagai penunjang
semua data tersebut, setiap juru pengairan konsep penelitian.
melakukan peninjauan langsung ke wilayah Pengertian Irigasi
irigasi (kejuruan) yang menjadi tanggung Irigasi berasal dari istilah irrigatie
jawabnya. dalam bahasa Belanda atau irrigation dalam
Pengelolaan data air irigasi pada bahasa Inggris. Irigasi dapat diartikan
Kantor Koordinator Eksploitasi Air Irigasi sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk
Cluring ini kurang efektif karena pemrosesan mendatangkan air dari sumbernya guna
datanya yang masih menggunkan cara keperluan pertanian, mengalirkan dan
konvensional dan belum didukung oleh suatu membagikan air secara teratur dan setelah
basis data yang berfungsi mengintegrasikan digunakan dapat pula dibuang kembali
data-datanya. Sedangkan pada era (Abdullah, 2014). Tujuan irigasi yaitu untuk
komputerisasi ini manusia dituntut untuk bisa mencukupi kebutuhan air di musim hujan
menyajikan data yang akurat, efektif, bagi keperluan pertanian seperti membasahi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


762
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

tanah, mengatur suhu tanah, menghindarkan Debit adalah suatu koofisien yang
gangguan hama dalam tanah. Tanaman yang menyatakan banyaknya air yang mengalir
diberi air irigasi dibagi menjadi tiga dari suatu sumber persatu-satuan waktu.
golongan yaitu padi, tebu, dan palawija Dalam pengukuran debit air yang secara
(Sidra, 2012). tidak langsung, yang sangat perlu
Metode pemberian Irigasi diperhatikan adalah kecepatan aliran dan luas
Huda dkk (2012) menyebutkan bahwa penampang aliran. Sedangkan untuk
pemberian air irigasi ke petak sawah dapat pengukuran debit air secara langsung dapat
dilakukan dengan 5 cara yaitu: menggunakan bangunan ukur debit sungai.
1. Penggenangan (flooding). Salah satu bangunan ukur debit sungai yang
2. Menggunakan alur besar atau kecil. paling banyak digunakan adalah bangunan
3. Menggunakan air bawah permukaan tanah ukur Med Drempel. Bangunan ukur Med
melalui sub irigasi. Drempel merupakan bangunan ukur ambang
4. Penyiraman (sprinkling). lebar yang dianjurkan karena kuat dan mudah
5. Menggunakan sistem cucuran (trickle). dibuat. Persamaan ukur Drempel (Putra,
Umumnya untuk tanaman padi 2011) adalah sebagai berikut:
pemberian airnya baik penggenangan 3
Q = 1,71 x b x h ⁄2 (1)
maupun alur dilakukan dengan cara Keterangan:
Q = debit (liter/detik)
mengalirkan terus menerus atau berselang. b = lebar ambang (meter)
Ketika musim penghujan maka suplai air h = tinggi muka air (cm)
Selain menggunakan persamaan (1),
dapat memenuhi setiap kebutuhan air di area
pengukuran debit air secara langsung dapat
persawahan sehingga sistem genangan terus
dilakukan dengan cara melihat tinggi muka
menerus akan dipakai. Sedangkan ketika
air dan lebar ambang bangunan dan mencari
musim kemarau, pembagian air dilakukan
nilainya pada tabel Med Drempel dan pintu
secara bergilir dengan debit air dan luas area
Romijn.
yang sudah ditetapkan terlebih dahulu
b) Perhitungan LPR (Luas Palawija
sehingga diperoleh hasil yang optimal.
Relatif)
Kebutuhan Air Irigasi
Pada dasarnya nilai LPR adalah
Kebutuhan akan air irigasi
perbandingan kebutuhan air antara jenis
dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni :
tanaman satu dengan jenis tanaman lainnya.
a) Debit
Tanaman pembanding yang digunakan yaitu

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


763
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

palawija yang mempunyai nilai 1 (satu). irigasi dengan menggunakan suatu faktor
Semua kebutuhan tanaman yang akan dicari, pemberian air yang didasarkan pada
terlebih dahulu dikonversikan dengan kebutuhan air untuk tanaman palawija,
kebutuhan air palawija sehngga didapatkan mengingat kebutuhan air bagi tanaman
satu angka sebagai faktor konversi untuk palawija paling sedikit jika dibandingkan
setiap jenis tanaman. dengan tanaman lain. Di dalam penentuan
Menurut Kesuma dkk (2012), besarnya FPR ini belum termasuk kehilangan
persamaan LPR jenis tanaman adalah sebagai air di saluran tersier dan kuarter serta
berikut ini: hilangnya air di lapangan karena kemiringan
LPRi = Ai x Ci (2) medan (Huda, dkk. 2012)
Keterangan : Persamaan untuk metode FPR dapat
LPRi = Luas Palawija Relatif tanaman i dilihat pada persamaan (3) yaitu:
(ha.pol)
Q
Ai = Luas Tanaman i (ha) FPR = (3)
LPR

Ci = Koefisien Jenis tanaman i


Keterangan ∶
Koefisien jenis tanaman(Ci) dapat FPR = Faktor Palawija Relatif
(liter/detik/ha.pol)
dilihat pada Tabel 1.
Q = Debit yang mengalir di sungai
Tabel 1 Kriteria LPR Tanaman (liter/detik)
Jenis Tanaman Ci LPR = Luas Palawija Relatif (ha.pol)
Palawija 1
Padi Rendeng
a. Untuk pembibitan padi 20
b.Untuk padi, penggarapan lahannya 6 METODE PENELITIAN
c. Untuk pemeliharaan padi
4
(dewasa/tua) Sumber Data
Padi Gadu ijin Sama dengan
padi rendeng Metode yang digunakan dalam
Padi Gadu tak ijin 1
Tebu penelitian ini adalah melakukan pengamatan
a. Bibit 1,5
b.Muda 1,5 terhadap pengelolaan data irigasi Cluring.
c. Tua 0
Tembakau /Rosela / Jeruk/ Buah naga 1 Data hasil penelitian dibedakan menjadi dua
Sumber: DPU Tingkat I Jawa Timur ,1997 jenis, yaitu:

c) Perhitungan FPR (Faktor Palawija Relatif) 1. Data Primer

Perhitungan kebutuhan air irigasi Yaitu data yang diperoleh dari kantor

dengan metode FPR (Faktor Palawija Relatif) koordinator dan eksploitasi air irigasi

merupakan perhitungan debit di saluran Cluring yang merupakan tempat studi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


764
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kasus yang sedang diteliti. Data yang


diperoleh seperti data nama juru
pengairan, kejuruan, nama saluran
sekunder dan tersier, data debit, data
realisasi tanaman dan pembagian air
persepuluh harian.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dengan
mengambil beberapa buku rujukan Gambar 2 Data Flow Diagram

mengenai definisi dan konsep yang Relasi Database

berhubungan dengan penelitian Sistem Informasi ini melibatkan

Desain Antarmuka beberapa data yang saling berkaitan seperti

Desain antarmuka pada sistem tampak pada Gambar 3.

informasi pengelolaan data air irigasi sebagai


dasar pembagian air daerah kecamatan
cluring berbasi web dijelaskan pada Gambar
1.

Gambar 3 Relasi Database

Gambar 1 Struktur Menu Sistem


HASIL PENELITIAN DAN
Data Flow Diagram
PEMBAHASAN
Gambar 2 merupakan DFD dari sistem
Tampilan Halaman Utama
informasi data irigasi Cluring.
Halaman utama adalah halaman yang
pertama kali tampil ketika sebuah alamat
website berhasil ditemukan. Gambar 4 adalah

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


765
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

halaman utama dari sistem informasi


pengelolaan data air irigasi Cluring yang
dibuat oleh penulis.

Gambar 5. Informasi Debit Tahunan.

Gambar 4. Halaman Utama Sistem Informasi


Gambar 5 adalah grafik dari debit
Pada halaman utama terdapat menu tahun 2015. Berdasarkan Gambar 5 diketahui
utama yaitu menu profil, kegiatan, informasi bahwa debit rata-rata pada tahun 2015
kejuruan, informasi data irigasi, pegawai dan cenderung mengalami penuruna dan menaik
administrator. tajam pada periode III (21-31 Desember
Tampilan halaman Informasi Data Irigasi 2015). Tabel 2 adalah rincian debit pada
Halaman ini berisikan tentang tahun 2015 yang tersebut dalam grafik pada
informasi seputar data debit, suplai air, Gambar 5.
efisiensi air dan lahan tanaman. Tabel 2 Rincian Debit Tahun 2015
a) Debit Debit per sepuluh harian (ltr/dtk)
Bulan Periode I Periode Periode
Informasi debit ini digambarkan II III
Januari 272 198 228
dalam bentuk diagram garis dan diagram Februari 216 258 213
Maret 192 220 180
batang yang mewakili data debit tahunan
April 195 183 90
maupun debit bulanan. Gambar 5 akan Mei 179 192 135
Juni 128 128 132
menunjukkan informasi debit tahunan yang Juli 129 113 125
Agustus 130 132 60
telah ada. September 37 47 41
Oktober 55 51 64
November 61 61 42
Desember 26 35 231

b) Suplai Air
Suplai air adalah perbandingan antara
jumlah ketersediaan air dengan kebutuhan air
yang digunakan. Air yang berasal dari

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


766
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

saluran sekunder akan didistribusikan ke Gambar 7 akan menunjukkan informasi


saluran tersier. Dari pendistribusian inilah efisiensi air tahunan yang telah ada.
akan dapat diketahui apakah suplai air
memenuhi atau tidak. Pada Gambar 6 akan
menunjukkan informasi suplai air tahunan
yang telah ada.

Gambar 7. Informasi Efisiensi Air Tahunan

d) Lahan Tanaman
Pada halaman informasi lahan
tanaman ini berisi tentang informasi lahan
untuk setiap jenis tanaman. Informasi
Gambar 6. Informasi Suplai Air Tahunan
tersebut ditunjukkan dengan grafik seperti
Gambar 6 adalah grafik dari suplai air
pada Gambar 8.
pada tahun 2015. Berdasarkan grafik pada
Gambar 6 dapat dilihat bahwa debit air dari
saluran sekunder cenderung kehilangan debit
air. Kehilangan debit air terbesar terjadi pada
tanggal 11-20 Januari 2015 yaitu senilai 24
liter/detik.
c) Efisiensi Air
Efisiensi adalah prosentase
penggunaan debit air. Semakin besar Gambar 8. Informasi Lahan Tanaman
prosentase efisiensi air berarti hal ini
menunjukkan bahwa pembagian air dari
saluran sekunder ke saluran tersier semakin
maksimal. Efisiensi air di dapat dari
penghitungan debit tersier dibagi dengan
debit sekunder dikalikan dengan 100%. Pada

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


767
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gambar 9. Informasi Lahan Tanaman Gambar 10. Informasi Kebutuhan Air


Gambar 8 dan Gambar 9 adalah Berdasarkan Gambar 10 dapat kita
grafik dan rincian luas lahan tanaman pada ketahui bahwa debit air tahun 2015
tahun 2015. memenuhi dan mencukupi dengan luas lahan
e) Kebutuhan Air tanaman yang ada.
Berdasarkan perbandingan luas lahan Tampilan halaman Pegawai
dan debit serta LPR dapat dibuat kesimpulan Halaman pegawai ini hanya
apakah kebutuhan air terpenuhi. Apabila diperuntukkan bagi karyawan kantor
hasil pembagian air didapat nilai FPR lebih koordinator dan eksploitasi air irigasi Cluring
dari 0.18 berarti debit air pada periode yang telah terdaftar sebagai pengguna. Untuk
tersebut memuhi dengan luas lahan tanaman masuk ke halaman pegawai maka harus
yang ada. Jika nilai FPR antar 0.12 sampai melakukan login dengan memasukkan
dengan 0.17 berarti debit air pada periode username dan password yang valid sehingga
tersebut mencukupi dengan luas lahan dapat mencetak laporan data irigasi. Setelah
tanaman yang ada. Sedangkan jika nilai FPR berhasil mengelola dan mencetak laporan
kurang dari 0.12 berarti debit air pada maka administrator dapat keluar dari sistem
periode tersebut tidak mencukupi dengan dengan melakukan logout agar pengguna
luas lahan tanaman yang ada. Adapun lain tidak dapat masuk ke halaman
Gambar 10 menunjukkan informasi administrator tersebut. Gambar 11 adalah
kebutuhan air. tampilan dari halaman pegawai.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


768
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

keluar dari sistem dengan melakukan logout


agar pengguna lain tidak dapat masuk ke
halaman administrator tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Gambar 11. Halaman Pegawai Berdasarkan pembahasan bab
Tampilan halaman Administrator sebelumnya mengenai sistem informasi
Halaman ini diperuntukkan pengelolaan data air irigasi Cluring maka
Administrator sistem informasi ini. Pertama dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Administrator harus login dengan username 1. Sistem informasi pengelolaan data air
dan password agar masuk ke halaman index irigasi Cluring bersifat dinamis.
administrator seperti Gambar 12. 2. Sistem informasi pengelolaan data air
irigasi Cluring dapat mempermudah
pengelolaan data irigasi karena
perhitungan dilakukan secara otomatis
oleh sistem.
3. Sistem informasi pengelolaan data air
Gambar 12. Halaman index Administrator irigasi Cluring dapat menjadi pusat
informasi yang informatikebutuhan air
daerah Cluring dimana informasi tersebut
disajikan dalam bentuk grafik tahunan
maupun bulanan.
Saran
1. Menambahkan fitur prediksi debit air

Gambar 13. Hasil Laporan sepuluh hari kedepan.

Setelah berhasil masuk ke halaman 2. Menambahkan fitur Geographic

index administrator dapat mengelola dan Information System untuk setiap wilayah

mencetak laporan seperti gambar 13. kejuruan.

Setelah berhasil mengelola dan


mencetak laporan maka administrator dapat

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


769
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

REFERENSI

Abdullah, Kisman. 2014. Tinjauan Potensi


Air Sungai Pohu untuk Kebutuhan
Daerah Irigasi (D.I) Pohu. Tugas
Akhir. Universitas Negeri Gorontalo.
Huda, M.Nurul. Harisuseno, Donny. dan
Priyanto, Dwi. 2012. Kajian Sistem
Pemberian Air Irigasi Sebagai Dasar
Penyusunan Jadwal Rotasi Pada
Daerah Irigasi Tumpang Kabupaten
Malang. Jurnal Teknik Pengairan,
Vol.3, No.2, hal 221-229.
Kesuma, Alex Wahyu, Pitojo Trijuwono, dan
Rini Wahyu Sayekti. 2012. Kajian
Alokasi Anggaran Biaya Jaringan
Irigasi Berbasis Kinerja Irigasi dan
Nilai Manfaat Ekonomi. Jurnal Teknik
Pengairan, Vol.3, No.1, hal 43-50.
Putra, Galih Eko. 2011. Pemanfaatan Beda
Energi Pada Bangunan Terjun Untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(Studi Kasus Bangunan Terjun (BPT2-
BPT4) pada Saluran Irigasi Padi
Pomahan, D.I Padi Pomahan, Desa
Padi, Kecamatan Gondang, Kabupaten
Mojokerto. Skripsi. Teknik Sipil –
FTSP ITS. Surabaya.
Sidra, Andi Tenri Were. 2012. Sistem
Informasi Spasial Kondisi Fisik
Jaringan Irigasi Bantimurung
Kabupaten Maros. Skripsi. Universitas
Hasanuddin. Makassar.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


770
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

GAME APLIKASI PENGENALAN AKSARA JAWA “HANACARAKA” BERBASIS


ANDROID
Putri Laraswati Khoirun Nisa1), Jauharul Maknunah2), Ali Syaifulloh3)
1,3)
Sistem Informasi, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email : 1)ciputwae93@gmail.com, 3)ali1305ta@gmail.com
2)
Manajemen Informatika, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email : 2)Jauharuls@gmail.com

Abstrak
Indonesia mempunyai beragam budaya dan juga bahasa, untuk bahasanya sendiri terdiri dari
Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah. Bahasa Indonesia adalah
bahasa resmi Republik Indonesia dan Bahasa Daerah adalah bahasa yang berbeda dari bahasa
resmi suatu negara dan dipergunakan oleh sebagian warga dari negara tersebut seperti Bahasa
Aceh, Bahasa Banjar, Bahasa Bali, Bahasa Sunda, Bahasa Batak, Bahasa Madura, Bahasa Dayak
dan Bahasa Jawa. Untuk saat ini Aksara Jawa menjadi salah satu mata pelajaran muatan lokal di
SD termasuk di Sekolah Dasar Negeri Belimbing 4 Malang Provinsi Jawa Timur. Namun banyak
siswa yang belum mengetahui tulisan Aksara Jawa ataupun asal usulnya, itu di sebabkan beberapa
faktor salah satunya adalah pembelajaran Aksara Jawa yang selama ini diberi alokasi waktu 1-2
jam per minggu. Alokasi ini sangat kurang, mengingat banyaknya kompetensi membaca dan
menulis Jawa yang harus dikuasai oleh para siswa. Berdasarkan permasalahan yang ada maka perlu
dikembangkan metode seperti media pengenalan Aksara Jawa dalam bentuk game yang membantu
pemahaman Aksara Jawa, sekaligus sebagai media dalam penyampaian informasi budaya tentang
sejarah Aksara Jawa serta menambah minat siswa dalam belajar Aksara Jawa. Terciptannya
aplikasi game pengenalan Aksara Jawa “Hanacaraka” berbasis android sebagai upaya melestarikan
Bahasa Jawa.
Kata kunci : aksara jawa , android, game, media pengenalan.

Abstract
Indonesia has varieties of cultures as well as languages, and for its own languages differs into the
National Language of Indonesia and Regional Language. Bahasa Indonesia is the official
language of the Republic of Indonesia and the Regional Language is a language different from the
official language in many regions across Indonesia and is used by some citizens of the regions such
as Aceh Language, Banjar Language, Balinese Language, Sundanese, Batak Language, Madurese
Language, Dayak, Javanese and many more. As for now, Javanese Language script became one of
the local content subjects in elementary school which regions using Javanese Language as local
language, including at Belimbing State Junior High School 4 Malang in East Java Province.
However, many students who do not know the writing of Javanese Language script or its origin,
which is caused by some of the factors, and one of them is learning Java script which during this
time allocated only 1-2 hours per week. This allocation is lacking, given the many competences of
reading and writing Java that must be mastered by the students. Based on existing problems it is
necessary to develop methods such as media introduction of Javanese Language script in the form
of games that will help understanding the Javanese Language script, as well as a medium in
delivering cultural information about the history of Javanese Language script and also increasing
student interest in learning Javanese Language script. The creation of the game introduction game
"Java-based" Hanacaraka "android as an effort to preserve the Java language.
Keywords: android, game, introduction media, javanese script.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


771
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN disebabkan oleh beberapa faktor yang


Indonesia mempunyai beragam mempengaruhinya, salah satunya adalah
budaya dan juga bahasa, untuk bahasanya perubahan zaman modern serta pembelajaran
sendiri terdiri dari Bahasa Nasional yaitu Aksara Jawa yang selama ini terintegrasi
Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah. pada mata pelajaran bahasa Jawa di sekolah
Bahasa Indonesia adalah dasar (SD) yang hanya diberi alokasi waktu
bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa 1-2 jam per minggu. Alokasi ini sangat
persatuan bangsa Indonesia, sedangkan kurang, mengingat banyaknya kompetensi
Bahasa Daerah disebut juga sebagai Bahasa membaca dan menulis Jawa yang harus
Tradisional, bahasa ibu atau bahasa etnik dikuasai oleh para siswa (Ekowati: 2007).
meliputi Bahasa Aceh, Bahasa Banjar, Berdasarkan permasalahan yang ada
Bahasa Bali, Bahasa Sunda, Bahasa Batak, maka perlu dikembangkan media pengenalan
Bahasa Madura, Bahasa Minang, Bahasa Aksara Jawa dalam bentuk game yang
Dayak dan Bahasa Jawa. membantu untuk pemahaman Aksara Jawa,
Seiring dengan perkembangan zaman, dengan memanfaatkan aplikasi android yang
warisan budaya daerah yang merupakan jati mempunyai beberapa kelebihan diantaranya
diri suatu bangsa ini sudah hampir punah. dapat menampilkan data berupa teks,
Nilai budaya bangsa dapat tercermin dari gambar, animasi, suara, serta mudah untuk di
adat istiadat yang dimiliki setiap daerah. bawa kemana-mana. Game yang akan dibuat
Sedangkan bangsa yang maju ialah bangsa yaitu game aplikasi pengenalan Aksara Jawa
yang tetap melestarikan peninggalan nenek “ Hanacaraka” berbasis. Penelitian yang
moyang berupa seni budaya dan adat dilakukan mencangkup pengembangan serta
istiadat, salah satunya adalah warisan tulisan pengujian aplikasi game pada android di
Jawa kuno yang ada di daerah kepulauan Sekolah Dasar Negeri Belimbing 4 Malang.
Jawa. Orang tua dan guru dari siswa juga dapat
Untuk saat ini Aksara Jawa menjadi mengunduh aplikasi game pada Smartphone.
salah satu mata pelajaran muatan lokal di SD
termasuk di Sekolah Dasar Negeri Belimbing KAJIAN LITERATUR
4 Malang Provinsi Jawa Timur. Namun Pengertian Aplikasi
banyak siswa yang belum mengetahui tulisan Menurut Sutabri (2012:147), Aplikasi
Aksara Jawa ataupun asal usulnya, itu adalah alat terapan yang difungsikan secara

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


772
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang Aksara carakan/nglegena


dimilikinya. Aksara carakan/nglegena merupakan
aksara yang belum menggunakan
Model instructional games sandhangan. Aksara carakan juga disebut
Model instructional games bertujuan Dentawyanjana. Aksara carakan terdapat dua
untuk menyediakan pengalaman belajar yang puluh aksara yang dimulai dari aksara (ha)
memberikan fasilitas belajar untuk sampai (nga). Berikut ini merupakan bentuk
menambah kemampuan siswa melalui bentuk aksara carakan dapat dilihat pada gambar 1:
permainan yang mendidik. Tahapan dalam
model instructional games (Rusman,
2012:122)

Aksara Jawa
Aksara Jawa merupakan aksara
tradisional nusantara yang digunakan untuk
Gambar 1. Aksara Carakan
menulis bahasa Jawa. Aksara Jawa termasuk
(Endang Dwi Lestari, 2009, 152)
aksara jenis abugida yang ditulis dari kiri ke
kanan. Aksara Jawa merupakan
Aksara pasangan
perkembangan modern aksara Kawi, salah
Aksara pasangan merupakan bentuk
satu turunan aksara Brahmi yang
atau cara lain dalam menuliskan aksara
berkembang di Jawa (Djati Prihantono,
carakan yang memiliki jumlah dua puluh
2011:11). Bentuk aksara Jawa seperti saat ini
aksara. Fungsinya digunakan untuk
berkembang mulai abad ke-17. Awalnya
menghubungkan suku kata yang diakhiri
aksara Jawa dikenal sebagai Carakan atau
konsonan dengan suku kata berikutnya.
Hanacaraka yang memiliki dua puluh aksara.
Penulisan pasangan ada yang ditulis di
Aksara Jawa terdapat beberapa bentuk
belakang aksara yang diberikan pasangan dan
(Endang Dwi Lestari, 2009:152), yaitu
ada yang di bawah aksara yang diberikan
sebagai berikut:
pasangan dapat dilihat pada gambar 2:

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


773
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Metode pengembangan sistem yang


digunakan dalam penelitian ini mengacu
kepada SDLC (System Development Life
Cycle) (Rosa, 2013) dengan tahapan:Analisis
kebutuhan (requirements analysis), Desain
(design), Pengembangan (development),
Pengujian (testing), Implementasi
Gambar 2. Aksara Pasangan
(Endang Dwi Lestari, 2009, 154) (implementation), Dokumentasi dan
Penyusunan Laporan.
Android
Android menurut Nazaruddin (2012 :
Teknik Pengumpulan Data
1) merupakan sistem operasi untuk telepon
Metode pengumpulan data yang
seluler yang berbasis Linux. Android
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
menyediakan platform terbuka bagi para
1. Obsevasi
pengembang untuk menciptakan aplikasi
Obrservasi merupakan salah satu
mereka sendiri untuk digunakan oleh
teknik pengumpulan data yang tidak
bermacam peranti bergerak. Android umum
hanya mengukur sikap dari responden
digunakan di smartphone dan juga tablet PC.
namun juga dapat digunakan untuk
Fungsinya sama seperti sistem operasi
merekam berbagai keadaan, situasi, dan
Symbian di Nokia, iOS di Apple dan
kondisi yang terjadi pada Sekolah Dasar
BlackBerry OS.
Negeri Belimbing 4 Malang.
2. Wawancara
METODE PENELITIAN
Wawancara yang dilakukan dalam
Tahapan Penelitian
penelitian ini adalah wawancara personal
Game aplikasi pengenalan Aksara
(Personal Interview) yaitu wawancara
Jawa “Hanacaraka” berbasis android
dengan melakukan tatap muka langsung
dilakukan melalui observasi atau
dengan responden yaitu Ibu Dra Suci
pengamatan langsung di lapangan dengan
Suprihatin beliau adalah Kepala Sekolah
mengumpulkan data, proposisi yang
di Sekolah tersebut. Wawancara ini
dilakukan pada awal observasi akan
bertujuan untuk mendapatkan informasi
mengalami perubahan disesuaikan dengan
perkembangan penelitian di lapangan.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


774
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dan data mengenai prosedur pemberian menjalankan game, serta penjelasan tetang
pelajaran. menu-menu yang tersedia pada game.
3. Studi Kepustakaan  Menu Sejarah
Studi Kepustakaan untuk Pada menu Sejarah terdapat satu
mendapatkan literature yang telah ada menu yaitu menu sejarah Aksara Jawa.
dari buku, internet, jurnal yang telah di  Dolanan
akui penelitiannya dan referensi yang Pada menu Dolanan terdapat sub
terkait dengan karya ilmiah ini. menu yaitu menu level game.
 Menu Aksara Jawa
DESAIN INTERFACE Pada menu Aksara Jawa terdapat
Form Pilih Menu beberapa sub menu yang masing-masing
Halaman pilih menu merupakan memiliki halaman menu yaitu Menu
halaman yang pertama kali tampil setelah Carakan, Pasangan, Sandhangan, Murda,
user masuk ke aplikasi game. Pada aplikasi Angka, Swara, Rekan.
game ini user dapat memilih beberapa menu
yang ditampilkan seperti memilih menu Form Menu Informasi
informasi, menu Aksara Jawa, Sejarah, Dan Halaman Informasi ini akan tampil
Dolanan seperti yang digambarkan pada bila user memilih menu imformasi yang
gambar 2. terletak di pilih menu.

Gambar 4 Tampilan Menu Informasi


.Gambar 3. Tampilan Pilih Menu Sumber: Data Primer diolah, 2017
Sumber: Data Primer diolah, 2017

 Menu Informasi Form Menu Sejarah


Pada menu Informasi menjelaskan Halaman menu Sejarah ini akan
tentang game seperti bagaimana tampil bila user memilih menu sejarah yang
terletak di Pilih Menu. Pada menu tersebut

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


775
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

terdapat satu menu yang menjelaskan tentang Murda, Angka, Swara, rekan. User
sejarah Aksara Jawa. User mempunyai mempunyai kewenangan untuk menjalankan
kewenangan untuk menjalankan game. game.

Gambar 5 .Tampilan Menu Sejarah Gambar 7. Tampilan Menu Aksara Jawa


Sumber: Data Primer diolah, 2017 Sumber: Data Primer diolah, 2017

Menu Dolanan Game Kejutan Telur  Menu Carakan

Pada menu Memilih_Dolanan user Pada menu bentuk Aksara Jawa

dapat memainkan game kejutan telur. Dan di terdapat menu Carakan, user dapat menuju

Menu Dolanan terdapat button kembali halaman Aksara Carakan jika mengklik menu

menuju menu Memilih_Dolanan, score dan carakan.Dan di Aksara Carakan terdapat

timer. button kembali menuju ke menu bentuk


Aksara Jawa.

Gambar 6. Tampilan Game Kejutan Telur


Sumber: Data Primer diolah, 2017
Gambar 8. Tampilan Menu Carakan
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Form Menu Aksara Jawa  Menu Pasangan
Halaman menu bentuk Aksara Jawa Pada menu bentuk Aksara Jawa
ini akan tampil bila user memilih menu terdapat menu Pasangan user dapat menuju
Aksara Jawa yang terletak di pilih menu. halaman Aksara Pasangan jika mengklik
Pada menu tersebut terdapat beberapa menu menu pasangan. Dan di Aksara Pasangan
yaitu Carakan, Pasangan, Sandhangan,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


776
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

terdapat button kembali menuju ke bentuk Processor Intel Core i3, Harddisk 500 Gb,
Aksara Jawa. Smartphone), perangkat lunak(Software =>
Menggunakan tool Unity seperti ( Unity
5.1.1f1 (32bit), Adope Photoshop Cs3, Paint,
Audacity-win-2.1.0, Total Video Converter
3.10, Minimum Android versi 4.2 Jelly Bean,
Star UML dan Balsamiq Mockups untuk
Gambar 9. Tampilan Menu Pasangan permodelan dan manusia(Brainware).
Sumber: Data Primer diolah, 2017

Pengujian dan Pengukuran Sistem


Android
Pada pengujian ini akan digunakan
Android menurut Nazaruddin (2012 :
pengujian sistem menggunakan metode black
1) merupakan sistem operasi untuk telepon
box, dimana pengujian ini dilakukan
seluler yang berbasis Linux. Android
berdasarkan fungsionalitas dari perangkat
menyediakan platform terbuka bagi para
lunak dan proses yang diuji sebatas tampilan
pengembang untuk menciptakan aplikasi
luarnya.
mereka sendiri untuk digunakan oleh
bermacam peranti bergerak. Android umum
Kegiatan Pengujian
digunakan di smartphone dan juga tablet PC.
Tampilan Pilih Menu
Fungsinya sama seperti sistem operasi
Pada pengujian Pilih Menu user dapat
Symbian di Nokia, iOS di Apple dan
memilih menu yang disediakan. Pada pilih
BlackBerry OS.
menu terdapat tiga menu yaitu Sejarah,
Dolanan, dan Aksara Jawa seperti ini:
HASIL PENELITIAN DAN PENGUJIAN
Konfigurasi Peralatan
Konfigurasi peralatan digunakan
sebagai sarana unutk menjalankan sistem
agar berjalan sesuai dengan perancangan
yang dibuat. Peralatan yang dimaksud terdiri
dari beberapa perangkat yaitu perangkat
keras(Hardware=>Memori RAM 4 Gb, Gambar 10. Pilih Menu
Sumber: Data Primer diolah, 2017

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


777
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tampilan Menu Informasi ( Tombol


Informasi)

Gambar 12. Menu Tampilan Halaman


Sejarah
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Gambar 11. Tampilan Menu Informasi
Sumber: Data Primer diolah, 2017 Tampilan Halaman Dolanan Game
Pada pengujian Pilih Menu terdapat Kejutan Telur
tombol informasi, user dapat memilih tombol
informasi tersebut jika ingin mengetahui
tentang game aplikasi yang dijalankannya.
seperti pada gambar 11 di bawah ini:

Tampilan Halaman Sejarah


Pada pengujian Pilih Menu terdapat
tombol menu Sejarah, user dapat memilih
tombol Sejarah jika ingin mengetahui sejarah Gambar 13. Tampilan Menu Game
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Aksara Jawa yang sudah disediakan di
Pada pengujian Halaman Game
halaman Sejarah. seperti pada gambar 12 di
Kejutan Telur terdapat tombol Mulai, user
bawah ini:
dapat memilih tombol Mulai jika ingin
memainkan game. seperti pada gambar 13 di
bawah ini:

Tampilan Halaman Bentuk-Bentuk


Aksara Jawa
Pada pengujian Pilih Menu terdapat
tombol Aksara Jawa, user dapat memilih

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


778
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

tombol Aksara Jawa jika ingin mengetahui Tampilan Halaman Aksara Pasangan
bentuk-bentuk Aksara Jawa yang sudah Pada pengujian Bentuk Aksara Jawa
disediakan di halaman bentuk-bentuk Aksara terdapat tombol Aksara Pasangan, user dapat
Jawa. seperti pada gambar 14. memilih tombol Aksara Pasangan jika ingin
menuju ke halaman Aksara Pasangan. seperti
pada gambar 16 di bawah ini:

Gambar 14. Tampilan Menu Bentuk


Aksara Jawa
Sumber: Data Primer diolah, 2017

Tampilan Halaman Aksara Carakan Gambar 16. Tampilan Halaman Aksara


Pada pengujian Bentuk Aksara Jawa Pasangan
Sumber: Data Primer diolah, 2017
terdapat tombol Aksara Carakan, user dapat
memilih tombol Aksara Carakan jika ingin KESIMPULAN
menuju ke halaman Aksara Carakan. seperti Kesimpulan
pada gambar 15 di bawah ini: Kesimpulan dari penelitian yang
berjudul : Game aplikasi pengenalan Aksara
Jawa “Hanacaraka” berbasis android adalah
sebagai berikut :
1. Game aplikasi pengenalan Aksara Jawa
“Hanacaraka” berbasis android yang
dibangun dapat membantu minat siswa
dalam proses memahami jenis-jenis
Gambar 15. Tampilan Halaman Aksara
Carakan Aksara Jawa seperti Aksara Carakan,
Sumber: Data Primer diolah, 2017 Aksara Pasangan, Aksara Sandhangan,
Aksara murda, Aksara Rekan, Aksara
Swara, dan Aksara Angka.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


779
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

2. Terciptannya aplikasi game pengenalan REFERENSI


Aksara Jawa “Hanacaraka” berbasis Djati Prihantono. (2011). Sejarah Aksara
Jawa. Jogjakarta: Javalitera.
android sebagai upaya melestarikan
Ekowati, Venny Indria. 2007. Perubahan
Bahasa Jawa. Sistem Pembelajaran Aksara Jawa.
Makalah disampaikan pada Seminar
3. Game aplikasi pengenalan Aksara Jawa
Nasional Pembelajaran Bahasa dan
“Hanacaraka” berbasis android bisa Sastra Daerah dalam Kerangka
Budaya Jawa tanggal 8 September
digunakan untuk semua kalangan baik
2007.
usia muda maupun tua mengingat Endang Dwi Lestari. (2009). Kawruh Sapala
Basa. Klaten: Intan Pariwara.
banyak orang yang sudah menggunakan
H, Nazruddin Saffat. 2012, Pemrograman
Smarphone. Aplikasi Mobile Smartphone Dan
Tablet Pc Berbasis Android.
Saran
Bandung, Informartika Bandung.
Dalam pembuatan Game aplikasi Lestari, Endang Dwi. 2009. Kawruh Sapala
Basa. Solo: Intan Pariwara.
pengenalan Aksara Jawa “Hanacaraka”
Nazarudin Safaat Harahap. 2012.
berbasis android masih banyak hal-hal yang Pemograman Aplikasi Mobile
Smartphone dan Tablet PC Berbasis
dapat dikembangkan, seperti :
Android. Informatika. Bandung.
1. Perlu Adanya penambahan game edukasi Rosa,A.S dan Shalahuddin. 2013. Rekayasa
Perangkat Lunak Terstruktur dan
yang lebih menarik agar user lebih
Berorientasi Objek.
semangat lagi dalam belajar. Bandung:Informatika.
Rusman. 2014. Implementasi Computer
2. Tampilan antarmuka pada game ini
Based Instruction Model Instructional
dibuat lebih menarik agar pengguna Games Pada Pembelajaran Interaktif.
ISSN 1979-8911.
lebih tertarik dalam menggunakan game
Tata Sutabri. 2012. Analisis Sistem
ini. Informasi. Andi. Yogyakarta.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


780
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

SISTEM INFORMASI PERAMALAN PENJULAN JAMUR MENGGUNAKAN


METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BERBASIS WEB PADA PT
AGARICUS SIDO MAKMUR SENTOSA

Febryan Ezar Pratama1), Jauharul Maknunah2), Mohamad As’ad3)


1,3)
Sistem Informasi, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email : 1)ezarfebryan@gmail.com 3) asad.stimata@gmail.com
2)
Manajemen Informatika, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email : 2)jauharuls@gmail.com

Abstrak
Penjualan produk ke konsumen dapat memberikan penghasilan bagi perusahaan, sehingga
peramalan diperlukan untuk memprediksi permintaan atas produk tersebut. PT Agaricus Sido
Makmur Sentosa (ASIMAS) adalah perusahaan yang bergerak di bidang budidaya jamur. Masalah
yang sering dihadapi yaitu jumlah produksi jamur yang dihasilkan sering tidak sesuai dengan
keinginan konsumen, hal ini terjadi karena kurangnya perhatian stok jamur yang ada di ASIMAS.
Penelitian ini mengusulkan membuat aplikasi peramalan dengan metode double exponential
smoothing satu parameter Brown’s berbasis web. Data historis adalah data produksi mingguan
diambil tahun 2016 mulai bulan Januari sampai Desember. Aplikasi Sistem peramalan hasil
penjualan yang dibangun dapat mengetahui, memprediksi, dan membantu PT Agaricus Sido
Makmur Sentosa dalam menentukan produksi jamur yang dijual dimasa sekarang dan yang akan
datang. Untuk mengukur akurasi peramalan maka dilakukan dengan cara perhitungan Mean
Absolute Deviasi (MAD), Mean Square Error (MSE), Mean Absolute Precentage Error (MAPE).
Forecast error dengan mengambil alpha 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7, 0,8, 0,9; nilai terkecil
untuk MAD, MSE, dan MAPE diperoleh pada alpha 0,2

Kata kunci: exponential smoothing, forecast error, jamur, peramalan.

Abstract
The selling of product to consumer can give income for company, so forecasting of product is
needed to predict of company product. PT Agaricus Sido Makmur Sentosa (ASIMAS) is company
that is producting of mushroom. The problem of the company is the demand unbalance with the
supplay of product. That problem occured, because the stock of mushroom production
uncontrolled. This research propose is to make application of forecasting double exponentially
smooting with one parameter from brown. The weekly historycal data is taken from January 2016
to December 2016. This application can be used to know, to help and to make it easier PT Agaricus
Sido Makmur Sentosa (ASIMAS) to forecast of product next time ahead. To measure the accuracy
of forecasting are used Mean Absolute Deviation (MAD), Mean Square Error (MSE), Mean
Absolute Percentage Error (MAPE). The forecasting with using alpha 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6;
0,7, 0,8, 0,9; the minimum value of MAD, MSE and MAPE is obtained for alpha 0,2.

Keywords: exponential smoothing, forecast error, mushroom, forecasting.

PENDAHULUAN SH Notaris di Surabaya Nomor AHU-


PT Agaricus Sido Makmur Sentosa 01199.40.10.2014. ASIMAS merupakan
(ASIMAS) yang didirikan dengan akta perusahaan yang bergerak di bidang
notaris nomor 42 tanggal 24 Februari 2014 budidaya jamur, selain itu ASIMAS juga
dibuat di hadapan SYAIFUL RACHMAN, merupakan satu-satunya perusahaan yang
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
781
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

membudidayakan Jamur Agaricus blezai mempersiapkan kumbung, menyiapkan


Murril sejak tahun 2002. Yang kemudian baglog, hingga panen.
Jamur Agaricus blezai Murril dikenal sebagai Berdasarkan penelitian yang telah
Jamur Dewa, tidak hanya jamur dewa dilakukan PT. Agaricus Sido Makmur
ASIMAS juga memproduksi jamur tiram Sentosa memiliki data yang kenaikannya dan
putih. Berikut data penjualan jamur tiram penurunannya tidak menentu dan sedikit
putih pada ASIMAS, dapat dilihat pada tabel mengandung unsure trend didalamnya,
1. dengan demikian metode peramalan yang
Tabel 1. Penjualan Jamur Tiram Putih Tahun layak digunakan pada jenis data ini adalah
2016
Double Exponential Smoothing satu
Tabel Penjualan Jamur Tiram Putih Tahun 2016
Parameret Brown’s.
Minggu Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
Metode ini dikembangkan oleh
1 185 713 478 97 341 229 119 587 220 347 686 454
Brown’s untuk mengatasi perbedaan yang
2 405 579 544 328 240 471 221 559 309 911 593 938
3 367 598 278 321 278 590 296 431 424 841 766 1287 muncul antara data aktual dan nilai

4 479 654 336 558 358 486 398 428 382 458 777 737 peramalan apabila ada trend pada poltnya.
5 606 106 237 715 73 190 531 244 254 115 292 563 Dasar pemikiran dari pemulusan

Tabel 1 merupakan penjualan jamur eksponensial linier dari Brown’s adalah

pada tahun 2016, dapat dilihat bahwa serupa dengan rata-rata bergerak linier

permintaan atau penjualan jamur di ASIMAS (Linier Moving Average), karena kedua nilai

perminggunya ini sangat bervariasi, hal ini pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan

menjadikan masalah bagi pihak ASIMAS dari data yang sebenarnya bilamana terdapat

untuk mengetahui penjualan yang terjadi di unsur trend, perbedaan antara nilai

masa mendatang, selain itu masalah yang pemulusan tunggal dan ganda ditambahkan

terjadi di ASIMAS yaitu jumlah produksi kepada nilai pemulusan dan disesuaikan

jamur yang dihasilkan sering tidak sesuai untuk trend. Persamaan yang digunakan pada

dengan keinginan dari konsumen, hal ini metode ini adalah. (Makridakis,1999).

terjadi karena kurangnya perhatian pada stok Tujuan dari penelitian ini adalah

jamur yang ada di ASIMAS, namun dalam untuk membangun aplikasi peramalan

penyediaan stok harus memperkirakan penjualan menggunakan metode Double

tahapan budidaya jamur, tahapan budidaya exponential Smoothing Satu Parameter dari

jamur tiram putih sendiri yaitu mulai dari Brown’s dalam membantu manajer produksi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


782
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

untuk penentuan produksi jamur tiram putih 2. Teknik dan metode peramalan yang
yang sesuai dengan permintaan pelanggan digunakan.
pada PT. Agaricus Sido Makmur Sentosa. Metode Double Exponential Smoothing
Metode ini digunakan ketika
KAJIAN LITERATUR berbentuk data trend. Ada dua metode dalam
Metode Peramalan Double Exponential Smoothing, yaitu :
Peramalan adalah kegiatan a. Metode Linier Satu Parameter dari
memikirkan apa yang akan terjadi pada masa Brown’s
yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah Metode ini dikembangkan oleh
suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan Brown’s untuk mengatasi perbedaan yang
akan terjadi pada masa yang akan datang muncul antara data aktual dan nilai
(Putri, Sri Kumala, 2011). Metode peramalan peramalan apabila ada trend pada poltnya.
adalah cara memperkirakan atau Dasar pemikiran dari pemulusan
mengestimasi secara kuantitatif maupun eksponensial linier dari Brown’s adalah
kualitatif apa yang akan terjadi pada masa serupa dengan rata-rata bergerak linier
depan berdasarkan data yang relavan pada (Linier Moving Average), karena kedua nilai
masa lalu. Metode peramalan memberikan pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan
urutan dan pemecahan atas pendekatan dari data yang sebenarnya bilamana terdapat
masalah dalam peramlan, sehingga bila unsur trend, perbedaan antara nilai
digunakan pendekatan yang sama atas pemulusan tunggal dan ganda ditambahkan
permasalahan, maka akan didapat dasar kepada nilai pemulusan dan disesuaikan
pemikiran dan pemecahan yang untuk trend. Persamaan yang digunakan pada
argumentasinya sama. Oleh karena metode metode ini adalah. (Makridakis,1999).
peramalan didasarkan atas data yang relavan S’t = a.X t + (1-a) S’t-1
pada masa lalu, maka metode peramalan ini S’’t = a.S’ t + (1-a) S’’t-1
dipergunakan dalam peramalan yang a t = 2S’t - S’’t
𝑎
obyektif. Perlu diketahui bahwa keberhasilan b t = 1−a (S’t - S’’t)
peramalan didasarkan atas: S t-m = a t + b t m
Keterangan :
1. Pengetahuan teknik tentang informasi
S t-m = Nilai ramalan untuk m periode ke
pada masa lalu yang dibutuhkan. depan
m = Jarak periode yang akan diramalkan
Xt = Nilai actual periode ke-t
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
783
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

S’t = Nilai Smoothing periode ke-t Rata-rata penyimpangan absolut


a = Konstanta Smoothing (1/n) merupakan penjumlahan kesalahan prakiraan
tanpa menghiraukan tanda aljabarnya dibagi
b. Metode Dua Parameter dari Holt
dengan banyaknya data yang diamati, yang
Metode ini nilai trend tidak
dirumuskan sebagai berikut:
dimuluskan dengan pemulusan ganda secara
∑|𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑒 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑓𝑜𝑟𝑐𝑎𝑠𝑡 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟|
langsung, tetapi proses pemulusan trend 𝑀𝐴𝐷 =
𝑛

dilakuakan dengan parameter berbeda 2. Mean Squared Error (MSE)


dengan parameter pada pemulusan data asli. Menurut Gaspersz (2004), mean
Secara matematis metode ini ditulis pada tiga squared error biasa disebut juga galat
persamaan : peramalan. Galat peramalan ini juga
St= a.Xt + (1-a)( St-1- Tt-1) dapat berfungsi untuk menghitung nilai
Tt= b( St-1- Tt-1)+(1- b) Tt-1 MAD yang telah dibahas pada sub bab
Ft-m = St +Tt * m sebelumnya. Galat ramalan tidak dapat
Keterangan : dihindari dalam sistem peramalan, namun
St = Nilai pemulusan tunggal galat ramalan itu harus dikelola dengan
m = Periode masa mendatang benar. Pengelolaan terhadap galat ramalan
Xt = Nilai actual periode ke-t akan menjadi lebih efektif apabila peramal
Ft-m = Nilai peramalan mampu mengambil tindakan yang tepat
a,b = Konstanta dengan nilai 0 – 1 berkaitan dengan alasan-alasan terjadinya
galat ramalan itu. Dalam sistem peramalan,
Ukuran Akurasi Peramalan
penggunaan berbagai model peramalan akan
Determinasi untuk menentukan
memberikan nilai ramalan yang berbeda dan
model peramalan yang baik dengan
derajat dari galat ramalan yang berbeda pula.
melakukan perhitungan akurasi diantaranya
Rata-rata kesalahan kuadrat memperkuat
adalah mean absolute deviation (MAD),
pengaruh angka-angka kesalahan besar,
mean square error (MSE) atau root mean
tetapi memperkecil angka kesalahan
square error (RMSE) dan mean absolute
prakiraan yang lebih kecil dari satu unit.
percentage error (MAPE) (As’ad, 2012)
∑ |𝑒𝑖|
1. Mean Absolute Deviation 𝑀𝑆𝐸 =
𝑛
(MAD) 3. MAPE

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


784
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Rata-rata persentase kesalahan Dilakukan dengan membuat desain


kuadrat merupakan pengukuran ketelitian sistem peramalan hasil penjualan jamur tiram
dengan cara-cara persentase kesalahan putih.
absolute, (MAPE) menunjukkan rata-rata c. Pengembangan (development)
kesalahan absolut prakiraan dalam bentuk Pada tahap ini, hasil dari tahapan-
persentasenya terhadap data aktualnya. tahapan sebelumnya kemudian dibuat dengan
𝑒
∑| | pemrograman php. Untuk membuat sistem
𝑥𝑖
𝑀𝑆𝐸 = (100)
𝑛 ini dibutuhkan perangkat pemrograman

METODE PENELITIAN seperti Xampp, Notepad++, Web browser,


A. Tahapan Penelitian PHP dan HTML sebagai Web Programming,
Penelitian tentang sistem peramalan dan perangkat lunak lainnya sesuai dengan
hasil penjualan jamur di PT. Agaricus Sido kebutuhan pemrograman bersangkutan.
Makmur Sentosa dilakukan melalui observasi d. Integrasi dan pengujian
atau pengamatan langsung di lapangan Melakukan pengujian terhadap sistem
dengan mengumpulkan data, dimana yang telah dibuat dengan berkonsultasi
proposisi yang dilakukan pada awal kepada dosen pembimbing, pemilik
observasi akan mengalami perubahan PT.Agaricus Sido Makmur Sentosa serta
disesuaikan dengan perkembangan penelitian rekan-rekan dengan harapan bisa
di lapangan. memberikan saran dan kritik yang
Metode pengembangan sistem yang membangun agar sistem ini menjadi lebih
digunakan dalam penelitian ini mengacu sempurna.
kepada SDLC (System Development Life e. Implementasi (implementation)
Cycle) (Rosa, 2013:25) dengan tahapan: Dilakukan dengan mencoba sistem
a. Analisis kebutuhan yang telah dikembangkan dan di uji kepada
Dilakukan dengan menganalisa pemilik PT.Agaricus Sido Makmur Sentosa.
elemen-elemen kebutuhan sistem yang f. Dokumentasi dan Penyusunan Laporan
bersangkutan baik itu sumberdaya manusia, Penyusunan laporan merupakan
dan beragam aspek lainnya, baik yang terkait tahapan akhir, namun setiap pelaksanaan
secara langsung maupun tidak dengan sistem penelitian selalu didokumentasikan, dengan
yang dibangun. maksud bisa berguna pada pengembangan
b. Desain (design) selanjutnya.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


785
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

B. Metode Pengumpulan Data Activity diagram menggambarkan


Metode pengumpulan data yang berbagai alir aktivitas dalam sistem yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: sedang dirancang, bagaimana masing-masing
1. Obsevasi alir berawal. Decision yang mungkin terjadi,
Obrservasi merupakan salah satu dan bagaimana mereka berakhir. Berikut
teknik pengumpulan data yang tidak hanya adalan activity diagram inti dari program
mengukur sikap dari responden namun juga untuk perhitungan peramalan menggunakan
dapat digunakan untuk merekam berbagai metode double exponential smoothing, dapat
keadaan, situasi, dan kondisi yang terjadi PT. dilihat pada gambar 1.
Agaricus Sido Makmur Sentosa Lawang-
Malang, beralamatkan di Jalan Inspektur Tampilan Transaksi

Polisi Soewoto No.5-8. Bedali-Lawang- Masukkan Nilai Alfa


Clear data

Malang. Tambah data penjualan

2. Wawancara klik tambah

klik hapus
Masukkan periode Bulan Masukkan Periode Tahun Masukkan periode minggu Masukkan nilai observasi

Wawancara yang dilakukan dalam


penelitian ini adalah wawancara personal verifikasi hapus data penjualan
klik simpan

(Personal Interview) yaitu wawancara


dengan melakukan tatap muka langsung list data peramalan

dengan responden yaitu Mbak Annggreany di Hitung

mana dalam hal ini beliau adalah Admin PT. Hasil Peramalan dan forecasting error

Agaricus Sido Makmur Sentosa itu sendiri.


Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan
Gambar 1. Activity diagram
informasi dan data mengenai prosedur hasil
penjualan jamur.
3. Studi Kepustakaan HASIL PENELITIAN DAN

Studi Kepustakaan untuk PEMBAHASAN

mendapatkan literature yang telah ada dari Tampilan Antarmuka

buku, internet, jurnal yang telah di akui Tampilan Halaman Login


Pada saat pengguna mengakses
penelitiannya dan referensi yang terkait
dengan karya ilmiah ini. aplikasi maka akan masuk ke halaman utama,

C. Activity Diagram

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


786
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Dan harus melakukan login terlebih dahulu.


Ditunjukkan pada Gambar 2

Gambar 4. Tampilan Transaksi

Tanda berwarna biru pada gambar 4


Gambar 2. Tampilan Login adalah form property forecasting yang
digunakan untuk mengisikan nilai alfa dan
Tampilan Halaman Home
periode yang akan diramalkan, setelah
Pada saat pengguna sudah melakukan
mengisikan property forecasting dan
login dengan benar maka akan tampil
memasukkan data peramalan makan akan
halaman home, seperti pada gambar 3.
tampil list peramalan dan akan mendapatkan
hasil dari peramalan yang telah diproses
seperti gambar 5

Gambar 3 Tampilan Home

Tampilan Halaman Transaksi Gambar 5. List Peramalan


Halaman transaksi adalah halaman
inti dari program yang digunakan untuk Perbandingan Perhitungan Menggunakan

menghitung, memproses, dan mendapatkan Sistem dengan Microsoft Excel

hasil peramalan, dapat dilihat pada gambar 4 Pembahasan dilakukan dengan cara
membandingkan hasil peramalan
menggunakan Microsoft Excel dengan
perhitungan yang dilakukan menggunakan
sistem untuk mengetahui apakah sistem telah
berjalan sesuai dengan rumus yang benar.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


787
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 2. Hasil Perhitungan Peramalan


Menggunakan Microsoft Excel
Bulan mingggu actual At A't at bt forecasting p
1 185 185 185 185 0 1
2 405 229 193.8 264.2 8.8 185 1
januari 3 367 256.6 206.4 306.8 12.6 273 1
4 479 301.1 225.3 376.9 18.9 319.4 1
5 606 362.1 252.7 471.5 27.4 395.8 1
1 713 432.3 288.6 575.9 35.9 498.8 1
2 579 461.6 323.2 600.0 34.6 611.8 1
februari 3 598 488.9 356.3 621.4 33.1 634.6 1
4 654 521.9 389.4 654.4 33.1 654.6 1
5 106 438.7 399.3 478.2 9.9 687.5 1
1 478 446.6 408.8 484.4 9.5 488.0 1
2 544 466.1 420.2 511.9 11.5 493.9 1
maret 3 278 428.5 421.9 435.0 1.6 523.4 1
4 336 410.0 419.5 400.4 -2.4 436.7 1
5 237 375.4 410.7 340.1 -8.8 398.1 1
1 97 319.7 392.5 246.9 -18.2 331.3 1
2 328 321.4 378.2 264.5 -14.2 228.7 1
april 3 321 321.3 366.9 275.7 -11.4 250.2 1
4
5
558
715
368.6
437.9
367.2
381.3
370.0
494.5
0.4
14.1
264.3
370.4
1
1
Gambar 6. Hasil Perhitungan Peramalan
1 341 418.5 388.8 448.3 7.4 508.6 1
2 240 382.8 387.6 378.0 -1.2 455.7 1 Menggunakan Sistem
mei 3 278 361.9 382.4 341.3 -5.1 376.9 1
4 358 361.1 378.2 344.0 -4.3 336.1 1
5 73 303.5 363.2 243.7 -14.9 339.7 1
1 229 288.6 348.3 228.8 -14.9 228.8 1
Terlihat dari kedua data di atas
2 471 325.1 343.7 306.5 -4.6 213.9 1
juni 3 590 378.0 350.5 405.6 6.9 301.8 1 bahwa nilai forecasting menunjukkan angkan
4 486 399.6 360.4 438.9 9.8 412.4 1
5 190 357.7 359.8 355.6 -0.5 448.7 1
1 119 310.0 349.9 270.1 -10.0 355.1 1
yang sama tetapi beberapa data lain seperti
2 221 292.2 338.3 246.0 -11.5 260.1 1
juli 3 296 292.9 329.2 256.6 -9.1 234.5 1 nilai at dan bt yang tidak sama, disebabkan
4 398 314.0 326.2 301.7 -3.1 247.6 1
5 531 357.4 332.4 382.3 6.2 298.7 1
1 587 403.3 346.6 460.0 14.2 388.5 1
oleh masalah pembulatan. Namun tetap
2 559 434.4 364.2 504.7 17.6 474.2 1
agustus 3 431 433.7 378.1 489.4 13.9 522.3 1 berjalan sesuai dengan metode dan
4 428 432.6 389.0 476.2 10.9 503.3 1
5 244 394.9 390.2 399.6 1.2 487.1 1
1 220 359.9 384.1 335.7 -6.1 400.8 1
perhitungan yang benar.
2 309 349.7 377.2 322.2 -6.9 329.6 1
september 3 424 364.6 374.7 354.5 -2.5 315.3 1 Perbandingan Akurasi Peramalan
4 382 368.1 373.4 362.8 -1.3 351.9 1
5 254 345.2 367.7 322.8 -5.6 361.4 1
1 347 345.6 363.3 327.9 -4.4 317.1 1
Tabel 3. Akurasi Peramalan Menggunakan
2 911 458.7 382.4 535.0 19.1 323.5 1 Microsoft Excel
oktober 3 841 535.1 412.9 657.3 30.6 554.0 1
4 458 519.7 434.3 605.1 21.4 687.9 1 Alpha MAD MSE MAPE
5 115 438.8 435.2 442.4 0.9 626.5 1
1 686 488.2 445.8 530.6 10.6 443.2 1 0,2 186.9 56153.1 65.2
2 593 509.2 458.5 559.9 12.7 541.2 1
november 3 766 560.5 478.9 642.2 20.4 572.6 1
4 777 603.8 503.9 703.8 25.0 662.6 1
5 292 541.5 511.4 571.5 7.5 728.8 1
1 454 524.0 513.9 534.0 2.5 579.1 1
2 938 606.8 532.5 681.1 18.6 536.6 1
desember 3 1287 742.8 574.6 911.1 42.1 699.6 1
4 737 741.7 608.0 875.3 33.4 953.2 1
5 563 705.9 627.6 784.3 19.6 908.8 1

Gambar 7. Akurasi Peramalan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


788
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Terlihat dari kedua data di atas menggunakan metode double exponential


bahwa nilai akurasi peramalan sudah smoothing dan mengetahui Akurasi
dilakukan dengan perhitungan yang benar. peramalan menggunakan MAD, MSE, dan
MAPE.
Proses Pencarian Nilai Alfa Untuk
2. Hasil uji coba sistem ini menunjukkan
Akurasi Peramalan Terkecil
bahwa sistem ini telah dibuat sesuai
Pencarian nilai alfa terkecil dilakukan
dengan fungsionalitas yang diharapkan
oleh peneliti dengan mencari nilai alfa mulai
3. Aplikasi Sistem peramalan hasil penjualan
dari 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,9 dapat
yang dibangun dapat memprediksi
dilihat pada tabel 4
penjualan jamur dimasa sekarang dan
Tabel 4.Pencarian Nilai Alfa Untuk Akurasi masa yang akan datang.
Peramalan Terkecil 4. Berdasarkan analisa perbandingan alpha
Alpha MAD MSE MAPE 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9
0,2 186.9 56153.1 65.2 akurasi peramalan terkecil terdapat pada
0,3 195.2 61133.2 66.8
0,4 200.4 66545.2 67.2
nilai alpha 0,2 dengan nilai MAD 186,9 ,
0,5 205.5 72161.4 67.2 MSE 56153.1 MAPE 65,2.
0,6 210.4 78086.2 67 Saran
0,7 214.9 84729.8 67.7
0,8 222.1 92822.2 69.8
Dalam pembuatan sistem peramalan
0,9 240 103389.4 73.6 hasil penjualan jamur pada PT Agaricus Sido
Makmur Sentosa menggunakan metode
Dapat dilihat pada tabel 4 nilai alfa double exponential smoothing masih banyak
untuk akurasi peramalan terkecil yaitu hal-hal yang dapat dikembangkan, seperti :
terdapat pada alfa 0,2 dengan MAD 186,9; 1. Aplikasi ini dapat dikembangkan dengan
MSE 56153.1; MAPE 65.2 menambahkan pengendalian persediaan
bahan baku, agar Perusahaan tidak
KESIMPULAN DAN SARAN mengalami kekurangan dan kelebihan
Kesimpulan persediaan bahan baku.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah 2. Perlu Adanya analisa perbandingan antara
sebagai berikut : beberapa metode peramalan untuk
1. Aplikasi yang dibuat dapat meramalkan mendapatkan hasil yang maksimal
hasil peramalan diperiode selanjutnya

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


789
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

2. Perlu dibuat sistem backup, agar data-data


penjualan yang sudah ada bisa dijadikan
data histori
3. Tampilan antarmuka pada sistem ini
dibuat lebih menarik agar pengguna lebih
tertarik dalam menggunkan sistem ini.

REFERENSI
As’ad, Mohamad. 2012. Finding the Best
ARIMA Model to Forecast DailyPeak
Electricity Demand. Applied
Statistics Education and Research
Collaboration (ASEARC) -
Conference Papers, University of
Wollongong Australia.
Gaspersz, Vincent. 2004. Achmad, dkk.
2011. Panduan Lengkap
Jamur.Jakarta : penebar swadaya.
Agung, Gregorius. 2000. Membuat
Homepage Interaktif Dengan
CGI/Perl. Jakarta: PT. Elex Media
Koputindo
Makridakis.1999. Metode dan aplikasi
peramalan. Edisi 2 Jakarta : Bina
rupa Aksara
Putri, Sri Kumala. 2011. Peramalan Jumlah
Kendaraan Bermotor Menurut
Jenisnya di Kota Medan Tahun 2012,
Skripsi tidak diterbitkan. Medan : SP-
Mathematics Universitas Sumatra
Utara.
Rosa,A.S dan Shalahuddin. 2013. Rekayasa
Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung:
Informatika.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


790
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI BEBAN KERJA DOSEN (BKD) DI STMIK


YADIKA BANGIL

Teguh Arifianto

Teknik Informatika, STMIK Yadika Bangil


Email: teguh.arifianto.1988@stmik-yadika.ac.id

Abstrak

Beban Kerja Dosen (BKD) adalah pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan beban kerja
paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) sks dan paling banyak 16 (enam belas) sks pada setiap
semester sesuai dengan kualifikasi akademiknya. Pengarsipan beban kerja dosen yang dilakukan
secara manual akan memperlambat proses evaluasi. Untuk itu diperlukannya sistem informasi
beban kerja dosen untuk mempermudah pengarsipan dokumen administrasi beban kerja dosen agar
lebih efisien dan praktis. Dengan semakin berkembangnya teknologi, akan dapat membantu proses
informasi beban kerja dosen, apabila ditunjang dengan adanya pengembangan sistem informasi
beban kerja dosen berbasis web.

Kata kunci : beban kerja dosen, tri dharma perguruan tinggi, sistem informasi, web

Abstract

The workload of the lecturer (BKD) is the implementation of the Tri Dharma Perguruan Tinggi
with a workload of at least equivalent to 12 (twelve) credits and at most 16 (sixteen) credits in each
semester in accordance with their academic qualifications. Manually archiving lecturer workloads
will slow down the evaluation process. Therefore, it is necessary for the lecturer's workload
information system to facilitate the archiving of the administration documents of the lecturer
workload to be more efficient and practical. With the development of technology, will be able to
assist the process of lecturer workload information, if supported by the development of web-based
lecturer information system.

Keywords: lecturer work load, tri dharma perguruan tinggi, information system, web

PENDAHULUAN sistem informasi BKD ini dosen dapat


Agar terwujudnya dosen yang langsung mengisi data-data yang meliputi
professional dan perguruan tinggi yang Bidang Pendidikan, Bidang Penelitian dan
memenuhi standart dalam Dikti dan Kopertis, Pengembangan Ilmu, Bidang Pengabdian
perlu di implemestasikan penilaian dalam 1 kepada Masyarakat, Bidang Penunjang Tri
semester bagi setiap dosen atau disebut juga Dharma Perguruan Tinggi, Kewajiban
Beban Kerja Dosen (BKD) untuk mengetahui Khusus Profesor dan dapat meng-upload
kinerja dosen. Dan untuk menunjang hal hasil penelitian dosen yang bersangkutan.
tersebut perlu adanya pengembangan sistem
informasi untuk pengarsipan BKD. Dalam
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
791
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

METODE PENGUMPULAN DATA pembuatan sistem informasi beban kerja


1. Studi Literatur dosen. Berikut rancangan sistem berupa
Bentuk pencarian informasi document flow, context diagram, data flow
dengan cara membaca/mengambil diagram (DFD), conceptual data model
informasi dari makalah, jurnal ilmiah, (CDM), dan physical data model (PDM).
buku dan juga pemanfaatan internet 1. Rancangan Document Flow
sebagai sumber informasi, dengan jalan Document flow diagram
melihat informasi yang disediakan oleh merupakan bagan yang menunjuk
situs-situs web, forum diskusi dan kanaliran/arus dokumen dari satu bagian
sebagainya. ke bagian yang lain di dalam sistem secara
2. Wawancara atau interview logika. Dapat menggambarkan tiap-tiap
Wawancara merupakan metode bagian organisasi yang terlibat dalam
untuk melakukan tanya jawab tentang pengolahan dokumen di dalam proses-
masalah yang diamati dan dianggap belum proses yang dikerjakan sistem.
dimengerti bagaimana teknis untuk Document flow ini akan
mendapatkan data. Melakukan wawancara menjelaskan tentang bagaimana alur
dengan pihak-pihak yang berhubungan dokumen mulai dari dosen, asesor,
langsung dengan proses kuliah online di kaprodi, sampai ketua.
DOSEN ASESOR KAPRODI KETUA
STMIK Yadika Bangil, dalam hal ini
start

dengan mengajukan pertanyaan- Membuat


laporan kinerja
dosen
Dokumen pendukung kembali
pertanyaan yang sesuai dengan Menyertakan
data pendukung

gagal

pembahasan yang akan dibahas. Menilai dan


memverifikasi
data

Mengesahkan
PERANCANGAN SISTEM lolos
hasil evaluasi
Mengkompilasi
hasil evaluasi

Berdasarkan hasil pengumpulan data


Mengkompilasi
hasil evaluasi

yang berhubungan dengan penanganan Membuat rekap


untuk laporan

sistem administrasi beban kerja dosen pada selesai

STMIK Yadika Bangil, didapatakan proses-


proses yang terjadi di sistem administrasi Gambar 1. Document flow sistem informasi
BKD
beban kerja dosen. Proses-proses tersebut
yang kemudian menjadi acuan untuk

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


792
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

2. Rancangan Context Diagram


Context diagram merupakan Enam kotak proses dibawah
tingkatan tertinggi dalam diagram aliran entitas dosen (Gambar 3) yaitu kelola
data dan hanya memuat satu proses yang data identitas, pendidikan, penelitian,
menunjukkan sistem secara keseluruhan. pengabdian, penunjang, kewajiban. Di
Dalam rancangan context diagram bawah 6 kotak proses tersebut terdapat
sistem informasi BKD terdapat 1 proses 6 tabel yaitu identitas, pendidikan,
utama dan 3 (tiga) eksternal entitas yaitu penelitian, pengabdian, penunjang,
admin, asesor, dan dosen. kewajiban. Semua data dari 6 tabel
evaluasi
tersebut menujuke proses Evaluasi
admin
evaluasi dosen
rekap
1
sistem_bkd
untuk diberi penilaian oleh asesor yang
asesor penilaian
kemudian data penilaian disimpan ke
data_identitas
data_pendidikan
data_penelitian tabel penilaian.
data_pengabdian
data_penunjang
data_kewajiban
b. DFD Level 1
Gambar 2. Context diagram sistem informasi
BKD Pada DFD level 0 untuk proses
Evaluasi masih dapat diuraikan lagi
3. Rancangan Data Flow Diagram (DFD)
menjadi DFD level 1 yang terdiri dari 2
Menurut Roger S.Pressman (2002),
proses yaitu proses Penilaian dan Hasil
data flow diagram (DFD) adalah sebuah
seperti (Gambar 4).
teknik grafis yang menggambarkan aliran
Pada proses Penilaian dimana
informasi dan transformasi yang
terdapat data dari tabel identitas,
diaplikasikan pada saat data bergerak dari
pendidikan, penelitian, pengabdian,
input menjadi output.
penunjang, dan kewajiban. Dan asesor
a. DFD Level 0
meng-input-kan nilai yang kemudian
semua data akan di simpan ke tabel
penilaian.

Gambar 3. DFD level 0 sistem informasi


BKD

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


793
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

asesor
input_penilaian

1.2.1
5. Rancangan Physical Data Model (PDM)
penilaian

Seperti pada Conceptual Data


4 t_penelitian 3 t_pendidikan 2 t_identitas 1 t_penilaian 7 t_kewajiban 5 t_pengabdian 6 t_penunjang

Model (CDM), Physical Data Model


1.2.2
hasil
(PDM) ini juga memiliki 8 tabel (Gambar
cetak tampil

admin dosen 6).


t_login
# id_login Integer

Gambar 4. DFD level 1 sistem informasi *


o
o
o
id
pass
level
log_time
Variable characters (10)
Text
Integer
Variable characters (45)

BKD #
*
t_penilaian
id_penilaian Variable characters (25)
id Variable characters (10)
o aktif Integer

#
t_pengabdian
id_pengabdian Integer
o persen Integer * id Variable characters (10)

Sedangkan pada proses Hasil o


o
o
o
sks
rekom
bidang
jenis
Integer
Variable characters (15)
Integer
Integer
dinilai
id pengabdian
o
o
o
o
jenis
bukti
sks
smt
Integer
Variable characters (15)
Integer
Variable characters (15)
o smt Variable characters (15) o thn Integer
o thn Integer o dokumen Variable characters (15)

menampilkan semua data dari 7 tabel o asesor Variable characters (10) t_identitas o jurnal Variable characters (15)
o waktu Date # id Variable characters (10)
o nama Variable characters (35)
o gelar_dpn Variable characters (10) t_penelitian
o gelar_blkng Variable characters (10) # id_penelitian Integer
t_penunjang o status Variable characters (12) * id Variable characters (10)
o jurusan Variable characters (25)

yaitu identitas, pendidikan, penelitian, # id_penunjang Integer o jenis Integer


* id Variable characters (10) o pangkat Variable characters (10) penelitian o bukti Variable characters (15)
o jenis Integer o tmpt_lhr Variable characters (25) o sks Integer
o bukti Variable characters (15) penunjang o tgl_lhr Variable characters (25) o smt Variable characters (15)
o sks Integer o s1 Variable characters (35) o thn Integer
o smt Variable characters (15) o s2 Variable characters (35) o dokumen Variable characters (15)
o thn Integer o s3 Variable characters (35) o jurnal Variable characters (15)

pengabdian, penunjang, kewajiban dan o


o
dokumen
jurnal
Variable characters (15)
Variable characters (15)
o
o
ilmu
foto
Variable characters (35)
Variable characters (15)

#
t_kewajiban
id_kewajiban Integer
t_pendidikan * id Variable characters (10)
o jenis Integer
# id_pendidikan Integer

penilaian. Dimana pada flow pertama *


o
o
o
id
matkul
kls
bukti
Variable characters (10)
Variable characters (35)
Variable characters (10)
Variable characters (15)
pendidikan
kewajiban o
o
o
o
bukti
sks
smt
thn
Variable characters (15)
Integer
Variable characters (15)
Integer
o dokumen Variable characters (15)
o sks Integer
o buku Variable characters (15)
o smt Variable characters (15)
o karya Variable characters (15)

menuju admin untuk menampilkan o


o
o
thn
dftr_hdr
nilai
Integer
Variable characters (15)
Variable characters (15)

Gambar 6. PDM sistem informasi BKD


sekaligus mencetak dan flow kedua
menuju dosen untuk ditampilkan.
4. Rancangan Conceptual Data Model
HASIL PENELITIAN DAN
(CDM)
PEMBAHASAN
Menurut Michael D. Walls (2007)
1. Halaman Admin
dijelaskan bahwa data model ini
1.1 Halaman Login
dimaksudkan untuk memberikan
Halaman login dimana user
gambaran tingkat tinggi dari database.
harus meng-input-kan NIDN/NUPN,
Pada conceptual data model (CDM) ini
Password, serta user harus memilih
terdapat 8 tabel (Gambar 5).
t_login
level antar Admin, Dosen atau
id_login <pi> Integer <M>
pass Text

t_penilaian
level
log_time
aktif
Integer
Variable characters (45)
Integer
Identifier_1 <pi>
Asessor. Masukkan NIDN/NUPN,
id_penilaian <pi> Variable characters (25) <M> t_pengabdian
persen Integer id_pengabdian <pi> Integer <M>
sks Integer

Password, dan Level yang sesuai, jika


jenis Integer
rekom Variable characters (15) id bukti Variable characters (15)
bidang Integer sks Integer
jenis Integer smt Variable characters (15)
smt Variable characters (15) dinilai pengabdian thn Integer
thn Integer t_identitas
dokumen Variable characters (15)
asesor Variable characters (10) id <pi> Variable characters (10) <M> jurnal Variable characters (15)
waktu
Identifier_1 <pi>
Date nama
gelar_dpn
gelar_blkng
status
Variable characters (35)
Variable characters (10)
Variable characters (10)
Variable characters (12)
Identifier_1 <pi>

t_penelitian
salah satu input-an salah maka user
jurusan Variable characters (25)
id_penelitian <pi> Integer <M>
t_penunjang pangkat Variable characters (10)
jenis Integer
tmpt_lhr Variable characters (25)
bukti Variable characters (15)

tidak dapat mengakses aplikasi


id_penunjang <pi> Integer <M> tgl_lhr Variable characters (25)
jenis Integer penelitian sks Integer
s1 Variable characters (35)
bukti Variable characters (15) smt Variable characters (15)
s2 Variable characters (35)
sks Integer penunjang thn Integer
s3 Variable characters (35)
smt Variable characters (15) dokumen Variable characters (15)
ilmu Variable characters (35)
thn Integer jurnal Variable characters (15)
foto Variable characters (15)
dokumen Variable characters (15) Identifier_1 <pi>

(Gambar 7).
jurnal Variable characters (15) Identifier_1 <pi>

Identifier_1 <pi>

t_pendidikan
id_pendidikan <pi> Integer <M> t_kewajiban
matkul Variable characters (35)
id_kewajiban <pi> Integer <M>
kls Variable characters (10)
jenis Integer
bukti Variable characters (15) pendidikan bukti Variable characters (15)
sks Integer
sks Integer
smt Variable characters (15) kewajiban
smt Variable characters (15)
thn Integer
thn Integer
dftr_hdr Variable characters (15)
dokumen Variable characters (15)
nilai Variable characters (15)
buku Variable characters (15)
Identifier_1 <pi> karya Variable characters (15)
Identifier_1 <pi>

Gambar 5. CDM sistem informasi BKD

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


794
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ditampilkan. Jika user tidak


menetukan pilihan maka pada menu
evaluasi, laporan dan beban kerja
dosen semua bernilai 0 (nol), tetapi
Gambar 7. Tampilan login admin jika telah menentukan periode maka
1.2 Dashboard Admin secara otomatis akan merubah dari isi
Pada dashboard admin keseluruhan. Tampilan menu Periode
menampilkan beberapa menu yaitu terlihat pada Gambar 9 dan Gambar
menu Dashboard (Gambar 8), dimana 10.
pada menu dashboard tersebut
user/admin dapat mengubah
password dan mengubah foto profil
tertera pada kota berwarna merah.
Pada menu dashboard juga
menampilkan 6 gambar yang
menunjukkan data-data pada sistem
informasi beban kerja dosen ini. Gambar 9. Tampilan setting periode (Admin)

Menu Periode, User, Evaluasi,


Laporan, dan Beban Kerja Dosen.

Gambar 10. Tampilan setting periode


berhasil

1.4 Menu Users


Gambar 8. Tampilan dashboard admin Pada menu utama Users
menampilkan identitas yang telah
1.3 Menu Periode
terdaftar yaitu NIDN/NUPN, Nama,
Pada menu periode ini user
Level, Terakhir Login, Status, dan
diharuskan untuk menentukan
Aksi yang dapat merubah/meng-edit
periode keberapa yang ingin
dan dapat menghapus data user. User

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


795
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

juga dapat menambah user baru


(Gambar 11).

Gambar 13. Tampilan cetak evaluasi BKD

1.6 Menu Laporan

Gambar 11. Tampilan Users Laporan evaluasi tingkat


Institusi adalah hasil rekapitulasi dari
1.5 Menu Evaluasi
penilaian evaluasi BKD selama satu
Pada menu Evaluasi ini admin
tahun atau satu periode. Data evaluasi
dapat mengetahui data yang sudah
yang ditampilkan meliputi data yaitu
dan belum di evaluasi, menu evaluasi
Bidang Pendidikan (Pd), Penelitian
ini. Admin juga dapat meng-edit,
dan Pengembangan Ilmu (Pl),
menghapus dan print preview hasil
Pengabdian Kepada Masyarakat (Pk),
evaluasinya (Gambar 12 dan Gambar
Penunjang Tri Dharma Perguruan
13).
Tinggi (Pg), dan Kewajiban Khusus
Profesor.
Ketentuan laporan evaluasi
tingkat Institusi dibagi menjadi dua
yaitu semester ganjil dan semester
genap, kemudian nilai masing-masing
semester dijumlah seperti berikut :
 Pd + Pl yang artinya hasil dari

Gambar 12. Tampilan evaluasi BKD penjumlahan bidang pendidikan


(Admin) selama satu periode di tambah
dengan bidang penelitian selama
satu periode.
 Pk + Pg yang artinya hasil dari
penjumlahan bidang pengabdian

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


796
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

selama satu periode ditambah Penunjang Tri Dharma Perguruan


dengan bidang penunjang selama Tinggi, dan Kewajiban Khusus
satu periode. Profesor.
Pada menu Laporan, user Dimana pada masing-masing
dapat melihat dan mencetak hasil sub tersebut admin dapat melihat,
laporannya namun tidak dapat lagi menambah, mengedit, dan menghapus
mengubah atau menghapus data yang data BKD dosen. Pada masing-
telah ada (Gambar 14 dan Gambar masing sub BKD menampilkan
15). NIDN, Nama, Jenis Kegiatan, SKS,
Masa Pelaksanaan Tugas, dan Bukti
Penugasan.

Gambar 14. Tampilan laporan evaluasi


tingkat Institusi

Gambar 16. Tampilan BKD Bidang


Pendidikan (Admin)

Gambar 15. Tampilan cetak laporan evaluasi


tingkat Institusi

1.7 Menu Beban Kerja Dosen


Gambar 17. Tampilan BKD Bidang
Pada menu Beban Kerja Penelitian dan Pengembangan Ilmu (Admin)
Dosen atau (BKD) terdapat beberapa
sub yaitu Bidang Pendidikan,
Penelitian dan Pengembangan Ilmu,
Pengabdian Kepada Masyarakat,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


797
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

salah, maka user tidak dapat


mengakses aplikasi (Gambar 21)

Gambar 18. Tampilan BKD Bidang Gambar 21. Tampilan login Asesor
Pengabdian Kepada Masyarakat (Admin)

2.2 Dashboard
Jika berhasil login dengan
level asesor, maka user akan
memasuki dashboard asesor. Asesor
adalah tim penilai yang menilai beban
kerja dosen pada sistem informasi ini.
Gambar 19. Tampilan BKD Bidang
Penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi Menu utama yang berada di halam
(Admin) Asesor ini meliputi Dashboard dan
Evaluasi (Gambar 22).

Gambar 20. Tampilan BKD Bidang


Kewajiban Profesor (Admin)
Gambar 22. Tampilan dashboard Asesor
2. Halaman Asesor
2.1 Halaman Login 2.3 Menu Evaluasi

Pada halaman login, user Pada menu evaluasi ini

harus meng-input-kan NIDN/NUPN, menampilkan data dari semua dosen

Password, dan harus memilih level STMIK Yadika Bangil. Menu utama

Asessor. Jika salah satu input-an evaluasi menampilkan NIDN/NUPN,


Nama user, Jurusan/Prodi, Evaluasi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


798
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dimana asesor dapat melihat apakah memasukkan NIDN/NUPN, Password


data BKD dosen tersebut telah di dan Level Dosen untuk dapat
evaluasi atau belum. Pada menu mengakses sistem informasi BKD
utama ini terdapat juga menu aksi sebagai dosen (Gambar 25).
dimana pada menu aksi tersebut,
asesor dapat mengubah data evaluasi
BKD dosen. Pada menu evaluasi ini
asesor hanya dapat melihat dan
mengubah isinya tanpa bisa
Gambar 25. Tampilan login dosen
menghapus atau print preview
(Gambar 23 dan Gambar 24). 3.2 Dashboard Dosen
Dashboard dosen
menampilkan identitas dosen dari
Nama, NIDN, Status, Jurusan/Prodi,
Pangkat/Gol, Tempat-Tgl Lahir,
Riwayat Pendidikan, dan Ilmu yang
Ditekuni.
Pada dashboard ini dosen juga
Gambar 23. Tampilan evaluasi BKD
dapat mengganti identitas, password
(Asesor)
dan foto, seperti pada kotak berwarna
merah. Selain menu dashboard
terdapat juga menu Periode, Beban
Kerja Dosen yang memiliki beberapa
sub menu BKD yaitu Bidang
Pendidikan, Bidang Bidang
Penelitian, Bidang Pengabdian,
Gambar 24. Tampilan form penilaian BKD
Bidang Penunjang, Kewajiban
3. Halaman Dosen Khusus. Terakhir terdapat juga menu
3.1 Halaman Login
Hasil Penilaian (Gambar 26).
Pada halaman login, dosen
sama dengan halaman login milik
admin dan asesor. User harus

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


799
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

tampil pada admin. Hanya saja


terdapat perbedaan yaitu data yang di
tampilkan hanya data milik dosen
tersebut (tidak seperti admin yang
menampilkan data milik semua
dosen).
Gambar 26. Tampilan dashboard dosen Pada menu Beban Kerja

3.3 Menu Periode Dosen atau (BKD) terdapat beberapa

Pada menu periode ini dosen sub yaitu Bidang Pendidikan,

juga diharuskan untuk memilih Penelitian dan Pengembangan Ilmu,

periode yang ingin ditampilkan. Jika Pengabdian Kepada Masyarakat,

tidak memilih periode terlebih dahulu, Penunjang Tri Dharma Perguruan

maka tidak ada data yang akan Tinggi, dan Kewajiban Khusus

ditampilkan oleh sistem. Tetapi jika Profesor. Dimana pada masing-

telah memilih periode yang ingin masing sub tersebut dosen dapat

ditampilkan, maka data akan tampil melihat, menambah, meng-edit, dan

sesuai periode yang dipilih dan secara menghapus data BKD. Pada masing-

otomatis menu navigation bar akan masing sub BKD menampilkan Jenis

berubah seperti pada kotak berwara Kegiatan, SKS, Masa Pelaksanaan

merah (Gambar 27). Tugas, dan Bukti Penugasan.

Gambar 27. Tampilan setting periode


(Dosen) Gambar 28. Tampilan BKD Bidang
Pendidikan (Dosen)
3.4 Menu Beban Kerja Dosen
Pada menu Beban Kerja
Dosen ini sama dengan menu yang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


800
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

3.5 Menu Hasil Penilaian


Pada menu Hasil Penilaian ini
dosen dapat melihat hasil penilaian
evaluasi Beban kerja Dosen yang
sudah dinilai oleh Asesor. Pada menu
ini dosen tidak dapat meng-edit atau
Gambar 29. Tampilan BKD Bidang menghapusnya (Gambar 33).
Penelitian dan Pengembangan Ilmu (Dosen)

Gambar 30. Tampilan BKD Bidang Gambar 33. Tampilan hasil penilaian
Pengabdian Kepada Masyarakat (Dosen)

KESIMPULAN DAN SARAN


a. Sistem Informasi Beban Kerja Dosen
merupakan sistem informasi berbasis
web yang berjalan di lingkungan STMIK
YADIKA Bangil;
b. Sistem Informasi Beban Kerja Dosen ini
Gambar 31. Tampilan Bidang Penunjang Tri merupakan aplikasi yang dibangun
Dharma Perguruan Tinggi (Dosen)
menggunakan bahasa pemrograman PHP
dan menggunakan database MySQL;
c. Sistem Informasi Beban Kerja Dosen
dapat mempermudah dalam proses
administrasi dan pengarsipan data Beban
Kerja Dosen.

Gambar 32. Tampilan BKD Bidang


Kewajiban Khusus Profesor (Dosen)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


801
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

REFERENSI

Abdullah, Rohi. 2017. “Membuat Toko


Online dengan Teknik OOP, MVC,
DAN AJAX”. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Basuki, Awan Pribadi. 2017. “Konsep dan
Teknik Menguasai Modern OOP di
PHP”. Yogyakarta: CV. Lokomedia.
Kadafi, Muhamad. 2011. “Pembuatan
Katalog Buku Perpustakaan Berbasis
Web
(Studi Kasus : Universitas Indo
Global Mandiri)”. Jurnal Teknologi
dan Informatika. Vol. 1, No. 3.
Yulia, Andreas Handojo. 2003. “Pembuatan
Aplikasi Sistem Pendaftaran
Praktikum Online pada Jurusan
Teknik Informatika UNIVERSITAS
Kristen Petra dengan Menggunakan
PHP”. Jurnal Informatika. Vol. 4, No.
1.
Yuliansyah, Herman. 2014. “Perancangan
Replikasi Basis Data MySQL dengan
Mekanisme Pengamanan
Menggunakan SSL
Encryption”. Jurnal Informatika. Vol.
8, No. 1.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


802
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KELOMPOK PENGRAJIN MEUBEL KAYU DALAM PEMBUATAN SOFA SET


MULTIFUNGSI BERBAHAN KAYU LIMBAH KOTAK PETI KEMAS UNTUKRUMAH
SANGAT SEDERHANA (RSS) DI KOTA PALU
1)
Andi Herniwati, 2)Fuad Zubaidi, 2)Hariyadi Salenda

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Tadulako, Palu


Email:1)anhers999@gmail.com

Abstrak

Dewasa ini industri meubel sangat berkembang pesat dengan memanfaatkan material kayu
olahan yang diambil dari hasil hutan, sedangkan limbah hasil olahan sangat banyak ditemukan.
Pemanfaatan limbah kayu bekas peti kemas yang dapat dijadikan perabot rumah tangga (meubel),
dan juga dapat meningkatkan pendapatan pengrajin meubel.Disisi lain terdapat permasalahan
yang dihadapi oleh para pengrajin meubel kayu khususnya mitra IbM, yaitu desain yang ada
sangatlah sederhana dan kurangnya keterampilan pengrajin sehingga kurang diminati oleh
konsumen. Tujuan program pelatihan IbM kelompok pengrajin meubel kayu yaitu membuat
contoh desain meubel kayu sofa set multi fungsi yang berbahan limbah kayu peti kemas yang
diperuntukkan bagi bangunan rumah sangat sederhana (RSS). Metode pendekatan yang dilakukan
berupa kegiatan penyuluhan, dan pelatihan, serta pendampingan anggota kelompok usaha mitra
yang dilaksanakan dengan Metode Partisipatif.Hasil yang dicapai adalah bertambahnya
pengetahuan kelompok pengrajin meubel kayu tentang bentuk/model desain meubel sofa set
multifungsi yang lebih kreatif dan inovatif dengan sistim bongkar pasang mudah dipindahkan ke
tempat lain.

Kata kunci : sofa set multi fungsi, limbah kayu,kotak peti kemas.

Abstract

Today the furniture industry is growing rapidly by utilizing wood materials processed forest
products, while waste processed products are very much found. Wood waste utilization of used
containers can be used as home furnishings (furniture), and can also increase revenue furniture
craftsmen. Problems faced by the craftsmen of wooden furniture, especially IbM partners that
provided very simple design and the lack of skills of craftsmen making it less attractive to
consumers. The purpose of the training program IbM group of woodworking craftsmen is making
examples of wooden furniture multi function sofa design made from waste wood container that is
destined for a very simple home building. The method used in the form of counseling activities,
and training, as well as assistance of members of partner business groups conducted by
Participatory Methods. The results achieved is the increasing knowledge of the group of wooden
furniture craftsmen in the form / model design furniture multifunction sofa sofa that is more
creative and innovative with tidal dismantling system easily moved to another place.

Keywords : multi function sofa set, wood waste, container box.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


803
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN kemas diperuntukkan bagi bangunan rumah


Salah satu potensi sumber daya alam yang mempunyai luas ruangan sangat
terbesar di Sulawesi Tengah adalah kayu terbatas seperti RUSUN, rumah tipe 21,36
khususnya di kota Palu biasanya dijadikan dan 45 atau rumah sangat sederhana
perabot rumah tangga (meubel). Namun saat .
ini ketersediaan kayu sudah mulai berkurang KAJIAN LITERATUR
jadi perlu adanya solusi atau alternatif lain LIMBAH
dalam membuat meubel namun masih Limbah dalam kehidupan sehari-hari
menggunakan material kayu yang ramah dianggap sebagai salah satu sumber yang
lingkungan dan dapat miningkatkan merusak lingkungan baik itu limbah cair
perekonomian pengrajin meubel kayu. maupun padat. Jika tidak tertangani dengan
Adapun alternatif yang ditawarkan dalam baik tidak hanya merusak lingkungan dan
membuat meubel terbuat dari kayu adalah mengganggu keindahan juga bisa berdampak
kayu limbah peti kemas yang sudah tidak pada kesehatan manusia. Disatu sisi limbah
digunakan lagi dapat merugikan manusia dan lingkungan di
Namun hal tersebut di atas tidaklah sisi lain bisa bermanfaat jika dapat didaur
demikian sebab ada permasalah yang ulang untuk kebutuhan manusia bahkan bisa
dihadapi oleh para pengrajin meubel kayu bernilai jual jika bisa diolah dengan baik.
yaitu desain yang tersedia sangatlah Salah satu limbah yaitu kayu peti
sederhana dan kurang menarik, sebab kemas jenis limbah yang biasanya disebut
kemampuan dan keterampilan para pengrajin palet dan biasanya banyak terdapat pada
masih sangat terbatas sehingga kurang di toko-toko/industry yang menjual bahan
minati oleh konsumen serta kurangnya bangunan dan barang-barang pecah belah
tenaga kerja yang dimiliki sehingga orderan yang berbentuk kotak dengan ukuran yang
biasanya tidak sesuai dengan perjanjian yang berbeda tergantung jenis barang yang
telah disepakati oleh pengrajin dan konsumen dipaking. Ukuran lebar , panjang dan
yang memesan meubel kayu. ketebalannya serta kualitas palet tidak sama
Tujuan dari program pelatihan seperti ukuran/potongan papan pada
kelompok pengrajin meubel kayu yaitu umumnya.
membuat desain meubel kayu sofa set multi Menurut Margana (2014:4), limbah
fungsi yang berbahan limbah kayu peti kayu atau limbah organik adalah limbah yang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


804
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

terdiri dari bahan-bahan penyusun makluk indor ataupun jenis produk lainnya. Palet
hidup (tumbuhan dan hewan) yang berasal atau fall adalah landasan atau pijakan barang.
dari alam. Sedangkan menurut Simarmata Biasanya terdapat pada container yang
(1986) bahwa limbah kayu adalah sisa-sisa digunakan sebagai alas untuk mengangkut
kayu atau bagian kayu yang dianggap tidak barang. Agar barang yang diangkut tidak
bernilai ekonomi lagi dalam proses tertentu, rusak terkena air. Palet juga berfungsi
pada waktu tertentu dan tempat tertentu yang sebagai alas atau fondasi pada barang untuk
mungkin masih dimanfaatkan pada proses memudahkan pemindahan menggunakan
dan waktu yang berbeda. Limbah kayu yang forklip. Palet juga digunakan untuk
masih dapat diolah tergolong limbah yang mengemas barang yang memiliki berat lebih
ekonomis. misalnya mesin.
Limbah kayu bekas palet adalah salah Keputusan Menteri Permukiman Dan
satu limbah yang mempunyai nilai ekonomis. Prasarana Wilayah Nomor: 403/Kpts/M/2002
Bahan baku kayu yang digunakan untuk palet Tentang Pedoman Teknis Pembangunan
adalah kayu pinus, kayu pinus merupakan Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat) : Menteri
salah satu jenis kayu khas dari daerah tropis Permukiman Dan Prasarana Wilayah
yang bernilai komersial cukup baik di
pasaran. Kayu pinus ini terdiri dari banyak METODE PENELITIAN
jenis yang berbeda-beda. Tetapi, hanya ada Metode pendekatan yang dilakukan
dua jenis yang banyak beredar di pasaran berupa kegiatan penyuluhan, pendidikan dan
sebab kedua jenis pinus ini memang dikenal pelatihan, kegiatan rancang bangun serta
memiliki kualitas paling baik diantara jenis- pendampingan anggota kelompok usaha
jenis pinus lainnya yakni pinus radiata dan mitra yang dilaksanakan dengan metode
pinus merkusii. Baik jenis pinus radiata partisipatif.
ataupun pinus merkusi, keduanya adalah
jenis pinus yang cukup populer di Indonesia HASIL PENELITIAN DAN
sebab kedua jenis pinus tersebut merupakan PEMBAHASAN
jenis pinus yang banyak digunakan oleh A. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
industri-industri perkayuan ataupun oleh 1. Sosialisasi
individu (masyarakat umum) sebagai bahan Mengadakan dialok/perkenalan
baku untuk membuat aneka macam furniture kepada mitra pengrajin mebel kayu tentang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


805
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

desain, bahan yang akan digunakan,


komponen-komponen, ukuran dan teknik
pengerjaan yang akan diberikan agar mereka
mudah memahami dan mengerjakan /
praktekkan
Dokumentasi 3 pengadaan bahan (palet)

Dokumentasi1 Kegiatan sosialisasi


awal ke mitra

Dokumentasi 4 pengadaan alat pahat,


meteran dan palu

Dokumentasi 5 pengadaan alat siku


Dokumentasi 2. Presentasi desain
Presentasi/memperkenalkan ke mitra
desain/gambar sofa set multifungsi yang
akan dipraktekkan oleh mitra yang dihadiri
oleh pengrajin meubel kayu yang ada di
sekitar mitra dan dihadiri oleh pihak-pihak Dokumentasi 6 Alat coak, amplas mesin dan
terkait skap
2. Tahap pengadaan material dan
persiapan alat
Sebelum mengerjakan terlebih dahulu
mengadakan bahan baku sofa set yaitu palet
dan menyiapkan alat yang akan digunakan
dalam pengerjaan sofa set
Dokumentasi 7 Mesin pemotong dan skap di
pasang di meja
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
806
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

e. Kayu yang telah disambung menjadi


bidang kemudian diperkuat dengan
menggunakan paku baja
f. Setelah membentuk satu bidang kayu
palet tersebut kemudian dipola dan
diratakan kembali sesuai gambar kerja
g. Tahapan selanjutnya yaitu membentuk
satu komponen sofa sesuai pada gambar
desain
h. Setelah komponen terbentuk kemudian
dirangkai menjadi satu komponen set
sofa yang dapat dibongkar pasang

Dokumentasi 8 alat jepit, bor, dan


gergaji/alat potong

3. Tahap Pembuatan Rancangan Meubel


Kayu Sofa Set Multi Fungsi Berbahan
Limbah Kayu Peti Kemas
Tahap pembuatan ini adalah tahap ke Dokumentasi 9 proses pelaksanaan

2 dimana mitra pengrajin meubel kayu pembuatan sofa set

a. Memisahkan kayu palet dari rangkahnya 4. Tahap Finising


b. Memilih/memilah papan palet yang Tahap finising dilakukan dengan dua

layak pakai tahapan yaitu: 1) menutup cacat palet (bekas

c. Perataan permukaan kayu palet yang paku dan pahatan/coakan) dengan

telah dipilah dengan skap menggunakan dempul dan setelah kering

d. Menyambung palet menggunakan lem kemudian dilakukan perataan permukaan

untuk membentuk satu bidang dengan papan palet dengan mesin amplas, 2)

alat pres agar lebih rapat, rapih dan kuat menutup pori-pori papan palet dengan
furnicord yang dicampur tinner

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


807
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menggunakan kain kasa, dilakukan berulang bermanfaat, sebab mereka dapat memahami
hingga tiga kali, 3) langkah berikutnya dengan baik dan sangat antusias mengikuti
adalah dengan mengoleskan sat anti rayap program Iptek ini. Dengan adanya program.
pada papan palet sehingga funitur dapat Iptek dapat memberi nuansa baru dalam hal
bertahan lama. 4) tahapan terakhir yaitu mendesain suatu meubel kayu (sofa set) yang
dengan mengoleskan vernis sesuai warna berbahan kayu limbah peti kemas serta
kayu agar serat kayu terlihat jelas dengan menambah wawasan dan kreatifitas dalam
menggunakan kuas menuangkan ide/gagasan untuk desain–
desain selanjutnya sehingga dapat menarik
perhatian konsumen yang membutuhkan
perabot yang terbuat dari bahan kayu limbah
peti kemas

Saran
Dokumentasi 10 Furnitur sofa set limbah
a. Dibutuhkan kerja sama oleh pihak
petik kemas
pemerintah atau instansi terkait dalam
B. Hasil
mensosialisasikan produk IPTEK yang
Setelah proses pelatihan selesai
dikerjakan oleh pengrajin meubel kayu
dilaksanakan dan dilakukan evaluasi
agar produk meubel berbahan limbah
terhadap Kelompok pengrajin meubel kayu
kayu peti kemas lebih dikenal oleh
dalam hal ini pembuatan sofa set yang
masyarakat khususnya kota Palu
terbuat dari bahan kayu limbah peti kemas
b. Perlu diadakan pelatihan mendesain
(palet) di Kelurahan Layana Kecamatan
meubel kayu berbahan limbah kayu peti
Mantikolore dan Kelurahan Taipa
kemas dengan cara memodifikasikan
Kecamatan Palu Utara Kota Palu diperoleh
dengan bahan lain yang khas dari daerah
kesimpulan hasil kegiatan sebagai berikut :
Sulawesi Tengah dengan ditambahkan
literatur – literatur tentang model/desain
KESIMPULAN DAN SARAN
meubel kayu yang berbahan limbah kayu
Kesimpulan
peti kemas pada masyarakat yang ingin
Bagi kelompok pengrajin meubel
mengembangkan usaha di bidang
kayu alternative dalam penggunaan kayu
limbah peti kemas dirasakan sangat
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
808
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pembuatan meubel kayu berbahan limbah


kayu peti kemas,

REFERENSI

Fit.1996, “Mebel cantik, Mebel menarik”


Surat kabar Kompas.
Frederica Aditya, 2008, Tabloid Rumah,
edisi 142-VI, Agustus, Prima
Indosarana Media, Jakarta
Kevin Didenta, 2017. Skripsi : Pemanfaatan
Limbah Kayu Palet Dalam
Penciptaan Hiasan Terarium. Universitas
Negeri Yogyakarta
Manisar.S.Eddy, 2005 “Designing Furniture
Teknik Kreatif Konsepsi,solusi,
inovasi dan implementasi”, Media
presindo, Yogyakarta
Margana. 2014. Prakarya 2. Jakarta:
Yudistira., 2008, Majalah Serial
Rumah, SOFA , Juli,
Prima Indosarana Media, Jakarta, 2008,
Majalah Serial Rumah, SOFA , Juli,
Prima Indosarana Media, Jakarta
Simamarta S, Haryono. 1986. Volume dan
Klasifikasi Limbah Eksploitasi Hutan.
Jurnal Penelitian Hasil Hutan.

Frederica Aditya, 2008, Tabloid Rumah,


edisi 142-VI, Agustus, Prima
Indosarana Media, Jakarta
Suptandar P, 1997 “ Pengantar desain”
Interior Trisakti, Jakarta

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


809
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS


LAHAN PEKARANGAN MELALUI SISTEM PERTANIAN TERPADU BERBASIS
KEARIFAN LOKAL

Choirul Anam 1); Ana Amiroh 2); M. Imam Aminuddin 3)


Fakultas Pertanian, Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan
1), 2), 3)

Email : Choirul.anam19@yaho.com

Abstrak
Sistem pertanian terpadu ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan pekarangan dan
kesejahteraan masyarakat. KKN-PPM ini dilakukan di desa Kedunglerep, kecamatan Modo,
kabupaten Lamongan. Kegiatan ini bertujuan antara lain : (1) meningkatkan peran serta, empati,
interaksi dan kepedulian mahasiswa Universitas Islam Darul ‘Ulum Lamongan terhadap
masyarakat desa yang berpendapatan rendah; (2) peningkatan pendapatan keluarga melalui
teknologi sistem keterpaduan tanaman, ternak dan ikan serta teknologi pengolahan hasil pertanian;
(3) optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan; (4) menerapkan ipteks secara kebersamaan dari
mahasiswa yang berlainan jurusan; (5) meningkatkan: jiwa kepemimpinan, etos kerja, mandiri dan
jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa. (6) mendapatkan mitra untuk mendukung keberlanjutan
kegiatan ini. Metode pelaksanaannya, diawali dengan perencanaan program dengan melakukan
survey lapang dan wawancara kepada penduduk Desa Kedunglerep mengenai potensi dan
permasalahannya serta komoditi tanaman yang perlu dikembangkan di wilayah Lamongan.
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa yaitu budidaya klengkeng pingpong, srikaya jumbo, cabe,
terong, tomat, tanaman obat keluarga, pembuatan pupuk organik, pembuatan nuget lele,
pembuatan instan jahe dan budidaya ikan lele serta beternak kambing. Hasil kegiatan pengabdian
masyarakat menunjukkan bahwa anggota masyarakat desa Kedunglerep, Modo, Lamongan sangat
tinggi partisipasi serta keterlibatannya dalam menerapkan program ini. Hal ini dibuktikan dengan
keterlibatannya pada saat aplikasi kegiatan

Kata kunci : klengkeng pingpong, srikaya jumbo, ikan lele, kambing.

Abstract
This integrated agricultural system aims to increase the productivity of yard land and community
welfare. KKN-PPM is done in the village Kedunglerep, district Modo, Lamongan district. This
activity aims to: (1) increase the participation, empathy, interaction and concern of students of
Darul 'Ulum Lamongan Islamic University to low income villagers; (2) improvement of family
income through technology of crop, livestock and fish integration system and agricultural
processing technology; (3) optimizing the use of yard land; (4) applying science togetherness from
students of different majors; (5) increase: leadership, work ethic, self-reliance and entrepreneurial
spirit for students. (6) get partners to support the sustainability of this activity. The method of
implementation, begins with the planning of the program by conducting field surveys and
interviews to villagers Kedunglerep about the potential and problems and commodities that need
to be developed in Lamongan region. Student activity is cultivation of Klenggeng Pingpong,
srikaya jumbo, chilli, eggplant, tomato, family medicine plant, organic fertilizer manufacture,
catfish nuget making, instant ginger and cultivation of catfish and goat breeding. The results of
community service activities show that members of the village community Kedunglerep, Modo,
Lamongan very high participation and involvement in implementing this program. This is
evidenced by his involvement at the time of application activities.
Keywords: klengkeng pingpong, srikaya jumbo, catfish, goat.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

810
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN limbah ke badan sungai tanpa pengolahan,


Konsep keterpaduan tanaman, ternak sehingga terjadi pencemaran lingkungan.
dan ikan dapat dikembangkan pada lahan Limbah peternakan sering menimbulkan
terbatas maupun lahan luas. Pada lahan berbagai protes dari kalangan masyarakat
terbatas atau lahan sempit konsep ini menjadi sekitarnya, terutama rasa gatal ketika
sangat tepat dikembangkan dengan pola menggunakan air sungai yang tercemar, di
intensifikasi lahan. Lahan sempit akan samping bau yang sangat menyengat. Bila
memberikan produksi maksimal tanpa ada limbah ini dikelola dengan baik dapat
limbah yang terbuang percuma. Sedangkan memberikan nilai tambah. Salah satu upaya
untuk lahan lebih luas konsep ini akan untuk mengurangi limbah adalah
menjadi suatu solusi mengembangkan usaha memanfaatkan limbah tersebut untuk
yang lebih menguntungkan. Sistem pembuatan kompos. Upaya memadukan
keterpaduan ini akan bermanfaat untuk tanaman, ternak dan ikan di lahan
efisiensi penggunaan lahan, optimalisasi pekarangan memiliki manfaat ekologis dan
produksi, pemanfaatan limbah. ekonomis. Dengan pemanfaatan dan
Pada prinsipnya pengertian pengolahan limbah, maka sustainable atau
keterpaduan adalah bagaimana sistem keberlangsungan ketersediaan pakan dan
pengelolaan limbah peternakan dan pertanian pupuk dapat terus terjaga dan tidak ada
dapat memberikan kontribusi hubungan kekhawatiran kekurangan pakan dan pupuk
timbal balik antara limbah sebagai bahan sisa untuk pertanian. Dalam memanfaatkan
proses di satu sisi dan limbah sebagai limbah pertanian yang ada, diperlukan
sumberdaya yang dapat dimanfaatkan disisi teknologi dan rekayasa proses sehingga
lain. Soehadji (1992) menyatakan, bahwa proses pengolahan limbah menjadi pupuk
limbah peternakan umumnya meliputi semua dan pakan akan tepat pada sasaran.
kotoran yang dihasilkan dari suatu kegiatan Pengolahan limbah menjadi pakan tetap
usaha peternakan, baik berupa limbah padat memperhatikan nutrisi untuk ternak,
dan cairan, gas ataupun sisa pakan. Limbah kemudahan proses, biaya yang rendah dan
peternakan adalah semua buangan dari usaha kontinuitas. Dengan termanfaatkannya jerami
peternakan yang bersifat padat, cair dan gas. sebagai pakan ternak dan kotoran ternak sapi
Menurut Juheini dan Sakryanu (1998), untuk diproses menjadi pupuk organik maka
sebanyak 56,67 persen peternak membuang tidak ada limbah yang terbuang.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

811
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

METODE PENILITIAN Pelaksanaan Kegiatan Program KKN-


Metode pelaksanaan kegiatan PPM
program KKN-PPM yang dilaksanakan Kegiatan yang dilakukan meliputi: 1)
meliputi tahap-tahap, yaitu persiapan dan Penerjunan mahasiswa ke lokasi KKN-PPM;
pembekalan, dan pelaksanaan kegiatan 2) Lokakarya rencana program; 3)
program KKN-PPM. Penyuluhan, pelatihan pendampingan, dan
Persiapan dan Pembekalan praktik pembuatan kompos dari kotoran
Kegiatan yang dilakukan meliputi: ternak dan limbah pertanian serta pupuk caik;
rekrutmen mahasiswa, pembekalan 4) Penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan
mahasiswa, sosialisasi program KKN-PPM praktik budidaya Klengkeng Daimond dan
ke Desa Kedunglerep, Kecamatan Modo, Srikaya Jombo; 5) Penyuluhan, pelatihan,
Kabupaten Lamongan. Materi persiapan dan pendampingan, dan budi daya tanaman
pembekalan yang disampaikan kepada TOGA, misalnya : binahong jahe gajah, jahe
mahasiswa KKN-PPM adalah sebagai emprit, jahe merah; 6) Penyuluhan, pelatihan,
berikut: 1) Filosofi dan pelaksanaan KKN- pendampingan, dan budi daya tanaman
PPM terdiri dari: tujuan, prinsip dasar, sayuran, misalnya terong, tomat; 7)
prinsip pelaksanaan, sasaran, sejarah, dan Penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan
jenis KKN-PPM; 2) Kecakapan hidup terdiri praktik dan pemaduan budidaya ikan lele dan
dari: pemahaman individu, dinamika beternak kambing; 8) Monitoring dan
kelompok, kreativitas, dan kemampuan evaluasi dan 9) pelaporan.
psikomotor; dan 3) Keterampilan profesi Metode kegiatan yang dilakukan
terdiri dari: sistem keterpaduan tanaman, dalam pemberdayaan kelompok sasaran
ternak dan ikan pada lahan pekarangan adalah dengan metode partisipasif dan aksi
sempit, sedang, luas dan tanpa lahan, yang melibatkan masyarakat kelompok
teknologi pembuatan kompos dari kotoran sasaran yang berjumlah antara 30 orang
ternak dan limbah pertanian, teknologi dibagi dalam 5 kelompok. Masing-masing
budidaya tanaman dengan sistem vertikultur, kelompok terdiri dari satu orang ketua
teknologi budidaya jahe gajah, jahe emprit, kelompok, lima orang anggota, dan
jahe merah, sayuran, teknologi olahan toga mahasiswa bertindak sebagai fasilitator.
instan dan sirup toga, budidaya lele sistem Materi pada saat penyuluhan, pelatihan, dan
kolam terpal serta beternak kambing. pendampingan diberikan melalui

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

812
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pembelajaran orang dewasa (andragogi), penduduk bermata pencarian petani, yaitu


dengan rasio 30% teori dan 70% praktik. sebanyak 789 jiwa atau 45 %, sehingga dapat
Pembelajaran bagi orang dewasa harus disimpulkan desa Kedunglerep bergerak di
meperhatikan berbagai hal yang menyangkut sektor pertanian. Jumlah keluarga menurut
dengan prinsip-prinsip dasar pembelajaran pentahapan keluarga sejahtera, terdiri dari
orang dewasa. Prinsip-prinsip tersebut seperti 301 keluarga pra sejahtera, 82 keluarga
nilai manfaat, sesuai dengan pengalaman, sejahtera I, 119 keluarga sejahtera II, 77
sesuai dengan masalah yang dihadapi, keluarga sejahtera III, 2 keluarga sejahtera III
praktis, sesuai dengan kebutuhan, menarik, plus. Kelompok sasaran dalam program
dan partisisipasi aktif dalam belajar. KKN-PPM adalah kelompok tani dan
masyarakat desa Kedunglerep, serta
HASIL PENELITIAN DAN umumnya mempunyai latar belakang
PEMBAHASAN pendidikan yang rendah, yaitu sebagian
Profil Kelompok Sasaran tamatan SD, sehingga kemampuan dan
Lokasi KKN-PPM ini dilaksanakan di pengetahuan dalam pemanfaatan alam
Desa Kedunglerep, kecamatan Modo, (sektor pertanian) untuk kelangsungan
kabupaten Lamongan, terdiri dari dusun hidupnya masih berorientasi pada hasil saja
Bajul, Rebuloh dan Terban. Luas tanah desa tanpa memikirkan aspek keberlanjutan dan
yaitu 434 ha. Menurut jenis penggunaan kelestarian lingkungannya.
tanahnya, terdiri dari tanah sawah yaitu 215
ha, tanah kering yaitu 52 ha, tanah Kegiatan KKN-PPM
bangunan/pekarangan yaitu 16 ha, tanah Kegiatan KKN-PPM dilaksanakan
hutan negara yaitu 149 ha. dan tanah untuk bersamaan dengan kegiatan KKN regular
lain-lain untuk fasilitas umum (kas desa, yang dilaksanakan Universitas Islam Darul
perkantoran pemerintah dan lainnya) yaitu 2 ‘Ulum. Rekrutmen mahasiswa dilakukan
ha. Jumlah penduduk sebanyak 1771 jiwa oleh tim pengusul KKN-PPM, dengan cara
yang terdiri dari 604 KK. Jumlah penduduk mendaftar mahasiswa yang potensial. Hasil
berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki- yang diperoleh dari kegiatan rekrutmen
laki sebanyak 877 jiwa dan perempuan mahasiswa, yaitu kegiatan ini diikuti oleh 30
sebanyak 894 jiwa. Mata pencarian atau orang mahasiswa dari disiplin ilmu yang
pekerjaan penduduk beragam, mayoritas beragam. Dalam mencapai tujuan kegiatan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

813
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang dilaksanakan dibutuhkan keragaman pembekalan dan pelatihan ini wajib diikuti
disiplin ilmu mahasiswa, sehingga oleh seluruh peserta KKN-PPM.
mahasiswa saling berkontribusi sesuai Dalam pelaksanaan kegiatan perlu
dengan bidangnya (team work dalam dilakukan kegiatan sosialisasi ke masyarakat
interdisipliner). Sebelum terjun ke lokasi, pengguna program KKN-PPM. Kegiatan
mahasiswa mengikuti kuliah pembekalan, sosialisasi program dilaksanakan pada
dengan materi: filosofi dan pelaksanaan tanggal 26 Juli 2017, yang diikuti oleh
KKN-PPM yang meliputi: kecakapan hidup, seluruh peserta KKN-PPM. Kegiatan ini
keterampilan profesi, dan pelatihan bertujuan untuk pendekatan peserta KKN-
keterampilan profesi. Kegiatan kuliah PPM dengan masyarakat serta memperjelas
pembekalan bertujuan untuk memberikan kepada masyarakat tujuan dan tata
pemahaman dan penambahan wawasan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan sosialisasi ini
mahasiswa untuk melaksanakan program, memberikan hasil yang memuaskan,
sehingga pada waktu terjun ke lapangan, masyarakat, kelompok tani (mitra program),
mahasiswa yang berasal dari bidang ilmu dan perangkat desa Kedunglerep
yang beragam telah memiliki pemahaman memberikan dukungan penuh terhadap
yang sama tentang tujuan dan target akhir kelancaran program. Dukungan masyarakat
yang akan dicapai, maka mahasiswa akan dilihat dari partisipasi masyarakat dalam
berkontribusi sesuai dengan bidang ilmunya penyediaan tempat tinggal untuk mahasiswa
masing-masing. Sementara kegiatan peserta KKN-PPM. Penerjunan atau kegiatan
pelatihan bertujuan untuk meningkatkan mahasiswa ke lokasi KKN dilaksanaan pada
softskill mahasiswa tentang program yang tanggal 1 sampai dengan 30 Agustus 2017.
akan dijalankan. Kegiatan pelatihan Pada pelaksanaan kegiatan ini, mahasiswa
dilaksanakan di kampus Universitas Islam ditempatkan di dusun Bajul, dusun Rebuloh
Darul ‘Ulum. Pada kegiatan pelatihan ini, dan dusun Terban pada masing-masing
mahasiswa melakukan praktik langsung di rumah (posko perempuan dan posko laki-
lapangan, mahasiswa diperkenalkan dengan laki), mahasiswa tidak tinggal satu rumah
bahan dan alat yang dibutuhkan untuk setiap dengan warga.
objek kegiatan yang akan dilakukan pada
saat pelaksanaan KKN-PPM. Kegiatan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

814
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pembuatan Demplot Pupuk Organik jerami sangat baik digunakan sebagai


(Kompos) kompos pada tanaman. Pada proses
Menurut Soeryoko (2011), pembuatan kompos juga dicampurkan
pengomposan merupakan proses menurunkan dengan kotoran sapi yang mengandung
perbandingan (rasio) antara karbohidrat dan amonia sebagai salah satu sumber unsur
nitrogen. Nilai rasio yang diperlukan adalah nitrogen. Tersedianya nitrogen dalam jumlah
mendekati atau sama dengan nilai rasio C/N yang tinggi karena terjadi proses
tanah, yaitu berkisar 10-20%. Sementara dekomposisi yang dilakukan oleh
hasil penguraian, pelapukan, dan mikrorganisme.
pembusukan bahan organik seperti kotoran Tabel 1 Kandungan unsur N, P, dan K pada
hewan, daun, maupun bahan organik lainnya kompos jerami
merupakan kompos. _______________________________
Bahan yang digunakan dalam Parameter Satuan Kadar
pembuatan kompos pada kegiatan ini adalah _______________________________
jerami yang merupakan limbah pertanian. Nitrogen % 2,14
Pada kegiatan ini, metode yang digunakan Fosfor (P2O5) % 0,407
untuk pengomposan adalah dengan cara Kalium (K2O) % 1,79
inkubasi dengan plastik terpal. Demplot _______________________________
kompos yang dibuat pada kegiatan ini seperti Sumber: Hasil
Gambar 1. Pembuatan kompos dimulai analisis
tanggal 25 Juli 2017, mulai dari tahap
persiapan pembuatan bak pengadukan
kompos dan pencarian bahan baku.
Pemanenan kompos dilakukan tanggal 25
Agustus 2017, dengan hasil analisis unsur N,
P, dan K seperti Tabel 1.
Gambar 1. Demplot pupuk kompos
Berdasarkan Tabel 1, kandungan
unsur nitrogen (N), fosfor (P2O5), dan kalium
Demplot Budidaya Klengkeng Pingpong
(K2O) kompos jerami telah memenuhi
Tanaman Klengkeng Diamond
standar kualitas kompos (SNI 19-7030-
(pingpong) merupakan tanaman buah-buahan
2004). Hal ini membuktikan bahwa tanaman
yang sedang dikembangkan oleh masyarakat

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

815
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kabupaten Lamongan. Jenis kelengkeng ini atau polybag, jangan dari bagian pinggir
yang memiliki ukuran yang cukup besar wadah supaya media dan akar tidak goyang.
sehingga dipersamakan dengan bola Apabila perawatannya baik (sering dipupuk,
pingpong. Pertumbuhan tanaman ini sangat disiram dan didangir) biasanya tanaman dari
cepat setelah berumur 1 tahun. Daging stek akan mulai berbunga dan berbuah pada
buahnya agak tipis, berbiji kecil, beraroma umur 8-12 bulan. sedangkan yang dari biji
dan berair saat dikupas. Tanaman ini bisa mulai berbuah pada umur 21-24 bulan;
cenderung tumbuh melebar ke samping dari 5). Sebaiknya penyiraman dan penyemprotan
pada tumbuh ke atas. Tajuknya kompak pupuk dilakukan pada malam hari atau pagi
sehingga membuat tanaman ini paling hari sebelum matahari terbit, hal ini lebih
disukai para pembudidaya tanaman dalam efektif karena pada saat itulah stomata pada
pot (tabulampot). daun terbuka; 6). Dilakukan pemangkasan
Cara budidaya tanaman ini sebagai pada ranting setelah mencapai ketinggian 1,5
berikut : 1). Lubang disiapkan sebelum meter. Hal ini dilakukan untuk
kelengkeng ditanam. Untuk bibit kecil memperbanyak ranting sehingga kelengkeng
ukuran 0.5m x 0.5m x 0.5m bibit yang besar berbuah lebih banyak. Pola pemangkasan
ukuran lubang adalah 0.75m x 0.75m x dengan sistem 1:3:9; 7). Pemupukan
0.75m; 2). Jarak ideal antar tanaman dalam dilakukan 3 kali dalam setahun.
kebun antara 5 sampai 6 meter; 3). Media Penanaman tanaman ini pada lahan
tanam adalah perbandingan campuran 1:1:1 pekarangan di desa Kedunglerep berjumlah
masing-masing untuk tanah : pasir atau 45 bibit pada musim kering atau musim
sekam : pupuk kandang. Sebaiknya kemarau. Setelah berumur 20 hari setelah
campuran media dibiarkan dalam lubang tanam dilakukan pengamatan bahwa tanaman
selama seminggu, untuk kemudian digunakan yang hidup baik sebanyak 32 tanaman atau
untuk menanam (hal ini supaya mikroba dari 71 persen, sedangkan 9 tanaman
pupuk kandang dapat menyebar dengan baik pertumbuhannya kurang bagus karena kurang
kecampuran media sehingga media lebih suplai air yang masuk sehingga pertumbuhan
gembur dan juga memberikan waktu adaptasi tidak sempurna dan 4 tanaman mati karena
bagi bibit yang akan ditanam terhadap mungkin pertumbuhan akar yang goyang
kondisi lingkungan sekitar); 4). Pada saat pada saat transportasi dilakukan.
penanaman sobek bagian bawah dari karung

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

816
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

bibit dengan tanah bekas galian dan


padatkan; e). Jika perlu, pasang ajir untuk
menopang batang bibit agar tumbuh tegak; f).
Siram bibit dengan penggunaan gembor.
Gambar 2. Demplot budidaya klengkeng Penanaman tanaman ini pada lahan
pingpong pekarangan di desa Kedunglerep berjumlah
45 bibit pada musim kering atau musim
Demplot Budidaya Srikaya Jumbo kemarau. Setelah berumur 20 hari setelah
Tanaman srikaya jumbo merupakan tanam dilakukan pengamatan bahwa tanaman
tanaman buaha-buahan yang dikembangkan yang hidup baik sebanyak 30 tanaman atau
oleh masyarakat Lamongan selain Klengkeng 68 persen, sedangkan 10 tanaman
Pingpong. Tanaman ini dapat tumbuh pada pertumbuhannya kurang bagus karena kurang
semua jenis tanah, tetapi bisa lebih maksimal suplai air yang masuk sehingga pertumbuhan
jika tanah tempat tumbuhnya berupa tanah tidak sempurna dan 5 tanaman mati karena
berpasir serta mengandung kapur dan bahan musim kering sehingga kurang pengairan.
organik tinggi. Keasaman tanah yang sesuai
untuk srikaya adalah pada pH 5,5 – 7,4.
Penanaman sebaiknya awal musim hujan
atau akhir musim kemarau. Adapun cara
penanamannya sebagai berikut: a). Siapkan Gambar 3. Demplot budidaya Srikaya Jumbo

bibit; b). Gali kembali lubang tanam yang


telah disiapkan, lalu taburi dengan insektisida Demplot Budidaya Sayuran (Terong,

(Furadan) untuk mencegah gangguan rayap Tomat dan Cabe Kecil) dan TOGA

atau semut dengan dosis 10 – 20 g atau 1- 2 Tanaman Cabe kecil, Terong dan

sendok makan per lubang tanam; c). Tomat merupakan tanam sayuran yang

Keluarkan bibit dari polybag dengan dianjurkan oleh Bupati Lamongan untuk

menyobeknya menggunakan pisau atau masyarakatnya agar kebutuhan dapur rumah

gunting. Lakukan dengan hati-hati agar akar tangga dapat terpenuhi di lingkungan

tidak rusak dan bola tanah tidak pecah; d). pekarangannya, lebih-lebih harga cabe yang

Masukkan bibit ke dalam lubang tanam mahal. Budidaya tanaman sayuran ini

sampai batas leher akar, lalu timbun kembali dilakukan di lingkungan pekarangan warga

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

817
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

masyarakat desa Kedunglerep mulai tanggal dibuat lubang-lubang dengan kedalaman


10 Agustus 2017 oleh mahasiswa program maksimal 1 cm untuk menempatkan benih.
KKN-PPM. Budidaya tersebut dilakukan Setelah dimasukkan ke dalam lubang,
dalam pot-pot kecil, setelah tumbuh besar tutuplah benih dengan pupuk kompos dengan
dipindah kedalam pot-pot besar. Untuk lebih ketebalan secukupnya. Lakukan penyiraman
jelasnya sebagai berikut : 1) Persiapan wadah secara berkala dan pastikan merata ke
tanam. Siapkan pot-pot yang akan digunakan seluruh benih yang tersebar. Lakukan
dalam budidaya sayuran. Karena jenisnya penjagaan agar benih-benih tidak diserang
yang bermacam-macam, maka disarankan oleh organism lain seperti semut dan hewan
untuk menggunakan pot yang terbuat dari lainnya. Jika sudah memiliki daun, maka
tanah liat karena kemampuannya menjaga bibit siap dipindahkan ke dalam pot; 4)
suhu. Lubangi bagian dasar pot sebagai Teknik pemindahan penanaman dalam pot.
upaya mengalirkan air yang berlebih; 2) Dalam memilih hasil pembibitan yang akan
Persiapan media tanam. Media tanam dalam dipindahkan ke dalam pot, pilihlah bibit yang
pot merupakan campuran dari tanah, pupuk paling sehat dan sempurna. Keluarkan bibit
kandang, dan tentunya sekam. Perbandingan secara hati-hati dan jangan sampai bibit
percampuran itu seperti biasa adalah 1 : 1 : 1. rusak. Masukkan bibit ke dalam lubang
Jika sudah masukkan media tanam pada media tanam yang sudah disiapkan.
tempat pembibitan yang sudah disediakan; 3) Kemudian pastikan kebutuhan pengairan dan
Pembibitan. Upaya pembibitan dilakukan di pemupukan tercukupi; 5) Teknik pengairan.
wadah lain sebelum dipindahkan ke dalam Pengairan pada tanaman sayuran dalam pot
pot. Siapkan wadah lain yang terbuat dari disesuaikan dengan kebutuhan dari tanaman
plastik dan masukkan media tanam ke itu sendiri. Jika ukuran tumbuhan besar dan
dalamnya. Pembibitan hanya dilakukan pada pertumbuhannya cepat, maka perlu dilakukan
jenis benih tertentu. Tidak semua benih pengairan yang cukup kering. Jika tanaman
melalui proses pembibitan. Benih yang perlu sayuran mengalami kekurangan air, biasanya
dilakukan pembibitan adalah benih-benih tanaman tidak akan tumbuh dengan
berukuran kecil contohnya tomat dan cabai. sempurna dan menghasilkan hasil yang tidak
Pembibitan dilakukan untuk mengurangi baik; 6) Teknik pemupukan. Pada tanaman
kemungkinan benih gagal berkembang. Jika sayuran pupuk yang digunakan berbeda-beda
wadah pembibitan sudah disiapkan, akan sesuai dengan jenis tanamannya. Jenis-jenis

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

818
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pupuk yang umum digunakan pada sayuran Selain yang mudah dalam pembuatannya,
organik adalah pupuk kandang dan pupuk jahe instan juga memiliki peluang usaha yang
kompos. Sedangkan, pupuk untuk sayuran cukup besar. Pergeseran pola hidup
non-organik bisa digunakan pupuk urea, masyarakat yang cenderung memilih segala
pupuk KCL, dan pupuk NPK. Pupuk dapat sesuatu yang bersifat instan, akan memberi
diberikan dalam jangka waktu seminggu peluang tersendiri untuk pemasaran produk
sekali yang diikuti oleh pengairan yang jahe instan. Selain itu, kebutuhan masyarakat
cukup; 7) Teknik pengendalian hama dan terhadap jahe instan juga sangat tinggi, hal
penyakit. Setiap tanaman sayuran baik yang ini terbukti dari peningkatan kebutuhan
ditanam di dalam pot juga memiliki ancaman bahan baku jahe dari perusahaan-perusahaan
hama dan penyakit. Salah satu cara yang memproduksi jahe instan. Usaha
mengendalikan hama adalah dengan pengolahan hasil ini juga bisa dilakukan
melakukan perawatan secara berkala dengan secara profesional oleh setiap orang yang
menggunakan insektisida. mau dan berkeinginan untuk terjun di bidang
ini dan memiliki peluang pemasaran yang
besar.
Bahan yang dibutuhkan antara lain :
a) Jahe 1 kilogram; b) Gula Pasir 1 kilogram;
c) Serai 5 batang; d) Cengkeh 10 butir; e)
Daun Pandan 5 helai; f) Kayu Manis 3 ruas
jari; g) Air 1 gelas ukuran sedang. Sedangkan
cara membuatnya, yaitu 1) Kupas rimpang
jahe hingga bersih, kemudian rimpang
Gambar 4. Budidaya Cabe, Terong, Tomat tersebut dipotong-potong dengan ukuran
dan TOGA dalam pot agak besar agar mudah dibersihkan. Cuci
rimpang tersebut hingga bersih; 2) Rimpang
Pembuatan Olahan Hasil Pertanian jahe yang sudah dibersihkan lalu dipotong
Untuk memberikan nilai tambah kecil-kecil; 3) Campur potongan jahe yang
terhadap produk pertanian maka jahe Instan telah dipotong kecil-kecil tersebut dengan
merupakan salah satu produk yang dihasilkan air, kemudian blender sampai halus; 4) Jahe
dari subsektor pengolahan hasil pertanian. halus yang sudah diblender kemudian diperas

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

819
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menggunakan saringan halus. Air perasan kolam ukuran kecil 2m x 3m, gali
jahe tersebut digunakan sebagai bahan tanah sedalam 30 cm, tanah galian lalu urug-
pokok; 5) Cuci hingga bersih semua bahan kan saja ke sekitar pinggir calon kolam; 2)
lain; 6) Masukkan air perasan jahe, daun Kedua Isi kolam dengan air bebas
pandan, kayu manis, cengkeh, gula pasir ke pencemaran bisa berasal dari air sungai,
dalam panci, kemudian tambahkan 1 gelas sumur, PAM yg sudah diendapkan. Kolam
air, lalu aduk hingga rata; 7) Campuran sebaiknya diberi pupuk kandang, urea, tsp
bahan yang telah diaduk kemudian direbus. dan didiamkan minimal 1 minggu agar
Api yang digunakan untuk merebus jangan terbentuk pakan alami berupa plankton.
terlalu besar. Aduk terus agar tidak Kolam harus dalam kondisi air tidak jalan
lengket/gosong; 8) Jika bahan yang direbus karena lele rentan terhadap perubahan air yg
sudah mulai masak, tandanya telah terus menerus dan lele akan selalu meloncat
mengkristal dan berwarna putih agak coklat kearah sumber air mengalir.
muda, segera angkat lalu biarkan hingga kedalaman kolam sebaiknya 120 cm dgn
dingin; 9) Ayaklah jahe instan hingga ketinggian air 80 cm. Air kondisikan alami
kristalnya halus dan rata. Kristal jahe yang seperti di rawa/sungai, perbanyak tanaman
masih kasar dihaluskan lalu diayak lagi air. Beri tanam-tanaman air juga bagus,
sampai halus dan rata. Jahe instan siap semisal teratai, ganggang air, kangkung,
disajikan atau dikemas. dsb.sampai satu minggu jgn dulu kasih pakan
(biarkan lele makan pakan alami tadi); 3)
Masukkan benih ikan lele, dengan ukuran
sebesar ibu jari orang dewasa, harganya
sekitar 150-200 rupiah per ekor. Coba isi
kolam tadi dengan 300-400 ekor benih ikan
lele. Sebelum benih ditebarkan sebaiknya

Gambar 5. Pembuatan instan jahe dan nugget benih disuci hamakan dulu dengan

ikan lele merendamnya didalam larutan KM5N04


(Kalium permanganat) atau PK dengan dosis

Budidaya Ikan Lele dalam Kolam Terpal 35 gram/M2 selama 24 jam atau formalin

Cara budidaya lele di kolam terpal dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit.

sebagai berikut : 1) Pertama kali buat 1 Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

820
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pagi atau sore hari atau pada saat udara


tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam,
benih diaklimatisasi dulu
(perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara
memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke
dalam wadah pengangkut benih. Benih yang
sudah teraklimatisasi akan dengan
Gambar 6. Ikan lele dalam kolam terpal
sendirinya keluar dari kantong (wadah)
angkut benih menuju lingkungan yang baru
Beternak Kambing
yaitu kolam; 4) Berikan pakan dua kali
Setelah sosialisasi warga desa
dalam sehari. Pakannya adalah pelet dan
Kedunglerep, kec. Modo, Kab. Lamongan
menu tambahan cacahan jeroan ayam. Menu
menerima pendampingan pembuatan
tambahan ini ikan bisa cepat besar. Menu
kandang untuk beternak kambing. Pakan
tambahan ini juga meningkatkan
kambing berupa hijauan alami bersumber
pertumbuhan lele. Kalau biasanya sekilo ada
dari tumbuhan alami dan kulit kedelei yang
tujuh ekor, setelah diberi pakan tambahan
dikeringkan (onggok). Sedangkan untuk
sekilo cuma enam ekor; 5) Seandainya pakan
kandang dibuat dibelakang rumah. Dinding
tidak dikombinasi dengan jeroan ayam, satu
kandang harus mempunyai ventilasi (lubang
periode panen memerlukan 30 karung pelet.
angin) agar sirkulasi udara lebih baik
Jika ditambah jeroan ayam sebanyak 50 kg
dalam satu periode pemeliharaan, pelet bisa
dikurangi separuhnya; 6) Selain itu, masa
panen (ukuran konsumsi) lele relatif lebih
cepat dari pada ikan konsumsi lainnya. Kalau
gurami baru bisa dipanen sekitar delapan
bulan. Lele sekitar 50 hari.

Gambar 7. Beternak Kambing

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

821
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KESIMPULAN DAN SARAN UCAPAN TERIMA KASIH


Hasil yang telah dicapai pada Kegiatan KKN-PPM ini dibiayai oleh
kegiatan ini, yaitu kelompok sasaran (mitra) Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat,
telah memahami metode pemanfaatan lahan Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan
pekarangan berbasis kearifan lokal dan Pengembangan, Kementerian Riset,
bersama-sama dengan mahasiswa telah Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sesuai
membuat demplot kegiatan sebagai berikut : dengan perjanjian Nomor :
1) Demplot kompos dari limbah pertanian, 101/SP2H/PPM/DRPM/IV/2017, tanggal 3
yaitu kompos padat (jerami padi) dengan April 2017. Oleh karena itu, kami sebagai
unsur nitrogen, fosfor, dan kalium adalah pelaksana kegiatan KKN-PPM mengucapkan
2,14 : 0,407 dan : 1,79; 2) Demplot budidaya terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
klengkeng pingpong. Jumlah tanaman yaitu Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
45 bibit, bahwa tanaman yang hidup baik Masyarakat Universitas Islam Darul ‘Ulum
sebanyak 32 tanaman atau 71 persen, Lamongan, kelompok masyarakat desa
sedangkan 9 tanaman pertumbuhannya Kedunglerep, Modo, Lamongan sebagai
kurang bagus dan 4 tanaman mati; 3) mitra program, dan mahasiswa peserta KKN-
Demplot budidaya srikaya jumbo. Jumlah PPM yang telah banyak membantu
tanaman yaitu 45 bibit, bahwa tanaman yang kelancaran pengabdian ini.
hidup baik sebanyak 30 tanaman atau 68
DAFTAR PUSTAKA
persen, sedangkan 10 tanaman
pertumbuhannya kurang bagus dan 5 Bakri, Yunus dan Syafa, 2015. KKN-PPM
Sebagai Akselerator Pemanfaatan
tanaman mati; 4) Demplot budidaya tanaman
Potensi Sumberdaya Alam Desa.
sayuran (Terong, Tomat dan Cabe Kecil) dan Majalah Aplikasi Ipteks Ngayah,
Denpasar. Vol 6, (2)
TOGA dalam pot yang tumbuh dengan baik;
Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan,
5) Pembuatan olahan hasil pertanian, berupa 2016. Lamongan Dalam Angka.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan,
instan jahe dan nugget ikan lele; 6) Budidaya
2016. Kecamatan Modo Dalam
ikan Lele dalam kolam terpal yang tumbuh Angka
Bakri, Yunus dan Syafa, 2015. KKN-PPM
dengan baik; 7) Beternak kambing dengan
Sebagai Akselerator Pemanfaatan
memanfaatkan pakan hijauan di lingkungan Potensi Sumberdaya Alam Desa.
Majalah Aplikasi Ipteks Ngayah,
pekarangan rumah.
Denpasar. Vol 6, (2)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

822
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Soehaji, 1992. Kebijakan Pemerintah dalam


Pengembangan Industri Peternakan
dan Penanganan Limbah
Peternakan. Makalah Seminar.
Direktorat Jenderal Peternakan,
Departemen Pertanian. Jakarta.
Soeryoko, H. 2011. Kiat Pintar Memproduksi
Kompos dengan Pengurai Buatan
Sendiri. Yogjakarta (ID): Andi
Yanti dan Rahman, 2015. Pemberdayaan
Masyarakat Tani melalui Penerapan
Sistem Pertanian Terpadu di Nagari
Singkarak, Kecamatan X Koto
Singkarak, Kabupaten Solok
(Empowering Community of
Farmers through Integrated
Agriculture System in Nagari
Singkarak, X Koto Singkarak
Subdistrict, Solok District). Jurnal
ilmiah Pengabdian kepada
Masyarakat. IPB Bogor. Vol 1 (2)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

823
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENERAPAN ALGORITMA BEST FIRST SEARCH UNTUK PEMILIHAN


ANGKUTAN KOTA MALANG

Desaga Asnanda Poetra1), Sujito2), Ali Syaifulloh3)


1,3)
Sistem Informasi, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email : 1)desagaputra06@gmail.com, 2) ali@stimata.ac.id
2)
Teknik Informatika, STMIK Pradnya Paramita (STIMATA) Malang
Email : 3)sujito@stimata.ac.id

Abstrak

Kota Malang selain dikenal dengan kota yang sejuk juga memiliki banyak julukan diantaranya Kota
Pendidikan, Kota Wisata, Kota Sejarah dan Kota Kuliner. Hal tersebut menjadikan Kota Malang sebagai
tujuan wisata dan tempat untuk menuntut ilmu bagi masyarakat luar kota. Salah satu fasilitas pendukung
untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki Kota Malang adalah adanya transportasi Angkutan umum.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat Kota Malang maupun luar Kota Malang adalah
mereka tidak mengetahui informasi rute angkutan umum Kota Malang dan tidak adanya sarana yang
memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai angkutan umum tersebut. Penelitian ini
mengusulkan aplikasi berbasis android untuk memberikan informasi rute angkutan umum di Kota
Malang. Metode yang digunakan adalah best first search, dimana angkutan dengan tujuan yang sama
akan dibandingkan untuk menemukan angkutan dengan rute terpendek berdasarkan lokasi awal dan lokasi
tujuan pengguna. Aplikasi ini mampu membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi rute, tarif dan
jam operasional angkutan umum Kota Malang.

Kata kunci: Android, Angkutan Umum, Best First Search, Rute Terpendek.

Abstract

Malang City besides known by the cool city also has many nicknames such as City of Education, City of
Tour, Town of History and City of Culinary. It makes city of Malang as a tourist destination and a place
to study for people out of town. One of the supporting facilities to maximize the potential of Malang is the
existence of public transportation. The problems that are often faced by the people of Malang City and
out of town is they do not know the information of public transportation route of Malang City and there is
no facilities that facilitate the public to get information about the public transports. This research
proposes android-based applications to provide information on public transportation routes in Malang.
The method which used is best first search, where transport with the same destination will be compared
to find the shortest route of transportation based on the starting location and the destination location of
the user. This application is able to help the public to get information on routes, fares and hours of
operational public transportation Malang City.

Keywords: Android, Best First Search, Public Transportation, Shortest Route.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


824
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN dengan berbagai macam tujuan seperti pada


Kota Malang selain dikenal dengan table 1.1
kota yang sejuk juga memiliki banyak Tebel 1 Trayek Angkutan Kota Malang
julukan diantaranya Kota Pendidikan, Kota RUTE TRAYEK JUMLAH KETERANGAN
Wisata, Kota Sejarah dan Kota Kuliner. Hal ABB 48 Arjosari - Borobudur –Bunulrejo

tersebut menjadikan Kota Malang sebagai ABH 84 Arjosari - Borobudur - Hamid Rusdi
ADL 113 Arjosari - Dinoyo – Landungsari
tujuan wisata dan tempat untuk menuntut
AH 238 Arjosari - Hamid Rusdi
ilmu bagi masyarakat luar kota. Banyaknya
AJH 51 Arjosari - Janti - Hamid Rusdi
masyarakat luar kota yang datang membuat AL 105 Arjosari – Landungsari
Kota Malang menjadi daerah dengan AMH 142 Arjosari - Mergosono - Hamid Rusdi

populasi terbanyak ke 10 se-Indonesia atau ASD 8 Arjosari - Soekarno Hatta – Dieng


AT 54 Arjosari – Tidar
terbanyak ke 2 se-Jawa Timur
CKL 62 Cemorokandang – Landungsari
(ilmupengetahuanumum.com). Jumlah HA 144 Hamid Rusdi - Arjosari
penduduk Kota Malang pada akhir tahun HL 100 Hamid Rusdi – Landungsari

2015 berdasarkan data Penduduk yang HM 38 Hamid Rusdi – Mulyorejo


Hamid Rusdi - Mergan –
terdaftar pada Dinas Kependudukan dan
HML 37 Landungsari
Pencatatan Sipil Kota Malang sebanyak
Hamid Rusdi - Sarangan –
881.794 termasuk penduduk WNA HST 26 Tasikmadu

pemegang ijin tinggal tetap. JDM 32 Joyogrand - Dinoyo – Mergan


JPK 45 Joyogrand - Piranha – Karanglo
Salah satu fasilitas pendukung untuk
LDH 128 Landungsari - Dinoyo - Hamid Rusdi
memaksimalkan potensi yang dimiliki Kota
LH 88 Landungsari - Hamid Rusdi
Malang adalah adanya transportasi seperti MH 6 Mulyorejo - Hamid Rusdi
angkutan umum. Angkutan umum bukan MK 54 Madyopuro - Karang Basuki

hanya sekedar untuk memindahkan suatu MM 57 Mulyorejo – Madyopuro


MKS 2 Mulyorejo - Klayatan – Sukun
objek dari satu titik ke titik lainnya,
Tawangmangu - Soekarno Hatta –
melainkan sebagai fasilitas layanan yang
TSG 1 Gasek
melayani jasa mobilisasi masyaarakat Madyopuro - Mangliawan –

perkotaan dalam melakukan aktifitas MMA 1 Arjosari


JUMLAH 1.667
kesehariannya. Saat ini banyak sekali jenis
trayek angkutan umum di Kota Malang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


825
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Angkutan Kota Malang memiliki 25 Tujuan menggabungkan dua tekhnik search


jenis trayek seperti yang ditampilkan pada ini adalah untuk menelusuri satu jalur saja
tabel 1, masing-masing trayek memiliki pada satu saat, tapi dapat berpindah ketika
jumlah yang berbeda. Angkutan-angkutan jalur lain terlihat lebih menjanjikan dari jalur
tersebut nantinya akan singgah di terminal yang sedang ditelusuri. Untuk mendapatkan
Arjosari, Gadang atau Hamid Rusdi dan jalur yang menjanjikan adalah dengan
Landungsari. Banyaknya angkutan kota memberikan skala prioritas pada setiap state
dengan berbagai macam trayek membuat saat dihasilkan dengan fungsi heuristic.
tidak sedikit pengguna jasa angkutan umum Hasil dari penelitian ini adalah
yang tidak mengetahui informasi tentang aplikasi pemilihan angkutan kota malang
angkutan umum, seperti informasi tentang dengan menerapkan algoritma best first
tujuan, harga, dan jam kerja angkutan umum search.
di Kota Malang. Permasalahan pada KAJIAN LITERATUR
penelitian ini adalah bagaimana menentukan Angkutan Umum
angkutan sesuai dengan tujuan yang
Angkutan pada dasarnya adalah
diinginkan.
sarana untuk memindahkan orang dan atau
Artikel ini mengusulkan
barang dari satu tempat ke tempat lain.
menggunakan algoritma Best First Search
Tujuannya membantu orang atau kelompok
(BFS) untuk menemukan angkutan umum
orang menjangkau berbagai tempat yang
dengan rute terpendek. Algoritma BFS
dikehendaki atau mengirimkan barang dari
merupakan teknik pencarian yang
tempat asalnya ke tempat
menerapkan fungsi heuristik yang memadai
tujuannya.Prosesnya dapat dilakukan dengan
pada setiap node/simpul yang kita pilih
menggunakan sarana angkutan berupa
dengan menggunakan aturan-aturan tertentu
kendaraan. Sementara Angkutan Umum
untuk menghasilkan penggantinya.
Penumpang adalah angkutan penumpang
Algoritma BFS ini merupakan kombinasi
yang menggu nakal kendaraan umum yang
dari algoritma Depth-First Search dan
dilakukan dengan sistem sewa atau bayar.
algoritma Breadth-First Search dengan
Termasuk dalam pengertian angkutan umum
mengambil kelebihan dari kedua algoritma
penumpang adalah angkutan kota (bus,
tersebut. BFS merupakan salah satu bagian
minibus, dsb), kereta api, angkutan air, dan
dari tipe informed search (Abrori, 2015).
angkutan udara. (Warpani, 1990).
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
826
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

apa yang tampil pada roadmap (jalan


Google Maps API dan nama kota).
Seperti yang tercatat oleh Penentuan koordinat-koordinat lokasi
Svennerberg (2010), Google Maps API yang yang dilalui angkutan umum kota malang
paling populer di internet. Pencatatan yang membutuhkan peta Kota Malang. Penelitian
dilakukan pada bulan Mei 2010 ini ini menggunakan Google Maps API karena
menyatakan bahwa 43% mashup (aplikasi mampu untuk menampikan peta Kota
dan situs web yang menggabungkan dua Malang. Google Maps API juga memiliki
atau lebih sumber data) menggunakan beberapa kelebihan diantaranya:
Google Maps API. Beberapa tujuan dari 1. dapat digunakan bila tidak ada
penggunaan Google Maps API adalah untuk internet (offline)
melihat lokasi, mencari alamat, 2. Bisa menampilkan keadaan lalu
mendapatkan petunjuk mengemudi dan lain lintas
sebagainya.Hampir semua hal yang 3. Memetakan lokasi terpencil yang
berhubungan dengan peta dapat tidak terjangkau
memanfaatkan Google Maps. 4. Mempunyai fitur unik dan
Google Maps API memiliki 4 jenis tersembunyi
pilihan model peta yang disediakan oleh Algoritma Best First Search (BFS)
Google, diantaranya adalah:
Algoritma best first search (BFS) ini
1. Roadmap, untuk menampilkan peta
merupakan kombinasi dari algoritma depth
biasa 2 dimensi.
first search dengan algoritma breadth first
2. Satellite, untuk menampilkan foto
search dengan mengambil kelebihan dari
satelit.
kedua algoritma tersebut. Apabila pada
3. Terrain, untuk menunjukkan relief
pencarian dengan algoritma hill climbing
fisik permukaan bumi dan
tidak diperbolehkan untuk kembali ke node
menunjukkan seberapa tingginya
pada level yang lebih rendah meskipun node
suatu lokasi, contohnya akan
di level yang lebih rendah tersebut memiliki
menunjukkan gunung dan sungai.
nilai heuristik yang lebih baik, lain halnya
4. Hybrid, akan menunjukkan foto
pada algoritma BFS, pencarian
satelit yang diatasnya tergambar pula
diperbolehkan mengunjungi node yang ada
di level yang lebih rendah, jika ternyata
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
827
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

node di level yang lebih tinggi memiliki pencarian rute guna menunjang
nilai heuristik yang lebih buruk. penelitian. Data yang digunakan dalam
(Kusumadewi, 2003). penelitian ini diperoleh melalui studi
literatur yang berupa Jurnal-jurnal
METODE PENELITIAN penelitian, karya ilmiah, penelitian
Teknik Pengumpulan Data ilmiah, dan skripsi yang berkaitan tentang
Untuk mempermudah penelitian ini tema pencarian rute terpendek.
peneliti menggunakan beberapa metode Pemodelan
pengumpulan data diantaranya adalah: Pemodelan secara umum, dimengerti
1. Observasi sebagai proses
Teknik ini digunakan untuk mempelajari merepresentasikan objek nyata atau realita
perilaku manusia dan proses kerja yang sebagai seperangkat persamaan matematika,
sedang berjalan pada angkutan umum di grafis ataupun bagan agar mudah dipahami
Kota Malang. oleh pihak yang berkepentingan. Lebih
2. Wawancara khusus lagi, istilah ini sering digunakan
Wawancara yang dilakukan dalam untuk proses menggambarkan konsep yang
penelitian ini adalah wawancara personal mewakili obyek-obyek dalam
(Personal Interview) yaitu wawancara pengembangan sistem informasi.
dengan melakukan tatap muka langsung Use Case Diagram
dengan pengurus Dishub di mana dalam Pemodelan Use Case Diagram
hal ini adalah bagian ketua bidang Penerapan Algoritma Best First Search
angkutan yaitu Bapak Ir. NGOEDIJONO, Untuk Pemilihan Angkutan Kota Malang
Ms. Tr. Wawancara ini dilakukan di digambarkan pada Gambar 1 berikut ini:
kantor Dishub dan hasil dari wawancara Use case diagram terdiri atas satu
adalah data angkutan umum seperti obyek yaitu
Gambaractor yangCase
3.1 Use bertugas sebagai
Diagram
jumlah armada dan rute trayek angkutan
Kota Malang.
3. Studi Literatur
Studi literatur yang digunakan adalah
dengan mengumpulkan dan mempelajari
tinjauan teoritis yang berkaitan dengan
Copyright © SENASIF 2017 Gambar 1 Use Case
ISSN Diagram
: 2597 - 4696
828
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

user dan use case yang diidentifikasi HASIL PENELITIAN DAN


meliputi : PEMBAHASAN
1. Melihat Beranda Hasil Pengujian
Proses untuk menampilkan halaman Pengujian pada Bab ini adalah
beranda, didalam halaman ini user pengujian pada setiap halaman yang ada.
hanya dapat melihat informasi yang Pengujian dilakukan dengan memasukkan
ditampilkan di halaman beranda. inputan yang berbeda-beda setiap
2. Kelola Pencarian pengujiannya.
Proses untuk menampilkan halaman Berdasarkan hasil pengujian yang
pencarian, didalam halaman ini user dilakukan sebelumnya, hasil pengujian
dapat melakukan pencarian angkutan tersebut adalah sebagai berikut:
dengan cara memasukkan data lokasi Tampilan Icon Aplikasi JAMKOT
awal dan lokasi tujuan.
3. Kelola Angkot
Proses untuk menampilkan halaman
angkot, didalam halaman ini user dapat
melakukan pencarian angkot
berdasarkan nama dengan cara
memasukkan nama angkot.
Gambar 2 Icon Aplikasi
4. Kelola Terminal
Setelah download berhasil dilakukan
Proses untuk menampilkan halaman
dan aplikasi JAMKOT sukses ter-install
angkot, didalam halaman ini user dapat
maka akan tampil icon JAMKOT pada layar
melakukan pencarian terminal
smarthphone seperti pada gambar 2.
berdasarkan nama dengan cara
memasukkan nama terminal.
Tampilan Menu Beranda
Setelah tampil splash screen
maka akan tampil menu Beranda seperti
pada gambar 3. Aplikasi JAMKOT memiliki
4 menu yaitu Beranda, Percarian, Angkot
dan Terminal seperti pada gambar 3, untuk

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


829
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

memilih menu lakukan klik menu atau geser Setelah mengisi lokasi awal dan lokasi
layar smartphone. akhir maka akan muncul list alternatif
angkutan dengan rute trayek yang sesuai
dengan lokasi yang telah dimasukkan seperti
pada gambar 6.

Tampilan Menu Angkot

Gambar 3 Menu Beranda


Menu Pencarian
Untuk mencari alternatif angkutan
masuk ke menu Pencarian lalu isikan lokasi
awal dan lokasi tujuan pada fitur search Gambar
Untuk 6 Hasil
melihat list Pencarian
angkutan masuk ke
form seperti pada gambar 4. menu Angkot kemudian isikan nama
angkutan pada search form untuk mem-filter
angkutan berdasarkan nama seperti pada
gambar 7.

Gambar 4 Menu Pencarian


Ketika nama jalan mulai diketikan, list
jalan akan muncul untuk mempermudah
pengisian lokasi awal dan lokasi akhir
Tampilan Menu Terminal
seperti pada gambar 5.
Gambar
Untuk 7 Menu
melihat Angkot masuk ke
list terminal
menu Terminal kemudian isikan nama
terminal pada search form untuk mem-filter

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


830
Gambar 5 Cari Alternatif Angkutan
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

terminal berdasarkan nama seperti pada tidak mengetahui informasi mengenai


gambar 8. angkutan kota. Dari permasalahan yang ada,
aplikasi pemilihan angkutan dibangun untuk
meminimalisir permasalahan yang terjadi.
Aplikasi pemilihan angkutan belum
dapat di terapkan sebelum dilakukan
pengujian pada aplikasi tersebut. Pengujian
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
aplikasi yang dibangun telah sesuai dengan
Gambar 8 Menu Terminal rencana yang diharapkan. Berdasarkan hasil
pengujian yang telah dilakukan pada aplikasi
Ketika search form diisi dengan ini dapat disimpulkan bahwa aplikasi
nama terminal maka akan muncul list pemilihan angkutan ini telah berjalan sesuai
terminal sesuai dengan yang dituliskan rencana yang diharapkan sehingga aplikasi
seperti pada gambar 9. siap untuk di terapkan kepada masyarakat
umum.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah dengan adanya aplikasi
pemilihan angkutan umum berbasis android
yang dapat membantu memudahkan
Gambar 9 Hasil Pencarian Terminal
Pembahasan masyarakat khususnya pengguna jasa
Penulis telah menyebarkan kuisioner angkutan umum untuk mendapatkan
kepada 60 koresponden untuk mengetahui informasi rute, tarif dan jam oprasional
permasalahan yang ada pada angkutan kota angkutan Kota Malang. Aplikasi tersebut
malang. Penyebaran kuisioner dilakukan membantu pemerintah Kota Malang untuk
mulai tanggal 10 agustus 2017. Berdasarkan memaksimalkan kinerja angkutan Kota
hasil tersebut penulis dapat mengetahui Malang sehingga masyarakat lebih memilih
permasalahan yang terjadi yaitu masyarakat menggunakan jasa angkutan umum.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
831
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

(http://ilmupengetahuanumum.com/1
0-kota-terbesar-di-indonesia-
Saran
menurut-jumlah-penduduknya/
Aplikasi penerapan algoritma best tanggal 8 Maret jam 10.49).
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial
first search untuk pemilihan angkutan kota
Intelligence (Teknik dan
Malang masih memiliki kekurangan. Aplikasinya). Yogyakarta: Graha
ilmu,
1. Peneliti Selanjutnya
Svennerberg G. 2010. Beginning Google
a. Dapat menampilkan jarak MAP API 3. Amerika Serikat:
Apress.
antara posisi smartphone yang
Warpani, Suwardjoko. 1990. Merencanakan
digunakan oleh pengguna Sistem Perangkutan. Bandung:
Penerbit ITB.
dengan rute yang dilewati
angkutan.
b. Penentuan lokasi awal dapat
menggunakan GPS.
c. Dapat menampilkan peta rute
angkutan umum dan jarak
tempuh dengan satuan
kilometer.
2. Pihak Dinas Perhubungan Kota Malang
Konsep dari aplikasi pemilihan
angkutan Kota Malang ini agar dapat
diterapkan juga untuk pemilihan Bus.
REFERENSI

Abrori. 2015. Implementasi Algoritma Best-


First Search (BeFS) pada
Penyelesaian Traveling Salesman
Problem (TSP) (Studi Kasus:
Perjalanan Wisata Di Kota
Yogyakarta).
(http://id.portalgaruda.org/index.php
?ref=browse&mod=viewarticle&arti
cle=418989 tanggal 7 Maret 2017
jam 14.02).
Dickson. 2014. 10 Kota Terbesar di
Indonesia Menurut Jumlah
Penduduknya.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
832
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PEMANFAATAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PANEL AKUSTIK

ˡ)
Mastura Labombang, ²) Nirmalawati

ˡ,2)Fakultas Teknik, Universitas Tadulako


Email: mst.labombang@gmail.com

Abstrak

Kelapa adalah salah satu jenis tanaman serba guna dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Seluruh bagian pohon kelapa dapat memberikan manfaat bagi manusia mulai dari akar hingga
bagian daun dan tentunya buahnya. Buah kelapa selain dimakan, lebih banyak dijadikan
kopra dan hasil samping dari industri kopra adalah tempurung yang jarang diolah lebih lanjut,
hanya dibeberapa tempat tempurung diolah menjadi arang dengan teknik tradisional dengan
nilai tambah yang rendah. Tempurung dapat di jadikan bahan dalam pembuatan panel
akustik. Tujuan Ipteks bagi Masyarakat ini adalah pemanfaatan tempurung kelapa sebagai
bahan campuran pembuatan panel akustik, yang dapat dijual oleh kelompok buruh tani kopra
pada masyarakat luas sehingga dapat menambah pendapatan serta membuka lahan usaha
baru bagi anggota kelompok mitra dan masyarakat desa umumnya di desa Luku dan desa
Rarampadende kecamatan Dolo Barat. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan,
pendidikan dan pelatihan serta praktek yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan kelompok mitra dalam mengadopsi teknologi pemanfaatan tempurung kelapa
sebagai bahan campuran pembuatan panel akustik. Kemudian dilakukan pendampingan untuk
memudahkan transfer teknologi sehingga kelompok mitra dapat berproduksi serta mampu
memasarkan produk sehingga muncul wirausaha-wirausaha baru di desa dalam rangka
penguatan ekonomi masyarakat desa. Hasil program pengabdian ini adalah panel akustik
dengan ukuran 30 x 30 cm dan tebal 20 cm.

Kata kunci: tempurung kelapa, buruh tani, panel akustik

Abstract

Coconut plat is one of versatile plants that has high economic value. Virtually all parts, from
the root to the leaf and also the fruit, of the coconut tree can be used for human needs.
Besides to be eaten, coconut fruit can also be processed into copra. Coconut shell is one of
the byproducts of the copra making process which rarely utilized, only in some places
coconut shells are processed into charcoal by using traditional method which has low value
added. Coconut shell can also be used in acoustic panel making. The purpose of this
community science and technology (Iptek) is to encourage the use of coconut shell as one
component in acoustic panel making which can be sold by coconut farm workers which in
turn will create more jobs and increase the community earnings in Luku and Rarampadende
villages in West Dolo. The method in use in this activity so that the community can adopt the
technology of using the coconut shell as component in acoustic panel making is training and
learning by doing method. To ease the transfer of technology, tutoring sessions are held so
that the community can produce and be able to market the product which in turn will create
new businesses in the villages and strengthen the village people economy. The result of this
program is acoustic panel measures 30 x 30 cm and 20 cm thicness.

Keywords: coconut shell, farm worker, acoustic panel

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


833
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN Tempurung sebagai hasil sampingan

Kelapa merupakan buah yang segar dari produksi kopra ini kebanyakan hanya

dan berguna untuk membantu cairan dalam ditumpuk begitu saja, dibuang atau

tubuh. Pohon kelapa juga mempunyai sebagian kecil di pakai untuk keperluan

banyak manfaat dari batang sampai memasak bagi para buruh tani. Padahal

buahnya. Negara Indonesia merupakan tempurung dapat dimanfaatkan baik

negara subur, sehingga pohon kelapa sebagai alat rumah tangga maupun

tumbuh begitu banyak dimana-mana. kerajinan tangan. Tempurung dapat pula di

Kelapa tidak hanya digunakan sebagai jadikan bahan dalam pembuatan panel

makanan, tetapi dapat digunakan untuk akustik.

kerajinan. Panel akustik dengan bahan dasar

Buah kelapa selain dimakan, lebih tempurung kelapa dapat digunakan sebagai

banyak dijadikan kopra dan hasil samping pelapis dinding untuk ruangan studio, dan

dari industri kopra adalah tempurung yang home teater karena berfungsi sebagai

jarang diolah lebih lanjut, hanya dibeberapa penyerap suara, selain kegunaan tersebut,

tempat tempurung diolah menjadi arang penggunaan panel ini juga dapat menjadi

dengan teknik tradisional dengan nilai dekorasi dinding karena teksturnya yang

tambah yang rendah. Di berbagai tempat menarik akibat dari serat tampilan

tempurung bertumpuk bertahun-tahun dan tempurung itu sendiri yang unik bernilai

hanya menjadi sampah. artistik dan dapat dipakai pada dinding

Di Kecamatan Dolo Barat terdapat rumah maupun pada dinding kafe yang

beberapa tempat industri kecil pengolahan banyak terdapat di kota.

kopra secara tradisional, dimana buah Masyarakat saat ini membutuhkan

kelapa dari para petani diolah ditempat fasilitas untuk kegiatan penunjang

tersebut menjadi kopra. Dalam terutama pada masyarakat kota baik dalam

pengolahannya menggunakan tenaga buruh hal kenyamanan lingkungan yaitu

tani baik laki-laki maupun perempuan mengurangi atau mereduksi kebisingan

untuk membelah kelapa, mengeluarkan yang ada disekitar rumah saat mereka

buah kelapa dari tempurungnya, beristirahat, untuk mewujudkan kondisi ini

mengeringkan dan mengemasnya ke dalam diperlukan suatu produk teknologi berupa

karung. panel akustik yang bisa meredam dan


mempunyai kamampuan akustik yang baik

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


834
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dan berfungsi pula sebagai penyerap panas tanaman padi selama tahun 2010 mencapai
yaitu panel akustik dengan bahan campuran 42.697 ha yang terdiri atas 40.672 ha padi
tempurung. sawah dan 2.025 ha padi ladang.
(Kabupaten Sigi dalam Angka, 2013)
Oleh karena itu, berdasarkan hal
Desa Luku dan desa Rarampadende
tersebut maka kami tim pengabdian pada
merupakan dua desa dari 10 desa yang ada
masyarakat Universitas Tadulako
di kecamatan Dolo Barat, di masing-masing
berencana akan melakukan pengabdian
desa tersebut terdapat tempat industri
pada masyarakat dengan judul
pengolahan kopra secara tradisonal yang
“Pemanfaatan Tempurung Kelapa sebagai
menggunakan tenaga buruh dalam
Bahan Panel Akustik di Kecamatan Dolo
pengolahannya. Tempurung sebagai hasil
Barat Kabupaten Sigi”.
samping produksi kopra belum
Kabupaten Sigi merupakan
dimanfaatkan secara maksimal. Oleh
kabupaten termuda di provinsi Sulawesi
karena itu tujuan program pengabdian ini
Tengah hasil pemekaran dari kabupaten
adalah bagaimana memanfaatkan
Donggala, luas wilayah kabupaten Sigi
tempurung kelapa sebagai bahan campuran
5.196,02 km2 atau sekitar 7,64 % dari total
pembuatan panel akustik.
luas wilayah Sulawesi Tengah dengan ibu
Kelompok mitra yaitu buruh tani
kota kabupaten adalah Bora yang terdiri
kopra yang bekerja di tempat pengolahan
atas 15 kecamatan, 156 desa dan 1 Unit
kopra tradisional di kedua desa tersebut
Pemukiman Transmigrasi (UPT). Jumlah
yaitu kelompok buruh tani kopra desa Luku
penduduk kabupaten Sigi pada tahun 2012
dan kelompok buruh tani kopra di desa
yaitu 220.061 jiwa yang tersebar di 15
Rarampadende. Tujuannya agar tempurung
kecamatan yang terdiri atas 113.359 jiwa
hasil samping produksi kopra yang ada di
penduduk laki-laki dan 106,702 jiwa
tempat mereka bekerja dapat di manfaatkan
penduduk perempuan. (Kabupaten Sigi
sebagai lahan usaha baru yang dapat
dalam Angka, 2013)
menambah penghasilan mereka, dan
Kabupaten Sigi mempunyai ciri
nantinya diharapkan dapat menjadi lahan
kota agronomi dimana perkembangan
usaha tetap kedepannya.
sektor pertanian menjadi penting karena
Pemanfaatan tempurung sebagai
jumlah penduduk yang berusaha di bidang
bahan campuran panel akustik akan
pertanian sangat besar yang terdiri atas
mereduksi sampah buangan pabrik
pertanian tanaman pangan, perkebunan,
pengolahan kopra tradisional dan
kehutanan, peternakan dan perikanan. Luas
merupakan potensi lokal yang dapat
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
835
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

memberikan nilai tambah bagi buruh tani Berikut beberapa pemanfaat pohon kelapa
kopra di kedua desa yang ada di kecamatan oleh manusia :
Dolo Barat. 1. Bagian akar : Bisa dijadikan sebagai
Permasalahan kelompok mitra pada bahan baku pembuatan bir dan zat
program pengadian pada masyarakat ini pewarna
adalah: Bagaimana teknik pembuatan panel 2. Bagian Batang : Dimanfaatkan sebagai
akustik dengan campuran tempurung dan bahan baku perabotan rumah, mebel,
bagaimana manajemen pemasaran panel sebagai kayu, ataupun kayu bakar.
akustik 3. Bagian daun : Daun kelapa dapat
Sedangkan tujuan dari program pengabdian digunakan sebagai bahan pembungkus
ini adalah Kelompok mitra dapat ataupun dianyam untuk dijadikan atap
mengadopsi teknologi pembuatan panel rumah, sedangkan lidinya biasa
akustik dengan campuran tempurung dan digunakan untuk membuat sapu.
kelompok mitra dapat mengetahui cara 4. Bagian bunga : menghasilkan cairan
pemasaran panel akustik. yang dikenal dengan nama air nira yang
memiliki rasa manis, bisa dijadikan
KAJIAN LITERATUR sebagai bahan baku pembuatan gula
A. Tempurung Kelapa nira ataupun sbg minuman.
Kelapa adalah satu jenis tumbuhan 5. Bagian buah : Bagian ini terdiri dari
dari keluarga Arecaceae. Ia adalah satu- kulit ( sabut), batok, daging kelapa dan
satunya spesies dalam genus Cocos, dan air kelapa. Kulit buah ( sabut kelapa )
pohonnya mencapai ketinggian 30 m. sering digunakan sebagai bahan baku
Kelapa juga adalah sebutan untuk buah pembuatan keset, Batok kelapa bisa
pohon ini yang berkulit keras dan dijadikan arang, buah kelapa untuk
berdaging warna putih. Pohon kelapa konsumsi atau diolah untuk dijadikan
biasanya tumbuh di pinggir pantai. minyak kelapa, terakhir air kelapa
Kelapa adalah salah satu jenis sebagai penghilang dahaga dan juga
tanaman serba guna dan memiliki nilai bermanfaat sebagai tanaman obat untuk
ekonomis tinggi. Seluruh bagian pohon meningkatkan kesehatan tubuh.
kelapa dapat memberikan manfaat bagi Buah kelapa adalah bagian paling
manusia mulai dari akar hingga bagian bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp
daun dan tentunya buahnya. yang berupa serat-serat kasar,
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa) diperdagangkan sebagai bahan bakar,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


836
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta sempurna oleh material yang pampat dan
media tanam bagi anggrek. licin sempurna, serta terpantul menyebar
Tempurung atau batok, yang (terdifusi) oleh permukaan pampat yang
sebetulnya adalah bagian endokarp, dipakai tidak rata.
sebagai bahan bakar, pengganti gayung, Panel akustik, adalah bahan yang
wadah minuman, dan bahan baku berbagai dipasang didinding bangunan yang
bentuk kerajinan tangan. Tempurung selain berfungsi untuk meredam bunyi, sehingga
dapat dimanfaatkan baik sebagai alat rumah bunyi tidak merambat keluar atau masuk
tangga maupun kerajinan tangan. kedalam bangunan.
Tempurung dapat pula di jadikan bahan Di zaman modern ini kebutuhan
dalam pembuatan panel akustik. akan ruang studio atau hometheatre bagi
B. Panel Akustik masyarakat cukup berkembang sehingga
Menurut teori perambatan membutuhkan bahan dinding bangunan
gelombang bunyi, material alam atau yang dapat meredam bunyi.
material bangunan yang memiliki berat
tertentu lebih baik dalam meredam bunyi. METODE PENILITIAN
Berat yang dimiliki tiap material Program IbM kelompok usaha tegel yang
mendukung material tersebut untuk diikuti oleh kelompok mitra desa Luku dan
bertahan pada posisinya untuk tidak mudah desa Rarampadende dilaksanakan di
mengalami resnansi sehingga tidak masing-masing desa yaitu di desa Luku dan
meneruskan perambatan gelmbang bunyi di desa Rarampadende Kecamatan Dolo
ke balik pembatas. Semakin berat dan tebal Barat kabupaten Sigi.
material atau lapisan material yang Kegiatan yang dilakukan yaitu :
digunakan, semakin baik kemamuan a. Kegiatan penyuluhan, pendidikan, dan
redamnya, tidak saja karena menekan pelatihan bertujuan untuk
terjadinya resnansi, namun juga karena meningkatkan pengetahuan, sikap dan
lebih mampu menyerap gelmbang bunyi perilaku kelompok mitra terutama
yang masuk melalui pori-porinya, dalam hal pemanfaatan tempurung
dibandingkan material tipis dan ringan. dalam pembuatan panel akustik,
(Mediastika, 2009) bagaimana manajemen pemasaran
Jenis material, kerapatan atau model produk panel akustik tersebut di
penyusunan material yang digunakan masyarakat.
memiliki peran penting dalam proses b. Praktek dan Pendampingan
peredaman. Gelombang bunyi akan terpatul dimaksudkan bertujuan untuk
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
837
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

meningkatkan keterampilan / memudahkan 1. Tempurung kelapa di haluskan


transfer teknologi kepada anggota permukaannya dengan
kelompok buruh kopra sebagai peserta menggunakan kertas amplas atau
program kegiatan dalam alih teknologi gurinda agar bersih dari serat-serat
yang diterapkan sehingga pada akhirnya sabut. Kemudian di cacah menjadi
kelompok mitra berdiri sendiri demi potongan-potangan kecil ukuran 0,5
keberlanjutan usaha. Langkah-langkah cm – 1 cm.
yang dilakukan yaitu : 2. Membuat campuran beton mortar 1
1. Survei Lapangan Untuk melihat lebih semen : 2 pasir

jauh potensi dan kondisi mitra Penggunaan skala perbandingan ini

2. Penyuluhan / Pelatihan mengacu pada campuran beton

a. Tempat Pelatihan dilaksanakan di desa mortar (Cokrodimulyo, 1996)

Luku dan desa Rarampadende Pasir + semen dicampur rata dengan

Kecamata Dolo Barat menggunakan air, setelah itu campuran

b. Peserta Jumlah peserta dalam program dibentuk dengan menggunakan alat

ini yaitu sebanyak 50 orang yang terdiri press dengan ukuran ukuran 30 cm x

atas: 25 orang buruh tani kopra desa Luku 30 cm, serta tebal 1,5 cm,

dan 25 orang buruh tani kopra desa permukaannya di taburi dengan

Rarampadende. tempurung yang sudah

Kelompok mitra akan mendapatkan dicacah/dipotong kecil, setelah

pengetahuan dan pemahaman tentang terbentuk panel dikeringkan kurang

teknik pembuatan panel akustik dengan lebih selama 2 hari, setelah itu panel

campuran tempurung. Tujuannya agar akustik permukaannya di pernis agar

kelompok mitra dapat memiliki permukaannya menjadi indah dan

kemampuan memproduksi dan menarik dengan tekstur tempurung

berwirausaha sebagai usaha peningkatan kelapa yang kelihatan unik dan

keterampilan dan peningkatan pendapatan tradisional, setelah itu di keringkan

serta tercipta lapangan kerja baru bagi dengan diangin-anginkan selama 1

anggota kelompok mitra serta masyarakat hari, kemudian panel akustik siap

setempat. digunakan dan di pasarkan.

c. Materi Pelatihan : - Manajemen pemasaran panel

- Metode/cara pembuatan panel akustik serta target pasarnya

akustik dengan campuran Panel akustik dengan teknologi


sederhana ini pemasarannya akan
tempurung.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
838
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dilakukan dengan bekerjasama sekitarnya, kerjasama dengan Koperasi


dengan toko-toko bangunan Unit Desa.
setempat, dengan Koperasi Unit
Desa . Selain di jual, panel dapat
pula digunakan oleh para buruh HASIL PENELITIAN DAN
tani kopra, terutama untuk rumah PEMBAHASAN
yang terbuat dari batako sebagai
A. Tahapan Persiapan
pengganti plesteran. Panel ini
berfungsi sebagai peredam suara Kegiatan yang dilakukan pada
juga menyerap panas sangat tahapan ini yaitu melakukan rapat
berguna terutama untuk daerah
koordinasi dengan seluruh anggota tim,
dengan kondisi cuaca yang panas
seperti provinsi Sulawesi Tengah membuat jadwal pelaksanaan kegiatan serta
yang berada di garis khatulistiwa. mengunjungi kedua mitra kelompok buruh
Pemanfaatan limbah perkebunan tani kopra desa Luku dan desa
akan menghasilkan produk ramah
lingkungan. Rarampadende untuk membahas kegiatan
serta jadwal pelaksanaan kegiatan sesuai
3. Praktek dan pendampingan
dengan tujuan dari program pengabdian
Setelah pelatihan, di ikuti dengan
pada masyarakat.
praktek agar kedua kelompok mitra dapat
Kedua kelompok usaha mitra
langsung mengerti dan memahami teknik
merupakan kelompok masyarakat yang
pembuatan panel akustik dengan campuran
sehari-hari bekerja sebagai buruh tani kopra
tempurung.
pada industri pengolahan kopra tradisional
4. Evaluasi Kegiatan
yang terdapat pada kedua desa tersebut
Program dari kegiatan IbM
dimana tempurung sebagai hasil samping
dievaluasi dengan menggunakan
produksi kopra belum dimanfaatkan secara
beberapa variabel sebagai berikut:
maksimal.
a. Kelompok mitra dapat menerapkan
Kegiatan pada tahap ini meyiapkan
teknologi pemanfaatan tempurung
bahan dan peralatan dalam rangka
dalam pembuatan panel akustik secara
pelatihan/penyuluhan dan praktek
sederhana.
pembuatan panel akustik dari tempurung
b. Pemasaran produk panel akustik dapat
kelapa yang akan di lakukan pada lokasi
dilakukan oleh kelompok mitra, dengan
kedua mitra.yaitu desa Luku dan desa
menggunakan strategi manajemen
Rarampadende.
pemasaran seperti yang diberikan pada
Pada tahap ini alat press panel
pelatihan yaitu melakukan kerja sama
akustik di buat terlebih dahulu, dibuat 2
dengan toko-toko bangunan di

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


839
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

buah yang akan di pakai pada saat praktek pelatihan dapat dipahami dan di praktekkan
di setiap lokasi mitra. dengan baik sehingga hasil yang diperoleh
dapat mencapai sasaran.
Di mulai dengan persiapan bahan
dan alat yang akan di gunakan, tim IbM
yang di bantu oleh dua orang mahasiswa
kemudian memberikan contoh cara
pembuatan panel akustik dari bahan

Gambar. 1. Alat press untuk tempurung kelapa, dilanjutkan dengan


membuat panel akustik praktek langsung yang dilakukan oleh

B. Tahap Penyuluhan anggota kelompok mitra.

Penyuluhan dilaksanakan di dua Luaran yang di hasilkan pada

tempat yaitu di desa Luku dan desa kegiatan ini adalah Panel Akustik dengan

Rarampadende, dengan jumlah peserta ukuran 30 x 30 cm dan tebal 1,5 cm, dapat

masing-masing lokasi sebanyak 25 orang di jual dengan harga Rp. 10.000 –

merupakan anggota kelompok buruh tani Rp.12.000 per buah.

kopra dari mitra.


Pelaksanaan penyuluhan dilakukan selama
satu (1) hari. Dan Materi pelatihan yang
diberikan yaitu :
1. Metode/cara pembuatan panel akustik
dari bahan semen+pasir dengan
tambahan bahan tempurung kelapa.
2. Manajemen pemasaran panel akustik
yang dihasilkan, serta target pasarnya.
C. Tahap Praktek pembuatan panel
akustik dari bahan tempurung
kelapa
Praktek dilakukan di masing-
masing desa yaitu desa Luku dan desa
Rarampadende pada hari kedua
pelatihan,hal ini dilakukan untuk
memastikan bahwa teknologi yang
disampaikan pada saat penyuluhan dan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
840
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gambar 2. Foto Praktek pembuatan


panel akustik di desa Luku

Gambar 3. Foto Praktek Pembuatan


Panel Akustik di desa
Rarampadende
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
841
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dilihat dari kemampuan mereka dalam

D. Pendampingan memproduksi panel akustik dari bahan

Setelah selesai melakukan praktek tempurung kelapa.

pembuatan panel akustik dari tempurung 2. Kedua kelompok mitra telah

kelapa , maka tim IbM melakukan mengetahui cara pemasaran panel

pendampingan kepada kedua kelompok akustik melalui kerjasama dengan toko

mitra untuk keberlanjutan usahanya, bahan bangunan yang ada di desa

sehingga pada saat program pengabdian maupun di kota Palu serta Kerjasama

pada masyarakat Ipteks bagi Masyarakat dengan Koperasi Unit Desa.

(IbM) ini selesai maka masyarakat dapat


mandiri dalam melakukan usahanya dan Saran

dapat menjadi pelopor bagi masyarakat 1. Tempurung kelapa dapat juga di buat

lainnya di desa masing-masing untuk sebagai bahan campuran pembuatan pot

melakukan usaha pembuatan panel akustik bunga dari kaleng bekas

dari tempurung kelapa, kedua kelompok 2. Sebaiknya perangkat pemerintahan desa

mitra dapat memasarkan panel akustik ini proaktif dalam setiap kegiatan yang

di desa mereka masing-masing dan dapat melibatkan masyarakat di desanya

melakukan kerja sama dengan toko bahan


REFERENSI
bangunan di desa mitra dan di kota Palu
serta dengan Koperasi Unit Desa. Badan Pusat Statistik, 2013, Kabupaten
Donggala Dalam Angka 2013,
Badan Pusat Statistik Kabupaten
KESIMPULAN DAN SARAN Donggala
Christina E. Mediastika, 2009, Material
Kesimpulan Akustik Pengendali Bunyi pada
Hasil pelaksanaan program Ipteks Bangunan, Andi Offset,
Yogyakarta
bagi Masyarakat yaitu Pemanfaatan Cokrodimulyo, 1996, Teknologi Beton,
tempurung kelapa sebagai panel akustik Nafiri, Yogyakarta
Klasifikasi serta Manfaat Kelapa bagi
dapat ditarik kesimpulan yaitu: Manusia.(http://id.wikipedia.org/wi
1. Kelompok mitra desa Luku dan desa ki/Kelapa)

Rarampadende telah dapat mengadopsi


teknik pembuatan panel akustik dari
bahan tempurung kelapa hal ini dapat

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


842
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KENYAMANAN THERMAL PADA MASJID NAROTAMA MENGGUNAKAN


OVERALL THERMAL TRANSFER VALUE (OTTV)
Natalia Damastuti1, Ronny Durrotun Nasihien2
1
Dosen Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya
1
natalia.damastuti@narotama.ac.id
2
Dosen Teknik Sipil, Universitas Narotama Surabaya
2
ronny.durrotun@narotama.ac.id

Abstrak

Salah satu unsur dari kenyamanan bangunan dapat ditinjau dari aspek perpindahan thermal yang
terjadi dalam bangunan tersebut. Masjid narotama merupakan salah satu masjid yang
menggunakan ventilasi alami dimana kondisi ruangan tersebut dipengaruhi secara langsung kondisi
di luar ruangan pagi, siang dan malam. Pengaruh thermal dari luar terhadap ruangan dalam masjid
dapat diidentifikasi dengan besar energi total perpindahan thermal. Penelitian dilakukan pada
bangunan masjid dengan meninjau besarnya OTTV dan simulasi yang dilakukan dengan
menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD). Hasil perhitungan OTTV menunjukkan nilai
34,94 W/m2. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perpindahan thermal di dalam ruangan masih
lebih rendah dari standar SNI sedang hasil simulasi menunjukkan bahwa temperatur berkisar
antara 31-32oC, menunjukkan adanya kondisi di luar ruangan mempengaruhi secara langsung
kondisi di dalam ruangan. Hal ini diakibatkan oleh bukaan masjid yang terlalu lebar

Keyword : kenyamanan thermal, OTTV, CFD (Computational Fluid Dynamics), masjid

Abstract
One element of the comfort of the building can be viewed from the aspect of heat transfer that
occurs in the building. Narotama Mosque is one of the mosque that uses natural ventilation where
the condition of the room is directly influenced conditions outside in the morning, a day and a
night. The influence of the external thermal on the inside of the mosque can be identified by the
total energy of the heat transfer. The study was conducted on the mosque building by reviewing the
amount of OTTV and simulation using Computational Fluid Dynamics (CFD). The OTTV
calculation results show a value of 34.94 W / m2. These results indicate that the heat transfer in the
room is lower than the SNI standard, while the simulation results show that temperatures ranged
from 31-32 ° C, indicating the presence of outdoor conditions indirectly affect the conditions in the
room. This is caused by the ventilation of the mosque that is too wide

Keyword : thermal comfort; OTTV, CFD (Computational Fluid Dynamics); the mosque

PENDAHULUAN Selayaknya bangunan dapat memberi ruang


Masjid Merupakan tempat ibadah beraktivitas yang nyaman (termasuk nyaman
umat beragama muslim. Aspek kenyamanan termal) kepada manusia sebagai
merupakan salah satu faktor penting dalam penggunanya agar terlindung dari iklim luar
kekusyukan beribadah di dalamnya. yang tidak menguntungkan, sehingga
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
843
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

aktivitas dalam bangunan dapat berjalan sinar matahari, suhu udara, dan kelembaban.
dengan optimal [Gratia E, 2004, hal.1157]. Untuk itu perlu adanya analisa terhadap
Ada beberapa aspek kenyamanan di dalam perubahan-perubahan tersebut termasuk
ruangan, yaitu aspek pencahayaan, perpindahan termal terhadap bangunan dan
kebisingan kecepatan aliran udara, dan aspek apa pengaruhnya terhadap distribusi
thermal. Di Indonesia, meskipun kita merasa temperatur di dalam ruangan masjid. Kita
nyaman secara termal, namun tidak dapat tahu bahwa, Pada suhu 27 – 32 oC sebagian
dipungkiri bahwa ventilasi alami sulit besar penghuni di dalam ruangan masih
diusahakan di iklim tropis yang lembab ini merasa nyaman dengan kondisi kecepatan
[Satwiko, 2004]. Masjid Narotama liran udara 1 m/s [Baharudin, 2015].
menggunakan bukaan Ventilasi alami yang Perpindahan thermal suatu bangunan
sebenarnya sulit dilakukan di dalam iklim dapat dilakukan dengan menghitung besaran
tropis. Maka dari itu akan dilakukan analisa Overall Thermal Transfer Value (OTTV) dan
kenyamanan penghuni di dalam ruangan dari roof thermal transfer value (RTTV). Nilai
aspek thermalnya menggunakan perhitungan Overall Thermal Transfer Value (OTTV)
OTTV dan simulasi dari CFD bangunan menjadi dasar dalam menentukan
faktor kenyamanan thermal secara prinsip
KAJIAN LITERATUR [Setyowati, 2013]. Selain tu panas yang ada
Universitas Narotama memiliki dalam bangunan, baik yang berasal dari
sebuah bangunan masjid yang terletak di internal dan eksternal bangunan juga
tengah-tengah lokasi kampus dan. Bagunan mempengaruhi kenyamanan dan
tersebut memiliki 3 lantai yang didesain produktivitas penghuni [Sahabuddin , 2014].
mengunakan tata udara alami di sekeliling Overall Thermal Transfer Value
bangunan. Infiltrasi udara dengan sistem (OTTV) merupakan suatu nilai yang
ventilasi alami dapat digunakan untuk ditetapkan sebagai kriteria perancangan
meningkatkan kenyamanan termal pada untuk selubung bangunan yang dikondisikan,
ruang-ruang dalam bangunan [Mannan, yaitu berupa dinding luar atau atap dimana
2007, Sugini, 2004]. Penggunaan ventilasi sebagian besar energi dapat termal dapat
alami, pengaruh dari luar akan berpengaruh berpindah melalui elemen tersebut. (Feri
secara langsung terhadap ruangan di dalam Harianto , hal C74).
masjid seperti perubahan angin, paparan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
844
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Nilai OTTV untuk setiap bidang METODE PENELITIAN


dinding luar bangunan dapat dihitung dengan Penelitian dilakukan secara kuantitatif
menggunakan persamaan sebagai berikut : dengan melakukan pengukuran fisik dari
dimensi bangunan dan pengukuran kondisi
OTTV = α.[(Uw.(1-WWR)].TDEK + udara masuk. Data dari pengukuran tersebut
(SC.WWR.SF) + menjadi parameter didalam menentukan nilai
(Uf .WWR x ∆T) Overall Thermal Transfer Value (OTTV) dan
................................................ (1) roof thermal transfer value (RTTV) sehingga
dimana :
besar perpindahan thermal dapat diketahui.
WWR = perbandingan luas jendela dengan
Secara garis besar diagram alir penelitian
luas dinding
Uwall = Transmitans termal dinding tidak dapat digambarkan sebagai berikut :
tembus cahaya (W/m2K)
TDek = Beda temperatur ekuivalen (K) Mulai
SF = Faktor radiasi matahari (W/m2)
SC = Koefisien peneduh dari sistem
Fenestrasi Studi literatur

Sedangkan untuk perpindahan termal


Pengukuran
pada penutup atap bangunan (RTTV) dengan - Kondisi Fisik Bangunan
- Kondisi udara
orientasi tertentu dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut :
Perhitungan OTTV selubung Simulasi CFD
dan
RTTV atap

................................... (2)
Selesai
Ar = luas atap yang tidak transparan (m2)
As = luas skylight (m2)
Ao = luas total atap = Ar + As (m2) Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Ur = transmitans termal atap tidak
transparan (W/m2.K)
Pengukuran kondisi fisik bangunan :
Us = transmitans termal fenestrasi
(skylight) (W/m2.K) - Jenis bangunan : Masjid
TDek = beda temperatur ekuivalen (K) - Luas bangunan : 132.25 m2
SF = faktor radiasi matahari (W/m2) - Struktur bangunan menggunakan
SC = koefisien peneduh dari sistem
fenestrasi
beton, 2 lantai dengan atap genteng
tanah liat dan dinding batu bata yang
dicat putih
Denah bangunan Masjid Universitas
Narotama ditunjukkan oleh Gambar 2.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
845
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

(a)
Gambar 3. Grid pengukuran lantai (a) lantai
2 (b) lantai 3
Gambar 2. Denah Bangunan
Pengukuran temperatur udara dan HASIL PENELITIAN DAN
kelembaban relatif juga dilakukan sebagai PEMBAHASAN
dasar dari simulasi pada Computational Fluid Overall Thermal Transfer Value (OTTV)
Dynamics (CFD) yaitu menggunakan Masjid Narotama merupakan masjid
ANSYS. Pengukuran dilakukan dengan yang keseluruhannya menggunakan ventilasi
menggunakan grid-grid disetiap lantai alami. Bangunan terdiri dari 3 lantai yang
dimana ruangan dibagi menjadi sejumlah memiliki fungsi tersendiri, lantai 2 dan lantai
area lebih kecil yang sama luas. Pada 3 difungsikan sebagai tempat beribadah dan
ruangan tiap lantai pada masjid memiliki memiliki bukaan lebar disetiap sisi
luasan lebih dari 100 m2, sehingga untuk bangunan. Dengan konsep tersebut maka
meningkatkan akurasi pengukuran setidaknya kecepatan angin dan temperatur udara luar
tiap ruang dibagi menjadi 36 kotak. Dalam sangat mempengaruhi kondisi didalam
pengukuran ini lantai 2 dibagi menjadi 121 ruangan.
kotak pengukuran dan lantai 3 dibagi Pada dinding bagian barat masjid,
menjadi 66 kotak pengukuran Luas masing- tidak terdapat jendela, sehingga WWRnya
masing kotak pada Gambar 3 (a) sebesar bernilai 0. Sedangkan pada dinding bagian
1,048 m2, dengan panjang persegi 1,005 m utara dan selatan tidak terdapat ukuran pasti
dan lebar persegi 1,0436 m. Sedangkan luas antara dinding dan area bukaan yang dapat
masing-masing kotak pada Gambar 3 (b) memindahkan kalor secara langsung. Maka
sebesar 1,62 m2, dengan panjang persegi 1,36 diasumsikan bahwa luas area bukaan sebesar
m dan lebar persegi 1,19 m. 65% dari luasan dinding total. Demikian pula
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
846
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dinding bagian timur bangunan, tidak diketahuinya ukuran sesuai peneduh yang
diketahui pasti luas area bukaan dan luas ada di sekitar bangunan. Maka diasumsikan
peneduh, sehingga tidak dapat diketahui nilai sebagaimana pada tabel, mengikuti
dengan pasti nilai SC pada dinding tersebut, keterangan pada standar yang ada bahwa
sehingga luas area bukaan pada sisi timur semakin teduh atau semakin sedikit sinar
diasumsikan 55% dari luasan sisi timur total. matahari yang diteruskan, maka nilai
Menurut SNI 03-6389-2010, dengan koefisien peneduhnya semakin besar.
bahan dinding bata merah dan cat tembok Sehingga diperoleh OTTV total dari seluruh
putih, diperoleh nilai transmisi termal

Tabel 1. Perhitungan OTTV

Luas Dinding Luas Jendela OTTV Total


No Bagian Masjid WWR Uwall TDek SF SC OTTV
(m2) (m2) (W/m2)

1 Dinding Barat 120.48 0 0 0.625 10 243 1 8.343


2 Dinding Utara 330.73 214.97 0.65 0.625 15 130 0.6 52.648
36.4435
3 Dinding Timur 330.73 181.90 0.55 0.625 15 112 0.4 27.143
4 Dinding Selatan 330.73 214.97 0.65 0.625 15 97 0.6 39.776

dinding sebesar 0,625 W/m2K. Beda sisi bangunan sebesar 36,4435 W/m2.
temperatur ekivalen untuk dinding barat
RTTV (Roof Thermal Transfer Value)
sebesar 10 K dan dinding sisi lain 15 K. Nilai perpindahan termal dari penutup
Perbedaan ini karena ketebalan dinding yang atap bangunan gedung dengan orientasi
berbeda, dinding barat memiliki ketebalan
tertentu, harus dihitung melalui persamaan
yang lebih (berupa dinding dan pilar) berikut:
dibandingkan dengan dinding di sisi yang Tabel 2. Perhitungan RTTV
lain. Semakin tebal dinding, maka perbedaan Bangunan Masjid Atap

temperatur ekivalen akan semakin kecil, Ar (m²) 90.73

As (m²) 0
terkait resistansi kalor dinding yang semakin
Ao (m²) 90.73
besar. Untuk nilai SF, masing-masing arah Ur 00.04
memiliki nilai yang berbeda, sebagaimana Us 0

telah tercantum pada SNI 03-6389-2010. Tdek 24

SF 316
Sementara koefisien peneduh, cukup SC 1

sulit ditentukan dengan pasti karena tidak RTTV (W/m²) 8.544

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


847
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

(Luas sisi total × OTTV) + (Luas atap × RTTV)


=
Luas selubung total
Berdasarkan pada SNI 03-6389-2010
untuk perpindahan panas atap bangunan, Perpindahan termal total
bahan atap yang terbuat dari genteng tanah (1112,67 × 37,093) + (90,73 × 8,554)
=
liat memiliki transmisi termal sebesar 0,4 1203,4

W/m2K. Karena atap masjid ini tidak Perpindahan termal total = 34,94 W/m2
memiliki skylight (genteng kaca transparan)
Nilai perpindahan termal total
maka luasan skylight beserta nilai transmisi
tersebut telah sesuai standar pada SNI 03-
fenetrasinya bernilai 0. Dengan pentuk
6389-2010 yaitu nilai transmisi termal
menyerupai piramida dengan alas berupa
maksimal sebesar 45 W/m2. Hal ini dapat
persegi panjang berukuran 5,08m x 5,48m
menjadi konfirmasi bahwa distribusi
dan tinggi 8,59m, maka luas permukaan atap
temperatur di dalam ruang sesuai dengan
sebesar 90,73m2. Sebagaimana pada
standar.
perpindahan panas sisi gedung, faktor radiasi
matahari atap berbahan genteng tanah liat DistribusiTemperatur Ruangan
yaitu sebesar 316 W/m2. Sementara karena Hasil simulasi ditampilkan dalam
tidak ada cahaya matahari yang beberapa kontur distribusi temperature yang
ditransmisikan secara langsung, shading terjadi pada suatu luasan plane horizontal di
coefficientnya bernilai maksimum yaitu 1. dalam bangunan. Plane horizontal tersebut
Sehingga perhitungan perpindahan termal dietakkan di lantai dua dan tiga pada
atap masjid didapatkan hasil sebesar 8,554 ketinggian 140cm dari lantai. Penentuan
.
W/m letak ketinggian plane ini disesuaikan agar
Nilai Perpindahan Termal Total sama seperti kondisi yang dialami manusia
Mengacu pada hasil perhitungan saat berada di bangunan tersebut. Kemudian
OTTV dan RTTV, dapat diketahui ditentukan titik outlet pada bangunan.
perpindahan termal keseluruhan selubung Penentuan ini berdasarkan dari kecepatan
bangunan (sisi dan atap) dapat dihitung paling rendah yang muncul pada suatu
sebagai berikut : bukaan. Berdasarkan data pengukuran maka
sisi barat menjadi outlet pada simulasi
Perpindahan termal total
berikut.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


848
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dikarenakan adanya atap (shading) yang


menutupi bangunan dari paparan sinar
matahari. Sementara pada bagian rendah
temperature paling rendah dikarenakan udara
yang mengalir dari arah selatan memiliki
temperatur lebih rendah dan Karena adanya
bangunan lain yang menghalangi paparan
sinar matahari.
Gambar 5. Distribusi temperatur Pada
Lt.2 (pagi hari)

Gambar 5 menunjukkan bahwa


temperatur pada lantai dua memiliki range
29.089oC sampai 30oC. Temperatur pada
bagian timur cukup tinggi dikarenakan masih
terpaparnya bangunan oleh sinar matahari.
Sementara pada bagian selatan bangunan
tertutupi oleh bangunan sebelahnya sehingga
temperaturnya paling rendah. Sedangkan Gambar 7. Distribusi temperatur pada
lt.2 (siang hari)
pada bagian utara bangunan temperature
paling tinggi dikarenakan adanya tanah
lapang yang terpapar sinar matahari sehingga
udara yang masuk dari arah utara lebih
panas.

Gambar 6. Distribusi temperatur pada lt 3


(pagi hari)
Gambar 6 menunjukkan bahwa
temperatur berada pada range 29.089oC
sampai 30.836oC. Temperatur paling tinggi
muncul pada sisi utara dikarenakan bangunan Gambar 7 menunjukkan temperature
tersebut pada lantai tiga terpapar langsung pada lantai dua memiliki range 30oC sampai
oleh cahaya matahari. Sedangkan pada 32oC. Temperatur pada bagian timur paling
bagian timur temperatur lebih rendah rendah dikarenakan adanya atap yang
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
849
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

berfungsi sebagai shading bangunan dari KESIMPULAN DAN SARAN


paparan sinar matahari. Sementara pada
Dari hasil analisa dan perhitungan,
bagian selatan bangunan tertutupi oleh
dapat disimpulkan bahwa perpindahan termal
bangunan sebelahnya sehingga
dari bangunan masjid adalah 34,94 W/m2.
temperaturnya paling rendah. Sedangkan
Nilai dari OTTV adalah sebesar 36.443
pada bagian utara bangunan temperature
W/m2. . Nilai dari RTTV adalah sebesar 8,544
paling tinggi dikarenakan adanya tanah
W/m2.
lapang yang terpapar sinar matahari sehingga
udara yang masuk dari arah utara lebih Dari hasil simulasi menggunakan

panas. CFD didapatkan bahwa distribusi temperatur


pada ruangan berada pada kisaran 31-32 oC.
Dengan temperatur tersebut dapat dikatakan
bahwa ruangan tersebut kurang nyaman
karena besar temperatur sudah diatas standar
kenyamanan.

REFERENSI

Gambar 8. Distribusi temperatur pada Baharuddin, Ishak, Muhammad T.,


Asniawaty. (2015). Pengaruh
lt.3 (siang hari)
Kecepatan Aliran Udara Terhadap
Gambar 8 menunjukkan bahwa Tingkat Kenyamanan Termal di
Ruang Kuliah. Prosiding Seminar
temperature berada pada range 30oC sampai Ilmiah Nasional.Volume 1.
32oC. Temper5atur paling tinggi muncul Gratia, E., Bruyère, A., & De Herde, A.
(2004). How to use natural
pada sisi selatan dikarenakan bangunan ventilation to cool narrow office
tersebut pada lantai tiga terpapar langsung buildings. Building and Environment,
39 (10): 1157-1170.
oleh cahaya matahari. Sedangkan pada Mannan, (2007). Faktor kenyamanan dalam
bagian timur temperatur lebih rendah perancangan bangunan (kenyamanan
suhu-termalpada bangunan). Jurnal
dikarenakan adanya atap (shading) yang Ichsan Gorontalo, 2 (1): 466-473.
menutupi bangunan dari paparan sinar Sahabuddin, Baharuddin,H. , Ihsan.(2014).
Pengaliran Udara untuk Kenyamanan
matahari. Sementara pada bagian utara Termal Ruang Kelas dengan Metode
temperature paling rendah dikarenakan udara Simulasi Computational Fluid
Dynamics .Sinektika Vol. 14 No. 2.
yang mengalir dari arah selatan memiliki Satwiko, Prasasto (2004), Fisika Bangunan
temperatur lebih rendah. 2. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
850
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Setyowati, Erni., Trilistyo, hendro (2013).


.Modul Vol.13 No. 1 Januari-Juni 2013.
ISSN : 0853-2877
SNI. (2011). SNI 6389-2011 tentang
Konservasi Energi Selubung
Bangunan pada Bangunan
Gedung.Jakarta: Badan Standarisasi
Nasional.
Sugini. (2004). Pemaknaan Istilah-Istilah
Kualitas Kenyamanan Thermal
Ruang Dalam Kaitan Dengan
Variabel Iklim Ruang. LOGIKA: 03-
17.
Feri Harianto1 dan Anastasia Fairanie Gozali
2, KONSERVASI ENERGI
SELUBUNG BANGUNAN PADA
GEDUNG GRAHA GALAXY
SURABAYA (hal c-74)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


851
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ANALISIS KINERJA TRANSPORTASI ANGKUTAN PENUMPANG DI KOTA


TARAKAN

Achmad Fadillah1), Bekti Prihatningsih2)


1)2)
Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang

Abstrak

Permasalahan transportasi angkutan penumpang (TAP) di Kota Tarakan bersifat multi


dimensi seperti, tarif dan trayek/trayek yang kurang tertata dan tidak merata,
ketidaknyamanan dan kurang aman, kelebihan penumpang pada jam sibuk dan sebaliknya,
kondisi sistem operator, meningkatnya polusi dan kebisingan dan angka kecelakaan serta
pelanggaran lalu lintas, dan perilaku pengemudi. Secara singkat akar permasalahannya
adalah ketidakterpaduan antara Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota Tarakan
dengan TAP. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja transportasi angkutan
penumpang berdasarkan metode statistik deskriptif untuk: melihat permintaan pergerakan
penduduk; kinerja trayek dan operasi angkutan; dan kinerja prasarana transportasi, serta
tingkat pelayanan jalan berupa rasio volume per kapasitas ruas jalan. Hasil yang dicapai
menemukan kinerja eksisting TAP di Kota Tarakan relatif belum optimal tingkat pelayanan
jalan utamanya pada jalan-jalan sekundernya karena peningkatan volume kendaraan
secara signifikan dipengaruhi oleh tingginya pergerakan penduduk, penggunaan lahan,
tingkat pelayanan angkutan, kenyamanan angkutan, load factor, dan kondisi jalan.

Kata kunci : angkutan penumpang, sustainable, transportasi, tarakan

Abstract

The problems of passenger transport (TAP) transportation in Tarakan City are multi-
dimensional, such as uneven, uneven and orderly tariffs and routes, inconvenience and less
safe, overload of passengers during peak hours and vice versa, operator system conditions,
increased pollution and noise and numbers accidents and traffic offenses, and driver
behavior. Briefly the root of the problem is the unity between Spatial Planning (RTRW)
Tarakan with TAP. This study aims to assess the performance of passenger transport based
on descriptive statistical methods to: see demand for population movement; route
performance and transport operations; and the performance of transportation infrastructure,
and the level of road service in the form of ratio of volume per capacity of road. The result
shows that the existing performance of TAP in Tarakan City is not yet optimal in the main
road service level on the secondary roads due to the increase of vehicle volume significantly
influenced by the high movement of population, land use, transportation service level,
transportation convenience, load factor, and road condition .

Keywords: passenger transportation, sustainable, transportation, tarakan

PENDAHULUAN meluasnya kawasan kemacetan dan


tundaan, tingginya tingkat polusi dan
Fenomena sistem transportasi di
kebisingan serta menurunnya kenyamanan
Kota Tarakan meliputi : peningkatan
dan keamanan berkendaraan. Sementara
trayek dan area parkir, tingginya angka
itu permasalahan spesifiknya adalah: (a)
kecelakaan dan pelanggaran lalulintas,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
852
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

operasional (tarif, kenyamanan, keamanan, METODE PENELITIAN


ketepatan waktu, dan lain sebagainya); (b) Penelitian ini mengkaji kinerja
manajemen (trayek, ijin, armada, dana, eksisting TAP di Kota Tarakan dengan
subsidi, dan lain sebagainya); dan (c) menganalisis: permintaan penumpang,
perencanaan (tata ruang dan lingkungan, kinerja operasi, prasarana, dan tingkat
investasi, dan lain sebagainya). pelayanan jalan berbasis RTRW Kota
Jika disederhanakan permasalahan Tarakan 2010 - 2030. Pengambilan data
TAP di kota Tarakan adalah: 1) kemacetan sekunder diperoleh dari Dinas Perhubungan
di pusat kota; 2) adanya kelompok Kota Tarakan, Dinas Pekerjaan Umum
masyarakat yang belum terlayani, karena bidang Bina Marga Kota Tarakan serta
keterbatasan radius pelayanan; dan 3) dokumen Tratalok Kota Tarakan yang
peningkatan polusi akibat TAP , dan representatif serta relevan dengan topik
masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan. penelitian ini, sedangkan data primer
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan diambil langsung di lapangan melalui
sebagai tanggapan atas permasalahan sistem observasi dan survei. Selain itu juga
TAP di Kota Tarakan utamanya pada dilakukan wawancara langsung kepada
tinjauan aksesibilitas berupa penilaian pengemudi TAP kota Tarakan di atas
efektifitas penataan trayek, dan pencapaian kendaraan (on board survey) serta observasi
sinergitas tata ruang dan transportasi trayek terpilih dalam satu kali perjalanan di
dalam bentuk optimalisasi interaksi tata kecamatan Kota Tarakan. Analisis Kinerja
ruang dan transportasi. TAP didasarkan pada penilaian permintaan
Penelitian ini bertujuan untuk: berbasis spasial dan non-spasial dengan

menilai, menganalisis, dan meformulasikan formula persamaan matematis regresi linier


berganda sebagai berikut (Miro, 2016):
performansi TAP di Kota Tarakan sebagai
basis dalam mendesain model tata
Y1 = a1 + b1X1 + b2X2 + b3X3 +
transportasi yang sustainable dan
b4X4 + b5 X5 + b6X6 + b7 X7
terintegrasi dengan RTRW Kota Tarakan
2010 - 2030. Manfaat yang diharapkan
adalah tersusunnya informasi tentang
performansi pola trayek TAP di Kota
Tarakan sehingga diperoleh taraf
sustainabilitasnya.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


853
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Y1 = peubah terikat jumlah kebutuhan


Untuk mendukung pemilihan trayek
transportasi/keinginan perjalanan konstanta jumlah
pilihan TAP sebagai fungsi dari trayek
a1 = kebutuhan
transportasi/keinginan perjalanan
optimal dilakukan dengan tahap seleksi
b1X1 = parameter dan peubah bebas jumlah penduduk
jalur optimal yang memanfaatkan data (jiwa/km2)
b2X2 = parameter dan peubah bebas sosial ekonomi (unit)
jarak perjalanan atau interaksi antar b3X3 = parameter dan peubah bebas penggunaan lahan
kawasan dalam kota Tarakan b4X4 = parameter
(unit) dan peubah bebas tingkat pelayanan
b5X5 = parameter
transportasidan peubah bebas harga/biaya
(jumlah)
menggunakan Model Lowry serta data
b6X6 = parameter dan
transportasi peubah bebas kenyamanan
(rupiah)
jaringan jalan dengan trayek terbaik dari b7X7 = parameter dan peubah bebas
pelayanan transportasi (puas)waktu perjalanan
satu titik di ruas jalan yang telah (menit)

ditentukan pada 4 kecamatan. Proses


analisis spasial dalam pengelolaan TAP
seleksi jalur optimal menggunakan data
jaringan jalan dimana trayek terbaik dari
satu titik ditentukan berdasarkan jarak
jalan terhadap peta pola penggunaan lahan
dan kepadatan penduduk.
Gambar. 1. Peta Kepadatan dan Persebaran
Penduduk Kota Tarakan
HASIL PENILITIAN DAN
(Sumber : RTRW Kota Tarakan 2010 – 2030)
PEMBAHASAN
Sistem Transportasi Kota Tarakan
Sistem transportasi di Kota
Tarakan pada dasarnya terdiri dari moda
darat, air, dan udara. Secara khusus
transportasi kota didominasi moda darat
termasuk TAP ditinjau berdasarkan data
dan informasi seperti: volume lalulintas,
kapasitas dan karakterisik jalan,
Gambar. 2. Struktur Ruang Kota Tarakan
prasarana dan sarana transportasi, tingkat
(Sumber : RTRW Kota Tarakan 2010 – 2030)
emisi kendaraan dan kualitas udara
ambien kota, dan tingkat kecelakaan, Kondisi transportasi darat ini mencakup

pelanggaran lalu lintas, dan kemacetan. jaringan jalan, rute TAP dan terminal.
Berdasarkan statusnya, hingga pada 2016
jaringan jalan Kota Tarakan panjangnya
sekitar 169,037 Km.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
854
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 1. Jalan di Kota Tarakan Berdasarkan Kondisi, Jenis Permukaan, Kelas Jalan
Panjang Jalan (Km)
No Keterangan
2011 2012 2013 2014 2015

1 Kondisi Jalan

a. Baik 97,040 112,503 122,027 126,778 138.510

b.Sedang 31,870 22,501 22,880 33,807 29.430

c. Rusak 12,284 15,000 7,267 8,452 5.190

Jumlah 141,194 150,004 152,174 169,037 173,137

2 Jenis Permukaan

a.Aspal 19,627 20,167 20,250 21,666 133.090

b.Hotmix 81,611 85,271 91,263 105,705 0

c.Batu/Kerikil 7,350 7,450 6,150 3,470 3.300

d.Tanah 32,606 37,116 34,871 38,196 36.747

Jumlah 141,194 150,004 152,534 169,037 173,137

3 Kelas Jalan

a.Kelas I - - - - -

b.Kelas II - - - - -

c.Kelas III - - - - -

d.Kelas IIIa 34,490 34,490 34,490 34,490 34,490

Panjang Jalan (Km)


No Keterangan
2004 2005 2006 2007 2008

e.Kelas IIIb 40,460 40,460 40,460 40,460 40,460

f.Kelas IIIc 17,201 17,201 17,951 18,701 19.450

g.Kelas tidak dirinci 49,043 57,853 59,633 75,386 78.740

Jumlah 141,194 150,004 152,534 169,037 173,137

4 Pemerintah Berwenang

Negara - - - - 3,460

Provinsi - - - - -

Kab/Kota 141,194 150,004 152,534 169,037 169,677

Jumlah 141,194 150,004 152,534 169,037 173,137

Sumber : Kota Tarakan Dalam Angka 2016

Dari kondisi yang ada terdapat pusat kota, sedang jalan -jalan di luar
beberapa potensi permasalahan jaringan kota volume lalu lintas masih rendah
transportasi Kota Tarakan (berdasarkan karena kawasan yang belum
Tataran Transportasi Lokal (Tratalok) dan berkembang (Kecamatan Tarakan
Dinas Perhubungan Kota Tarakan, 2015): Utara) sehingga bangkitan lalu lintas
a. Kepadatan lalu lintas terkonsentrasi di belum membentuk pola yang stabil.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


855
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

b. Jaringan jalan darat belum menjangkau cukup besar, yang dikhawatirkan akan
ke seluruh bagian pulau dan beberapa mempengaruhi kinerja jaringan jalan
jalan utama masih berupa jalan tanah (Jalan Yos Sudarso, Jalan Jenderal
yang sulit dilewati kendaraan apabila Sudirman, Jalan Mulawarman, dan Jalan
hujan, seperti Jalan Mamburungan dan Halmahera).
Jalan Karungan Tanjung Pasir. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
c. Saat ini terdapat beberapa embrio jalan jalan di Kota Tarakan ini dikembangkan
tanah sebagai usaha pengembangan berdasarkan sudut pandang masyarakat
jaringan jalan dan aksesibilitas di Pulau sebagai pengguna, dimana ukurannya
Tarakan (jalan tanah di pesisir Pantai merupakan common indicator yang
Amal menuju Jalan Mambrungan, dari diinginkan oleh pengguna. SPM
kawasan Kampung Enam menuju dikembangkan dari 3 keinginan dasar
Binalatung, Jalan Karungan-Tanjung pengguna jalan, yakni: (1) kondisi jalan
Pasir dan jalan tanah di kawasan Juata yang baik (tidak ada lubang) (2) tidak
Permai. macet (lancar sepanjang waktu), dan (3)
d. Jaringan jalan di pusat Kota Tarakan dapat digunakan sepanjang tahun (tidak
rawan terhadap kemacetan karena relatif banjir waktu musim hujan). Dalam kaitan
sempit, pola parkir belum memadai, ini, Pemerintah Kota Tarakan
belum terdapat sistem manajemen mengakomodir tuntutan publik terhadap
transportasi yang mengatur pergerakan SPM dengan mengikuti
moda lalu lintas sehingga berbagai norma/kaidah/aspek keteknisan dan
jenis kendaraan bebas memasuki pusat pembiayaan. Hasil penilaian yang
kota serta banyak angkutan kota yang membandingkan kondisi eksisting jaringan
mangkal. jalan yang ada di Kota Tarakan dengan
e. Beberapa ruas jalan di pusat kota SPM Jalan dapat dilihat pada tabel berikut.
mempunyai beban lalu lintas yang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


856
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 2. Hasil Penilaian Tingkat Pelayanan Jaringan Jalan di Kota Tarakan


Parameter Nilai Keterangan
2 406,53
Luas W ilayah Kota (km )
Panjang jalan (km) 169,037
Jumlah penduduk (jiwa) 176.981
Kepadatan penduduk (jiwa/km2) 706
Indeks aksesibilitas = panjang jalan / luas wilayah Eksisting 0,42 Kondisi eksisting di atas standar
(km/km2) Standar minimal > 0,05 minimal

Indeks mobilitas = (panjang jalan / 1000 Eksisting 0,17 Kondisi eksisting di bawah
penduduk) Standar minimal >2 standar
minimal
Sumber: Hasil Analisis, 2017

Berdasarkan tabel 2 tersebut di atas angkutan jalan; dan (b) Jaringan


terlihat bahwa dilihat nilai indeks angkutan sungai, danau, dan
aksesibilitasnya maupun indeks penyeberangan. Sedangkan jaringan lalu
mobilitasnya, secara keseluruhan di atas lintas angkutan jalan, meliputi :
SPM. Artinya jaringan jalan yang ada a. Jaringan Jalan
relatif sudah mengjangkau ke seluruh Kota 1) Sistem jaringan jalan primer yaitu
Tarakan, sedangkan dilihat dari indeks arteri primer meliputi ruas, Jalan
mobilitasnya masih dibawah standar P.Aji Iskandar; Jalan Aki Balak,
minimal. Tetapi jika kita lihat dari Jalan Bhayangkara, Jalan
kondisi jalannya, masih banyak ruas jalan Mulawarman, Jalan Yos Sudarso,
permukaannya dari tanah atau kerikil d 2) Sistem jaringan jalan sekunder
engan kondisi sebagian besar rusak. terdiri atas :
Dengan demikian perlu dilakukan (a) sistem jaringan jalan arteri
peningkatan kondisi jaringan jalan yang sekunder meliputi ruas Ring
ada. Road Juata Laut – Pantai
1.1. Pengembangan Prasarana Amal, Jalan Gajah Mada,
Transportasi Jalan Jenderal Sudirman,
Pengembangan sistem Jalan Kusuma Bangsa, Jalan
transportasi kota dalam bentuk rekayasa RE Martadinata, Jalan Banda,
maupun pengelolaan transportasi Jalan Kalimantan , Jalan
diarahkan untuk memacu pembangunan Patimura, Jalan Pulau
ekonomi, sosial, dan fisik Kota Tarakan. Sumatera, Jalan Pulau
Sistem jaringan transportasi darat Sadau, Jalan Sungai
meliputi: (a) Jaringan lalu lintas Sesayap, Jalan Sungai
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
857
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Kapuas, Jalan Sungai Kayan, pengembangan terminal. Penyediaan


Jalan Sungai Mahakam, dan terminal, dikaitkan dengan sistem
Jalan Sungai Sembakung. pusat-pusat pelayanan yang
(b) sistem jaringan jalan kolektor direncanakan, yaitu di Pusat
sekunder meliputi ruas Jalan Pelayanan Kota, di Sub Pusat
Pantai Amal Baru dan Jalan Pelayanan Kota dan di kawasan
Mamburungan. Pelabuhan Penyeberangan Juata Laut.
3) Arahan pengembangan sistem Pengembangan terminal tersebut
jaringan jalan terdiri atas: terdiri atas:
(a) peningkatan kondisi jalan  Pengembangan terminal tipe C
untuk jalan arteri primer dan meliputi: (a) Terminal Boom
arteri sekunder; dan Panjang di Kelurahan Pamusian,
(b) pembangunan jalan baru Kecamatan Tarakan Tengah; dan
sebagai perpanjangan ruas (b) Terminal Simpang Tiga di
jalan eksisting untuk jalan Kelurahan Karanganyar pantai,
kolektor sekunder; Kecamatan Tarakan Barat.
b. J aringan prasarana lalu lintas dan  Pengembangan sub terminal,
angkutan jalan terdiri atas : meliputi: (a) Sub terminal Pantai
1) Persimpangan sebidang terdapat di Amal di Kelurahan Pantai Amal,
Jalan Mulawarman, Jalan Yos Kecamatan Tarakan Timur; (b) Sub
Sudarso, Jalan Gajah Mada, Jalan terminal Tanjung Simaya di
Jenderal Sudirman, Jalan Kusuma Kelurahan Juatalaut, Kecamatan
Bangsa, Jalan Diponegoro, Jalan Tarakan Utara, dan (c) Sub terminal
Panglima Batur, Jalan Halmahera, Juata laut di Kelurahan Juata laut,
Jalan Sumatera, Jalan Teuku Kecamatan Tarakan Utara.
Umar,Jalan Martadinata, Jalan d. Jembatan penghubung Kota Tarakan –
Sungai Sesayap, Jalan Sadau. Kabupaten Bulungan.
2) Ketersediaan median yang terdapat Rencana pembangunan jembatan
di Jalan Mulawarwan, Jalan Yos Tarakan – Bulungan sepanjang 5 km
Sudarso, Jalan Kusuma Bangsa, yang akan di bangun pada Kelurahan
Jalan Gajah Mada. Karang Harapan Kecamatan Tarakan
Barat dan akan melalui Pulau Sadau,
c. Jaringan pelayanan lalu lintas dan
lihat gambar berikut.
angkutan jalan mencakup rencana

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


858
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

30 km, jalan kolektor primer = 15 km;


jalan arteri primer = 11,5 km, dan jalan
arteri sekunder = 13,6 km). Untuk
pembangunan jalan kolektur sekunder
sepanjang 42 km dan jalan arteri
sekunder sepanjang 13 km.

1.2. Permintaan Pergerakan


Penumpang
Gambar 3. Rencana Jembatan Tarakan -
Bulungan
Kebutuhan akan jasa TAP di Kota
Tarakan tidak dapat dipisahkan dengan
kebutuhan transportasi kota yang timbul
karena lokasi aktivitas penduduk yang
tersebar secara spasial sehingga
perjalanannya juga menyebar ke seluruh
bagian wilayah kota. Pola penyebaran
tersebut sebagai implikasi dari rencana
penggunaan lahan yang telah
direncanakan dalam RTRW KotaTarakan
Gambar. 4. Orientasi Daerah Pembangunan
Jembatan Tarakan - Bulungan
2010 - 2030. Berdasarkan kondisi
tersebut, maka dapat diidentifikasi
Sementara itu jaringan angkutan
peubah-peubah yang dapat menimbulkan
sungai, danau, dan penyeberangan di Kota
kebutuhan transportasi atau permintaan
Tarakan terdiri dari : (a). Pelabuhan
akan pergerakan atau perjalanan
Tengkayu I di Kelurahan Sebengkok,
penduduk di setiap kecamatan di Kota
Kecamatan Tarakan Tengah; dan (b)
Tarakan.
Pelabuhan Fery di Kelurahan Juata Laut,
Analisis permintaan pergerakan
Kecamatan Tarakan Utara sebagai
atau transportasi di Kota Tarakan yang
pelabuhan penyeberangan. Selain itu,
dihitung dengan proyeksi statistik korelasi
program pengembangan kulitas dan
dan analisis regresi berganda, peubah :
kuantitas jalan di Kota Tarakan untuk
jumlah penduduk (x1), sosial ekonomi
periode 2010 – 2030 dalam bentuk
(x2), penggunaan lahan (x3), tingkat
peningkatan (jalan kolektor sekunder =
pelayanan (x4), harga/biaya transportasi
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
859
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

(x5), kenyamanan pelayanan transportasi penggunaan lahan (x3) 51.7; tingkat


(x6), dan waktu perjalanan (x7) hasilnya pelayanan (x4) 38.9; biaya
adalah sebagai berikut: transportasi (x5) 24.7; kenyamanan
1. Persamaan regresi untuk prediksi (x6) 26.9; dan waktu perjalanan (x7)
peringkat kecamatan dengan faktor- 79.4. Nilai mean tertinggi adalah
faktor yang berpengaruh terhadap faktor waktu perjalanan (x7),
permintaan pergerakan penduduk per penggunaan lahan (x3), dan jumlah
kecamatan di Kota Tarakan (Tarakan penduduk (x1) dimana standar deviasi
Timur, Tarakan Tengah, Tarakan tertinggi berpengaruh pada faktor
Barat, dan Tarakan Utara) adalah: Y penggunaan lahan (x3), dan jumlah
= 101.26- 0.103X1+ 4112X2+ 0.11X3+ penduduk (x1).
0.737X4- 2.12X5+ 1.007X 6 - 1.567X7.
2. Koefisien korelasi secara umum Permintaan pergerakan penduduk
tidak signifikan ( nilai mean sig 0.026 Kota Tarakan berdasarkan aktivitas dan
>nilai alpha), tetapi korelasi antara sebaran spasial lokasi pada setiap
peringkat dengan tingkat kecamatan diprediksi sangat signifikan
pelayanan(x4), kenyamanan (x6), dan dipengaruhi oleh faktor-faktor: jumlah
waktu perjalanan (x7) adalah penduduk (x1), sosial ekonomi (x2),
signifikan. penggunaan lahan (x3), tingkat pelayanan
3. Hasil proyeksi Model Summary (x4), harga/biaya transportasi (x5),
mengidentifikasi koefisien korelasi kenyamanan pelayanan transportasi (x6),
berganda antara ketujuh peubah dan waktu perjalanan (x7).
dengan peringkat adalah 0.948 dan Proyeksi permintaan pergerakan
nilai koefisien determinasi persamaan penduduk berdasarkan kecamatan di Kota
regresi adalah 0.889 serta nilai Tarakan akan berkurang sejalan dengan
koefisien determinasi yang bertambahnya jumlah penduduk (x1 : -
disesuaikan untuk yang lebih dari satu 0.103), biaya transportasi (x5 : -2.12), dan
peubah independen sebesar 0.779, waktu perjalanan (x7 : -1.566). Sedangkan
yang bermakana koefisien faktor-faktor yang berpengaruh positif
determinasi tersebut secara statistik terhadap permintaan pergerakan
signifikan. penduduk adalah sosial ekonomi (x2:
4. Mean untuk peringkat kecamatan 4.112), penggunaan lahan (x3 : 0.114),
adalah 27.8; jumlah penduduk (x1) tingkat pelayanan (x4 : 0.737), dan
41.5; sosial ekonomi (x2) 24.6; kenyamanan (x6 : 1.27).
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
860
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Berdasarkan tampilan hubungan ke peningkatan tarif angkutan umum


tujuh peubah independen teragakan penumpang.
bahwa terdapat tiga kategori
pengelompokan faktor-faktor yang 1.3. Kinerja Rute TAP
berpengaruh terhadap permintaan Kinerja rute TAP di Kota Tarakan
transportasi Kota Tarakan yaitu kategori dinilai berdasarkan efektivitas, efisiensi,
rendah (0-30%), sedang (31-67%), dan dan kepuasan pengguna serta fungsi
tinggi (68-100%). Selain itu, kualitatifnya berupa pengukuran
teridentifikasi juga faktor-faktor yang kemampuan, usaha, dan kesempatan bagi
berpengaruh terhadap permintaan pengusaha dalam menyediakan TAP.
transportasi di setiap kecamatan di Kota Hasil studi dari setiap peubah
Tarakan (Tarakan Timur, Tarakan bebas/independen dari kinerja rute TAP
Tengah, Tarakan Barat, dan Tarakan Kota Tarakan : load factor/pengisian (x8),
Utara) adalah sangat bervariasi. Kategori jumlah penumpang yang diangkut (x9),
pengelompokan faktor berpengaruh adalah waktu tunggu penumpang (x10), sebab-
0-19% (sangat rendah), 20-39% (rendah), sebab kelambatan (x11), penyediaan
40-59% (sedang), 60-79% (tinggi), dan angkutan (x12), tingkat konsumsi bahan
80-100% (sangat tinggi). bakar (x13), waktu antara (x14), dan
Beberapa permasalahan terkait kecepatan perjalanan (x15), di 4
dengan kondisi tersebut, diantaranya kecamatan di Kota Tarakan
adalah: rendahnya aksesibilitas karena hubungannya tampak nyata terutama
banyaknya bagian kawasan di Kota pada 3 (tiga) trayek utama yaitu trayek
Tarakan yang belum dilayani dan A , B , dan C dengan skala penjumlahan
rendahnya tingkat pelayanan TAP karena dari prioritas trayek.
waktu tunggu yang relatif tinggi antara Analisis kinerja rute TAP Kota
33-46 menit. Selain itu, waktu perjalanan Tarakan dihitung dengan proyeksi
yang lama karena hierarki pelayanan statistik korelasi dan analisis regresi
tidak optimal berdampak pada terjadinya berganda, dimana Y2 atau kinerja rute
trayek berjarak panjang (Terminal Boom sebagai peubah terikat. Sedangkan
Panjang – Juata Kerikil, dan Terminal peubah bebasnya : load factor/pengisian
Gusher – Juata Laut) dan terjadi (x8), jumlah penumpang yang diangkut
penumpukan atau tumpang tindih trayek (x9), waktu tunggu penumpang (x10),
pada beberapa rute antar kawasan dalam sebab-sebab kelambatan (x11), penyediaan
kota dan berimplikasi langsung pada
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
861
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

angkutan (x12), tingkat konsumsi bahan setiap trayek sangat bervariasi. Kategori
bakar (x13), waktu antara (x14), dan trayek berdasarkan berbagai faktor yang
kecepatan perjalanan (x15), yang beragam dan relatif rendah terjadi di
diasumsikan sebagai faktor-faktor yang seluruh trayek; kategori sedang di Trayek
dapat meningkatkan kinerja rute TAP di B(Gusher – Juata Kerikil), trayek C
Kota Tarakan. (Gusher – Juata Laut), dan kategori tinggi
Analisis korelasi dan regresi dari di Trayek A ( Boom Panjang – Jalan
performasi rute TAP di Kota Tarakan, Kusuma Bangsa – Jalan Yos Sudarso –
hasilnya adalah Y = 50.213 + 0.801X 8 - Jalan Gajah Mada – Jalan Mulawarman –
4.348X 12 . Nilai koefisien korelasi Metode Jalan Sudirman – Jalan Martadinata –Jalan
Stepwise sebesar 0.996 (koefisien Sumatra (Ladang) –Jalan Patimura
determinasi 0.995) dimana Sig konstanta (Markoni) – Jalan Slamet Riyadi – jalan-
< alpha sedangkan Sig load jalan di dalam kota).
factor/pengisian (x8) < alpha secara Dengan demikian dapat
statistik bermakna signifikan dan Sig diinterpretasikan bahwa kondisi tersebut
penyediaan angkutan (x12) > alpha sejalan dengan beberapa permasalahan
sehingga secara statistik tidak signifikan. penataan TAP Kota Tarakan, yakni :
Kinerja rute/trayek TAP Kota tingkat aksesibilitas masih rendah
Tarakan berdasarkan sebaran trayeknya sehingga masyarakat harus melakukan
sangat signifikan dipengaruhi oleh load beberapa kali perpindahan angkutan
factor/pengisian (x8), dan signifikan oleh hingga sampai ke tujuan, serta masih
penyediaan angkutan (x12), sedangkan terdapatnya angkutan kota yang tidak
faktor jumlah penumpang yang diangkut resmi disamping penggunaan moda lain
(x9), waktu antara (x14), waktu tunggu seperti taksi gelap yang banyak
penumpang (x10), kecepatan perjalanan berpangkal di Pelabuhan SDF Tengkayu
(x15), sebab-sebab kelambatan (x11), dan II, waktu tunggu angkutan relatif tinggi
tingkat konsumsi bahan bakar (x13), pada jam tidak sibuk, jarak tempuh
tidak signifikan. Dengan demikian dapat trayek yang cukup panjang khususnya ke
disimpulkan bahwa penyebaran prioritas Tarakan Utara (Juata Laut dan Juata
trayek telah mengikuti distribusi normal. Kerikil), dan load factor penumpang
Selanjutnya hasil analisis dan penilaian yang berfluktuasi dengan frekuensi
memeragakan bahwa faktor-faktor yang singkat pada jam sibuk (peak hours : jam
berpengaruh terhadap kinerja rute TAP di berangkat dan pulang kerja/sekolah).

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


862
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KESIMPULAN DAN SARAN Paper Presented at the Seminar on


City of Jakarta Urban Transport in
Berdasarkan hasil analisis dan August 5,2002. PAJ Indonesia.
pembahasan yang diuraiak di atas dapat Jakarta: pp.1-10.
Hong,K.L. 2005. Road Pricing Modeling for
disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Hyper-Congestion. Transportation
Research Part B: Methodological
 Kinerja eksisting pola rute transportasi Elsevier, New York. 39 (9
November 2005): 769-795.
angkutan di Kota Tarakan relatif belum
Kusbiantoro,B.S. 2004. Peran Transportasi
optimal tingkat pelayanan jalan terhadap Perkembangan dan
Pertumbuhan Kota. Makalah Seminar
utamanya pada jalan-jalan Nasional Transportasi HMS FT-
sekundernya karena peningkatan UNDIP. Semarang:pp.1-10.
Manikam,A. 2003. Penataan Angkutan
volume kendaraan secara signifikan Umum dan Dampaknya bagi
Pengguna, Operator dan Jaringan
dipengaruhi oleh tingginya pergerakan Jalan: Penelitian Kasus Kota
penduduk, penggunaan lahan, tingkat Makassar [Tesis]. Program
Pascasarjana Universitas Gadjah
pelayanan angkutan, kenyamanan Mada.Yogyakarta.
Matsumoto,S. 2008. Urban Transportation
angkutan, load factor, dan kondisi Options for Enhanced Accessibility
jalan; and Sustainability in Indonesia.
Makalah Simposium I Forum
 Pola pergerakan transportasi angkutan Transportasi Perguruan Tinggi
Indonesia. ITB. Bandung: pp.33-42.
penumpang di Kota Tarakan Miro,F. 2005. Perencanaan Transportasi untuk
berdasarkan asal perjalanan yang Mahasiswa, Perencana, dan Praktisi.
Erlangga. Jakarta.
searah dengan trayek dan kegiatan Poernomosidhi,P.,I.F. 2006. Penajaman
Penyusunan RTRW Kawasan
sosial secara dominan terjadi di
Tertentu Metropolitan: Catatan
Kecamatan Tarakan Tengah, dan Pengantar Kawasan Kedungsepur
(KDS). Departemen Pekerjaan
Kecamatan Tarakan Barat. Umum. Jakarta:pp.1-10.
 Daerah pelayanan transportasi Riyanto,B. 2007. Permasalahan Manajemen
Sistem Transportasi Kota Sedang dan
angkutan penumpang di Kota Tarakan Kecil. Makalah Seminar Sehari
Transportasi Himpunan Mahasiswa
yang perlu pengembangan dan Sipil Universitas Pakuan. Bogor.
peningkatan kualitas dan kuantitasnya Soegijoko,B.T. 2009. Pengembangan Kota
dan Sistem Angkutan Umum.
adalah Kecamatan Tarakan Utara dan Makalah Seminar Nasional
Transportasi, Lingkungan, dan
Kecamatan Tarakan Timur. Perkembangan Kota Teknik Planologi
ITB. Bandung: pp.1-14.
REFERENSI Sutriadi,R. 2006. Pengendalian Kota Besar
dan Metropolitan, Implikasinya
Chavarria,S. 2002. Transportation System terhadap Transportasi yang
Management in Champaign, Illinois. Berkelanjutan dalam
Department of Urban and Regional Kusumantoro,I.P. et al .(Editors).
Planning University of Illinois. Essays in Sustainable Transportation:
Urbana Champaign: pp.1-7. AHandbook in Honor of
Dikun,S. 2002. Urban Transport Reforms. Prof.Dr.BS.Kusbiantoro. KK-PPK,
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
863
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

SAPPK ITB. Bandung: 259-282.


Tamin,O.. 2005. Beberapa Alternatif
Pemecahan Masalah Transportasi
Perkotaan di Kota-Kota Besar
Indonesia. URDI. 4. URDI. Jakarta.
. 2007. Menuju
Terciptanya Sistem Transportasi
Berkelanjutan di Kota-Kota Besar di
Indonesia. Makalah Seminar Sehari
Transportasi Himpunan Mahasiswa
Sipil Universitas Pakuan. Bogor.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


864
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY


PROCESS DAN FUZZY DALAM PROCESS
MARKET MATCHING UMKM

Elta Sonalitha1), Salnan Ratih2)


1)
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: elta.sonalitha@unmer.ac.id
2)
Email: salnanratih@gmail.com

Abstrak
Informasi mengenai perkembangan pasar dan persaingan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) dengan produk yang sama antar UMKM akan sangat berguna bagi proses pemasaran
produk UMKM untuk menghindari kerugian akibat stok produk yang menumpuk. Oleh sebab itu,
perlu adanya pendukung keputusan bagi UMKM untuk memilih pembeli yang tepat dari sekian
banyak pembeli untuk produk yang dimilikinya. Beberapa metode yang bisa digunakan antara
lain Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Logic. Metode AHP dan Fuzzy mampu
memberikan rekomendasi hanya berdasarkan kriteria-kriteria lingustik. Untuk mengetahui
seberapa akurat kedua metode ini dalam proses market matching, maka perlu dilakukan analisis
perbandingan metode AHP dan Fuzzy dengan kasus yang sama yaitu untuk pemilihan pembeli
bagi produk UMKM. Berdasarkan hasil analisis, hasil keluaran Fuzzy adalah jumlah produk yang
bisa di jual ke masing-masing pembeli sedangkan hasil keluaran AHP berupa perangkingan
pembeli. Hasil fuzzy menunjukkan semakin banyak jumlah produk yang harus dijual pada
pembeli, maka peluang jual ke pembeli semakin besar. Hasil AHP menunjukkan semakin tinggi
rangking pembeli, maka peluang jual ke pembeli semakin besar. Bila kedua metode ini
dibandingkan, menggunakan data pembeli dengan kriteria yang hampir sama, fuzzy lebih akurat
dibandingkan dengan AHP, dikarenakan Fuzzy mampu memberikan hasil keluaran yang lebih
teliti.
Kata Kunci : AHP, fuzzy logic, market matching, UMKM.

Abstract
Information on market development and competition of Micro, Small and Medium Enterprises
(SMEs) with the same product among SMEs will be very useful for marketing process of SMEs
products to avoid losses due to stock of piling products. Therefore, it is necessary to support the
decision for SMEs to choose the right buyers from the many buyers for their products. Some
methods that can be used include Analytical Hierarchy Process (AHP) and Fuzzy Logic. AHP
and Fuzzy methods are able to recommend only based on linguistic criteria. To find out how
accurate these two methods are in the market matching process, it is necessary to analyze the
comparison of AHP and Fuzzy methods with the same case that is for the selection of buyers for
SMEs products. Based on the results of analysis, Fuzzy output is the number of products that can
be sold to each buyer while the results of AHP output in the form of a buyer's ranking. Fuzzy
results show the more number of products that must be sold to the buyer, the greater the
opportunity to sell to buyers. AHP results show the higher the rankings of buyers, the greater the
opportunity to buyers. When these two methods are compared, using buyer data with almost the
same criteria, fuzzy is more accurate than AHP, because Fuzzy is able to deliver more precise
output.
Keywords: AHP, fuzzy logic, market matching, UMKM, SMEs.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


865
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN UMKM sudah menjadi tulang


Usaha Mikro, Kecil dan Menengah punggung perekonomian Negara telah
telah diakui sebagai sector usaha yang sangat memberikan sumbangsih yang besar terhadap
penting, karena peranannya yang nyata penerimaan negara. Hal ini tentu akan
dalam membangun perekonomian bangsa. semakin berkembang jika produk yang
Keberadaan UMKM mampu mengatasi dihasilkan oleh UMKM tersebut mampu
penanggulangan kemiskinan karena terbukti menembus pasar mancanegara yang
meiliki daya tahan yang kuat menghadapi merupakan pasar dunia dengan distribusi
krisis ekonomi. Perkembangan UMKM di internasional mencakup 5 benua.
Indonesia dapat dikatakan cukup baik Peluang produk-produk buatan
mengingat restrukturisasi sector korporat dan Indonesia untuk menembus pasar ekspor
BUMN berlangsung lambat, padahal sangat tinggi. Berdasarkan pemetaan yang
permintaan barang dan jasa terus meningkat, dilakukan oleh Kementerian Perdagangan,
sehingga merupakan prospek yang baik peluang produk Indonesia memiliki potensi
untuk ditingkatkan dan memberi peluang untuk menembus pasar ASEAN antara lain
emas bagi UMKM. produk kimia, otomotif, dan mesin. Selain itu
Pemberdayaan UMKM di tengah produk makanan olahan, produk tekstil,
arus globalisasi dan tingginya persaingan perhiasan, rempah, kopi, dan udang juga
membuat UMKM harus mampu menunjukkan tren ekspor yang meningkat
mengadapai tantangan global, seperti antara 5 – 28 persen. Artinya banyak
meningkatkan inovasi produk dan jasa, permintaan dari negara ASEAN akan
pengembangan sumber daya manusia dan produk-produk buatan Indonesia.
teknologi, serta perluasan area pemasaran. Beberapa masalah yang termasuk
Hal ini perlu dilakukan untuk menambah dalam masalah organisasi manajemen (non
nilai jual UMKM itu sendiri, utamanya finansial) diantaranya adalah Kurangnya
agar dapat bersaing dengan produk-produk pengetahuan akan pemasaran, yang
asing yang kian membanjiri sentra industri disebabkan oleh terbatasnya informasi yang
dan manufaktur di Indonesia, mengingat dapat dijangkau oleh UMKM mengenai
UMKM adalah sektor ekonomi yang mampu pasar, selain karena keterbatasan kemampuan
menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


866
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

UMKM untuk menyediakan produk/ jasa fuzzy didapatkan atribut aman untuk kulit,
sesuai dengan keinginan pasar. kandungan bahan dan harga sebagai
Pada umumnya pengelola UMKM atribut yang dipentingkan konsumen.
tidak pernah melakukan studi kelayakan Berdasarkan hasil analisis permainan
maupun analisa pasar. Terlebih lagi untuk didapatkan strategi aman untuk kulit
produk-produk yang dipasarkan ke luar sebagai strategi yang optimal bagi
negeri atau eksport. Umumnya UMKM Sariayu. Berdasarkan hasil pembobotan
mengekspor produk atas permintaan Negara dengan metode fuzzy didapatkan Tingkat
tersebut, tanpa diketahui jumlah produk yang kepentingan konsumen terhadap atribut-
masih ada di customer tersebut, jumlah atribut yang diperhatikan dalam memilih
pesaing dan peluang yang ada. suatu produk bedak adalah atribut aman
Pentingnya pemilihan pasar eksport untuk kulit, kandungan bahan yaitu
yang tepat akan benyak membantu UMKM mengandung UV protection dan vitamin serta
untuk menjalankan sistem eksport dengan atribut harga yang relatif murah. Sedangkan
lebih efektif dan efisien. Dari latar belakang atribut kemasan merupakan atribut yang
permasalahan yang dihadapi UMKM dala paling tidak dipentingkan oleh konsumen.)
pemilihan pasar, penelitian dilakukan untuk Kajian lainnya dilakukan oleh Ali
membandingkan metode fuzzy dan metode Mohaghar dalam makalahnya yang
Analytical Hierarchy Proses dalam menyajikan pendekatan fuzzy terpadu untuk
penentuan pasar. Metode Fuzzy dan AHP ini memilih strategi pemasaran. Dalam
telah banyak digunakan untuk proses Pendekatan terpadu, konsep fuzzy digunakan
perangkingan berdasarkan kriteria-kriteria untuk penilaian subyektif pengambil
dan variable-variabel yang mempengaruhi keputusan mencerminkan sifat samar dari
pertimbangan keputusan. proses seleksi. Fuzzy AHP termasuk dalam
KAJIAN LITERATUR pendekatan terintegrasi untuk menentukan
Beberapa penggunaan metode Fuzzy bobot kriteria fuzzy dan sub kriteria karena
dalam proses pemasaran antara lain oleh dapat secara efektif menentukan berbagai
Nuril dalam Jurnal ITS menggunakan Fuzzy bobot kriteria secara hirarki. Hasil
untuk merepresentasikan penilaian menunjukkan Variabel linguistik membuat
konsumen yang bersifat subjektif. proses evaluasi lebih realistis. Karena
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
867
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

evaluasi bukan proses yang tepat dan [R7] IF stock SEDANG AND capacity
memiliki ketidakjelasan dalam tubuhnya. BANYAK AND nd competitive RENDAH
METODE PENELITIAN THEN ekspor TINGGI
Penentuan Variable [R8] IF stock SEDANG AND capacity
Variabel Input BANYAK AND competitive TINGGI THEN
a. Stock ekspor SEDANG
b. Capacity [R9] IF stock BANYAK AND capacity
c. Competitive SEDIKIT AND competitive RENDAH
Variabel output THEN ekspor SEDANG
a. Ekspor [R10] IF stock BANYAK AND capacity
SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN
RULE ekspor RENDAH
[R1] IF stock SEDIKIT AND capacity [R11] IF stock BANYAK AND capacity
SEDIKIT AND competitive RENDAH BANYAK AND competitive RENDAH
THEN ekspor SEDANG THEN ekspor SEDANG
[R2] IF stock SEDIKIT AND capacity [R12] IF stock BANYAK AND capacity
SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN BANYAK AND competitive TINGGI THEN
ekspor RENDAH ekspor RENDAH
[R3] IF stock SEDIKIT AND capacity
BANYAK AND competitive RENDAH Analytical Hierarchy Process
THEN en ekspor TINGGI Kriteria yang diertimbangkan
[R4] IF stock SEDIKIT AND capacity Stok : Sedikit, Sedang, Banyak
BANYAK AND competitive TINGGI THEN Capacity : Sedikit, Banyak
ekspor SEDANG Competitive : Rendah, Tinggi
[R5] IF stock SEDANG AND capacity
SEDIKIT AND competitive RENDAH HASIL PENELITIAN DAN
THEN ekspor SEDANG PEMBAHASAN
[R6] IF stock SEDANG and capacity Diketahui ter dapat 2 buyer yang import
SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN produk furniture yaitu buyer BOS LIMITED
ekspor RENDAH dan CENTURY CO., LTD.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


868
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

BOS LIMITED (BL)  Stock = 12, capacity


(12), (200),
= min
= 200, competitive = 2 ℎ(2
= min(0.95; 0; 0.75)
CENTURY CO., LTD. (CC) Stock = 30,
= 0.75
capacity = 150, competitive = 3
− 40
0 = => = 40
70 − 40

Langkah-langkah Fuzzy :
[R2] IF stock SEDIKIT AND capacity
1. Pembentukan Himpunan Fuzzy untuk
SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN
masing-masing buyer furniture.
ekspor RENDAH
Terdapat 4 variabel fuzzy :
− = ∩
a. Stock ∩

Terdiri atas 3 himpunan fuzzy yaitu


= min( (12), (200), (2)
SEDIKIT, SEDANG dan BANYAK. = min(0.95; 0; 0)

b. Capacity = 0

Terdiri atas 2 himpunan fuzzy yaitu 50 −


0 = => = 50
50 − 15
SEDIKIT dan BANYAK.
c. Competitive [R3] IF stock SEDIKIT AND capacity
Terdiri atas 2 himpunan fuzzy yaitu BANYAK AND competitive RENDAH
RENDAH dan TINGGI. THEN ekspor TINGGI
d. EKSPOR − = ∩
∩ ℎ
2. Terdiri atas 3 himpunan fuzzy yaitu
RENDAH, SEDANG dan TINGGI. = min( (12), (200), ℎ(2)
= min(0.95; 1; 0.75)
Fungsi Implikasi (Min) dan mencari nilai
= 0.75
k
− 90
0.75 = => = 142.5
160 − 90

BUYER BL
[R4] IF stock SEDIKIT AND capacity
BANYAK AND competitive TINGGI THEN
[R1] IF stock SEDIKIT AND capacity
ekspor SEDANG
SEDIKIT AND competitive RENDAH
− = ∩
THEN ekspor SEDANG ∩
− = ∩
∩ ℎ = min( (12), (200), (2)
= min(0.95; 1; 0)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


869
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

= 0 [R8] IF stock SEDANG AND capacity


BANYAK AND competitive TINGGI THEN
− 40
0 = => = 40
70 − 40 ekspor SEDANG
− = ∩

[R5] IF stock SEDANG AND capacity
= min(0; 1; 0)
SEDIKIT AND competitive RENDAH = 0
− 40
THEN ekspor SEDANG 0 =
70 − 40
=> = 40

− = ∩
∩ ℎ
[R9] IF stock BANYAK AND capacity
(12), (200),
= min SEDIKIT AND competitive RENDAH
ℎ(2
= min(0; 0; 0.75) THEN ekspor SEDANG
= 0 − = ∩
− 40
0 = => = 40 ∩ ℎ
70 − 40

(12), (200),
= min
ℎ(2
[R6] IF stock SEDANG and capacity
= min(0; 0; 0.75) = 0
SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN − 40
0 = => = 40
70 − 40
ekspor RENDAH
− = ∩
∩ [R10] IF stock BANYAK AND capacity
= min(0; 0; 0) SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN
= 0
ekspor RENDAH
50 − − = ∩
0 = => = 50
50 − 15 ∩

= min( (12), (200), (2)


[R7] IF stock SEDANG AND capacity
= min(0; 0; 0.75)
BANYAK AND nd competitive RENDAH = 0

THEN ekspor TINGGI


50 −
− = ∩ 0 = => = 50
50 − 15
∩ ℎ

(12), (200), [R11] IF stock BANYAK AND capacity


= min
ℎ(2
BANYAK AND competitive RENDAH
= min(0; 1; 0.75)
= 0 THEN ekspor SEDANG
− 90
0 = => = 90 − = ∩
160 − 90
∩ ℎ

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


870
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

(12), (200),
= min
ℎ(2
[R2] IF stock SEDIKIT AND capacity
= min(0; 1; 0.75) SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN
= 0
− 40
ekspor RENDAH
0 = => = 40
70 − 40 − = ∩

[R12] IF stock BANYAK AND capacity (30), (150),


= min
(3
BANYAK AND competitive TINGGI THEN
= min(0.33; 0; 0)
ekspor RENDAH = 0
− = ∩
∩ 60 −
0 = => = 60
60 − 20

= min( (12), (200), (2)


= min(0; 1; 0)
= 0
50 − [R3] IF stock SEDIKIT AND capacity
0 = => = 50
50 − 15
BANYAK AND competitive RENDAH
THEN ekspor TINGGI
− = ∩
BUYER CC ∩ ℎ

(30), (150),
= min
XY  Stock = 30, capacity = 150, ℎ(3
= min(0.33; 1; 0.5)
competitive = 3 = 0.33

− 90
0.33 = => = 106
[R1] IF stock SEDIKIT AND capacity 140 − 90

SEDIKIT AND competitive RENDAH


THEN ekspor SEDANG [R4] IF stock SEDIKIT AND capacity
− = ∩ BANYAK AND competitive TINGGI THEN
∩ ℎ
ekspor SEDANG
(30), (150), − = ∩
= min
ℎ(3 ∩
= min(0.33; 0; 0.5)
= 0 (30), (150),
= min
(3

− 50 = min(0.33; 1; 0)
0 = => = 50
75 − 50 = 0

− 50
0 = => = 50
75 − 50

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


871
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

[R8] IF stock SEDANG AND capacity


[R5] IF stock SEDANG AND capacity BANYAK AND competitive TINGGI THEN
SEDIKIT AND competitive RENDAH ekspor SEDANG
THEN ekspor SEDANG − = ∩

− = ∩
∩ ℎ
(30), (150),
= min
(3
(30), (150), = min(0; 1; 0)
= min
ℎ(3
= 0
= min(0; 0; 0.5)
= 0
− 50
0 = => = 50
75 − 50
− 50
0 = => = 50
75 − 50
[R9] IF stock BANYAK AND capacity
SEDIKIT AND competitive RENDAH
[R6] IF stock SEDANG and capacity
THEN ekspor SEDANG
SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN
− = ∩
ekspor RENDAH ∩ ℎ
− = ∩ (30), (150),
= min
ℎ(3

= min(0; 0; 0.5)

(30), (150), = 0
= min
(3 − 50
0.2 = => = 50
= min(0.33; 0; 0) 75 − 50

= 0

[R10] IF stock BANYAK AND capacity


60 −
0 = => = 60
60 − 20 SEDIKIT AND competitive TINGGI THEN
ekspor RENDAH
[R7] IF stock SEDANG AND capacity − = ∩

BANYAK AND nd competitive RENDAH ∩

THEN ekspor TINGGI (30), (150),


= min
− = ∩ (3

∩ ℎ = min(0; 0; 0)
= 0

(30), (150),
= min
ℎ(3 60 −
0 = => = 60
= min(0; 1; 0.5) 60 − 20

= 0

− 90
0 = => = 90
140 − 90

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


872
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

[R11] IF stock BANYAK AND capacity Untuk Buyer CC


BANYAK AND competitive RENDAH
THEN ekspor SEDANG ∑ −
=
− = ∩ ∑ −
∩ ℎ
0.33 106
= = 106
(30), (150), 0.33
= min
ℎ(3
= min(0; 1; 0.5)
= 0 Jumlah Ekspor yang bisa diterima buyer
− 50
0 = => = 50 CC= 106
75 − 50
[R12] IF stock BANYAK AND capacity
BANYAK AND competitive TINGGI THEN Analytical Hierarchy Process
ekspor RENDAH Sebuah Perusahaan memiliki produk
− = ∩ furniture dan watch maka kemana produk ini

harus di import
(30), (150), Jika diketahui data buyer sebagai
= min
(3
= min(0; 1; 0) berikut :
= 0 BUYER PRODUCT Stok Capacity Competitive
BOS
60 − Furniture Sedikit Banyak Rendah
0 = => = 60 LIMITED
60 − 20
CENTURY
Furniture Sedang Banyak Rendah
CO., LTD.

3. Defuzzifikasi Advertising
Watches Sedang Banyak Rendah
Co., Ltd.
BOS
Watches Sedang Banyak Rendah
Untuk Buyer BL LIMITED

∑ − Langkah (detail perhitungan bisa


=
∑ − dilihat di excel di sheet 2)
0.75 142.5 1. Menghitung matrik perbandingan
= = 142.5
0.75 berpasangan antar kriteria
= 143 2. Membuat matrik nilai kriteria
3. Membuat matrik penjumlahan baris
Jumlah Ekspor yang bisa diterima buyer 4. Menhitung rasio konsistensi
BL = 143

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


873
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

5. Menghitung matrik perbandingan KESIMPULAN DAN SARAN


berpasangan untuk setiap kriteria baik Dari hasil analisa yang dilakukan
stok, capacity dan competitive terhadap data produk UMKM dan Pembeli,
6. Membuat matrik nilai kriteria untuk maka buyer rangking 1 adalah peluang
setiap kriteria baik stok, capacity dan terbesar untuk menjadi target eksport produk.
competitive Untuk produk watched 2 buyer memiliki
7. Membuat matrik penjumlahan baris total bobot prioritas yang sama jadi memiliki
untuk setiap kriteria baik stok, capacity peluang yang sama. Berbeda dengan cara
dan competitive fuzzy boss limited memiliki peluang besar
8. Menghitung rasio konsistensi untuk sebagai target ekpor dibandingkan dengan
setiap kriteria baik stok, capacity dan Advertising karena terlihat dari perhitungan
competitive fuzzy, boss limited lebih menampung jumlah
9. Membuat matrik hasil yaitu : eksport yang lebih besar dibanding dengan
Stok Capacity Competitive Advertising.
0.61 0.30 0.09 REFERENSI
Sedikit Sedikit Rendah Ali Mohaghar. 2012. A Combined VIKOR –
0.63 0.25 0.25 Fuzzy AHP Approach to Marketing
Strategy Selection.
Sedang Banyak Tinggi Idris Yanto Niode. SEKTOR UMKM DI
0.26 0.75 0.75 INDONESIA: Profil , Masalah, Dan
Strategi Pemberdayaan. Jurnal
Banyak
Kajian Ekonomi dan Bisnis OIKOS-
0.11 NOMOS. Volume 2, Nomor 1/
Berdasarkan hasil perhitungan matrik Januari 2009. ISSN 1979-1607.
LPPEB FIS – UNG
AHP didapatkan hasil perhitungan Kris Sandhi Soekartawi. 2016. BEBERAPA
perangkingan buyer sebagai berikut : STRATEGI PELAKU UKMKM
UNTUK MENEMBUS PASAR
EKSPOR. Asean Economic
BUYER PRODUCT Stok Capacity Competitive Total Rangking Community.
BOS http://aeccenter.kemendag.go.id
LIMITED Furniture 0.39 0.23 0.02 0.63 1 Nuril Hidayati. 2017. APLIKASI TEORI
CENTURY PERMAINAN FUZZY DALAM
CO., LTD. Furniture 0.16 0.23 0.02 0.41 2 STRATEGI PEMASARAN.
Advertising
digilib.its.ac.id\
Co., Ltd. Watches 0.16 0.23 0.02 0.41 1
Sudaryanto dan Hanim,Anifatul. 2002.
BOS
Evaluasi kesiapan UKM
LIMITED Watches 0.16 0.23 0.02 0.41 1
Menyongsong Pasar Bebas
Asean(AFTA) : Analisis
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
874
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Perspektif dan Tinjauan Teoritis.


Jurnal Ekonomi Akuntansi
danManajemen, Vol 1 No 2,
Desember 2002
Yuli Rahmini Suci. 2017. Perkembangan
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan
Menengah) di Indonesia. Vol 6 No
1. Cano Ekonomos, http://e-
journal.upp.ac.id

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


875
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

INOVASI BARU CARA MEMBUAT ABON IKAN KAYA KALSIUM


1)
Arlin Besari Djauhari, 2)Fadjar Kurnia Hartati
1,2)
Universitas Dr. Soetomo

Abstrak

Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah yang di sekitarnya terdapat tambak ikan
bandeng yang cukup luas, produksi yang utama adalah ikan bandeng (Chanos-chanos). Sebagian
dari ibu-ibu penjual ikan menjual jasa yaitu dengan mencabut duri ikan bandeng yang kemudian
ikan dijual dengan sebutan Batari atau Bandeng Tanpa Duri. Sedangkan limbah dari Batari ini
adalah berupa duri-duri ikan yang selama ini dibuang begitu saja atau untuk pakan ternak, artinya
belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu perlu dicarikan solusi tentang pemanfaatan
duri ikan sehingga akan memberi nilai tambah pada limbah duri ikan. Salah satu so;usi pemanfatan
duri ikan adalah dapat dijadikan sebagai bahan baku membuat abon ikan yang kaya akan kalsium.
Metode yang akan digunakan adalah 1) penyampaian informasi dan pelatihan, 2) penyiapan
peralatan yang dimaksud dan pelatihan operasional peralatan, 3) pendampingan agar didapatkan
hasil produksi yang terbaik dan 4) publikasi nasional. Dari pelaksanaan Program Pengabdian ini
dapat disimpulkan yaitu: 1) Aspek teknik mencabut duri menjadi lebih terapil dan menghasilkan
produk BATARI yang lebih baik kualitasnya, 2) Proses pembuatan abon menjadi lebih bermutu
kualitasnya terutama dalam hal higienis (kebersihan) dan tahan lama dibanding sebelumnya, hal ini
karena peranan alat Spinner, 3) diharapkan di waktu mendatang akan dapat meningkatkan
keuntungan dibanding sebelum adanya pelaksanaan program pengabdian.

Kata kunci : cabut duri bandeng, abon kalsium, spinner

Abstract

Sedati District Sidoarjo regency is an area around him there is a large fish ponds, the main
production is milkfish (Chanos-chanos). Some of the mothers sell fish merchant services that is by
removing the spikes of fish that fish then sold as Batari or Bandeng without Duri. While the waste
from Batari is a fish spines that have been thrown away or for animal feed, meaning that has not
been utilized to the fullest. Therefore we need to find a solution about the use of fish spines so that
will add value to the waste fish spines. One of the soil utilization of fish spines is can be used as
raw material to make fish abon rich in calcium. The methods to be used are 1) the delivery of
information and training, 2) the preparation of the intended equipment and the operational
training of the equipment, 3) the assistance to obtain the best production and 4) the national
publication. From the implementation of this Service Program can be concluded that is: 1)
Techniques of pulling thorns become more terapil and produce better quality BATARI products, 2)
The process of making abon be more quality quality, especially in terms of hygiene (hygiene) and
durable than before, this is because the role of Spinner tools, 3) is expected in the future will be
able to increase profits compared before the implementation of the program of dedication.

Keywords: unplug milk spikes, calcium abon, spinner

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


876
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN sebagainya. Hasil produksi Batari kemudian


Analisis Situasi dijual kepada konsumen, dimana konsumen
Kabupaten Sidoarjo dikenal dengan ini setengahnya adalah konsumen pengguna
kota Udang dan Bandeng, berdasarkan (end user) dan sisanya adalah pedagang
laporan bahwa produksi Bandeng di yang menjual kembali produk ini dalam
Kabupaten Sidoarjo adalah selalu keadaan mentah (fresh frozen) atau
mengalami peningkatan rata-rata 3 ton per- menjualnya setelah diolah menjadi produk
tahun. Pada tahun 2009 produksi bandeng makanan olahan.
16 ton; tahun 2010 meningkat menjadi 19,8 Seseorang yang telah pengalaman
ton; tahun 2011 meningkat lagi menjadi 23,3 membutuhkan waktu 3-4 menit untuk
ton; tahu 2012 jumlah produksi 26,2 ton; pencabutan tulang dan duri bandeng. Tetapi
tahun 2013 produksi bandeng 30, 3 ton bila belum mahir maka bisa mengerjakannya
dan tahun 2014 meningkat menjadi 33,7 ton. dalam waktu 15-20 menit untuk setiap ekor
Salah satu kecamatan yaitu Sedati, bandeng. Oleh karena itu perlu dilakukan
dimana terdapat tambak yang cukup luas, pelatihan agar lebih terampil dalam
maka produksi bandeng terpusat di pencabutan duri bandeng.
Kecamatan Sedati. Beberapa tahun terakhir Sedangkan duri yang telah dicabut
banyak dijumpai penjual jasa pencabut duri akan terkumpul dalam jumlah yang cukup
bandeng, yang akan menghasilkan produk besar, dan ini di kecamatan Sedati Sidoarjo
Batari atau Bandeng Tanpa Duri. Kelebihan dibuang begitu saja atau dibuat pakan
dari Batari ini yaitu tidak mengurangi atau ternak, artinya belum dimanfaatkan secara
menghilangkan kandungan gizi yang optimal. Oleh karena itu perlu dicarikan
terdapat pada bandeng mentah, karena solusi untuk meningkatkan nilai tambah
pengolahannya hanya menghilangkan duri pada limbah duri dan sekaligus dapat
yang ada pada bandeng, bukan menambah penghasilan tambahan bagi
memasaknya. Batari ini selanjutnya dapat keluarga atau bagi ibu-ibu penjual jasa
dimanfaatkan menjadi berbagai variasi pencabut duri. Salah satu upaya adalah duri
makanan sesuai dengan selera. bandeng dibuat produk abon yang memiliki
Beberapa produk olahan dari batari kelebihan yaitu berkalsium tinggi, sehingga
ini adalah bandeng pepes, bandeng asap, produknya disebut Abon Kalsium.
bandeng nugget, bandeng fillet dan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
877
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Usaha jasa pencabut duri bandeng Mahsunah memiliki anggota 8 orang yang
yaitu ibu Jamillah sebagai Mitra I, usaha kegiatannya selama ini membuat abon ikan
ini diberi nama “Bandeng Barokah”. bandeng.
Sedangkan ibu Mahsunah Aini sebagai Analisa Usaha
Mitra II adalah pembuat Abon Kalsium, Analisa ekonomi bagi pengusaha
usaha pembuat Abon diberi nama “Bandeng pencabut duri bandeng dapat dilihat pada
Jaya”. Sebagai pencabut duri ibu Jamillah Tabel 1 berikut.
memiliki anggota sebanyak 8 orang yang
kegiatannya mencabut duri, sedangkan ibu

Table 1. Analisis Ekonomi Usaha pencabutan duri bandeng

No Bahan baku Jumlah Harga satuan (Rp) Total Biaya (Rp)


1. Ikan Bandeng 30 Kg 25.000 750.000
2 Pengemas plastik 90 buah 200 18.000
3 Ongkos cabut duri/hari 90 ekor 1.500 135.000
4 Air bersih 5.000
5 Sewa Pisau, nampan, pinset 5.000
Total biaya 913.000
Total penerimaan 100 ekor 15.000 1.500.000
Keuntungan per-hari 587.000

Jadi keuntungan pengusaha pencabut duri jumlah ikan yang akan diambil durinya,
perhari adalah Rp 1.500.000 – Rp 913.000 = namun demikian umumnya sehari mereka
Rp 587.000,- (Lima Ratus Delapan Puluh mampu mencabut duri bandeng sampai
Tujuh Ribu Rupiah) atau 64 %. sekitar 100 ekor.
Selanjutnya banyak juga ibu-ibu Analisa ekonomi usaha pengolah
penjual ikan yang ingin menambah abon kalsium dapat dilihat pada tabel 2. Satu
penghasilannya dengan cara menjadi buruh kali produksi = 5 kg abon kalsium,
cabut duri, maka angkos cabut duri adalah keuntungan 500.000 – 279.000 = Rp
Rp1.500 ,- per-ekor ikan bandeng. Adapun 271.000,- (Dua ratus Tujuh Puluh Satu Ribu
penghasilannya tidak pasti tergantung pada Rupiah) atau keuntungannya 97 %.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


878
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

No Bahan-bahan banyaknya Harga satuan Jumlah


1 Duri Ikan Bandeng Segar 16 kg 4.000 64.000
2 Ikan Bandeng segar 2 kg 25.000 50.000
3 Bawang Putih 100 g 40.000 4.000
4 Ketumbar 100 g 20.000 2.000
5 Jahe 200 g 10.000 2.000
6 Lengkuas 200 g 10.000 2.000
7 Kemiri 100 g 20.000 2.000
8 Asam kawak 300 g 10.000 3.000
9 Cabe, Serai 100 g 30.000 3.000
10 Garam, 50 g 5.000 1.000
Kunyit 50 g 5.000 1.000
11 Gula Pasir 150 g 20.000 3.000
12 Daun Jeruk, daun salam 20 lbr 2.000
13 Santan Kental 700 ml 10.000 10.000
14 Minyak goreng 2 kg 10.000 20.000
15 Brambang goreng 100 g 10.000 10.000
16 Tenaga membuat 2 orang 50.000 50.000
17 Total biaya 279.000
18 Produksi abon kalsium 5 kg 100.000 500.000
Keuntungan 271.000
Table 2. Analisis Ekonomi Usaha Pengolah Abon Kalsium.

Bagi pengusaha pemula, usaha cabut kalsium ini dapat membantu kehidupan
duri dan usaha pengolah abon kalsium masyarakat luas, diantaranya membuka
tersebut cukup menjanjikan karena perlu peluang lapangan kerja mandiri. Dari aspek
pelatihan mencabut duri secara benar cukup budaya, social bahkan dari sisi keagamaan,

sederhana dan mudah untuk usaha produktif dan mandiri tersebut

dilaksanakan.Modal yang harus disiapkan mempunyai nilai yang positif. Sisi lain yang
harus segera di carikan solusinya adalah aspek
pun tidak terlalu besar serta peralatan yang
manajemen, aspek penggunaan teknologi dan
digunakan juga sangat sederhana.
aspek produksi agar usaha produktif dan
Usaha mandiri dan bersifat produktif
mandiri menjadi semakin besar dan bermanfaat
seperti usaha cabut duri dan pengolah abon
buat masyarakat secara luas.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
879
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

b. Peningkatan ketrampilan
Permasalahan Mitra membuat abon kalsium
Permasalahan Mitra I yang ingin di dapatkan 2. Peningkatan Teknologi
solusinya adalah : a. Pengunaan alat presto, cara
1. Peningkatan Manajemen melunakkan duri bandeng
a. Akses dan informasi pengajuan b. Penggunaan alat spinner, agar
kredit dan pinjaman sisa minyak dapat tuntas
b. Peningkatan ketrampilan cara c. Penggunaan alat pengemas
membuat pembukuan keuangan (sealer)
sederhana 3. Peningkatan Produksi
2. Peningkatan Teknologi a. Penyediaan bahan baku (duri
a. Teknik atau cara mencabut duri bandeng) guna kepastian
secara tepat, agar hasilnya tidak produksi
banyak terjadi kerusakan b. Peningkatan kecepatan proses
daging ikan. produksi
b. Cara memilih jenis pinset untuk c. Peningkatan kualitas, warna,
cabut duri aroma dan bentuk produksi
c. Teknik mengemas Batari menjadi lebih baik.
d. Teknik menyimpan dalam
refrigerator
TARGET DAN LUARAN
3. Peningkatan Produksi
Target Peningkatan Mitra I :
a. Peningkatan efisiensi usaha
1. Peningkatan ketrampilan dalam bidang
menggunakan peralatan yang
manajemen meliputi :
memadai
a. peningkatan ketrampilan mitra I
b. Peningkatan kecepatan proses
akan pembukuan keuangan
produksi
sederhana,
2. Peningkatan ketrampilan dalam bidang
Permasalahan Mitra 2 yang ingin
Teknologi meliputi :
didapatkan solusinya adalah :
a. penggunaan pisau dalam
1. Peningkatan Manajemen
membelah ikan untuk diambil
a. Perluasan pemasaran hasil
durinya secara tepat
produksi Abon Kalsium

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


880
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

b. peningkatan ketrampilam METODE PELAKSANAAN


mencabut duri bandeng dengan Program IbM ini dilaksanakan selama 8
pinset secara benar bulan, dengan 2 buah Mitra. Mitra I yaitu Ibu
3. Peningkatan ketrampilan dalam bidang Jamilah penjual jasa pencabut duri bandeng,
Produksi meliputi : produksinya adalah BATARI (Bandeng Tanpa

a. peningkatan efisiensi usaha dan Duri) bernama “BANDENG BAROKAH”

kualitas produksi penerapan dengan alamat Jalan Langgar Ngemplak

teknologi Kalanganyar RT 18 RW 04, Kecamatan Sedati


Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan Mitra II yaitu
b. peningkatan kecepatan dan
Ibu Mahsunah Aini, calon pengolah Abon
kepastian produksi
Kalsium bernama “BANDENG JAYA” dengan
c. peningkatan kualitas, agar
alamat Desa Kalanganyar RT 09 RW 02,
produk BATARI tidak banyak
Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo.
mengalami benturan.
Metode pelaksanaan pengabdian
berorientasi kepada menemukan solusi dari
Target Peningkatan Mitra II :
permasalahan yang disepakati bersama, ada
1. Peningkatan Manajemen
4 hal yaitu :
a. peningkatan ketrampilan mitra I
akan pembukuan keuangan 1. Peningkatan Manajemen Mitra

sederhana, melalui penyampaian informasi dan

b. Pemasaran hasil produksi yang pelatihan


lebih luas 2. Peningkatan Teknologi Mitra melalui
2. Peningkatan Teknologi penyiapan peralatan yang dimaksud
a. Penggunaan alat presto atau dan pelatihan operasional perlatan
autoklaf 3. Peningkatan Produksi Mitra melalui
b. penggunaan spinner pendampingan dan simulasi agar
3. Peningkatan Produksi didapatkan hasil produksi yang
a. Peningkatan kecepatan proses terbaik.
produksi abon Solusi yang diberikan merupakan
b. Peningkatan kualitas, aroma, jawaban dari permasalahan Mitra I dan Mitra
warna dan bentuk produksi II, dimana permasalahan yang di prioritaskan
abon menjadi lebih baik
dalam diskusi antara tim pengajuan
pengabdian dengan Mitra I dan Mitra II.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
881
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI pengetahun, teknologi, pendidikan dan


Kinerja LPPM Universitas Dr. Soetomo seni yang berkualitas dan Mandiri
Sebagai salah satu Lembaga di 2. Meningkatkan peran Lembaga
lingkungan Universitas Dr. Soetomo, Penelitian sebagai pusat informasi

Lembaga Penelitian dan Perngabdian ilmiah yang berkualitas dan bermanfaat

Masyarakat (LPPM) memiliki fungsi dan 3. Menghasilkan berbagai penelitian yang


berdaya guna dan mampu memecahkan
peran yang strategis untuk mendinamisir
isu-isu kemasyarakatan dan
aktivitas penelitian, agar menjadi prilaku dan
sumberdaya alam.
budaya akademik dalam rangka lebih
4. Menghasilkan berbagai kegiatan
mengukuhkan eksistensi Universitas Dr.
Pengabdian Masyarakat yang berdaya
Soetomo sebagai Perguruan Tinggi yang
guna dan mampu memecahkan isu-isu
Mandiri dan Berkualitas.
kemasyarakatan dan sumberdaya alam.
Dalam tahun 2015 Penelitian Dosen
5. Membangun kerjasama dengan
Unitomo yang dibiayai oleh lembaga
berbagai pihak dalam kegiatan
Unitomo berjumlah 57 judul, dan yang
penelitian dan mendesiminasikan hasil-
dibiayai oleh DIKTI berjumlah 10 judul.
hasil riset kepada pihak terkait dan
Sedangkan yang aktif mengikuti seminar di stakeholders lainnya.
forum ilmiah Nasional sebagai pemakalah 6. Mendukung upaya pengembangan,
berjumlah 59 dosen, dan di forum ilmiah penerapan dan pelaksanaan kebijakan
internasional sebagai pemakalah 2 dosen. pemerintah dalam meningkatkan
Dan yang melaksanakan pengabdian kemakmuran rakyat, dengan tetap
masyarakat berjumlah 51 dosen. menjunjung tinggi dan mendasarkan
VISI LPPM Universitas Dr. Soetomo diri pada nilai-nilai moral, kaidah-
adalah Menjadi Lembaga Penelitian yang kaidah ilmiah, etika dan estetika.
Mandiri dan Berkualitas Dalam Mewujudkan
Universitas Dr.Soetomo Sebagai Institusi yang HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
Unggul di Tingkat Nasional. MISI LPPM Hasil Pelaksanaan Program
Universitas Dr. Soetomo secara sistimatis, Target luaran secara akademis adalah
terencana dan melembaga adalah : sebagai bahan pendukung pengajaran dan
1. Mengembangkan Lembaga Penelitian
menyediaan materi untuk publikasi dalam
sebagai pusat penelitian di bidang ilmu
bentuk poster dan akan dimasukkan kedalam

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


882
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat.


Selanjutnya dapat dilihat pada gambar 1. b. Mengeluarkan Isi Perut Ikan
Proses pelaksanaan program Cabut Duri
Bandeng dan Gambar 2 Proses Pelaksanaan
Program Pembuatan Abon Kalsium.

1. Proses Pelaksanaan Program


Pengabdian Cabut Duri Ikan Bandeng

c. Mencabut Duri dengan Pinset

a. Memilih Bandeng Segar

d. Mengumpulkan Duri Ikan


2. Proses PelaksanaanProgram
Pengabdian Pembuatan Abon
Kalsium

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


883
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

c. Mempersiapkam alat
d. Mempersiapkan Bumbu-bumbu Abon

a. Pencucian Duri Ikan

b. Duri dan ikan di-presto

e. Bumbu halus ditumis


f. Bahan ditambahkan ke bumbu

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


884
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

i.Setelah masak dimasukkan spinner


g.Digoreng dengan minyak sedikit
j. Abon didinginkan dan siap dikemas.
h. Digoreng dengan minyak
terendam

k. Peserta Pelatihan telah selesai


mengikuti Program IbM

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


885
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Selanjutnya ada beberapa parameter program dapat dilihat pada table 4.


sebelum dan sesudah adanya pembinaan
Tabel 4.Beberapa Parameter sebelum dan sesudah Program dilaksanakan

No Parameter Sebelum PelaksanaanProgram Setelah Pelaksanaan Program

Mitra 1. Usaha Cabut Duri (Batari)


1. Manajemen :
- Durasi waktu
cabut duri - Cabut duri butuh waktu lama, dan - Cabut duri waktu lebih singkat
hasilnya banyak terdapat luka-luka dan hasilnya lebih baik (utuh),
di permukaan ikan sehingga lebih efisien waktunya
2. Peningkatan - kurang terampil dalam penggunaan - lebih terampil dalam penggunaan
Teknologi pisau, dan pinset pisau, dan pinset

3. Peningkatan - Produksinya belum terjadwalkan - Produksi menjadi meningkat


Produksi dan belum terpikirkan tergantung secara kualitas (Produk Batari
keadaan pesanan menjadi lebih utuh) dan
kuantitas dan produk menjadi
lebih higienis.

Mitra II. Pengusaha Pengolah Abon Kalsium


Parameter Sebelum Pelaksanaan Program Setelah Pelaksanaan Program

1. Peningkatan - Belum terfikirkan rencana - Telah dirintis untuk


Manajemen : pengembangan produksi, tentang dikembangkannya usaha pembuatan
(permodalan, pengembangan modal abon kalsium yang lebih baik.
pemasaran, SDM)
2. Peningkatan Belum punya ketrampilan -Telah terampil dalam penggunaan
Teknologi penggunaan spinner (masih memeras spinner, dan alat presto, sehingga
minyak secara manual), sehingga hasilnya sangat lebih baik, lebih
hasilnya kurang bagus dan tidak awet dan tidak mudah tengik serta
tahan lama (mudah tengik). dari kenampakan lebih menarik
warnanya.
3. Peningkatan Tidak terjadwal, artinya berproduksi 1.Diproduksi setiap hari minggu
Produksi bila ada pesanan saja, karena produk 2. Efisiensi usaha

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


886
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

abon tidak tahan lama. 3. Kecepatan waktu produksi


4. Peningkatan produk abon secara
kualitas berupa rasa, warna, aroma
dan teksturserta daya awet menjadi
lebih baik.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


887
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Luaran yang dicapai c. Proses pembuatan abon menjadi lebih


Telah dibuat materi untuk bahan ajar higienis dibandingkan dengan
atau materi kuliah, dan akan dipublikasikan sebelumnya, baik di bidang
dalam bentuk poster dan masuk dalam Jurnal kebersihan SDM atau kebersihan
Ilmiah Nasional atau ISBN tentang proses lokasi pembuatan abon.
proses pembuatan abon kalsium berbahan d. Diharapkan akan diperoleh
baku duri ikan bandeng. keuntungan yang lebih meningkat
dibandingkan sebelumnya.
RENCANA TAHAPAN Usaha produksi abon duri ikan agar

BERIKUTNYA dikembangkan lagi dengan rasa yang


bervariasi, agar lebih diminati oleh
Untuk rencana ke depan tidak
konsumen. Usaha produksi abon
menutup kemungkinan akandilanjutkan
dikembangkan lagi sehingga menjadi
dengan program tentang cara mengemas
industry menengah yang melibatkan 10 – 20
produk kering seperti abon dengan kemasan
orang karyawan. Pengemas abon kalsium
yang lebih baik dan menarik agar mutu abon
perlu diperbaiki agar lebih menarik.
meningkat dan menjadi lebi awetaman dan
diminati oleh masyarakat konsumen secara
luas. REFERENSI
Anonim, wpi.kpp.go.id Batari Icon Akademi
Perikanan Sidoarjo, (Diakses
KESIMPULAN DAN SARAN pada 5 Januari 2016)
Dari pelaksanaan program IbM ini Dedi Rohaendi. 2009. Memproduksi
Kerupuk Sangria.Gramedia
dapat disimpulkan yaitu: Pustaka Utama.
a. Aspek teknik mencabut duri ikan Indraswari,1992. Teknologi Pengolahan
Pangan. Penerbit : Kanisius –
menjadi lebih terampil sehingga Yogyakarta
menghasilkan produk BATARI Muchtadi,T.R. 1989. Teknologi Proses
Pengolahan Pangan.PAU Pangan
(Bandeng tanpa duri) yang lebih dan Gizi, IPB Bogor.
bermutu. Poejodiadi, Anna. 2006. Dasar-Dasar
Biokimia. Jakarta : Universitas
b. Aspek permodalan sangat membantu Indonesia.
utamanya dalam perbaikan sarana Setiadi. 2002. Proses Pengolahan Abon.
Pusat Dinamika Pembangunan UNPAD,
prasarana produksi, sisi kualitas
Bandung
produksi menjadi meningkat.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
888
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

APLIKASI MARKET MATCHING


UNTUK PENCARIAN TUJUAN EKSPOR PRODUK UMKM

Bambang Nurdewanto 1), Fikri Amrullah 2), Elta Sonalitha 3)

1)
Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: nurdewa@unmer.ac.id
2)
Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: Fikriamrullah@gmail.com
3)
Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: Elta.sonalitha@ unmer.ac.id

Abstrak
UMKM adalah kelompok bisnis masyarakat yang belum mempunyai sistem terintegrasi selayaknya
industri besar, sehingga sulit mengakses informasi mengenai lokasi pasar luar negeri. Penelitian ini
mengembangkan aplikasi Market Matching untuk penentuan lokasi pemasaran luar negeri dan jenis
produk yang harus diekspor untuk menekan angka kerugian akibat tersendatnya perputaran barang
sehingga menguntungkan bagi para UMKM. Langkah mengembangkan sistem market matching
ini adalah identifikasi dan analisis kegiatan pemasaran ekspor yang sedang berlangsung dalam
UMKM, mendesain sistem pemasaran yang sesuai dengan analisis tersebut, membangun sistem
market matching, dan implementasi sistem. Aplikasi Market Matching menghasilkan rekomendasi
tujuan ekspor sesuai kategori produk dan tingkat kebutuhan importir.

Kata kunci : ekspor, produk, UMKM, market matching

Abstract
MSME is a community business group that does not yet have an integrated system as a large
industry, making it difficult to access information about the location of foreign markets. This
research develops Market Matching Application for determining the location of foreign marketing
and the number of products that must be exported to reduce the number of losses due to the
congestion of turnover of goods making it profitable for MSME. Steps to develop a Market
Matching System are identification and analysis of ongoing export marketing activities in MSME,
designing a marketing system appropriate to the analysis, establish market matching system, and
system implementation. Market Matching application produces recommendation of export
destination according to product category and requirement level of importer.

Keyword : export, product, MSME, market matching

PENDAHULUAN segera habis terjual di Negara tersebut dan


Saat ini ekspor produk UMKM terkadang sampai mencapai batas kadaluarsa.
mempunyai kendala dalam perputaran Hal ini disebabkan karena tidak adanya
produk yang lambat di negara-negara informasi mengenai perkembangan lokasi
importir dikarenakan stok produk tidak pasar dan persaingan UMKM dengan produk

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


889
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang sama. Minimnya informasi mengenai KAJIAN LITERATUR


jenis dan jumlah permintaan dan persediaan Marketing
produk di setiap negara sangat Salah satu strategi pemasaran adalah STP
mempengaruhi perputaran barang. (Segmentation, Targeting, Positioning)
Penentuan market ekspor yang tepat A. Market Segmentation.
berdasarkan kriteria-kriteria yang dibutuhkan “Segmentasi Global Marketing adalah
adalah salah satu upaya yang dilakukan para proses identifikasi segmen-segmen spesifik,
pelaku bisnis sehingga dapat meningkatkan baik dalam bentuk kaumpulan-kumpulan
keuntungan dan menekan kerugian akibat negara/individu konsumen dari para
resiko terlambatnya perputaran produk. pelanggan potensial dengan atribut-atribut
Pertimbangan-pertimbangan tujuan ekspor homogen yang kemungkinan dari para
barang merupakan kriteria yang harus pelanggan memperlihatkan respon serupa
diperhitungkan supaya tepat dari segala sisi terhadap bauran pemasaran sebuah
pertimbangan. Kriteria-kriteria yang perusahaan” (Hasan dan Katsanis dalam Ade
dipertimbangkan antara lain (1) keterbatasan Ismi)
finansial dari UMKM dalam memproduksi B. Market Targeting
komoditas (2) Sulitnya mengetahui Setiap perusahaan dapat masuk ke dalam
kebutuhan pasar ekspor, (3) sulitnya satu atau beberap segmen pasar. Setelah
mengetahui cepat lambatnya perputaran perusahaan mendefinisikan segmen pasarnya,
barang di market tersebut. market targeting mengevaluasi ketertarikan
Penelitian ini mengembangkan aplikasi dari masing-masing segmen dan memilih
Market Matching untuk pencarian tujuan segmen pasar. “ Market Targeting adalah
ekspor yang sesuai dengan jenis produk yang sebuah proses ketertarikan setiap segmen
dihasilkan dan dapat menekan angka pasar dan memilih satu atau lebih segmen
kerugian akibat tersendatnya perputaran untuk dimasuki (Craven dalam Ade Ismi)
barang sehingga menguntungkan bagi para C. Market Positioning
UMKM. Positioning menurut Tjiptono dalam Ade
Ismi menjelaskan bahwa keberhasilan
Positioning sangat ditentukan oleh
kemampuan sebuah perusahaan untuk
mendiferensiasi dirinya secara efektif

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


890
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dibandingkan para pesaingnya, akan mampu b) Analisa dan desain sistem yang
memposisikan diri di dalam pikiran disesuaikan dengan permasalahan yang
konsumen terhadap produk yang ditawarkan, ada
sehingga terbentuk produk perusahaan c) Pengembangan software Market
mendapat perhatian dari konsumen. Matching
Ekspor d) Instalasi software dan hardware di
Pemasaran internasional adalah aktivitas UMKM
bisnis yang mengarahkan arus barang dan e) Pengoperasikan Aplikasi Market
jasa kepada konsumen atau pemakai pada Matching
lebih dari satu negara demi suatu
Tahapan pelaksanaan kegiatan tampak pada
keuntungan. Ekspor merupakan aktivitas
sebagai berikut :
perdagangan, dimana penjualakan
mengirimkan batas dari daerah pabeannya ke MULAI

daerah pabean negara lain (Tanjung dalam


Analisa dan desain
Ade Ismi). Menurut Kotler dan Amstrong Identifikasi sistem yang disesuaikan Pengembangan Aplikasi
permasalahan dan dengan permasalahan Market Matchin
pada Febriyani Bachri, Ekspor merupakan sistem ekspor UMKM yang ada

salah satu transaksi yang paling banyak


dilakukan oleh para pelaku usaha.
Instalasi Software Dan Pengoperasian Aplikasi
Hardware di UMKM Market Matching
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian ini merupakan
SELESAI
kombinasi antara penelitian eksperimental
dan applied research untuk mendesain sistem
Gambar 1 Tahapan Penelitian
Market Matching untuk pencarian tujuan
ekspor. Untuk mendapatkan sistem yang
HASIL PENELITIAN DAN
memberikan keuntungan yang optimal bagi
PEMBAHASAN
UMKM, penelitian ini memiliki tahapan
Data tujuan ekspor yang diambil dari
tersebut adalah :
Disperindag Jawa Timur berupa data Excel
a) Identifikasi permasalahan dan Sistem yang menjadi data awal dari Aplikasi Market
Ekspor pada UMKM. Matching, seperti pada tabel 1. Data ini berisi
Nama Importir (Buyer), Alamat Importir

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


891
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

(Address), Kota (City), Negara (Nation),


Benua (Region), Telepon, Fax, Jenis Produk
(Product).
Tabel 2 Data Tujuan Ekspor

Gambar 3 Kategori Tujuan Ekspor


Data awal diinputkan ke Aplikasi Market
Matching berdasarkan kategori Tujuan
Dari data Excel ini dibuat software Ekspor, seperti pada gambar 4.
menggunakan Microsoft Access menjadi
Aplikasi Market Matching. Menu Utama dari
Aplikasi Market Matching terlihat pada
gambar 2

Gambar 2 Menu Utama


Gambar 4 Input Data
Dikarenakan data tujuan ekspor yang
Data tujuan ekspor yang telah diinputkan
didapat sebanyak lebih dari 500, maka
dapat dilakukan pencarian dengan beberapa
dikategorikan menjadi 7 Product Class,
cara, yaitu, pencarian berdasar benua
seperti pada gambar 3.
(Region), pencarian berdasar kategori
(Product Class), dan pencarian berdasar
benua dan kategori, seperti pada gambar 5

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


892
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dengan produk UMKM. Data Buyer ini


berupa Nama, Alamat, Kota, Negara, Benua,
Telepon, dan Email. Hasil pencarian ini
dapat disesuaikan dengan kategori produk
Gambar 5 Jenis Pencarian
dan benua.
Hasil pencarian berdasar kategori dapat
dilihat pada gambar 6, sedangkan
KESIMPULAN DAN SARAN
berdasarkan benua dapat dilihat pada gambar
Kesimpulan
7.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan MS Access dapat
dibuat Aplikasi Market Matching untuk
mencari tujuan ekspor UMKM yang
sesuai dengan kategori produk dan benua.
2. Dengan Aplikasi Market Matching
UMKM dapat mengakses informasi

Gambar 6 Hasil Pencarian Berdasarkan Kategori tujuan ekspor dengan mudah.


Saran
Dari hasil penelitian ini dapat disarankan
sebagai berikut :
1. Aplikasi Market Matching dapat
kembangkan dengan menggunakan
aplikasi berbasis web atau android untuk
memberi kemudahan akses bagi UMKM
2. Metode pencarian dapat dikembangkan
dengan metode lain yang berbasis
kecerdasan buatan
Gambar 7 Hasil Pencarian Berdasarkan Benua
Aplikasi Market Matching ini REFERENSI
menghasilkan data buyer, yang merupakan Abdulkadiroglu, Atila dan Tayfun Sonmez,
Matching Markets: Theory and
importir yang menjadi tujuan ekspor sesuai
Practice, Duke University and Boston

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


893
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

college, World Congress Survey, 2010 Yeon-Koo Che, Olivier Tercieux, Efficiency
Darmayani, Ade Ismi, dkk. Strategi and Stability in Large Matching
Pemasaran Kerajinan Buah Kering Markets,Cowles Foundation For
untuk Meningkatkan Nilai Ekspor Research in Economics Yale
pada UD. INDO NATURE, Lombok- University, 2015
NTB. Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB) Vol 11 No 1 juni 2014
Enchenique, Federico dan Jorge Oviedo, a
Theory of stability in many-to-many
matching market, Theorical
Economics, http://econtheory.org, 2006
Galichon, Alfred. Theoretical and Empirical
Aspects of Matching Markets,
Economics Department, Columbia
University, 2011
http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/20
09/05/93-tingkat-penjualan.pdf
http://creasionbrand.blogspot.com/2012/06/1
0-solusi-menjual-stok-barang-
lama.html
Lestari, Ni Putu Nina Eka, Strategi
Pemberdayaan Industri Kecil Kerajinan
Ukiran Kayu di Kabupaten Gianyar
Provinsi Bali, 2014
Nurhasanah, Nunung dan Siti Nur Fadlilah
A, Pemodelan Strategi Pemasaran
produk Barang Jadi Tekstil
Berdasarkan Pendekatan Simulasi
Sistem Dinamik pada Industri Kecil
Menengah di Kota Bogor, J@TI Undip,
Vol VII, No 1, Januari 2012
Syahdi, Oni Fajar, dkk. Analisis Permintaan
Pasar Ekspor terhadap Produk Udang
Beku (Frozwn Srimphs/Prawn)
Indonesia, 2013, Agrica (jurnal
Agribisnis Sumatera utara) Vol. 1
No.1/ Juli 2013.
Wulandari, Fera Tri. Implementasi Fuzzy
Topsis dalam Perencanaan Strategi
Bisnis, http://journal.unwidha.ac.id/,
Magistra Vol 25, No 85, 2013

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


894
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

SIMULASI DATA SINTETIK UNTUK MENDAPATKAN DATA VALID


Anis Zubair1), Heris Pamuntjar2)

(1,2)
Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: 1)anis.zubair@unmer.ac.id,2)heris.pamuntjar@unmer.ac.id

Abstrak
Penelitian ini berfokus tentang pembuatan data sintetik hasil penelitian yang melibatkan jawaban
dengan data ordinal. Tujuannya adalah menghasilkan jawaban instrumen yang selalu valid. Dengan
kata lain, nilai t hitung untuk setiap instrumen selalu lebih besar daripada t tabel. Metode yang
digunakan adalah simulasi menggunakan data sintetik dan perangkat lunak yang digunakan adalah
Microsoft Excel. Variabel yang digunakan adalah banyak responden, banyak instrumen, dan alfa
yang digunakan pada distribusi t. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu para peneliti untuk
menghasilkan jawaban instrumen yang selalu valid.

Kata kunci : data sintetik, uji validitas, uji t, uji pearson product moment

Abstract
This research focuses on making synthetic data of research results involving answers with ordinal
data. The goal is to produce an always valid instrument answer. In other words, the t value for
each instrument is always greater than t table. The method used is simulation using synthetic data
and software used is Microsoft Excel. Variables used are many respondents, many instruments,
and alpha used on the distribution of t. The results of the study are expected to help researchers to
produce valid instrument answers.

Keyword : synthetic data, validity test, t test, pearson product moment test

PENDAHULUAN tersebut. Solusi yang diberikan adalah


Uji validitas banyak digunakan dengan membuat simulasi jawaban
akhir-akhir ini dalam penelitian yang instrumen dalam bentuk data ordinal atau
melibatkan jawaban dengan data ordinal. Uji mencari alfa minimum. Alfa adalah salah
validitas akan memberikan informasi kepada satu unsur dalam penghitungan pada
peneliti instrumen mana yang valid dan yang distribusi t.
tidak valid.
KAJIAN LITERATUR
Persoalannya adalah jika peneliti
Kajian tentang penggunaan
hanya memiliki instrumen yang terbatas dan
instrumen sebagai alat ukur akan
penelitiannya menuntut agar semua
memerlukan kecermatan dan ketelitian
instrumen valid. Makalah ini akan
dalam pembuatannya. Dari instrumen itu,
memberikan solusi yang dihadapi peneliti

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


895
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

responden akan memberikan jawaban ordinal. Contoh data dengan ukuran skala
tentang data yang diperlukan dalam ordinal adalah skala Likert.
penelitian. Data yang valid, hanya akan Selanjutnya akan dikemukakan dua
diperoleh bila data yang diperoleh memiliki alasan perlu tidaknya pengujian secara
validitas. Sedangkan data yang reliabel statistik terhadap instrumen yang akan
hanya bisa diperoleh bila instrumen yang digunakan sebagai alat ukur dalam
kita gunakan untuk memperoleh respon dari penelitian.
sampel itu memiliki reliabilitas. Reliabilitas Alasan pertama adalah peluang
dan validitas, hanya akan diberikan oleh terjadinya kesalahan yang disebabkan oleh
intrumen yang valid dan reliabel. Uji satu peubah bebas X, yakni kesalahan yang
validitas lazim digunakan untuk menguji terjadi karena instrumen yang tidak valid
butir-butir dalam instrumen, sedangkan uji dan reliabel. Instrumen tidak memberikan
reliabilitas digunakan untuk menguji informasi yang benar bagi responden
konsistensi instrumen dalam penelitian sehingga akan menimbulkan keraguan
setelah melalui mekanisme uji konsep. dalam menjawab pertanyaan pertanyaan
Untuk memperoleh instrumen yang valid yang diajukan oleh peneliti. Instrumen yang
dan reliabel itu, di antaranya adalah dengan tidak valid akan memberi peluang responden
melalui mekanisme pengujian secara menjawab pertanyaan yang seharusnya tidak
statistik dengan benar. Validitas statistik dijawab, atau tidak menjawab pertanyaan
dilakukan bila secara teori instrumen yang seharusnya dijawab.
penelitian itu sudah melalui mekanisme Alasan kedua adalah kesalahan yang
pengujian validitas konsep. Validitas konsep terjadi dalam diri responden. Walaupun
adalah validitas yang dibuat dan instrumen sudah valid dan reliabel, tetapi
dipertimbangkan oleh para ahli dibidangnya. jawaban yang diberikan oleh responden
Selain validitas konsep yang sudah merupakan jawaban yang asal jadi, asal
didiskusikan dan dianalisis oleh menjawab, dan bahkan secara sengaja tidak
pertimbangan para pakar itu, analisis bersedia memberikan jawaban apa yang
statistik kemudian digunakan untuk menguji seharusnya dijawab.
instrumen yang digunakan untuk Untuk menguji validitas dan
memperoleh data dengan ukuran skala reliabilitas adalah menghitung nilai r, lalu
dilanjutkan dengan uji t. Setelah kita
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
896
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

memperoleh nilai t hitung, kemudian Sheet ini berisi data simulasi dengan 20
dibandingkan dengan nilai t tabel untuk responden dan 10 instrumen pertanyaan.
mengetahui valid atau tidaknya instrumen Hasil ujinya adalah ada instrumen yang
(Suharto, 2009). valid dan tidak valid. Dengan cara coba-
METODE PENELITIAN coba agar hasil ujinya valid seluruhnya
Tahapan Penelitian memakan waktu yang lama atau sulit
1. Pengumpulan Data dilakukan.
Data yang digunakan adalah data simulasi 2. Sheet Validitas.1
dengan 20 responden dan 10 instrumen Sheet ini berisi data simulasi dengan 70
pertanyaan. Setiap instrumen memiliki responden dan 30 instrumen pertanyaan.
jawaban dalam bentuk data ordinal Pada sheet ini alfa yang digunakan tetap
dengan skala 1 sampai 5. Tiap-tiap dan dengan cara simulasi akan diperoleh
instrumen dihitung korelasi Pearson dan t data yang semuanya valid.
hitungnya. Selanjutnya t hitung 3. Sheet Validitas.2
dibandingkan dengan t tabel. Jika t hitung Sheet ini berisi data simulasi dengan 70
lebih besar daripada t tabel maka hasil responden dan 30 instrumen pertanyaan.
ujinya adalah valid. Jika sebaliknya maka Pada sheet ini alfa yang digunakan
hasil ujinya adalah tidak valid. dinamis dan dengan menaikkan alfa akan
2. Pengolahan Data diperoleh data yang semuanya valid.
Setelah data diolah secara umum akan 4. Sheet Validitas.3
menghasilkan instrumen yang valid dan Sheet ini berisi data simulasi dengan 70
tidak valid. Kontribusi makalah ini adalah responden dan 30 instrumen pertanyaan.
memberikan solusi agar setiap instrumen Pada sheet ini akan diperoleh alfa
bernilai valid. minimum yang memenuhi agar semua
Rancangan Penelitian data valid.
Penelitian ini menggunakan 7 Sheet pada 5. Sheet Validitas.4
Microsoft Excel. Tiap-tiap sheet diberi Sheet ini berisi gabungan sheet
nama. Namanya adalah Validitas.0, Validitas.2 dan Validitas.3.
Validitas.1, Validitas.2, Validitas.3, 6. Sheet Validitas.5
Validitas.4, Validitas.5, dan Hasil. Sheet ini berisi antarmuka untuk
1. Sheet Validitas.0 mendapatkan data valid menurut kriteria
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
897
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang diinginkan. Responden, instrumen,


dan alfa ditentukan oleh pengguna dan
hasil ujinya adalah semua instrumen yang
ada valid.
7. Sheet Hasil
Sheet ini berisi hasil dari sheet Validitas.5

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasannya dimulai
dari sheet Validitas.1 sampai dengan sheet
Hasil.
1. Sheet Validitas.1
Sheet ini berisi data simulasi dengan 70
responden dan 30 instrumen pertanyaan.
Alfa yang digunakan adalah 5%. Hasil
ujinya adalah dengan menggunakan
simulasi semua instrumennya valid.

Gambar 1 Validitas.1
2. Sheet Validitas.2
Sheet ini berisi data simulasi dengan 70
responden dan 30 instrumen pertanyaan.
Alfa yang digunakan adalah 6%. Hasil
ujinya adalah semua instrumen valid.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
898
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

tersebut adalah nilai alfa minimum. Hasil


ujinya adalah semua instrumen valid.

Gambar 2 Validitas.2
3. Sheet Validitas.3
Sheet ini berisi data simulasi dengan 70
responden dan 30 instrumen pertanyaan.
Alfa yang ditemukan adalah 5,78%. Nilai Gambar 3 Validitas.3
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
899
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

4. Sheet Validitas.4 5. Sheet Validitas.5


Sheet ini berisi data simulasi dengan 70 Sheet ini berisi data yang diisi sesuai
responden dan 30 instrumen pertanyaan. kebutuhan pengguna. Sebagai contoh
Alfa yang diinginkan adalah 4%. Alfa yang sheet ini diisikan 45 responden, 30
ditemukan adalah 3,61%. Nilai tersebut instrumen pertanyaan, dan alfa 5%.
adalah nilai alfa minimum. Hasil ujinya
adalah semua instrumen valid.

Gambar 4 Validitas.4 Gambar 5 Validitas.5


Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
900
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

6. Sheet Hasil
Sheet ini berisi hasil simulasi dengan 45 KESIMPULAN DAN SARAN
responden, 30 instrumen pertanyaan, dan Penelitian ini membuktikan bahwa
alfa 5%. Hasil ujinya adalah semua peneliti dapat membangkitkan semua
instrumen valid. jawaban instrumen pertanyaan yang selalu
valid. Validitas ini bisa dilihat dengan nilai
t hitung untuk setiap instrumen yang selalu
lebih besar daripada t tabel.

REFERENSI

Suharto. 2009. Uji t dan Uji r dalam


Validitas.
http://suhartoumm.blogspot.co.id/20
09/10/uji-t-dan-uji-r-dalam-
validitas.html
Hidayat, Anwar. 2012. Uji Validitas
Instrumen dengan Excel.
https://www.statistikian.com/2012/0
8/uji-validitas-instrumen-dengan-
excel.html
Hidayat, Anwar. 2012. Uji Validitas.
https://www.statistikian.com/2012/0
8/uji-validitas.html
Hidayat, Anwar. 2012. Uji Pearson Product
Moment dan Asumsi Klasik.
https://www.statistikian.com/2012/0
7/pearson-dan-asumsi-klasik.html

Gambar 6 Hasil

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


901
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

SISTEM PENGAMAN PINTU GUDANG SENJATA RUDAL ARHANUD TNI AD


DENGAN IDENTIFIKASI WAJAH

Dwi Hermawan1), Aries Boedi Setiawan2), Dwi Arman Prasetya3), Abd. Rabi’4)
1)
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Malang
2)3)4)
Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Malang
Email: 1)dwihermawan1185@gmail.com

Abstrak
Sistem pengaman pintu sudah diciptakan sejak lama untuk menjaga keamanan di dalam ruangan,
akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi terdapat beberapa alternatif sistem pengamanan
yang lebih modern, cepat, akurat dan aman. Pengamanan tersebut salah satunya yaitu dengan
menggunakan sistem pengenalan wajah yang dapat mengidentifikasi identitas seseorang dengan
karakteristik fisiologisnya. Pengenalan identitas pada bentuk wajah seseorang (Face recognition)
memiliki beberapa keunggulan karena kesederhanaanya dalam mengidentifikasi berupa foto
maupun data citra yang diambil langsung melalui kamera secara real time pada jarak tertentu,
kemudian akan disimpan pada data base selanjutnya diproses dan dibandingkan dengan 1:M.
Proses data tersebut akan diaplikasikan secara otomatis untuk membuka kunci pintu gudang senjata
Rudal sehingga dapat dimanfaatkan di Satuan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD.

Kata kunci : pengenalan wajah, independent component analysis, atmega16.

Abstract
The door security system has been created for a long time to keep the security indoors, but along
with the development of technology there are several alternative security systems that are more
modern, fast, accurate and safe. Security is one of them is by using a facial recognition system that
can identify a person's identity with physiological characteristics. Face recognition has several
advantages because of its simplicity in identifying images and image data taken directly through
the camera in real time at a certain distance, then it will be stored in the data base then processed
compared with 1: M. The data process will be applied automatically to unlock the door of the
warehouse of missile weapons so that it can be utilized in Army Air Defense Artillery Unit
(Arhanud).

Keyword : face recognition, independent component analysis, atmega16.

PENDAHULUAN tersebut akan berdampak pada pola pikir


Latar Belakang manusia baik dalam hal positif maupun yang
Kemajuan teknologi yang semakin berdampak negatif, sehingga teknologi
pesat membawa dampak pada perubahan tersebut diperlukan adanya sistem keamanan
paradigma baru dalam aspek kehidupan. Hal yang lebih baik untuk memudahkan dalam

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


902
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sistem pengamanan dan pengontrolan. Salah memberikan informasi ke server melalui


satunya yaitu dalam mengamankan jaringan dan memerintahkan pada buzzer
persenjataan Artileri Pertahanan Udara untuk bunyi sebagai tanda bahwa pintu
(Arhanud) khususnya senjata Rudal yang dibuka secara paksa.
tersimpan dalam gudang.
Kondisi saat ini dalam mengamankan Rumusan Masalah
pintu gudang Rudal di Satuan Arhanud TNI Bagaimana membangun sebuah
AD masih bersifat konvensional dengan sistem aplikasi perangkat lunak
kunci atau gembok. Dengan cara seperti ini menggunakan input pengenalan wajah
tentu masih memerlukan usaha untuk melalui kamera secara real time
menambah sistem pengaman yang lebih baik memanfaatkan, selanjutnya proses tersebut
dan modern. Pengamanan tersebut salah diaplikasikan melalui perangkat keras untuk
satunya yaitu dengan mengenali identitas membuka dan menutup pintu gudang Rudal.
pada bentuk wajah seseorang (Face
recognition). Dalam sistem pengenalan Tujuan Penelitian
bentuk wajah ini juga mempunyai kelemahan Tujuannya yaitu untuk memahami
serta kerumitan yang cukup tinggi karena bagaimana cara kerja sistem aplikasi
wajah termasuk bagian tubuh seseorang yang pengenalan wajah terhadap tingkat
sering berubah. Pada penelitian ini akan akurasinya melalui input kamera secara real
diterapkan untuk sistem pengaman pintu time yang diterapkan pada aplikasi sistem
gudang Rudal di Satuan Arhanud TNI AD perangkat keras untuk membuka dan
dengan pengambilan data wajah secara real menutup pintu gudang Rudal secara
time menggunakan kamera yang akan otomatis, serta untuk penelitian selanjutnya.
diproses untuk memerintahkan driver
menggerakkan motor melalui Atmega 16, Batasan Masalah
motor bergerak membuka kunci pintu yang Batasan masalah dalam penelitian ini
semula terkunci menjadi terbuka. Namun adalah :
apabila usaha membuka pintu secara paksa 1. Aplikasi software yang dibuat hanya
maka sensor posisi memberikan inputan pada untuk sebuah sistem pengenalan wajah
Atmega 16 kemudian Atmega 16

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


903
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sedangkan hardware sistem prototipe pintu Karakteristik biometrika tersebut diantaranya


gudang Rudal. adalah wajah. Untuk penggunaan sebagai
2. Pengujian dilakukan dengan otentikasi, karakteristik biometrika tersebut
menggunakan citra wajah dengan bentuk dan harus terlebih dahulu dimasukkan ke dalam
posisi yang berbeda dengan citra yang ada basis data sistem [2].
pada basis data.
3. Posisi wajah yang akan dideteksi
adalah wajah yang menghadap kedepan
(frontal), dalam posisi tegak dan tidak
terhalang oleh objek lain serta pencahayaan
yang cukup terang. Gambar 2.1 Diagram Sistem Biometrika

Manfaat Penelitian Pengenalan Wajah


Manfaat dari penelitian sistem yang Pengenalan wajah (face recognition)
dilakukan adalah dapat menilai tingkat yaitu membandingkan citra wajah masukan
akurasi dalam proses pengenalan wajah, dengan suatu data base wajah dan
kemudian aplikasi tersebut dapat diterapkan menemukan wajah yang paling cocok dengan
untuk meningkatkan segi keamanan yang citra masukan tersebut. Pengenalan wajah
lebih efektif dan modern melalui perangkat suatu metoda pengenalan yang berorientasi
pengunci pintu Rudal di lingkungan militer. pada wajah. Pengenalan ini dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu: Dikenali atau tidak
KAJIAN LITERATUR dikenali, setelah dilakukan perbandingan
Sistem Biometrika dengan pola yang sebelumnya disimpan di
Biometrika berasal dari bahasa dalam data base.
Yunani yaitu bios dan metron. Bios yaitu
hidup dan metron yaitu ukuran, sehingga bila Pengolahan Citra
disimpulkan biometrika merupakan suatu Citra adalah suatu representasi
ukuran pengenalan mahluk hidup yang (gambaran), kemiripan atau imitasi dari
didasarkan pada bagian tubuh atau suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu
karakteristik individu yang unik. sistem perekaman data dapat bersifat optic

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


904
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

berupa foto, bersifat analog berupa sinyal- hanya tinggal click and drag, dan jadilah
sinyal video seperti gambar pada monitor program aplikasi yang diinginkan.
televisi atau bersifat digital yang dapat
langsung disimpan pada suatu media Mikrokontroler Atmega16
penyimpanan. Mikrokontroler merupakan suatu
terobasan teknologi mikroprosesor dan
Independent Component Analysis. mikrokomputer yang merupakan teknologi
Independent Component Analysis semikonduktor dengan kandungan transistor
(ICA) merupakan metode pembagian sumber yang lebih banyak namun hanya
yang didasarkan pada statistika orde banyak. membutuhkan ruang yang sangat kecil.
Penerapan ICA terutama digunakan untuk
mencari komponen-komponen independen
dari wajah sedemikian sehingga suatu wajah
tersebut dapat dinyatakan sebagai kombinasi
linear dari komponen-komponen independen
yang telah ditemukan. Langkah awal ICA
meliputi centering dan whitening [4]. Gambar 2.3. Konfigurasi Pin Atmega16

Motor DC
Motor merupakan mesin yang
mengubah tenaga listrik menjadi tenaga
mekanik. Kerja motor didasarkan pada
Gambar 2.2. Pemodelan ICA prinsip bahwa bila konduktor berarus
Pemrograman Borland Delphi ditempatkan pada medan magnet maka
Delphi merupakan bahasa konduktor tersebut mengalami gaya mekanik.
pemrograman yang mudah, karena Delphi
adalah bahasa perograman tingkat tinggi
(high level) sehingga sangat memudahkan
user untuk bermain-main di tingkat ini.
Pemrograman Delphi sangatlah mudah, Gambar 2.4. Motor DC Power Window

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


905
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Metode penelitian dilaksanakan
dengan tujuan untuk merancang, meniliti dan
mengembangkan suatu penelitian dengan
mempertimbangkan kualitas dalam proses
sistem komunikasi yang dirancang,
Gambar 3.1. Skema Pemodelan
selanjutnya proses perancangan dilaksanakan
secara maksimal agar memperoleh hasil yang
Perencanaan Alat
diharapkan.
Perencanaan pembuatan alat sitem
pengenalan wajah terdiri dari perancangan
Pencocokan Citra Wajah
perangkat keras (hardware) dan perancangan
Sebelum dilakukan proses
perangkat lunak (software).
pencocokkan pola wajah terlebih dahulu
dilakukan beberapa tahapan diantaranya
proses normalisasi, proses mengekstrak citra
wajah sampai diperoleh fitur-fitur utama
wajah. Fitur utama tersebut sebagai data
pembanding dengan citra wajah baru sebagai
Gambar 3.2. Blok Diagram Alat
citra wajah yang dikenali selanjutnya proses
tersebut diteruskan untuk membuka kunci
Perancangan Perangkat Keras
pintu secara otomatis.
Perencanaan alat yang berupa
perangkat keras (hardware) meliputi
Skema Pemodelan
beberapa perancangan rangkaian yang akan
merupakan skema pemodelan
diintegrasikan menjadi satu sistem kerja,
perancangan alat dalam tiga sistem kerja
yaitu sebagai berikut:
secara umum yaitu blok input, blok process
1. Perancangan Rangkaian Driver Motor.
dan blok output.
Peracangan rangkaian driver
menggunakan transistor sebagai komponen
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
906
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

utama, dimana transistor tersebut


VCC 12V 12V

dipalikasikan sebagai switching dan kendali


C5 12V
10µF

RM1
RLY2 RELAY-SPST
IC1
R2 ATMEGA16 RELAY-DPDT
C4
1µF VCC PB0(XCK/T0) PA0(ADC0)
IC2 PB1(T1) PA1(ADC1)
PB2(AIN0) PA2(ADC2) R1 TR2
MAX232

on-off motor.
PB3(AIN1) PA3(ADC3) RM2
KE MODEM TCP/IP C1+ VCC PB4(SS) PA4(ADC4) RELAY-SPST
5
VCC
V+ GND PB5(MOSI) PA5(ADC5) 22K 9014
9
C1- T1OUT VCC PB6(MISO) PA6(ADC6)
4 C2
8 1µF C2+ R1IN PB7(SCK) PA7(ADC7)
3 C2- R1OUT RESET AREF
7
V- T1IN VCC GND
2
6 T2OUT T2IN GND AVCC
1 R2IN R2OUT XTAL2 PC7(TOSC2) 12V 12V
MAX232 XTAL1 PC6(TOSC1)
DB9 C3 PC5
PD0(RXD)
12V MOTOR DC
1µF PD1(TXD) PC4
PD2(INT0) PC3
PD3(INT1) PC2 RLY1
RELAY-DPDT RM3
PD4(OCIB) PC1(SDA)
RELAY-SPST
PD5(OCIA) PC0(SCL
S BUKA VCC PD6(ICP1) PD7(OC2)

ATMEGA16 R3 TR1
VCC
OUT
GND 22K 9014
RM4
RELAY-SPST
Proximity

S BUKA VCC

VCC
OUT
GND
Proximity

S TUTUP VCC

VCC
OUT
GND
Proximity

Gambar 3.5. Rangkaian Keseluruhan


Gambar 3.3. Rangkaian Driver Motor
2. Perencanaan Desain Mekanik Perancangan Perangkat Lunak
Dalam tahap perencanaan pembuatan Pada perencanaan sotfware program
mekanik harus menyesuaikan dengan bentuk yang digunakan adalah menggunakan bahasa
pintu yang akan dibuat. Untuk perencanaan C dan bahasa pemrograman Delphi 7.0.
mekanik terdiri dari perencanaan penguncian Adapun Flowchart perencanaan software
pintu dan model pintu yang digunakan. yang akan dibuat yaitu : flowchart untuk
laptop (Tx) dan flowchart untuk Atmega 16
(Rx).

Gambar 3.4. Perencanaan Pengunci Pintu


3. Perencanaan Rangkaian Keseluruhan
Rangkaian keseluruhan merupakan
penggabungan dari semua komponen pada
alat yang akan dibuat. Atmega 16 sebagai
otak dari alat yang akan dibuat.
Gambar 3.6. Flowchart Tx dan Rx

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


907
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

HASIL PENELITIAN DAN akan tersimpan pada sistem data base pada
PEMBAHASAN server.
Umum
Sebelum pengambilan data di-
lakukan, maka terlebih dahulu dipastikan
bahwa tidak ada kesalahan, seperti pada alat
dan tersedianya bahan uji.
Gambar 4.2. Tampilan input data
Hasil Penelitian
Dari penelitian yang telah di-
laksanakan, didapatkan data-data hasil
pengujian pada masing-masing rangkaian
dengan melakukan pengukuran.
Gambar 4.3. Tampilan tersimpan
Pengujian Pengenalan Wajah (Face 3. Tahap berikutnya yaitu menghubungkan
Recognition) laptop dengan perangkat sistem prototipe
1. Nyalakan software Delphi seperti gudang Rudal melalui kabel UTP.
gambar dibawah ini:

Gambar 4.4. Laptop terhubung prototipe


4. Pada tahap ini yaitu dilakukan pengujian
Gambar 4.1. Tampilan Delphi server sistem pengenalan wajah yang sudah
2. Klik tombol star pada software Delphi, dihubungkan dengan perangkat prototipe
maka kamera laptop akan berusaha sistem gudang Rudal. Pada kamera laptop
mendeteksi dan mengenal tampilan wajah akan berusaha mengenal objek wajah yang
yang berada didepannya dan selanjutnya berada di depannya, apabila software Delphi
memasukan password dan data nama yang mengenali wajah yang sudah tersimpan pada

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


908
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

data base maka secara otomatis pintu gudang wajah yang terdaftar pada server, sistem
Rudal akan terbuka, sebaliknya apabila pengenalan wajah telah dilakukan pengujian
wajah tidak dikenal karena tidak ada pada dalam bentuk raut wajah yang berbeda-beda,
data base maka pintu gudang tetap tertutup. posisi, dan pencahayaan yang berbeda,
diperoleh hasil sebagai berikut:

Gambar 4.5. Sistem mengenali (terbuka)


Gambar 4.7. Pengujian sistem 1:N.
Dari hasil pengujian sistem pengenalan
wajah 1:N, dimana data wajah server di
cocokkan dengan raut wajah yang berbeda-
beda dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1. Hasil pengujian sistem.

Gambar 4.6. Sistem tidak mengenali


(tertutup)
Analisis Pengujian Pengenalan Wajah
Sebelum membuka pintu gudang Rudal
pertama yang harus dilakukan yaitu input
data nama wajah pada software Delphi
melalui kamera laptop sehingga data tersebut
akan tersimpan dan terdaftar sebagai server.
Apabila data berupa wajah terindentifikasi Dari hasil 10 sample pengujian di atas
dan sesuai dengan data base yang tersimpan dapat disimpulkan bahwa sistem pengenalan
di server maka secara otomatis kunci pintu wajah akan berhasil apabila posisi wajah
gudang Rudal terbuka. Dari hasil pencocokan tegak lurus dan pencahayaan yang

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


909
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

mencukupi meskipun objek wajah berubah- 1. Pengenalan citra wajah menggunakan


ubah sistem akan tetap mengenali wajah. metode ICA 90% lebih tepat dan akurat
Sehingga pengujian tersebut diperoleh dibandingkan metode sebelumnya, dengan
keberhasilan dengan tingkat akurasi 90 % catatan posisi wajah menghadap kedepan dan
dan 10 % dianggap gagal karena faktor pencahayaan yang mencukupi (terang
cahaya dan posisi wajah. maupun redup) tanpa mengabaikan bentuk
atau ekspresi wajah software tetap mengenali
Hasil Pengujian Driver Motor objek wajah.
a. Data hasil pengujian rangkaian driver 2. Sistem pengenalan wajah
motor ditunjukkan dalam tabel 4.2. diaplikasikan sebagai pengaman pintu
Tabel 4.2. Hasil pengujian V out dan gudang Rudal Arhanud TNI AD dengan cara
arah putaran motor. mencocokan wajah melalui kamera laptop
secara real time selanjutnya akan
dibandingkan dengan citra wajah yang sudah
tersimpan sebelumnya, apabila software
mengenali wajah tersebut, maka secara
otomatis pintu gudang Rudal akan terbuka
b. Analisa dan apabila ada pembukaan pintu secara
Pada saat rangkaian driver diberi tegangan paksa, maka suara alarm akan berbunyi.
masukan sebesar 0 Volt (Logika 0) pada X
dan Y maka motor DC dalam keadaan diam Saran
karena tidak ada arus yang mengalir pada Berdasarkan kesimpulan dari hasil
transistor (Transistor dalam kondisi off). penelitian yang telah dilakukan, disarankan
untuk keperluan penelitian dan
KESIMPULAN DAN SARAN pengembangan lebih lanjut, yaitu:
Kesimpulan 1. Untuk sistem keamanan sebaiknya
Berdasarkan perancangan, pengujian, ditambahi sistem double password atau
analisis, dan tujuan dari penelitian maka memasukan data konfirmasi sebelum kunci
dapat disimpulkan sebagai berikut: pintu terbuka.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


910
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

2. Untuk menghasilkan nilai tingkat [7] Prasetyo, E, 2011. Pengolahan Citra


Digital dan Aplikasinya dengan MATlAB,
akurasi yang lebih tinggi disarankan
Andi, Yogyakarta.
mengganti fitur ekstraksi dengan [8] Jolliffe, 2002. I.T. Principal
Component Analysis. Edisi kedua. Springer-
menggunakan fitur ekstrasi yang didasarkan
Verlag. New York.
pada bentuk dan penempatan atribut wajah, [9] Johnson dan Wichern, 2007. Applied
Multivariate Statistical Analysis. Edisi
seperti mata, alis, hidung, bibir, dan dagu
keenam. Pearson Prentice Hall.
serta hubungan antara atribut. [10] Anonim, ATmega16 Data sheet,
pdf1.All data sheet.com/data sheet–pdf/view/
3. Menggunakan metode deteksi wajah
78532/ ATMEL/Atmega.
yang lain seperti deteksi berdasarkan [11] Kadir, Abdul, 2004. Pemrograman
Database dengan Delphi Menggunakan
gerakan (motion detection).
Access & ADO. Yogyakarta: Andi.
[12] Malvino dan Albert Paul, 2003.
Prinsip2 Elektronika. Jakarta: Erlangga.
REFERENSI
[13] Fraden, Jacob. Handbook Of Modern
[1] Simson Canra, 2015. ‘Sistem Sensors, :Physics, Designs, And Applications
Pengenalan Wajah Pada Pengaman Pintu Third Edition, Springer.
Ruang Komandan Denarhanud Rudal 004 [14] Petru, Frank D, ELEKTRONIK
Menggunakan Android’. Skripsi Prodi INDUSTRI, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Teknik Elektro Fakultas Teknik Unmer [15] Sistem pengenalan wajah (face
Malang. recognition) menggunakan Metode hidden
[2] Dwi Ely Kurniawan, 2012. ‘Rancang markov model (hmm) Teknik Elektro – UI -
Bangun Sistem Pengenalan Wajah Dr. Ir. Dodi Sudiana M.
Menggunakan Filter Gabor’. Tesis Program [16] Face Detection using Independent
Pascasarjana Undip Semarang. Component Analysis Aditya Rajgarhia CS
[3] Wahyu Sulistiyo, 2014. “Rancang 229 Final Project Report December 14, 2007
Bangun Prototipe Aplikasi Pengenalan [17] Devisi Penelitian dan Pengembangan
Wajah untuk sistem absensi alternatif dengan MADCOMS, Dasar Teknis Instalasi Jaringan
metode har like feature dan eigenface”. Komputer, Penerbit ANDI, Yogyakarta,
Jurusan Teknik Elektro Unes. 2003.
[4] Eka Kusuma Wardhani, “Analisis &
Implementasi Sistem Pengenalan Wajah
Pada Video Di Ruangan Menggunakan
Metode Independent Component Analysis
(ICA) Dan Non-Negative Matrix
Factorization With Sparseness Constraints
(NMFSC)”. Jurusan Teknik Telekomunikasi
Universitas Telkom.
[5] Fatta, H.A, 2009. Rekayasa Sistem
Pengenalan Wajah, Andi Offset, Yogyakarta.
[6] Putra, Darma, 2010. ‘Pengolahan
Citra Digital’. Yogyakarta, Penerbit Andi.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
911
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

RIWAYAT HIDUP

Nama : Dwi Hermawan


NIM : 16045000032
Jurusan: Teknik Elektro
Email : dwihermawan1185@gmail.com
TTL : Pekalongan, 11-11-1985
Alamat : Asmil Pusdikarhanud.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


912
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

SISTIM SELEKTOR MUNISI UNTUK INDUSTRI MILITER DENGAN


TEKNOLOGI MIKROKONTROLER

Alvian Gusthaf Pali1), Aries Boedi Setiawan2), Dwi Arman Prasetya3), Nachrowie4),
Anggraini Puspita Sari5)
1)
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Malang
2)3)
Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Malang
*
Email: 1)alvinpali78@gmail.com

Abstrak

Siklus produksi yang dimiliki oleh PT. Pindad saat ini bisa terhambat dengan terdapatnya sistim
manual yang masih diberlakukan karena keterbatasan peralatan canggih. Proses manual yang
dimaksud adalah pemilahan munisi secara visual oleh mata manusia. Keterbatasan dan kemampuan
yang dimiliki oleh mata manusia sering mangakibatkan munculnya kendala yaitu pemilahan yang
tidak akurat sehingga dapat mengakibatkan lolosnya munisi cacat untuk digunakan oleh konsumen.
Untuk mendukung peningkatan kualitas hasil produksi Munisi di PT. Pindad maka proses
pemilahan dilakukan secara otomatis menggunakan sensor LED IR, Phototransistor dan
Photodioda yang dikontrol menggunakan Mikrokontroler dengan metode Fuzzy Logic untuk
memilah munisi yang layak dan tidak layak pakai.

Kata kunci : LED IR, phototransistor, photodioda, LCD (Liquid Crystal Display).

Abstract

Production cycle owned by PT. Pindad can now be hampered by the presence of manual systems
that are still enforced due to the limitations of advanced equipment. The manual process in
question is the sorting of ammunition visually by the human eye. Limitations and abilities
possessed by the human eye often result in the emergence of constraints such as inaccurate sorting
that can lead to the escape of defective munitions for use by consumers. To support the quality
improvement of production of Munisi at PT. Pindad then the sorting process is done automatically
using IR LED sensors, Phototransistor and Photodioda are controlled using Microcontroller to
sort between the feasible and unfeasible ammunition.

Keywords: LED IR, phototransistor, photodioda, LCD (Liquid Crystal Display).

PENDAHULUAN proses pemilahan munisi secara visual oleh


Dalam upaya meningkatkan mutu mata manusia dengan membedakan dan
kualitas hasil produksi munisi di PT. Pindad memisahkan munisi layak pakai dan tidak
Turen Malang, perlu adanya suatu terobosan layak pakai. Hal ini akan berpengaruh pada
dalam pemanfaatan teknologi yang ada proses pemilahan karena mata manusia
khususnya dalam proses pemilahan munisi mempunyai keterbatasan dan kemampuan
yang saat ini masih bersifat manul, dimana dalam mengindera suatu benda dalam waktu

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

913
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang lama sehingga sewaktu-waktu hasil informasi umpan balik dalam suatu sistim
pemilahan tidak dapat maksimal. kontrol loop tertutup.
Penelitian ini dilakukan untuk 4. Operasional Amplifier (Op-Amp)
mengaplikasikan teknologi sebagai sebagai Penguat operasional dimanfaatkan
alat bantu dalam proses pemilahan munisi sebagai penyangga atau sebagai penguat
secara otomatis yang dikontrol menggunakan linier dengan harga penguatan yang dapat
Mikrokontroler. ditentukan oleh umpan balik pada penguat
operasional (Op-Amp) tersebut.
KAJIAN LITERATUR 5. Driver Stepper Motor.
Dalam pelaksanaan penelitian ini Rangkaian driver digunakan untuk
tidak terlepas dari referensi yang ada sebagai menghubungkan (interfacing) antara
tinjauan pustaka dalam membantu rangkaian logika rendah dengan peripheral
tercapainya hasil penelitian. daya beban berlipat. Driver stepper motor ini
1. LED (Light Emiting Diode). dapat menggunakan komponen IC ULN 2003
LED adalah dioda yang mampu yang mana memiliki transistor darlington
memancarkan sinar jika tegangan majunya yang dirangkai dengan konfigurasi khusus
terpenuhi. Saat tegangan forward bias yang untuk mendapatkan penguatan ganda
diberikan masih di bawah tegangan ambang sehingga dapat menghasilkan penguatan arus
dari LED tersebut, maka arus belum dapat yang besar.
mengalir.
2. Photodioda
Photodioda ini merupakan sambungan
substrat tipe N-P yang dirancang untuk
beroperasi bila dibiaskan dalam arah terbalik. Gambar 1. Rangkaian Darlington IC ULN
Dengan demikian tegangan mundur ini akan 2003.
memperluas daerah pengosongan. 6. Stepper Motor
3. Phototransistor. Stepper motor merupakan motor
Prinsip dari sensor ini adalah elektronik yang bergerak berdasarkan step-
perubahan nilai resistansi listrik dari step tertentu yang dipicu dengan adanya
phototransistor saat terkena cahaya. Sehingga medan magnet dalam kumparan motor
akan dihasilkan sinyal listrik yang dijadikan tersebut.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

914
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

7. Driver Motor DC.


Rangkaian driver ini akan DOT MATRIX LCD

R/W
VCC
VSS

VEE
DATA BUS BACK LIGHT

RS
menggerakkan motor relay untuk selanjutnya

E
0 1 2 3 4 5 6 7 A K
5 V

5 V

memutar sistem transmisi roda gigi pada GND Ke Port MCU

GND

Ke Port MCU

motor DC. 10 K
5 V

Kontras

8. Motor DC. Gambar 2. Pin-pin pada LCD.


Motor DC dapat mengubah tenaga 10. Arduino Uno R3
listrik menjadi tenaga mekanik dengan Arduino Uno R3 adalah papan
prinsip kerjanya bahwa bilamana konduktor pengembangan (development board)
berarus ditempatkan pada medan magnet mikrokontroler yang berbasis chip
maka konduktor tersebut mengalami gaya ATmega328P. Disebut sebagai papan
mekanik, yang arahnya menuruti hukum pengembangan karena board ini memang
tangan kiri Fleming. berfungsi sebagai arena prototyping sirkuit
8. Solenoid mikrokontroller.
Solenoid merupakan alat
elektromagnetik yang dapat merubah energi
listrik menjadi energi gerak yang digunakan
untuk menarik benda pada jarak tertentu.
Arus yang mengalir pada lilitan kawat akan Gambar 3. Arduino Uno R3
membuat gaya magnet yang dibutuhkan Arduino Uno memiliki 14 digital pin
untuk menggerakkan besi penarik yang input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana
bergerak secara berubah-ubah (menekan dan 6 pin diantaranya dapat digunakan sebagai
menarik). output PWM), 6 pin input analog,
9. Liquid Crystal Display ( LCD ) menggunakan crystal 16 MHz, koneksi USB,
Tampilan pada alat yang digunakan jack listrik, header ICSP dan tombol reset.
penulis berupa LCD tipe TM162ABC, yaitu
suatu bahan yang memiliki sifat antara kristal METODE PENELITIAN
cair dan kristal padat. 1. Desain Sensor Penghitung Jumlah.
Dengan memanfaatkan komponen
LED IR sebagai pemancar dan photodioda
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

915
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sebagai penerima sehingga menjadi


rangkaian sensor penghitung jumlah. Proses
penghitungan dilakukan pada saat adanya
munisi yang melewati pancaran cahaya dari
LED inframerah sehingga menghambat Gambar 5. Rangkaian LED IR dan
penerimaan cahaya oleh photodioda. Phototransistor.
4. Desain Rangkaian Op Amp LM324
Sebagai Penguat.
Input rangkaian ADC mampu
menerima tegangan dari 0 Volt sampai 5 Volt
Gambar 4. Rangkaian Sensor LED IR dan DC.
Photodioda.
2. Desain Rangkaian Sensor Permukaan
(Cacat / Baik).
Pemanfaatan komponen LED IR
Gambar 6. Rangkaian Penguat.
sebagai pemancar dan phototransistor
Dari gambar rangkaian di atas dapat
sebagai penerima sehingga menjadi suatu
diperoleh penguatan tegangan sebesar 5 kali.
rangkaian sensor. Proses pedeteksian
5. Desain Rangkaian Op Amp LM324
permukaan dilakukan pada saat munisi
Sebagai Komparator.
berada di atas roller yang berputar, kemudian
Rangkaian komparator berfungsi
LED IR memancarkan cahaya pada obyek
membandingkan sinyal masukan dengan
sehingga dipantulkan menuju ke
tegangan referensi. Bila sinyal yang masuk
phototransistor. Apabila terjadi
lebih kecil bila dibandingkan tegangan acuan
penyimpangan pantulan cahaya maka hal
maka sinyal tersebut akan dianggap berlogika
tersebut dinyatakan cacat, dan sebaliknya
satu (5 V) sedangkan sebaliknya apabila
apabila phototransistor dapat menerima
tegangan tersebut lebih besar dari tegangan
pantulan dengan sempurna maka hal tersebut
acuan, maka sinyal tersebut akan dianggap
dinyatakan baik. Data tersebut akan
logika nol (0V).
dikonversikan oleh ADC pada
mikrokontroler.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

916
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

8. Desain Rangkaian Driver Solenoid.


Rangkaian Driver Solenoid ini,
mempunyai prinsip yang sama dengan
perencanaan driver motor DC dimana
berfungsi untuk mengendalikan saklar yang
Gambar 7. Rangkaian Komparator 324. akan memutus dan menghubungkan motor
6. Desain Driver Stepper Motor. solenoid dengan catu daya.
Rangkaian driver berfungsi untuk
mengatur arus yang dialirkan pada stepper
motor. Rangkaian driver ini menggunakan IC
ULN2003 yang berfungsi untuk mengubah
polaritas dari tiap-tiap ujung lilitan untuk Gambar 10. Rangkaian Penggerak
menggerakkan tiap-tiap step dari motor Relay(Solenoid).
stepper sesuai dengan bahasa program. 9. Desain Mikrokontroler.
Sebagai sistem kontrol dalam alat ini
direncanakan menggunakan Arduino Uno
R3. Dipergunakannya mikrokontroler ini,
karena simpel, mudah didapat dan memiliki
Gambar 8. Rangkaian Driver Motor Stepper. spesifikasi yang dibutuhkan untuk
7. Desain Rangkaian Driver Motor DC. menuliskan program pengendali sistim
Rangkaian Driver Motor DC ini selektor munisi.
digunakan untuk mengendalikan saklar yang
akan memutus dan menghubungkan motor
DC dengan catu daya maka digunakan
rangkaian penggerak relay.

Gambar 11. Rangkaian Mikrokontroler.


10. Desain Liquid Crystal Display (LCD).
Pada sistem yang direncanakan akan
Gambar 9. Rangkaian Penggerak Relay(Motor digunakan LCD sebagai tampilan yang terdiri
DC).
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

917
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dari dua baris dimana tiap barisnya terdiri mendeteksi permukaan munisi yang mana
dari 16 karakter. hasilnya dapat ditampilkan pada LCD.
13. Flowchart dan penjelasan.
Diawali dengan inisialisasi LCD yang
menunjukkan alamat dimana LCD
dihubungkan pada pin mikrokontroler.
Gambar 12. Rangkaian LCD. Setelah LCD mendapat pengalamatan, maka
11. Desain Software. dilanjutkan dengan program untuk
Perangkat lunak yang direncanakan menggerakkan motor, kemudian
meliputi perencanaan pengendalian motor, pendeteksian permukaan munisi. Hasil
pendeteksian permukaan munisi dan pendeteksian diperoleh dari rangkaian sensor
penghitungan jumlah munisi (baik, cacat dan yang dipasang pada mekanik yang bergerak.
jumlah total). Masukan sensor akan diolah oleh
12. Blok Diagram dan penjelasan. mikrokontroler sehingga menjadi keluaran
Blok diagram dari penelitian ini dapat yang berlogika nol dan satu yang selanjutnya
digambarkan sebagai berikut: oleh bahasa program akan menggerakkan
motor pemisah, sedangkan hasil penjumlahan
DRIVER
MOTOR akan ditampilkan pada LCD.
ST ART

LED IR +
PHOTODIODA INISIALI SASI
ARDUINO LCD
UNO R3
LED IR
SWITCH T
P.TRANSISTO AD DITEKAN

R C
Y

JALANKAN

Gambar 3.10. Blok Diagram Alat. CONVEYOR & ROLLER

ADA T

Prinsip kerja pada blok diagram di MUNI SI ?

TOTAL + 1

atas bahwa, mikrokontroler mendapat


GERAKKAN MOTOR
SE NS OR

masukan dari rangkaian sensor berupa BACA


ADC
T

tegangan yang kemudian diolah oleh DATA > 25


T UJUNG
KELONGSONG
?
Y

mikrokontroler kemudian data tersebut GERAKKAN


PE NDORONG
GERAKKAN
PE NDORONG

GERAKKAN

diolah sesuai dengan bahasa program yang PE NENTU KOTAK

T
dimasukkan pada mikrokontroler, dan hasil
SWITCH
DITEKAN

Y
MAT IKAN CONVEYOR

dari pengolahan data tersebut akan (SI STE M)

END

menggerakkan driver motor untuk Gambar 3.11.Flowchart.


Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

918
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 1. Hasil Pengujian Sensor Penghitung


Jumlah
HASIL PENELITIAN DAN
V Sen V Out
KONDISI V Ref (Volt)
PEMBAHASAN (Volt) (Volt)
TERPOTONG 2,45 4,6 4,85
1. Hasil pengujian Sensor Penghitung TIDAK
2,45 0,8 0,2
TERPOTONG
Jumlah
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
2. Hasil Pengujian Sensor Permukaan
kerja rangkaian sebagai penghitung jumlah
Tujuan pengujian ini adalah untuk
dan besarnya tegangan keluaran yang
mengetahui akurasi sensor permukaan.
nantinya digunakan sebagai masukan
sensor permukaan akan mendeteksi munisi
mikrokontroler. Pengujian dilakukan dengan
sesuai dengan kondisi masing-masing munisi
cara mengukur tegangan keluaran pada saat
sebagai media pemantul agar dapat
photodioda mendapat masukan cahaya dan
memantulkan cahaya dari LED dan diterima
pada saat tidak mendapat cahaya masukan.
oleh phototransistor.
Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa
Pada pengujian ini dilakukan pengambilan
pada saat nilai Vref di bawah Vsensor maka
data dengan cara mengukur tegangan
output Op Amp akan menjadi high, hal ini
keluaran kemudian diolah oleh
disebabkan karena tegangan pada input
mikrokontroler. Pada tabel dibawah ini
negatif komparator sama dengan tegangan
menunjukkan data hasil pengujian yang
Vref, sedangkan pada input positif sanma
dilakukan pada rangkaian sensor permukaan.
dengan tegangan Vsensor, dengan kata lain
Tabel 2. Data Output Tegangan
bahwa V(negatif) lebih kecil dari V(positif) PENGUJIAN SENSOR (Volt)
KONDISI MUNISI
1 2 3 4 5
dan Voutput menjadi Vsaturasi.
TIDAK ADA MUNISI 4,58 4,58 4,58 4,58 4,58
Pada saat sensor tidak terpotong, maka BAIK 0,4 0,52 0,48 0,6 0,58
CACAT
cahaya dari LED akan mengenai Photodioda TERGORES
0,74 0,75 0,8 0,7 0,72

CACAT
sehingga menyebabkan tegangan pada sensor 1,25 1,15 1,3 1,1 1,4
WARNA
menjadi drop, kondisi ini mengakibatkan CACAT
PENYOK 1,0 0,92 0,99 0,9 0,97
TIDAK
V(negatif) lebih besar dari V(positif) SEDIKIT
LAYAK
CACAT
sehingga Voutput akan menjadi 0 (cutoff).
PENYOK 1,5 1,4 1,48 1,41 1,45
SEDANG
CACAT
PENYOK 2,25 1,99 2,0 1,6 2,5
BESAR

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

919
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Data output tegangan di atas menjadi input Tabel 4. Data Batasan Tegangan Kondisi
pada Op Amp sebagai penguat. Sehingga
KONDISI MUNISI V min (Volt) V max (Volt)
dengan melalui pengujian maka diperoleh BAIK 0,8 1,2

data sebagai berikut : CACAT


1,4 1,6
TERGORES
CACAT
PENYOK 1,8 2,0
Tabel 3. Data Output Tegangan pada Op SEDIKIT
CACAT
Amp TIDAK 2,2 2,8
WARNA
PENGUJIAN SENSOR (Volt) LAYAK
KONDISI MUNISI CACAT
1 2 3 4 5
PENYOK 2,8 3,0
TIDAK ADA MUNISI 4,85 4,85 4,85 4,85 4,85 SEDANG
BAIK 0,8 1,04 0,96 1,2 1,16 CACAT
CACAT PENYOK 3,2 4,6
1,48 1,5 1,6 1,4 1,44
TERGORES BESAR
CACAT TIDAK ADA MUNISI 4,85 4,85
2,5 2,3 2,6 2,2 2,8
WARNA
CACAT
PENYOK 2,0 1,84 1,98 1,8 1,94
TIDAK Berdasarkan tabel di atas maka dapat di
SEDIKIT
LAYAK
CACAT analisa bahwa, pada saat kondisi munisi tidak
PENYOK 3,0 2,8 2,96 2,82 2,9
SEDANG terdapat cacat, pantulan cahaya dari LED
CACAT
sebagian besar mengenai phototransistor,
PENYOK 4,5 3,98 4,0 3,2 4,6
BESAR sehingga tegangan yang ditimbulkan pada
sensor menjadi sangat kecil. Semakin buram
Dari tabel hasil pengujian di atas maka warna atau semakin besar penyok permukaan
dapat diambil kesimpulan untuk munisi maka pantulan akan semakin
mengelompokkan kondisi munisi redup/arah pantulan cahaya akan berubah dan
berdasarkan keluaran tegangan dari Op Amp tidak mengenai phototransistor, sehingga
sebagai berikut tegangan yang ditimbulkan pada sensor
menjadi sangat besar.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

920
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

3. Hasil Pengujian ADC driver dimana putaran stepper motor sesuai


Pengujian ADC bertujuan untuk dengan program yang dieksekusi dengan
mengetahui perubahan logika keluaran hasil hasil eksekusi yang ditunjukkan oleh nyala
konversi dari ADC pada saat pengujian LED yang tertuang pada tabel dibawah.
kondisi munisi, dimana rangkaian ADC Tabel 6. Tampilan Bit Port saat menjalankan
tersebut akan dihubungkan dengan Arduino Stepper Motor.
Tampilan LED
Uno R3 yang telah diisi program sehingga Kondisi
Pin A Pin B Pin C Pin D
diperoleh hasil pengujian ADC 1 0 0 0
0 1 0 0
menggunakan lampu led sebagai indikator Tombol 1 ditekan
0 0 1 0

keluaran, ditunjukkan pada Tabel di bawah 0 0 0 1


0 0 0 1
ini : 0 0 1 0
Tombol 2 ditekan
0 1 0 0
Tabel 5. Hasil pengujian ADC. 1 0 0 0
V in
KONDISI
MUNISI
(Volt
D
7
D
6
D5
D
4
D
3
D
2
D
1
D0 Keterangan : LED menyala = Logika 0.
)
BAIK 1,2 0 0 1 1 1 1 0 1 LED padam = Logika 1.
CACAT
TERGO 1,6 0 1 0 1 0 0 0 1
RES
Pada saat salah satu input berlogika 1, maka
CACAT
PENYO kondisi ini mengakibatkan ujung coil
K 2,0 0 1 1 0 0 1 1 0
SEDIKI
terhubung ke ground. Sedangkan apabila
T
CACAT
TIDAK WARNA
2,8 1 0 0 0 1 1 1 0 salah satu inputan berlogika 0, maka kondisi
LAYAK CACAT
PENYO ini mengakibatkan ujung coil terhubung pada
K 3,0 1 0 0 1 1 0 0 1
SEDAN
G
Vcc. Berdasarkan pernyataan tersebut maka
CACAT
PENYO untuk pengujian putar kiri dan putar kanan
4,6 1 1 1 0 1 0 1 0
K
BESAR motor stepper dilakukan dengan cara inputan
TIDAK ADA
4,85 1 1 1 1 0 1 1 1
MUNISI
dari driver tidak boleh sama.
5. Hasil Pengujian Rangkaian Driver
4. Hasil pengujian Driver Stepper Motor.
Motor DC.
Pengujian Driver Stepper Motor bertujuan
Pengujian rangkaian driver motor DC
untuk mengetahui kinerja rangkaian driver
Untuk mengetahui apakah driver motor dc
stepper motor. Rangkaian driver motor
dapat bekerja dengan baik sehingga dapat
stepper tersebut akan dihubungkan dengan
digunakan untuk mengontrol arah putaran
Arduino Uno R3 yang telah diisi program
motor dc baik itu searah jarum jam atau
sehingga diperoleh hasil pengujian rangkaian
berlawanan jarum jam.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

921
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 7. Tabel Hasil Pengujian Rangkaian


Driver Motor DC.
Gambar 13. Tampilan LCD.
Input Arah Putaran Motor
Port 2.2 Port 2.3 KESIMPULAN DAN SARAN
5V 0V Searah dengan putaran jarum jam
0V 5V Berlawanan dengan putaran jarum jam Berdasarkan peneletian dan pembahasan
mengenai alat yang telah dirancang, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
6. Hasil Pengujian Rangkaian Driver
1. Alat ini mampu membedakan munisi yang
Selenoid.
cacat dan baik secara otomatis dengan
Pengujian rangkaian Driver Selenoid
menggunakan sensor sehingga dapat
bertujuan untuk dapat mengetahui apakah
menggantikan posisi operator dalam
relay yang digunakan untuk menggerakkan
pemilahan munisi.
solenoid dapat bekerja sesuai dengan
2. Alat ini mamapu menghitung jumlah
perencanaan.
munisi cacat, baik dan jumlah munisi secara
Pada saat diberi catu sebesar 12 Volt,
keseluruhan dari hasil produksi.
belum ada reaksi dari relay maupun dari
3. Alat ini memiliki tingkat ketelitian
solenoid. Setelah P2.2 (RB) diberi tegangan
pemilahan munisi sebesar 95 %
sebesar 5 Volt, relay dan solenoid bekerja
dibandingkan dengan secara manual oleh
dengan baik dan transistor masih bekerja
manusia.
pada tegangan minimal sampai 4,5 Volt.
Dengan berpedoman pada beberapa
7. Hasil Pengujian Rangkaian LCD
pengujian yang telah dilakukan makan
M1632A.
penulis menyarankan untuk memperbanyak
Rangkaian LCD dengan IIC tersebut akan
rangkaian sensor dalam memperoleh tingkat
dihubungkan dengan Arduino Uno R3 yang
akurasi yang lebih tinggi serta mempercepat
telah diisi program.
proses pemilahan.
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa
rangkaian LCD dapat menampilkan karakter-
REFERENSI
karakter sesuai dengan data yang dikirimkan
Malvino, Albert Paul. 1994. Prinsip-Prinsip
oleh MCU. Tampilan LCD terdiri atas 2 baris Elektronika, Edisi II, Erlangga,
Jakarta, 1994.
yang masing-masing mempunyai 16 karakter
Liquid Crystal Disply Module M1632 User
seperti pada gambar 5.0 di bawah ini. Manual, Seiko Instruments. Inc.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

922
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Roger 1, Tokhiem, Sutisna , Prinsip-Prinsip DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Digital, edisi II.
Alvian Gusthaf
Soedarto, Gatot, Teknik Pemrograman
Komputer, Usaha Nasional, Pali, Lahir di
Surabaya.
Sangalla’, 8
Sivandam. 2006. Introduction to Fuzzy
Logic Using Matlab. India : Agustus 1978,
Springer.
Agama Kristen
Coughanowr. 1991. Process Syste Analysis
And Control Second Edition. Mc Protestan. Penulis
Graw-Hill International Edition.
menamatkan
Yan, Jun., dan Ryan, M. 1994. Using Fuzzy
Logic. London: Prentice Hall pendidikan di SDN Buntu Masakke pada
International(UK).
tahun 1990.
Resmana, P. 1999. Implementasi Kendali
Fuzzy Logic padaMicrocontroller Setelah itu penulis melanjutkan pada jenjang
untuk Kendali Putaran Motor DC.
pendidikan SLTP di SMPN 2 Sangalla’ dan
(Skripsi). Surabaya : Institut
Teknologi Sepuluh November lulus tahun 1993. Pada tahun 1996 penulis
Yan, Jun., dan Ryan, M. 1994. Using Fuzzy
menamatkan pendidikan di SMA Katolik
Logic. London: Prentice Hall
International(UK). Makale, kemudian dapat menamatka
Killian, C. 1996. Modern Control
program Diploma 3 TNI AD pada tahun
Technology: Component And System.
West Publishing Company. 2007. Atas Anugerah TUHAN YANG
Kuswadi, S. 2000. Kendali Cerdas.
MAHA KUASA maka penulis dapat
Yogyakarta : ANDI.
Thiang, R. 2000. Aplikasi Kendali Fuzzy melanjutkan pendidikan S1 pada Program
Logic untuk Pengaturan Kecepatan
Studi Teknik Elektro UNIVERSITAS
Motor Universal. Surabaya :
Universitas Kristen Petra. MERDEKA Malang hingga saat ini.
Kusumadewi. S dan H.Purnomo. 2004.
Aplikasi Logika Fuzzy Untuk
Mendukung Keputusan. Graha Ilmu,
Yogyakarta
Achyanto, Ir. Djoko, M.Sc, 1994.Mesin-
mesin Listrik, Edisi IV, Erlangga,
Jakarta
Hamzah, Ir. Berahim, Pengantar Teknik
Tenaga Listrik, Andi Offset,
Yogyakarta.
Zuhal, Dasar-dasar Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

923
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENERAPAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERSPEKTIF


BUDAYA ORGANISASI

Lanto Ningrayati Amali1), Lillyan Hadjaratie2) Sitti Suhada3)


1,2,3)
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo
Jl. Jenderal Sudirman No. 6, Gorontalo, 96128
Telp: (0435) 821125, Fax: (0438) 821125
E-mail: ningrayati_amali@ung.ac.id

Abstrak
Penerapan tata kelola Teknologi Informasi (TI) pada organisasi saat ini menunjukkan bahwa tidak
ada kerangka ataupun model tata kelola TI terbaik dalam upaya merespon lingkungan unik dari
masing-masing organisasi tersebut. Sehingganya setiap organisasi perlu menerapkan tata kelola TI
berdasarkan kepada karakteristik organisasi tersebut yang mempunyai ciri unik dan tidak akan sama
dengan organisasi yang lain. Paper ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh budaya organisasi dalam
penerapan tata kelola TI yang baik. Berdasarkan tujuan penulisan digunakan pendekatan deskriptif
untuk memperoleh pemaparan yang objektif mengenai analisis penerapan tata kelola TI berdasarkan
perspektif budaya organisasi. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa aspek budaya organisasi dalam
penerapan tata kelola TI berfungsi membantu organisasi dalam meningkatkan kinerja dan kesuksesan
organisasi dalam pengembangan TI dan nantinya akan menjadi masukan bagi organisasi dalam
merumuskan pengembangan TI yang sesuai dengan strategi dan tujuan organisasi.

Kata kunci : Tata kelola TI, budaya organisasi

Abstract
Application of IT governance these days portrays that organisations have trouble in finding the best
model or framework of IT governance that suits the unique atmosphere environment. As long as any
organization needs to implement IT governance based on the characteristics of the organization that
has unique characteristics and will not be the same as other organizations. This paper aims to
identify contributions of organisational culture towards a proper IT governance application. A
descriptive approach is conducted to objectively expose an analysis of IT governance implementation
in consideration of organisational culture perspective. The result emphasises the role of
organisational culture in boosting the organisation’s performance and success in IT improvement.
Furthermore, it also acts as a recommendation for organisations to design better IT governance
which is suitable for organisation strategies and vision.

Keyword : Application of IT governance, organisational culture

PENDAHULUAN kalangan anggota organisasi. Salah satu faktor


Budaya organisasi merupakan sistem yang yang membedakan antara organisasi satu
dipercaya dan nilai yang dikembangkan oleh dengan organisasi yang lain adalah dari segi
organisasi. Ia akhirnya membentuk perilaku di budaya dan budaya organisasi merupakan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


924
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

salah satu faktor yang mempengaruhi sebagai pedoman dalam proses perbaikan dan
keberhasilan penerapan tata kelola TI pengembangan khususnya dalam tata kelola
(Satidularn dkk, 2011). Faktor penting dan TI. Paper ini bertujuan mengidentifikasi
sangat fundamental dalam meningkatkan daya pengaruh budaya organisasi dalam penerapan
saing organisasi adalah budaya organisasi, tata kelola TI yang baik.
sehingga budaya organisasi dapat menjadi
KAJIAN LITERATUR
faktor kunci yang menentukan berhasil
Umumnya, tata kelola TI memastikan
tidaknya suatu organisasi dalam mencapai
bahwa TI memenuhi kebutuhan dan arah
tujuan. Banyak organisasi yang menerapkan
organisasi dalam meningkatkan pencapaian
strategi tata kelola TI yang baik. Namun,
kinerja dan kesuksesan organisasi. Dengan
terkait dengan pengembangan TI, organisasi
menilai organisasi melalui aspek budaya
sering dihadapkan oleh kebingungan memilih
organisasi akan menjadi dasar untuk
kerangka kerja ataupun model yang tepat
menciptakan saling pengertian di kalangan
sesuai dengan karakteristiknya dalam
anggota tentang organisasi. Ini termasuk cara
penerapan tata kelola TI. Sebagian besar
sesuatu hal diselesaikan, dan perilaku yang
organisasi/institusi ataupun lembaga, saat ini
diterima sebagai norma.
telah mengembangkan TI dalam upaya
mewujudkan tata kelola TI yang baik. Namun
Tata Kelola TI
demikian, kurangnya analisis kebutuhan
Pada dasarnya tata kelola TI berfokus
secara menyeluruh khususnya pada aspek
kepada hubungan, integrasi dan penyelarasan
budaya organisasi menuju ke penerapan tata
organisasi (Ko & Fink, 2010). Tata kelola TI
kelola TI yang baik mengakibatkan tahapan
mencerminkan penggunaan prinsip-prinsip
pada pengembangan TI ini kurang
organisasi dan berfokus kepada kegiatan-
berkembang dan tidak efektif, bahkan
kegiatan dan penggunaan TI kepada
mengalami kegagalan. Hal ini juga
pencapaian tujuan organisasi. Tata kelola TI
dipengaruhi oleh faktor manusia diantaranya
merupakan suatu tata cara arahan penerapan
ketidak cocokkan dengan budaya kerja atau
manajemen organisasi, untuk mendukung
budaya organisasi, etika, dan kebijakan
pengelolaan TI secara integral dan mengikuti
penggunaan SI/TI. Untuk itu, organisasi perlu
sasaran dan strategi organisasi yang memiliki
melakukan analisis budaya dalam penerapan
tanggung jawab (ITGI, 2011). Adapun tujuan
TI dan merumuskannya secara sistematis
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
925
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

tata kelola TI adalah menyusun dan kelola TI rata-rata adalah 2.67 (skala 0-5). Ini
memastikan implementasi TI memenuhi menunjukkan perkembangan positif dalam
tujuan yang ditetapkan dalam strategi seperti penerapan tata kelola TI pada tahun-tahun
menyadari dan memaksimalkan manfaat TI belakangan ini.
sesuai kebutuhan organisasi, memanfaatkan
peluang, bertanggung jawab dengan sumber
TI yang digunakan serta mengontrol dan
mengurangi resiko (Lin dkk, 2010). Saat ini
isu bagi institusi-institusi yang sudah
memiliki pusat teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) adalah bagaimana Gambar 1. Implementasi tata kelola TI di
efektivitas tata kelola TI saat dalam berbagai sektor
memenuhi kebutuhan organisasi (Lallana,
2009). Saat ini penerapan tata kelola TI ini Adapun beberapa laporan penelitian
menjadi bagian penting dalam mendukung menunjukkan bahwa organisasi-organisasi
keberhasilan organisasi dengan memastikan yang memiliki kebijakan tata kelola TI yang
perbaikan yang terukur secara efektif dan baik dapat meningkatkan laba dari investasi
efisien. Sebuah studi yang dilakukan oleh IT TI setidaknya 20% serta pengembalian
Governance Institute (ITGI, 2008) bahwa investasi 40% dibandingkan dengan
sekitar 50 persen dari organisasi di tingkat organisasi yang tata kelola TI lebih lemah.
global yang disurvei telah Sementara dari aspek kinerja organisasi,
mengimplementasikan tata kelola TI adalah implementasi tata kelola TI yang baik dan
18 persen dan dalam proses implementasi efektif dapat meningkatkan pencapaian
adalah 34 persen. Gambar 1 menunjukkan kinerja hingga 40 persen (Weill & Ross, 2004;
bahwa sektor organisasi TI/Telkom, keuangan Mueller, 2013). Ini menunjukkan bahwa
dan sektor publik yang sangat bersemangat kesadaran penerapan tata kelola TI di
dalam mempertimbangkan dan menerapkan organisasi tampaknya sudah sangat meluas,
praktek tata kelola TI. dengan semakin banyaknya konferensi,
Ulasan yang sama juga menyatakan bahwa seminar maupun lokakarya yang berfokus
tingkat kematangan tata kelola TI dari pada tata kelola TI.
organisasi yang memiliki kerangka kerja tata
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
926
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

4. meningkatkan stabilitas sistem.


Budaya Organisasi 5. budaya melayani sebagai sense-making
Budaya organisasi adalah sistem makna dan mekanisme kontrol yang membimbing
bersama yang dianut oleh anggota organisasi dan membentuk sikap dan perilaku
yang membedakan organisasi tersebut dengan anggota.
organisasi lain (Robbins & Judge, 2013). Ini menunjukkan bahwa fungsi budaya
Pendapat lain menyatakan bahwa budaya organisasi dapat memberikan pedoman baik
organisasi adalah sebagai pola asumsi dasar bagi organisasi tersebut maupun bagi para
bersama yang dipelajari oleh kelompok anggotanya. Pedoman ini dapat berupa
dalam organisasi sebagai alat untuk tindakan pengambilan keputusan,
memecahkan masalah terhadap penyesuaian mempertinggi komitmen organisasi,
faktor eksternal dan integrasi faktor internal menambah perilaku konsistensi perilaku para
dan telah terbukti sah, sehingganya diajarkan anggota organisasi dan mengurangi keraguan
kepada anggota organisasi sebagai cara yang para anggota organisasi, karena budaya
benar untuk mempersepsikan, memikirkan memberitahukan sesuatu yang dilakukan dan
dan merasakan dalam kaitannya dengan dianggap penting (Mangkunegara, 2007).
masalah-masalah yang dihadapi (Schein, Disisi lain penilaian budaya organisasi
2008). sangat penting. Untuk mengidentifikasi dan
Keberadaan budaya suatu organisasi ini menilai budaya suatu organisasi tentu
mempunyai tujuan adalah melengkapi para bukanlah hal yang mudah, ini disebabkan
anggota dengan rasa (identitas) organisasi dan karena budaya organisasi mempunyai
menimbulkan komitmen terhadap nilai-nilai komponen tak berwujud yang justru menjadi
yang dianut organisasi. Peran dan fungsi inti dari budaya organisasi itu sendiri (Schein,
budaya organisasi ini adalah (Robbins & 2008). Dengan menilai organisasi melalui
Judge, 2013): budaya organisasi akan menjadi dasar untuk
1. mempunyai boundary-difining roles. menciptakan saling pengertian di kalangan
2. membawa suatu rasa identitas bagi anggota anggota tentang organisasi. Untuk memenuhi
organisasi. aspek tersebut (Kefela, 2010; Robbins &
3. budaya memfasilitasi timbulnya komitmen Judge, 2013) telah menggariskan tujuh ciri
pada sesuatu yang lebih besar daripada utama sebuah budaya organisasi:
kepentingan diri individu. 1. Inovasi dan pengambilan risiko.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
927
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

2. Perhatian terhadap detail.


3. Orientasi hasil. Penerapan Tata Kelola TI
4. Orientasi orang. Penerapan tata kelola TI yang efektif,
5. Orientasi tim. sangat penting bagi organisasi untuk
6. Keagresifan. menghasilkan manfaat bisnis nyata seperti
7. Kemantapan. reputasi baik, amanah, dan mengurangi biaya
Oleh itu karena pentingnya peranan budaya (Lee dkk, 2008), selain itu tata kelola TI
organisasi dalam meningkatkan efektifitas memiliki tujuan untuk meningkatkan dan
organisasi, maka perlu dikenali ciri budaya memastikan penggunaan secara efektif
organisasi. sumber daya TI sebagai faktor penting
keberhasilan organisasi (ITGI, 2003), oleh itu
METODE PENELITIAN tata kelola TI akan menjadi pilihan di masa
Berdasarkan rumusan tujuan penelitian, depan (Kakabadse & Kakabadse, 2001). Saat
maka metode penelitian ini menggunakan ini, penerapan tata kelola TI pada organisasi
metode deskriptif. Adapun sumber data yang menunjukkan bahwa tidak ada kerangka
digunakan adalah data primer maupun data ataupun model tata kelola TI terbaik dalam
sekunder, dimana data diperoleh secara upaya merespon lingkungan unik dari masing-
langsung yang telah diolah lebih lanjut. Dalam masing organisasi tersebut. Hal ini sesuai
pengumpulan data, teknik yang digunakan dengan studi yang dilakukan oleh McCredie
adalah penelitian kepustakaan. (2006) dan Wibowo (2010) yang menyatakan
bahwa tidak ada satu model tata kelola TI
HASIL PENELITIAN DAN yang terbaik/tepat untuk seluruh organisasi.
PEMBAHASAN Maka solusi diperlukan, agar penerapan tata
Penerapan tata kelola TI dalam suatu kelola TI sesuai untuk setiap organisasi
organisasi perlu memperhatikan beberapa berdasarkan karakteristik organisasi yang
faktor ataupun enabler agar sesuai dengan unik dan tidak mungkin sama dengan
strategi dan tujuan organisasi. Dalam ITGI organisasi lain. Sementara kultur, etika, fitur
tahun 2011 faktor ataupun enabler yang dan budaya organisasi juga perlu
mendukung keberhasilan suatu penerapan tata dipertimbangkan pada saat akan
kelola TI antara lain adalah budaya melaksanakan tata kelola TI (ISACA, 2012;
organisasai, etika dan perilaku. Nugroho, 2013; Prasetyo, 2013). Sehingganya
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
928
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

setiap organisasi perlu menerapkan tata kelola informasi manajemen kepada eksekutif untuk
TI berdasarkan kepada karakteristik membuat keputusan. Tata kelola TI sebagai
organisasi tersebut yang mempunyai ciri unik bentuk pertanggungjawaban pimpinan dan
dan tidak akan sama dengan organisasi yang manajemen pelaksana strategi akan dapat
lain. Analisis faktor-faktor yang memastikan bahwa TI memenuhi kebutuhan
mempengaruhi penerapan tata kelola TI dan tujuan organisasi sehingganya dapat
adalah sebagai salah satu faktor dalam meningkatkan pencapaian kinerja dan
penerapan tata kelola TI yang baik. Tata kesuksesan organisasi. Akan halnya minat
kelola TI telah diidentifikasi sebagai solusi organisasi-organisasi yang semakin
yang tepat untuk mengatasi meningkatnya meningkat dalam implementasi tata kelola TI
perubahan dan kompleksitas TI (Pereira & ini disebabkan karena semakin diakuinya
Silva, 2012). Penelitian yang dilakukan bahwa fasilitas proyek TI sangat besar akan
menyatakan bahwa 80 persen dari organisasi tetapi tidak ada kontrol terhadap kinerja
mengakui konsep tata kelola TI sebagai solusi organisasi. Jadi ketergantungan SI/TI untuk
potensial atau kerangka penerapan tata kelola memastikan manajemen operasional dan
(ITGI, 2008). Ini seiring dengan temuan strategi organisasi perlu dikelola dan
penelitian (Bodnar, 2006; Kakabadse & dikontrol dengan efisien.
Kakabadse, 2001; Lackovic, 2013), bahwa
keuntungan tata kelola TI adalah penting bagi Penilaian Budaya Organisasi
keunggulan kompetitif, menambah nilai Budaya organisasi adalah pengalaman,
layanan, mendapatkan pengembalian sejarah, keyakinan, dan norma-norma
investasi TI, dan mengurangi risiko, yang bersama yang menjadi karakteristik
akhirnya mampu mengurangi tingkat organisasi. Budaya organisasi merupakan
kegagalan proyek-proyek TI. Dengan salah satu faktor keberhasilan dalam tata
demikian, tata kelola TI yang efektif kelola TI yang perlu mendapat perhatian
membantu memastikan bahwa TI mendukung (ISACA, 2012). Hal ini juga dikemukakan
tujuan organisasi, mengoptimalkan investasi bahwa budaya merupakan salah satu aspek
bisnis dan manajemen risiko TI. Dapat yang dapat mempengaruhi efisiensi tata kelola
dipahami bahwa tidak mungkin pada saat ini TI dalam suatu organisasi (Pereira & Silva,
sebuah organisasi atau lembaga tanpa SI/TI 2012). Adapun kesesuaian di antara SI/TI dan
yang kuat dapat mengelola atau menyediakan budaya organisasi adalah penting bagi
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
929
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

organisasi untuk meraih potensi keuntungan kuat mempunyai beberapa tujuan, salah
yang dijanjikan oleh sistem (Ke & Wei, 2008). satunya adalah mendapatkan usaha produktif
Disisi lain budaya organisasi dapat anggota organisasi dan membantu setiap
mendukung hubungan antara penerimaan orang untuk bekerja mencapai tujuan yang
teknologi dan pertumbuhan organisasi sama (Robbins & Judge, 2013). Faktor budaya
(Chatman & Jehn, 1994) dan dengan itu dapat organisasi yang kuat (integritas,
menjadi faktor kesuksesan yang kritis dalam tanggungjawab, akauntabilitas, dan etika
pengembangan dan pelaksanaan SI/TI (Indeje perilaku) mendorong corak pandangan
& Zheng, 2010). Justru, ketika TI organisasi untuk menjalankan tata kelola TI
bertentangan dengan budaya organisasi, sesuai dengan apa yang diharapkan (Nugroho,
pelaksanaannya akan ditentang dalam salah 2013). Hal ini didukung oleh Ke dan Wei
satu dari dua cara yaitu apakah sistem itu akan (2008) yang menyatakan bahwa budaya
ditolak ataukah dimodifikasi agar sesuai organisasi sangat penting bagi kesuksesan
dengan budaya organisasi yang ada (Cooper, proyek termasuk TI yang melibatkan
1994). perubahan organisasi. Dengan menilai
Budaya organisasi juga diterima sebagai organisasi melalui praktek budaya organisasi
nilai-nilai dominan yang disebarkan dalam akan menjadi dasar bagi rasa saling pengertian
organisasi yang menjadi filosofi kerja anggota bersama yang dimiliki para anggota mengenai
sebagai panduan bagi kebijakan organisasi organisasi dan bagaimana hal diselesaikan di
dalam mengelola anggota organisasi dan dalamnya, dan bagaimana anggotanya
pengguna (Robbins & Judge, 2013). Budaya berperilaku.
organisasi adalah satu sistem yang dipercayai Pendapat lain menyatakan bahwa budaya
dan nilai yang dibangun oleh organisasi dan organisasi merupakan salah satu faktor
akhirnya membentuk perilaku di kalangan kontigensi dalam penerapan tata kelola TI
anggota organisasi (Wood, 1998). Dalam hal (Nugroho, 2013). Hal ini juga didukung oleh
ini, budaya organisasi yang kuat adalah satu kerangka kerja Control Objectives for
budaya di mana nilai inti organisasi diadakan Information and related Technology (COBIT
secara intensif dan dipakai bersama secara 5) yang menyertakan budaya sebagai salah
meluas oleh anggota organisasi yang kuat, satu faktor yang mempengaruhi tata kelola TI
organisasi memerlukan waktu yang cukup pada suatu organisasi. COBIT 5 menyadari
lama dan bertahap. Budaya organisasi yang pentingnya aspek budaya organisasi sehingga
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
930
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menyertakan komponen budaya, etika dan Values Framework ini dikembangkan oleh
perilaku dalam enablers (fungsi/pemicu) Cameron & Quinn, (2011), penilaian ini
sebagaimana Gambar 2 yang menunjukkan digunakan untuk membantu mengidentifikasi
kategori fungsi/pemicu organisasi. Dalam budaya organisasi suatu organisasi. Selain itu
COBIT 5, budaya, perilaku dan etika bermanfaat dalam melihat kearah mana suatu
merupakan kumpulan item yang mengacu organisasi dikelompokkan berdasarkan
pada individu serta perilakunya yang bersifat budayanya untuk mendukung visi, misi dan
kolektif dalam organisasi. Budaya organisasi, tujuan organisasi.
etika, dan tingkah laku, merupakan kebiasaan
dari individu dan organisasi yang sering
dianggap sebagai faktor penghambat
kesuksesan di dalam aktifitas tata kelola dan
manajemen.

Gambar 3. The competing value framework

Penilaian ini berguna untuk


mengidentifikasi unsur-unsur dalam budaya
organisasi yang dapat melawan misi dan
Gambar 2. COBIT 5 enablers
tujuan organisasi, dan ini bermanfaat ketika
organisasi mencari jati dirinya untuk
Penilaian budaya organisasi dalam
mendefinikan ulang kebudayaan di dalamnya,
menerapkan tata kelola TI yang banyak
sehingga dapat mencari unsur budaya apa saja
digunakan adalah kerangka kerja COBIT
yang dapat mendukung kegiatan organisasi
yang dikembangkan oleh ITGI dan kerangka
(Rangkuti, 2011).
yang lain adalah Competing Values
Dengan melihat pada aspek budaya
Framework dengan instrumen yang
organisasi dalam penerapan tata kelola TI
digunakan adalah Organizational Culture
berfungsi untuk menjembatani budaya
Assessment Instrument (OCAI) seperti
organisasi yang berjalan dalam organisasi saat
ditunjukkan pada Gambar 3. Competing
ini dengan perubahan yang akan dilakukan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
931
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

sehingga dapat meningkatkan kinerja dan Academy of Management Journal,


37(3),pp.522-554.
kesuksesan organisasi dalam pengembangan
Cooper, R. B. 1994. The inertial impact of
TI. Hal ini juga dapat menjadi masukan bagi culture on IT implementation.
information & management, 27(1),
organisasi dalam merumuskan penerapan tata
pp.17 – 31.
kelola TI yang sesuai dengan strategi dan Cameron K dan Quinn R. E. 2011.
Diagnosing and changing
tujuan organisasi.
organizational culture. Based on the
competing values framework. 3rd Ed.
Jossey Bass, San Francisco, CA.
KESIMPULAN
ITGI. 2003. Board briefing on IT
Studi analisis budaya organisasi dalam governance. 2nd ed. IT Governance
Institute, Rolling Meadows USA.
menerapkan tata kelola TI perlu dilaksanakan
ITGI. 2011. Global status report on the
bagi organisasi dalam mendukung tata kelola governance of enterprise IT (GEIT). IT
Governance Institute, Rolling
TI yang baik. Hal ini berguna untuk
Meadows USA.
mempersiapkan organisasi dalam membina ITGI. 2008. IT governance global status
report. IT Governance Institute,
sumber daya manusia, lingkungan,
Rolling Meadows USA.
infrastruktur, sistem serta acuan dalam Indeje, W. G & Zheng, Q. 2010.
Organizational culture and information
penyusunan perencanaan organisasi, agar
systems implementation: A
mampu menghadapi persaingan baik lokal structuration theory perspective.
Sprouts: Working Papers on
maupun international. Analisis ini merupakan
Information Systems, 10(27), pp. 1 – 14.
kunci untuk memperoleh prestasi kerja yang ISACA. 2012. COBIT 5 executive summary.
[online] (updated 10 februari 2013).
optimal, sehingga produktivitas meningkat
Available at: http://www.isaca.org
dalam mencapai tujuan organisasi dan kinerja [accessed 10 februari 2013].
Ko D & Fink, D. 2010. Information
organisasi. Selain itu juga sebagai pedoman di
technology governance: an evaluation
dalam menentukan kebijakan yang berkenaan of the theory-practice gap. Journal
Corporate Governance, 10 (5), pp. 662
dengan ruang lingkup kegiatan organisasi.
– 674.
Kakabadse, N. K & Kakabadse, A. 2001.
IS/IT governance: need for an
REFERENSI
integrated model. Journal Corporate
Governance, 1(4), pp. 9 – 11.
Bodnar, G. 2006. What’s new in COBIT 4.0.
Ke, Weiling & Wei, K. K. 2008.
Internal Auditing, 21(4),pp. 37- 44.
Organizational culture and leadership in
Chatman, J. A & Jehn, K. A. 1994. Assessing
ERP implementation. Decision Support
the relationship between industry
Systems, Available online at
characteristics and 0rganizational
www.sciencedirect.com, 45(2), pp. 208
culture: how different can you be?.
– 218.
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696
932
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Kefela, G. T. 2010. Understanding data di perguruan tinggi X. Seminar


0rganizational culture and leadership Nasional Sistem Informasi Indonesia,
enhance efficiency and productivity. pp. 64-71.
PM World Today, 12(1), pp. 1 – 14. Pereira, R & Silva, M. M. 2012. A literature
Lackovic, I. D. 2013. Model for IT review: guidelines and contingency
governance assessment in banks based factors for IT governance. European
on integration of control functions. Mediterranean &Middle Eastern
Management, Knowledge and Learning Conference on Information Systems.
International Conference, pp.439 – 444. Pp.1-16.
Lin, M.Y., Arshad, N. H., Haron, H.,Yusoff, Robbins, S. P & Judge, T. A. 2013.
M & Mohamed, A., 2010. IT Organizational behavior. 13th ed.
governance awareness and practices: an Education Inc, Pearson NJ.
insight from malaysian senior Rangkuti, F. 2011. SWOT balanced
management perspective. Journal of scorecard : teknik menyusun strategi
Business System, Governance and korporat yang efektif plus cara
Ethics, 5(1), pp.43 – 57. mengelola kinerja dan resiko. PT
Lallana, E. C. 2009. Akademi esensi Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
teknologi informasi dan komunikasi Schein, E. H. 2008. Organizational culture
untuk pimpinan pemerintahan. UN- and leadership. Jossey-Bass, San
APCICT, Republic of Korea. Francisco.
Lee, C. H., Lee, J. H., Park, J. S & Jeong, Satidularn, C., Tanner, K & Wilkin, C. 2011.
K.Y. 2008. A study of the causal Exploring IT governance arrangements
relationship between it governance in practice: the case of a utility
inhibitors and its success in korea organisation in Thailand. The Pacific
enterprises. Proceedings of the 41st Asia Conference on Information
Hawaii International Conference on Systems (PACIS), 163.
System Sciences, 41, pp. 1- 11. Wibowo, A. M. 2010. Weill – Ross IT
McCredie, J. 2006. Improving IT governance governance model. [Online] (Updated
in higher education. Educause Center 22 Maret 2011). Available at:
For Applied Research,18, pp. 1 – 12. http://itgov.cs.ui.ac.id/itgov/weill-
Mueller, C. 2013. Linkage mechanisms for ross%20model.pdf [Accessed 22 Maret
component-based services and IT 2011].
governance. Journal of Systems Wood, J., Wallace, J., Zeffane, R., Kennedy,
Integration, 1, pp. 3-12. D., Schermerhorn., J. R., Hunt, J. G &
Mangkunegara, P.A. 2007. Manajemen Osborn, R. 1998. Organisational
sumber daya manusia. edisi 7. PT. behaviour an asia-pacific perspective.
Remaja Rosdakarya, Bandung. John Wiley, UK.
Nugroho, H. 2013. Analisis budaya organisasi Weill, P & Ross, J.W. 2004. IT governance,
sebagai faktor kontigensi dalam how top performers manage IT
penerapan tatakelola TI di Politeknik decision rights for superior results.
Telkom. Seminar Nasional Sistem Harvard Business School Press,
Informasi Indonesia, pp.58-63. Boston.
Prasetyo, H. N. 2013. Analisis budaya
organisasi pada rancangan tata Kelola

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


933
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PEMANFAATAN LIMBAH MARMER DAN SERBUK ZEOLIT SEBAGAI MATERIAL


PADA BATA RINGAN CLC (CELLULAR LIGHTWEIGHT CONCRETE)

Candra Aditya1, Abdul Halim2, Silviana3


1,2,3)
Fakultas Teknik Universitas Widyagama Malang
email : raditya_ir@yahoo.com, 2)abahf7@yahoo.co.id,3)silvianahakim@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini adalah penelitian untuk mengembangkan bahan material alternatif yang berasal
limbah dan bahan dari alam. Limbah marmer hasil olahan industri batu marmer dan serbuk zeolit
akan dimanfaatkan sebagai material dalam pembuatan bata ringan CLC (Cellular Lightweight
Concrete). Penelitian ini menciptakan inovasi produksi bahan bangunan ramah lingkungan dan
mempunyai nilai ekonomis tanpa mengurangi mutunya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
pengaruh penggantian pasir dengan limbah marmer dan pengantian PC dengan serbuk zeolit
terhadap kuat tekan, penyerapan air dan berat jenis bata ringan CLC. Rancangan eksperimen
dilakukan pada delapan variasi komposisi bahan dengan penggantian 20%, 40%, 60% zeolit dan
20%, 80% limbah marmer. Hasil eksperimen menunjukkan penggunaan serbuk zeolit 20% dan
limbah marmer 80% menghasilkan kuat tekan bata ringan CLC yang optimal. Penggunaan limbah
marmer dan serbuk zeolit menimbulkan kenaikan pada berat jenis dan penyerapan air bata ringan
CLC rata-rata sebesar 23% dan 14%. Komposisi campuran bata ringan CLC paling optimal ditinjau
dari kuat tekan, berat jenis dan penyerapan air yang memenuhi standar untuk perbandingan 1
perekat : 2 agregat adalah pada 80% PC, 20% Zeolit, 20% Pasir dan 80% Limbah marmer (0,8 PC
: 0,2 Zlt : 0,3 Ps : 1,2 PsL).

Kata kunci: bata ringan CLC (Cellular Lightweight Concrete), limbah marmer, zeolit, kuat tekan.

Abstract
This research is to develop alternative materials derived from natural materials and waste. Waste
resulting from the processing industry marble marble and zeolite powders to be used as a material
in the manufacture of lightweight brick CLC (Cellular Lightweight Concrete). This research
creates innovation of environmentally friendly building materials production and economic value
without compromising quality. The research objective was to determine the effect of replacement of
sand with marble waste and replacement of Portland Cement (PC) with zeolite powder of
compressive strength, water absorption and a specific gravity of lightweight brick CLC. The design
of experiments conducted on eight variations of the material composition with the replacement of
20%, 40%, 60% zeolite and 20%, 80% waste of marble. The experimental results show the use of
zeolite powder of 20% and 80% of marble waste produces compressive strength of lightweight
brick optimal CLC. The use of marble waste and zeolite powders lead to an increase in specific
gravity and water absorption of light brick CLC average by 23% and 14%. The composition of the
mixture light brick CLC most optimal in terms of compressive strength, specific gravity and water
absorption meets the standard for comparison 1 adhesive: 2 aggregate is at 80% PC, 20% zeolite,
20% sand and 80% Waste marble (0.8 PC : 0.2 Zlt: 0.3 Ps: 1.2 PSL).

Keywords: Cellular Lightweight Concrete, marble waste, zeolit, compressive strength.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

934
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN mengenai lingkungan hidup juga menambah


Berkembangnya industri perumahan akan perhatian akan pentingnya pemanfaatan
sangat berpengaruh pada kenaikan kebutuhan limbah. Dalam suatu proses industri biasanya
akan bahan - bahan bangunan. Bahan akan dihasilkan produk utama, produk
bangunan yang paling dominan dalam samping dan sisa atau limbah. Pada industri
perumahan adalah bata. Bata menjadi bahan pengolahan batu marmer produk utama yang
utama karena dipakai sebagai dinding, sekat dihasilkan berupa marmer dalam berbagai
dan bagian-bagian bangunan lainnya. macam bentuk dan jenis yaitu antara lain
Kebutuhan bata yang terus meningkat lantai dan dinding marmer, hasil kerajinan
mendorong munculnya beberapa macam marmer dan lain-lain. Produk samping
bahan alternatif pengganti bata dari tanah berupa kerajinan tangan dengan ukuran kecil
antara lain bata ringan baik AAC (AutoClave dan limbahnya merupakan hasil gergajian
Aerated Concrete) maupun CLC (Cellular atau ukiran yang berupa kerikil atau pasir.
Lightweight Concrete), suatu bahan Limbah yang berupa pasir marmer
bangunan yang memiliki keunggulan dalam merupakan limbah utama yang dihasilkan
bentuk yang dapat menyesuaikan dengan dari hasil olahan industri batu marmer ini.
kebutuhan, spesifikasi teknis dan daya tahan Pada umumnya limbah ini sudah
yang kuat, kecepatan pelaksanaan konstruksi dimanfaatkan oleh masyarakat tetapi tidak
serta ramah lingkungan. Bata ringan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi atau
memiliki harga yang relatif lebih mahal dari murah karena jumlahnya yang berlimpah.
bata konvensional. Tetapi pada pengerjaan Untuk mengatasi masalah ini perlu dicari dan
konstruksi secara keseluruhan dengan dikembangkan teknologi pemanfaatan limbah
menggunakan bata konvensional tidak selalu untuk dimanfaatkan sebagai bahan bangunan
lebih murah daripada menggunakan beton yang ramah lingkungan.
ringan. Beberapa penelitian tentang material
Beberapa tahun terakhir, penggunaan limbah marmer ini telah dilakukan. Dari hasil
berbagai macam produk limbah dalam beberapa penelitian sebelumnya ternyata
konstruksi sipil telah mendapat perhatian material limbah marmer sangat potensial
sehubungan dengan terbatasnya dan untuk terus dikembangkan sebagai bahan
mahalnya material konvensional seperti alternatif pada pembuatan bahan bangunan
agregat maupun semen. Adanya isu global karena selain ketersediaan limbah marmer ini

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

935
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

cukup banyak juga terbukti bisa dipakai meningkat sebesar 327,86 N (29,26%) dari
sebagai bahan pengganti material seperti genteng beton normal (0% pasir marmer)
pasir dan semen yang mampu meningkatkan Aditya, C.,2010). Penggantian pasir dengan
mutu bahan bangunan. Penelitian ini pasir onyx pada paving block meghasilkan
melanjutkan penelitian sebelumnya yang peningkatan kuat tekan dibandingkan dengan
mengoptimalkan pemanfaatan limbah kuat tekan paving block tanpa pasir onyx
marmer berupa pasir sebagai bahan (Aditya, C.,2011). Penggantian pasir sungai
pengganti peran pasir pada pembuatan bata dengan pasir marmer dan semen portland
ringan CLC. Tujuan penelitian ini adalah dengan serbuk limbah marmer pada
untuk mengetahui pengaruh penggantian pembuatan genteng beton dan paving block
pasir dengan pasir marmer sifat fisik menghasilkan penurunan pada berat dan kuat
(penyerapan air dan berat jenis) dan sifat lentur tapi masih layak dan memenuhi syarat
mekanik (kuat tekan) bata ringan CLC SNI 0096:2007 (Aditya, C.,2013).
(Cellular Lightweight Concrete). Penelitian lain tentang limbah marmer
adalah penggunaan limbah marmer pada
KAJIAN LITERATUR paving block beton dengan hasil kekuatan
Beberapa penelitian tentang pemanfaatan mekanik menurun dengan meningkatnya
limbah marmer antara lain penelitian tentang jumlah limbah marmer, sementara daya tahan
Pemanfaatan Limbah Marmer Sebagai Bahan dan abrasi dan ketahanan aus meningkat
Pengisi (FILLER) pada Campuran Beton (Gencel, O., 2012). Penggunaan limbah
Aspal Lapis Permukaan Jalan (Muralia, marmer dan granit pada brick beton (Hamza,
2005). Penelitian lain yaitu Pecahan Marmer R., 2001), serbuk limbah marmer pada beton
sebagai Pengganti Parsial Agregat Kasar Self (Sakalkale, A.,2014) dan pemanfaatan
Compacting Concrete (SCC)” lumpur marmer, limbah styrofoam dan abu
(Tjaronge,2006). Serta penelitian Alternatif layang batubara untuk pembuatan bata beton
pengganti agregat kasar (batu pecah) dalam berlubang yang menghasilkan kuat tekan
beton dengan menggunakan limbah batu lebih besar daripada batako pasaran dan
marmer (Zuraidah, 2007). memenuhi baku mutu lingkungan.
Penelitian tentang penggantian pasir Penelitian tentang penggunaan limbah
dengan pasir marmer pada genteng beton marmer pada paving block menghasilkan
dengan hasil beban lentur genteng beton paving yang sudah sesuai dengan standar

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

936
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

SNI 03-0691-1996 dan menghasilkan paving A. Bata Ringan


block mutu B (20 Mpa). Penggunaan limbah Teknologi pembuatan Bata Ringan yang
marmer pada genteng beton menghasilkan sering digunakan pada dinding bangunan
genteng beton yang sudah sesuai dengan adalah AAC (AutoClave Aerated Concrete)
standar SNI 0097-2007 dengan beban lentur dan CLC (Cellular Lightweight Concrete).
antara 1372 N dan 1444 N (Aditya, Kedua jenis bata ringan ini terbuat dari bahan
C.dkk.,2014). dasar semen, pasir dan kapur, yang berbeda
Kemudian dilanjutkan lagi penelitian adalah cara pembuatannya. Menurut Lee,
tentang pasir limbah marmer untuk bata Abe. (2005) bata ringan AAC adalah beton
beton yaitu penggunaan pasir marmer pada selular dibuat berpori-pori dengan adanya
bata beton pejal dan berlubang gelembung udara yang disebabkan oleh
menghasilkan bata beton yang memenuhi reaksi kimia yaitu bubuk aluminium sebagai
standar SNI 03-0349-1989. Bata beton pejal pasta pengembang yang membuat beton
dengan limbah marmer 20 % menghasilkan menjadi mengembang. Prinsipnya seperti
tingkat mutu bata III dan bata beton pada prosess pembuatan roti saat
berlubang menghasilkan tingkat mutu bata II. penambahan ragi untuk mengembangkan
Komposisi campuran bata beton pejal paling adonan. Pengerasan dilakukan dengan
optimal ditinjau dari berat jenis, penyerapan memasukkan kedalam chamber bertekanan
air dan kuat tekan pada komposisi 1PC : dengan suhu tinggi atau disebut
4.32Ps : 0.68PsL : 1AB : 1FA dengan berat Autoclave.Inilah yang membuat teknologi ini
jenis 1.87 gram/cm3, penyerapan air 10.15 % menjadi sangat mahal dan tidak fisible dibuat
dan kuat tekan 61.05kg/cm2 sedangkan bata untuk sekala menengah dan kecil.
beton berlubang pada komposisi 1PC : Sedangkan menurut Kristanti, N.,
4.07Ps : 0.93PsL : 1AB : 1FA dengan berat Tansajaya, A.dalam Goritman (2011) bata
jenis 2.13gram/cm3, penyerapan air 10.21% ringan CLC adalah beton selular yang
dan kuat tekan 50.58 kg/cm2. Dari hasil mengalami proses curing secara alami. Pada
penelitian tahun pertama ini menunjukkan CLC agrgegat kasar seperti pada beton
bahwa limbah marmer layak dipakai sebagai konvensional diganti dengan udara, dalam
bahan pengganti pasir sungai untuk prosesnya mengunakan busa organik yang
pembuatan bata beton ringan dan berlubang sangat stabil dan ketika proses pencampuran
(Aditya, C.dkk,2016). adonan tidak terjadi reaksi kimia, foam/busa

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

937
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

berfungsi sebagai media untuk membungkus komposisi yang tepat untuk menghasilkan
udara. Teknologi ini menggunakan busa produk yang baik. Bahan selanjutnya adalah
(microbuble) yang dihasilkan mesin Foam foam agent adalah cairan kimia khusus yang
Generator menggunakan bahan bahan baku diperuntukan dalam pembuatan bata ringan
Foam Agent yang diencerkan dengan air. CLC.
Foam ini dicampurkan kedalam adonan Untuk mengetahui resiko terjadinya
semen-pasir selama proses pengadukan rembesan air jika dipakai sebagai dinding
dengan Mixer. Pengeringan dilakukan hanya eksterior dilakukan penelitian terhadap bata
dengan diangin-anginkan selama 10 jam ringan AAC dan CLC. Pengujian yang
untuk bisa dikeluarkan dari cetakan/molding dilakukan adalah uji kuat tekan setelah
bata dan disimpan ke tempat pengerasan perendaman, uji absorpsi, uji kapilaritas, uji
(curring area). Bata ringan CLC ini dapat pengeringan,dan uji pengembangan. Didapat
digunakan dalam konstruksi setelah berumur hasil pengujian bahwa setelah direndam air
20 hari. Teknologi CLC ini cukup sederhana kuat tekan semua tipe bata ringan mengalami
sehingga investasi sangat jauh lebih murah penurunan, kecuali untuk bata ringan yang
dibandingkan dengan teknologi AAC. telah direndam air selama 7 hari tidak
Teknology ini tidak hanya sebatas untuk mengalami penuruan kuat tekan. Bata ringan
membuat batu bata, tapi juga bisa digunakan tipe CLC memiliki daya absorpsi dan
untuk insulator panas pada atap, dinding kapilaritas lebih rendah daripada bata ringan
precast, dinding cor langsung, elevasi lantai, AAC, hal ini disebabkan konektivitas rongga
dan masih banyak kegunaan lainnya pada bata ringan AAC lebih tinggi
(Goritman, 2011). dibandingkan bata ringan CLC. Sedangkan
Bahan baku bata ringan CLC salah pada uji pengembangan setelah direndam air
satunya adalah pasir. Hampir semua jenis selama 28 hari ternyata bata ringan CLC
pasir dapat digunakan,namun untuk memiliki nilai strain yang lebih tinggi,
mendapatkan hasil/nilai ekonomis dalam dibandingkan dari bata ringan AAC (Lukito,
produksi diusahakan menggunakan pasir 2011).
yang halus dan kandungan lumpur yang Penelitian yang membandingkan bata
seminim mungkin. Bahan lain adalah semen ringan jenis AAC (Autoclaved Aerated
dan hampir semua merek semen yang ada Concrete) dengan jenis CLC (Cellular
dapat digunakan,namun tetap dibutuhkan Lightwweight Concrete), Goritman

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

938
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menyatakan kepresisian dimensi AAC lebih Tulungagung. Industri batu marmer


akurat dibandingkan CLC.Walaupun ukuran menghasilkan marmer berbagai ukuran
dimensi bata ringan AAC dan CLC adalah terutama untuk lantai dan dinding. Limbah
sama, ternyata produktivitasnya berbeda marmer yang berupa pasir mempunyai
dimana bata ringan AAC dapat terpasang ukuran butiran antara 0,5 mm dan 5 mm,
seluas 43,62 m2 /hari sedangkan bata ringan berwarna putih kecoklatan, permukaannya
CLC terpasang 37,75 m2/hari. Dari segi biaya tajam dan keras serta bersih dari lempung
bata ringan AAC lebih mahal dibandingkan dan lumpur sehingga memberikan ikatan
bata ringan CLC, harga bata ringan AAC Rp yang kuat pada pasta semen.
77.850/m2 dan bata ringan CLC Rp.
57.704/m2, (Goritman, 2011).

Gambar 2. Limbah Marmer


C. Zeolit
Zeolit adalah mineral kristal alumina
silikat berpori terhidrat yang mempunyai
struktur kerangka tiga dimensi terbentuk dari
tetrahedral [SiO4]4- dan [AlO4]5-. Kedua
Gambar 1. Bata Ringan CLC
tetrahedral di atas dihubungkan oleh atom-
B. Limbah marmer
atom oksigen, menghasilkan struktur tiga
Limbah marmer ini merupakan residu
dimensi terbuka dan berongga yang
dari industri batu marmer. Proses pembuatan
didalamnya diisi oleh atom-atom logam
marmer dari batu marmer yang ditambang
biasanya logam-logam alkali atau alkali
menghasilkan pecahan dari hasil proses
tanah dan molekul air yang dapat bergerak
penggergajian. Residu ini berupa kerikil,
bebas (Breck, 1974; Chetam, 1992; Scot et
pasir dan serbuk. Batu marmer diperoleh dari
al., 2003).
gunung di wilayah Campurdarat Kabupaten

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

939
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Zeolit alam terbentuk karena adanya ringan pada setiap perlakuan adalah 9
proses kimia dan fisika yang kompleks dari (sembilan) macam perlakuan. Setiap uji
batuan-batuan yang mengalami berbagai dipakai 5 (lima) buah benda uji sehingga
macam perubahan di alam. Para ahli total benda uji yang diperlukan 180 buah
geokimia dan mineralogi memperkirakan bata ringan CLC. Pemilihan komposisi 1 PC:
bahwa zeolit merupakan produk gunung 1,5 Pasir yang berfungsi sebagai kontrol ini
berapi yang membeku menjadi batuan didasarkan pada komposisi standar
vulkanik, batuan sedimen dan batuan 8 pembuatan bata ringan di pasaran.
metamorfosa yang selanjutnya mengalami Perinciannya adalah sebagai berikut:
proses pelapukan karena pengaruh panas dan Tabel 1. Jumlah benda uji untuk bata ringan
dingin (Lestari, 2010). Sebagai produk alam, Beton Ringan

zeolit alam diketahui memiliki komposisi No Uji


Uji
Komposisi Penye- Berat
yang sangat bervariasi, namun komponen Kuat
rapan Jenis
utamanya adalah silika dan alumina. Di Tekan
Air
samping komponen utama ini, zeolit juga 1 1 PC : 1,5 Ps 5 5 5
mengandung berbagai unsur minor, antara 2 1 PC : 1,2 Ps : 0,3
5 5 5
lain Na, K, Ca (Bogdanov et al., 2009), Mg, PsL
3 1 PC : 0,3 Ps : 1,2
dan Fe (Akimkhan, 2012). 5 5 5
PsL
4 0,8 PC : 0,2 Zlt:
METODE PENELITIAN 5 5 5
1,2 Ps : 0,3 PsL
A. Sampel dan Populasi 5 0,6 PC : 0,4 Zlt:
5 5 5
Sebelum limbah marmer diolah menjadi 1,2 Ps : 0,3 PsL

bahan baku pada pembuatan bata ringan 6 0,4 PC : 0,6 Zlt:


5 5 5
1,2 Ps : 0,3 PsL
maka terlebih dahulu harus dilakukan analisis
7 0,8 PC : 0,2 Zlt:
gradasi agregat terhadap pasir marmer untuk 5 5 5
0,3 Ps : 1,2 PsL
mengetahui ukuran agregat limbah marmer 8 0,6 PC : 0,4 Zlt:
5 5 5
yang sesuai. 0,3 Ps : 1,2 PsL

Benda uji untuk uji kekuatan tekan dan 9 0,4 PC : 0,6 Zlt:
5 5 5
0,3 Ps : 1,2 PsL
penyerapan air menggunakan bata ringan
Jumlah 60 60 60
dengan ukuran sesuai standar SNI 03-0349-
1989. Variasi komposisi pada campuran bata

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

940
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Keterangan : Tabel 2. Kuat Tekan Bata Ringan CLC


PC = Portland Cement Zlt = Zeolit dengan 20% Limbah Marmer
PsL = Pasir Limbah Marmer Ps=Pasir sungai Kuat Tekan
B. Rancangan Penelitian No Komposisi Rata-rata

Untuk mengetahui karakteristik fisik dan (kg/cm²)


1 1 PC : 1,2 Ps : 0,3 PsL 11.20
mekanik bata ringan CLC dengan
2 0.8PC : 0.2Zlt : 1,2Ps : 0,3PsL 10.93
penggantian PC dengan zeolit dan pasir
3 0.6PC : 0.4Zlt : 1,2Ps : 0,3PsL 10.40
sungai dengan pasir marmer, maka dilakukan 4 0.4PC : 0.6Zlt : 1,2Ps : 0,3PsL 9.60
sejumlah pengujian di laboratorium. Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016
Pengujian dimulai dengan pengujian
pendahuluan berupa pengujian unsur fisik Hubungan Penggunaan Serbuk Zeolit dan Pasir Marmer
terhadap Kuat Tekan Bata Ringan CLC
limbah marmer yang meliputi berat jenis, 12

Kuat Tekan Rata-rata (Kg/cm2)


11
11.20
penyerapan, modulus halus dan gradasi. 11
10.93
10.40

10
9.60
Dilanjutkan perencanaan komposisi (mix 10
9
design) dan pembuatan campuran bata 9
1 2 3 4
ringan. Berikutnya adalah pembuatan benda Komposisi

uji, pemeliharaan benda uji serta pengujian


Gambar 3. Grafik Hubungan Penggunaan
kekuatan benda uji yang meliputi uji kuat
Pasir Marmer 20% terhadap Kuat Tekan Bata
tekan, penyerapan air dan berat jenis. Tahap
Ringan CLC
selanjutnya adalah melakukan perhitungan,
analisis statistik dan pembahasan serta
Hasil uji kuat tekan bata ringan CLC
menyimpulkan hasil penelitian.
dengan 80 % limbah marmer dan
penggantian PC dengan 20%, 40%, 60%
HASIL PENELITIAN DAN
zeolit adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
A. Kuat Tekan Bata Ringan CLC
Hasil uji kuat tekan bata ringan CLC
dengan 20 % limbah marmer dan
penggantian PC dengan 20%, 40%, 60%
zeolit adalah sebagai berikut:

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

941
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 3. Kuat Tekan Bata Ringan CLC limbah marmernya. Pada pemakaian pasir
dengan 80% Limbah Marmer limbah marmer 20% menimbulkan kenaikan
kuat tekan sebesar 25,37% dari komposisi
Kuat
acuan 1PC : 1,5Ps. pemakaian 80% pasir
Tekan
No Komposisi marmer menimbulkan kenaikan kuat tekan
Rata-rata
(kg/cm²) 107,46%.
1 1 PC : 0,3 Ps : 1,2 PsL 18.53 Penggantian PC dengan serbuk zeolit
2 0.8PC : 0.2Zlt : 0,3Ps : 1,2PsL 19.20 pada bata ringan CLC menimbulkan
3 0.6PC : 0.4Zlt : 0,3Ps : 1,2PsL 16.27
kecenderungan penurunan kuat tekan seiring
4 0.4PC : 0.6Zlt : 0,3Ps : 1,2PsL 14.40
dengan kenaikan prosentase pemakaian
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016
serbuk zeolitnya. Pada pemakaian serbuk
Hubungan Penggunaan Serbuk Zeolit dan Pasir Marmer zeolit 20% menimbulkan penurunan kuat
terhadap Kuat Tekan Bata Ringan CLC
25 tekan sebesar 2,3% dari komposisi acuan
Kuat Tekan Rata-rata (Kg/cm2)

20

15
18.53 19.20 16.27 14.40 1PC : 1,5Ps. pemakaian serbuk zeolit 40%
10 menimbulkan penurunan kuat tekan sebesar
5

0
7,4%.
1 2 3 4

Komposisi
Kuat tekan tertinggi bata ringan CLC
terjadi pada komposisi 0.8PC : 0.2Zlt : 0,3Ps
Gambar 4. Grafik Hubungan Penggunaan
: 1,2PsL sebesar 19,20 kg/cm2.
Pasir Marmer 80% terhadap Kuat Tekan Bata
Penggunaan limbah marmer sebagai
Ringan CLC
pasir sungai menghasilkan kuat tekan bata
Hasil uji kuat tekan bata ringan CLC ringan CLC sesuai dengan standar SNI 03-
serta uji statistiknya menunjukkan bahwa 0349-1989 yaitu tingkat mutu bata III (untuk
penggunaan limbah marmer berupa pasir dan dinding non struktural tak terlindungi).
serbuk zeolit berpengaruh nyata dan E. Penyerapan Air Bata Ringan CLC
menimbulkan perbedaan terhadap kuat tekan Hasil pengujian penyerapan air bata
bata ringan CLC. beton pejal dan berlubang adalah sebaga
Penggantian pasir dengan pasir marmer berikut:
pada bata ringan CLC menimbulkan
kecenderungan kenaikan kuat tekan seiring
dengan kenaikan prosentase pemakaian

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

942
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Tabel 4. Penyerapan Air Bata Bata Ringan dengan standar SNI 03-0349-1989 yaitu
CLC tingkat mutu bata II.
Penyerapan
No Komposisi
Air (%) F. Berat Jenis Bata Ringan CLC
1 1 PC : 1,5 Ps 29.07
Hasil pengujian berat jenis bata ringan
2 1 PC : 0,3 Ps : 1,2 PsL 31.51
CLC adalah sebagai berikut:
3 0,8 PC : 0,2 Zlt: 0,3 Ps : 1,2 PsL 31.96
4 0,6 PC : 0,4 Zlt: 0,3 Ps : 1,2 PsL 36.10 Tabel 5. Berat Jenis Bata Ringan CLC
5 0,4 PC : 0,6 Zlt: 0,3 Ps : 1,2 PsL 38.69 Berat
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016 Jenis Bata
No Komposisi Ringan
CLC
Hubungan Penggunaan Serbuk Zeolit dan Pasir Marmer
terhadap Penyerapan Air Bata Ringan CLC (gram/cm³)
35
34 33.98 1 1 PC : 1,5 Ps 0,67
Penyerapan Air (%)

33 33.06
32
31.51 31.45 2 1 PC : 0,3 Ps : 1,2 PsL 0,96
31
30
29 29.07 3 0,8 PC : 0,2 Zlt: 0,3 Ps : 1,2 PsL 0,86
28
27 4 0,6 PC : 0,4 Zlt: 0,3 Ps : 1,2 PsL 0,98
26
1 2 3 4 5 5 0,4 PC : 0,6 Zlt: 0,3 Ps : 1,2 PsL 0,85
Komposisi
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2016
Gambar 5. Grafik Hubungan Penggunaan Serbuk
Zeolit dan Pasir Marmer terhadap Hubungan Penggunaan Serbuk Zeolit dan Pasir Marmer
terhadap Berat Jenis Bata Ringan CLC
Penyerapan Air Bata Ringan CLC 1.20

1.00
Berat Jenis (gr/cm3)

0.96 0.98 0.85


0.80 0.86
Penggunaan serbuk zeolit dan limbah 0.60
0.67

0.40
marmer berpengaruh terhadap penyerapan air
0.20

bata ringan CLC. Penggantian PC dengan 0.00


1 2 3 4 5

serbuk zeolit dan pasir sungai dengan pasir Komposisi

marmer berakibat pada kenaikan penyerapan Gambar 6. Grafik Hubungan Penggunaan Serbuk

air bata ringan sebesar 8% - 14% dari Zeolit dan Pasir Marmer terhadap Berat Jenis
Bata Ringan CLC
komposisi acuan 1PC : 1,5Ps. Penyerapan air
terendah bata beton ringan CLC terjadi pada
Penggantian PC dengan serbuk zeolit
komposisi 1PC : 1,5PsL sebesar 29,07%.
dan pasir sungai dengan pasir marmer
Penggunaan limbah marmer menghasilkan
berpengaruh terhadap berat jenis bata ringan
penyerapan air bata beton ringan sesuai
CLC. Bertambahnya prosestase pasir marmer
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

943
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menyebabkan terjadinya kenaikan berat jenis limbah marmer menghasilkan tingkat mutu
rata-rata sebesar 20% dari komposisi acuan bata III (untuk dinding non struktural tak
1PC : 1,5Ps. Pemakaian serbuk zeolit terlindungi).
menimbulkan kecenderungan penurunan Penggunaan serbuk zeolit 20% dan
berat jenis rata-rata 10%. limbah marmer 80% menghasilkan kuat
tekan bata ringan CLC yang optimal.
KESIMPULAN DAN SARAN Penggunaan limbah marmer dan serbuk
Penggunaan limbah marmer berupa pasir zeolit menimbulkan kenaikan pada berat
marmer bisa dipakai sebagai agregat pada jenis dan penyerapan air bata ringan CLC
bata ringan CLC yang menghasilkan bata rata-rata sebesar 23% dan 14%.
ringan yang sesuai standar. Hasil uji statistik Komposisi campuran bata ringan CLC
menerangkan bahwa variasi perlakuan pada paling optimal ditinjau dari kuat tekan, berat
komposisi campuran bata ringan dengan jenis dan penyerapan air yang memenuhi
limbah marmer berpengaruh signifikan standar untuk perbandingan 1 perekat : 2
terhadap kuat tekan, penyerapan air dan berat agregat adalah pada 80% PC, 20% Zeolit,
jenis. 20% Pasir dan 80% Limbah marmer (0,8
Penggunaan serbuk zeolit sebagai PC : 0,2 Zlt : 0,3 Ps : 1,2 PsL).
pengganti PC dan limbah marmer berupa
pasir marmer yang dipakai sebagai agregat REFERENSI
Hustim, Muralia, 2005. Pemanfaatan Limbah
pada bata bata ringan CLC menghasilkan
Marmer Sebagai Bahan Pengisi
bata ringan CLC yang memenuhi standar. (FILLER) pada Campuran Beton
Aspal Lapis Permukaan Jalan., http:
Hasil uji statistik menerangkan bahwa
// www.LPUnhas.go.id,
variasi perlakuan pada komposisi campuran M. Wihardi, Tjaronge , dkk., 2006. Pecahan
Marmer sebagai Pengganti Parsial
bata ringan CLC dengan serbuk silika dan
Agregat Kasar Self Compacting
limbah marmer berpengaruh signifikan Concrete (SCC). Jurnal Desain Dan
Konstruksi Vo. 5 No. 1 Juni 2006,
terhadap kuat tekan, penyerapan air dan berat
Makasar.
jenis. Zuraidah, S; Arif, R. 2007. “Pengaruh
Penggunaan Limbah Pecahan
Penggunaan pasir marmer menimbulkan
Marmer Sebagai Alternatif Pengganti
kenaikan pada kuat tekan rata-rata jika Agregat Kasar Pada Kekuatan
Beton”, Jurnal Rekayasa Perencanaan
dibandingkan dengan bata ringan CLC tanpa
Vol. 3 No. 3 Juni 2007.
pasir marmer. Bata ringan CLC dengan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

944
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Aditya, Candra. 2010. ”Pengaruh within Concrete Rooftile


Penggunaan Limbah Pasir Onyx Production”, International Journal of
sebagai Bahan Pengganti Pasir Pada Engineering Research, Volume No.3,
Kuat Lentur, Rembesan dan Issue No.8, pp : 501-506.
Penyerapan Air Genteng Beton ” Aditya, C., Halim, A., Silviana, 2016.
Jurnal Ilmiah ”Widyateknika” Vol. 18 "Pemanfaatan Limbah Marmer dan
No. 2 / Oktober 2010 Hal. 7 - 13 Serbuk Silika pada Industri Bata
Fakultas Teknik Universitas Beton Pejal dan Belubang",
Widyagama, Malang. Proceding Nasional Green
Aditya, Candra, 2011. “Penggunaan Limbah Technology Innovation SENIATI
Pasir Onyx Sebagai Substitusi Pada 2016
Pembuatan Paving Block”, Laporan Goritman., Irwangsa., Kesuma (2011), “Studi
Penelitian, Fakultas Teknik Kasus Perbandingan Berbagai Bata
Universitas Widyagama, Malang. Ringan dari Segi Material, Biaya, dan
Aditya, Candra, 2013. “Pemanfaatan Limbah Produktivitas ”
Marmer dan Onyx sebagai Bahan http://studentjournal.petra.ac.id/ind
Bangunan Ramah Lingkungan”, ex.php/teknik-sipil/article/view/389.
Laporan Penelitian tahun 1, R. Jos., Lukito, 2011. “Influence of Water
Universitas Widyagama, Malang, Absorption on Properties of AAC and
2013. CLC Lightweight Concrete Brick”,
Gencel,O., et al., 2012. “Properties Of Prosiding Konferensi Teknik Sipil
Concrete Paving Blocks Made With Asean ke-4, Yogyakarta.
Waste Marble”, Journal of Cleaner Departemen Pekerjaan Umum, ”SNI 03-
Production 21 pp. 62-70. 0349-1998. Bata Beton untuk
Hamza, R. Dkk, 2011. “Marble and Granite Pasangan Dinding” Yayasan LPMB,
Waste: Characterization and Jakarta.1989.
Utilization in Concrete Bricks”, Departemen Pekerjaan Umum, SNI 03-
International Journal of Bioscience, 0348-1998 .Mutu dan Cara Uji Bata
Biochemistry and Bioinformatics, Beton Berlubang. Yayasan LPMB,
Vol. 1, No. 4, November 2011. Jakarta.1989.
Sakalkale, A. et al, 2014. “Experimental Hebhoub, H., Aoun, H., Belachia, M.,
Study on Use of Waste Marble Dust in Houari, H., Ghorbel, E., 2011. “Use
Concrete” Int. Journal of Engineering Of Wastemarble Aggregates In
Research and Applications, Vol. 4, Concrete”. Construction and Building
Issue 10 (Part - 6), October 2014, Materials 25, 1167-1171.
pp.44-50. Ariff, M. dan H.Hill. 1985. Export Oriented
Aditya, C., Halim, A., Chauliah, P., 2014. Industrialization: The ASEAN
“Waste Marble Utilization from Experience. Allen dan Unwin,
Residue Marble Industry as a Sydney
Substitution of Cement and Sand

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

945
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

TEKNOLOGI ASAP CAIR TERHADAP KUALITAS IKAN SEGAR


SELAMA PENYIMPANAN

Sinar Perbawani Abrina Anggraini1), Susy Yuniningsih2)


1)
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail : abrina@unitri.ac.id
2)
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail : susy@unitri.ac.id

Abstrak

Selama ini banyak para nelayan yang mengeluhkan proses penangkapan ikan segar mudah rusak
saat pengiriman ikan ke beberapa tempat. Nelayan memerlukan teknologi cara pengawetan ikan
segar yang murah dan mudah didapat tanpa menimbulkan efek terhadap kualitas ikan segar.
Teknologi yang dapat diterapkan adalah pemberian asap cair karena mengandung bahan yang
berperan sebagai antioksidan yaitu fenol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan
konsentrasi asap cair dan lama waktu penyimpanan yang berkualitas. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen dengan variabel berubah yang digunakan yaitu konsentrasi (%) asap cair = 0, 2,
4, 6, 8 dan lama waktu penyimpanan (jam) ikan yang dicelupkan dalam asap cair = 0, 12, 24, 36, 48.
Pada penelitian ini dilakukan proses pirolisis pada tempurung kelapa hingga pada proses redestilasi
dan melalui kolom filtrasi untuk mendapatkan asap cair grade 1. Perlakuan pada ikan segar
dilakukan dengan menggunakan variabel konsentrasi asap cair dan lama waktu penyimpanan ikan
segar yang telah dicelupkan asap cair pada konsentrasi yang berbeda. Hasil dari penelitian ini adalah
kualitas ikan segar dari asap cair pada konsentrasi 2%, 4%, 6% dan 8% optimal pada lama
penyimpanan 12 jam, 12 jam, 0 jam dan 0 jam pada kadar fenol dan nilai pH sebesar 3,04% dan 1,97.

Kata kunci : antioksidan, fenol, asap cair, konsentrasi, lama simpan

Abstract

During this time many fishermen who complain of fresh fishing process damaged when shipping fish
to some places. Fishermen need the technology of fresh fish. The technology that can be applied is
the provision of liquid smoke because it contains a substance that acts as an antioxidant that is
phenol. The purpose of this study was to obtain the concentration of liquid smoke and the quality of
storage time. This research used experimental method with variable change which is used to
concentrate (%) of liquid smoke = 0, 2, 4, 6, 8 and duration of storage (hour) fish dipped in liquid
smoke = 0, 12, 24, 36, 48 In this research, the pyrolysis process in the coconut shell to the
redestilation process and through the filtration column to get the grade 1 liquid smoke. The treatment
on fresh fish is done by the liquid smoke concentration variable and the length of time the fresh fish
storage has been dipped in the liquid smoke different. The results of this study were fresh fish quality
of liquid smoke at 2%, 4%, 6% and 8% optimum concentrations at storage time of 12 hours, 12 hours,
0 hours and 0 hours at phenol and pH value of 3,04% and 1.97.

Keywords: antioxidant, phenol, liquid smoke, concentration, long save

Copyright © SENASIF 2017 ISSN:2597 - 4696


946
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN memperpanjang masa simpan ikan sebelum


Di beberapa negara maju, ikan telah sampai pada konsumen.
dikenal sebagai suatu komoditi yang populer Namun dengan adanya krisis ekonomi
karena eksotik, memiliki rasa yang enak, yang melanda bangsa ini sejak tahun 1998 dan
ringan dan bagus untuk kesehatan. Ikan juga kenaikan BBM, daya beli es batu oleh
merupakan sumber asam lemak tak jenuh, nelayan untuk melaut dirasa semakin berat.
taurin dan asam lemak omega-3, terutama Kemudian mereka berusaha untuk mencari
untuk ikan seperti tuna, tongkol, kembung dan alternatif cara pengawetan ikan yang murah,
lemuru dimana komponen tersebut telah mudah diperoleh dan memiliki efek nyata
terbukti efektif untuk men-cegah pada mutu ikan segar (secara fisik), meskipun
penyumbatan darah. Selain itu ikan adalah dari segi keamanan sangat berbahaya yaitu
salah satu bahan pangan yang ba-nyak menggunakan formalin. Padahal, Badan
mengandung protein yang sangat dibutuhkan Pengawasan Obat dan Ma-kanan melarang
oleh manusia. penggunaan formalin untuk mengawetkan
Proses penanganan ikan dengan pendi- makanan.
nginan merupakan metode yang paling efektif Penggunaan senyawa anti mikroba yang
dan banyak dilakukan oleh para nelayan. Ikan tepat, dapat memperpanjang umur simpan suatu
merupakan produk pangan yang sangat mudah produk serta menjamin keamanan produk.
rusak. Pembusukan ikan terjadi segera setelah Untuk itu dibutuhkan bahan alter-natif lain
ikan ditangkap atau mati. Kerusakan ini sebagai anti mikroba yang alami sehingga tidak
disebabkan antara lain karena tubuh ikan membahayakan bagi kese-hatan yaitu
memiliki kadar air yang tinggi yaitu 80%, pH penggunaan asap cair untuk menghambat
tubuh mendekati netral, kandungan gizi yang aktifitas mikroba. Asap cair merupakan bahan
tinggi sehingga ikan merupakan media yang kimia hasil destilasi asap hasil pembakaran.
baik untuk pertumbuhan bakteri dan mikro Asap cair yang mengandung sejumlah
organisme lainnya. Oleh karena itu, perlu senyawa kimia di-perkirakan berpotensi
dilakukan usaha untuk meningkatkan daya sebagai bahan baku zat pengawet, antioksidan,
simpan dan daya awet produk perikanan pada desinfektan, ataupun sebagai biopestisida
pasca panen melalui proses pengolahan (Nurhayati, 2000). Bahan baku asap cair yang
maupun pengawetan. Nelayan biasanya digu-nakan adalah dari tempurung kelapa.
memberi es sebagai pendingin agar Indonesia merupakan salah satu sentra

Copyright © SENASIF 2017 ISSN:2597 - 4696


947
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

komoditas perkebunan utama yaitu kelapa Asap cair merupakan campuran larutan dari
(Cocos nucifera). Peningkatan produksi dispersi asap kayu dalam air yang di-buat
kelapa juga menimbulkan beberapa masalah dengan mengkondensasikan asap cair hasil
antara lain banyak sampah cangkang atau pirolisis. Asap cair hasil pirolisis ini
batok kelapa yang terbuang dengan sia-sia tergantung pada bahan dasar dan suhu pirolisis
terus menumpuk sehingga dapat meng-ganggu (Darmaji dkk, 1995).
kesehatan manusia. Kandungan senyawa-
senyawa penyusun asap cair sa-ngat Kadar Air
menentukan sifat organoleptik. Kadar air merupakan banyaknya air yang
Menurut Pszczola (1995), lebih dari 400 terkandung dalam bahan yang dinya-takan
senyawa kimia telah dapat diidentifikasi da- dalam persen. Kadar air juga salah satu
lam asap cair. Senyawa-senyawa tersebut karakteristik yang sangat penting pada bahan
meliputi asam-asam (asetat, propionat, butirat pangan, karena air dapat mempe-ngaruhi
dan valerat) yang dapat mem-pengaruhi flavor, penampakan, tekstur, dan citarasa pada bahan
pH dan daya simpan pro-duk, karbonil yang pangan. Kadar air dalam bahan pangan ikut
akan bereaksi dengan protein dan menghasilkan menentukan kesegaran dan daya awet bahan
warna produk dan fenol yang merupakan pangan tersebut. Kadar air yang tinggi akan
sumber utama dari flavor dan menunjukkan menyebabkan mudahnya bakteri untuk masuk
aktivitas bakteri-ostatik dan antioksidan. Tujuan berkembang biak pada produk pangan karena
pada pene-litian ini adalah menentukan mikro organisme suka pada suasana yang
konsentrasi asap cair dan lama waktu lembab, hal ini yang menyebabkan produk
penyimpanan pada ikan segar. pangan mudah busuk dengan ditandainya
perubahan tekstur maupun aroma secara fisik.
KAJIAN LITERATUR
Air merupakan komponen utama pada
Pengertian Asap Cair
ikan, kisarannya sekitar 70-80 persen dari
Asap cair diproduksi dengan cara pem-
berat daging yang dapat dimakan. Kekuatan
bakaran tidak sempurna yang melibatkan
penahan air maksimum terdapat pada daging
reaksi dekomposisi konstituen polimer
ikan yang sangat segar. Sedangkan pada ikan
menjadi senyawa organik dengan berat
yang mulai mem-busuk, kekuatan itu jauh
molekul rendah karena pengaruh panas yang
berkurang sehing-ga cairan dalam otot akan
meliputi reaksi oksidasi, polimerisasi, dan
mudah dibebas-kan ke luar.
kondensasi (Girrard,1992).

Copyright © SENASIF 2017 ISSN:2597 - 4696


948
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Kadar Protein rung bahan baku yang sudah dibersihkan dan


Kadar protein dari ikan adalah konstan telah diperkecil ukurannya (8-10cm)
antara 15-20% tergantung dari jenisnya. dimasukkan ke reaktor pirolisis, dipanasi
Protein ikan ada di sekitar pH 4,5-5,5. Pada dengan suhu sebesar 250°C selama 3 jam, akan
kisaran pH tersebut, protein memiliki daya diperoleh 3 fraksi : 1. Fraksi padat berupa
larut paling rendah (Rieny Sulistijowati, arang, 2. Fraksi berat berupa Tar, 3. Fraksi
2011). ringan berupa asap dan gas methane. Dari
fraksi ringan akan dialirkan ke pipa
METODE PENELITIAN
kondensasi sehingga diperoleh asap cair
Penelitian yang akan kami lakukan ada-lah
sedangkan gas methane tetap menjadi gas tak
pembuatan asap cair dari tempurung kelapa
terkondensasi (bisa dimanfaatkan seba-gai
untuk dapat diaplikasikan secara optimal
bahan bakar). Setelah asap cair keluar dari
pada ikan segar dengan menggu-nakan asap
kondesor, diendapkan selama seming-gu dan
cair grade 1. Penelitian ini akan dilaksanakan
diambil atasnya untuk didestilasi se-hingga
di Laboratorium Bioenergy Universitas
didapatkan asap cair grade 2. Dari destilsi
Tribhuwana Tunggadewi Ma-lang. Metode
dimasukkan ke dalam kolom filtrasi zeolit
yang digunakan dalam pene-litian ini adalah
aktif dan dialirkan ke dalam kolom filtrasi
eksperimental laborato-rium. Bahan baku
karbon aktif sehingga didapatkan asap cair
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
grade 1. Setelah asap cair grade 2 dan grade 1
tempurung kelapa. Bahan bakar pada proses
didapatkan, kemudian diaplika-sikan pada
pirolisis ini digu-nakan bahan bakar elpiji.
ikan segar dengan konsentrasi yang berbeda
Peralatan yang digunakan meliputi reaktor
yaitu 0%; 2%; 4%; 6%; 8% dan lama waktu
pirolisis terbuat dari pipa stainless steel,
penyimpanan yang berbeda yaitu 0, 12, 24, 36,
dilengkapi dengan alat penangkap tar dan
dan 48 jam. Hasil dari besaran konsentrsi dari
seperangkat alat kondensasi. Reaktor ini
masing-masing asap cair grade 3 dan grade 1
berfungsi untuk rnernbakar bahan baku yang
dianalisa menggu-nakan GCMS dan LCMS.
akan dipakai. Pada proses pirolisis
Parameter kuali-tas pada asap cair yaitu
menghasilkan zat da-lam tiga bentuk yaitu
meliputi kadar fenol dan nilai pH serta uji
padat, gas dan cairan.
organoleptik meliputi warna, aroma, tekstur
Penelitian ini diawali dengan proses pi-
dan rasa.
rolisis menggunakan bahan baku berupa
tempurung kelapa. Mula-mula 3 kg tempu-

Copyright © SENASIF 2017 ISSN:2597 - 4696


949
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

HASIL DAN PEMBAHASAN kerusakan yang disebabkan karena oksidasi


Pada hasil penelitian ini, ada beberapa lemak.
parameter untuk mengetahui kualitas a-sap
cair yang dihasilkan dari tempurung kelapa Rendemen
yaitu terutama kadar fenol dan ka-dar Rendemen merupakan salah satu para-
keasaman selanjutnya rendemen dan nilai pH. meter yang penting untuk mengetahui ha-sil
Hasil penelitian berikut ini akan ditunjukkan dari suatu proses. Asap cair pada pe-nelitian
pada Tabel 1 . ini dihasilkan melalui proses kondensasi
asap yang dikeluarkan reaktor pirolisis.
Tabel 1. Kandungan Asap Cair dari Selama proses pirolisis terjadi penguapan
Tempurung Kelapa
berbagai macam senyawa ki-mia. Data asap
Grade Asap Benzo(a)
Jenis
Cair pyrene cair yang dihasilkan pada proses pirolisis
Bahan Rende Nilai
No Grade Grade men pH Grade Grade
Baku
1 3 disajikan pada Tabel l.
Asap Cair 1 3
Fenol Fenol
Tidak Hasil pengukuran rendemen asap cair pada
Tempurung
1 4,08 % 1,40% 30,50% 1,41 4,451 terdetek
Kelapa tempurung kelapa yaitu 30,5% (Tabel 1).
si

Penjelasan dari parameter yang dapat di- Jumlah rendemen asap cair yang diha-silkan

tunjukkan untuk kualitas asap cair dapat pada proses pirolisis sangat bergan-tung pada

dilihat pada penjabaran dibawah ini. jenis bahan baku yang digunakan karena
memiliki kadar air sebesar 8,00%. Hal ini

Kadar Fenol disebabkan pada saat pembakaran

Fenol merupakan zat aktif yang dapat berlangsung, kandungan air pada bahan akan

memberikan efek antibakteri dan antimi-kroba ikut menguap pada suhu 1000C dan
pada asap cair. Kadar fenol asap cair yang mengalami kondensasi ketika uap air me-lalui
dihasilkan dari tempurung kelapa pa-da grade kondensor sehingga meningkatkan jumlah
1 menunjukkan kadar 4,08%. Hasil pirolisis kondensat asap cair yang diha-silkan. Jumlah
lignin akan menghasilkan se-nyawa fenol. rendemen distilat asap dise-babkan oleh
Senyawa ini berperan dalam pemberi aroma adanya kandungan air dalam bahan baku yaitu
dan sebagai antioksidan. Tingginya kadar semakin tinggi kadar air pada bahan baku
fenol asap cair tempurung kelapa memberikan maka jumlah rendemen distilat air yang
indikasi asap cair sa-ngat baik digunakan dihasilkan juga semakin besar. Perbedaan
sebagai bahan penga-wet dan penghambat rendemen asap cair lebih disebabkan oleh

Copyright © SENASIF 2017 ISSN:2597 - 4696


950
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

jenis kayu yang memiliki kadar lignin, dapat berperan menghambat pertumbuhan
selulosa yang bervariasi (Fatimah, 2009). mikroba pembusuk.

Nilai pH Asap Cair Pemanfaatan zeolit


Pengukuran pH dilakukan terhadap asap Zeolit mengalami dehidrasi apabila dipa-
cair yang telah dipisahkan dari tar dengan naskan. Sifat zeolit terdehidrasi sebagai ad-
menggunakan pH meter. Hasil pengukuran sorben dan penyaring molekul, dikarenakan
keasaman (pH) asap cair yang dihasilkan dari strukturnya yang berongga, sehingga mam-pu
tempurung kelapa kecil yaitu 1,41. Hal ini menyerap sejumlah besar molekul yang
menunjukkan bahwa asap cair yang di- berukuran sesuai. Selektivitas dan efekti-vitas
hasilkan bersifat asam. Sifat asam ini ber-asal adsorpsinya juga tinggi. Penggunaan zeolit
dari senyawa-senyawa asam yang ter-kandung aktif sebagai penyerap sangat efektif dalam
dalam asap cair terutama asam asetat dan juga menurunkan kandungan benzo(a)-pyrene yang
kandungan asam lainnya. terdapat di dalam asap cair grade 1
Selain itu kadar fenol juga mempenga- Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa peng-
ruhi pH dari asap cair karena fenol me-miliki gunaan zeolit aktif sebagai penyerap pada
sifat asam yang merupakan pengaruh dari hasil penelitian menunjukkan kandungan
cincin aromatisnya. Dari hasil ini dapat dilihat benzo(a)pyrene pada asap cair grade 1 sete-lah
bahwa asap cair dari tempurung ke-lapa melewati proses filtrasi zeolit aktif tidak
memiliki sifat antibakteri yang baik. Semakin terdeteksi. Penurunan ini disebabkan karena
tinggi kadar fenol dari asap cair, maka pada proses aktivasi akan menyebabkan pe-
semakin rendah pula nilai pH dari asap cair ningkatan pelepasan aluminium dari ke-
(semakin asam). Hal ini dapat di-lihat pada rangka zeolit sehingga meningkatkan rasio
Tabel 1, dimana tempurung kela-pa memiliki Si/Al (Trisunaryanti, 1991). Rasio Si/Al yang
kadar fenol yang tinggi sehing-ga tempurung semakin besar akan meningkatkan ad-sorpsi
kelapa memiliki pH yang rendah. molekul-molekul organik yang ku-rang polar
Menurut Yatagai (2004) dalam Puji-lestari dan berinteraksi lemah dengan air dan
(2010), bahwa pH asap cair yang baik molekul-molekul lain yang polar (Barrer,
berkisar antara 1,5 - 3,7 karena pada kondisi 1978). Proses aktivasi juga me-ningkatkan
pH yang rendah, mikroba yang berspora tidak kristalinitas dan luas permukaan zeolit,
dapat hidup dan berkembang biak sehingga dengan demikian kemampuan adsorpsinya

Copyright © SENASIF 2017 ISSN:2597 - 4696


951
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

akan makin besar. menentukan kesegaran dan daya awet bahan


pangan. Besarnya kadar air da-ri ikan segar
Uji Simpan Ikan Segar berkisar antara 70-80 %, kadar protein
Pemilihan metode terpilih dilakukan de- berkisar 15-20 % dan kadar lemak 0-20 %. Hal
ngan menggunakan uji organoleptik metode ini ditunjukkan pada tabel 2.
hedonik pada sampel ikan. Atribut penilaian Pada lama simpan 24 – 48 jam menun-
yang digunakan adalah warna, tekstur, aro-ma, jukkan hasil kondisi ikan yang semakin ren-
dan rasa. Hasil analisis variansi menun-jukkan dah, hal ini karena kadar air (88-97%) yang
bahwa metode penambahan asap cair yang terkandung di dalam ikan segar tinggi se-
digunakan berpengaruh terhadap seluruh hingga bakteri semakin mudah tumbuh dan
atribut yaitu warna, tekstur, aroma, dan rasa. berkembang biak yang akan mempercepat
Dapat dilihat pada Grafik dibawah ini. proses pembusukan. Hal ini sesuai dengan
Konsentrasi asap cair 2% pernyataan Santoso (2006) yang menyata-kan
bahwa penurunan tekstur juga disebab-kan
6
Kondisi Ikan (skor)

0 12 oleh aktivitas mikroorganisme yang


4 24
36 mendegradasi protein menjadi senyawa yang
2 48
lebih sederhana dan menyebabkan ke-
0 mampuan protein untuk mengikat air akan
0 20
Lama Waktu 40 (Jam)
Simpan 60
semakin menurun. Semakin rendah kan-
Ket : Skor 1-5 = rendah – tinggi
dungan protein, daya ikat air semakin ren-dah
Grafik 1.
karena protein memiliki gugus hidro-filik yang
Hubungan antara lama waktu simpan
terhadap kondisi ikan berdasarkan skor dapat mengikat air. Penurunan daya ikat air
pada konsentrasi 2% asap cair
dari protein tersebut menye-babkan tekstur
Pada Grafik 1 menunjukkan bahwa kua- menjadi lunak (Ginting, dkk 2014).
litas ikan segar dari asap cair pada kon- Pada lama simpan 0-12 jam warna ikan
sentrasi 2% yang optimal adalah pada lama masih tampak segar sedangkan pada lama
penyimpanan selama 0-12 jam yaitu kon-disi simpan 24-48 jam warna ikan tampak ke-
ikan pada skor 5, hal ini karena terda-patnya coklatan, hal ini disebabkan karena terdapat
kandungan air dalam ikan yang le-bih sedikit kandungan fenol pada asap cair yang mem-
(78%) jika dibandingan dengan waktu simpan berikan kontribusi pada pembentukan war-na
lebih dari 12 jam. Kandung-an air ikut coklat pada produk pangan meskipun in-

Copyright © SENASIF 2017 ISSN:2597 - 4696


952
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

tensitasnya tidak sebesar karbonil. Selanjut- Tabel 2. Data kandungan protein dan air
pada ikan
nya dijelaskan Atmaja (2009) bahwa kom-
Komposisi ikan
ponen dari karbonil yang dapat meningkatkan Lama
Konsentrasi Kadar Kadar
No Simpan
terjadinya pencoklatan ada-lah glikoaldehid (%) air protein
(jam)
(%) (%)
dan metilglioksal yang me-rupakan bahan 1 0 0 76 17
pencoklat yang aktif dengan gugus amino. 2 2 12 78 16
3 4 24 80 12
Pada lama simpan 0-12 jam tekstur pada
4 6 36 88 7
ikan masih segar dan sedikit lebih keras di- 5 8 48 96 5
bandingkan ikan segar yang ada di pasaran
tanpa berlendir, hal ini diakibatkan karena Konsentrasi asap cair 4%
kemampuan asap cair dalam mengikat air.
6

Kondisi Ikan (skor)


Menurut Ginting, dkk (2014) penurunan kadar 0 12
4
air ini dapat diakibatkan oleh kemam-puan 24
2 36
protein dalam mengikat air. Pada 24-48 jam 48, 1
0
tekstur pada ikan semakin lunak ka-rena 0 20 40 60
Lama waktu simpan (jam)
terjadi proses oksidasi lemak terjadi proses
Grafik 2.
mikroorganisme yang kontak dengan oksigen. Hubungan antara lama waktu simpan
Pada lama simpan 0-12 jam aroma yang terhadap kondisi ikan berdasarkan skor
pada konsentrasi 4% asap cair
muncul tidak begitu menyengat sedangkan
pada 24-48 jam aroma semakin menyengat. Pada Grafik 2 menunjukkan bahwa kua-

Menurut Atmaja (2009) menyatakan bahwa litas ikan segar dari asap cair pada konsen-trasi

aroma asap yang terbentuk sebagian besar 4% yang optimal adalah pada lama pe-

dipengaruhi oleh adanya senyawa fenol dan nyimpanan 12 jam yaitu kondisi ikan skor 5,

karbonil serta sebagian kecil juga dipenga- hal ini karena terdapatnya kandungan air

ruhi oleh asam. Fenol pada asap lebih mu-dah dalam ikan yang lebih sedikit (80%) jika di-

terserap ketika permukaan ikan agak basah. bandingan dengan waktu simpan lebih dari 12
jam. Hal ini ditunjukkan pada tabel 2. Pada
lama simpan 24-48 jam kondisi ikan semakin
menurun, hal ini karena pada kon-disi
penyimpanan produk bahan pangan akan
mempengaruhi jenis bakteri yang mungkin

Copyright © SENASIF 2017 ISSN:2597 - 4696


953
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

berkembang dan menyebabkan kerusakan. semakin menurun, hal ini karena ikan segar
Penyimpanan suhu ruang dapat mempercepat sangat mudah mengalami kerusakan atau
proses pembusukan. Hal ini disebabkan pembusukan karena ikan mengandung protein
bakteri yang terdapat pada ikan dapat yang tinggi yang membuat mikro-organisme
melakukan metabolisme secara sempurna. dapat berkembang biak dengan baik. Mikro-
Menurur Himawati (2010), selama pe- oganisme ini dapat merombak protein pada
nyimpanan, mutu ikan dapat menurun. Hal ini ikan sehingga ikan menjadi rusak.
disebabkan adanya proses oksidasi le-mak dan Perubahan warna pada ikan dengan kon-
denaturasi protein ikan yang me-ngandung sentrasi asap cair 6% tampak lebih coklat, hal
asam lemak tidak jenuh dan asam amino. ini karena terjadi akibat berlangsungnya reaksi
Konsentrasi asap cair 6% antara komponen fenol dalam asap dengan
6 komponen protein dan gula dalam daging
Kondisi Ikan (skor)

0
4 12
ikan. Karbonil mempunyai efek ter-besar pada
terjadinya pembentukan warna coklat pada
2 24 36
48, 1 produk asapan. Fenol juga memberikan
0
0 20 40 60 kontribusi pada pembentukan warna coklat
Lama Waktu Simpan (Jam)
pada produk yang diasap mes-kipun
Grafik 3.
intensitasnya tidak sebesar karbonil.
Hubungan antara lama waktu simpan
terhadap kondisi ikan berdasarkan skor Konsentrasi asap cair 8%
pada konsentrasi 6% asap cair 6
Kondisi Ikan (skor)

0
Pada Grafik 3 menunjukkan bahwa kua- 4
litas ikan segar dari asap cair pada konsen-trasi 12
2 24 36
6% yang optimal adalah pada lama pe- 48
0
nyimpanan 0 jam yaitu kondisi ikan skor 5, hal 0 20 40 60
Lama Waktu Simpan (Jam)
ini karena terdapatnya kandungan air dalam
ikan sebanyak 88% (tabel 3) sehing-ga kondisi Grafik 4.
Hubungan antara lama waktu simpan
ikan semakin menurun karena terjadi proses terhadap kondisi ikan berdasarkan skor
oksidasi lemak, sehingga mi-kro organisme pada konsentrasi 8% asap cair

melakukan proses pembu-sukan yang Pada Grafik 4 menunjukkan bahwa kua-


mengakibatkan penurunan mutu ikan. litas ikan segar dari asap cair pada konsen-trasi
Pada lama simpan 12-48 jam kondisi ikan 8% yang optimal adalah pada lama

Copyright © SENASIF 2017 ISSN:2597 - 4696


954
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

penyimpanan 0 jam yaitu kondisi ikan skor 5, konsentrasi 4% dengan lama waktu
hal ini karena terdapatnya kandungan air penyimpanan selama 12 dengan memiliki
dalam ikan sebanyak 96% (tabel 3) sehing-ga kadar fenol sebesar 3,04% dan kadar
mengalami penurunan pada lama pe- keasaman sebesar 6,25% serta nilai pH 1,97.
nyimpanan 12-48 jam. Pada Grafik 4 tam-pak
naik turun karena pada asap cair ter-dapat REFERENSI
kandungan fenol yang mengalami proses Atmaja, Adi Kusuma. 2009. Aplikasi Asap
penguapan. Cair Redestilasi pada Karakteristik
Kamaboko Ikan Tongkol (Euthynus
Semakin lama penyimpanan maka kadar affinis) Ditinjau dari Tingkat Keawetan
protein akan mengalami penurunan. dan Kesukaan Konsumen. Skripsi
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Penurunan kadar protein ini terjadi karena Maret ; Surakarta
adanya aktivitas mikroba yang menguraikan Barrer. R.M. 1978. Zeolites and Clay
Minerals as Sorbents and Molekuler
protein (Sedjati, 2006). Protein merupakan Sieves. Academic Press, London.
makanan bagi mikroba, protein akan diuraikan Darmadji, P. 1995. Produksi asap cair dan sifat
fungsionalnya [Laporan Penelitian].
oleh mikroba sehingga akan muncul bau Yogyakarta: Fakultas Teknologi
amoniak (Saparinto, 2007). Penurunan kadar Pertani-an, Universitas Gadjah Mada .
Fatimah, F., dkk. 2009. Penuruan Kandungan
protein juga dapat disebabkan sifat protein ada Benzo(A)pyren Asap Cair Hasil
yang larut air sehingga semakin lama waktu Pembakaran.Universitas Samratulangi
Manado. Chem.Pro. Vol.2, No.1
perendaman bisa menurunkan kadar protein Ginting, C,. S. Ginting., dan I. Suhaidi. 2014.
bahan. Selain itu asap cair memiliki tekanan Pengaruh Jumlah Bubuk Kunyit
Terhadap Mutu Tahu Segar Selama
osmotik yang tinggi sehingga dapat menarik Penyimpanan Pada Suhu Ruang. Jurnal
air dari daging ikan serta menyebabkan Rekayasa Pangan dan Pert,Vol.2
No.4Th.2014. Fakultas Pertanian;USU
terjadinya denaturasi dan koagulasi protein Medan
sehingga terjadi pengerutan daging ikan dan Girard, J.P., 1992, Smoking In: Technology of
Meat and Meat Products, J.P Girard and
protein terpisah (Sanny, E, dkk. 2013). I. Morton (ed) Ellis horword Limited,
New York.
Hanendoyo, C. 2005. Kinerja Alat Ekstraksi
KESIMPULAN Asap Cair dengan Sistem Kondensasi.
Konsentrasi asap cair dan lama simpan Skripsi. Fakultas Perikanan, Institut
Pertanian Bogor. Bogor
yang optimum saat diaplikasikan pada ikan Himawati, E. 2010. Pengaruh Penambahan
segar, adalah konsentrasi asap cair 2% dengan Asap Cair Tempurung Kelapa Destilasi
dan Redestilasi terhadap Sifat
lama waktu penyimpanan selama 12 jam dan Kimia, Mikrobiologi, dan Sensoris Ikan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN:2597 - 4696


955
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pindang Layang (Decapterus spp) Yogyakarta


Selama Penyimpanan. [Skripsi].
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret. Surakarta.
Nurhayati T. 2000. Sifat destilat hasil
Destilasi kering 4 jenis kayu dan
kemungkinan pemanfaatannya sebagai
pestisida. Buletin Penelitian Hasil
Hutan 17: 160-168
Pszezola, D. E. 1995. Tour highlights produc-
tion and uses of smoke-based flavors.
Liquid smoke a natural aqueous
condensate of wood smoke provides
various advantages in addition to flavors
and aroma. J Food Tech 1:70-74.
Pujilestari, T. 2010. Analisa Sifat Fisiko
Kimia dan Anti Bakteri Asap Cair
Cangkang Kelapa Sawit Untuk
Pengawet Pangan. Samarinda. JRTI
Vol 4 No.8
Rieny Sulistojowati.S., Otong Suhara
Djunaedi, Jetty Nurhajati, Eddy
Afrianto, dan Zalinar Udin. 2011.
Mekanisme Pengasapan Ikan. Bandung
: UNPAD Press
Santoso. 2005. Teknologi Pengolahan Kedelai
(Teori dan Praktek). Laboratorium
Kimia Pangan Fakultas Pertanian
Universitas Widyagama; Malang
Sanny E., Yefrida., Indrawati dan Refilda.
2013. Pemanfaatan Asap Cair
Tempurung Kelapa Pada Pembuatan
Ikan Kering dan Penentuan Kadar Air,
Abu Serta Proteinnya.Laboratorium
Kimia Lingkungan, Jurusan Kimia
FMIPA, Universitas Andalas
Saparinto, C. 2007. Membuat Aneka Olahan
Bandeng. Jakarta: Penebar Swadaya
Sedjati, S.2006. Pengaruh Konsentrasi
Khitosan Terhadap Mutu Ikan Teri
(Stolephorus heterolobus) Asin Kering
Selama Penyimpanan Suhu Kamar.
Semarang: Progam Pascasarjana
Universitas Diponegro
Trisunaryanti, Wega. 1991. Modifikasi,
karakteristik dan Pemanfaatan Zeolit.
Tesis-S2.Fakuktas Pasca Sarjana UGM,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN:2597 - 4696


956
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


POTENSI PARIWISATA KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN BERBASIS WEB

Aditya Galih Sulaksono1)

1)
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: adit@unmer.ac.id

Abstrak
Wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan memiliki berbagai objek wisata yang unik dan menarik,
yang berpotensi untuk dikelola dan dikembangkan menjadi pariwisata yang besar. Namun potensi
pariwisata ini tidak dapat diketahui oleh wisatawan, dikarenakan kurangnya informasi tentang
pariwisata di Kabupaten Konawe Kepulauan. Disamping itu, Informasi yang disediakan selama ini
hanya bersifat statis. Oleh karena itu diperlukan suatu metode Sistem Informasi Geografis yang dapat
mengolah data dan peta pada objek wisata yang berpotensi. Sistem informasi ini memberikan data
keluaran berupa informasi letak wilayah, kecamatan, letak jalan, serta objek-objek pariwisata.
Penyajian informasi dalam bentuk peta yang berbasis web, sehingga memudahkan untuk diakses oleh
banyak pengguna. Dengan adanya sistem informasi geografis ini dapat membantu pengguna dalam
mendapatkan informasi tentang objek wisata yang tersebar di wilayah Kabupaten Konawe
Kepulauan.

Kata kunci: sistem informasi geografis, pariwisata, konawe kepulauan

Abstract

Konawe Islands District has a variety of unique and interesting tourist objects, which has the
potential to be managed and developed into a great tourism. But the potential of this tourism can not
be known by tourists, due to lack of information about tourism in Konawe Islands District. In
addition, the information provided so far is only static. Therefore required a method of Geographic
Information System that can process data and maps on a potential tourist attraction. This information
system provides output data in the form of information location of the region, subdistrict, location of
the road, as well as tourism objects. Presentation of information in the form of a web-based map,
making it easier to access by many users. With the existence of this geographic information system
can help users in getting information about the tourist attraction spread in Konawe Islands region
of the Islands.

Keyword: geographic information system, tourism, Konawe islands

PENDAHULUAN keindahan yang ada di Indoesia, lebih


Indonesia merupakan salah satu
khususnya di Kabupaten Konawe Kepulauan
negara yang memiliki berbagai macam
yang belum dikenal oleh masyarakat luas.
keindahan alam maupun keindahan budaya
Kabupaten Konawe Kepulauan adalah
yang beranekaragam. Pada kenyataannya,
salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi
masih banyak masyarakat yang masih belum
Tenggara, Indonesia. Konawe Kepulauan
mengetahui objek-objek pariwisata dan
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

957
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten yang disebut Lakino, benteng-benteng


Konawe yang disahkan dalam sidang bersejarah, makam raja, Tari Lense, Tari
paripurna DPR RI pada 12 April 2013 di Molihi, dan situs-situs bersejarah yang
gedung DPR RI tentang Rancangan UU terdapat di dalam gua.
Daerah Otonomi Baru (DOB). Kabupaten Dan keseluruhan pelosok Kabupaten
Konawe Kepulauan dibagi menjadi 7 Konawe Kepulauan adalah pegunungan dan
kecamatan, antara lain: (1) Wawonii Barat, (2) pesisir yang sangat berpotensi untuk dijadikan
Wawonii Selatan, (3) Wawonii Tengah, (4) sebagai objek wisata lokal dan mancanegara
Wawonii Tenggara, (5) Wawonii Timur, (6) yang dapat memberikan peluang dalam
Wawonii Timur Laut dan (7) Wawonii Utara. meningkatkan pendapatan daerah melalui
Wilayah Kabupaten Konawe kunjungan wisatawan.
Kepulauan memiliki berbagai objek unik dan Berdasarkan pemahaman diatas, maka
menarik, yang sangat berpotensi untuk dilakukan penelitian tentang teknologi Sistem
dikelola dan dikembangkan menjadi objek Informasi Geografis yang berbasis web,
wisata. Dari hasil identifikasi potensi dengan memanfaatkan data-data pariwisata di
pemetaan wilayah darat dan laut Konawe Kabupaten Konawe Kepulauan, sehingga
Kepulauan memiliki peluang yang sangat dapat menghasilkan informasi pemetaan yang
besar untuk dikembangkan. Karena memiliki berguna bagi pemerintah maupun masyarakat.
potensi kemaritiman yang cukup luas untuk
pembangunan industri perikanan pelabuhan KAJIAN LITERATUR
regional dan pada daerah pesisir keliling Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah
Pulau Wawonii pantainya menjadi potensi suatu sistem informasi yang dirancang untuk
pariwisata. Di beberapa kecamatan di tumbuhi bekerja dengan data yang bereferensi spasial
tanaman mangrove dan panorama bawah atau berkoordinat geografi atau dengan kata
lautnya terdapat terumbu karang yang sangat lain suatu Sistem Informasi Geografi adalah
indah dimana di sekelilingnya di tumbuhi suatu sistem basis data dengan kemampuan
lamun tempat ikan duyung (dugong) khusus untuk menangani data yang
berkembang biak sejak lama. Dan di bidang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan
seni dan budaya Kabupaten Konawe dengan seperangkat operasi kerja. [1]
Kepulauan memiliku kekayaan sejarah
peradaban pemukiman para raja-raja Wawonii

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

958
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Sistem informasi geografi menyajikan Kemampuan SIG dalam melakukan analisis


informasi keruangan beserta atributnya yang gabungan dari data spasial dan data atribut
terdiri dari beberapa komponen utama yaitu: akan menghasilkan informasi yang berguna
1. Masukan data merupakan proses untuk berbagai aplikasi
pemasukan data pada komputer dari peta (peta 4. Pelaporan data ialah dapat menyajikan
topografi dan peta tematik), data statistik, data data dasar, data hasil pengolahan data dari
hasil analisis penginderaan jauh data hasil model menjadi bentuk peta atau data tabular.
pengolahan citra digital penginderaan jauh, Menurut Barus dan wiradisastra (2000)
dan lain-lain. Data-data spasial dan atribut Bentuk produk suatu SIG dapat bervariasi
baik dalam bentuk analog maupun data digital baik dalam hal kualitas, keakuratan dan
tersebut dikonversikan kedalam format yang kemudahan pemakainya. Hasil ini dapat
diminta oleh perangkat lunak sehingga dibuat dalam bentuk peta-peta, tabel angka-
terbentuk basisdata (database). Menurut Anon angka: teks di atas kertas atau media lain (hard
(2003) basisdata adalah pengorganisasian data copy), atau dalam cetak lunak (seperti file
yang tidak berlebihan dalam komputer elektronik)
sehingga dapat dilakukan pengembangan,
pembaharuan, pemanggilan, dan dapat METODE PENELITIAN
digunakan secara bersama oleh pengguna. Metodologi yang akan digunakan
2. Penyimpanan data dan pemanggilan dalam proses pembuatan Sistem Informasi
kembali (data storagedan retrieval) ialah Geografis ini adalah sebagai berikut :
penyimpanan data pada komputer dan 1) Tahap pengumpulan data :
pemanggilan kembali dengan cepat pengumpulan data yang digunakan
(penampilan pada layar monitor dan dapat yaitu Studi Kepustakaan dengan
ditampilkan/cetak pada kertas). mempelajari sumber-sumber pustaka
3. Manipulasi data dan analisis ialah yang berkaitan dengan Sistem Informasi
kegiatan yang dapat dilakukan berbagai Geografis yang akan dibangun. Data
macam perintah misalnya overlay antara dua Spasial yang digunakan antara lain Peta
tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu Kota Malang dan Peta letak SMK di
dari suatu area atau titik dan sebagainya. Anon Kota Malang.
(2003) mengatakan bahwa manipulasi dan Tahap pembuatan perangkat lunak :
analisis data merupakan ciri utama dari SIG. menggunakan paradigma perangkat lunak

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

959
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

secara waterfall, yang meliputi proses b. Analisis


pembuatan database SMK beserta atributnya, Tahap ini merupakan tahap menganalisis hal-
berikutnya yaitu proses pembuatan data query hal yang diperlukan dalam pelaksanaan
untuk menunjukkan letak SMK yang dituju. pembuatan Sistem Informasi Geografis,
Metodologi yang akan digunakan seperti Analisis User, Analisis Data, Analisis
dalam proses pembuatan Sistem Informasi Sistem
Geografis ini adalah sebagai berikut : c. Desain
1. Tahap pengumpulan data Tahap ini merupakan proses penerjemahan
Metode pengumpulan data yang digunakan dari data yang telah dianalisis kedalam bentuk
dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis yang lebih mudah dimengerti
ini adalah sebagai berikut : d. Pengkodean
a. Studi Kepustakaan Tahap penerjemahan data atau pemecahan
Teknik pengumpulan data dengan masalah yang telah dirancang kedalam suatu
mempelajari sumber-sumber pustaka yang bahasa pemrograman tertentu
berkaitan dengan Sistem Informasi Geografis e. Pengujian
yang akan dibangun. Pada tahap ini akan dilakukan proses
b. Wawancara pengujian terhadap Sistem Informasi
Teknik pengumpulan data dengan cara Geografis yang telah dibuat
mengadakan tanya jawab secara langsung f. Pemeliharaan
kepada bagian Sistem Informasi PT. PLN Merupakan tahap akhir dimana suatu
(Persero) APJ Majalaya. perangkat lunak yang sudah selesai dapat
2. Tahap pembuatan perangkat lunak mengalami perubahan–perubahan atau
Teknik analisis data dalam pembuatan Sistem penambahan sesuai dengan permintaan user
Informasi Geografis ini menggunakan
paradigma perangkat lunak secara waterfall,
yang meliputi beberapa proses diantaranya :
a. Rekayasa Sistem
Tahap ini dimulai dengan menetapkan
berbagai kebutuhan dari semua elemen yang
diperlukan sistem dan mengalokasikannya
kedalam pembentukan perangkat lunak

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

960
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Bagian ini menyajikan hasil penelitian. Hasil
penelitian dapat dilengkapi dengan tabel
(Judul Tabel : Font Times new roman 12),
gambar (Judul Gambar : Font Times new
roman 12), dan bagan (Judul Bagan : Font
Times new roman 12). Bagian pembahasan
memaparkan hasil pengolahan data,
menginterpretasikan penemuan secara logis,
mengkaitkan dengan sumber rujukan yang
relevan (Times New Roman, 12)

KESIMPULAN DAN SARAN


Menyajikan jawaban atas permasalahan dan
tujuan penelitian, disajikan dengan singkat
mencakup inti sari dari hasil penelitian dan
pembahasan (Times New Roman, 12)

REFERENSI
Barus, B dan U. S. Wiradisastra. 2000.
Sistem Informasi Geografi Sarana
Manajemen Sumberdaya.
Laboratorium Penginderaan Jauh dan
Kartografi. Jurusan Tanah. Fakultas
Pertanian. IPB. Bogor.

Ariff, M. dan H.Hill. 1985. Export Oriented


Industrialization: The ASEAN
Experience. Allen dan Unwin, Sydney

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

961
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ANALISIS PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP


PENERIMAAN TEKNOLOGI DI SEKTOR UKM
DENGAN PENDEKATAN MODEL TAM

Mardiana Andarwati

Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang


Email: mardiana.andarwati@unmer.ac.id

Abstrak

UKM menerima teknologi informasi apabila pengguna UKM merasakan kemudahan (perceived
ease of use) dan manfaat (perceived usefulness) dalam menggunakan sistem informasi akuntansi
(SIA) berbasis IT apabila SIA berkualitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh
kualitas SIA terhadap perceived usefulness melalui perceived ease of use di UKM Malang Raya.
Tujuan penelitian adalah adanya pengaruh kualitas sistem informasi akuntansi terhadap
perceived ease of use melalui perceived usefulness. Populasi berjumlah 110 dan semuanya
dijadikan sebagai sampel sehingga disebut sebagai penelitian sensus atau populasi. Selain itu
data yang diperoleh dari responden dianalisis secara deksriptif dengan pengolahan data SEM.
Hasil penelitian adalah (1) kualitas SIA berpengaruh terhadap perceived ease of use pada taraf
signifikan sebesar 0,003; (2) kualitas SIA berpengaruh terhadap perceived usefulness pada taraf
signifikan sebesar 0,000; (3) perceived ease of use berpengaruh terhadap perceived usefulness
pada taraf signifikan sebesar 0,033, dan (4) kualitas SIA berpengaruh terhadap perceived
usefulness melalui perceived ease of use pada taraf signifikan sebesar 0,000.

Kata kunci : kualitas sistem informasi akumtansi, penerimaan teknologi, sektor UKM, model
TAM

Abstract

SMEs receive information technology if users of SMEs perceived ease of use and perceived
usefulness in using IT-based accounting information systems (SIAs) when AISs are qualified.
The purpose of the study to determine the effect of AISs quality on perceived usefulness through
perceived ease of use in SME Malang Raya. The purpose of the study is the influence of quality
accounting information system to perceived ease of use through perceived usefulness. The
population is 110 and all of them are used as samples to be referred to as census or population
research. In addition, data obtained from the respondents were analyzed descriptively by
processing data of SEM. The results of the study were (1) the quality of SIA influenced perceived
ease of use at a significant level of 0.003; (2) the quality of SIA affects perceived usefulness at a
significant level of 0.000; (3) perceived ease of use affects perceived usefulness at a significant
level of 0.033, and (4) the quality of SIA affects perceived usefulness by perceived ease of use at
a significant level of 0.000.

Keyword : quality of accounting information system, technology acceptance, SME sector, TAM
model

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

962
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN untuk dipergunakan sebagai pencatatan


Sistem Informasi Akuntansi (SIA) keuangan secara teratur. Pinasti (2007)
sangat penting dalam pengambilan mengutarakan bahwa informasi akuntansi
keputusan khususnya disektor Usaha Kecil bagi usaha kecil menurut pemerintah dan
dan Menengah (UKM) karena UKM komunitas akuntansi sangatlah penting.
merupakan sektor paling besar dalam Penting dan tidaknya informasi akuntansi
distribusi pendapatan dan sangat yang diperoleh dari SIA berbasis IT bagi
mempengaruhi pencapaian kesuksesan sektor UKM diukur dari seberapa besar
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) UKM menerima teknologi informasi dengan
sehingga menurut Ashariyadi (Sekdir menggunakan teori Technology Acceptance
Jenderal Kerjasama ASEAN Kementrian Model (TAM) yang terdiri dari perceived
Luar Negeri RI) tanggal 12 Juni 2016 ease of use dan perceived usefulness. Teori
mengutarakan bahwa UKM memiliki peran TAM oleh Davis (1989) dipergunakan untuk
dominan dalam perekonomian dan sangat menjelaskan hal yang mempengaruhi
berpengaruh untuk kesuksesan MEA. penerimaan teknologi informasi dari pemilik
Namun kenyataannya dalam penerapan sekaligus pengelola UKM yang berkaitan
masih rendah karena banyak pengguna yang dengan sikap pengguna dalam menggunakan
belum mampu merasakan kemudahan dan dan kegunaan yang dirasakan pada saat
manfaat yang diperoleh dengan menerapkan mengoperasionalkan software akuntansi
SIA berbasis IT yaitu software akuntansi sebagai SIA berbasis IT.
yang digunakan sebagai alat untuk Beberapa penelitian menggunakan
menghasilkan informasi akuntansi yang model penelitian TAM dengan
menghasilkan laporan keuangan (Suhairi, menambahkan variabel eksternal yang
2004; Raharjo dan Ali, 1993; Benjamin, mempengaruhi model TAM sebagai model
1990; Muntoro, 1990). Padahal laporan yang dikembangkan oleh Davis (1989).
keuangan dipergunakan untuk pengajuan Pembaharuan dari penelitian ini adalah
kredit dan dipergunakan untuk mengevaluasi mengembangakan model penelitian TAM
kinerja, khususnya usaha berskala kecil dan dengan menggunakan kualitas sistem
menengah yang secara administrasi sebagai variabel eksternal. Hal ini didukung
keuangan sudah mulai mempergunakan oleh Thomas, Michael (2014:94) yang
software akuntansi sebagai SIA berbasis IT mengutarakan bahwa kualitas sistem

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

963
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

merupakan salah satu variabel eksternal informadsi akuntansi terhadap perceived


TAM. Namun belum ada yang meneliti usefulness di sektor UKM?, (3) bagaimana
dengan menggunakan kualitas sistem pengaruh perceived ease of use terhadap
sebagai variabel eksternal TAM yang juga perceived usefulness di sektor UKM?, dan
merupakan variabel dari model DeLone dan (4) bagaimana pengaruh kualitas sistem
McLean. Variabel eksternal TAM lain yang informasi akuntansi terhadap perceived
juga merupakan variabel dari kesuksesan usefulness melalui perceived ease of use di
sistem informasi DeLone dan McLean sektor UKM?
adalah kualitas informasi dan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah (1)
yang terkait dengan kualitas informasi menganalisis pengaruh kualitas sistem
adalah Lucas dan Spitler (2000) dan informasi akuntansi terhadap perceived ease
Lederer et al. (2000) dengan definisi the of use di sektor UKM., (2) menganalisis
perception how well the system performs pengaruh kualitas sistem informadsi
tasks that match with job goals (Venkatesh akuntansi terhadap perceived usefulness di
dan Davis, 2000). sektor UKM., (3) Menganalisis pengaruh
Berdasarkan uraian di atas tentang perceived ease of use terhadap perceived
UKM yang menerima penerapan teknologi usefulness di sektor UKM., dan (4)
informasi melalui perceived ease of use dan menganalisis pengaruh kualitas sistem
perceived usefulness dipengaruhi oleh informasi akuntansi terhadap perceived
kualitas dari software akuntansi sebagai SIA usefulness melalui perceived ease of use di
berbasis IT sebagai perwujudan dari sektor UKM.
menyongsong MEA diantaranya penelitian
yang dilakukan oleh Andarwati, Mardiana KAJIAN LITERATUR
(2017); Gefen, D., Karahanna, E. dan
Straub, D.W. (2003); Thompson dan Howell
(1991); Wynee, C.W dan Peter, T. (1991).
Permasalahan dari penelitian ini
adalah (1) bagaimana pengaruh kualitas
sistem informasi akuntansi terhadap
perceived ease of use di sektor UKM?, (2)
Gambar 1. TAM dikembangkan dari Davis
bagaimana pengaruh kualitas sistem
(1989)
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

964
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Pengembangan model Technology rational researches illustrated that the


Acceptance Model (TAM) yang sebelumnya quality of a system had a direct impact on
dilakukan oleh Davis (1989) adalah Agarwal perceived usefulness”. Indikator kualitas
dan Prasad (1999), Gefen dan Straub (1997), sistem menurut DeLone dan McLean (1992)
dan Karahanna et al. (1999). Penggunaan adalah response time, reliability,
teknologi dilakukan dengan menggunakan functionality, flexibility.
TAM yang dikembangkan oleh Davis (1989) Perceived Ease of Use (PEU) adalah
kemudian dikembangkan oleh Adam, et al the extent to which a person believes that
(1992), Szajna (1994), Igbaria et. al. (1995), using a technology will be free of effort
Venkatesh & Morris (2000), Venkatesh & (Davis, 1989). Dari definisi tersebut
Davis (2000), dan Sanjaya (2005) yang diketahui bahwa perceived ease of use
menjelaskan faktor utama pengguna IT merupakan kepercayaan tentang proses
terhadap penerimaan penggunaan teknologi pengambilan keputusan dalam penggunaan
informasi adalah variabel kemudahan sistem informasi. Jika tidak ada kepercayaan
penggunaan dan variabel manfaat yang pada sistem informasi yang digunakan maka
keduanya telah teruji secara empiris pengguna tidak akan menggunakan.
Kualitas sistem sebagai variabel Indikator perceived ease of use adalah IT
eksternal TAM terdiri dari empat karakter mudah dipelajari, mudah terampil dalam
yaitu organizational characteristic, system penggunaan IT, dan IT mudah untuk
characteristic, user personal characteristic, dioperasikan (Lee dan Wan, 2010)
other variables. Kualitas sistem adalah Perceived Usefulness (PU) adalah as
bagian dari system characterisitic yang the extent to which a person believes that
merupakan variabel independent. Hal serupa using a technology will enhance her or his
diutarakan oleh Thomas, Michael (2014:94) performance (Davis, 1989). Dari definisi
yang menyatakan bahwa (1) “...that system tersebut diketahui bahwa perceived
quality and self-efficacy were highly chosen usefulness merupakan kepercayaan tentang
to serve as external variables to explain the proses pengambilan keputusan dimana
status of acceptance...” ; (2) “the system sistem informasi memang berguna sehingga
quality is basically assumed to have a direct pengguna menggunakannya. Jika tidak ada
impact on perceived usefulness and kepercayaan pada sistem informasi yang
perceived easer of use”, dan (3) “the digunakan maka pengguna tidak akan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

965
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

menggunakan. Indikator perceived kuesioner kepada pengelola sekaligus


usefulness adalah makes job easier, usefull, sebagai pemilik UKM. Penelitian ini
increase productivity, enhance effectiveness, mengembangkan teori dan memecahkan
dan improve job performance (Chin dan masalah tentang penerimaan teknologi
Todd, 1995). informasisektor UKM Kabupaten Malang
Penelitian terdahulu yang yang menggunakan software akuntansi
mendukung penelitian ini adalah disertasi sebagai sistem informasi akuntansi berbasis
dari Andarwati, Mardiana (2017) yang IT sebagai alat untuk menghasilkan
mengutarakan bahwa ada pengaruh kualitas informasi akuntansi berupa laporan
sistem informasi akuntansi terhadap keuangan. Hasil penelitian adalah studi
perceived usefulness. Lucas dan Spitler deskriptif dan pengujian hipotsis dan
(2000) dan Lederer et al. (2000) yang penelitian ini dikategorikan studi lapangan
mengutarakan bahwa kualitas informasi atau dengan menguji hubungan korelasional antar
luaran sistem berpengaruh pada penerimaan variabel.
teknologi. Igbaria et al. (1995) yang Ruang lingkup penelitian ini adalah
mengutarakan bahwa dukungan komputasi mengkaji kualitas sistem terhadap perceived
ada pengaruh terhadap purchases usefulness ease of use dan perceived usefulness
dan purchases ease of use. pengguna software akuntansi sebagai sistem
informasi akuntansi berbasis IT. Lokasi
METODE PENELITIAN penelitian berada di UKM Kabupaten
Malang karena berdasarkan data dari Dinas
Koperasi Propinsi Jawa Timur, jumlah
UKM di Kabupaten Malang berada di urutan
terbesar di Propinsi Jawa Timur.
Jumlah UKM di Kabupaten Malang
yang merupakan populasi pada penelitian ini
adalah pengelola yang sekaligus sebagai
pemilik UKM dan sesuai dengan UU No.
20 Tahun 2008 Pasal 1. Jumlah UKM di
Desain penelitian menggunakan Kabupaten Malang mencapai 1.441 UKM
penelitian survei dengan memberikan (Data Dinkop Propinsi Jawa Timur, 2015).

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

966
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Teknik pengambilan sampel menggunakan HASIL PENELITIAN DAN


metode purposive sampling dengan kriteria PEMBAHASAN
pengelola UKM yang telah menggunakan Hasil Penelitian
software akuntansi secara teratur selama Uji normalitas. Evaluasi normalitas
minimal satu tahun dan telah menghasilkan data menggunakan kriteria critical rasio
laporan keuangan secara teratur yang skewness dan multivariate value. Hasil
diperoleh dari software akuntansi dan sudah pengujian menunjukkan pada kisaran -2,58
dipergunakan untuk pengambilan keputusan dan 2,58, berarti bahwa normalitas yang
manajemen. Setelah dilakukan survey dibutuhkan SEM terpenuhi. Uji Outlier
pendahuluan untuk menentukan jumlah dengan hasil pengujian teruji bahwa tidak
UKM yang sesuai dengan kriteria, maka ada satu pun nilai Mahalanobis distance
diperoleh 110 unit UKM yang memenuhi square untuk masing-masing data observasi
kriteria untuk dapat dianalisis. Jumlah 110 yang melebihi nilai Chi Square hitung

kuesioner digunakan sebagai sampel dan (121,889). Dengan demikian data observasi
dilakukan analisa data menggunakan model yang dikumpulkan bebas dari problem
persamaan SEM. outlier. Pada multicollinearity. Hasil out
Teknik analisa data yang digunakan put matriks korelasi dari variabel terukur
adalah analisis deskriptif dan analisis tidak ada satupun nilai korelasi di atas 0.9.
Structural Equation Modelling (SEM). Hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa tidak
Analisis deskriptif yang digunakan untuk terjadi problem multikolinieritas.
mengetahui persepsi pengelola UKM yang Hasil Analisis SEM
sudah memanfaatkan software akuntansi
secara teratur dan dalam penggunaannya
tidak mengalami kesulitan atau mudah
dalam penggunaaannya karena software
akuntansi yang digunakan berkualitas.
Analisis Structural Equation Modelling
(SEM) adalah model persamaan struktural
untuk mempelajari pengaruh kualitas sistem
informasi akuntansi terhadap perceived ease
of use dan perceived usefulness. Gambar 3. Hasil Keseluruhan SEM
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

967
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Hasil analisis struktur equection modeling fungsionalitas, dan fleksibel dimana


dilakukan dengan bantuan program dimensi faktor yang memberikan
computer AMOS 16 for windows. Berikut kontribusi terbesar pada kualitas sistem
diketahui bahwa semua kriteria Goodness adalah fleksibel.
of-fit indeces memenuhi syarat seperti 2. Perceived ease of use yang dibentuk
ditujukkan pada tabel 1 oleh IT mudah dipelajari, mudah
terampil dalam penggunaan IT, IT
Tabel 1 Nilai Goodness of-Fit Indeces dan mudah untuk dioperasionalkan, dimana
cut off Value Model SEM dimensi faktor yang memberikan
Keriteria Cut-off
Hasil keterang kontribusi terbesar pada Perceived ease
value Uji an
of use adalah IT mudah untuk
Mod
el dioperasionalkan.
Chi Diharapk 63.7 kecil 3. Perceived usefulness yang dibentuk oleh
Square an Kecil 44
Sig. ˃0.05 0.09 Baik pekerjaan lebih mudah, bermanfaat,
probabil 2 meningkatkan produktifitas,
ity
RMSEA ≤0.08 0.05 Baik meningkatan efektifitas, dan
0 meningkatkan kinerja, dimana dimensi
TLI ≥0.90 0.95 Baik
6 faktor yang memberikan kontribusi
Sumber: data primer diolah tahun 2017 terbesar pada Perceived ease of use
adalah meningkatkan produktifitas.
Tabel 2 Uji Hipotesis
Kualitas Sistem Berpengaruh terhadap
Perceived Ease of Use
Kualitas sistem berpengaruh langsung dan
Taraf signifikansi 5% signifikan terhadap perceived ease of use.
Kualistas sistem yang terbentuk dari waktu

Deskripsi Kontribusi Variabel Kualitas yang direspon, kehandalan, fungsionalitas,


Sistem, Perceived Ease of Use dan dan fleksibel dengan sistem yang relatif
Perceived Usefulness mudah digunakan dan dapat dipertanggung
1. Kualitas sistem yang dibentuk oleh jawabkan mampu mempengaruhi (perceived
waktu yang direspon, kehandalan, ease of use) kepercayaan tentang proses

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

968
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pengambilan keputusan dalam penggunaan perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung


sistem informasi dengan sistem mudah penelitian yang dilakukan oleh Andarwati
dipelajari dan sistem mudah (2017) yang menyatakan bahwa ada
dioperasionalkan. Penelitan ini mendukung pengaruh kualitas sistem informasi
penelitian yang dilakukan oleh Michael akuntansi terhadap perceived usefulness.
(2014:94) yang menyatakan bahwa (1) Lucas dan Spitler (2000) dan Lederer et al.
“...that system quality and self-efficacy were (2000) yang menyatakan bahwa kualitas
highly chosen to serve as external variables informasi atau luaran sistem berpengaruh
to explain the status of acceptance...” ; (2) pada penerimaan teknologi.
“the system quality is basically assumed to
have a direct impact on perceived usefulness Perceived Ease of Use Berpengaruh
and perceived easer of use”, dan (3) “the terhadap Perceived Usefulness
rational researches illustrated that the Perceived ease of use berpengaruh terhadap
quality of a system had a direct impact on perceived usefulness. Perceived ease of use
perceived usefulness”. kepercayaan tentang proses pengambilan
keputusan dalam penggunaan sistem
Kualitas Sistem Berpengaruh terhadap informasi dengan sistem mudah dipelajari
Perceived Usefulness dan sistem mudah dioperasionalkan mampu
Kualitas sistem berpengaruh langsung dan mempengaruhi perceived usefulness dengan
signifikan terhadap perceived ease of use. kepercayaan tentang proses pengambilan
Kualitas sistem yang terbentuk dari waktu keputusan, dimana sistem informasi
yang direspon, kehandalan, fungsionalitas, memang berguna dapat meningkakant
dan fleksibel dengan sistem yang relatif sistem akuntansi yang digunakan dan
mudah digunakan dan dapat dipertanggung mampu memudahkan pengusaha dalam
jawabkan mampu mempengaruhi (perceived meliihat kondisi perusahaan. Hasil penelitian
usefulness) kepercayaan tentang proses ini mendukung penelitian yang dilakukan
pengambilan keputusan, dimana sistem oleh Igbaria et al. (1995) yang mengutarakan
informasi memang berguna dengan bahwa dukungan komputasi ada pengaruh
meningkatnya sistem akuntansi yang terhadap purchases usefulness dan
digunakan dan mampu memudahkan purchases ease of use.
pengusaha dalam meliihat kondisi

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

969
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Kualitas Sistem Berpengaruh pada Perceived ease of use adalah IT


Perceived Usefulness melalui Perceived mudah untuk dioperasionalkan.
Ease of Use c. Perceived usefulness faktor yang
Kualitas sistem berpengaruh langsung dan memberikan kontribusi terbesar pada
signifikan terhadap perceived usefulness Perceived ease of use adalah
sebesar 0,595 sehingga didapatkan pengaruh meningkatkan produktifitas.
total dari kualitas sistem terhadap perceived 2. Kualitas sistem berpengaruh terhadap
usefulness sebesar 0,973. Pengaruh total dari perceived ease of use
kualitas sistem terhadap perceived Kualitas sistem berpengaruh langsung
usefulness lebih besar daripada pengaruh dan signifikan terhadap perceived ease
langsung kualitas sistemj terhadap perceived of use. Kualistas sistem yang terbentuk
usefulness, hal ini menunjukkan perceived dari waktu yang direspon, kehandalan,
ease of use sebagai variabel intervening fungsionalitas, dan fleksibel dengan
yang mengakibatkan kualitas sistem sistem yang relatif mudah digunakan dan
cenderung meningkatkan perceived dapat dipertanggung jawabkan mampu
usefulness akan manfaat dari software mempengaruhi (perceived ease of use)
akuntansi yang dipergunakan sebagai alat kepercayaan tentang proses pengambilan
untuk menghasilkan informasi akuntansi keputusan dalam penggunaan sistem
yaitu laporan keuangan untuk pengambilan informasi dengan sistem mudah
keputusan. dipelajari dan sistem mudah
dioperasionalkan.
KESIMPULAN DAN SARAN 3. Kualitas sistem berpengaruh terhadap
Kesimpulan perceived usefulness
1. Kontribusi variabel kualitas sistem, Kualitas sistem berpengaruh langsung
perceived ease of use dan perceived dan signifikan terhadap perceived ease
usefulness of use. Kualitas sistem yang terbentuk
a. Kualitas sistem faktor yang dari waktu yang direspon, kehandalan,
memberikan kontribusi terbesar pada fungsionalitas, dan fleksibel dengan
kualitas sistem adalah fleksibel. sistem yang relatif mudah digunakan dan
b. Perceived ease of use faktor yang dapat dipertanggung jawabkan mampu
memberikan kontribusi terbesar pada mempengaruhi (perceived usefulness)

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

970
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

kepercayaan tentang proses pengambilan 5. Kualitas sistem berpengaruh terhadap


keputusan, dimana sistem informasi perceived usefulness melalui perceived
memang berguna dengan meningkatnya ease of use
sistem akuntansi yang digunakan dan Kualitas sistem berpengaruh langsung
mampu memudahkan pengusaha dalam dan signifikan terhadap perceived
meliihat kondisi perusahaan. usefulness sehingga didapatkan
4. perceived ease of use berpengaruh pengaruh total dari kualitas sistem
terhadap perceived usefulness terhadap perceived usefulness pengaruh
Perceived ease of use berpengaruh total dari kualitas sistem terhadap
terhadap perceived usefulness. perceived usefulness lebih besar
(perceived ease of use) kepercayaan daripada pengaruh langsung kualitas
tentang proses pengambilan keputusan sistemj terhadap perceived usefulness,
dalam penggunaan sistem informasi hal ini menunjukkan perceived ease of
dengan sistem mudah dipelajari dan use sebagai variabel intervening yang
sistem mudah dioperasionalkan mampu mengakibatkan kualitas sistem
mempengaruhi perceived usefulness cenderung meningkatkan perceived
dengan kepercayaan tentang proses usefulness akan manfaat dari software
pengambilan keputusan, dimana sistem akuntansi yang dipergunakan sebagai
informasi memang berguna dapat alat untuk menghasilkan informasi
meningkakant sistem akuntansi yang akuntansi yaitu laporan keuangan untuk
digunakan dan mampu memudahkan pengambilan keputusan.
pengusaha dalam meliihat kondisi
perusahaan. Hasil penelitian ini Saran
mendukung penelitian yang dilakukan 1. Bagi UKM dikota Malang sebaiknya
oleh Igbaria et al. (1995) yang yang belum menggunakan sistem
mengutarakan bahwa dukungan informasi akuntansi agar segera
komputasi ada pengaruh terhadap menerapkan komputerisasi, sehingga
purchases usefulness dan purchases ease pengusaha mudah untuk mengetahu
of use. perkembangan dari usaha yang dimiliki.
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan
untuk meneliti ulang dan ngembangkan

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

971
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

hasil peneliti ini dengan menambahkan Igbaria, M. dan Livari, J. 1995. The Effect
of Self-efficacy on Computer
variabel motivasi atau menggunakan
Usage. Omega (23:6), pp.587-605.
indikator dari kualitas sistem untuk
Lederer, A,l. Mauoin, D.J., Sena, M,.P, dan
dikembangkan menjadi variabel.
Zhuang, Y. 2000. The Technology
Acceptance Model and The World
Wide Web. Decision Support
REFERENSI
System (29:3), pp.269-282.
Lucas, H.C dan Spitler, V.K. 1999. The
Andarwati, Mardiana. 2017. Analisis
Effect of Cognitive Style and
Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas
Model Type on DSS Acceptance:
Informasi, dan Dukunga n
An Empirical Study. European
Manajemen Puncak Terhadap
Journal of Operational Research
Perceived Usefulness serta
(13:1). pp.649-663.
Dampaknya pada Kepuasan
Thomas, Michael. 2014. Pedagogical
Pengelola UMKM Pengguna Akhir
Considerations and Oppurtunities
Informasi Akuntansi di Malang
for Teaching and Learning on The
Raya. Disertasi, Doktor Ilmu
Web. Published in the United Stated
Ekonomi, Universitas Merdeka
of America by Information Science
Malang
Reference (an imprint of IGI
Agarwal R dan Prasad J. 1999. Are
Global).
Individual Differences Germane to
Thompson, R dan Howell, H. 1991. Personal
The Acceptance of New
Computer: Toward a Conceptual
Information Germane to The
Model of Utilization. Management
Acceptance of New Information
Information System Quartely, 15
Technologies?. Decision Sciences,
(1) :125-143.
Vol.30., No.2, pp. 361-391
Venkatesh, V dan Speier, C. 2000. Creating
Ashariyasi. 2016. Mewujudkan UMKM
an Effective Training Environment
Berdaya Saing di Era MEA.
for Enhancing Telework.
Majalah Masyarakat Asean Edisi
International Journal of Human
12 Juni 2016.
Computer Studies (52:6), pp.991-
Davis, F.D. 1989. Perceived usefulness,
1005
Perceived Ease of Ise of
Wynee, C.W dan Peter, T. 1991. The Use
Information Technology.
Usefulness ease of Use of
Management Information System
Structural Equation Modelling in
Quarterly, 13 (3):319-340
MIS Research. Management
Gefen, D., Karahanna, E. dan Straub, D.W.
Information System Quartely,
2003. Trust and TAM in Online
16(2):21-33
Shopping: An Integrated Model.
Management Information System
Quarterly, 27(1): 51-50
Gefen dan Straub. 1997. Gender Differences
in The Perception and Use of E-
mail: an Extension to The
Technology Acceptance Model.
MIS Quarterly (21:4), pp.389-40
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

972
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENGEMBANGAN WEBSITE SMK NEGERI 3 SUKOHARJO

Tino Feri Efendi

Magister Teknik Informatika


Universitas Islam Indonesia
Email : tinoferit@yahoo.co.id

Abstrak

Desain website yang dikembangkan adalah fitur menerima siswa baru. Perubahan ini diperlukan
untuk memudahkan masyarakat dan masyarakat umum yang ingin mendapatkan informasi tentang
informasi SMK N 3 Sukoharjo dan memudahkan pendaftaran calon siswa baru. Pengembangan
website ini menggunakan metode terstruktur, yaitu sistem yang dibangun agar sesuai dengan
kebutuhan informasi situs SMK N 3 Sukoharjo. Sebuah sistem yang disebut memenuhi syarat jika
memenuhi beberapa kriteria kualitas. Pengukuran McCall dipilih karena telah banyak digunakan
dan cukup bagus untuk mengukur perangkat lunak.

Kata kunci : SMK N 3 Sukoharjo, registrasi online, metode McCall

Abstract
Design a website developed is fitures accepting new students. This change is necessary in order to
facilitate the public and the general public who want to get information about SMK N 3 Sukoharjo
information and facilitate the registration of prospective new students. This website development
using a structured method, which is a system built to match the needs of information SMK N 3
Sukoharjo website. A system called qualified if they meet some criteria of quality. McCall
measurement was chosen because it has been widely used and are good enough to measure the
software.

Keywords : SMK N 3 Sukoharjo, online registration, McCall methods

informasi online ini tiada lain adalah sebuah


PENDAHULUAN
website, di dalam website kita dapat
Dewasa ini perkembangan teknologi
menempatkan banyak informasi yang ingin
informasi yang semakin hari semakin pesat
kita publikasikan, dengan demikian akan
berdampak pada perilaku informasi
banyak orang menemukan informasi yang
kebanyakan orang, kebutuhan informasi yang
mereka butuhkan.
lebih cepat dan murah tentunya menuntut
SMK Negeri 3 Sukoharjo adalah
para pemberi informasi untuk memiliki
sekolah menengah kejuruan yang ada di
sebuah media online, dimana informasi yang
sukoharjo. Sekolah ini memiliki lima jurusan
disajikan dapat dengan mudah dan cepat
akademik yaitu akutansi, otomotif,
didapatkan oleh konsumen informasi. Media

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


973
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

perhotelan, tata boga dan pemasaran. Dengan DFD


demikian, informasi yang lebih baik Menurut Wijaya (2007) Data Flow Diagram
dibutuhkan agar siswa mendapatkan adalah gambaran grafis yang
informasi terutama tentang materi yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya
disampakan oleh guru. dalam obyek kemudian melewati suatu
proses yang mentransformasikan ke tujuan
Website yang lain, yang ada pada objek lain sehingga
Website adalah salah satu media dengan demikian data flow diagram adalah
publikasi elektronik yang terdiri dari halaman alat yang digunakan untuk menggambarkan
– halaman web (web page) yang terhubung aliran data melalui sistem dan kerja atau
satu dengan yang lain menggunakan link pengolahan yang dilakukan oleh sistem
yang diletakan pada suatu teks atau image. tersebut.
Website dibuat pertama kali oleh Tim Bamers
Lee pada pada tahun 1990. Website dibagun PHP
dengan menggunakan bahasa HTML dan Jika diartikan PHP memiliki beberapa
memanfaatkan protokol komunikasi HTTP pandangan dalam mengartikannya, akan
yang terletak pada aplication layer pada tetapi kurang lebih PHP dapat kita ambil arti
refensi layer OSI. Halaman website diakses sebagai PHP. Ini merupakan bahasa yang
menggunakan aplikasi yang menggunakan hanya dapat berjalan pada server dan
aplikasi yang disebut internet browser hasilnya dapat di tampilkan pada client. PHP
(Kadir, 2004) . Website dibagi menjadi 2 yaitu adalah produk open source yang dapat
website Statis dan website Dinamis. digunakan secara gratis tanpa harus
membayar untuk menggunakanya.
ERD Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode
Menurut pendapat kronke (2006) PHP pada sisi server (server side), sedangkan
Entity Relationship Diagram adalah suatu tanpa adanya interpreter PHP, maka semua
pemodelan konseptual yang didesain secara skrip dan aplikasi PHP yang dibuat tidak
khusus untuk mengidentifikasi entitas yang dapat dijalankan. Sumber : Bunafit Nugroho
menjelaskan data dan hubungan antar data. (2008 : 113).

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


974
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

mengintrepretasikan output suatu


Metode McCall program.
Menurut McCall yang dikutip oleh Winarsih f. Maintanabilitas
(2009:2) mengusulkan kategori yang berguna Maintanabilitas adalah usaha yang
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi diperlukan untuk mencari dan
perangkat lunak. Fokusnya terdapat pada tiga membetulkan kesalahan pada sebuah
hal penting produk perangkat lunak program.
karakteristik operasional, kemampuannya g. Flexibilitas
untuk beradaptasi dengan lingkungan yang Flexibilitas adalah usaha yang diperlukan
baru. Faktor-faktor kualitas perangkat lunak untuk memodifikasi program
McCall terdiri dari: operasional.
a. Kebenaran h. Testabilitas
Kebenaran adalah tingkat dimana Testabilitas adalah usaha yang
program memenuhi spesifikasinya dan diperlukan untuk menguji sebuah
memenuhi sasaran. program untuk memastikan apakah
b. Reliabilitas program melakukan fungsi–fungsi yang
Reliabiltas adalah tingkat dimana sebuah dimaksudkan.
program dapat diharapkan melakukan i. Portabilitas
fungsi yang diharapkan dengan ketelitian Portabilitas adalah usaha yang
yang diminta. diperlukan untuk memindahkan program
c. Efisiensi dari satu perangkat keras dan atau
Efisiensi adalah jumlah sumber daya lingkungan.
penghitungan kode yang diperlukan oleh j. Reusabilitas
program untuk melakukan fungsinya. Reusabilitas adalah tingkat dimana
d. Integritas sebuah program (bagian dari suatu
Integritas adalah tingkat dimana akses ke program) dapat digunakan kembali di
perangkat lunak atau data oleh orang dalam aplikasi lain.
yang tidak berhak dapat di kontrol. k. Interoperabilitas
e. Usabilitas Interoperabilitas adalah usaha yang
Usabilitas adalah kemudahan diperlukan untuk merangkai satu sistem
mengoperasikan, menyiapkan input, dan dengan yang lainnya.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


975
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Kualitas software diukur dengan metode tanya-jawab dalam hubungan tatap muka,
penjumlahan dari keseluruhan kriteria dalam sehingga gerak dan mimik responden
suatu faktor sesuai dengan bobot (weight) merupakan pola media yang melengkapi kata
yang telah ditetapkan. Rumus pengukuran – kata secara verbal. Karena itu wawancara
yang digunakan dalam metode McCall tidak hanya menangkap pemahaman atau ide,
adalah: tetapi juga dapat juga dapat perasaan,
pengalaman, emosi, motif, yang dimiliki oleh
Fa = w1c1 + w2c2 + … + wncn responden yang bersangkutan W.Gulo
(2002:119).
c. Metode Eksperimen
Dimana: Fa = nilai total dari faktor a Metode eksperimen ditujukan untuk
w1 = bobot untuk kriteria ke-1 meneliti hubungan sebab akibat dengan
c1 = nilai untuk kriteria ke-1 memanipulasikan satu atau lebih variabel
pada satu (atau lebih) kelompok
METODE PENELITIAN eksperimental, dan membandingkan hasilnya
a. Pengamatan (Observasi) dengan kelompok kontrol yang yang tidak
Pengamatan (Observasi) adalah mengalami manipulasi Jalaluddin Rakhmat
metode pengumpulan data dimana peneliti (2005:32)
atau kolabolatornya mencatat informasi
sebagaimana yang mereka saksikan selama Analisis dan Perancangan Sistem
penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa – Analisis Sistem Yang Berjalan Saat Ini
peristiwa itu bisa dengan melihat, SMK N 3 Sukoharjo merupakan suatu
mendengarkan, merasakan, yang kemudian lembaga atau organisasi yang bergerak dalam
dicatat seobjektif mungkin. Peranan bidang pendidikan untuk meningkatkan
pengamat dapat dibedakan berdasarkan fasilitas di SMK maka harus melakukan
hubunan partisipasinya dengan kelompok perbaikan sistem yang ada menjadi sistem
yang diamatinya W.Gulo (2002:116). yang lebih baik. Pada SMKN 3 Sukoharjo
b. Metode Wawancara proses pengolahan siswa masih manual hal
Wawancara adalah bentuk komunikasi ini sangat mempengaruhi kinerja dalam
langsung antara peneliti dan responden. melakukan pengolahan data siswa.
Komunikasi berlangsung dalam bentuk

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


976
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Analisis Sistem yang baru Diagram konteks mengambarkan


Tugas Akhir ini mengambil topik hubungan input/output antara sistem dengan
tentang Pengembangan Website SMKN 3 kesatuan luar sebagai sumber dan tujuan data,
Sukoharjo. Penulis mengusulkan untuk secara keseluruhan mulai dari sumber data
membuat form pendaftaran siswa baru dan informasi yang dihasilkan. Adapun
diharapkan dapat mengatasi permasalahan context diagram website SMK Negeri 3
tersebut. Sistem pendaftaran siswa di SMKN Sukoharjo dengan aliran data secara umum
3 Sukoharjo masih manual. Dengan adanya sebagai berikut:
Input Profil Informasi Profil
sistem yang baru maka akan meningkatkan Input Kurikulum
Input Jurusan
Informasi Kurikulum
Informasi Jurusan
Input Berita Informasi Berita
Input Pengumuman BKK Informasi Pengumuman BKK
kinerja sekolah terutama dalam pengolahan A Input Data Guru & Staff 0 Informasi Data Guru & Staff B

Admin Pengembangan Website Pengunjung


pendaftaran baru siswa di SMKN 3 Rekap Profil
SMK Negeri 3 Sukoharjo
Poling, Komentar, Pendaftaran
Rekap Kurikulum online
Rekap Jurusan
Sukoharjo. Rekap Berita
Rekap Pengumuman BKK
Rekap Data Guru & Staff

Perancangan Sistem
Gambar 3.2 Context Diagram
a. Halaman Menu Utama
c. Diagram Berjenjang
Penulis akan merancang sebuah
.
tampilan halaman pengunjung yang 0
Pengembangan Website
SMK Negeri 3 Sukoharjo

dijadikan sebagai interface awal website dan TOP LEVEL

merancang apa yang akan menjadi sub menu 1.0


Admin
2.0
Pengunjung
LEVEL 0

pada menu utama. 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8.
Info Data Guru Manajemen PSB Pengumuman Guru & PSB
Berita Pengaturan Home Profil Kurikulum Jurusan Berita
Sekolah & Staff Admin Online BKK Staff 2013

LEVEL 1

1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.5.1 1.5.2. 1.5.3 1.5.4. 1.5.5 1.6.1 1.6.2 1.6.3
Kateg Kome Visi Struktur Lokasi Pengu Data Data Manajemen Yahoo
Berita Jabatan Polling Link Statistik Pendaftaran Diterima Pengaturan
ori ntar Misi Organisasi Sekolah muman Guru Staff Tema Masengger
LEVEL 2

Gambar 3.3 Diagram Berjenjang

Gambar 3.1 Halaman Menu Pengunjung


d. Flowchart Program Admin

Gambar 3.2 Halaman Menu Admin

b. Context Diagram

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


977
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Gambar 3.4 Sequence Diagram


Maintenance Data Akun

e. DAD Level 0
Diagram Alir Data level 0 menjelaskan
aliran sistem, yang dilakukan admin atau
user, sampai dengan informasi yang
Gambar 3.6 Flowchart Program Admin
dihasilkan.
Mengelola berita, info sekolah, data guru & 1.0 Berita
staff, Management admin, Pengaturan dan Berita
PSB Online T Berita
Admin
Info sekolah

Info sekolah
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
T Info sekolah
0 rekap berita, info sekolah, data guru Guru & Staff

Pengembangan Website
& staff, data admin, data psb online Guru & Staff
PSB Online
T Guru & Staff SISTEM
SMK Negeri 3 Sukoharjo
Komentar, polling, daftar 2.0 PSB Online
PSB online T PSB
User
PSB Online

Komentar
Implementasi Sistem
T Komentar
Tampilan menu home, profil, kurikulum, jurusan, berita, Komentar
Pengumuman BKK, Guru & Staff, PSB Online
a. Halaman Admin
Gambar 3.5 DAD Level 0 Halaman ini adalah halaman dimana
administrator telah melalui login. Halaman
f. Flowchart Program Admin admin ini yang dapat mengakses penuh
Flowchart program digunakan untuk semua menu berikut halaman awal admin
menggambarkan langkah-langkah yang ini adalah sebagian dari menu di dalam
terdapat dalam program komputer secara admin : Menu Berita, Info Sekolah, Guru &
logika. Mulai dari awal masuk program dari Staff, PSB Online, Menejemen Admin dan
login kemudian program dijalankan melewati Pengaturan.
sebuah proses sampai dengan program itu
selesai dijalankan dan keluar dari program.

b. Halaman Pengunjung

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


978
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Langkah awal untuk masuk kedalam


web SMK N 3 Sukoharjo masukkan alamat
pada URL komputer http://localhost/SMK3/.
Berikut ini adalah sebagian halaman
pengunjung seperti gambar berikut ini.

Gambar 4.4 Menu Pengisian PSB Online


Pengujian Sistem
Gambar 4.2 Menu Pengunjung a. Pengujian Sistem Normal
c. Menu PSB Online Penulis akan menguji kinerja dan
Berikut adalah halaman dari calon beberapa aspek yang terdapat dalam website.
siswa yang mau mendaftar di SMK N 3 Penulis akan menguji beberapa menu yang
Sukoharjo. ada di website.
Pengujian Menu Login Admin
Berikut sebagian tampilan pengujian
sistem halaman admin. Penulis akan
memasukkan username dan password dalam
menu login admin yang bertujuan untuk
mengetahui apakah masih terjadi kesalahan
saat login admin.
Gambar 4.3 Menu PSB Online
d. Menu Form Pengisian PSB Online
Berikut tampil halaman form
pengisian data oleh calon siswa SMK N 3
Sukoharjo seperti pada gambar 4.11
Gambar 4.6 Pengujian Menu Login
Admin

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


979
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

b. Pengujian Sistem Abnormal website ini mendapatkan nilai total kualitas


Pengujian sistem abnormal adalah 72,01% dengan predikat cukup baik.
pengujian dimana dilakukan kesalahan
secara sengaja ataupun yang tidak disengaja Saran
yang menyebabkan website tidak langsung Website SMK N 3 Sukoharjo ini masih
memproses data dengan semestinya. menyesuaikan dengan kebutuhan yang ingin
disampaikan SMK N 3 Sukoharjo, sehingga
Analisis Hasil perlu adanya pengembangan lagi agar
Menurut hasil analisis penilaian memiliki keunggulan yang lebih kompetitif.
diatas, maka dapat diambil kesimpulan Pengembangan yang dimaksud misalnya
bahwa nilai yang didapat melalui kuesioner bahasa pemrograman Java atau bahasa
website ini mendapat nilai 72,01% dengan pemrograman lainnya agar lebih variatif.
predikat cukup baik. Diperlukan
pengembangan yang lebih baik untuk REFERENSI
Abdul Kadir. 2003. Dasar Pemograman Web
menyempurnakan sistem tersebut, agar dapat
Dinamis Menggunakan PHP. Andi.
meningkatkan kualitas menjadi sangat baik. OffsetYogyakarta.
Arbie. 2004. Manajemen Database Dengan
MySQL. Andi. Offset Yogyakarta.
SIMPULAN DAN SARAN Ahmad luthfie, (2005:47) Mudah Membuat
Website Dengan Aura CMS. Yogyakarta:
Kesimpulan
ANDI Offset.
Website SMK N 3 Sukoharjo ini Andri Kristanto, 2003 Perancangan Sistem Informasi
Dan Aplikasinya. Gava Media Yogyakarta.
dibangun menggunakan metode terstruktur,
Janner Simarmata, & Imam Paryadi, (2005) /
dimana website yang dibangun Basis data. Yogyakarta: ANDI Offset.
Jogiyanto, 2005, Analisis dan Design Sistem
menyesuaikan kebutuhan informasi-
Informasi Pendekatan Terstruktur dan Aplikasi
informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung. Bisnis, Edisi Pertama Cetakan Ke 4, CV Andi,
Yogyakarta Indonesia
Website ini merupakan pengembangan dari
website sebelumnya yaitu dengan
menambahkan form pendaftaran online di
website SMK N 3 Sukoharjo, mengubah
content jurusan dari statis menjadi dinamis.
Berdasarkan hasil pengujian sistem
dengan metode McCall yang telah dilakukan,

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


980
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

IDENTIFIKASI JAMUR MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR


DENGAN EKSTRAKSI CIRI MORFOLOGI

Anis Zubair1), Ahmad Rofiqul Muslikh2)

1) , 2)
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
Email: anis.zubair@unmer.ac.id
Email: rofickachmad@unmer.ac.id

Abstrak
Jamur merupakan tumbuhan yang banyak di konsumsi oleh masyarakat umum, tetapi tidak semua
jamur bisa dikonsumsi langsung, dikarenakan jenis – jenis jamur yang layak konsumsi dan masih
terlalu sulit untuk membedakan, maka ada beberapa cara untuk mengindentifikasi jamur yaitu
dengan cara morfologi. Dengan cara ekstraksi morfologi jamur beracun dan tidak beracun di
identifikasi dengan lebih akurat. Proses ekstraksi morfologi disini menggunakan pendekatan
klasifikasi KNN (K-Nearest Neighbor). Dengan munggunakan pendekatan KNN tersebut dan
Dengan 10 kali percobaan dengan menggunakan berbagai macam nilai k, akhirnya dengan
menggunakan nilai k=60, akurasi yang didapatkan mencapai 99%.

Kata kunci : identifikasi jamur, KNN, klasifikasi jamur, identifikasi morfologi, ekstraksi
morfologi

Abstract
Fungus is a plant widely consumed by the general public, but not all mushrooms can be consumed
directly, due to the types of mushrooms that are feasible to consume and still too difficult to
distinguish, then there are several ways to identify the fungus is by morphology. By way of
morphological extraction of toxic and non-toxic fungi are identified more accurately. The
morphological extraction process here uses the KNN (K-Nearest Neighbor) classification
approach. Using these KNN approaches and With 10 experiments using various k values, finally
using k = 60, the accuracy reached 99%.

Keyword : mushroom identification, mushrooms clasication, KNN, morphology identification,


morphology extraction

PENDAHULUAN digolongkan dalam tumbuhan atau hewan.


Jamur termasuk kingdom fungi, oleh Bentuk jamur ada yang dapat dilihat secara
karena itu jamur tidak memiliki daun dan langsung atau bentuknya makroskopis dan
akar yang sejati, serta tidak mempunyai ada yang harus diamati menggunakan
klorofil sehingga tidak dapat melakukan mikroskop atau bentuknya mikroskopis.
fotosintesis seperti tumbuhan pada Pada umumnya jamur mempunyai sel
umumnya. Jamur digolongkan atau banyak (multiseluler) misalnya jamur
diklasifikasikan tersendiri karena tidak dapat merang dan jamur tempe, tetapi ada juga

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

981
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

yang bersel tunggal (uniseluler) seperti ragi


Mulai
atau yeast (Saccharomyces). Jamur yang
multiseluler tersusun atas benang-benang
yang disebut dengan hifa. Apabila dilihat Menentukan
dengan mikroskop hifa memiliki bentuk nilai k

bersekat-sekat (bersepta) dan ada yang tidak


bersekat (Gudang Biologi, 2015).
Menghitung
Untuk mengenali jamur mana yang
jarak
dapat dikonsumsi dan beracun, ada beberapa
cara yang dapat digunakan. Salah satu aspek
yang dapat menjadi tolok ukur dalam Menentukan
nilai nearest
identifikasi suatu jamur ialah ciri morfologi.
neighbor
Ciri morfologi yang dimaksud adalah bentuk
payung, warna, tekstur payung, dan ciri lain
yang terlihat. Penelitian ini menggunakan Menentukan
klasifikasi
ekstraksi ciri morfologi dengan K-Nearest berdasarkan
Neighbor sebagai classifier. Ekstraksi ciri nilai tertinggi

morfologi ini digunakan untuk membantu


identifikasi jamur, sehingga nantinya akan
Selesai
dapat diketahui termasuk kelas apakah suatu
Gambar 1 Flowchat k-NN
jamur tersebut.
1. Menentukan Nilai k
KAJIAN LITERATUR Tahap pertama adalah menentukan nilai
Ekstraksi ciri morfologi pada k. Penentuan nilai k dapat ditentukan
penelitian ini menggunakan klasifikasi K- secara bebas.
Nearest Neighbor. Tahap-tahap penggunaan Penelitian ini menggunakan berbagai
klasifikasi K-Nearest Neighbor disajikan di macam nilai k yang berbeda. Hasilnya
bawah ini. digunakan sebagai perbandingan antara
nilai k yang satu dengan yang lainnya.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

982
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

2. Menghitung Jarak Data yang digunakan adalah data jamur


Tahap kedua yaitu menghitung jarak. yang didapat dari situs archive.ics.uci.edu
Rumus jarak yang digunakan adalah (UCI Machine Learning Repository).
Euclidean Distance. Data ini didonorkan oleh Jeff Schlimmer
Rumus untuk menghitung Euclidean tahun 1987. Pada penelitian ini terdapat 2
Distance dinyatakan sebagai berikut. kelas, yaitu jamur pangan dan jamur

𝑛 beracun. Untuk jumlah tiap-tiap kelas,


𝐷(𝑥, 𝑦) = √∑ (𝑥𝑘 − 𝑦𝑘 )2 terdiri atas 4208 data yang termasuk
𝑘=1
dalam kategori jamur pangan dan 3916
D adalah jarak antara data latih (x) dan
data yang termasuk dalam kategori jamur
data uji (y) yang akan diklasifikasikan.
beracun, sehingga jumlah keseluruhan
3. Menentukan Nilai Nearest Neighbor
data yang digunakan sebanyak 8124 data.
Value
Setiap inisial dari tiap-tiap atribut dan
Tahap ketiga adalah menentukan nilai
kelas merupakan representasi dari jenis
tetangga terdekat dari tiap-tiap jarak.
atribut yang bersangkutan. Ekstraksi ciri
Hasil yang didapat dari penghitungan ini
yang digunakan dalam data latih adalah
berupa kategori kelas yang akan dijadikan
ciri morfologi. Pada penelitian ini yang
acuan ketika pengklasifikasian
digunakan adalah 21 atribut. Atribut Tipe
berdasarkan nilai tetangga terdekat.
Kerudung tidak digunakan karena hanya
4. Membuat Klasifikasi Berdasarkan
memiliki satu nilai.
Nearest Neighbor Mayoritas
Tahap terakhir adalah membuat
klasifikasi data uji dapat dilakukan
berdasarkan kelas mayoritas. Misalnya
jika mayoritas nilai tetangga terdekat
bernilai kelas “jamur beracun” maka
kelas data uji yang belum diketahui
termasuk dalam kelas “jamur beracun”.

METODE PENELITIAN
Tahapan Penelitian
1. Pengumpulan Data
Gambar 2 Data Latih
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

983
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Rancangan Penelitian
2. Pengolahan Data
Penelitian ini menggunakan 5 Sheet pada
Setelah data latih didapatkan, data
Microsoft Excel. Tiap-tiap sheet diberi
tersebut diolah terlebih dahulu sebelum
nama. Namanya adalah Data Latih,
pada akhirnya digunakan dalam
Pengolahan, Akurasi Nilai k, Hasil, dan
menentukan kelas pada model klasifikasi.
Grafik Akurasi.
Inisial masing-masing atribut telah
1. Sheet Data Latih
dijelaskan sebelumnya, selanjutnya hal
Data mentah berada di sel A1 sampai
yang perlu dilakukan ialah mengubah
X8126.
inisial-inisial tersebut menjadi angka.
2. Sheet Pengolahan
Angka dimulai dari 1 dan seterusnya
Keterangan jenis atribut dan kelas berada
sebanyak n sesuai dengan jenis-jenis yang
di sel A3 sampai D175. Data latih yang
terdapat dalam atribut yang bersangkutan.
telah diolah berada di sel F1 sampai
3. Penentuan Nilai k
AD8126.
Selanjutnya adalah menentukan nilai k.
3. Sheet Akurasi Nilai k
Nilai k bersifat bebas, yang artinya dapat
Kelas data latih (aktual) berada di sel A1
ditentukan dengan nilai berapa saja
sampai C8125. Untuk prediksi dengan
dengan batas maksimal jumlah data latih.
berbagai nilai k beserta confusion table
4. Pembuatan Klasifikasi Menggunakan
masing-masing, diletakkan sebagaimana
XLSTAT
berikut.
Langkah selanjutnya yaitu proses
 k=7000, F1 sampai K8125.
pengklasifikasian menggunakan metode
 k=8000, N1 sampai S8125.
K-Nearest Neighbor.Pada penelitian ini
 k=6000, V1 sampai AA8125.
menggunakan third party Add-ins dalam
 k=5000, AD1 sampai AI8125.
Ms. Excel yang bernama XLSTAT. Add-
 k=4000, AL1 sampai AQ8125.
ins ini dapat secara cepat membantu
 k=3000, AT1 sampai AY8125.
menentukan prediksi atau identifikasi
 k=800, BB1 sampai BG8125.
suatu obyek berdasarkan data latih yang
telah tersedia.  k=500, BJ1 sampai BO8125.

5. Penghitungan Tingkat Akurasi  k=100, BR1 sampai BW8125.

Untuk menghitung akurasi, peneliti  k=60, BZ1 sampai CE8125.

menggunakan rumus Confusion Table.


Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

984
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

4. Sheet Hasil Untuk memulai menggunakan XLSTAT,


Hasil klasifikasi berada di sel A1 sampai klik tab “XLSTAT” pada menu ribbon
B11, dengan 10 nilai k yang dijadikan Microsoft Excel.
percobaan.
5. Sheet Grafik Akurasi
Sheet ini berisi visualisasi berupa grafik
koordinat x,y antara nilai k dengan
akurasi.
Gambar 3 Menu Ribbon XLSTAT
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN Lalu pilih bagian “Machine Learning”
Hasil Penelitian dan klik pada “K Nearest Neighbor”.
Dengan 10 kali percobaan dengan
menggunakan berbagai macam nilai k,
akhirnya dengan menggunakan nilai k=60,
akurasi yang didapatkan mencapai 99%.

Gambar 4 Menu Machine Learning

Gambar 2 Akurasi
Selanjutnya, pada Tab “General”, untuk
Pembahasan “Y/Quantitative variables:” diisikan range
1. Menentukan Nilai k
label kelas data latih yang berupa data
Dalam menentukan nilai k, peneliti
kuantitatif mulai dari data ke-1 sampai
menggunakan 10 nilai k antara lain :
data ke-8124. Untuk “X/Explanatory
7000, 8000, 6000, 5000, 4000, 3000, 800,
variables:”, diisikan range antara sel
500, 100, dan 60.
atribut pertama hingga sel atribut
2. Membuat Klasifikasi Menggunakan
terakhir. Untuk “Number of neighbors”
XLSTAT
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

985
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

diisikan nilai k yang akan diujikan. Untuk


Tab “Output”, yang dicentang hanyalah
“Result by objects”, yang nantinya akan
menghasilkan hasil tiap-tiap kelas dari
data latih.

Gambar 5 Prediksi Label Kelas


3. Menghitung Tingkat Akurasi
Untuk kasus nilai k=60, confusion tabel
dijelaskan sebagaimana tabel berikut

Tabel 1 Confusion Table


Prediksi
Dapat
Beracun
Dimakan

Beracun 3884 32
Aktual
Dapat
50 4158
Dimakan

Akurasi dihitung berdasarkan rumus di


bawah ini.
Akurasi = (Jumlah beracun + jumlah
dapat dimakan)/ Jumlah total jamur
Gambar 5 Konfigurasi K-Nearest Neighbor
Akurasi = (3884 + 4158)/ 8124
Hasil dari XLSTAT akan membuat sheet Akurasi = 99%
baru dengan isi prediksi label kelas Jadi, dapat disimpulkan bahwa tingkat
berdasarkan nilai k yang diinputkan akurasi dari k=60 mencapai 99%.
sebelumnya. Dengan cara yang sama, tabel berikut
menjelaskan tingkat akurasi dari
Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

986
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

bermacam-macam nilai k yang dapat KESIMPULAN DAN SARAN


digunakan sebagai perbandingan. Kesimpulan
Tabel 2 Nilai k dan Akurasi Dari penelitian ini, dapat disimpulkan
Nilai k Akurasi
beberapa hal dalam identifikasi jamur
60 99% menggunakan metode K-Nearest Neighbor
100 97% dengan ekstraksi ciri morfologi, yaitu :
500 90% 1. Metode klasifikasi K-Nearest Neighbor
800 86% sangat baik dalam pengklasifikasian
3000 77% jamur.
4000 73% 2. Ekstraksi ciri morfologi yang
5000 71% menghasilkan akurasi tertinggi berada
6000 65% pada nilai k=60 yaitu mencapai 99%.
7000 62% 3. Dalam range antara k=8000 hingga k=60,
8000 52% tingkat akurasi mengalami kenaikan yang
berarti semakin tinggi nilai k, maka
Adapun grafik antara nilai k dengan
akurasi semakin menurun.
akurasi masing-masing k sebagai berikut.
Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah
Tingkat Akurasi Nilai k
1. Dengan data yang sama dapat dicoba
100%
60, 99%
90% 500, 90% 3000, 77% dengan nilai k yang lebih beragam agar
80% 5000, 71%
70% 7000, 62% akurasi dapat melebihi 99%.
Persentase

60% 800, 86%


4000, 73%
2. Obyek jamur dapat diperluas dengan
50% 100, 97%
6000, 65%
40% 8000, 52% menambahkan jenis jamur yang tidak
30%
20%
hanya makroskopik, namun juga
10% mikroskopik yang mana akan
0%
0 2000 4000 6000 8000 10000 berpengaruh pada penambahan atribut.
Nilai k

Gambar 6 Akurasi Nilai k REFERENSI


Gudang Biologi. 2015. Ciri-Ciri Morfologi
dan Fisiologi Jamur (Fungi)
http://www.gudangbiologi.com/201

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

987
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

5/12/ciri-ciri-morfologi-dan-
fisiologi-jamur-fungi.html
UC Irvine Machine Learning Repository.
1987. Mushroom Data Set
https://archive.ics.uci.edu/ml/datase
ts/mushroom

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696

988
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

DESAIN UMKM CORNER PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN


KABUPATEN TULUNGAGUNG

Fikry1), Syarif Hidayayullah2)


1
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Merdeka Malang
2
Fakultas Ekonomi, Universitas Merdeka Malang
Email : 1qqzone@yahoo.com

Abstrak

Disperindag Kabupaten Tulungagung bidang UMKM setiap tahun atau periode tertentu
melakukan pendataan terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang
ada di wilayah Kabupaten Tulungagung. Dalam pengolahan data UMKM, Disperindag
Kabupaten Tulungagung masih menggunakan pengolahan data secara file oriented, yaitu
pengelompokan data yang dilakukan secara manual dan terpisah untuk masing-masing sentra
industri dengan format data yang berbeda-beda pula. Permasalahan yang sering timbul dalam
pengolahan data secara file oriented adalah proses pengolahan data menjadi tidak praktis, tidak
efektif, membuang banyak waktu dan tenaga serta kesulitan dalam melakukan integrasi data.
Untuk itu dibutuhkan suatu sistem pengolahan data yang lebih praktis, cepat, aman, terintegrasi
serta resiko yang kecil, sehingga diharapkan juga suatu pelayanan atau penyajian data yang
praktis bagi para user. Untuk merespon hal itu maka dibuat sebuah Desain Sistem Informasi
UMKM Corner pada Disperindag Kabupaten Tulungagung. Keunggulan pada sistem UMKM
Corner ini program aplikasi yang akan dibangun adalah sebuah desktop program yang berbasis
sistem informasi geografis. Proses penyajian data dapat dilakukan dengan mengakses tampilan
peta per kecamatan, menu sentra industri, serta menu berdasarkan kelompok industri.

Kata kunci : desain sistem informasi, UMKM corner, pengolahan data, integrasi data, penyajian
data

Abstract

UMKM Sector of Disperindag Tulungagung collects UMKM data for updating data periodically
in the region of Tulungagung. Unfortunately, in UMKM data processing, Disperindag still uses
file-oriented data processing, which is a grouping of data done manually and has different format
for each central industry. This kind of data processing has some problems. The problems are 1)
Ineffective, 2) Impractical, 3) Wasting a lot of times and efforts, 4) Difficult in performing data
integration. Based on that problems, Disperindag Tulungagung needs information System Design
of UMKM Corner to make data processing system more practical, fast, safe, integrated and less
risk for the user. The advantage of UMKM Corner System is the applications build as a desktop
program based on geographic information systems. So the data presentation can be done by
accessing based on the districts map, the industrial district menu, and the industrial group menu.

Keywords : information system design, UMKM corner, data processing, data integration, data
presentation

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


989
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

PENDAHULUAN Database atau Basis Data adalah


Di Era Globalisasi saat ini segala
sekumpulan informasi yang disimpan di
sesuatu bekerja dengan memanfaatkan
dalam komputer secara sistematik sehingga
kemajuan teknologi. Namun, dalam
dapat diperiksa menggunakan suatu program
pemanfaatan teknologi tersebut harus
komputer untuk memperoleh informasi dari
didukung dengan pengetahuan mengenai
basis data tersebut. Perangkat lunak yang
pemanfaatan teknologi yang terdiri dari
digunakan untuk mengelola dan memanggil
beberapa software atau perangkat lunak. Jadi,
query basis data disebut Sistem Manajemen
selain perkembangan teknologi, software pun
Basis Data atau DBMS.
mengalami perkembangan. Contohnya
Sedangkan Sistem Informasi adalah
adalah aplikasi perhitungan cepat di
sekumpulan komponen pembentuk system
Supermarket dan aplikasi administrasi
yang mempunyai keterkaitan antara satu
lainnya.
komponen dengan komponen lainnya yang
Seiring dengan kemajuan tersebut,
bertujuan menghasilkan suatu informasi
belum semua masyarakat atau bahkan
dalam suatu bidang tertentu. Sistem
instansi yang memaksimalkan manfaat
informasi juga merupakan satu kesatuan data
tersebut. Sebagai contoh kecil adalah masih
olahan yang terintegrasi dan saling
banyaknya instansi yang membuat database
melengkapi yang menghasilkan output baik
secara manual, dalam sebuah kertas atau
dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
hardcopy sehingga ruangan menjadi penuh
Dalam Sistem informasi diperlukannya
dengan kertas-kertas yang menumpuk. Dari
klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan
contoh tersebut sangat jelas bahwa pencarian
keanekaragaman kebutuhan akan suatu
data-data tersebut memerlukan waktu yang
informasi oleh pengguna informasi. Kriteria
cukup lama.

Copyright © SENASIF 2017 ISSN : 2597 - 4696


990
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

dari sistem informasi antara lain fleksibel, Kabupaten Tulungagung masih

efektif dan efisien. menggunakan pengolahan data secara file

Kabupaten Tulungagung merupakan oriented, yaitu pengelompokan data yang

salah satu daerah basis UMKM yang menjadi dilakukan secara manual dan terpisah untuk

kekuatan pengembangan ekonomi Jawa masing-masing sentra industri dengan format

Timur Selama ini. Berdasarkan bentuk usaha, data yang berbeda-beda pula. Pengolahan

perdagangan di Kabupaten Tulungagung data tersebut juga belum terpusat melalui

yang terbesar bentuk usahanya adalah sebuah sistem informasi. Hal ini

perorangan yaitu sebesar 1099 usaha, yang menyebabkan proses pengolahan data

kedua CV sebesar 214 usaha,dan yang ketiga UMKM pada Dinas Perindustrian dan

PT yaitu sebesar 95 usaha. Sedangkan Perdagangan Kabupaten Tulungagung

menurut golongan usaha dibedakan menjadi menjadi tidak praktis, tidak efektif,

perdagangan besar, menengah dan kecil yang membuang banyak waktu dan tenaga, serta

masing-masing adalah sebesar 129, 173 dan data-data UMKM tidak dapat terintegrasi.

1.130 usaha. Berdasarkan masalah diatas maka


perlu disusun suatu Sistem informasi dengan
Bidang UMKM Dinas Perindustrian dan
memanfaatkan teknologi dan software yang
Perdagangan (Disperindag) Kabupaten
berkembang saat ini ke dalam suatu aplikasi
Tulungagung setiap tahunnya atau periode yaitu “Sistem Informasi UMKM”. Sistem
Informasi UMKM adalah suatu kumpulan
tertentu melakukan pendataan dan
antara sub-sub sistem dalam pengolahan data
perkembangan seluruh Usaha Mikro Kecil
UMKM yang saling berhubungan yang
dan Menengah (UMKM) yang ada di didalamnya mencakup input-process-output
dalam proses pengolahan informasi. Hasil
wilayah Kabupaten Tulungagung. Dalam
dari proses tersebut dapat digunakan oleh
pengolahan data UMKM Disperindag
pihak manajemen sebagai suatu dasar

991
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

pertimbangan dalam pembuatan keputusan elemen-elemen komputer yang akan


organisasi. Dalam hal ini Aplikasi Sistem menggunakan sistem baru.”
Informasi UMKM menggunakan jenis sistem Menurut Jeffrey L. Whitten D. Bentley,
Database Spasial, yaitu merupakan suatu Kevin C. Dittman dalam buku Metode
kumpulan data yang tidak berulang, yang Desain dan Analisis Desain Sistem, 6
dapat digunakan secara bersama-sama oleh (2004:448): “Desain sistem informasi
aplikasi yang berbeda-beda. didefinisikan sebagai tugas yang di fokuskan
Beberapa keunggulan dari aplikasi pada spesifikasi sebuah detail dari solusi
Sistem Informasi UMKM, yaitu efektif yang berbasis komputer.” Jadi desain sistem
dalam akses data UMKM secara keseluruhan adalah langkah awal dalam pembuatan suatu
sesuai dengan klasifikasi data yang sistem yang merupakan spesifikasi solusi
diinginkan, efisien sehingga tidak yang secara teknis dan berbasis komputer
memerlukan data hardcopy (berupa data-data untuk menyusun orang, data, proses, dan
fisik) dalam pencarian data UMKM, User teknologi informasi yang di gunakan dalam
Friendly karena Sistem Informasi ini suatu organisasi untuk mengolah data,
menggunakan konsep GUI (Graphical User sehingga menghasilkan informasi yang dapat
Interface) sehingga mudah dioperasikan, di gunakan sebagai dasar pengambilan
praktis karena tidak memerlukan tempat yang keputusan dan penunjang operasi harian.
besar karena semua data tersimpan dalam B. Pengertian Sistem Informasi
satu komputer khusus, tidak membutuhkan Informasi sangat penting bagi setiap
banyak tenaga dalam pengelolaan database kegiatan, sebab informasi dan memperlancar
UMKM, data pada UMKM terintegrasi kegiatan saat ini maupun kegiatan yang akan
dengan baik sehingga mengurangi beban datang, lebih jauh lagi informasi sangat
kerja administrasi dan menjamin konsistensi membantu dalam hal pengambilan
data. keputusan. Berikut adalah definisi informasi
yang diambil menurut pendapat beberapa
KAJIAN LITERATUR penulis.
A. Pengertian Desain Sistem Menurut Witarto (2004) informasi
Menurut Andri Kristanto (2003:55), adalah “Rangkaian data yang bersifat
Desain sistem adalah “Suatu fase dimana sementara tergantung dengan waktu, mampu
diperlukan suatu keahlian perencanaan untuk

992
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

memberi kejutan atau surprise pada yang Departemen Koperasi di indonesia telah
menerimanya”. mendefinisikan Usaha Kecil Menengah
Menurut Gordon B. Davis (1999) (UKM) (berdasarkan pada Indonesia UU no
informasi adalah “Data yang telah diolah 20 tahun 2008) dengan karateristik:
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi si 1. Sebuah badan usaha yang memiliki modal
penerima dan bermanfaat dalam pengambilan maksimal Rp. 200.000.000,- dan
keputusan saat ini ataupun saat yang akan pendapatan penjualan paling banyak
datang”. Rp.2.500.000.000,-.
Menurut Andri Kristanto (2003:11), 2. Para tenaga dari bisnis ini sekitar 5 - 19
Sistem Informasi adalah kumpulan dari orang.[3]
perangkat keras dan perangkat lunak Masalah lain dari UKM adalah dalam rantai
computer serta perangkat manusia yang akan pasokan. Kadang-kadang mereka
mengolah data menggunakan perangkat keras menemukan kesulitan dalam memberikan
dan perangkat lunak tersebut. produk kepada pelanggan. Mereka
Menurut Muhammad Fakhri Husein, SE membutuhkan organisasi yang lebih besar
(2000:5), definisi dari sistem informasi atau jaringan untuk mendistribusikan produk.
adalah seperangkat komponen yang saling Hal ini disebut sebagai kemitraan bisnis yang
berhubungan yang berfungsi untuk membangun berdasarkan kepercayaan,
mengumpulkan, melakukan pemrosesan, loyalitas, dan bersatu antara bisnis. Manfaat
menyimpan dan mendistribusikan informasi bagi UKM menjalani kemitraan usaha
untuk mendukung pembuatan keputusan dan dengan usaha lain,
pengawasan dalam organisasi. 1. Meningkatkan Produktivitas,
C. Usaha Kecil-Menengah (UKM) 2. Meningkatkan efisiensi,
Pengertian UKM kecil-menengah pada 3. Mengurangi resiko kerugian,
setiap negara akan berbeda, tergantung dari 4. Meningkatkan stabilitas ekonomi nasional
kekuatan ekonomi diwilayah tertentu, atau Jumlah UKM di indonesia melonjak
negara dari organisasi yang memberikan tajam dari 0,24% menjadi 1,566% dari
definisi kepada UKM kecil-menengah. jumlah penduduk. ”Jumlah wirausaha
Definisi pada negara bagian eropa pasti akan nasional memang sudah meningkat, namun
berbeda dengan definisi UKM pada negara pertumbuhannya masih perlu didorong
Indonesia. karena belum mencapai 2% dari populasi

993
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

penduduk,” ujarnya pada Rapat Koordinasi METODE PENELITIAN


dan Pengembangan Inkubator Bisnis di
Kantor Kementerian Koperasi dan UKM
(Selasa, 20 Maret 2012).
D. Pengertian Database
Menurut Harianto Kristanto dalam
bukunya Konsep dan Perancangan Database
(1998), “Database adalah kumpulan file-file
yang mempunyai kaitan antara satu file
dengan file yang lain, sehingga membentuk
suatu kumpulan data untuk
menginformasikan suatu prusahaan, instansi
dalam batasan tertentu”.
Gambar 3. Tahapan Desain
Menurut Fred R. McFadden dan Jeffry
A. Hoffer dalam bukunya Modern Database
Management (1998:4), “Database adalah
1. Identifikasi masalah : Pengidentifikasian
suatu kumpulan data yang terhubung secara
logis yang dapat dipakai secara bersama- permasalahan yang terjadi di obyek
sama, yang didesain untuk mendapatkan
penelitian yaitu Disperindag Kabupaten
informasi yang diperlukan oleh beberapa
Tulungagung.
pengguna dalam suatu organisasi”.
Dari beberapa definisi di atas, maka Analisa Kebutuhan data dan
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
perancangan sistem : Proses
database adalah kumpulan data yang saling
pengumpulan data yang diperlukan baik
berhubungan yang dapat digunakan secara
bersama-sama oleh beberapa pengguna. data yang diperoleh melalui wawancara,

dokumentasi, maupun data sekunder.

Kemudian mempelajari dan menganalisa

sistem yang lama dengan mencari

kelemahan-kelemahan yang terjadi saat

994
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

ini sehingga dapat memulai untuk pengaksesan data berdasarkan

mendesain sebuah sistem informasi baru kecamatan, sentra industri, maupun

yang dapat memberikan solusi terhadap berdasarkan kelompok industri.

permasalahan yang ada. Pembuatan menu dan peta tersebut

2. Desain Database : Pembuatan atribut menggunakan Adobe Flash.

data dan penyusunan tabel basis data 5. Penggabungan peta dan program : Peta,

yang diperlukan dalam sistem tersebut. menu interface, serta desain form

Tabel basis data berfungsi sebagai ruang digabungkan dengan listing program

penyimpanan atribut-atribut data yang sehingga menjadi sebuah Sistem

diinputkan dan diproses melalui sistem Informasi Geografis (SIG).

informasi UMKM. Pembuatan tabel


HASIL PENELITIAN DAN
menggunakan Microsoft Access dan
PEMBAHASAN
SQL. Menu Utama

3. Sistem UMKM Corner : Pembuatan Halaman menu utama disajikan dengan


tampilan berbasis peta yang terbagi per
form layout dan report yang akan
kecamatan, dilengkapi juga dengan menu 19
dihubungkan dengan tabel-tabel database kecamatan, panduan, kontak kami, sentra

yang telah dibuat sebelumnya. industri, dan kelompok industri. Pada


halaman ini user dapat mengakses data
Pembuatan form dan report
berdasarkan lokasi kecamatan, data sentra
menggunakan Microsoft Visual Basic. industri, bahkan data kelompok industri.

4. Desain Menu Interface dan Peta Lokasi :

Pembuatan menu utama berbasis peta

wilayah dimaksudkan untuk

memudahkan user atau admin dalam

995
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

utama. Rincian data sentra industri dapat


dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. Menu utama

Panduan

Menu panduan berisi langkah-langkah


atau tata cara penggunaan atau pengoperasian
program. User dapat mengakses menu
Gambar 4. Menu Sentra Industri
panduan dengan cara klik menu panduan dari
Halaman Login Administrator
menu utama. Tampilan panduan dapat dilihat
Untuk dapat mengakses ruang kerja web
pada gambar di bawah ini.
store maka admonistrator harus melakukan
login terlebih dahulu dengan memasukkan
User dan Password. Admin dapat mengakses
menu administrator melalui menu profil
kecamatan. Halaman login administrator
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 3. Menu Panduan


Sentra Industri

Menu sentra industri menyajikan rincian


data UMKM berdasarkan nama sentra atau
komoditi atau nama produk. User dapat
mengakses informasi sentra industri dengan
Gambar 5. Halaman login administrator
cara klik menu sentra industri di menu

996
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

KESIMPULAN DAN SARAN memudahkan proses pengelompokkan


Kesimpulan data.
Berdasarkan sistem yang telah dibangun  Dikembangkan menjadi aplikasi online
yaitu Desain UMKM Corner pada Dinas agar dapat dijangkau secara global.
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten  Perlu dikembangkan dengan tambahan
Tulungagung, maka dapat diambil beberapa sistem penyeleksian data yang boleh dan
kesimpulan, antara lain: tidak boleh diakses.
 Desain UMKM Corner dapat menyajikan Dengan demikian Desain UMKM Corner
informasi UMKM di Kabupaten yang telah dibuat akan lebih bermanfaat bagi
Tulungagung yang dapat diakses pihak Disperindag maupun bagi user, baik
berdasarkan tiap-tiap kecamatan, sentra dari segi penyajian, pelayanan, pengolahan,
industri, dan kelompok-kelompok informasi yang diberikan maupun dari segi
industri. keamanan data.
 Sistem ini memberikan kemudahan bagi
pihak Disperindag dalam mengolah data REFERENSI
UMKM secara terintegrasi.
 Sistem tersebut juga memberikan Wing-Pong Choi, Siu-Hong Tse, Kwok-Wai
Wong & Kin-Man Lam. (2008).
kemudahan bagi pelaku usaha dalam Simplified Gabor wavelets for human
pengaksesan data sehingga dapat face recognition, Elsevier, Pattern
Recognition 41, pp. 1186-1199
membantu mereka dalam perluasan
jaringan pemasaran. Wei Jiang, Kin-Man Lam & Ting-Zhi Shen.
(2009). Efficient Edge Detection Using
 Aplikasi ini dibangun secara offline dan Simplified Gabor Wavelets, IEEE
bersifat desktop program. Transactions on Systems, Man and
Cybernetics-Part B: Cybernetics,
Vol.39, No.4, pp.1036-1047.
Saran Wei Jiang, Ting-Zhi Shen, Yu Hu & Xin-Yi
Wang. (2008). Gabor wavelets for
Dari kesimpulan yang telah diuraikan Image Processing, IEEE International
di atas maka dapat dikemukakan beberapa Colloquium on Computing,
Communication, Control, and
saran dalam rangka perbaikan sistem yang Management, Vol.1.pp.110—114.
telah dibangun : Selvathi, D., Sujatha, C. (2012). An Optimal
Solution For Image Edge Detection
 Diperlukan breakdown atas tabel-tabel Problem Using Simplified Gabor
yang telah dibuat untuk lebih Wavelet, International Journal of

997
Seminar Nasional Sistem Informasi 2017, 14 September 2017
Fakultas Teknologi Informasi – UNMER Malang

Computer Science, Engineering and Fu Chang, Chun-Jen Chen, & Chi-Jen Lu.
Information Technology, Vol.2, No.3, (2003). A Linear-time Component-Labeling
pp. 99-115. Algorithm Using Contour Tracing
Song-Iin Liu, Zhao-dong Niu, Gang Sun, & Technique, Elsevier, Computer Vision and
Zeng-ping Chen. (2014). Gabor Filter- Image Understanding
Base Edge Detection: A Note, Elsevier,
Optik 125, pp.4120-4123.
Serrano, A., Diego, I.M., Conde, C., &
Cabello, E. (2010). Recent Advances in
Face Biometrics with Gabor Wavelets,
Elsevier Pattern Recognition Letters,
Vol. 31, pp. 372-381.
Tai Sing Lee. (1996). Image Representation
Using 2D Gabor Wavelets, IEEE
Transaction on Pattern Analysis and
Machine Intelligence, Vol 18, No. 10.
Grigorescu, S.E., Petkov, N., & Kruizinga, P.
(2002). Comparison of Texture Features
Based on Gabor Filters, IEEE
Transactions on Image Processing, Vol.
11, Nol. 10, pp. 1160-1167.
Yiming Ji, Kai H. Chang, & Chi-Cheng
Hung. (2004). Efficient Edge Detection
and Object Segmentation Using Gabor
Filters, ACMSE, pp. 454-459.
Jian-Jun Hao, Qiang Jiang, Jian-Wei Wei, &
Lin Mi. (2010) Research of Edge
Detection Based on Gabor Wavelet,
IEEE International Conference on
Measuring Technology and
Mechatronics Automation, Vol. 2,
pp.1083-1086.
Gonzalez. R & Woods R.E. (1992). Digital
Image Processing, Addision- Wesley
Publishing Co.Inc.
Jun Li. (2003). A Wavelet Approach to Edge
Detection. Thesis The Department of
Mathematics and Statistics Sam Houston
State University.
Daugman, J.G. (1988). Complete Discrete 2-
D Gabor Transforms by Neural Network
for Image Analysis and Compression,
IEEE Transaction On Acoustics,
Speech, And Signal Processing, Vol. 36,
No. 7, pp. 1169-1179.

998

Anda mungkin juga menyukai