LANDASAN TEORI
Lampu penerangan jalan umum pertama kali diterapkan pada tahun 1884
di Rumania. Ada sebanyak 731 lampu jalan yang terpasang di jalan-jalan seluruh
pelosok Rumania. Hal ini membuktikan bahwa kebutuhan akan lampu penerangan
jalan umum telah ada sejak dulu kala. Lampu penerangan jalan umum ini
lampu penerangan jalan umum pun semakin meningkat. Wilayah perkotaan yang
meluas dan pertumbuhan jumlah jalan raya mengharuskan penerangan jalan untuk
ikut bertambah. Hal ini berdampak besar pada pertambahan kebutuhan listrik.
Saat isu mengenai krisis energi listrik mencuat, lampu penerangan jalan umum
muncul sebagai salah satu objek yang dapat dihemat penggunaan energi listriknya.
energi listriknya adalah dengan mengganti lampu merkuri dengan lampu LED
yang hemat energi. Hal ini diterapkan oleh negara Jepang yang merupakan negara
pertama yang mengaplikasikan LED sebagai lampu jalan di wilayah Osaka pada
awal 2000-an. Penggunaan lampu LED terbukti dapat menekan jumlah konsumsi
energi alternatif untuk lampu penerangan jalan umum. Penggunaan solar cell
6
7
sebagai sumber energi untuk lampu penerangan jalan umum tidak lagi
memerlukan suplai listrik dari PLN, karena solar cell memerlukan listrik dari
energi (cahaya) matahari. Jika kedua alternatif ini digabungkan maka akan
menjadi sebuah solusi efektif untuk penghematan listrik lampu penerangan jalan.
merupakan lampu penerangan yang dipasang bagi kepentingan umum dan bersifat
photocell ataupun timer. Dimana pada saat matahari terbenam atau saat kondisi
lingkungan sekitar LPJU gelap, maka LPJU akan secara otomatis akan menyala.
berikut :
Jalan Trotoar
Jalan trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan
jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin
8
utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan
(umumnya mobil / kereta api) maupun para pejalan kaki atau pengendara
persimpangan jalan.
daerah sekitarnya.
a. Lebar ruang milik jalan yang bervariasi dalam satu ruas jalan.
d. Jalan-jalan berpohon.
e. Jalan jalan yang mempunyai nilai sejarah untuk keperluan nilai estetis.
(terowongan).
dengan jalannya.
penggunaannya yaitu :
TL, bekerja menggunakan merkuri dan gas argon, dimana merkuri akan
lain yang telah dilaburkan pada sisi bagian dalam tabung lampu
dan logam murni sodium. Gas argon dan neon dimaksudkan untuk
sama dengan SOX, hanya saja lampu ini tidak mampu distart dengan
tegangan nominal 220 volt. Oleh karena itu, dibutuhkan tegangan tinggi
dan frekuensi tinggi sesaat dan pelepasan elektron dalam tabung gas
lumen.
ke arah pengamat.
sebagai berikut:
(2.1)
Keterangan :
gl = Emin/Emaks
VD = Lmin/Lmaks
VI = Lmin/Lrata-rata
G = silau (glare)
1. nilai efesiensi
2. umur rencana
ataupun penataan lampu antara yang satu dengan yang lain. Penempatan
lampu penerangan sesuai dengan standar yang berlaku dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
dimana :
jalan.
d. Arah dan petunjuk yang jelas bagi pengguna jalan dan pejalan kaki.
Keterangan :
meter) atau pada jalan dimana jumlah lajur sangat banyak (> 4 lajur setiap
Keterangan :
cahaya/sinar lebih luas. Tipe ini adalah jenis lampu gas sodium
bertekanan rendah.
ringan terutama yang langsung ke jalan. Tipe ini adalah jenis lampu
Tiang lampu ini pada umumnya diletakkan pada sisi kiri atau
kanan jalan. Tipikal bentuk dan struktur tiang lampu dengan lengan
dengan catatan jika kondisi jalan yang akan diterangi masih mampu
dilayani oleh satu tiang. Tipikal bentuk dan struktur tiang lampu
Gambar 2.9.
2.6.3 Armatur[2]
2. Berdasarkan konstruksinya.
3. Berdasarkan penggunaannya.
4. Berdasarkan bentuknya.
Bentuk sumber cahaya dan armatur harus sedemikian rupa sehingga tidak
cahaya.
harga jual tenaga listrik yang disediakan oleh perusahaan perseroan PT.
yang diserap lampu dikalikan dengan tarif energi per kWHnya, maka:
Sedangkan untuk penerangan jalan yang tidak memiliki kWh maka dasar
pemakaian lampu dihitung berdasarkan Daya per titik lampu dikali dengan
lamanya jam nyala, yaitu 375 jam (12,5 jam x 30 hari) dalam satu bulan. Untuk
perhitungan daya lampu untuk tarif P-3 untuk LPJU yang tidak termeter dapat
Tabel 2.10 Klasifikasi Daya LPJU Untuk Tarif P-3 Tidak Termeter[7]
membuat sel surya atau yang biasa disebut juga solar cell menjadi alternatif
sumber energi masa depan yang sangat menjanjikan. Sel surya juga
lokasi yang membutuhkan. Sel surya bekerja berdasarkan efek foto elektrik
cahaya menjadi energi listrik. Sel surya mulai populer akhir-akhir ini, selain
karena mulai menipisnya cadangan energi fosil dan isu global warming,
energi yang dihasilkan juga sangat murah karena sumber energinya berasal
Gambar 2.10 Ilustrasi Cara Kerja Sel Surya dengan Prinsip p-n Junction[1]
(2.5)
dimana :
Secara sederhana klasifikasi sel surya yang ada hingga saat ini
Sel surya berbahan dasar silikon adalah sel surya komersil pertama
ini silicon based solar cell masih mendominasi hingga 86% pasar sel
digunakan.
antara lain sel surya berbasis lapisan tipis atau thin film section solar
cell, sel surya organik dan polimer serta dye sensitized solar cell.
surya dengan konsep baru yang berbeda dari sel surya konvensional
adalah:
diserap.
ada pula kekurangan serta masalah yang ditimbulkan akibat penggunaan sel
a. Ketersediaan
ada pagi hingga sore hari dan cahaya maksimum pada siang hari
maka sinar matahari tidak bisa secara optimal terserap oleh sel surya.
b. Jalur Matahari
Jalur pergerakan matahari tidak selalu berada tepat tegak lurus, dan
optimal.
semakin jauh dari sudut tegaknya maka akan semakin rendah juga
d. Perubahan Arus
Arus yang didapat dari sel surya adalah DC (Direct Current) atau
e. Limbah Produksi
1. Panel surya
listrik bisa digunakan pada malam hari, dimana tanpa sinar matahari.
Solar charge controller berfungsi mengatur lalu lintas dari solar cell
3. Baterai
LED (Light Emitting Diode) adalah dioda semi konduktor yang dapat
yang berguna sebagai pantulan dari LED tersebut. Warna cahaya yang
Lampu LED pada saat ini tidak hanya ditemui sebagai lampu indikator-
indikator peralatan elektronika. Karena lampu LED bisa seterang lampu pijar
bahkan lampu Ostar Lighting LED buatan Osram yang siap dipasarkan dapat
watt dapat memancarkan cahaya 730 lumen dan lampu halogen 50 watt
kecil, LED juga hemat daya sebab efisiensinya tinggi. Ostar Lighting LED
saja menghasilkan 75 lumen per watt dengan arus kerja 350 miliampere.
Rasio perubahan energi listrik menjadi cahaya jauh lebih besar daripada
lampu pijar. Selain itu, untuk membuat LED tidak dibutuhkan logam beracun
timbal atau merkuri sehingga lebih ramah lingkungan. Daya tahannya juga
mencapai 10 kali lipat daripada lampu halogen dan 50 kali lipat dibandingkan
karena tidak dapat menghasilkan cahaya yang terang. Berbagai jenis LED
telah dibuat dan dipakai sebagai lampu latar pada layar ponsel, lampu
Prinsip dasar lampu jalan tenaga surya hampir sama dengan lampu
penerangan jalan solar cell terdiri dari lampu LED, tiang lampu, solar cell
boleh diisi berlebihan (over-charged) juga tidak boleh dipakai dengan beban
berlebihan (over-load). Oleh karena itu, harus dipasang alat yang disebut
solar charge control yang bertugas sebagai pengatur lalu-lintas arus pada
Listrik yang disimpan dalam baterai adalah arus searah (DC) yang
kemudian akan langsung disalurkan ke lampu LED, namun ada juga sistem
yang mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC) dengan
38
(photocell).
Jenis lampu yang digunakan pada PJU konvensional adalah jenis adalah
jenis lampu SON T sebesar 250 watt untuk jenis lampu yang diletakkan di medan
jalan dua arah (daerah kota). Lama pemakaian lampu pada umumnya dari pukul
18.00 sampai dengan 06.00 atau sekitar 12 jam. Maka untuk besar energi yang
= 3000
= 3 kWh x 2 lampu
= 6 kWh
Biaya dengan asumsi TDL Rp. 1410 /kWh, adalah sebagai berikut:
Jenis Tiang
Keterangan
Double Ornament
LED 30 Watt :
Eload = Pload x t
= 30 x 12
= 720 (Watt.Hour)
Mencari efisiensi sel surya dari persamaan , maka harus mencari factor
Double Ornament
FF = (Vm x Im)
(Voc x Isc)
= (18,06 x 8,15)
(21,92 x 8,5)
= 0,78
= 0,9849 m2
41
Besar intensitas sinar global matahari yang diterima ketika radiasi dalam
keadaaan maksimum (S) sebesar 1000 watt/m2 maka efisiensi sel surya
adalah :
Double Ornament
ȵ = Pout
Pin
(S x F ) )x 100 %
= 14,75 %
suhu kota Medan berkisar antara 24oC – 34oC ketika penyinaran berlangsung.
tmodul = 4,30126
Double Ornament
Jumlah minimum modul yang digunakan untuk dapat melayani beban (lampu
Double Ornament
=720 / 600
= 1,2 = 2 modul
Biaya Total pembuatan 1 tiang + Biaya perawatan PJU Solar cell per 25
Dari data perhitungan PJU konvensional dan PJU tenaga surya, biaya yang
dikeluarkan untuk LPJU konvensional sudah melebihi biaya PJU tenaga surya.
yang meliputi lampu dan penerangan, tiang, stang ornamen, penghantar, dan
lain-lain.
(2.6)
dimana :
a. Intensitas Cahaya
persamaan :
(2.7)
dimana :
b. Luminasi
(2.8)
(2.9)
dimana :
L = luminasi (cd/m²)
45
dapat ditulis :
(2.10)
dimana :
harus dipenuhi (seperti yang tertera pada Tabel 2.1 dan Tabel
(2.11)
dimana :
(2.12)
dimana :
dituju.
d. Efikasi Cahaya
(2.13)
dimana :
e. Efisiensi Penerangan
matematis :
(2.14)
dimana :
(2.15)
dimana :
(2.16)
Keterangan :
dimana :
stang ornamen, panel surya, baterai, dan lain sebagainya seperti pada
(2.17)
(2.18)
dimana :
h = tinggi tiang
penghantar
isolasi
pelindung mekanis
selubung luar
51
Rendah) yang sudah ada menuju panel PJU atau disebut juga
kabel induk.
tanam.
lampu.
tegangan 3 fasa :
(2.19)
tegangan 1 fasa :
(2.20)
52
(2.21)
dimana :
V = tegangan jala-jala/sumber
IL = arus beban
Rm = penghantar pintalan
53
dua yaitu:
(2.22)
(2.23)
54
(2.24)
dimana :
(ampere)
kebutuhan.
cahaya. Satu buah lampu ini dapat bertahan lebih dari 30.000
b. Panel Surya
Panel surya adalah alat yang yang terdiri dari sel surya
menjadi listrik arus searah (DC). Efisiensi dari sel surya adalah
open circuit (Voc) dengan arus short circuit (Isc) dan factor
(2.25)
(2.26)
dimana :
(2.27)
(2.28)
hari.
57
(2.29)
dimana :
P = daya (watt)
A = luas (m²)
(2.30)
(2.31)
dimana :
(hour/jam)
(2.32)
dimana :
d. Baterai
(2.33)
dimana :
dilakukan secara rutin atau periodik waktu tertentu dalam jumlah yang
60
(2.34)
dimana :
(hours)
dan akan terus naik biayanya setiap beberapa periode. Jadi untuk
PJU tenaga surya sampai pada waktu periode yang diinginkan, maka
(2.35)
dimana :
atau lebih aliran kas (cash flow) pada satu titik yang
worth)