BIFUNGSIONAL
A. PENGERTIAN BIFUNGSIONAL
1. ALKOHOL – ALKOHOL
a. PENGERTIAN
Alkohol dengan alkohol merupakan senyawa bifungsional yang
memiliki gugus fungsional yang sejenis karena memiliki dua gugus
hidroksil (OH). Alkohol yang mengandung dua gugus hidroksil (OH)
umumnya diberi nama glikol. Dalam sistem substitutif IUPAC alkohol
tersebut dinamai sebagai diol. Contohnya adalah sebagai berikut :
OH OH OH OH OH OH
b. TATANAMA
Untuk senyawa yang mengandung dua gugus fungsi yang identik,
senyawa tersebut diberinama sama dengan senyawa monofungsionalnya dan
diberi tambahan awalan di. Contohnya yaitu :
2. ALKUNOAT
a. PENGERTIAN
Alkunoat merupakan gugus bifungsional dimana pada gugus ini
terdapat dua gugus fungsi, yaitu alkuna dan asam karboksilat ( -COOH ).
Dimana alkuna sebagai gugs substituennya dan alkanoat menjadi gugus
utamannya. Asam karboksilat ini mempunyai gugus karbonil yang terikat
pada gugus alkil atau aril.
Rumus molekul dari gugus bifungsional ini adalah :
CnH2n-4O2
b. TATA NAMA
a. Tetapkan rantai utama dengan cara memilih deretan C paling panjang yang
mengikat gugus fungsi –COOH dan gugus alkuna.
Contoh :
H3C OH
O
hex-3-ynoic acid
H3C
OH
pent-3-ynoic acid
3. Untuk penomoran rantai induk atau utama dimulai dari gugus alkanoat.
Contoh :
4 2
H3C 5 3 OH
1
6 7 O
H3C CH3
5,6-dimethylhept-3-ynoic acid
CH3 O
9 7 5 3
H3C 8 6 4 2 1
OH
5-methylnona-3,7-diynoic acid
3. ALKOKSIALKANOAT
a. PENGERTIAN
Alkoksialkanoat merupakan suatu dwi gugus fungsi yang terdiri
dari gugus fungsi eter ( alkoksialkana) sebagai substituennya dan gugus
fungsi alkanoat sebagai gugus fungsi utamanya.
Rumus Molekul
Dwi gugus fungsi eter alkanoat mempunyai rumus molekul :
Cn H2nO2 - OH
b. TATA NAMA
1. Rantai utama adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi
asam alkanoat sedangkan gugus alkoksi sebagai substituen.
2. Penomoran dimulai dari gugus – COOH.
3. Penulisan nama dimulai dari nama cabang atau gugus lain sesuai abjad
kemudian nama rantai utama.
H3C
O O
OH
3-ethoxypropanoic acid
Contoh
4. ASAM HIDROKSI KARRBOKSILAT
a. PENGERTIAN
Asam hidroksi adalah suatu dwi fungsi yang terdiri dari gugus fungsi
alkanol (-OH) dan gugus fungsi asam alkanoat (-COOH). sam hidroksi
karboksilat adalah suatu asam karboksilat dimana pada gugus alkilnya
mengadung substituen hidroksida, seperti juga pada asam hidroksi
karboksilat bentuk αβγ sesuai dengan letak hidroksida.
b. TATA NAMA
1) Pada gugus dwifungsi ini, gugus karboksil berlaku sebagai gugus
karboksil berlaku sebagai gugus fungsional utama dan hidroksi
digunakan sebagai awalan.
2) Rantai terpanjang yang mengikat gugus ini dianggap sebagai struktur
utamanya dan dinamai dengan memberikan nama asam setelah awalan
hidroksi dan mengganti akhiran –a pada alkananya dengan oat.
a. PENGERTIAN
Gugus bifungsional senyawa ester - eter merupakan senyawa organik
yang mengandung dua gugus fungsional yaitu ester (RCOOR) dan eter
(ROR). Rumus Molekul dari gugus bifungsional senyawa ester dan eter
adalah CnH2nO3 dan rumus struktur dari bifungsional ester dan eter
sebagai berikut berikut:
R O
O O
R
b. TATA NAMA
Pemberian nama untuk gugus bifungsional ester dan eter berdasarkan
table urutan prioritas tatanama, maka Gugus fungsi yang
menjadi“akhiran” yaitu –Oat merupakan gugus fungsi dengan prioritas
gugus fungsi paling tinggi, sedangkan gugus fungsi dengan prioritas lebih
rendah menjadi “awalan” yaitu Alkoksi.
H3C O H3C O
O O
O
CH3 O CH3
methyl 3-methoxypropanoate methyl 4-methoxybutanoate
H3C
H3C O O
O O O O
CH3 CH3
methyl 3-ethoxypropanoate ethyl 3-methoxypropanoate
b. Tata Nama
Untuk penamaan senyawa gugus bifungsional dari alkena dan
alkohol, maka akhiran –ena dan alkohol (-ol) digunakan secara bersama-
sama. Dalam hal ini, akhiran –ol diletakkan di belakang –ena (yang
merupakan gugus fungsional utama) dan senyawanya disebut –enaol.
Gugus –ol sangat menentukan dalam penomoran. Dan dalam usaha
menuliskan nama, maka nomor gugus hidroksil diletakkan diantara suku-
suku kata –ena dan –ol.
b. TATA NAMA
Untuk memberi nama senyawa-senyawa Bifungsional keton dan
aldehid menurut aturan IUPAC adalah sebagai berikut: beri nama sesuai
nama alkana dengan mengganti aliran “ ana “ menjadi “anal “.Dalam hal
ini gugus R–CHO dipandang sebagai fungsional utama, dan R-C=O
dianggap sebagai gugus pengganti (okso).
O O
O
O
H H
4-oxopentanal 3-oxobutanal
BAB II
A. Senyawa Heterosiklik
Dalam kerangka cincin, selain atom karbon, juga terdapat atom nitrogen. Ketiga
struktur tersebut berbeda karena posisi gugus metil (teobromin dan teofilin berisomer
struktural). Perbedaan struktur ini menimbulkan perbedaan sifat fisika dan kimia.
Kafein terdapat dalam kopi yang bersifat candu. Teobromin terdapat dalam cokelat
(chocolate) yang juga bersifat candu. Teofilin tergolong obat-obatan broncodilator
(sesak napas). Nikotin terdapat dalam tembakau dan bersifat candu.
B. Tata Nama Senyawa Heterosiklik
Penataan nama dapat juga menggunakan huruf Yunani untuk substituen mono, sama
seperti pada senyawa polisiklik aromatik.
Purin merupakan kerangka dasar pembentukan adenine dan guanin (senyawa
pembentuk DNA)
MAKRO MOLEKUL
A. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen,
dan oksigen yang merupakan sumber makanan dan energi yang penting bagi manusia
dan hewan. Karbohidrat dihasilkan oleh tumbuhan hijau pada proses fotosintesis.
Berdasarkan reaksi hidrolisis dan ukuran molekulnya, karbohidrat dibedakan menjadi
karbohidrat sederhana (monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat kompleks
(polisakarida).
a. Karbohidrat Sederhana
i. Deskripsi Monosakarida
Pada dasarnya, setiap konformasi Fitcher dapat diubah menjadi struktur Haworth,
seperti gambar berikut ini.
2. Disakarida
Deskripsi Disakarida
Disakarida terdiri dari dua buah monosakarida yang terikat melalui sintesis dehidrasi
yang membentuk suatu rantai. Ketika disakarida terbentuk, maka air akan
dihilangkan, sehingga proses pembentukannya disebut sintesis dehidrasi. Disakarida
dapat dibelah menjadi dua buah monosakarida sederhana dengan menggunakan air
kembali (hidrolisis). Contoh-contoh disakarida adalah sukrosa (glukosa + fruktosa),
laktosa (glukosa + galaktosa), dan maltosa (glukosa + glukosa).
Struktur Disakarida
Sukrosa
Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens. Hal ini
karena gugus aldehid sukrosa terikat pada fruktosa. Selain itu, sukrosa juga tidak
dapat difermentasi.
Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang biasanya dikenal dengan gula susu.
Hal ini karena laktosa diproduksi secara alamiah dalam susu. Jika laktosa dihidrolisis,
maka akan dihasilkan glukosa dan galaktosa. Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat
terjadi dengan bantuan enzim laktase. Laktosa tidak dapat difermentasi, tetapi dapat
mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur laktosa sebagai berikut.
Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Oleh karena itu,
jika laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan dua buah molekul glukosa. Dalam hal
ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim maltase. Secara alamiah,
maltosa tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dapat dibuat melalui hidrolisis zat
pati (amilum) dengan bantuan enzim amilase. Maltosa dapat difermentasi membentuk
etanol dan dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur maltosa
sebagai berikut.
1. Karbohidrat Kompleks
b. Polisakarida
Deskripsi Polisakarida
Polisakarida merupakan rantai yang panjang dari molekul-molekul gula yang terikat
bersama-sama. Di antara polisakarida yang paling terkenal adalah selulosa. Selulosa
membentuk dinding sel tumbuhan dan para ilmuwan memperkirakan bahwa lebih
dari satu triliun ton selulosa disintesis tumbuhan setiap tahunnya. Selain selulosa,
contoh polisakarida lainnya adalah amilum (zat pati).
Struktur Polisakarida
Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4-
α. Dalam satu molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih. Amilosa
membentuk senyawa kompleks berwarna biru dengan iodium. Warna ini merupakan
uji untuk mengidentifikasi adanya pati.
Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai utama
mengandung α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4′-α. Tiap molekul
glukosa pada titik percabangan dihubungkan oleh ikatan 1,6′-α.
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya sebagai berikut.
B. Protein
Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa disebut asam amino.
Asam amino adalah rangka karbon pendek yang mengandung gugus amino
fungsional (nitrogen dan hidrogen dua) yang melekat pada salah satu ujung kerangka
dan gugus asam karboksilat di ujung lain. Protein tersusun atas unsur karbon (C),
hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan terkadang mengandung zat belerang (S)
dan fosfor (P). Protein merupakan komponen utama makhluk hidup dan berperan
penting dalam aktivitas sel. Protein mengatur aktivitas metabolisme, mengkatalisis
reaksi-reaksi biokimia, dan menjaga keutuhan strukur sel. Protein terdapat dalam
semua jaringan hidup dan disebut sebagai pembangun kehidupan.
Secara kimia, protein merupakan molekul biologis yang besar. Protein tersusun atas
asam amino yang terikat dalam rantai lurus yang disebut ikatan peptida yang
membentuk suatu zat kompleks. Oleh karena itu, protein digolongkan ke dalam
polimer yang monomer-monomenya adalah asam amino.
a. Asam Amino
Asam amino merupakan kelompok senyawa karbon yang terdiri dari karbon,
hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Akan tetapi, terdapat juga dua asam amino yang juga
mengandung belerang, yaitu sistein dan metionin. Sampai saat ini telah dikenal 20
jenis asam amino yang biasanya terdapat dalam protein. Semua asam amino
sekurang-kurangnya sebuah gugus amino (NH2) dan gugus karboksil (—COOH).
Masing-masing dari 20 asam amino mempunyai gugus R yang berbeda. Dalam hal
ini, komposisi kimia dari gugus R yang khas menentukan sifat-sifat asam amino,
seperti reaktivitas, muatan ion, dan hidropobisitas relatif (sifat ketidaksukaan
terhadap air). 20 macam asam amino adalah sebagai berikut.
1. Struktur Protein
Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya, terdapat empat
struktur protein, yaitu sebagai berikut.
Imunoglobulin (zat anti bodi), yaitu protein pelindung yang berperan penting
dalam respon kekebalan makhluk hidup untuk menetralisasi zat-zat asing yang
menyebabkan infeksi. Contohnya adalah interferon, dan trombin.
Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh, seperti enzim, protein yang
mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan
Sebagai senyawa buffer, yakni berperan menjaga stabilitas pH cairan tubuh
dan sebagai zat larut dalam cairan tubuh, protein membantu dalam
pemeliharaan tekanan osmotik di dalam sekat-sekat rongga tubuh.
Protein transpor, yaitu protein yang berfungsi untuk memindahkan atau
menyimpan beberapa senyawa kimia dan ion. Contohnya adalah hemoglobin
untuk mengangkut oksigen dan protein integral yang membawa zat-zat yang
dibutuhkan sel.
Protein motor, yaitu protein yang berfungsi untuk mengubah energi kimia
menjadi energi mekanik. Contohnya adalah aktin dan miosin.
Protein struktur, yaitu protein yang berfungsi untuk perbaikan, pertumbuhan,
dan pemeliharaan struktur sel, jaringan, atau komponen-komponen biologis
lainnya. Contohnya adalah kolagen, elastin, dan keratin.
Protein reseptor, yaitu protein yang berfungsi untuk mendeteksi sinyal
(rangsangan) dan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi sinyal jenis lain.
Contohnya adalah rhodopsin.
Protein penunjuk, yaitu protein yang berfungsi untuk memberikan sinyal atau
mengkomunikasikan rangsangan dalam proses translasi. Contohnya adalah
GTP (guanosinin trifosfat)
Protein penyimpan, yaitu protein yang mengandung energi, yang dapat
dilepaskan dalam proses-proses metabolisme pada makhluk hidup. Contohnya
adalah albumin.
1. Asam Nukleat
Nukleotida (monomer), terikat dalam rantai yang panjang (polimer), sehingga gula
dan gugus fosfat secara terurut membentu rangkaian “tulang belakang” dan basa
nitrogen sebagai penyanggah sisinya. DNA memiliki gula deoksiribosa dan basa A,
T, G dan C, sedangkan RNA memiliki gula Ribosa dan basa A, U, G, dan C.
C. Lipid
Lipid merupakan zat lemak yang berperan dalam berbagai sel hidup. Seperti halnya
karbohidrat, lipid tersusun atas unsur karbon (CH), hidrogen (H), dan oksigen (O),
serta kadang kala ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Beberapa di antaranya
disimpan sebagai sumber energi sekunder dan sebagian lain bertindak sebagai
komponen penting dari membran sel. Lipid terdapat pada tumbuhan, hewan, manusia,
dan mikroorganisme. Lipid terasa licin, tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam
alkohol, eter, dan pelarut-pelarut organik lainnya. Lipid terdiri dari beberapa jenis,
yang terpenting adalah lemak, fosfolipid, dan steroid.
Lemak
Lemak sangatlah penting, molekul organik kompleks yang digunakan sebagi suber
energi, hingga hal lain. Pembangun lemak adalah sintesis dehidrasi antara molekul
gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah rangkakarbon yang memiliki tiga gugus
alkohol. Rumus empirisnya adalah C3H4(OH)3. Asam lemak merupakan rantai
karbon yang panjang yang memiliki gugus karboksil. Jika terdapat rantai karbon
yang memiliki banyak ikatan hidrogen, maka disebut asam lemak jenuh. Sedangkan,
disebut tidak jenuh jika atom-atom karbonnya memiliki ikatan rangkap lebih dari
satu.
Secara kimia, lemak identik dengan minyak hewani dan minyak nabati yang terutama
terdiri dari gliserida. Lemak merupakan ester yang terbentuk melalui reaksi tiga
molekul asam lemak dan sebuah molekul gliserol. Lemak bersifat tidak mudah
menguap, tidak larut dalam air, terasa berminyak atau licin ketika disentuh, dan
berbentuk padat pada suhu kamar.
Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisis. Steroid berfungsi
sebagai hormon, seperti hormon seks, hormon adrenal kortikal, asam empedu, sterol,
dan agen anabolisme. Contoh-contoh steroid antara lain adalah kolesterol, esterogen,
dan testosteron.
Fosfolipid
Beberapa fungsi fosfolipid antara lain adalah: lesitin membawa lemak dalam aliran
darah dari satu jaringan ke jaringan lainya; fosfatidiletanolamin berperan dalam
proses pembekuan darah; dan fosfolipid merupakan komponen utama dinding sell.
Salah atu senyawa bahan alam yang kita kenal adalah flavonoid. Flavonoid
banyak diteliti kareana sifat kimianya yang dapat digunakan sebagai farmasi atau
obat. Senyawagolongan ini biasanya digunkan sebagai obat alami dengan cara
langsung mengkonsumsidari tumbuhan dengan cara tertentu. Flavonoid memberikan
akfektifitas terhadapantikanker dan antioksidan.Flavonoid memiliki struktur umum
dengan 2 cincin bnezen yang dihubungkan dengan3 karbon (propana). Jika dilihat
dari tempat cincin kedua menempel flavonoid di bagi.
[KINASTY ARUM MELATI] 06101410020
BAB IX
STEROID
A. PENGERTIAN STEROID
Senyawa-senyawa steroid adalah turunan skualena, suatu triterpena; juga
karoten dan retinol. Steroid merupakan senyawa yang memiliki kerangka dasar
triterpena asiklik. Ciri umum steroid ialah sistem empat cincin yang tergabung.
Cincin A, B dan C beranggotakan enam atom karbon, dan cincin D beranggotakan
lima. Steroid, semuanya diturunkan dari struktur inti empat-cincin lebur yang sama,
memiliki peran biologis yang bervariasi seperti hormon dan molekul pensinyalan.
Steroid 18-karbon (C18) meliputi keluarga estrogen, sementara steroid C19 terdiri
dari androgen seperti testosteron dan androsteron. Subkelas C21 meliputi
progestagen, juga glukokortikoid dan mineralokortikoid. Sekosteroid, terdiri dari
bermacam ragam bentuk vitamin D, dikarakterisasi oleh perpecahan cincin B dari
struktur inti. Contoh lain dari lemak sterol adalah asam empedu dan konjugat-
konjugatnya, yang pada mamalia merupakan turunan kolesterol yang dioksidasi dan
disintesis di dalam hati. Pada tumbuhan, senyawa yang setara adalah fitosterol,
seperti beta-Sitosterol, stigmasterol, dan brasikasterol; senyawa terakhir ini juga
digunakan sebagai bagi pertumbuhan alga. Sterol dominan di dalam membran sel
fungi adalah ergosterol.
NATURAL PRODUK
A. Alkaloid
Asam amino merupakan senyawa organik yang sangat penting, senyawa ini
terdiri dari amino (NH2) dan karboksil (COOH). Ada 20 jenis asam amino esensial
yang merupakan standar atau yang dikenal sebagai alfa asam amino alanin, arginin,
asparagin, asam aspartat, sistein, asam glutamat , glutamin, glisin, histidine, isoleusin,
leusin, lysin, metionin, fenilalanine, prolin, serine, treonine, triptopan, tirosine, and
valin(4). Dari 20 jenis asam amino yang disebutkan diatas, alkaloid diketahui berasal
dari sejumlah kecil asam amino yaitu ornitin dan lisin yang menurunkan alkaloid
alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang menurunkan alkaloid jenis isokuinolin, dan
triftopan yang menurunkan alkaloid indol. Reaksi utama yang mendasari biosintesis
senyawa alkaloid adalah reaksi mannich antara suatu aldehida dan suatu amina primer
dan sekunder, dan suatu senyawa enol atau fenol. Biosintesis alkaloid juga
melibatkan reaksi rangkap oksidatif fenol dan metilasi. Jalur poliketida dan jalur
mevalonat juga ditemukan dalam biosintesis alkaloid. Kemudian reaksi yang
mendasari pembentukan alkaloid membentuk basa. Basa kemudian bereaksi dengan
karbanion dalam kondensasi hingga terbentuklah alkaloid.
Dalam biosintesa higrin, pertama terjadi oksidasi pada gugus amina yang diikuti oleh
reaksi Mannich yang menghasilkan tropinon, selanjutnya terjadi reaksi reduksi dan
esterifikasi menghasilkan hiosiamin (2).
B. Fungsi Alkaloid
a. Alkaloid berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat
dalam hewan (salah satu pendapat yang dikemukan pertama kali, sekarang
tidak dianut lagi).
2. Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tandon penyimpanan
nitrogen meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami
metabolisme lebih lanjut meskipun sangat kekurangan nitrogen.
b. Pada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari serangan
parasit atau pemangsa tumbuhan. Meskipun dalam beberapa peristiwa bukti
yang mendukung fungsi ini tidak dikemukakan, mungkin merupakan konsep
yang direka-reka dan bersifat ‘manusia sentris’.
c. Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh, karena dari segi struktur,
beberapa alkaloid menyerupai pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid
merangasang perkecambahan yang lainnya menghambat.
d. Semula disarankan oleh Liebig bahwa alkaloid, karena sebagian besar bersifat
basa, dapat mengganti basa mineral dalam mempertahankan kesetimbangan
ion dalam tumbuhan.
Salah satu contoh alkaloid yang pertama sekali bermanfaat dalam bidang
medis adalah morfin yang diisolasi tahun 1805. Alkaloid diterpenoid yang
diisolasi dari tanaman memiliki sifat antimikroba. Solamargine, suatu
glikoalkoid dari tanaman berri solanum khasianum mungkin bermanfaat
terhadap infeksi HIV dan infeksi intestinal yang berhubungan dengan AIDS.
Berikut adalah beberapa contoh senyawa alkaloid yang telah umum dikenal
dalam bidang farmakologi :
Senyawa Alkaloid
Aktivitas Biologi
(Nama Trivial)
Morfin Analgesik
Kokain Analgesik
Saponin Antibakteri
Cokelat adalah makanan yang diolah dari biji kakao. Cokelat mengandung
alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida yang memiliki
efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan
tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan, cokelat jika dimakan dalam jumlah
normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah.
Buah pare dalam bahasa latin disebut Momordica charantia L berasal dari
kawasan Asia Tropis. Buahnya mengandung albiminoid, karbohidrat, dan zat warna,
daunnya mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, dan minyak lemak.
Bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial. Manfaat
buah ini dapat merangsang nafsu makan, menyembuhkan batuk, memperlancar
pencernaan, membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan, dapat
menyembuhkan penyakit kuning, juga cocok untuk menyembuhkan mencret pada
bayi.
B. Terpenoid
A. Sintesa Terpenoid
1. Pembentukan isoprena aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat.
2. Penggabungan kepala dan ekor unit isoprene akan membentuk mono-, seskui-
, di-, sester-, dan poli-terpenoid.
3. Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan
triterpenoid dan steroid.
Penggabungan selanjutnya antara satu unit IPP dan GPP, dengan mekanisme
yang sama seperti antara IPP dan DMAPP, menghasilkan farnesil pirofosfat (FPP)
yang merupakan senyawa antara bagi semua senyawa seskuiterpen. Senyawa-
senyawa diterpen diturunkan dari geranil-geranil pirofosfat (GGPP) yang berasal dari
kondensasi antara atau satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama pula.
Dari rumus di atas sebagian besar terpenoid mengandung atom karbon yang
jumlahnya merupakan kelipatan lima. Penyelidikan selanjutnya menunjukan pula
bahwa sebagian besar terpenoid mempunyai kerangka karbon yang dibangun oleh
dua atau lebih unit C5 yang disebut unit isopren. Unit C5 ini dinamakan demikian
karena kerangka karbonnya seperti senyawa isopren. Wallach (1887) mengatakan
bahwa struktur rangka terpenoid dibangun oleh dua atau lebih molekul isopren.
Pendapat ini dikenal dengan “hukum isopren”.
B. Kegunaan Terpenoid
a. Fitoaleksin
Fitoaleksin adalah suatu senyawa anti-mikrobial yang dibiosintesis (dibuat)
dan diakumulasikan oleh tanaman setelah terjadi infeksi dari
mikroorganisme patogen atau terpapar senyawa kimia tertentu dan radiasi
dengan sinar UV.
b. Insect antifectan, repellant
c. Pertahanan tubuh dari herbifora
d. Feromon Hormon tumbuhan.
Feromon adalah sejenis zat kimia yang berfungsi untuk merangsang dan
memiliki daya pikat seks pada hewan jantan maupun betina].
Bioaktivitas terpenoid pada akar dan daun Jatropha gaumeri (jarak). Karena
pada tanaman ini terkandung golongan senyawa terpenoid dan juga pada ekstrak daun
ini memiliki aktivitas antibakteri dan antioksidan. Aktivitas tersebut dihasilkan
dengan isolasi dan identifikasi pada akar yang menghasilkan 2-epi-jatrogossidin (1).
Salah satunya suatu rhamnofolane diterpene dengan aktifitas antimicrobial, dan kedua
15-epi-4E jatrogrossidentadione (2), suatu lathyrane diterpene tanpa aktivitas biologi.
Dengan cara yang sama, pemurnian dengan penelitian yang telah diuji dari ekstrak
daun dapat mengdentifikasi sitosterol dan triterpen amaryn, traraxasterol. Metabolit
ini ternyata bisa digunakan sebagai aktifitas antioxidant.
Metabolisme sekunder (metabolit sekunder) seperti terpenoid, steroid,
kumarin, flavonoid, dan alkaloid. Senyawa metabolit sekunder merupakan senyawa
kimia yang umumnya mempunyai kemampuan bioaktivitas dan berfungsi sebagai
pelindung tumbuhan dari gangguan hama penyakit untuk tumbuhan itu sendiri atau
lingkungannya.
Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau
alkali dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul
senyawa tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis
kecil dapat memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan.
Terpenoid merupakan senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam
satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 siklik yaitu
skualena. Senyawa ini berstruktur siklik yang nisbi rumit, kebanyakan berupa
alcohol, aldehid atau atom karboksilat.
C. Flavonoid
4. STEROID
Steroid merupakan senyawa yang memiliki kerangka dasar triterpena asiklik. Ciri
umum steroid ialah sistem empat cincin yang tergabung. Cincin A, B, dan C
beranggotakan enam atom karbon dan cincin D beranggotakan lima.
Kerangka Dasar
JENIS-JENIS STEROID
a) Pada tumbuhan
· Sikloartenol
b) Pada hewan
· Lanosterol
c) Pada manusia
· Kolestrol
Kolestrol merupakan steroid yang terbanyak di dalam tubuh manusia.
Kolestrol memiliki struktur dasar inti steroid yang mengandung gugus metil, gugus
hidroksi yang terikat pada cincin pertama, dan rantai alkil.
Kandungan kolestrol dalam darah berkisar 200-220 mg/dL, meningkatnya kadar
kolestrol dalam darah dapat menyempitkan pembuluh darah di jantung, sehingga
terjadi gangguan jantung koroner.
Pengobatan yang sering dilakukan adalah melebarkan pembuluh darah seperti,
memasang ring atau melakukan operasi.
Kolestrol dalam tubuh dibentuk di dalam liver dari makanan.
Struktur kolestrol
· Hormon seks bagi kaum laki-laki dan perempuan seperti
testoteron
estradiol
progesteron
Tabel 14.8. Jenis hormon dan fungsi fisiologisnya
4 kegunaan steroid
· pada tumbuhan
* meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan
* menghambat penuaan daun (senescence)
* mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan
* menghambat proses gugurnya daun
* menghambat pertumbuhan akar tumbuhan
* meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan
* menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan
* merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan
* merangsang diferensiasi xylem tumbuhan
* menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat udara dan endogenus karbohidrat.
· Hewan
· Manusia
5 Reaksi steroid
6 Tata nama
7 Aplikasi steroid dalam kehidupan sehari-hari
8 Efek samping steroid
· manusia
Kerja liver yang semakin berat.
Penurunan produksi hormon testosteron alami.
Meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah.
Kerja kelenjar tiroid yang semakin berat.
Sakit kepala.
Mimisan
Kram
Gynecomastia (pembentukan payudara pada pria)
Insensitifitas insulin
Efek samping Androgenic: menebalnya rambut, pembengkakan prostat, kulit
berminyak, retensi air tinggi, dan makin agresif / temperamental
Terhambatnya pertumbuhan apabila masih remaja (dalam masa pertumbuhan)
Diare, konstipasi, muntah
Dapat memicu perkembangan tumor
· tumbuhan
Steroid pada umumnya adalah merupakan hormone (zat pemacu) seperti pada
empedu dan reproduksi hewan dan manusia. Belakangan dikethui banyak juga
tumbuhan yang mengandung steroid sperti Aramanthus alfalfa, Medicago sativa dan
akar Polygala senega. Pada umumnya steroid mengandung gugus fungsional alkena
dan alcohol dengan beberapa contoh berikut ini :
Beberapa steroid lain adalah hormone reproduksi manusia yaitu testoteron (hormone
laki – laki), ergosteron (hormone wanita), fukosteron, estron dan ekdisteron.
Oleandrin adalah salah satu steroiod yang terikat dengan glukosida. Karena
strukturnya juga amfifilik yaitu terdiri dari bagian polar (hidrofilik = OH) dan bagian
hidrofobik (hidrokarbon), maka steroid digolongkan juga sebagai lipida.
STEROIDA
Steroid terdiri atas beberapa kelompok senyawa dan penegelompokan ini didasarkan
pada efek fisiologis yang diberikan oleh masing-masing senyawa. Kelompok-
kelompok itu adalah sterol, asam- asam empedu, hormon seks, hormon
adrenokortikoid, aglikon kardiak dan sapogenin. Ditinjau dari segi struktur molekul,
perbedaan antara berbagai kelompok steroid ini ditentukan oleh jenis substituen R1 ,
R2 dan R3 yang terikat pada kerangka dasar karbon. sedangkan perbedaan antara
senyawa yang satu dengan yang lain pada suatu kelompok tertentu ditentukan oleh
panjang rantai karbon R 1, gugus fungsi yang terdapat pada substituen R 1, R 2, dan
R 3, jumlah serta posisi gugus fungsi oksigen dan ikatan rangkap dan konfigurasi dari
pusat-pusat asimetris pada kerangka dasar karbon tersebut.
Stereokimia Steroida
Stereokimia steroida telah diselidiki oleh para ahli kimia dengan menggunakan cara
analisa sinar X dari struktur kristalnya atau cara-cara kimia, Percobaan-percobaan
menunjukkan bahwa konfigurasi dari kerangka dasar steroida.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2008.Bifungsional,(online),(http://id.wikipedia.org/wiki/Bifungsional.html.
Anonim.2009.Kimia_Organik,(online),(http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_organik.ht
ml.