Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan


dalam kehidupan sehari-hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa
dihindari bagi orang yang mengalami kecenderungan terhadap rokok. Rokok
merupakan salah satu bahan adiktif artinya dapat menimbulkan ketergantungan
bagi pemakainya. Sifat adiktif rokok berasal dari nikotin yang dikandungnya.
Setelah seseorang menghirup asap rokok, dalam 7 detik nikotin akan mencapai
otak.

World Health Organization (WHO) menyimpulkan, bahwa secara


kesehatan rokok banyak menimbulkan dampak negatif, lebih bagi anak-anak
dan masa depannya. Rokok mengandung 4000 zat kimia dengan 200 jenis di
antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan
racun ini didapatkan pada asap utama yaitu asap rokok yang terhisap langsung
masuk keparu-paru perokok maupun asap samping yaitu asap rokok yang
dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar, misalnya karbon monoksida,
benzopiren, da amoniak (KPAI, 2013).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Small dan Hunter (2014)


menunjukkan bahwa pola komunikasi orang tua dengan anak-anak mereka
bervariasi dalam hal kualitas dan koherensi dengan rekomendasi dalam
literatur. Sebagian besar orang tua berkomunikasi dengan anak-anak mereka
tentang merokok melalui interaksi verbal, menggunakan salah satu dari tiga
pendekatan: membahas merokok dengan anak-anak mereka, mengatakan anak-
anak mereka tentang merokok, atau mengakui pemahaman anak-anak mereka
merokok. Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Ukwayi et al (2012) di
University of Calabar, Nigeria dengan menyebarkan kuisioner secara random
pada semua fakultas didapatkan sebanyak 29% kepala keluarga adalah perokok
yang disebabkan oleh faktor stres. Selain itu berdasarkan penelitian yang
dilakukan Al Naggar et al (2011) pada Management and Science University di

1
negara Malaysia sebanyak 20% kepala keluarga merokok diakibatkan oleh stres
dengan prevalensi paling banyak pada kepala keluarga laki-laki dan pada
tingkat semester akhir.

Melihat fenomena yang terjadi di Indonesia masih banyak kalangan


yang juga harus sadar terhadap bahaya rokok bagi kesehatan tubuh¸ seperti
halnya di kalangan kepala keluarga dengan keadaan yang kebanyakan tinggal
jauh dari orang tua serta memiliki uang jajan yang dapat dikatakan lebih dari
sedekar cukup mereka dengan mudahnya menghisap rokok setiap hari tanpa
memikirkan kesehatan tubuhnya. Meskipun demikian masih banyak
orangorang yang tentunya dikalangan kepala keluarga yang masih
menyepelekan hal tersebut.

Berdasarkan fenomena dan hasil observasi beserta wawancara pada


beberapa kepala keluarga laki-laki yang sedang berada dilingkungan rumah,
mereka mengatakan bahwa dilingkungan rumah bertemu dengan istri atau anak-
anak mereka tetap merokok. Kepala keluarga tersebut ada yang dari kalangan
kepala keluarga kesehatan dan non kesehatan. Sebenarnya mereka sadar akan
bahaya merokok tetapi perilaku merokok pada kepala keluarga sulit dihindari.
Berdasarkan dari hal-hal diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai hubungan antara pengetahuan bahaya merokok dengan
perilaku merokok pada kepala keluarga.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara pengetahuan bahaya merokok, lingkungan,


prilaku hidup bersih dan sehat dengan perilaku merokok pada kepala keluarga di
Desa Bulubrangsi?

1.3 Tujuan dan Urgensi Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara


pengetahuan bahaya merokok, lingkungan, prilaku hidup bersih dan sehat
dengan perilaku merokok pada kepala keluarga.

2
2. Tujuan Khusus

Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan bahaya merekok


dengan prilaku merokok pada kepala keluarga

1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang tingkat pengetahuan bahaya
merekok dengan prilaku merokok pada kepala keluarga

b. Bagi IPTEK
Memberikan sumbangan khususnya dalam bidang kepustakaan yang
terkait dengan Pengetahuan Keluarga Tentang prilaku merokok pada
kepala keluarga

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Keluarga atau Responden.


Meningkatkan pengetahuan keluarga agar terbentuk perilaku PHBS dari
merokok.
b. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai referensi peneliti selanjutnya untuk meneliti yang serupa dengan
fokus pada responden atau hubungan antara pengetahuan bahaya
merokok, lingkungan, prilaku hidup bersih dan sehat dengan perilaku
merokok pada kepala keluarga

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian merokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm.
Ukuran rokok bervariasi tergantung negaranya yang berisi daun-daun tembakau
yang telah dicacah. Rokok dibakar salah satuujungnya dibiarkan membara agar
asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya, atau gulungan tembakau
yang dibakar dan dihisap asapnya sementara merokok adalah aktifitas
menghisap rokok.

Bagi sebagian orang merokok adalah segala-galanya bahkan lebih pentingdari


makanan pokoknya.

2.2.Alasan seorang pria merokok

Di antara motivator pria merokok adalah agar kelihatan gagah dan jantan.
Adapun wanita merokok hanya mengikut tren masa kini. Sementara iklan rokok
yang beredar menggambarkan sosok yang trendy dan keren. Menurut mereka
merokok bisa mengatasi stress. Jika demikian, sebelum mencoba merokok,
perhatikan dulu apa yang terkandung di dalam sebatang rokok?

b) Rokok adalah benda beracun yang memberi efek dan sugesti merasa lebih
jantan. Namun rokok menggandung bahaya yang sangat besar bagi perokok
aktif maupun perokok pasif.

c) Asap rokok mengandung kurang lebih 4800 bahan kimia yang 200
diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi
tubuh. Beberapa zat ayang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, kabon
monoksida dan sebagainya.

d) Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker dan 50 kali mengandung bahan iritasi mata dan pernapasan.
Rokok semakin pendek kadar racunnya semakin tinggi. Polusi akibat rokok

4
lebih berbahaya dari pada polusi kendaraan bermotor di jalan raya yang
macet.

e) Seseorang yang mencoba merokok biasa nya akan ketagihan karena rokok
bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok
berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya
terbatas.

f) Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong
miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering
dialihkan untuk membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya
dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga
uang yang dibelanjakan perokok sebagian akan lari ke luar negeri yang
mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang mempekerjakan banyak buruh
tidak akan mampu mengingkatkan taraf hidup pegawainya, sehingga apaila
pabrik rokok di tutup para buruh dapat dipekerjakan di tempat usaha lain
yang lebih kreatif dan mendatangkan devisa.

g) Sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok
untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu
terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada
yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yng
dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga orang lain akan terkena
penyakit kanker.

h) Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat
dikategorikan sebagai benda ata barang haram yang harus dihindari dan
dijauhi. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memliki
persepsi yang berbeda dalam hal ini.

i) Jadi ketika seseorang menawarkan rokok kepada anda, tolaklah dengan baik.
Maka kasihanlah pada mereka yang merokok. Jangan hiraukan mereka jika
mereka menganggap anda sok suci karena tidak ikut merokok. Karena dalam
hati dan pikiran mereka yang waras mereka ingin berhenti

merokok.

5
2.3.Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang merokok

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain :

1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil stimulasi informasi yang diperhatikan,
dipahami dan diingatnya. Informasi dapat berasal dari berbagai bentuk
termasuk pendidikan formal maupun non formal, percakapan harian,
membaca, mendengar radio, menonton televisi dan dari pengalaman hidup
lainnya.(Mahtab. 2007).

2. Lingkungan

Lingkungan menjadi faktor penentu kesiapan ibu untuk menyusui


bayinya.Setiap orang selalu terpapar dan tersentuh oleh kebiasaan di
lingkungannya serta mendapat pengaruh dari masyarakat, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pada kebanyakan (Afifah. 2009)

3. Kebiasaan sehari-hari
Keluarga mempunyai fungsi sebagai perawatan kesehatan dalam bentuk
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang mempunyai sepuluh
indikator PHBS di tatanan rumah tangga salah satunya adalah tidak merokok
didalam rumah karena berbahaya dapat mengakibatkan penyakit tidak saja
bagi perokok tetapi juga terhadap orang–orang disekelilingnya (Susanto,
2011).

6
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian

1. Variabel Independen : pengetahuan kepala keluarga, lingkungan dan kebiasaan


sehari-hari

2. Variabel Dependen : perilaku merokok

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Ada Pengaruh faktor pengetahuan kepala keluarga

b. Ada pengaruh faktor pengetahuan kepala keluarga terhadap perilaku


merokok didalam rumah

c. Ada pengaruh faktor lingkangan terhadap prilaku merokok kepala


keluarega.

d. Ada pengaruh faktor kebiasaan sehari-hari terhadap prilaku merokok


kepala keluarga didalam rumah.

7
3.3 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan kerangka teori alur pikir dalam penelitian ini maka kerangka
konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan Bahaya rokok Perilaku merokok

Kebiasaan sehari-hari

Lingkungan

Gambar 3.1. Kerangka Konsep pengetahuan bahaya rokok, lingkungan dan


kebiasaan sehari-hari terhadap perilaku merokok.

3.4 Rencana penelitian

3.4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan kuantitatif.

Data diperoleh dari sumbernya dengan wawancara menggunakan kuesioner.

3.4.2 Pendekatan Waktu Pengumpulan Data

Pendekatan waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross


sectional yaitu suatu desain penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi
antara variabel cara pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time
approach), artinya setiap subyek penelitian hanya obsersvasi sekali saja dan

8
pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat
pemeriksaan.

3.4.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu diperoleh melalui


wawancara dan observasi bapak-bapak yang di Desa Bulubrangsi
menggunakan kuesioner terstruktur, pengumpulan data dilakukan melalui
wawancara langsung.

3.4.5 Populasi penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek/subjek yang


mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang menjadi
obyek penelitian ini seluruh kepala keluarga Di Desa Bulubrangsi Kecamatan
Laren Kabupaten Lamongan.

3.4.6 Prosedur pemilihan sampel dan sampel penelitian

Pemilihan sampel penelitian dilakukan secara probability sampling


dengan secara simple random sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota
populasi secara acak sederhana.

9
3.4.7 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Penelitian

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Bagas, B. P. 2016. Hubungan antara Tingkat Stres dengan Perilaku

Merokok Mahasiswa Laki-Laki Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Indonesia. Jurnal Kesehatan, 7 (1). http.//jurnal.fk.ui.id. D

2. Caldwell. (2009). Berhenti Merokok. Yogyakarta: Pustaka Populer

3. Istiqomah, U. K. 2003. Upaya Menuju Generasi Tanpa Merokok (Pendekatan


Analisis untuk Menanggulangi dan Mengantisipasi Remaja Merokok).
Surakarta: Penerbit SETIAJI

4. Satiti, 2009. Strategi Rahasia Berhenti Merokok. Yogyakarta: Data Media

5. Sadikin, Z. D & Louisa M, 2007. Program Berhenti Merokok. Jakarta: Majalah


Kedokteran Indonesia.

6. Small & Hunter. 2014. Knowlegdeof Dangers Smoking and the Influence of
Smoking Habits. International Journal of Social Science and Humanity, Vol.
10, No. 2.

7. Saputra, M. H. 2011. Analisis Industri Rokok di Indonesia. Universitas


Muhammadiyah Purworejo.

8. Small & Hunter. 2014. Knowlegdeof Dangers Smoking and the Influence of
Smoking Habits. International Journal of Social Science and Humanity, Vol.
10, No. 2.

9. Jaya, M. 2009. Pembunuh Berbahaya Itu Bernama Rokok. 1st ed.

Yogyakarta: Riz’ma

11
12

Anda mungkin juga menyukai