Anda di halaman 1dari 15

APLIKASI FILOSOFI KEBIDANAN

Makalah
Ditujukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktikum Konsep Kebidanan

Dosen Pengampu:

Rully Fatriani, M.Keb

Disusun Oleh:

Desy Diva Ramadhanie


NIM: 2018009

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANCA BHAKTI

BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 1441 H / 2021 M


A LATAR BELAKANG MASALAH
Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan
strategis terutama dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka kesakitan dan
Kematian Bayi (AKB). Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan
paripurna berfokus pada aspek pencegahan, promosi, dengan berlandaskan kemitraan dan
pemberdayaan masyarakat bersama-saama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa
siap melayani siapa saja yang membutuhkannya, kapan dan dimanapun dia berada. Untuk
menjamin kualitas tersebut diperlukan suatu pemahaman mengenai falsafah dan pelayanan
kebidanan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikan dalam seluruh aspek
pengabdian profesinya kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik dari aspek input,
proses dan output.
Maka dari itu saya melakukan pembahasan tentang aplikasi filosofi kebidanan dalam
praktik dan pelayanan kebidanan, dilatar belakangi karena masih kurangnya pemahaman para
mahasiswa kebidanan tentang hal ini, dan melakukan wawancara pada bidan praktiknya
langsung agar dapat di jadikan sebuah kaca perbandingan untuk melakukan praktik
kedepannya.

B TUJUAN PRAKTIKUM
Diharapkan agar mahasiswa mengetahui tentang aplikasi filosofi kebidanan dalam
praktik dan pelayanan kebidanan.

C TINJAUAN PUSTAKA
1 Pengertian Bidan.
Ikatan Bidan Indonesia telah menjadi anggota ICM sejak tahun 1956, dengan
demikian seluruh kebijakan dan pengembangan profesi kebidanan di Indonesia merujuk dan
mempertimbangkan kebijakan ICM.
Definisi bidan menurut International Confederation Of Midwives (ICM) yang dianut
dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan
Federation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO). Definisi tersebut secara
berkala di review dalam pertemuan Internasional / Kongres ICM. Definisi terakhir disusun
melalui konggres ICM ke 27, pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia ditetapkan
sebagai berikut: Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan
yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi

2
untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik
bidan.
Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel,
yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat
selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung
jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini
mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan
anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan
kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak
hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus
mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada
kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak. Bidan
dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit,
klinik atau unit kesehatan lainnya.
Sedangkan, dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi masyarakat
Indonesia, maka Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah:
seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi
profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi
untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik
kebidanan.

2 Kebidanan (Midwifery)
Apakah Yang Dimaksud dengan Kebidanan?
Kebidanan adalah bagian integral dari sistim kesehatan dan berkaitan dengan segala
sesuatu yang menyangkut pendidikan, praktek dan kode etik bidan dimana dalam
memberikan pelayanannya mengyakini bahwa kehamilan dan persalinan adalah suatu proses
fisiologi normal dan bukan merupakan penyakit, walaupun pada beberapa kasus mungkin
berkomplikasi sejak awal karena kondisi tertentu atau komplikasi bisa timbul kemudian.
Fungsi kebidanan adalah untuk memastikan kesejahteraan ibu dan janin / bayinya, bermitra
dengan perempuan, menghormati martabat dan memberdayakan segala potensi yang ada
padanya.

3
Apakah Yang Dimaksud dengan Praktek Kebidanan ?
Praktek Kebidanan adalah asuhan yang diberikan oleh bidan secara mandiri baik pada
perempuan yang menyangkut proses reproduksi, kesejahteraan ibu dan janin / bayinya, masa
antara dalam lingkup praktek kebidanan juga termasuk pendidikan kesehatan dalam hal
proses reproduksi untuk keluarga dan komunitasnya.
Praktek kebidanan berdasarkan prinsip kemitraan dengan perempuan, bersifat holistik
dan menyatukannya dengan pemahaman akan pengaruh sosial, emosional, budaya, spiritual,
psikologi dan fisik dari pengalaman reproduksinya. Praktek kebidanan bertujuan menurunkan
/ menekan mortalitas dan morbilitas ibu dan bayi yang berdasarkan ilmu-ilmu kebidanan,
kesehatan, medis dan sosial untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan ibu
dan janin / bayinya.
Apakah yang Dimaksud dengan Asuhan Kebidanan ?
Asuhan Kebidanan: Adalah prosedur tindakan yang dilakukankan oleh bidan sesuai
dengan wewenang dalam lingkup prakteknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan, dengan
memperhatikan pengaruh - pengaruh sosial, budaya, psikologis, emosional, spiritual, fisik,
etika dan kode etik serta hubungan interpersonal dan hak dalam Kebidanan adalah satu
bidang ilmu yang mempelajari keilmuan dan seni yang mempersiapkan kehamilan, menolong
persalinan, nifas dan menyusui, masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan
menopause, bayi baru lahir dan balita, fungsi–fungsi reproduksi manusia serta memberikan
bantuan/dukungan pada perempuan, keluarga dan komunitasnya mengambil keputusan
dengan prinsip kemitraan dengan perempuan dan mengutamakan keamanan ibu, janin / bayi
dan penolong serta kepuasan perempuan dan keluarganya. Asuhan kebidanan diberikan
dengan mempraktikan prinsip-prinsip bela rasa, kompetensi, suara hati, saling percaya dan
komitment untuk memelihara serta meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin / bayinya.

3 Pelayanan Kebidanan (Midwifery Service)


Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri,
kolaborasi atau rujukan.

4 Praktik Kebidanan
Praktik Kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan oleh bidan yang bersifat
otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya, didasari etika dan kode etik bidan.

4
5 Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen Asuhan Kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir yang
digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai
dari pengumpulan data, analisa data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.

6 Asuhan Kebidanan (PR lihat buku)


Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan
oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam
memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang
kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana.

7 Paradigma Kebidanan
Bidan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada
paradigma, berupa pandangan terhadap manusia / perempuan, lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan / kebidanan dan keturunan. Berikut penjabarannya:
a Perempuan
Perempuan sebagimana halnya manusia adalah mahluk bio-psiko-sosio-
kultural yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang unik, dan bermacam-
macam sesuai dengan tingkat perkembangan. Perempuan sebagai penerus generasi,
sehingga keberadaan perempuan yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sangat
diperlukan.
Perempuan sebagai sumber daya insani merupakan pendidik pertama dan
utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan/kondisi
perempuan/Ibu dalam keluarga. Para perempuan di masyarakat adalah penggerak dan
pelopor peningkatan kesejahteraan keluarga.

b Lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang terlibat dalam interaksi individu pada
waktu melaksanakan aktifitasnya, baik lingkungan fisik, psikososial, biologis maupun
budaya. Lingkungan psikososial meliputi keluarga, kelompok, komunitas dan
masyarakat. Ibu selalu terlibat dalam interaksi keluarga, kelompok, komunitas, dan
masyarakat.

5
Masyarakat merupakan kelompok paling penting dan kompleks yang telah
dibentuk oleh manusia sebagai lingkungan sosial yang terdiri dari individu, keluarga
dan komunitas yang mempunyai tujuan dan sistem nilai.
Perempuan merupakan bagian dari anggota keluarga dari unit komunitas.
Keluarga yang dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di
mana dia berada. Keluarga dapat menunjang kebutuhan sehari-hari dan memberikan
dukungan emosional kepada ibu sepanjang siklus kehidupannya. Keadaan sosial
ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lokasi tempat tinggal keluarga sangat
menentukan derajat kesehatan reproduksi perempuan.

c Perilaku
Perilaku merupakan hasil seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan
lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.

d Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan
secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. Pelayanan Kebidanan merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan
keluarga, sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia
dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat yang
meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan pelayanan
kebidanan dapat dibedakan menjadi :
1) Layanan Primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi anggung jawab
bidan.
2) Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota
timyang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari
sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
3) Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan
ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang
dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong
persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan

6
kesehatan lain secara horizontal maupun vertical atau meningkatkan keamanan
dan kesejahteraan ibu serta bayinya.

e Keturunan
Keturunan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas manusia.
Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat.

8 Falsafah Kebidanan
Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang dijadikan panduan
dalam memberikan asuhan. Keyakinan tersebut meliputi :
a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan. Hamil dan bersalin merupakan suatu
proses alamiah dan bukan penyakit.
b. Keyakinan tentang Perempuan. Setiap perempuan adalah pribadi yang unik
mempunyai hak, kebutuhan, keinginan masing-masing. Oleh sebab itu perempuan
harus berpartisipasi aktif dalam stiap asuhan yang diterimanya.
c. Keyakinan fungsi Profesi dan manfaatnya. Fungsi utama profesi bidan adalah
mengupayakan kesejahteraan ibu & bayinya, proses fisiologis harus dihargai,
didukung dan dipertahankan. Bila timbul penyulit, dapat menggunakan teknologi
tepat guna dan rujukan yang efektif, untuk memastikan kesejahteraan perempuan &
janin/bayinya.
d. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat keputusan. Perempuan
harus diberdayakan untuk mengambil keputusan tentang kesehatan diri dan
keluarganya melalui komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) dan konseling.
Pengambila keputusan merupakan tanggung jawab bersama antara perempuan,
keluarga & pemberi asuhan.
e. Keyakinan tentang tujuan Asuhan. Tujuan utama asuhan kebidanan untuk
menyelamatkan ibu dan bayi (mengurangi kesakitan dan kematian). Asuhan
kebidanan berfokus pada: pencegahan, promosi kesehatan yang bersifat holistik,
diberikan dg cara yang kreatif & fleksibel, suportif, peduli; bimbingan, monitor dan
pendidikan berpusat pada perempuan; asuhan berkesinambungan, sesuai keinginan &
tidak otoriter serta menghormati pilihan perempuan
f. Keyakinan tentang Kolaborasi dan Kemitraan. Praktik kebidanan dilakukan dengan
menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik terhadap
perempuan, sebagai satu kesatuan fisik, psikis, emosional, social, budaya, spiritual
7
serta pengalaman reproduksinya. Bidan memiliki otonomi penuh dalam praktiknya
yang berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
g. Sebagai Profesi bidan mempunyai pandangan hidup Pancasila, seorang bidan
menganut filosofis yang mempunyai keyakinan didalam dirinya bahwa semua
manusia adalah mahluk bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang unik merupakan
satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu yang sama.
h. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan dan perbedaan kebudayaan.
Setiap individu berhak menentukan nasib sendiri dan mendapatkan informasi yang
cukup dan untuk berperan disegala aspek pemeliharaan kesehatannya.
i. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita
usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat pelayanan yang
berkualitas.
j. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, yang
membutuhkan persiapan sampai anak menginjak masa masa remaja.
k. Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah/daerah membentuk masyarakat
kumpulan dan masyarakat Indonesia terhimpun didalam satu kesatuan bangsa
Indonesia. Manusia terbentuk karena adanya interaksi antara manusia dan budaya
dalam lingkungan yang bersifat dinamis mempunyai tujuan dan nilai-nilai yang
terorganisir.

9 Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan


Pelayanan kebidanan berfokus pada upaya pencegahan, promosi kesehatan,
pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan
asuhan sesuai dengan kewenangan atau bantuan lain jika diperlukan, serta melaksanakan
tindakan kegawat daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak
hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus
mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada
kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat,
Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya. Alat,bahan dan prosedur yang digunakan
dalam praktikum ialah:

8
a. alat tulis
b. kamera
c. lembar observasi

D HASIL OBSERVASI
Berdasarkan hasil observasi yang penulis dapatkan dilapangan ialah terdapat fakta-
fakta sebagai berikut:
1. Prilaku Bidan Saat Menerima Pasien.
Observasi bidan saat menerima pasien (senyum, sopan, santun, salam, sapa) atau
apabila tidak ada pasien selama kunjungan dapat dilihat dari bidan saat menerima
mahasiswa saat mengambil data.
Hasil observasi: Bidan Aida teruji bersikap ramah (senyum, sopan, santun, salam,
sapa) terhadap mahasiswa saat mengambil data dan ibu aida menerima kami dengan baik.
Pada saat kami selesai mewawancara dan mengobservasi di kliniknya kami berpamitan
kemudian kami mendokumentasi kegiatan tersebut.
Dan ketika pasien datang bidan aida juga menyambut pasiennya dengan sangat baik, dan
penuh senyum.

2. Adanya Poster Disekeliling Tempat Praktek Tersebut.


Hasil observasi : Terlihat ada beberapa poster di setap dinding tembok klinik Ibu Mei,
misalnya poster tentang cara KB jangka pendek dan panjang, mencegah kematian ibu akibat
kehamilan, cara pemberian asi, menghadapi kehamilan, menghadapi persalinan, menjadi ortu,
kesehatan perempuan.

3. Di Sekeliling Ruang Praktik Apakah Ada Poster Tentang Pencegahan Infeksi.


Hasil Observasi: Di ruang praktik Bidan aida terdapat poster tentang langkah-langkah
mencuci tangan yang benar yang dimana poster tersebut sebagai upaya yang dilakukan dalam
pencegahan infeksi.

4. Adanya Rekam Medik dan Surat Ijin Praktik Bidan.


Hasi Observasi : Terdapat rekam medik (status pasien / buku register), adanya surat
ijin praktik bidan sesuai dengan apa yang di tunjukan oleh bidan Aida. Dari observasi
lapangan yang dilakukan di tempat praktek bidan Aida terdapat data subyektif, data obyektif,
diagnosa, merumuskan masalah, kebutuhan, antisipasi, masalah potensial. Dan terdapat pula

9
rekam medik mengenai kasus yang membutuhkan rujukan atau kolaborasi dan cara
penanganan awalnya.
Hasil Observasi : Terlihat ada surat ijin praktik bidan Aida yang terpampang di
dinding ruangan nya.

5. Kerapian Bidan
Hasil Observasi : Bidan Aida terlihat cukup rapi pada saat menyambut kami dengan
pakaian Gamis Panjangnya.

6. Komunikasi Bidan dengan Pasien.


Hasil Observasi : saat berkomunikasi dengan pasien atau pun asisten nya bidan Aida
sangat ramah.

7. Kebersihan Lingkungan Setempat.


Hasil observasi : Ruang praktik bidan Aida terlihat bersih, dan cukup nyaman,
terbukti saat mengobservasi saya tidak melihat adanya sampah disekitar tempat prakteknya
Dan terdapat tong sampah di setiap sudut ruangan.

8. Adanya Poster atau Leaflet.


Hasil observasi: Terdapat poster tentang promosi yang biasa dilakukan oleh bidan
Aida Yaitu SENAM IBU HAMIL yang dipasang didinding ruang praktiknya.

9. Adanya Form Informed Consent (Persetujuan Pasien)


Hasil observasi : Dari hasil observasi yang saya lakukan, terdapat banyak sekali form
informed consent (persetujuan pasien) di tempat praktek bidan Aida hal ini menunjukan
bahwa Bidan Aida menghormati martabat manusia dan penentuan pilihan sendiri tidak
memaksakan kehendak terhadap pasien, serta menghormati perbedaan budaya dan etnik.
Form informed consent (persetujuan pasien) yang disimpan lengkap dengan tanda-tangan
pasien untuk keakuratan persetujuan pasien tersebut.

10. Perbandingan Hasil Observasi dengan Teori yang sudah diberikan Dosen.
Dalam praktek lapangan wawancara dan observasi kepada bidan Aidawati di BPM
pada tanggal 23 september 2020 Pukul 13.00 WIB, saya menyimpulkan bahwa Bidan Aida
sesuai dengan standart profesi bidan, begitu juga dengan upaya Bidan di pelayanan
kesehatan primer juga memenuhi standart profesi bidan, kode etik bidan, dan sesuai dengan

10
kewenangan seorang bidan.Terlihat dari ibu Aida menyambut kami, cara dia berpakaian
dengan rapi, sopan dan santun serta beliau berbahasa yang ramah dan juga tentunya
menerapkan filosofi kebidanan.
Pendidikan yang di tempuh dan pengalaman bekerja pun sesuai dengan profesinya
sebagai bidan. Tindakan dan pelayanan yang diberikan juga sesuai dengan kewenangan bidan.
Begitu juga dengan lingkungan sekitar tempat praktek terjaga bersih demi kenyamanan
pasien saat mengunjungi tempat prakteknya. Ruang lingkup pelayanan yang dilakukan
ditempat prakteknya pun bekerja dalam kemitraan dengan perempuan yang meliputi balita,
remaja, wanita hamil, wanita melahirkan, wanita nifas, wanita menyusui dan wanita lanjut
usia. Saat menghadapi kasus patologis, Bidan Aida juga menyesuaikan kewenangannya
sebagai bidan, apabila bukan kewenangannya lagi maka beliau memindahkan asuhan ke
pihak yang lebih berwenang.

Manajemen kebidanan yang terdapat di tempat praktek Bidan Aida secara lengkap
tersusun rapi yang menunjukan bahwa dalam melaksanakan tindakan Bidan Aida tetap
berpegang teguh pada manajemen kebidanan. Model praktek kebidanan yang digunakan oleh
bidan Mey mulai dari mandiri, kolaborasi dan rujukan sesuai dengan prosedur atau standar
(SOP) dalam memberikan pelayanan

E KESIMPULAN

Filosofi kebidanan merupakan keyakinan atau pandangan hidup bidan yang


digunakan sebagai kerangka pikiran dalam memberikan asuhan kepada klien. Dimana
terdapat beberapa ketentuan yang mendasari hal tersebut.
Sesuai dengan wawancara yang saya lakukan, dapat di simpulkan bahwa bidan dalam
melaksanakan kewajibaannya harus sesuai dengan keyakinan atau dasar yang telah
ditentukan karena dalam melaksanakan praktinya bidan harus sesuai dengan kompetensi yang
diberlakukan dimana harus memiliki karakteristik bidan yang terdiri dari beberapa indikator
dan juga tercapainya pelayanan kesehatan primer yang baik.
Bidan telah memenuhi ketentuan yang terdapat dalam filosofi kebidanan yang
meliputi beberapa kompetensi dimana berisi beberapa indikator yang harus diterapkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Estiwidani, dkk. 2009. Konsep Kebidanan. Yoyakarta: Fitramaya.

Yuslifah, Rita. 2003. Konsep Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Purwoasuti, Ending. dkk . 2014. Konsep Kebidanan. Jakarta: Pustaka Baru Press.

http://kaniafauzialestari.blogspot.co.id/2014/11/makalah-pkn-pengertian-filosofi-
dan.html.16.50.02-oktober-2016

http://bidanherlin.blogspot.co.id/2013/03/konsep-kebidanan.html.17.18.02-oktober-2016

12
Praktikum Filosofi Kebidanan
PERSIAPAN

Sebelum melaksanakan praktikum mahasiswa harus mempersiapkan alat dan bahan


yang diperlukan, form untuk observasi, menyampaikan permohonan ijin kepada pimpinan
instansi tempat pengambilan kasus, dan melakukan kontrak waktu dengan instruktur
praktikum terkait pelaksanaan waktu observasi aplikasi filosofi kebidanan.

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Alat dan bahan

1. Alat Tulis

2. Kamera

3. Lembar observasi

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Tempat pengambilan kasus yaitu Bidan Praktik Mandiri

2. Lakukan observasi pada seorang bidan buatlah evaluasi tentang aplikasi filosofi
kebidanan dalam praktik dan pelayanan kebidanan.

3. Observasi ditujukan untuk melihat kesesuaian teori dan aplikasi di lapangan

4. Anda cukup melakukan observasi pada seorang bidan tetapi bila perlu bisa ditambah
dengan wawancara.

PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM

1. Penulisan laporan praktikum

Laporan praktikum dibuat dalam bentuk makalah dengan sistematika sebagai berikut :

a. Pendahuluan : memuat latar belakang dan tujuan praktikum

b. Tinjauan pustaka : memuat teori praktikum

c. Alat, bahan dan prosedur yang digunakan dalam praktikum

d. Hasil dan pembahasan : berisikan hasil observasi yang diperoleh dan kesesuaian
antara teori dan hasil observasi

e. Kesimpulan

f. Daftar pustaka
13
2. Penyerahan laporan

Laporan dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pengajar /
instruktur.

14
15

Anda mungkin juga menyukai