KEBIDANAN
MAKALAH
Dosen pengampu:
Herliana,S.ST.,M.KM
Disusun Oleh:
Desy Diva Ramadhanie
NIM: 2018009
A. TUJUAN
Untuk mengetahui dan menambah pengetahuan tentang keterkaitan paradigma
dengan konseptual model kebidanan
B. TINJAUAN PUSTAKA
Konsep adalah penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang
dapat diuji melalui observasi atau penelitian.
Model adalah contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu.
Model kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka
kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
Sedangkan Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberi
pelayanan.
C. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Konseptual Model Kebidanan
1.Pengertian
a. Konsep
adalah penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang dapat diuji
melalui observasi atau penelitian.
b. Model
adalah contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu.
c. Model kebidanan
adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
d. Model konseptual kebidanan
1.Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.
2.Menunjukkan pada ide global tentang individu, kelompok, situasi, dan kejadian yang
menarik untuk suatu ilmu.
3.Model memberi kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktek untuk
membingbing tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang harus
dijawab dalam penelitian
4.Model konseptual kebidanan biasanya berkembang dari teori dasar intuitif keilmuan
yang sering kali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan
(Fawcett, 1992)
Kegunaan model konseptual adalah :
1. Untuk menggambarkan beberapa aspek (konkret maupun abstrak)
2. Merupkana gagasan mental sebagai bagian deri teori yang membantu ilmu-
ilmu social mengonsep dalam menyamakan aspek-aspek proses social.
3. Menggambarkan suatu kenyataan gambaran abstrak sehingga banyak
digunakan disiplin ilmu lain sebagai parameter garis besar praktik.
Hubungan antara wanita, bidan dan dokter harus didasari oleh rasa hormat, timbal
balik dan saling percaya, bidan boleh mempertanyakan masalah medis atau
perlindungan hukum bagi wanita untuk alas anapapun, jika wanita tersebut tidak mampu
berbicara atass namanya sendirinya
Persepsi mahasiswa kebidanan ditentukan oleh bidan di bagian pelayanan untuk
mengantisipasi mahasiswa dalam menghadapi kasus yang ditemukan di dalam tim,
praktek mahasiswa akan dibatasi oleh bidan dan akan mengajarkan beberapa pelayanan
khusus kebidananyang akan meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa ,
peran perseptor akan semakin berkurang dalam praktek dan hanya akan menjadi
penasehat dan pendukung.
2.3 Teori Model Kebidanan
1. Ruper, lagan dan Tietney Activity of living Model:
Model yang dipengaruhi oleh Virginia Henderson Model. Terdiri dari 5 elemen:
a. Rentang Kehidupan
b. Aktivitas Kehidupan
c. Ketergantungan atau kebebasan individu
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas individu
Dalam model ini diidentifikasi adanya 12 macam kebutuhan manusia bebagaia proses
kehidupan yaitu:
a. Mempertahankan lingkungan yang aman
b. Komunikasi
c. Bernafas
d. Makanan dan minuman
e. Eliminasi
f. Berpakaian dan kebersihan diri
g. Pengaturan suhu tubuh
h. Mobilisasi
i. Bekerja dan bermain
j. Seksualitas
k. Tidur
2. Rosermary Methuen
Merupakan aplikasi dari Oream dan Kenderson, model terhadap asuhan kebidanan,
dimana dalam sistem perawatan ada 5 metode pemberian bantuan yaitu:
a. Mengerjakan untuk klien
b. Membimbing klien
c. Mendukung klien (secara fisik dan psikologis)
d. Menyediakan lingkungan yang mendukung kemampuan klien untuk memenuhi
kebutuhan sekarang dan massa akan datang
e. Mengajarkan klien
Peran bidan adalah mengidentifikasi masalah klien dan melakukan sesuatu untuk
membantu klien untuk memenuhi kebutuhannya. Manfaat dari model ini menurut
Methuen adalah sebagai bukti praktek pengkajian kebidanan yang tidak didasarkan pada
kerangka kerja dan tradisi manapun. Sebagai dasarnya adalah kesehatan bukan
kesakitan sehingga asuhan yang diberikan efektif bagi ibu dan memberikan kebebasan
pada bidan untuk melakukan asuhan.
Kehamilan memberikan perubahan baik secara fisiologis maupun psikologis bagi ibu
hamil. Perubahan-perubahan yang bersifat fisiologis misalnya; pusing, mual, tidak nafsu
makan, BB bertambah dan sebagainya. Sedangkan perubahan psikologis yang
menyertai ibu hamil diantaranya; ibu menjadi mudah tersinggung, bangga dan bergairah
dengan kehamilannya dan sebagainya.
Adapun pelaksanaan komunikasi bagi ibu hamil, bidan diharapkan :(a) mampu
melaksanakan asuhan dan tindakan pemeriksaan, pendidikan kesehatan dan segala
bentuk pelayanan kebidanan ibu hamil; (b) dengan adanya komunikasi terapeutik
diharapkan dapat meredam permasalahan psikososial yang berdampak negatif bagi
kehamilan; (c) membantu ibu sejak pra konsepsi untuk mengorganisasikan perasaannya,
pikirannya untuk menerima dan memelihara kehamilannya.
D. KESIMPULAN