Anda di halaman 1dari 30

KARSINOMA NASOFARING

PADA LAKI-LAKI 87 TAHUN


Navisa Annisa Firdaus
I4061211009

Pembimbing :
Dr. Eni Nuraeni, M. Kes, Sp. THT-KL
PENDAHULUAN

Karsinoma nasofaring Prevalensi rata-rata di


adalah kegansan epitelial indonesia 6,2 : 100.000
dan sering ditemukan di dan 13.000 kasus
fossa Rosenmuller 01 02 setiap tahun

Berkaitan erat Ditatalaksana dengan


dengan virus 03 04 radiasi dan kemoterapi
Epstein-Barr dan
faktor genetik
ANATOMI NASOFARING
ANATOMI NASOFARING
TINJAUAN
PUSTAKA
KARSINOMA NASOFARING
01 02
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
KNF adalah karsinoma non-lymphomatous, Kanker kepala leher terbanyak. Banyak
squamous cell carsinoma ditemukan pada pria (2,18 : 1)

03 04
ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO KLASIFIKASI
1.Karsinoma berkeratin (WHO 1)
Infeksi EBV, genetic dan lingkungan
(merokok, terpapar zat kimia, ISPA berulang 2. Karsinoma berdiferensiasi (WHO 2)
dan makanan yang diawaetkan )
3. Karsinoma tak berdiferensiasi (WHO 3)
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
Ca Nasofaring ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penujang
Gejala Ca Nasofaring

Hidun telinga
g
Sumbatan hidung yang Oklusi Tuba eustachius:
menetap dan epistaksis berdenging, rasa penuh, gang.
dengar

Mata Saraf dan kranial


Diplopia (gang. N. IV dan Sakit kepala; Parese N.IX,
N. VI) N.X, N.XII dan metastasis
ke leher
PEMERIKSAAN FISIK CA NASOFARING

Palpasi Leher Inspeksi rongga hidung


Lokasi, ukuran, konsistensi Melihat perluasan tumor ke
benjolan dan lketerilbatan hidung
kelenjar

Evaluasi rongga mulut & faring Pemeriksaan saraf kranialis


Melihat invasi tumor ke orofaring Mengetahui adanya deficit
dan ada tidaknya trimus neurologis
GAMBARAN ENDOSKOPI NASOFARING
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
CT-Scan Foto Thoraks
CT-Scan nasofaring potongan Untuk melihat adanya
koronal, aksial dan sagital tanpa nodul di paru
dan dengan kontras

USG Abdomen Bone Scan


Menilai metastasis organ intra Melihat metastasis tulang
abdomen
PEMERIKSAAN PENUNJANG

BIOPSI SEROLOGI

Bisa dilakukan biopsi nasofaring Pemeriksaan serologi IgA


memlalui hidung atau mulut atau anti EA dan IgA anti VCA
insisional/eksisional KGB untuk infeksi EBV.
leher/FNAB
ALGORITMA DIAGNOSIS KNF
DIAGNOSIS BANDING
1. Angiofibroma
2. Hiperplasia adenoid
3. Tumor sinus sphenoidalis
4. Neurofibroma
5. Tumor kelenjar parotis
TATALAKSANA & PROGNOSIS

TATALAKSANA PROGNOSIS
STADIUM TATALAKSANA
SI Radiasi Prognosis KNF untuk stadium I
S II Kemoradiasi konkuren dilaporkan five years survival rate
S III, IV A, IV B Kemoradiasi konkuren -/
adalah 83,7%, stadium II 67,9%,
+ dan kemoterapi stadium III 40,3%, sedangkan pada
adjuvant kasus yang telah terjadi metastasis
S IV A, IV B Kemoterapi induksi hanya berkisar 22,3%.
diikuti dengan
kemoradiasi konkuren
PENYAJIAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN
3 November 2021

Nama pasien Usia Jenis Kelamin


Tn. M 87 tahun Laki-laki

No. RM Pekerjaan Agama


58**** - Islam
KELUHAN UTAMA
Laki-laki 87 tahun datang dengan keluhan keluar sekret dengan darah dari mulut sejak
1 minggu yang lalu

RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Laki-laki 87 tahun datang ke poli klinik dengan keluhan keluar darah dari mulut disertai
lendir pada saat batuk selama ± 1 minggu. Pasien pernah mengalami hidung tersumbat
dan keluar sekret beserta darah sejak 1 tahun yang lalu. Terdapat adanya penurunan
pendengaran dan penurunan penglihatan. Keluhan telinga sakit, pandangan ganda, mual
dan muntah disangkal
Riwayat penyakit dahulu Riwayat pengobatan
Riwayat keluhan serupa Pasien pernah menjalani operasi
disangkal, terdapat riwayat katarak beberapa tahun yang lalu.
pneumonia akibat rokok, Pasien juga pernah menjalani
katarak. Hipertensi (-) DM (-) pengobatan terhadap pneumonia.

Riwayat penyakit Riwayat sosio-ekonomi


keluarga
Hipertensi (-), DM (-). Asma Pasien merupakan perokok aktif
(-), Tuberkulosis (-), keluhan sejak masih muda. Pasien juga
serupa (-) sering mengonsumsi ikan asin.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum
Dalam Batas Normal (DBN)
Kesadaran : Compos mentis
(E4V5M6)
Keadaan Umum : Baik Status Lokalis
Tekanan Darah : 142/80 mmHg Telinga: serumen (+), membrane timpani
Nadi : 63 x/ menit keruh
Pernapasan : 16 x/ menit
Suhu : 36,6 °C Hidung: Konka pucat, terdapat adanya tumor
SpO2 : 99% di cavum nasi dextra
Berat Badan : 38 kg
Tinggi Badan : 158 cm Orofaring: DBN

Terlihat massa di cavum nasi dextra pada pemeriksaan nasoendoskopi


PEMERIKSAAN PENUNJANG

CT-Scan tanpa kontras BIOPSI


Tampak massa di nasofaring yang Dilakukan biopsi tumor di
meluas ke cavum nasi dan sinus cavum nasi dextra pada tanggal
sphenoid kanan dan kiri 4 November 2021

Tampak adanya destruksi os. Menunggu didapatkannya hasil


Sphenoid kanan
RESUME MEDIS
Laki-laki 87 tahun datang ke poli klinik THT dengan keluhan keluar sekret
berwarna bening beserta darah dari mulut sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga
sering mengalami hidung berdarah dan merasa tersumbat di hidung sejak 1
tahun yang lalu dan memberat sejak 1 bulan terakhir. Terdapat adanya keluhan
penurunan pendengaran dan penglihatan akibat faktor usia. Keluhan telinga
terasa penuh (-),pandangan ganda (-), mual dan muntah (-). Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tidak adanya benjolan di bagian leher dan pembesaran KGB.
Terdapat massa pada kavum nasi dextra. Pasien merupakan perokok aktif sejak
masih muda dan sering makan ikan asin.

DIAGNOSIS
Karsinoma Nasafaring Stadium III (T3N0M0)
TATALAKSANA,PROGNOSIS DAN
EDUKASI

Tatalaksana Prognosis Edukasi


Natrium diklofenak 3 x 25mg
Edukasi pasien mengenai
Ad vitam : dubia penyakit yang dialami.
Asam tranexamat 3 x 500mg
Ad sanationam: dubia ad malam Edukasi pasien mengenai
Cefadroxil 3 x 500mg
tatalaksana kemoradiasi dan
Ad functionam : dubia ad malam konsultasi ke dokter spesialis
Penyakit Dalam bagian
Onkologi

Edukasi pasien untuk kontrol


ulang
PEMBAHASA
N
FAKTOR RISIKO PADA TN. M

MEROKOK IKAN ASIN


Merokok dikaitkan dengan Terdapat nitrosamine berkaitan
seropositive yang lebih tinggi dengan substansi karsinogen.
terhadap anti EBV VCA IgA
menyebabkan paparan virus yang Menggandung bakteri mutagen dan
lebih tinggi pada mukosa komponen yang dapat mengaktivasi
nasofaring, virus Epstein-Barr
Gejala Nilai
Massa terlihat di nasofaring 25
Gejala khas di hidung 15
Gejala khas pendengaran 15
Sakit kepala unilateral atau 5
bilateral
Gangguan neurologi saraf 5
otak
Eksoptalmus 5
Limfadenopati leher 25

Skoring Digby
Total skor 55 sehingga
pasien dapat dicurigai
TNM AJCC/UICC Edisi 8
menderita karsinoma Karsinoma Nasofaring Stadium
nasofaring III (T3N0M0)
TATALAKSANA
Natrium diklofenak: OAINS sebagai analgesic, antipiretik dan anti
radang
Asam tranexamat: merupakan turunan sintetis dari asam
aminolisin yang memberikan efek antifibrinolitik melalui blokade
reversibel lysine binding dan menghambat plasmin
Cefadroksil: Mencegah terjadinya infeksi setelah biopsi
KESIMPULAN
Tn. M usia 87 tahun datang dengan keluhan keluar darah dari mulut bersama dengan lendir sejak 1
minggu yang lalu. Pasien juga sering mengeluh hidung tersumbat dan terdapat darah bercampur
lendir, keluhan tersebut sudah dirasakannya sejak 1 tahun yang lalu dan memberat sejak 1 bulan
terakhir. Terdapat adanya keluhan penurunan pendengaran dan penglihatan. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tidak adanya benjolan di bagian leher dan pembesaran KGB dan pada pemeriksaan
rhinoskopi anterior didapatkan massa pada kavum nasi dextra. Kemudian dilakukan pemeriksaan
penunjang CT-Scan non-kontras dengan gambaran terdapat massa di nasofaring yang meluas ke
cavum nasi dan sinus spenoid dextra sinistra. Kemudian didapatkan adanya destruksi os spenoid
dan tidak adanya perluasan ke intracranial. Berdasarkan klasifikasi TNM AJCC/UICC, pasien
mengalami karsinoma nasofaring stadium III dengan T3, N0 dan M0. Tatalaksana yang diberikan
cefadroxil 3 x 500 mg, natrium diklofenak 3 x 25 mg, dan asam tranexamat 3 x 500 mg. Pasien
direncanakan untuk melakukan biopsi nasofaring dan melakukan pengobatan dengan modalitas
kemoradiasi atau kemoterapi sesuai stadium karsinoma nasofaring.
Thank!

Anda mungkin juga menyukai