4. Bibir Sumbing ?
b. klasifikasi
Klasifikasi celah bibir dan langit-langit menurut Kernahan dan Stark yaitu : (1)
a. Grup I : Celah langit-langit primer, meliputi celah bibir dan kombinasi celah bibir dengan
celah pada tulang alveolar. Celah biasanya terdapat pada foramen insisivum (gambar 1A).
b. Grup II : Celah langit-langit sekunder atau celah yang terdapat di belakang foramen
insisivum, meliputi celah langit-langit lunak dan keras dengan variasinya (gambar 1B dan C)
c. Grup III: Kombinasi celah langit-langit primer dan sekunder (gambar 1 D).
Gambar 1(1) : (A) Celah bibir unilateral tidak komplit, (B) Celah bibir unilateral (C) Celah bibir bilateral dengan
celah langit-langit dan tulang alveolar, (D) Celah langit-langit.
Klasifikasi celah langit-langit menurut Veau: (2)
b. Tipe 2 : Celah terdapat pada langit-langit lunak dan keras di belakang foramen insisivum
(gambar 2b).
c. Tipe 3 : Celah pada langit-langit lunak dan keras mengenai tulang alveolar pada satu sisi
(gambar 2c).
d. Tipe 4 : Celah pada langit-langit lunak dan keras mengenai tulang alveolar pada dua sisi
(gambar 2d).
Gambar 2(2) : A. Celah pada langit-langit lunak saja. B. Celah pada langit-langit lunak dan keras. C. Celah
yang meliputi langit-langit dan lunak keras juga alveolar pada satu sisi. D. Celah yang meliputi langit lunak
dan keras juga alveolar dan bibir pada dua sisi.
e. tata laksana (3)
Satu-satunya cara menangani celah bibir dan langit-langit yaitu melalui pembedahan.
Pembedahan ini sudah dimulai dari tahun 317, di mana seorang jenderal di Cina yang
memiliki celah bibir dibedah dengan cara yang masih sederhana. Setelah itu pembedahan
untuk menangani celah mulai dilakukan dan diperbaharui dengan teknik-teknik yang lebih
baik. Sebelum dibedah, pasien harus memenuhi syarat “The Rule of Tens”, yaitu ketika berat
bayi mencapai 10 pon atau setara dengan 4,5 kg, jumlah leukosit bayi di bawah 10.000 per
milimeter kubik, HB di atas 10 gr% dan umur di atas 10 minggu, namun bila bayi belum
dapat memenuhi persyaratan ketika berumur 10 minggu, tindakan bedah celah bibir dapat
dilakukan ketika bayi berumur 3-5 bulan.
Perawatan celah bibir dan langit-langit harus dilakukan secara teintegrasi oleh
spesialis gigi anak, spesialis orthodonti, spesialis prostodonti, spesialis bedah mulut dan
maksilofasial, spesialis bedah plastik, audiologis, spesialis THT-KL, dokter anak, speech
patologist, psikiater dan pekerja sosial dalam sebuah tim. Tim disesuaikan dengan kebutuhan
pasien serta ketersediaan spesialis serta anggota tim lainnya. Berikut tabel yang menunjukkan
kerja tim multidisiplin sesuai dengan umur pasien:
Tabel 1(3). Jadwal Perawatan terintegrasi pasien celah bibir dan langit-langit
Mengedukasi ibu yang memiliki anak dengan kelainan kongenital khususnya celah bibir
ataupun celah langit-langit,adalah hal yang sangat penting, agar keturunan selanjutnya tidak
mengalami hal yang sama yakni kelainan kongenital tersebut. Berikat adalah pencegahan
kelainan celah bibir dan langit-langit : ()
DAFTAR PUSTAKA
1. Berkowitz S. Cleft lip and palate diagnosis and management.2nd ed. Germany :
Sprnger-Verlag Berlin Heidelberg. 2006 : 3-9
2. Shi B, Sommerlad BC. Cleft lip and palate primary repair. Hangzhou: Zhejiang
University Press. 2013: 3-4.
3. Erlianda D. Distribusi frekuensi celah bibir dan langitan di RSAB Harapan Kita tahun
1998 dan 2000. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia,
2008: 9, 22, 29-30.
4. Depkes RI. 2005. Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Gizi
Buruk 2005-2009. Jakarta: Depkes RI
5. Departemen Kesehatan R.I. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta
6. Rochmawati, L. 2009. Asuhan Kebidanan III: Fisiologi Laktasi.
7. Sadler TW. Langman’s essential medical embryology. Baltimore: Lippincott
Williams and Wilkins, 2005; 1: 94-5.