Bayi biasanya terbangun dua atau tiga kali setiap malamnya pada priode usia lahir hingga enam
bulan, satu atau dua kali untuk usia enam bulan hingga satu tahun, dan terbangun sekali pada
usia satu atau dua tahun. Sears ,(2007). Seringnya bangun dapat menjadi masalah karena
menyimpang dari pola tidur biasanya. Wong,(2008). Namun, hampir atau bahkan ada lebih dari
72% orang tua menganggap gangguan tidur pada bayi bukan suatu masalah atau hanya masalah
Peneliti menggungkapkan bahwa ada sekitar 44% balita yang mengalami gangguan tidur,
seperti terbangun di malam hari dan kurang tidur. Hasil penelitian disejumlah Negara abtara lain
di Amerika sebanyak 84% anak usia 1-3 tahun mempunyai gangguan tidur yang menetap (sulit
untuk tidur pada malam atau terbangun pada malam hari). Di Beijing cina juga terdapat
prevalensi gangguan tidur pada anak usia 2-6 tahun sebesar 23,5% di swis ada 20% anak usia 3
tahun terbangun setiap malam sedangkan 51,3% bayi di Indonesia mengalami gangguan tidur.
Setiap bayi berbeda pola tidurnya ada yang gampang tidur pulas ada yang cepat menyesuaikan
Berdasarkan data WHO tahun 2012 yang di cantumkan dalam jurnal pediatrics, tercatat
sekitar 33% bayi mengalami masalah tidur. Sementara para peneliti Cincinnati children’s
hospital medical center menyatakan masalah tidur pada bayi tidak selalu hilang saat mereka
dewasa. Salah satu penyebab masalah tidur nyatanya merupakan kesalahan orang tua dalam
menidurkan anaknya. Kebiasaan tidur yang sehat seharusnya ditanamkan sejak bayi
Di Indonesian cukup banyak bayi yang mengalami masalah tidur, yaitu sekitar 44,2%
bayi mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di malam hari. Namun lebih dari 72%
orang tua mengganggap ganguan tidur pada bayi bukan suatu masalah atau hanya masalah kecil.
Hal tersebut diungkapkan oleh sebuah penelitian pada tahun 2014-2015 yang di laksanakan di
lima kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Medan, Palembang dan Batam). Menurut hasil
penelitian sekartini tahun 2014, yang di lakukan di lima kota yaitu Jakarta, bandung, medan,
Palembang dan batam dengan jumblah responden 385 orang, diperoleh data 51,3% bayi
mengalami gangguan tidur, 42% jam tidur malamnya kurang dari 9 jam, terbangun malam hari
lebih dari tiga kali dan lama terbangun pada malam hari lebih dari satu jam. (Rini
Sekartini,2010)
Indonesia cukup banyak bayi yang mengalami masalah tidur, yaitu sekitar 44,2% bayi
mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di malam hari. Namun hampir atau bahkan
lebih dari 72% orang tua tidak mengganggap gangguan tidur pada bayi sebagai suatu masalah.
Masalah tidur dapat mengganggu pertumbuhan bayi, menyebabkan fungsi imun rentan, dan