Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjaun Pustaka
1. Remaja Putri
a. Definisi Remaja Putri
Masa remaja adalah masa peraliahan dari dari masa anak-anak ke masa

dewasa.Masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun demikian,

menurut beberapa ahli, selain istila pubertas digunakan juga istilah

adolensens. Remaja adalah individu baik pria atau wanita yang berada

pada masa/usia antara anak-anak dan dewasa. Perubahan fisik karena

pertumbuhan yang terjadi pada masa remaja akan mempengaruhi

status kesehatan dan gizi remaja. Asupan zat gizi yang seimbang dan

sesuai dengan kebutuhan remaja akan membantu remaja mencapai

pertumbuhan dan perkembangan yang optimal (Sulistiyoningsih,

2011).
b. Karakteristik Remaja Putri
Gunarsa (2014) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat

menimbulkan berbagai masalah pada diri remaja, yaitu kecanggungan

dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan, ketidakstabilan emosi,

adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk

hidup, adanya sikap menentang dan menantang pada orangtua,

pertentangan dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab

pertentangan- pertentangan dengan orangtua, kegelisahan dalam banyak

hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya, senang

bereksperimentasi, senang bereksplorasi, mempunyai banyak fantasi,

9
10

khayalan, dan bualan serta kecenderungan membentuk kelompok dan

kecenderungan kegiatan berkelompok.


Remaja memiliki tugas-tugas perkembangan, yang dikemukakan oleh

Marcia (1991) dalam Sarwono (2013), yaitu:


a. Masa remaja awal (12-15 tahun): lebih dekat dengan teman sebaya,

ingin bebas, lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan

mulai berpikirabstrak.
b. Masa remaja menengah (15-18 tahun): mencari identitas diri, timbul

keinginan untuk bersama dengan lawan jenis, mempunyai rasa cinta

yang mendalam, mengembangkan kemampuan berpikir abstrak,

berkhayal tentang seks. Pertumbuhan dan perkembangan identitas diri

ini digabungkan dengan body image dimana berfokus pada dirisendiri.

c. Masa remaja akhir (18-21 tahun): pengungkapan identitas diri,

lebih selektif dalam mencari teman sebaya, mempunyai citra

jasmani dirinya, mampu berpikirabstrak.

c. Perkembangan Remaja Putri


a. Perkembangan fisik
Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak,

kapasitas sensoris dan keterampilan motorik (Papalia & Olds, 2012).

Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat

tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual

dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-

kanak menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan.

Perubahan fisik pada otak ditandai dengan strukturnya yang semakin

sempurna sehingga meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam


11

Papalia & Olds, 2012). Perubahan yang terjadi pada periode ini

berlangsung secara cepat, perubahan fisik yang cepat membawa

konsekuensi terjadinya perubahan sikap dan perilaku yang juga cepat.

b. Perkembangan kognitif

Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental

seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget

dalam Papalia dan Olds (2001) mengemukakan bahwa pada masa

remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur

otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin

luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir

abstrak. Piaget dalam Papalia dan Olds (2001) menyebutkan

tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal,

pada tahapan pemikiran formal operations ini selayaknya remaja

mampu menentukan kemana dirinya akan dibawa. Informasi-

informasi yang selama ini ia dapatkan, baik melalui teman, guru,

orang tua, media, lingkungan maupun melalui keterlibatannya

dalam suatu kegiatan merupakan informasi belaka yang kemudian

akan diproses dalam fungsi kognitifnya untuk dilakukan penilaian

dan menentukan keputusan apa selanjutnya yang akan ia perbuat.

c. Perkembangan kepribadian merupakan perubahan cara individu

berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik;

sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan dalam


12

berhubungan dengan orang lain (Papalia & Olds, 2012).

Perkembangan kepribadian yang penting pada masa remaja

adalah pencarian identitas diri. Pencarian identitas diri adalah

proses menjadi seorang yang unik dengan peran yang penting

dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2012). Remaja

dihadapkan pada krisis identitas kelompok, identitas individual,

identitas peran seksual, dan emosionalitas. Selama tahap remaja

awal, tekanan untuk memiliki suatu kelompok semakin kuat.

Remaja menganggap bahwa memiliki kelompok merupakan hal

yang penting karena mereka merasa menjadi bagian dari

kelompok dan kelompok dapat memberi mereka status

(Wong,2013).

2. Pisang Ambon ( Musa Paradisiaca Var Sapientum Kunt)


a. Definisi Pisang Ambon
Pisang ambon atau biasa dikenal dengan pisang hijau adalah pisang

yang dagingnya tebal, berwarna putih kekunungan, kulitnya kehijau-

hijauaan sampai kuning ( kamus Besar bahasa Indonesia, Online ). Buah

ini banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia dengan harga

relative murah, pisang juga mudah diolah menjadi beragam masakan

( Yuliarti,2011 ).
b. Manfaat Pisang Ambon
Pisang sejak lama telah dikenal sebagai buah lezat dan berkhasiat bagi

kesehatan. Buah pisang mengandung kalium ( potassium ) yang

bermanfaat untuk penyeimbangan pH atau derajat keasaman di dalam


13

lambung ( Lalage, 2013 ). Selain itu, kalium bermanfaat untuk

mengendalikan tekanan darah, mempengaruhi irama jantung, terapi darah

tinggi, membersihkan karbondioksida di dalam darah, berperan dalam

kepekatan saraf otot, serta memicu kerja otot dan simpul saraf

( Astrawan,2008 ). Kalium yang tinggi juga akan memperlancar

pengiriman oksigen ke otak dan membantu keseimbangan cairan di

dalam tubuh ( Kowalski, 2010 ).


1. Sebagai sumber energy
Pisang ambon(Musa paradisiaca) mengandung kalori sebanyak

99kkal/100g. Pisang ambon menyumbang tambahan kalori yang

dibutuhkan tubuh pada saat metabolisme.


2. Kandungan asam folat
Pisang ambon(Musa paradisiaca) mengandung asam folat sehingga

direkomendasikan untuk para ibu hamil. Asam folat sangat

dibutuhkan janin untuk perkembangan otaknya dan sumsum tulang

belakang janin.Kekurangan asam folat dapat menyebabkan gangguan

perkembangan otak dan sumsum tulang belakang pada janin, yang

dapat menyebabkan kelumpuhan dan kerusakan jaringan otak dan

dapat menyebabkan keguguran.


3. Mengurangi gangguan usus
Pisang ambon (Musa paradisiaca) memiliki manfaat untuk menangani

masalah gangguan usus dan perut.


4. Mengobati gangguan liver
Pisang ambon (Musa paradisiaca) merupakan pisang yang dianjurkan

untuk dikonsumsi pada penderita liver. Konsumsi 2 buah pisang

ambon dengan dicampur 1 sendok madu setiap hari, dengan cara ini
14

dipercaya dapat membantu meningkatkan nafsu makan dan

membantu menjaga stamina.


5. Penyerapan Zat Besi
Untuk memaksimalkan penyerapan zat besi maka harus diberikan

bersamaan dengan sumber makanan yang mengandung vitamin C

misalnya buah pisang ambon. Kandungan vitamin B6 dan vitamin C

dan zat besi pada buah pisang ambon dapat membantu memproduksi

antibodi, metabolisme lemak dan sel darah merah. Vitamin C yang

terkandung dalam Pisang Ambon diperlukan dalam penyerapan zat

besi, dengan demikian vitamin C berperan dalam pembentukan

Hemoglobin, sehingga mempercpeta peningkatan kadar hemoglobin

( Mahardika, N dan Zuraida,R,2016)

c. Dosis Jus Pisang Ambon yang diberikan Kepada Remaja Putri


Berdasarkan Jurnal..... bahwa 1 buah pisang ambon (100 gram) yang

diberikan pada siswi remaja 1 kali perminggu selama 3 bulan.

3. Tablet Zat Besi (Fe)


a. Definisi Zat Besi (fe)
Zat gizi besi (Fe) merupakan inti molekul hemoglobin yang

merupakan unsur utama dalam sel darah merah, maka kekurangan

pasokan zat gizi besi menyebabkan menurunnya produksi

hemoglobin. Akibatnya, terjadi pengecilan ukuran (microcytic),

rendahnya kandungan hemoglobin (hypochromic), serta berkurangnya

jumlah sel darah merah.


Zat Besi (Fe) adalah mikroelemen yang esensial bagi tubuh. Zat

ini terutama diperlukan dalam hemopobesis (pembentukan darah),

yaitu dalam sintesis hemoglobin (Paath, 2014). Besi merupakan


15

mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia

dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa.

Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh yaitu alat

angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut

elektron di dalam sel dan sebagai bagi anter pada berbagai reaksi

enzim di dalam jaringan tubuh (Almatsier,2012)


b. Kekurangan Zat Besi pada Remaja Putri

a. Menurunkan kemampuan dan konsentrasibelajar.


b. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai
optimal.
c. Menurunkan kemampuan fisik olah ragawati.
d. Mengakibatkan muka pucat.

c. Dosis Tablet Fe yang Diberikan Kepada Remaja Putri

Berdasarkan Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesi

Nomor 88 Tahun 2014 bahwa dosis tablet fe yang diberikan kepada

remaja putri atau wanita usia subur yaitu pemberian suplemen besi yang

mengandung 60 mg besi elemental dan asam folat 400 ug yang diberikan

1 kali seminggu selama 3 bulan.

4. Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri


a. Definisi Hemoglobin
Darah merupakan unsur dalam tubuh manusia yang memiliki peran

dalam mekanisme kerja tubuh. Seluruh organ tubuh dihubungkan oleh

darah melalui pembuluh-pembuluh darah. oleh karena itu, darah dapat


16

menjadi cerminan keadaan tubuh, baik dalam keadaan sehat maupun

sakit. Darah masih menjadi sumber diagnosa medis yang paling dapat

diandalkan. Hemoglobin merupakan dapur asam-basa (seperti juga pada

kebanyakan protein), sehingga hemoglobin bertanggung jawab untuk

sebagian besar daya transportasi seluruh darah. Seperti telah disebutkan

sebelumnya bahwa fungsi terpenting hemoglobin adalah transporsi O2

dan CO2 antara paru-paru dan jaringan.


Beberapa zat gizi diperlukan dalam pembentukan sel darah merah.

Pembentukan sel darah merah yang paling penting adalah zat besi,

vitamin B12 dan asam folat; tetapi tubuh juga memerlukan sejumlah kecil

vitamin C, riboflavin dan tembaga serta keseimbangan hormon, terutama

eritropoietin (hormon yang merangsang pembentukan sel darah merah).

Tanpa zat gizi dan hormon tersebut, pembentukan sel darah merah akan

berjalan lambat dan tidak mencukupi, dan selnya bisa memiliki kelainan

bentuk dan tidak mampu mengangkut oksigen sebagaimana mestinya

(Dahlan, 2014).
Siswa yang mengalami anemia atau memiliki kadar Hemoglobin

rendah disebabkan konsumsi protein dan zat besi didalam tubuh kurang,

maka kadar hemoglobin dalam darah juga akan berkurang. Suplementasi

zat besi dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

peningkatan kadar hemoglobin darah. Kadar hemoglobin yang kurang

tidak hanya dipengaruhi oleh cukup atau tidaknya kebutuhan protein dan

zat besi dalam tubuh, akan tetapi dipengaruhi oleh zat penghambat

absorbsi zat besi dalam tubuh (Abdoerrachman, 2014).


b. Fungsi Hemoglobin
17

Fungsi utama haemoglobin mengikat oksigen yang kemudian bersama

dengan sirkulasi darah melakukan proses difusi osmosis dalam proses

respirasi sel (Pearce, 2014). Fungsi utama adalah mengikat dan

membawa oksigen dari paru untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh sel

di berbagai jaringan (Sadikin, 2001). Menurut FKUI dalam eksperimen

Laboratorium Biokimia (2001) disebutkan bahwa fungsi haemoglobin

antara lain:
a. Mengikat dan membawa oksigen dari paru ke seluruh jaringan tubuh.
b. Mengikat dan membawa karbondioksida dari seluruh jaringan tubuh

ke paru
c. Memberi warna merah pada darah
d. Mempertahankan keseimbangan asam basa dari tubuh

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hemoglobin pada Remaja Putri :


a. Pendidikan orang tua dapat mempengaruhi kadar hemoglobin karena

Pendidikan orang tua merupakan modal utama dalam penunjang

ekonomi keluarga juga berperan dalam penyusunan makan

keluarga,serta pengasuhan dan perawatan anak.

b. Kekurangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi.

c. Kurangnya zat besi dalam beberapa makanan yang dikonsumsi.

d. Penyakit yang kronis, misalnya TBC, hepatitis, dsb.

e. Pola hidup remaja putri berubah dari yang semula serba teratur.

menjadi kurang teratur misalnya sering terlambat makan atau kurang

tidur.

f. Ketidakseimbangan asupan gizi dan aktifitas yang dilakukan.


18

d. Prosedur Pemeriksaan Hemoglobin


Penetapan kadar hemoglobin dapat ditentukan dengan bermacam-macam

cara salah satunya dengan menggunakan alat test kadar hemoglobin dalam

darah yang bekerja secara digital dengan hasil prediksi lebih

cepat,akurat,tidak sakit,kapan saja dan dimana saja, atau dikenal dengan

Hb digital (Ridha, 2010).


Alat, bahan dan cara kerja Hb digital

1. Alat dan bahan :

a. Hb digital

b. Lancet dan autoclick

c. Test strips

d. Kapas alkohol

2. Cara kerja :

a. Bersihkan ujung jari yang akan ditusuk dengan kapas alkohol, lalu

tunggu hingga kering.

b. Nyalakan Hb digital dan masukkan test strips dalam lubang/ tempat

yang ada pada Hb digital.

c. Tusuk ujung jari yang sudah dibersihkan dengan menggunakan

lanset, kemudian darah yang keluar dari ujung jari dimasukkan

kedalam test strips sampai tanda batas.


19

d. Tunggu hasil kadar Hb beberapa saat, pada monitor Hb digital.

e. Evaluasi nilai hemoglobin juga perlu memperhatikan usia penderita

karena nilai normal berbeda pada bayi dan pada orang dewasa. Nilai

normal pada pemeriksaan kadar hemoglobin adalah sebagai berikut :

 Pria : 14 - 18 g/dl

 Wanita atau remaja putri : 12 - 16 g/dl

 Bayi : 20 - 22 g/dl.

Tabel 2.1 Batas Normal Kadar Hb

No Kelompok Hb ( gram / 100 ml)


1 Dewasa 12
2 Wanita Hamil 11
3 Laki-Laki 13
4 Anak : 6 bulan s/d 6 11
tahun
5 6 tahun s/d 14 tahun 12
Sumber Wirakusumah, 2014

5. Pengaruh Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri


Kesehatan remaja berpengaruh terhadap proses belajar remaja. Jika

remaja kurang darah, maka akan mudah pusing, merasa lelah, mengantuk,

sehingga mengganggu konsentrasi belajar (Slameto,2013).


Remaja putri merupakan salah satu golongan yang rawan menderita

anemia gizi besi karena mengalami menstruasi atau haid berkala yang

mengeluarkan zat besi setiap bulan (Sayogo, 2006). Wirakusumah (1999)

menjelaskan bahwa dengan adanya menstruasi tersebut, maka dibutuhkan

lebih banyak zat besi untuk pembentukan hemoglobin, karena zat besi
20

yang hilang dari tubuh saat menstruasi juga banyak. Oleh karena itu,

apabila kebutuhan zat besi yang tinggi tidak dapat dipenuhi dan asupannya

rendah, maka kemungkinan terjadinya anemia gizi besi cukup besar.

Berkurangnya jumlah hemoglobin dalam darah pada remaja dapat

berdampak pada menurunnya produktivitas kerja ataupun kemampuan

akademis di sekolah, karena tidak adanya gairah belajar dan konsentrasi.


(Depkes, 2010).

6. Efektifitas Tablet Fe dan Pisang Ambon terhadap Kadar Hemoglobin


Remaja putri secara normal mengalami kehilangan darah melalui

menstruasi setiap bulan, bersamaan dengan itu akan di keluarkan pula

sejumlah zat besi, yang mana zat besi tersebut diperlukan dalam

pembentukan hemoglobin. Oleh karena itu zat besi penting bagi remaja,

khususnya remaja putri. Berbagai jenis makanan yang merupakan sumber

zat besi perlu dikonsumsi oleh remaja, salah satu diantaranya yakni pisang

ambon. Telah kita ketahui bahwa pisang ambon merupakan buah yang

memiliki kandungan gizi yang yang tinggi, terlebih akan kandungan zat

besi. Zat besi tidak serta merta dapat diserap oleh tubuh, melainkan

memerlukan suatu proses. Mulai dari penguraian, proses transfer, faktor

yang mempengaruhi maupun faktor penghambat dan barukemudian

penyimpanan. Zat besi lebih cepat diserap oleh tubuh apabila dikonsumsi

bersamaan dengan vitamin c. Zat besi yang sudah diolah dan disimpan di

dalam tubuh akan digunakan sebagai bahan dasar pembentukan

hemoglobin.
Kadar hemoglobin yang sesuai dengan standar adalah kunci utama

pada pembentukan sel darah merah. Bila produksi sel darah merah sudah
21

terpenuhi atau bahkan bisa di tingkatkan lagi maka kondisi anemia dapat

diatasi. Sehingga secara langsung dapat meningkatkan prestasi belajar

dalam memajukan nusa dan bangsa serta meningkatkan taraf drajat

kesehatan untuk tercipta suatu generasi muda yang berkualitas.

(Fany,2014).
Pisang merupakan sumber kalium dan vitamin B6 yang sangat

baik. Vitamin B6 merupakan salah satu vitamin yang terbaik dalam

pembentukan sel darah merah, pemecahan protein, karbohidrat, dan lemak.

Dari hasil penelitian ini menunjukan terjadi peningkatan kadar hemoglobin

pada remaja(Yunarti,2014)
Remaja putri lebih rentan terkena anemia disebabkan oleh

beberapa hal, seperti remaja pada masa pertumbuhan membutuhkan zat

gizi yang lebih tinggi termasuk zat besi, adanya siklus menstruasi yang

menyebabkan remaja putri banyak kehilangan darah, banyaknya remaja

putri yang melakukan diet ketat, lebih banyak mengonsumsi makanan

nabati yang kandungannya zat besi sedikit, dibandingkan dengan makanan

hewani, sehingga kebutuhan zat besi tidak terpenuhi dan asupan gizinya

tidak seimbang.
Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel

darah merah. Zat besi juga berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh.

Setiap tablet besi mengandung 200 mg fero sulfat atau 60 mg besi

elemental dan 0,400 asam folat. Salah satu upaya yang telah dilakukan

pemerintah untuk menanggulangi masalah anemia pada remaja adalah

melalui pemberian suplemen tablet Fe berupa zat besi (60 mg FeSO4) dan

asam folat (0,400 mg) (Permenkes, 2014).


22

B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana
seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis
beberapafaktoryang dianggap penting untuk masalah.

Gambar 2.1 Karangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent

Tablet Fe dan Jus Pisang Kadar Hemoglobin


Ambon

1. Pendidikan Orang Tua


2. Sosial Ekonomi Orang
Tua
3. Usia Menarche

Variabel Confouding

C. Definisi Operasional
23

Tabel 2.3 Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Hasil ukur Skala


Operasional Ukur
Independen Tablet fe yaitu  Remaja putri Lembar Dalam Bentuk Rasio
Pemberian tablet mineral diberi tablet fe observasi Mili Gram
Tablet Fe yang diperlukan dengan dosisi
tubuh untuk 60 mg 1x
pembentukan perminggu
sel darah merah selama 3 bulan
Jus Pisang jus pisang  jus pisang Gram
Ambon ambon yaitu ambon dengan
berfungsi dosisi 100
sebagai gram yang
penyerapan zat diminum 1 kali
besi. seminggu
selama 3 bulan
Dependent Keadaan kadar Kadar Heamome Dalam Rasio
Kadar hemoglobin Hemoglobin ter Bentuk gr/dl
Hemoglobin seseorang Remaja Putri
dalam kadar  12-16 gr/dl
normal atau  <12 gr/dl
pun tidak
normal

Pendidika Lamanya sekolah Jenjang Angket 1.SD Nominal


n Orang atau tingkat sekolah pendidikan 2.SMP
Tua yang diikuti oleh tertinggi 3.SMA
orang tua responden. yang 4.Dploma
ditempuh
Lama Lama menstruasi  Tidak normal Angkat 1. Normal Nominal
Menstruasi dalah lamanya <2 hari dan > 2. Tidak
keluar darah 7 hari. Normal
seseorang wanita  Normal 3-7
saat menstruasi hari
Usia Usia menarche Usia pertama Angket 1. <=12 Ordinal
Menarche adalah usia kali tahun
seseorang wanita menstruasi 2. >12 tahun
mengakami
menstruasi petama
kalinya.

D. Hipotesa Penelitian
24

Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ada perbedaan efektifitas pemberian tablet

fe dan jus pisang ambon terhadap kadar hemoglobin

Anda mungkin juga menyukai