Anda di halaman 1dari 9

Infeksi Payudara

(Mastitis)
DISUSUN OLEH :

ELISA LESTARI
INDAH REZEKI ASERA
MEIDINA DWI WULANSARY
NIDYA AYU ROSALINA
NUR INDAH PUSPITA SARI
RISTA ANGGARIA UNTUNG
A. Konsep
Dasar
Peradangan payudara adalah suatu hal yang sangat biasa pada
wanita yang pernah hamil, malahan dalam praktek sehari-hari yang
tidak hamilpun kadang-kadang kita temukan dg mastitis

• Mastitis lazim dibagi dalam :


1. Mastitis gravidarum (pada masa kehamilannya)
2. Mastitis puerparalis (pada ibu menyusui)
Karena memang penyakit ini boleh dikatakan hampir selalu timbul pd
waktu hamil dan laktasi.
B. Etiologi
Mastitis biasanya disebabkan oleh infeksi Staphylococus aureus dan
sumbatan saluran susu yang berlanjut.

Mastitis juga dapat disebabkan oleh :

1. Payudara tidak disusukan secara adekuat;

2. Puting lecet sehingga mudah masuk kuman,

3. Penyangga payudara yang terlalu ketat;

4. Ibu kurang istirahat sehingga anemia yang menimbulkan infeksi


C. Tanda dan Gejala

• Rasa panas dingin disertai dengan kenaikan suhu,


• Penderita merasa lesu,
• Tidak nafsu makan,
• Mammae membesar nyeri dan pada suatu tempat kulit merah,
membengkak dan nyeri pada perabaan.
• Adanya bengkak,rasa nyeri di payudara, kemerahan pada
payudara, payudara keras dan menonjol, suhu tubuh meningkat,
• Infeksi terjadi 1-3 minggu pasca persalinan.
D. Patofisiologi Mastitis
Hal ini menyebabkan alveolus-alveolus kelenjar mammae terisi dengan air
susu, tetapi untuk mengeluarkan dibutuhkan refleks yang menyebabkan kontraksi
sel-sel mioepitel yang mengelilingi alveolus dan duktus kecil kelenjar-kelenjar
tersebut. Refleks ini timbul bila bayi menyusui.

Staphylococcus aureus ini menjalar ke duktulus-duktulus dan sinus. Dari


tingkat radang ini akan cepat menjadi abses, karena oleh radang duktulus-duktulus
menjadi edematous, air susu terbendung, dan air susu yang terbendung itu segera
bercampur dengan nanah. Gejala dari abses ini, biasanya ibu akan merasakan nyeri
yang sangat, kulit di atas abses mengkilap dan terjadi peningkatan suhu (390 –
400C)
• Apabila bayi tidak menyusu dengan baik atau jika payudara tidak dikosongkan
dengan sempurna, maka ASI akan tertimbun pada ductus lactiferous. Penimbunan
ASI pada ductus lactiferous di payudara menyebabkan bengkak dan keras, sehingga
terdapat sensasi nyeri pada ibu.
E. Pencegahan Infeksi
Payudara
Untuk mencegah terjadinya mastitis bisa dilakukan
beberapa tindakan berikut:

• Menyusui secara bergantian payudara kiri dan kanan

• Untuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan


saluran, kosongkan payudara dengan cara memompanya

• Gunakan teknik menyusui yang baik dan benar untuk


mencegah robekan/luka putting susu

• Minum banyak cairan (untuk mencegah dehidrasi)

• Menjaga kebersihan putting susu

• Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.


F. Cara mengatasi radang
payudara
 Istirahat.

 Kompres payudara secara bergantian dengan kompres hangat dan dingin.

 Pijat daerah yang sakit.

 Jangan berhenti menyusui meskipun payudara meradang,

 Menyusui lebih sering pada payudara yang meradang .

 Apabila bayi menolak menyusu pada payudara yang meradang hal ini dapat disebabkan
karena peradangan kelenjar susu meningkatkan kadar sodium (garam) pada ASI sehingga
rasanya jadi asin kebanyakan bayi tidak menyadari rasa asin ini tetapi ada bayi yang menolak
untuk meminumnya. Apabila bayi menolak mulailah menyusui dari payudara yang sehat
baru selanjutnya ke payudara yang meradang apabila peradangan terus berlanjut maka
segeralah periksa ke dokter.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai