Anda di halaman 1dari 8

EKLAMPSIA

Kelompok 2:
Arias Vini
Jheneri Cludiya Sinta
Novita Kristina
Prissilia Solantiya
Vopy
Wella Kristia
PENGERTIAN EKLAMPSIA

Eklampsia adalah suatu kondisi yang ditandai


dengan timbulnya kejang yang dapat disusul
dengan koma, dimana sebelumnya sudah
menunjukkan gejala pre-eklampsia. Kejang dapat
terjadi pada masa antepartum, intrapartum, atau
postpartum.
ETIOLOGI

Ada beberapa faktor resiko predisposisi tertentu


yang dikenal:
1. Kehamilan multipara
2. Riwayat keluarga pre-eklampsi atau eklampsia
3. Usia ibu yang eksterm > 35 tahun
4. Riwayat hipertensi
5. Penyakit ginjal
6. Diabetes militus
7. Kehamilan ganda
TANDA DAN GEJALA

Nyeri kepala hebat, peningkatan tekanan darah,


gangguan penglihatan, oedema, mual-mual, nyeri pada
epigastrium, hiperrefleksia, kejang-kejang dan
bahkan koma.

JENIS Tingkat kejang


EKLAMPSIA (konvulsi)

1. Eklampsia gravidarum 1. Tingkat awal atau aura (± 30 detik)


2. Eklampsia parturientum 2. Tingkat kejang tonik (± 30 detik)
3. Eklampsia puerperium 3. Tingkat kejang klonik (1 - 2 menit)
4. Tingkat koma
PATOFISIOLOGI

 Kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan penimbunan cairan


yang berlebihan dalam ruang interstitial.
 Pada eklampsia dijumpai kadar Aldosteron yang penting untuk
mempertahankan volume plasma. Pada plasma dan uterus terjadi
penurunan aliran darah ke plasenta mengakibatkan gangguan fungsi
plasenta.
 Perubahan pada ginjal disebabkan oleh aliran darah ke dalam ginjal
menurun, sehingga menyebabkan filtrasi glomerulus berkurang dan
dapat terjadi oliguria atau anuria.
 Sehingga terjadinya oedema paru-paru dan menyebabkan aliran darah
ke otak dan oksigen pada eklampsia akan menurun.
 Dan dapat mengakibatkan kejang yang menyebabkan kadar gula darah
naik untuk sementara.
PENANGANAN

1. Membuka jalan nafas dengan Airway Breathing Circulation (ABC)


2. Mengendalikan kejang dengan injeksi melalui Intravena MgSO4
3. Mengendalikan tekanan darah
4. Memasang infus Ringer Laktat untuk memenuhi kebutuhan cairan
5. Memberikan oksigen 4-6 liter per menit
6. Memasang tong spatel untuk mencegah terjadinya lidah tergigit pada saat
kejang-kejang.
7. Baringkan pasien pada sisi kiri untuk mengurangi resiko aspirasi

Memastikan penderita mampu melahirkan janin dengan selamat pada


kondisi optimal. Pada eklampsia persalinan harus terjadi 6 jam sejak gejala
eklampsia timbul. Jika terjadi gawat janin atau persalinan tidak dapat
terjadi dalam 12 jam (pada eklampsia) maka lakukan bedah caesar.
PROGNOSA

Diurese dapat dipegang untuk prognosa; jika diurese lebih dari 800 cc
dalam 24 jam atau 200 cc tiap 6 jam makan prognosa agak baik. Sebaliknya
oliguri dan anuri merupakan gejala yang buruk.
Gejala – gejala lain memperberat prognosa dikemukakan oleh Eden ialah ;
koma yang lama, nadi di atas 120x/menit, suhu di atas 39˚C, tekanan darah
di atas 200 mmHg, proteinuria 10 gram sehari atau lebih, tidak adanya
edema, edema paru–paru dan apoplexy merupakan keadaan yang
biasanya mendahului kematian.
Tingginya kematian ibu dan anak di negara-negara yang kurang maju
disebabkan oleh kurang sempurnanya pengawasan antenatal dan natal;
penderita-penderita eklampsia sering terlambat mendapatkan pengobatan
yang tepat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai