Anda di halaman 1dari 39

Oleh :

SILFA YANA PUTRI


MISLOHNA SAFITRI

28/03/201 1
 Aspek Fisik / Perkembangan Fisik
yaitu perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan-
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang
sehat, dalam pessage (peredaran waktu) tertentu.
 Aspek Psikososial / Perkembangan Psikososial
yaitu perubahan-perubahan psikologis – sosial sebagai hasil dari pematangan
fungsi- fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh faktor lingkungan dan
proses belajar
dalam passage tertentu, menuju kedewasaan. Bisa diartikan juga
sebagai proses pematangan fungsi-fungsi non-fisik.

28/03/201 2
Aspek Fisik / Perkembangan Fisik Aspek Psikososial / Perkembangan
Psikososial
Aspek f i s i k yang p e r l u d i k a j i
Aspek p s i k o s o s i a l yang d i k a j i , m e l i p u t i :
antara l a i n :
1. I d e n t i t a s s e k s u a l
1. K o n d i s i f i s i k ( t a n d a - t a n d a
2. I d e n t i t a s kelompok
vital).
3. Konsep d i r i
2. N u t r i s i .
4. Kecemasan dan masalah k e h i d u p a n .
3. C a i r a n dan e l e k t r o l i t .
5. K o n d i s i l i n g k u n g a n s o s i a l .
4. Hygiene p e r s o n a l .
6. F a k t o r pendukung d a r i k e l u a r g a dan
5. I s t i r a h a t  t i d u r .
masyarakat.
6. K as ih sayang dan s e k s .
7. Komunikasi atau hubungan dalam
7. A k t u a l i s a s i d i r i .
kelompok, k e l u a r g a dan masyarakat
8. Rasa aman dan nyaman
(pe r as aa n d i h a r g a i ) .

28/03/201 3
1. Lahir, Bayi dan Kanak-
kanak
 Terbentuknya b a k a l organ seks s a a t j a n i n b e r u s i a 12 minggu.
 S e j a k b a y i , w a n i t a sudah m e m i l i k i 2 i n d u n g t e l u r .
 Pada masa i n i s e l t e l u r belum matang.
 Belum menunjukkan t a n d a - t a n d a pertumbuhan seks s e k u n d e r .

 Anak perempuan d ia r ah k a n untuk m en g ik uti budaya yang berkembang


d i l i n g k u n g a n tempat anak perempuan t e r s e b u t d i a s u h , mis a lnya :
 Anak perempuan h ar u s jongkok s a a t BAK sedangkan anak l a k i - l a k i
berdiri.
 Rambut anak perempuan d i b i a r k a n panjang atau d i p o t o n g dengan
model
yang f e m i n i s m e .
 Anak perempuan d i d i d i k untuk b e r s i k a p f e m i n i s m .
28/03/201 4
2. Pubertas
Aspek Fisik
 Mulai terbentuk s e l t e l u r matur.
 P r o d u k s i hormon e s t r o g e n karena
pengaruh matangnya s e l t e l u r .
 M u l a i tumbuh t a n d a - t a n d a seks
sekunder,
m i s a l n y a : tumbuh p a y u d a r a , tumbuh b u l u
pada p u b i s , dan l a i n - l a i n .
Aspek Psikososial
 Wanita m u l a i t e r t a r i k pada lawan j e n i s
dan m u l a i merasakan j a t u h c i n t a untuk
pertama k a l i n y a .
 Anak perempuan d i a j a r k a n untuk b e r s o l e k .

28/03/201 5
Aspek Fisik
 Wanita mengalami masa menstruasi, dengan keluarnya darah dari vagina.
 Wanita memasuki usia reproduktif.
 Sel telur dapat dibuahi.
 Jika melakukan hubungan intim dengan lawan jenis, wanita dapat hamil.
 Bekerjanya hormon indung telur (estrogen dan progesteron).
Aspek Psikososial
 Wanita mulai cemas karena proses menstruasi.
 Wanita mulai mencari identitas diri, gambaran diri yang
dipengaruhi kelompoknya.
 Bergaul dan berkumpul dengan teman-teman yang berjenis
kelamin sama.
28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 6
Aspek Fisik
 Kekuatan otot dan kecakapan mental mulai mencapai puncaknya.
 Dimulai proses penuaan.
 Penurunan hormon kewanitaan berangsur menurun.
 Proses menstruasi yang tidak teratur.
 Perasaan panas di sekitar wajah (hot flash) & produksi keringat yang berlebihan.
 Kulit menjadi kusam dan kasar & Rambut cenderung kering dan rapuh.
 Perasaan adanya gangguan dalam hubungan intim.
 Kesulitan vagina mengalami lubrikasi, shg timbul rasa tdk nyaman saat
bersenggama.
Aspek Psikososial
 Wanita lebih banyak menarik diri dari lingkungannya.
 Wanita lebih sering merasa tersiggung, mudah cemas dan sangat sensitive.
 Gelisah karena menghadapi proses penuaan.

28/03/201 7
Aspek Fisik
 Hilangnya hormon kewanitaan.
 Menstruasi tidak muncul lagi .
 Organ reproduksi tidak berfungsi lagi.
 Berat badannya sulit dikendalikan.
 Terjadi timbunan lemak di beberapa tempat karena ketiadaan hormon.
 Wanita sering mudah merasa lelah.
 Penyakit degeneratif (penyakit jantung, DM, gangguan ginjal dan osteoporosis) mudah
menyerang.
Aspek Psikososial
 Wanita mulai mencapai kematangan hidup.

28/03/201 8
 Lemasnya otot-otot yang membuat struktur tubuh menjadi bengkok.
 Gangguan sendi mulai sering timbul.
 Berat badan cenderung berkurang.
 Penurunan daya guna tubuh.
 Kekuatan otot dari saat usia 20 tahun.
 Kekuatan pendengaran pada frekuensi menurun sampai 75%.
 Terjadi penurunan intelektual.
 Kemungkinan dapat terjadi gangguan otak secara organik

 Terjadi perubahan sifat, misalnya : dari pemurung menjadi periang, dari pemberani
menjadi penakut atau sebaliknya.
 Sering timbul perilaku yang sulit diterima karena terjadi gangguan otak organic.

28/03/201 9
Konsepsi yaitu suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di
dalam tuba falopi.

Konsepsi dapat terjadi, jika beberapa kriteria berikut di penuhi :


 Senggama harus terjadi pada bagian siklus reproduksi wanita yang tepat.
 Ovarium wanita harus melepaskan ovum yang sehat pada saat ovulasi.
 Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama
ejakulasi.
 Tidak ada barier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai penetrasi
dan akhirnya membuahi ovum.

28/03/201 10
Fertilisasi
A d a l a h b e r s a t u n y a kromosom
d a r i gamet l a k i - l a k i dan
perempuan u n t u k membentuk
m a t e r i g e n e t i k dan i n d i v i d u
yang b a r u . P r o s e s i n i m e l i p u t i
p e n e t r a s i spermatozoa ke
dalam ovum dan perkembangan
d a r i p r o n u k l e i l a k i - l a k i dan
perempuan, dan pe n yat ua n
kromosom-kromosomnya.

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 11


Masa bayi baru lahir (neonatal) adalah saat kelahiran sampai umur 1
bulan, sedangkan masa bayi adalah bayi umur 1 bulan sampai 12 bulan. Masa
bayi juga bisa dikatakan berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi
yang baru lahir dua minggu.
Pada bayi lahir cukup bulan, pembentukan genetalia internal sudah
selesai, jumlah folikel primordial dalam kedua ovarium telah lengkap sebanyak
750.000 butir dan tidak bertambah lagi pada kehidupan selanjutnya.
Genetalia bayi perempuan yang baru lahir itu basah karena sekresi cairan
yang jernih. Epitel vagina relatif tebal dan pH vagina 5, setelah 2-3 minggu
epitel vagina menipis dan pH naik menjadi 7. Pada 1/3 bayi perempuan,
endoserviks tidak terhenti pada ostium uteri eksternum, tetapi menutupi
juga sebagian dari poesio servivis uteri.

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 12


Pada minggu pertama dan kedua kehidupan
di dunia luar, bayi masih mengalami pengaruh
estrogen yang sewaktu hamil memasuki tubuh
janin melalui placenta. Karena itu, uterus
bayi baru lahir lebih besar dibandingkan
dengan uterus anak kecil.
Di samping itu estrogen juga menyebabkan
pembengkakan pada payudara bayi perempuan
maupun laki-laki selama 10 tahun pertama
dari kehidupannya., kadang-kadang disertai
dengan sekresi cairan seperti air susu.
Selanjutnya 10-15% dari bayi wanita dapat
timbul pendarahan pervagina dalam minggu –
minggu pertama yang bersifat withdrawal
bleeding.

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 13


Ma a kanak-kanak adalah aat
umur 1 tahun ampai 6 tahun,
walaupun ada yang menyebut hingga 12 tahun.
Yang kha pada kanak-kanak ini adalah bahwa
perang angan oleh hormon kelamin angat kecil, dan
memang kadar etrogen dan gonadotropin angat
rendah. Karena itu alat-alat genetalia dalam ma a ini
tidak memperlihatkan pertumbuhan yang berarti ampai
permulaan puberta . Dalam ma a kanak-kanak udah
nampak perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan,
terutama dalam tingkah lakunua, tetapi perbedaan ini
ditentukan terutama oleh lingkungan dan pendidikan.
28/03/201 14
Sekresi Hipotalamus, glandula pituitari anterior, dan gonad darifetus, neonatus,
Hormon bayi, kanak-kanak/ prapubertas semuanya mampumenyekresi hormon dengan
konsentrasi samadengan dewasa.
Bahkan, selama kehidupan fetus, terutama pertengahan kehamilan,
konsentrasi serum FSH dan LH mencapai batas lebih tinggi atau sama
dengan konsentrasi dewasa. Akan tetapi, kemudian menurun setelah
pertengahan kehamilan, melahirkan, masa kanak-kanak, dan meningkat lagi
pada masa dewasa.

28/03/201 15
Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-
anak berubah dari makhluk aseksual. Periode yang merupakan masa
peralihan dari masa kank-kanak menuju masa dewasa.
Kata pubertas berasal dari kata Latin yang berarti “usia
kedewasaan”. Kata ini lebih menujukkan pada perubahan fisik daripada
perubahan perilaku yang terjasi pada saat individu secara seksual
menjadi matang dan mampu memberikan keturunan.
Pubertas pada wanita mulai kira-kira pada umur 8 – 14 tahun dan
berlangsung kurang lebih selama 4 tahun. Kejadian penting pada masa ini
adalah pertumbuhan badan yang cepat, timbul ciri-ciri kelamin sekunder,
menarche, dan perubahan fisik. Perkembangan ini disebabkan oleh
hormon estrogen.

28/03/201 16
Awal pubertas dipengaruhi oleh :
 Bang a
 Iklim
 Gizi
 Kebudayaan.

Kejadian penting dalam pubertas :


 Pertumbuhan badan yang cepat.
 Timbulnya ciri-ciri kelamin
ekunder.
 Menarche.
 Perubahan p iki .

28/03/201 17
perubahan
Berbagai
Terjadi paling awal, kadang pada usia kurang dari 10
tahun ( 8-13 tahun ), disubut sebagai “the first physical
sign of puberty”. Payudara matang dicapai sekitar usia
14 – 15 tahun (12-18 tahun).

Mulai sekitar usia 11 tahun (10-14 tahun). Mungkin juga


menjadi tanda pubertas pertama mendahului
perkembangan payudara. Pertumuhan rambut pubis
dewasa dicapai juga pada usia 14-15 tahun (12-18
tahun).
28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 18
Biasa terjadi 2 tahun sesudah thelarche atau 1
tahun sebelum menarche. Dipengaruhi growth
hormon, estradiol dan insulin-like growth factor
(IGF-I). Pertumbuhan bisa mencapai 5-10 cm dalam
1 tahun.

Variasi normal antara usia 9-16 tahun, dengan rata-


rata 12-13 tahun. Haid pertama umumnya
anovulatoir ireguler, periodenya lama dan
perdarahannyabanyyak. Siklus anovulatoir ireguler
ini dapat terjadi sampai selama 12 bulan.

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 19


Terjadinya perubahan
karakteristik pubertas
pada usia kurang dari 8
tahun.
Umumnya ditandai
pertumbuhan
tinggi maksimal.

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 20


Masa reproduksi adalah masa pada perempuan umur 15-46 tahun dan
berlangsung kira-kira selama 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur
dan siklus pada alat genital bermakna untuk memungkinkan kehamilan.
Pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450x, dan selama ini wanita
berdarah selama 1800 hari. Biarpun pada usia 40 tahun ke atas wanita
masih mampu hamil, tetapi fertilitas menurun cepat sesudah usia tersebut.
Selama masa reproduksi ini akan terjadi maturasi folikel yang khas,
termasuk ovulasi dan pembentukan korpus luteum. Proses ini terjadi akibat
interaksi hipothalamus – hipofisis – gonad dimana melibatkan folikel dan
korpus luteum, hormon steroid, gonadotropin hipofisis dan faktor autokrin
ataupun parakrin bersatu untuk menimbulkan ovulasi.

28/03/201 21
 Klimakterium: Bahasa Yunani ‘tangga’, merupakan
peralihan antara masa reproduksi dan masa senium
 Terjadi pada usia rata-rata 45-65 tahun.
 Dapat dikatakan bahwa klimakterium mulai kira- kira
6 tahun sebelum menopause (kadar estrogen mulai
turun dan kadar hormon gonadotropin naik), dan jika
ada gejala-gejala klinisnya.
 Klimakterium kira-kira berakhir 6-7 tahun setelah
menopause.

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 22


 Menopause : Haid terakhir atau saat terjadinya haid
terakhir. Bagian klimakterium sebelum menopause disebut
pramenopause.
 Umur terjadinya menopause dipengaruhi oleh keturunan,
kesehatan umum dan pola kehidupan.
 Terjadinya menopause ada hubungannya dengan
menarche. Semakin dini menarche terjadi, makin lambat
menopause timbul, dan sebaliknya.

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 23


 Senium : Masa sesudah pasca menopause, ketika
telah tercapai keseimbangan baru dalam kehidupan
wanita, sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif
maupun psikis.
 Yang mencolok pada masa ini ialah kemunduran
alat-alat tubuh dan kemampuan fisik, sebagai
proses menjadi tua.
 Dalam masa senium terjadi pula osteoporosis
dengan intensitas berbeda pada masing-masing
wanita.

28/03/201 25
Merupakan modal utama atau dasar faktor bawaan yang normal
Misalnya : Jenis kelamin, suku, bangsa.

Komponen biologis
Misalnya : Organ tubuh, gizi, perawatan, kebersihan lingkungan,
pendidikan, sosial budaya, tradisi, agama, adat, ekonomi, politik.

Keadaan perilaku akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Perlaku


yang tertanam pada masa anak akan terbawa dalam kehidupan
selanjutnya.

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 25


 Keturunan  Lingkungan
 Fertilitas  Kondisi ibu
 Kecukupan gizi  Sikap orang tua
 Kondisi sperma dan ovum  Aspek psikologi pada
 Fakor hormonal masa bayi
 Faktor psikologis  Sistem reproduksi

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 26


 Hal – hal yang diwariskan dari orang tua,
misalnya bentuk tubuh
 Kemampuan intelektual
 Keadaan hormonal tubuh
 Emosi dan Sifat

 Keluarga
 Gizi
 Budaya setempat
 Kebiasaan anak dalam hal personal hygiene

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 27


a.Masalah gizi
 Anemi dan kurang gizi kronis
 Pertumbuhan yang terhambat pada remaja putri
b.Masalah pendidikan
 Buta huruf
 Pendidikan rendah
c.Masalah lingkungan dan pekerjaan
 Lingkungan dan suasana yang kurang memperhatikan kesehatan
remaja dan bekerja yang akan menggganggu kesehatan remaja.
 Lingkungan sosial yang kurang sehat dapat menghambat bahkan
merusak kesehatan fisik, mental dan emosional remaja.

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 28


d. Masalah kespro remaja e. Masalah seks dan seksualitas
 Ketidakmatangan secara fisik  Pengetahuan yang tidak lengkap tentang
& mental. masalah seksualitas, misalnya mitos yang
 Resiko komplikasi & kematian tidak benar.
ibu dan janin lebih besar.  Kurangnya bimbingan untuk bersikap
 Kehilangan kesempatan utk positif dalam hal yang berkaitan dengan
pengembangan diri. seksualitas.
 Resiko bertambah utk  Penyalahgunaan & ketergantungan
melakukan aborsi yang tidak NAPZA yang mengarah pada penularan
aman. HIV/AIDS.
 Penyalahgunaan seksual.
 Kehamilan remaja.
 Kehamilan pranikah atau diluar ikatan
pernikahan.
28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 29
Dipengaruhi oleh beberapa faktor Dipengaruhi oleh beberapa
yaitu : faktor yaitu :
 Perkembangan organ reproduksi.  Faktor hormonal.
 Tanggapan seksual.  Kejiwaan.
 Kedewasaan psikologis.  Lingkungan.
 Pola makan.
 Aktifitas fisik (olah
raga).
Terjadinya menopause pada setiap orang
tidak sama dipengaruhi o/ beberapa
faktor :
 Keturunan.
 Kesehatan umum.
 Pola kehidupan.
28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 30
a. Aspek Pemantauan Perkembangan Bayi dan Anak
 Gerak kasar/motorik kasar
Aspek yg berhubungan dgn pergerakan anak dengan melibatkan otot2 besar (duduk).
 Gerak halus/motorik halus
Aspek yg berhubungan dgn pergerakan anak dgn melibatkan otot2 kecil (menulis).
 Kemampuan bicara dan bahasa
Aspek yg berhubungan dgn kemampuan u/ memberi respon (bersuara, komunikasi).
 Sosialisasi dan kemandirian
Aspek yg berhubungan dgn kemampuan mandiri dan bersosialisasi dgn ling.(bermain).
28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 31
b. Instrumen pemantauan
 KPSP : Kuesioner Pra Skring perkembangan
KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan
anak normal atau ada penyimpangan.
 DDST : Denver Developmental Screening Test
DDST adalah salah satu dari metode screening terhadap kelainan
perkembangan
anak, test ini bukanlah test diagnosa atau test IQ.
 TDL: Tes Daya Lihat
Tujuan test ini adalah untuk menemukan gangguan atau kelainan daya lihat
anak
sejak dinii.
 TDD : Tes Daya Dengar
Tujuan test ini untuk menemukan gangguan pendegangaran sejak dini.

28/03/201 32
a. Perubahan Hormonal b. Perubahan Somatik
 Pertumbuhan seks  Perubahan tinggi badan
sekunder :  Perubahan BB
pertumbuhan  Perubahan proporsional
payudara, pantat tubuh
bertambah besar, dll.  Organ reproduksi
 Pertumbuhan  Sistem pencernaan
primer : semua organ  Sietem pernafasan
wanita tumbuh  Gigi geligi
selama puber  Neurologi

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 33


c. Perkembangan Kognitif / Psikologis
 Perkembangan kognitif
• Realisme dan simbolisme.
• Berpikir intuitif.
• Operasional konkrit.
 Perkembangan psikologi
• Keluarga : memulai ketidak ketergantungan.
• Kelompok sebaya ( peer Group).
• Berkumpul dengan teman sejenis dan
pemeriksaan oleh kelompok sebaya.

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 34


a. Dalam bahasa awam / popular disebut masa “wanita dewasa” (mature women).
b. Siklus menstruasi lebih dari normal
c. Periode fungsi reproduksi lebih dari maksimal (puncak 24-30th a > akan menurun).
d. Petumbuhan usia reproduksi
 Periode efisiensi pertumbuhan fisik hingga periode empat puluhan.
 Kemampuan motorik mencapai puncak pada periode 20 – 30 an.
 Kecepatan respon maksimal antara 20 – 25 an.
e. Perkembangan
 Kemampuan mental mencapai puncak pada 20an.
 Penyesuaian diri efektif pada berbagai situasi.
 Penalaran analogis, berfikir kritis, dan mandiri.
 Penyesuaian peran baik sebagai istri atau ibu.
f. Indikator pemantauan
 Berat badan melihat status gizi
 Hb
28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 35
a. Klimakterium
b. Masa sekitar menopause, sekitar usia 40 tahun ke atas, di mana aktifitas hormon
estrogen mulai menurun, tidak ada respon adekuat ovarium terhadap FSH yang tinggi
dari hipofisis (“tired” ovarium) pengaruh habisnya folikel (follicle depletion).
c. Menopause : Berhentinya haid secara permanen.
d. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
 Konseling dan pelayanan Kesehatan Reproduksi terutama
gangguan dan tanda keganasan.
 Di tatanan Pelayanan Kesehatan dasar (Posyandu Lansia).

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 36


e. Indikator Pemantauan
Sederhana, diPosyandu :
 Status gizi (TB/BB)
 Tekanan darah
 Nadi
 Proteinuria
 Reduksi
 Keluhan phatologis

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 37


B. Hurlock, Elizabeth. (tanpa tahun). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
Kartono, Kartini. 2007. Psikologi Anak : Psikologi Perkembangan. Bandung : CV. Mandar
Maju
Prawirohardjo, Sarwono & Hanifa Wiknjosatro. 2011. Ilmu Kandungan. Edisi Ketiga. Jakarta :
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rahmat H, Dede & Yayan Karyawati. 2013. Psikologi Untuk Bidan. Padang : Akademia
Permata.
Widyastuti, Yani / Anita Rahmawati / Yuliasti Eka Purnamaningrum. 2010. Kesehatan
Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya.
Yanti. 2011. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihana.
Yusuf L.N, Samsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.

28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 38


28/03/201 “Kesehatan Reproduksi, Kelompok 3, 2A, D3 39

Anda mungkin juga menyukai