Anda di halaman 1dari 12

OBSTRUKSI

BILIARIS
Disusun Oleh :
Kelompok 5
 Iis karlina
 Putri
A. PENGERTIAN OBTRUKSI BILIARIS

Obstruksi biliaris adalah tersumbatnya saluran kandung empedu


karena terbentuknya jaringan fibrosis. Hal ini disebabkan oleh
degenerasi sekunder atau karena kelainan konginetal. ( Sitiatava
Rizema Putra; 369 – 373; 2012 ).
Berdasarkan penyakit yang timbul, meliputi:

1. Penyakit duktus biliaris intrahepatik:

a. Atresia biliaris

Merupakan suatu kondisi kelainan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak
berkembang secara normal.
b. Sirosis biliaris primer
secara histologis kerusakan duktus tampak di kelilingi infiltrasi limfosit yang padat dan
sering timbul granuloma.
c. Kolangitis sklerosing
obat-obatan long-acting lebih menyebabkan kerusakan hepar disbandingkan dengan obat-
obatan short-acting. (Sarjadi, 2000)
2. Obstruksi biliaris akut
Obstruksi biliaris akut duktus biliaris umumnya disebabkan oleh bantu empedu.
Secara klinis akan menimbulkan nyeri kolik dan icterus. Apabila kemudian sering
terjadi infeksi pada traktus biliaris, duktus akan meradang (kolangitis) dan timbul
demam.
B. ETIOLOGI OBSTRUKSI BILIARIS
Penyebab obstruksi biliaris adalah tersumbatnya saluran kandung empedu sehingga empedu tidak dapat
mengalir dalam usus untuk dikeluarkan di dalam feses

Obstruksi biliaris ini sering ditemukan, dan kemungkinan disebabkan oleh:

1. Batu empedu
2. Karsinoma duktus biliaris

3. Karsinoma kaput panksreas


4. Radang duktus biliaris komunis yang menyebabkan striktura

5. Ligasi yang tidak sengaja pada duktus biliaris komunis


6. Kista dari saluran empedu

7. Limfe node diperbesar dalam porta hepatis


C. MANIFESTASI KLINIS OBSTRUKSI BILIARIS
Gejala mulai terlihat pada akhir minggu pertama yakni bayi icterus. Selain icterus,
feses bayi berwarna putih agak keabu-abuan dan terlihat seperti dempul. Urine
menjadi lebih tua karena mengandung urobinilogen.
D. DIAGNOSIS OBSTRUKSI BILLIARIS

Pemeriksaan Laboratorium dan Imaging:

1) Pemeriksaan darah (terdapat peningkatan kadar bilirubin)


2) Rontgen perut (tampak hati membesar)
3) Kolangiogram atau kolangiografi intraoperatif
4) Breath test
5) Banyaknya radioaktivitas dalam pernafasan
6) Ultrasonografi ( USG )
7) Imaging radionuklida (radioisotop) menggunakan bahan yang mengandung perunut radioaktif
8) Skening hati
9) Koleskintigrafi menggunakan zat radioaktif yang akan dibuang oleh hati ke dalam
saluran empedu.
10)  CT scan
11)  MRI
12)  Kolangiopankreatografi endoskopik retrograd
13)  Kolangiografi transhepatik perkutaneus
14)  Kolangiografi operatif 

15)  Foto rontgen sederhana sering bisa menunjukkan suatu batu empedu yang
berkapur.
16)  Pemeriksaan Biopsi hati

17)  Laparotomi (biasanya dilakukan sebelum bayi berumur 2 bulan). (Indonesia, USA


E. PENCEGAHAN

Dapat mengetahui setiap faktor resiko yang dimiliki, sehingga bisa mendapatkan
promotif diagnosis dan pengobatan jika saluran empedu tersumbat. maka penyumbatan
itu sendiri tidak dapat dicegah. (Attasaranya S, Fogel EL, 2008)
F. PENATALAKSANAAN

1. Medis

penatalaksanaan medis adalah dengan operasi. operasi membutuhkan tindakan pembedahan, ekstrasi

batu empedu di duktus, atau insersi stent, dan drainase bilier paliatif dapat dilakukan denagan stent yang

ditempatkan melalui hati ( trans hepatik ) atau secara endoskopik.

2. Asuhan Kebidanan

 pertahankan kesehatan bayi

 Berikan penjelasan kepada orang tua


Daftar Pustaka

http://novitasari819stikesyo.blogspot.com/2018/12/makalah-obstruksi-billiaris-pada.html?m=1
Manggasih,Atika Vidia, pongki jaya. 2016.Asuhan kebidanan pada neonates, Bayi,Balita, dan
Anak pra sekolah. Jakarta Timur: CV Trans info media.

Anda mungkin juga menyukai