RSUD SIDOARJO
OLEH:
INAYATUL KAROMAH
MOJOKERTO
2022
i
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA PASIEN POST OP
FRAKTUR FEMUR DI RUANG MAWAR KUNING BAWAH
RSUD SIDOARJO
OLEH
INAYATUL KAROMAH
NIM. 0321016
MOJOKERTO
2022
ii
SURAT PERNYATAAN
Nim : 0321016
Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Pasien Post Op Fraktur Femur Di Ruang
Adalah bukan KTI orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam
INAYATUL KAROMAH
NIM : 0321016
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Dengan Judul:
Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Pasien Fraktur Femur Di Ruang Mawar
Oleh:
INAYATUL KAROMAH
NIM. 0321016
disetujui/Acc)
Pembimbing I Pembimbing II
NPP: NPP.
Mengetahui,
NPP: 10.02.126
iv
LEMBAR PENETAPAN (lembar persetujuan)
Dengan Judul :
Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Pasien Post Op Fraktur Femur Di Ruang
Mawar Kuning Bawah RSUD Sidoarjo
Oleh :
Inayatul Karomah
Nim : 0321016
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Program Studi
Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto Sarjana
Keperawatan Profesi (Ners) pada tanggal……
Tim Penguji
Ketua : (……….………...)
Mengesahkan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada
Ketua
NPP : 10.02.044
v
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan Judul :
Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Pasien Poat Op Fraktur Femur Di Ruang
Mawar Kuning Bawah RSUD Sidoarjo
Oleh :
Inayatul Karomah
Nim : 0321016
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Proposal Karya Tulis Ilmiah Program
Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto
Sarjana Keperawatan profesi (Ners) pada tanggal……
Tim Penguji
Ketua : (……….………...)
Mengesahkan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada
Ketua
NPP : 10.02.044
vi
KATA PENGANTAR
proposal/KTI dengan judul” Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Pasien Post
Mojokerto.
arahan.
arahan
5. dan Kedua orang tua yang telah memberikan doa serta dukungan baik
vii
Penulis berusaha untuk menyelesikan kti ini, dengan sebaik-baiknya. Namun
demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
demi kesempurnaan penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua
viii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum....................................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus...................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................... 4
1.4.1 Manfaat Teoritis.................................................................................... 4
1.4.2 Praktis................................................................................................... 5
ix
2.1.4 Nyeri Akut............................................................................................ 12
2.1.5 Data Mayor & minor............................................................................ 17
2.1.6 Faktor Yang Berhubugan ..................................................................... 18
2.1.7 Intervensi Keperawatan ...................................................................... 18
2.2 Literatur Riview.................................................................................... 20
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Intervensi Keperawatan (Tim prokja SIKI DPP PPNI, 2018)………18
Tabel 2.2 literatur review Sumber dari jurnal………………………………….20
xi
DAFTAR GAMBAR
.............................................................................................................................15
xii
DAFTAR LAMBANG
. : Titik.
- : Tanda hubung.
, : Koma.
; : Titik koma.
/ : Tanda miring.
% : Persen.
: : Titik dua
? : Tanda Tanya
xiii
DAFTAR SINGKATAN
RI : Republik Indonesia
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik, kekuatan dan sudut tenaga
fisik, keadaan tulang itu sendiri, serta jaringan tulang yang umumnya
disebabkan oleh tekanan atau trauma (Asikin, dkk, 2016). pasien yang
dirawat di rumah sakit dengan post operasi terkait dengan masalah fisik,
seperti nyeri yang merupakan keluhan tersering cemas secara kusus pasien
menjadi pedoman untuk mengatasi reaksi stres yang timbul akibat dari nyeri
akibat sakit yang dideritanya sehingga pasien tidak merasa nyaman ketika
jumlah kejadian fraktur didunia kurang lebih 18 juta jiwa, pada tahun 2018
terdapat 5,6 juta menderita patah tulang atau fraktur salah satu insiden fraktur
yang memiliki prevelensi cukup tinggi salah satunya adalah insiden fraktur
1
2
yaitu sebanyak 5,5%. Kasus fraktur femur merupakan yang paling sering
yaitu 39% (Desiartama & Aryana 2017). Menurut rekam medis RSUD
kasus fraktur di ruang mawar kuning bawah sebanyak 120, dengan kasus
sebanyak 31 kasus atau sekitar 25%, kedua fraktur tibia dengan jumlah 28
kasus atau sekitar 23% dan ketiga fraktur metatarsal dengan jumlah kasus 9
atau sekitar 7,5% (sumber : Data Rekam Medik RSUD sidoarjo 2022).
pada klien dengan post op fraktur femur adalah nyeri akut, ketidakefektifan
resikio infeksi dan resiko syok (Nurarif, 2015). Dari beberapa masalah yang
klien salah satunya adalah nyeri akut. Menurut PPNI (2016) nyeri akut
kerusakan actual atau fungsional dengan omset mendadak atau lambat dan
berinteritas ringan hinga berat yang berlansung kurang dari 3 bulan. Nyeri
3
komplikasi yang tinggi dan akan membutukan lebih banyak biaya. Hal ini
(Smeltzer & Bare, 2013). Selain itu nyeri dapat mengakibatkan pasien
mengalami gelisah dan ketegangan respon fisik pasien yang mengalami nyeri
akut harus di kendalikan agar perawatan lebih optimal dan tidak menjadi
pemberian obat analgesic. Cara yang bisa dilakukan selain farmakologi yaitu
pasien post op fraktur femur di ruang mawar kuning bawah RSUD Sidoarjo.
1.4.2. Praktis
1. Bagi Instansi
2. Bagi Pasien
fraktur.
TINJAUAN PUSTAKA
Fraktur merupakan patah tulang yang disebabkan oleh trauma atau tenaga
fisik, kekuatan dan sudut tenaga fisik, keadaan tulang itu sendiri, serta jaringan
tulang yang umumnya disebabkan oleh tekanan atau trauma (Asikin, dkk, 2016).
Fraktur Femur adalah rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha yang disebabkan
kondisi fraktur femur secara klinis bisa berupa fraktur femur terbuka yang disertai
dengan adanya kerusakan jaringan lunak (otot, kulit, jaringan syaraf dan
pembuluh darah ) dan fraktur femur tertutup yang dapat disebabkan oleh trauma
langsungpada paha.
Jadi dapat disimpulkan bahwa fraktur merupakan patah tulang yang umumnya
tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat di serap oleh tulang.
6
7
Yaitu fraktur dimana garis patahnya berada 5cm dari distal trocheanter
Tipe II yaitu garis patah berad 1-2 inch distal dari batas atas
trochanter minor.
Tipe III yaitu garis patah berada 2-3 inch di distal dari batas atas
trochanter minor.
kecelakaan atau jatuh dari ketinggian, patah pada daerah ini dapat
Fraktur tertutup
Fraktur terbuka
tembus keluar.
Derajat II terjadi luka lebih besar (> 1cm) dan luka ini
Derajat III terjadinya luka lebih luas dari derajat II lebih kotor
keposterior hal ini biasanya disebabkan Karena adanya tarikan dari otot-
karena kecepatan tinggi sehingga terjadi gaya axial stress valgus atau
femur ke atas.
a) Fraktur fisiologi
Cedera langsung
secara spontan
femur.
b) Fraktur patologis
Dalam hal ini kerusakan terjadi proses penyakit dimana dengan trauma
minor dapat mengakibatkan fraktur, hal ini dapat terjadi pada berbagai
keadaan antara lain : tumor tulang jinak, infeksi seperti osteomyelitis scory
1. Nyeri
tulang.
2. Deformitas
bergerak secara alamiyah ( gerakan luar biasa) bukannya tetap rigid seperti
dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot tergantung pada
3. Pembengkakan
trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini bisa baru terjadi
4. Krepitus
dengan lainnya.
11
2.1.3 Pathway
Fraktur
1. Devinisi
individu kebutuhan terbebas dari rasa nyeri itu merupakan suatu salah satu
dengan omset mendadak atau lambat dan berinteritas ringan hinga berat yang
nyeri yang terjadi setelah cedera, penyakit atau intervensi bedah dan
memiliki awitan yang cepat dengan intensitas yang bervariasi (ringan sampai
2. Klasifikasi Nyeri
yaitu :
Nyeri akut
Nyeri akut yang terjadi kurang dari 6 bulan yang dirasakan secara
mendadak dari intensitas ringan sampai berat dan lokasi nyeri dapat
peningkatan denyut jantung dan ketegangan otot (potter & perry 2010).
(sulisttyo A, 2013).
Nyeri Kronik
Nyeri yang terjadi lebih dari 6 bulan dan tidak dapat diketahui sumbernya
nyeri kronik merupakan nyeri yang sulit dihilangkan sensasi nyeri dapat
secara spesifik (potter & perry 2010). Manifestasi yang biasanya muncul
3. Karakteristik nyeri
presepsi nyeri
mempengaruhi fungsinya.
4. Skala nyeri
a. Skala numerik
Kala penilaian numeric (Numerik Rating Scales, NRS) pada skala ini,
klien diminta untuk menilai nyerinya dengan memilih angka yang tepat
pada sekala angka dari 0 (tanpa nyeri) sampai 10 (nyeri tak tertahankan).)
b. Skala deskritif
pendiskrif verbal (Verbal Descriptor Scale, VDS) skala wajah nyeri wong-
baker (skala gambar) dibuat terutama untuk anak yang sudah dapat
mengepresikan diri mereka sendiri atau orang lain yang dapat berbicara
sakit atau nyeri yang dialami. Direkomendasikan agar salah satu dari
skala peringkat lain digunakan untuk anak berusia lebih dari 7 tahun dan
Keterangan :
0 : tidak nyeri
dengan baik
berkomunikasi,memukul.
16
5. Penatalaksanaan
1. Manajemen farmakologi
tidak hanay memiliki efek anti inflamasi dan antipiretik. Tetapi ini
dengan terapi yang lebih sederhana, murah praktis tampa efek yang
17
a. Mayor
1. Subjektif
Mengeluh nyeri
2. Objektif
Tampak meringis
Gelisah
Sulit tidur
b. Minor
1. Subjektif
(tidak tersedia)
2. Objektif
Menarik diri
Diaforesis
Terdapat tiga penyebab utama nyeri akut menurut Tim pogja SDKI DPP
PPNI, 2016)
2.1.7 Intervensi
kerjakan oleh perawat yang didasaarkan pada pengetahuan dan nilai klinis
19
untuk mencapai luaran outcome yang diharapkan (Tim Pokja SIKI DPP
PPNI, 2O18).
Tabel 2.1 intervensi keperawatan (Tim prokja SIKI DPP PPNI, 2018).
menurun analgetik
Tekanan darah
20
cukup
membaik Terapheutik
kebisingan.
Edukasi
Nyeri
tepat
kolaborasi
Observasi
Terapeutik
perlu.
Edukasi
Obat
Kolaborasi
Sumber : Tim Pokja SIKI DPP PPNI. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Devinisi dan tindakan keperawatan 2018
Menggunakan picot
sataliga sebanyak 4x
menggunakan
teknik non
farmakologi
tindakan
kolaborasi
dengan dokter
melakukan dengan
25
observasi, mengajarkan
perkembangan teknik
yaitu dengan
teknik nafas
dalam
BAB 3
METODE PENELITIAN
mencangkup pengkajian satu unit penulisan secara intensitif misalnya satu pasien
bagian anggota gerak tubuhnya, baik anggota gerak atas (tangan) atau bawah
kaki.fraktur femur disebut juga sebagai fraktur tulang paha yang disebabkan
akibat benturan atau trauma langsug maupun tidak langsung (helmi, 2012). Salah
satu penatalaksanaan yang sering dilakukan pada kasus fraktur femur adalah
Untuk melakukan analisa dari hasil penelitian yang berupa gambaran atau
deskriptif. Pada studi kasus nyeri akut pada pasien post op fraktur femur.
26
27
1. Lama waktu nyeri dengan menggunakan teknik relaksasi pada pasien post
medical bedah. Data primer dari tulisan berikut didapatkan dari hasil wawancara
observasi langsung dan pemeriksaan fisik langsung pada responden data ini
Catatan klien (perwatan atau rekam medis klien ) yang merupakan riwayat
maka segi etika penelitian harus diperhatikan karena manusia mempunyai hak
penelitian. Hal ini meliputi pemberian informasi kepada responden tentang hak-
hak dan tanggung jawab mereka dalam suatu penelitian dan mendokumentasikan
dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar
alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
Tanggung jawab peneliti untuk melindungi semua informasi ataupun data yang
diketahui oleh peneliti dan pembimbing atas persetujuan responden, dan hanya
kelompok data tertentu saja yang akan disajikan sebagai hasil peneliti.