Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Anak merupakan sebagai individu yang unik dan mempunyai
kebutuhan sesuai dengan tehap perkembangannya, kebutuhan tersebut dapat
meliputi fisiologis seperti nutrisi dan cairan, aktifitas dan eliminasi, istirahat
tidur dan lain lain, anak juga individu yang membutuhkan kebutuhan
psikologis social dan spiritual. Anak merupakan individu yang berada dalam
satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja.1
Anak dengan umur 3-6 tahun adalah anak dengan masa prasekolah
(Mansur,2014). Pada masa usia prasekolah ini disebut sebagai masa yang
sangat aktif seiring dengan masa perkembangan otot yang sedang tumbuh dan
peningkatan aktivasi bermainnya.para ahli menggolongkan usia balita pada
usia prasekolah 3-4 tahun sebagai tahapan yang cukup rentang terhadap
berbagai penyakit yang sering di jumpai adalah penyakit infeksi2.
Dengue hemorrhagic fever (DHF) atau yang biasa disebut dengan
penyakit demam berdarah dengue (DBD), Merupakan penyakit yang
disebabkan karena infeksi virus dengue yang di tularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegepty yang dapat memicu terjadi demam atau hipertermi.3
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit tropis yang banyak di
temukan di Indonesia, peningkatan kasus setiap tahunnya berkaitan dengan
sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk
betina.4 Pada tahun 2016 jumlah kasus DBD di Indonesia mencapai 204.171
1
 Jing & Ming. 2019. “Dengue Epidemiology.” Global Health Journal 3(2): 37 45. https://doi.org/
10.1016/j.glohj.2019.06.002.
2
Marina S.Wor wor,Mario E Katuuk dan Vandri D.Kallo (2017). Efektifitas kompres air suhu hangat dengan
kompres plester terhadap penurunan suhu tubuh anak demam usia prasekolah di ruang anak Rs Bethesda, journael
Keperawatan (eKp). Vol 5, nomer 2, November 2017
3
Erni Nuryanti, Siti Kistimbar, Sutarmi, Risa Dwi Aprilia (2022). Pengelolaan Hipertermi Anak Haemoragic
Fever, jurnal studi keperawatan, Received: March 8,2022,Revised;March 15,2022,Accepted;March 21,2022
4
Pohan,Chen, K., Suhendro, Nainggolan. ‘Demam berdarah dengue’ ilmu penyakit dalam.6 ed.Jakarta : interna
publishing.2014.
kasus, dengan tingkat kematian yang cukup tinggi yaitu 1598 kematian,
penyakit DBD menyebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia.5
Demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia hingga juli mencapai
71.633 kasus. Jumlah kasus dan kematian tahun ini masih rendah di
bandingkan tahun 2019, dengan jumlah kematian di seluruh Indonesia
mencapai 459.10 jiwa.6
Factor penyebab DHF pada umunya sangat dipengaruhi oleh
lingkungan dan perilaku manusia mulai dari perilaku tidak menguras bak
mandi, membiarkan genangan air di sekitar tempat tinggal. Belum lagi saat ini
telah masuk musim hujan dengan potensi penyebaran DHF lebih tinggi.
Penderita DHF umumnya terkena demam tinggi dan mengalami penurunan
jumlah trombosit secara draktis yang dapat membahayakan jiwa. Inilah yang
membuat orang tua terkadang menganggap remeh. Sehingga hanya diberikan
obat dan menunggu hingga beberapa sebelum di bawa ke dokter atau
puskesmas. Kondisi ini tentu bisa parah bila pasien terlambat dirujuk dan
tidak dapat tertangani dengan cepat.7
Manajemen penanganan demam oleh ibu menjadi sesuatu yang
penting untuk dipahami dalam mengatasi kejadian demam pada anak,
manajemen penanganan ibu yang dapat dilakukan dirumah yaitu dengan self
manajemen, penanganan self manajemen merupakan penanganan demam
yang dapat dilakukan sendiri oleh ibu tampa menggunakan jasa tenaga
kesehatan, penanganan self manajemen yang dapat dilakukan yaitu dengan
terapi fisik, terapi obat maupun kombinasi keduanya.8

5
Ditjen P2P. Kemenkes RI. Situasi penyakit demam berdarah di Indonesia. Infodatin.2018
6
Kemenkes RI, 2020
7
Wang, When-hung et al 2019. “International Journael of Infectious Diseases A Clinical and Epidemiological
Survey of the Largest Dengue Outbreak in Southern Taiwan in 2015 “ international of infectious Diseases 88:88-
99 http;//10.1016/j.ijid.2019.09.007
8
Marina S.Wor wor,Mario E Katuuk dan Vandri D.Kallo (2017). Efektifitas kompres air suhu hangat dengan
kompres plester terhadap penurunan suhu tubuh anak demam usia prasekolah di ruang anak Rs Bethesda, journael
Keperawatan (eKp). Vol 5, nomer 2, November 2017
Pada beberapa manajemen trombositopeni banyak sekali yang
menganjurkan di masyarakat dengan peningkatan nutrisi yang adekuat dengan
memberikan diet TKTP dan penambahan cairan dan eletrolit yang baik
dengan rasional bahwa nutrisi yang baik akan meningkatkan pertahanan tubuh
dalam melawan ketidakseimbangan metabolisme darah dalam hal ini
hemopoesis dan pembentukan trombosit dapat cepat terjadi dengan hasil yang
benar benar maturasi.9
Salah satu pemberiannya ada yang menganjurkan dengan jus
jambu,fermentasi beras dan juga pemberian jus kurma, khasiat buah kurma
antara lain untuk mempercepat pemulihan kondisi saat sakit demam
berdarah.10
Kurma (phonix dactylifera) pohonnya semacam palm yang tumbuh
dan berbuah di negeri arab, irak dan sekitarnya. Banyak ditemukan di padang
pasir (kering) dan bisa mencapai tinggi 30-35 meter, mulai berbunga setelah
umur 6-16tahun, ada 2 jenis jantan dan betina dengan bentuk bunga lebih
besar untuk yang berjenis jantan. Buah kurma berbentuk lonjong dengan
ukuran 2-7-5 cm dengan warna yang bermacam macam antara coklat gelap,
kemerahan, kuning muda, dan berbiji. Buah kurma memiliki zat zat berikut
gulaa (campuran glukosa,sukrosa, dan fruktosa), protein, lemak, serat, vitamin
A,B1,B2,B12,C, potassium, kalsium, besi, klorin, tembaga, magnesium,
sulfur, fosfor, dan beberapa enzim yang dapat berperan dalam penyembuhan
berbagai penyakit.11
Kurma dengan komposisi nutrisi yang komplek dan rasa manis yang
khas akan disukai oleh anak anak sehingga semakin banyak cairan yang dapat
diberikan kepada anak dalam bentuk jus kurma untuk menurunkan kekentalan
9
Rianti Anita Aritonang (2018). Pengaruh jus kurma terhadap peningkatan kadar trombosit pada pasien
DBD.Jurnal Keperawatan Vol.8.No.1,Januari 2018
10
Rianti Anita Aritonang (2018). Pengaruh jus kurma terhadap peningkatan kadar trombosit pada pasien
DBD.Jurnal Keperawatan Vol.8.No.1,Januari 2018
11
Rianti Anita Aritonang (2018). Pengaruh jus kurma terhadap peningkatan kadar trombosit pada pasien
DBD.Jurnal Keperawatan Vol.8.No.1,Januari 2018
darah, menambah protein yang hilang karena infeksi virus DBD dan
menambah daya tahan tubuh karena terdapat banyak vitamin dan mineral.12
Pendapatan ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh. 13pada
penderita DBD di RSUD Genteng banyuwangi, pada penelitian tersebut
peneliti menyatakan bahwa 75% penyusun buah kurma adalah gula yang
menyediakan nutrisi yang cukup pada penderita DBD yang mengalami
penurunan nafsu makan yang di sebabkan oleh rasa sakit pada daerah
pencernaan.
Pendapatan ini sejalan dengan penelitian.14pemberian jus kurma
merupakan salah satu tambahan diet alternative dalam meningkatkan kadar
trombosit darah pasien demam berdarah, pasien berhak mengetahui dan
mendapatkan alternative diet yang relative tidak mahal yang dapat
meningkatkan kadar trombosit darah, hasil penelitian ini dapat di kembangkan
sebagai pengetahuan dalam pemenuhan nutrisi pasien, sehingga menjadi
acuan untuk meningkatkan status nutrisi pasien yang mengalami penyakit
demam berdarah.
Asupan nutrisi dan energi selama di rumah sakit merupakan factor
penting dalam penatalaksanaan pengobatan di rumah sakit, jus kurma dan diet
rumah sakit merupakan makanan yang mampu meningkatkan status nutrisi
pasien yang mengalami kekurangan kadar trombosit darah.15
Penanganan pasien DBD dapat dilakukan dengan memenuhi asupan
dan keseimbangan cairan. Keseimbangan cairan dalam tubuh dapat
12
Heny Nurma Yunita dan Juli Dwi Prasetyo (2015). Efektifitas pemberian jus kurma (Phoenix Dactylifera)
terhadap peningkatan kadar trombosit darah pada penderita Dengue haemorrahagic fever (DHF).Heality Vol.4
No.1 Tahun 2015
13
Heny Nurma Yunita dan Juli Dwi Prasetyo (2015). Efektifitas pemberian jus kurma (Phoenix Dactylifera)
terhadap peningkatan kadar trombosit darah pada penderita Dengue haemorrahagic fever (DHF).Heality Vol.4
No.1 Tahun 2015
14
Giyatmo (2013). Efektifitas pemberian jus kurma damam meningkatkan trombosit pada pasien demam
berdarah dengue di RSU bunda purwokerto. Jurnal keperawatan soediman (The Soediman Of Nursing). Volume
8.No 1, Maret 2013
15
Giyatmo (2013). Efektifitas pemberian jus kurma damam meningkatkan trombosit pada pasien demam berdarah
dengue di RSU bunda purwokerto. Jurnal keperawatan soediman (The Soediman Of Nursing). Volume 8.No 1,
Maret 2013
dipengaruhi oleh jumlah asupan nutrisi dan cairan yang masuk dan keluar,
asupan tersebut berasal dari sumber makanan dan minuman yang dikonsumsi,
kandungan nutrisi dan cairan tersebut membantu tubuh meningkatkan
pembentukan kadar hemoglobin, kadar trombosit dan untuk mempertahankan
sel agar tidak nekrousis.16
Nutrisi dan cairan dapat diberikan secara oral dan parenteral,
pemberian cairan secara oral dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan
minum penderita DBD. Kurma yang tinggi akan serat, mineral dan sejumlah
nutrisi lainnya sangat baik untuk membantu memenuhi kebutuhan asupan
nutrisi dan cairan per oral.17
berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk “penerapan
pemberian sari kurma pada pasien dengue haemorrahargic fever (DHF) pada
anak dalam meningkatkan nafsu makan di RSUD SIDOARJO”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan
karya ilmiah akhir adalah “penerapan pemberian sari kurma pada pasien
dengue haemorrahargic fever (DHF) pada anak dalam meningkatkan nafsu
makan di RSUD SIDOARJO”
C. TUJUAN PENELITI
1. Tujuan umum
Studi ini bertujuan untuk mendeskripsi studi kasus “penerapan
pemberian sari kurma pada pasien dengue haemorrahargic fever (DHF) pada
anak dalam meningkatkan nafsu makan di RSUD SIDOARJO”
2. Tujuan khusus
a. Mengkaji klien anak dengan DHF
b. Menegakkan diagnose keperawatan pada klien anak dengan DHF

16
Puspita,dkk, Dukungan perawat dan keluarga dalam pemberian asupan nutrisi cairan pada pasien penderita
demam berdarah di Rumah sakit Paru Dr.Ario Wirawan, Salatiga, Jurnal KesMaDaSka, 2018
17
Puspita,dkk, Dukungan perawat dan keluarga dalam pemberian asupan nutrisi cairan pada pasien penderita
demam berdarah di Rumah sakit Paru Dr.Ario Wirawan, Salatiga, Jurnal KesMaDaSka, 2018
c. Menyusun perencanaan keperawatan pada anak dengan DHF
d. Melaksanakan implementasi keperawatan pada anak dengan DHF
e. Mengevaluasi klien anak dengan DHF
D. MANFAAT PENELITI
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau
masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan
khususnya tentang dengue haemorrahargic fever (DHF)
2. Manfaat praktis
a. Bagi institusi pendidikan
Dapat bermanfaat sebagai bahan masukan atau perbandingan
bagi peneliti berikutnya dalam masalah dengue haemorrahargic fever
(DHF)
b. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil karya tulis ilmiah akhir ini dapat digunakan sebagai
bahan referensi dari sumber bacaan untuk penelitian terkait dengan
dengue haemorrahargic fever (DHF), sehingga karya ilmiah akhir ini
serupa dapt digunakan

c. Bagi pasien dan keluarga


Menambah pengetahuan mengenai manfaat pada sari kurma
yang mengandung tinggi protein, manfaat bagi pencernaan dan
meningkatkan daya tahan tubuh untuk penyakit DHF

Anda mungkin juga menyukai