Anda di halaman 1dari 3

WEB OF CAUTION : DECOMPENSASI CORDIS

Gangguan aliran darah Arteriosklerosis Faktor sistemik Penyakit jantung Kelainan Kontraktilitas
ke otot jantung koroner (hipoksia, anemia) (stenosis katup AV, otot jantung
stenosis katup
temponade pericardium, Atrofi Beban jantung
Disfungsi miokardium Beban volume Pasokan oksigen ke perikarditis konstruktif) serabut otot
berlebihan jantung

Definisi: decompensasio cordis


merupakan ketidakmampuan jantung Decompensasi Etiologi:
dalam memompa darah dengan jumlah Cordis
1. Pada anak-anak decompensasio
yang adekuat ke dalam sirkulasi sistemik
pada tekanan pengisian normal untuk MK : Penurunan cordis sering terjadi karena
Penurunan kontraktilitas jantung Penatalaksanaan:
memenuhi kebutuhan metabolik tubuh curah jantung kelainan sekunder akibat
(Wong, et.al, 2008) 1. Terapi non abnomarlitas struktural (mis;
farmakologi: defek pada septum jantung)
LVED Back Gagal pompa Gagal pompa perubahan gaya yang menyebabkan
naik failure ventrikel kiri ventrikel kanan hidup, peningakatan volume darah dan
monitoring & tekanan di dalam jantung.
kontrol faktor 2. Dapat terjadi karena kegagalan
RAA Renal Forward failure risiko miokardium yang
flow 2. Terapi mengakibatkan gangguan
Tekanan farmakologi: kontraktilitas ventrikel
diastole diberikan gol
Aldosteron 3. Dapat terjadi pada
Suplai O2 Suplai darah diuretik, ACEI , kardiomiopati, disritmia jantung
otak jaringan betabloker,ARB, atau gangguan elektrolit berat
Bendungan glikosida 4. Dapat terjadi karena kebutuhan
ADH atrium kanan jantung, berlebihan pada otot jantung
vasodilator, yang normal seperti pada
Sinkop Metabolisme
agonis beta, keadaan sepsis atau anemia yang
Retensi Na+ H2O anaerob
Bendungan bipiridin berat (Wong, et.al, 2008)
vena sistemik
Pemeriksaan Manifestasi klinis:
MK : MK : Asidosis Hepar
Tekanan vena penunjang:
Kelebihan Ketidakefekti metabolik 1. Takikardi (denyut jantung >160
pulmonalis 1. Laboratorium rutin
volume fan perfusi kali/ menit pada anak umur
2. EKG
cairan jaringan dibawah 12 bulan; >120
ATP Hepatomegali 3. Rontgen toraks
kali/menit pada umur 12 bulan-5
4. Pemeriksaan
tahun
Tekanan fungsi ventrikel
2. Hepatomegali, peningkatan
kapiler paru Fatigue 5. Pemeriksaan
tekanan vena jugularis dan
MK : biomarks (Tanto
edema perifer (tanda kongestif)
Nyeri dkk,2014)
3. Irama derap dengan crakles/
MK : Intoleransi ronki pada basal paru
Edema paru
aktivitas 4. Pada bayi napas cepat (atau
berkeringat, terutama saat diberi
MK : makanan; pada anak yang lebih
NOC: klien mempertahankan aktivitas tua edema kedua tungkai, tangan
Gangguan
fisiknya atau muka, atu pelebaran vena di
pertukaran
gas NIC: leher (Amin & Hardi, 2015)

NOC: respiratory klien 1. Kolaborasi dengan tenaga


normal Klasifikasi:
rehabilitasi medik merencanakan
NIC: program terapi yang tepat Menurut derajat sakitnya
1. monitor respirasi dan 2. Bantu klien mengidentifikasi 1. Derajat 1: tanpa keluhan, masih bisa melakukan aktivitas fisik
status O2 aktivitas yang mampu dilakukan sehari-hari tanpa disertai kelelahan atau sesak napas.
2. Monitor rata-rata 3. Bantu memilih aktivitas 2. Derajat 2: ringan-aktivitas fisik sedang menyebabkan
kedalaman, irama, & konsisten sesuai dengan kelelahan atau sesak napas, tetapi jika aktivitas ini dihentikan
usaha respirasi kemampuan fisik, psikologi dan maka keluhan pun hilang.
3. Catat pergerakan social 3. Derajat 3: sedang- aktivitas fisik ringan menyebabkan
dada 4. Bantu mengidentifikasi dan kelelahan atau sesak napas, tetapi keluhan akan hilang jika
4. Monitor suara nafas mendapatkan sumber yang aktivitas dihentikan
5. Monitor pola nafas diperlukan untuk aktivitas yang 4. Derajat 4: berat- jika dapat melakukan aktivitas sehari-hari
6. Catat lokasi trakea diinginkan saat istirahat pun keluhan tetap ada dan semakin berat jika
7. Monitor kelelahan 5. Bantu untuk mendapatkan kursi melakukan aktivitas walaupun aktivitas ringan.
otot diafragma roda dan krek
8. Auskultasi suara 6. Bantu untuk mengidentifikasi Decompensasi cordis ada 3 macam, yaitu :
nafas & catat aktivitas yang disukai 1. Decompensasi kiri.
9. Tentukan kebutuhan 7. Bantun klien untuk membuat 2. Decompnsasi kanan.
suction jadwal latihan diwaktu luang 3. Decompensasi congestif.
10. Auskultasi suara paru
NOC: fluid balance 8. bantu pasien/keluarga untuk
NIC: NOC: Nyeri klien berkurang
mengidentifikasi kekurangan dala NIC: 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
1.Pertahankan catatan beraktivitas
intake &output yang tepat komprehensif
9. sediakan penguatan positif bagi 2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
2. Monitor hasil Hb 3 yang aktif beraktivitas 3. gunakan kounikasi terapeutik untuk mengetahui
3. monitor status 10. bantu pasien untuk pengalaman nyeri pasien
hemodinamik mengembangkan motivasi diri dan 4. kaji kultur yang memperngaruhi respon nyeri
4. monitor vital sign penguatan 5. kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
5. monitor 11. monitor respon fisik, emosi,
retensi/kelebihan cairan 6. kurangi faktor presipitasi nyeri
sosial dan spritual 7. pilih & lakukan penanganan nyeri (farmakologi,
6. kaji lokasi & luas edema
7. monitor & hitung intake non farmakologi, interpersonal)
kalori 8. kaji tipe & sumber nyeri untuk menentukan
NOC: klien dapat mempertahankan perfusi jarinagan jantung intervesi
8. Monitor status nutrisi NIC:
9. batasi masukan cairan 9. ajarkan tentang teknik non farmakologi
1. Evaluasi adanya nyeri dada 10. berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
pada keadaan hiponatermi 2. Catat adanya disritmia jantung 11. evaluasi keefektifan kontrol nyeri
dilusi 3. Catat adanya tanda & gejala penurunan cardiac output 12. tingkatkan istirahat
10 tentukan kemungkinan 4. Monitor statu kardiovaskuler 13. kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan &
faktor resiko dari 5. Monitor status kardiovaskular tindakan nyeri tidak berhasil
ketidakseimbangan cairan 6. Monitor status pernafasna
11. monitor BB 14. monitor penerimaan pasien tentang manajemen
7. Monitor balance air nyeri
12. monitor serum & 8. Monitor adanya perubahan TD
elektrolit uri 9. Monitor toleransi aktivitas pasien
13. monitor BP, TD, HR, Penurunan Curah Jantung
10. Monitor adanya dyspneu, fatigue, takipneu, ortopneu
RR NOC : Tidak ada penurunan curah jantung
11. Anjurkan untuk menurunkan stres
14. monitor tanda dan NIC :
12. Monitor status hidrasi
gejala dari odema 13. Monitor status hemodinamik  Monitor status kardiovaskuler (edema paru,
14. Monitor vital sign perifer, asites, penurunan kesadaran, bunyi dan
irama jantung).
Daftar Pustaka:  Kaji frekuensi dan irama jantung.
Bulechek, G.M., et al. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC) 6th Indonesia Edition. St. Loui: Mosby
Moorhead, S. et al. (2013). Nursing Outcome Classification (NOC) 5th Indonesia Edition. St. Loui: Mosby
 Palpasi nadi perifer dan pantau haluaran urine.
 Pertahankan bedrest dengan kepala elevasi 30º .
Nurarif, A.H. & Kusuma, H.(2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIC-NOC . Yogyakarta: Mediaction
Tanto, C, dkk. (2014). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
Wong. D.L, et al. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta. EGC  Berikan oksigen sesuai dengan kebutuhan.
 Kolaborasi pemberian terapi medik.

Anda mungkin juga menyukai