Kelompok I
1. Aning laorani (2012B2004)
1. Pengertian
Hepatitis adalah inflamasi hepar yang disebabkan oleh salah satu dari lima agen virus
yang berbeda, hepatitis dapat ringan dan dapat disembuhkan sampai kronis dan vatal
(Carpenito L. J, 1996 page 1332). Hepatitis adalah keadaan radang atau cedera pada hati,
sebagai reaksi terhadap virus, obat, atau alkohol (Dr. Jan Tambayong,2000. Patofisiologi
Untuk Keperawatan.page 145) Kesimpulan hepatitis adalah inflamasi sebagai reaksi yang
disebabkan agen virus, obat, atau alkohol.
2. Epidemiologi
Kita mengenal beberapa macam hepatitis viral akut, dari hepatitis A sampai dengan
hepatitis C. berhubungan dengan cepatnya perkembangan teknologi kedokteran terutama
dibidang molekuler, dapat dipastikan bahwa akibat hepatitis akan segera bertambah.
Hepatitis menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting bukan hanya di amerika
tetapi di seluruh dunia. Lebih dari 60.000 kasus dilaporkan ke pusat pengawasan
kesehatan di amerika dan setiap tahun jumlahnya secara bertahap.
Virus
Sumber Darah, feces, Darah, saliva, Terutama Melalui darah Darah, Darah
virus saliva semen, melalui darah feces,
sekresi saliva
vagina
Alkohol
Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis.
Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan
hepatitis akut.
4. Patofisiologi
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh reaksi toksik
terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia serta infeksi virus melalui cairan tubuh
seperti darah, saliva, semen dan cairan vagina. Setelah virus hepatitis sampai di tubuh
melalui peredaran darah akan menyerang hati dan akan menyebabkan peradangan atau
inflamasi pada hepar sehingga menyebabkan kerusakan hati di lobulus dan generasi sel,
nekrosis parenkim hati dan menyebabkan penurunan fungsi sel hati sehingga
mempengaruhi kekebalan tubuh, adanya reaksi antara antigen antibodi menimbulkan
respon imun seperti demam sehingga timbul hipertermi, respon imun yang timbul
kemudian mendukung respon peradangan.
Perangsangan komponen dan lisis sel serta serangan antibody langsung terhadap
antigen-antigen virus menyebabkan degenerasi sel-sel yang terinfeksi sehingga hati
menjadi edematosa (hepatomegali). Terjadinya hepatomegali menimbulkan keluhan
seperti nyeri abdomen pada kuadran kanan atas, nyeri pada epigastrium, nyeri di hulu hati
sehingga menimbulkan perubahan kenyamanan dan perubahan pemenuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan, pemenuhan nutrisi yang tidak adekuat dan disertai dengan hipermetabolik
sehingga akan menimbulkan keletihan.
Akibat lain dari hepatomegali yaitu muncul blokir drainase hepar yang menyebabkan
stasis empedu dan empedu tetap menkonjugasikan bilirubin, tetapi bilirubin tidak dapat
mencapai usus halus sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan ekskresi urobilinogen
di tinja sehingga tinja berwarna gelap. Bilirubin terkonjugasi tersebut akan masuk
kealiran darah sehingga terjadi kelebihan bilirubin dalam darah yang akan menyebabkan
terjadinya ikterus pada sclera mata, kulit dan membran mukosa lainnya sehingga
menimbulkan kerusakan integritas jaringan. Pada kulit biasanya menyebabkan terjadinya
pruritus yang akan menyebabkan terjadinya kerusakan integritas kulit sebagian besar dari
bilirubin terkonjugasi tersebut akan diekresikan melalui ginjal sehinga warana urin
menjadi berwarna sangat gelap.
5. Pathway
6. Klasifikasi
Adapun 6 jenis hepatitis viral yaitu (Sylvia A. Price.2006.Patofisiologi konsep klinis
proses-proses penyakit. Page 485) :
a. Hepatitis A
Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu
setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan
vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk
homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.
b. Hepatitis B
Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah,
rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum
suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia.
Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang
mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah
paparan.
Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun
yang lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika,
orang yang mempunyai banyak pasangan seksual. Mengenai hepatitis C akan kita
bahas pada kesempatan lain.
c. Hepatitis C
Hepatitis C mencakup sekitar 20% dari semua kasus hepatitis viral dan paling
sering ditularkan melalui yang ditransfusi dari donor asimtomatik, berbagi jarum
dengan pengguna obat intra vena dan cairan tubuh atau didapat dari tato.
d. Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak
lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan
melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit
hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau
amat progresif.
e. Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit
perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada
kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air
yang terkontaminasi feces.
f. Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat
hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.
g. Hepatitis G
8. Pemeriksaaan Fisik
Difokuskan pada bagian yang terganggu :
Mata
inspeksi : lihat perubahan sclera ikterus
Kulit
Inspeksi : lihat perubahan kulit ikterus
Abdomen
Inspeksi : apakah ada perubahan warna kulit dan luka
Perkusi : apakah ada massa
Palpasi : apakah ada pembesaran hepar dan nyeri tekan
Auskultasi : untuk mengetahui oeristaltik usus.
9. Pemeriksaan penunjang/diagnostik
Pemeriksaan diagnostic yang dilakukan menurut Marilynn E. Doenges.2000.
Rencana Asuhan Keperawatan.page 535-536 :
a. Laboratorium
1) Tes fungsi hati seperti :
AST (SGOT)/ ALT (SGPT) : awalnya meningkat dapat meningkat 1-2
minggu sebelum ikterik kemudian tampak menurun.
Alkali Fospatase : agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat )
Bilirubin serum : di atas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml prognosis
buruk mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler).
2) Darah lengkap : SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM
(gangguan enzim hati).
3) Leukemia : trombositopenia mungkin ada (splenomegali).
4) Feses : warna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati).
5) Albumin serum menurun.
6) Anti-HAVIgM : positif pada tipe A.
7) HbsAG : dapat positif (tipe B) atau negatif (tipe A).
8) Urinalisa : peninggian kadar bilirubin, protein/hematuria dapat terjadi.
9) Tes ekskresi BSP : kadar darah meningkat
b. Radiologi
1) Foto polos abdomen : menunjukkan densitas kalsifikasi pada kandung
empedu, pankreas, hati juga dapat menimbulkan splenomegali.
2) Skan hati : membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkim.
c. Pemeriksaan Tambahan
Biopsi hati : menunjukkan diagnosis dan luasnya nekrosis
STUDI KASUS KMB MINGGU KE 5 (kelompok)
Seorang laki-laki, 40 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan, mual, muntah sejak 3
hari lalu. Klien mengatakan nyeri ulu hati, dan terlihat warna sklera dan kulit berwarna
kuning. Dari hasil pemeriksaan fisik ada pembesaran hati dan nyeri tekan pada area hati. Dari
data tersebut pasien didiagnosa hepatitis.
INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA
INDONESIA
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN
KEBIDANAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
ALAMAT : JL. Manila No. 37 Sumberece Kediri Telp. (0354) 7009713 Fax. (0354)
695130
I. PENGKAJIAN
1. KELUHAN UTAMA :
Tn. S mengatakan mual dan muntah
: tidak ada
5. GENOGRAM ( 3 GENERASI)
6. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Tn. S mampu berkomunikasi dengan baik dan bisa mengungkapkan rasa
penyakitnya
Kemampuan 0 1 2 3 4 5
Perawatan diri
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat
tidur
Berpindah
Ambulasi (ROM)
Interpretasi Hasil :
0 : mandiri
1 : alat Bantu
2 : dibantu olang lain
3 : tergantung total
8. PEMERIKSAAN FISIK :
a. Keadaam umum : lemah
Kesadaran : composmetis
GCS : E4V5M6
d) Pemeriksaan jantung
a. Inspeksi : tidak ada kelainan
b. Palapasi : tidak ada nyeri tekan
- Pulsasi : normal
- Ictus Cordis : terletak garis midklavikula sinistra
intercosta V
c. Perkusi
- Batas jantung : batas jantung kiri terdapat pada
intercostal space (ICS) 5-6 linia midklavikularis kiri dan batas
kanan jantung pada linea parastelasmitik kanan batas atas
jantung terdapat pada ICS 2 kanan linea parastemalis kanan.
d. Auskultasi
- Bunyi jantung I : lub
- Bunyi jantung II : dup
- Bunyi jantung tambahan : tidak ada
- Murmur : ada
- Frekuensi : 80x/mnt
g. Pemeriksaan Abdomen :
a) Inspeksi
a. Bentuk abdomen : Tampak bengkak
b. Benjolan / massa : Ada
c. Bayangan pembuluh darah : Tidak terlihat
b) Auskultasi
a. Peristaltik usus : terdengar gerakan peristaltik, bising usus lebih
dari 20x/mnt
c) Palpasi
a. Tanda nyeri tekan : Nyeri tekan
b. Benjolan / massa : Ada benjolan
c. Tanda ascites : Tidak ada asites
d. Hepar : Ada pembesaran hepar
e. Lien : Tidak ada
f. Titik Mc Burney : Tidak ada keluan
d) Perkusi
a. Suara abdomen : Tympani
b. Pemeriksaan ascites : Tidak ada
j. Pemeriksaan Integumen :
a.Kebersihan : bersih
b. Kehangatan : hangat
c.Warna : ikterus
d. Turgor : normal
e.Kelembapan : sangat lembab
f. Kelainan pada kulit : kulit berwarna kuning
g. k. Pemeriksaan Neurologi (N I s/d N IX, Reflek Ekstrimitas)
N7 proses menelan dan pengecapan berkurang, N9 pasien tidak ada kesulitan
menelan
l. Pemeriksaan Genetalia
9. SPIRITUAL :
Tn. S beragama islam, dan bersuku jawa
12. HARAPAN PASIEN DAN KELUARGA : klien dan keluarga berharap segera
sembuh dari penyakitnya dan bisa ativitas kembali
Nama Pasien : TN. S No. Register : ……………………
ANALISIS DATA
-ttv : TD : 120/60mmhg
- RR : 22x/mnt
- nadi : 80x/mnt
-suhu : 36, c
-infus : RL
- Berat Badan MRS : 56
kg, BB Sekarang ( 44kg) ,
IMT sekarang (17,2) rentang
normal (18,5-25,0)
- Status Nutrisi : kurang
Kamis,
21 maret DS : - pasien mengatakan Nyeri akut
nyeri ulu hati dan nyeri pada agen cidera fisiologis
2017
area hati
DO :
KU : lemah
-ttv : TD : 120/60mmhg
- RR : 22x/mnt
- nadi : 80x/mnt
-suhu : 36, c
-infus : RL
SKALA NYERI :
P : nyeri saat bergerak dan di
tekan
Q : seperti di tusuk tusuk
R : bagian atas rongga perut
dan di bawah diafragma
S:6
T : nyeri hilang timbul
Nama Pasien : TN. S No. Register : ……………………
RENCANA KEPERAWATAN